pengaruh penggunaan media peta konsep terhadap …

115
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA TERPADU SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 17 KABUPATEN TEBO SKRIPSI SAHILA YUNITA NIM.TB.151034 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP

TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA TERPADU SISWA

PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 17

KABUPATEN TEBO

SKRIPSI

SAHILA YUNITA

NIM.TB.151034

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP

TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA TERPADU SISWA

PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 17

KABUPATEN TEBO

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan

SAHILA YUNITA

NIM.TB.151034

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

PERSEMBAHAN

Untaian rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, dan

shalawat teriring salam tercurahkan untuk baginda Nabi Muhammad SAW,

kepadanya hamba selalu menghaturkan doa dan kepadanya pula hamba menteladani

uswatu hasanah yang mulia.Saya persembahkan sebuah karya tulis ilmiah dalam

bentuk skripsi ini dengan penuh kasih sayang untuk :

Allah SWT, sampai saat ini aku masih sangat yakin dan percaya apa yang

terjadi pada diriku ini semua atas kehendak-Mu.

Untuk kedua almarhum-almarhumah orang tua ku Zarkasi, alm dan

Fatimah,alm walaupun ayahanda dan ibunda telah tiada saya bangga bisa di beri

kesempatan hidup bersama kalian dalam satu ikatan keluarga. dari kalian berdua

karena berkat ayah dan ibu saya bisa sampai ke titik ini, terima kasih telah menjadi

ayah dan ibu terhebat di dunia ini.

Keluargaku tercinta yang selalu mendukung pembuatan skripsi untuk

mekngah ku yang selalu ada fan mengurus aku disaat aku tidak mempunyai ayah dan

ibu lagi terima kasih juga yg tak terhingga kepada mekngah yg selalu sayabg dengan

saya. Adikku zalfitri yang selalu menjadi alasanku untuk selalu tersenyum dan

berjuang.

Teman-teman seperjuangan Biologi D 2015, teman-teman yang tak dapat

dituliskan satu persatu. Untuk semua yang telah membantu sekali lagi penulis

ucapkan ribuan terima kasih yang sebesar-besarnya, penulis berdoa semoga Allah

membalas semua kebaikan yang telah membantu sampai saat ini.

Tanpa bantuan kalian mungkin saya tidak akan sampai pada masa ini.

Semoga keberhasilan ini merupakan langkah awal dimasa yang akan datang, dengan

ilmu yang telah kudapatkan semoga bermanfaat, barokah dunia dan akhirat.

Amin Yaa Robbal Alamin

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim yang

kita tidak ketahui apa yang diajarkannya, atas ridhanya sehingga skripsi ini dapat

dirampungkan. Salawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW pembawa risalah

pencerah bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksud untuk memenuhi salah satu syarat akademik guna

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian

skirpsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan motivasi baik moril

maupun materi, untuk itu mellaui kolom ini peneliti menyampaikan terimakasih dan

penghargaan kepada:

1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M.A. selaku Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin

Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd. I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Reny Safita, S.Pt. M.Pd selaku Ktua Program Studi Tadris Biologi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Pak Fery Kurniawan, M.Si Selaku Sekretaris Program Studi Tadris Biologi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Dr.H.Lukman Hakim,M.Pd, M.Pd.i selaku Dosen Pembimbing I dan

Bapak Fery Kurniawan, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya demi mengarahkan

penelitian dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Risdahria , S.Pd selaku guru bidang studi Biologi dan Bapak Sukabul S.Pd

selaku Kepala Sekolah SMAPN 17 Kabupaten Tebo yang telah memberikan

kemudahan kepada peneliti dalam memperoleh data di Lapangan.

7. Seluruh dosen-dosen Prodi Tadris Biologi yang telah banyak memberikan

sumbangan ilmu dan nasehatnya selama peneliti melangsungkan perkuliahan

di prodi Biologi.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan amal

baik semua pihak yang telah membantu. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

MOTTO

Artinya : Bersungguh-sungguhlah dan jangan bermala-malas dan jangan pula

lengah, karena penyesalan itu bagi orang yang bermalas-malas.

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRAK

Nama : Sahila Yunita

Jurusan : Tadris Biologi

Judul : Pengaruh Penggunaan Media Peta Konsep Terhadap

Pemahaman Konsep IPA Siswa

Penelitian ini membahas tentang Pengaruh penggunaan media peta konsep

terhadap pemahaman konsep IPA siswa di SMPN 17 Kabupaten Tebo. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media peta konsep terhadap

pemahaman konsep ipa siswa. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan menggunakan

Posstest Only Control design. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eskperimen menggunakan media peta

konsep sedangkan kelas kontrol menggunakan pembelajaran yang biasa di gunakan

oleh guru sekolah tersebut. Teknik pengambilan sampel secara random oleh guru di

Sekolah tersebut. VII 2 sebagai kelas eskperimen dan VII I sebagai kelas kontrol.

Dari analisis data uji tes “t” tabel pada taraf signifikansi dan pada taraf signifikansi

1% yaitu . Sedangkan perhitungan dengan menggunakan uji tes “t” untuk sampel

kecil yang satu sama lain tidak saling berhubungan diperoleh harga , dengan

demikian. Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara siswa yang

menggunakan media peta konsep dengan siswa yang tidak menggunakan media

peta konsep dalam pembelajarannya terhadap pemahaman konsep ipa siswa pada

mata pelajaran IPA tentang interaksi makhluk hidup dengan lingkungan..

Kata kunci : pembelajaran menggunakan media peta konsep , metode kuantitatif ,

IPA, pemahaman konsep

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRACT

Name :Sahila Yunita

Study Program : Biology Education

Title : The effects of practicum-based learning on students biology

learning outcomes

This study discusses the effect of cooperative learning model concept map

techniques on the conceptual understanding of students' concepts in Tebo District 17

Junior High School. This study aims to determine the effect of cooperative learning

models concept map techniques on the conceptual understanding of students' IPA.

This type of research is quantitative by using Posstest Only Control design. This

study uses two classes namely the experimental class and the control class. In the

experimental class using cooperative learning models concept map techniques while

the control class uses learning that is usually used by the school teacher. Random

sampling technique by teachers at the School. VII 2 as the experimental class and VII

I as the control class. From the analysis of test data "t" table at the significance level

and at the significance level of 1%, namely. Whereas the calculation using the "t" test

for small samples that are not related to each other is obtained by price, thus. Thus

there is a significant influence between students who use conceptual learning models

and concept map techniques with students who do not use the co-operative learning

model concept map techniques in their learning of students' conceptual understanding

of IPA in science subjects about the interaction of living things with the environment

..

Keywords: learning using cooperative models concept map techniques, quantitative

methods, science, understanding concepts

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL……………………………………………………………

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………..ii

NOTA DINAS………………………………………………………………………iii

PENGESAHAN…………………………………………………………………….

PERNYATAAN ORISINALITAS………………………………………………….v

PERSEMBAHAN…………………………………………………………………...vi

KATA PENGANTAR………………………………………………………………vii

MOTTO ………………………………………………………..…………………...viii

ABSTRAK…………………………………………………………………………..ix

ABSTRACT ………………………………………………………………………….x

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..xi

DAFTAR TABEL………………………………………………………………….. xiii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….………… xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….…… xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………......1

B. Identifikasi Masalah………………………………………………............4

C. Pembatasan Masalah………………………………………………...........4

D. Rumusan Masalah………………………………………………...............5

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian………………...……………………….5

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik………………………………………………...............6

B. Studi Relevan………………………………………………....................12

C. Kerangka Piker………………………………………………..................14

D. Hipotesis Penelitian………………………………………………...........16

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian………………………………….…………17

B. Pendekatan dan desain penelitian …………………………….…………17

C. Populasi dan teknik pengambilan sampel……………………..…………18

D. Instrumen penelitian………………………………………………..........19

E. Teknik analisis data………………………………………………...........27

F. Hipotesis statistik………………………………………………...............32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian……………………………………………......................34

B. Pembahasan hasil penelitian…………………………………………......53

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………........................58

B. saran………………………………………………...................................59

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………60

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Post-Test Control Design………………………………………………...17

Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas VII SMPN 17 Kabupaten Tebo…………………...18

Tabel 3.3 kisi-kisi pemahaman konsep IPA ………………………………………20.

Table 3.4 langkah-langkah penggunaan media peta konsep ………………………22

Tabel 3.5 kisi-kisi soal pemahaman konsep IPA pada materi interaksi makhluk hihup

dengan lingkungan ……………………………………………………….23

Table 3.6 rubrik penskoran tes pemahaman konsep IPA siswa…….……………….24

Tabel 3.7 Kriteria Nilai Cohen's Standart…………………………………...………31

Tabel 4.1 Skor Pemahaman Konsep IPA Siswa Yang Menerapkan Media Peta

Konsep ………………………………………............................................36

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Pemahaman Konsep IPA Siswa Yang

Menerapkan Media Peta Konsep…………………………………….……39

Tabel 4.4 Skor Pemahaman Konser IPA Siswa Yang Menerapkan Model

Pembelajaran Konvensional……………………………………...............42

Tabel; 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Pemahaman Konsep IPA Siswa Yang

Menerapkan Model Pembelajaran Konvensional………………………..44

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol….……….46

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Ujian Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol…………………………………………………………………….47

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Ujian Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol………………………………………………................................48

Tabel 4.10 Grafik Skor Hasil Postest Pemahaman Konsep Siswa Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol………………………………………………................54

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir……………………………………………….................15

Gambar 4.3 Grafik Skor Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen………………..…39

Gambar 4.6 Grafik Skor Pemahaman Konsep IPA Kelas Kontrol………………….44

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Uji Homogenitas populasi

Lampiran 2 : Perhitungan Ujian Normalitas Sampe Pemahaman Konsep IPA Siswa

Kelas Eksperimen

Lampiran 3 : Perhitungan Ujian Normalitas Sampe Kelas Eksperimen

Lampiran 4 : Perhitungan Ujian Normalitas Sampe Pemahaman Konsep IPA Siswa

Kelas Kontrol

Lampiran 5 : Perhitungan Ujian Normalitas Data

Lampiran 6 : Nilai "T" Untuk Uji Hipotesis

Lampiran 7 : Uji Homogenitas Sampel

Lampiran 8 : Nilai Kritis Untuk Ujian Liliofors

Lampiran 9 : Nilai "Z" Untuk Ujj Normalitas Populasi dan Sampel

Lampiran 10 : Lembar Penilaian Validasi Terhadap validasi soal tes Hasil Belajar

Lampiran 11 : Kisi-kisi Soal Tes

Lampiran 12 : Lembar Soal Tes

Lampiran 13 : Kunci Jawaban

Lampiran 14 : Lembar Penilaian Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 15 : RPP

Lampiran 16 : Dokumentasi

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut undang-undang RI No 20 tahun 2003 dalam (Hasbullah,2013,hal,4)

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor salah satunya adalah kesiapan guru dalam mempersiapkan peserta didik

melalui proses pembelajaran. Pada hakekatnya penyampaian materi pembelajaran

Atau proses belajar mengajar merupakan proses komunikasi yaitu proses

penyampaian pesan atau pikiran dari seseorang kepada orang lain. Penggunaan

metode yang tepat akan menjadikan siswa secara efektif mampu menerima pesan

yang disampaikan. Menurut Rukmini (1993. Hal 99) orang yang belajar akan

bertambah pengetahuannya yang berarti tahu lebih banyak daripada sebelum

belajar.

Mulyasa (2002.hal 101) dalam kegiatan pembelajaran tugas guru adalah

memberikan kemudahan belajar melui bimbingan dan motivasi untuk mencapai

tujuan. Guru sebagai unsur pokok penanggung jawab terhadap pelaksanaan dan

pengembangan proses belajar mengajar, diharapkan dapat meningkatkan kualitas

proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan transformasi ilmu

pengetahuan dari guru ke siswa. Proses belajar mengajar dapat terjadi dimana

saja, kapan saja dan oleh siapa saja, untuk mendesain kegiatan belajar yang dapat

merangsang proses dan hasil belajar yang efektif dan episien dalam setiap materi

pelajaran maka diperlukan strategi atau metode penyampaian materi yang tepat.

Agar pemahaman siswa terhadap pelajaran lebih meningkat.

1

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Pemahaman merupakan salah satu aspek pada ranah kognitif. Bloom dalam

(Irmayati,2012 hal 30-31) menyatakan bahwa pemahaman yaitu ketika peserta

didik dihadapkan pada sustu komunikasi dan dapat menggunakan ide yang

terkandung didalamnya. Komunikasi yang dimaksud dapat dalam bentuk lisan

atau tulisan dalam bentuk verbal atau simbolik. Pemahan memerlukan

kemampuan menangkap makna dari arti dari sustu konsep (Sudjana, 2013, hal 50)

Pemahaman siswa terhadap konsep IPA masih sangat rendah, khususnya di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 kabupaten tebo. Berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan peneliti di sekolah menengah pertama 17 kabupaten

tebo, peneliti menemukan kurangnya pemahaman konsep IPA pada siswa

khususnya pada kelas VII, peneliti mengambil contoh kurangnya pemahaman

siswa dimana contoh yang diambil oleh peneliti pada kelas VII.1 pada saat

peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkat pemahaman siswa di SMPN 17

kabupaten Tebo tentang pelajaran IPA peneliti mengadakan sebuah tes tertulis

terlebih dahulu untuk melihat hasil tugas yg di kerjakan oleh siswa pada saat

belajar, di situ masih banyak siswa yang masih tidak memahami apa maksud dari

soal yg mereka kerjakan pada pelajaran IPA contohnya pada materi interaksi

makhluk hidup dengan lingkungan. Siswa masih banyak keliru tentang soal yang

mereka kerjakan, dimana pada soal tersebut mereka masih banyak yang kesulitan

menjawab pertanyaan contohnya pada soal rantai makanan yang mana siswa

diminta untuk membuat sebuah rantai makanan yang mereka lihat di kehidupan

sehari-hari, disana ada beberapa siswa yang masih belum bisa membuat sebuah

rantai makanan karena mereka belum bisa memahami pelajaran dengan bagus.

Rendahnya pemahaman konsep IPA juga dapat disebabkan karena siswa tidak

selalu dapat memahami konsep dalam IPA , siswa terkadang menemui kesulitan

mempelajari IPA. Kesulitan belajar dalam IPA menurut Ornekh, Robinson &

Haugan (2008, hal 30) disebabkan oleh bnyak faktor, salah satunya dari diri siswa

sendiri, seperti : 1) rendahnya motovasi dan ketertarikan belajar, 2) tidak

mempelajari lagi materi yang telah diperoleh, 3)tidak membaca buku teks, 4)

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

tidak mengerjakan pekerjaan rumah, 5) kurangnya pengalaman siswa sebagai

pengrtahuan awal, 6) rendahnya kemampuan matematika, serta 7) rendahnya

kemampuan bahasa. Sementara dari konten materi dalam IPA, IPA dianggap sulit

karena 1) beberapa kajian dalam IPA bersifat kumulatif, ketika tidak memahami

satu konsep, maka siswa akan kesulitan mengikuti konsep lain, 2) beberapa kajian

dalam IPA mempelajari objek yang bersifat abstrak, 3) beberapa kajian dalam

IPA membutuhkan kemampuan matematika.

Penelitian ini peneliti berusaha mencari permasalahan dan solusi terbaik bagi

siswa dalam pembelajaran IPA dengan asumsi rendahnya hasil belajar IPA

disebabkan karena 1) pendekatan pembelajaran kurang sesuai, 2) metode

pembelajaran kurang bervariasi, 3) pemanfaatan lingkungan atau media

pembelajaran kurang dan dukungan belajar dari orang tua dan masyarakat rendah.

Salah satu solusi yang dilakukan adalah dengan menerapkan media peta konsep.

Penggunaan media peta konsep ini diharapkan dapat membantu siswa dalam

mengomunikasikan otak kanan dan otak kiri sehingga siswa dapat berfikir lebih

aktif dalam menyelesaikan permasalahan IPA serta timbul rasa senang belajar

IPA. Karena dari hasil observasi peneliti kriteria pemahaman peserta didik di

SMPN 17 Kabupaten Tebo lebih kepada proses pembelajaran yang visual, yang

mana mereka lebih muda memahami pelajaran dengan sebuah rangkaian proses

penyampaian informasi atau pesan kepada pihak lain dengan penggunaan media

penggambaran yang hanya terbaca oleh indra penglihatan. Komunikasi visual

menkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan

warna dalam penyampaiannya.

Peta konsep Menurut novak dan gowin peta konsep merupakan suatu alat

(berupa skema) yang digunakan untuk menyatakan hubungan bermakna antara

konsep-konsep dalam bentuk proporsi-proporsi. Proporsi merupakan dua konsep

atau lebih yang dihubungkan oleh kata penghubung. Dalam bentuk yang paling

sederhana idrus mengemukakan suatu peta konsep terdiri dari dua konsep yang

dihubungkan oleh kata penghubung untuk membentuk suatu komposisi ( Darwin,

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dkk 2007 hal 56 ). Dengan melihat penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa pelajaran dengan menggunakan media peta konsep adalah cara belajar

yang dapat membuat siswa lebih memahami dengan menggunakan konsep-

konsep yang lebih jelas atau lebih singkat dan bisa memecahkan masalah

bersama-sama.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk menulis

penelitian yang berjudul ”PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA

KONSEP TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA PADA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 17 KABUPATEN TEBO”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas maka peneliti mengidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Kurangnya konsep dan guru belum sempurna dalam menerapkan pengolaan

kegiatan pembelajaran.

2. Hasil belajar siswa masih ada yang belum mencapai target.

3. Guru belum sempurna dalam menerapkan pengolaan kegiaatan pembelajaran

C. Batasan Masalah

Agar penelitian terarah dan dapat mencapai sasaran maka perlu adanya

batasan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Penelitian ini ditekankan pada siswa yang belajar di kelas kontrol (tanpa)

menggunakan peta konsep dengan yang ekperimen ( menggunakan) peta

konsep

2. Penelitian ini dilaksanakan pada pelajaran IPA pada materi interaksi makhluk

hidup dengan lingkungan

3. Pengamatan hanya dilakukan pada siswa SMPN 17 Kabupaten Tebo pada

kelas VII.

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini sebagai berikut :

1. Berapa hasil belajar IPA siswa tanpa menggunakan media peta konsep?

2. Berapa hasil belajar IPA siswa menggunakan media peta konsep ?

3. Apakah signifikan hasil belajar siswa yang mengikuti oembelajarn dengan

peta konsep ?

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Sesuia dengan masalah yang diteliti maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut

a. Ingin mendeskripsikan perbedaan hasil belajar IPA, siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan media peta konsep dan siswa yang mengikuti model

pembelajaran konvensional,

b. Ingin mendeskripsikan perbedaan hasil belajar IPA, siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan media peta konsep dan siswa yang mengikuti model

pembelajaran konvensional setelah diadakan pengendalian pengaruh variabel

sikap ilmiah.

c. Ingin mendeskripsikan besarnya kontribusi sikap ilmiah siswa terhadap hasil

belajar IPA pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan media peta

konsep maupun pada siswa yang mengikuti pembelajaran dengan

pembelajaran konvensional.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

a. Agar siswa dapat memahami pelajaran dengan baik.

b. Sebagai sumbangan pemikiran terhadap peningkatan mutu pendidikan di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Kab. Tebo.

c. Sebagai syarat untuk menyelesaikan program sarjana Strata Satu (S1.

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori

1. Pemahaman Konsep Biologi

a. Definisi pemahaman konsep

Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya mengerti benar, atau

tahu benar dalam suatu hal. Sedangkan pemahaman dapat diartikan sebagai

proses, perbuatan, cara untuk mengerti benar atau mengetahui sesuatu.

Seseorang dapat dikatakan paham mengenal sesuatu apabila orang tersebut

sudah mengerti benar mengenai hal tersebut. Sudjono (2005 hal 50)

menyatakan bahwa pemahaman adalah kemampuan seseoran untuk mengerti

atau memahami sesuatu setelah sesuatu tersebut diketahui dan diingat.

Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila peserta didik

tersebut dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian lebih rinci

mengenai hal tersebut dengan menggunakan kata-katanya sendiri.

Pemahaman merupakan kemampuan kognitif tingkat rendah yang

setingkat lebih tinggi dari pengetahuan. Kemampuan yang dimiliki peserta

didik pada tingkat ini adalah kemampuan memperoleh makna dari materi

pelajaran yang telah dipelajari (Sudjana Nana, 2013, hal 22-23). Siswa

dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang

diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat

memanfaatkan isisnya. Beberapa kategori peserta didik dianggap paham

terhadap suatu materi pembelajaran misalnya peserta didik dapat menjelaskan

dengan susunan kalimatnya sndiri sesuatu yang dibaca dan didengar dan juga

peserta didik dapat memberi contoh lain dari apa yang telah dicontohkan atau

menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain (Sudjana Nana, 2011, hal

24).

Pemahaman merupakan salah satu aspek pada ranah kognitif yang

dikemukakan oleh Bloom (dalam Irmayanti, 2012, hal 30-31), menyatakan

6

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pemahaman yaitu ketika peserta didik dihadapkan pada suatu komunikasi dan

dapat menggunakan ide yang terkandung di dalamnya. Komunikasi yang

dimaksud dapat dalam bentuk lisan atau tulisan dalam bentuk verba atau

simbolik. Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna dan arti

dari suatu konsep (Sudjana , 2013, hal 50).

Tipe hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe hasil

belajar pengetahuan hapalan. Pemahaman memerluakn kemampuan

menangkap makna atau arti dari suatu konsep. Untuk itu diperlukan adanya

huungan atau pertautan antara konsep dengan makna yang ada dalam konsep

tersebut (Sudjana , 2013, hal 50). Hubungan antara konsep dengan makna

tersebut akan menghasilakn perubahan perilaku.

Menurut Rosser (1984) (dalam Dahar, 2011 hal 63) konsep adalah suatu

abstraksi yang mewakili suatu kelas objel, kejadian, atau hubungan yang

mempunyai atribut yang sama. Konsep adalah abstraksi-abstraksi yang

bedasarkan pengalaman seseorang. Belajar konsep merupakan hasil utama

pendididikan. Menurut Wingkel (dalam Bukhori, 2012 hal 12), belajar konsep

merupakan bentuk belajar yang dilakukan dengan mengadakan abstraksi yaitu

dalam semua objek yang meliputi benda, kejadian, dan orang, hanya ditinjau

aspek-aspek tertentu yang merupakan sebuah pengetahuan konseptual.

Anderson & Kratwohl (dalam picjard,2007 hal 49) menyatakan

pengetahuan konseptual lebih kompleks daripada pengetahuan faktual dan

mencakup tiga subtipe : 1). Pengetahuan terntang klasifikasi dan kategori, 2).

Pengetahuan tentang prinsip-prinsip dan generalisasi, dan 3). Pengetahuan

tentang teori, model, dan struktur pengetahuan konseptual diperlukan peserta

didik sebagai dasar dan acuan dalam melakukan perilaku-perilaku tertentu.

Menurut Ausbel (dalam Dahar,2011,hal 64) konsep diperoleh dengan dua

cara, yaitu pembentukan konsep dan asimilasi konsep. Pembentukan konsep

merupakan proses induktiof dan merupakan belajar penemuan yang

diperuntukkan untuk orang yang lebih tua dalam kehidupan nyata dan

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

laboratorium dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi. Asimilasi konsep

merupakan proses deduktif dengan menghubungkan atribu-atribut tertentu

dengan gagasan-gagasan yang relevan yang sudah ada dalam struktur kognitif

mereka.

Bloom membedakan pemahaman menjadi tiga kategori. Tingkat terendah

adalah pemahaman translasi (kemampuan menerjemahkan), mulai dari

terjemahan dalam arti sebenarnya, misalnya menerapkan prinsip-prinsip dan

konsep-konsep teori kedalam praktik. Tingklat kedua adalah pemahaman

interpretasi (kemampuan menafsirkan), yakni mengubungkan bagian-bagian

terdahulu dengan yang diketahui berikutnya. Pemahaman tingkat ketiga atau

pemahaman tingkat tertinggi adalah pemahaman ekstrapolasi (kemampuan

meramaikan), dengan ekstrapolasi diharapkan seseorang mampu

meliahatdibalik yang tertulis, dapat membuat ramalan tentang konsekuensi

atau dapat memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus,

ataupunmasalahnya ( Nana, 2011, hal 24)

Skor pemahaman konsep peserta didik dapat dikategorikan menurut

penilaian acuan patokan. Tujuan penggunaan acuan patokan (kriteri) berfokus

pada kelompok perilaku peserta didik yang khusus (Mansyur dkk, 2009, hal

106). Hal tersebut diperlukan dalam penilaian karena skor individu tidak dapat

memberikan informasi yang banyak. Sehingga, diperlukan pengkategorian

skor individu dalam sebuah pembagian kelompok yang seimbang. Salah satu

cara memabgi atau mengkategorikan skor pemahaman konsep peserta didik

adalah dengan membuat interval kelompok dengan menggunakan skor

terendah dan skor tertinggi yang memungkinkan untuk dicapai peserta didik

dan jumlah kategori yang diinginkan (Irianto, 2004, hal 36).

Berdasarkan uraian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa

pemahaman konsep adalah suau tingkatan dimana peserta didik mampu

menangkap makna dari suatu konsep baik yang berupa verbal maupuan

tulisan sehingga menghasilkan perubahan perilaku. perubahan perilaku yang

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dimaksud adalah perubahan kemampuan yang mentranslasi, menginterpretasi,

dan mengekstrapolasi.

b. Defenisi Biologi

Biologi berasal dari bahasa Yunani, Bios = hidup, dan logos = ilmu, jadi

biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup (manusia,

hewan, tumbuhan dan mikroorganisme). Biologi memiliki banyak manfaat

yang berhubungan dengan kehidupan. Adanya cabang-cabang dari ilmu

biologi yang mempelajari lebih spesifik lagi mengenai suatu permasalahan,

menyebabkan manfaat biologi menjadi lebih banyak dan lebih luas. Dalam

zaman modern ini Biologi mempunyai banyak manfaat yang akan terus

bertambah seiring perkembangan zaman yang semakin modern.Ilmu biologi

dimanfaatkan untuk memecahkan berbagai macam masalah untuk

meningkatkan kesejahteraan manusia. Berbagai masalah yang berkaitan

dengan sandang, pangan, papan, energi, lingkungan kesehatan bahkan sosial

dapat diatasi dengan ilmu biologi.

Dalam kehidupan sehari-hari, segala hal yang berhubungan dengan hidup

ini tidak lepas dari ilmu biologi. Biologi merupakan ilmu yang mempelajari

segala aspek kehidupan. Seiring perkembangan zaman dan perkembangan

teknologi, ilmu Biologi pun dituntut untuk mengikuti perkembangan tersebut.

Untuk mengimbanginya, Biologi berkembang menjadi cabang-cabang yang

lebih khusus dan spesifik. Cabang-cabang Biologi tersebut memiliki fungsi

yaitu mengkaji lebih spesifik lagi mengenai suatu objek permasalahan yang

sedang dipelajari. Biologi memiliki cabang-cabang yang cukup banyak.

Cabang-cabang Biologi tersebut digunakan sesuai dengan permasalahan yang

akan dipelajari. Contoh cabang-cabang Biologi diantaranya sebagai berikut:

1. Genetika, yaitu ilmu yang mempelajari sifat keturunan dan cara pewarisan

sifat.

2. Ekologi, yaitu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara

makhluk hidup dengan lingkungannya, baik abiotik maupun biotik.

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3. Morfologi, yaitu ilmu yang mempelajari struktur bentuk luar tubuh

makhluk hidup.

4. Virologi, yaitu ilmu yang mempelajari mengenai virus.

5. Mikologi, yaitu ilmu yang mempelajari mengenai jamur.

6. Botani, yaitu ilmu yang mempelajari mengenai tumbuhan.

7. Zoologi, yaitu ilmu yang mempelajari mengenai hewan.

8. Entomologi, yaitu ilmu yang mempelajari mengenai serangga.

9. Bakteriologi, yaitu ilmu yang mempelajari mengenai bakteri.

10. Bioteknologi, yaitu ilmu yang mempelajari mengenai teknologi

pemanfaatan makhluk hidup.

2. Peta konsep

Peta konsep adalah suatu alat yang digunakan untuk menyatakan

hubu-ngan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-

proposisi. Proposisi-proposisi merupakan dua atau lebih konsep-konsep yang

dihubungkan oleh kata-kata dalam suatu unit semantik” (Dahar, 1989hal122).

Dalam bentuknya yang paling sederhana, suatu peta konsep hanya terdiri atas

dua konsep yang dihubungkan oleh satu kata penghubung untuk membentuk

suatu proposisi. Dalam peta konsep dapat diamati bagaimana konsep yang

satu berkaitan dengan konsep yang lain.

a. Teori tentang peta konsep

Suparno (dalam Basuki, 2000, h.9) peta konsep merupakan suatu

bagan skematik untuk menggambarkan suatu pengertian konseptual seseorang

dalam suatu rangkaian pernyataan.

Menurut Hudojo, (2002) peta konsep adalah saling keterkaitan antara

konsep dan prinsip yang direpresentasikan bagai jaringan konsep yang perlu

dikonstruk dan jaringan konsep hasil konstruksi inilah yang disebut peta

konsep.

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Novak and Gowin (1985) menyatakan bahwa peta konsep adalah alat

atau cara yang dapat digunakan guru untuk mengetahui apa yang telah

diketahui oleh siswa.

Menurut Aina, peta konsep adalah sebagai alat untuk mewakili adanya

hubungan yang bermakna antara suatu konsep hingga membentuk suatu

proposisi.

merunut Martin, peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang

mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-

konsep lain pada kategori yang sama.

b. Fungsi Peta Konsep

Dalam pendidikan, peta konsep dapat diterapkan untuk berbagai tujuan.

Menurut Dahar (1989hal129) menyatakan bahwa berdasarkan tujuannya,

fungsi peta konsep ada empat.

1. Menyelidiki apa yang telah diketahui siswa.

2. Mempelajari Cara Belajar

3. Mengungkapkan konsepsi salah

4. Alat Evaluasi

c. Keunggulan dan Kelemahan Peta Konsep

1. Keunggulan Peta Konsep

Novak dan Gowin (dalam Haris, 2005 hal 18) mengemukakan kelebihan

peta konsep bagi guru dan siswa. Kelebihan peta konsep bagi guru adalah

sebagai berikut.

a. Peta konsep dapat menolong guru mengorganisir seperangkat pengalaman

belajar secara keseluruhan yang akan disajikan

b. Peta konsep merupakan cara terbaik menghadirkan materi pelajaran, hal ini

disebabkan peta konsep adalah alat belajar yang tidak menimbulkan efek

verbal bagi siswa, karena siswa dengan mudah melihat, membaca, dan

mengerti makna yang diberikan

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

c. Peta konsep menolong guru memilh aturan pengajaran berdasarkan kerangka

kerja yang hierarki, hal ini mengingat banyak materi pelajaran yang disajikan

dalam urutan yang acak

d. Peta konsep membantu guru meningkatkan efisiensi dan efektifitas

pengajaran.

2. Kelemahan Peta Konsep

Beberapa kelemahan atau hambatan yang mungkin dialami mahasiswa

dalam menyusun peta konsep antara lain:

a. Perlunya waktu yang cukup lama untuk menyusun peta konsep, sedangkan

waktu yang tersedia terbatas

b. Sulit menentukan konsep-konsep yang terdapat pada materi yang dipelajari

c. Sulit menentukan kata-kata untuk menghubungkan konsep yang satu dengan

konsep yang lain (Haris, 2005 hal 20).

Hambatan yang kemungkinan dialami mahasiswa akan dapat diatasi

dengan melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Mahasiswa diminta untuk membuat peta konsep di rumah dan pada pertemuan

selanjutnya dibahas di kelas

2. Mahasiswa diharapkan dapat membaca kembali materi dan memahaminya,

agar dapat mengenali konsep-konsep yang ada dalam bacaan sehingga dapat

mengaitkan konsep-konsep tersebut dalam peta konsep (Haris, 2005 hal 21).

B. Studi Relevan

Untuk mempemudah peneliti dalam melakukan penelitian, maka peneliti

mendeskeipsikan beberapa karya yang mempunyai relavansi dengan judul

penelitian ini. Adapu karya-karya tersebut diantaranya:

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Salimahtun (2015) yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Pemahaman

Konsep IPA Siswa SMP Negeri 1 Sigaluh Banjarnegara. Penelitian yang

dilakukannya dilakukannya di kelas IX C sebagai kelas eksperimen dan IX E

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

sebagai kelas kontrol. Terdapat pengaruh positif dan cukup signifikan metode

pembelajaran discovery learning terhadap pemahaman konsep IPA.

Penelitian yang dilakukan oleh Ria Setyo Rini (2015) yang berjudul Pengaruh

Media peta konsep terhadap Hasil Belajar IPA SMP Pada Konsep Tekanan.

Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Siswa kelas VIII-U1

sebagai kelompok eksperimen yang menggunakan media peta konsep dan siswa

kelas VIII-U4 sebagai kelompok kontrol yang menggunakan pembelajaran

konvensional. Hasil penguji hipotesis menyatakan bahwa terdapat perbedaan rata-

rata belajar IPA pada kelas VIII-U1 dengan kelas VIII-U4. Kelas VIII-U1

memiliki rata-rata sebesar 75,56, sedangkan kelas VIII-U4 memiliki rata-rata

sebesar 73,11. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata kelas VIII-U1 lebih

besar daripada kelas VIII-U4.

Penelitian yang dilakukan oleh Asri Widowati (2007) yang berjudul

Penerapan media peta konsep Dalam Pembelajaran Sains sebagai Upaya

Pengembangan Cara Berpikir Divergen di SMA N. Pembelajaran sains dengan

menerapkan media peta konsep memberikan prospe yang cukup baik begi

pengembangan cara berpikir divergen yang merupakan unsur utama kreativitas

karena memungkinkan siswa untuk belajar aktif, belajar menemukan, belajar

memecahkan masalah, belajar menyelidiki, dan belajar menghayati.

Penelitian yang dilakukan Ni Made Sarjani, A.A.I.N. Marhaini, I Nyoman

Tika merupakan penelitian untuk melihat seberapa besar pengaruh model

pembelajaran kooperatif teknik peta konsep terhadap hasil belajar peserta didik.

Penelitian yang telah dilkukan oleh Siti Salimahtun, Ria Setyo Rini, serta Asri

Widowati merupakan penelitian untuk melihat seberapa besar pengaruh

pembelajaran media peta konsep terhadap pemahaman konsep IPA peserta didik.

Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini. Adapun

persamaan dari penelitian ini Siti Salimahtun, Ria Setyo Rini, serta Asri

Widowati adalah sama-sama menggunakan media peta konsep untuk

meningkatkan pemahaman konsep siswa, dan perbedaanya teletak pada metode

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

yang dilakukan oleh masing-masing peneliti. Peneliti menggunakan metode

penelitian kuantitatif sedangkan Asri Widowati menggunakan Peneltian Tindakan

Kelas (PTK). Dari sampel yang digunakan juga terdapat perbedaan dari penelitian

ini dengan kajian yang relavan diatas. Pada penelitian yang dilakukan oleh

peneliti menggunakan sampel siswa sedangkan Asri Widowati menjadikan siswa

SMA sebagai sampel penelitan.

C. Kerangka Pikir

Hasil observasi, menunjukkan bahwa pemahaman siswa pada mata pelajaran

IPA khususnya IPA masih belum memuaskan, ini disebabkan kurangnya minat

belajar karena pembelajaran yang membosankan. Proses pembelajaran Sains di

kelas VII Sekolah Menengah Pertama masih bersifat konvensional. Guru masih

menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Guru lebih sering

berperan aktif di dalam kelas ketika menyampaiakn materi sehingga

menyebabkan siswa pasif dan merasa jenuh untuk mengikuti pelajaran yang

disampaikan oleh guru. Selain itu, pembelajaran dengan model pembelajaran

konvensional cenderung didominasi ke arah teoritik dan pemberian konsep yang

sudah dalam bentuk rumus-rumus, sehingga terkesan sebagai materi hafalan

belaka dan menjadi pengetahuan yang abstrak bagi siswa.

Salah satu alternatif pembelajaran IPA yang dapat dijadikan untuk

mananamkan konsep yang tidak terlalu abstrak bagi siswa adalah melalui media

peta konsep. Pada pembelajaran menggunakan media peta konsep ini siswa

mendapatkan hasil belajar serta pemahaman yang baik. Seperti yang sudah di

ketahui, pembelajaran dengan menggunakan media peta konsep dapat membuat

siswa lebih cepat tangkap dalam memahami materi pelajaran. Untuk penjelasan

lebih lanjut dapat dilihat pada bagan 2.1 sebagai berikut:

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Rendahnya pemahaman konsep IPA

Dipengaruhi

1. Kurangnya minat belajar siswa

2. Media pembelajaran yang di gunakan oleh

guru masih kurang efektif

Media

pembelajra

Kelas control

(menggunakan

pembelajaran

konvensional/biasa)

Kelas eksperimen

(menggunakan media

pembelajaran peta

konsep)

Instrument tes

pemahaman

konsep IPA

Instrument tes

pemahaman

konsep IPA

Analisis tes dan menarik kesimpulan

Ket:

1. proses belajar mengajar secara

keseluruahan

2. Proses belajar mengajar yang di teliti

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

D. Hipotesis penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dikemukakan, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah:

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran menggunakan media

peta konsep terhadap pemahaman siswa pada pembelajaran biologi.

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 17

Kabupaten Tebo pada kelas VII. Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini pada

semester 2 (genap) dimulai pada tanggal 13 - 31 mei tahun pelajaran 2018/2019.

Dalam penelitian ini peneliti memilih Sekolah Menengah Pertama Negeri 17

Kabupaten Tebo sebagai tempat penelitian karena kasus yang dikemukakan ini

memang terjadi di sekolah tersebut.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dan diarahkan sebagai

penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan desain Posttest-Only Control

Design (Sugiyono, 2014).Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:

Table 3.1. Post-Test Control Design

Keterangan:

X : Perlakuan dengan menggunakan media peta konsep

R : Pemilihan sampel secara random/acak

O1 : Tes akhir pada kelompok eksperimem

O2 : Tes akhir pada kelompok kontrol

Penelitian ini dirancang untuk melihat pengaruh pembelajaran media peta konsep

terhadap kemampuan siswa dalam pembelajaran interaksi makhluk hidup dengan

lingkungan. Dengan menggunakan design ini, peneliti memilih kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Penentuan kelas dilakukan secara acak. Kelompok yang diberikan

perlakuan disebut sebagai kelas Eksperimen dan Kelompok yang tidak disebut kelas

kontrol. Kelas eksperimen akan mendapat perlakuan berupa penggunaan

R X O¹

R O²

17

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pembelajaran media peta konsep sedangkan kelas kontrol menggunakan strategi

pembelajaran konvensional, yaitu dengan ceramah, diskusi, dan tanya jawab.

C. Populasi dan Teknik pengambilan sampel

1. Populasi

Sugiono (2002,hal,57) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari

objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Nasir (1983,hal,327) populasi adalah berkenaan dengan data, bukan orang atau

bendanya. Nawawi (1985,hal,141) populasi adalah totalitas semua nilai yang

mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun

kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap.

Sedangkan Riduwan (2002,hal,3) populasi adalah keseluruhan dari karakteristik

atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan populasi merupakan

objek atau subjek yang berada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat

tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. (Riduwan, 2010, hal, 10)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII Sekolah

Menengah Pertama Negeri 17 Kabupaten Tebo. Dengan jumlah siswa 57 orang,

yang terdiri dari 27 siswa laki-laki dan 30 orang siswa perempuan. Berikut

populasi penelitian yang ada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 17

Kabupaten Tebo. Jumlah populasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Table 3.2. populasi siswa kelas VII SMPN 17 Kabupaten Tebo

Kelas Laki-laki Prempuan

VII 1 13 orang 15 orang

VII 2 14 orang 15 orang

Total 27 orang 30 Rang

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Teknik Pengambilan Sampel

Arikuntoro (1998,hal,117) mengatakan “Sampel adalah bagian dari

populasi (sebagian atau mewakili populasi yang diteliti). Sampel penelitian

adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat

mewakili seluruh populasi.” Sugiyono memberikan (1997,hal,57)

memberikan pengertian: “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi.”

Peneliti mengambil kelas VII sebagai sampel penelitian dengan teknik

pengambilan sampel Cluster Random Sampling. Pengambilan sampel yang

dilakukan dalam penelitian ini dengan pengambilan kelas sampel (kelompok)

secara acak. Peneliti ingin mendapatkan 2 kelas yakni kelas eksperimen (kelas

yang menggunakan media peta konsep) dan kelas kontrol (kelas yang

menggunakan model pembelajaran konvesional). Setelah dilakukan uji

normalitas dan uji homogenitas. Setelah itu ditulis pada selembar kertas kecil

dan digulung, kemudian dimasukkan kedalam gelas pengundian dan dikocok.

Pengundian diulang mencapai tiga kali supaya setiap kelas mempunyai

peluang yang sama. Pengundian pertama dilakukan sebanyak dua kali dengan

populasi enam kelas untuk mencari sampel kelas eksperimen. Melalui tjga

kali pengundian kelas yang sering muncul adalah kelas VII. Selanjutnya

pengundian dengan populasi dua kelas dilakukan dua kali untuk mencari kelas

kontrol, kelas yang sering muncul adalah kelas VII 1. Jadi, didapatkanlah

kelas VII 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII 1 sebagai kelas Kontrol.

D. Instrumen penelitian

1. Pemahaman Konsep IPA

a. Definisi Konseptual

Pemahaman konsep adalah suatu tindakan dimana peserta didik mampu

menangkap makna dari suatu konsep baik yang berupa verbal maupun tulisan

sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Perubahan perilaku yang dimaksud

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

adalah perubahan kemampuan mentranslasi, menginterpretasi dan

mengekstrapolasi.

b. Definsi operasional

Pemahaman kosep IPA dalam penelitian ini adalah siswa membuat

model IPA dari soal yang diberikan dengan menyatakan peristiwa sehari-hari

dalam bahasa dan menyatakan benda nyata, gambar, dan diagram ke dalam ide-

ide IPA dalam materi Istana Makhluk Hidup dengan Lingkungan yang ada

dalam pelajaran IPA yang diperoleh melalui buku paket siswa. Selain itu

pemahaman konsep IPA juga dapat dilihat dari jumlah siswa yang mampu

memahami konsep IPA dengan menerapkan media peta konsep dan tidak

menerapkan media peta konsep.

Tabel 3.3. Kisi-kisi Pemahaman Konsep IPA

Kelas

perlakuan

Indikator Penjelasan No

Butir

Jumlah

Eksperimen Translasi kemampuan seseorang

untuk memahami sesuatu

yang dinyatakan dengan

cara lain dari pernyataan

asli yang telah dikenal

sebelumnya.

1 1

Interpretasi kemampuan seseorang

untuk memahami sesuatu

yang direkam, diubah atau

disusun dalam bentuk lain

seperti grafik, tabel,

2, 3 2

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

diagram dan lain-lain.

