pengaruh stakeholder engagement dan pengungkapan csr

24
Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR Terhadap Cost of Equity pada Perusahaan Terbuka di Indonesia Periode 2011-2013 Atiqah Amanda Siregar dan Galih Pandekar Departemen Manajemen, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia E-mail: [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ikatan dengan pemangku kepentingan (stakeholder engagement) dan pengungkapan corporate social responsibility (CSR disclosure) terhadap cost of equity capital perusahaan. Penelitian ini juga melihat apakah terdapat perbedaan cost of equity antara perusahaan yang termasuk ke dalam Indeks SRI-KEHATI dan yang tidak. Dengan menggunakan metode panel, penelitian dilakukan pada perusahaan terbuka di Indonesia yang terdaftar di lembaga scoring CSR, yaitu CSRHub. Periode penelitian dilakukan selama tiga tahun, yaitu dari tahun 2011 hingga 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikatan yang baik antara perusahaan dengan stakeholder-nya justru meningkatkan cost of equity perusahaan. Sementara, pengungkapan CSR yang baik terbukti dapat menurunkan cost of equity perusahaan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan cost of equity antara perusahaan yang terdaftar di Indeks SRI- KEHATI dan yang tidak. The Influence of Stakeholder Engagement and CSR Disclosure Toward Cost of Equity in Indonesian Public Companies for the Period of 2011-2013 Abstract This paper aims to analyze the influence of stakeholder engagement and corporate social responsibility disclosure toward cost of equity capital in companies. This study also examines whether there is difference of cost of equity in companies which listed and unlisted in SRI-KEHATI Index. Using panel method, this research is conducted to Indonesian public companies which listed in CSR scoring board, named CSRHub, from 2011 to 2013. The result shows that greater stakeholder engagement increases cost of equity. Otherwise, firms with better CSR disclosure exhibit cheaper equity financing. I also find that there is no difference between listed and unlisted firms in SRI-KEHATI Index. Key words: Stakeholder Theory; Corporate Social Responsibility; Cost of Equity Capital; SRI-KEHATI Index Pendahuluan Beberapa puluh tahun terakhir, manajer mendapatkan banyak tekanan yang meminta agar perusahaan memperbaiki kinerja sosial perusahaan, serta mengintegrasikan faktor-faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik ke dalam praktik bisnisnya (Humphrey et al., Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR Terhadap Cost of Equity pada Perusahaan Terbuka di Indonesia Periode 2011-2013

Atiqah Amanda Siregar dan Galih Pandekar

Departemen Manajemen, Universitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ikatan dengan pemangku kepentingan (stakeholder engagement) dan pengungkapan corporate social responsibility (CSR disclosure) terhadap cost of equity capital perusahaan. Penelitian ini juga melihat apakah terdapat perbedaan cost of equity antara perusahaan yang termasuk ke dalam Indeks SRI-KEHATI dan yang tidak. Dengan menggunakan metode panel, penelitian dilakukan pada perusahaan terbuka di Indonesia yang terdaftar di lembaga scoring CSR, yaitu CSRHub. Periode penelitian dilakukan selama tiga tahun, yaitu dari tahun 2011 hingga 2013. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikatan yang baik antara perusahaan dengan stakeholder-nya justru meningkatkan cost of equity perusahaan. Sementara, pengungkapan CSR yang baik terbukti dapat menurunkan cost of equity perusahaan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan cost of equity antara perusahaan yang terdaftar di Indeks SRI-KEHATI dan yang tidak. The Influence of Stakeholder Engagement and CSR Disclosure Toward Cost of Equity

in Indonesian Public Companies for the Period of 2011-2013

Abstract

This paper aims to analyze the influence of stakeholder engagement and corporate social responsibility disclosure toward cost of equity capital in companies. This study also examines whether there is difference of cost of equity in companies which listed and unlisted in SRI-KEHATI Index. Using panel method, this research is conducted to Indonesian public companies which listed in CSR scoring board, named CSRHub, from 2011 to 2013. The result shows that greater stakeholder engagement increases cost of equity. Otherwise, firms with better CSR disclosure exhibit cheaper equity financing. I also find that there is no difference between listed and unlisted firms in SRI-KEHATI Index.

Key words: Stakeholder Theory; Corporate Social Responsibility; Cost of Equity Capital; SRI-KEHATI Index

Pendahuluan

Beberapa puluh tahun terakhir, manajer mendapatkan banyak tekanan yang meminta agar

perusahaan memperbaiki kinerja sosial perusahaan, serta mengintegrasikan faktor-faktor

lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik ke dalam praktik bisnisnya (Humphrey et al.,

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 2: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

2012). Jumlah perusahaan yang melakukan integrasi sosial dan lingkungan ke dalam strategi

perusahaan juga cenderung meningkat, walaupun masih relatif kecil (Eccles et al., 2013).

Perkembangan CSR juga didukung oleh perkembangan yang pesat dari institusi, mutual

funds, dan jenis publikasi online yang dapat mendorong perusahaan menjadi lebih

bertanggung jawab secara sosial (Bassen et al., 2006). Berdasarkan hasil dari UN Global

Compact – Accenture CEO Study on Sustainability (2013), 93 persen dari 1000 CEO yang

menjadi partisipan menyatakan bahwa CSR merupakan sebuah faktor yang berperan penting

bagi keberhasilan perusahaan di masa depan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bassen et al. (2006), CSR secara tidak

langsung berhubungan melalui risiko perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bukti yang

kuat bahwa kinerja CSR yang baik akan menurunkan risiko perusahaan secara keseluruhan

dan berdampak pada kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan yang melakukan CSR

merupakan perusahaan yang terbuka karena mengungkapkan lebih banyak informasi,

sehingga hal ini dapat meningkatkan likuiditas saham perusahaan dan juga dapat menurunkan

tingkat risiko yang diestimasi oleh investor (Petrova et al., 2012). Penelitian lain juga

menyimpulkan bahwa perusahaan yang tidak bertanggung jawab secara sosial memiliki

kemungkinan berhadapan dengan klaim eksplisit di masa depan (Waddock & Graves, 1997).

Para investor akan meminta tingkat imbal hasil yang lebih tinggi karena harus menanggung

risiko klaim tersebut, sehingga cost of equity perusahaan akan meningkat. Ini menunjukkan,

investor memiliki pandangan bahwa perusahaan yang tidak bertanggung jawab secara sosial

memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Cheng et al. (2014) menghasilkan temuan

bahwa perusahaan yang melakukan CSR akan memperoleh cost of equity yang lebih rendah

karena penurunan kemungkinan terjadinya agency problem dan asymmetric information. Dari

sisi agency problem, Cheng et al. (2014) menyimpulkan bahwa ikatan dengan para pemangku

kepentingan (stakeholder engagement), jika didasarkan pada tingkat kepercayaan yang tinggi

dan kerjasama yang baik, akan mengurangi potensi terjadinya agency cost, dimana para

manajer didorong untuk lebih fokus pada tujuan jangka panjang perusahaan. Beberapa

peneliti melihat kesejahteraan para pemangku kepentingan sebagai sebuah bentuk investasi

yang krusial bagi kelangsungan perusahaan. Dengan memperhatikan hal tersebut, perusahaan

dapat memaksimumkan nilai perusahaan dalam jangka panjang (Zingales, 2000; Jensen, 2001

dalam Jiao, 2010).

Sedangkan dari sisi information asymmetry, perusahaan dengan performa CSR yang lebih

baik cenderung dianggap lebih terbuka dalam hal pengungkapan informasi, sehingga menarik

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 3: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

minat investor, berdampak pada cost of equity menjadi rendah (Dhaliwal et al., 2011).

Pelaporan CSR dapat menciptakan positive feedback, yaitu a) meningkatkan transparansi

mengenai dampak operasional perusahaan terhadap lingkungan, sosial dan tatakelola

perusahaan, serta b) dapat mengubah praktik manajemen internal perusahaan dengan cara

menciptakan insentif bagi perusahaan agar senantiasa memperbaiki hubungan dengan para

pemangku kepentingan, seperti karyawan, investor, konsumen, pemasok, regulator, dan

masyarakat umum (Ioannou dan Serafeim, 2011).

Selain perkembangan CSR yang pesat, trend global yang terjadi saat ini adalah mulai

dimasukkannya pertimbangan perusahaan yang melaksanakan CSR dalam aktivitas pasar

modal (Solihin, 2009). Sebagai contoh, New York Stock Exchange memiliki Dow Jones

Sustainability Index, London Stock Exchange memiliki Socially Responsible Investment (SRI)

Index, dan ini juga diikuti oleh Hangseng Stock Exchange dan Singapore Stock Exchange.

Adanya indeks-indeks ini memicu investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan

yang terdaftar dalam indeks tersebut. Bursa Efek Indonesia, bekerjasama dengan Yayasan

KEHATI, juga telah meluncurkan sebuah indeks berdasarkan Sustainable and Responsible

Investment (SRI), yang dikenal dengan nama Indeks SRI-KEHATI. Berdasarkan

Pengumuman BEI No. Peng-00066/BEI.PSH/06-2009 tentang Indeks SRI-KEHATI, indeks

ini diciptakan sebagai barometer agar investor dapat menginvestasikan dananya di perusahaan

yang memiliki kesadaran yang baik terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.

Dengan metode purposive sampling, penelitian dilakukan pada 15 perusahaan yang

secara konsisten terdaftar di CSRHub selama periode 2011 hingga 2013. CSRHub merupakan

lembaga independen yang melakukan scoring terhadap kinerja CSR perusahaan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa perusahaan dengan skor stakeholder engagement tinggi justru

menanggung cost of equity yang tinggi. Sementara, perusahaan dengan skor pengungkapan

CSR yang tinggi memiliki cost of equity yang lebih rendah. Selain itu, penelitian ini

menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan cost of equity antara perusahaan yang termasuk

dan tidak termasuk ke dalam Indeks SRI-KEHATI.

Penelitian ini memberikan dua kontribusi. Pertama, penelitian memaparkan bagaimana

pengaruh stakeholder engagament dan pengungkapan corporate social responsibility terhadap

cost of equity perusahaan di Indonesia. Kedua, penelitian ini melihat perbedaan cost of equity

yang ditanggung antara perusahaan yang termasuk dan tidak termasuk ke dalam Indeks SRI-

KEHATI.

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 4: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

Pembahasan selanjutnya dalam artikel ini tersusun sebagai berikut. Bagian 2 adalah studi

literatur, bagian 3 metode penelitian, bagian 4 analisis dan pembahasan, dan bagian 5

kesimpulan.

Studi Literatur

Pada tahun 1984, R. Edward Freeman dalam Jones (1995) memperkenalkan stakeholder

theory dan berpendapat bahwa aktivitas yang bertanggung jawab secara sosial dapat

membantu perusahaan dalam membangun hubungan yang lebih kuat dengan pihak yang

memiliki kepentingan dengan perusahaan (stakeholders). Hal ini menyebabkan manajer harus

bertindak untuk kepentingan seluruh stakeholders, tidak terbatas hanya kepada shareholders.

Manajemen stakeholder bertujuan untuk menemukan sebuah metode pengelolaan grup

yang sangat besar dan menjaga hubungan yang ada dalam level strategis (Freeman & McVea,

2001). Manajer perlu memahami perhatian dari para pemegang saham, karyawan, konsumen,

pemasok, serta masyarakat secara luas agar dapat mengembangkan tujuan yang didukung oleh

stakeholders. Dukungan ini sangat diperlukan untuk keberlangsungan perusahaan dalam

jangka panjang. Sehingga, manajemen perusahaan harus secara aktif menjaga hubungan baik

dengan seluruh stakeholder perusahaan agar dapat mengembangkan strategi bisnis perusahaan

yang sesuai.

Konsep CSR mencakup hubungan antara perusahaan dan lingkungan sosial. Seluruh

stakeholders yang mendukung kelangsungan perusahaan termasuk ke dalam pengertian

lingkungan sosial. Harold Bowen (1953) dalam Schwartz (2011) mendefinisikan konsep CSR

sebagai berikut, “CSR merupakan kewajiban dari para pelaku bisnis untuk menerapkan

kebijakan, melakukan pengambilan keputusan atau melakukan aktivitas yang sesuai dengan

tujuan dan nilai yang berlaku di masyarakat.”

Argumen rasional mengapa perusahaan perlu melakukan kegiatan corporate social

responsibility karena kegiatan ini dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya pembatasan

dalam kegiatan operasional perusahaan di masa depan. Perusahaan menyadari bahwa

melakukan tindakan yang bertanggung jawab secara sosial merupakan tindakan yang tepat

untuk menghindari segala bentuk masalah yang mungkin terjadi di masa depan. Selain itu,

CSR juga membantu perusahaan untuk merefleksikan kebutuhan dari para stakeholders

perusahaan. Sehingga, perusahaan dapat menyesuaikan kegiatan operasionalnya dengan nilai

dan ekspektasi masyarakat yang terus berkembang.

Cheng et al. (2014) pernah melakukan penelitian mengenai hubungan corporate social

responsibility dengan akses pendanaan pada perusahaan-perusahaan di 49 negara, termasuk

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 5: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

Indonesia. Cheng et al. (2014) menemukan bahwa corporate social responsibility yang baik

dapat menurunkan keterbatasan modal (financial constraint) perusahaan. CSR yang baik

dikaitkan dengan stakeholder engagement yang unggul, yang secara signifikan dapat

menurunkan potensi agency cost karena manajer dituntut untuk mengutamakan tujuan jangka

panjang. Jika potensi terjadinya agency cost tinggi dan jumlah modal yang dibutuhkan untuk

investasi lebih besar dibandingkan dengan nilai perusahaan, penyedia modal akan meminta

kompensasi atas information cost dan/atau monitoring cost dengan tingkat imbal hasil yang

lebih tinggi. Selain itu, stakeholder engagement yang baik juga dapat meningkatkan potensi

pendapatan dan keuntungan perusahaan karena kualitas hubungan yang baik dengan

konsumen, rekan bisnis, dan karyawan.

Banyak peneliti yang melakukan penelitian dengan menganalisis ethical investing dan

pengaruhnya terhadap cost of capital (COE) perusahaan. Namun, belum terdapat model

keseimbangan (equilibrium model) dari penelitian-penelitian tersebut. Heinkel et al. (2001)

melakukan penelitian untuk menemukan model keseimbangan tersebut. Dalam penelitian ini,

Heinkel et al. (2001) membagi investor menjadi dua jenis, yaitu neutral investors dan green

investors. Neutral investors adalah investor yang tidak mempertimbangkan ethical investing

dalam pembentukan portofolio, sementara green investors menolak untuk menginvestasikan

dananya pada perusahaan yang tidak memenuhi kriteria etika tertentu. Selain itu, perusahaan

juga diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu perusahaan dengan teknologi ramah

lingkungan, perusahaan dengan teknologi tidak ramah lingkungan (polluting firms), dan

perusahaan yang tidak ramah lingkungan, namun sudah memperbaharui teknologi perusahaan

dengan teknologi yang ramah lingkungan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saham

dari polluting firms hanya dibeli oleh sedikit investor karena green investors cenderung

menghindari saham tersebut.

Dampak positif dari CSR pada kinerja perusahaan (corporate performance) sejalan

dengan pandangan yang menyatakan bahwa CSR melambangkan investasi pada aset tak

berwujud (intangible asset), seperti reputasi dan SDM perusahaan, yang berkontribusi dalam

meningkatkan daya saing perusahaan (Jiao, 2010).

Ghoul et al. (2011) melakukan penelitian terkait dengan analisis hubungan CSR dengan

cost of equity pada perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat. Perusahaan dengan low CSR

cenderung memiliki jumlah investor yang sedikit karena preferensi investor dan information

asymmetry. Jumlah investor yang sedikit juga berarti bahwa risiko yang ditanggung oleh

masing-masing investor menjadi lebih besar (Heinkel et al., 2001; Ghoul et al., 2011). Kedua

hal tersebut dapat menyebabkan COE perusahaan menjadi tinggi. Hasil penelitian ini

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 6: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

menunjukkan bahwa perusahaan dengan CSR yang lebih baik mendapatkan pembiayaan

ekuitas yang lebih murah. Penelitian ini juga menemukan bahwa perbaikan pada hubungan

dengan karyawan (employee relations), kebijakan lingkungan (environmental policies), dan

strategi produk (product strategies) secara khusus berkontribusi dalam menurunkan cost of

equity perusahaan. Penemuan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menyebutkan

bahwa perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial memiliki valuasi yang lebih tinggi

dan risiko yang lebih rendah.

Perusahaan dengan kinerja CSR yang baik cenderung melakukan publikasi terhadap

kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan, sehingga lebih transparan dan bertanggung

jawab (accountable). Tingkat transparansi yang lebih tinggi dapat menurunkan asimetri

informasi antara perusahaan dengan investor, sehingga dapat memitigasi risiko (Cheng et al.,

2014).

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data panel. Metode

pemilihan sampel didasarkan pada beberapa kriteria, yaitu terdaftar di lembaga scoring

CSRHub, memiliki data hasil scoring CSRHub yang dibutuhkan, memiliki saham yang aktif

diperdagangkan, serta menyediakan data laporan tahunan yang lengkap dan dibutuhkan

selama periode 2011-2013.

Penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel, yaitu variabel dependen (dependent

variable), variabel independen (independent variable), dan variabel kontrol. Terdapat tiga

variabel independen dalam penelitian ini, yaitu stakeholder engagement, pengungkapan CSR

dan indeks SRI-KEHATI (dummy variable, untuk melihat perbedaan antara perusahaan yang

termasuk ke dalam indeks dan yang tidak). Sementara itu, variabel kontrol dalam penelitian

ini adalah risiko sistematik (beta), ukuran perusahaan (size), rasio book-to-market dan tingkat

leverage.

Dalam penelitian ini, cost of equity perusahaan dihitung dengan menggunakan metode

CAPM. Dalam penelitian Ghoul et al. (2011), cost of equity dihitung dengan cara mencari

rerata dari empat model perhitungan. Namun karena keterbatasan data yang tersedia di

Indonesia dan kemudahannya untuk dihitung, penulis memilih metode CAPM untuk

menghitung cost of equity (COE) perusahaan. Rumus dari CAPM adalah:

COE = Rf + β (RM – Rf)

dimana:

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 7: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

COE : cost of equity, yaitu tingkat pengembalian yang diharapkan oleh perusahaan dari

sebuah saham

Rf : risk free rate, tingkat pengembalian yang didapatkan dari instrumen investasi bebas

risiko, dihitung dengan menggunakan proksi rerata tingkat suku bunga SBI 90 hari

β : market beta, sensitivitas harga saham perusahaan terhadap perubahan harga yang

terjadi di pasar, diperoleh dari hasil regresi antara tingkat pengembalian saham selama

dua tahun dengan menggunakan data harian

RM : market return, tingkat pengembalian dari pasar saham secara keseluruhan

Pada tahun 2011 – 2013, fluktuasi harga saham di Indonesia cukup signifikan hingga

menyebabkan market risk premium (RM – Rf) bernilai negatif. Ini tentu tidak sesuai dengan

interpretasi dari model. Seharusnya, jika risiko perusahaan meningkat (beta), maka tingkat

imbal hasil yang diminta oleh investor (market risk premium) juga meningkat. Agar tetap

sesuai dengan kaidah tersebut, peneliti memilih untuk menggunakan country risk premium

untuk mengganti market risk premium. Nilai dari country risk premium ini diperoleh dari

dataset yang disediakan oleh Damodaran (2013).

Variabel independen dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu stakeholder

engagement, pengungkapan CSR dan variabel dummy Indeks SRI-KEHATI. Dalam penelitian

ini, penulis menggunakan data dari sebuah perusahaan yang menghitung skor CSR

perusahaan, yaitu CSRHub. CSRHub melakukan penilaian pada 12 indikator dari empat

kategori yang berbeda, yaitu employee, environment, community, dan governance. CSRHub

melakukan pengembangan terhadap database, namun tetap menganut standar yang diterima

secara internasional, yaitu pedoman dari Global Reporting Initiative (GRI) G3.1. Subkategori

CSRHub dipetakan terhadap deskripsi indikator kinerja GRI terangkum dalam lampiran.

Skor dari stakeholder engagement nantinya akan dihitung melalui rerata dari empat

kategori (dengan masing-masing subkategori), yaitu tata kelola perusahaan (dewan pengurus

dan etika kepemimpinan), community (community development & philanthropy, products,

human rights & supply chain), employees (compensation & benefits, diversity & labor rights,

training, safety, and health), serta environment (energy & climate change dan resource

management). Sehingga, dapat dituliskan sebagai rumus:

!"!,! =  !!,! !"  !"!"#  !"

dimana:

Xi,tSC SE : skor dari setiap subkategori yang termasuk dalam perhitungan stakeholder

engagement untuk perusahaan i pada waktu t

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 8: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

nSC SE : jumlah subkategori yang termasuk dalam perhitungan stakeholder engagement

Skor dari CSR disclosure dalam penelitian ini diperoleh dari rerata skor subkategori

Transparency & Reporting dalam kategori Governance, subkategori Human Rights & Supply

Chain dalam kategori Community dan subkategori Environment Policy & Reporting dalam

kategori Environment.

!"#$!,! =  !!,! !"  !"#$!"#  !"#$

dimana:

Xi,tSC CSRD : skor dari setiap subkategori yang termasuk dalam penghitungan CSR

disclosure untuk perusahaan i pada waktu t

nSC CSRD : jumlah subkategori, yaitu 3 subkategori untuk semua perusahaan

Dalam penelitian ini, penulis mengklasifikasikan perusahaan menjadi kelompok

perusahaan yang masuk ke dalam Indeks SRI-KEHATI dan perusahaan yang tidak masuk ke

dalam indeks. Hal tersebut direpresentasikan oleh variabel dummy, dimana skor 1 untuk

perusahaan yang ada di dalam indeks dan skor 0 untuk perusahaan yang tidak termasuk dalam

indeks. Penelitian ini akan melihat apakah terdapat perbedaan pada cost of equity antara

perusahaan yang termasuk dan tidak termasuk ke dalam Indeks SRI-KEHATI.

DUMMYit = 1; untuk perusahaan yang termasuk ke dalam Indeks SRI-KEHATI

DUMMYit = 0; untuk perusahaan yang tidak termasuk ke dalam Indeks SRI-KEHATI

Dengan menggunakan variabel dependen dan variabel independen yang telah dijelaskan

di atas, maka penulis menggunakan model penelitian yang merupakan kombinasi dari

beberapa penelitian sebelumnya, dengan melakukan penyesuaian terhadap kondisi perusahaan

di Indonesia. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

COEi,t = α + β1SEi,t + β2CSRDi,t + β3INDEXi,t + β4BETAi,t + β5SIZEi,t + β6BTMi,t + β7LEVi,t

+ ei,t

dimana:

COEi,t = Tingkat pengembalian yang diharapkan investor dari perusahaan i pada

periode t

SEi,t = Stakeholder engagement perusahaan i pada periode t

CSRDi,t = CSR disclosure (pengungkapan CSR) perusahaan i pada periode t

INDEXi,t = 1; jika perusahaan merupakan salah satu dari 25 perusahaan yang ada dalam

Indeks SRI-KEHATI

0; jika perusahaan tidak termasuk dalam daftar 25 perusahaan yang ada dalam

Indeks SRI-KEHATI

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 9: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

BETAi,t = Sensitivitas saham perusahaan i terhadap pasar pada periode t

SIZEi,t = Ukuran perusahaan i pada periode t

BTMi,t = Rasio book-to-market perusahaan i pada periode t

LEVi,t = Tingkat leverage perusahaan i pada periode t

Analisis dan Pembahasan

Di bawah ini merupakan tabel yang berisikan hasil statistik deskriptif dari setiap variabel,

dengan cost of equity (COE) sebagai variabel dependen, stakeholder engagement (SE),

pengungkapan CSR (CSRD), dan dummy Indeks SRI-KEHATI (INDEX) sebagai variabel

independen, serta systematic risk (BETA), ukuran perusahaan (SIZE), rasio book-to-market

(BTM) dan tingkat leverage (LEV) sebagai variabel kontrol.

Tabel 1. Statistik Deskriptif

Variabel Obs. Mean Median Max. Min. Std. Dev.

COE 180 0,0989 0,1012 0,1242 0,0571 0,0135 SE 180 48,411 49,000 61,000 25,000 5,7980 CSRD 180 50,127 49,000 71,000 31,000 8,0778 INDEX 180 0,8000 1,0000 1,0000 0,0000 0,4011 BETA 180 1,085

4 1,1850 1,6100 -0,0100 0,3591

SIZE 180 24,995 24,710 27,320 23,060 1,2170 BTM 180 0,3916 0,3250 1,3400 0,000 0,2530 LEV 180 0,1592 0,1291 0,4953 0,000 0,1364

Tabel ini merepresentasikan statistik deskriptif untuk regresi sampel sebanyak 180 observasi dari tahun 2011-2013

Tabel 2. Ringkasan Hasil Regresi Pooled Least Square

Tabel ini merupakan ringkasan hasil output regresi yang diperoleh dengan menggunakan metode pooled least square

Variabel Coefficient t-statistic Prob. SE 0,000610 4,724001 0,0000***

CSRD -0,000691 -6,892460 0,0000*** INDEX 0,000829 0,681690 0,4964 BETA 0,032325 25,54044 0,0000*** SIZE -0,001505 -3,492842 0,0006*** BTM 0,006207 3,133806 0,0020*** LEV 0,000794 0,226859 0,8208

Constanta 0,103372 8,748444 0,0000*** Adjusted R-squared 0,831582

Prob > F 0,000000 * signifikan pada α = 10%; ** signifikan pada α = 5%; *** signifikan pada α = 1%

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 10: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

Berdasarkan hasil regresi, nilai dari prob > F lebih kecil dari α = 5%, yaitu 0,00000. Hal

ini menunjukkan bahwa model ini sudah baik untuk digunakan dalam penelitian. Nilai

adjusted R-squared dari model penelitian ini, yaitu 83,15%. Angka ini menunjukkan bahwa

seluruh variabel independen secara bersama-sama mampu menjelaskan variasi pergerakan

variabel cost of equity sebesar 83,15%.

Variabel stakeholder engagement berpengaruh positif dan signifikan terhadap cost of

equity perusahaan. Stakeholder engagement menunjukkan ikatan yang terjadi antara

perusahaan dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan, seperti pemegang

saham (shareholders), karyawan, konsumen, dan masyarakat. Hubungan perusahaan dengan

pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan yang didasarkan pada kepercayaan dan

kerjasama yang baik akan mengurangi terjadinya agency cost (Cheng et al., 2014). Hal ini

karena perusahaan akan lebih memikirkan orientasi jangka panjang, sehingga dapat

menurunkan cost of equity. Namun, penelitian ini memberikan hasil yang berbeda dimana

semakin baik ikatan yang terjalin antara perusahaan dengan stakeholder-nya, maka akan

meningkatkan cost of equity perusahaan. Ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan di

Indonesia masih lebih mengutamakan kepentingan para pemegang saham dibandingkan

dengan para pemangku kepentingan lainnya. Terbukti dengan hasil penelitian yang

menunjukkan jika perusahaan memiliki hubungan yang lebih baik dengan stakeholder

lainnya, para pemegang saham merasa kepentingannya tidak lagi diutamakan, sehingga

cenderung menaikkan imbal hasil yang diharapkan dan berarti kenaikan dari cost of equity

dari perusahaan.

Variabel pengungkapan corporate social responsibility (CSR) berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap cost of equity perusahaan. Semakin baik tingkat pengungkapan CSR

perusahaan dapat menurunkan cost of equity perusahaan. Penelitian teoritis memiliki dua

pendapat yang mendukung bahwa tingkat pengungkapan (disclosure level) memiliki

hubungan yang negatif dengan cost of equity perusahaan. Pendapat pertama menyebutkan

bahwa tingkat pengungkapan yang lebih tinggi dapat meningkatkan likuiditas pasar saham,

sehingga menurunkan cost of equity perusahaan, apakah dengan menurunkan biaya transaksi

atau dengan meningkatkan permintaan dari sekuritas perusahaan (Amihud dan Mendelson,

1986; Diamond dan Verrecchia, 1991 dalam Botosan, 1997). Sementara itu, pendapat kedua

menyatakan bahwa tingkat pengungkapan yang lebih tinggi dapat menurunkan cost of equity

melalui penurunan estimasi risiko yang tidak bisa didiversifikasi. Estimasi risiko ini

merupakan tingkat ketidakpastian (uncertainty) yang harus ditanggung oleh perusahaan. Jika

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 11: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

estimasi risiko tidak dapat didiversifikasi, setiap investor akan menghendaki kompensasi atas

tambahan risiko yang harus ditanggung.

Variabel Indeks SRI-KEHATI secara statistik tidak berpengaruh signifikan, sehingga

tidak terdapat perbedaan cost of equity yang ditanggung oleh perusahaan yang terdaftar di

indeks dan yang di luar indeks. Ini mungkin disebabkan karena investor Indonesia belum

memperhatikan apakah perusahaan termasuk ke dalam indeks SRI-KEHATI atau tidak

sebagai pertimbangan dalam pembelian saham. Sehingga, hal ini tidak mempengaruhi cost of

equity perusahaan.

Variabel beta memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap cost of equity

perusahaan. Beta merupakan representasi dari risiko sistematik perusahaan. Semakin tinggi

nilai beta, hal ini berarti bahwa semakin tinggi risiko sistematik dari perusahaan. Semakin

tinggi risiko perusahaan akan menaikkan imbal hasil yang diharapkan oleh para pemegang

saham dan juga berarti kenaikan dari cost of equity perusahaan. Systematic risk berhubungan

dengan sensitivitas return perusahaan terhadap kondisi perekonomian dan politik suatu

negara, yang dapat mempengaruhi seluruh perusahaan dan aset keuangan (Megginson, 1997).

Variabel size berpengaruh negatif dan signifikan terhadap cost of equity perusahaan.

Perusahaan dengan size yang kecil cenderung melakukan aktivitas yang mengutamakan

kepentingan dari investor karena perusahaan kecil masih membutuhkan pendanaan untuk

perkembangan perusahaan. Sehingga, semakin besar ukuran perusahaan, cost of equity

cenderung menurun. Model keseimbangan dari Heinkel et al. (2001) juga menunjukkan

bahwa ketika jumlah investor yang memiliki saham dari suatu perusahaan lebih sedikit,

kesempatan perusahaan untuk melakukan diversifikasi risiko semakin rendah, sehingga

mengakibatkan naiknya cost of capital perusahaan.

Variabel book-to-market berpengaruh positif dan signifikan terhadap cost of equity

perusahaan. Fama dan French (1992) dalam penelitiannya menemukan bahwa prospek

pendapatan perusahaan berkaitan dengan risiko tingkat pengembaliannya. Selain itu,

penelitian dari Lam (2002) menunjukkan bahwa perusahaan dengan harga saham rendah dan

rasio book-to-market yang tinggi, disinyalir memiliki prospek yang buruk oleh pasar,

sehingga cost of equity capital perusahaan menjadi tinggi. Sehingga, semakin tinggi nilai

buku perusahaan, semakin tinggi juga cost of equity yang harus ditanggung oleh perusahaan.

Variabel leverage berpengaruh positif namun secara statistik tidak signifikan terhadap

cost of equity perusahaan. Hasil penelitian Fama dan French (1992) dan Lam (2002)

menemukan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat hutang yang tinggi dalam struktur

modalnya, memiliki risiko default yang tinggi karena pembiayaan dari aset perusahaan sangat

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 12: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

bergantung pada hutang. Hal ini menyebabkan perusahaan rentan terhadap perubahan dari

tingkat suku bunga (interest rate). Risiko default perusahaan yang tinggi akan mengakibatkan

investor mengharapkan tingkat pengembalian yang tinggi sebagai kompensasi karena

menanggung risiko perusahaan yang tinggi.

Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh dari stakeholder engagement

dan pengungkapan CSR terhadap cost of equity pada 15 perusahaan yang terdaftar di lembaga

independen CSRHub selama periode 2011-2013. Selain itu, penelitian ini juga melihat apakah

terdapat perbedaan cost of equity yang ditanggung oleh perusahaan yang terdaftar di

perusahaan yang termasuk ke dalam Indeks SRI-KEHATI dan perusahaan yang tidak

termasuk ke dalam indeks. Penelitian ini menemukan tiga penemuan yang dapat disimpulkan

sebagai berikut.

Pertama, perusahaan yang lebih mengutamakan kepentingan stakeholders kemungkinan

besar akan menggunakan dana yang seharusnya dialokasikan untuk shareholders. Para

pemegang saham merasa bahwa hal tersebut merupakan sebuah ancaman dan akan meminta

kompensasi, sehingga hal ini menyebabkan cost of equity perusahaan menjadi lebih tinggi.

Kedua, bagi para shareholders, pengungkapan CSR menunjukkan keseriusan perusahaan

untuk mengutamakan tujuan jangka panjang perusahaan. Sehingga, pengungkapan CSR dapat

menurunkan cost of equity perusahaan. Terakhir, investor di Indonesia cenderung tidak

melihat perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang termasuk ke dalam Indeks SRI-

KEHATI dengan perusahaan yang tidak termasuk ke dalam indeks.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi penelitian sejenis. Penelitian

ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan oleh perusahaan, yaitu

agar perusahaan terus memperbaiki kinerja sosialnya. Selain itu, menjadi pertimbangan dalam

pengambilan keputusan bagi para investor yang akan menginvestasikan dananya. Pemerintah

juga diharapkan dapat ikut terlibat dalam bentuk penegakan peraturan mengenai CSR sebagai

regulator di Indonesia.

Berikut merupakan beberapa masukan yang dapat diberikan oleh penulis atas kekurangan

dari penelitian ini. Pertama, menambah jumlah periode dan jumlah perusahaan yang diteliti

dengan mengambil data dari sumber lain yang lebih lengkap. Kedua, melakukan penelitian

bagaimana pengaruh stakeholder engagement dan pengungkapan CSR secara khusus bagi

perusahaan BUMN dan swasta, serta bagaimana pengaruh dua komponen tersebut terhadap

indikator keuangan lainnya.

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 13: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

Daftar Referensi

Bassen, A., Michael, H. H., Schlange, J. (2006). The Influence of Corporate Responsibility on the Cost of Capital: an Empirical Analysis. Working Paper, Schlange & Co., Hamburg, Universitӓt Hamburg, Deutsche Bank.

Botosan, C. A. (1997). Disclosure level and the cost of equity capital. The Accounting Review 72, 323-349.

Carroll, A. B. (1979). A three-dimensional conceptual model of corporate performance. The Academy of Management Review 4, 497-505.

Cheng, B., Ioannis, I., and Serafeim, G. (2014). Corporate social responsibility and access to finance. Strategic Management Journal 35, 1-23.

Damodaran, A. (2013). Equity Risk Premiums (ERP): Determinants, Estimation, and Implication – The 2013 Edition. Research Paper, Stern School of Business.

Dhaliwal, D. S., Zhen Li, O., Tsang, A., George, Y. Y. (2011). Voluntary nonfinancial disclosure and the cost of equity capital: The initiation of corporate social responsibility reporting. Accounting Review 86, 59-100.

Diyah, H. S. (2011). Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Performa

Finansial Perusahaan pada Emiten Bursa Efek Indonesia yang Termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI Periode 2006-2009. Skripsi Program Studi Sarjana Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Eccles, R. G., Ioannou, I., Serafeim, G. (2013). The Impact of Corporate Sustainability on Organizational Processes and Performance. Working Paper, Harvard Business School.

El Ghoul, S., Guedhami, O., C.Y, K, Chuck., Mishra, D. R. (2011). Does corporate social responsibility affect the cost of capital?. Journal of Banking and Finance 35, 2388-2406.

Fama, E.F., French, K.R., 1992. The cross section of expected stock returns. Journal of Finance 47, 427–466.

Freeman, R. E., McVea, J. (2001).A Stakeholder Approach to Strategic Management.

Working Paper, University of Virginia.

Friedman, M. (1970, September 13). The Social Responsibility of Business Is to Increase Its Profits. New York Times Magazine. Gujarati, D. N., 2009. Basic Econometrics 5th edition. Singapore: McGraw-Hill.

Heinkel, R., Kraus, A., Zachner, J. (2001). The effect of green investment on corporate behavior. Journal of Financial and Quantitative Analysis 36, 431-449.

Herrera, E. B., Maria., L. Roman, F. (2011). Corporate Social Responsibility in Southeast Asia: An Eight Country Analysis. Research Report, Asian Institute of Management.

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 14: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

Heraldo, Dhany. (2013). Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Cost of Equity Capital Perusahaan: Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan dan Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. Skripsi Program Studi Sarjana Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Humphrey, J. E., D. Lee, Da., Shen Y. (2012). Does it cost to be sustainable?. Journal of Corporate Finance 18, 626-639.

Ioannou, I., and Serafeim, G. (2011). Consequences of Mandatory Corporate Sustainability Reporting. Working Paper, Harvard Business School.

Jiao, Y. (2010). Stakeholder welfare and firm value. Journal of Banking and Finance 34, 2549-2561.

Jones, TM. (1995). Instrumental stakeholder theory: a synthesis of ethics and economics. Academy of Management Review 20: 404-437.

KY Chan, Gary., TL Shenoy, George. (2011). Ethics and Social Responsibility: Asian and Western Perspective (2nd edition). Singapore: McGraw-Hill Education (Asia).

Koestoer, Y.T. (2007, January). Corporate social responsibility in Indonesia: Building

internal corporate values to address challenges in CSR implementation. Paper presented at the Seminar on Good Corporate and Social Governance in Promoting ASEAN’s Regional Integration, Jakarta, Indonesia.

Larasati, D. V. (2013). Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure terhadap Cost of Equity Capital Perusahaan Terbuka pada Sektor Industri Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi di Indonesia Periode 2005-2010. Skripsi Program Studi Sarjana Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Lam, K. S. K. (2002). The relationship between size, book-to-market equity ratio, earning-price ratio, and return for the Hong Kong stock market. Global Finance Journal 13, 163-179.

