pengaruh supervisi kunjungan kelas, iklim organisasi dan motivasi terhadap kompetensi pedagogik guru...
TRANSCRIPT
Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016)
PENGARUH SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS, IKLIM ORGANISASI DAN
MOTIVASI TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI KABUPATEN
REMBANG
Angga Debby Frayudha, Nurul Dyah Puspita, �
Prodi Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Info Artikel
Sejarah Artikel:
Diterima Februari 2016
Disetujui Februari 2016
Dipublikasikan Februari
2016
Keywords: class
visits supervision ,
organizational
climate , work
motivation,
competence
pedagogic.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan menentukan koefisien pengaruh supervisi kunjungan kelas dan iklim organisasi melalui motivasi kerja terhadap kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rembang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang diolah dengan metode statistik. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive random sampling. Analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) supervisi kunjungan kelas berpengaruh secara langsung terhadap kompetensi pedagogik dengan nilai signifikan 0,003, (2) iklim organisasi tidak berpengaruh secara langsung terhadap kompetensi pedagogik guru dengan nilai signifikan 0,722 lebih besar dari taraf signifikan 0,05, (3) supervisi kunjungan kelas berpengaruh terhadap motivasi kerja guru dengan nilai signifikan 0,000, (4) iklim organisasi tidak berpengaruh terhadap motivasi kerja guru dengan nilai signifikan -0,093 lebih besar dari taraf signifikan 0,05, (5) motivasi kerja berpengaruh terhadap kompetensi pedagogik dengan nilai signifikan 0,006, (6) supervisi kunjungan kelas secara tidak langsung berpengaruh terhadap kompetensi pedagogik melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening dengan nilai 0,118 < 0,372, dan (7) iklim organisasi tidak berpengaruh secara tidak langsung terhadap kompetensi pedagogik melalui motivasi kerja sebagai variabel intervening dengan nilai 0,42 > -0,513.
Abstract
This Research aimed to Identify Influence of class visits supervision and organizational climate against pedagogic competence through work motivation state primary school teachers in the district of Rembang regency. This study uses a quantitative approach that is processed with
statistical methods. Strategy Sample was collected bay a proportional random sampling technique. Data were analysed by path analysis. The result of this study showed (1) there is a
significant influence on the supervision of classroom visits to pedagogic competence of 0,003, (2) significant influence on the organizational climate to pedagogic competence of 0,722, (3)
supervision of classroom visit to work motivation of 0,000, (4) significant influence on the organizational climate to work motivation of -0,093, (5) significant influence on the work motivation to pedagogic competence of 0,006, (6) significant influence on the supervision of
classroom visit to work motivation to pedagogik competence of 0,118 < 0,375, (7) significant influence on the organizational climate to work motivation to pedagogik competence of 0,42 > -
0,513.
© 2016 Universitas Negeri Semarang
� Alamat korespondensi:
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang, 50233
Email : [email protected]
ISSN 2252-7001
Educational Management 2 (3) (2016)
Educational Management
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduman
Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016)
Pendahuluan
Kompetensi guru merupakan hasil dari
penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang
berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai
oleh guru dalam menjalankan tugas
keprofesionalannya. Senada dengan pendapat Cooper
dalam (Sudjana 2002:17) bahwa ada empat kompetensi
yang harus dimiliki guru yaitu mempunyai
pengetahuan tentang belajar tingkah laku manusia,
mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi
yang dibinanya, mempunyai sikap yang tepat tentang
dirinya, sekolah, teman sejawat dan bidang studi yang
dibinanya, serta mempunyai kemampuan tentang
teknik mengajar.
Salah satu dari keempat kompetensi yang
telah disebutkan adalah kompetensi pedagogik.
Sebagaimana dijelaskan dalam Standar Nasional
Pendidikan bahwa kompetensi pedagogik adalah
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik,
meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perencanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan
berbagai potensi yang dimilikinya.
Fenomena yang sering terjadi pada tenaga
pendidik khususnya di tingkat SD yakni belum
memenuhi kualifikasi sebagai guru yang berkompeten,
khususnya kompetensi pedagogik yang berkaitan
dengan pengelolaan pembelajaran, seperti guru belum
mampu memanfaatkan teknologi pembelajaran dan
belum mampu menyusun rancangan pembelajaran
dengan baik serta belum optimalnya pengelolaan kelas.
Padahal guru tidak hanya bertindak sebagai penyaji
informasi tetapi juga harus mampu bertindak sebagai
fasilitator, motivator, maupun pembimbing yang
senantiasa berupaya memaksimalkan perkembangan
potensi yang dimiliki peserta didik. Oleh sebab itu,
guru dituntut untuk memiliki kompetensi yang unggul
dibidangnya termasuklah kompetensi pedagogik karena
kompetensi pedagogik ini harus dimiliki oleh setiap
guru dalam jenjang pendidikan apapun. Melalui
pemberian kesempatan studi lanjut, pelatihan serta
lokakarya yang dilakukan untuk meningkatkan
kompetensi guru dalam menjalankan tugasnya,
kenyataan yang terjadi guru yang telah mendapatkan
kesempatan mengikuti pelatihan setelah kembali ke
sekolah tidak menampakkan perubahan yang berarti
karena apa yang telah didapat tidak sepenuhnya
diimplementasikan dan cenderung kembali kebiasaan
lama dengan menggunakan metode ceramah dan tidak
memanfaatkan secara maksimal media yang telah
disediakan.
Salain itu dapat dilihat dari hasil uji
kompetensi, standar nilai uji kompetensi guru adalah 70
sedangkan untuk wilayah Rembang nilai rata-rata pada
tahun 2012 mencapai 39,29, di tahun 2013 mencapai
35,40 dan di tahun 2014 mencapai 34,40
(Sakeena.net/sertifikasi-guru/). Sementara itu, rata-rata
untuk wilayah kecamatan Rembang mencapai 38,40
(UPTD Pendidikan Kecamatan Rembang). Dari rata-
rata tersebut jelas terlihat bahwa nilai uji kompetensi
guru masih jauh dari standar yang telah ditetapkan.
Peningkatan kompetensi guru tidak terlepas
dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Gibson
dalam Ridwan (2009:134-135) menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi upaya peningkatan
profesionalisme guru dapat dibedakan menjadi dua yaitu
faktor eksternal yang meliputi : (a) latar belakang
pendidikan; (b) pengalaman mengajar; (c) keadaan
kesehatan; (d) kesejahteraan ekonomi. Faktor eksternal
yang meliputi : (a) sarana pendidikan; (b) kedisiplinan
kerja di sekolah; (c) pengawasan kepala sekolah.
Kepala Sekolah merupakan salah satu
komponen pendidikan yang berperan penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan. Peran kepala sekolah
sebagai supervisor bertujuan membimbing guru,
dilakukan dengan cara-cara atau usaha yang
mempengaruhi para guru seperti membimbing dan
mengarahkan guru untuk meningkatkan kemampuan
dalam mengajar. Dengan dijalankannya peran kepala
sekolah sebagai supervisor dengan optimal akan
memotivasi guru untuk terus meningkatkan kompetensi
pedagogik dan memperbaiki kekurangan dalam
mengajar.
Sahertian (2000:12) mengatakan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi kompetensi pedagogik guru
adalah (a) pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
dimiliki guru (b) kepemimpinan kepala sekolah (c)
lingkungan kerja yang mendorong motivasi kerja guru
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam pelaksanaan tugas secara optimal.
Selain supervisi kunjungan kelas, iklim
organisasi juga mempengaruhi kompetensi pedagogik
guru, iklim organisasi mendorong motivasi kerja guru
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan
Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016)
sikap dalam pelaksanaan tugas secara optimal. Suasana
kerja yang kondusif di lingkungan sekolah dan
hubungan baik antar guru dan Kepala Sekolah sangat
dibutuhkan untuk menciptakan rasa nyaman dalam
bekerja.
Berdasarkan permasalahan di atas,
mendorong peneliti untuk meneliti pengaruh supervisi
kunjungan kelas dan iklim organisasi melalui motivasi
kerja terhadap kompetensi pedagogik guru Sekolah
Dasar Negeri di Kecamatan Rembang Kabupaten
Rembang. Hal ini penting diteliti sebagai bahan
instrospeksi baik bagi para Kepala Sekolah, para guru
dan penentu kebijakan yang lainnya (Kepala Dinas,
Kepala UPTD pendidikan Kecamatan), khususnya
dalam rangka upaya meningkatkan mutu pendidikan
pada jenjang sekolah dasar, sebab kompetensi
pedagogik guru mempunyai pengaruh besar terhadap
mutu peningkatan pendidikan.
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif. Teknik analisis data kuantitatif yang
digunakan adalah analisis jalur (path analysis).
Populasi dalam penelitian ini adalah guru
Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Rembang yang
berstatus PNS sebanyak 173 orang. Jumlah sampel
adalah 118 guru yang diperoleh dengan teknik
purposive random sampling.
Instrumen pengumpulan data menggunakan tes
dan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis
deskriptif, uji asumsi klasik, uji hipotesis, analisis jalur
(path analysis) dan sobel tes.
HASIL PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan,
diperoleh temuan-temuan yang merupakan jawaban
atas masalah-masalah penelitian. Pembahasan
diuraikan sesuai dengan hipotesis penelitian yang
diajukan yaitu ada tujuh yang tiga diantaranya tidak
berpengaruh dan empat diantaranya terbukti
berpengaruh secara signifikan.
1. Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas
terhadap Kompetensi Pedagogik
Berdasarkan hasil analisis dengan regresi
diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
supervisi kunjungan kelas terhadap kompetensi
pedagogik sebesar 1,39%. selanjutnya hasil analisis
signifikansi diperoleh nilai sebesar 0,118 lebih kecil dari
0,05. Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang
berbunyi “ada pengaruh langsung yang positif dan
signifikan supervisi kunjungan kelas terhadap
kompetensi pedagogik” dapat diterima dan hipotesis nol
(H0) ditolak.
2. Pengaruh Iklim Organisasi terhadap
Kompetensi Pedagogik
Berdasarkan hasil analisis dengan regresi
diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan
iklim organisasi terhadap kompetensi pedagogik.
Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi
“tidak ada pengaruh langsung yang positif dan signifikan
iklim organisasi terhadap kompetensi pedagogik” ditolak
dan hipotesis nol (H0) diterima.
3. Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas
terhadap Motivasi Kerja
Berdasarkan hasil analisis dengan regresi diketahui
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan supervisi
kunjungan kelas terhadap motivasi kerja sebesar 6,45 %.
Selanjutnya hasil analisis signifikansi diperoleh nilai
sebesar 0,254 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian
hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “ ada pengaruh
langsung yang positif dan signifikan supervisi kunjungan
kelas terhadap motivasi kerja” dapat diterima dan
hipotesis nol (H0) ditolak.
Hasil analisis tersebut dapat diartikan bahwa
semakin tinggi supervisi kunjungan kelas yang dilakukan
oleh kepala sekolah maka makin tinggi pula motivasi
kerja guru dan sebaliknya jika supervisi kunjungan kelas
rendah / jarang diadakan maka akan rendah pula
motivasi keja yang dimiliki oleh guru. Dari sisi kekuatan
hubungan temuan di atas menunjukkan bahwa
hubungan yang rendah, yang mana rendahnya
hubungan ini tidak terlepas dari upaya kepala sekolah
dalam menjalankan tugasnya sebagai motivator.
4. Pengaruh Iklim Organisasi terhadap
Motivasi Kerja
Berdasarkan hasil analisis dengan regresi
diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan
iklim organisasi terhadap motivasi kerja. Selanjutnya
hasil analisis signifikansi diperoleh nilai sebesar -0,093
lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hipotesis
alternatif (Ha) yang berbunyi “tidak ada pengaruh
langsung yang positif dan signifikan iklim organisasi
terhadap motivasi kerja” dapat diterima dan hipotesis
nol (H0) ditolak.
Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016)
5. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap
Kompetensi Pedagogik
Berdasarkan hasil analisis dengan regresi
diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
motivasi kerja terhadap kompetensi pedagogik sebesar
14,8 %. Selanjutnya hasil analisis signifikansi diperoleh
nilai sebesar 0,148 lebih kecil dari 0,05. Dengan
demikian hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi “ ada
pengaruh langsung yang positif dan signifikan motivasi
kerja terhadap kompetensi pedagogik” dapat diterima
dan hipotesis nol (H0) ditolak.
6. Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas
Melalui Motivasi Kerja terhadap Kompetensi
Pedagogik
Berdasarkan hasil analisis dengan regresi
diketahui bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
supervisi kunjungan kelas terhadap motivasi kerja
sebesar 14,8 %. Kumulatif analisis regresi supervisi
kunjungan kelas dan motivasi kerja guru terhadap
kompentensi pedagogik adalah 0,372, artinya
kumulatif supervisi kunjungan kelas dan motivasi kerja
guru adalah positif terhadap kompentensi pedagogik.