Ekstrapolasi kemampuan seseorang

menyimpulkan dan

menyatakan lebih eksplisit

suatu grafik, data-data,

memprediksi konsekuensi-

konsekuensi dari tindakan

yang digambarkan dari

sebuah komunikasi, sensitif

atau peka terhadap faktor

yang mungkin membuat

prediksi menadi akurat.

4, 5 2

Jumlah 5

2. Media peta konsep

a. Definisi Konseptual

Media peta konsep merupakan suatu alat (berupa skema) yang

digunakan untuk menyatakan hubungan bermakna antara konsep-konsep

dalam bentuk proporsi-proporsi. Proporsi merupakan dua konsep atau lebih

yang dihubungkan oleh kata penghubung.

b. Definisi Operasional

Secara umum, Prosedur penggunaan media peta konsep dapat

dijelaskan sebagai berikut:

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 3.4 Langkah-langkah penggunaan media peta konsep

No Fase Perilaku guru

1 Fase 1

Pendahuluan

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan memberikan

motivasi serta apersepsi kepada

peserta didik

2 Fase 2

Kegiatan inti memberikan eksplorasi

guru mengajak peerta didik untuk

mengamati interaksi yang terdapat

pada kehidupan sehari- hari

Elaborasi Guru menjelaskan interaksi pada

makhluk hidup dengan

menggunakan peta konsep

Konfirmasi Guru bertanya jawab tentang hal-hal

yang belum diketahui peserta didik

dan bersama peserta didik bertanya

jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan

dan penyimpulan

3 Fase 3 Guru bersama-sama peserta didik

menyimpulkan materi dan menutup

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Penutup kegiatan pembelajaran

3. Kisi-kisi instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes.

Tes yang digunakan berupa tes essay yang berjumlah 5 soal untuk mengukur

sejauh mana pemahaman konsep siswa setelah melakukan kegiatan belajar

mengajar yang efektif dan efisien.

Kisi-kisi dalam penelitian ini diukur pada ranah kognitif saja, yang

diambil dari nilai tes pemahaman konsep IPA siswa pada pokok bahasan

interaksi makhluk hidup dengan lingkungan. jumlah soal yang dibuat sebanyak 5

soal, sebelum dilakukan penelitian maka soal-soal akan diuji terlebih dahulu

dengan validasi konstruk. Tabel kisi-kisi instrumen adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5 Kisi-kisi soal test pemahaman konsep IPA pada materi interaksi makhluk

hidup dengan lingkungan

Materi Aspek yang

diukur

Nomor

soal

Indikator pemahaman

konsep IPA

Indikator

Interaksi

makhluk

hidup

dengan

lingkungan

Memahami

interaksi

makhluk

hidup dengan

lingkungan

1

Translasi yaitu kemampuan

sesorang untuk memahami

sesuatu yang dinyatakan

dengan cara lain dari

pernyatan asli yang telah

dikenal sebelumnya

Interpretasi yaitu kemampuan

seseorang untuk memahami

sesuatu yang direkam,

diubah atau disusun dalam

Mengamati

interaksi

makhluk

hidup dengan

lingkungan

dalam

kehidupan

sehari-hari

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2, 3

4,5

bentuk lain seperti grafik,

tabel, diagram dan lain-lain

Ekstrapolasi yaitu kemampuan

seseorang menyimpulkan

dan menyatakan lebih

ekspisit suatu grafik, data-

data, memprediksi

konsekuensi-konsekuensi

dari tindakan yang

digambarkan dari sebuah

komunikasi, sensitif atau

peka terhadap faktor yang

mungkin membuat prediksi

menjadi akurat

Jumlah butir soal 5

4. Rubrik Penskoran

Sistem penskoran dilakukan dengan cara membuat pedoman penskoran

terlebih dahulu sebelum tes diujikan. Teknik pemberian skor untuk soal uraian

dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.6 Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Pemahaman Konsep IPA Siswa

Skor Sajian Jawaban

20 Konsep dan prinsip terhadap soal IPA secara lengkap; penggunaan

istilah dan notasi secara tepat; penggunaan algoritma secara lengkap

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dan benar

15 Konsep dan prinsip terhadap soal IPA hampir lengkap; penggunaan

notasi IPA hampir benar; penggunaan algoritma secara lengkap;

perhitungan secara umum benar namun mengandung sedikit kesalahan

10 Konsep dan prinsip terhadap soal IPA kurang lengkap, jawaban

mengandung perhitungan yang salah.

5 Konsep dan prinsip terhadap soal IPA sangat terbatas; jawaban

sebagian besar mengandung perhitungan yang salah.

0 Tidak menunjukkan pemahaman konsep dan prinsip terhadap soal IPA

5. Kalibrasi Instumen

.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes. Tes adalah “cara

(yang dapat digunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka

pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas

atau serangkaian tugas (baik berupa pertanyaan-pertanyaan) yang harus dikerjakan

oleh testee, sehingga (atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut)

dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee.”( Anas

Sudijono, 1998 : 66).

Tes digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara

pembelajaran yang diajar dengan penggunaan media peta konsep dan pembelajaran

konvensional. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

uraian sebanyak 5 soal. Sebelum tes dilakukan di dalam kelas yang menjadi kisi-

kisi soal tes tersebut haruslah diuji terlebih dahulu, yaitu uji validitas. Pada

penelitian ini, untuk uji validitas yang digunakan pada tes pemahaman konsep

adalah validitas isi atau content validity dan validitas konstruk atau construct

validity.

Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai

alat pengukur hasil belajar yaitu sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur

hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap

keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan atau diujikan.

Sedangkan, validitas kontruksi adalah pengujian validitas yang dilakukan dengan

melihat kesesuaian kontruksi butir yang dituliskan dengan kisi-kisinya. Dengan

kata lain memiliki validitas kontruksi apabila soal-soalnya mengukur setiap aspek

berpikir seperti yang telah diuraikan dalam standar kompetensi, kompetensi dasar,

maupun indikator yang terdapat dalam kurikulum.

Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli

sama halnya dengan validitas isi. Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi

tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka

selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Mungkin para ahli akan memberi

keputusan instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin

dirombak total. Validasi instrumen ini dilakukan dengan cara meminta tanggapan,

saran/komentar dari dosen dan guru mata pelajaran. Prosedur validasi konstruk

diawali dengan pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), tes awal, tes

akhir beserta kunci jawaban, dan pedoman penskoran pemahaman konsep.

Selanjutnya semua lembar validasi tersebut diserahkan kepada validator untuk

dikoreksi atau diperbaiki. Peneliti melakukan dua kali perbaikan dalam validasi

konstruk dengan validator.

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

E. Teknik pengumpulan data

1. Dokumentasi

Penelitian ini juga menggunakan alat pengumpulan data dengan

dokumentasi. Dokumentasi yang diperlukan dalam penelitian ini dokumentasi

proses pemebelajaran IPA VII SMPN 17 Kab. Tebo yang berupa foto / gambar,

mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, Lengger, agenda, dan sebagainya. Metode

ini penulis gunakan untuk mendapatkan data tentang gambaran umum di SMPN

17 Kab. Tebo, data tersebut antara lain :

a. Historis dan geografis

b. Struktur organisasi

c. Keadaan Guru dan siswa

d. Keadaan proses pembelajaran.

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek dengan

sistematis fenomena yang diselidiki. Observasi merupakan suatu teknik atau cara

pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang

sedang berlangsung.

Metode ini digunakan untuk melihat perlengkapan tentang situasi dan

kondisi di sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Kabupaten Tebo untuk melihat

keterampilan belajar yang sedang berlangsung.

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan

dua pihak yaitu wawancara sebagai pengaju/pemberian pertanyaan dan yang di

wawancarai sebagai pemberian jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara

digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan

studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan. yang haris di teliti, tetapi

juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih

mendalam. (Sugiyono, 2003) Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

secara langsung di SMPN 17 Kab. Tebo dan untuk lebih mendalami data yang. di

peroleh dari observasi.

F. Teknik Analis Data

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas ini adalah untuk melihat sampel berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

liliefors karena sampel dalam penelitian ini adalah sampel kecil, dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Mengurutkan data sampel dari yang terkecil ke terbesar (x1, x2, x3, ..., xn)

b. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara keseluruhan menggunakan rata-

rata tunggal

c. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan rata-rata

tunggalMenghitung zi dengan rumus:

d. Zi =

e. Menentukan nilai tabel z (melihat lampiran tabel Z) berdasarkan nilai Z,

dengan mengabaikan nilai negatifnya

f. Menentukan besar peluang masing-masing nilai z berdasarkan tabel z (ditulis

dengan simbol yaitu dengan cara nilai 0,5 – nilai tabel z apabila zi

negatif dan 0,5 + nilai tabel z apabila zi positif.

g. Menghitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai z untuk setiap

baris, dan disebut dengan S(z) kemudian dibagi dengan jumlah sampel (N)

h. Menentukan nilai L0(hitung) = dan bandingkan dengan nilai

(tabel nilai kritis uji liliefors) dalam hal ini taraf signifikan yang digunakan

sebesar 5% (0,05)

i. Apabila maka sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

(Sudjana, 2005, hlm, 466)

xi x

s

f zi

i if z S z tabelL

hitung tabelL L

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah kedua kelompok

sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas

menggunakan varians besar dan varians kecil. Langkah perhitungan uji

homogenitas :

a. Menggunakan data tabel variabel X dan variabel Y dalam suatu table

b. Mencari rata-rata masing-masing variable

c. Mencari standar deviasi masing-masing variable

d. Mencari varians

e. Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil dengan rumus :

f. Membandingkan , dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika maka distribusi data tidak homogen

g. Jika maka distribusi data homogen (Sudjana, 2005, hlm,

428).

3. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji “t“ atau t test untuk dua sampel

kecil yang tidak saling berhubungan. Rumus ini digunakan untuk menguji dua

kelompok data dimana kedua kelompok data tersebut bersifat homogen.

to=

Dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut:

a. Mencari mean variabel X

1

1

XM

N

b. Mencari mean variabel Y

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2

2

YM

N

c. Mencari standar deviasi variabel X

2

1

1

XSD

N

d. Mencari standar deviasi variabel Y

2

2

2

YSD

N

e. Mencari standar error mean variabel X

1

1

1 1M

SDSE

N

f. Mencari standar error mean variabel Y

g. Mencari standar error perbedaan mean variabel X dan variabel Y

1 2 1 2

2 2

M M M MSE SE SE

h. Mencari to

1 2

1 2o

M M

M Mt

SE

Selanjutnya memberikan interpretasi terhadap dengan prosedur

kerja sebagai berikut:

a. Mencari df atau db dengan rumus: df atau db = n – 1

b. Berdasarkan besarnya df atau db tersebut,kita cari harga kritik “t” yang

tercantum dalam Tabel Nilai “t” pada taraf signifikansi 5% dan taraf

signifikansi 1% dengan catatan:

1. Apabila to t1 maka hipotesis nihil ditolak, berarti diantara kedua variabel

yang kita selidiki terdapat perbedaan mean yang signifikan.

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Apabila t0 < t1 maka hipotesis nihil diterima atau disetujui, berarti diantara

kedua variabel yang kita selidiki tidak terdapat perbedaan mean yang

signifikan.

3. Menarik kesimpulan (Anas Sudijono, 2005, hlm, 278)

4. Ukuran Efek (Effect Size)

Setelah berhasil menguji hipotesis dengan taraf signifikansi tertentu, maka

bahasan selanjutnya adalah ukuran efek. Ukuran efek adalah besarnya efek yang

ditimbulkan oleh parameter yang diuji di dalam pengujian hipotesis. Selain itu,

dalam hal ini akan dilihat seberapa besar efek pengaruh media peta konsep

terhadap hasil belajar. Dengan menggunakan rumus Cohen’s sebagai berikut:

Keterangan:

= besar pengaruh perlakuan yang diberikan

= jumlah sampel kelas kontrol

= jumlah sampel kelas eksperimen

= hasil uji

Tabel 3.7 Kriteria Nilai Cohen’s Standart

Cohen’s

Standard

Effect

Size Persentase (%)

Tinggi

2,0 97,7

1,9 97,1

1,8 96,4

1,7 95,5

1,6 94,5

1,5 93,3

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1,4 91,9

1,3 90

1,2 88

1,1 86

1,0 84

0,9 82

0,8 79

Sedang

0,7 76

0,6 73

0,5 69

Rendah

0,4 66

0,3 62

0,2 58

0,1 54

0,0 50

Sumber : Lee A. Becker, 2000, hlm. 3

Kriteria yang diusulkan oleh Cohen‟s tentang besar kecilnya ukuran efek

adalah sebagai berikut:

0 < d < 0,2 Efek Rendah

0,2 < d < 0,8 Efek Sedang

d > 0,8 Efek Tinggi

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik diartikan sebagai pernyataan mengenai keadaan

populasi (parameter) yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang

diperoleh dari sampel penelitian (statistik). Jadi maksudnya adalah taksiran

keadaan populasi melalui data sampel.Oleh karena itu dalam statistik yang

diuji adalah hipotesis nol. Jadi hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya

pengaruh antara parameter dengan statistik (data sampel).Lawan dari hipotesis

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

nol adalah hipotesis alternatif, yang menyatakan ada pengaruh antara

parameter dan statistik. Hipotesis nol diberi notasi H0, dan hipotesis alternatif

diberi Ha notasi (Sugiyono, 2014, hlm. 160). Hipotesis dalam penelitian ini

adalah penggunaan media peta konsep. Hipotesis statistik dalam penelitian ini

adalah:

Ha : µA1> µA2 ( terdapat)

Keterangan:

: Ada pengaruh signifkan antara penggunaan media peta konsep terhadap

pemahaman siswa pada pelajaran IPA.

µA1 : Skor rata-rata kelompok yang belajar dengan media peta konsep.

µA2 : Skor rata-rata kelompok yang belajar tanpa menggunakan media peta

konsep.

aH

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode-metode dalam penelitian

kuantitatif terdiri dari tahapan proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi

data, serta penulisan hasil-hasil penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh penggunaann media peta konsep terhadap pemahaman

konsep IPA siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Kabupaten Tebo.

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan kelas VII. Pembelajaran IPA di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Kabupaten Tebo dilakukan 2 kali dalam

seminggu, dimana 1 kali pertemuan ada 2 x 40 menit dan 1 kali pertemuan lagi

ada 2 x 40 menit. SMP Negeri 17 Kabupaten Tebo telah sampai pada materi

interaksi makhluk hidup dengan lingkungan, sehingga penelitian dan soal tes

yang digunakan berhubungan dengan materi interkasi makhluk hidup dengan

lingkungan.

Peneliti mengambil kelas VII sebagai sampel penelitian dengan tehnik

pengambilan sampel Cluster Random Sampling. Pengambilan sampel yang

dilakukan dalam penelitian ini dengan pengambilan kelas sampel (kelompok)

secara acak. Peneliti ingin mendapatkan 2 kelas yakni kelas eksperimen (kelas

yang menggunakan media peta konsep) dan kelas kontrol (kelas yang

menggunakan model pembelajaran konvesional). Setelah dilakukan uji

normalitas dan uji homogenitas. Setelah itu ditulis pada selembar kertas kecil dan

digulung, kemudian dimasukkan kedalam gelas pengundian dan dikocok.

Pengundian diulang mencapai tiga kali supaya setiap kelas mempunyai peluang

yang sama. Pengundian pertama dilakukan sebanyak dua kali dengan populasi

enam kelas untuk mencari sampel kelas eksperimen. Melalui tjga kali

pengundian kelas yang sering muncul adalah kelas VII. Selanjutnya pengundian

dengan populasi dua kelas dilakukan dua kali untuk mencari kelas kontrol, kelas

34

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

yang sering muncul adalah kelas VII 1. Jadi, didapatkanlah kelas VII 2 sebagai

kelas eksperimen dan kelas VII 1 sebagai kelas Kontrol.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes. Tes digunakan untuk

mengetahui hasil belajar siswa dalam ranah kognitif. Dalam percobaan ini, tes

diberikan satu kali yaitu pada diakhir pertemuan untuk mengetahui pengaruh

penerapan media peta konsep terhadap pemahaman konsep ipa siswa. Dalam tes

akhir digunakan bentuk tes uraian sebanyak 5 soal yang sudah divalidasi.

Penelitian dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan diluar tes akhir. Pertemuan

selanjutnya Kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen diawali dengan

pemberian motivasi, penyampaian tujuan pembelajaran dan pemberian apersepsi.

Sehingga siswa dapat membangun dasar yang kuat sebelum melangkah ke tahap

selanjutnya.

Kegiatan inti pembelajaran dimulai dengan guru mengajak siswa untuk

mengamati interaksi yang terjadi pada lingkungan guru menjelaskan

pembelajaran menggunakan peta konsep kemudian peserta didik mengamati

penjelasan dari guru dengan memahami bagaimana konsep-konsep interaksi

makhluk hidup dengan lingkungan..

Kegiatan akhir pembelajaran guru bersama siswa menyimpulkan hasil dari

pembelajaran yang didapat dari penjelasan guru menggunakan peta konsep.

Selanjutnya siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan materi yang telah

dipelajari. Pada kegiatan akhir guru memberikan PR untuk siswa berlatih di

rumah dan juga memberikan pujian dan penghargaan kepada siswa yang

memperoleh nilai yang bagus, sehingga siswa merasa dihargai dan bangga akan

hasil yang dicapainya.

Pembelajaran konvesional pada kelas control pada awal pembelajaran guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi. Saat proses pembelajaran

guru menjelaskan materi dengan ceramah. Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya jika ada materi yang kurang jelas. Guru meminta siswa

untuk mengerjakan soal-soal latihan di buku paket sekolah untuk memperlancar

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

dan memahami apa yang baru saja dipelajari. Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya mengenai pembahasan latihan yang kurang

dimengerti. Selanjutnya hasil pekerjaannya dikumpulkan kepada guru untuk

memberikan penilaian. Dapat diamati ketika ada bagian yang tidak dimengerti

hanya beberapa orang saja yang aktif untuk bertanya di karenakan pembelajaran

yang kurang menarik.

Pada pertemuan terakhir masing-masing kelas yaitu kelas kontrol dan kelas

eksperimen akan diberikan postest atau tes yang dilakukan sesudah materi

diajarkan kepada siswa, hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan

pemahaman konsep IPA siswa dalam materi yang sudah diajarkan. Soal postest

berbentuk soal uraian/essay dengan jumlah butir soal sebanyak 5 soal.

Hasil pengumpulan data hasil tes pemahaman konsep IPA siswa kelas kontrol

dan kelas eksperimen, diperoleh dengan memberikan langsung soal pemahaman

konsep IPA yang berkaitan dengan interaksi makhluk hidup dengan lingkungan

sehingga diperoleh data sebagai berikut:

1. Skor Pemahaman Konsep IPA Siswa yang Menerapkan Media Peta

Konsep

Siswa yang menerapkan media peta konsep adalah kelas eksperimen yaitu

kelas VII. Dengan memberikan soal tes yang telah di validasi maka diperoleh

skor tes kemampuan pemahaman konsep IPA sebagai berikut :

Tabel 4.1 Skor Pemahaman konsep ipa Siswa yang Menerapkan

media peta konsep

No Nama Nilai

1 Abyan Nurta 70

2 Aldi Ilham 70

3 Andika Rahman 85

4 Andri Wahyudi 95

5 Ardina 85

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

6 Ardiyansyah 85

7 Arif Wahyudi 90

8 Azina Laturrahma 90

9 Bayu Safran 95

10 Chisty Afriliani 85

11 Elda Dian Putri 90

12 Fadia Nadila 80

13 Fitria Andani 90

14 Harijah 75

15 Herlina Afrianti 80

16 Ibnu Hakim 90

17 Iklil Hamdi 95

18 Justina Henin Hardini 85

19 Mazza Adelian 75

20 M. Fitra Elbasir 95

21 Nanda Karan Z 85

22 Riri Qomariah 90

23 Ryan Pramana Putra 95

24 Sahratul Fitri 80

25 Salman Al Farisin 75

26 Saparudin 70

27 Susan Anggraini 90

28 Triwulandari 70

29 Zikri Ikhsan 80

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dari tabel di atas diperoleh :

a. Sebaran Data

70 70 85 95 85 85 90 90 95 85

90 80 90 75 80 90 95 85 75 95

85 90 95 80 75 70 90 70 80

b. Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi (H) : 95

Skor terendah (L) : 70

c. Menentukan rentang (R)

R = H – L + 1

= 95 – 70 + 1

= 26

d. Menentukan banyak kelas

6

e. Mencari nilai panjang kelas (i)

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

f. Menentukan tabel distribusi frekuensi

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Pemahaman konsep IPA Siswa yang

Menerapkan media peta konsep

No Interval

1 95 – 99 5 97 485 9408 47045

2 90 – 94 7 92 644 8464 59248

3 85 – 89 6 87 522 7569 45414

4 80 – 84 4 82 328 6724 26896

5 75 – 79 3 77 231 5929 17787

6 70 – 74 4 72 288 5184 20736

Jumlah 29 2498 217126

Keterangan

g. Membuat grafik

4.3 Grafik Skor Pemahaman Konsep Kelas Eksperimen

0

1

2

3

4

5

6

7

8

95-99 90-94 85-89 80-84 75-79 70-74

fre

kue

nsi

interval

Grafik Nilai Kelas Eksperimen

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

h. Mencari mean

i. Mencari median ( )

(

)

(

( )

)

(

)

( )

j. Mencari modus ( )

(

)

(

)

(

)

( )

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

k. Mencari standar deviasi ( )

√ (∑ ) (∑ )

( )

√ ( ) ( )

( )

Berdasarkan pengolahan data kelas eksperimen diperoleh rata-rata

(mean) sebesar 86.14, median sebesar 86.54, modus sebesar 92.83 dan

standar deviasi sebesar 8.35. Perhitungan ini dilakukan untuk melihat

sejauh mana keberhasilan dan pengaruh penggunaan media peta konsep

terhadap pemahaman konsep IPA siswa

2. Skor Pemahaman Konsep IPA Siswa Yang Tidak Menggunakan Media Peta

Konsep

Penilaian merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh peneliti dalam

proses belajar mengajar, tujuannya adalah untuk melihat sejauh mana pemahaman

konsep yang dicapai siswa. Pemahaman konsep IPA siswa di kelas kontrol yang

tidak menggunakan media peta konsep pada pokok bahasan interaksi makhluk

hidup dengan lingkungan pada kelas VII 2, dari hasil tes tertulis berbentuk uraian

yang disebarkan kepada siswa, dengan itu diperoleh nilai tertinggi 80 dan nilai

terendah 50.

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 4.4 Skor Pemahaman Konsep IPA Siswa yang Menerapkan

Model Pembelajaran Konvensional

No Nama Nilai

1 Abdullah Fauwaz 80

2 Afriansyah Saputra 50

3 Ahsanul Hikam 65

4 Al Fani 50

5 Aura Natasya 75

6 Azza Sazkia 70

7 Bayu Murti Wijaya 65

8 Diana Aini 80

9 Eka Fitriyani 70

10 Fipi Afriani 55

11 Hendri Gunawan 70

12 Ika Selvia Nira 60

13 M. Ardi Ilhamsyah 80

14 Megi Aditya Permadi 75

15 Munawwarah Afriana 65

16 Musnofa Aini 70

17 Mustaki Hariyadi 80

18 Nadirah 75

19 Putri Febytrianti 60

20 Rhadiatul Alya 75

21 Resti 70

22 Ridha Yanti 75

23 Rosdiana 70

24 Sabiul Hakki 80

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

25 Samir Al Kinai 75

26 Syahril 70

27 Wildanil Fikri 55

28 Windi Oktavia 70

Dari data di atas diperoleh:

a. Sebaran data

80 50 65 50 75 70 65 80 70 65

70 60 80 75 65 70 80 75 60 75

70 75 70 80 75 70 55 70

b. Menentukan skor tertinggi dan terendah

Skor tertinggi (H) : 80

Skor terendah (L) : 50

c. Menentukan rentang (R)

R = H – L + 1

= 80 – 50 + 1

= 31

d. Mencari banyak kelas (K)

(pembulatan)

e. Mencari nilai panjang kelas (i)

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

f. Membuat tabel distribusi frekuensi

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Pemahaman konsep IPA Siswa yang

Menerapkan Model Pembelajaran Konvesional

No Interval

1 80 – 85 5 82.5 412.5 6806.25 34031.25

2 74 – 79 6 76.5 459 5852.25 35113.5

3 68 – 73 8 70.5 564 4970.25 39762

4 62 – 67 3 64.5 193.5 4160.25 12480.75

5 56 – 61 2 58.5 117 3422.25 6844.5

6 50-55 4 52.5 210 2756.25 11025

Jumlah 28

1956

139257

Keterangan

g. Membuat grafik

4.6 Grafik Skor Pemahaman Konsep IPA Kelas Kontrol

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

80-85 74-79 68-73 62-67 56-61 50-55

fre

kue

nsi

interval

Grafik Frekuensi Kelas Kontrol

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

h. Mencari mean atau nilai rata-rata

i. Mencari median

(

)

(

( )

)

(

)

( )

j. Mencari modus

(

)

(

)

(

)

( )

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

k. Mencari standar deviasi

√ (∑ ) (∑ )

( )

√ ( ) ( )

( )

Berdasarkan pengolahan data kelas kontrol diperoleh rata-rata (mean) sebesar

69.75, median sebesar 69.75, modus sebesar 71.78 dan standar deviasi sebesar 9.84.

Perhitungan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana keberhasilan dan pengaruh

model pembelajaran konvensional terhadap pemahaman konsep IPA siswa.

Adapun karakteristik data pemahaman konsep IPA baik pada kelas eksperimen,

maupun pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.5 dibawah ini:

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Data Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Rata-rata Hitung Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Mean 86.14 69.86

Median 86.58 69.75

Modus 92.83 71.78

Standar Deviasi 8.35 9.84

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Uji Hipotesis

Sebelum melakukan uji hipotesis perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu

terhadap data hasil penelitian dengan melakukan pengujian persyaratan analisis

yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji

Liliefors. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari

populasi yang berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa

kelompok berdistribusi normal jika memenuhi kriteria diukur pada taraf

signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu.

Hasil perhitungan uji normalitas untuk kelas eksperimen diperoleh dan

kelas kontrol diperoleh . Dari tabel harga kritis uji liliefors dengan taraf

signifikansi untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol maka didapat harga 4

dan . Hasil pengujian normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat

dilihat pada berikut:

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Data Eksperimen Kontrol

29 28

Kesimpulan Berdistribusi Normal Berdistribusi Normal

Berdasarkan hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa data pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal karena memenuhi kriteria .

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk menguji varians dari variabel adalah

homogen. Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

beda varians terbesar dan varians terkecil, berdasarkan hasil perhitungan uji

homogenitas diperoleh :

Membandingkan nilai fhitung dangan Ftabel :

Dkpembilang = 28 – 1 = 27 (untuk varian terbesar)

Dkpenyebut = 29 – 1 = 28 (untuk varian terkecil)

Kriteria pengujian :

JikaFhitung ≤ Ftabel, Maka H0 diterima yang berarti varians kedua

populasi homogen. Jika Fhitung>Ftabel, Maka Ha ditolak yang berarti varians

kedua populasi tidak homogen. Karena, nilai pembilang pada tabel F tidak

ada maka dengan interpolasi diperoleh Nilai Ftabel = 1.89 Karena Fhitung ≤ Ftabel

(1.39 ≤ 1.89) maka dapat disimpulkan bahwa kedua data hasil tes

pemahaman konsep IPA memiliki varians yang homogen.

Tabel 4.9Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Varians (s2) 69.76 96.90

Fhitung 1.39

Ftabel 1.89

Kesimpulan Varians Homogen

Page 65: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan hasil dari varians kedua kelompok yaitu kelas eksperimen dan kelas

kontrol memenuhi kriteria Fhitung ≤ Ftabel, maka dari pengujian kedua kelompok

sampel berasal dari kelompok yang homogen.

3. Uji Hipotesis

Signifikan atau tidaknya penggunaan media peta konsep dapat diukur dengan

menggunakan analisis parametik dengan rumus tes “t”, hal ini peneliti lakukan

untuk membandingkan pemahaman konsep IPA kelas eksperimen dan hasil

belajar kelas kontrol. Dalam hal ini yang akan diuji adalah perbedaan dua rata-

rata hasil kelas yang diajarkan dengan menerapkan media peta konsep (kelas

eksperimen) dan rata-rata hasil kelas yang diajarkan tanpa menerapkan media

peta konsep (kelas kontrol).

Langkah-langkah perhitungan uji hipotesis menggunakan “t” tes sebagai

berikut:

Dengan diketahui:

a. Standar Error kelas eksperimen

Page 66: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

b. Standar Error kelas kontrol

c. Standar error perbedaan mean kelas eksperimen dan kelas kontrol

√( ) ( )

√( ) ( )

d. Mencari t0 dengan rumus :

Page 67: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

e. Selanjutnya memberikan interpretasi terhadap t0. Sebelumnya harus

mengetahui nilai df terlebih dahulu, dengan rumus : df = (N1 + N2) – 2 = (29 +

28) – 2 = 55.

Ternyata dalam tabel tidak ditemui df = 55, maka diperlukan proses

interpolasi. Interpolasi adalah mencari titik terdekat df atau mencari titik

diantara dua titik yang sudah diketahui. Pada taraf signifikan 5% dilakukan

proses interpolasi sebagai berikut

( )

( ) ( )

( )

( ) ( )

( )

( ) ( )

Sedangkan, pada taraf signifikan 1% dilakukan proses interpolasi sebagai

berikut:

( )

( ) ( )

Page 68: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

( )

( ) ( )

( )

( ) ( )

Berdasarkan besarnya df tersebut, diperolehpada taraf signifikan 5% dan pada

taraf signifikansi 1% karena jadi maka hipotesis nihil ditolak. Berarti dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kelas yang menerapkan

media peta konsep (kelas eksperimen) dan kelas yang tidak menggunakan model

pembelajaran biasa (kelas kontrol). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa

pemahaman konsep IPA siswa lebih baik dengan menggunakan media peta konsep

daripada metode ceramah (konvensional) di Sekolah Menengah Pertama Negeri 17

kabupaten Tebo.

4. Ukuran Efek (Effect Size)

Berdasarkan pengolahan data, maka dapat diketahui:

Maka dengan rumus cohen‟s:

d =

= ( )

=

= 1.8

Berdasarkan perhitungan diperoleh maka hal ini menunjukkan bahwa besar

perlakuan yang diberikan tinggi/besar karena ds> 0,9 berarti 0,9 < 1.8 dengan

Page 69: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

persentase 77.4%. Dan ini membuktikan bahwa media peta konsep (kelas

eksperimen) memberi pengaruh yang besar terhadap pemahaman konsep IPA

dibandingkan dengan yang menggunakan metode ceramah (kelas kontrol).

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPA yaitu masih rendahnya

pemahaman konsep IPA siswa. Rendahnya pemahaman konsep dapat disebabkan

oleh kurangnya minat belajar, bahwa banyak siswa yang tumbuh tanpa menyukai

pelajaran IPA sama sekali, mereka merasa tidak senang dalam mengerjakan tugas-

tugas dan merasa bahwa pelajaran IPA itu sulit, menakutkan dan tidak semua orang

dapat mengerjakannya. Gejala-gejala yang tampak pada saat proses belajar adalah

kemampuan menganalisa dan menyelesaikan soal rendah, siswa pasif dan

cenderung suka mencontoh temannya, siswa belum mampu berfikir kritis dan

sistematis. Akibatnya jika diberi soal-soal sedikit berbeda dengan contoh yang

diberikan, mereka tidak mampu menyelesaikannya. Hal ini disebabkan siswa belajar

dengan mengingat fakta dan kurang memahami materi yang dipelajari.

Skor pemahaman konsep IPA dapat dilihat dari skor tes hasil kerja siswa

yang kemudian dikonversikan ke dalam bentuk nilai. Soal tes pemahaman konsep

IPA yang diberikan kepada siswa yaitu berbentuk tes uraian yang terdiri dari tiga

indikator yaitu translasi, interpretasi, dan ekstrapolasi. Skor pemahaman konsep IPA

yang didapatkan pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas

kontrol. Berdasarkan hasil analisis data maka diperoleh rata-rata hasil pemahaman

konsep siswa yang menggunakan media peta konsep masing-masing untuk skor

pemahaman konsep IPA posttest pada indikator translasi diperoleh rata-rata skor

sebasar 3,59, pada indikator interpretasi diperoleh skor sebesar 6,97, dan pada

indikator ekstrapolasi diperoleh skor sebesar 6,07. Sedangkan rara-rata hasil posttest

pemahaman konsep IPA siswa yang menggunakan model konvensional masing-

masing pada indikator translasi diperoleh skor sebesar 3,71, pada indikator

interpretasi diperoleh skor sebesar 5,54, dan pada indikator ekstrapolasi diperoleh

sebesar 4,43.

Page 70: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Pencapaian siswa pada setiap aspek pemahaman konsep dapat dilihat pada

gambar 4.10 di bawah ini:

Tabel 4.10 Grafik Skor hasil postest pemahaman konsep siswa pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol

Pada grafik diatas terlihat perbedaan skor rata-rata pemahaman konsep antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dapat dilihat pada grafik bahwa pada indikator

translasi, siswa pada kelas kontrol lebih menguasai soal dibandingkan kelas

eksperimen, dan pada indikator interpretasi dan ekstrapolasi terlihat bahawa kelas

eksperimen lebih menguasai dibandingkan dengan kelas kontrol dikarenakan pada

indikator translasi siswa diminta untuk memahami sesuatu yang dinyatakan dengan

cara lain dari pernyataan asli yang telah dikenal sebelumnya, sedangkan pada

indikator interpretasi siswa diminta untuk memahami sesuatu yang direkam, diubah

atau disusun dalam bentuk lain seperti grafik, tabel, diagram, dan lain-lain, dan pada

indikator ekstrapolasi siswa diminta untuk menyimpulkan dan menyatakan lebih

eksplisit suatu grafik dan data-data, memprediksi konsekuensi-konsekuensi dari

tindakan yang digambarkan dari sebuah komunikasi, sensitif atau peka terhadap

faktor yang mungkin membuat prediksi menjadi akurat.

0

1

2

3

4

5

6

7

Translasi Interpretasi Ekstrapolasi

Eksperimen 3.59 6.97 6.07

Kontrol 3.71 5.54 4.43

Sko

r R

ata-

Rat

a

Skor Rata-Rata Pemahaman Konsep

Page 71: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Perbedaan skor rata-rata tersebut tidak terjadi secara kebetulan, melainkan

terjadi karena adanya perbedaan perlakuan yang diberikan kepada kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Perbedaan hasil posttes kelas eksperimen dan kelas kontrol tersebut

menunjukkan bahwa pemahaman konsep IPA siswa yang melaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan media peta konsep lebih tinggi daripada

pemahaman konsep IPA siswa yang menggunakan pembelajaran ceramah

(konvensional)..

Kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen diawali dengan pemberian

motivasi, penyampaian tujuan pembelajaran dan pemberian apersepsi. Apersepsi

adalah mengulang materi pelajaran sebelumnya yang sudah diajarkan, agar setiap

siswa mengingat kembali apa-apa yang sudah diajarkan (Muhammad Maksum, 2014,

hlm.79). Sehingga siswa dapat membangun dasar yang kuat sebelum melangkah ke

tahap selanjutnya.

Kegiatan inti pembelajaran dimulai dengan guru menjelaskan pembelajaran

menggunakan peta konsep, siswa mendengarkan sambil memahami pelajaran yang di

jelaskan oleh guru.

Kegiatan akhir pembelajaran guru bersama siswa meluruskan kesalahan

pemahaman dan memberikan penguatan. Selanjutnya siswa dibimbing oleh guru

untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Pada kegiatan akhir guru

memberikan PR untuk siswa berlatih di rumah dan juga memberikan pujian dan

penghargaan kepada siswa yang memperoleh nilai yang bagus, sehingga siswa

merasa dihargai dan bangga akan hasil yang dicapainya.

Pembelajaran konvesional pada kelas kontrol. Pada awal pembelajaran guru

menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi. Saat proses pembelajaran guru

menjelaskan materi dengan ceramah. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya jika ada materi yang kurang jelas. Guru meminta siswa untuk

mengerjakan soal-soal latihan di buku paket sekolah untuk memperlancar dan

memahami apa yang baru saja dipelajari. Guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk bertanya mengenai pembahasan latihan yang kurang dimengerti. Selanjutnya

Page 72: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

hasil pekerjaannya dikumpulkan kepada guru untuk memberikan penilaian. Dapat

diamati ketika ada bagian yang tidak dimengerti hanya beberapa orang saja yang aktif

untuk bertanya di karenakan pembelajaran yang kurang menarik.

Pada pertemuan terakhir masing-masing kelas yaitu kelas kontrol dan kelas

eksperimen akan diberikan postest atau tes yang dilakukan sesudah materi diajarkan

kepada siswa, hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan pemahaman konsep

IPA siswa dalam materi yang sudah diajarkan. Soal postest berbentuk soal

uraian/essay dengan jumlah butir soal sebanyak 5 soal.

Hal ini membuktikan bahwa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas

kontrol. Pada kelas eksperimen siswa lebih aktif, ketika guru menjelaskan siswa

terlibat aktif didalamnya, memperhatikan dan bertanya apabila ada yang tidak

mengerti. Dalam pembagian tugas dan kelompok mereka antusias dan semangat

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mereka saling bertukar pikiran untuk

mengeluarkan ide-ide atau pendapatnya sesama anggota kelompok. Sedangkan pada

pembelajaran kelas kontrol siswa kurang terlibat aktif di dalamnya, diamati ketika

ada bagian yang tidak dimengerti hanya beberapa siswa saja yang aktif untuk

bertanya, siswa lebih banyak diam, menerima apa adanya yang dijelaskan, dan tidak

berkomentar. Ketika mengerjakan soal yang ada pada buku peket berbeda dengan

contoh yang diberikan, siswa kesulitan untuk menyelesaikan, mereka tidak mau

bertanya justru mengobrol dengan temannya dan tidak bersemangat untuk

menyelesaikan soal yang diberikan.

Berdasarkan proses pembelajaran dengan menggunakan media peta konsep

yang telah dipaparkan lebih efektif karena diperoleh skor tes siswa yang lebih baik

daripada siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Selisih rata-rata

sebesar 15.21 membuktikan bahwa media peta konsep tepat untuk diterapkan pada

materi interkasi mkhluk hidup dengan lingkungan. Meskipun sudah terbukti bahwa

media peta konsep sudah tepat diterapkan, akan tetapi masih ada beberapa siswa yang

masih mendapatkan pemahaman konsep IPA yang rendah. Hal ini disebabkan

beberapa faktor diantaranya adalah adanya kemampuan siswa dalam menangkap

Page 73: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

pelajaran masih kurang, masih ada yang kurang konsentrasi dalam pembelajaran

berlangsung, masih ada yang ribut, dan masih ada yang bermalas-malasan dalam

belajar sehingga pemahaman konsep IPA yang mereka dapat tidak memuaskan.

Perhitungan yang telah dilakukan, dengan df = (N1 + N2) – 2 = (29 + 28) – 2 =

55. Ternyata dalam tabel tidak ditemui df = 55, maka diperlukan proses interpolasi.

Interpolasi adalah mencari titik terdekat df atau mencari titik diantara dua titik yang

sudah diketahui. Maka diperoleh diperoleh pada taraf signifikan 5% dan pada taraf

signifikansi 1% . Ternyata . Hal ini menunjukkan bahwa diterima, artinya terdapat

pengaruh yang signifikan media peta konsep terhadap pemahamn konsep IPA siswa

kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Kabupaten Tebo. Strategi ini tepat

digunakan untuk mengajarkan sub bahasan intekasi makhluk hidup dengan

lingkungan. Selanjutnya dengan menggunakan ukuran efek (Effect Size), diperoleh

yang membuktikan bahwa media peta konsep (kelas eksperimen) memberi pengaruh

terhadap pemahaman konsep IPA dibandingkan dengan metode ceramah (kontrol) di

kelas kontrol.

Page 74: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

terdapat pengaruh media peta konsep terhadap pemahaman konsep IPA siswa di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Kabupaten Tebo. Hal ini terbukti dari

penjabaran hasil analisis sebagai berikut:

1. Skor pemahaman konsep IPA siswa yang menggunakan media peta konsep

pada materi interkasi makhluk hidup dengan ligkungan diperoleh nilai

tertinggi 95 dan nilai terendah 70. Dari data tersebut diperoleh rata-rata kelas

sebesar 86.14 dan standar deviasinya 8.28.

2. Skor pemahaman konsep IPA siswa yang tidak menggunakan media peta

konsep pada materi interaksi makhluk hidup dengan lingkungan diperoleh

nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50. Dari data tersebut diperoleh rata-rata

kelas sebesar 69.86 dan standar deviasinya 9.84.

3. Hasil pencarian “t” tabel pada taraf signifikansi dan pada taraf signifikansi

1% yaitu . Sedangkan perhitungan dengan menggunakan uji tes “t” untuk

sampel kecil yang satu sama lain tidak saling berhubungan diperoleh harga ,

dengan demikian. Hal ini menunjukkan bahwa diterima, artinya terdapat

pengaruh yang signifikan media peta konsep terhadap pemahaman konsep

IPA siswa kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Kabupaten

Tebo . Ukuran efek (Effect Size) diperoleh diperoleh dengan persentase 77.4%

yang membuktikan bahwa media peta konsep (kelas eksperimen) memberikan

pengaruh yang besar terhadap pemahaman konsep IPA dibandingkan dengan

yang tidak menggunakan strategi pembelajaran dengan menggunakan metode

ceramah (kelas kontrol).

58

Page 75: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

B. Saran

Setelah peneliti menyimpulkan hasil penelitian ini maka peneliti ingin

menyampaikan beberapa saran dan semoga saran ini dapat diambil manfaatnya

tentang pengaruh penerapan media peta konsep terhadap pemahaman konsep IPA

siswa kelas VII di Sekolah Menengah Pertama Kabupaten Tebo.

1. Untuk mendorong semangat dan motivasi siswa untuk memahami suatu

pelajaran IPA maka diperlukan suatu keterampilan yang lebih baik dan tepat

untuk itu guru diharapkan dapat menggunakan berbagai upaya dan media

pembelajaran bervariasi dan benar-benar sesuai dengan kondisi, kebutuhan

dan berorientasi sebagai alternatif dalam meningkatkan hasil belajar IPA dan

menciptakan pembelajaran IPA yang lebih bermakna.

2. Siswa diharapkan dapat lebih giat, lebih aktif dan lebih mandiri dalam belajar

agar dapat menyelesaikan soal mengenai materi yang diajarkan.

3. Sekolah harus menunjang proses belajar mengajar dan meningkatkan prestasi

belajar dengan melengkapi sarana dan prasarananya.

4. Kepada pembaca diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut pada

media peta konsep di sekolah yang berbeda dan pada mata pelajaran yang

berbeda pula untuk melihat keefektifan media pembelajaran ini.

Page 76: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad dan joko, 1997, Model Belajar Mengajar, Pustaka Setia Bandung

Alquran dan Hadist

Ari Kontoro S, 1993 Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

Ali dan Evi, 2017Desain Pembelajaran Inovatif dari Teori dan Praktik, Rajawali

Pers,Jakarta

Anas, 2015, Pengantar Statistik Pendidikan, Rajawali Pers, Jakarta

Azhar Arsyad, 2007 Media Pembelajaran, Jakarta:Rajawali Pers

Depdiknas.2006. Penilaian Pembelajaran.jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Ghony,D.2006. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Malang :

UIN Malang Pres

Hasbullah,2013, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, PT Raja Grafido Persada

Hujair AH Sanaky, 2013, Media Pembelajaran Interaktif Inovatif, bantul: Kaukaba

Dipantara

Ibrahim,R dan Sudhana,N.2010. Perencanaan Pengawas. Jakarta : Rineka Cipta

Iqbal Hasan. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,

Jakarta:Ghalia Indonesia.

Ni Made Sarjani, A.A.I.N.Marhaeni,I Nyoman Tika, 2014, Pengaruh Pembelajaran

Koopertaif Teknik Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD

4 Tuban Dengan Kovariabel Sikap Ilmiah

Rusfidra, 2006, Oleh : Dr. Rusfidra, S. Pt, Universitas Terbuka, Jakarta

Sabri, Alisuf, M. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya

Sarwi, Sugiarto, 2016 Penerapan Peta Konsep Pada Pokok Bahasan Tekanan untuk

Mendeskripsikan Penguasaan Konsep Siswa,

Shertian, 2000, Konsep Dasar Dan Teknik Supervise Pendidikan Dalan Rangka

Pengembangan Sumberdaya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta

60

Page 77: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka

Cipta

Sudjana N, 2006, Penilaian Hasil Proses Belajar Mngajar, PT Rosdakarya, Bandung

Sudjana N, 1996, Metode Statistic, Tarsito Bandung

Sudijono A 2006, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, PT Raja Grafido Persada

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, R&D. Bandung Alfabeta

Sugiyono. 2003Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta

Sudjono Anas.2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Bandung:Rajawali Pers

Sukmadinata,Syaodih Nana.2009, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Remaja

Rosdakarya

Tim Penyusun Penyusun Pusat Bahasa (Mendikbud). Kamus Besar Bahasa Indonesia.

(Jakarta: Balak Pustaka.Ed.3,cet4.2007)),

Page 78: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 79: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel Nilai “X2” Untuk Uji Homogenitas Populasi

Harga Kritik Kai Kuadrat Pada Taraf Signifikansi

5 % 1 %

1 3,841 6,635

2 5,991 9,210

3 7,815 11,345

4 9,488 13,227

5 11,070 15,086

6 12,592 16,813

7 14,067 18,475

8 15,507 20,090

9 16,919 21,666

10 18,307 23,209

11 19,675 24,275

12 21,026 26,217

13 22,362 27,688

14 23,685 29,141

15 24,996 30,578

16 26,296 32,000

17 27,587 33,409

18 28,869 34,805

19 30,144 36,191

20 31,410 37,566

21 32,617 38,932

22 33,924 40,289

23 35,172 41,638

24 36,145 42,980

25 37,652 44,314

26 38,885 45,642

27 40,113 46,963

28 41,337 48,278

29 42,557 49,588

30 43,773 50,892

Sumber: Anas Sudjono. 2012. hlm.406

df atau db

Page 80: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Perhitungan Uji Normalitas Sampel Pemahaman Konsep IPA Siswa Kelas

Eksperimen

Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan rumus uji liliefors.

Langkah-langkah uji normalitas data sebagai berikut:

1. Sebaran data:

70 70 85 95 85 85 90 90 95 85

90 80 90 75 80 90 95 85 75 95

85 90 95 80 75 70 90 70 80

2. Mencari skor terbesar dan skor terkecil

Skor terbesar (H) = 95

Skor terkecil (L) = 70

3. Mencari nilai rentang (R)

R = H – L + 1

= 95 – 70 + 1

= 26

4. Mencari banyak kelas (K)

= 1 + 3.33 × log

= 1 + 3.33 × log 29

= 1 + 3.33 × 1.462397998

= 1 + 4.869785333

= 5.869785333 6 ( pembulatan)

5. Mencari nilai panjang kelas (i)

=

=

26

6= 4.333333333 5

Page 81: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel Nilai “T” Untuk Uji Hipotesis

Harga Kritik “t” Pada Taraf Signifikansi

5 % 1 %

1 12,71 63,66

2 4,30 9,92

3 3,18 5,84

4 2,78 4,60

5 2,57 4,03

6 2,45 3,71

7 2,36 3,50

8 2,31 3,36

9 2,26 3,25

10 2,23 3,17

11 2,20 3,11

12 2,18 3,06

13 2,16 3,01

14 2,14 2,98

15 2,13 2,95

16 2,12 2,92

17 2,11 2,90

18 2,10 2,88

19 2,09 2,86

20 2,09 2,84

21 2,08 2,83

22 2,07 2,82

23 2,07 2,81

24 2,06 2,80

25 2,06 2,79

26 2,06 2,78

27 2,05 2,77

28 2,05 2,76

29 2,04 2,76

30 2,04 2,75

35 2,03 2,72

df atau db

Page 82: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Uji Homogenitas Sampel

Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Varians (s2) 69.76 96.90

Fhitung 1.39

Ftabel 1.89

Kesimpulan Varians Homogen

Kelas Ekperimen

∑ (∑ )

( )

( )( ) ( )

( )

Kelas Kontrol

∑ (∑ )

( )

( )( ) ( )

( )

Page 83: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Kriteria pengujian :

Jika Fhitung ≤ Ftabel, Maka H0 diterima yang berarti varians kedua populasi homogen

Jika Fhitung>Ftabel, Maka H0 ditolak yang berarti varians kedua populasi tidak homogen

Untuk melihat besar Ftabelmaka diketahui pembilang adalah 28 – 1= 27 dan penyebut

29 – 1=28. Karena besar pembilang 27 tidak ada pada table maka digunakan

interpolasi sebagai berikut :

Diketahui :

( )

( )

( )

Jadi, diperoleh Nilai Ftabel dengan pembilang 27 dan penyebut 28 adalah Ftabel = 1.89.

Karena Fhitung≤ Ftabel (1.39 ≤ 1.89) maka dapat disimpulkan bahwa kedua data hasil

tes kemampuan pemahaman konsep IPA memiliki varians yang homogen.

Page 84: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors

Ukuran

Sampel

Taraf Nyata ( )

0,01 0,05 0,10 0,15 0,20

n = 4 0,471 0,381 0,352 0,319 0,300

5 0,405 0,337 0,315 0,299 0,285

6 0,364 0,319 0,294 0,277 0,265

7 0,348 0,300 0,276 2,58 0,247

8 0,331 0,285 0,261 0,244 0,233

9 0,311 0,271 0,249 0,233 0,223

10 0,294 0,258 0,239 0,224 0,215

11 0,284 0,249 0,230 0,217 0,206

12 0,275 0,242 0,223 0,212 0,199

13 0,268 0,234 0,214 0,202 0,190

14 0,261 0,227 0,207 0,194 0,183

15 0,257 0,220 0,201 0,187 0,177

16 0,250 0,213 0,195 0,182 0,173

17 0,245 0,206 0,289 0,177 0,169

18 0,239 0,200 0,184 0,173 0,166

19 0,235 0,195 0,179 0,169 0,163

20 0,231 0,190 0,174 0,166 0,160

25 0,200 0,173 0,158 0,147 0,142

30 0,187 0,161 0,144 0,136 0,131

n > 30 1,031

n

0,886

n

0,805

n

0,768

n

0,736

n

Sumber: Sudjana. 2002. hlm.467

Page 85: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel Nilai “Z” Untuk Uji Normalitas

Populasi dan Sampel

z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

0,0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 0359

0,1 0398 0438 0478 0517 0557 0596 0636 0675 0714 0754

0,2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 1141

0,3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 1517

0,4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 1879

0,5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 2224

0,6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2518 2549

0,7 2580 2612 2642 2673 2704 2734 2764 2794 2823 2852

0,8 2881 2910 2929 2967 2996 3023 3051 3078 3106 3133

0,9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 3389

1,0 3413 3438 3461 3485 3508 3531 3554 3577 3599 3621

1,1 3643 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 3830

1,2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 4015

1,3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 4177

1,4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 4319

1,5 4332 4345 4357 4370 4382 4391 4406 4418 4429 4441

1,6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4536 4545

1,7 4554 4564 4573 4582 4591 4599 4608 4616 4625 4633

1,8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4693 4699 4706

1,9 4713 4719 4726 4732 4735 4744 4750 4756 4761 4767

2,0 4772 4778 4783 4788 4792 4798 4803 4808 4812 4817

2,1 4821 4826 4830 4834 4838 4842 4846 4850 4854 4857

2,2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4890

2,3 4893 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 4916

2,4 4918 4920 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 4936

Page 86: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

2,5 4938 4940 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 4952

2,6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 4964

2,7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 4974

2,8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 4980

2,9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 4986

3.0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 4990

3,1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 4993

3,2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4994 4994 4995

3,3 4995 4995 4995 4996 4996 4996 4996 4996 4996 4997

3,4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4998

3,5 4988 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998

3,6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999

3,7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999

3,8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999

3,9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000

Sumber: Sudjana. 2002. hlm.490

Page 87: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Kisi kisi soal tes

Kompetensi dasar Indikator

pencapain

kompetensi

Indikator soal Tujuan

pemebelajaran

soal

3.7.

Mendeskripsiakn

interaksi makhluk

hidup denagn

lingkungannya

Mendeskripsi

dampak

hilangnya

salah satu

komponen

ekosistem

Memprediksi

dampak

hilangnya salah

satu komponen

ekosistem sawah

Siswa dapat

Memprediksi

dampak

hilangnya salah

satu komponen

ekosistem

sawah

1. Perhatikan gambar berikut ini !

Jika salah satu dari rantai makan itu terputus maka apa yang

akan terjadi !

Mendeskripsik

an saling

ketergantungan

antar

komponen

dalam

ekosistem

Menunjukkan

dengan gambar

peran-peran dari

komponen-

komponen pada

rantai makanan

Siswa dapat

Mendeskripsika

n saling

ketergantungan

antar komponen

dalam

ekosistem

2. Perhatikan gambar dibawah ini !

Jelaskan peran dari masing-masing gambar yg terdapat pada

gambar rantai makanan diatas !

Page 88: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Menunjukkan

pola interaksi

dalam

ekosistem

Menunjukkan

dengan gambar

pola interkasi

yang merugikan

dalam ekosistem

Siswa dapat

Menunjukkan

pola interaksi

dalam

ekosistem

3. P

erh

atik

an

gambar berikut

ini !

Dari gambar di atas yang termasuk contoh dari simbiosis

komensalisme di tunjukkan oleh nomor !

Mendeskripsik

an konsep

ekosistem dan

komponennya

Mendeskripsikan

komponen biotik

dan abiotik

dalam ekosistem

Siswa dapat

Mendeskripsika

n konsep

ekosistem dan

komponennya

4. Perhatikan gambar berikut ini !

Page 89: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dari

gambar di atas

manakah yang

termasuk

kedalam

komponen biotik

dan manakah yg termasuk kedalam komponen abiotik !

Membedakan

peran masing-

masing

komponen

dalam

ekosistem

Memberikan

contoh pengurai

dalam ekosistem

Siswa dapat

Membedakan

peran masing-

masing

komponen

dalam

ekosistem

5. Perhatikan gambar berikut ini !

Pada rantai makanan di setiap rantai mempunyai

tugas/peran masing-masing. Ada yg berperan sebagai

konsumn, ada sebagai produsen, ada sebagai predator, dan

ada yang berperan sebagai pengurai. Dari contoh gambar

diatas manakah yang berperan sebagai pengurai !

Page 90: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Perhatikan gambar berikut ini !

Jika salah satu dari rantai makan itu terputus maka apa yang akan terjadi !

2. Perhatikan gambar dibawah ini !

Jelaskan peran dari masing-masing gambar yg terdapat pada gambar rantai makanan

diatas !

3. Perhatikan gambar berikut ini !

Page 91: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Dari gambar di atas yang termasuk contoh dari simbiosis komensalisme di tunjukkan

oleh nomor !

4. Perhatikan gambar berikut ini !

Dari gambar di atas manakah yang termasuk kedalam komponen biotik dan manakah

yg termasuk kedalam komponen abiotik !

5. Perhatikan gambar berikut ini

!

Pada rantai makanan di setiap rantai mempunyai tugas/peran masing-masing. Ada yg

berperan sebagai konsumn, ada sebagai produsen, ada sebagai predator, dan ada yang

berperan sebagai pengurai. Dari contoh gambar diatas manakah yang berperan

sebagai pengurai !

Page 92: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Kunci jawaban

1. Jika salah satu dari rantai makanan terputus maka yg terjadi adalah peningkatan

jumlah dari salah satu rantai makanan

2. Rumput sebagai produsen

belalang sebagai konsumen tingkat 1

katak sebagai konsumen tingkat 2

ular sabagai konsumen tingkat 3

elang sebagai predator

jamur sebagai pengurai

3. Gambar kura-kura dengan ikan

4. Gambar biotik yaitu benda-benda hidup terdapat pada gambar 1 sedangkan

abiotik yaitu benda mati terdapat pada gambar 2

5. Yang berperan sebagai pengurai yaitu jamur

Page 93: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan: SMP Negeri 17 Kabupaten Tebo

Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester: VII (Tujuh) / II (Genap)

Topik: Interaksi Makhluk Hidup dengan

Lingkungan

Alokasi Waktu Total: 2 x 40 menit (2 JP)

Pertemuan ke- : Ke-1

A. KOMPETENSI INTI

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian

Kompetensi Dasar Indikator

3.7. Menganalisis interaksi antara 3.7.1. Menjelaskan pengertian interaksi

Page 94: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

makhluk hidup dak

lingkungannya serta dinamika

populasi akibat interaksi

tersebut.

3.7.2. Menjelaskan konsep lingkungan

3.7.3. Menjelaskan komponen dari

lingkungan

C. Tujuan Pembelajaran :

Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok (kooperatif) menggunakan

teknik peta konsep dalam pembelajaran interaksi makhluk hidup dengan lingkungan

ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggung

jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan

kritik, serta dapat

A. Siswa dapat menjelaskan pengertian interaksi

B. Siswa dapat menjelaskan konsep lingkungan

C. Siswa dapat menjelaskan komponen dari lingkungan

D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)

Istilah lingkungan berasal dari kata “Environment”, yang memiliki makna “The

physical, chemical, and biotic condition surrounding an organism”. Berdasarkan

istilah tersebut, maka lingkungan secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di

luar individu. Segala sesuatu di luar individu merupakan sistem yang kompleks

sehingga dapat memengaruhi satu sama lain. Kondisi yang saling memengaruhi ini

membuat lingkungan selalu dinamis dan dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi

dan seberapa besar komponen lingkungan itu dapat memengaruhi dengan kuat. Ada

saatnya berubah menjadi baik dan tidak menutup kemungkinan untuk berubah

menjadi buruk. Perubahan itu dapat disebabkan oleh makhluk hidup dalam satu

lingkungan tersebut. Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu:

1. Komponen biotik

2. Komponen biotik

E. Metode dan model pembelajaran

1. Metode : kooperatif

Page 95: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

F. Media/ alat, bahan dan sumber belajar

1. Media : Gambar peta konsep materi interaksi

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA WAKTU

KEGIATAN PENDAHULUAN

Mengucapkan salam dan berdoa.

Mengecek kehadiran siswa.

Memberikan apersepsi dengan

menanyakan :

”apakah kalian pernah melihat kupu-

kupu dibunga?”.

"Apa yg di lakukan oleh kupu-kupu

tersebut?"

Peserta didik bersama guru

mengidentifikasi yg dilakukan kupu-

kupu di bunga dan mengetahui apa

hubungan kupu-kupu dengan bunga

tersebut

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Membalas salam dari guru dengan

santun dan dilanjutkan berdoa

Menanggapi pertanyaan dari guru

(proaktif)

Siswa termotivasi berfikir tentang

hubungan antara keduanya

Siswa memperhatikan.

10 menit

KEGIATAN INTI

Membagi siswa menjadi beberapa

kelompok yang beranggotakan 4 orang

secara heterogen.

Guru menjelaskan materi pembelajaran

dengan menggunakan peta konsep

Meminta peserta didik mengidentifikasi

Bergabung membentuk kelompok

sesuai petunjuk guru.

Mengamati dan memperhatikan

penjelasan materi menggunakan

peta konsep.

70 menit

Page 96: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

berbagai Interaksi yg terdapat pada

kehidupan sehari-hari

Menyimpulkan tentang hal-hal yang

belum diketahui

Memperhatikan arahan dari guru

dengan tenang.

Bekerjasama dalam melakukan

pengamatan sesuai arahan guru.

(Eksplorasi)

Bekerjasama dalam mendiskusikan

hasil pengamatan dalam

kelompok,

Salah satu kelompok maju dan

kelompok lain menanggapi hasil

diskusi kelompok presenter

(toleran)

Siswa mencatat hal-hal penting dari

penjelasan guru

Mengumpulkan hasil diskusi

(disiplin)

Peserta didik bersama guru

menyimpulkan berbagai

interaksi yg ada di lingkungan

beserta komponen-

komponennya.

PENUTUP

Menginformasikan rencana kegiatan

pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya;

Mendengarkan arahan guru (peduli)

10 menit

Page 97: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Memberi salam penutup

Membalas salam dari guru

PENILAIAN

A PENILAIAN PERTEMUAN PERTAMA

I PENILAIAN SIKAP

Teknik : Observasi

Instrumen : Lembar Observasi

Bentuk Instrumen : Rubrik penilaian sikap Rasa ingin tahu

4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati

3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati

2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati

1 = apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati

No Kriteria

Skor

1 2 3 4

K C B SB

Page 98: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

No Kriteria

Skor

1 2 3 4

K C B SB

Rasa ingin tahu peserta didik terhadap benda

hidup yang ada di aquarium

Rasa ingin tahu peserta didik terhadap benda tak

hidup yang ada di aquarium

Rasa ingin tahu peserta didik terhadap hubungan

antara benda yang hidup dan benda tak hidup

II Penilaian Pengetahuan

Teknik : Tek Tertulis

Instrumen : Lembar tes tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan ?

a. Jawab : Lingkungan adalah Tempat hidup makhluk hidup

2. Sebutkan komponen-komponen yang terdapat di dalam lingkungan !

a. Jawab : - Komponen Biotik dan

3. - Komponen Abiotik

4. Bagaimana bagian yang hidup dan tak hidup berinteraksi?

a. Jawab : Saling mempengaruhi satu sama lain.

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Page 99: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

x 4 = Skor akhir

III Penilaian Keterampilan

Teknik : Unjuk Kerja

Instrumen : Lembar Laporan Pengamatan

Bentuk Instrumen : Rubrik penilaian

No Aspek Yang di Nilai

Skor

1 2 3 4

1 Menyebutkan Bagian yang hidup yang terdapat di

aquarium

2 Menyebutkan Bagian yang tak hidup yang terdapat

di aquarium

3 Mampu membedakan antara bagian yang hidup dan

bagian tak hidup

Jumlah skor :

Mengetahui, Jambi

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Page 100: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan: SMP Negeri 17 Kabupaten Tebo

Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester: VII (Tujuh) / II (Genap)

Topik: Interaksi Makhluk Hidup dengan

Lingkungan

Alokasi Waktu Total: 2 x 40 menit (2 JP)

Pertemuan ke- : ke-2

A. KOMPETENSI INTI

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian

Kompetensi Dasar Indikator

Page 101: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

3.7. Menganalisis interaksi antara

makhluk hidup dak

lingkungannya serta dinamika

populasi akibat interaksi

tersebut.

3.7.1. Menjelaskan pengertian interaksi

3.7.2. Menjelaskan konsep lingkungan

3.7.3. Menjelaskan bentuk interaksi antar

organisme

C. Tujuan Pembelajaran :

Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok (kooperatif) menggunakan

teknik peta konsep dalam pembelajaran interaksi makhluk hidup dengan lingkungan

ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggung

jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan

kritik, serta

Siswa dapat menjelaskan pengertian interaksi

Siswa dapat enjelaskan konsep lingkungan

Siswa dapat enjelaskan bentuk interaksi antar organisme

D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)

Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup seperti: manusia, hewan, tumbuhan, dan

jasad renik.

Komponen biotik, terdiri atas benda-benda mati seperti: air, tanah, udara, cahaya, dan

sebagainya.elajaran

E. Metode dan model pembelajaran

Metode : kooperatif

F. Media/ alat, bahan dan sumber belajar

1. Media : Gambar peta konsep materi interaksi

Pertemuan 2 (2 x 40menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA WAKTU

KEGIATAN PENDAHULUAN

Page 102: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Mengucapkan salam dan berdoa.

Mengecek kehadiran siswa.

Memberikan apersepsi dengan

menanyakan :

”apakah pengertian daro interaksi?”.

Peserta didik bersama guru

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Membalas salam dari guru dengan

santun dan dilanjutkan berdoa

Menanggapi pertanyaan dari guru

(proaktif)

Siswa termotivasi berfikir tentang

hubungan antara keduanya

Siswa memperhatikan.

10 menit

KEGIATAN INTI

Membagi siswa menjadi beberapa

kelompok yang beranggotakan 4 orang

secara heterogen.

Guru menjelaskan materi pembelajaran

dengan menggunakan peta konsep

Meminta peserta didik mengidentifikasi

berbagai Interaksi yg terdapat pada

kehidupan sehari-hari

Bergabung membentuk kelompok

sesuai petunjuk guru.

Mengamati dan memperhatikan

penjelasan materi menggunakan

peta konsep.

Memperhatikan arahan dari guru

dengan tenang.

70 menit

Page 103: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Menyimpulkan tentang hal-hal yang

belum diketahui

Bekerjasama dalam melakukan

pengamatan sesuai arahan guru.

(Eksplorasi)

Bekerjasama dalam mendiskusikan

hasil pengamatan dalam

kelompok,

Salah satu kelompok maju dan

kelompok lain menanggapi hasil

diskusi kelompok presenter

(toleran)

Siswa mencatat hal-hal penting dari

penjelasan guru

Mengumpulkan hasil diskusi

(disiplin)

Peserta didik bersama guru

menyimpulkan berbagai

interaksi yg ada di lingkungan

beserta komponen-

komponennya.

PENUTUP

Menginformasikan rencana kegiatan

pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya;

Memberi salam penutup

Mendengarkan arahan guru (peduli)

Membalas salam dari guru

10 menit

Page 104: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

PENILAIAN

A PENILAIAN PERTEMUAN PERTAMA

I PENILAIAN SIKAP

Teknik : Observasi

Instrumen : Lembar Observasi

Bentuk Instrumen : Rubrik penilaian sikap Rasa ingin tahu

4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati

3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati

2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati

1 = apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati

No Kriteria

Skor

1 2 3 4

K C B SB

Rasa ingin tahu peserta didik terhadap benda

hidup yang ada di aquarium

Rasa ingin tahu peserta didik terhadap benda tak

hidup yang ada di aquarium

Page 105: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

No Kriteria

Skor

1 2 3 4

K C B SB

Rasa ingin tahu peserta didik terhadap hubungan

antara benda yang hidup dan benda tak hidup

II Penilaian Pengetahuan

Teknik : Tek Tertulis

Instrumen : Lembar tes tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Apa yang dimaksud dengan lingkungan ?

Jawab : Lingkungan adalah Tempat hidup makhluk hidup

Sebutkan komponen-komponen yang terdapat di dalam lingkungan !

Jawab : - Komponen Biotik dan

- Komponen Abiotik

Bagaimana bagian yang hidup dan tak hidup berinteraksi?

Jawab : Saling mempengaruhi satu sama lain.

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

x 4 = Skor akhir

Mengetahui, Jambi

Page 106: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

__________________

NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan: SMP Negeri 17 Kabupaten Tebo

Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester: VII (Tujuh) / II (Genap)

Topik: Interaksi Makhluk Hidup dengan

Lingkungan

Alokasi Waktu Total: 2 x 40 menit (2 JP)

Pertemuan ke- : ke-3

A. KOMPETENSI INTI

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

Page 107: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi dasar dan indikator pencapaian

Kompetensi Dasar Indikator

3.7. Menganalisis interaksi antara

makhluk hidup dak

lingkungannya serta dinamika

populasi akibat interaksi

tersebut.

3.7.1. Menjelaskan pengertian interaksi

3.7.2. Menjelaskan konsep lingkungan

3.7.3. Menjelaskan bentuk interaksi antar

organisme

C. Tujuan Pembelajaran :

Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok (kooperatif) menggunakan

teknik peta konsep dalam pembelajaran interaksi makhluk hidup dengan lingkungan

ini diharapkan siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggung

jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan

kritik, serta

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian interaksi

2. Siswa dapat enjelaskan konsep lingkungan

3. Siswa dapat enjelaskan bentuk interaksi antar organisme

D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)

Komponen biotik, terdiri atas makhluk hidup seperti: manusia, hewan, tumbuhan, dan

jasad renik.

Komponen biotik, terdiri atas benda-benda mati seperti: air, tanah, udara, cahaya, dan

sebagainya.elajaran

E. Metode dan model pembelajaran

Metode : kooperatif

F. Media/ alat, bahan dan sumber belajar

Page 108: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

1. Media : Gambar peta konsep materi interaksi

Pertemuan 2 (2 x 40menit)

KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA WAKTU

KEGIATAN PENDAHULUAN

Mengucapkan salam dan berdoa.

Mengecek kehadiran siswa.

Memberikan apersepsi dengan

menanyakan :

”apakah pengertian daro interaksi?”.

Peserta didik bersama guru

Menyampaikan tujuan pembelajaran.

Membalas salam dari guru dengan

santun dan dilanjutkan berdoa

Menanggapi pertanyaan dari guru

(proaktif)

Siswa termotivasi berfikir tentang

hubungan antara keduanya

Siswa memperhatikan.

10 menit

KEGIATAN INTI

Membagi siswa menjadi beberapa

kelompok yang beranggotakan 4 orang

secara heterogen.

Guru menjelaskan materi pembelajaran

dengan menggunakan peta konsep

Meminta peserta didik mengidentifikasi

berbagai Interaksi yg terdapat pada

Bergabung membentuk kelompok

sesuai petunjuk guru.

Mengamati dan memperhatikan

penjelasan materi menggunakan

peta konsep.

70 menit

Page 109: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

kehidupan sehari-hari

Menyimpulkan tentang hal-hal yang

belum diketahui

Memperhatikan arahan dari guru

dengan tenang.

Bekerjasama dalam melakukan

pengamatan sesuai arahan guru.

(Eksplorasi)

Bekerjasama dalam mendiskusikan

hasil pengamatan dalam

kelompok,

Salah satu kelompok maju dan

kelompok lain menanggapi hasil

diskusi kelompok presenter

(toleran)

Siswa mencatat hal-hal penting dari

penjelasan guru

Mengumpulkan hasil diskusi

(disiplin)

Peserta didik bersama guru

menyimpulkan berbagai

interaksi yg ada di lingkungan

beserta komponen-

komponennya.

PENUTUP

Menginformasikan rencana kegiatan

pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya;

Memberi salam penutup

Mendengarkan arahan guru (peduli)

10 menit

Page 110: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Membalas salam dari guru

PENILAIAN

A PENILAIAN PERTEMUAN PERTAMA

I PENILAIAN SIKAP

Teknik : Observasi

Instrumen : Lembar Observasi

Bentuk Instrumen : Rubrik penilaian sikap Rasa ingin tahu

4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati

3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati

2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati

1 = apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati

No Kriteria

Skor

1 2 3 4

K C B SB

Page 111: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

No Kriteria

Skor

1 2 3 4

K C B SB

Rasa ingin tahu peserta didik terhadap benda

hidup yang ada di aquarium

Rasa ingin tahu peserta didik terhadap benda tak

hidup yang ada di aquarium

Rasa ingin tahu peserta didik terhadap hubungan

antara benda yang hidup dan benda tak hidup

II Penilaian Pengetahuan

Teknik : Tek Tertulis

Instrumen : Lembar tes tertulis

Bentuk Instrumen : Uraian

Apa yang dimaksud dengan lingkungan ?

Jawab : Lingkungan adalah Tempat hidup makhluk hidup

Sebutkan komponen-komponen yang terdapat di dalam lingkungan !

Jawab : - Komponen Biotik dan

- Komponen Abiotik

Bagaimana bagian yang hidup dan tak hidup berinteraksi?

Jawab : Saling mempengaruhi satu sama lain.

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

x 4 = Skor akhir

Page 112: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Mengetahui, Jambi

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

__________________

NIP. NIP.

Page 113: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 114: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 115: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP …

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi