pengaruh pola komunikasi orang tua terhadap … · untukmenempuh ujian program sarjana pendidikan...

185
PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS V SD TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015-2016 S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Katolik Oleh: Yosefina Hiasinta NIM : 121124019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 20-Feb-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP

KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS V SD TARAKANITA BUMIJO

YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015-2016

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Agama Katolik

Oleh:

Yosefina Hiasinta

NIM : 121124019

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahakan bagi:

Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih St. Carolus Borrumeus (CB)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

v

MOTTO

*Aku ini, jangan takut (Yoh 6:20)

*Percayalah pada diri sendiri dengan begitu kamu akan berbuat banyak lebih dari

yang diperkirakan

*Tatkala hari kita tenang dan biasa, semua hari adalah hari

pencerahan (Gede Prama)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA

TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS V SD TARAKANITA

BUMIJO YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015-2016. Judul ini ditulis

berdasarkan keingintahuan penulis akan bagaimana sumbangan pola komunikasi

orang tua terhadap kepercayaan diri siswa kelas V di SD Tarakanita Bumijo

Yogyakarta tahun pelajaran 2015-2016. Hal ini sangat perlu diketahui agar para

orang tua memiliki kepedulian serta pijakan untuk melaksanakan dan membangun

pola komunikasi yang tepat bagi anaknya.

Orang tua bertanggung jawab memenuhi kebutuhan anak guna

mengembangkan keseluruhan eksistensi anak. Kebutuhan tersebut meliputi

kebutuhan biologis maupun kebutuhan psikologi seperti rasa aman, dikasihi,

dimengerti sebagai anak, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara

harmonis. Berdasarkan uraian tersebut rumusan Hipotesis yang dapat ditarik

adalah Pola Komunikasi Orang tua berpengaruh terhadap kepercayaan diri siswa

kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta tahun pelajaran 2015-2016.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif regresi. Dengan populasi

siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta tahun pelajaran 2015-2016 dan

jumlah populasi 100 responden. Instrumen yang digunakan adalah skala sikap

yang dikembangkan dalam 44 pernyataan mengenai pola komunikasi orang tua

dan 21 pernyataan mengenai kepercayaan diri siswa. Dari hasil uji validitas pada

taraf signifikan 5%, N 100 responden siswa dengan nilai kritis 0,159 terdapat 41

item valid pola komunikasi orang tua dan 21 item valid kepercayaan diri siswa.

Sedangkan dari hasil uji reliabilitas diperoleh koefisien alpha sebesar 0,754 yang

berarti reliabilitas instrumen cukup tinggi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai mean pola komunikasi orang tua

128.0300 dan mean kepercayaan diri adalah 194.9600. kedua mean tergolong

baik. Dari hasil uji regresi linear sederhana dengan taraf signifikan 5%, diperoleh

nilai sebesar 0,253 (25,3%) yang berarti terdapat pengaruh positif dari pola

komunikasi orang tua (X) terhadap kepercayaan diri siswa kelas V (Y).

Persamaan regresinya yaitu Y= 28.149 + 0,303X. Artinya setiap penambahan nilai

pola komunikasi orang tua 1 poin, maka nilai kepercayaan diri siswa bertambah

28,149+0,303. Nilai signifikan 0,000 artinya H1 diterima dan H0 ditolak. Dengan

demikian disarankan agar pola komunikasi orang tua perlu ditingkatkan dan

dikembangkan karena sangat berguna atau bermanfaat bagi siswa di SD

Tarakanita Bumijo Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

ix

ABSTRACT

The litle of the thesis is THE INFLUENCE OF PARENTS’

COMMUNICATION PATTERN TOWARD THE SELF CONFIDENCE OF

FIFTH GRADE STUDENTS OF TARAKANITA ELEMENTARY

SCHOOL OF BUMIJO YOGYAKARTA IN ACADEMIC YEAR 2015-2016.

The title was chosen because of the writer’s curiosity on the contribution of

parents’ communication pattern toward the self confidence of fifth grade students

of Tarakanita Elementary School of Bumijo Yogyakarta in academic year 2015-

2016. It is important to be known in by the parents, so that they doing and

undertanding to do and develope communication in a good pattern.

The parents have responsibility to meet their children’s needs to improve

their existence, which cover biological needs and psychological needs like safety,

being loved, and being understood, so that the children will grow appropriately.

Based on this nation, the formulated hypotnesis is the parents’ communication

pattern comes to play, on the self confidence of fifth grade student’s of Tarakanita

Elementary School of Bumijo Yogyakarta in academic year 2015-2016.

The research employed is a quantitative regression research. The research

sample is the Fifth grade students of Tarakanita Elementary School of Bumijo

Yogyakarta in academic year 2015-2016. The numbers of the sample are 100

students. The instruments is attitude scale which developed on 44 statements on

parents’ communication pattern, and 21 statements on students’ self confidence.

Based on validity test in the significance value of 5% N 100 respondents and in

the has critical value of 0,159, 41 items regarding are value, and 21 items

regarding confidence are valid. Which the reliability test alpha coefficient 0.754 it

means the instrument reliability is high.

The research result shows that the mean of parents’ communication pattern

is 128,0300 and the mean of self confidence is 194,9600. Both means are good.

From the result of linear regression test in 5 % significance the value of r2 is

0,253 (25,3%) which means the positive influence of parents’ communication

pattern (X) toward the self esteem of fifth grade students (Y) existed. The linear

regression was Y = 28,149 + 0.303 X. It means that the adition of one point

addition value onparents’ communication pattern will improve students self

confidence 28.149+0.303. The significance value 0,000 means that H1 is accepted

and H0 is rejected. Therefore, the parents’ communication pattern must be

improved and developed because it is useful for the students in Tarakanita

Elemantary School of Bumijo, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan yang telah membimbing,

mendampingi, menyertai, menerangi, mencerahkan, dan menuntun penulis dengan

rahmat kasih setia-Nya dan kemurahan kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH POLA KOMUNIKASI

ORANG TUA TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS V SD

TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015-

2016. Penulis menulis skripsi ini karena penulis menemukan bahwa pola

komunikasi orang tua di zaman ini sangatlah penting dan menjadi suatu tuntutan

supaya anak bisa bertumbuh dan berkembang menjadi anak yang percaya diri.

Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu

PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini dapat terselesaikan berkat

keterlibatan banyak pihak yang dengan setia membimbing, mendampingi

denganpenuh kesabaran, serta kerelaan berbagi ilmu, pengalaman dan kemurahan

hati untuk menyumbangkan gagasan dan saran, masukan serta kritikan yang

membangun. Selain itu dukungan spiritual dalam bentuk doa dari para suster dan

teman-temanyang semakin memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini

dengan setia. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih dan penghargaan yang tulus kepada:

1. F.X. Dapiyanta, SFK, M. Pd., selaku dosen utama, yang telah

menyediakan diri untuk membimbing, mendampingi, memperhatikan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

xi

menuntun, mendengarkan dengan penuh kesabaran, memberi semangat,

menyumbangkan ide, masukan, dalam seluruh proses penulisan skripsi

ini.

2. Y. Kristianto, SFK, M.Pd., selaku penguji II sekaligus dosen

pembimbing akademik, yang membimbing dan mendukung penulis

dengan penuh perhatian selama masa perkuliahan hingga selesainya

penulisan skripsi ini.

3. Drs. L. Bambang Hendarto Y., M. Hum., selaku penguji III, yang

telah mendukung penulis selama penulisan skripsi ini hingga selesai.

4. Drs. F.X. Heryatno W.W.SJ, MA selaku Kaprodi PAK yang dengan

penuh ketulusan mendukung dan selalu memotivasi penulis selama

penulisan skripsi ini.

5. Segenap Staf Dosen Prodi PAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik,

membimbing, dan mendampingi penulis selama belajar hingga

terselesaikannya sripsi ini.

6. Suster Provinsial beserta staf Dewan Pimpinan Provinsi Konggregasi

Suster- suster Cintakasih Santo Carolus Borromeus yang telah memberi

kepercayaan dalam perutusan studi di Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

7. Para Suster, Romo, Bapak dan Ibu segenap organ Yayasan Tarakanita

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti

pendidikan diProdi PAK Universitas Sanata Dharma sampai selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

xii

8. Kepala Sekolah, guru, dan karyawan beserta siswa-siswi SD Tarakanita

Bumijo Yogyakarta yang telah memperkenankan penulis melakukan

penelitian danmemberi kelancaran dalam pengumpulan data penelitian.

9. Para Suster Kongregasi Suster-suster Cintakasih Santo Carolus

Borromeusyang telah memberikan dukungan dalam mengikuti

pendidikan.

10. Teman-teman angkatan 2012-2013 yang telah memberikan

perhatian,dukungan, masukan, sumbangan ide, saran, dan kerjasama

yang baik selamamenjalani studi di Prodi PAK ini.

11. Sr. Magdelin CB, selaku pimpinan komunitas dan segenap anggota

komunitas CB Pakuningratan yang telah memberikan dukungan,

pengertian, waktu dan tenaga selama masa belajar hingga selesainya

penulisan skripsi ini.

12. Siswa-siswi kelas V SD Tarakanita Bumijo yang telah mendukung

penulis dengan mengisi kuisioner yang penulis edarkan.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

telahmemungkinkan penulis menempuh dan menyelesaikan studi dan

penulisan skripsi ini.

Semoga nama Tuhan semakin dimuliakan, dan sesama diabdi dengan tulus

iklas sehingga semakin banyak orang mengalami kasih dan kelimpahan rahmat

Tuhan dalam hidupnya. Penulis menyadari keterbatasan dan pengalaman sehingga

penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis

mengharapkan saran dan kritikan para pembaca demi perbaikan skripsi ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

xiii

pembaca, khususnya bagi para orang tua yang selalu menaruh perhatian dan kasih

sayang pada anaknya sehingga semakin menjadi pribadi yang mampu

berkomunikasi dengan tepat serta berkembang dalam aspek kepercayaan diri.

Yogyakarta, 29 Nopember 2016

Penulis,

Yosefina Hiasinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………………….

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………

MOTTO ………………………………………………………………….

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI …………………..

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .....................................

ABSTRAK ……………………………………………………………….

ABSTRACT ……………………………………………………………….

KATA PENGANTAR …………………………………………………...

DAFTAR ISI ……………………………………………………………..

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

x

xi

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………..

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………..

B. Rumusan Masalah ……………………………………………...

C. Tujuan Penelitian ........................................................................

D. Manfaat Penelitian ……………………………………………..

E. Metode Penelitian ……………………………………………..

F.Sistematika Penelitian ………………………………………….

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ……………………..

A. Komunikasi …….…….…………………………………..

1. Pengertian Komunikasi secara umum .................................

1

9

9

9

9

11

12

14

14

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

xv

2. Fungsi-fungsi komunikasi.………………………………...

3. Pola komunikasi secara umum ............................................

4. Komponen komunikasi .....................................................

B. Komunikasi Dalam Keluarga ………………...........................

1. ............................................................................................. P

engertian komunikasi dalam keluarga ……………………..

2. ............................................................................................. F

ungsi komunikasi keluarga orang tua dengan anak ………..

3. ............................................................................................. J

enis-jenis komunikasi dalam keluarga ……………………..

4. .......................................................................................................................... 4

. Pola komunikasi orang tua dengan anak ……………………

5. ...................................................................................................................... 5

. Komponen komunikasi dalam keluarga …………………….

6. ............................................................................................. P

entingnya Komunikasi antara anak dan orang tua ………..

C. ................................................................................................... K

epercayaan Diri ………………………………………………

1. ..................................................................................................... P

engertian Kepercaya Diri ………………………………....

2. ............................................................................................. J

16

19

21

22

22

24

26

29

35

36

37

37

39

40

40

40

41

41

42

42

43

43

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

xvi

enis-jenis Kepercayaan Diri ……………………………….

a. Kepercayaan Diri Batin ………………………………..

1) .............................................................................

Cinta diri …………………………………….

2) ............................................................................. P

emahaman diri ……………………………....

3) ............................................................................. T

ujuan yang jelas………………………………

4) ............................................................................. B

erpikir Positif …………………………….....

b. Kepercayaan Diri lahiriah……………………………….

1) Komunikasi …………………………………..

2) Penampilan diri…………………………………

3) Pengendalian Perasaan………………………….

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri………

4. C

iri-ciri percaya diri ………………………………………

D. P

enelitian yang relevan……………………………………….

E. K

erangka Pikir………………………………………………..

49

54

55

57

59

59

59

60

60

60

61

62

62

62

62

62

63

64

64

64

65

69

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

xvii

F. H

ipotesis …………………………………………………….

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………

A. J

enis Penelitian……………………………………………….

B. D

esain Penelitian …………………………………………….

C. T

empat dan waktu Penelitian ………………………………..

1. .......................................................................................... T

empat Penelitian………………………………………

2. .......................................................................................... W

aktu Penelitian……………………………………….

D. ................................................................................................... P

opulasi dan Sampel Penelitian ………………………………

E. ...................................................................................................

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data……………………

1. .......................................................................................... V

ariabel Penelitian……………………………………….

2. .......................................................................................... D

efinisi Konseptual Variabel............................................

3. .......................................................................................... D

efinisi Operasional Variabel……………………………

70

73

74

74

74

75

75

76

76

77

79

79

79

80

84

85

86

88

89

89

95

110

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

xviii

a. ................................................................................. P

ola komunikasi orang tua……………………….

b. ................................................................................. K

epercayaan Diri…………………………………

4. .......................................................................................... T

eknik Pengumpulan Data………………………………..

5. .......................................................................................... A

lat Instrumen Penelitian ………………………………

6. .......................................................................................... I

nstrumen Pengumpulan data……………………………..

7. .......................................................................................... K

isi-kisi Penelitian ………………………………………

8. .......................................................................................... P

engembangan Instrumen……………………………….

a. ................................................................................ U

ji Coba Terpakai………………………………

b. ................................................................................ U

ji Validitas……………………………………..

c. ................................................................................ U

ji Realibilitas……………………………………

9. .......................................................................................... D

eskripsi Data…………………………………………….

a. ................................................................................ V

126

151

153

153

155

158

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

xix

ariabel Pola Komunikasi Orang tua……………

b. ................................................................................ V

ariabel Kepercayaan Diri……………………….

G. Uji Persyaratan Analisis………………………………………..

1. ........................................................................................... U

ji Normalitas Data ……………………………………..

2. ........................................................................................... U

ji Linearitas Regresi……………………………………

3. ........................................................................................... U

ji Homogenitas ………………………………………...

4. ........................................................................................... U

ji Homokedasitas………………………………………

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………….

A. Hasil

Penelitian …………………………………………………..

1. ............................................................................................. U

ji Persyaratan Analisis …………………………………..

a. ....................................................................................... U

ji Normalitas ……………………………………….

b. ....................................................................................... U

ji Linearitas …………………………………………

c. ....................................................................................... U

ji Homogenitas ……………………………………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

xx

d. ....................................................................................... U

ji Homokedasitas …………………………………..

2. ............................................................................................. A

nalisis Deskripsi ………………………………………...

3. ............................................................................................. D

eskripsi Data ……………………………………………

a. ....................................................................................... P

ola Komunikasi Orang tua …………………………

b. ....................................................................................... K

epercayaan Diri ……………………………………

B. ...................................................................................................... U

ji Hipotesis………………………………………………………

C. ...................................................................................................... P

embahasan Hasil Penelitian……………………………………..

D. ..................................................................................................... R

efleksi Kateketis……………………………………..................

E. ...................................................................................................... K

eterbatasan Penelitian…………………………………..............

BAB V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI …………………..

A. ..................................................................................................... K

esimpulan………………………………………….…………..

B. ..................................................................................................... S

aran ……………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

xxi

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..

LAMPIRAN …………………………………………………………….

Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian …………………………………….

Lampiran 2 : Instrumen Penelitian ……………………………………

Lampiran 3 : Data Awal Penelitian …………………………………..

Lampiran 4 : Teks wawancara Responden …………………………..

Lampiran 5 : Hasil Cheklist Responden ……………………………..

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Teks Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab

Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang diselenggarakan oleh

Lembaga Alkitab Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

xxii

Yoh : Yohanes

Mrk : Markus

Mat : Matius

MZM : Mazmur

B. Singkatan Dokumen Gereja

CT : Catechesi Tradendae, Anjuran Apostolik Sri Paus

Yohanes Paulus II kepada para uskup, Klerus dan

segenap umat beriman tentang katekese masa kini,

16 Oktober 1979.

EN : Evangelii Nutiandi, Anjuran Apostolik Bapa Suci

Paulus VI kepada Keluarga. Keluarga merupakan

suatu tempat dimana Injil diteruskan.

LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatik Konsili Vatikan

II tentang Gereja.

C. Daftar Singkatan Lain

CB : Carolus Borromeus

Ocarm : Ordo Carmel

SJ : Sociatas Jesu

Bdk : Bandingkan

Dokpen : Dokumentasi dan Penerangan

Hal : Halaman

Dr : Doktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

xxiii

PAK : Pendidikan Agama Katolik

KS : Kitab Suci

KV II : Konsili Vatikan II

KWI : Konsili Waligereja Indonesia

No : Nomor

Sr : Suster

SD : Sekolah Dasar

SMP : Sekolah Menengah Pertama

UU : Undang –Undang

Sisdiknas : Sistim Pendidikan Nasional

RT : Rukun Tetangga

RW : Rukun Warga

N : Jumlah Responden

∑ : Jumlah Pertanyaan setiap Sub Variabel Penelitian

Dafatar Tabel

Tabel 1 : Jumlah Responden ……………………………………..

Tabel 2 : Skor aiternative jawaban Variabel X dan Y……………

Tabel 3 : Kisi-kisi Instrumen Penelitian………………………….

Tabel 4 : Kisi-kisi Instrumen Variabel Kepercayaan Diri………..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

xxiv

Tabel 5 : Hasil Analisis Validitas variabel X……………………..

Tabel 6 : Hasil anlisis Validitas Variabel Y………………………

Tabel 7 : Hasil anlisis Reliability Statitistics Variabel X………

Tabel 8 : Hasil analisis Realibility Statitistics Variabel Y………..

Tabel 9 : Test of Normaliy Pola Komunikasi Orang Tua………...

Tabel 10 : Test of Normality Kepercayaan diri……………………

Tabel 11 : Uji Linearitas…………………………………………...

Tabel 12 : Uji Homogenitas………………………………………..

Tabel 13 : Descriptive Statistics…………………………………...

Tabel 14 : Rangkuman Statististik Deskriptif pola komunikas

orang tua………………………………………………..

Tabel 15 : Rangkuman Statistic pola komunikasi terbuka…………

Tabel 16 : Deskripsi frekuentif pola komunikasi terbuka………….

Tabel 17 : Rangkuman Statistik pola komunikasi tertutup………...

Tabel 18 : Deskriptif frekuentif pola komunikasi tertutup………...

Tabel 19 : Statistik Kepercayaan diri………………………………

Tabel 20 : Statistic Cinta Diri ……………………………………..

Tabel 21 : Deskripsi frekuentif Cinta Diri ………………………..

Tabel 22 : Statistik Pemahaman Diri………………………………

Tabel 23 : Deskripsi frekuentif Pemahaman Diri………………..

Tabel 24 : Statistik Tujuan yang jelas…………………………….

Tabel 25 : Deskripsi frekuentif Tujuan yang jelas…………………

Tabel 26 : Statistik Berpikir positif……………………………….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

xxv

Tabel 27 : Deskripsi frekuentif Berpikir Positif………………….

Tabel 28 : Statistik Komunikasi………………………………….

Tabel 29 : Deskripsi Frekuentif Komunikasi……………………...

Tabel 30 : Statistik Penampilan Diri……………………………..

Tabel 31 : Deskripsi frekuentif Penampilan Diri………………..

Tabel 32 : Statistik Pengendalian Perasaan……………………….

Tabel 33 : Deskripsi frekuentif Pengendalian perasaan……………

Tabel 34 : Descriptive Statistics ………………………………….

Tabel 35 : Model Summary ……………………………………

Tabel 36 : ANOVA …………………………………………..

Tabel 37 : Coefficients ……………………………………….

Tabel 38 : Correlations…………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini, peneliti akan membahas latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

A. Latar belakang masalah

Anak merupakan dambaan setiap orang tua, kehadirannya sangat

dinantikan setiap keluarga sebagai penerus keturunan orang tuanya. Banyak

proses yang harus diperhatikan oleh orang tua terhadap anaknya sejak lahir

sampai dewasa, satu langkah saja keliru dalam melalui tersebut akan berakibat

fatal bagi perkembangan, kebahagiaan dan keberhasilan si anak.

Anak sebagai sosok individu yang sedang berkembang tentu memerlukan

perhatian yang khusus dari orang tuanya untuk mendidiknya. Dialah pendidik

pertama dan utama dalam keluarga, serta pengaruhnya sangat besar dalam

pembentukan kepribadian anak. Oleh karena itu pertumbuhan dan perkembangan

anak, baik fisik, psikis dan mental dipengaruhi oleh pola komunikasi orang tua

dalam mendidik anak.

Di dalam mendidik anak ditemui bermacam-macam pola komunikasi orang

tua, secara teoritis pola komunikasi tersebut dapat dikelompokan menjadi dua

kelompok yaitu: pola komunikasi terbuka, pola komunikasi tertutup. Apapun

bentuk pola komunikasi yang diterapkan oleh orang tua terhadap anaknya akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

2

berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak termasuk kepribadian

yang akan dimiliki anak. Oleh karena itu orang tua sebaiknya memperhatikan,

mempelajari dan mencoba memahami keinginan dan pandangan-pandangan anak-

anaknya. Dengan kata lain anak harus diberi kebebasan untuk mengembangkan

dirinya. Kalaupun orang tua bersifat sangat tertutup misalnya, maka hal ini tidak

mematikan inisiatifnya dan semangatnya, melainkan justru untuk membantu

pembentukan kepercayaan diri anak. Dengan perkataan lain sikap tertutup hanya

diperlihatkan orang tua bila anak merasa bingung atau perlu ada pegangan, sikap

tertutup bukan diartikan mencekoki anak dengan gagasan atau pendapat yang

kaku, melainkan membuat anak percaya bahwa orang tuanya mempunyai

kewenangan atau otoritas pada bidang atau masalah-masalah yang belum atau

tidak terjangkau oleh si anak tersebut.

Di dalam keluarga, peran orang tua adalah bertanggung jawab memberikan

pendidikan yang layak terhadap anak-anaknya dengan berdasarkan nilai-nilai

akhlak dan spiritual yang luhur. Namun tidak semua orang tua dapat

melakukannya, hal ini dikarenakan di dalam kehidupan bermasyarakat seringnya

ditemukan anak-anak yang kurang memiliki keberanian dan kurang percaya diri

kalau berada diantara teman-temannya maupun di sekolah, hal tersebut dapat

terjadi karena disebabkan kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua, pola

komunikasi orang tua ketika anak bertindak tidak sesuai dengan yang diharapkan

adalah dengan mengatakan anak nakal, bodoh, dibentak-bentak, bersikap dingin

bahkan serta kurangnya menanamkan nilai-nilai moral terhadap anak-anaknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

3

Dengan berbagai macam tuntutan baik tuntutan dari orang tua itu sendiri,

pendidikan dan ekonomi, justru hal ini sangat membebani pikiran anak-anak. Dan

hal tersebut dapat langsung mempengaruhi kondisi perasaan pada diri mereka, di

mana berbagai macam tuntutan ataupun kebutuhan yang tak terpenuhi pada diri

anak-anak tersebut secara langsung berakibat mengganggu pikiran dan perasaan

serta berdampak negatif yakni anak akan meniru perilaku orang tua. Hal ini juga

dapat menyebabkan anak menjadi takut dan minder dalam pergaulan baik di

lingkungan maupun di sekolah, dan proses perkembangannya menjadi terganggu.

Keluarga pakar pendidikan pada umumnya sepakat bahwa keluarga merupakan

salah satu pusat pendidikan yang sangat penting di antara tri pusat pendidikan.

Karena itu dalam kaitannya dengan hal ini bukanlah suatu kebetulan apabila

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional (UU

Sisdiknas No.20/2003) menempatkan pendidikan keluarga, merupakan

pendidikan informal, dalam kedudukan yang sejajar dengan pendidikan formal

non formal. Pasal 27 ayat (1) dan (2) UU Sisdiknas No.20/2003 menyatakan :

Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan

lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan

sebagaimana dimaksud dari ayat (1) diakui sama dengan pendidikan

formal dan nonformal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan

standar nasional pendidikan.

Dalam rangka pembentukan kepribadian serta penanaman dan pewarisan

nilai-nilai, baik nilai-nilai sosial maupun nilai-nilai agama, pendidikan informal

dalam keluarga dipandang memainkan peranan yang penting dan menentukan.

Sentralnya peranan pendidikan dalam pembentukan kepribadian melalui

kecerdasan emosinal akan meningkatkan perkembangan emosional anak serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

4

penanaman bahwa sejak lahir hingga usia sekolah, anak-anak umumnya hanya

memiliki lingkungan tunggal, yaitu keluarga. Dari bangun tidur sampai saat akan

tidur kembali, anak-anak terus menerus menerima pengaruh yang bernilai

pendidikan dari lingkungan keluarga.

Anak yang berada di kelas SD adalah anak yang berada pada rentangan

usia dini. Pada usia dini merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi

merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya. Oleh karena itu, pada

masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu dorongan sehingga akan dapat

berkembang secara optimal.

Karakteristik perkembangan anak SD biasanya secara fisik telah mencapai

“kematangan”, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya.

Contohnya anak dapat melompat kaki dengan bergantian, dapat mengendarai

sepeda roda dua dan sebagainya. Selain itu, perkembangan anak dari sisi sosial,

terutama anak yang berada di awal SD antara lain mereka telah dapat

menunjukkan kelakuannya, jenis kelaminnya, telah mulai berkompetensi dengan

teman sebayanya, mempunyai sahabat, telah mampu berbagi dan mandiri.

Tugas perkembangan pada anak sekolah dasar (SD) dengan usia 6-12

tahun salah satunya adalah belajar mengembangkan konsep sehari-hari di mana

anak melihat sesuatu, mendengar, mengecap, mencium dan mengalami sehingga

terbentuk memori pada anak. Ingatan tersebut dinamakan sebagai konsep

(tanggapan), dengan demikian anak mempunyai tanggapan tentang ayah, ibu,

sekolah, dan juga mengenai gerak-gerik yang dilakukan seperti berbicara. Pada

usia akhir sekolah dasar yaitu kelas 6 anak sudah memiliki konsep tentang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

5

dialaminya selama anak mengalami fase masa sekolah dasar, baik berupa konsep

dari pola komunikasi orang tua yang dilakukan pada anak yang merupakan salah

satu pembentuk pribadi anak. Tugas perkembangan lainnya adalah anak harus

memiliki sikap yang positif terhadap kelompok sosial dan lembaga, dengan

demikian diperlukan kepercayaan diri yang baik untuk melakukan tugas

perkembangan tersebut, dan sebagai persiapan untuk menghadapi kelompok sosial

dan lembaga yang lebih besar di sekolah menengah pertama (SMP).

Berdasarkan wawancara pada tanggal 12 Februari 2016 yang dilakukan di

SD Tarakanita terhadap beberapa siswa tentang pola komunikasi orang tua. Siswa

merasakan bahwa ada bermacam-macam ungkapan pola komunikasi orang tua

baik verbal maupun non verbal. Tiga dari enam anak mengatakan sering

mendapatkan pelukan dan ciuman dari orang tua, satu mengatakan tidak pernah

mendapat pelukan dan ciuman, lima anak mengatakan tidak pernah mendapat

ucapan selamat malam atau selamat tidur dari orang tua sebelum istirahat malam,

dan empat anak mengatakan selalu didampingi orang tua dalam belajar dan dua

lainnya tidak pernah didampingi orang tua dalam belajar.

Berdasarkan hasil wawancara dengan anak-anak dapatlah dikunjarai

bahwa masih ada orang tua yang belum memberikan dasar-dasar pendidikan.

Seperti pendidikan, kasih sayang, rasa aman, perhatian, menanamkan kebiasaan-

kebiasaan dan pengaruh positif kepada anaknya, yang secara langsung akan

memberi semangat sekaligus membentuk kepribadian anak-anaknya. Selain itu

interaksi antara orang tua dengan anak yang melibatkan sikap, nilai dan

kepercayaan orang tua terhadap anak, pola komunikasi yang baik dan tepat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

6

penanaman nilai dan kerjasama belum sepenuhnya disadari bahwa orang tua juga

memiliki tanggung jawab penuh dalam membentuk kepribadian anaknya.

Sebaliknya ketika anak-anak mendapat nilai yang tidak sesuai dengan

yang diharapkan boleh dikatakan di bawah standar atau nilai yang jelek, berbuat

nakal, malah dimarahin bahkan mengungkapkan kata-kata bodoh, dibentak

bahkan mendapat cubitan. Namun ada juga orang tua yang mau memberi arahan

dan nasihat yang membangun. Dan ada juga anak-anak yang tidak berani

memberitahu orang tua karena takut mendapat marah. Hal di atas dapat

membawa dampak bagi aspek kepercayaan diri anak.

Diketahui bahwa sebagian orang tua terlalu tertutup dalam mendampingi

anaknya, anak harus berprilaku seperti dirinya, mengikuti aturan-aturannya,

tindakannya terlihat keras, kata-katanya terhadap anak tajam dan menyakitkan

hati. Anak tidak mendapat perhatian yang layak sehingga semua kegiatan dan

cita-cita anak tidak mendapatkan perhatian pula. Usaha anak tidak dihargai.

Hadiah dan hukuman dipakai sebagai alat untuk melaksakan kehendak atau

kemauan orang tua.

Pada aspek kepercayaan diri anak, setiap anak memiliki kepercayaan diri

yang berbeda dari yang memiliki kepercayaan diri yang baik dan kepercayaan diri

yang kurang. Tiga anak mengatakan kurang merasa senang ketika harus tampil

didepan kelas atau didepan teman-temannya karena mereka malu, takut diejek,

takut ditertawakan, dan takut salah. Dua anak mengatakan tidak yakin dapat

mengerjakan tugas dengan baik tanpa bantuan orang lain. Dua anak mengatakan

yakin dalam menyampaikan pendapat, 2 anak lainnya mengatakan tidak yakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

7

karena takut salah dan takut dimarahi ketika menyampaikan pendapat, dan 2

lainnya malas menyampaikan pendapat mereka ( Wawancara, 12 Februari 2016).

Berdasarkan uraian di atas dapatlah diketahui bahwa masih ada orang tua

terlalu tetutup. Kenyataannya orang tua menentukan segala sesuatunya mengenai

apa yang harus dilakukan oleh anak. Orang tua memberikan aturan-aturan yang

kaku dalam mendidik anak tanpa mengindahkan kemauan anak dengan kata lain

anak tidak boleh melawan keputusan orang tua, pola komunikasi orang tua

terhadap anak kurang mengena bahkan menyakitkan karena adanya hanya

mengancam, cenderung menghukum. Hal tersebut sangat tidak mendorong

pembentukan kepribadian anak dan kepercayaan diri anak. Pola komunikasi

orang tua sebagai salah satu pendekatan yang memegang peranan strategis karena

langsung bersentuhan dengan aspek pribadi anak.

Pola komunikasi orang tua merupakan proses yang bersifat membantu

anak mengubah perilaku dan pengembangan kecerdasan emosional dan intelektual

secara optimal. Dengan demikian komunikasi orang tua dengan anak yang positif

akan menunjang perkembangan emosi dan intelektual menggerakkan tingkah laku

positif sehingga meningkatkan semangat belajar intelektual dan akan berakibat

meningkatnya pola pikir (intelektual) dan kematangan pendidikan dan karir,

kematangan personal dan emosional, serta kematangan sosial. Sementara masih

ditemukan adanya orang tua yang belum mampu melakukan komunikasi dengan

anak secara tepat sehingga masih ada anak yang perkembangan emosionalnya

kurang optimal serta kurang percaya diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

8

Pola komunikasi orang tua yang buruk pada anak akan menjadi contoh

oleh anak, atau bahkan menjadi beban mental bagi anak, sedangkan anak adalah

generasi penerus yang diharapkan menjadi manusia yang berkualitas dimasa

depan. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk

meneliti bagaimana pola komunikasi orang tua terhadap anak, dan bagaimana pola

komunikasi orang tua memengaruhi tingkat kepercayaan diri anak untuk

mengembangkan dirinya. Terutama pada anak kelas 5 SD, karena mereka berada

pada fase yang dekat dengan anak kelas 6, mereka akan mengalami tuntutan untuk

memngembangkan diri dalam menghadapi ujian kelulusan SD di kelas 6 dan akan

dituntut untuk mengembangkan diri dalam menghadapi ujian kelulusan SD di

kelas 6 dan akan dituntut untuk mengembangkan diri ketika akan masuk ke SMP

yang mana dibutuhkan kepercayaan diri yang lebih untuk bersosialisasi dengan

lingkungan yang baru dan aktualisasi diri.

Melihat kenyataan yang terjadi pada diri anak-anak di mana mereka

menjadi pribadi yang minder, penakut, suka memberontak, kurang memiliki rasa

percaya diri, dan kurang terbuka sama orang tua karena takut dimarahi. Dari

beberapa bentuk perilaku anak tersebut dimungkinkan karena kesalahan orang tua

dalam mendidik anak atau mungkin karena kurang perhatian anak dalam

menerima pola komunikasi yang diberikan orangn tua.

Atas dasar latar belakang tersebut di atas mendorong penulis untuk

mencoba mengadakan penelitian tentang ”PENGARUH POLA KOMUNIKASI

ORANG TUA TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SIWA KELAS V SD

TARAKANITA BUMIJO YOGYAKARTA TAHUN 2015-2016”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

9

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka terdapat rumusan masalah yang

menjadi fokus kajian peneliti, yaitu: Seberapa besar pengaruh pola komunikasi

orang tua terhadap kepercayaan diri siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo

Yogyakarta Tahun Ajaran 2015-2016?’’

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan utama penulisan ini adalah:

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pola komunikasi orang tua terhadap

kepercayaan diri siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta Tahun Ajaran

2015-2016.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai sumbangan terhadap ilmu Pendidikan khususnya Pendidikan

dalam keluarga yang meliputi aspek komunikasi dan kepercayaan diri

anak.

b. Memberikan masukan kepada orang tua siswa akan pentingnya pola

komunikasi orang tua dengan anak untuk menanamkan kepercayaan diri

seorang anak. Dengan menjalin komunikasi yang tepat maka orang tua

dapat mengetahui perkembangan diri anak.

c. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah

perbendaharaan karya ilmiah dalam rangka pengembangan keilmuan

Pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

10

2. Manfaat Praktis

a. Sekolah

Sebagai masukan untuk pengembangan proses belajar mengajar di

sekolah. Dengan mengetahui pola komunikasi yang tepat antara orang tua

dan anak maka guru bisa memahami karakter anak didik sehingga dapat

meningkatkan kepercayaan diri anak.

b. Guru

- Memberikan masukan yang bermanfaat dalam melakukan pola

komunikasi yang baik dengan anak.

- Membantu guru dalam memahami kepercayaan diri yang terjadi pada

anak

c. Orang Tua

- Membantu orang tua dalam menciptakan pola komunikasi yang baik

sehingga mampu mengarahkan anak menjadi pribadi yang Percaya diri

- Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi bahan masukan

kepada orang tua tentang pola komunikasi .

- Sebagai masukan kepada orang tua agar bisa meluangkan waktu untuk

anak.

- Menambah wawasan bagi anak untuk lebih obyektif dalam

menangkap pola komunikas orang tua.

- Memberikan masukan yang bermanfaat dalam menjalin komunikasi

yang baik sehingga mampu menciptakan suasana keluarga yang

harmonis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

11

d. Bagi Siswa

- Membimbing anak untuk menjadi pribadi yang percaya diri

- Meningkatkan kemampuan anak dalam mengelola kepercayaan diri

- Memotivasi anak untuk menjadi lebih sukses dengan kepercayaan diri

yang dimilikinya.

e. Peneliti

- Memiliki pengetahuan tentang pengaruh pola komunikasi orang tua

dengan kepercayaan diri anak.

- Merupakan sumbangan pikiran tentang persoalan yangmenyangkut

masalah pola komunikasi dan sikap percaya diri anak.

E. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif yang dilakukan

dengan cara studi kepustakaan dan penyebaran kuisioner. Pertama, studi

kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan peneliti untuk menghimpun

informasi yang relevan dengan topik yang sedang diteliti. Semua informasi

tersebut diperoleh dari buku, laporan penelitian ilmiah, dan sumber tertulis baik

cetak maupun elektronik. Dalam penelitian ini, studi kepustakaan dilakukan untuk

menghimpun berbagai informasi mengenai pola komunikasi orang tua terhadap

kepercayaan diri anak kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta tahun 2015-

2016. Kedua, pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode angket. Menurut Sutrisno Hadi (2004: 158), angket merupakan suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

12

daftar pertanyaan yang digunakan untuk mengumpulkan atau mengetahui fakta-

fakta yang disebutkan orang banyak, pendapat, perasaan atau keinginan umum

serta bahan-bahan kualitatif.

F. Sistematika Penelitian

PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP

KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS V SD TARAKANITA BUMIJO

YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015-2016 adalah judul skripsi yang

disusun penulis. Judul skripsi ini dijabarkan dalam lima bagian yaitu:

Bab I berisi pendahuluan meliputi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika

penelitian.

Bab II memaparkan tentang pola komunikasi orang tua dan anak, dampak

komunikasi, teori kepercayaan diri anak meliputi pengertian kepercayaan diri,

macam-macam keprcayaan diri, aspek-aspek keprcayaan diri, faktor-faktor yang

memengaruhi kepercayaan individu, cara meningkatkan kepercayaan diri dan

dampak negatif anak yang tidak percaya diri. Komunikasi interpersonal dan

kerangka berpikir.

BAB III membahas mengenai metodologi penelitian yakni jenis penelitian,

desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian,

teknik dan instrumen pengumpulan data, kisi-kisi penelitian, pengembangan

instrumen dan teknik analisis data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

13

BAB IV membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang

meliputi, hasil penelitian berdasarkan kuesioner/angket, wawancara, pembahasan

hasil penelitian yang meliputi: Uji Persyaratan Analisis, Analisis Deskripsi,

Deskripsi data, Uji Hipotesis, Pembahasan hasil penelitian, Refleksi Kateketis,

dan keterbatasan penelitian

BAB V merupakan bagian penutup penulisan skripsi mengenai

kesimpulan dan saran yang berguna bagi semua pihak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Bab ini menguraikan tentang pola komunikasi orang tua dan kepercayaan

diri. Komunikasi terdiri dari pengertian komunikasi secara umum, fungsi

komunikasi secara umum, jenis-jenis komunikasi secara umum, pola komunikasi

secara umum, dan komponen komunikasi secara umum. Komunikasi dalam

keluarga terdiri dari pengertian komunikasi keluarga, fungsi komunikasi keluarga,

jenis komunikasi keluarga, pola komunikasi orang tua dengan anak, komponen

komunikasi keluarga. Dan kepercayaan diri terdiri dari pengertian kepercayaan

diri, faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri, ciri-ciri kepercayaan diri.

A. Komunikasi

1. Pengertian komunikasi secara umum

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris berasal dari communication,

berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang

berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna antara pemberi pesan

dengan penerima pesan. Jadi, apabila dua orang terlibat dalam komunikasi,

misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau

berlangsung selama terdapat kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan.

Beberapa pakar komunikasi memberikan definisi komunikasi diantaranya

dikutip oleh Effendi sebagai berikut, dalam Effendi (1986: 63) mendefinisikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

15

komunikasi sebagai “Suatu proses dimana seseorang (komunikator)

menyampaikan perangsang-perangsang, biasanya lambang-lambang dalam bentuk

kata-kata untuk merubah tingkah laku orang lain (komunikan)”. Jadi, hakikat

komunikasi merupakan proses pernyataan antar manusia. Yang berhubungan

dengan pikiran, atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan

bahasa sebagai alat penyalurnya.

Menurut Lewis Caroll, Komunikasi merupakan suatu proses

memindahkan, mengoperkan atau menyampaikan sesuatu secara teliti dari jiwa

yang satu kepada jiwa yang lain, dan hal itu adalah tepat seperti pekerjaan yang

harus kita ulangi dan ulangi lagi (Praktikto,1983: 10). Untuk mencapai

komunikasi yang efektif dan efisien tidak semudah seperti yang dibayangkan

orang. Banyak hal-hal yang harus diperhatikan agar pesan atau pernyataan yang

disampaikan kepada orang lain bisa dimengerti serta dipahami.

Komunikasi akan dapat berhasil baik apabila timbul saling pengertian,

yaitu jika kedua belah pihak, si pengirim dan penerima informasi memahami.

Tirman Sirait mengemukakan pendapatnya tentang pengertian komunikasi sebagai

berikut, “Komunikasi adalah suatu tingkah laku perbuatan atau kegiatan

penyampaian atau pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti atau

makna-makna informasi dari seseorang kepada orang lain, atau lebih jelasnya

suatu pemindahan atau pengoperan informasi mengenai pikiran dan perasaan-

perasaan”. (Tirman, 1982: 11).

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian

komunikasi tidak berarti hanya menyampaikan sesuatu kapada orang lain, akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

16

tetapi bagaimana caranya penyampaian itu agar penerima mudah mengerti dan

memahami dengan perasaan ikhlas. Keberhasilan suatu komunikasi sangat

dibutuhkan oleh faktor manusianya. Karena manusia memiliki akal dan pikiran

serta perasaan untuk dapat menentukan sikap, dan manusia merupakan sarana

utama terjadinya suatu komunikasi.

2. Fungsi-fungsi komunikasi

William I. Gorden (dalam Deddy Mulyana, 2005: 5-30) mengkategorikan

fungsi komunikasi menjadi empat, yaitu:

a. Komunikasi Sosial

Komunikasi sosial adalah suatu kegiatan yang lebih diarahkan kepada

pencapaian suatu situasi integrasi sosial. Komunikasi sosial mengisyaratkan

bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi diri,

untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari

tekanan dan tegangan, berani, antara lain lewat komunikasi yang bersifat

menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain.

Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat

(keluarga, kelompok belajar perguruan tinggi, RT, RW, desa, Kota, dan Negara

secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama. Dapat dikatakan bahwa

dalam kehidupan berkomunikasi adalah persyaratan yang utama dalam kehidupan

manusia. Tidak ada manusia yang melepaskan hidupnya untuk berkomunikasi

antar sesama. Dengan seperti itu, komunikasi sosial sangat penting dalam

kehidupan manusia. Tidak ada manusia yang melepaskan hidupnya untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

17

berkomunikasi antar sesama. Dengan seperti itu, komunikasi sosial sangat penting

dalam kehidupan manusia pada umumnya untuk membantunya berinteraksi

dengan sesama, karena manusia tercipta sebagai makhluk sosial.

b. Komunikasi Ekspresif

Komunikasi ekspresif adalah komunikasi yang dapat dilakukan sejauh

komunikasi tersebut menjadi instrumen untuk menyampaikan perasaan-perasaan

(emosi kita) melalui pesan- pesan non verbal. Komunikasi ekspresif juga dapat

dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok, yaitu melalui perasaan sayang,

peduli, rindu, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat

disampaikan lewat kata-kata, namun terutama lewat perilaku nonverbal.

Contohnya seorang ibu menunjukan kasih sayangnya dengan membelai kepala

anaknya. Seorang atasan menunjukan simpatinya kepada bawahannya yang

istrinya baru mengalami kecelakaan dengan menepuk bahunya. Orang dapat

menyalurkan kemarahanya dengan mengumpat, berkecak pinggang, mengepalkan

tangan seraya melototkan matanya.

c. Komunikasi Ritual

Komunikasi Ritual adalah proses pemaknaan pesan sebuah kelompok

terhadap aktifitas religi dan sistem kepercayaan yang dianutnya. Komunikasi

Ritual juga merupakan bagian dari komunikasi transendental yang dimana

komunikasi trasendental merupakan suatu komunikasi yang terjadi antara

manusia dan Tuhan, yang biasanya dilakukan secara kolektif. Contohnya

dilakukan pada saat upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

18

hidup, yang disebut para antropologi budaya sebagai rites of passage, mulai dari

upacara kelahiran, sonata, ulang tahun ( nyanyi Happy Birhtday dan pemotongan

kue), pertunangan ( melamar, tukar cincin), siraman, pernikahan (sungkem kepada

orang tua dan sebagainya), ulang tahun perkawinan, hingga upacara kematian.

Dalam acara-acara itu orang mengucapkan kata-kata atau menampilkan perilaku-

perilaku tertentu yang bersifat simbolik. Simbolik bisa berbentuk bahasa lisan

atau tertulis (verbal) melalui isyarat-isyarat tertentu. Ritus-ritus lain seperti berdoa

(sembayang, misa), membaca kitab suci, upacara bendera (termasuk menyanyikan

lagu kebangsaan), upacara wisuda, perayaan lebaran, (Idul fitri) atau Natal, juga

adalah komunikasi ritual. Mereka yang berpartisipasi dalam bentuk komunikasi

ritual tersebut menegaskan kembali komitmen mereka kepada tradisi keluarga,

suku, bangsa, Negara, ideology, atau agama mereka.

d. Komunikasi instrumental

Komunikasi instrumental adalah untuk memberitahukan atau menerangkan

dan mengandung muatan persuasif dalam arti bahwa pembicara menginginkan

pendengarnya mempercayai bahwa fakta dan informasi yang disampaikan adalah

akurat dan layak untuk diketahui. Dengan demikian fungsi komunikasi

instrumental bertujuan untuk menginformasikan, mengajar, mendorong,

mengubah sikap keyakinan, mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan

untuk menghibur. Bila diringkas, maka kesemua tujuan tersebut dapat disebut

membujuk (bersifat persuasif). Ketika seorang dosen menyatakan bahwa ruang

kuliah kotor, pernyataannya dapat membujuk mahasiswa untuk membersihkan ruang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

19

kuliah tersebut. Bahkan komunikasi yang menghibur (to entertain) pun secara tidak

langsung membujuk khalayak untuk melupakan pesoalan hidup mereka.

Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja kita gunakan untuk menciptakan

dan membangun hubungan, namun juga untuk menghancurkan hubungan tersebut.

Studi komunikasi membuat kita peka terhadap berbagai strategi yang dapat kita

gunakan dalam komunikasi kita untuk bekerja lebih baik dengan orang lain demi

keuntungan bersama. Komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai

tujuan-tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek ataupun tujuan

jangka-panjang. Tujuan jangka-pendek misalnya untuk memperoleh pujian,

menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh simpati, empati, keuntungan

material, ekonomi dan politik. Sedangkan untuk tujuan jangka-panjang dapat

diraih lewat keahlian komunikasi, misalnya keahlian berpidato, berunding,

berbahasa asing ataupun keahlian menulis (Deddy Mulyana, 2002: 25).

3. Pola Komunikasi secara umum

Pola komunikasi keluarga merupakan salah satu faktor yang penting,

karena keluarga merupakan lembaga sosial pertama yang dikenal anak selama

proses sosialisasinya. Menurut Aziz Safrudin (2015: 237) ada empat pola

komunikasi keluarga yang umum pada keluarga inti komunikasi keluarga yang

terdiri dari pola persamaan (Equality Pattern), pola seimbang-terpisah (Balance

Split Patern), pola tak seimbang-terpisah (Unbalance Split Pattern) pola

monopoli (Monopoly Pattern).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

20

a. Pola komunikasi Persamaan (Equality Pattern)

Tiap individu berbagi hak yang sama dalam kesempatan berkomunikasi.

Peran tiap orang dijalankan secara merata. Komunikasi berjalan dengan

jujur, terbuka, langsung, dan bebas dari pembagian kekuasaan. Semua

orang memiliki hak yang sama dalam proses pengambilan keputusan.

Keluarga mendapatkan kepuasan tertinggi bila ada kesetaraan.

b. Pola komunikasi seimbang terpisah ( Balance Split Pattern)

Kesetaraan hubungan tetap terjaga, namun dalam pola ini tiap orang

memiliki daerah kekuasaan yang berbeda dari yang lainnya. Tiap orang

dilihat sebagai ahli dalam bidang yang berbeda. Sebagai contoh, dalam

keluarga normal/tradisional, suami dipercaya dalam urusan bisnis atau

politik. Istri dipercaya untuk urusan perawatan anak dan memasak. Namun

pembagian peran berdasarkan jenis kelamin ini masih bersifat fleksibel.

Konflik yang terjadi dalam keluarga tidak dipandang sebagai ancaman

karena tiap individu memiliki area masing-masing dan keahlian sendiri-

sendiri.

c. Pola komunikasi Tak seimbang terpisah ( Unbalanced Split Pattern).

Satu orang mendominasi, satu orang dianggap sebagai ahli lebih dari yang

lainnya. Satu orang inilah yang memegang kontrol, seseorang ini biasanya

memiliki kecerdasan intelektual lebih tinggi, lebih bijaksana, atau

berpenghasilan lebih tinggi. Anggota keluarga yang lain berkompensasi

dengan cara tunduk pada seseorang tersebut, membiarkan orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

21

mendominasi itu untuk memenangkan argumen dan pengambilan

keputusan sendiri.

d. Pola komunikasi monopoli (Monopoly Pattern)

Satu orang dipandang sebagai pemegang kekuasaan. Satu orang ini lebih

bersifat memberi perintah dari pada berkomunikasi. la memiliki hak penuh

untuk mengambil keputusan sehingga jarang atau tidak pernah bertanya

atau meminta pendapat dari orang lain. Pemegang kuasa memerintahkan

kepada yang lain apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Maka anggota

keluarga yang lainnya meminta izin, meminta pendapat, dan membuat

keputusan berdasarkan keputusan dari orang tersebut.

Beberapa pola komunikasi di atas pada hakekatnya dapat diterapkan

sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi dalam keluarga. Akan tetapi

yang perlu menjadi prinsip dalam proses komunikasi dalam keluarga yakni antara

suami dengan istri, antara ayah, ibu dengan anak, antara dengan anak, antara ibu

dengan anak, serta komunikasi antara anak dengan anak, hendaknya bersifat

humanis, kasih sayang, toleran, dengan menggunakan perkataan-perkataan yang

mulia, benar, lembut, jujur, jelas dan tidak menyinggung perasaan orang yang

diajak berkomunikasi.

4. Komponen Komunikasi

Unsur-unsur utama dalam komunikasi menurut Bahri (2004: 13) adalah

komunikator sebagai pengirim pesan, pesan yang disampaikan, dan komunikan

sebagai penerima pesan dari si pengirim. Dalam kegiatan perkomunikasian, ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

22

tiga komponen itulah yang berinteraksi. Ketika suatu pesan disampaikan oleh

komunikator dengan perantara media komunikan, maka komunikator

mempermulasikan pesan yang akan disampaikan dalam bentuk kode tertentu,

yang sedapat mungkin dapat ditafsirkan oleh komunikan dengan baik. Berhasil

tidaknya komunikasi atau tercapai tidaknya tujuan komunikasi tergantung tiga

komponen tersebut.

Sedangkan menurut Zarkashy (2005: 65) komunikasi dapat berlangsung

dengan melibatkan tiga komponen yaitu pembicara (orang tua), pendengar (anak)

dan pesan yang dikomunikasikan. Ini artinya bahwa komunikasi hanya dapat

berjalan dengan lancar apabila antara orang tua dan anak mampu mengemukakan

diri secara jelas dan bersedia mendengarkan pesan yang bersifat verbal maupun

isyarat (non verbal) atau gerak tubuh lawan bicara.

Dari pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa komponen

komunikasi meliputi komunikator sebagai pengirim pesan (pembicara) pesan yang

disampaikan, dan komunikan sebagai penerima pesan dari si pengirim

(pendengar).

B. Komunikasi dalam keluarga

1. Pengertian komunikasi dalam keluarga

Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam kehidupan manusia

dimana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial, dalam interaksi

dengan kelompoknya. (Kurniadi, 2001: 271). Dalam keluarga yang sesungguhnya,

komunikasi merupakan sesuatu yang harus dibina, sehingga anggota keluarga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

23

merasakan ikatan yang dalam serta saling membutuhkan. Keluarga merupakan

kelompok primer paling penting dalam masyarakat, yang terbentuk dari

hubungan laki-laki dan perempuan, perhubungan ini yang paling sedikit

berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Keluarga

dalam bentuk yang murni merupakan kesatuan sosial yang terdiri dari ayah, ibu

dan anak-anak.

Menurut Aziz Safrudin (2015: 235), Komunikasi Keluarga adalah suatu

pengorganisasian yang menggunakan kata-kata, sikap tubuh (gesture), intonasi

suara, tindakan untuk menciptakan harapan image, ungkapan perasaan serta saling

membagi pengertian.

Dilihat dari pengertian di atas bahwa kata-kata, sikap tubuh, intonasi suara

dan tindakan, mengandung maksud mengajarkan, mempengaruhi dan memberikan

pnengertian. Sedangkan tujuan pokok dari komunikasi ini adalah memprakarsai

dan memelihara interaksi antara satu anggota dengan anggota lainnya sehingga

tercipta komunikasi yang efektif.

Komunikasi dalam keluarga juga dapat diartikan sebagai kesiapan

membicarakan dengan terbuka setiap hal dalam keluarga baik yang

menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan, juga siap menyelesaikan

masalah-masalah dalam keluarga dengan pembicaraan yang dijalani dalam

kesabaran dan kejujuran serta keterbukaan (Friendly: 2002: 1)

Terlihat dengan jelas bahwa dalam keluarga adalah pasti membicarakan

hal-hal yang terjadi pada setiap individu, komunikasi yang dijalin merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

24

komunikasi yang dapat memberikan suatu hal yang dapat diberikan kepada setiap

anggota keluarga lainnya. Dengan adanya komunikasi, permasalahan yang terjadi

diantara anggota keluarga dapat dibicarakan dengan mengambil solusi terbaik.

Dari beberapa definisi yang telah diuraikan di atas, maka komunikasi

antara orang tua dengan anak yang dimaksud yaitu suatu interaksi yang dilakukan

oleh orang tua dengan anak dalam keluarga untuk memberikan kehangatan,

kenyamanan, perhatian, keakraban, kasih sayang, bimbingan, memberikan contoh

perilaku yang baik kepada anak dengan menanamkan nilai- nilai budi pekerti yang

baik yang semua itu bertujuan agar terbentuk perilaku yang baik pada anak baik

dalam lingkungan keluarga, sekolah ataupun masyarakat.

2. Fungsi komunikasi keluarga orang tua dengan anak

Fungsi komunikasi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi

tujuan-tujuan tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni dan lapangan kerja sudah

tentu memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya.

Deddy Mulyana (2000: 20) mengatakan dalam bukunya yang

berjudul Pengantar Ilmu Komunikasi, bahwa untuk memenuhi fungsi komunikasi

kita perlu memahami terlebih dahulu tipe komunikasi, sebab hal itu dapat

memebedakan fungsi masing- masing di antaranya yaiu :

a) Tipe komunikasi dengan diri sendiri yang berfungsi untuk

mengembangkan kreatifitas, imajinasi, memahami dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

25

mengendalikan diri, serta meningkatkan kematangan berpikir

sebelum mengambil keputusan.

b) Tipe komunikasi antara pribadi yang berfungsi untuk berusaha

meningkatkan hubungan insani (Human relation), menghindari dan

mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi ketidak pastian

sesuatu serta sebagai pengetahuan dan pengalaman dengan orang

lain.

c) Tipe komunikasi public yang berfungsi untuk menumbuhkan

semangat kebersamaan (solidaritas), mempengaruhi orang lain,

memberi informasi, mendidik dan mennghibur.

d) Tipe komunikasi massa yang berfungsi untuk menyebar

luaskaninformasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan

ekonomi,dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang.

Pada hakikatnya komunikasi dalam sebuah keluarga khususnya antara

orang tua dengan anak memiliki konstribusi yang luar biasa bagi keduanya,

karena dengan adanya komunikasi yang efektif dan efisien dan dilaksanakan

secara terus menerus dapat menciptakan keakraban, keterbukaan, perhatian yang

lebih antara keduanya serta orang tua pun lebih dapat mengetahui perkembangan

pada anak baik fisik maupun psikisnya, Sebagaimana yang telah dikemukana oleh

Hasan Basri, bahwasanya komunikasi berfungsi sebagai: Sarana untuk

mengungkapkan kasih sayang, media untuk menyatakan penerimaan atau

penolakan atas pendapat yang disampaikan, sarana untuk menambah keakraban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

26

hubungan sesama warga dalam keluarga, dan menjadi barometer bagi baik

buruknya kegiatn komunikasi dalam sebuah keluarga

Bahkan Deddy Mulyana (2005: 8) pun berpendapat bahwa komunikasi

berfungsi untuk: (1) Menginformasikan/to inform, (2) Mendidik/to educate,(3)

Menghibur/ to entertain, dan (4) Mempengaruhi/to influence.

Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan dari beberapa uraian

diatas bahwasanya komunikasi yang dianggap sebagai suatu kebutuhan yang

sangat vital dalam kehidupan manusia memiliki beberapa fungsi seperti yang

telah diuraikan diatas dari beberapa pendapat para ahli antara lain yaitu sebagai

suatu sarana untuk mengungkapkan segala perasaan kasih sayang, perhatian serta

dapat menambah keakraban dan keterbukaan antra orang tua dengan anak /

keluarga orang tua dengan anak.

3. Jenis-jenis komunikasi dalam keluarga

Menurut Djamarah, (2004) jenis komunikasi dalam keluarga ada 4

macam yaitu:

a) Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah suatu kegiatan komunikasi antara individu atau

kelompok yang mempergunakan bahasa sebagai alat perhubungan. Kegiatan

komunikasi verbal menempati frekuensi terbanyak dalam keluarga. Setiap hari

orang tua selalu ingin berbincang-bincang kepada anaknya. Canda dan tawa

menyertai dialog antara orang tua dan anak. Perintah, suruhan, larangan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

27

sebagainya merupakan alat pendidikan yang sering di pergunakan oleh orang tua

atau anak dalam komunikasi keluarga.

Dalam perhubungan antara orang tua dengan anak akan terjadi interaksi.

Dalam interaksi itu orang tua berusaha mempengaruhi anak untuk terlibat secara

pikiran dan emosi untuk memperhatikan apa yang akan di sampaikan. Anak

mungkin berusaha menjadi pendengar yang baik dalam menafsirkan pesan-pesan

yang akan di sampaikan oleh orang tua.

b) Komunikasi Nonverbal

Komunikasi yang berlangsung dalam keluarga antara orang tua dengan

anak tidak hanya dalam bentuk verbal, tetapi juga dalam bentuk nonverbal.

Walaupun begitu, komunikasi nonverbal. Suatu ketika bisa berfungsi sebagai

penguat komunikasi verbal. Fungsi komunikasi nonverbal itu sangat terasa jika,

komunikasi yang dilakukan secara verbal tidak mampu mengungkapkan sesuatu

secara jelas. Komunikasi nonverbal sering dipakai oleh orang tua dalam

menyampaikan suatu pesan kepada anak. Sering tanpa berkata sepatah kata pun,

orang tua menggerakkan hati anak untuk melakukan sesuatu. Kebiasaan orang tua

dalam mengerjakan sesuatu dan karena anak sering melihatnya, anak pun ikut

mengerjakan apa yang pernah dilihat dan di dengar dari orang tuanya.

Tidak hanya orang tua, anak juga sering menggunakan pesan nonverbal

dalam menyampaikan gagasan, keinginan atau maksud tertentu kepada orang

tuanya. Malasnya anak untuk melakukan sesuatu yang di perintahkan oleh orang

tua adalah sebagai ekspresi penolakan anak atas perintah. Akhirnya, komunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

28

nonverbal sangat diperlukan dalam menyampaikan suatu pesan ketika komunikasi

verbal tidak mampu mewakilinya.

c) Komunikasi Individual

Komunikasi individual dan komunikasi interpersonal adalah komunikasi

yang sering terjadi dalam keluarga orang tua dengan anak. Komunikasi yang

terjadi berlangsung dalam sebuah interaksi antar pribadi, antara orang tua dengan

anak. Pada kesempatan yang lain, orang tua tidak menyia-nyiakan waktu

senggang untuk berbincang-bincang dengan anak secara pribadi tentang sesuatu

hal, entah mengenai pelajaran di sekolah, mengenai pengalaman, atau hal-hal apa

saja sebagai topik perbincangan.

Ketika orang tua merasa berkepentingan untuk menyampaikan sesuatu

kepada anak, maka orang tualah yang memulai pembicaraan. Ketika anak

berkepentingan untuk menyampaikan sesuatu kepada orang tua, maka anaklah

yang memulai pembicaraan. Pesan yang ingin disampaikan itu bisa berupa

gagasan, keinginan, atau maksud tertentu.

Keinginan anak untuk berbicara dengan orang tuanya dari hati ke hati

melahirkan komunikasi interpersonal. Komunikasi di sini dilandasi oleh

kepercayaan anak kepada orang tuanya. Dengan kepercayaan itu, anak berusaha

membangun keyakinan untuk membuka diri bahwa orang tuanya dapat dipercaya

dan sangat mengerti perasaannya. Sebagai orang tua tentu saja keinginan anak itu

harus direspons secara arif dan bijaksana, dan bukan sebaliknya, bersikap egois

tanpa kompromi. Menjadi pendengar yang baik dan selalu membuka diri untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

29

berdialog dengan anak adalah rangka mengakrabkan hubungan antara orang tua

dengan anak. Dengan begitu, anak tidak menganggap orang tuanya adalah orang

yang tidak mengerti perasaan anak.

d) Komunikasi kelompok

Hubungan akrab antara orang tua dengan anak sangat penting untuk dibina

dalam keluarga. Keakraban hubungan itu sangat dilihat dari frekuensi pertemuan

antara orang tua dengan anak dalam suatu waktu dan kesempatan. Masalah waktu

dan kesempatan menjadi faktor penentu berhasil atau gagal suatu pertemuan.

Boleh jadi, suatu pertemuan yang sudah direncanakan oleh orang tua atau anak

yang berkumpul, duduk bersama dalam satu meja, dalam acara keluarga terancam

gagal di sebabkan belum ada pertemuan antara waktu dan kesempatan dan

kurangnya komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak.

4. Pola komunikasi orang tua dengan anak

Pola komunikasi merupakan suatu sistem penyampaian pesan melalui

lambang tertentu, mengandung arti, dan pengoperan perangsang untuk mengubah

tingkah laku individu lain. Pola komunikasi juga dapat dipahami sebagai pola

hubungan antara orang tua dengan anak, dua orang atau lebih dalam pengiriman

dan penerimaan pesan dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud

dapat dipahami, dan menghasilkan suatu perubahan dalam diri yang dapat

ditunjuk. (Djamarah, 2004: 1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

30

Secara teoritis menurut Cangara (1998: 31), pola komunikasi

diklasifikasikan menjadi dua jenis menurut sifatnya :

a) Komunikasi Diadik (dyadic communication) Komunikasi diadik adalah

pola komunikasi yang berlangsung antara dua orang yakni yang seorang

adalah komunikator yang menyampaikan pesan dan seorang lagi

komunikan yang menerima pesan.

b) Komunikasi Triadik (triadic communication) Komunikasi triadik adalah

pola komunikasi yang pelakunya terdiri dari tiga orang, yakni seorang

komunikator dan dua orang komunikan. Misalnya A komunikator maka

ia menyampaikan pesan kepada komunikan B, kemudian beralih kepada

komunikan.

Menurut Siahaan (1991: 42), pola komunikasi terdiri atas beberapa

macam yaitu:

a) Pola komunikasi satu arah adalah proses penyampaian pesan dari

komunikator kepada komunikan baik menggunakan media maupun

tanpa media, tanpa umpan balik dari komunikan, dalam hal ini

komunikan bertindak sebagai pendengar saja.

b) Pola komunikasi dua arah atau timbal balik (Two way traffic

communication), yaitu komunikator dan komunikan menjadi saling

tukar fungsi dalam menjalani fungsi mereka, komunikator pada tahap

pertama menjadi komunikan dan pada tahap berikutnya saling

bergantian fungsi. Namun pada hakekatnya yang memulai

percakapannya adalah komunikator utama, komunikator utama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

31

mempunyai tujuan tertentu melalui proses komunikasi tersebut,

prosesnya dialogis, serta umpan balik terjadi secara langsung.

c) Pola komunikasi multiarah yaitu proses komunikasi terjadi dalam satu

kelompok yang lebih banyak dimana komunikator dan komunikan akan

saling bertukar pikiran secara dialogis.

Menurut pendapat Mcleod dan Chaffe mengidentifikasikan pola

komunikasi keluarga (Family Communication patterns) sebagai “family patterns

on children’ communication styles” (pola orang tua dalam mengembangkan gaya

berkomunikasi dengan anaknya). Pada umumnya dikenal dengan dua pola

komunikasi, yaitu pola komunikasi terbuka dan pola komunikasi tertutup.

a) Pola Komunikasi Terbuka

Menurut Reardon (Anggraini, 2008: 21), dalam pola komunikasi terbuka

dimungkinkan adanya lebih banyak kelonggaran dalam penerapan peraturan. Pola

komunikasi terbuka (Open Communication): aturan-aturan dalam keluarga

bersifat fleksibel, sehingga anak mempunyai kesempatan untuk mengeluarkan

pesan komunikasinya seperti saran, pendapat, masukkan bahkan interupsi kepada

orang tuanya. Sebagai “ family patterns on children’ communication styles”.

Menurut Diana Baumrind (Weiten, 1994: 359-360) dikutip dari Wisnu

(2009: 28), gaya komunikasi authoritative adalah komunikasi orang tua yang

memiliki bentuk interaksi antara orang tua dengan anak, dimana proses

komunikasinya orang tua melibatkan pola komunikasi terbuka memungkinkan

adanya orangtua dalam mengembangnkan gaya komunikasi authoritative. Anak

dalam pengambilan keputusan yang menyangkut dirinya dan keluarga, orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

32

authoritative dalam hubungannya memberikan kesempatan kepada anak untuk

menanyakan alasan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Gaya komunikasi

orangtua authoritative ini menerapkan aturan-aturan yang disesuaikan dengan

kebutuhan anak berdasarkan kebutuhan orang tua, orang tua authoritative dalam

pengasuhannya memiliki ketegasan dalam membimbing anak dan memiliki

komunikasi yang hangat, akrab, penuh perhatian, asertif dan kasih sayang

terhadap anak. Maka komunikasi yang dikembangkan oleh orangtua yang dapat

dikatakan sebagai pola komunikasi terbuka memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1.

Orang tua bersedia mendengarkan pendapat anak, 2. Orang tua tidak menganggap

pendapatnya yang paling benar, 3. Orang tua tidak mendominasi situasi dalam

keluarg, 4. Orangtua mengadakan berkomunikasi timbal balik, 5. Orangtua selalu

ingin bekerja sama dan berbincang mengenai masalah persoalan yang dapat

menimbulkan salah pengertian, dan 6. Menghormati buah pikiran orang banyak

lebih dari satu. Dalam pola komunikasi terbuka memungkinkan adanya bentuk

pesan komunikasi yang baik, perhatian, penuh kasih sayang, sehingga proses

tersebut mencapai pada komunikasi yang efektif.

b) Pola Komunikasi Tertutup

Woods dalam Reardon (Anggraini, 2008: 19), menjelaskan bahwa dalam

Pola komunikasi tertutup (Closed Communication) : aturan-aturan dalam keluarga

bersifat kaku, sehingga anak tidak diberikan kesempatan untuk mengeluarkan

pesan komunikasi seperti pendapat, masukan, dan interupsi kepada orang tua.

Sebagai “ family patterns on children’ communication styles”, pola komunikasi

tertutup memungkinkan adanya orang tua dalam mengembangkan gaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

33

komunikasi authoritarian. Gaya komunikasi authoritarian adalah proses

komunikasi orang tua yang dalam pengasuhannya sangat kaku, dimana orang tua

cendrung memberi perintah, dan mengharuskan anak agar menjalankan semua

perintah dan aturan yang diberikan tanpa harus mengetahui alasan, tujuan dan

tanpa boleh bertanya, dan tidak memiliki komunikasi yang efektif, serta gagal

memberikan kehangatan kepada anak mereka. komunikasi yang dikembangkan

oleh orangtua yang dapat dikatakan sebagai pola komunikasi tertutup memiliki

ciri-ciri sebagai berikut: Orang tua tidak bersedia mendengarkan pendapat dari

anak-anaknya, tidak bersedia mengadakan komunikasi timbal balik, Bersifat

autokratif ( kehendak orang tua bersifat mutlak), bersifat instruktif (orang tua

bersifat memerintah/segala bentuk perintah berasal dari orang, Orang tua

mendominasi situasi dan menganggap keputusan orang tua yang paling benar dan

bersikap kaku terhadap anak. Dalam pola komunikasi tertutup, memungkinkan

ketiadaan hubungan yang efektif antara orang tua dengan anak.

Berdasarkan beberapa pengertian tentang pola komunikasi orang tua

dengan anak tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pola komunikasi

yang digunakan oleh orang tua untuk mengembangkan kepercyaan diri anak

adalah Pola komunikasi terbuka. Dalam pola komunikasi terbuka memungkinkan

adanya bentuk pesan komunikasi yang baik sehingga proses tersebut mencapai

pada komunikasi yang efektif. Pola komunikasi terbuka memungkinkan orang tua

mengembangnkan gaya komunikasi authoritative. Gaya komunikasi orangtua

authoritative ini menerapkan aturan-aturan serta komunikasi yang disesuaikan

dengan kebutuhan anak. Orang tua authoritative memiliki ketegasan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

34

membimbing anak dan memiliki komunikasi yang hangat, penuh perhatian,

nyaman, asertif, penuh kasih sayang, komunikasi yang membuat anak selalu

merasa terdukung dalam proses pengembangan dirinya. Pola komunikasi terbuka

sangat membantu anak untuk semakin mengenal dirinya sekaligus dapat

membangun kepercayaan dalam dirinya lewat keterbukaan orang tua dalam

berkomunikasi.

Melalui pola komunikasi terbuka, orang tua bisa menyampaikan nilai-nilai

yang baik kepada anaknya. Orang tua yang menunjukkan kasih, perhatian,

penerimaan, cinta dan kasih sayang, kelekatan emosional yang tulus dengan anak,

serta pemberian penghargaan, hadiah atau pujian apabila mencapai suatu prestasi,

keberhasilan atau kesuksesan akan membangkitkan rasa percaya diri pada anak

tersebut. Anak akan merasa bahwa dirinya berharga dan bernilai di mata orang

tuanya. Dan, meskipun ia melakukan kesalahan, dari sikap orang tua anak melihat

bahwa dirinya tetaplah dihargai dan dikasihi. Maka anak akan tumbuh menjadi

individu yang mampu menilai positif dirinya dan mempunyai harapan yang

realistik terhadap diri ( Rini, 2002: 145).

Orang tua mempunyai peran yang sangat besar terhadap pembentukan rasa

percaya diri anak. Sejak kecil anak sudah mendapatkan pendidikan dari kedua

orang tuanya melalui cara berkomunikasi dan kebiasaan hidup sehari-hari dalam

keluarga. apabila pola komunikasi orang tua terjalin dengan tepat maka akan

membentuk kepercayaan diri anak dengan baik pula. Karena pola komunikasi dan

kebiasaan yang orang tua tampilkan dalam sikap dan prilaku tidak lepas dari

perhatian dan pengamatan seorang anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

35

5. Komponen komunikasi dalam keluarga

Komponen-komponen atau unsur-unsur komunikasi, yaitu: sumber,

komunikator, pesan, chanel (saluran) dan efek (hasil). Sumber adalah dasar yang

digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat

pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku pedoman, dokumen.

Seorang komunikator sebagai penyampai pesan perlu memperhatikan penampilan

yang sesuai dengan tata karma, keadaan, waktu dan tempat. Selain penampilan ,

seorang komunikator harus menguasai masalah dalam mencapai tujuan

komunikasi. Penguasaan bahasa bagi seorang komunikator penting agar tidak

menimbulkan salah tafsir dan ketidak percayaan . Pesan adalah keseluruhan dari

apa yang disampaikan. Pesan yang memenuhi syarat berisikan hal-hal yang umum

dipahami para audien, jelas dan gamblang, simpati dan menarik, seimbang dan

sesuai dengan keinginan komunikan. Channel adalah saluran penyampaian pesan

yang biasa disebut media. Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni

sikap dan tingkah laku orang .Prosedur untuk mendapat efek yang baik yaitu

attention (perhatian), Interest (kepentingan), Desire (keinginan), Decision

(keputusan) dan Action (tindakan). Komponen-komponen atau unsur-unsur dalam

komunikasi keluarga, umumnya merupakan komunikasi antar pribadi anggota

keluarga saling berpengaruh dan terjadi keterpaduan. Komponen mana yang awal

dan akhir, tidak tertentu, sangat tergantung pada kondisi dan kebutuhan anggota

keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

36

6. Pentingnya komunikasi antara anak dan orang tua.

Sebelumnya juga banyak orang yang sudah mengetahui jika komunikasi

merupakan cara yang paling tepat dalam menyelesaikan setiap permasalahan.

Oleh karena itu komunikasi ini juga sangat penting dilakukan orang tua dalam

memberikan didikan kepada anak-anaknya. Ada banyak sekali manfaat istimewa

yang sebelumnya tidak diketahui oleh orang tua sehingga mereka lebih memilih

berbicara seperlunya saja ketika anak-anak mereka sudah dewasa. Padahal justru

pada saat memasuki usia remaja anak harus selalu diajak berkomunikasi dengan

baik agar ia selalu terbuka kepada orang tuanya mengenai apapun yang ia lakukan

saat tidak bersama orang tua.

Untuk lebih jelasnya disini ada beberapa manfaat dari pentingnya

komunikasi antara anak dan orang tua, manfaat tersebut diantaranya adalah :

Meningkatkan kepercayaan diri pada anak dimanapun dia berada

meskipun tanpa pendampingan dari orang tuanya.

Mengembangkan harga diri pada anak sehingga ia selalu dapat menjaga

nama baik dirinya serta orang tuanya saat berada di lingkungan

masyarakat.

Membantu anak menjalin hubungan baik dengan orang lain mengingat

komunikasi yang selalu diajarkan orang tuanya merupakan komunikasi

yang baik. Oleh karena itu saat anak tersebut belajar bersosialisasi

dengan masyarakat ia mampu bertutur kata dengan baik dan pada

akhirnya terjalin hubungan baik antara dirinya dengan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

37

Itulah beberapa manfaat istimewa dari adanya komunikasi antara orang

tua dan anak yang harus diterapkan dalam cara didikan orang tua pada anaknya.

Tidak heran jika hal ini dianggap menjadi hal pentingnya komunikasi antara anak

dan orang tua karena memang baik dilakukan. Jika antara anak dan orang tua saja

tidak terjalin komunikasi yang baik, bagaimana saat dia bersosialisasi dengan

masyarakat tentu saja akan berdampak buruk baginya. Tentunya kita juga tidak

ingin bukan jika anak kita mengalami hal tersebut. Oleh karena itulah sebagai

orang tua harus selalu mengutamakan komunikasi baik dengan anak setiap waktu

agar terjalin hubungan yang baik juga, sehingga anak bertumbuh menjadi pribadi

yang mandiri, bertanggung jawab dan penuh percaya diri.

C. Kepercayaan Diri

1. Pengertian Percaya Diri

Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berfungsi

untuk mendorong individu dalam meraih kesuksesan yang terbentuk melalui

proses belajar individu dalam interaksinya dengan lingkungan. Dalam

interaksinya, individu mendapat umpan balik yang dapat berupa hadiah dan

hukuman. Kepercayaan diri di definisikan sebagai suatu keyakinan individu untuk

mampu berprilaku sesuai dengan yang diharapkan. Individu yang mempunyai rasa

kepercayaan diri adalah individu yang mampu bekerja secara efektif, dapat

melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab. Kepercayaan diri sering

di identikkan dengan kemandirian meski demikian individu yang kepercayaan

dirinya tinggi pada umumnya lebih mudah untuk terlibat secara pribadi dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

38

individu lain yang akan lebih berhasil dalam menjalin hubungan secara

interpersonal.

Menurut Lindenfield (1997: 3) “bahwa orang yang percaya diri ialah orang

yang merasa puas dengan dirinya”. Kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan

dalam jiwa manusia bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan

berbuat sesuatu. Kepercayaan diri lahir dari kesadaran jika seorang individu

memutuskan untuk melakukan sesuatu, sesuatu itu pula yang harus dilakukan.

Kepercayaan diri itu akan datang dari kesadaran seorang individu bahwa individu

tersebut memiliki tekad untuk melakukan apapun, sampai tujuan yang diinginkan

tercapai.

Menurut Hakim (2005: 6) “kepercayaan diri merupakan keyakinan

seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan

tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di

dalam hidupnya”. Individu yang percaya diri akan merasa yakin terhadap dirinya

sendiri. Individu juga merasa optimis dalam melakukan segala aktivitasnya

sehingga dapat mengoptimalkan kelebihan-kelebihannya serta dapat membuat

tujuan hidup yang realistik bagi dirinya, artinya individu itu menetapkan tujuan

hidup yang tidak terlalu tinggi baginya sehingga ia dapat mencapai tujuan hidup

yang ia tentukan. Individu yang dapat mencapai tujuan hidupnya akan merasa

mampu untuk melakukan sesuatu dalam dirinya sendiri.

Menurut Mastuti (2008: 13) “kepercayaan diri adalah sikap positif seorang

individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik

terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

39

Individu yang memiliki sikap positif seperti yang dikemukakan oleh mastuti

tersebut nantinya akan mempunyai rasa optimis di dalam melakukan segala hal,

serta mempunyai harapan yang realistik terhadap diri sendiri. Rasa percaya diri

merujuk pada beberapa aspek dari kehidupan individu tersebut dimana ia merasa

memiliki kompetensi, yakin, mampu dan percaya bahwa dia bisa.

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

kepercayaan diri adalah sikap positif seseorang untuk meyakini terhadap segala

aspek-aspek kelebihan dalam dirinya, merasa mampu untuk melakukan sesuatu,

memiliki penilaian positif terhadap dirinya ataupun situasi yang dihadapinya, serta

memiliki rasa optimis dalam mencapai tujuan hidupnya. Kepercayaan diri

merupakan salah satu aspek kepribadian individu yang berfungsi mendorong

individu dalam meraih kesuksesan melalui hasil interaksi antara individu dengan

lingkungannya untuk berperilaku sesuai dengan yang diharapkan, bekerja secara

efektif serta dapat melaksanakan tugas dengan baik dan tanggung jawab.

2. Jenis - Jenis Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri bersumber dari dalam diri individu dan dari luar/tingkah

laku individu. Oleh karena itu kepercayaan diri dapat dibagi menjadi beberapa

bagian. Menurut Lindenfield (1997: 4) mengemukakan bahwa:

Hasil analisis tentang percaya diri ada dua percaya diri yang berbeda yaitu

percaya diri batin dan percaya diri lahir. Percaya diri batin adalah percaya

diri yang memberi pada kita perasaan dan anggapan bahwa kita dalam

keadaan baik. Percaya diri lahir adalah percaya diri yang memungkinkan

kita untuk tampil dan berperilaku dengan cara menunjukan pada dunia luar

bahwa kita yakin akan diri kita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

40

a. Kepercayaan Diri Batin

Kepercayaan diri batin ialah kepercayaan diri yang tumbuh dari dalam diri

seseorang dan sebagai acuan pada tindakan yang akan dilakukan dalam berbagai

situasi. Menurut Lindenfild (1997: 4-7) “ada empat ciri utama yang khas pada

orang yang mempunyai percaya diri batin yang sehat. Keempat ciri itu adalah

cinta diri, pemahaman diri, tujuan yang jelas, berfikir positif”.

1). Cinta diri

Anak yamg mencintai diri sendiri adalah anak yang percaya pada diri

mereka sendiri dan perduli tentang diri sendiri karena perilaku dan gaya hidup

mereka untuk memelihara diri. Manfaat dari anak yang memiliki unsur percaya

diri batin adalah anak dapat mempertahankan kecenderungan untuk menghargai

segala kebutuhannya baik kebutuhan jasmani maupun rohani yang setara dengan

kebutuhan orang lain. Dengan demikian maka anak akan merasa dapat berusaha

sendiri untuk memenuhi kebutuhannya dan tidak akan menyiksa diri sendiri

dengan rasa bersalah setiap kali menginginkan sesuatu atau mendapatkan sesuatu.

Kepercayaan diri batin ini akan membuat anak merasa senang bila diperhatikan

orang lain, menjadi bangga atas sifat-sifat mereka yang baik dan tidak akan

membuang waktu dan tenaga untuk memikirkan kekurangan – kekurangan diri

sendiri.

2). Pemahaman diri

Anak yang memiliki kepercayaan diri batin akan sadar diri, mereka tidak

akan terus menerus merenungi diri sendiri, tetapi secara teratur akan memikirkan

perasaan, pikiran dan perilaku mereka, dan selalu ingin tahu bagaimana pendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

41

orang lain tentang diri mereka. Anak yang memiliki pemahaman diri yang baik

akan sangat menyadari kekuatan diri mereka untuk mengembangkan kemampuan

mereka sepenuhnya. Anak akan mengenal kelemahan dan keterbatasan mereka,

sehingga mereka tidak akan mengulangi kesalahan dan membiarkan diri mereka

mengalami kegagalan berulang kali. Anak yang memiliki pemahaman diri yang

baik akan tumbuh dengan kesadaran yang mantap tentang identitas diri sendiri

sehingga mereka lebih mampu dan puas menjadi diri sendiri, mereka punya

pengertian yang sehat dan akan selalu terbuka untuk menerima umpan balik dari

orang lain dan bersedia mendapat bantuan dan pelajaran dari orang lain.

3). Tujuan yang jelas

Anak yang percaya diri adalah anak yang selalu tahu tujuan hidupnya, hal

tersebut disebabkan karena mereka mempunyai pemikiran yang jelas dan mereka

tahu mengapa mereka melakukan suatu tindakan tertentu dan mereka tahu hasil

apa yang mereka harapkan. Unsur-unsur yang dapat memperkuat kepercayaan diri

anak dengan tujuan yang jelas yaitu dengan cara anak membiasakan diri

menentukan sendiri tujuan yang dapat mereka capai dan tidak harus bergantung

pada orang lain, memiliki motivasi yang kuat, dan belajar menilai diri sendiri.

Dengan demikian maka anak akan memiliki kepercayaan diri dengan tujuan yang

jelas dalam kehidupannya. Anak akan menjadi tau arah tujuan dan keputusan yang

akan diambil untuk mencapai tujuannya.

4). Berpikir positif

Orang-orang yang percaya diri biasanya adalah orang-orang yang

menyenangkan, karena orang-orang tersebut dapat melihat kehidupan dari sisi lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

42

dengan kekuatan batin. Dengan berfikir positif maka anak akan memandang orang

lain dari sisi yang positifnya, anak akan percaya bahwa semua masalah dapat

diselesaikan dan tidak akan memandang masa lalu tetapi masa depan, anak mau

bekerja dan menghabiskan waktu dan energi untuk belajar karena mereka percaya

bahwa diri mereka mampu untuk mencapai tujuan mereka.

b. Kepercayaan Diri Lahiriah

Kepercayaan diri lahiriah ialah kepercayaan diri seseorang yang akan

dilaksanakan dalam berbagai situasi dan didorong dari dalam oleh kepercayaan

diri batin. Percaya diri tidak hanya dirasakan oleh individu yang bersangkutan.

Namun dipandang perlu oleh seseorang untuk memberikan kesan percaya diri

pada dunia luar.

Berkenaan dengan hal tersebut maka individu yang bersangkutan perlu

mengembangkan ketrampilan yang meliputi bidang komunikasi, ketegasan,

penampilan diri dan pengendalian perasaan. “Adapun manfaat dari ketrampilan

tersebut adalah komunikasi, penampilan diri, pengendalian perasaan”

(Lindenfield, 1997: 7-11).

1). Komunikasi

Komunikasi ialah kemampuan mendasar untuk dapat berinteraksi dengan

lingkungan baik disituasi apapun dan dimanapun. Dengan memiliki dasar yang

baik dalam bidang ketrampilan berkomunikasi anak akan dapat mendengarkan

orang lain dengan tepat, tenang dan penuh perhatian, bisa berbicara dengan segala

usia dan dari segala latar belakang, mengerti kapan dan bagaimana berganti pokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

43

pembicaraan dari percakapan biasa ke yang lebih mendalam, menggunakan

komunikasi non-verbal secara efektif, membaca dan memanfaatkan bahasa tubuh

orang lain, berbicara dengan memakai nalar dan secara fasih dan dapat berbicara

didepan umum tanpa rasa takut.

2). Penampilan Diri

Penampilan diri yang dimaksudkan adalah pakaian dan gaya hidup yang

digunakan oleh seseorang yang sesuai dengan kepribadiannya. Ketrampilan

penampilan diri akan mengajarkan pada seseorang betapa pentingnya, tampil

sebagai orang yang percaya diri. Hal ini memungkinkan seseorang untuk memilih

gaya pakaian dan warna yang cocok untuk berbagai peran dan peristiwa sesuai

dengan kepribadian, serta menyadari dampak gaya hidupnya (misalnya mobil dan

rumah) terhadap pendapat orang lain mengenai dirinya, tanpa terbatas pada

keinginan untuk selalu ingin menyenangkan orang lain.

3). Pengendalian Perasaan

Pengendalian perasaan ialah kemampuan seseorang untuk dapat

mengontrol atau mengendalikan emosi atau perasaan dalam situasi apapun.

Perasaan yang tidak dikelola dengan baik dapat membentuk suatu kekuatan besar

yang tak terduga. Dalam hidup sehari-hari seseorang perlu mengendalikan

perasaan agar hati tidak memerintah pikiran. Dengan mengetahui cara

mengendalikan diri, seseorang dapat lebih percaya diri, berani menghadapi

tantangan dan resiko karena bisa mengatasi rasa takut, khawatir dan frustrasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

44

dapat menghadapi kesedihan secara wajar, membiarkan diri bertindak secara

spontan karena yakin tidak akan lepas kendali, serta mencari pengalaman dan

hubungan yang memberi kesenangan, cinta, dan kebahagiaan, karena individu

tidak mudah terbenam dalam hawa nafsu amarahnya.

Kepercayaan diri lahiriah merupakan tindakan atau tingkah laku wujud

kepercayaan diri yang dapat dilihat oleh orang lain. Siswa yang ikut serta dalam

penelitian harus memiliki kepercayaan diri lahiriah tersebut agar dapat dilihat

wujud peningkatan kepercayaan diri setelah mengikuti kegiatan penelitian. Siswa

harus dapat memperbaiki beberapa ketrampilan yang ada yaitu komunikasi,

ketegasan, penampilan diri dan pengendalian perasaan. Bertambahnya

kemampuan siswa dalam ketrampilan tersebut maka secara otomatis kepercayaan

diri siswa tersebut juga akan bertambah.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri

Secara formal dapat digambarkan bahwa rasa percaya dirimerupakan

gabungan dari pandangan positif terhadap diri sendiri dan rasa aman (Loekmono,

1983: 46). Dikatakan bahwa rasa percaya diri tidak terbentuk dengan sendirinya

melainkan berkaitan dengan seluruh kepribadian seseorang secara keseluruhan.

Kepercayaan diri juga membutuhkan hubungan dengan orang lain disekitar

lingkungannya dan semuanya itu mempengaruhi pertumbuhan rasa percaya diri.

Ditambahkan pula bahwa sesungguhnya besar kecil kepercayaan diri tiap-tiap

anggota keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini dapat

dikatakan kepercayaan diri muncul dari diri individu sendiri karena adanya rasa

aman , penerimaan akan keadaan diri dan adanya hubungan dengan orang lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

45

serta lingkungan yang mampu memberikan penilaian dan dukungan, sehingga

mempengaruhi pertumbuhan rasa percaya diri. Dukungan yang ada serta

penerimaan dari keluarga dapat pula mempengaruhi rasa percaya diri dalam hal

ini adalah anak sebagai anggota keluarga. Orang tua mampu memberikan nasehat,

pengarahan, informasi kepada remaja dalam kaitannya dengan rasa percaya diri.

Ada banyak unsur yang membentuk atau menghambat perkembangan rasa

percaya diri seseorang. Kebanyakan unsur tersebut berasal di norma dalam pribadi

individu sendiri, tetapi ada juga yang berasal dari norma dan pengalaman

keluarga, tradisi, kebiasaan dan nilai-nilai lingkungan dan kelompok dimana

keluarga itu berasal (Loekmono, 1983: 115).

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang,

antara lain:

a) Keadaan fisik

Menurut Suryabrata (1984: 121) mengatakan bahwa bila seseorang

memiliki jasmani yang kurang sempurna maka timbullah perasaan tidak enak

pada dirinya karena merasa tidak / kurang berharga untuk dibandingkan dengan

sesamanya. Perasaan yang demikian itu dapat disebut rasa rendah diri. Perasaan

rendah diri ini selanjutnya menyebabkan orang tersebut menjadi kurang percaya

diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

46

b) Konsep diri

Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang

diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam

berhubungan dengan orang lain. Menurut Stuart dan Sundeen, (dalam Suntrock,

1995: 371). Konsep ini mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Menurut

Coleman (dalam Martani dan Adiyanti, 1991: 18) mengatakan bahwa melalui

evaluasi diri seseorang dapat memahami diri sendiri dan akan tahu siapa dirinya

yang kemudian akan berkembang menjadi kepercayaan diri. Hakim (2002: 223)

juga menambahkan bahwa langkah awal untuk menumbuhkan rasa percaya diri

adalah pemahaman diri yaitu pemahaman terhadap kelebihan dan kekurangan diri

sendiri.

c) Harga diri

Harga diri menurut Robbinsun dan Shater (dalam Ramdani, 1991: 12)

dapat diartikan sebagai rasa menguasai dan menghargai diri sendiri dengan

berdasarkan pada hal-hal yang realistis dan perasaan ini biasanya akan

mempengaruhi proses berpikir, perasaan, keinginan, nilai maupun tujuan

hidupnya. Harga diri mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Menurut Cohen

(dalam Azwar, 1989: 26) mengemukakan bahwa seseorang yang memiliki self

esteem atau harga diri yang tinggi cenderung lebih percaya diri dibandingkan

orang-orang yang memiliki self esteem yang rendah.

Maslow (dalam Andayani dan Afiatin, 1996: 23) juga menyatakan bahwa

dengan harga diri yang tinggi, seseorang akan dapat mengaktualisasikan potensi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

47

dirinya. Dan pengaktualisasian potensi ini, bila positif, akan meningkatkan

kepercayaan diri seseorang.

Sebaliknya, rasa rendah diri dapat membuat orang lekas tersinggung

karena itu ia akan menjauhi pergaulan dengan orang banyak, menyendiri, tidak

berani mengemukakan pendapat, dan tidak berani bertindak. Lama kelamaan hal

ini dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan diri orang tersebut (Hakim, 2002 :

223).

d) Tingkat pendidikan

Monk (2002: 20) menyatakan bahwa tingkat pendidikan mempunyai

pengaruh dalam menentukan kepercayaan diri. Semakin tinggi tingkat pendidikan,

semakin banyak yang telah dipelajari individu berarti semakin mengenal diri baik

kekurangan maupun kelebihannya sehingga mampu menentukan sendiri standar

keberhasilannya. semakin banyak yang telah dipelajari individu berarti semakin

mengenal diri baik kekurangan maupun kelebihannya sehingga mampu

menentukan sendiri standar keberhasilannya.

e) Interaksi sosial akan memunculkan dukungan sosial

Interaksi sosial merupakan suatu proses dimana individu memperhatikan

dan merespon terhadap individu lain, sehingga dibalas dengan respon tertentu.

dalam hubungan kesehariannya, orang tua sebagai orang yang dekat dengan

individu dalam hubungan keduanya akan muncul saling mempengaruhi satu sama

lain, saling mengubah dan memperbaiki (Gerungan, 2004: 57). Dukungan sosial

adalah bantuan yang berasal dari orang-orang sekitar (setiap keluarga, lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

48

masyarakat, teman dan lain sebagainya). Dalam hal ini kaitannya dengan rasa

percaya diri adalah bagaimana interaksi sosial dapat memunculkan dukungan.

Interaksi sosial dapat digambarkan oleh adanya hubungan yang terjadi antara

orang tua dan anak, sedangkan dukungan di sini kaitannya dengan respon orang

tua dalam memberikan pengertian, semangat, informasi kepada remaja mengenai

rasa percaya diri mereka. Dengan adanya hubungan dari orang tua melalui proses

komunikasi diharapkan mampu meningkatkan dan munculnya pandangan positif

akan rasa percaya diri.

f) Jenis kelamin

Jenis kelamin mempunyai pengaruh terhadap tinggi rendahnya

kepercayaan diri individu. Pada umumnya laki-laki menunjukkan kepercayaan diri

yang lebih baik dari pada perempuan, sehingga perempuan biasanya akan

menampakkan rasa kurang percaya diri terhadap kemampuannya. Perempuan

cenderung kurang stabil untuk mewujudkan kemampuan dan lebih

memperhatikan fisiknya sehingga banyak perempuan mengalami kurang percaya

diri terhadap keadan fisiknya. Dalam penelitiannya menurut Basow, Maccoby &

Jacklin 1974 :115 menyebutkan bahwa perempuan merasa kurang percaya diri

dari pada laki-laki. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat percaya diri

berdasarkan perbedaan jenis kelamin adalah terbentuknya penilaian sosial yang

mengurangi kepercayaan diri pada perempuan yang berkaitan dengan penampilan.

Dengan menambah persepsi penilaian sosial maka akan mempertinggi kerusakan

rasa percaya diri perempuan dari pada laki-laki. Perempuan merasa percaya diri

dengan kemampuannya dalam mengerjakan sesuatu dengan baik dan jika dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

49

diterima dalam kelompok dengan pengharapan ini tidak akan menjadi sebuah

ancaman. Dengan rasa percaya diri mereka akan mampu mengatasi akibat /

pengaruh tokenism. Percaya diri dapat menenangkan ancaman tokenism dan dapat

berdampak negatif bagi perempuan dengan tingkat percaya diri rendah dari pada

perempuan dengan tingkat percaya diri tinggi.

4. Ciri-ciri Percaya Diri

Menurut Daradjat (1990: 19), ciri-ciri individu yang memiliki kepercayaan

diri adalah tidak memiliki keraguan dan perasaan rendah diri, tidak takut memulai

sesuatu hubungan baru dengan orang lain, tidak suka mengkritik dan aktif dalam

pergaulan dan pekerjaan, tidak mudah tersinggung, berani mengemukakan

pendapat, berani bertindak, dapat mempercayai orang lain, dan selalu optimis.

Menurut Anthony (1996: 66), ciri individu yang memiliki kepercayaan adalah

sebagai berikut:

a) Berpikir positif, yaitu menyadari dan mengetahui bahwa dirinya memiliki

kekuatan untuk mengatasi rintangan.

b) Tidak mudah putus asa, yaitu mampu menerima kelebihan dan kelemahan

yang ada pada dirinya.

c) Memiliki sikap mandiri, yaitu sikap tidak bergantung pada orang lain

dan melakukan sesuatu yang berdasarkan kemampuan yang dimiliki.

d) Mampu berkomunikasi dengan baik, adalah melakukan hubungan dengan

orang lain melalui komunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

50

Berikut merupakan beberapa ciri atau karakteristik mempunyai rasa

percaya diri yang proporsional diantaranya adalah:

a) Percaya akan kompetensi/ kemampuan diri, hingga tidak

membutuhkanpujian,pengakuan, penerimaan, atau pun rasa hormat orang

lain.

b) Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh

orang lain atau kelompok.

c) Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain, berani menjadi

sendiri.

d) Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil).

e) Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau

kegagalan, tergantung dari usaha diri sendiri, tidak menyerah pada nasib

atau keadaan serta tidak tergantung/ mengharapkan bantuan orang lain).

f) Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lain dan

situasi di luar dirinya.

g) Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika

harapan itu tidak terwujud, ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan

situasi yang terjadi (Jacinta R, 2001: 1).

Pendapat lain dari Guilford (dalam Martani dan Afiatin, 1996, hal. 2), ciri-

ciri individu yang mempunyai kepercayaan diri adalah:

a) Merasa optimis, yaitu selalu memandang masa depan denganharapan

yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

51

b) Bertanggung jawab, yaitu berani mengambil resiko atas keputusan

atau tindakan yang benar.

c) Bersikap tenang, yaitu tidak cemas atau gugup dalam menghadapi

situasi tertentu.

Pendapat lain dari Hakim (2002: 5), ciri- ciri yang mempunyai kepercayaan

diri adalah:

a) Memiliki kompetensi/kemampuan diri.

b) Berpikir positif, yaitu menyadari dan mengetahui bahwa dirinya memiliki

kekuatan untuk mengatasi rintangan.

c) Mandiri, sikap tidak bergantung pada orang lain dan melakukan

sesuatuyang berdasarkan kemampuan yang dimiliki.

d) Optimis, yaitu selalu memandang masa depan dengan harapan yang baik.

e) Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain, berani menjadi

diri sendiri.

f) Bersikap tenang yaitu tidak cemas atau gugup dalam menghadapi situasi

tertentu.

g) Mampu bersosialisasi dengan orang lain.

Dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri adalah suatu keyakinan pada

diri sendiri untuk dapat merasa nyaman, aman; yakin kepada diri sendiri; tidak

yakin orang lain selalu lebih baik; melakukan sebaik mungkin sehingga pintu

terbuka dikemudian hari; menetapkan tujuan yang tidak terlalu tinggi sehingga

mampu meraihnya; tidak merasa minder ketika membandingkan diri sendiri

dengan orang lain; memiliki kemampuan untuk bertindak dengan percaya diri;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

52

memiliki kesadaran adanya kegagalan dan melakukan kesalahan; merasa nyaman

dengan diri sendiri, dan tidak khawatir dengan yang dipikirkan orang lain;

memiliki keberanian untuk mencapai apa yang diinginkan.

Para ahli berkeyakinan bahwa kepercayaan diri bukanlah diperoleh secara

instant, melainkan melalui proses yang berlangsung sejak usia dini, dalam

kehidupan bersama orangtua. Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi

kepercayaan diri seseorang, namun faktor pola komunikasi dan interaksi di usia

dini, merupakan faktor yang amat mendasar bagi pembentukan rasa percaya diri.

Sikap orangtua, akan diterima oleh anak sesuai dengan persepsinya pada saat itu.

orangtua yang menunjukkan kasih, perhatian, penerimaan, cinta dan kasih sayang

serta kelekatan emosional yang tulus dengan anak, akan membangkitkan rasa

percara diri pada anak tersebut. Anak akan merasa bahwa dirinya berharga dan

bernilai di mata orangtuanya walaupun ia melakukan kesalahan, dari sikap

orangtua anak melihat bahwa dirinya tetaplah dihargai dan dikasihi. Anak dicintai

dan dihargai bukan tergantung pada prestasi atau perbuatan baiknya, namun

karena eksisitensinya. Dikemudian hari anak tersebut akan tumbuh menjadi

individu yang mampu menilai positif dirinya dan mempunyai harapan yang

realistik terhadap diri – seperti orangtuanya meletakkan harapan realistik terhadap

dirinya (Jacinta, 2002: 55)

Lain halnya dengan orangtua yang kurang memberikan perhatian pada

anak, atau suka mengkritik, sering memarahi anak namun kalau anak berbuat baik

tidak pernah dipuji, tidak pernah puas dengan hasil yang dicapai oleh anak, atau

pun seolah menunjukkan ketidakpercayaan mereka pada kemampuan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

53

kemandirian anak dengan sikap overprotective yang makin meningkatkan

ketergantungan. Tindakan overprotective orangtua, menghambat perkembangan

kepercayaan diri pada anak karena anak tidak belajar mengatasi problem dan

tantangannya sendiri segala sesuatu disediakan dan dibantu orangtua. Anak akan

merasa, bahwa dirinya buruk, lemah, tidak dicintai, tidak dibutuhkan, selalu gagal,

tidak pernah menyenangkan dan membahagiakan orangtua. Anak akan merasa

rendah diri di mata saudara kandungnya yang lain atau di hadapan teman-

temannya (Cholichul, 2007: 65)

Surya (2007: 115), mengungkapkan kurangnya rasa percaya diri pada anak

dapat ditimbulkan pula oleh pola komunikasi yang buruk dalam keluarga. Seperti

berkata kasar pada anak, suka membentak, mengkritik, menjewer, memukul atau

banyak melarang. Seorang anak yang setiap harinya dalam lingkup keluarga yang

selalu mendapat makian, olokan atau hujatan tanpa menerima dukungan dan

pujian maka anak akan menjadi lemah dan semakin tidak percaya diri. Hal

tersebut akan mempengaruhi rasa percaya diri pada anak. Sehingga anak pun

menjadi dihinggapi perasaan rendah diri atau minder.

Melalui pola komunikasi yang tepat, orang tua bisa menyampaikan nilai-

nilai yang baik kepada anaknya. Orang tua yang menunjukkan kasih, perhatian,

penerimaan, cinta dan kasih sayang, kelekatan emosional yang tulus dengan anak,

serta pemberian penghargaan, hadiah atau pujian apabila mencapai suatu prestasi,

keberhasilan atau kesuksesan akan membangkitkan rasa percaya diri pada anak

tersebut. Anak akan merasa bahwa dirinya berharga dan bernilai di mata orang

tuanya. Dan, meskipun ia melakukan kesalahan, dari sikap orang tua anak melihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

54

bahwa dirinya tetaplah dihargai dan dikasihi. Maka anak akan tumbuh menjadi

individu yang mampu menilai positif dirinya dan mempunyai harapan yang

realistik terhadap diri (Rini, 2002: 35). Anak-anak belajar dari pengalaman bahwa

berbicara dengan orang tua tidaklah menolong malah sering membuat tidak aman.

Banyak orang tua yang oleh anak-anak mereka tidak “dianggap” sebagai sumber

pertolongan. Hal inilah yang dapat mempengaruhi komunikasi antara orang tua

dan anak karena tidak adanya rasa percaya pada diri anak terhadap orang tua,

sehingga dapat mengakibatkan adanya jarak dalam hubungan atau renggangnya

hubungan (Gordon, 1999: 87).

D. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang diteliti adalah penelitian

yang dilakukan oleh Shinta Agustina Cahyani (2015) yang mengemukakan

tentang pengaruh pola komunikasi orang tua terhadap Kedisiplinan siswa kelas IV

SD Negri I Sumberejo Tahun ajaran 2014-2015. Berdasarkan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Shinta Agustina Cahyani, proses pola komunikasi orang tua

dilaksanakan di kelas IV SD Negri I Sumberrejo dengan baik. Hal ini dapat dilihat

dari sebagian besar siswa mengalami bahwa pola komunikasi orang tua

memberikan kesempatan kepada mereka untuk menjadi anak yang dapat

bertanggung jawab dan mandiri. Pola komunikasi orang tua dapat

mengembangkan kecerdasan sosial dari siswa, misalnya dengan terwujudnya

sikap siswa yang semakin patuh, taat dan mampu bekerja sama dengan teman dan

orang tuanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

55

Melalui penelitian ini, peneliti ingin menunjukkan bahwa Pola komunikasi

orang tua bukan hanya mampu mengembangkan kedekatan dengan anak, mampu

memberi rasa aman dan nyaman namun juga dapat memengaruhi sikap

kepercayaan diri siswa.

E. Kerangka Pikir

Penelitian ini berfokus pada dua hal yang pertama ialah pola komunikasi

orang tua dan yang kedua ialah kepercayaan diri siswa kelas V SD Tarakanita

Bumijo Yogyakarta. Guna menjawab permasalahan yang ada peneliti

menggunakan teori pola komunikasi dan teori kepercayaan diri.

Pola komunikasi orang tua adalah sistem penyampaian pesan yang bisa

diterima orang lain. pola komunikasi yang digunakan oleh orang tua untuk

mengembangkan kepercyaan diri anak adalah Pola komunikasi terbuka. Dalam

pola komunikasi terbuka memungkinkan adanya bentuk pesan komunikasi yang

baik sehingga proses tersebut mencapai pada komunikasi yang efektif. Pola

komunikasi terbuka memungkinkan orang tua mengembangnkan gaya komunikasi

authoritative. Gaya komunikasi orangtua authoritative ini menerapkan aturan-

aturan serta komunikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan anak. Orang tua

authoritative memiliki ketegasan dalam membimbing anak dan memiliki

komunikasi yang hangat, penuh perhatian, nyaman, asertif, penuh kasih sayang,

komunikasi yang membuat anak selalu merasa terdukung dalam proses

pengembangan dirinya. Pola komunikasi terbuka sangat membantu anak untuk

semakin mengenal dirinya sekaligus dapat membangun kepercayaan dalam

dirinya lewat keterbukaan orang tua dalam berkomunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

56

Melalui pola komunikasi terbuka, orang tua bisa menyampaikan nilai-nilai

yang baik kepada anaknya. Orang tua yang menunjukkan kasih, perhatian,

penerimaan, cinta dan kasih sayang, kelekatan emosional yang tulus dengan anak,

serta pemberian penghargaan, hadiah atau pujian apabila mencapai suatu prestasi,

keberhasilan atau kesuksesan akan membangkitkan rasa percaya diri pada anak

tersebut. Anak akan merasa bahwa dirinya berharga dan bernilai di mata orang

tuanya. Dan, meskipun ia melakukan kesalahan, dari sikap orang tua anak melihat

bahwa dirinya tetaplah dihargai dan dikasihi. Maka anak akan tumbuh menjadi

individu yang mampu menilai positif dirinya dan mempunyai harapan yang

realistik terhadap diri.

Orang tua mempunyai peran yang sangat besar terhadap pembentukan rasa

percaya diri anak. Sejak kecil anak sudah mendapatkan pendidikan dari kedua

orang tuanya melalui cara berkomunikasi dan kebiasaan hidup sehari-hari dalam

keluarga. Apabila pola komunikasi orang tua terjalin dengan tepat dan baik, maka

akan membentuk kepercayaan diri anak dengan baik pula. Karena pola

komunikasi dan kebiasaan yang orang tua tampilkan dalam sikap dan perilaku

tidak lepas dari perhatian dan pengamatan seorang anak.

Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berfungsi

untuk mendorong individu dalam meraih kesuksesan yang terbentuk melalui

proses belajar individu dalam interaksinya dengan lingkungan. Dalam

interaksinya, individu mendapat umpan balik yang dapat berupa hadiah dan

hukuman. Kepercayaan diri di definisikan sebagai suatu keyakinan individu untuk

mampu berprilaku sesuai dengan yang diharapkan. Individu yang mempunyai rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

57

kepercayaan diri adalah individu yang mampu bekerja secara efektif, dapat

melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab. Kepercayaan diri sering

di identikkan dengan kemandirian meski demikian individu yang kepercayaan

dirinya tinggi pada umumnya lebih mudah untuk terlibat secara pribadi dengan

individu lain yang akan lebih berhasil dalam menjalin hubungan secara

interpersonal.

Dalam pembentukan kepercayaan diri ada banyak hal yang bisa

memperngaruhi, misalnya sikap positif seseorang untuk meyakini terhadap segala

aspek-aspek kelebihan dalam dirinya, merasa mampu untuk melakukan sesuatu,

memiliki penilaian positif terhadap dirinya ataupun situasi yang dihadapinya, serta

memiliki rasa optimis dalam mencapai tujuan hidupnya. Kepercayaan diri

merupakan salah satu aspek kepribadian individu yang berfungsi mendorong

individu dalam meraih kesuksesan melalui hasil interaksi antara individu dengan

lingkungannya untuk berperilaku sesuai dengan yang diharapkan, bekerja secara

efektif serta dapat melaksanakan tugas dengan baik dan tanggung jawab.

Ketika Siswa memiliki kepercayaan diri akan nampak dalam

kesungguhannya dalam mengerjakan tugas sekolah maupun tugas rumah, ketika

mereka harus tampil di depan teman-teman, serta ketika mereka mengerjakan

tanggungjawab yang dipercayakan kepada mereka.

F. Hipotesis

Bertolak dari rumusan kajian teori, ada pengaruh dari Pola komunikasi

orang tua (X) terhadap kepercayaan diri (Y) siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

58

Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016. Berdasarkan pengertian dan kerangka

berpikir di atas, maka dapat disampaikan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Tidak ada dampak Pola Komunikasi orang tua (X) terhadap kepercayaan

diri (Y) siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta Tahun

Pelajaran 2015-2016.

H1 : Ada dampak Pola Komunikasi orang tua (X) terhadap Kepercayaan diri

(Y) siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta Tahun Pelajaran

2015-2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Jenis

penelitian kuantitatif biasanya menggunakan angka, dimulai dari pengumpulan

data, pengolahan data, sampai pada penyajian data. Yang menunjukan variabel

(X) pola komunikasi orang tua dan variabel (Y) kepercayaan diri siswa.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian dirancang untuk menemukan ada dan tidaknya

pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dan apabila ada,

berapa besar pengaruh tersebut serta berarti tidak pengaruh tersebut

(Arikunto.2002: 239). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pola

komunikasi orang tua terhadap kepercayaan diri anak. Dalam penelitian ini adalah

desain regresi linear sederhana antara variabel bebas ( pola komunikasi orang tua

) dengan variabel terikat ( Kepercayaan diri siswa). Hubungan dua variabel ini

dapat digambarkan sebagai berikut:

X mempengaruhi Y

X Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

60

Keterangan :

X = Pola komunikasi orang tua (Variabel Bebas)

Y = Kepercayaan diri siswa (Variabel Terikat)

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Tarakanita Bumijo, yang beralamat Jl.

Jalan Sindunegara Bumijo, Jetis, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. SD

Tarakanita Bumijo Yogyakarta dipilih sebagai tempat penelitian karena peneliti

melihat bahwa siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta sudah cukup

memiliki pengetahuan, penalarannya jalan dan pengalaman yang berkaitan dengan

kepercayaan diri. Selain itu SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta dapat dijangkau

dengan mudah. Karena peneliti juga pernah melaksanakan tugas di sekolah

tersebut, sehingga lebih mudah untuk mengenal para siswa dari berbagai macam

latar belakang dan karakter siswa.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester ini pada pertengahan bulan

Agustus 2016. Penelitian menggunakan waktu yang telah disediakan oleh pihak

sekolah bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

61

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seperangkat unit analisis yang lengkap dan sedang diteliti,

secara sedehananya, populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulnnya, (Sugiyono,

2014: 215).

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo

Yogyakarta. Penelitian ini bersifat populatif. artinya seluruh populasi menjadi

responden dalam penelitian. Berdasarkan data yang diperoleh sekolah tersebut,

jumlah siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta 115 orang. Jumlah

populasi sebanyak 115 orang.

Tabel 1. Jumlah Responden

Kelas VA VB VC VD Jumlah

Populasi 29 30 29 27 115

Pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel dari kelas V secara keseluruhan.

alasan seluruh siswa dijadikan sebagai sampel adalah agar data yang diperoleh

menjadi lebih valid.

Siswa kelas V dipilih sebagai sampel dalam penelitian karena siswa kelas V

sudah bisa menalar, memiliki pengetahuan dan pengalaman berkaitan dengan pola

komunikasi orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

62

E. Teknik dan Instrumen pengumpulan data

1. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diukur. terdiri dari

variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah”

pola komunikasi orang tua,” sedangkan variabel terikatnya adalah” kepercayaan

diri anak.

Variabel bebas (X) : Pola komunikasi orang tua

Variabel Terikat (Y) : Kepercayaan diri anak

2. Defenisi Konseptual Variabel

Berdasarkan kajian pustaka yang dipaparkan pada BAB II, maka defenisi

konseptual untuk Pola komunikasi orang tua (X) adalah: Penyampaian pesan

terstruktur melalui kata-kata, lambang tertentu, dan pengoperan perangsang yang

meliputi komunikasi terbuka samapai komunikasi tertutup.

Kepercayaan diri (Y) adalah keyakinan yang dimiliki seseorang untuk

bersikap dan bertindak berkaitan dengan keberanian dan kemampuan diri yang

menjadi ciri khasnya untuk ditampilkan dalam kehidupannya di masyarakat,

keluarga, dan sekolah.

3. Defenisi Operasional

a. Pola Komunikasi orang tua

Pola komunikasi orang tua adalah sistem penyampaian pesan yang bisa diterima

orang lain. Hal ini meliputi dua pola komunikasi yakni:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

63

1) Pola komunikasi terbuka (Open Communication):

Pola komunikasi orang tua yang dalam pengasuhannya memiliki ketegasan dalam

membimbing anak dan memiliki komunikasi yang hangat, akrab, penuh perhatian,

asertif, dan kasih sayang terhadap anak.

2) Pola komunikasi tertutup

Pola komunikasi tertutup adalah proses komunikasi orang tua yang dalam

pengasuhannya sangat kaku, dimana orang tua cendrung memberi perintah, dan

mengharuskan anak agar menjalankan semua perintah dan aturan yang diberikan

tanpa harus mengetahui alasan, tujuan dan tanpa boleh bertanya, dan tidak

memiliki komunikasi yang efektif, serta gagal memberikan kehangatan kepada

anak mereka.

b. Kepercayaan diri adalah sikap positif seseorang untuk menyakini terhadap

segala aspek-aspek kelebihan dalam dirinya, merasa mampu untuk melakukan

sesuatu, memiliki penilaian positif terhadap dirinya atau situasi yang dihadapinya,

serta memiliki rasa optimis dalam mencapai tujuan hidupnya. Kepercayaan diri

manusia meliputi: percaya diri batin dan percaya diri lahir. Percaya diri batin

meliputi: Cinta diri, pemahaman diri, tujuan yang jelas, dan berpikir positif.

sedangkan percaya diri lahir meliputi: komunikasi, penampilan diri, dan

pengendalian perasaan.

4. Tenik Pengumpulan Data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

64

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalului

penyebaran angket. Penyebaran angket dilakukan secara cross sectional yaitu data

diperoleh pada saat yang sama. Instrumen yang didistribusikan kepada siswa kelas

V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta tahun pelajaran 2015-2016 sebagai sampel

dalam penelitian. Setelah diisi angket langsung dikembalikan kepada peneliti pada

hari yang sama, untuk mendapatkan data yang fakta atau aktual mengenai pola

komunikasi orang tua dan kepercayaan diri anak.

5. Alat Instrumen pengumpulan Data

Alat instrumen pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini

adalah kuisioner. Kuisioner adalah serangkaian daftar pertanyaan yang harus

dijawab oleh responden. Berdasarkan jawaban responden atas pertanyaan tersebut,

pengaruh pola komunikasi orang tua terhadap kepercayaan diri dapat diketahui.

Bentuk kuisioner adalah kuisioner langsung yakni daftar pertanyaan langsung

dijawab oleh reponden yang dinilai. Sifat kuisioner adalah tertutup yakni

responden dengan bebas tanpa paksaan atau dorongan memilih jawaban dengan

menggunakan checklist (ν) pada jawaban yang dipilih.

6. Instrumen Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ialah cara-cara yang dapat digunakan untuk

mengumpulkan data (Riduwan, 2009: 24). Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini dilakukan melalui penyebaran angket. Cara yang dilakukan dengan

membuat pertanyaan yang berkaitan dengan Pola komunikasi orang tua dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

65

kepercayaan diri siswa. Adapun rincian pertanyaan pola komunikasi orang tua 44

pertanyaan dan kepercayaan diri anak sebanyak 21 pertanyaan.

Penyebaran angket ini diberikan kepada semua siswa kelas V dengan jumlah

populasi sebanyak 115 untuk memperoleh informasi mengenai pola komunikasi

orang tua dan kepercayaan diri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

seluruhnya berbentuk angket. Rentang skor untuk setiap instrumen 1-4 yaitu: setuju-

tidak setuju dan selalu-tidak pernah dengan bobot nilai berjenjang 4,3,2,1. jadi

nilai maksimum yang dapat diperoleh tiap satu item pernyataan adalah 4 poin dan

terendah adalah 1 poin.

Tabel 2. Skor alternative Jawaban Variabel X dan Y

Alternatif Jawaban

Skor

Setuju - Tidak setuju

4 -1

Selalu - Tidak pernah

4 -1

7. Kisi-Kisi Penelitian

Table 3. kisi-kisi Instrumen Variabel Pola Komunikasi orang tua

NO Sub Variabel Indikator Item soal No Item

1. Pola Komunikasi

terbuka

Menjadi pendengar

yang baik

2

1, 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

66

Keakraban 3 3, 4, 5

Menjadi Sahabat 3 6, 7, 8

Kedekatan 4 9, 10, 11,

12

Sopan santun 4 13, 14, 15,

16

Kasih sayang 3 17, 18, 19

Keterbukaan 3 20, 21, 25

Perhatian

7 22, 23, 24,

26, 27, 28,

29

2 Pola komunikasi

tertutup

Bersikap kaku

4

30, 31, 32,

33

Mendominasi

5

34, 35, 36,

37, 38

Marah 3 39, 40, 41

Membandingkan 1 42

Mengacaukan anak 2 43, 44

Jumlah total 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

67

Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Variabel kepercayaan diri

No Sub Variabel Indikator Item

soal

No

Item

1

Cinta diri

Memenuhi kebutuhannya

2

45, 46

Peduli diri sendiri

2

47, 48

Menghargai segala kebutuhannya

baik kebutuhan jasmani maupun

rohani yang setara dengan

kebutuhan orang lain.

2

49, 50

2

Pemahaman

diri

Menyadari kekuatan diri mereka

untuk mengembangkan

kemampuan mereka sepenuhnya

2

51, 52

Anak akan mengenal kelemahan

dan keterbatasan dalam dirinya

1

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

68

3

Tujuan yang

jelas

Anak yang selalu tahu tujuan

hidupnya,

2

54, 55

4 Berpikir

Positif

Memandang orang lain dari sisi

yang positifnya.

2

56, 57

percaya bahwa semua masalah

dapat diselesaikan dengan baik

2

58, 59

5 Komunikasi

Memiliki dasar yang baik dalam

bidang ketrampilan

berkomunikasi anak akan dapat

mendengarkan orang lain dengan

tepat, tenang dan penuh perhatian,

2

60, 61

6 Penampilan

diri

Ketrampilan penampilan diri akan

mengajarkan pada seseorang

betapa pentingnya, tampil sebagai

orang yang percaya diri.

2

62, 63

7 Pengendalian

perasaan

Kemampuan seseorang untuk

dapat mengontrol atau

mengendalikan emosi atau

perasaan dalam situasi apapun.

2

64, 65

Jumlah total 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

69

Setelah instrumen dalam penelitian ini mendapat persetujuan dari dosen

pembimbing untuk didistribusikan kepada responden, maka peneliti

mendistribusikan kepada responden sesuai dengtan jumlah populasi yang

dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini yakni siswa kelas V SD Tarakanita

Bumijo Yogyakarta tahun pelajaran 2015-2016. Kemudian instrumen tersebut

diisi oleh sampel dalam penelitian ini secara terbimbing sesuai dengan waktu

yang telah diberikan oleh kepala sekolah dalam mengisi instrumen penelitian ini.

Instrumen yang didistribusikan kepada responden untuk diisi berjumlah 115

instrumen. Pada tanggal 5 September 2016 sebanyak 115 instrumen yang di

distribusikan. Instrumen yang kembali pada hari yang sama berjumlah 100

Instrumen, lima orang siswa tidak masuk sekolah. Dengan demikian instrumen

keseluruhan yang kembali 100, dan yang terpakai untuk dianalisis lebih lanjut 100

instrumen. Keseluruhan instrumen tersebut memiliki jawaban yang lengkap

sehingga layak untuk digunakan dalam analisis data lebih lanjut.

8. Pengembangan Instrumen

a. Uji coba terpakai

Uji coba instrumen ini bersifat uji coba terpakai dalam arti peneliti hanya

satu kali menyebarkan instrument untuk dipakai dalam mengumpulkan data

penelitian. Butir instrumen yang sudah diisi oleh responden akan diuji tingkat

validitas dan realibilitasnya. Butir soal yang memiliki nilai validitas dan

realibilitas rendah akan dibuang dan tidak dipakai dalam analisa data. sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

70

yang memenuhi syarat dalam uji validitas dan realibilitas akan dipakai untuk

menguji hipotesis.

b. Uji Validitas

Suatu alat ukur dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang baik dan mampu

memberikan informasi yang jelas dan akurat apabila telah memenuhi uji validitas

dan ralibilitas. Oleh karena itu agar kesimpulan tidak keliru dan tidak memberikan

gambaran yang jauh berbeda dari keadaan yang sebenarnya diperlukan uji

validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian Duwi

Priyatno (2016: 143)

Menurut Hadi (1990: 102) validitas adalah seberapa jauh alat ukur dapat

mengungkap dengan benar gejala atau sebagian gejala yang hendak diukur,

artinya tes tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam uji coba

terpakai menggunakan validitas butir dengan taraf signifikansi 0,05 dengan N 100

orang, maka butir yang memiliki koefisien korelasi lebih besar atau sama dengan

0,159 dianggap valid dan layak digunakan dalam penelitian ini. Uji validitas

dalam penelitian ini perhitunganya dibantu dengan program SPSS 16.0 For

windows.

1) Analisis Validitas Instrumen Variabel X

Tabel 5. Hasil analisis validitas variabel X :

Butir Soal rhitung rtabel Keterangan

1 0,187 0,159 Valid

2 0,426 0,159 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

71

3 0,343 0,159 Valid

4 0,257 0,159 Valid

5 0,352 0,159 Valid

6 0,456 0,159 Valid

7 0,237 0,159 Valid

8 0,433 0,159 Valid

9 0,352 0,159 Valid

10 0,445 0,159 Valid

11 0,519 0,159 Valid

12 0,390 0,159 Valid

13 0,334 0,159 Valid

14 0,339 0,159 Valid

15 0,331 0,159 Valid

16 0,369 0,159 Valid

17 0,302 0,159 Valid

18 0,562 0,159 Valid

19 0,232 0,159 Valid

20 0,417 0,159 Valid

21 0,468 0,159 Valid

22 0,506 0,159 Valid

23 0,500 0,159 Valid

24 0,397 0,159 Valid

25 0,480 0,159 Valid

26 0,330 0,159 Valid

27 0,346 0,159 Valid

28 0,386 0,159 Valid

29 0,439 0,159 Valid

30 0,348 0,159 Valid

31 0,283 0,159 Valid

32 0,262 0,159 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

72

33 0,190 0,159 Valid

34 0,382 0,159 Valid

35 0,254 0,159 Valid

36 0,302 0,159 Valid

37 0,259 0,159 Valid

38 0,247 0,159 Valid

39 0,344 0,159 Valid

40 0,165 0,159 Valid

41 0,157 0,159 Tidak Valid

42 0,099 0,159 Tidak Valid

43 0,185 0,159 Valid

44 0,053 0,159 Tidak Valid

Berdasarkan hasil analisis uji validitas variabel X, menunjukan bahwa data pada

variabel X, yakni sebanyak 41 butir soal adalah valid, yaitu inatrumen no 1, 2, 3,

4, 5, 6, 8, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,

25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 43 dan

memiliki 3 instrumen yang tidak valid yaitu instrumen no 41, 42 dan 44.

2) Analisis Validitas Instrumen Variabel Y

Tabel 6. Hasil analisis Validitas Variabel Y:

Butir Soal rhitung rtabel Keterangan

45 0,481 0,159 Valid

46 0,504 0,159 Valid

47 0,460 0,159 Valid

48 0,373 0,159 Valid

49 0,399 0,159 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

73

50 0,381 0,159 Valid

51 0,388 0,159 Valid

52 0,509 0,159 Valid

53 0,568 0,159 Valid

54 0,552 0,159 Valid

55 0,531 0,159 Valid

56 0,621 0,159 Valid

57 0,474 0,159 Valid

58 0,359 0,159 Valid

59 0,455 0,159 Valid

60 0,441 0,159 Valid

61 0,684 0,159 Valid

62 0,444 0,159 Valid

63 0,387 0,159 Valid

64 0,639 0,159 Valid

65 0,374 0,159 Valid

Pada hasi analisis Uji validitas variabel Y, menunjukan bahwa data pada variabel Y

secara keseluruan memiliki butir soal yang valid, karena seluruh nilai r hitung

menunjukan jumlah yang lebih besar dari pada r tabel .

c. Analisis Reliabilitas Instrumen Penelitian

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpul

data yang digunakan (Riduwan, 2100: 213). Uji reliabilitas dalam penelitian ini

mengukur koesistensi internal, yaitu apakah item-item dari skala yang dipakai

berhubungan satu dengan yang lainnya. Besar koefisien reliabilitas berkisar antara

0,00 sampai dengan 1,00. Jika koefisien semakin mendekati 1,00 maka hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

74

pengukuran mendekati taraf sempurna. Dalam penelitian ini, uji coba reliabilitas

dilakukan dengan teknik formula Alpha cronbach menggunakan Dalam penelitian

ini uji reliabilitas menggunakan bantuan program SPSS 16.0 for windows dengan

metode Alpha Cronbach.

1) Reliabilitas Instrumen Variabel X

Tabel 7. Hasil analisis reliabilitas variabel X:

Berdasarkan hasil output SPSS 16.0 for windows. Dalam tabel menghasilkan nilai

Cronbach’Alpha untuk keseluruhan skala pengukuran pada variabel X sebesar

0.754. Cronbach’s Alpha tersebut memiliki nilai diatas batas 0.60. Dengan

demikian dapat disimpulkan untuk variabel X memiliki reliabilitas tinggi.

2) Reliabilitas Instrumen Variabel Y

Tabel 8. Hasil analisis reliabilitas variabel Y

Nilai Cronbach’s Alpha yang dihasilkan dari analisis reliabilitas variabel Y diata,

menunjukan hasil output program SPSS 16.0 for windows dinilai Cronbach’s

Alpha untuk keseluruhan skala pengukuran pada variabel Y sebesar 0,827. Nilai

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.754 44

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.827

21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

75

Cronbach’s Alpha tersebut memiliki nilai pada rentang 0,80-1,00. Dengan

demikian dapat disimpulkan untuk variabel Y memiliki reliabilitas yang cukup

tinggi.

B. Teknik Analisis Data

1. Persyaratan Analisis

Uji persyaratan analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for

windows. Uji persyaratan mencakup uji normalitas dengan melihat tabel normal

probability plot, uji linearitas dengan melihat tabel anova dan uji

Homokedastisitas dengan melihat tabel scater plot.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dipergunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah

data yang ada merupakan data yang normal atau tidak. hal ini akan berkaitan

dengan data yang repsentatif atau tidak representatif, sehingga dapat disebut

generalisasi. Data yang perlu diuji normalitasnya adalah dua variabel dalam

penelitian, yaitu variabel X: Pola komunikasi orang tua dan variabel Y:

kepercayaan diri siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta tahun pelajaran

2015-2016

Untuk menguji normalitas data, peneliti menggunakan program SPSS 16.0

For windows. Apabila sebaran data mendekati garis linear, maka data tersebut

normal, sedangkan sebaliknya, apabila sebaran data menjauhi garis linear maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

76

data tersebut tidak normal. demikian juga jika dilihat dalam histogram, apabila

data berbentuk lengkungan di tengah maka data tersebut normal.

b. Uji Linearitas Regresi

Uji linearitas digunakan untuk mengukur tingkat pengaruh, memprediksi

besarnya arah pengaruh serta meramalkan besarnya variabel dependen jika nilai

variabel diketahui( Riduwan, 2010:220). persamaan regresi yang diuji adalah

model regresi linear sederhana variabel pola komunikasi orang tua (X) terhadap

variabel kepercayaan diri siswa (Y). dalam menganalisis linaritas regresi ini,

peneliti menggunakan bantuan program SPSS 16.0 For windows, dengan kriteria

jika nilai linearity dibawah atau sama dengan 0.05 maka kelinearan terpenuhi.

c. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas digunakan untuk memperlihatkan atau menguji apakah dua

kelompok data yang digunakan dalam penelitian memiliki varian yang relative

sama(homogen). Melalui uji homogenitas, dapat diketahui apakah data dalam

variabel X dan Y bersifat homogeny atau tidak. Dalam penelitian proses

pengujian menggunakan bantuan program SPSS 16.0 For windows. Jika

signifikansi yang didapat > 0.05, maka disimpulkan bahwa data memiliki varian

yang sama. Jika signifikansi < 0.05, maka data tidak memiliki varian yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

77

d. Uji Homokedastissitas

Homokedastisitas adalah kondisi ketika residu pada tiap nilai prediksi

bervariasi dan variasinya cenderung konstan atau tetap. Pengujian

Homokedastisitas dapat dilihat pada grafik scaterplot. Apabila sebaran titik-titik

yang menunjukan hubungan antara prediksi dan residu tidak membentuk pola

(menyebar) maka homokedastisitas terpenuhi. sebaliknya jika sebaran titik tidak

membentuk pola maka data bersifat heterokedastisitas atau homokedastisitasnya

tidak terpenuhi.

2. Teknik Analisis data

a. Analisis Deskriptif

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif terdiri dari analisis deskriptif

frekuentif dan analisis deskriptif statistik. Analisis deskrptif frekuentif akan

menunjukan frekuensi dari skala yang dipergunakan, sedangkan analisis deskrptif

statistik akan memiliki nilai minimal (Min), nilai maksimal (Max), Standar

Deviasi (SD), kisaran (range), modus (mode), nilai tengah (median), jumalah

(sum), dan purata (mean). Untuk mendeskripsikan data, maka dilakukan deskripsi

data berdasarkan tiap variabel x dan y.

b. Uji Hipotesis

Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik regresi

sederhana dengan bantuan SPSS. Uji hipotesis diperoleh dengan melihat nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

78

signifikansi dalam tabel Anova dan Coefficient, kemudian dibandingkan dengan

taraf signifikansi (α) 5% (0,05). Adapun ketentuan penerimaan atau penolakan,

ialah apabila nilai signifikansi kurang dari atau sama dengan ( ≤ ) 0,05 maka H1

diterima dan H0 di tolak. dan apabila signifikansi lebih dari (0,05 (>) maka H1

ditolak dan H0 diterima. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui sejauh

mana pengaruh antara variabel bebas ( X) yaitu Pola komunikasi orang tua dengan

variabel terikat (Y) yaitu kepercayaan diri siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo

Yogyakarta tahun pelajaran 2015-2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

BAB IV

HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan hasil

penelitian beserta pembahasannya. Hasil analisis untuk instrumen yang telah

dibuat dan diisi oleh responden guna penelitian “Pengaruh pola komunikasi orang

tua terhadap kepercayaan diri siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta

tahun Pelajaran 2015-2016” diperoleh berdasarkan hasil pengolahan data dalam

program program SPSS 16.0 For windows. Instrumen yang terisi secara lengkap

sebagai data sebanyak 100 buah dari jumlah keseluruhan 115 yang dibagikan

kepada responden.

A. Hasil Penelitian

1. Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini, untuk uji persyaratan analisis terdiri dari satu

variabel bebas (independent) yaitu pola komunikasi orang tua dengan sub

variabel: pola komunikasi terbuka dan pola komunikasi tertutup, untuk variabel

terikatnya (dependent) adalah kepercayaan diri dengan sub variabel: cinta diri,

pemahaman diri, tujuan yang jelas, berpikir positif, komunikasi, penampilan diri,

pengendalian perasaan.

Adapun hal yang dianalisis dalam uji persyaratan adalah uji normalitas, uji

linearitas, uji homokedastisitas dan uji homogenitas. Uji persyaratan analisis

diolah dengan menggunakan bantuan SPSS versi 16. Uji normalitas mengacu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

80

pada hasil analisis tabel tes normalitas dan normal P-P Plot pola komunikasi orang

tua dan P-P Plot kepercayaan diri , uji linearitas mengacu pada hasil tabel anova

dan uji homokedastisitas mengacu pada hasil analisis tabel scatterplot.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas dengan metode Kolmogorov-Smirnov melihat nilai

signifikansi (sig.) didalam tabel Tests of Normality dalam bagian Kolmogorov-

Smirnov dengan nilai 0.05. Jika nilai signifikansi < 0.05 maka data tidak

berdistribusi normal. sebaliknya, jika nilai signifikansi > 0.05 maka data

berkonstribusi dengan normal. Uji normalitas menjadi salah satu indicator untuk

mengetahui bahwa data yang diperoleh dari sampel penelitian benar-benar

representif terhadap populasi. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat dalam

grafik berikut:

Tabel. 9 Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Pola

Komunikasi

Orangtua

.076 100 .174 .986 100 .380

Kepercayaan

Diri .070 100 .200* .990 100

.684

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel output SPSS Tests of Normality di atas dapat dilihat bahwa

nilai signifikansi untuk variabel pola komunikasi orang tua (X) bernilai 0.174,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

81

dan untuk variabel Kepercayaan diri (Y) 0.200. Maka, dapat disimpulkan bahwa

signifikan variabel X ( 0.174) > 0.05, dan signifikansi Y (0.200) > 0.05, sehingga

kedua variabel tersebut berdistribusi secara normal.

Cara lain yang digunakan untuk membaca nilai signifikansi dari data uji

normalitas adalah bila P-value kurang dari (≤) 0,05 berarti data tidak

berdistribusi normal, namun sebaliknya bila nilai P-value suatu data lebih dari (≥

) 0,05 maka akan berdistribusi normal. berikut hasil uji normalitas berdasarkan

grafik Normal Probability Plot (P-P Plot)

Dari hasil pengujian normalitas berdasarkan Normal Probabilility Plot

terlihat bahwa sebaran data yang berada di sekitar garis lurus dan titik-titik data

membentuk pola linear sehingga konsisten dengan distribusi normal. Dengan

demikian maka data yang terdapat pada variabel pola komunikasi orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

82

adalah normal. Untuk mengetahui normalitas juga dapat diketahui melalui grafik

Detended Normal Q-Q Plot sebagai berikut:

Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa titik-titik nilai data menyebar di

sekitar garis diagonal, mengikuti arah garis diagonal, dan terletak didalam garis

diagonal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel pola komunikasi

orang tua berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Selain melihat hasil normalitas untuk variabel pola komunikasi orang tua

juga dipaparkan hasil pengujian normalitas untuk variabel kepercayaan diri, dapat

dilihat melalui tabel dengan hasil dalam tabel Test of Normality dan Normal

Probabilility Plot berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

83

Hasil uji coba data Normal Probabilility Plot didapatkan bahwa data

variabel keprcayaan diri siswa berasal dari suatu populasi berdistribusi normal

karena titik-titik data variabel kepercayaan diri siswa terletak di garis lurus dan

membentuk pola linear sehingga konsisten dengan distribusi normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

84

Tabel 10. Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

Kepercaya

an Diri

.070 100 .200* .990 100 .684

*. This is a lower bound of the true significance

a. Lilliefors Significance Correction

Dari hasil uji normalitas terlihat bahwa kepercayaan diri siswa memiliki P-

value = 0,200 Uji Normalitas Liliefors (Kolmogorov-Smirno) dan P-value = 0,684

untuk uji normalitas Shapiro-Wilk. kedua P-Value lebih besar dari α = 0,05

sehingga Ho: data yang berasal dari populasi yang terdistribusi normal.

b. Uji Linearitas

Tabel 11. ANOVA

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Kepercaya

an Diri *

Pola

Komunika

si

Orangtua

Between

Groups

(Combine

d) 2753.510 42 65.560 1.669 .036

Linearity 1261.660 1 1261.660 32.119 .000

Deviation

from

Linearity

1491.850 41 36.387 .926 .597

Within Groups 2239.000 57 39.281

Total 4992.510 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

85

Berdasarkan hasil analisis program SPSS For windows 16.0 dalam

ANOVA table di atas, diketahui nilai F sebesar 0,926 dengan nilai signifikansi

Deviation from Linearity 0,597. Data dapat dikatakan linear bila signifikansi

Deviation from Lineariy < 0,05 dan sebaliknya bila data signifikansi Deviation

from Linearity > 0,05 maka data tersebut tidak linear. Dengan demikian, dapat

dinyatakan bahwa data linear, karena nilai signifikansi Deviation from Linearity

0,597 > 0,05. Melalui hasil uji linearitas ini, dapat diketahui bahwa variabel

kepercayaan diri diri memiliki hubungan linear yang signifikan dengan variabel

pola komunikasi orang tua.

c. Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah cara yang digunakan untuk mengetahui varian dari

beberapa populasi sama atau tidak. jika signifikani > 0,05, maka dapat diketahui

bahwa varian sama sedangkan jika signifikansi < 0,05, maka diketahui bahwa

varian tidak sama.

Kepercayaan Diri

Tabel 12. Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic df1 df2

Sig.

3.380a 23 57

.000

a. Groups with only one case are ignored in computing the test of

homogeneity of variance for Kepercayaan Diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

86

Dari hasil output tabel ANOVA tersebut, diketahui bahwa nilai

signifikansi variabel kepercayaan diri 0,000 < 0,005 . Maka dapat disimpulkan

bahwa data kepercayaan diri berdasarkan variabel pola komunikasi orang tua

memiliki varian yang berbeda.

d. Uji Homokedastisitas

Homokedastisitas adalah kondisi ketika nilai residu pada tiap nilai prediksi

bervariasi dan variasinya cenderung konstan atau tetap. pengujian

Homokedastisitaas dapat dilihat pada grafik scaterplot. Apabila sebaran titik-titik

yang menunjukan hubungan antara prediksi dan residu tidak berbentuk pola

(menyebar) maka Homokedastisitas terpenuhi. Sebaliknya jika sebaran titik

membentuk suatu pola maka data bersifat heterokedasitiisitas.

Di dalam menganalisis data untuk regresi, heterokedasitiisitas perlu

dihindari karena pada prinsipnya residu adalah variabel yang bersifat acak. Jika

antara nilai prediksi dan residu memiliki keterkaitan (membentuk pola), maka

keduanya adalah variabel yang sama, dalam hal ini sama sekali tidak masuk akal.

ketika ini terjadi, maka analisis regresi tidak diterapkan. Hasil uji

homokedastisitas melalui program SPSS for windows 16.0 dapat dilihat pada

grafik Scatterplot berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

87

Dari Scatterplot anatara standardized* ZRESID dan standardized predicted

value*ZPRED tidak membentuk suatu pola dan tersebar di antara titik nol (0)

pada sumbu x dan y, dengan demikian bisa disimpulkan bahwa nilai residu dan

nilai prediksi bervariasi dan variasinya cenderung konstan. dengan demikian

homokedastisitas terpenuhi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

88

2. Analisis Deskripsi

Tabel 13. Descriptive Statistics

Descriptive Statistics

N Range Mini

mum

Maxi

mum

Sum Mean Std.

Deviation

Variance

Pola

Komunikasi

Orangtua

100 73 90 163 12803 128.03 11.78550 138.898

Kepercayaan

Diri 100 33 51 84 6693 66.9300 7.10137 50.429

Valid N

(listwise) 100

Pada hasil output tabel Descriptive Statistics di atas, menyajikan data

berupa N, range, minimum, maximum, mean, Std. Deviation dan variance pada

masing-masing variabel. Dalam tabel ditampilkan jumlah N sebanyak 100 yang

menunjukkan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Range pada pola

komunikasi orang tua adalah 73 lebih besar dibandingkan range kepercayaan diri

yaitu 33. Nilai minimum pada Pola komunikasi orang tua adalah 90 lebih besar

dari nilai minimum kepercayaan diri yaitu 51. Nilai maximum dari pola

komunikasi orang tua adalah 163 lebih besar dari nilai maximum kepercayaan diri

yaitu 84. Nilai rata-rata (mean) dari Pola komunikasi orang tua adalah 128,03

lebih besar dari pada kepercayaan diri yaitu 66.93 Pada tabel di atas juga

ditunjukkan nilai Std. Deviation yang diperoleh Pola komunikasi orang tua adalah

11.78550 lebih besar dari pada nilai Std. Deviation kepercayaan diri yaitu

7.10137. Pada variance pola komunikasi orang tua adalah 138.898 lebih besar

dari kepercayaan diri yaitu 50.429.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

89

3. Deskripsi Data

a. Pola komunikasi orang tua

Tabel 14. Rangkuman Statistik Deskriptif pola komunikasi orang tua:

Statistik Pola komunikasi orang tua

Statistics

Pola Komunikasi Orangtua

N Valid

100

instrumen

44

Mean 128.0300

Median 128.0000

Mode 122.00a

Std. Deviation 11.78550

Variance 138.898

Range 73.00

Minimum 90.00

Maximum 163.00

Sum 12803.00

a. Multiple modes exist. The smallest

value is shown

Dari tabel statistik di atas menunjukan variabel (X) tentang Pola

Komunikasi Orang tua. Dapat dilihat jumlah N valid 100 siswa dengan jumlah

instrumen sebanyak 44 butir item. Data ini meliputi: pertama sub variabel pola

komunikasi terbuka dengan indikator menjadi pendengar yang baik (3 item),

keakraban (4 item), menjadi sahabat (4 item), kedekatan (4 item), sopan santun (3

item), kasih sayang (3 item), keterbukaan (3 item) dan perhatian (3 item). Kedua

sub variabel pola komunikasi tertutup dengan indikator bersikap kaku (3 item),

mendominasi (5 item), marah (3 item), membandingkan (3 item) dan mengacukan

anak (3 item).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

90

Dari data tersebut diketahui pula rata-rata pola komunikasi orang tua

dengan harga mean 128,030 Std. Deviation 11,785. Untuk range adalah 73

dengan skor maximum 163 dan minimum 90. Sedangkan untuk nilai tengah

(median) 128,00, nilai yang sering muncul (mode) 122 dan untuk nilai sum adalah

12803. Keseluruhan deskripsi data di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan

ada pengaruh pola komunikasi orang tua terhadap kepercayaan diri siswa.

Pola komunikasi orang tua yang sudah ada, kemudian dideskripsikan

berdasarkan sub variabel seperti pola komunikasi terbuka dan pola komunikasi

tertutup adalah sebagai data berikut:

1) Pola Komunikasi terbuka

Tabel 15: Rangkuman Statistic pola

komunikasi terbuka

N

Valid 100

Missing

0

29

Mean 96,1000

Median 97,0000

Mode 106,00

Std. Deviation 9,59219

Variance 92,010

Range 54,00

Minimum 62,00

Maximum 116,00

Sum 9610,00

Dari data tabel statistik di atas, dapat dilihat jumlah N valid 100 siswa

dengan jumlah instrumen sebanyak 29 item. Data ini meliputi: pertama sub

variabel pola komunikasi terbuka dengan indikator menjadi pendengar yang baik

(2 item), keakraban (3 item), menjadi sahabat (3 item), kedekatan (4 item), sopan

santun (4 item), kasih sayang (3 item), keterbukaan (3 item) dan perhatian (7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

91

item). Dari data tersebut diketahui pula rata-rata pola komunikasi terbuka dengan

harga mean 96,1000 Std. Deviation 9,59219 . Untuk range adalah 54 dengan

skor maximum 116 dan minimum 62. Sedangkan untuk nilai tengah (median)

97,0000, nilai yang sering muncul (mode) 106,00 dan untuk nilai sum adalah

9610,00. Keseluruhan deskripsi data di atas menunjukkan bahwa secara

keseluruhan ada pola komunikasi terbuka mendukung kepercayaan diri siswa.

Tabel. 16. Deskripsi frekuentif pola komunikasi terbuka

Kriteria

Interval

Jumlah

Anak

Presentase

Sangat terbuka 89,75 - 116 75 75%

Cukup terbuka 69,5 - 89,75 24 24%

Kurang terbuka 49,25 - 69,5 1 1%

Sangat tidak terbuka 29 - 49,25 0 0%

Jumlah 100 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

92

Tabel di atas menunjukan pola komunikasi orang tua pada sub variabel

pola komunikasi terbuka dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 100 siswa,

dan 29 butir item dengan skor 75 siswa (75%) berpendapat sangat terbuka, 24

siswa (24%) berpendapat cukup terbuka, 1 siswa (1%) berpendapat kurang

terbuka, dan 0% yang berpendapat sangat tidak terbuka. Dari data tersebut, dapat

disimpulkan bahwa secara umum sub variabel pola komunikasi terbuka orang tua

terhadap anak dikategorikan terbuka. Selanjut Skor 1% dari kriteria kurang

terbuka menunjukan bahwa siswa kurang mendapat waktu makan bersama

sepulang sekolah, selain itu orang tua kurang mengajak komunikasi hati dengan

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

93

2. Pola komunikasi tertutup

Tabel 17. Rangkuman Statistik Pola komunikasi tertutup

N

Valid

100

Missing

0

15

Mean

31,9300

Median

31,0000

Mode

36,00

Std. Deviation

6,98665

Variance

48,813

Range

43,00

Minimum

20,00

Maximum

63,00

Sum

3193,00

Salah satu sub variabel dalam variabel pola komunikasi orang tua adalah

pola komunikasi tertutup. Pada tabel statistik tentang sub variabel pola

komunikasi tertutup dapat diketahui bahwa N Valid 100 dengan jumlah instrumen

15. Data ini meliputi indikator bersikap kaku (4 item), mendominasi (5 item),

marah (3 item), membandingkan (1 item) dan mengacukan anak (2 item). Dan

dapat dilihat jumlah mean sebesar 31,9300, median 31,0000, mode 36,00 ,

standar deviasi 6,98665 , varience 48,813 , range 43,00 , skor minimum 20,00,

skor maksimum 63,00 dan sum 3193,00 di bawah ini akan dipaparkan sub

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

94

variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel,

maka dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Tabel 18. Deskriptif frekuentif pola komunikasi Tertutup

Tabel di atas menunjukan pola komunikasi orang tua pada sub variabel

pola komunikasi tertutup dengan hasil frekuensi sebagai berikut: dari 100 siswa, 2

siswa (2%) berpendapat sangat tertutup, 4 siswa (4%) berpendapat cukup tertutup

, 65 siswa (65%) berpendapat kurang tertutup, dan 29 anak (29%) yang

berpendapat sangat tidak tertutup. Data di atas sebagian besar masuk kategori baik

dan berhasil sesuai dengan keadaan siswa yang membutukan yang baik.

Kriteria Interval Jumlah

Anak

Presentase

Sangat tertutup 53,26 – 66,06 2 2%

Cukup tertutup 40,51 – 53,26 4 4%

Kurang tertutup 27,76 – 40,51 65 65%

Sangat tidak tertutup 15 – 27,76 29 29%

Jumlah 100 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

95

b. Kepercayaan diri

Tabel 19. Statistik Kepercayaan diri

Statistics

Pola Komunikasi Kepercayaan diri

N Valid 100

Missing 0

∑ 21

Mean 194.9600

Median 195.5000

Mode 204.00

Std. Deviation 16.53702

Variance 273.473

Range 100.00

Minimum 141.00

Maximum 241.00

Sum 19496.00

Statistik pada tabel diatas merupakan variabel (Y) tentang Kepercayaan

diri. Dari tabel statistik di atas menunjukan hasil penelitian mengenai kepercayaan

diri siswa. Secara keseluruhan hasil penelitian dalam variabel (Y) masuk

kategori baik. Hasil tersebut dapat dilihat jumlah N valid 100 siswa dengan

jumlah instrumen sebanyak 21 butir item. Data ini meliputi: Sub variabel cinta

diri (6 item), pemahaman diri (3 item), tujuan yang jelas (2 item), berpikir positif

(4 item) komunikasi (2 item), penampilan diri (2 item ), pengendalian perasaan

(2 item). Dari data tersebut diketahui pula rata-rata kepercayaan diri siswa

dengan harga mean 194 Std. Deviation 16,537. Untuk range adalah 100 dengan

skor maximum 241 dan minimum 141. Sedangkan untuk nilai tengah (median)

195, nilai yang sering muncul (mode) 204 dan untuk nilai sum adalah 19496,00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

96

Keseluruhan deskripsi data di atas menunjukkan bahwa hasil penelitian tentang

kepercayaan diri siswa sangat baik. Di bawah ini akan dipaparkan sub variabel

frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, maka dapat

diklasifikasikan sebagai berikut.

1) Cinta Diri

Tabel 20. Statistic Cinta Diri

N Valid 100

∑ Instrumen 6

Mean 19.2200

Median 19.5000

Mode 20.00

Std. Deviation 2.43535

Variance 5.931

Range 11.00

Minimum 13.00

Maximum 24.00

Sum 1922.00

Dari data tabel statistik di atas, dapat dilihat jumlah N valid 100 siswa

dengan jumlah instrumen sebanyak 6 butir item. Data ini bagian dari : variabel

kepercayaan diri yang meliputi indikator memenuhi kebutuhan (2 item), peduli

diri sendiri (2 item), menghargai kebutuhan jasmani dan rohani (2 item). Dari

data tersebut diketahui pula rata-rata sub variabel cinta diri dengan harga mean

19,2200 Std. Deviation 2,43535. Untuk range adalah 11 dengan skor maximum

24,00 dan minimum 13,00. Sedangkan untuk nilai tengah (median) 19,5000, nilai

yang sering muncul (mode) 20,00 dan untuk nilai sum adalah 1922,00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

97

Keseluruhan deskripsi data di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan ada

pengaruh kepercayaan diri terhadap cinta siswa (siswa dapat belajar dengan tekun

demi meraih cita-cita). Di bawah ini akan dipaparkan sub variabel frekuensi

berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, maka dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 21. Deskripsi frekuentif Cinta Diri

Kriteria Interval Jumlah

Anak

Presentese

Sangat Peduli 19,6 - 24 50 50%

Cukup Peduli 16 – 19,5 43 43%

Kurang Peduli 10,6 - 15 7 7%

Sangat Kurang Peduli 6- 10,5 0 0%

100 100%

Berdasarkan grafik di atas menunjukan tingkat analisis deskriptif

frekuentif bagi sub variabel Y, cinta diri. Hasil tersebut dapat dilihat dengan skor

dari keseluruhan 100 siswa, ada 50 siswa (50%) berpendapat sangat peduli, 43

siswa (43%), berpendapat cukup peduli, 7 siswa (7%) berpendapat kurang peduli,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

98

dan 0% berpendapat sangat kurang peduli. Dapat dipahami bahwa seluruh hasil

penelitian ini dikategorikan peduli.

2). Pemahaman Diri

Tabel 22. Statistik Pemahaman Diri

N Valid 100

∑ Instrumen 3

Mean 9.9600

Median 10.0000

Mode 10.00a

Std. Deviation 1.32513

Variance 1.756

Range 5.00

Minimum 7.00

Maximum 12.00

Sum 996.00

Dari data tabel statistik di atas, dapat dilihat jumlah N valid 100 siswa

dengan jumlah instrumen sebanyak 3 butir instrumen. Data ini bagian dari:

variabel kepercayaan diri yang meliputi sub variabel pemahaman diri dengan

indikator menyadari kekuatan diri (2 item), mengenal kelemahan dan

keterbatasan dalam diri (1 item). Dari data tersebut diketahui pula rata-rata sub

variabel pemahaman diri dengan harga mean 9,9600 Std. Deviation 1,32513.

Untuk range adalah 5,00 dengan skor maximum 12,00 dan minimum 7,00.

Sedangkan untuk nilai tengah (median) 10,000 nilai yang sering muncul (mode)

10,00 dan untuk nilai sum adalah 996,00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

99

Statistik data di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan ada pengaruh

kepercayaan diri terhadap pemahaman diri siswa (siswa datang ke sekolah tepat

waktu). Di bawah ini akan dipaparkan sub variabel frekuensi berdasarkan kriteria

yang sudah ditentukan per sub variabel, maka dapat dideskripsikan sebagai

berikut:

Tabel 23. Deskripsi frekuentif Pemahaman Diri

Kriteria Interval Jumlah Anak Presentese

Sangat memahami diri 9,76 -12 63 63%

Cukup memahami diri 7,6- 9,75 37 37%

Kurang memahami diri 5,26 – 7,5 0 0%

Sangat Kurang memahami diri 3 – 5,26 0 0%

Jumlah 100 100%

Berdasarkan grafik di atas menunjukan tingkat analisis deskriptif

frekuentif bagi sub variabel Y, pemahaman diri. Hasil tersebut dapat dilihat

dengan skor dari keseluruhan 100 siswa, ada 63 siswa (63%) berpendapat sngat

memahami diri, 37 siswa (37%), berpendapat cukup memahami diri, 0 siswa

(0%) berpendapat kurang memahami diri, dan 0 siswa 0% berpendapat sangat

kurang memahami diri. Dapat dipahami bahwa seluruh hasil penelitian ini

dikategorikan berpengaruh pada kepercayaan diri siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

100

3). Tujuan yang jelas

Tabel : 24. Statistik Tujuan yang jelas

N Valid 100

∑ Instrumen 2

Mean 6.5700

Median 7.0000

Mode 7.00

Std. Deviation 1.09411

Variance 1.197

Range 4.00

Minimum 4.00

Maximum 8.00

Sum 657.00

Dari data tabel statistik di atas, dapat dilihat jumlah N valid 100 siswa

dengan jumlah instrumen sebanyak 2 butir instrumen. Data ini bagian dari:

variabel kepercayaan diri yang meliputi sub variabel tujuan yang jelas dengan

indikator siswa yang tahu tujuan hidupnya (2 item). Dari data tersebut diketahui

pula rata-rata sub variabel tujuan yang jelas dengan harga mean 6,5700 Std.

Deviation 1,09411. Untuk range adalah 4,00 dengan skor maximum 8,00 dan

minimum 4,00. Sedangkan untuk nilai tengah (median) 7,0000 nilai yang sering

muncul (mode) 7,00 dan untuk nilai sum adalah 657,00.

Statistik data di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan ada pengaruh

kepercayaan diri terhadap Tujuan yang jelas siswa (siswa mengerjakan tugas dari

guru dengan benar, berusaha mengembangkan bakat yang dimiliki dengan latihan

terus-menerus). Di bawah ini akan dipaparkan sub variabel frekuensi berdasarkan

kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, maka dapat dideskripsikan

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

101

Tabel 25. Deskripsi frekuentif Tujuan yang jelas

Kriteria Interval Jumlah

Anak

Presentese

Sangat Optimis 6,6 - 8 55 55%

Cukup Optimis 5 – 6,5 40 40%

Kurang Optimis 3,6 - 5 5 5%

Sangat tidak Optimis 2 – 3,5 0 0%

Jumlah 100 100%

Berdasarkan grafik di atas menunjukan tingkat analisis deskriptif

frekuentif bagi sub variabel Y, Tujuan yang jelas. Hasil tersebut dapat dilihat

dengan skor dari keseluruhan 100 siswa, ada 55 siswa (55%) berpendapat sangat

optimis, 40 siswa (40%), berpendapat cukup optimis, 5 siswa (5%)

berpendapat kurang optimis , dan 0 siswa 0% berpendapat sangat tidak optimis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

102

Dapat dipahami bahwa seluruh hasil penelitian ini dikategorikan berpengaruh

pada kepercayaan diri siswa.

6). Berpikir Positif

Tabel 26. Statistik Berpikir positif

N Valid 100

∑ Instrumen 4

Mean 12.7100

Median 13.0000

Mode 12.00

Std. Deviation 1.80513

Variance 3.258

Range 7.00

Minimum 9.00

Maximum 16.00

Sum 1271.00

Dari data tabel statistik di atas, dapat dilihat jumlah N valid 100 siswa

dengan jumlah instrumen sebanyak 4 butir instrumen. Data ini bagian dari:

variabel kepercayaan diri yang meliputi sub variabel Berpikir Positif dengan

indikator siswa memandang orang lain dari sisi yang positif (2 item), Percaya

bahwa semua masalah dpat diselesaikan dengan baik ( 2 item). Dari data tersebut

diketahui pula rata-rata sub variabel Berpikir Positif dengan harga mean 12,7100

Std. Deviation 1,80513. Untuk range adalah 7,00 dengan skor maximum 16,00

dan minimum 9,00. Sedangkan untuk nilai tengah (median) 13,0000 nilai yang

sering muncul (mode) 12,00 dan untuk nilai sum adalah 1271.00

Statistik data di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan ada pengaruh

kepercayaan diri terhadap berpikir positif siswa (dalam pergaulan di sekolah

dengan teman tidak mengatur jarak antara satu dengan yang lain, masalah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

103

dihadapi dalam belajar dapat terselesaikan dengan baik) . Di bawah ini akan

dipaparkan sub variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per

sub variabel, maka dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 27. Deskripsi frekuentif Berpikir Positif

Kriteria Interval Jumlah Anak Presentase

Sangat positif 14-16 35 35%

Cukup Positf 11-13 53 53%

Kurang Positif 8-10 12 12%

Sangat tidak Positif 4-7 0 0%

Jumlah 100 100%

Berdasarkan grafik di atas menunjukan tingkat analisis deskriptif

frekuentif bagi sub variabel Y, Berpikir Positif. Hasil tersebut dapat dilihat dengan

skor dari keseluruhan 100 siswa, ada 35 siswa (35%) berpendapat Sangat positif,

53 siswa (53%), berpendapat cukup positif, 12 siswa (12%) berpendapat

kurang positif, dan 0 siswa 0% berpendapat sangat tidak positif. Dapat dipahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

104

bahwa seluruh hasil penelitian ini dikategorikan berpengaruh pada kepercayaan

diri siswa

7). Komunikasi

Tabel 28. Statistik Komunikasi

N Valid 100

∑ Instrumen 2

Mea)n 6.4400

Median 6.0000

Mode 6.00

Std. Deviation 1.11301

Variance 1.239

Range 4.00

Minimum 4.00

Maximum 8.00

Sum 644.00

Dari data tabel statistik di atas, dapat dilihat jumlah N valid 100 siswa

dengan jumlah instrumen sebanyak 2 butir instrumen. Data ini bagian dari:

variabel kepercayaan diri yang meliputi sub variabel komunikasi dengan

indikator siswa memiliki ketrampilan berkomunikasi anak akan dapat

mendengarkan orang lain (2 item), Dari data tersebut diketahui pula rata-rata sub

variabel komunikasi dengan harga mean 6,4400 Std. Deviation 1,11301. Untuk

range adalah 4,00 dengan skor maximum 8,00 dan minimum 4,00. Sedangkan

untuk nilai tengah (median) 6,0000 nilai yang sering muncul (mode) 6,00 dan

untuk nilai sum adalah 644.00

Statistik data di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan ada pengaruh

kepercayaan diri terhadap komunikasi siswa (siswa mendengarkan nasehat dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

105

teman dengan penuh perhatian, dalam pergaulan di sekolah dengan teman tidak

mengatur jarak antara satu dengan yang lain, masalah yang dihadapi dalam belajar

dapat terselesaikan dengan baik) .

Di bawah ini akan dipaparkan sub variabel frekuensi berdasarkan kriteria

yang sudah ditentukan per sub variabel, maka dapat dideskripsikan sebagai

berikut:

Tabel 28. Deskripsi frekuentif Komunikasi

Kriteria Interval Jumlah

Anak

Presentase

Selalu Komunikasi 6,6-8 49 49%

Cukup Komunikasi 5-6,5 45 45%

Jarang Komunikasi 3,6-5 6 6%

Tidak pernah Komunikasi 2-3,5 0 0%

Jumlah 100 100%

Berdasarkan grafik di atas menunjukan tingkat analisis deskriptif

frekuentif bagi sub variabel Y, Komunikasi. Hasil tersebut dapat dilihat dengan

skor dari keseluruhan 100 siswa, ada 49 siswa (49%) berpendapat selalu

komunikasi, 45 siswa (45%), cukup komunikasi, 6 siswa (6%) berpendapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

106

kurang komunikasi , dan 0 siswa 0% berpendapat tidak pernah komunikasi. Dapat

dipahami bahwa seluruh hasil penelitian ini dikategorikan berpengaruh pada

kepercayaan diri siswa

8). Penampilan Diri

Tabel 30 . Statistik Penampilan Diri

N Valid 100

∑ Instrumen 2

Mean 6.3900

Median 6.0000

Mode 6.00

Std. Deviation 1.07210

Variance 1.149

Range 5.00

Minimum 3.00

Maximum 8.00

Sum 639.00

Dari data tabel statistik di atas, dapat dilihat jumlah N valid 100 siswa

dengan jumlah instrumen sebanyak 2 butir instrumen. Data ini bagian dari:

variabel kepercayaan diri yang meliputi sub variabel Penampilan diri dengan

indikator betapa pentingnya tampil sebagai siswa yang percaya diri (2 item), Dari

data tersebut diketahui pula rata-rata sub variabel Penampilan Diri dengan harga

mean 6,3900, Std. Deviation 1,07210. Untuk range adalah 5,00 dengan skor

maximum 8,00 dan minimum 3,00. Sedangkan untuk nilai tengah (median)

6,0000 nilai yang sering muncul (mode) 6,00 dan untuk nilai sum adalah 639,00.

Statistik data di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan ada pengaruh

kepercayaan diri terhadap penampilan diri (mengenakan pakaian yang pantas dan

sopan pada saat ulang tahun teman). Di bawah ini akan dipaparkan sub variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

107

frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel, maka dapat

dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 31. Deskripsi frekuentif Penampilan Diri

Kriteria Interval Jumlah

Anak

Presentese

Selalu berpenampilan diri 6,6 - 8 46 46%

Cukup berpenampilan diri 5 – 6,5 52 52%

Kurang berpenampilan diri 3,6 – 5 2 2%

Sangat tidak berpenampilan diri 2 – 3,5 0 0%

Jumlah 100 100%

Berdasarkan grafik di atas menunjukan tingkat analisis deskriptif

frekuentif bagi sub variabel Y, Penampilan Diri. Hasil tersebut dapat dilihat

dengan skor dari keseluruhan 100 siswa, ada 46 siswa (46%) berpendapat selalu

berpenampilan diri, 52 siswa (52%), berpendapat cukup berpenampilan diri, 2

siswa (2%) berpendapat kurang berpenampilan diri, dan 0 siswa 0% berpendapat

sangat tidak berpenampilan dri. Dapat dipahami bahwa seluruh hasil penelitian ini

dikategorikan berpengaruh pada kepercayaan diri siswa.

9). Pengendalian Perasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

108

Tabel 32. Statistik Pengendalian Perasaan

N Valid 100

∑ Instrumen 2

Mean 5.6400

Median 6.0000

Mode 6.00

Std. Deviation 1.32207

Variance 1.748

Range 5.00

Minimum 3.00

Maximum 8.00

Sum 564.00

Dari data tabel statistik di atas, dapat dilihat jumlah N valid 100 siswa

dengan jumlah instrumen sebanyak 2 butir instrumen. Data ini bagian dari:

variabel kepercayaan diri yang meliputi sub variabel Pengendalian Perasaan

dengan indikator Kemampuan siswa untuk dapat mengontrol atau mengendalikan

emosi atau perasaan dalam situasi apapun(2) sub variabel Pengendalian perasaan

dengan harga mean 5,6400, Std. Deviation 1,32207. Untuk range adalah 5,00

dengan skor maximum 8,00 dan minimum 3,00. Sedangkan untuk nilai tengah

(median) 6,0000 nilai yang sering muncul (mode) 6,00 dan untuk nilai sum adalah

564,00.

Statistik data di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan ada pengaruh

kepercayaan diri terhadap pengendalain perasaan ketika diejek teman tetap

tersenyum dan tidak marah, Berhadapan dengan orang baru tidak mudah untuk

mengungkapkan apa yang menjadi kemauan). Di bawah ini akan dipaparkan sub

variabel frekuensi berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan per sub variabel,

maka dapat dideskripsikan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

109

Tabel 33. Deskripsi frekuentif Pengendalian perasaan

Kriteria Interval Jumlah Anak Presentese

Selalu Mengendalikan perasaan 6,6 - 8 24 24%

Cukup mengendalikan perasaan 5 – 6,5 53 53%

Kurang mengendalikan perasaan 3,6 – 5 20 20%

Sangat tidak bisa mengendalikan

perasaan

2 – 3,5 3 3%

Jumlah 100 100%

Berdasarkan grafik di atas menunjukan tingkat analisis deskriptif

frekuentif bagi sub variabel Y, Pengendalian Perasaan. Hasil tersebut dapat dilihat

dengan skor dari keseluruhan 100 siswa, ada 24 siswa (24%) berpendapat selalu

mengendalikan perasaan, 53 siswa (53%), berpendapat cukup mengendalikan

perasaan, 20 siswa (20%) berpendapat kurang mengendalikan perasaan, dan 3

siswa 3% berpendapat tidak pernah mengendalikan perasaan. Dapat dipahami

bahwa hasil penelitian ini dikategorikan ada rpengaruh pada kepercayaan diri

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

110

B. Uji Hipotesis

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara

variabel pola komunikasi orang tua variabel bebas (X ) dengan variabel terikat (Y)

kepercayaan diri siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta. Hipotesis diuji

dengan menggunakan taraf signifikansi (α) 5%. criteria pengujian signifikansi

adalah sebagai berikut : jika F hitung ≥ F tabel maka Ho diterima yang berarti

tidak signifikan, ( Riduwan, 20110 : 236). Pengujian hipotesis mengikuti

langkah sebagi berikut:

a. Deskriptive Statistics

Tabel 34. Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation

Pola Komunikasi

Orangtua 100 128.0300 11.78550

Kepercayaan Diri 100 66.9300 7.10137

Valid N (listwise) 100

Pada tabel Descriptive Statistics di atas menunjukan mean variabel pola

komunikasi orang tua sebesar 128.0300 dan standar deviasi 11.78550 sedangkan

mean variabel kepercayaan diri adalah 66.9300 dan standar deviasi 66.9300, dan

standar deviasi sebesar 7.10137 untuk banyaknya responden (N) 100.

b. Model Summary

Tabel 35. Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

111

1 .503a .253 .245

6.17008

a. Predictors: (Constant), Pola Komunikasi Orangtua

Berdasarkan tabeil Model Summary kita dapat mengetahui seberapa besar

kuat variabel bebas ( Pola komunikasi orang tua) dapat mempengaruhi variabel

terikat (kepercayaan diri siswa). jika niali standar eror of the estimate < nilai

standar deviasi variabel terikat, maka variabel bebas baik untuk dijadikan

predictor sebaliknya. dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai standar eror of the

estimate = 6.17008, sementara nilai standar deviasi variabel kepercayaan diri

siswa = 7.10137, berarti standar eror of the estimate < standar deviasi, sehingga

variabel bebas baik dijadikan sebagai predictor untuk variabel terikat.

Kolom R menunjukan seberapa baik variabel bebas memprediksikan hasil.

kisaran R adalah 0-1. Semakin R mendekati angka 1, maka semakin kuat variabel

bebas memprediksikan variabel terikat. dari tabel di atas diketahui R= 0,503 yang

berarti variabel bebas kuat dalam memprediksi variabel terikat.

Nilai R square sebesar 0,253, jika dikalikan 100% maka akan diketahui

seberapa besar variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Dalam hal

ini, pola komunikasi orang tua berpengaruh sebesar 25,3% terhadap kepercayaan

diri siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

112

c. ANOVA

Tabel 36. ANOVA

Model Sum of Squares df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 1261.660 1 1261.660 33.141 .000b

Residual 3730.850 98 38.070

Total 4992.510 99

a. Dependent Variable: Kepercayaan Diri

b. Predictors: (Constant), Pola Komunikasi Orangtua

Uji signifikansi berdasarkan tabel di atas dapat dilakukan dengan

membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Jika nilai F hitung > F tabel dan

nilai signifikansi lebih Kecil dari nilai probalitasnya (0,05) maka H0 ditolak.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel

bebas dengan variabel terikat. Dari tabel anova dapat kita lihat bahwa nilai

signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05, maka ada pengaruh

yang signifikan antara pola komunikasi orang tua terhadap kepercayaan diri siswa

tahun pelajaran 2015-2016.

d. Koefisien

Tabel 37 . Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 28.149 6.765 4.161 .000

Pola

Komunikasi

Orangtua

.303 .053 .503 5.757 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

113

Pada tabel coefficients di atas, diketahui nilai B constant 28,149 nilai pola

komunikasi orang tua sebagai predictor sebesar 0,303 oleh karena itu persamaan

garis regresi antara variabel pola komunikasi orang tua(X) dan kepercayaan diri

siswa (Y) adalah Y= 28,149 + 0,303X.

Persamaan hasil regresi di atas dapat digunakan untuk melakukan estimasi

sejauh mana variabel pola komunikasi orang tua terhadap perubahan variabel

kepercayaan diri siswa/I kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogjakarta tahun

2015/2016. Misalnya, nilai pola komunikasi orang tua diberikan sebesar 50, maka

nilai kepercayaan diri siswa sebagai berikut: Y= 28,149+ ( 0,303X50) = 43,299

Berdasarkan hasil persamaan regresi di atas maka dapat diketahui bahwa

estimasi nilai kepercayaann diri siswa sebesar 43,299 dengan nilai pola

komunikasi orang tua sebesar 50. Oleh karena itu, dari persamaan regresi

diartikan bahwa setiap penambahan nilai pola komunikasi orang tua sebesar 1

poin, maka nilai kepercayaan diri siswa bertambah 28,149 + 0,303. Bila setiap

nilai pola komunikasi orang tua bertambah 10 maka nilai kepercayaan diri siswa/I

akan bertambah 28,149 + 3,03.

Hasil uji hipotesis dapat diketahui dengan melihat signifikansi pada tabel

coefficients. Ketentuan penerimaan Dari tabel coefficients dapat diketahui bahwa

nilai signifikansi adalah 0,000. Dengan demikian H1 diterima dan H0 di tolak,

kesimpulanya adalah ada pengaruh yang signifikansi daro pola komunikasi orang

tua terhadap kepercayaan diri siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

114

e. Correlations

Tabel 38. Correlations

Pola Komunikasi

Orangtua

Kepercayaan

Diri

Pola Komunikasi

Orangtua

Pearson

Correlation 1 .503**

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

Kepercayaan Diri

Pearson

Correlation .503** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel Correlations di atas merupakan metrik interkorelasi anatara variabel

pola komunikasi orang tua dengan kepercayaan diri siswa. Peneliti menggunakan

teknil korelasi dari pearson ( korelasi product moment ). Untuk pengambilan

keputusan statistic berdasarkan tabel di atas dapat digunakan 2 cara, yang pertama

dengan membandingkan nilai koefisien korelasi (pearson correlation) dengan nilai

r tabel, maka ada korelasi yang signifikan (H1 diterima). Sedangkan apabila nilai

koefisien korelasi < r tabel, maka tidak ada korelasi yang signifikan (Ho diterima).

Pada analisis diatas diketahui bahwa tabel di atas menggunakan Pearson

Correlations, yang menunjukkan bahwa variabel Y dikorelasikan dengan X, dan

variabel X dikorelasikan dengan Y. Besar korelasi Y dengan Y adalah 1 dan

korelasi X terhadap Y sebesar 0,503 dengan jumlah sampel sebanyak 100

responden.

Berdasarkan output di atas, ditampilkan bahwa besarnya signifikansi 0,000

< dari 0,05, berarti ada korelasi yang signifikan antara pola komunikasi orang tua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

115

dengan kepercayaan diri siswa-siswi kelas V SD Taraknita Bumijo Jogjakarta

Tahun Pelajaran 2015-2016.

Tabel Correlations menggunakan pearson correlation, yang menunjukan

bahwa variabel Y dikorelasikan dengan Y dan X, dan variabel X dikorelasikan

dengan X dan Y. Besar korelasi Y dengan Y adalah 1 dan korelasi X terhadap Y

0,503 dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden.

Dengan melihat nilai signifikansi, yaitu apabila nilai signifikansi ≤ nilai

probabilitas yaitu 0,05 (5%), maka terdapat korelasi yang signifikan ( H1

diterima). Sedangkan apabila nilai signifikansi > 0,05, maka tidak ada korelasi

yang signifikan (H0 diterima). Sedangkan apabila nilai koefisien korelasi < r tabel,

maka tidak ada korelasi yang signifikan ( H0 ditolak). Pada analisis di atas

diketahui bahwa nilai koefisien korelasi 0,503. Sedangkan nilai r tabel 0,159.

Dengan demikian nilai koefisien korelasi > nilai r tabel, sehingga dapat dikatakan

ada korelasi yang signifikan (H1 diterima dan H0 ditolak).

Cara kedua dengan melihat nilai signifikansi, yaitu apabila nilai signifikansi

≤ nilai probabilitas yaitu 0,05 (5%), maka terdapat korelasi yang signifikan (H1

diterima). Sedangkan apabila nilai signifikansi > 0,05, maka tidak ada korelasi

yang signifikan (H0 diterima). Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai signifikansi

(0,000) < nilai probabilitas (0,05), berarti terdapat korelasi yang signifikan (H1

diterima dan H0 di tolak). Untuk melihat arah hubungan antara variabel bebas dan

variabel terikat dapat dilihat dari tanda koefisien korelasi.

Apabila tandanya kurang (-) berarti arah hubungan negatif atau berbanding

terbalik yaitu apabila variabel X tinggi maka variabel Y rendah dan sebaliknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

116

Bila tandanya positif (+) berarti arah hubungannya positif atau searah, yaitu

apabila variabel X tinggi maka variabel Y juga tinggi. Dari tabel tersebut adi atas

dapat diketahui bahwa arah hubungannya positif (+), dengan demikian dapat

dikatakan bahwa apabila variabel X (Pola komunikasi orang tua) tinggi maka

variabel Y (Kepercayaan diri ) juga makin tinggi.

Dari hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

dan korelasi yang signifikan anatara variabel bebas dan terikat dengan arah

hubungan yang positif. Yaitu apabila variabel bebas ( pola komunikasi orang tua )

tinggi maka semakin tinggi pula variabel Y ( kepercayaan diri ). Dengan demikian

nilai koefisien korelasi > nilai r tabel, sehingga dapat dikatakan ada korelasi yang

signifikan (H1 diterima dan H0 ditolak)

Cara kedua dengan melihat nilai signifikansi, yaitu apabila nilai signifikan ≤

nilai probabilitas yaitu 0,05 (5%) , maka terdapat korelasi yang signifikan (H1

diterima). Sedangkan apabila nilai signifikan > 0,05. Maka tidak ada korelasi yang

signifikan (H0 diterima). Dari tabel diatas diketahui bahwa nilai signifikan (

0,000) < nilai probabilitas (0,05), berarti terdapat korelasi yang signifikan (H1

diterima dan H0 ditolak).

Untuk melihat arah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

dapat dilihat dari tanda koefisien korelasi. Apabila negative (-) berarti arah

hubungan negative atau berbanding terbalik yaitu apabila variabel X tinggi maka

variabel Y rendah dan sebaliknya. Apabila positif (+) berarti hubungannya positif

atau searah, yaitu apabila variabel X tinggi arah hubungannya positif (+), maka,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

117

apabila variabel X (pola komunikasi orang tua) tinggi maka variabel Y (

kepercayaan diri siswa) makin tinggi.

Dari hasil pengujian Hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

dan korelasi yang signifikan antara variabel bebas (X) dan variabel Komunikasi

orang tua) tinggi maka variabel Y (Kepercayaan diri siswa) juga tinggi.

Dari hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

dan korelasi yang signifikan antara variabel bebas ( pola komunikasi orang tua)

dan variabel terikat ( kepercayaan diri siswa) dengan arah hubungan positif. Yaitu

apabila variabel bebas ( pola komunikasi orang tua) tinggi maka semakin tinggi

pula variabel Y ( kepercayaan diri siswa).

C. Pembahasan Hasil Penelitian.

Berdasarkan hasil uji hipotesis, diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi

sebesar 0,000, yang berarti bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Dari hasil tersebut,

dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang siginikan dari pola komunikasi

orang tua terhadap kepercayaan diri siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo

Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016. Pada hasil tabel model summary,

diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,253, yang menunjukkan bahwa

pengaruh pola komunikasi orang tua terhadap kepercayaan diri siswa kelas V SD

Tarakanita Bumijo Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016 sebesar 25,3% dan

74,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, lingkungan keluarga, masyarakat

sekitar, latar belakang sosial budaya dan lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

118

Pada hasil analisis uji normalitas, diketahui nilai P-value dari variabel Y

yaitu kontrol diri sebesar 0,200 untuk uji normalitas Lilliefors (Kolmogorov-

Smirnov) dan P-value untuk Shapiro-Wilk sebesar 0,684. Diperoleh data bahwa

kedua P-value lebih besar dari nilai signifikansi yaitu 0,005, maka dapat

disimpulkan bahwa data dari variabel kepercayaan diri memiliki distribusi normal.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini memiliki

distribusi normal. Dalam uji linearitas, juga dihasilkan data bahwa semua variabel

dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linear dan signifikan. Melalui uji

homokedastisitas dan uji homogenitas dalam grafik scatterplot, menunjukkan

bahwa gambar tidak membentuk pola tertentu secara penuh dan tersebar di antara

titik nol (0) pada sumbu X dan Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa residual

mempunyai variance konstan (homoscedasticity) dan tidak terjadi masalah

heterokedastisitas.

Berdasarkan hasil deskripsi data, diketahui bahwa Pola Komunikasi Orang

tua dengan jumlah mean sebesar 128.0300 dan termasuk dalam kategori tinggi,

nilai Std. Deviation yaitu 11.78550, nilai range sebesar 73.00 dengan skor

maximum 163.00 dan skor minimum 90. Nilai tengah (median) yang dihasilkan

sebesar 128.0000, nilai yang sering muncul (mode) adalah 122.00 dan nilai sum

sebesar 12803.00, memberi pengaruh terhadap kepercayaan diri siswa kelas V SD

Tarakanita Bumijo Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016. Pengaruh ini dapat

dilihat pada tabel Coefficients yang menghasilkan persamaan regresi Y = 28,149 +

0,303X yang mana menunjukkan adanya hubungan positif antara Pola

Komunikasi Orang tua terhadap kepercayaan diri siswa kelas V SD Tarakanita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

119

Bumijo Yogyakarta Tahun Pelajaran 2015-2016. Hal ini dipengaruhi adanya sub

variabel dari Pendidikan Religiositas yaitu kegiatan pembelajaran dan nilai-nilai

universal yang ada dari masing-masing agama.

Hal ini karena dalam pola komunikasi orang tua terdapat unsur pola

komunikasi terbuka, pola komunikasi tertutup. Dalam pelaksanaan pola

komunikasi orang tua dapat diketahui tingkat keprcayaan diri siswa. kepercayaan

dri anak cukup berperan dalam kelangsungan pendidikannya baik didalam kelas

maupun di luar kelas. Salah satu tujuan dari pola komunikasi orang tua bagi

siswa adalah menanamkan sikap positif dalam diri siswa untuk menyakini segala

aspek-aspek kelebihan dalam dirinya, merasa mampu untuk melakukan sesuatu,

memiliki penilaian positif terhadap dirinya atau situasi yang dihadapinya, serta

memiliki rasa optimis dalam mencapai tujuan hidup dan masa depannya yang

sukses demi dirinya, orang tua, masyarakat dan bangsa.

Dari hasil deskripsi data menunjukan bahwa pola komunikasi orang tua

memberi manfaat dalam pembentukan kepercayaan diri siswa. Semakin baik nilai

pola komunikasi orang tua yang diukur, maka akan semakin baik pula

kepercayaan diri siswa. Hal yang ditunjukan pada tabel coeffisients yang

menghasilkan persamaan regresi Y= 28.149 + 0,303 X yang menunjukan

hubungan yang positif antara pola komunikasi orang tua terhadap kepercayaan

diri siswa.

Hal ini karena dalam pola komunikasi orang tua terdapat unsur pola

komunikasi terbuka, pola komunikasi tertutup. Dalam pelaksanaan pola

komunikasi orang tua dapat diketahui tingkat kepercayaan diri siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

120

Kepercayaan diri siswa cukup berperan dalam keberlangsungan pendidikannya

baik didalam kelas, diluar kelas, lingkungan masyarakat dan di rumahnya. Oleh

karena itu maka, salah satu tujuan dari pola komunikasi orang tua menanamkan

sikap positif dalam dirinya, anak merasa bahwa dirinya berharga, optimis dalam

melakukan segala sesuatu, dapat bersosialisasi dengan yang lain lingkungan atau

masyarakat dan dapat berkomunikasi dengan baik kepada siapapun.

Dari deskripsi data mengenai sub variabel pola komunikasi orang tua

yang meliputi pola komunikasi terbuka dan pola komunikasi tertutup dapat

disimpulkan bahwa pola komunikasi yang tepat dan terbuka akan sangat

membantu tingkat kepercayaan diri siswa. Dengan demikian hasil yang dicapai

juga baik. pola komunikasi merupakan sistem penyampaian pesan yang bisa

diterima orang lain yang dapat membantu untuk semakin berkembang menjadi

pribadi yang berpikir positif dan mampu berkomunikasi baik dengan orang lain.

Dari hasil analisis deskripsi terhadap sub variabel pola komunikasi orang

tua dapat ditarik kesimpulan bahwa pola komunikasi orang tua yang yang tepat

akan sangat membantu proses kepercayaan diri. Dengan demikian hasil yang

dicapai dapat mengembangkan tingkat kepercayaan dalam dirinya.

Sementara itu dalam analisis deskripsi mengenai variabel terikat yaitu

kepercayaan diri anak dapat diukur dari 7 sub variabel terikat yaitu: cinta diri,

pemahaman diri, Tujuan yang jelas, Berpikir positif, komunikasi, penampilan diri,

pengendalian perasaan.

Pada sub variabel cinta diri diketahui mean 19.2200, dari 100 siswa

diperoleh 50 orang sisawa (50%) berpendapat selalu cinta diri, 43 orang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

121

(43%) berpendapat sering cinta diri, 7 orang siswa (7%) berpendapat jarang, dan

0% berpendapat tidak pernah. Hal ini menunjukan bahwa kepercayaan diri siswa

pada sub variabel cinta diri sangat kuat, mau belajar tekun demi meraih cita-

citanya , sangat peduli dengan diri kesehatan dan kebensihan tubuhnya.

Pada sub variabel kedua, yaitu pemahaman diri. diketahui mean sebesar

9.9600. dari 100 siswa diperoleh 63 orang siswa (63%) berpendapat selalu, 37

orang siswa (37%) berpendapat sering, 0% berpendapat jarang dan tidak pernah.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa para siswa mampu menyadari

kekuatan dirinya untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya, dan

mampu mengenal kelemahan dan keterbatasan dalam dirinya.

Pada sub variabel ketiga yaitu tujuan yang jelas. diketahui mean 6.5700.

Dari 100 siswa diperoleh 55 orang siswa (55%) berpendapat selalu memiliki

tujuan yang jelas, 40 orang siswa (40%) berpendapat sering memiliki tujuan yang

jelas, 5 orang siswa (5%) berpendapat jarang memiliki tujuan yang jelas dan 0%

berpendapat tidak pernah memiliki tujuan yang jelas. Hal ini menunjukan bahwa

siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta tahun pelajaran 2015-2016

masuk dalam frekuensi yang sangat kuat dalam memiliki tujuan yang jelas dalam

hidupnya.

Pada sub variabel keempat yaitu berpikir positif. diketahui mean 12.7100 .

Dari 100 siswa diperoleh 35 orang siswa (35%) berpendapat selalu bepikir positif,

53 orang siswa (53%) berpendapat sering berpikir positif , 12 orang siswa (12%)

berpendapat jarang berpikir positif dan 0% berpendapat tidak pernah berpikir

positif. Hal ini menunjukan bahwa siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

122

Yogyakarta tahun pelajaran 2015-2016 masuk dalam frekuensi selalu berpikir

positif dalam hidupnya, setuju untuk selalu memandang orang lain disekitarnya

secara positif, dan selalu menaruh keprcayaan dalam diri bahwa semua masalah

yang dihadapi dapat teratasi dengan baik.

Pada sub variabel keempat yaitu komunikasi. diketahui mean 6.4400. Dari

100 siswa diperoleh 49 orang siswa (49%) berpendapat selalu berkomunikasi, 45

orang siswa (45 %) berpendapat sering berkomunikasi , 6 orang siswa (6%)

berpendapat jarang berkomunikasi dan 0% berpendapat tidak pernah

berkomunikasi. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa para siswa memiliki

dasar yang baik dalam ketrampilan berkomunikasi serta mampu mendengarkan

orang lain dengan tepat, tenang, dan penuh perhatian .

Pada sub variabel kelima yaitu penampilan diri diketahui mean 6.3900.

Dari 100 siswa diperoleh 46 orang siswa (46%) berpendapat selalu berpenampilan

diri, 52 orang siswa (52 %) berpendapat sering berpenampilan diri , 2 orang siswa

(2%) berpendapat jarang berpenampilan diri dan 0% berpendapat tidak pernah

berpenampilam diri. Hal ini menunjukan bahwa siswa kelas V SD Tarakanita

Bumijo Yogyakarta tahun pelajaran 2015-2016 masuk dalam frekuensi

berpenampilan diri sangat kuat, mereka yakin bahwa betapa pentingnya tampil

sebagai orang yang percaya diri.

Pada sub variabel ke enam yaitu Pengendalian perasaan 5.6400 5. Dari

100 siswa diperoleh 24 orang siswa (24 %) berpendapat selalu, 53 orang siswa

(53 %) berpendapat pengendalian perasaan , 20 orang siswa ( 20%) berpendapat

jarang pengendalian perqasaan dan 3% berpendapat tidak pernah berpenampilam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

123

diri. Hal ini menunjukan bahwa siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta

tahun pelajaran 2015-2016 masuk dalam frekuensi selalu mengendalikan

perasaan. dalam hidupnya, mampu mengendalikan perasaan dalam situasi apapun.

Dari hasil penelitian, diketahui bahwa nilai korelasi yang digunakan untuk

menghitung hubungan antara variabel pola komunikasi orang tua dengan

kepercayaan diri sebesar 0,159. Nilai tersebut menampilkan bahwa ada hubungan

yang positif dan signifikan antara Pola komunikasi orang tua dengan kepercayaan

diri. Hubungan tersebut diketahui melalui hasil signifikansi 0,000 yang nilainya

jauh di bawah 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa korelasi antara pola

komunikasi orang tua dengan kepercayaan diri sangatlah nyata, karena semakin

tinggi intensitas para siswa dalam mengikuti pola komunikasi orang tua, maka

semakin tinggi pula kemampuan untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Dalam penelitian ini, diketahui besar presentase pengaruh variabel Pola

komunikasi orang tua terhadap kepercayaan diri siswa-siswi kelas V SD

Tarakanita Bumijo Jogjakarta Tahun Pelajaran 2015-2016 melalui hasil output

tabel Model Summary dengan melihat nilai R Square memiliki nilai koefisien

determinasi sebesar 0,253. Dari data tersebut, menunjukkan bahwa pengaruh

variabel bebas (X) yaitu pola komunikasi orang tua terhadap variabel terikat (Y)

yaitu kepercayaan diri sebesar 25% (0,253 x 100%), sedangkan sisanya, yaitu

100% - 25% = 75% dipengaruhi oleh sebab-sebab lain.

Dari hasil penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa antara

variabel Pola komunikasi orang tua dengan variabel kepercayaan diri

menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari kedua variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

124

tersebut, meskipun pengaruhnya tidak terlalu kuat. Adanya pengaruh ini juga

dapat dilihat dari hasil persamaan regresi yaitu Y = 28,149 + 0,303 X. Dalam

persamaan ini, diketahui adanya hubungan positif antara Pola komunikasi orang

tua (X) terhadap kepercayaan diri (Y). Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa semakin tinggi intensitas para siswa menerima pola komunikasi yang baik

dari orang tua, maka berpengaruh juga pada peningkatan kemampuan para siswa

dalam meningkatkan kepercayaan diri mereka.

Dari data statistik di atas, dapat dilihat bahwa Pola komunikasi orang tua

memiliki pengaruh terhadap kepercayaan diri siswa kelas V SD Tarakanita

Bumijo Jogjakarta Tahun Pelajaran 2015-2016. Dalam Pola komunikasi orang

tua, memungkinkan adanya bentuk pesan komunikasi yang tepat sehingga proses

tersebut mencapai pada komunikasi yang efektif. Gaya komunikasi orangtua

authoritative ini menerapkan aturan-aturan serta komunikasi yang disesuaikan

dengan kebutuhan anak . Orang tua authoritative memiliki ketegasan dalam

membimbing anak dan memiliki pola komunikasi yang hangat, penuh perhatian,

nyaman, asertif, penuh kasih sayang, anak selalu merasa terdukung dalam proses

pengembangan dirinya. Pola komunikasi orang tua yang tepat sangat membantu

anak untuk semakin mengenal dirinya sekaligus dapat membangun kepercayaan

dalam dirinya lewat keterbukaan orang tua dalam berkomunikasi.

Orang tua yang menunjukkan pola komunikasi melalui perhatian,

penerimaan, cinta dan kasih sayang, kelekatan emosional yang tulus dengan

anak, serta pemberian penghargaan, hadiah atau pujian apabila mencapai suatu

prestasi, keberhasilan atau kesuksesan dengan sendirinya akan membangkitkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

125

rasa percaya diri pada anak tersebut. Anak akan merasa bahwa dirinya berharga

dan bernilai di mata orang tuanya. Dan, meskipun ia melakukan kesalahan, dari

sikap orang tua anak melihat bahwa dirinya tetaplah dihargai dan dikasihi. Maka

anak akan tumbuh menjadi individu yang mampu menilai positif dirinya dan

mempunyai harapan yang realistik terhadap diri. Orang tua mempunyai peran

yang sangat besar terhadap pembentukan rasa percaya diri anak. Sejak kecil anak

sudah mendapatkan pendidikan dari kedua orang tuanya melalui cara

berkomunikasi dan kebiasaan hidup sehari-hari dalam keluarga. apabila pola

komunikasi orang tua terjalin dengan tepat maka akan membentuk kepercayaan

diri anak

Sedangkan dalam sikap kepercayaan diri, dipengaruhi beberapa faktor,

yaitu situasi lingkungan seseorang, motivasi dari dalam diri, suasana keluarga,

kurang ada dukungan dari dalam diri dan juga sesamanya, kurang nyaman dengan

dirinya. Dari dampak atas pola komunikasi orang tua ini, ada beberapa poin yang

mempengaruhi sikap kepercayaan diri, yaitu kemampuan berpikir positif, mampu

menerima keterbatasan dan kekuatan yang ada dalam diri, kemampuan mengolah

emosi melalui pengendalain diri yang baik.

Maka, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh dari pola komunikasi orang

tua terhadap kepercayaan diri, dilihat dari dampak pola komunikasi orang tua

sebagai faktor yang mempengaruhi sikap kepercayaan diri.

Dengan demikian hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa antara

variabel pola komunikasi orang tua dengan variabel kepercayaan diri menunjukan

adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara kedua variabel. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

126

ditunjukan pula dengan persamaan regresi yang diperoleh Y = 28.149 + 0,303 X.

Persamaan ini menunjukan hubungan positif antara pola komunikasi orang tua (X)

terhadap kepercayaan diri (Y). oleh karena itu semakin baik pola komunikasi

orang tua di rumah maka kepercayaan diri anak juga semakin terbentuk dan baik.

D. Refleksi Kateketis

1. Dasar Refleksi

a. Pengertian Katekese

Dalam anjuran apostolik Catechesi Tradendae artkel 18, Sri Paus Yohanes

Paulus II menegaskan:

Katekese adalah pembinaan ana-anak, kaum muda, dan orang-orang

dewasa dalam iman, yang khususnya mencakup penyampaian ajaran Kristen,

yang pada umumnya diberikan secara organis dan sistematis, dengan maksud

mengarur para pendengar memasuki kepenuhan hidup Kristen. Dengan kata lain,

katekese adalah usaaha-usaha dari pihak Gereja untiuk menolong umat agar

semakin meahami, menghayati dan mewujudkan imannya dalam kehidupan

sehari-hari. Didalamnya terdaoat unsur pewartaan, pengajaran, pendidikan,

pendalaman, pembinaan, pengukuhan serta pendewasaan. (Telaumbanua, 2005: 5)

b. Tujuan Katekese

Dalam anjuran apostolik Catechesi Tradendae artikel 20 ditegaskan bahwa

tujuan dari katekese adalah: berkat bantuan Allah mengembangkan iman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

127

baru mulai tumbuh, dan dari hari kehari memekarkan menuju kepenuhannya serta

makin memantapkan perihidup Kristen umat beriman, muda maupun tua.

Kenyataannya itu berarti: merangsang, pada taraf pengetahuan maupun

penghayatan, pertumbuhan benih iman yang ditaburkan oleh Roh Kudus melalui

pewartaan awal, dan yang dikaruniakan secara efektif melalui baptris.

Dengan kata lain, maksud katekese ialah mengembangkan pengertian

tentang misteri kristus dalam cahaya firman Allah, sehingga seluruh pribadi

manusia diresapi oleh Firman itu. Begitulah orang Kristen, yang berkat karya

rahmat diubah menjadi ciptaan baru, memutuskan untuk mengikuti Kristus, dan

dalam Gereja makin banyak belajar berpikir, bertidak dan bertutur kata seperti

Dia, menilai segalanya, bertindak seturut dengan perintah-perintah-Nya, dan

berharap sesuai dengan ajakan-Nya.

c. Isi Katekese

Karena katekese merupakan suatu momen atau aspek dalam pewartaan

Injil, isinya juga tidak lain kecuali isi pewartaan Injil sendiri karena secara

menyeluruh. Satu-satunya Amanat, yakni warta Gembira Keselamatan. Isi dari

Katekese itu sendiri tidak lain adalah Yesus Kristus dan ajaran-Nya. Katekese

berpusat pada pribadi Kristus sendiri. Dalam Pedoman umum Katekese artikel 79

ditegaskan bahwa: Yesus Kristus tidak hanya meneruskan Sabda Allah. Di adalah

Sabda Allah. Olek karena itu, katekese harus sama sekali terikat pada-Nya. Maka,

ciri khas pesan yang diteruskan oleh katekese, terutama adalah keberpusatan pada

Kristus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

128

Hal ini dapat dipahami bahwa pada inti katekese, kita menemukan, dalam

esensinya seorang Pribadi Yesus dari Nazaret, Putra Tunggal Allah, penuh kasih

karunia dan kebenaran. Dalam kenyataan, tuas dasar katekese ialah menghadirkan

Kristus dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Dia. Berpusat pada Kristus (

Kristosentris) juga berarti Kristus adalah pusat sejarah keselamatan yang

dihadirkan oleh katekese. Lebih dari itu, Kristosentris juga berarti bahwa pesan

Injil tidak berasal dari manusia, melainkan Sabda Allah.

Dalam dokumen Apostolik Catechesi Tradendae artikel 6 ditegaskan

bahwa sifat Kristosentris mencakup juga maksud: bukan unruk menyampaikan

ajran-Nya sendiri, atau entah ajaran seorang Guru lain, melainkan ajaran Yesus

Kristus, Kebenaran yang diajarkan-Nya, atau lebih jelas lagi: Kebenaran yang tak

lain adalah Dia sendiri. Maka harus dikatakan bahwa dalam katekese, Kristus

sendirilah, Sabda yang menjelma dan Putera Allah, yang diajarkannya; segala

sesuatu lainnya diajarkan dengan mengacu pada-Nya. Lagi pula hanya Kristuslah

yang mengajar, siapa saja selain Dia mengajar sejauh ia juru bicara Kristus

mengajar melalui mulutnya.

d. Tugas dan Peranan Katekese.

Marianus Telaumbanua (2005:51) menegaskan bahwa tugas dan peranan

katekese untuk mendidik seseorang dalm iman yakni:

1. Menyuburkan semangat pertobatan. Tugas ini tidak perlu dan tidak

eksklusif hanya pada awal proses, tetapi berlanjut terus dan semakin

otentik menuju kedewasaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

129

2. Meneguhkan iman orang Kristen melalui perkembangan harmonis ketiga

komponen edukatif:

Komponen kognitif : mendalam isi dan makna iman serta

keyakinan iman, untuk menjamin wawasan dan motivasi yang

perlu agar dewasa dalam iman.

Komponen afektif : menanggapi tuntutan iman secara sadar dan

personal.

Komponen operatif : berperilaku dan bertindak selaku orang

Kristen.

3. Mendampingi dinamika pertumbuhan iman menuju kedewasaan, yang

tidak pernah dicapai secara total.

Dalam petunjuk umum Katekese artikel 85 ditegaskan bahwa tugas

fundamental katekese adalah mengembangkan pengetahuan iman, pendidikan

liturgis, pembinaan moral dan mengajar berdoa. ( fade quae) dituntut melalui

kesetiaan kepada iman (fides qua). Dengan memperdalam pengetahuan iman,

katekese memberi makna bukan hanya bagi kehidupan iman, melainkan juga

melengkapinya untuk menjelaskan hidup iman itu kepada dunia. Selain itu

katekese juga mempersiapkan orang Kristen untuk hidup dalam komunitas dan

untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan dan perutusan Gereja (Petunjuk Umum

Katekese artikel 86).

e. Katekese bagi Orang Tua.

Persatuan suami-istri, persatuan orang tua anak merupakan dasar bagi

terbentuknya Gereja sebagai umat Allah. Persatuan suami-Istri, persatuan orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

130

tua-anak, merupakan umat Allah dalam bentuknya yang paling kecil. Di dalam

keluarga, seseorang pribadi mempunyai pengalaman pertama tentang Gereja.

Orang tua mulai menanamkan sejak dini kebiasaan-kebiasaan baik di dalam

keluarga sebagai orang beriman kepada anak-anaknya. Dengan demikian,

keluarga menjadi tempat dimana komunikasi iman terjadi. Imbuan Apostolik

Bapa Suci Paulus VI, Evangelii Nutiandi, menegaskan”, keluarga seperti halnya

Gereja harus merupakan suatu tempat dimana Injil diteruskan dan dari mana injil

bercahaya”.

Jadi keluarga merupakan tempat dimana kabar gembira injil harus

diwartakan. Keluarga merupakan bentuk Gereja yang paling kecil tempat dimana

anggota-anggotanya bertumbuh makin dewasa dalam beriman. Dari keluarga-

keluarga dimana anggota-anggotanya bertumbuh dewasa dalam iman, kita bisa

berharap bahwa kabar gembira injil diteruskan. Didalam keluarga orang tua

mengkomunikasikan nilai-nilai kepada anak-anaknya seperti kasih, kesetiaan,

kesederhanaan, pengampunan dan lain-lain.

Dengan kata lain, keluarga dalam hal ini orang tua haruslah merupakan

tempat dimana komunikasi iman terjadi. Mengenai hal ini, tentu saja tanggung

jawab orang tua sangat penting. Komunikasi iman harus dimulai oleh orang tua.

Dalam hal ini teladan dan contoh hidup orang tua sangat menentukan. Sebab

KOMUNIKASI IMAN harus diteruskan melalui perkataan dan perbuatan. Orang

tua yang mengakhiri perkawinan dengan perceraian tentu saja sangat sulit untuk

mengajari anak-anaknya mengenai nilai-nilai kesetiaan dalam perkawinan.

Mereka yang terbiasa hidup mewah dan suka hidup semangat boros, menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

131

sangat sulit untuk mengajari anak-anaknya bagaimana hidup sederhana. Mereka

yang sulit memberikan maaf menjadi sangat sukar untuk menanamkan

pengampunan kepada anak-anaknya. Sangat disayangkan sikap dan perilaku orang

tua, jika karena ketidakcocokan dan benturan pendapat yang bisa saja terjadi

dalam hidup bersama kemudian meninggalkan Gereja atau memilih mengikuti

kegiatan di lingkunagan paroki lain. Bagaimana bisa mengajari anak untuk terlibat

dalam kegiatan menggereja di lingkungan basis jika orang tua justru memilih

meninggalkan Gereja basis karena rasa tidak cocok dengan sesama warga di

lingkungan? Keluarga sebagai basis Gereja haruslah menjadi tempat dimana

KOMUNIKASI IMAN terjadi, maka bisa menaruh harapan besar bahwa

lingkungan-lingkungan, wilayah-wilayah, paroki dan akhirnya Gereja kita

menjadi tempat” darimana injil bercahaya”. Setiap anggota lalu bertumbuh dan

berkembang menjadi anak-anak Allah yang saling mendukung dalam

pertumbuhan iman.

Apakah komunikasi iman dalam keluarga mempengaruhi tingkah laku

anak sebagai umat katolik? Komunikasi iman kristiani mesti bergerak dari

komunikasi yang manusiawi ini kepada komunikasi yang imani. Di situ orang

menghadapi bermacam-macam kenyataan dimana ada banyak sekali

keanekaragaman didalam kehidupan ini. Makin disadari bahwa suami berbeda

dengan isteri. Orang tua berbeda dengan anak-anaknya. Keluarga yang satu

berbeda dengan keluarga yang lain. KOMUNIKAI IMAN lalu mencerahi

berbagai bentuk perbedaan itu dan berjuang bahkan kalau perlu berkorban untuk

mengatasi ketikcocokan atau ketidaksamaan yang ada.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

132

Bentuk-bentuk kesakitan yang menimpa anggota didalam keluarga seperti

menyimpan kesalahan pasangan, kemarahan yang tak terkendali, kekecewaan

yang mendalam, perasaan tidak tergantung satu sama lain, kecemasan yang tak

perlu, terlalu mementingkan diri, kata-kata yang menyakitkan, yang tentu saja

berpengaruh dalam membangun hubungan dengan orang lain maupun

perkembangan pribadinya. Hal ini hanya bisa disembuhkan hanya oleh kekuatan

iman. Iman yang menyelamatkan. Berbagai kisah penyembuhan di dalam Kitab

Suci, berkali-kali menegaskan tentang hal ini. Kepada perempuan yang sakit

pendarahan, Yesus berkata” Hai anakKu, imanmu telah menyelamatkan

Engkau…”( Mrk 5:34). Kepada si buta Bartimeus, Yesus berkata”,..imanmu telah

menyelamatkan engkau..”( Mrk 10:52). Dan tentu saja masih banyak kisah dalam

kitab suci yang menggambarkan kekuatan iman yang menyembuhkan. Iman

berarti keyakinan, bahwa Allah menghendaki agar semua orang diselamatkan,

sebab Dia saja yang sanggup “ menjadikan segala-galanya baik” (Mrk 7: 37).

Suami istri dan anak-anak meletakan dasar kebersamaan bukan pada

kecocokan melainkan pada iman. Kerena membangun kebersamaan karena iman,

maka Allah sendiri yang menjadikan setiap anggota di dalam keluarga menjadi

baik pada saatnya. Keluarga-keluarga yang kemudian membentuk lingkungan

menjadi basis yang berkualitas jika membiasakan diri menmbangun

KOMUNIKASI IMAN diharapkan mampu memberikan sumbangan positif bagi

tingka laku anak, sehingga anak juga semakin mengenali dan mendalami tingka

lakunya sebagai katolik baik itu di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah

maupun di lingkungan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

133

f. Aspek Kateketis dalam Pola Komunikasi orang tua

Suami-isteri Katolik adalah sepasang pria dan wanita yang telah disatukan

oleh Allah, sehingga mereka “tidak lagi dua melainkan satu” (Mat 19). Maka

mereka berdua merupakan satu pasangan yang berkenan pada Allah dan terhormat

di mata masyarakat. Bila perkawinan mereka itu sah dan dilakukan oleh dua orang

yang telah dibaptis secara sah pula, maka perkawinan tersebut bahkan merupakan

sebuah sakramen, sebuah tanda dan sarana rahmat, sebuah lambang dari

“perkawinan suci” antara Kristus dan jemaatNya (Efesus 5).

Kepada mereka berdua itulah Allah menyerahkan anak, sebagai sebuah

“titipan” dariNya. Sebagai “titipan” Allah, dan sekaligus juga sebagai citra Allah,

setiap anak haruslah sepenuh-penuhnya mereka hargai, mereka cintai, mereka

asuh, dan mereka didik, sehingga kelak di kemudian hari ia mampu dan berhasil

mengasihi Allah dan sesamanya. Allah menghendaki bahwa orang tua menjadi

tempat utama bagi lahir dan berkembangnya setiap anak. Beliau juga

menghendaki bahwa keluarga menjadi tempat pertama untuk pendidikan anak,

sebelum ia dididik lebih lanjut di sekolah dan di tempat-tempat yang lain. Dalam

rangka itu, kepada anak mereka, kedua orang tua diharap mau dan mampu

memberikan teladan dan ajaran tentang kebaikan dan kebenaran.

1. Tujuan dan isi Pendidikan Dalam keluarga

Sekalipun tidak ada tujuan pendidikan dalam keluarga yang dirumuskan

secara tersurat, tetapi secara tersirat dipahami bahwa tujuan pendidikan anak

dalam keluarga pada umunya adalah agar anak berkepribadian mantap, mandiri,

bertanggung jawab, selalu optimis, beragama, bermoral dan menjadi anggota

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

134

masyarakat yang baik. Memperhatikan tujuan tersebut maka pendidikan keluarga

dapat dipandang sebagai persiapan ke arah kehidupan anak yang matang dan

dewasa dalam masyarakatnya. Adapun isi pendidikan keluarga lebih

menitikberatkan pada penanaman nilai hakiki kehidupan, yaitu sebagai berikut:

a. Nilai Agama

Pendidikan atau penanaman nilai agama dalam keluarga sangat penting

diberikan kepada anak, karena akan membimbing anak ke arah

kebahagiaan duniawi dan surgawi. Penanaman dasar keimanan akan Allah

sebagai satu-satunya penyelamat merupakan hal pokok, didukung dengan

giat berdoa, rajin mengikuti perayaan ekaristi dan kegiatan rohani lainnya.

Hal ini harus dilakukan oleh orang tua dengan penuh tanggung jawab,

sabar, tawakal. Selain itu, unsur yang paling penting adalah orang tua

harus menunjukan teladan hidup yang baik di tengah-tengah keluarga dan

masyarakat.

b. Nilai Moral

Penanaman nilai moral lebih pada pembiasaan anak untuk bersikap atau

berperilaku sopan dan santun terhadap orang tua dan anggota keluarga

lainnya. Tutur kata yang halus dan sapaan yang baik harus ditanamkan

sejak dini pada diri anak di dalam keluarga. Orang tua pun harus memberi

pengertian dan contoh perilaku yang bermoral dan perilaku yang tidak

bermoral serta akibat yang ditimbulkan dari tindakan tersebut. Dalam hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

135

ini sikap keteladanan orang tua sangat diharapkan agar anak mempunyai

figur yang ideal dalam bersikap dan bertindak.

2. Metode Orang tua Katolik dalam mendidik anak

Tentu banyak orang tua Katolik sudah tahu bagaimana cara mendidik

anaknya. Tetapi tidak sedikit juga yang merasa kesulitan untuk mendidik atau

mengajar anaknya.Pengetahuan yang dimiliki oleh orang tua katolik bukan

jaminan bagi efektifnya orang tua untuk mendidik anaknya.Karena itu orang tua

katolik perlu mengenal beberapa unsur perilaku yang harus dimiliki sebagai orang

tua dalam mendidik anaknya. Unsur itu adalah sebagai berikut:

a. Menyediakan Waktu Bagi Anak

Orang tua perlu menyediakan waktu secukupnya untuk membangun relasi

yang harmonis dengan anak. Metode pendidikan apapun yang diberikan

oleh orang tua, baru bias dilaksanakan bila orang tua bersedia untuk ada

bersama dengan anak-anaknya. Meskipun orang tua sangat sibuk dengan

urusan ekonomi rumah tangga, politik, dan sebagainya,anak mesti tetap

harus mendapat prioritas utama karena anakn dalamn usia manapun sangat

membutuhkan kehadiran dan pendampingan dari orang tuanya.

b. Membangun pola Komunikasi yang tepat dan akrab

Hanya dengan pola komunikasi yang tepat dan akrab dalam keluarga, relasi

yang akrab antara orang tua dan anak dapat terbina. Maka dengan demikian

anak dapat dibantu menuju kematangan pribadi. Komunikasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

136

dimaksud mengandaikan adanya demokrasi, hal mana yang ditonjolkan

adalah unsur musyawarah untuk mencapai mufakat. Dalam iklim yang

demokratis dalam keluarga setiap anak merasa bebas untuk mengeluarkan

pendapat dan keinginannya, dan bahw aanak juga akan semakin percaya diri

(self confidence).

c.Efektif Dalam Memecahkan Masalah Anak

Mengatasi kenakalan dalam cara mendidik anak juga merupakan hal yang

tidak dapat diabaikan begitu saja. Bukan berarti memecahkan masalah

harus selalu dengan memberikan hukuman pada sang anak. Karena cara

demikian justru akan membawa dampak lain bagi anak yakni anak merasa

minder dalam pergaulan sosial dan tidak percaya diri, bimbang dan selalu

bergantung. Akan tetapi usaha mengatasi kenakalan anak bias diatasi

dengan cara menghentikan perhatian yang berlebihan dan memberikan

pujian yang pantas ketika anak melakukan hal-hal yang baik. Dengan cara

demikian orang tua menunjukkan sikap adil atas hidup anaknya.

b. Hakekat Pendidikan Nilai dalam kelurga

Dalam kehidupan di tengah dunia, manusia selalu saja dirundung suka dan

duka. Ditengah kesulitan itu karya pendidikan kristiani memberi tugas kepada

orang tua untuk melatih dan mendidik anaknya dengan nilai-nilai hakiki hidup

manusia. Anak harus menjadi dewasa dengan sikap bebas yang tepat terhadap

barang-barang jasmani, menjalani hidup sederhana dan harus yakin bahwa dirinya

jauh lebih berharga dari pada apa yang dipunyainya. Dalam menghadapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

137

masyarakat yang diguncang oleh ketegangan dan pertentangan nilai akibat sikap

individualisme dan egoisme, anak harus diperkaya tidak hanya dengan kesadaran

atas persaudaraan, solidaritas, keadilan yang sejati tetapi juga cinta kasih. Karena

itu keluarga mempunyai tugas penting untuk menjadi guru yang membimbing dan

mengajar anak-anak mengenal dan berpedoman pada nilai-nilai keutamaan,

kebenaran dan juga kebajikan katolik. Dengan demikian keluarga mempunyai

peran untuk menjadi guru yang memberikan pendidikan nilai bagi anaknya.

Pendidikan kemurnian sungguh hakiki. Sebab kemurnian merupakan

keutamaan yang mengembangkan kematangan sejati seseorang dan membuatnya

mampu menghormati dan memupuk makna kehidupan keluarga. Bagi orang tua

Katolik, tugas mendidik anak merupakan tugas untuk turut serta dalam karya

penciptaan Allah yang khas diterimanya dalam dan melalui sakramen perkawinan.

Kesadaran orang tua akan perutusan dan panggilannya mendidik anak

dalam sakramen perkawinan akan membantu orang tua untuk bertanggung jawab

dalam mendidik anak dihadapan Allah. Sebab Allah sendiri yang memberikan

mereka tugas dan perintah untuk mendidik anak secara benar menurut nilai-nilai

keutamaan yang baik dan benar.

Pendidikan nilai bagi anak dapat dilakukan dan diajarkan dalam

lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dengan demikian keluarga

merupakan sebuah lembaga pendidikan nilai yang pertama bagi anak. Karena itu

orang tua mempunyai tugas untuk menciptakan kondisi dan situasi yang dapat

mendorong anak belajar tentang nilai-nilai keutamaan, kebenaran dan makna

esensial dari kehidupan sebagai orang Katolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

138

a. Pendidikan Nilai Sebagai Proses Komunikasi

Keluarga merupakan suatu unit dasar kehidupan yang terdiri dari

ayah, ibu dan anak-anak. Dasar kehidupan keluarga harus dibangun pada

suatu relasi yang akrab atas dasar saling membutuhkan dan saling

melengkapi dalam semangat cinta kasih.

Orang tua perlu menciptakan situasi kehangatan dalam rumah

tangga sehingga anak-anak benar-benar betah tinggal di rumah.Aspek

yang perlu demi kepentingan ini adalah komunikasi antara sesama anggota

keluarga.Komunikasi yang akrab, tulus, terbuka dan dalam semangat cinta

kasih mengantar anggota keluarga pada kebahagian baik secara individu

maupun bersama sebagai satu keluarga.

Secara teologis, komunikasi yang harus dibangun dalam keluarga

katolik, mempunyai dasar yang kuat dalam tindakan Allah. Sebab Allah

orang Kristen (Katolik) adalah Allah yang mengkomunikasikan diriNya

kepada umatnya. Puncak komunikasi Allah kepada umatnya terwujud

dalam pribadi Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia. Tujuan

komunikasi Allah atas umatnya tidak lain agar manusia mengenalNya,

menciptakan relasi yang akrab denganNya dan mengharapkan umatNya

menanggapai komunikasi Allah itu dengan iman akanNya. Sebab melalui

Kristus, Allah telah mengkomunikasikan dirinya tanpa menyembunyikan

apapun dari umatNya.

Komunikasi Allah dan umatNya merupakan model yang harus

ditiru oleh orang katolik dalam membangun komunikasi dalam keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

139

Komunikasi yang jujur dalam keluarga membantu suami dan istri

menghayati isi janji pernikahan untuk saling menguduskan dalam situasi

apapun. Selain sebagai model, Allah yang mengkomunikasikan diriNya,

juga merupakan kekuatan bagi keluarga. Dalam kekuatan Allah, suami-

istri, orang tua dan anak saling menerima api komunikasi Allah.

Pendidikan nilai akan berjalan secara benar dan efektif bila ada

komunikasi yang akrab antara anggota keluarga dalam terang api Ilahi

Allah.

b. Model Dasar Komunikasi Keluarga

Komunikasi dalam keluarga akan terbangun dengan baik jika tiap

anggotanya melepaskan diri dari sikap egoisme. Komunikasi

membutuhkan sikap saling mendengarkan dengan penuh kasih sayang,

saling memahami dan terbuka satu sama lain. Demi mencapai komunikasi

yang baik dalam keluarga, maka pihak-pihak yang terlibat dalam

komunikasi dalam keluarga, perlu memperhatikan hal-hal berikut:

1). Keyakinan

Pertama-tama harus mempunyai keyakinan bahwa komunikasi dan apa

yang dikomunikasikan berguna dan bermanfaat bagi dirinya dan lawan

bicaranya. Orang tua dan anak-anak penting memiliki keyakinan bahwa

komunikasi yang baik dan tepat dalam keluarga dapat membangkitkan,

meneguhkan, menyempurnakan dan memotivasi semangat berbagi demi

mendorong pertumbuhan dan perkembangan laju pendidikan nilai dalam

dirinya dan keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

140

2). Sikap Menerima

Komunikasi identik dengan dialog yang menuntut intensitas dan totalitas

dalam berkomunikasi. Oleh karena itu anggota keluarga yang

berkomunikasi membutuhkan sikap saling menerima dalam mendengarkan

satu dengan yang lainnya. Sikap saling menerima satu sama lain akan

mendorong keharmonisan dan keterbukaan bagi anggota keluarga, orang

tua dan anak dalam keluarga.

3). Menghargai

Menghargai lawan bicara mengambarkan bahwa kita adalah subyek yang

berpribadi. Tindakan menghargai itu dapat dilakukan dengan belbagai

cara, misalny; tidak memotong pembicaraan, memberikan tanggapan

setelah pembicaraanya selesai. Dengan cara ini, lawan bicara akan merasa

dihargai, diterima tanpa adanya prasangka buruk. Sikap model ini perlu

juga dikembangkan dalam keluarga. Artinya tiap anggota keluarga, baik

orang tua maupun anak-anak mempunyai hak yang sama dalam berbicara

dan menyatakan pendapat.Meskipun demikian orang tua tetap mempunyai

point lebih, karena orang tua adalah guru, pendidik sekaligus teman bagi

anak dalam keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

141

4). Kejujuran

Kejujuran merupakan salah satu sikap yang dibutuhkan dalam mendukung

adanya komunikasi yang baik dan tepat dalam keluarga.Bersikap jujur

dalam berkomunikasi berarti tidak berpura-pura dan percaya pada

pasangan bicara tanpa perasaan curiga. Kejujuran dalam berkomunikasi

dalam keluarga atau juga dalam hal lain akan membawa keluarga pada

sausana bahagia, tentram dan aman.

5). Mengerti

Membangun komunikasi sejati dalam keluarga membutuhkan pengertian

dan pemahaman tentang apa yang akan dikomunikasikan. Karena itu,

pihak yang terlibat dalam komunikasi perlu memahami beberapa hal

berikut untuk mendukung pelaksanaan komunikasi sejati antara lain;

Pertama: Memahami Ajaran Iman

Setiap keluarga katolik (orang tua) diwajibkan untuk tahu tentang

hakikat pendidikan iman katolik bagi anaknya. Sebab tidak mungkin ia

(orang tua) dapat mendidik anaknya tanpa ia tidak mengetahui apapun apa

yang ia ajarkan. Karena itu tiap orang tua katolik dituntut untuk beriman

teguh dan karenanya mampu mengajarkannya kepada anak-anaknya.

Kedua: Memahami Tujuan

Menyesuaikan pendapat, perasaan, atau kemauan yang berbeda

mengenai suatu hal yang perlu diselesaikan bersama dalam keluarga.

Ketiga; Memahami Persoalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

142

Tiap mitra dialog atau mitra komunikasi dalam keluarga perlu

memahami persoalan yang dibicarakan baik oleh istri, suami, maupun oleh

anak-anak. Pemahaman mitra dialog juga berpengaruh terhadap

berhasilnya komunikasi dalam keluarga.

Keempat; memahami nilai hidup yang dihayati mitra dialog

Tiap pribadi tentu mempunyai otonomi sendiri, meskipun satu

keluarga. Otonomi pribadi itu yang memungkinkan adanya prinsip dan

nilai-nilai yang dihayati secara berbeda dalam keluarga. Karena itu tiap

anggota keluarga harus rela dan berkorban untuk menghormati dan

memahami nilai-nilai yang dianut oleh tiap anggota dalam

keluarga.Meskipun demikian keluarga harus tetap mempertahankan

kesatuan keluarga dalam pelbagai aspek.

c. Sikap Komunikasi Dalam Kaitan Dengan Perubahan dan

Pembentukan Sikap

Komunikasi Suami dan Istri

Suami istri merupakan dua individu yang menjadi peletak dasar

komunitas keluarga. Perkawinan menyatukan mereka dalam keluarga,

untuk membangun kehidupan rumah tangga. Suami dan istri harus

mendasari kehidupan rumah tangga mereka dengan semangat cinta kasih.

Cinta kasih antara suami dan istri harus dipupuk, disemai, dipelihara dan

dikembangkan hingga berbuah kebajikan hidup dalam keluarga.

Cinta kasih yang menjadi dasar kehidupan keluarga, juga harus

mendasari komunikasi antara suami dan istri dalam keluarga. Komunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

143

dalam semangat cinta kasih antara suami dan istri dapat mendorong

pengenalan diri masing-masing secara lebih mendalam. Demi mencapai

tujuan itu, suami dan istri harus mampu membangun kejujuran,

keterbukaan, kerelaan dan kesediaan untuk berkomunikasi satu sama lain.

Jika hal ini terjadi, maka komunikasi yang efektif dalam keluarga akan

menjadi sumber kehidupan dalam keluarga.

d. Komunikasi Orang Tua dan Anak

Tingkat intensitas komunikasi orang tua dengan anak dapat

mempengaruhi perubahan dan perkembangan kepribadian anak. Karena itu

orang tua dan anak perlu menggembangkan budaya pola komunikasi yang

terbuka satu dengan yang lain. Orang tua yang jarang berkomunikasi dengan

anak dengan bermacam-macam alasan akan membawa dampak buruk

terhadap perkembangan kepribadian dan sikap anak. Misalnya, orang tua

yang terlalu sibuk dalam pekerjaannya akan kekurangan waktu untuk

berkomunikasi dan mendidik anaknya. Akibatnya kepribadian dan sikap anak

tidak dapat dikontrol dengan baik. Padahal anak-anak membutuhkan

perhatian, pendidikan, kehangatan, dan kedamaian di tengah keluarga.Karena

itu orang tua wajib untuk mempunyai cukup waktu untuk ada bersama dengan

anaknya, menjadi guru, sahabat dan pendamping bagi mereka.

Orang tua adalah guru dan pendidik utama dalam keluarga. Peran itu

hanya dapat dilakukan jika orang tua mempunyai waktu untuk bersama

anaknya. Orang tua yang bijak akan memanfaatkan waktunya itu secara tepat

dalam mengkomunikasikan nilai-nilai yang harus dipelajari dan dipraktekan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

144

anaknya dalam hidup. Karena itu orang tua mempunyai peran sebagai

fasilitator nilai bagi anak, dan anak diharapkan mempunyai kesadaran dan

niat baik untuk senantiasa berubah dalam hidup.

5. Peran keluarga dalam proses pendidikan nilai bagi anak katolik

Keluarga katolik menemukan dasar panggilannya untuk mendidik anaknya

dalam rencana Allah pencipta dan penebus yang tidak hanya memperhatikan diri-

Nya sendiri tetapi juga apa yang harus dilakukanNya bagi orang lain. Tugas

mendidik anak harus dilakukan keluarga dalam panggilan sebagai keluarga katolik

menurut panggilan Allah.Karena itu keluarga harus kembali ke “asal- usul” karya

penciptaan Allah.Tujuannya agar keluarga katolik menemukan dirinya dan

tugasnya dalam mendidik anaknya dalam iman dan nilai-nilai katolik.

Keluarga katolik mempunyai tugas perutusan untuk makin menjadi

sesuatu sesuai dengan hakikatnya yakni hidup dalam kasih, dalam satu usaha yang

akan mencapai pemenuhan di dalam kerajaan Allah sebagaimana hal itu

diciptakan dan ditebus. Jika demikian keluarga mempunyai tugas perutusan untuk

menjaga, menyatakan dan menyampaikan cinta kasih Allah kepada anaknya.

Dengan cara demikian keluarga (orang tua) katolik telah berpartisipasi dalam

menyatakan kasih Allah atas anak-anaknya dan kasih Kristus bagi Gereja

mempelaiNya.

Orang tua memang merupakan pihak yang paling bertanggung jawab

dalam mendidik dan mendewasakan anaknya. Karena itu orang tua dituntut untuk

berupaya maksimal dalam mendidik anaknya dengan cara tepat, efektif dan terus

menerus. Artinya orang tua tidak boleh menyerahkan begitu saja tanggung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

145

jawabnya dalam mendidik anak kepada pengasuh anak, pembantu, guru di sekolah

ataupun pihak lain. Orang tua dituntut untuk terus menjadi pendidik bagi anaknya

sampai anak itu menjadi matang dalam kepribadian dan menginternalisasikan apa

yang baik dari pendidikan nilai yang diterimanya baik dari orang tua, guru di

sekolah maupun dari lingkungan masyarakat.

Orang tua sebagai penanggung jawab dalam memberikan pendidikan nilai

bagi anak juga harus mempunyai kemampuan memotivasi anaknya agar

bersemangat mempelajari nilai-nilai moral, etika dan agama yang diajarkannya.

Motivasi yang baik, yang diberikan orang tua kepada anak-anaknya membantu

anak-anak untuk memahami dan menghayati nilai-nilai yang diajarkan orang tua

atas anaknya. Orang tua juga harus mempunyai kedekatan secara pribadi dengan

anaknya. Dengan cara itu orang tua dapat dengan tepat memahami apa yang

terjadi dan yang dilamai oleh anaknya dan dapat segera mencarikan jalan

keluarnya. Sebab tidak ada orang lain yang bisa lebih dekat dengan seorang anak,

kecuali orang tuanya. Karena itu orang tua diharapkan menjadi orang pertama

yang mengetahui masalah yang menimpa anaknya dan sekaligus menjadi

penolong atas anaknya. Dengan cara itu orang tua mampu menjadi penolong,

pendidik dan pendorong bagi anak agar lebih bertanggung jawab dalam hidup.

Peran orang tua dalam mendidik anak merupakan panggilan yang diterima

oleh setiap orang tua katolik dari Allah.Panggilan Allah ini tidak boleh

diabaikan.Karena itu orang tua dalam proses mengajarkan pendidikan nilai bagi

anaknya tidak boleh melupakan panggilannya itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

146

Tugas orang tua katolik dalam memberikan pendidikan nilai bagi anaknya

berakar dalam panggilan utama orang tua yang menikah untuk mengambil bagian

dalam karya penciptaan Allah. Orang tua mempunyai tugas untuk pribadi baru

dalam dirinya dalam kerja sama dengan rahmat Allah, melahirkan individu baru

ke dunia sekaligus bertanggung jawab dalam mendidiknya. Tugas orang tua

selanjutnya adalah agar individu baru (anak) yang dilahirkan ke dunia sungguh-

sungguh mampu hidup sepenuhnya sebagai manusia yang bernilai dan

bertanggnung jawab.

Karena orang tua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak, maka

mereka terikat kewajiban yang amat berat untuk mendidik anak-anaknya.

Kewajiban orang tua mendidik anaknya merupakan hal yang esensial sebab

berkaitan dengan hak anak untuk meneruskan hidup.Pendidikan yang diberikan

oleh orang tua atas anaknya tidak tergantikan oleh siapapun. Sebab orang tua

mendidik dengan cara yang khas yaitu dengan penuh kasih sayang yang tidak

dapat digantikan dan dilimpahkan kepada siapapun.

Peran keluarga kristiani (katolik) dalam mendidik dan melatih pendidikan

nilai bagi anaknya mempunyai tempat yang sangat pending dalam karya pastoral

Gereja. Dengan mendidik anaknya secara baik dan benar, keluarga katolik telah

ikut dan mendukung karya pastoral Gereja. Sebab Gereja dan karya pastoralnya

juga mempunyai kewajiban untuk memperhatikan segala upaya yang mendukung

bagi terselenggaranya pendidikan. Karena itu penting bagi keluarga katolik untuk

bekerja sama dengan jemaat kristiani yang lain, juga dengan para pendidik dan

tenaga pastoral. Kerja sama itu ditujukan agar orang tua mendapat informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

147

sekaligus metode yang tepat dalam mendidik anaknya sesuai dengan ajaran iman

dan nilai-nilai katolik.

Tradisi iman katolik mengajarkan bahwa pribadi manusia jauh lebih

berharga dari apapun.Tradisi iman ini justru mendapat tantangan sebaliknya dari

nilai kehidupan saat ini. Zaman sekarang orang lebih memperhatikan kehidupan

yang penuh dengan harta benda, kekayaan, uang dan materi lainnya daripada

pribadi manusia itu sendiri. Tugas orang tualah yang akan melindungi anaknya

dari pengaruh buruk hidup zaman ini. Orang tua harus bisa mengajarkan nilai

kristiani kepada anaknya.Bahwa nilai pribadi manusia jauh lebih berharga dari

kekayaan apapun di dunia.Karena itu orang tua perlu mengajarkan hidup

sederhana, peka, tanggung jawab, solider, dan disiplin pada anaknya dalam

lingkungan hidup keluarga.

Tugas orang tua dalam mendidik nilai kristiani kepada anaknya senada

dengan misi Allah yang ingin menjadikan semua bangsa sebagai muridNya. Maka

orang tua wajib untuk memperlihatkan kepada anak-anak tentang nilai cinta

Tuhan Yesus akan pribadi mereka. Tindakan ini harus didukung dengan kesadaran

bahwa Tuhan Yesus telah memberikan kepercayaan kepada tiap ornag tua untuk

mendidik anak-anaknya sebagai saudara-saudara Yesus.

Maksud pendidikan nilai kristiani yang diberikan orang tua kepada

anaknya antara lain untuk; pertama: mengajarkan anak-anak tentang misteri

keselamatan dan peran nilai keselamatan yang mereka terima dari Tuhan Yesus

dalam aktivitas hidup mereka sehari-hari, kedua: melatih anak-anak untuk hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

148

sesuai dengan ajaran iman kristiani, menjadi orang yang berbudi baik, sederhana,

toleran dan penuh tanggung jawab dalam semangat cinta kasih.

Orang tua yang sungguh- sungguh menjalankan tugasnya sebagai pendidik

utama dalam keluarga telah menjadi bentara pesan injil Tuhan Yesus yang

pertama dan utama. Orang tua dapat menjalankan tugas ini jika ia sendiri

mengalami keteraturan hidup dan berdisiplin diri dalam kehidupan hariannya.

Dengan cara demikian ia dan sikapnya menjadi acuan bagi anak-anak dalam

belajar untuk menjadi pribadi yang dewasa. Cara demikian merupakan

pengabungan pelbagi nilai untuk diinternalisasikan oleh subyek didik.

Keluarga-keluarga Kristiani juga dapat menyebarkan nilai-nilai Kristiani

melalui teladan hidup yang berdasarkan nilai kebenaran, kebebasan, keadilan,

cinta kasih dengan melibatkan diri secara aktif dan bertanggung jawab dalam

pertumbuhan anak,dan dalam hidup masyarakat dan lembaga yang benar-benar

manusiawi.

a. Pemberian Teladan Hidup

Melahirkan anak-anak itu tidaklah terlalu sulit. Yang lebih sulit adalah

membuat mereka menjadi orang-orang yang baik. Untuk itu, orangtua

harus memberikan teladan hidup yang baik. Kalau orangtua ingin bahwa

anak-anak mereka menjadi orang-orang yang rajin, ramah, dan saleh,

mereka harus memberikan teladan kerajinan, keramahan dan kesalehan.

Tidak seorang pun dapat memberikan suatu hal yang tidak dipunyainya.

Orangtua yang menginginkan anak-anak mereka menghargai sesama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

149

haruslah terlebih dahulu membuktikan bahwa mereka berdua saling

menghargai dan juga menghargai anak-anak mereka.

b. Perhatian dan Kasih Sayang

Setiap orang membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang lain.

Anak-anak pun membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Tetapi, tentang

hal ini, haruslah disadari betul bahwa memperhatikan dan mengasihi

tidaklah berarti memanjakan. Orangtua yang memanjakan anak-anak

justru membuat mereka menjadi orang-orang yang “lembek” orang-orang

yang tidak memiliki “semangat juang”. Mereka tidak tahan banting dan

mudah menyerah terhadap tantangan.

c. Suasana yang Demokratis

Pendidikan anak-anak sebaiknya berlangsung dalam suasana yang

demokratis. Di sana ada komunikasi dua arah. Anak-anak tidak suka

dididik dalam suasana komunikasi yang bersifat monolog, satu arah saja.

Orangtua tidaklah serba tahu. Dalam dialog itu, orang tua hendaknya

menciptakan suasana yang membuat anak-anak berani mengemukakan

pendapat dan mengungkapkan emosi mereka. Selain itu, anak-anak

sebaiknya dibantu agar mereka siap mempertanggungjawabkan semua

tindak-tanduk mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

150

g. Aspek kateketis Kepercayaan diri

Rasa percaya diri kita didasarkan kepada nilai yang ditempatkan oleh

Tuhan di dalam kita. Ada dalam Alkitab, jika aku melihat langit-mu, buatan jari-

Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga

Engkau mengingatkannya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau

mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah,

dan telah memahlkotainya dengan kemuliaan dan hormat. ( Mazmur 8:3-5).

Tuhan menilai kita berdasarkan karakter-Nya, bukan kita. Ada dalam

Alkitab, ia menegakan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang

yang miskin dari lumpur, untuk mendudukan diri bersama-sama dengan para

bangsawan bangsanya ( Mazmur 113:7-8). Kita senantiasa barada dalam pikiran-

Nya. Kita bernilai di mata Allah. Dalam Alkitab dikatakan, bukankah burung pipit

dijual lima ekor dua duit? Sungggupun demikian tidak seekorpun dari padanya

yang dilupakan Allah, bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena

itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. (Luk

12:6-7). Kunci akan penilaian yang jujur dan tepat adalah mengetahui dasar dari

harga diri identitas kita didalam Kristus. Dalam Alkitab, berdasarkan kasih

karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepadamu setiap orang

diantara kamu: janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada

yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga

kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada

kamu masing-masing. ( Roma 12:3). Meletakan kepercayaan kepada Tuhan

memampukan kita melakukan segala sesuatu dengan penuh percaya diri, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

151

bertanggung jawab, sebab kita percaya bahwa Tuhan selalu menyertai dan

membuat kita aman dalam situasi apapun. Tuhan senantisa menganugerahkan

rahmat keselamatan kepada umat yang percaya pada-Nya.

Kepercayaan diri seseorang juga dapat terbentuk melalui katekese atau

pembinaan iamn umat. Misalnya melalui doa-doa, latihan-latihan, aktif mengikuti

kegiatan-kegiatan kerohanian, belajar bertanggung jawab, berpikir positif,

mengikuti Ekaristi, dan latihan-latihan lainnya yang dapat mengembangkan

imannya. Didalam Katekese, umat saling berbagi sehingga terjadilah komunikasi

iman yang baik yang sungguh membantu setiap pribadi sehingga umat semakin

menghayati imannya dalam kehidipannya setiap hari.

E. Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis mengalami beberapa keterbatasan,

kekurangan dan hambatan sebagai berikut:

1. Data yang diperoleh diasumsikan bahwa responden menjawab sesuai dengan

keadaan dan pengalaman yang sebenarnya sehingga kebenaran data dapat

dilacak. Bila responden tidak menjawab sesuai dengan realita yang

sebenarnya, kesimpulan dapat berbeda dan kebenaran dan kebenaran data

tidak dapat dilacak.

2. Peneliti mempunyai keterbatasan waktu sehingga saat pengisian kuisioner,

peneliti tidak ikut mengawasi responden. Petunjuk yang ada dalam kuisioner

bisa kurang dimengerti oleh responden, sehingga dalam pengisian kuioner

dapat keliru. Peneliti tidak sempat melakukan perbaikan item pernyataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

152

yang tidak valid dan tidak mengedarkan lagi kuisioner kepada responden

yang tidak masuk sekolah pada hari pengisian kuisioner.

3. Peneliti juga mengalami keterbatasan dalam kemampuan dan pengetahuan

dalam membuat pertanyaan kuisioner yang belum sepenuhnya mewakili

indikator pada setiap variabel.

4. Peneliti mempunyai keterbatasan dalam mencari sumber buku-buku acuan

yang mendukung dalam penelitian ini.

5. Peneliti mempunyai keterbatasan waktu untuk mengadakan penelitian

dilapangan sehingga data yang diperoleh juga terbatas. Selain itu peneliti juga

sulit mencari waktu untuk mengadakan penelitian di lapangan, oleh karena

jam pelajaran yang penuh.

6. Peneliti juga mengalami tantangan untuk mencari waktu yang tepat dalam

menyusun skripsi dan mengolah data yang diperoleh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan saran dari keseluruhan

permasalahan skripsi ini. Pada bagian kesimpulan dipaparkan rangkuman dari

hasil penelitian dan pembahasannya sebagai jawaban dari permasalahan yang

telah dikemukakan sebelumnya. Sedangkan pada bagian saran, dibahas mengenai

usulan yang berkaitan dengan pengembangan pola komunikasi orang tua.

A. Kesimpulan

Berdasarkan kajian pustaka dan hasil penelitian, penulis dapat

menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Komunikasi merupakan cara menyampaikan pesan secara tepat dan teliti baik

melalui pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti dan makna

yang dapat dimengerti, dipahami serta menghasilkan perubahan dalam diri

yang dapat ditunjuk. Ada dua pola komunikasi yaitu pola komunikasi terbuka

dan pola komunikasi tertutup.

a. Pola komunikasi terbuka : Pesan komunikasi yang tepat, penuh

perhatian, penuh kasih sayang, sehingga proses tersebut mencapai

pada komunikasi yang efektif.

b. Pola komunikasi tertutup : Proses komunikasi orang tua yang dalam

pengasuhannya sangat kaku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

155

Kepercayaan diri adalah sikap positif seseorang untuk menyakini terhadap

segala aspek-aspek kelebihan dalam dirinya, merasa mampu untuk melakukan

sesuatu, memiliki penilaian positif terhadap dirinya maupun situasi yang

dihadapinya, serta memiliki rasa optimis dalam mencapai tujuan hidupnya.

2. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai mean dari pola komunikasi orang

tua sebesar 128.0300 Dari data tersebut diketahui pula rata-rata pola

komunikasi orang tua dengan harga mean 128,030 Std. Deviation 11,785.

Untuk range adalah 73 dengan skor maximum 163 dan minimum 90.

Sedangkan untuk nilai tengah (median) 128,00, nilai yang sering muncul

(mode) 122 dan untuk nilai sum adalah 12803. Keseluruhan deskripsi data di

atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan ada pengaruh positif pola

komunikasi orang tua dengan anak.

3. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai mean dari kepercayaan diri sebesar

194.9600. Dari data tersebut diketahui pula rata-rata kepercayaan diri

dengan harga mean 194. 460 Std. Deviation 16.53702. Untuk range adalah

100.00 dengan skor maximum 241.00 dan minimum 141.00. Sedangkan untuk

nilai tengah (median) 195.5000, nilai yang sering muncul (mode) 204.00 dan

untuk nilai sum adalah 19496.00. Keseluruhan deskripsi data di atas

menunjukkan bahwa secara keseluruhan ada pengaruh positif pola

komunikasi orang tua terhadap kepercayaan diri siswa.

4. Dari hasil uji hipotesis, diperoleh nilai siginfikansi sebesar 0,000 (<0,05)

yang berarti bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu pola komunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

156

orang tua terhadap variabel terikat yaitu kepercayaan diri. Sedangkan dari

hasil uji regresi, diketahui bahwa pola komunikasi orang tua berpengaruh

terhadap kepercayaan diri dilihat dari nilai koefisien determinasi sebesar

0,253 atau 25%. Hasil tersebut diperoleh dari hasil perhitungan regresi data

pola komunikasi orang tua sebagai variabel X dengan keprcayaan diri sebagai

variabel Y, yang menghasilkan rumus persamaan regresi yaitu Y = 28,149 +

0,303X. Artinya setiap penambahan nilai pola komunikasi orang tua sebesar 1

poin, maka nilai kontrol diri bertambah 28,149 + 0,303.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran yang

diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan proses pola komunikasi

orang tua dan kepercayaan diri siswa kelas V SD Tarakanita Bumijo Yogyakarta

Tahun Pelajaran 2015-2016. Setelah melaksanakan penelitian tersebut, penulis

mengusulkan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk orang tua siswa

a. Sehubungan dengan besarnya pengaruh pola komunikasi orang tua

terhadap kepercayaan diri siswa, yaitu sebesar 25% maka orang tua

diharapkan mampu memilih dan mempertimbangkan cara yang tepat

yang akan digunakan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak

terlebih dahulu, karena kekeliruan atau kesalahan orang tua dalam pola

komunikasi dengan anak dapat menghambat kemampuan anak dalam

memahami pesan yang disampaikan psikopatologi pada anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

157

b. Orang tua diharapkan semakin meningkatkan pola komunikasi yang

tepat dan terbuka. Semakin orang tua terbuka terhadap anak, anak

semakin merasa dihargai dan semakin percaya diri. Beberapa cara yang

mengacu pada pola komunikasi terbuka, antara lain adalah dengan:

1) Memberi pujian ketika anak mendapat nilai yang bagus dan bisa

mengikuti aturan yang disampaikan orang tua.

2) Memberi penghargaan ketika anak berhasil melakukan prososial,

seperti berbagi dengan teman, mau menunda keinginannya,

bersikap dan berbuat baik.

3) Memberi anak kesempatan untuk memberikan penjelasan ketika

anak berbuat salah dan mengasosiasikan hukuman yang akan

anak peroleh terlebih dahulu agar tercipta suatu pola komunikasi

yang tepat.

4) Menunjukan sikap penuh kasih sayang, keterbukaan, simpatik,

dialogis dan konsisten terhadap suatu prinsip yang diajarkan

kepada anak.

5) Memberi waktu khusus untuk anak, mendampingi, mendengarkan

keluh kesah anak dengan penuh rasa empati.

6) Bersikap sejajar, artinya: orang tua tidak merasa lebih berkuasa

dibandingkan anak.

7) Menghargai perbedaan dan mengarahkannya secara halus.

2. Untuk pihak sekolah, memberikan pembinaan kepada orang tua yang

anaknya perlu diperhatikan secara khusus. Hal ini dimaksudkan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

158

menjalin kerja sama yang sinergis antara pihak sekolah dan orang tua

siswa dalam membina salah satu bagian kehidupan perkembangan

psikologis siswa, demi menghasilkan generasi yang memiliki kepercayaan

diri yang kuat dalam dirinya. Dalam pembinaan tersebut pihak sekolah

mengundang nara sumber yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang

komunikasi dan psikologi anak.

3. Bagi peneliti, disarankan untuk meneliti secara cermat dan melihat

kemungkinan-kemungkinan adanya aspek lain yang mempengaruhi serta

faktor pendukung dari pengaruh pola komunikasi orang tua terhadap rasa

percaya diri anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, H.,dkk. (1999). Psikologi Sosial, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Abdul Rosyad Shiddiq dan Ahmat Vathir Zaman, (2001) Jakarta: Pustaka Al-

Kautsar.

Andayani, B., Afiatin, T. (1991). Konsep diri, Harga Diri dan Kepercatyaan diri.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ardianto, Elfinaro dan Komala Erdinaya Lukiati. (2005). Komunikasi Massa

Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Astuti, Sunar Ratri. (2008). Mendampingi anak menghadapi rasa takut. Penerbit

Kanisius Yogyakarta.

Azwar, S. (1989). Harga diri memepengaruhi kepercayaan, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Bahri, Syaiful. (2004). Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga:

Sebuah Perspektif Pendidikan Islam. Jakarta: Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. (2009). Sosiologi Komunikasi, Teknologi Komunikasi Di

Masyarakat. Penerbit: Kencana Prenada Media Group.

Carnegie, Dale. (2005). Cara mencapai sukses sdalam memperluas pengaruh dan

pandai dan Bicara Penerbit cvpionir jaya Bandung.

Cangara, Hafied. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Carrol, Lewis. (1994). Komunikasi antar pribadi. Rosda Karya Bandung.

Cholichul, Hadi. (2007). Tindakan Overprotective menghambat Kepercayaan diri.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Daradjat. (1990). Ciri-ciri percaya Diri. Jakarta: Renaka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. (2004). Pola komunikasi orang tua dan anak dalam

keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Deddy, Mulyana. (2000). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana.(1986). Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Fakhrudin, Umar. (2010). Mendidik anak menjadi Unggulan. Membaca dinamika

yang mengelilingi dunia anak. Penerbit Manika Books.

Frendly. (2002). Komunikasi dalam keluarga. Family altar : Jakarta.

Fine, Debra. (2007). Seni Memulai Pembicaraan & Membangun Ketrampilan

Networking.

Furchan, Arief H. (2005). Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Penerbit

Pustaka Pelajar

Gerungan, W.A. (2004). Psikologi Sosial. Bandung: Rafika Aditama.

Hakim, Thursan. (2005). Pengertian Percaya Diri. Jakarta: Puspa Swara.

Hambly, Kenneth. (1998). Bagaimana meningkatkan Rasa Percaya Diri. Alih

Bahasa: F.X. Budiyanto. Jakarta: Arcan.

Harris Clemes dan Reynold Bean. (2010). Membangkitkan Harga Diri Anak,

Terj. Anton Adiwiyoto, Jakarta: Mitra Utama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

160

Hastuti. M.M. & Winkel. W.S: (2010) Bimbingan dan Konseling, Penerbit

MEDIA ABADI

Jacinta, F. Rini. (2002) Memupuk Rasa Percaya Diri. Jakarta : Mitra Utama

Khairudin, H.SS (2008). Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: PT Liberty.

Lindenfield Gael. (1997). Pengertian Percaya diri. Gramedia Pustaka Utama

Jakarta.

Lunardi, A.G. (2015). Komunikasi Mengena: Meningkatkan Efektifitas

Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta: Kanisius.

Loekmono, L. (1983). Faktor yang menghambat perkembangan rasa Percaya

diri. Salatiga: Pusat Bimbingan Universitas Kristen Setya Wacana.

Martani, W.,Adiyanti,M.G.(1991). Kompetensi sosial dan Kepercayaan diri.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mastuti, I. (2008). Pengertian Kepercayaan diri. Jakarta: PT. Buku Kita.

Monk, dkk. (2002). Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam berbagai

bagiannya. Tingkat Pendidikan mempunyai pengaruh dalam

menentukan Kepercayaan Diri. Yogyakarta: Gaja Mada University

Press.

Maurice Balson.(1993). Becoming A Better Parent, (Terj. H.M. arifin,)

Bagaimana menjadi orang tua yang baik. Jakarta: Penerbit Bumi

Aksara.

Piet Go. R.P. (2007). Keluarga dan Hak-hak Azasi. Departemen Dokumentasi dan

Penerangan Konferensi Wali Gereja Indonesia. Jakarta, November.

Pratikno.(2000).Lingkaran-lingkaran komunikasi.Bandung: Alumni. Abu

Ahmadi, H., dkk., Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta.

Pratikto.(1983).Mencapai komunikasi yang efektif dan Efisien. Jakarta: Rineka

Cipta.

Priyatno Duwi. (2016) Belajar Alat Analisis Data dan cara Pengolahannya

Dengan SPSS Penerbit Gava Media.

Rakhmat, Jalaludin.(1982). Psikologi Komunikasi: Penerbit: Remaja Rosda karya

Bandung.

Riyanto, Theo (2002) Pembelajaran Sebagai Proses Bimbingan Pribadi. Jakarta:

Grasindo.

Sugiono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Penerbit: Alfabeta Bandung.

Suharsimi, Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta: Rineka Cipta.

Sutrisno, Hadi.(2001). Metodologi Research, Jilid I, Yogyakarta: Yayasan

Penerbitan Fakultas psikologi UGM.

Suryabrata, Sumadi (1982). Psikologi Kepribadian. PT Raja Grafindo Persada

Jakarta.

Surya. (2007). Kurang Percaya Diri disebabkan pola komunikasi yang buruk

dalam keluarga. Jakarta: PT Elex Media.

Telaumbanua, M. OFM Cap. (2005). Ilmu Kateketik. Jakarta: Obor.

Tirman. ( 1982). Arti Komunikasi. Penerbit: PT Rosda karya Bandung.

Undang-Undang R.I. NOMOR 20 TAHUN 2003. Tentang SISDIKNAS.

Peraturan Pemerintah R.I. Tahun 2013. Tentang Standar Nasional Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGARUH POLA KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP … · untukmenempuh ujian Program Sarjana Pendidikan Program Studi Ilmu PendidikanKekhususan Pendidikan Agama Katolik. Penulis menyadari

161

Serta wajib belajar.

Walgito, Bimo.(1999). Psikologi Sosial. Suatu Pengantar. Penerbit: C.V Andi

Offset.

Widjaja, A.W.(1997) Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi

Aksara

Wood, Julia.(1995). Komunikasi Interpersonal dalam keluarga. Interaksi

keseharian edisi revisi. Penerbit Salemba Humanika pribadi.

Wibowo, Wahyu. (2015). Konsep Tindak Tutur Komunikasi. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Wulan Lukita Dewi, (1998) Tampil Dengan Penuh Percaya Diri, Jakarta: Handal

Niaga Pustaka.

Yohanes Pauluus II. ( 1992). Catechesi Tradendae. Seri Dokumen Gerejawi no.

28. ( R. Hardawiryana SJ, Penerjemah). Jakarta : Departemen

Dokumentasi dan Penerangan. KWI. ( Dokumen asli diterbitkan 16

Oktober 1979.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI