pengaruhpemberian terapi musik · pdf filepengaruh pemberian terapi musik klasikterhadap ......

113
PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI PADA ASUHAN KEPERAWATAN NY. H DENGAN STROKE NON HEMORAGIK DI RUANG ANYELIR RSUD WONOGIRI DISUSUN OLEH : WORO LOUH SIWI NIM.P.13058 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2016

Upload: nguyenhuong

Post on 15-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK

KLASIKTERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI

PADA ASUHAN KEPERAWATAN NY. H DENGAN STROKE

NON HEMORAGIK DI RUANG ANYELIR

RSUD WONOGIRI

DISUSUN OLEH :

WORO LOUH SIWI

NIM.P.13058

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2016

Page 2: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

i

PENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP

PENURUNAN TINGKAT DEPRESI PADA ASUHAN

KEPERAWATAN NY. H DENGAN STROKE

NON HEMORAGIK DI RUANG ANYELIR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

WONOGIRI

Karya Tulis Ilmiah

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan

DISUSUN OLEH :

WORO LOUH SIWI

NIM.P.13058

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA

HUSADASURAKARTA

2016

Page 3: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

ii

Page 4: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

iii

Page 5: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

iv

KATA PENGANTAR

PujisyukurpenulispanjatkankehadiratTuhan Yang Mahakuasakarenaberkat,

rahmatdankarunianya, sehinggapenulismampumenyelesaikankaryatulisilmiah yang

berjudul

“pengaruhpemberianterapimusicklasikterhadappenurunantingkatdepresipadapasien

stroke non hemoragik di ruangAnyelirRumahSakitdr.

SoediranMangunSumarsoWonogiri”.

DalampenyusuhanKaryaTulisIlmiahinipenulisbanyakmendapatkanbimbingan

dandukungandariberbagaipihak,

olehkarenaitupadakesempataninipenulismengucapkanterimakasihdanpenghargaan

yang setinggi - tingginyakepada yang terhormat :

1. Ns. Wahyu Rima Agustin M. Kep Selaku ketua STIkes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di

STIkes Kusuma Husada Surakarta

2. Ns. Meri Oktariani M. Kep, selakuKetuaProgamStudi DIII keperawatan yang

telahmemberikankesempatanuntukdapatmenimbailmu diSTIKesKusumaHusada

Surakarta.

3. Ns. AlfyanaNadyaRachmawati. M. Kep, selakuSekretaris Program Studi DIII

keperawatan dan selaku pembimbing yang telah memberi banyak masukan dan

saran serta memberikan motivasi pada penulis untuk menyempurnakan Karya

Tulis Ilmiah ini dan yang

telahmemberikankesempatandanarahanuntukdapatmenimbailmu di

STIKesKusumaHusada Surakarta.

4. Ns. Setyawan, M. kepselakupenguji I yang telahmemberibanyakmasukandan

saran,

sertamemberikanmotivasipadapenulisuntukmenyempurnakanKaryaTulisIlmiahin

i.

Page 6: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

v

5. Ns. Diyah Ekarini, S.Kep selaku penguji II yang telah memberi banyak masukan

dan saran, serta memberi motivasi pada penulis untuk menyempurnakan Karya

Tulis Ilmiah ini.

6. Semuadosen program studi DIII keperawatanSTIKesKusumaHusada Surakarta

yang telahmemberikanbimbingandengansabardanwawasannyasertailmu yang

bermanfaat.

7. Kedua orangtuaku (Bpk. Bambangdan IbuDaisah) berserta adik ku yang paling

perhatian (Dimas Baskoro). Terimakasih sudah menyukupi segala kebutuhan

aku, yang selalumemberikankasih sayang,

dukungandando’asertamenjadiinspirasidanmemberikansemangatuntukmenyelesai

kanpendidikan DIII Keperawatan.

8. Teman – temanmahasiswasatuangkatankhususnyakelas 3A progamstudi DIII

KeperawatanSTIKesKusumaHusada Surakarta dan berbagaipihak yang

tidakmampupenulissebutkansatu – persatu, yang memberikandukungan.

9. Teman-teman yang luar biasa yaitu Winda Fitriani, Yesi Nugrahani, Siti Normala

Rovi Fibhianisfha, Yunita Diyan, Esti Rita. Dan teman satu pembimbing yang

sudah berjuang bersama-sama, saling membantu terimakasih atas

kekompakannya,

10. Teman – teman Green House mb. Zhezhe, Diah puspita (Didi) , Yeni (Monthok)

yang membuat aku nyaman dan selalu mendukung dikala syindrome malas

beranjak,

11. Tak lupa pula temen-temen AG, Realita Sarah Annisa, Nur Risky Lubis, Desiana

Puspitasari Nainggolan, Mawardi, Kurnia Aditama, kalian penyemangat ku dari

jauh.

Semogalaporankaryatulisilmiahinibermanfaatuntukperkembanganilmukeperawatanda

nkesehatan. Aamiin YRA

Surakarta, 26Mei 2016

Page 7: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

vi

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ........................................................................ 1

B. Tujuan Penulisan .................................................................... 3

C. Manfaat Penulisan .................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ....................................................................... 6

1. Stroke Non Hemoragik .................................................... 6

2. Konsep Keperawatan ...................................................... 13

3. Terapi Musik ................................................................... 26

4. Depresi ............................................................................. 28

B. Kerangka teori ........................................................................ 32

BAB III METODE PENYUSUNAN KTI APLIKASI RISET

A. Subjek aplikasi riset ................................................................ 33

B. Tempat dan waktu .................................................................. 33

C. Media dan alat yang digunakan .............................................. 33

Page 8: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

vii

D. Prosedur tindakan berdasarkan aplikasi riset ........................ 34

E. Alat ukur evakuasi dari aplikasi tindakan berdasarkan riset . 35

BAB IV LAPORAN KASUS

A. Identitas Klien ....................................................................... 40

B. Pengkajian .............................................................................. 48

C. Intervensi Keperawatan .......................................................... 49

D. Implementasi .......................................................................... 52

E. Evaluasi ................................................................................. 61

BAB V PEMBAHASAN

A. Pengkajian ............................................................................. 68

B. Perumusan masalah keperawatan ......................................... 72

C. Perencanaan ............................................................................ 75

D. Implementasi .......................................................................... 78

E. Evaluasi ................................................................................. 89

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................ 94

B. Saran ....................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 9: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

viii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Kerangka Teori................................................................. 32

2. Gambar 4.1 Genogram ......................................................................... 42

Page 10: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Usulan Judul

Lampiran 2 : Lembar Konsultasi

Lampiran 3 : Surat Pernyataan

Lampiran 4 : Jurnal

Lampiran 5 : Asuhan Keperawatan

Lampiran 6 : Log Book

Lampiran 7 : Lembar Observasi

Lampiran 8 : Daftar Riwayat Hidup

Page 11: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit cerebrovaskuler memiliki dampak yang besar terhadap

kesehatan dan memerlukan perhatian yang besar di seluruh dunia.Salah satu

contohnya yang paling menakutkan adalah stroke. Menurut World Health

Organization (WHO), stroke adalah tanda-tanda klinik yang berkembang

cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (global) dengan gejala-gejala yang

berlangsung selama 24 jam/lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya

penyebab lain yang jelas selain vaskuler Hendro (2000) Dalam buku Judha &

Rahil (2011:55). Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah gangguan

neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya aliran

darah melalui system suplai arteri otak (Sylvia A Price, 2006).Stroke non

hemoragik merupakan proses terjadinya iskemia akibat emboli dan trombosis

serebral biasanya terjadi setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di

pagi hari.

Pasien stroke cenderung tidak bisa melakukan kegiatan apapun, semua

kegiatan hariannya dibantu sepenuhnya oleh keluarga atau perawat. Bahkan

ingin menyampaikan maksud dan tujuan juga tidak mampu, hanya bisa

menggunakan bahasa tubuh atau isyarat untuk menyampaikan apa yang

diinginkannya. Hal tersebut membuat pasien stroke mengalami depresi,

apalagi jika pasien berada dalam keluarga yang support sistemnya sangat

Page 12: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

2

kurang.Depresi pada pasien stroke disebabkan karena ketidakmampuan

pasien dalam melakukan sesuatu yang biasanya dikerjakan sebelum terkena

stroke. Hal ini menyebabkan pasien merasa dirinya tidak berguna lagi, karena

banyaknya keterbatasan yang ada dalam diri akibat penyakitnya

(Sindo,2012:5).

Pada masyarakat Barat, 80% penderita mengalami stroke iskemik dan

20% mengalami stroke hemoragik. Insiden stroke meningkat seiring

pertambahan usia (Dewanto, et.al., 2009:24). Di Indonesia, diperkirakan

dalam setiap tahunnya ada 500.000 penduduk yang terkena serangan stroke.

Sekitar 2,5% meninggal dan sisanya cacat ringan maupun berat Rudianto

(2010:2). Prevalensi stroke hemoragik di Jawa Tengah tahun 2012 adalah

0,07 lebih tinggi dari tahun 2011 (0,03%). Prevalensi tertinggi di tahun 2012

adalah Kabupaten Kudus sebesar 1,84%. Sedangkan prevalensi stroke non

hemoragik pada tahun 2012 sebesar 0,07, lebih rendah dibanding tahun 2011

(0,09%). Prevalensi tertinggi adalah kota Salatiga sebesar 1,16% (Dinas

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012:39). Insiden penyakit stroke di RSUD

Salatiga tahun 2010 sebanyak 436 kasus, tahun 2011 menurun menjadi 363

kasus, tahun 2012 sebanyak 386 kasus dan tahun 2013 insiden penyakit

stroke di RSUD Salatiga melonjak menjadi 515 kasus.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita Murtisari

issomonah, Supriyadi, tingkat depresi pada pasien stroke setelah diberikan

terapi musik klasik mengalami penurunan paling banyak menjadi di tingkat

ringan. Sesuai dengan kriteria evaluasi yang diharapkan, pasien tidak

Page 13: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

3

mengalami depresi dan stress, pasien tidak mengalami insomnia, pasien tidak

mengalami kesepian, pasien tidak mengalami kejenuhan dan raut wajah

pasien tampak segar dan bugar (Setyoadi & Kushariadi, 2011:45)

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

aplikasi jurnal dalam asuhan keperawatan yang dituangkan dalam Karya Tulis

Ilmiah berjudul Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Terhadap

Penurunan Tingkat Depresi Pada Pasien Stroke Non Hemoragik di RSUD

Wonogiri

B. Tujuan penulisan

1. Tujuan umum

Mengaplikasikan tindakan pemberian terapi musik klasik terhadap

penurunan tingkat depresi pada pasien stroke non hemoragik

2. Tujuan khusus

a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada pasien dengan stroke

non hemoragik

b. Penulis mampu merumuskan diagnose keperawtan pada pasien

stroke non hemoragik

c. Penulis mampu menyusun intervensi pada pasien dengan stroke non

hemoragik

d. Penulis mampu melakukan implementasi pada pasien dengan stroke

non hemoragik

Page 14: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

4

e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada pasien dengan stroke non

hemoragik

f. Penulis mampu menganalisis hasil pemberian tindakan terapi musik

klasik terhadap penurunan tingkat depresi pada pasien stroke non

hemoragik

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Penulis

Menambah wawasan dalam memberikan asuhan keperawatan pada

pasien dengan hipertensi dan dapat melakukan asuhan keperawatan

penyakit stroke non hemoragikmenerapkan tindakan pemberian terapi

musik klasik terhadap penurunan tingkatdepresi pada pasien strokenon

hemoragik secara langsung dan optimal pada praktek klinik keperawatan,

dan sebagai tambahan ilmu baru bagi penulis.

2. Bagi Pendidikan

Manfaat penulisan ini dimaksudkan memberikan kontribusi laporan

kasus bagi pengembangan praktik keperawatan dan pemecahan masalah

dalam bidang atau profesi keperawatan.

3. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak Rumah Sakit untuk membuat

kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan asuhan

keperawatan pada pasien dengan stroke non hemoragik.

Page 15: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

5

4. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan masukan khususnya untuk perawat dalam memberikan

asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien yang mengalami

penyakit stroke non hemoragikdengan menggunakan pemberian terapi

musik klasik melatih berfikir kritis dalam melakukan asuhan

keperawatan, khususnya pada pasien dengan stroke non hemoragik

dengan menggunaka pemberian terapi musik klasik.

Page 16: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Stroke

a. Definisi

Definisi yang paling banyak diterima secara luas bahwa stroke

adalah suatu sindrome yang ditandai dengan gejala dan atau tanda

klinis yang berkembang dengan cepat yang berupa gangguan

fungsional otak fokal maupun global yang berlangsung lebih dari 24

jam (kecuali ada intervensi bedah atau membawa kematian), yang

tidak disebabkan oleh sebab lain selain penyebab vaskuler. Definisi

ini mancakup stroke akibat infark otak (stroke iskemik), perdarahan

intraserebral (PIS) non traumatik, perdarahan intraventrikuler dan

beberapa kasus perdarahan subarachnoid (PSA) (Warlow et., 2007).

Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan di

seluruh dunia gejala neurologis fokal adalah gejala–gejala yang

muncul akibat gangguan di daerah yang terlokalisir dan dapat

teridentifikasi.Misalnya, kelemahan unilateral akibat lesi di traktus

kortikospinalis.Gangguan non fokal/global misalnya adalah

terjadinya gangguan kesadaran sampai koma. Gangguan neurologis

non fokal tidak selalu di sebabkan oleh stroke (Warlow et.al., 2007).

Stroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak akut fokal

Page 17: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

7

maupun global akibat terhambatnya peredaran darah ke

otak.Gangguan peredaran darah otak berupa tersumbatnya pembuluh

darah atau pecahnya pembuluh darah di otak.Otak yang seharusnya

mendapat pasokan oksigen dan zat makanan menjadi terganggu.

Kekurangan pasokan oksigen ke otak akan memunculkan kematian

sel saraf (neuron). Gangguan fungsi otak ini akan memunculkan

gejala stroke (Junaidi, 2011).

Stroke di bagi menjadi dua jenis yaitu stroke iskemik dan

stroke hemoragik (sudoyo Aru,dkk 2009)

1) Stroke iskemik (non hemoragik) yaitu tersumbatnya pembuluh

darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau

keseluruhan terhenti. 80% stroke adalah stroke iskemik.

Stroke iskemik ini di bagi menjadi 3 jenis, yaitu :

a) Stroke trombotik : proses terbentuknya trombus yang

membuat penggumpalan

b) Stroke embolik : tertutupnya pembuluh arteri ke bekuan

darah

c) Hipoperfusion Sistemik : berkurangnya aliran darah ke

seluruh bagian tubuh karena adanya gangguan denyut

jantung

2) Stroke hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh pecahnya

pembuluh darah otak. Hampir 70% kasus stroke hemoragik

terjadi pada penderita hipertensi.

Page 18: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

8

b. Klasifikasi stroke non hemoragik/iskemik

Stroke iskemik terjadi pada otak yang mengalami gangguan

pasokan darah yang disebabkan karena penyumbatan pada pembuluh

darah otak.Penyumbatan adalah plak atau penimbunan lemak yang

mengandung kolesterol yang ada dalam darah.Penyumbatan bisa

terjadi pada pembuluh darah besar (arteri karotis), atau pembuluh

darah sedang (arteri serebri) atau pembuluh darah

kecil.Penyumbatan pembuluh darah bisa terjadi karena dinding

bagian dalam pembuluh darah (arteri) menebal dan kasar, sehingga

aliran darah tidak lancar dan tertahan. Oleh karena darah berupa

cairan kental, maka ada kemungkinan akan terjadi gumpalan darah

(trombosis), sehingga aliran darah makin lambat dan lama–lama

menjadi sumbatan pembuluh darah. Akibatnya, otak akan mengalami

kekurangan pasokan darah yang membawa nutrisi dan oksigen yang

diperlukan oleh darah. Sekitar 85% kasus stroke di sebabkan oleh

stroke iskemik atau infark, stroke.bisa teratasi sekitar 50% pasien

sudah terkena infark (Grofir, 2009. Brust, 2007. Junaidi, 2011)

c. Patofisiologi

Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak

akut fokal maupun global akibat terhambatnya peredaran darah ke

otak.Gangguan peredaran darah otak berupa tersumbatnya pembuluh

darah otak atau pecahnya pembuluh darah otak.Otak yang

Page 19: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

9

seharusnya mendapat pasokan oksigen dan zat makanan menjadi

terganggu.Stroke bukan merupakan penyakit tunggal tetapi

merupakan kumpulan dari beberapa penyakit diantaranya hipertensi,

penyakit jantung, diabetes mellitus dan peningkatan lemak dalam

darah atau dyslipidemia.Penyebab utama stroke adalah trombosis

serebral, ateroklerosis dan perlambatan sirkulasi serebral merupakan

penyebab utama terjadinya trombus.Stroke hemoragik dapat terjadi

di epidural, subdural dan intraserebral (Smeltzer & Bare, 2002).

Peningkatan tekanan darah yang terus menerus akan

mengakibatkan pecahnya pembuluh darah sehingga dapat terjadi

perdarahan dalam parenkim otak yang bisa mendorong strukur otak

dan merembes kesekitarnya bahkan dapat masuk kedalam ventrikel

atau ruang intracranial. Ekstravasi darah terjadi di daerah otak dan

subaraknoid, sehingga jaringan yang ada disekitarnya akan tergeser

dan tertekan. Darah ini sangat mengiritasi jaringan otak, sehingga

dapat mengakibatkan penekanan pada arteri di sekitar perdarahan,

bekuan darah yang semula lunak akhirnya akan larut dan mengecil

karena terjadi penekanan maka daerah otak di sekitar bekuan darah

dapat membengkak dan mengalami nekrosis karena kerja enzim-

enzim maka bekuan darah akan mencair, sehingga terbentuk suatu

rongga (Smeltzer & Bare, 2002)

Gangguan neurologis tergantung letak dan beratnya

perdarahan.Pembuluh darah yang mengalami gangguan biasanya

Page 20: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

10

arteri yang berhubungan langsung dengan otak.Timbulnya penyakit

ini mendadak dan evolusinya dapat secara cepat dan konstan,

berlangsung beberapa menit bahkan beberapa hari. Gambaran klinis

yang sering muncul antara lain: pasien mengeluh sakit kepala berat,

leher bagian belakang kaku, muntah penurunan kesadaran dan

kejang. 90% menunjukan adanya darah dalam cairan serebrospinal,

dari semua pasien ini 70-75% akan meninggal dalam waktu 1-30

hari, biasanya diakibatkan karena meluasnya perdarahan sampai ke

sistem ventrikel, herniasi lobus temporal dan penekanan

mesensefalon atau mungkin disebabkan karena perembesan darah ke

pusat-pusat yang vital. Penimbunan darah yang cukup banyak di

bagian hemisfer serebri masih dapat ditolerir tanpa memperlihatkan

gejala-gejala klinis yang nyata sedangkan adanya bekuan darah

dalam batang otak sebanyak 5 ml saja sudah dapat mengakibatkan

kematian (Smiltzer & Bare, 2002)

d. Gejala-gejala Klinik

Adapun tanda dan gejala stroke non hemoragik ini dapat

berbeda-beda pada seorang yang mengalaminya, karena semuanya

tergantung pada ateri di otak yang terpengaruh.Berikut ini adalah

tanda-tanda secara umum dari stroke dan harus membutuhkan

perhatian medis segera.

1) Tiba-tiba mengalami mati rasa atau kelemahan pada bagian

wajah, tangan atau tungkai. Kejadiannya paling sering pada satu

Page 21: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

11

sisi. Istilah ini dikenal dengan hemiparesis, monoparesis, atau

yang jarang terjadi adalah quadriparesis.

2) Tiba-tiba mengalami kebingungan atau kesulitan dalam hal

berbicara, lidah terasa lemah dan kaku, afasia.

3) Tiba-tiba kehilangan penglihatan, menjadi kabur, gangguan

lapangan pandang diplopia.

4) Tiba-tiba merasa pusing atau hilang keseimbangan dan

koordinasi, vertigo atau ataxia.

5) Tiba-tiba mengalami sakit kepala yang parah.

Untuk lebih mudah mengenali gejala stroke, semua gejala-

gejala ini dapat di ringkas dengan sistem FAST (Face, Arm, Speech,

dan Time), sesuai dengan waktu penanganannya yang harus

dilakukan dengan cepat atau segera. Sistem ini digunakan oleh

asosiasi stroke di Amerika.

Di Amerika, orang-orang yang terkena stroke biasanya pergi

ke instalasi rawat darurat (IRD), rata-rata terlambat 4-24 jam sejenak

gejala onset stroke terjadi. Banyak faktor yang mendukung akan

terlambatnya dalam mencari perawatan yang segera untuk gejala

stroke. Contohnya gejala stroke yang terjadi ketika pasien baru

bangun dari tidur, fenomena ini sering dinamakan wake-up

stroke.Ada juga keterlambatan penanganan stroke karena pasien

tidak mampu untuk meminta pertolongan ketika gejalanya timbul

tiba-tiba sehingga memerlukan waktu yang lebih lama dalam

Page 22: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

12

penanganan yang segera.Gejala stroke juga terkadang tidak diakui

oleh pasien atau orang yang merawat merawat mereka, dan ini

menyulitkan untuk mengetahui kapan gejala stroke ini timbul.

Untuk fenomena wake-up stroke, kita dapat mengambil onset

gejala stroke ketika pasien terakhir terlihat tidak menunjukan gejala.

Untuk hal ini di perlukan masukan dari orang terdekat sepeerti

keluarga atau rekan kerjanya.

e. Komplikasi

Komplikasi stroke menurut Smeltzer & Bare (2002), meliputi:

1) Hipoksia serebral di minimalkan dengan memberi oksigenasi

darah adekuat ke otak bergantung pada ketersediaan oksigen

yang dikirimkan ke jaringan. Pemberian oksigen suplemen dan

mempertahankan hemoglobin serta hemotokrit pada tingkat

dapat diterima akan membantu dalam mempertahankan

oksigenasi jaringan.

2) Aliran darah serebral bergantung pada tekanan darah, curah

jantung, dan integritas pembuluh darah serebral. Hidrasi adekuat

(cairan intravena) harus menjamin penurunan vesikositas darah

dan memperbaiki aliran darah serebral.

3) Embolisme serebral dapat terjadi setelah infark miokard atau

fibrilasi atrium atau dari katup jantung prostetik. Embolisme

akan menurunkan aliran darah ke otak dan selanjutnya

menurunkan aliran darah serebral.

Page 23: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

13

2. Konsep keperawatan

a. Pengkajian

1) Pengkajian Primer

a) Airway

Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya

penumpukan sekret akibat kelemahan reflek batuk

b) Breathing

Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas,

timbulnya pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur, suara

nafas terdengar ronchi /aspirasi

c) Circulation

TD dapat normal atau meningkat, hipotensi terjadi pada

tahap lanjut, takikardi, bunyi jantung normal pada tahap

dini, disritmia, kulit dan membran mukosa pucat, dingin,

sianosis pada tahap lanjut.

2) Pengkajian Sekunder

a) Aktivitas dan istirahat

Data Subyektif:

(1) kesulitan dalam beraktivitas: kelemahan, kehilangan

sensasi atau paralysis.

(2) mudah lelah, kesulitan istirahat (nyeri atau kejang otot)

Page 24: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

14

Data obyektif:

(1) Perubahan tingkat kesadaran

(2) Perubahan tonus otot (flaksid atau spastic), paraliysis

(hemiplegia), kelemahan umum.

(3) gangguan penglihatan

b) Sirkulasi

Data Subyektif:

(1) Riwayat penyakit jantung ( penyakit katup jantung,

disritmia, gagal jantung, endokarditis bacterial),

polisitemia.

Data obyektif:

Hipertensi arterial

(1) Disritmia, perubahan EKG

(2) Pulsasi: kemungkinan bervariasi

(3) Denyut karotis, femoral dan arteri iliaka atau aorta

abdominal

c) Integritas ego

Data Subyektif:

(1) Perasaan tidak berdaya, hilang harapan

Data obyektif:

(1) Emosi yang labil dan marah yang tidak tepat,

kesediahan , kegembiraan

Page 25: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

15

(2) kesulitan berekspresi diri

d) Eliminasi

Data Subyektif:

(1) Inkontinensia, anuria

(2) distensi abdomen (kandung kemih sangat penuh),

tidakadanya suara usus(ileus paralitik)

e) Makan/ minum

Data Subyektif:

(1) Nafsu makan hilang

(2) Nausea / vomitus menandakan adanya PTIK

(3) Kehilangan sensasi lidah, pipi, tenggorokan, disfagia

(4) Riwayat DM, Peningkatan lemak dalam darah

Data obyektif:

(1) Problem dalam mengunyah (menurunnya reflek

palatum dan faring)

(2) Obesitas (factor resiko)

f) Sensori neural

Data Subyektif:

(1) Pusing / syncope (sebelum CVA / sementara selama

TIA)

(2) nyeri kepala: pada perdarahan intra serebral atau

perdarahan sub arachnoid.

Page 26: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

16

(3) Kelemahan, kesemutan/kebas, sisi yang terkena terlihat

seperti lumpuh/mati

(4) Penglihatan berkurang

(5) Sentuhan: kehilangan sensor pada sisi kolateral pada

ekstremitas dan pada muka ipsilateral (sisi yang sama)

(6) Gangguan rasa pengecapan dan penciuman

Data obyektif:

(1) Status mental: koma biasanya menandai stadium

perdarahan, gangguan tingkah laku (seperti: letergi,

apatis, menyerang) dan gangguan fungsi kognitif

(2) Ekstremitas: kelemahan/paraliysis kontralateral pada

semua jenis stroke, genggaman tangan tidak imbang,

berkurangnya reflek tendon dalam ( kontralateral )

(3) Wajah: paralisis/parese ( ipsilateral )

(4) Afasia (kerusakan atau kehilangan fungsi bahasa,

kemungkinan ekspresif/kesulitan berkata kata, reseptif/

kesulitan berkata kata komprehensif, global/kombinasi

dari keduanya).

(5) Kehilangan kemampuan mengenal atau melihat,

pendengaran, stimuli taktil

(6) Apraksia: kehilangan kemampuan menggunakan

motorik

Page 27: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

17

(7) Reaksi dan ukuran pupil: tidak sama dilatasi dan tak

bereaksi pada sisi ipsi lateral

g) Nyeri/kenyamanan

Data Subyektif: Sakit kepala yang bervariasi intensitasnya

Data obyektif: Tingkah laku yang tidak stabil, gelisah,

ketegangan otot / fasial

h) Respirasi

Data Subyektif: Perokok (factor resiko)

i) Keamanan

Data obyektif:

(1) Motorik/sensorik: masalah dengan penglihatan

(2) Perubahan persepsi terhadap tubuh, kesulitan untuk

melihat objek, hilang kewaspadaan terhadap bagian

tubuh yang sakit.

(3) Tidak mampu mengenali objek, warna, kata, dan wajah

yang pernah dikenali.

(4) Gangguan berespon terhadap panas, dan

dingin/gangguan regulasi suhu tubuh

(5) Gangguan dalam memutuskan, perhatian sedikit

terhadap keamanan, berkurang kesadaran diri

j) Interaksi social

Data obyektif: Problem berbicara, ketidakmampuan

berkomunikasi.

Page 28: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

18

b. Diagnosa Keperawatan

1) Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berhubungan dengaan

aliran darah ke otak terhambat

2) Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterlibatan

neuromuskuler, kelemahan, parestesia, flaksid/paralysis

hipotonik, paralysis spastis, kerusakan perceptual / kognitif.

3) Kerusakan komunikasi verbal dan atau tertulis berhubungan

dengan kerusakan sirkulasi serebral, kerusakan neuromuscular,

kehilangan tonus/kontrol otot fasial/oral, kelemahan/kelelahan

umum.

4) Kurang perawatan diri berhubungan dengan kerusakan

neuromuscular, penurunan kekuatan dan ketahanan, kehilangan

control/koordinasi otot.

5) Kurang pengetahuan, mengenai kondisi dan pengobatan b.d

kurang pemajanan, keterbatasan kognitif, kesalahan interpestasi

informasi.

6) Pola nafas tak efektif berhubungan dengan adanya depresan

pusat pernapasan

7) Resiko menciderai diri berhubungan dengan depresi

c. Rencana Keperawatan

1) Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan

gangguan oklusif, edema serebral.

Tujuan:

Page 29: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

19

a) Mempertahankan tingkat kesadaran biasanya/membaik,

fungsi kognitif dan motorik/sensori.

b) Mendemontrasikan tanda-tanda vital stabil dan tidak adanya

tanda-tanda peningkatan Tekana Intra Kranial.

c) Menunjukan tidak ada kelanjutan deteriorasi/kekambuhan

kembali.

Perencanaan tindakan:

a) Pantau/catat status neurologis sesering mungkin dan

bandingkan dengan keadaan normalnya.

b) Tentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan

keadaan/penyebab khusus selama koma/penurunan perfusi

jaringan serebral dan potensial terjadinya peningkatan

Tekanan Intra Kranial.

c) Pantau tanda-tanda vital seperti adanya hipertensi/hipotensi,

bandingkan tekanan darah yang terbaca pada kedua lengan.

d) Catat frekuensi dan irama dari pernapasan, auskultasi

adanya murmur.

e) Catat perubahan dalam penglihatan, seperti adanya

kebutuhan, gangguan lapang pandang atau kedalam

persepsi.

f) Letakan kepala dengan posisi agak ditinggikan dan dalam

posisi anatomis.

Page 30: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

20

g) Pertahankan keadaan tirah baring, ciptakan lingkungan yang

tenang, batasi pengunjung/aktivitas pasien sesuai dengan

indikasi. Berikan istirahat secara periodik antara aktivitas

perawatan, batasi lamanya setiap prosedur.

h) Kaji fungsi-fungsi yang lebih tinggi, seperti fungsi bicara.

i) Cegah terjadinya mengejan saat defikasi dan pernapasan

yang memaksa (batuk terus-menerus).

j) Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi, seperti

masa protrombin, kadar dilatin.

2) Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan keterlibatan

neuromuskuler, kelemahan, parestesia, flaksid/paralysis

hipotonik, paralysis spastis. Kerusakan perceptual/kognitif.

Tujuan:

a) Mempertahankan posisi optimal dari fungsi yang dibuktikan

oleh tidak adanya kontraktur, foot drop.

b) Mempertahankan/meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian

tubuh yang terkena atau kompensasi.

c) Mendemontrasikan tehnik/prilaku yang memungkinkan

melakukan aktivitas, dan mempertahankan integritas kulit.

d) Perencanaan tindakan:

(1) Kaji kemampuan secara fungsionalnya/luasnya

kerusakan awal dan dengan cara teratur.

Page 31: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

21

(2) Ubah posisi minimal setiap 2 jam (telentang, miring)

dan sebagainya dan jika memungkinkan bisa lebih

sering jika diletakan dalam posisi bagian yang

terganggu.

(3) Mulailah melakukan latihan rentang gerak aktif dan

pasif pada semua ekstremitas saat masuk. Anjurkan

lakukan latihan seperti latihan kuadrisep/gluteal,

meremas bola karet, melakukan jari-jari dan

kaki/telapak.

(4) Tinggikan tangan dan kepala.

(5) Observasi daerah yang tertekan termasuk warna,

edema, atau tanda lain dari gangguan sirkulasi.

(6) Inspeksi kulit terutama pada daerah-daerah yang

menonjol secara teratur. Lakukan massage secara hati-

hati pada daerah kemerahan dan beriakan alat bantu

seperti bantalan lunak kulit sesuai dengan kebutuhan.

(7) Anjurkan pasien untuk membantu pergerakan dan

latihan dengan mengguanakan ekstremitas yang tidak

sakit untuk menyokong/menggerakan daerah tubuh

yang mengalami kelemahan.

(8) Konsultasikan dengan ahli fisiotrapi secara aktif,

latihan resestif, dan ambulasi pasien.

Page 32: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

22

3) Kerusakan komunikasi verbal dan atau tertulis berhubungan

dengan kerusakan sirkulasi serebral, kerusakan neuromuscular,

kehilangan tonus/kontrol otot fasial/oral, kelemahan/kelelahan

umum.

Tujuan :

a) Mengindikasikan pemahaman tentang masalah

komunikasi.

b) Membuat metode komunikasi dimana kebutuhan dapat

diekspresikan.

c) Menggunakan sumber-sumber dengan tepat

Perencanaan tindakan:

a) Kaji tipe atau derajat disfungsi seperti pasien tidak tampak

memahami kata atau mengalami kesulitan berbicara atau

membuat pengertian sendiri.

b) Perhatikan kesalahan dalam komunikasi dan memberikan

umpan balik.

c) Tunjukan objek dan minta pasien untuk menyebutkan nama

benda tersebut.

d) Mintalah pasien untuk mengucapkan suara sederhana

seperti SH atau pus.

e) Minta pasien untuk menulis nama atau kalimat yang

pendek. Jika tidak dapat menulis mintalah pasien untuk

membacakalimat yang pendek.

Page 33: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

23

f) Antisipasi dan penuhi kebutuhan pasien.

g) Konsultasikan dengan/rujuk kepada ahli terapi wicara.

4) Kurang perawatan diri berhubungan dengan kerusakan

neuromuskular, penurunan kekuatan dan ketahanan.

Tujuan :

a) Mendemonstrasikan tekhnik/perubahan gaya hidup untuk

memenuhi kebutuhan perawatan diri.

b) Melakukan aktivitas perawatan diri dalam tingkat

kemampuan sendiri.

Perencanaan tindakan:

a) Kaji kemampun dari tingkat kekurangan untuk melakukan

kebutuhan sehari–hari.

b) Hindari melakukan sesuatu untuk pasien yang dilakukan

pasien sendiri, tetapi berikan bantuan sesuai dengan

kebutuhan

c) Kaji kemampuan pasien untuk berkomunikasi tentang

kebutuhannya untuk menghindari atau kemampuan untuk

menggunakan urinal, bedpen. Bawa pasien ke kamar mandi

dengan teratur interval waktu tertentu untuk berkemih jika

memungkinkan.

d) Konsultasikan dengan ahli fisioterapi/ahli terapi okupasi.

5) Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif,

kesalahan interprestasi informasi kurang mengingat.

Page 34: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

24

Tujuan:

a) Berpartisipasi dalam belajar

b) Mengungkapkan pemahaman tentang kondisi/prognosis dan

aturan terapeutik.

c) Memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan.

Perencana tindakan:

a) Kaji ulang tingkat pemahaman pasien tentang penyakit

b) Diskusikan keadaan patologis yang khusus dan kekuatan

pada individu

c) Diskusikan rencana untuk memenuhi kebutuhan perawatan

diri

d) Berikan informasi mengenai penyebab penyakit stroke,

penyebab dan pencegahan, dan makan yang berpengaruh

e) Rujuk atau tegaskan perlu evaluasi dengan tim ahli

rehabilitasi, seperti ahli fisioterapi fisik, terapi okupasi,

terapi wicara.

6) Pola nafas tak efektif berhubungan dengan adanya depresan

pusat pernapasan

Tujuan : Pola nafas pasien efektif

Kriteria Hasil:

a) RR 18-20 x permenit

b) Ekspansi dada normal.

Page 35: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

25

Intervensi :

a) Kaji frekuensi, irama, kedalaman pernafasan.

b) Auskultasi bunyi nafas.

c) Pantau penurunan bunyi nafas.

d) Pastikan kepatenan O2 binasal.

e) Berikan posisi yang nyaman: semi fowler.

f) Berikan instruksi untuk latihan nafas dalam.

g) Catat kemajuan yang ada pada pasien tentang pernafasan.

7) Resiko menciderai diri berhubungan dengan depresi

Tujuan:

a) pasien tidak menciderai diri

b) pasien dapat membina hubungan saling percaya

Intervensi :

a) Perkenalkan diri dengan pasien dengan cara menyapa klien

dengan ramah, baik verbal dan non verbal, selalu kontak

mata selama interaksi dan perhatikan kebutuhan dasar klien

b) Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan

sikap empati

c) Dengarkan pernyataan pasien dengan sikap sabar empati

dan lebih banyak memakai bahasa non verbal, misalnya:

memberikan sentuhan, anggukan.

Page 36: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

26

3. Terapi Musik

a. Pengertian Musik Klasik

Musik merupakan seni yang melukiskan pemikiran dan

perasaan manusia lewat keindahan suara.Musik merupakan refleksi

perasaan suatu individu atau masyarakat.Musik merupakan hasil dari

cipta dan rasa manusia atas kehidupan dan dunianya. Musik mampu

menenangkan pikiran saat bosan, gundah, dan juga sebagai terapi

reaktif (Lan, 2009). Terapi musik terdiri dari dua kata yaitu terapi

dan musik.Kata terapi berkaitan dengan serangkaian upaya yang

dirancang untuk terapi membantu atau menolong orang.Biasanya

kata tersebut digunakan dalam konteks masalah fisik dan mental

(Djohan, 2006).Salah satu upaya untuk mengatasi depresi pada

penderita stroke dengan terapi alternatif untuk menurunkan depresi

pada pasien stroke yaitu dengan memberikan terapi musik. Terapi

musik adalah suatu proses yang terancam bersifat preventif dalam

usaha penyembuhan terhadap penderita yang mengalami hambatan

dalam pertumbuhannya baik fisik, motorik, sosial, emosional

maupun mental intelegency (Suryana 2012;15). Musik memiliki

kekuatan untuk mengobati penyakit dan peningkatan kemampuan

fikiran seseorang.Ketika musik diterapkan menjadi sebuah terapi

musik dapat meningkatkan, memulihkan, dan memelihara kesehatan

fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual (Eka, 2011). Penelitian

terkait terapi musik dilakukan oleh Suhartini (2008), hasil penelitian

Page 37: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

27

menunjukan 90% responden mengalami perubahan penurunan

tekanan darah sistol, 95% responden mengalami perubahan

penurunan respirasi, 100% responden mengalami perubahan

penurunan nadi. Salah satu jenis terapi musik yang paling sering di

gunakan adalah terapi musik klasik.

Terapi musik klasik adalah usaha untuk meningkatkan kualitas

fisik dan mental dengan rangsangan nada atau suara yang

mengandung irama, lagu, dan keharmonisan yang merupakan suatu

karya sastra zaman kuno yang bernilai tinggi yang terdiri dari

melodi, ritme, harmoni, bentuk dan gaya yang diorganisir

sedemikian rupa sehingga tercipta musik yang bermanfaat untuk

kesehatan fisik dan mental. Hal inilah yang mendukung otak dapat

berkonsentrasi dengan optimal dalam membangun jaringan-jaringan

sipnasis dengan lebih baik

(Irawaty, 2013;10)

b. klasifikasi terapi music

Dalam dunia penyembuhan dengan musik, dikenal 2 macam

terapi musik, yaitu :

1) Terapi musik aktif

Terapi musik klasik aktif adalah keahlian menggunakan

musik dan elemen musik untuk meningkatkan, mempertahankan

dan mengembalikan kesehatan mental, fisik, emosional, dan

spiritual. Terapi musik aktif ini dapat dilakukan dengan

Page 38: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

28

caramengajak klien bernyanyi, belajar main alat musik, bahkan

menggunakan lagu singkat atau dengan kata lain terjadi interaksi

yang aktif antara yang diberi terapi dengan yang memberi terapi

(Halim, 2003 cit Purwanta, 2007).

2) Terapi musik pasif

Terapi musik pasif adalah terapi musik dengan cara

mengajak klien mendengarkan musik. Hasilnya akan efektif bila

klien mendengarkan musik yang di sukainya (Halim, 2003 cit

Purwanta, 2007). Terapi musik pasif merupakan terapi yang

tidak melibatkan pasien, bertujuan untuk menjadikan pasien

rileks dan tenang (Deviana, 2011) hal terpenting dalam terapi

musik pasif adalah pemilihan jenis musik harus tepat dengan

kebutuhan pasien.

4. Depresi

a. Pengertian depresi

Depresi merupakan masalah kesehatan jiwa yang utama

dewasa ini. Hal ini amat penting karena orang dengan depresi

produktivitasnya akan menurun dan ini amat buruk akibatnya bagi

suatu masyarakat, bangsa dan negara yang sedang membangun.

Orang yang mengalami depresi adalah yang amat menderita.Depresi

adalah penyebab utama tindakan bunuh diri, dan tindakan ini

menduduki urutan ke-6 dari penyebab kematian utama di Amerika

Serikat.

Page 39: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

29

Penelitian yang dilakukan oleh Kielholz dan Poldinger (1974)

menunjukan bahwa 10% dari pasien yang berobat ke dokter adalah

pasien depresi dan separuhnya dengan depresi terselubung (masked

depression). Depresi terselubung adalah salah satu bentuk depresi

dengan gejala-gejala yang muncul ke prmukaan berupa keluhan-

keluhan fisik (somatik).Seringakali para dokter tidak mencermati hal

ini dan terpaku pada keluhan-keluhan fisik, sehingga terapi yang

diberikan adalah hanya terapi somatik.Oleh karenanya pasien sering

kali merasa tidak sembuh penyakitnya sehingga menjadi

menahun.Padahal kalau diteliti lebih jauh ternyata keluhan somatik

tadi merupakan penjelmaan dari depresi. Atau dengan kata lain

gejala depresi terselubung ini seyogianya selain terapi somatik juga

diberikan terapi psikologik, misalnya psikoterapi, psikofarmaka

(obat anti depresi) dan dilengkapi dengan terapi psikoreligius.

b. Depresi paca stroke

Di dalam pengalaman klinis sering di jumpai bahwa pada

pasien-pasien stroke selain gejala-gejala kelainan saraf (misalnya

kelumpuhan alat gerak ataupun otot-otot muka dan lain sebagainya),

juga ditemukan gangguan mental-emosional misaslnya depresi,

apati, euforia bahkan sampai pada mania. Gejala depresi yang

ditimbulkannya itu sebagai akibat lesi (kerusakan) pada susunan

saraf pusat otak dan bisa juga akibat dari gangguan penyesuaian

(adjustment disorder) Karena hendaya (impairment) fisik dan

Page 40: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

30

kognitif pasca stroke.Kaplan dan sadock (2000) menyebutkan bahwa

prevalensi depresi pada pasien stroke mencapai 40% - 60% dalam 6

bulan pertama sesudah terjadinya stroke.

Depresi adalah kondisi mental yang ditandai oleh rasa pesimis

dan sikap-sikap yang menunjukan kesedihan mendalam (murung,

patah hati, putus asa). Depresi didalam dunia kesehatan mental

dikategorikan sama halnya dengan “masuk angin biasa” didalam

dunia kesehatan fisik. Sulit tidur, berkurangnya nafsu makan dan

energy adalah sebagian kecil gejala depresi.

Gejala depresi pada penderita stroke, dapat ditegakan dengan

kriteria sebagai berikut.

1) Gejala utama adalah gangguan efek (mood) yang disertai paling

sedikit 3 dari gejala penyerta yang disebutkan dalam kriteria B

dari episode manik atau episode depresif barat.

2) Tidak terdapat tanda-tanda delirium (menurunnya kesadaran),

demensia (kemunduran daya ingat), sindrom waham organik,

atau halusinasi organik.

3) Terdapat faktor organi spesifik (kelainan pada otak akibat

stroke) yang dinilai mempunyai hubungan etiologik (penyebab)

dengan gangguan itu, yang terbuk tidari riwayat penyakit,

pemeriksaan fisik dan laboratorium.

c. Alat ukur derajat depresi

Page 41: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

31

Untuk mengetahui sejauh mana derajat depresi seseorang

apakah ringan, sedang, berat, atau berat sekali, orang menggunakan

alat ukur (instrumen) yang dikenal dengan nama Hamilton Rating

Scale For Depression (HRS-D), alat ukur ini terdiri 21 kelompok

gejala yang masing-masing kelompok dirinci lagi dengan gejala-

gejala yang lebih spesifik. Masing-masing kelompok gejala diberi

penilaian angka (score) antara 0 – 4, yang artinya adalah :

Nilai 0 = tidak ada gejala (keluhan)

1 = gejala ringan

2 = gejala sedang

3 = gejala berat

4 = gejala berat sekali

Penilaian atau pemakaian alat ukur ini dilakukan oleh dokter

(psikiater) atau orang yang telah dilatih untuk menggunakannya

melalui teknik wawancara langsung. Masing-masing nilai angka

(score) dari ke 21 kelompok gejala tersebut dijumlahkan dan dari

hasil penjumlahan itu dapat diketahui derajat depresi seseorang yaitu

:

Total nilai (score) kurang dari 17 = tidak ada depresi

18 – 24 = depresi ringan

25 – 34 = depresi sedang

35 – 51 = depresi berat

52 – 68 = depresi berat sekalib\

Page 42: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

32

Page 43: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

33

B. Kerangka teori

o

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

Stroke Non Hemoragik

a. Definisi

b. Klasifikasi stroke

non

hemoragik/iskemik

c. Patofisiologi

d. Gejala-gejala Klinik

Konsep

keperawatan

Terapi

Musik

Depresi

Page 44: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

33

BAB III

LAPORAN KASUS

A. Subjek Aplikasi Riset

Subjek yang akan digunakan pada aplikasi riset ini pada pasien dengan

stroke non hemoragik di ruaang Anyelir Rumah Sakit dr. Soediran Mangun

Sumarso Wonogiri.

B. Tempat dan Waktu

Aplikasi penelitian ini direncanakan akan dilakukan diruang penyakit

dalam pada tanggal 4-16 Januari 2016 di Rumah Sakit dr. Soediran Mangun

Sumarso Wonogiri

C. Media dan Alat

Dalam aplikasi riset ini media dan alat yang akan digunakan adalah:

1. Lembar observasi yang digunakan untuk mencatat hasil pengukuran atau

pemeriksaan terhadap depresi pada pasien stroke non hemoragik. Alat

ukur depresi yang digunakan adalah Hamilton Rating Scale for

Depression (HRS-D)

2. Bolpoin

3. Telepon genggam

4. Headset

5. Musik klasik dalam bentuk audio atau MP3

Page 45: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

34

D. Prosedur Tindakan

1. Mengukur depresi sebelum dilakukan tindakan terapi musik klasik

2. Nyalakan MP3, jangan lupa cek baterai, jangan sampai musiknya

berhenti pada saat diperdengarkan kepada pasien.

3. Dekatkan MP3 kedekat pasien.

4. Sebelum diperdengarkan kepada pasien, cek terlebih dahulu volume

musiknya jangan sampai terlalu keras sehingga akan memekakan telinga

pasien atau terlalu pelan volumenya.

5. Pasang headset

6. Bantu pasien untuk memasangkan headset pada kedua telinganya. Atur

posisi headset pada kedua telinga pasien tersebut, jangan sampai pasien

merasa tidak nyaman dengan terpasangnya alat tersebut.

7. Atur posisi

8. Posisikan pasien pada posisi senyaman mungkin. Hal ini dilakukan agar

pasien tidak merasa tegang atau kelelahan saat terapi musik dilakukan.

9. Lemaskan otot-otot.

10. Otot-otot yang lemas membantu tercapainya keadaan relaksasi.

11. Anjurkan pasien menarik napas melalui hidung dan mengeluarkan napas

secara perlahan-lahan melalui mulut.

12. Lakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan kepada pasien.

13. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana intervensi relaksasi

musik yang diberikan kepada pasien dapat menurunkan rasa nyeri dan

depresinya.

Page 46: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

35

14. Mengukur depresi setelah dilakukan tindakan terapi musik klasik

E. Alat Ukur

Total nilai (score) kurang dari :

17 = tidak ada depresi

18-25 = depresi ringan

25-34 = depresi sedang

35-51 = depresi berat

52-68 = depresi berat sekali

Adapun hal-hal yang dinilai dalam alat ukur HRS-D ini adalah sebagai

berikut :

NO 0 1 2 3 4

1 Keadaan perasaan sedih (sedih putus

asa, tak berdaya, tak berguna)

- perasaan ini hanya ada bila ditanya

- perasaan ini ditanyakan secara

verbal spontan

- perasaan yang nyata tanpa

komunikasi verbal, misalnya

ekspresi muka, bentuk, suara, dan

kecenderungan menangis

- pasien menyatakan perasaan yang

sesungguhnya ini dalam

komunikasi baik verbal maupun

non verbal secara spontan

2 Perasaan bersalah

- menyalahkan diri sendiri, merasa

sebagai penyebab penderitaan

orang lain

- ide-ide bersalah atau renungan

tentang kesalahan – kesalahan

masa lalu

- sakit ini sebagai hukuman, waham

bersalah dan berdosa

Page 47: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

36

- suara-suara kejaran atau tuduhan

dan halusinasi penglihatan tentang

hal-hal yang mengancamnya

3 Bunuh diri

- merasa hidup taka ada gunanya

- mengharapkan kematian atau

pikiran-pikiran lain kearah itu

- ide-ide bunuh diri atau langkah-

langkah kearah itu

- percobaan bunuh diri

4 Gangguan pola tidur (initial insomnia)

- keluhan kadang-kadang sukar

masuk tidur, misalnya lebih dari

setengah jam baru masuk tidur

- keluhan tiap malam sukar masuk

tidur

5 Gangguan pola tidur (middle insomnia)

- pasien mengeluh gelisah dan

terganggu sepanjang malam

- terjadi sepanjang malam (bangun

dari tempat tidur kecuali buang air

kecil)

6 Gangguan pola tidur (late insomnia)

- bangun di waktu dini hari tetapi

dapat tidur lagi

- bangun di waktu dini hari tetapi

tidak dapat tidur lagi

7 Kerja dan kegiatan-kegiatannya

- pikiran/perasaan ketidakmampuan,

keletihan/kelemahan yang

berhubungan dengan kegiatan kerja

atau hobi

- hilangnya minat terhadap

pekerjaan/hobi atau kegiatan

lainnya, baik langsung atau tidak

pasien menyatakan kelesuan,

keragu-raguan dan rasa bimbang

- berkurangnya waktu untuk

aktivitas sehari-sehari atau

produktivitas menurun. Bila psien

tidak sanggup beraktivitas

Page 48: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

37

sekurang-kurangnya 3 jam sehari

dalam kegiatan sehari-hari

- tidak bekerja karena sakitnya

sekarang. (Di Rumah Sakit) bila

pasien tidak bekerja sama sekali,

kecuali tugas-tugas di bangsal atau

jika pasien gagal melaksanakan

kegiatan-kegiatan dibangsal tanpa

bantuan.

8 Kelambanan (lambat dalam berfikir,

berbicara, gagal berkonsentrasi,

aktivitas motorik menurun)

- sedikit lamban dalam wawancara

- jelas lamban dalam wawancara

- sukar diwawancarai

- stupor (diam sama sekali)

9 Kegelisahan (agitasi)

- kegelisahan ringan

- memainkan tangan/jari-jari, rambut

dan lain-lain

- bergerak terus tidak dapat duduk

dengan tenang

- meremas-remas tangan, mengigit-

gigit kuku, menarik-narik rambut,

mengigit-gigit bibir

10 Kecemasan (ansietas somatik)

- sakit/nyeri di otot-otot, kaku,

kedutan otot

- gigi gemerutuk

- suara tidak stabil

- tinitus (telinga berdenging)

- penglihatan kabur

- muka merah atau pucat, lemas

- perasaan di tusuk-tusuk

11 Kecemasan (ansietas psikik)

- ketegangan subjektif dan mudah

tersinggung

- mengkhawatirkan hal-hal kecil

- sikap kekhawatiran yang tercermin

di wajah atau pembicaraannya

ketakutan yang diutarakan tanpa ditanya

12 Gejala somatik (pencernaan)

- anggota gerak, punggung atau

Page 49: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

38

kepala terasa berat

- sakit punggung, kepala dan otot-

otot hilangnya kekuatan dan

kemampuan

13 Gejala somatik (umum)

- anggota gerak, punggung atau

kepala terasa berat

- sakit punggung, kepala dan otot-

otot hilangnya kekuatan dan

kemampuan

14 Kelamin (genital)

- sering buang air kecil, terutama

malam hari dikala tidur

- tidak haid, darah haid sedikit sekali

- tidak ada gairah seksual/dingin

(frigid)

- ereksi hilang

- impotensi

15 Hipokondriasis (keluhan somatik/fisik

yang berpindah-pindah)

- dihayati sendiri

- preokupasi (keterpakuan)

mengenai kesehatan sendiri

- sering mengeluh membutuhkan

pertolongan orang lain

- delusi hipokondrias

16 Kehilangan berat badan (A atau B)

- berat badan berkurang

berhubungan dengan penyakit

sekarang

- jelas menurun berat badan

- tak terjelaskan penurunan berat

badan

17 Insight (pemahaman diri)

- mengetahui sakit tetapi

berhubungan dengan penyebab-

penyebab iklim, makanan, kerja

berlebihan, virus, perlu istirahat

dan lain-lain

18 Variasi harian

- adakah perubahan atau keadaan

Page 50: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

39

yang memburuk pada waktu

malam atau pagi

19 depersonalisasi (perasaan diri berubah)

dan derealisasi (peerasaan tidak

nyata/tidak realistis)

20 Gejala-gejala paranoid

- kecurigaan

- pikiran dirinya menjadi pusat

perhatian, atau peristiwa/kejadian

di luar tertuju pada dirinya (ideas

of reference)

21 Gejala-gejala obsesi dan komplusi

Page 51: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

40

40

BAB IV

LAPORAN KASUS

Pada bab ini penulis menjelaskan studi kasus yang dilakukan pada Ny. H

dengan Stroke Non Hemoragik (SNH).Pengkajian menggunakan metode

alloanamnese dan autoanamnese. Pengkajian dilakukan pada tanggal 4 Januari

2016 di ruang Anyelir RSUD dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. Studi

kasus ini di mulai pada tahap pengkajian, penegakan diagnosa keperawatan,

intervensi keperawatan, implementasi dan evaluasi.

A. Pengkajian

Nama pasienNy. H berumur 60 th, pasien berjenis kelamin

perempuan. Ny. H adalah seorang ibu rumah tangga, beragama islam, tempat

tinggal sekarang Taman Sari 2/5 Jeporo Jatipuro Wonogiri. Diagnosa medis

Hemiparesi SNH. Yang bertanggung jawab adalah Tn. S bertempat tinggal di

Kedungrejo Anguntoronadi, Tn. S adalah anak pasien, beragama islam..

Riwayat Kesehatan Pasien

Dari pengkajian Ny. H di temukan hasil riwayat kesehatan yaitu keluarga

pasien mengatakan pada tanggal 02 Januari 2016 pasien sedang

menunggu suami di RS, tiba–tiba ketika pasien ingin memakai jilbab,

tangan kanan tidak bisa di angkat dan pasien terjatuh tidak sadarkan diri,

pada jam 12.00 pasien di bawa ke IGD dr.Soediran Mangun Sumarso

Wonogiri, di IGD pasien di lakukan pemeriksaan GCS E: 2, M: 5, V: 3.

Tanda-tanda vital pasien TD= 245/120 mmhg, N= 80 x/menit, S= 36,6o

Page 52: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

41

C, Rr= 20 x/menit. Di IGD pasien di berikan terapi O2 nasal kanul 8 liter,

infus RL 20 tpm, inj. Citicolin 250 mg/ml, inj. Antalgin 500 mg, inj

furosemide 10 mg, pada pukul 14.15 wib, pasien di pindah ke Ruang

Anyelir intermediet 3, karena pasien membutuhkan pengawasan khusus,

kesadaran pasien delirium, karena kesadaran pasien sudah membaik pada

tanggal 4 Januari 2016 pasien di pindah ke kamar B2. Di ruang Anyelir

pasien mendapat obat oral, amlopin 5 mg : 10 mg, IRTAN 30 mg 12;5

mg, bisoprolol 5 mg, pasien dilakukan pemeriksaan penunjang pada

tanggal 02 Januari 2016 instalasi radiologi, kesan sumbatan ganglia

baslis kiri, verbal pasien pelo GCS : Verbal: 3 (mengulang kata-kata

yang tidak tepat secara acak), kekuatan otot pasin kanan 2 dan kiri 5

terpasang infus.

Hasil pengkajian pada tanggal 4 Januari 2016, Keluhan Utama

pasien lemah, pasien tampak diam dan tidak mau bicara jika tidak diajak

bicara, ketika dikaji tingkat depresi menggunakan HRS-D score depresi

32 masuk kedalam depresi sedang kesadaran somnolen E:4, M:6, V:3,

pasien terpasang DC, tanda–tanda vital pasien. TD= 240/126 mmhg, N=

84 x/menit, S= 36,6oc, Rr= 20 x/menit.

Riwayat penyakit dahulu, keluarga pasien mengatakan, pasien

sebelumnya pernah mengalami sakit yang dideritanya kurang lebih satu

tahun yang lalu, tetapi belum pernah di rawat inap seperti sekarang ini.

