pengaruh tingkat risiko pembiayaan...

10
Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 76- 85 Volume 2, No. 1, November 2012 - 76 PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK SYARIAH (Studi Pada Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh) Fauzan Fahrul 1 , Muhammad Arfan 2 , Darwanis 2 1) Magister Akuntansi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Abstract: This study aimed to examine the effect of level of risk and Musharaka financing murabaha financing on the level of profitability of Islamic Bank Branch Aceh Banda Aceh. The population in this study was as much as 5 years Musharaka financing and murabaha financing is from 2007 to 2011. The method of analysis used in this research is a multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that (1) the risk of Musharaka financing and murabaha financing risks together (simultaneously) influence on the profitability of Islamic banks Banda Aceh (2) partial testing showed that the risk of Musharaka financing influence the profitability of Islamic banks Banda Aceh (3) partially shows that the risk of murabaha financing influence the profitability of Islamic banks Banda Aceh. Keywords: Risk Financing Musharaka, Murabaha Financing Risk and Profitability the IslamicBank Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat risiko pembiayaan musyarakah dan pembiayaan murabahah terhadap tingkat profitabilitas Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 tahun pembiayaan musyarakah dan pembiayaan murabahah yaitu dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) risiko pembiayaan musyarakah dan risiko pembiayaan murabahah secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank syariah Banda Aceh (2) pengujian secara parsial menunjukkan bahwa risiko pembiayaan musyarakah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank syariah Banda Aceh (3) secara parsial memperlihatkan bahwa risiko pembiayaan murabahah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank syariah Banda Aceh. Kata Kunci: Risiko Pembiayaan Musyarakah, Risiko Pembiayaan Murabahah, dan Tingkat Profitabilitas Bank Syariah PENDAHULUAN Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Pada dasarnya bank syariah sebagaimana bank konvensional, juga menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau pembiayaan, hanya saja terdapat perbedaan mendasar dalam hal imbalan. Penentuan imbalan yang diinginkan dan yang akan diberikan oleh bank syariah kepada nasabahnya semata-mata didasarkan pada prinsip bagi hasil (profit sharing). Tingkat kesehatan bank menjadi salah satu indikator yang digunakan masyarakat dalam menilai kualitas suatu bank. Menurut Triandaru dan Budisantoso

Upload: trandieu

Post on 06-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/7... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10

Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 76- 85

Volume 2, No. 1, November 2012 - 76

PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN

MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MURABAHAH

TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK SYARIAH

(Studi Pada Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh)

Fauzan Fahrul1, Muhammad Arfan

2, Darwanis

2

1) Magister Akuntansi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Abstract: This study aimed to examine the effect of level of risk and Musharaka financing murabaha financing on the level of profitability of Islamic Bank Branch Aceh Banda Aceh. The population in this study was as much as 5 years Musharaka financing and murabaha financing is from 2007 to 2011. The method of analysis used in this research is a multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that (1) the risk of Musharaka financing and murabaha financing risks together (simultaneously) influence on the profitability of Islamic banks Banda Aceh (2) partial testing showed that the risk of Musharaka financing influence the profitability of Islamic banks Banda Aceh (3) partially shows that the risk of murabaha financing influence the profitability of Islamic banks Banda Aceh.

Keywords: Risk Financing Musharaka, Murabaha Financing Risk and Profitability the IslamicBank

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat risiko pembiayaan musyarakah dan

pembiayaan murabahah terhadap tingkat profitabilitas Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh.

Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 tahun pembiayaan musyarakah dan pembiayaan

murabahah yaitu dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Metode analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)

risiko pembiayaan musyarakah dan risiko pembiayaan murabahah secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank syariah Banda Aceh (2) pengujian secara parsial

menunjukkan bahwa risiko pembiayaan musyarakah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank

syariah Banda Aceh (3) secara parsial memperlihatkan bahwa risiko pembiayaan murabahah

berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank syariah Banda Aceh.

Kata Kunci: Risiko Pembiayaan Musyarakah, Risiko Pembiayaan Murabahah, dan Tingkat

Profitabilitas Bank Syariah

PENDAHULUAN

Bank merupakan lembaga perantara

keuangan antara masyarakat yang

kelebihan dana dengan masyarakat yang

kekurangan dana. Pada dasarnya bank

syariah sebagaimana bank konvensional,

juga menyalurkan dana kepada masyarakat

dalam bentuk kredit atau pembiayaan,

hanya saja terdapat perbedaan mendasar

dalam hal imbalan. Penentuan imbalan

yang diinginkan dan yang akan diberikan

oleh bank syariah kepada nasabahnya

semata-mata didasarkan pada prinsip bagi

hasil (profit sharing).

Tingkat kesehatan bank menjadi

salah satu indikator yang digunakan

masyarakat dalam menilai kualitas suatu

bank. Menurut Triandaru dan Budisantoso

Page 2: PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/7... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

77 - Volume 2, No. 1, November 2012

(2006:51) menyebutkan bahwa:

“Kesehatan bank sebagai kemampuan

suatu bank untuk melakukan kegiatan

operasional perbankan secara normal dan

mampu memenuhi kewajibannya dengan

baik dengan cara-cara yang sesuai dengan

peraturan perbankan yang berlaku”.

Pembiayaan bermasalah merupakan

rasio keuangan yang menunjukkan total

pembiayaan bermasalah dalam suatu bank

syariah. Tingkat NPF (Non Performing

Financing) yang tinggi pada suatu bank

syariah menunjukkan kualitas suatu bank

yang tidak sehat. Faktor lain yang perlu

mendapat perhatian khusus dalam menilai

tingkat kesehatan bank adalah profitabilitas.

Profitabilitas merupakan suatu angka yang

menunjukkan kemampuan suatu entitas

usaha untuk menghasilkan laba.

Namun seiring dengan pesatnya

perkembangan bank syariah dan jumlah

asset dari bank syariah tersebut, terdapat

berbagai kendala yang dihadapi dalam

tingkat risiko pembiayaan, seperti kendala

yang bersifat internal, dimana perbankan

syariah memiliki masalah seperti:

pemahaman akan esensi perbankan syariah

yang masih kurang, adanya orientasi bisnis

dan usaha yang lebih diutamakan, kualitas

serta kuantitas sumber daya yang belum

memadai, sikap aversion to effort serta

aversion to risk.

Sedangkan kendala eksternal yaitu

bank syariah menilai bahwa pembiayaan

dengan sistem bagi hasil (equity financing)

memiliki risiko tinggi dalam hal kerugian

yang dapat terjadi dalam kurun waktu

pembiayaan tersebut sehingga dapat

menurunkan laba perusahaan karena

pembiayaan bagi hasil tidak hanya bersifat

berbagi keuntungan, akan tetapi juga

berbagi kerugian.

Dimana penilaian ini berdasarkan

pada seberapa besar bank syariah tersebut

melakukan pembiayaan bersifat bagi hasil

(musyarakah), menggunakan MR

(musyarakah Ratio). Selanjutnya, bank

dapat dikatakan sehat apabila dapat

menjaga keamanan dana masyarakat yang

dititipkan kepada mereka, dapat

berkembang dengan baik serta mampu

memberikan keuntungan yang berarti

terhadap perkembangan ekonomi nasional.

Laporan keuangan perbankan

merupakan sarana yang digunakan oleh

pihak-pihak yang berkepentingan untuk

mengetahui kinerja dan kesehatan dari

suatu bank. Tata cara penilaian tingkat

kesehatan bank tersebut diatur dalam UU

No. 10 Tahun 1998.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Tingkat Profitabilitas Bank Syariah

Tingkat profitabilitas bank syariah

merupakan suatu kualitas yang dinilai

berdasarkan keadaan /kemampuan suatu

bank syariah dalam menghasilkan laba.

Selain itu merupakan hasil akhir bersih

dari berbagai kebijakan dan keputusan

manajemen yang akan memberikan

jawaban akhir tentang efektivitas

manajemen perusahaan. Menurut Gitman

Page 3: PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/7... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, November 2012 - 78

(2009) menyatakan bahwa metode

perhitungan profitabilitas perusahaan dapat

dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

Operating Income Ratio, Operating Ratio,

Net Profit Margin, Return On Investment,

Return On Asset (ROA), Return On Equity

(ROE), Return On Sales.

Return On Equity

Penggunaan Return On Equity

sebagai indikator dari tingkat profitabilitas

bank syariah adalah karena dapat

mengetahui kemampuan manajemen dalam

mengelola capital yang tersedia untuk

menghasilkan net income. Sawir (2001:20)

menyatakan bahwa: “Return On Equity

mengukur tingkat keuntungan dari

investasi yang telah dilakukan pemilik

modal sendiri atau pemegang saham

perusahaan”. Return On Equity mengukur

berapa presentase laba bersih terhadap

total ekuitas yang ada di perusahaan

tersebut. Secara matematis, Return On

Equity dirumuskan sebagai berikut:

Earning After Tax

Return On Equity/ROE= x 100%

Total Equity

Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan musyarakah adalah

pembiayaan dengan penyertaan modal,

dimana dua atau lebih mitra berkontribusi

untuk memberikan modal suatu investasi.

Dengan kata lain pembiayaan musyarakah

merupakan perjanjian kerjasama antara dua

pihak atau lebih pemilik modal (uang atau

barang) untuk membiayai suatu usaha

dimana masing-masing pihak berhak atas

segala sesuatu keuntungan dari usaha

tersebut dibagi berdasar persetujuan sesuai

porsi masing-masing. Keuntungan usaha

secara musyarakah dibagi menurut

kesepakatan yang dituangkan dalam

kontrak.

Risiko pembiayaan musyarakah

sebagaimana diketahui bahwa kualitas

aktiva produktif dalam bentuk pembiayaan

dapat diukur dengan mengetahui besarnya

credit risk (kredit macet) yaitu

perbandingan besarnya pembiayaan

bermasalah terhadap total pembiayaan

yang disalurkan. Jadi besarnya risiko

pembiayaan musyarakah dapat dihitung

dengan membandingkan jumlah Non

Performing Loan Musyarakah dengan total

pembiayaan musyarakah.

Pembiayaan Murabahah

Pembiayaan murabahah merupakan

salah satu prinsip jual beli yang dijalankan

bank syariah tanpa mengenal riba. Syafi’i

(2007:101) mengemukakan bahwa:

“Murabahah adalah jual beli barang pada

harga asal dengan tambahan keuntungan

yang disepakati”. Murabahah adalah

menjual suatu barang dengan harga pokok

ditambah keuntungan yang disetujui

bersama untuk dibayar pada waktu yang

ditentukan atau dibayar secara cicilan.

Murabahah umumnya dapat

diterapkan pada produk pembiayaan untuk

pembelian barang-barang investasi, baik

domestik maupun luar negeri, seperti

Page 4: PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/7... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

79 - Volume 2, No. 1, November 2012

melalui letter of credit (L/C). Kalangan

perbankan syariah di Indonesia banyak

menggunakan murabahah secara

berkelanjutan (roll over/evergreen) seperti

untuk modal kerja, padahal sebenarnya

murabahah adalah kontrak jangka pendek

dengan sekali akad (one short deal).

Murabahah tidak tepat diterapkan untuk

modal kerja. Hal ini mengingat prinsip

murabahah memiliki fleksibilitas yang

sangat tinggi.

Tingkat Risiko Pembiayaan

Musyarakah dan Murabahah

Tingkat risiko pembiayaan

musyarakah dan murabahah dapat dihitung

berdasarkan perbandingan antara jumlah

pembiayaan musyarakah dan murabahah

yang bermasalah karena pengembaliannya

tidak sesuai jadual yang disepakati dengan

total pembiayaan secara keseluruhan.

Secara sistematis, tingkat risiko

pembiayaan dirumuskan sebagai berikut:

Risiko pembiayaan =𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑚𝑎𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛

Tingkat risiko pembiayaan (NPF) ini

secara otomatis akan mempengaruhi

operating income akan semakin rendah dan

sebaliknya. Beberapa pakar perbankan

mengasumsikan bahwa pembiayaan

diragukan yang memiliki potensi menjadi

macet sebagai pembiayaan bermasalah.

Sementara beberapa pakar perbankan

lainnya mengasumsikan bahwa

pembiayaan bermasalah meliputi

pembiayaan - pembiayaan yang tergolong

dalam perhatian khusus, kurang lancar,

diragukan dan macet.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan suatu

penelitian empiris yang akan menguji

hipotesis yang telah dikemukakan

sebelumnya, dengan menggambarkan

hubungan kausal (sebab akibat) antara

risiko pembiayaan musyarakah dan risiko

pembiayaan murabahah terhadap tingkat

profitabilitas bank syariah.

Populasi dalam penelitian ini adalah

sebanyak 5 tahun pembiayaan musyarakah

dan pembiayaan murabahah dari tahun

2007 sampai dengan tahun 2011. Metode

analisis yang digunakan dalam penelitian

ini adalah analisis regresi linier berganda

yang diolah dengan menggunakan software

SPSS versi 16.0.

Untuk mengetahui sejauhmana

pengaruh risiko pembiayaan musyarakah

dan risiko pembiayaan murabahah

terhadap tingkat profitabilitas bank syariah

pada Bank Aceh Syariah Cabang Banda

Aceh, maka bentuk persamaan dari regresi

linier berganda ini adalah:

Y = α + β1X1 + β2X2 + ε

Keterangan:

Y = Tingkat profitabilitas bank

syariah (Return On Equity)

X1 = Risiko pembiayaan musyarakah

X2 = Risiko pembiayaan murabahah

α = Konstanta

Page 5: PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/7... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, November 2012 - 80

β1 = Nilai koefisien regresi berganda

antara variabel independen X1

terhadap variabel dependen Y,

bila variabel independen X2

dianggap konstan

β2 = Nilai koefisien regresi berganda

antara variabel independen X2

terhadap variabel dependen Y,

bila variabel independen X1

dianggap konstan

ε = error term yaitu faktor-faktor lain

yang mempengaruhi variabel

dependen Y

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Profitabilitas Bank Syariah

Berdasarkan data yang terkumpul

diperoleh gambaran tentang tingkat

profitabilitas bank syariah pada Bank Aceh

Syariah Banda Aceh selama periode 2007

sampai dengan 2011. Return On Equity

(ROE) pada level tertinggi terjadi pada

tahun 2009 yaitu sebesar 31,11%

sedangkan level terendah terjadi pada

tahun 2007 yaitu sebesar 14,98%. Pada

tahun 2008 Return On Equity (ROE)

jumlahnya sebesar 22,93% dan pada tahun

2010 jumlahnya adalah 28,63% serta pada

tahun 2011 Return On Equity (ROE)

berjumlah 15,13%. Hal ini memperlihatkan

bahwa dengan tingginya tingkat Return On

Equity (ROE) pada Bank Aceh Syariah

Cabang Banda Aceh yang terjadi pada

tahun 2008, 2009, dan 2010 menunjukkan

kemampuan bank dalam menghasilkan

laba dan juga mempengaruhi kemampuan

perbankan syariah dalam menghasilkan

profit.

Risiko Pembiayaan Musyarakah

Perhitungan risiko pembiayaan

musyarakah telah ditabulasi berdasarkan

angka yang diperoleh dari laporan

keuangan selama periode 2007-2011. Total

pembiayaan bermasalah musyarakah pada

tahun 2007 berjumlah Rp. 630.908.576,-.

Pada tahun 2008 total pembiayaan

bermasalah musyarakah berjumlah Rp.

1.609.224.005,- dan pada tahun 2009

jumlahnya sebesar Rp. 982.747.048,-. Dan

yang terakhir pada tahun 2010 terjadi

penurunan yaitu sebesar 232.755.997,-

sedangkan pada tahun 2011 total

pembiayaan bermasalah musyarakah tidak

ada. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa total pembiayaan bermasalah

musyarakah berfluktuasi dari tahun 2007

sampai dengan 2010.

Rasio resiko pembiayaan

bermasalah musyarakah diketahui dari

tahun 2007-2011, terlihat bahwa Non

Performing Financing Musyarakah pada

level tertinggi terjadi pada tahun 2007

yaitu sebesar 2,52% sedangkan level

terendah terjadi pada tahun 2010 yaitu

sebesar 0,06%. Dengan demikian rasio

risiko pembiayaan bermasalah musyarakah

dari tahun 2007 sampai dengan 2011 terus

mengalami penurunan.

Risiko Pembiayaan Murabahah

Perhitungan risiko pembiayaan

Page 6: PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/7... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

81 - Volume 2, No. 1, November 2012

murabahah telah ditabulasi berdasarkan

angka yang diperoleh dari laporan

keuangan selama periode 2007-2011.

Total pembiayaan bermasalah

murabahah pada tahun 2007 berjumlah Rp.

720.951.595,-. Pada tahun 2008 total

pembiayaan bermasalah murabahah

berjumlah Rp. 2.045.546.868,- dan pada

tahun 2009 jumlahnya sebesar Rp.

2.943.564.044,-. Sedangkan pada tahun

2010 terjadi kenaikan yaitu sebesar

3.953.325.825,- dan pada tahun 2011 total

pembiayaan bermasalah murabahah

berjumlah Rp. 2.460.986.663,-. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa total

pembiayaan bermasalah murabahah

berfluktuasi dari tahun 2007 sampai

dengan 2011.

Rasio risiko pembiayaan bermasalah

murabahah diketahui dari tahun 2007-2011,

terlihat bahwa Non Performing Financing

Murabahah pada level tertinggi terjadi

pada tahun 2007 yaitu sebesar 71,55%

sedangkan level terendah terjadi pada

tahun 2010 yaitu sebesar 65,16%. Dengan

demikian rasio risiko pembiayaan

bermasalah murabahah dari tahun 2007

sampai dengan 2011 mengalami perubahan

(fluktuatif).

Hasil Pengujian Hipotesis

Berdasarkan hasil pengolahan data

mengenai tingkat risiko pembiayaan

musyarakah dan risiko pembiayaan

murabahah terhadap tingkat profitabilitas

bank syariah maka diperoleh hasil regresi

seperti yang terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Regresi

Model

Unstandardized

Coefficients Sig.

B

Std.

Error

1 (Constant) 29.750 5.170 .000

X1 .699 .677 .000

X2 .537 .721 .001

Dependent Variable: Y

Maka dapat dibentuk model regresi

variabel risiko pembiayaan musyarakah

dan risiko pembiayaan murabahah

terhadap tingkat profitabilitas bank syariah

yaitu:

Y = 29.750 + 0.699X1 + 0.537X2 + ε

Nilai koefisien regresi adalah

sebagai berikut:

1. Koefisien Regresi X1

Koefisien persamaan regresi untuk

risiko pembiayaan musyarakah (X1)

diperoleh nilai sebesar 0.699. Artinya

setiap 100% perubahan (perbaikan)

terhadap variabel risiko pembiayaan

musyarakah maka secara relatif akan

mempengaruhi peningkatan tingkat

profitabilitas bank syariah sebesar 69.9%

dengan asumsi variabel risiko pembiayaan

murabahah (X2), dianggap konstan (tidak

mengalami perubahan).

2. Koefisien Regresi X2

Koefisien persamaan regresi untuk

risiko pembiayaan murabahah (X2)

diperoleh nilai sebesar 0.537. Artinya

Page 7: PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/7... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, November 2012 - 82

setiap 100% perubahan (perbaikan) dalam

variabel risiko pembiayaan murabahah

maka secara relatif akan mempengaruhi

peningkatan tingkat profitabilitas bank

syariah sebesar 53.7% dengan asumsi

variabel risiko pembiayaan musyarakah

(X1), dianggap konstan (tidak mengalami

perubahan).

3. Nilai Konstanta (Y)

Dalam penelitian ini diperoleh nilai

konstanta Y sebesar 29.750 yang artinya

adalah bilamana variabel risiko

pembiayaan musyarakah (X1) dan variabel

risiko pembiayaan murabahah (X2)

dianggap konstan, maka besar nilai tingkat

profitabilitas bank syariah adalah sebesar

29.750. Artinya tingkat profitabilitas bank

syariah pada Bank Aceh Syariah Banda

Aceh sudah menunjukkan hasil yang baik.

Nilai Koefisien Korelasi (R) dan Nilai

Determinasi (R2)

Berdasarkan Tabel, diperoleh nilai

determinasi sebagai berikut:

Tabel 2. Nilai Determinasi

Model R R Square Adjusted

R Square

Std.

Error of

the

Estimate

1 0.820a 0.783 0.070 0.304

Berdasarkan hasil penelitian

diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar

0.820 yang menunjukkan bahwa derajat

hubungan antara variabel-variabel

independen dengan variabel dependen

adalah sebesar 82.0%. Artinya tingkat

profitabilitas bank syariah mempunyai

hubungan yang sangat kuat dengan risiko

pembiayaan musyarakah (X1) dan risiko

pembiayaan murabahah (X2), dengan

perolehan nilai koefisien korelasi sebesar

0.820.

Selanjutnya nilai koefisien

determinasi yang diperoleh adalah sebesar

0.783. Artinya bahwa sebesar 78.3%

perubahan-perubahan dalam variabel

dependen (tingkat profitabilitas bank

syariah) dapat dijelaskan oleh perubahan-

perubahan dalam faktor-faktor risiko

pembiayaan musyarakah (X1) dan risiko

pembiayaan murabahah (X2), sedangkan

selebihnya sebesar 21.7% dijelaskan oleh

faktor-faktor lain di luar dari kedua

variabel independen (risiko pembiayaan

musyarakah dan risiko pembiayaan

murabahah), yang tidak dimasukkan dalam

penelitian ini.

Hasil Pengujian Secara Simultan

Berdasarkan output SPSS diperoleh

nilai β1= 0,699, β2= 0,537, sedangkan

rumusan pengujian secara simultan

menyebutkan bahwa Ha diterima : paling

sedikit ada satu β1 ≠ 0 (i = 1,2).

Kesimpulannya, tingkat risiko pembiayaan

musyarakah dan pembiayaan murabahah

berpengaruh secara bersama-sama

(simultan) terhadap tingkat profitabilitas

Bank Syariah.

Hasil Pengujian Secara Parsial

Hasil uji hipotesis diperoleh nilai

Page 8: PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/7... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

83 - Volume 2, No. 1, November 2012

β1= 0,699, β2= 0,537, rumusan hipotesis

menyebutkan bahwa Ha1 : β1 ≠ 0, Risiko

pembiayaan musyarakah berpengaruh

terhadap tingkat profitabilitas bank syariah.

Ha2 : β2 ≠ 0, Risiko pembiayaan

murabahah berpengaruh terhadap tingkat

profitabilitas bank syariah.

Kesimpulannya, tingkat risiko

pembiayaan musyarakah dan pembiayaan

murabahah berpengaruh secara parsial

terhadap tingkat profitabilitas bank Syariah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Pengujian secara simultan

menunjukkan bahwa risiko

pembiayaan musyarakah dan risiko

pembiayaan murabahah berpengaruh

terhadap tingkat profitabilitas bank

syariah Banda Aceh.

2. Pengujian secara parsial

memperlihatkan bahwa risiko

pembiayaan musyarakah

berpengaruh terhadap tingkat

profitabilitas bank syariah Banda

Aceh.

3. Pengujian secara parsial

menunjukkan bahwa risiko

pembiayaan murabahah berpengaruh

terhadap tingkat profitabilitas bank

syariah Banda Aceh.

