pengaruh penilaian kinerja dan kompensasi terhadap

14
PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (STUDI PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK WITEL JATIM SELATAN MALANG) JURNAL ILMIAH Disusun Oleh : ADHITYA ANDRI WIJAYA NIM. 115020200111112 KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2016

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI

TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN

(STUDI PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK

WITEL JATIM SELATAN MALANG)

JURNAL ILMIAH

Disusun Oleh :

ADHITYA ANDRI WIJAYA

NIM. 115020200111112

KONSENTRASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2016

Page 2: PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

2

LEMBAR PENGESAHAN PENULISAN ARTIKEL JURNAL

Artikel Jurnal dengan judul :

PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

PRODUKTIVITAS KARYAWAN

(STUDI PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK WITEL

JATIM SELATAN MALANG)

Yang disusun oleh :

Nama : Adhitya Andri Wijaya

NIM : 115020200111112

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : S1 Manajemen

Bahwa artikel Jurnal tersebut dibuat sebagai persyaratan ujian skripsi yang

dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 19 Mei 2016

Malang, Juni 2016

Dosen Pembimbing,

Misbahuddin Azzuhri,

SE, MM., CPHR., CSRS.

NIP. 19820309 200801 1 008

Page 3: PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

3

EFFECT OF PERFORMANCE ASSESSMENT AND COMPENSATION ON

EMPLOYEE PRODUCTIVITY (STUDY IN PT. TELEKOMUNIKASI

INDONESIA, TBK WITEL JATIM SELATAN MALANG

Adhitya Andri Wijaya

Misbahuddin Azzuhri

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the performance assessment and the

compensation on productivity in PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Jatim Selatan

Malang. The type of this research is explanatory research which explains the causal

relationship between the variables through hypothesis testing. This study used a sample

of 57 respondents drawn from some employees in PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Witel Jatim Selatan Malang. Methods of data collection in this study using a

questionnaire that measured with Likert scale, test equipment used to test the research

instruments such as validity, reliability, and classical assumption. Data analysis

techniques in this research is multiple regression. From the test results it was found that

the performance assessmet and variable compensation has an effect on employee

productivity. In this study gives the results of their significant influence simultaneously

on the performance assessment system and compensation programs on employee

productivity. This research concluded: (1) performance appraisal is partially significant

effect on the productivity of employees, (2) compensation is partially significant effect on

employee productivity. It shows the performance appraisal and compensation affect the

productivity of employees at PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Jatim Selatan

Malang.

Keywords: Performance Assessment, Compensation, Employee Productivity

Perkembangan dunia bisnis saat ini

khususnya di kota berjalan dengan sangat

cepat. Sebagai bukti nyata dapat dilihat

muncul banyak perusahaan-perusahaan

besar maupun yang mulai berkembang

dalam berbagai macam bidang bisnis atau

usaha. Kondisi ini membuat setiap

perusahaan dituntut untuk dapat

menggunakan secara maksimal segala

sumber daya yang dimilikinya agar mampu

bertahan dalam persaingan bisnis maupun

untuk mencapai tujuan perusahaan. Salah

satu sumber daya perusahaan yang menjadi

faktor penting dalam keberlangsungan suatu

perusahaan adalah sumber daya manusia.Di

dalam sebuah perusahaan, sumber daya

manusia merupakan salah satu faktor yang

sangat penting dalam suatu perusahaan.

Sebaik dan secanggih apapun teknologi atau

sistem yang dimiliki perusahaan, jika

sumber daya manusia tidak produktif maka

akan memberi dampak yang buruk bagi

kinerja perusahaan. Adapun sumber daya

manusia yang dimaksud adalah karyawan,

sehingga sangat dibutuhkan produktivitas

yang maksimal dari setiap karyawan di

dalam perusahaan untuk mencapai hasil

yang diharapkan.

Untuk dapat mengetahui

produktivitas karyawan diperlukan suatu

alat atau tindakan dalam suatu perusahaan.

alat atau tindakan tersebut adalah penilaian

kinerja. Penilaian kinerja yang baik akan

dapat menghasilkan informasi yang akurat

tentang seberapa besar tingkat produktivitas

dari karyawan dalam suatu perusahaan.

Produktivitas yang maksimal dari karyawan

tentu tidak dapat diperoleh dengan gratis

oleh perusahaan. Pada dasarnya tujuan dari

manusia bekerja adalah untuk mendapatkan

penghasilan sehingga dapat mencukupi

segala kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu,

perusahaan hendaknya memberikan hal

yang setimpal atau sebanding dengan apa

yang telah karyawan lakukan atau berikan

bagi perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan

Page 4: PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

4

harus memberikan kompensasi yang

setimpal dengan produktivitas karyawan

sebagai bentuk penghargaan dari

perusahaan atas apa yang telah para

karyawan berikan atau lakukan.

Kota Malang merupakan kota yang

mempunyai jumlah penduduk maupun

pendatang yang bisa dibilang cukup besar.

Ini dikarenakan di Kota Malang terdapat

banyak universitas maupun perusahaan-

perusahaan besar yang mampu menjadi

magnet bagi masyarakat luar untuk tinggal

sementara atau menetap sebagai mahasiswa

ataupun pekerja di Kota Malang. Semakin

banyaknya jumlah mahasiswa dan pekerja,

membuat potensi jumlah konsumen dalam

dunia bisnis juga menjadi bertambah.

Fenomena ini membuat setiap perusahaan

di Kota Malang bersaing ketat untuk dapat

menarik masyarakat atau para calon

konsumen untuk menjadi konsumen tetap

dari produk atau jasa yang mereka

tawarkan.

Di era teknologi yang modern ini,

masyarakat Kota Malang termasuk di

dalamnya mahasiswa maupun pekerja

semakin dimudahkan dalam hal

telekomunikasi maupun dalam pencarian

informasi. Hal ini tidak lepas dari semakin

mudahnya masyarakat di Kota Malang

untuk mendapatkan layanan maupun

jaringan telekomunikasi baik itu telepon,

internet, ataupun layanan informasi dan

komunikasi yang lain. Tidak sedikit

perusahaan yang menarwarkan berbagai

bentuk produk atau jasanya dalam hal

layanan ataupun jaringan telekomunikasi

bagi masyarakat yang membutuhkan. Tidak

dapat terhindarkan, persaingan antar

perusahaan penyedian layanan maupun

jaringan telekomunikasi pun menjadi sangat

ketat dengan masing-masing produk

andalannya.

Gambar 1. Grafik Pergerakan Harga Saham Telkom Januari 2010 - April 2015

Di Kota Malang terdapat salah satu

perusahaan penyedia layanan dan jaringan

telekomunikasi terbesar di Indonesia, yaitu

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel

Jatim Selatan Malang yang merupakan

salah satu kantor cabang dari PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang biasa

disebut dengan Plasa Telkom. PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk merupakan

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

sudah lama berdiri, yaitu sejak tahun 1856.

Meskipun banyak bermunculan perusahaan-

perusahaan swasta yang juga penyedia

layanan dan jaringan telekomunikasi, PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk mampu

bertahan dalam persaingan dunia bisnis.

Tidak hanya mampu bertahan, PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk bahkan

mampu tumbuh dengan baik hingga dapat

dikatakan mampu mengungguli perusahaan-

perusahaan pesaingnya di bidang layanan

atau jaringan telekomunikasi.

Perkembangan atau pertumbuhan dari PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk ini dapat

dilihat dari pergerakan harga saham pada

setiap periode. Setiap tahunnya, harga

saham dari PT. Telekomunikasi Indonesia,

Tbk cenderung terus mengalami

peningkatan. Sebagai contoh, dapat dilihat

pada Gambar 1.1 yang menampilkan grafik

pergerakan harga saham PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk dari Januari

2010 hingga April 2015.

Saat ini PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk melayani lebih dari 151,9

juta pelanggan dan mendominasi lebih dari

60% pangsa pasar broadband di Indonesia

yang mencapai lebih dari 19 juta pelanggan.

Sumber: Bareksa.com, 2015

Page 5: PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

5

Pertumbuhan ini tentunya tidak terlepas dari

peran karyawan PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk yang mampu memberikan

produktivitas yang maksimal bagi

perusahaan. Untuk itu, sangat menarik

untuk melakukan peneliti keterkaitan antara

penilaian kinerja dan kompensasi dengan

produktivitas karyawan yang menjadikan

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk sebagai

objek penelitian.

Manajemen Sumber Daya Manusia

(MSDM) diartikan sebagai pendayagunaan

sumber daya manusia di dalam organisasi,

yang dilakukan melalui fungsi-fungsi

perencanaan sumber daya manusia,

rekrutmen dan seleksi, pengembangan

sumber daya manusia, perencanaan dan

pengembangan karir, pemberian

kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan

dan kesehatan kerja, dan hubungan

industrial (Marwansyah, 2010). Manajemen

Sumber Daya Manusia (MSDM) juga dapat

diartikan sebagai suatu perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan

pengawasan atas pengadaan,

pengembangan, kompensasi,

pengintegrasian, pemeliharaan, dan

pemutusan hubungan kerja dengan maksud

untuk mencapai tujuan organisasi

perusahaan secara terpadu (Sutrisno, 2010).

Kemudian Manajemen Sumber Daya

Manusia (MSDM) juga bisa didefinisikan

sebagai seni dan ilmu pengadaan,

pengembangan dan pemanfaatan SDM

sehingga tujuan perusahaan dapat

direalisasikan secara daya guna dan

kegairahan kerja dari semua kerja

(Manullang, 2012).

Dalam melaksanakan suatu

pekerjaan sebaiknya suatu organisasi

memperhatikan suatu fungsi manajemen.

Fungsi manajemen sumber daya manusia

terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengendalian, pengadaan,

pengembangan kompensasi,

pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan

dan pemberhentian (Hasibuan, 2012).

Penilaian kinerja (performance

appraisal) adalah proses mengevaluasi

seberapa baik karyawan melakukan

pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan

seperangkat standar, dan kemudian

mengkomunikasikan informasi tersebut

pada karyawan (Mathis dan Jackson, 2011).

Adapun faktor-faktor penilaian adalah

aspek-aspek yang diukur dalam proses

penilaian kerja individu (Moeheriono,

2012).

Faktor penilaian tersebut terdiri atas empat

aspek, yakni sebagai berikut:

1. Hasil kerja, yaitu keberhasilan karyawan

dalam pelaksanaan kerja (output)

biasanya terukur, seberapa besar yang

telah dihasilkan, berapa jumlahnya dan

beberapa besar kenaikannya, misalnya

omset pemasaran, jumlah keuntungan

dan total perputaran aset, dan lain-lain.

2. Perilaku, yaitu aspek tindak tunduk

karyawan dalam melaksanakan

pekerjaan, pelayanan, kesopanan, sikap,

dan perilakunya baik terhadap seasama

karyawan maupun kepada pelanggan.

3. Atribut dan kompetensi, yaitu

kemahiran dan penguasaan karyawan

sesuai tuntutan jabatan, pengetahuan,

kemitraan dan keahliannya, seperti

kepemimpinan, inisiatif, dan komitmen.

4. Komparatif, yaitu membandingkan hasil

kinerja karyawan dengan karyawan

lainnya yang selevel dengan yang

bersangkutan, misalnya sesama sales

berapa besar omset penjualanya selama

satu bulan.

Jadi dapat disimpulkan penilaian

kinerja adalah kegiatan menilai atau

mengevaluasi kinerja karyawan dengan

membandingkan dengan standar kerja yang

ada atau yang sudah ditentukan.

Ada beberapa hal yang menjadi

kriteria penilaian kinerja. Kriteria-kriteria

sistem penilaian kinerja adalah sebagai

berikut (Cascio, 2012):

1. Relevan (relevance). Relevan

mempunyai makna (1) terdapat kaitan

yang erat antara standar untuk pekerjaan

tertentu dengan tujuan organisasi, dan

(2) terdapat keterkaitan yang jelas antara

elemen-elemen kritis suatu pekerjaan

yang telah diidentifikasi melalui analisis

jabatan dengan dimensi-dimensi yang

akan dinilai dalam form penilaian.

2. Sensitivitas (sensitivity). Sensitivitas

berarti adanya kemampuan sistem

penilaian kinerja dalam membedakan

pegawai yang efektif dan pegawai yang

tidak efektif.

3. Reliabilitas (reliability). Reliabilitas

dalam konteks ini berarti konsistensi

penilaian. Dengan kata lain sekalipun

instrumen tersebut digunakan oleh dua

orang yang berbeda dalam menilai

seorang pegawai, hasil penilaiannya

akan cenderung sama.

Page 6: PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

6

4. Akseptabilitas (acceptability).

Akseptabilitas berarti bahwa

pengukuran kinerja yang dirancang

dapat diterima oleh pihak-pihak yang

menggunakannya.

5. Praktis (practicality). Praktis berarti

bahwa instrumen penilaian yang

disepakati mudah dimenegerti oleh

pihak-pihak yang terkait dalam proses

penilaian tersebut.

Adapun tujuan dan kegunaan penilaian

kerja adalah sebagai berikut (Hasibuan,

2012):

1. Sebagai dasar pengambilan keputusan

yang digunakan untuk promosi, demosi,

pemberhentian dan penetapan berapa

besarnya balas jasa.

2. Untuk mengukur prestasi kerja yaitu

sejauh mana karyawan bisa sukses

dalam pekerjaannya.

3. Sebagai dasar mengevaluasi efektivitas

seluruh kegiatan dalam perusahaan.

4. Sebagai dasar untuk mengevaluasi

program pelatihan dan keefektifan

jadwal kerja, metode kerja, struktur

organisasi, gaya pengawasan, kondisi

kerja dan peralatan kerja.

5. Sebagai indikator untuk menentukan

kebutuhan akan latihan bagi karyawan

yang berada dalam organisasi.

6. Sebagai alat untuk meningkatkan

motivasi kerja karyawan sehingga

dicapai tujuan untuk mendapatkan

performance kerja yang baik.

Ada beberapa fungsi dari penilaian

kinerja. Beberapa kegunaan dari penilaian

kinerja adalah sebagai berikut (Noe, 2010):

1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

2. Rekrutmen dan Seleksi

3. Pelatihan dan Pengembangan

4. Perencanaan dan Pengembangan Karir

5. Program Kompensasi

6. Hubungan Karyawan Internal

7. Penilaian Potensi Tenaga Kerja

Manfaat penilaian kinerja bagi

semua pihak adalah agar bagi mereka

mengetahui manfaat yang dapat mereka

harapkan (Rivai, 2009).

Kompensasi adalah, segala sesuatu

yang diterima oleh karyawan sebagai balas

jasa kerja mereka (Sedarmayanti, 2011).

Pengertian lain dari Kompensasi adalah

kontra prestasi terhadap penggunaan tenaga

atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga

kerja (Wibowo, 2012). Kemudian

kompensasi juga diartikan sebagai sesuatu

yang dipertimbangkan sebagai suatu yang

sebanding (Andrew dikutip oleh

Mangkunegara, 2011).

Dari sekian pengertian yang di atas,

dapat disimpulkan bahwa kompensasi

adalah segala sesuatu diberikan oleh

perusahaan kepada karyawan sebagai balas

jasa perusahaan karena telah bekerja kepada

perusahaan tersebut. Kompensasi

merupakan hal yang sangat penting dan

dapat berpengaruh terhadap loyalitas

karyawan, karena bagi karyawan

kompensasi seperti tingkat penghargaan

atas pekerjaan yang telah mereka lakukan

atau berikan kepada perusahaan.

Ada dua bentuk kompensasi, yaitu

bentuk kompensasi langsung yang

merupakan upah dan gaji , bentuk

kompensasi yang tak langsung yang

merupakan pelayanan dan keuntungan

(Mangkunegara, 2011). Berikut

penjelasannya:

a. Upah dan Gaji (Kompensasi Langsung)

Upah adalah pembayaran berupa uang

untuk pelayanan kerja atau uang yang

biasanya di bayarkan kepada pegawai

secara per jam, per hari, dan per

setengah hari. Sedangkan gaji

merupakan uang yang di bayarkan

kepada pegawai atas jasa pelayanannya

yang yang diberikan secara bulanan.

b. Keuntungan dan Pelayanan

(Kompensasi Tak Langsung)

Keuntungan adalah nilai keuangan

(moneter) langsung untuk pegawai yang

secara cepat dapat dilakukan. Sedangkan

pelayanan adalah nilai keuangan

(moneter) langsung untuk pegawai yang

tidak dapat secara mudah ditentukan.

Program benefit (keuntungan) bertujuan

untuk memperkecil turnover,

meningkatkan modal kerja, dan

meningkatkan keamanan. Adapun

kriteria keuntungan adalah biaya,

kemampuan membayar, kebutuhan,

kekuatan kerja, tanggung jawab social,

reaksi kekuatan kerja, dan relasi umum.

Sedangkan program pelayanan adalah

laporan tahunan untuk pegawai, adanya

tim olah raga, kamar tamu pegawai,

kafetaria pegawai, surat kabar

perusahaan, took perusahaan, discount

(potongan harga), produk perusahaan,

ada program rekreasi atau darmawisata.

Ada beberapa tujuan dari

pemberian kompensasi. Tujuan pemberian

kompensasi (balas jasa) antara lain adalah

(Hasibuan, 2012):

Page 7: PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

7

1. Ikatan Kerja sama

Dengan pemberian kompensasi

terjalinlah kerja sama formal antara

perusahaan dengan karyawan.

Karyawan harus mengerjakan tugas-

tugasnya dengan baik, sedangkan

pengusaha/majikan wajib membayar

kompensasi sesuai dengan perjanjian

yang disepakati.

2. Kepuasan Kerja

Dengan balas jasa, karyawan akan dapat

memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik,

status sosial, dan egoistiknya sehingga

memperoleh kepuasan kerja dari

jabatannya.

3. Pengadaan Efektif

Jika program kompensasi ditetapkan

cukup besar, pengadaan karyawan yang

qualified untuk perusahaan akan lebih

mudah.

4. Motivasi

Jika balas jasa yang diberikan cukup

besar, manajer akan mudah memotivasi

bawahannya.

5. Stabilitas Karyawan

Dengan program kompensasi atas

prinsip adil, layak dan kompetitif maka

stabilitas karyawan lebih terjamin

karena turn-over relatif kecil.

6. Pengaruh Pemerintah

Jika program kompensasi sesuai dengan

undang-undang perburuhan yang

berlaku (seperti batas upah minimum)

maka intervensi pemerintah dapat

dihindarkan.

Adapun beberapa indikator dari

kompensasi, yaitu (Simamora, 2010):

1. Gaji yang adil dan sesuai

2. Insentif yang sesuai dengan

pengorbanan

3. Tunjangan yang sesuai dengan harapan

4. Fasilitas yang memadai

Produktivitas karyawan merupakan

aspek yang sangat penting dalam suatu

perusahaan. Produktivitas karyawan

berbanding lurus dengan pertumbuhan suatu

perusahaan. Jika produktivitas karyawan

suatu perusahaan baik, maka pertumbuhan

perusahaan juga akan baik pula.

Produktivitas adalah perbandingan

antara output (hasil) dengan input

(masukan). Jika produktivitas naik ini hanya

dimungkinkan oleh adanya peningkatan

efesiensi (waktu, bahan, tenaga) dan sistem

kerja, teknik produksi dan adanya

peningkatan keterampilan dari tenaga

kerjanya (Hasibuan, 2012).

Dari penjelasan diatas maka dapat

disimpulkan produktivitas adalah suatu

perbandingan antara sumber daya yang

digunakan untuk suatu proses produksi,

dengan hasil dari produksi tersebut.

Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi produktivitas karyawan pada

suatu perusahaan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi produktivitas antara lain

sebagai berikut (Handoko, 2012):

1) Kondisi fisik perusahaan

2) Derajat otomatisasi yang digunakan

3) Layout

4) Desain pekerjaan

5) Keterampilan dan motivasi karyawan

6) Pengupahan dan paket- paket benefit

yang disediakan.

Terdapat dua belas faktor yang

mempengaruhi produktivitas kerja

(Sedarmayanti, 2011):

1. Sikap mental meliputi:

a. Motivasi Kerja, Pada umumnya

orang yang mempunyai motivasi

kerja yang tinggi akan bekerja

dengan rajin, giat, sehingga dengan

begitu akan dapat mencapai satu

prestasi kerja yang tinggi.

b. Disiplin kerja, Orang yang

mempunyai disiplin kerja yang

tinggi akan bertanggung jawab

terhadap tugas-tugas yang

diberikan kepadanya. Hal ini akan

mendorong gairah kerja, semangat

kerja dan akan mendukung

terwujudnya tujuan perusahaan.

Sebab kedisiplinan adalah kunci

keberhasilan suatu perusahaan

dalam mencapai tujuannya dan

produktivitas kerja pun akan

meningkat.

c. Etika kerja, Pada umumnya orang

mempunyai etika yang baik akan

nampak dalam penampilan kerja

sehari-hari berupa kerja sama,

kehadiran, antusias, inisiatif,

tanggung jawab terhadap

pekerjaan, dan kreativitas. Wujud

tersebut akan memberikan

pengaruh yang sangat besar

terhadap pencapaian produktivitas

kerja karyawan yang optimal dan

mampu memenuhi harapan atau

bantuan pencapaian tujuan

perusahaan.

2. Pendidikan

Pada umumnya orang yang

mempunyai pendidikan lebih tinggi

akan memiliki wawasan yang lebih

Page 8: PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

8

luas terutama penghayatan akan

pentingnya produktivitas.

3. Keterampilan

Pada aspek tertentu apabila pegawai

semakin terampil, maka akan lebih

mampu bekerja serta menggunakan

fasilitas kerja dengan baik.

4. Manajemen

Berkaitan dengan sistem yang

diterapkan oleh pimpinan untuk

mengelola atau pun memimpin serta

mengendalikan bawahannya. Apabila

manajemennya tepat, maka akan

menimbulkan semangat yang lebih

tinggi sehingga dapat mendorong

pegawai untuk melakukan tindakan

produktif.

5. Hubungan Industrial Pancasila

Dengan penerapan hubungan

industrial pancasila maka akan:

a. Menciptakan ketenangan kerja dan

memberikan motivasi kerja.

b. Menciptakan hubungan kerja yang

serasi dan dinamis sehingga

menumbuhkan partisipasi aktif

dalam usaha meningkatkan

produktivitas.

c. Menciptakan harkat dan martabat

pegawai sehingga mendorong

diwujudkannya jiwa yang

berdedikasi dalam upaya

meningkatkan produktivitas.

6. Tingkat Penghasilan

Apabila tingkat penghasilan pegawai

tinggi, maka akan menimbulkan

konsentrasi dan semangat kerja

sehingga pada akhirnya akan

meningkatkan produktivitas kerja.

7. Gizi dan Kesehatan

Apabila pegawai dapat dipenuhi

kebutuhan gizinya dan berbadan sehat,

maka akan lebih kuat bekerja, apalagi

bila mempunyai semangat yang tinggi

maka akan dapat meningkatkan

produktivitas kerjanya.

8. Jaminan Sosial

Jaminan sosial yang diberikan oleh

suatu organisasi kepada pegawainya

dimaksudkan untuk meningkatkan

pengabdian dan semangat kerja.

Apabila jaminan sosial pegawai

mencukupi, maka akan dapat

menimbulkan produktivitas kerja.

9. Lingkungan dan Iklim Kerja

Lingkungan dan iklim kerja

merupakan hal baik dalam mendorong

pegawai agar senang dalam bekerja

dan meningkatkan rasa tanggung

jawab untuk melakukan pekerjaan

dengan lebih baik sehingga terarah

dalam peningkatan produktivitas kerja.

10. Mutu dan Sarana Produksi

Mutu sarana produksi berpengaruh

terhadap peningkatan produktivitas

kerja karena dengan mutu sarana

produksi yang lebih baik, seseorang

dapat bekerja dengan semangat.

11. Teknologi

Apabila teknologi yang dipakai lebih

tepat, maka akan memungkinkan

jumlah produksi yang dihasilkan lebih

banyak dan bermutu serta

memperkecil terjadinya pemborosan

bahan sisa.

12. Kesempatan Berprestasi

Apabila terbuka kesempatan dalam

berprstasi, akan menimbulakan

dorongan psikologis untuk

meningkatkan potensi yang dimiliki

untuk meningkatkan produktivitas.

Ada beberapa yang menjadi

indikator dari produktivitas kerja. berikut

penjelasan dari indikator-indikator

produktivitas tersebut (Sutrisno, 2010):

1) Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk

melaksanakan tugas. Kemampuan

seseorang karyawan sangat bergantung

pada ketrampilan yang dimiliki serta

profesionalisme dalam bekerja.

2) Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha meningkatkan hasil yang

dicapai. Upaya untuk memanfaatkan

produktivitas kerja bagi masing-masing

yang terlibat dalam suatu pekerjaan.

3) Semangat kerja

Dapat dilihat dari etos kerja dan hasil

yang dicapai dalam satu hari kemudian

dibandingkan dengan hari sebelumnya.

4) Pengembangan diri

Mengembangkan diri untuk

meningkatkan kemampuan kerja.

Pengembangan diri dapat dilakukan

dengan melihat tantangan dan harapan

dengan apa yang akan dihadapi.

5) Mutu

Selalu berusaha meningkatkan mutu

lebih baik dari yang lalu. Mutu

merupakan hasil pekerjaan yang dapat

menunjukan kualitas kerja karyawan.

6) Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai

dengan keseluruhan sumberdaya yang

digunakan. Masukan dan keluaran

merupakan aspek produktivitas yang

Page 9: PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

9

memberikan pengaruh yang cukup

signifikan.

METODE

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penilitan

penjelasan (explanatory research).

Penelitian eksplanatori merupakan penelitian

yang bermaksud menjelaskan kedudukan

variabel-variabel yang diteliti serta

hubungan antara satu variabel dengan yang

lain (Sugiyono, 2013). Alasan pemilihan

penelitian jenis eksplanatoris ini adalah

karena untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan. Hasil dari pengujian tersebut

diharapkan dapat menjelaskan hubungan

antara penilaian kinerja dan kompensasi

dengan produktivitas karyawan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada

penelitian ini adalah:

a) Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2013). Kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang efisien

bila peneliti tahu cara dengan pasti

variabel yang akan diukur dan tahu apa

yang bisa diharapkan dari responden.

Sebanyak 57 kuesioner disebar kepada

57 orang karyawan PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk WJS Malang

b) Dokumentasi

Teknik ini dilakukan dengan melakukan

pencatatan terhadap informasi-informasi

tentang gambaran umum perusahaan,

struktur perusahaan, dan hal-hal yang

dapat menunjang penelitian lainnya.

Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah

penentuan konstrak atau sifat yang akan

dipelajari sehingga menjadi variabel yang

dapat diukur (Sugiyono, 2013). Definisi

Operasional menjelaskan cara tertentu yang

digunakan untuk meneliti dan

mengoperasikan konteks sehingga

memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk

melakukan pengukuran dengan cara yang

sama atau mengembangkan cara pengukuran

konstrak yang lebih baik.

Berdasarkan konsep di atas maka

definisi operasional dari variabel penelitian

adalah sebagai berikut:

1) Penilaian Kinerja (X1)

Penilaian kinerja adalah kegiatan

menilai atau mengevaluasi kinerja

karyawan dengan membandingkan dengan

standar kerja yang ada atau yang sudah

ditentukan. Di sini akan dilihat apakah

penelitian kinerja karyawan pada PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Jatim

Selatan Malang sudah baik dan sudah

memenuhi kriteria penilaian kinerja.

Kriteria penilaian kinerja adalah sebagai

berikut (Cascio, 2012):

1. Relevan (relevance)

2. Sensitivitas (sensitivity)

3. Reliabilitas (reliability)

4. Akseptabilitas (acceptability).

5. Praktis (practicality)

2) Kompensasi (X2)

Kompensasi adalah segala sesuatu

yang diberikan oleh perusahaan kepada

karyawan sebagai balas jasa perusahaan

karena telah mencurahkan waktu dan tenaga

untuk perusahaan tersebut. Kompensasi

merupakan hal yang sangat penting dan

dapat berpengaruh terhadap loyalitas

karyawan, karena bagi karyawan

kompensasi adalah sebagai penghargaan

atas pekerjaan yang telah mereka lakukan

untuk perusahaan. Kompensasi pada PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk WJS

Malang adalah salah satu variabel yang

akan menjadi fokus pembahasan pada

penelitian ini.

Adapun beberapa indikator dari

kompensasi, yaitu (Simamora, 2010):

1. Gaji yang adil dan sesuai

2. Insentif yang sesuai dengan

pengorbanan

3. Tunjangan yang sesuai dengan

harapan

4. Fasilitas yang memadai

3) Produktivitas Karyawan (Y)

Produktivitas adalah suatu

perbandingan antara sumber daya yang

dikeluarkan untuk suatu proses produksi,

dengan jumlah hasil dari produksi tersebut.

Produktivitas karyawan PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk WJS

Malang akan menjadi salah satu fokus

pembahasan pada penelitian ini. yang

menjadi indikator produktivitas adalah

(Sutrisno, 2010):

a. Kemampuan

b. Meningkatkan hasil yang dicapai

c. Semangat kerja

Page 10: PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

10

d. Pengembangan diri

e. Mutu

f. Efisiensi

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan

analisis regresi. Pada dasarnya analisis

regresi adalah studi mengenai

ketergantungan variabel dependen (terikat)

dengan satu atau lebih variabel independen

(variabel penjelas/ bebas), dengan tujuan

untuk mengestimasi atau memprediksi rata-

rata populasi atau nilai rata-rata variabel

dependen berdasarkan nilai variabel

independen yang diketahui (Gujarati dalam

Ghozali, 2011).

Karena satuan dari penilaian kinerja

(X1), kompensasi (X2), belum sama, maka

perlu disamakan dahulu dengan

menggunakan standardized beta, sehingga

tidak ada konstantanya (Ghozali, 2011).

Oleh karena itu, persamaan regresi berganda

yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :

Y = b1X1 + b2X2

Di mana :

Y = Produktivitas Karyawan

b = Koefisien regresi

X1 = Penilaian Kinerja

X2 = Kompensasi

HASIL

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi ini digunakan

untuk menghitung besarnya pengaruh antara

variabel bebas, yaitu penilaian kinerja

karyawan (X1) dan kompensasi (X2)

terhadap variabel terikat yaitu produktivitas

karyawan (Y).

Dengan menggunakan bantuan

aplikasi Eviews didapat model regresi

seperti pada Tabel 1 di bawah ini

Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 26.455 3.315522 7.979289 0.0000

X1 0.411 0.076719 5.356819 0.0000

X2 0.246 0.093936 2.6274 0.0112

R-squared 0.541847 Mean dependent var 52.1754

Adjusted R-squared 0.524879 S.D. dependent var 4.76266

S.E. of regression 3.282858 Akaike info criterion 5.2665

Sum squared resid 581.9663 Schwarz criterion 5.37403

Log likelihood -147.0953 Hannan-Quinn criter. 5.30829

F-statistic 31.93233 Durbin-Watson stat 1.78157

Prob(F-statistic) 0.000000

Adapun persamaan regresi yang didapatkan

adalah sebagai berikut:

Y = b1X1 + b2X2

Y = 0,411 X1 + 0,246 X2

Dari persamaan tersebut dapat

diinterpretasikan sebagai berikut:

a. Setiap peningkatan satu satuan Penilaian

Kinerja (X1), maka akan terjadi

peningkatan Produktivitas Karyawan

(Y) sebesar 0,411 dengan asumsi

variabel yang lainnya dianggap konstan.

b. Setiap peningkatan satu satuan

Kompensasi (X2), maka akan terjadi

peningkatan Produktivitas Karyawan

(Y) sebesar 0,246 dengan asumsi

variabel yang lainnya dianggap konstan.

Berdasarkan interpretasi di atas,

dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja

dan kompensasi mempunyai pengaruh yang

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Page 11: PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

11

positif terhadap produktivitas karyawan.

Dengan kata lain, apabila bahwa penilaian

kinerja dan kompensasi meningkat maka

akan diikuti peningkatan produktivitas

karyawan.

Hasil Uji Hipotesis Pertama (Uji F)

Uji F ini bertujuan untuk menguji

signifikansi secara simultan atau bersama-

sama antara variabel independen yang

meliputi variabel penilaian kinerja dan

kompensasi terhadap produktivitas

karyawan. Uji ini dilakukan

denganmembandingkan nilai α (0.05)

dengan nilai probabilitas F hitung.

Apabila nilai F hitung lebih kecil

dari pada nilai α (0.05) maka ada pengaruh

secara simultan yang signifikan dari

variabel bebas secara bersama-sama

terhadap variabel terikat. Apabila F hitung

lebih besar dari pada α (0.05) maka tidak

ada pengaruh yang signifikan dari variabel

bebas terhadap variabel terikat.

Tabel 2. Hasil Uji F (Simultan)

Nilai α = 5% Prob(F-statistic)

0.05 0.0000

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel

3 di atas. Nilai prob. F (statistic) sebesar

0,0000 yang lebih kecil dari nilai alpha 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh yang signifikan secara simultan

dari penilaian kinerja dan kompensasi

terhadap produktivitas karyawan.

Hasil Uji Hipotesis Kedua (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui

apakah masing-masing variabel bebas

secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikat. Jika

nilai prob. t hitung lebih kecil dari alpha

(0,05) maka dapat dikatakan bahwa variabel

bebas berpengaruh signifikan terhadap

variabel terikatnya. Hasil uji t dapat diliat

pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Uji t (Parsial)

Variabel Probabilitas

C 0.0000

X1 0.0000

X2 0.0112

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat

nilai prob. t hitung dari variabel Penilaian

Kinerja (X1) adalah sebesar 0,0000 yang

lebih kecil dari nilai alpha (0,05) sehingga

dapat dikatakan Penilaian Kinerja (X1)

berpengaruh signifikan terhadap

Produktivitas karyawan (Y). Juga dapat

dilihat nilai prob. t hitung dari variabel

Kompensasi adalah sebesar 0,0112 yang

lebih kecil dari nilai alpha (0,05) sehingga

dapat disimpulkan Kompensasi

berpengaruh signifikan terhadap

Produktivitas karyawan (Y).

Dari hasil keseluruhan dapat

disimpulkan bahwa variabel bebas

mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja karyawan secara parsial.

PEMBAHASAN

Pengaruh Penilaian Kinerja (X1)

terhadap Produktivitas Karyawan (Y)

Hasil pengujian yang telah

dilakukan menunjukkan adanya pengaruh

signifikan antara variabel penilaian kinerja

karyawan terhadap produktivitas karyawan.

Hasil ini menunjang penelitian terdahulu

oleh Nurholis (2010) dan Musyarofah

(2012) yang menyatakan bahwa variabel

penilaian kinerja berpengaruh terhadap

produktivitas karyawan.

Hasil analisis regresi

menunjukkan, nilai prob. t hitung dari

variabel Penilaian Kinerja (X1) adalah

sebesar 0,0000 yang lebih kecil dari nilai

alpha (0,05) sehingga dapat dikatakan

Penilaian Kinerja (X1) berpengaruh

signifikan terhadap Produktivitas karyawan

(Y). Hal ini berarti penilaian kinerja yang

ada di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Witel Jatim Selatan Malang akan

mempengaruhi produktivitas karyawan

yang meliputi kemampuan, peningkatan

hasil yang dicapai, semangat kerja,

pengembangan diri, mutu, efisiensi. Dengan

adanya hasil tersebut, PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk Witel Jatim Selatan Malang

perlu mempertahankan dan melakukan

evaluasi atau perbaikan secara berkala

terhadap penilaian kinerja karyawan. Hal ini

bertujuan untuk menjaga agar penilaian

kinerja pada PT. Telekomunikasi Indonesia,

Tbk Witel Jatim Selatan Malang tetap dapat

memberikan hasil yang akurat dan dapat

bermanfaat.

Sumber: Data primer diolah 2016

Sumber: Data primer diolah 2016

Page 12: PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

12

Pengaruh Kompensasi (X2) terhadap

Produktivitas Karyawan (Y)

Hasil pengujian yang telah

dilakukan menunjukkan adanya pengaruh

signifikan antara variabel kompesasi

terhadap produktivitas karyawan. Hasil ini

menunjang penelitian terdahulu oleh

Sumampouw (2013) yang menyatakan

bahwa kompensasi memiliki pengaruh yang

cukup kuat terhadap produktivitas kerja

karyawan.

Hasil analisis regresi

menunjukkan, nilai prob. t hitung dari

variabel Kompensasi (X2) adalah sebesar

0,0112 yang lebih kecil dari nilai alpha

(0,05). Sehingga dapat dikatakan

Kompensasi (X2) berpengaruh signifikan

terhadap Produktivitas karyawan (Y). Hal

ini berarti kompensasi yang ada di PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Jatim

Selatan Malang akan mempengaruhi

produktivitas karyawan yang meliputi

kemampuan, peningkatan hasil yang

dicapai, semangat kerja, pengembangan

diri, mutu, efisiensi. Dengan adanya hasil

tersebut PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Witel Jatim Selatan Malang hendaknya

memperhatikan kompensasi yang ada.

Tentunya semua pihak PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk Witel Jatim Selatan Malang

baiknya dilibatkan dalam melakukan

evaluasi serta perbaikan kompensasi

tersebut agar dapat memberikan hasil positif

bagi pihak perusahaan maupun karyawan.

Implikasi Hasil Penelitian Implikasi hasil penelitian ini

mencakup dua hal, yaitu implikasi teoritis

dan implikasi praktis yang dijelaskan

sebagai berikut:

Implikasi Teoritis

Implikasi teoritis berhubungan

dengan kontribusi penelitian ini bagi

perkembangan teori-teori penelitian tentang

penilaian kinerja, kompensasi, dan

produktivitas atau untuk penelitian yang

akan datang. Implikasi teoritis dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Penelitian ini mendukung penelitian

terdahulu atau teori-teori yang

menyatakan pentingnya penilaian

kinerja dan kompensasi dalam suatu

perusahaan serta adanya pengaruh yang

signifikan dari penilaian kinerja dan

kompensasi terhadap produktivitas

karyawan.

b. Diharapkan untuk penelitian yang akan

datang, dalam pengambilan sampel agar

dapat mangambil atau memilih

responden yang lebih merata dan

melakukan pengelompokan antara

manajer dengan karyawan biasa

Implikasi Praktis

Implikasi praktis berisi hal-hal

yang perlu dilakukan oleh manajemen PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Jatim

Selatan Malang yang berkaitan dengan

praktek penerapan penilaian kinerja

karyawan dan kompensasi. Ada beberapa

yang menjadi implikasi praktis dari

penelitian ini, yaitu:

a. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Witel Jatim Selatan Malang perlu

mempertahankan penilaian kinerja yang

sudah diterapkan saat ini karena dari

hasil penelitian menunjukkan bahwa

penilaian kinerja yang telah

dilaksanakan perusahaan sudah baik.

b. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Witel Jatim Selatan Malang harus

memberikan kompensasi yang adil dan

sepadan kepada karyawan karena

kompensasi mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap produktivitas

karyawan.

c. Meskipun pemberian kompensasi dinilai

sudah baik, PT. Telekomunikasi

Indonesia, Tbk Witel Jatim Selatan

Malang perlu sedikit melakukan

pengkajian ulang dalam hal pemberian

tunjangan. Hal ini karena pemberian

tunjangan yang sesuai harapan

karyawan mempunyai nilai terendah

dibanding dengan item lain dalam

pemberian hal kompensasi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh dari

variabel penilaian kinerja dan kompensasi

tehadap produktivitas karyawan PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel Jatim

Selatan Malang. Berdasarkan dari hasil

penghitungan analisis regresi linier

berganda, maka kesimpulan yang dapat

diambil adalah sebagai berikut:

1. Penilaian kinerja berpengaruh signifikan

dan positif secara parsial terhadap

produktivitas karyawan PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel

Jatim Selatan Malang.

2. Kompensasi berpengaruh signifikan dan

positif secara parsial terhadap

Page 13: PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

13

produktivitas karyawan PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel

Jatim Selatan Malang.

3. Penilaian kinerja dan kompensasi

berpengaruh signifikan secara simultan

terhadap produktivitas karyawan PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel

Jatim Selatan Malang.

Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas,

ada beberapa saran yang diharapkan

bermanfaat dalam bagi perusahaan maupun

pihak lain. saran tersebut antara lain adalah

sebagai berikut:

1. Meskipun penilaian kinerja sudah baik,

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Witel Jatim Selatan Malang sebaiknya

melakukan penyempurnaan terhadap

penilaian kinerja karyawan yang

diterapkan karena item keakuratan

penilaian kinerja mempunyai nilai rata-

rata terendah dibanding dengan item

lain. Diperlukan evaluasi yang

melibatkan semua pihak agar mendapat

hasil penyempurnaan penilaian kinerja

yang maksimal sehingga nantinya akan

dapat menghasilkan penilaian kinerja

karyawan yang lebih akurat.

2. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Witel Jatim Selatan Malang sebaiknya

dapat mempertahankan hasil baik dalam

hal pemberian kompensasi kepada

karyawan. Namun dalam hal ini, perlu

perhatian lebih dalam hal pemberian

tunjangan kepada karyawan. Ini karena

item pemberian tunjangan yang sesuai

harapan karyawan mempunyai nilai

rata-rata terendah dibanding dengan

item lain. Ada baiknya bagi PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk Witel

Jatim Selatan Malang untuk melakukan

pengkajian terhadap pemberian

tunjangan bagi karyawan.

3. Mengingat tidak dibahasnya tentang

pengaruh penilaian kinerja terhadap

kompensasi, pada penelitian selanjutnya

diharapkan untuk dapat membahas dan

mengusut tentang hubungan antara

kedua variabel tersebut.

4. Nilai koefisien determinasi yang tinggi

mengindikasikan bahwa penilaian

kinerja dan kompensasi mempunyai

pengaruh yang sangat besar terhadap

produktivitas karyawan, maka dari itu

penelitian ini dapat menjadi bahan

kajian ulang yang lebih mendalam bagi

penelitian yang akan datang dengan

menggunakan metode pengujian yang

berbeda.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih

kepada berbagai pihak yang telah membantu

sehingga panduan ini dapat terselesaikan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan

kepada Asosiasi Dosen Manajemen

Universitas Brawijaya khususnya kepada

Bapak Misbahuddin Azzuhri, SE., MM.,

CPHR., CSRS. selaku dosen pembimbing

atas bimbingan yang diberikan kepada

penulis dan Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas

Brawijaya yang memungkinkan jurnal ini

bisa diterbitkan.

Page 14: PENGARUH PENILAIAN KINERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP

14

DAFTAR PUSTAKA

Bareksa.com. 2015. Grafik Pergerakan

Harga Saham Telkom.

www.bareksa.com/id/text/2015/04/1

6/3-perusahaan-telekomunikasi-

bersaing-ketat-siapa-yang-terbaik-

dalam-5-tahun/10173/analysis.

Diakses 22 Mei 2016 pukul 23.46

WIB

Cascio, W. F. 2003. Managing Human

Resources: Productivity, Quality of

Work Life, Profit 6th Edition. New

York: McGraw-Hill

Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate

dengan Program IBM SPSS 19,

Universitas Diponegoro, Semarang.

Handoko, Hani. 2012. Manajemen

Personalia dan Sumber Daya

Manusia. Yogyakarta: BPFE

Hasibuan, Malayu S.P. 2012. Manajemen

Sumber Daya Manusia cetakan

keenambelas. Jakarta: Bumi Aksara

Mangkunegara, A. 2011. Manajemen

Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: Rosda Karya

Manullang, M. 2012. Dasar-Dasar

Manajemen. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press

Marwansyah. 2010. Manajemen Sumber

Daya Manusia Edisi 2. Bandung:

Alfabeta

Mathis, Robert L. dan Jackson, John H.

2011. Human Resource Management

edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja

Berbasis Kompetensi Edisi Revisi.

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Musyarofah, Siti. 2012. Pengaruh

Penilaian Kinerja Terhadap

Produktivitas Karyawan Pada CV.

Barakah Kreativindo di Tangerang

Selatan. Skripsi. Tangerang:

Fakultas Ekonomi Manajemen

Universitas Pamulang

Noe, Raymond A. 2010. Manajemen

Sumber Daya Manusia Edisi ke 10.

Jakarta: PT Indeks

Nurholis, Iman. 2010. Pengaruh

Pelaksanaan Penilaian Kinerja

Terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan (Studi Pada Call Center

PT. Telkomsel Medan). Medan

Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber

Daya Manusia untuk Perusahaan

dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada

Sedarmayanti. 2011. Tata Kerja dan

Produktivitas Kerja: Suatu Tinjauan

Dari Aspek Ergonomi Atau Kaitan

Antara Manusia Dengan

Lingkungan Kerjanya. Bandung:

Mandar Maju

Simamora, Henry. 2010. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Gramedia

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Bisnis:

Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif, dan

Kombinasi (Mixed Methods).

Bandung: Alfabeta

Sumampouw, Christine Lydia. 2013.

Pengaruh Kompensasi terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan Pada

PT. Bank Tabungan Pensiunan

Nasional, Tbk Manado. Manado

Sutrisno, Edy. 2010. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Jakarta: Kencana

Wibowo, 2012. Manajemen Kinerja Edisi

ke 3. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada