pengaruh soft sell advertising, kesadaran ...pengaruh soft sell advertising, kesadaran merek, dan...

172
PENGARUH SOFT SELL ADVERTISING, KESADARAN MEREK, DAN CITRA MEREK DALAM VIDEO YOUTUBE TERHADAP MINAT BELI OLI PELUMAS MOTUL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Oleh : Vinsensius De Paul Ageng Kurniawan NIM : 152214205 PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 02-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH SOFT SELL ADVERTISING, KESADARAN MEREK,

    DAN CITRA MEREK DALAM VIDEO YOUTUBE

    TERHADAP MINAT BELI OLI PELUMAS MOTUL

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Manajemen

    Oleh :

    Vinsensius De Paul Ageng Kurniawan

    NIM : 152214205

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    PENGARUH SOFT SELL ADVERTISING, KESADARAN MEREK,

    DAN CITRA MEREK DALAM VIDEO YOUTUBE

    TERHADAP MINAT BELI OLI PELUMAS MOTUL

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Studi Manajemen

    Oleh :

    Vinsensius De Paul Ageng Kurniawan

    NIM : 152214205

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    “Serahkanlah perbuatanmu pada Tuhan,

    maka terlaksanalah segala

    rencanamu”

    [Amsal 16:3]

    “Setiap fase yang kamu jalani harus bisa mendatangkan

    pelajaran untuk naik ke fase berikutnya”

    [Merry Riana]

    “Dunia ini terlalu luas untuk dijelajahi,

    waktu ini terlalu sempit untuk dijalani”

    [To Roto Ni No]

    Skripsi ini dipersembahkan kepada:

    Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan rahmat-Nya,

    Bapak dan Ibu tercinta atas doa, kasih sayang, dan dukungannya,

    Almamater saya, Univesitas Sanata Dharma,

    Teman-teman Grup Jombsplit, atas nasehat dan semangatnya,

    Serta teman-teman Manajemen 2015 yang memberi bantuan, masukan, dan canda

    tawanya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan

    penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

    berjudul “PENGARUH SOFT SELL ADVERTISING, KESADARAN MEREK,

    DAN CITRA MEREK DALAM VIDEO YOUTUBE TERHADAP MINAT

    BELI OLI PELUMAS MOTUL”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen,

    Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai

    pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

    1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas

    Sanata Dharma Yogyakarta.

    2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas

    Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen

    Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

    4. Bapak Patrick Vivid Adinata M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang

    telah mengarahkan, membimbing, dan memberikan pencerahan saat

    penulisan skripsi ini.

    5. Ibu Lucia Kurniawati S.Pd. M.S.M selaku dosen pembimbing II, yang

    juga telah mengarahkan, menuntun, dan membimbing penulis, saat

    penyusunan skripsi ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas

    Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membagikan ilmunya dan

    mengajarkannya kepada penulis.

    7. Kedua orang tuaku yang tercinta, yang selalu mendoakan dan

    menyayangi penulis, walau jarang memberi kabar. Serta kakak dan

    keponakanku yang selalu memberi kebahagiaan.

    8. Sahabatku semenjak SMP, Victor Tri Oktavianto, yang selalu menemani

    bermain mengelilingi Yogyakarta dikala bosan.

    9. Teman-teman satu perjuangan, satu penghiburan dan satu komando grup

    Jombsplit, Dolin, Gagas, Ciko, Ars, Kadek, Aji, Leo, Bimo, dan teman

    yang pernah menjadi anugerah di akhir semester, Fini Surianita W.

    10. Teman-teman kuliah, futsal, dan kepanitian yang terlalu banyak jika

    disebutkan satu per satu, atas pengalaman dan pelajaran yang telah kita

    dapatkan dan ukir sepanjang 4 tahun.

    11. Teman-teman satu perjuangan seminar proposal, yang telah memberikan

    masukan dan kritikan dalam penyusunan skripsi. Kalian sungguh

    gayeng.

    12. Spesial kepada PT. CICIL SOLUSI MITRA TEKNOLOGI, yang

    memberikan program karir Student Ambassador di Yogyakarta, teman-

    teman Ambassador Lead Team Jogja-Solo, Koordinator kampus Jogja-

    Solo, Fahmi Ardi, dan seluruh petinggi CICIL.CO.ID atas koneksi serta

    pengalaman 2 tahun bekerjanya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL.................................................................................................i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii

    HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii

    HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................... iv

    HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................ v

    HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI ........................................ vi

    HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................................... vii

    HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................................... x

    HALAMAN DAFTAR TABEL ........................................................................... xii

    HALAMAN DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xiii

    HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. xiv

    HALAMAN ABSTRAK ....................................................................................... xv

    BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 2

    B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 10

    C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 10

    D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11

    E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 11

    BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 13

    A. Landasan Teori ........................................................................................... 13

    B. Penelitian Sebelumnya ............................................................................... 45

    C. Kerangka Konseptual ................................................................................. 49

    D. Rumusan Hipotesis .................................................................................... 50

    BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 53

    A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 53

    B. Waktu dan lokasi penelitian ....................................................................... 53

    C. Variabel Penelitian ..................................................................................... 53

    D. Populasi dan Sampel .................................................................................. 61

    E. Teknik pengambilan sampel ...................................................................... 61

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 64

    G. Teknik pengujian instrumen ....................................................................... 65

    H. Uji Asumsi Klasik ...................................................................................... 68

    I. Uji Hipotesis .............................................................................................. 69

    J. Teknik Analisis data ................................................................................... 72

    K. Koefisien Determinasi ................................................................................ 76

    BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................... 77

    A. Sejarah Motul ............................................................................................. 77

    B. Profil Perusahaan Motul ............................................................................. 79

    C. Value Perusahaan Motul ............................................................................ 84

    D. Webseries Montir Masa Gini ..................................................................... 85

    BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................. 88

    A. Proses Penelitian ........................................................................................ 88

    B. Deskripsi Profil Responden........................................................................ 89

    C. Pengujian Instrumen................................................................................... 92

    D. Teknik Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 101

    1. Uji Normalitas ...................................................................................... 101

    2. Uji Multikolinearitas ............................................................................ 102

    3. Uji Heteroskedastisitas ......................................................................... 103

    E. Teknik Pengujian Hipotesis ....................................................................... 104

    1. Uji T ..................................................................................................... 104

    2. Uji F ...................................................................................................... 109

    3. Koefisien Determinasi (𝑅2).................................................................. 111

    F. Pembahasan .............................................................................................. 111

    BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ......................... 118

    A. Kesimpulan .............................................................................................. 118

    B. Saran ......................................................................................................... 118

    C. Keterbatasan ............................................................................................. 121

    DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 122

    LAMPIRAN ........................................................................................................ 125

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel Judul Halaman

    III.1 Definisi Operasional........................................................................... 55

    IV.1 Daftar oli pelumas Motul mobil....................................................... 81

    IV.2 Daftar oli pelumas Motul motor non matic...................................... 82

    IV.3 Daftar oli pelumas Motul motor matic............................................. 83

    IV.4 Daftar oli pelumas Motul diesel....................................................... 84

    V.1 Rincian Pembagian Kuesioner......................................................... 88

    V.2 Data Jenis Kelamin Responden....................................................... 89

    V.3 Data Usia Responden....................................................................... 89

    V.4 Data Pekerjaan Responden.............................................................. 90

    V.5 Data Pendapatan Responden Per Bulan........................................... 91

    V.6 Data Produk Oli yang dikenal Responden....................................... 91

    V.7 Uji Validitas terhadap Soft Sell Advertising..................................... 93

    V.8 Uji Validitas terhadap Kesadaran Merek (sebelum penghapusan).. 93

    V.9 Uji Validitas terhadap Kesadaran Merek (setelah penghapusan).... 94

    V.10 Uji Validitas terhadap Citra Merek................................................... 94

    V.11 Uji Validitas terhadap Minat Beli.................................................... 95

    V.12 Hasil Uji Reliabilitas........................................................................ 96

    V.13 Rentang Skala dan Kategori............................................................. 97

    V.14 Hasil Analisis Deskriptif Soft Sell Advertising................................ 97

    V.15 Hasil Analisis Deskriptif Kesadaran Merek.................................... 98

    V.16 Hasil Analisis Deskriptif Citra Merek............................................. 99

    V.17 Hasil Analisis Deskriptif Minat Beli................................................ 100

    V.18 Tabel Hasil Uji Normalitas.............................................................. 102

    V.19 Tabel Hasil Uji Multikolinearitas.................................................... 103

    V.20 Tabel Hasil Uji Heteroskedastisitas................................................. 104

    V.21 Hasil Uji T....................................................................................... 105

    V.22 Hasil Uji F....................................................................................... 109

    V.23 Tabel Hasil Koefisien Determinasi.................................................. 111

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Judul Halaman

    I.1 Pertumbuhan Pengguna Internet........................................................2

    I.2 Media Sosial yang Paling Sering

    Digunakan di Indonesia.....................................................................3

    I.3 Youtube Channel CameoProject.......................................................7

    I.4 Montir Masa Gini Episode 4.............................................................8

    II.1 Promotional Mix..............................................................................19

    II.2 Kerangka Konseptual......................................................................49

    IV.1 Logo Motul......................................................................................77

    IV.2 Montir Masa Gini............................................................................86

    IV.3 Episode Montir Masa Gini..............................................................86

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    DAFTAR LAMPIRAN

    No. Lampiran Judul Halaman

    Lampiran 1 Kuesioner........................................................................... 125

    Lampiran 2 Tabulasi data...................................................................... 136

    Lampiran 3 Output Perhitungan SPSS 24.0.......................................... 149

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    ABSTRAK

    PENGARUH SOFT SELL ADVERTISING, KESADARAN MEREK,

    DAN CITRA MEREK DALAM VIDEO YOUTUBE

    TERHADAP MINAT BELI OLI PELUMAS MOTUL

    Vinsensius De Paul Ageng Kurniawan

    Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta, 2019

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh soft sell advertising,

    kesadaran merek, dan citra merek terhadap minat beli oli pelumas Motul. Data

    diperoleh melalui kuesioner yang disebar secara online melalui direct message

    Instagram. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden yang telah

    menonton video webseries Montir Masa Gini episode 4. Teknik pengambilan

    sampel ini yaitu purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan untuk

    menguji hipotesis adalah regresi berganda, uji T untuk parsial, dan uji F untuk

    simultan.

    Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa (1) soft sell advertising,

    kesadaran merek, dan citra merek secara simultan memiliki pengaruh terhadap

    minat beli oli pelumas Motul, (2) soft sell advertising tidak berpengaruh terhadap

    minat beli oli pelumas Motul, (3) kesadaran merek berpengaruh positif terhadap

    minat beli oli pelumas Motul, (4) citra merek berpengaruh positif terhadap minat

    beli oli pelumas Motul.

    Kata kunci: Soft Sell Advertising, Kesadaran Merek, Citra Merek, Minat Beli.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    ABSTRACT

    INFLUENCE OF SOFT SELL ADVERTISING, BRAND AWARENESS,

    AND BRAND IMAGE AT YOUTUBE VIDEO

    TOWARDS BUYING INTEREST OF MOTUL LUBRICANT OIL

    Vinsensius De Paul Ageng Kurniawan

    Sanata Dharma University

    Yogyakarta, 2019

    The purpose of this research is to find out the influence of soft sell advertising,

    brand awareness, and brand image toward buying interest of Motul lubricant oil.

    The data were obtained by distribution online questionnaire through Instagram

    Direct Message. The samples in this research are 100 respondents who has been

    asked to watch a webseries videos “Montir Masa Gini” episode 4. The samples are

    collected using purposive sampling techniques. Data analysis techniques used to

    test hypotheses are multiple regression, F-test for simultaneous influence and T-test

    for partial influence.

    The results of this research show that (1) soft sell advertising, brand

    awareness, and brand image simultaneously influenced to buying interest of Motul

    lubricant oil, (2) soft sell advertising had no influence towards buying interest of

    Motul lubricant oil, (3) brand awareness influenced buying interest of Motul

    lubricant oil, (4) brand image influenced buying interest of Motul lubricant oil.

    Keywords: Soft Sell Advertising, Brand Awareness, Brand Image, Insterest in

    Buying.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Semakin berkembangnya zaman semakin berkembang pula inovasi

    yang terus diberikan di bidang teknologi, terutama dalam penggunaan internet.

    Penggunaan internet di zaman sekarang semakin meningkat seiring dengan

    inovasi yang diberikan oleh platform penyedia layanan internet. Dari inovasi

    yang selalu diberikan tersebut, pemasaran dari suatu produk juga dianggap

    sudah mudah, dan tidak lagi perlu membutuhkan tenaga pemasar yang lebih

    banyak di setiap daerah dimana usaha itu berada. Suatu usaha yang

    menggunakan internet sebagai media pemasarannya dapat disebut dengan

    digital marketing atau E-Marketing. E-Marketing sendiri merupakan bagian

    dari E-commerce yang digunakan suatu usaha untuk memasarkan dan menjual

    produk maupun jasanya melalui internet. Menurut El-Gohary (2010: 216),

    Pemasaran Elektronik (E-Marketing) dapat dipandang sebagai sebuah

    filosofi baru dan praktek bisnis modern yang terlibat dengan pemasaran

    barang, jasa, informasi dan ide melalui internet dan elektronik lainnya.

    E-Marketing pada dasarnya adalah situs yang ditampilkan secara publik

    dan besar di jaringan komputer dengan berbagai tipe yang berbeda dan berasal

    dari berbagai negara di seluruh dunia satu sama lainnya ke dalam suatu wadah

    informasi yang sangat besar (Kotler dan Armstrong, 2008:237).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Pemasaran dengan internet menjadikan biaya perusahaan untuk

    promosi menjadi lebih rendah, karena tidak perlunya sebuah usaha atau

    perusahaan membangun toko fisik di suatu daerah untuk memperkenalkan

    produknya. Selain itu, konsumen juga lebih mudah dalam mencari informasi

    suatu produk yang ingin ia beli hanya melalui internet tanpa harus bertatap

    muka secara langsung dengan penjual.

    Gambar I .1Pertumbuhan Pengguna Internet

    Dilansir dari data APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

    Indonesia) pengguna internet di Indonesia kian meningkat dari tahun ke

    tahun, tercatat pada tahun 2017 sebanyak 143,26 juta penduduk Indonesia

    menggunakan akses internet.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Gambar I .2 Media Sosial yang Paling Sering Digunakan di Indonesia

    Sumber : www.databoks.katadata.co.id

    Berdasarkan data WeAreSocial.net dan Hootsuite 2017,

    perkembangan penggunaan internet di Indonesia sangat pesat, yakni tumbuh

    51% dalam kurun waktu satu tahun. Dengan angka pertumbuhan yang jauh

    melampaui angka pertumbuhan penggunaan internet di dunia, yaitu 10%,

    Indonesia menempati urutan ke dua pengguna internet terbesar. Lebih dari

    69% masyarakat Indonesia mengakses internet dengan menggunakan

    perangkat mobile mereka. Angka tersebut juga melampaui penggunaan

    internet via mobile secara global, yakni 50%. Angka tersebut tertinggi ke

    empat di dunia.

    Hasil survey Globalwebindex pada pengguna internet di Indonesia

    dalam rentang usia 16-64 tahun, menunjukkan bahwa ada beberapa

    platform media sosial yang aktif digunakan oleh masyarakat Indonesia.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.databoks.katadata.co.id/

  • 4

    Platform tersebut terbagi dalam dua kategori media sosial, yaitu media

    jejaring sosial dan messenger. Youtube menempati peringkat pertama

    dengan persentase penggunaan sebesar 43%, di peringkat ke dua, ada

    Facebook dengan persentase penggunaan sebesar 41%, kemudian ada

    Whatsapp dengan persentase penggunaan sebesar 40%.

    (databoks.katadata.co.id)

    Melihat banyaknya masyarakat Indonesia dalam mengakses internet,

    kini para pemasar mulai memperhatikan platform populer apa saja yang

    digunakan oleh para pengguna di dunia maya untuk mendapatkan informasi

    maupun hiburan bagi mereka, agar produk yg ditawarkan mendapat

    perhatian dari para calon konsumen. Dari data tersebut, Youtube memiliki

    akses 43% dari total pengguna internet di Indonesia, maka dari itu penjual

    produk maupun jasa mulai melirik para Content Creator di platform

    Youtube dengan konten kreatif mereka. Salah satunya adalah perusahaan

    Motul yang menjual oli pelumas untuk Motor dan Mobil. Dari sekian

    banyaknya pengakses internet di Indonesia, kebutuhan hiburan pengakses

    internet pun semakin meningkat, dengan adanya berbagai macam pilihan

    tontonan maupun konten yang mereka inginkan, tidak bisa dipungkiri

    Youtube adalah platform favorit yang paling banyak dipilih dan dikonsumsi

    oleh pengguna internet. Maka dari itulah Motul memulai langkah endorse

    pada content creator, dan memilih teknik soft selling agar audiens dari

    konten Youtube tersebut tidak bosan akan iklan oli yang pada umumnya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    selalu menampilkan dan menginformasikan keunggulan produk secara

    langsung kepada audiens dari iklan tersebut.

    Dilansir dari merdeka.com Motul Indonesia lewat PT Perkasa

    Teknologi Indolube, mulai memasarkan produk pelumasnya ke segmen

    kendaraan roda empat di tahun 2018 ini. Sebagai agen pemegang merek

    Motul, PT Perkasa Teknologi Indolube menggunakan Youtube sebagai

    platform untuk memperkenalkan oli pelumas mereka, terutama ketika

    didapatnya data penjualan, bahwa Motul di Indonesia meraup 65%

    pendapatannya dari oli motor dan 35% pendapatan lainnya didapat dari oli

    Mobil. Maka dari itu Motul mulai gencar mempromosikan produk oli

    Mobilnya di Indonesia, salah satunya dengan promosi melalui Channel

    Content Creator pada platform media sosial Youtube.

    Motul sendiri merupakan brand pelumas asal Perancis yang kini

    telah berkembang pesat dan banyak digunakan secara global untuk

    kendaraan, baik sepeda motor atau mobil. Perusahaan Motul didirikan sejak

    tahun 1853 silam dan kini dikenal sebagai salah satu merek lubricant atau

    oli premium yang menyasar para pengendara kendaraan bermotor kelas

    menengah ke atas.

    Motul mengawali langkah bisnisnya di kawasan Asia Pasifik sejak

    lebih dari 10 tahun silam dengan membentuk High-Tech Lubricants (HTL)

    AP Pte Ltd di Singapura sebagai satu-satunya pemegang lisensi Motul di

    kawasan Asia Pasifik. Namun kini HTL terdiri dari 32 tim profesional yang

    telah menangani sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    China, Hong Kong, Filipina, Thailand, Malaysia, Singapura, Australia,

    Selandia Baru, dan Indonesia.

    Selama 160 tahun, Motul dikenal sebagai spesialis produk pelumas

    dalam kegiatan motorsport. Motul juga aktif mendukung tim dalam

    kompetisi internasional, seperti 24-hours Le Mans, FIA World Endurance

    Championship, Super GT, MotoGP, World Superbike, MXGP, dan lain-

    lain. Dari ringkasan di atas dapat diketahui bahwa oli pelumas Motul

    merupakan oli yang memiliki citra merek yang sangat baik dengan produk

    untuk kelas premium atau kalangan menengah keatas, karena mereka turut

    aktif berpartisipasi dalam kegiatan motorsport yang pada kenyataannya

    kegiatan tersebut adalah kegiatan yang mahal, dan membutuhkan perawatan

    khusus pada motor yang dipakai. Diketahui juga bahwa oli pelumas Motul

    meraup keuntungan lebih banyak pada kendaraan bermotor, dari pada

    mobil, sehingga penulis ingin mengetahui bagaimanakah agen pemegang

    merek Motul dalam memasarkan oli pelumas Motulnya untuk mobil,

    sehingga dapat menyeimbangkan keuntungan yang didapat, antara

    kendaraan motor dan mobil. Maka dari itulah variabel iklan ingin penulis

    teliti lebih lanjut.

    Dilansir dari otoasia.com, ternyata di Indonesia ada banyak sekali

    merek yang memasarkan pelumasnya. Jumlahnya bahkan disebut hingga

    200 merek, meski yang benar-benar aktif kemungkinan besar adalah 50

    nama, dan bahkan 10 merek besar yang aktif di Indonesia, termasuk Motul.

    Dengan banyaknya brand oli pelumas yang menjual produk nya di

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    Indonesia, Motul mengambil langkah soft selling disaat merek oli lainnya

    mengiklankan produk mereka melalui media televisi dan media lainnya,

    Motul mengiklankan produknya sekaligus meng-edukasi para penonton

    Youtube, melalui serial webseries bertajuk ‘Montir Masa Gini’ pada

    Content Creator CameoProject di media sosial Youtube, yang telah

    memiliki jumlah pelanggan atau subscribers dan dapat dikatakan cukup

    banyak yaitu sekitar 427.000 lebih pelanggan (diakses pada tanggal 11

    September 2018, pukul 15.13)

    Gambar I.3 Youtube Channel Cameo Project

    Sumber : www.youtube.com/cameoproject

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.youtube.com/cameoproject

  • 8

    Dalam video tersebut Montir Masa Gini mendapatkan penonton

    sebesar 72.613 pada episode 4: Pelanggan Galau dan Cakep (diakses tanggal

    3 Mei 2019, pukul 14.01)

    Gambar I.4 Montir Masa Gini Episode 4

    Sumber : www.youtube.com/cameoproject

    Dari sinilah penulis merasa tertarik dengan variabel iklan yang

    digunakan oleh agen pemegang merek Motul, dalam hal ini adalah strategi

    soft sell pada video webseries pada channel Youtube CameoProject dan

    penulis juga tertarik untuk meneliti variabel kesadaran merek didalamnya,

    apakah setelah promosi yang dilakukan oleh agen pemegang merek oli

    pelumas Motul, para penonton webseries dari Content Creator

    CameoProject yang diendorse tersebut banyak yang tertarik dan tersadar

    (aware) akan brand Motul didalam serial webseries tersebut, apa yang

    membuat konsumen yang telah membeli, tertarik untuk membeli oli

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    http://www.youtube.com/cameoproject

  • 9

    pelumas Motul, dan apa yang memengaruhi para calon pembeli pada

    variabel minat beli yang ingin diteliti, dalam mempertimbangkan keputusan

    pembeliannya dan menunda pembelian oli pelumas Motul, terutama oli

    pelumas untuk mobil yang lebih banyak diiklankan pada video tersebut,.

    Dengan demikian, setelah melihat beberapa latar belakang di atas, maka

    peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH

    SOFT SELL ADVERTISING, KESADARAN MEREK, DAN CITRA

    MEREK DALAM VIDEO YOUTUBE TERHADAP MINAT BELI

    OLI PELUMAS MOTUL”

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    B. Rumusan Masalah

    Setelah dipaparkan dari latar belakang masalah tersebut, adapun masalah

    yang dapat dikembangkan adalah bagaimana soft sell advertising berpengaruh

    kepada minat beli, dan apakah penonton menyadari akan hadirnya merek atau

    kesadaran merek oli pelumas Motul, pada webseries tersebut, maka dapat disusun

    rumusan masalah sebagai berikut :

    1. Apakah soft sell advertising berpengaruh terhadap minat beli oli

    pelumas Motul?

    2. Apakah kesadaran merek berpengaruh terhadap minat beli oli pelumas

    Motul?

    3. Apakah citra merek berpengaruh terhadap minat beli oli pelumas

    Motul?

    4. Apakah soft sell advertising, kesadaran merek, dan citra merek secara

    simultan berpengaruh terhadap minat beli oli pelumas Motul?

    C. Pembatasan Masalah

    Untuk membatasi masalah yang telah dirumuskan dan untuk mencapai

    sasaran penelitian yang lebih spesifik, maka penulis membatasi penelitiannya hanya

    untuk meneliti pada masalah :

    Soft sell advertising yang diteliti pada penelitian ini hanya terbatas pada video yang

    ditayangkan pada serial webseries di channel Youtube Cameo Project, dan

    kesadaran merek Oli Pelumas Motul dalam serial tersebut, serta citra merek di

    dalamnya, terhadap minat pembelian Oli Pelumas Motul setelah menonton video.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    D. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui pengaruh soft sell advertising terhadap minat beli oli

    pelumas Motul.

    2. Untuk mengetahui pengaruh kesadaran merek terhadap minat beli oli

    pelumas Motul.

    3. Untuk mengetahui pengaruh citra merek terhadap minat beli oli

    pelumas Motul.

    4. Untuk mengetahui pengaruh soft sell advertising, kesadaran merek, dan

    citra merek secara simultan kepada minat beli oli pelumas Motul.

    E. Manfaat Penelitian

    Hasil dari penelitian penulis harapkan dapat bermanfaat :

    1. Bagi agen pemegang merek Motul di Indonesia.

    Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi

    pemilik usaha untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat

    khususnya soft selling, agar konsumen menyadari akan adanya merek

    Motul (Brand Awareness), dan citra merek (Brand Image), sehingga

    dapat memengaruhi minat beli produk tersebut

    2. Bagi peneliti lain.

    Penelitian ini diharapkan mampu dijadikan referensi bagi peneliti lain

    yang bertujuan untuk melakukan penelitian, khususnya tentang soft sell

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    advertising, kesadaran merek, dan citra merek yang dilakukan pada

    sosial media Youtube di strategi pemasaran.

    3. Bagi kalangan akademisi.

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan juga

    berkontribusi untuk pengembangan studi bagi para akademisi yang

    ingin meneliti dengan tema yang sama.

    4. Bagi penulis.

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadi media yang bermanfaat bagi

    penulis sendiri, terutama dalam mengaplikasikan studi yang telah

    ditempuh selama di Universitas Sanata Dharma.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori

    1. Manajemen Pemasaran

    a. Pengertian Pemasaran

    Pada masa ini keberhasilan keuangan suatu perusahaan

    bergantung pada kemampuan pemasaran, terutama pada masa

    digital ini pemasaran memiliki kesempatan yang besar untuk

    memberi informasi kepada konsumen hanya melalui jaringan

    internet, penggunaan internet sangat berpengaruh besar kepada

    perusahaan terutama pada pemasarnya jika dapat menggunakan hal

    tersebut dengan tepat.

    Menurut Kotler dan Keller (2009:5) memandang manajemen

    pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan

    mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan

    menciptakan, menyerahkan dan mengomunikasikan nilai pelanggan

    yang unggul. Kotler dan Keller membagi pemasaran menjadi dua

    definisi, yaitu definisi sosial dan manajerial. Definisi sosial

    memberikan arti bahwa pemasaran dapat memberi nilai dan

    kebutuhan apa yang individu atau kelompok itu butuhkan.

    Sementara dalam definisi manajerial pemasaran diartikan sebagai

    seni menjual produk (Kotler dan Keller, 2009:5).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    Aktivitas pemasaran merupakan salah satu aktivitas pokok dalam

    melakukan bisnis, karena pemasaran menjadi ujung tombak bagi

    sebuah perusahaan untuk menjual produk yang dihasilkan (Sunyoto,

    2012:1). Menurut Kotler dan Amstrong (2008:6) Pemasaran adalah

    proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi

    memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

    penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain.

    Sehingga dari definisi yang telah disebutkan di atas dapat

    disimpulkan bahwa pemasaran merupakan kegiatan menjual produk

    dengan berbagai strategi, atau dapat disebut dengan seni menjual

    suatu produk kepada konsumen, agar konsumen tertarik untuk

    melihat, mencari informasi produk tersebut, hingga akhirnya

    membeli.

    b. Konsep Pemasaran

    Menurut Kotler dan Keller (2009:12) serangkaian konsep

    inti dalam pemasaran adalah kebutuhan, keinginan, dan permintaan.

    Kebutuhan adalah syarat hidup manusia yang harus dipenuhi saat itu

    juga. Sedangkan keinginan adalah kebutuhan yang diarahkan pada

    suatu objek yang akhirnya dapat memuaskan kebutuhan yang tidak

    harus dipenuhi saat itu juga. Permintaan adalah keinginan akan suatu

    produk ataupun jasa yang disertai dengan kemampuan untuk

    membayar. Kegiatan pemasaran pada dasarnya mencakup konsep

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    produksi, konsep produk , konsep penjualan, konsep pemasaran, dan

    konsep pemasaran holistik (Kotler dan Keller, 2009:19).

    1. Konsep Produksi.

    Konsep Produksi menyatakan bahwa konsumen lebih

    menyukai produk yang tersedia dalam jumlah banyak

    dan harga yang terjangkau. Sehingga manajer yang

    berada pada produksi lebih memilih dan berorientasi

    pada efisiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah,

    serta distribusi masal.

    2. Konsep Produk.

    Konsep produk mengatakan bahwa konsumen lebih

    menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja,

    atau fitur inovatif dari produk tersebut. Manajer yang

    baik dapat memfokuskan produknya menjadi sebuah

    produk yang unggul.

    3. Konsep Penjualan.

    Dalam konsep ini, dikatakan bahwa konsumen dan bisnis

    jika dibiarkan, mereka tidak akan membeli produk yang

    diproduksi oleh organisasi. Sehingga organisasi harus

    melakukan upaya penjualan yang agresif.

    4. Konsep Pemasaran.

    Konsep ini beranggapan bahwa kunci untuk mencapai

    tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dan efisen

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    dibandingkan dengan pesaing dalam menciptakan,

    menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan

    yang lebih baik kepada target pasar yang dipilih oleh

    perusahaan atau organisasi.

    5. Konsep Pemasaran Holistik.

    Konsep ini didasarkan oleh pengembangan, desain, dan

    pengimplementasian program pemasaran, proses, dan

    aktivitas-aktivitas yang menyadari akan keluasan dan

    sifat saling ketergantungan. Konsep pemasaran holistik

    merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan

    ruang lingkup kompleksitas aktivitas pemasaran.

    Terdapat empat komponen luas yang mencirikan

    pemasaran holistik: pemasaran hubungan, pemasaran

    terintegrasi, pemasaran internal, dan pemasaran kinerja.

    a) Pemasaran hubungan (Relationship Marketing)

    Komponen ini memiliki tujuan untuk membangun

    hubungan jangka panjang yang saling memuaskan

    dengan konstituen kunci guna mendapatkan dan

    mempertahankan bisnis. Tujuan lain dari pemasaran

    hubungan adalah mendapatkan penekanan yang

    besar pada kegiatan perusahaan atau organisasi

    dalam mempertahankan pelanggan. Saluran,

    pemasok, distributor, agen, dealer, pemegang saham,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    investor, analis, merupakan konstituen kunci dalam

    pemasaran hubungan.

    b) Pemasaran terintegrasi (Integrated Marketing)

    Pemasaran terintegrasi lebih merencanakan kegiatan

    pemasaran dan merakit program pemasaran yang

    sepenuhnya terpadu untuk menciptakan,

    mengomunikasikan dan memberikan nilai bagi

    konsumen.

    c) Pemasaran Internal (Internal Marketing)

    Konsep ini menugaskan untuk merekrut, melatih dan

    memotivasi karyawan yang kompeten. Pemasaran

    internal berlangsung pada dua tingkatan, yang

    pertama berfungsi sebagai pemasaran, tenaga

    penjualan, periklanan, pelayanan pelanggan,

    manajemen produk, dan riset pemasaran. Tingkatan

    kedua pemasaran oleh departemen lain, departemen

    tersebut memerlukan pemikiran pemasaran yang

    memikirkan pelanggan.

    d) Pemasaran Kinerja (Social Responsibility

    Marketing)

    Konsep ini adalah konsep pemasaran masyarakat

    yang menuntut para pemasar untuk memasukkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    pertimbangan sosial dan etika ke dalam praktik

    pemasaran mereka.

    c. Komunikasi Pemasaran Terintegrasi

    Komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai sarana dimana

    perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan

    mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung

    tentang produk dan merek yang dijual (Kotler dan Keller, 2009:172).

    Komunikasi pemasaran adalah istilah yang digunakan untuk

    menerangkan arus informasi tentang produk dari pemasar sampai

    kepada konsumen. Sehingga komunikasi pemasaran dapat diartikan

    sebagai cara pemasar memberikan informasi suatu produk kepada

    konsumennya dengan berbagai strategi dan cara (Machfoedz,

    2010:16).

    Menurut Morissan (2010:7), dalam komunikasi pemasaran

    terdapat pula komunikasi pemasaran yang terintegrasi atau

    (Integrated Marketing Communication). Mencakup upaya

    koordinasi dari berbagai elemen promosi dan kegiatan pemasaran

    lainnya. Dalam mencapai komunikasi pemasaran yang efektif,

    kegiatan komunikasi pemasaran menurut Morissan mencakup enam

    aspek: memasang iklan (beriklan) di media massa (media

    advertising), pemasaran langsung (direct marketing), promosi

    penjualan (sales promotion), penjualan personal (personal selling),

    pemasaran interaktif, dan hubungan masyarakat (public relations)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    d. Pengertian Promosi

    Menurut William 1984 (dalam Machfoedz, 2010:32)

    promosi penjualan adalah suatu aktivitas dan materi yang dalam

    aplikasinya menggunakan teknik, di bawah pengendalian penjual

    atau produsen, yang dapat mengomunikasikan informasi persuasif

    yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual atau

    produsen, baik secara langsung melalui pihak yang dapat

    memengaruhi keputusan pembelian. Michael Ray (dalam Morissan,

    2010:16) promosi adalah koordinasi dari seluruh upaya yang

    dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi

    dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan

    suatu gagasan.

    Adapun instrumen dasar yang dapat digunakan untuk

    mencapai tujuan komunikasi perusahaan, yang disebut dengan

    bauran promosi (Promotional Mix):

    Gambar II.1 Promotional Mix

    Sumber : Morissan, 2010:17

    Promotional Mix

    Iklan Promosi

    Penjualan

    Direct

    Marketing

    Pemasaran

    Interaktif

    Publikasi/

    Humas

    Personal

    Selling

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    1. Iklan.

    Semua bentuk komunikasi berbayar dari presentasi

    nonpersonal, promosi ide, barang, atau jasa, melalui

    media komunikasi tertentu meliputi penyiaran, media

    cetak, internet, ruang luar, dan lain sebagainya.

    2. Promosi penjualan.

    Intensif yang digunakan untuk mendorong pembelian

    atau penjualan produk maupun jasa, diantaranya diskon,

    kupon, pajangan, dan demonstrasi.

    3. Hubungan masyarakat dan publisitas.

    Membangun hubungan yang baik dengan berbagai

    kalangan eksternal maupun internal perusahaan untuk

    mendapatkan publisitas, dan membangun citra

    perusahaan yang baik, menghadapi rumor, berita, dan

    kejadian tidak menyenangkan, seperti siaran pers, acara

    khusus, dan sponsor.

    4. Pemasaran langsung (Direct Marketing).

    Merupakan upaya perusahaan untuk berkomunikasi

    langsung dengan calon pelanggan sasaran dengan

    maksud untuk menimbulkan tanggapan atau transaksi

    penjualan. Salah satu instumen penting dalam pemasaran

    langsung adalah iklan tanggapan langsung, dimaksudkan

    suatu iklan dipromosikan melalui media massa dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    meminta konsumen untuk membeli produk bersangkutan

    langsung kepada pembuatnya.

    5. Pemasaran interaktif (Internet Marketing).

    Selain sebagai media promosi, Internet digunakan

    sebagai instrumen komunikasi pemasaran yang mandiri

    karena sifatnya yang interaktif, internet menjadi cara

    yang efektif untuk berkomunikasi dengan konsumen.

    6. Penjualan personal.

    Presentasi dan komunikasi pribadi yang dilakukan oleh

    wiraniaga perusahaan dengan tujuan menghasilkan

    umpan balik secara langsung dan dampak dari presentasi

    penjualan dapat diketahui dari reaksi calon pembeli

    maupun pelanggan. Penjualan personal juga ditujukan

    kepada calon pembeli yang dinilai potensional dan

    paling prospektif untuk dijadikan pelanggan di masa

    yang akan datang.

    2. Minat Beli

    Menurut Ferdinand (dalam Febriyanti dan Wahyuati, 2016:4),

    minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli sebuah

    merek atau mengambil suatu tindakan yang berhubungan dengan

    pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen

    melakukan tindakan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    Minat beli konsumen adalah sesuatu yang muncul setelah

    menerima rangsangan dari produk yang telah dilihatnya, dari sana

    timbul ketertarikan untuk mencoba produk tersebut dan pada akhirnya

    muncul keinginan untuk membeli dan memilikinya. Kotler (dalam

    Wicaksono, 2015:13). Mc. Charty (dalam Wicaksono 2015:13)

    berpendapat bahwa minat beli merupakan dorongan yang timbul dalam

    diri seseorang untuk membeli barang atau jasa dalam rangka pemenuhan

    kebutuhannya.

    Minat beli adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung

    terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang jasa termasuk di

    dalamnya proses untuk mengambil keputusan dan penentuan kegiatan-

    kegiatan tersebut. Handoko (dalam Anandia Rizky, 2014:17).

    Minat beli adalah faktor yang mendorong tindakan dalam

    pengambilan keputusan pembelian terhadap suatu produk. Minat beli

    merupakan pernyataan keinginan konsumen untuk berencana membeli

    suatu produk dengan merek tertentu. Minat digambarkan sebagai situasi

    dimana konsumen belum melakukan suatu tindakan, yang dapat

    dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku atau tindakan tersebut.

    Menurut Kotler (dalam Gunawan Raymundus, 2017:19)

    mengemukakan bahwa perilaku membeli dipengaruhi oleh empat faktor

    utama yaitu:

    1. Budaya (culture, sub culture dan kelas ekonomi).

    2. Sosial (kelompok acuan, keluarga serta peran dan status).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    3. Pribadi (usia dan tahapan daur hidup, pekerjaan, keadaan

    ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri).

    4. Psikologis (motivasi, persepsi, belajar, kepercayaan dan sikap)

    Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Gunawan Raymundus,

    2017:20) minat beli merupakan aktivitas psikis yang timbul karena

    adanya tiga komponen model sikap, yaitu:

    1. Komponen Kognitif.

    Kognitif adalah pengetahuan dan persepsi konsumen, yang

    diperoleh melalui pengalaman dengan objek dan informasi dari

    berbagai sumber. Pengetahuan dan persepsi ini biasanya

    berbentuk kepercayaan, yaitu konsumen memercayai bahwa

    produk memiliki sejumlah atribut. Kognitif ini sering juga

    disebut sebagai pengetahuan dan kepercayaan konsumen.

    2. Komponen Afektif.

    Afektif menggambarkan emosi dan perasaan konsumen.

