pengaruh varietas dan konsentrasi zpt atonik …repository.utu.ac.id/570/1/bab i_v.pdf · dengan...

65
PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum) SKRIPSI OLEH PATAHATI LAIA 08C10407076 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH, ACEH BARAT 2013

Upload: others

Post on 30-Jul-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIKTERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI

TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum)

SKRIPSI

OLEH

PATAHATI LAIA08C10407076

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2013

Page 2: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIKTERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI

TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum)

SKRIPSI

OLEH

PATAHATI LAIA08C10407076

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untukMemperoleh Gelar Sarjana Pertanian padaFakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

2013

Page 3: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Varietas dan Konsentrasi ZPT Atonikterhadap Pertumbuhan dan Produksi TanamanTomat (Solanum lycopersicum)

Nama Mahasiswa : PATAHATI LAIAN I M : 08C10407076Program Studi : Agroteknologi

Menyetujui :Komisi Pembimbing

Pembimbing Utama, Pembimbing Anggota,

Muhammad Jalil, SP., M.PNIDN 0115068302

Iwandikasyah Putra, SP., M.PNIDN 0120048105

Mengetahui,

Dekan Fakultas Pertanian, Ketua Prodi Agroteknologi,

Diswandi Nurba, S.TP, M.SiNIDN 0128048202

Jasmi, SP., M.ScNIDN 0127088002

Tanggal Lulus : 1 Agustus 2013

Page 4: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi/tugas akhir dengan judul:

Pengaruh Varietas dan Konsentrasi ZPT Atonik terhadap Pertumbuhan danProduksi Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)

Yang disusunoleh:Nama : PATAHATI LAIAN I M : 08C10407076Fakultas : PertanianProgram Studi : Agroteknologi

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 1 Agustus 2013 dandinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI :

1 Muhammad Jalil, SP., M.P

Pembimbing I/ Ketua TIM Penguji

2 Iwandikasyah Putra, SP., M.P

Pembimbing II

3 Dewi Fithria, SP., M.P

Penguji Utama

4 Jasmi, SP., M.Sc

Penguji Anggota

Meulaboh, 1 Agustus 2013

Ketua Prodi Agroteknologi,

Jasmi, SP., M.Sc

Page 5: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

i

RINGKASAN

Patahati Laia “Pengaruh Varietas dan Konsentrasi ZPT Atonik terhadap

Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum)” (di bawah

bimbingan Muhammad Jalil sebagai pembimbing utama dan Iwandikasyah Putra

sebagai pembimbing anggota).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh varietas tanaman

tomat dan konsentrasi ZPT Atonik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman

tomat serta nyata tidaknya interaksi kedua faktor tersebut.

Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian

Universitas Teuku Umar Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat dari tanggal 1

Desember 2012 sampai dengan 16 Maret 2013.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih varietas

Tantyna F1, Tymoti F1, Lentana F1, ZPT Atonik, tanah lempung berpasir,

babybag, polibag, Curacron, Dithene M-45, pupuk kandang (kotoran sapi), Urea,

SP-36 dan KCl sedangkan alat yang digunakan adalah meteran, timbangan 20 kg,

timbangan analitik, jangka sorong, hand spayer, pet (suntik 3 ml), parang, cangkul,

gunting pemangkas, pisau, pancak sampel, plastik transparan, paranet hitam, tali,

ajir dan alat tulis.

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola

faktorial 3 x 4 dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti adalah faktor varietas yang

terdiri dari tiga taraf, yaitu: Tantyna F1, Tymoti F1 dan Lentana F1. Faktor

konsentrasi ZPT Atonik yang terdiri dari empat taraf, yaitu: 0 (kontrol), 0.5, 1.5

dan 2.5 cc l air-1.

Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman dan diameter pangkal

batang umur 30 dan 45 HST, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman

dan produksi per hektar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas berpengaruh sangat nyata

terhadap tinggi tanaman umur 30 dan 45 HST serta jumlah buah per tanaman.

Berpengaruh nyata terhadap diameter pangkal batang umur 45 HST namun umur

30 HST berpengaruh tidak nyata serta berat buah per tanaman dan produksi per

Page 6: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

ii

hektar tanaman tomat. Pertumbuhan dan produksi tanaman tomat terbaik

dijumpai pada varietas Tantyna F1.

Konsentrasi ZPT Atonik berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman

dan diameter pangkal batang umur 30 dan 45 HST, jumlah buah per tanaman,

berat buah per tanaman dan produksi per hektar tanaman tomat. Pertumbuhan

tanaman tomat terbaik dijumpai pada konsentrasi ZPT Atonik 2,5 cc l air-1

sedangkan produksi tanaman tomat terbaik dijumpai pada konsentrasi ZPT Atonik

1,5 cc l air-1.

Tidak terdapat interaksi yang nyata antara varietas dan konsentrasi ZPT

Atonik terhadap semua parameter pertumbuhan dan produksi tanaman tomat yang

diamati.

Page 7: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur ke hadirat Tuhan, karena dengan limpahan rahmat-Nya penulis

telah menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Varietas dan Konsentrasi

ZPT Atonik terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Tomat

(Solanum lycopersicum)”.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada :

1. Muhammad Jalil, SP., M.P selaku pembimbing utama dan Iwandikasyah

Putra, SP., M.P selaku pembimbing anggota yang telah membimbing,

mengarahkan dan membantu mulai dari awal penelitian hingga

penyusunan skripsi ini selesai.

2. Diswandi Nurba S.TP., M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Teuku Umar yang telah mendukung baik secara langsung maupun secara

tidak langsung dalam mengambil kebijakan yang tepat sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

3. Jasmi, SP., M.Sc selaku ketua Prodi Agroteknologi dan Civitas

Akademika yang telah menyediakan sarana dan prasarana selama penulis

terdaftar sebagai Mahasiswa pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku

Umar.

4. Ayahanda dan Ibunda, serta saudara-saudaraku atas doa, kasih sayang,

dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan studi hingga

selesai.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga segala

amal dan bantuan mereka mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan. Amin.

Meulaboh, 1 Agustus 2013

Penulis

Page 8: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

iv

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ........................................................................................... iUCAPAN TERIMA KASIH .................................................................... iiiDAFTAR ISI.............................................................................................. ivDAFTAR TABEL ..................................................................................... vDAFTAR GAMBAR ................................................................................. viDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ vii

I. PENDAHULUAN ............................................................................. 11.1. Latar Belakang ............................................................................. 11.2. Tujuan Penelitian ......................................................................... 41.3. Hipotesis ...................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 52.1. Sistematika Tanaman Tomat......................................................... 52.2. Morfologi Tanaman Tomat .......................................................... 52.3. Syarat Tumbuh Tanaman Tomat ................................................. 72.4. Varietas ........................................................................................ 82.5. Zat Pengatur Tumbuh .................................................................. 82.6. Mekanisme Penyerapan ZPT oleh Tanaman ............................... 12

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN......................................... 143.1. Waktu dan Tempat........................................................................ 143.2. Bahan dan Alat.............................................................................. 143.3. Rancangan Percobaan ................................................................... 143.4. Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 163.5. Pengamatan .................................................................................. 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 224.1. Pengaruh Varietas ......................................................................... 224.2. Pengaruh Konsentrasi ZPT Atonik ............................................... 284.3. Interaksi ........................................................................................ 33

V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 345.1. Kesimpulan .................................................................................. 345.2. Saran ............................................................................................ 34

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 35LAMPIRAN............................................................................................... 38RIWAYAT HIDUP .................................................................................. 54

Page 9: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

v

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Susunan Kombinasi Perlakuan Antara Varietas dan ZPT Atonik ..... 15

2. Rata-rata Tinggi Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas Umur 30dan 45 HST (cm).................................................................................. 22

3. Rata-rata Diameter Pangkal Batang Tanaman Tomat pada berbagaiVarietas Umur 30 dan 45 HST (mm) .................................................. 24

4. Rata-rata Jumlah Buah Per Tanaman Tomat pada berbagai Varietas(buah) .................................................................................................. 25

5. Rata-rata Berat Buah Per Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas (g). 27

6. Produksi Per Hektar Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas (ton) .. 28

7. Rata-rata Tinggi Tanaman Tomat pada Berbagai Konsentrasi ZPTAtonik Umur 30 dan 45 HST (cm) ..................................................... 29

8. Rata-rata Diameter Pangkal Batang Tanaman Tomat pada BerbagaiKonsentrasi ZPT Atonik Umur 30 dan 45 HST (mm) ........................ 30

9. Rata-rata Jumlah Buah Per Tanaman Tomat pada berbagaiKonsentrasi ZPT Atonik(buah) ........................................................... 30

10. Rata-rata Berat Buah Per Tanaman Tomat pada BerbagaiKonsentrasi ZPT Atonik (g) ................................................................ 31

11. Produksi Per Hektar Tanaman Tomat pada berbagai KonsentrasiZPT Atonik (ton)................................................................................. 32

Page 10: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

vi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Tinggi Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas Umur 30 dan 45HST ..................................................................................................... 23

2. Diameter Pangkal Batang Tanaman Tomat pada Berbagai VarietasUmur 30 dan 45 HST .......................................................................... 25

3. Jumlah Buah Per Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas .............. 26

Page 11: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Rata-rata Tinggi Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas dan ZPTAtonik Umur 30 HST (cm) ................................................................. 38

2. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Tomat pada berbagai Varietas danZPT Atonik Umur 30 HST .................................................................. 38

3. Rata-rata Tinggi Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas dan ZPTAtonik Umur 45 HST(cm) ................................................................. 39

4. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas danZPT Atonik Umur 45 HST .................................................................. 39

5. Rata-rata Diamater Pangkal Batang Tanaman Tomat pada BerbagaiVarietas dan ZPT Atonik Umur 30 HST(mm) .................................... 40

6. Analisis Ragam Diameter Pangkal Batang Tanaman Tomat padaBerbagai Varietas dan ZPT Atonik Umur 30 HST.............................. 40

7. Rata-rata Diamater Pangkal Batang Tanaman Tomat pada BerbagaiVarietas dan ZPT Atonik Umur 45 HST Varietas (mm) .................... 41

8. Analisis Ragam Diameter Pangkal Batang Tanaman Tomat padaBerbagai Varietas dan ZPT Atonik Umur 45 HST.............................. 41

9. Rata-rata Jumlah Buah Per Tanaman Tomat pada Berbagai Varietasdan ZPT Atonik (buah) ....................................................................... 42

10. Analisis RagamJumlah Buah Per Tanaman Tomat pada BerbagaiVarietas dan ZPT Atonik ..................................................................... 42

11. Rata-rata Berat Buah Per Tanaman Tomat pada Berbagai Varietasdan ZPT Atonik Varietas (g) ............................................................... 43

12. Analisis Ragam Berat Buah Per Tanaman Tomat pada BerbagaiVarietas dan ZPT Atonik ..................................................................... 43

13. Produksi Per Hektar Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas danZPT Atonik (ton) ................................................................................. 44

14. Analisis Ragam Produksi Per Hektar Tanaman Tomat pada BerbagaiVarietas dan ZPT Atonik ..................................................................... 44

15. Deskripsi Varietas .............................................................................. 45

16. Bagan Percobaan ................................................................................. 48

17. Foto – foto Kegiatan Penelitian .......................................................... 49

Page 12: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tomat (Solanum lycopersicum) merupakan jenis sayuran buah yang

banyak dijumpai di masyarakat dan umumnya dimanfaatkan untuk mencukupi

kebutuhan pangan dan gizi sehari-hari, baik berupa tomat segar maupun yang

sudah dalam bentuk olahan seperti saus tomat. Menurut sejarahnya tanaman

tomat diduga berasal dari Benua Amerika, terutama kawasan Amerika Selatan dan

menyebar di beberapa negara di Eropa, Afrika, dan Asia. Beberapa literatur

menyebutkan bahwa sumberdaya tanaman tomat ditemukan di sekitar pegunungan

Andes dan Brazilia. Tanaman tomat ini diduga masuk ke Indonesia pada tahun

1811 (Purwati, 2007).

Tomat saat ini merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bernilai

ekonomi tinggi, salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia dan masih

memerlukan penanganan yang serius, terutama dalam hal peningkatan hasil dan

kualitas buahnya. Produksi tanaman tomat dengan menggunakan varietas lokal

berkisar 5 - 9 ton ha-1 sedangkan produksi tanaman tomat dengan menggunakan

varietas ungggul dapat mencapai 40 ton ha-1 (Rukmana, 1994).

Indonesia dari tahun ke tahun berusaha meningkatkan produksi tomat

dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004

Indonesia masih mengimpor tomat 8.192.280 kg baik dalam bentuk buah segar

maupun dalam bentuk buah olahan yang berasal dari berbagai negara (BPS, 2004

dalam Redaksi Agromedia, 2007). Rendahnya produksi tomat di Indonesia

kemungkinan disebabkan varietas yang ditanam tidak cocok, kultur teknis yang

Page 13: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

2

kurang baik atau pemberantasan hama/penyakit yang kurang efesien (Kartapradja

dan Djuariah, 1992).

Buah tomat yang masak banyak juga digemari orang, karena rasa segar,

enak, dan sedikit masam. Daging buahnya banyak mengandung air, menyimpan

biji-biji yang banyak jumlahnya, mengandung vitamin A dan C, serta vitamin B

(Anonymous, 2009). Selain mempunyai rasa yang lezat ternyata tomat juga

memiliki komposisi zat yang cukup lengkap dan baik antara lain ; protein 1 gr,

karbohidrat 4,2 gr, lemak 0,3 gr, kalsium (Ca) 5 mg, fosfor (P) 27 mg, zat besi (Fe)

0,5 mg, dan vitamin A (karotena) 1,500 SI (Anonymous, 2006).

Komposisi zat gizi di dalam tomat juga dapat bermanfaat untuk mengobati

berbagai penyakit diantaranya dapat membersihkan darah dan lever, mencegah

usus buntu, mengobati gusi berdarah, sembelit, demam kuning, menyembuhkan

influenza, diabetes mellitus, kulit bengkak akibat keracunan, bisul di mulut dan

bisul di perut, wasir, radang prostat, lemah syahwat dan meningkatkan kesuburan.

Buah tomat selain bermanfaat sebagai bahan pangan dan pengobatan juga

bermanfaat untuk merawat kecantikan wajah dan kulit (Suraniningsih, 2009).

Menyadari banyaknya manfaat buah tomat bagi kesehatan manusia dan

ekspor dari tahun ke tahun, serta kebutuhan yang meningkat, maka perlu

dilakukan usaha-usaha kearah peningkatan produksi dengan tindakan agronomis

baik dengan intensifikasi maupun ekstensifikasi. Untuk peningkatan produksi

dengan intensifikasi yang dapat diterapkan adalah dengan memilih benih varietas

unggul dan penggunaan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT).

Upaya peningkatan produksi tomat dan pendapatan petani yaitu dengan

menggunakan varietas-varietas unggul dan pemupukan yang seimbang.

Page 14: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

3

Penggunaan varietas unggul sangat berperan dalam peningkatan produksi

tanaman tomat karena varietas unggul merupakan salah satu komponen teknologi

budidaya yang secara nyata dapat meningkatkan produksi, ada beberapa aspek

yang perlu diperhatikan dengan penggunaan varietas unggul diantaranya dapat

berproduksi tinggi, berumur pendek, tidak mudah rebah dan tidak mudah rontok

serta bermutu baik. Faktor yang dapat menurunkan produksi tomat paling tinggi

adalah temperatur tinggi dan penyakit fusarium. Serangan ini mengurangi

produksi tomat hingga 30 % bahkan pada musim penghujan dapat mencapai 60 %

(Nurita et al., 2004)

ZPT tanaman sering disebut zat tumbuh atau hormon (Plant growth

regulator). Di Indonesia ZPT sudah mulai lazim digunakan, bagi para penakar

bibit tanaman hias maupun tanaman buah, hormon atau zat perangsang tumbuh

bukanlah barang asing.

Konsentrasi ZPT yang diberikan tergantung jenis ZPT dan jenis tanaman

tertentu, apabila konsentrasi yang diberikan terlalu tinggi dapat menghambat

pertumbuhan dan kurang ekonomis. Sebaliknya apabila terlalu rendah maka

tanaman tidak dapat mendapat hormon yang cukup sehingga mengakibatkan

pertumbuhan tanaman kurang sempurna (Suhadi, 1980).

Arah dari pertumbuhan dan perkembangan tanaman ditentukan oleh

pemilihan ZPT tertentu (Wattimena, 1991). Salah satu ZPT yang sering

digunakan adalah Atonik. Bahan aktif yang terkandung didalam Atonik adalah

natrium orto-nitrofel 2 g l-1 (C6H4N03Na), natrium para-nitrofel 3 g l-1

(CP6H4N03Na), natrium dinitrofenol 0,5 g l-1 (C6H3N203Na) dan natrium

nitroguaiakol 1 g l-1 (C7H4N03Na) (Syabrina, 1987 dalam Jaenuri, 1991). Unsur

Page 15: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

4

natrium berfungsi dalam metabolisme tanaman. Peranan natrium antara lain dapat

mengantikan atau sebagian bekerjasama dengan kalium, mengatur mekanisme

penutupan dan pembukaan stomata, dan mengatur keseimbangan air

(Leiwakabessy, 1988). Selanjutnya dinyatakan bahwa unsur natrium dapat

menggantikan peranan kalium terutama pada tanah-tanah yang kekurangan kalium.

Atonik berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar tanaman,

mengaktifkan penyerapan unsur hara, meningkatkan keluarnya kuncup,

pembuahan serta memperbaiki kualitas hasil panen.

Berdasarkan permasalahan di atas, perlu dilakukan penelitian untuk

mengetahui varietas dan konsentrasi ZPT Atonik yang tepat untuk mendapatkan

pertumbuhan dan produksi yang optimal.

1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh varietas tanaman

tomat dan konsentrasi ZPT Atonik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman

tomat serta nyata tidaknya interaksi kedua faktor tersebut.

1.3. Hipotesis

1. Varietas berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman tomat.

2. Konsentrasi ZPT Atonik berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi

tanaman tomat.

3. Terdapat interaksi antara varietas dan konsentrasi ZPT Atonik terhadap

pertumbuhan dan produksi tanaman tomat.

Page 16: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistematika Tanaman Tomat

Menurut Suraniningsih (2009), tanaman tomat termasuk tanaman

semusim atau berumur pendek dan diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo : Solanales

Familia : Solanaceae

Genus : Solanum

Species : Solanum lycopersicum

2.2. Morfologi Tanaman Tomat

1. Akar

Tanaman tomat memiliki akar tunggang yang tumbuh menembus ke dalam

tanah dan akar-akar cabang yang tumbuh menyebar kesemua arah pada

kedalaman 60 - 70 cm (Rukmana, 1999). Akar tanaman tomat berbentuk serabut

yang menyebar ke segala arah (Wiryanta, 2002).

2. Batang

Tinggi tanaman tomat dapat mencapai 2 - 3 meter, batang tanaman tomat

berbentuk silinder diselimuti bulu-bulu halus di permukaannya dan memiliki

banyak cabang dengan bunga yang muncul pada ruas-ruasnya (Anonymous, 2006).

Page 17: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

6

3. Daun

Daun tomat berbentuk oval, bergerigi, dan mempuyai celah yang menyirip,

daunnya merupakan daun majemuk ganjil dengan jumlah daun antara 5 - 7 helai

berukuran sekitar 15 - 30 cm x 10 - 25 cm. Tangkai daun majemuk mempunyai

panjang 3 - 6 cm umumnya di antara pasangan daun yang besar terdapat 1 - 2

daun kecil dan daun majemuk tersusun spiral mengelilingi batangnya

(Anonymous, 2006).

4. Bunga

Bunga tomat berwarna kuning berbentuk bintang. Bunga tanaman tomat

terdiri atas kelopak bunga, mahkota, benang sari sebagai alat kelamin jantan, dan

putik sebagai alat kelamin betina. Kelopak bunga terdiri atas 5 atau 7 helai daun

mahkota berwarna kuning (Suraniningsih, 2009).

Bunga tomat dapat melakukan penyerbuka sendiri karena tipe bunganya

berumah satu dan tidak menutup kemungkinan terjadi penyerbukan silang

(Wiryanta, 2002).

5. Buah

Buah tomat yang masih muda biasanya terasa getir dan berbau tidak enak

karena mengandung lycopersicin yang berupa lendir dan dikeluarkan oleh 2 - 9

kantung lendir. Ketika buahnya semakin matang, lycopercicin lambat laun hilang

sendiri sehingga rasanya pun jadi enak, asam-asam manis. Seiring dengan

pematangan, warna buah yang tadinya hijau sedikit demi sedikit berubah menjadi

kuning, dan ketika buahnya telah matang benar warnanya menjadi merah.

Ukuran buahnya cukup bervariasi, dari yang berdiameter 2 - 15 cm,

tergantung dari varietasnya (Anonymous, 2006). Buah yang masih terdapat

Page 18: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

7

tangkai bunga berfungsi sebagai tangkai buah serta kelopak bunga yang beralih

fungsi menjadi kelopak bunga (Pitojo, 2005).

2.3. Syarat Tumbuh Tanaman Tomat

1. Iklim

Tanaman tomat memiliki daya penyesuaian (adaptasi cukup luas terhadap

lingkungan tumbuhnya). Tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh

sepanjang hari untuk produksi yang menguntungkan minimal 8 jam perhari tetapi

matahari yang terik tidak disukainya (Rukmana, 1994).

Suhu yang terbaik bagi pertumbuhan tomat adalah 23 0 C pada siang hari

dan 17 0 C pada malam hari, selisih adalah 6 0 C. Suhu tinggi yang diikuti

kelembaban relatif tinggi dapat menyebabkan penyakit daun berkembang,

sedangkan kelembaban yang relatif rendah dapat mengganggu pembentukan buah.

Suhu yang terlalu tinggi diwaktu malam menyebabkan tanaman tomat tidak dapat

membentuk bunga sama sekali, sedangkan suhu di bawah 10 0 C tepung sari

menjadi lemah tumbuhnya dan banyak tepung sari yang mati, akibatnya hanya

sedikit saja yang dapat terjadi pembuahan (Tugiyono, 1999).

2. Tanah

Tanaman tomat tidak menyukai tanah yang tergenang air atau becek.

Tanah yang demikian menyebabkan akar tanaman mudah busuk dan tidak mampu

mengambil zat-zat hara dari dalam tanah karena sirkulasi udara dalam tanah di

sekitar akar tanaman tomat kurang baik, akibatnya tanaman tomat mati (Tugiyono,

2005).

Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik pada tanah lempung berpasir

yang gembur, kaya humus, subur, draenasenya baik, dan tidak tergenang

Page 19: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

8

(Suraniningsih, 2009). Sifat tanah yang cocok untuk tanaman tomat adalah tanah

dengan pH 5,5 - 6,5 (Anonymous, 2006).

2.4. Varietas

Varietas tanaman tomat memiliki berbagai keunggulan seperti memiliki

daya adaptasi yang tinggi sehingga mampu hidup di dataran rendah, dataran

menengah, hingga dataran tinggi. Varietas tertentu memiliki ketahanan terhadap

hama dan penyakit tertentu, bahkan dengan kemajuan bioteknologi pada masa

sekarang telah dihasilkan buah tanpa biji. Menurut Suraniningsih (2009), untuk

menunjang keberhasilan budidaya tomat dikembangkan barbagai varietas unggul

yang memiliki sifat-sifat antara lain produktifitas tinggi, tahan terhadap hama dan

penyakit serta daya tahan adaptasi tinggi.

Varietas adalah suatu kelompok individu yang memiliki ciri-ciri

morfologis atas tumbuh-tumbuhan yang tidak terlalu banyak berbeda satu dengan

yang lain. Semua individu sangat menyerupai satu dengan lain dan sifatnya turun

temurun (Anonymous, 1991). Varietas yang sesuai dengan keadaan iklim dan

lingkungan diharapkan dapat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang

baik pula (Rukmana, 1994).

2.5. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)

ZPT yaitu suatu substansi (bahan) organik (selain vitamin dan unsur mikro)

yang ada dalam jumlah sedikit dapat merangsang, menghambat atau sebaliknya

mengubah proses fisiologis (Franklin et al., 1991).

Zat tumbuh mencangkup hormon tumbuhan (alami) dan senyawa-

senyawa buatan yang dapat mengubah tumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Page 20: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

9

(Suwasono, 1986). Menurut Lingga (1999) ZPT dapat memperbaiki sistem

perakaran, mempercepat keluarnya akar bagi tanaman muda (bibit), memperkaya

pertumbuhan vegetatif dan anakan, mencegah gugur daun, bunga dan anakan serta

mempercepat pematangan buah dengan warna yang seragam dan hasil tinggi.

Adapun pembagian ZPT pada saat ini menurut penggunaanya sebagai

berikut :

2.5.1. Auksin

Auksin merupakan salah satu hormon tanaman yang banyak

mempengaruhi proses fisiologi, seperti pertumbuhan, pembelahan dan diferensiasi

sel serta sintesa protein (Darnell et al., 1986). Lebih lanjut Gardner et al. (1991)

menjelaskan Auksin diproduksi dalam jaringan meristimatik yang aktif yaitu

tunas, daun muda dan buah. Kemudian auksin menyebar luas dalam seluruh

tubuh tanaman, penyebarluasannya dengan arah dari atas ke bawah hingga titik

tumbuh akar, melalui jaringan pembuluh tapis (floem) atau jaringan parenkhim.

Fungsi auksin pada tanaman adalah mematahkan dormansi biji,

merangsang proses perkecambahan biji, membantu menaikkan kuantitas hasil

panen, memacu proses terbentuknya akar serta pertumbuhan akar lebih baik,

merangsang dan mempertinggi presentase timbulnya bunga dan buah, mendorong

tanaman pada kondisi dimana tanaman berbuah tanpa fertilisasi atau penyerbukan

sehingga dapat menghasilkan buah tanpa biji, serta mengurangi gugurnya buah

sebelum (Anonymous, 2011)

2.5.2. Giberelin

Giberelin mampu mempercepat pembungaan tanaman melalui pengaktifan

gen meristem bunga dengan menghasilkan protein yang akan menginduksi

Page 21: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

10

ekspresi gen-gen pembentuk organ bunga (seperti korolla, kalix, stamen,dan

pistillum) (Arika et al., 2009).

Fungsi Giberelin pada tanaman adalah mematahkan dormansi atau

hambatan pertumbuhan tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh normal (tidak

kerdil) dengan cara mempercepat proses pembelahan sel, meningkatkan

pembungaan, memacu proses perkecambahan biji, mendorong terjadinya sintesis

enzim dalam biji seperti amilase, protease dan lipase dimana enzim tersebut akan

merombak dinding sel endosperm biji dan menghidrolisis pati dan protein yang

akan memberikan energi bagi perkembangan embrio diantaranya adalah radikula

yang akan mendobrak endosperm, kulit biji atau kulit buah yang membatasi

pertumbuhan atau perkecambahan biji sehingga biji berkecambah, berperan pada

pemanjangan sel, serta berperan pada pembentukan buah tanpa adanya fertilisasi

atau pembuahan, proses ini dinamai partenokarpi (Anonymous, 2011).

2.5.3. Sitokinin

Sitokinin berfungsi untuk meregulasi pembelahan sel, memacu

morfogenesis, perkembangan kloroplas, menginduksi embriogenesis, dan

organogenesis (Salisbury, 1995).

Fungsi sitokinin pada tanaman adalah memegang peranan penting dalam

proses pembelahan dan pembesaran sel sehingga akan memacu kecepatan

pertumbuhan tanaman, mematahkan dormansi (tidak mau berkecambah) pada biji-

bijian tanaman, pembentukkan tunas-tunas baru, penundaan penuaan atau

kerusakan pada hasil panenan sehingga lebih awet, menaikkan tingkat mobilitas

unsur-unsur dalam tanaman serta meningkatkan pembentukkan protein

(Anonymous, 2011).

Page 22: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

11

2.5.4. Ethilene generator

Golongan ini merupakan generasi ethylene yang digunakan untuk

merangsang perkecambahan dan pertunasan pada tanaman tertentu, pengguguran

daun, bunga dan buah, pengatur tumbuh, pemasakan buah Anonymous, (2012).

2.5.5. Etilen

Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen.

Etilen disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih

cepat. Selain etilen yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu

etepon (asam 2-kloroetifosfonat). Etilen sintetik ini sering digunakan para

pedagang untuk mempercepat pemasakan buah. Selain memacu pematangan,

etilen juga memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong

gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain itu,

etilen dapat menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan inisiasi

akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah (Anonymous, 2012).

2.5.6. Asam absisat (ABA)

Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman

beradaptasi menjadi dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu, ABA yang

dihasilkan oleh kuncup menghambat pembelahan sel pada jaringan meristem

apikal dan pada kambium pembuluh sehingga menunda pertumbuhan primer

maupun sekunder. ABA juga memberi sinyal pada kuncup untuk membentuk

sisik yang akan melindungi kuncup dari kondisi lingkungan yang tidak

menguntungkan (Anonymous, 2012).

Page 23: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

12

Di Indonesia ZPT tanaman sering digunakan bagi para penakar bibit

tanaman hias maupun buah. Hormon atau zat perangsang tumbuh bukanlah

barang asing. Bila saat membuat stek dan cangkok, dibubuhi atau diolesi sedikit

dengan bahan tersebut, akar akan tumbuh dengan subur dalam waktu yang relatif

singkat (Wudianto, R, 1988).

Salah satu ZPT yang sering gunakan adalah atonik. Atonik merupakan

salah satu ZPT berbentuk cair yang tugas utamannya merangsang pertumbuhan

akar tanaman supaya lebih banyak, mengaktifkan penyerapan unsur hara,

meningkatkan keluarnya kuncup, pembuahan serta memperbaiki kualitas hasil

panen dan sebagainya (Lingga, 1994).

Atonik tidak beracun, dan bisa dicampur dengan pestisida dan pupuk daun,

bisa diberikan kepada hampir semua tanaman, baik sayuran, palawija, hortikultura

dan tanaman perkebunan. Konsentrasi tergantung pada jenis tanamannya (Lingga,

1994). Atonik termasuk ke dalam golongan Auksin.

2.6. Mekanisme Penyerapan ZPT oleh Tanaman

Menurut Heddy (1996), menyebutkan bahwa ZPT Atonik bekerja secara

biokimia, langsung meresap ke daun, akar, dan kuncup bunga, dan mempengaruhi

proses aliran plasma, dan memberikan kekuatan vital untuk mempergiat

pertumbuhan. Tanaman secara alamiah sudah mengandung hormon pertumbuhan

seperti Auksin, giberelin dan Sitokin yang diistilahkan dengan hormon endogen.

Kebanyakan hormon endogen di tanaman berada pada jaringan meristem yaitu

jaringan yang aktif tumbuh seperti ujung-ujung tunas atau tajuk dan akar tanaman,

namun karena pola budidaya yang intensif yang disertai pengelolaan tanah yang

kurang tepat maka kandungan hormon endogen tersebut menjadi rendah atau

Page 24: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

13

kurang bagi proses pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman (Anonymous,

2009).

Pemberian ZPT yang diperlukan tanaman melalui tanah kadang-kadang

kurang efektif karena beberapa zat yang terkandung di dalam ZPT telah larut

terlebih dahulu atau mengalami fiksasi dari dalam tanah sehingga tidak dapat

diserap oleh tanaman. Mekanisme penyerapan ZPT pemberian melalui akar

kurang efektif, sedangkan dipandang efektif dan efisien adalah dengan

penyemprotan melalui daun (Sarief, 1986). Selanjutnya Harjadi (1986)

mengatakan bahwa pemberian ZPT melalui daun dapat memberi tanggap atau

respon tanaman lebih cepat.

Mekanisme pengambilan zat melalui daun terjadi karena adanya difusi dan

osmosis melalui lubang stomata, sehinggga mekanismenya berhubungan dengan

membuka dan menutupnya stomata. Membukanya stomata merupakan proses

mekanisme yang diatur oleh tekanan turgor melalui sel-sel penutup sedangkan

tekanan turgor sendiri berbanding langsung dengan kandungan karbondioksida

dari ruang di bawah stomata. Meningkatnya tekanan turgor akan membuka

lubang stomata, pada saat itu zat yang terkandung dalam ZPT akan berdifusi ke

dalam stomata bersamaan dengan air (Setyamidjaja, 1986).

Page 25: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

14

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian

Universitas Teuku Umar Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, dari tanggal 1

Desember 2012 sampai dengan 16 Maret 2013.

3.2. Bahan dan Alat

3.2.1. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih varietas

Tantyna F1, Tymoti F1, Lentana F1 dan ZPT Atonik. Tanah lempung berpasir,

babybag, dan polibag dengan ukuran 40 cm x 50 cm atau ukuran 15 kg tanah yang

dibeli dari depot pertanian. Insektisida dan fungisida yang digunakan dalam

penelitan ini adalah Curacron dan Dithene M-45. Pupuk dasar yang digunakan

yaitu pupuk kandang (kotoran sapi), Urea, SP-36, dan KCl.

3.2.2. Alat

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah meteran, timbangan

20 kg, timbangan analitik, jangka sorong, hand spayer, pet (suntik 3 ml), parang,

cangkul, gunting pemangkas, pisau, pancak sampel, plastik transparan, paranet

hitam, tali, ajir dan alat tulis lainnya yang mendukung penelitian ini.

3.3. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 4 dangan 3 ulangan. Faktor

yang diteliti meliputi varietas dan konsentrasi ZPT Atonik.

Page 26: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

15

Faktor varietas terdiri atas 3 taraf, yaitu :

V1 = Tantyna F1

V2 = Tymoti F1

V3 = Lentana F1

Faktor konsentrasi ZPT Atonik (A) terdiri atas 4 taraf yaitu :

A0 = 0 cc l air-1

A1 = 0,5 cc l air-1

A2 = 1,5 cc l air-1

A3 = 2,5 cc l air-1

Dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan

maka terdapat 36 unit satuan perlakuan, sehingga jumlah tanaman keseluruhan

108 tanaman. Susunan kombinasi perlakuan antara varietas dan konsentrasi ZPT

Atonik dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Susunan Kombinasi Perlakuan Antara Varietas dan Konsentrasi ZPTAtonik

No. Kombinasi Perlakuan VarietasKonsentrasi ZPTAtonik (cc l air-1)

1 V1 A0 Tantyna F1 02 V1 A1 Tantyna F1 0,53 V1 A2 Tantyna F1 1,54 V1A3 Tantyna F1 2,55 V2A0 Tymoti F1 06 V2 A1 Tymoti F1 0,57 V2 A2 Tymoti F1 1,58 V2 A3 Tymoti F1 2,59 V3A0 Lentana F1 010 V3A1 Lentana F1 0,511 V3A2 Lentana F1 1,512 V3 A3 Lentana F1 2,5

Page 27: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

16

Model matematis rancangan penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

Yijk = µ + βi + Vj + Ak + (VA)jk + εijk

Keterangan :

Yijk = Nilai pengamatan untuk faktor varietas taraf ke-j, faktor

konsentrasi ZPT Atonik taraf ke-k dan ulangan ke-i.

µ = Nilai tengah umum

βi = Pengaruh ulangan ke-i ( i = 1, 2 dan 3)

Vj = Pengaruh varietas tanaman tomat ke-j ( j = 1, 2 dan 3).

Ak = Pengaruh konsentrasi ZPT Atonik ke-j ( j = 1, 2, 3 dan 4)

(VA)jk = Interaksi varietas dan konsentrasi ZPT Atonik pada taraf varietas

ke-j, taraf konsentrasi ZPT Atonik ke-k

εijk = Galat percobaan untuk ulangan ke-i, faktor varietas taraf ke-j,

faktor konsentrasi ZPT Atonik taraf ke-k.

Apabila uji analisis ragam menunjukkan pengaruh yang nyata maka

dilanjutkan dengan uji lanjutan Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5 % dengan

persamaan sebagai berikut :

BNJ0,05 = q0.05 (p;dbg) x

Keterangan :

BNJ0,05 = Beda nyata jujur pada taraf 5 %

q0.05 = Nilai baku q pada taraf 5 %; (jumlah perlakuan p dan derajat

bebas galat)

KT g = Kuadrat tengah galat

r = Jumlah ulangan.

3.4. Pelaksanaan Penelitian

3.4.1. Penyemaian Benih

Benih yang digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu direndam

dalam air hangat selama 15 menit hal ini bertujuan untuk memecahkan dormansi

Page 28: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

17

benih. Kemudian benih dicuci dengan menggunakan air bersih dan ditiriskan

serta dibungkus benih dengan menggunakan kertas merang kemudian diperam

atau disimpan di tempat yang lembab selama 24 jam di dalam dandang yang

diberi air.

Sebelum benih ditanam di media persemain yang telah dipersiapkan di

dalam babybag terlebih dahulu media semai disiram hingga media cukup lembab.

Benih yang telah disiapkan ditanam satu per satu di tengah dengan kedalaman

0,5 - 1 cm, kemudian ditutupi bekas lubang benih dengan tanah gembur. Media

semai terdiri dari tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1 yaitu dua

bagian tanah dan satu bagian pupuk kandang.

Benih dirawat dengan menyiram sebanyak 2 kali dalam satu hari yaitu

pada pagi hari dan sore hari karena tempat persemaian diberi atap paranet hitam

dan plastik transparan untuk menghidari hujan dan sinar matahari langsung pada

media persemaian. Tiga hari sebelum ditanam atap paranet hitam dan plastik

transparan dibuka agar bibit yang akan ditanam dapat beradaptasi dengan

lingkungan bebas.

3.4.2. Persiapan Media Tanam

Tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah yang sudah

dibersihkan dari bahan-bahan yang tidak dikehendaki antara lain batuan, kayu dan

sampah, kemudian dimasukkan ke dalam polibag dengan jumlah polibag yang

dipersiapkan 108 buah. Polibag masing-masing diisi tanah sebanyak 15 kg serta

disusun sesuai dengan bagan percobaan seperti terdapat pada Lampiran 16.

Page 29: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

18

3.4.3. Pemupukan

Pupuk dasar yang digunakan dalam penelitian ini terdiri pupuk kandang

dan pupuk kimia.

a. Pupuk Kandang

Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran sapi) dengan dosis

30 ton ha-1 atau setara dengan 225 gram per polibag. Pupuk kandang selanjutnya

dicampur rata dengan tanah, pencampuran ini dilakukan sampai kedalaman

polibeg + 10 cm, lalu media ini diinkubasi selama tiga hari sebelum bibit ditanam.

b. Pupuk Kimia

1. Pupuk Urea

Unsur hara Nitrogen sebanyak 224 kg ha-1 yang diambil dari pupuk urea

atau setara dengan dosis 3,73 gram per polibag.

2. Pupuk KCl

Unsur hara K20 sebanyak 380 kg ha-1 yang diambil dari pupuk KCl atau

setara dengan dosis 4,75 gram per polibag.

3. Pupuk SP-36

Unsur hara P2O5 sebanyak 67 kg ha-1 yang diambil dari pupuk SP-36 atau

setara dengan dosis 1,40 gram per polibag. Semua pupuk kimia ini

dicampur dengan rata di atas permukaan media tanam satu hari sebelum

tanam.

3.4.4. Penanaman

Pemindahan bibit ke media tanam dilakukan pada saat bibit berumur 21

setelah semai atau berdaun lebih dari 5 (lima) helai, bibit diangkat dari tempat

persemaian satu persatu untuk dipindahkan ke polibag yang telah disediakan.

Page 30: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

19

Polibag disusun pada lahan yang telah dibersihkan dengan jarak tanam 80 cm x 70

cm yang diukur pada diameter polibag dan jarak antara blok 100 cm. Setelah bibit

ditanam lalu disiram hingga cukup basah untuk menghindari kelayuan.

3.4.5. Aplikasi ZPT atonik

ZPT Atonik diaplikasikan pada saat tanaman umur 15 Hari Setelah Tanam

(HST) dengan interval pemberian 5 hari sekali sampai tanaman umur 55 HST.

Atonik dicampur dengan air bersih ke dalam hand spayer sesuai dengan perlakuan

dan disemprotkan di bawah permukaan daun pada pagi hari mulai pukul 07:00

WIB sampai dengan pukul 10:00 WIB.

Untuk menjaga kehomogenan ZPT Atonik akibat terkontaminasi antara

perlakuan oleh tekanan hand spayer atau terbawa angin pada saat penyemprotan

maka digunakan plastik transparan untuk menghalanginya.

3.4.6. Pemeliharaan

a. Penyiraman

Penyiraman dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore hari apabila pada

musim hujan tidak perlu dilakukan penyiraman atau disesuaikan dengan cuaca.

b. Penyulaman

Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur 5 HST dengan bibit

yang sama untuk mengantikan tanaman yang telah mati atau layu.

c. Pengajiran

Agar tanaman tomat tidak rebah dilakukan pengajiran dengan

menggunakan bambu yang dipasang pada saat tanaman umur 10 HST di samping

polibag. Saat tanaman sudah mulai besar dan berkembang maka setiap ketinggian

Page 31: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

20

tanaman tomat sekitar 15 cm serta cabang yang sudah besar dan berkembang

diikat.

d. Pemangkasan

Pemangkasan atau perempelan dilakukan terhadap tunas-tunas muda,

bunga pertama, daun-daun tua dan daun yang telah layu pada batang bawah

tanaman untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman. Tujuan pemangkasan atau

perempelan ini untuk menghentikan pertumbuhan tanaman tomat guna

mempercepat pembungaan dan pematangan buah.

e. Penyiangan

Penyiangan dilakukan dengan mencabut rumput-rumput liar yang tumbuh

di sekitar tanaman baik yang di dalam polibag maupun di luar polibag untuk

menghidari persaingan unsur hara dan penyinaran matahari dengan tanaman tomat.

f. Pengendalian hama dan penyakit

Insektisida Curacron disemprotkan pada tanaman dengan konsentrasi 2

cc l air-1 untuk mematikan dan mengendalikan hama (ulat) daun dan buah.

Sedangkan fungisida Dithene M-45 diberikan di dalam polibag yang sudah

dicampur dengan air bersih dengan dosis 1,5 g l air-1 untuk mengendalikan

penyakit layu fusarium dan penyakit lainnya yang menyerang tanaman tomat.

g. Pemanenan

Pemanenan dilakukan ketika buah telah masak (warna kekuningan atau

kemerahan). Pemanenannya dilakukan pada umur 55 HST dengan interval panen

5 (lima) hari sekali sampai umur 70 HST.

Page 32: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

21

3.5. Pengamatan

Parameter yang diamati terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman

tomat adalah sebagai berikut :

1. Tinggi Tanaman (cm)

Pengukuran tinggi tanaman diamati umur 30 dan 45 HST, diamati dari

pangkal batang sampai titik tumbuh atau pucuk tanaman menggunakan

meteran dalam satuan cm.

2. Diameter Pangkal Batang Tanaman (mm)

Pengukuran pangkal batang tanaman diamati umur 30 dan 45 HST

menggunakan jangka sorong dalam satuan mm.

3. Jumlah Buah Per Tanaman (buah)

Perhitungan jumlah buah per tanaman dilakukan pada setiap kali panen

sampai buah tanaman tomat habis.

4. Berat Buah Per Tanaman (g)

Penimbangan berat buah per tanaman dilakukan pada setiap kali panen

sampai buah tanaman tomat habis dalam satuan gram.

5. Produksi Per Hektar (ton)

Produksi per hektar tanaman tomat dihitung dengan menimbang total

produksi per tanaman kemudian jumlah tersebut dikonversikan dengan

jumlah populasi tanaman tomat per hektar dalam satuan ton.

Page 33: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengaruh Varietas

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan 14)

menunjukkan bahwa varietas berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman

umur 30 dan 45 HST serta jumlah buah per tanaman. Berpengaruh nyata terhadap

diameter pangkal batang umur 45 HST namun berpengaruh tidak nyata umur 30

HST, rata - rata berat buah per tanaman dan produksi per hektar tanaman tomat.

4.1.1. Tinggi tanaman (cm)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 2 dan 4) menunjukkan bahwa

varietas berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 dan 45 HST.

Rata - rata tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas umur 30 dan 45 HST

disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rata - rata Tinggi Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas Umur 30dan 45 HST

VarietasTinggi tanaman (cm)

30 HST 45 HST

Tantyna F1 (V1) 96,97 b 113,60 b

Tymoti F1 (V2) 92,06 a 100,14 a

Lentana F1 (V3) 91,50 a 99,94 a

BNJ 0,05 4,25 6,52Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak

berbeda nyata pada taraf peluang 5% ( BNJ 0,05)

Tabel 2 menunjukkan bahwa tanaman tomat tertinggi umur 30 dan 45 HST

dijumpai pada varietas Tantyna F1 (V1) yang berbeda nyata dengan varietas

Tymoti F1 (V2) dan Lentana F1 (V3). Perbedaan tinggi tanaman tomat dari suatu

Page 34: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

23

varietas disebabkan karena memiliki daya adaptasi terhadap lingkungan, selain itu

perbedaan pertumbuhan suatu varietas merupakan keunggulan masing-masing

varietas. Hal ini sesuai dengan pernyataan Simatupang (1997) yang menyatakan

bahwa perbedaan pertumbuhan suatu varietas dipengaruhi oleh kemampuan suatu

varietas beradaptasi terhadap lingkungan tempat tumbuhnya. Astanto Kasno

(1995) menambahkan bahwa varietas adalah sekelompok tanaman yang

mempunyai sifat-sifat yang khusus antara lain keunggulan agronomi, ketahanan

terhadap hama dan penyakit serta lingkungan tumbuh tanaman.

Adapun hubungan antara tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas

umur 30 dan 45 HST dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Tinggi Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas Umur 30 dan 45 HST

4.1.2. Diameter pangkal batang (mm)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 6 dan 8) menunjukkan bahwa

varietas berpengaruh nyata terhadap diameter pangkal batang tanaman umur 45

HST namun berpengaruh tidak nyata umur 30 HST. Rata - rata diameter pangkal

batang tanaman tomat pada berbagai varietas umur 30 dan 45 HST disajikan pada

Tabel 3.

Page 35: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

24

Tabel 3. Rata - rata Diameter Pangkal Batang Tanaman Tomat pada BerbagaiVarietas Umur 30 dan 45 HST

VarietasDiameter pangkal batang (mm)

30 HST 45 HST

Tantyna F1 (V1) 10,53 11,02 a

Tymoti F1 (V2) 11,01 11,55 b

Lentana F1 (V3) 10,60 10,89 a

BNJ 0,05 - 0,56Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak

berbeda nyata pada taraf peluang 5% ( BNJ 0,05)

Tabel 3 menunjukkan bahwa diameter pangkal batang tanaman tomat

terbesar umur 45 HST dijumpai pada varietas Tymoti F1 (V2) yang berbeda nyata

dengan varietas Tantyna F1 (V1) dan Lentana F1 (V3) serta umur 30 HST terbesar

dijumpai pada varietas Tymoti F1 (V2) meskipun secara statistik menunjukkan

perbedaan yang tidak nyata dengan Tantyna F1 (V1) dan Lentana F1 (V3).

Perbedaan diameter pangkal batang tanaman dari suatu varietas ini disebabkan

oleh respon tanaman pada kondisi tempat tumbuhnya berbeda-beda. Hal ini

sejalan dengan pendapat Harjadi (1996) menyatakan bahwa setiap varietas

tanaman selalu terdapat perbedaan respon pada kondisi lingkungan tempat

tumbuhnya sehingga tingkat pertumbuhan tanaman berbeda pula. Muchidin

(1991) menambahkan pola genotip dapat menentukan potensi tumbuh pada

lingkungan yang menguntungkan bagi tanaman.

Adapun hubungan antara diameter pangkal batang tanaman tomat pada

berbagai varietas umur 30 dan 45 HST dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 36: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

25

Gambar 2. Diameter Pangkal Batang Tanaman Tomat pada Berbagai VarietasUmur 30 dan 45 HST

4.1.3. Jumlah buah per tanaman (buah)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 10) menunjukkan bahwa

varietas berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah bauh per tanaman. Rata - rata

jumlah buah per tanaman tomat pada berbagai varietas disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Rata - rata Jumlah Buah Per Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas

Varietas Jumlah buah per tanaman (buah)

Tantyna F1 (V1) 22,03 a

Tymoti F1 (V2) 25,64 b

Lentana F1 (V3) 19,56 a

BNJ 0,05 2,68Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak

berbeda nyata pada taraf peluang 5% ( BNJ 0,05)

Tabel 4 menunjukkan bahwa jumlah buah per tanaman tomat terbanyak

dijumpai pada varietas Tymoti F1 (V2) yang berbeda nyata dengan varietas

Tantyna F1 (V1) dan Lentana F1 (V3). Hal ini diduga bahwa varietas Tymoti F1

mempunyai kemampuan beradapatasi terhadap lingkungan tumubunya sehingga

jumlah buah lebih banyak dari pada varietas lainnya. Hal ini sesuai dengan

Page 37: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

26

pendapat Asmawi dan Dwiwarni (2000) bahwa beberapa sifat agronomi tanaman

dipengaruhi oleh lingkungan, terutama sifat fenotif tetapi ekspresi gen yang

membawa karekter tertentu tidak dapat dipengaruhi lingkungan. Darjanto dan

Satifah (1984) mengatakan bahwa banyaknya buah suatu varietas tanaman

ditentukan oleh jumlah buah yang dihasilkan tanaman meliputi persentase bunga

yang mengalami penyerbuka, persentase bunga yang mengalami pembuahan dan

buah muda yang dapat tumbuh terus hingga menjadi buah masak .

Adapun hubungan antara jumlah buah per tanaman tomat pada berbagai

varietas dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Jumlah Buah Per Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas

4.1.4. Berat buah per tanaman (g)

Hasil uji F pada analisis ragam (lampiran 12) menunjukkan bahwa varietas

berpengaruh tidak nyata terhadap berat bauh per tanaman. Rata - rata berat buah

per tanaman tomat pada berbagai varietas disajikan pada Tabel 5.

Page 38: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

27

Tabel 5. Rata - rata Berat Buah Per Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas

Varietas Berat buah per tanaman (g)

Tantyna F1 (V1) 1095,53

Tymoti F1 (V2) 944,69

Lentana F1 (V3) 956,19

Tabel 5 menunjukkan bahwa berat buah per tanaman tomat tertinggi

dijumpai pada varietas Tantyna F1 (V1) meskipun secara statistik menunjukkan

perbedaan yang tidak nyata dengan varietas Tymoti F1 (V2) dan Lentana F1 (V3).

Perbedaan berat buah disebabkan varietas yang diteliti merupakan varietas hibrid

yang memiliki keunggulan masing-masing. Hal ini sejalan dengan pendapat

Rukmana (1995) menyatakan bahwa varietas unggul (hibrid) memiliki

keunggulan yaitu berat bobot buah, tahan terhadap hama dan penyakit,

mempunyai hasil yang lebih tinggi dan adaptif pada berbagai lingkungan.

Gardner et al. (1991) menambahkan bahwa faktor internal merupakan faktor yang

dipengaruhi oleh sifat genetik atau sifat turunan seperti umur tanaman, morfologi

tanaman, daya hasil, kapasitas menyimpan cadangan makanan, ketahanan

terhadap hama dan penyakit. Faktor eksternal merupakan faktor lingkungan

seperti iklim, tanah dan faktor biotik.

4.1.5. Produksi per hektar (ton)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 14) menunjukkan bahwa

varietas berpengaruh tidak nyata terhadap produksi per hektar. Rata - rata

produksi per hektar tanaman tomat pada berbagai varietas disajikan pada Tabel 6.

Page 39: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

28

Tabel 6. Produksi Per Hektar Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas

Varietas Produksi per hektar (ton)Tantyna F1 (V1) 31,30Tymoti F1 (V2) 26,99Lentana F1 (V3) 27,32

Tabel 6 menunjukkan bahwa produksi per hektar tanaman tomat tertinggi

dijumpai pada varietas Tantyna F1 (V1) meskipun secara statistik menunjukkan

perbedaan yang tidak nyata dengan varietas Tymoti F1 (V2) dan Lentana F1(V3).

Perbedaan produksi per hektar tanaman tomat dari ketiga varietas yang diteliti

mempunyai keunggulan masing-masing. Hal ini sesuai dengan pernyataan

Wudianto, R (1998) menyatakan bahwa penggunaan varietas yang berbeda akan

menyebabkan pertumbuhan dan produksi juga berbeda. Sutihati (2003)

mengungkapkan bahwa perlakuan varietas berpengaruh terhadap semua peubah

pertumbuhan dan hasil tanaman.

4.2. Pengaruh Konsentrasi ZPT Atonik

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan 14)

menunjukkan bahwa konsentrasi ZPT Atonik berpengaruh tidak nyata terhadap

tinggi tanaman dan diameter pangkal batang umur 30 dan 45 HST, jumlah buah

per tanaman, berat buah per tanaman dan produksi per hektar tanaman tomat.

4.2.1. Tinggi tanaman (cm)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 2 dan 4) menunjukkan bahwa

konsentrasi ZPT Atonik berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi umur 30 dan 45

HST. Rata - rata tinggi tanaman tomat pada berbagai konsentrasi ZPT Atonik

umur 30 dan 45 HST disajikan pada Tabel 7.

Page 40: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

29

Tabel 7. Rata - rata Tinggi Tanaman Tomat pada Berbagai Konsentrasi ZPTAtonik Umur 30 dan 45 HST

Konsentrasi ZPT Atonik(cc l air-1)

Tinggi tanaman (cm)30 HST 45 HST

0 (A0) 91,67 100,440,5 (A1) 95,15 105,221,5 (A2) 92,56 104,912,5 (A3) 94,67 107,67

Tabel 7 menunjukkan bahwa tanaman tomat tertinggi umur 30 HST

dijumpai pada konsentrasi ZPT Atonik 0,5 cc l air-1 (A1) meskipun secara statistik

menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan konsentrasi ZPT Atonik 0 cc l

air-1 (A0), 1,5 cc l air-1 (A2) dan 2,5 cc l air-1 (A3). Sedangkan umur 45 HST tinggi

tanaman tomat dijumpai pada konsentrasi ZPT Atonik 2,5 cc l air-1 (A3) meskipun

secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan konsentrasi ZPT

Atonik 0 cc l air-1 (A0), 0,5 cc l air -1 (A1) dan 1,5 cc l air-1 (A2). Perbedaan

tinggi tanaman tomat pada konsentrasi ZPT Atonik tersebut merupakan dalam

keadaan yang optimum dan respon terhadap tanaman sehingga pertumbuhan

tanaman menjadi lebih baik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Frenklin et al.

(1991) bahwa ZPT efektif pada konsentrasi tertentu. Kekurangan dan kelebihan

konsentrasi ZPT pada waktu tertentu menyebabkan pertumbuhan tanaman

menjadi tergganggu (Suhardi, 1993).

4.2.2. Diameter pangkal batang (mm)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 6 dan 8) menunjukkan bahwa

konsentrasi ZPT Atonik berpengaruh tidak nyata terhadap diameter pangkal

batang tanaman umur 30 dan 45 HST. Rata - rata diameter pangkal batang

tanaman tomat pada berbagai konsentrasi ZPT Atonik umur 30 dan 45 HST

disajikan pada Tabel 8.

Page 41: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

30

Tabel 8. Rata - rata Diameter Pangkal Batang Tanaman Tomat pada BerbagaiKonsentrasi ZPT Atonik Umur 30 dan 45 HST

Konsentrasi ZPT Atonik(cc l air-1)

Diameter pangkal batang (mm)30 HST 45 HST

0 (A0) 10,68 11,190,5 (A1) 10,37 10,881,5 (A2) 10,86 11,182,5 (A3) 10,94 11,37

Tabel 8 menunjukkan bahwa diameter pangkal batang tanaman tomat

umur 30 dan 45 HST dijumpai pada konsentrasi ZPT Atonik 2,5 cc l air-1 (A3)

meskipun secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan

konsentrasi ZPT Atonik 0 cc l air-1 (A0), 0,5 cc l air-1 (A1) dan 1,5 cc l air-1 (A2).

Hal ini disebabkan bahwa pada konsentrasi ZPT Atonik 2,5 cc l air-1 (A3) dapat

meningkatkan proses vegetatif tanaman. Hal ini sejalan dengan pendapat Heddy

(1996) mengatakan bahwa pemberian ZPT pada konsentrasi optimum akan

merangsang aktivitas auksin dan pembelahann sel pada jaringan meristematik

sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman.

4.2.3. Jumlah buah per tanaman (buah)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 10) menunjukkan bahwa

konsentrasi ZPT Atonik berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah buah per

tanaman. Rata - rata jumlah buah per tanaman tomat pada berbagai konsentrasi

ZPT Atonik disajikan pada Tabel 9.

Tabel 9. Rata - rata Jumlah Buah Per Tanaman Tomat pada BerbagaiKonsentrasi ZPT Atonik

Konsentrasi ZPT Atonik (cc l air-1) Jumlah buah per tanaman (buah)0 (A0) 20,910,5 (A1) 22,111,5 (A2) 24,592,5 (A3) 22,02

Page 42: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

31

Tabel 9 menunjukkan bahwa jumlah buah per tanaman tomat terbanyak

dijumpai pada konsentrasi ZPT Atonik 1,5 cc l air-1 (A2) meskipun secara statistik

menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan konsentrasi ZPT Atonik 0 cc l

air-1 (A0), 0,5 cc l air-1 (A1) dan 2,5 cc l air-1 (A3). Hal ini diduga pada konsentrasi

ZPT Atonik 1,5 cc l air-1 dapat merangsang pertumbuhan akar tanaman lebih

banyak serta mengaktifkan penyerapan unsur hara. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Lingga (1999) ZPT dapat merangsang pertumbuhan akar tanaman

lebih banyak serta mengaktifkan penyerapan unsur hara. Sejalan dengan Saptarini

et al. (2001) yang menyatakan bahwa atonik dapat merangsang pertumbuhan akar

tanaman terhadap unsur hara, meningkatkan daya serap daun, keluarnya bunga,

pembentukan buah dan meningkatkan jumlah dan bobot buah.

4.2.4. Berat buah per tanaman (g)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 12) menunjukkan bahwa

konsentrasi ZPT Atonik berpengaruh tidak nyata terhadap berat buah per tanaman.

Rata - rata berat buah per tanaman tomat pada berbagai konsentrasi ZPT Atonik

disajikan pada Tabel 10.

Tabel 10. Rata - rata Berat Buah Per Tanaman Tomat pada Berbagai KonsentrasiZPT Atonik

Konsentrasi ZPT Atonik (cc l air-1) Berat buah per tanaman (g)

0 (A0) 950,72

0,5 (A1) 951,93

1,5 (A2) 1136,54

2,5 (A3) 956,02

Tabel 10 menunjukkan bahwa berat buah per tanaman tomat tertinggi

dijumpai pada konsentrasi ZPT Atonik 1,5 cc l air-1 (A2), meskipun secara statistik

Page 43: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

32

menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan konsentrasi ZPT Atonik 0 cc l

air-1 (A0), 0,5 cc l air-1 (A1) dan 2,5 cc l air -1 (A3). Perbedaan berat buah per

tanaman disebabkan kerena pada konsentrasi 1,5 cc l air-1 efektif dengan baik.

Hal ini sejalan dengan pendapat Wudianto, R (1988) yang menyatakan bahwa

hormon hanya efektif dalam jumlah tertentu, konsentrasi yang tinggi dapat

merusak bagian luka, bentuk kerusakkannya berupa pembelahan sel dan kalus

yang berlebihan dan mencegah tumbuhnya akar dalam mengambil unsur hara di

dalam tanah sedangkan pada konsentrasi di bawah optimum menjadi tidak efektif.

4.2.5. Produksi per hektar (ton)

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 14) menunjukkan bahwa

konsentrasi ZPT Atonik berpengaruh tidak nyata terhadap produksi per hektar.

Rata - rata produksi per hektar tanaman tomat pada berbagai konsentrasi ZPT

Atonik disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11. Rata - rata Produksi Per Hektar Tanaman Tomat pada BerbagaiKonsentrasi ZPT Atonik

Konsentrasi ZPT Atonik (cc l air-1) Produksi per hektar (ton)

0 (A0) 27,16

0,5 (A1) 27,20

1,5 (A2) 32,47

2,5 (A3) 27,31

Tabel 11 menunjukkan bahwa produksi per hektar tanaman tomat tertinggi

dijumpai pada konsentrasi ZPT Atonik 1,5 cc l air-1 (A2) meskipun secara statistik

menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan konsentrasi ZPT Atonik 0 cc l

air-1 (A0), 0,5 cc l air-1 (A1) dan 2,5 cc l air-1 (A3). Hal ini disebabkan bahwa

konsentrasi ZPT Atonik tersebut berada pada waktu dan konsentrasi yang tepat.

Page 44: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

33

Hal ini sesuai dengan penyataan Abidin (1986) bahwa pemberian ZPT Atonik

pada waktu dan konsentrasi yang tepat akan merangsang pertumbuhan akar

sehingga tanaman cepat tinggi, cepat besar serta lebih mengaktifkan penyerapan

unsur hara. Tanaman akan tumbuh dengan subur apabila semua unsur hara yang

dibutuhkan tanaman berada dalam jumlah yang cukup serta dalam bentuk yang

siap diabsorbsi (Dwidjosapoetro, 1985).

4.3. Interaksi

Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan 14)

menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang tidak nyata antara varietas dan

konsentrasi ZPT Atonik terhadap parameter yang diteliti pada pertumbuhan dan

produksi tanaman tomat. Hal ini disebabkan keadaan lingkungan tumbuh

tanaman yang kurang mendukung terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman

tomat diantaranya suhu sehingga penyerapan ZPT Atonik kurang efektif. Suhu

yang terlalu tinggi dapat mempercepat kehilangan air pada media tanam. Setijono

(1996) menyatakan kehilangan air pada media tanam yang berlangsung dengan

capat dapat berakibat stress bagi tanaman. Stress air merupakan kondisi yang

menggangu keseimbangan pertumbuhan tanaman, yaitu terjadinya kekurangan

atau kelebihan air di lingkungan tanaman. Stres air terjadi ketika tanaman tidak

mampu menyerap air untuk menggantikan kehilangan akibat transpirasi sehingga

terjadi kelayuan bahkan menggangu pertumbuhan tanaman (FAO, 2007). Lebih

lanjut dinyatakan bahwa minimnya persediaan air dalam media tanam akan

mempengaruhi proses transportasi hara bagi tanaman juga menurun.

Page 45: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

34

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Varietas berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman umur 30 dan

45 HST serta jumlah buah per tanaman. Berpengaruh nyata terhadap

diameter pangkal batang umur 45 HST namun umur 30 HST berpengaruh

tidak nyata serta berat buah per tanaman dan produksi per hektar tanaman

tomat. Pertumbuhan dan produksi tanaman tomat terbaik dijumpai pada

varietas Tantyna F1.

2. Konsentrasi ZPT Atonik berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman

dan diameter pangkal batang umur 30 dan 45 HST, jumlah buah per

tanaman, berat buah per tanaman dan produksi per hektar tanaman tomat.

Pertumbuhan tanaman tomat terbaik dijumpai pada konsentrasi ZPT

Atonik 2,5 cc l air-1 sedangkan produksi tanaman tomat terbaik dijumpai

pada konsentrasi ZPT Atonik 1,5 cc l air-1.

3. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara varietas dan konsentrasi ZPT

Atonik terhadap semua parameter pertumbuhan dan produksi tanaman

tomat yang diamati.

5.2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang penggunaan varietas dan

konsentrasi ZPT Atonik untuk dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi

tanaman tomat khususnya penanaman langsung pada lahan.

Page 46: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

35

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 1986. Dasar-dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh. PT.Angkasa, Bandung.

Anonymous. 2006. Tomat : Pembudidayaan Secara Komersial. Penebar Swadaya,Jakarta.

_______. 2009. Pedoman Bertanam Tomat. CV. Yrama Widya, Bandung.

_______. 2009. HORMONIK ( Hormon tumbuh / ZPT ) January 3, 2009:http://hijauqoe.wordpress.com/. 01/09/2013: 15:00.

_______. 2011. Hormon. http://mspurwanto.blogspot.com/2013/01/membuat-zat-pengatur-tumbuh-zpt-sendiri_15.html: 01/09/2013: 15:20

_______. 2012. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) ATONIK. http://dani-farm.blogspot.com/:01/09/2013: 15:20

_______. 2012. Peranan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dalam Pertumbuhan danperkembangan Tumbuhan. http://rajalia.blogspot.com/2012/12/peranan-zat-pengatur-tumbuh-zpt-dalam.html : 01/09/2013: 15:20

Arika KA, Hastuti ED, Setiari N. 2009. Pertumbuhan dan Pembungaan TanamanJarak Pagar Setelah Penyemprotan GA3 dengan Konsentrasi yangberbeda. Jurnal Penelitian Sains & Teknologi. 10 (1) : 18-29.

Asnawi, R. dan I. Dwiwarni. 2000. Pengaruh Mulsa terhadap Pertumbuhan danProduksi Cabai. (Camsiucum annum Linn). Jurnal Tanah Tropika Vol.V(I):5-8.

Astanto Kasno. 1995. Perkembangan Varietas Kacang Tanah. Monograt BalittanMalang No. 12 1993. Malang, 31 hal.

Darnell, J., Lodish, H., Baltimore, H. 1986. Molecular Cell Biology. New York,Scientific American Books, Inc.

Darjanto dan Sarifah, S. 1984. Pengetahuan Dasar Biologi Bunga dan TeknikPenyerbuka Silang Buatan. PT. Gramedia. Jakarta. 156 hal.

Dwidjosapoetro, 1985. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia, Jakarta.

FAO (Food and Agriculture Organization). 2007. Glosarry. Fao.org. Availablefrom http://www.fao.org/docrep/003/x3910E26.htm. Acessed 2007December 6.

Page 47: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

36

Frenklin, P.O., P.R Brent, and L.M. Roger. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.Jakarta: Universitas Indonesi (terjemahan).

Jaenuri. 1991. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Atonik dan Pupuk Kaliumterhadap Pertumbuhan Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.). JurusanBudidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Gardner, F. P., R. B. Pearce, and R. L. Mitchell, 1991. Fisiologi TanamanBudidaya. Terjemahan oleh: Herawati Susilo. University of IndonesiaPress. Jakarta. 428 hal.

Harjadi, S.S. 1996. Pengantar Agronomi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Heddy, S. 1996. Hormon Cet. III Raja Grapindo Persada, Jakarta. 133 hal.

Kartapradja, R. dan D. Djuariah, 1992. Pengaruh Tingkat Kematangan BuahTomat Terhadap Daya Kecambah, Pertumbuhan Dan Hasil Tomat.Bulletin Penelitian Hortikultura Vol XXIV/2

Lakitan, B. 1995. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada,Jakarta. 203 hal.

Leiwakabessy, F.M. 1988. Bahan Kuliah Kesuburan Tanah. Jurusan Ilmu Tanah,Faperta IPB. Bogor. 294 hal.

Lingga, P. 1994. Pentunjuk Penggunaan Pupuk . Penebar Swadaya, Jakarta.

_______ . 1999. Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya, Jakarta.

Muchindin, M. 1991. Pengantar Agronomi. Erlangga, Jakarta. 437 hal.

Nurita, N. Fauziati, E. Maftu’ah dan R.S. Simatupang., 2004. Pengaruh OlahTanah Konservasi terhadap Hasil Varietas Tomat di Lahan Lebak.Badanlitbang Pertanian. Puslitbangtanak. Balittra. Banjarbaru.

Pitojo, S. 2005. Benih Tomat. Kanisius, Yogyakarta.

Purwati, 2007. Budidaya Tomat. Penebar Swadaya. Jakarta.

Redaksi Agromedia. 2007. Panduan Lengkap Budidaya Tomat. Agromedia,Jakarta.

Rukmana. R. 1994. Tomat dan Cherry. Kanisius, Yogyakarta. 84 hal.

_______. 1995. Kacang Tanah. Kanisius, Yogyakarta .

_______. 1999. Budidaya dan Pascapanen. Kanisius. Yogyakarta.

Page 48: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

37

Salisbury FB, Ross CW. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Diah RL, Sumarsono,Penerjemah. Bandung: ITB Press. Terjemahan dari: Plant Physilogy.

Sarief, S. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Pustaka Buana,Bandung.

Setijono, S. 1996. Intisari Kesuburan Tanah. IKIP Malang. Malang.

Setyamidjaya, D. 1986. Pupuk dan Pemupukan. CV. Simplex, Jakarta 120 hal.

Simatupang, S. 1997. Sifat dan ciri-ciri tanah. Institut Pertanian Bogor, Bogor.86 hal.

Suhadi, M. 1980. Meningkatkan Produksi Tanaman dengan Pupuk Daun. Trobus.131 (9):36-38

Suhardi. 1993. Khitin dan Khitosan. Pusat Universitas Pangan dan Gizi UGM,Yogyakarta.

Suraniningsih. 2009. Mari Berkebun Tomat. CV Sinar Cemerlang Abadi, Jakarta3 hal.

Sutihati, I. 2003. Pengaruh Dosis Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan HasilBeberapa Varietas Jagung (Zea Mays L.) Hibrida. Skripsi. JurusanBudidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Suwasono, H. 1986. Hormon Tumbuhan. Bogor: CV Yasaguna.

Syabrina, El. 1987. Pengaruh Zat Pengatur Tumbuh Hydrazill dan Dekamonterhadap Pertumbuhan Bibit Anggrek Phaelaenopsis. Laporan KaryaIlmiah Jurusan Budidaya Pertanian, Faperta IPB. Bogor. (Tidakdipublikasikan).

Tugiyono, H. 1999. Bertanam Tomat. Penebar Swadaya, Jakarta. 38 hal.

_______ , 2005. Bertanam Tomat. Penebar Swadaya, Jakarta.

Wattimena, G. A. 1991. Pemakaian Teknik Kultur Jaringan dalam PenyediaanBibit Varietas Baru dan Pengujian Bahan-Bahan Alternatif dalam Media.Pusat Antar Universitas.

Wiryanta. W. 2002. Bertanam Tomat. AgroMedia Pustaka, Jakarta. 101 hal.

Wudianto, R. 1988. Membuat Setek, Cangkok dan Okulasi. Jakarta: PT PenebarSwadaya

Page 49: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

38

Lampiran 1. Rata-rata Tinggi Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas dan ZPTAtonik Umur 30 HST (cm).

PerlakuanUlangan

Total Rata-rataI II III

V1 A0 93,00 90,33 96,67 280,00 93,33

V1 A1 96,33 97,67 100,00 294,00 98,00

V1 A2 100,33 100,00 97,67 298,00 99,33

V1 A3 91,33 94,67 105,67 291,67 97,22

V2A0 90,67 88,00 89,67 268,33 89,44

V2A1 93,00 89,67 104,67 287,33 95,78

V2 A2 89,33 80,67 95,00 265,00 88,33

V2A3 91,00 93,67 99,33 284,00 94,67

V3A0 90,67 91,33 94,67 276,67 92,22

V3A1 91,67 89,00 94,33 275,00 91,67

V3A2 83,33 95,33 91,33 270,00 90,00

V3A3 84,33 88,33 103,67 276,33 92,11Total 1095,00 1098,67 1172,67 3366,33

Ŷ = 93,51

Lampiran 2. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Tomat pada berbagai Varietasdan ZPT Atonik Umur 30 HST

Sumberdb JK KT F. hitung

F. TabelKeragaman 0,05 0,01

Ulangan 2 320,043 160,022 8,838 ** 3,44 5,72V 2 217,710 108,855 6,012 ** 3,44 5,72A 3 74,972 24,991 1,380 tn 3,05 4,82

V x A 6 118,389 19,731 1,090 tn 2,55 3,76Galat 22 398,327 18,106Total 35 1129,441 KK = 4,55 %

Keterangan:tn = Tidak Nyata** = Sangat Nyata

Page 50: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

39

Lampiran 3. Rata-rata Tinggi Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas dan ZPTAtonik Umur 45 HST (cm).

PerlakuanUlangan

Total Rata-rataI II III

V1 A0 97,67 118,00 110,00 325,67 108,56

V1 A1 112,00 117,00 114,00 343,00 114,33

V1 A2 107,50 120,00 119,00 346,50 115,50

V1 A3 106,33 114,33 127,33 348,00 116,00

V2A0 93,33 93,00 93,00 279,33 93,11

V2A1 96,00 93,33 111,67 301,00 100,33

V2 A2 104,00 90,00 108,33 302,33 100,78

V2A3 93,33 113,33 112,33 319,00 106,33

V3A0 95,67 99,33 104,00 299,00 99,67

V3A1 91,67 102,00 109,33 303,00 101,00

V3A2 94,00 103,00 98,33 295,33 98,44

V3A3 94,00 93,00 115,00 302,00 100,67

Total 1185,50 1256,33 1322,33 3764,17Ŷ = 104,56

Lampiran 4. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Tomat pada Berbagai Varietasdan ZPT Atonik Umur 45 HST

Sumberdb JK KT F, hitung

F, TabelKeragaman 0,05 0,01

Ulangan 2 780,465 390,232 9,145 ** 3,44 5,72V 2 1470,252 735,126 17,227 ** 3,44 5,72A 3 244,336 81,445 1,909 tn 3,05 4,82

V x A 6 138,236 23,039 0,540 tn 2,55 3,76Galat 22 938,776 42,672Total 35 3572,064 KK = 6,25 %

Keterangan:tn = Tidak Nyata** = Sangat Nyata

Page 51: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

40

Lampiran 5. Rata-rata Diamater Pangkal Batang Tanaman Tomat pada BerbagaiVarietas dan ZPT Atonik Umur 30 HST (mm).

PerlakuanUlangan

Total Rata-rataI II III

V1 A0 11,64 10,21 10,85 32,70 10,90

V1 A1 9,20 11,34 10,70 31,24 10,41

V1 A2 10,03 10,19 10,55 30,77 10,26

V1 A3 10,46 10,22 11,01 31,70 10,57

V2A0 11,22 10,89 10,13 32,23 10,74

V2A1 11,33 9,95 9,79 31,08 10,36

V2 A2 11,18 11,06 11,80 34,03 11,34

V2A3 11,57 11,28 11,87 34,72 11,57

V3A0 10,79 9,87 10,49 31,15 10,38

V3A1 10,04 10,56 10,42 31,02 10,34

V3A2 11,01 10,18 11,72 32,91 10,97

V3A3 11,24 10,51 10,34 32,09 10,70

Total 129,71 126,25 129,68 385,64Ŷ = 10,71

Lampiran 6. Analisis Ragam Diameter Pangkal Batang Tanaman Tomat padaBerbagai Varietas dan ZPT Atonik Umur 30 HST

Sumberdb JK KT F. hitung

F. TabelKeragaman 0,05 0,01

Ulangan 2 0,659 0,329 0,905 tn 3,44 5,72V 2 1,571 0,785 2,159 tn 3,44 5,72A 3 1,739 0,580 1,593 tn 3,05 4,82

V x A 6 2,496 0,416 1,143 tn 2,55 3,76Galat 22 8,005 0,364Total 35 14,470 KK = 5,63 %

Keterangan:tn = Tidak Nyata

Page 52: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

41

Lampiran 7. Rata-rata Diamater Pangkal Batang Tanaman Tomat pada BerbagaiVarietas dan ZPT Atonik Umur 45 HST (mm).

PerlakuanUlangan

Total Rata-rataI II III

V1 A0 11,21 10,86 11,84 33,91 11,30

V1 A1 10,01 11,40 11,95 33,36 11,12

V1 A2 10,19 10,33 10,79 31,31 10,44

V1 A3 11,05 10,71 11,90 33,66 11,22

V2A0 11,32 11,54 11,09 33,95 11,32

V2A1 11,92 10,99 10,50 33,41 11,14

V2 A2 11,06 11,48 12,20 34,74 11,58

V2A3 12,28 11,89 12,34 36,51 12,17

V3A0 10,63 10,46 11,76 32,85 10,95

V3A1 10,18 10,19 10,74 31,11 10,37

V3A2 11,62 10,35 12,60 34,56 11,52

V3A3 11,18 10,51 10,49 32,18 10,73

Total 132,64 130,70 138,22 401,56Ŷ = 11,15

Lampiran 8. Analisis Ragam Diameter Pangkal Batang Tanaman Tomat padaBerbagai Varietas dan ZPT Atonik Umur 45 HST

Sumberdb JK KT Fhit

F. TabelKeragaman 0,05 0,01

Ulangan 2 2,536 1,268 4,046 * 3,44 5,72V 2 2,938 1,469 4,687 * 3,44 5,72A 3 1,144 0,381 1,217 tn 3,05 4,82

V x A 6 4,198 0,700 2,232 tn 2,55 3,76Galat 22 6,895 0,313Total 35 17,712 KK = 5,02 %

Keterangan:tn = Tidak Nyata = Nyata

Page 53: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

42

Lampiran 9. Rata-rata Jumlah Buah Per Tanaman Tomat pada BerbagaiVarietas dan ZPT Atonik (buah).

PerlakuanUlangan

Total Rata-rataI II III

V1 A0 17,83 17,33 25,50 60,67 20,22V1 A1 22,83 23,50 20,17 66,50 22,17V1 A2 21,50 27,67 25,00 74,17 24,72V1 A3 18,67 22,00 22,33 63,00 21,00V2A0 21,67 24,17 23,67 69,50 23,17V2A1 24,17 26,17 28,50 78,83 26,28V2 A2 26,00 23,83 30,17 80,00 26,67V2A3 24,67 29,67 25,00 79,33 26,44V3A0 22,17 16,67 19,17 58,00 19,33V3A1 15,33 18,67 19,67 53,67 17,89V3A2 25,00 19,67 22,50 67,17 22,39V3A3 17,00 16,00 22,83 55,83 18,61Total 256,83 265,33 284,50 806,67

Ŷ = 22,41

Lampiran 10. Analisis Ragam Jumlah Buah Per Tanaman Tomat pada BerbagaiVarietas dan ZPT Atonik

Sumberdb JK KT Fhit

F. TabelKeragaman 0.05 0.01

Ulangan 2 33,474 16,737 2,327 tn 3,44 5,72

V 2 224,636 112,318 15,68 ** 3,44 5,72

A 3 65,377 21,792 3,030 tn 3,05 4,82

V x A 6 29,327 4,888 0,680 tn 2,55 3,76

Galat 22 158,211 7,191

Total 35 511,025 KK = 11,97 %Keterangan:tn = Tidak Nyata** = Sangat Nyata

Page 54: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

43

Lampiran 11. Rata-rata Berat Buah Per Tanaman Tomat pada Berbagai Varietasdan ZPT Atonik (g).

PerlakuanUlangan

Total Rata-rataI II III

V1 A0 843,91 843,48 1119,47 2806,86 935,62

V1 A1 924,45 1089,86 910,33 2924,64 974,88

V1 A2 852,21 1227,33 2275,79 4355,33 1451,78

V1 A3 949,42 1084,36 1025,80 3059,58 1019,86

V2A0 848,80 897,93 944,96 2691,69 897,23

V2A1 901,92 1003,90 1084,40 2990,22 996,74

V2 A2 829,94 874,74 1088,85 2793,53 931,18

V2A3 898,36 1031,63 930,81 2860,80 953,60

V3A0 1026,82 1073,23 957,89 3057,93 1019,31

V3A1 772,28 866,61 1013,63 2652,52 884,17

V3A2 1016,02 972,52 1091,49 3080,03 1026,68

V3A3 774,35 645,31 1264,13 2683,79 894,60

Total 10638,48 11610,90 13707,53 35956,91Ŷ = 998,80

Lampiran 12. Analisis Ragam Berat Buah Per Tanaman Tomat pada BerbagaiVarietas dan ZPT Atonik

Sumberdb JK KT Fhit

F. TabelKeragaman 0,05 0,01

Ulangan 2 410015,77 205007,89 4,158 * 3,44 5,72

V 2 169216,33 84608,16 1,726 tn 3,44 5,72

A 3 227807,28 75935,76 1,540 tn 3,05 4,82

V x A 6 359960,11 59993,35 1,217 tn 2,55 3,76

Galat 22 1084655,15 49302,51

Total 35 2251654,63 KK = 22,23 %Keterangan:tn = Tidak Nyata = Nyata

Page 55: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

44

Lampiran 13. Produksi Per Hektar Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas danZPT Atonik (ton).

PerlakuanUlangan

Total Rata-rataI II III

V1 A0 24,11 24,10 31,98 80,20 26,73

V1 A1 26,41 31,14 26,01 83,56 27,85

V1 A2 24,35 35,07 65,02 124,44 41,48

V1 A3 27,13 30,98 29,31 87,42 29,14

V2A0 24,25 25,66 27,00 76,91 25,64

V2A1 25,77 28,68 30,98 85,43 28,48

V2 A2 23,71 24,99 31,11 79,82 26,61

V2A3 25,67 29,48 26,59 81,74 27,25

V3A0 29,34 30,66 27,37 87,37 29,12

V3A1 22,07 24,76 28,96 75,79 25,26

V3A2 29,03 27,79 31,19 88,00 29,33

V3A3 22,12 18,44 36,12 76,68 25,56Total 303,96 331,74 391,64 1027,34

Ŷ = 28,54

Lampiran 14. Analisis Ragam Produksi Per Hektar Tanaman Tomat padaBerbagai Varietas dan ZPT Atonik

Sumberdb JK KT Fhit

F TabelKeragaman 0.05 0.01

Ulangan 2 334,71 167,35 4,158 * 3,44 5,72V 2 138,14 69,07 1,716 tn 3,44 5,72A 3 185,97 61,99 1,540 tn 3,05 4,82

V x A 6 293,84 48,97 1,217 tn 2,55 3,76Galat 22 885,43 40,25Total 35 1838,09 KK = 22,23 %

Keterangan:tn = Tidak Nyata = Nyata

Page 56: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

45

Lampiran 15. Deskripsi Varietas

1. Tantyna F1

Nomor Seleksi : 4275/Kpts/SR.120/10/2011.Asal Persilangan :Golongan : Hibrida.Umur Tanaman : 60 - 105 (HSS).Umur panen : 70 - 75 (HST).Tinggi Tanaman : 100 – 115.Diameter pangkal batang : 10 - 12 mm.Tipe daun : Tidak bergerigi.Lebar daun : 6 – 9 cm.Muka daun : Halus dan lembut.Posisi Daun : Datar menurun.Panjang tangkai daun : 27 - 32 cm.Warna daun : Hijau.Warna mahkota bunga : Kuning.Jumlah bunga per tanda : 6 – 10 bunga.Jumlah tandan bunga :13 – 15 tandan.Jumlah buah per tandan : 4 – 10 buah.Bentuk buah : BulatDiameter buah : 4 - 5 cm.Warna buah muda : Hijau.Warna buah tua : Merah.Tekstur buah : Agak renyah.Rasa buah : Manis-masam.Jumlah buah per tanaman : 50 - 58 buah.Berat per buah : 70 – 75 g.Rata – Rata Produksi : 60 – 70 ton/ha.Ketahanan penyakit : Virus Bamecia Tabaci.Rekomendasi : Beradaptasi baik di daratan rendah sampai sedang

dengan ketinggian 50-600 m dpl.Sumber : PT. East West Seed Indonesia.

Page 57: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

46

2. Tymoti F1

Nomor Seleksi : 4276/Kpts/SR.120/10/2011.Asal Persilangan :Golongan : Hibrida.Umur Tanaman : 60 - 100 (HSS).Umur panen :55 - 60 (HST).Tinggi Tanaman : 100 – 110 cm.Diameter pangkal batang : 10 – 12 mm.Tipe daun : Tidak bergerigi.Lebar daun : 6 – 9 cm.Muka daun : Halus dan lembut.Posisi Daun : Datar menurun.Panjang tangkai daun : 28 - 30 cm.Warna daun : Hijau.Warna mahkota bunga : Kuning.Jumlah bunga per tanda : 8 – 10 bunga.Jumlah tandan bunga : 13 – 15 tandan.Jumlah buah per tandan : 8 – 10 buah.Bentuk buah : Bulat.Diameter buah : 3,5 - 4 cm.Warna buah muda : Hijau keputihan.Warna buah tua : Merah.Tekstur buah : Agak renyah.Rasa buah : Manis-masam.Jumlah buah per tanaman : 50 - 60 buah.Berat per buah : 60 – 65 g.Rata – Rata Produksi : 60 - 70 ton/ha.Ketahanan penyakit : Bamecia Tabaci dan tahan terhadap layu Bakteri.Rekomendasi : Beradaptasi baik di daratan rendah sampai sedang

dengan ketinggian 50 - 600 m dplSumber : PT. East West Seed Indonesia.

Page 58: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

47

3. Lentena F1

Nomor Seleksi : 468/Kpts/SR.120/12/2005.Asal Persilangan : 23173 (F) x 23173 (M).Golongan : Hibrida silang tunggal.Umur Tanaman : 60 - 110 (HSS).Umur panen : 60 - 70 (HST).Tinggi Tanaman : 99 - 105 cm.Diameter batang : 10 - 12 mm.Tipe daun : Tidak bergerigi.Lebar daun : 8 – 9 cm.Muka daun : Halus dan lembutPosisi Daun : Datar menurunPanjang tangkai daun : 27 - 32 cm.Warna daun : HijauWarna mahkota bunga : KuningJumlah bunga per tanda : 6 – 8 bunga.Jumlah tandan bunga : 13 – 15 tandan.Jumlah buah per tandan : 4 – 8 buah.Bentuk buah : Lonjong hati.Diameter buah : 4,9 - 5,8 mm.Warna buah muda : Hijau keputihan.Warna buah tua : Merah.Tekstur buah : Agak renyah.Rasa buah : Manis-masam.Berat per buah : 75 – 80 g.Jumlah buah per tanaman : 40 - 55 buah.Rata – Rata Produksi : 40 - 60 ton/ha.Ketahanan penyakit : Bakterial wilt.Rekomendasi : Beradaptasi baik di daratan rendah sampai sedang

dengan ketinggian 50-600 m dpl.Sumber : PT. East West Seed Indonesia.

Page 59: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

48

Lampiran 16. Bagan Percobaan

Keterangan

* = Jarak polibag = 70 cm.* = Jarak antar blok = 80 cm

V1A0 V1A2 V1A1

V3A2 V2A0 V2A0

V2A0 V1A0 V2A1

V3A0 V3A2 V3A3

V3A3 V3A0 V3A1

V1A2 V2A3 V3A2

V3A1 V3A1 V1A0

V1A3 V2A2 V3A0

V2A3 V3A3 V2A2

V1A1 V2A1 V2A3

V2A2 V1A3 V1A3

V2A1 V1A1 V1A2

U

S

Page 60: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

49

Lampiran 17. Foto – foto Kegiatan Penelitian

Benih Diperam di

Dandang Selama 24 Jam

Bibit Siap Tanam Umur

21 HSS

Media Tanam Siap

Ditanam

49

Lampiran 17. Foto – foto Kegiatan Penelitian

Benih Diperam di

Dandang Selama 24 Jam

Bibit Siap Tanam Umur

21 HSS

Media Tanam Siap

Ditanam

49

Lampiran 17. Foto – foto Kegiatan Penelitian

Benih Diperam di

Dandang Selama 24 Jam

Bibit Siap Tanam Umur

21 HSS

Media Tanam Siap

Ditanam

Page 61: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

50

Penanaman Bibit

Tanaman

Tanaman Umur

1 HST

Penyemprotan ZPTAtonik

50

Penanaman Bibit

Tanaman

Tanaman Umur

1 HST

Penyemprotan ZPTAtonik

50

Penanaman Bibit

Tanaman

Tanaman Umur

1 HST

Penyemprotan ZPTAtonik

Page 62: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

51

Pengamatan Tanaman

Umur 45 HST

Pemangkasan Daun Tua

atau Daun Kuning

ZPT Atonik

51

Pengamatan Tanaman

Umur 45 HST

Pemangkasan Daun Tua

atau Daun Kuning

ZPT Atonik

51

Pengamatan Tanaman

Umur 45 HST

Pemangkasan Daun Tua

atau Daun Kuning

ZPT Atonik

Page 63: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

52

Tanaman Varietas

Tantyna F1

Tanaman Varietas

Tymoti F1

Tanaman Varietas

Lentana F1

52

Tanaman Varietas

Tantyna F1

Tanaman Varietas

Tymoti F1

Tanaman Varietas

Lentana F1

52

Tanaman Varietas

Tantyna F1

Tanaman Varietas

Tymoti F1

Tanaman Varietas

Lentana F1

Page 64: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

53

Panen Pertama Umur

55 HST

Penimbangan Buah

Tanaman

Tanaman Pada Saat

Panen Terakhir Umur

75 HST

53

Panen Pertama Umur

55 HST

Penimbangan Buah

Tanaman

Tanaman Pada Saat

Panen Terakhir Umur

75 HST

53

Panen Pertama Umur

55 HST

Penimbangan Buah

Tanaman

Tanaman Pada Saat

Panen Terakhir Umur

75 HST

Page 65: PENGARUH VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT ATONIK …repository.utu.ac.id/570/1/BAB I_V.pdf · dengan cara perluasan wilayah budidaya tanaman tomat namun hingga tahun 2004 Indonesia masih

54

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di desa Hilinamoniha, Kecamatan Toma, Kabupaten

Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 1 Juli 1986 putra dari

Saoisala Laia dan Rotimani Laia. Penulis merupakan anak pertama dari sembilan

bersaudara.

Pada tahun 1998 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negeri (SDN)

Hilinamoniha kemudian pada tahun 2001 penulis lulus dari Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 2 Telukdalam dan pada tahun 2004 penulis lulus

dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Telukdalam kabupaten Nias Selatan,

provinsi Sumatera Utara. Penulis diterima pada tahun 2008 sebagai Mahasiswa

Universitas Teuku Umar pada Jurusan Budidaya Pertanian Program Studi

Agroteknologi Fakultas Pertanian Meulaboh, kabupaten Aceh Barat, provinsi

Aceh.