pengaruh corruption perception index good...

106

Upload: vankiet

Post on 30-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

i

PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX, GOOD CORPORATE

GOVERNANCE, DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP HARGA

SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM IICG

PERIODE 2012-2015

SkripsiDiajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

SYARIFAH

NIM: 1113082000069

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438H/2017

Page 2: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

iiiiii

Page 3: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

iiiiiiiii

Page 4: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

iviviv

Page 5: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

vvv

Page 6: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

1. Nama Lengkap : Syarifah

2. Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 21 Desember 1995

3. Alamat : Komp. Setia budi No.73 Taman Kedaung,

Ciputat 15415.

4. Telepon : 081905137307

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. 2001-2007 : SDN 01 Ciputat

2. 2007-2010 : SMP Islam Al-Azhar 3 Bintaro

3. 2010-2013 : SMAN 46 Jakarta

4. 2013-2017 : Jurusan Akuntansi (Keuangan) Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Univeristas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMP Islam Al-Azhar 3 Bintaro

Periode 2007-2008.

2. Seni Tari Tradisional (SENTRA) SMAN 46 Jakarta Periode 2010-2011.

3. Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Periode 2014-2015.

Page 7: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

vii

IV. KEPANITIAAN

1. Saman Festival 2 SMAN 46 Jakarta (2011)

2. Saman Festival 3 SMAN 46 Jakarta Sie Dekorasi (2012)

3. Bimbingan Test Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta (2014)

4. Economy Expo UIN Syarif Hidayatulah Jakarta (2015)

Page 8: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

viii

THE EFFECT OF CORRUPTION PERCEPTION INDEX, GOODCORPORATE GOVERNANCE, AND PRICE EARNING RATIO TO STOCK

PRICE ON COMPANIES WHICH WERE LISTED IN IICG PERIOD2012-2015

ABSTRACT

This research aim to analyze the effect of corruption perception index,good corporate governance, and price earning ratio on stock price. Thepopulation in this research are the companies which listed in The IndonesianInstitute for Corporate Governance (IICG) period on 2012-2015 with samplenumber are 10 companies that acquired by using purposive sampling method. Themethod of research analysis used in this research is multiple regression analysiswith SPSS 22 program. The result showed that the corruption perception index,good corporate governance, and price earning ratio has no significant effect onstock price.

Keyword: Corruption perception index, Good corporate governance, Priceearning ratio, and stock price.

Page 9: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

ix

PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX (CPI), GOODCORPORATE GOVERNANCE (GCG), DAN PRICE EARNING RATIO(PER) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG

TERDAFTAR DALAM IICG PERIODE 2012-2015

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh corruptionperception index, good corporate governance, dan price earning ratio terhadapharga saham. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yangterdaftar dalam The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)periode 2012-2015 dengan sampel sebanyak 10 perusahaan yang ditentukanberdasarkan metode purposive sampling. Metode analisis penelitian yangdigunakan adalah metode analisis regresi berganda dengan program SPSS 22.Hasil penelitian menunjukkan bahwa corruption perception index, good corporategovernance, dan price earning ratio tidak memiliki pengaruh yang signifikanterhadap harga saham.

Kata kunci: corruption perception index, good corporate governance, priceearning ratio, dan harga saham.

Page 10: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya

dengan segala pengetahuan dan kekuasan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Corruption Perception Index,

Good Corporate Governance, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar dalam IICG Periode 2012-2015”

dengan baik. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad

SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Skripsi ini disusun dalam rangka

untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan kali ini, penulis menyampaikan terimakasih atas

bantuan, saran, bimbingan, dukungan, semangat dan doa baik langsung maupun

tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Bapak Iden Sujana dan Ibu Suwarniasih tercinta

yang selalu mendoakan dan memotivasi penulis serta memfasilitasi segala

kebutuhan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Nur Afidah, Nur Aeni, dan Nur Kharimah selaku kakak penulis yang

selalu mendukung dan menyemangati penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

3. Saudara kembar penulis, Sakiinah yang selalu memotivasi dan menghibur

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

xi

4. Bapak Dr. Arief Mufraini Lc.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak., CA selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

7. Ibu Yusro Rahma, SE., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah meluangkan waktunya untung membimbing dan memberikan

pengarahan dengan baik kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

8. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama

menuntut ilmu serta memberikan motivasi yang tidak henti kepada

penulis.

9. Adinda Vindri Andriana, Syarah Sefty Andraeni dan Hanum Az-Zahra

selaku sahabat penulis yang selalu memberikan semangat kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Fitztri Rochevan Ramadhanny selaku partner penulis yang telah bersedia

menemani penulis dalam mencari data dan kebutuhan lainnya untuk

menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman akuntansi B 2013 yang telah memberikan semangat dan

motivasi kepada penulis dalam proses penyelasian skripsi ini.

Page 12: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

xii

12. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Terimakasih

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Untuk

itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya

sehingga akhirnya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan

dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut. Amin.

Jakarta, Mei 2017

Syarifah

Page 13: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

xiii

DAFTAR ISI

COVER DALAM ................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................ iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ......................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... vi

ABSTRACT ......................................................................................................viii

ABSTRAK ......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR........................................................................................ x

DAFTAR ISI.................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................ 9

1. Tujuan Penelitian ............................................................................. 9

Page 14: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

xiv

2. Manfaat Penelitian .......................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 11

A. Landasan Teori................................................................................. 11

1. Basis Teori ................................................................................. 11

a. Teori Agensi (Agency Theory) ............................................. 11

b. Teori Sinyal (Signalling Theory) ......................................... 12

2. Harga Saham .............................................................................. 13

a. Par Value (Nilai Nominal)................................................... 15

b. Book Value (Nilai Buku)...................................................... 15

c. Market Price (Harga Pasar) ................................................. 16

3. Korupsi....................................................................................... 17

a. Pengertian Korupsi............................................................... 17

b. Pemicu Korupsi.................................................................... 18

c. Jenis Ukuran atau Indikator Korupsi.................................... 19

4. Good Corporate Governance..................................................... 21

a. Konsep GCG ........................................................................ 21

b. Pengukuran corporate governance ...................................... 22

5. Price Earning Ratio ................................................................... 23

B. Penelitian-penelitian Terdahulu ....................................................... 25

C. Keterkaitan Antarvariabel dan Perumusan Hipotesis ...................... 32

1. Corruption Perceprtion Index dan Harga Saham ...................... 32

2. Good Corporate Governance dan Harga Saham ....................... 33

3. Price Earning Ratio dan Harga Saham...................................... 34

Page 15: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

xv

D. Kerangka Pemikiran......................................................................... 35

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 37

A. Ruang Lingkup Penelitian................................................................ 37

B. Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 38

C. Data dan Metode Pengumpulan Data .............................................. 38

D. Metode Analisis Data....................................................................... 39

1. Statistik Deskriptif ..................................................................... 39

2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 40

3. Uji Koefisien Determinasi ......................................................... 43

4. Uji Hipotesis .............................................................................. 43

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian................................................ 46

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................... 49

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian..................................... 49

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ......................................................... 51

1. Hasil Statistik Deskriptif ...................................................... 51

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ...................................................... 53

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi ......................................... 61

4. Hasil Uji Hipotesis ............................................................... 62

BAB V PENUTUP............................................................................................ 70

A. Kesimpulan ...................................................................................... 70

B. Saran................................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 72

Page 16: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... 77

Page 17: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

xvii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Norma Penilaian CGPI.............................................................. 23

2.2 Penelitian-penelitian Terdahulu ............................................... 26

3.1 Operasionalisasi Variabel......................................................... 48

4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian ...................................... 50

4.2 Hasil Statistik Deskriptif .......................................................... 51

4.3 Hasil Uji Multikolinearitas....................................................... 54

4.4 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................. 56

4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser......... 58

4.6 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov............................. 60

4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................. 61

4.8 Hasil Uji Statistik F.................................................................. 62

4.9 Hasil Uji Statistik t .................................................................. 63

Page 18: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

xviii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Skema Kerangka Pemikiran........................................................ 36

4.1 Grafik Scatterplot........................................................................ 57

4.2 Grafik P-Plot ............................................................................... 59

Page 19: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Sampel Perusahaan yang terdaftar dalam The IndonesianInstitute for Corporate Governance (IICG) ............................. 77

2 Surat Izin Penelitian .................................................................... 78

3 Hasil Perhitungan Variabel Corruption Perception Index ......... 79

4 Hasil Perhitungan Variabel Good Corporate Governance ......... 80

5 Hasil Perhitungan Variabel Price Earning Ratio........................ 81

6 Hasil Perhitungan Variabel Harga Saham .................................. 82

7 Hasil Uji Statistik Deskriptif ...................................................... 83

8 Hasil Uji Multikoloniearitas ....................................................... 83

9 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 83

10 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot............ 84

11 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ...................... 84

12 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-Plot ............................... 85

13 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ............................... 85

14 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................. 86

15 Hasil Uji Statistik F..................................................................... 86

Page 20: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

xx

16 Hasil Uji Statistik t ..................................................................... 86

Page 21: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penambahan dana dalam suatu entitas sudah menjadi hal yang

sangat fundamental dalam keberlangsungan hidup perusahaan. Indikator

kinerja operasional dan keuangan suatu entitas menjadi tolak ukur bagi

para investor dalam pengambilan suatu keputusan untuk melakukan

penanaman modal. Pada era dewasa ini, persaingan antar perusahaan

semakin ketat dengan meninjau sisi permintaan, kebutuhan dan daya beli

konsumen terhadap suatu produk atau jasa. Hal ini semakin memaksa

perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja menjadi semakin lebih baik.

Sehubungan dengan peningkatan kinerja, tidak dapat dipungkiri

bahwa perusahaan tidak dapat hanya mengandalkan modal internal yang

dimilikinya, tetapi entitas juga membutuhkan tambahan dana eksternal

dalam menunjang kinerja demi keberlangsungan perusahaan. Salah satu

cara yang dilakukan oleh perusahaan dalam memiliki tambahan dana

eksternal yaitu menjual surat berharga seperti saham.

Melalui harga saham para investor dapat mengambil asumsi atau

gambaran atas kinerja dan nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan harga

saham berbanding lurus dengan kinerja dan nilai perusahaan. Apabila

kinerja dan nilai perusahaan tersebut dikategorikan baik maka harga saham

menguat, yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan bagi para

Page 22: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

2

pemegang saham dan begitu pula sebaliknya, apabila kinerja dan nilai

perusahan dikategorikan tidak baik maka harga saham pun ikut melemah.

Volume transaksi saham dari suatu entitas dapat pula menjadi suatu

gambaran untuk para investor. Semakin besar volume transaksi saham dari

suatu perusahaan maka saham dari perusahaan tersebut mayoritas diminati

oleh para calon investor. Selain dari harga saham dan laporan keuangan,

banyak hal yang dapat dijadikan pertimbangan bagi investor yang akan

melakukan investasi. Diantaranya yaitu melihat dari sisi pandang secara

umum perusahaan, tata kelola perusahaan dan pengukuran rasio keuangan

yang salah satunya dapat diukur melalui price earning ration (PER).

Pandangan secara umum oleh publik melalui indeks seperti tindak

korupsi yang terjadi di suatu perusahan dapat dijadikan sebagai gambaran

investor dalam melakukan investasi. Korupsi secara umum didefinisikan

sebagai penyalahgunaan kekuasaan publik untuk kepentingan pribadi

(Haryanto, 2013). Kepentingan pribadi disini adalah menerima uang atau

aset berharga, dan peningkatan kekuasaan atau status. Tindakan korupsi ini

akan memberikan indikasi negatif bagi para investor yang hendak

melakukan investasi pada perusahaan terkait.

Pada sektor property dan real estate kasus korupsi baru-baru ini

menimpa Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja

yang melakukan suap kepada Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta,

Mohamad Sanusi sebesar 2 Miliar (Kompas, 2016). Hal ini membuat

saham emiten property ini turun hingga 10% pada jeda siang perdagangan

Page 23: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

3

saham, Senin (4/4/16). Saham Agung Podomoro Land dengan kode saham

APLN terkoreksi 10% atau turun 30 poin ke level 270 dari harga

pembukaan 275. Sementara di pekan sebelumnya, saham APLN ditutup di

level 300. Volume perdagangan saham APLN mencapai 6,9 juta saham

hingga jeda siang. Sementara jika dilihat selama setahun, saham APLN

sudah turun 37,93% (Ika, 2016).

Selain itu, pada sektor perbankan juga terungkap kasus korupsi

yakni pada Bank Pundi dimana kasus ini melibatkan dua anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banten dan Direktur Utama PT

Banten Global Development (PT BGD), Ricky Tampinongkol. Adanya

kasus tangkap tangan KPK terhadap dua anggota DPRD Banten dan Dirut

PT BGD tersebut memberikan sentimen negatif bagi saham perseroan.

Pasalnya, hal itu terkait dengan rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov)

Banten yang akan manguasai saham Bank Pundi demi mengembangkan

Bank Pembangunan Daerah (Pasopati, 2015). Dalam perdagangan saham

Rabu (2/12), tercatat harga saham Bank Pundi anjlok 8,47% ke level Rp54

per lembar, dari Rp59 per lembar pada penutupan kemarin. Adapun, jika

dihitung sejak awal tahun (year to date), harga saham BEKS telah

melemah 32,5% dari level Rp80 per lembar (CNN Indonesia, 2015).

Menurut Transparency International Indonesian, Corruption

Perception Index merupakan sebuah instrumen pengukuran tingkat korupsi

di kota-kota yang ada diseluruh wilayah Indonesia. Terkait hal tersebut

investor memerlukan alat ukur tingkat korupsi seperti indeks persepsi

Page 24: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

4

korupsi sebagai informasi sebelum mereka melakukan investasi. Pada

penelitian sebelumnya mengenai korupsi masih terdapat kesenjangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Bolgorian (2011) menemukan bahwa

indeks persepsi korupsi memiliki pengaruh terhadap harga saham.

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2014)

mengemukakan bahwa kebebasan korupsi tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap harga saham.

Corporate governance adalah sistem yang mengarahkan dan

mengendalikan perusahaan dengan tujuan agar mencapai keseimbangan

antara kewenangan perusahaan dan pertanggungjawaban kepada

stakeholders (Andono, 2013). Dalam perkembangannya, pemerintah

semakin menyadari perlunya good governance di sektor publik, mengingat

pelaksanaan good corporate governance (GCG) oleh dunia usaha tidak

mungkin dapat di wujudkan tanpa adanya good public governance dan

partisipasi masyarakat. Kesadaran akan pentingnya good corporate

governance juga tumbuh di masyarakat. Beberapa lembaga independen

dibentuk, salah satunya bekerja sama dengan Komite Nasional Kebijakan

Governance (KNKG) yaitu The Indonesian Institute for Corporate

Governance (IICG) yang setiap tahunnya sejak 2001 melakukan survei dan

pemeringkatan praktek GCG dengan peserta pada awalnya hanya

perusahaan publik yang merupakan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI),

kemudian selanjutnya berkembang dengan menyertakan perusahaan

BUMN, BUMD, dan perusahaan swasta.

Page 25: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

5

Perusahaan dengan good corporate governance akan mendorong

terciptanya hubungan yang baik antara pemegang saham, manajemen dan

stakeholder lainnya. Hal ini akan membuat pemegang saham mengetahui

dan memahami kondisi fundamental perusahaan sehingga kinerja

perusahaan tetap berjalan baik walaupun terjadi krisis (Suharna &

Swandari, 2013).

Esensi corporate governance adalah peningkatan kinerja

perusahaan melalui supervise atau pemantauan kinerja manajemen dan

adanya akuntabilitas manajemen terhadap pemangku kepentingan lainnya

berdasarkan kerangka aturan dan peraturan yang berlaku. Dinamika bisnis

dan iklim usaha yang semakin kompetitif mengharuskan semua

perusahaan secara terus menerus meningkatkan kinerjanya. Dilain pihak,

pemegang saham, investor, masyarakat ataupun stakeholder lainnya

menuntut perusahaan tetap berjalan dengan menerapkan tata kelola

perusahaan yang baik. Selain aspek fundamental dan teknis perusahaan,

good corporate governance (GCG) perusahaan juga terbukti menjadi salah

satu pertimbangan para pelaku pasar saat akan mengalokasikan dananya di

saham suatu perusahaan. GCG atau tata kelola perusahaan yang baik akan

berpengaruh pada kinerja perusahaan, termasuk efisiensi biaya dan

memberikan rasa aman kepada investor.

Corporate Governance Performance Index (CGPI) sebagai

indikator alat ukur akan tata kelola pada perusahaan-perusahaan yang

kelak dijadikan sebagai informasi pertimbangan oleh investor dalam

Page 26: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

6

melakukan investasi. Pemeringkatan yang dilakukan berdasarkan survei

terhadap praktik CGC menghasilkan skor Corporate Governance

Performance Index (CGPI) dengan rating sangat terpercaya untuk

perusahaan dengan skor 85-100, rating terpercaya untuk perusahaan

dengan skor 70-84, dan rating cukup terpercaya untuk perusahaan dengan

skor 55-69 (Aprianto, 2013). Pada penelitian sebelumnya mengenai good

corporate masih belum konsisten diantaranya penelitian yang dilakukan

oleh Indiani dan Dewi (2016) menemukan bahwa mekanisme good

corporate governance mempengaruhi harga saham. Sedangkan penelitian

yang dilakukan oleh Ramdhani (2012) menyatakan bahwa corporate

governance (skor CGPI) tidak mempengaruhi harga saham.

Performa keuangan yang baik merupakan salah satu tujuan utama

perusahaan, terutama pada perusahaan komersial. Hal ini dikarenakan

performa keuangan ini akan berpengaruh terhadap banyak hal diantaranya

nilai perusahaan, harga saham dan juga kompensasi yang akan diterima

oleh manajemen perusahaan. Performa keuangan juga merupakan alat ukur

bagi para investor, terutama para pemegang saham dalam mengukur

efektivitas kinerja dari manajemen perusahaan yang merupakan

representasi mereka dalam perusahaan (Djuitaningsih & Rahman, 2011).

Alat ukur yang biasa digunakan dalam mengukur kinerja keuangan

perusahaan adalah rasio keuangan, yang mana pada penelitian ini rasio

yang digunakan sebagai tolak ukur ialah Price Earning Ratio (PER). Price

Earning Ratio (PER) adalah rasio yang digunakan untuk menghitung

Page 27: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

7

tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan pada suatu saham atau

menghitung kemampuan suatu saham dalam menghasilkan laba. PER

dapat juga diartikan sebagai pendekatan untuk menghitung nilai intrinsik

saham dengan membandingkan antara harga saham dengan earning (laba)

perusahaan. Dalam pendekatan ini dihitung berapa kali nilai earning yang

tercermin dalam harga suatu saham.

PER memberikan informasi berapa rupiah harga yang harus

dibayar investor untuk memperoleh setiap Rp 1,00 earning perusahaan.

Price Earing Raatio (PER) juga merupakan ukuran harga relative dari

suatu saham perusahaan (Aprilia, 2013). Pada penelitian sebelumnya,

terdapat kesenjangan mengenai Price Earning Ratio (PER) yang mana

pada penelitian yang dilakukan Aprilia (2013) disimpulkan bahwa Price

Earning Ratio (PER) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga

saham. Sedangkan penelitian Syafaatul (2015) menyimpulkan bahwa

Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap harga saham suatu

perusahaan.

Pada penilitian ini populasi yang digunakan adalah perusahaan-

perusahaan yang mengikuti survei pemeringkatan corporate governance

perception index yang dilakukan oleh IICG, yaitu program riset dan

pemeringkatan good corporate governance selama 4 tahun dari periode

2012-2015 dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tingkat pengelolaan

perusahaan yang baik dapat mencerminkan kinerja perusahaan yang baik,

Page 28: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

8

dengan tingkat kinerja perusahaan yang baik dapat mendorong minat

investor untuk menanamkan dana.

Sehubungan dengan tingginya minat investor untuk mananamkan

dana dapat memaksimalkan kegiatan operasional perusahaan dan

meningkatkan keuntungan yang akan diraih perusahaan. Sejalan dengan

meningkatnya keuntungan yang diraih perusahaan dapat meningkatkan

kemakmuran para pemegang saham. Berdasarkan uraian di atas maka

penelitian ini mengambil judul “Pengaruh Corruption Perception Index,

Good Corporate Governance, dan Price Earning Ratio Terhadap Harga

Saham Pada Perusahaan yang Terdaftar Dalam IICG Periode 2012-

2015.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, masih terdapat perbedaan atau

kesenjangan mengenai hasil penelitian satu dengan hasil penelitian yang

lainnya. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Berdasarkan

permasalahan yang sudah tertera diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah Corruption Perception Index (CPI) berpengaruh terhadap

harga saham?

2. Apakah Good Corporate Governance (GCG) berpengaruh

terhadap harga saham?

3. Apakah Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap harga

saham?

Page 29: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

9

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

a. Untuk menganalisis pengaruh Corruption Perception Index (CPI)

terhadap harga saham

b. Untuk menganalisis pengaruh Good Corporate Governance (GCG)

terhadap harga saham

c. Untuk menganalisis pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap

harga saham

2. Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dalam penilitian ini yaitu:

a. Manfaat Praktis

1) Bagi Manajer Perusahaan

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para manajer

perusahaan dapat membuat suatu kebijakan serta keputusan

yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Sehingga dengan

meningkatnya niai suatu perusahaan, harga saham pun akan

ikut meningkat.

2) Bagi Investor

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para investor

dapat memprediksi dan mempertimbangkan faktor-faktor yang

mempengaruhi harga saham pada suatu perusahaan dengan

tepat sebelum mengambil keputusan.

Page 30: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

10

3) Bagi Pemerintah

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, pemerintah dapat

membuat sebuah regulasi yang tepat terkait dengan transaksi

jual beli saham.

b. Manfaat Teoritis

1) Bagi Penulis

Diharapkan penulis dapat mengetahui apakah Corruption

Perception Index, Good Corporate Governance, dan Price

Earning Ratio dapat mempengaruhi harga saham pada suatu

perusahaan.

2) Bagi Para Akademisi

Menambah pengetahuan bagi perkembangan studi

akuntansi keuangan dengan memberikan gambaran faktor-

faktor yang mempengaruhi kenaikan ataupun penurunan harga

saham dalam suatu perusahaan serta menambah referensi untuk

penelitian selanjutnya.

Page 31: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Basis Teori

a. Teori Agensi (Agency Theory)

Konsep teori agensi didasari pada permasalahan agensi

yang muncul ketika pengurusan suatu perusahaan terpisah dari

kepemilikannya. Perusahaan merupakan mekanisme yang

memberikan kesempatan kepada berbagai partisipan untuk

berkontribusi dalam bentuk modal, keahlian serta tenaga kerja

dalam rangka memaksimumkan keuntungan jangka panjang.

Partisipan-partisipan yang berkontribusi pada modal disebut

sebagai pemilik (principal). Partisipan-partisipan yang

berkontribusi dalam keahlian dan tenaga kerja disebut pengelola

perusahaan (agen). Adanya dua partisipan tersebut (principal dan

agen) menyebabkan timbulnya permasalahan tentang mekanisme

yang harus dibentuk untuk menyelaraskan kepentingan yang

berbeda di antara keduanya.

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan

keagenan di dalam teori agensi (agency theory) bahwa perusahaan

merupakan kumpulan kontrak (nexus of contract) antara pemilik

sumber daya ekonomis (principal) dan manajer (agent) yang

mengurus penggunaan dan pengendalian sumber daya tersebut.

Page 32: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

12

Jensen dan Meckling (1976) membagi biaya keagenan ini menjadi

monitoring cost, bonding cost dan residual loss. Monitoring cost

adalah biaya yang timbul dan ditanggung oleh principal untuk

memonitor perilaku agent, yaitu untuk mengukur, mengamati, dan

mengontrol perilaku agent. Bonding cost merupakan biaya yang

ditangung oleh agent untuk menetapkan dan mematuhi mekanisme

yang menjamin bahwa agent akan bertindak untuk kepentingan

principal. Selanjutnya residual loss merupakan pengorbanan yang

berupa berkurangnya kemakmuran principal sebagai akibat dari

perbedaan keputusan agent dan keputusan principal.

b. Teori Sinyal (Signalling Theory)

Menurut Brigham dan Houston (2001) sinyal adalah sebuah

tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan yang

memberikan petunjuk kepada investor tentang bagaimana

manajemen memandang prospek perusahaan. Teori ini

mengungkapkan bahwa investor dapat membedakan antara

perusahaan yang memiliki nilai tinggi dengan perusahaan yang

memiliki nilai rendah.