Saran

1. Pihak perbankan syariah harus terus

meningkatkan kualitas

pengelolaannya mengingat kedua

jenis produk pembiayaan ini

merupakan produk pembiayaan yang

menempati porsi besar dan

diperkirakan akan bertambah

jumlahnya di masa yang akan datang.

2. Peningkatan kualitas pengelolaan

pembiayaan dapat dilakukan

perbankan syariah melalui

penyusunan kebijakan penyaluran

pembiayaan yang lebih terintegrasi

dengan memperhitungkan berbagai

macam faktor dan kriteria yang

menentukan mutu kebijaksanaan

tersebut.

3. Pihak perbankan syariah harus

mampu melakukan monitoring yang

lebih kuat terhadap pembiayaan-

pembiayaan yang

diberikan/disalurkan.

4. Pihak perbankan syariah harus lebih

meningkatkan prinsip kehati-hatian

sehingga dapat meminimalisasi NPF,

yang di antaranya adalah harus lebih

inovatif dalam mengembangkan

produk-produk yang ada dan tetap

memperhatikan prinsip-prinsip

syariah.

5. Bagi pihak lain yang ingin

melakukan penelitian selanjutnya

maka penelitian dapat diarahkan

kepada bagaimana tingkat risiko

pembiayaan mempengaruhi

likuiditas, solvabilitas, rentabilitas,

aktifitas, dan capital dari bank

syariah.

Page 9: PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/7... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, November 2012 - 84

6. Selanjutnya penelitian lain dapat

diarahkan kepada bagaimana tingkat

risiko pembiayaan mempengaruhi

tingkat profitabilitas bank syariah

dengan indikator yang berbeda,

misalnya Return On Asset, Net

Profit Margin, Operating Income

Ratio, dan Return On Investment.

7. Pada penelitian lain dapat diarahkan

kepada objek yang diteliti agar dapat

ditambah dengan menambah data

dari bank unit usaha syariah, bank

umum syariah dan BPR syariah.

8. Dalam penelitian selanjutnya dapat

diarahkan kepada perluasan sampel

penelitian yaitu dengan penambahan

pada bank syariah ataupun jumlah

periode untuk mendapatkan

deskripsi yang lebih baik dan dapat

mewakili keseluruhan populasi bank

syariah.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Amim, A. M., 1992. Mengembangkan Bank

Islam di Indonesia. Jakarta: Banki.

Antonio, M.S., 2007. Bank Syariah Dari Teori

Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani.

Arifin, Z., 1999. Memahami Bank Syariah

Lingkup, Peluang, Tantangan dan

Prospek. Jakarta: Al vabet.

Arifin, Z., 2002. Dasar-Dasar Manajemen

Bank Syariah. Jakarta: Al Vabeth.

Arifin, Z., 2002. Strategi Mempersiapkan

Sumber Daya Insani Mengantisipasi

Perkembangan Lembaga Keuangan

Syariah. Makalah Seminar Nasional

Ekonomi Islam dan Kongres

Kelompok Studi Ekonomi Islam.

Semarang: FE UNDIP, 11-13 Mei.

Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Brealey, M. & Marcus. 2008. Dasar-dasar

Manajemen Keuangan Perusahaan.

New York: Erlangga.

Cooper, D.R., Boca Rator & Pamela S.

Schindler. 2006. Business Research

Methods. International Edition. Nineth

Edition. Singapore: Mc-Graw- Hill

Co.

Furywardhana, F., 2009. Akuntansi

Syariah. Yogyakarta: PPPS.

Gitman, L., 2009. Principles of Managerial

Finance. United States: Pearson

Addison Wesley.

Ghozali, I., 2001. Aplikasi Analisis

Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: BP Undip.

Gujarati, D., 2003. Statistika Untuk Penelitian.

Alih Bahasa: Sumarna Zain. Jakarta:

Erlangga.

Gujarati, D., 2003. Basic Econometrics. Fourth

Edition. New York: McGraw-Hill.

Hadi, S., 2000. Statistik. Yogyakarta: ANDI.

Izzan, A. & Syahri Tanjung. 2006. Referensi

Ekonomi Syariah. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Karim, A., 2000. Peluang dan Kendala

Pasar Keuangan Perbankan Syariah.

Makalah Seminar Nasional Perbankan

Syariah. Bandung: Bank Indonesia, 13

Oktober.

Karim, A., 2008. Bank Islam, Analisis Fiqih

dan Keuangan. Jakarta: Edisi ke 3.

Kasmir. 2009. Pengantar Manajemen

Keuangan. Jakarta: Kencana.

Kerlinger, F.N. & Fedhazer. 1992. Multiple

Regression in Behavioral Research.

New York: Holt, Rinehart and Wiston.

Kusumawati, H., 2010. Pengaruh Tingkat

Risiko Mudharabah dan Murabahah

Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank

Syariah. Bandung: Universitas

Widyatama.

Muhammad. 2000. Sistem dan Prosedur

Operasional Bank Syariah. Yogyakarta:

UII Press.

Muhammad., 2005. Teknik Perhitungan Bagi

Hasil dan Profit Margin pada Bank

Syariah. Yogyakarta: UII Press.

Muhammad & Dwi Suwiknyo. 2009.

Akuntansi Perbankan Syariah.

Yogyakarta: Trustmedia.

Nuary, D., 2008. Pengaruh Tingkat Risiko

Murabahah Terhadap Tingkat

Profitabilitas Bank Syariah. Bandung:

Universitas Widyatama.

Saed, A., 2004. Bank Islam dan Bunga.

Yogyakarta.

Santoso, S., 2002. SPSS Mengolah Data

Statistik Secara Profesional.

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Page 10: PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.2.ma/7... · Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

85 - Volume 2, No. 1, November 2012

Sawir, A., 2001. Analisis Kinerja Keuangan

dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Sekaran, U., 2006. Research Methods For

Business : A Skill Building Approach.

New York: John – Willey Sons

Inc., Second Edition.

Siamat, D., 2004. Manajemen Lembaga

Keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi -

Universitas Indonesia.

Singarimbun, M. & Effendi. S., 1995. Metode

Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.

Sudjana, 2006. Metoda Statistika.

Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian.

Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis.

Bandung: CV. Alfabeta.

Sutan, S.R., 1999. Rahasia Bank Berbagai

Masalah dan Sekitarnya. Jurnal Hukum

Bisnis. Vol.8.

Sutan , S.R., 1999. Perbankan Islam dan

Kedudukannya Dalam Tata Hukum

Perbankan Indonesia. Jakarta: Pustaka

Utama Grafiti.

Sutan, S.R., 2000. Kebebasan Berkontrak

dan Perlindungan yang Seimbang Para

Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di

Indonesia. Jakarta: Bankir Indonesia.

Sutan, S.R. dalam Neni Sri Imaniati. 2000.

Kesiapan Hukum Ekonomi Indonesia

dalam Mengantisipasi Perbankan

Syariah. Bandung: Seminar Nasional,

UNISBA.

Syafri, S., 1997. Analisis Kritis atas Laporan

Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Taswan, 2006. Manajemen Perbankan.

Yogyakarta: UPP STIM YPKP.

Triandaru, S. & Totok Budisantoso, 2006. Bank

dan Lembaga Keuangan Lain.

Yogyakarta: Salemba Empat.

Tunggal, A.W., 2010. Pokok-Pokok Analisis

Laporan Keuangan. Jakarta: Harvarindo.

Umar, H., 2008. Metode Penelitian untuk

Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang

perubahan atas Undang-Undang No. 7

Tahun 1992.

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah PSAK No. 101

Tahun 2007 tentang Penyajian Laporan

Keuangan Syariah.

Wahyudin, U., 2009. Pengaruh Risiko

Pembiayaan Mudharabah dan

Musyarakah terhadap Likuiditas Bank

Syariah. Bandung: Universitas

Widyatama.