Selanjutnya koefisien pengaruh supervisi kunjungan
kelas terhadap motivasi kerja adalah signifikan yaitu
sebesar 0,254 lebih kecil dari 0,05, sedangkan koefisien
pengaruh motivasi kerja terhadap kompentensi
pedagogik adalah signifikan yaitu sebesar 0,118 lebih
kecil dari 0,05, sehingga disimpulkan bahwa H06
ditolak yang berarti ada pengaruh yang signifikan dari
supervisi kunjungan kelas melalui motivasi kerja
terhadap kompetensi pedagogik guru SD Negeri di
Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.
7. Pengaruh Iklim Organisasi Melalui
Motivasi Kerja terhadap Kompetensi Pedagogik
Berdasarkan hasil analisis pengaruh iklim
organisasi terhadap motivasi kerja adalah yaitu tidak
ada pengaruh langsung antara iklim organisasi
terhadap motivasi kerja begitu pula jika motivasi kerja
menjadi variabel penghubung antara iklim organisasi
terhadap kompetensi pedagogik, tidak terdapat
pengaruh yang signifikan. Sehingga motivasi kerja
tidak berfungsi sebagai variabel intervening.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
diambil simpulan sebagai berikut.
a. Supervisi kunjungan kelas berpengaruh
secara langsung terhadap kompetensi pedagogik guru
SD Negeri di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang
dengan nilai signifikansi 0,003 lebih kecil dari taraf
signifikan 0,05. Hal ini berarti bahwa supervisi
kunjungan kelas dapat meningkatkan kompetensi
pedagogik guru.
b. Iklim organisasi tidak berpengaruh secara
langsung terhadap kompetensi pedagogik guru SD
Negeri di Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.
Hal ini dikarenakan nilai signifikansi 0,722 lebih besar
dari taraf signifikan 0,05. Iklim organisai tidak
mempengaruhi kompetensi pedagogik karena pada tiap
sekolah memiliki dimensi sosial dan psikologikal yang
berbeda-beda.
c. Supervisi kunjungan kelas berpengaruh
terhadap motivasi kerja guru SD Negeri di Kecamatan
Rembang Kabupaten Rembang dengan nilai signifikan
0,000 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Dengan
adanya supervisi kunjungan kelas dapat meningkatkan
motivasi kerja guru dalam proses pembelajaran. Hal ini
disebabkan supervisi kunjungan kelas yang dilakukan
oleh kepala sekolah tidak hanya sebagai pengawasan dan
penilaian dalam proses belajar mengajar saja tetapi
supervisi kunjungan kelas ini dilaksanakan untuk
mencari dan memecahkan masalah yang yang dihadapi
guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
d. Iklim organisasi tidak berpengaruh terhadap
motivasi kerja guru SD Negeri di Kecamatan Rembang
Kabupaten Rembang dengan nilai signifikan -0,093 lebih
besar dari taraf signifikan 0,05. Hal ini disebabkan
karena iklim organisasi khususnya lingkungan sosial
yang berbeda-beda pada tiap sekolah.
e. Motivasi kerja berpengaruh terhadap
kompetensi pedagogik guru SD Negeri di Kecamatan
Rembang Kabupaten Rembang dengan nilai signifikan
0,006 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05. Motivasi baik
yang berasal dari diri maupun dari lingkungan untuk
mengembangkan proses pembelajaran dan mutu
pendidikan akan mendorong guru dalam meningkatkan
kompetensi pedagogiknya.
f. Supervisi kunjungan kelas berpengaruh secara
langsung terhadap kompetensi pedagogik guru SD
Negeri di Kecamatan Rembang melalui motivasi kerja
sebagai variabel intervening. Hal ini terbukti dengan nilai
pengaruh langsung supervisi kunjungan kelas terhadap
kompetensi pedagogik lebih kecil dari pengaruh tidak
langsung antara supervisi kunjungan kelas terhadap
kompetensi pedagogik melalui motivasi kerja dengan
nilai 0,118 < 0,372 sehingga motivasi kerja memediasi
Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016)
hubungan antara supervisi kunjungan kelas terhadap
kompetensi pedagogik.
g. Iklim organisasi kelas tidak berpengaruh
secara tidak langsung terhadap kompetensi pedagogik
guru SD Negeri di Kecamatan Rembang melalui
motivasi kerja sebagai variabel intervening. Hal ini
terbukti dengan nilai pengaruh langsung iklim
organisasi terhadap kompetensi pedagogik lebih besar
dari pengaruh tidak langsung antara iklim organisasi
terhadap kompetensi pedagogik melalui motivasi kerja
dengan nilai 0,42 > -0,513 sehingga motivasi kerja
tidak memediasi hubungan antara iklim organisasi
terhadap kompetensi pedagogik.
SARAN
Berdasarkan simpulan di atas, dapat disarankan
hal-hal sebagai berikut:
1. Mengingat kepemimpinan kepala dinas tidak
berpengaruh terhadap kinerja pegawai maka
diharapakan cara memimpin kepala dinas
harus lebih tegas terhadap pegawai yang
kinerjanya kurang dan menyesuaikan gaya
kepemimpinan yang cocok dengan kondisi
pegawai yang akan dipimpin.
2. Bagi kepala dinas, diharapkan agar lebih
berusaha lebih keras meningkatkan
pengawasan terhadap pegawai yang
kinerjanya kurang jangan sampai menular
kepada pegawai lain dan lebih memberikan
arahan atau dorongan yang bersifat positif
bagi pegawai guna kemajuan dinas
pendidikan Kabupaten Rembang.
3. Bagi pegawai karena ada beberapa pegawai
yang kurang disiplin dalam kehadiran,
kemampuan bekerja sama dengan ini
diharapkan pegawai lebih meningkatkan lagi
kinerjanya terutama dalam kehadiran serta
kemampuan bekerja sama agar kinerja
individu pegawai semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah. 2002. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Apriyanto, T. 2007. Pengaruh Kepemimpinan Kepala
Sekolahdan Iklim Organisasi Terhadap Kreativitas Guru PAI SMP Negeri Se-Kota
Pekalongan. Tesis Semarang: UNNES.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azhari, A. 2004. Supervisi Rencana Program Pembelajaran. Jakarta: Rian Putra.
Barkah. 2002. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Iklim Organisasi terhadap Prestasi Kerja Organisasi
di Surabaya. Tesis Program Pascasarjana. Universitas Airlangga.
Daryanti, T. 2011. Pengaruh Motivasi dan Iklim
Organisasi Terhadap Kepuasan dan Kinerja
guru SMA Negeri Kabupaten Jember. Tesis. Jember: Universitas: Jember.
Daryanto. 2005. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Davis, Keith dan Jhon, W. Newstrom. 2000. Prilaku
Organisasi. Jakarta: Erlangga.
Depdikbud. 1998. Panduan Manajemen Sekolah. Jakarta: Dikjen Dikdasmen.
Depdiknas. 2000. Manajemen Peningkatan Mutu
Berbasis Sekolah. Jakarta: Direktorat
Pendidikan Dasar dan Menengah. Djemari, Marpadi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen
Tes dan Non Tes. Yogyakarta; Mitracendikia.
Fattah, N. 2003. Landasan Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ghozali, I. 2011. Analisis Multivariat Dengan Program
IBM SPSS 19. Semarang: Universitas Diponegoro.
Hakim, A. 2015. Contribution of Competence Teacher (Pedagogical, Personality, Professional, and
Social Competence) on the Performance of Learning. International Journal of Engineering and Sciences (IJES). Vol.4. www.theijes.com/papers/v4-i2/Version-
3/A42301012.pdf (diunduh pada: 15 september
2015)
Hamalik, O. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.
Hasibun, M. 2003. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: PT
Bumi Aksara. Henry, S. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia.
STIE YKPN: Yogyakarta.
Iriana, A dan Liliana. 2011. Pedagogical Competence – The Key to Efficient Education. International
Journal of Educational Sciences. Vol.3.
http://www.iojes.net/article/magazinearticle.aspx?ID=43 (diunduh pada: 19 juli 2015)
Kadarisman, M. 2012. Manajement Pengembangan
Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kholis, N. 2009. Pengaruh Supervisi Kunjungan Kelas Oleh Kepala Madrasah dan Peran Komite
Madrasah Terhadap Kinerja Guru PAI Mts Se-Kabupaten Demak. Tesis Semarang: UNNES.
Liakopoulou, M. 2011. The Profesionali Competence of
Theacherswhic Qualities, Attitudes, Skills and
Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016)
Knowledge Contribute to a Teacher
Effectiveness. International Journal of Humanities and Social Science. Vol 1 no. 21.
http://books.google.co.id. (diunduh pada: 19
Juli 2015)
Majid, A. 2005. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mardia, HR. 2014. Professional Competence,
Pedagogical Competence and The Performance of Junior High School of
Science Teachers. International Journal of Education and Practice. Vol.5.
http://book.google.co.id (diunduh pada: 19 Juli 2015)
Mardiyanto. 2001. Hubungan Supervisi Kunjungan Kelas dan Etos Kerja Guru Dengan Kualitas
Pengajaran di SMU Negeri Demak. Tesis. Semarang: UNNES.
Mataheru, F. 1981. Prinsip dan Teknik Supervisi
Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Markamah, S. 2013. Pengaruh Supervisi Pengajaran
dan Kompensasi Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru SD DABIN II Kecamatan
semarang Utara. Tesis. Semarang: UNNES.
Mirzagotova, Alsu Linarovna dan Akhmetov, Linar
Gimazetdinovich. 2015. Self-Development of Pedagogical Competence of Future Teacher. International Journal of Education Studies. Vol. 8. http://www.ccsenet.org/journal/
index.php/ies/article/view/45859 (diunduh
pada: 19 juli 2015).
Muhaimin 2004. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mukaran. 2009. Pelaksanaan Pembinaan Kemampuan
Profesional Guru Sekolah Dasar Swasta di
Propinsi Riau. Tesis. Unnes.
Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E. 2012. Standar Kompetensi dan Sertifikasi
Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nadia. 2011. The Relationship Between work Motivation and Job Satisfaction.
http://www.academia.edu/2599294/The_relationship_between_Work_Motivation_and_J
ob_Satisfaction (diunduh pada: 9 Desember
2014).
Pidarta, M. 1999. Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Purwanto, N. 2002. Administrasi Dan Supervisi
Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
RosdaKarya.
Puspowati, M. 2003. Hubungan Supervisi Kunjungan Kelas Oleh Kepala Sekolah dan Kompensasi
Dengan Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang.
Tesis. Semarang: UNNES.
Ridwan. 2009. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Robbins, S.P. 2001. Organizational Behavior. New Jersey: Pearson Education International.
Rohali. 2008. Pengaruh Kompensasi dan Kepemimpinan
Kepala Sekolah Terhadap Kompetensi Guru SD di DABIN II Kecamatan Semarang Utara.Semarang: UNNES.
Sahertian, P.A. 2008. Konsep Dasar & Teknik Supervisi
Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Rineka Cipta.
Sahertian, P.A. 2000. Konsep Dasar dan Tehnik
Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Mengembangkan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
Sarimaya, F. 2008. Sertifikasi Guru: Apa, Mengapa dan
Bagaimana?. Bandung: Irama Widya. Sharkan, K.E. 2009. Experience of Virtual Leadership
Development for Human Resource Managers. http://www.human-resources-health.com/content/7/ 1/1 (diunduh pada: 10 November 2014)
Siswanto, B. 1990. Organisasi Kepemimpinan dan Prilaku Administrasi. Jakarta: Haji Masagung.
Soetopo, H. 2010. Prilaku Organisasi. Jakarta: PT.
Remaja Rosdakarya.
Spencer and Spencer. 1993. Competence at Work.
Canada: John Wiley and Sons Inc
Sudjana, N. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. 2012. Statistik Untuk Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Sutisna, O. 1993. Administrasi Pendidikan Dasar Teoritis dan Praktis Profesional. Bandung:
Angkasa.
Suparno, P. 2004. Teori Intelegensi Ganda dan Aplikasinya di Sekolah, Teori Howard Gardner. Yogyakarta : Kanisius.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif
Berorientasi Konstruktivisik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Uno, H.B. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wahjanta, E. 2007. Pengaruh Supervisi Kunjungan
Kelas oleh Kepala Sekolah dan Kompetensi Guru terhadap Kinerja Guru dan Prestasi
Belajar Siswa SMA Negeri Se-Kota Magelang. Tesis. Unnes.
Wibowo, D. 2009. Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dan Kompetensi Pedagogik Guru Terhadap
Kinerja. Tesis. Semarang: UNNES.
Winardi. 2002. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016)
Angga Debby Frayudha / Educational Management 2 (3) (2016)