pengaruh politik dinasti dan desentralisasi...

138
PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI FISKAL TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA TAHUN 2012-2015 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh: Khaidar Ibrahim NIM. 11150840000066 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H/2020 M

Upload: others

Post on 29-Dec-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI

FISKAL TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH DI

INDONESIA TAHUN 2012-2015

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh:

Khaidar Ibrahim

NIM. 11150840000066

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H/2020 M

Page 2: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti
Page 3: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti
Page 4: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti
Page 5: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari Rabu, tanggal 20 Mei 2020 telah dilaksanakan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Khaidar Ibrahim

2. NIM 11150840000066

3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan

4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti dan Desentralisasi Fiskal

Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah di Indonesia Tahun 2012-2015

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 Mei 2020

Muhammad Hartana Iswandi Putra, M.Si. ( )

NIP. 196806052008011023 Ketua

Najwa Khairina, S.E., M.A ( )

NIP. 198711132018012001 Penguji Ahli

Sofyan Rizal, S.E., M.Si ( )

NIP. 197604302011011002 Pembimbing

iv

Page 6: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

1. Nama Lengkap : Khaidar Ibrahim

2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 25 April 1997

3. Alamat : Jl. H. Saleh RT 002/002 No.21 Benda Baru,

Pamulang, Tangerang Selatan

4. Telepon : 081211975801

5. Email : [email protected]

II. Riwayat Pendidikan

1. Tahun 2002-2003 : TK Pertiwi

2. Tahun 2003-2009 : SD Negeri Pamulang 1

3. Tahun 2009-2012 : SMP Negeri 17 Tangerang Selatan

4. Tahun 2012-2015 : SMA Negeri 9 Tangerang Selatan

5. Tahun 2015-2020 : Program Sarjana S1 Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

III. Pengalaman Organisasi

1. Anggota Departemen Sosial & Keislaman HMJ Ekonomi Pembangunan

UIN Jakarta, 2016

2. Sekretaris Departemen Kewirausahaan HMJ Ekonomi Pembangunan UIN

Jakarta, 2017

Page 7: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

vi

3. Kepala Departemen Entrepreneur & Leadership DEMA Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Jakarta, 2018

4. Anggota Biro Minat dan Bakat PMII KOMFEIS, 2016-2017

5. Ketua Biro Ekonomi Kreatif PMII KOMFEIS, 2017-2018

6. Wakil Ketua IV PMII KOMFEIS, 2018-2019

7. Ketua Umum Ikatan Remaja Masjid Ar-Ridhwan (IKRAR), 2018-2020

8. Sekretaris Badan Pembinaan Anak Yatim Ar-Ridhwan, 2020-2023

IV. Latar Belakang Keluarga

1. Ayah : Usman Sumantri

2. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 15 Mei 1961

3. Ibu : Popon Fatimah

4. Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 10 Desember 1971

5. Alamat : Jl. H. Saleh RT 002/002 No.21

Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan

6. Anak ke dari : 3 dari 5 bersaudara

Page 8: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

vii

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the impact of politic dynasty and fiscal

decentralization on the performance of local government. The sample of this

research is 170 local government in Indonesian which was listed on the

Directorate General of Regional Autonomy Ministry of Internal Affairs in 2012-

2015 that selected by using purposive sampling method. Hypothesis testing use

the multiplelinear regression test by SPSS software version 25. The results of this

research indicate that dynastic politics and independence local of goverments has

a effect on the performance of local governments, but dependence on the central

government do not have a significant effect on the performance of local

governments. While dynastic politics, independence local of goverments and

dependence on the central goverments simultaneously have a effect on the

performance of local goverments.

Keyword: politic dynasty, fiscal decentralization, performance of local

government

Page 9: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

viii

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh politik dinasti dan

desentralisasi fiskal terhadap kinerja pemerintah daerah. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini sebanyak 170 pemerintah daerah di Indonesia yang terdaftar

di Direktorat Jendral Otonomi Daerah Kementerian dalam Negeri pada tahun

2012-2015 yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling.

Pengujian hipotesis ini menggunakan uji regresi linear berganda dengan software

SPSS versi 25. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa politik dinasti dan

kemandirian daerah berpengaruh terhadap kinerja pemerintah daerah, sedangkan

ketergantungan pada pemerintah pusat tidak memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja pemerintah daerah. Sementara politik dinasti, kemandirian daerah

dan ketergantungan pada pemerintah daerah secara simultan berpengaruh terhadap

kinerja pemerintah daerah.

Kata kunci: politik dinasti, desentralisasi fiskal, kinerja pemerintah daerah

Page 10: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah swt., yang telah memberikan berbagai macam

nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pegaruh Politik Dinasti dan Desentralisasi Fiskal terhadap Kinerja

Pemerintah Daerah di Indonesia Tahun 2012-2015”. Shalawat serta salam

senantiasa terlimpahkan kepada Pemimpin dan Suri Tauladan kita, Baginda Nabi

Muhammad saw., semoga kita senantiasa istiqomah dalam menjalankan sunnah-

sunnah beliau dan berharap akan mendapatkan syafa‟atnya kelak di yaumil

qiyamah, Aamiin...

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari bahwa

terdapat banyak pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.

Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada:

1. Ibu Popon Fatimah dan Bapak Usman Sumantri selaku orang tua penulis,

yang telah mendidik dan membesarkan saya sejak kecil serta selalu

memberikan dukungan moril maupun materil. Semoga dengan skripsi ini

setidaknya bisa membuat ibu dan ayah bangga kepada saya. Terima kasih

yang tak terhingga saya ucapkan kepada ibu dan ayah yang selalu berjuang

dan mendoakan saya hingga berhasil menjadi seorang sarjana. Semoga ibu

Page 11: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

x

dan ayah senantiasa diberikan kesehatan dan umur panjang sehingga saya

dapat terus berusaha membuat kalian bangga dan bahagia.

2. Kholidzul Firdaus dan Mutiara Ramadhini selaku kakak serta Aditya

Mahardika dan Adi Satya Dharma selaku adik yang telah memberikan

dukungan serta doa kepada penulis.

3. Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Prof. Dr. Amilin, S.E.Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP., selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Dr. Muhammad Hartana Iswandi Putra, SE., M.Si., selaku Kepala Jurusan

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Deni Pandu Nugraha, SE., M.Sc., selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

7. Zaenal Muttaqin, MPP selaku dosen penasehat akademik yang selalu

memberikan motivasi hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Sofyan Rizal, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, mengarahkan dan selalu memberikan motivasi kepada

penulis selama penyusunan hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan

berbagi pengalaman selama penulis menjalani studi.

Page 12: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

xi

10. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

dan melayani dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

11. Teman-teman “Entropy” yang telah berbagi kebahagiaan, memberikan

dukungan dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan. Terima kasih

kepada Syaban, Ivan, Feisal, Harits, Azam, Hilal, Zulfikar, Wahyu, Farras,

Farith, Hady, Isma, Alwan, Satria, Ipul, Putri dan Desti

12. Ibu Tita dan Bapak Andri selaku staf di Direktorat Jenderal Otonomi

Daerah Kementerian Dalam Negeri yang telah membantu penulis

memperoleh data untuk penelitian ini.

13. Keluarga besar HMJ Ekonomi Pembangunan, terima kasih atas kesempatan

yang diberikan kepada penulis untuk mendapatkan pembelajaran,

pengalaman, serta keluarga baru selama menjadi mahasiswa.

14. Teman-teman Ekonomi Pembangunan 2015, terima kasih telah menjadi

bagian dari perjalanan penulis selama studi di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

15. Keluarga besar PMII KOMFEIS, terima kasih atas kesempatan yang

diberikan kepada penulis untuk mendapatkan pembelajaran, pengalaman,

serta keluarga baru selama menjadi mahasiswa.

16. Sahabat-sahabat KOMFEIS 2015, terima kasih sudah memberikan

pengalaman dan pembelajaran kepada penulis selama menjalani

perkuliahan.

Page 13: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

xii

17. Teman-teman Ikatan Remaja Masjid Ar-Ridhwan, terima kasih untuk

pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga bagi penulis.

18. Teman-teman KKN PEACE 30, terima kasih untuk pengalaman dan

pembelajaran singkat yang sangat berharga bagi penulis.

19. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih telah

memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis selama pengerjaan

skripsi.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

banyak kekuarangan yang disebabkan oleh masih terbatasnya pengetahuan serta

pengalaman yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk

penyempurnaan skripsi ini. Besar harapan penulis bahwa dengan adanya skripsi

ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi

penulis pada khususnya dan bagi pihak lain pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 7 April 2020

Khaidar Ibrahim

Page 14: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

xiii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ....................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .................................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................................v

ABSTRACT ........................................................................................................................ vii

ABSTRAK ........................................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ix

DAFTAR ISI .................................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL............................................................................................................ xvii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xix

BAB I .................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

B. Pembatasan Masalah ............................................................................................ 12

C. Rumusan Masalah ................................................................................................. 13

D. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 14

Page 15: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

xiv

E. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 14

BAB II .............................................................................................................................. 16

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................... 16

A. Landasan Teori ...................................................................................................... 16

1. Politik Dinasti .................................................................................................... 16

2. Desentralisasi Fiskal .......................................................................................... 24

3. Kinerja Pemerintah Daerah ............................................................................... 31

B. Hubungan Antar Variabel ..................................................................................... 34

1. Hubungan Politik Dinasti Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah ...................... 34

2. Hubungan Kemandirian Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah .......... 36

3. Hubungan Ketergantungan pada Pemerintah Pusat Terhadap Kinerja

Pemerintah Daerah ................................................................................................... 36

C. Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 38

D. Kerangka Pemikiran .............................................................................................. 48

E. Hipotesis ............................................................................................................... 50

BAB III ............................................................................................................................. 51

METODE PENELITIAN ................................................................................................. 51

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................................... 51

B. Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 51

C. Metode Penentuan Sampel .................................................................................. 52

Page 16: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

xv

D. Metode Analisis Data ............................................................................................ 54

1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................................ 54

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................... 55

3. Uji Hipotesis ...................................................................................................... 58

4. Koefisien Persamaan Regresi Linear Berganda ................................................. 60

E. Operasionalisasi Variabel ...................................................................................... 61

1. Variabel Independen ......................................................................................... 61

2. Variabel Dependen ........................................................................................... 66

BAB IV ............................................................................................................................. 71

ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 71

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................................... 71

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian ........................................................................... 75

1. Analisis Statistik Deskriptif ................................................................................ 75

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................... 82

3. Hasil Uji Hipotesis ............................................................................................. 89

C. Pembahasan .......................................................................................................... 94

1. Pengaruh Politik Dinasti Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah ....................... 94

2. Pengaruh Tingkat Kemandirian Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah 94

3. Pengaruh Tingkat Ketergantungan pada Pemerintah Pusat Terhadap Kinerja

Pemerintah Daerah ................................................................................................... 95

Page 17: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

xvi

BAB V .............................................................................................................................. 96

PENUTUP ........................................................................................................................ 96

A. Kesimpulan............................................................................................................ 96

B. Saran ..................................................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 99

LAMPIRAN ................................................................................................................... 104

Page 18: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Indikasi Kecurangan Pemerintah Daerah............................................... 5

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................ 39

Tabel 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel .......................................................... 70

Tabel 4.1 Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria ............................................ 74

Tabel 4.2 Tabel Statistik Deskriptif ..................................................................... 75

Tabel 4.3 Skala Interval Derajat Desentralisasi Fiskal ........................................ 78

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogorof-Smirnov ........................... 84

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................................. 85

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi Dengan Run Test ............................................ 86

Tabel 4.7 Hasil Koefisien Korelasi ...................................................................... 87

Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Cochrane-Orcutt Run Test .............................. 87

Tabel 4.9 Uji Heteroskedastisitas Dengan Uji Glejser ........................................ 88

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 89

Tabel 4.11 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ............................................. 90

Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) .................................................. 91

Page 19: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 49

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Dengan Histogram ......................................... 82

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Dengan Grafik Normal Plot ........................... 83

Page 20: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian ....................................................................... 104

Lampiran 2 Surat Direkorat Jenderal Otonomi Daerah ..................................... 105

Lampiran 3 Data Penelitian................................................................................ 106

Lampiran 4 Hasil Output SPSS .......................................................................... 114

Page 21: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desentralisasi merupakan salah satu proses penting dalam

perkembangan demokrasi di suatu negara. Agar demokrasi berjalan dengan

baik, negara memerlukan strategi desentralisasi (Mimba, 2007). Di

Indonesia, sistem desentralisasi mulai berlaku sejak dikeluarkannya

Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 25

tahun 1999 yang kemudian Undang-Undang tersebut disempurnakan

menjadi Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

dan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Lahirnya desentralisasi dan demokrasi adalah sebagai upaya untuk

membongkar sentralisme kekuasaan. Dengan kata lain, demokrasi dan

desentralisasi tidak menghendaki adanya pemusatan kekuasaan karena

kekuasaan yang terpusat akan cenderung disalahgunakan (Carnegie & West,

2005). Dengan adanya pemikiran untuk melakukan suatu perubahan sistem

pemerintahan dari sistem sentralisasi menjadi sistem desentralisasi

memberikan harapan yang sangat besar bagi bangsa Indonesia untuk

menciptakan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat (Anggraini &

Riharjo, 2017).

Page 22: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

2

Menurut (Moisiu, 2014), Desentralisasi adalah proses devolusi

politik, fiskal dan pengambilan keputusan dari pemerintah pusat ke

pemerintah daerah. Penyerahan kekuasaan pada pemerintah daerah ini

bertujuan untuk meningkatkan stabilitas sistem demokrasi, meningkatkan

efektifitas dan efisiensi, menstimulasi pembentukan basis pengembangan

ekonomi lokal dan nasional, meningkatkan transparansi pemerintahan dan

meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan.

Otonomi Daerah dan Desentralisasi Fiskal pada dasarnya merupakan

instrumen yang digunakan dalam penyelenggaraan pembangunan negara

agar kesejahteraan masyarakat dapat tercapai dengan mudah. Hal ini

didukung dengan pernyataan (Liu, 2007), ia menyatakan bahwa di beberapa

daerah dimana desentralisasi fiskal dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan

keputusan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Namun,

(Syahruddin, 2006) menyatakan bahwa adanya perbedaan kapasitas dan

kemampuan yang dimiliki setiap daerah dari sisi keuangan, ketersediaan

infrastruktur maupun kapasitas sumber daya manusia, justru membuat

implementasi otonomi daerah menimbulkan berbagai permasalahan.

(Moisiu, 2014) beranggapan bahwa di beberapa negara justru ditemukan

tingkat korupsi yang semakin tinggi pasca implementasi desentralisasi

fiskal. Bahkan, di Indonesia desentralisasi fiskal justru meningkatkan

kecendrungan korupsi di daerah (Rinaldi, 2007). Hal serupa juga

disampaikan oleh (Liu, 2007) bahwa efek negatif desentralisasi fiskal adalah

Page 23: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

3

justru meningkatkan korupsi, bukan menghasilkan perbaikan kualitas

pelayanan publik. Hal ini mengindikasikan adanya kesenjangan praktikal

(practical gap) atau anomali dari tujuan diberlakukannya otonomi

pemerintahan.

Sejak otonomi digelar di Indonesia, yang kemudian diikuti

pemilihan daerah yang digelar langsung, ada kecenderungan bermunculan

dinasti-dinasti politik (Anggraini & Riharjo, 2017). Menurut (Nuritomo &

Rossieta, 2014) politik dinasti sangat rentan tumbuh terhadap negara yang

penduduknya memiliki rata-rata tingkat pendidikan rendah dan kemiskinan

tinggi. Politik dinasti dapat diartikan secara sederhana sebagai sejumlah

kecil keluarga yang mendominasi distribusi kekuasaan (Querrubin, 2015).

Pemilihan kepala daerah langsung menjadi salah satu sebab munculnya

masalah politik dinasti (Nuritomo & Rossieta, 2014). Dinasti Politik ini

mulai terlihat di Era Reformasi yang lebih dikenal demokratis. Dalam

pemerintahan yang demokratis, seharusnya rakyat memiliki peluang yang

lebih besar untuk terlibat dalam proses politik. Namun, (Amelia, 2015)

menyatakan bahwa adanya Dinasti Politik, membuat peluang yang dimiliki

oleh rakyat untuk terlibat di dalam proses-proses politik sangat kecil, hal ini

disebabkan karena mereka yang menjadi pemimpin saling mempunyai

hubungan keluarga.

Dalam KOMPAS.com, (Hakim, 2017) menyatakan bahwa politik

dinasti jadi hambatan untuk menghasilkan kepala daerah berkualitas. Selain

itu, menurut Arif Susanto pada KOMPAS.com oleh Rakhmat Nur Hakim,

Page 24: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

4

ia menyatakan bahwa kuatnya dinasti politik di beberapa daerah, membuat

calon yang punya kans besar untuk menang berasal dari dinasti penguasa

sebelumnya dan hal ini diperparah dengan lemahnya pelembagaan politik di

Indonesia, yang menyebabkan minimnya calon untuk bersaing. Mantan

ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar dalam diskusi pilkada

di Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis pada 11 Februari 2017,

mengatakan bahwa politik dinasti indentik dengan korupsi. Karena itu,

dalam perspektif hukum di negara ini, politik dinasti sudah tidak tepat lagi

dan jika sebuah masyarakat ingin hidup sejahtera, politik dinasti harus

dihindari. Hal tersebut diungkapkan oleh L Gora Kunjana (2017) pada

BERITASATU.com.

Page 25: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

5

Tabel 1.1

Indikasi Kecurangan Pemerintah Daerah

Kasus Status Politik

Dinasti Kronologis Sumber

Kasus korupsi

pengadaan alat

kesehatan di Rumah

Sakit Rujukan Provinsi

Banten

Terindikasi Hj. Ratu Atut Chosiyah selaku Gubernur

Banten bekerjasama dengan adiknya

yaitu Tubagus Chairi Wardana untuk

menggelapkan sejumlah uang dari APBD

yang dialokasikan untuk pengadaan alat

kesehatan RS Rujukan Banten. Kerugian

akibat kecurangan ini sebesar Rp 79,79

miliar.

https://www.merdeka.com/p

eristiwa/fakta-mengejutkan-

cara-atut-dan-wawan-

korupsi-di-banten.html

Kasus Suap dan

Pencucian Uang oleh

mantan Bupati

Bangkalan

Terindikasi Fuad Amir Imran yang merupakan

mantan Bupati Bangkalan dan juga ayah

dari Bupati Bangkalan Moh. Makmun

Ibnu Fuad menerima suap dari PT MKS

sebesar Rp 18,05 miliar terkait

permintaan penyaluran gas alam ke Gili

https://nasional.kompas.com

/read/2018/03/02/07292391/

6-dinasti-politik-dalam-

pusaran-korupsi-suami-istri-

hingga-anak-

orangtua?page=all

Page 26: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

6

Timur. Selain itu Fuad melakukan

pencucian uang dengan mengalihkan

beberapa hartanya menjadi atas nama

istri dan anaknya.

Kasus gratifikasi

Gubernur Jambi

Terindikasi Zumi Zola selaku Gubernur Jambi yang

juga merupakan anak dari mantan

Gubernur Jambi diduga menerima

gratifikasi sebesar Rp 6 miliar dari

sejumlah proyek di Provinsi Jambi.

Kasus yang menjerat Zumi Zola ini

merupakan pengembangan dari kasus

suap pengesahan APBD 2018.

https://www.kapanlagi.com/

showbiz/selebriti/zumi-zola-

ditahan-kpk-setelah-jadi-

tersangka-korupsi-rp-6-

miliar-41157c.html

Page 27: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

7

Kasus gratifikasi yang

dilakukan oleh Rita

Widyasari selaku

Bupati Kutai

Kartanegara dan

penyalahgunaan dana

oleh ayahnya Syaukani

Hasan mantan Bupati

Kutai Kartanegara

Terindikasi Rita Widyasari selaku Bupati Kutai

Kartanegara yang juga merupakan anak

dari Syaukani Hasan mantan Bupati

Kutai Kartanegara menerima suap

sebesar Rp 6 miliar atas pemberian

operasi untuk keperluan inti dan plasma

perkebunan kelapa sawit kepada PT

Sawit Golden Prima dan menyamarkan

gratifikasi sebesar Rp 436 miliar. Selain

Rita, ayahnya yang pernah menjabat

sebagai Bupati Kutai Kartanegara juga

tersandung kasus penyalahgunaan dana

perangsang pungutan sumber daya alam

(migas), dana studi kelayakan Bandara

Kutai, dana pembangunan Bandara

Kutai, dan penyalahgunaan dana pos

anggaran kesejahteraan masyarakat

sebesar Rp 93,204 miliar

https://nasional.kompas.com

/read/2018/03/02/07292391/

6-dinasti-politik-dalam-

pusaran-korupsi-suami-istri-

hingga-anak-

orangtua?page=all

Page 28: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

8

Kasus jual beli jabatan

di Klaten

Terindikasi Sri Hartini menerima suap terkait

promosi jabatan dalam pengisian susunan

organisasi dan tata kerja organisasi

perangkat daerah. Menurut KPK, kasus

korupsi ini dampak dari politik dinasti.

Pada periode 2000-2005, Haryanto dan

Sunarna berpasangan menjadi Bupati dan

Wakil Bupati Klaten. Kemudian pada

periode selanjutnya, yaitu 2005-2015,

Haryanto lengser dan digantikan Sunarna

sebagai bupati. Sedangkan wakil Sunarna

adalah Sri Hartini, yang merupakan istri

Haryanto. Kembali berselang ke periode

berikutnya, yaitu 2016-2021, gantian

Sunarna yang lengser dan Sri Hartini

menjadi bupati. Wakilnya adalah Sri

Mulyani, yang merupakan istri Sunarna.

https://regional.kompas.com

/read/2017/08/16/16084271/

bupati-klaten-akui-terima-

uang-suap-jual-beli-jabatan

Page 29: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

9

Kasus Suap Pasar Atas

oleh Walikota Cimahi

Terindikasi Tiswara Dhanu Barata dan Hendriza

Soleh Gunadi pemilik perusahaan

pemegang tender proyek pembangunan

tahap II Pasar Atas menyuap Walikota

Cimahi Atty Suharti beserta suaminya

Itoch Tochija yang merupakan mantan

Walikota Cimahi sebesar Rp 500 juta.

Penyuapan dilakukan agar kedua

pengusaha tersebut menjadi perusahaan

pelaksana pembangunan Pasar Atas.

Kedua pengusaha sudah melakukan

kerjasama sejak Itoch menjabat.

https://nasional.tempo.co/re

ad/871818/korupsi-pasar-

cimahi-dua-penyuap-wali-

kota-divonis-25-tahun-bui

Sumber: Data Kementrian Dalam Negeri dan media online

Page 30: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

10

Berdasarkan penjabaran kasus diatas, dapat dilihat bahwa tujuan

desentralisasi fiskal memang tidak semulus yang direncanakan. Banyak

dampak yang terjadi di luar perencanaan. Diantaranya yaitu munculnya elit

lokal yang ingin menguasai suatu daerah dengan membangun politik dinasti

(Anggraini & Riharjo, 2017). Pemilihan yang dilakukan secara langsung

oleh rakyat yang diharapkan memajukan daerah tidak sepenuhnya berhasil.

Politik patrimonial yang kuat dalam politik telah menempatkan lembaga-

lembaga demokrasi dalam posisi yang rapuh (Choi, 2009). Selain itu,

desentralisasi juga menimbulkan terjadinya pergeseran korupsi ke tingkat

daerah (Moisiu, 2014).

Praktik politik dinasti di Indonesia semakin jelas dan terpapar dari

barat Indonesia sampai Indonesia bagian timur (Nuritomo & Rossieta,

2014). Data dari Kementerian Dalam Negeri mengidentifikasi ada 57 kepala

daerah yang membangun dinasti politik di beberapa daerah di Indonesia.

Dari 57 kepala daerah yang mencalonkan para anggota keluarga yang

memiliki pertalian darah, hanya 17 di antaranya yang kalah di arena pilkada.

Selebihnya, mereka menjadi pemenang menggantikan kekuasaan

keluarganya (Hasibuan, 2013). Hal ini menunjukan bahwa angka

keberhasilan para pemimpin daerah melanggengkan politik dinasti cukup

kuat dan berhasil.

Fenomena politik dinasti terjadi di berbagai negara dalam lingkup

eksekutif dan legislatif di tingkat lokal maupun nasional, seperti di Filipina

(Mendoza & et. al, 2012), Argentina (Rossi, 2009), Amerika Serikat (Dal

Page 31: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

11

Bo & Snyder, 2009), dan Jepang (Asako & et. al, 2012). Maraknya politik

dinasti dianggap sebagai ancaman bagi proses demokratisasi dan

pembangunan ekonomi dalam jangka waktu yang panjang (Querrubin,

2015). Menurut (Mendoza & et. al, 2012), politik dinasti dapat melemahkan

kompetisi politik, mengurangi akuntabilitas laporan keungan pemerintah

daerah, membuat kekuasaan politik menjadi terpusat, dan melanggengkan

hubungan patron-klien dalam politik tradisional. Menguatnya politik dinasti

dapat menyebabkan potensi korupsi yang dilakukan para anggota keluarga

dinasti yang berkuasa di daerah semakin besar (Hasibuan, 2013).

Beralihnya sistem pemerintahan yang semula sentralisasi kemudian

menjadi desentralisasi memberikan efek jangka panjang yang sangat besar,

terlebih dalam hal proses pengelolaan kekuasaan. Alih-alih mengharapkan

hal baik akan terjadi pasca desentralisasi, namun pada kenyataannya justru

menimbulkan berbagai permasalahan. Hal ini terjadi karena semakin sulit

mendapatkan pemimpin yang berkualitas dan semakin banyaknya kelompok

elit lokal yang ingin memiliki akses dalam mengontrol kekuasaan melalui

proses politik, yang kemudian terjadi politik dinasti. Pandangan negatif

terhadap politik dinasti muncul setelah adanya dampak negatif terhadap

kinerja pemerintah daerah. Hal ini diperparah dengan banyaknya kasus

korupsi yang terjadi ketika kelompok elit memegang kendali kekuasaan

disuatu daerah.

Banyaknya kasus terkait politik dinasti dan permasalahan yang

muncul sejak diberlakukannya desentralisasi fiskal, serta adanya pro dan

Page 32: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

12

kontra mengenai politik dinasti yang mulai muncul di era desentralisasi

fiskal, membuat peneliti ingin melakukan kajian empiris untuk mengetahui

dampak dari politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap kinerja

pemerintah daerah.

Penelitian ini dimaksudkan untuk menambah bukti empiris dalam

kajian mengenai desentralisasi fiskal dan politik dinasti di Indonesia

khususnya dalam aspek kinerja pemerintah. Peneliti berharap penelitian ini

dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah dan dapat menjadi referensi

bagi pemerintah itu sendiri maupun bagi peneliti selanjutnya. Berdasarkan

hal-hal yang telah dijabarkan di atas, maka peneliti melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Politik Dinasti dan Desentralisasi Fiskal

Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah di Indonesia Tahun 2012-2015”.

B. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah ini dilakukan agar peneliti dapat lebih fokus dan

tidak keluar dari pokok pembahasan yang ingin dibicarakan. Penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan data selama 4 tahun, dari tahun 2012

hingga tahun 2015. Penelitian ini akan dibatasi pada :

1. Variabel Politik Dinasti pada penelitian ini menggunakan data Kepala

Daerah dan atau Wakil Kepala Daerah tahun 2012-2015.

2. Variabel Desentralisasi Fiskal pada penelitian ini menggunakan proksi

pengukuran berdasarkan Tingkat Kemandirian Daerah dan Tingkat

Ketergantungan pada Pemerintah Pusat tahun 2012-2015.

Page 33: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

13

3. Variabel Kinerja pada penelitian ini menggunakan data Evaluasi Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) tahun 2012-2015.

4. Wilayah penelitian dibatasi pada Daerah yang terindikasi Politik Dinasti

tahun 2012-2015.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini akan

membahas mengenai Pengaruh Politik Dinasti dan Desentralisasi Fiskal

Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah di Indonesia Tahun 2012-2015.

Sehingga dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Politik Dinasti terhadap Kinerja Pemerintah

Daerah?

2. Bagaimana pengaruh Desentralisasi Fiskal yang diukur dengan tingkat

Kemandirian Daerah terhadap Kinerja Pemerintah Daerah?

3. Bagaimana pengaruh Desentralisasi Fiskal yang diukur dengan tingkat

Ketergantungan pada Pemerintah Pusat terhadap Kinerja Pemerintah

Daerah?

4. Bagaimana pengaruh Politik Dinasti, Kemandirian Daerah dan

Ketergantungan pada Pemerintah Pusat terhadap Kinerja Pemerintah

Daerah?

Page 34: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

14

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh Politik Dinasti terhadap Kinerja

Pemerintah Daerah.

2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat Kemandirian Daerah terhadap

Kinerja Pemerintah Daerah.

3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat Ketergantungan pada Pemerintah

Pusat terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

4. Untuk mengetahui pengaruh Politik Dinasti, Kemandirian Daerah dan

Ketergantungan pada Pemerintah Pusat terhadap Kinerja Pemerintah

Daerah.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dijelaskan, maka penelitian

ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Kontribusi Teoritis

Penelitian ini dapat dijadikan tambahan literatur yang bermanfaat

untuk menambah pemahaman atas politik dinasti, desentralisasi fiskal,

dan kinerja pemerintah daerah di Indonesia. Selain itu, penelitian ini

juga dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya agar dapat

mengembangkan lebih lanjut penelitian ini.

Page 35: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

15

2. Kontribusi Praktis

a. Pihak Pemerintah

Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan dan bahan pertimbangan mengenai kinerja penyelenggara

pemerintah daerah agar dapat meningkatkan kinerja pemerintahan

daerahnya. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi

tambahan informasi bagi pemerintah untuk melakukan kajian atas

peraturan tentang pemerintah daerah di Indonesia dalam upaya

meningkatkan kualitas kepala daerah di Indonesia.

b. Pihak masyarakat

Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi bagi para masyarakat

untuk mengetahui tingkat kinerja pemerintah daerah sehingga dapat

digunakan sebagai alat pengawasan mengenai kinerja pemerintah

daerah. Selain itu, penelitian ini juga dapat dijadikan pertimbangan

bagi masyarakat untuk lebih cermat dalam memilih calon pemimpin

daerah.

Page 36: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Politik Dinasti

a. Definisi Politik Dinasti

Politik dinasti dalam dunia politik modern dikenal sebagai elit

politik yang berbasiskan pertalian darah atau perkawinan sehingga

sebagian pengamat politik menyebutnya sebagai oligarkhi politik

(Anggraini & Riharjo, 2017). Dalam konteks Indonesia, kelompok elit

adalah kelompok yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi

proses pembuatan keputusan politik. Sehingga mereka relatif mudah

menjangkau kekuasaan atau bertarung memperebutkan kekuasaan

(Mietzner, 2009).

Dinasti politik merupakan sebuah serangkaian strategi politik

manusia yang bertujuan untuk memperoleh kekuasaan, agar kekuasaan

tersebut tetap berada di pihaknya dengan cara mewariskan kekuasaan

yang sudah dimiliki kepada orang lain yang mempunyai hubungan

keluarga dengan pemegang kekuasaan sebelumnya (Amelia, 2015).

Secara sederhana, politik dinasti dapat diartikan sebagai sejumlah kecil

keluarga yang mendominasi distribusi kekuasaan (Querrubin, 2015).

Menurut (Asako & et. al, 2012) politik dinasti adalah mereka yang

Page 37: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

17

mewarisi jabatan publik yang sama dari anggota keluarga mereka yang

memegangnya sebelum mereka.

Politik dinasti adalah perpindahan maupun perluasaan

kekuasaan dalam level eksekutif (kepala daerah) yang dilakukan dalam

suatu keluarga, baik sedarah maupun semenda (Nuritomo & Rossieta,

2014). Menurut (Mendoza & et. al, 2012), dinasti politik adalah

struktur politik di mana anggota keluarga yang sama menempati posisi

terpilih baik secara berurutan untuk posisi yang sama, atau secara

bersamaan di berbagai posisi. (Thompson, 2007) menyatakan bahwa

dinasti politik sebagai jenis lain transmisi kekuatan politik baik

langsung maupun tidak langsung, yang melibatkan hubungan keluarga.

Dinasti politik ini mulai terlihat di era reformasi yang lebih

dikenal demokratis. Dalam pemerintahan yang demokratis seharusnya

rakyat memiliki peluang yang lebih besar untuk terlibat dalam proses

politik. Selain itu rakyat juga diberi kebebasan untuk memilih

wakilnya, dalam hal ini adalah Walikota atau Bupati. Namun dengan

adanya dinasti politik ini, memberikan peluang yang sangat kecil bagi

rakyat untuk terlibat di dalam proses-proses politik karena mereka yang

menjadi pemimpin saling mempunyai hubungan keluarga (Amelia,

2015).

Dinasti politik telah lama hadir di negara-negara demokrasi dan

meningkatkan kekhawatiran terjadinya ketidaksetaraan distribusi

kekuasaan politik yang dapat mencerminkan ketidaksempurnaan dalam

Page 38: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

18

representasi demokratis dalam politik yang disebut dengan kekuasaan

melahirkan kekuatan. Hal ini mengingatkan kembali kekhawatiran

Mosca, bahwa setiap kelas menampilkan kecenderungan untuk menjadi

turun-temurun, bahkan ketika posisi politik terbuka untuk semua,

kedudukan keluarga penguasa akan dianugerahi berbagai keuntungan

(Snyder & dkk, 2009).

Dinasti politik tidak hanya terjadi di Indonesia. Filipina

mengalami dinasti politik sejak negara itu lahir. Nama-nama seperti

Macapagal, Aguilar, Cojuangco, Aquino, Magsaysay, dan puluhan

keluarga lain mendominasi politik Filipina selama puluhan tahun. Di

Thailand dinasti politik tumbuh dengan subur, seperti misalnya

keluarga Vejjajiva dan keluarga Shinawatra. Keduanya menguasai

politik Thailand selama dua dekade belakangan ini. Di Amerika juga

ada beberapa keluarga yang punya pengaruh kuat di dalam politik

nasional nya. Keluarga Bush, Kennedy, Rockefeller, dan lain

sebagainya itu terkenal memiliki pengaruh yang besar dalam politik.

Sistem boleh berganti. Tapi keluarga-keluarga ini tetap punya pengaruh

(Sakinah, et al, 2012).

b. Faktor-faktor Terbentuknya Politik Dinasti

Politik dinasti yang muncul di Indonesia menunjukkan beberapa

asumsi bahwa dengan berkembangnya dinasti politik, maka

kemungkinan besar, rakyat hanya akan disuguhkan aktor-aktor politik

yang itu-itu saja yang berasal dari satu keluarga dan tidak jarang, aktor-

Page 39: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

19

aktor tersebut menerapkan pola kelakuan politik yang sama mengingat

berasal dari sebuah keluarga yang sama. Dinasti politik itu sendiri tidak

sepenuhnya dipenuhi oleh hal-hal yang negative, ada pula dinasti

politik yang positif dengan melakukan perbaikan kesalahan-kesalahan

dan membuat kebijakan-kebijakan yang lebih baik dari pada generasi

dinasti politik yang sebelumnya.

Clubok, Wilensky dan Berghorn dalam Pasan (2013, 16)

mengemukakan bahwa politik dinasti dalam konteks politik

kontemporer muncul dalam berbagai bentuk, termasuk bentuk yang

lebih halus dengan cara mendorong sanak saudara keluarga elit-elit

lama untuk terus memegang kekuasaan yang diturunkan „secara

demokratis‟ oleh para pendahulu mereka. Ada juga dalam bentuk

politik dinasti yang disesuaikan dengan etika demokrasi modern, yakni

dengan cara mempersiapkan sanak anggota keluarga mereka dalam

sistem pendidikan dan rekrutment politik secara dini. Kemunculan

anggota-anggota keluarga pada periode berikutnya seolah-oleh bukan

diakibatkan oleh faktor darah dan keluarga, melainkan karena faktor-

faktor kepolitikan yang wajar dan rasional.

Bentuk lain politik dinasti muncul secara terbuka dan identik

dengan otoriterisme. Politik dinasti seperti ini muncul dari suatu sistem

politik modern yang sebelumnya sudah dibekukan dan dikondisikan

sedemikian rupa sehingga rakyat melalui wakilnya hanya bisa memilih

anak/istri dari keluarga penguasa lama. Politik dinasti yang demikian

Page 40: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

20

menunjukkan bahwa orang yang dipilih bukan karena atas dasar

sukarela, tetapi secara represif. Sistem pemerintahan yang berdasar

pada kuasi-otoritarian merupakan dasar munculnya politik dinasti.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Rossi M. , 2013) yang

berjudul The Causes of Political Dynasties in Democratic Countries

dalam Pasan (2013: 9) faktor-faktor yang menyebabkan politik dinasti

antara lain adanya saluran tertentu, saluran dalam hal ini adalah

keluarga. Pengenalan nama keluarga dapat membentuk politik dinasti

dalam suatu lembaga pemerintahan. Dengan mengenal nama keluarga

ada kecenderungan untuk membentuk sebuah dinasti keluarga pada

sebuah lembaga pemerintahan. Bukti-bukti ini disajikan dalam

penelitian Rossi mengenai adanya pengaruh positif variabel independen

masa jabatan kekuasaan politik terhadap pembentukan politik dinasti

menunjukkan masa jabatan memiliki efek jangka panjang dalam

terbentuknya politik dinasti.

Penelitian dari Ronald Mendoza dkk dengan judul An Empirical

Analysis of Philippine Political Dynasties in the 15th Philippine

Congres dalam Pasan (2013: 11) menyebutkan bahwa terdapat

hubungan antara dinasti politik dan aspek sosial ekonomi. Rata-rata,

dinasti politik tersebar di usia yang berada di daerah tingkat kemiskinan

yang relatif tinggi serta kesenjangan dan pendapatan rata-rata lebih

rendah. Kondisi sosial ekonomi yang lebih baik memberikan peluang

lebih besar terbentuknya politik dinasti. Sementara kondisi ekonomi

Page 41: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

21

lemah memiliki peluang lebih rendah untuk membentuk politik dinasti.

Dilihat dari kondisi sosial, bahwa hubungan yang baik dengan sejumlah

pejabat memberi peluang atau kesempatan untuk membentuk politik

dinasti.

Ernesto Dal Bo dkk melakukan penelitian dengan judul Political

Dynasties yang dilakukan di Amerika Serikat dan Argentina mengenai

terjadinya politik dinasti di kedua negara tersebut. Temuan penelitian

memperlihatkan bahwa calon pemimpin dengan periode yang lebih

lama dan relatif memiliki kerabat di masa depan yang lebih banyak.

Penelitian memperlihatkan secara substansial adanya perbedaan

signifikan dari terbentuknya politik dinasti pada pemimpin yang hanya

menjabat satu periode dengan pemimpin yang menjabat lebih lama

(Pasan, 2013: 11).

Penelitian lainnya dilakukan oleh Querubin dalam Pasan (2013:

11) dengan judul Family and Politics: Dynasict Persistence in the

Philippines. Menurut Querubin terdapat motivasi yang kuat untuk

memperjuangkan dinasti keluarga melalui politik dinasti. Sebagai

konsekuensinya adalah secara ekonomi mereka harus menaggung

proses pembentukan politik dinasti tersebut. Kegigihan atau perjuangan

dinasti ini memperlemah sistem demokrasi. Temuan lain dari penelitian

Querubin adalah bahwa sistem politik dapat menciptakan kekuatan baru

yang tidak berasal dari dinasti. Dengan kata lain, prevalensi politisi-

politisi dinasti di Filipina tidak hanya menunjukkan keberadaan

Page 42: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

22

keluarga yang berkuasa dalam perjalanan sejarah, tetapi sistem politik

telah menciptakan keberlangsungan dinasti itu sendiri. Hambatan yang

paling dominan adalah hambatan struktural, baik dari aturan pemerintah

pusat maupun struktural dalam intern partai politik. Hambatan

struktural dari internal partai politik yang menonjol adalah adanya

intervensi dari pengurus partai di tingkat pusat (DPP) pada pengurus

partai di tingkat cabang (DPC) dalam menentukan nominasi calon

pemimpin daerah (Nasiwan, 2007).

c. Cara Membatasi Politik Dinasti

Sejauh ini memang belum ada peraturan atau undang-undang

yang mengatur tentang pelarangan politik dinasti. Namun secara etika

pelaksanaan politik dinasti dinilai sangat merugikan apalagi jika terjadi

di negara yang menjunjung tinggi demokrasi atau yang berasas

demokrasi. Walaupun secara formil belum diatur oleh undang-undang

namun ada beberapa cara untuk mengurangi terjadinya politik dinasti,

yaitu:

1) Kesadasaran dari orang yang bersangkutan untuk tidak

menjalankan sistem politik feodal.

2) Mengurangi wewenang kepala daerah, mengenai penggunaan

anggaran atau otoritas terhadap izin-izin seperti tambang atau

usaha lain. (merevisi Undang Undang Pemerintahan Daerah).

3) Penguatan syarat calon kepala daerah, m enerapkan standar yang

tinggi bagi orang-orang yang duduk di kursi legislatif. Agar bisa

Page 43: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

23

membawa kepentingan rakyat dalam pengambilan keputusan.

Bukan untuk mencari untung sendiri.

d. Dampak Politik Dinasti

Politik dinasti sebenarnya sudah ada sejak jaman dahulu, yaitu

ketika orde baru berkuasa. Namun semakin hari politik dinasti semakin

bertambah dan meluas sehingga sebagian orang menganggap hal itu

dapat mengancam demokrasi yang ada di Indonesia. Dampak positif

atau kelebihan politik dinasti yaitu sebagai penguatan ideologis partai.

Calon yang dipasang dari kalangan keluarga elit sengaja dipersiapkan

dengan pertimbangan idealisme partai untuk menjaga eksistensi politik

ideologis yang berkelanjutan dari generasi ke generasi.

Konsekuensinya, calon penguasa yang ada akan selalu berada dalam

garis idealistis karena setiap penyimpangan pasti akan berdampak pada

elit di atasnya. Namun, jika hal ini menjadi satu-satunya alasan

nampaknya kurang relevan dengan realitas partai politik sekarang.

Pendapat lain mengatakan kalau politik dinasti sebenarnya tidak

masalah namun jika calon-calon penerus dari politik dinasti tersebut

memang memiliki kemampuan dan kecakapan dalam memimpin,

intinya calon penerus tersebut memang layak dan memenuhi kriteria

sebagai pemimpin. Calon-calon tersebut juga harus bersaing secara

sehat dengan calon-calon lain, agar ketika dia jadi/menang nanti

memang itu murni dari diri calon tersebut bukan karena ada unsur KKN

dari pemimpin sebelumnya. Politik dinasti yang seperti itu tentu tidak

Page 44: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

24

dilarang karena telah sesuai dengan prosedur dan rakyat memilih bukan

karena ada faktor lain (seperti uang) tapi karena dia memang layak

untuk dipilih. Selain itu dampak negatif dari politik dinasti antara lain:

1) Lambannya proses regenerasi kepemimpinan, dengan adanya

politik dinasti tentu saja yang menjadi penguasa merupakan sanak

kerabat dari pemimpin yang bersangkutan. Hal ini menyebabkan

orang lain yang tidak ada hubungan kekerabatan dengan penguasa

yang bersangkutan menjadi kecil kemungkinannya jika dia mau

mencalonkan diri sebagai pemimpin.

2) Penyalahgunaan kekuasaan, kekuasaan yang tidak terbatas

menyebabkan orang cenderung menyalahgunakan kekuasaan

tersebut. Hal ini sudah terbukti dari beberapa contoh kasus

pemimpin di Indonesia, seperti jaman pemerintahan orde baru.

3) KKN yang hampir pasti terjadi, KKN merupakan salah satu

bentuk penyimpangan kekuasaan yang dilakukan jika penguasa

lama berkuasa.

2. Desentralisasi Fiskal

Desentralisasi didefinisikan sebagai proses devolusi politik dan

pengambilan keputusan dari pusat pemerintah ke tingkat lokal (Moisiu,

2014). Desentralisasi fiskal ialah penyerahan atau pelimpahan

wewenang pemerintah dalam membawa konsekuensi anggaran yang

diperlukan untuk melaksanakan kewenangan tersebut, sehingga ada

keseimbangan antara kewenangan atau urusan dan tanggung jawab

Page 45: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

25

yang diserahkan kepada daerah dengan sumber pendanaannya (Aswar

& Surbakti, 2013). Menurut (Rondinelli & et. al, 1989) desentralisasi

adalah transfer tanggungjawab untuk perencanaan, manajemen,

meningkatan sumber daya, alokasi dan fungsi lain dari pemerintah

pusat kepada pemerintah yang berada di tingkat bawahnya. Dalam

Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah

dalam pasal 1 ayat 8 dijelaskan bahwa desentralisasi adalah penyerahan

urusan pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom

berdasarkan asas otonomi.

Desentralisasi pemerintahan lokal merupakan proses yang

sangat penting bagi perkembangan demokrasi sebuah negara. Namun

pengalihan kekuasaan ke tingkat lokal ini membuat proses penting di

dalamnya sulit untuk direalisasikan. Sedangkan reformasi desentralisasi

fiskal terbentang hampir di seluruh negara demokrasi di dunia, terutama

di negara-negara berkembang dan di negara-negara yang berasal dari

transformasi politik yang mendalam (Moisiu, 2014). Menurut (Faguet,

2011), desentralisasi adalah salah satu reformasi terpenting dari

generasi masa lalu, baik dalam hal dampaknya terhadap negara dan

implikasinya bagi kualitas pemerintahan. Otonomi daerah dan

desentralisasi fiskal pada dasarnya merupakan instrumen yang

digunakan dalam penyelenggaraan pembangunan negara dan tujuan

bernegara itu sendiri. Instrumen ini digunakan agar pencapaian tujuan

bernegara, yaitu kesejahteraan masyarakat dapat tercapai dengan

Page 46: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

26

mudah (Mudhofar & Tahar, 2016). Adanya kebijakan desentralisasi

fiskal diharapkan akan mempengaruhu pertumbuhan ekonomi yang

lebih cepat dan lebih besar dibandingkan secara natural karena

kebijakan desentralisasi fiskal bertujuan mengefisiensi sektor publik

(Apriesa & Miyasto, 2013).

Salah satu prinsip desentralisasi fiskal yaitu money follow

functions, dimana pemerintah daerah mendapat kewenangan dan

kepercayaan dalam melaksanakan fungsi pelayanan dan pembangunan

di daerahnya. Pemerintah pusat menyerahkan dan memberi

kewenangan kepada daerah untuk mengelola sumber- sumber

penerimaan secara optimal agar mampu membiayai penyelenggaraan

pemerintahan daerahnya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

Selain itu, pemerintah pusat juga memberikan dana transfer yang dapat

dikelola daerah dalam pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan

daerah. Hal tersebut dilakukan untuk mengatasi ketimpangan fiskal

dengan pemerintah pusat dan antar pemerintah daerah lainnya. Dalam

pelaksanaan desentralisasi fiskal, daerah dituntut dapat

mengoptimalkan kemampuannya dalam menggali potensi

pendapatannya untuk meminimilaisir ketergantungan Pemerintah

Daerah kepada Pemerintah Pusat melalui dana transfer tersebut

(Irmawati & Pratolo, 2015).

Desentralisasi fiskal merupakan komponen inti dari

desentralisasi karena untuk menjalankan kewenangan yang telah

Page 47: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

27

ditransfer diperlukan sumber pembiayaan yang memadai (Moisiu,

2014). Desentralisasi fiskal juga harus didukung dengan mekanisme

Good Government Governance khususnya dalam konteks pemerintahan

atau tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Beberapa

tujuan utama penerapan Good Governance dalam sektor pemerintahan

adalah meningkatkan akuntabilitas, partisipasi, transparansi dan kinerja

publik dalam urusan pemerintahan. Dengan adanya desentralisasi fiskal

ini terdapat pemisahan yang jelas dan tegas dalam urusan keuangan

antara pemerintah pusat dan daerah. Desentralisasi fiskal secara umum

mempengaruhi kemungkinan daerah memiliki akuntabilitas pelaporan

keuangan yang tinggi, khususnya jika dilihat dari aspek kemandirian

daerah dan ketergantungan terhadap pemerintah pusat (Fontanella &

Rossieta, 2014).

a. Kemandirian Daerah

(Halim, 2001) menjelaskan ciri utama sebuah daerah telah

melaksanakan desentralisasi secara baik adalah daerah tersebut

memiliki kemampuan dan kewenangan untuk menggali sumber

keuangan, mengelola dan menggunakannya untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan dan mengurangi ketergantungan pada

pemerintah pusat. Salah satu tujuan utama dari desentralisasi fiskal

adalah terciptanya kemandirian daerah. Pemerintah daerah diharapkan

mampu mengali sumber-sumber keuangan lokal, khususnya melalui

Pendapatan Asli Daerah (PAD) (Sidik, 2002).

Page 48: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

28

Kemandirian daerah yaitu suatu kemampuan pemerintah daerah

dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintahan, pembangunan dan

pelayanan kepada masyarakat yang telah membayar pajak dan retribusi

sebagai sumber keuangan yang diperlukan daerah (Halim & Kusufi,

2012). Dalam penciptaan kemandirian daerah, pemerintah daerah harus

beradaptasi dan berupaya meningkatkan mutu pelayanan publik dan

perbaikan dalam berbagai sektor yang berpotensi untuk di kembangkan

menjadi sumber PAD. Tuntutan untuk mengubah struktur belanja

menjadi semakin kuat, khususnya pada daerah – daerah yang

mengalami kapasitas fiskal rendah (Halim, 2001).

Kemandirian daerah ditunjukkan oleh besar kecilnya

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dibandingkan dengan total pendapatan

(Mudhofar & Tahar, 2016). Menurut (Suparmoko, 2002) untuk

mengukur desentralisasi fiskal dapat digunakan rasio antara PAD

dengan total pendapatan daerah. Harus diakui bahwa derajat

desentralisasi fiskal daerah di Indonesia masih rendah, artinya daerah

belum mampu untuk membiayai pengeluaran rutinnya. Oleh karena itu

otonomi daerah dapat terwujud apabila disertai dengan otonomi

keuangan yang efektif dan daerah mempunyai kemampuan menggali

sumber-sumber PAD. Dimana Pendapatan Asli Daerah (PAD)

merupakan pendapatan daerah yang bersumber dari daerah itu sendiri.

Pendapatan yang termasuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu pajak

daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

Page 49: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

29

dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah (Deddi & et.

al, 2007). PAD merupakan salah satu sumber pembelanjaan daerah, jika

PAD meningkat maka dana yang dimiliki oleh pemerintah daerah akan

lebih tinggi dan tingkat kemandirian daerah akan meningkat pula,

sehingga pemerintah daerah akan berinsisiatif untuk lebih menggali

potensi-potensi daerah.

b. Ketergantungan pada Pemerintah Pusat

Ketergantungan pada pemerintah pusat adalah suatu kondiri

dimana pemerintah daerah yang telah diberikan hak otonomi untuk

mengelola sumber daya keuagan daerahnya sendiri nyatanya masih

banyak yang bergantung pada dana transfer yang diberikan oleh

pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Salah satu masalah yang

timbul sejak diberlakukannya otonomi daerah dan desentralisasi fiskal

yaitu bagaimana daerah dapat mengatasi ketergantungan terhadap

pemerintah pusat dalam hak ketergantungan fiskal untuk kebutuhan

segala kegiatan pembangunan daerah (Kuncoro, 2004). Keberhasilan

otonomi daerah tidak terlepas dari kemampuan dalam bidang keuangan

yang merupakan salah satu indikator penting dalam menghadapi

otonomi daerah. Dalam hal ini pemerintah daerah dituntut untuk

menjalankan roda pemerintahan secara efektif dan efisien untuk

mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan, serta

meningkatkan kesejahteraan dengan meningkatkan pemerataan dan

keadilan.

Page 50: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

30

Pada umumnya APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah) suatu daerah didominasi oleh sumbangan pemerintah pusat dan

sumbangan-sumbangan lain, yang diatur dengan peraturan perundang-

undangan, yaitu sekitar 75% dari total penerimaan daerah. Hal ini

menyebabkan daerah masih tergantung kepada pemerintah pusat,

sehingga kemampuan daerah untuk mengembangkan potensi yang

mereka miliki menjadi sangat terbatas. Rendahnya PAD suatu daerah

bukanlah disebabkan oleh karena secara struktural daerah memang

miskin atau tidak memiliki sumber-sumber keuangan yang potensial,

tetapi lebih banyak disebabkan oleh kebijakan pemerintah pusat.

Selama ini sumber-sumber keuangan yang potensial dikuasai oleh pusat

(Yani, 2002).

Untuk melihat ketergantungan fiskal pemerintah daerah dapat

dilakukan dengan mengukur kinerja/kemampuan keuangan pemerintah

daerah dan mengukur kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi

otonomi daerah khususnya dibidang keuangan, dapat diukur dari

seberapa jauh kemampuan pembiayaan bila didanai sepenuhnya oleh

Pendapatan Asli Daerah dan Bagi Hasil. Mengukur kinerja/kemampuan

keuangan pemerintah daerah dapat dilakukan dengan menggunakan

indikator Derajat Desentralisasi Fiskal (Musgrave & Musgrave, 1980).

Makin tinggi ketergantungan pada pemerintah pusat, maka

makin kecil kemungkinan daerah tersebut memiliki akuntabilitas

pelaporan keuangan yang tinggi dalam bentuk opini audit yang baik.

Page 51: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

31

Desentralisasi fiskal secara umum mempengaruhi kemungkinan daerah

memiliki akuntabilitas pelaporan keuangan yang tinggi, khususnya jika

dilihat dari aspek kemandirian daerah (Fontanella & Rossieta, 2014).

(Mudhofar & Tahar, 2016), mengukur ketergantungan pada

pemerintah pusat dengan jumlah Dana Alokasi Umum (DAU) ditambah

Dana Alokasi Khusus (DAK) dibagi dengan total pendapatan daerah.

Dana Alokasi Umum (DAU) adalah dana yang bersumber dari

pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan

kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah

dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Sedangkan Dana Alokasi

Khusus (DAK) merupakan dana yang bersumber dari pendapatan

APBN yang dialokasikan pada daerah tertentu untuk membantu

mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan

merupakan bagian dari program yang menjadi prioritas nasional.

3. Kinerja Pemerintah Daerah

Kinerja merupakan prestasi yang dicapai dan diperoleh

organisasi dalam periode tertentu (Bastian, 2006). Peraturan Pemerintah

(PP) Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan keuangan dan kinerja

instansi pemerintah menyebutkan bahwa kinerja adalah suatu keluaran

atau hasil dari kegiatan atau program yang hendak atau telah dicapai

sehubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan

kualitas terukur. Secara umum, kinerja merupakan prestasi yang dicapai

oleh organisasi dalam periode tertentu. Dalam mengukur

Page 52: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

32

keberhasilan/kegagalan suatu organisasi, semestinya tidak hanya

dilakukan pada input (masukan) program, tetapi juga pada keluaran

manfaat dari program tersebut (Nuritomo & Rossieta, 2014). Menurut

(Anggraini & Riharjo, 2017), Kinerja adalah sebuah konsep yang

kompleks dan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yang berbeda.

Pengukuran kinerja dalam pemerintah daerah sangat penting,

dan pengukuran kinerja pemerintah dengan pengukuran kinerja pada

sektor swasta juga berbeda. Menurut (Sumarjo, 2010), pengukuran

kinerja pada pemerintah daerah dilakukan untuk memperoleh informasi

yang dapat meningkatkan kualitas pengambilan keputusan sehingga

akan meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

Evaluasi perlu dilakukan dalam tata kelolan pemerintah di Indonesia,

untuk menilai kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam

upaya peningkatan kinerja untuk mendukung pencapaian tujuan

penyelenggaran otonomi daerah berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola

yang baik. Namun demikian, pengukuran kinerja pada sektor publik

dapat dilihat dari sejauh mana indikator pengukuran kinerja relevan dan

berguna dalam pengambilan keputusan organisasi sektor publik untuk

berbagai tujuan yang lebih luas, seperti perencanaan dan pengendalian,

pembelajaran, akuntabilitas dan evaluasi, termasuk pelaporan

indikatornya. Sementara itu, penentuan target indikator kinerja dan

analisis terhadap varians target dengan realisasi indikator kinerja juga

menjadi elemen utama manajemen kinerja pada sektor publik.

Page 53: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

33

(Anggraini & Riharjo, 2017), menyatakan bahwa pengukuran kinerja

sektor publik berbeda dengan pengukuran kinerja sektor swasta, karena

pengukuran kinerja sektor publik memiliki lebih banyak dampak dan

faktor eksternalnya, karena sampai kepada outcome dari suatu

kebijakan terhadap kelompok sasaran tertentu.

Pemerintah daerah sebagai pihak yang diserahi tugas

menjalankan roda pemerintahan, pembangunan, dan layanan sosial

masyarakat wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban

keuangan daerahnya untuk dinilai apakah pemerintah daerah berhasil

menjalankan tugasnya dengan baik atau tidak (Permana, 2015).

Semakin baik kinerja penyelenggaraan Pemda, maka semakin tinggi

kemungkinan daerah tersebut memiliki akuntabilitas pelaporan

keuangan yang tinggi dalam bentuk opini audit yang baik (Fontanella &

Rossieta, 2014).

Untuk mengetahui capaian kegiatan, pemerintah harus

melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintah (tata kelola) karena

proses evaluasi merupakan proses pengawasan secara berkelanjutan dan

pelaporan capaian kegiatan. Evaluasi kinerja penting dilakukan karena

dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, penghematan dan

produktifitas pada organisasi sektor publik. Selain itu, akuntabilitas

dapat terwujud salah satunya dengan cara melakukan pelaporan kinerja

melalui laporan keuangan (Mahmudi, 2007). Menurut (Mardiasmo,

2009), pengukuran kinerja sektor publik dilakukan untuk memenuhi

Page 54: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

34

tiga maksud, yang pertama yaitu untuk membantu pemerintah agar

fokus pada tujuan dan sasaran program unit kerja sehingga dapat

memperbaiki kinerja pemerintah daerah. Kedua, yaitu untuk membantu

pemerintah dalam pemberian pengalokasian sumber daya dan pembuat

keputusan. Ketiga, yaitu untuk mewujudkan pertanggungjawaban

publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan.

Permendagri No.73/2009 yang menyebutkan bahwa salah satu

evaluasi kinerja yang dilakukan Pemerintah terhadap Pemda berupa

evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah (EKPPD) yang

menggunakan LPPD sebagai sumber informasi utama. EKPPD adalah

suatu proses pengumpulan dan analisis data secara sistematis terhadap

kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan menggunakan

system pengukuran kinerja. Sistem pengukuran kinerja adalah sistem

yang digunakan untuk mengukur, menilai dan membandingkan secara

sistematis dan berkesinambungan atas kinerja penyelenggaraan

pemerintahan daerah (Sudarsana, 2013).

B. Hubungan Antar Variabel

1. Hubungan Politik Dinasti Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah

Politik dinasti yang menurunkan jabatan maupun memperluas

kekuasaan eksekutif kepada keluarga dapat menyebabkan penurunan

kinerja dan menghambat pembangunan ekonomi (Asako & et. al,

2012). Keberadaan dinasti politik juga mempersulit munculnya calon

Page 55: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

35

alternatif bagi rakyat karena politisi dinasti memiliki kesempatan yang

lebih baik untuk memenangkan pemilihan umum (Querrubin, 2015)

sehingga dapat mengakibatkan tidak lolosnya calon yang berkompten.

Hal ini menyebabkan munculnya kepala daerah dengan kualitas yang

rendah dan pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan mereka

dalam mengelola dana publik dan menghasilkan pembangunan

ekonomi.

Untuk mengetahui capaian kegiatan pemerintah harus

melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintah (tata kelola) karena

proses evaluasi merupakan proses pengawasan secara berkelanjutan dan

pelaporan capaian kegiatan. Evaluasi kinerja penting dilakukan karena

dapat meningkatkan efisiensi, efektifitas, penghematan dan

produktifitas pada organisasi sektor publik (Mahmudi, 2007). Perlu

adanya pengawasan dan penilaian publik agar dapat dijadikan sebagai

tekanan bagi pemerintah daerah dalam bekerja sehingga akan

memperlihatkan kinerjanya dengan bekerja sebaik-baiknya sehingga

secara langsung akan meningkatkan kinerja pemerintahan secara

keseluruhan (Mahmudi, 2007).

Penelitian yang dilakukan oleh (Fontanella & Rossieta, 2014)

menyatakan bahwa ditemukan pengaruh kinerja penyelenggaraan

pemerintah daerah terkait dengan politik dinasti yang berjalan saat ini.

Page 56: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

36

2. Hubungan Kemandirian Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah

Daerah

Otonomi daerah diharapkan bisa menjadi jembatan bagi

pemerintah daerah untuk mendorong efisiensi ekonomi, efisiensi

pelayanan publik sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi

daerah serta meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal melalui

berbagai efek multiplier dari desentralisasi yang diharapkan bisa

terwujud (Khusaini, 2006). Idealnya desentralisasi fiskal dapat

meningkatkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitas

pengelolaan keuangan pemerintah.

Desentralisasi fiskal diharapkan dapat memberikan efek positif

yaitu peningkatan kinerja Pemda (Fontanella & Rossieta, 2014).

Namun, mengacu pada hasil penelitian (Moisiu, 2014), desentralisasi

fiskal justru menyebabkan pengaruh negatif, yaitu meningkatnya

korupsi.

3. Hubungan Ketergantungan pada Pemerintah Pusat Terhadap

Kinerja Pemerintah Daerah

Otonomi daerah merupakan isu strategis konsep pembangunan

ekonomi berbasis desentralisasi di Indonesia. Tujuan yang paling

penting dan kebijakan otonomi daerah ini adalah untuk memberi

wewenang yang lebih luas kepada pemerintah daerah terutama dalam

mengatur pembangunan daerahnya sendiri. Secara umum daerah-daerah

di Indonesia masih tidak mandiri dalam hal keuangannya. Terdapat

Page 57: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

37

beberapa daerah yang memiliki tingkat kemandirian dan desentralisasi

fiskal yang tinggi, akan tetapi sumber pendanaan yang ada adalah

melalui dana bagi hasil sumber daya alam yang besar (Nuritomo &

Rossieta, 2014).

Permasalahan yang sering terjadi terkait dengan

diberlakukannya otonomi daerah dan desentralisasi adalah bagaimana

daerah dapat mengatasi ketergantungan terhadap pemerintah pusat

dalam hak ketergantungan fiskal untuk kebutuhan segala kegiatan

pembangunan daerah (Kuncoro, 2004). Menurut (Mudhofar & Tahar,

2016), masih banyak pemeintah daerah yang dianggap belum mandiri

atau tidak mampu membiayai kegiatan belanja maupun operasionalnya.

Hal ini dapat ditemui dari banyaknya jumlah pemerintah daerah yang

sebagaian besar pendapatan daerah berasal dari dana transfer

pemerintah pusat. Hal tersebut berkaitan dengan kurangnya

kemampuan dan kewenangan daerah dalam menggali sumber-sumber

pendapatan untuk mengurangi tingkat ketergantungan pada pemerintah

pusat.

Ketergantungan pada pusat akan menyebabkan upaya

pemerintah daerah menjadi menurun. Dana pusat yang besar

berkorelasi negatif dengan peningkatan PAD, hal ini menunjukan

bahwa pemerintah daerah yang mendapatkan dana pusat yang besar

cenderung akan lebih “malas” dalam memperoleh pendanaan dari PAD

(Nuritomo & Rossieta, 2014).

Page 58: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

38

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu berguna untuk bahan pertimbangan bagi peneliti

dalam melaksanakan penelitian yang sedang dilakukan. Beberapa penelitian

terdahulu yang terkait langsung dengan judul penelitian yang sedang

dilakukan antara lain:

Page 59: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

39

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Nama

Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

1. Daniel T.H.

Manurung

(2012)

Pengaruh

Desentralisasi

Fiskal,

Akuntabilitas dan

Sistem

Pengendalian

Manajemen

Terhadap Kinerja

Satuan Kerja

Perangkat Daerah

Kota

Palangkaraya

Variabel:

Desentralisasi

Fiskal

Variabel:

Akuntabilitas,

Sistem

Pengendalian

Manajemen.

Desentralisasi fiskal berpengaruh

terhadap kinerja Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD)

Akuntabilitas berpengaruh

terhadap kinerja Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD)

Sistem pengendalian manajemen

berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD)

Page 60: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

40

No. Nama

Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

2. Nuritomo

dan Hilda

Rossieta

(2014)

Politik Dinasti,

Akuntabilitas, dan

Kinerja Keuangan

Pemerintah

Daerah di

Indonesia

Variabel: Politik

Dinasti

Variabel: Kinerja

Keuangan dan

Akuntabilitas.

Tahun: 2011-2012

Politik dinasti berpengaruh negatif

terhadap akuntabilitas laporan

keuangan pemerintah daerah.

Politik dinasti tidak berpengaruh

terhadap kinerja keuangan

pemerintah daerah.

Akuntabilitas publik yang

diproksikan oleh sistem

pengendalian intern dapat

meminimalisasi dampak negatif

politik dinasti terhadap kinerja

keuangan pemerintah daerah.

Hubungan negatif antara praktik

politik dinasti terhadap kinerja

keuangan yang diproksikan oleh

pertumbuhan PAD hanya terjadi

pada daerah yang memiliki sistem

pengendalian intern yang buruk.

Pada ukuran kinerja lainnya seperti

desentralisasi fiskal dan

kemandirian daerah, akuntabilitas

tidak berpengaruh signifikan.

Page 61: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

41

No. Nama

Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

3. Amy

Fontanella,

Hilda

Rossieta

(2014)

Pengaruh

Desentralisasi

Fiskal dan

Kinerja Terhadap

Akuntabilitas

Pelaporan

Keuangan

Pemerintah

Daerah di

Indonesia

Variabel:

Desentralisasi

Fiskal dan Kinerja

Pemerintah Daerah

Variabel:

Akuntabilitas

Tahun: 2011-2012

Metode: Regresi

Logistik Ordinal

Kemandirian daerah berpengaruh

positif terhadap akuntabilitas

pelaporan keuangan pemerintah

daerah.

Ketergantungan pada Pemerintah

Pusat berpengaruh negatif terhadap

akuntabilitas.

Kinerja berpengaruh positif

terhadap akuntabilitas pelaporan

keuangan pemerintah daerah.

Kinerja penyelenggaraan

pemerintah daerah memperlemah

pengaruh negatif tingkat

Ketergantungan pada Pemerintah

Pusat terhadap Akuntabilitas

pelaporan keuangan dalam bentuk

opini audit yang baik.

Page 62: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

42

No. Nama

Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

4. Febriana

Diah

Irmawati dan

Suryo

Pratolo

(2015)

Pengaruh Kinerja

Keuangan, Politik

Dinasti, dan

Kinerja

Pemerintah

Daerah Terhadap

Akuntabilitas

Pelaporan

Keuangan

Pemerintah

Daerah di

Indonesia Tahun

2012-2013

Variabel: Politik

Dinasti dan Kinerja

Pemerintah Daerah

Variabel: Kinerja

Keuangan dan

Akuntabilitas

Tahun: 2012-2013

Desentralisasi fiskal tidak

berpengaruh signifikan terhadap

akuntabilitas pelaporan keuangan

pemerintah daerah.

Ketergantungan pada pemerintah

pusat memiliki pengaruh negatif

signifikan terhadap akuntabilitas

pelaporan keuangan pemerintah

daerah.

Kinerja pemerintah daerah

memiliki pengaruh positif

signifikan terhadap akuntabilitas

pelaporan keuangan pemerintah

daerah.

Politik dinasi tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap

pelaporan keuangan pemerintah

daerah.

Page 63: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

43

No. Nama

Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

5. Vinda

Eryyana dan

Hendri

Setyawan

(2016)

Determinan

Akuntabilitas

Pelaporan

Keuangan

Pemerintah

Daerah

Variabel:

Desentralisasi

Fiskal

Variabel:

Akuntabilitas

Metode: Regresi

Logistik Ordinal

Kemandirian daerah memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap

akuntabilitas pelaporan keuangan

Pemda.

Ketergantungan daerah tidak

memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap akuntabilitas pelaporan

keuangan Pemda.

Rasio efektivitas daerah memiliki

pengaruh negatif terhadap

akuntabilitas pelaporan keuangan

Pemda.

Variabel belanja modal memiliki

pengaruh positif yang signifikan

terhadap akuntabilitas pelaporan

keuangan Pemda.

Variabel status daerah memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap

akuntabilitas pelaporan keuangan

Pemda namun dengan arah negatif.

Page 64: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

44

No. Nama

Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

6. Kurniatul

Mudhofar

dan Afrizal

Tahar (2016)

Pengaruh

Desentralisasi

Fiskal dan

Kinerja Terhadap

Akuntabilitas

Pelaporan

Keuangan

Pemerintah

Daerah di

Indonesia: Efek

Moderasi dari

Kinerja

Variabel:

Desentralisasi

Fiskal dan Kinerja

Pemerintah Daerah

Variabel:

Akuntabilitas

Tahun: 2012-2013)

Metode: Regresi

Logistik Ordinal

Kemadirian daerah dan kinerja

berpangaruh terhadap akuntabilitas

pelaporan keuangan Pemda.

Ketergantungan pada pemerintah

pusat tidak berpengaruh terhadap

akuntabilitas pelaporan keuangan

Pemda.

Efektivitas tidak berpengaruh

terhadap akuntabilitas pelaporan

keuangan Pemda.

Kinerja pemerintah daerah

berpengaruh positif terhadap

akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah.

Kinerja sebagai pemoderasi hanya

berpengaruh atas hubu-ngan

ketergantungan pada pemerintah pusat

terhadap akuntabilitas pelaporan

keuangan Pemda dan tidak

berpengaruh pada hubungan

kemandirian daerah terhadap

akuntabilitas pelaporan keuangan

Pemda.

Page 65: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

45

No. Nama

Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

7. Nikma Ragil

Anggraini,

Ikhsaan Budi

Riharjo

(2017)

Pengaruh Politik

Dinasti Terhadap

Akuntabilitas

Pemerintahan

Dengan

Pengendalian

Intern Sebagai

Variabel

Pemoderasi

Variabel: Politik

Dinasti

Metode: Regresi

Linear Berganda

Variabel:

Akuntabilitas dan

Kinerja Keuangan

Sampel:

Kabupaten/Kota di

Provinsi Banten

Politik dinasti berpengaruh

terhadap akuntabilitas pemerintah

daerah dan kinerja keuangan

pemerintah daerah.

Politik dinasti berpengaruh negatif

terhadap akuntabilitas publik.

Pengendalian intern sebagai

variabel pemoderasi dapat

meminimalisir dampak negatif

praktik politik dinasti terhadap

kinerja keuangan pemerintah

daerah.

Page 66: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

46

No. Nama

Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

8. Aleksander

Moisiu

(2014)

Decentralization

and The Increased

Autonomy in

Local

Governments

Variabel:

Desentralisasi

Fiskal

Variabel:

Peningkatan

Otonomi

Sampel:

Pemerintahan di

Negara Albania

Desentralisasi fiskal di Albania

adalah salah satu reformasi paling

penting untuk demokratisasi

negara.

Otonomi membawa tanggung

jawab, yang berarti bahwa unit

pemerintah lokal memutuskan

untuk menanggung biaya bagi

warga, dan harus bertanggung

jawab atas kualitas dan kuantitas

layanan yang ditawarkan.

Untuk mencapai kinerja dalam

pelaksanaan reformasi, program

pemerintah harus fokus pada

implementasi kelembagaan yang

berlaku yang dapat menciptakan

kerangka akuntabilitas yang sehat

untuk pelayanan publik.

Reformasi desentralisasi Fiskal

harus dipandu oleh prinsip bahwa

"keuangan harus mengikuti

tanggung jawab.

Page 67: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

47

No. Nama

Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

9. Ronald U.

Mendoza,

Edsel L.

Beja Jr,

Victor S.

Venida dan

David B.

Yap (2015)

Inequality in

Democracy:

Insights from an

Empirical

Analysis of

Political

Dynasties in the

15th Philippine

Congress

Variabel: Politik

Dinasti

Sampel: Kongres

Republik Filipina

Tahun: 2001,

2004, 2007, 2010

70% legislator dari dinasti politik.

Para politisi dinasti memiliki

kekayaan yang lebih tinggi dan

memenangkan pemilihan.

Yuridiksi dinasti politik dicirikan

oleh standar hidup yang lebih

rendah, perkembangan manusia

yang lebih rendah, tingkat

kekurangan yang lebih tinggi dan

ketidaksetaraan.

10. Arthur

Braganca,

Claudio

Ferraz dan

Juan Rioz

(2015)

Political

Dynasties and the

Quality of

Government

Variabel: Politik

Dinasti dan Kinerja

Pemerintah

Sampel: 15.000

calon walikota di

setiap pemilihan

kota di lebih dari

5.300 kotamadya

Tahun: 2005-

2008 dan 2009-

2012

Metode: Regresi

Diskontinuitas

Politisi dinasti menghabiskan lebih

banyak sumber daya, khususnya

investasi di bidang infrastruktur

perkotaan, kesehatan dan sanitasi.

Namun, tidak ditemukan perbaikan

ekonomi pertumbuhan dan

perubahan kualitas pelayanan publik.

Sumber: Data di olah dari berbagai referensi

Page 68: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

48

D. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang sudah dijelaskan

sebelumnya, maka penulis memilih variabel Kinerja Pemerintah Daerah

sebagai (Y), variabel Politik Dinasti sebagai ( ), variabel Kemandirian

Daerah sebagai ( ) dan variabel Ketergantungan pada Pemerintah Pusat

sebagai ( ). Dengan demikian penulis dapat merumuskan kerangka

berpikir sebagai berikut:

Page 69: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

49

Desentralisasi fiskal diharapkan dapat memberikan kesejahteraan kepada seluruh lapisan masyarakat dengan melimpahkan wewenang serta tanggung jawab dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam mengelola sumber pendanaannya.

GAP

Pengaruh Politik Dinasti dan Desentralisasi Fiskal Terhadap Kinerja

Pemerintah Daerah di Indonesia Tahun 2012-2015

Adanya desentralisasi fiskal menyebabkan lahirnya politik dinasti yang dianggap sebagai gerbang bagi pemerintah daerah untuk melakukan penyelewengan dana yang diberikan kepada pemerintah deerah.

Metode Analisis: Regresi Linear Berganda

Kesimpulan dan Saran

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Politik Dinasti

Desentralisasi Fiskal:

1. Kemandirian

Daerah

2. Ketergantungan

pada Pemerintah

Pusat

Kinerja

Pemerintah

Daerah

Page 70: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

50

E. Hipotesis

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi atau anggapan

yang mungkin benar, dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan

keputusan/pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut

(Supranto:1994). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini antara lain:

1. : Tidak terdapat pengaruh antara Politik Dinasti terhadap Kinerja

Pemerintah Daerah di Indonesia Tahun 2012-2015.

: Terdapat pengaruh antara Politik Dinasti terhadap Kinerja

Pemerintah Daerah di Indonesia Tahun 2012-2015.

2. : Tidak terdapat pengaruh antara Kemandirian Daerah terhadap

Kinerja Pemerintah Daerah di Indonesia Tahun 2012-2015.

: Terdapat pengaruh antara Kemandirian Daerah terhadap Kinerja

Pemerintah Daerah di Indonesia Tahun 2012-2015.

3. : Tidak terdapat pengaruh antara Ketergantungan pada Pemerintah

Pusat terhadap Kinerja Pemerintah Daerah di Indonesia Tahun 2012-2015.

: Terdapat pengaruh antara Ketergantungan pada Pemerintah Pusat

terhadap Kinerja Pemerintah Daerah di Indonesia Tahun 2012-2015.

4. : Tidak terdapat pengaruh antara Politik Dinasti, Kemandirian

Daerah dan Ketergantungan pada Pemerintah Pusat terhadap Kinerja

Pemerintah Daerah di Indonesia Tahun 2012-2015.

: Terdapat pengaruh antara Politik Dinasti, Kemandirian Daerah

dan Ketergantungan pada Pemerintah Pusat terhadap Kinerja Pemerintah

Daerah di Indonesia Tahun 2012-2015.

Page 71: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

51

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan hubungan

kausalitas. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan

data yang dinyatakan dalam ukuran angka untuk mendeskripsikan suatu

fenomena yang sudah dirinci ke dalam variabel secara kuantitatif. Data

kuanitatif membutuhkan perhitungan statistik. Data kuantitatif diukur

dengan menggunakan skala pengukuran data yang dapat berupa skala

ordinal, interval atau rasio (Soentoro, 2015). Menurut (Sugiyono, 2012),

hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat dengan

melibatkan variabel independen (mempengaruhi) dan variabel dependen

(dipengaruhi).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh politik dinasti

dan desentralisasi fiskal sebagai variabel independen, kinerja pemerintah

daerah sebagai variabel dependen. Populasi untuk penelitian ini adalah

pemerintah daerah yang berada di Indonesia.

B. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah

pengumpulan data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari

buku-buku, jurnal, dan sumber bacaan lain yang memiliki relevansi dengan

Page 72: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

52

objek yang diteliti. Menurut (Soentoro, 2015), data sekunder merupakan

data yang tidak diukur secara langsung oleh peneliti dari objek yang diteliti,

tetapi peneliti menggunakan data dari hasil penelitian orang lain atau dari

suatu institusi dimana data tersebut sudah dipublikasikan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data dari berbagai

sumber. Data politik dinasti didapatkan dari Direktorat Jenderal Otonomi

Daerah Kementrian Dalam Negeri. Data desentralisasi fiskal bersumber dari

data ringkasan anggaran yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan. Data kinerja pemerintah

daerah bersumber dari Skor Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (EKPPD) yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam

Negeri (Kemendagri).

C. Metode Penentuan Sampel

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pemerintah

daerah yang berada di Indonesia dengan tahun pelaporan 2012 sampai 2015.

Metode pemilihan sampel yang digunakan adalah metode purposive

sampling yaitu pemilihan sampel dengan tujuan tertentu sesuai dengan

kriteria-kriteria yang diinginkan peneliti. Menurut (Soentoro, 2015),

purposive sampling merupakan metode pengambilan sampel dimana tidak

semua elemen populasi dapat digunakan sebagai sampel, karena sampel

yang dipilih harus memenuhi kriteria-kriteria tertantu. Adapun kriteria-

kriteria tersebut yaitu:

Page 73: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

53

1. Sampel merupakan pemerintah daerah yang terindikasi politik dinasti

berdasarkan data Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementrian

Dalam Negeri tahun 2012-2015.

2. Pemerintah daerah yang laporan anggarannya terdapat di website

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan tahun 2012-2015.

3. Pemerintah daerah yang masuk dalam data Keputusan Kemendagri

Tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Pemerintah Daerah

tahun 2012-2015.

4. Sampel pembanding merupakan pemerintah daerah yang tidak

terindikasi politik dinasti dan berada dalam satu wilayah dengan

daerah yang terindikasi politik dinasti serta memenuhi kriteria 2 dan 3.

Sampel pembanding dalam penelitian digunakan sebagai kontrol

terhadap sampel kasus. Pada penelitian ini sampel pembanding yang

digunakan adalah 1:1, yaitu jumlah sampel pembanding sama dengan

jumlah sampel kasus. Pengambilan sampel pembanding dalam penelitian ini

mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh (Nuritomo & Rossieta, 2014),

dimana pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa sampel pembanding

(matched sample) digunakan karena jumlah sampel yang tidak terlalu besar

dibandingkan total populasi yang tidak melakukan politik dinasti (hanya 6%

dari total daerah otonom di Indonesia). Sampel pembanding diambil dengan

mempertimbangkan ukuran dan letak geografis daerah.

Page 74: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

54

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah metode yang digunakan untuk

menganalisis data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji

hipotesis. Penelitian ini mengasumsikan hubungan langsung antara politik

dinasti dan desentralisasi fiskal sebagai variabel independen dan kinerja

pemerintah daerah sebagai variabel dependen.

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis

kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi

data-data penelitian sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan

dalam analisis. Penelitian ini menggunakan dua teknik analisis data, yaitu

analisis statistik deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Teknik

analisis yang dilakukan dengan bantuan software IBM SPSS versi 25.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian untuk

melihat kewajaran persebaran dan karakteristik dari data-data (Sekaran

& Bougi, 2010). Statistik deskriptif memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan

skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016).

Dalam penelitian ini, statistik deskriptif hanya menggambarkan

nilai rata-rata (mean), maksimum, minimum, sum dan standar deviasi.

Dimana mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi

yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk

Page 75: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

55

dispersi rata-rata dari sampel. Maksimum digunakan untuk melihat nilai

tertinggi dari sampel. Minimum digunakan untuk mengetahui nilai

terendah dari sampel. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat gambaran

keseluruhan dari sampel yang memenuhi syarat menjadi sampel

penelitian.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk menguji apakah dalam

model regresi variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal

atau tidak (Ghozali, 2016). Data penelitian yang baik adalah data yang

memiliki distribusi nilai residual normal atau mendekati normal.

Data dikatakan terdistribusi normal atau tidak dapat dilihat

dengan menganalisis grafik normal plot, jika data menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka data terdistribusi

normal, sebaliknya jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak

mengikuti arah garis diagonal mana model regresi tidak memenuhi

asumsi uji normalitas.

Uji normalitas juga dapat dilihat melalui analisis pola lonceng

atas grafik histogram. Selain menganalisis grafik normal plot dan grafik

histogram, uji normalitas juga dapat dilihat melalui tabel hasil uji

statistik non-parametrik Kolmogorov Smirnov, pengujian ini dilakukan

dengan melihat perbandingan probabilitas (p-value) yang diperoleh

dengan tingkat signifikasi sebesar 5%. Jika nilai sig dari probabilitas

Page 76: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

56

yang diperoleh lebih besar dari 5% atau 0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa residual data menyebar normal, dan jika nilai sig lebih kecil dari

5% atau 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa residual data tidak

menyebar normal.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut (Widarjono, 2010), multikolinearitas merupakan

hubungan linear antara variabel independen di dalam regresi berganda.

Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat apakah model regresi

ditemukan adanya hubungan antar variabel independen. Model regresi

yang baik adalah model yang tidak terdapat hubungan atau terdapat

hubungan rendah antar variabel independennya (Ghozali, 2016).

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model

regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance inflation factor

(VIF). Seperti yang dijelaskan oleh (Ghozali, 2016) sebagai berikut:

1) Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat

disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar variabel independen

dalam model regresi.

2) Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF >10, maka dapat

disimpulkan ada multikolinearitas antar variabel independen

dalam model regresi.

c. Uji Autokorelasi

Menurut (Widarjono, 2010), autokorelasi merupakan korelasi

antara variabel gangguan satu observasi dengan variabel gangguan

Page 77: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

57

observasi lain. Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah

dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara pengganggu

pada periode t dengan periode t-1 (Ghozali, 2016). Pengujian dilakukan

dengan uji statistik non-parametrik Runs Test, yang bertujuan untuk

menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi.

Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka

dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Ketentuan dari

pengujian ini adalah jika p value ≤ 0,05 (signifikan pada 0,05) berarti

residual tidak random atau terdapat hubungan korelasi antar residual.

Jika p value ≥ 0,05 berarti residual random atau tidak terdapat

hubungan korelasi antar residual.

d. Uji Heteroskedastisitas

Menurut (Widarjono, 2010), heteroskedastisitas merupakan

varian variabel gangguan yang tidak konstan. Heteroskedastisitas ini

lebih sering muncul pada data cross section daripada data time series.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas. Jika varians berbeda maka disebut

heteroskedastisitas.

(Ghozali, 2016) menyatakan bahwa model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas dan tidak heteroskedastisitas. Untuk

Page 78: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

58

mendeteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu,

seperti titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur, maka terjadi

heteroskedastisitas.

Selain menggunakan scatter plot untuk pengujian

heteroskedastisitas, peneliti juga menggunakan Uji Glejser untuk

menghindari keraguan melalui grafik. Uji heteroskedastisitas dengan

metode glejser dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas

terhadap nilai mutlak residualnya. Jika terdapat pengaruh variabel

bebas yang signifikan terhadap nilai mutlak residualnya maka dalam

model terdapat masalah heteroskedastisitas, demikian pula sebaliknya

(Suliyanto, 2011). Uji glejser melihat apakah model regresi terjadi

masalah heteroskedastisitas dengan cara melihat nilai sig dengan

kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

1) Tidak terjadi heteroskedastisitas, nilai sig > alpha (0,05)

2) Terjadi heteroskedastisitas, nilai sig < alpha (0,05)

3. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi adalah pengujian untuk melihat

seberapa besar kemampuan semua variabel independen dalam

menjelaskan varians dari variabel dependennya. Untuk model regresi

dengan dua atau lebih variabel dependen, koefisien determinasi

Page 79: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

59

ditunjukan oleh nilai adjusted R square, seperti yang digunakan dalam

penelitian ini.

b. Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Pada pengujian ini kriteria yang digunakan adalah dengan melihat

probability value (sig), apabila nilai signifikansi > 0,05 maka Ha di

tolak, sedangkan apabila nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima

(Ghozali, 2016).

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji nilai-t bertujuan untuk menguji pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen di dalam penelitian seperti

yang dinyatakan dalam hipotesis yang dipakai dalam penelitian ini.

Selain itu untuk menguji pengaruh tersebut, uji nilai-t juga digunakan

untuk menunjukan arah pengaruh masing-masing variabel yang dilihat

dari tanda koefisien regresi masing-masing variabel independen.

Kriteria untuk uji statistik t dengan melihat probability value (sig)-t,

maka:

a) Jika p value < 0,05 maka Ha diterima, artinya bahwa variabel

independen secara parsial berpengaruh signifikan

terhadapvariabel dependen.

Page 80: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

60

b) Jika p value > 0,05 Ha ditolak, artinya variabel independen secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

4. Koefisien Persamaan Regresi Linear Berganda

Persamaan regresi ini bertujuan untuk memprediksi besarnya

kekuatan hubungan dengan menggunakan data variabel bebas yang

sudah diketahui besarnya. Selain mengukur kekuatan hubungan antar

variabel, analisis regresi juga menunjukkan arah hubungan antara

variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2016).

Metode yang digunakan untuk menganalisis skripsi ini adalah

menggunakan model analisis regresi linear berganda. Menurut

(Wibisono, 2009) analisis regresi linear berganda adalah analisis regresi

dimana terdapat lebih dari dua peubah, yaitu analisis regresi dimana

satu peubah tidak bebas diterangkan oleh lebih dari satu peubah bebas

lainnya.

Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel

terikat (Y) dan variabel bebas (X). Variabel terikat terdiri dari satu

variabel, yaitu “kinerja pemerintah daerah”, dan variabel bebas yang

terdiri dari "politik dinasti dan desentralisasi fiskal". Dari variabel-

variabel tersebut akan diteliti suatu analisa apakah adanya pengaruh

variabel X terhadap Variabel Y dalam analisis regresi. Adapun model

regresinya adalah :

KPD = 0 + + + + eit

Keterangan :

Page 81: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

61

: Kinerja Pemerintah Daerah di

kabupaten/kota i periode t

: Politik Dinasti di kabupaten/kota i

periode t

: Tingkat Kemandirian Daerah di

kabupaten/kota i periode t

: Tingkat Ketergantungan pada Pemerintah Pusat di

kabupaten/kota i periode t

: Konstanta

: Koefisien Regresi

: error term

E. Operasionalisasi Variabel

1. Variabel Independen

a. Politik Dinasti

Politik dinasti dalam dunia politik modern dikenal sebagai elit

politik yang berbasiskan pertalian darah atau perkawinan sehingga

sebagian pengamat politik menyebutnya sebagai oligarki politik. politik

dinasti dapat diartikan sebagai perpindahan maupun perluasaan

kekuasaan dalam level eksekutif (kepala daerah) yang dilakukan dalam

suatu keluarga (baik sedarah maupun semenda) (Nuritomo & Rossieta,

2014).

Page 82: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

62

(Asako & et. al, 2012) mendefinisikan politik dinasti sebagai

mereka yang mewarisi jabatan publik yang sama dari anggota keluarga

mereka yang memegangnya sebelum mereka. Politik dinasti secara

sederhana dapat diartikan sejumlah kecil keluarga mendominasi

distribusi kekuasaan (Querrubin, 2015). Berdasarkan hal itu, maka pada

penelitian ini daerah yang dinyatakan terindikasi politik dinasti adalah

kepala daerah yang mewarisi jabatannya kepada keluarganya dan

memperluas kekuasaannya.

Variabel politik dinasti diukur dengan menggunakan variabel

dummy, nilai 1 jika daerah tersebut terindikasi menjalankan politik

dinasti pada kepala daerah atau wakil kepala daerah dan nilai 0 untuk

daerah yang tidak menjalankan praktik politik dinasti. Variabel dummy

merupakan proksi yang digunakan jika variabel independen berskala

non-metrik atau kategori. Cara pemberian kode dummy

umumnyamenggunnakan kategori yang dinyatakan dengan angka 1 dan

0. Kelompok yang diberi nilai dummy 0 (nol) disebut excluded group,

sedangkan kelompok yang diberi nilai dummy 1 (satu) disebut included

group.

Penelitian-penelitian sebelumnya yang menggunakan proksi

dummy untuk mengukur variabel politik dinasti yaitu penelitian yang

dilakukan oleh (Nuritomo & Rossieta, 2014), penelitian (Irmawati &

Pratolo, 2015), serta penelitian (Anggraini & Riharjo, 2017). Penelitian

ini mengacu pada ketiga penelitian tersebut, sehingga pengukuran

Page 83: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

63

variabel politik dinasti menggunakan proksi yang sama dengan

penelitian sebelumnya.

b. Desentralisasi Fiskal

Desentralisasi fiskal secara umum mempengaruhi kemungkinan

daerah memiliki akuntabilitas pelaporan keuangan yang tinggi,

khususnya jika dilihat dari aspek kemandirian daerah dan

ketergantungan terhadap pemerintah pusat (Fontanella & Rossieta,

2014). (Halim, 2001) menjelaskan ciri utama sebuah daerah telah

melaksanakan desentralisasi secara baik adalah daerah tersebut

memiliki kemampuan dan kewenangan untuk menggali sumber

keuangan, mengelola dan menggunakannya untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintahan dan mengurangi ketergantungan pada

pemerintah pusat.

Penelitian-penelitian sebelumnya yang menggunakan proksi

tingkat kemandirian daerah dan ketergangtungan pada pemerintah pusat

untuk mengukur derajat desentralisasi fiskal adalah penelitian yang

dilakukan oleh (Fontanella & Rossieta, 2014) dan penelitian yang

dilakukan oleh (Mudhofar & Tahar, 2016). Berdasarkan hal tersebut,

maka pada penelitian ini desentralisasi fiskal diukur menggunakan dua

proksi yaitu tingkat kemandirian daerah dan tingkat ketergantungan

pada pemerintah pusat.

Page 84: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

64

1) Tingkat Kemandirian Daerah

Kemandirian daerah yaitu suatu kemampuan pemerintah

daerah dalam membiayai sendiri kegiatan pemerintahan,

pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat yang telah

membayar pajak dan retribusi sebagai sumber keuangan yang

diperlukan daerah (Halim & Kusufi, 2012). Menurut (Mahmudi,

2007), Derajat desentralisasi dihitung berdasarkan perbandingan antar

jumlah Pendapatan Asli Daerah dengan total penerimaan daerah.

Rasio ini menunjukkan derajat kontribusi PAD terhadap total

penerimaan daerah. Semakin tinggi kontribusi PAD maka semakin

tinggi kemampuan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan

desentralisasi.

Penelitian-penelitian sebelumnya yang menggunakan rumus

Pendapatan Asli Daerah (PAD) dibandingkan dengan total pendapatan

daerah untuk mengukur kemandirian daerah yaitu penelitian yang

dilakukan oleh (Fontanella & Rossieta, 2014) dan penelitian yang

dilakukan oleh (Mudhofar & Tahar, 2016). Berdasarkan hal tersebut,

penelitian ini mengukur tingkat kemandirian daerah dengan rumus

sebagai berikut:

Rumus tersebut digunakan karena PAD merupakan

pendapatan daerah yang bersumber dari daerah itu sendiri. Pendapatan

yang termasuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) yaitu pajak daerah,

Page 85: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

65

retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan,

dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah (Deddi & et. al, 2007).

Salah satu tujuan utama dari desentralisasi fiskal adalah terciptanya

kemandirian daerah. Pemerintah daerah diharapkan mampu mengali

sumber-sumber keuangan lokal, khususnya melalui Pendapatan Asli

Daerah (PAD) (Sidik, 2002). Ketika suatu daerah dapat menggali

sumber pendapatannya secara maksimal dan mampu membiayai

sendiri kegiatan penyelenggaraan pemerintahannya, maka daerah

tersebut bisa dikatakan sudah mandiri.

2) Ketergantungan pada Pemerintah Pusat

Ketergantungan pada pemerintah pusat adalah suatu kondisi

dimana pemerintah daerah yang telah diberikan hak otonomi untuk

mengelola sumber daya keuangan daerahnya sendiri nyatanya masih

banyak yang bergantung pada dana transfer yang diberikan oleh

pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Rasio ketergantungan

keuangan daerah dihitung dengan cara membandingkan jumlah

pendapatan transfer yang diterima oleh penerimaan daerah dengan

total penerimaan daerah. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar

tingkat ketergantungan pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat

(Nurhayati, 2015).

Penelitian yang dilakukan oleh (Fontanella & Rossieta, 2014)

menggunakan rumus perbandingan DAU dan DAK dengan total

pendapatan untuk menghitung tingkat ketergantungan pada

Page 86: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

66

pemerintah pusat. Begitu pula penelitian yang dilakukakan oleh

(Mudhofar & Tahar, 2016). Pada penelitian ini, rumus perhitungan

tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat mengacu pada

penelitian yang dilakukan oleh (Fontanella & Rossieta, 2014),

penelitian (Irmawati & Pratolo, 2015), serta penelitian yang dilakukan

oleh (Mudhofar & Tahar, 2016) dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

DAU= Dana Alokasi Umum

DAK= Dana Alokasi Khusus

Rumus tersebut digunakan karena untuk mengetahui seberapa

besar suatu daerah bergantung pada pemerintah pusat, dapat dilihat

dari seberapa besar pendapatan yang diperoleh dari transfer

pemerintah pusat dibandingkan dengan total pendapatan yang

diperoleh pemerintah daerah.

2. Variabel Dependen

Variabel dependen pada penelitian ini adalah kinerja pemerintah

daerah. Kinerja merupakan prestasi yang dicapai dan diperoleh

organisasi dalam periode tertentu (Bastian, 2006). Salah satu

mekanisme evaluasi implementasi tata kelola pemerintahan di

Indonesia adalah melalui Evaluasi Penyelenggaran Pemerintah Daerah

(EPPD) sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 6

Page 87: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

67

tahun 2008 tentang pedoman evaluasi penyelenggaraan. EPPD meliputi

Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD),

Evaluasi Kemampuan Penyelenggaraan Otonomi Daerah (EKPOD),

dan Evaluasi Daerah Otonom Baru (EDOB).

EPPD dilakukan dengan menggunakan sumber utama LPPD

yang memuat informasi tentang penyelenggaraan pemerintah daerah

selama satu tahun anggaran (PP Nomor 6 Tahun 2008). Variabel ini

diukur menggunakan skor Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintah Daerah (skor EKPPD). EKPPD adalah suatu proses

pengumpulan dan analisis data secara sistematis terhadap kinerja

penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan menggunakan system

pengukuran kinerja. Dalam pasal 18 dan pasal 19 Peraturan Pemerintah

Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggara

Pemerintahan, disebutkan bahwa aspek penilaian dalam memberikan

skor EKPPD adalah sebagai berikut:

1. Aspek penilaian EKPPD pada tataran pengambilan keputusan

daerah (pasal 18)

a. Ketentraman dan ketertiban umum daerah.

b. Keselarasan dan efektivitas hubungan antara pemerintahan

daerah dan pemerintah serta antar pemerintahan daerah dalam

rangka pengembangan otonomi daerah.

c. Keselarasan antara kebijakan pemerintahan daerah dengan

kebijakan pemerintah.

Page 88: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

68

d. Efektivitas hubungan antara pemerintah daerah dan DPRD.

e. Efektivitas proses pengambilan keputusan oleh DPRD beserta

tindak lanjut pelaksanaan keputusan.

f. Efektivitas proses pengambilan keputusan oleh kepala daerah

beserta tindak lanjut pelaksanaan keputusan.

g. Ketaatan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah

pada peraturan perundang-undangan.

h. Intensitas dan efektivitas proses konsultasi publik antara

pemerintah daerah dengan masyarakat atas penetapan

kebijakan publik yang strategis dan relevan untuk daerah.

i. Transparansi dalam pemanfaatan alokasi, pencairan dan

penyerapan DAU, DAK, dan DBH.

j. Intensitas, efektivitas, dan transparansi pemungutan sumber-

sumber pendapatan asli daerah dan pinjaman/obligasi daerah.

k. Efektivitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha,

pertanggung jawaban, dan pengawasan APBD.

l. Pengelolaan potensi daerah.

m. Terobosan/inovasi baru dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah.

2. Aspek penilaian EKPPD pada tataran pelaksanaan kebijakan daerah

(pasal 19)

a. Kebijakan teknis penyelenggaraan urusan pemerintahan.

b. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Page 89: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

69

c. Tingkat capaian SPM.

d. Penataan kelembagaan daerah.

e. Pengelolaan kepegawaian daerah.

f. Perencanaan pembangunan daerah.

g. Pengelolaan keuangan daerah.

h. Pengelolaan barang milik daerah.

i. Pemberian fasilitas terhadap partisipasi masyarakat.

Penentuan tingkat kinerja pemerintah daerah dalam memberikan

skor EKPPD dilakukan dengan membandingkan kinerja pemerintah

daerah satu dengan daerah yang lainnya. Peringkat kinerja ditetapkan

dengan pengelompokan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah

dalam kelompok berprestasi sangat tinggi (ST) untuk skor ≥3,

berprestasi tinggi (T) untuk skor ≥2, berprestasi sedang (S) untuk skor

≥1, dan berprestasi rendah (R) untuk skor <1.

Penelitian yang menggunakan skor EKPPD dalam mengukur

kinerja pemerintah daerah yaitu penelitian yang dilakukan oleh

(Nuritomo & Rossieta, 2014), penelitian (Fontanella & Rossieta, 2014),

penelitian (Irmawati & Pratolo, 2015), serta penelitian (Mudhofar &

Tahar, 2016). Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini skor EKPPD

dipilih untuk mengukur variabel kinerja pemerintah daerah.

Page 90: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

70

Tabel 3.1

Tabel Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala Referensi

Politik Dinasti Terindikasi = 1

Tidak Terindikasi = 0 Dummy

Nuritomo

dan

Rossieta

(2014)

Desentralisasi

Fiskal

1. Kemandirian Daerah =

2. Ketergantungan Pada

Pemerintah Pusat =

Rasio

Fontanella

dan

Rossieta

(2014)

Kinerja

Pemda

Skor EKPPD

Interval

Mudhofar

dan Tahar

(2016)

Page 91: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

71

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan hubungan kausal dimana peneliti ingin

mengetahui pengaruh dari satu atau lebih faktor-faktor dalam menyebabkan

suatu masalah. Menurut (Sugiyono, 2012), hubungan kausal adalah

hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi, ada variabel independen

(mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi).

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu penelitian yang

mengungkapkan seberapa besar pengaruh atau hubungan antar variabel

yang dinyatakan dalam angka-angka, dengan cara mengumpulkan data yang

merupakan faktor pendukung terhadap pengaruh variabel-variabel yang

bersangkutan kemudian menganalisis dengan menggunakan alat analisis

yang sesuai dengan variabel-variabel dalam penelitian. Tujuan penelitian ini

adalah untuk menganalisa pengaruh politik dinasti dan desentralisasi fiskal

sebagai variabel independen terhadap kinerja pemerintah daerah sebagai

variabel dependen.

Populasi dalam penelitian ini adalah pemerintah daerah di Indonesia

yang menjabat pada periode 2012-2015. Menurut data dari Kementrian

Dalam Negeri, tercatat ada 37 kepala daerah yang menjabat pada periode

2012-2015 terindikasi politik dinasti. Daerah yang dikatakan terindikasi

politik dinasti pada penelitian ini adalah pemerintah daerah yang mewarisi

Page 92: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

72

jabatan publik yang sama dari anggota keluarga mereka yang menjabat

sebelum mereka (Asako & et. al, 2012) dan mereka yang melakukan

perluasan kekuasaan di tingkat eksekutif yang dilakukan suatu keluarga

(Nuritomo & Rossieta, 2014). Hal tersebut berdasarkan data yang diperoleh

dari Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementrian Dalam Negeri yang

sudah dijabarkan pada Tabel 3.1.

Penelitian ini menggunakan data tahun 2012 sampai dengan tahun

2015. Periode tersebut dipilih karena dianggap sebagai periode dimana

politik dinasti mulai bermunculan dan data pemerintah daerah yang

dipublikasi oleh Kementrian Dalam Negeri hanya terbatas sampai periode

2015. Data Politik Dinasti diperoleh dari data Direktorat Jenderal Otonomi

Daerah Kementrian Dalam Negeri. Variabel politik dinasti ini diukur

menggunakan variabel dummy dimana nilai 1 untuk daerah yang terindikasi

politik dinasti dan nilai 0 untuk daerah yang tidak terindikasi poitik dinasti.

Data desentralisasi fiskal yang digunakan adalah data ringkasan

keuangan daerah yang diperoleh dari website Direktorat Jenderal

Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan yang diakses pada

www.djpk.kemenkeu.go.id. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pemerintah daerah yang terindikasi politik dinasti beserta

pembanding yaitu daerah yang tidak terindikasi politik dinasti. Sehingga

data desentralisasi fiskal yang digunakan adalah daerah-daerah yang

terindikasi politik dinasti dan daerah pembanding yang tidak terindikasi

politik dinasti. Desentralisasi fiskal dalam penelitian ini diukur

Page 93: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

73

menggunakan dua proksi, yaitu tingkat kemandirian daerah dan tingkat

ketergantungan pada pemerintah pusat. Dimana tingkat kemandirian daerah

merupakan perbandingan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan total

pendapatan daerah. Sedangkan tingkat ketergantungan pada pemerintah

pusat merupakan perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) ditambah

dengan Dana Alokasi Khusus (DAK) dibagi dengan total pendapatan

daerah.

Data yang digunakan untuk variabel dependen yaitu kinerja

pemerintah daerah. Data dalam penelitian ini adalah data skor Evaluasi

Kinerja Pelaksana Pemerintah Daerah (EKPPD) yang dikeluarkan oleh

Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Kementrian Dalam Negeri dan

dipublikasikan melalui website yang di akses pada

www.otda.kemendagri.go.id.

Sampel pada penelitian ini dipilih berasarkan purposive sampling,

yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria-kriteria

tersebut dijelaskan dalam tabe 4.1 yang tertera dibawah ini

Page 94: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

74

Tabel 4.1

Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria

Proses Pengambilan Sampel Jumlah Pemerintah Daerah

2012 2013 2014 2015

Jumlah Pemerintah Daerah di Indonesia 542 542 542 542

Jumlah Pemerintah Daerah yang Tercatat dalam

Ringkasan APBD DJPK

524 524 539 536

Jumlah Pemerintah Daerah yang tercatat dalam

Keputusan Kemendagri

497 507 521 524

Jumlah Pemerintah Daerah yang Terindikasi 12 22 25 26

Jumlah Pemerintah Daerah Pembanding 12 22 25 26

Jumlah Sampel Pemerintah Daerah 24 44 50 52

Jumlah Tahun Pengamatan 4

Jumlah Sampel Pengamatan 170

Sumber: Data Diolah

Jumlah daerah otonom di Indonesia adalah 542 yang terdiri dari 34

Provinsi, 415 Kabupaten, dan 93 Kota. Dari jumlah daerah otonom tersebut,

terdapat 12 daerah terindikasi politik dinasti pada tahun 2012, 22 daerah

terindikasi politik dinasti pada tahun 2013, 25 daerah terindikasi politik

dinasti pada tahun 2014 dan 26 daerah terindikasi politik dinasti pada tahun

2015. Sehingga pemerintah daerah yang dijadikan sampel pengamatan

berjumlah 170, yang terdiri dari 85 pemerintah daerah yang terindikasi

politik dinasti dan 85 pemerintah daerah yang tidak terindikasi politik

dinasti.

Page 95: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

75

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,

maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness

(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016). Dalam penelitian ini,

statistik deskriptif hanya menggambarkan nilai rata-rata (mean),

maksimum, minimum dan standar deviasi.

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

politik dinasti dan desentralisasi fiskal sebagai variabel independen dan

kinerja pemerintah daerah sebagai variabel dependen. Variabel-variabel

tersebut akan diuji secara statistik deskriptif dengan menggunakan

program SPSS versi 25. Hasil statistik deskriptif dari masing-masing

variabel penelitian ini tertera dalam tabel 4.2.

Tabel 4.2

Tabel Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PD 170 .00 1.00 .5000 .50148

KD 170 .01 .42 .1125 .09322

KPP 170 .12 1.07 .6372 .15625

KPD 170 2.00 3.46 2.9180 .31709

Valid N (listwise) 170

Sumber : Output SPSS

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 170

data observasi yang berasal dari data pemerintah daerah yang

Page 96: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

76

terindikasi politik dinasti yang berjumlah 85 dan pemerintah daerah

yang menjadi pembanding berjumlah 85. Pada tahun 2012 berjumlah

12 beserta pembandingnya yaitu daerah yang tidak terindikasi politik

dinasti dengan jumlah yang sama, data pemerintah daerah yang

terindikasi politik dinasti pada tahun 2013 berjumlah 22 beserta

pembandingnya yaitu daerah yang tidak terindikasi politik dinasti

dengan jumlah yang sama, data pemerintah daerah yang terindikasi

politik dinasti pada tahun 2014 berjumlah 25 beserta pembandingnya

yaitu daerah yang tidak terindikasi politik dinasti dengan jumlah yang

sama, dan data pemerintah yang terindikasi politik dinasti pada tahun

2015 berjumlah 26 beserta pembandingnya yaitu pemerintah daerah

yang tidak terindikasi politik dinasti dengan jumlah yang sama.

Berdasarkan Tabel 4.2 hasil analisis dengan menggunakan

statistik deskriptif dijelaskan sebagai berikut:

a. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Politik Dinasti (PD)

Hasil analisis deskriptif terhadap variabel politik dinasti

menunjukkan nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum sebesar 1

dengan mean sebesar 0,5 dan standar deviasi sebesar 0,50148. Nilai

mean sebesar 0,5 menunjukkan bahwa jumlah sampel pemerintah

daerah yang terindikasi politik dinasti tidak lebih banyak dari pada

jumlah pemerintah daerah yang tidak terindikasi politik dinasti. hal

tersebut dikarenakan dalam penelitian ini menggunakan sampel

pembanding yang jumlahnya sama dengan jumlah sampel daerah yang

Page 97: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

77

terindikasi politik dinasti. Dimana daerah yang terindikasi politik

dinasti berjumlah 85 dan menggunakan daerah pembanding yang tidak

terindikasi politik dinasti dengan jumlah yanng sama yaitu 85

pemerintah daerah.

Pada penelitian ini, variabel politik dinasti memiliki nilai

standar deviasi yang lebih besar dari pada nilai rata-rata (mean). Hal

tersebut karena variabel politik dinasti menggunakan proksi dummy

yang merupakan skala nominal. Menurut (Ghozali, 2016), nilai rata-rata

dan standar deviasi tidak tepat digunakan sebagai alat analisis kualitas

data, karena kode angka yang digunakan dalam skala nominal hanya

berfungsi sebagai label kategorikal semata tanpa nilai intrinsik dan

tidak memiliki arti apa-apa.

b. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kemandirian Daerah (KD)

Hasil dari analisis deskriptif variabel kemandirian daerah

menunjukkan nilai minimum sebesar 0,01 dan nilai maksimum sebesar

0,42 dengan rata-rata (mean) 0,1125 dan standar deviasi sebesar

0,09322. Nilai minimum tersebut menunjukkan tingkat kemandirian

daerah adalah Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 2012 dengan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 11.598.785.000 dan total

pendapatan sebesar Rp 850.264.410.000 sehingga memiliki nilai

kemandirian daerah paling rendah yaitu sebesar 0,0136. Nilai

maksimum menujukkan tingkat kemandirian daerah Kota Tangerang

tahun 2015 dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp

Page 98: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

78

1.313.553.703.195 dan total pendapatan sebesar Rp 3.157.475.214.600

sehingga memiliki nilai kemandirian daerah paling tinggi yaitu sebesar

0,4160. Nilai rata-rata (mean) sebesar 0,1125 menunjukkan rata-rata

tingkat kemandirian pemerintah daerah yang menjadi sampel penelitian

sebesar 11%. Berdasarkan skala interval derajat desentralisasi fiskal

yang dikemukakan oleh Tim Fisipol UGM, persentase kemandirian

daerah sebesar 15% berarti kemampuan keuangan daerah dikatakan

kurang.

Tabel 4.3

Tabel Skala Interval Derajat Desentralisasi Fiskal

Persentase Kemampuan Keuangan

Daerah

0,00 - 10,00 Sangat Kurang

10,01 – 20,00 Kurang

20,01 – 30,00 Cukup

30,01 – 40,00 Sedang

40,01 – 50,00 Baik

>50 Sangat Baik

Sumber: Tim Litbag Depdagri Fisipol UGM

Persentase rata-rata tingkat kemandirian daerah menunjukkan

nilai yang cukup rendah, sehingga dapat dikatakan bahwa banyak

daerah yang masih belum mandiri dalam hal mengelola sumber

dayanya menjadi sumber pendapatan daerah, artinya daerah belum

mampu untuk membiayai pengeluaran rutinnya. Masih banyak

pemerintah daerah yang dianggap belum mandiri atau tidak mampu

membiayai kegiatan belanja maupun operasionalnya. Hal ini dapat

ditemui dari banyaknya jumlah pemerintah daerah yang sebagian besar

Page 99: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

79

pendapatan daerah berasal dari dana transfer pemerintah pusat. Hal

tersebut berkaitan dengan kurangnya kemampuan dan kewenangan

daerah dalam menggali sumber-sumber pendapatan untuk mengurangi

tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat. Selain itu, sumber-

sumber pendanaan yang potensial masih dikuasai oleh pusat.

Hasil analisis deskriptif variabel kemandirian daerah

menunjukkan nilai rata-rata (mean) lebih besar dari nilai standar

deviasi. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas data dari variabel

kemandirian daerah cukup baik, karena nilai rata-rata yang lebih besar

dari nilai standar deviasinya menunjukkan standar error dari variabel

tersebut kecil.

c. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Ketergantungan pada

Pemerintah Pusat (KPP)

Hasil analisis deskriptif dari variabel ketergantungan pada

pemerintah pusat menunjukkan nilai minimum sebesar 0,12 dan nilai

maksimum sebesar 1,07 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 0,6372

dan standar deviasi sebesar 0,15625. Nilai minimum tersebut

menunjukkan tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat adalah

Kabupaten Paser pada tahun 2015 dengan Dana Alokasi Umum (DAU)

sebesar Rp 260.435.716.000, Dana Alokasi Khusus sebesar Rp

7.862.070.000 dan total pendapatan sebesar Rp 2.285.295.053.614,

sehingga memiliki rasio tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat

paling rendah yaitu sebesar 0,1170. Nilai maksimum menunjukkan

Page 100: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

80

tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat Kota Banjar tahun 2015

dengan Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar Rp 677.982.845.000,

Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 622.780.000 dan total

pendapatan sebesar Rp 632.403.535.000 sehingga memiliki tingkat

ketergantungan pada pemerintah pusat paling tinggi dengan nilai

sebesar 1,0730. Nilai rata-rata (mean) sebesar 0,6372 menunjukkan

bahwa rata-rata tingkat ketergatungan pada pemerintah pusat daerah

yang menjadi sampel penelitian adalah sebesar 63,7%.

Persentase tersebut menunjukkan nilai yang cukup tinggi,

sehingga dapat dikatakan bahwa banyak daerah yang masih bergantung

pada dana transfer yang diberikan oleh pemerintah pusat. Hal tersebut

berkaitan dengan kurangnya kemampuan dan kewenangan daerah

dalam menggali sumber-sumber pendapatan untuk mengurangi tingkat

ketergantungan pada pemerintah pusat. Selain itu, sumber-sumber

pendanaan yang potensial masih dikuasai oleh pusat, sehingga daerah

masih sangat bergantung pada dana yang diberikan oleh pemerintah

pusat.

Hasil analisis deskriptif variabel ketergantungan pada

pemerintah pusat menunjukkan nilai rata-rata (mean) lebih besar dari

nilai standar deviasi. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas data dari

variabel ketergantungan pada pemerintah pusat cukup baik, karena nilai

rata-rata yang lebih besar dari nilai standar deviasinya menunjukkan

standar error dari variabel tersebut kecil.

Page 101: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

81

d. Hasil Analisis Deskriptif Variabel Kinerja Pemerintah Daerah

(KPD)

Hasil analisis deskriptif variabel kinerja pemerintah daerah

menujukkan nilai minimum sebesar 2 dan nilai maksimum sebesar 3,46

dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 2,9180 dan standar deviasi

sebesar 0,31709. Nilai minimum menunjukkan daerah yang

mendapatkan skor EKPPD dari Kementrian Dalam Negeri paling

rendah adalah Kabupaten Tanjung Jabung Timur tahun 2013 dengan

skor kinerja 2,0245. Nilai maksimum menunjukkan daerah yang

mendapatkan skor EKPPD dari Kementrian Dalam Negeri paling tinggi

adalah Kabupaten Pinrang tahun 2015 dengan skor kinerja 3,4552.

Nilai rata-rata (mean) sebesar 2,9180 menunjukkan nilai yang cukup

tinggi sehingga dapat dikatakan bahwa daerah yang menjadi sampel

penelitian ini memiliki kinerja yang cukup baik.

Hasil analisis deskriptif variabel kinerja pemerintah daerah

menunjukkan nilai rata-rata (mean) lebih besar dari nilai standar

deviasi. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas data dari variabel kinerja

pemerintah daerah cukup baik, karena nilai rata-rata yang lebih besar

dari nilai standar deviasinya menunjukkan standar error dari variabel

tersebut kecil.

Page 102: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

82

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pada

penelitian terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis grafik dan uji

statistik. Analisis grafik yang digunakan yaitu grafik histogram dan

normal probability plot. Sedangkan uji statistik yang digunakan yaitu

uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Berikut hasil

dari masing-masing pengujian dan penjelasannya.

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas dengan Histogram

Sumber: Output SPSS 25 yang diolah

Tampilan histogram pada Gambar Hasil Uji Normalitas

menunjukkan pola lonceng yang berarti bahwa grafik tersebut

Page 103: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

83

memberikan pola lonceng yang terdistribusi normal. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini memiliki

data yang terdistribusi normal dan dapat digunakan untuk pengujian

selanjutnya. Untuk mendukung hasil analisis grafik histogram pada

gambar 4.1, maka dilakukan analisis terhadap grafik normal probability

plot seperti pada gambar 4.2 berikut:

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Dengan Grafik Normal Plot

Sumber: Output SPSS 25 yang diolah

Tampilan grafik normal probability pada Gambar 4.2

menunjukkan bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan

memiliki arah garis diagonal. Pola penyebaran pada Gambar 4.2

menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan normal, sehingga dapat

disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas dan

Page 104: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

84

layak digunakan untuk pengujian selanjutnya. Selain analisis grafik,

untuk menguji normalitas pada penelitian ini digunakan uji statistik

nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan hasil seperti pada

Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogorof-Smirnov (K-S)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 170

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .27401871

Most Extreme Differences Absolute .055

Positive .036

Negative -.055

Test Statistic .055

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Output SPSS 25 yang diolah

Tabel Kolmogorov-Smirnov di atas menunjukkan nilai

Asymp.Sig (2-Tailed) sebesar 0,200. Nilai tersebut lebih besar dari

tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Dapat disimpulkan bahwa data

terdistribusi normal dan sesuai dengan hasil analisis grafik.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis nilai tolerance dan

Page 105: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

85

variance factor (VIF). Nilai yang digunakan untuk menunjukkan

adanya multikolinearitas dalam penelitian ini adalah Tolerance 0,10

atau sama dengan nilai VIF 10. Hasil analisis nilai tolerance dan

variance inflation factor (VIF) disajikan dalam Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 PD .998 1.002

KD .653 1.531

KPP .653 1.532

a. Dependent Variable: KPD

Sumber: Output SPSS 25 yang diolah

Hasil perhitungan nilai tolerance pada tabel Uji

Multikolinearitas di atas menunjukkan tidak ada variabel independen

yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10. Sehingga tidak ada

korelasi antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai variance

inflation factor (VIF) juga menunjukkan tidak ada variabel independen

yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 yang berarti tidak ada korelasi

antar variabel independen. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada

multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Pada

penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Runs

Page 106: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

86

Test. Hasil uji autokorelasi dengan Runs Test disajikan dalam Tabel 4.6

berikut ini:

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi Dengan Runs Test

Sumber:Output SPSS 25 yang diolah

Hasil Runs Test seperti pada Tabel Uji Autokorelasi

menunjukkan nilai test sebesar 0,02929 dan Asymp.Sig (2-Tailed)

sebesar 0,000. Nilai Asymp.Sig (2-Tailed) berada di bawah nilai

signifikansi yaitu 0,05 yang artinya terjadi autokorelasi. Maka dari itu,

diperlukan upaya untuk melakukan penyelesaian atas masalah tersebut

dengan melakukan uji alternatif Cochrane-Orcutt. Metode tersebut

memerlukan proses pencarian nilai dan koefisien korelasi yang disebut

dengan Rho. Hasil Rho disajikan dalam Tabel 4.7 berikut ini:

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .02929

Cases < Test Value 85

Cases >= Test Value 85

Total Cases 170

Number of Runs 61

Z -3.846

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Median

Page 107: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

87

Tabel 4.7

Hasil Koefisien Korelasi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .003 .019 .155 .877

Lag_RESIDUAL_1 .419 .069 .424 6.046 .000

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Sumber:Output SPSS 25 yang diolah

Hasil Rho pada Tabel koefisien korelasi menunjukkan nilai

sebesar 0.419. Setelah mendapatkan nilai Rho maka Uji Autokorelasi

dapat dilanjutkan pada proses Cochrane-Orcutt. Hasil Uji Run Test

setelah melalui metode Cochrane-Orcutt disajikan dalam tabel 4.8

berikut ini:

Tabel 4.8

Hasil Autokorelasi Cochrane-Orcutt

Sumber:Output SPSS 25 yang diolah

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .01014

Cases < Test Value 84

Cases >= Test Value 85

Total Cases 169

Number of Runs 82

Z -.540

Asymp. Sig. (2-tailed) .589

a. Median

Page 108: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

88

Hasil Runs Test setelah dilakukan metode Cochrane-Orcutt

menunjukkan nilai test sebesar 0,01014 dan Asymp.Sig (2-Tailed)

sebesar 0,589. Nilai Asymp.Sig (2-Tailed) berada di atas nilai

signifikansi yaitu 0,05 berarti bahwa residual random (acak) atau tidak

terjadi autokorelasi antar nilai residual.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah nilai

dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Pada penelitian ini uji

heteroskedastisitas dilakukan dengan cara Uji Glejser seperti pada tabel

4.9 berikut ini:

Tabel 4.9

Hasil Uji Heterokedatisitas Dengan Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .233 .075 3.092 .002

PD .078 .024 .239 3.175 .002

KD -.075 .163 -.043 -.462 .645

KPP -.069 .097 -.066 -.709 .479

a. Dependent Variable: Abs_RES

Sumber: Output SPSS 25 yang diolah

Berdasarkan tabel Uji Glejser tersebut menunjukkan bahwa

hanya politik dinasti variabel independen yang signifikan secara

statistik mempengaruhi variabel dependen (Abs_RES). Hal ini terlihat

dari profitabilitas signifikansinya di bawah tingkat kepercayaan 5%.

Page 109: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

89

Jadi dapat disimpulkan model regresi mengandung adanya

Heteroskedastisitas.

3. Hasil Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Koefisien determinasi (Adjusted R Square) dapat dilihat pada

tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Sumber: Output SPSS 25 yang diolah

Hasil regresi memiliki nilai Adjusted R Square sebesar 0,240

atau 24%. Jadi dapat dikatakan bahwa 24% besarnya pengungkapan

kinerja pemerintah daerah di Indonesia periode 2012-2015 dipengaruhi

oleh politik dinasti (PD) dan desentralisasi fiskal dengan dua proksi

pengukuran, yaitu kemandirian daerah (KD) dan ketergantungan pada

pemerintah pusat (KPP).

Sedangkan sisanya yaitu 76% besarnya pengungkapan kinerja

pemerintah daerah di Indonesia disebabkan oleh variabel-variabel lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .503a .253 .240 .27648

a. Predictors: (Constant), KPP, PD, KD

Page 110: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

90

b. Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua

variabel independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model

memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Pada pengujian ini kriteria yang digunakan adalah dengan melihat

probability value (sig), apabila nilai signifikansi > 0,05 maka Ha di

tolak, sedangkan apabila nilai signifikansi < 0,05 maka Ha diterima

(Ghozali, 2016). Pada penelitian ini uji F digunakan untuk mengetahui

adanya pengaruh secara bersama-sama antar variabel independen

(politik dinasti dan desentralisasi fiskal) terhadap variabel dependen

(kinerja pemerintah daerah di Indonesia). Nilai F dapat dilihat dari tabel

ANOVA berikut ini:

Tabel 4.11

Tabel Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.303 3 1.434 18.764 .000b

Residual 12.690 166 .076

Total 16.993 169

a. Dependent Variable: KPD

b. Predictors: (Constant), KPP, PD, KD

Sumber: Output SPSS 25 yang diolah

Dari hasil uji signifikansi simultan pada Tabel Uji F,

menunjukkan nilai signifikansi (sig) sebesar 0,000, yang berarti nilai

signifikansi lebih kecil dari alfa (<0,05) sehingga Ho ditolak dan Ha

diterima. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa politik dinasti dan

desentralisasi fiskal dengan dua proksi, yaitu kemandirian daerah dan

Page 111: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

91

ketergantungan pada pemerintah pusat secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah di

Indonesia.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual untuk menjelaskan

variabel dependen dengan tingkat signifikansi 5% atau 0,05. Apabila

nilai probabilitas < 0,05 maka koefisien regresi signifikan dan Ha

diterima. Apabila nilai probabilitas > 0,05 maka koefisien regresi tidak

signifikan dan Ha ditolak. Berikut hasil uji signifikansi statistik

individual yang ditunjukkan oleh tabel 4.12:

Tabel 4.12

Tabel Uji Parsial (Uji t)

Sumber: Output SPSS

Tabel Uji Parsial menunjukkan bahwa ada tiga variabel

independen yaitu politik dinasti dan desentralisasi fiskal dengan dua

proksi pengukuran, yaitu kemandirian daerah dan ketergantungan pada

pemerintah pusat. Dari ketiga variabel independen politik dinasti

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.914 .131 22.222 .000

PD -.300 .042 -.474 -7.064 .000

KD .703 .282 .207 2.492 .014

KPP .118 .168 .058 .700 .485

a. Dependent Variable: KPD

Page 112: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

92

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000, kemandirian daerah memiliki

nilai signifikansi sebesar 0,014 dan ketergantungan pada pemerintah

pusat memiliki nilai signifikansi sebesar 0,485, oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa dalam penelitian ini hanya politik dinasti dan

kemandirian daerah (variabel independen) yang berpengaruh terhadap

variabel dependen (kinerja pemerintah daerah) karena nilai signifikansi

berada dibawah alfa (<0,05).

Berdasarkan hasil pada tabel 4.10 maka dapat disimpulkan

persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = 2,914 - 0,300X1 + 0,703X2 + 0,118X3 + e

Keterangan:

Y : Kinerja Pemerintah Daerah

α : konstanta

β : koefisien regresi

e : error

X1 : Politik Dinasti

X2 : Kemandirian Daerah

X3 : Ketergantungan pada Pemerintah Pusat

Persamaan regresi diatas memiliki makna sebagai berikut:

1. Nilai konstanta sebesar 2,914 menyatakan bahwa jika nilai

politik dinasti dan desentralisasi fiskal dengan dua proksi,

yaitu kemandirian daerah dan ketergantungan pada

Page 113: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

93

pemerintah pusat dianggap konstan maka nilai kinerja

pemerintah daerah di Indonesia akan sebesar 2,914 pada

tahun 2012-2015.

2. Nilai koefisien X1 adalah sebesar -0,300 menunjukkan hasil

negatif, yang berarti setiap pemerintah daerah yang memiliki

nilai dummy 1 (terindikasi politik dinasti) secara signifikan

memiliki nilai Y -0,300, lebih rendah daripada pemerintah

daerah yang memiliki nilai dummy 0 (tidak terindikasi politik

dinasti). Dengan kata lain, pemerintah daerah yang terindikasi

politik dinasti secara signifikan memiliki nilai kinerja

pemerintah yang lebih rendah dibandingkan dengan

pemerintah daerah yang tidak terindikasi politik dinasti pada

periode 2012-2015.

3. Nilai koefisien X2 adalah sebesar 0,703 menunjukkan hasil

positif, yang berarti setiap kenaikan atau penambahan tingkat

kemandirian daerah sebesar 1 poin maka akan meningkatkan

nilai kinerja pemerintah daerah di Indonesia sebesar 0,703

kali pada periode 2012-2015 dengan asumsi variabel lain

dalam persamaan regresi tetap.

4. Nilai koefisien X3 adalah sebesar 0,118 menunjukkan hasil

positif, yang berarti setiap kenaikan atau penambahan tingkat

ketergantungan pada pemerintah pusat sebesar 1 poin maka

akan meningkatkan kinerja pemerintah daerah di Indonesia

Page 114: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

94

sebesar 0,118 kali pada periode 2012-2015 dengan asumsi

variabel lain dalam persamaan regresi tetap.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Politik Dinasti Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah

Hasil pengujian statistik menggunakan SPPS menunjukkan

bahwa variabel politik dinasti memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000

(<0,05) dengan arah negatif yang ditunjukkan oleh nilai coeficient beta

sebesar -0,300. Berdasarkan hasil tersebut maka diterima, yang

berarti politik dinasti berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja

pemerintah daerah.

Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh (Fontanella &

Rossieta, 2014) yang menyatakan bahwa ditemukan pengaruh politik

dinasti terhadap kinerja pemerintah daerah saat ini.

2. Pengaruh Tingkat Kemandirian Daerah Terhadap Kinerja

Pemerintah Daerah

Hasil pengujian statistik menggunakan SPPS menunjukkan

bahwa variabel tingkat kemandirian daerah memiliki nilai signifikansi

sebesar 0,014 (>0,05) dengan arah positif yang ditunjukkan oleh nilai

unstandardized coeficient beta sebesar 0,703. Berdasarkan hasil

tersebut maka diterima, yang berarti tingkat kemandirian daerah

memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja pemerintah

daerah.

Page 115: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

95

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan (Fontanella

& Rossieta, 2014) yang menyatakan bahwa kemandirian daerah dapat

memberikan efek positif yaitu peningkatan kinerja pemerintah daerah.

3. Pengaruh Tingkat Ketergantungan pada Pemerintah Pusat

Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah

Hasil pengujian statistik menggunakan SPPS menunjukkan

bahwa variabel tingkat ketergantungan pada pemerintah pusat memiliki

nilai signifikansi sebesar 0,485 (>0,05) dengan arah positif yang

ditunjukkan oleh nilai unstandardized coeficient beta sebesar 0,118.

Berdasarkan hasil tersebut maka ditolak, yang berarti tingkat

ketergantungan pada pemerintah pusat tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja pemerintah daerah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan (Nuritomo

& Rossieta, 2014) yang menyatakan bahwa ketergantungan pada

pemerintah pusat akan menyebabkan kinerja pemerintah daerah

menjadi menurun.

Page 116: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

96

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini membahas tentang pengaruh politik dinasti dan

desentralisasi fiskal terhadap kinerja pemerintah daerah. Analisis dilakukan

menggunakan analisis regresi linear berganda dengan program SPSS 25.

Penelitian ini menggunakan 170 sampel pemerintah daerah di Indonesia

periode 2012 sampai 2015 yang terdiri dari 85 daerah yang terindikasi

politik dinasti dan 85 daerah yang tidak terindikasi politik dinasti sebagai

pembanding. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel Politik

Dinasti (PD) yaitu sebesar -0,300 dan nilai signifikansi sebesar 0,000.

Hal ini berarti variabel Politik Dinasti memiliki pengaruh negatif

terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel

Desentralisasi Fiskal dengan proksi tingkat Kemandirian Daerah (KD)

yaitu sebesar 0,703 dan nilai signifikansi sebesar 0,014. Hal ini berarti

variabel Desentralisasi Fiskal dengan proksi tingkat Kemandirian

Daerah (KD) memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja Pemerintah

Daerah.

Page 117: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

97

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien variabel

Desentralisasi Fiskal dengan proksi tingkat Ketergantungan pada

Pemerintah Pusat (KPP) yaitu sebesar 0,118 dan nilai signifikansi

sebesar 0,485. Hal ini berarti variabel Desentralisasi Fiskal dengan

proksi tingkat Ketergantungan pada Pemerintah Pusat (KPP) tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pemerintah

daerah.

4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama/simultan

variabel politik dinasti, kemandirian daerah dan ketergantungan pada

pemerintah pusat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja

Pemerintah Daerah di Indonesia.

B. Saran

Penelitian mengenai politik dinasti dan desentralisasi fiskal terhadap

kinerja pemerintah daerah di masa yang akan datang diharapkan dapat

menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas dengan

mempertimbangkan saran berikut:

1. Menambah periode penelitian menjadi 5 tahun dan mengunakan data

terbaru agar dapat mengembangkan lebih lanjut penelitian ini.

2. Menggunakan seluruh populasi untuk dijadikan sampel agar informasi

yang diperoleh lebih valid dan lebih menggambarkan keadaan seluruh

pemerintah daerah di Indonesia.

Page 118: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

98

3. Menambah variabel-varaibel yang berkaitan dengan kinerja

pemerintah daerah seperti korupsi dan pertumbuhan ekonomi.

4. Menambah proksi untuk variabel desentralisasi fiskal seperti proksi

efektivitas.

Page 119: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

99

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, M. P. (2015). Membangun Dinasti Politik melalui Penguatan Jejaring Kekuasaan

pada Walikota Probolinggo. Jurnal Politik Muda, Volume 4, No. 3, 319-327.

Anggraini, N. R., & Riharjo, I. B. (2017). Pengaruh Politik Dinasti Terhadap Akuntabilitas

Pemerintahan Dengan Pengendalian Intern Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal

Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 6, Nomor 6, 1-23.

Apriesa, L. F., & Miyasto. (2013). Apriesa, LintaPengaruh Desentralisasi Fiskal Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Daerah dan Ketimpangan Pendapatan (Studi Kasus :

Kabupaten/Kota Di Jawa Tengah. Diponegoro Journal Of Economics Volume 2,

No. 1.

Asako, Y., & et. al. (2012). Dynastic Legislators: Theory And Evidence From Japan.

Dynastic LegisWorking Papers. Waseda University Organization for Japan-US

Studies.

Aswar, K., & Surbakti, L. P. (2013). Pengaruh Desentralisasi Fiskal terhadap Pendapatan

Asli Daerah dan Belanja Publik Kabupaten/Kota di Indonesia. Proceeding PESAT

(Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil). Volume 5.

Bastian, I. (2006). Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Carnegie, & West. (2005). Making Accounting Accountable in the Public Sector. Critical

Perspective on Accounting, Volume 16, No. 7, 905-928.

Choi, N. (2009). Democracy and Patrimonial Politics in Local Indonesia. No. 88, 131-164.

Dal Bo, & Snyder, J. (2009). Political Dynasties. Review of Economic Studies, Volume 76,

No. 1, 115-142.

Deddi, & et. al. (2007). Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat.

Page 120: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

100

Faguet, J.-P. (2011). Decentralization and Governance. Economic Organization and Public

Policy Programme (EOPP).

Fontanella, A., & Rossieta, H. (2014). Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja terhadap

Akuntabilitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: BPFE

Universitas Diponegoro.

Hakim, R. N. (2017). Politik Dinasti Jadi Hambatan Untuk Menghasilkan Kepala Daerah

Berkualitas. Jakarta: kompas.com.

Halim, A. (2001). Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Halim, A., & Kusufi, M. S. (2012). Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi Keuangan Daerah.

Jakarta: Salemba Empat.

Hasibuan, U. S. (2013). Ambang Batas Dinasti Politik. kompas.com.

Irmawati, F. D., & Pratolo, S. (2015). Pengaruh Kinerja Keuangan, Politik Dinasti, dan

Kinerja Pemerintah Daerah Terhadap Akuntabilitas Pelaporan Keuangan

Pemerintah Daerah di Indonesia Tahun 2012 – 2013.

Khusaini, M. (2006). Ekonomi Publik: Desentralisasi Fiskal dan Pembangunan Daerah.

Malang: BPFE Unibraw.

Kuncoro, M. (2004). Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi Perencanaan,

Strategi dan Peluang. Jakarta: Erlangga.

Liu, C. H. (2007). What Type of Fiscal Decentralization System has better Performance.

School of Public Policy.

Mahmudi. (2007). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Mardiasmo. (2009). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andy Offset.

Page 121: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

101

Mendoza, R. U., & et. al. (2012). Inequality in democracy: Insights from An Empirical

Analysis of Political Dynasties in the 15th Philippine Congress. Philippine Political

Science Journal, Volume 33, No.2, 132-145.

Mietzner, M. (2009). Indonesia’s 2009 Elections: Populism, Dynasties and the

Consolidation of the Party System. Journal of Contemporary Asia.

Mimba, N. P. (2007). Public Sector Performance Measurement in Developing Countries.

Journal of Accounting & Organizational Charge Volume 3 No. 3, 192-198.

Moisiu, A. (2014). Decentralization and the Increased autonomy in Local Goverments.

Procedia - Social and Behavioral Sciences, 459-463.

Mudhofar, K., & Tahar, A. (2016). Mudhofar, KPengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja

Terhadap Akuntabilitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia:

Efek Moderasi dari Kinerja. Mudhofar, Kurniatul dan Afrizal Tahar. Pengaruh

Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Terhadap Akuntabilitas Pelaporan Keuangan

Pemerintah DaeraJurnal Akuntansi dan Investasi, Volume.17, No. 2., 176-185.

Musgrave, R., & Musgrave, P. (1980). Public Finance in theory and Practice. Tokyo:

McGraw Hill International Book Company.

Nasiwan. (2007). Demokratisasi Elit Lokal pada PILKADA Langsung 2006 di Kota

Yogyakarta, Provinsi DIY.

Nurhayati. (2015). Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengukur Kinerja Pemerintah Daerah

Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos. Volume 4, No. 1.

Nuritomo, & Rossieta, H. (2014). Politik Dinasti, Akuntabilitas, dan Kinerja Keuangan

Pemerintah Daerah di Indonesia.

Permana, I. A. (2015). Pengaruh Partisipasi Publik dan Akuntabilitas Terhadap Kinerja

Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada SKPD di Kabupaten Pesisir Selatan).

Page 122: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

102

Querrubin, P. (2015). Family and Politics: Dynastic Persistence in the Philippines.

Rinaldi. (2007). Memerangi Korupsi di Indonesia yang Terdesentralisasi : Studi Kasus

Penanganan Korupsi Pemerintahan Daerah, Bank Dunia L Justice for the poor

Project.

Rondinelli, D., & et. al. (1989). Analysing Decentralization Policies in Developing

Countries: a Political Economy Framework. Development and Change. Volume

20, No.1, 57-87.

Rossi. (2009). The causes of political dynasties in democratic countries. Working Papers.

Universidad de los Andes.

Rossi, M. (2013). The Causes of Political Dynasties in Democratic Countries.

Sekaran, U., & Bougi, R. (2010). Research Methode for Business A Skill Building

Approach. United Kingdom: John Wiley & Sons Ltd.

Sidik, M. (2002). Perimbangan Keuangan Pusat Dan Daerah Sebagai Pelaksanaan

Desentralisasi Fiskal.

Snyder, J., & dkk. (2009). Political Dynasties. Los Angeles: The Review of Economic

Studies. 115-142.

Soentoro, A. I. (2015). Cara Mudah Belajar Metodologi Penelitian dengan Aplikasi

Statistika. Depok: PT. Taramedia Bakti Persada.

Sudarsana, H. S. (2013). Pengaruh Karakteristik Pemerintah Daerah dan Temuan Audit

BPK Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta:

Andi Offset.

Page 123: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

103

Sumarjo, H. (2010). Pengaruh Karakterisitik Pemerintah Daerah Terhadap Kinerja

Keuangan PemerintaH Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah

Kabupaten/ Kota di Indonesia.

Suparmoko. (2002). Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah.

Yogyakarta: Andi.

Syahruddin. (2006). Desentralisasi Fiskal: Perlu Penyempurnaan Kebijakan dan

Implementasi yang Konsisten.

Thompson, M. (2007). Presidentas And People Power In Comparative Asian Perspective.

Philippine Political Science Journal, Volume 28, no. 51.

Wibisono, Y. (2009). Metode Statistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Widarjono, A. (2010). Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: UPP STIM

YKPN.

Yani, A. (2002). Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Page 124: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

104

LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian

Page 125: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

105

Lampiran 2: Surat Direktorat Jenderal Otonomi Daerah

Page 126: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

106

Lampiran 3: Data Penelitian

Pemerintah Daerah Terindikasi Politik Dinasti Tahun 2012

NO NAMA DAERAH PD KD KPP KPD

1. Kabupaten Takalar 1 0,0581 0,7577 2,2145

2. Kota Manado 1 0,1722 0,7180 2,9759

3. Kabupaten Tanjung Jabung

Timur

1 0,0313 0,5015 2,1307

4. Kabupaten Bekasi 1 0,2404 0,4913 2,2808

5. Kabupaten Indramayu 1 0,0668 0,6800 2,7384

6. Kota Cimahi 1 0,1305 0,5548 2,9543

7. Kabupaten Klaten 1 0,0538 0,7389 2,7022

8. Kabupaten Bantul 1 0,1017 0,6954 2,8177

9. Kabupaten Lombok Timur 1 0,0584 0,7631 2,4302

10. Kabupaten Kota Waringin Timur 1 0,0569 0,7535 2,0042

11. Kabupaten Maluku Tengah 1 0,0136 0,8610 2,3453

12. Kabupaten Tabanan 1 0,1433 0,6499 2,5262

Page 127: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

107

Pemerintah Daerah Pembanding Tahun 2012

NO NAMA DAERAH PD KD KPP KPD

1. Kabupaten Pakpak Barat 0 0,0207 0,8538 2,7368

2. Kabupaten Batang Hari 0 0,0452 0,6292 2,6239

3. Kabupaten Way Kanan 0 0,0192 0,7361 2,4717

4. Kabupaten Ciamis 0 0,0467 0,8841 3,1846

5. Kabupaten Tasikmalaya 0 0,0373 0,8799 2,8910

6. Kota Depok 0 0,2655 0,5488 3,1212

7. Kabupaten Banjarnegara 0 0,0584 0,6892 2,6264

8. Kabupaten Sleman 0 0,1593 0,6131 3,2614

9. Kabupaten Pacitan 0 0,0518 0,7389 3,2400

10. Kota Cilegon 0 0,2532 0,4472 2,9260

11. Kabupaten Balangan 0 0,0563 0,4091 2,7273

12. Kabupaten Luwu Utara 0 0,0567 0,7542 3,0573

Page 128: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

108

Pemerintah Daerah Terindikasi Politik Dinasti Tahun 2013

NO NAMA DAERAH PD KD KPP KPD

1. Kabupaten Lampung Selatan 1 0,0654 0,7479 2,1699

2. Kabupaten Pendeglang 1 0,0541 0,8567 3,0228

3. Kabupaten Serang 1 0,1669 0,6130 2,7143

4. Kabupaten Tangerang 1 0,2438 0,4783 2,8562

5. Kabupaten Barru 1 0,0460 0,7702 2,9757

6. Kabupaten Takalar 1 0,0497 0,7798 2,5203

7. Kota Manado 1 0,1817 0,6991 2,7001

8. Kabupaten Padang Lawas Utara 1 0,0226 0,6181 2,4531

9. Kota Padang Sidempuan 1 0,0633 0,6952 2,4619

10. Kabupaten Tanjung Jabung

Timur

1 0,0331 0,5280 2,0245

11. Kota Pagar Alam 1 0,0452 0,6023 2,3532

12. Kabupaten Bekasi 1 0,3309 0,3924 2,9759

13. Kabupaten Indramayu 1 0,0717 0,5995 2,6530

14. Kabupaten Bandung 1 0,1370 0,7032 2,8770

15. Kabupaten Kendal 1 0,0809 0,6386 2,7940

16. Kabupaten Klaten 1 0,0530 0,7205 2,7472

17. Kabupaten Probolinggo 1 0,0658 0,6925 2,6413

18. Kabupaten Kediri 1 0,0786 0,7023 3,0005

19. Kota Bima 1 0,0326 0,7902 2,5671

20. Kabupaten Kota Waringin Timur 1 0,0984 0,9420 2,1423

21. Kabupaten Maluku Tengah 1 0,0263 0,8529 2,1643

22. Kabupaten Tabanan 1 0,1646 0,6410 2,4978

Page 129: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

109

Pemerintah Daerah Pembanding Tahun 2013

NO NAMA DAERAH PD KD KPP KPD

1. Kabupaten Pakpak Barat 0 0,0243 0,8518 3,0249

2. Kabupaten Batang Hari 0 0,0498 0,6779 2,5986

3. Kota Lubuklinggau 0 0,0585 0,6326 2,9772

4. Kabupaten Lampung Barat 0 0,0338 0,7668 2,9010

5. Kabupaten Ciamis 0 0,0563 0,8713 2,9276

6. Kabupaten Majalengka 0 0,0724 0,6185 2,8356

7. Kota Banjar 0 0,1070 0,6539 2,9535

8. Kota Depok 0 0,2955 0,4991 3,0926

9. Kabupaten Banjarnegara 0 0,0644 0,7008 3,0109

10. Kabupaten Boyolali 0 0,1053 0,6867 3,0193

11. Kabupaten Sleman 0 0,1787 0,5643 3,2581

12. Kabupaten Banyuwangi 0 0,0922 0,7013 3,0364

13. Kabupaten Jombang 0 0,1130 0,7683 3,1934

14. Kabupaten Pacitan 0 0,0602 0,7361 3,1020

15. Kota Tangerang 0 0,2467 0,3754 2,8789

16. Kabupaten Gianyar 0 0,2145 0,5884 2,7986

17. Kabupaten Lombok Tengah 0 0,0641 0,8014 27.999

18. Kabupaten Balangan 0 0,0416 0,4373 2,6528

19. Kabupaten Paser 0 0,0315 0,1839 2,7180

20. Kabupaten Bulukumba 0 0,0443 0,7794 3,0028

21. Kabupaten Luwu Utara 0 0,0599 0,7729 3,1072

22. Kabupaten Pinrang 0 0,0435 0,7915 3,2557

Page 130: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

110

Pemerintah Daerah Terindikasi Politik Dinasti Tahun 2014

NO NAMA DAERAH PD KD KPP KPD

1. Kabupaten Lampung Selatan 1 0,0765 0,7473 2,8662

2. Kabupaten Pringsewu 1 0,0425 0,7080 2,7964

3. Kota Tangerang Selatan 1 0,4105 0,3029 2,7107

4. Kabupaten Serang 1 0,2324 0,6522 2,7745

5. Kota Serang 1 0,0852 0,7417 2,5519

6. Kabupaten Tangerang 1 0,3558 0,4086 2,5141

7. Kabupaten Barru 1 0,0494 0,7578 3,0754

8. Kabupaten Gowa 1 0,0929 0,7178 3,1474

9. Kabupaten Tana Toraja 1 0,0505 0,7545 3,0988

10. Kabupaten Takalar 1 0,0553 0,7798 2,9307

11. Kabupaten Minahasa 1 0,0436 0,7394 2,7814

12. Kota Padang Sidempuan 1 0,0721 0,8644 2,4061

13. Kabupaten Tanjung Jabung

Timur

1 0,0323 0,5267 2,6005

14. Kota Pagar Alam 1 0,0507 0,5810 2,6133

15. Kabupaten Bekasi 1 0,3633 0,3865 3,1379

16. Kabupaten Indramayu 1 0,1058 0,6003 2,9421

17. Kabupaten Bandung 1 0,1565 0,6273 3,1679

18. Kabupaten Kendal 1 0,1068 0,6290 2,5420

19. Kabupaten Klaten 1 0,0562 0,6770 2,7628

20. Kabupaten Bantul 1 0,1571 0,5984 3,372

21. Kabupaten Bangkalan 1 0,0713 0,6730 2,9276

22. Kabupaten Lombok Timur 1 0,0726 0,7087 2,9223

23. Kota Bima 1 0,0381 0,7739 2,8716

24. Kabupaten Maluku Tengah 1 0,0317 0,8210 2,5170

25. Kabupaten Tabanan 1 0,1689 0,6171 3,0712

Page 131: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

111

Pemerintah Daerah Pembanding Tahun 2014

NO NAMA DAERAH PD KD KPP KPD

1. Kabupaten Pakpak Barat 0 0,0232 0,8288 3,0492

2. Kota Lubuklinggau 0 0,0549 0,4877 2,9331

3. Kabupaten Lampung Barat 0 0,0425 0,7769 3,2169

4. Kabupaten Way Kanan 0 0,0351 0,7438 2,6527

5. Kabupaten Ciamis 0 0,0958 0,8293 3,2177

6. Kabupaten Kuningan 0 0,0993 0,8250 3,0981

7. Kabupaten Majalengka 0 0,0770 0,5845 3,1105

8. Kabupaten Tasikmalaya 0 0,0534 0,8869 3,0847

9. Kota Banjar 0 0,1275 0,7338 3,0679

10. Kota Depok 0 0,3169 0,4757 3,0902

11. Kabupaten Banjarnegara 0 0,0803 0,6880 3,1403

12. Kabupaten Boyolali 0 0,1156 0,6527 3,2026

13. Kabupaten Sleman 0 0,2051 0,5352 3,2406

14. Kabupaten Banyuwangi 0 0,1008 0,6364 3,2682

15. Kabupaten Jombang 0 0,1250 0,6405 3,1687

16. Kabupaten Pacitan 0 0,0627 0,7013 3,2909

17. Kota Cilegon 0 0,3096 0,4206 2,8655

18. Kota Tangerang 0 0,3821 0,3272 2,9220

19. Kabupaten Gianyar 0 0,2628 0,5653 3,1557

20. Kabupaten Lombok Tengah 0 0,0838 0,7304 3,0166

21. Kabupaten Balangan 0 0,0389 0,4450 2,7391

22. Kabupaten Paser 0 0,0439 0,1573 3,0094

23. Kabupaten Bulukumba 0 0,0513 0,7135 3,2720

24. Kabupaten Luwu Utara 0 0,0573 0,7738 3,2946

25. Kabupaten Pinrang 0 0,0576 0,7434 3,4194

Page 132: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

112

Pemerintah Daerah Terindikasi Politik Dinasti Tahun 2015

NO NAMA DAERAH PD KD KPP KPD

1. Kabupaten Lampung Selatan 1 0,0839 0,6552 2,8666

2. Kabupaten Pringsewu 1 0,0564 0,6763 2,3036

3. Kota Tangerang Selatan 1 0,4149 0,2733 3,0338

4. Kabupaten Serang 1 0,2249 0,4838 3,0253

5. Kota Serang 1 0,0844 0,6339 2,7345

6. Kabupaten Tangerang 1 0,3875 0,3494 3,0140

7. Kabupaten Gowa 1 0,0983 0,6524 3,2738

8. Kabupaten Tana Toraja 1 0,0858 0,7191 3,2307

9. Kabupaten Takalar 1 0,1079 0,6791 2,9815

10. Kabupaten Minahasa 1 0,0636 0,6984 3,1292

11. Kota Manado 1 0,1915 0,5610 2,5564

12. Kota Padang Sidempuan 1 0,0739 0,6977 2,3864

13. Kabupaten Tanjung Jabung

Timur

1 0,0303 0,4494 2,7357

14. Kota Pagar Alam 1 0,0515 0,5878 2,6741

15. Kabupaten Bekasi 1 0,3383 0,3207 3,2832

16. Kabupaten Indramayu 1 0,1153 0,5339 3,2066

17. Kabupaten Bandung 1 0,1568 0,2732 3,2492

18. Kabupaten Kendal 1 0,1085 0,5998 3,0828

19. Kabupaten Klaten 1 0,0798 0,6227 3,1658

20. Kabupaten Kediri 1 0,1282 0,5778 3,1531

21. Kabupaten Bangkalan 1 0,0756 0,6147 3,0605

22. Kabupaten Lombok Timur 1 0,1120 0,5986 3,0830

23. Kota Bima 1 0,0435 0,7349 3,0266

24. Kabupaten Kota Waringin Timur 1 0,1015 0,6312 2,6444

25. Kabupaten Maluku Tengah 1 0,0409 0,7830 2,8556

26. Kabupaten Tabanan 1 0,1735 0,5561 3,0978

Page 133: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

113

Pemerintah Daerah Pembanding Tahun 2015

NO NAMA DAERAH PD KD KPP KPD

1. Kabupaten Pakpak Barat 0 0,0328 0,8624 2,9754

2. Kabupaten Batang Hari 0 0,0705 0,5386 2,9464

3. Kota Lubuklinggau 0 0,0678 0,4988 3,0670

4. Kabupaten Lampung Barat 0 0,0457 0,7079 3,2147

5. Kabupaten Ciamis 0 0,0843 0,6196 3,3164

6. Kabupaten Kuningan 0 0,1022 0,5857 3,4301

7. Kabupaten Majalengka 0 0,1155 0,5135 3,3508

8. Kabupaten Tasikmalaya 0 0,0693 0,6438 3,3411

9. Kota Banjar 0 0,1631 1,0731 3,2809

10. Kota Depok 0 0,3098 0,4067 3,2908

11. Kabupaten Banjarnegara 0 0,0917 0,6261 3,2023

12. Kabupaten Boyolali 0 0,1238 0,5784 3,4142

13. Kabupaten Sleman 0 0,2575 0,4559 3,2900

14. Kabupaten Banyuwangi 0 0,1040 0,5598 3,4551

15. Kabupaten Jombang 0 0,1353 0,5628 3,2965

16. Kabupaten Pacitan 0 0,0727 0,6309 3,3435

17. Kota Cilegon 0 0,3325 0,3867 3,0586

18. Kota Tangerang 0 0,4160 0,2920 2,5518

19. Kabupaten Gianyar 0 0,2766 0,4790 3,2660

20. Kabupaten Lombok Tengah 0 0,0876 0,6505 3,0894

21. Kota Mataram 0 0,1761 0,5818 2,9642

22. Kabupaten Paser 0 0,0393 0,1174 2,9646

23. Kabupaten Bulukumba 0 0,0901 0,6445 3,4205

24. Kabupaten Luwu Utara 0 0,0767 0,6786 3,1915

25. Kabupaten Pinrang 0 0,0860 0,6916 3,4552

26. Kabupaten Buru 0 0,0263 0,8072 2,9539

Sumber: Data diolah dengan Ms.Excel

Page 134: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

114

Lampiran 4: Hasil Output SPSS

1. Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PD 170 .00 1.00 .5000 .50148

KD 170 .01 .42 .1125 .09322

KPP 170 .12 1.07 .6372 .15625

KPD 170 2.00 3.46 2.9180 .31709

Valid N (listwise) 170

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Page 135: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

115

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 170

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .27401871

Most Extreme Differences Absolute .055

Positive .036

Negative -.055

Test Statistic .055

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Page 136: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

116

b. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 PD .998 1.002

KD .653 1.531

KPP .653 1.532

a. Dependent Variable: KPD

c. Uji Autokorelasi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .003 .019 .155 .877

Lag_RESIDUAL_1 .419 .069 .424 6.046 .000

a. Dependent Variable: Unstandardized Residual

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .02929

Cases < Test Value 85

Cases >= Test Value 85

Total Cases 170

Number of Runs 61

Z -3.846

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Median

Page 137: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

117

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji Glejser

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .233 .075 3.092 .002

PD .078 .024 .239 3.175 .002

KD -.075 .163 -.043 -.462 .645

KPP -.069 .097 -.066 -.709 .479

a. Dependent Variable: Abs_RES

3. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .503a .253 .240 .27648

a. Predictors: (Constant), KPP, PD, KD

Runs Test

Unstandardized

Residual

Test Valuea .01014

Cases < Test Value 84

Cases >= Test Value 85

Total Cases 169

Number of Runs 82

Z -.540

Asymp. Sig. (2-tailed) .589

a. Median

Page 138: PENGARUH POLITIK DINASTI DAN DESENTRALISASI ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/52181...3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan 4. Judul Skripsi : Pengaruh Politik Dinasti

118

b. Uji Signifikansi Parameter Simultan (Uji Statistik F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.303 3 1.434 18.764 .000b

Residual 12.690 166 .076

Total 16.993 169

a. Dependent Variable: KPD

b. Predictors: (Constant), KPP, PD, KD

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.914 .131 22.222 .000

PD -.300 .042 -.474 -7.064 .000

KD .703 .282 .207 2.492 .014

KPP .118 .168 .058 .700 .485

a. Dependent Variable: KPD