pengaruh pengembangan karier, penempatan jabatan · pdf filepuspitasari, djalil dan pambelum/...

Download Pengaruh Pengembangan Karier, Penempatan Jabatan  · PDF filePuspitasari, Djalil dan Pambelum/ Jurnal Sains Manajemen (IV/1) 2015 / 65 – 76 | 65 JSM (Jurnal Sains Manajemen

If you can't read please download the document

Upload: voquynh

Post on 09-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Puspitasari, Djalil dan Pambelum/ Jurnal Sains Manajemen (IV/1) 2015 / 65 76 | 65

    JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411 Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 1, September 2015

    Pengaruh Pengembangan Karier, Penempatan Jabatan Dan Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai

    Tenny Puspitasari Program Magister Sains Manajemen, Universitas Palangka Raya

    Abdul Djali Joni Pambelum

    Magister Sains Manajemen, Universitas Palangka Raya ABSTRACTS, The Effect of Career Development, Job Placement and Motivation on Employee Job Performance. Studies in Regional Secretariat Murung Kingdom Thesis, Human Resource Management Concentration Palangkaraya University, under the guidance of Dr. Djalil, M.Si and Dr. Joni Y. Pambelum. This study aims to determine the effect of Career Development, Job Placement, and Motivation on Employee Job Performance Studies in Regional Secretariat Murung Kingdom. Research conducted on Civil Servants who have had Echelon, either Echelon II, III and IV with a population of 52 people. The sample in this study were all so-called study population census. The method used is quantitative method with data collection through questionnaires and model data collection using a Likert scale, while data analysis techniques using Multiple Linear Regression Analysis tools SPSS. The results showed that: 1) Variable career development have a significant effect on the performance, 2) Variable placement positions significant effect on job performance, 3) Variable motivation significant effect on job performance, 4) Simultaneously or jointly effect on work performance.

    Keywords : Career Development, Job Placement, Motivation and Job Performance.

    PENDAHULUAN Latar Belakang Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai unsur aparatur negara juga pelaksana penyelenggaraan administrasi umum dan administrasi pembangunan berfungsi sebagai motor penggerak jalannya pemerintahan yang kuat, efektif, efisien dan akuntabel. Atas dasar itulah diperlukannya ASN yang berkemampuan melaksanakan tugas secara profesional, bertanggung jawab, jujur, dan adil serta bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nipotisme melalui pembinaan dan pengembangan SDM yang dilaksanakan berdasarkan prestasi kerja dan sistem karier. Melalui kebijakan otonomi daerah yang ditandai dengan lahirnya Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi landasan yang kuat bagi pelaksanaan desentralisasi kepegawaian. Pengembangan karier mempunyai kaitan erat dengan pengembangan sumber daya manusia. Dimana dalam pengembangan karier mengarah pada perbaikan atau peningkatan pribadi yang diusahakan oleh individu maupun organisasi untuk memilih tujuan dan jalur karier untuk mencapai tujuan tersebut. Pengembangan SDM aparatur (ASN) berbasis kompetensi, sangat diperlukan guna mewujudkan pemerintahan yang profesional. Thoha (2008) menyatakan bahwa Pengembangan karier pegawai negeri sipil daerah mempertimbangkan integritas dan moralitas, pendidikan dan pelatihan, pangkat, mutasi jabatan, mutasi antar daerah, dan kompetensi. Sehinggga pengembangan karier erat hubungannya dengan kompetensi yang dimiliki seseorang dalam menjalankan tugasnya. Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 46A Tahun 2003 tentang Pedoman Penyusunan Kompetensi

  • Puspitasari, Djalil dan Pambelum/ Jurnal Sains Manajemen (IV/1) 2015 / 65 76 | 65

    JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411 Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 1, September 2015

