pengaruh suhu dan pemekatan thd kadar zat gizi pangan

24
PENGARUH PENGOLAHAN TERHADAP NILAI GIZI PANGAN NURUL ISNAINI FITRIYANA, S.TP., MP.

Upload: ikhtiarrini

Post on 24-Nov-2015

89 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Pengaruh Suhu Dan Pemekatan Thd Kadar Zat Gizi Pangan

TRANSCRIPT

  • PENGARUH PENGOLAHAN

    TERHADAP NILAI GIZI

    PANGAN

    NURUL ISNAINI FITRIYANA, S.TP., MP.

  • PENDAHULUAN

    BAHAN

    PANGAN

    FISIK MEKANIK KIMIA MIKROBIO

    LOGIS

    KERUSA

    KAN

    PENGOLAHAN

  • PRINSIP PENGOLAHAN

    1. Pengawetan

    2. Pengemasan

    3. Penyimpanan

    4. Mengubah menjadi produk yang diinginkan

    5. Mempersiapkan menjadi produk yang siap

    dihidangkan

  • Penanganan pasca panen (teknik pemanenan.

    penyimpanan, distribusi)

    Pengolahan dengan suhu tinggi (pemanasan) dan

    suhu rendah (pendinginan, pembekuan)

    Penggilingan

    Ekstraksi

    Pengurangan kadar air (pemekatan)

    PERUBAHAN NILAI GIZI

    Merugikan Menguntungkan

    Zat gizi sensitif thd pH, oksogen, sinar, panas

    Zat gizi mikro (Cu, Fe, enzim sebagai katalis

  • MENGUNTUNGKAN

    Perubahan kandungan zat gizi

    Peningkatan daya cerna

    Peningkatan bioavailabilitas

    Penurunan senyawa antinutrisi

    Misal :

    - Rusaknya zat antinutrisi oleh pemansan solanin, avidin

  • TUJUAN UTAMA PENGOLAHAN

    MEMBUAT PRODUK MAKANAN YANG :

    Nilai gizinya tinggi

    Menarik

    Rasanya enak

    Awet

    Aman untuk dikonsumsi.

  • Mutu

    Pangan

    Gizi

    Fisik

    Cita rasa

    Keamanan (Food Safety)

    Jumlah jenis zat gizi

    Kuantitas jenis zat gizi

    Ketersediaan biologis

    Bentuk

    Ukuran

    Warna

    Tekstur

    Rasa

    Aroma

  • PENGOLAHAN DENGAN SUHU TINGGI

    Tujuan Pengolahan dengan Panas :

    1. Meningkatkan daya simpan

    2. Meningkatkan cita rasa

    Apa yg terjadi :

    Reduksi mo

    Inaktivasi enzim

    AKIBATNYA

    Peningkatan daya cerna

    Destruksi toksin

    Pembentukan aroma, flavour, tekstur, warna

    TETAPI, tjd jg PERUBAHAN ZAT GIZI

  • PENGOLAHAN DENGAN SUHU TINGGI

    TUJUAN :

    Makanan jadi lebih enak

    Daya simpan lebih lama

    HAL YANG DIHARAPKAN SELAMA PEMANASAN :

    Destruksi protein

    Perubahan warna

    Perubahan flavour

    Perubahan tekstur

    Peningkatan daya cerna komponen pangan

    HAL YANG TIDAK DIINGINKAN SELAMA PEMANASAN :

    Degradasi nutrient (zat gizi)

    Degradasi rasa

  • PENGOLAHAN DENGAN SUHU TINGGI

    Proses penggunaan panas untuk meningkatkan CITA RASA :

    Pembakaran/pemanggangan

    Perebusan

    Penggorengan

    Proses penggunaan panas untuk tujuan meningkatkan daya simpan :

    1. Blanching : pemanasan pendahuluan sebelum proses pembekuan, pengeringan dan pengalengan

    2. Sterilisasi : membebaskan pangan dari mikroorganisme, suhu LEBIH TINGGI dari titik didih air

    3. Pasteurisasi : perlakuan panas pada suhu lebih rendah dari sterilisasi, dibawah titik didih air

  • PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH

    TUJUAN : menghambat laju proses respirasi bahan pangan

    setelah dipanen

    KEUNTUNGAN : punya pengaruh paling kecil terhadap

    perubahan tekstur, rasa dan nilai gizi

    ADA 2 JENIS:

    Pendinginan (cooling) / refrigerasi : di atas suhu titik beku

    tapi kurang dari 15 c

    Pembekuan (freezing) : biasa pada suhu -12 c sampai -24 c

    Turunnya mutu pangan selama pembekuan terutama

    disebabkan oleh perubahan kimia dan fisik bukan karena

    aktivitas mikroba (ex : degradasi pigmen dan vitamin,

    rusaknya tekstur)

  • PENGOLAHAN DENGAN PEMEKATAN

    Prinsip : mengurangi jumlah air dalam pangan

    dengan cara menguapkan air tsb dengan energi

    panas mencapai kadar air tertentu shg mikroba dan

    enzim perusak pangan tidak aktif atau mati

    KERUGIAN :

    Mutu pangan menurun karena adanya perubahan

    sifat fisik (warna dan bentuk), perubahan sifat

    kimia dan penurunan nilai gizi

    Pada beberapa bahan perlu dibasahkan kembali

    (rehidrasi) sebelum digunakan

  • PENGARUH PENGOLAHAN THD NILAI GIZI PROTEIN

    Protein senyawa yang tersusun atas asam amino yang reaktif mudah berikatan dengan senyawa lain gula pereduksi, polifenol, lemak, bahan kimia

    PENGARUH PENGOLAHAN

    Merugikan

    Rasemisasi asam amino (perubahan bentuk L menjadi D)

    Pembentukan lisinoalanin

    Terjadinya reaksi Maillard

    Penurunan nilai gizi protein

    Penurunan daya cerna

    Penurunan ketersediaan

    Kerusakan

  • PENGARUH PENGOLAHAN THD NILAI GIZI PROTEIN

    A. RASEMISASI

    Terjadi pada saat protein diperlakukan dalam

    suasana asam

    Bentuk L D ; yang tidak dapat digunakan oleh tubuh

    Ikatan peptida L-D ; D-L atau D-D tidak dapat

    dicerna oleh enzim proteolitik penurunan daya cerna protein

    D-lisin; D-treonin; D-triptofan; D-leusin; D-

    isoleusin; D-valin sama sekali tidak dapat digunakan oleh tubuh

  • AA sensitif terhadap :

    PEMANASAN KERING

    RADIASI

    Pembakaran

    Pemanggangan

    (terjadi penurunan nilai biologis secara signifikan)

    PENGARUH PENGOLAHAN THD NILAI GIZI PROTEIN

  • B. MAILLARD

    Terjadi antara gugus aldehid dari gula pereduksi dengan gugus amina dari asam amino

    Tdd 2 tahap :

    1. Tahap awal : kondensasi gugus karbonil dari gula pereduksi dengan gugus amino dari asam amino

    Bentuk utama LYSIN

    Warna msh spt aslinya

    Penurunan availabilitas

    PENGARUH PENGOLAHAN THD NILAI GIZI PROTEIN

  • 2. Tahap Lanjutan terbentuk senyawa berwarna coklat

    PENGARUH PENGOLAHAN THD NILAI GIZI PROTEIN

  • Uji in vivo semakin lanjut reaksi semakin banyak produk reaksi yag ditemukan dalam feses tikus

    tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh

    AKIBAT REAKSI MAILLARD

    1. Lysin dan Sistein (AAE) rusak

    2. Pembentukan ikatan silang antar asam amini

    3. Penurunan daya cerna karena penetrasi enzim

    terhalang oleh adanya ikatan silang

    PENGARUH PENGOLAHAN THD NILAI GIZI PROTEIN

  • 3.PEMBENTUKAN LISINOALANIN

    Toksik kerusakan ginjal

    PENGARUH PENGOLAHAN THD NILAI GIZI PROTEIN

  • Teknologi ekstruksi pemanasan, pemasakan, gelatinisasi, swelling (perubekan granula pati

    Pada produk makanan bayi dan anak2 lebih peka thd alfa amilase mudah dicerna

    Pemanggangan gelatinisasi pati (daya cerna meningkat)

    reaksi Maillard (daya cerna menurun)

    PENGARUH PENGOLAHAN THD NILAI GIZI KARBOHIDRAT

  • Pengolahan kerusakan lemak

    Tergantung pada suhu dan waktu proses pengolahan

    T makin tinggi kerusakan makin intens

    Asam lemak esensial terisomerisasi

    Inaktivasi fungsi biologis

    Terbentuk produk toksik

    Asam linoleat konversi hidroperoksida (unstable)

    PENGARUH PENGOLAHAN THD NILAI GIZI LEMAK

  • VITAMIN A

    Rusak oleh oksigen, pemanasan, oksidasi, hidrogenisasi

    VITAMIN C

    Proses dekomposisi diakselerasi oleh adanya alkali, oksigen, tembaga, dan zat besi

    VITAMIN D

    Rusak dalam suasana alkali, adanya cahaya, oksigen

    ASAM FOLAT

    Rusak pada proses sterilisasi, adanya oksigen dan cahaya

    VITAMIN K

    o Kerusakan oleh alkohol, pengoksidasi, asam kuat, cahaya

    PENGARUH PENGOLAHAN THD NILAI GIZI VITAMIN

  • Pada umumnya mineral tidak terpengaruh secara

    signifikan dengan perlakuan kimia dan fisik selama

    pengolahan

    Dengan adanya oksigen kemungkinan teroksidasi menjadi mineral dengan valensi lebih tinggi namun

    tidak berpengaruh thd nilai gizi

    PENGARUH PENGOLAHAN THD NILAI GIZI MINERAL