pengaruh vaic, cgpi index, dan tax avoidance...

141
i PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di CGPI Index Tahun 2012-2016) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi. Oleh: Hatta Aditya Utama NIM : 11140820000050 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERISTAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H / 2018 M

Upload: hakhue

Post on 09-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

i

PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN

(Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di CGPI Index Tahun 2012-2016)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi.

Oleh:

Hatta Aditya Utama

NIM : 11140820000050

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERISTAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

Page 2: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

ii

PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE TERHADAP

NILAI PERUSAHAAN

(Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di CGPI Index Tahun 2012-2016)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat

Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi.

Oleh:

Hatta Aditya Utama

NIM : 11140820000050

Di Bawah Bimbingan:

Zuwesty Eka Putri, SE.,M.Ak

NIP : 19800416 200901 2 006

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERISTAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H / 2018 M

Page 3: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Hatta Aditya Utama

2. NIM : 11140820000050

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : “Pengaruh VAIC, CGPI Index, dan Tax Avoidance

Terhadap Nilai Perusahaan”.

Setelah mencermati dan memperlihatkan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 7 Maret 2018

1. Atiqah, SE., MS.AK.

NIP: 19820120 200912 2 004

(…………..……………)

Penguji I

2. Fitri Yani Jalil, SE., M.SC

NIDN: 2004068701

(…………..……………)

Penguji II

Page 4: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, 29 Agustus 2018 telah dilakukan ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Hatta Aditya Utama

2. NIM : 11140820000050

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : “Pengaruh VAIC, CGPI Index, dan Tax Avoidance

Terhadap Nilai Perusahaan”.

Setelah mencermati dan memperlihatkan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 29 Agustus 2018

1. Hepi Prayudiawan, SE.,MM.,Ak.,CA

NIP: 19720516 200901 1 006

(…………..……………)

Ketua

2. Atiqah, SE., MS.AK.

NIP: 19820120 200912 2 004

(…………..……………)

Penguji Ahli

3. Zuwesty Eka Putri, SE.,M.Ak

NIP: 19800416 200901 2 006

(…………..……………)

Pembimbing

Page 5: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

v

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Hatta Aditya Utama

NIM : 11140820000050

Jurusan : Akuntansi

Judul Skripsi : “Pengaruh VAIC, CG PI Index, dan Tax Avoidance Terhadap

Nilai Perusahaan”

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi bedasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Agustus 2018

(Hatta Aditya Utama)

Page 6: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Hatta Aditya Utama

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 12 Maret 1996

3. Alamat : Jl. Bona Indah, B7/19, Kel. Lebak Bulus,

Kec. Cilandak, Jakarta Selatan. 12440.

4. Telepon : 081288420964

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Islam Al-Azhar 01, Kebayoran Baru. Tahun 2002-2008

2. SMP Islam Al-Azhar 01, Kebayoran Baru. Tahun 2008-2011

3. SMA Islam Al-Azhar 03, Kebayoran Baru. Tahun 2011-2014

4. S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tahun 2014-2018

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Anggota Divisi Litbang, Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi

(2014-2015)

2. Kepala Koordinator Divisi Litbang, Himpunan Mahasiswa Jurusan

Akuntansi (2015-2016)

Page 7: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

vii

3. Kepala Bidang 2, Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (2016-

2017)

4. Ketua Panitia program “Workshop Software Akuntansi Zahir”, pada

November 2016.

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Bapak : Drs. Adityawan

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 26 Juni 1960

3. Ibu : Dra. Diah Kuntari

4. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 2 Maret 1960

6. Alamat : Jl. Bona Indah, B7/19, Kel. Lebak Bulus,

Kec. Cilandak, Jakarta Selatan. 12440.

Page 8: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

viii

INFLUENCE OF VAIC, CGPI INDEX, AND TAX AVOIDANCE

ON FIRM VALUE

ABSTRACT

The Purpose of this research is to find out the influence of Intellectual Capital

(VAIC), CGPI Index, and Tax Avoidance (ETR Differential) on firm value

(TobinsQ) with firm size as control variable. The sample of this research is

gathered from companies which participated on CGPI program held by IICG

consistently form year 2012 to 2016. This Research is using purposive sampling

method, to determine the sample of 62 companies as the population, so we gather

7 companies as our sample. This research is using multiple linier regression as

analyzed method by SPPS program version 23 for Microsoft Windows.

Based on research result, it is proving that, partially, VAIC has significant

influence on firm value. Thereafter CGPI Index has no significant influence on firm

value. Tax Avoidance has no significant influence on firm value. Firm size, as

control variable, has significant influence on firm value. The last, simultaneously,

proving that VAIC, CGPI Index, and Tax Avoidance have influence on firm value.

Keywords: VAIC, Intellectual Capital, CGPI Index, Good Corporate

Governance, Tax Planning, Tax Avoidance, Firm Value, TobinsQ.

Page 9: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

ix

PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE

TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh Intellecual Capital

(VAIC), CGPI Index, dan Tax Avoidance (ETR Differential) terhadap nilai

perusahaan (TobinsQ) dengan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Sampel

dalam peneltian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam program pemeringkatan

CGPI Index oleh lembaga IICG, secara konsisten pada Tahun 2012-2016.

Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling untuk menentukan sampel

dari 62 perusahaan sebagai populasi sehingga didapat 7 perusahaan sebagai sampel.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

berganda dengan program SPPS Versi 23 untuk Microsoft Windows.

Bedasarkan hasil penelitian, membuktikan bahwa secara parsial, VAIC

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Kemudian CGPI Index tidak

berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Tax Avoidance tidak

berpengaruh pada nilai perusahaan. Ukuran perusahaan, sebagai variabel kontrol,

berpengaruh signifikan pada nilai perusahaan. Terakhir, hasil peneltian secara

simultan membuktikan VAIC, CGPI Index, dan Tax Avoidance berpengaruh secara

simultan pada nilai perusahaan.

Kata Kunci: VAIC, Intellectual Capital, CGPI Index, Good Corporate

Governance, Perencanaan Pajak, Tax Avoidance, Nilai Perusahaan, TobinsQ.

Page 10: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. yang telah

memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini yang berjudul “Pengaruh VAIC, CGPI Index, dan Tax Avoidance

Terhadap Nilai Perusahaan”. Tidak lupa penulis juga curahkan shalawat serta

salam kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah menjadi teladan bagi semua umat

manusia.

Penelitian ini merupakan tugas akhir yang wajib diselesaikan guna meraih

gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu dalam proses

penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih

dan pengahargaan sebesar-besanya kepada:

1. Allah SWT. yang telah memberikan nikmat Islam, nikmat sehat kepada

penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

2. Kedua orang tua penulis, Ibunda Diah Kuntari dan Ayahanda Adityawan atas

segala kasih sayang, arahan, semangat, dukungan, dan doa yang selalu

mengalir sampai sekarang ini.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Yessi Fitri, SE.,M.Si.Ak.,CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE.,M.Si.,Ak.,CA selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Zuwesty Eka Putri, SE.,M.Ak selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah bersedia meluangkan waktu, memberikan bimbingan, arahan, dan

motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih

atas segala bimbingan dan ilmu yang telah diberikan selama ini.

Page 11: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

xi

7. Lembaga IICG (Indonesian Institute for Corporate Governance) yang telah

memberikan data yang diperlukan penulis guna menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh Dosen dan Karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan ilmu dan bimbingan kepada penulis selama berkuliah yang

menjadi bekal dan pengalaman yang berharga bagi penulis di masa depan.

9. Keluarga besar DeMangoens dan DeMoers. Terima kasih penulis ucapkan atas

segala motivasi dan semangat yang diberikan selama ini.

10. Keluarga besar Akuntansi B yang telah menemani penulis dalam perkuliahan

dalam beberapa semester. Terima kasih telah menjadi sahabat dan bagian dari

keluarga penulis.

11. Seluruh mahasiwa dan mahasiswi Jurusan Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta angkatan Tahun 2014. Terima kasih telah menjadi bagian dari proses

kehidupan penulis sehingga memberikan berbagai pengalaman yang berharga

tersendiri.

12. Jajaran para mantan kekasih yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Penulis

mengucapkan terima kasih atas segala motivasi yang diberikan secara tidak

langsung, sehingga diselesaikannya penelitian ini.

13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Penulis

mengucapkan banyak terima kasih atas segala bimbingan dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna.

Dikarenakan minimnya pengalaman dan pengetahuan oleh penulis. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan segala bentuk saran, kritik, dan masukan yang membangun

dari berbagai pihak. Akhir kata, penulis mengucapkan Terima kasih.

Jakarta, 29 Juni 2018

(Hatta Aditya Utama)

Page 12: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. i

Lembar Pengesahan Skripsi ......................................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif .................................................. iii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .............................................................. iv

Lembar Pernyataan Bebas Plagiat .............................................................. v

Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. vi

Abstract ........................................................................................................... viii

Abstrak ........................................................................................................... ix

Kata Pengantar ............................................................................................. x

Daftar Isi ........................................................................................................ xii

Daftar Tabel ................................................................................................... xvi

Daftar Gambar .............................................................................................. xvii

Daftar Lampiran ........................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ...................................... 11

1. Pembatasan Masalah ........................................................ 11

2. Rumusan Masalah ............................................................ 12

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 12

1. Tujuan Penelitian .............................................................. 12

2. Manfaat Penelitian ............................................................ 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 14

Page 13: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

xiii

A. Landasan Teori ........................................................................ 14

1. Stake Holder Theory .......................................................... 14

2. Signalling Theory ............................................................. 17

3. Teori Keagenan (Agency Theory) ..................................... 18

4. Modal Intelektual (Intellectual Capital) ........................... 20

5. Good Corporate Governance ........................................... 25

6. Corporate Governance Perception Index (CGPI) ............ 30

7. Perencanaan Pajak (Tax Planning) ................................... 34

8. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) ............................... 38

9. Ukuran Perusahaan ........................................................... 42

10. Nilai Perusahaan ............................................................... 43

B. Penelitian Sebelumnya ............................................................ 46

C. Kerangka Pemikiran ................................................................ 54

D. Perumusan Hipotesis ............................................................... 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 60

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 60

B. Metode Penentuan Sampel ...................................................... 60

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 61

D. Operasional Variabel Penelitian .............................................. 62

1. Variabel Independen ......................................................... 62

a. Value Added Intellectual Capital (VAIC) ................. 62

b. Skor CGPI Index (CGPI) .......................................... 64

c. Tax Avoidance (ETR Differential) ............................ 64

2. Variabel Dependen ........................................................... 65

3. Variabel Kontrol ............................................................... 65

E. Metode Analisis Data .............................................................. 66

1. Statistik Deskriptif ............................................................ 66

2. Pengujian Asumsi Klasik ................................................. 67

a. Uji Multikolonieritas ................................................. 67

b. Uji Autokorelasi ........................................................ 67

Page 14: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

xiv

c. Uji Heteroskedastitas ................................................. 68

d. Uji Normalitas ........................................................... 70

3. Uji Hipotesis ..................................................................... 71

a. Pengujian Koefisien Determinasi (R2) ...................... 71

b. Uji Analisis Linier Berganda ..................................... 72

c. Uji Pengaruh Simultan (F-test) ................................. 73

d. Uji Parsial (T-test) ..................................................... 73

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................. 75

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ............................ 75

B. Analisis dan Pembahasan ........................................................ 77

1. Uji Statistik Deskripstif .................................................... 77

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................ 79

a. Uji Multikolonieritas ................................................. 79

b. Uji Autokorelasi ........................................................ 81

c. Uji Heteroskedastitas ................................................. 82

d. Uji Normalitas ........................................................... 86

3. Uji Hipotesis ..................................................................... 89

a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................. 89

b. Uji Statistik F ............................................................ 90

c. Uji Statistik T ............................................................ 91

4. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ...................................... 92

a. Pengaruh Value Added Intellectual Capital (VAIC)

terhadap Nilai Perusahaan ......................................... 92

b. Pengaruh skor Corporate Governance Perception

Index (CGPI) Terhadap Nilai Perusahaan ................. 96

c. Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan

.................................................................................... 98

Page 15: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

xv

d. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai

Perusahaan ................................................................. 100

e. Pengaruh VAIC, skor CGPI, dan Tax Avoidance

secara simultan terhadap Nilai Perusahaan ............... 101

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 102

A. Kesimpulan .............................................................................. 102

B. Saran ........................................................................................ 103

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 105

LAMPIRAN ................................................................................................... 110

Page 16: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

xvi

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Hidden Value ..................................................................................... 2

2.1 Daftar Tema Penelitian CGPI Tahun 2012-2016 ............................ 32

2.2 Norma Penilaian CGPI .................................................................... 34

2.3 Perhitungan Tax Avoidance ............................................................ 40

2.4 Penelitian Sebelumnya .................................................................... 46

3.1 Operasional Variabel ....................................................................... 66

3.2 Kriteria Uji Durbin Watson ............................................................. 68

4.1 Seleksi Sampel Penelitian ............................................................... 76

4.2 Perusahaan Sampel Penelitian ........................................................ 77

4.3 Statistik Deskriptif .......................................................................... 78

4.4 Uji Multikolonieritas ....................................................................... 80

4.5 Uji Autokorelasi Durbin Watson .................................................... 81

4.6 Uji Heteroskedastitas Spearman ..................................................... 83

4.7 Uji Heteroskedastitas Park .............................................................. 85

4.8 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ............................................. 88

4.9 Uji Koefisien Determinasi .............................................................. 89

4.10 Uji Statistik F .................................................................................. 90

4.11 Uji Statistik T .................................................................................. 91

Page 17: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

xvii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 54

4.1 Uji Heteroskedastitas Scatterplot .................................................... 84

4.2 Uji Normalitas Grafik Normal P-Plot ............................................. 87

4.3 Uji Normalitas Histogram ............................................................... 87

Page 18: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 111

2. Hasil Analisis Data Sampel Penelitian .......................................... 114

Page 19: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan utama manajemen adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Dengan peningkatan nilai perusahaan, maka turut pula meningkatnya

kesejahteraan shareholder yang tercermin pada peningkatan harga saham.

Peningkatan harga saham adalah hasil dari respon investor dalam transaksi yang

dilakukannya atas penilaian mereka tentang keefektifan dan keefesienan dalam

menghasilkan laba. Seperti yang dikatakan oleh Paramavisan dan T. Subramanian

(2009) dalam Dian Wijayanto (2012), bahwa keuntungan merupakan indikasi dari

efektifitas dan efisiensi dalam bisnis. Semakin efektif dan efisiensi suatu

perusahaan dalam bisnis, akan menciptakan laba yang optimal dan berujung pada

peningkatan harga saham. Laba dalam mata shareholder, dilihat sebagai tingkat

pengembalian dari investasi. Sehingga dapat kita katakan, tugas utama dari

manajemen adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan demi memaksimalkan

kesejahteraan shareholder (brigham ehrhadt, 2009).

Alfred Marshal (1890) pernah berkata, “Knowledge is our most powerful

engine of production”. Dari perkataan Alfred Marshal tersebut dapat menunjukan

bahwa pengetahuan adalah kekuatan utama dalam bisnis. Dengan pesatnya

kemajuan teknologi dan pendidikan pada detik ini, telah menggeser paradigma

lama yang bertumpu pada industri berbasis buruh (labor based industries) menjadi

industri berbasis pengetahuan (knowledge based industries).

Page 20: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

2

Ditambah lagi dengan munculnya paradigma yang baru ini, seperti yang dikatakan

oleh Tjiptohadi (2003), bahwa modal fisik seperti sumber daya alam dan sumber

daya keuangan tidak begitu penting ketimbang modal yang berbasis kepada

pengetahuan dan teknologi.

Pengetahuan bukan hanya menjadi sumber daya di samping faktor produksi

tradisional lainnya, seperti buruh; modal; dan tanah, melainkan sebagai sumber

daya yang penting pada hari ini (Drucker, 1993 dalam Bontis, 1998). Komponen-

komponen biaya dalam sebuah produksi pada saat ini adalah sebagian besar

berupa riset & pengembangan, aset intelektual, dan jasa (Thomas Stewart.1997).

Adanya Modal Intelektual dalam industri semakin diperkuat dengan

penelitian yang dilakukan oleh Roos, dkk (1997) menunjukan daftar market value

dan asset dari beberapa perusahaan serta perbandingan keduanya dalam bentuk

presentase.

Tabel 1.1 Hidden Value

Perusahaan Market Value Revenue Profit Net Asset Hidden Value

General Electric 169 79 7.3 31 138 (82%)

Coca-cola 148 19 3.5 6 142 (96%)

Exxon 125 119 7.5 43 82 (66%)

Microsoft 119 9 2.2 7 112 (94%)

Intel 113 21 5.2 17 96 (85%)

(sumber: Tjiptohadi, Agustine. 2003)

Bedasarkan informasi dari tabel di atas, dapat kita lihat bahwa terdapat nilai lebih

yang diberikan oleh investor (Market Value) terhadap net asset perusahaan,

sehingga mencipatakan Hidden Value dari beberapa perusahaan.

Page 21: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

3

Hal ini menunjukan bahwa terjadinya Hidden Value tersebut dikarenakan adanya

Modal Intelektual yang dimiliki perusahaan (Ulum, 2009). Terjadinya kelipatan

angka dari Market Value terhadap net asset suatu perusahaan dapat

menggambarkan bahwa aset fisik memiliki kontribusi yang kecil ketimbang aset

yang tidak terlihat, seperti bakat pegawai-pegawainya; keefektifan sistem

manajemennya; dan hubungan pada pelanggannya pada produk atau pelayanan

akhir perusahaan (Thomas Stewart, 1997).

Dengan Modal Intelektual yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, adalah

faktor utama yang akan meningkatkan nilai suatu perusahaan (Abidin, 2000 dalam

Tjiptohadi, 2003). Dengan mengefektifkan penggunaan modal Intelektual yang

dimiliki perusahaan, merupakan jalan bagi manajemen untuk memaksimalkan

keunggulan kompetitif serta memberikan nilai tambah (Value Added) pada produk

dan jasa yang ditawarkan perusahaan (I Gusti,2016). Meningkatnya keunggulan

kompetitif tersebut turut meningkatkan nilai perusahaan serta meningkatkan

kesejahteraan dari shareholder.

Sebaliknya, modal intelektual yang tidak digunakan secara efektif, malah

berakibat buruk bagi nilai perusahaan. Seperti pada contoh kasus perusahaan

maskapai penerbangan United Airlines (2017) yang memiliki kesan buruk kepada

pelanggannya atas peristiwa penyeretan salah satu penumpang dari pesawat.

Insiden yang viral pada waktunya tersebut mengakibatkan nilai saham perusahaan

United Continental Holdings turun sampai 4 persen dan menyebabkan perusahaan

merugi 1 miliyar Dollar (Kompas.com, diakses 6/6/2017).

Page 22: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

4

Terdapat contoh lain yang tidak kalah menarik dari contoh di atas, adalah

perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa transportasi udara lainnya, yaitu PT

Garuda Indonesia Persero (2017). Saham emiten berkode GIAA tersebut merosot

berkenaan dengan ditetapkannya status tersangka mantan Direktur Utama Garuda,

Emirsyah Satar. Emirsyah terlibat dalam kasus dugaan suap pengadaan pesawat

dan mesin pesawat Airbus SAS dan Rolls-Royce untuk PT Garuda Indonesia.

Sejak kasus tersebut disorot publik, saham GIAA merosot dan melemah 8 Poin

atau 2,31 persen ke level Rp 338 per lembar saham usai dibuka pada level Rp 346

pada Tanggal 20 Januari 2017, sehari sejak ditetapkannya Emirsyah sebagai

tersangka oleh KPK (Tempo.co, diakses pada 6/6/2018).

Dari paparan kasus-kasus tersebut, dapat terlihat bahwa dengan perusahaan

yang memiliki nilai aset dan penjualan yang besar belum tentu memiliki nilai

perusahaan yang besar pula secara terus menerus, tetapi melainkan efek dari

Intellectual Capital nya. Investor cenderung sensitif atas hal-hal yang berkaitan

dengan intellectual capital selain hal yang berkaitan dengan kinerja keuangan

perusahaan. Bahkan jikalaupun perusahaan kehilangan akan aktiva tetapnya

dalam neraca, tidak mengurangi penghargaan pasar terhadap mereka.

Intellectual Capital adalah konsekuensi dari adanya perkembangan

teknologi dan sistem yang mengubah jalannya proses bisnis. Dengan adanya

teknologi dan sistem yang maju, turut serta dalam berubahnya tata cara

perusahaan dalam hal beroperasi. Munculnya teknologi adalah hasil dari

perkembangan IC tersebut.

Page 23: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

5

Tentunya dalam hal siapa yang menggagas Intellectual Capital adalah suatu

pertanyaan tersendiri. Thomas Stewart adalah orang yang mempopulerkan istilah

Intellectual Capital dalam tulisannya, “Brain Power” di majalah Fortune pada

tahun 1997 (Agnes, 2014). Sedangkan jauh sebelum itu, menurut Sullivan (2000)

dalam Agnes (2014) mengungkapan bahwa tokoh yang pertama kali menggagas

Intellectual Capital adalah Hiroyuki Itami, dalam tulisannya yang berjudul

“Mobilising Invisible Asset in Japan” (1980).

Di Indonesia, fenomena modal intelektual dimulai setelah munculnya

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 19 (Revisi 2000) tentang

aset tidak berwujud (I Gusti, 2016). Menurut ED PSAK No. 19 Revisi 2009, aset

tidak berwujud adalah aset non-moneter yang dapat diidentifikasikan tanpa wujud

fisik.

Menurut Nermien Al-Ali (2003), tujuan utama dari pengukuran IC adalah

bukan untuk menentukan berapa banyak pengetahuan atau IC yang kita miliki

dengan cara menghitung skala numerik, tetapi lebih ke arah seberapa efektif

perusahaan untuk menciptakan nilai darinya. Aset seperti Intellectual capital yang

bersifat Intangible Asset, diperlakukan sebagai aset, tetapi tidak seperti aset-aset

lainnya yang diungkapkan dalam laporan keuangan karena terdapat kesulitan

tersendiri dalam pengukurannya (Tjiptohadi, 2003). Sejalan dengan Tjiptohadi,

Thomas Stewart (1997) juga mengatakan bahwa akuntan dan sistem akuntansi

dapat melacak aset fisik dan keuangan, tetapi tidak dapat menghitung kekuatan

intelektual.

Page 24: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

6

Model Value Added Intellectual Capital pertama kali dikembangkan oleh

Pulic (1997). Desain ini untuk mengukur kinerja dari Intellectual Capital yang

dimiliki oleh perusahaan. Perhitungan menggunakan VAICTM yang

dikembangkan oleh Pulic relatif lebih mudah, karena dibangun dari akun-akun

dalam laporan keuangan (Ulum, 2009). Model VAICtm dimulai dari kemampuan

perusahaan dalam membuat Value Added (VA). Value Added adalah istilah dari

kemampuan perusahaan dalam menciptakan Value Creation.

Hubungan Value Added dengan Capital Employed disebut VACA, di mana

VACA adalah untuk melihat setiap kontribusi perunit dalam Capital Employed

(CE) untuk Value Added. Kemudian hubungan Value Added dengan Human

Capital (HC) menciptakan VAHU, di mana VAHU adalah untuk melihat seberapa

VA yang dapat dihasilkan dengan pengeluaran Human Capital. Kemudian

hubungan yang terakhir adalah STVA yaitu antara Structural Capital (SC)

terhadap Value Added, di mana untuk melihat sumbangsih Structural Capital

dalam menciptakan 1 rupiah Value Added. Kemudian semua hubungan-hubungan

tersebut, seperti VACA; VAHU; dan STVA, digabung dan menghasilkan

VAICTM.

Corporate Governance (CG) adalah suatu sistem tentang tata kelolaan

dalam menjalankan perusahaan. Di mana tujuannya agar dapat menyelaraskan

tujuan-tujuan pihak kepentingan di dalam perusahaan. Pada awal sejarahnya,

Perusahaan merupakan suatu bentuk ketidakpuasan pihak pemodal untuk dapat

mempercayakan investasinya kepada orang yang tidak dikenalnya (Dhian, 2015).

Tidak seperti perusahaan yang kelola secara personal, baik dan buruknya

Page 25: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

7

perusahaan adalah tanggung jawab dari pemilik, maka tanggung jawab absolut

yang dimiliki oleh perusahaan personal tidak menarik bagi Investor. Maka lahirlah

suatu konsep perusahaan dengan tanggung jawab terbatas, di mana pada setiap

pemangku kepentingan memiliki tanggung jawab yang berbeda. Investor

bertanggung jawab atas pendanaan perusahaan, sedangkan manajemen

bertanggung jawab atas operasional perusahaan.

Semakin berkembangnya dunia bisnis, membuat tuntutan akan tata kelolaan

perusahaan yang baik (Good Coorporate Governance) juga turut meningkat. Hal

ini didasarkan kepada pemenuhan kepentingan dari berbagai pihak, terutama para

pemegang saham minoritas. Karena perusahaan lebih mementingkan para

pemegang saham mayoritas, dengan sedikit melihat pemegang saham

minoritasnya. GCG juga semakin penting ketika kembali dikaitkan dengan

peristiwa krisis ekonomi yang terjadi dalam dunia perkonomian. Peristiwa yang

sering dikaitkan adalah krisis ekonomi Asia tahun 1997, di mana pada saat itu

perusahaan-perusahaan di Asia bisa dikatakan jauh dari kata sehat dan hanya

mengejar keuntungan jangka pendek semata. Belum diterapkannya GCG di

Indonesia merupakan salah satu penyebab terjadinya krisis pada waktu itu. Akar

permasalahan terjadinya krisis tersebut adalah lemahnya tata kelola perusahaan

(Corporate Governance), di samping lemahnya tata kelola publik (Public

Guvernance) (Parwoto, 2001).

Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) lahir pada Tanggal

2 Juni 2000 atas keinginan dari berbagai pihak yang diantaranya adalah dari

Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI); praktisi; tokoh masyarakat, yang

Page 26: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

8

memiliki pandangan yang sama atas masa depan Indonesia yang lebih baik.

Tujuan membentuk IICG adalah untuk memasyarakatkan konsep corporate

governance dan manfaat penerapan prinsip GCG seluas-luasnya dalam rangka

mendorong terciptanya dunia usaha yang beretika dan bermartabat (IICG, 2017).

Indeks CGPI adalah hasil program riset yang dilakukan secara terus

menerus oleh IICG sejak Tahun 2001 dengan bekerja sama dengan majalah SWA.

Tujuan diadakannya riset tersebut adalah untuk membuat pemeringkatan indeks

terbaik dari setiap perusahaan yang menerapkan GCG (Tito & Abdul, 2013).

Menarik untuk melihat bagaimana hasil yang dilakukan oleh lembaga IICG atas

berbagai perusahaan sebagai partisipannya dalam menerapkan GCG serta

dampaknya dalam pola investasi investor, menilai perusahaan.

Bedasarkan hasil penelitian sebelumnya, terdapat beberapa hasil yang

menunjukan bahwa CGPI Index tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

dalam mempengaruhi investor menilai suatu perusahaan ( Tito & Abdul (2013);

Yuda (2014); I. B Made & Nyoman (2016)). Hal ini malah bertentangan dengan

kepentingan investor itu sendiri, di mana mereka menginginkan perusahaan untuk

menerapkan GCG demi kepentingan mereka, demi meciptakan keuntungan yang

jangka panjang, serta menjaga hak dan kewajiban mereka sebagai anggota

stakeholder perusahaan. Bedasarkan pola pikir tadi, perlunya suatu investigasi

untuk melihat dampak yang dihasilkan CGPI Index dalam menilai perusahaan.

Pajak adalah kontribusi masyarakat secara tidak langsung bersifat memaksa

dalam membiayai pembangunan Negara. Bagi perusahaan, pajak adalah transfer

kemakmuran dari tangan shareholder ke tangan pemerintah. Sehingga pajak

Page 27: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

9

tersebut dipandang sebagai momok bagi perusahaan, karena sifatnya dapat

mengurangi laba bersih perusahaan. Sedangkan bagi pemerintah, pajak adalah

salah satu sumber pendapatan yang utama untuk membiayai segala aktivitasnya.

Sehingga dalam aktivitas bisnis perusahaan dimuat didalamnya objek dan subjek

pajak.

Pemerintah menciptakan Undang-undang, Peraturan Pemerintah,

Keputusan Menteri yang melandasi praktek perpajakan di Indonesia, sehingga

terdapat landasan yang memadai dalam proses praktiknya. Indonesia menerapkan

sistem self-assessment dalam perpajakannya, sehingga otoritas pajak memberikan

kepercayaan kepada wajib pajak dalam menghitung, membayar, serta melaporkan

sendiri jumlah pajak yang terutang.

Hampir seluruh perusahaan akan melakukan upaya untuk meminimalkan

pembayaran pajak dan penghematan darinya (khaoula, 2015). Dalam praktik

bisnis, umumnya pengusaha melihat pembayaran pajak sebagai beban, sehingga

akan berusaha untuk meminimalkan beban tersebut guna mengoptimalkan laba

(Suandy, 2011). Dikarenakan tujuan utama perusahaan untuk memaksimalkan

kesejahteraan pemegang saham yang tercermin dari laba bersih perusahaan, maka

perusahaan membentuk manajemen perpajakan.

Manajemen perpajakan adalah upaya menyeluruh yang dilakukan manajer

pajak dalam suatu perusahaan atau organisasi agar hal-hal yang berhubungan

dengan perpajakan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat dikelola dengan

baik, efisien, dan ekonomis, sehingga memberi kontribusi maksimum bagi

perusahaan (Pohan, 2013:13). Manajemen pajak akan melakukan perencanaan

Page 28: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

10

pajak (Tax Planning) untuk meminimalisir pembayaran pajak perusahaan.

Perencanaan pajak adalah analisis sistematis dalam menunda opsi pajak ditujukan

untuk meminimalkan kewajiban pajak dalam periode pajak sekarang atau yang

akan datang (Crumbley Dkk., 1994 dalam Suandy, 2011:7). Dalam

meminimalkan kewajiban pajak, ada beberapa istilah yang digunakan dalam

metode perencanaan pajak. Istilah yang paling sering digunakan adalah Tax

Avoidance, Tax Evasion (Suandy, 2011:7), dan Tax Saving (Pohan, 2013:14).

Perbedaannya adalah, Tax Avoidance dan Tax Saving masih menggunakan cara

yang legal sedangkan Tax Evasion sudah di luar dari ketentuan hukum.

Terdapat hasil penelitian menurut saragih (2017), mengungkapkan

hubungan Tax Avoidance tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Menurutnya, investor tidak melihat aktivitas penghindaran pajak akan

menguntungkan perusahaan. Investor sudah tidak lagi menghargai aktivitas

penghindaran pajak, dikarenakan adanya potensi risiko yang melekat padanya.

Hal ini bertentangan dengan tujuan manajemen untuk memaksimalkan

kesejahteraan shareholder, ketika terjadi peningkatan laba bersih atau ketika

terjadi peningkatan cash flow. Bedasarkan pola pikir tadi, patut untuk diinvestigasi

apakah praktik Tax Avoidance dapat mempengaruhi nilai perusahaan secara

signifikan, atau tidak .

Tentunya, modal intelektual adalah suatu bentuk pemenuhan prinsip dari

GCG itu sendiri, yaitu transparansi. Di mana dari angka-angka yang disajikan

kepada publik, diharapkan akan terlihat pengaplikasian dan pemaksimalan

Intellectual Capital dari perusahaan. Sedangkan Tax Avoidance adalah bagian dari

Page 29: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

11

pemaksimalan Intellectual Capital yang dimiliki perusahaan dalam memberikan

nilai tambah, yaitu dengan wujud laba bersih dan likuditas optimal.

Penulis dalam Karya Ilmiah ini memiliki ketertarikan dalam meneliti

perusahaan yang terdaftar di CGPI Index serta terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Maka dari itu penulis mencoba mengambil Judul “Pengaruh VAIC, CGPI

Index, dan Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada

perusahaan yang terdaftar di CGPI Index di Tahun 2012-2016).

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penulis akan membatasi penelitian ini dalam berbagai hal, yaitu:

a. Penelitian akan dilakukan pada perusahaan yang termasuk dalam

list peringkat majalah ISW The most trusted companies Tahun

2012-2016

b. Data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan yang

termasuk dalam list peringkat majalah ISW The most trusted

companies Tahun 2012-2016

c. Mengukur Intellectual Capital dengan rumus VAICTM

d. Mengukur Nilai Perusahaan dengan Tobin’s Q

e. Mengukur Tax Avoidance dengan ETR Differential

f. Mendaftar skor nilai perusahaan Coorporate Governance

Perception Index (CGPI) dalam majalah ISW

Page 30: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

12

2. Rumusan Masalah

a. Apakah Intellectual Capital (VAICTM), Skor Coorporate

Governance Perception Index (CGPI), dan Tax Avoidance (ETR

Differential) berpengaruh secara parsial pada Nilai Perusahaan?

b. Apakah Intellectual Capital (VAICTM), Skor Coorporate

Governance Perception Index (CGPI), Tax Avoidance (ETR

Differential) secara simultan berpengaruh terhadap Nilai

Perusahaan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibahas, maka penulis

mengungkapkan beberapa tujuan penelitian sebagai berikut:

a. Menganalisis pengaruh Intellectual Capital, CGPI Index, dan Tax

Avoidance terhadap Nilai Perusahaan secara parsial.

b. Menganalisis pengaruh Intellectual Capital, Tax Avoidance, CGPI

Index terhadap Nilai Perusahaan secara simultan.

2. Manfaat Penelitian

a. Kontribusi Teoritis

1) Peneliti, yaitu untuk mengembangkan kemampuan individu

penulis dalam membuat karya ilmiah, dan pengetahuan penulis

seputar modal intelektual, CGPI Index, dan Tax Avoidance dan

pentingnya dalam dunia dunia usaha.

Page 31: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

13

2) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, yaitu untuk tujuan pengembangan

penelitian selanjutnya. Dapat berupa referensi dan pembanding

untuk Mahasiswa yang tertarik dalam topik Intellectual Capital,

CGPI Index, maupun Tax Avoidance.

3) Masyarakat, yaitu untuk menambah pengetahuan masyarakat atas

pengaruh Intellectual Capital, CGPI Index, dan Tax Avoidance

Terhadap Nilai Perusahaan.

b. Kontribusi Praktis

1) Perusahaan, yaitu untuk memberikan penilaian tentang pengaruh

Intellectual Capital, CGPI Index, dan Tax Avoidance dalam

penentuan Nilai Perusahaan. Sekaligus memberikan kesadaran,

bahwa pentingnya untuk memanajemeni kekayaan intelektual

yang dimiliki perusahaan dalam menciptakan keunggulan

bersaing. Serta menjadi bahan pertimbangan manajemen dalam

melakukan perencanaan pajak, terutama untuk aggressive tax

planning dan dampaknya terhadap nilai perusahaan.

2) Investor, yaitu untuk memberikan pengetahuan akan pentingnya

suatu modal intelektual yang dimiliki perusahaan dan tentang

kinerja yang meliputinya. Memberikan gambaran pertimbangan

lainnya seperti melihat hasil skor CGPI Index. Sekaligus untuk

memberikan informasi kepada Investor untuk menganalisa lebih

jauh dampak Tax Avoidance yang dilakukan manajemen terhadap

nilai saham.

Page 32: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Stakeholder Theory

Dari segi pengertiannya, stakeholder dalah sekelompok orang atau

individu yang berpengaruh, baik secara langsung maupun tidak langsung,

kepada pencaian tujuan organisasi (Dian Wijayanto, 2012). Sedangkan

menurut Feeman dan Reed (1983), Stakeholder adalah kelompok atau

individu apapun yang dapat diidentifikasi, yang dapat mempengaruhi

pencapaian dari tugas organisasi, atau yang dipengaruhi oleh pecapaian dari

tugas organisasi. Dari segi pengertian stakeholder, dapat penulis simpulkan

bahwa stakeholder adalah sekelompok orang atau individu yang dapat

diidentifikasi, yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi

secara langsung maupun tidak langsung.

Stakeholder dibagi menjadi dua jenis, yaitu internal dan eksternal

stakeholder. Eksternal stakeholder merupakan kelompok atau individu yang

bukan menjadi anggota organisasi, namun memengaruhi aktivitas

organisasi. Internal stakeholder merupakan kelompok atau individu yang

tidak secara tegas menjadi bagian dari lingkungan organisasi karena internal

stakeholder adalah anggota dari organisasi, di mana manajer memiliki

tanggung jawab atas kepentingan mereka. (Dian Wijayanto, 2012).

Page 33: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

15

Edward Freeman, dalam tulisannya “Stakeholder Theory of Modern

Corporation” (2001), mengungkapkan bahwa stakeholder dibagi men

jadi enam pemangku kepentingan. Yaitu Owner; Management; Supplier;

Employees; Costumer; dan Local Community.

a. Owner

Pemilik dari perusahaan memiliki kepentingan berkaitan dengan

investasi yang telah mereka tanamkan di perusahaan tersebut.

Kepentingan tersebut tergambar dari financial return yang mereka

harapkan akan diberikan oleh perusahaan dalam investasi mereka.

b. Supplier

Supplier adalah bagian yang tak terpisahkan dalam kesuksesan

perusahaan, maka dari itu termasuk dalam bagian stakeholder.

Keberadaan supplier bagi perusahaan adalah faktor penentu dari

kualitas mutu barang yang diberikan kepada pelanggan. Jadi sangat

penting untuk mempertahankan keberadaan dan kelangsungan hidup

dari supplier.

c. Employees

Karyawan memilki kepentingan atas keamanan; upah; manfaat; dan

pekerjaan yang baik. Untuk segi loyalitas, mereka mengharapkan

perusahaan untuk mendukung mereka, serta mengikutsertakan mereka

dalam masa-masa sulit di dalam perusahaan.

Page 34: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

16

d. Costumer

Pelanggan adalah orang yang menukarkan sumber daya ekonomi yang

dimilikinya terhadap barang atau jasa yang perusahaan sediakan.

Mereka memiliki kepentingan atas manfaat yang mereka terima setelah

menerima barang atau jasa tersebut. Dengan memperhatikan kebutuhan

dari Pelanggan, maka turut serta memperhatikan kebutuhan supplier

dan pemilik.

e. Management

Manajemen memiliki kepentingan yang sama dengan kepentingan yang

dimiliki oleh karyawan. Tetapi special role yang dimiliki oleh

manajemen adalah tanggung jawabnya dalam menyeimbangkan

berbagai kepentingan di dalam perusahaan. Seperti kepentingan Owner,

Costumer, dan Employee yang saling bertabrakan dalam perusahaan.

f. Local Community

Penduduk lokal memiliki kepentingan atas manfaat atas adanya

perusahaan dalam lingkungan mereka. Manfaat tersebut berupa pajak

yang dibayarkan perusahaan, dan kontribusi sosial perusahaan terhadap

permasalahaan penduduk lokal.

Penulis mengacu kepada teori yang diungkapkan oleh Dian Wijayanto

(2012) tentang jenis-jenis stakeholder, dan teori yang diungkapkan oleh

Edward Freeman (2001) tentang pembagian stakeholder menjadi 6 bagian.

Dapat penulis katakan bahwa internal stakeholder terdiri dari Management

dan Employees, sedangkan eksternal stakeholder terdiri dari Local

Page 35: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

17

Community; Costumer; dan Supplier. Management dan Employees adalah

pemangku kepentingan internal dari perusahaan di mana terkadang

memiliki kepentingan yang berbeda dengan owner, yang terungkap dengan

hubungan agent dan principal (Hubungan dibahas di Agency Theory).

Owner, Costumer, dan Supplier adalah pemangku kepentingan eksternal

dari perusahaan di mana memiliki kepentingan yang turut mempengaruhi

keputusan dalam internal perusahaan.

Tujuan utama adanya dari stakeholder adalah untuk membantu manajer

perusahaan dalam mengetahui lingkungan stakeholder dan melakukan

pengelolaan dengan lebih efektif di antara keberadaan hubungan-hubungan

di lingkungan perusahaan mereka (Ulum, 2009). Seperti yang telah dibahas

sebelumnya, banyak pemangku kepentingan yang mempengaruhi keputusan

perusahaan dalam bertindak. Adanya stakeholder sendiri merupakan salah

satu upaya manajemen dalam menyeimbangkan kepentingan-kepentingan

tersebut.

2. Signaling Theory

Signaling Theory mengungkapan bahwa perusahaan yang berkinerja

bagus, akan mengirimkan informasi keuangan kepada pasar. Manajer

melakukan hal seperti ini, karena perusahaan tahu memiliki keunggulan

bersaing dalam produksi dan penyebaran informasi (Godfrey, 2010:375).

Setiap manajer dalam perusahaan yang ingin mengembangkan pertumbuhan

perusahaan dari penyerapan investasi akan melakukan proses signaling

kepada pasar agar para investor mengetahui kinerja yang bagus yang

Page 36: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

18

dimiliki oleh perusahaan. Dan kebalikannya, untuk setiap manajer yang

tidak memiliki kinerja bagus pada perusahaanya mencoba untuk

menghindari proses signaling kepada pasar, agar tidak terdeteksi oleh

investor.

Konsekuensi dari Signaling Theory adalah bisa meningkatkan harga

saham dari perusahaan (Godfrey, 2010:376). Proses ini terjadi ketika

manajer dalam perusahaan memiliki kinerja yang baik berusaha untuk

menginformasikan kinerja keuangan perusahaan terhadap pasar. Kemudian

informasi tersebut ditanggapi oleh investor dengan berinvestasi yang

menyebabkan harga saham mejadi naik.

Manajer akan termotivasi untuk mengungkapkan Intellectual Capital

sebagai private information secara sukarela (Agnes,2014). Dengan adanya

pengungkapan Intellectual Capital yang dilakukan oleh manajemen,

diharapkan akan mampu menggambarkan kinerja Intellectual Capital yang

bagus dari perusahaan.

3. Teori Keagenan (Agency Theory)

Jensen dan Meckling (1976), mendefinisikan hubungan keagenan

sebagai kontrak antara principal / pemilik perusahaan dan agent / manajer

untuk melakukan suatu jasa terhadap kepentingan pemilik termasuk

pendelegasian kewenangan pengambilan keputusan kepada agen (Godfrey,

2010:362).

Page 37: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

19

Teori agensi menunjukkan pentingnya pemisahan manajemen

perusahaan dari pemilik, hal ini bertujuan untuk menciptakan efisiensi dan

efektivitas dengan mempekerjakan agen profesional di dalam mengelola

perusahaan (Ida dan Naniek, 2017). Perusahaan yang dikendalikan

seutuhnya oleh pemiliki perusahaan selalu berorientasi pada kepentingan

pribadi pemilik, sehingga maksud diciptakannya pemisahan kekuasaan di

dalam perusahaan ini diharapkan akan berjalan seiringan antara kepentingan

pemilik dan kepentingan perusahaan. Jika kedua belah pihak (principal dan

agent) tersebut mempunyai keinginan yang sama untuk memaksimumkan

nilai perusahaan, maka agent bertindak sesuai dengan kepentingan

principal.

Tetapi tidak selamanya agent bertindak sesuai dengan kepentingan

principal. Karena dalam suatu kondisi, keduanya memaksimalkan

kepentingan masing-masing, dan tidak ada alasan yang meyakinkan bahwa

agent akan selalu bertindak dalam koridor kepentingan principal (Godfrey,

2010:362). Terkadang manajemen membutuhkan fasilitas kantor dalam

pemenuhan pribadinya, serta adanya pembayaran bonus, di mana di satu

sisi, merupakan beban bagi shareholder. Timbulnya perbedaan kepentingan

antara agent dan principal dapat disebut sebagai agency problem.

Kelanjutan dari Agency problem adalah timbulnya Agency Cost. Agency

cost ini muncul akibat dari adanya kepentingan pribadi dari manajemen

yang dapat mengurangi nilai perusahaan (Ida dan Naniek, 2017).

Page 38: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

20

4. Modal Intelektual (Intellectual Capital)

a. Pengertian Intellectual Capital

Terdapat beberapa pengertian menurut praktisi dan akademisi

mengenai Intellectual Capital, yaitu:

1) Intellectual capital menurut akademisi dan praktisi adalah istilah

yang secara lebih konsisten merujuk sebagai aset tak berwujud

yang binis dapat gunakan untuk menciptakan nilai (AL-Ali, 2003).

2) Menurut OECD (Organization of Economic Coperation and

Development) (1999) dalam Guthrie (2000) mengungkapkan

bahwa Intellectual Capital adalah nilai ekonomis dari dua kategori

Intangible Asset milik perusahaan, yaitu Organisational Capital

dan Human Capital.

3) Menurut Tjiptohadi (2003) Intellectual capital adalah jumlah dari

tiga elemen utama, yaitu Human Capital; Structural Capital; dan

Costumer Capital, yang dihasilkan dari pengetahuan dan teknologi

untuk menciptakan nilai berupa keunggulan bersaing.

4) IC umumnya diidentifikasikan sebagai perbedaan antara nilai pasar

perusahaan dan nilai buku dari aset perusahaan tersebut atau dari

financial capitalnya (Ulum,2009).

Dari definisi-definisi di atas, dapat penulis simpulkan bahwa

Intellectual Capital adalah aset yang tidak berwujud, dapat

diidentifikasi, dan dianalisis terpisah untuk menciptakan nilai berupa

keunggulan bersaing dari hasil pengetahuan dan teknologi.

Page 39: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

21

b. Unsur-unsur Intellectual Capital

IFAC (1998) mengklasifikasikan Intellectual Capital dalam tiga

kategori, yaitu: Organizational Capital; Relational Capital; dan

Human Capital (Ulum,2009). Huber Saint Onge, dari Canadian

Imperial Bank of Commerce dan Leif Edvinsson dari Skandia membagi

Intellectual Capital menjadi tiga, yaitu: Modal Manusia, Modal

Struktural, dan Modal Pelanggan. (Thomas Stewart, 1997). Secara

umum, penelti yang bercimpung dalam studi IC, mengidentifikasi 3

konstruk utama dari IC yaitu: Human Capital, Structural Capital, dan

Costumer Capital (Bontis,2000)

1) Human Capital

Human Capital menggambarkan Individual Knowledge

Stock suatu organisasi yang dibawa oleh karyawannya (Bontis,

2000). Human Capital sangat penting karena itu adalah sumber

dari inovasi dan strategi baru, yang berasal dari penelitian di

laboratorium, atau mimpi di siang bolong di kantor, atau saat

membuka file-file lama, atau saat membuat teknik proses baru,

atau saat menambah keahlian individu (Bontis, 1998).

Di mana Human Capital adalah sumber dari segala modal

intelektual yang dimiliki oleh perusahaan, seperti teamwork;

previous experience; tolerance; motivation; innovation; dan

know-how. Human Capital lebih bersifat individual dan generik,

sehingga selalu melekat kepada setiap individu. HC merupakan

Page 40: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

22

kombinasi dari genetic inheritance; education; experience; dan

attitude tentang kehidupan dan bisnis.

2) Structural Capital

Modal Struktural adalah pengetahuan yang tinggal bersama

perusahaan. Terdiri dari rutinitas perusahaan; prosedur; sistem;

dan database. Modal Struktural mengemas modal manusia dan

memungkinkannya untuk digunakan berulang-ulang untuk

menciptakan nilai tambah (Thomas Stewart, 1997). Modal

Struktural terkadang diproteksi secara hukum, dan dikategorikan

dalam Intellectual property right yang dimiliki oleh perusahaan.

SC Meliputi seluruh non-human storehouse of knowledge dalam

organisasi (Bontis, 2000).

Sebuah perusahaan dengan Modal Struktural yang kuat akan

mendapat budaya yang membantu mereka untuk mengizinkan

siapapun saat mereka ingin mencoba hal yang baru, saat mereka

gagal, dan saat mereka mencoba kembali. Jika budaya di suatu

perusahaan tersebut terlalu mengecam suatu kegagalan, maka

untuk meraih kesuksesan akan minimal (Bontis, 1998)

3) Costumer/ Relational Capital

Modal Relasional berkaitan dengan hubungan eksternal dari

perusahaan, yaitu kepada customer; supplier; dan partner.

Contoh dalam modal relasional adalah costumer loyalty;

customer satisfaction; commercial power; brand.

Page 41: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

23

CC adalah pengetahuan yang ada pada marketing channel dan

customer relationship guna dikembangkan oleh perusahaan

(Bontis,2000). Perusahaan mengivestasikan dana untuk para

pelanggannya agar pelanggan setia kepada produk dan jasa yang

ditawarkannya.

c. VAICTM (Value Added Intellectual Capital)

Model Value Added Intellectual Capital pertama kali

dikembangkan oleh Pulic (1997). Desain ini untuk mengukur kinerja

dari Intellectual Capital yang dimiliki oleh perusahaan. Perhitungan

menggunakan VAICTM yang dikembangkan oleh Pulic relatif lebih

mudah, karena dibangun dari akun-akun dalam laporan keuangan

(Ulum, 2009).

Model VAICtm dimulai dari kemampuan perusahaan dalam

membuat Value Added (VA). Value Added adalah istilah dari

kemampuan perusahaan dalam menciptakan Value Creation. Di mana

rumus Value Added adalah sebagai berikut:

Di mana:

OUT= Total Penjualan dan Pendapatan

IN= Beban Penjualan dan beban lain selain beban karyawan

Hal yang penting dari rumus ini ialah, bahwa beban karyawan tidak

termasuk ke dalam IN. Karena peran aktifnya dalam proses value

VA= OUT - IN

Page 42: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

24

creation, Intellectual potential (yang diproksikan dalam labor expense)

tidak dihitung sebagai biaya. Maka aspek yang terpenting dalam model

Pulic adalah memperlakukan tenaga kerja sebagai entitas penciptaan

nilai (value creating entity).

Setelah menghitung VA, langkah selanjutnya adalah menghitung

Value Added Capital Employed (VACA). VACA adalah rasio yang

menunjukan kontribusi CE terhadap Value Added organisasi, di mana

rumusnya sebagai berikut:

Di mana:

VACA: Value Added Capital Employed

VA= Value Added

CE= Capital Employed, dana yang tersedia. Berupa Ekuitas, laba

bersih

Kemudian menghitung Value Added Human Capital (VAHU). VAHU

adalah rasio yang menunjukan sumbangsih HC terhadap Value Added

organisasi. Di mana rumusnya sebagai berikut:

Di mana:

VAHU= Value Added Human Capital

VA= Value Added

VACA= VA/CE

VAHU= VA/HC

Page 43: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

25

HC= Human Capital, berupa beban gaji karyawan.

Kemudian menghitung Structural Capital Value Added (STVA).

STVA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah SC yang

dibutuhkan untuk menghasilkan VA. Di mana rumusnya sebagai

berikut:

Di mana:

STVA= Structural Capital Value Added

SC= Structural Capital, (VA-HC)

VA= Value Added.

Setelah menghitung ketiga rumus tersebut, VACA; VAHU; STVA,

maka tahap selanjutnya menjumlahkan komponen tersebut, yaitu:

Sehingga VAICtm dapat menggambarkan kemampuan intelektual

organisasi.

5. Good Coorporate Governance (GCG)

a. Pengertian Good Coorporate Governance

1) Corporate Governance adalah sistem yang mengatur dan

mengarahkan perusahaan. Corporate governance mengatur

STVA= SC/VA

VAICTM= VACA+VAHU+STVA

Page 44: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

26

pembagian hak dan kewajiban di antara berbagai orang yang

berkepentingan di perusahaan, seperti dewan pengurus;

manajemen; pemegang saham; dan pemegang saham lainnya, dan

mengeluarkan peraturan dan prosedur untuk pembuatan keputusan

yang berkaitan dengan perusahaan (OECD, dalam Dhian, 2015).

2) Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang

saham, pengurus (pengelola perusahaan), pihak kreditur,

pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan internal

dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan

kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang

mengatur dan mengendalikan perusahaan (FCGI, 2001).

3) Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance),

yang selanjutnya disebut GCG adalah prinsip-prinsip yang

mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan

berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha

(Kementrian BUMN, 2011).

Bedasarkan berbagai definisi di atas, dapat penulis simpulkan bahwa

Good Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang

mengatur hubungan antara hak dan kewajiban para pemegang

kepentingan internal dan eksternal perusahaan.

Page 45: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

27

b. Asas Good Coorporate Governance

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG), dalam

bukunya tentang pedoman Good Coorporate Governance (2011),

mengatakan bahwa terdapat lima asas dalam Good Coorporate

Governance. Yaitu:

1) Transparansi

Transparansi mengandung unsur pengungkapan (disclosure)

dan penyediaan informasi yang memadai dan mudah diakses oleh

pemangku kepentingan. Mewajibkan adanya suatu informasi yang

terbuka, tepat waktu, serta jelas, dan dapat diperbandingkan yang

menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, dan

kepemilikan perusahaan (FCGI, 2001). Merupakan keterbukaan

dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan

keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan

mengenai perusahaan (Kementrian BUMN, 2011).

Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak

mengurangi kewajiban untuk melindungi informasi rahasia

mengenai perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku (ISEA, 2005 dalam Dhian, 2015).

2) Akuntabilitas

Akuntabilitas mengandung unsur kejelasan fungsi dalam

organisasi dan cara mempertanggung-jawabkannya.

Page 46: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

28

Menjelaskan peran dan tanggung jawab, serta mendukung usaha

untuk menjamin penyeimbangan kepentingan manajemen dan

pemegang saham, sebagaimana yang diawasi oleh Dewan

Komisaris (FCGI, 2001). Yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan

terlaksana secara efektif (Kementrian BUMN, 2011).

Perusahaan harus meyakini bahwa semua organ organisasi

perusahaan mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung

jawabnya dan memahami perannya dalam pelaksanaan GCG

(ISEA, 2005. dalam Dhian, 2015).

3) Responsibilitas

Responsibiltas mengartikan bahwa perusahaan harus

mematuhi peraturan dan perundang-undangan, melaksanakan

tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga

mendapat pengakuan sebagai warga korporat yang baik (good

corporate citizen). Memastikan dipatuhinya peraturan serta

ketentuan yang berlaku sebagai cerminan dipatuhinya nilai-nilai

sosial (FCGI, 2001). Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu

kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan

perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat

(Kementrian BUMN, 2011).

Page 47: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

29

4) Independensi

Dalam Independensi berarti, perusahaan harus dikelola secara

independen sehingga masing-masing organ perusahaan beserta

jajarannya tidak saling mendominasi dan tidak mengintervensi

manapun. Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana

perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan

dan pengaruh/ tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai

dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip

korporasi yang sehat (Kementrian BUMN, 2011).

Perusahaan mengambil keputusan secara objektif, tanpa

benturan kepentingan dan bebas dari segala tekanan dari pihak

manapun (ISEA, 2005 dalam Dhian, 2015).

5) Kewajaran dan Kesetaraan

Kewajaran dan Kesetaraan (fairness) mengartikan bahwa,

perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan

pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya bedasarkan

asas kewajaran dan kesetaraan. Menjamin perlindungan hak-hak

para pemegang saham, termasuk hak-hak pemegang saham

minoritas dan para pemegang saham asing, serta menjamin

terlaksananya komitmen dengan para investor (FCGI, 2001).

Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam

memenuhi hak-hak Pemangku Kepentingan (stakeholders) yang

Page 48: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

30

timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan

(Kementrian BUMN, 2011).

Perusahaan harus memberikan kesempatan masukan dan

menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan serta

mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip

keterbukaan (ISEA, 2005 dalam Dhian, 2015).

6. Corporate Governance Perception Index (CGPI)

Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) lahir pada

Tanggal 2 Juni 2000 atas keinginan dari berbagai pihak yang di antaranya

adalah dari Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI); praktisi; tokoh

masyarakat, yang memiliki pandangan yang sama atas masa depan

Indonesia yang lebih baik. Tujuan membentuk IICG adalah untuk

memasyarakatkan konsep corporate governance dan manfaat penerapan

prinsip GCG seluas-luasnya dalam rangka mendorong terciptanya dunia

usaha yang beretika dan bermartabat (IICG, 2017).

Indeks CGPI adalah hasil program riset yang dilakukan secara terus

menerus oleh IICG sejak Tahun 2001 dengan bekerja sama dengan majalah

SWA. Tujuan diadakannya riset tersebut adalah untuk membuat

pemeringkatan Indeks terbaik dari setiap perusahaan yang menerapkan

GCG (Tito & Abdul, 2013).

Menurut Yuda (2014), terdapat beberapa tahapan dalam penelitian

pemeringkatan GCG tersebut, Yaitu :

Page 49: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

31

a. Self Assessment

Adalah sebuah proses penilaian objektif dari perusahaan atas

dirinya sendiri yang dikaitkan dengan penyelarasan sistem GCG dalam

semua proses bisnis melalui penetapan, pelaksanaan, dan evaluasi

strategi perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan

yang berkelanjutan.

b. Pengumpulan Dokumen Perusahaan

Perusahaan diminta untuk mengumpulkan dokumen dan bukti

yang mendukung penerapan GCG di perusahaan, serta yang terkait

dengan penyelarasan sistem GCG dalam proses binis perusahaan.

c. Pembuatan Makalah dan Presentasi

Perusahaan diminta untuk membuat penjelasan kegiatan

perusahaan dalam menyelaraskan sistem GCG pada proses bisnis

melalui manajemen strategis selama tahun berjalan dengan makalah

dengan penyusunan yang ditentukan dan diadakan diskusi tanya jawab.

d. Observasi ke Perusahaan

Pada tahap ini, peneliti CGPI akan berkunjung ke perusahaan untuk

melihat penerapan sistem GCG di perusahaan. Pelaksanaan observasi

dilakukan maksimal selama ½ hari kerja (3 jam) setelah presentasi,

diskusi dan tanya jawab. Pihak perusahaan, seperti perwakilan pihak

Dewan komisaris; Dewan direksi; dan manajemen harus hadir saat

observasi. Kemudian nilai CGPI dapat dihitung dengan menjumlahkan

nilai akhir dari tahapan di atas.

Page 50: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

32

Bedasarkan konten berbagai laporan pemeringkatan skor CGPI Index

yang dilakukan oleh IICG, terdapat perbedaan tema yang diangkat dari

setiap tahun. Perbedaan pada tema tersebut turut mempengaruhi aspek

penilaian pada perusahaan sampelnya. Berikut adalah daftar tema dan aspek

penilaiannya yang diangkat dari Tahun 2012-2016 (IICG,2012-2016):

Tabel 2.1

Daftar Tema Penelitian CGPI Tahun 2012-2016

Tahun Tema Aspek Penilaian

2012 Good Corporate Governance

dalam Prespektif Pengetahuan

1. Komitmen

2. Tranparansi

3. Akuntabilitas

4. Responsibilitas

5. Indepedensi

6. Keadilan

7. Kompetensi

8. Kepemimpinan

9. Strategi

10. Etika

11. Manajemen Pengetahuan

2013 Good Corporate Governance

dalam Prespektif Organisasi

Pembelajar

1. Komitmen

2. Tranparansi

3. Akuntabilitas

4. Responsibilitas

5. Indepedensi

6. Keadilan

7. Kepemimpinan

8. Strategi

9. Etika

10. Visi, Misi, Nilai& Makna

Page 51: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

33

Tabel 2.1

Daftar Tema Penelitian CGPI Tahun 2012-2016 (Lanjutan)

Tahun Tema Aspek Penilaian

11. Budaya

12. Organisasi Pembelajar

2014 Good Corporate Governance

dalam Prespektif Penciptaan

Nilai

1. Komitmen

2. Tranparansi

3. Akuntabilitas

4. Responsibilitas

5. Indepedensi

6. Keadilan

7. Kepemimpinan

8. Strategi

9. Etika

10. Risiko

11. Kapabilitas Organisasi

12. Penciptaan Nilai

2015 Good Corporate Governance

dalam Prespektif

Keberlanjutan

1. Komitmen

2. Tranparansi

3. Akuntabilitas

4. Responsibilitas

5. Indepedensi

6. Keadilan

7. Kepemimpinan

8. Kapabilitas

9. Strategi

10. Risiko

11. Etika

12. Budaya

13. Keberlanjutan

Page 52: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

34

Tabel 2.1

Daftar Tema Penelitian CGPI Tahun 2012-2016 (Lanjutan)

Tahun Tema Aspek Penilaian

2016 Manajemen Perubahan dalam

Kerangka Good Corporate

Governance

1. Struktur Tata Kelola

2. Proses Tata Kelola

3. Hasil Tata Kelola

Hasil pemeringkatan program CGPI menggunakan norma penilaian

bedasarkan rentang skor yang dicapai oleh peserta CGPI atas kualitas

penerapan GCG dengan menggunakan istilah “Terpercaya” (IICG, 2017).

Berikut norma penliaian CGPI:

Tabel 2.2

Norma Penilaian CGPI

Kategori Skor

Sangat Terpercaya 85-100

Terpercaya 70-84

Cukup Terpercaya 55-69

7. Perencanaan Pajak (Tax Planning)

Usaha dalam melakukan penghematan pajak tanpa melawan hukum

dapat dilakukan dengan menajemen pajak. Manajemen perpajakan adalah

upaya menyeluruh yang dilakukan manajer pajak dalam suatu perusahaan

agar hal-hal yang berhubungan dengan perpajakan dari perusahaan atau

organisasi tersebut dapat dikelola dengan baik, efisien, dan ekonomis,

sehingga memberi kontribusi maksimum bagi perusahaan (Pohan, 2013:13).

Sedangkan menurut Sophar (1996) dalam Suandy (2011:6), manajemen

Page 53: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

35

pajak adalah upaya dalam memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar,

tetapi dengan menekan jumlah pembayaran sekecil mungkin. Tujuan

manajemen perpajakan yang utama adalah merapkan peraturan perpajakan

secara benar, dan yang kedua adalah mengupayakan efisiensi untuk

mencapai laba dan likuiditas yang sesungguhnya (Suandy, 2011:6).

Perencanaan pajak (tax planning) merupakan tahapan pertama dari

manajemen pajak, yang mana hal ini termasuk bagian yang tidak dapat

dipisahkan dari manajemen strategik perusahaan secara penuh (Ida &

Naniek, 2017). Perencanaan pajak adalah analisis sistematis dalam menunda

opsi pajak ditujukan untuk meminimalkan kewajiban pajak dalam periode

pajak sekarang atau yang akan datang (Crumbley Dkk., 1994 dalam Suandy,

2011:7). Tujuan utama Tax Planning adalah mencari berbagai celah yang

dapat ditempuh dalam koridor peraturan perpajakan (loopholes), agar

perusahaan dapat membayar pajak dalam jumlah minimal (Pohan, 2013:14).

Dalam meminimalkan kewajiban pajak, ada beberapa istilah yang

digunakan dalam metode perencanaan pajak. Metode tersebut terdapat yang

sifatnya masih dalam bingkai ketentuan perpajakan (lawful), ada pula yang

sudah di luar dari ketentuan perpajakan (unlawful). Istilah yang paling

sering digunakan adalah Tax Avoidance, Tax Evasion (Suandy, 2011:7), dan

Tax Saving (Pohan, 2013:14). Perbedaannya adalah, Tax Avoidance dan Tax

Saving masih menggunakan cara yang legal sedangkan Tax Evasion sudah

di luar dari ketentuan hukum.

Page 54: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

36

Terdapat beberapa motivasi yang mendasari manajemen untuk

melakukan perencanaan pajak (Suandy, 2011:11-13), yaitu:

a. Kebijakan Perpajakan

Merupakan aspek yang hendak dituju dalam sistem perpajakan. Dan

dari setiap aspek tersebut, terdapat faktor yang mendorong untuk

dilakukannya perencanaan pajak. Seperti jenis pajak yang dipungut,

subjek pajak, tarif pajak, dan prosedur pembayaran pajak.

b. Undang-Undang Perpajakan

Undang-undang tidak selamanya dibentuk selalu dapat mengatur

permasalahan secara sempurna. Undang-undang tersebut diikuti oleh

Peraturan Pemerintah; Keputusan Presiden; Kepetusan Kementerian

Keuangan. Undang-undang tersebut terkadang diimplementasikan

untuk tujuan kepentingan pembuat kebijakan. Sehingga dalam

praktiknya, terdapat beberapa peraturan yang terkadang saling

bertabrakan dengan undang-undang itu sendiri. Maka dari

ketidaksempurnaan tersebut, terdapat celah (loopholes) yang dapat

dimanfaatkan oleh Wajib Pajak untuk tujuan perencaan pajak.

c. Administrasi Perpajakan

Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang luas dan jumlah

penduduk yang banyak. Indonesia masih mengalami kesulitan dalam

melaksanakan administrasi perpajakannya secara memadai.

Perencanaan pajak bermaksud untuk menghindari sanksi yang

diberikan dikarenakan adanya perbedaan penafsiran antara aparat

Page 55: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

37

fiskus dengan wajib pajak dikarenakan luasnya peratutan perpajakan,

serta tidak efektifnya sistem informasi.

Sedangkan menurut T.N. Srinivasan (1973) dalam Pohan (2013:18-20)

Terdapat beberapa motivasi yang mempengaruhi perilaku wajib pajak untuk

meminimumkan kewajiban pembayaran pajak mereka, baik secara legal

maupun illegal, yang dapat disebut propensity of dishonesty, yaitu:

a. Tingkat kerumitan suatu peraturan (Complexity of Rule)

Makin sulit peraturan perpajakan, terdapat kecenderungan wajib pajak

untuk menghindarinya karena biaya untuk mematuhinya jadi tinggi.

b. Besarnya pajak yang dibayarkan (Tax required to pay)

Makin besar jumlah pajak yang harus dibayarkan, terdapat

kecenderungan wajib pajak untuk mengurangi jumlah pajak yang

harus dibayarkan.

c. Biaya untuk negosiasi (Cost of bribe)

Terkadang wajib pajak melakukan negosiasi dengan memberikan

uang sogokan (bribe) kepada fiskus dalam pelaksanaan hak dan

kewajiban perpajakannya. Terdapat kecenderungan bahwa makin

tinggi uang sogokan yang dibayarkan, semakin kecil wajib pajak

untuk melakukan pelanggaran.

d. Risiko Deteksi (Probability of detection)

Maksud adanya Risiko deteksi adalah terjadinya kemungkinan

terdekteksinya pelanggaran pajak. Semakin rendah risiko deteksi,

maka wajib pajak cenderung melakukan pelanggaran, dan sebaliknya.

Page 56: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

38

e. Besarnya denda (Size of Penalty)

Makin besar jumlah sanksi perpajakan yang bisa dikenakan, maka

wajib pajak cenderung mengambil posisi konservatif untuk tidak

melanggar ketentuan perpajakan, dan begitu pula sebaliknya.

f. Moral Masyarakat

Moral masyarakat akan memberikan warna tersendiri dalam

menentukan kepatuhan dan kesadaran dalam melaksanakan hak dan

kewajiban. Semakin lingkungan perpajakan memberikan pengaruh

positif dan mendukung dalam pemenuhan hak dan kewajiban

perpajakan, maka semakin manajemen terdorong untuk melakukan

hal yang serupa.

8. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

Tax Avoidance adalah istilah yang digunakan untuk wajib pajak dalam

mengurangi kewajiban pajaknya, dengan cara mengambil keuntungan dari

celah, ambiguitas, dan kekurangan lainnya dari peraturan pajak. (Lyon,

1996 dalam Suandy, 2011:7). Secara tradisional, dipercaya bahwa

penghindaran pajak korporasi merupakan transfer kekayaan dari pemerintah

kepada korporasi dan harus menambah nilai perusahaan (Chen dkk.,2014).

Sedangkan menurut Dyreng Dkk (2008) dalam Chen Dkk (2014) Tax

Avoidance secara luas diartikan sebagai pengurangan kewajiban pajak

eksplisit perusahaaan. Menurut Hanlon & Heitzman (2010), Tax Avoidance

adalah kesatuan dari strategi perencanaan pajak di mana di satu sisi seperti

penggunaan tata cara yang sangat legal, seperti memilih berinvestasi pada

Page 57: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

39

objek yang rendah pajak, dan penggunaan istilah seperti “ketidakpatuhan”,

“penyelundupan”, “agretivitas”, “penyembunyian” di sisi lainnya.

Berdasarkan penelitian Hoque, Dkk. (2011), terdapat beberapa teknik

yang dilakukan oleh wajib pajak dalam menghindari dan mencegah beban

pajak perusahaan, yaitu:

a. Memakai beban depresiasi dengan tarif penyusutan yang besar daripada

tarif yang diperbolehkan, sehingga menurunkan laba bersih dan hutang

pajak.

b. Menunjukan laba dari aktivitas perusahaan sebagai laba dari modal,

sehingga menurunkan laba bersih dan hutang pajak.

c. Mengakui pengeluaran modal sebagai pengeluaran operasional,

sehingga menurunkan laba bersih dan hutang pajak.

d. Membebankan beban personal sebagai beban operasional, sehingga

menurunkan laba bersih dan hutang pajak.

e. Menunjukan persentase gross profit yang rendah dari yang sebenarnya,

dengan cara membebankan lebih depresiasi atau perhitungan

persediaan akhir, sehingga menurunkan laba bersih dan hutang pajak.

f. Menunjukan pemborosan penggunaan bahan mentah dalam produksi di

industri manufaktur, sehingga menurunkan laba bersih dan hutang

pajak.

Terdapat beberapa alat pengukuran yang digunakan untuk menghitung

besaran Tax Avoidance yang dijabarkan oleh Hanlon & Heitzman (2010).

Berikut rumus perhitungannya:

Page 58: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

40

Tabel 2.3

Perhitungan Tax Avoidance

No Pengukuran Perhitungan Keterangan

1. GAAP ETR 𝑤𝑜𝑟𝑙𝑑𝑤𝑖𝑑𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑥 𝑒𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒

𝑤𝑜𝑟𝑙𝑑𝑤𝑖𝑑𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑎𝑥 𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

Total Tax

Expense of pre-

book income

2. Current ETR 𝑤𝑜𝑟𝑙𝑑𝑤𝑖𝑑𝑒 𝑐𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑡𝑎𝑥 𝑒𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒

𝑤𝑜𝑟𝑙𝑑𝑤𝑖𝑑𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑎𝑥 𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

Current Tax

Expense of pre

book income

3. Cash ETR 𝑤𝑜𝑟𝑙𝑑𝑤𝑖𝑑𝑒 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑡𝑎𝑥𝑒𝑠 𝑝𝑎𝑖𝑑

𝑤𝑜𝑟𝑙𝑑𝑤𝑖𝑑𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑎𝑥 𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

Cash Taxes Paid

of pre tax book

income

4. Long-run

cash ETR

∑𝑤𝑜𝑟𝑙𝑑𝑤𝑖𝑑𝑒 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑡𝑎𝑥𝑒𝑠 𝑝𝑎𝑖𝑑

∑𝑤𝑜𝑟𝑙𝑑𝑤𝑖𝑑𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑎𝑥 𝑎𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

Sum of Cash

Taxes Paid over

n years devided

Sum of pre tax

book income

5. ETR

differential

𝑆𝑡𝑎𝑡𝑢𝑡𝑜𝑟𝑦 𝐸𝑇𝑅 − 𝐺𝐴𝐴𝑃 𝐸𝑇𝑅 The difference of

between the

statutory ETR

and the firm’s

GAAP ETR

6. DTAX Error term form the following

regression : ETR differential x Pre-tax

book income = a+bx Conttrol +e

The unexplained

portion of the

ETR differential

7. Total BTD 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑖𝑓𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐵𝑜𝑜𝑘 − 𝑇𝑎𝑥

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

The total

difference

between book

and taxable

income

Page 59: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

41

Tabel 2.3

Perhitungan Tax Avoidance (Lanjutan)

No Pengukuran Perhitungan Keterangan

8. Temporary

BTD

Deffered tax expense/U.S STR

9. Abnormal

total BTD

Residual from BTD/TAit=bTAit+bmi+eit A measure of

unexplained total

book-tax

differences

10. Unrecognized

Tax benefits

Disclosed amount post-FIN48 Tax liability

accrued for taxes

not yet paid on

uncertain

positions

11. Tax shelter

activity

Indicator variable for firms accused of

engaging in a tax shelter

Firms identified

via firm

disclosures, the

press, or IRS

confidential data

12. Marginal Tax

Rate

Simulated marginal tax rate Present value of

taxes on an

additional dollar

of income

Page 60: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

42

9. Ukuran Perusahaan (Firm Size)

Ukuran perusahaan menggambarkan besar atau kecilnya dari suatu

perusahaan bedasarkan nilai total asetnya. Ukuran perusahaan yang dilihat

dari total aset, digunakan oleh investor untuk pertimbangan investasi

mereka, di mana semakin tinggi nilai aktiva maka investor menilai ada

kepastian perusahaan di masa depan (Tito & Abdul, 2013). Ukuran

perusahaan dianggap mempengaruhi nilai perusahaan karena semakin besar

ukuran perusahaan maka semakin mudah untuk memperoleh sumber

pendanaan untuk tujuan perusahaan.

Dari segi Tax Avoidance, Firm Size dapat mengendalikan ukuran

perusahaan dengan perencanaan pajaknya. Perusahaan yang lebih besar

dapat mendapatkan skala ekonomi dari perencanaan pajak dan mendapatkan

keuntungan dan insentif dari pengurangan pajak (Khaoula, Dkk. 2015).

Penggunaan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol dalam

penelitian ini adalah untuk mengimbangi variabel-variabel lainnya di luar

model penelitian dalam memoderasi nilai perusahaan, sehingga hubungan

antara variabel independen dan dependen bisa tetap konstan. Seperti yang

dikatakan oleh Assidi Dkk. (2016) dalam penelitiannya pada perusahaan di

Tunisia, bahwa perusahaan yang besar adalah subjek untuk transfer

kemakmuran bagi investor, maka Firm Size juga dapat dipertimbangkan

dalam mempengaruhi nilai perusahaan.

Page 61: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

43

Pengukuran ukuran perusahaan dari berbagai penelitian yang dilakukan

oleh Khaoula, Dkk (2015); Assidi, Dkk. (2016); Nanik & Rosi (2016); Tito

& Abdul (2013) menggunakan logaritma natural (ln) dari total aset.

Perubahan total aset ke dalam logaritma mempermudah kita untuk

menghindari masalah ketidakseimbangan dari berbagai variabel.

10. Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan nilai sekarang (present value) dari free

cash flow di masa mendatang pada tingkat diskon sesuai rata-rata tertimbang

biaya modal (Brigham Erdhadt, 2009). Nilai perusahaan adalah harga saham

yang diberikan investor atas keberhasilan manajemen dalam mengelola

sumber daya.

Tujuan utama manajemen adalah meningkatkan nilai perusahaan.

Karena dengan meningkatkannya nilai perusahaan maka turut pula

meningkatnya kesejahteraan shareholder (brigham ehrhadt, 2009). Dalam

perhitungan nilai perusahaan, dapat menggunakan beberapa cara, yaitu:

a. Price/ Market To Book Value (PBV/MBV)

Sumber: Ni Made & Ni Putu (2012); Yuskar & Dhia (2014); Nuryaman

(2015); Anita (2016); Saragih (2017)

𝑃𝐵𝑉/𝑀𝐵𝑉 =𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

Page 62: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

44

b. Return on Asset (ROA)

Sumber: Assidi, Dkk (2016)

c. Tobin’s Q

Sumber: Emad Rezaei (2013); Nanik & Rosi (2016); Ida Bagus &

Naniek (2017)

Tobins’Q merupakan rasio dari nilai pasar aset perusahaan yang diukur

oleh nilai pasar dari jumlah saham yang beredar dan hutang (enterprise

value) terhadap replacement cost dari aktiva perusahaan (Fiakas, 2005.

Dalam Bambang, 2010). Tobins’ Q digunakan pada berbagai penelitian

ekonomi, mikroekonomi, keuangan, dan investasi. Di dalam

perkembangannya rumus Tobins’Q mengalami proses modifikasi.

Modifikasi Tobin’s Q versi Chung dan Pruitt (1994) telah digunakan secara

konsisten karena telah disederhanakan di berbagai simulasi penelitian, dan

modifikasi versi ini secara statistik mendekati Tobin’s Q asli yang

digunakan oleh Lindenberg dan Ross (1981) (Bambang, 2010).

Bedasarkan rumus dari Tobin’s Q dapat diketahui bahwa, MVE adalah

harga closing price saham dikali dengan Jumlah saham yang beredar.

Closing price yang dimaksud adalah harga saham penutupan per 31

𝑅𝑂𝐴 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

𝑄 =𝑀𝑉𝐸 + 𝐷𝑒𝑏𝑡

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

Page 63: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

45

Desember pada tahun sampel perusahaan. Debt merupakan besarnya nilai

pasar hutang. Sedangkan Total Asset adalah nilai buku keseuruhan aset

perusahaan sampel. Adapun interpretasi skor Tobins’Q sebagai berikut

(Bambang, 2010):

Nilai Tobin’s Q < 1 mencerminkan saham dalam kondisi undervalued,

yang berarti manajemen gagal mengelola aktiva perusahaan,

pertumbuhan investasi rendah

Nilai Tobin’s Q = 1 mencerminkan saham dalam kondisi average, yang

berarti manajemen tidak mengalami kemajuan dalam mengelola

aktiva, pertumbuhan investasi tidak berkembang

Nilai Tobin’s Q > 1 mencerminkan saham dalam kondisi overvalued

yang berarti manajemen berhasil mengelola aktiva, pertumbuhan

investasi tinggi.

Page 64: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

46

B. Penelitian Sebelumnya

Berikut penulis sajikan daftar penelitian sebelumnya dalam daftar Tabel 2.4 Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.4 Penelitian Sebelumnya

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Ni Made Sunarsih

& Ni Putu Yuria

Mendra (2012)

Pengaruh Modal

Intelektual Terhadap

Nilai Perusahaan

dengan Kinerja

Keuangan sebagai

Variabel Intervening

pada perusahaan yang

terdaftar di BEI

Menggunakan

VAIC;

menggunakan

regresi linier

berganda.

Menggunakan

PBV sebagai nilai

perusahaan;

menggunakan

ROE sebagai

variabel

moderasi; Subjek

penelitian

VAIC tidak berpengaruh

signifikan pada PBV (nilai

perusahaan). VAIC berpengaruh

secara tidak langsung terhadap

nilai perusahaan.

2. Emad Rezaei

(2013)

Investigating the impact

of VAIC on Q and GR

Menggunakan

regresi linier

berganda; VAIC;

Tobins Q

Menggunakan

Growth Revenue;

Subjek penelitian

VAIC tidak berpengaruh

signifikan terhadap Tobins Q

Page 65: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

47

Tabel 2.4 Penelitian Sebelumnya (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

3. Nanik Lestari &

Rosi Candra

Sapittri (2016)

Pengaruh Intellectual

Capital terhadap nilai

perusahaan

Menggunakan

Regresi Linier

Berganda

VAIC; Tobins Q;

Firm Size sebagai

Variabel Kontrol

Menggunakan

Variabel kontrol

leverage; Growth

Revenue; Subjek

penelitian

VAIC tidak berpengaruh

signifikan terhadap nilai

perusahaan

4. Chen, dkk (2005) An empirical

investigation of the

relationship between

intellectual capital and

firms’ market value and

financial performance

Mengunakan

Regresi Linier

Berganda; VAIC;

Menggunakan

Market To Book

Value; ROE;

ROA; GR;

Employee

Productivity.

Subjek penelitian

VAIC berpengaruh signifikan

pada Market to Book Value

Page 66: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

48

Tabel 2.4 Penelitian Sebelumnya (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

5. Yuskar & Dhia

Novita (2014)

Analisis Pengaruh

Intellectual Capital

Terhadap Nilai

Perusahaan dengan

Kinerja Keuangan

Sebagai Variable

Intervening pada

perusahaan perbankan

di Indonesia

Menggunakan

Regresi linier

berganda; VAIC;

Menggunakan

PBV; ROE

sebagai Variabel

Intervenning;

EPS; Subjek

penelitian

VAIC tidak berpengaruh

signifikan pada PBV (Nilai

Perusahaan) .

6. Nuryaman (2015) The Influence of

Intellectual Capital on

The Firm’s Value with

The Financial

Performance as

Intervening Variable

Menggunakan

Regresi linier

berganda; VAIC;

Menggunakan

PBV; ROA;

ROE; NPM;

Subjek penelitian

VAIC berpengaruh signifikan

pada PBV (Nilai Perusahaan)

Page 67: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

49

Tabel 2.4 Penelitian Sebelumnya (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

7. Yuda Nur Yahya

& Triyonowati

(2014)

Pengaruh skor IICG

Terhadap Nilai

Perusahaan dengan

Kualitas laba sebagai

Variable Intervenning

Menggunakan

CGPI Index;

TobinsQ;

Menggunakan

Path Analysis;

Kualitas Laba;

Subjek penelitian

CGPI tidak berpengaruh

signifikan terhadap nilai

perusahaan

8. I. B Made

Puniayasa &

Nyoman Triaryati

(2016)

Pengaruh Good

Coorporate

Governance, Struktur

Kepemilikan dan Modal

Intelektual Terhadap

Kinerja Keuangan

Perusahaan yang Masuk

dalam indeks CGPI.

Menggunakan

Regresi linier

berganda; CGPI

Index; VAIC

Menggunakan

ROE;

Kepemilikan

Institustional;

Kepemilikan

Manajerial;

Subjek penelitian.

CGPI tidak berpengaruh

signifikan terhadap kinerja

keuangan perusahaan. VAIC

berpengaruh positif signifikan

terhadap kinerja perusahaan.

Page 68: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

50

Tabel 2.4 Penelitian Sebelumnya (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

9. Tito Albi & Abdul

Rohman (2013)

Pengaruh CGPI,

Profitabilitas,

Leverage, dan Ukuran

Perusahaan Terhadap

Nilai Saham

Menggunakan

Regresi linier

berganda; CGPI

Index; Firm Size;

Menggunakan

Leverage; ROA;

DER; Harga

Pembukaan

Saham; Subjek

penelitian

Skor CGPI tidak berpengaruh

signifikan pada Nilai saham

10. Anita, dkk. (2016) Pengaruh Corporate

Governance (CGPI),

Struktur Modal, dan

Kebijakan Dividen pada

Nilai Perusahaan

Menggunakan

Regresi linier

berganda; CGPI

Index

Menggunakan

PBV; DER; DPR;

Subjek penelitian

Skor CGPI berpengaruh

signifikan pada PBV (Nilai

Perusahaan)

Page 69: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

51

Tabel 2.4 Penelitian Sebelumnya (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

11. Ida Bagus Gede

Putra Pradyana &

Naniek Noviari

(2017)

Pengaruh Perencanaan

Pajak Terhadap Nilai

Perusahaan Dengan

Transparansi

Perusahaan Sebagai

Variabel Moderasi

Menggunakan

TobinsQ; GAAP

ETR;

Menggunakan

Transparasi

Perusahaan

sebagai variabel

moderasi; Subjek

penelitian

GAAP ETR berpengaruh

signfikan terhadap nilai

perusahaan.

12. Soufiene Assidi,

dkk. (2016)

Tax optimization and

the firms value:

evidence from Tunisian

context

Menggunakan

Regresi linier

berganda; Firms

Size sebagai

Variabel kontrol;

Menggunakan

GAAP ETR

ROA; SECTOR;

BIG; Total

Accruals; DEBT;

Investment;

Subjek penelitian

GAAP ETR berpengaruh

signifikan terhadap ROA (nilai

perusahaan)

Page 70: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

52

Tabel 2.4 Penelitian Sebelumnya (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

13. Xudong Chen,

dkk. (2014)

Tax Avoidance and

Firm Value: Evidence

from china

Menggunakan

Regresi Linier

Berganda;

TobinsQ; Firm

Size

Menggunakan

BTD, TS, ETR_D

Sebagai Tax

Avoidance;ROA;

PPE; DEBT;

NOL; GROWTH;

BETA; Subjek

penelitian

BTD;TS; ETR_D berpengaruh

signifikan terhadap nilai

perusahaan

14. Dedy & Didik

(2015)

Pengaruh Tax

Avoidance terhadap

Nilai Perusahaan

Menggunakan

Regresi linier

berganda;

TobinsQ;

Menggunakan

CETR; Subjek

penelitian

CETR berpengaruh signifikan

terhadap nilai perusahaan.

Page 71: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

53

Tabel 2.4 Penelitian Sebelumnya (Lanjutan)

No Peneliti

(Tahun) Judul Penelitian

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

15. Khaoula, dkk

(2015)

Tax Planning and Firm

Value: evidence from

European companies

Menggunakan

Regresi linier

berganda;

TobinsQ; Firm

Size sebagai

Variabel Kontrol

Menggunakan

GAAP ETR; Tax

Saving; Leverage;

Capital Intensity;

Dividends; Subjek

penelitian

GAAP ETR berpengaruh

signifikan terhadap nilai

perusahaan

16. Saragih (2017) Analysis of Tax

Avoidance Effect on

Firm Value (A Study on

Firms Listed on

Indonesia Stock

Exchange)

Menggunakan

Regresi linier

berganda; Firm

Size

Menggunakan

GAAP ETR;

PBV; ROA;

DER; Subjek

penelitian

GAAP ETR tidak berpengaruh

signifikan terhadap PBV (nilai

perusahaan)

Page 72: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

54

C. Kerangka Pemikiran

Berikut penulis sajikan gambar kerangka pemikiran dala gambar 2.1 Kerangka

Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

“Pengaruh VAIC, CGPI Index, dan Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan”

(Studi pada perusahaan yang terdaftar di CGPI Index di Tahun 2012-2016)

VAIC

TAX AVOIDANCE

NILAI PERUSAHAAN:

TOBIN’S Q

VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN

UJI ASUMSI KLASIK

MODEL REGRESI

UJI HIPOTESIS DAN PEMBAHASAN

KESIMPULAN

CGPI INDEX

FIRM SIZE

Page 73: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

55

D. Perumusan Hipotesis

Hipotesis dapat didefiniskan secara logis sebagai dua atau lebih variabel yang

tertuang dalam suatu pernyataan yang dapat diuji (Uma Sekaran,2003). Diharapkan

dari penelitian ini, dengan adanya hipotesis, dapat menemukan suatu solusi dalam

permasalahan yang dihadapi.

1. Pengaruh Value Added Intellectual Capital (VAIC) Terhadap Nilai

Perusahaan

Konsekuensi dari Signaling Theory adalah bisa meningkatkan harga saham

dari perusahaan (Godfrey, 2010:376). Teori Signalling menyatakan bahwa

manajemen mengirimkan informasi kepada pasar dikarenakan perusahaan tahu

bahwa mereka memiliki keunggulan bersaing dalam kinerja keungan dan non

keuangan. Sedangkan bedasarkan teori stakeholder, manajemen diharapkan

mampu untuk mengelola aset berwujud perusahaan guna menciptakan aktivitas

yang dianggap penting bagi stakeholder dan melaporkan kembali aktivitas-

aktivitas tersebut kepada stakeholder.

Kinerja Intellectual Capital adalah bagian dari aspek kinerja non keuangan

perusahaan. Ulum (2009) meyakini bahwa Intellectual Capital adalah faktor

penggerak nilai perusahaan. Manajer akan termotivasi untuk mengungkapkan

Intellectual Capital sebagai private information secara sukarela (Agnes,2014).

Menurut Rafinda (2011) dalam Yuskar & Dhia (2014) menyatakan bahwa

pengungkapan sukarela mengenai modal intelektual memungkinkan investor

dan stakeholder lebih baik dalam menilai kemampuan perusahaan di masa

Page 74: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

56

depan, melakukan penilaian yang tepat pada perusahaan, dan mengurangi

persepsi risiko pada perusahaan. Bedasarkan hasil penelitian Chen (2005) dan

Nuryaman (2015), menyatakan bahwa Intellectual Capital berpengaruh

signfikan terhadap nilai perusahaan. Investor memberikan nilai lebih atas suatu

perusahaan karena efektivitas pengelolaan modal intelektual, yang

menyebabkan lebih baiknya profitabilitas dan pertumbuhan pendapatan.

Intellectual Capital dipandang oleh investor sebagai aset unggulan pada

kompetisi global yang dapat menciptakan daya saing yang kuat bagi

perusahaan. Sehingga dari berbagai penjelasan di atas, dapat ditarik hipotesis

sebagai berikut:

H1: Terdapat pengaruh signifikan antara Intellectual Capital (VAIC) Terhadap

Nilai Perusahaan.

2. Pengaruh Skor Coorporate Governance Perception Index (CGPI) Terhadap

Nilai Perusahaan

Teori stakeholder bertujuan agar manajemen dapat mengenali lingkungan

perusahaan, di mana terdapat berbagai pihak yang berkepentingan yang ada di

internal dan eksternal perusahaan. GCG merupakan sistem yang dapat menjaga

hak dan kewajiban para stakeholders. Sehingga penerapan GCG adalah

keharusan dan menjadi perhatian para stakeholders.

Menurut Sunarto (2003) dalam Tito & Abdul (2013), mengatakan bahwa

apabila suatu perusahaan telah mempunyai corporate governance, maka kinerja

saham perusahaan tersebut akan meningkat. Hal ini sejalan dengan keinginan

Page 75: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

57

manajemen dalam meningkatkan nilai saham perusahaan. Isu mengenai

corporate governance sudah banyak dibahas dalam dunia bisnis. Sehingga

muncul sumber-sumber corporate governance yang mulai diteliti oleh lembaga

peneliti corporate governance, salah satu nya adalah IICG dengan CGPI nya.

Menurut Yuda (2014) hasil tinjauan CGPI yang dilakukan oleh IICG akan

memberikan manfaat bagi perusahaan, berupa indikator atau standar mutu

dalam bentuk pengakuan dari masyarakat atas penerapan GCG. Sedangkan bagi

bagi investor, skor GCPI Index merupakan informasi yang dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian saham (Tito & Abdul, 2013).

Dalam penelitian Anita (2016) menghasilkan kesimpulan bahwa skor CGPI

Index berpengaruh signifikan pada nilai saham. Penerapan GCG yang baik akan

meningkatkan kepercayaan investor publik sekaligus membangun citra baik

perusahaan di pasar modal. Sehingga dari berbagai penjelasan di atas, dapat

ditarik hipotesis sebagai berikut:

H2: Terdapat pengaruh signifikan antara CGPI Index Terhadap Nilai

Perusahaan.

3. Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan

Dalam Agency Theory disebutkan bahwa hubungan keagenan sebagai

kontrak antara principal / pemilik perusahaan dan agent / manajer untuk

melakukan suatu jasa terhadap kepentingan pemilik termasuk pendelegasian

kewenangan pengambilan keputusan kepada agen (Godfrey, 2010:362).

Sehingga fokus utama dari aktivitas manajemen adalah berorientasi kepada

Page 76: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

58

pemilik perusahaan. Tujuan utama manajemen adalah meningkatkan nilai

perusahaan. Karena dengan meningkatkannya nilai perusahaan maka turut pula

meningkatnya kesejahteraan shareholder (brigham ehrhadt, 2009).

Tax Avoidance merupakan bagian dari perencanaan pajak yang disusun

oleh manajemen perpajakan. Tujuan dari adanya Tax Avoidance sendiri untuk

menciptakan laba yang optimal dengan cara mengecilkan kewajiban pajaknya.

Diharapkan dari laba yang optimal tersebut dapat mempengaruhi nilai

perusahaan. Menurut Dedy & Didik (2015), Tax Avoidance memiliki pengaruh

signifikan terhadap nilai perusahaan, di mana pengaruhnya bersifat positif.

Pengawasan pajak oleh pemerintah di Indonesia masih dikatakan lemah,

sehingga penghindaran pajak hanya akan menurunkan nilai perusahaan jika

suatu negara mempunyai pengawasan perpajakan yang baik. Sejalan dengan

Dedy & Didik, Khaoula Dkk (2015) juga mempunya hasil yang berpengaruh

signifikan, tetapi dengan pengaruhnya yang negatif, di mana Tax Avoidance

memiliki risiko moral dan risiko lainnya yang menyebabkan inspeksi dan

investigasi yang dilakukan oleh Badan Perpajakan suatu negara. Bukti dari

perusahaan China, yang dilakukan oleh Chen, Dkk (2014) menunjukan bahwa

Tax Avoidance berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil yang

sama juga di dapat dalam penelitian Ida Bagus & Naniek (2017), menunjukan

pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Sehingga dari beberapa

kesimpulan tersebut, dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

Page 77: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

59

H3: Terdapat pengaruh signifikan antara Tax Avoidance terhadap Nilai

Perusahaan.

4. Pengaruh VAIC, Skor CGPI, dan Tax Avoidance Secara Simultan Terhadap

Nilai Perusahaan

Peneliti ingin mengetahui apakah seluruh variabel independen dalam

model penetian ini, yatiu VACI; Skor CGPI; dan Tax Avoidance dapat

berpengaruh terhadap nilai perusahaan secara bersama-sama atau simultan.

Maka dari itu, penelti mengajukan satu hipotesis baru sebagai berikut:

H4: Terdapat pengaruh signifikan simultan antara VAIC, Skor CGPI, dan

Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan.

Page 78: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

60

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh variabel independen,

yaitu Value Added Intellectual Capital, skor CGPI Index, dan Tax Avoidance

terhadap variabel dependen, yaitu Nilai Perusahaan. Populasi dalam penelitian

ini adalah perusahaan yang termasuk dalam pemeringkatan skor CGPI periode

Tahun 2012 sampai 2016 dan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dapat

berasal dari catatan perusahaan, buku-buku yang berhubungan dengan objek

penelitian, maupun data dari Biro Pusat Statistik (BPS) (Danang, 2013:21).

Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan atas

perusahaan yang terdaftar di BEI pada Tahun 2012 sampai 2016, harga saham

penutupan (closing price), dan Data skor CGPI yang diterbitkan oleh majalah

ISW pada Tahun 2012 sampai 2016.

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel pada penelitian ini diambil dari populasi perusahaan yang termasuk

ke dalam peringkat CGPI dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun

2012-2016. Metode sampling yang dilakukan adalah menggunakan purposive

sampling, yaitu dengan menentukan sampel dengan melihat kriteria-kriteria

yang ditentukan oleh peneliti (Uma Sekaran, 2003).

Page 79: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

61

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan kriteria yang diadopsi

oleh berbagai peneliti sebagai berikut:

1. Perusahaan terdaftar dalam program pemeringkatan CGPI Index Tahun

2012-2016

2. Perusahaan yang diteliti terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) dan

tidak mengalami delisting.

3. Perusahaan mengikuti program CGPI Index secara konsisten dari Tahun

2012-2016

4. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama Tahun 2012-2016

5. Perusahaan menyajikan data yang diperlukan untuk kepentingan penelitian

selama Tahun 2012-2016

C. Metode Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan dua cara dalam memperoleh data, yaitu:

1. Studi Pustaka

Data yang diperoleh oleh peneliti didapatkan dari buku, jurnal, internet,

skripsi dan media lain yang dapat menunjang penelitian ini.

2. Studi Lapangan

Data yang diperoleh oleh peneliti berupa data sekunder. Data sekunder

tersebut berbentu laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di

BEI dan data skor CGPI pada majalah ISW.

Page 80: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

62

D. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Independen

Variabel Independen adalah variabel yang nilainya tidak tergantung

dari variabel lain (Danang, 2013:24). Variabel Independen dari penelitian

ini adalah berupa nilai tambah Intellectual Capital (VAIC), Skor CGPI

Index (CGPI), dan Tax Avoidance (GAAP ETR).

a. Value Added Intellectual Capital (VAIC)

VAIC terdiri dari VACA (Value Added Capital Employed); VAHU

(Value Added Human Capital); STVA (Structural Capital Value

Added). Yang dihitung dengan rumus berikut:

Di mana:

OUT= Total Penjualan dan Pendapatan

IN= Beban Penjualan dan beban lain selain beban karyawan

Kemudian menghitung Value Added Capital Employed (VACA).

VACA adalah rasio yang menunjukan kontribusi CE terhadap Value

Added organisasi, di mana rumusnya sebagai berikut:

Di mana:

VACA= Value Added Capital Employed

VA= Value Added

VA= OUT - IN

VACA= VA/CE

Page 81: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

63

CE= Capital Employed, dana yang tersedia. Berupa Ekuitas, laba

bersih

Kemudian menghitung Value Added Human Capital (VAHU). VAHU

adalah rasio yang menunjukan sumbangsih HC terhadap Value Added

organisasi. Di mana rumusnya sebagai berikut:

Di mana:

VAHU= Value Added Human Capital

VA= Value Added

HC= Human Capital, berupa beban gaji karyawan.

Kemudian menghitung Structural Capital Value Added (STVA).

STVA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah SC yang

dibutuhkan untuk menghasilkan VA. Di mana rumusnya sebagai

berikut:

Di mana:

STVA= Structural Capital Value Added

SC= Structural Capital, (VA-HC)

VA= Value Added.

Setelah menghitung ketiga rumus tersebut, VACA; VAHU; STVA,

maka tahap selanjutnya menjumlahkan komponen tersebut, yaitu:

VAHU= VA/HC

STVA= SC/VA

Page 82: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

64

VAICTM disusun menggunakan angka-angka dari akun (selain akun

Intellectual Capital) yang tertera pada laporan keuangan tahunan

perusahaan.

b. Skor CGPI Index (CGPI)

Variabel yang ke dua adalah skor CGPI Index. Di mana skor CGPI

ini diperoleh dari majalah ISW dengan skala numerik. Skor CGPI ini

adalah bentuk kerjasama IICG (Indonesia Institute of Corporate

Governance) dengan majalah ISW guna membuat peringkat bagi

perusahaan-perusahaan yang menerapkan Corporate Governance.

c. Tax Avoidance (ETR Differential)

Variabel yang ke tiga adalah Tax Avoidance. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan ETR Differential. Penggunaan ETR Differential

sendiri dikarenakan adanya unsur GAAP ETR di mana dapat

mempengaruhi pendapatan menurut akuntansi (Hanlon & Heitzman,

2010), di mana semakin kecil pembayaran pajak yang dilakukan oleh

perusahaan, bedasarkan cash maupun dalam bentuk aktiva lainnya,

maka laba bersih pun juga turut meningkat. Statutory ETR adalah untuk

melihat berapa persen pajak yang dapat perusahaan minimalkan dari

tarif aslinya. Berikut rumus ETR Differential:

VAICTM= VACA+VAHU+STVA

Page 83: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

65

2. Variabel Dependen

Varibale dependen adalah variabel yang besar kecilnya tergantung pada

variabel lain (Danang, 2013:24). Variabel dependen dari penelitian ini

adalah berupa perhitungan Nilai Perusahaan dengan menggunakan metode

Tobin’s Q. Di mana rumus dari Tobin’s Q adalah:

𝑄 =𝑀𝑉𝐸 + 𝐷𝑒𝑏𝑡

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

3. Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yag dikendalikan atau dibuat konstan,

kegunaannya agar tidak terdapat faktor luar yang mempengaruhi model.

Variabel kontrol dari penelitian ini adalah Ukuran Perusahaan. Penggunaan

Ukuran Perusahaan sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini adalah

untuk mengimbangi variabel-variabel lainnya di luar model penelitian

dalam memoderasi nilai perusahaan, sehingga hubungan antara variabel

independen dan dependen bisa tetap konstan. Perhitungan Ukuran

Perusahaan menggunakan logaritma natural dari total aset.

𝐸𝑇𝑅 𝐷𝑖𝑓𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑡𝑖𝑎𝑙 = 𝑆𝑡𝑎𝑡𝑢𝑡𝑜𝑟𝑦 𝐸𝑇𝑅 − 𝐺𝐴𝐴𝑃 𝐸𝑇𝑅

= 𝐿𝑛(𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡)

𝐺𝐴𝐴𝑃 𝐸𝑇𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑇𝑎𝑥 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑒𝑇𝑎𝑥 𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒

Page 84: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

66

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Proksi Skala

Intellectual

Capital (X1)

VAICTM Rasio

CGPI (X2) CGPI Rasio

Tax Avoidance

(X3)

ETR Differential Rasio

Firm Size (X4) SIZE Rasio

Nilai

Perusahaan (Y1)

Tobin’s Q Rasio

E. Metode Analisis Data

Metode yang baik untuk yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis

regresi berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui

seberapa kuat pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat

(Danang, 2013:47). Penulis menggunakan program SPSS 23 for windows

untuk menganalisis data.

1. Statistik Deskriptif

Hasil yang berisikan gambaran atau deskripsi data bedasarakan nilai

rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum (Ghazali,

2013:19). Sifat dari Statistik deskriptif hanyalah untuk memberikan

informasi dari data yang dikumpulkan, tidak bermaksud untuk menarik

suatu kesimpulan dari data tersebut.

Page 85: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

67

2. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian ini menggunakan metode regresi linier berganda. Uji

asumsi klasik terdiri dari, Uji multikoliniearitas; Uji autokorelasi; Uji

heterokodastisitas; Uji normalitas.

a. Uji Multikolinieritas

Adalah uji yang bertujuan untuk menguji apakah model regresi

dideteksi terjadi korelasi antar variabel bebas (independen)

(Ghazali,2013:103). Model regresi yang bagus adalah ketika variabel

independen tidak saling berkorelasi, jika saling berkorelasi maka

variabel independennya tidak ortogonal. Uji multikolonieritas

bertujuan untuk mengukur keeratan hubungan antar variabel bebas

melalui besaran koefisien korelasi (Danang, 2013:87).

Metode ini melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation

Factor). Metode ini memiliki kriteria sebagai berikut:

1) Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi

Multikolinieritas, dan sebaliknya

2) Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka artinya tidak terjadi

Multikolonieritas, dan sebaliknya

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi liniear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

t-1 (tahun sebelumnya) (Ghazali, 2013:107). Autokorelasi muncul

karena terjadi keterkaitan antara observasi yang dilakukan dalam

Page 86: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

68

rentetan waktu. Hal ini sering ditemukan dalam suatu penelitian yang

memiliki data dalam rentetan waktu (time series). Model regresi yang

bagus, yaitu tidak terjadi gejala autokorelasi.

Untuk menguji autokorelasi pada data, peneliti menggunakan

metode Durbin Watson (DW). Berikut kriteria dalam uji Durbin

Watson (Ghazali, 2013:108):

Tabel 3.2

Kriteria uji Durbin Watson

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada

autokorelasi positif

Tolak 0<d<dl

Tidak ada

autokorelasi positif

Tidak ada keputusan dl≤d≤du

Tidak ada korelasi

negatif

Tolak 4-dl<d<4

Tidak ada korelasi

negatif

Tidak ada keputusan 4-du≤d≤4-dl

Tidak ada

autokorelasi positif

dan negatif

Tidak ditolak du<d<4-du

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan

ke pengamatan yang lain (Ghazali, 2013:134). Jika variance residual

dari suatu observasi ke observasi lainnya tetap, maka terjadi

homoskedastisitas, jika berbeda maka heteroskedastisitas.

Page 87: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

69

Model regresi yang bagus, adalah ketika terjadi homoskedastisitas, atau

tidak ada heteroskodastisitas.

Metode yang dipakai adalah metode uji Spearman dan analisis

grafik scatterplot. Untuk menambah keyakinan peneliti atas ada atau

tidak ada terjadinya heteroskedastitas dalam model penelitian, peneliti

menambahkan uji Park. Metode uji Spearman menggunakan nilai

mutlak residual dari model regresi kemudian mengkorelasikannya

dengan variabel independen. Berikut kriteria pengambilan keputusan

dalam uji Spearman:

1) Jika nilai signifikansi (2-tailed) lebih dari 0,05 maka tidak terjadi

heteroskedastisitas

2) Jika nilai signifikansi (2-tailed) lebih dari 0,05 maka terjadi

heteroskedastisitas.

Kemudian peneliti juga menerapkan uji analisis grafik scatterplot

antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan residualnya

(SRESID). Deteksi adanya atau tidaknya heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y

yang telah diprediksi dan X adalah residualnya (Ghazali, 2013:134).

Berikut kriteria pengambilan keputusan dalam analisis grafik

scatterplot:

Page 88: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

70

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk suatu pola yang

teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka

mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik tersebut menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Dalam metode uji Park, perlu untuk meregresikan nilai logaritma

natural dari nilai residual kuadrat (Lne2) dengan variabel independen.

Berikut kriteria pengambilan keputusan dalam uji Park:

1) Jika nilai siginifikansi dari tabel koefisien parameter lebih besar

dari 0,05 maka tidak terdapat gejala heteroskedastisitas

2) Jika nilai siginifikansi dari tabel koefisien parameter lebih kecil

dari 0,05 maka terdapat gejala heteroskedastisitas

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghazali, 2013:154). Dalam penelitian ini akan digunakan metode uji

Kolmogorov Smirnov dengan SPSS.

Peneliti juga melakukan uji analisis grafik untuk melihat grafik

histogram dan grafik Normal Probability Plot dari distribusi nilai

residualnya. Namun dengan melihat output grafik histogram dapat

menyesatkan, dikarenakan penggunaan sampel yang kecil (Danang,

2013:96). Maka lebih tepatnya metode yang digunakan adalah melihat

Page 89: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

71

output grafik Normal Probability Plot nya. Berikut kriteria uji analisis

grafik:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya, menunjukan pola

distribusi normal.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/ atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya,

meununjukan pola distribusi tidak normal.

Uji Kolmogorv Smirnov memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data tersebut

berdistribusi normal.

2. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak

berdistribusi normal

3. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisi Determinasi (R2) adalah uji untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghazali, 2013:95). Nilai koefisien determinasi berkisar antara nol dan

satu. Di mana, nilai yang mendekati satu, berarti semua variabel

independen hampir memberikan semua informasi guna memprediksi

variabel dependen. Sedangkan nilai yang mendekati nol, berarti semua

variabel independen memiliki keterbatasan dalam memberikan

informasi guna memprediksi variabel dependen.

Page 90: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

72

Untuk melihat Koefisien Determinasi (R2), dapat dilihat pada

Model Summary pada perhitungan SPSS untuk model penelitian.

Angka pada Adjusted R Square pada tabel Model Summary tersebut

menunjukan tingkat pengaruh (berupa persenan) dari variabel-variabel

bebas terhadap variabel terikat.

b. Uji Analisis Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear

antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan

variabel dependen (Y) dalam bentuk persamaan matematik dalam

hubungan yang fungsional. Analisis regresi mencari kekuatan

hubungan antara satu variabel dengan variabel lain yang di mana

variabel yang satu tergantung dengan variabel lainnya.

Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan pengaruh

hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah

hubungan antara variabel dependen dan independen (Ghazali,

2013:94). Arah hubungan tersebut dapat berbentuk negatif maupun

positif. Rumus uji analisis linier berganda dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

𝑦 = 𝑎 + 𝑏1𝑉𝐴𝐼𝐶𝑇𝑀 + 𝑏2𝐼𝐶𝐷 + 𝑏3𝐶𝐺𝑃𝐼 + 𝑒

Di mana,

y : Variabel Independen, yaitu Nilai Perusahaan

a : Koefisien Regresi

b : Koefisien Regresi b

Page 91: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

73

e : Standard Error

c. Uji Pengaruh Simultan (F-test)

Uji Pengaruh Simultan (F-test), digunakan untuk mengetahui

apakah variabel independen (X) secara serentak atau simultan

mempengaruhi variabel dependen (Y) (Ghazali, 2013:96). Uji F

menguji model penelitian antara signifikan atau tidak signifikan. Jika

signifikan berarti model bisa digunakan untuk peramalan, dan masuk

ke uji berikutnya yaitu Uji Parsial. Berikut kriteria Uji F:

1) Jika nilai F Hitung > F Tabel maka variabel independen (bebas)

secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen

2) Jika nilai F Hitung < F Tabel maka variabel independen (bebas)

secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

Berikut kriteria Uji F dari outpout SPSS:

1) Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen.

2) Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka variabel independen

secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

d. Uji Parsial (T-test)

Berbeda dengan Uji Simultan, Uji Parsial (T-test), digunakan untuk

mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen (Ghazali, 2013:97). Uji tersebut bertujuan untuk

Page 92: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

74

mengetahui apakah, secara individual, satu variabel bebas (X)

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya (Y) dengan

menganggap variabel lain bersifat konstan/ tetap. Berikut kriteria Uji T

bedasarkan nilai T hitung dan T tabel:

1) Jika nilai T hitung > T tabel maka variabel bebas berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat

2) Jika nilai T hitung < T tabel maka variabel bebas tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel terikat

Bedasarkan nilai signifikansi output SPSS:

1) Jika nilai Sig. < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai Sig. > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

Page 93: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

75

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang

mengikuti skor pemeringkatan CGPI Index yang dilakukan oleh lembaga

independen IICG dengan rentang Tahun 2012-2016. Populasi terdiri dari

perusahaan dari berbagai sektor, yang meliputi keuangan, pertambangan,

transportasi, informasi dan komunikasi, perdagangan, jasa, infrastruktur,

properti dan real estate.

Adapun maksud pemilihan populasi bedasarkan keikutsertaannya dalam

pemeringkatan skor CGPI Index adalah untuk melihat seberapa besar respon

investor atas hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga independen IICG

terhadap pola investasi yang mereka lakukan pada perusahaan sampel.

Mengingat bahwa GCG adalah suatu keharusan yang dilakukan oleh para emiten

pasca terjadinya krisis Asia Tahun 1997 atas lemahnya praktik Coorporate

Governance.

Sedangkan maksud lain pemilihan populasi bedasarkan terdaftarnya

perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), dikarenakan BEI merupakan bursa

efek terbesar dan representative di Indonesia. Keikutsertaan perusahaan

populasi dalam BEI juga dapat menggambarkan nilai perusahaan di mata

investor.

Peneliti menggunakan periode data Tahun 2012-2016 untuk melihat

perkembangan dan menganalisis perusahaan sampel dalam rentang waktu

Page 94: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

76

tersebut. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder dapat berasal dari catatan perusahaan, buku-buku yang berhubungan

dengan objek penelitian, maupun data dari Biro Pusat Statistik (BPS) (Danang,

2013). Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan atas

perusahaan yang terdaftar di BEI pada Tahun 2012 sampai 2016, data harga

saham penutupan perusahaan yang terdaftar di BEI pada Tahun 2012 sampai

2016, dan data skor CGPI yang diterbitkan oleh majalah ISW pada Tahun 2012

sampai 2016.

Tabel 4.1

Seleksi Sampel Penelitian

No Kriteria Jumlah

1. Perusahaan terdaftar dalam program

pemeringkatan CGPI Index dari Tahun 2012-

2016

62

2. Perusahaan yang diteliti terdaftar dalam Bursa

Efek Indonesia (BEI) dan tidak mengalami

delisting selama Tahun 2012-2016

(34)

3. Perusahaan mengikuti program CGPI Index

secara konsisten dari Tahun 2012-2016 (20)

4. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama

Tahun 2012-2016 (1)

Perusahaan yang memenuhi syarat kriteria sampel 7

Sumber: Data Sekunder yang diolah

Metode penentuan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode purposive sampling, metode ini menggunakan kriteria-

kriteria tertentu untuk menentukan sampel yang dibutuhkan oleh peneliti.

Page 95: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

77

Dari hasil sampling tersebut, dapat diperoleh sampel penelitian sebanyak 7

perusahaan untuk setiap tahun, sehingga dapat diperoleh 35 data. Di mana dari

7 perusahaan tersebut memuat data yang diperlukan oleh peneliti, yaitu berupa:

laporan keuangan tahunan; Closing Price emiten; dan Skor CGPI Index. Adapun

sampel perusahaan yang ditarik sebagai berikut:

Tabel 4.2

Perusahaan Sampel Penelitian

No. Emiten Nama Perusahaan

1 BBCA PT. Bank Central Asia Tbk

2 BMRI PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

3 BBNI PT. Bank Negara Indonesia Tbk

4 NISP PT. Bank OCBC NISP Tbk

5 BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

6 BBTN PT. Bank Tabungan Negara Tbk

7 PTBA PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

Sumber: Data Sekunder yang diolah

B. Analisis dan Pembahasan

1. Uji Statistik Deskripstif

Hasil yang berisikan gambaran atau deskripsi data bedasarakan nilai

rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum (Ghazali,

2013:19). Sifat dari statistik deskriptif hanyalah untuk memberikan

informasi dari data yang dikumpulkan, tidak bermaksud untuk menarik

suatu kesimpulan dari data tersebut. Mean digunakan untuk melihat nilai

rerata dari data penelitian, Nilai minimum dan maksimum digunakan untuk

melihat nilai data terkecil dan terbesar. Sedangkan standar deviasi untuk

melihat sebaran data dalam sampel apakah mendekati hasil nilai reratanya.

Page 96: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

78

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah VAICTM

(VAIC), Skor CGPI Index (GCG), Tax Avoidance (GAAP ETR), Ukuran

Perusahaan (SIZE) sebagai variabel independen. Kemudian Nilai

Perusahaan (TOBINSQ) untuk variabel dependennya. Berikut hasil uji

statistik deskriptif menggunakan program SPSS 23 dalam tabel yang tertera

dibawah ini:

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

VAIC 35 2.720 5.417 3.82968 .706918

CGPI 35 83.800 93.320 87.30971 2.512196

ETRD 35 -.029 .053 .02257 .025171

SIZE 35 30.089 34.577 33.07320 1.372004

TOBINSQ 35 .973 3.058 1.25700 .449788

Valid N (listwise) 35

Sumber: Data sekunder yang diolah

Bedasarkan hasil uji statistik di atas, hasil analisis dengan

menggunakan statistik deskriptif untuk variabel VAICTM (VAIC)

menunjukan nilai minimum sebesar 2,720 dan untuk nilai maksimunya

sebesar 5,417 dengan nilai rerata sebesar 3,82968 dan memiliki nilai standar

deviasinya sebesar 0,706918.

Kemudian untuk variabel Skor CGPI Index (CGPI) dalam hasil

analisis dengan menggunakan statistik deskriptif, menunjukan nilai

minimum sebesesar 83,800 dan untuk nilai maksimumnya sebesar 93,320

dengan nilai rerata sebesar 87,30971 dan memiliki nilai standar deviasi

sebesar 2,512196.

Page 97: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

79

Untuk variabel Tax Avoidance (ETRD), hasil analisis dengan

menggunakan statistik deskriptif, menunjukan nilai minimum sebesesar

-0,029 dan untuk nilai maksimumnya sebesar 0,053 dengan nilai rerata

sebesar 0,02257 dan memiliki nilai standar deviasi sebesar 0,025171.

Untuk variabel Ukuran Perusahaan (SIZE), hasil analisis dengan

menggunakan statistik deskriptif, menunjukan nilai minimum sebesesar

30,089 dan untuk nilai maksimumnya sebesar 0,279 dengan nilai rerata

sebesar 34,577 dan memiliki nilai standar deviasi sebesar 33,07320.

Kemudian untuk yang terakhir, variabel Nilai Perusahaan

(TOBINSQ), hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif,

menunjukan nilai minimum sebesesar 0,973 dan untuk nilai maksimumnya

sebesar 3,058 dengan nilai rerata sebesar 1,25700 dan memiliki nilai standar

deviasi sebesar 0,449788.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Adalah uji yang bertujuan untuk menguji apakah model regresi

dideteksi terjadi korelasi antar variabel bebas (independen)

(Ghazali,2013:103). Model regresi yang bagus adalah ketika variabel

independen tidak saling berkorelasi, jika saling berkorelasi maka

variabel independennya tidak ortogonal.

Untuk melihat terjadinya multikolinieritas dari model penelitian,

kita dapat melihat dari hasil pengolohaan data SPSS berupa nilai

Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor).

Page 98: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

80

Kriterianya adalah, jika nilai Tolerance melebihi 0,10 maka artinya

tidak terdapat gejala multikolinieritas. Jika nilai VIF lebih kecil dari

10,00 maka artinya tidak terdapat gejala multikolinieritas. Berikut hasil

pengujian multikolinieritas:

Tabel 4.4

Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 VAIC .760 1.316

CGPI .584 1.713

ETRD .423 2.363

SIZE .399 2.509

a. Dependent Variabel: TOBINSQ

Sumber: Data sekunder yang diolah

Bedasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa hasil perhitungan

nilai tolerance menunjukan tidak ada variabel independen yang

memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi

antara variabel independen yang satu dengan yang lainnya yang

nilainya lebih besar dari 95%. Begitupula dengan hasil nilai VIF

(Variance Inflation Factor) yang menunjukan bahwa tidak terdapat

variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10.

Bedasarkan hasil uji multikolinieritas di atas, dapat disimpulkan

bahwa semua variabel independen dalam model regresi tidak terdapat

gejala multikolinieritas.

Page 99: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

81

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi liniear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode

t-1 (tahun sebelumnya) (Ghazali, 2013:107). Autokorelasi muncul

karena terjadi keterkaitan antara observasi yang dilakukan dalam

rentetan waktu. Hal ini sering ditemukan dalam suatu penelitian yang

memiliki data dalam rentetan waktu (time series). Model regresi yang

bagus, yaitu tidak terjadi gejala autokorelasi. Berikut hasil uji

Autokorelasi menggunakan metode Durbin-Watson Model:

Tabel 4.5

Uji Autokorelasi Durbin Watson

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .849a .722 .684 .252672 1.841

a. Predictors: (Constant), SIZE, VAIC, CGPI, ETRD

b. Dependent Variabel: TOBINSQ

Sumber: Data sekunder yang diolah

Bedasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai uji Durbin

Watson sebesar 1,841. Dari hasil nilai Durbin Watson (DW) tersebut,

kita bandingkan dengan nilai tabel dengan kriteria tingkat signifikansi

5%, jumlah sampel 35 (n=35), dan jumlah variabel independen

sebanyak 4 (k=4). Suatu model dapat dikatakan bebas dari autokorelasi

jika nilai DW masuk di dalam kriteria DU > DW > (4-DU).

Page 100: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

82

Bedasarkan tabel Durbin Watson, nilai DU sebesar 1,7259 dan

nilai (4-DU) sebesar 2,2741. Sehingga kita simpulkan nilai DW (1,841)

termasuk kedalam kriteria bebas autokorelasi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pengamatan

ke pengamatan yang lain (Ghazali, 2013:134). Jika variance residual

dari suatu observasi ke observasi lainnya tetap, maka terjadi

homoskedastisitas, jika berbeda maka heteroskedastisitas. Model

regresi yang bagus, adalah ketika terjadi homoskedastisitas, atau tidak

ada heteroskedastisitas.

Untuk melihat adanya gejala heteroskedastisitas dalam model

regresi, peneliti menggunakan 2 metode utama, yaitu menggunakan uji

Spearman dan pengamatan grafik Scatterplot. Guna memperkuat hasil

keduanya, peneliti juga menambahkan hasil uji Park. Berikut hasil uji

Heteroskedastisitas dengan metode Spearman:

Page 101: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

83

Tabel 4.6

Uji Heteroskedastisitas Spearman

Correlations

VAIC CGPI ETRD SIZE

Unstandardized

Residual

S

p

e

a

r

m

a

n

'

s

r

h

o

VAIC Correlation Coefficient 1.000 .003 .409* .305 -.133

Sig. (2-tailed) . .985 .015 .075 .446

N 35 35 35 35 35

CGPI Correlation Coefficient .003 1.000 .530** .807** .102

Sig. (2-tailed) .985 . .001 .000 .560

N 35 35 35 35 35

ETRD Correlation Coefficient .409* .530** 1.000 .603** .084

Sig. (2-tailed) .015 .001 . .000 .632

N 35 35 35 35 35

SIZE Correlation Coefficient .305 .807** .603** 1.000 .073

Sig. (2-tailed) .075 .000 .000 . .678

N 35 35 35 35 35

Unstandardized

Residual

Correlation Coefficient -.133 .102 .084 .073 1.000

Sig. (2-tailed) .446 .560 .632 .678 .

N 35 35 35 35 35

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data sekunder yang diolah

Kriteria terjadinya homoskedastitas dalam uji Spearman adalah

ketika nilai sig. (2-tailed) dari masing-masing variabel adalah melebihi

dari 0,05. Bedasarkan tabel di atas, nilai sig. (2-tailed) dari masing-

masing variabel melebihi angka 0,05. Maka dapat dikatakan bedasarkan

hasil uji Spearman ini model regresi tidak terdapat gejala

heteroskedastisitas.

Page 102: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

84

Kemudian peneliti juga menerapkan uji analisis grafik scatter

plot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan

residualnya (SRESID). Deteksi adanya atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana

sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan X adalah residualnya

(Ghazali, 2013). Berikut hasil uji heteroskedastisitas dengan metode

analisis grafik Scatterplot:

Sumber: Data sekunder yang diolah

Kriteria yang dapat menjadi analisis grafik Scatterplot adalah:

Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas Scatterplot

Page 103: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

85

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk suatu pola

yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit),

maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik tersebut menyebar

di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Bedasarkan grafik Scatterplot di atas, dapat kita lihat bahwa titik-

titik menyebar secara tidak teratur, kemudian titik-titik tersebut juga

tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Maka

dari hasil uji analisis grafik Scatterplot ini, dapat dikatakan bahwa tidak

terdapat gejala heteroskedastisitas.

Untuk menambah keyakinan ada atau tidaknya gejala

heteroskedastisitas dalam model regresi, maka peneliti juga

menambahkan uji Park. Berikut hasil uji Park:

Tabel 4.7

Uji Heteroskedastisitas Park

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 104: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

86

Dalam menganalisis uji Park di atas, penggunaan kriterianya

juga berdasarkan tingkat siginifikannya. Jika nilai signifikannya dari

tabel koefisien parameter lebih dari 0,05 maka tidak terdapat gejala

heteroskedastisitas dan begitu pula sebaliknya. Bedasarkan tabel di

atas, tidak ada satupun variabel yang nilai signifikansinya kurang dari

0,05. Sehingga dapat kita simpulkan tidak ada gejala heteroskedastisitas

dalam model penelitian, konsisten dengan hasil uji-uji sebelumnya.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghazali, 2013:154). Dalam penelitian ini akan digunakan metode

analisis grafik histogram serta normal probability plot dan uji

Kolmogorov Smirnov.

Dalam melakukan analisis grafik normal probability plot dan

histogram, kita melihat penyebaran titik data pada sumbu diagonal pada

normal probability plot dan pada garis kurva pada histogram. Jika titik

data menyebar disekitar garis diagonal dan kurva dan mengikuti arah

garis diagonal dan kurva, maka menunjukan pola data yang terdistribusi

normal. Berikut hasil normal probability plot dan histogram dari

pemrosesan SPSS:

Page 105: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

87

Sumber: Data sekunder yang diolah

Sumber: Data sekunder yang diolah

Gambar 4.2 Uji Normalitas Grafik

Normal P-Plot

Gambar 4.3 Uji Normalitas Histogram

Page 106: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

88

Berdasarkan gambar normal P-Plot di atas, dapar kita lihat bahwa

titik-titik menyebar tidak jauh dari garis diagonalnya. Kemudian titik-

titik juga mengikuti pola arah garis diagonalnya. Hal ini menunjukan

bahwa data yang dipakai dalam model penelitian, terdistribusi normal

berdasarkan uji analisis grafik normal probability plot. Sedangkan

berdasarkan gambar histogram di atas, menunjukan pola distribusi data

yang melenceng ke kanan. Hal tersebut menunjukan data terdistribusi

normal, sejalan dengan hasil uji normal probability plot.

Untuk menambah keyakinan atas hasil pengujian sebelumnya,

peneliti juga menambahkan Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov (K-

S). Berikut hasilnya:

Tabel 4.8

Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 35

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .23734422

Most Extreme Differences Absolute .129

Positive .125

Negative -.129

Test Statistic .129

Asymp. Sig. (2-tailed) .153c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 107: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

89

Bedasarkan hasil uji Kolmogorov Smirnov di atas, dapat kita lihat

bahwa nilai signifikansi (Asym. Sig) variabel dependen dalam model

penelitian memiliki tingkat signifikansi sebesari 0,153. Hal ini

menunjukan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas,

Karena nilainya melebihi 0,05. Dari berbagai hasil uji normalitas di

atas, dapat kita simpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji Koefisi Determinasi (R2) adalah uji untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghazali, 2013:95). Nilai koefisien determinasi berkisar antara nol dan

satu. Di mana, nilai yang mendekati satu, berarti semua variabel

independen hampir memberikan semua informasi guna memprediksi

variabel dependen.

Tabel 4.9

Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .849a .722 .684 .252672

a. Predictors: (Constant), SIZE, VAIC, CGPI, ETRD

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji R2 di atas, dapat kita lihat bahwa nilai

Adjudted R Square sebesar 0,684. Menunjukan bahwa variabel-variabel

independen yang ada di dalam model penelitian ini, dapat menerangkan

variasi variabel dependen, yaitu Nilai Perusahaan, sebesar 68,4%.

Page 108: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

90

Sisanya sebesar 31,6% (100 - 68,4%), diterangkan oleh variabel-

variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.

Variabel-variabel lain tersebut dapat berbentuk, Growth Revenue

(Emad Rezaei, 2013); Leverage (Nanik & Rosi, 2016); ROA dan ROE

(Chen, Dkk. 2005); EPS (Yuskar & Dhia, 2014); Dividends (Khaoula,

2015); Kepemilikan Institutional dan Manajerial (I. B Made &

Nyoman, 2016).

b. Uji Statistik F

Uji Pengaruh Simultan (F-test), digunakan untuk mengetahui

apakah variabel independen (X) secara serentak atau simultan

mempengaruhi variabel dependen (Y) (Ghazali, 2013:96). Uji F

menguji model penelitian antara signifikan atau tidak signifikan. Jika

signifikan berarti model bisa digunakan untuk peramalan, dan masuk

ke uji berikutnya yaitu Uji Parsial.

Tabel 4.10

Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.963 4 1.241 19.435 .000b

Residual 1.915 30 .064

Total 6.879 34

a. Dependent Variabel: TOBINSQ

b. Predictors: (Constant), SIZE, VAIC, CGPI, ETRD

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan Uji Statistik F (Simultan) di atas, menunjukan bahwa

hasil Fhitung sebesar 19,435 dengan tingkat signifikansi 0,000.

Page 109: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

91

Hasil ini menunjukan bahwa tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05,

sehingga dapat dikatakan Hipotesis 4 diterima, yang menyatakan

bahwa terdapat pengaruh signifikan simultan antara VAIC, Skor CGPI,

dan Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan, dengan tingkat

kepercayaan 95%.

c. Uji Statistik T

Uji Parsial (T-test), digunakan untuk mengetahui pengaruh

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen

(Ghazali, 2013:97). Uji tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah,

secara individual, satu variabel bebas (X) berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikatnya (Y) dengan menganggap variabel lain

bersifat konstan/ tetap. Berikut peneliti sajikan hasil Uji T Parsial:

Tabel 4.11

Uji Statistik T

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.165 1.940 3.694 .001

VAIC .391 .070 .614 5.553 .000

CGPI -.012 .023 -.066 -.522 .606

ETRD .369 2.647 .021 .140 .890

SIZE -.193 .050 -.589 -3.858 .001

a. Dependent Variabel: TOBINSQ

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil Uji Parsial T di atas, kita dapat menarik suatu model

persamaan regresi sebagai berikut:

Page 110: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

92

TOBINSQ = 7,165 + 0,391 VAIC – 0,012 CGPI + 0,369 ERTD –

0,193 SIZE + e

Konstanta sebesar 7,165 menunjukan bahwa jika variabel

independen dianggap konstan, maka rata-rata TobinsQ per perusahaan

sebesar 7,165. Koefisien VAIC sebesar 0,391. Menunjukan bahwa

setiap penambahan nilai VAIC sebesar 1, akan meningkatkan nilai

TobinsQ sebesar 0,391. Koefisien CGPI sebesar -0,012 menunjukan

bahwa setiap penambahan nilai CGPI sebesar 1, akan menurunkan nilai

TobinsQ sebesar 0,012. Koefisien ETR sebesar -0,369 menunjukan

bahwa setiap penambahan nilai ETR sebesar 1, akan menurunkan nilai

TobinsQ sebesar 0,369. Koefisien SIZE sebesar -0,193 menunjukan

bahwa setiap penambahan nilai SIZE sebesar 1, akan menurunkan nilai

TobinsQ sebesar 0,193.

4. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

a. Pengaruh Value Added Intellectual Capital (VAIC) terhadap Nilai

Perusahaan

Variabel Value Added Intellectual Capital (VAIC) memiliki nilai

Thitung sebesar 5,553 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000.

Menunjukan bahwa terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel

dependen, yaitu TobinsQ karena nilanya yang kurang dari 0,05.

Kemudian VAIC memiliki nilai Beta sebesar 0,614. Mengindikasikan

adanya pengaruh positif terhadap variabel dependen, yaitu TobinsQ.

Page 111: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

93

Dalam hasil uji Hipotesis, menunjukan bahwa Value Added

Intellectual Capital (VAIC) berpengaruh signifikan terhadap Nilai

Perusahaan. Hasil ini sependapat dengan apa yang dikatakan oleh Ulum

(2009) yang meyakini bahwa modal intelektual sebagai faktor

penggerak Nilai Perusahaan. Bedasarkan hasil dan subjek penelitian,

dalam lingkup perusahaan yang terdaftar dalam pemeringkatan CGPI

Index dapat memaksimalkan Intellectual Capital mereka untuk

meningkatan Nilai Perusahaan. Sehingga hipotesis pertama diterima.

Dalam teori signaling, manajemen akan berupaya untuk

mengirimkan informasi kepada pasar, informasi tersebut dapat dalam

berbentuk laporan keuangan, maupun voluntary disclosure, yang dapat

memuat unsur Intellectual Capital yang terdiri dari Human Capital

(Informasi seputar Pegawainya); Structural Capital (Informasi seputar

proses bisnis, teknologi, budaya perusahaan); dan Relational Capital

(Informasi seputar pangsa pasar, customer loyalty, kerjasama bisnis),

atau hal lain yang dimiliki perusahaan yang terdapat dalam Laporan

Tahunan (Annual Report). Nilai tambah Modal Intelektual (VAIC)

dikonstruk bedasarkan angka-angka dari laporan keuangan, karena

laporan keuangan sendiri tidak mampu untuk mengidentifikasi aset-aset

intellectual capital dalam berbentuk numerik. VAIC diharapkan dapat

berjalan seirama dengan pengungkapan IC yang bersifat voluntary

disclosure dalam annual report perusahaan.

Page 112: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

94

Bedasarkan teori stakeholder, manajemen diharapkan mampu

untuk mengelola aset berwujud perusahaan guna menciptakan aktivitas

yang dianggap penting bagi stakeholder dan melaporkan kembali

aktivitas-aktivitas tersebut kepada stakeholder. Kaitan antara teori

stakeholder dengan konsep Intellectual Capital dapat dipandang dari

dua sisi, yaitu etika dan manajerial.

Menurut Deegan (2004) dalam Ulum (2011:6), bidang etika

beragumen bahwa seluruh stakeholder memiliki hal untuk diperlakukan

secara adil oleh organisasi, dan manajer harus mengelola organisasi

untuk keuntungan seluruh stakeholder. Ketika manajemen dapat

mengelola perusahaan secara maksimal, khususnya dalam penciptaan

nilai bagi perusahaan, maka artinya manajemen sudah memenuhi aspek

etika. Untuk aspek manajerial, teori stakeholder beragumen bahwa

kekuatan stakeholder untuk mempengaruhi manejemen harus

dipandang sebagai fungsi dari tingkat pengendalian stakeholder atas

sumber daya yang dibutuhkan perusahaan (Watts dan Zimmerman,

1986 dalam Ulum, 2011:6). Manajemen harus melakukan aktivitas

yang sekiranya dapat menguntungkan stakeholder. Dengan modal

intelektual yang dimiliki perusahaan, diharap mampu untuk mengolah

aktiva yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien.

Investor dalam hal ini sudah memilki pertimbangan lain dalam

melakukan pola investasinya. Di mana investor sudah memiliki

wawasan atas pentingnya suatu asset yang tidak berwujud yang

Page 113: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

95

memiliki dampak yang signifikan dalam proses bisnis perusahaan. Hal

ini tidak senada seperti yang dikatakan oleh Ni Made & Ni Putu (2012),

yang mengatakan bahwa investor cenderung melihat sumber daya fisik

saja.

Investor cenderung sensitif atas hal-hal yang berkaitan dengan

intellectual capital selain hal yang berkaitan dengan kinerja keuangan

perusahaan. Bahkan jikalaupun perusahaan kehilangan akan aktiva

tetapnya dalam neraca, tidak mengurangi penghargaan pasar terhadap

mereka. Rupert (1998) dalam Tjiptohadi (2003) mengungkapkan

bahwa dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi maka

akan memperoleh bagaimana cara menggunakan sumber daya lainnya

secara efisien dan ekonomis, yang nantinya akan memberikan

keunggulan bersaing.

Hasil ini juga sejalan dengan berbagai kasus yang diungkapkan di

awal, seperti pada contoh kasus perusahaan United Airlines (2017) dan

Garuda Indonesia Persero (2017). Dari dua kasus di atas, dapat kita

tangkap adanya insiden yang menyangkut unsur modal intelektual dari

kedua perusahaan tersebut. Seperti yang dialami oleh United Airlines

(2017), dengan adanya insiden yang melibatkan relational capital nya

sedangkan Garuda Indonesia Persero (2017) melibatkan human capital

nya. Kedua perusahaan tersebut seketika mengalami penurunan harga

saham.

Page 114: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

96

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil beberapa peneliti,

seperti terhadap penelitian Yuska & Dhia (2014), Ni Made & Ni Putu

(2012), Emad Rezaei (2013), dan Nanik & Rosi (2016). Tetapi hasil

penelitian ini sejalan dengan hasil dari Chen, dkk. (2005) dan

Nuryaman (2015). Intellectual Capital mengalami peningkatan

kesadaran sebagai salah satu asset yang penting milik perusahaan.

Investor memberikan nilai lebih atas suatu perusahaan karena

efektivitas pengelolaan modal intelektual, yang menyebabkan lebih

baiknya profitabilitas dan pertumbuhan pendapatan (Chen, 2005).

Intellectual Capital dipandang oleh investor sebagai aset unggulan pada

kompetisi global yang dapat menciptakan daya saing yang kuat bagi

perusahaan (Nuryaman, 2015)

b. Pengaruh skor Corporate Governance Perception Index (CGPI)

Terhadap Nilai Perusahaan

Variabel Corporate Governance Perception Index (CGPI)

memiliki nilai Thitung sebesar -0,522 dengan tingkat signifikansi sebesar

0,606. Hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan

terhadap variabel dependen, yaitu TobinsQ karena nilanya yang lebih

dari 0,05. Kemudian CGPI memiliki nilai Beta sebesar -0,066.

Mengindikasikan adanya pengaruh negatif terhadap variabel dependen,

yaitu TobinsQ.

Page 115: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

97

Kemudian untuk hipotesis yang ke dua dalam hasil uji Hipotesis,

menunjukan bahwa Skor Corporate Governance Perception Index

(CGPI) tidak berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hasil

penelitian ini sejalan dengan penelitian Tito & Abdul (2013); Yuda

(2014); dan I.B Made & Nyoman (2016), akan tetapi tidak sejalan

dengan penelitian Anita, dkk (2016). Sehingga hipotesis ke dua ditolak.

Corporate Governance Perception Index (CGPI) adalah penelitian

yang dilakukan oleh lembaga independen bernama The Indonesian

Institute of Corporate Governance (IICG), untuk mengukur sejauh

mana perusahaan partisipan menerapkan GCG nya. Sejauh ini dapat

dikatakan bahwa hasil penelitian IICG tersebut belum menjadi

pertimbangan bagi investor untuk menentukan nilai saham perusahaan.

Terdapat alasan lainnya yang mendasari mengapa CGPI belum

menjadi bahan pertimbangan investor dalam menilai perusahaan,

dikarenakan dalam penerapan GCG itu sendiri. Perusahaan menerapkan

GCG dikarenakan bukan untuk kebutuhan, tetapi lebih berdasarkan

kepatuhan terhadap aturan yang ada. Kemudian dampaknya pun di mata

investor tidaklah signifikan dikarenakan GCG bersifat jangka panjang,

sehingga kurang dapat mempengaruhi penilian investor terhadap harga

saham yang bersifat jangka pendek. Salah satu tujuan utama dari

ditegakkannya corporate governance adalah untuk menciptakan

insentif bagi manajemen untuk memaksimumkan produktivitas

penggunaan aset sehingga dapat menciptakan nilai tambah perusahaan

Page 116: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

98

yang optimal (Dhian, 2015). Akan tetapi dalam penerapannya

Corporate Governance sejatinya bersifat jangka panjang, sehingga

akan sulit menentukan suatu nilai perusahaan dalam jangka pendek jika

hanya bedasarkan tata kelolaannya (I. B Made, 2016).

Kurang konsistennya peserta dalam mengkuti program CGPI serta

perbedaan aspek penilaian juga menjadi alasan lainnya. Terhitung dari

28 perusahaan yang go public yang mengikuti program pemeringkatan

CGPI dari Tahun 2012 sampai 2016, hanya 8 perusahaan yang ikut

secara konsisten. Hal ini juga dapat menjadi pertimbangan dikarenakan

minimnya partisipan. Dari segi aspek penilaian, terdapat perbedaan

aspek nilai dari setiap tahun yang mengikuti topik yang diangkat oleh

IICG itu sendiri. Hal tersebut dapat memicu aspek penilaian yang tidak

konsisten sehingga menciptakan perbedaan penilaian yang tidak

mengikuti kenaikan atau penurunan Nilai Perusahaan.

c. Pengaruh Tax Avoidance Terhadap Nilai Perusahaan

Variabel Tax Avoidance (ETRD) memiliki nilai Thitung sebesar

0,140 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,890. Menunjukan bahwa

tidak terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel dependen, yaitu

TobinsQ karena nilanya yang lebih dari 0,05. Kemudian ETRD

memiliki nilai Beta sebesar 0,021. Mengindikasikan adanya pengaruh

positif terhadap variabel dependen, yaitu TobinsQ.

Untuk hipotetsis yang ke tiga dalam hasil uji Hipotesis,

menunjukan bahwa Tax Avoidance (ETR) tidak berpengaruh signifikan

Page 117: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

99

terhadap Nilai Perusahaan. Dalam konteks perusahaan yang mengikuti

program pemeringkatan CGPI Index, Tax Avoidance tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian Saragih (2017), tetapi berseberangan

dengan penelitian Khaoula, dkk. (2015); Dedy & Didik (2015); Chen

(2014); Assidi, dkk. (2016); Ida & Naniek (2017). Sehingga hipotesis

ke tiga ditolak.

Bukti empiris menunjukan bahwa reaksi investor terhadap

penghindaran pajak masih belum jelas (Dedy & Didik, 2015), masih

terdapat perdebatan dikalangan akademisi atas praktik yang dilakukan

manajemen dalam mengurangi beban pajak. Di mana Tax Avoidance

di satu sisi dapat menguntungkan, dikarenakan akan menaikan return

dari operasional perusahaan yang menjadi tolak ukur profitabilitas serta

arus kas perusahaan. Namun di satu sisi lainnya, Tax Avoidance adalah

upaya perusahaan yang berisiko. Ditambah lagi investor sudah tidak

memiliki penghargaan lagi atas strategi yang dilakukan oleh

manajemen dalam upaya menghindari pajak (Saragih, 2017).

Mengingat belum tentu keuntungan yang didapat lebih besar dari biaya

yang harus ditanggung, dalam hal ini seperti adanya potensi

pemeriksaan dan penyidikan pajak. Hal ini berhubungan dengan agency

cost yang diakibatkan dari praktek Tax Avoidance itu sendiri.

Tax Avoidance bukan menjadi instrumen yang dipakai oleh

manajemen untuk mempengaruhi nilai perusahaan. Perusahaan

Page 118: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

100

memilih jalan yang lebih aman untuk mempengaruhi nilai perusahaan,

dengan cara mematuhi segala aturan perpajakan dari negara khususnya

dari otoritas pajak. Hal ini didukung dari nilai rerata ETR Differential,

sebesar 0,02257. Mengindikasikan bahwa Tax Avoidance yang

diterapkan perusahaan tidak aggressive, mengingat hanya 2,257% yang

dapat di-saving oleh perusahaan dari tarif normalnya sebesar 25%.

Perhitungan ETR Differential juga turut menjadi penyebab kenapa

Tax Avoidance kurang mempengaruhi nilai perusahaan. ETR

Differential melihat seberapa besar persen penghematan yang

dilakukan oleh perusahaan terhadap beban pajaknya. Sehingga dalam

perhitungannya adalah pengurangan tarif pajak dari negara (statutory

rate) dengan tarif yang dibayarkan oleh perusahaan atas laba kena

pajaknya (GAAP ETR). Perhitungan ini berdampak pada laba bersih

perusahaan, tapi tidak pada likuiditas perusahaan dan cash flow

perusahaan. Terdapat pola perilaku lainnya yang ditunjukan oleh

investor terhadap free cash flow yang dimiliki perusahaan, di mana

mereka lebih menghargai perusahaan yang memiliki cash flow yang

positif ketimbang profit yang besar dihasilkan dengan cash flow negatif.

d. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan

Variabel Ukuran Perusahaan (SIZE) memiliki nilai Thitung sebesar

-3,858 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Menunjukan bahwa

terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel dependen, yaitu

TobinsQ karena nilanya yang kurang dari 0,05. Kemudian SIZE

Page 119: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

101

memiliki nilai Beta sebesar -0,589. Mengindikasikan adanya pengaruh

negatif terhadap variabel dependen, yaitu TobinsQ.

Menurut Tito & Abdul (2013), besar kecilnya ukuran perusahaan

mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai saham karena investor

melihat besar dan kecilnya aset sebagai kemampuan perusahaan untuk

menjalankan kegiatan operasionalnya. Semakin besar aset yang

dimiliki perusahaan, akan turut menghasilkan return yang lebih besar.

e. Pengaruh VAIC, skor CGPI, dan Tax Avoidance secara simultan

terhadap Nilai Perusahaan.

Berdasarkan Uji Statistik F (Simultan) di atas, menunjukan bahwa

hasil Fhitung sebesar 19,435 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hasil ini

menunjukan bahwa tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga

dapat dikatakan hipotesis keempat diterima, yang menyatakan bahwa

terdapat pengaruh signifikan simultan antara VAIC, Skor CGPI, dan

Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan, dengan tingkat kepercayaan

95%.

Dalam konteks perusahaan yang mengikuti program

pemeringkatan CGPI Index, Value Added Intellectual Capital (VAIC),

Skor Corporate Governance Perception Index (CGPI), dan Tax

Avoidance berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Nilai

Perusahaan. Sehingga hipotesis ke empat diterima.

Page 120: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

102

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Value Added

Intellectual Capital (VAIC), CGPI Index (CGPI), dan Tax Avoidance (ETR

Differential) terhadap nilai perusahaan (TobinsQ) yang terdaftar dalam program

pemeringkatan CGPI Index yang diadakan oleh lembaga IICG periode Tahun

2012-2016. Dari hasil pengujian serta pembahasan di bab sebelumnya, maka

peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Value Added Intellectual Capital (VAIC) berpengaruh signifikan pada nilai

perusahaan. Penelitian ini didukung oleh apa yang dituliskan oleh Ulum

(2009), hasil penelitian oleh Chen (2005) dan Nuryaman (2015). Akan tetapi

tidak sejalan dengan beberapa penelitian seperti pada penelitian Ni Made &

Ni Putu (2012); Emad Rezaei (2013); Nanik & Rosi (2016); serta Yuskar &

Dhia (2014).

2. Corporate Governance Perception Index (CGPI) tidak berpengaruh

signifikan pada nilai perusahaan. Hasil penelitian ini didukung oleh

beberapa penelitian sebelumnya, seperti pada penelitian Tito & Abdul

(2013); Yuda (2014); serta I. B Made & Nyoman (2016). Akan tetapi tidak

sejalan dengan penelitian Anita (2016).

3. Tax Avoidance (ETR Differential) tidak berpengaruh signifikan terhadap

nilai perusahaan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan beberapa

penelitian sebelumnya, seperti pada penelitian Dedy & Didik (2015);

Page 121: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

103

Khaoula, Dkk (2015); Ida & Naniek (2017); Assidi, Dkk (2016). Akan tetapi

sejalan dengan penelitian Saragih (2017).

4. Value Added Intellectual Capital (VAIC), Corporate Governance

Perception Index (CGPI), dan Tax Avoidance (ETR Differential)

berpengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan

B. Saran

Penelitian ini masih jauh dari kata sempurna, karena masih memiliki

banyak keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan tersebut diharapkan dapat

memberi gambaran kepada peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan

penelitian yang lebih baik. Berikut terdapat beberapa keterbatasan serta saran

yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya:

1. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

yang terdaftar dalam program pemeringkatan CGPI Index. Sehingga sampel

yang diperoleh pun sedikit mengingat terdapat beberapa kriteria yang

menjadi pengurang sampel data. Guna melihat pengaruh Intellectual

Capital yang lebih besar cakupannya, populasi dapat diperluas, seperti

memilih perusahaan yang terdaftar pada BEI dengan tahun melebih 5 tahun.

2. Penelitian ini menggunakan ETR differential sebagai metode perhitungan

Tax Avoidance. Di mana rumus ETR differential adalah melihat total beban

pajak (kini dan tangguhan) selama satu tahun. Guna melihat kaitannya

dengan cash flow, penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode Cash

ETR atau Long-run Cash ETR. Karena investor memiliki kecenderungan

Page 122: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

104

melihat tingkat cash availability dari suatu perusahaan selain laba

bersihnya.

3. CGPI Index adalah riset yang dilakukan oleh lembaga IICG untuk melihat

pengimplementasian GCG dalam suatu perusahaan. Tetapi perusahaan yang

terdaftar tidaklah banyak dan konsisten, sehingga terdapat kesulitan untuk

menarik banyaknya sampel yang sesuai dengan kriteria penelitian kita.

Untuk melihat pengimplementasian GCG yang lebih luas, terutama dalam

penarikan sampel penelitiannya, maka disarankan memakai subjek yang

lain serta menggunakan rumus perhitungan manual. Seperti memakai subjek

populasi perusahaan yang listing di BEI dari Tahun 2012-2016. Serta

menggunakan rumus manual seperti persentase Dewan komisaris

independen terhadap jumlah Dewan komisaris, Jumlah personil Komite

audit, dan kualitas auditor eksternal.

Page 123: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

105

Daftar Pustaka

Assidi, Soufiene. Dkk. "Tax Optimization and the firm's value: Evidence from the

Tunisiam context". Borsa Istanbul Review. 2016.

Astanti, Dhian Indah. “Good Corporate Governance pada Perusahaan Asuransi”.

Semarang: Semarang University Pers. 2015

AL-Ali, Nermien. “Comprehensive Intellectual Capital Management”.Newjersey.

John Wiley&Sons. 2003.

Albi Utama, Tito & Abdul Rahman. “Pengaruh Coorporate Governance

Perception Index, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan

terhadap Nilai saham”. Dipenogoro Journal of Accounting. Vol2. No.2 2013

Anita, dkk. "Pengaruh Corporate Governance Perception Index (CGPI), Struktur

Modal, dan Kebijakan Dividen pada Nilai Perusahaan". Prosiding Seminar

Nasional ASBIS. 2016

Ayu ,I Gusti,dkk.. “Determinan Modal Intelektual pada perusahaan Publik di

Indoensia dan Implikasinya terhadap nilai perusahaan”. SNA XIX,

Lampung. 2016.

Bambang & Elen. 2010. "Tobin's Q dan Altman Z score sebagai Indikator

pengukuran kinerja perusahaan". Kajian Akuntansi Vol.2 No.1 Hal 9-21

Bontis, Nick. Dkk. “Intellectual Capital and Business Performance in Malaysian

Industries”. Journal of Intellectual Capital. Vol 1 No1,pp 85-100. 2000

Bontis, Nick. “Intellectual Capital: an exploratory study that develop measure and

models”. Management Decision, P.63-76. MCB University Press. 1998.

Brigham, Eugene. “Financial Management, theory and practice. 13ed”.United

States of America: South-Western. 2009

Brigham, Eugene & Joel F. Houston. "Fundamental of Financial Management. 8th

Edition".USA: Cencage Learning. 2015.

Chen, Ming-Chin. Dkk. “An empirical investigation of the relationship between

intellectual capital and firms’ market value and financial performance”.

Journal Of Intellectual Capital. Vol6.No.2. 2005.

Page 124: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

106

Chen, Xudong. Dkk."Tax Avoidance and Firm Value: Evidence from China".

Nankai Business Review International Vol.5 No.1. 2014.

Edward, Freeman. “Stakeholder Theory of the Modern Corporation”. Prespectives

in Business Ethic Sie, Vol.3. 2001.

FCGI. "Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam pelaksanaan

Coorporate Governance". Jakarta: FCGI. 2001

Ftouhi, Khaoula . Dkk. "Tax Planning and Firm Value: evidence from european

companies". International Journal Economics & Strategic Management of

Business Process. 2015.

Guthrie, James. “The Management, Measurement and The Reporting of Intellectual

Capital”. London: CIMA. 2000.

Godfrey, Yane. Dkk. “Accounting Theory, 7th Edition”.Milton: John Wiley&Sons.

2010.

Hanlon, Mochelle & Shane Heitzman. "A Review of Tax Reseacrh". Journal of

Accounting and Economics 50 127-128. 2010.

Herdiyanto, Dedy Ghozim & Moh. Didik Ardiyanto. "Pengaruh Tax Avoidance

Terhadap Nilai Perusahaan". Dipenogoro Journal of Accounting. 2015.

Hoque, Jahirul. Dkk. "Tax Evasion and Avoidance Crimes- A study on some

corporate Firms of Bangladesh". 2011.

IICG, "Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2012, Good Corporate

Governance dalam prespektif pengetahuan". IICG: Jakarta. 2013.

……, "Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2013, Good Corporate

Governance dalam prespektif Organisasi Pembelajar". IICG: Jakarta. 2014.

……, "Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2014, Good Corporate

Governance dalam prespektif pengetahuan". IICG: Jakarta. 2015.

……, "Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2015, Good Corporate

Governance dalam prespektif pengetahuan". IICG: Jakarta. 2016.

……, "Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2016, Good Corporate

Governance dalam prespektif pengetahuan". IICG: Jakarta. 2017.

International.kompas.com “Insiden Penyeretan Penumpang Bikin Saham United

Airlines Anjlok”. Diakses pada 6/6/2017

Page 125: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

107

Ghazali, Imam. "Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 23".

Semarang: Badan Penerbit UnDip. 2013.

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). “Pedoman Good Coorporate

Governance Perusahaan Konsultan Aktuaria Indonesia”. Jakarta: KNKG.

2011.

Kostagiolas, Petros. “Managing Intellectual Capital in Libraries”. Cambridge.

Chandos Publishing. 2012.

Lestari, Nanik & Rosi Candra Sapitri. “Pengaruh Intellectual Capital Pada Nilai

Perusahaan”. Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis.

Vol.4,No.1. 2016.

Made Puniayasa, I.B. & Nyoman Triaryati. “Pengaruh Good Coporate

Governance, Struktur Kepemilikan, dan Modal Intelektual terhadap Kinerja

Keuangan Perusahaan yang masuk dalam Indeks CGPI”. E-Jurnal

Manajemen Unud Vol.5 No.8. 2016.

Menteri Negara BUMN. “PER-01/MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola

Perusahaan yang Baik (GCG) pada BUMN”. Indonesia: Kementerian

BUMN. 2011.

Monks, Robert A.G. & Nell Minow. "Coorporate Governance". Blackwell. UK.

2001.

Nur Yahya, Yuda & Triyonowati. “Pengaruh Skor IICG Terhadap Nilai

Perusahaan dengan Kualitas Laba Sebagai Variable Intervening”. Jurnal

Ilmu riset & management vol.3 No.9. 2014.

Nuryaman. “The Influence of Intellectual Capital on The Firm’s Value with The

Financial Performance as Intervening Variable". Procedia, Social and

Behavioral Sciences 211 (292 – 298). 2015.

Pohan, Chairil Anwar. "Manajemen Perpajakan, Strategi Perencanaan Pajak dan

Bisnis". Jakarta: Kompas Gramedia. 2013.

Pradyana, Ida Bagus Gede Putra & Naniek Noviari. "Pengaruh Perencanaan Pajak

Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Transparansi Perusahaan Sebagai

Variabel Moderasi".E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 18.2.

2017.

Page 126: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

108

Rezaei, Emad. "Investigating The Impact of VAIC on Q and GR".European Online

Journal of Natural and Social Science Vol.2 No.3. 2013.

Saragih, Arfah Habib. "Analysis of Tax Avoidance Effect on Firm Value (A Study

on Firms Listed on Indonesia Stock Exchange)". Advances in Social Science,

Education and Humanities Research, volume 167. 2017

Sawajuwono, Tjiptohadi. “Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran, dan

Pelaporan (Sebuah Library Research)”.Jurnal Akuntansi dan Keuangan

Vol.5 No.1. 2003.

Sekaran, Uma. “Research Method for Business”. Jakarta: Salemba Empat. 2003.

Stewart, Thomas, “Intellectual Capital: The new wealth of organization”,

Newyork. Doubleday. 1997.

Suandy, Erly. "Perencanaan Pajak, edisi 5". Jakarta: Salemba Empat. 2011.

Sunarsih ,Ni Made & Ni Putu Yuria Mendra. “Pengaruh Modal Intelektual

Terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan sebagai Variable

Intervening pada perusahaan yang terdaftar di BEI”. Simposium Nasional

Akuntansi XV. Banjarmasin. 2012.

Sunyoto, Danang.“Metodologi Penelitian Akuntansi”. Bandung: Refika Aditama.

2013.

Tempo.co.“Saham Garuda Indonesia Kembali Anjlok di Akhir Perdagangan”.

Diakses pada 6/6/2018

Ulum, Ihyaul. “Intellectual Capital: Konsep dan Kajian Empiris”. Yogyakarta.

Graha Ilmu. 2009.

Widyaningdyah, Agnes Utari. “Intellectual Capital: Sebuah Konsep Kontemporer

dana arah Perkembangan riset Empirisnya”. The 7th NCFB and Doctoral

Colloquium. 2014.

Wignjohartojo, Parwoto. “Good Coorporate Governance: Implementasi beserta

Implikasi dan Masa Depannya”. Majalah Ekonomi. 2001.

Page 127: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

109

Wijayanto, Dian.“Pengantar Manajemen”. Jakarta. Kompas Gramedia. 2012.

Yuskar & Dhia Novita. “Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai

Perusahaan dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variable Intervening pada

perusahaan perbankan di Indonesia”. Jurnal Manajemen dan Bisnis

Sriwijaya Vol.12 No.4. 2014.

Page 128: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

110

LAMPIRAN

Page 129: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

111

LAMPIRAN 1

POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

Daftar Perusahaan yang Terdaftar Mengikuti Program CGPI Index

Tahun 2012-2016

No. Nama Perusahaan

1. PT Aneka Tambang Persero Tbk.

2. PT Bank Central Asia Tbk.

3. PT Bank CIMB Niaga Tbk.

4. PT Bank Mandiri Persero Tbk.

5. PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk

6. PT Bank OCBC NISP Tbk

7. PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk

8. PT Bank Syariah Mandiri

9. PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk

10. PT Garuda Indonesia Persero Tbk.

11. PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk

12. PT United Tractors Tbk

13. PT Adi Sarana Armada Tbk

14. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk

15. PT Angkasa Pura II (Persero)

16. PT Astra Oto Parts Tbk

17. PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)

18. PT Bank DKI

19. PT Bank Permata Tbk

20. PT BPD Jateng

21. PT Federal International Finance

22. PT Indo Tambangraya Megah Tbk

23. PT Indonesia Power

24. PT Jamsostek (Persero)

25 PT Jasa Marga (Persero) Tbk

26. PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero)

27. PT Krakatau Daya Listrik

28. PT Krakatau Engineering

29. PT Krakatau Industrial Estate Cilegon

30. PT Krakatau Tirta Industri

31. PT Panorama Transportasi Tbk

32. PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

33. PT Pembangkitan Jawa-Bali

34. PT Pertamina (Persero)

Page 130: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

112

Daftar Perusahaan yang Terdaftar Mengikuti Program CGPI Index

Tahun 2012-2016 (Lanjutan)

No. Nama Perusahaan

35 PT Pos Indonesia (Persero)

36 PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

37 PT Timah (Persero) Tbk

38 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

39 PT Bakrie & Brothers Tbk

40 PT Bakrie Telecom Tbk

41 PT Bakrieland Development Tbk

42 PT Metropolitan Land Tbk

43 PT Bank Papua

44 PT Bank Sinar Harapan Bali

45 PT Kereta Api Indonesia (Persero)

46 PT Mandiri Tunas Finance

47 PT Petrokimia Gresik

48 PT Bank Mandiri Taspen Pos

49 PT Bank Mandiri Sekuritas

50 PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia

51 PT Axa Mandiri Financial Service

52 PT Bank Riau Kepri

53 PT Bank BJB Tbk

54 PT BNI Syariah

55 PT Axa Mandiri General Insurance

56 PT Asuransi BRI Life

57 PT Bank DKI

58 PT Mandiri Manajemen Investasi

59 PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk

60 PT PLN (Persero)

61 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk

62 PT Telekomunikasi Selular

Sumber: Data Sekunder yang diolah

Page 131: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

113

Daftar Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria

No Kriteria Jumlah

1. Perusahaan terdaftar dalam program

pemeringkatan CGPI Index dari Tahun 2012-

2016

62

2. Perusahaan yang diteliti terdaftar dalam Bursa

Efek Indonesia (BEI) dan tidak mengalami

delisting selama Tahun 2012-2016

(34)

3. Perusahaan mengikuti program CGPI Index

secara konsisten dari Tahun 2012-2016 (20)

4. Perusahaan tidak mengalami kerugian selama

Tahun 2012-2016 (1)

Perusahaan yang memenuhi syarat kriteria sampel 7

Sumber: Data Sekunder yang diolah

Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Penelitian

No. Emiten Nama Perusahaan

1 BBCA PT. Bank Central Asia Tbk

2 BMRI PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk

3 BBNI PT. Bank Negara Indonesia Tbk

4 NISP PT. Bank OCBC NISP Tbk

5 BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

6 BBTN PT. Bank Tabungan Negara Tbk

7 PTBA PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

Sumber: Data Sekunder yang diolah

Daftar Perhitungan Skor CGPI Perusahaan Sampel Tahun 2012-2016

2012 2013 2014 2015 2016

1 BBCA 85.28 86.06 86.59 87.19 88.41

2 BMRI 91.88 92.36 92.88 93.29 93.32

3 BBNI 86.07 87.19 87.46 87.73 88.38

4 NISP 85.95 86.17 86.52 86.85 87.32

5 BBRI 85.56 86.43 86.92 87.74 88.48

6 BBTN 85.42 84.94 85.75 86.59 86.86

7 PTBA 83.8 84.09 85.25 85.55 85.56

NOSKOR CGPI

EMITEN

Sumber: Data Sekunder yang diolah

Page 132: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

114

LAMPIRAN 2

HASIL ANALISIS DATA SAMPEL PENELITIAN

Daftar Perhitungan ETR Differential Perusahaan Sampel Tahun 2012-2016

Total Beban Pajak Laba sebelum Pajak Hasil GAAP ETRStatutory

ETRHasil

2012 2,967,586,000,000 14,686,046,000,000 0.202 0.202 0.25 0.0479

2013 3,559,367,000,000 17,815,606,000,000 0.200 0.200 0.25 0.0502

2014 4,229,451,000,000 20,741,121,000,000 0.204 0.204 0.25 0.0461

2015 4,621,346,000,000 22,657,114,000,000 0.204 0.204 0.25 0.0460

2016 5,206,919,000,000 25,839,200,000,000 0.202 0.202 0.25 0.0485

2012 4,460,650,000,000 20,504,268,000,000 0.218 0.218 0.25 0.0325

2013 5,231,903,000,000 24,061,837,000,000 0.217 0.217 0.25 0.0326

2014 5,353,232,000,000 26,008,015,000,000 0.206 0.206 0.25 0.0442

2015 5,217,032,000,000 26,369,430,000,000 0.198 0.198 0.25 0.0522

2016 3,922,802,000,000 18,612,727,000,000 0.211 0.211 0.25 0.0392

2012 1,851,200,000,000 8,899,562,000,000 0.208 0.208 0.25 0.0420

2013 2,220,224,000,000 11,278,165,000,000 0.197 0.197 0.25 0.0531

2014 2,694,931,000,000 13,524,310,000,000 0.199 0.199 0.25 0.0507

2015 2,325,616,000,000 11,466,148,000,000 0.203 0.203 0.25 0.0472

2016 2,892,709,000,000 14,302,905,000,000 0.202 0.202 0.25 0.0478

GAAP ETR

TAHUN

3

ETR Differential

EMITEN

BBCA

BMRI

BBNI

No

1

2

Page 133: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

115

Daftar Perhitungan ETR Differential Perusahaan Sampel Tahun 2012-2016 (Lanjutan)

Total Beban Pajak Laba sebelum Pajak Hasil GAAP ETRStatutory

ETRHasil

2012 306,785,000,000 1,222,241,000,000 0.251 0.251 0.25 (0.0010)

2013 386,995,000,000 1,529,716,000,000 0.253 0.253 0.25 (0.0030)

2014 444,530,000,000 1,776,712,000,000 0.250 0.250 0.25 (0.0002)

2015 500,626,000,000 2,001,461,000,000 0.250 0.250 0.25 (0.0001)

2016 561,202,000,000 2,351,102,000,000 0.239 0.239 0.25 0.0113

2012 5,172,192,000,000 23,859,572,000,000 0.217 0.217 0.25 0.0332

2013 6,555,736,000,000 27,910,066,000,000 0.235 0.235 0.25 0.0151

2014 6,605,228,000,000 30,859,073,000,000 0.214 0.214 0.25 0.0360

2015 7,083,230,000,000 32,494,018,000,000 0.218 0.218 0.25 0.0320

2016 7,745,779,000,000 33,973,770,000,000 0.228 0.228 0.25 0.0220

2012 499,240,000,000 1,863,202,000,000 0.268 0.268 0.25 (0.0179)

2013 578,610,000,000 2,140,771,000,000 0.270 0.270 0.25 (0.0203)

2014 432,580,000,000 1,548,172,000,000 0.279 0.279 0.25 (0.0294)

2015 690,979,000,000 2,541,886,000,000 0.272 0.272 0.25 (0.0218)

2016 711,179,000,000 3,330,084,000,000 0.214 0.214 0.25 0.0364

2012 1,002,166,000,000 3,911,587,000,000 0.256 0.256 0.25 (0.0062)

2013 607,081,000,000 2,461,362,000,000 0.247 0.247 0.25 0.0034

2014 655,512,000,000 2,674,726,000,000 0.245 0.245 0.25 0.0049

2015 626,685,000,000 2,663,796,000,000 0.235 0.235 0.25 0.0147

2016 672,511,000,000 2,696,916,000,000 0.249 0.249 0.25 0.0006

GAAP ETR

TAHUN

4

ETR Differential

5

6

7

EMITEN

NISP

BBRI

BBTN

PTBA

No

Sumber: Data Sekunder yang diolah

Page 134: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

116

Daftar Perhitungan VAIC Perusahaan Sampel Tahun 2012-2016

OUT IN HASIL CE (EKUITAS) VA HASIL

2012 28,044,434,000,000 7,046,527,000,000 20,997,907,000,000 51,897,942,000,000 20,997,907,000,000 0.405

2013 34,462,746,000,000 9,622,430,000,000 24,840,316,000,000 63,966,678,000,000 24,840,316,000,000 0.388

2014 41,287,018,000,000 11,857,302,000,000 29,429,716,000,000 77,920,617,000,000 29,429,716,000,000 0.378

2015 47,876,172,000,000 15,472,342,000,000 32,403,830,000,000 89,624,904,000,000 32,403,830,000,000 0.362

2016 53,779,420,000,000 17,292,152,000,000 36,487,268,000,000 112,715,059,000,000 36,487,268,000,000 0.324

2012 42,853,453,000,000 14,303,469,000,000 28,549,984,000,000 76,532,865,000,000 28,549,984,000,000 0.373

2013 50,653,619,000,000 17,160,445,000,000 33,493,174,000,000 88,790,596,000,000 33,493,174,000,000 0.377

2014 57,100,496,000,000 20,244,450,000,000 36,856,046,000,000 104,844,562,000,000 36,856,046,000,000 0.352

2015 67,184,808,000,000 28,438,723,000,000 38,746,085,000,000 119,491,841,000,000 38,746,085,000,000 0.324

2016 74,824,863,000,000 42,633,153,000,000 32,191,710,000,000 153,369,723,000,000 32,191,710,000,000 0.210

2012 24,163,343,000,000 9,685,914,000,000 14,477,429,000,000 43,525,291,000,000 14,477,429,000,000 0.333

2013 28,558,547,000,000 10,480,674,000,000 18,077,873,000,000 47,683,505,000,000 18,077,873,000,000 0.379

2014 33,269,676,000,000 12,085,129,000,000 21,184,547,000,000 61,021,308,000,000 21,184,547,000,000 0.347

2015 35,312,305,000,000 15,474,328,000,000 19,837,977,000,000 78,438,222,000,000 19,837,977,000,000 0.253

2016 41,372,879,000,000 17,069,596,000,000 24,303,283,000,000 89,254,000,000,000 24,303,283,000,000 0.272

2012 3,417,998,000,000 976,936,000,000 2,441,062,000,000 8,951,476,000,000 2,441,062,000,000 0.273

2013 4,056,453,000,000 1,133,478,000,000 2,922,975,000,000 13,496,552,000,000 2,922,975,000,000 0.217

2014 4,489,480,000,000 1,200,183,000,000 3,289,297,000,000 14,907,176,000,000 3,289,297,000,000 0.221

2015 5,274,264,000,000 1,512,266,000,000 3,761,998,000,000 16,411,347,000,000 3,761,998,000,000 0.229

2016 6,818,520,000,000 2,497,315,000,000 4,321,205,000,000 19,506,576,000,000 4,321,205,000,000 0.222

VACA (VA/CE)VA (OUT-IN)TAHUN

3

4

No EMITEN

BMRI

BBCA

NISP

BBNI

1

2

Page 135: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

117

Daftar Perhitungan VAIC Perusahaan Sampel Tahun 2012-2016 (Lanjutan)

OUT IN HASIL CE (EKUITAS) VA HASIL

2012 46,050,532,000,000 12,585,413,000,000 33,465,119,000,000 64,881,779,000,000 33,465,119,000,000 0.516

2013 54,238,719,000,000 14,096,659,000,000 40,142,060,000,000 79,327,422,000,000 40,142,060,000,000 0.506

2014 63,241,467,000,000 18,270,933,000,000 44,970,534,000,000 97,737,429,000,000 44,970,534,000,000 0.460

2015 72,669,919,000,000 21,163,576,000,000 51,506,343,000,000 113,127,179,000,000 51,506,343,000,000 0.455

2016 84,863,088,000,000 29,486,215,000,000 55,376,873,000,000 146,812,590,000,000 55,376,873,000,000 0.377

2012 5,298,313,000,000 1,948,173,000,000 3,350,140,000,000 10,278,871,000,000 3,350,140,000,000 0.326

2013 6,422,168,000,000 2,668,245,000,000 3,753,923,000,000 11,556,753,000,000 3,753,923,000,000 0.325

2014 6,361,361,000,000 3,217,780,000,000 3,143,581,000,000 12,206,406,000,000 3,143,581,000,000 0.258

2015 7,933,081,000,000 3,461,849,000,000 4,471,232,000,000 13,860,107,000,000 4,471,232,000,000 0.323

2016 9,446,367,000,000 3,933,597,000,000 5,512,770,000,000 19,130,536,000,000 5,512,770,000,000 0.288

2012 12,116,059,000,000 6,923,460,000,000 5,192,599,000,000 8,505,169,000,000 5,192,599,000,000 0.611

2013 11,819,464,000,000 8,087,320,000,000 3,732,144,000,000 7,551,569,000,000 3,732,144,000,000 0.494

2014 13,491,191,000,000 9,642,562,000,000 3,848,629,000,000 8,670,842,000,000 3,848,629,000,000 0.444

2015 14,140,408,000,000 10,173,375,000,000 3,967,033,000,000 9,287,547,000,000 3,967,033,000,000 0.427

2016 14,410,696,000,000 10,337,051,000,000 4,073,645,000,000 10,552,405,000,000 4,073,645,000,000 0.386

VACA (VA/CE)VA (OUT-IN) (000)TAHUN

5

6

7

No EMITEN

PTBA

BBTN

BBRI

Page 136: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

118

Daftar Perhitungan VAIC Perusahaan Sampel Tahun 2012-2016 (Lanjutan)

HC (BEBAN GAJI) VA HASIL SC (VA-HC) VA HASIL VACA VAHU STVA HASIL

2012 6,311,861,000,000 20,997,907,000,000 3.327 14,686,046,000,000 20,997,907,000,000 0.699 0.405 3.327 0.699 4.431

2013 7,024,710,000,000 24,840,316,000,000 3.536 17,815,606,000,000 24,840,316,000,000 0.717 0.388 3.536 0.717 4.642

2014 8,688,595,000,000 29,429,716,000,000 3.387 20,741,121,000,000 29,429,716,000,000 0.705 0.378 3.387 0.705 4.470

2015 9,746,716,000,000 32,403,830,000,000 3.325 22,657,114,000,000 32,403,830,000,000 0.699 0.362 3.325 0.699 4.385

2016 10,648,068,000,000 36,487,268,000,000 3.427 25,839,200,000,000 36,487,268,000,000 0.708 0.324 3.427 0.708 4.459

2012 8,045,716,000,000 28,549,984,000,000 3.548 20,504,268,000,000 28,549,984,000,000 0.718 0.373 3.548 0.718 4.640

2013 9,431,337,000,000 33,493,174,000,000 3.551 24,061,837,000,000 33,493,174,000,000 0.718 0.377 3.551 0.718 4.647

2014 10,848,031,000,000 36,856,046,000,000 3.397 26,008,015,000,000 36,856,046,000,000 0.706 0.352 3.397 0.706 4.455

2015 12,376,655,000,000 38,746,085,000,000 3.131 26,369,430,000,000 38,746,085,000,000 0.681 0.324 3.131 0.681 4.135

2016 13,618,745,000,000 32,191,710,000,000 2.364 18,572,965,000,000 32,191,710,000,000 0.577 0.210 2.364 0.577 3.151

2012 5,577,867,000,000 14,477,429,000,000 2.596 8,899,562,000,000 14,477,429,000,000 0.615 0.333 2.596 0.615 3.543

2013 6,799,708,000,000 18,077,873,000,000 2.659 11,278,165,000,000 18,077,873,000,000 0.624 0.379 2.659 0.624 3.662

2014 7,660,237,000,000 21,184,547,000,000 2.766 13,524,310,000,000 21,184,547,000,000 0.638 0.347 2.766 0.638 3.751

2015 8,371,829,000,000 19,837,977,000,000 2.370 11,466,148,000,000 19,837,977,000,000 0.578 0.253 2.370 0.578 3.201

2016 10,000,378,000,000 24,303,283,000,000 2.430 14,302,905,000,000 24,303,283,000,000 0.589 0.272 2.430 0.589 3.291

2012 1,218,821,000,000 2,441,062,000,000 2.003 1,222,241,000,000 2,441,062,000,000 0.501 0.273 2.003 0.501 2.776

2013 1,393,259,000,000 2,922,975,000,000 2.098 1,529,716,000,000 2,922,975,000,000 0.523 0.217 2.098 0.523 2.838

2014 1,512,585,000,000 3,289,297,000,000 2.175 1,776,712,000,000 3,289,297,000,000 0.540 0.221 2.175 0.540 2.935

2015 1,760,537,000,000 3,761,998,000,000 2.137 2,001,461,000,000 3,761,998,000,000 0.532 0.229 2.137 0.532 2.898

2016 1,970,103,000,000 4,321,205,000,000 2.193 2,351,102,000,000 4,321,205,000,000 0.544 0.222 2.193 0.544 2.959

TAHUNSTVA (SC/VA)

3

4

VAIC VAHU (VA/HC)No EMITEN

BMRI

BBCA

NISP

BBNI

1

2

Page 137: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

119

Daftar Perhitungan VAIC Perusahaan Sampel Tahun 2012-2016 (Lanjutan)

HC (BEBAN GAJI) VA HASIL SC (VA-HC) VA HASIL VACA VAHU STVA HASIL

2012 9,605,547,000,000 33,465,119,000,000 3.484 23,859,572,000,000 33,465,119,000,000 0.713 0.516 3.484 0.713 4.713

2013 12,231,994,000,000 40,142,060,000,000 3.282 27,910,066,000,000 40,142,060,000,000 0.695 0.506 3.282 0.695 4.483

2014 14,111,461,000,000 44,970,534,000,000 3.187 30,859,073,000,000 44,970,534,000,000 0.686 0.460 3.187 0.686 4.333

2015 19,012,325,000,000 51,506,343,000,000 2.709 32,494,018,000,000 51,506,343,000,000 0.631 0.455 2.709 0.631 3.795

2016 21,403,103,000,000 55,376,873,000,000 2.587 33,973,770,000,000 55,376,873,000,000 0.614 0.377 2.587 0.614 3.578

2012 1,486,938,000,000 3,350,140,000,000 2.253 1,863,202,000,000 3,350,140,000,000 0.556 0.326 2.253 0.556 3.135

2013 1,613,152,000,000 3,753,923,000,000 2.327 2,140,771,000,000 3,753,923,000,000 0.570 0.325 2.327 0.570 3.222

2014 1,595,409,000,000 3,143,581,000,000 1.970 1,548,172,000,000 3,143,581,000,000 0.492 0.258 1.970 0.492 2.720

2015 1,929,346,000,000 4,471,232,000,000 2.317 2,541,886,000,000 4,471,232,000,000 0.568 0.323 2.317 0.568 3.209

2016 2,182,686,000,000 5,512,770,000,000 2.526 3,330,084,000,000 5,512,770,000,000 0.604 0.288 2.526 0.604 3.418

2012 1,281,012,000,000 5,192,599,000,000 4.054 3,911,587,000,000 5,192,599,000,000 0.753 0.611 4.054 0.753 5.417

2013 1,270,782,000,000 3,732,144,000,000 2.937 2,461,362,000,000 3,732,144,000,000 0.660 0.494 2.937 0.660 4.091

2014 1,173,903,000,000 3,848,629,000,000 3.278 2,674,726,000,000 3,848,629,000,000 0.695 0.444 3.278 0.695 4.417

2015 1,303,237,000,000 3,967,033,000,000 3.044 2,663,796,000,000 3,967,033,000,000 0.671 0.427 3.044 0.671 4.143

2016 1,339,846,000,000 4,073,645,000,000 3.040 2,733,799,000,000 4,073,645,000,000 0.671 0.386 3.040 0.671 4.098

TAHUNSTVA (SC/VA) VAIC VAHU (VA/HC)

5

6

7

No EMITEN

PTBA

BBTN

BBRI

Sumber: Data Sekunder yang diolah

Page 138: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

120

Daftar Perhitungan TobinsQ Perusahaan Sampel Tahun 2012-2016

Closing

Price

Outstanding

SharesHasil

2012 9,100 24,401,786,557 222,056,257,668,700 390,067,244,000,000 442,994,197,000,000 1.382

2013 9,600 24,634,859,597 236,494,652,131,200 430,893,993,000,000 496,304,573,000,000 1.345

2014 13,125 24,655,010,000 323,597,006,250,000 472,550,777,000,000 552,423,892,000,000 1.441

2015 13,300 24,655,010,000 327,911,633,000,000 501,945,424,000,000 594,372,770,000,000 1.396

2016 15,500 24,655,010,000 382,152,655,000,000 560,556,687,000,000 676,738,753,000,000 1.393

2012 8,100 23,333,333,333 188,999,999,997,300 518,705,769,000,000 635,618,708,000,000 1.113

2013 7,850 23,333,333,333 183,166,666,664,050 596,735,488,000,000 733,099,762,000,000 1.064

2014 10,775 23,333,333,333 251,416,666,663,075 697,019,624,000,000 855,039,673,000,000 1.109

2015 9,250 23,333,333,333 215,833,333,330,250 736,198,705,000,000 910,063,409,000,000 1.046

2016 11,575 23,333,333,333 270,083,333,329,475 824,559,898,000,000 1,038,706,009,000,000 1.054

2012 3,700 18,648,656,458 69,000,028,894,600 289,778,215,000,000 333,303,506,000,000 1.076

2013 3,950 18,648,656,458 73,662,193,009,100 338,971,310,000,000 386,654,815,000,000 1.067

2014 6,100 18,648,656,458 113,756,804,393,800 341,148,654,000,000 416,573,708,000,000 1.092

2015 4,990 18,623,639,791 92,931,962,557,090 412,727,677,000,000 508,595,288,000,000 0.994

2016 5,525 18,588,205,225 102,699,833,868,125 492,701,125,000,000 603,031,880,000,000 0.987

2012 1,530 7,866,593,273 12,035,887,707,690 70,190,261,000,000 79,141,737,000,000 1.039

2013 1,230 8,865,655,822 10,904,756,661,060 84,027,985,000,000 97,524,537,000,000 0.973

2014 1,360 11,472,648,486 15,602,801,940,960 88,216,003,000,000 103,123,179,000,000 1.007

2015 1,275 11,472,648,486 14,627,626,819,650 104,069,055,000,000 120,480,402,000,000 0.985

2016 2,070 11,472,648,486 23,748,382,366,020 118,689,765,000,000 138,196,341,000,000 1.031

2

3

TOTAL LIABILITIES ASSET TOBIN'S Q

MVE

TAHUN

4

EMITEN

BBCA

BMRI

BBNI

NISP

No

1

Page 139: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

121

Daftar Perhitungan TobinsQ Perusahaan Sampel Tahun 2012-2016 (Lanjutan)

Closing

Price

Outstanding

SharesHasil

2012 6,950 23,982,840,850 166,680,743,907,500 486,455,011,000,000 551,336,790,000,000 1.185

2013 7,250 24,669,162,000 178,851,424,500,000 546,855,504,000,000 626,182,926,000,000 1.159

2014 11,650 24,669,162,000 287,395,737,300,000 704,217,592,000,000 801,955,021,000,000 1.236

2015 11,425 24,647,768,689 281,600,757,271,825 765,299,133,000,000 878,426,312,000,000 1.192

2016 11,675 24,447,555,543 285,425,210,964,525 856,831,836,000,000 1,003,644,426,000,000 1.138

2012 1,450 9,262,553,826 13,430,703,047,700 101,469,722,000,000 111,748,593,000,000 1.028

2013 870 10,536,469,073 9,166,728,093,510 119,612,977,000,000 131,169,730,000,000 0.982

2014 1,205 10,566,564,777 12,732,710,556,285 132,369,555,000,000 144,575,961,000,000 1.004

2015 1,295 10,573,448,031 13,692,615,200,145 157,947,485,000,000 171,807,592,000,000 0.999

2016 1,740 10,589,158,434 18,425,135,675,160 195,037,943,000,000 214,168,479,000,000 0.997

2012 15,100 2,297,913,719 34,698,497,156,900 4,223,812,000,000 12,728,981,000,000 3.058

2013 10,200 2,220,436,598 22,648,453,299,600 4,125,586,000,000 11,677,155,000,000 2.293

2014 12,500 2,174,134,350 27,176,679,375,000 6,141,181,000,000 14,812,023,000,000 2.249

2015 4,525 2,163,510,338 9,789,884,279,450 7,606,496,000,000 16,894,043,000,000 1.030

2016 12,500 2,108,075,150 26,350,939,375,000 8,024,369,000,000 18,576,774,000,000 1.850

TOTAL LIABILITIES ASSET TOBIN'S Q

MVE

TAHUN

5

6

7

EMITEN

BBRI

BBTN

PTBA

No

Sumber: Data Sekunder yang diolah

Page 140: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

122

Daftar Perhitungan Size Perusahaan Sampel Tahun 2012-2016

TOTAL ASSETLN(TOTAL

ASSET)

2012 442,994,197,000,000 33.72

2013 496,304,573,000,000 33.84

2014 552,423,892,000,000 33.95

2015 594,372,770,000,000 34.02

2016 676,738,753,000,000 34.15

2012 635,618,708,000,000 34.09

2013 733,099,762,000,000 34.23

2014 855,039,673,000,000 34.38

2015 910,063,409,000,000 34.44

2016 1,038,706,009,000,000 34.58

2012 333,303,506,000,000 33.44

2013 386,654,815,000,000 33.59

2014 416,573,708,000,000 33.66

2015 508,595,288,000,000 33.86

2016 603,031,880,000,000 34.03

2012 79,141,737,000,000 32.00

2013 97,524,537,000,000 32.21

2014 103,123,179,000,000 32.27

2015 120,480,402,000,000 32.42

2016 138,196,341,000,000 32.56

2012 551,336,790,000,000 33.94

2013 626,182,926,000,000 34.07

2014 801,955,021,000,000 34.32

2015 878,426,312,000,000 34.41

2016 1,003,644,426,000,000 34.54

2012 111,748,593,000,000 32.35

2013 131,169,730,000,000 32.51

2014 144,575,961,000,000 32.60

2015 171,807,592,000,000 32.78

2016 214,168,479,000,000 33.00

2012 12,728,981,000,000 30.17

2013 11,677,155,000,000 30.09

2014 14,812,023,000,000 30.33

2015 16,894,043,000,000 30.46

2016 18,576,774,000,000 30.55

SIZE

TAHUN

BMRI

BBNI

NISP

BBRI

BBTN

PTBA

No

1

2

3

4

5

6

7

EMITEN

BBCA

Sumber: Data Sekunder yang diolah

Page 141: PENGARUH VAIC, CGPI INDEX, DAN TAX AVOIDANCE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41744/1/HATTA... · Hari ini Rabu, 7 Maret 2018 telah dilakukan ujian komprehensif

123

Daftar Data Keseluruhan Perusahaan Sampel Tahun 2012-2016

No EMITEN TAHUN VAIC CGPI ETRD SIZE TOBINSQ

2012 4.431 85.28 0.0479 33.72 1.382

2013 4.642 86.06 0.0502 33.84 1.345

2014 4.470 86.59 0.0461 33.95 1.441

2015 4.385 87.19 0.0460 34.02 1.396

2016 4.459 88.41 0.0485 34.15 1.393

2012 4.640 91.88 0.0325 34.09 1.113

2013 4.647 92.36 0.0326 34.23 1.064

2014 4.455 92.88 0.0442 34.38 1.109

2015 4.135 93.29 0.0522 34.44 1.046

2016 3.151 93.32 0.0392 34.58 1.054

2012 3.543 86.07 0.0420 33.44 1.076

2013 3.662 87.19 0.0531 33.59 1.067

2014 3.751 87.46 0.0507 33.66 1.092

2015 3.201 87.73 0.0472 33.86 0.994

2016 3.291 88.38 0.0478 34.03 0.987

2012 2.776 85.95 (0.0010) 32.00 1.039

2013 2.838 86.17 (0.0030) 32.21 0.973

2014 2.935 86.52 (0.0002) 32.27 1.007

2015 2.898 86.85 (0.0001) 32.42 0.985

2016 2.959 87.32 0.0113 32.56 1.031

2012 4.713 85.56 0.0332 33.94 1.185

2013 4.483 86.43 0.0151 34.07 1.159

2014 4.333 86.92 0.0360 34.32 1.236

2015 3.795 87.74 0.0320 34.41 1.192

2016 3.578 88.48 0.0220 34.54 1.138

2012 3.135 85.42 (0.0179) 32.35 1.028

2013 3.222 84.94 (0.0203) 32.51 0.982

2014 2.720 85.75 (0.0294) 32.60 1.004

2015 3.209 86.59 (0.0218) 32.78 0.999

2016 3.418 86.86 0.0364 33.00 0.997

2012 5.417 83.80 (0.0062) 30.17 3.058

2013 4.091 84.09 0.0034 30.09 2.293

2014 4.417 85.25 0.0049 30.33 2.249

2015 4.143 85.55 0.0147 30.46 1.030

2016 4.098 85.56 0.0006 30.55 1.850

1 BBCA

2 BMRI

3 BBNI

4 NISP

5 BBRI

6 BBTN

7 PTBA

Sumber: Data Sekunder yang diolah