    Jabatan Struktural PNS ditentukan bahwa kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif, dan efisien. Seseorang akan bekerja secara berdayaguna dan berhasil guna apabila mengetahui dengan jelas posisinya dalam suatu organisasi kerja. Kejelasan itu sangat penting artinya bagi setiap pegawai karena memungkinkan mengetahui peranan dan sumbangan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan kerja secara keseluruhannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penempatan pegawai yaitu persyaratan kesesuaian antara minat, bakat, pengetahuan, keterampilan dan keahlian pegawai dengan jenis dan tingkat pekerjaan/jabatan yang dipercayakan kepadanya. Dengan kata lain penempatan harus berpegang kepada prinsip the right man on the right place and the right man in the right job. Artinya pimpinan organisasi harus mampu memilih orang-orang yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan tugas dan tanggung jawab bagi pencapaian tugas pokok dan fungsi dari unit-unit dimana mereka akan ditempatkan. Berdasarkan penjelasan diatas, ternyata senada dengan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dimana pelaksanaan manajemen apartur sipil negara berdasarkan pada perbandingan antara kompetensi dan kualifikasi yang diperlukan oleh jabatan. Demi mencapai obyektifitas dan keadilan dalam pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dalam dan dari jabatan struktural, diperlukan penerapan nilai-nilai impersonal, keterbukaan, profesional dan penetapan persyaratan jabatan yang terukur bagi Aparatur Sipil Negara maupun jabatan yang akan didudukinya. Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Murung Raya untuk penempatan pegawai dalam jabatan belum menunjukkan keserasian antara jabatan, latar belakang pendidikan, dan kompetensi. Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang tersedia belum secara utuh memahami job description karena kekurang fahaman pegawai terhadap Tugas Pokok dan Fungsinya yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya, sehingga sering terjadi secara kuantitatif, institusi pemerintah kelebihan personal namun secara kualitatif kekurangan personal yang memadai pada tiap bidang tugasnya.

    Dalam prakteknya, adanya pegawai yang latar belakang pendidikan Sastra ditempatkan di Bagian Administrasi Pembangunan, Sarjana Teknik ditempatkan di Bagian Kesejahteraan Masyarakat, dan masih banyak lagi contoh ketidaksesuaian dalam penempatan jabatan. Hal ini menggambarkan bahwa penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan kemampuannya dan hanya mempertimbangkan golongan kepangkatannya saja. Ketidaktepatan dalam penempatan pegawai membawa dampak pada kinerjanya dan kinerja organisasi karena penempatan yang salah akan menurunkan kinerja pegawai sehingga kinerja organisasi juga menurun. Selain itu, analisis jabatan dan analisis beban kerja belum dapat dilakukan secara menyeluruh dalam penempatan seorang pegawai pada unit organisasi sesuai dengan kebutuhan dan jabatan struktural tertentu berdasarkan keahlian. Untuk meningkatkan kinerja pegawai, perlu adanya motivasi bagi para pegawai yang berpengaruh terhadap psikologis seorang pegawai, dimana dalam diri pegawai akan termotivasi dan timbul rasa percaya diri yang akan menimbulkan suatu semangat dalam bekerja. Motivasi yang tumbuh dari dalam diri pegawai yang tinggi akan meningkatkan kinerja serta kepuasan kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaannya. Selain itu motivasi dapat timbul juga dari orang lain, rekan kerja, atasan bahkan bisa juga dari bawahannya. Semakin tinggi motivasi kerja pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya maka akan meningkatkan kinerja dan prestasi kerja untuk mencapai tujuan organisasi yang efektif dan efisien. Prestasi kerja yang meningkat berarti bahwa kualitas kerja pegawai mengalami peningkatan, sehingga dengan kemampuan pegawai yang meningkat diharapkan pegawai dapat menyelesaikan tugas, pokok, dan fungsi (Tupoksi) dengan baik. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh pengembangan karier terhadap prestasi kerja pegawai? Bagaimana pengaruh

  • Puspitasari, Djalil dan Pambelum/ Jurnal Sains Manajemen (IV/1) 2015 / 65 76 | 66

    JSM (Jurnal Sains Manajemen) ISSN : 2302-1411 Program Magister Sains Manajemen UNPAR Volume IV, Nomor 1, September 2015

    penempatan jabatan terhadap prestasi kerja pegawai? Bagaimana pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja pegawai? Bagaimana pengaruh pengembangan karier, penempatan jabatan dan motivasi secara serempak/bersama-sama terhadap prestasi kerja pegawai? Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengembangan karier terhadap prestasi kerja pegawai. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penempatan jabatan terhadap

    prestasi kerja pegawai. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penempatan jabatan terhadap prestasi kerja pegawai. Untuk mengetahui pengaruh pengembangan karier, penempatan jabatan dan motivasi secara serempak/bersama-sama terhadap prestasi kerja

    pegawai.

    TINJAUAN PUSTAKA Konsep Pengembangan Karier

    Menurut Hasibuan (2007) pengembangan karier adalah Suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan. Sedangkan pengembangan karir dapat diartikan sebagai proses, identifikasi potensi karir pegawai dan mencari serta menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut. Pengembangan karir dapat juga dikatakan sebagai peningkatan potensi diri yang dilakukan seseorang untuk mencapai rencana karir. Pengembangan karier menurut Samsudin (2006), career development adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status seseorang dalam su