Megginson, W. L. (1997). Corporate Finance Theory. United States: Addison-Wesley

Educational Publishers Inc.

Morelli, D. (2007). Beta, size, book-to-market equity and returns: A study based on UK data. Journal of Multinational Financial Management 17, 257-272.

Petrova, E., Georgakopoulos, G., Sotiropoulos, I., Vasileiou, K. Z. (2012). Relationship between cost of equity capital and voluntary corporate disclosure. International Journal of Economics and Finance 4, 83-96.

Porter, M. E., Kramer, M. R. (2006, December). Strategy and society: the link between competitive advantage and corporate social responsibility. Harvard Business Review, 78-92.

Roberts, R. W. (1992). Determinants of corporate social responsibility disclosure: An application of stakeholder theory. Accounting Organizations and Society 17, 595-612.

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 15: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

Ross, S. A., Westerfield, R. W., Jordan, B. D. (2010). Fundamentals of Corporate Finance (9th edition). New York: McGraw-Hill Irwin.

Schwartz, M. S. (2011). Corporate Social Responsibility: An Ethical Approach. Canada:

Broadview Press.

Sharfman, M. P., Fernando, C. S. (2008). Environmental risk management and the cost of capital. Strategic Management Journal 29, 569-592.

Sharpe, W. F. (1964). Capital asset prices: A theory of market equilibrium under condition of

risk. Journal of Finance 19, 425-442. Solihin, I. (2009). Corporate Social Responsibility: from Charity to Sustainability. Jakarta:

Penerbit Salemba Empat. Tandiawan, W. (2012). Analisis Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

(Corporate Social Responsibility) Terhadap Akses Pendanaan. Disertasi Program Studi Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanegara.

Utama, C. A. (2003, Januari). Tiga bentuk ‘masalah keagenan (agency problem)’ dan

alternatif pemecahannya: Bagian II dari 2 tulisan. Majalah Manajemen Usahawan, 18-24.

Waagstein, P. R. (2011). The mandatory corporate social responsibility in Indonesia: problems and implications. Journal of Business Ethics 98, 455-466.

Waddock, S. A., Graves, S. B. (1997). The corporate social performance-financial performance link. Strategic Management Journal 18, 303-319.

Werther, W. B., Chandler, D. (2011). Strategic Corporate Social Responsibility: Stakeholders in a Global Environment (2nd edition). Singapore: SAGE Publication Asia-Pacific Pte. Ltd.

Wibowo, A. J. (2012, July). Interaction between corporate social responsibility disclosure and profitability of Indonesian firms. Paper presented at the International Annual Symposium on Sustainability Science and Management, Terengganu, Malaysia.

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 16: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

Lampiran

CSRHub subcategories mapped to GRI Performance Indicator Descriptions

Kode Indikator Kinerja

GRI

Deskripsi Indikator Kinerja GRI Skema

Subkategori CSRHub

EC1 EC2 EC3 EC4 EC5 EC6 EC7 EC8 EC9

Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa, karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya, laba ditahan, dan pembayaran kepada penyandang dana serta pemerintah. Implikasi finansial dan risiko lainnya akibat perubahan iklim serta peluangnya bagi aktivitas organisasi. Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti. Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah. Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum setempat pada lokasi operasi yang signifikan. Kebijakan, praktik, dan proporsi pengeluaran untuk pemasok lokal pada lokasi operasi yang signifikan. Prosedur penerimaan pegawai lokal dan proporsi manajemen senior lokal yang dipekerjakan pada lokasi operasi yang signifikan. Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur serta jasa yang diberikan untuk kepentingan publik secara komersial, natura atau pro bono. Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas dampaknya.

Community Development & Philanthropy Energy & Climate Change Human Rights & Supply Chain Transparency & Reporting Compensation & Benefit, Diversity & Labor Rights Human Rights & Supply Chain Board Community Development & Philanthropy All

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 17: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

(Lanjutan)

EN1 EN2 EN3 EN4 EN5 EN6 EN7 EN8 EN9 EN10 EN11 EN12  

Penggunaan bahan; diperinci berdasarkan berat atau volume. Persentase penggunaan bahan daur ulang. Penggunaan energi langsung dari sumber daya energi primer. Pemakaian energi tidak langsung berdasarkan sumber primer. Penghematan energi melalui konservasi dan peningkatan efisiensi. Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisien atau energi yang dapat diperbarui, serta pengurangan persyaratan kebutuhan energi sebagai akibat dari inisiatif tersebut. Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan pengurangan yang dicapai. Total pengambilan air per sumber. Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat pengambilan air. Persentase dan total volume air yang digunakan kembali dan didaur ulang. Lokasi dan ukuran tanah yang dimiliki, disewa, dikelola oleh organisasi pelapor yang berlokasi di dalam atau yang berdekatan dengan daerah yang dilindungi atau daerah-daerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar daerah yang dilindungi. Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas, produk, dan jasa organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah yang  

Resource Management Resource Management Energy & Climate Change Energy & Climate Change Energy & Climate Change Energy & Climate Change Energy & Climate Change Resource Management Resource Management Resource Management Policy & Reporting Policy & Reporting  

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 18: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

(Lanjutan)

EN13 EN14 EN15 EN16 EN17 EN18 EN19 EN20 EN21 EN22 EN23 EN24

dilindungi dan di daerah yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi di luar daerah yang dilindungi. Perlindungan dan pemulihan habitat. Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola dampak terhadap keanekaragaman hayati. Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko kepunahan yang masuk dalam Daftar Merah IUCN (IUCN Red List Species) dan yang masuk dalam daftar konservasi nasional dengan habitat di daerah-daerah yang terkena dampak operasi. Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak langsung dirinci berdasarkan berat. Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat. Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaiannya. Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon (ozone-depleting substances/ODS) diperinci berdasarkan berat. NOx, SOx dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci berdasarkan jenis dan berat. Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan. Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan. Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan. Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap

Policy & Reporting Policy & Reporting Policy & Reporting Energy & Climate Change Energy & Climate Change Energy & Climate Change Energy & Climate Change Energy & Climate Change Resource Management Resource Management Policy & Reporting Resource Management

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 19: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

(Lanjutan)

EN25 EN26 EN27 EN28 EN29 EN30 LA1 LA2

berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional. Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air organisasi pelapor. Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa dan sejauh mana dampak pengurangan tersebut. Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut kategori. Nilai Moneter Denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan. Dampak lingkungan yang signifikan dari pengangkutan produk dan barang lain, serta material yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan dan pengangkutan dari para tenaga kerja. Jumlah pengeluaran dan investasi berdasarkan jenis untuk proteksi lingkungan Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan, dan wilayah. Jumlah dan tingkat perputaran karyawan menurut kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah.

Resource Management Product Product Policy & Reporting, Community Development & Philanthropy, Leadership Ethics Product Environmental Policy & Reporting, Community Development & Philanthropy, Leadership Ethics Diversity & Labor Rights Diversity & Labor Rights

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 20: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

(Lanjutan)

LA3 LA4 LA5 LA6 LA7 LA8 LA9 LA10 LA11

Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna waktu) yang tidak disediakan bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut kegiatan pokoknya. Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar-menawar kolektif tersebut. Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting, termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif tersebut. Persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan Keselamatan antara manajemen dan pekerja yang membantu memantau dan memberi nasihat untuk program keselamatan dan kesehatan jabatan. Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-hari yang hilang, dan ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena pekerjaan menurut wilayah. Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/bimbingan, pencegahan, pengendalian risiko setempat untuk membantu para karyawan, anggota keluarga dan anggota masyarakat, mengenai penyakit berat/berbahaya. Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat karyawan. Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut kategori/kelompok karyawan. Program untuk pengaturan keterampilan dan pembelajaran sepanjang hayat yang

Compensation & Benefit Compensation & Benefit Compensation & Benefit Training, Health & Safety Diversity & Labor Rights, Training, Health & Safety Training, Health & Safety Training, Health & Safety Diversity & Labor Rights, Training, Health & Safety Training, Health & Safety

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 21: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

(Lanjutan)

LA12 LA13 LA14 LA15 HR1 HR2 HR3 HR4 HR5

yang menunjang kelangsungan pekerjaan karyawan dan membantu mereka dalam mengatur akhir karier. Persentase karyawan yang menerima peninjauan kinerja dan pengembangan karier secara teratur. Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian karyawan tiap kategori/kelompok menurut jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan keanekaragaman indikator lain. Perbandingan/rasio gaji dasar pria terhadap wanita menurut kelompok/kategori karyawan. Rasio kembali bekerja setelah cuti berdasarkan jenis kelamin. Persentase dan jumlah perjanjian investasi signifikan yang memuat klausul HAM atau telah menjalani proses skrining/ filtrasi terkait dengan aspek hak asasi manusia. Persentase pemasok dan kontraktor signifikan yang telah menjalani proses skrining/ filtrasi atas aspek HAM. Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam hal mengenai kebijakan dan serta prosedur terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi, termasuk persentase karyawan yang telah menjalani pelatihan. Jumlah kasus diskriminasi yang terjadi dan tindakan yang diambil/dilakukan. Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang diteridentifikasi dapat menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut.

Diversity & Labor Rights, Training, Health & Safety Diversity & Labor Rights Compensation & Benefit, Diversity & Labor Rights Compensation & Benefit, Diversity & Labor Rights Human Rights & Supply Chain Human Rights & Supply Chain Human Rights & Supply Chain Training, Health & Safety Diversity & Labor Rights Diversity & Labor Rights

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 22: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

(Lanjutan)

HR6 HR7 HR8 HR9 HR10 HR11 SO1 SO2 SO3

Kegiatan yang identifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat menimbulkan terjadinya kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung upaya penghapusan pekerja anak. Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja wajib, dan langkah-langkah yang telah diambil untuk mendukung upaya penghapusan kerja paksa atau kerja wajib. Persentase personel penjaga keamanan yang terlatih dalam hal kebijakan dan prosedur organisasi terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi. Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli dan langkah-langkah yang diambil. Persentase dan jumlah pekerjaan yang sesuai dengan tinjauan hak asasi manusia dan/atau dampak penilaian. Jumlah pengaduan berkaitan dengan hak asasi, ditujukan dan diselesaikan melalui mekanisme pengaduan resmi. Persentase pekerjaan Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap program dan praktek yang dilakukan untuk menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat, baik pada saat memulai, pada saat beroperasi, dan pada saat mengakhiri. Persentase pegawai yang diberikan pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur anti-korupsi oleh perusahaan.

Diversity & Labor Rights Diversity & Labor Rights Human Rights & Supply Chain, Training, Health & Safety Human Rights & Supply Chain Human Rights & Supply Chain, Transparency & Reporting Human Rights & Supply Chain Community Development & Philanthropy Transparency & Reporting Human Rights & Supply Chain, Training, Health & Safety

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 23: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

(Lanjutan)

SO4 SO5 SO6 SO7 SO8 SO9 SO10 PR1 PR2 PR3

Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi. Persentase pegawai yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur antikorupsi. Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian korupsi. Kedudukan kebijakan publik dan partisipasi dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan publik. Nilai kontribusi finansial dan natura kepada partai politik, politisi, dan institusi terkait berdasarkan negara di mana perusahaan beroperasi. Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan antipersaingan, anti-trust, dan praktek monopoli serta sanksinya. Nilai uang dari denda signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan yang dilakukan. Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur tersebut. Jumlah pelanggaran terhadap peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan dan keselamatan suatu produk dan jasa selama daur hidup, per produk. Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur dan persentase produk dan jasa yang signifikan yang terkait dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut.

Transparency & Reporting Transparency & Reporting Transparency & Reporting Transparency & Reporting Transparency & Reporting Community Development & Philanthropy Community Development & Philanthropy Product Product Product

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014

Page 24: Pengaruh Stakeholder Engagement dan Pengungkapan CSR

(Lanjutan)

PR4 PR5 PR6 PR7 PR8 PR9

Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes mengenai penyediaan informasi produk dan jasa serta pemberian label, per produk. Praktik yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan termasuk hasil survei yang mengukur kepuasaan pelanggan. Program-program untuk ketaatan pada hukum, standar dan voluntary codes yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship. Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes sukarela mengenai komunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi, dan sponsorship, menurut produknya. Jumlah keseluruhan dari pengaduan yang berdasar mengenai pelanggaran keleluasaan pribadi (privacy) pelanggan dan hilangnya data pelanggan. Nilai moneter dari denda pelanggaran hukum dan peraturan mengenai pengadaan dan penggunaan produk dan jasa.

Product Product Leadership Ethics Leadership Ethics Leadership Ethics Leadership Ethics, Product

Analisis pengaruh…, Atiqah Amanda Siregar, FE UI, 2014