Page 53: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

42

Dari hasil riwayat kesehatan keluarga, keluarga pasien

mengatakan, ayah pasien mempunyai riwayat hipertensi tetapi tidak

punya penyakit menular seperti TBC / HIV.

Genogram

Ny. H 60

Keterangan :

= Laki-laki dan Perempuan sudah meninggal

= Perempuan

= Tinggal satu rumah

= Pasien

Hasil Genogram didapatkan Ny. H anak ke 3 dari 3 saudara

kandung, sedangkan suaminya anak ke 4 dari 4 saudara, dan mempunyai

3 orang anak, 1 perempuan dan 2 laki-laki, keduanya sudah menikah dan

tidak tinggal satu rumah, yang tinggal satu rumah hanya 1 orang anak

laki-laki, Ny. H terkena penyakit Stroke Non Hemoragik karena

keturunan dari ayahnya.

Hasil dari Riwayat kesehatan lingkungan, keluarga mengatakan

lingkungan rumahnya cukup bersih dan ventilasi udara cukup dan tidak

ada sampah atau sumber polusi yang dekat dengan rumahnya.

Page 54: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

43

Hasil dari pola nutrisi dan metabolisme tubuh didapatkkan untuk

pola makan sebelum sakit 3x sehari dengan nasi, lauk, sayur, dan buah 1

porsi habis serta tidak ada keluhan, dan selama sakit pasien makan 3x

sehari dengan 1/2 porsi habis serta tidak ada keluhan. Hasil untuk pola

minum sebelum sakit pasien minum kira-kira 1300 cc, 1 gelas habis dan

tidak ada keluhan. Pola minum selama sakit pasien minum sekitar 700 cc

perhari dengan air putih dan teh tawar, 1 gelas tidak habis dan tidak ada

keluhan.

Hasil pengkajian pola eliminasi, diperoleh BAK dan BAB. Pada

pola BAK didapatkan pasien mengatakan sebelum sakit frekuensi BAK

kurang lebih 3 kali dalam sehari dengan jumlah urin kira-kira 1200 cc

berwarna kuning dan tidak ada keluhan, selama sakitBAK pasien

terpasang DC dengan jumlah urin sekitar 1200 cc berwarna kuning dan

tidak ada keluhan. Eliminasi BAB pasien mengatakan sebelum sakit

frekuensi BAB 1 kali dalam sehari dengan konsistensi lunak berbentuk

dan berwarna kuning serta tidak ada keluhan. Selama sakit pasien

mengatakan BAB frekuensi 4 hari sekali dengan konsistensi lunak

berbentuk, berwarna kuning dan tidak ada keluhan. Balance cairan

diperoleh pada intake terdapat minum 700cc, makan 300cc, injeksi 14 cc,

dan infus 1400cc mendapatkan total 2414cc. Output terdapat urin

1200ccfeses 1500cc dan IWL 750 cc (15 x BB (52)) dengan total 2100cc.

Analisa didapatkan Intake-Output yaitu 2414-2100 memperoleh hasil

+314cc.

Page 55: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

44

Hasil pengkajian pola aktivitas dan latihan pasien mengatakan

sebelum sakit dapat melakukan aktivitas secara mandiri seperti: toileting,

makan/minum, berpindah, berpakaian, mobilitas ditempat tidur,

ambulasi/ROM. Selama pasien sakit, akitivitas toileting menggunakan

alat bantu, sedangkan berpakaian, makan/minum, berpindah, mobilisasi

ditempat tidur dan ambulasi/ROM dibantu oleh anaknya.

Hasil pengkajian pola istirahat tidur didapatkan pada saat sebelum

sakit pasien mengatakan setiap hari tidur rata-rata selama 7-8 jam dan

tidur siang sekitar 2 jam, tidak menggunakan pengantar tidur, tidak ada

gangguan tidur. Pada selama sakit didapatkan hasil pengkajian, keluarga

pasien mengatakan pasien selalu tertidur setelah di berikan injeksi.

Hasil pengkajian pola kognitif-perseptual sebelum sakit keluarga

pasien mengatakan, pasien bisa bekomunikasi dengan baik tanpa ada

gangguan bicara. Selama sakit keluarga pasien mengatakan, pasien tidak

bisa berkomunikasi dengan jelas karena bicaranya pelo, nilai GCS

Verbal: 3 (mengulang kata-kata yang tidak tepat secara acak).

Hasil pengkajian pola persepsi dan pemeliharan kesehatan,

keluarga pasien mengatakan kesehatan sangat penting, apabila pasien

atau anggota keluarganya mengalami sakit, keluarga selalu membawa ke

pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas, klinik, atau dokter.

Hasil pengkajian pola persepsi konsep diri didapatkan data Harga

diri pasien, keluarga pasien mengatakan sudah melakukan yang terbaik

dan merasa berharga dilingkungan yang disayangi, pada gambaran diri

Page 56: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

45

keluarga psien mengatakan pasien sangat menyukai semua anggota

tubuhnya, pada ideal diri tidak terkaji, pada identitas diri keluarga

mengatakan pasien berjenis kelamin perempuan berusia 60 tahun

memiliki seorang suami dan 3 orang anak, pada peran diri keluarga

pasien mengatakan pasien sangat menyayangi suluruh anggota

keluarganya dan mensyukurinya. Selama sakit tidak terkaji.

Hasil pengkajian pola hubungan peran pada saat sebelum sakit

pasien mengatakan hubungan dengan keluarganya berjalan harmonis dan

selama sakit pasien mengatakan hubungan dengan keluarga tetap

berjalan harmonis serta dengan tim medis dan tenaga kesehatan yang lain

berjalan baik.

Hasil pengkajian pola seksualitas reproduksi didapatkan hasil

keluarga pasien mengatakan berjenis kelamin perempuan berusia 60tahun

dan mempunyai suami serta 3 orang anak

Hasil pengkajian pola mekanisme koping didapatkan hasil,

keluarga pasien mengatakan sebelum sakit jika pasien ada masalah dia

selalu bercerita dengan keluarganya, dan selama sakit keluarga pasien

mengatakan dengan kejadian ini pasien merasa emosinya mudah

berubah, terlebih saat berfikir tentang penyakit SNHnya, pasien terlihat

tegang.

Hasil pengkajian pola nilai dan keyakinan didapatkan pada saat

sebelum sakit keluarga pasien mengatakan taat sholat 5 waktu dalam

Page 57: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

46

sehari dan selama sakit keluarga pasien, pasien mengatakan taat sholat 5

waktu dalam sehari walaupun dalam keadaan sakit.

Hasil pemeriksaan fisik didapatkan data kesadaran pasien

composmentis, GCS E:4,M6,V3, tekanan darah: 240/126 mmHg, suhu:

36,6oC, nadi dengan frekuensi: 84 kali/menit, irama: reguler,

kekuatan/isinya kuat. Pernafasan dengan frekuensi: 20 kali/menit dan

berirama reguler. Kulit kepala pasien tampak bersih, tidak berketombe

dan tidak ada luka, rambut: bersih, sedikit keriting, warna hitam, bentuk

kepala mesocepal. Pemeriksaan mata pasien didapatkan palpebra tidak

udem, konjungtiva ka/ki tidak anemis, warna merah muda, sclera kanan

dan kiri tidak ikterik, warna putih, pupil isokor ka/ki, diameter ka/ki 2

cm, reflek cahaya ka/ki pupil mengecil saat didekati cahaya dan

membesar saat cahaya menjauh, tidak menggunakan alat bantu

penglihatan seperti kacamata. Hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada

jejas, mulut simetris, bersih, tidak ada stomatitis atau sariawan, bibir

sedikit kering, telinga simetris, dan telinga bersih tidak ada secret dan

tidak menggunakan alat bantu pendengaran. Gigi bersih.Leher tidak ada

pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada kaku kuduk.

Hasil pemeriksaan paru-paru didapatkan data inspeksi

pengembangan dada kanan dan kiri sama, palpasi vokal premitus kanan

dan kiri sama, perkusi bunyinya sonor kanan dan kiri, dan auskultasi

suara vasikuler dan irama teratur. Pada pemeriksaan jantung didapatkan

data inspeksi ictus cordis tidak tampak, pada palpasi ictus cordis terasa di

Page 58: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

47

ics 5, perkusi pekak, auskultasi bunyi jantung 1 dan 2 sama, tidak ada

suara tambahan. Hasil pemeriksaan abdomen didapatkan data hasil

inspeksi perut simetris, tidak ada jejas, terdapat umbilicus, auskultasi

terdengar bising usus normal 14 x/menit, perkusi timpani kuadran II, III,

IV, dan pekak di kuadran I, dan untuk palpasi tidak ada nyeri tekan pada

semua kuadran.

Hasil pemeriksaan genetalia pasien bersih, terpasang DC, rectum

bersih. Hasil pemeriksaan pada ekstremitas atas didapatkan hasil

kekuatan otot kanan 2 dan kiri normal skala 5, ROM kanan tidak normal

skala 2 dan kiri normal dengan skala 5, tidak ada perubahan bentuk

tulang , perbaan akral hangat, capilari refile ka/ki 2 detik/kurang 2 detik.

Pada ekstremitas bawah didapati hasil kekuatan otot kanan tidak normal

skala 2 dan kiri normal dengan skala 5, ROM kanan tidak normal skala 2

dan kiri normal skala 5, perubahan bentuk tulang tidak ada, perabaan

akral hangat, capilari refile kurang dari 2 detik.

Pemeriksaan penunjang pada tanggal 03 Januari 2016 didapatkan

hasil laboratorium WBC 5,9 k/UL, LYM 1,1 17,8 %L, MID 0,2 3,7 %M,

GRAN 4,6 78,5 %G, RBC 3,69 m/UL, HGB 10,5 g/dL, HCT 32,2 %,

MCV 87,2 fL, MCH 28,5 Rg, MCHC 32,6 g/dL, RDW 15,5 %, PLT 184

k/uL, MPV 6,2 fL.

Terapi yang diberikan kepada pasien adalah sebagai pemberian

Ranger Laktat 500 ml/20 tpm untuk memenuhi kebutuhhan cairan dan

elektrolit, injeksi citicoline 250mg/2ml /12 jam sebagai fase akut

Page 59: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

48

ketidaksadaran karena trauma serebal, antalgin 500mg/12jam sebagai

meredakan nyeri ringan sampai berat, furosemide 10mg/24jam sebagai

obat gangguan jantung, cefotaxime 500mg/12jam sebagai infeksi saluran

nafas bawah, dan obat oral amlodipine 5mg ; 10mg 1 kali sehari sebagai

pengobatan hipertensi, IRTAN 300mg 1 kali sehari sebagai hipertensi

esensial, bisoprolol 5mg 1x sehari sebagai terapi tunggal atau kombinasi

dengan anti hiprtensi lain.

B. Perumusan Masalah Keperawatan

Perumusan masalah ditegakan berdasarkan pengkajian yang dilakukan

pada tanggal 4 Januari 2016 pada pukul 10.00 dan didapatkan data subyektif

dan data obyektif. Data subyektif keluarga pasien mengatakan pasien lemas

dan badan bagian kanan tidak bisa digerakan, data obyektif didapatkan

kekuatan anggota gerak kanan lemas, GCS E:4, M:3, V:3, kekuatan otot

kanan 2 dan kiri 5, hasil CT scan didapatkan embolisme, dan dengan Vital

sign: TD: 240/126 mmHg, N: 84 x/menit, Rr: 20 x/menit, S:36,6oc.

berdasarkan data diatas ditegakan masalah keperawatan resiko

ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan hipertensi.

Data yang kedua dari data subyektif dan data obyektif keluarga pasien

mengatakan anggota gerak bagian kanan pasien tidak bisa digerakan. Data

obyektif pasien tampak terbaring lemas, makan di suapin anaknya, berpakaian

dibantu keluarga, kekuatan otot kanan 2 dan kiri 5 terpasang infus.

Page 60: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

49

Berdasarkan data diatas ditegakan masalah keperawatan hambatan mobilitas

fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot.

Data yang ketiga didapatkan dari Data subyektif keluarga pasien

mengatakan bicara pasien tidak jelas, Data obyektif bicara pasien tidak jelas

nilai GCS Verbal: 3, pasien kooperatif. Berdasarkan data diatas ditegakan

masalah keperawatan hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan

perubahan sistem saraf pusat.

Data yang ke empat didapatkan data subyektif keluarga pasien

mengatakan pasien tampak diam dan sering melamun, Data obyektif, pasien

tampak tidak tenang dan cemas, score HRS-D =32, depresi sedang,

berdasarkan data diatas ditegakan masalah keprawatan ansietas berhubungan

dengan status kesehatan.

Perioritas diagnossa keperawatan adalah

1. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan

hipertensi (00201)

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot

(00085)

3. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan sistem

saraf pusat (00051)

4. Ansietas berhubungan dengan status kesehatan (00146)

Page 61: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

50

C. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan untuk diagnosa resiko ketidakefektifan perfusi

jaringan otak berhubungan dengan hipertensi (00201), penulis mempunyai

tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan

masalah resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak tidak terjadi dengan

kriteria hasil ttv pasien dalam rentan normal (140727), kekuatan otot dari 2

menjadi 3 (040744). Intervensi keperawatan yang disusun yaitu denga

peripheral sesnsation management (2660), observasi tanda-tanda vital dan

keadaan umum pasien untuk mengetahui perkembangan pasien, ajarkan

pasien untuk relaksasi dan beri posisi nyaman tidur tanpa bantal jika merasa

pusing untuk memberikan pasien dalam suasana rileks dan nyaman, edukasi

kepada keluarga untuk menciptakan lingkungan tenang dan batasi

pengunjung rangsangan aktifitas dapat meningkatkan tekanan intracranial,

kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi agar pasien cepat sembuh.

Masalah keperawatan yang kedua adalah hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan penurunan kekuatan otot (00085), penulis mempunyai

tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam masalah hambatan

mobilitas fisik dapat teratasi dengan kriteria hasil: kemampuan aktifitas klien

meningkat (020814), pasien dapat berpindah tempat tanpa bantuan (020814),

kekuatan otot dari 2 menjadi 3 (020803). Intervensi yang disusun yaitu

dengan exercise theraoy ambulation (02221), observasi tanda–tanda vital dan

observasi respon fisik untuk mengtahui perkembangan pasien dan respon

fisik yang meningkat menunjukan perkembangan aktivitas, ajarkan pasien

Page 62: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

51

untuk melakukan latihan ROM dan bantu pasien untuk alih baring agar dapat

memenuhi kebutuhan aktivitas, dan alih baring untuk menghindari dekubitus,

ajarkan pasien untuk membuat jadwal latihan di waktu luang, untuk

membantu aktivitas pasien, edukasi kepada keluarga pasien tentang perlunya

melakukan ROM dan alih baring, untuk membantu memenuhi kebutuhhan

aktivitas dan melatih otot kaku, kolaborasi dengan tenaga rehabilitas medik

dalam merencanakan program terapi yang tepat, untuk merencanakan

program terapi yang tepat.

Masalah keperawatan yang ketiga adalah hambatan komunikasi verbal

berhubungan dengan perubahan sistem saraf pusat (00051), penulis

mempunyai tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam dapat

teratasi dengan kriteria hasil kemampuan komunikasi klien baik (090202),

dapat berbicara dengan baik dari 3 menjadi 4 (090302). Intervensi

keperawatan yang disusun yaitu communication erhancemen speech deficit

(4976), observasi tanda-tanda vital dan observasi keadaan umum pasien untuk

mengetahui perkembangan pasien, dorong pasien untuk berkomunikasi secara

perlahan dan mengulangi permintaan, untuk mengajarkan pasien berbicara

secara perlahan, edukasi dengan keluarga secara teratur memberikan stimulus

komunikasi, untuk memberikan semangat pada pasien, kolaborasi dengan tim

dokter untuk pemberian terapi agar pasien cepat sembuh.

Masalah keperawatan yang ke empat adalah ansietas berhubungan

dengan status kesehatan (00146), penulis mempunyai tujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam ansietas dapat teratasi dengan

Page 63: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

52

kritria hasil stres berkurang mengukur menggunakan HRS-D dari 32 menjadi

18 (121104), tanda-tanda vital dalam rentan yang normal (121119). Intervensi

yang disusun yaitu dengan anxiety reduction (5820) adalah dengan kaji

tingkat stres pada pasien untuk mengetahui tingkat stres, berikan terapi musik

klasik selama 90 menit untuk menurunkan stres, edukasi kepada keluarga

pasien dalam memberikan dukungan suport agar pasien mempunyai semangat

untuk sembuh, kolaborasikan dengan keluarga dalam pemberian dukungan

untuk menurunkan stres.

D. Implementasi Keperawatan

Implementasi yang dilakukan pada hari senin 4 Januari 2016 pada

diagnosa resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan

hipertensi yaitu pukul 11.30 WIB adalah mengobservasi tanda-tanda vital

pasien didapatkan data obyektif pasien tampak tenang dengan tanda-tanda

vital: TD= 240/126 mmHg, N= 84 kali/menit, RR= 20 kali/menit, S= 36,6oC.

pukul 12.15 dilakukan tindakan mengobservasi keluhan utama pasien

didapatkan data obyektif keadaan umum pasien lemah dan pasien tampak

pucat, pada pukul 12.45 dilakukan tindakan edukasi kepada keluarga untuk

menciptakan lingkungan yang tenang dan membatasi pengunjung,

didapatlkan data subyektif keluarga pasien menggatakan mau mengikuti saran

dari perawat serta didapatkan data obyektif pasien tampak tenang dalam

beristirahat, pada pukul 17.10 mengkolaborasikan dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam dan data obyektif pasien tampak

Page 64: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

53

kesakitan dimasukan cofetaxime per intra vena dan pasien tampak lemas

setelah dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa kedua hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan penurunan kekuatan otot yaitu pada pukul 13.00

dilakukan tindakan mengajarkan pasien untuk melakukan latihan ROM dan

didapatkan data obyektif pasien tampak mau mengikuti gerakan dari perawat,

pada pukul 13.15 dilakukan tindakan membantu pasien untuk alih baring dan

didapatkan data obyektif pasien mau mengikuti tirah baring dan pasien miring

kekanan dan kekiri selama 5 menit, pada pukul 13.20 dilakukan tindakan

mengedukasikan kepada pasien tentang perlunya melakukan ROM dan alih

baring didapatkan data subyektif keluarga pasien mengatakn tampak mau

mengajarkan pasien, pada pukul 17.00 berkolaborasi dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam dengan data obyektif pasien tampak

kesakitan dimasukan cefotaxime per intra vena dan pasien tampak lemas

setelah dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa ketiga hambatan komunikasi verbal

berhubungan dengan perubahan sistem saraf pusat, pada pukul 13.30

dilakukian tindakan memberikan dorongan kepada pasien untuk

berkomunikasi secara perlahan dan untuk mengulangi permintaan dan

diperoleh data obyektif, pasien tampak mau berkomunikasi secara perlahan.

Pada pukul 13.45 dilakukan tindakan edukasi kepada keluarga secara teratur

untuk memberi stimulus komunikasi dan diperoleh keluarga tampak mau

mengajarkan. Pada pukul 17.10 kolaborasikan dengan tim dokter untuk

Page 65: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

54

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jm, data obyektif pasien kesakitan

dimasukan cefotaxime per intravena dan pasien tampak lemas setelah

dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa keempat ansietas berhubungan dengan

status kesehatan pada pukul 14.00 dilakukan tindakan mengkaji tingkat

depresi menggunakan HRS-D sebelum diberikan terapi diperoleh data

obyektif pasien tampak melamun dan score depresi 32 yaitu masuk kedalam

depresi sedang. Pada pukul 14.20 menganjurkan pasien untuk diberikan terapi

musik klasik untuk menurunkan tingkat depresi pada pasien dan di peroleh

data obyektif, keluarga pasien dan pasien tampak mau mengikuti anjuran dan

saran dari perawat. Pada pukul 15.30 dilakukan tindakan mengedukasikan

kepada keluarga pasien dan memberikan dukungan support didapatkan data

subyektif keluarga pasien mengatakan akan selalu memberi dukungan kepada

pasien dan data obyektif diperoleh keluarga tampak mensuport.

TindakanImplementasi yang dilakukan pada hari selasa tanggal 5

Januari 2016 pada resiko ketidakefektifan perfusi jaaringan otak berhubungan

dengan hipertensi yaitu pukul 12.00 WIB adalah mengobservasi tanda-tanda

vital pasien didapatkan data obyektif pasien tampak tenang dengan tanda-

tanda vital: TD= 220/121 mmHg, N= 80 kali/menit, RR= 20 kali/menit, S=

36,6oC. pukul 12.15 dilakukan tindakan mengobservasi keluhan utama pasien

didapatkan data obyektif keadaan umum pasien lemah dan pasien tampak

pucat, pada pukul 13.10 dilakukan tindakan edukasi kepada keluarga untuk

menciptakan lingkungan yang tenang dan membatasi pengunjung,

Page 66: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

55

didapatlkan data subyektif keluarga pasien menggatakan mau mengikuti saran

dari perawat serta didapatkan data obyektif pasien tampak tenang dalam

beristirahat, pada pukul 17.15 mengkolaborasikan dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam dan data obyektif pasien tampak

kesakitan dimasukan cofetaxime per intra vena dan pasien tampak lemas

setelah dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa kedua hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan penurunan kekuatan otot yaitu pada pukul 12.45

dilakukan tindakan mengajarkan pasien untuk melakukan latihan ROM dan

didapatkan data obyektif pasien tampak mau mengikuti gerakan dari perawat,

pada pukul 13.45 dilakukan tindakan membantu pasien untuk alih baring dan

didapatkan data obyektif pasien mau mengikuti tirah baring dan pasien miring

kekanan dan kekiri selama 5 menit, pada pukul 14.00 dilakukan tindakan

mengedukasikan kepada pasien tentang perlunya melakukan ROM dan alih

baring didapatkan data subyektif keluarga pasien mengatakan tampak mau

mengajarkan pasien, pada pukul 17.15 berkolaborasi dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam dengan data obyektif pasien tampak

kesakitan dimasukan cefotaxime per intra vena dan pasien tampak lemas

setelah dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa ketiga hambatan komunikasi verbal

berhubungan dengan perubahan sistem saraf pusat, pada pukul 14.15

dilakukan tindakan memberikan dorongan kepada pasien untuk

berkomunikasi secara perlahan dan untuk mengulangi permintaan dan

Page 67: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

56

diperoleh data obyektif, pasien tampak mau berkomunikasi secara perlahan.

Pada pukul 14.25 dilakukan tindakan edukasi kepada keluarga secara teratur

untuk memberi stimulus komunikasi dan diperoleh keluarga tampak mau

mengajarkan. Pada pukul 17.15 kolaborasikan dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jm, data obyektif pasien kesakitan

dimasukan cefotaxime per intravena dan pasien tampak lemas setelah

dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa keempat ansietas berhubungan dengan

status kesehatan pada pukul 14.30 dilakukan tindakan mengkaji tingkat

depresi menggunakan HRS-D sebelum diberikan terapi diperoleh data

obyektif pasien tampak melamun dan score depresi 32 yaitu masuk kedalam

depresi sedang. Pada pukul 15.45 dilakukan tindakan memberikan terapi

musik klasik Beethoven ludwing, yanni, vivaldi selama 90 menit dan di

peroleh data obyektif, pasien tampak rileks serta pasien tertidur pulas, pada

pukul 17.20 dilakukan tindakan pengkajian tingkat depresi pasien

menggunakan HRS-D setelah diberikan terapi diperoleh data obyektif pasien

tampak rileks dan score depresi setelah diberikan terapi musik 31 yaitu

termasuk kedalam depresi sedang. Pada pukul 17.15 dilakukan tindakan

mengkolaborasikan dengan tim dokter untuk pemberian terapi cefotaxime 1

gr/12 jam didapatkan data obyektif pasien tampak kesakitan dimasukan

cefotaxime per intra vena dan pasien tampak lemas. Pada pukul 18.15

dilakukan tindakan mengedukasikan kepada keluarga pasien dan memberikan

dukungan support didapatkan data subyektif keluarga pasien mengatakan

Page 68: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

57

akan selalu memberi dukungan kepada pasien dan data obyektif diperoleh

keluarga tampak mensuport.

TindakanImplementasi yang dilakukan pada hari rabu tanggal

6 Januari 2016 pada diagnosa resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak

berhubungan dengan hipertensi yaitu pukul 11.00 WIB adalah mengobservasi

tanda-tanda vital pasien didapatkan data obyektif pasien tampak tenang

dengan tanda-tanda vital: TD= 208/121 mmHg, N= 80 kali/menit, RR= 20

kali/menit, S= 36,5oC. pukul 11.45 dilakukan tindakan mengobservasi

keluhan utama pasien didapatkan data obyektif keadaan umum pasien lemah

dan pasien tampak pucat, pada pukul 13.30 dilakukan tindakan edukasi

kepada keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan membatasi

pengunjung, didapatlkan data subyektif keluarga pasien menggatakan mau

mengikuti saran dari perawat serta didapatkan data obyektif pasien tampak

tenang dalam beristirahat, pada pukul 17.10 mengkolaborasikan dengan tim

dokter untuk pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam dan data obyektif

pasien tampak kesakitan dimasukan cofetaxime per intra vena dan pasien

tampak lemas setelah dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa kedua hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan penurunan kekuatan otot yaitu pada pukul 12.15

dilakukan tindakan mengajarkan pasien untuk melakukan latihan ROM dan

didapatkan data obyektif pasien tampak mau mengikuti gerakan dari perawat,

pada pukul 13.10 dilakukan tindakan membantu pasien untuk alih baring dan

didapatkan data obyektif pasien mau mengikuti tirah baring dan pasien miring

Page 69: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

58

kekanan dan kekiri selama 5 menit, pada pukul 13.45 dilakukan tindakan

mengedukasikan kepada pasien tentang perlunya melakukan ROM dan alih

baring didapatkan data subyektif keluarga pasien mengatakn tampak mau

mengajarkan pasien, pada pukul 17.10 berkolaborasi dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam dengan data obyektif pasien tampak

kesakitan dimasukan cefotaxime per intra vena dan pasien tampak lemas

setelah dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa ketiga hambatan komunikasi verbal

berhubungan dengan perubahan sistem saraf pusat, pada pukul 14.00

dilakukan tindakan memberikan dorongan kepada pasien untuk

berkomunikasi secara perlahan dan untuk mengulangi permintaan dan

diperoleh data obyektif, pasien tampak mau berkomunikasi secara perlahan.

Pada pukul 14.25 dilakukan tindakan edukasi kepada keluarga secara teratur

untuk memberi stimulus komunikasi dan diperoleh keluarga tampak mau

mengajarkan. Pada pukul 17.10 kolaborasikan dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam, data obyektif pasien kesakitan

dimasukan cefotaxime per intra vena dan pasien tampak lemas setelah

dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa keempat ansietas berhubungan dengan

status kesehatan pada pukul 14.15 dilakukan tindakan mengkaji tingkat

depresi menggunakan HRS-D sebelum diberikan terapi diperoleh data

obyektif pasien tampak melamun dan score depresi 27 yaitu masuk kedalam

depresi sedang. Pada pukul 15.30 dilakukan tindakan memberikan terapi

Page 70: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

59

musik klasik Beethoven ludwing, yanni, vivaldi selama 90 menit dan di

peroleh data obyektif, pasien tampak rileks serta pasien tertidur pulas, pada

pukul 17.00 dilakukan tindakan pengkajian tingkat depresi pasien

menggunakan HRS-D setelah diberikan terapi diperoleh data obyektif pasien

tampak rileks dan score depresi setelah diberikan terapi musik 21 yaitu

termasuk kedalam depresi ringan. Pada pukul 17.15 dilakukan tindakan

mengkolaborasikan dengan tim dokter untuk pemberian terapi cefitaxime 1

gr/12 jam didapatkan data obyektif pasien tampak kesakitan dimasukan

cefotaxime per intra vena dan pasien tampak lemas. Pada pukul 18.15

dilakukan tindakan mengedukasikan kepada keluarga pasien dan memberikan

dukungan support didapatkan data subyektif keluarga pasien mengatakan

akan selalu memberi dukungan kepada pasien dan data obyektif diperoleh

keluarga tampak mensuport.

TindakanImplementasi yang dilakukan pada hari kamis tanggal 7

Januari 2016 pada diagnosa resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak

berhubungan dengan hipertensi yaitu pukul 11.10 WIB adalah mengobservasi

tanda-tanda vital pasien didapatkan data obyektif pasien tampak tenang

dengan tanda-tanda vital: TD= 201/108 mmHg, N= 84 kali/menit, RR= 20

kali/menit, S= 36,5oC. pukul 11.30 dilakukan tindakan mengobservasi

keluhan utama pasien didapatkan data obyektif keadaan umum pasien lemah

dan pasien tampak pucat, pada pukul 14.00 dilakukan tindakan edukasi

kepada keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan membatasi

pengunjung, didapatlkan data subyektif keluarga pasien menggatakan mau

Page 71: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

60

mengikuti saran dari perawat serta didapatkan data obyektif pasien tampak

tenang dalam beristirahat, pada pukul 17.10 mengkolaborasikan dengan tim

dokter untuk pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam dan data obyektif

pasien tampak kesakitan dimasukan cofotaxime per intra vena dan pasien

tampak lemas setelah dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa kedua hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan penurunan kekuatan otot yaitu pada pukul 12.15

dilakukan tindakan mengajarkan pasien untuk melakukan latihan ROM dan

didapatkan data obyektif pasien tampak mau mengikuti gerakan dari perawat,

pada pukul 13.10 dilakukan tindakan membantu pasien untuk alih baring dan

didapatkan data obyektif pasien mau mengikuti tirah baring dan pasien miring

kekanan dan kekiri selama 5 menit, pada pukul 13.45 dilakukan tindakan

mengedukasikan kepada pasien tentang perlunya melakukan ROM dan alih

baring didapatkan data subyektif keluarga pasien mengatakn tampak mau

mengajarkan pasien, pada pukul 17.10 berkolaborasi dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam dengan data obyektif pasien tampak

kesakitan dimasukan cefotaxime per intra vena dan pasien tampak lemas

setelah dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa ketiga hambatan komunikasi verbal

berhubungan dengan perubahan sistem saraf pusat, pada pukul 14.00

dilakukan tindakan memberikan dorongan kepada pasien untuk

berkomunikasi secara perlahan dan untuk mengulangi permintaan dan

diperoleh data obyektif, pasien tampak mau berkomunikasi secara perlahan.

Page 72: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

61

Pada pukul 14.25 dilakukan tindakan edukasi kepada keluarga secara teratur

untuk memberi stimulus komunikasi dan diperoleh keluarga tampak mau

mengajarkan. Pada pukul 17.10 kolaborasikan dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jm, data obyektif pasien kesakitan

dimasukan cefotaxime per intravena dan pasien tampak lemas setelah

dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa keempat ansietas berhubungan dengan

status kesehatan pada pukul 14.15 dilakukan tindakan mengkaji tingkat

depresi menggunakan HRS-D sebelum diberikan terapi diperoleh data

obyektif pasien tampak melamun dan score depresi 21 yaitu masuk kedalam

depresi sedang. Pada pukul 15.30 dilakukan tindakan memberikan terapi

musik klasik Beethoven ludwing, yanni, vivaldi selama 90 menit dan di

peroleh data obyektif, pasien tampak rileks serta pasien tertidur pulas, pada

pukul 17.00 dilakukan tindakan pengkajian tingkat depresi pasien

menggunakan HRS-D setelah diberikan terapi diperoleh data obyektif pasien

tampak rileks dan score depresi setelah diberikan terapi musik 18 yaitu

termasuk kedalam depresi ringan. Pada pukul 18.15 dilakukan tindakan

mengedukasikan kepada keluarga pasien dan memberikan dukungan support

didapatkan data subyektif keluarga pasien mengatakan akan selalu memberi

dukungan kepada pasien dan data obyektif diperoleh keluarga tampak

mendukung.

Page 73: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

62

E. Evaluasi

Pada hari senin tanggal 4 Januari 2016 pukul 12.55 WIB diagnosa

pertama resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan

hipertensi dengan metode SOAP, data obyektif yang didapat pasien tampak

lemas dan pasien tampak pucat. Analisa masalah belum teratasi, planning

yang akan dilakukan melanjutkan intervensi dengan observasi tanda-tanda

vital, observasi keadaan umum pasien, edukasi kepada keluarga untuk

menciptakan lingkungan yang tenang dan membatasi pengunjung,

mengkolaborasikan dengan tim dokter untuk memberikan obat.

Evaluasi pada diagnosa kedua hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan penurunan kekuatan otot pada pukul 13.25 dengan metode SOAP,

data obyektif yang didapat pasien tampak lemah dan pasien tampak lemah

dan pasien terbaring lemah diatas bed. Analisa masalah belum teratasi.

Planning yang akan dilakukan melanjutkan intervensi dengan observasi

respon fisik, mengajarkan pasien untuk melakukan latihan ROM, membantu

pasien untuk melakukan alih baring, mengajarkan pasien untuk membuat

jadwal latihan diwaktu luang.

Evaluasi diagnosa ketiga pada pukul 14.50 WIB hambatan komunikasi

verbal berhubungan dengan perubahan saraf pusat dengan metode SOAP,

data obyektif yang didapat pasien tampak diam tidak berbicara dan bicara

pasien pelo.Analisa masalah verbal belum teratasi. Planning yang akan

dilakukan melanjutkan intervensi, observasi keadaan umum pasien,

mendorong pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan untuk

Page 74: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

63

mengulangi permintaan, mengedukasi kepada keluarga secara teratur untuk

memberikan stimulus komunikasi.

Evaluasi diagnosa keempat pada pukul 17.00 WIB ansietas

berhubungan dengan status kesehatan dengan metode SOAP, data obyektif

yang didapat pasien tampak melamun dan pasien tampak terdiam.Analisa

yang dapat diambil masalah belum teratasi. Planning yang akan dilakukan

melanjutkan intervensi dengan mengkaji tingkat stres pada pasien

menggunakan HRS-D, memberikan terapi musik klasik selama 90 menit,

mengkolaborasikan pada keluarga pasien dalam memberikan dukungan

support.

Pada hari selasa tanggal 5 Januari 2016 pukul 13.15 WIB diagnosa

pertama resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan

hipertensi dengan metode SOAP, data obyektif yang didapat pasien tampak

lemas dan pasien tampak pucat. Analisa masalah belum teratasi, planning

yang akan dilakukan melanjutkan intervensi dengan observasi tanda-tanda

vital, observasi keadaan umum pasien, edukasi kepada keluarga untuk

menciptakan lingkungan yang tenang dan membatasi pengunjung,

mengkolaborasikan dengan tim dokter untuk memberikan obat.

Evaluasi pada diagnosa kedua hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan penurunan kekuatan otot pada pukul 14.10 WIB dengan metode

SOAP, data obyektif yang didapat pasien tampak lemah dan pasien tampak

lemah dan pasien terbaring lemah diatas bed.Analisa masalah belum teratasi.

Planning yang akan dilakukan melanjutkan intervensi dengan observasi

Page 75: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

64

respon fisik, mengajarkan pasien untuk melakukan latihan ROM, membantu

pasien untuk melakukan alih baring, mengajarkan pasien untuk membuat

jadwal latihan diwaktu luang.

Evaluasi diagnosa ketiga pada pukul 14.30 WIB hambatan komunikasi

verbal berhubungan dengan perubahan saraf pusat dengan metode SOAP,

data obyektif yang didapat pasien tampak diam tidak berbicara dan bicara

pasien pelo.Analisa masalah verbal belum teratasi. Planning yang akan

dilakukan melanjutkan intervensi, observasi keadaan umum pasien,

mendorong pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan untuk

mengulangi permintaan, mengedukasi kepada keluarga secara teratur untuk

memberikan stimulus komunikasi.

Evaluasi diagnosa keempat pada pukul 17.45 WIB ansietas

berhubungan dengan status kesehatan dengan metode SOAP, data obyektif

yang didapat pasien tampak melamun dan pasien tampak terdiam.Analisa

yang dapat diambil masalah belum teratasi. Planning yang akan dilakukan

melanjutkan intervensi dengan mengkaji tingkat stres pada pasien

menggunakan HRS-D, memberikan terapi musik klasik selama 90 menit,

mengkolaborasikan pada keluarga pasien dalam memberikan dukungan

support.

Pada hari rabu tanggal 6 Januari 2016 pukul 12.55 WIB diagnosa

pertama resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan

hipertensi dengan metode SOAP, data obyektif yang didapat pasien tampak

lemas dan pasien tampak pucat. Analisa masalah belum teratasi, planning

Page 76: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

65

yang akan dilakukan melanjutkan intervensi dengan observasi tanda-tanda

vital, observasi keadaan umum pasien, edukasi kepada keluarga untuk

menciptakan lingkungan yang tenang dan membatasi pengunjung,

mengkolaborasikan dengan tim dokter untuk memberikan obat.

Evaluasi pada diagnosa kedua hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan penurunan kekuatan otot pada pukul 13.25 dengan metode SOAP,

data obyektif yang didapat pasien tampak lemah dan pasien tampak lemah

dan pasien terbaring lemah diatas bed. Analisa masalah belum teratasi.

Planning yang akan dilakukan melanjutkan intervensi dengan observasi

respon fisik, mengajarkan pasien untuk melakukan latihan ROM, membantu

pasien untuk melakukan alih baring, mengajarkan pasien untuk membuat

jadwal latihan diwaktu luang.

Evaluasi diagnosa ketiga pada pukul 14.50 WIB hambatan komunikasi

verbal berhubungan dengan perubahan saraf pusat dengan metode SOAP,

data obyektif yang didapat pasien tampak diam tidak berbicara dan bicara

pasien pelo.Analisa masalah verbal belum teratasi. Planning yang akan

dilakukan melanjutkan intervensi, observasi keadaan umum pasien,

mendorong pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan untuk

mengulangi permintaan, mengedukasi kepada keluarga secara teratur untuk

memberikan stimulus komunikasi.

Evaluasi diagnosa keempat pada pukul 17.00 WIB ansietas

berhubungan dengan status kesehatan dengan metode SOAP, data obyektif

yang didapat pasien tampak melamun dan pasien tampak terdiam.Analisa

Page 77: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

66

yang dapat diambil masalah belum teratasi. Planning yang akan dilakukan

melanjutkan intervensi dengan mengkaji tingkat stres pada pasien

menggunakan HRS-D, memberikan terapi musik klasik selama 90 menit,

mengkolaborasikan pada keluarga pasien dalam memberikan dukungan

support.

Pada hari kamis tanggal 7 Januari 2016 pukul 12.00 WIB diagnosa

pertama resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan

hipertensi dengan metode SOAP, data obyektif yang didapat pasien tampak

lemas dan pasien tampak pucat. Analisa masalah belum teratasi, planning

yang akan dilakukan melanjutkan intervensi dengan observasi tanda-tanda

vital, observasi keadaan umum pasien, edukasi kepada keluarga untuk

menciptakan lingkungan yang tenang dan membatasi pengunjung,

mengkolaborasikan dengan tim dokter untuk memberikan obat.

Evaluasi pada diagnosa kedua hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan penurunan kekuatan otot pada pukul 13.55 WIB dengan metode

SOAP, data obyektif yang didapat pasien tampak lemah dan pasien tampak

lemah dan pasien terbaring lemah diatas bed.Analisa masalah belum teratasi.

Planning yang akan dilakukan melanjutkan intervensi dengan observasi

respon fisik, mengajarkan pasien untuk melakukan latihan ROM, membantu

pasien untuk melakukan alih baring, mengajarkan pasien untuk membuat

jadwal latihan diwaktu luang.

Evaluasi diagnosa ketiga pada pukul 14.10 WIB hambatan komunikasi

verbal berhubungan dengan perubahan saraf pusat dengan metode SOAP,

Page 78: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

67

data obyektif yang didapat pasien tampak diam tidak berbicara dan bicara

pasien pelo.Analisa masalah verbal belum teratasi. Planning yang akan

dilakukan melanjutkan intervensi, observasi keadaan umum pasien,

mendorong pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan untuk

mengulangi permintaan, mengedukasi kepada keluarga secara teratur untuk

memberikan stimulus komunikasi.

Evaluasi diagnosa keempat pada pukul 17.15 WIB ansietas

berhubungan dengan status kesehatan dengan metode SOAP, data obyektif

yang didapat pasien tampak melamun dan pasien tampak terdiam.Analisa

yang dapat diambil masalah belum teratasi. Planning yang akan dilakukan

melanjutkan intervensi dengan mengkaji tingkat stres pada pasien

menggunakan HRS-D, memberikan terapi musik klasik selama 90 menit,

mengkolaborasikan pada keluarga pasien dalam memberikan dukungan

support.

Page 79: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

68

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini, penulis membahas tentang aplikasi jurnal

pengaruhpemberianterapimusikklasikterhadappenurunantingkatdepresipadapasien

stroke non hemoragikyang dilaksanakan 4 hari, mulai dari tanggal 4 Januari 2016

sampai 7 Januari 2016 di ruang Anyelir di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri.

Pembahasan melitputi: pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien Ny. H

dengan stroke non hemoragikdi ruang Anyelir Rumah Sakit Umum Daerah

Wonogiri sesuai tahapan proses keperawatan yang meliputi: pengkajian diagnosa

keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta dilengkapi pembahasan

dokumentasi keperawatan.

A. Pengkajian

Pengkajian adalah proses mengumpulkan data relevan yang kontinue

tentang respon manusia, status kesehatan, kekuatan, dan masalah pasien.

Tujuan dari pengkajian adalah untuk memperoleh informasi tentang keadaan

kesehatan pasien, menentukan masalah keperawatan dan kesehatan pasien,

membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkah-langkah

berikutnya (Dermawan, 2012).

Pengkajian terhadap Ny. H dengan stroke non hemoragik diruang

Anyelir Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri menggunakan metode

auotoanamnesa dan alloanamnesa, dimulai dari biodata pasien, riwayat

Page 80: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

69

kesehatan, pengkajian pola kesehatan gordon, pengkajian fisik, dan di dukung

dengan hasil laboratorium dan hasil pemeriksaan penunjang. Metode dalam

mengumpulkan data adalah observasi yaitu, dengan mengamati perilaku dan

keadaan pasien untuk memperoleh data tentang masalah-masalah yang

dialami pasien.Data dasar tersebut digunakan untuk menentukan diagnosis

keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah pasien (Dermawan, 2012).

Pengkajian dilakukan pada pasien Ny. H pada tanggal 4 Januari 2016

dengan diagnosa medis stroke non hemoragik. SNH adalah merupakan proses

terjadinyaiskemia akibat emboli dan thrombosis

serebralbiasanyaterjadisetelah lama beristirahat,

barubanguntidurataudipagiharidantidakterjadiperdarahan,

namunterjadiiskemia yang menimbulkanhipoksiadanselanjutnyadapattimbul

oedema sekunder. (Arif Muttaqin,2008).

Keluhan umum yang dirasakan pada Ny.H adalah kelemahan anggota

gerak sebelah kanan atau hemiparase dekstra, pusing atau nyeri kepala, dan

bicara pelo. Hal ini disebabkan karena gangguan motor neuron atas yang

dapat mengakibatkan kehilangan control volunter terhadap gerakan motorik,

karena neuron motor atas melintas. Gangguan control volunter pada salah

satu sisi tubuh dapat menunjukan kerusakan neuron motor atas yang

berlawanan dari otak. Disfungsi motor yang paling umum adalah hemiplegia

(kelemahan pada salah satu sisi tubuh). (Smeltzer, 2002).

Data yang mendukung dimana dalam kasus keluhan utama pasien

adalah kelemahan anggota gerak sebelah kanan dengan nilai kekuatan

Page 81: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

70

anggota gerakkanan 2 dan kekuatan anggota gerak kiri 5, ROM kanan pasif

ROM kiri aktif, capillary refile 2 detik, tidak ada perubahan bentuk tulang,

perabaan akral hangat. Ekstremitas bawah kekuatan otot kanan 2, kekuatan

otot kiri 5.ROM kanan pasif ROM kiri aktif. Adapun penilaiannya yaitu

derajat 0: tidak ada kontraksi otot, 1: kontraksi otot dapat dipalpasi tetapi

tanpa gerakan persendian, 2: otot hanya mampu melawan gaya gravitasi

(gerakan pasif), 3: otot hanya mampu melawan gravitasi, 4: kekuatan otot

mampu menggerakan persendian dengan melawan gaya gravitasi, mampu

melawan dengan gaya sedang, 5: kekuatan otot normal (Weinstock, 2010).

Pada Ny. H hasil pengkajian pemerikasaan fisik kesadaran somnolen

eye 4 mata membuka spontan, pada pengkajian verbal didapatkan nilai 3

mengulang kata-kata yang tidak tepat secara acak, pada pengkajian motorik

nilai 6 bereaksi terhadap terhadap perintah verbal.

Tingkat kesadaran atau GCS (Eye, Verbal, Motorik) dapat diukur

dengan skala koma Glosgowyaitu Eye: 1: (tidak membuka mata tehadap

rangsangan), 2: (mata terbuka terhadap rangsangan nyeri), 3: (mata terbuka

terhadap perintah verbal), 4: (mata terbuka spontan). Verbal: 1: (tidak ada

respon), 2: (mengerang atau merintih), 3: (mengulang kata-kata yang tidak

tepat secara acak), 4: (disorientasi dan bingung), 5: (orientasi baik dan

mampu berbicara). Motorik: 1: (tidak berespon hanya berbaring lemah), 2:

(membentuk posisi deserebrasi), 3: (membentuk dekortikasi), 4: (fleksi dan

menarik dari rangsangan nyeri), 5 : (mengidentifikasi nyeri yang terlokalisasi

nyeri), 6: (bereaksi terhadap perintah verbal), (Weinstock, 2013).

Page 82: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

71

Pengertian Glasgow Coma Scale adalah skala yang digunakan untuk

mengukur tingkat kesadaran pasien, apakah pasien itu dalam keadaan coma

ataukah tidak, dengan menilai respon pasien terhadap rangsang yang kita

berikan.Seorang tenaga kesehatan harus dapat mengukur nilai Glasgow Coma

Scale (GCS) dengan benar, tepat & cepat (FKUI, 2006).

Pengkajian pola mekanisme koping didapatkan hasil, keluarga pasien

mengatakan sebelum sakit jika pasien ada masalah dia selalu bercerita dengan

keluarganya, Pasien terlihat tegang dan keluarga pasien mengatakan tidak

sabar ingin cepat sembuh agar bisa beraktivitas seperti biasanya. Keluarga

pasien mengatakan dia mencemaskan keadaannya apakah akan membaik atau

justru semakin memburuk dan merasa stroke menekan hidupnya. Dari hasil

pengkajian tersebut, pasien tengah mengalami kecemasan atau ansietas.

Ansietas adalah perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang samar disertai

respon autonum (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh

individu). Perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.

Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang memperingatkan individu akan

adanya bahaya dan memampukan individu untuk bertindak menghadapi

ancaman. (Herdman, T.Heater 2012)

Pengkajian merupakan inti dari berfikir kritis dan pemecahan masalah

klinik.Setelah mengumpulkan dan memvalidasi data subyektif dan obyektif

serta menginterprestasikan data, penulis melakukan analisa data dan

mengelompokkan sesuai dengan data yang didapatkan dari hasil pengkajian

(Potter dan Perry, 2005).

Page 83: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

72

Hasil pangkajian pada Ny. H didapatkan pengkajian genetalia terpasang

DC.Drainase Cateteria (DC) adalah kateterisasi kandung kemih adalah:

memasukan selang plastik atau karet melalui uretra ke dalam kandung kemih

(Perry & Potter, 2005)

B. Perumusan Masalah

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menggambarkan

respon aktual atau potensial pasien terhadap masalah kesehatan yang

perawat mempunyai lisensi dan kompeten untuk menganalisanya.Alasan

untuk merumuskan diagnosa keperawatan setelah menganalisis data

pengkajian adalah untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang

melibatkan pasien dan keluarganya dan untuk memberikan arah asuhan

keperawatan (Potter and Perry, 2005).

Diagnosa keperawatan utama yang diangkat oleh penulis dalam

pengolaan kasus Ny. H adalah resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak

berhubungan dengan hipertensi.Menurut NANDA (2012-2014) resiko

ketidakefektifan perfusi jaringan otak adalah beresiko mengalami pnurunan

sirkulasi jaringan otak yang dapat mengganggu kesehatan.Data hasil yang

mendukung diagnosa resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak mencakup

data subyektif, keluarga pasien mengatakan pasien lemas dan anggota badan

bagian kanan tidak bisa di gerakan. Data obyektif didapatkan data kekuatan

anggota gerak kanan pasien lemah, nilai GCS E:4 V:3 M:6, hasil CT scan:

embolisme, tanda-tanda vital pasien TD: 240/126 mmHg, N: 84 kali/menit

Page 84: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

73

RR: 20 kali/menit, S: 36.6oC. Penulis memprioritaskan diagnosa resiko

ketidakefektifan perfusi jaringan otak berdasarkan tingkat kegawatdaruratan

dimana circulation mengalami gangguan serta disability (Potter dan Perry,

2005).

Diagnosa keperawatan kedua yang diangkat oleh penulis adalah

hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan

otot.Definisi keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh satu atau lebih

ekstremitas secara mandiri dan terarah dengan batasan karateristik kesulitan

membolak-balik posisi, keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan

motorik halus, keterbatasan kemampuan melakukan keterampilan motorik

kasar.(Herdman, T. Heather 2012). Data yang mendukung diagnosa

keperawatan hambatan mobilitas fisik meliputi data subyektif keluarga pasien

mengatakan anggota gerak bagian kanan pasien tidak bisa digerakan.Data

obyektif yang didapatkan hasil pasien tampak terbaring lemas, makan

disuapin anaknya, berpakaian dan toileting dibantu keluarganya, kekuatan

otot kanan yaitu 2 dan kekuatan otot kiri 5.Penulis memprioritaskan diagnosa

hambatan mobilitas fisik sebagai diagnosa kedua setelah resiko

ketidakefektifan perfusi jaringan otak, karena hambatan mobilitas fisik tidak

bersifat urgent (Potter dan Perry 2005).

Diagnosa ketiga yang diangkat oleh perawat yaitu hambatan

komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan sistem saraf pusat.Definisi

penurunan kelambatan atau ketiadaan kemampuan untuk menerima,

memproses, mengirim, dan/atau menggunakan sistem symbol batasan

Page 85: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

74

karakteristiknya pelo (Herdman, T. Heather 2012).Diagnosa ini muncul

karena pada saat dilakukan pengkajian pada Ny. H ditemukan data-data yang

menunjang seperti data subyektif keluarga pasien mengatakan bicara pasien

tidak jelas. Data obyektif didapatkan hasil bicara pasien tidak jelas nilai

verbal pasien 3, pasien kooperatif.Berdasarkan tanda dan gejala yang

ditunjukan Ny. H penulis mengangkat diagnosa keperawatan hambatan

komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan sistem saraf pusat sebagai

diagnosa ketiga karena tidak bersifat urgent. (Potter dan Perry 2005)

Diagnosa keperawatan yang keempat yang diangkat oleh perawat yaitu

ansietas berhubungan dengan status kesehatanadalah perasaan tidak nyaman

atau kekhawatiran yang samar disertai respons autonom (sumber sering kali

tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu), perasaan takut yang

disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat

kewaspadaan yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan

memampukan individu untuk bertindak menghadapi ancaman.Batasan

karakteristik diagnosa keperawatan ansietas: kontak mata yang buruk,

mengekspresikan kekhawatiran karena perubahan dalam peristiwa

hidup.Diagnosa ini muncul karena ditemukannya data-data penunjang pada

Ny. H saat dilakukan pengkajian, data-data tersebut diantaranya data

subyektif pasien keluarga pasien mengatakan pasien tampak diam dan sering

melamun. Data obyektif pasien tampak tidak tenang, cemas, score HRS-D =

32 (depresi sedang). Menurut kebutuhan Maslow ansietas masuk dalam

kebutuhan prioritas keempat kebutuhan ego. Penulis memprioritaskan

Page 86: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

75

diagnosa ansietas sebagai diagnosa keempat setelah hambatan komunikasi

verbal berrhubungan dengan perubahan sistem saraf pusat. Penulis

mengangkat diagnosa tersebut karena menyangkut program rehabilitasi medik

yang akan penulis terapkan yaitu pemberian terapi musik klasik.

C. Intervensi Keperawatan

Perencanaan adalah suatu proses di dalam pemecahan masalah yang

merupakan keputusan awal tentang sesuatu yang akan dilakukan, bagaimana

dilakukan, kapan akan dilakukan, dan siapa yang akan melakukan dari semua

tindakan keperawatan. Tujuanya adalah untuk mengidentifkasi fokus

keperawatan kepada pasien atau kelompok, untuk membedakan tanggung

jawab perawat dengan profesi kesehatan lain, untuk menyediakan suatu

kriteria guna pengulangan dan evaluasi keperawatan, untuk menyediakan

kriteria dan klasifikasi pasien (Dermawan, 2012).

Setelah mengkaji mendiagnosa dan menetapkan prioritas tentang

kebutuhan perawatan kesehatan pasien, penulis merumuskan tujuan dan

kriteria hasil. Tujuan yang penulis susun sesuai dengan teori yang ada pada

buku fundamental keperawatan Potter dan Perry (2005), mengacu pada 7

faktor: berpusat pada pasien, faktor tunggal menunjukan hanya satu respon

pasien, faktor yang dapat diamati perubahan yang dapat diamati dapat terjadi

dalam temuan fisiologis, tingkat pengetahuan pasien dan perilaku, faktor yang

dapat diukur, faktor batasan waktu serta tujuan dari hasil yang diharapkan

menunjukan kapan respon yang diharapkan akan terjadi, faktor mutual, faktor

Page 87: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

76

realistik tujuan dan hasil yang diharapkan singkat dan realistik. Berdasarkan

diagnosa yang telah penulis rumuskan dengan menyesuaikan dengan prioritas

permasalahan, penulis menyusun intervensi sebagai berikut :

Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan

hipertensi.Intervensi keperawatan untuk diagnosa resiko ketidakefektifan

perfusi jaringan otak berhubungan dengan hipertensi, penulis mempunyai

tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan

perfusi jaringan otak dapat tercapai dengan kriteria hasil ttv pasien dalam

rentan normal (Wilkinson, 2011), kekuatan otot dari 2 menjadi 3. Rencana

tindakan dalam mengatasi masalah keperawatan adalah observasi tanda-tanda

vital dan keadaan umum pasien untuk mengetahui perkembangan pasien,

ajarkan pasien untuk relaksasi dan beri posisi nyaman tidur tanpa bantal jika

merasa pusing untuk memberikan pasien dalam suasana rileks dan nyaman,

edukasi kepada keluarga untuk menciptakan lingkungan tenang dan batasi

pengunjung rangsangan aktifitas dapat meningkatkan tekanan intracranial,

kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi agar pasien cepat sembuh.

Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot

Masalah keperawatan yang kedua adalah hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan penurunan kekuatan otot, penulis mempunyai tujuan

setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam masalah hambatan

mobilitas fisik dapat teratasi dengan kriteria hasil: kemampuan aktifitas

pasien meningkat, pasien dapat berpindah tempat tanpa bantuan, kekuatan

otot dari 2 menjadi 3. Rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi

Page 88: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

77

masalah tersebut adalah dengan observasi tanda–tanda vital dan observasi

respon fisik untuk mengtahui perkembangan pasien dan respon fisik yang

meningkat menunjukan perkembangan aktivitas, ajarkan pasien untuk

melakukan latihan ROM dan bantu pasien untuk alih baring agar dapat

memenuhi kebutuhan aktivitas, dan alih baring untuk menghindari dekubitus,

ajarkan pasien untuk membuat jadwal latihan di waktu luang, untuk

membantu aktivitas pasien, edukasi kepada keluarga pasien tentang perlunya

melakukan ROM dan alih baring, untuk membantu memenuhi kebutuhhan

aktivitas dan melatih otot kaku, kolaborasi dengan tenaga rehabilitas medik

dalam merencanakan program terapi yang tepat.

Hambatan komunikaasi verbal berhubungan dengan perubahan sistem

saraf pusat.Masalah keperawatan yang ke tiga adalah hambatan komunikasi

verbal berhubungan dengan perubahan sistem saraf pusat, penulis mempunyai

tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam dapat teratasi

dengan kriteria hasil kemampuan komunikasi pasien baik, dapat bebicara

dengan baik dari 3 menjadi 4. Rencana tindakan keperawatan untuk

mengatasi masalah tersebut adalah observasi tanda-tanda vital dan observasi

keadaan umum pasien untuk mengetahui perkembangan pasien, dorong

pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan mengulangi permintaan,

untuk mengajarkan pasien berbicara secara perlahan, edukasi dengan keluarga

secara teratur memberikan stimulus komunikasi, untuk memberikan semangat

pada pasien, kolaborasi dengan tim dokter untuk pemberian terapi agar pasien

cepat sembuh.

