skripsi oleh : meriati - unismuh
TRANSCRIPT
ANALISIS PELAYANAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
OLEH :
MERIATI NIM 105721104016
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2021
ii
ANALISIS PELAYANAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT PADA KANTOR
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
KOTA MAKASSAR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Manajemen pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
MERIATI
NIM 105721104016
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Ketika telah melakukan yang terbaik yang kita bisa, maka
kegagalan bukan sesuatu yang Harus disesalkan, tapi
jadikanlah pelajaran atau motivasi diri.
Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada
kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari
suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk
urusan yang lain)”.(QS 94: 6-7).
Skripsi ini kupersembahkan kepada ALLAH SWT sebagai wujud
cinta hamba pada Rabbnya yang terkasih.
Dan kupersembahkan kepada:
Ayah dan ibu serta saudara-saudaraku yang tak pernah henti
menyebutku dalam doanya.
Inilah karya sederhanaku.
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT Rabb, Sang Pemilik
dunia dan seisinya, tiada tuhan selain Allah dan hanya kepada-Nya lah kita patut
memohon dan berserah diri. Shalawat selalu kita hanturkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW Sang kekasih Allah, dengan syafaat dari beliaulah
kita dapat terbebas dari zaman kejahiliyahan. Hanya karena nikmat kesehatan
dan kesempatan dari Allah-lah yang tiada ternilai manakala penulisan skripsii
yang berjudul “Analisis Pelayanan Program Keluarga Berencana Terhadap
Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan
Keluarga Berencana Kota Makassar”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
meyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis yang senantiasa memberi harapan, semangat,
perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku
tercinta yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir
studi ini. Serta seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan dan
doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu.
Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan
cahaya penerang kehidupan di dunia dan akhirat.
viii
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan
dengan hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag. Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE, MM. Selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Makassar.
4. Bapak Dr. Muhammad Rusydi Rahman.,M.Si. Selaku Pembimbing I
yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan
penulis, sehingga skripsi selesai dengan baik.
5. Ibu Syarthini Indrayani, SE.,M.SI, selaku pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya dan telah berkenan membantu selama dalam
penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan
ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Kedua orang tuaku tersayang, kakak dan adik-adik ku tercinta terima
kasih atas dukungan, nasehat, do’a dan kasih sayangnya yang tiada
henti.
ix
9. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Manajemen Angkatan 2016, khususnya teman-teman kelasku
Manajemen 16 A. terima kasih atas segala tegur sapa yang hangat,
senyum tulus di bibir dan canda tawa yang mengakrabkan, semoga tali
silaturahim ini tetap selalu terjaga sampai kapanpun.
10. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu
persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan
dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi
ini.
Akhirnya, penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu segala kritik dan saran dari pembaca dan siapapun/masyarakat
yang sifatnya membangun, diterima dengan senang hati, demi kesempurnaan
dan kemajuan bersama.
Penulis berharap Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi Fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu Alaikum Wr.Wb.
Makassar, 26 Maret 2021
Meriati
x
ABSTRAK
MERIATI, Tahun 2021 Analisis Pelayanan Program Keluarga Berencana Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar, Skripsi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar, Dibimbing Oleh Pembimbing I Dr. Muhammad Rusydi Rahman, Dan Pembimbing II Syarthini Indrayani.
Penelitian ini membahas tentang analisis pelayanan Program Keluarga Berencana terhadap kepuasan masyarakat pada kantor dinas pengendalian penduduk dan keluarga berencana kota Makassar. Penelitian ini bertujuan: Untuk Mengetahui Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data yaitu dengan penyebaran kuesioner. pengambilan sampel menggunakan metode accidental sampling. Berdasarkan hasil Regresi Linear Sederhana yang diolah pada tabell coefficients nilai t hitung adalah 5,874 dengan taraf signifikan 0,000. Karena signifikan 0,000 < 0,05 terdapat pengaruh positif dan signifan dari variabel pelayanan terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar. Kata Kunci: Pelayanan dan Kepuasan.
xi
ABSTRACT
MERIATI, 2021 Analysis of Family Planning Program Services on Community Satisfaction at the Office of Population Control and Family Planning Makassar City, Thesis Management Study Program Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar, Supervised by Advisor I Dr. Muhammad Rusydi Rahman, and Advisor II Syarthini Indrayani.
This study discusses the analysis of family planning program service on community satisfaction at the office of population control and family planning in Makassar city. This study aims: To determine the effect of services on community satisfaction at the Office of Population Control and Family Planning Makassar City. This research uses quantitative research. The data collection method is by distributing questionnaires. sampling using accidental sampling method.
Based on the results of Simple Linear Regression processed on the tabell coefficients, the t value is 5.874 with a significant level of 0.000. Because it is significant 0.000 <0.05, there is a positive and significant effect of service variables on community satisfaction at the Makassar City Population Control and Family Planning Office.
Keywords: Service and Satisfaction.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL i
HALAMAN JUDUL ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN iv
HALAMAN PENGESAHAN v
SURAT PERNYATAAN vi
KATA PENGANTAR vii
ABSTRAK x
ABSTRACT xi
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR GAMBAR xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian 4
D. Manfaat Penelitian 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Keluarga Berencana 5
B. Tinjauan Umum Tentang Pelayanan Keluarga Berencana 6
xiii
C. Tinjauan Umum Tentang Kepuasan Masyarakat Terhadap
Pelayanan Keluarga Berencana 12
D. Definisi Umum Tentang Kepuasan Masyarakat Terhadap
Pelayanan KB 15
E. Tinjauan Empiris 19
F. Kerangka Konsep 21
G. Hipotesis 22
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 23
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian 23
C. Definisi Operasional Variabel 23
D. Populasi Dan Sampel 24
E. Teknik Pengumpulan Data 25
F. Uji Validitas Dan Reabilitas 26
G. Teknik Analisis Data 26
H. Pengujian Hipotesis 27
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian 28
B. Hasil Penelitian 37
C. Pembahasan 52
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan 54
B. Saran 54
DAFTAR PUSTAKA 55
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
2.1 Tinjauan Empiris 19
4.1 Umur Responden 37
4.2 Jenis Kelamin 38
4.3 Tingkat pendididkan Akhir 39
4.4 Standar Penilaian 40
4.5 Variabel Pelayanan 41
4.6 Variabel Kepuasan Masyarakat 43
4.7 Uji Validitas Pelayanan (X) 46
4.8 Uji Validitas Kepuasan Masyarakat (Y) 47
4.9 Uji Reabilitas Pelayanan (X) 48
4.10 Hasil Pengujian Regresi 49
4.11 Hasil Uji-T 50
4.12 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi 51
xv
DAFTAR GAMBAR
21. Kerangka Konsep 21
4.1 Struktur Organisasi 35
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga Berencana merupakan pelayanan preventif yang paling dasar dan
utama bagi wanita. Peningkatan dan perluasan pelayanan Keluarga Berencana
menjadi salah satu usaha pemerintah untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian ibu.
Akibat dari kehamilan yang dialami wanita, Banyak wanita yang harus
menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, karena terbatasnya jumlah
metode yang tersedia juga metode tertentu yang tidak dapat menerima kebijakan
nasional Keluarga Berencan, kesehatan individu dan Seksual wanita atau biaya
untuk memperoleh alat kontrasepsi itu sendiri.
United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacifik
(UNESCAP) 2011, menunjukkan jumlah penduduk di kawasan Asia mencapai
60% dari penduduk dunia. Indonesia selama empat dasawarsa terakhir
menempati posisi empat jumlah populasi terbesar dunia menurut US.Cencus
Bureau (biro sensus di Amerika Serikat yang melakukan sensus di Amerika
Serikat setiap 10 tahun sekali). Proyeksi penduduk Indonesia tahun 2010-2035
menunjukan jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun
mendatang akan terus meningkat.
Angka kematian ibu maternal di kota Makassar mengalami fluktuasi pada
tahun 2015 terdapat 5 kematian ibu dari 25.181 kelahiran hidup dan kematian
ibu 2014 sama dengan tahun sebelumnya yaitu 5 kematian namun berbeda
pada kelahiran hidup yaitu 24.590.
2
Data tersebut menunjukan angka kematian ibu di Kota Makassar
mengalami penurunan dari 20,33/100.000 kelahiran hidup di tahun 2014 menjadii
19,86/100.000 kelahiran hidup di tahun 2015, dimana terjadi 5 kematian ibu dari
sejumlah 25,181 kelahiran hidup di Kota Makassar ( Profil Kesehatan Kota
Makassar, 2016).
Keberhasilan program KB di Kota Makassar telah dapat menengah jumlah
kelahiran pada tahun 2013 sebanyak 21.888 jiwa, tahun 2014 meningkat
sebanyak 23,150 jiwa, dan tahun 2015 meningkat lagi sebanyak 23,494 jiwa
(Bidang Data dan Informasi DPPKB Kota Makassar, 2016).
Berdasarkan data dari Dinas Pengendalian Penduduk Dan KB Kota
Makassar menjelaskan bahwa pencapaian jumlah peserta aktif kota Makassar
pada tahun 2017 menunjukan ekspektor baru MKJP pada tahun 2014 terdapat
5.459 ekspektor (43,63% dari sasaran PPM sebanyak 12.511 ekspektor),
meningkat pada tahun 2015 peserta MKJP sebanyak 6.693 eksepektor (539.32%
dari sasaran PPM Sebanyak 1.241 ekspektor) dan meningkat lagi pada tahun
2016 sebanyak 7,010 ekspektor (115,05% dari sasaran PPM sebanyak 6,094
ekspektor).
Dalam suatu instansi ataupun perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa,
kepuasan pelayanan menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan tersebut,
begitupun juga dalam pengelolaan organisassi Keluarga Berencana. Terciptanya
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan mampu memberikan loyalitas untuk
pelanggan, membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang
jelas menguntungkan bagi perusahan, reputasi perusahaan akan menjadi lebih
baik, serta laba yang diperoleh semakin meningkat.
3
Kepuasan masyarakat dalam pelayanan pada Kantor Dinas Pengendalian
Penduduk dan KB (Keluarga Berencana) Kota Makassar, khususnya pada
kesehatan masyarakat sebelum melakukan pelayanan sangat penting untuk
diperhatikan, karena dapat menggambarkan kualitas pelayanan kesehatan yang
disediakan di tempat tersebut, Mengetahui kepuasan pelayanan sangat
bermanfaat bagi instansi atau perusahaan dalam rangka evaluasi program yang
dijalankan dan dapat menemukan bagian mana yang membutuhkan
peningkatan.
Masalah utama sebagai lembaga atau instansi dalam jasa pelayanan adalah
pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai harapan masyarakat atau
konsumen. Oleh karena itu pihak instansi perlu secara cermat menentukan
kebutuhan masyarakat sebagai upaya untuk memenuhi keinginan dan
meningkatkan kepuasan atas pelayanan dan penyediaan fasilitas yang diberikan.