Perusahaan yang profitable memberikan sinyal tentang

perusahaannya yang relative tidak mudah mengalami kebangkrutan

dan bentuk lain dari financial distress, dibanding perusahaan yang

kurang profitable. Optimisme perusahaan akan prospek yang lebih

baik di masa depan ini akan ditunjukkan dengan peningkatan harga

Page 33: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

13

saham. Hal ini dikarenakan adanya asymmetric information atau

ketidaksamaan informasi antara well-informed manager dan poor-

informed stockholder.

Menurut Brigham dan Huoston (2001) asymmetric

information adalah situasi dimana manajer memiliki informasi

yang berbeda mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki

investor. Kondisi ini dapat dilihat dari reaksi harga saham ketika

manajemen mengumumkan sesuatu. Dengan demikian, pihak

manajemen berpikir bahwa harga saham saat ini sedang overvalue

(terlalu mahal). Apabila hal tersebut yang dipikirkan terjadi, maka

manajemen tertentu akan berpikir lebih baik menawarkan saham

baru, sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih mahal dari

yang seharusnya. Di sisi lain, apabila perusahaan menawarkan

saham baru, pemodal akan menafsirkan bahwa salah satu

kemungkinannya adalah harga saham saat ini sedang terlalu mahal

(sesuai dengan persepsi pihak manajemen). Sebagai akibatnya para

pemodal akan menawar harga saham baru tersebut dengan harga

yang lebih rendah. Karena itu emisi saham baru akan menurunkan

harga saham.

2. Harga Saham

Saham didefenisikan sebagai surat berharga yang merupakan

instrumen bukti kepemilikan atau penyertaan dari individu atau

institusi dalam suatu perusahaan (Rahardjo, 2006). Menurut Fred dan

Page 34: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

14

copeland (1999) dalam Rinati (2012) memaparkan bahwa saham

merupakan suatu tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau

badan dalam suatu perusahaan, selembar saham adalah selembar kertas

yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemiliknya

dari suatu perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.

Menurut Gitman dan Zutter (2012) saham merupakan kunci

utama dari surat berharga pada pasar modal. Berdasarkan beberapa

defenisi disimpulkan bahwa saham adalah surat berharga yang

merupakan tanda atas kepemilikan seseorang atau badan terhadap

suatu entitas atau dengan kata lain dana yang ditanamkan oleh

seseorang atau badan pada suatu perusahaan melalui surat berharga

untuk keberlangsungan perusahaan tersebut, pada pelaksanaannya

penanam dana mendapatkan hak atas perusahaan sesuai dengan besar

kecilnya dana yang ditanamkan melalui surat berharga yang di

perdagangkan pada pasar modal.

Harga saham menurut Ang dalam Indarti, dkk (2011) bahwa

harga saham dapat didefinisikan sebagai harga pasar. Harga pasar

merupakan harga yang paling mudah ditentukan, karena harga pasar

merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung.

Jika pasar bursa sudah tutup, maka harga pasar adalah harga

penutupnya (closing price). Jadi harga pasar inilah yang menyatakan

naik turunya suatu saham. Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh

Damayanti, dkk (2013) bahwa perubahan harga saham perusahaan

Page 35: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

15

tergantung pada demand dan supply, apabila saham perusahaan

mengalami kelebihan demand maka harga akan cenderung naik karena

banyak yang menginginkan saham perusahaan tersebut. Sebaliknya

jika terjadi kelebihan supply maka harga saham akan mengalami

penurunan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan harga

saham adalah nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan

perusahaan yang mengeluarkan saham tersebut, dimana perubahan

atau fluktuasinya sangat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan

permintaan yang terjadi di bursa. Dalam menilai harga saham ada tiga

jenis metode penilaian harga saham menurut (Rahardjo, 2006) yaitu:

a. Par Value (Nilai Nominal)

Par value dikenal dengan istilah Face Value/Nilai

Nominal/Nilai Pari. Nilai nominal adalah nilai yang tercantum

pada saham yang digunakan dalam pencatatan sistem akuntansi

perusahaan. Nilai nominal saham saham dicatat sebagai modal

ekuitas perusahaan di neraca perusahaan (balance sheet).

b. Book Value (Nilai Buku)

Nilai buku perusahaan didapat dari jumlah nilai aset bersih

perusahaan (tidak termasuk intangibles dan goodwill) setelah

dikurangi jumlah utang dan nilai likuidasi saham preference. Nilai

aset bersih perusahaan tersebut dibagi dengan jumlah saham

(ordinary shares) yang akan menghasilkan angka nilai buku

saham. Perhitungan nilai buku saham ini dapat dijadikan patokan

Page 36: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

16

tentang berapa besar nilai saham sesungguhnya berdasarkan nilai

aset perusahaan.

c. Market Price (Nilai/Harga Pasar)

Market price adalah harga pasar saham yang tercatat di bursa

efek. Harga pasar saham selalu berubah sesuai dengan kinerja

perusahaan dan sentimen para investor saham tersebut di bursa

efek, apabila investor yang membeli saham cukup banyak (over

demand), kemungkinan harga pasarnya akan meningkat cukup

signifikan. Namun, sebaliknya, apabila banyak investor yang

menjual saham, harga pasar saham tersebut cenderung akan

mengalami penurunan yang tajam.

Harga pasar saham (dari perusahaan yang dimiliki publik)

terbentuk sebagai hasil interaksi antara pembeli dan penjual. Secara

umum, harga saham akan mengikuti kecenderungan perkembangan

kondisi keuangan, laba, maupun deviden emiten (perusahaan

penerbit saham). Disamping itu juga, ada faktor-faktor lainnya

diluar kendali perusahaan (emiten) yang dapat mempengaruhi

harga saham, diantaranya adalah perubahan tingkat suku bunga,

embargo minyak, inflasi yang tidak menentu, pemilihan kepala

negara, dan perubahan situasi ekonomi maupun masalah politik

lainnya (Hery, 2012).

Page 37: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

17

3. Korupsi

a. Pengertian Korupsi

Korupsi merupakan perwujudan tidak bermoral dari

dorongan untuk memperoleh sesuatu dengan metode pencurian dan

penipuan (Semma, 2008). Menurut kamus lengkap Webster’s Third

New International Dictionary dalam Klitgaard (2005) definisi

korupsi adalah “ajakan (dari seorang pejabat politik) dengan

pertimbangan-pertimbangan yang tidak semestinya (misalnya

suap) untuk melakukan pelanggaran tugas”. Terdapat beberapa

tipologi korupsi yaitu:

1) Korupsi transaktif, yakni korupsi yang terjadi atas

kesepakatan diantara seorang donor dan resipen untuk

keuntungan kedua belah pihak.

2) Korupsi ekstortif, yakni korupsi yang melibatkan penekanan

dan pemaksaan untuk menghindari bahaya bagi mereka yang

terlibat atau orang-orang yang dekat dengan pelaku korupsi.

3) Korupsi investif, yakni korupsi yang bermula dengan tawaran

atau iming-iming yang merupakan investasi untuk

mengantisipasi adanya keuntungan dimasa mendatang.

4) Korupsi nepotistik, yakni korupsi yang terjadi karena

perlakuan khusus baik dalam pengangkatan kantor publik

maupun pemberian proyek-proyek bagi keluarga dekat.

Page 38: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

18

5) Korupsi otogenik, yakni korupsi yang terjadi ketika seorang

individu pejabat mendapat keuntungan karena memiliki

pengetahuan sebagai orang dalam (insider’s information)

tentang berbagai kebijakan publik yang semestinya dia

rahasiakan.

6) Korupsi suportif, yakni perlindungan atau penguatan korupsi

yang menjadi intrik kekuasaan dan bahkan kekerasan.

b. Pemicu Korupsi

Seseorang melakukan korupsi tidak lebih karena individu tidak

mampu berhadapan langsung dengan realitas diluar dirinya, adanya

ketidaksiapan individu mengahadapi realitas didepan matanya,

memaksa dirinya untuk tidak melepaskan begitu saja peluang yang

ada (Semma, 2008). Menurut Manullang (2013) keinginan untuk

melakukan korupsi pada dasarnya terjadi karena empat hal yang

berbeda yaitu:

1) Tindakan korupsi yang dilakukan untuk mencukupi kebutuhan

(corruption by needs).

2) Tindakan korupsi yang dilakukan semata-mata karena

keserakahan manusia (corruption by greeds).

3) Tindakan korupsi karena peluang (corruption by opportunity).

4) Tindakan korupsi karena didorong (corruption by expose).

Page 39: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

19

c. Jenis Ukuran atau Indikator Korupsi

Menurut Transparency International Indonesia (TII) indeks

persepsi korupsi merupakan sebuah instrumen pengukuran

gabungan tingkat korupsi kota-kota di seluruh wilayah Indonesia

yang memiliki rentang skor 0-100 dimana 0 dipersepsikan sangat

korup dan 100 dipersepsikan sangat bersih dari tindak korupsi (TII,

2011). Dan menurut Wijayanto dan Zachrie (2009) saat ini ada

berbagai jenis indikator yang dikeluarkan untuk mengukur korupsi,

indikator tersebut telah memberikan kontribusi dalam upaya

memberantas korupsi, berdasarkan cara memperolehnya dapat

digolongkan menjadi empat kategori utama yaitu:

1) Perception-based Indicators

Indikator persepsi mengukur persepsi publik atau kelompok

masyarakat tertentu tentang tingkat korupsi disuatu institusi

atau negara, karena sifatnya persepsi, responden yang menjadi

sumber informasi belum tentu pernah mengalami korupsi

secara langsung. Walaupun persepsi dinilai tidak

menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, dalam banyak

hal persepsi inilah yang paling penting bagi banyak negara

maupun investor. Beberapa indikator yang termasuk dalam tipe

ini adalah: CPI, Global Corruption Barometer, PERC, WGI

dan lain-lain.

Page 40: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

20

2) Objective Indicators

Indikator objektif merupakan fakta atau data dilapangan

yang tidak dapat diperdebatkan lagi validitasnya. Indikator ini

meliputi diantaranya keberadaan UU Antikorupsi, lembaga

antikorupsi dan berapa besar dana yang dialokasikan untuk

memerangi korupsi.

3) Experienced-based Indicators

Indikator beerbasis pengalaman sama dengan indikator

persepsi yang keduanya sama-sama melibatkan responden

dalam jumlah yang besar. Tetapi, indeks ini mampu mereduksi

kelemahan yang ada pada indikator persepsi. Beberapa indeks

yang menggunakan indikator ini diantaranya adalah Bribe

Payer Index, Global Corruption Survei Barometer dan Euro

Barometer.

4) Proxy Indicators

Indikator proksi dibangun diatas paham bahwa korupsi sulit

diukur secara langsung sehingga tingkat korupsinya hanya bisa

diukur dengan parameter yang dianggap cukup

menggambarkan kehadiran korupsi.

Page 41: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

21

4. Good Corporate Governance

a. Konsep GCG

Menurut Pieris dan Wiryawan (2007) bahwa prinsip-prinsip

tata kelola yang baik (GCG) merupakan alat untuk meningkatkan

kinerja perusahaan dan akuntabilitas publik, corporate governance

adalah suatu istilah baru yang digunakan untuk suatu konsep lama

yakni kewajiban industri dari mereka yang mengontrol perusahaan

untuk bertindak bagi kepentingan seluruh pemegang saham,

termasuk pemegang saham minoritas dimana diharapkan dapat

meningkatkan nilai perusahaan dan kepercayaan investor. Menurut

Pieris dan Wiryawan (2007) prinsip dasar corporate governance

meliputi empat aspek, yaitu:

1) Accountability (akuntabilitas) yaitu kejelasan fungsi dan

pertanggung jawaban manajemen kepada perusahaan dan para

pemegang saham.

2) Fairness (kewajaran) yaitu perlakuan yang sama terhadap

pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas

dan pemegang saham asing.

3) Transparency yaitu pengungkapan yang dilakukan tepat pada

waktunya serta transparansi mengenai semua hal yang penting

bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, serta stakeholders.

4) Responsibility yaitu tanggung jawab korporasi sebagai

anggota masyarakat yang tunduk kepada hukum dan bertindak

Page 42: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

22

dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat

sekitarnya.

Konsep GCG pada intinya adalah pertama, internal balance

antarorgan perusahaan RUPS, Komisaris dan Direksi dalam hal

yang berkaitan dengan struktur kelembagaan dan mekanisme

operasional ketiga organ perusahaan tersebut. Kedua, external

balance yaitu pemenuhan tanggung jawab perusahaan sebagai

entitas bisnis dalam masyarakat dan stakeholeders (Sutedi, 2011).

b. Pengukuran Corporate Governance

Ukuran dalam tata kelola di suatu perusahaan dapat

dilakukan dengan cara melihat melalui skor CGPI pada periode

tertentu yang diterbitkan oleh The Indonesian Institute for

Corporate Governance (IICG) dan majalah SWA. Corporate

Governance Perception index (CGPI) merupakan program riset

dan pemeringkatan penerapan good corporate governance pada

perusahaan-perusahaan di Indonesia melalui perancangan riset

yang mendorong perusahaan meningkat kan kualitas penerapan

konsep corporate governance melalui perbaikan

berkesinambungan dengan melaksanakan evaluasi dan

benchmarking (Suprayitno dkk, 2013).

Page 43: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

23

Hasil pemeringkatan program CGPI menggunakan norma

penilaian berdasarkan rentang skor yang dicapai oleh peserta CGPI

dengan kategorisasi atas tingkat kualitas implementasi GCG yang

menggunakan istilah “terpercaya” (Suprayitno dkk, 2013), norma

penilaian CGPI dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 2.1

Norma Penilaian CGPI

Sumber: Suprayitno, dkk. (2013)

5. Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio merupakan ukuran yang paling banyak

digunakan oleh investor untuk menganalisis apakah investasi yang

dilakukan menguntungkan atau merugikan. Price Earning Ratio

bermanfaat untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja

saham suatu perusahaan terhadap kinerja perusahaan yang

tercermin dalam laba per sahamnya.

Skor Kategori

55,00 – 69,99 Cukup Terpercaya

70.00 – 84,99 Terpercaya

85,00 – 100 Sangat Terpercaya

Page 44: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

24

Menurut Sugiyanto (2008:26) Price Earning Ratio adalah

rasio yang diperoleh dari harga pasar saham biasa dibagi dengan

laba perusahaan. Maka semakin tinggi rasio akan mengindikasikan

bahwa kinerja perusahaan semakin membaik. Sebaliknya jika Price

Earning Ratio terlalu tinggi juga dapat mengindikasikan bahwa

harga saham yang ditawarkan sudah tinggi atau tidak rasional.

Menurut Brigham dan Houston (2010:150) Price Earning Ratio

adalah “harga saham terhadap laba per saham menunjukkan jumlah

yang rela dibayarkan oleh investor untuk setiap dolar laba yang

dilaporkan”. Sedangkan menurut jogiyanto (2003:105) Price

Earning Ratio adalah “rasio harga saham terhadap Price Earning

Ratio lain dengan kata lain menunjukkan seberapa besar pemodal

menilai harga saham terhadap kelipatan dari Earnings”.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa

harapan investor terhadap Future Earning perusahaan digerakkan

pada harga saham yang tersedia mereka bayar atas saham

perusahaan tersebut dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap

Price Earning Ratio. Dengan mengetahui besarnya Price Earning

Ratio suatu perusahaan, investor dapat memperkirakan posisi suatu

saham relative terhadap saham-saham lainnya, apakah saham

tersebut layak untuk dibeli atau tidak. terdapat tiga variabel yang

turut menetukan besaran Price Earning Ratio yaitu, rasio

Page 45: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

25

pembayaran deviden, tingkat keuntungan yang dikehendaki dan

tingkat pertumbuhan deviden yang diharapkan.

PER = Harga pasar per lembar saham biasa

Laba per lembar saham

B. Penelitian-Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai harga saham dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti

sebelumnya. Penelitian yang sebelumnya telah dilakukan memberikan

masukan serta kontribusi terhadap penelitian ini dalam menguji hubungan

antara harga saham dengan corruption perception index, good corporate

governance, dan price earning rato (PER). Berikut ini adalah tabel yang

menunjukkan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan

harga saham serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Page 46: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

26

Tabel 2.2

Penelitian-penelitian Terdahulu

No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 Y Hasil1. Dwi Wulandari

Analisis Pengaruh Kebebasan EkonomiTerhadap Harga Saham di Lima NegaraASEAN

Prosiding SNaPP2014 Sosial, Ekonomi,dan Humaniora ISSN 2089-3590 |EISSN 2303-2472

a) Sumber data: IndeksKebebasan Ekonomi yangdiambil dari The HerritageFoundation

b) Jenis Penelitian:Kuantitatif

c) Tahun data: 1998-2013d) Metode analisis: Regresi

Berganda

V V

Kebebasan berbisnis,hak kepemilikkan,korupsi, dan investasitidak berpengaruhsecara signifikanterhadap harga saham.Sedangkan kebebasanfinansial, kebebasanfiskal, kebebasanperdagangan, ukuranpemerintah, dankebebasan moneterberpengaruh positifsecara signifikanterhadap harga saham.

Page 47: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

27

No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 Y Hasil

2. Jinyoung Hwang, dkk

Corruption and Growth in EthnicallyFragmented World

College of Business, Tennessee StateUniversity, 2011.

a) Sumber data: Observasib) Sampel: Indeks persepsi

korupsi di 73 negarac) Tahun data: 1980-2000d) Metode analisis: Regresi

V VKorupsi secara negatifmempengaruhipertumbuhan ekonomiterutama pada negara-negara yang memilikiIEL (Index of EthnicFractionalization)yang rendah.

3. Meysam Bolgorian

Corruption and stock marketdevelopment: A quantitative approach

Physica A: Statistical Mechanics and itsApplications volume 390, Issues 23–24, Pages 4514–4521, November 2011

a) Sumber data: LaporanKeuangan dan IndeksPersepsi Korupsi

b) Sampel: perusahaan pada46 negara

c) Tahun data: 2007-2009d) Metode analisis: Regresi

V V

Adanya hubunganyang signifikan antaraCorruption PerceptionIndex (CPI) denganharga saham.

Page 48: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

28

No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 Y Hasil

4. Ni Putu Lilis Indiani dan Sayu Kt.Sutrisna Dewi

Pengaruh Variabel Tingkat KesehatanBank Terhadap Harga Saham Perbankandi Bursa Efek Indonesia

E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No.5, 2016: 2756 - 2785 ISSN : 2302-8912

a) Sumber data: LaporanKeuangan Tahunan

b) Populasi: 40 perusahaanperbankan yang terdaftardi BEI

c) Sampel: 15 perusahaanperbankan yang terdaftardalam BEI

d) Tahun data:2012-2014e) Metode analisis: Regresi

V V

Hasil pengujianhipotesismenunjukkan bahwaprofil risikoberpengaruh negatifdan signifikanterhadap harga sahamperbankan.GCG danROA berpengaruhpositif dan signifikanterhadap harga sahamperbankan.NIMberpengaruh negatifdan tidak signifikanterhadap harga saham.CAR berpengaruhnegatif dan signifikanterhadap harga saham.

Page 49: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

29

No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 Y Hasil

5. Kee H. Chung dan Hao Zhang

Corporate Governance and InstitutionalOwnership

Cambridge University Press on behalfof the University of Washington Schoolof Business Administration, Februari2011.

a) Sumber data: Observasib) Jenis Penelitian: Kuantitatif

dan kualitatifc) Sampel: Seluruh saham

yang terdaftar di New YorkStock Exchange (NYSE),American Stock Exchange(AMEX), or NASDAQ

d) Tahun data: 2001-2006e) Metode analisis: Regresi

V V

Investor akan condongkepada sahamperusahaan yangmemiliki tata kelolayang baik dengantujuan untukmeminimalkan exitcost.

6. Fitra Ramdhani

Analisis Pengaruh Penerapan CorporateGovernance dan Growth OpportunityPada Harga Saham Perusahaan dalamdaftar CGPI yang dirilis IICG periode2005-2008

Fakultas Ekonomi Gunadarma, 2012

a) Jenis Penelitian:Kuantitatif

b) Sumber Data: LaporanKeuangan PerusahaanManufaktur di BEI

c) Tahun Data: 2005-2008d) Metode Analisis: Regresi

Linier Berganda

V V

Hasil penelitian inimenunjukan bahwasecara bersama-samavariabel bebasmempengaruhi hargasaham, namun secaraparsial menunjukanbahwa penerapan goodcorporate tidakmempengaruhi hargasaham.

Page 50: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

30

No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 Y Hasil

7. Eka Putri Aprilia

Pengaruh Return On Equity (ROE),Dividend Payout Ratio (DPR), EarningPer Share (EPS), Price Earning Ratio(PER) dan Tingkat Suku BungaTerhadap Harga Saham(Studi Pada Perusahaan ManufakturYang Listing di Bursa Efek IndonesiaTahun 2009-2011)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa FakultasEkonomi dan Bisnis UniversitasBrawijaya, 2013.

a) Sumber Data: LaporanKeuangan PerusahaanManufaktur di BEIperiode 2009-2011

b) Sampel: 24 PerusahaanManufaktur di BEI

c) Tahun Data: 2009-2011d) Metode Analisis: Analisis

regresi berganda, Ujistatistik F, Uji statistik t.

V V

Hasil penelitianmenunjukkan secarasimultan variabelROE, DPR, EPS, PERdan tingkat sukubunga berpengaruhterhadap harga sahamperusahaanmanufaktur. Secaraparsial, hanya ROEdan EPS yangberpengaruh terhadapharga saham.Sedangkan variabelDPR, PER dan tingkatsuku bunga tidakberpengaruhsignifikan terhadapharga saham. Variabelyang palingberpengaruh dominanadalah EPS.

Page 51: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

31

Sumber: diolah dari berbagai referensi.

No. Peneliti /Judul/ Sumber Metodologi Penelitian X1 X2 X3 Y Hasil

8. Sri Zuliarni

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadapharga Saham Pada Perusahaan Miningand Mining Service di Bursa EfekIndonesia

Jurnal Aplikasi Bisnis Vol. 3, No. 1,Oktober 2012

e) Sumber data: Laporankeuangan perusahaanmining dan mining serviceyang terdaftar di BEI

f) Sampel: 10 Perusahaanmining dan mining servicedi BEI

g) Tahun data: 2008-2010h) Metode analisis: Regresi

V V

Secara parsial (uji t)menunjukkan bahwahanya dua variabelyaitu ROA dan PERyang berpengaruhsignifikan positifterhadap harga saham,sedangkan DPR tidakberpengaruhsignifikan terhadapharga saham.Sedangkan secarasimultan (uji f)menunjukkan bahwaROA, PER dan DPRsecara bersama-samaberpengaruh terhadapharga saham.

Page 52: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

32

C. Keterkaitan Antarvariabel dan Perumusan Hipotesis

1. Corruption Perception Index dan Harga Saham

Korupsi merupakan perwujudan immoral dari dorongan untuk

memperoleh sesuatu dengan metode pencurian dan penipuan (Semma,

2008). Menurut Transparency International Indonesia, indeks persepsi

korupsi merupakan sebuah instrumen pengukuran tingkat korupsi kota-

kota di seluruh wilayah Indonesia. Terkait hal tersebut investor

memerlukan alat ukur tingkat korupsi seperti indeks persepsi korupsi

sebagai informasi sebelum mereka melakukan investasi.

Semakin tinggi tingkat persepsi korupsi yang dihasilkan pada

suatu perusahaan maka akan mempengaruhi minat investor untuk

menginvestasikan dana mereka pada perusahaan tersebut. Karena

investor tidak ingin menanamkan dana mereka pada perusahaan yang

bermasalah, terlebih lagi tersangkut tindakan korupsi, hal tersebut

memberikan indikasi bahwa perusahaan yang terkait masalah dalam

hal ini tindak korupsi mencerminkan kinerja perusahaan yang kurang

baik, kinerja perusahaan yang kurang baik tidak dapat memberikan

return atau laba kepada pemegang saham.

Dengan menurunnya minat investor akan berpengaruh terhadap

harga dan penjualan saham. Penelitian yang dilakukan oleh Haryanto

(2013) menemukan bahwa indeks persepsi korupsi memiliki hasil yang

positif terhadap pertumbuhan, hal ini berarti semakin berkurangnya

korupsi di sebuah negara maka tingkat pertumbuhan akan meningkat

Page 53: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

33

karena korupsi sifatnya adalah mengurangi sebuah efektifitas dan

efesiensi dalam perekonomian. Berdasarkan uraian diatas dapat

diperoleh hipotesis sebagai berikut:

Ha1: Corruption perception index berpengaruh terhadap harga

saham

2. Good Corporate Governance dan Harga Saham

Tata kelola perusahaan dalam pengendalian dan pengaturan

yang baik akan menghasilkan kinerja yang baik, tingkat tata kelola

perusahaan yang baik dapat meningkatkan minat investor dalam

melakukan investasi, investor merasa dengan pengendalian dan

pengaturan perusahaan yang baik dapat menghasilkan keuntungan

yang maksimal. Persepsi akan tata kelola perusahaan yang baik akan

meningkatkan minat investor dengan asumsi bahwa kinerja perusahaan

dapat dikategorikan baik akan dapat meningkatkan harga saham yang

pada akhirnya menghasilkan keuntungan.

The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)

mengemukakan bahwa Corporate Governance Perception index

(CGPI) merupakan program riset dan pemeringkatan penerapan good

corporate governance pada perusahaan-perusahaan di Indonesia

melalui perancangan riset yang mendorong perusahaan meningkat kan

kualitas penerapan konsep corporate governance melalui perbaikan

berkesinambungan dengan melaksanakan evaluasi dan benchmarking.

Penelitian yang dilakukan oleh Syafaatul (2015) menemukan bahwa

Page 54: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

34

harga saham dipengaruhi oleh mekanisme good corporate governance

yaitu komisaris independen dan ukuran dewan direksi. Berdasarkan

uraian diatas dapat diperoleh hipotesis sebagai berikut:

Ha2: Good Corporate governance berpengaruh terhadap harga

saham

3. Price Earning Ratio dan Harga Saham

Price Earning Ratio merupakan ukuran yang paling banyak

digunakan oleh investor untuk menganalisis apakah investasi yang

dilakukan menguntungkan atau merugikan. Price Earning Ratio

bermanfaat untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja saham

suatu perusahaan terhadap kinerja perusahaan yang tercermin dalam

laba per sahamnya.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa

harapan investor terhadap Future Earning perusahaan digerakkan pada

harga saham yang tersedia mereka bayar atas saham perusahaan

tersebut dan selanjutnya akan berpengaruh terhadap Price Earning

Ratio. Dengan mengetahui besarnya Price Earning Ratio suatu

perusahaan, investor dapat memperkirakan posisi suatu saham relatif

terhadap saham-saham lainnya, apakah saham tersebut layak untuk

dibeli atau tidak. Pada penelitian sebelumnya mengenai Price Earning

Ratio (PER) yang mana pada penelitian yang dilakukan oleh

Kusumawardani (2011) menyimpulkan bahwa Price Earning Ratio

(PER) berpengaruh terhadap harga saham suatu perusahaan.

Page 55: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

35

Berdasarkan rumusan di atas maka hipotesis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Ha3: Price Earning Ratio berpengaruh terhadap harga saham

D. Kerangka Pemikiran

Gambar di bawah ini menunjukkan kerangka pemikiran yang

dibuat dalam model penelitian mengenai pengaruh corruption

perception index, good corporate governance, dan price earning ratio

terhadap harga saham.

Page 56: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

36

Page 57: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian

yang bertujuan untuk mengetahui hubungan serta pengaruh antara dua

variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh

variabel independen, yaitu corruption perception index, good corporate

governance, dan price earning ratio terhadap variabel dependen yaitu

harga saham. Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah semua

perusahaan yang terdaftar dalam The Indonesian Institute for Corporate

Governance (IICG) pada periode 2012-2015. Berdasarkan populasi yang

ada, akan diambil sejumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

Teknik penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode

purposive sampling, dimana sampel ditentukan berdasarkan pertimbangan

atau kriteria tertentu. Pertimbangan ataupun kriteria tersebut yaitu:

1) Perusahaan yang berpartisipasi dalam pemeringkatan corporate

governance perception index yang dipublikasikan oleh The

Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) pada

tahun 2012 sampai 2015.

2) Perusahaan yang konsisten berpartisipasi dalam pemeringkatan

corporate governance perception index yang dipublikasikan

oleh The Indonesian Institute for Corporate Governance

(IICG) pada tahun 2012 sampai 2015.

Page 58: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

38

3) Perusahaan yang terdaftar dalam The Indonesian Institute for

Corporate Governance (IICG) yang memiliki data harga saham

lengkap mulai pada tahun 2012 sampai 2015.

B. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain

atau melalui dokumen (Sugiyono, 2013). Data sekunder yang digunakan

dalam penelitian ini berupa laporan atas indeks persepsi korupsi, laporan

pemeringkatan corporate governance dan laporan keuangan perusahaan

yang tergabung dalam corporate governance perception index. Data

pada penelitian ini terdiri dari data saham dan data akuntansi. Data

saham yang digunakan merupakan harga pasar saham pada saat

penutupan (adjusted close price). Data akuntansi yang digunakan adalah

laporan keuangan yang diperoleh melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui

berbagai sumber yaitu; www.idx.co.id, www.ti.or.id, www.iicg.org dan

SWA.

C. Data dan Metode Pengumpulan Data

Berdasarkan dengan sumber data yang diperlukan yaitu data

sekunder, maka metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode

dokumentasi. Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu,

dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental

Page 59: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

39

dari seseorang, dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,

sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan dan kebijakan

(Sugiyono, 2013).

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan perhitungan statistik, yaitu dengan penerapan SPSS

(Statistical Product and Services Solutions) for windows 22. Setelah data-

data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya

dilakukan analisis data yang terdiri dari metode statistik deskriptif, uji

asumsi klasik, uji koefisien determinasi dan uji hipotesis. Adapun

penjelasan mengenai metode analisis data tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness

(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2013:19). Jadi dalam penelitian ini

analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran

mengenai variabel corruption perception index, good corporate

governance, dan price earning ratio serta harga saham pada perusahaan

yang terdaftar dalam IICG.

Page 60: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

40

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kelayakan

penggunaan model regresi dalam penelitian ini. Uji asumsi klasik

terdiri atas uji multikolinieritas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas,

dan uji normalitas data.

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau

tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah sebagai

berikut (Ghozali, 2013:105):

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi

empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel

independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi

variabel independen.

2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika

antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi

(umumnya di atas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi

adanya multikolinieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi

antar variabel independen tidak berarti bebas dari

multikolinieritas. Multikolinieritas dapat disebabkan karena

adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.

Page 61: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

41

3) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari (a) nilai Tolerance dan

lawannya (b) Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukan setiap variabel independen manakah yang

dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengartian

sederhana setiap variabel independen menjadi variabel

dependen (terikat) dan diregresi terhadap variabel independen

lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen

yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai

VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang

umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas

adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.

b. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi

(Ghozali, 2013:110). Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi

autokorelasi dengan menggunakan uji run test.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

Page 62: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

42

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah

homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2013:139).

Dalam penelitian ini cara untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas, yaitu dengan menggunakan metode grafik.

Metode ini mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan

melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara

SRESID dan ZPRED. Dasar analasis:

(1) Jika pada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang

kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah

terjadi heteroskedastisitas,

(2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar

diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

d. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal. Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik

dan uji statistik (Ghozali, 2013:160).

Page 63: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

43

Dalam penelitian ini, uji normalitas dideteksi dengan

analisis grafik histogram, normal probability plot, dan analisis

statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov Z (1-Sample K-S).

3. Uji Koefisien Determinasi

Bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan variabel

independen, yaitu corruption perception index, good corporate

governance, dan price earning ratio dalam menjelaskan variasi

variabel dependen, yaitu harga saham. Nilai koefisien determinasi

adalah antara 0 dan 1. Tapi karena R2 mengandung kelemahan

mendasar, yaitu adanya bias terhadap jumlah variabel independen

yang dimasukkan ke dalam model, maka dalam penelitian ini

menggunakan adjusted R2 berkisar antara 0 dan 1. Jika nila

adjusted R2 semakin mendekati 1 maka semakin baik kemampuan

model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen (Ghozali,

2013:97).

4. Uji Hipotesis

a. Analisis Regresi Berganda

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan

model regresi berganda. Model regresi berganda umumnya

digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel

independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran

interval atau rasio dalam suatu persamaan linear. Adapun variabel

independen dalam penelitian ini terdiri dari corruption perception

Page 64: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

44

index, good corporate governance, dan price earning ratio.

Sedangkan variabel dependennya adalah harga saham. Untuk

menguji hipotesis dari variabel-variabel tersebut, maka rumus

persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan :

Y : Harga Saham

a : Konstanta

b1 b2 b3 : Koefisien regresi

X1 : Corruption Perception Index

X2 : Good Corporate Governance

X3 : Price Earning Ratio

e : Kesalahan Regresi (regretion error)

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen/terikat (Ghozali, 2013:98). Hipotesis nol yang hendak

diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama dengan

nol, atau:

H0 : β1 =β2 =… =βk = 0

Y = a +b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Page 65: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

45

Artinya, apakah semua variabel independen bukan

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Hipotesis alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara

simultan sama dengan nol, atau:

HA : b1 ≠b2 ≠........≠ bk ≠ 0

Artinya, semua variabel independen secara simultan

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria

pengambilan keputusan sebagai berikut:

(1) Quick look : bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat

ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain kita

menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua

variabel independen secara serentak dan signifikan

mempengaruhi variabel dependen.

(2) Membandingkan nilai F perhitungan dengan nilai F menurut

tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel,

maka Ho ditolak dan menerima HA.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual

dalam menerangkan variansi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho)

yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter sama dengan nol,

atau:

Page 66: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

46

Ho : βi = 0

Artinya apakah suatu variabel independen bukan

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Hipotesis alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama

dengan nol, atau:

HA : βi ≠0

Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen. Cara pengambilan

keputusan adalah sebagai berikut (Ghozali, 2013:99):

(1) Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau

lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang

menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2

(dalam nilai absolut). Dengan kata lain hipotesis alternatif

diterima.

(2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut

tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi

dibandingkan nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen (Y)

Variabel terikat pada penelitian ini yaitu harga saham pada

penutupan (adjusted close price) setiap akhir tahun di perusahaan-

perusahaan yang tergabung di dalam CGPI (Y).

Page 67: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

47

2. Variabel Independen (X)

Variabel independen (X) terdiri dari Corruption Perception Index

(X1), Good Corporate Governance (X2), dan Price Earning Ratio

(X3).

a. Corruption Perception Index (X1)

Corruption perception index digunakan untuk mengukur

tingkat persepsi atas tindak korupsi yang dilakukan suatu lembaga,

daerah dan negara.

b. Good Corporate Governance (X2)

Good corporate governance adalah suatu istilah baru yang

digunakan untuk suatu konsep lama yakni kewajiban industri dari

mereka yang mengontrol perusahaan untuk bertindak bagi

kepentingan seluruh pemegang saham, termasuk pemegang saham

minoritas dimana diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan

dan kepercayaan investor.

c. Price Earning Ratio (X3)

Price Earning Ratio (PER) adalah rasio yang digunakan

untuk menghitung tingkat pengembalian modal yang diinvestasikan

pada suatu saham atau menghitung kemampuan suatu saham dalam

menghasilkan laba.

Page 68: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

48

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No. Variabel Indikator Skala

1.CorruptionPerception Index(CPI)

Menggunakan indeks 0-100dimana semakin besar indeksmengindikasikan bersih daritindak korupsi dan semakinkecil indeks mengindikasikanpemerintah yang sangat korup

Rasio

2. Good CorporateGovernance(GCG)

Sangat terpercaya skor (85-100), terpercaya skor (70-84),dan cukup terpercaya skor(55-69)

Rasio

3. Price EarningRatio (PER)

PER = Harga SahamEarning per share

Rasio

4.Harga Saham

Adjusted close priceDecember 31

Rasio

Page 69: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

49

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan populasi seluruh

perusahaan dari berbagai sektor yang tergabung dalam pemeringkatan

CGPI yang dipublikasikan oleh The Indonesian Institute for Corporate

Governance selama tahun 2012 sampai tahun 2015. The Indonesian

Institute for Corporate Governance adalah lembaga nirlaba yang

berkomitmen mendorong praktik GCG atau Tata Kelola Perusahaan yang

baik di Indonesia dan mendukung serta membantu perusahaan-perusahaan

dalam menerapkan konsep Tata Kelola (Corporate Governance). Selain itu

IICG juga berupaya mendorong perusahaan untuk senantiasa

meningkatkan kualitas penerapan CG dan bisnis yang beretika secara

sistematis berkelanjutan melalui serangkaian pengelolaan pengetahuan dan

pengalaman agar dapat menciptakan nilai tambah secara berkelanjutan

(Rahayu, 2013).

Terdapat 4 aspek dasar penilaian corporate governance perception

index yaitu self assesment, document, paper dan observation. Berdasarkan

populasi tersebut, penelitian ini menggunakan sampel perusahaan yang

terdaftar dalam pemeringkatan CGPI yang ditentukan berdasarkan metode

purposive sampling. Adapun data yang digunakan adalah data sekunder

yang berasal dari laporan CGPI yang diperoleh dari The Indonesian

Institute for Corporate Governance, Indeks Persepsi Korupsi yang

Page 70: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

50

diperoleh melalui website resmi Transparency International Indonesia

(TII), serta laporan keuangan tahun 2012, 2013, 2014 dan 2015 yang

diakses melalui website www.idx.co.id. Berikut adalah rincian perolehan

sampel perusahaan yang terdaftar dalam pemeringkatan CGPI dengan

kriteria-kriteria yang ditentukan sesuai kebutuhan analisis.

Tabel 4.1Rincian Perolehan Sampel Penelitian

No. Kriteria Jumlah1 Perusahaan yang terdaftar dalam Indonesian The

Institute for Corporate Governance (IICG) pada tahun2012-2015.

57

2 Perusahaan yang terdaftar dalam IICG yang tidakkonsisten berpartisipasi setiap tahun dalam mengikutipemeringkatan CGPI dari tahun 2012-2015.

(44)

3 Perusahaan yang konsisten berpartisipasi mengikutipemeringkatan CGPI yang tidak memiliki daftar hargasaham lengkap dari tahun 2012-2015.

(3)

Jumlah sampel selama tahun penelitian 10Sumber: Data Sekunder yang diolah (2017).

Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat dilihat bahwa sampel yang

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 10 perusahaan, dengan tahun

pengamatan 4 tahun berturut-turut. Maka 4 tahun observasi x 10 sampel =

40 observasi. Sampel tersebut dipilih karena memenuhi semua kriteria

yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis penelitian.

Page 71: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

51

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dapat memberikan gambaran tentang suatu data

yang dilihat dari nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean) dan

standar deviasi yang dihasilkan pada penelitian ini. Variabel-variabel

yang digunakan dalam penelitian ini meliputi corruption perception

index, good corporate governance, dan price earning ratio sebagai

variabel independen, serta harga saham sebagai variable dependen.

Variabel tersebut akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang

terlihat dalam tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.2Hasil Statistik Deskriptif

Sumber: Data sekunder yang diolah.

a. Variabel Independen

1) Corruption Perception Index (CPI)

Hasil deskriptif statistik pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa

CPI minimum sebesar 32 dan CPI maksimum sebesar 36

Descriptive Statistics

N

Minimu

m Maximum Mean Std. Deviation

CPI 40 32 36 33,50 1,679

GCG 40 77,81 93,29 86,3905 3,06185

PER 40 -13,51 34,16 13,3590 7,98616

Harga Saham 40 314 15100 5516,18 4402,032

Valid N (listwise) 40

Page 72: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

52

dengan CPI rata-rata sebesar 33,50, sedangkan standar deviasi

CPI sebesar 1,679.

2) Good Corporate Governance (GCG)

Hasil deskriptif statistik pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa

GCG minimum sebesar 77,81 yaitu pada PT. Timah (Persero),

Tbk tahun 2012 dan GCG maksimum sebesar 93,29 yaitu pada

PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk tahun 2015. Pada tabel 4.2

dapat dilihat bahwa GCG rata-rata sebesar 86,3905, sedangkan

standar deviasi GCG sebesar 3,06185.

3) Price Earning Ratio (PER)

Hasil deskriptif statistik pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa

PER minimum sebesar -13,51 yaitu pada PT. Aneka Tambang

(Persero), Tbk tahun 2014 dan PER maksimum sebesar 34,16

yaitu pada PT. Jasa Marga (Persero), Tbk tahun 2014. Pada

tabel 4.2 juga dapat dilihat bahwa PER rata-rata sebesar

13,3590, sedangkan standar deviasi PER sebesar 7,98616.

b. Variabel Dependen

1) Harga Saham

Hasil deskriptif statistik pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa

harga saham minimum sebesar 314 yaitu pada PT. Aneka

Tambang (Persero), Tbk tahun 2015 dan harga saham

maksimum sebesar 15100 yaitu pada PT. Tambang Batubara

Bukit Asam (Persero), Tbk tahun 2012. Pada tabel 4.2 dapat

Page 73: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

53

dilihat bahwa harga saham rata-rata sebesar 5516,18,

sedangkan standar deviasi harga saham sebesar 4402,032.

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

terhadap variabel independen dan variabel dependen. Uji asumsi klasik

bertujuan untuk mengetahui kelayakan penggunaan model regresi

dalam penelitian ini. Uji asumsi klasik pada penelitian ini terdiri atas

uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji

normalitas data.

Adapun dalam penelitian ini variabel independen yang digunakan

adalah corruption perception index (CPI), good corporate governance

(GCG), dan price earning ratio (PER). Sedangkan variabel dependen

yang digunakan adalah harga saham. Agar model regresi yang

digunakan menghasilkan nilai yang sesuai, data yang diolah harus

memenuhi empat uji asumsi klasik. Berikut adalah empat uji asumsi

klasik yang telah dilakukan beserta hasil yang diperoleh:

a. Hasil Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas menunjukkan hasil yang dapat

mendeteksi problem multiko yang terjadi dalam analisis regresi.

Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan

dengan melihat Tolerance dan Varians Inflation Factor (VIF) serta

besaran korelasi antar variabel independen. Regresi yang bebas

dari problem multiko memiliki VIF < 10 dan mempunyai angka

Page 74: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

54

Tolerance > 0,10. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil uji

multikolinearitas.

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinearitas

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat diketahui bahwa hasil

uji multikolinearitas menunjukkan nilai tolerance mendekati angka

1 dan nilai VIF disekitar angka 1 untuk setiap variabel. Nilai

tolerance yang dihasilkan untuk corruption perception index (CPI),

good corporate governance (GCG) dan price earning ratio (PER)

adalah 0,952; 0,898; dan 0,909. Sedangkan nilai VIF yang

dihasilkan untuk variabel corruption perception index (CPI), good

corporate governance (GCG) dan price earning ratio (PER) adalah

1,050; 1,113; dan 1,100. Berdasarkan hasil uji multikolinearitas

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel

independen dalam model persamaan regresi tidak terdapat problem

multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

CPI ,952 1,050

GCG ,898 1,113

PER ,909 1,100

Page 75: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

55

b. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi

(Ghozali, 2013:110).

Uji Autokorelasi menunjukkan hasil yang dapat mendeteksi

ada atau tidaknya autokorelasi dalam analisis regresi. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, maka dapat dilakukan

dengan berbagai cara. Dalam penelitian ini, autokorelasi dideteksi

dengan cara uji run test. Uji ini dipergunakan untuk melihat apakah

data residual bersifat acak atau tidak. Bila tidak acak, berarti terjadi

masalah autokorelasi.

Residual regresi diolah dengan uji run test, kemudian

dibandingkan dengan tingkat signifikasi (α) yang dipergunakan.

Apabila nilai hasil uji run test lebih besar daripada tingkat

signifikasi (α), maka tidak terdapat masalah autokorelasi pada data

yang diuji. Berikut adalah tabel yang menunjukkan hasil uji

autokorelasi.

Page 76: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

56

Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat diketahui bahwa nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,262 lebih besar dari tingkat

signifikasi (0,262 > 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat gejala atau masalah autokorelasi.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual

dari satu pengamatan satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan

dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED.

Jika membentuk pola tertentu seperti titik-titik yang ada

membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -940,77968

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 25

Z 1,121

Asymp. Sig. (2-tailed) ,262a. Median

Sumber: data sekunder yang diolah.

Page 77: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

57

melebar kemudian menyempit), maka terjadi heteroskedastisitas.

Sebaliknya, jika tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas. Adapun hasil uji heteroskedastisitas

dengan grafik scatterplot dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1Hasil Uji Heteroskedastisitas

Menggunakan Grafik Scatterplot

Sumber: data sekunder yang diolah.

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada gambar

4.1 diatas dapat dilihat bahwa grafik scatterplot data tersebar diatas

dan dibawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak terdapat pola yang

jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi

heteroskedastisitas pada persamaan regresi. Untuk lebih

meyakinkan pengujian, maka dilakukan pengujian

heteroskedastisitas dengan menggunakan uji glejser.

Page 78: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

58

Adapun hasil uji heteroskedastisitas dengan uji glejser

dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5Hasil Uji Heteroskedastisitas

Menggunakan Uji Glejser

B

e

r

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat diketahui bahwa tidak

terdapat satupun variabel independen yang signifikan secara

statistik mempengaruhi variabel dependen. Hal ini terlihat dari

dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala

heteroskedastisitas pada model persamaan regresi sehingga model

regresi layak digunakan.

d. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen

atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1(Constant) 6683,475 13651,022 ,490 ,627

CPI 51,915 244,953 ,036 ,212 ,833

GCG -63,059 138,340 -,080 -,456 ,651

PER 24,291 52,725 ,080 ,461 ,648

a.Dependent Variable: RES2

Sumber: data sekunder yang diolah

Page 79: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

59

mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas data adalah

dengan melihat penyebaran data atau titik pada sumbu diagonal

dari grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi

asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal

dana tau tidak mengikuti garis diagonal, maka regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas. Adapun hasil uji normalitas dapat

dilihat pada gambar 4.2

Gambar 4.2Hasil Uji Normalitas

Menggunakan Grafik P-Plot

Sumber: data sekunder yang diolah.

Berdasarkan hasil uji normalitas pada gambar 4.2 diatas

dapat dilihat bahwa grafik probability plot (P-Plot) menunjukkan

titik-titik data berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arus

Page 80: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

60

garis diagonal. Deengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa

data dalam penelitian ini telah terdistribusi normal atau telah

memenuhi asumsi normalitas.

Selain dengan grafik, uji normalitas juga dilakukan dengan

menggunakan metode uji Kolmogorov-Smirnov, berikut hasil uji

normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov.

Tabel 4.6

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Berdasarkan tabel 4.6 diatas diketahui nilai signifikansi

variabel dependen yaitu harga saham sebesar 0,096 > 0,05. Dengan

demikian maka dapat disimpulkan bahwa data harga saham

terdistribusi normal, sehingga asumsi normalitas terpenuhi.hasil uji

Kolmogorov-Smirnov ini konsisen dengan hasil uji grafik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 4130,46004370

Most Extreme Differences Absolute ,128

Positive ,128

Negative -,094

Test Statistic ,128

Asymp. Sig. (2-tailed) ,096c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: data sekunder yang diolah.

Page 81: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

61

probability plot, yang menandakan bahwa data terdistribusi secara

normal.

3. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur kemampuan

variabel independen, yaitu corruption perception index, good

corporate governance, dan price earning ratio menjelaskan variabel

dependen yaitu harga saham. Adapun hasil uji koefisien determinasi

dapat dilihat dalam tabel 4.7

Tabel 4.7Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Hasil uji koefisien determinasi pada tabel 4.7 menunjukkan nilai

Adjusted R Square sebesar 0,046. Nilai ini menunjukkan bahwa

variabel harga saham dapat dijelaskan sebesar 0,046 atau 4,6% oleh

variabel corruption perception index, good corporate governance, dan

price earning ratio, sedangkan sisanya 95,4% (100% - 4,6%)

dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak disertakan dalam

model penelitian ini seperti return on asset (ROA), return on equity

(ROE), dan earning per share (EPS).

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,346a ,120 ,046 4299,119

a. Predictors: (Constant), PER, CPI, GCG

b. Dependent Variable: Harga.Saham

Page 82: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

62

4. Hasil Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan regresi berganda (multiple regression analysis), yaitu

dilakukan melalui uji statistik F, dan uji statistik t.

a. Hasil Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh

semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi

secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada

tingkat signifikan 0,05. Berikut ini adalah tabel 4.8 yang

menunjukkan hasil uji statistik F.

Tabel 4.8Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 90370147,042 3 30123382,347 1,630 ,200b

Residual 665367306,733 36 18482425,187

Total 755737453,775 39

a. Dependent Variable: Harga.Saham

b. Predictors: (Constant), PER, CPI, GCGSumber: Data Sekunder yang diolah.

Tabel 4.8 diatas menjelaskan hasil Uji statistik F antara

seluruh variabel independen dengan variabel dependen sebagai

berikut:

Pengaruh corruption perception index (CPI), good corporate

governance (GCG), dan price earning ratio (PER) terhadap

harga saham.

Page 83: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

63

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.8 yang menunjukkan

hasil uji statistik F dengan tingkat signifikansi 0,200. Tingkat

signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa

corruption perception index (CPI), good corporate governance

(GCG), dan price earning ratio (PER) tidak berpengaruh

signifikan secara simultan terhadap harga saham.

b. Hasil Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara

individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat

signifikansi 0,05. Jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka

Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probability t

lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha. Berikut

adalah tabel 4.9 yang menunjukkan hasil uji statistik t.

Tabel 4.9Hasil Uji Statistik t

Sumber: data sekunder yang diolah.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) -36763,285 23406,302 -1,571 ,125

CPI 63,066 420,002 ,024 ,150 ,881

GCG 442,526 237,200 ,308 1,866 ,070

PER 144,977 90,403 ,263 1,604 ,118

a. Dependent Variable: Harga.Saham

Page 84: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

64

Tabel 4.9 diatas menunjukkan hasil uji statistik t antara

variabel independen dengan variabel dependen sebagai berikut:

Hasil uji hipotesis 1: Pengaruh corruption perception index

(CPI) terhadap harga saham.

Tabel 4.9 menunjukkan hasil bahwa variabel corruption

perception index (CPI) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,881.

Tingkat signifikansi tersebut > 0,05 yang berarti Ha1 ditolak.

Sehingga dapat dikatakan bahwa corruption perception index tidak

mampunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada

perusahaan yang terdaftar didalam The Indonesian Institute for

Corporate Governance (IICG) pada tahun 2012-2015.

Menurut Wulandari (2013) kebebasan korupsi tidak

menjadi pertimbangan bagi investor untuk menjual dan membeli

saham, hal ini dimungkinkan karena karakteristik investor di pasar

modal yang lebih mementingkan keuntungan jangka pendek dan

melakukan aktivitas jual beli saham secara singkat sehingga unsur

fundamental seperti bebas atau tidaknya negara tersebut dari

korupsi tidak menjadi pertimbangan karena investor tidak berniat

untuk melakukan investasi saham dalam jangka waktu yang

panjang.

Faktor atas taraf tindak korupsi pada suatu lembaga atau

daerah tidak terlalu menjadi tolak ukur oleh investor dalam

pengambilan keputusan untuk berinvestasi. Investor lebih

Page 85: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

65

memfokuskan pada jangka waktu dalam berinvestasi. Tidak dapat

dipungkiri bahwa korupsi sangat membawa efek negatif dalam

berbagai aspek terutama dalam jangka waktu yang panjang. Hal

tersebut disebabkan adanya sumber daya perusahaan yang

dialokasikan tidak sesuai dengan peruntukannya sehingga

menimbulkan efek penurunan nilai pada setiap aspek (Wulandari,

2014).

Berbeda sudut pandang apabila melakukan investasi untuk

jangka waktu yang singkat. Tujuan utama yang hendak dicapai

investor dalam membeli dan menjual sahamnya adalah untuk

mendapatkan keuntungan. Dengan melakukan investasi jangka

pendek para investor tidak terlalu menekankan bagaimana

keberlangsungan perusahaan dalam perspektif waktu yang jauh ke

depan. Investor lebih menekankan pada waktu yang sedang terjadi

sekarang, dengan melakukan analisis teknikal seperti pengamatan

pergerakan harga saham dan volume transaksi (Wulandari, 2014).

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Wulandari

(2014) yang menunjukkan bahwa corruption perception index

(CPI) tidak berpengaruh terhadap harga saham. Namun, hasil

penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Bolgorian

(2011) yang menunjukkan bahwa corruption perception index

(CPI) berpengaruh terhadap harga saham. Dalam penelitiannya,

Bolgorian (2011) menyatakan adanya ketergantungan hukum-

Page 86: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

66

hukum yang signifikan secara statistik antara tingkat korupsi dan

pengembangan pasar saham. Hal ini dilandasi oleh perilaku pen-

skalaan yang cenderung menurun.

Hasil uji hipotesis 2: Pengaruh good corporate governanmce

(GCG) terhadap harga saham.

Tabel 4.9 menunjukkan hasil bahwa variabel good

corporate governance (GCG) memiliki tingkat signifikansi sebesar

0,070. Tingkat signifikansi tersebut > 0,05 yang berarti Ha2 ditolak.

Sehingga dapat dikatakan bahwa good corporate governance

(GCG) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham

pada perusahaan yang terdaftar didalam The Indonesian Institute

for Corporate Governance pada tahun 2012-2015.

Tidak berpengaruhnya good corporate governance (GCG)

terhadap harga saham mungkin disebabkan karena pengaruh

corporate governance tidak dapat dirasakan langsung oleh

perusahaan, melainkan dalam jangka panjang baru terlihat Hasil

dari penata kelolaan entitas tidak dapat dirasakan dampaknya

secara langsung, tetapi membutuhkan proses dalam jangka waktu

yang panjang. Hal tersebut tidak dapat menggambarkan secara

langsung atas kinerja perusahaan. Bagi investor hal tersebut

dimungkinkan tidak terlalu menjadi prioritas utama dalam

pengambilan keputusan berinvestasi dalam jangka waktu pendek

(Ramdhani,2012).

Page 87: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

67

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Ramdhani

(2012) yang menyatakan bahwa GCG tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap harga saham. Namun, hasil penelitian ini

bertolak belakang dengan hasil penelitian Indiani (2016) yang

menyatakan bahwa good corporate governance berpengaruh

terhadap harga saham.

Dalam penelitiannya, Indiani (2016) menyatakan bahwa

penerapan GCG yang baik pada perusahaan akan memberikan

perlindungan kepada pemegang saham, sehingga investor akan

merasa aman atas dana yang dititipkannya serta menjamin investor

memperoleh return sesuai dengan harapannya. Selain itu,

implementasi GCG yang baik, dapat melindungi perusahaan dari

konflik keagenan yang dapat menyebabkan laba yang dilaporkan

semu dan menyebabkan nilai perusahaan berkurang dimasa yang

akan datang. Hal ini akan membuat investor percaya pada

perusahaan perbankan sehingga meningkatkan permintaan terhadap

sahamnya dan berdampak pada peningkatan harga saham

perbankan.

Hasil uji hipotesis 3: Pengaruh price earning ratio (PER)

terhadap harga saham.

Tabel 4.9 menunjukkan hasil bahwa variabel price earning

ratio (PER) memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,118. Tingkat

signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti Ha3 ditolak.

Page 88: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

68

Sehingga dapat dikatakan bahwa price earning ratio (PER) tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham pada

perusahaan yang terdaftar di dalam The Indonesian Institute for

Corporate Governance pada tahun 2012-2015.

Menurut Aprilia (2013) PER atau price earning ratio

memiliki pengaruh signifikan yang berbanding terbalik dengan

harga saham, dimana semakin kecil price earning ratio maka akan

meningkatkan harga saham karena akan menarik minat investor

untuk membeli saham. Harga saham yang terbentuk bisa

merupakan penghargaan pasar atas konsistensi kerja perusahaan

yang totalitas dan meningkat dari waktu ke waktu.

Aprilia (2013) menyimpulkan dalam penelitiannya bahwa

meskipun PER suatu perusahaan tinggi tetapi diimbangi dengan

kinerja yang bagus maka harga saham tersebut tergolong wajar.

Oleh karena itu, PER atau price earning ratio tidak berpengaruh

terhadap harga saham atau dengan kata lain price earning ratio

(PER) tidak menjadi pertimbangan investor dalam menentukan

investasinya. Hal ini mungkin dikarenakan investor lebih memilih

melihat kinerja perusahaan tersebut dibandingkan murah atau

tidaknya harga saham perusahaan.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Aprilia

(2013) yang menyatakan bahwa PER atau price earning ratio tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

Page 89: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

69

Namun, hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil

penelitian Zuliarni (2012) yang menyatakan price earning ratio

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

Dalam penelitiannya, Zularni (2012) menyatakan bahwa

perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan tinggi biasanya

mempunyai PER yang tinggi pula, dan hal ini menunjukkan bahwa

pasar mengharapkan pertumbuhan laba dimasa yang akan datang.

Semakin besar PER semakin besar pula harga saham. Dengan ini

pemegang saham akan percaya bahwa samakin besar

perusahaannya pasti akan disertai dengan harga saham yang tinggi

pula.

Berdasarkan tabel 4.9 diatas, maka diperoleh model

persamaan regresi sebagai berikut:

Keterangan:

CPI : Corruption Perception Index

GCG : Good Corporate Governance

PER : Price Earning Ratio

e : Kesalahan Regresi

HARGA SAHAM = -36763,285 + 0,024CPI + 0,308GCG + 0,263PER + e

Page 90: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Corruption

Perception Index (CPI), Good Corporate Governance (GCG), dan Price

Earning Ratio (PER) terhadap harga saham pada perusahaan-perusahaan

yang yang terdaftar didalam The Indonesian Institute for Corporate

Governance (IICG) pada tahun 2012-2015. Berdasarkan pada data yang

telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Corruption Perception Index (CPI) tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2014).

2. Good Corporate Governance(GCG) tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian yang dilakukan oleh Ramdhani (2012).

3. Price Earning Ratio (PER) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap harga saham. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

Aprilia (2013).

Page 91: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

71

B. Saran

Berikut adalah saran yang dapat dipertimbangkan bagi peneliti

yang akan datang. Saran ini diharapkan dapat memberi gambaran dan

peluang bagi peneliti yang akan datang untuk melakukan penelitian yang

lebih baik lagi.

1. Penelitian ini menggunakan perusahaan yang terdaftar terdaftar

didalam The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)

sebagai sampel dimana perusahaan yang konsisten terus-menerus

terdaftar dalam IICG tergolong sedikit sehingga sampel yang diperoleh

menjadi terbatas. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat

menggunakan sampel jenis perusahaan lain agar dapat memperluas

sampel yang diperoleh.

2. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel independen untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap harga saham. Untuk penelitian

selanjutnya, diharapkan peneliti dapat menambahkan variabel-variabel

independen baru seperti return on asset (ROA), return on equity

(ROE), Earning Per Share (EPS) dan lainnya yang dapat

menyempurnakan penelitian selanjutnya.

3. Jangka waktu yang digunakan dalam penelitian hanya empat tahun,

yaitu tahun 2012 sampai 2015. Untuk penelitian selanjutnya,

diharapkan dapat menambah jangka waktu penelitian agar dapat

terlihat konsistensi variabel penelitian dari sampel yang digunakan.

Page 92: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

72

DAFTAR PUSTAKA

Andono, Fidelis Arastyo, "Pengaruh Penerapan Corporate Governance TerhadapKinerja Keuangan Perusahaan Hasil Survei The Indonesian InstitutePerception Governance (IICG) Periode 2008-2011", Jurnal IlmiahMahasiswa Universitas Surabaya, Vol.2, No.1, 2013, Halaman 1.

Aprianto, Devien, "Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap KinerjaPerusahaan dan Risiko Perusahaan" , 2013, Halaman 1.

Aprilia, Eka Putri, "Pengaruh Return On Equity (ROE), Dividend Payout Ratio(DPR), Earning Per Share (EPR), Price Earning Ratio (PER) dan TingkatSuku Bunga Terhadap Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Manufakturyang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2011)" , Jurnal FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2013, Halaman 5.

Bolgorian, Meysam, "Corruption and stock market development: A quantitativeapproach", Physica A: Statistical Mechanics and its Applications, Volume390, Issues 23–24, 2011, p.4514–4521.

Brigham, Eugene dan Joel F. Houston, "Manajemen Keuangan", Edisi 8, Buku 2,Erlangga, Jakarta, 2001.

Brigham, Eugene dan Joel F. Houston, "Essential of Financial Management"Edisi 11, Salemba Empat, Jakarta, 2010.

Cheung, Yahn-Leung, J.Thomas Connelly, Ping Jiang dan Piman Limpaphayom,"Does Corporate Governance Predict Future Performance? Evidencefrom Hong Kong" Journal of Financial Management , Vol. 40, No. 1,2011, p.159-197.

Chung, Kee and Zhang Hao, "Corporate Governance and InstitutionalOwnership" The Journal of Financial and Quantitative Analysis , Vol. 46,No. 1, 2011, p.247-273.

Damayanti, Ni Luh, Anantawikrama Tungga Atmadja dan Nyoman Ari Surya,"Analisis Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap TingkatKeuntungan (Returm) Saham dan Likuiditas Saham", e-Journal S1Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Volume 2 No.1, 2014.

Darmadji, Tjiptono, "Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab"Salemba Empat, Jakarta, 2001.

Djuitaningsih, Tita dan Aulia Rahman, "Pengaruh Kecakapan ManajerialTerhadap Kinerja Keuangan Perusahaan", Media riset akuntansi Vol.1No.2, Halaman 159, 2011.

Ghozali, Imam, "Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS", EdisiKetujuh, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2013.

Page 93: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

73

Gitman, Lawrence dan Chad Zutter, "Principles Of Managerial Finance", 13thEdition. Pearson, Edinburgh, 2012.

Hamid, Abdul, "Pedoman Penulisan Skripsi", FEB UIN PRESS, Jakarta, 2012.

Haryanto, Rino B, "Pengaruh Indeks Persepsi Korupsi, Pengeluaran Pemerintah,dan Penerimaan Pajak Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Asean-5 Tahun2002-2011".Jurnal Ilmiah Universitas Brawijaya, 2013, Halaman 2.

Hery, " Analisis Laporan Keuangan", PT Bumi Aksara, Jakarta, 2012.

Husnan, Suad, "Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas" Edisiketiga, Cetakan kedua, UPP AMP YKPN, Yogyakarta, 2001.

Hwang, Jinyoung, Kun-Oh Jung dan Eung-Soon Lim, "Corruption and Growth inEthnically Fragmented World", The Journal of Developing Areas , Vol.44, No. 2, 2011, p.265-277.

Ika, Aprilia, "Kena Kasus Suap, Harga Saham Agung Podomoro Land Turun 10Persen di Jeda Siang", diakses melaluihttp://bisniskeuangan.kompas.com/read/2016/04/04/125433626/Kena.Kasus.Suap.Harga.Saham.Agung.Podomoro.Land.Turun.10.Persen.di.Jeda.Siang, pada tanggal 4 Desember 2016 pukul 19.30 WIB.

Indarti, Iin dan Desti Mulyani, "Analisis Perbandingan Harga Saham dan VolumePerdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split", ISSN1693-928X,Vol.13, No.1, h.57-63, 2011.

Indiani, Ni Putu L dan Sutrisna Dewi, "Pengaruh Variabel Tingkat KesehatanBank Terhadap Harga Saham Perbankan di Bursa Efek Indonesia" E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 5, 2016.

Jensen, M.C dan Meckling, W.H, "Theory of The Firm: Managerial Behavior,Agency Costs and Ownership Structure" Journal of Financial Economics,Vol.3, No.4, p.305.

Jogiyanto, H. M, "Teori Portofolio dan Analisis Investasi", Edisi ketiga, BPFE,Yogyakarta, 2003.

Klitgaard, Robert, "Penuntun Pemberantasan Korupsi dalam PemerintahanDaerah", Yayasan Obor Indonesia , Jakarta, 2005.

Kusumawardani, Angrawit, "Analisis Pengaruh EPS, PER, ROE, FI, DER, CR,ROA Pada Harga Saham dan Dampaknya Terhadap Kinerja PerusahaanLQ45 yang Terdaftar di BEI Periode 2005-2009", Universitas Gunadarma,2011.

Manullang, "Pengantar Bisnis" PT Indeks, Jakarta, 2013.

Page 94: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

74

Moeljadi, "Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif" Jilid 1,Bayumedia Publishing, Malang, 2006.

Nuswandari, Cahyani, "Pengaruh Corporate Governance Perception IndexTerhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan yang Terdaftar di BursaEfek Jakarta", Jurnal Binsis dan Ekonomi, ISSN :1412-3126, Vol.16,No.2, 2009, Halaman 73.

Pasopati, Giras, " Diterpa Kasus Suap, Saham Bank Pundi Anjlok 8,47 Persen"diakses dari http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20151202174740-92-95556/diterpa-kasus-suap-saham-bank-pundi-anjlok-847-persen/ pada 2Desember 2016 pukul 21.00 WIB.

Pieris, John dan Wiryawan N J, "Etika Bisnis dan Good Corporate Governance",Pelangi Cendekia, Jakarta, 2007.

Purwoto, Agus dan Sri Wahyuni, "Modul Laboratorium Statistik SPSS ProgramSA" Abfii Perbanas, Jakarta, 2009.

Rahardjo, Sapto, "Kiat MembangunAset Kekayaan", Elex Media Kompetindo,Jakarta, 2006.

Rahayu, Eva Martha, "SWA-Capital Market&Investment-Good CorporateGovernance", diakses dari https://swa.co.id/swa/capital-market/gcg/rahasia-bank-ocbc-nisp-pertahankan-predikat-indonesia-most-trusted-company, pada 4 Desember 2016 pukul 21.30 WIB.

Ramdhani, Fitra, "Analisis Pengaruh Penerapan Corporate Governance danGrowth Opportunity Pada Harga Saham Perusahaan dalam daftar CGPIyang dirilis IICG periode 2005-2008." Jurnal Fakultas Ekonomi -Universitas Gunadarma, 2012.

Rinati, Ina, "Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), danReturn On Equity (ROE) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan yangTercantum dalam Indeks LQ45", Universitas Gunadarma, 2012, Halaman3.

Semma, Mansyur, "Negara dan Korupsi: Pemikiran Mochtar Lubis atas Negara,Manusia Indonesia dan Perilaku Politik", Yayasan Obor Indonesia,Jakarta, 2008.

Song, Xuguang dan Cheng Wenhao, "Perception of Corruption in 36 MajorChinese Cities: Based on Survey of 1,642 Experts", Social IndicatorsResearch , Vol. 109, No. 2, 2012, p.211-221.

Sugianto, "Pasar Modal", cetakan kedua, Alfabeta, Bandung, 2008.

Page 95: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

75

Sugiyono, "Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D", Alfabeta,Bandung, 2013.

Suharna, Adi dan Fifi Swandari, "Pengaruh Corporate Governance PerceptionIndex Terhadap Kinerja perusahaan dalam Masa Krisis Ekonomi Global"Jurnal wawasan manajemen, Vol 1, No.1, 2013, h.131.

Sutedi, Adrian, "Good Corporate Governance" Sinar Grafika, Jakarta, 2011.

Syafaatul, Kurnia, "Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap HargaSaham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2011)", Jurnal IlmiahMahasiswa FEB Brawijaya, Vol. 2, No.2, 2015.

Widyanti, Shabrina, "Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan,PengungkapanCorporate Social Responsibility, dan Good Coorporate GovernanceTerhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufakturyang terdaftar di Bursa Efek IndonesiaPeriode 2009-2012)", UniversitasDiponegoro, Semarang, 2014.

Wijayanto dan Zachrie R, "Korupsi Mengkorupsi Indonesia: Sebab, Akibat, danProspek Pemberantasan", PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009.

Wulandari, Dwi, "Analisis Pengaruh Kebebasan Ekonomi Terhadap HargaSaham di Lima Negara ASEAN", Prosiding Seminar Nasional PenelitianPKM Sosial, Ekonomi dan Humaniora, 2014.

Zuliarni, Sri, "Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham PadaPerusahaan Mining and Mining Service di Bursa Efek Indonesia (BEI)",Jurnal Aplikasi Bisnis Vol.3, No.1, 2012.

Page 96: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

76

DAFTAR LAMPIRAN

Page 97: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

77

Lampiran 1: Sampel Perusahaan yang terdaftar dalam The Indonesian

Institute for Corporate Governance (IICG)

No. Kode Nama Perusahaan

1 ANTM PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk.

2 BBCA PT. Bank Central Asia, Tbk.

3 BMRI PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk.

4 BBNI PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

5 NISP PT. Bank OCBC NISP, Tbk.

6 BBRI PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

7 JSMR PT. Jasa Marga (Persero), Tbk.

8 BBTN PT. Bank Tabungan Negara Indonesia (Persero), Tbk.

9 PTBA PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk.

10 TINS PT. Timah (Persero), Tbk.

Sumber: IICG (2017)

Page 98: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

78

Lampiran 2: Surat Izin Penelitian

Page 99: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

79

Lampiran 3: Hasil Perhitungan Variabel Corruption Perception Index

No. Kode CPI

2012 2013 2014 2015

1 ANTM 32 32 34 36

2 BBCA 32 32 34 36

3 BMRI 32 32 34 36

4 BBNI 32 32 34 36

5 NISP 32 32 34 36

6 BBRI 32 32 34 36

7 JSMR 32 32 34 36

8 BBTN 32 32 34 36

9 PTBA 32 32 34 36

10 TINS 32 32 34 36

Page 100: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

80

Lampiran 4: Hasil Perhitungan Variabel Good Corporate Governance

No. Kode GCG

2012 2013 2014 2015

1 ANTM 88,71 88,92 89,12 88,64

2 BBCA 85,28 86,06 86,59 87,19

3 BMRI 91,88 92,36 92,88 93,29

4 BBNI 86,07 87,19 87,46 87,73

5 NISP 85,95 86,17 86,52 86,85

6 BBRI 85,56 86,43 86,92 87,74

7 JSMR 84,52 85,16 85,47 85,81

8 BBTN 85,42 84,94 85,75 86,59

9 PTBA 83,8 84,09 85,25 85,55

10 TINS 77,81 80,1 81,7 82,15

Page 101: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

81

Lampiran 5: Hasil Perhitungan Variabel Price Earning Ratio

No. Kode PER

2012 2013 2014 2015

1 ANTM 14,57 25,36 -13,51 -5,24

2 BBCA 20,5 16,61 19,90 18,02

3 BMRI 11,99 10,06 13,05 10,51

4 BBNI 10,36 8,14 10,55 10,16

5 NISP 17,49 15,28 12,35 12,42

6 BBRI 9,43 8,38 11,86 10,99

7 JSMR 22,04 24,04 34,16 24,51

8 BBTN 11,17 5,88 12,64 7,33

9 PTBA 11,82 12,87 13,65 5,12

10 TINS 15,52 17,79 15,63 20,96

Page 102: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

82

Lampiran 6: Hasil Perhitungan Variabel Harga Saham

No. Kode Harga Saham

2012 2013 2014 2015

1 ANTM 1.280 916 895 314

2 BBCA 9.100 9.600 13.125 13.300

3 BMRI 8.100 7.850 10.775 9.250

4 BBNI 3.700 3.950 6.100 4.990

5 NISP 1.530 1.520 1.230 1.360

6 BBRI 6.950 7.250 11.650 11.425

7 JSMR 5.450 4.725 7.050 5.225

8 BBTN 1.450 870 1.205 1.295

9 PTBA 15.100 10.200 12.500 4.525

10 TINS 1.540 1.041 1.081 1.230

Page 103: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

83

Lampiran 7: Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Lampiran 8: Hasil Uji Multikoloniearitas

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Lampiran 9: Hasil Uji Autokorelasi

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CPI 40 32 36 33,50 1,679

GCG 40 77,81 93,29 86,3905 3,06185

PER 40 -13,51 34,16 13,3590 7,98616

Harga Saham 40 314 15100 5516,18 4402,032

Valid N (listwise) 40

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

CPI ,952 1,050

GCG ,898 1,113

PER ,909 1,100

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -940,77968

Cases < Test Value 20

Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 25

Z 1,121

Asymp. Sig. (2-tailed) ,262a. MedianSumber: data sekunder yang diolah.

Page 104: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

84

Lampiran 10: Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Lampiran 11: Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 6683,475 13651,022 ,490 ,627

CPI 51,915 244,953 ,036 ,212 ,833

GCG -63,059 138,340 -,080 -,456 ,651

PER 24,291 52,725 ,080 ,461 ,648

a. Dependent Variable: RES2

Sumber: data sekunder yang diolah

Page 105: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

85

Lampiran 12: Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-Plot

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Lampiran 13: Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 4130,46004370

Most Extreme Differences Absolute ,128

Positive ,128

Negative -,094

Test Statistic ,128

Asymp. Sig. (2-tailed) ,096c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: data sekunder yang diolah.

Page 106: PENGARUH CORRUPTION PERCEPTION INDEX GOOD …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/35534/... · 2017-08-15 · 2.1 Norma Penilaian CGPI..... 23 2.2 Penelitian-penelitian

86

Lampiran 14: Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Data yang diolah.

Lampiran 15: Hasil Uji Statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 90370147,042 3 30123382,347 1,630 ,200b

Residual 665367306,733 36 18482425,187

Total 755737453,775 39

a. Dependent Variable: Harga.Saham

b. Predictors: (Constant), PER, CPI, GCGSumber: Data yang diolah.

Lampiran 16: Hasil Uji Statistik t

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,346a ,120 ,046 4299,119

a. Predictors: (Constant), PER, CPI, GCG

b. Dependent Variable: Harga.Saham

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) -36763,285 23406,302 -1,571 ,125

CPI 63,066 420,002 ,024 ,150 ,881

GCG 442,526 237,200 ,308 1,866 ,070

PER 144,977 90,403 ,263 1,604 ,118

a. Dependent Variable: Harga.Saham