pengaruh sistem pengendalian intern aset tetap … · terhadap keandalan laporan aset tetap pada...

119
PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Disusun : Nama : Thessa Putri Anzani Indra Nim : 01113111 Program Studi : Akuntansi SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN (STIE INABA) BANDUNG 2017

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP

TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP

PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun :

Nama : Thessa Putri Anzani Indra

Nim : 01113111

Program Studi : Akuntansi

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA MEMBANGUN

(STIE INABA)

BANDUNG

2017

Page 2: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Judul Skripsi : Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap

Terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap Pada

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat

Nama : Thessa Putri Anzani Indra

NIM : 01113111

Program Studi : Akuntansi

Bandung, Februari 2017

Mengetahui dan Menyetujui

Dosen Pembimbing

Hj. Ita Kumaratih, S.E., AK., M.Si

Ketua STIE INABA Ketua Program Studi Akuntansi

Dr. Yoyo Sudaryo, SE., MM.,Ak.,CA. Hj. Devyanthi Sjarif, SE, M.Ak.

Page 3: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

i

ABSTRAK

THESSA PUTRI ANZANI INDRA, Pengaruh Sistem Pengendalian

Intern Aset Tetap Terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap Pada Pemerintah

Kabupaten Bandung Barat (Di bawah bimbingan : Hj. Ita Kumaratih, S.E.,

AK., M.Si.)

Kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk dapat mengatur

dan mengurus sendiri pemerintahannya menjadi kemudahan bagi setiap

pemerintah daerah dalam mengelola keuangan dan aset daerah. Aset tetap

merupakan komponen utama yang nilainya sangat material di dalam laporan

keuangan daerah. Nilai aset tetap yang material maka diperlukan suatu sistem

pengendalian intern atas aset tetap untuk mencegah berbagai masalah yang timbul

sebagai akibat dari lemahnya pengawasan serta pengendalian terhadap aset tetap

dan untuk menghasilkan informasi atas aset tetap yang andal.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif.

Data yang digunakan adalah data primer, pengumpulan data dilakukan melalui

penyebaran kuesioner kepada 48 responden. Pengambilan sampel menggunakan

Simple Random Sampling. Untuk mengukur besarnya pengaruh kedua variabel

digunakan Analisis koefesien korelasi spearman rank dan koefesien determinasi

serta pengujian hipotesis.

Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa: (1) Sistem

Pengendalian Intern Aset Tetap pada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah

dilaksanakan dengan sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan peroleh rata-rata

persentase 85% termasuk kedalam kategori sangat baik. (2) Keandalan laporan

Aset Tetap telah dilaksanakan dengan sangat baik dengan peroleh rata-rata

persentase 86,88%, termasuk ke dalam kategori sangat baik. (3) Korelasi antara

kedua variabel sebesar 0,590 artinya Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap dan

Keandalan Laporan Aset Tetap memiliki hubungan yang cukup kuat dan hasil

perhitungan analisis koefisien determinasi (KP) menunjukkan bahwa keandalan

laporan aset tetap tidak terlepas dari kontribusi yang diberikan dari sistem

pengendalian intern aset tetap sebesar 34,8% dan sisanya yaitu 65,2% dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci: Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap dan Keandalan Laporan

Aset Tetap

Page 4: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr, Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Dzat yang telah

menciptakan manusia, menyempurnakannya dengan memberika akal, dan

membimbingnya dengan Kalamnya yang suci. Shalawat dan salam smoga selalu

tercurah kepada Rasulullah Muhamad SAW, beserta keluarga, sahabat dan para

pengikutnya.

Dengan ucupan syukur Alhamdulillah, penulisan skripsi dengan judul :

Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap Terhadap Keandalan

Laporan Aset Tetap di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih

kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis, khususnya kepada Ibu

Hj. Ita Kumaratih, S.E., AK., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktu untuk membimbing penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi ini. Selain itu penulis sampaikan juga ucapan terimakasih

kepada :

1. Bapak Dr. Yoyo Sudaryo, S.E., MM.,Ak.,CA, selaku Ketua STIE

INABA

2. Bapak Riyandi Nur Sumawidjaya, Drs.,MM., selaku Wakil Ketua STIE

INABA

Page 5: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

iii

3. Bapak H. Ismi Iswandi Drs., MM, selaku Wakil Ketua Bidang

Operasional

4. Ibu Hj. Devyanthi Sjarif, S.E., M.Ak selaku ketua program Studi

Akuntansi

5. Ibu Kartika Berliani, S.E, M.M selaku dosen wali yang telah memberikan

bimbingannya.

6. Seluruh Dosen STIE INABA yang telah menyampaikan ilmunya kepada

Penulis

7. Pimpinan dan Pegawai Pemerintah Kabupaten Bandung Barat yang telah

banyak memberikan bantuan dalam pengumpulan data penelitian

8. Orangtua dan Keluarga tersayang yang memberikan doa, materi dan

segala cinta dan kasih sayang yang selalu diberikan dan menyertai

penulis selama ini

9. Kakakku tercinta Indah Nurwanti dan Apriyadi terimakasih banyak

bantuan, pelajaran dan kasih sayangnya sehingga penulis bisa

menyelasaikan skripsi ini dengan baik

10. Sahabat-sahabat di kampus rekan seperjuangan Sri Rahmayani, Neng

Susilawati, Gita Mutia, Tresna, Lala, Tias, Teh Rosse dan sahabat –

sahabat yang lain, terimakasih dukungan, kesabaran dan cinta kasihnya

semoga kebersamaan kita akan tetap untuk selamanya

11. Sahabat-sahabat Penulis Hesti, Diani dan Tri terimakasih banyak atas

segala dukungan moril dan materil kalian lebih dari luar biasa

Page 6: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

iv

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelsaikan skripsi

ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga Allah Subhanahu

wata’ala memberikan balasan pahala yang setimpal aamiin.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak

kekurangan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi penyempurnaan skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi

sumbangan yang berarti bagi yang berkepentingan.

Wassalamu’alaikumwarhmatullahiwabarokatuh.

Bandung, Februari 2017

Penulis

Page 7: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah .......................................................................... 6

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian ........................................................ 6

1.3.1 Maksud Penelitian .................................................................. 6

1.3.2 Tujuan Penelitian .................................................................... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................ 7

1.4.1 Aspek Teoritis ........................................................................ 7

1.4.2 Aspek Praktis .......................................................................... 8

1.5 Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis ................................................. 8

1.5.1 Kerangka Pemikiran ............................................................... 8

1.5.2 Hipotesis ............................................................................... 15

1.6 Tempat Dan Waktu Penelitian ........................................................ 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 17

2.1 Sistem Pengendalian Intern ............................................................. 17

2.1.1 Definisi Sistem Pengendalian Intern ........................................ 18

2.1.2 Tujuan Sistem Pengendalian Intern ......................................... 18

2.1.3 Unsur – unsur Sistem Pengendalian Intern ............................... 19

2.1.4 Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah................................................................ 23

2.1.5 Keterbatasan Sistem Pengendalian Intern...................... 24

2.2 Aset Tetap ........................................................................................ 25

2.2.1 Pengertian Aset Tetap.......................................................... 25

2.2.2 Karakteristik Aset Tetap ...................................................... 26

2.2.3 Klasifikasi Aset Tetap ......................................................... 27

2.3 Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap ........................................... 28

2.4 Keandalan Laporan Aset Tetap ....................................................... 29

2.4.1 Karakteristik Kualitatif ........................................................ 29

2.4.2 Pengertian Keandalan .......................................................... 30

2.4.3 Unsur-unsur Keandalan ....................................................... 31

2.5 Laporan Aset Tetap ......................................................................... 32

2.6 Keandalan Laporan Aset Tetap ....................................................... 33

2.7 Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap terhadap

Keandalan Laporan Aset Tetap ...................................................... 34

Page 8: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

vi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN .......................................... 35

3.1 Objek Penelitian ............................................................................. 35

3.1.1 Sejarah Singkat Kabupaten Bandung Barat ......................... 35

3.1.2 Visi dan Misi Kabupaten Bandung Barat .............................. 37

3.1.3 Struktur Organisasi Kabupaten Bandung Barat .................... 39

3.1.4 Satuan Kerja Perangkat Daerah ............................................. 43

3.2 Metode Penelitian ........................................................................... 43

3.2.1 Metode yang digunakan ....................................................... 43

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ..................................................... 45

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ......................................................... 47

3.2.3.1 Jenis Data ................................................................. 47

3.2.3.2 Sumber Data ............................................................. 47

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................... 47

3.2.5 Teknik Penentuan Populasi dan Sampel ............................... 48

3.2.6 Pengujian Instrumen Penelitian ............................................ 50

3.2.6.1 Uji Validitas ............................................................. 51

3.2.6.2 Uji Reabilitas ............................................................ 51

3.2.7 Teknik Analisis Data ............................................................ 52

3.2.7.1 Analisis Deskriptif .................................................... 52

3.2.7.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ........................... 53

3.2.7.3 Analisis Korealasi ..................................................... 54

3.2.7.4 Koefesien Determinasi .............................................. 55

3.2.8 Teknik Pengujian Hipotesis .................................................. 55

3.2.8.1 Uji T ......................................................................... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 58

4.1 Hasil penelitian ............................................................................... 58

4.1.1 Karakteristik Responden ...................................................... 58

4.1.2 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ................................ 61

4.1.2.1 Uji Validitas ............................................................. 61

4.1.2.2 Uji Reliabilitas ......................................................... 63

4.1.3 Hasil Analisis Deskriptif ...................................................... 63

4.1.3.1 Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap ................... 65

4.1.3.2 Keandalan Laporan Aset Tetap ................................ 70

4.1.4 Analisis Regresi Linier Sederhana ....................................... 73

4.1.5 Analisis Rank Spearman ....................................................... 74

4.1.6 Analisis Koefisien Determinasi ............................................ 76

4.1.7 Pengujian Hipotesis .............................................................. 77

4.1.7.1 Uji t .......................................................................... 77

4.2 Pembahasan .................................................................................... 78

4.2.1 Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap terhadap

Keandalan Laporan Aset Tetap ............................................. 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 79

5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 79

5.2 Saran ............................................................................................... 81

Page 9: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

vii

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 83

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 85

Page 10: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

viii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Hal

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................... 16

Tabel 3.1 Opersioanal Variabel........................................................................... 46

Tabel 3.2 Skor Penilaian Kuesioner. ................................................................... 48

Tabel 3.3 Populasi Penelitian .............................................................................. 49

Tabel 3.4 Kategori Interprestasi Skor ................................................................. 53

Tabel 3.5 Pedoman Interprestasi Koefesien Korelasi ......................................... 55

Tabel 4.1 Sampel Penelitian ................................................................................ 58

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................ 59

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ...................................... 59

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan. ............................ 60

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ........................ 60

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap ............... 62

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Keandalan Laporan Aset Tetap ............................ 62

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 63

Tabel 4.9 Kategori Interpretasi Skor ................................................................... 64

Tabel 4.10 Frekuensi Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap ............................. 65

Tabel 4.11 Frekuensi Penilaian Keandalan Laporan Aset Tetap .......................... 70

Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ............................................ 73

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Rank Spearman ..................................................... 75

Tabel 4.14 Hasil Koefisien Determinasi ............................................................... 76

Tabel 4.15 Hasil Uji t ............................................................................................ 77

Page 11: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

ix

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Hal

Gambar 1.1 Akun yang Disajikan Tidak Sesuai Standar Akuntansi Pemerintah ... 3

Gambar 1.2 Paradigma Penelitian ...................................................................... 13

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kabupaten Bandung Barat ............................... 39

Gambar 4.1 Garis Kontinum ............................................................................... 63

Gambar 4.2 Garis Kontinum Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap ............... 70

Gambar 4.3 Garis Kontinum Keandalan Laporan Aset Tetap ............................. 72

Page 12: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

x

DAFTAR LAMPIRAN

No Lamp Judul Lampiran Hal

Lampiran 1 Biodata Penulis ................................................................................ 85

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ........................................................................ 86

Lampiran 3 Tabulasi Data Kuesioner ................................................................. 91

a. Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap (X)................................ 91

b. Keandalan Laporan Aset Tetap (Y) ........................................... 93

c. Hasil Perhitungan Rank .............................................................. 94

d. Hasil Perhitungan Regresi Linier Sederhana .............................. 95

Lampiran 4 Hasil Perhitungan SPSS .................................................................... 96

a. Uji Validitas Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap (X) ......... 96

b. Uji Validitas Keandalan Laporan Aset Tetap (Y) ..................... 98

c. Uji Reliabilitas Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap (X) ..... 99

d. Uji Reliabilitas Keandalan Laporan Aset Tetap ........................ 99

Lampiran 5 Daftar T dan R tabel ....................................................................... 100

Lampiran 6 Balasan Surat Riset ......................................................................... 101

Lampiran 7 Kartu Bimbingan UP/Skripsi .......................................................... 102

Page 13: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pemerintah merupakan sebuah bentuk tatanan organisasi yang mencakup

segala bidang yang berhubungan dengan masyarakat. Reformasi birokrasi di

Indonesia di wujudkan dalam bentuk otonomi daerah melalui pembentukan

Undang–Undang Nomor 22 tahun 1999 yang kemudian direvisi menjadi Undang–

Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Otonomi daerah telah membawa perubahan pada sistem pemerintahan di

Indonesia yaitu terjadinya pergeseran paradigma penyelenggaraan pemerintahan

dari paradigma sentralisasi ke arah paradigma desentralisasi. Otonomi daerah

bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat,

meningkatkan keadilan, pemerataan dan pemeliharaan hubungan yang baik antara

pemerintah pusat dengan pemerintah daerah . Sehubungan dengan tujuan otonomi

daerah, pemerintah daerah dituntut untuk mengefesiensikan pemanfataan potensi

daerah untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan masyarakat daerah.

Kewenangan yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk dapat mengatur

dan mengurus sendiri pemerintahannya menjadi kemudahan bagi setiap

pemerintah daerah dalam mengelola keuangan dan aset daerah. Akan tetapi

dengan kewenangan tersebut, masih banyak terjadi permasalahan atau hambatan

yang dihadapi oleh pemerintah daerah dalam mengelola keuangan serta aset

terutama aset tetap yang dimiliki oleh pemerintah daerah. Atas dasar hal tersebut,

Page 14: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

2

pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Dengan diberlakukan dan diterapkannya

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di setiap pemerintahan, diharapkan dapat

mengatasi berbagai hambatan atau masalah yang dihadapi oleh pemerintah daerah

dalam menjalakan kegiatan operasionalnya.

Untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat, pemerintah daerah

melakukan pemekaran wilayah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 129

tahun 2000 tentang Pemekaran Wilayah. Pemekaran wilayah dilakukan karena

luasnya wilayah cakupan sehingga potensi daerah kurang terkelola dengan baik.

Dari hasil pemekaraan tersebut, diharapkan pemerintah daerah dapat menjalankan

fungsi utamanya yaitu memberikan pelayan optimal kepada masyarakat serta

dapat mengelola keuangan dan aset daerah dengan baik.

Penetapan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007

tentang pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah merupakan paradigma baru

dalam pengelolaan barang milik daerah (aset) yang telah memunculkan penataan

dan pengelolaan aset daerah yang tertib.

Aset tetap merupakan komponen utama yang nilainya sangat material di

dalam laporan keuangan daerah, hal tersebut mengindikasikan bahwa aset tetap

adalah faktor yang menunjang kelangsungan hidup suatu entitas baik dalam sektor

pemerintah ataupun swasta dalam kegiatan operasionalnya.

Nilai aset tetap yang material maka diperlukan suatu sistem pengendalian

intern atas aset tetap untuk mencegah berbagai masalah yang timbul sebagai

Page 15: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

3

akibat dari lemahnya pengawasan serta pengendalian terhadap aset tetap dan

untuk menghasilkan informasi atas aset tetap yang andal.

Salah satu bentuk sistem pengendalian intern atas aset tetap adalah setiap

perolehan, penghapusan atau penghentian suatu aset tetap harus sesuai prosedur

dan disertai bukti yang lengkap. Prosedur yang tidak benar atau tidak disertai

bukti yang lengkap akan mempengaruhi keandalan dari laporan aset tetap dan

akan berdampak pada rendahnya kualitas laporan keuangan yang diperiksa oleh

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Fenomena yang berlaku saat ini adalah permasalahan aset tetap pemerintah

daerah yang menjadi perhatian didalam Laporan Hasil Pemeriksaan Badan

Pemeriksa Keuangan tahun 2016 semester 1.

Sumber : Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan tahun 2016 semester 1

Gambar 1.1 Akun yang Disajikan Tidak Sesuai Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP)

Berdasarkan grafik diatas bahwa akun yang disajikan tidak sesuai SAP

adalah akun Aset Tetap sebesar 30%. Secara umum permasalahan aset tetap yang

ditemukan pada pemerintah daerah, meliputi :

0%

10%

20%

30%

40%

Akunlainnya

Kewajiban InvestasiJangka

Panjang

Pendapatan AsetLainnya

Aset lancarselain kas

Kas Belanja Beban Aset Tetap

Akun yang Disajikan Tidak Sesuai Standar Akuntansi

Pemerintah pada

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Tahun 2015

Page 16: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

4

1. Pencatatan aset tetap belum didukung dengan daftar aset mauapun

pencatatan dalam Kartu Inventarisasi Barang (KIB) yang valid dan

informatif

2. Aset tetap tanah untuk gedung dan bangunan, jalan dan saluran irigasi

serta aset yang bersumber dari dana bos belum dicatat

3. Aset tetap tidak diketahui keberadaannya dan tidak didukung oleh bukti

kepemilikan

Berdasarkan ikhtisar hasil pemeriksaan semesteran 2016 oleh Badan

Pemeriksa Keuangan (IHPS:97), menyatakan :

“Permasalahan aset tetap pada pemerintah daerah disebabkan oleh

lemahnya sistem pengendalian internal, pada umumnya terjadi karena

pejabat atau pegawai yang bertanggungjawab lalai dan tidak memahami

ketentuan yang berlaku dan kurang optimal dalam melakukan

pengawasan”.

Salah satu pemerintah daerah yang mengalami permasalahan aset tetap

dan lemahnya sistem pengendalian intern aset tetap adalah Pemerintah Kabupaten

Bandung Barat. Kabupaten Bandung Barat adalah kabupaten hasil pemekaran

wilayah dari kabupaten induk yaitu Kabupaten Soreang. Kabupaten Bandung

Barat merupakan pemerintah daerah yang kurang baik dalam pengelolaan

keuangan dan aset daerah. Hal ini dibuktikan dari opini Wajar Dengan

Pengecualian (WDP) yang diterimanya selama tahun 2011 – 2015 atas laporan

keuangan yang diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan.

Permasalahan aset tetap pemerintah Kabupaten Bandung Barat

diantaranya yaitu :

Page 17: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

5

1. Aset tetap milik Kabupaten Bandung Barat berupa kendaraan hasil

pelimpahan dari Kabupaten Induk, Kabupaten Bandung Barat tidak

memiliki kelengkapan bukti kepemilikan

2. Kurangnya pengamanan fisik atas aset tetap

3. Jumlah dan nilai aset tetap yang tercatat didalam laporan keuangan

tidak diketahui keberadaan fisiknya.

(Sumber: http://jabar.pojoksatu.id/bandung/2016/06/10/masalah-aset-kabupaten-

bandung-barat-sulit-raih-wtp/)

Catatan dan dokumen yang tersedia tidak memungkin BPK untuk

melakukan pemeriksaan yang memadai untuk meyakini saldo aset tetap tersebut

sehingga berdampak pada opini yang diberikan BPK terhadap Laporan Keuangan

Daerah Kabupaten Bandung Barat.

Untuk menjalankan fungsinya dengan baik, Pemerintah Daerah harus

menyadari perlunya manajemen yang baik dengan menerapkan sistem

pengendalian intern atas aset tetap yang memadai agar terciptanya pengelolaan

yang efektif dalam seluruh bidang kegiatan pemerintahan terutama dalam

mengelola keuangan dan aset tetap pemerintah.

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan diatas maka penulis

tertarik untuk mengambil judul “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Aset

Tetap Terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap pada Pemerintah

Kabupaten Bandung Barat”.

Page 18: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

6

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis

mengidentifikasi beberapa permasalahan.

Permasalahan tersebut antara lain :

1. Bagaimana pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap pada

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat ?

2. Bagaimana Keandalan Laporan Aset Tetap pada Pemerintah

Kabupaten Bandung Barat ?

3. Seberapa besar pengaruh Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap

terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini oleh penulis adalah untuk

mengumpulkan data serta informasi yang diperlukan untuk penelitian mengenai

Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap dan pengaruhnya terhadap Keandalan

Laporan Aset Tetap pada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, maka penelitian ini memiliki

tujuan :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Aset

Tetap Pada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat

Page 19: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

7

2. Untuk mengetahui Keandalan Laporan Aset Tetap Pada Pemerintah

Kabupaten Bandung Barat

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Sistem Pengendalian Intern

Aset Tetap terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap Pada Pemerintah

Kabupaten Bandung Barat.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua aspek manfaat yaitu aspek manfaat secara

teoritis dan aspek manfaat secara praktis yang akan diperjelas sebagai berikut :

1.4.1 Aspek Teoritis

1. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana

penambahan ilmu, wawasan serta pengetahuan yang lebih mendalam

mengenai Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap dan Pengaruhnya

terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap

2. Bagi STIE INABA, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

reverensi bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian

dalam mata kuliah Akuntansi Sektor Publik

3. Bagi Peneliti lainnya, penulis harap agar penelitian ini dapat menjadi

masukan yang bemanfaat serta dapat memunculkan ide dan konsep

baru dalam penelitian selanjutnya.

1.4.2 Aspek Praktis

1. Bagi Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, diharapkan hasil dari

penelitian ini dapat memberi masukan yang bermanfaat sebagai

Page 20: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

8

tambahan informasi dalam pengendalian aset tetap di Kabupaten

Bandung Barat

2. Bagi pihak lain yang memerlukan hasil penelitian ini, diharpkan dapat

menjadi referensi lebih lanjut.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai

suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan

barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik.

Menurut Indra Bastian (2006:6) menyatakan bahwa :

“Akuntansi sektor publik adalah mekanisme teknik dan analisis akuntansi

yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga

tinggi negara dan departemen – departemen dibawahnya, pemerintah

daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial pada proyek – proyek

kerjasama sektor publik dan swasta”.

Tujuan akuntansi pada organisasi sektor publik menurut Mardiasmo

(2012:14) adalah untuk :

“1. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat,

efesien dan ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang

dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan

pengendalian manajemen

2. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk

melaporkan pelaksanaan tanggung jawab mengelola secara tepat dan

efektif program dan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan

kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana

publik. Tujuan ini terkait dengan akuntabilitas.”

Suatu organisasi melaksanakan suatu sistem pengendalian intern untuk

mengarahkan kegiatan operasional organisasi dan mencegah terjadinya

peyanglahgunaan. Sistem pengendalian intern sangat penting, maka dalam aset

Page 21: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

9

tetap perlu di terapkan pengendalian intern untuk mencegah berbagai masalah

mengenai aset tetap.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 pasal 1 (1),

menyatakan bahwa :

“Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan

dan kegiatan yang dilakukan secra terus menerus oleh pimpinan dan

seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya

tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efesien, keandalan

pelaporan keuangan, pengaman aset negara dan ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan.”

Menurut Indra Bastian (2006:203) Sistem Pengendalian Intern adalah :

“Sistem Pengendalian Intern meliputi struktur organisasi, metode dan

ukuran–ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan

organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,

mendorong efesiensi dan dipatuhinya kebijakan pimpinan”.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa, sistem

pengendalian intern merupakan suatu metode yang digunakan oleh organisasi

dalam melakukan pengawasan atas berbagai unsur didalam kegiatannya serta

dapat menunjuang dalam pencapaian tujuan organisasi tersebut.

Sebagaimana yang dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60

tahun 2008 (pasal 2, ayat 3) bahwa :

“Pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan bertujuan

untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas

dan efesiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan negara,

keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan

terhadap peraturan perundang-undangan”.

Untuk menjalankan sistem pengendalian intern yang baik, maka

diperluakan unsur–unsur sistem pengendalian intern untuk menunjang

terlaksananya pengendalian intern di organisasi.

Page 22: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

10

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 unsur–unsur

sistem pengendalian intern pemerintah yaitu :

“ 1. Lingkungan Pengendalian

2. Penilaian Risiko

3. Kegiatan Pengendalian

4. Informasi dan Komunikasi

5. Pemantauan Pengendalian Intern.”

Menurut Indra Bastian (2006:204) unsur – unsur pokok sistem

pengendalian intern adalah :

“1. Struktur Organisasi

2. Sistem Wewenang dan Prosedur

3. Praktik Yang Sehat

4. Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas.”

Berdasarkan unsur–unsur pengendalian yang dikemukakan di atas maka

dapat disimpulkan bahwa unsur–unsur sistem pengendalian intern terdiri dari

beberapa komponen yang dimulai dari lingkungan pengendalian sampai dengan

sumber daya manusia yang berkualitas, dari setiap komponen tersebut diharapkan

dapat memberikan jaminan bahwa sistem pengendalian intern dapat berjalan

dengan baik dan menjaga keamanan fisik ataupun pencatatan akuntansi atas

kekayaan organisasi.

Aset tetap merupakan salah satu unsur yang harus dikelola dengan baik

karena aset tetap memiliki nilai yang sangat material didalam laporan keuangan

daerah. Menurut Indra Bastian (2006:131) “Aset Tetap adalah aktiva berwujud

yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau yang harus dibangun terlebih dahulu,

yang digunakan untuk operasi entitas pemerintah”.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintah, (Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah nomor 7)

Page 23: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

11

bahwa “Aset Tetap adalah aset berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari

12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh

masyarakat umum”.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Aset Tetap

adalah aset berwujud yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun

digunakan untuk kegiatan operasional pemerintahan atau dimanfaatkan oleh

masyarakat umum. Setiap aset tetap yang dimiliki suatu pemerintah

diklasifikasikan berdasarkan kesamaan fungsinya yang menunjang kegiatan

operasional pemerintahan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 (Paragraf 7),

mengklasifikasikan aset tetap pemerintah yaitu : (1) tanah, (2) peralatan dan

mesin, (3) gedung dan bangunan, (4) jalan, irigasi dan jaringan, (5) aset tetap

lainnya dan (6) konstruksi dalan pengerjaan.

Banyaknya dana pemerintah yang tertanam didalam aset tetap,

mengharuskan kepala daerah untuk membuat dan melaksanakan suatu sistem

pengendalian intern atas aset tetap yang memadai agar dapat menghasilkan

informasi yang andal dalam laporan aset tetap yang akan menjadi bahan dalam

menyusun laporan keuangan pemerintah daerah. Sistem pengendalian intern

sangat diperlukan untuk menjamin kelancaran aktivitas pemerintahan dengan

melihat tingkat kesalahan dan penyelewengan yang terjadi.

Berdasarkan pengertian dari Sistem Pengendalian Intern dan Aset Tetap,

dapat disimpulkan bahwa Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap adalah suatu

metode yang terdiri dari kebijakan dan prosedur yang dibuat serta digunakan oleh

Page 24: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

12

pemerintah dalam menjaga dan mengamankan fisik atas aset tetap serta

keakuratan pencatatan akuntansi aset tetap.

Dengan diterapkannya sistem pengendalian atas aset tetap bagi instansi

pemerintah hal tersebut dapat menghasilkan laporan barang milik daerah (laporan

aset tetap) yang andal yang akan berpengaruh terhadap penyajian dan kualitas dari

laporan keuangan pemerintah daerah.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 menyatakan

bahwa “Andal yaitu informasi dalam laporan keuangan pemerintah bebas dari

pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta

secara jujur, serta dapat diverifikasi”.

Menurut Nelson Lam (2014:26), menerangkan bahwa “Penyajian jujur

(andal) yaitu menggambarkan secara apa adanya fenomena ekonomi dalam

laporan keuangan.”

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik

kualitatif yang andal yaitu menyajikan seluruh informasi dalam laporan keuangan

sesuai dengan fakta dan didasarkan pada peraturan perundang – undangan yang

berlaku.

Untuk terciptanya sistem pengendalian intern atas aset tetap yang baik

maka diperlukan unsur-unsur sistem pengendalian aset tetap.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 unsur–unsur

sistem pengendalian intern pemerintah yaitu

“ 1. Lingkungan Pengendalian

2. Penilaian Risiko

3. Kegiatan Pengendalian

4. Informasi dan Komunikasi

Page 25: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

13

5. Pemantauan Pengendalian Intern.”

Adapun penjelasan dari unsur – unsur tersebut sebagai berikut :

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian yaitu Pimpinan Instansi Pemerintah menciptakan

dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif

dan kondusif.

2. Penilaian Risiko

Penilaian Risiko dilaksanakan untuk menentukan dampak dari risiko yang

telah diidentifikasi terhadap pencapaian tujuan instansi pemerintah.

3. Kegiatan Pengendalian

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan

pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan

fungsi Instansi Pemerintah yang bersangkutan.

4. Informasi dan Komunikasi

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib mengindentifikasi, mencatat, dan

mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat.

5. Pemantauan Pengendalian Intern

Pimpinan Instansi Pemerintah melakukan pemantauan sistem pengendalian

intern pemerintah melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan

tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya.

Dengan terciptanya sistem pengendalian intern aset tetap yang memadai,

maka diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi pemerintah selaku

Page 26: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

14

organisasi yang memiliki tugas untuk mengelola keuangan dan aset dengan baik

dan untuk menghasilkan laporan aset tetap yang andal.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 unsur–unsur

dari karakteristik kualitatif Andal yaitu :

“1. Penyajian Jujur

2. Dapat Diverifikasi

3. Netralitas.”

Penjelasan dari unsur – unsur tersebut sebagai berikut :

1. Penyajian Jujur

Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya

yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk

disajikan

2. Dapat Diverifikasi

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila

pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda hasilnya akan

tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.

3. Netralitas

Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada

kebutuhan tertentu.

Keandalan informasi dihasilkan oleh sistem pengendalian intern aset

tetap akan berpengaruh terhadap penyajian laporan mengenai aset tetap.

Berdasarkan uraian diatas berikut ini adalah gambaran kerangka pemikiran :

Page 27: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

15

Gambar 1.2 Paradigma Penelitian

1.5.2 Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada

tidaknya pengaruh variabel X terhadap Y. Dalam penelitian ini penulis

menetapkan rumusan hipotesis sebagai berikut:

“Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap berpengaruh

terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap”.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data yang objektif sebagaimana diperlukan guna

penyusuan skripsi ini, maka penulis melakukan penelitian secara langsung yaitu

pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat, yang dilakukan selama bulan

Oktober 2016 sampai dengan bulan Januari 2017

Keandalan Laporan Aset Tetap

Variabel Y

Sistem Pengendalian

Intern Aset Tetap

Variabel X

Page 28: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

16

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Keterangan Oktober November Desember Januari Februari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

2 Penyusunan UP

3

Pengumpulan

Data

4 Pengolahan Data

5

Persiapan

Sidang

Waktu

Page 29: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Sistem Pengendalian Intern

2.1.1 Definisi Sistem Pengendalian Intern

Secara umum sistem pengendalian intern merupakan sebuah metode

yang berisi kebijakan dan prosedur yang digunakan oleh organisasi sebagai

pedoman dalam menjalankan kegiatan operasional organisasi. Dilaksanakannya

sistem pengendalian intern oleh organisasi yaitu untuk mencegah terjadinya

berbagai macam penyalahgunaan.

Menurut Mulyadi (2016:129) menerangkan bahwa :

“Sistem Pengendalian Intern adalah struktur organisasi, metode dan

ukuran–ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi,

mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi

dipatuhinya kebijakan manajemen”.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 pasal 1 (1),

menyatakan bahwa :

“Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan

dan kegiatan yang dilakukan secra terus menerus oleh pimpinan dan

seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya

tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efesien, keandalan

pelaporan keuangan, pengaman aset negara dan ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan.”

Sedangkan menurut Indra Bastian (2006:203) bahwa :

“Sistem Pengendalian Intern merupakan sarana bagi manajemen yang

meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran–ukuran yang

dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian

dan keandalan data akuntansi, mendorong efesiensi dan dipatuhinya

kebijakan pimpinan”.

Page 30: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

18

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian

intern merupakan suatu proses yang dituangkan dalam suatu kebijakan, dan atau

prosedur sebagai suatu alat untuk menjamin tercapainya tujuan suatu entitas

melalui terselenggaranya kegiatan operasional yang efektif dan efesien serta

tersajinya laporan keuangan yang yang andal.

2.1.2 Tujuan Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern yang diterapkan oleh manajemen harus

memadai agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Tujuan sistem

pengendalian intern menurut Mahmudi (2010:20) adalah sebagai berikut :

“ 1. Untuk melindungi aset (termasuk data) negara

2. Untuk memelihara catatan secara rinci dan akurat

3. Untuk menghasilkan informasi keuangan yang relevan, andal dan

akurat

4. Untuk menjamin bahwa Laporan Keuangan disusun sesuai dengan

Sistem Akuntansi Pemerintah

5. Untuk efesiensi dan efektivitas operasi

6. Untuk menjamin ditaatinya kebijakan manajemen dan Peraturan

Perundang – Undangan yang berlaku.”

Adapun tujuan sistem pengendalian intern menurut Mulyadi (2016:129)

adalah sebagai berikut :

“ 1. Menjaga aset organisasi

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi

3. Mendorong efesiensi

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan akuntansi.”

Sedangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 Pasal 2

(3) menyatakan bahwa :

“Sistem Pengendalian Intern Pemerintah bertujuan untuk memberikan

keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efesiensi

pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan, keandalan pelaporan

Page 31: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

19

keuangan, pengamanan aset dan ketaatan terhadap peraturan perundang-

undangan”.

Berdasarkan tujuan sistem pengendalian intern diatas, maka dapat

disimpulkan tujuan dibuat dan diterapkannya sistem pengendalian intern di

organisasi pemerintah yaitu untuk mengamankan aset pemerintah, memeriksa data

akuntansi serta menjamin keakuratan dari data tersebut, meningkatkan efesiensi,

dan menjamin dipatuhinya peaturan perundang – undangan dan peraturan lainnya.

2.1.3 Unsur – unsur Sistem Pengendalian Intern

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 unsur – unsur

sistem pengendalian intern pemerintah yaitu :

“ 1. Lingkungan Pengendalian

2. Penilaian Risiko

3. Kegiatan Pengendalian

4. Informasi dan Komunikasi

5. Pemantauan Pengendalian Intern.”

Penjelasan dari unsur–unsur tersebut sebagai berikut :

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian yaitu pimpinan instansi pemerintah menciptakan

dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif

dan kondusif. Untuk penerapan Sistem Pengendalian Intern dalam lingkungan

kerjanya, melalui :

a) Penegakan integritas dan nilai etika

b) Komitmen terhadap kompetensi

c) Kepemimpinan yang kondusif

d) Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan

Page 32: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

20

e) Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang tepat

f) Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan

sumber daya manusia

g) Perwujudan peran aparat pengawas intern pemerintah yang efektif

h) Hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait

2. Penilaian Risiko

Penilaian Risiko dilaksanakan untuk menentukan dampak dari risiko yang

telah diidentifikasi terhadap pencapaian tujuan instansi pemerintah. Penilaian

risiko terdiri atas :

a) Identifikasi risiko

b) Analisis risiko

Dalam rangka penilaian risiko pimpinan instansi pemerintah menetapkan :

a) Tujuan Instansi Pemerintah

b) Tujuan pada peningkatan kegiatan dengan berpedoman pada peraturan

perundang-undangan

3. Kegiatan Pengendalian

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menyelenggarakan kegiatan

pengendalian sesuai dengan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan

fungsi Instansi Pemerintah yang bersangkutan. Kegiatan Pengendalian terdiri

atas :

a) Reviu atas kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan

b) Pembinaan sumber daya manusia

c) Pengendalian fisik atas aset

Page 33: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

21

d) Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi

e) Penetapan reviu atas indikator dan ukuran kerja

f) Pemisahan fungsi

g) Otorisasi atas transaksi dan kejadian penting

h) Pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian

i) Pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya

j) Dokumentasi yang baik atas Sistem Pengendalian Intern serta transaksi

dan kejadian penting

4. Informasi dan Komunikasi

Pimpinan Instansi Pemerintah wajib mengindentifikasi, mencatat, dan

mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat. Hal ini

dilakukan dengan menyediakan dan memanfaatkan berbagai bentuk dan

sarana komunikasi.

5. Pemantauan Pengendalian Intern

Pimpinan Instansi Pemerintah melakukan pemantauan sistem pengendalian

intern pemerintah melalui pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan

tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya.

Selain itu menurut Indra Bastian (2006:204) unsur – unsur pokok sistem

pengendalian intern adalah :

“1. Struktur Organisasi

2. Sistem Wewenang dan Prosedur

3. Praktik yang Sehat

4. Sumber Daya Manusia yang Berkualitas.”

Penjelasan dari unsur – unsur tersebut sebagai berikut :

Page 34: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

22

1. Struktur Organisasi

Merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit –

unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan pokok

organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini

didasarkan pada prinsip – prinsip berikut :

a) Harus dipisahkan fungsi–fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi

akuntansi

b) Satu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk

melaksanakan semua tahap suatu transaksi

2. Sitem Wewenang dan Prosedur

Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan

yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya. Dalam

organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang

memiliki wewenang untuk menyetuji terjadinya transaksi tersebut

3. Praktik yang sehat dalam pelaksanaan tugas dan fungsi

Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur

pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak

diciptakan cara–cara untuk praktik yang sehat dalam pelaksanaannya. Adapun

cara–cara praktik yang sehat adalah :

a) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya dapat

dipertanggungjawabkan

b) Pemeriksaan mendadak

Page 35: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

23

c) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh

satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang

atau unit organisasi lain

d) Perputaran jawaban

e) Secara periodik dilakukan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya

4. Sumber Daya Manusia yang berkualitas

Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya

akan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efesien dan efektif.

Sedangkan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 tahun

2006 pasal 313 menyatakan bahwa pengendalian intern dalam pelaksanaannya

harus memenuhi kriteria berikut :

“ 1. Terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat

2. Terselenggaranya penilaian resiko

3. Terselenggaranya aktivitas pengendalian

4. Terselenggaranya sistem informasi dan komunikasi

5. Terselenggaranya kegiatan pemantauan pengendalian.”

2.1.3 Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Pasal 47,

bahwa Menteri atau Pimpinan lembaga, gubernur dan bupati atau walikota

bertanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

di lingkungan masing – masing, dilakukan dengan cara :

1. Pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi

Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara

Page 36: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

24

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Pasal 48, melakukan

pengawasan intern meliputi audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan

pengawasan lainnya.

2. Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Pasal 59 meliputi:

a) Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan Sistem Pengedalian Intern

Pemerintah (SPIP)

b) Sosialisasi SPIP

c) Pendidikan dan pelatihan SPIP

d) Pembimbingan dan konsultasi SPIP

e) Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawas intern pemerintah

2.1.5 Keterbatasan Sistem Pengendalian Intern

Suatu pengendalian intern hanya memberikan keyakinan memadai,

bukan mutlak. Hal ini berarti setiap entitas usaha memiliki keterbatasan bawaan

yang melekat dalam setiap sistem pengendalian intern bersangkutan.

Keterbatasan sistem pengendalian intern yang dikemukakan oleh Azhar

Susanto (2008:110) antara lain :

“1. Kesalahan (Error)

2. Kolusi (Collusion)

3. Penyimpangan Manajemen

4. Manfaat Biaya.”

Keterbatasan-keterbatasan sistem pengendalian intern yang telah

disebutkan dapat diuraikan sebagai berikut :

Page 37: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

25

1. Kesalahan muncul ketika karyawan melakukan pertimbangan yang salah atau

perhatiannya selama bekerja terpecah.

2. Kolusi terjadi ketika dua atau lebih karyawan berkonspirasi untuk melakukan

pencurian (korupsi) ditempat mereka bekerja

3. Penyimpangan manajemen terjadi karena manajer suatu organisasi memiliki

lebih banyak otoritas dibandingkan karyawan biasa, proses pengendalian

efektif pada tingkat manajemen bawah, tidak efektif pada tingkat atas

4. Biaya pengendalian intern tidak melebihi manfaat yang dihasilkan.

Pengendalian yang masuk akal adalah pengendalian yang memberikan

manfaat lebih tinggi dari biaya yang dikeluarkannya untuk melakukan

pengendalian tersebut

2.2 Aset Tetap

2.2.1 Pengertian Aset Tetap

Aset tetap merupakan salah satu komponen yang sangat berpengaruh

terhadap penyajian laporan posisi keuangan pemerintah daerah.

Menurut Indra Bastian (2006:69) menyatakan bahwa :

“Aset Tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap

pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam

operasi entitas pemerintah, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka

kegiatan normal entitas pemerintah dan mempunyai masa manfaat lebih

dari satu tahun”.

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007 bahwa

“Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau perolehan lainnya yang sah”.

Page 38: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

26

Selain itu dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang

Standar Akuntansi Pemerintah, (Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah nomor

7) bahwa “Aset Tetap adalah aset berwujud yang memiliki masa manfaat lebih

dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh

masyarakat umum”.

Berdasarkan pengertian aset tetap diatas, dapat disimpulkan Aset Tetap

adalah aset berwujud yang diperoleh dengan cara dibeli, siap digunakan atau

dibangun terlebih dahulu yang digunakan untuk kegiatan pemerintah atau

dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

2.2.2 Karakteristik Aset Tetap

Menurut Abdul Halim (2014:119), suatu aset untuk dapat diakui sebagai

aset tetap harus memenuhi kreiteria sebagai berikut :

“1. Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan

2. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal

3. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas

4. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.”

Selain itu, karakteristik Aset Tetap menurut Indra Bastian (2006:164)

adalah sebagai berikut :

“1. Aktiva tersebut berwujud

2. Merupakan milik organisasi, yang dibuktikan dengan tanda

kepemilikan

3. Digunakan dalam operasi perusahaan

4. Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal

organisasi

5. Mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.”

Page 39: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

27

2.2.3 Klasifikasi Aset Tetap

Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kesamaan dalam sifat atau

fungsinya dalam aktivitas operasi entitas. Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 71 tahun 2010, aset tetap yang digunakan oleh pemerintah diklasifikasikan

sebagai berikut :

“ 1. Tanah

2. Peralatan dan Mesin

3. Gedung dan Bangunan

4. Jalan, Irigasi dan Jaringan

5. Aset Tetap Lainnya

6. Konstruksi Dalam Pengerjaan.”

Klasifikasi Aset Tetap yang telah disebutkan dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tanah

Tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah tanah yang diperoleh

dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan

dalam kondisi siap dipakai

2. Peralatan dan Mesin

Peralatan dan Mesin mencakup mesin–mesin dan kendaraan bermotor, alat

eketronik, dan seluruh inventaris kantor dan peralatan lainnya yang nilainya

signifikan dan masa manfaatnya lebih dari 12bulan dan dalam kondisi siap

pakai.

3. Gedung dan Bangunan

Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang

diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional

pemerintah dan dalam kondisi siap pakai

4. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Page 40: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

28

Jalan, irigasi dan jaringan mencakup jalan, irigasi dan jaringan yang dibangun

oleh pemerintah serta dimiliki dan atau dikuasi oleh pemerintah dan dalam

kondisi siap pakai.

5. Aset Tetap Lainnya

Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke

dalam kelompok aset tetap diatas, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk

kegiatan operasional pemerintah dan dalam kondisi siap pakai

6. Konstruksi dalam Pengerjaan

Konstruksi dalam pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses

pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesei

seluruhnya.

2.3 Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap

Sistem pengendalian intern diterapkan didalam lingkungan pemerintah

bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan entitas

pemerintah dapat tercapai. Suatu entitas baik pemerintah ataupun swasta, sangat

perlu untuk menerapkan sistem pengendalian intern terutama dalam aset tetap.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 pasal 1 (1),

menyatakan bahwa :

“Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan

dan kegiatan yang dilakukan secra terus menerus oleh pimpinan dan

seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya

tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efesien, keandalan

pelaporan keuangan, pengaman aset negara dan ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan.”

Page 41: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

29

Menurut Indra Bastian (2006:69) menyatakan bahwa

“Aset Tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap

pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam

operasi entitas pemerintah, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka

kegiatan normal entitas pemerintah dan mempunyai masa manfaat lebih

dari satu tahun”.

Berdasarkan pengertian Sistem Pengendalian Intern dan Aset Tetap

diatas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap adalah

suatu metode yang digunakan oleh manajemen dalam mengamankan aset tetap

serta memeriksa kecermatan dan kebenaran data akuntansi atas aset tetap. Dengan

diterapkannya sistem pengendalian intern aset tetap, diharapkan dapat

menghasilkan informasi aset tetap yang andal.

2.4 Keandalan Laporan Aset Tetap

2.4.1 Pengertian Karakteristik Kualitatif

Keandalan merupakan bagian dari karakteristik kualitatif laporan

keuangan pemerintah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010

bahwa :

“Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran – ukuran

normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga

dapat memenuhi tujuannya. Karakteristik kualitatif merupakan prasyarat

normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat

memenuhi kualitas yang dikehendaki”.

Karakteristik kualitatif laporan keuangan berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 adalah sebagai berikut :

“1. Relevan

2. Andal

3. Dapat dibandingkan

4. Dapat dipahami.”

Page 42: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

30

Menurut Mardiasmo (2016:11) menyatakan bahwa “Suatu laporan

keuangan yang disajikan pemerintah daerah dinilai berkualitas apabila memenuhi

ciri – ciri sebagai berikut :

1. Relevan

2. Andal

3. Dapat dibandingkan

4. Dapat dipahami”.

Sedangkan menurut Nelson Lam (2014:24) menyatakan bahwa :

“Untuk memenuhi tujuan penyediaan informasi yang berorientasi pada

pengguna, laporan keuangan harus memiliki karakteristik kualitatif yang

memadai. Kerangka konseptual menetapkan dua karakteristik kualitatif

fundamental yaitu :

1. Relevansi

2. Penyajian Jujur (Andal).”

Dari beberapa pengertian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan

karakteristik kualitatif adalah suatu kulitas laporan keuangan yang teridiri dari

relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami. Suatu laporan keuangan

dapat dikatakan memiliki informasi yang berguna bagi pengguna laporan

keuangan jika laporan keuangan yang disajikan memenuhi karakteristik kualitatif

tersebut.

2.4.2 Pengertian Keandalan

Salah satu karakteristik kualitatif dalam laporan keuangan ataupun

laporan lainnya yang menjadi bahan dalam penyusunan laporan keuangan adalah

Karakteristik Kualitatif Andal.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 menyatakan

bahwa “Andal yaitu informasi dalam laporan keuangan pemerintah bebas dari

Page 43: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

31

pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta

secara jujur, serta dapat diverifikasi”.

Menurut Dwi Martani, Sylvia Veronica, Ratna Wardhani (2012:39)

menyatakan bahwa :

“Informasi dikatakan andal, jika bebas dari pengertian yang

menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakaiannya

sebagai penyajian yang jujur dari yang seharusnya disajikan atau secara

wajar diharapkan dapat disajikan”.

Sedangkan menurut Mardiasmo (2016:12) menerangkan bahwa “Andal

adalah informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dapat diandalkan,

tidak menyesatkan dan tidak mengandung unsur manipulasi”.

Berdasarkan pengertian diatas, penulis menyimpulkan bahwa Andal

adalah informasi yang disajikan didalam laporan keuangan bebas dari kesalahan

material, menyajikan semua fakta secara rinci dan tidak ada unsur manipulasi.

2.4.3 Unsur – Unsur Keandalan

Keandalan dalam suatu laporan keuangan atau laporan lainnya dapat

dicapai apabila memenuhi setiap unsur – unsur keandalan yang telah ditentukan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 unsur–unsur dari

karakteristik kualitatif Andal yaitu :

“1. Penyajian Jujur

2. Dapat Diverifikasi

3. Netralitas.”

Unsur-unsur keandalan yang telah disebutkan dapat diuraikan sebagai

berikut :

Page 44: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

32

1. Penyajian Jujur

Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya

yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk

disajikan.

2. Dapat Diverifikasi

Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila

pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda hasilnya akan

tetap menunjukkan simpulan yang tidak berbeda jauh.

3. Netralitas

Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada

kebutuhan tertentu

2.5 Laporan Aset Tetap

Laporan aset tetap merupakan laporan mengenai pengelolaan aset tetap

pada pemerintah yang dilaksanakan oleh pengguna aset tetap. Laporan aset

berguna sebagai bahan dalam penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 17 tahun 2007 (pasal

27 dan pasal 28) menerangkan alur pembuatan Laporan Barang Milik Daerah

(Laporan Aset Tetap) sebagai berikut :

Pasal 27

1. Pengelola dan pengguna barang milik daerah melakukan sensur barang milik

daerah setiap 5tahun sekali

2. Pengelola bertanggung jawab atas pelaksanaan sensus barang milik daerah

Page 45: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

33

3. Pengguna barang milik daerah menyampaikan hasil sensus barang milik

daerah kepada pengelola paling lambat 3 bulan setelah selesainya sensus

barang milik daerah

4. Pembantu pengelola barang milik daerah menghimpun hasil inventarisasi

barang milik daerah

Pasal 28

1. Kuasa pengguna menyusun laporan barang milik daerah semesteran dan

tahunan

2. Pembantu pengelola menghimpun laporan barang milik daerah semesteran

dan tahunan menjadi Laporan Barang Milik Daerah

3. Laporan Barang Milik Daerah yang telah disusun, digunakan sebagai bahan

untuk menyusun Neraca Pemerintah Daerah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Laporan Aset

Tetap (Laporan Barang Milik Daerah) merupakan laporan dari hasil sensus aset

tetap yang dimiliki pemerintah daerah, laporan aset tetap disusun oleh para

pengguna aset tetap daerah dan berdasarkan keberadaan serta bukti kepemilikan

dari aset tetap tersebut. Laporan aset tetap digunakan sebagai bahan dalam

meyusun neraca pemerintah daerah.

2.6 Keandalan Laporan Aset Tetap

Berdasarkan pengertian yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan

bahwa Keandalan Laporan Aset Tetap merupakan laporan aset tetap yang

menyajikan informasi mengenai pengelolaan aset tetap daerah, informasi yang

Page 46: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

34

disajikan dalam laporan aset tetap tersebut disajikan secara jujur sesuai fakta dan

bebas dari kesalahan material sehingga informasi yang disajikan dapat

bermanfaat.

2.7 Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap terhadap

Keandalan Laporan Aset Tetap

Sistem Pengendalian Intern dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun

2008 pasal 1 (1) menyatakan bahwa :

“Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan

dan kegiatan yang dilakukan secra terus menerus oleh pimpinan dan

seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya

tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efesien, keandalan

pelaporan keuangan, pengaman aset negara dan ketaatan terhadap

peraturan perundang-undangan”.

Berdasarkan teori diatas menunjukkan bahwa dengan dengan

diterapkannya sistem pengendalian intern diharapkan dapat membantu

manajemen dalam melakukan pengelolaan yang efektif atas berbagai kegiatan

organisasi khusunya atas pengelolaan aset tetap serta dapat menghasilkan

informasi aset tetap yang andal yang disajikan dalam laporan aset tetap.

Keandalan laporan aset tetap sangat berpengaruh terhadap menyusunan laporan

keuangan pemerintah, jika laporan aset tetap dapat diandalkan maka laporan

keuangan pemerintah yang disajikan akan berkualitas.

Page 47: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

35

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2016:38) menerangkan bahwa “Objek penelitian

adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya”. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini

adalah Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap dan Keandalan Laporan Aset Tetap

di Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

3.1.1 Sejarah Kabupaten Bandung Barat

Sebelum terbitnya Undang-Undang Otonomi Daerah, pemekaran

kabupaten bandung sudah menjadi wacana. Saat itu gubernur Jawa Barat telah

mengeluarkan surat kepada Bupati Bandung untuk mengkaji rencana

pembentukan kabupatn baru. Usulan Gubernur waktu itu adalah pembentukan

Kabupaten padalarang yang mencakup Bandung Barat dan Kota Administratif

Cimahi.

Tuntutan pemekaran wilayah kabupaten Bandung, dilihat dari kondisi

geografis dan faktor lainnya oleh beberapa kalangan dinilai dapat dipahami.

Berdasarkan kondisi itulah pada tanggal 9 Agustus 1999 para tokoh masyarakat

Bandung Barat membentuk Forum Pendukung Percepatan Pemekaran Kabupaten

Bandung Barat yang dipimpin ketuanya Drs.H.Endang Anwar, setahun kemudian

terbentuk lagi Forum Peduli Bandung Barat dan Forum Pemuda Bandung Barat

Page 48: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

36

yang kemudian berbagai LSM dan Forum bergabung dalam satu wadah yaitu

Komite Pembentukan Kabupaten Bandung Barat (KPKBB). KPKBB bersama

elemen masyarakat Bandung Barat mengawali upaya perjuangannya dengan

melaksanakan “Dekralasi Bersama” untuk terus berjuang agar Bandung Barat

menjadi daerah Otonom terpisah dari Kabupaten Bandung, di Ngamprah pada

tanggal 30 Agustus 2003.

Lahirnya Kabupaten Bandung Barat melalui pertimbangan dan proses

yang sangat panjang disamping memperhatikan aspirasi yang berkembang di

masyarkat. Aspirasi dan keinginan masyarakat itu dituangkan secara formal dalam

Surat Keputusan DPRD Kabupaten Bandung Nomor 11 Tahun 2004 tanggal 20

Agustus 2004 tentang Persetujuan DPRD Kabupaten Bandung terhadap

pembentukan Kabupaten Bandung Barat. Kemudian disusul dengan surat

Gubernur Jawa Barat kepada Menteri Dalam Negeri bernomor 135.1/1197/Desen

tertanggal 11 April 2005 perihal Usul Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di

Provinsi Jawa Barat, dan akhirnya ditetapkan berdasarkan Undang-Undang

Nomor 12 tahun 2007 tentang pembentukan Kabupaten Bandung Barat di

Provinsi Jawa Barat dengan pusat pemerintahan di Kecamatan Ngamprah yang

disahkan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 2 Januari.

Penjabat Sementara Bupati Bandung Barat Drs.H.Tjatja Kuswara

,SH.MH selesai menjalankan tugasnya pada tanggal 17 Juli 2008, Bupati dan

Wakil Bupati Bandung Barat pertama Drs.H.Abubakar M.Si dan Drs.Ernawan

Natasaputra hasil pemilihan langsung dilantik pada tanggal 17 juli 2008 oleh

Gubernur Jawa Barat H. Achmad Heriawan, Lc atas nama Presiden.

Page 49: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

37

Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten

Subang di sebelah barat dan utara, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi di

sebelah timur, serta Kabupaten Cianjur di sebelah barat dan timur. Kabupaten

Bandung Barat mewarisi sekitar 1,4 juta penduduk dari 42,9% wilayah lama

Kabupaten Bandung.

3.1.2 Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Bandung Barat

Visi dari Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat yakni sebagaimana

tertuang pada RPJMD Kabupaten Bandung Barat Tahun 2013-2018, yaitu :

“Mewujudkan Masyarakat yang Cerdas, Rasional, Maju, Agamis Dan Sehat

Berbasis pada pengembangan Dan Pemberdayaan Potensi Wilayah”.

Untuk mewujudkan Visi tersebut di atas, dirumuskan 6 (enam) Misi antara

lain, yaitu :

1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui kualitas birokrasi

dalam melayani masyarakat

2. Meningkatkan kualitas pelayanan prima dalam bidang pendidikan dan

kesehatan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat

3. Meningkatkan kemandirian dan daya saing ekonomi masyarakat, untuk

optimalisasi penyerapan tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan

4. Memantapkan pengelolaan prasarana dan sarana, sumberdaya alam dan

lingkungan hidup melalui pembangunan berkelanjutan

5. Meningkatkan kesalehan dan modal sosial berdasarkan nilai agama dan

kearifan budaya lokal

Page 50: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

38

6. Meningkatkan pemberdayaan pemerintahan dan masyarakat desa.

Misi memainkan peran yang menentukan dalam dinamika perubahan

lingkungan, sehingga pemerintah pada umumnya dan instansi pemerintah pada

khususnya, dapat bergerak maju menuju masa depan yang lebih baik. Visi dan

Misi Kabupaten Bandung Barat tersebut dapat tercapai apabila adanya

pemahaman dari berbagai unsur, baik aparatur pemerintah maupun masyarakat

Kabupaten Bandung Barat itu sendiri.

Page 51: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

39

3.1.3 Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggungjawab Objek yang

diteliti

Sumber : Kabupaten Bandung Barat

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kabupaten Bandung Barat

BUPATI

WAKIL BUPATI DPRD

SEKRETARIAT

DAERAH

Dinas

1. Dinas Bina Marga

Sumber Daya Air dan

Pertambangan

2. Dinas Cipta Karya dan

Tata Ruang

3. Dinas Kependudukan dan

Catatan Sipil

4. Dinas Kesehatan

5. Dinas Pendapatan dan

Pengelolaan Aset Daerah

6. Dinas Pendidikan Pemuda

dan Olahrga

7. Dinas Perhubungan

Komunikasi dan

Informatika

8. Dinas Perindustrian

Perdagangan dan UMKM

9. Dinas Pertanian

Perkebunan dan

Kehutanan

10. Dinas Perternakan dan

Perikanan

11. Dinas Sosial Tenaga

Kerja

12. Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata

Lembaga Teknis

1. Badan Kepegawaian

Daerah

2. Badan Pemberdayaan

Perempuan dan

Perlindungan Anak

dan Keluarga

Berencana

3. Badan

Penanggulangan

Bencana Daerah

4. Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah

5. Badan Msyarakat dan

Pemerintah Desa

Kecamatan

1. Batujujar

2. Cihampelas

3. Cikalong Wetan

4. Cililin

5. Cipatat

6. Cipeundeuy

7. Cipongkor

8. Cisarua

9. Gunung Halu

10. Lembang

11. Ngamprah

12. Padalarang

13. Parompong

14. Rongga

15. Sindangkerta

16. Kecamatan Saguling

Kelurahan

SEKRETARIAT

DPRD

Page 52: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

40

1. Bupati

Memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan pemerintah

daerah sesuai dengan kebijakan – kebijakan yang telah ditetapkan bersama

dengan DPRD tingkat Kabupaten. Bupati sebagai kepala daerah mempunyai

tugas adalah:

a) Mengajukan rancangan peraturan daerah

b) Menetapkan perturan daerah yang telah mendapat persetujuan bersama

DPRD

c) Mengupayakan terlaksananya kewajiban daerah

d) Mewakili daerahnya didalam dan diluar pengadilan, dapat menunjuk kuasa

hukum untuk mewakili sesuai dengan perturan perundang – undangan

e) Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan

perundang – undangan

Sedangkan tugas wakil bupati adalah sebagai berikut.

a) Membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah.

b) Membantu kepala daerah dalam mengoordinasikan kegiatan instansi

vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan dan atau temuan hasil

pengawasan aparat pengawas, melaksanakan pemberdayaan perempuan

dan pemuda, serta mengupayakan pengembangan dan pelestarian sosial

budaya dan lingkungan hidup.

c) Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan kabupaten

dan atau kota bagi kepala daerah provinsi.

Page 53: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

41

d) Memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah

kecamatan, kelurahan dan atau desa bagi wakil kepala daerah

kabupaten/kota.

e) Memberikan saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam

penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah.

f) Melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan

oleh kepala daerah.

Melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah

berhalangan

2. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten

Merupakan lembaga perwakilan rakyat di tingkat kabupaten yang anggotanya

berasal dari anggota partai politik peserta pemilu yang dipilih berdasrkan

hasil pemilu. Tugas dan wewenang DPRD adalah :

a) Menetapkan Bupati dan Wakil Bupati hasil pemilu

b) Membentuk peraturan daerah kabupaten bersama dengan bupati guna

mendapatkan persetujuan bersama

c) Penetapan APBD kabupaten bersama dengan Bupati

d) Mengawasi pelaksanaan peraturan daerah kabupaten maupun perundang –

undangan lainnya

e) Menampung serta menindaklanjuti aspirasi masyarakat

3. Sekretariat Daerah

Sekretariat daerah adalah staf kabupaten dipimpin oleh sekretaris daerah yang

bertugas membantu kepala daerah dalam menyusun kebijakan dan

Page 54: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

42

mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Tugas pokok

sekretatiat daerah adalah membantu Bupati dalam melaksanakan tugas

penyelenggaraan administrasi pememrintahan, hukum, organisasi,

pengelolaan barang daeah, keuangan, kepegawaian umum dan pelaksanaan

tugas lain yang diberikan oleh bupati. Sekretaris Daerah membawahi 2 (dua)

orang Asisten, yaitu: Asisten Bidang Pemerintahan (Asisten I) dan Asisten

Bidang Umum (Asisten II). Asisten Bidang Pemerintahan membawahi 2

bagian yaitu Bagian Tata Pemerintahan dan Bagian hukum organisasi dan

tatalaksana Asisten Bidang Umum membawahi 3 bagian yaitu Bagian

Kepegawaian, Bagian Keuangan dan Bagian Umum.

4. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Merupakan unsur pelayanan DPRD kabupaten yang bertugas

menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD, menyelenggarakan

administrasi keuangan DPRD dan mendukung tugas dan fungsi DPR.

5. Dinas Daerah

Merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang dipimpin oleh kepala dinas.

Tugas pokok dinas daeah adalah menyelenggarakan kewenangan daerah dan

tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati

6. Lembaga Teknis Daerah

Merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah dalam menyusun dan

melaksanakan kebijakan daerah yang sifatnya spesifik yang mempunyai tugas

membantu Bupati dalam penyelanggaran pemerintah kabupaten sesuai bidang

lingkup tugasnya

Page 55: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

43

7. Kecamatan

Kecamatan merupakan bagian dari wilayah kabupaten yang dipimpin oleh

seorang camat. Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan

pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian

urusan otonomi daerah.

8. Kelurahan

Kelurahan merupakan wilayah kerja lurah yang dipimpin oleh seorang lurah

yang memiliki tugas melaksanakan kegiatan pemerintah dtingkat kelurahan,

memberdayakan masyarakat, memberi pelayanan kepada masyarakat, dan

menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum

3.1.4 Satuan Kerja Perangkat Daerah

Satuan kerja perangkat daerah adalah perangkat daerah pada pemerintah

daerah selaku pengguna anggaran dan pengguna barang. Bupati dan wakilnya

tidak termasuk kedalam SKPD yang termasuk kedalam SKPD adalah Sekretariat

Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas-dinas, Badan-badan, Inspektorat, Lembaga-

lembaga daerah yang bertanggunngjawab langsung kepada Kepala Daerah.

Pemrintah Kabupaten Bandung Barat mempunyai 12 Dinas, 5 Lembaga Teknis

Daerah dan 16 Kecamatan.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Metode Yang Digunakan

Pada bagian ini diuraikan tentang metode yang digunakan dalam

penelitian, termasuk penjelasan alasan yang mendasari penggunaan metode

tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif

Page 56: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

44

verifikatif. Metode penelitian yang relevan perlu ditentukan untuk mencapai

tujuan yang diinginkan.

Menurut Sugiyono (2016:1) menyatakan bahwa “Metode penelitian pada

dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data mengenai tujuan dan

kegunaan tertentu yang di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris

dan sistematis”.

Menurut Moh. Nazir (2013:54) menerangkan bahwa :

“Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem

pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan

dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi,

gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki”.

Metode deskriptif digunakan untuk menjawab identifikasi masalah

pertama dan kedua, yaitu bagaimana pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern

Aset Tetap pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat dan bagaimana

Keandalan Laporan Aset Tetap pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung

Barat.

Menurut Moh. Nazir (2013:54), menyatakan “Metode penelitian

verifikatif adalah metode penelitian menguji kebenaran, dengan kata lain metode

verifikatif merupakan metode untuk proses pengujian hipotesis”.

Metode verifikatif digunakan untuk menjawab identifikasi masalah yang

ketiga, yaitu berapa besar pengaruh Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap

terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung

Barat.

Page 57: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

45

3.2.2 Operasioanal Variabel

Dalam melakukan penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh

Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap,

maka penulis menentukan variabel yang terdiri dari variabel independen (X) dan

variabel dependen (Y).

Menurut Danang Sunyoto (2016:23) menerangkan bahwa “Variabel

penelitian merupakan petunjuk untuk mencari data maupun segala informasi di

lapangan, baik dengan menggunakan data sekunder, observasi maupun

pengumpulan data primer dengan menggunakan metode survei.”

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator serta

skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian

hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan

judul penelitian mengenai Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap

Terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap.

Berdasarkan judul penelitian tersebut, maka ditentukan variabel :

1. Variabel Independen (X) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung oleh

variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi Variabel Independen yaitu

Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap dengan simbol X.

2. Variabel Dependen (Y) adalah variabel yang besar kecilnya tergantung pada

nilai variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat yaitu

Keandalan Laporan Aset Tetap dengan simbol Y.

Page 58: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

46

Variabel-varibel tersebut dioperasionalisasikan sebagai berikut :

Tabel 3.1 Opersioanal Variabel

Variabel

Konsep Variabel

Indikator

No.

Pertanyaan

Skala

Sistem

Pengendalian

Intern Aset

Tetap ( X )

Peraturan

Pemerintah

Nomor 60 tahun

2008 dan

Peraturan

Pemerintah

Nomor 71 tahun

2010

Sistem Pengendalian

Intern adalah proses

yang integral pada

tindakan dan kegiatan

yang dilakukan secra

terus menerus oleh

pimpinan dan seluruh

pegawai untuk

memberikan

keyakinan memadai

atas tercapainya

tujuan organisasi

melalui kegiatan yang

efektif dan efesien,

keandalan pelaporan

keuangan, pengaman

aset negara dan

ketaatan terhadap

peraturan perundang-

undangan

Aset Tetap adalah

aset berwujud yang

memiliki masa

manfaat lebih dari 12

bulan untuk

digunakan dalam

kegiatan pemerintah

atau dimanfaatkan

oleh masyarakat

umum

1. Lingkungan

Pengendalian

2. Penilaian Risiko

3. Kegiatan

Pengendalian

4. Informasi dan

Komunikasi

5. Pengawasan

Pengendalian

Intern

(1), (2) dan

(3)

(4), (5) dan

(6)

(7), (8), (9),

(10), (11),

(12), (13),

(14) dan (15)

(16), (17) dan

(18)

(19), (20),

(21) dan (22)

O

R

D

I

N

A

L

Keandalan

Laporan Aset

Tetap ( Y )

Peraturan

Pemerintah

Nomor 71 tahun

2010

Andal yaitu informasi

dalam laporan

keuangan pemerintah

bebas dari pengertian

yang menyesatkan

dan kesalahan

material, menyajikan

setiap fakta secara

jujur, serta dapat

diverifikasi

1. Penyajian Jujur

2. Dapat

Diverifikasi

3. Netralitas

(1) dan (2)

(3) dan (4)

(5) dan (6)

O

R

D

I

N

A

L

Page 59: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

47

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

3.2.3.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah termasuk kedalam jenis data

primer. Menurut Danang Sunyoto (2016:21) bahwa “Data Primer adalah data asli

yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitiannya

secara khusus”.

Penulis memperoleh data langsung dari pihak pertama yaitu kepada

pegawai pemerintah Kabupaten Bandung Barat di setiap Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD).

3.2.3.2 Sumber Data

Dalam penganalisa masalah yang penulis temukan serta kumpulkan,

maka penulis menggunakan data kualitatif. Menurut Danang Sunyoto (2016:21)

menyatakan bahwa “Data kualitatif adalah data berupa variasi – variasi persepsi

dari para responden dengan berbagai skala yang diberlakukan untuk untuk

menentukan nilai dari suatu persepsi pilihan responden”.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang harus diuji kebenarannya, relevan, dan

lengkap, maka penulis melakukan penelitian lapangan (Field Research) dengan

teknik pengumpulan data secara langsung melalui Penyebaran Angket atau

Kuesioner yang disebarkan kepada responden untuk variabel X dan Y. Data

diperoleh dengan cara membagikan kuesioner kepada para reponden yang berisi

Page 60: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

48

pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian yang sedang

dilakukakan.

Menurut Sugiyono (2015:216) menyatakan, “Kuesioner merupakan suatu

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya”.

Untuk menentukan skor pilihan jawaban angket menggunakan skala

Likert. Dikemukakan oleh Sugiyono (2015:165), bahwa “Skala Likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomena sosial”. Adapun skor untuk penilaian kuesioner adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.2 Skor Penilaian Kuesioner

Kriteria Skor

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Kurang Setuju 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

(Sugiyono, 2015:166)

3.2.5 Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2015:129) menyatakan bahwa “Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan

kemudahan ditarik kesimpulannya”.

Page 61: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

49

Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah

Kabupaten Bandung yang berada di lokasi Kantor Bupati Kabupaten Bandung

Barat, yang terdiri dari Dinas dan Lembaga Teknis Daerah.

Menurut Sugiyono (2015:130) menyatakan bahwa “Sampel adalah

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Teknik penarikan sampel yang dilakukan oleh penulis adalah Simple

Random Sampling. Menurut Sugiyono (2015:139), menyatakan bahwa “Simple

Random Sampling adalah metode penarikan sampel dari populasi yang dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”.

Populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Populasi Penelitian

No. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Jumlah

1. Badan Kepegawaian Daerah 3

2.

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan

Keluarga Berencana 3

3. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu 3

4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 3

5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3

6. Badan Masyarakat dan Pemerintah Desa 3

7. Dinas BinaMarga Sumber Daya Air dan Pertambangan 3

8. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang 3

9. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 3

10. Dinas Kesehatan 3

11. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah 3

12. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 3

13. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika 3

14. Dinas Perindustrian Perdagangan dan UMKM 3

15. Dinas Petanian Perkebunan dan Kehutanan 3

16. Dinas Peternakan dan Perikanan 3

17. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi 3

18. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 3

Jumlah 54

Page 62: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

50

Besarnya sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin dengan

tingkat keselahan yang diinginkan sebesar 5%. Adapun Rumus Slovin Menurut

Anwar Sanusi (2014:101) sebagai berikut :

n =

Keterangan :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

α = toleransi ketidaktelitian (dalam persen)

Pada penelitian ini, penulis menggunakan populasi sebanyak 54 orang

dengan perhitungan sebagai berikut :

n =

= 47,57

Atas dasar perhitungan tersebut, maka penulis menggunakan 48

responden (pembulatan dari 47,57) dari populasi sebanyak 54 orang.

3.2.6 Pengujian Instrumen Penelitian

Untuk dapat menentukan bahwa data terjamin dan dapat dipercaya, maka

diperlukan pengujian terhadap kuesioner agar didapat data yang valid dan reliabel.

Untuk memudahkan dalam penghitungan uji validitas dan reliabilitas item

instrumen, penulis menggunakan bantuan program IBM SPSS Versi 20.

Page 63: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

51

3.2.6.1 Uji Validitas

Pengujian validitas digunakan untuk mengetahui keakuratan dan

ketelitian anatara hasil pengukuran dari variabel yang diteliti kemudian

dibandingkan dengan teori yang ada. Menurut Sugiyono (2016:348), bahwa

“Hasil penelitian dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti”.

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan

koefeisien korelasi Product Moment. Menurut Sugiyono (2016:228) menerangkan

bahwa “Korelasi Product Moment merupakan teknik korelasi yang digunakan

untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis dua variabel dan data yang

digunakan berbetuk interval atau rasio”.

Rumus yang digunakan menurut Sugiyono (2016:228) adalah :

Dimana :

r = Koefisien korelasi pearson antara item instrument yang

akan digunakan dengan variabel yang bersangkutan.

X= Skor total pertanyaan variabel X.

Y= Skor total pertanyaan variabel Y.

n= Jumlah respon

3.2.6.2 Uji Reliabilitas

Instrumen penelitian disamping harus valid, juga harus dapat dipercaya

(reliabel). Oleh karena itu digunakan uji reliabilitas untuk mengetahui ketepatan

Page 64: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

52

nilai kuesioner, artinya instrumen penelitian bila diujikan pada kelompok yang

sama walaupun pada waktu yang berbeda hasilnya akan sama.

Pegujian reliabilitas dengan menggunakan teknik Alfa Cronbach.

Menurut Sugiyono (2016:365)

{

}

Dimana :

K = mean kuadrat antara subyek

= mean kuadrat kesalahan

= variasi total

Suatu variabel dinyatakan relaibel jika menghasilkan nilai Cronbach Alpha

> 0,60. Untuk mempermudah perhitungan peneliti menggunakan program SPSS

versi 20.

3.2.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan teknik yang digunakan untuk menguji data

yang diperoleh dari hasil jawaban responden yang diterima melalui kuesioner.

Berikut penjelasan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini:

3.2.7.1 Analisis Deskriptif

Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menjawab identifikasi

masalah pertama dan kedua, yaitu bagaimana pelaksanaan Sistem Pengendalian

Intern Aset Tetap pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat dan

bagaimana Keandalan Laporan Aset Tetap pada Pemerintah Daerah Kabupaten

Page 65: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

53

Bandung Barat. Analisis deskriptif dilakukan melakui tabel distribusi frekuensi

dengan beberapa tahap sebagai berikut :

Interval diambil menggunakan skala likert. Skala likert adalah suatu skala

psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner, dan merupakan skala yang

paling banyak digunakan dalam riset berupa survei. Dengan nilai tertinggi 5 dan

nilai terendah 1. Kemudian dilakukan perhitungan untuk menentukan interprestasi

skor sebagai berikut:

Jumlah responden adalah 48 orang, dan nilai skala pengukuran terbesar

adalah 5, sedangkan skala pengukuran terkecil adalah 1. Sehingga diperoleh

jumlah kumulatif terbesar adalah 48 X 5 = 240, dan jumlah kumulatif terkecil

adalah 48 X 1 = 48. Adapun nilai persentase terkecil adalah (48:240) x 100% =

20%

Maka Kategori Interpretasi skor dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.4 Kategori Interprestasi Skor

No. Hasil Perhitungan Kategori

1. 20% - 36% Sangat Tidak Baik / Sangat Tidak setuju

2. 37% - 52% Tidak Baik / Tidak Setuju

3. 53% - 68% Cukup Baik / Cukup Setuju

4. 69% - 84% Baik / Setuju

5. 85% - 100% Sangat Baik / Sangat Setuju

3.2.7.2 Analisis Regresi Linear Sederhana

Menurut Sugiyono (2016:261) dikemukakan bahwa “Regresi Linear

sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal antara variabel

independen dan variabel dependen”.

Page 66: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

54

Persamaan umum regresi linear sederhana menurut Sugiyono (2016:261) :

Y = a + bx

Untuk mencari nilai a dan b digunakan rumus menurut Sugiyono (2016:262):

Keterangan :

Y = Variabel dependen

X = Variabel independen

a = Nilai konstanta

b = Koefesien regresi

∑ = Jumlah

3.2.7.3 Analisis Korelasi

Menurut Riduwan (2015:74) bahwa “Korelasi Spearman Rank digunakan

untuk mengukur tingkat atau eratnya hubungan antara dua variabel yaitu variabel

bebas dan variabel terikat yang berskala ordinal.”

Untuk mengetahui besarnya keeratan hubungan antara pengaruh sistem

pengendalian intern aset tetap maka digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

rs = Nilai korelasi spearman rank

= Selisih setiap pasangan spearman rank

n = Jumlah pasangan untuk spearman rank

Page 67: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

55

Untuk mengetahui keeratan korelasi, maka dapat dijelaskan sesuai dengan

kategori sebagai berikut :

Tabel 3.5 Pedoman Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefesien Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

0,60 - 0,799 Kuat

0,40 - 0,599 Cukup Kuat

0,20 - 0,399 Rendah

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

Sumber : Riduwan, (2015:81)

3.2.7.4 Koefesien Determinasi

Untuk menyatakan besar kecilnya nilai variabel X terhadap variabel Y

dapat ditentukan dengan rumus Koefesien Determinasi sebagai berikut :

x 100%

(Riduwan, 2015:81)

Keterangan :

KP = Koefeisien Determinasi

r = Besarnya korelasi

3.2.8 Pengujian Hipotesis

Setelah didapatkan hasil perhitungan koefesien determinasi, maka perlu

diadakan pengujian terhadap keberadaan koefesien tersebut. Pengujian hipotesis

dalam penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya pengaruh antara

variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis statistik yang

akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan.

Penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:

Page 68: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

56

H0 : Tidak Terdapat Pengaruh Positif dari Sistem Pengendealian

Intern Aset Tetap Terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap

Ha : Terdapat Pengaruh Positif dari Sistem Pengendealian Intern Aset

Tetap Terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap

Berdasarkan hipotesis diatas, maka teknik pengujian hipotesis yang

digunakan adalah :

3.2.8.1 Pengujian Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji hubungan, yaitu untuk menguji apakah

makna hubungan variabel X terhadap variabel Y, maka hasil Korelasi Rank

Spearman tersebut diuji dengan menggunakan Uji t dengan rumus sebagai berikut:

(Riduwan, 2015:81)

Keterangan :

t hitung = nilai t

n = jumlah sampel

r = nilai koefisien korelasi

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah :

1. Ho ditolak, Ha diterima: apabila –t tabel ≥ -t hitung atau t hitung ≥ t tabel

2. Ho diterima, Ha ditolak: apabila –t tabel ˂ -t hitung atau t hitung ˂ t tabel

Page 69: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

57

Kriteria uji hipotesis dengan menggunakan bantuan Software Statistical

Program Of Social Science (SPSS) versi 20 for windows, maka pengujian

dilakukan dengan menggunakan angka signifikansi atau Sig (0,05).

Page 70: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Karakteristik Responden

Sampel yang diambil untuk menjadi responden dalam penelitian ini

adalah pegawai Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kabuaten

Bandung Barat sebanyak 48 orang. Responden tersebut terdiri dari Dinas dan

Lembaga Teknis Daerah. Analisis karakteristik responden digunakan untuk

memberikan gambaran responden, apakah dengan karakteristik yang berbeda-

beda mempunyai penilaian yang sama atau tidak.

Tabel 4.1 Sampel Penelitian

No. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Jumlah

1. Badan Kepegawaian Daerah 2

2.

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan

Keluarga Berencana 2

3. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu 2

4. Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2

5. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2

6. Badan Masyarakat dan Pemerintah Desa 2

7. Dinas BinaMarga Sumber Daya Air dan Pertambangan 3

8. Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang 3

9. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 3

10. Dinas Kesehatan 3

11. Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah 3

12. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga 3

13. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika 3

14. Dinas Perindustrian Perdagangan dan UMKM 3

15. Dinas Petanian Perkebunan dan Kehutanan 3

16. Dinas Peternakan dan Perikanan 3

17. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi 3

18. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 3

Jumlah 48

Page 71: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

59

Terdapat 4 karakteristik responden yang dimasukkan dalam penelitian

ini, yaitu berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan dan lama bekerja. Untuk

memperjelas karakteristik responden yang dimaksud, maka disajikan tabel

mengenai responden seperti berikut :

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase %

1 Laki-Laki 33 68.8%

2 Perempuan 15 31,2%

Total 48 100%

Sumber: Data Kuesioner

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas reponden

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 33 orang dengan persentase 68,8%.

Sedangkan untuk responden berjenis kelamin perempuan lebih sedikit dari laki-

laki yaitu sebanyak 15 orang dengan persentase 31,2%.

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

No Umur Jumlah Persentase %

1 < 35 tahun 18 37,5%

2 36 – 40 tahun 15 31,2%

3 41 – 45 tahun 12 25%

4 46 – 50 tahun 3 6,25%

5 > 51 tahun 0 0

Total 48 100%

Sumber: Data Kuesioner

Berdasarkan tabel diatas, dapat terlihat dari 48 responden yang mengisi

kuesioner terdiri dari 37,5% responden yang berusia kurang dari 35 tahun, 31,2%

Page 72: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

60

responden yang berusia 36-40 tahun, 25% responden berusia 41-50 tahun, dan

6,25% responden yang berusia 46-50 tahun

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase %

1 Tamat SMA 3 6,3%

2 Diploma 4 8,3%

3 Strata 1 28 58,3%

4 Strata 2 13 27,1%

5 Strata 3 0 0

Total 48 100%

Sumber: Data Kuesioner

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui 6,3% pendidikan terakhir

responden adalah SMA dengan jumlah 3 orang. Untuk responden dengan

pendidikan terakhir Diploma berjumlah 4 orang, dengan persentase 8,3%. Serta

untuk responden dengan pendidikan terakhir S1 berjumlah 28 orang, dengan

persentase 58,3% dan untuk responden dengan pendidikan terakhir S2 berjumlah

13 orang, dengan persentase 27,1%.

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

No Lama Bekerja Jumlah Peresntase %

1 < 10 tahun 22 45,8%

2 11 – 15 tahun 13 27,1%

3 16 – 20 tahun 7 14,6%

4 21 – 25 tahun 4 8,3%

5 > 26 tahun 2 4,2%

Total 48 100%

Sumber: Data Kuesioner

Page 73: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

61

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui 45,8% responden dengan

lama bekerja kurang dari 10 tahun berjumlah 22 orang. Untuk lama bekerja 11 –

15 tahun berjumlah 13 orang dengan persentase 27,1%. Untuk responden dengan

lama bekerja 16 – 20 tahun berjumlah 7 orang dengan persentase 14,6%. Untuk

responden dengan lama kerja 21 - 25 tahun berjumlah 4 orang dengan persentase

8,3% dan responden dengan lama kerja lebih dari 26 tahun berjumlah 2 orang

dengan persentase 4,2%.

4.1.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

4.1.2.1 Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui keakuratan dan ketelitian

antara hasil pengukuran dari variabel yang diteliti kemudian dibandingkan dengan

teori yang ada. Jawaban yang diperoleh dari kuesioner kemudian dihitung masing-

masing item korelasinya.

Adapun jumlah kuesioner yang diperhitungkan adalah sebagai berikut:

a. Kuesioner yang disebarkan = 48 kuesioner

b. Kuesioner yang terkumpul = 48 kuesioner

c. Kuesioner yang diperhitungkan = 48 kuesioner

Uji validitas ini diolah dengan menggunakan bantuan program SPSS

versi 20, namun sebelumnya dilakukan tabulasi dari hasil perhitungan skor

kuesioner agar lebih memudahkan melakukan perhitungan. Hasil yang diperoleh

dari perhitungan uji validitas menggunakan SPSS versi 20 untuk variabel X

(Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap) dengan ketentuan data akan dinyatakan

valid jika rhitung > rtabel, dimana rtabel sebesar 0,284 adalah sebagai berikut:

Page 74: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

62

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap (X)

No Item rhitung rtabel Keterangan

1 0.590 0,284 Valid

2 0,571 0,284 Valid

3 0,511 0,284 Valid

4 0,559 0,284 Valid

5 0,439 0,284 Valid

6 0,427 0,284 Valid

7 0,527 0,284 Valid

8 0,535 0,284 Valid

9 0,425 0,284 Valid

10 0,533 0,284 Valid

11 0,479 0,284 Valid

12 0,419 0,284 Valid

13 0,560 0,284 Valid

14 0,587 0,284 Valid

15 0,585 0,284 Valid

16 0,383 0,284 Valid

17 0,405 0,284 Valid

18 0,583 0,284 Valid

19 0,442 0,284 Valid

20 0,404 0,284 Valid

21 0,623 0,284 Valid

22 0,480 0,284 Valid

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS Versi 20

Berdasarkan hasil pengujian validitas sistem pengendalian intern aset

tetap diatas menunjukkan dimana rhitung lebih besar dari rtabel sehingga dapat

disimpulkan bahwa seluruh pernyataan kuesioner tersebut dinyatakan valid.

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Keandalan Laporan Aset Tetap

No Item rhitung rtabel Keterangan

1 0,664 0,284 Valid

2 0,610 0,284 Valid

3 0,613 0,284 Valid

4 0,725 0,284 Valid

5 0,731 0,284 Valid

6 0,684 0,284 Valid

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS Versi 20

Page 75: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

63

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa dalam kuesioner penelitian

yang mengukur Keandalan Laporan Aset Tetap menunjukkan semua pernyataan

mempunyai korelasi yang signifikan karena mempunyai nilai rhitung > rtabel (0,284)

yang berarti pernyataan kuesioner tersebut Valid.

4.1.2.2 Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana jawaban

responden atas pertanyaan yang diberikan dapat dipercaya dan diandalkan.

Berikut hasil penelitian perhitungan Uji Reliabilitas terhadap setiap variabel:

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel rhitung rtabel Keterangan

X 0,853 0,600 Reliabel

Y 0,748 0,600 Reliabel

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS Versi 20

Dari hasil Reliabilitas menunjukkan bahwa kuesioner yang digunakan

Reliabel sehingga data yang terkumpul dari kuesioner ini dapat digunakan untuk

analisis lebih lanjut.

4.1.3 Hasil Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab identifikasi masalah

pertama dan kedua, yaitu bagaimana pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern

Aset Tetap pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat dan bagaimana

Keandalan Laporan Aset Tetap pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung

Barat. Untuk menjawab identifikasi masalah dalam penelitian ini, pada mulanya

setiap jawaban dari responden diberi nilai berdasarkan skala likert kemudian

dilakukan perhitungan untuk menentukan interprestasi skor sebagai berikut:

Page 76: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

64

Jumlah responden adalah 48 orang, dan nilai skala pengukuran terbesar

adalah 5, sedangkan skala pengukuran terkecil adalah 1. Sehingga diperoleh

jumlah kumulatif terbesar adalah 48 X 5 = 240, dan jumlah kumulatif terkecil

adalah 48 X 1 = 48. Adapun nilai persentase terkecil adalah (48:240) x 100% =

20%

Maka Kategori Interpretasi skor dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.9 Kategori Interpretasi Skor

No. Hasil Perhitungan Kategori

1. 20% - 36% Sangat Tidak Baik / Sangat Tidak setuju

2. 37% - 52% Tidak Baik / Tidak Setuju

3. 53% - 68% Cukup Baik / Cukup Setuju

4. 69% - 84% Baik / Setuju

5. 85% - 100% Sangat Baik / Sangat Setuju

Rata-rata persentase tanggapan responden mengenai variabel akan

disajikan dalam Garis Kontinum seperti pada gambar dibawah ini:

STB/STS

TB/TS

CB/CS

B/S

SB/SS

20% 37% 52% 68% 84% 100%

Gambar 4.1 Garis Kontinum

Page 77: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

65

4.1.3.1 Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap

Pada penelitian ini Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intren Aset Tetap

diukur menggunakan 5 indikator yang dioperasionalisasikan menjadi 22

pernyataan. Berikut ini adalah tanggapan mengenai indikator-indikator Sistem

Pengendalian Intren Aset Tetap pada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat

Tabel 4.10 Frekuensi Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap

Indikator Nomor Item Frekuensi Jawaban

Jumlah Skor

Total

Skor

Ideal %

1 2 3 4 5

Lingkungan

Pengendalian

1. Struktur

organisasi telah

menggambarkan

garis tanggung

jawab yang jelas

0 0 0 40 8 48 200 240 83,3%

2. Tingkat

pelaksanaan

prosedur

pengelolaan aset

tetap (barang

milik daerah)

dilengkapi uraian

tugas yang jelas

(Job Description)

0 0 1 35 12 48 203 240 84,56%

3. Petugas

pengelola aset

tetap daerah

memiliki

kompetensi dan

pengetahuan

untuk menyusun

laporan aset tetap

( Laporan Barang

Milik Daerah )

yang sesuai

dengan Undang –

Undang

0 0 1 28 19 48 210 240 87,50%

Page 78: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

66

Penilaian

Risiko

4. Tujuan unit kerja

/ SKPD dapat

mengidentifikasi

dan menganalisis

risiko secara

spesifik, terukur,

realitas dan

terikat waktu

dalam aktivitas

pengelolaan aset

tetap

0 0 1 36 11 48 202 240 84,17%

5. Kebijakan

akuntansi

mendukung

penerapan sistem

dan prosedur

pemeliharaan

serta pengawasan

atas aset tetap

0 1 1 29 17 48 215 240 89,58%

6. Aset tetap

diasuransikan

dengan jumlah

pertanggungan

yang memadai

0 1 5 31 11 48 196 240 81,67%

Aktivitas

Pengendalian

7. Dilaksanakan nya

sistem otorisasi

atas transaksi dan

kejadian yang

berkenaan

dengan aset tetap

0 0 3 33 12 48 201 240 83,75%

8. Setiap anngaran

untuk perolehan

aset tetap setiap

SKPD yang

tercantum dalam

RAPBD telah

diotorisasi oleh

Kepala Daerah

0 0 4 30 14 48 202 240 84,17%

Page 79: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

67

9. Setiap rencana

kebutuhan barang

milik daerah (aset

tetap) pada setiap

SKPD telah di

otorisasi oleh

Sekretaris

Daerah, sebelum

diotorisasi oleh

Kepala Daerah

0 0 6 24 18 48 204 240 85%

10. Bukti transaski

berupa berita

acara penerimaan

barang diotorisasi

oleh fungsi

penerimaan

0 0 8 31 9 48 193 240 80,42%

11. Rekapitulasi

buku induk

inventaisasi

diotorisasi oleh

pengelola

(Sekretaris

Daerah)

0 1 7 33 7 48 189 240 78,75%

12. Fungsi pemakai

aset tetap terpisah

dengan fungsi

akuntansi yang

mencatat aset

tetap

0 0 7 27 14 48 199 240 82,92%

13. Pencatatan atas

transaksi dan

kejadian yang

bersangkutan

dengan aset tetap

dilakukan secara

tepat waktu

0 2 4 25 17 48 201 240 83,75%

Page 80: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

68

14. Setiap SKPD

melakukan

pencatatan atas

aset tetap yang

dimilikinya

kedalam kartu

aset tetap

0 3 7 25 13 48 189 240 78,75%

15. Setiap dokumen

atau surat yang

digunakan

bernomor urut

tercetak dan

pemakaiannya

dapat

dipertanggung

jawabkan

0 0 2 35 11 48 201 240 83,75%

Informasi

dan

Komunikasi

16. Saluran

komunikasi

intern membantu

pegawai

memahami

tanggungjawab

terhadap akivitas

pengelolaan aset

tetap

0 0 1 31 16 48 207 240 86,25%

17. Pemanfaatan

sistem informasi

dalam

pengeloaan aset

tetap,

diperbaharui

secara

berkelanjutan

0 0 2 26 20 48 210 240 87,50%

18. Informasi laporan

aset tetap

dijadikan

pedoman dalam

pengelolaan dan

mengendalikan

aset tetap

0 0 1 31 16 48 207 240 86,25%

Page 81: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

69

Pengawasan

19. Membandingkan

antara informasi

dari aktivitas

pengelolaan aset

tetap dengan

informasi yang

dihasilkan

dengan Sistem

Informasi

Manajemn

Barang Daerah

0 0 2 34 12 48 202 240 84,17%

20. Dilakukannya

evaluasi terhadap

kegiatan sesnsus

barang milik

daerah (aset

tetap)

0 0 3 26 19 48 234 240 97,50%

21. Inventarisasi atas

aset tetap

dilaksanakan

secara berkala

dan sesuai

dengan prosedur

yang telah

ditentukan

0 0 1 31 16 48 207 240 86,25%

22. Dilakukannya

kodefikasi untuk

setiap aset tetap

milik pemerintah

daerah

0 0 1 22 25 48 216 240 90,00%

Rata - Rata 204 240 85,00%

Sumber: Hasil Kuesioner

Keterangan: a. Skor Ideal = n x 5 = 48 x 5 = 240

b. Persentase = (Skor total/skor ideal) x 100%

Dari tabel diatas, dapat terlihat bahwa skor terendah terdapat pada

pernyataan kuesioner nomor 11 dan 14 mengenai Rekapitulasi buku induk

inventarisasi diotorisasi oleh pengelola (Sekretaris Daerah) dan Setiap SKPD

melakukan pencatatan atas aset tetap yang dimilikinya kedalam kartu aset tetap

Page 82: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

70

dengan persentase sebesar 78,75%. Rata-rata Persentase tanggapan responden

mengenai Variabel Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap sebesar 85%. Rata-rata

persentase tersebut kemudian dipetakan ke dalam garis kontinum sebagai berikut:

STB/STS

TB/TS

CB/CS

B/S

SB/SS

20% 36% 52% 68% 84% 100%

Gambar 4.2 Garis Kontinum Kategori Sistem Pengendalian Intern Aset

Tetap

Berdasarkan garis kontinum, dapat dilihat bahwa tingkat Sistem

Pengendalian Intern Aset Tetap berada pada kategori SB/SS. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap sudah

diterapkan dengan sangat baik.

4.1.3.2 Keandalan Laporan Aset Tetap

Pada penelitian ini Keandalan Laporan Aset Tetap diukur menggunakan

3 indikator yang dioperasionalisasikan menjadi 6 pernyataan. Berikut ini adalah

tanggapan mengenai indikator-indikator Keandalan Laporan Aset Tetap pada

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

85%

Page 83: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

71

Tabel 4.11 Frekuensi Penilaian Keandalan Laporan Aset Tetap

Indikator Nomor Item Frekuensi Jawaban

Jumlah Skor

Total

Skor

Ideal %

1 2 3 4 5

Penyajian

Jujur

1. Informasi dalam

laporan aset

tetap telah

menggambarkan

secara jujur

semua transaksi

dan peristiwa

lainnya yang

berkaitan

dengan aset

tetap yang

seharusnya

disajikan

0 0 0 38 10 48 202 240 84,17%

2. Setiap informasi

dalam laporan

aset tetap

disertai dengan

penjelasan yang

rinci, sehingga

mencegah

kesalahan dalam

interpretasi

informasi

tersebut

0 0 0 36 12 48 204 240 85%

Dapat

Diverifika

si

1. Informasi dan

data mengenai

aset tetap yang

disajikan dalam

laporan aset

tetap sesuai

dengan

keberadaan fisik

aset tetap

tersebut

0 0 6 27 15 48 201 240 83,75%

2. Informasi dan

data yang

tercantum dalam

laporan aset

tetap telah

sesuai dengan

bukti - bukti

yang memadai

0 0 3 29 16 48 205 240 85,42%

Page 84: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

72

Netral

3. Informasi yang

bersangkutan

dengan aset

tetap disajikan

secara objektif

dalam laporan

aset tetap

0 0 4 28 16 48 220 240 91,67%

4. Sistem

Informasi

Manajemen

Barang Milik

Daerah

mendukung

penyajian data

aset tetap secara

netralitas dalam

pengungkapan

0 0 3 30 15 48 219 240 91,25%

Rata – Rata 209 240 86,88%

Sumber: Hasil Kuesioner

Keterangan: a. Skor Ideal = n x 5 = 48 x 5 = 240

b. Persentase = (Skor total/skor ideal) x 100%

Dari tabel diatas, dapat terlihat bahwa skor terendah terdapat pada

pernyataan kuesioner nomor 3 mengenai informasi dan data mengenai aset tetap

yang disajikan dalam laporan aset tetap sesuai dengan keberadaan fisik aset tetap

tersebut sebesar 83,75 %. Rata-rata Persentase tanggapan responden mengenai

Variabel Penilaian Keandalan Laporan Aset Tetap sebesar 86,88%. Rata-rata

persentase tersebut kemudian dipetakan ke dalam garis kontinum sebagai berikut:

STB/STS

TB/TS

CB/CS

B/S

SB/SS

20% 36% 52% 68% 84% 100%

Gambar 4.3 Garis Kontinum Kategori Keandalan Laporan Aset Tetap

86,88%

Page 85: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

73

Berdasarkan garis kontinum, dapat dilihat bahwa Keandalan Laporan

Aset Tetap berada pada kategori Sangat Baik. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa Laporan Aset Tetap dapat diandalkan.

4.1.4 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur seberapa

besar pengaruh sistem pengendalian intern aset tetap terhadap keandalan laporan

aset tetap pada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Analisis regresi yang

digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Hasil dari perhitungan didapat

dengan menggunakan program SPSS versi 22 (Statistic Program for Social

Science). Adapun hasil yang didapat adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,748 3,148 ,238 ,813

SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP

,265 ,034 ,757 7,848 ,000

a. Dependent Variable: KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS Versi 20

Untuk memastikan hasil perhitungan SPSS, maka dilakukan perhitungan

manual sebagai berikut :

Y = 0,748 + 0,265X

Page 86: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

74

Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut:

1. Konstanta (α) sebesar 0,748, jika Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap (X)

bernilai 0 maka Keandalan Laporan Aset Tetap adalah sebesar 0,74%.

2. Koefisien regresi (b) sebesar 0,265, hal ini menunjukkan bahwa setiap

penambahan tingkat Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap sebesar 1% maka

Keandalan Laporan Aset Tetap meningkat 0,265%.

4.1.5 Analisis Rank Spearman

Untuk mengukur seberapa kuat hubungan Sistem Pengendalian Intern

Aset Tetap terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap maka alat analisis yang

digunakan adalah koefisien korelasi Rank Spearman yang telah dijelaskan pada

bab sebelumnya. Untuk menginterpretasikan kuat atau lemahnya hasil

Page 87: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

75

perhitungan koefisien korelasi Rank Spearman (rs), maka pengolahan data

penelitian melalui kuesioner digunakan bantuan program SPSS Versi 20 (Statistic

Program for Social Science). Adapun hasil yang didapat adalah sebagai berikut:

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Rank Spearman Correlations

Rank of SISTEM PENGENDALIAN INTERN

ASET TETAP_X by KEANDALAN_Y

Rank of KEANDALAN LAPORAN ASET

TETAP_Y by SISTEM PENGENDALIAN

INTERN ASET TETAP

Spearman's rho SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP_X

Correlation Coefficient

1,000 .590**

Sig. (2-tailed) ,000

N 48 48

KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP_Y

Correlation Coefficient

.590** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000

N 48 48

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS Versi 20

Untuk memastikan hasil perhitungan SPSS, maka dilakukan perhitungan

manual sebagai berikut :

Berdasarkan tabel atas, dapat dilihat hasil pengujian koefisien korelasi

rank spearman menunjukkan nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,590

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara Sistem

Pengendalian Intern Aset Tetap dengan Keandalan Laporan Aset Tetap pada

Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

Page 88: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

76

4.1.6 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (KP) merupakan kuadrat dari koefisien korelasi

(R) atau disebut juga sebagai R-Square. Koefisien determinasi digunakan untuk

menjawab identifikasi masalah ketiga yaitu untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh sistem pengendalian intern aset tetap terhadap keandalan laporan aset

tetap. Dengan menggunakan SPSS, diperoleh hasil koefisien determinasu sebagai

berikut:

Tabel 4.14 Koefesien Determinasi Model Summary

Model R R

Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .590a ,348 ,334 11,42594 ,348 24,562 1 46 ,000

a. Predictors: (Constant), RX

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS Versi 20

Untuk memastikan hasil perhitungan SPSS, maka dilakukan perhitungan

manual, Koefesien Determinasi dihitung dengan rumus :

KP = 0,5902

X 100%

= 0,348 X 100%

KP = 34,8%

Hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa besarnya pengaruh sistem

pengendalian intern aset tetap terhadap keandalan laporan aset tetap adalah

sebesar 34,8%, dan sisanya 65,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Page 89: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

77

4.1.7 Pengujian Hipotesis

4.1.7.1 Uji T

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan untuk mencari thitung.

Jenis hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis asosiatif (pengaruh) dengan

populasi atau sampel yang digunakan sebanyak 48 responden, sehigga koefisien

korelasi Rank Spearman langsung dibandingkan dengan nilai kritis dari ttabel

derajat kesalahan 5% (α = 0.05). Pengujian hipotesis dengan uji t ini digunakan

untuk pengujian signifikasi korelasi dimana dua atau lebih variabel independen

berhubungan secara parsial (tidak bersamaan). Kriteria untuk menentukan

diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

1. Apabila thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak terdapat

pengaruh yang signifikan)

2. Apabila thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima (terdapat

pengaruh yang signifikan)

Dalam melakukan pengujian nilai t diatas, pengolahan data penelitian

melalui kuesioner menggunakan bantuan program SPSS Version 20, adapun hasil

pengolahan datanya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.15 Hasil Uji t Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 10,045 3,351 2,998 ,004

SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP_X

,590 ,119 ,590 4,956 ,000

a. Dependent Variable: Keandalan Laporan Aset Tetap_Y

Sumber: Data Diolah Menggunakan SPSS Versi 20

Page 90: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

78

Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji t dengan rumus seperti berikut:

Berdasarkan perhitungan diatas, dapat diketahui t-hitung sebesar 4,955

dengan nilai t-tabel sebesar 1,6786 artinya t-hitung lebih besar dari t-tabel (4,955

> 1,6786), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh yang

signifikan Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap (X) terhadap Keandalan

Laporan Aset Tetap (Y).

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap Terhadap

Keandalan Laporan Aset Tetap

Dari hasil uji regresi diperoleh hasil yang mengungkapkan bahwa Sistem

Pengendalian Intern Aset Tetap memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Keandalan Laporan Aset Tetap dengan nilai determinasi sebesar 0,348 atau

(34,8%). Hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh variabel independen

Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap (X) terhadap variabel dependen Keandalan

Laporan Aset Tetap (Y) sebesar 34,8%, sedangkan sisanya sebesar 65,2%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini,

diantaranya perubahan regulasi pemerintah secara global, kemapuan sumber daya

manusia dalam memahami perubahan teknologi yang menunjang terhadap

kegiatan operasional dan budaya organisasi.

Page 91: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

79

Page 92: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis untuk sistem

pengendalian intern aset tetap mempunyai pengaruh terhadap keandalan laporan

aset tetap pada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Adapun hal-hal yang

mendasari adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis deskriptif secara kesuluruhan pada variabel X

(Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap), menunjukkan bahwa Pemerintah

Kabupaten Bandung Barat termasuk kedalam kategori Sangat Baik dengan

rata-rata persentase penilaian 85%. Artinya sistem pengendalian intern aset

tetap secara umum telah diterapkan dengan sangat baik, tetapi dalam

pelaksanaanya terdapat beberapa kelemahan, kelemahan yang ditemukan

dalam penerapan sistem pengendalian intern aset tetap adalah adanya

beberapa rekapitulasi buku induk inventarisasi yang belum diotorisasi oleh

pengelola (Sekretaris Daerah) dan setiap SKPD belum melakukan pencatatan

yang baik atas aset tetap yang dimilikinya kedalam kartu aset tetap dengan

persentase sebesar 78,75%.

2. Berdasarkan hasil analisis deskriptif secara kesuluruhan pada variabel Y

(Keandalan Laporan Aset Tetap), menunjukkan bahwa Pemerintah

Kabupaten Bandung Barat berada pada kategori Sangat Baik dengan rata-rata

persentase sebesar 86,88%. Artinya laporan atas aset tetap pemerintah daerah

Page 93: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

80

dapat diandalkan dan telah sesuai dengan unsur-unsur keandalan. Meskipun

laporan aset tetap dapat diandalkan, tetapi masih terdapat kelemahan atau

hambatan yang mempengaruhi keandalan dari laporan aset tetap yaitu

informasi dan data mengenai beberapa aset tetap milik pemerintah daerah

Kabupaten Bandung Barat yang disajikan dalam laporan aset tetap tidak

sesuai dengan keberadaan fisiknya sebesar 83,75%, aset tetap tersebut berupa

kendaraan yang digunakan dalam kegiatan operasional.

3. Berdasarkan hasil perhitungan korelasi diperoleh nilai sebesar 0,590 sehingga

dapat dikatakan bahwa korelasi antara Pengaruh Sistem Pengendalian Intern

Aset Tetap terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap pada Kabupaten

Bandung Barat memiliki hubungan yang cukup kuat, sedangkan

hubungannya adalah positif yang ditunjukkan oleh persamaan Y = 0,748 +

0,265x. Hasil perhitungan analisis koefisien determinasi (KP) Sistem

Pengendalian Intern Aset Tetap terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap

menunjukkan kontribusi sebesar 34,8% dan sisanya sebesar 65,2%

dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan pengujian hipotesis dapat diketahui

bahwa nilai thitung > t tabel yaitu sebesar 4,955 > 1,6786 maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan yaitu “Adanya Pengaruh Sistem

Pengendalian Intern Aset Tetap terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap pada

pada Kabupaten Bandung Barat” dapat diterima.

Page 94: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

81

5.2 Saran

1. Bagi pihak pemerintah kabupaten bandung barat

Berdasarkan jawaban responden atas Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap,

nilai yang terendah diperoleh oleh kuesioner dengan pernyataan “Rekapitulasi

buku induk inventarisasi diotorisasi oleh pengelola (Sekretaris Daerah) dan

setiap SKPD melakukan pencatatan atas aset tetap yang dimilikinya kedalam

kartu aset tetap” mendapat jawaban yang paling rendah dengan persentase

sebesar 78,75%. Untuk memperbaiki kelemahan implementasi tersebut

penulis menyarankan supaya sosialisasi seperti di ingatkan secara berkala

kepada setiap SKPD untuk segera di otorisasi buku induk inventarisasi dan

mencatat langsung kedalam kartu aset tetap setiap aset tetap yang dimilikinya

selain itu perlu adanya sanksi tegas jika hal tersebut tidak dilaksanakan

dengan baik.

Hasil dari jawaban responden atas Keandalan Laporan Aset Tetap nilai yang

terendah diperoleh oleh kuesioner dengan pernyataan “Informasi dan data

mengenai aset tetap yang disajikan dalam laporan aset tetap sesuai dengan

keberadaan fisik aset tetap tersebut” mendapat jawaban yang paling rendah

sebesar 83,75%. Untuk memperbaiki kelemahan tersebut penulis

menyarankan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dibidang

keuangan atau aset supaya dapat menyajikan laporan aset tetap yang objektif

sesuai dengan keberadaan fisik aset tetap tesebut.

Page 95: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

82

2. Bagi pegawai Pemerintah Kabupaten Bandung Barat

Sosialisasi dan penerapan sistem pengendalian intern aset tetap lebih

ditingkatkan sehingga seluruh aparat pemerintah dapat memahami dan

menerapkannya dengan baik

3. Bagi peneliti selanjutnya

Dalam penelitian ini penulis hanya meniliti mengenai Sistem Pengendalian

Intern Aset Tetap yang mempengaruhi Keandalan Laporan Aset Tetap. Oleh

karena itu, perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan mengganti atau

menambah variabel lain

Page 96: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

79

Page 97: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

83

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Sanusi. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis.Jakarta : Salem ba empat

Azhar, Susanto. 2008. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya

Danang, Sunyoto. 2016. Metode Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika

Aditama.

Dwi, Martini, Sylvia Veronica, Ratna Wardhani, Aria Faramita, Edward

Tanujaya. 2012. Akuntansi Keuangan Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba

Empat

Indra, Bastian. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik.. Jakarta : Salemba Empat

Lam, Nelson. 2014. Akuntansi Keungan Perspektif IFRS. Alih bahasa : Taufik

Arifin. Jakarta: Salemba Empat.

Mardiasmo.2012. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Andi Ofset

Mardiasmo. 2016. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Yogyakarta :

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN

Moch, Nazir. 2013. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Mulyadi.2016. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat

Riduwan. 2015. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun, 2016. Buku Pedoman Penyusunan dan Penulisan Skripsi.

Bandung: STIE INABA

______,Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006. Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta.

______,Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007.Pedoman Teknik

Pengelolaan Barang Milik Daerah. Jakarta.

______,Pearturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010. Standar Akuntansi

Pemerintah. Jakarta.

Page 98: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

84

______,Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008. Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah Jakarta.

Sumber Internet :

Ade Suherman, 2011. Analisis Struktur Pengendalian Intern Aktiva Tetap Pada

PDAM Tirta Anom Banjar.Jurnal Akuntansi Vol. 3 No. 1. 23 Oktober

2016

Anggraeni S. Madjham dkk., 2010. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupten Gorontalo

Utara. Jurnal Akuntansi Vol. 2 No. 1. 23 Oktober 2016

Monika S. Kolinug dkk., 2015. Analisis Pengelolaan Aset Tetap Pada Dinas

Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Tomohon.

Jurnal Akuntansi Vol 4 No. 5. 26 Oktober 2016

Reni Yendrawati, 2013. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern dan Kapasitas

Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal

Akuntansi Vol 7 No. 10. 26 Oktober 2016

Tantriani Sukmaningrum dan Puji Harto., 2011, Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kualitas Informasi Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten dan Kota Semarang.

Jurnal Akuntansi Vol 15 No. 6. 26 Oktober 2016

http://www.bpk.go.id/ihps

http://jabar.pojoksatu.id/bandung/2016/06/10/masalah-aset-kabupaten-bandung-barat-sulit-raih-

wtp/)

http://www.bandungbaratkab.go.id/

Page 99: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

84

Page 100: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

85

Lampiran 1. Biodata Penulis

1. Nama : Thessa Putri Anzani Indra

2. Tempat/ Tanggal Lahir : Bandung, 27 Juni 1995

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. No. Telp : 0899-030-1917

5. Agama : Islam

6. Alamat : Jl. Ters. Cibaduyut Gang Sindang Palay

No. 91 RT/RW 04/09, Desa Cangkuang

Kulon, Kec. Dayeuhkolot, Bandung 40239

7. Pendidikan :

a. 2001 – 2007 SDN Cangkuang II Bandung

b. 2007 – 2010 SMPN 2 Margahayu Bandung

c. 2010 - 2013 SMAN 1 Margaasih Bandung

8. Nama OrangTua :

a. Ayah : Indra Kurnaedi

b. Ibu : Karminah

9. Alamat OrangTua : Jl. Ters. Cibaduyut Gang Sindang Palay

No. 91 RT/RW 04/09, Desa Cangkuang

Kulon, Kec. Dayeuhkolot, Bandung 40239

Demikian biodata ini penulis buat dengan sebenarnya untuk dapat

dipergunakan seperlunya.

Bandung, Februari 2017

Thessa Putri Anzani Indra

Page 101: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

86

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

KUESIONER

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Karyawan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

Di Tempat

Dengan Hormat,

Sebelumnya ijinkan saya memperkenalkan diri:

Nama : Thessa Putri Anzani Indra

NIM : 01113111

Jurusan : Akuntansi

Dalam rangka menyelesaikan skripsi pada program Sarjana Akuntansi

STIE INABA Bandung, maka peniliti mempunyai kewajiban untuk melakukan

penelitian. Sehubungan dengan penelitian yang sedang peneliti lakukan dalam

rangka penulisan skripsi, maka peneliti memohon kesedian Bapak/Ibu untuk

menjadi responden penelitian dengan mengisi kuesioner dan memilih jawaban

pada kolom yang telah disediakan.

Jawaban dari kuesioner ini akan peneliti gunakan sebagai keperluan untuk

menyusun skripsi yang berjuduk, “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Aset

Tetap terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap”, maka untuk itu pengisian

kuesioner ini mohon diisi seobjektif mungkin. Benar atau salahnya jawaban and

hanya akan berlaku dalam penelitian ini saja. Seluruh isi jawaban anda akan

terjaga kerahasiannya.

Hormat Saya

Thessa Putri Anzani Indra

(Peneliti)

Page 102: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

87

KUESIONER

A. IDENTITAS RESPONDEN:

1. Nama :

2. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Umur : < 35 Tahun 36 – 40 Tahun

41– 45 Tahun 46 – 50 Tahun

> 5 > 51 Tahun

4. Pendidikan : Tamat SMA Diploma

Strata 1 Strata 2

Strata 3

5. Lama Bekerja : < 10 Tahun 11 – 15 Tahun

16 – 20 Tahun 21 – 25 Tahun

˃ 26 Tahun

B. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Terdapat 2 bagian pada kuesioner ini, yaitu bagian A merupakan kuesioner berisikan

pernyataan untuk variabel independen (Variabel X) yaitu Sistem Pengendalian Intern

Aset Tetap dan bagian B (Variabel Y) yaitu Keandalan Laporan Aset Tetap

2. Setiap butir pernyataan dan alternatif jawaban harap dibaca teliti.

3. Cara pengisian :

a. Identitas responden diisi sesuai dengan keadaan responden.

b. Isilah salah satu alternatif jawaban yang telah tersedia dengan tanda checklist (√),

satu pertanyaan diisi dengan satu jawaban yang tepat.

Keterangan Jawaban :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Kuesioner

Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap Terhadap Keandalan Laporan Aset Tetap

Page 103: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

88

Bagian A : Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap (X)

No. Pertanyaan Jawaban

STS TS KS S SS

Lingkungan Pengendalian

1. Struktur organisasi telah

menggambarkan garis tanggung

jawab yang jelas

2. Tingkat pelaksanaan prosedur

pengelolaan aset tetap (barang

milik daerah) dilengkapi uraian

tugas yang jelas (Job Description)

3. Petugas pengelola aset tetap daerah

memiliki kompetensi dan

pengetahuan untuk menyusun

laporan aset tetap ( Laporan Barang

Milik Daerah ) yang sesuai dengan

Undang – Undang

Penilaian Risiko

4. Tujuan unit kerja / SKPD dapat

mengidentifikasi dan menganalisis

risiko secara spesifik, terukur,

realitas dan terikat waktu dalam

aktivitas pengelolaan aset tetap

5. Kebijakan akuntansi mendukung

penerapan sistem dan prosedur

pemeliharaan serta pengawasan

atas aset tetap

6. Aset tetap diasuransikan dengan

jumlah pertanggungan yang

memadai

Aktivitas Pengendalian

7. Dilaksanakannya sistem otorisasi

atas transaksi dan kejadian yang

berkenaan dengan aset tetap

8. Setiap anngaran untuk perolehan

aset tetap setiap SKPD yang

tercantum dalam RAPBD telah

diotorisasi oleh Kepala Daerah

9. Setiap rencana kebutuhan barang

milik daerah (aset tetap) pada setiap

SKPD telah di otorisasi oleh

Sekretaris Daerah, sebelum

diotorisasi oleh Kepala Daerah

Page 104: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

89

10. Bukti transaski berupa berita acara

penerimaan barang diotorisasi oleh

fungsi penerimaan

11. Rekapitulasi buku induk

inventaisasi diotorisasi oleh

pengelola (Sekretaris Daerah)

12. Fungsi pemakai aset tetap terpisah

dengan fungsi akuntansi yang

mencatat aset tetap

13. Pencatatan atas transaksi dan

kejadian yang bersangkutan dengan

aset tetap dilakukan secara tepat

waktu

14. Setiap SKPD melakukan

pencatatan atas aset tetap yang

dimilikinya kedalam kartu aset

tetap

15. Setiap dokumen atau surat yang

digunakan bernomor urut tercetak

dan pemakaiannya dapat

dipertanggung jawabkan

Informasi dan Komunikasi

16. Saluran komunikasi intern

membantu pegawai memahami

tanggungjawab terhadap akivitas

pengelolaan aset tetap

17. Pemanfaatan sistem informasi

dalam pengeloaan aset tetap,

diperbaharui secara berkelanjutan

18. Informasi laporan aset tetap

dijadikan pedoman dalam

pengelolaan dan mengendalikan

aset tetap

Pengawasan

19. Membandingkan antara informasi

dari aktivitas pengelolaan aset tetap

dengan informasi yang dihasilkan

dengan Sistem Informasi

Manajemen Barang Daerah

20. Dilakukannya evaluasi terhadap

kegiatan sesnsus barang milik

daerah (aset tetap)

21. Inventarisasi atas aset tetap

dilaksanakan secara berkala dan

sesuai dengan prosedur yang telah

Page 105: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

90

ditentukan

22. Dilakukannya kodefikasi untuk

setiap aset tetap milik pemerintah

daerah

Bagian B : Keandalan Laporan Aset Tetap (Y)

No. Pertanyaan Jawaban

STS TS KS S SS

Penyajian Jujur

1. Informasi dalam laporan aset tetap

telah menggambarkan secara jujur

semua transaksi dan peristiwa

lainnya yang berkaitan dengan aset

tetap yang seharusnya disajikan

2. Setiap informasi dalam laporan aset

tetap disertai dengan penjelasan

yang rinci, sehingga mencegah

kesalahan dalam interpretasi

informasi tersebut

Dapat diverifikasi

3. Informasi dan data mengenai aset

tetap yang disajikan dalam laporan

aset tetap sesuai dengan keberadaan

fisik aset tetap tersebut

4. Informasi dan data yang tercantum

dalam laporan aset tetap telah

sesuai dengan bukti - bukti yang

memadai

Netral

5. Informasi yang bersangkutan

dengan aset tetap disajikan secara

objektif dalam laporan aset tetap

6. Sistem Informasi Manajemen

Barang Milik Daerah mendukung

penyajian data aset tetap secara

netralitas dalam pengungkapan

Page 106: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

91

Lampiran 3. Hasil Tabulasi Data Kuesioner

a. Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap (X)

No

resp.

Pernyataan

Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

1 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 95

2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 110

3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 91

4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 5 89

5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 92

6 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5 5 4 4 5 98

7 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 97

8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86

9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 85

10 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90

11 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 93

12 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 91

13 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 103

14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 108

15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 5 89

16 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 96

17 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 3 3 4 4 4 5 5 3 4 5 5 91

18 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 98

19 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 91

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 88

21 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 98

22 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90

23 4 4 4 3 3 4 5 4 4 5 5 5 2 4 4 4 5 4 4 3 4 5 89

24 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 85

25 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 3 4 2 4 5 3 4 4 5 3 3 86

26 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 96

27 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 93

28 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 5 5 4 3 5 5 4 4 5 5 5 93

29 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90

30 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90

31 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 3 3 5 5 4 4 4 5 5 97

32 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 98

33 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 2 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 93

34 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 91

35 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 96

36 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 92

37 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 90

38 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 101

Page 107: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

92

39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88

40 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 110

41 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 99

42 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86

43 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 84

44 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84

45 4 4 4 4 5 3 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90

46 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 96

47 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 88

48 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 88

Page 108: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

93

b. Keandalan Laporan Aset Tetap (Y)

No

Responden

Pertanyaan Jumlah

1 2 3 4 5 6

1 4 4 5 5 5 5 28

2 5 5 5 5 5 5 30

3 4 4 3 5 4 5 25

4 5 4 4 4 5 4 26

5 5 4 3 4 5 5 26

6 4 4 4 4 4 4 24

7 4 4 4 5 3 4 24

8 4 4 4 4 4 4 24

9 4 3 4 4 4 4 23

10 4 4 5 5 4 4 26

11 4 4 3 3 5 4 23

12 4 4 4 4 4 4 24

13 5 4 5 5 5 5 29

14 5 5 5 5 5 5 30

15 4 5 4 4 5 5 27

16 4 5 4 5 5 4 27

17 4 4 4 4 4 4 24

18 5 5 5 5 5 5 30

19 4 5 4 3 4 4 24

20 4 4 4 4 4 4 24

21 4 4 4 4 5 5 26

22 4 4 4 4 4 4 24

23 5 5 5 4 3 3 25

24 4 4 4 4 4 4 24

25 4 3 5 4 3 4 23

26 4 4 4 4 4 5 25

27 4 4 4 4 4 4 24

28 5 5 4 4 4 4 26

29 4 3 4 4 3 4 22

30 4 4 4 4 4 4 24

31 4 4 3 4 4 4 23

32 4 4 5 5 5 4 27

33 4 5 3 4 4 5 25

34 4 5 5 4 4 4 26

35 4 4 5 4 4 4 25

36 4 4 4 5 4 4 25

37 4 4 5 5 4 4 26

38 4 4 4 5 5 5 27

39 4 4 4 4 4 4 24

40 5 5 5 5 5 5 30

Page 109: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

94

41 5 5 5 5 5 5 30

42 4 4 4 4 4 4 24

43 4 4 4 4 4 4 24

44 4 4 3 3 4 4 22

45 4 4 4 4 4 4 24

46 4 4 5 5 5 5 28

47 4 4 4 4 4 4 24

48 4 4 4 4 4 4 24

c. Hasil Perhitungan Rank

No

Responden X Y Rank X Rank Y d d

2

1 95 28 32 41 -9 81

2 110 30 47 44 3 9

3 91 25 21 24 -3 9

4 89 26 12 30 -18 324

5 92 26 26 31 -5 25

6 98 24 39 7 32 1024

7 97 24 37 8 29 841

8 86 24 5 9 -4 16

9 85 23 3 3 0 0

10 90 26 15 32 -17 289

11 93 23 28 4 24 576

12 91 24 22 10 12 144

13 103 29 45 43 2 4

14 108 30 46 45 1 1

15 89 27 13 37 -24 576

16 96 27 33 38 -5 25

17 91 24 23 11 12 144

18 98 30 40 46 -6 36

19 91 24 24 12 12 144

20 88 24 8 13 -5 25

21 98 26 41 33 8 64

22 90 24 16 14 2 4

23 89 25 14 25 -11 121

24 85 24 4 15 -11 121

25 86 23 6 5 1 1

26 96 25 34 26 8 64

27 93 24 29 16 13 169

28 93 26 30 34 -4 16

29 90 22 17 1 16 256

30 90 24 18 17 1 1

31 97 23 38 6 32 1024

Page 110: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

95

32 98 27 42 39 3 9

33 93 25 31 27 4 16

34 91 26 25 35 -10 100

35 96 25 35 28 7 49

36 92 25 27 29 -2 4

37 90 26 19 36 -17 289

38 101 27 44 40 4 16

39 88 24 9 18 -9 81

40 110 30 48 47 1 1

41 99 30 43 48 -5 25

42 86 24 7 19 -12 144

43 84 24 1 20 -19 361

44 84 22 2 2 0 0

45 90 24 20 21 -1 1

46 96 28 36 42 -6 36

47 88 24 10 22 -12 144

48 88 24 11 23 -12 144

Total 7554

d. Hasil Perhitungan Regresi Linear Sederhana

No Resp X Y Xy x2 y

2

1 95 28 2660 9025 784

2 110 30 3300 12100 900

3 91 25 2275 8281 625

4 89 26 2314 7921 676

5 92 26 2392 8464 676

6 98 24 2352 9604 576

7 97 24 2328 9409 576

8 86 24 2064 7396 576

9 85 23 1955 7225 529

10 90 26 2340 8100 676

11 93 23 2139 8649 529

12 91 24 2184 8281 576

13 103 29 2987 10609 841

14 108 30 3240 11664 900

15 89 27 2403 7921 729

16 96 27 2592 9216 729

17 91 24 2184 8281 576

18 98 30 2940 9604 900

19 91 24 2184 8281 576

20 88 24 2112 7744 576

21 98 26 2548 9604 676

22 90 24 2160 8100 576

Page 111: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

96

23 89 25 2225 7921 625

24 85 24 2040 7225 576

25 86 23 1978 7396 529

26 96 25 2400 9216 625

27 93 24 2232 8649 576

28 93 26 2418 8649 676

29 90 22 1980 8100 484

30 90 24 2160 8100 576

31 97 23 2231 9409 529

32 98 27 2646 9604 729

33 93 25 2325 8649 625

34 91 26 2366 8281 676

35 96 25 2400 9216 625

36 92 25 2300 8464 625

37 90 26 2340 8100 676

38 101 27 2727 10201 729

39 88 24 2112 7744 576

40 110 30 3300 12100 900

41 99 30 2970 9801 900

42 86 24 2064 7396 576

43 84 24 2016 7056 576

44 84 22 1848 7056 484

45 90 24 2160 8100 576

46 96 28 2688 9216 784

47 88 24 2112 7744 576

48 88 24 2112 7744 576

Total 4462 1219 113803 416616 31183

Page 112: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

97

X_1 X_2 X_3 X_4 X_5 X_6 X_7 X_8 X_9 X_10 X_11 X_12 X_13 X_14 X_15 X_16 X_17 X_18 X_19 X_20 X_21 X_22

SISTEM

PENGENDA

LIAN

INTERN

ASET

TETAP

Pearson

Correlation

1 .549**

.368*

.367* ,207 ,104 ,234 .290

* ,141 .432**

.295* ,057 ,234 .317

*.364

* ,231 ,249 ,231 ,228 ,272 .336*

.346*

.590**

Sig. (2-tailed) ,000 ,010 ,010 ,157 ,481 ,109 ,046 ,338 ,002 ,042 ,701 ,109 ,028 ,011 ,115 ,088 ,115 ,120 ,062 ,020 ,016 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

.549** 1 .736

**.360

* ,143 ,142 .328*

.357* ,221 .477

**.302

* -,030 ,173 ,181 ,183 ,237 ,167 .402** ,161 ,118 ,237 ,155 .571

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,012 ,334 ,337 ,023 ,013 ,131 ,001 ,037 ,841 ,239 ,219 ,213 ,104 ,257 ,005 ,275 ,423 ,104 ,293 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

.368*

.736** 1 .371

** ,178 ,155 ,198 .293* ,150 .508

** ,243 ,023 ,243 ,123 ,214 ,264 ,088 .343* ,099 ,135 ,029 ,073 .511

**

Sig. (2-tailed) ,010 ,000 ,009 ,225 ,293 ,178 ,044 ,309 ,000 ,096 ,876 ,096 ,404 ,143 ,070 ,552 ,017 ,501 ,362 ,843 ,620 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

.367*

.360*

.371** 1 .456

**.370

** ,011 ,073 ,104 ,215 ,106 ,038 .372** ,265 .295

* ,260 ,183 .441**

.360*

.285*

.351* ,085 .559

**

Sig. (2-tailed) ,010 ,012 ,009 ,001 ,010 ,941 ,622 ,482 ,142 ,472 ,795 ,009 ,069 ,042 ,074 ,213 ,002 ,012 ,049 ,015 ,566 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

,207 ,143 ,178 .456** 1 ,151 ,089 ,183 ,180 ,041 ,200 -,002 ,198 ,077 ,237 ,244 ,227 .311

* ,006 .309* ,244 ,189 .439

**

Sig. (2-tailed) ,157 ,334 ,225 ,001 ,306 ,547 ,214 ,220 ,784 ,173 ,988 ,178 ,604 ,105 ,095 ,121 ,031 ,969 ,033 ,095 ,197 ,002

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

,104 ,142 ,155 .370** ,151 1 ,201 ,066 0,000 ,160 ,275 ,172 ,183 ,123 .352

*.305

* ,202 .434** ,272 -,018 ,112 -,060 .427

**

Sig. (2-tailed) ,481 ,337 ,293 ,010 ,306 ,171 ,656 1,000 ,279 ,058 ,241 ,212 ,405 ,014 ,035 ,168 ,002 ,061 ,901 ,447 ,684 ,002

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

,234 .328* ,198 ,011 ,089 ,201 1 .696

**.464

**.320

*.413

**.349

* ,174 .350*

.351* ,093 -,026 ,093 ,169 ,000 ,171 ,037 .527

**

Sig. (2-tailed) ,109 ,023 ,178 ,941 ,547 ,171 ,000 ,001 ,027 ,004 ,015 ,238 ,015 ,014 ,531 ,859 ,531 ,252 1,000 ,246 ,805 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

.290*

.357*

.293* ,073 ,183 ,066 .696

** 1 .629** ,231 ,262 ,255 .294

*.368

* ,158 ,063 ,080 ,063 -,006 ,041 ,205 ,134 .535**

Sig. (2-tailed) ,046 ,013 ,044 ,622 ,214 ,656 ,000 ,000 ,115 ,073 ,081 ,043 ,010 ,282 ,673 ,588 ,673 ,967 ,782 ,161 ,364 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

,141 ,221 ,150 ,104 ,180 0,000 .464**

.629** 1 ,199 ,129 ,207 ,073 ,265 ,178 ,140 ,084 ,016 ,032 -,053 ,264 ,117 .425

**

Sig. (2-tailed) ,338 ,131 ,309 ,482 ,220 1,000 ,001 ,000 ,176 ,383 ,157 ,622 ,069 ,225 ,343 ,571 ,916 ,831 ,718 ,069 ,430 ,003

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

.432**

.477**

.508** ,215 ,041 ,160 .320

* ,231 ,199 1 .461** ,209 ,131 .302

*.492

** ,186 ,101 ,186 ,196 -,079 ,048 ,162 .533**

Sig. (2-tailed) ,002 ,001 ,000 ,142 ,784 ,279 ,027 ,115 ,176 ,001 ,153 ,376 ,037 ,000 ,206 ,495 ,206 ,181 ,592 ,748 ,271 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

.295*

.302* ,243 ,106 ,200 ,275 .413

** ,262 ,129 .461** 1 ,174 ,062 ,010 ,167 .311

* -,015 .311* ,234 ,039 ,244 ,126 .479

**

Sig. (2-tailed) ,042 ,037 ,096 ,472 ,173 ,058 ,004 ,073 ,383 ,001 ,237 ,675 ,944 ,257 ,031 ,919 ,031 ,110 ,795 ,095 ,392 ,001

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

,057 -,030 ,023 ,038 -,002 ,172 .349* ,255 ,207 ,209 ,174 1 .458

**.343

*.312

* -,012 ,193 -,012 ,100 -,018 ,179 ,269 .419**

Sig. (2-tailed) ,701 ,841 ,876 ,795 ,988 ,241 ,015 ,081 ,157 ,153 ,237 ,001 ,017 ,031 ,936 ,188 ,936 ,499 ,902 ,223 ,064 ,003

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

,234 ,173 ,243 .372** ,198 ,183 ,174 .294

* ,073 ,131 ,062 .458** 1 .446

** ,245 ,174 ,080 ,119 ,284 .328*

.337* ,281 .560

**

Sig. (2-tailed) ,109 ,239 ,096 ,009 ,178 ,212 ,238 ,043 ,622 ,376 ,675 ,001 ,001 ,093 ,237 ,591 ,419 ,050 ,023 ,019 ,053 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

.317* ,181 ,123 ,265 ,077 ,123 .350

*.368

* ,265 .302* ,010 .343

*.446

** 1 .443** -,034 ,277 .327

* ,242 ,172 .327*

.366*

.587**

Sig. (2-tailed) ,028 ,219 ,404 ,069 ,604 ,405 ,015 ,010 ,069 ,037 ,944 ,017 ,001 ,002 ,820 ,057 ,023 ,098 ,242 ,023 ,010 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

.364* ,183 ,214 .295

* ,237 .352*

.351* ,158 ,178 .492

** ,167 .312* ,245 .443

** 1 ,101 ,124 .355*

.355* ,218 ,270 ,119 .585

**

Sig. (2-tailed) ,011 ,213 ,143 ,042 ,105 ,014 ,014 ,282 ,225 ,000 ,257 ,031 ,093 ,002 ,496 ,402 ,013 ,013 ,136 ,063 ,420 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

,231 ,237 ,264 ,260 ,244 .305* ,093 ,063 ,140 ,186 .311

* -,012 ,174 -,034 ,101 1 .392** ,188 ,072 ,070 ,107 -,038 .383

**

Sig. (2-tailed) ,115 ,104 ,070 ,074 ,095 ,035 ,531 ,673 ,343 ,206 ,031 ,936 ,237 ,820 ,496 ,006 ,201 ,626 ,637 ,471 ,797 ,007

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

,249 ,167 ,088 ,183 ,227 ,202 -,026 ,080 ,084 ,101 -,015 ,193 ,080 ,277 ,124 .392** 1 .319

* -,204 ,188 .392**

.411**

.405**

Sig. (2-tailed) ,088 ,257 ,552 ,213 ,121 ,168 ,859 ,588 ,571 ,495 ,919 ,188 ,591 ,057 ,402 ,006 ,027 ,164 ,200 ,006 ,004 ,004

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

X_17

X_16

X_5

X_6

X_7

X_8

X_9

X_10

X_11

X_12

X_13

X_14

X_15

X_4

Lampiran 4 Hasil Perhitungan SPSS

a. Uji Validitas Sistem Pengendalian Intern Aset TetapCorrelations

X_1

X_2

X_3

Page 113: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

98

Pearson

Correlation

,231 .402**

.343*

.441**

.311*

.434** ,093 ,063 ,016 ,186 .311

* -,012 ,119 .327*

.355* ,188 .319

* 1 .320*

.349*

.513**

.343*

.583**

Sig. (2-tailed) ,115 ,005 ,017 ,002 ,031 ,002 ,531 ,673 ,916 ,206 ,031 ,936 ,419 ,023 ,013 ,201 ,027 ,027 ,015 ,000 ,017 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

,228 ,161 ,099 .360* ,006 ,272 ,169 -,006 ,032 ,196 ,234 ,100 ,284 ,242 .355

* ,072 -,204 .320* 1 .402

**.485

** ,232 .442**

Sig. (2-tailed) ,120 ,275 ,501 ,012 ,969 ,061 ,252 ,967 ,831 ,181 ,110 ,499 ,050 ,098 ,013 ,626 ,164 ,027 ,005 ,000 ,112 ,002

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

,272 ,118 ,135 .285*

.309* -,018 ,000 ,041 -,053 -,079 ,039 -,018 .328

* ,172 ,218 ,070 ,188 .349*

.402** 1 .489

**.327

*.404

**

Sig. (2-tailed) ,062 ,423 ,362 ,049 ,033 ,901 1,000 ,782 ,718 ,592 ,795 ,902 ,023 ,242 ,136 ,637 ,200 ,015 ,005 ,000 ,023 ,004

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

.336* ,237 ,029 .351

* ,244 ,112 ,171 ,205 ,264 ,048 ,244 ,179 .337*

.327* ,270 ,107 .392

**.513

**.485

**.489

** 1 .647**

.623**

Sig. (2-tailed) ,020 ,104 ,843 ,015 ,095 ,447 ,246 ,161 ,069 ,748 ,095 ,223 ,019 ,023 ,063 ,471 ,006 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

.346* ,155 ,073 ,085 ,189 -,060 ,037 ,134 ,117 ,162 ,126 ,269 ,281 .366

* ,119 -,038 .411**

.343* ,232 .327

*.647

** 1 .480**

Sig. (2-tailed) ,016 ,293 ,620 ,566 ,197 ,684 ,805 ,364 ,430 ,271 ,392 ,064 ,053 ,010 ,420 ,797 ,004 ,017 ,112 ,023 ,000 ,001

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation

.590**

.571**

.511**

.559**

.439**

.427**

.527**

.535**

.425**

.533**

.479**

.419**

.560**

.587**

.585**

.383**

.405**

.583**

.442**

.404**

.623**

.480** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,002 ,000 ,000 ,003 ,000 ,001 ,003 ,000 ,000 ,000 ,007 ,004 ,000 ,002 ,004 ,000 ,001

N 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48 48

SISTE

M

PENG

ENDA

LIAN

INTER

N

ASET

TETAP

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

X_18

X_19

X_20

X_21

X_22

Page 114: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

99

Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y_6

KEANDALAN

LAPORAN

ASET TETAP

Pearson

Correlation

1 .499**

.334*

.297*

.388**

.317*

.664**

Sig. (2-tailed) ,000 ,020 ,040 ,006 ,028 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation.499

** 1 ,207 ,179 .382** ,268 .610

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,159 ,225 ,007 ,066 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation.334

* ,207 1 .553** ,152 ,091 .613

**

Sig. (2-tailed) ,020 ,159 ,000 ,303 ,540 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation.297

* ,179 .553** 1 .354

*.457

**.725

**

Sig. (2-tailed) ,040 ,225 ,000 ,013 ,001 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation.388

**.382

** ,152 .354* 1 .667

**.731

**

Sig. (2-tailed) ,006 ,007 ,303 ,013 ,000 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation.317

* ,268 ,091 .457**

.667** 1 .684

**

Sig. (2-tailed) ,028 ,066 ,540 ,001 ,000 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48

Pearson

Correlation.664

**.610

**.613

**.725

**.731

**.684

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 48 48 48 48 48 48 48

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Y_4

Correlations

Y_1

Y_2

Y_3

b. Uji Validitas Keandalan Laporan Aset Tetap (Y)

Y_5

Y_6

KEANDALAN

LAPORAN

ASET TETAP

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 115: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

100

c. Reliabilitas Sistem Pengendalian Intern Aset Tetap (Y)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 48 100.0

Excludeda 0 .0

Total 48 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.853 22

d. Reliabilitas Keandalan Laporan Aset Tetap Y

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 48 100.0

Excludeda 0 .0

Total 48 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.748 6

Page 116: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

101

df = (N-2) 0,05 0,01 df = (N-2) 0,05 0,01

1 0,9969 0,9999 1 6,31375 31,82052

2 0,9500 0,9900 2 2,91999 6,96456

3 0,8783 0,9587 3 2,35336 4,540704 0,8114 0,9172 4 2,13185 3,746955 0,7545 0,8745 5 2,01505 3,364936 0,7067 0,8343 6 1,94318 3,142677 0,6664 0,7977 7 1,89458 2,99795

8 0,6319 0,7646 8 1,85955 2,896469 0,6021 0,7348 9 1,83311 2,82144

10 0,5760 0,7079 10 1,81246 2,76377

11 0,5529 0,6835 11 1,79589 2,7180812 0,5324 0,6614 12 1,78229 2,6810013 0,5140 0,6411 13 1,77093 2,6503114 0,4973 0,6226 14 1,76131 2,62449

15 0,4821 0,6055 15 1,75305 2,60248

16 0,4683 0,5897 16 1,74588 2,58349

17 0,4555 0,5751 17 1,73961 2,56693

18 0,4438 0,5614 18 1,73406 2,5523819 0,4329 0,5487 19 1,72913 2,53948

20 0,4227 0,5368 20 1,72472 2,52798

21 0,4132 0,5256 21 1,72074 2,5176522 0,4044 0,5151 22 1,71714 2,5083323 0,3961 0,5052 23 1,71387 2,49987

24 0,3882 0,4958 24 1,71088 2,49216

25 0,3809 0,4869 25 1,70814 2,4851126 0,3739 0,4785 26 1,70562 2,4786327 0,3673 0,4705 27 1,70329 2,4726628 0,3610 0,4629 28 1,70113 2,4671429 0,3550 0,4556 29 1,69913 2,4620230 0,3494 0,4487 30 1,69726 2,4572631 0,3440 0,4421 31 1,69552 2,4572632 0,3388 0,4357 32 1,69389 2,4528233 0,3338 0,4296 33 1,69236 2,4486834 0,3291 0,4238 34 1,69092 2,44479

35 0,3246 0,4182 35 1,68957 2,4411536 0,3202 0,4128 36 1,68830 2,4377237 0,3160 0,4076 37 1,68709 2,4344938 0,3120 0,4026 38 1,68595 2,4314539 0,3081 0,3978 39 1,68488 2,4285740 0,3044 0,3932 40 1,68385 2,42584

41 0,3008 0,3887 41 1,68288 2,42326

42 0,2973 0,3843 42 1,68195 2,4208043 0,2940 0,3801 43 1,68107 2,4184744 0,2907 0,3761 44 1,68023 2,4126545 0,2876 0,3721 45 1,67943 2,4141346 0,2845 0,3683 46 1,67866 2,4121247 0,2816 0,3646 47 1,67793 2,41019

Tingkat Signifikansi uji 2 arah

r tabel

Tingkat Signifikansi uji 2 arah

t tabel

Lampiran 5 Daftar r dan t Tabel

Page 117: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

102

Page 118: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

103

Page 119: PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN ASET TETAP … · TERHADAP KEANDALAN LAPORAN ASET TETAP PADA PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

104