Menjalin hubungan dan melakukan penelitian.
Masalah lain yaitu, dari segi kecepatan pelayanan yang diberikan oleh
penyelenggara pelayanan yang lamban dan melebihi waktu yang disepakati,
pelayanan pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kota Makassar menurut masyarakat masih dirasa kurang maksimal. Berdasarkan
latar belakang diatas penulis mengadakan penelitian dengan judul : “Analisis
Pelayanan Program Keluarga Berencana Terhadap Kepuasan Masyarakat
Pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota
Makassar”.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka perumusan masalah yang dii
angkat sebagai berikut :
“Apakah Pelayanan Berpengaruh Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Kantor
Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar” ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah :
“Untuk Mengetahui Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada
Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar”
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat membantu dalam pengembangan kajian
studi ilmu pengetahuan dan memberikan sudut pandang yang baru.
2. Manfaat Praktis
Hasil ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, serta sebagai
referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian dengan metode dan juga
tema yang sama.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Keluarga Berencana
1. Definisi Keluarga Berencana
KB adalah singkatan dari Keluarga Berencana. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2013), maksud daripada ini adalah: “Gerakan untuk
membentuk keluarga yang sehat serta sejahtera dengan membatasi kelahiran
anak. ”Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak
yang diinginkan, untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka dibuatlah beberapa
cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan.
2. Tujuan Keluarga Berencana
Dalam ICPD (International Conference on Population and Development)
Kairo, 2013, disebutkan bahwa salah satu tujuan program keluarga berencana
yaitu membangun pasangan dan individu untuk menentukan secara bebas dan
bertanggung jawab tentang jumlah dan jarak antara satu anak dengan anak
lainnya dan untuk mendapatkan informasi dan sarana dalam melakukannya, juga
untuk memberi kebebasan serta ketersediaan berbagai macam alat kontrasepsii
yang aman dan sehat (Handayani,2010).
Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN), tujuan keluarga berencana adalah :
a. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dan
bangsa pada umumnya.
b. Meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka
kelahiran sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan untuk
meningkatkan reproduksi.
6
3. Visi dan Misi Keluarga Berencana
Adapun Visi dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional) tahun 2020 yaitu “Menjadi lembaga yang handal dan dipercaya dalam
mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas”
Adapun Misi dari BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional) yaitu :
a. Mengutamakan pembangunan berwawasan kependudukan.
b. Menyelenggarakan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
c. Memfasilitasi pembangunan keluarga.
d. Mengembangkan jejaring kemitraan dalam pengelolaan kependudukan,
keluarga berencana dan pembangunan keluarga.
e. Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi secara konsisten.
B. Tinjauan Umum Tentang Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
1. Definisi Pelayanan KB
Pelayanan Keluarga Berencana adalah proses pemenuhan kebutuhan
tentang KB yang mencakup, upaya peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran,
pembinaan ketahanan keluarga dan peningkatan kesejahteraan keluarga kecil,
bahagia dan sejahtera. Melalui pelayan KB, kehamilan dapat diatur, sehingga
berdampak positif bagi keluarga yang bersangkutan. Diharapkan dengan adanya
pelayanan KB dapat membentuk perencanaan matang keluarga sehingga tidak
ada lagi kejadian mengakhiri kehamilan atau aborsi.
7
Kualitas pelayanan merupakan suatu fenomena yang unik, sebab dimensi
dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat dalam
pelayanan tersebut. Menurut Azwar, untuk mengatasi perbedaan tersebut
seharusnya yang dipakai sebagai pedoman adalah hakikat dasar dari
penyelengaraan pelayanan tersebut, yaitu memenuhi kebutuhan dan tuntutan
para pemakai jasa (Azwar, 2019). Dengan demikian, yang dimaksud dengan
kualitas pelayanan adalah, yang menunjukan pada tingkat kesempurnaan
pelayanan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap Konsumen atau
masyarakat. Pelayanan di katakan berkualitas atau memuaskan bila pelayanan
menjadi indikator kinerja bagi penyelenggara pelayanan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan harapan masyarakat. Karena itu, kualitas pelayanan
sangat penting dan selalu fokus kepada kepuasan pelanggan.Terdapat berbagai
ukuran untuk menilai kualitas pelayanan.
menurut Supardi (2018) ada lima dimensi utama kualitas pelayanan
sesuai urutan derajat kepentingan relatifnya, yaitu :
a. Realibilitas/Keandalan (realibility)yaitu kemampuan memberikan
Pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan
b. Daya tanggap (responsieness) yaitu keinginan para staf untuk membantu
pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
c. Jaminan (asurance) mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan
dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya,
resiko atau keragu-raguan.
d. Empati (empathy) meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi
yang baik, perhatian pribadi, dan pemahaman atas kebutuhan individual
para pelanggan.
8
e. Bukti Fisik (tangible) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan
sarana komunikasi.
Gerakan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi memiliki
tujuan sebagai berikut :
1. Tujuan Demografi, mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan cara
menekan laju pertumbuhan penduduk, dengan ini akan menurunkan
angka kelahiran.
2. Mengatur kehamilan dan menunda pernikahan, menunda kehamilan dan
melahirkan anak pertama dan menjarangkan kehamilan bila dirasakan
anak telah cukup.
3. Mengobati kemandulan atau infertlitas bagi pasangan yang telah menikah
lebih dari satu tahun tetapi belum memiliki anak, hal ini memunginkan
tercapainya keluarga bahagia.
4. Nasehat perkawinan bagi pasangan remaja dan pasangan yang akan
menikah, dengan harapan pasangan tersebut akan mempunyai
pemahaman untuk tercapainya keluarga bahagia dan berkualitas.
5. Tujuan akhir Keluarga Berencana adalah tercapainya NKKBS (Norma
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera), membentuk keluarga yang
harmoni, sehat, Tercukupi sandang, pangan, papan, pendidikan dan
produktif dari segi ekonomi.
2. Cara Memberikan Penerangan Dan Motivasi di Fasiltas Pelayanan KB
a. Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara penyuluh kesehatan dengan Jalan
mengadakan Tanya jawab dan pengarahan.
9
1) Ciri Khas Wawancara
Adanya dua belah pihak, yaitu adanya pihak yang bertanya dan pihak
yang ditanya, seluruh percakapan dikendalikan oleh pihak pewawancara
atau pihak yang bertanya.
2) Persiapan Wawancara
a. Menentukan tujuan mengadakan wawancara, tujuan wawancara yaitu
untuk memperoleh keterangan atau informasi yang diinginkan.
b. Pesan yang akan disampaikan mengenai KB dalam wawancara.
Yaitu arti dan tujuan KB, alat-alat kontrasepsi, aspek-aspek KB, efek
samping pemakaian alat kontrasepsi, peranan fasiltas pelayanan KB :
apa yang dapat diharapkan dari fasilitas pelayanan KB, siapa yang
dapat dihubungi dalam fasilitas Pelayananan KB untuk meminta
bantuan, hari apa fasilitas Pelayanan KB buka, dan sebagainya.
Teknik pemakaian alat-alat kontrasepsi.
c. Waktu wawancara akan di adakan. Hal ini tergantung dari
ketersediaan waktu, mau pewawancara ataupun bagi pihakyang akan
diwawancarai. Setiap keluarga mempunyai waktu dimana anggotanya
tidak berada dalam aktifitas kerja, inilah waktu yang dapat digunakan
untk melakukan wawancara.
d. Persiapan alat peraga.Sebelum melakukan wawancara alat peraga
perlu disiapkan, hal lain yang dianggap perlu untu kebutuhan, buatlah
dalam bentuk catatan atau daftar yang disusun rapi untuk
memudahkan berjalannya wawancara.
10
e. Pelaksanaan wawancara. Jelaskan maksud dan tujuan kunjungan,
apa yang diharapkan dari kunjungan tersebut, serta bantuan apa yang
dikehendaki dari keluarga tersebut. Hubungan baik dan suasana
menyenangkan sangat diperlukan dalam proses wawancara untuk
mencegah terjadinya hal-hal yang tida dikehendaki.
Mulaialah bertanya dengan persoalan yang menjadi perhatian
terwawancara, persoalan dan kata-kata yang dirumuskan harus
dijelaskan dengan sangat jelas dan menggunakan kalimat yang
sederhana.
f. Penilaian wawancara. Apabila wawancara berjalan dengan baik dan
berhasil, suasana yang ramah dan tidak ada tekanan selama proses
wawancara, hal tersebut dapat digunakan sebagai penilaian.
g. Ceramah Diskusi. Ceramah adalah salah satu cara dalam PKB,
dimana kita akan menerangkan Sesutu dengan lisan disertai dengan
diskusi epada peserta PKB dan dibantu beberapa alat alat peraga.
h. Konseling. Konseling adalah proses yang berjalan dan menyatu
dengan semua aspek Pelayanan KB. Percakapan yang bertujuan
membantu calon peserta KB agar memahami Norma Keluarga kecil
Bahagia Sejahtera (NKKBS).
3. Program Layanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Seksual
dan Reproduksi (Kespro)
PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) berlandaskan
strategis 2010-2020, yaitu mengembangkan model-model dan standar pelayanan
kesehatan seksual dan reproduksi yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.
11
Area program strategi ini meliputi :
a. Menyediakan pelayanan kesehatan seksual dan reproduksi yang terjangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat.
b. Menyediakan pelayanan penanganan kehamilan yang tidak diinginkan yang
komprehensif yang terjangkau.
c. Mengembangkan standar pelayanan yang berkualitas disemua strata
pelayanan, termasuk mekanisme rujukan pelayanan kesehatan
reproduksi.
d. Melakukan studi untuk mengembangkan pelayanan yang berorientasi pada
kepausan klien, pengembangan kapasitas dan kualitas provider.
e. Mengembangkan program penanganan kesehatan seksual dan reproduksi
pada situasi-situasi darurat.
f. Mengembangkan model pelayanan KB dan kespro melalui pendekatan dan
pengembangan terhdap masyarakat.
Tujuan didirikan klinik kesehatan seksual dan reproduksi yaitu:
a. Sebagai fasilitas layanan kesehatan yang memberikan layanan berkualitas
lengkap dan terpadu (komperehensif) berupa kesehatan seksual dan
reproduksi, keluarga berencana, kesehatan keluarga dan pelayanan lainnya
bagi masyarakat yang membutuhkan.
b. Memberikan layanan konseling terhadap seluruh mayarakat untuk
mendorong peningkatan kemandirian masyarakat dalam memenuhi hak
kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR).
12
Beberapa prinsip dan nilai yang digenggam PKBI dalam menyediakan
pelayanan Kb dan kespro, yaitu:
1) Tanpa diskriminasi dan tidak menghakimi
2) Berbasis hak (right based).
3) Subsidi silang dan presentase alokasi (cross subsidize).
4) Berbasis Konseling (counseling based).
5) Pelayanan yang ramah kepada semua (youth friendly services).
6) Layanan klinik PKBI berdasarkan kebutuhan klien (client needs).
C. Tinjauan Umum Tentang Alat Kontrasepsi
1. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata ”Kontra” berarti mencegah atau melawan,
dan konsepsi berarti pertemuan antara sel telur (sel wanita) yang matang dan l
sperma yang menyebabkan kehamilan. Jadi, Kontrasepsi adalah metode yang
digunakan untuk mencegah kehamilan (Amalia and Afriany, 2015).
Kontarsepsi terbagi menjadi atas dua yaitu secara alami dan bantuan
alat. Kontarsepsi secara alami merupakan metode kontrasepsi tanpa
menggunakan bantuan alat apaun, caranya dengan tidak melakukan hubungan
seksual pada masa subur, cara ini lebih dikenal dengan metode kalender.
Kelebihannya adalah memperkecil kemungkinan terjadinya efek samping karan
tidak menggunakan alat, sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif karena
kadar perhitungan masa subur bisa meleset dan tidak akurat (Wikojoastoro,
2013).
1. Syarat metode kontrasepsi secara umum
2. Aman, artinya tidak akan menimbulkan komplikasi berat bila digunakan
13
3. Berdaya guna, dalam arti bila digunakan sesuai dengan aturan akan dapat
mencegah terjadinya kehamilan.
4. Tidak memerlukan motivasi terus-menerus.
5. Dapat diterima, bukan hanya oleh klien melainkan juga oleh lingkungan
budaya masyarkat.
6. Terjangkau harganya oleh masyarakat.
7. Bila metode tersebut digunakan oleh penggunanya, klien akan segera
kembali kesuburannya, kecuali kontrasepsi mantap.
2. Jenis-Jenis atau Metode Kontrasepsi yang paling umun digunakan
dibagi menjadi beberapa bagian menurut Honestdocs.
a. Kondom
Berdasarkan survey terhadap 13.506 responden, sebagian besar
responden sekitar 63,2% memilih kondom sebagai alat kontarsepsi. Jenis
alat kontrasepsi ini efektif mencegah kehamilan hingga 98% asal dipasang
dengan benar tidak bocor. Bahkan kondom merupakan satu-satunya alat
kontrasepsi mencegah penyebaran Infeksi Menular Seksual (IMS).
b. IUD (Intrauterine Device)
IUD adalah alat kecil berbentuk T yang dimasukan dalam rahim guna
mencegah terjadinya pembuahan, IUD terdiri dari dua jenis yaitu :
IUD tembaga: tidak mengandung hormon dan kandungan tembaganya
bertindak sebagai spermisida untuk membunuh sperma yang masuk.
IUD Hormonal: mengandung progestin, fungsinya untuk mencegah sperma
sperma membuahi sel telur.Tingkat efektivitas IUD mencapai 99,8% dalam
mencegah kehamilan. Alat KB ini bahkan dapat digunakan 3-5 tahun,
tergantung dari jenis IUD yang dipilih.
14
c. Pil KB
Pil KB mengandung dua hormon, yaitu: estrogen dan progestin, yang
berfungsi untuk menghambat pelepasan sel telur (Ovulasi). Kontrasepsi
hormonal memiliki tingkat efektifitas hingga 98%, selama diminum secara
rutin dan sesuai aturan.
d. Suntik KB
Suntik KB mengandung hormone progesteron atau kombinasii
progesterone dan ekstrogen dan disuntikan pada lengan atau bokong setiap
3 bulan guna melindungi wanita dari kehamilan.
e. Tubektomi
Tubektomi adalah salah satu bentuk kontarsepi mantap (kontap)
Dengan cara memotong tuba falopi atau saluran tuba. Ketika tuba falopii
dipotong, maka sel telur tidak dapat masuk kedalam rahim. Tubektomi inii
biasanya ditujukan untuk pasangan usia subur yang sudah tidak ingin punya
anak.
f. KB Implan
Alat kontrasepsi ini dimasukan kebawah kulit lengan atas, dan cukup
banyak diminati karena pemasangannya cukup mudah, efektif,dan
memberikan perlindungan yang cukup lama.
g. Senggama Terputus (coitus interruptus)
Menurut WHO (World Health Organization) yaitu, mencoba untuk tidak
melakukan pembuahan. Metode ini cukup efektif mencegah kehamilan
hingga 80%. Namun tentunya, hal ini perlu dilakukan dengan hati-hati dan
memastikan bahwa ejakulasi terjadi diluar.
15
h. Vasektomi
Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) berupa vasektomi atau
operasi pemotongan vas deferens yang biasa dilakukan oleh pria, yaitu
saluran berbentuk tabung kecil didalam skrotum yang membawa sperma dari
testis menuju alat vital, akibatnya akses sperma menuju air mani jadi tertutup
sehingga mencegah pembuahan.
i. Spermisida
Spermisida biasanya diletakan pada lat vital perempuandekat leher
rahim dan harus segera dimasukan sebelum berhubungan. Efek alat KB ini
umumnya mulai bekerja setidaknya 15 menit setelah digunakann.
j. Diafragma
Alat kontrasepsi ini berbentuk kubah dan terbuat dari karet atau silicon.
Setengah bagian diisi krim atau spermisida untuk membunuh sel sperma
agar tidak masuk, setelah itu, alat ini dimasukan pada alat vital perempuan
dan diletakan diatas serviks sebelum berhubungan.
D. Tinjauan Umum Tentang Kepuasan masyarakat terhadap Pelayanan KB
1. Definisi Kepuasan
Kepuasan Pelayanan adalah kunci keberhasialan dalam usaha atau
kegiatan yang bersifat jasa. Salah satu instansi penyedia pelayanan adalah
program Keluarga Berencana yang berfungsi menekan laju pertumbuhan.
Menurut Tjiptomo dan Chandra, Kepuasan adalah respon atau tanggapan
masyarakat mengenai pemenuhan kebutuhan atau penilaian mengenai ciri dan
keistimewaan produk itu sendiri yang menyediakan pemenuhan kebutuhan
mansyarakat.
16
Kepuasan juga dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau
membuat sesuatu memadai. Kepuasan juga sebagai perasaan senang atau
kecewa seseorang yang dialami setelah membandingkan antara persepsi kinerja
atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya.
Salah satu konsep dalam memuaskan masyarakat, mengacu pada :
a. keistimewaan produk, baik langsung maupun tidak langsung yang dapat
memenuhi keinginan masyarakat. Dengan demiian dapat memberikan
kepuasan kepada masyarakat.
b. kepuasan Terdiri dari segala sesuatu yang bebas dari kekurangan atau
perusakan.
2. Kepuasan Masyarakat
Kepuasan didefinisikan sebagai respon efektif terhadap pengalaman
melakukan konsumsi yang spesifik atau suatu evaluasi kesesuaian atau
ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktuall
setelah pamakaian atau pelayanan.
Kepuasan adalah hasil dari perbandingan antara harapan dan kenyataan
yang diterima pelanggan dalam dalam menggunakan barang atau jasa.
Ada dua kemungkinan untuk harapan yang terbentuk karena informasi dari
penjual atau penyedia jasa, yaitu :
a. bila penjual atau penyedia jasa memberikan informasi yang berlebihan
terhadap pelanggan dari barang dan jasa yang dijual, maka pelanggan akan
mempunyai pengharapan yang terlalu tinggi, sehingga berakibat
ketidakpuasan apabila pihak instansi tidak dapat memenuhi informasinya.
17
b. Bila penjual kurang membeikan informasi, maka masyarakat akan kurang
tertarik (harapannya rendah), pada produk atau pelayanan tersebut,
sehingga proses pelayanan tidak terjadi.
Menurut Anderson, Fornell dan Lechman (1994) apabila masyarakat
puas terhadap barang atau pelayanan yang diberikan, maka akan
menimbulkan peningkatan kesetiaan pelanggan.
Bagi perusahaan yang terpenting adalah mempermudah proses
komplain dan usulan tersebut sampai kepada pihak instansi dan dapat
segera ditindaklanjuti. Morgan dan Hunt (1994) menunjukan bahwa
komunikasi antar pelanggan dan resprentasi perusahaan mempercepat
proses pembentukan kepuasan pelanggan dengan mempertemukan
harapan dan kenyataan.
Secara umum Kepuasan masyarakat sendiri memiliki dimensi, dimensii
kepuasan tersebut dapat dibedakan atas dua macam :
a. kepuasan yang mengacu pada standar pelayanan.
Pemakaian jasa pelayanan terbatas pada penerapan standar saja. Suatu
pelayanan dapat disebut sebagai pelayanan bermutu jika penerapan kode
etik dapat memuaskan masyarakat.
b. kepuasan pelayanan atas kesehatan yang mengacu pada semua penerapan
persyaratan pelayanan kesehatan.
Suatu pelayanan dapat memuaskan pasien (masyarakat) apabila ukuran
pelayanan kesehatannya bermutu dan bersifat luas, karena didalamnya
mencakup penilaian terhadap kepuasan pasien.
18
3. Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Masyarakat
Menurut Syafrudin (2019), faktor yang mempengaruhi kepuasan masyarakat,
antara lain :
a. pendekatan dan perilaku petugas terutama saat pertama kali datang
b. mutu informasi yang diterima, seperti apa dikerjakan, apa yang bisa
diperoleh
c. pelayan lainnya, seperti mutu makanan, privasi dan pengaturan
pengunjungan
d. prosedur perjanjian
e. waktu tunggu
f. terapi dan perawatan yang diterima
Seperti yang kita ketahui bahwa masalah pertumbuhan penduduk dii
daerah padat di negeri ini sudah terpikirkan sejak dahulu oleh pemerintah Hindia-
Belanda dengan membuat program transmigrasi. Yang dimana oleh pemerintah
Indonesia dilanjutkan, sejalan dengan pengendalian angka kelahiran melaluii
program Keluarga Berencana yang sekarang mengalami kemunduran, Kualitas
dan akses pelayanan KB menurut perubahan paradigma terutama di kalangan
Penyelenggara Peleyanan yang dalam hal ini adalah Bapermad dan KB. Itulah
sebabnya pelayanan harus dilaksanakan atas dasar kesukarelaan sehinga
kepuasan pelayanan terlaksana.
19
E. Tinjauan Empiris
Tinjauan empiris merupakan penelitian terdahulu yang mengemukakan
beberapa konsep yang relevan terkait dengan sikap dan perilaku klien.
Beberapa studi empirisyang menjadi acuan, yaitu:
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama dan Tahun Meneliti
Judul Penelitian
Metode Analisis Data
Hasil penelitian
1 Supriadi, 2019 Faktor Berhubungan Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur Diwilayah Kerja Puskesmas
Analisis Data Univariat, Analisis Data Bivariat
Umur seseorang mempengaruhi pemilihan dan pemakaian Alat kontrasepsi Yang merupakan alat yang baik digunakan Untuk menjarangkan kehamilan.Mereka Yang umur tidak Beresiko mampu mengetahui urutan-urutan pemilihan alat kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan fase fase yang ditentukan.
2 Kurnia Ramadani, 2018
Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Desa Tamalate Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar
Analisis Kuantitatif
Berdasarkan dengan hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan Kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat terbukti kebenarannya pada uji parsial (uji t) hasil t hitung untuk variabel kompensasi sebesar 5.223 dan nilai pada tabel distribusi 5% sebesar 1,690 maka t hitung 5.223 > t tabel 1690 sedangkan nilai signifikansi yang ditujukan oleh nilai p < ɑ = 0,05 (0,000 <
20
0,05). Dan nilai koefisien regresi X sebesar 0,683. Dapat diartikan ada pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat.
3 Zulfi Ahaditya Arif Nugraheni, 2018
Analisis Kepuasan Masyarkat Terhadap Pelayan Public Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Kecamatan.
Editing, Tabulasi, Analisis IKM Dan Intrepretasi, Penarikan Kesimpulan.
Nilai indeks kepuasan masyarkat (IKM) untuk pelayanan pada publik mungkin berada pada kategori mutu pelayanan baik.
4 Akbar Tamrin, 2018
Kewenangan Pelayanan Public Pada Badan Keluarga Berencana Dan PemberdayaPerempuan Pada Kabupaten Berspektif Islam
Analisis Data Kualitatif
Gedung yang dijadikan kantor Sangat baik dan nyaman untuk bisa mengadakan pertemuan dengan kader-kader setiap desa. Masyarakat juga merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan olen badan keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan, dalam mengenai aspek kehandalan dalam menangani masyarakatpetugas melayani dengan ramah memberipelayanan tidak membeda-bedakan antara orang satu dengan yang lain, bahkan mereka udah mengaggap mereka sebagai keluarga.
21
5 Tinus Ndjurumbaha, 2018
Analisis Kepuasan Masyarakat Atas Kualitas Pelayanan Pada Puskesmas
Metode Deskriptif Kualitatif
Analisis Rekapitulasi tingkat persepsi dimana kebanyakan pasien menjawab dengan sangat setuju bahwa mereka puas terhadap kualitas pelayanannya
F. Kerangka Pikir
Kepuasan masyarakat dalam hal pelayanan merupakan tujuan utama dari i
setiap penyelenggara instansi pemerintah. tidak terkecuali Kantor Dinas
Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar yang dalam
hal ini sebagai ujung tombak penyelenggara pemerintahan dalam menekan laju
pertumbuhan penduduk. Adapun kerangka gambar atau pemikiran tentang
pelayanan di Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana
Kota Makassar dapat peneliti gambarkan pada gambar berikut ini:
Gambar 2.1 Kerangka Konsep
DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
PELAYANAN
1. Keandalan
2. Daya Tanggap
3. Jaminan
4.Empati
5. Bukti Fisik
(Azwar, 2019)
KEPUASAN MASYARAKAT
1. Perilaku Petugas
2. Informasi Yang Diterima
3. Pelayanan Yang Diterima
4. Prosedur Perjanjian
5. Waktu Tunggu
(Syafrudin, 2019)
22
G. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang sifatnya sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto,
2002:64).
Dalam penelitian ini penulis membuat hipotesis, yaitu diduga bahwa
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan masyarakat
pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota
Makassar.
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat
Kuantitatif.
Menurut Kasiram (2008: 149) penelitian kuantitatif adalah suatu proses
menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat
menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kota Makassar, Jl. Jenderal Ahmad Yani No.2 Makassar
Sulawesi Selatan, Indonesia, Waktu penelitian untuk memeperoleh data yaitu
pada bulan November sampai dengan Januari pada tahun 2021.
C. Definisi Operasional Variabel
Definisi Operasional
1. Kualitas Pelayanan (X)
Didefinisikan sebagai suatu perusahaan atau Kantor dalam menunjukan
eksitensinya kepada pihak eksternal. Yang dimaksud adalah penampilan dan
kemampuan sarana dan prasarana fisik dari perusahan atau kantor tersebut dan
keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dan pelayanan yang
diberikan.
24
2. Kepuasan Mayarakat (Y)
Didefinisikan seabagai respon masyarakat terhadap ketidaksesuaian
antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya
setelah pemakaian.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin
meneliti sebuah elemen yang ada dalam wilayah penelitian tersebut, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto,2018).
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 326 orang pengguna
KB pada kampung KB kecamatan tamalate Kota Makassar .
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti, apabila
jumlah responden kurang dari 100, sampel di ambil semua sehingga
penelitiannya adalah penelitian populasi (Arikunto,2018).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
accident sampling yang merupakan metode pengambilan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu konsumen yang kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
itu cocok sebagai sumber data.
Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, maka jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah , 50 Responden dari keseluruhan
populasi.
25
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan
penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa
sumbernya dan apa alat yang digunakan. Sugiyono (2013:137) menyebutkan jika
dilihat dari sumbernya maka data terbagi menjadi dua sumber, yaitu data primer
dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Data Primer
Merupakan data yang diperoleh secara langsung pada objek peneletian.
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013;137). Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data paling efisien jika penelitii tahu dengan pasti variabel yang
akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
2. Data Sekunder
Merupakan pengumpulan data dengan mengumpulkan laporan kantor
dan data lain yang berhubungan dengan penelitian.
a. Jurnal
Yaitu pendukung yang berhubungan dengan penelitian yang dianggap
relevan dengan topik penelitian.
b. Internet
Yaitu dengan cara mencari data-data yang berhubungan dengan topik
penelitian, yang dipublikasikan di internet baik yang berbentuk jurnall maupun
karya tulis.
26
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak sahnya suatu
kuesioner. Kuesioner yang dikatakan valid apabila pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Ghozali,2016). Pengujian validitas ini menggunakan aplikasi SPSS yang
merupakan salah satu aplikasi untuk menganalisis data statistik. Angka korelasi
yang diperoleh dengan melihat tanda bintang pada hasil skor total atau
membandingkan dengan angka bebas korelasi nilai r yang menunjukkan valid.
Kriteria penilaian uji validitas yaitu apabila r hitung > r table, maka item kuesioner
tersebut dinyatakan valid. 44 44 Dan apabila r hitung < r tabel, maka dapat
dinyatakan item kuesioner tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Koefisien reabilitas yang diukur
kemudian dilihat nilainnya. Variabel yang memiliki koefisien reabilitas yang
negative atau lebih kecil dari nilai table, maka perlu direvisi kembali karena
memiliki tingkat reabilitas yang rendah (Santoso, 2000).
G. Teknik Analisis Data
Metode Analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Sederhana.
Analisis Regresi Sederhana digunakan untuk meramalkan perubahan variabell
satu dengan variabel lainnya. Dalam hal ini regresi dilakukan untuk menentukan
kepuasan pelanggan atau Masyarakat (Y) yang disebabkan oleh kualitas
pelayanan X. Menurut sugiyono (2005;211).
Rumus Regresi Sederhana : Y = a+bx+e
27
Dimana :
Y = Kepuasan Masyarakat
X = Kualitas Pelayanan
e = Error Term
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan
variabel dependen yang didasaarkan pada variabel independen. Bila b (+)
maka naik, dan b (-) maka terjadi peneurunan X = subjek pada variabel
independen yang mempunyai nilai tertentu.
H. Pengujian Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji-t)
Menurut ghozali dalam sujarweni (2015), uji t menunjukkan seberapa jauh
pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Apabila nilai
probalitas signifikan lebih kecil dari 0.05 (5%) maka suatu variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Adapun kriterianya yaitu: a.
Jika t hitung > t table maka Ho ditolak dan Ha diterima b. Jika t hitung < table
maka Ho diterima dan Ha ditolak
2. Uji Koefesien Determinasi (R2 )
Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015) Tujuan dari uji ini adalah untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh pembiayaan modal kerja (X) terhadap
Pendapatan UMKM (Y). Nilai R2 menunjukkan seberapa besar proporsi dari total
variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasnya.
Semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar proporsi dari total variasi variabell
dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian
Sejalan dengan Pelaksanaan Otonomi Daerah, Pemerintah Kota
Makassar telah melaksanakan penataan organisasi Perangkat Daerah di
Lingkungan Pemerintah Kota Makassar yang tercermin dalam Perda Nomor 6
Tahun 2005, yaitu dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Keluarga
Berencana Kota Makassar sebagai salah satu lembaga perangkat daerah
menempatkan fungsi Badan Keluarga Berencana Kota Makassar bergabung
bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Pemberdayaan Masyarakat,,
kemudian dilebur membentuk lembaga tersendiri yang melaksanakan fungsii
manajemen Keluarga Berencana secara otonom, yaitu Badan Keluarga
Berencana Kota Makassar berdasar Perda Nomor 3 Tahun 2009.
Dengan berlakunya Perda Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah dimana Badan Keluarga Berencana Kota
Makassar berubah Menjadi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana dan secara keseluruhan terjadi Perubahan Struktur
Organisasi,Nomenklatur dan Tugas dan Fungsi di sesuaikan berdasarkan
Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Nomor 163 Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur, Tugas dan Fungsi Dinas
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten dan Kota.
29
Dasar Hukum Pembentukan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana:
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah.
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2009 tentang Urusan
Pemerintah yang menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Makassar
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 8 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah.
Selain dasar Hukum pembentukan kelembagaan tersebut dalam
melaksanakan tugas Pokok dan Fungsinya Badan KB Kota Makassar Mengacu
pada :
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
Pemerintahan Daerah.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi dan pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
Peraturan kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Nomor
1562/HK-010/B5/2006 tentang Penjabaran Program dan Kegiatan Bidang
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Dalam Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Peraturan Kepala Badan Kependudukan Nasional Nomor 163 tahun 2016
tentang Pedoman Nomenklatur, Tugas dan Fungsi Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana di Provinsi, Kabupaten dan Kota.
30
Penyelenggaraan Pemerintahan Bidang Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana sesuai dengan Lampiran UU 23 Tentang Pemerindahan
Daerah menekankan pada Pemaduan dan Sinkronisasi kebijakan Pemerintah
Daerah Provinsi dengan Pemerintah daerah dalam rangka Pengendalian
Kuantitas Penduduk, Pemetaan Perkiraan Pengendalian Penduduk Cakupan
daerah Kota Makassar, Pelaksanaan Advokasi Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE) pengendalian penduduk dan KB sesuai kearifan budaya local,
pendayagunaan tenaga penyuluh KB/Petugas Lapangan KB (PKB/PLKB),
Pengendalian dan Pendistribusi kebutuhan alat dan obat kontrasepsi serta
pelaksanaan pelayanan KB di Kota Makassar, Pemberdaaan dan Penignkatan
peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat daerah Kota Makassar dalam
Pelaksanaan pelayanan dan pembinaan, Pelaksanaan pembangunan keluarga
melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga dan pelaksanaan
dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat Kota Makassar
dalam pembangunan.
Kedudukan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota
Makassar adalah sebagai Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah
Kota Makassar yang dipimpin oleh Seorang Kepala Dinas yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Walikota Makassar.
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Makassar
beralamatkan di Jalan Ahmad Yani No.2 Lt.5 Makassar, Kelurahan Baru
Kecamatan Ujung Pandang. Secara Umum Tugas Pokok Dinas Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Makassar yaitu :
31
“Membantu Walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang pengendalian
penduduk dan keluarga berencana yang menjadi kewenangan Daerah dan
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah”
Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kota Makassar mempunyai sejumlah fungsi sesuai dengan
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah yaitu :
1. Memadukan dan mensinkronkan kebijakan Pemerintah provinsi dengan
Pemerintah kota dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk.
2. Memetakan perkiraan pengendalian penduduk cakupan Kota Makassar;
3. Melaksanakan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
pengendalian pendudukdan KB sesuai kearifan budaya lokal;
4. Mendayagunakan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB PKB/PLKB);
5. Melakukan pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat dan obat
kontrasepsi serta pelaksanaan pelayanan KB di Kota Makassar;
6. Melakukan pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi
kemasyarakatan tingkat kota dalam pelaksanaan kesertaanber-KB;
7. Melaksanakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga;
8. Melaksanakan dan meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan
tingkat kota dalam pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan
dan kesejahteraan keluarga.
32
1. Visi dan Misi
Visi
1. Terciptanya keluarga yang terencana dalam kehidupan yang berkeluarga.
2. Terciptanya keluarga yang sehat dan aman.
3. Terwujudnya lingkungan keluarga yang sehat dalam tata lorong yang
rapih.
Misi
1. Menyiapkan dan melaksanakan pelayanan keluarga berencana dan
kesehatan reproduksi secara sistematis.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya pengelola program keluarga
berencana.
3. Meningkatkan kualitas dan informasi program keluarga berencana.
2. Sejarah Singkat Balaikota Makassar
Sebagian dari kita lahir dengan mengenal Ujung Pandang sebagai
ibukota Provinsi Sulawesi Selatan.Belakangan, mulai 1999, namanya berganti
jadi Makassar. Pergantian nama ini diikuti dengan perluasan wilayah kota
Makassar ke arah laut, dari semula 10.000 hektar menjadi 27.577 hektar.
Menurut riwayatnya, nama Makkassar sudah dipakai sejak abad ke-16,
sekitar masa pembangunan benteng Fort Rotterdam. Makassar menetapkan 9
November 1607 sebagai hari jadinya.
Nama Ujung Pandang baru digunakan pada 1971 saat Makassar
ditetapkan sebaga kota madya. Nama itu kabarnya berasal dari istilah
''Jumpandang'', sebutan orang dari wilayah pedalaman yang bermigrasi ke Kota
Makassar.
33
Sebelumnya, pada 1906, pemerintah Hindia Belanda juga pernah
menetapkan Makassar sebagai Kota Madya. Pada 1920, Makassar pernah
ditempati 9 perwakilan 'negara' asing dan menjadi kota internasional. Sejak awall
abad hingga Perang Dunia II, Makassar menikmati masa damai, tanpa perang,
selama tiga setengah abad.
Saat ini Kota Makassar terbagi ke dalam 14 kecamatan. Kantor
walikotanya berada di dekat benteng Fort Rotterdam dan Pelabuhan Petikemas
Makassar. Gedung baru kantor walikota berlantai 11. Gedung yang disebut
Menara Balaikota ini dibangun sejak 2004, bolak-balik macet, beberapa kali ganti
kontraktor, dan akhirnya rampung dan bisa dipergunakan mulai pada tahun 2011.
Menara Balaikota sempat diprotes kehadirannya karena dibangun di
halaman tengah bekas Kantor Gubernur Sulsel yang merupakan bangunan cagar
budaya.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi badan pengelolaan keuangan daerah dan aset kota
makassar adalah sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
2. Sekertariat
terdiri atas :
a. Subbagian Tata Usaha
b. Subbagian Keuangan
c. Subbagian Tata Perencanaan dan Pelaporan
34
1. Bidang Penyuluhan dan Penggerakan terdiri atas :
a. Seksi penyuluhan
b. Seksi advokasi dan penggerakan
c. Seksi pemberdayagunaan PKB/PLKB dan kader KB
2. Bidang Keluarga Berencana terdiri atas :
a. Seksi Distribusi Alkon
b. Seksi Jaminan Pelayanan Kb
c. Kelompok Jabatan Fungsional
3. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, terdiri atas;
a. Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera
b. Seksi Bina Ketahanan Keluarga Balita Anak dan lainnya
c. Seksi Bina Ketahanan Remaja
4. Bidang Pengendalian Penduduk terdiri atas :
a. Seksi Perencanaan dan Perkiraan Pengendalian Penduduk
b. Seksi Pemaduan dan Singkronisasi Kebijakan Kependudukan
c. Seksi Data dan Informasi
5. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
6. Kelompok Jabatan Fungsional
35
STRUKTUR ORGANISASI
4.1 Struktur Organisasi
Kepala Dinas
Sub Bagian
Keuangan
Sekertaris
Sub Bagian
tata usaha
Sub Bagian Tata
Perencanaan
Dan Pelaporan
Seksi
Pemberdayaan
Keluarga
Sejahtera
Bidang Ketahanan
Dan Kesejahteraan
Keluarga
Kelompok
Jabatan
Fungsional
Bidang
Pengendalian
Penduduk
Seksi Bina
Ketahanan
Keluarga Balita
Anak Dan
Lainnya
Seksi Bina
Ketahanan
Remaja
Seksi Pemaduan
Dan
Singkronisasi
Kebijakan
Kependudukan
Seksi Data Dan
Informasi
Seksi
Perencanaan
Dan Perkiraan
Pengendalian
Penduduk
Bidang
Penyuluhan Dan
Penggerakan
Seksi
Distribusi
Alkon
Bidang Keluarga
Berencana
Seksi
Penyuluhan
Kelompok
Jabatan
Fungsional
Seksi
Jaminan
Pelayanan
KB
Seksi Advokasi
Dan
Penggerakan
Seksi
Pemberdayagunaan
PKB/PLKB Dan Kader
KB UPT
36
4. Tugas Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana
Membantu Walikota melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang
pengendalian penduduk dan keluarga berencana yang menjadi kewenangan
Daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah”
Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kota Makassar mempunyai sejumlah fungsi sesuai dengan
Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah yaitu :
1. Memadukan dan mensinkronkan kebijakan Pemerintah provinsi dengan
Pemerintah kota dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk.
2. Memetakan perkiraan pengendalian penduduk cakupan Kota Makassar;
3. Melaksanakan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
pengendalian penduduk dan KB sesuai kearifan budaya lokal;
4. Mendayagunakan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB
(PKB/PLKB);
5. Melakukan pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat dan obat
kontrasepsi serta pelaksanaan pelayanan KB di Kota Makassar;
6. Melakukan pemberdayaan dan eningkatan peran serta organisasi
kemasyarakatan tingkat kota dalam pelaksanaan kesertaanber-KB;
7. Melaksanakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga;
8. Melaksanakan dan meningkatkan peran serta organisasi kemasyarakatan
tingkat kota dalam pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan
dan kesejahteraan keluarga.
37
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Respoden
Penelitian ini menguraikan mengenai Analisis pelayanan terhadap
kepuasan masyarakat pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga
Berencana Kota Makassar. Hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh pelayanan terhadap tingkat kepuasan masyarakat pada Kantor Dinas
Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar. Dalam
penelitian ini, diambil 50 masyarakat sebagai sampel penelitian.
Karakteristik responden yaitu menguraikan deskripsi identitas responden
menurut sampel penelitian yang telah ditetapkan. Tujuannya adalah memberikan
gambaran yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Karakteristik responden
dikelompokkan menurut umur, jenis kelamin dan tingakat pendidikan.
2. umur
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada kantor Dinas
Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar, maka dapat
dilihat pada tabel 4.1 berikut
Tabel 4.1 Umur Responden
Umur
Responden
Frekuensi
Jumlah Responden Presentase
17-25 15 30%
26-30 20 40%
32-48 8 16%
Diatas 50 Tahun 7 14%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2020
38
Berdasarkan pada tabel 4.1 dimana karakteristik tingkat umur responden
pada kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota
Makassar dalam penelitian ini, ialah dan umur 17-25 sebanyak 15 orang (30%),
umur 26-30 sebanyak 20 orang (40), umur 32-48 sebanyak 8 orang (16%), sertas
umur diatas 50 dsebanyak 7 orang (14%). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa jumlah responden terbanyak berusia 26-30 tahun yaitu sebanya 20 orang
masyarakat tergolong usia produktif.
3. Jenis Kelamin
Adapun karakteristik jenis kelamin masyarakat pada kantor Dinas
Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Responden
Frekuensi
Jumlah Responden Presentase
Pria 15 30%
Wanita 35 70%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2020
Berdasarkan tabel 4.2, terlihat bahwa jenis kelamin responden pria
sebanyak 15 orang atau (30%) orang, sedangkan responden wanita sebanyak 35
atau (70%) orang. Jadi yang paling mendominasi dalam pembagian kuesioner ini
ialah wanita.
39
4. Tingkat Pendidikan Ahir
Tingkat pendidikan terakhir dapat menjadi ukuran yang dapat
menentukan keluasan wawasan, kemampuan, sikap, nilai-nilai dan kebutuhan.
Hasil penelitian mengenai tingkat pendidikan ditunjukan pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Akhir
Tingkat Pendidikan
Responden
Frekuensi
Jumlah Responden Presentase
D3 10 20%
S1 10 20%
SMA 20 40%
SMK 5 10%
SMP 5 10%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Olah Data Primer, 2020
Berdasarkan pada tabel 4.3 menunjukan bahwa responden pada jenjang
Diploma (D3) sebanyak 10 orang (20%), dan strata 1 (S1) sebanyak 10 orang
(20%), serta pada jenjang pendididkan SMA sebanyak 20 orang (40%) juga pada
jenjang pendidikan SMK sebanyak 5 orang (10%), dan pada jenjang pendidikan
SMP 10 orang (10%). Dapat disimpulkan bahwa jumlah jumlah responden
terbanyak dalam tingkat pendidikan terakhir yaitu berpendidikan SMA sebanyak
20 orang. Dapat disimpulkan bahwa faktor pendidikan dapat juga mempengaruhi
tingkat pola pikir masyarakat.
40
5. deskripsi Variabel
Variabel penelitian terdiri dari 2 (dua) variabel yang terdiri dari variabel
independent yaitu pelayanan (X), dan Kepuasan Masyarakat (Y). survey ini
menggunakan skala pengukuran dengan skala likert dengan bobot tertinggi 5
(lima) dan bobot terendah 1 (satu) dengan jumah responden sebanyak 50 orang.
Dimana setiap item peryataan diukur berdasarkan kategori standar penilaian
rata-rata tabel berikut.
Tabel 4.4 Standar Penilaian
Rata-Rata Skor Penilaian
1,00 – 1,80 Sangat tidak puas
1,81 – 2,61 Tidak puas
2,62 – 3,42 Kurang Puas
3,43 – 4,23 Puas
4,24 – 5,00 Sangat puas
Riduwan (2004)
Deskripsi jawaban responden mengenai Analisis Pelayanan Terhadap
Kepuasan Masyarkat Pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga
Berencana Kota Makassar yaitu suatu analisis yang menguraikan atau
menggambarkan jawaban responden mengenai kualitas pelayanan terhadap
tingkat kepuasan masyarakat.
41
6. Analisis Deskriptif Tiap Variabel
a. Variabel Pelayanan
Tabel 4.5 Variabel Pelayanan No Pernyataan Sangat
Puas Puas Kurang
Puas Tidak Puas
Sangat Tidak Puas
Mean
F % F % F % F % F
%
1 Ketika
Melakukan
penyuluhan
tepat waktu
berada pada
tempat
penyuluhan
?
21 42% 27 54% 2 4% 0 0 0 0 4.38
00
2 Ketika
melakukan
penyuluhan,
apakah
anggota
penyuluhan
lengkap
seperti yang
dijadwalkan?
29 58% 21 42% 0 0 0 0 0 0 4.58
00
3 Apakah
penyuluhan
selalu baik
dalam
berkomunika
si dengan
masyarakat?
18 36% 27 54% 5 10% 0 0 0 0 4.26
00
42
4 Apakah
penyuluhan
mampu
meyakinkan
dan dapat
dipercaya
oleh
masyakarat?
12 24% 35 70% 3 6% 0 0 0 0 4.18
00
5 Apakah
petugas atau
penyuluhan
memberikan
pelayanan
yang baik
dan akurat?
4 28% 30 60% 6 12% 0 0 0 0 4.16
00
Sumber : Data Primer di Olah 2021
Keterangan :
SP = Sangat Puas
P = Puas
KP = Kurang Puas
TP = Tidak Puas
STP = Sangat Tidak Puas
Berdasarkan tabel tersebut maka dapat dijelaskan beberapa pendapat
responden terhadap variabel (X) yaitu :
1. Pada pertanyaan pertama jawaban yang paling dominan adalah Puas
sebanyak 27 orang atau sebesar 54%.
2. Pada pertanyaan kedua jawaban yang paling dominan adalah responden
yang menjawab Sangat Puas sebanyak 29 orang atau sebesar 58%.
43
3. Pada pertanyaan ketiga jawaban yang paling dominan adalah responden
yang menjawab Puas sebanyak 27 orang atau sebesar 54%.
4. Pada pertanyaan keempat jawaban yang paling dominan adalah respnden
yang menjawab Puas sebanyak 35 orang atau sebesar 70%.
5. Pada pertanyaan kelima jawaban yang paling dominan adalah responden
yang menjawab Puas sebanyak 30 orang atau sebesar 60%.
b. Variabel Kepuasan Masyarakat
Tabel 4.6 Variabel Kepuasan Masyarakat No
Penyataan Sangat
Puas
Puas Kurang
Puas
Tidak
Puas
Sangat
Tidak
Puas
Mea
n
F % F % F % F % F %
1 Apakah anda
puas dengan
pelayanan
yang diberikan
oleh penyuluh
pada saat
penyuluhan
dan konsultasi
?
18 36%
27 54%
5 10%
0 0 0 0 4.2600
2 Apakah anda
puas dengan
perhatian dan
kepekaan
petugas atau
penyuluhan
ketika anda
mengutarakan
18 36%
31 62%
1 2%
0 0 0 0 4.3400
44
keluhan?
3 Apakah Anda
puas dengan
kesiapan dan
kebersihan alat
yang di
gunakan ?
24 48%
24 48%
2 4%
0 0 0 0 4.4400
4 Apakah Anda
puas dengan
kecanggihan
alat yang
digunakan
pada saat
pelayanan ?
13 26%
33 66%
4 8%
0 0 0 0 4.800
5 Apakah anda
puas
terhadap jenis-
jenis
pelayanan
yang diberikan
oleh
penyuluhan
KB?
13 26%
27 54%
9 18%
0 0 1 2%
4.0200
Sumber : Data Primer di Olah 2021
Keterangan :
SP = Sangat Puas
P = Puas
KP = Kurang Puas
TP = Tidak Puas
STP = Sangat Tidak Puas
45
Berdasarkan tabel tersebut maka dapat dijelaskan beberapa pendapat
responden terhadap variabel (Y) yaitu :
1. Pada pertanyaan pertama jawaban yang paling dominan adalah Puas
sebanyak 27 orang atau sebesar 54%.
2. Pada pertanyaan kedua jawaban yang paling dominan adalah
responden yang menjawab Sangat Puas sebanyak 31 orang atau
sebesar 62%.
3. Pada pertanyaan ketiga terdapat persamaan jawaban responden yang
menjawab Sangat Puas sebanyak 24 orang atau sebesar 48% dan
Puas sebanyak 24 orang atau sebesar 48%.
4. Pada pertanyaan keempat jawaban yang paling dominan adalah
respnden yang menjawab Puas sebanyak 33 orang atau sebesar
66%.
5. Pada pertanyaan kelima jawaban yang paling dominan adalah
responden yang menjawab Puas sebanyak 27 orang atau sebesar
54%.
46
7. Uji Validitas
Pengujian validasi digunakan untuk mengukur apakah valid atau sah nya
pertanyaan suatu kuesioner. Kuesioner dianggap valid apaabila pertanyaan
tersebut dapat mengungkapkan sesuatu yang diukur dari kuesioner. Uji validasi
pada penelitian ini diolah menggunakan SPSS Statistics Version 24. Uji validitas
digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner dengan skor total
pada tingkat signifikansi 5% dan jumlah sampel 50 orang. Untuk pengujian
validitasnya, maka peneliti membandingkan person correlation setiap butir soall
dengan table r produk moment. Jika rhitung > rtabel maka item pernyataan
tersebut dinyatakan valid dimana r tabel sebesar 0,279. Hasil uji validitas dapat
disajikan pada table dibawah ini:
Tabel 4.7 Uji Validitas Pelayanan (X)
Pernyataan R hitung R table Keterangan
1 0,657 0,279 Valid
2 0,591 0,279 Valid
3 0,757 0,279 Valid
4 0,725 0,279 Valid
5 0,755 0,279 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.7 hasil analisis diperoleh nilai korelasi untuk semua
pernyataan r hitung > r tabel yaitu 0,279. Maka dapat disimpulkan bahwa semua
variabel Pelayanan tersebut dinyatakan valid.
47
Tabel 4.8 Uji Validitas Kepuasan Masyarakat (Y)
Pernyataan R hitung R table Keterangan
1 0,785 0,279 Valid
2 0,800 0,279 Valid
3 0,545 0,279 Valid
4 0.660 0,279 Valid
5 0,828 0,279 Valid
Sumber : Data Primer yang diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.8 hasil analisis diperoleh nilai korelasi untuk semua
pernyataan r hitung > r tabel yaitu 0,279. Maka dapat disimpulkan bahwa semua
variabel Kepuasan Masyarakat tersebut dinyatakan valid.
8. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kuesioner serta untuk menunjukkan
sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila diukur berulang kali.
Dengan kata lain reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan.Dalam uji reliabilitas
digunakan Metode Reliabilitas Alpha Cronbach (α) karena setiap butir
pernyataan menggunakan skala pengukuran interval. Suatu instrument dapat
dikatakan reliabel (handal) apabila memiliki nilai alpha (α) lebih besar dari 0,6.
48
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas Pelayanan (X)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.777 6
Sumber : Data diolah oleh SPSS 23
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa cronbach’s alpha pada
variabel ini lebih tinggi dari pada nilai dasar yaitu 0,777 > 0,60 hasil tersebut
membuktikan bahwa semua pernyataan dalam kuesioner variabel (X) dinyatakan
reliable.
Uji Reliabilitas Pelayanan (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.785 6
Sumber : Data diolah oleh SPSS 23
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa cronbach’s alpha pada
variabel ini lebih tinggi dari pada nilai dasar yaitu 0,785 > 0,60 hasil tersebut
membuktikan bahwa semua pernyataan dalam kuesioner variabel (Y) dinyatakan
reliable.
9. Uji Analisis Regresi Linear Sederhana
Penelitian ini menggunakan uji analisis regresi linear sederhana untuk
memprediksi seberapa besar hubungan positif Kepuasan Pelanggan Terhadap
Kepuasan Pelanggan. Analisis ini menggunakan data berdasarkan kuesioner
yang dibagikan. Perhitungan uji ini dilakukan dengan bantuan SPSS. Adapun
hasil dari uji analisis regresi linear sederhana dapat dilihat pada tabel berikut.
49
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T
Si
g. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.454 2.699 2.021
.0
49
PELAYANAN .732 .125 .647 5.874
.0
00
a. Dependent Variable: KEPUASAN MASYARAKAT
Dari Tabel 4.10 diatas menunjukkan hasil yang diperoleh nilai constant (a)
sebesar 5.454, sedangkan nilai Pelayanan (b/koefisien regresi) sebesar 0,732.
Dari hasil tersebut dapat dimasukkan dalam persamaan regresinya sebagai
berikut: Y = a + bX+ 𝑒
Y= 5,454 + 0,732X
Hasil persamaan diatas dapat diterjemahkan konstanta sebesar 5,454
yang mengandung arti bahwa nilai konsistensi variabel Pelayanan sebesar 5,454
koefisien regresi X sebesar 0,732 yang menyatakan bahwa penambahan 1%
nilai pelayanan terhadap kepuasaan masyarakat akan bertambah sebesar 0,732.
Koefisien regresi tersebut bernilai positif, sehingga dapat dikatakan bahwa arah
pengaruh Pelayanan (X) terhadap Kepuasaan Masyarakat (Y) adalah positif. Dan
berdasarkan nilai signifikansi yang diperoleh dari tabel diatas sebesar
0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Pelayanan (X) memiliki
berpengaruh terhadap variabel Kepuasan Masyarakat(Y).
50
10. Uji Hipotesis
Uji Parsial (Uji-t)
Uji t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Apabila nilai signifikan (Sig.) lebih kecil dari 0,05
maka suatu variabel dikatakan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
yang lain. Adapun kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah:
a. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
b. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
Nilai t tabel dengan alpha 5% dan jumlah sampel n dikurangi k jumlah
variabel yang digunakan maka diperoleh t tabel sebesar 1,675.
Tabel 4.11 Hasil Uji-t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.454 2.699 2.021 .049
PELAYANAN .732 .125 .647 5.874 .000
Sumber : Data diolah oleh SPSS.23
Pada Tabel 4.11 diketahui bahwa nilai thitung sebesar 5,874 lebih besar dari
nilai ttabel 1,675 dengan nilai sigifikansi 0,00 < 0,05. Dapat diambil kesimpulan
bahwa Pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan
Masyarakat karena nilai thitung > ttabel dan nilai Signifikan lebih kecil dari 0,05
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa
pengaruh positif dan signifikan Pelayana terhadap Kepuasan masyarakat.
51
11.Uji Koefisien Determinasi R2
Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan
besarnya variabel-variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel
independennya. Dengan kata lain, koefisien determinasi ini digunakan untuk
mengukur seberapa jauh variabel-variabel bebas dalam menerangkan
variabel terikatnya.
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
a. Predictors : (Constant), Pelayanan (X1) b. Dependen Variabel : Kepuasan Masyarakat (Y)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .647a .418 .406 1.73772
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS.23
Hasil analisis variabel bebas terhadap variabel terikat menunjukkan
bahwa nilai koefisien determinasinya (R2) sebesar 0,418 hal ini berarti seluruh
variabel bebas yakni Pelayanan (X) mempunyai kontribusi secara bersama
sebesar 41,8% terhadap variabel terikat yakni Kepuasan masyarakat (Y)
sedangkan sisanya sebesar 58,2% dijelaskan oleh factor-faktor lain diluar dari
penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antar kedua variabel lemah
karena semakin kecil Rsquare semakin lemah hubungan kedua variabel.
52
C. Pembahasan
Setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara ekstrim dapat
dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia.
Oleh karena itu, pelayanan yang diberikan kepada masyarakat menuntut kualitas
tertentu. Pelayanan yang dilakukan, walaupun tidak bertujuan mencari
keuntungan namun tetap harus mengutamakan kualitas layanan yang sesuai
dengan tuntutan, harapan dan kebutuhan masyarakat yang dilayani.
Dalam kondisi masyarakat yang semakin kritis, birokrasi publik dituntut
harus dapat mengubah posisi dan peran (revitalisasi) dalam memberikan
pelayanan. Dari yang suka mengatur dan memerintah berubah menjadi suka
melayani. Satu hal yang belakangan ini sering dipermasalahkan adalah dalam
bidang pelayanan, terutama dalam hal kualitas atau mutu pelayanan..
Pemerintah sebagai service provider (Penyedia Jasa) bagi masyarakat dituntut
untuk memberikan pelayanan yang berkualitas.
Berdasarkan hasil analisis yang telah di analisis diperoleh hasil bahwa
variabel (X) motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
(Y) kinerja pegawai di Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga
Berencana Kota Makassar.
Hal tersebut ditunjukkan dari hasil perhitungan t hitung sebesar 5,874
dibandingkan dengan t tabel (db= 50) yaitu 1,675 taraf signifikan 0,05 jadi t hitung >
ttabel maka Ha diterima dan H0 ditolak. Selain itu diperoleh persamaan regresi
Y= 5,454 + 0,732X persamaan tersebut sesuai dengan rumus regresi linear
berganda yaitu Y = a+bX + e dimana Y merupakan lambang dari variabel terikat,
a konstanta, b koefisien regresi untuk variabel bebas. Sehingga dapat
disimpulkan dari uji t, bahwa terdapat pengaruh motivasi Pelayanan terhadap
53
Kepuasan Masyarakat pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga
Berencana Makassar.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurnia Ramadani
yang berjudul Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan
Masyarakat Pada Kantor Desa Tamalate Kecamatan Galesong Utara Kabupaten
Takalar. Dalam penelitin ini mengatakan bahwa Variabel Kualitas Pelayanan
mempengaruhi Kepuasan Masyarakat dengan memilki skor 1575 dengan rata-
rata 44.84 untuk Kualitas pelayanan dan skor 1577 dengan rata-rata 45.06 untuk
kepuasan masyarakat.
54
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari pengujian hipotesis
tentang Analisis Pelayanan terhadap Kepuasaan Masyarakat pada Kantor Dinas
Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Makassar dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Terdapat pengaruh Pelayanan terhadap Kepuasaan Masyarakat pada
Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar
Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya pengaruh positif dan signifikan dari
variabel pelayanan terhadap variabel kepuasan masyarakat.
B. SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan peneltian yang diperoleh dari kantor
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Makassar berikut
ini akan disampaikan beberapa saran agar yang bekerja dapat menjalankan
kegiatannya dalam mengembang tugas-tugas yang dibebankan kepadanya,
Disarankan agar kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kota Makassar lebih memaksimalkan lagi pelayanan terhadap
masyarakat khususnya pada proses kegiatan penyuluhan, hal ini terbukti dari
penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh positif variabel kualitas
pelayanan terhadap kepuasan masyarakat. bagi yang ingin melakukan penelitian
selanjutnya agar menambahkan variabel bebas lain misalkan: motivasi kerja,
lingkungan kerja, kepemimpinan dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arjoso, S. Rencana Strategi BKKBN. Maret 2005. Abdullah,M.T.2014. Metode Penelitian Dalam Bidang Kesehatan, Makassar,
Massagena Press.
Amalia, S. & Afriany, R. 2015. Pengaruh Konseling Kontrasepsi Hormonal Terhadap Tingkat Pengetahuan Ekspektor Keluarga Berencana Paska Persalinan Di Wilayah Kerja Bidan Praktik Mandiri Lismarini Palembang. Vol Vii. No.2, Hal.266-270. Arikunto, Suharsimi. 1998. Pengelolaan material. Jakarta: Prima Karya. Arikunto, Suharsimi. 2002. Manajemen Penelitian Edisi Revisi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedu Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta Badan Pusat Statisti (BPS), Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasioanal(BKKBN), Kementrian Kesehatan, MEASURE DHS ICF International. 2012. Laporan Pendahuluan Sdki 2012. Jakarta: BPS, BKKBN, Kemenkes, ICF International. Bata,Y. W., Arifin, M.A. & Darmawansyah. (2013). Hubungan Kualitas Pelayanan Inap Di RSUD Lakipadad Kabupaten Tana Toraja Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(256), 2-13. Dinkes Provinsi Sulsel. 2015. Profil Data Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 2014. Makassar: Cet. Agustus 2015. Dyah Retna Puspita. 2011. “Pengaruh Motivasi Komptensi Dan Lingkungan Kerja
Pada Kinerja Aparaur Penyuluh Keluarga Berencana
Jurnal Administrasi Negara Vol. 11. No. 1 Fitrianingsih, Asti Dr.2016. “Faktor Penyebab Akspektor KB Suntik Tidak Memilih
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Studi diPuskesmas Gading Kecamatan Tambaksari Surabaya)”. Skripsi : Universitas Airlangga
Pusat pendidikan dan pelatihan BKKBN. Sejarah Perkembangan Keluarga Berencana dan Program Kependudukan. Jakarta, 1981. Saputro, A. D., Mardiyoko, I., & Wijayanti, A.C. (2015). Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan Tanggungan BPJS Dirumah Sakit Bethesda Yokyakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
55
56
Suhada, & Putra, A. E.(2016). Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Kepuasan Pelanggan Pda CV. Nur Ihsan Palembang. Jurnal Media Wahana Ekonomika,13(2), 100-114. Sugiyono. 2003. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan Kelima.
Bandung: CV.Alfabeta Sugiyono. 2005. Metode Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta. Zahra, Hafni. 2012. “Pengaruh Insentif Dan Semangat Kerja Terhadp Prestasi Kerja Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana Di Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Keluarga Sejahtera Kabupaten Aceh Utara”. Tesis: Universitas Terbuka.
L
A
M
P
I
R
A
N
1. LAMPIRAN KUESIONER
KUESIONER PENELTIAN
Analisis pelayanan terhadap kepuasan masyarakat pada kantor dinas
pengendalian penduduk dan keluarga berencana kota Makassar.
Berikut ini adalah kuesioner yang berkaitan dengan penelitian “Analisis
Pelayanan Terhadap Kepuasan Masyarakat Pada Kantor Dinas Pengendalian
Penduduk Dan Keluarga Berencana Kota Makassar.” Oleh karena itu di sela-sela
kesibukan anda, saya memohon dengan hormat kesediaannya untuk dapat
mengisi kuesioner berikut ini. Atas kesedian dan partisipasi anda sekalian untuk
mengisi kesioner yang ada, saya ucapkan banyak terima kasih.
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Daftar kuesioner :
Mohon untuk memberikan tanda (V) pada setiap pernyataan yang anda pilih.
Keterangan :
SP = Sangat Puas
P = Puas
N = Netral
TP = Tidak Puas
STP = Sangat Tidak Puas
A. Variabel Pelayanan
No
Pertanyaan Pernyataan
SP P KP TP STP
1 Ketika melakukan penyuluhan, apakah
penyuluh tepat waktu berada pada
tempat penyuluhan ?
2 Ketika melakukan penyuluhan, apakah
anggota penyuluh lengkap seperti yang
dijadwalkan ?
3 Apakah penyuluh selalu baik alam
berkumunikasi dengan masyarakat ?
4 Apakah penyuluh mampu meyakinkan
dan dapat dipercaya oleh masyarakat ?
5 Apakah petugas atau penyuluh
memberikan pelayanan yang baik dan
akurat ?
B. Variabel Kepuasan Masyarakat
No
Pertanyaan Pernyataan
SP P KP TP STP
1 Apakah anda puas dengan pelayanan
yang diberikan oleh penyuluh pada saat
penyuluhan dan konsultasi ?
2 Apakah anda puas dengan perhatian dan
kepekaan petugas atau penyuluh ketika
anda mengutarakan keluhan ?
3 Apakah anda puas dengan kesiapan dan
kebersihan alat yang digunakan?
4 Apakan anda puas dengan kecanggihan
alat yang digunakan pada saat pelayanan?
5 Apakah anda puas terhadap jenis-jenis
pelayanan yang diberikan oleh penyuluh
KB ?
2. TABULASI DATA KUESIONER a. Pelayanan
Responden X1 X2 X3 X4 X5 Total X
1 5 5 5 4 4 23
2 4 5 4 4 4 21
3 4 5 5 5 5 24
4 4 5 4 4 4 21
5 4 5 4 4 4 21
6 4 4 3 3 4 18
7 5 5 5 5 5 25
8 5 5 5 5 5 25
9 5 5 5 4 4 23
10 4 5 4 4 4 21
11 5 5 5 4 4 23
12 5 4 4 4 4 21
13 5 5 5 5 5 25
14 4 4 4 4 4 20
15 4 4 4 4 4 20
16 4 5 5 4 5 23
17 4 4 4 4 4 20
18 4 5 4 4 4 21
19 4 5 4 4 4 21
20 4 4 4 4 4 20
21 4 5 4 4 4 21
22 5 5 5 5 5 25
23 4 4 4 4 3 19
24 4 4 4 4 4 20
25 5 5 5 4 4 23
26 5 4 5 5 5 24
27 5 5 5 4 4 23
28 5 5 4 3 3 20
29 5 4 5 4 4 22
30 5 4 4 5 5 23
31 5 5 5 3 3 21
32 4 4 3 4 4 19
33 5 5 3 4 4 21
34 4 4 5 5 4 22
35 3 4 3 4 4 18
36 5 5 3 4 5 22
37 5 4 4 4 4 21
38 5 5 5 5 5 25
39 4 4 4 4 3 19
40 4 5 4 5 5 23
41 4 4 4 4 4 20
42 5 5 4 4 4 22
43 4 4 4 4 5 21
44 4 5 4 4 4 21
45 3 4 4 4 3 18
46 4 5 4 4 4 21
47 4 4 4 4 3 19
48 5 5 5 5 5 25
49 4 5 5 5 5 24
50 4 4 4 4 4 20
b. Kepuasan Masyarakat
Responden Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Total Y
1 5 5 5 5 5 25
2 4 4 4 3 4 19
3 4 5 5 5 5 24
4 4 4 4 4 3 19
5 5 4 4 4 4 21
6 4 4 5 4 4 21
7 5 5 4 4 5 23
8 5 5 4 4 5 23
9 5 4 5 5 4 23
10 4 4 4 4 4 20
11 4 4 4 4 4 20
12 4 4 4 4 4 20
13 4 5 5 5 5 24
14 4 4 4 4 4 20
15 4 4 5 4 4 21
16 4 4 5 4 4 21
17 5 5 4 4 4 22
18 4 4 4 4 3 19
19 4 4 4 3 4 19
20 4 4 4 4 4 20
21 4 4 5 4 4 21
22 5 5 5 5 5 25
23 3 4 4 5 3 19
24 4 4 4 4 3 19
25 5 5 5 5 3 23
26 5 5 5 5 5 25
27 4 4 3 4 4 19
28 3 3 5 3 3 17
29 5 5 5 4 5 24
30 5 5 4 4 4 22
31 3 4 5 3 1 16
32 4 4 5 4 4 21
33 4 5 4 5 4 22
34 4 4 5 4 4 21
35 4 4 3 4 4 19
36 5 5 5 5 5 25
37 4 4 4 4 4 20
38 5 5 5 5 5 25
39 3 4 4 5 3 19
40 5 4 5 5 5 24
41 5 4 5 4 4 22
42 4 4 4 4 3 19
43 5 5 5 4 4 23
44 4 4 4 4 4 20
45 3 5 5 4 4 21
46 4 4 4 4 4 20
47 4 4 4 4 4 20
48 5 5 5 4 5 24
49 5 5 5 4 5 24
50 4 4 4 4 3 19
.
FREQUENCIES VARIABLES=X1 X2 X3 X4 X5
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 02-MAR-2021 13:50:38
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File 50
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with
valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=X1 X2
X3 X4 X5
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,06
[DataSet0]
Statistics
X1 X2 X3 X4 X5
N Valid 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0
Frequency Table
X1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 2 4.0 4.0 4.0
4.00 27 54.0 54.0 58.0
5.00 21 42.0 42.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
X2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 4.00 21 42.0 42.0 42.0
5.00 29 58.0 58.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
X3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 5 10.0 10.0 10.0
4.00 27 54.0 54.0 64.0
5.00 18 36.0 36.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
X4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 3 6.0 6.0 6.0
4.00 35 70.0 70.0 76.0
5.00 12 24.0 24.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
X5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 6 12.0 12.0 12.0
4.00 30 60.0 60.0 72.0
5.00 14 28.0 28.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Frequencies
Notes
Output Created 02-MAR-2021 13:52:10
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File 50
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with
valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=X1 X2
X3 X4 X5
/STATISTICS=STDDEV MINIMUM
MAXIMUM MEAN
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,03
Statistics
X1 X2 X3 X4 X5
N Valid 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.3800 4.5800 4.2600 4.1800 4.1600
Std. Deviation .56749 .49857 .63278 .52255 .61809
Minimum 3.00 4.00 3.00 3.00 3.00
Maximum 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
FREQUENCIES VARIABLES=Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
/STATISTICS=STDDEV MINIMUM MAXIMUM MEAN
/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies
Notes
Output Created 02-MAR-2021 14:15:07
Comments
Input Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data
File 50
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with
valid data.
Syntax FREQUENCIES VARIABLES=Y1 Y2
Y3 Y4 Y5
/STATISTICS=STDDEV MINIMUM
MAXIMUM MEAN
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00,02
Elapsed Time 00:00:00,01
Statistics
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5
N Valid 50 50 50 50 50
Missing 0 0 0 0 0
Mean 4.2600 4.3400 4.4400 4.1800 4.0200
Std. Deviation .63278 .51942 .57711 .56025 .79514
Minimum 3.00 3.00 3.00 3.00 1.00
Maximum 5.00 5.00 5.00 5.00 5.00
Frequency Table
Y1
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 5 10.0 10.0 10.0
4.00 27 54.0 54.0 64.0
5.00 18 36.0 36.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Y2
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 1 2.0 2.0 2.0
4.00 31 62.0 62.0 64.0
5.00 18 36.0 36.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Y3
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 2 4.0 4.0 4.0
4.00 24 48.0 48.0 52.0
5.00 24 48.0 48.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Y4
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 3.00 4 8.0 8.0 8.0
4.00 33 66.0 66.0 74.0
5.00 13 26.0 26.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Y5
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1.00 1 2.0 2.0 2.0
3.00 9 18.0 18.0 20.0
4.00 27 54.0 54.0 74.0
5.00 13 26.0 26.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
3. LAMPIRAN UJI a. Uji Validitas Dan Reliabilitas Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Pelayanan (X)
Correlations
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.PELAYANAN
X.1 Pearson Correlation
1 .359* .458** .178 .289*
.657**
Sig. (2-tailed) .010 .001 .217 .042 .000
N 50 50 50 50 50 50
X.2 Pearson Correlation
.359* 1 .353* .139 .289*
.591**
Sig. (2-tailed) .010 .012 .334 .042 .000
N 50 50 50 50 50 50
X.3 Pearson Correlation
.458** .353* 1 .473**
.309*
.757**
Sig. (2-tailed) .001 .012 .001 .029 .000
N 50 50 50 50 50 50
X.4 Pearson Correlation
.178 .139 .473** 1 .730**
.725**
Sig. (2-tailed) .217 .334 .001 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
X.5 Pearson Correlation
.289* .289* .309* .730**
1 .755**
Sig. (2-tailed) .042 .042 .029 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50 X.PELAYANAN
Pearson Correlation
.657** .591** .757** .725**
.755**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.777 6
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.KEPUASAN
Y.1 Pearson Correlation
1 .595** .239 .326*
.638**
.785**
Sig. (2-tailed) .000 .094 .021 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
Y.2 Pearson Correlation
.595**
1 .308* .487**
.576**
.800**
Sig. (2-tailed) .000 .030 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
Y.3 Pearson Correlation
.239 .308* 1 .255 .247 .545**
Sig. (2-tailed) .094 .030 .074 .083 .000
N 50 50 50 50 50 50
Y.4 Pearson Correlation
.326*
.487** .255 1 .404**
.660**
Sig. (2-tailed) .021 .000 .074 .004 .000
N 50 50 50 50 50 50
Y.5 Pearson Correlation
.638**
.576** .247 .404**
1 .828**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .083 .004 .000
N 50 50 50 50 50 50 Y.KEPUASAN Pearson
Correlation .785**
.800** .545** .660**
.828**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Masyarakat (Y)
Correlations
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.KEPUASAN
Y.1
Pearson Correlation
1 .595** .239 .326* .638** .785**
Sig. (2-tailed)
.000 .094 .021 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
Y.2
Pearson Correlation
.595** 1 .308* .487** .576** .800**
Sig. (2-tailed)
.000 .030 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
Y.3
Pearson Correlation
.239 .308* 1 .255 .247 .545**
Sig. (2-tailed)
.094 .030 .074 .083 .000
N 50 50 50 50 50 50
Y.4
Pearson Correlation
.326* .487** .255 1 .404** .660**
Sig. (2-tailed)
.021 .000 .074 .004 .000
N 50 50 50 50 50 50
Y.5
Pearson Correlation
.638** .576** .247 .404** 1 .828**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .083 .004 .000
N 50 50 50 50 50 50
Y.KEPUASAN
Pearson Correlation
.785** .800** .545** .660** .828** 1
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000
N 50 50 50 50 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability
Case processing summary
N %
Cases
Valid 50
100.0
Excludeda 0
0
Total 50
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.785
6
UJI REGRESI SEDERHANA, UJI T dan R2
Variables Entered/Removeda
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
PELAYANANb
.
Enter
a. Dependent Variable: KEPUASAN MASYARAKAT b. All requested variables entered. Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .647a
.418
.406
1.73772
a. Predictors: (Constant), PELAYANAN
ANOVAa
Model Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
1 Regression
104.177 1 104.177 34.500 .000b
Residual 144.943 48 3.020
Total 249.120 49
a. Dependent Variable: KEPUASAN MASYARAKAT b. Predictors: (Constant), PELAYANAN Uji T Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5.454 2.699 2.021 .049
PELAYANAN
.732 .125 .647 5.874 .000
a. Dependent Variable: KEPUASAN MASYARAKAT
Uji R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .647a .418 .406 1.73772
a. Predictors : (Constant), Pelayanan (X1) b. Dependen Variabel : Kepuasan Masyarakat (Y)
RIWAYAT HIDUP
MERIATI, lahir di Kalemba pada tanggal 01 Januari
1997, Anak pertama dari 3 bersaudara dari pasangan
suami istri Bapak Lukman dan Ibu Haminah. Penulis
pertama kali menempuh pendidikan di SDN Inpres
Kalemba dan tamat pada tahun 2010.
Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan
di tingkat sekolah menengah pertama di SMPN 1
Langgudu, dan tamat pada tahun 2013. Selanjutnya
penulis melanjutkan pendidikan di tingkat sekolah
menengah atas di SMA PGRI Kota Bima, tamat pada
tahun 2016.
Pada tahun 2016 penulis mendaftar di kampus Universitas Muhammadiyah
Makassar, pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Sebelum menyelesaikan akhir studi, penulis menyusun skripsi dengan judul
“ Analisis Pelayanan Program Keluarga Berencana Terhadap Kepuasan
Masyarakat Pada Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga
Berencana Kota Makassar,” Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi pada jejang Strata ( S1) dan memperoleh gelar Sarjana Manajemen.