    Schiffman dan Kanuk (dalam Raymundus Giovani, 2017:20)

    menyebutnya sebagai “as primarily innature”, yaitu

    menunjukkan penilaian langsung dan umum terhadap suatu

    produk, apakah produk itu disukai atau tidak disukai; apakah

    produk itu baik atau buruk.

    3. Komponen Konatif.

    Konatif menunjukan tindakan seseorang atau kecenderungan

    perilaku terhadap suatu objek. Konatif berkaitan dengan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    tindakan atau perilaku yang akan dilakukan oleh seseorang

    konsumen dan sering juga disebut sebagai niat. Komponen

    konatif pada riset konsumen mengungkapkan keinginan

    membeli dari seorang konsumen.

    a. Indikator Minat Beli.

    Menurut Ferdinand (dalam Penitasari, 2017:11), minat beli di

    identifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut :

    1) Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk

    membeli produk.

    2) Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk

    mereferensikan suatu produk kepada orang lain

    3) Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan

    perilaku seseorang yang memiliki preferensi utama pada

    produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat digantikan jika

    terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

    4) Minat eksploratif, berarti minat yang menggambarkan

    perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai

    produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk

    mendukung sifat-sifat positif dari produk tersebut.

    Minat beli didapatkan dari suatu proses pertimbangan dan pembelajaran

    untuk membentuk suatu persepsi. Minat beli dapat menjadi motivasi

    bagi konsumen yang pada akhirnya jika seseorang konsumen harus

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    memenuhi kebutuhannya dia akan mengaktualisasikan apa yang telah

    ada di benak konsumen.

    3. Periklanan

    a. Pengertian iklan.

    Iklan adalah suatu strategi yang dilakukan perusahaan untuk

    menarik minat dan keputusan pembelian produk yang mereka

    tawarkan. Menurut Kotler dan Keller (2016:582) iklan adalah segala

    bentuk komunikasi nonpribadi dan promosi gagasan, produk atau

    jasa yang dibayarkan oleh sponsor tertentu atau yang diketahui.

    Periklanan adalah salah satu bentuk promosi yang paling banyak

    digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya.

    Periklanan adalah semua bentuk terbayar dari presentasi nonpribadi

    dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu (Kotler dan

    Armstrong, 2008:150). Menurut Kustandi (dalam Kurnia, 2018:2) ,

    iklan adalah suatu proses komunikasi masa yang melibatkan sponsor

    tertentu, yang membayar jasa sebuah media massa atas penyiaran

    iklannya. Setiap bentuk presentasi yang dikemukakan secara tidak

    langsung (tanpa personil) dan promosi ide, barang, atau jasa yang

    dilakukan oleh sponsor tertentu (Machfoedz, 2010:2).

    Junaedi (2013: 110) menjelaskan bahwa komponen-komponen

    dalam definisi tentang iklan yaitu :

    a) Suatu bentuk komunikasi. Secara nyata, iklan dibentuk dengan

    sangat terstruktur dari komunikasi verbal maupun non verbal

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    yang disusun untuk memenuhi format waktu dan ruang yang

    spesifik yang ditentukan oleh pihak sponsor.

    b) Iklan diarahkan pada kelompok khalayak dan bukan ditujukan

    pada individu tertentu. Dikarenakan tujuan yang lebih mengarah

    pada kelompok inilah iklan lebih bersifat non personal atau

    merupakan bentuk dari komunikasi massa.

    Junaedi (2013:111) mengungkapkan bahwa, iklan harus

    menggunakan medium untuk mencapai khalayak. Medium iklan

    adalah media yang dibayar oleh pemasang iklan untuk meletakkan

    iklannya sehingga mampu menjangkau masyarakat luas, dari

    medium inilah yang dikenal sebagai bentuk iklan, seperti iklan

    radio, televisi, koran, iklan luar ruang dan sebagainya. Iklan

    merupakan suatu komunikasi nonpersonal atau bentuk komunikasi

    kepada audiens secara tidak bertatap muka dan biasanya

    membayarkan pada jasa media masa sebagai bentuk sponsor.

    b. Jenis Media Periklanan

    Secara umum jenis media dalam periklanan dapat

    dikelompokan menjadi media cetak, media elektronik, media luar

    ruang, dan media lini bawah (Tjiptono, 2008:243)

    1. Media cetak.

    Media cetak yaitu media statis yang mengutamakan pesan-

    pesan dengan jumlah kata, dengan gambar atau foto, baik dalam

    tata warna maupun hitam putih. Biasanya berupa iklan baris,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    iklan display, suplemen, pariwara, dan iklan layanan

    masyarakat.

    2. Media Elektronik.

    Merupakan media dengan teknologi elektronik dan hanya

    bisa digunakan bila ada jasa transmisi siaran. Bentuknya berupa

    sponsorship, iklan partisipasi (disisipkan di tengah-tengah film

    atau acara), pengumuman acara/film, iklan layanan masyarakat,

    jingle, sandiwara, dan lain sebagainya.

    3. Media luar ruang.

    Media luar ruang adalah media iklan yang dipasang di

    tempat-tempat terbuka, seperti di pinggir jalan, di pusat

    keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam

    bis kota, gedung, pagar tembok, dan sebagainya. Diantaranya

    meliputi billboard, baleho, poster, spanduk, umbul-umbul, balon

    raksasa, dan lain-lain.

    4. Media lini bawah.

    Merupakan media-media minor yang digunakan untuk

    mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang

    digunakan dalam media lini bawah, yaitu pameran, direct of

    mail, point of purchase, merchandising, dan kalender.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    c. Tujuan iklan

    Tujuan periklanan adalah tugas komunikasi tertentu yang dicapai

    dengan pemirsa sasaran tertentu selama periode waktu tertentu

    (Kotler dan Armstrong, 2008:151).

    Adapun kemungkinan tujuan periklanan menurut Kotler dan

    Armstrong:

    a) Periklanan Informatif.

    Dalam hal ini tujuannya adalah memberi dan

    mengomunikasikan nilai pelanggan, menjelaskan cara kerja

    produk, membangun permintaan utama, dan menyarankan

    penggunaan baru untuk suatu produk.

    b) Periklanan Persuasif.

    Tujuan dari iklan salah satunya dalah untuk mengajak pelanggan

    untuk membeli sekarang, membangun preferensi merek, dan

    meyakinkan pelanggan agar memberitahu orang lain mengenai

    merek.

    c) Periklanan Pengingat.

    Dalam hal ini tujuannya adalah untuk memelihara hubungan

    dengan pelanggan, dengan menjaga merek dalam pikiran

    pelanggan selama musim sepi, mengingatkan konsumen bahwa

    produk itu mungkin dibutuhkan dalam waktu dekat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Sementara Menurut Junaedi (2013:113) tujuan iklan yaitu:

    a) Sebagai media informasi.

    Iklan ditujukan untuk menginformasikan suatu produk barang

    dan jasa kepada khalayak. Tidak hanya dalam produk tetapi juga

    hal lainnya.

    b) Untuk memengaruhi konsumen.

    Iklan dapat mengarahkan konsumen untuk mengkonsumsi

    produk barang atau jasa tertentu, atau mengubah sikap agar

    sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pengiklan.

    c) Untuk mengingatkan konsumen.

    Iklan ditujukan agar konsumen selalu mengingat produk tertentu

    sehingga tetap setia mengkonsumsinya.

    d. Fungsi iklan

    Secara umum, menurut Terrence 2014 (dalam Setiawati, 2017:27)

    iklan memiliki lima macam fungsi penting komunikasi yaitu:

    1) Memberikan informasi.

    Salah satu fungsi utama dari iklan adalah mempublikasikan

    merek dari produk yang diiklankan. Iklan membuat konsumen

    mengenal merek, mengedukasi mereka mengenai informasi,

    keistimewaan dan manfaat merek, dan memfasilitasi kreativitas

    citra positif dari merek yang diiklankan tersebut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    2) Memberi pengaruh.

    Iklan yang efektif dapat memengaruhi konsumen untuk

    mencoba produk maupun jasa yang di tawarkan. Iklan juga

    terkadang memengaruhi permintaan dasar, yaitu menciptakan

    permintaan untuk seluruh kategori produk yang ditawarkannya.

    3) Mengingatkan dan meningkatkan kesadaran akan merek.

    Ketika permintaan akan produk yang diiklankan meningkat,

    pengaruh iklan masa lalu akan membuat kemungkinan

    konsumen menjadikan produk tersebut sebagai kandidat utama

    produk yang akan dia beli. Selain hal tersebut yang membuat

    merek menjadi lebih menonjol. Iklan yang efektif juga dapat

    meningkatkan ketertarikan akan merek yang telah matang

    kemudian konsumen akan membeli merek tersebut meski

    sebenarnya dia tidak memilihnya dan disisi lain dapat

    memengaruhi pergantian pilihan merek dengan meningkatkan

    kosumen yang belum pernah sama sekali membeli merek dan

    produk yang memiliki atribut ini.

    4) Menambah nilai.

    Iklan berfungsi menambah nilai dari merek dengan

    memengaruhi persepsi dari audiens terhadap produk tersebut.

    Iklan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan,

    memiliki gaya, lebih prestisius, dan lebih berkualitas. Iklan yang

    berkualitas yang memengaruhi persepsi kualitas dan persepsi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    lainnya dapat meningkatkan pangsa pasar dan keuntungan yang

    lebih besar dari sebelumnya. Dengan penambahan nilai, iklan

    dapat memberikan volume penjualan, pendapatan, dan

    keuntungan yang lebih banyak, serta mengurangi resiko arus kas

    masuk yang tidak menentu.

    5) Membantu upaya lain perusahaan.

    Iklan hanya salah satu elemen dari komunikasi pemasaran.

    Peran utama iklan saat ini adalah memudahkan elemen

    komunikasi pemasaran lainnya, sebagai contoh iklan digunakan

    sebagai sarana menyampaikan informasi tentang diskon atau

    cara untuk menarik perhatian konsumen pada media promosi.

    Iklan juga dapat meningkatkan efektivitas komunikasi

    pemasaran, seperti konsumen yang dapat mengenali kemasan

    produk di toko dan lebih mengetahui nilai dari merek produk

    yang diiklankan pada media promosi tersebut.

    Secara mendasar iklan memiliki empat fungsi utama menurut

    Widyatama (2009:147) yaitu:

    a) Fungsi precipitation.

    Fungsi precipitation adalah fungsi yang mempercepat

    berubahnya suatu kondisi dari keadaan yang semula tidak dapat

    untuk diambil keputusannya dari suatu produk tertentu menjadi

    dapat diambil keputusannya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    b) Fungsi persuasion.

    Fungsi persuasion digunakan untuk membangkitkan keinginan

    dari audiens sesuai pesan atau informasi yang diiklankan.

    Diantaranya meliputi ajakan atas daya tarik emosi, menyebarkan

    informasi tentang ciri-ciri suatu produk dan membujuk

    konsumen untuk tetap membeli produk yang diiklankan.

    c) Fungsi reinforcement.

    Fungsi reinforcement adalah fungsi yang mampu menguatkan

    keputusan yang telah diambil oleh audiens. Penguatan ini

    meliputi mengabsahkan daya beli para konsumen yang sudah ada

    terhadap produk yang telah dikonsumsinya sekaligus

    mengabsahkan keputusan pembelian yang sudah dilakukan

    sebelumnya.

    d) Fungsi reminder.

    Fungsi reminder yaitu iklan mampu mengingatkan dan

    menguatkan kembali pada produk yang telah diiklankan

    e. Peran iklan

    Iklan harus dapat menggugah perhatian calon konsumen

    terhadap produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Para

    konsumen potensial dibuat untuk memperhatikan dan peduli

    terhadap produk yang memberi mereka manfaat dan memberi alasan

    bagi mereka untuk membeli (Hermawan, 2012:72).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    Semua iklan yang dibuat oleh pengiklan bisa dipastikan

    memiliki suatu tujuan tertentu, yaitu dampak tertentu bagi audiens.

    Ada 3 macam pengaruh iklan, yaitu:

    a) Pengaruh ekonomi

    Dengan melihat aspek ini, iklan harus dilihat dalam dua sisi,

    yaitu iklan sebagai transaksi atau peristiwa ekonomi yang

    mampu memengaruhi kehidupan ekonomi dan dilakukan oleh

    masyarakat serta dapat dilihat dari sisi dampak pesan yang

    ditimbulkan.

    b) Pengaruh Psikologi

    Iklan juga memberi dampak psikologis yang sangat beragam,

    meliputi aspek kognisi, afektif, dan konatif, baik secara individu

    maupun bersama. Iklan pada gilirannya ikut menentukan tingkat

    minat, kepercayaan, dan keyakinan terhadap produk.

    c) Pengaruh Sosial Budaya

    Berbagai pengaruh psikologis yang bersifat individu dari

    adanya iklan, lambat laun mengkristal secara kolektif dan

    menjadi perilaku di masyarakat secara umum. Perilaku yang

    lebih umum ini pada gilirannya membentuk nilai, gaya hidup

    maupun standar budaya tertentu yang terbentuk, termasuk

    memengaruhi standar moral, etika, maupun estetika.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    f. Indikator Iklan

    Menurut Wibisono (dalam Tanoni, 2012), suatu iklan dikatakan

    ideal apabila iklan tersebut:

    a. Dapat menimbulkan perhatian.

    Iklan yang ditayangkan hendaknya dapat menarik

    perhatian pemirsa, oleh karena itu iklan harus dibuat

    dengan gambar yang menarik, tulisan dan kombinasi

    warna yang serasi dan mencolok, serta kata-kata yang

    mengandung janji, jaminan, serta menunjukkan kualitas

    produk yang diiklankan.

    b. Menarik.

    Iklan yang diberikan kepada pemirsa harus dapat

    menimbulkan perasaan ingin tahu dari konsumen untuk

    mengetahui merek yang diiklankan lebih mendalam, dan

    biasanya dilakukan dengan menggunakan figur iklan

    yang terkenal disertai dengan alur cerita yang menarik

    perhatian.

    c. Dapat menimbulkan keinginan.

    Selain dapat menimbulkan perhatian dan menarik,

    sebuah iklam yang baik juga seharusnya dapat

    menimbulkan perhatian dan menarik, sebuah iklan yang

    baik juga seharusnya dapat menimbulkan keinginan

    dalam diri konsumen untuk mencoba merek yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    diiklankan. Dalam hal ini, penting bagi perusahaan untuk

    mengetahui motif dari pembelian konsumen, perusahaan

    dapat mengetahui apa yang menjadi keinginan dan

    kebutuhan konsumen.

    d. Menghasilkan suatu tindakan.

    Setelah timbul keinginan yang kuat, maka konsumen

    akan mengambil tindakan untuk membeli merek yang

    diiklankan. Dan jika konsumen merasa puas dengan

    produk dari merek tersebut, maka konsumen akan

    mengkonsumsi atau melakukan pembelian ulang produk

    tersebut.

    4. Kesadaran Merek

    Dalam bukunya (Kotler & Keller, 2009:258) mendefinisikan

    merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau

    kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang

    atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan

    mendiferensiasikan mereka dari para pesaing. Brand awareness atau

    kesadaran merek menggambarkan tentang kemampuan seorang calon

    konsumen untuk mengenali, mengingat kembali, memposisikan suatu

    merek tersebut sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu.

    Menurut Durianto (dalam Wicaksono 2015:18) kesadaran merek

    menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali

    atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    kategori produk tertentu. Kohli dan Leuthser (dalam Chandra 2017:13)

    menyebutkan kesadaran merek dibagi menjadi dua bagian: brand recall

    dan brand recognition. Kesadaran merek adalah komponen

    pengetahuan tentang merek. Duriantio et al (dalam Chandra 2017:14)

    menjelaskan bahwa kesadaran menggambarkan keberadaan merek di

    dalam pikiran konsumen, yang dapat menjadi penentu dalam beberapa

    kategori dan biasanya mempunyai peranan kunci dalam brand equity.

    Dapat ditarik kesimpulan bahwa kesadaran merek adalah tujuan dari

    komunikasi pemasaran untuk membuat suatu merek dapat diharapkan

    muncul kapanpun disaat konsumen membutuhkannya, dan digunakan

    sebagai alternatif dalam pengambilan keputusan.

    Berikut adalah tingkatan dari kesadaran merek menurut Kotler &

    Keller (2009:269), elemen merek (brand element) adalah alat pemberi

    nama dagang yang mengidentifikasikan dan mendiferensiasikan merek.

    Sehingga seberapa mudah elemen merek itu diingat dan dikenali.

    1) Top of Mind

    Top of Mind (puncak pikiran) merupakan merek yang disebutkan

    pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam

    benak konsumen.

    2) Brand Recall

    Brand Recall (pengingatan kembali) terhadap merek, tanpa bantuan

    (unaided recall), atau pengingatan kembali merek, mencerminkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    merek-merek apa yang diingat responden setelah menyebutkan

    merek yang pertama kali disebut.

    3) Brand Recognition

    Brand Recognition (pengenalan merek) merupakan pengukuran

    kesadaran merek responden dimana kesadarannya diukur dengan

    diberikan bantuan. Brand Recognition (pengenalan merek) adalah

    tingkat minimal kesadaran merek dimana pengenalan suatu merek

    muncul lagi setelah dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan.

    5. Citra Merek

    1. Pengertian Merek

    Menurut American Marketing Association dalam Kotler dan

    Keller (2009:258) menyebutkan bahwa merek adalah nama, istilah ,

    tanda, lambang atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan

    untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu penjual

    atau kelompok penjual dan mendiferesiasikan barang atau jasa

    pesaing. Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, simbol, desain,

    atau kombinasi daripadanya untuk menandai produk atau jasa dari

    satu penjual atau kelompok penjual dan untuk membedakannya dari

    pesaing (Hartimbul Ginting, 2011:99). Sedangkan menurut Musay

    (dalam Chandra 2017:16) Citra merek merupakan suatu gambaran

    atau kesan tentang merek yang muncul dalam benak konsumen.

    Penempatan suatu merek dalam benak konsumen harus dilakukan

    agar citra merek yang tercipta menjadi semakin positif bagi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    konsumen. Saat suatu merek mempunyai suatu citra yang positif

    maka merek tersebut menjadi semakin diingat oleh konsumen dan

    dapat memengaruhi pembelian konsumen.

    Berdasarkan definisi dari ketiga pendapat tersebut, maka

    dapat diketahui bahwa merek adalah penanda suatu produk berupa

    barang maupun jasa yang diperdagangkan oleh perusahaan terkait

    dan digunakan sebagai pembeda produknya dengan produk pesaing.

    2. Menurut Schiffman dan Kanuk, 1997 (dalam Indasari, 2014:17)

    menyebutkan faktor-faktor pembentuk citra merek adalah:

    a. Kualitas atau mutu, berkaitan dengan kualitas produk yang

    ditawarkan oleh produen dengan merek tertentu.

    b. Dapat dipercaya atau diandalkan, berkaitan dengan pendapat dan

    kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu

    produk yang dikonsumsi.

    c. Kegunaan atau manfaat, yang terkait dengan fungsi dari suatu

    produk yang bisa dimanfaatkan oleh konsumen.

    d. Pelayanan, yang berkaitan dengan tugas produsen dalam

    melayani konsumennya.

    e. Resiko berkaitan dengan untung rugi yang dialami oleh

    konsumen.

    f. Harga, berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak

    sedikitnya jumlah uang yang dikeluarkan konsumen untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    memengaruhi suatu produk, juga dapat memengaruhi citra

    jangka panjang.

    g. Image, yang dimiliki merek itu sendiri, yaitu berupa pelanggan.,

    kesempatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek

    dari produk tertentu.

    3. Indikator citra merek

    Citra merek adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan yang

    dimiliki seorang terhadap suatu merek (Kotler dan Keller,

    2013:272). Sehingga citra dari suatu merek ditentukan dari

    bagaimana pemasar dapat membuat konsumen bersikap apa yang

    diinginkan oleh perusahaan atau pemegang merek tersebut dan

    bagaimana pemasar membangun ekuitas dari merek tersebut. Citra

    merek terdiri dari beberapa indikator, indikator yang digunakan

    untuk mengukur citra merek adalah indikator yang disebutkan oleh

    (Aaker, 2010:10) yang mana penjelasan masing-masing indikator

    tersebut adalah sebagai berikut:

    a. Recognition (pengakuan)

    Tingkat dikenalnya sebuah merek oleh konsumen. Jika sebuah

    merek tidak dikenal, maka produk dengan merek tersebut harus

    dijual dengan mengandalkan harga yang murah. (logo, atribut).

    b. Reputation (reputasi)

    Tingkat atau status yang cukup tinggi bagi sebuah merek karena

    lebih terbukti memiliki track record yang baik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    c. Affinity (daya tarik)

    Suatu emosional relationship yang timbul antara sebuah merek

    dengan konsumennya. Produk dengan merek yang disukai oleh

    konsumen akan lebih mudah dijual dan produk dengan memiliki

    persepsi kualitas yang tinggi akan memiliki reputasi yang baik.

    d. Domain (pembeda merek)

    Domain adalah diferensiasi produk untuk membedakan merek

    produk dari pesaingnya. Domain menyangkut seberapa besar

    scope dari suatu produk yang mau menggunakan merek yang

    bersangkutan. Domain ini mempunyai hubungan yang erat

    dengan scale of scope.

    6. Sosial media

    a. Pengertian Sosial Media

    Sosial Media adalah sebuah saluran atau sarana untuk

    pergaulan sosial yang dilakukan secara daring melalui jaringan

    internet (rocketmanajemen.com; Pengertian sosial media, ciri, peran

    dan fungsinya; https://rocketmanajemen.com/definisi-sosial-

    media/#a; diakses tanggal 5 Desember 2018). Media sosial adalah

    sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, video,

    dan audio dengan satu sama lain dan dengan perusahaan maupun

    sebaliknya (Kotler dan Keller, 2012:568). Media sosial adalah

    media yang penggunaannya mudah dalam berpartisipasi, berbagi

    dan menciptakan peran, khususnya blog, jejaring sosial,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://rocketmanajemen.com/definisi-sosial-media/#ahttps://rocketmanajemen.com/definisi-sosial-media/#a

  • 41

    wiki/ensiklopedia online, forum dunia maya, termasuk dunia virtual

    (Antony, 2008:5).

    Dewasa ini, praktek pemasaran melalui social media mulai

    berkembang dan digunakan sebagai alat pemasaran produk

    mempromosikan merek suatu perusahaan. Sosial media sendiri

    adalah media atau tempat dimana masyarakat umum berkumpul

    secara daring untuk berbagi berita maupun cerita satu sama lain

    tanpa harus bertatap muka secara langsung. Sosial media yang

    populer di indonesia saat ini adalah Youtube, Facebook, dan

    Instagram. Kemudahannya dalam membuat akun, membuat sosial

    media ini berkembang cukup pesat di dalam masyarakat, tidak

    terkecuali perusahaan besar sekalipun.

    b. Karakteristik Sosial Media

    Sosial media sangat berperan penting dalam media nya

    sebagai pemasar dengan biaya yang lebih murah dibandingkan

    pemasaran suatu produk secara tradisional. Pemasaran pada sosial

    media lebih berfokus pada kreattifitasnya dalam membuat konten

    yang menarik untuk dilihat oleh calon konsumen, agar informasi

    yang ingin disampaikan dapat ditangkap oleh calon konsumen

    tersebut. Adapun Karakteristik Sosial Media menurut

    https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-

    media-sosial.html, sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    1. Partisipasi Pengguna

    Semua media sosial mendorong penggunanya untuk

    berpartisipasi dan memberikan umpan balik terhadap suatu

    pesan atau konten di media sosial.

    2. Adanya keterbukaan

    Sebagian besar media sosial memberikan kesempatan bagi

    penggunanya untuk memberikan komentar, melakukan voting,

    berbagi, dan lain sebagainya.

    3. Adanya perbincangan

    Media sosial kebanyakan memungkinkan adanaya interaksi

    terhadap suatu konten, baik itu dalam bentuk reaksi ataupun

    perbincangan antar penggunanya.

    7. Soft Selling

    a. Pengertian Soft sell

    Menurut Stanley Resor dan Helen Lansdowne (dalam Ardha

    2012:2), Soft sell bertujuan untuk memengaruhi konsumen ke

    tingkat kognisi dan afeksi, yang termasuk soft sell atau yang biasa

    disebut strategi image, adalah: Advertising, Public Relation,

    Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut Shintaro Okazaki

    et al (2010:7) Soft sell memiliki 3 indikator ketertarikan utama:

    1. Feeling (rasa)

    Rossiter dan Percy 1997 (dalam Shintaro Okazaki et al

    2010:4), berpendapat klasifikasi produk dan sikap merek

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    harus didasarkan tentang motif pembelian yang

    mendasarinya, baik informasi maupun transformasional.

    Dengan ini, ada yang mengakui bahwa beberapa iklan

    berupaya menyampaikan informasi kepada konsumen

    untuk membantu mereka mengembangkan preferensi,

    sementara yang lain menarik emosi, atau "motif

    transformasional."

    2. Implicit (tersirat)

    McQuarrie dan Phillips 2005 (dalam Shintaro Okazaki et

    al 2010:4) mendefinisikan metafora sebagai “jenis klaim

    tidak langsung karena klaim dibuat secara figuratif dan

    bukan secara literal — pesan iklan tidak dinyatakan

    secara langsung tetapi hanya tersirat”. Dalam ajakan

    tidak langsung, ilustrasi sering digunakan untuk

    menyampaikan klaim figuratif. Penggunaan ilustrasi

    iklan telah meningkat bahkan lebih cepat daripada

    penggunaan aspek verbal dalam pesan komersial.

    3. Image (citra)

    Format gambar produk konsisten dengan pendekatan soft

    sell. Di sini, produk menjadi tertanam atau"Terletak"

    dalam konteks simbolis yang memberi makna pada

    produk di luar elemen atau manfaat spesifiknya. Pada

    intinya, dimensi ini menunjukkan bahwa pendekatan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    hard sell akan bergantung pada informasi faktual yang

    lebih objektif, sedangkan pendekatan soft sell akan

    berusaha membangun citra untuk membantu

    menyampaikan makna.

    Soft selling merupakan teknik menjual yang dilakukan

    secara halus, sehingga prospek yang didekati tidak merasa

    terganggu atau tidak sadar menjadi target penjualan (resellerlaris.id,

    2018; Hard Selling atau Soft Selling?; https://resellerlaris.id/info-

    bisnis/27/hard-selling-atau-soft-selling; diakses tanggal 16

    November 2018)

    “Soft selling adalah cara mengiklan yang bisa menyentuh hati.

    Isi iklannya lebih soft karena tidak langsung mengena. Bahkan

    tidak jarang menggunakan karakter tertentu seperti binatang

    atau yang lainnya dengan paduan alur cerita yang menyayat

    atau menggembirakan. Berbeda dengan hard selling yang

    lebih fokus pada konten iklan, kalimat yang mengena pada

    pembaca, ajakan yang terbuka dan pesan yang bahkan singkat

    serta cerita atau story board yang tidak rumit.” (Noviyanto,

    2018; Tips Berpromosi Secara Soft selling di LinkedIn;

    https://koinworks.com/blog/tips-berpromosi-secara-soft-

    selling-di-linkedin/; diakses tanggal 16 November 2018)

    Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Soft sell merupakan

    strategi penjualan secara lembut dan tidak langsung mengena

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    https://resellerlaris.id/info-bisnis/27/hard-selling-atau-soft-sellinghttps://resellerlaris.id/info-bisnis/27/hard-selling-atau-soft-sellinghttps://koinworks.com/blog/tips-berpromosi-secara-soft-selling-di-linkedin/https://koinworks.com/blog/tips-berpromosi-secara-soft-selling-di-linkedin/

  • 45

    kepada konsumen yang dituju, yang dimaksudkan mengenalkan

    produk dengan cara yang lebih menggunakan perasaan agar

    konsumen tahu pesan apa yang disampaikan oleh produsen atau

    perusahaan tertentu, biasanya soft selling dilakukan dengan cara

    memberikan stimulus tentang informasi produk, dimulai dari sebuah

    alur cerita terlebih dahulu terkait produk yang dijual, seperti edukasi

    ataupun sebuah komedi yang akhirnya stimulus tersebut sebenarnya

    merupakan iklan yang menawarkan sebuah produk yang dijual oleh

    perusahaan itu sendiri. Strategi ini biasanya untuk mengurangi

    perhatian konsumen yang lebih cepat teralihkan ketika melihat iklan

    yang langsung memberikan informasi langsung mengenai produk

    tersebut, atau biasa disebut hard selling. Soft selling lebih

    mengedepankan dan menggunakan perasaan yang dijadikan alat

    untuk menyentuh target konsumen dan membuat mereka akhirnya

    untuk membeli.

    B. Penelitian Sebelumnya

    1. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Y. Ririn Setiawati pada tahun

    2017, yang berjudul PENGARUH KREATIVITAS IKLAN

    TERHADAP MINAT BELI PRODUK MINUMAN TEH YEN YEN.

    Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kreativitas

    iklan (X) berpengaruh pada minat beli (Y). Pengambilan sampel

    menggunakan teknik nonprobability sampling, yang populasinya adalah

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    mahasiswa kampus I Mrican Universitas Sanata Dharma, dengan

    membagikan kuesioner kepada 100 responden. Uji Validitas yang

    digunakan adalah teknik korelasi Product moment dan Uji Reliabitas

    menggunakan rumus Cronbach Alpha. Dari penelitian milik Y. Ririn

    Setiawati ini dapat disimpulkan bahwa kreativitas iklan (X) berpengaruh

    positif terhadap minat beli (Y)

    2. Penelitian jurnal sebelumnya juga dilakukan oleh Novia Aggraeni

    Setiawaty pada tahun 2017 dengan judul PENGARUH IKLAN, CITRA

    MEREK, DAN KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP MINAT

    BELI KONSUMEN SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY SERIES

    penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah iklan

    berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Objek penelitian

    ini adalah mahasiswa/i Universitas Gunadarma, Depok. Data yang

    diperoleh berasal dari hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada

    mahasiswa/i Universitas Gunadarma, Depok dengan teknik

    pengambilan sampel adalah aksidental sampling. Metode yang

    digunakan diantaranya adalah uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi

    klasik, analisis regresi linear berganda, dan uji hepotesis. Hasil

    penelitian ini menemukan bahwa citra merek dan kepercayaan merek

    memiliki pengaruh terhadap minat beli, serta menunjukkan bahwa

    variabel iklan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap minat

    beli konsumen, tetapi iklan, citra merek, dan kepercayaan merek, secara

    simultan berpengaruh terhadap minat beli.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    3. Penelitian sebelumnya dengan judul PENGARUH IKLAN, HARGA

    DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP MINAT BELI ULANG

    KONSUMEN. Dilakukan oleh Astrid Chintya Andita pada tahun 2017.

    Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh iklan,

    harga dan kualitas produk terhadap minat beli ulang konsumen pada

    mahasiswa konsumen Isoplus di Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi

    berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel iklan,

    harga dan kualitas produk secara parsial berpengaruh positif terhadap

    minat beli ulang konsumen.

    4. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Risky Chandra pada tahun 2017

    mengenai PENGARUH KESADARAN MEREK DAN CITRA

    MEREK TERHADAP MINAT PEMBELIAN SEPATU BASKET

    MEREK UNDER ARMOUR DI BANDAR LAMPUNG. Tujuan dalam

    penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh Kesadaran Merek dan

    Citra Merek terhadap Minat Pembelian Sepatu Basket Merek Under

    Armour di Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah deskriptif. Sampel dalam penelitian ini sebesar 100

    responden, dengan metode non probability sampling serta teknik

    purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah uji T dan

    uji F. Hasil yang ditemukan menunjukkan bahwa variabel Kesadaran

    Merek dan Citra Merek berperan dalam memberikan sumbangan

    terhadap variabel Minat Pembelian sebesar 81%. Berdasarkan hasil

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    Standardized coefficients beta pada uji T, nilai dengan pengaruh terbesar

    terletak pada variabel kesadaran merek sebesar 47.9.

    Berdasarkan penelitian sebelumnya di atas, maka perbedaan dan

    persamaan dengan penelitian saya diantaranya, untuk mendapatkan

    sampel, teknik yang digunakan adalah purposive sampling, Teknik yang

    digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji validitas, uji

    reliabilitas, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Penelitian ini juga akan

    meneliti apakah ada pengaruh iklan terhadap minat beli konsumen jika

    iklan tersebut menggunakan strategi soft selling. Metode analisis yang

    digunakan juga menggunakan uji T dan uji F. Dalam hal variabel,

    penulis menggunakan variabel iklan, citra merek, dan kesadaran merek

    untuk mengetahui apakah ada pengaruhnya secara parsial dan simultan

    dalam minat beli penonton iklan webseries Montir Masa Gini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 49

    C. Kerangka Konseptual

    Gambar II.2 Kerangka Konseptual

    Keterangan:

    : Berpengaruh secara simultan

    : Berpengaruh secara parsial

    Berdasarkan gambar kerangka konseptual penelitian tersebut, dapat

    diketahui bahwa garis panah menunjukkan variabel soft sell advertising

    (X1), brand awareness (X2), dan brand Image (X3) secara parsial

    berpengaruh terhadap minat beli (Y), sedangkan garis panah putus-putus

    menggambarkan bahwa soft sell advertising, brand awareness, dan brand

    image berpengaruh secara simultan atau bersama-sama, terhadap minat beli.

    Brand

    Awareness

    Soft Sell

    Advertising

    (X1)

    Brand Image

    (X3)

    Minat Beli

    (Y)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 50

    D. Rumusan Hipotesis

    Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara atas rumusan

    masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

    dalam bentuk kalimat, yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian

    hipotesis (Sugiyono, 2014:134). Hipotesis juga dapat diartikan sebagai

    hubungan logis antara dua variabel atau lebih yang diungkapkan dalam

    bentuk pernyataan yang dapat diuji.

    Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai

    berikut:

    1. Pengaruh Soft Sell Advertising terhadap Minat Beli oli pelumas Motul

    Menurut Stanley Resor dan Helen Lansdowne (dalam Ardha

    2012:2), Soft sell bertujuan untuk memengaruhi konsumen ke tingkat

    kognisi dan afeksi, yang termasuk soft sell atau yang biasa disebut

    strategi image, adalah: Advertising, Public Relation, Corporate Social

    Responsibility (CSR). Sementara, menurut Junaedi (2013:113) tujuan

    iklan yaitu Sebagai media informasi, untuk memengaruhi konsumen,

    dan untuk mengingatkan konsumen.

    Pada penelitian yang dilakukan oleh Y. Ririn Setiawati, hasil dari

    keseluruhan penelitiannya, mendukung bahwa kreativitas iklan

    berpengaruh positif terhadap minat beli konsumen (Setiawati,

    2017:xvi). Oleh karena itu hipotesis I pada penelitian ini didapatkan

    sebagai berikut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 51

    𝐻1 : Terdapat pengaruh antara iklan dengan strategi Soft Selling

    terhadap Minat Beli oli pelumas Motul

    2. Pengaruh Kesadaran Merek terhadap Minat Beli oli pelumas Motul

    Kesadaran merek (Kotler & Keller, 2009:258) mendefinisikan

    merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau

    kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang

    atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan

    mendiferensiasikan mereka dari para pesaing. Brand awareness atau

    kesadaran merek menggambarkan tentang kemampuan seorang calon

    konsumen untuk mengenali, mengingat kembali, memposisikan suatu

    merek tersebut sebagai bagian dari suatu kategori produk tertentu

    sebagai alternatif pengambilan keputusan. Hal ini telah dibuktikan pada

    penelitian sebelumnya dari Risky Chandra. Penelitian ini menemukan

    bahwa variabel kesadaran merek dan citra merek berperan menyumbang

    81% terhadap minat pembelian, dengan nilai terbesar terletak pada

    variabel kesadaran merek yang menyumbang 47,9 pada hasil uji T.

    (Chandra 2017:58). Oleh karena itu, dalam penelitian ini hipotesis kedua

    didapatkan sebagai berikut

    𝐻2 : Terdapat pengaruh Kesadaran Merek terhadap Minat Beli

    oli pelumas Motul.

    3. Pengaruh Citra Merek terhadap Minat Beli oli pelumas Motul

    Menurut Schiffman dan Kanuk, 1997 (dalam Indasari, 2014:17)

    menyebutkan faktor-faktor pembentuk citra merek agar konsumen

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 52

    berminat membeli adalah kualitas atau mutu yang ditawarkan, dapat

    dipercaya atau diandalkan, kegunaan atau manfaat, pelayanan, resiko,

    harga, dan image. Sementara pada penelitian yang dilakukan oleh Randi

    Saputra, penelitian ini menemukan bahwa variabel citra merek secara

    parsial memengaruhi minat beli merek motor Honda. Oleh karena itu,

    hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut.

    𝐻3 : Terdapat pengaruh Citra Merek terhadap Minat Beli

    oli pelumas Motul.

    4. Pengaruh secara simultan antara Soft Sell Advertising, Citra Merek,

    Kesadaran Merek, terhadap Minat Beli oli pelumas Motul.

    Menurut Schiffman dan Kanuk (dalam Gunawan Raymundus,

    2017:20) minat beli merupakan aktivitas psikis yang timbul karena

    adanya tiga komponen model sikap, yaitu Komponen kognitif,

    komponen afektif, komponen konatif.

    Pada penelitian yang dilakukan oleh Risky Chandra didapatkan

    kesimpulan, bahwa variabel kesadaran merek dan citra merek secara

    simultan berpengaruh besar terhadap minat beli produk Sepatu Basket

    (Risky Chandra 2017:58). Oleh karena itu dalam penelitian ini

    didapatkan hipotesis ke-empat sebagai berikut.

    𝐻4 : Terdapat pengaruh Soft Sell Advertising, Kesadaran Merek, dan

    Citra Merek secara simultan kepada Minat Beli oli pelumas Motul.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 53

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dimana

    pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen penelitian,

    analisis data yang bersifat statistik/kuantitatif dengan tujuan untuk

    menggambarkan dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan

    (Sugiyono, 2017:22). Data yang diperoleh dalam penelitian ini

    didapatkan dari kuesioner yang akan disebarkan melalui Direct Message

    Instagram.

    B. Waktu dan lokasi penelitian

    1. Waktu penelitian : Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November

    2018 hingga Juni 2019.

    2. Tempat penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di Yogyakarta, data

    dapat diperoleh dengan penelitian online via media sosial Instagram,

    yaitu melalui viewers konten teaser Montir Masa Gini episode 4

    pada Instagram @cameoproject.

    C. Variabel Penelitian

    1. Identifikasi Variabel

    Variabel adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari seseorang, objek

    maupun kegiatan organisasi yang memiliki variasi tertentu yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 54

    akhirnya ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

    diperoleh informasi tentang hal terse