Page 89: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

78

Ansietas berhubungan dengan status kesehatan.Masalah keperawatan

yang ke empat adalah ansietas berhubungan dengan status kesehatan, penulis

mempunyai tujuan setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam ansietas

dapat teratasi dengan kritria hasil depresi berkurang mengukur menggunakan

HRS-D dari 32 menjadi 18, tanda-tanda vital dalam rentan yang normal.

Rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah tersebut adalah

dengan kaji tingkat depresipada pasien untuk mengetahui tingkat depresi

berikan terapi musik klasik selama 90 menit untuk menurunkan kecemasan

(Suryana, 2012, hlm.15).Edukasi kepada keluarga pasien dalam memberikan

dukungan suport agar pasien mempunyai semangat untuk sembuh,

kolaborasikan dengan keluarga dalam pemberian dukungan untuk

menurunkan kecemasan. (Wilkinson,2011)

D. Implementasi Keperawatan

Implementasi adalah serangkaian pelaksanaan rencana tindakan

keperawatan oleh perawat untuk membantu pasien dari masalah status

kesehatan yang dihadapi oleh perawat untuk membantu pasien dari masalah

status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil dalam

rentang yang diharapkan (Dermawan, 2012).

Proses implementasi penulis mengkaji kembali pasien, memodifikasi

rencana asuhan, dan menuliskan kembali hasil yang diharapkan sesuai dengan

kebutuhan. Komponen implementasidan proses keperawatan mempunyai lima

tahap: mengkaji ulang, menelaah dan memodifikasi rencana asuhan yang

Page 90: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

79

sudah ada, mengidentifikasi area bantuan, mengimplementasikan intervensi

keperawatan, dan mengkomunikasikan intervensi (Potter dan Perry, 2005).

Implementasi yang dilakukan pada hari senin 4 Januari 2016 pada

diagnosa resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan

hipertensi yaitu pukul 11.30 WIB adalah mengobservasi tanda-tanda vital

pasien didapatkan data obyektif pasien tampak tenang dengan tanda-tanda

vital: TD= 220/110 mmhg, N= 80 kali/menit, RR= 20 kali/menit, S= 36,6oC.

Hipertensi biasanya tidak mengalami gejala dan tanda, dengan hal tersebut

mengapa sangat penting untuk melakukan pemeiksaan tekanan darah secara

rutin. Tekanan darah tinggi akan merusak pembuluh-pembuluh darah karena

tekanan yang tinggi pada pembuluh darah, dan akan menaikan resiko

serangan stroke (Darmawan, 2012). Pukul 12.15 dilakukan tindakan

mengobservasi keluhan utama pasien didapatkan data obyektif keadaan

umum pasien lemah dan pasien tampak pucat, pada pukul 12.45 dilakukan

tindakan edukasi kepada keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tenang

dan membatasi pengunjung, didapatlkan data subyektif keluarga pasien

menggatakan mau mengikuti saran dari perawat serta didapatkan data

obyektif pasien tampak tenang dalam beristirahat, pada pukul 17.10

mengkolaborasikan dengan tim dokter untuk pemberian terapi cefotaxime 1

gr/12 jam dan data obyektif pasien tampak kesakitan dimasukan cofetaxime

per intra vena dan pasien tampak lemas setelah dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa kedua hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan penurunan kekuatan otot yaitu pada pukul 13.00

Page 91: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

80

dilakukan tindakan mengajarkan pasien untuk melakukan latihan ROM, ROM

adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan

pergerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara

aktif ataupun pasif. Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang

dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan

kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk

meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & perry, 2005) dan

didapatkan data obyektif pasien tampak mau mengikuti gerakan dari perawat,

pada pukul 13.15 dilakukan tindakan membantu pasien untuk alih baring dan

didapatkan data obyektif pasien mau mengikuti tirah baring dan pasien miring

kekanan dan kekiri selama 5 menit, pada pukul 13.20 dilakukan tindakan

mengedukasikan kepada pasien tentang perlunya melakukan ROM dan alih

baring didapatkan data subyektif keluarga pasien mengatakn tampak mau

mengajarkan pasien, pada pukul 17.00 berkolaborasi dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam dengan data obyektif pasien tampak

kesakitan dimasukan cefotaxime per intra vena dan pasien tampak lemas

setelah dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa ketiga hambatan komunikasi verbal

berhubungan dengan perubahan sistem saraf pusat, pada pukul 13.30

dilakukian tindakan memberikan dorongan kepada pasien untuk

berkomunikasi secara perlahan dan untuk mengulangi permintaan dan

diperoleh data obyektif, pasien tampak mau berkomunikasi secara perlahan.

Pada pukul 13.45 dilakukan tindakan edukasi kepada keluarga secara teratur

Page 92: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

81

untuk memberi stimulus komunikasi dan diperoleh keluarga tampak mau

mengajarkan. Pada pukul 17.10 kolaborasikan dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jm, data obyektif pasien kesakitan

dimasukan cefotaxime per intravena dan pasien tampak lemas setelah

dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa keempat ansietas berhubungan dengan

status kesehatan pada pukul 14.00 dilakukan tindakan mengkaji tingkat

depresi menggunakan HRS-D sebelum diberikan terapi diperoleh data

obyektif pasien tampak melamun dan score depresi 32 yaitu masuk kedalam

depresi sedang. Pada pukul 14.20 menganjurkan pasien untuk diberikan

terapi musik klasik untuk menurunkan tingkat depresi pada pasien dan di

peroleh data obyektif, keluarga pasien dan pasien tampak mau mengikuti

anjuran dan saran dari perawat. Salah satu upaya untuk mengatasi depresi

pada penderita storke dengan terapi alternatif untuk menurunkan depresi pada

pasien stroke yaitu dengan memberikan terapi musik. Terapi musik adalah

suatu proses yang terencana bersifat preventif dalam usaha penyembuhan

terhadap penderita yang mengalami hambatan dalam pertumbuhannya baik

fisik, motorik, sosial, emosional, maupun mental intelegency (Suryana, 2012,

hlm.15). Musik memiliki kekuatan untuk mengobati penyakit dan

meningkatkan kemampuan pikiran seseorang.Ketika musik diterapkan

menjadi sebuah terapi, musik dapat meningkatkan, memulihkan, dan

memelihara kesehatan fisik, mental, emosional, sosial dan spiritual.Hal in

idisebabkan musik memiliki beberapa kelebihan, yaitu karena musik bersifat

Page 93: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

82

nyaman, menenangkan, membuat rileks, berstruktur, dan universal (Eka,

2011).

Pada pukul 15.30 dilakukan tindakan mengedukasikan kepada keluarga

pasien dan memberikan dukungan support didapatkan data subyektif keluarga

pasien mengatakan akan selalu memberi dukungan kepada pasien dan data

obyektif diperoleh keluarga tampak mensuport.

Tindakan Implementasi yang dilakukan pada hari selasa tanggal 5

Januari 2016 pada resiko ketidakefektifan perfusi jaaringan otak berhubungan

dengan hipertensi yaitu pukul 12.00 WIB adalah mengobservasi tanda-tanda

vital pasien didapatkan data obyektif pasien tampak tenang dengan tanda-

tanda vital: TD= 208/121 mmhg, N= 82 kali/menit, RR= 20 kali/menit,

S= 36,5oC. pukul 12.15 dilakukan tindakan mengobservasi keluhan utama

pasien didapatkan data obyektif keadaan umum pasien lemah dan pasien

tampak pucat, pada pukul 13.10 dilakukan tindakan edukasi kepada keluarga

untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan membatasi pengunjung,

didapatlkan data subyektif keluarga pasien menggatakan mau mengikuti saran

dari perawat serta didapatkan data obyektif pasien tampak tenang dalam

beristirahat, pada pukul 17.15 mengkolaborasikan dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam dan data obyektif pasien tampak

kesakitan dimasukan cofetaxime per intra vena dan pasien tampak lemas

setelah dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa kedua hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan penurunan kekuatan otot yaitu pada pukul 12.45

Page 94: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

83

dilakukan tindakan mengajarkan pasien untuk melakukan latihan ROM dan

didapatkan data obyektif pasien tampak mau mengikuti gerakan dari perawat,

pada pukul 13.45 dilakukan tindakan membantu pasien untuk alih baring dan

didapatkan data obyektif pasien mau mengikuti tirah baring dan pasien miring

kekanan dan kekiri selama 5 menit, pada pukul 14.00 dilakukan tindakan

mengedukasikan kepada pasien tentang perlunya melakukan ROM dan alih

baring didapatkan data subyektif keluarga pasien mengatakan tampak mau

mengajarkan pasien, pada pukul 17.15 berkolaborasi dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam dengan data obyektif pasien tampak

kesakitan dimasukan cefotaxime per intra vena dan pasien tampak lemas

setelah dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa ketiga hambatan komunikasi verbal

berhubungan dengan perubahan sistem saraf pusat, pada pukul 14.15

dilakukan tindakan memberikan dorongan kepada pasien untuk

berkomunikasi secara perlahan dan untuk mengulangi permintaan dan

diperoleh data obyektif, pasien tampak mau berkomunikasi secara perlahan.

Pada pukul 14.25 dilakukan tindakan edukasi kepada keluarga secara teratur

untuk memberi stimulus komunikasi dan diperoleh keluarga tampak mau

mengajarkan. Pada pukul 17.15 kolaborasikan dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jm, data obyektif pasien kesakitan

dimasukan cefotaxime per intravena dan pasien tampak lemas setelah

dimasukan obat.

Page 95: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

84

Implementasi pada diagnosa keempat ansietas berhubungan dengan

status kesehatan pada pukul 14.30 dilakukan tindakan mengkaji tingkat

depresi menggunakan HRS-D sebelum diberikan terapi diperoleh data

obyektif pasien tampak melamun dan score depresi 32 yaitu masuk kedalam

depresi sedang. Pada pukul 15.45 dilakukan tindakan memberikan terapi

musik klasik Beethoven ludwing, yanni, vivaldi selama 90 menit dan di

peroleh data obyektif, pasien tampak rileks serta pasien tertidur pulas, pada

pukul 17.20 dilakukan tindakan pengkajian tingkat depresi pasien

menggunakan HRS-D setelah diberikan terapi diperoleh data obyektif pasien

tampak rileks dan score depresi setelah diberikan terapi musik 31 yaitu

termasuk kedalam depresi sedang. Pada pukul 17.15 dilakukan tindakan

mengkolaborasikan dengan tim dokter untuk pemberian terapi cefotaxime 1

gr/12 jam didapatkan data obyektif pasien tampak kesakitan dimasukan

cefotaxime per intra vena dan pasien tampak lemas. Pada pukul 18.15

dilakukan tindakan mengedukasikan kepada keluarga pasien dan memberikan

dukungan support didapatkan data subyektif keluarga pasien mengatakan

akan selalu memberi dukungan kepada pasien dan data obyektif diperoleh

keluarga tampak mensuport.

Tindakan Implementasi yang dilakukan pada hari rabu tanggal 6 Januari

2016 pada diagnosa resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak

berhubungan dengan hipertensi yaitu pukul 11.00 WIB adalah mengobservasi

tanda-tanda vital pasien didapatkan data obyektif pasien tampak tenang

dengan tanda-tanda vital: TD= 201/108 mmHg, N= 84 kali/menit, RR= 20

Page 96: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

85

kali/menit, S= 36,5oC. pukul 11.45 dilakukan tindakan mengobservasi

keluhan utama pasien didapatkan data obyektif keadaan umum pasien lemah

dan pasien tampak pucat, pada pukul 13.30 dilakukan tindakan edukasi

kepada keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan membatasi

pengunjung, didapatlkan data subyektif keluarga pasien menggatakan mau

mengikuti saran dari perawat serta didapatkan data obyektif pasien tampak

tenang dalam beristirahat, pada pukul 17.10 mengkolaborasikan dengan tim

dokter untuk pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam dan data obyektif

pasien tampak kesakitan dimasukan cofetaxime per intra vena dan pasien

tampak lemas setelah dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa kedua hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan penurunan kekuatan otot yaitu pada pukul 12.15

dilakukan tindakan mengajarkan pasien untuk melakukan latihan ROM dan

didapatkan data obyektif pasien tampak mau mengikuti gerakan dari perawat,

pada pukul 13.10 dilakukan tindakan membantu pasien untuk alih baring dan

didapatkan data obyektif pasien mau mengikuti tirah baring dan pasien miring

kekanan dan kekiri selama 5 menit, pada pukul 13.45 dilakukan tindakan

mengedukasikan kepada pasien tentang perlunya melakukan ROM dan alih

baring didapatkan data subyektif keluarga pasien mengatakn tampak mau

mengajarkan pasien, pada pukul 17.10 berkolaborasi dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam dengan data obyektif pasien tampak

kesakitan dimasukan cefotaxime per intra vena dan pasien tampak lemas

setelah dimasukan obat.

Page 97: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

86

Implementasi pada diagnosa ketiga hambatan komunikasi verbal

berhubungan dengan perubahan sistem saraf pusat, pada pukul 14.00

dilakukan tindakan memberikan dorongan kepada pasien untuk

berkomunikasi secara perlahan dan untuk mengulangi permintaan dan

diperoleh data obyektif, pasien tampak mau berkomunikasi secara perlahan.

Pada pukul 14.25 dilakukan tindakan edukasi kepada keluarga secara teratur

untuk memberi stimulus komunikasi dan diperoleh keluarga tampak mau

mengajarkan. Pada pukul 17.10 kolaborasikan dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam, data obyektif pasien kesakitan

dimasukan cefotaxime per intra vena dan pasien tampak lemas setelah

dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa keempat ansietas berhubungan dengan

status kesehatan pada pukul 14.15 dilakukan tindakan mengkaji tingkat

depresi menggunakan HRS-D sebelum diberikan terapi diperoleh data

obyektif pasien tampak melamun dan score depresi 27 yaitu masuk kedalam

depresi sedang. Pada pukul 15.30 dilakukan tindakan memberikan terapi

musik klasik Beethoven ludwing, yanni, vivaldi selama 90 menit dan di

peroleh data obyektif, pasien tampak rileks serta pasien tertidur pulas, pada

pukul 17.00 dilakukan tindakan pengkajian tingkat depresi pasien

menggunakan HRS-D setelah diberikan terapi diperoleh data obyektif pasien

tampak rileks dan score depresi setelah diberikan terapi musik 21 yaitu

termasuk kedalam depresi ringan. Pada pukul 17.15 dilakukan tindakan

mengkolaborasikan dengan tim dokter untuk pemberian terapi cefitaxime

Page 98: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

87

1gr/12 jam didapatkan data obyektif pasien tampak kesakitan dimasukan

cefotaxime per intra vena dan pasien tampak lemas. Pada pukul 18.15

dilakukan tindakan mengedukasikan kepada keluarga pasien dan memberikan

dukungan support didapatkan data subyektif keluarga pasien mengatakan

akan selalu memberi dukungan kepada pasien dan data obyektif diperoleh

keluarga tampak mensuport.

Tindakan Implementasi yang dilakukan pada hari kamis tanggal 7

Januari 2016 pada diagnosa resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak

berhubungan dengan hipertensi yaitu pukul 11.10 WIB adalah mengobservasi

tanda-tanda vital pasien didapatkan data obyektif pasien tampak tenang

dengan tanda-tanda vital: TD= 201/108 mmHg, N= 84 kali/menit, RR= 20

kali/menit, S= 36,5oC. pukul 11.30 dilakukan tindakan mengobservasi

keluhan utama pasien didapatkan data obyektif keadaan umum pasien lemah

dan pasien tampak pucat, pada pukul 14.00 dilakukan tindakan edukasi

kepada keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan membatasi

pengunjung, didapatlkan data subyektif keluarga pasien menggatakan mau

mengikuti saran dari perawat serta didapatkan data obyektif pasien tampak

tenang dalam beristirahat, pada pukul 17.10 mengkolaborasikan dengan tim

dokter untuk pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam dan data obyektif

pasien tampak kesakitan dimasukan cofotaxime per intra vena dan pasien

tampak lemas setelah dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa kedua hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan penurunan kekuatan otot yaitu pada pukul 12.15

Page 99: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

88

dilakukan tindakan mengajarkan pasien untuk melakukan latihan ROM dan

didapatkan data obyektif pasien tampak mau mengikuti gerakan dari perawat,

pada pukul 13.10 dilakukan tindakan membantu pasien untuk alih baring dan

didapatkan data obyektif pasien mau mengikuti tirah baring dan pasien miring

kekanan dan kekiri selama 5 menit, pada pukul 13.45 dilakukan tindakan

mengedukasikan kepada pasien tentang perlunya melakukan ROM dan alih

baring didapatkan data subyektif keluarga pasien mengatakn tampak mau

mengajarkan pasien, pada pukul 17.10 berkolaborasi dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jam dengan data obyektif pasien tampak

kesakitan dimasukan cefotaxime per intra vena dan pasien tampak lemas

setelah dimasukan obat.

Implementasi pada diagnosa ketiga hambatan komunikasi verbal

berhubungan dengan perubahan sistem saraf pusat, pada pukul 14.00

dilakukan tindakan memberikan dorongan kepada pasien untuk

berkomunikasi secara perlahan dan untuk mengulangi permintaan dan

diperoleh data obyektif, pasien tampak mau berkomunikasi secara perlahan.

Pada pukul 14.25 dilakukan tindakan edukasi kepada keluarga secara teratur

untuk memberi stimulus komunikasi dan diperoleh keluarga tampak mau

mengajarkan. Pada pukul 17.10 kolaborasikan dengan tim dokter untuk

pemberian terapi cefotaxime 1 gr/12 jm, data obyektif pasien kesakitan

dimasukan cefotaxime per intravena dan pasien tampak lemas setelah

dimasukan obat.

Page 100: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

89

Implementasi pada diagnosa keempat ansietas berhubungan dengan

status kesehatan pada pukul 14.15 dilakukan tindakan mengkaji tingkat

depresi menggunakan HRS-D sebelum diberikan terapi diperoleh data

obyektif pasien tampak melamun dan score depresi 21 yaitu masuk kedalam

depresi sedang. Pada pukul 15.30 dilakukan tindakan memberikan terapi

musik klasik Beethoven ludwing, yanni, vivaldi selama 90 menit dan di

peroleh data obyektif, pasien tampak rileks serta pasien tertidur pulas, pada

pukul 17.00 dilakukan tindakan pengkajian tingkat depresi pasien

menggunakan HRS-D setelah diberikan terapi diperoleh data obyektif pasien

tampak rileks dan score depresi setelah diberikan terapi musik 18 yaitu

termasuk kedalam depresi ringan. Pada pukul 18.15 dilakukan tindakan

mengedukasikan kepada keluarga pasien dan memberikan dukungan support

didapatkan data subyektif keluarga pasien mengatakan akan selalu memberi

dukungan kepada pasien dan data obyektif diperoleh keluarga tampak

mensuport.

E. Evaluasi

Evaluasi didefinisikan sebagai keputusan dari efektifitas asuhan

keperawata antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah ditetapkan

dengan respon perilaku pasien yang tampil. Tujuan dari evaluasi antara lain

untuk menentukan perkemangan kesehatan pasien, menilai efektifitas dan

efisiensi tindakan keperawatan, mendapatkan umpan balik dari respon pasien,

dan sebagai tanggungjawab dan tanggunggugat dalam pelaksanaan pelayanan

Page 101: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

90

kesehatan (Dermawan, 2012). Penulis menggunakan evaluasi formatif yaitu

catatan perkembangan yang berorientasi pada masalah yang dialami klien,

dengan menggunakan SOAP (Subyektif, Obyektif, Analisis, Planing)

(Setiadi, 2012).

Pada hari senin tanggal 4Januari 2016 pukul 12.55 WIB didapatkan

hasil evaluasi sebagai berikut: data obyektif yang didapat pasien tampak

lemas dan pasien tampak pucat: Analisa yang dapat diambil masalah belum

teratasi: Planning yang akan dilakukan melanjutkan intervensi: observasi ttv,

observasi keadaan umum pasien, edukasi kepada keluarga untuk menciptakan

lingkungan yang tenang dan membatasi pengunjung, mengkolaborasikan

dengan tim dokter untuk memberikan obat.

Pukul 13.25 didapatkan evaluasi sebagai berikut: data obyektif yang

didapat pasien tampak lemah dan pasien terbaring lemah diatas bed: analisa

yang dapat diambil masalah belum teratasi: planning yang akan dilakuan

melanjutkan intervensi: observasi respon fisik, mengajarkan pasien untuk

melakukan latihan ROM, membantu pasien untuk melakukan alih baring,

mengajarkan pasien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang.

Pukul 14.50 didapatkan evaluasi sebagai berikut: data obyektif yang

didapat pasien tampak diam tidak berbicara dan bicara pasien pelo: analisa

yang dapat diambil masalah verbal belum teratasi: planning yang akan

dilakuan melanjutkan intervensi: observasi keadaan umum pasien,

mendorong pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan untuk

Page 102: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

91

mengulangi permintaan, mengedukasikan kepada keluarga secara teratur

untuk memberikan stimulus komunikasi.

Pukul 17.00 didapatkan evaluasi sebagai berikut: data obyektif yang

didapat pasien tampak melamun dan pasien tampak terdiam: analisa yang

dapat diambil masalah belum teratasi: planning yang akan dilakuan

melanjutkan intervensi: mengkaji tingkat stres pada pasien menggunakan

HRS-D, memberikan terapi musik klasik selama 90 menit,

mengkolaborasikan pada keluarga pasien dalam memberikan dukungan

suport.

Pada hari selasa tanggal 5Januari 2016 pukul 13.15 WIB didapatkan

hasil evaluasi sebagai berikut: data obyektif yang didapat pasien tampak

lemas dan pasien tampak pucat: Analisa yang dapat diambil masalah belum

teratasi: Planning yang akan dilakukan melanjutkan intervensi: observasi ttv,

observasi keadaan umum pasien, edukasi kepada keluarga untuk menciptakan

lingkungan yang tenang dan membatasi pengunjung, mengkolaborasikan

dengan tim dokter untuk memberikan obat.

Pukul 14.10 didapatkan evaluasi sebagai berikut: data obyektif yang

didapat pasien tampak lemah berbaring diatas bed dan pasien tampak pucat;

analisa yang dapat diambil masalah belum teratasi; planning yang akan

dilakuan melanjutkan intervensi: observasi respon fisik, mengajarkan pasien

untuk melakukan latihan ROM, membantu pasien untuk melakukan alih

baring, mengajarkan klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang.

Page 103: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

92

Pukul 14.30 didapatkan evaluasi sebagai berikut: data obyektif yang

didapat pasien tampak diam tidak berbicara dan bicara pasien pelo; analisa

yang dapat diambil masalah verbal belum teratasi; planning yang akan

dilakuan melanjutkan intervensi: observasi keadaan umum pasien,

mendorong pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan untuk

mengulangi permintaan, mengedukasikan kepada keluarga secara teratur

untuk memberikan stimulus komunikasi.

Pukul 17.45 didapatkan evaluasi sebagai berikut: data obyektif yang

didapat pasien tampak melamun dan pasien tampak terdiam; analisa yang

dapat diambil masalah belum teratasi; planning yang akan dilakuan

melanjutkan intervensi: mengkaji tingkat stres pada pasien menggunakan

HRS-D, memberikan terapi musik klasik selama 90 menit,

mengkolaborasikan pada keluarga pasien dalam memberikan dukungan

suport.

Pada hari rabu tanggal 6Januari 2016 pukul 12.00 WIB didapatkan

hasil evaluasi sebagai berikut: data obyektif yang didapat pasien tampak

lemas dan pasien tampak pucat; Analisa yang dapat diambil masalah teratasi

sebagian;Planning yang akan dilakukan mempertahankan intervensi:

observasi ttv, observasi keadaan umum pasien, edukasi kepada keluarga

untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan membatasi pengunjung,

mengkolaborasikan dengan tim dokter untuk memberikan obat.

Pukul 13.55 didapatkan evaluasi sebagai berikut: data obyektif yang

didapat pasien tampak lemah dan pasien terbaring diatas bed; analisa yang

Page 104: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

93

dapat diambil masalah teratasi sebagian; planning yang akan dilakuan

mempertahankan intervensi: observasi respon fisik, mengajarkan pasien

untuk melakukan latihan ROM, membantu pasien untuk melakukan alih

baring, mengajarkan klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang.

Pukul 14.10 didapatkan evaluasi sebagai berikut: data obyektif yang

didapat pasien tampak bicara walau tidak jelas dan bicara pasien pelo; analisa

yang dapat diambil masalah verbal teratasi sebagian; planning yang akan

dilakuan mempertahankan intervensi: observasi keadaan umum pasien,

mendorong pasien untuk berkomunikasi secara perlahan dan untuk

mengulangi permintaan, mengedukasikan kepada keluarga secara teratur

untuk memberikan stimulus komunikasi.

Pukul 17.15 didapatkan evaluasi sebagai berikut: data obyektif yang

didapat pasien tampak tenang dan pasien tampak antusias untuk cepat sembuh

dan ketegangan mulai turun dari score awal 32 yang termasuk dalam depresi

sedang menjadi score 18 yang termasuk dalam depresi ringan; analisa yang

dapat diambil masalah teratasi sebagian; planning yang akan dilakuan

mempertahankan intervensi: mengkaji tingkat stres pada pasien menggunakan

HRS-D, memberikan terapi musik klasik selama 90 menit,

mengkolaborasikan pada keluarga pasien dalam memberikan dukungan

suport.

Page 105: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

94

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dalam proses keperawatan penulis melakukan pengkajian, penentuan

diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi pada asuhan keperawatan

Ny.H dengan stroke non hemoragik di ruang Anyelir rumah sakit umum de.

Soediran Mangun Sumarso Wonogiri selama 3 hari kelolaan dengan

menerapkan aplikasi pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap

penurunan tingkat depresi pada pasien stroke non hemoragik, maka dapat

ditarik kesimpulan:

1. Pengkajian

Keluhan utama yang dirasakan klien pada saat dilakukan pengkajian

tanggal 4 Januari 2016 pasien mengalami kelemahan anggota gerak

sebelah kanan, pusing atau nyeri kepala, dan bicara pelo. Hasil

pemeriksaan fisik pasien didapatkan, kondisi Ny. H kesadaran somnolen

GCS E4 V3 M6.Pemeriksaan tanda-tanda vital terdiri dari tekanan darah

240/126 mmhg, nadi 84 x/menit irama teratur, respirasi rate 20 x/menit

suhu 36.6oC.Yang penulis masukan dalam data pola kognitif dan

perceptual.

Page 106: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

95

2. Diagnosa keperawatan

Hasil perumusan masalah sesuai dengan pengkajian keperawatan

pada Ny. H ditegakkan diagnosa keperawatan sesuai hirarki kebutuhan

dasar menurut maslow yaitu prioritas pertama resiko ketidakefektifan

perfusi jaringan otak berhubungan dengan hipertensi, kedua hambatan

mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot, ketiga

hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan sistem

saraf pusat, keempat ansietas berhubungan dengan status kesehatan.

3. Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan untuk diagnosa resiko ketidakefektifan

perfusi jaringan otak berhubungan dengan hipertensi. Rencana tindakan

dalam mengatasi masalah keperawatan adalah observasi tanda-tanda vital

dan keadaan umum pasien untuk mengetahui perkembangan pasien,

ajarkan pasien untuk relaksasi dan beri posisi nyaman tidur tanpa bantal

jika merasa pusing untuk memberikan pasien dalam suasana rileks dan

nyaman, edukasi kepada keluarga untuk menciptakan lingkungan tenang

dan batasi pengunjung rangsangan aktifitas dapat meningkatkan tekanan

intracranial, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi agar

pasien cepat sembuh.

Masalah keperawatan yang kedua adalah hambatan mobilitas

fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot, Rencana tindakan

keperawatan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan observasi

tanda-tanda vital dan observasi respon fisik untuk mengtahui

Page 107: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

96

perkembangan pasien dan respon fisik yang meningkat menunjukan

perkembangan aktivitas, ajarkan pasien untuk melakukan latihan ROM

dan bantu pasien untuk alih baring agar dapat memenuhi kebutuhan

aktivitas, dan alih baring untuk menghindari dekubitus, ajarkan pasien

untuk membuat jadwal latihan di waktu luang, untuk membantu aktivitas

pasien, edukasi kepada keluarga pasien tentang perlunya melakukan

ROM dan alih baring, untuk membantu memenuhi kebutuhhan aktivitas

dan melatih otot kaku, kolaborasi dengan tenaga rehabilitas medik dalam

merencanakan program terapi yang tepat, untuk merencanakan program

terapi.

Masalah keperawatan yang ke tiga adalah hambatan komunikasi

verbal berhubungan dengan perubahan sistem saraf pusat, Rencana

tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah tersebut adalah observasi

tanda-tanda vital dan observasi keadaan umum pasien untuk mengetahui

perkembangan pasien, dorong pasien untuk berkomunikasi secara

perlahan dan mengulangi permintaan, untuk mengajarkan pasien

berbicara secara perlahan, edukasi dengan keluarga secara teratur

memberikan stimulus komunikasi, untuk memberikan semangat pada

pasien, kolaborasi dengan tim dokter untuk pemberian terapi agar pasien

cepat sembuh.

Masalah keperawatan yang ke empat adalah ansietas berhubungan

dengan status kesehatan. Rencana tindakan keperawatan untuk mengatasi

masalah tersebut adalah dengan kaji tingkat depresi pada pasien untuk

Page 108: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

97

mengetahui tingkat depresi, berikan terapi musik klasik selama 90 menit

untuk menurunkan depresi, edukasi kepada keluarga pasien dalam

memberikan dukungan suport agar pasien mempunyai semangat untuk

sembuh, kolaborasikan dengan keluarga dalam pemberian dukungan

untuk menurunkan depresi.

4. Implementasi keperawatan

Dalam asuhan keperawatan Ny. H dengan Stroke Non Hemoragik

diruang Anyelir Rumah Sakit Umum dr. Soediran Mangun Sumarso

Wonogiri telah sesuai intervensi yang penulis rumuskan. Implementasi

yang akan dilakukan penulis untuk mengatasi ansietas berhubungan

dengan status kesehatan, melakukan pengukuran tingkat depresi

menggunakan HRS-D. Penulis menekankan penggunaan terapi musik

klasik untuk menurunkan tingkat depresi pada Ny. H dengan melakukan

pemberian terapi musik klasik selama 90 menit selama 3 hari kelolaan.

5. Evaluasi

Hasil evaluasi masalah keperawatan pertama resiko

ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan hipertensi

masalah teratasi sebagian intervensi keluhan utama serta status pasien,

pantau tanda-tanda vital pasien, observasi keadaan umum pasien,

edukasikan kepada keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tenang

dan batasi pengunjung, kolaborasikan dengan tim dokter untuk

memberikan obat.

Page 109: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

98

Masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan penurunan kekuatan otot masalah teratasi sebagian. Intervensi

dilanjutkan observasi respon fisik, ajarkan pasien untuk melakukan

latihan ROM, bantu pasien untuk melakukan latihan alih baring, ajarkan

pasien membuat jadwal latihan di waktu luang.

Masalah keperawatan hambatan komunikasi verbal berhubungan

dengan perubahan sistem saraf pusat, masalah verbal teratasi sebagian,

lanjutkan intervensi, observasi keadaan umum pasien, dorong pasien

untuk berkomunikasi secara perlahan dan untuk mengulangi permintaan,

edukasikan kepada keluarga secara teratur untuk memeberikan stimulus

komunikasi.

Masalah keperawatan ansietas berhubungan dengan teratasi

sebagian.Intervensi keperawatan dipertahankan kaji tingkat depresi

pasien menggunakan HRS-D, berikan terapi musik klasik selama 90

menit, kolaborasikan kepada keluarga pasien dalam memberikan

dukungan support.

Analisa pemberian terapi musik klasik

Analisa hasil implementasi aplikasi jurnal yang telah dilakukan

oleh Penelitian terkait terapi musik dilakukan oleh Suhartin dkk (2008)

dengan judul “pengaruh pemberian terapi musik klasik terhadap

penurunan tingkat depresi pada pasien stroke non hemoragik” penulis

mendapatkan hasil analisa dari implementasi yang dilakukan selama 3

hari kelolaan yaitu terjadi penurunan tingkat depresi pada Ny. H yang

Page 110: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

99

mengalami stroke non hemoragik setelah dilakukan pemberian terapi

musik klasik selama 1 kali sehari selama 3 hari dimana terjadi penurunan

tingkat depresi berdasarkan HRS-D dari 32 yaitu masuk kedalam kriteria

depresi sedang menjadi menjadi 18 (depresi ringan). Hal ini sesuai

dengan kriteria hasil yang penulis harapkan dan terbukti sesuai teori yang

ada terjadi penurunan tingkat depresi setelah dilakukan tindakan

pemberian terapi musik klasik.

B. Saran

Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan

stroke non hemoragik, penulis memberikan usulan dan masukan yang positif

khususnya dibidang kesehatan antara lain:

1. Bagi institusi pelayanan kesehatan (Rumah Sakit)

Diharapkan rumah sakit khususnya Rumah Sakit Umum dr.

Soediran Mangun Sumarso dapat memberikan pelayanan kesehatan dan

mempertahankan hubungan kerjasama baik antara tim kesehatan maupun

pasien serta keluarga pasien. Khususnya dalam proses rehabilitasi medik

dengan melibatkan keluarga mengerti perawatan lanjutan dirumah.

2. Bagi tenaga kesehatan khususnya perawat

Hendaknya perawat memiliki tanggug jawab dan keterampilan

yang lebih dan selalu berkoordinasi dengan tim kesehatan lain dalam

memberikan asuhan keperawatan khususnya dalam program rehabilitasi

medik pada pasien dengan stroke non hemoragik perawat melibatkan

Page 111: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

100

keluarga pasien dalam pemberian asuhan keperawatan dan mampu

bertindak sebagai fisioterapis dalam memberikan terapi musik klasik

3. Bagi institusi pendidikan

Dapat meningkatkan mutu pelayanan yang lebih berkualitas

dengan mengupayakan aplikasi riset dalam setiap tindakan keperawatan

yang dilakukan sehingga mampu menghasilkan perawat yang

profesional, terampil, inovatif dan bermutu dalam memberikan asuhan

keperawatan yang komprehensif berdasarkan ilmu dan kode etik

keperawatan.

4. Bagi penulis

Memberikan ilmu dan menambah wawasan penulis mengenai

konsep diabetes melitus dan pelaksanaan dalam asuhan keperawatan

yang komprehensif.

Page 112: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

DAFTAR PUSTAKA

Dermawan, dendem. 2012. Proses keperawatan : penerapan konsep kerangka kerja.

Yogyakarta : gosyen punlishing

Dermawan. 2012. Waspadai Gejala Penyakit Mematikan. Oryza. Yogyakarta

Dewanto, G.,, et al. (2009). Panduan Praktis Diagnosis & Tata Laksana Penyakit

Syaraf. Jakarta: EGC

Eka, E. (2011). Mengenal Terapi Musik.

http://www.terapimusik.com/terapimusik.htm.diperoleh tanggal 23 april

2013

Heather HT. 2012. Diagnosa Keperawatan : Definisi dan klasifikasi 2012-2014.

Penerbit EGC. Jakarta

Irawaty, J. (2013). Mengapa Harus Musik Klasik yang Dijadikan

Terapi?http://www.deherba/com/terapi-musik-klasik-rahasia-anak-

jenius.html#ixzz2niZXWG28 diperoleh tanggal 15 Januari 2014

Judha, M., & Rahil, N.H. (2011).Sistem persyarafan dalam Asuhan Keperawatan.

Yogyakarta: Gosyen Publishing

Kaplan, H.I., Saddock, B.J. : “Mood Disorders”. Comprehensive Textbook of

Psychiatry, Lippincott Williams & Wilkins, Philadelphia, 7th Ed., 1999,

1284-1431

Kielholz, Poldinger :”The Prevalence of Depression”. WHO Report, 1974

Mubarak, I. W. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia: Teori & Aplikasi Dalam

Praktek. EGC. Jakarta

Muttaqin, Arif. 2008. Pengantar Asuhan Keperawatan dengan Gangguan

SistemPersyarafan. Salemba.jakarta

NANDA. 2014. Aplikasi Askep Berdasarkan Diagnosis Medis & NANDA.. EDISI

JILID 1. Jakarta : Media Action Publishing.

Perry & Potter. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep Proses dan

Praktik.EGC. Jakarta

Page 113: PENGARUHPEMBERIAN TERAPI MUSIK  · PDF filePENGARUH PEMBERIAN TERAPI MUSIK KLASIKTERHADAP ... Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yunita ... keperawatan pada pasien

Setyoadi.,& Kushariyadi. (2011). Terapi Modalitas Keperawatan pada Klien

Psikogeriatrik. Jakarta: Salemba Medika

Smeltzer, Suzane C & Brenda G. Bare. 2002. KIeperawatan Medikal Bedah 2, Edisi

8. Jakarta: EGC

Warlow CP. Dennis MS, Gijn VJ, Hankey GJ, Sandercock PA, Bamford JM, 2007.

Stroke, In : a partical guide to management.Ist ed.London : Blackwell

Science.

Weinstock, Doris. 2010. Rujukan Cepat Di Ruang ICU/CCU. Edisi Pertama. EGC.

Jakarta

Wilkinson, Judith M. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.

Yuliami, R. (2006). Pengaruh Depresi pada Awal Stroke (Minggu I) terhadap Waktu

Perbaikan Defisit Neurologis Penderita Stroke Non Hemoragik.Universitas

Diponegor