pengaruh penggunaan media video terhadap …

166
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA KELAS VII SMP ISLAM PLUS AS-SA’ADATAIN DEPOK SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2017/2018 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh Elvira Rosiana NIM: 1112013000001 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Upload: others

Post on 10-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK SISWA

KELAS VII SMP ISLAM PLUS AS-SA’ADATAIN DEPOK

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2017/2018

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

Elvira Rosiana

NIM: 1112013000001

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

LEMBAR PENGESAHAN

Shipsi beゴudul Pengain Penggllnaan Media Video Terhadap Pembettaran

Keterampilan Menyimak Siswa Kelas VⅡ SMP Islam As― Sa'adatain Depok

Semester Gattil Tahm利 がan 2017/2018 disuslln olch ELVIRA ROSIANA,NIM

H12013000001,dttukan kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN

Syttf ldγatullah Jakarta dan telah dinyttakan lulus dalaln UJian Munaqosah

pada tangga1 27 Septembcr 2017 di hadapan dewan penguJi.Karena itu,penulis

berhak mempcЮleh gelar Sttana Sl(S.Pd。 )ddam bidang Pendidikan Bahasa dan

Sastra lndonesia.

Jakarta,27 September 2017

Panitia ujia五 Munaqosah

Ketua Panitia(Ketua Jurusanh

Dr.Makvun Subukin M.Ⅱ um。

NIP.198003052009011015

Sekrctaris(Sekretaris Jumsaゴ Prodi)

NIP.197602252008011020

PengllJl I

Dr.Elvi Susanti,M.Pd.196808012008012016

Pengu」 lH

Nursvamsivih,M.Pd.198310212015032002

Tanggal

u亀ハ1

吟4γt子

Tanda Tangan

|プoノン昨.ζOI

/

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

i

ABSTRAK

Elvira Rosiana (NIM : 1112013000001). Pengaruh Penggunaan Media Video

Terhadap Pembelajaran Keterampilan Menyimak Siswa Kelas VII SMP

Islam Plus As-Sa’adatain, Depok Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018.

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Kata Kunci: Media Video, Keterampilan Menyimak

Penelitian ini bertujuan mendapatkan bukti empiris tentang penggunaan media video terhadap keterampilan menyimak siswa. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah eksperimen. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Islam Plus As-Sa’adatain, Depok. Sampel penelitian berjumlah 38 siswa

dipilih dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Instrumen penelitian berupa tes pilihan-ganda. Sebelum melakukan percobaan, peneliti memberikan pretest di kelas eksperimen. Kemudian, siswa diajarkan dengan menggunakan media video.

Di akhir percobaan, siswa diberikan posttest. Peneliti mengkalkulasikan t-test

untuk menganalisis data. Nilai thitung adalah 2,2 dan derajat kebebasan (dk)

adalah 36, sedangkan nilai ttabel pada tingkat signifikan 0,05 atau 1 – ½ α

(0,975) adalah 2,028. Hasil t-test menyatakan bahwa hasil thitung dan ttabel adalah signifikan. Hasil perhitungan menyatakan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima (2,2 >

2,028), artinya terdapat pengaruh dalam penggunaan media video terhadap pembelajaran keterampilan menyimak siswa. Dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media video memiliki pengaruh terhadap pembelajaran keterampilan menyimak siswa kelas VII SMP Islam Plus As-Sa’adatain, Depok Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018.

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

ii

ABSTRACT

Elvira Rosiana (NIM: 1112013000001). The Effectiveness of Video Media

towards Students’ Listening Skill at the Seventh Grade Student of SMP Islam

As-Sa’adatain Depok in Academic Year 2017/2018. Department of Indonesian Literature and Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers’ Training, State

Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017.

Keywords: Video Media, Listening Skill

The purpose of this research is to find out an empirical result of video usage towards students’ listening skill. The method that used in this research is the

experimental method. The population of this research is the seventh-grade student of SMP Islam Plus As-Sa’adatain, Depok. The sample of this research consists of

38 seventh-grade students that determined by random sampling technique. The instrument of this research is a multiple choice test. Before the researcher did the research, the researcher employed a pretest to experimental class, and then the

students taught using video medium. In the end of the research, the researcher gave the post-test to the students. The researcher used t-test to calculate and to

analyze the data taken. The result of tobserve is 2,2 with the degree of freedom (df) is 36, while the ttable with significant of 0,05 or 1 – ½ α (0,975) is 2,028. The result of t-test proven that tobserve and ttable is significant. Therefore, H0 is rejected and Ha

is accepted (2,2 > 2,028), that the use of video medium towards listening skill learning is effective. To sum up, the use of video medium towards students’

listening skill at the seventh-grade students of SMP Islam Plus As-Sa’adatain, Depok in academic year 2017/2018 is effective.

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT. karena limpahan rahmat,

nikmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Salawat dan salam tercurah

kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, para keluarga, dan para

pengikutnya hingga akhir zaman.

Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Video terhadap

Pembelajaran Keterampilan Menyimak Siswa Kelas VII SMP Islam Plus

As-Sa’adatain Depok Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018” disusun

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi, penulis

membutuhkan bimbingan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Sebagai

ungkapan rasa hormat, penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Makyun Subuki, M.Hum., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan arahan, motivasi, dan saran-saran bermanfaat bagi penulis.

4. Kepala SMP Islam Plus As-Sa’adatain, Depok Eris Nursyarah, M.Pd., yang

telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut. Guru

Bidang Studi Bahasa Indonesia yang telah membantu penulis selama

melakukan penelitian, dan seluruh siswa kelas VII yang telah bersedia

membantu penulis dalam kegiatan penelitian.

5. Kedua orang tua, Ayahanda Suhari dan Ibunda Suryana yang selalu sabar

mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis sehingga penulis

selalu termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

iv

6. Kakak-kakak tercinta yang telah memberikan semangat kepada penulis.

7. Sahabat-sahabat seperjuangan “Gesrek”, Bunga, Dhyas, Hamidah, Nurul,

Rizki, Via, Yani, Nia, dan Fatimah atas segala bantuan dan kerjasamanya

selama ini.

8. Sahabat-sahabat saat suka dan suka “The Veterans”, Febria, Fitri, Dentika,

Aceng, Arif, Fikri, Deprajat, Edwin, Misbah, dan Novi atas segala bantuan

dan dukungannya selama ini.

9. Kawan-kawan angkatan 2012 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang terlibat dalam

penelitian dan selama penulisan skripsi ini.

Jakarta, Agustus 2017

Elvira Rosiana

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN

ABSTRAK ............................................................................................................ i

ABSTRACT.......................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ v

DAFTAR TABEL ................................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... viii

BAB I Pendahuluan ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 4

D. Perumusan Masalah ................................................................................. 5

E. Tujuan Penelitian...................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian.................................................................................... 5

BAB II Kajian Teoretis....................................................................................... 7

A. Hakikat Menyimak ................................................................................... 7

1. Pengertian Menyimak.......................................................................... 7

2. Jenis-jenis Menyimak .......................................................................... 9

3. Tujuan Menyimak ............................................................................... 11

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menyimak ................................... 11

5. Tes Keterampilan Menyimak .............................................................. 14

B. Hakikat Pembelajaran .............................................................................. 15

C. Hakikat Media Pembelajaran ................................................................... 18

1. Pengertian Media Pembelajaran .......................................................... 18

2. Ciri-ciri Media Pembelajaran .............................................................. 20

3. Fungsi Media Pembelajaran ................................................................ 23

4. Klasifikasi Media Pembelajaran .......................................................... 27

5. Media Audiovisual .............................................................................. 28

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

vi

D. Audiovisual (Video) Terhadap Media Pembelajaran ............................... 32

1. Perkembangan Video......................................................................... 32

2. Pengertian Video .............................................................................. 33

3. Video Animasi ................................................................................. 34

4. Kelebihan dan Kekurangan Media Video ......................................... 36

E. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 38

F. Kerangka Berpikir .................................................................................... 41

G. Perumusan Hipotesis ................................................................................ 42

BAB III METODOLOGI PENETILIAN .......................................................... 43

A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 43

B. Metode dan Desain Penelitian .................................................................. 44

C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 44

D. Populasi .................................................................................................... 45

E. Sampel ..................................................................................................... 45

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 46

G. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................. 46

H. Teknik Analisis ........................................................................................ 47

I. Hipotesis Statistik..................................................................................... 48

BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................... 49

A. Gambaran Umum Sekolah ....................................................................... 49

B. Deskripsi Data ........................................................................................... 50

C. Analisis Data.............................................................................................. 54

D. Pengujian Hipotesis .................................................................................... 56

E. Pembahasan Hasil Penelitian...................................................................... 60

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 65

A. Simpulan ..................................................................................................... 65

B. Implikasi ..................................................................................................... 66

C. Saran-saran................................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BIODATA PENULIS

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian ................................................................................... 44

Tabel 4.1 Nilai Pretest dan Posttest kelas Kontrol ............................................... 51

Tabel 4.2 Nilai Pretest dan Posttest kelas Eksperimen ......................................... 53

Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Pretest ................................................................ 54

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Posttest............................................................... 55

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Pretest ............................................................ 55

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Posttest ........................................................... 56

Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis................................................................................. 56

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Wawancara Siswa

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen

Lampiran 3 RPP Kelas Kontrol

Lampiran 4 Materi Pelajaran

Lampiran 5 Soal Pretest

Lampiran 6 Soal Posttest

Lampiran 7 Daftar Responden Kelas Eksperimen

Lampiran 8 Daftar Responden Kelas Kontrol

Lampiran 9 Pretest Kelas Eksperimen

Lampiran 10 Pretest Kelas Kontrol

Lampiran 11 Posttest Kelas Eksperimen

Lampiran 12 Posttest Kelas Kontrol

Lampiran 13 Hasil Uji Normalitas Pretest

Lampiran 14 Hasil Uji Normalitas Posttest

Lampiran 15 Hasil Uji Homogenitas Pretest

Lampiran 16 Hasil Uji Homogenitas Posttest

Lampiran 17 Foto Kegiatan

Lampiran 18 Lembar Uji Referensi

Lampiran 19 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 20 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lamoiran 21 Surat Pernyataan Penelitian

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal terpenting dalam kehidupan, yang

menjadi salah satu tempat untuk melatih seseorang dalam terampil

berbahasa. Pendidikan bisa didapatkan melalui pembelajaran formal

maupun informal. Pada lembaga yang bersifat formal seperti sekolah,

keberhasilan suatu pendidikan dan pengetahuan dapat dilihat dari hasil

prestasi belajarnya. Proses belajar merupakan proses interaksi peserta

didik, pendidik, dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajarnya.

Namun, permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan

perkembangan situasi dan kondisi lingkungan yang ada. Informasi dan

kebudayaan, serta berkembangnya ilmu teknologi juga berpengaruh

terhadap dunia pendidikan. Ilmu yang diberikan pendidik diharapkan bisa

membentuk pengetahuan, penguasaan, kemahiran dan tabiat, serta sikap

dan kepercayaan pada peserta didik.

Pembelajaran yang berkualitas sangat bergantung dari motivasi

belajar dan kreativitas pengajar. Selain itu juga, dapat ditunjang dengan

fasilitas yang memadai dan kreativitas guru yang akan membuat peserta

didik lebih mudah mencapai target belajar. Pembelajaran yang memiliki

motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi

motivasi tersebut, motivasi dan pembelajaran membawa pada

keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur

melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar.

Pada proses belajar mengajar tersebut seorang guru dituntut mahir

mengelola sebuah kelas dengan kreatif, hal ini merupakan kunci sekaligus

ujung tombak pencapaian tujuan pembaharuan pendidikan. Seorang guru

dituntut untuk dapat mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan

belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

2

Strategi pembelajaran merupakan serangkaian rencana kegiatan

yang termasuk di dalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan

berbagai sumber daya atau kekuatan dalam mencapai suatu keberhasilan

pembelajaran yang diinginkan. Strategi pembalajaran di dalamnya

mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran secara

spesifik. Suatu keberhasilan dalam belajar mengajar dapat dilihat dari

metode dan penggunaan media yang tepat dari seorang guru. Penggunaan

media yang tepat dalam pengajaran akan menimbulkan minat siswa dalam

mengikuti suatu pelajaran. Pentingnya media pembelajaran bagi

peningkatan kualitas pendidikan semakin tampak dengan perkembangan

teknologi sekarang ini. Pelaksanaan pendidikan dapat diperbaharui

dengan perkembangan teknologi. Kelengkapan media pembelajaran

sangat dibutuhkan untuk menunjang proses kelancaran belajar mengajar,

sehingga akan tercipta suatu pembelajaran yang menarik dan

mengasyikkan.

Media pembelajaran merupakan bentuk saluran yang digunakan

untuk menyalurkan sebuah pesan, informasi, maupun bahan pelajaran

kepada penerima pesan. Penggunaan media pembelajaran di dalam proses

belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan pengetahuan yang baru

terhadap siswa. Media audiovisual misalnya, merupakan salah satu media

pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik dalam proses belajar,

sehingga siswa menjadi lebih aktif dalam merespon materi yang telah

dilihat dan didengarnya. Secara tidak langsung guru dituntut untuk lebih

profesional dan inovatif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

Melalui pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa diharapkan

memiliki kemampuan berbahasa yang meliputi keterampilan menyimak,

berbicara, membaca dan menulis. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

terdapat materi menyimak seperti menyimak cerita dan menceritakan

kembali cerita yang telah disimak.

Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang

memiliki urgensi tinggi jika dibandingkan dengan keterampilan-

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

3

keterampilan berbahasa yang lain. Keterampilan menyimak tidak dapat

dipisahkan dari keterampilan berbahasa yang lain, yaitu keterampilan

berbicara, membaca, dan menulis. Hal ini karena kemampuan menyimak

memiliki hubungan yang erat terhadap keterampilan berbahasa yang lain.

Jika, seseorang semakin banyak menyimak maka semakin baik pula

kemampuannya dalam berbicara, membaca, dan menulis, karena saat

menyimak seseorang akan menyerap kata-kata baru yang mungkin belum

pernah ia dengar, dengan cara demikian maka pengetahuan kosa kata

seseorang akan bertambah. Artinya, semakin rajin seseorang menyimak

terutama menyimak hal-hal penting, maka akan bertambah pula

penguasaan kosa katanya. Hal ini lah yang mejadi bekal seseorang untuk

keterampilan selanjutnya, yaitu keterampilan berbicara, menulis, dan

membaca.

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan wawancara dengan

salah satu siswa di SMP Islam Plus As-Sa’adatain, Depok diketahui

bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia pada keterampilan menyimak

belum berjalan secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari setiap

pembelajaran, guru masih menggunakan metode ceramah pada saat

proses pembelajaran berlangsung. Hal ini mengakibatkan siswa terlihat

kurang antusias dan cenderung pasif karena proses pembelajaran bersifat

monoton dan membosankan, serta guru lebih banyak mendominasi kelas

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada keterampilan menyimak

berlangsung. Selain itu, belum maksimalnya penggunaan media oleh

guru yang sudah disediakan pihak sekolah. Hal lainnya adalah materi-

materi dan tugas yang diberikan guru pada saat proses pembelajaran

berlangsung kurang menarik karena masih terpaku pada buku pegangan.

Sebenarnya, penggunaan media yang tepat untuk pembelajaran

menyimak akan merangsang siswa untuk lebih bersemangat dan lebih

menyenangi pembelajaran Bahasa Indonesia, contohnya guru dapat

mengunakan media video dogeng untuk mengajak siswa masuk ke dalam

sebuah cerita yang seakan-akan tokoh utama dalam cerita tersebut adalah

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

4

siswa. Dengan demikian, materi yang sedang diajarkan akan lebih

mengasyikan karena siswa terlibat langsung dan dapat berimajinasi penuh

dan pembelajaran pun akan mudah dipahami oleh siswa.

Atas dasar tersebut peneliti memiliki ketertarikan untuk

mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Penggunaan Media Video

Terhadap Pembelajaran Keterampilan Menyimak Siswa Kelas VII SMP

Islam Plus As-Sa’adatain, Depok Semester Ganjil Tahun Ajaran

2017/2018”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasi

masalah penelitian antara lain:

1. Pembelajaran keterampilan menyimak belum berjalan secara optimal.

2. Guru masih menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran

keterampilan menyimak.

3. Siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran keterampilan

menyimak.

4. Penyajian materi yang kurang menarik sehingga siswa mudah bosan

dalam mengikuti keterampilan menyimak.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi

pada pengaruh penggunaan media video terhadap pembelajaran

keterampilan menyimak siswa kelas VII SMP Islam Plus As-Sa’adatain

Depok Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018. Pengaruh penggunaan

video terhadap pembelajaran keterampilan menyimak dapat dilihat dari

tes yang diberikan pada awal pembelajaran sebelum menggunakan media

video dan akhir pembelajaran setelah menggunakan media video.

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

5

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pengaruh media video terhadap pembelajaran

keterampilan menyimak siswa kelas VII SMP Islam As-Sa’adatain,

Depok semester ganjil Tahun Ajaran 2017/2018?

2. Apakah ada perbedaan hasil dalam pembelajaran keterampilan

menyimak siswa kelas VII SMP Islam As-Sa’adatain, Depok

semester ganjil Tahun Ajaran 2017/2018 antara kelas yang

menggunakan media video dengan kelas yang menggunakan metode

konvensional (ceramah)?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini untuk

mengetahui:

1. Untuk mengetahui pengaruh media video terhadap pembelajaran

keterampilan menyimak siswa kelas VII SMP Islam As-Sa’adatain,

Depok semester ganjil Tahun Ajaran 2017/2018.

2. Untuk mengetahui perbedaan hasil dalam pembelajaran keterampilan

menyimak siswa kelas VII SMP Islam As-Sa’adatain, Depok semester

ganjil Tahun Ajaran 2017/2018 antara kelas yang menggunakan media

video dengan kelas yang menggunakan metode konvensional (ceramah).

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

a. Untuk memperkaya pengembangan strategi dalam pembelajaran

menyimak.

b. Untuk memperbaiki strategi mengajar yang selama ini digunakan

agar dapat menciptakan dan menerapkan kegiatan belajar mengajar

yang menarik serta tidak membosankan.

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

6

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Menambah ilmu pengetahuan mengenai pembelajaran menyimak

dan mengembangkan teori pembelajaran menyimak dengan

menggunakan media audiovisual, khususnya media video.

b. Bagi Guru

Untuk memperkaya strategi dalam pembelajaran menyimak, dan

untuk memperbaiki metode mengajar yang selama ini digunakan

agar dapat menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik

dan tidak bosan.

c. Bagi siswa

Untuk memberikan pengalaman dalam proses pembelajaran yang

baru dan mengasyikkan, sehingga dapat meningkatkan motivasi

dan hasil belajar siswa terutama dalam keterampilan menyimak.

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Menyimak

a. Pengertian Menyimak

Pembelajaran menyimak kurang mendapat perhatian

sebagaimana keterampilan berbahasa yang lain dalam pelaksanaan

pembelajaran bahasa Indonesia. Belum tentu guru bahasa secara

khusus mengajarkan sekaligus menguji kemampuan menyimak

siswa, walaupun sebenarnya kemampuan tersebut sangat diperlukan

untuk mengikuti kemampuan pembelajaran bahasa selanjutnya.

Iskandarwassid menegaskan bahwa ada kecenderungan keterampilan

menyimak dalam basa Indonesia kurang mendapat perhatian dalam

keseluruhan proses belajar bahasa Indonesia di semua jenjang

pendidikan. Fenomena ini terjadi di hampir semua negara.1

Menurut Tarigan, menyimak diartikan sebagai suatu proses

kegiatan mendengarkan lambing-lambang lisan dengan penuh

perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk

memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami

makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui

ujaran atau bahasa lisan. Dalam buku Tarigan, Russel and Russell

mengungkapkan bahwa menyimak memiliki makna mendengarkan

dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi.2 Pada proses

mendengarkan terdapat unsur kesengajaan dan dengan penuh

1 Iskandarwassid, dkk. Strategi Pembelajaran Bahasa , (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2013), hlm. 229. 2 Henry Guntur Tarigan, Menyimak: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa Bandung, 2008), hlm. 30 – 31.

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

8

perhatian, pada proses mendengar unsur itu tidak ada.3 Amir Ahsin

dalam Bustanul Arifin mengungkapkan,

Mendengarkan dapat didefinisikan sebagai suatu proses

penerimaan bunyi yang datang dari luar tanpa banyak memperhatikan makna bunyinya, sedangkan menyimak atau

mendengarkan dipandangkan sebagai kegiatan mental yang lebih aktif daripada mendengar.4

Menyimak merupakan proses untuk mengorganisasikan apa

yang didengar dan menempatkan pesan suara yang didengar dan

ditangkap menjadi makna yang dapat diterima. Proses menyimak

terdiri dari lima tahap, yaitu: (1) tahap mendengarkan, dalam tahap ini

kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara

dalam ujaran atas pembicaraannya, (2) tahap memahami, setelah

mendengar maka ada keinginan bagi kita untuk memahami dengan

baik isi pembicaraan, (3) tahap menginterpretasi, ketika sudah

memahami, bagi pendengar yang cermat dan teliti, maka ia akan

menafsirkan isi atau butir-butir pendapat yang tersirat dalam ujaran itu,

(4) tahap mengevaluasi, penyimak pun akan menilai atau

mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara mengenai kelebihan

dan kekurangannya, (5) tahap menanggapi, penyimak dapat

menyambut, mencamkan, dan menyerap serta menerima gagasan yang

dikemukakan oleh pembicara.5

Tarigan menyatakan bahwa menyimak adalah suatu proses yang

mencakup kegiatan mendengar, mengidentifikasi, menginterpretasi

bunyi bahasa kemudian menilai hasil interpretasi makna dan

menanggapi pesan yang tersirat di dalam wahana bahasa tersebut.6

Pendapat lain datang dari Sharon E. Smaldino yang menyatakan

bahwa mendengar adalah proses fisiologis, sementara menyimak

3 Sudarno, dan Eman A. Rahman, Kemampuan Berbahasa Indonesia , (Jakarta: Hikmat

Syahid Indah, 1986), hlm. 94. 4 Bustanul Arifin, dkk, Menyimak, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), hlm. 1.6. 5 Bustanul Arifin, Op. Cit., hlm. 1.19 – 1.20. 6 Djago Tarigan, Pendidikan Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005),

hlm. 2.7.

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

9

adalah proses psikologis. Secara fisiologis, mendengar adalah

proses di mana gelombang suara yang memasuki telinga bagian

luar dipancarkan ke gendang telinga bagian tengah, dan diubah di

telinga bagian dalam menjadi sinyal yang bergerak menuju otak.

Sedangkan, proses psikologis dari menyimak dimulai dari

kesadaran dan perhatian seseorang tentang suara atau pola

pembicaraan, yang dilanjutkan dengan identifikasi dan pengenalan

sinyal auditori spesifik, dan berakhir dengan pemahaman.7

Dalam buku Budinuryanta, dkk, menyebutkan pokok

bahasan menyimak tercantum dalam kurikulum. Pengajaran

menyimak tergantung pada inisiatif guru. Guru yang menyadari

betapa fungsionalnya keterampilan menyimak dalam kehidupan

manusia mungkin akan mengupayakan pengajaran menyimak

dalam bentuk implisit. Guru yang tidak menyadari pentingnya

keterampilan itu pasti tidak pernah memikirkan pengajaran

menyimak.8

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

menyimak adalah mendengarkan lambang-lambang bunyi yang

dilakukan dengan sengaja dan penuh perhatian disertai pemahaman,

apresiasi, interpretasi, reaksi, dan evaluasi untuk memperoleh pesan,

informasi, menangkap isi atau pesan, dan memahami komunikasi.

b. Jenis-jenis Menyimak

Dalam pendidikan formal di sekolah, seperti juga dalam

peningkatan kemampuan membaca siswa, maka guru juga harus

membimbing kegiatan menyimak sehingga daya simak mereka

bersifat selektif, bertujuan, tepat, kritis dan kreatif. Oleh karena itu,

guru perlu mengetahui jenis-jenis menyimak berikut.

7 Sharon E. Smaldino, dkk, Instructional Technology dan Media for Learning, (Jakarta:

Kencana, 2012), hlm. 381. 8 Budinuryanta Y, dkk, Pengajaran Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2007), hlm. 9.18.

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

10

1) Menyimak ekstensif, yaitu jenis kegiatan menyimak yang

berhubungan dengan atau mengenal hal-hal yang lebih umum dan

lebih bebas terhadap suatu bahasa, tidak perlu bimbingan guru.

2) Menyimak Intensif, yaitu lebih diarahkan pada menyimak alamiah

secara lebih bebas dan lebih umum serta tidak perlu bimbingan

guru.

3) Menyimak sosial adalah biasanya berlangsung dalam situasi-

situasi sosial, tempat orang-orang mengobrol mengenai hal-hal

yang menarik perhatian.

4) Menyimak sekunder adalah sejenis kegiatan menyimak secara

kebetulan.

5) Menyimak estetik adalah fase terakhir dari kegiatan menyimak

secara kebetulan dan termasuk ke dalam menyimak ekstensif.

6) Menyimak kritis adalah sejenis kegiatan menyimak yang di

dalamnya sudah terlihat kurangnya keaslian ataupun kehadiran

prasangka serta ketidaktelitian yang diamati.

7) Menyimak konsentrasi merupakan sejenis telaah.

8) Menyimak kreatif adalah pembentukan ataupun rekontruksi

seorang anak secara imajinatif terhadap bunyi, visi atau

penglihatan, gerakan, atau perasaan-perasaan kinestetik yang

disarankan oleh apa-apa yang didengarnya.

9) Menyimak penyelidik adalah sejenis menyimak intensif dengan

maksud dan tujuan agak lebih sempit.

10) Menyimak interogatif adalah sejenis menyimak instensif yang

menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan

perhatian pemilihan.

11) Menyimak pasif adalah penyerapan suatu bahasa tanpa upaya

sadar yang biasanya menyerupai upaya-upaya sadar yang biasanya

menyerupai kita pada saat belajar.9

9 Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi ,

(Bandung: UPI PRESS, 2007), hlm. 39-40.

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

11

c. Tujuan Menyimak

Perbedaan tujuan menyimak dapat menyebabkan adanya

perbedaan aktivitas menyimak. Adapun tujuan menyimak antara lain

sebagai berikut:

a. Untuk memperoleh informasi.

b. Menyimak agar menjadi lebih efektif dalam hubungan-hubungan

antar-pribadi dalam kehidupan sehari-hari.

c. Untuk mengumpulkan data.

d. Menyimak agar dapat memberikan responsif yang tepat terhadap

segala sesuatu yang didengar.

e. Menyimak dengan tujuan agar memperoleh pengetahuan dari bahan

ujaran pembicara.10

Arifin menambahkan macam-macam tujuan menyimak, yaitu:

a. Menyimak dengan tujuan untuk belajar.

b. Menyimak dengan tujuan untuk mencari hiburan.

c. Menyimak dengan tujuan untuk menilai sesuatu, saat menjadi juri

misalnya.

d. Menyimak dengan tujuan untuk mengapresiasi.

e. Menyimak dengan tujuan untuk memecahkan masalah.11

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menyimak

Menurut Henry Guntur Tarigan, faktor-faktor yang

mempengaruhi dalam proses kegiatan menyimak yaitu sebagai berikut:

1) Faktor Fisik

Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor penting yang

turut menentukan keefektifan serta kualitas dalam menyimak.

Misalnya, ada orang yang sukar sekali mendengar. Dalam keadaan

seperti itu, mungkin saja dia terganggu atau kehilangan ide-ide

pokok seluruhnya. Juga secara fisik dia berada jauh di bawah

10 Tarigan, Op. Cit., hlm. 59 – 60. 11 Bustanul Arifin, Op. Cit, hlm. 1.26

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

12

ukuran gizi yang normal, sangat lelah, serta tingkah polahnya

tidak karuan. Kesehatan serta kesejahteraan fisik merupakan modal

penting dalam melakukan kegiatan menyimak. Lingkungan fisik

juga mempengaruhi dalam menyimak, seperti ruangan terlalu

panas, lembab atau terlalu dingin, dan suara bising dapat

mengganggu orang yang sedang melakukan kegiatan menyimak.

2) Faktor Psikologis

Faktor-faktor psikologis dalam menyimak mencakup masalah-

masalah: 1) prasangka dan kurangnya simpati terhadap para

pembicara dengan aneka sebab dan alasan; 2) keegosentrisan dan

keasyikan terhadap minat pribadi serta masalah pribadi; 3)

kepicikan yang menyebabkan pandangan yang kurang luas; 4)

kebosanan dan kejenuhan yang menyebabkan tiadanya perhatian

sama sekali pada pokok pembicaraan; 5) sikap yang tidak layak

terhadap sekolah, guru, pokok pembicaraan, atau sang pembicara.

3) Faktor Pengalaman

Latar belakang pengalaman merupakan suatu faktor penting dalam

menyimak. Kurangnya minat dalam menyimak merupakan akibat

dari kurangnya pengalaman dalam bidang yang akan disimak

tersebut. Sikap yang menentang dan bermusuhan timbul dari

pengalaman yang tidak menyenangkan. Misalnya, siswa tidak

akan ‘mendengar’ ide-ide yang berada di luar jangkauan

pengertian serta pemahaman mereka.

4) Faktor Sikap

Setiap orang akan cenderung menyimak secara seksama pada

topik-topik atau pokok-pokok pembicaraan yang dapat disetujui,

dibandingkan dengan yang kurang atau tidak disetujuinya. Pada

dasarnya manusia hidup mempunyai dua sikap utama mengenai

segala hal, yaitu sikap menerima dan sikap menolak. Orang akan

bersikap menerima pada hal-hal yang menarik dan

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

13

menguntungkan baginya, tetapi bersikap menolak pada hal-hal

yang tidak menarik dan tidak menguntungkan baginya.

5) Faktor Motivasi

Motivasi merupakan salah satu butir penentu keberhasilan

seseorang. Jika motivasi kuat untuk mengerjakan sesuatu maka

dapat diharapkan orang itu akan berhasil mencapai tujuan.

Dorongan dan tekad diperlukan dalam mengerjakan segala sesuatu.

Dalam mengutarakan maksud dan tujuan yang hendak dicapai,

bagi seorang guru merupakan suatu bimbingan kepada para siswa

untuk menanamkan serta memperbesar motivasi mereka untuk

menyimak dengan tekun.

6) Faktor Jenis Kelamin

Berdasarkan beberapa penelitian, para pakar menarik kesimpulan

bahwa pria dan wanita pada umumnya mempunyai perhatian yang

berbeda, dan cara mereka memusatkan perhatian pada sesuatu pun

berbeda pula. Silverman dan Webb mengemukakan fakta-fakta

bahwa gaya menyimak pria pada umumnya bersifat objektif, aktif,

keras hati, analitik, rasional, keras kepala, atau tidak mau mundur,

netral, instrusif (bersifat mengganggu), berdikari/mandiri, sanggup

mencukupi kebutuhan sendiri, dapat menguasai/mengendalikan

emosi; sedangkan gaya menyimak wanita cenderung lebih

subjektif, pasif, ramah/simpatik, difusif, sensitif, mudah

dipengaruhi, mudah mengalah, reseptif, bergantung, dan

emosional.

7) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan terdiri atas dua, yaitu lingkungan fisik dan

lingkungan sosial. Dalam lingkungan fisik, ruangan kelas

merupakan faktor penting dalam memotivasi kegiatan menyimak,

seperti menaruh perhatian pada masalah-masalah dan sarana-

sarana akustik, agar siswa dapat mendengar dan menyimak dengan

baik tanpa ketegangan dan gangguan. Para guru harus dapat

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

14

mengatur dan menata letak meja dan kursi sedemikian rupa

sehingga memungkinkan setiap siswa mendapatkan kesempatan

yang sama untuk menyimak. Lingkungan sosial juga sangat

berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam menyimak. Anak-

anak cepat sekali merasakan suatu suasana di mana mereka

didorong untuk mengekspresikan ide-ide mereka, juga cepat

mengetahui bahwa sumbangan-sumbangan mereka dihargai.

Anak-anak yang mempunyai kesempatan untuk didengarkan akan

lebih sigap lagi mendengarkan apabila seseorang mempunyai

kesempatan berbicara. Jadi, suasana di mana guru merencanakan

pengalaman-pengalaman yang memungkinkan anak-anak dapat

memanfaatkan situasi ruangan kelas untuk meningkatkan

keterampilan berkomunikasi mereka.

8) Faktor Peranan dalam Masyarakat

Kemauan menyimak dapat dipengaruhi oleh peranan dalam

masyarakat. Sebagai guru dan pendidik, dipandang perlu untuk

menyimak ceramah, kuliah atau siaran-siaran radio dan televisi

yang berhubungan dengan masalah pendidikan dan pengajaran.12

e. Tes Keterampilan Menyimak

Sasaran utama tes kemampuan menyimak adalah kemampuan

peserta tes untuk memahami isi wacana yang dikomunikasikan secara

lisan langsung oleh pembicara, atau sekedar rekaman audio atau

video.13 Selanjutnya Soenardi mengatakan pemahaman tersebut dapat

mengacu kepada pemahaman secara umum seperti topik yang dibahas

atau sekedar garis besar isinya, atau bagian-bagian yang lebih

terinci termasuk pelaku, lokasi, waktu, dan beberapa aspek yang

menonjol. Pemahaman lewat menyimak dapat pula berkaitan dengan

12 Tarigan, Op.Cit, hlm. 104 – 115. 13 Soenardi Djiwandono, Tes Bahasa Sebagai Pegangan Bagi Pengajar Bahasa, (Jakarta:

Indeks, 2008), hlm. 114 – 115.

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

15

hal-hal yang lebih bersifat mendalam, yang tidak terbatas pada hal-hal

yang secara tegas dan langsung terungkapkan. Penetapan jenis sasaran

kemampuan yang dijadikan fokus tes disesuaikan dengan tingkat

kemampuan peserta tes.14

Pada tingkat pemula dapat digunakan butir-butir tes yang

jawabannya memerlukan sekedar pemahaman tentang hal-hal yang

secara langsung, konkret, dan harfiah termuat dalam wacana.

Pertanyaan-pertanyaan yang kurang langsung sifatnya, termasuk

kaitan antara berbagai bagian wacana, menemukan implikasi dan

menarik kesimpulan, sampai dengan menentukan sikap dan melakukan

evaluasi terhadap isi wacana, lebih sesuai bagi peserta tes yang tingkat

kemampuan bahasanya lebih tinggi.15

Selain tentang identifikasi dan rincian kemampuan tes

menyimak, bagian penting lain adalah pemilihan wacana untuk

dipahami dengan memperdengarkannya kepada peserta tes. Dari

wacana itulah nantinya sejumlah pertanyaan harus dijawab oleh

peserta tes sesuai dengan pemahamannya terhadap isi wacana. Tes

menyimak sebaiknya tidak merupakan sesuatu yang asing dalam

berbagai aspek, kecuali isi wacananya yang pemahamannya

merupakan sasaran pokok dari tes menyimak.16

2. Hakikat Pembelajaran

Pembelajaran diartikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah proses atau cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar.17

Pembelajaran sebagai suatu sistem instruksional diartikan sebagai

perangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk

mencapai tujuan.18 Menurut Kimble dan Garmezy dalam buku

14 Ibid. 15 Ibid. 16 Ibid. 17 KBBI Offline. 18 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2013), hlm. 42.

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

16

Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa, pembelajaran adalah suatu

perubahan perilaku yang relatif tetap dan merupakan hasil praktik yang

diulang-ulang. Pembelajaran memiliki makna bahwa subjek belajar

harus dibelajarkan bukan diajarkan. Subjek belajar yang dimaksud

adalah siswa yang menjadi pusat kegiatan belajar. Siswa sebagai subjek

belajar dituntut aktif mencari, menemukan, menganalisis,

merumuskan, memecahkan masalah, dan menyimpulkan suatu

masalah.19 Setelah komponen siswa sebagai subjek belajar terlaksana,

tujuan pembelajaran adalah komponen terpenting dalam sebuah

pembelajar.20 Selain itu, Rombepajung juga berpendapat bahwa

pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata pelajaran atau

pemerolehan suatu keterampilan melalui pelajaran, pengalaman, atau

pengajaran.21

Pembelajaran secara sederhana diartikan sebagai sebuah usaha

mempengaruhi emosi, intelektual, dan spiritual seseorang agar mau

belajar dengan kehendaknya sendiri. Melalui pembelajaran terjadi

proses pengembangan moral keagamaan, aktivitas, dan kreativitas

peserta didik melalui interaksi dan pengalaman belajar. Pembelajaran

berbeda dengan mengajar yang pada prinsipnya menggambarkan

aktivitas pendidik, sedangkan pembelajaran menggambarkan aktivitas

peserta didik.22

Menurut Rudi Susilana dan Cepi Riyana, dalam bukunya mereka

berpendapat bahwa pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang

melibatkan seseorang dalam upaya memperoleh pengetahuan,

keterampilan, dan nilai-nilai positif dengan memanfaatkan berbagai

19 M Thobroni dan Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,

2011), hlm. 18. 20 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2013),

hlm. 10. 21 M. Thobroni dan Arif Mustofa, Loc. Cit. 22 Abuddin Nata, Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran , (Jakarta: Kencana, 2009),

hlm. 85.

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

17

sumber untuk belajar. Pembelajaran dapat melibatkan dua pihak yaitu

siswa sebagai pembelajar dan guru sebagai fasilitator.23

Menurut Rusman, pembelajaran merupakan suatu sisitem yang

terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu

dengan yang lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi,

metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut

harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model-

model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan

pembelajaran.24

Penulis menyimpulkan yang dimaksud dengan pembelajaran

adalah suatu kegiatan yang melibatkan pendidik, peserta didik dan

komponen lainnya dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

Dengan kata lain, pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung

serangkaian perbuatan pendidik dan peserta didik atas dasar hubungan

timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif dan ditunjang

oleh berbagai unsur lainnya untuk mencapai tujuan yang telah

dirumuskan.

Pembelajaran dapat dikatakan berhasil jika ada feed back atau

balikan yang baik antara pendidik dengan peserta didik. Pendidik harus

berusaha sebaik mungkin agar peserta didik dapat membentuk tingkah

laku yang diinginkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta

didik untuk berpikir dan memahami yang dipelajari, sehingga

membentuk suatu perubahan pada diri peserta didik sesuai dengan

minat dan kemampuan masing-masing. Sesuai dengan pendapat

Gagne, bahwa pembelajaran atau kegiatan belajar dapat mengubah

perilaku suatu organisasi sebagai akibat dari pengalaman.25 Jika sudah

23 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima,

2009), hlm. 1. 24 Rusman, Model-model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 1. 25 Ratna Willis Dahar, Teori-teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Gelora Aksara

Pratama, 2011), hlm. 2.

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

18

terjadi feed back antara pendidik dan peserta didik, dapat dikatakan

bahwa pembelajaran tersebut telah tercapai.

Pembelajaran dikatakan efektif, jika mampu memberikan

pengalaman baru kepada peserta didik, membentuk kompetensi

peserta didik serta mengantarkan mereka ke tujuan yang ingin dicapai

secara optimal. Salah satu cara agar pembelajaran berjalan baik adalah

adanya perhatian lebih dalam memilih model pembelajaran. Joyce

dan Weil berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu

rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum

untuk pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau di

luar kelas. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya

para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien

untuk mencapai tujuan pembelajaran.26

Hal di atas menekankan bahwa model pembelajaran yang tidak

efektif dapat menjadi penghambat kelancaran proses pembelajaran,

sehingga banyak tenaga dan waktu yang terbuang sia-sia. Oleh karena

itu, guru harus menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan, yang bertujuan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

3. Hakikat Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan aspek yang penting dalam

proses pembelajaran selain metode atau pendekatan yang digunakan

oleh pendidik. Bahkan dapat dikatakan bahwa media akan menunjang

pilihan metode atau pendekatan yang telah didesain oleh guru dalam

skenario pembelajaran.

Kata ‘ media’ berasal dari kata Latin ‘ medius’ yang artinya

‘ tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Dalam Bahasa Arab, ‘media’

disebut wasail bentuk jamak dari wasilah yakni sinonim al-wasth

26 Rusman, Op. Cit., hlm. 2.

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

19

yang artinya ‘tengah’.27 Di samping sebagai sistem penyampai atau

pengantar, media yang sering diganti dengan kata ‘mediator’ menurut

Fleming adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam

dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah ‘mediator’ media

menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang

efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar – siswa dan isi

pelajaran.28 Abuddin Nata menambahkan bahwa media pengajaran

sesungguhnya merupakan bagian dari sumber pengajaran yang di

dalamnya pengajaran disampaikan.29

Sanjaya mengungkap:

Bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang

dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Selain itu Rossi menyatakan, alat-alat seperti radio, dan televisi apabila

digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran.30 Secara umum media itu meliputi orang,

bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap.31

Pada konteks pembelajaran, media pembelajaran adalah unsur

yang amat penting yang selalu berdampingan dengan metode

mengajar. Kedua apek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu

metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media

pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain

yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan

pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai

setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran

termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan

bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat

27 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2012), hlm. 6. 28 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 3. 29 Abuddin Nata, Op. Cit., hlm. 299. 30 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2006), hlm. 163. 31 Ibid.

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

20

bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan

lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.32

Littlejohn menambahkan dalam bukunya:

In contrast to the slender text I was given with its ‘technological innovation’ of the piece of green card, teacher today, new and

experienced alike, are now offered a rich pallete of materials to accompany any course they choose to adopt: student’s books,

workbook, detailed teacher’s guides, videos, CDs, DVDs, electronic whiteboard materials, test-generating software, readers, website activities, downloadable lesson plans, teacher

training packages and more. There is often so much material available that teachers could be forgiven for thinking that there

is simply no need – and indeed no time – for them to supplement with anything at all.33

“Dewasa ini, guru ditawarkan sebuah inovasi baru dengan material pembelajaran yang snagat kaya guna melengkapi

bentuk pembelajaran yang mereka pilih, seperti: buku pelajaran, buku tugas, pedoman guru, CD, DVD, papan tulis, software

pembuat teks, dan lain-lain. Banyak sekali material yang tersedia untuk guru yang berfikir bahwa tidak ada dan tidak butuh, dan tidak ada waktu untuk mereka memperkaya pembelajaran tanpa

semua hal tersebut”.

Media pembelajaran yang berfungsi sebagai alat selalu terdiri

atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras

(hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (message/software).

Dengan demikian, media pembelajaran memerlukan peralatan untuk

menyajikan pesan, namun yang terpenting adalah pesan atau informasi

belajar yang dibawakan oleh media tersebut.34

32 Azhar Arsyad, Op. Cit., hlm. 15. 33 Littlejohn, Materials Development in Language Teaching, 2nd edition, (United Kingdom:

Cambridge University Press, 2011), hlm. 180. 34 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Op.Cit, hlm. 7.

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

21

b. Ciri-ciri Media Pembelajaran

Sudarwam dalam bukunya mengungkapkan:

Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau

pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Alat

bantu itu disebut media pendidikan, sedangkan komunikasi adalah sistem penyampaian.35

Jadi, media pendidikan merupakan alat bantu atau pelengkap

yang digunakan oleh guru untuk berkomunikasi dengan peserta didik.

Arief S. Sadiman, dkk, dalam bukunya juga mengungkapkan:

Media pendidikan sebagai salah satu sumber yang dapat menyalurkan pesan sehingga membantu mengatasi hal tersebut. Perbedaan gaya belajar, minat, intelegensi,

keterbatasan gaya indra, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan lain-lain dapat dibantu dengan

pemanfaatan media pembelajaran.36

Jadi, media merupakan sumber yang dapat menyalurkan pesan

dan dapat membantu mengatasi perbedaan gaya belajar peserta didik.

Gerlach dan Ely dalam Arsyad mengemukakan, Tiga ciri media yang

merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang

dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau

kurang efisien) melakukannya.

a. Ciri Fiksatif (Fixative Properti)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,

menyampaikan, melestarikan, dan merenktrontruksi suatu

peristiwa atau objek fotografi, video tape, disket komputer, dan

film. Suatu objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan

kamera atau video kamera dengan mudah dapat diproduksi kapan

saja diperlukan. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan

35 Sudarwam Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Angkasa, 2010), hlm.

7. 36 Arief S. Sadiman, Media Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm.

14.

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

22

suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu

tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.

b. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan

karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan

waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa pada waktu dua

atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse

recording. Misalnya bagaimana proses larva menjadi kepompong

kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik

fotografi tersebut. Di samping dapat dipercepat, suatu kejadian

dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali suatu

rekaman video. Misalnya, proses loncat galah atau reaksi kimia

dapat diamati melalui kemampuan bantuan manipulatif dari

media. Demikian pula, suatu aksi gerakan dapat direkam dengan

foto kamera. Pada rekaman gambar hidup (video, motion film)

kejadian dapat diputar mundur. Media rekaman (video atau audio)

dapat diedit sehingga guru dapat menampilkan bagian-bagian

penting/utama dari ceramah, pidato, atau urutan kejadian dengan

memotong bagian-bagian yang diperlukan. Kemampuan media

dari ciri manipulatif memerlukan kejadian atau pemotongan

bagian-bagian yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan

penafsiran yang tentu saja akan menjadi kebingungan bahkan

menyesatkan sehingga dapat mengubah sikap mereka ke arah

yang tidak diinginkan.

c. Ciri Distributif (Disrtibutive Property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau

kejadian ditransportasi melalui ruang, dan cara bersama kejadian

tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus

pengalaman yang relatif sama dengan kejadian itu. Dewasa ini,

distribusi media tidak hanya terbatas pada satu kelas atau beberapa

kelas pada sekolah-sekolah di dalam satu wilayah tertentu, tetapi

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

23

juga media itu misalnya rekaman video, audio, disket, komputer,

dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan

saja.37

Dengan demikian ciri-ciri media ada tiga, yaitu ciri fiksatif,

ciri manipulatif, dan ciri distributif. Ciri-ciri media pembelajaran

sangat penting diperhatikan oleh guru, sehingga guru dapat

memilih dengan tepat media yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran, media dalam sebuah pengajaran sangat diperlukan.

Oleh karena itu, sebagai seorang guru haruslah mampu memilih

dan menggunakan media dengan baik dalam pengajaran untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.

c. Fungsi Media Pembelajaran

Telah banyak alat maupun media yang tersedia bagi pengajar,

namun yang terpenting dalam melaksanakan pembelajaran dan

mengimplementasikannya dalam mengajar ialah bagaimana

menggunakan media pendidikan ini sebagai suatu sistem yang

terintegrasi dalam pembelajaran. Tugas seorang pendidikan adalah

profesional, selalu menghadapi tantangan apabila ingin menjadi

pendidik yang kreatif, dinamis, kritis, dan ilmiah. Sebelum guru

menentukan bahan pelajaran, guru harus menetukan tujuan

intsruksional yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik,

kemampuan yang akan dikembangkan, menyusun kegiatan

pembelajaran, untuk ini guru harus mampu menentukan media dan

metode pengajaran yang tepat.

Dengan demikian sebagai seorang pendidik kita harus bisa

memanfaatkan segala media pendidikan agar proses belajar mengajar

dapat berjalan dengan baik, dan informasi yang ingin diberikan dapat

37 Azhar Arsyad, Op. Cit., hlm. 12 – 14.

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

24

tersampaikan dengan baik. Oleh karena itu, ada beberapa pendapat

mengenai fungsi media pembelajaran.

Edgar Dale dalam Sanjaya menggambarkan bahwa

pengetahuan akan semakin abstrak apabila hanya disampaikan melalui bahasa verbal. Hal ini menunjukan

terjadinya verbalisme, artinya siswa hanya mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung dalam makna tersebut. Hal semacam ini akan

menimbulkan persepsi siswa. Oleh sebab itu, sebaiknya diusahakan agar pengalaman siswa menjadi lebih konkret,

pesan yang ingin disampaikan benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, dilakukan kegiatan yang dapat mendekatkan siswa dengan kondisi yang

sebenarnya.38

Memperhatikan penjelasan di atas, maka secara khusus

media pembelajaraan memiliki fungsi yang berperan untuk: 1)

menangkap suatu objek atau peristiwa tertentu, 2) memanipulasi

keadaan, peristiwa, atau objek tertentu, 3) menambah gairah dan

motivasi belajar siswa.39 Sementara Yudhi Munadi dalam

bukunya, bahwa fungsi media pembelajaran ini lebih difokuskan

pada dua hal, yakni analisis fungsi yang didasarkan pada

medianya dan didasarkan pada penggunaanya. Pertama, fungsi

yang didasarkan pada media pembelajaran, yakni:

1) Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar,

bahwa media itu dapat dikatakan sebagai media penyalur,

penyampaian, penghubungan dan lain-lain dalam proses

pembelajaran.

2) Fungsi semantik, yakni kemampuan media dalam menambah

perbedaan kata (simbol verba) yang maknanya benar-benar

dipahami peserta didik.

3) Fungsi manipulatif, dalam fungsi ini media memiliki dua

kemampuan, yakni pertama, mengatasi batas-batas ruang dan

38 Wina Sanjaya, Opp Cit, hlm. 169. 39 Ibid, hlm. 169 – 170.

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

25

waktu, seperti menghadirkan objek, dan menghadirkan kembali

objek yang telah terjadi, kedua mengatasi keterbatasan

indrawi manusia, seperti membantu siswa dalam memahami

objek.

Kedua, fungsi yang didasarkan kepada penggunanya (anak didik)

terdapat dua fungsi, yakni:

1) Fungsi psikologi, antara lain:

a. Fungsi atensi, yaitu media pembelajaran yang meningkatkan

perhatian siswa terhadap materi ajar.

b. Fungsi afektif, yaitu media pembelajaran dapat menggugah

perasaan, emosi, dan dan tingkat penerimannya atau

penolakan siswa terhadap sesuatu.

c. Fungsi kognitif, media pembelajaran dapat mengembangkan

kemampuan kognitif siswa.

d. Fungsi imajinatif, yaitu media pembelajaran dapat

meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa.

e. Fungsi motivasi, yaitu media pembelajaran melalui guru dapat

memotivasi siswa dengan cara membangkitkan minat belajar

siswa dan dengan cara memberikan harapan pada diri siswa.

2) Fungsi sosio-kultural, yakni media pembelajaran dapat mengatasi

hambatan sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran.40

Berdasarkan pemaparan di atas, fungsi media pembelajaran

sebagai sumber belajar, yaitu untuk memahami makna, mengatasi

ruang dan waktu, memusatkan perhatian, dan membangkitkan imaji

serta minat belajar pada siswa. Dalam kaitannya dengan fungsi media

pembelajaran, dapat ditekankan beberapa hal berikut:

1) Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi

tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu

untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif.

40 Yudhi Munadi, Op. Cit., hlm. 36 – 48.

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

26

2) Media pembelajaran merupakan bagian integral dari

keseruluhan proses pembelajaran sebagai salah satu komponen yang

tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen

lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan.

3) Media pembelajaran dalam penggunaanya harus relevan dengan

kompetensi yang ingin diciptakan dan isi pembelajaran itu sendiri.

Fungsi ini mengandung makna bahwa penggunaan media

pembelajaran harus selalu melihat kepada kompetensi dan bahan

ajar.

4) Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan

demikian tidak diperkenankan menggunakannya hanya sekedar

untuk permainan atau memancing perhatian siswa semata.

5) Media pembelajaran bisa berfungsi untuk mempercepat proses

belajar. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media

pembelajaran siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih

mudah dan lebih cepat.

6) Media pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan kualitas proses

belajar-mengajar. Pada umumnya hasil belajar siswa dengan

menggunakan media pembelajaran akan lebih lama mengendap

sehingga kualitas pembelajaran akan memiliki nilai yang lebih

tinggi.

7) Media pembelajaran meletakan dasar-dasar yang konkret untuk

berpikir, oleh karena itu dapat mengurangi terjadinya penyakit

verbalisme.41

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran sangat penting bagi siswa. Dengan menggunakan media

pembelajaran pengalaman siswa dapat menjadi lebih konkret dan

pesan yang ingin disampaikan oleh guru dapat disampaikan dengan

41 Rudi Sulilana, Op. Cit., hlm. 10.

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

27

benar dan sesuai tujuan yang ingin dicapai. Dengan adanya media

pembelajaran juga dapat menambah kualitas pembelajaran menjadi

lebih baik. Melalui media pembelajaran hal yang bersifat abstrak bisa

menjadi konkret.

d. Klasifikasi Media Pembelajaran

Bentuk dan jenis media pembelajaran sangat beragam. Dari

berbagai aneka ragam media tersebut maka dapat dijumpai berbagai

macam klasifikasi jenis media pembelajaran. Menurut S. Nasution,

pada umumnya gurulah sumber utama yang memberikan stimulus

kepada murid agar belajar. Akan tetapi, di samping guru masih ada

lagi berbagai macam media lainnya seperti benda-benda, demonstrasi,

model, bahasa tertulis, gambar-gambar, film dan televisi, mesin

belajar, dll.42

Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam

pengklasifikasian media pembelajaran. Salah satu cara di antaranya

ialah dengan menekankan pada teknik yang dipergunakan dalam

pembuatan media tersebut.43 Pengelompokan media pembelajaran

menurut Yudhi Munadi, yaitu:

1) Media Audio. Media yang hanya melibatkan indra pendengaran

dan hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata.

Termasuk alam media ini adalah program radio dan program media

rekam, yang disalurkan melalui hardware seperti radio dan alat-

alat perekam seperti phonograph record, audio tape yang

menggunakan pita magnetik, dan compact disk.

2) Media Visual. Adalah media yang hanya melibatkan indra

penglihatan. Termasuk dalam jenis media ini adalah media cetak-

verbal, media cetak-grafis, dan media visual non-cetak.

42 S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2013), hlm. 194. 43 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Op.Cit., hlm. 14.

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

28

3) Media Audiovisual. Media yang melibatkan indra pendengaran dan

penglihatan sekaligus dalam satu proses. Pesan visual yang

terdengar dan terlihat itu dapat disajikan melalui program

audiovisual seperti film documenter, film docudokumenter, film

drama, dan lain-lain. Semua program tersebut dapat disalurkan

melalui peralatan seperti film, video, dan juga televisi dan dapat

disambungkan pada alat proyeksi.

4) Multimedia. Media yang melibatkan berbagai indra dalam sebuah

proses pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala

sesuatu yang memberikan pengalaman secara langsung bisa

melalui komputer dan internet, bisa juga melalui pengalaman

berbuat dan pengalaman terlibat. Termasuk dalam pengalaman

berbuat adalah lingkungan nyata dan karya wisata; sedangkan

termasuk dalam pengalaman terlibat adalah permainan dan

simulasi. Bermain peran dan forum teater.44

Pada dasarnya pengelompokan-pengelompokan media seperti di

atas bertujuan untuk memberi kemudahan bagi para pengguna media

dalam memanfaatkan media dan bagi para petugas media dalam

mengelola media pembelajaran sehingga dapat memberi masukan

yang positif agar media pembelajaran dimanfaatkan dengan baik.

Dalam hal ini peneliti memilih jenis media video yang disesuaikan

dengan tema atau materi dan karakteristik siswa.

e. Media Audiovisual

Kecanggihan teknologi saat ini, memungkinkan kita untuk

berekspresi maupun menyajikan informasi tidak hanya dalam bentuk

gambar melainkan audiovisual. Gambar yang bergerak, sekaligus

disertai musik dan suara.

44 Yudhi Munadi, Op. Cit., hlm. 55 – 57.

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

29

Media audiovisual adalah sarana atau media yang utuh untuk

mengkolaborasi bentuk-bentuk visual dengan audio. Menurut Syaiful

Bahri dan Aswan, media audiovisual adalah media yang mempunyai

unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai

kemampuan lebih baik karena mencakup dua aspek media sekaligus.45

Azhar Arsyad menambahkan, penggunaan teknologi audiovisual

adalah cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan

menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan

pesan-pesan audio dan visual.46

Adapun pembagian dari media audiovisual terbagi menjadi 2

bagian yaitu:

1) Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan

gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film

rangkai suara, cetak suara.

2) Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur

suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-

cassette.47

Adapun pembagian yang lain dari media audiovisual ini

adalah sebagai berikut:

1) Audiovisual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar

berasal dari satu sumber seperti film video-cassette.

2) Audiovisual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambar

berasal dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang

unsur gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur suaranya

bersumber dari tape recorder.48

Media audiovisual ini bisa dipergunakan untuk membantu

penjelasan guru sebagai peneguh, sebagai pengantar, atau sebagai

45 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op. Cit., hlm. 124. 46 Azhar Arsyad, Op. Cit., hlm. 30. 47 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Op. Cit., hlm. 125. 48 Ibid.

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

30

sarana yang didalami. Media ini tidak hanya dikembangkan melalui

bentuk video saja, tetapi dapat dikembangkan melalui sarana komputer

dengan tehnik power point dan fash player, hal ini perlu keterampilan

dan sarana yang khusus. Dale dalam buku Azhar Arsyad

menambahkan, bahwa bahan-bahan audiovisual dapat memberikan

banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses

pembelajaran.49

Menurut Azhar Arsyad ciri-ciri utama teknologi media

audiovisual adalah (1) biasanya bersifat linier, (2) dinamis, (3) sudah

ditetapkan sebelumnya, (4) merupakan representasi fisik dari gagasan

real atau gagasan abstrak, (5) dikembangkan menurut prinsip

psikologis behaviorisme dan kognitif, dan (6) umumnya berorientasi

kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang rendah.50

Menurut Yudhi Munadi, penggunaan media audiovisual dalam

pembelajaran dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.

2) Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara

realistis dalam waktu yang singkat.

3) Video dapat membawa anak dari Negara yang satu ke Negara yang

lalin dan dari masa yang satu ke masa yang lain.

4) Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan.

5) Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.

6) Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.

7) Mengembang imajinasi peserta didik.

8) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang

lebih realistik.

9) Sangat kuat memengaruhi emosi seseorang.

10) Video sangat baik menjelaskan suatu proses dan dapat menjelaskan

suatu keterampilan, dan lain-lain.

49 Azhar Arsyad, Op. Cit., hlm. 24. 50 Ibid, hlm. 31.

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

31

11) Semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai

maupun yang kurang pandai.

12) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.51

Abdul Majid menandaskan kelebihan dan keuntungan yang

didapat jika bahan ajar disajikan dalam bentuk video, antara lain:

1) Dengan video seseorang dapat belajar sendiri.

2) Sebagai media pandang dengar video menyajikan situasi yang

komunikatif dan dapat diulang-ulang.

3) Dapat menampilkan sesuatu yang detail.

4) Dapat dipercepat maupun diperlambat.

5) Memungkinkan untuk membandingkan antara dua adegan berbeda

diputar dalam waktu bersamaan.

6) Dapat digunakan sebagai tampilan nyata dari suatu adegan,

mengangkat, suatu situasi diskusi, dokumentasi, promosi suatu

produk, interview, dan menampilkan satu percobaan yang berproses.52

Adapun tujuan pemakaian media audiovisual, dalam hal ini

yang dimaksud secara umum dalam proses pembelajaran adalah:

1) Untuk Tujuan Kognitif

Mitra kognitif dapat dikembangkan dengan menggunakan video,

yakni yang menyangkut kemampuan mengenal kembali kemampuan

memberikan rangsangan berupa gerak yang serasi. Misalnya:

pengamatan benda terhadap kecepatan relatif suatu objek atau benda

yang bergerak, penyimpangan dalam gerak interaksi antara objek dan

benda. Dengan video dapat pula dipertunjukan serangkaian gambar

diam maupun untuk menunjukkan contoh-contoh bersikap atau

berbuat dalam suatu penampilan, khususnya yang menyangkut

51 Yudhi Munadi, Op. Cit., hlm. 116. 52 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),

hlm. 180.

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

32

interaksi manusiawi, sehingga dapat dimungkinkan mengoreksi

langsung terhadap penampilan yang tidak memenuhi syarat.

2) Untuk Tujuan Psikomotor

Video merupakan media yang paling tepat untuk memperlihatkan

contoh keterampilan yang menyangkut gerak, karena dapat diperjelas

dengan cara dipercepat atau diperlambat.

3) Untuk tujuan afektif

Dengan menggunakan berbagai teknik dan efek, video dapat menjadi

media yang sangat ampuh untuk mempengaruhi sikap dan emosi.53

4. Audiovisual (Video) terhadap Media Pembelajaran

a. Perkembangan Video

Video adalah teknologi memproses sinyal elektronik meliputi

gambar gerak dan suara. Piranti yang berkaitan dengan video adalah

play back, storage media (seperti pita magnetik dan disc), dan monitor.

Pada 1951, Alexander M. poniatoff (1892-1980), pendiri Ampex

Corporation yang berkantor di California, mulai berusaha untuk

mengembangkan mesin praktis untuk perekam pita video dengan

Charles Ginsberg, Charles Anderson, dan seorang mahasiswa muda

bernama Ray Dolby (lahir 1933), yang di tahun 1967 menemukan

sistem Dolby untuk mengurangi kebisingan dalam perekam magnetik.

Setelah melalui berbagi perbaikan dan perkembangan, akhirnya

perusahaan video di Jepang seperti Hitachi, JVC, Mutsushita, dan

Sony, serta Philips di Belanda mengusai pasar dunia. Mereka

menguasai video dalam dua format yakni video tape recorder (VTR)

dan video cassettle recorder (VCR). VTR mempunyai banyak tipe, di

antarannya adalah tipe 2 inch, 1inch, ½ inch, ¼ inch. Sedangkan format

VCR mempunyai tipe ¾ inch, dan ¼ inch.54

53 Ronald H Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran ,

(Jakarta: Rajawali Pers, 1987), hlm. 104 – 105. 54 Yudhi Munadi, Op. Cit., hlm. 132.

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

33

b. Pengertian Video

Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam

frame di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor

secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Film

bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual

yang kontinuitas. Sama halnya dengan film, video dapat

menggambarkan suatu objek yang bergerak bersama-sama dengan

suara alamiah atau suara yang sesuai. Kemampuam film dan video

melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri.

Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan

hiburan, dokumetasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan

informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang

rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang

waktu, dan mempengaruhi sikap.55

Seperti halnya wallchart, video juga alat bantu yang didesain

sebagai bahan ajar. Program video biasanya disebut sebagai alat bantu

pandang dengar. Umumya program video telah dibuat dalam rancangan

lengkap, sehingga setiap akhir dari penayangan video siswa dapat

menguasai satu atau lebih kompetensi dasar. Baik tidaknya program

video tentu saja tergantung pada desain awalnya. Mulai analisis

kurikulum, penentuan media, skema yang menunjukkan sekuensi dari

sebuah program video, skrip, pengambilan gambar dan proses

editingnya.56

Menurut Nugent, banyak guru menggunakan video untuk

memperkenalkan sebuah topik, menyajikan konten, menyediakan

perbaikan, dan meningkatkan pengayaan. Kini, video tersedia untuk

hampir seluruh jenis topik dan untuk seluruh jenis pemelajar di seluruh

55 Azhar Arsyad, Op. Cit., hlm. 49. 56 Abdul Majid, Op. Cit., hlm. 180.

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

34

ranah pengajaran – kognitif, afektif, kemampuan motorik, dan

interpersonal.57

Harmer dalam bukunya menambahkan:

The use of videotapes has been a common feature in language teaching for many years. It is rare, these days, for a publisher

to produce a major coursebook without a video component added, and teachers frequently enlive their classes with off-air

material or tapes produce for language learning.58

“Penggunaan video sudah menjadi hal yang umum dalam pembelajaran bahasa selama bertahun-tahun. Dewasa ini sangat jarang penerbit tidak menggunakan video pada buku pelajaran

yang mereka produksi dan guru seringkali menghidupkan kelas mereka dengan media video yang direkam maupun acara-acara

TV off-air untuk pembelajaran bahasa”.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa video

sebagai media audiovisual merupakan sederetan gambar dengan ilusi

gerak, sehingga terlihat hidup dalam frame yang diproyeksikan melalui

proyektor dan diproduksi secara mekanis sehingga dapat dilihat dan

didengar. Kini, video sudah menjadi alat bantu seorang guru untuk

melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, karena saat ini video

telah menjadi alat untuk mempermudah guru menyampaikan materi

pengajaran diberbagai ranah, seperti kognitif, afektif, kemampuan

motorik, dan interpersonal.

c. Video Animasi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia animasi adalah acara

televisi yang berbentuk rangkaian tulisan atau gambar yang digerakkan

secara mekanik elektronis sehingga tampak dilayar menjadi bergerak.59

57 Sharon E. Smaldino, Op. Cit., hlm. 404. 58 Jeremy Harmer, The Practice of English Language Teaching, 3rd edition, (United

Kingdom: Longman), hlm. 282. 59 KBBI Ofline.

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

35

Menurut Smaldino, dkk, pada dasarnya animasi dibuat dari

serangkaian foto, gambar, atau gambar komputer dari pemindahan-

pemindahan kecil dari benda atau gambar. Jika sebuah benda seperti itu

ditampilkan pada sebuah bingkai tunggal, kemudian dipindahkan pada

jarak yang sangat pendek, kemudian ditampilkan kembali, dipindahkan

lagi, ditampilkan lagi, dan seterusnya, benda tersebut saat dilihat akan

terlihat seolah-olah benda itu telah terus-menerus berpindah-pindah

tempat.60

Dari definisi di atas, tampak bahwa animasi sebenarnya

merupakan teknik dan proses memberikan gerakan pada objek mati.

Animasi sering dihasilkan dari seni bentuk yang berurutan.

Gerak gambar animasi dihasilkan dari suatu rangkaian gambar tak

hidup yang tersusun dengan urut dalam perbedaan gerak yang minim

pada setiap frame. Frame adalah struktur gambar dasar pada suatu

gerakan animasi atau gambar-gambar berkesinambungan sehingga

menghasilkan gerak yang baik di dalam film maupun video. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa media video animasi adalah media

audiovisual berupa rangkaian gambar tak hidup yang berurutan pada

frame yang diproyeksikan secara mekanik elektronis sehingga tampak

hidup pada layar.

Penggunaan media dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di

SMP Islam Plus As-Sa’adatain Depok Semester Ganjil Tahun Ajaran

2017/2018 masih monoton sampai saat ini. Oleh karena itu, pemilihan

media video animasi dapat didayagunakan sebagai alternatif dalam

proses pengajaran untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran

terutama mata pelajaran Bahasa Indonesia.

60 Sharon E. Smaldino, Op. Cit., hlm. 408.

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

36

d. Kelebihan dan Kekurangan Media Video

Sharon E. Smaldino merincikan beberapa kelebihan media

video, sebagai berikut:

1) Bergerak. Gambar-gambar bergerak memiliki keuntungan yang

jelas daripada gambar diam dalam menampilkan konsep di mana

gerakan sangatlah penting untuk belajar.

2) Proses. Pengoperasian, seperti tahapan proses perakitan atau

percobaan ilmiah, di mana gerakan berurutan sangatlah penting,

bisa ditampilkan lebih efektif.

3) Pengamatan yang bebas resiko. Video memungkin siswa untuk

mengamati fenomena yang mungkin saja terlalu berbahaya untuk

dilihat secara langsung, seperti gerhana matahari, letusan gunung

berapi, atau suasana perang.

4) Dramatisasi. Reka ulang yang dramatis bisa menghidupkan

kepribadian dan kejadian bersejarah. Memungkinkan siswa untuk

mengamati dan menganalisis interaksi manusia.

5) Pembelajaran keterampilan. Penelitian mengindikasikan bahwa

penguasaan keterampilan fisik mengharuskan pengamatan dan

latihan berulang-ulang. Melaui video, siswa bisa melihat sebuah

penampilan berulang kali untuk bisa menyamai.

6) Pembelajaran afektif. Karena potensi besarnya untuk dampak

emosional, video bisa bermanfaat dalam pembentukan sikap

personal dan sosial.

7) Penyelesaian masalah. Dramatisasi yang berakhiran terbuka sering

kali digunakan untuk menyajikan situasi tak-terselesaikan, yang

membuat para pemirsa mendiskusikan berbagai cara mengatasi

masalah tersebut.

8) Pemamahan budaya. Siswa bisa mengembangkan apresiasi yang

mendalam terhadap budaya orang lain dengan melihat

penggambaran kehidupan sehari-hari dalam masyarakat lainnya.

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

37

9) Membentuk kebersamaan. Dengan melihat program video

bersama-sama, sebuah kelompok orang yang berbeda-beda bisa

membangun dasar kesamaan pengalaman untuk membahas sebuah

isu secara efektif.61

Selain kelebihan, ternyata video pun memiliki beberapa

kekurangan dalam penggunaannya, seperti:

1) Kecepatan yang tetap. Meskipun video bisa dihentikan untuk

diskusi, ini tidak selalu dilakukan dalam penayangan untuk

kelompok. Karena program ditayangkan dalam kecepatan yang

tetap, beberapa pemirsa mungkin tertinggal dan yang lainnya tidak

sabar menunggu bagian selanjutnya.

2) Orang-orang yang berbicara. Banyak video, terutama produksi

setempat, sebagian besar terdiri dari penayangan orang-orang yang

bicara dari jarak dekat. Video bukan sarana lisan yang hebat, video

merupakan sarana virtual.

3) Fenomena yang diam. Meskipun video meliki keuntungan bagi

konsep yang melibatkan gerakan, ia mungkin tidak cocok bagi

topik lain di mana kajian terperinci mengenai sebuah virtual tungal

dilibatkan.

4) Salah penafsiran. Dokumenter dan dramatisasi sering kali

menyajikan perlakuan yang rumit dan canggih terhadap suatu isu.

Sebuah penayangan yang dimaksudkan sebagai sebuah satire

mungkin saja dipahami apa adanya oleh seorang pemirsa mudah

atau naif. Pemikiran-pemikiran dari seorang karakter utama

mungkin ditafsirkan sebagai sikap dan nilai-nilai dari sang

produser.

5) Pengajaran abstrak dan nonvisual. Video itu buruk dalam

menyajikan informasi abstrak dan non visual. Sarana yang lebih

disukai untuk kata-kata saja adalah teks. Filosofi dan matematika

61 Ibid, hlm. 412.

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

38

tidak cocok diajarkan dengan video, kecuali konsep-konsep

spesifik yang dibahas membutuhkan ilustrasi menggunakan video

bersejarah, representasi grafik, atau pencitraan bergaya.62

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan ini bertujuan untuk membuktikan hasil peneltian

terdahulu dan membuktikan hasil penelitian saat ini. Adapun penelitian

terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian ini yaitu:

Pertama, skripsi Mei Puspita Dewi, jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Universitas Negeri Malang, dengan judul Penggunaan

Media Video untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak Cerita pada

Siswa Kelas V SDN Sekarpuro Kabupaten Malang, 2012. Skripsi tersebut

mengunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan menggunakan

rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) model Kemmis dan Taggart.

Pengumpulan data menggunakan 5 teknik, yaitu (1) Observasi, (2)

Wawancara, (3) Test, (4) Dokumentasi, (5) Catatan lapangan. Subjek

dalam penelitian tersebut adalah siswa kelas V sebanyak 28 siswa, yang

terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Penelitian

dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2012/2013. Analisis data

dalam penelitian menggunakan tiga cara, yaitu reduksi data, penyajian

data, dan penyimpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai

rata-rata aktivitas siswa dalam menyimak cerita mencapai 76,34 dengan

kriteria baik pada siklus I dan 82,84 dengan kriteria baik sekali pada siklus

II. Sedangkan nilai rata-rata kemampuan menyimak cerita siswa

mencapai 59,8 dengan kriteria cukup pada pratindakan menjadi 63,9

dengan kriteria baik pada siklus I dan 82,7 dengan kriteria baik pada

siklus II. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media video dapat

meningkatkan kemampuan menyimak cerita pada siswa kelas V SDN

Kabupaten Malang.

62 Ibid, hlm. 412 – 413.

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

39

Kedua, skripsi Yovita Erika, jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, Universitas Negeri Yogyakarta, dengan judul Pengaruh Media

Video terhadap Kemampuan Menyimak Isi Dongeng Siswa Kelas V SD

Negeri Klumprit 04 Kecamatan Nusawungsu Kabupaten Cilacap Tahun

Ajaran 2011/2012, 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh media video terhadap kemampuan menyimak isi dongeng kelas

V SD Negeri Klumprit 04 Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap

tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen

semu (quasi eksperiment) dengan variabel terikat kemampuan menyimak

isi dongeng siswa kelas V SD Negeri Klumprit 04, dan variabel bebasnya

adalah media video. Desain penelitiannya yaitu Nonequivalent Control

Group Design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri

Klumprit 04, yang berjumlah 40 siswa, dan terdiri dari dua kelas. Kelas

VA berjumlah 20 siswa sebagai kelas eksperimen, dan kelas VB 20 siswa

sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa

tes kemampuan menyimak isi dongeng dan dokumentasi. Teknik analisis

data terdiri atas 3 tahap yaitu, tahap deskripsi data, tahap uji persyaratan

analisis, dan tahap pengujian hipotesis. Tahap deskripsi data meliputi

distribusi data hasil belajar siswa. Tahap prasyarat analisis meliputi uji

normalitas dan homogenitas. Sedangkan, uji hipotesis meliputi uji t, yaitu

dengan melihat perbedaan hasil kemampuan menyimak isi dongeng pada

kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi 5 % (alpha =

0,05). Hasil penelitian ini adalah: pembelajaran dengan media video

berpengaruh positif terhadap kemampuan menyimak isi dongeng siswa

kelas V SD Negeri Klumprit 04 tahun ajaran 2011/2012. Hal ini dilihat

dengan adanya perbedaan hasil post test antara kelas eksperimen dengan

kelas kontrol. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai thitung 3,288 >

ttabel 2,021 dan nilai sig 0,002< 0,05, yang artinya ada perbedaan yang

signifikan hasil post test antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Kata kunci: media video, kemampuan menyimak isi dongeng.

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

40

Ketiga, skripsi Utaminingtias Tiwi, jurusan Pendidikan Guru

Sekolah Dasar, Universitas Negeri Yogyakarta, dengan judul Pengaruh

penggunaan Media Video terhadap Kemampuan Menyimak Dongeng

pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri

Panjatan, 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

penggunaan media video terhadap kemampuan menyimak dongeng pada

mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri Panjatan tahun

ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi

Experimental Design dengan variabel terikat kemampuan menyimak

dongeng, dan variabel bebasnya adalah media video. Desain

penelitiannya adalah Non-equivalent Control Group Design. Populasi

penelitiannya adalah siswa kelas V SD Negeri Panjatan yang berjumlah

45 siswa yang terdiri atas dua kelas. Kelas VA berjumlah 23 siswa sebagai

kelas eksperimen, dan kelas VB berjumlah 22 siswa sebagai kelas kontrol.

Instrumen yang digunakan berupa tes dan dokumentasi. Tekhnik analisis

data menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan

ada pengaruh penggunaan media video terhadap kemampuan menyimak

dongeng pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri

Panjatan tahun ajaran 2011/2012. Hal ini terlihat dari nilai postes yang

dilaksanakan, dengan skor rata-rata kemampuan menyimak dongeng

dengan menggunakan media video 75,6 sedangkan yang tidak

menggunakan media video 61,2. Dari perolehan nilai tersebut

menunjukkan bahwa dengan menggunakan media video nilai yang

diperoleh lebih tinggi daripada yang tidak menggunakan media video, hal

ini berarti ada pengaruh penggunaan media video terhadap kemampuan

menyimak dongeng. Kata Kunci : media video, kemampuan menyimak

dongeng, Sekolah Dasar

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

41

C. Kerangka Berpikir

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk

mengaktualisasikan potensi yang dimiliki oleh setiap individu dengan

berbagai upaya demi menyiapkan diri peserta didik di masa yang akan

datang. Potensi yang dikembangkan atau diaktualisasikan meliputi cipta,

rasa, dan karsa atau potensi yang berhubungan dengan kemampuan kognitif,

afektif, dan psikomotorik.

Peran seorang pendidik dalam membantu siswa mengoptimalkan

dan mengaktualisasikan potensinya sangat tinggi. Pendidik bertugas

mengemas proses pembelajaran termasuk dalam hal ini menciptakan

kondisi belajar yang kondusif, menyenangkan, membangkitkan motivasi,

dan menggairahkan tentu menjadi sebuah keharusan. Dalam mata

pembelajaran bahasa Indonesia misalnya, karena bahasa Indonesia

bukanlah ilmu pasti seperti matematika, maka pendidik yang cenderung

menggunakan metode ceramah atau hafalan akan menjadikan siswa

cenderung bosan, ditambah lagi dengan tidak adanya upaya untuk

mengoptimalkan pemanfaatan media belajar. Kebosanan ini menimbulkan

rendahnya minat dan motivasi siswa untuk berpartisipasi dalam proses

pembelajaran (aktivitas belajar). Jika kedua hal tersebut terus menerus

terjadi maka bukan tidak mungkin prestasi siswa juga akan menurun, dan

tujuan pembelajaran yang tertuang dalam standar kompetensi lulusan tidak

dapat terpenuhi.

Berdasarkan asumsi sementara ada kecenderungan bahwa

pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan media video pada

pembelajaran menyimak lebih efektif dibandingkan dengan tanpa media

atau pembelajaran konvensional. Ada keyakinan bahwa pembelajaran

menyimak dengan media video lebih menarik dibandingkan dengan

pembelajaran konvensional.

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

42

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kajian teori, hasil penelitian yang relevan dan kerangka

pikir seperti di atas, hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan, yaitu:

1) Terdapat pengaruh yang signifikan pada keterampilan menyimak siswa

kelas VII SMP Islam Plus As-Sa’adatain Depok Semester Ganjil Tahun

Ajaran 2017/2018.

2) Terdapat perbedaan hasil dalam pembelajaran keterampilan menyimak

siswa kelas VII SMP Islam As-Sa’adatain, Depok semester ganjil

Tahun Ajaran 2017/2018 antara kelas yang menggunakan media video

dengan kelas yang menggunakan metode konvensional (ceramah).

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental dengan

metode Randomized Control Group Only, yaitu penelitian yang mengunaan

dua kelompok sebagai objek (kelompok eksperimen dan kelompok kontrol)

dengan tidak mengelompokan siswa berdasarkan tingkat kemampuan, dapat

dikatakan pengelompokan siswa dilakukan secara acak (random).1 Alasan

peneliti memilih penelitian eksperimen karena peneliti ingin mengetahui

pengaruh penggunaan media video dalam pembelajaran Bahasa Indonesia

pada keterampilan menyimak siswa kelas VII SMP Islam Plus As-

Sa’adatain Depok. Sedangkan, alasan pemilihan metode Randomized

Control Group Only karena jumlah populasi yang terdapat pada kelas VII

SMP Islam Plus As-Sa’adatain Depok memungkinkan untuk membagi

antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada penelitian ini digunakan

dua kelompok subjek. Kelas A (kelas kontrol), pertama-tama kelas akan

dilakukan pretest, kemudian mulai diajarkan materi menyimak dengan

metode konvensional, dan di akhir penelitian akan dilakukan pengukuran

(posttest). Kelas B (kelas eksperimen), pertama-tama akan dilakukan

prestest, kemudian diberikan perlakuan (treatment), kemudian dilakukan

pengukuran (posttest). Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui

lebih akurat, karena dapat dibandingkan antara kelas yang diberikan

perlakuan dan kelas yang tidak diberikan perlakuan.

Sampel eksperimen dalam penelitian ini akan mendapatkan

perlakuan dengan menggunakan media video dalam pembelajaran dan

setelah itu diberikan posttest. Kemudian dianalisis apakah ada pengaruh

penggunaan media video dan kefektifannya dibandingkan dengan kelas

1 Sumardi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 102.

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

44

yang menggunakan media konvensional. Desain penelitian dapat

digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1. Desain Penelitian

Metode eksperimental diharapkan dapat membantu pembelajaran

bahasa Indonesia dalam keterampilan menyimak siswa kelas VII SMP

Islam Plus As-Sa’adatain Depok Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018.

B. Metode dan Desain Penelitian

Desain yang digunakan adalah Randomized Control Group Only,

yang dalam rancangan ini sekelompok subjek yang diambil dari populasi

tertentu dikelompokkan secara rambang menjadi dua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.2 Desain ini melibatkan

kelompok subjek pertama diberi perlakuan dengan media video dan

kelompok subjek kedua dengan teknik konvensional. Masing-masing

kelompok diberikan penilaian menyimak dan dari data kedua kelompok

dilakukan uji perbandingan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan

antara kelas yang diajar dengan media video dengan kelas yang diajarkan

dengan teknik konvensional.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Plus As-Sa’adatain

Depok Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018 dengan alasan yaitu

belum pernah dilaksanakan penelitian sejenis ini pada sekolah yang

bersangkutan.

2 Sumardi, Opp. Cit, hlm. 104.

Jenis Kelompok Pretest Treatment Posttest

Kelompok Kontrol T1 - T2

Kelompok Eksperimen T1 X T2

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

45

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus 2017, tepatnya pada

semester ganjil tahun ajaran 2017/2018 di SMP Islam Plus As-Sa’adatain

Depok.

D. Populasi dan Sampel (Subjek Penelitian)

1. Populasi

Riduwan & Akdon menguraikan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Nawawi dalam Riduwan & Akdon

menyebutkan bahwa, “Populasi adalah totalitas semua nilai yang

mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun

kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang

lengkap”.4 Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas VII SMP Islam Plus As-Sa’adatain Depok Semester Ganjil Tahun

Ajaran 2017/2018 yang berjumlah 40 siswa.

2. Sampel (Subjek Penelitian)

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil

sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.5 Sampel atau

sebagian data yang diambil dari populasi harus memiliki karakteristik yang

sama dengan populasi.6 Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII-A

dan VII-B. Pemilihan sampel berdasarkan jumlah siswa yang tersedia di

SMP Islam Plus Sa’adatain Depok. Sampel penelitian dalam penelitian ini

menggunakan teknik Sampling Jenuh.7 Sampling Jenuh yaitu teknik

pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel.

3 Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, (Bandung: Alfabeta,

2010), hlm. 237. 4 Ibid. 5 Ibid, hlm. 239 – 240. 6 Budi Susetyo, Statistika untuk Analisis data Penelitian , (Bandung: Refika Aditama, 2010),

hlm. 139. 7 Ibid

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

46

Sehingga berdasarkan populasi sebanyak 40 siswa, seharusnya sampel

penelitian pun sebanyak 40 siswa. Namun, ternyata peneliti hanya

memperoleh 38 siswa untuk menjadi sampel penelitian karena 2 orang

siswa dinyatakan sakit saat peneliti melaksanakan penelitian. Rincian

jumlah sampel peneliti adalah 19 siswa sebagai kelas kontrol, dan 19 siswa

sebagai kelas eksperimen.

E. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti memerlukan teknik pengumpulan data yang tepat dan dapat

dipertanggungjawabkan secara ilmiah untuk memperoleh data penelitian.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes awal

(pretest) dan akhir (posttest), observasi, dan dokumentasi.

F. Instrumen Pengumpulan Data

Peneliti memerlukan instrumen yang tepat agar data yang

berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian dapat dikumpulkan

secara lengkap. Berikut ini prosedur pengumpulan data yaitu:

1. Dokumentasi

Berupa foto kegiatan saat melaksanakan penelitian di sekolah.

2. Tes

Metode tes adalah cara untuk mengetahui hasil dari pelajaran yang

diberikan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini, tes menjadi

metode utama yang terdiri dari pertanyaan yang harus dijawab.

Penelitian dengan metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang

peningkatan keterampilan menyimak yang diterapkan pada pretest dan

posttest. Dalam penelitian ini data diperoleh dari tes objektif berbentuk

pilihan ganda sejumlah 25 soal. Sehingga apabila semua jawaban benar,

skornya 100 dan apabila semua jawaban salah, skornya 0, dengan

skor per soal adalah 4 poin.

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

47

3. Observasi

Observasi (pengamatan) adalah metode pengumpulan data dimana

peneliti mencatat informasi sebagaimana yang peneliti saksikan selama

penelitian. Observasi akan dilakukan di kelas ketika proses belajar

mengajar antara siswa dan guru berlangsung. Data-data yang dicatat

adalah hal-hal yang bersangkutan dengan kegiatan, perbuatan, atau

tingkah laku siswa. Observasi yang digunakan ialah observasi tidak

terstruktur, yaitu observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis

tentang pelaksanaan belajar mengajar atau tanpa instrumen yang telah

baku.

G. Teknik Analisis Data

Teknis analisis data pada penelitian ini, pertama peneliti akan

melakukan uji normalitas data. Jika hasil uji normalitas data menunjukkan

data normal, maka tahap selanjutnya adalah peneliti melakukan uji

homogenitas. Jika, hasil uji homogenitas menunjukkan data homogen, maka

tahap selanjutnya adalah peneliti melakukan uji t-test (thitung). Di bawah ini

adalah rumus uji t-test (thitung) data:

t-test (t-student test):

𝑡0 =𝑀1 − 𝑀2

𝑆𝐸𝑀1−𝑀2

Cara mencari rata-rata Variabel X

𝑀1 = ∑ 𝑥

𝑁1

Cara mencari rata-rata Variabel Y

𝑀2 = ∑ 𝑦

𝑁2

Cara mencari Standar Deviasi Variabel X

𝑆𝐷1 = √∑ 𝑥 2

𝑁1

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

48

Cara mencari Standar Deviasi Variabel Y

𝑆𝐷2 = √∑ 𝑦2

𝑁2

Cara mencari Standar Eror Variabel X

𝑆𝐸𝑀1 = 𝑆𝐷1

√𝑁 − 1

Cara mencari Standar Eror Variabel Y

𝑆𝐸𝑀2 = 𝑆𝐷2

√𝑁 − 1

Cara mencari Derajat Kebebasan

𝑑𝑘 = 𝑁 − 1

H. Hipotesis Statistik

Setelah menghitung t0, penulis membandingkan antara t0 dan ttabel.

Hasil tes hipotesis menunjukkan kriteria yang signifikan adalah 0,05 atau 1

– ½ α (0,975). Penghitungan hasil statistik, adalah:

Jika t0 < tt, H0 diterima Ha ditolak

Jika t0 >tt, H0 ditolak Ha diterima

H0: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran

menyimak siswa.

Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran

menyimak siswa.

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

49

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Profil Sekolah

Nama sekolah tempat peneliti melakukan penelitian adalah SMP

Islam Plus As-Sa’adatain, yang beralamat di Jalan Pintu Air III RT 28

RW 8 No. 98 Kel. Gandul Kec. Cinere Kota Depok, Jawa Barat. Sekolah

tersebut berstatus swasta dan status kepemilikan adalah Yayasan. SMP

Islam Plus As-Sa’adatain Depok didirikan pada tanggal 18 Mei 2013,

dengan misi yang diemban adalah “Mengamalkan akhlak islami dalam

setiap sendi kehidupan di sekolah dan masyarakat. Mewujudkan masa

depan yang lebih cerah dengan penanaman nilai-nilai islami dalam

menyongsong pendidikan berkualitas”. Terdapat delapan belas pendidik

dan tenaga kependidikan, yang terdiri dari tiga belas orang pendidik

perempuan dan lima orang pendidik laki-laki. Jumlah siswa untuk

Tahun Ajaran 2017/2018 untuk semua jenjang (VII, VIII, IX) adalah

136 siswa, dengan masing-masing jenjang terdiri dari dua rombongan

belajar.

2. Visi dan Misi

Visi sekolah ini adalah “Unggul dalam pengetahuan dan

teknologi, sempurna dalam iman dan taqwa, mulia dalam akhirat”. Misi

sekolah ini adalah mengamalkan akhlak islami dalam setiap sendi

kehidupan di sekolah dan masyarakat. Mewujudkan masa depan yang

lebih cerah dengan penanaman nilai-nilai islami dalam menyongsong

pendidikan berkualitas.

3. Tujuan

Tujuan sekolah ini adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanut.

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

50

B. Deskripsi Data

Penelitian dilakukan di kelas VII SMP Islam Plus As-Sa’adatain

Depok yang dilakukan pada semester ganjil Tahun Ajaran 2017/2018

bulan Agustus 2017. Penelitian ini dilakukan di kelas VII-A dan VII-B

dengan jumlah 38 siswa. Desain penelitian ini menggunakan Randomized

Control Group Only. Pada penelitian ini peneliti memilih dongeng Malin

Kundang sebagai bahan ajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada

awal penelitian, peneliti melakukan pretest di masing-masing kelas dengan

cara memanggil satu orang siswa untuk membacakan dongeng di hadapan

teman-temannya dengan waktu yang menyesuaikan siswa (kira-kira 10

menit). Kemudian siswa menjawab soal yang telah diberikan peneliti

terkait dongeng yang dibacakan oleh salah seorang temannya dengan

durasi waktu mengerjakan 10 menit. Lalu, pada kelas kontrol (VII-A)

peneliti mulai menjelaskan materi menyimak dongeng sesuai dengan RPP

dan silabus yang telah dibuat dengan metode konvensional dengan durasi

waktu mengajar sekitar 40 menit, setelah itu siswa menyimak dongeng

melalui Audio yang diputarkan selama 10 menit. Lalu di akhir

pembelajaran diberikan posttest untuk mengetahui nilai akhir siswa

dengan durasi mengerjakan soal 10 menit terakhir di akhir kegiatan

belajar. Pada kelas eksperimen, setelah memberikan pretest peneliti mulai

menjelaskan materi yang sama dengan yang telah diberikan pada kelas

kontrol, bedanya pada kelas eksperimen peneliti menggunakan media video

untuk menunjang KBM. Setelah KBM selesai peneliti pun melaksanakan

posttest untuk mengukur kemampuan siswa, dan durasi mengejar dilakukan

pada kelas eksperimen diatur sama dengan waktu yang sama seperti pada

kelas kontrol.

Pada penelitian ini, peneliti memilih jenis tes pilihan-ganda

(multiple choice) sebagai instrumen penelitian, baik dalam pretest maupun

posttest. Menurut Zainal Arifin, soal tes bentuk pilihan-ganda dapat

digunakan untuk mengukur hasil belajar yang lebih kompleks dan

berkenaan dengan aspek ingatan, pengertian, aplikasi, analisis, sintesis, dan

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

51

evaluasi.1 Setelah memberikan instrumen berupa pretest dan posttest

kepada siswa, dapat diketahui perbedaan kemampuan menyimak siswa

antara kelas yang diajarkan dengan konvensional dan kelas yang diberikan

perlakuan berupa media video. Selain itu dapat diketahui pengaruh

penggunaan media video terhadap pembelajaran keterampilan menyimak

siswa di kelas VII SMP Islam As-Sa’adatain Depok semester ganjil Tahun

Ajaran 2017/2018.

Setelah data penelian didapatkan, untuk mengetahui hasil penelitian

yang dilakukan berhasil atau tidak, maka peneliti harus melakukan

penyajian data yang telah diperoleh. Data yang diperoleh dari penelitian ini

berupa hasil pretest dan posttest kelas VII SMP Islam Plus As-Sa’adatain

Depok Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018.

1. Data Kelas Kontrol

Pengambulan data pada kelas kontrol dilakukan dengan cara

memberikan pretest dan posttest kepada siswa dengan soal yang

digunakan adalah pilihan ganda sebanyak 25 soal. Soal posttest

diberikan setelah siswa diberikan penjelasan materi dan setelah

siswa diputarkan rekaman dongeng yang berjudul Malin Kundang.

Pada penelitian ini soal pretest dan posttest yang digunakan adalah

sama, dengan tujuan melihat apakah ada perbedaan cara menyimak

antara dongeng yang dibacakan oleh siswa dengan dongeng yang

putarkan oleh audio.

Tabel 4.1. Nilai Pretest dan Postest Kelas VII-A (Kelas Kontrol)

1 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), hlm. 138.

Siswa Nilai Pretest Nilai Posttest Gain Score

1 52 68 16

2 68 76 8

3 72 92 20

4 56 76 20

5 44 60 16

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

52

Dari tabel 4.1, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi pada pretest di

kelas kontrol adalah 84 dan nilai terendah adalah 32 dengan rata-rata

nilainya adalah 61,7. Kemudian, rata-rata nilai posttest adalah 7,7,

artinya rata-rata nilai siswa mengalami kenaikan sebesar 17,7 poin. Pada

posttest nilai tertinggi adalah 96 dan nilai terendah adalah 64.

2. Data Kelas Eksperimen

Pengambulan data pada kelas eksperimen dilakukan dengan

cara memberikan pretest dan posttest kepada siswa dengan soal yang

digunakan adalah pilihan ganda sebanyak 25 soal. Soal posttest

diberikan setelah siswa diberikan penjelasan materi dan setelah

6 68 76 8

7 76 96 20

8 56 76 20

9 84 96 12

10 52 68 16

11 76 80 4

12 68 80 12

13 64 72 8

14 48 80 32

15 36 68 32

16 72 80 8

17 80 84 4

18 68 84 16

19 32 64 32

∑ 𝑁 = 19 ∑ 𝑥0 = 1172 ∑ 𝑥1 = 1476 ∑ 𝑥2 = 336

MEAN 61,7 77,7 17,7

MAX 84 96 32

MIN 32 64 4

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

53

siswa diperlihatkan video dongeng yang berjudul Malin Kundang.

Pada penelitian ini soal pretest dan posttest yang digunakan adalah

sama, dengan tujuan melihat apakah ada perbedaan cara menyimak

antara dongeng yang dibacakan oleh siswa dengan dongeng yang

ditampilkan video.

Tabel 4.2. Nilai Pretest dan Postest Kelas VII-B (Kelas Eksperimen)

Siswa Nilai Pretest Nilai Posttest Gain Score

1 28 68 40

2 64 76 12

3 72 92 20

4 68 84 16

5 68 84 16

6 72 96 24

7 52 72 20

8 80 88 8

9 72 88 16

10 80 84 4

11 84 92 8

12 64 92 28

13 72 96 24

14 76 88 12

15 80 92 12

16 56 64 8

17 76 96 20

18 60 80 20

19 68 88 20

∑ 𝑁 = 19 ∑ 𝑥0 = 1290 ∑ 𝑥1 = 1620 ∑ 𝑥2 = 320

MEAN 67,9 85,3 16,8

MAX 84 96 4

MIN 28 64 40

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

54

Dari tabel 4.2, dapat dilihat bahwa nilai tertinggi pada pretest di

kelas eksperimen adalah 84 dan nilai terendah adalah 28 dengan rata-rata

nilainya adalah 67,9. Kemudian, rata-rata nilai posttest adalah 85,3,

artinya rata-rata nilai siswa mengalami kenaikan sebesar 16,8 poin. Pada

posttest nilai tertinggi adalah 96 dan nilai terendah adalah 64.

C. Analisis Data

Sebelum menghitung t-test, peneliti melakukan uji normalitas dan uji

homogenitas terlebih dahulu menggunakan SPSS sebagai persyaratan untuk

melakukan uji parametrik (t-test). Hasilnya adalah sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk melakukan pengujian data

observasi apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak.2

a) Pretest

Table 4.3 Hasil Uji Normalitas Pretest

GROUP Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

PRETEST

1.00 .184 19 .089

2.00 .192 19 .063

Tabel 4.3 menunjukkan hasil uji normalitas pretest kelas

eksperimen yaitu 0,089 dengan derajat signifikan 0,05 atau 1 - ½ α

(0,975). Artinya, data pretest kelas eksperimen adalah normal, karena

hasil uji normalitas pretest kelas eksperimen lebih besar dari taraf

signifikan (0,089 > 0,05). Kemudian, uji normalitas pretest kelas

kontrol yaitu 0,063 dengan derajat signifikan 0,05 atau 1 - ½ α (0,975).

Artinya, data pretest kelas kontrol adalah normal, karena hasil uji

2 Jonathan Sarwono, Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta: Elex Media

Komputindo, 2012), hlm. 96.

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

55

normalitas pretest kelas kontrol lebih besar dari taraf signifikan (0,063

> 0,05).

b) Posttest

Table 4.4 Hasil Uji Normalitas Posttest

GROUP Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

POSTEST

1.00 .193 19 .061

2.00 .145 19 .200

Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji normalitas posttest kelas

eksperimen yaitu 0,061 dengan derajat signifikan 0,05 atau 1 - ½ α

(0,975). Artinya, data posttest kelas eksperimen adalah normal, karena

hasil uji normalitas posttest kelas eksperimen lebih besar dari taraf

signifikan (0,061 > 0,05). Kemudian, uji normalitas posttest kelas

kontrol yaitu 0,200 dengan derajat signifikan 0,05 atau 1 - ½ α (0,975).

Artinya, data posttest kelas kontrol adalah normal, karena hasil uji

normalitas posttest kelas kontrol lebih besar dari taraf signifikan (0,200

> 0,05).

2. Uji Homogentitas

Uji homogenitas adalah suatu tes apakah dua sampel independen telah

ditarik dari populasi yang sama.3

a) Pretest

Table 4.5 Hasil Uji Homogentitas Pretest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.699 1 36 .201

3 Sidney Siegel, Statistik Nonparametrik , (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997), hlm.

159.

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

56

Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji homogenitas dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol, yaitu 0,201 dengan derajat signifikan 0,05

atau 1 - ½ α (0,975). Hasilnya menunjukkan bahwa data pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen dengan derajat signifikan

0,05 atau 1 - ½ α (0,975) (0,201 > 0,05).

b) Posttest

Table 4.6 Hasil Uji Homogenitas Posttest

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.023 1 36 .881

Tabel 4.6 menunjukkan hasil uji homogenitas dari kelas

eksperimen dan kelas kontrol, yaitu 0,881 dengan derajat signifikan 0,05

atau 1 - ½ α (0,975). Hasilnya menunjukkan bahwa data posttest kelas

eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen dengan derajat signifikan

0,05 atau 1 - ½ α (0,975) (0,881 > 0,05).

D. Pengujian Hipotesis

Setelah menghitung normalitas data dan homogenitas data, peneliti

melakukan uji hipotesis data seperti berikut:

Table 4.7 Hasil Uji Hipotesis

Siswa

Kelas

Eksperimen

(X)

Kelas

Kontrol

(Y)

𝒙

(X-Mx)

𝒚

(Y-My) 𝒙𝟐 𝒚𝟐

1 68 68 -22 -14 484 196

2 76 76 -14 -6 196 36

3 92 92 2 10 4 100

4 84 76 -6 -6 36 36

5 84 60 -6 -22 36 484

6 96 76 6 -6 36 36

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

57

7 72 96 -18 14 324 196

8 88 76 -2 -6 4 36

9 88 96 -2 14 4 196

10 84 68 -6 -14 36 196

11 92 80 2 -2 4 4

12 92 80 2 -2 4 4

13 96 72 6 -10 36 100

14 88 80 -2 -2 4 4

15 92 68 2 -14 4 196

16 64 80 -26 -2 676 4

17 96 84 6 2 36 4

18 80 84 -10 2 100 4

19 88 64 -2 -18 4 324

SUM ∑ 𝑋 = 1620 ∑ 𝑌 = 1476 ∑ 𝑥 = - 90 ∑ 𝑦 = -62 ∑ 𝑥 2 = 2028 ∑ 𝑦2 = 2156

Rumus mencari t-test (thitung):

𝒕𝟎 =𝑴𝟏 − 𝑴𝟐

𝑺𝑬𝑴𝟏− 𝑴𝟐

1. Menentukan rata-rata Variabel X

𝑀1 = ∑ 𝑋

𝑁1 =

1620

18= 90

2. Menentukan rata-rata Variabel Y

𝑀2 = ∑𝑦

𝑁2 =

1476

18= 82

3. Menentukan Standar Deviasi Variabel X

𝑆𝐷1 = √∑ 𝑥 2

𝑁1

= √2028

18= √112,7 = 10,7

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

58

4. Menentukan Standar Deviasi Variabel Y

𝑆𝐷2 = √∑ 𝑦2

𝑁2

= √2156

18= √119,8 = 10.9

5. Menentukan Standar Eror Variabel X

𝑆𝐸𝑀1 = 𝑆𝐷1

√𝑁 − 1=

10,7

√18=

10,7

4,2= 2,5

6. Menentukan Standar Eror Variabel Y

𝑆𝐸𝑀2 = 𝑆𝐷2

√𝑁 − 1=

10,9

√18=

10,9

4,2= 2,6

7. Menentukan perbedaan antara Standar Eror Variabel X dan Standar eror

Variabel Y

𝑆𝐸𝑀1− 𝑀2 = √𝑆𝐸𝑀1

2 + 𝑆𝐸𝑀22 = √2,52 + 2,62 = 3,6

8. Menentukan thitung

𝑡0 =𝑀1 − 𝑀2

𝑆𝐸𝑀1−𝑀2

=90 − 82

3,6= 2,2

9. Menentukan Derajat Kebebasan

𝑑𝑘 = (𝑁1 + 𝑁2) − 2 = (19 + 19) − 2 = 36

Nilai dari dk (derajat kebebasan) 36 pada derajat signifikan (1 – ½ α)

atau 0,975 adalah 2,028. Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa

thitung adalah 2,2. Penelitian ini membuktikan bahwa Ha diterima dan H0

ditolak, dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan dalam

penggunaan media video terhadap pembelajaran keterampilan menyimak

siswa kelas VII di SMP Islam Plus As-Sa’adatain Depok semester ganjil

Tahun Ajaran 2017/2018.

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

59

10. Hipotesis Statistika

Jika t0 < tt, H0 diterima Ha ditolak

Jika t0 >tt, H0 ditolak Ha diterima

Atau dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

- Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran

menyimak siswa.

- Hipotesis Nol (H0)

Tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran

menyimak siswa.

Kemudian, kriteria yang digunakan sebagai berikut:

- Jika thitung > ttabel pada derajat signifikan 0,05 atau 1 - ½ α (0,975),

maka Ha diterima dan H0 ditolak.

- Jika thitung < ttabel pada derajat signifikan 0,05 atau 1 - ½ α (0,975),

maka Ha ditolak dan H0 diterima.

Hasil yang didapat dari perhitungan statistik di atas dan hipotesis

statistika menunjukan bahwa:

thitung (2,2) > ttabel dengan derajat kebebasan (N1 + N2) – 2 = 36 pada

derajat signifikan 0,05 atau 1- ½ α (0,975), maka didapatkan nilai ttabel

sebesar 2,028. Kesimpulannya, Ha diterima dan H0 ditolak. Dengan kata

lain, terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan media video

terhadap pembelajaran keterampilan menyimak siswa kelas VII SMP

Islam Plus As-Sa’adatain Depok Semester Ganjil Tahun Ajaran

2017/2018.

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

60

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan pada penggunaan media video terhadap pembelajaran

keterampilan menyimak siswa kelas VII SMP Islam As-Sa’adatain Depok

Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji

t-test, yang menunjukkan hasil thitung (2,2) lebih besar daripada ttabel

(2,028), dengan derajat signifikan sebesar 0,05 atau 1 - ½ α = 0,975.

Media video adalah sarana atau media yang utuh untuk

mengkolaborasi bentuk-bentuk visual dengan audio. Media video

merupakan perpaduan yang saling mendukung antara gambar dan suara,

yang mampu menggugah perasaan dan pemikiran bagi yang melihatnya.

Jadi, pengajaran melalui video adalah produksi dan penggunaan materi yang

penerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya

tergantung kepada pemahaman kata atau simbol-simbol yang serupa.

Pembelajaran menggunakan media video membuat pembelajaran

menjadi lebih menarik, sehingga motivasi anak lebih meningkat dan mampu

menghilangkan kejenuhan. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar,

seperti mengamati dan mendengar. Mampu melatih taraf berpikir anak dari

yang konkret ke abstrak, dari yang berpikir sederhana ke berpikir yang

kompleks dan siswa mampu menghubungkan pesan visual dengan

pengalaman-pengalamannya. Sesuai dengan pernyataan Anderson bahwa

Dalam ranah tujuan intruksional berkaitan dengan tujuan afektif, video paling sesuai kalau digunakan untuk mempengaruhi sikap dan

emosi, yakni dengan menggunakan berbagai cara dan efek. Ia merupakan alat yang cocok untuk memeragakan informasi efektif, baik melalui efek foto optik maupun melalui gambaran visual yang

berkaitan.4

Berdasarkan pengujian hipotesis diketahui bahwa nilai rata-rata

pretest pada masing-masing kelas adalah 61,7 (kelas kontrol) dan 67,9

(kelas eksperimen) dan nilai rata-rata posttest pada masing-masing kelas

4 Ronald H. Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran , (Jakarta:

Rajawali Pers, 1987), hlm. 117.

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

61

adalah 77,7 (kelas kontrol) dan 85,3 (kelas eksperimen). Artinya, media

video lebih efektif diterapkan untuk meningkatkan keterampilan menyimak

siswa kelas VII SMP Islam As-Sa’adatain Depok Semester Ganjil Tahun

Ajaran 2017/2018, yang ditunjukkan dari nilai rata-rata posttest kelas

eksperimen lebih besar dari pada nilai rata-rata posttest kelas kontrol (85,3

> 77,7). Besarnya perbandingan tingkat keterampilan menyimak siswa

kelas VII SMP Islam Plus As-Sa’adatain Depok yang diajar menggunakan

metode konvensional dan tingkat keterampilan menyimak siswa kelas VII

SMP Islam Plus As-Sa’adatain Depok yang diajar menggunakan media

video sebesar 7,6. Hal tersebut menunjukkan bahwa media video dapat

meningkatkan keterampilan menyimak siswa kelas VII SMP Islam Plus As-

Sa’adatain Depok Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018.

Keterampilan adalah kesanggupan dimana seseorang dapat

melakukan sesuatu dengan kekuatan serta kecakapan yang dimilikinya.

Begitu pula dengan keterampilan menyimak cerita, cerita dongeng

misalnya. Dalam pembelajaran menyimak guru biasa menggunakan metode

konvensional. Metode konvensional adalah pembelajaran yang lebih

terpusat pada guru. Akibatnya terjadi praktik belajar pembelajaran yang

kurang optimal karena guru membuat siswa pasif dalam kegiatan belajar

dan pembelajaran. Dalam suatu kelas yang dilaksanakan pembelajaran

secara konvensional, guru berperan sebagai pusat dan pengatur kegiatan.

Masalah yang umum timbul dari penerapan metode pembelajaran

konvensional yaitu kurang efektifnya kegiatan pembelajaran, siswa lebih

pasif, dan kemampuan bekerja sama dari siswa rendah. Oleh karena itu, agar

menarik minat siswa dalam menyimak cerita dan agar pembelajaran lebih

efektif, guru harus menggunakan media pembelajaran, salah satunya adalah

media video. Media video dapat menyajikan objek, baik objek secara audio

(suara) dan objek secara visual (gambar). Dalam hal ini, saat siswa belajar

menyimak dengan menggunakan media video, siswa tidak hanya

menggunakan satu alat indra (telinga) tetapi siswa juga mengandalkan alat

indra lainnya, seperti mata untuk membantunya memahami yang sedang

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

62

disimaknya. Menurut hasil wawancara dengan siswa, siswa lebih senang

dan semangat jika belajar menggunakan video, salah satu alasannya adalah

dapat meminimalisir adanya rasa kantuk saat pembelajaran, dibandingkan

dengan hanya mendengarkan guru becerita atau mendengarkan tape

recorder yang diputarkan. Selaras dengan pendapat Arifin, bahwa dalam

peristiwa menyimak tidak hanya alat indra dengar yang aktif bekerja, tetapi

juga mental atau pikiran melakukan aktivitas yang cukup tinggi untuk dapat

menangkap dan memahami pesan yang disampaikan pembicara secara

tepat.5

Pada penelitian ini, peneliti membuktikan bahwa media video

berhasil menjadi media yang patut digunakan dalam kegiatan menyimak,

karena selain membuat pembelajaran menjadi efektif, media video juga

dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Mc Donald menyampaikan

dalam bukunya Hamalik bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi

dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan

reaksi untuk mencapai tujuan.6

Menurut peneliti, hal di atas perlu diperhatikan, karena motivasi

belajar siswa juga berpengaruh ke nilai akhir siswa dan kecakapan

berbahasa siswa di masa depan, dapat dikatakan bahwa semakin siswa

termotivasi dalam belajar maka besar kemungkinan nilai siswa pun akan

meningkat dan kecakapan berbahasa siswa pun akan terasah. Hal ini karena

fungsi motivasi adalah mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan,

sebagai pengarah, dan sebagai penggerak.7 Jadi, jika nilai dan kecakapan

berbahasa siswa meningkat dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran

menyimak telah berhasil. Menurut Iskandarwassid, keterampilan menyimak

siswa dapat dikatakan berhasil jika siswa mampu menginformasikan

kembali pemahamannya melalui keterampilan berbicara dan menulis.8

5 Bustanul Arifin, Menyimak , (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), hlm. 1.6. 6 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran , (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 106. 7 Ibid, hlm. 108. 8 Iskandarwassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013),

hlm. 229.

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

63

Keefektifan media video terhadap pembelajaran keterampilan

menyimak dongeng siswa terlihat dari selisih nilai pretest (sebelum

penggunaan media) dan nilai postest (setelah penggunaan media), dan dapat

dilihat dari nilai posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen, yaitu

nilai posttest kelas eksperimen lebih besar daripada nilai posttest kelas

kontrol (85,3 > 77,7). Hasil penelitian menyatakan dengan ditolaknya H0

dan diterimanya Ha, dari pengujian hipotesis thitung (t-test) pada taraf

signifikan 0,05 atau 1 – ½ α (0,975) dengan thitung (2,2) dan ttabel (2,028),

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam

pengunaan media video terhadap pembelajaran keterampilan menyimak

siswa kelas VII SMP Islam Plus As-Sa’adatain Depok.

Dengan demikian pemberian perlakuan berupa media video di kelas

VII-B mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal tersebut

membuktikan bahwa menggunakan media video di sekolah dapat

memberikan efek yang baik pada proses pembelajaran dan dapat

meningkatkan nilai pembelajaran keterampilan menyimak siswa,

khususnya kelas VII SMP Islam Plus As-Sa’adatain Depok Semester

Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018.

Selaras dengan penelitian terdahulu yang menjadi rujukan peneliti,

bahwa terdapat persamaan terhadap hasil penelitian kami. Persamaan yang

dimaksud adalah semua hasil penelitian kami menunjukkan bahwa media

audiovisual memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pembelajaran

keterampilan berbahasa siswa di sekolah, yang diartikan dengan

diterimanya Ha dan ditolaknya H0. Hal tersebut menunjukkan bahwa

media audiovisual memang tepat untuk dijadikan media pembelajaran

untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas. Namun, pemilihan

media yang sesuai pun harus tetap diperhatikan, agar penggunaan media

menjadi efektif dan bermanfaat. Selaras dengan pernyataan Harmer bahwa

“If we make it too difficult or too easy, the student will not be motivated.

If the content is irrelevant to the students’ interest, it may fail to engage

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

64

them”.9 Artinya, jika kita menggunakan materi video yang terlalu susah

atau terlalu mudah maka siswa tidak akan termotivasi. Lalu, jika konten

video tidak cocok terhadap ketertarikan siswa, maka hal tersebut akan

gagal untuk merangkul mereka. Hal tersebut memperkuat asumsi penulis

bahwa pemilihan media harus diperhatiakan sesuai dengan keadaan siswa

dan kondisi kelas yang akan diajar.

9 Jeremy Harmer, How to Teach English, (United Kingdom: Longman, 2001), hlm. 108.

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

65

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan media video

terhadap pembelajaran keterampilan menyimak siswa kelas VII SMP Islam

Plus As-Sa’adatain Depok semester ganjil Tahun Ajaran 2017/2018. Hal ini

dapat dilihat pada tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Perolehan

menyatakan dengan ditolaknya H0 dan diterimanya Ha, dari pengujian hipotesis

thitung pada derajat signifikansi α = 0,05 atau 1 – ½ α (0,975) didapatkan hasil

thitung sebesar 2,2 dan ttabel sebesar 2,028, artinya thitung > ttabel.

Berpengaruhnya media video terhadap pembelajaran keterampilan

menyimak siswa kelas VII dapat dilihat dari tes awal (sebelum menggunakan

media video) dan tes akhir (setelah menggunakan media video), yaitu dengan

nilai 85,3 (pretest) > 67,9 (posttest). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan

yang signifikan, dengan selisih peningkatan sebesar 16,8. Berpengaruhnya

media video terhadap pembelajaran keterampilan menyimak dapat dilihat pula

dari hasil posttest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Dari hasil

penelitian nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih besar dari nilai rata-

rata posttest kelas kontrol, yaitu 85,3 > 77,7. Hal ini menunjukkan adanya

peningkatan yang cukup signifikan, dengan selisih peningkatan sebesar 7,6.

Dengan demikian pemberian perlakuan berupa media video di kelas VII-

B mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal tersebut

membuktikan bahwa menggunakan media video di sekolah dapat memberikan

efek yang baik pada proses pembelajaran dan dapat meningkatkan nilai

pembelajaran keterampilan menyimak siswa, khususnya kelas VII SMP Islam

Plus As-Sa’adatain Depok.

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

66

B. Implikasi

Dari kesimpulan yang dipaparkan, maka implikasi dari penelitian ini

adalah:

1. Siswa

Penggunaan media audiovisual berupa video dalam keterampilan menyimak

dongeng dapat mengembangkan ide, daya imajinasi siswa, dan dapat

memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran menyimak.

2. Guru

Media audiovisual berupa video animasi, merupakan alat bantu yang

mempermudah guru dalam pembelajaran menyimak dongeng agar tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan mendapat hasil yang diinginkan.

C. Saran

Dengan hasil dari penelitian yang telah dilakukan, penulis memberikan

saran kepada pembaca, yaitu:

1. Penulis berharap setiap guru harus kreatif dalam memilihkan media dan

strategi pembelajaran, agar siswa lebih tertarik dan antusias dalam

pembelajaran.

2. Sekolah dan seluruh elemen yang terkait dalam dunia pendidikan hendaknya

ikut serta mendorong terlaksananya proses pembelajaran yang optimal

sehingga tujuan pembelajaran dapat terwujud sesuai dengan tujuan

pendidikan nasional.

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

67

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Ronald H. Pemilihan dan Pengembangan Media untuk Pembelajaran.

Jakarta: Rajawali Pers, 1987.

Arifin, Bustanul, dkk. Menyimak. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.

Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Budinuryanta, dkk. Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka, 2007.

Dahar, Ratna Willis. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Glora

Aksara Pratama, 2011.

Danim, Sudarwam. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Angkasa, 2010.

Djamarah, Syaiful Bahri, dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Djiwandono, Soenardi. Tes Bahasa Sebagai Pegangan Bagi Pengajar Bahasa.

Jakarta: Indeks, 2008.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.

Harmer, Jeremy. The Practice of English Language Teaching. 3rd edition. United Kingdom: Longman, 2011.

. How to Teach English. United Kingdom: Longman, 2001.

Iskandarwassid, dkk. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2013.

Littlejohn. Materials Development in Language Teaching. 2nd edition. United Kingdom: Cambridge University Press, 2011.

Majid, Abdul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2006.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Pers, 2012.

Nasution, S., Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta:

PT Bumi Aksara, 2013.

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

68

Nata, Abuddin. Perspektif Islam tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta:

Kencana, 2009.

Resmini, Novi, dan Dadan Juanda. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tingi. Bandung: UPI PRESS, 2007.

Riduwan, dan Akdon. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung:

Alfabeta, 2010.

Rusman. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Sadiman, Arief S. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2008.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2006.

. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana,

2013.

Sarwono, Jonathan. Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2012.

Siegel, Sidney. Statistik Nonparametrik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997.

Smaldino, Sharon E, dkk. Instructional Technology dan Media for Learning.

Jakarta: Kencana, 2012.

Sudarno, dan Eman A. Rahman. Kemampuan Berbahasa Indonesia. Jakarta: Hikmat Syahid Indah, 1987.

Suryabrata, Sumardi. Metode Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers, 2012.

Susetyo, Budi. Statistika untuk Analisis data Penelitian. Bandung: Refika

Aditama, 2010.

Susilana, Rudi, dan Cepi Riyana. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima, 2009.

Tarigan, Djago. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka, 2005.

Tarigan, Henry Guntur. Menyimak: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung, 2008.

Thobroni, M., dan Arif Mustofa. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011.

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA SISWA

SMP Islam As-Sa’adatain Depok

Pewawancara : Elvira Rosiana

Narasumber : Faiz

Status : Siswa

Hari/tanggal : Kamis, 10 Agustus 2017

Waktu : 10.00 - 10.20 WIB

Keterangan :

S : Siswa

P : Penulis

A. Kategori Kondisi Umum di Kelas

P : Dalam pelajaran bahasa Indonesia, Apakah kamu cukup aktif di kelas?

S : Enggak, juga Mi, kadang aku males di kelas ketika pelajaran bahasa

Indonesia.

P : Memangnya kenapa ketika belajar bahasa Indonesia?

S : Waktu belajar bahasa Indonesia itu aku kadang agak bosen, ngantuk, dan

kadang gak terlalu ngerti sama pelajarannya.

P : Tapi untuk nilai bahasa Indonesia kamu selama ini bagaimana?

S : Nilai bahasa Indonesia aku ya lumayan Mi, tapi kadang-kadang rata-rata,

yang penting nyampe KKM.

B. Kategori Kesulitan Siswa

P : Apa yang membuat kamu malas, mengantuk, dan terkadang tidak mengerti

dengan pelajaran bahasa Indonesia?

S : Aku juga gak tau Mi, bawaannya ngantuk aja kalo belajar b. indo di kelas,

beda pas lagi belajar mtk. Temen-temen aku juga gitu.

P : Apakah kamu pernah belajar materi bercerita di kelas?

S : Pernah, Mi.

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

P : Materi bercerita tentang apa?

S : Tentang berita yang pernah kita tonton.

P : Lalu, bagaimana ketika kamu ditugaskan untuk bercerita di depan kelas?

S : Ya seadanya aja, Mi, yang aku inget aja. Abis Uminya dadakan tiba-tiba

disuruh maju ke depan.

C. Kategori Strategi Pembelajaran

P : Ketika guru mengajar dikelas, bagaimana cara mengajarnya?

S : Biasa aja sih, Mi. Pertama, kita disuruh buka buku halaman sekian, terus Umi

Maryanih jelasin materi, abis itu kita disuruh ngerjain soal yang ada di buku

paket.

P : Pernah diajar dengan media selain dari buku tidak?

S : Nggak, Mi. Kita sekelas pernah minta belajar pake infokus, tapi kata Umi

Maryanih nanti aja.

P : Memang, apa harapan kalian jika bu guru mengajar dengan menggunakan

infokus?

S : Biar ga ngantuk, Mi. Aku liat kelas yang lain suka belajar pake video gitu,

mereka nonton gitu, kayanya seru.

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

(Kelas Eksperimen)

Sekolah : SMP Islam As-Sa’adatain

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/1

Standar Kompetensi : Mendengarkan

5. Mengapresiasi pementasan dongeng yang diperdengarkan

Kopetensi Dasar :

5.1 Menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang

diperdengarkan

5.2 Menunjukkan relevansi isi dongeng yang

diperdengarkan dengan situasi sekarang

Alokasi waktu : 2x 40 menit ( 2x Pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan pertama:

Peserta didik dapat menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang

diperdengarkan.

Pertemuan kedua:

Peserta didik dapat menunjukkan relevansi isi dongeng yang diperdengarkan

dengan situasi sekarang.

B. Karakter siswa yang diharapkan :

Dapat dipercaya (Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian (Respect)

Tekun (Diligence)

Tanggung jawab (Responsibility)

Berani (Courage)

Ketulusan (Honesty)

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

C. Materi Pembelajaran

1. Cara menemukan hal-hal menarik dari dongeng dan implementasinya.

2. Cara menunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang dan

implementasinya.

D. Metode Pembelajaran

Pemodelan, Tanya jawab, inkuiri dan demonstrasi.

E. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

I. Kegiatan Awal

Apersepsi :

Peserta didik mendengarkan penyajian dongeng.

Motivasi :

Menemukan ide-ide yang menarik dari dongeng.

II. Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1. melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan

prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

2. peserta didik mencermati relevansi isi dongeng;

3. peserta didik mencermati ide-ide menarik dari dongeng;

4. peserta didik menemukan ide-ide menarik dari dongeng;

5. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain;

6. memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

7. melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

8. memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium,

studio, atau lapangan.

b) Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-

lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun

tertulis;

2. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

3. memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif;

4. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar;

5. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok;

6. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual

maupun kelompok;

7. memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival,

serta produk yang dihasilkan;

8. memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

c) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

2. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber,

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

3. memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan,

4. memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

a. berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku dan benar;

b. membantu menyelesaikan masalah;

c. memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan

hasil eksplorasi;

d. memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

e. memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif.

III. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

a) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

b) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

d) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan

tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

belajar peserta didik;

e) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

F. Sumber belajar

1. Video dongeng

2. Buku teks

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

G. Contoh Materi Ajar

H. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian

Contoh Instrumen

1. Mampu menemukan

ide-ide menarik dalam

dongeng.

2. Mampu merangkai

ide-ide menarik

menjadi hal-hal

menarik dari dongeng.

Tes tulis

Pilihan

Ganda

1. Siapakah tokoh-

tokoh dari

dongeng yang

kalian

dengarkan?

2. Berasal dari

manakah

dongeng yang

kalian

dengarkan?

1. Mampu menemukan

isi dongeng yang

diperdengarkan

2. Mampu

merelevansikan isi

dongeng dengan

situasi sekarang

Tes tulis

Pilihan

Ganda

1. Tuliskanlah

kembali isi

dongeng yang

kalian

dengarkan!

Mengetahui,

Maryanih, S.Pd.

Guru Mapel B. Indonesia

Depok, 14 Agustus 2017

Elvira Rosiana

Mahasiswa Peneliti

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

(Kelas Kontrol)

Sekolah : SMP Islam As-Sa’adatain

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/1

Standar Kompetensi : Mendengarkan

5. Mengapresiasi pementasan dongeng yang diperdengarkan

Kopetensi Dasar :

5.1 Menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang

diperdengarkan

5.2 Menunjukkan relevansi isi dongeng yang

diperdengarkan dengan situasi sekarang

Alokasi waktu : 2x 40 menit ( 2x Pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran

Pertemuan pertama:

Peserta didik dapat menemukan hal-hal menarik dari dongeng yang

diperdengarkan.

Pertemuan kedua:

Peserta didik dapat menunjukkan relevansi isi dongeng yang diperdengarkan

dengan situasi sekarang.

B. Karakter siswa yang diharapkan :

Dapat dipercaya (Trustworthines)

Rasa hormat dan perhatian (Respect)

Tekun (Diligence)

Tanggung jawab (Responsibility)

Berani (Courage)

Ketulusan (Honesty)

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

C. Materi Pembelajaran

1. Cara menemukan hal-hal menarik dari dongeng dan implementasinya.

2. Cara menunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang dan

implementasinya.

D. Metode Pembelajaran

Pemodelan, Tanya jawab, inkuiri dan demonstrasi.

E. Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran

I. Kegiatan Awal

Apersepsi :

Peserta didik mendengarkan penyajian dongeng.

Motivasi :

Menemukan ide-ide yang menarik dari dongeng.

II. Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1. melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam

tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan

prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;

2. peserta didik mencermati relevansi isi dongeng;

3. peserta didik mencermati ide-ide menarik dari dongeng;

4. peserta didik menemukan ide-ide menarik dari dongeng;

5. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media

pembelajaran, dan sumber belajar lain;

6. memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara

peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;

7. melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan

pembelajaran; dan

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

8. memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium,

studio, atau lapangan.

b) Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1. memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-

lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun

tertulis;

2. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan

masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

3. memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan

kolaboratif;

4. memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk

meningkatkan prestasi belajar;

5. memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang

dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun

kelompok;

6. memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual

maupun kelompok;

7. memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival,

serta produk yang dihasilkan;

8. memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan

kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

c) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan,

tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,

2. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi

peserta didik melalui berbagai sumber,

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

3. memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh

pengalaman belajar yang telah dilakukan,

4. memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang

bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:

a. berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab

pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan

menggunakan bahasa yang baku dan benar;

b. membantu menyelesaikan masalah;

c. memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan

hasil eksplorasi;

d. memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;

e. memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau

belum berpartisipasi aktif.

III. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru:

a) bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat

rangkuman/simpulan pelajaran;

b) melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

d) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran

remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan

tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

belajar peserta didik;

e) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

F. Sumber belajar

1. Audio dongeng

2. Buku teks

3. Buku Dongeng

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

G. Penilaian

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian

Contoh Instrumen

1. Mampu menemukan

ide-ide menarik dalam

dongeng.

2. Mampu merangkai

ide-ide menarik

menjadi hal-hal

menarik dari dongeng.

Tes tulis

Pilihan

Ganda

1. Siapakah tokoh-

tokoh dari

dongeng yang

kalian

dengarkan?

2. Berasal dari

manakah

dongeng yang

kalian

dengarkan?

1. Mampu menemukan

isi dongeng yang

diperdengarkan

2. Mampu

merelevansikan isi

dongeng dengan

situasi sekarang

Tes tulis

Pilihan

Ganda

1. Tuliskanlah

kembali isi

dongeng yang

kalian

dengarkan!

Mengetahui,

Maryanih, S.Pd.

Guru Mapel B. Indonesia

Depok, 14 Agustus 2017

Elvira Rosiana

Mahasiswa Peneliti

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

Lampiran 4 (materi)

Malin Kundang

Dahulu kala, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah

Sumatra Barat. Keluarga tersebut terdiri dari Ayah, Ibu, dan seorang anak laki-

laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga

yang memprihatinkan, sang Ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri

seberang dengan mengarungi lautan yang luas. Maka tinggallah si Malin dan

ibunya di gubug mereka. Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan bahkan

sudah 1 tahun lebih lamanya, Ayah Malin tidak juga kembali ke kampung

halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk

mencari nafkah.

Malin kecil termasuk anak yang cerdas, aktif, dan suka membantu

ibunya meski terkadang Malin masih bersikap manja. Malin memiliki Ayam

peliharaan yang diberi anam Si Burik. Suatu hari ketika Malin sedang bermain

dengan Si Burik, kaki Malin tersandung batu dan tangannya terluka. Ibu Malin

pun langsung mengobati luka Malin dengan penuh kasih sayang. Namun.

Sayangnya luka Malin akan meninggalkan bekas selamanya.

Setelah beranjak dewasa, Malin kundang merasa kasihan dengan ibunya

yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Ia berpikir

untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika

kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya.

Malin Kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya. Ibunya semula kurang

setuju dengan maksud Malin, tetapi karena ia terus mendesak Ibu akhirnya beliau

menyetujuinya walau dengan berat hati. Setelah mempersiapkan bekal dan

perlengkapan secukupnya, Malin segera menuju ke dermaga dengan diantar oleh

Ibunya.

“Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang

berkecukupan, jangan kau lupa dengan ibumu dan kampung halamanmu

ini, nak”, ujar ibu Malin sambil berlinang air mata.

Kapal yang dinaiki Malin semakin lama semakin jauh dengan diiringi

lambaian tangan sang Ibu. Selama berada di kapal, Malin banyak belajar tentang

ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman. Di tengah

perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin diserang oleh perampok, Malin

pun bersembunyi di dalam peti. Beruntunglah berkat bersembunyi Malin bisa

selamat dan terdampar di sebuah pantai. Sesampainya Malin di Negara sebrang,

Malin mulai bekerja dengan saudagar-saudagar, dan hanya satu keinginanya,

yaitu menjadi kaya. Tak disangka-sangka karena hasil kerja kerasnya, akhirnya

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

Malin menjadi kaya raya dan bergelimang harta. Ia memiliki perahu besar dengan

seratus awak kapal. Kemudian, ia menikahi gadis cantik dan hidup bahagia.

Pada suatu ketika Malin dan Istrinya pergi berlayar ke kampung halaman

Malin. Ketika sampai di dermaga Malin langsung turun dari kapalnya. Ibu

Malin juga melihatnya, setelah cukup dekat, ibunya bergegas menghampiri

Malin. Ibu Malin sangat yakin bahwa lelaki tersebut adalah benar anaknya, yaitu

Malin Kundang. Namun, takdir berkata lain, Malin tidak mau mengakui anak dari

ibu yang miskin dan tua renta, ia mendorong ibunya hingga terjatuh. Ibunya

sangat bersedih dan sakit hati karena Malin menjadi sombong dan takabur, dan

akhirnya ibunya mengutuk Malin menjadi batu.

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

Lampiran 5 (Soal)

Soal Pretest

Nama :

Kelas :

Hari, tanggal :

Pilihlah A, B, C atau D untuk jawaban yang benar!

1. Apa judul dongeng yang sudah diputarkan…

A. Malin Kundang C. Timun Mas

B. Sangkuriang D. tangkuban Perahu

2. Cerita rakyat Malin Kundang berasal dari daerah…

A. Sumatera Utara C. Sumatera Barat

B. Sumatera Selatan D. Sulawesi Barat

3. Kemanakah perginya ayah Malin…

A. Memancing C. Berjualan ayam

B. Berdagang D. Merantau

4. Nama Ayam peliharaan Malin adalah…

A. Si Burik C. Si Jago

B. Si Hitam D. Si Jantan

5. Apa yang dilakukan Malin ketika ia telah menangkap Ayam peliharannya…

A. Membelai C. Memakan

B. Menyiksa D. Memotong

6. Biasanya ibu dan Malin pergi ke hutan untuk mencari…

A. Ilalang C. Jamur

B. Daun kering D. Ranting kayu

7. Pada saat Malin membantu ibunya, ia terjatuh dan terbentur di bagian…

A. Bahu C. Jari

B. Lengan D. Lutut

8. Apa alasan Malin pergi merantau…

A. Ingin menyusul Ayahnya

B. Ingin bertemu dengan putri raja

C. Ingin bekerja dan menjadi kaya raya

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

D. Ingin menikah dengan orang kaya

9. Apa yang dilakukan Malin saat perahu yang ia naiki dijajah oleh perampok…

A. Bersembunyi di ruangan

B. Bersembunyi di bawah kasur

C. Bersembunyi di dalam peti

D. Bersembunyi di dalam kamar mandi

10. Lengkapi kalimat rumpang dibawah ini!

Malin akhirnya menjadi orang kaya raya, ia memiliki perahu besar dengan …

awak kapal.

A. 103 C. 101

B. 102 D. 100

11. Pada akhir cerita Malin dikutuk menjadi…

A. Karang C. Pohon

B. Pasir D. Batu

12. Lawan kata miskin adalah…

A. Sombong C. Kaya

B. Kikir D. Sopan

13. Lengkapi kalimat rumpang dibawah ini!

Malin tidak mau mengakui anak dari ibu yang miskin dan tua renta, ia …

ibunya hingga terjatuh.

A. Menghina C. Memukul

B. Menendang D. Mendorong

14. Malin bisa menjadi kaya karena…

A. Bertemu bajak laut kaya

B. Bertemu Ayahnya

C. Bertemu saudagar kaya

D. Rajin bekerja

15. Lengkapi kalimat rumpang dibawah ini!

Setelah sampai di … ia pun turun dari kapalnya.

A. Dermaga C. Tebing karang

B. Pantai D. Desa

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

16. Ibu malin mempunyai sifat seperti di bawah ini, kecuai…

A. Jahat C. Rajin

B. Dengki D. Penyayang

17. Di bawah ini adalah watak dari tokoh Malin, yaitu…

A. Sombong C. Iri hati

B. Dengki D. Lembut

18. Tokoh antagonis dalam cerita “Malin Kundang” adalah…

A. Ibu Malin C. Ayah

B. Malin D. Istri Malin

19. Tokoh utama dalam cerita rakyat “Malin Kundang” adalah…

A. Ibu Malin C. Malin

B. Putri Raja D. Saudagar Kaya

20. Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan isi cerita “Malin Kundang”

adalah…

A. Malin Kundang adalah anak yang jujur dan tidak sombong.

B. Ibu Malin tidak mau menemui anaknya.

C. Sebenarnya Malin orang yang baik, tetapi ia jadi lupa diri setelah memiliki

harta yang banyak.

D. Karena merasa senang setelah bertemu anaknya, Ibu Malin pulang

dengan perasaan bahagia.

21. Ide atau gagasan pokok yang menjadi dasar pengembangan cerita disebut…

A. Amanat C. Latar

B. Alur D. Tema

22. Cerita Malin Kundang bertema tentang…

A. Moral C. Pendidikan

B. Ekonomi D. Pahlawan

23. Pesan yang terdapat dalam dongeng disebut…

A. Amanat C. Perwatakan

B. Sudut pandang D. Tema

24. Amanat yang terdapat dalam dongeng tersebut adalah…

A. Seorang anak tidak boleh durhaka kepada ibunya.

B. Seorang anak boleh meninggalkan ibunya.

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

C. Seorang anak harus dikutuk oleh ibunya.

D. Seorang anak harus menikahi gadis cantik

25. Bagaimana suasana yang tergambar pada saat Malin tidak mengakui ibunya…

A. Menegangkan C. Menyebalkan

B. Menyenangkan D. Menyedihkan

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

Lampiran 6 (Soal)

Soal Posttest

Nama :

Kelas :

Hari, tanggal :

Pilihlah A, B, C atau D untuk jawaban yang benar!

26. Apa judul dongeng yang sudah diputarkan…

C. Malin Kundang C. Timun Mas

D. Sangkuriang D. tangkuban Perahu

27. Cerita rakyat Malin Kundang berasal dari daerah…

C. Sumatera Utara C. Sumatera Barat

D. Sumatera Selatan D. Sulawesi Barat

28. Kemanakah perginya ayah Malin…

C. Memancing C. Berjualan ayam

D. Berdagang D. Merantau

29. Nama Ayam peliharaan Malin adalah…

C. Si Burik C. Si Jago

D. Si Hitam D. Si Jantan

30. Apa yang dilakukan Malin ketika ia telah menangkap Ayam peliharannya…

C. Membelai C. Memakan

D. Menyiksa D. Memotong

31. Biasanya ibu dan Malin pergi ke hutan untuk mencari…

C. Ilalang C. Jamur

D. Daun kering D. Ranting kayu

32. Pada saat Malin membantu ibunya, ia terjatuh dan terbentur di bagian…

C. Bahu C. Jari

D. Lengan D. Lutut

33. Apa alasan Malin pergi merantau…

E. Ingin menyusul Ayahnya

F. Ingin bertemu dengan putri raja

G. Ingin bekerja dan menjadi kaya raya

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

H. Ingin menikah dengan orang kaya

34. Apa yang dilakukan Malin saat perahu yang ia naiki dijajah oleh perampok…

E. Bersembunyi di ruangan

F. Bersembunyi di bawah kasur

G. Bersembunyi di dalam peti

H. Bersembunyi di dalam kamar mandi

35. Lengkapi kalimat rumpang dibawah ini!

Malin akhirnya menjadi orang kaya raya, ia memiliki perahu besar dengan …

awak kapal.

C. 103 C. 101

D. 102 D. 100

36. Pada akhir cerita Malin dikutuk menjadi…

C. Karang C. Pohon

D. Pasir D. Batu

37. Lawan kata miskin adalah…

C. Sombong C. Kaya

D. Kikir D. Sopan

38. Lengkapi kalimat rumpang dibawah ini!

Malin tidak mau mengakui anak dari ibu yang miskin dan tua renta, ia …

ibunya hingga terjatuh.

C. Menghina C. Memukul

D. Menendang D. Mendorong

39. Malin bisa menjadi kaya karena…

E. Bertemu bajak laut kaya

F. Bertemu Ayahnya

G. Bertemu saudagar kaya

H. Rajin bekerja

40. Lengkapi kalimat rumpang dibawah ini!

Setelah sampai di … ia pun turun dari kapalnya.

A. Dermaga C. Tebing karang

B. Pantai D. Desa

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

41. Ibu malin mempunyai sifat seperti di bawah ini, kecuai…

A. Jahat C. Rajin

B. Dengki D. Penyayang

42. Di bawah ini adalah watak dari tokoh Malin, yaitu…

C. Sombong C. Iri hati

D. Dengki D. Lembut

43. Tokoh antagonis dalam cerita “Malin Kundang” adalah…

A. Ibu Malin C. Ayah

B. Malin D. Istri Malin

44. Tokoh utama dalam cerita rakyat “Malin Kundang” adalah…

A. Ibu Malin C. Malin

B. Putri Raja D. Saudagar Kaya

45. Pernyataan berikut ini yang sesuai dengan isi cerita “Malin Kundang”

adalah…

E. Malin Kundang adalah anak yang jujur dan tidak sombong.

F. Ibu Malin tidak mau menemui anaknya.

G. Sebenarnya Malin orang yang baik, tetapi ia jadi lupa diri setelah memiliki

harta yang banyak.

H. Karena merasa senang setelah bertemu anaknya, Ibu Malin pulang

dengan perasaan bahagia.

46. Ide atau gagasan pokok yang menjadi dasar pengembangan cerita disebut…

A. Amanat C. Latar

B. Alur D. Tema

47. Cerita Malin Kundang bertema tentang…

A. Moral C. Pendidikan

B. Ekonomi D. Pahlawan

48. Pesan yang terdapat dalam dongeng disebut…

C. Amanat C. Perwatakan

D. Sudut pandang D. Tema

49. Amanat yang terdapat dalam dongeng tersebut adalah…

E. Seorang anak tidak boleh durhaka kepada ibunya.

F. Seorang anak boleh meninggalkan ibunya.

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

G. Seorang anak harus dikutuk oleh ibunya.

H. Seorang anak harus menikahi gadis cantik

50. Bagaimana suasana yang tergambar pada saat Malin tidak mengakui ibunya…

C. Menegangkan C. Menyebalkan

D. Menyenangkan D. Menyedihkan

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

Lampiran 7

NILAI KELAS EKSPERIMEN

SMP Islam Plus As-Sa’adatain Depok Kelas VII

Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018

No Inisial Siswa Nilai Pretest Nilai Posttest Gain Score

1 MNR 28 68 40

2 NF 64 76 12

3 AP 72 92 20

4 RA 68 84 16

5 NP 68 84 16

6 CK 72 96 24

7 ARF 52 72 20

8 LZA 80 88 8

9 SB 72 88 16

10 SPA 80 84 4

11 NAR 1 84 92 8

12 NAR 2 64 92 28

13 AP 72 96 24

14 AG 76 88 12

15 IN 80 92 12

16 NS 56 64 8

17 MLF 76 96 20

18 DW 60 80 20

19 AT 68 88 20

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

Lampiran 8

NILAI KELAS KONTROL

SMP Islam Plus As-Sa’adatain Depok Kelas VII

Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018

No Inisial Siswa Nilai Pretest Nilai Posttest Gain Score

1 HP 52 68 16

2 YRS 68 76 8

3 IFF 72 92 20

4 BAA 56 76 20

5 FMA 44 60 24

6 MFA 68 76 8

7 CTW 76 96 20

8 AFS 56 76 20

9 AF 84 96 12

10 AA 52 68 16

11 ABS 76 80 4

12 AA 68 80 12

13 MRZ 64 72 8

14 MHY 48 80 32

15 ALD 36 68 32

16 WA 72 80 8

17 AC 80 84 4

18 AF 68 84 16

19 TW 32 64 32

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 109: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 110: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 111: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 112: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 113: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 114: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 115: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 116: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 117: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 118: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 119: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 120: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 121: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 122: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 123: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 124: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 125: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 126: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 127: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 128: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 129: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 130: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 131: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 132: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 133: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 134: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 135: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 136: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 137: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 138: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 139: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 140: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 141: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 142: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 143: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 144: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 145: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 146: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 147: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 148: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 149: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 150: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 151: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 152: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 153: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

Lampiran 13

UJI NORMALITAS POST-TEST

Case Processing Summary

GROUP Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

POSTEST 1.00 19 100.0% 0 0.0% 19 100.0%

2.00 19 100.0% 0 0.0% 19 100.0%

Descriptives

GROUP Statistic Std. Error

POSTEST

1.00

Mean 85.2632 2.16409

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 80.7166

Upper Bound 89.8097

5% Trimmed Mean 85.8480

Median 88.0000

Variance 88.982

Std. Deviation 9.43305

Minimum 64.00

Maximum 96.00

Range 32.00

Interquartile Range 12.00

Skewness -.963 .524

Kurtosis .158 1.014

2.00

Mean 77.6842 2.29550

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 72.8615

Upper Bound 82.5069

5% Trimmed Mean 77.6491

Median 76.0000

Variance 100.117

Std. Deviation 10.00585

Page 154: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

Minimum 60.00

Maximum 96.00

Range 36.00

Interquartile Range 16.00

Skewness .295 .524

Kurtosis -.238 1.014

Tests of Normality

GROUP Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

POSTEST 1.00 .193 19 .061

2.00 .145 19 .200

Page 155: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

Lampiran 14

UJI HOMOGENITAS PRE-TEST

Descriptives

PRETEST

N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Minimum

Lower Bound Upper Bound

1.00 19 68.0000 12.85820 2.94987 61.8025 74.1975 28.00

2.00 19 61.6842 14.74620 3.38301 54.5768 68.7916 32.00

Total 38 64.8421 14.01645 2.27377 60.2350 69.4492 28.00

Descriptives

PRETEST

Maximum

1.00 84.00

2.00 84.00

Total 84.00

Test of Homogeneity of Variances

PRETEST

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.699 1 36 .201

Page 156: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

Lampiran 15

UJI HOMOGENITAS POST-TEST

Descriptives

POSTEST

N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Minimum

Lower Bound Upper Bound

1.00 19 85.2632 9.43305 2.16409 80.7166 89.8097 64.00

2.00 19 77.6842 10.00585 2.29550 72.8615 82.5069 60.00

Total 38 81.4737 10.33163 1.67601 78.0778 84.8696 60.00

Descriptives

POSTEST

Maximum

1.00 96.00

2.00 96.00

Total 96.00

Test of Homogeneity of Variances

POSTEST

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.023 1 36 .881

Page 157: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

Lampiran 16

UJI NORMALITAS PRE-TEST

Case Processing Summary

GROUP Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PRETEST 1.00 19 100.0% 0 0.0% 19 100.0%

2.00 19 100.0% 0 0.0% 19 100.0%

Descriptives

GROUP Statistic Std. Error

PRETEST

1.00

Mean 68.0000 2.94987

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 61.8025

Upper Bound 74.1975

5% Trimmed Mean 69.3333

Median 72.0000

Variance 165.333

Std. Deviation 12.85820

Minimum 28.00

Maximum 84.00

Range 56.00

Interquartile Range 12.00

Skewness -1.750 .524

Kurtosis 4.342 1.014

2.00

Mean 61.6842 3.38301

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 54.5768

Upper Bound 68.7916

5% Trimmed Mean 62.0936

Median 68.0000

Variance 217.450

Std. Deviation 14.74620

Page 158: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

Minimum 32.00

Maximum 84.00

Range 52.00

Interquartile Range 20.00

Skewness -.524 .524

Kurtosis -.557 1.014

Tests of Normality

GROUP Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

PRETEST 1.00 .184 19 .089

2.00 .192 19 .063

Page 159: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

Lampiran 17

Foto Kegiatan

Page 160: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 161: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 162: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 163: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 164: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 165: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …
Page 166: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP …

BIODATA PENULIS

Elvira Rosiana dilahirkan pada 7 Juli 1994 di

Kota Bogor. Merupakan anak kedua dari dua

bersaudara. Penulis memulai pendidikannya di TK

Darrul Himah Sawangan pada tahun 1999.

Selanjutnya, penulis pernah duduk di bangku SDN

Duren Seribu 01 pada tahun 2000, SMP Negeri 14

Depok pada tahun 2006, SMA Negeri 1 Parung 2009,

dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada tahun 2012.

Sejak mengenyam bangku sekolah, penulis adalah sosok yang senang sekali

berorganisasi dan berkumpul dengan banyak orang. Akhirnya, untuk menyalurkan

hobinya tersebut, penulis memutuskan untuk bergabung dengan Himpunan

Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat Komisariat Tarbiyah. Lalu, bergabung

dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia selama satu periode sebagai Staff Ahli Divisi Informasi dan Komunikasi.

Kemudian, tahun berikutnya penulis bergabung dengan Dewan Eksekutif

Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan selama satu periode

sebagai Ketua Departemen Pemberdayaan Perempuan.

Pada tahun 2017, penulis berharap dapat menyelesaikan pendidikannya di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan skripsi yang mengangkat judul Pengaruh

Penggunaan Media Video terhadap Pembelajaran Menyimak Siswa Kelas VII SMP

Islam Plus As-Sa’adatain Depok Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017/2018. Motto

hidup yang selalu menjadi motivasi tersendiri bagi penulis adalah “Even on black

and white photograph, friends are always colouring your life”.