pengaruh promosi penjualan produk-produk keterlibatan rendah
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PRODUK-PRODUK
KETERLIBATAN RENDAH PADA NIAT PEMBELIAN PRODUCT
TRIAL DENGAN BRAND AWARENESS SEBAGAI MODERASI
(Studi pada Swalayan SAMI LUWES Surakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Oleh:
INTAN DWI PURNOMO
NIM: F 0207078
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAK PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PRODUK-PRODUK KETERLIBATAN
RENDAH PADA NIAT PEMBELIAN PRODUCT TRIAL DENGAN BRAND AWARENESS SEBAGAI MODERASI
(Studi pada Swalayan SAMI LUWES Surakarta)
Oleh: INTAN DWI PURNOMO
NIM: F 0207078
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara promosi penjualan (price discount, free sample, bonus pack, in-store display) produk-produk keterlibatan rendah pada niat pembelian product trial. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh moderasi brand awareness pada proses pembentukan niat pembelian product trial. Penelitian ini merupakan penelitian kausal dengan metode survey. Populasi yang digunakan adalah pelanggan Swalayan SAMI LUWES Surakarta. Sampel yang diambil sebanyak 200 responden dengan metode non probability sampling dan mengunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, sedangkan metode analisis data yang digunakan meliputi analisis instrumen penelitian yang terdiri atas uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik serta pengujian hipotesis yang meliputi uji hirarkhi regresi.
Hasil pengujian mengindikasikan bahwa price discount dan free sample berpengaruh positif terhadap niat pembelian product trial, sedangkan bonus pack dan in-store display tidak berpengaruh terhadap niat pembelian product trial. Hasil pengujian juga mengindikasikan bahwa brand awareness memoderasi pembentukan niat pembelian. Berdasar hasil pengujian, brand awareness memperlemah pengaruh price discount, free sample, dan in-store display pada pembentukan niat pembelian product trial. Selain itu, brand awareness tidak berpengaruh pada bonus pack dalam pembentukan niat pembelian product trial.
Hasil pengujian ini diharapkan dapat menjelaskan proses pembentukan niat pembelian product trial melalui implementasi promosi penjualan (price discount, free sample, bonus pack, in-store display). Hal ini juga memberikan pemahaman bagi pemasar terkait stimulus-stimulus yang disarankan untuk meningkatkan niat pembelian product trial pelanggan. Implikasi terhadap studi lanjutan juga telah didiskusikan pada studi ini.
Kata kunci: price discount, free sample, bonus pack, in-store display, brand awareness, low involvement product, dan purchase intention product trial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
“Hai orang-orang yang beriman jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya
Allah beserta orang-orang yang sabar”.
(Q.s Al-Baqarah : 153)
“Orang-orang bodoh itu sudah mati sebelum mereka mati dan orang-orang pandai itu masih hidup
meskipun sudah mati”
(Syaikh Hasan Bin ‘Ali)
“Tanamkan dalam pikiranmu tentang keberhasilan dan biarkan ia tertulis dalam hatimu”
(Asadullah Al-Faruq)
“Jangan pernah meremehkan semua makluk ciptaan Allah SWT . bersikap baiklah pada semua
agar dirimu bijaksana”
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan kepada : Ø Ibu dan Bapak tercinta yang selalu menyelipkan
namaku disetiap doanya
Ø Mas, mbak, adik, dan keluarga besarku yang
selalu memberikan support
Ø Khumairoh yang selalu mendoakan dan
memberikan support
Ø Sahabat-sahabat seperjuangan FE UNS & KSR
UNS
Ø Almamater FE UNS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahi Robbil’alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH PROMOSI PENJUALAN
PRODUK-PRODUK KETERLIBATAN RENDAH PADA NIAT PEMBELIAN
PRODUCT TRIAL DENGAN BRAND AWARENESS SEBAGAI MODERASI
(Studi pada Swalayan SAMI LUWES Surakarta) ”
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak
bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Dr. Wisnu Untoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret.
2. Dra. Endang Suhari, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Reza Rahardian
S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
3. Drs. Karsono, M.Si., selaku Pembimbing Akademik.
4. Dra. Soemarjati Tjokroamidjojo, M.M., selaku Pembimbing Skripsi yang telah
memberi banyak bimbingan dan saran dalam penulisan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan karyawan yang telah membantu selama menuntut ilmu di
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
6. Seluruh mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret, khususnya
Jurusan Manajemen angkatan 2007 yang telah menjadi kawan seperjuangan.
7. Swalayan SAMI LUWES Surakarta yang telah membantu sebagai fasilitator
dalam pelaksanaan penelitian ini.
8. Segenap keluarga penulis yang telah memberikan semangat, dorongan, dan doa
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
9. Semua pihak yang telah membantu demi terlaksananya penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun guna
kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan yang membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 13 Mei 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
ABSTRAK ................................................................................................ ...... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ ........ iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN...................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. . ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
1.2 ........................................................................................... Perumus
an Masalah ................................................................................. 5
1.3 ........................................................................................... Tujuan
Penelitian .................................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................... 9
1.5 Justifikasi Penelitian …………………………………………… 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
BAB II. TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS ......................................... 13
2.1 ........................................................................................... Pengerti
an Isu Utama Penelitian .............................................................. 13
2.2 ........................................................................................... Kajian
Pustaka ........................................................................................ 15
A. ....................................................................................... Product
Trial.......................................................................... ............. 15
B. ....................................................................................... Niat
Pembelian...................................................................... ........ 16
C. ....................................................................................... Keterlib
atan Rendah............................................................. .............. 17
D. ....................................................................................... Perilaku
Pembelian Tak Terencana........................................ ......... 18
E. ....................................................................................... Promoti
on Strategy ............................................................................ 19
F. ....................................................................................... Sales
Promotion .............................................................................. 20
2.3 ........................................................................................... Penelitia
n Terdahulu ................................................................................. 21
2.4 ........................................................................................... Pengem
bangan Hipotesis………………………………………. ............ 21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
2.5 ........................................................................................... Model
Penelitian ..................................................................................... 26
BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 29
3.1 ........................................................................................... Ruang
Lingkup Penelitian ...................................................................... 29
3.2 ........................................................................................... Metode
Pengambilan Sampel dan Teknik Pengumpulan Data ................ 30
3.3 ........................................................................................... Definisi
Operasional dan Pengukuran Variabel ........................................ 32
3.4 ........................................................................................... Pengujia
n Statistik..................................................................................... 36
3.5 ........................................................................................... Metode
Analisis Data ............................................................................... 38
A. ....................................................................................... Uji
Asumsi Klasik ....................................................................... 38
B. ....................................................................................... Uji
Regresi Bertingkat................................................................. 40
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..................................... 43
4.1 ........................................................................................... Deskript
if Perusahaan ............................................................................... 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
4.2 ........................................................................................... Analisis
Statistik Deskriptif ...................................................................... 44
A. ....................................................................................... Karakter
istik Responden ..................................................................... 44
B. ....................................................................................... Tanggap
an Responden ........................................................................ 49
4.3 ........................................................................................... Analisis
Instrumen Penelitian ................................................................... 56
4.4 ........................................................................................... Uji
Asumsi Klasik ............................................................................. 64
1. ........................................................................................ Uji
Multikolinieritas .................................................................... 64
2. ........................................................................................ Uji
heteroskedastisitas ................................................................. 65
3. ........................................................................................ Uji
Autokorelasi .......................................................................... 66
4. ........................................................................................ Uji
Normalitas ............................................................................. 67
4.5 ........................................................................................... Hasil
Pengujian Hipotesis..................................................................... 68
4.6 ........................................................................................... Pembaha
san Hasil Analisis ........................................................................ 78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
BAB V. PENUTUP ........................................................................................ 87
5.1 ........................................................................................... Kesimpu
lan ............................................................................................... 87
5.2 ........................................................................................... Keterbat
asan.............................................................................................. 89
5.3 ........................................................................................... Implikas
i.................................................................................................... 89
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 92
LAMPIRAN .................................................................................................... 94
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar II.1 Model Penelitian ...................................................................... 27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel IV.1 Diskripsi Reponden Berdasarkan Usia ....................................... 45
Tabel IV.2 Diskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 46
Tabel IV.3 Diskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............ 47
Tabel IV.4 Diskripsi Reponden Berdasarkan Pekerjaan .............................. 48
Tabel IV.5 Diskripsi Reponden Berdasarkan Pendapatan ........................... 49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
Tabel IV.6 Tanggapan Responden Terhadap Niat pembelian Product Trial
……………………………………………………… ................. 50
Tabel IV.7 Tanggapan Responden Terhadap Price Discont ………… ........ 51
Tabel IV.8 Tanggapan Responden Terhadap free sample ............................ 52
Tabel IV.9 Tanggapan Responden Terhadap bonus pack ............................. 53
Tabel IV.10 Tanggapan Responden Terhadap in-store display ...................... 54
Tabel IV.11 Tanggapan Responden Terhadap brand awareness.................... 55
Tabel IV.12 Hasil Uji Validitas Rotated Component Matrix Pretest …. ........ 57
Tabel IV.13 Hasil Uji KMO and Bartlett's Test .............................................. 58
Tabel IV.14 Hasil Uji Validitas Rotated Component Matrix .......................... 59
Tabel IV.15 Hasil Uji Reliabilitas Pretest ................................................. ..... 60
Tabel IV.16 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 62
Tabel IV.17 Hasil Uji Multikolinieritas .......................................................... 65
Tabel IV.18 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 66
Tabel IV.19 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 67
Tabel IV.20 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ........ 68
Tabel IV.21 Hasil Analisis Regresi Sales Promotion terhadap Purchase
Intention ...................................................................................... 69
Tabel IV.22 Hasil Analisis Regresi Sales Promotion terhadap Purchase
Intention dengan Brand Awareness sebagai Moderasi ............... 71
Tabel IV.23 Hasil Pengujian Regresi Interaktif Pengaruh Price Discount
dan Brand Awareness terhadap Niat Pembelian Product Trial .. 73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
Tabel IV.24 Hasil Pengujian Regresi Interaktif Pengaruh Free Sample dan
Brand Awareness terhadap Niat Pembelian Product Trial ......... 74
Tabel IV.25 Hasil Pengujian Regresi Interaktif Pengaruh Bonus Pack dan
Brand Awareness terhadap Niat Pembelian Product Trial ......... 76
Tabel IV.26 Hasil Pengujian Regresi Interaktif Pengaruh In-Store Display
dan Brand Awareness terhadap Niat Pembelian Product Trial .. 77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ABSTRAK PENGARUH PROMOSI PENJUALAN PRODUK-PRODUK KETERLIBATAN
RENDAH PADA NIAT PEMBELIAN PRODUCT TRIAL DENGAN BRAND AWARENESS SEBAGAI MODERASI
(Studi pada Swalayan SAMI LUWES Surakarta)
Oleh: INTAN DWI PURNOMO
NIM: F 0207078
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara promosi penjualan (price discount, free sample, bonus pack, in-store display) produk-produk keterlibatan rendah pada niat pembelian product trial. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji pengaruh moderasi brand awareness pada proses pembentukan niat pembelian product trial. Penelitian ini merupakan penelitian kausal dengan metode survey. Populasi yang digunakan adalah pelanggan Swalayan SAMI LUWES Surakarta. Sampel yang diambil sebanyak 200 responden dengan metode non probability sampling dan mengunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, sedangkan metode analisis data yang digunakan meliputi analisis instrumen penelitian yang terdiri atas uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik serta pengujian hipotesis yang meliputi uji hirarkhi regresi.
Hasil pengujian mengindikasikan bahwa price discount dan free sample berpengaruh positif terhadap niat pembelian product trial, sedangkan bonus pack dan in-store display tidak berpengaruh terhadap niat pembelian product trial. Hasil pengujian juga mengindikasikan bahwa brand awareness memoderasi pembentukan niat pembelian. Berdasar hasil pengujian, brand awareness memperlemah pengaruh price discount, free sample, dan in-store display pada pembentukan niat pembelian product trial. Selain itu, brand awareness tidak berpengaruh pada bonus pack dalam pembentukan niat pembelian product trial.
Hasil pengujian ini diharapkan dapat menjelaskan proses pembentukan niat pembelian product trial melalui implementasi promosi penjualan (price discount, free sample, bonus pack, in-store display). Hal ini juga memberikan pemahaman bagi pemasar terkait stimulus-stimulus yang disarankan untuk meningkatkan niat pembelian product trial pelanggan. Implikasi terhadap studi lanjutan juga telah didiskusikan pada studi ini.
Kata kunci: price discount, free sample, bonus pack, in-store display, brand awareness, low involvement product, dan purchase intention product trial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Masalah
Niat Pembelian Product Trial pada produk keterlibatan rendah merupakan isu
yang menarik untuk diteliti karena di era sekarang semakin banyak produk
keterlibatan rendah yang beredar di pasaran yang akibatnya memacu pemasar untuk
menerapkan strategi promosi yang tepat dan membangun merk yang kuat dibenak
konsumen (Ndubisi and Chew, 2006). Trial merupakan pembelian yang dilakukan
konsumen karena adanya pengaruh dari stimuli pemasaran yang berupa iklan dan
promosi (Kempf and Smith, 1998). Sedangkan menurut Raghubir and Corfman
(1999) menyatakan bahwa Trial merupakan pembelian pertama yang dilakukan oleh
konsumen dan menjadi dasar evaluasi singkat untuk pengambilan keputusan
selanjutnya. Product Trial melibatkan proses mencoba dan penggunaan produk
secara aktual (Kardes, 1999 dalam Ndubisi and Chew, 2006). Jadi yang dimaksud
product trial disini didefinisikan proses mencoba dan menggunakan produk pertama
kali karena adanya stimuli pemasaran berupa iklan dan promosi.
Berdasarkan kajian literatur terdahulu masih terdapat keragaman yang
mengindikasi bahwa daya terap model terbatas, sehingga tidak dapat langsung
diterapkan di Indonesia. Terbatasnya daya terap model dipengaruhi oleh karakteristik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
individu yang menjadi responden atau sampel dalam penelitian. Dengan demikian,
harus ada penelitian yang setting penelitiannya sesuai apabila diterapkan di Indonesia.
Penelitian ini bertujuan untuk mereplikasi model penelitian terdahulu agar penelitian
dapat diaplikasikan di Indonesia.
Penelitian ini berfokus pada produk keterlibatan rendah (Low Involvement
Product), yang biasanya dipercaya lebih peka terhadap alat promosi dibanding
produk dengan keterlibatan tinggi. Produk keterlibatan rendah adalah produk yang
dibeli secara sering, dengan pemikiran dan usaha yang minimum sebab mereka bukan
merupakan perhatian yang penting dan mereka tidak memiliki dampak yang sangat
besar terhadap gaya hidup konsumen, tetapi merk masih mendominasi pada perilaku
niat pembelian (Ndubisi and Chew, 2006). Adanya perbedaan dalam pengambilan
keputusan antara produk dengan keterlibatan tinggi dan keterlibatan rendah, serta
frekuensi pembelian yang tinggi pada produk dengan keterlibatan rendah menjadi
alasan penelitian ini fokus pada produk keterlibatan rendah (LIP’s).
Model dalam penelitian ini bertumpu pada enam variabel amatan yaitu
variabel promosi penjualan yang meliputi, potongan harga (price discount), contoh
gratis (free sample), kemasan bonus (bonus pack), tampilan dalam toko (in-store
display), variabel moderasi yaitu kesadaran merk (brand awareness), dan variabel
tujuan yaitu niat pembelian product trial (purchase intention product trial).
Pemilihan keenam variable tersebut didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh
Kempf, D.S. and Robert E Smith (1998), Wayne (2002), Ndubisi and Chew (2006).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Hal ini dikarenakan terdapatnya kesamaan isu penelitian yang diteliti yaitu mengenai
purchase intention product trial. Dengan demikian, diharapkan model penelitian
memiliki daya prediksi yang tinggi terhadap niat pembelian product trial. Berikut ini
adalah penjelasan dari masing-masing variabel amatan yang digunakan dalam model
penelitian ini.
Pertama, potongan harga (price discount) atau sering disebut harga promosi
merupakan variabel yang menjelaskan potongan harga untuk mempengaruhi
konsumen agar mencoba produk baru (Ehrenberg et al, 1994, dalam Ndubisi, 2006).
Clow and Baack (2002:413) mendefinisikan pengurangan harga atas produk tertentu
yang berlangsung sementara dan bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk
tersebut.
Kedua, contoh gratis (free sample) merupakan alat promosi yang bertujuan
agar konsumen mencoba langsung sehingga mengarah pada pengalaman perilaku
pada produk tersebut (Kardes, 1999 dalam Ndubisi, 2006). Percobaan gratis
mengundang calon pembeli untuk mencoba produk tertentu secara cuma-cuma
dengan harapan konsumen akan membeli produk tersebut (Kotler and Keller, 2006
:546).
Ketiga, kemasan bonus (bonus pack) merupakan tambahan atau ekstra produk
yang berada dalam sebuah kemasan spesial (Clow and Baack, 2002:413). Menurut
Lee (1963) dalam Ndubisi and Chew (2006) ekstra produk digunakan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
meningkatkan konsumen dalam mencoba suatu merk. Ukuran paket yang lebih besar
dan iklan yang ditawarkan cenderung untuk membuat promosi menjadi nyata
(Gardener and Trivedi, 1998).
Keempat, tampilan dalam toko (in-store display) merupakan atribut atau
tampilan yang didesain untuk memberikan kesan menarik pada produk tersebut. In-
store display yang menarik dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian
yang tak terencana (impulse buying) (Banks, 2003).
Kelima, kesadaran merk (brand awareness) merupakan kesanggupan calon
pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merk merupakan
bagian dari kategori produk tertentu (Aaker, 1996 dalam Ndubisi and Moi, 2006).
Konsumen dapat mengulangi pembelian terhadap satu merk atau beralih ke beberapa
merk karena kesadaran bahwa merk yang digunakan memiliki kualitas nyata dari
produk yang dijual (Mc Cormick dan Scorpio,2000 dalam Ndubisi and Moi, 2006).
Keenam, niat pembelian product trial (purchase intention product trial)
didefinisikan keinginan dorongan psikologis yang sangat kuat pada konsumen untuk
melakukan suatu tindakan atau pembelian pertama kali terhadap produk yang
ditawarkan produsen dengan stimuli promosi penjualan. Menurut paradigma SOR,
respon konsumen tergantung pada pendekatan atau penghindaran perilaku, sebagai
konsekuensi dari tingkat afektif dan kognitif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Berdasarkan perilaku konsumen, tanggapan positif meliputi niat pembelian
dan niat perlindungan (Eroglu et al., 2003). Promosi penjualan yang pada konteks ini
adalah price discount, free sample, bonus pack, dan in-store display berhubungan
dengan purchase intention product trial, dan diinteraksikan dengan brand awareness.
Diperkirakan dengan promosi penjualan mampu mendorong konsumen untuk
mencoba produk keterlibatan rendah tanpa berpikir akibatnya.
Berdasarkan hubungan variabel yang telah dijelaskan sebelumnya, berikut ini
adalah rumusan permasalahan terkait dengan penelitian ini.
1. 2 Perumusan Masalah
Berikut ini adalah permasalahan yang dirumuskan untuk menjelaskan
fenomena niat pembelian product trial pada Swalayan SAMI LUWES Surakarta yang
menjadi obyek penelitian ini.
Price discount (potongan harga), mempengaruhi niat konsumen mencoba
produk baru. Menurut Ehrenberg et al. (1994) konsumen yang mencoba produk baru
merupakan puncak jangka pendek dalam penjualan terutama pasca pembelian yang
dilakukan oleh pengguna merk yang mencoba sekali dari pada pengguna baru. Lagi
pula penelitian yang berdasar pada pengguna sekali-sekali ini, setelah mendapat
keuntungan dari harga yang diturunkan, kebanyakan kembali ke merk favorit mereka
masing-masing daripada membeli merk yang dipromosikan dengan harga yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
sesungguhnya. Dari permasalahan di atas maka permasalahan pertama yang diajukan
adalah :
1. Apakah Price Discount (potongan harga) berpengaruh pada niat
pembelian product trial ?
Free sample, merupakan alat promosi lain yang penting yang selalu
digunakan oleh perusahaan, manager pemasaran menganjurkan pentingnya contoh
produk dan mengarahkan pengalaman perilaku dengan produk tersebut, karena itu
mereka sering mengeposkan contoh produk cuma-cuma kepada konsumen sehingga
konsumen secara langsung dapat mencoba produk itu untuk diri mereka, daripada
hanya mendengar tentang produk tersebut (Kardes, 1999 dalam Ndubisi 2006). Dari
penjelasan di atas permasalahan kedua yang diajukan adalah :
2. Apakah Free Sample (contoh gratis) berpengaruh pada niat pembelian
product trial ?
Factory bonus pack (kemasan bonus pabrik) menurut Lee (1963, dalam
Ndubisi 2006) digunakan untuk meningkatkan konsumen dalam mencoba suatu merk.
Ukuran paket yang lebih besar dan iklan yang ditawarkan cenderung untuk membuat
promosi menjadi nyata (Gardener and Trivedi, 1998). Sejak isi produk ditambahkan
dan tidak ada biaya ekstra, konsumen dapat dibujuk untuk membeli produk tersebut
jika mereka merasa mendapatkan nilai yang lebih besar daripada uang yang mereka
belanjakan. Penjelasan di atas merujuk pada perumusan ketiga yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
3. Apakah Bonus Pack (kemasan bonus) berpengaruh pada niat
pembelian product trial ?
In-store display (tampilan dalam toko), dalam studi Banks (2003) bahwa
dengan promosi penjualan, merk mempunyai kesempatan untuk dengan cepat
mempengaruhi pilihan konsumen dan perilaku konsumen dengan menambah nilai
yang ditawarkan pada kemasan, in-store display menunjukkan keberhasilan atau
memberi harapan kepada konsumen yang mencoba melalui contoh dan selanjutnya
akan melakukan pembelian. In-store display yang menarik merupakan salah satu
faktor terjadinya impuls buying. Perilaku impuls buying saat ini banyak didominasi
oleh wanita, atau dalam pembelian barang proses pengambilan keputusan banyak
dipegang wanita. Meskipun para pria juga sering melakukan impuls buying. Dari
penjelasan di atas diajukan perumusan masalah keempat :
4. Apakah In-Store Display (tampilan dalam toko) berpengaruh pada
niat pembelian product trial ?
Brand Awareness (Kesadaran merk). Merupakan kesanggupan calon pembeli
untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merk merupakan bagian dari
kategori produk tertentu (Aaker, 1996 dalam Ndubisi 2006). Konsumen dapat
mengulangi pembelian terhadap satu merk atau beralih ke beberapa merk karena
kesadaran bahwa merk yang digunakan memiliki kualitas nyata dari produk yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
dijual. (Mc Cormick dan Scorpio, 2000 dalam Ndubisi 2006). Dari penjelasan
tersebut ditarik permasalahan kelima :
5a. Apakah Brand Awareness (Kesadaran merk) memperkuat pengaruh
Price Discount pada Niat Pembelian Product Trial ?
5b. Apakah Brand Awareness (Kesadaran merk) memperkuat pengaruh
Free Sample pada Niat Pembelian Product Trial ?
5c. Apakah Brand Awareness (Kesadaran merk) memperkuat pengaruh
Bonus Pack pada Niat Pembelian Product Trial ?
5d. Apakah Brand Awareness (Kesadaran merk) memperkuat pengaruh
In-Store Display pada Niat Pembelian Product Trial ?
Berikut adalah tujuan dalam penelitian ini.
1. 3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mereplikasi model yang dapat menjelaskan niat
pembelian product trial. Hal ini dikarenakan studi-studi terdahulu masih terdapat
keragaman dan mengindikasi keterbatasan terapan (Ndubisi and Chew, 2006).
Dengan demikian, penelitian ini akan mencoba menjelaskan fenomena niat pembelian
product trial dengan setting Indonesia (khususnya Swalayan SAMI LUWES
Surakarta).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Secara spesifik, tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Menjelaskan pengaruh Price Discount (potongan harga) pada niat pembelian
product trial pada konsumen Swalayan SAMI LUWES Surakarta.
2. Menjelaskan pengaruh Free Sample (contoh gratis) pada niat pembelian
product trial pada konsumen Swalayan SAMI LUWES Surakarta.
3. Menjelaskan pengaruh Bonus Pack (kemasan bonus) pada niat pembelian
product trial pada konsumen Swalayan SAMI LUWES Surakarta.
4. Menjelaskan pengaruh In-Store Display (tampilan dalam toko) pada niat
pembelian product trial pada konsumen Swalayan SAMI LUWES Surakarta.
5. Menjelaskan peran Brand Awareness (Kesadaran merk) sebagai moderasi
Promosi Penjualan (Price Discount, Free Sample, Bonus Pack, In Store
Display) pada Niat Pembelian Product Trial pada konsumen Swalayan SAMI
LUWES Surakarta.
Berikut ini adalah beberapa manfaat penelitian yang diharapkan berkaitan
dengan tujuan yang dicapai.
1. 4 Manfaat Penelitian
Ada beberapa manfaat dalam penelitian ini yang diharapkan berkaitan dengan
tujuan yang ingin dicapai, yaitu antara lain kemanfaatan teoritis, kemanfaatan untuk
penelitian lanjutan, dan kemanfaatan praktis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sarana untuk
mengaplikasikan teori ilmu pemasaran yang sudah didapat, sehingga akan
meningkatkan pemahaman terhadap teori dan kenyataan yang sesungguhnya. Hasil
penelitian diharapkan mampu memberikan wawasan ataupun gambaran yang lebih
luas mengenai niat pembelian product trial pada produk keterlibatan rendah yang
dipengaruhi oleh promosi penjualan (Price Discount, Free Sample, Bonus Pack, In-
Store Display). Sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk
penelitian selanjutnya dengan pengembangan model penelitian dan pengujian dengan
pendekatan dan metode yang berbeda.
Manfaat praktis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman, informasi, dan gambaran yang lebih jelas mengenai perilaku konsumen
yang mempengaruhi niat pembelian product trial pada Swalayan SAMI LUWES
Surakarta. Melalui penelitian ini, pemasar dapat mengetahui faktor-faktor dan upaya-
upaya yang di lakukan untuk meningkatkan niat pembelian product trial pada produk
keterlibatan rendah (LIP’s). Dengan demikian, pemasar dapat merencanakan strategi-
strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan niat pembelian product trial.
1. 5 Justifikasi Penelitian
Justifikasi dalam penelitian ini meliputi: pemilihan isu, pendekatan penelitian,
pemilihan metode pengujian dan prinsip generalisasi model. Berikut ini penjelasan
dari justifikasi penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Isu penelitian. Penelitian ini mengungkap isu pokok mengenai niat pembelian
product trial pada produk keterlibatan rendah pada Swalayan SAMI LUWES
Surakarta. Penelitian ini bersifat applied research yang didesain untuk memberikan
pertimbangan secara empiris terkait dengan permasalahan yang dihadapi, secara
spesifik terkait dengan upaya-upaya yang seharusnya dilakukan untuk meningkatkan
niat pembelian product trial.
Pendekatan penelitian. Penelitian ini bertumpu pada pendekatan psikologi
konatif sebagai dasar untuk memahami proses pembentukan niat pembelian product
trial (purchase intention product trial). Melalui pendekatan ini diharapkan dapat
mereplikasi model yang mempunyai daya prediksian yang tinggi terhadap niat
pembelian product trial pada Swalayan SAMI LUWES Surakarta. Hal ini
dikarenakan niat pembelian product trial merupakan perilaku yang belum nampak
yang diwujudkan dalam bentuk perilaku yang aktual.
Obyek penelitian. Obyek dalam penelitian ini adalah pelanggan Swalayan
SAMI LUWES Surakarta. Obyek penelitian yang dipilih didasarkan pertimbangan
mengenai homogenitas sampel yang diuji, hal ini dimaksudkan agar model yang diuji
dapat menjelaskan fenomena dengan baik.
Pemilihan metode pengujian. Penelitian ini mengunakan Statistical Packeage
For The Social Science (SPSS) sebagai alat untuk menganalisis data. SPSS
merupakan metode statistik yang diperkirakan mampu untuk menjawab permasalahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
penelitian yang dirumuskan. Alat analisis ini digunakan karena memungkinkan
peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang kompleks untuk memperoleh
gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model dimana SPSS dapat menguji
model struktural dan model pengukuran.
Prinsip generalisasi model. Penelitian ini bertumpu pada metode riset yang
terbatas ruang lingkupnya, sehingga model yang digunakan hanya mampu
digeneralisasi pada konteks setting dan produk yang diteliti. Dengan demikian, perlu
dilakukan pengkajian ulang apabila digunakan pada penelitian dengan konteks yang
berbeda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Pembahasan bab ini bertujuan untuk mengkaji literatur-literatur yang
menjelaskan fenomena tentang pengaruh promosi penjualan produk-produk
keterlibatan rendah pada niat pembelian product trial. Dalam bab ini, terdapat lima
sub bahasan yang akan dijelaskan. Pertama, pengertian mengenai isu penelitian yang
menjelaskan definisi konseptual mengenai niat pembelian product trial. Kedua, teori-
teori yang berhubungan dengan isu penelitian. Ketiga, penelitian terdahulu. Keempat,
pembahasan teori yang digunakan sebagai landasan pengembangan hipotesis. Kelima,
penjelasan model penelitian yang didasarkan pada hipotesis yang dibentuk. Berikut
ini adalah penjelasan dari setiap sub bahasan tersebut.
2. 1 Pengertian Isu Utama Penelitian
Niat Pembelian Product Trial (purchase intention product trial) merupakan
variabel tujuan yang dipandang penting untuk diteliti, guna memberikan suatu
prediksian mengenai prilaku pembelian product trial. Melalui cara tersebut,
diharapkan penelitian ini dapat membantu dalam mengungkap variabel-variabel yang
mempengaruhinya.
Niat Pembelian adalah keinginan dorongan psikologis yang sangat kuat pada
konsumen untuk melakukan suatu tindakan terhadap produk yang ditawarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
produsen, kemudian konsumen mencari informasi dan dilanjutkan keinginan untuk
membeli (Sri Wahyuningsih, 2008). Keinginan dalam tingkah laku mungkin
merupakan fungsi dari image toko dan nilai yang dirasakan. Image toko dan nilai
yang dirasakan secara positip dapat mengubah keinginan konsumen untuk membeli
produk, memiliki keinginan untuk melindungi dan perilaku loyal terhadap produk
(Bloemer dan Ruyter, 1998, Hsu dan Liu, 1998).
Product Trial melibatkan proses mencoba dan penggunaan produk secara
actual (Kardes, 1999 dalam Ndubisi, 2006). Menurut Peter and Olson (1996), proses
mencoba mengacu pada tingkat dimana produk dapat dicoba pada suatu basis dengan
promosi penjualan merk mempunyai suatu kesempatan untuk dengan cepat
memengaruhi pilihan konsumen menambah nilai yang ditawarkan pada kemasan,
dengan keberhasilan display atau memberi harapan kepada konsuman yang mencoba
melalui contoh atau sampling. Jadi, Niat Pembelian Product Trial (purchase intention
product trial) didefinisikan keinginan dorongan psikologis yang sangat kuat pada
konsumen untuk melakukan suatu tindakan atau pembelian pertama kali terhadap
produk yang ditawarkan produsen dengan stimuli promosi.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu pemahaman mengenai
perlunya ketelitian dan kecermatan dalam merumuskan kebijakan strategi pemasaran
yang berkaitan dengan fenomena niat pembelian product trial. Melalui penelitian ini,
pemasar diharapkan mampu memahami variabel-variabel yang mempengaruhi dan
dapat meningkatkan niat pembelian product trial. Hal tersebut menjadi pertimbangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
penting bagi pemasar, sebab kekurangcermatan pemasar dalam merumuskan strategi
pemasaran berdampak pada ketidakmampuannya untuk meningkatkan kinerja
perusahaan dalam jangka panjang. Maka dari itu, penelitian ini berusaha untuk
memberi pertimbangan yang bersifat empiris melalui hasil-hasil pengujian yang
dilakukan, sehingga pemasar dapat memanfaatkannya sebagai dasar pertimbangan
dalam penyusunan kebijakan dan strategi pemasaran yang disarankan.
2. 2 Kajian Pustaka
A. Product Trial
Product Trial melibatkan proses mencoba dan penggunaan produk secara
aktual (Kardes, 1999 dalam Ndubisi, 2006). Menurut Peter and Olson (1996), proses
mencoba mengacu pada tingkat dimana produk dapat dicoba pada suatu basis dengan
promosi penjualan merk mempunyai suatu kesempatan untuk dengan cepat
memengaruhi pilihan konsumen menambah nilai yang ditawarkan pada kemasan,
dengan keberhasilan display atau memberi harapan kepada konsuman yang mencoba
melalui contoh atau couponing.
Menurut Schindler (1998), suatu promosi harga yang dirancang untuk
menimbulkan atribusi tentang tanggung jawab bisa diharapkan meningkatkan
keinginan konsumen lebih dari pada jika tidak menggunakan atribusi, dan memiliki
kemampuan yang tinggi untuk menciptakan konsumen untuk mencoba suatu produk.
Wayne (2002), menemukan hubungan antara promosi penjualan dan percobaan
produk. Chandon et al (2000) mengindikasikan bahwa promosi penjualan dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
menarik konsumen. Thomas (1993, dalam Ndubisi, 2006) beragumentasi bahwa
pentingnya perencanaan distribusi dan pembelanjaan promosi (advertising, sales
promotion, sales force, dan sebagainya) dapat mempengaruhi percobaan awal suatu
merk.
B. Niat Pembelian
Niat Pembelian, menurut paradigma SOR, respon konsumen tergantung pada
pendekatan atau penghindaran perilaku, sebagai konsekuensi dari tingkat afektif dan
kognitif. Berdasarkan perilaku tanggapan positif meliputi niat pembelian dan niat
perlindungan (Eroglu et al., 2003). Niat adalah keinginan dorongan psikologis yang
sangat kuat pada konsumen untuk melakukan suatu tindakan terhadap produk yang
ditawarkan produsen, kemudian konsumen mencari informasi dan dilanjutkan
keinginan untuk membeli.
Keinginan dalam tingkah laku mungkin merupakan fungsi dari image toko
dan nilai yang dirasakan. Image toko dan nilai yang dirasakan secara positip dapat
mengubah keinginan konsumen untuk membeli produk, memiliki keinginan untuk
melindungi dan perilaku loyal terhadap produk (Bloemer dan Ruyter, 1998, Hsu dan
Liu, 1998).
C. Keterlibatan Rendah
Kebanyakan pembelian konsumen adalah tidak terlibat. Kebanyakan
keputusan pembelian tidak melibatkan konsumen : subjek tidak pernah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
memperhatikan suatu produk, mereka tidak mempunyai kepentingan dari suatu
produk, waluapun isu seperti rasial, perang, wajib militer mempengaruhi mereka,
tetapi produk tidak.
Ada dua alasan para pemasar lebih berfokus pada keputusan pembelian dari
keterlibatan tinggi yaitu :
· Sejak para pemasar sangat terlibat pada produknya, mereka mudah
mengasumsikan bahwa konsumen itu juga mempunyai keterlibatan yang
tinggi.
· Memudahkan para pemasar untuk memahami dan mempengaruhi konsumen
jika mereka berasumsi konsumen memakai proses kognitif dari evaluasi
merek.
Pembuatan keputusan yang komplek mengasumsikan bahwa proses pemilihan
konsumen (efek hirarki) dimana konsumen berpikir sebelum mereka
melakukan.
Para peneliti perilaku konsumen secara langsung member perhatian pada efek
hirarki keterlibatan rendah. Hirarki ini menentuakan bahwa konsumen mungkin akan
bertindak tanpa berpikir dahulu. Daripada mencari informasi, konsumen akan
menerima informasi secara pasif. Misalnya konsumen duduk di depan telivisi dan
melihat iklan, disini konsumen tidak benar-benar mengevaluasi iklan tersebut, hanya
sekedar melihat tambahan dan konsumen hanya akan menyimpan sedikit informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
tanpa melakukan proses kognitif. Contoh produk keterlibatan rendah antara lain sikat
gigi, pasta gigi, shampoo, deterjen, sabun mandi, sabun wajah, dan lain sebagainya.
Efek hirarki dari keterlibatan rendah pada produk sangat berbeda dari
keterlibatan tinggi pada produk. Konsumen menjadi sadar dan percaya terhadap
produk secara pasif. Mereka membuat keputusan pembelian dengan sedikit informasi
tentang merk lalu mengevaluasi merk setelah pembelian untuk menentukan tingkat
kepuasan.
Jika evaluasi tehadap merk sangat kecil pada pada kondisi keterlibatan rendah,
lalu bagaimana konsumen itu membuat keputusan. Mereka mengikutai aturan
sederhana dari keputusan bahwa prinsip mengikuti dari penghematan kognitif dengan
cara meminimalkan waktu dalam belanja dan pembuatan keputusan.
D. Prilaku Pembelian Tidak Direncanakan
Keputusan yang tidak direncanakan ini biasanya dibuat oleh inersia atau
pembuatan keputusan terbatas. Ada dua alasan mengapa pembelian tidak
direncanakan dapat terjadi :
· Waktu dan upaya yang terlibat dalam mencari alternatif diluar toko mungkin
bukan suatu masalah dan konsumen berbelanja kebanyakan berdasarkan
ingatan.
· Konsumen mungkin mencari berbagai macam atau kesenangan baru dalam
berbelanja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Hal-hal yang mempengaruhi terjadi pembelian tidak terencana seperti
displays, posisi produk, pengemasan dan harga.
Tipe pembelian tidak terencana :
· Pembelian dorongan murni dibuat dari berbagai kesenangan. Tipe dari
perilaku ini menggambarkan kedatangan dari aturan normal dari produk atau
jasa yang dibeli.
· Efek pembelian sugesti dibuat dari produk baru berdasarkan rangsangan toko.
· Dorongan terencana adalah perhatian konsumen untuk pergri ke toko tertentu
karena penjualan tetapi tidak terencana untuk membeli suatu produk.
· Efek pembelian ingatan dibuat karena kebutuhan konsumen terhadap suatu
benda berarti tetapi tidak termasuk prioritas belanja pada toko.
· Kategori produk terencana adalah konsumen yang merencanakan kategori
produk tertentu tetapi tidak merencanakan keputusan merek.
E. Promotion Strategy (Strategi Promosi)
Promotion Strategy, meliputi sekelompok aktivitas komunikasi yang saling
berhubungan, strategi promosi mengkombinasikan periklanan, penjualan personal,
pemasaran langsung, dan hubungan masyarakat ke dalam program yang terintegrasi
untuk melakukan komunikasi dengan pembeli sehingga berpengaruh terhadap
keputusan pembelian. Aktivitas komunikasi akan meningkatkan strategi promosi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
untuk menginformasikan pada orang-orang mengenai produk dan membujuk
pembeli, distributor, dan masyarakat untuk membeli merk.
F. Sales Promotion (Promosi Penjualan)
Sales Promotion, aktivitas promosi penjualan menyediakan nilai lebih atau
insentif bagi konsumen. Cakupan total dari promosi penjualan sulit untuk
diidentifikasi, karena aktivitas tercakup dalam departemen dan anggaran yang
beragam. Ukuran dan cakupan promosi penjualan bahwa tanggung jawab dalam
mengatur promosi penjualan seharusnya diberikan pada satu orang eksekutif atau
sekelompok eksekutif (Kotler, 2000:685).
Mengacu pada Shimp (2003:469), sales promotion (promosi penjualan)
tergantung pada beberapa insentif yang digunakan oleh pabrik untuk mengenalkan
barang kepada penyalur (wholesalers, retailers, dan anggota saluran yang lain) atau
konsumen untuk membeli merk dan untuk mendorong tenaga penjual secara agresif
menjual barang tersebut. Retailer juga menggunakan rangsangan promosi untuk
mendorong perilaku pembelian. Promosi penjualan lebih berorientasi jangka pendek
dan mampu mempengaruhi perilaku.
Totten dan Block (1994) mengatakan bahwa istilah promosi penjualan
mengacu pada berbagai macam insentif penjualan dan teknik menghasilkan produk
intermediate atau efek penjualan jangka pendek. Bentuk promosi penjualan dalam
penelitian ini meliputi sample, in-pack premium, price off, dan display.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
2. 3 Penelitian Terdahulu
Beberapa peneliti yang meneliti pengaruh promosi penjualan produk-produk
keterlibatan rendah terhadap niat pembelian product trial dengan brand awareness
sebagai moderasi. Salah satunya adalah penelitian dari Ndubisi, N.O. dan Chew, T.M.
(2006), yang berjudul Awareness and usage of promotional tools by Malaysian
consumers: the case of low involvement products. Penelitian ini menguji variabel-
variabel yang mempengaruhi purchase intention product trial di kota Kinabalu
Malaysia. Data penelitian ini diperoleh dari 312 konsumen melalui kuesioner yang
kemudian dianalisis menggunakan Statistical Packeage For The Social Science
(SPSS). Hasilnya mengindikasi bahwa Price Discount, Free Sample, Bonus Pack, In
Store Display mempunyai pengaruh positif terhadap Purchase Intention Product
Trial sesuai dengan hipotesis yang diajukan berdasarkan teori.
2. 4 Pengembangan Hipotesis
Berikut ini akan dijelaskan landasan teori yang berkaitan dengan hubungan
kausalitas antar variabel amatan yang disertai dengan pengembangan hipotesis dan
selanjutnya akan digunakan untuk replikasi model penelitian.
Niat pembelian product trial (purchase intention product trial) didefinisikan
keinginan dorongan psikologis yang sangat kuat pada konsumen untuk melakukan
suatu tindakan atau pembelian pertama kali terhadap produk yang ditawarkan
produsen dengan stimuli promosi. Menurut Schindler (1998), suatu promosi harga
yang dirancang untuk menimbulkan atribusi tentang tanggung jawab bisa diharapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
meningkatkan keinginan konsumen lebih dari pada jika tidak menggunakan atribusi,
dan memiliki kemampuan yang tinggi untuk menciptakan konsumen untuk mencoba
suatu produk. Wayne (2002), menemukan hubungan antara promosi penjualan dan
percobaan produk. Chandon et al (2000) mengindikasikan bahwa promosi penjualan
dapat menarik konsumen. Thomas (1993, dalam Ndubisi, 2006) beragumentasi
bahwa pentingnya perencanaan distribusi dan pembelanjaan promosi (advertising,
sales promotion, sales force, dan sebagainya) dapat mempengaruhi percobaan awal
suatu merk.
Price Discount. Promosi harga mempengaruhi konsumen agar mencoba
produk baru (Brandweek, 1994). Menurut Ehrenberg et al (1994) konsumen mencoba
produk baru merupakan puncak jangka pendek dalam penjualan terutama pasca
pembelian yang dilakukan oleh pengguna merk yang mencoba sekali daripada
pengguna baru. Lagi pula penelitian yang berdasar pada pengguna sekali-sekali ini,
kebanyakan akan kembali ke merk favorit mereka masing-masing dari pada membeli
merk yang dipromosikan dengan harga yang sesungguhnya. Shimp (2003:469),
dalam studinya yang lain telah mendokumentasikan hubungan antara promosi harga
dengan product trial. Berdasarkan pada isu dan diskusi di atas, hipotesis yang
dirumuskan adalah :
H1 : Ada pengaruh positif antara Price Discount dan Niat Pembelian
Product Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Free Sample, variable ini merupakan alat promosi yang penting yang selalu
digunakan oleh perusahaan, manager pemasaran menganjurkan pentingnya contoh
produk dan mengarahkan pengalaman perilaku dengan produk tersebut, karena itu
mereka sering mengeposkan contoh produk cuma-cuma kepada konsumen sehingga
konsumen dapat mencoba produk itu untuk diri mereka, daripada mendengar tentang
produk tersebut (Kardes, 1999 dalam Ndubisi 2006). Bagaimanapun juga, Gilbert dan
Jackaria (2002 dalam Ndubisi, 2006), mengemukakan bahwa free sample sebagai alat
promosi tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pembelian
konsumen, sedangkan Shimp (2003:469) menunjukkan hal yang sebaliknya.
Berdasarkan isu dan diskusi yang diangkat di atas, hipotesis yang dirumuskan adalah
:
H2 : Ada pengaruh positif antara Free Sample dan Niat Pembelian
Product Trial
Bonus Pack (kemasan bonus) menurut Lee (1963 dalam Ndubisi, 2006)
digunakan untuk meningkatkan konsumen dalam mencoba suatu merk. Ukuran paket
yang lebih besar dan iklan yang ditawarkan cenderung untuk membuat promosi
menjadi nyata (Gardener and Trivedi, 1998). Menurut Gilbert dan Jackaria (2002
dalam Ndubisi, 2006), kemasan dengan “beli satu dapat gratis satu” mungkin tidak
meningkatkan arah merk sebelum mereka mencoba untuk membeli sebab konsumen
hanya akan berpindah produk tersebut sekali ketika dalam toko (tidak sama seperti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
dengan sample). Bagaimanapun, jika promosi adalah nyata akan memudahkan
pengenalan merk dan daya ingat merk untuk pembelian masa depan.
Sejak suatu jumlah yang ditambahkan diberikan secara gratis, konsumen
mungkin akan terbujuk untuk membeli produk tersebut jika mereka merasa
mendapatkan penawaran yang adil daripada nilai dari uang mereka. Ong et al (1997)
menemukan bahwa konsumen tampak ragu-ragu dalam penawaran kemasan bonus,
tetapi banyak yang percaya terhadap harga dan kualitas yang mereka klaim. Dengan
kata lain kepercayaan dari penawaran kemasan bonus lemah, mereka akan mungkin
membeli satu botol dan tidak membeli lebih dari satu botol yang mereka gunakan
sebagai acuan. Hasil tersebut memberikan spekulasi bahwa hal ini terjadi dikarenakan
konsumen curiga terhadap pabrik yang meningkatkan harga sedikit lebih mahal pada
penawaran kemasan bonus. Berdasarkan pada isu dan diskusi yang diangkat di atas,
hipotesis yang dirumuskan adalah :
H3 : Ada pengaruh positif antara Bonus Pack dan Niat Pembelian Product
Trial
In-store display adalah penarik awal yang bisa menggaet pelanggan yang
melintasi produk. In-store display menurut Lee (1963) dalam Ndubisi (2006)
digunakan untuk meningkatkan konsumen dalam mencoba suatu merk. In-store
display menunjukkan keberhasilan atau memberi harapan kepada konsumen yang
mencoba melalui contoh dan selanjutnya akan melakukan pembelian. In store display
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
yang menarik merupakan salah satu faktor terjadinya impuls buying (pembelian tak
terencana).
Perilaku impuls buying saat ini banyak didominasi oleh wanita, atau dalam
pembelian barang proses pengambilan keputusan banyak dipegang wanita. Meskipun
para pria juga sering melakukan impuls buying. Berdasarkan pada isu dan diskusi
yang diangkat di atas, hipotesis yang dirumuskan adalah :
H4 : Ada pengaruh positif antara In-Store Display dan Niat Pembelian
Product Trial
Brand Awareness. Penelitian ini mempertimbangkan kesadaran merk, karena
ketika stimuli itu mengaktifkan kesadaran konsumen pada suatu merk akan
berdampak pada product trial. Suatu merk terkenal berhubungan dengan gambaran
positif dan menciptakan manfaat kompetisi serta meningkatkan niat, perhatian, dan
evaluasi yang positif suatu produk, dan mendorong pembelian ulang. Konsumen
cenderung untuk memperhatikan suatu merk umum yang dikenal dan berusaha
melibatkan lebih dalam untuk mengetahui informasi tentang suatu produk (Shen,
2001). Kapan konsumen kekurangan pengetahuan tentang atribut suatu produk dan
merasa ragu akan produk, merk dagang memegang peran-peran penting agar dapat
mengurangi resiko yang akan ditanggung bila mutu produk tidak sesuai (Dean, 1999).
Berdasarkan pada isu dan diskusi yang diangkat di atas, hipotesis yang dirumuskan
adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
H5a : Brand Awareness memperkuat pengaruh Price Discount pada Niat
Pembelian Product Trial
H5b : Brand Awareness memperkuat pengaruh Free Sample pada Niat Pembelian Product Trial
H5c : Brand Awareness memperkuat pengaruh Bonus Pack pada Niat Pembelian Product Trial
H5d : Brand Awareness memperkuat pengaruh In-Store Display pada Niat Pembelian Product Trial
2. 5 Model Penelitian
Berdasarkan lima hipotesis yang dirumuskan, hubungan antar variabel yang
dikonsepkan dapat digambarkan dalam bentuk model yang mendeskripsikan proses
pengaruh Promosi Penjualan (Price Discount, Free Sample, Bonus Pack, dan In-
Store Display) pada Niat Pembelian Product Trial yang dimoderasi oleh Brand
Awareness.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Gambar berikut ini adalah model penelitian yang menggambarkan hubungan
variabel-variabel yang dihipotesiskan.
Gambar II.1 Model Penelitian
Sumber : Replikasi model penelitian Ndubisi, N.O. dan Chew, T.M. (2006)
Keterangan :
Berdasarkan kerangka konseptual diatas menjelaskan bahwa H1 mengindikasi
pengaruh price discount pada purchase intention product trial. H2 mengindikasi
pengaruh free sample pada purchase intention product trial. H3 mengindikasi
pengaruh bonus pack pada purchase intention product trial. H4 mengindikasi
pengaruh in-store display pada purchase intention product trial. Serta H5a menguji
H1
H2 H5
H3
H4
Price Discount
Free Sample
Bonus Pack
In-Store Display
Purchase Intention Product Trial
Brand Awareness
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
brand awareness memperkuat pengaruh price discount pada purchase intention
product trial. H5b menguji brand awareness memperkuat pengaruh free sample pada
purchase intention product trial. H5c menguji brand awareness memperkuat
pengaruh bonus pack pada purchase intention product trial. H5d menguji brand
awareness memperkuat pengaruh in-store display pada purchase intention product
trial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk
menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang
dihasilkan dapat dipercaya baik dari segi metode dan prosedur pengujiannya. Untuk
mendukung upaya tersebut, beberapa pembahasan akan diungkap dalam bab ini
antara lain : ruang lingkup penelitian, metode pengambilan sampel dan teknik
pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran instrumen penelitian,
pengujian validitas, pengujian reliabilitas, dan metode analisis data. Berikut ini adalah
beberapa sub bab yang dikemukakan.
3. 1 Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan tujuannya, penelitian ini berjenis penelitian terapan (applied
research) yaitu penelitian yang bertumpu pada permasalahan yang muncul dari
setting yang diamati. Sedangkan berdasarkan tingkat penjelasannya, penelitian ini
berjenis kausal yaitu tipe penelitian yang menjelaskan hubungan sebab akibat dari
suatu fenomena. Penelitian yang berjenis ini berusaha untuk memahami hubungan
antar variabel yang dapat dibedakan menjadi variabel independen yang merupakan
suatu penyebab dan variabel dependen yang merupakan akibat dari suatu fenomena.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Dengan demikian, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan yang
memberikan pemahaman, penjelasan dan prediksian.
Studi ini bersifat cross sectional yang pengujiannya bertumpu pada data yang
terjadi pada satu titik waktu (one point in time), sehingga model yang digunakan tidak
didesain untuk menangkap perubahan yang terjadi yang dikarenakan oleh pergeseran
waktu. Fenomena ini kemungkinan berdampak pada ketidakmampuan model untuk
digunakan sebagai alat prediksi pada model yang menangkap perubahan pada
pergeseran waktu (longitudinal study). Oleh karena itu, untuk menggeneralisasi studi
ini pada waktu yang berbeda diperlukan ketelitian dan kehati-hatian dalam
mencermati faktor eksternal yang berubah yang dapat mempengaruhi model.
Hal lain yang perlu dicermati adalah teknik pengumpulan data yang
digunakan. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
survei yang dipandu dengan kuisioner. Hal tersebut dimaksudkan agar data yang
terkumpul merupakan informasi yang bersumber pada fenomena riil yang diamati.
Teknik ini dipandang relevan untuk memberikan dukungan terhadap pengujian
konsep yang bersifat konfirmasi, sebab datanya mempunyai kecenderungan untuk
mendukung atau menolak hipotesis-hipotesis yang dirumuskan.
3. 2 Metode Pengambilan Sampel dan Teknik Pengumpulan Data
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pelanggan atau konsumen
Swalayan SAMI LUWES Surakarta. Sampel yang diambil yaitu konsumen Swalayan
SAMI LUWES Surakarta yang berniat membeli produk-produk keterlibatan rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Sampel yang diambil sebanyak 200 responden dengan menggunakan teknik
purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang dilakukan dengan memilih
sampel secara tidak acak dan sampel yang dipilih sesuai dengan kriteria-kriteria yang
telah ditentukan.
Penentuan jumlah sampel diharapkan memenuhi kriteria minimal dalam
pengujian hipotesis sesuai dengan metode statistik yang digunakan yaitu Statistical
Packeage For The Social Science (SPSS). Teknik purposive sampling dipilih dengan
tujuan untuk menghindari bias persepsian dalam pengisian kuesioner. Adapun kriteria
responden yang dipilih adalah sebagai berikut: (1) responden berniat membeli atau
belanja produk-produk yang memiliki keterlibatan rendah di Swalayan SAMI
LUWES Surakarta, (2) sedang ada promosi penjualan (price discount, free sample,
bonus pack, dan in-store display), minimal terdapat lebih dari satu promosi
penjualan, (3) setiap responden mempunyai kesempatan sekali dalam pengisian
kuesioner, serta (4) setiap responden bebas menerima atau menolak survei, dan tidak
ada ikatan kekerabatan, intimidasi atau hadiah-hadiah dalam bentuk apapun yang
dapat menurunkan derajad keyakinan tehadap kualitas data yang diperoleh.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei pada responden dengan
melakukan wawancara secara langsung yang dipandu dengan kuesioner. Hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan keseriusan responden dalam pengisian kuesioner
sehingga diharapkan data yang terkumpul mempunyai keakurasian yang tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Untuk melakukan penelitian ini kuesioner disebar sebanyak dua kali.
Penyebaran kuesioner pertama sebanyak 50 eksemplar ditujukan untuk melakukan
pretest. Pretest perlu dilakukan guna menguji validitas dan reliabilitas kuesioner
penelitian. Setelah kuesioner valid dan reliabel barulah kuesioner tersebut benar-
benar layak sebagai instrumen penelitian untuk selanjutnya digunakan peneliti
mengumpulkan data dalam sampel besar sebanyak 200 eksemplar.
3. 3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Tiap variabel yang terkait dengan penelitian ini dioperasionalisasi dengan
berbagai item pertanyaan yang terkait. Berikut adalah definisi operasional dan
pengukuran masing-masing variabel yang diamati.
Niat Pembelian Product Trial (purchase intention product trial) merupakan
keinginan dorongan psikologis yang sangat kuat pada konsumen untuk melakukan
suatu tindakan atau pembelian pertama kali terhadap produk yang ditawarkan
produsen dengan stimuli promosi. Menurut Schindler (1998), suatu promosi harga
yang dirancang untuk menimbulkan atribusi tentang tanggung jawab bisa diharapkan
meningkatkan keinginan konsumen lebih dari pada jika tidak menggunakan atribusi,
dan memiliki kemampuan yang tinggi untuk menciptakan konsumen untuk mencoba
suatu produk. Thomas (1993) dalam Ndubisi (2006) beragumentasi bahwa
pentingnya perencanaan distribusi dan pembelanjaan promosi (advertising, sales
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
promotion, sales force, dan sebagainya) dapat mempengaruhi percobaan awal suatu
merk (Ndubisi and Chew, 2006).
Indikan-indikan diukur menggunakan Skala Likert. Purchase intention
product trial dioperasionalisasi dengan menggunakan lima item pengukuran, antara
lain:
1. Alasan membeli suatu merk
2. Keinginan untuk mencoba
3. Keinginan untuk membeli
4. Keinginan untuk tidak dapat masalah
5. Keinginan mendapat produk yang sesuai dengan harapan
Price discount adalah potongan harga untuk mempengaruhi agar mencoba
produk baru (Ndubisi and Chew, 2006). Dalam pengukuran indikatornya
menggunakan Skala Likert.
Indikator :
1. Melakukan pembelian yang tepat
2. Membeli merk yang saat itu ada potongan harga
3. Mencoba merk dengan harga lebih murah
4. Lebih suka membeli merk yang ada potongan harga
Free-sample adalah pemberian produk cuma-cuma kepada konsumen
sehingga konsumen dapat mencoba produk itu untuk diri mereka, daripada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
mendengar tentang produk tersebut (Ndubisi and Chew, 2006). Dalam pengukuran
indikatornya menggunakan Skala Likert.
Indikator :
1. Melakukan pembelian yang tepat
2. Membeli merk yang sedang ada sampel
3. Mencoba merk yang ada sampel
4. Lebih suka membeli yang ada sampelnya
Bonus Pack adalah ukuran paket yang lebih besar, dengan harga tetap
(Ndubisi and Chew, 2006). Dalam pengukuran indikatornya menggunakan Skala
Likert.
Indikator :
1. Melakukan pembelian yang tepat
2. Membeli merk yang isinya lebih banyak daripada biasa
3. Mencoba merk dengan ukuran paket lebih besar
4. Lebih suka membeli yang ukuran paket lebih besar
In-store display adalah penarik awal yang bisa menggaet pelanggan yang
melintasi produk (Ndubisi and Chew, 2006). Dalam pengukuran indikatornya
menggunakan Skala Likert.
Indikator :
1. Melakukan pembelian yang tepat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
2. Membeli merk yang saat itu dipajang di toko
3. Mencoba merk yang menarik di pajangan
Brand awareness merupakan kesanggupan calon pembeli untuk mengenali
atau mengingat kembali bahwa suatu merk merupakan bagian dari kategori produk
tertentu (Ndubisi and Chew, 2006). Dalam pengukuran indikatornya menggunakan
Skala Likert.
Indikator :
1. Mengenali merk tersebut
2. Merk terpercaya
3. Merk berkualitas
4. Menimbulkan rasa suka
5. Kesan yang baik
6. Merk populer
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah itemized rating
scale (Sekaran, 2003:266), yaitu skala interval dengan rentang poin satu sampai
empat dikarena agar semua responden memberikan jawaban atau tidak netral, apabila
banyak responden yang menjawab netral maka akan mengakibatkan data bias.
Susunannya sebagai berikut :
Skala 4 = sangat setuju
Skala 3 = setuju
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Skala 2 = tidak setuju
Skala 1 = sangat tidak setuju
3. 4 Pengujian Statistik
Pengujian statistik diawali dengan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap
data yang diperoleh dari survei yang telah dilakukan. Hal ini bertujuan untuk
mengetahui ketepatan dan keandalan data sehingga data tersebut memenuhi kriteria
untuk diuji dengan menggunakan berbagai jenis metode statistik yang ada. Dengan
demikian, hasil yang diperoleh dapat merespresentasikan fenomena yang diukur.
Berikut ini adalah pemilihan metode statistik yang digunakan untuk pengujian
hipotesis.
a. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan bahwa instrumen
atau alat ukur, teknik, proses yang digunakan untuk mengukur suatu konsep benar-
benar melakukan fungsi ukurnya yaitu konsep yang diinginkan (Sekaran, 2006).
Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, semakin tinggi pengukuran mengenai
sasarannya.
Validitas tersebut diperoleh dengan usaha yang dititikberatkan pada
pencapaian validitas isi. Validitas tersebut menunjukkan sejauh mana perbedaan yang
diperoleh dengan instrumen pengukuran merefleksikan perbedaan sesungguhnya pada
responden yang diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Alat uji yang digunakan untuk uji validitas adalah Confirmatory Factor
Analysis dengan bantuan SPSS for Windows versi 11.5. Sedangkan kriteria data yang
dapat dianalisis dengan factor analisis, menurut Hair et al., (1998) adalah data yang
menunjukkan KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) ≥ 0.5 dan Barlett’s Test of Sphencity
(BTS) dengan signifikansi ≤ 0.05. Item pertanyaan dikatakan valid jika memiliki
factor loading ≥ 0,5 dan terekstrak sempurna pada satu faktor yang sama.
b. Uji Reliabilitas
Pengujian ini merupakan pengujian statistik yang relevan untuk mengukur
sejauh mana kehandalan atau konsistensi internal dari sebuah instrumen penelitian.
Uji reliabilitas ini menggnakan software SPSS. Dalam penelitian ini teknik analisis
yang digunakan adalah Cronbach Alpha dengan kriteria reliabel sebesar > 0,70.
Tujuannya untuk mengetahui konsistensi item-item pertanyaan yang digunakan selain
itu, bertujuan untuk memberikan jaminan bahwa data yang diperoleh telah memenuhi
kriteria untuk diuji dengan menggunakan berbagai jenis metode statistik yang ada.
Ada tiga tingkatan reliabilitas yaitu:
1) Nilai Alpha 0.8 – 1.0 dikategorikan reliabilitas baik
2) Nilai Alpha 0.6 – 0.79 dikategorikan reliabilitas diterima
3) Nilai Alpha ≤ 0.6 dikategorikan reliabilitas kurang baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
3. 5 Metode Analisis Data
a. Uji Asumsi Klasik
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini mengunakan uji asumsi
klasik. Uji asumsi klasik merupakan suatu uji untuk mengetahui kelayakan dari
model yang diregresi apakah telah memenuhi asumsi klasik yang meliputi
multikolinieritas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan normalitas (Gujarati, 2006).
1) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas
(independen). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam
model regresi, dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor).
Apabila nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak lebih dari 10, maka tidak
terjadi multikolinier (Ghozali, 2009).
2) Uji Heteroskedastisitas
Gejala heteroskedastisitas terjadi sebagai akibat dari variasi residual
yang tidak sama untuk semua pengamatan. Pada bagian ini, cara mendeteksi
ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Park. Model
regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
mendapatkan residualnya. Nilai residual dilogaritma, kemudian diregresikan
dengan semua variabel independen. Apabila nilai probabilitas/signifikan
semua variabel independen (p>0,05) artinya tidak signifikan, maka dapat
dikatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).
3) Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi
korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu
(time series) atau secara ruang (cross sectional). Hal ini mempunyai arti
bahwa hasil suatu tahun tertentu dipengaruhi tahun sebelumnya atau tahun
berikutnya. Terdapat korelasi atas data cross section apabila data di suatu
tempat dipengaruhi atau mempengaruhi di tempat lain. Untuk mendeteksi ada
atau tidaknya autokorelasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji
statistik Durbin–Watson (dw).
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji Durbin–Watson ini
dilakukan dengan ketentuan Gujarati (2006), sebagai berikut:
a. Bila angka dw < dL, berarti ada autokorelasi positif.
b. Bila angka dw terletak antara dL ≤ dw ≤ du, berarti tidak ada
kesimpulan.
c. Bila angka dw terletak antara du ≤ dw ≤ 4 - du, berarti tidak ada
autokorelasi (korelasi positif maupun negatif).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
d. Bila angka dw terletak antara 4 - du ≤ dw ≤ dL, berarti tidak ada
kesimpulan.
e. Bila angka dw > 4 - dL, berarti ada autokorelasi negatif.
4) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Salah satu cara
untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Apabila
angka signifikansi semua variabel independen (p>0,05) artinya tidak
signifikan, maka data berdistribusi normal (Ghozali,2009).
b. Uji Regresi Bertingkat ( Hierarchical Regression)
Hierachical Regression Analysis adalah metode statistik yang dilakukan
bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar-variabel yang bersifat berjenjang
(Harsono, 2002). Untuk hierachical regression, nilai variabel laten ditentukan
berdasarkan nilai komposit dari indikan-indikan yang digunakan untuk mengukurnya.
Untuk menguji apakah variabel-variabel independen mempengaruhi variabel
dependen maka penelitian ini menggunakan Three Stage Multiple Regression
Analysis, yang terdiri dari:
a. Tahap pertama, analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk
mencari pengaruh langsung (direct effect) variabel price discount, free
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
sample, bonus pack, dan in-store display pada purchase intention
product trial.
b. Tahap kedua, menambah variabel independen Brand Awareness pada
regresi pertama untuk direct effect
c. Tahap ketiga, menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA),
yaitu memasukkan interaksi price discount, free sample, bonus pack,
dan in-store display yang dimoderasi Brand Awareness pada purchase
intention product trial.
Model analisisnya sebagai berikut:
PI = f(PD, FS, BP, ID)………………………............ (1)
PI = f(PD, FS, BP, ID) + BA ………..…………….. (2)
PI = f(PD, FS, BP, ID) + BA + (BA*PD)…………. (3)
PI = f(PD, FS, BP, ID) + BA + (BA*FS)…………. (4)
PI = f(PD, FS, BP, ID) + BA + (BA*BP)…………. (5)
PI = f(PD, FS, BP, ID) + BA + (BA*ID)…………… (6)
Keterangan:
PI = purchase intention (niat pembelian)
PD = price discount (potongan harga)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
FS = free sample (contoh gratis)
BP = bonus pack (kemasan bonus)
ID = in-store display (tampilan dalam toko)
BA = brand awareness (kesadaran merk)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini bertujuan untuk mengungkap hasil analisis data penelitian dan
pembahasannya. Sebelumnya akan dijelaskan secara singkat tentang perusahaan yang
yang menjadi amatan dalam penelitian ini, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan
hasil analisis data dimulai dengan analisis statistik deskriptif yang bertujuan untuk
memahami profil responden dalam penelitian ini dan juga tanggapan responden.
Selanjutnya dilakukan pengujian instrumen penelitian yang meliputi uji validitas dan
uji reliabilitas data, yang bertujuan untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan suatu
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya serta mengukur kehandalan atau
konsistensi internal suatu instrumen penelitian. Hal tersebut dilakukan untuk
menjamin kebenaran dan kualitas data penelitian yang diperoleh. Kemudian
dilanjutkan pembahasan mengenai hasil analisis hubungan antar variabel amatan yang
dihipotesiskan menjadi sub bab selanjutnya yang mengungkap hasil utama dari
penelitian ini.
Dengan demikian, pembahasan pada bab ini difokuskan pada enam sub
bahasan, yaitu : deskriptif perusahaan, pembahasan mengenai analisis statistik
deskriptif, pembahasan mengenai analisis instrumen penelitian, pembahasan
mengenai uji asumsi model penelitian, pembahasan mengenai uji hipotesis, dan
pembahasan hasil analisis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
4. 1 Deskriptif Perusahaan
Luwes merupakan salah satu ritel yang cukup terkenal di wilayah Surakarta.
Cabang yang tersebar di wilyah Surakarta antara lain Sami Luwes, Luwes Gading,
Luwes Loji Wetan, Luwes Nusukan, Luwes Pasar Legi (Ratu Luwes), dan Luwes
Palur (Mall Luwes). Cabang-cabang tersebut berada dalam satu kelompok usaha yang
disebut Luwes Group. Pusat Luwes Group terletak di Sami Luwes, dengan
kepemilikan tunggal dimana kontrol atas semua cabang berada di kantor pusat. Tipe
barang yang dijual di SAMI LUWES seperti toko barang umum yang menjual
sejumlah besar pilihan barang dan bertujuan untuk memenuhi sebagian besar
kebutuhan konsumennya. Sistem yang dibangun di Luwes ini adalah swalayan
dimana konsumen melayani diri sendiri dengan mengambil barang yang dibutuhkan
kemudian melakukan pembayaran di bagian kasir.
SAMI LUWES merupakan pusat Luwes Group yang sudah dikenal oleh
masyarakat lebih dulu dibanding dengan cabang Luwes lain dan sudah mempunyai
pelanggan tetap yang cukup banyak, maka diperkirakan konsumennya memiliki
homogenitas yang tinggi, hal ini yang menjadi alasan peneliti memilih setting
penelitian di SAMI LUWES Surakarta.
4. 2 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik responden.
Responden dalam penelitian ini adalah konsumen atau pelanggan Swalayan SAMI
LUWES Surakarta. Teknik pengembilan sampel menggunakan purposive sampling.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Pada penelitian ini kuesioner yang didistribusikan adalah sebanyak 200
kuesioner. Jumlah kuesioner yang dapat dikumpulkan kembali oleh peneliti adalah
sejumlah 200 kuesioner (respone rate 100%) dan tidak ada kuesioner yang rusak.
Jumlah responden sebanyak 200 responden, jumlah sampel ini memenuhi prosedur
Maximum Likelihood Estimation yaitu penarikan sampel antara 100-200 sampel
(Ghozali, 2008).
Karakteristik Responden
Gambaran umum tentang responden diperoleh dari data diri yang terdapat
dalam kuesioner pada bagian identitas responden yang meliputi usia, jenis kelamin,
pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan perbulan dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :
Tabel IV.1
Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Usia (tahun) Frekuensi Presentase
17 – 25 74 37
26 – 34 43 21,5
35 – 43 27 13,5
44 – 53 56 28
Jumlah 200 100
Sumber: Data primer diolah, 2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Berdasarakan Tabel IV.1 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
berusia 17 tahun sampai 25 tahun yaitu 37 % dari 200 responden. Hal ini
mengindikasikan bahwa konsumen yang merespon promosi penjualan atau suka
mencoba-coba produk baru yang menawarkan promosi penjualan berada pada tingkat
konsumen yang berusia antara 17 tahun sampai dengan 25 tahun, diperkirakan karena
diusia tersebut konsumen masih sering berganti-ganti merk atau belum loyal pada
satu merk.
Tabel IV.2
Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase
Laki-laki 53 26,5
Perempuan 147 73,5
Jumlah 200 100
Sumber: Data primer diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel IV.2 dapat diketahui bahwa dari 200 responden, yang
paling dominan adalah responden perempuan yaitu 73,5 %. Maka dari hasil tersebut
mengindikasikan bahwa pelanggan perempuan yang merespon positif adanya
promosi penjulan. Selain itu, perempuan juga sering melakukan pembelian tak
terencana (Impulse Buying), hal ini yang perlu jadi pertimbangan pemasar dalam
melakukan promosi penjualan yang tepat sasaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Tabel IV.3
Deskripsi Responden Berdasar Pendidikan Terakhir
Pendidikan Frekuansi Presentase
SMA 104 52
D3 13 6,5
S1 78 39
S2 5 2,5
Jumlah 200 100
Sumber: Data primer diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel IV.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
memiliki tingkat pendidikan terakhir SMA sebesar 52 % dari 200 responden. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa pendidikan berpengaruh terhadap promosi penjulan
product trial, pelanggan yang sering membeli product trial yaitu mereka yang suka
mencoba-coba produk baru, dan kurang mempertimbangkan resiko produk. Mereka
terdorong untuk membeli karena adanya stimuli promosi penjualan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Tabel IV.4
Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Presentase
Pelajar/mahasiswa 63 31,5
PNS/TNI/POLRI 91 45,5
Karyawan swasta 38 19
Lainnya 8 4
Jumlah 200 100
Sumber: Data primer diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel IV.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
bekerja sebagai PNS/TNI/POLRI yaitu 45,5 % dari 200 responden. Hal ini
mengindikasi bahwa pekerjaan sebenarnya tidak memiliki pegaruh besar pada
promosi penjualan ini. Konsumen lebih terdorong untuk membeli product trial
karena alasan adanya stimuli seperti price discount, free sample, bonus pack, dan in-
store display.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tabel IV.5
Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan (Rp) Frekuensi Presentase
< 1.000.000 69 34,5
1.000.000-3.000.000 108 54
3.000.001-5.000.000 17 8,5
>5.000.000 6 3
Jumlah 200 100
Sumber: Data primer diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel IV.5 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden
memiliki pendapatan perbulan antara Rp. 1.000.000,00 sampai dengan Rp.
3.000.000,00 yaitu 54 % dari 200 responden. Hal ini mengindikasikan bahwa
pendapatan berpengaruh terhadap promosi penjualan product trial. Pelanggan yang
tergolong berpendapatan tinggi kurang merespon adanya promosi penjualan, mereka
lebih mengutamakan kualitas produk, mempertimbangkan resiko produk, dan mereka
biasanya loyal pada produk yang sudah mereka konsumsi sehari-hari.
A. Tanggapan Responden
Untuk variabel niat pembelian product trial, terdapat 5 item pertanyaan yang
diajukan. Distribusi tanggapan responden terhadap item pertanyaan tersebut dapat
dilihat pada Tabel IV.6 berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Tabel IV.6
Tanggapan Responden Terhadap Niat pembelian Product Trial
NO KETERANGAN STS TS S SS JUMLAH
1. Ketika sebuah merek menawarkan promosi (gratis contoh produk, bonus pack, potongan harga, dan in-store display). Maka hal tersebut menjadi alasan saya untuk membeli produk itu.
2 28 97 73 200
2. ketika saya mengetahui ada produk yang menawarkan promosi (gratis contoh produk, bonus pack, potongan harga, dan in-store display). Saya tertarik untuk mencoba produk tersebut.
1 22 103 74 200
3. Ketika ada produk yang menawarkan promosi (gratis contoh produk, bonus pack, potongan harga, dan in-store display). saya minat untuk membelinya.
1 32 95 72 200
4. Saya membeli produk-produk yang tidak bermasalah. 1 7 93 99 200
5 Saya membeli suatu produk dengan harapan, mendapat produk dengan kualitas sesuai yang saya inginkan. 0 6 78 116 200
Sumber : data yang diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel IV.6 diketahui bahwa 97 responden menyatakan setuju
untuk item pertanyaan pertama, 103 responden menyatakan setuju untuk item
pertanyaan kedua, 95 responden menyatakan setuju untuk item pertanyaan ketiga, 99
responden menyatakan sangat setuju untuk item pertanyaan keempat, dan 116
responden manyatakan sangat setuju untuk item pertanyaan kelima. Hal ini
mengindikasikan bahwa variabel promosi penjualan berpengaruh terhadap variabel
niat pembelian product trial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Untuk variabel price discount, ada 4 item pertanyaan yang diajukan.
Distribusi tanggapan responden terhadap item pertanyaan tersebut dapat dilihat pada
Tabel IV.7 berikut:
Tabel IV.7
Tanggapan Responden Terhadap Price Discont
NO KETERANGAN STS TS S SS JUMLAH
1. Ketika saya membeli sebuah merek yang menawarkan potongan harga. Saya merasa saya sedang melakukan sebuah pembelian yang tepat.
1 41 82 76 200
2. Saya memiliki merek favorit, tetapi lebih sering saya membeli sebuah merek yang menawarkan potongan harga.
4 50 79 67 200
3. Ketika ada merek yang menawarkan potongan harga. Saya tertarik untuk mencoba merek tersebut.
1 31 110 58 200
4. Dibandingkan dengan sebagian besar orang, saya lebih suka untuk membeli merek-merek yang menawarkan potongan harga.
1 49 94 56 200
Sumber : data yang diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel IV.7 diketahui bahwa 82 responden menyatakan setuju
untuk item pertanyaan pertama, 79 responden menyatakan setuju untuk item
pertanyaan kedua, 110 responden menyatakan setuju untuk item pertanyaan ketiga,
dan 94 responden menyatakan setuju untuk item pertanyaan keempat. Hal ini
mengindikasikan bahwa pelanggan merespon positif terhadap product trial yang
menawarkan price discount.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Untuk variabel free sample, ada 4 item pertanyaan yang diajukan. Distribusi
tanggapan responden terhadap item pertanyaan tersebut dapat dilihat pada Tabel IV.8
berikut:
Tabel IV.8
Tanggapan Responden Terhadap Free Sample
NO KETERANGAN STS TS S SS JUMLAH
1. Ketika saya membeli sebuah merek yang menawarkan gratis contoh produk. Saya merasa saya sedang melakukan sebuah pembelian yang tepat.
2 55 69 74 200
2. Saya memiliki merek favorit, tetapi lebih sering saya membeli sebuah merek yang menawarkan gratis contoh produk.
6 64 57 73 200
3. Ketika ada merek yang menawarkan gratis contoh produk. Saya tertarik untuk mencoba merek tersebut.
0 41 82 77 200
4. Dibandingkan dengan sebagian besar orang, saya lebih suka untuk membeli merek-merek yang menawarkan gratis contoh produk.
6 66 56 72 200
Sumber : Data yang diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel IV.8 diketahui bahwa 74 responden menyatakan sangat
setuju untuk item pertanyaan pertama, 73 responden menyatakan sangat setuju
untuk item pertanyaan kedua, 82 responden menyatakan setuju untuk item
pertanyaan ketiga, dan 72 responden menyatakan sangat setuju untuk item
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
pertanyaan keempat. Hal ini mengindikasi bahwa pelanggan merespon positif
terhadap product trial yang menawarkan free sample.
Untuk variabel bonus pack, ada 4 item pertanyaan yang diajukan. Distribusi
tanggapan responden terhadap item pertanyaan tersebut dapat dilihat pada Tabel IV.9
berikut:
Tabel IV.9
Tanggapan Responden Terhadap Bonus Pack
NO KETERANGAN STS TS S SS JUMLAH
1. Ketika saya membeli sebuah merek yang menawarkan bonus pack. Saya merasa saya sedang melakukan sebuah pembelian yang tepat.
0 65 79 56 200
2. Saya memiliki merek favorit, tetapi lebih sering saya membeli sebuah merek yang menawarkan bonus pack.
2 79 65 54 200
3. Ketika ada merek yang menawarkan bonus pack. Saya tertarik untuk mencoba merek tersebut 2 51 90 57 200
4. Dibandingkan dengan sebagian besar orang, saya lebih suka untuk membeli merek-merek yang menawarkan bonus pack.
3 77 63 57 200
Sumber : Data yang diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel IV.9 diketahui bahwa 79 responden menyatakan setuju
untuk item pertanyaan pertama, 79 responden menyatakan tidak setuju untuk item
pertanyaan kedua, 90 responden menyatakan setuju untuk item pertanyaan ketiga,
dan 77 responden menyatakan tidak setuju untuk item pertanyaan keempat. Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
mengindikasikan bahwa variabel bonus pack sebagai media promosi penjualan
product trial, kurang mendapat respon dari pelanggan.
Untuk variabel in store display, ada 3 item pertanyaan yang diajukan.
Distribusi tanggapan responden terhadap item pertanyaan tersebut dapat dilihat pada
Tabel IV.10 berikut:
Tabel IV.10
Tanggapan Responden Terhadap In-Store Display
NO KETERANGAN STS TS S SS JUMLAH
1.
Ketika saya membeli sebuah merek yang menawarkan in-store display. Saya merasa saya sedang melakukan sebuah pembelian yang tepat.
2 57 67 74 200
2. Saya memiliki merek favorit, tetapi lebih sering saya membeli sebuah merek yang menawarkan in-store display..
4 61 69 66 200
3. Ketika ada merek yang menawarkan in-store display. Saya tertarik untuk mencoba merek tersebut.
1 48 87 64 200
Sumber : Data yang diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel IV.10 diketahui bahwa 67 responden menyatakan setuju
untuk item pertanyaan pertama, 69 responden menyatakan setuju untuk item
pertanyaan kedua, dan 87 responden menyatakan setuju untuk item pertanyaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
ketiga. Hal ini mengindikasi bahwa variabel in-store display diperkirakan
berpengaruh terhadap niat pembelian product trial.
Untuk variabel brand awareness, ada 6 item pertanyaan yang diajukan.
Distribusi tanggapan responden terhadap item pertanyaan tersebut dapat dilihat pada
Tabel IV.11 berikut:
Tabel IV.11
Tanggapan Responden Terhadap Brand Awareness
NO KETERANGAN STS TS S SS JUMLAH
1. Saya membeli produk-produk yang mereknya sudah saya kenal
0 9 100 91 200
2. Saya percaya merek-merek produk yang saya beli baik 0 2 127 71 200
3. Saya mengetahui merek-merek produk yang saya beli berkualitas
0 7 107 86 200
4. Dalam diri saya timbul rasa suka pada merek-merek produk yang saya beli
0 7 118 75 200
5 Produk yang saya beli mempunyai kesan yang baik 0 2 120 78 200
6 Saya lebih suka membeli produk-produk yang mereknya popular
1 20 98 81 200
Sumber : data yang diolah, 2011.
Berdasarkan Tabel IV.11 diketahui bahwa 100 responden menyatakan setuju
untuk item pertanyaan pertama, 127 responden menyatakan setuju untuk item
pertanyaan kedua, 107 responden menyatakan setuju untuk item pertanyaan ketiga,
118 responden menyatakan setuju untuk item pertanyaan keempat, 120 responden
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
menyatakan setuju untuk item pertanyaan kelima, dan 98 responden menyatakan
setuju untuk item pertanyaan keenam. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel
brand awareness mempengaruhi pembentukan niat pembelian product trial.
4. 3. Analisis Instrumen Penelitian
4.3. 1. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk menentukan sah atau valid tidaknya kuesioner.
Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,
2006:49). Uji Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa
yang seharusnya diukur (Jogiyanto, 2004). Dikarenakan konstruk yang hendak diuji
merupakan pengujian kembali dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
dimana pada penelitian sebelumnya telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor yang
membentuk konstruk maka dalam penelitian ini teknik analisis yang dipakai dengan
menggunakan Confirmatory Factor Analysis (CFA), dengan bantuan paket perangkat
lunak program SPSS 11.5 for Windows.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Berikut ini hasil uji validitas pretest sebanyak 50 eksemplar.
Table IV. 12 Rotated Component Matrix(a)
Component
1 2 3 4 5 6 PI1 .839 PI2 .779 PI3 .854 PI4 .855 PI5 .782 PD1 .588 PD2 .844 PD3 .872 PD4 .851 FS1 .849 FS2 .769 FS3 .877 FS4 .812 BP1 .851 BP2 .783 BP3 .826 BP4 .833 ID1 .862 ID2 .909 ID3 .851 BA1 .831 BA2 .815 BA3 .770 BA4 .627 BA5 .695 BA6 .796
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 7 iterations.
Berdasarkan Tabel IV.12 hasil uji validitas dengan jumlah 50 responden. Dari
semua variabel, variabel Atribut purchase intention yang terdiri dari 5 item, price
discount yang terdiri dari 4 item, free sample yang terdiri dari 4 item, bonus pack
yang terdiri dari 4 item, in-store display yang terdiri dari 4 item, dan brand
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
awareness yang terdiri dari 3 item, adalah valid, hal ini dapat terlihat dari rotated
component matriks telah tereksrak sempurna semua loading factor > 0,50 dan
signifikansinya <0,05.
Maka dari hasil pretest tersebut mengindikasikan bahwa kuisioner dapat
dilanjutkan untuk sampel besar. Berikut ini hasil uji KMO and Bartlett's Test untuk
200 responden.
Table IV. 13 KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.905
Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 3615.903
Df 325
Sig. .000
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Tabel IV.13, menunjukkan nilai KMO Measure of Sampling Adequacy (MSA)
dalam penelitian ini sebesar 0.905. Nilai MSA di atas 0.50 serta nilai Barlett test
dengan Chi-squares = 3615.903 dan signifikan pada 0.000, maka dapat disimpulkan
bahwa uji analisis faktor dapat dilanjutkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Hasil uji validitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Table IV. 14
Hasil Faktor Analisis
Rotated Component Matrix(a)
Component
1 2 3 4 5 6 PI1 .692 PI2 .701 PI3 .618 PI4 .773 PI5 .815 PD1 .731 PD2 .806 PD3 .809 PD4 .787 FS1 .824 FS2 .763 FS3 .764 FS4 .752 BP1 .844 BP2 .758 BP3 .834 BP4 .772 ID1 .739 ID2 .716 ID3 .768 BA1 .752 BA2 .765 BA3 .738 BA4 .757 BA5 .770 BA6 .588
Sumber : Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan Tabel IV.14 hasil uji validitas dengan jumlah 200 responden.
Dari semua variabel, variabel Atribut purchase intention yang terdiri dari 5 item,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
price discount yang terdiri dari 4 item, free sample yang terdiri dari 4 item, bonus
pack yang terdiri dari 4 item, in-store display yang terdiri dari 4 item, dan brand
awareness yang terdiri dari 3 item, adalah valid, hal ini dapat terlihat dari rotated
component matriks telah tereksrak sempurna semua loading factor > 0,50 dan
signifikansinya <0,05.
4.3. 2. Uji Reliabilitas
Setelah pengujian validitas dan instrumen penelitiannya dinyatakan valid,
maka tahap selanjutnya adalah pengujian reliabilitas (keandalan) yang bertujuan
untuk mengetahui konsistensi item-item pertanyaan yang digunakan. Untuk
mengukur reliabilitas dari instrumen penelitian ini, pengukuran dilakukan dengan
menggunakan koefisien Cronbach’s Alpha.
Berikut ini hasil uji reliabilitas pretest sebanyak 50 eksemplar.
Tabel IV. 15
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha
Purchase Intention 0,9031
Price Discount 0,9098
Free Sample 0,8775
Bonus Pack 0,8762
In-Store Display 0,8997
Brand Awareness 0,8930
Sumber: Data primer yang diolah, 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Dari Tabel IV.15 dapat dilihat bahwa variabel purchase intention koefisien
cronbach’s alpha menunjukkan nilai 0,9031 dimana nilainya ≥ 0,70 yang menurut
Sekaran (2006) reliabelitas variabel tersebut diterima. Hal ini berarti bahwa variabel
purchase intention memiliki kemampuan konsistensi sebesar 90,31% apabila
dilakukan pengukuran ulang.
Untuk variabel price discount, koefisien cronbach’s alpha menunjukkan nilai
0,9098 dimana nilainya ≥ 0,70 yang menurut Sekaran (2006) reliabelitas variabel
tersebut diterima. Hal ini berarti bahwa variabel price discount memiliki kemampuan
konsistensi sebesar 90,98% apabila dilakukan pengukuran ulang.
Untuk variabel free sample, koefisien cronbach’s alpha menunjukkan nilai
0,8775 dimana nilainya ≥ 0,70 yang menurut Sekaran (2006) reliabelitas variabel
tersebut diterima. Hal ini berarti bahwa variabel free sample memiliki kemampuan
konsistensi sebesar 87,75% apabila dilakukan pengukuran ulang.
Untuk variabel bonus pack, koefisien cronbach’s alpha menunjukkan nilai
0,8762 dimana nilainya ≥ 0,70 yang menurut Sekaran (2006) reliabelitas variabel
tersebut diterima. Hal ini berarti bahwa variabel bonus pack memiliki kemampuan
konsistensi sebesar 87,62% apabila dilakukan pengukuran ulang.
Untuk variabel in-store display, koefisien cronbach’s alpha menunjukkan
nilai 0,8997 dimana nilainya ≥ 0,70 yang menurut Sekaran (2006) reliabelitas variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
tersebut diterima. Hal ini berarti bahwa variabel in-store display memiliki
kemampuan konsistensi sebesar 89,97% apabila dilakukan pengukuran ulang.
Untuk variabel brand awarenes, koefisien cronbach’s alpha menunjukkan
nilai 0,8930 dimana nilainya ≥ 0,70 yang menurut Sekaran (2006) reliabelitas variabel
tersebut diterima. Hal ini berarti bahwa variabel brand awareness memiliki
kemampuan konsistensi sebesar 89,30% apabila dilakukan pengukuran ulang.
Maka dari hasil pretest tersebut mengindikasikan bahwa kuisioner reliabel
untuk dilanjutkan dalam sampel besar. Berikut hasil uji reliabilitas dalam penelitian
ini sejumlah 200 responden. Dari hasil pengujian reliabilitas variabel dengan
menggunakan bantuan program SPSS 11.5 for Windows didapatkan nilai Cronbach’s
Alpha masing-masing variabel sebagai berikut:
Tabel IV. 16
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha
Purchase Intention 0,8459
Price Discount 0,8868
Free Sample 0,9237
Bonus Pack 0,8982
In-Store Display 0,8997
Brand Awareness 0,8635
Sumber: Data primer yang diolah, 2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Dari Tabel IV.16 dapat dilihat bahwa variabel purchase intention koefisien
cronbach’s alpha menunjukkan nilai 0,8459 dimana nilainya ≥ 0,70 yang menurut
Sekaran (2006) reliabelitas variabel tersebut diterima. Hal ini berarti bahwa variabel
purchase intention memiliki kemampuan konsistensi sebesar 84,59% apabila
dilakukan pengukuran ulang.
Untuk variabel price discount, koefisien cronbach’s alpha menunjukkan nilai
0,8868 dimana nilainya ≥ 0,70 yang menurut Sekaran (2006) reliabelitas variabel
tersebut diterima. Hal ini berarti bahwa variabel price discount memiliki kemampuan
konsistensi sebesar 88,68% apabila dilakukan pengukuran ulang.
Untuk variabel free sample, koefisien cronbach’s alpha menunjukkan nilai
0,9237 dimana nilainya ≥ 0,70 yang menurut Sekaran (2006) reliabelitas variabel
tersebut diterima. Hal ini berarti bahwa variabel free sample memiliki kemampuan
konsistensi sebesar 92,37% apabila dilakukan pengukuran ulang.
Untuk variabel bonus pack, koefisien cronbach’s alpha menunjukkan nilai
0,8982 dimana nilainya ≥ 0,70 yang menurut Sekaran (2006) reliabelitas variabel
tersebut diterima. Hal ini berarti bahwa variabel bonus pack memiliki kemampuan
konsistensi sebesar 89,82% apabila dilakukan pengukuran ulang.
Untuk variabel in-store display, koefisien cronbach’s alpha menunjukkan
nilai 0,8997 dimana nilainya ≥ 0,70 yang menurut Sekaran (2006) reliabelitas variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
tersebut diterima. Hal ini berarti bahwa variabel in-store display memiliki
kemampuan konsistensi sebesar 89,97% apabila dilakukan pengukuran ulang.
Untuk variabel brand awarenes, koefisien cronbach’s alpha menunjukkan
nilai 0,8635 dimana nilainya ≥ 0,70 yang menurut Sekaran (2006) reliabelitas variabel
tersebut diterima. Hal ini berarti bahwa variabel brand awareness memiliki
kemampuan konsistensi sebesar 86,35% apabila dilakukan pengukuran ulang.
4. 4 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas yaitu adanya korelasi linier di antara satu atau lebih variabel bebas.
Apabila nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak lebih dari 10, maka tidak terjadi
multikolinier. Dari perhitungan regresi menggunakan SPSS for Windows versi 11.5, pada
tabel IV.17 menunjukkan bahwa nilai Tolerance dari semua variabel independen tidak ada
yang kurang dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel yang nilainya lebih dari
95%. Hasil perhitungan VIF (Variance Inflation Factor) juga menunjukkan hal yang sama,
tidak ada satupun variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat problem multikolinieritas pada model regresi.
Tabel IV. 17
Hasil Uji Multikolinieritas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.378 .247 5.589 .000
MPD .144 .063 .181 2.286 .023 .553 1.808
MFS .177 .058 .264 3.079 .002 .474 2.112
MBP -.045 .055 -.061 -.815 .416 .613 1.632
MID .057 .061 .083 .943 .347 .450 2.221
MBA .275 .082 .230 3.369 .001 .745 1.342
a Dependent Variable: MPI Sumber: Data primer yang dio
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidak samaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas merupakan varian pengganggu yang terjadi dalam regresi,
sehingga model regresi harus terbebas dari faktor pengganggu ini. Pada penelitian ini, cara
mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Park.
Tabel IV. 18
Uji Heteroskedastisitas
Coefficients(a)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta 1 (Constant) -1.552 .448 -3.465 .001
MPD .057 .114 .046 .499 .618
MFS .082 .105 .078 .781 .435
MBP .100 .100 .089 1.009 .314
MID .180 .110 .168 1.636 .104
MBA -.262 .148 -.141 -1.766 .079
a Dependent Variable: LOGRESD Sumber: Data primer yang diolah, 2011.
Berdasarkan data pada Tabel IV.18, menunjukkan semua variabel independen tidak
ada yang signifikan atau signifikansinya >0,05, sehingga disimpulkan bahwa model regresi
tidak terdapat heteroskedastisitas.
3. Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi
korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (time
series) atau secara ruang (cross sectional). Hal ini mempunyai arti bahwa hasil suatu
tahun tertentu dipengaruhi tahun sebelumnya atau tahun berikutnya. Terdapat korelasi
atas data cross section apabila data di suatu tempat dipengaruhi atau mempengaruhi
di tempat lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi ini dapat dilakukan
dengan menggunakan uji statistik Durbin – Watson.
Tabel IV.19
Hasil Uji Autokorelasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .570(a) .325 .308 .42594 2.091
a Predictors: (Constant), MBA, MPD, MBP, MFS, MID b Dependent Variable: MPI Sumber: Data primer yang diolah, 2011.
Berdasarkan hasil uji autokorelasi pada tabel IV.19 diketahui bahwa nilai statistik
Durbin Watson hasil perhitungan sebesar 2.091, dimana nilai ini akan dibandingkan dengan
nilai tabel menggunakan signifikasi 0,05, jumlah sampel 200 dan variabel bebas 5 (k=5), nilai
DW berada diantara DU ≤ dan ≤ 4 - DU, DU ≤2.091 ≤ 4 – DU, dengan demikian dari hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terjadi adanya gejala autokorelasi pada model
regresi.
4. Uji Normalitas
Uji normalitas diperlukan terutama untuk peramalan dan pengujian hipotesis.
Tujuan adalah untuk menguji apakah dalam sebuah regresi, variabel dependen,
variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Penelitian ini untuk menguji normalitas residual menggunakan uji statistik
non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Tabel IV.20 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Unstandardized
Residual N 200 Normal Parameters(a,b) Mean .0000000
Std. Deviation .42055612 Most Extreme Differences Absolute .069
Positive .064 Negative -.069
Kolmogorov-Smirnov Z .982 Asymp. Sig. (2-tailed) .289
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber: Data primer yang diolah, 2011.
Berdasarkan hasil uji normalitas pada Tabel IV.20, menunjukkan bahwa
signifikansi (Asymp. Sig. (2-tailed)) semua variabel >0,05, dan besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 0,982 (tingkat signifikansi sebesar 0,289). Hal ini berarti
bahwa data dari semua variabel adalah berdistribusi normal.
4. 5 Hasil Pengujian Hipotesis
Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis. Selain itu, dilakukan
analisis regresi interaktif untuk menguji moderasi dari hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini. Hierarchical regression analysis dalam penelitian ini dilakukan dengan
tiga tahap, yaitu tahap pertama, variabel independen dan dependen dimasukkan ke
dalam pengujian. Tahap kedua, variabel kontrol dimasukkan ke dalam pengujian.
Ketiga, variabel kontrol dan variabel utama dimasukkan ke dalam pengujian, dilihat
perubahan koefisien determinasinya, nilai t dan nilai F-nya. Perhitungan Hierarchical
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
regression analysis dilakukan dengan menggunakan program SPSS for windows
versi 11.5 sebagai berikut:
Tabel IV.21 Hasil Analisis Regresi Sales Promotion terhadap Purchase Intention
Variabel
bebas/
parameter
Variabel Dependen = Purchase Intention
Unstandardized Coefficients B
Standard error
Standardized Coefficients B
t sig
Konstanta 1,998 0,168 - 11,876 0,000
Price discount 0,163 0,064 0,206 2,538 0,012
Free sample 0,200 0,059 0,298 3,412 0,001
Bonus pack -0,014 0,055 -0,020 -0,260 0,795
In-store display 0,085 0,062 0,124 1.383 0,168
R square : 0,286
Adj. R Square : 0,271
F hitung : 19,492
Sig. F : 0,000
Sumber: data primer diolah, 2011
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel IV.21 dapat diketahui besarnya
koefisien deteminasi (adjusted R2 ) sebesar 0,271, hal ini berarti 27% variabel
Purchase Intention dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen yaitu
sales promotion (price discount, free sample, bonus pack, in-store display).
Sedangkan sisanya sebesar 73% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model.
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (price discount, free
sample, bonus pack, in-store display) secara parsial atau individu berpengaruh pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
variabel terikat (purchase intention), dengan asumsi variabel lain konstan. Pengujian
statistik ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat signifikansi yaitu 0,05
(α= 5%). Dari tabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Price discount mempunyai nilai t hitung = 2.538 dengan nilai
signifikansi (p value) sebesar 0.012 adalah lebih kecil dari 0,05 maka
H0 ditolak, artinya bahwa secara parsial price discount mempunyai
pengaruh positif dan signifikan pada niat pembelian product trial.
2. Free sample mempunyai nilai t hitung = 3.412 dengan nilai
signifikansi (p value) sebesar 0.001 adalah lebih kecil dari 0,05 maka
H0 ditolak, artinya bahwa secara parsial free sample mempunyai
pengaruh positif dan signifikan pada niat pembelian product trial.
3. Bonus pack mempunyai nilai t hitung = -0,260 dengan nilai
signifikansi (p value) sebesar 0.795 adalah lebih besar dari 0,05 maka
H0 diterima, artinya bahwa secara parsial bonus pack tidak
mempunyai pengaruh positif pada niat pembelian product trial.
4. In-store display mempunyai nilai t hitung = 1.383 dengan nilai
signifikansi (p value) sebesar 0.168 adalah lebih besar dari 0,05 maka
H0 diterima, artinya bahwa secara parsial in-store display tidak
mempunyai pengaruh positif pada niat pembelian product trial.
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas pada variabel
terikat secara bersama-sama. Variabel bebas yaitu price discount, free sample, bonus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
pack, in-store display diuji secara bersama-sama pengaruhnya pada variabel terikat
yaitu niat pembelian product trial.
Dari uji ANOVA dapat diketahui hasil uji F menunjukkan dahwa besarnya F
hitung sebesar 19,492 dengan signifikan pada 0,000. Artinya bahwa variabel bebas
(price discount, free sample, bonus pack, in-store display) secara bersama-sama
mempunyai pengaruh positif dan signifikan pada variabel terikat (purchase
intention).
Tabel IV.22 Hasil Analisis Regresi Sales Promotion pada Purchase Intention dengan brand
awareness sebagai moderasi
Variabel
bebas/
parameter
Variabel Dependen = Purchase Intention
Unstandardized Coefficients B
Standard error
Standardized Coefficients B
t Sig
Konstanta 1,378 0,247 - 5,589 0,000
Price discount 0,144 0,063 0,181 2,286 0,023
Free sample 0,177 0,058 0,264 3,079 0,002
Bonus pack -0,045 0,055 -0,061 -0,815 0,416
In-store display 0,057 0,061 0,083 0,943 0,347
Brand awareness
0,275 0,082 0,230 3,369 0,001
R square : 0,325
Adj. R Square : 0,308
F hitung : 18,691
Sig. F : 0,000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Sumber: data primer diolah, 2011
Berdasar hasil analisis tabel IV. 22, dapat diketahui nilai koefisien regresi dari
masing-masing variabel bebas dan variabel moderasi pada variabel terikatnya.
Besarnya koefisien deteminasi (adjusted R2 ) sebesar 0,308, hal ini berarti 30,8%
variabel Purchase Intention dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel
independen yaitu sales promotion (price discount, free sample, bonus pack, in-store
display). Sedangkan sisanya sebesar 69,2% dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar
model. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (price discount, free
sample, bonus pack, in-store display) secara parsial atau individu berpengaruh pada
variabel terikat (purchase intention), dengan asumsi variabel lain konstan. Pengujian
statistik ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat signifikansi yaitu 0,05
(α= 5%). Dari tabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Variabel moderasi (brand awareness) mempunyai nilai t hitung = 3,369
dengan nilai signifikansi (p value) sebesar 0,001 adalah lebih kecil dari 0,05 maka H0
ditolak, artinya bahwa secara parsial brand awareness mempunyai pengaruh positif
dan signifikan atas promosi penjualan (price discount, free sample, bonus pack, in-
store display) terhadap niat pembelian product trial.
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas pada variabel
terikat secara bersama-sama. Dari uji ANOVA dapat diketahui hasil uji F
menunjukkan bahwa besarnya F hitung sebesar 18,691 dengan signifikan pada 0,000.
Artinya bahwa variabel bebas (price discount, free sample, bonus pack, in-store
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
display) dan variabel moderasi (brand awareness) secara bersama-sama mempunyai
pengaruh positif dan signifikan pada variabel terikat (purchase intention).
Tabel IV.23 Hasil Pengujian Regresi Interaktif Pengaruh Price Discount dan Brand
Awareness pada Niat Pembelian Product Trial
Variabel
bebas/
parameter
Variabel Dependen = Purchase Intention
Unstandardized Coefficients B
Standard error
Standardized Coefficients B
t Sig
Konstanta -2,838 1,082 -2,624 0,009
Price discount 1,527 0,352 1,928 4,344 0,000
Free sample 0,163 0,056 0,243 2,940 0,004
Bonus pack -0,007 0,054 -0,010 -0,131 0,896
In-store display 0,047 0,058 0,069 0,812 0,418
Brand awareness
1.544 0,327 1,293 4,719 0,000
PD*BA -0,416 0,104 -2,383 -3,996 0,000
R square : 0,377
Adj. R Square : 0,357
F hitung : 19,438
Sig. F : 0,000
Sumber: data primer diolah, 2011
Berdasar hasil analisis tabel IV. 23, dapat diketahui nilai koefisien regresi dari
masing-masing variabel bebas, variabel moderasi, dan interaksi variabel moderasi
pada variabel terikatnya. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah interaksi variabel
moderasi (brand awareness) dan variabel bebas (price discount) secara parsial atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
individu berpengaruh pada variabel terikat (purchase intention). Pengujian statistik
ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat signifikansi yaitu 0,05 (α=
5%). Dari tabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Interaksi variabel moderasi dan variabel bebas (interaksi antara brand
awareness dengan price discount) mempunyai nilai t hitung = -3,996 dengan nilai
signifikansi (p value) sebesar 0,000 adalah lebih kecil dari 0,05 maka H0 diterima,
artinya bahwa secara parsial interaksi brand awareness dengan price discount
berpengaruh negatif atau memperlemah pada niat pembelian product trial.
Tabel IV.24
Hasil Pengujian Regresi Interaktif Pengaruh Free Sample dan Brand Awareness pada Niat Pembelian Product Trial
Variabel
bebas/
parameter
Variabel Dependen = Purchase Intention
Unstandardized Coefficients B
Standard error
Standardized Coefficients B
t Sig
Konstanta -1,571 1,014 - -1,550 0,125
Price discount 0,127 0,062 0,160 2,051 0,042
Free sample 1,187 0,342 1,767 3,473 0,001
Bonus pack -0,031 0,054 -0,042 -0,569 0,570
In-store display 0,061 0,059 0,089 1,034 0,302
Brand awareness
1,161 0,306 0,972 3,789 0,000
FS*BA -0,300 0,100 -1,950 -2,996 0,003
R square : 0,355
Adj. R Square : 0,335
F hitung : 17,712
Sig. F : 0,000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Sumber: data primer diolah, 2011
Berdasar hasil analisis tabel IV. 24, dapat diketahui nilai koefisien regresi dari
masing-masing variabel bebas, variabel moderasi, dan interaksi variabel moderasi
pada variabel terikatnya. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah interaksi variabel
moderasi (brand awareness) dan variabel bebas (free sample) secara parsial atau
individu berpengaruh pada variabel terikat (purchase intention). Pengujian statistik
ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat signifikansi yaitu 0,05 (α=
5%). Dari tabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Interaksi variabel moderasi dan variabel bebas (interaksi antara brand
awareness dengan free sample) mempunyai nilai t hitung = -2,996 dengan nilai
signifikansi (p value) sebesar 0,003 adalah lebih kecil dari 0,05 maka H0 diterima,
artinya bahwa secara parsial interaksi brand awareness dengan free sample
berpengaruh negatif atau memperlemah pada niat pembelian product trial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Tabel IV.25
Hasil Pengujian Regresi Interaktif Pengaruh Bonus Pack dan Brand Awareness pada Niat Pembelian Product Trial
Variabel
bebas/
parameter
Variabel Dependen = Purchase Intention
Unstandardized Coefficients B
Standard error
Standardized Coefficients B
t Sig
Konstanta 0,151 1,083 - 0,140 0,889
Price discount 0,151 0,063 0,191 2,396 0,018
Free sample 0,178 0,058 0,265 3,099 0,002
Bonus pack 0,375 0,365 0,516 1,027 0,306
In-store display 0,055 0,061 0,081 0,917 0,360
Brand awareness
0,641 0,325 0,537 1,971 0,050
BP*BA -0,126 0,108 -0,764 -1,163 0,246
R square : 0,330
Adj. R Square : 0,309
F hitung : 15,829
Sig. F : 0,000
Sumber: data primer diolah, 2011
Berdasar hasil analisis tabel IV. 25, dapat diketahui nilai koefisien regresi dari
masing-masing variabel bebas, variabel moderasi, dan interaksi variabel moderasi
pada variabel terikatnya. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah interaksi variabel
moderasi (brand awareness) dan variabel bebas (bonus pack) secara parsial atau
individu berpengaruh pada variabel terikat (purchase intention). Pengujian statistik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat signifikansi yaitu 0,05 (α=
5%). Dari tabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Interaksi variabel moderasi dan variabel bebas (interaksi antara brand
awareness dengan bonus pack) mempunyai nilai t hitung = -1,163 dengan nilai
signifikansi (p value) sebesar 0,246 adalah lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima,
artinya secara statistik ditunjukkan bahwa secara parsial interaksi brand awareness
dengan bonus pack tidak mempunyai pengaruh yang signifikan pada niat pembelian
product trial.
Tabel IV.26 Hasil Pengujian Regresi Interaktif Pengaruh In-Store Display dan Brand Awareness pada Niat Pembelian Product Trial
Variabel
bebas/
parameter
Variabel Dependen = Purchase Intention
Unstandardized Coefficients B
Standard error
Standardized Coefficients B
t Sig
Konstanta -1,705 1,028 - 1,659 0,099
Price discount 0,139 0,062 0,175 2,256 0,025
Free sample 0,190 0,056 0,283 3,360 0,001
Bonus pack -0,028 0,054 -0,038 -0,515 0,607
In-store display 1,090 0,340 1,583 3,206 0,002
Brand awareness
1,204 0,312 1,009 3,864 0,000
ID*BA -,0314 0,102 -2,000 -3,085 0,002
R square : 0,357
Adj. R Square : 0,337
F hitung : 17,846
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Sig. F : 0,000
Sumber: data primer diolah, 2011
Berdasar hasil analisis tabel IV. 26, dapat diketahui nilai koefisien regresi dari
masing-masing variabel bebas, variabel moderasi, dan interaksi variabel moderasi
pada variabel terikatnya. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah interaksi variabel
moderasi (brand awareness) dan variabel bebas (in-store display) secara parsial atau
individu berpengaruh pada variabel terikat (purchase intention). Pengujian statistik
ini dilakukan pada tingkat keyakinan 95% dan tingkat signifikansi yaitu 0,05 (α=
5%). Dari tabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
Interaksi variabel moderasi dan variabel bebas (interaksi antara brand
awareness dengan in-store display) mempunyai nilai t hitung = -3,085 dengan nilai
signifikansi (p value) sebesar 0,002 adalah lebih kecil dari 0,05 maka H0 diterima,
artinya bahwa secara parsial interaksi brand awareness dengan in-store display
berpengaruh negatif atau memperlemah pada niat pembelian product trial.
4. 6 Pembahasan Hasil Analisis
Berikut adalah pembahasan untuk setiap hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini:
1. Hipotesis 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
H1 : Ada pengaruh positif antara Price Discount dan Niat Pembelian Product
Trial
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji pengaruh price discount pada niat
pembelian (purchase intention). Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.21
dimana nilai t hitung price discount sebesar 2,538 dengan tingkat signifikansi t hitung
adalah 0,012 ( p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 didukung.
Koefisien regresi variabel price discount yang bernilai positif dan variabel lain pada
kondisi ceteris paribus menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara
variabel price discount dengan niat pembelian product trial. Artinya bahwa semakin
tinggi penggunaan price discount sebagai alat promosi penjualan product trial maka
niat pembelian product trial juga akan semakin meningkat.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ndubisi and Chew
(2006) serta Brandweek (1994) yang menyatakan bahwa price discount berpengaruh
pada niat pembelian product trial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi penggunaan price discount sebagai alat promosi penjualan maka akan
meningkatkan niat pembelian product trial. Jadi apabila price discount diterapkan di
Swalayan SAMI LUWES Surakarta maka akan mempengaruhi niat pembelian
product trial konsumen.
2. Hipotesis 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
H2 : Ada pengaruh positif antara Free Sample dan Niat Pembelian
Product Trial
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji pengaruh free sample pada niat
pembelian (purchase intention). Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.21
dimana nilai t hitung free sample sebesar 3,412 dengan tingkat signifikansi t hitung
adalah 0,001 ( p<0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 didukung.
Koefisien regresi variabel free sample yang bernilai positif dan variabel lain pada
kondisi ceteris paribus menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara
variabel free sample dengan niat pembelian product trial. Artinya bahwa semakin
tinggi penggunaan free sample sebagai alat promosi penjualan product trial maka
niat pembelian product trial juga akan semakin meningkat.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ndubisi and Chew
(2006) serta Shimp (2003) yang menyatakan bahwa free sample berpengaruh pada
niat pembelian product trial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
penggunaan free sample sebagai alat promosi penjualan maka akan meningkatkan
niat pembelian product trial. Jadi apabila free sample diterapkan di Swalayan SAMI
LUWES Surakarta maka akan mempengaruhi niat pembelian product trial konsumen.
3. Hipotesis 3
H3 : Ada pengaruh positif antara Bonus Pack dan Niat Pembelian Product
Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji pengaruh bonus pack terhadap niat
pembelian (purchase intention). Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.21
dimana nilai t hitung bonus pack sebesar -0,260 dengan tingkat signifikansi t hitung
adalah 0,795 ( p>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 tidak didukung.
Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa product trial apabila menggunakan
bonus pack sebagai alat promosi penjualan, tidak mempunyai pengaruh signifikan
pada niat pembelian product trial.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ong et al (1997)
menemukan bahwa konsumen tampak ragu-ragu dalam penawaran kemasan bonus,
tetapi banyak yang percaya terhadap harga dan kualitas yang mereka klaim. Hasil
penelitian ini mengindikasikan bahwa masyarakat Surakarta, khususnya pelanggan
Swalayan SAMI LUWES Surakarta diperkirakan lebih suka menggunakan produk-
produk yang sudah mereka gunakan sehari-hari dengan pertimbangan memperkecil
resiko produk, tidak terpengaruh untuk membeli product trial yang menawarkan
bonus pack.
4. Hipotesis 4
H4 : Ada pengaruh positif antara In-Store Display dan Niat Pembelian
Product Trial
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji pengaruh in-store display terhadap niat
pembelian (purchase intention). Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel IV.21
dimana nilai t hitung in-store display sebesar 1,383 dengan tingkat signifikansi t
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
hitung adalah 0,168 ( p>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 tidak
didukung. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan bahwa product trial apabila
menggunakan in-store display sebagai alat promosi penjualan, tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap niat pembelian product trial.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Banks (2003) dan Ndubisi
and Chew (2006) menyatakan bahwa In-store display yang menarik merupakan salah
satu faktor terjadinya impuls buying. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat
Surakarta, khususnya pelanggan Swalayan SAMI LUWES Surakarta diperkirakan
menilai bahwa product trial yang menggunakan alat promosi penjualan dengan media
in-store display dirasa tidak mempengaruhi dorongan untuk membeli product trial
tersebut, karena mereka lebih mengutamakan kualitas produk yang digunakan dan
tidak terpengaruh dengan tampilan-tampilan meskipun menarik.
5. Hipotesis 5
Sebelum menguji hipotesis 5, maka dilakukan uji terhadap variabel moderasi
(brand awarenes). Dari Tabel IV.22, hasil uji F menunjukkan bahwa besarnya F
hitung adalah 18,691 dengan tingkat signifikan pada 0,000. Artinya variabel bebas
(price discount, free sample, bonus pack, in-store display) dan variabel moderasi
(brand awareness) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan pada variabel terikat yaitu purchase intention product trial.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
H5a : Brand Awareness memperkuat pengaruh Price Discount pada Niat
Pembelian Product Trial
Hipotesis 5a ini menguji peranan brand awareness yang memoderasi
pengaruh price discount pada niat pembelian product trial. Berdasarkan hasil
perhitungan pada Tabel IV.23 dimana nilai t hitung price discount sebesar -3,996
dengan tingkat signifikansi t hitung adalah 0,000 ( p<0,05), maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis 5a tidak didukung. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan
bahwa product trial apabila menggunakan price discount sebagai alat promosi
penjualan dengan brand awareness sebagai moderasi mempunyai pengaruh negatif
atau memperlemah pada niat pembelian product trial, semakin tinggi penggunaan
price discount sebagai alat promosi penjualan akan semakin rendah niat pembelian
product trial.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ndubisi and Chew
(2006) menyatakan bahwa price discount yang dimoderasi brand awareness tidak
berpengaruh positif pada niat pembelian product trial. Hasil penelitian ini
mengindikasikan bahwa masyarakat Surakarta, khususnya pelanggan Swalayan
SAMI LUWES Surakarta diperkirakan apabila mempunyai kesadaran merk tinggi
maka pelanggan kurang berniat untuk membeli product trial yang menawarkan price
discount karena mereka lebih memilih mengkonsumsi produk yang biasa mereka
gunakan sehari-hari, meskipun product trial menawarkan harga murah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
H5b : Brand Awareness memperkuat pengaruh Free Sample pada Niat
Pembelian Product Trial
Hipotesis 5b ini menguji peranan brand awareness yang memoderasi
pengaruh free sample pada niat pembelian product trial. Berdasarkan hasil
perhitungan pada Tabel IV.24 dimana nilai t hitung free sample sebesar -2,996
dengan tingkat signifikansi t hitung adalah 0,003 ( p<0,05), maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis 5b tidak didukung. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan
bahwa product trial apabila menggunakan free sample sebagai alat promosi penjualan
dengan brand awareness sebagai moderasi mempunyai pengaruh negatif atau
memperlemah niat pembelian product trial, semakin tinggi penggunaan free sample
sebagai alat promosi penjualan akan semakin rendah niat pembelian product trial.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ndubisi and Chew
(2006) menyatakan bahwa free sample yang dimoderasi brand awareness tidak
berpengaruh positif pada niat pembelian product trial. Hasil penelitian ini
mengindikasikan bahwa masyarakat Surakarta, khususnya pelanggan Swalayan
SAMI LUWES Surakarta diperkirakan apabila mempunyai kesadaran merk tinggi
maka pelanggan kurang terdorong untuk membeli product trial yang menawarkan
free sample karena mereka lebih yakin menggunakan produk-produk yang biasa
digunakan sehari-hari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
H5c : Brand Awareness memperkuat pengaruh Bonus Pack pada Niat Pembelian
Product Trial
Hipotesis 5c ini menguji peranan brand awareness yang memoderasi
pengaruh bonus pack pada niat pembelian product trial. Berdasarkan hasil
perhitungan pada Tabel IV.25 dimana nilai t hitung bonus pack sebesar -1,163
dengan tingkat signifikansi t hitung adalah 0,246 ( p>0,05), maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis 5c tidak didukung. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan
bahwa product trial apabila menggunakan bonus pack sebagai alat promosi penjualan
dengan brand awareness sebagai moderasi tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan pada niat pembelian product trial.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ndubisi and Chew
(2006) menyatakan bahwa bonus pack yang dimoderasi brand awareness tidak
berpengaruh positif pada niat pembelian product trial. Hasil penelitian ini
mengindikasikan bahwa masyarakat Surakarta, khususnya pelanggan Swalayan
SAMI LUWES Surakarta diperkirakan tidak terpengaruh untuk membeli product
trial yang menawarkan bonus pack, dikarenakan mereka lebih memperhatikan
kualitas produk dan memperkecil resiko produk.
H5d : Brand Awareness memperkuat pengaruh In-Store Display terhadap Niat
Pembelian Product Trial
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Hipotesis 5d ini menguji peranan brand awareness yang memoderasi
pengaruh in-store display terhadap niat pembelian product trial. Berdasarkan hasil
perhitungan pada Tabel IV.26 dimana nilai t hitung in-store display sebesar -3,085
dengan tingkat signifikansi t hitung adalah 0,002 ( p<0,05), maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis 5d tidak didukung. Artinya, secara statistik dapat ditunjukkan
bahwa product trial apabila menggunakan in-store display sebagai alat promosi
penjualan dengan brand awareness sebagai moderasi mempunyai pengaruh negatif
atau memperlemah terhadap niat pembelian product trial, semakin tinggi penggunaan
in-store display sebagai alat promosi penjualan maka akan semakin rendah niat
pembelian product trial.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ndubisi and Chew
(2006) menyatakan bahwa in-store display yang dimoderasi brand awareness tidak
berpengaruh positif pada niat pembelian product trial. Hasil penelitian ini
mengindikasikan bahwa masyarakat Surakarta, khususnya pelanggan Swalayan
SAMI LUWES Surakarta diperkirakan apabila mempunyai kesadaran merk tinggi
maka pelanggan kurang berniat untuk membeli product trial yang menggunakan in-
store display sebagai alat promosi penjualan pada merk produk yang sudah dikenal,
hal ini dikarenakan mereka mengutamakan nilai atau kualitas produk, bukan berdasar
tampilan produk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
BAB V
PENUTUP
Bab ini bertujuan untuk memaparkan kesimpulan yang diikuti dengan
keterbatasan dan saran terkait implikasi penelitian. Hal ini bertujuan untuk
memberikan pemahaman mengenai hasil analisis data yang telah dilakukan sesuai
dengan permasalahan yang dirumuskan dan peluang untuk melakukan penelitian
selanjutnya.
5.1 KESIMPULAN
Kesimpulan penelitian dimaksudkan untuk mempermudah pemahaman
mengenai hasil dari penelitian ini. Dalam sub bab ini akan dipaparkan secara singkat
mengenai hasil penelitian. Hasil pengujian pada model penelitian ini mengindikasi
bahwa promosi penjualan yang diimplementasi Swalayan SAMI LUWES Surakarta
tidak semuanya berpengaruh signifikan untuk mendorong niat pembelian product
trial. Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Alat promosi penjualan price discount (potongan harga) berpengaruh positif
pada niat pembelian product trial. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi
penggunaan price discount maka niat pembelian product trial juga akan semakin
meningkat.
2. Alat promosi penjualan free sample (contoh gratis) berpengaruh positif pada
niat pembelian product trial. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
penggunaan free sample maka niat pembelian product trial juga akan semakin
meningkat.
3. Alat promosi penjualan bonus pack (kemasan ekstra) tidak berpengaruh pada
niat pembelian product trial. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila
menggunakan bonus pack sebagai alat promosi penjualan maka tidak akan
berpengaruh pada niat pembelian product trial.
4. Alat promosi penjualan in-store display (tampilan dalam toko) tidak
berpengaruh pada niat pembelian product trial. Hal ini mengindikasikan bahwa
apabila menggunakan in-store display sebagai alat promosi penjualan maka tidak
akan berpengaruh pada niat pembelian product trial.
5. Brand awareness sebagai pemoderasi promosi penjulan, berpengaruh negatif
pada interaksi antara Price Discount, Free Sample, dan In-Store Display dengan
Niat Pembelian Product Trial. Hal ini mengindikasikan bahwa brand awareness
berperan memperlemah pengaruh Price Discount, Free Sample, dan In-Store
Display dalam pembentukan Niat Pembelian Product Trial. Sedangkan, brand
awareness tidak berpengaruh pada interaksi antara bonus pack dengan niat
pembelian product trial.
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat memberikan pemahaman bagi
pihak Swalayan SAMI LUWES Surakarta untuk mencermati faktor-faktor promosi
penjualan yang perlu ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan niat pembelian
product trial. Diharapkan dengan memperhatikan alat promosi penjualan dapat
meningkatkan niat pembelian product trial di Swalayan SAMI LUWES Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Hasil pengujian menunjukkan bahwa brand awareness dapat memoderasi promosi
penjualan konsumen Swalayan SAMI LUWES Surakarta.
5.2 KETERBATASAN
Studi ini memiliki obyek amatan yang terfokus pada produk keterlibatan
rendah yang menggunakan alat promosi penjualan di Swalayan SAMI LUWES
Surakarta, sehingga berdampak pada terbatasnya generalisasi studi. Dengan demikian
untuk mengaplikasikan studi ini pada konteks yang berbeda, diperlukan kehati –
hatian dalam mencermati karakteristik yang melekat pada obyek amatan studi. Hal ini
penting untuk dicermati, agar tidak terjadi bias dalam hasil pengujian yang dapat
berdampak pada kekeliruan dalam pemahaman implikasi penelitian dan perumusan
kebijakan yang diambil.
Meskipun terdapat keterbatasan dalam studi ini yang menyebabkan
ketidakmampuan model untuk digeneralisasi pada segala situasi, namun dengan
prosedur pengujian yang terstruktur diharapkan tidak mengurangi derajad keyakinan
terhadap akurasi model prediksi yang diharapkan.
5.3 IMPLIKASI
Studi ini diharapkan mampu memberikan implikasi baik secara teoritis,
praktis, maupun metodologis. Melalui ketiga aspek ini diharapkan dapat memberikan
pemahaman terkait tanggung jawab ilmiah dalam upaya untuk mengembangkan teori-
teori mengenai alat promosi penjualan pada product trial produk keterlibatan rendah.
Selain itu studi ini juga diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemasar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
dalam perumusan kebijakan yang sebaiknya dilakukan terkait dengan permasalahan
yang diteliti.
1. Implikasi Teoritis
Studi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman bagi para akademisi
terkait dengan konsep promosi penjualan product trial pada produk keterlibatan
rendah. Hal tersebut didasarkan pada keragaman yang terdapat dalam penelitian ini
yang memberikan perspektif yang berbeda dari studi terdahulu (Lihat, Kempf, D.S.
and Robert E Smith :1998, Wayne :2002, Ndubisi and Chew :2006). Keragaman
tersebut dapat diketahui dari variabel-variabel amatan yang dimodelkan dan
disesuaikan dengan setting penelitian di Indonesia.
2. Implikasi Praktis
Studi ini diharapkan mampu memberikan pemahaman terhadap pemasar
terkait dengan konsep promosi penjualan product trial pada produk keterlibatan
rendah melalui implementasi brand awareness. Pemahaman tersebut memberikan
perspektif yang lebih luas pada para pemasar, yang dapat digunakan untuk mendesain
stimulus-stimulus yang dimungkinkan dapat meningkatkan niat pembelian product
trial. Hal ini perlu dicermati sebab pendesainan stimulus secara berlebihan dapat
berdampak pada ketidakefektifan strategi pemasaran yang dikembangkan. Brand
awareness memoderasi promosi penjualan (price discount, free sample, bonus pack,
in-store display) tetapi belum berkemampuan untuk meningkatkan niat pembelian
product trial. Hal ini memberikan pemahaman bagi pemasar untuk membangun
stimulus agar mampu membentuk niat pembelian product trial pada pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
Stimulus yang disarankan adalah price discount, free sample, dan masih banyak
promosi penjualan yang perlu diteliti berpengaruh positif pada niat pembelian
product trial atau tidak, contohnya seperti premi (hadiah) dan rabat. Diharapkan
dengan memberikan stimulus tersebut dapat mendorong untuk meningkatkan
pembelian product trial pada produk keterlibatan rendah.
3. Implikasi Metodologis
Penelitian ini dilakukan dengan metode yang terstruktur. Metode penelitian
yang meliputi alat pengukuran dan pengujian statistik telah teruji melalui prosedur
yang rigid. Dengan demikian sumber dan kebenarannya dapat ditelusuri secara
ilmiah. Hal ini diharapkan memberikan pemahaman kepada peneliti untuk
memanfaatkannya sebagai pertimbangan dalam mendesain metode riset yang
digunakan untuk pengujian model yang ingin diteliti.
4. Implikasi bagi Studi Lanjutan
Obyek amatan pada studi ini difokuskan pada Swalayan, sehingga berdampak
pada generalisasi studi yang bersifat terbatas. Hal ini memberikan peluang bagi studi
lanjutan untuk mengembangkan model pada konteks yang lebih luas. Namun
demikian, diperlukan kehati – hatian dalam mencermati karakteristik yang melekat
pada obyek amatan studi. Hasil penelitian ini mengindikasi bahwa price discount dan
free sample yang diperkirakan berkemampuan membentuk niat pembelian product
trial. Hal ini memberikan pemahaman bagi studi lanjutan untuk mengikutsertakan
variabel price discount dan free sample. Diharapkan dengan menambahkan kedua
variabel tersebut pada model dapat meningkatkan validitas eksternal konstruk.