pengaruh pengetahuan mahasiswa fakultas ......abstrak masriani anwar. 105 25 0326 15. 2019....
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGETAHUAN MAHASISWA FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNISMUH MAKASSAR TERHADAP MINAT MENABUNG
DI BANK SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Hukum Ekonomi Syariah (S.H) Pada Program Studi
Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh:
MASRIANI ANWAR
10525032615
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1441 H/ 2020 M
PENGARUH PENGETAHUAN MAHASISWA FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNISMUH MAKASSAR TERHADAP MINAT MENABUNG
DI BANK SYARIAH
SKRIPSI
Oleh:
MASRIANI ANWAR
10525032615
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1441 H/2020 M
MOTTO
“Barang Siapa Yang Bersungguh-Sungguh, Sesungguhnya
Kesungguhan Tersebut Untuk Kebaikan Dirinya
Sendiri.” (Q.S Al- Ankabut: 6)
Saat Anda Gagal Mencapai Impian Anda, Jangan Pernah
Berhenti Untuk Terus Mencoba Sampai Akhirnya
Tak Ada Lagi Kekuatan Untuk Mencobanya.
ABSTRAK
MASRIANI ANWAR. 105 25 0326 15. 2019. Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah. Dibimbing oleh Ahmad Nashir dan Hasanuddin.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa fakultas agama islam unismuh makassar tentang bank syariah dan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan mahasiswa fakultas agama islam unismuh makassar terhadap minat menabung di bank syariah. Metode penelitian ini dilakukan di Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar yang berlangsung selama 2 bulan mulai dari tanggal 24 agustus sampai dengan 24 oktober 2019. Teknik penentuan sampel dilakukan secara acak kepada 94 orang mahasiswa. Metode analisis data yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode SPSS 22 Statistical Package For Social Science).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara variabel pengetahuan mahasiswa memiliki pengaruh terhadapa variabel minat menabung, karena nilai thitung 7.519 dengan ttabel 1.986. Jadi dapat dikatakan bahwa thitung > ttabel atau 7.519 > 1.986. Maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di bank syariah.
Kata Kunci : Pengetahuan dan Minat menabung
ABSTRACT
MASRIANI ANWAR. 105 25 0326 15. 2019. Student Knowledge of Makassar
Islamic University Unismuh Against Savings Interest in Islamic Banks.
Supervised by Ahmad Nashir and Hasanuddin.
The purpose of this study is to determine the level of knowledge of the
Makassar Islamic University Faculty of Religion students on Islamic banks and
to determine the influence of the knowledge of Makassar Islamic University
Islamic faculty students on the interests of saving in Islamic banks. This
research was conducted at the Islamic Faculty of Unismuh Makassar which
lasted for 2 months starting from the 24th August to 24 October 2019. The type
of research used was quantitative research. Data obtained from the distribution
of questionnaires in general students to find out the purpose and benefits of
saving in Islamic banks. Data analysis shows that students generally choose
to save in Islamic banks based on the results of data processing using SPSS,
it is known that the level of student knowledge influences the interest in saving.
Keywords: Knowledge, Savings Interest, and Islamic Banks.
KATA PENGANTAR
حيم بسم ن ٱلره حم ٱلره ٱلله
Alhamdulillah segala puji dan syukur terpanjatkan kehadirat Allah SWT.
Tuhan pencipta segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini dan seluruh isi alam
semesta yang telah memberikan kenikmatan kepada kita, baik itu secara
jasmani maupun rohani. Berkat rahmat dan petunjuk-Nya pula, penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam tercurah kepada
pimpinan Islam yang telah membawa sinar kecemerlangan Islam yaitu Nabi
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah
membimbing umat kearah jalan yang benar.
Tentunya penulis tidak terlepas dari dukungan dan sumbangan
pemikiran dari segenap pihak yang penulis rasakan selama ini atas jasa-
jasanya yang diberikan secara tulus ikhlas, baik material maupun spiritual
dalam usaha mencari kesempurnaan dan manfaat dari penulisan skripsi ini,
tak lupa penulis ungkapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada.
1. Kedua orang tua tercinta, Anwar dan Kartini yang selalu memberikan
cinta dan kasih sayang, dorongan semangat dan motivasinya, setiap
waktu bersujud dan berdoa demi kelancaran penulisan skripsi ini hingga
tercapainya cita-cita penulis.
2. Suami saya, Darmawan yang selalu memberikan dorongan dalam
terselesainya skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE., MM sebagai Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar. Yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis sehingga terselesainya skripsi ini.
4. Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.
5. Bapak Dr. Ir. Muchlis Mappangaja, MP selaku Ketua Jurusan Hukum
Ekonomi Syariah.
6. Bapak Hasanuddin S.E, Sy., M.E selaku sekertaris Jurusan Hukum
Ekonomi Syariah.
7. Bapak Ahmad Nashir S.Pd I., M Pd,I dan Bapak Hasanuddin S.E, Sy.,
M.E selaku pembimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak/Ibu para dosen Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammdiyah Makassar.
9. Buat saudara dan sepupuku tercinta, saudara perempuanku kakak
Anika,dan kakak ipar Ahmad Fadzil dan Adik bungsuku Muh Zulfikar.
Serta sepupuku Irwan Nurba. Yang senantiasa memberi dorongan dan
dukungan semangat dalam membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
10. Sahabat-sahabat Nurwahyuni, Sri Handayani, Aswidya Wati, Wardana
Ramlan dan Masriani yang selalu memberikan dukungan dalam
menyelesaikan skripsi ini.
11. Terakhir ucapan terima kasih juga disampaikan kepada mereka yang
namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu tetapi banyak
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai
pihak yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan
tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Terutama bagi diri pribadi
penulis. Aamiin.
Makassar, 01 Jumadil Awal 1441 H
27 September 2019 M
MASRIANI ANWAR
105 25 0326 15
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................... i
HALAMAN JUDUL ......................................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................... iii
BERITA ACARA MUNAQASAH .................................................... iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... v
SURAT PERNYATAAN.................................................................. vi
MOTTO .......................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................... viii
ABSTRACT .................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ...................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xviv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................... 6
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu ........................................................ 7
B. Kajian Teori ...................................................................... 8
C. Karangka Pikir .................................................................. 27
D. Hipotesis .......................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................ 28
B. Lokasi dan Objek Penelitian ............................................. 28
C. Variabel Penelitian ........................................................... 29
D. Devinisi Operasional Variabel .......................................... 29
E. Populasi dan sampel ........................................................ 30
F. Instrumen Penelitian ........................................................ 32
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 32
H. Teknik Analisis Data ......................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian............................................. 42
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................... 61
C. Hasil Penelitian ................................................................. 64
D. Analisis Data ................................................................... 83
E. Jawaban Hasil Penelitian .................................................. 92
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................... 94
B. Saran.......... ...................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA
RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skala Likert ..................................................................... 33
Tabel 4.1 Daftar Nama DPS dan Komisar PT. Bank BNI
Syariah............................................................................ 44
Tabel 4.2. Keadaan Responden Berdasarkan Umur ...................... 62
Tabel 4.3. keadaan responden berdasarkan jenis kelamin ............. 63
Tabel 4.4. keadaan responden berdasarkan pekerjaan .................. 63
Tabel 4.5 Jawaban responden terhadap pertanyaan pertama ........ 64
Tabel 4.6 Hasil olah data pembukaan rekening atau tabunga
di Bank Syariah .............................................................. 65
Tabel 4.7 Hasil olah data mekanisme menabung di Bank Syariah .. 66
Tabel 4.8 Hasil olah data nasabah yang melakukan pinjaman ........ 67
Tabel 4.9 Hasil olah data satu sama lain antara nasabah dan
Bank Syariah .................................................................. 68
Tabel 4.10 Hasil olah data tentang tidak merugikan nasabah
antara satu sama lain dengan Bank Syariah ................. 69
Tabel 4.11 Hasil olah data menabung di bank syariah karena
nisbah bagi hasil yang diberikan menarik ..................... 70
Tabel 4.12 Hasil olah data Bank Syariah berbasis syariat islam ..... 71
Tabel 4.13 Hasil olah data Bank Syariah tidak menggunakan
unsur riba ...................................................................... 72
Tabel 4.14 Hasil olah data mengambil keputusan untuk
pembukaan rekening harus dengan niat baik. ............. 73
Tabel 4.15. Hasil olah data Kualitas layanan Bank Syariah
dikuatkan dengan SDM yang professional .................. 74
Tabel 4.16. Hasil olah data bantuan manajemen yang
berpotensi untuk memberikan pelayanan
kepada mahasiswa. ..................................................... 75
Tabel 4.17. Hasil olah data observasi terhadap para
nasabah yang akan menerima bantuan
dari Bank Syariah. ........................................................ 76
Tabel 4.18. Hasil dari olah data persyaratan administrasi
dari Bank Syariah dalam melakukan
pembukaan rekening. ................................................... 77
Tabel 4.19. Hasil olah data nasabah dalam melakukan
pembukaan rekening. ................................................... 78
Tabel. 4.20. Hasil olah data nasabah melakukan konsultasi
terlebih dahulu ketika melakukan pembukaan
rekening. ..................................................................... 79
Tabel 4.21. Hasil olah data tentang bank syariah
merupakan nilai-nilai islam dalam
kegiatan ekonomi. ........................................................ 80
Tabel 4.22. Hasil olah data tentang menggunakan
pembiayaan di bank syariah. ........................................ 81
Tabel 4.23. Hasil olah data tentang mengajukan
pembiayaan di bank syariah hanya
untuk memenuhi kebutuhan. ........................................ 82
Tabel 4.24. Hasil olah data tentang proses transaksi
yang mudah ................................................................ 82
Tabel 4.25. Hasil Uji Validitas. ........................................................ 83
Tabel 4.26. Hasil Uji Reabilitas ....................................................... 85
Tabel 4.27. Uji regresi ..................................................................... 89
Tabel 4.28. Uji t (parsial) ................................................................. 91
Tabel 4.29. Uji Determinasi R2 ........................................................ 92
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pikir ............................................................. 27
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Bank BNI Syariah(Persero)
Tbk. Kantor Cabang Makassar .................................... 56
Gambar 4.2. Regression Standardized Residual ............................ 87
Gambar 4.3. Ovserved Cum Prob ................................................... 87
Gambar 4.4 Regression studentized Rasidual ................................ 88
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan dalam perbankan syariah di Indonesia
sebagai sebuah Negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia baru pada
akhir-akhir abad ke-20 ini memiliki bank-bank yang berdasarkan
pengelolaannya pada prinsip syariah. Pada awal-awal berdirinya Negara
Indonesia perbankan masih berpegang pada sistem konvensional atau
sistem bunga bank (interst system). Pada tahun 1983 dikeluarkan paket
kebijakan berkaitan dengan pemberian keleluasaan tingkat suku bunga,
termasuk bunga nol persen (zero interst). Hal ini terus berlangsung paling
tidak hingga dikeluarkannya paket kebijakan Oktober 1988 sebagai
kebijakan deregulasi di bidang perbankan yang memperkenankan
berdirinya bank-bank baru1.
Bank Syariah adalah perbankan yang berasaskan pada asas
kemitraan, keadilan, keterbukaan dan universal serta melakukan kegiatan-
kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip-prinsip Syariah. Perbankan
Syariah sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1992, yang dimulai pada
beroperasinya Bank Muamalat Indonesia (BMI).
1 Khotibul Umum, Perbankan Syariah: Dasar-Dasar dan Dinamika Perkembangannya
di Indonesia (Jakarta: Rajawali Per, 2016 Cet ke 1), h. 26-28
1
Bank Syariah diatur secara sah sejak diamandemenkannya UU No. 7 tahun 1992. “Perbankan Syariah berkembang dengan sangat pesat, sesuai dengan analisa Prof Khursid Ahmad dan laporan International Association of Islamic Bank, hingga akhir 1999 tercatat lebih dari 200 lembaga keuangan Islam yang beroperasi di seluruh dunia, baik di Negara-Negara berpendudukan muslim maupun di Eropa, Australia dan Amerika.
Keberadaan Bank Syariah pada awal masa prosesnya belumlah
menerima sambutan yang terbaik dalam susunan divisi perbankan
nasional. Dasar hukum operasi Bank yang mengaplikasikan metode yang
berbasis Syariah, melalui hanya ada salah satu kalimat mengenai “bank
dengan sistem bagi hasil”. Sebagai penegasan menghamparkan maka
terdiri two system di dalam perbankan di tanah air.
Undang-Undang No. 21 tahun 2008 mengenai Perbankan Syariah nasional semakin menguasai prinsip tata tertib yang mencukupi dan seakan memajukan perkembangan secara makin cepat lagi. Perekonomian syariah di Indonesia terus berkembang, hal itu
dapat dibuktikan dengan berdirinya berbagai lembaga keuangan syariah.
Berdirinya lembaga keuangan syariah pertama kali di Indonesia dimulai
pada tahun 1992, yaitu dengan diresmikannya Bank Muamalat sebagai
Bank Umum Syariah pertama. Hingga September 1999, Bank Muamalat
Indonesia telah memiliki 45 cabang yang tersebar di Jakarta, Bandung,
Semarang, Surabaya, Balikpapan dan Makassar. UU No. 7 Tahun 1992
akhirnya tergerusakan akan kemajuan bank syariah yang semakin pesat.2
Setelah tahun 2002, lembaga keuangan syariah ini semakin berkembang
dari waktu kewaktu.
Lembaga keuangan syariah merupakan lembaga keuangan yang
dalam operasionalnya berlandaskan pada prinsip-prinsip Islam. Penerapan
prinsip Islam inilah yang membedakan lembaga keuangan syariah dengan
lembaga keuangan umum (konvensional). Misalnya dalam hal pembiayaan
usaha, bank syariah hanya bersedia membiayai kegiatan-kegiatan atau
usaha yang halal dan bermanfaat, sedangkan bank konvensional dalam
memberikan pembiayaan tidak menilai halal atau tidak usaha tersebut.
Dewasa ini, umat Islam mencari alternatif lain selain bank
konvensional tempat mereka menyimpan uang (menabung) adalah bank
syariah, karena umat tahu bahwa kegiatan yang terjadi di bank
konvensional melakukan penyimpangan dan kedzaliman dengan
melebihkan uang pinjaman yang biasa kita menyebutnya dengan riba.
Maka masyarakat mulai beralih ke bank syariah yang telah mereka yakini
lebih adil dan tentunya sesuai dengan hukum syara’.
Menabung merupakan hal yang sangat penting. Menabung yaitu
menyisihkan sebagian uang yang dimiliki untuk disimpan dan bertujuan
untuk mengelola uang yang ditabung. Melakukan kegiatan menabung
2 Amir Machmud Rukmana, Bank Syariah (Jakarta: Erlangga, 2012), h. 52
secara garis besar yaitu untuk dana darurat, untuk dana masa depan, dan
untuk mengelola uang agar tidak bersifat konsumtif pada mahasiswa.
Kesadaran menabung dapat dimiliki setiap manusia apalagi mahasiswa
yang dapat dilakukan mulai dari hal kecil dengan membiasakan untuk
mencatat kebutuhan diri sendiri misalnya pendapatan atau uang saku yang
didapat dan pengeluaran.
Mahasiswa dapat memiliki minat menabung atau tidak sama
sekali di Bank Syariah dapat dipengaruhi oleh sikap mahasiswa terhadap
karakteristik perbankan itu sendiri. Sikap diperoleh melalui pengalaman
dan proses belajar. Dengan adanya pengalaman dan proses belajar
tersebut, maka seseorang bertindak berdasarkan perasaannya. Sebuah
pengalaman dan proses seseorang sangatlah beragam dan dalam
kaitannya dengan Bank Syariah, masyarakat pun mempunyai sikap yang
berbeda-beda misalnya dalam konteks keharaman bunga bank secara
jelas di hindari oleh bank syariah, masyarakat cenderung mengabaikan
keharaman dari bunga bank itu sendiri dikarenakan proses
pembelajarannya selama ini mengenai bunga bank dan riba.
Berdasarkan hasil survey Media Indonesia yang menunjukkan
bahwa 60 juta orang tidak mau menabung di bank konvensional, maka hal
ini menjadi peluang bagi bank syariah untuk mengembangkan perbankan
syariah di Indonesia. Pangsa pasar perbankan syariah tidak hanya untuk
masyarakat umum, melainkan juga untuk mahasiswa.
Adanya kantor cabang bank syariah hampir di setiap daerah
memungkinkan daerah tersebut menjadi market perkembangan produk-
produk tabungan bank syariah termasuk di Kota Makassar. Banyaknya
kantor cabang bank syariah di Kota Makassar menunjukkan banyaknya
nasabah yang menabung di bank syariah, salah satu cabangnya yang
terdapat di Bank BNI Syariah yang beralamat di Jln. Ratulangi.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
yang berhubungan pengetahuan mahasiswa tentang Bank Syariah
terhadap minat menabungnya. Maka penulis berinisiatif mengambil judul
Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Agama Islam Unismuh
Makassar Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Agama Islam
Unismuh Makassar Tentang Bank Syariah?
2. Bagaimana Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Agama Islam
Unismuh Makassar Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Agama
Islam Unismuh Makassar Tentang Bank Syariah.
2. Untuk Mengetahui Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Agama
Islam Unismuh Makassar Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak,
yaitu:
1. Bagi civitas akademika, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
konstribusi langsung terhadap pengembangan ilmu pengetahuan
mengenai pengetahuan mahasiswa fakultas agama islam Unismuh
Makassar terhadap minat menabung di Bank Syariah.
2. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
penulis terkait dengan pengetahuan mahasiswa fakultas agama islam
Unismuh Makassar terhadap minat menabung di Bank Syariah.
3. Bagi perbankan syariah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
evaluasi kinerja pada Bank Syariah terkait dengan pemasaran pada
produk Bank Syariah agar mahasiswa berminat menabung di Bank
Syariah.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Adapun referensi yang diambil dari penelitian sebelumnya yang
berhubungan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Nurjannah (2014) dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa
Tentang Bank Syariah terhadap Minat Menjadi nasabah (Studi kasus pada
Mahasiswa jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Walisongo)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pengetahuan mahasiswa tentang bank syariah terhadap minat menjadi
nasabah. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data yang
digunakan data primer dan skunder, pengambilan sampel dengan stratified
random sampling. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 551 mahasiswa.
Sedangkan sampel dalam penelitian ini berjumlah 231 mahasiswa. Metode
yang digunakan untuk mengumpulkan data data menggunakan angket,
wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan uji
validitas dan reliabilitas, uji normalitas dan analisis regresi linear
sederhana.
Penelitian ini memiliki persamaan yaitu sama-sama meneliti
mengenai pengetahuan mahasiswa tentang bank syariah. Perbedaannya
7
yaitu dipenelitian sebelumnya berfokus terhadap minat nasabah,
sedangkan dalam penelitian saya lebih berfokus pada minat menabung.
B. Kajian Teori
1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada di kepala kita.3 Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengetahuan yaitu segala sesuatu
yang telah diketahui dan dimengerti, ataupun segala sesuatu yang
diketahui menyangkut dengan hal-hal (materi yang diperoleh) maupun
dilingkungan luar. Pengetahuan juga dapat diperoleh dari rasa ingin tahu
pada diri seseorang, semakin kuat rasa tahu manusia tersebut juga akan
semakin banyak pengetahuan yang diperolehnya.
Menurut Muhammad Hatta, yang dimaksud dengan pengetahuan
adalah sesuatu yang didapat dari membaca dan pengalaman.
Pengetahuan sangat berbeda dengan ilmu pengetahuan karena ilmu
pengetahuan merupakan pengetahuan yang didapat dengan jalan
keterangan (analisi).4 Dengan adanya pengetahuan, membuat kita dari
sebelumnya tidak tahu menjadi tahu.
Pengetahuan dapat diartikan sebagai hasil keingintahuan, segala
perbuatan atau usaha manusia untuk memahami objek yang di hadapinya.
3 Bambang Prasetyo dan Lina miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif Teori
dan Aplikas, Ed. 1, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006, h. 3 4 Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional, Yogyakarta: Prismashopie,
Cet. Ke-1, 2014, h. 139
Pengetahuan dapat berwujud barang-barang fisik yang pemahamannya
dilakukan dengan cara persepsi, baik melalui panca indera maupun akal.
Pengetahuan pada hakikatnya meliputi semua yang diketahui seseorang
terhadap objek tertentu.5 Pengetahuan diartiakan sebagai kesan di dalam
pikiran manusia sebagai hasil peggunaan panca indera. Pengetahuan
bertujuan untuk mendapatkan kepastian dan menghilangkan prasangka,
sebagai akibat dari ketidakpastian tersebut.
Pengertian bank syariah menurut UU No. 10 Tahun 1998 adalah
bank yang menjalankan kegiatan berdasar prinsip syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas bank umum syariah dan bank pembiayaan rakyat
syariah.
2. Minat Menabung
Minat digambarkan sebagai situasi seseorang sebelum melakukan
sebuah tindakan, yang dapat dijadikan dasar untuk memprediksi perilaku
atau tindakan tersebut. Minat menabung adalah adanya perilaku yang
muncul sebagai respon terhadap keinginan seseorang untuk menabung.
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan dapat diperoleh di
kemudian, mengenai sesuatu yang Minat menabung adalah adanya
perilaku yang muncul sebagai respon terhadap keinginan seseorang untuk
menabung. dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar selain itu dapat
5 I Made Wirartha, Metodologi Penelitian Sosiol Ekonomi, Ed. 1, Yogyakarta: ANDI,
2006, h. 1
mempengaruhi penerimaan baru. Hal tersebut akan dapat membantu
seseorang mempelajarinya. Sedangkan bahwa minat didalam ada
pemusatan perhatian objek ada usaha untuk mendekati, mengetahui,
memilki, menguasai dari objek.
Sesuatu dapat berupa aktifitas, orang, pengalaman atau benda yang
dijadikan sebagai stimulus atau rangsangan yang memerlukan respon
terarah. Apabila sesuatu itu dianggapnya sesuai dengan kebutuhan atau
menyenangkan baginya maka sesuatu itu akan dilaksanakan. Namun
sebaliknya, apabila sesuatu itu tidak menyenangkan maka sesuatu itu akan
ditinggalkannya.
Menabung merupakan suatu tindakan yang dianjurkan dalam Islam,
karena dengan menabung berarti seorang muslim dapat mempersiapkan
diri untuk masa yang akan datang dan supaya dapat menghadapi hal-hal
yang tidk diinginkan.z
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat
menabung adalah suatu tindakan atau keinginan yang datang dari diri
sendiri untuk melakukan penyimpanan harta dalam bentuk uang benda
berharga lainnya pada bank dengan tujuan tertentu guna untuk masa yang
akan datang, selain itu menabung merupakan tindakan yang dianjurkan
dalam Islam.
Timbulnya minat berpendapat ada tiga yaitu:
1) Faktor dorongan dari dalam, yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk
menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini
merupakan dorongan dari individu itu sendiri, sehingga timbul minat
untuk melakukan aktifitas atau tindakan tertentu untuk memenuhi.
2) Minat motif sosial, yaitu minat dalam upaya mengembangkan diri dan
dalam ilmu pengetahuan, yaitu mungkin diilhami oleh hasrat untuk
mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk
memperoleh penghargaan dari keluarga atau teman.
3) Faktor emosional, yaitu minat yang berkaitan dengan perasaan dan
emosi. Minat erat hubungannya dengan emosi karena faktor ini selalu
menyertai seseorang dalam berhubungn dengan objek minatnya.
Adapun mengenai menabung, menurut KBBI Menabung adalah
aktifitas menyimpan uang (di celengan, di bank dan sebagainnya). Aktifitas
menabung tidak boleh mengandung unsur yang dilarang dalam ajaran
islam seperti riba dan berbagai bentuknya, tidak mengenai konsep nilai
waktu dari uang (time-value of money), konsep uang sebagai alat tukar
bukan sebagai komoditas, melakukan kegiatan yang bersifat spekulatif,
tidak diperkenangkan menggunakan dua harga untuk satu barang, dan
menjauhi dua akad dalam satu transaksi.
menabung merupakan tindakan yang dianjurkan oleh islam, karena
dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk
melaksanakan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk
menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-
ayat dan hadist yang secara tidak langsung telah memerintahkan kaum
muslim untuk mempersiapakan hari esok secara lebih baik.6
Adapun pertimbangan dalil-dalil dan hadis hukum Islam tentang
menabung sebagai berikut:
Firman Allah SWT, antara lain:
QS. Al-Isra’ Ayat 26-27
ابن السه المسكين و قهه و آت ذ ا القرب ى ح ر ت بذيراو ل تب ذ بيل و
ب ه ك فورا ك ان الشهيط ان لر ان الشهي اطين و رين ك انوا إخو إنه المب ذ
Terjemahnya:
26.) “Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros”. 27.) “Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada tuhannya”.
Adapun maksud ayat diatas kecenderungan manusia berperilaku
boros terhadap harta memang sudah ada di dalam dirinya. Ditambah lagi
perilaku boros adalah salah satu tipu daya setan terkutuk yang membuat
harta yang kita miliki tidak efektif mengangkat derajat kita. Harta yang
dimiliki justru efektif menjerumuskan, membelenggu, dan menjebak kita
dalam tipu daya harta karena kita salah dalam menyikapinya untuk itu kita
6 Sofyan Assauri, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema Insani 2001),
h. 85
sebagai manusia harus pandai-pandai dalam hal menabung, baik
menabung di bank maupun di non bank.
QS. Al-Isra’ Ayat 29
حسورا لوما م ا كله الب سط ف ت قعد م ل ت بسطه غلول ة إل ى عنقك و ل ت جع ل ي د ك م و
Terjemahnya:
“Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal” Maksud ayat diatas adalah pemahaman bahwa ayat ini secara
tersurat menganjurkan untuk bersikap tidak pelit yang menyebabkan
seseorang menjadi tercela karena kepelitannya dan anjuran untuk tidak
boros yang menyebabkan seseorang menjadi menyesal karena
keborosannya tersebut. Fokus pada tidak boros mempunyai pengertian
sederhana sebagai anjuran untuk menyisihkan sebagian harta untuk
digunakan bagi masa depan (menabung).
3. Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum
Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau
pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan
sesuai dengan syariah.7
Di Indonesia, regulasi mengenai bank syariah tertuang dalam UU
No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Bank Syariah adalah
bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah
dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah, Unit Usaha
Syariah, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).
1) Bank Umum Syariah (BUS) adalah bank syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. BUS
dapat berusaha sebagai bank devisa dan bank nondevisa. Bank
devisa adalah bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar
negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara
keseluruhan, seperti transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri,
pembukaan letter of credit, dan sebagainya.
2) Unit Usaha Syariah yang selanjutnya disebut UUS, adalah unit kerja
dari kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai
kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah, atau unit kerja di kantor cabang
dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi
7 Ascarya dan Diana Yumanita, Bank Syariah: Gambaran Umum (Jakarta: Pusat
Pendidikan dan Studi Kebanksentralan (PPSK), 2005), h. 1
sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah atau unit
syariah. UUS berada satu tingkat di bawah direksi bank umum
konvensional bersangkutan. UUS dapat berusaha sebagai bank
devisa dan bank nondevisa.
3) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam
kegiatannya tidak membrikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Bentuk hukum BPRS perseroan terbatas. BPRS hanya boleh dimiliki
oleh WNI atau badan hukum Indonesia dengan pemerintah daerah.8
b. Sejarah bank Syariah
Di Indonesia bank syariah yang pertama didirikan pada tahun
1992 adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Walaupun
perkembangannya agak terlambat bila dibandingkan dengan Negara-
negara Muslim lainnya, perbankan syariah di Indonesia akan terus
berkembang. Bila pada periode tahun 1992-1998 hanya ada satu unit
Bank Syariah, maka pada tahun 2005, jumlah bank syariah di Indonesia
telah bertambah menjadi 20 unit, yaitu 3 bank umum syariah dan 17 unit
usaha syariah. Sementara itu, jumlah Bank Perkreditan Rakyat Syariah
(BPRS) hingga akhir tahun 2004 bertambah menjadi 88 buah.9
c. Perkembangan Perbankan Syariah
8 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Cet. VII; Jakarta: Kencana,
2017), h. 58-59 9 A. Karim Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada 2004), h. 25
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia telah
berlangsung pesat dan cepat. Salah satu periode yang unik dan menarik
dari rangkaian panjang perkembangan perbankan syariah di Indonesia
adalah periode pematangan konsep dan rintisan awal yang berlangsung
pada dekade 90-an. Pada saat itu masih ada satu bank umum syariah,
yaitu Bank Muamalat Indonesia. Dengan statusnya sebagai bank umum
syariah pertama di Indonesia, Bank Muamalat Indonesia menjadi pilot
project dan trademark kebangkitan serta implementasi besar-besaran
pemikiran hukum ekonomi Islam di Indonesia.
Dekade di mana Bank Muamalat Indonesia berdiri menjadi
momentum yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia
sejak puluhan bahkan ratusan tahun yang lalu. Periode ini sangat
strategis karena menjadi batu loncatan keberhasilan atau kegagalan
perbankan syariah pada era selanjutnya. Hamparan panjang dinamika
perbankan syariah di Indonesia tidak bisa lepas dari eksistensi Bank
Muamalat Indonesia.
d. Tujuan Perbankan Syariah
Adapun tujuan perbankan syariah yaitu menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,
kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Dalam mencapai tujuan menunjang pelaksanaan pembangunan
nasional, perbankan syariah tetap berpegang pada prinsip syariah
secara menyeluruh (kaffah) dan konsisten (istikamah).10
e. Fungsi Bank Syariah
Dalam paradikma akuntansi Islam, bank syariah memiliki fungsi
sebagai berikut:
1) Manajemen Investasi
Bank-Bank Islam dapat melaksanakan fungsi ini ber-dasarkan
kontrak mudharabah atau kontrak perwakilan.
2) Investasi
Bank-Bank Islam menginvestasikan dana yang ditempatkan
pada dunia usaha (baik dana modal maupun dana rekening
investasi) dengan menggunakan alat-alat investasi yang konsisten
dengan syariah. Di antara contohnya adalah kontrak al murabahah,
al mudharabah, al musyarakah, bai’ al ishtisna’, al ijarah, dan lain-
lain. Rekening investasi dapat dibagi menjadi tidak terbatas
(unrestricted mudharabah) atau terbatas (restricted mudharabah).
3) Jasa Layanan Keuangan
Bank Islam dapat juga menawarkan berbagai jasa keuangan
lainnya berdasarkan upah (feebased) dalam sebuah kontrak
10 Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia (Cet. II; Jakarta:
Kencana, 2017), h. 26
perwakilan atau penyewaan. Contohnya garansi, transfer kawat, L/C
dan sebagainnya.
4) Jasa Sosial
Konsep perbankan Islam mengharuskan Bank Islam
melaksanakan jasa sosial yang sesuai dengan ajaran Islam. Lebih
jauh lagi, konsep perbankan Islam juga mengharuskan Bank Islam
memainkan peran dalam pengembangan sumber daya insani dan
menyumbang dana bagi pemeliharaan serta pengembangan
lingkungan hidup.11
5) Prinsip-Prinsip Dasar dalam Produk-Produk Bank Syariah
Secara garis besar, transaksi ekonomi yang didasarkan pada
syariat Islam ditentukan oleh hubungan akad. Akad-Akad yang
berlaku dalam keseharian pada dasarnya terdiri atas lima prinsip
dasar. Adapun kelima prinsip yang akan ditemukan dalam lembaga
keuangan syariah di Indonesia adalah:
a) Prinsip Simpanan Murni (Al-Wadiah), Prinsip simpanan murni
merupakan fasilitas yang diberikan oleh bank syariah untuk
memberikan kesempatan pada pihak yang kelebihan dana untuk
menyimpan dana dalam bentuk Al-Wadiah. Fasilitas ini diberikan
untuk tujuan investasi guna mendapatkan keuntungan seperti
11 Sumar’in, Konsep Kelembagaan Bank Syariah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), h.
53-54
halnya giro dan tabungan. Istilah Al-Wadiah dalam dunia
perbankan konvensional lebih di kenal dengan giro.
b) Bagi Hasil (Syirkah), Prinsip ini adalah suatu konsep yang
meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dan
pengelola dana. Pembagian hasil usaha ini dapat terjadi antara
bank dengan penyimpan dana maupun antara bank dengan
nasabah penerima dana. Bentuk produk yang berdasarkan
prinsip ini adalah Mudharabah dan Musyarakah. Prinsip
Mudharabah ini dapat digunakan sebagai dasar baik produk
pendanaan (tabungan dan deposito) maupun pembiayaan,
sedangkan Musyarakah lebih banyak untuk pembiayaan dan
penyertaan.12
c) Prinsip Jual beli (At-Tijarah), Prinsip ini merupakan suatu konsep
yang menerapkan tata cara jual beli, dimana bank akan membeli
terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau mengangkat
nasabah sebagai agen bank dalam melakukan pembelian
barang atas nama bank. Bank menjual barang tersebut kepada
nasabah dengan sejumlah harga beli ditambah keuntungan
(margin). Implikasinya dapat berupa: Murabahah, Salam, dan
Istishna.
12 Muhammad, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah Edisi Revisi (Yogyakarta: UII
Press, 2006), h. 16
d) Prinsip Sewa (Al-Ijarah), Prinsip ini secara garis besar terdiri dari
dua jenis. Pertama, Ijarah (sewa-murni) seperti halnya penyewa
traktor dan alat-alat produk lainnya. (Operating Lease). Secara
teknik bank dapat membeli dahulu barang yang dibutuhkan oleh
nasabah, kemudian barang tersebut disewakan dalam waktu
yang telah disepakati oleh nasabah. Kedua, Bai al-takjiri atau
ijarah muntahiya bitamlik, yang merupakan penggabungan sewa
dan beli dimana penyewa mempunyai hak untuk memiliki barang
pada akhir masa sewa.
e) Prinsip jasa/Fee (Al-Ajr Wahumullah), Prinsip ini meliputi seluruh
layanan non pembiayaan yang diberikan bank. Bentuk produk
yang berdasarkan prinsip ini antara lain: Bank Garansi, Kliring,
Inkaso, Jasa, Transfer dan lain-lain.
6) Pengembangan Produk-Produk Bank Syariah
Pada dasarnya kegiatan usaha perbankan dapat dibagi
menjadi tiga bagian besar, yaitu:13
13 Adiwarman A. Karim. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada, 2004), h. 97
a) Penghimpunan Dana (Funding), Penghimpunan dana di bank
syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan deposito. Prinsip
operasional syariah yang diterapkan adalah prinsip Wadi’ah dan
Mudharabah. Wadi’ah yang diterapkan adalah prinsip wadi’ah yad
dhamanah yang diterapkan pada produk rekening giro. Berbeda
dengan Wadi’ah amanah yang mempunyai prinsip harta titipan
tidak boleh dimanfaatkan oleh yang dititipkan. Pada Wadi’ah
dhamanah pihak yang dititipi (Bank) bertanggung jawab atas
keutuhan harta titipan sehingga boleh memanfaatkan harta titipan
tersebut. Mudharabah disini dimana bank sebagai Mudhorib
(pengelola) dan deposan sebagai shohibul mal (pemilik modal).
Mudharabah dibagi atas dua yakni muthlaqah dan muqoyyadah.
Mudharabah muthlaqah adalah deposan memberikan hak
sepenuhnya pada bank untuk memutar atau menginvestasikan
dananya. Sedangkan mudharabah muqoyyadah adalah deposan
memberi batasan pada bank untuk menginvestasikan dananya.
Sebagai contoh batasan pada tempat, jenis usaha dan lainnya.
b) Penyaluran Dana (financing), Dalam menyalurkan dananya,
secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi kedalam
empat kategori yang dibedakan berdasarkan kepada tujuan
penggunaannya, yakni:
(1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli
Berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu
penyerahan barangnya, dibedakan menjadi pembiayaan
murabahah, pembiayaan salam, dan pembiayaan istishna.
Murabahah disini dimana bank sebagai penjual dan nasabah
sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari
pemasok disertai dengan margin yang disepakati. Dalam
murabahah penyerahan dilakukan setelahnya. Disini bank
bertindak sebagai pembeli dan nasabah sebagai penjual.
Istishna merupakan transaksi yang mirip dengan salam, akan
tetapi pembayaran dapat dilakukan secara cicilan.
(2) Pembiayaan dengan prinsip sewa
Prinsip syariah yang digunakan yakni ijarah dan ijarah
muntahiya bitamlik. Pada ijarah objek transaksinya adalah
jasa. Sedangkan IMBT merupakan sewa yang diikuti
pemindahan kepemilikan.
(3) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil
Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip
bagi hasil adalah pembiayaan musyarakah dan pembiayaan
mudharabah. Musyarakah dimana baik bank dan nasabah
sama memberikan kontribusi dengan keuntungan dan
kerugian yang ditanggung bersama sesuai kesepakatan.
Mudharabah dimana salah satu pihak sebagai pemilik modal
dan yang satunya lagi sebagai pengelola.
(4) Pembiayaan dengan akad pelengkap
Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari
keuntungan, tetapi ditujukan untuk mempermudah
pelaksanaan pembiayaan. Yang termasuk dalam akad
pelengkap ini adalah hiwalah (peralihan hutang), rahn (gadai),
qardh (pinjaman uang), wakalah (perwakilan), dan kafalah
(gadai bank).
(5) Jasa (service)
Selain menjalankan fungsingnya sebagai intermediaries,
bank syariah dapat pula melakukan berbagai pelayanan jasa
perbankan pada nasabah. Jasa tersebut antara lain yaitu sharf
(jual beli valuta asing) dan ijarah (sewa) misalnya penyewaan
kotak penyimpan (safe deposit box) dan jasa tata laksana
administrasi dokumen (custodian).
(6) Perkembangan Bank Syariah
Dengan Adanya berbagai perkembangan perundangan dan
kebijakan yang ada di Indonesia membawa Bank Syariah pada
perkembangan yang cukup signifikan. Dilihat dari kebijakan dan
perundangan yang ada telah memberi efek yang cukup baik bagi
dunia perbankan syariah. Dimulai dari titik tolak landasan hukum
bank syariah melalui UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan.
Dalam Undang-Undang tersebut prinsip syariah sudah dinyatakan
walaupun masih sama yang dinyatakan sebagai bagi hasil,
Kemudian prinsip ini benar-benar dinyatakan secara tegas dalam
UU No. 10 Tahun 1998, kemudian diperbaharui menjadi UU No. 23
Tahun 1999 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah
dengan UU No. 3 Tahun 2004. Undang-Undang ini memberikan
arahan bagi konvensional untuk membuka cabang syariah atau
mengkonversikan diri menjadi bank syariah.
Landasan hukum bank syariah di Indonesia semakin kuat
dengan dikeluarkannya UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah, Ada beberapa hal penting yang menjadi catatan dari UU
tersebut:
a) Adanya kewajiban mencamtumkan kata “syariah” bagi bank
syariah, kecuali bagi anak-anak syariah yang telah beroperasi
sebelum berlakunya UU No. 21 Tahun 2008 (pasal 5 No. 4). Bagi
bank umum konvensional yang memiliki Unit Usaha Syariah
(UUS) diwajibkan mencamtumkan nama syariah setelah nama
bank (pasal 5 No. 5).
b) Satu-satunya pemegang fatwa yang berkaitan dengan syariah
adalah MUI. Karena fatwa MUI harus diterjemahkan menjadi
produk perundang-undangan (dalam hal ini peraturan Bank
Indonesia/PBI), dalam rangka penyusunan PBI, BI, membentuk
komite perbankan syariah yang beranggotakan unsur-unsur dari
BI, Departemen Agama, dan unsur-unsur masyarakat dengan
komposisi yang berimbang dan memiliki keahlian di bidang
syariah (pasal 26).
c) Adanya definisi baru mengenai transaksi Murabahah. Dalam
definisi lama dijelaskan bahwa Murabahah adalah jual beli
barang sebesar harga pokok barang ditambah dengan margin
keuntungan.
Menurut UU No. 21 Tahun 2008 disebutkan bahwa akan Murabahah merupakan akad pembiayaan suatu barang dengan penegasan harga beli kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga lebih dengan keuntungan yang disepakati.
Diubahnya kata ‘jual beli’ dengan kata ‘pembiayaan’
menjadi solusi bagi perbankan syariah. Karena dengan adanya
perubahan tersebut berarti bank transaksi Murabahah menjadi
transaksi yang bebas pajak.
Dengan adanya peraturan-peraturan tersebut membuat
perbankan syariah semakin menuju pada lembaga yang menuju
pada kesyari’ahan. Dimana untuk menjaga hal tersebut maka
dibentuklah Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas
untuk mengawasi operasional bank.14
Keberadaan Dewan Pengawasan Syariah (DPS) tersebut
dalam kepengurusan bank syariah adalah atas persetujuan Bank
Indonesia dan Dewan Syariah Nasional (DSN) atau usul yang
diajukan oleh pemilik bank syariah yang bersangkutan. Demikin
menurut Pasal 31 PBI No. 6/24/PBI/2004.
Selain adanya peraturan-peraturan serta fungsi DPS
dalam membantu penjalanan Bank Syariah, BI selaku regulator
pun berperan dalam operasional Bank Syariah di Indonesia.
Aturan-aturan operasional yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI)
sebagai landasan operasional Bank Syariah dikenal dengan
istilah Peraturan Bank Indonesia. (PBI).15 Selain peraturan dari
Bank Indonesia (BI) tersebut, juga ada peraturan lain yang
mendukung operasional bank syariah, yaitu keputusan presiden
dan ketentuan lain dalam bentuk fatwa yang dikeluarkan oleh
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Syariah Nasional
(DSN).
C. Karangka Pikir
14 Muhammad, Lembaga Ekonomi Syariah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 48. 15 Cik Basir, Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah di Pengadilan Agama dan
Makkamah Syariah (Jakarta: Kencana, 2009), h. 57
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
D. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan sementara atas
permasalahan penelitian yang memerlukan data untuk menguji kebenaran
dugaan tersebut:
1. H1 : Diduga, Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Agama Islam Unismuh
Makassar berpengaruh terhadap minat Menabung.
2. H2 : Diduga, Pengetahuan Mahasiswa fakultas Agama Islam Unismuh
Makassar berpengaruh terhadap Bank Syariah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pengetahuan Mahasiswa
(X)
1. Pengetahuan
2. Bagi Hasil
3. Religius
Minat Menabung (Y)
1. Kualitas
2. Prosedur
3. Motivasi
Jenis penelitian ini merupakan sebuah penelitian kuantitatif. Yaitu
Penelitian yang menjelaskan pengaruh antara variabel pengujian hipotesis.
Penelitian kuantitatif aalah penelitian ilmiah yang sistematis terhaap
bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan
penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-
model matematis dan teori dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena
alam. Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian
kuantitatif karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara
pengamatan empiris dan ekspresi matematis dan hubungan-hubungan
kuantitatif.16
B. Lokasi dan Objek Penelitian
Lokasi Penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah dimana
penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan
di Unismuh Makassar yang beralamat di Jln. Sultan Alauddin Makassar
Objek Penelitian ini yakni Mahasisiwa.
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Independen (Variabel Bebas)
16 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif (Alfabeta: Bandung 2014), h. 30-
31
28
Variabel independen adalah varibel yang mempengaruhi atau
menjadi penyebab terjadinya perubahan pada variabel lain. Variabel
independen adalah Pengetahuan Mahasiswa. Variabel ini dikatakan
variabel independen dikarenakan keberadaan variabel ini tidak bergantung
pada adanya variabel lain atau bebas dari ada atau tidaknya variabel lain.
2. Variabel Dependen (Varibel Terikat)
Variabel terikat adalah variabel yang keberadaannya dipengaruhi
atau menjadi akibat, adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah MInat Menabung. Dinamakan variabel terikat karena
kondisi atau variasinya terikat atau dipengaruhi oleh variabel lain, yaitu
dipengaruhi oleh variabel bebas.
D. Devinisi Operasional Variabel
Devinisi operasional variabel adalah unsur penelitian yang
memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel, dengan kata
lain devinisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan
bagaimana cara untuk mengukur suatu variabel. Berdasarkan variabel
yang telah diidentifikasi diatas, maka formulasi divinisi operasional
penelitian ini adalah:
1. Pengetahuan mahasiswa
Pengetahuan dapat diartikan sebagai hasil keingintahuan, segala
perbuatan atau usaha manusia untuk memahami objek yang di hadapinya.
Pengetahuan dapat berwujud barang-barang fisik yang pemahamannya
dilakukan dengan cara persepsi, baik melalui panca indera maupun akal.
Pengetahuan yang dimaksud disini yaitu pengetahuan mahasiswa
mengenai hukum ekonomi syariah.
2. Minat menabung
Minat menabung adalah adanya perilaku yang muncul sebagai
respon terhadap keinginan seseorang untuk menabung. Minat menabung
yang dimaksud disini yaitu minat menabung mahasiswa di Bank Syariah.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan individu yang menjadi objek atau
sumber data penelitian. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah Mahasiswa Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar. Sebanyak
kurang lebih 1.531 orang. Dalam penelitian ini, populasi penelitian adalah
seluruh Mahasiswa Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar sebanyak
1.531 orang.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.17 Maka dari itu sampel dari penelitian ini
adalah Mahasiswa Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar sebanyak
94 orang. Pada saat penelitian berlangsung menggunakan Rumus
Slovin. Sebagai berikut:
Rumus:( )Ne
Nn
21+=
Keterangan:
=n Jumlah Sampel
=N Jumlah Populasi
=e Tingkat error ( )%10
( )Ne
NN
21+=
( )( )531.11,01
531.12+
=
( )( )531.101,01
531.1
+=
=31.16
531.1
=93,8 => Dibulatkan menjadi 94 orang
17 Sugiono, Metode Penelitian pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D, (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 118
F. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data atau informasi yang bermanfaat untuk menjawab
permasalahan penelitian. Instrumen sebagai alat pada waktu penelitian
yang menggunakan suatu metode. Bentuk angket yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket tertutup dimana pertanyaan yang dicamtumkan
telah disesuaikan oleh peneliti. Alternatif jawaban yang disediakan
bergantung pada pemilihan peneliti sehingga responden hanya bisa
memilih jawaban yang mendekati pilihan paling tepat dengan yang
dialaminya. Angket penelitian tertutup memiliki prinsip yang efektif jika
dilihat dengan sudut pandang peneliti sehingga jawaban responden dapat
disesuaikan dengan kebutuhan adapun alat yang digunakan dalam
penelitian ini adalah alat tulis, kamera, handphone dan lain-lain.
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data merupakan faktor
penting demi keberhasilan penelitian, metode pengumpulan data
merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data.
Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan yakni angket,
observasi dan dokumentasi.
1. Angket atau kuesioner
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan atau pernyataan kepada
orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya. Teknik
pengumpulan data dengan menyusun daftar pertanyaan atau pernyataan
tertulis yang diajukan kepada responden sampel yang akan diteliti. Jumlah
pertanyaan yang ada dari masing-masing item yang diperoleh dari masing-
masing aindikator variabel, baik variabel independen maupun variabel
dependen. Angket diberikan langsung kepada responden dengan tujuan
agar lebih efektif dan efesien menjangkau jumlah sampel dan mudah
memberi penjelasan berkenaan dengan pengisian angket tersebut.
Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini
memggunakan skala likert 5 poin. Jawaban responden berupa pilihan lima
alternative yang ada, yaitu:
Tabel 3.1 Skala Likert
ALTERNATIF JAWABAN
JAWABAN SKOR
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
2. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Sutrisno Hadi
mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis.18 Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu
sehingga dapat diulangi kembali oleh penelitidan hasil observasi
memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pegumpulandata melalui metode
dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan harian, dan
sebagainnya.19 Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan keterangan
dan penerangan pengetahuan dan bukti.
H. Teknik Analisi Data
1. Uji Validitas
Validitas digunakan untuk melihat sejauh mana suatu alat ukur dapat
mengungkap dengan tepat gejala-gejala yang hendak diukur dan seberapa
18 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2014), h. 149 19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 149
jauh alat ukur tersebut dapat memberikan hasil dengan sebenarnya status
gejala yang akan diukur, maka sebelum alat ukur itu digunakan untuk
penelitian perlu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas terlebih dahulu.
Dengan tujuan agar alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian
memiliki keakuratan dalam mengungkapkan suatu gejala atau sebagian
gejala, sehingga kesimpulan yang akan diambil berdasarkan analisis dari
data yang diperoleh dengan alat ukur tersebut menjadi lebih dapat
dipercaya.
Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut.20 Oleh karena itu, validitas logis sangat dipengaruhi oleh
kemampuan peneliti dalam memahami penelitian, mengembangkan
variabel penelitian serta menyusun kuesioner. Dalam mengukur validitas
pada penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan
r table untuk degree of freedom (df)=n-2, dalam hal ini n adalah jumlah
sampel 17 hasil uji validitas dinyatakan valid apabila nilai r hitung lebih
besar dari r tabel.
2. Uji Reliabilitas
20 Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS
Regresi, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro, 2013), h. 117
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Uji reliabilitas bertujuan untuk
mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan
tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan dan konsistensi alat tersebut
dalam menggungkapkan gejala-gejala tertentu dari sekelompok individu,
walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas dilakukan
dengan membandingkan antara r hitung dan r tabel melalui tahapan
analisis Cronbach’s Alpha ( ).
Teknik atau rumus Cronbach’s Alpha dapat digunakan untuk
menentukan apakah suatu instrumen penelitian rliabel atau tidak, bila
jawaban yang diberikan responden berbentuk skala sesuai dengan
penelitian ini. Kriteria suatu instrument penelitian dikatakan reliabel dengan
menggunakan teknik ini, bila koefisien reliabilitas 0,6
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik menurut Damodar Gujati (2006) agar model regresi
tidak bias atau model regresi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) maka
perlu dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Uji persyaratan analisis
untuk regresi berganda yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
a. Autokorelasi
Autokorelasi digunakan untuk menguji suatu model apakah
antara variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling
mempengaruhi. Untuk mengetahui apakah pada model regresi
mengandung autokorelasi dapat digunakan pendekatan D-W (Durbin
Watson). Menurut Singgih Santoso (2001) Kriteria autokorelasi ada tiga
yaitu:
1. Nilai D-W di bawah -2 berarti iinikasikan ada autokorelasi positif.
2. Nilai D-W diantara -2 sampai 2 berarti diindikasikan tidak ada
autokorelasi.
3. Nilai D-W di atas 2 berarti diindikasikan ada autokorelasi negatif.
b. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Dalam penelitian ini
uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada
sumbu diagonal suatu grafik. Menurut Singgih Santoso (2001)
Ketentuannya sebagai berikut:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
c. Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas akan menyebabkan pemaksinaran
koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat
menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya.
Menurut Gujarata (2012) untuk menguji ada tidaknya
heteroskedastisitas digunakan uji-rank spearman yaitu dengan
mengkorelasikan variabel independen terhadap nilai absolut dari
residual hasil regresi. Jika nilai koefisien korelasi antara variabel
independen dengan nilai absolut dari residual signifikan, maka
kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak
homogen).
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis merupakan pertanyaan-pertanyaan yang
menggambarkan suatu hubungan antara dua variabel yang berkaitan
dengan suatu kasus tertentu dan merupakan anggapan sementara yang
perlu diuji benar atau tidak benar tentang dugaan dalam suatu penelitian
serta memiliki manfaat bagi proses penelitian agar efektif dan efisien.
Hipotesis merupakan asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat
untuk menjelaskan hal tersebut dan dituntut untuk melakukan
pengecekannya. Jika asumsi atau dugaan tersebut dikhususkan mengenai
populasi, umumnya mengenai nilai-nilai pramater populasi, maka hipotesis
itu disebut dengan hipotesis statistik.
a. Uji regresi linear Sederhana
Uji regresi linear sederhana adalah untuk mengukur besarnya
pengaruh antara satu variabel independen dengan satu variabel
dependen dan untuk memprediksi atau meramalkan nilai variabel
dependen berdasarkan variabel independen. Dalam penelitian ini,
pengetahuan mahasiswa sebagai variabel independen (X) dan minat
menabung sebagai variabel dependen (Y).
Analisis regresi linear sederhana dilakukan untuk mengetahui
hubungan antara kedua variabel tersebut dan meramalkan nilai minat
menabung (Y), serta akan dilakukan pengujian signifikan pada tingkat
signifikan 0,01 untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel pengetahuan mahasiswa (X) terhadap minat
menabung (Y).
Adapun persamaan untuk regresi linear sederhana adalah
Y=a+bX+e
Keterangan:
=Y Minat menjadi nasabah
=a Konstanta (a = Y, jika X = 0)
=b Koefisien regresi yaitu nilai peningkatan atau penurunan
variabel Y yang didasarkan variabel X
=X Pengetahuan mahasiswa tentang bank syariah
=e Standad error
b. Uji Determinasi ( )2R
Uji determinasi ( )2R digunakan untuk mengetahui seberapa
besar persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berkisar antara nol
sampai satu. Jika nilai 2R kecil, berarti kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Akan
tetapi jika nilai 2R mendekati satu, berarti variabel independen.
c. Uji t Parsial
Uji t parsial digunakan untuk mengetahui apakah variabel
independen (pengetahuan mahasiswa) berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen (minat menabung). Pengujian
menggunakan tingkat signifikan 0,01 dengan dua sisi, t tabel dapat
dilihat pada tabel statistik dengan signifikan 0,01/2 = 0,01 dan derajat
kebebasan df = n-2.
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
1) Jika - t tabel t hitung t tabel, maka H diterima.
2) Jika – t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel, maka H ditolak.
Selain kriteria pengujian tersebut diatas, terdapat kriteria
pengujian berdasarkan signifikan yaitu:
1) Jika signifikan > 0,01 berarti Ho ditolak
2) Jika signifikan < 0,01 berarti Ha diterima
Keterangan:
Ho: Pengetahuan mahasiswa Fakultas Agama Islam tentang Bank
Syariah berpengaruh tidak signifikan terhadap minat
menabung.
Ha: Pengetahuan mahasiswa Fakultas Agama Islam tentang Bank
Syariah berpengaruh signifikan terhadap minat menabung.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Penelitian
1. Sejarah Perusahaan
Terpaan krisis moneter yang terjadi pada 1997 menjadi suatu bukti
ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip syariah dengan 3 (tiga)
pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan
masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil. BNI Syariah
dibentuk secara mandiri melalui tim proyek internal tanpa bantuan
konsultan. Pola yang digunakan oleh BNI untuk masuk dalam pasar
perbankan syariah adalah Dual Banking System. Setelah dikeluarkan
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang diperbolehkan Bank
Konvensional untuk membuka layanan syariah, kemudian pada Tahun
1999 terbentuklah Tiom Proyek Cabang Syariah. BNI Syariah didirikan
pada tanggal 5 juli 1946 berdasarkan peraturan pemerintah pengganti
Undang-undang No. 2 Tahun 1946 dengan nama Bank Negara Indonesia
yang berfungsi sebagai Bank Sentral.
Setelah terjadinya krisis ekonomi moneter yang melanda Indonesia
pada Tahun 1998, melihat situasi dan kondisi yang terjadi, banyaknya bank
yang dilikuidasi, hanya bank yang memiliki prinsip syariah yang masih
berdiri kokoh. Dengan berlandaskan pada Undang-Undang No. 10 Tahun
1998, pada tanggal 29 April 2000, didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI
dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan
Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI berkembang menjadi 28 Kantor
Cabang dan 31 Kantor Cabang pembantu.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di
Kantor Cabang BNI Konvensional (office chanelling) dengan lebih kurang
1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kota
Makassar. Didalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap
memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah dengan Dewan
Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketahui oleh KH.Ma’ruf Amin,
semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah
memenuhi anturan syariah.
Di dalam Corporate Plan UUS BNI Tahun 2000 ditetapkan bahwa
status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan Spin off Tahun 2009.
Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan
beroperasinya BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi
waktu Spin off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa
aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No. 19 Tahun
2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21
Tahun 2008 tentang perbankan syariah.
Pada tahun 2003 dilakukan penyusunan corporate plan UUS BNI
yang di dalamnya termasuk rencana independensi BNI Syariah diperkuat
dengan kebijakan otonomi khusus yang diberikan oleh BNI kepada UUS
BNI pada tahun 2005. Pada tahun 2009, BNI membentuk tim implementasi
pembentukan Bank Umum Syariah, sehingga terbentuk PT. BNI Syariah
yang efektif beroperasi sejak tanggal 19 Juni 2010. Berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Bank Indonesia No.12/41/KEP.GBI/2010, PT. BNI
Syariah resmi beroperasi sebagai Bank Umum Syariah pada tanggal 19
Juni 2010 dengan 27 kantor cabang dan 31 kantor cabang pembantu.21
Berikut adalah daftar nama-nama Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan
Dewan Komisari, yaitu:
Tabel 4.1 Daftar Nama DPS dan Komisari PT. Bank BNI Syariah
Nama Jabatan Periode Keterangan
K.H. Ma’aruf Amin Ketua DPS BNI
Syariah
2010-
Sekarang
Aktif
DR.Hasanuddin M.Ag Anggota DPS BNI
Syariah
2010-
Sekarang
Aktif
Fero Purbonegoro Komisaris Utama 2015-
Sekarang
Aktif
Rizqullah Thohuri Komisaris
Independen
2016-
Sekarang
Aktif
Max R.Niode Komosaris
independen
2016-
Sekarang
Aktif
Imam Budi Sarjito Komisaris 2012-2015 Aktif
Muhammad Syakir
Sula
Komisaris 2016-2018 Aktif
21 WWW.bnisyariah.co.id, diiakses pada 12 September 2019
Abdullah Firman
Wibowo
Direktur Utama 2017-
Sekarang
Aktif
Dhias Widhiyati Direktur Bisnis
SME dan komersial
2017-
Sekarang
Aktif
Wahyu Arianto Direktur Keuangan
dan Operasional
2018-
Sekarang
Aktif
Tribuan Tunggadewi Direktur Kepatuhan
dan Resiko
2017-
Sekarang
Aktif
Junaidi Hisom Direktur
Operasional dan
Jaringan
2018
(1periode)
Aktif
Iwan Abdi SEVP Bisnis Ritel
dan Jaringan
2018-
Sekarang
Aktif
Kinerja BNI Syariah tahun 2018 mengalami pertumbuhan yang
positif perdesember 2018 laba bersih mencapai Rp416,08 miliar atau naik
35,67% di banding 2017 menurut direktur utama BNI Syariah, Abdullah
Firman Wibowo, kenaikan laba tersebut disokong oleh ekspansi rasio dana
murah yang optimal. Hal ini di sampaikan saat pemaparan kinerja BNI
Syariah Triwulan IV tahun 2018, yang bertempat di Kantor Pusat BNI
Syariah Jakarta. Pada Desember 2018, Aset BNI Syariah mencapai Rp
41.05 Triliun atau tumbuh sebesar 17,82% dibandingkan periode yang
sama tahun sebelumnya dari sisi bisnis khususnya penghimpunan dana
mencapai Rp 35,50 triliun atau tumbuh 20,82% dengan jumlah nasabah
mencapai lebih dari 3 juta. Komposisi DPK tersebut didominasi oleh dana
murah (giro dan tabungan) yang mencapai 55,82%. Komposisi dana murah
ini juga meningkat jika di bandingkan tahun sebelumnya (51,60%).
Dari sisi penyaluran dana, BNI Syariah telah menyalurkan
pembiayaan sebesar Rp 28,30 triliun atau naik 19,93% komposisi
pembiayaan tahun 2018 di sumbang oleh segmen consumer sebesar Rp
13,92 triliun (49,17%), diikuti segmen komersial Rp 7,00 triliun (24,74%),
segmen kecil dan menengah segmen Rp 5,97 triliun (21,09%), diikuti
segmen mikro Rp 1,08 triliun (3,82%) dan hasanah card Rp 332,69 miliar
(1,18%). Dalam menyalurkan pembiayaan BNI Syariah terus menjaga
kualitas pembiayaan, dimana pada tahun 2018 berhasil menjaga rasio non
performing financing (NPF) dibawah 3% yaitu sebesar 2,93%.
Kepercayaan stakeholder atas kinerja BNI Syariah dibuktikan
melalui 57 penghargaan yang diperoleh BNI Syariah sepanjang tahun
2018, salah satu diantaranya ialah 3 penghargaan internasional, yaitu
Alpha Southeast Asia Award 2018 untuk Best Commecial Bank in
Indonesia kategori Islamic Bank, Islamic Bussiness and Finance Award
2018 untuk Best Commercial bank kategori Bank syariah Buku 2, dan The
Best Sharia Bank In Asia and Turkey 2018 and The best Global Leader in
Asia and Turkey 2018.22
Disamping itu, komitmen pemerintah terhadap pengembangan
perbankan syariah semakin kuat dan kesadaran terhadap keunggulan
produk perbankan syariah juga semakin meningkat.
22 Buku Laporan Tahunan 2018. PT Bank BNI Syariah.h.16. Diakses 20 September
2019.
2. Visi Misi PT.Bank BNI Syariah Kantor Cabang Makassar
Adapun Visi dan misi serta budaya kerja PT. Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Makassar yaitu23:
a. Visi PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Makassar
“Menjadi bank Syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam
layanan dan kinerja”.
b. Misi PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Makassar
1) Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada
kelestarian lingkungan.
2) Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa
perbankan syariah.
3) Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
4) Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
5) Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.
c. Budaya Kerja PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Makassar
1) Amanah
23 Sumber BNI Syariah Kantor Cabang Utama Makassar. Diakses 24 September
2019
a. Jujur dan menepati janji.
b. Bertanggung jawab.
c. Bersemangat untuk menghasilkan karya terbaik.
d. Bekerja ikhlas dan mengutamakan niat ibadah.
e. Melayani melebihi harapan.
2) Jamaah
a. Peduli dan berani memberi maupun menerima umpan balik yang
konstruktif.
b. Membangun sinergi secara professional.
c. Membagi pengetahuan yang bermanfaat.
d. Memahami keterkaitan proses kerja.
e. Memperkuat kepemimpinan yang efektif.
d. Kegiatan Operasional Perusahaan
1) Penghimpun dana (Funding)
a) Produk tabungan
Tabungan merupakan simpanan dalam bentuk mata
uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip syariah
dengan akad mudharabah mutlaqah atau akad wadiah. Bank
sebagai pihak yang bebas tanpa pembatasan dari pemilik
dana menyalurkan dana nasabah tersebut dalam bentuk
pembiayaan kepada usaha-usaha yang menguntungkan dan
tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Atas keuntungan
yang didapat dari penyaluran dana, bank memberikan bagi
hasil sesuai dengan nisbah yang telah disepakati. Jenis
tabungan yang ada di BNI Syariah yaitu:
(1) Tabungab iB Hasanah
Yaitu tabungan dengan akad mudharabah atau
wadiah yang memberikan berbagai fasilitas serta
kemudahan dalam mata uang Rupiah.
(2) Tabungan iB Bisnis Hasanah
Yaitu tabungan dengan akad mudharabah yang
dilengkapi dengan detil mutasi debet dan kredit pada buku
tabungan dan bagi hasil yang lebih kompetitif dalam mata
uang Rupiah
(3 ) Tabungan iB Prima Hasanah
Tabungan iB Prima Hasanah yaitu tabungan
dengan akad mudharabah yang memberikan berbagai
fasilitas dan kemudahan bagi nasabah segmen high
networth individu secara perorangan dalam mata uang
rupiah dan bagi hasi yang lebih kompetitif.
(4) Tabungan iB Tunas Hasanah
Yaitu tabungan dengan akad wadiah yang
diperuntukkan bagi anak-anak dan pelajar yang berusia di
bawah 17 tahun.
b) Produk Transaksi
Produk transaksi di BNI Syariah yaitu Giro iB
Hasanah. Simpanan Giro iB Hasanah merupakan produk
penyimpanan dana yang menggunakan prinsip wadiah yad
ad dhamanah (titipan murni). Pada produk ini nasabah
menitipkan dana dan bank akan mempergunakan dana
tersebut sesuai dengan prinsip Syariah dan menjamin akan
mengembalikan titipan tersebut secara utuh bila sewaktu-
waktu nasabah membutuhkannya.
c) Produk Investasi
(1) Deposito iB Hasanah
Deposito iB Hasanah adalah simpanan
berjangka yang ditujukan untuk berinvestasi bagi nasabah
perorangan dan perusahaan, dengan menggunakan
prinsip mudharabah mutlaqah. Dana nasabah dikelola
dengan cara disalurkan melalui pembiayaan usaha
produktif yang sesuai dengan porinsip syariah dan
menghasilkan bagi hasil yang konpetitif bagi nasabah.
(2) Tabungan iB Baitullah Hasanah
Tabungan dengan akad mudharabah atau wadiah
yang dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan
kepastian porsi berangkat menunaikan ibadah haji
(regular/khusus) dan merencanakan ibadah umrah sesuai
keinginan penabung dengan system setoran bebas atau
bulanan dalam mata uang rupiah dan USD.
(3) Tabungan iB Tapenas Hasanah
Yaitu tabungan dengan akad mudharabah untuk
perencanaan masa depan yang dikelola berdasarkan
prinsip syariah dengan sistem setoran bulanan yang
bermanfaat untuk membantu menyiapkan rencana masa
depan seperti rencana liburan, ibadah umrah, pendidikan
ataupun rencana pendidikan masa depan lainnya.
2) Penyaluran Dana (lending)
Penyaluran dana (pembiayaan) di BNI Syariah ada dua yaitu24:
a) Produktif
(1) Tunas Usaha iB Hasanah
Tunas Usaha iB Hasanah (TUS) adalah
pembiayaan modal kerja dan atau investasi yang diberikan
untuk usaha produktif yang fesible namun belum bankable
dengan prinsip syariah dalam rangka mendukung
pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2007.
24 Sri Ekawati. 2018. Pengalaman Kerja Praktik Mahasiswa (PKPM) di PT Bank BNI
Syariah Kantor Cabang Utama Makassar. h. 60-61
(2) Wirausaha iB Hasanah
Wirausaha iB Hasanah (WUS) adalah fasilitas
pembiayaan produktif yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan usaha-usaha produktif (modal
kerja dan investasi) yang tidak bertantangan dengan
syariah dan ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku.
(3) Usaha Kecil iB Hasanah
Yaitu fasilitas pembiayaan produktif yang
diberikan untuk pengembangan usaha yang fesible guna
memenuhi kebutuhan modal kerja atau investasi.
(4) Umrah Keluarga Hasanah
b) Konsumtif
Berikut merupakan pembiayaan konsumtif yang disalurkan
oleh BNI Syariah25.
(1) Griya iB Hasanah
Pembiayaan Griya iB Hasanah adalah fasilitas
pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota
masyarakat untuk membeli, membangun, merenovasi rumah
(termasuk ruko, rusun, rukun, apartemen, dan jenisnya), dan
25 BPP (Buku Panduan Perusahaan), BNI Syariah KCU Makassar. h. 27
membeli tanah kavling, yang besarnya disesuaikan dengan
kebutuhan pembiayaan dan kemampuan pembayaran
kembali masing-masing calon nasabah.
(2) Oto iB Hasanah
Oto iB Hasanah adalah fasilitas pebiayaan
konsumtif murabahah yang diberikan kepada anggota
masyarakat untuk pembelian kendaraan bermotor dengan
agunan kendaraan bermotor yang dibiayai dengan
pembiayaan ini.
(3) Multiguna iB Hasanah
Mutiguna iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan
konsumtif dengan akad murabahah (jual-beli) yang diberikan
kepada anggota masyarakat untuk pembelian barang
kebutuhan konsumtif dan jasa sesuai prinsip syariah dengan
disertai agunan berapa fixed asset seperti tanah dan
bangunan yang ditinggali berstatus SHM atau SHGB dan
bukan barang yang di biayai.
(4) Fleksi iB Hasanah
Fleksi iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan
konsumtif bagi pegawai/karyawan suatu perusahaan/
lembaga untuk pembelian barang dan penggunaan jasa
sesuai Syariat Islam.
(5) Fleksi Umrah iB Hasanah
Fleksi Umrah iB Hasanah adalah pembiayaan
konsumtif untuk memenuhi kebutuhan pembelian manfaat
jasa paket perjalanan Ibadah Umrah bekerja sana dengan
Biro Perjalanan Umrah.
(6) Pembiayaan Emas iB Hasanah
Pembiayaan Emas iB Hasanah (BNI Syariah
Kepemilikan Emas) merupakan fasilitas pembiayaan dengan
akad murabahah (jual-beli) yang diberikan untuk membeli
emas logam mulai dalam bentuk batangan yang diangsur
secara pokok setiap bulannya.
c) Produk Jasa
Produk jasa yang ada pada BNI Syariah Cabang Padang
adalah sebagai berikut:
(1) ATM (Automatic Teller Machine)
(2) Kliring (proses pelunasan hutang piutang antar bank)
(3) Transfer atau kirim uang
e. Struktur Oganisasi Perusahaan dan Deskripsi Tugas
Struktur organisasi merupakan salah satu hal penting
dalam pencapaian tujuan organisasi yang secara langsung
membuat skema wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap
anggota organisasi pada setiap pekerjaan demi terwujudnya
tujuan organisasi tersebut. Selain itu organisasi pada setiap
pekerjaan demi terwujudnya tujuan organisasi tersebut. Selain itu
struktur organisasi sering disebut bagan atau skema organisasi
dengan cara memberikan gambaran secara skematis tentang
hubungan pekerjaan antara orang yang satu dengan lainnya
yang terdapat dalam satu organsasi untuk mencapai tujuan
bersama.
Demikian pula halnya dengan PT. BNI Syariah, personilnya
melakukan pekerjaan sesuai dengan tanggu jawab dan
wewenangnya masing-masing, dan satu sama lainnya saling
berhubungan dalam usaha menciptakan tujuan perusahaan yang
akan dicapai. Untuk lebih jelasnya, akan digambarkan struktur
organisasi PT. BNI Syariah Kantor Cabang Makassar, sebagai
berikut:26
26 BPP Op.cit. h. 9
Berikut ini akan di
jelaskan secara
singkat mengenai tugas setiap bagian pada PT. Bank BNI Syariah Kantor
Cabang Makassar:27
1. Kepala Cabang (Branch Manager)
27Dokumen BNI Syariah KCU Makassar Tahun 2013, Tugas dan Tanggung Jawab
Karyawan BNI Syariah KCU Makassar, hlm. 2.
Su
mb
er
: P
T. B
an
k B
NI S
ya
riah
(P
ers
ero
) T
bk.
Ka
nto
r C
ab
an
g M
aka
ssa
r
Gam
bar
4.1
Str
uktu
r O
rgan
isasi
PT
. B
an
k B
NI
Syari
ah
(P
ers
ero
) T
bk.
Kan
tor
Cab
an
g
Makas
sa
r
a. Mengelola secara optimal sumber daya cabang agar dapat
mendukung kelancaran operasi cabang.
b. Mengkordinir rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP)
tahunan cabang.
c. Menetapkan dan melaksanakan strategi pemasaran produk bank
guna mencapai tingkat volume atau sasaran yang telah
ditetapkan baik pendanaan maupun jasa-jasa.
2. Pemimpin Bidang Operasional (Operasional Manager)
a. Membantu Pemimpin Cabang terhadap pelaksanaan fungsi
pokok unit pelayanan nasabah dan unit operasional.
b. Mengontrol pelaksanaan fungsi pokok unit pelayanan nasabah
dan unit operasional.
3. Manager Bisnis (Bussiness Manager)
Bertanggung jawab pada pelaksanaan fungsi bisnis.
Mengontrol pelaksanaan fungsi bisnis unit pelayanan nasabah dan
unit operasional.
4. OSH (Operasional Service Head)
a. Menyelenggarakan pelayanan dan pengadministrasian atas
transaksi-transaksi jasa perbankan serta pemupukan dana di
kantor cabang.
b. Menyelenggarakan pembukuan accounting atas transaksi
keuangan di kantor cabang.
c. Menyelenggarakan pengadministrasian dan pemantauan atas
transaksi pembiayaan di kantor cabang.
d. Menyelenggarakan pelaporan transaksi kegiatan jasa-jasa
perbankan, pemupukan dana, posisi likuiditas dan pembiayaan
di kantor cabang sesuai pedoman atau ketentuan yang berlaku.
5. Proses (Processing)
a. Memastikan bahwa semua pembiayaan, penambahan
pembiayaan telah mendapatkan persetujuan pejabat yang
berwenang sesuai dengan limit.
b. Memastikan kebenaran administrasi atas pembiayaan yang
diberikan.
c. Memeriksa kelengkapan dan keabsahan nota admnistrasi
pembiayaan.
d. Memastikan bahwa fisik jaminan sesuai dengan nilai dan
lokasinya.
6. Unit Branch Internal Control
Dimana unit tersebut merupakan unit yang berdiri sendiri/
independent dan tidak dibawahi lagi oleh pemimpin cabang
melainkan langsung dibawahi Devisi Kepatuhan. Unit tersebut
sebelumnya disebut Control Internal, tugas-tugas pokoknya adalah:
a. Melakukan pengawasan dengan cara melaksanakan
pemeriksaan terhadap aktivitas unit sehari-hari.
b. Melakukan pemeriksaan atas aktivitas unit secara harian,
berkala atau mendadak.
c. Menindaklanjuti temuan SPI/ Audit, baik internal maupun
eksternal.
7. Unit Pemasaran Bisnis (Marketing)
a. Memasaran produk jasa perbankan kepada nasabah/ calon
nasabah.
b. Memperbanyak penjualan silang (Cross Selling) kepada
nasabah/ calon nasabah.
c. Mengelola permohonan pembiayaan.
d. Melakukan pemantauan nasabah/ kolektibilitas pinjaman.
e. Melakukan penyelamatan/ penyelesaian pembiayaan
bermasalah.
f. Membantu kantor besar atau cabang lain di bidang pemasaran
bisnis.
g. Melayani dan mengembangkan hubungan dengan nasabah
wholesale dan middle.
h. Mencari nasabah-nasabah baru dan memperkenalkan dan
menawarkan produk perbankan.
i. Melakukan penelitiian potensi ekonomi daerah maupun kegiatan
usaha setempat.
8. Unit Operasional
a. Mengelola administrasi pembiayaan.
b. Mengelola administrasi keuangan.
c. Mengelola administrasi Dalam Negeri dan Luar Negeri.
d. Mengelola administrasi umum, logistik, dan kepegawaian.
9. Customer Service
a. Mengerjakan dan menyelesaikan semua operasional baik
berupa tabungan, deposito, inkaso secara umum ataupun
operasional pembayaran dan pembukuannya.
b. Memberikan pelayanan kepada nasabah dengan pedoman pada
system pedoman operasional yang benar sehingga kedua pihak
merasa puas.
c. Memberikan informasi dan penjelasan kepada nasabah
mengenai produk yang ditawarkan oleh Bank atau yang
ditanyakan oleh nasabah.
10. Teller
a. Memberikan pelayanan kepada nasabah yang berhubungan
dengan penermaan dan penarikan uang.
b. Mencatat semua transaksi yang terjad setiap hari. Membuat
laporan atas transaksi-transaksi yang terjadi kemudian
dilaporkan kepada bagian pembukuan.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah Pengaruh Pengetahuan
Mahasiswa Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar Terhadap Minat
Menabung di Bank Syariah. Jumlah responden penelitian sebesar 94
responden, yang selanjutnya didistribusikan menurut kelompok umur, jenis
kelamin, pendidikan untuk mengetahui lebih jelas identitas responden
dapat dilihat tabel yang disajikan sebagai berikut.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tabel 4.2. Keadaan Responden Berdasarkan Umur.
Berdasarkan tabel 4.2. bahwa kategori umur dari responden
penelitian
itu beragam,
yaitu umur 20
tahun sampai
25 tahun
dengan
jumlah
responden terbanyak pada umur 20 tahun sampai 25 tahun yaitu 94%
responden. Hal ini menunjukkan. Pengetahuan dan minat menabung
menjadi responden sebagiannya berumur 20 sampai 25 tahun.
3. Karakteristik Responden
Jenis kelamin salah satu karakteristik dari responden dalam
penelitian ini. Untuk mengetahui presentase tingkat umur responden dapat
dilihat pada tabel.
Tabel 4.3. Keadaan responden berdasarkan jenis kelamin.
No. Umur Jumlah Persentase (%)
1. 21 10 10.6
2. 22 50 53.2
3. 23 22 23.4
4. 24 10 10.6
5. 25 2 21.1
Total 115 94 100
No. Jenis kelamin Jumlah Persentase %
1. Laki-laki 14 14.9
2. Perempuan 80 85.1
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan tabel 4.3. diketahui mayoritas tingkat jenis kelamin
responden adalah perempuan yaitu sebesar 85.1% sedangkan laki-laki
sebesar 14.9%. Tabel tersebut menunjukkan bahwa sebagian responden
memiliki jenis kelamin perempuan lebih banyak.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan dijadikan salah satu karakteristik dari responden dalam
penelitian ini untuk mengetahui persentase tingkat pekerjaan responden
dapat dilihat pada tabel.
Tabel 4.4. Keadaan responden berdasarkan pekerjaan.
No. Pekerjaan Jumlah Persentase %
1 Mahasiswa 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan tabel 4.4. Diketahui mayoritas tingkat pekerjaan
responden yaitu mahasiswa sebanyak 100%. Tabel tersebut menunjukkan
bahwa sebagian responden adalah mahasiswa.
C. Hasil Penelitian
1. Deskripsi tentang pengetahuan tabel 4.5
a. Pengetahuan
1) Hasil olah data tentang mengetahui jenis atau ragam produk yang
ditawarkan oleh Bank Syariah ditunjukkan pada tabel 4.5
Tabel 4.5. Jawaban responden terhadap pertanyaan pertama.
Jawaban Frekuensi Persentase %
Sangat Setuju 65 70
Setuju 29 30
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui sebagian besar responden
telah mengetahui jenis atau ragam produk yang ditawarkan oleh
Bank Syariah. Di mana sebesar 70% responden menyatakan sangat
setuju bahwa mereka mengenal ragam produk yang di tawarkan dan
sebesar 30% mahasiswa lainnya menyatakan setuju bahwa mereka
mengenal jenis atau ragam produk yang ditawarkan oleh Bank
Syariah.
2) Hasil olah data mengetahui produser pembukaan rekening atau
tabunga di Bank Syariah ditunjukkan pada tabel 4.6
Tabel 4.6. Hasil olah data pembukaan rekening atau tabunga di
Bank Syariah.
Jawaban Frekuensi Persentase %
Sangat Setuju 39 41.5
Setuju 55 58.5
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan data tabel 4.6 sebagian besar responden sudah
mengetahui prosedur pembukaan rekening atau tabungan di Bank
Syariah. Dimana sebanyak 41.5% responden menyatakan sangat
setuju bahwa mereka tahu prosedur pembukaan rekening atau
tabungan di Bank Syariah. Sedangkan sebanyak 58.5% responden
yang setuju bahwa mereka tahu prosedur pembukaan rekening atau
tabungan di Bank Syariah.
3) Hasil olah data mengetahui bagaimana mekanisme menabung di
Bank Syariah ditunjukkan pada tabel 4.7.
Tabel 4.7. Hasil olah data mekanisme menabung di Bank Syariah.
Jawaban Frekuensi Persentase %
Sangat Setuju 48 51.1
Setuju 46 48.9
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa sebagian besar
responden mengetahui mekanisme menabung di Bank syariah,
dimana sebanyak 48 responden menyatakan sangat setuju bahwa
mereka mengetahui bagaimana mekanisme menabung di Bank
Syariah. Dan juga responden yang memilih respon setuju sebanyak
46 mengenai bagaimana mekanisme menabung di Bank Syariah.
b. Bagi Hasil
1) Hasil olah data tentang adanya bagi hasil antara nasabah yang
melakukan pinjaman uang dengan Bank Syariah ditunjukkan pada
tabel 4.8
Tabel 4.8. Hasil olah data nasabah yang melakukan pinjaman.
Jawaban Frekuensi Persentase %
Sangat Setuju 39 41.5
Setuju 55 58.5
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019.
Berdasarkan tabel 4.8 bahwa responden dalam hal ini adalah
mahasiswa dengan frekuensi sebanyak 39 orang sangat setuju
dengan adanya sistem bagi hasil antara pihak bank dan nasabah
yang melakukan pinjaman uang sebagai modal dalam kegiatan
usahanya. Hal ini dapat dilihat pada persentase yakni sebesar
41.5%. Sedangkan sisanya sebesar 55 orang merasa setuju dengan
adanya sistem bagi hasil antara pihak bank dan nasabah yang
melakukan pinjaman uang di Bank Syariah.
2) Hasil olah data tentang saling menguntungkan satu sama lain
antara nasabah dan Bank Syariah. Hal tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.9 sebagai berikut :
Tabel 4.9. Hasil olah data satu sama lain antara nasabah dan Bank
Syariah.
Jawaban Frekuensi Persentase %
Sangat Setuju 41 43.6
Setuju 53 56.4
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019.
Berdasarkan tabel 4.9 bahwa responden dalam hal ini adalah
mahasiswa dengan frekuensi sebanyak 41 orang sangat setuju
dengan adanya sistem bagi hasil pada Bank Syariah yang saling
menguntungkan satu sama lain antara nasabah dan Bank Syariah.
Hal ini dapat dilihat pada persentase yakni sebesar 43.6%.
Sedangkan responden sebesar 56.4% atau sebanyak 53 orang
merasa setuju bahwa dengan adanya sistem bagi hasil pada bank
syariah dapat saling menguntungkan antara pihak bank dan
nasabah.
3) Hasil olah data tentang tidak merugikan nasabah antara satu sama
lain dengan Bank Syariah. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.10
sebagai berikut :
Tabel 4.10. Hasil olah data tentang tidak merugikan nasabah antara
satu sama lain dengan Bank Syariah.
Jawaban Frekuensi Persentase%
Sangat Setuju 39 41.5
Setuju 55 58.5
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019.
Berdasarkan tabel 4.10 bahwa responden dalam hal ini
adalah mahasiswa dengan frekuensi sebanyak 39 orang sangat
setuju dengan adanya sistem bagi hasil pada bank syariah yang
tidak merugikan nasabah antara satu sama lain. Hal ini dapat dilihat
pada persentase sebesar 41.5%. Sedangkan responden sebesar
58.5% atau sebanyak 55 orang merasa setuju bahwa dengan
adanya sistem bagi hasil pada bank syariah tidak merugikan
nasabah antara satu dengan yang lain.
4) Hasil olah data tentang menabung di bank syariah karena nisbah
bagi hasil yang diberikan menarik. Hal tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.11 sebagai berikut:
Tabel 4.11. Hasil olah data menabung di bank syariah karena nisbah
bagi hasil yang diberikan menarik.
Jawaban Frekuensi Persentase %
Sangat Setuju 38 40.4
Setuju 56 59.6
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan tabel 4.11 bahwa responden dalam hal ini
adalah mahasiswa dengan frekuensi sebanyak 38 orang sangat
setuju dengan menabung di Bank Syariah karena nisbah bagi hasil
yang diberikan menarik. Hal ini dapat dilihat pada persentase
sebesar 40.4%. Sedangkan responden sebesar 59.6% atau
sebanyak 56 orang merasa setuju bahwa dengan adanya sistem
bagi hasil pada bank syariah tidak merugikan nasabah antara satu
dengan yang lain.
c. Religius
1) Hasil olah data tentang Bank Syariah berbasis syariat islam. Hal
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12. Hasil olah data Bank Syariah berbasis syariat Islam.
Jawaban Frekuensi Persentase %
Sangat Setuju 42 44.7
Setuju 52 55.3
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan tabel 4.12 bahwa sebanyak 42 responden atau
sebesar 44.7 % menyatakan bahwa mereka sangat setuju dengan
bank syariah yang berbasis syariat Islam. Hal tersebut salah satunya
dikarenakan bahwa bank syariah yang pada umumnya memiliki
dewan pengawas syariah (DPK). Sehingga segala kegiatan yang
ada dalam bank syariah harus berdasarkan prinsip syariah. Namun
disisi lain, bahwa sebanyak 52 atau sebesar 55.3% responden yang
menyatakan setuju dengan bank syariah yang berbasis syariah. Hal
tersebut dimungkinkan bahwa pengetahuan atau pandangan setiap
seseorang berbeda.
2) Hasil olah data tentang Bank Syariah tidak menggunakan unsur riba.
Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai berikut:
Tabel 4.13. Hasil olah data Bank Syariah tidak menggunakan unsur
riba.
Jawaban Frekuensi Persentase %
Sangat Setuju 34 36.2
Setuju 60 63.8
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan tabel 4.13 bahwa sebanyak 34 orang atau
sebesar 36.2% responden menyatakan sangat setuju bahwa bank
syariah tidak menggunakan unsur riba. Sedangkan responden yang
lain yakni sebanyak 60 orang atau sebesar 63.85% menyatakan
setuju bahwa bank syariah tidak menggunakan unsur riba. Hal
tersebut mungkin saja terjadi karena pada umumnya yang paling
mendasar dalam bank syariah adalah dimana sistem yang
digunakan adalah bagi hasil berdasarkan prinsip syariah, sedangkan
pada bank konvensional menggunakan sistem bunga.
3) Hasil olah data tentang dalam mengambil keputusan untuk
pembukaan rekening harus dengan niat baik. Hal tersebut dapat
dilihat pada tabel 4.14 sebagai berikut:
Tabel 4.14. Hasil olah data mengambil keputusan untuk pembukaan
rekening harus dengan niat baik.
Jawaban Frekuensi Persentase %
Sangat Setuju 46 48.9
Setuju 48 51.1
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan tabel 4.14 bahwa responden cenderung merasa
sangat setuju dalam hal mengambil keputusan untuk pembukaan
rekening harus dengan niat baik. Hal ini dapat digambarkan pada
tabel bahwa dari total 94 responden, sebanyak 46 responden
menyatakan sangat setuju dan sisanya sebanyak 48 responden
memilih setuju bahwa dalam mengambil keputusan untuk
pembukaan rekening harus dengan niat baik.
d. Kualitas
1) Hasil olah data tentang Kualitas layanan Bank Syariah dikuatkan
dengan SDM yang profesional. Hal tersebut dapat dilihat pada
tabel 4.15 sebagai berikut:
Tabel 4.15. Hasil olah data Kualitas layanan Bank Syariah
dikuatkan dengan SDM yang professional.
Jawaban Frekuensi Persentase%
Sangat Setuju 61 64.9
Setuju 33 35.1
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan tabel 4.15 bahwa dari total responden
sebanyak 94 orang, dan sebanyak 61 responden atau sebesar
64.9% menyatakan bahwa mereka sangat setuju dengan
kualitas layanan bank syariah yang didukung oleh SDM yang
profesional. Sedangkan sebanyak 40 orang atau sebesar
35.1% responden yang menyatakan setuju dengan kualitas
layanan bank syariah.
2) Hasil olah data tentang Bank Syariah memfasilitasi tersediaanya
bantuan manajemen yang berpotensi untuk memberikan pelayanan
kepada mahasiswa. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.16
sebagai berikut:
Tabel 4.16. Hasil olah data bantuan manajemen yang berpotensi
untuk memberikan pelayanan kepada mahasiswa.
Jawaban Frekuensi Persentase%
Sangat Setuju 38 40.4
Setuju 56 59.6
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari total
responden sebanyak 94 orang. Sebanyak 38 orang menyatakan
bahwa sangat setuju dengan Bank Syariah memfasilitasi
tersediaanya bantuan manajemen yang berpotensi untuk
memberikan pelayanan kepada mahasiswa. Sedangkan sebanyak
56 orang setuju dengan Bank Syariah memfasilitasi tersediaanya
bantuan manajemen yang berpotensi untuk memberikan pelayanan
kepada mahasiswa.
3) Hasil olah data tentang bank syariah melakukan observasi terhadap
para nasabah yang akan menerima bantuan dari Bank Syariah. Hal
tersebut dapat dilihat pada tabel 4.17 sebagai berikut:
Tabel 4.17. Hasil olah data observasi terhadap para nasabah yang
akan menerima bantuan dari Bank Syariah.
Jawaban Frekuensi Persentase %
Sangat Setuju 45 47.9
Setuju 49 52.1
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan tabel bahwa sebanyak 45 responden merasa
sangat setuju dengan bank syariah melakukan observasi terhadap
para nasabah yang akan menerima bantuan dari Bank Syariah.
Sementara sebanyak 49 responden menyatakan bahwa mereka
setuju dengan bank syariah melakukan observasi terhadap para
nasabah yang akan menerima bantuan dari Bank Syariah.
e. Prosedur
1) Hasil dari olah data tentang nasabah harus melengkapi persyaratan
administrasi dari Bank Syariah dalam melakukan pembukaan
rekening. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.18 sebagai berikut:
Tabel 4.18. Hasil dari olah data persyaratan administrasi dari Bank
Syariah dalam melakukan pembukaan rekening.
Jawaban Frekuensi Persentase %
Sangat Setuju 46 48.9
Setuju 48 51.1
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Bersasarkan tabel diatas bahwa sebanyak 94 total
responden, sebanyak 46 orang/responden menyatakan bahwa
mereka sangat setuju dengan nasabah harus melengkapi
persyaratan administrasi dari Bank Syariah dalam melakukan
pembukaan rekening. Sedangkan sebanyak 48 lainnya sangat
setuju dengan nasabah harus melengkapi persyaratan administrasi
dari Bank Syariah dalam melakukan pembukaan rekening.
2) Hasil olah data tentang bank syariah tidak memberatkan nasabah
dalam melakukan pembukaan rekening. Hal tersebut dapat dilihat
pada tabel 4.19 sebagai berikut:
Tabel 4.19. Hasil olah data nasabah dalam melakukan pembukaan
rekening.
Jawaban Frekuensi Persentase %
Sangat Setuju 41 43.6
Setuju 53 56.4
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan tabel diatas bahwa sebanyak 41 responden
menyatakan bahwa mereka sangat setuju dengan bank syariah tidak
memberatkan nasabah dalam melakukan pembukaan rekening.
Sementara sebanyak 53 responden lainnya menyatakan setuju
dengan bank syariah atau dengan kata lain data ini menunjukkan
bahwa hasil olah data nasabah dalam pembukaan rekening
menghasilkan 43% yang sangat setuju dan 56.4% memilih setuju.
Hal tersebut membuktikan bahwa bank syariah tidak memberatkan
nasabah dalam melakukan pembukaan rekening.
3) Hasil olah data tentang nasabah melakukan konsultasi terlebih
dahulu ketika melakukan pembukaan rekening. Hal tersebut dapat
dilihat pada tabel 4.20 sebagai berikut:
Tabel. 4.20. Hasil olah data nasabah melakukan konsultasi terlebih
dahulu ketika melakukan pembukaan rekening.
Jawaban Frekuensi Persentase %
Sangat Setuju 30 31.9
Setuju 64 68.1
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah responden
sebanyak 94 orang. Sebanyak 30 orang menyatakan bahwa mereka
sangat setuju dengan nasabah melakukan konsultasi terlebih dahulu
ketika melakukan pembukaan rekening. Sedangkan yang lain yakni
sebanyak 64 orang menyatakan setuju dengan nasabah melakukan
konsultasi terlebih dahulu ketika melakukan pembukaan rekening.
f. Motivasi
1) Hasil olah data tentang bank syariah merupakan nilai-nilai islam
dalam kegiatan ekonomi. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.21
sebagai berikut:
Tabel 4.21. Hasil olah data tentang bank syariah merupakan nilai-
nilai islam dalam kegiatan ekonomi.
Jawaban Frekuensi Persentase%
Sangat Setuju 40 42.6
Setuju 54 57.4
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa total responden adalah
sebanyak 94 orang. Yang menyatakan sangat setuju dengan bank
syariah merupakan nilai-nilai Islam dalam kegiatan ekonomi adalah
40 orang sementara yang lain sebanyak 54 orang menyatakan
setuju.
2) Hasil olah data tentang menggunakan pembiayaan di bank syariah
untuk mencapai tujuan transaksi yang sesuai dengan prinsip
bermuamalah dalam islam. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.22
sebagai berikut:
Tabel 4.22. Hasil olah data tentang menggunakan pembiayaan di
bank syariah.
Jawaban Frekuensi Persentase %
Sangat Setuju 26 27.7
Setuju 68 72.3
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa sejumlah 26
responden menyatakan sangat setuju dengan menggunakan
pembiayaan di bank syariah untuk mencapai tujuan transaksi yang
sesuai dengan prinsip bermuamalah dalam Islam. Ada sebanyak 68
responden menyatakan setuju bahwa menggunakan pembiayaan di
bank syariah untuk mencapai tujuan transaksi yang sesuai dengan
prinsip bermuamalah dalam islam.
3) Hasil olah data tentang mengajukan pembiayaan di bank syariah
hanya untuk memenuhi kebutuhan. Hal tersebut dapat dilihat pada
4.23 sebagai berikut:
Tabel 4.23. Hasil olah data tentang mengajukan pembiayaan di bank
syariah hanya untuk memenuhi kebutuhan.
Jawaban Frekuensi Persentase %
Sangat Setuju 27 28.7
Setuju 67 71.3
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan olahan data diatas bahwa dalam hal
mengajukan pembiayaan di bank syariah hanya untuk memenuhi
kebutuhan, dalam hal ini sebanyak 27 responden menyatakan
sangat setuju dan sebanyak 67 responden hanya menyatakan
setuju.
4) Hasil olah data tentang proses transaksi yang mudah. Hal tersebut
dapat dilihat pada tabel 4.24 sebagai berikut:
Tabel 4.24. Hasil olah data tentang proses transaksi yang mudah.
Jawaban Frekuensi Persentase %
Sangat Setuju 32 34.0
Setuju 62 66.0
Netral 0 0
Tidak Setuju 0 0
Total 94 100
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan data pada tabel diatas, dimana total responden
sebanyak 94 orang. Dalam hal ini, dimana sebanyak 32 responden
menyatakan bahwa mereka sangat setuju terkait dengan proses
transaksi yang mudah di bank syariah. Sementara sebanyak 62
responden lainnya hanya menyatakan setuju dalam hal proses
transaksi yang mudah dalam bank syariah.
D. ANALISIS DATA
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah pernyataan
pada kuesioner tersebut benar atau tidak, perhitungan ini dilakukan
dengan bantuan program aplikasi SPSS (Statistical Package For Social
Science). Berikut merupakan hasil uji validitas pada masing-masing
variabel penelitian:
Tabel 4.25. Hasil Uji Validitas.
No Butir Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan
1 P1 0.301 0.201 Valid
2 P2 0.457 0.201 Valid
3 P3 0.589 0.201 Valid
4 P4 0.336 0.201 Valid
5 P5 0.637 0.201 Valid
6 P6 0.378 0.201 Valid
7 P7 0.592 0.201 Valid
8 P8 0.985 0.201 Valid
9 P9 0.933 0.201 Valid
10 P10 0.789 0.201 Valid
11 P11 0.856 0.201 Valid
12 P12 0.655 0.201 Valid
13 P13 0.447 0.201 Valid
14 P14 0.621 0.201 Valid
15 P15 0.747 0.201 Valid
16 P16 0.719 0.201 Valid
17 P17 0.538 0.201 Valid
18 P18 0.705 0.201 Valid
19 P19 0.592 0.201 Valid
20 P20 0.538 0.201 Valid
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan Tabel diatas, dimana r hitung > dari r tabel pada
taraf signifikan α = 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa semua butir
pernyataan variabel pengetahuan dan minat menabung dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpul
data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan,
kestabilan dan konsistensi alat tersebut dalam menggungkapkan gejala-
gejala tertentu dari sekelompok individu, walaupun dilakukan pada waktu
yang berbeda. Uji reliabilitas dilakukan dengan membandingkan antara r
hitung dan r tabel melalui tahapan analisis Cronbach’s Alpha. Berikut
merupakan hasil uji reliabilitas:
Tabel 4.26. Hasil Uji Reliabilitas.
Reliability Statistics (X)
Reliability Statistics
Cronbach's Alphaa N of Items
-.081 10
Reliability Statistics (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.181 10
Sumber: Hasil olah data 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai Cronbach’s
Alpha pada variabel pengetahuan menunjukkan nilai sebesar 0-.081,
sedangkan nilai Cronbach’s Alpha pada variabel minat menabung sebesar
0.181. Sehingga kedua variabel tersebut dapat dinyatakan uji variabel
karena memiliki nilai yang lebih besar dari nilai keofisien signifikansi yaitu
0.6 atau 0.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Untuk mendeteksi normalitas dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal pada grafik. Dasar pengembalian keputusan
adalah
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti
garis diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3) Mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas. Berikut ini adalah grafik hasil pengujian
normalitas:
Gambar 4.2. Regression Standardized Residual
Gambar 4.3. Observed Cum Prob
Berdasarkan gambar hasil pengujian di atas yang menunjukkan
dimana titik menyebar dan mengikuti arah diagonal atau grafik
histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Heteroskedastistas
Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastistas pada suatu
model dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut. Tidak
terdapat heteroskedastistas jika:
1) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola
2) Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka
0.
3) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja.
Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar
scatterplot berikut :
Gambar 4.4. Regression studentized Rasidual
Pada gambar diatas, dapat dilihat bahwa titik-titik pada gambar
scatterplot tidak mempunyai pola penyebaran yang jelas dan
mempunyai pola penyebaran diatas dan di bawah angka 0 (nol)
pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat
gangguan heteroskedastisitas pada model regresi.
4. Uji Hipotesis
a. Uji Regresi
Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linear sederhana. Regresi linear sederhana dilakukan
untuk mengetahui hubungan antara variabel dependen dan variabel
independen.
Tabel 4.27. Uji regresi Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.987 .340 5.843 .000
Pengetahuan Mahasiswa
.557 .074 .617 7.519 .000
a. Dependent Variable: Minat Menabung
Berdasarkan tabel Coefficient di atas, dapat diketahui nilai
koefisien regresi variabel pengetahuan mahasiswa (X) terhadap minat
menabung (Y) sebesar 0.557 dan nilai konstanta sebesar 1.987.
Dengan demikian bentuk persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a + bX + e
Y = 1.987 + 0.557 + e
Model ini menunjukkan bahwa koefisien regresi hasil taksiran
bertanda positif. Hasil ini memberikan gambaran bahwa adanya
hubungan yang positif dari variabel pengetahuan mahasiswa (X)
terhadap minat menabung (Y), hal ini mengindikasikan bahwa dengan
meningkatnya pengetahuan mahasiswa maka minat menabung juga
akan meningkat. Atau dengan kata lain setiap kenaikan variabel X
maka nilai variabel Y juga akan meningkat sebesar 0.557.
b. Uji t Parsial
Untuk pengujian dengan uji t dapat dilakukan dengan kriteria
sebagai berikut:
1) Jika - t tabel t hitung t tabel, maka H diterima, hal ini berarti
tidak ada pengaruh pengetahuan mahasiswa fakultas agama Islam
terhadap minat menabung.
2) Jika – t hitung < - t tabel atau t hitung > t tabel, maka H ditolak Ha
diterima, hal ini berarti ada pengaruh pengetahuan mahasiswa
fakultas agama Islam terhadap minat menabung.
Tabel 4.28. Uji t (parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.987 .340 5.843 .000
Pengetahuan Mahasiswa
.557 .074 .617 7.519 .000
a. Dependent Variable: Minat Menabung
Sumber : Hasil olah data 2019
Berdasarkan tabel hasil olah data dapat diketahui bahwa
variabel pengetahuan mahasiswa berpengaruh terhadap minat
menabung. Hal tersebut dapat diketahui dimana terdapat nilai sig
sebesar 0.000 dan lebih kecil dari nilai signifikansi sebesar 0.05 atau
0.000 < 0.05. Maka pengaruh pengetahuan mahasiswa adalah
signifikan terhadap minat menabung variabel pengetahuan mahasiswa
mempunyai t hitung sebesar 7.519 dengan t tabel 1.986. Jadi dapat
dikatakan bahwa t hitung > t tabel atau 7.519 > 1.986 maka dapat
disimpulkan bahwa Ho di tolak dan Ha di terima. dalam hal ini dimana
Ha diterima yang artinya bahwa variabel pengetahuan mahasiswa
memiliki pengaruh terhadap minat menabung, atau dengan kata lain
variabel pengetahuan mahasiswa berpengaruh signifikan terhadap
minat menabung di bank syariah.
5. Uji Determinasi R2
Uji determinasi ( )2R digunakan untuk mengetahui seberapa besar
persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu. Jika
nilai 2R kecil, berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen amat terbatas. Akan tetapi jika nilai 2R mendekati satu,
berarti variabel independen.
Tabel 4.29. Uji Determinasi R2
Sumber : Hasil olah data 2019
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui nilai R2 menunjukkan nilai
sebesar 0.381. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel X
(Pengetahuan mahasiswa) cukup kuat terhadap variabel Y (Minat
Menabung) yaitu sebesar 38,1% sedangkan sisanya sebesar 61.9%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
E. Jawaban Hasil Penelitian
Model Summaryb
Model R
R Squar
e
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimat
e
Change Statistics
Durbin-
Watson
R Square Change
F Chang
e df1 df2
Sig. F
Change
1 .617a .381 .374 .11913 .381 56.542 1 92 .000 2.113
a. Predictors: (Constant), Pengetahuan Mahasiswa b. Dependent Variable: Minat menabung
Berikut pembahasan hasil penelitian berdasarkan hasil analisis data
mengenai Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Agama Islam
Unismuh Makassar terhadap Minat Menabung di Bank Syariah. Dengan
teknik pengumpulan data menggunakan angket/kuesuoner kepada 94
responden yang merupakan Mahasiswa, yang telah diolah merupakan
aplikasi SPSS 22 dan telah dikaitkan dengan hipotesis yang telah
dikemukakan sebelumnya. Dimana uji hipotesis membuktikan bahwa ada
pengaruh yang cukup besar dilihat dari uji determinasi, yaitu pengaruh
pengetahuan mahasiswa fakultas agama Islam Unismuh Makassar
terhadap minat menabung di bank syariah sebesar 38,1%. Ini
menunjukkan bahwa pengaruh pengetahuan mahasiswa ini cukup
memengaruhi minat mahasiswa untuk menabung di Bank Syariah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tingkat pengetahuan mahasiswa fakultas agama Islam Unismuh
Makassar mengenai bank syariah menunjukkan bahwa hasil dari
pengolahan data yang diperoleh mahasiswa, secara umum sangat
tinggi berdasarkan hasil olah data dan memberikan pengaruh positif
terhadap minat menabung mahasiswa di bank syariah.
2. Pengaruh pengetahuan mahasiswa fakultas agama Islam Unismuh
Makassar terhadap minat menabung di bank syariah sangat bermanfaat
sehingga jumlah mahasiswa yang menabung semakin tinggi sehingga
berhasil meningkat. Hasil persentase mahasiswa yang menabung pada
bank syariah dilihat dari hasil penelitian sebesar 38.1% membuktikan
secara keseluruhan pengaruh pengetahuan Mahasiswa cukup kuat
terhadap minat menabung.
B. Saran
Kepada mahasiswa agar lebih mencari informasi mengenai bank
syariah, jasa dan fasilitas yang ditawarkan agar tidak dianggap merugikan
mahasiswa serta mahasiswa lebih mengetahui bahwa menabung di bank
syariah membawa manfaat bagi mahasiswa.
94
DAFTAR PUSTAKA
Adeyuniati. 2013. “Pengertian Seminar”, Offical Website Adeyuniati1006.https://adeyuniati1006.wordpress.com/2013/06/24/pengertian seminar/ (diakses 2 januari 2019).
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Augusty, Ferdinand. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Bursa Efek Indonesia https://www.idx.co.id/tentang-bei/ikhtiar/ (Diakses 23 Agustus 2019)
Darmadji,Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Selemba Empat.
Departemen Agama RI. 2010. “Al-Qur’an dan terjamahan. Bandung: CV Diponegoro.
W.A. Gerungan, W.A. 2012. Psikologi Sosial. Bandung: Refika.
Ghozali, imam dan Hengky Latan. 2015. Partial Least Squares, Konsep, Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program Smart pls 3.0 untuk penelitian Empiris. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hendryadi dan Suryani. 2016. Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Jakarta
Hestanto. 2017. “engertian Pasar Modal Syariah Menurut Para Ahli”, Offical
Website Hestanto. https://www.hestanto.web.id/pengertian-pasar-modal-syariah/. (Diakses 24 Januari 2019).
Huda, Nurul dan Mustafa Edwin Nasution. 2014. Investasi pada Pasar Modal Syariah. Cet. III; Jakarta: Kencana.
Husnan, Suad. 2003. Dasar-dasat teori portopolio dan analisis sekuritas. yogyakarta: AMP YKPN.
Ifham , Ahmad Sholihin,2010. Pedoman Umum Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kompas Gramedia.
Ika, Syahrir dan Suparman Zen Kemu. 2018. Bunga Rampai: disruptive mindset sektor jasa keuangan. Bogor: IPB Press.
Juliandi, Azuar dan Irfan. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif: untuk ilmu-ilmu bisnis. Bandung: Citapustaka.
Machali, Imam. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif: Panduan Praktis Merencanakan, Melaksanakan dan Analisis dalam Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga.
Manan, Abdul. 2016. Hukum Ekonomi Syariah: Dalam Perspektif Kewenangan Peradilan Agama. Cet. IV; Jakarta: Kencana.
Mardani. 2015. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia. Jakarta: Kencana.
Muin, Rahmawati. 2014. Lembaga Keuangan Syariah: Bank dan Non Bank. Makassar: Alauddin University Press.
Nasihin, Miranda. 2012. Segala Hal Tentang Hukum Lembaga Pembiayaan. Yogyakarta: Buku Pintar.
Peraturan Pemerintah No.57 Tahun 2008 Tentang Perusahaan Penerbit SBSN indonesia Direktir Jenderal Pengelolaan Utang Depertemen Keuangan Republik Indonesia.
Samiun,Ali. 2017. “Pengertian Dana Pensiun, Tujuan, dan Jenis Dana
Pensiun”, Offical Website ali samiun. http://www.inoformasiahli.com/2017/09/pengertian-dana-pensiun-tujuan-fungsi-dan-jenis-dana-pensiun.html. (Diakses 24 Januari 2019).
S, Burhanuddin. 2008. Pasar modal syariah (tinjauan hukum). Yogyakarta: UII Press.
Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Shaleh, Abdul Rahman dan Muhbib Abdul wahab. 2004. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Presprktif Islam. Jakarta: Prenada Media.
Sholihin, Ahmad Ifham. 2010. Pedoman Umum Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kompas Gramedia.
Soemitra, Andri. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Cet. II; Jakarta: Kencana.
Soemitra, Andri. 2014. Masa Depan Pasar Modal Syariah di Indonesia. Jakarta: Kencana.
Sugiono. 2014. Metode penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryani dan Hendryadi. 2016. Metode Riset Kuantitatif: teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang Manajemen dan Ekonomi Islam. Cet. II; Jakarta: Kencana.
Susilowati, Yuliana. 2017. faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi syariah untuk berinvestasi di pasar modal syariah. Surabaya: Skripsi, IAIN Surabaya.
Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Rosdakarya.
Werang, Basilius Redan. 2015. Pendekatan Kuantitatif dalam Penelitian Sosial. Yogyakarta: Calpulis.
W.S, Winker.1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Pelajar. Jakarta: PT. Gramedia.
Yuliarti, Widya. 2018. “Apa Yang Dimaksud Dengan Efek Beragun Aset (EBA) Syariah?”, Offical Website Widya Yuliarti CFP.https://www.finansialku.com/apa-yang-dimaksud-denganefek-beragunan-aset-eba-syariah/amp/ (Diakses 29 desember 2018).
RIWAYAT HIDUP
MASRIANI ANWAR. Lahir di Kabupaten Bone Kecamatan
Kahu Desa Bontopadang pada tanggal 21 Juni 1996. Anak
kedua dari tiga bersaudara dari Pasangan Anwar dan Kartini.
Penulis memasuki jenjang Pendidikan formal Sekolah Dasar di SD Inpres 6/86
Bottopadang pada tahun 2004 dan lulus pada tahun 2009, kemudian pada
tahun yang sama melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 4 Kahu dan lulus
pada tahun 2012. Setelah lulus, pada tahun tersebut penulis melanjutkan
pendidikan di tingkat SMA tepatnya di Madrasah Aliyah Palattae. Kemudian
penulis lulus pada tahun 2015. Setelah menyelasaikan studi Atas Ridho Allah
SWT dan restu kedua orang tua, penulis melanjutkan pendidikan pada jenjang
perkuliahan pada salah satu kampus swasta di Universitas Muhammadiyah
Makassar Fakultas Agama Islam Prodi Hukum Ekonomi Syariah pada tahun
2015.
Selama penulis berstatus sebagai mahasiswa Jurusan Hukum Ekonomi
Syariah di Universitas Muhammadiyah Makassar.
MASRIANI ANWAR NIM: 10525032615
L
A
M
P
I
R
A
N
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Agama Islam Unismuh
Makassar Terhadap Minat Menabung di Bank Syariah
Responden yang terhormat
Dalam rangka menyelesaikan studi/tugas akhir di Fakultas
Agama Islam Prodi Hukum Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah
Makassar, maka dari itu diperlukan dukungan Bapak/Saudara(i) untuk
membantu saya mengisi kuesioner ini.
Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan
Bapak/Saudara(i) meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini.
Masukan informasi yang jujur, benar, dan akurat sangat diharapkan agar
informasi ilmiah yang akan disajikan benar-benar dapat dipertanggung
ajawabkan.
Terima kasih atas bantuan dan kesediaannya dalam meluangkan
waktu untuk mengisi kuesioner ini.
Petunjuk Pengisian
1. Bacalah terlebih dahulu pernyataan dengan cermat sebelum
anda memulai untuk menjawabnya.
2. Isilah data diri anda sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
paa urutan 1 tentang identitas responden.
3. Jawablah pernyataan ini dengan benar.
4. Pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda
checklist (√) pada salah satu pilihan jawaban sesuai dengan
pendapat yang anda alami sebagai tenaga kerja.
5. Setiap responden diharapkan hanya memiliki satu jawaban.
Identitas Responden
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis kelamin :
4. Pendidikan Terakhir :
5. Pekerjaan :
Keterangan Alternatif Jawaban dan Skor Penilaian
Skor 5 = Sangat Setuju (SS)
Skor 4 = Sangat (S)
Skor 3 = Netral (N)
Skor 2 = Tidak Setuju (TS)
Skor 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
Butir Pernyataan Variabel Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Agama
Islam (X)
No.
Pernyataan
Alternatif Jawaban
1 2 3 4 5
X1 Pengetahuan
1. Saya mengetahui jenis atau ragam
produk yang ditawarkan oleh Bank
Syariah.
2. Saya mengetahui prosedur
pembukaan rekening atau tabungan
di Bank Syariah.
3. Saya mengetahui bagaimana
mekanisme menabung di Bank
Syariah.
X2 Bagi Hasil
1. Adanya bagi hasil antara nasabah
yang melakukan pinjaman uang
dengan Bank Syariah.
2. Saling menguntungkan satu sama
lain antara nasabah dan Bank
Syariah.
3. Tidak merugikan nasabah antara
satu sama lain dengan Bank
Syariah.
4. Saya menabung di Bank Syariah
karena nisbah bagi hasil yang
diberikan menarik.
X3 Religius
1. Bank Syariah berbasis syariat islam
2. Bank Syariah tidak menggunakan
unsur riba.
3. Dalam mengambil keputusan untuk
pembukaan rekening harus dengan
niat baik.
Butir Pernyataan Variabel Minat Menabung di Bank BTN Syariah (Y)
No. Pernyataan Alternatif Jawaban
1 2 3 4 5
Y1 Kualitas
1. Kualitas layanan Bank Syariah
dikuatkan dengan SDM yang
professional.
2. Bank Syariah memfalitasi
tersedianya bantuan manajemen
yang berpotensi untuk memberikan
pelayanan kepada mahasiswa.
3. Bank Syariah melakukan observasi
terhadap para nasabah yang akan
menerima bantuan dari bantuan dari
Bank Syariah.
Y2 Prosedur
1. Nasabah harus melengkapi
persyaratan administrasi dari Bank
Syariah dalam melakukan
pembukaan rekening.
2. Bank Syariah tidak memberatkan
nasabah dalam melakukan
pembukaan rekening.
3. Nasabah melakukan konsultasi
terlebih dahulu ketika melakukan
pembukaan rekening.
Y3 Motivasi
1. Bank Syariah merupakan nilai-nilai
islam dalam kegiatan ekonomi.
2. Saya menggunakan pembiayaan di
Bank Syariah untuk mencapai
tujuan bertransaksi yang sesuai
dengan prinsip bermuamalah dalam
islam.
3. Saya mengajukan pembiayaan di
Bank Syariah hanya untuk
memenuhi kebutuhan.
4. Proses transaksinya yang mudah.
Dokumentasi
GET DATA /TYPE=XLSX
/FILE='C:\Users\ACER\Documents\LANJUT SKRIPSI ANI\data olah.xlsx'
/SHEET=name 'Form Responses 1'
/CELLRANGE=full
/READNAMES=on
/ASSUMEDSTRWIDTH=32767.
EXECUTE.
DATASET NAME DataSet2 WINDOW=FRONT.
DATASET CLOSE DataSet1.
COMPUTE X=P1 + P2 + P3 + P4 + P5 + P6 + P7 + P8 + P9 + P10.
VARIABLE LABELS X 'Pengetahuan Mahasiswa'.
EXECUTE.
COMPUTE Y= P11 + P12 + P13 + P14 + P15 + P16 + P17 + P18 + P19 + P20.
VARIABLE LABELS Y 'Minat Menabung'.
EXECUTE.
FREQUENCIES VARIABLES=Usia JK Pekerjaan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19
P20
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 13-SEP-2019 12:23:10 Comments
Input Active Dataset DataSet2 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File 94
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=Usia JK Pekerjaan P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 /ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00.02
Elapsed Time 00:00:00.03
Statistics
Usia : JK Pekerjaan : P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
N Valid 94 94 94 94 94 94 94 94 94 94
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
Usia :
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 21.0 10 10.6 10.6 10.6
22.0 50 53.2 53.2 63.8
23.0 22 23.4 23.4 87.2
24.0 10 10.6 10.6 97.9
25.0 2 2.1 2.1 100.0
Total 94 100.0 100.0
JK
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid L 14 14.9 14.9 14.9
P 80 85.1 85.1 100.0
Total 94 100.0 100.0
Pekerjaan :
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid mahasiswa 3 3.2 3.2 3.2
Mahasiswa 87 92.6 92.6 95.7
MAhasiswa 1 1.1 1.1 96.8
Mahasiswi 3 3.2 3.2 100.0
Total 94 100.0 100.0
P1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 65 69.1 69.1 69.1
5.0 29 30.9 30.9 100.0
Total 94 100.0 100.0
P2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 39 41.5 41.5 41.5
5.0 55 58.5 58.5 100.0
Total 94 100.0 100.0
P3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 48 51.1 51.1 51.1
5.0 46 48.9 48.9 100.0
Total 94 100.0 100.0
P4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 39 41.5 41.5 41.5
5.0 55 58.5 58.5 100.0
Total 94 100.0 100.0
P5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 41 43.6 43.6 43.6
5.0 53 56.4 56.4 100.0
Total 94 100.0 100.0
P6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 39 41.5 41.5 41.5
5.0 55 58.5 58.5 100.0
Total 94 100.0 100.0
P7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 38 40.4 40.4 40.4
5.0 56 59.6 59.6 100.0
Total 94 100.0 100.0
P8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 42 44.7 44.7 44.7
5.0 52 55.3 55.3 100.0
Total 94 100.0 100.0
P9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 34 36.2 36.2 36.2
5.0 60 63.8 63.8 100.0
Total 94 100.0 100.0
P10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 46 48.9 48.9 48.9
5.0 48 51.1 51.1 100.0
Total 94 100.0 100.0
P11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 61 64.9 64.9 64.9
5.0 33 35.1 35.1 100.0
Total 94 100.0 100.0
P12
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 38 40.4 40.4 40.4
5.0 56 59.6 59.6 100.0
Total 94 100.0 100.0
P13
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 45 47.9 47.9 47.9
5.0 49 52.1 52.1 100.0
Total 94 100.0 100.0
P14
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 46 48.9 48.9 48.9
5.0 48 51.1 51.1 100.0
Total 94 100.0 100.0
P15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 41 43.6 43.6 43.6
5.0 53 56.4 56.4 100.0
Total 94 100.0 100.0
P16
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 30 31.9 31.9 31.9
5.0 64 68.1 68.1 100.0
Total 94 100.0 100.0
P17
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 40 42.6 42.6 42.6
5.0 54 57.4 57.4 100.0
Total 94 100.0 100.0
P18
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 26 27.7 27.7 27.7
5.0 68 72.3 72.3 100.0
Total 94 100.0 100.0
P19
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 27 28.7 28.7 28.7
5.0 67 71.3 71.3 100.0
Total 94 100.0 100.0
P20
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4.0 32 34.0 34.0 34.0
5.0 62 66.0 66.0 100.0
Total 94 100.0 100.0
COMPUTE X=X / 10.
VARIABLE LABELS X 'Pengetahuan Mahasiswa'.
EXECUTE.
COMPUTE Y=Y / 10.
VARIABLE LABELS Y 'Minat Menabung'.
EXECUTE.
CORRELATIONS
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 X
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Notes
Output Created 13-SEP-2019 12:26:35 Comments
Input Active Dataset DataSet2 Filter <none> Weight <none> Split File <none>
N of Rows in Working Data File 94 Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing. Cases Used Statistics for each pair of variables are based
on all the cases with valid data for that pair. Syntax CORRELATIONS
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 X /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Resources Processor Time 00:00:00.03
Elapsed Time 00:00:00.11
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
P1 Pearson Correlation 1 -.372** .314** -.279** .216* -.092 .175
Sig. (2-tailed) .301 .457 .302 .389 .037 .378 .092
N 94 94 94 94 94 94 94
P2 Pearson Correlation -.372** 1 -.428** .167 -.262* .167 -.078
Sig. (2-tailed) .457 .305 .501 .407 .011 .107 .457
N 94 94 94 94 94 94 94
P3 Pearson Correlation .314** -.428** 1 -.255* .174 -.255* .156
Sig. (2-tailed) .489 .305 .507 .313 .093 .013 .133
N 94 94 94 94 94 94 94
P4 Pearson Correlation -.279** .167 -.255* 1 -.262* .124 -.034
Sig. (2-tailed) .336 .447 .513 .418 .011 .235 .747
N 94 94 94 94 94 94 94
P5 Pearson Correlation .216* -.262* .174 -.262* 1 -.262* .150
Sig. (2-tailed) .637 .711 .893 .621 .011 .150
N 94 94 94 94 94 94 94
P6 Pearson Correlation -.092 .167 -.255* .124 -.262* 1 -.210*
Sig. (2-tailed) .378 .607 .413 .235 .011 .043
N 94 94 94 94 94 94 94
P7 Pearson Correlation .175 -.078 .156 -.034 .150 -.210* 1
Sig. (2-tailed) .592 .457 .433 .747 .150 .043
N 94 94 94 94 94 94 94
P8 Pearson Correlation -.002 .242* -.148 .199 -.143 .112 -.261*
Sig. (2-tailed) .985 .719 .856 .655 .168 .283 .011
N 94 94 94 94 94 94 94
P9 Pearson Correlation .071 -.005 .161 .040 .275** -.140 .192
Sig. (2-tailed) .494 .964 .621 .701 .007 .180 .064
N 94 94 94 94 94 94 94
P10 Pearson Correlation .009 .040 .064 -.176 .126 .255* -.026
Sig. (2-tailed) .933 .705 .538 .789 .226 .013 .805
N 94 94 94 94 94 94 94
Pengetahuan Mahasiswa Pearson Correlation .322** .161 .255* .176 .330** .233* .344**
Sig. (2-tailed) .002 .121 .013 .090 .001 .024 .001
N 94 94 94 94 94 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
CORRELATIONS
/VARIABLES=P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 Y
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Correlations
Notes
Output Created 13-SEP-2019 12:27:21 Comments
Input Active Dataset DataSet2 Filter <none>
Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File 94
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair.
Syntax CORRELATIONS /VARIABLES=P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 Y /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE.
Resources Processor Time 00:00:00.02
Elapsed Time 00:00:00.09
Correlations
P11 P12 P13
P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20
Minat Menabu
ng
P11 Pearson Correlation
1 -
.302** -.054
.051
.108 -.166 -.133 -.193 -.075 -.130 .034
Sig. (2-tailed)
.003 .608
.624
.302 .110 .200 .062 .473 .211 .747
N 94 94 94
94
94 94 94 94 94 94 94
P12 Pearson Correlation
-.302** 1 -.182
.104
.019 .180 .124 .363** .100 .186 .457**
Sig. (2-tailed)
.003 .079
.317
.859 .082 .233 .000 .338 .073 .000
N 94 94 94
94
94 94 94 94 94 94 94
P13 Pearson Correlation -.054 -.182 1
-.171
-.027 .121 .166 .026 .004 .031 .272**
Sig. (2-tailed)
.608 .079
.099
.797 .247 .110 .801 .973 .770 .008
N 94 94 94
94
94 94 94 94 94 94 94
P14 Pearson Correlation
.051 .104 -.171 1 -.217* .060 -.025 .013 .178 -.030 .283**
Sig. (2-tailed)
.624 .317 .099 .035 .564 .813 .900 .086 .777 .006
N 94 94 94
94
94 94 94 94 94 94 94
P15 Pearson Correlation
.108 .019 -.027
-.217*
1 -.050 .198 -.112 -.084 .092 .280**
Sig. (2-tailed)
.302 .859 .797
.035
.633 .056 .281 .420 .375 .006
N 94 94 94
94
94 94 94 94 94 94 94
P16 Pearson Correlation
-.166 .180 .121
.060
-.050 1 .057 .189 -.031 -.010 .382**
Sig. (2-tailed)
.110 .082 .247
.564
.633 .586 .068 .766 .922 .000
N 94 94 94
94
94 94 94 94 94 94 94
P17 Pearson Correlation -.133 .124 .166
-.025
.198 .057 1 -.147 .214* .154 .476**
Sig. (2-tailed)
.200 .233 .110
.813
.056 .586 .156 .038 .139 .000
N 94 94 94
94
94 94 94 94 94 94 94
P18 Pearson Correlation
-.193 .363** .026
.013
-.112 .189 -.147 1 .291** .108 .419**
Sig. (2-tailed)
.062 .000 .801
.900
.281 .068 .156 .004 .301 .000
N 94 94 94
94
94 94 94 94 94 94 94
P19 Pearson Correlation
-.075 .100 .004
.178
-.084 -.031 .214* .291** 1 .040 .455**
Sig. (2-tailed)
.473 .338 .973
.086
.420 .766 .038 .004 .701 .000
N 94 94 94
94
94 94 94 94 94 94 94
P20 Pearson Correlation -.130 .186 .031
-.030
.092 -.010 .154 .108 .040 1 .414**
Sig. (2-tailed)
.211 .073 .770
.777
.375 .922 .139 .301 .701 .000
N 94 94 94
94
94 94 94 94 94 94 94
Minat Menabung
Pearson Correlation
.034 .457** .272**
.283*
*
.280** .382** .476** .419** .455** .414** 1
Sig. (2-tailed)
.747 .000 .008
.006
.006 .000 .000 .000 .000 .000
N 94 94 94
94
94 94 94 94 94 94 94
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
RELIABILITY
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
Notes
Output Created 13-SEP-2019 12:28:06 Comments
Input Active Dataset DataSet2
Filter <none>
Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File 94
Matrix Input
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY /VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA.
Resources Processor Time 00:00:00.02
Elapsed Time 00:00:00.02
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 94 100.0
Excludeda 0 .0
Total 94 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alphaa N of Items
-.081 10
a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.
RELIABILITY
/VARIABLES=P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Reliability
Notes
Output Created 13-SEP-2019 12:29:03 Comments
Input Active Dataset DataSet2 Filter <none>
Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File 94
Matrix Input Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing. Cases Used Statistics are based on all cases with valid data
for all variables in the procedure.
Syntax RELIABILITY /VARIABLES=P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 /SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA.
Resources Processor Time 00:00:00.00
Elapsed Time 00:00:00.03
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 94 100.0
Excludeda 0 .0
Total 94 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.181 10
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT X
/METHOD=ENTER Y
/SCATTERPLOT=(*ZPRED ,*SRESID)
/RESIDUALS DURBIN HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID)
/SAVE RESID.
Regression
Notes
Output Created 13-SEP-2019 12:30:59 Comments
Input Active Dataset DataSet2 Filter <none>
Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data File 94
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.
Cases Used Statistics are based on cases with no missing values for any variable used.
Syntax REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA CHANGE /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT X /METHOD=ENTER Y /SCATTERPLOT=(*ZPRED ,*SRESID) /RESIDUALS DURBIN HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID) /SAVE RESID.
Resources Processor Time 00:00:01.50 Elapsed Time 00:00:02.50 Memory Required 3408 bytes
Additional Memory Required for Residual Plots
680 bytes
Variables Created or Modified RES_1 Unstandardized Residual
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Minat Menabungb . Enter
a. Dependent Variable: Pengetahuan Mahasiswa b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
Change Statistics
R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change
1 .617a .381 .374 .11913 .381 56.542 1 92 .000
a. Predictors: (Constant), Minat Menabung b. Dependent Variable: Pengetahuan Mahasiswa
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .802 1 .802 56.542 .000b
Residual 1.306 92 .014
Total 2.108 93
a. Dependent Variable: Pengetahuan Mahasiswa b. Predictors: (Constant), Minat Menabung
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.987 .340 5.843 .000
Pengetahuan Mahasiswa
.557 .074 .617 7.519 .000
a. Dependent Variable: Minat Menabung
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 4.2134 4.7701 4.5415 .09289 94 Std. Predicted Value -3.532 2.461 .000 1.000 94 Standard Error of Predicted Value .012 .045 .016 .006 94
Adjusted Predicted Value 4.2495 4.7512 4.5420 .09121 94 Residual -.26906 .34125 .00000 .11849 94
Std. Residual -2.259 2.864 .000 .995 94
Stud. Residual -2.385 2.905 -.002 1.012 94 Deleted Residual -.30000 .35100 -.00053 .12284 94 Stud. Deleted Residual -2.449 3.032 -.001 1.028 94
Mahal. Distance .004 12.475 .989 1.795 94 Cook's Distance .000 .327 .019 .052 94 Centered Leverage Value .000 .134 .011 .019 94
a. Dependent Variable: Pengetahuan Mahasiswa
Charts