repository.ugm.ac.id et al (2016)_sains peternakan...sains peternakan vol. 13 (1), maret 2015: 57-65...

12

Upload: lyxuyen

Post on 11-Aug-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sains Peternakan Vol. 13 (1), Maret 2015: 57-65

ISSN 1693-8828

Pengaruh Proteksi Aldehid………(Joko Riyanto et al.) Sains Peternakan Vol. 13 (1), 2015

Pengaruh Proteksi Aldehid Untuk Meloloskan Poly Unsaturated Fatty Acid Pada

Menir Kedelai dan Minyak Ikan Lemuru Secara In Vitro

Riyanto, J1,2

., E. Baliarti3, L. M. Yusiati

3., T. Hartati

3 dan D.T. Widayati

3

1Program Doktor Pascasarjana Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada

2Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret

3Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada

Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penggunaan formaldehid sebagai materi proteksi campuran menir kedelai dan minyak ikan lemuru untuk meloloskan protein dan poly unsaturated fatty acid

(PUFA) secara in vitro. Cairan rumen diperoleh dari donor sapi PO betina berfistula sebanyak 3 ekor.

Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial 2x3 terdiri dari 2 faktor yaitu

faktor pertama (menir kedelai:minyak ikan lemuru dengan rasio 2:1 dan 4:1) dan faktor kedua (penggunaan formaldehid dengan level 0%, 2% dan 4% dari bahan kering) dan diulang 5 kali. Parameter terdiri dari

kandungan nutrien, kadar PUFA substrat campuran menir kedelai dan minyak ikan lemuru dan hasil

fermentasi cairan rumen secara in vitro. Hasil penelitian adalah kadar protein, asam lemak oleat, linoleat dan arachidonat banyak tersedia pada menir kedelai:minyak ikan lemuru terproteksi formaldehid pada level 2%

dan 4%. Perbedaan rasio antara menir kedelai dengan minyak ikan lemuru berbeda tidak nyata (P≥0,05)

namun berbeda nyata pada perbedaan level formaldehid (P≤0,05). Kesimpulan formaldehid kadar 37% dengan level 2% dapat digunakan untuk proteksi campuran menir kedelai dan minyak ikan lemuru dengan

rasio 4:1 dan mampu menyediakan protein sekaligus PUFA.

Kata Kunci: menir kedelai, minyak ikan lemuru, in vitro, PUFA, proteksi formaldehid.

Effect Of The Aldehydes Protection to Escape Of Poly Unsaturated Fatty Acid In

The Soybean Groat and Lemuru Fish Oil By In Vitro

ABSTRACT

This research was aims to determine the effect of formaldehyde using as a protective material in the

soy groats and lemuru fish oil mixtured to escape of the protein and poly unsaturated fatty acid (PUFA) by in

vitro. The rumen fluid was derived from donor of the Ongole crosbred fistulated as much as 3 heads. The experimental design used completely randomized design factorial 2x3 pattern consists of two factors:the first

factor (soybean groats:lemuru fish oil in the ratio 2:1 and 4:1) and the second factor (the use of

formaldehyde at levels of 0%, 2% and 4% base on the dry matter) and was repeated 5 times. The parameters are consist of the nutrient content, the substrates soybean groats and lemuru fish oil the rumen fluid

fermented PUFA content by in vitro. Results of the study are levels of protein, fatty acids oleic, linoleic and

arachidonic much available on soybean groats:lemuru fish oil protected formaldehyde at levels of 2% and

4%. The difference between the ratio of soybean groats with lemuru fish oil had no significant (P≥0,05) but significantly different at different levels of formaldehyde (P≤0,05). The conclusion are formaldehyde content

of 37% with a level of 2% can be used for protection the soybean groats and lemuru fish oil with a ratio of

4:1 and is able to provide protein as well PUFA.

Keywords: soy groats, lemuru fish oil, in vitro, PUFA, formaldehyde protection

57

Sains Peternakan Vol. 13 (1), Maret 2015: 57-65

ISSN 1693-8828

Pengaruh Proteksi Aldehid………(Joko Riyanto et al.) Sains Peternakan Vol. 13 (1), 2015

PENDAHULUAN

Menir kedelai selain sebagai sumber

asam linoleat (C18:2 n-6) atau asam lemak

omega-6 dan asam arakidonat (C20:4 n-6) juga

sumber protein sedangkan minyak ikan lemuru

sumber asam linolenat (C18:3 n-3) atau asam

lemak omega-3. Kedua asam lemak tersebut

mampu memperbaiki kinerja reproduksi dan

produktivitas induk sapi. Asam lemak tak jenuh

ganda selama proses pencernaan di rumen

mengalami proses hedrogenasi oleh mikrobia

rumen menjadi asam lemak jenuh (Lourenc et

al., 2010). Untuk itu diperlukan perlakuan

proteksi bahan pakan agar supaya PUFA

sekaligus protein dapat lolos dari hidrogenasi

atau rumen bypass fat-protein hingga diserap di

usus halus. Proteksi PUFA pada bahan pakan

dapat menggunakan aldehid dari formaldehid

untuk proteksi tepung serealia (Mohammadian-

Tabrizi et al., 2011), menir kedelai (Riyanto et

al., 2011), tepung kedelai dan linseed

(Dirandeh et al., 2013).

Metode proteksi protein-lemak ini

dilakukan melalui pemanfaatan matrik protein

bahan pakan untuk berikatan dengan aldehid

dari formaldehid didasarkan atas penurunan

kecernaan protein akibat dari perubahan

struktur tiga dimensi oleh aldehid. Struktur

denaturasi protein tersebut dapat dipecah oleh

enzim protease, pankreas dan intestinum

(Wallace dan Cotta, 1988). Kajian terkait

dengan hasil proteksi berbagai bahan pakan

menggunakan formaldehid belum banyak

diketahui. Proteksi dalam penelitian ini

menggunakan aldehid dari formaldehid kadar

37% bertujuan selain meloloskan PUFA dari

hedrogenasi juga protein pakan.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Tempat

Penelitian telah dilaksanakan mulai

bulan November 2012 sampai dengan April

2013. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium

Biokimia Nutrisi Fakultas Peternakan UGM,

Laboratorium Biokimia Pusat Antar Universitas

UGM, Laboratorium Penelitian dan Pengujian

Terpadu UGM serta Laboratorium Makanan

dan Nutrisi Ternak Jurusan Peternakan Fakultas

Pertanian UNS.

Bahan dan Alat

Bahan

Menir kedelai diperoleh dari UD.

Rejeki, Surakarta. Minyak ikan lemuru

diperoleh dari UD. Muncar, Banyuwangi.

Cairan rumen diambil dari donor induk sapi

Peranakan Ongole berfistula, 37% formaldehid,

larutan Mc Dougall, HCl pekat, chloroform,

methanol, petroleum benzena, dietil eter,

heptan, ammonia dan NaCl jenuh.

Alat

Alat spuit-paralon, Gas Chromatografi

(GC) merk Shimadzu (GC14 A/B, WCOT

FUSE SILICA 50 meter 0,25 mm Coating CP-

CIL-88 dan detector FID suhu kolom 130oC,

suhu injector atau detector 220oC), sentrifuse

40C, timbangan analitik, pH meter dan wather

bath.

Parameter

Kandungan nutrien

Komposisi kimia dari hasil uji analisis

proksimat meliputi kadar air, bahan kering,

lemak, protein, serat kasar, air dan kadar abu

melalui uji proksimat (AOAC, 2005).

Kadar PUFA

Komposisi dan kadar berbagai PUFA

ditentukan menggunakan metode Sudarmadji et

al. (1997) dan AOAC (2005).

Jalan Penelitian

Proteksi formaldehid

Menir kedelai dan minyak ikan lemuru

dicampur homogen dengan perbandingan 2:1

dan 4:1 dalam bentuk substrat, masing-masing

campuran di ditambahkan formaldehid kadar

37% dengan level 0%, 2% dan 4% dari bahan

58

Sains Peternakan Vol. 13 (1), Maret 2015: 57-65

ISSN 1693-8828

Pengaruh Proteksi Aldehid………(Joko Riyanto et al.) Sains Peternakan Vol. 13 (1), 2015

kering campuran sesuai dengan perlakuan.

Substrat campuran menir kedelai dan minyak

ikan lemuru yang sudah diproteksi disimpan

selama 24 jam dan dianginkan 30 menit

sebelum diuji.

Rancangan percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan

adalah rancangan acak lengkap pola faktorial

2x3, sebagai faktor pertama adalah campuran

menir kedelai (MK) dan minyak ikan lemuru

(L) dengan perbandingan 2:1 dan 4:1, disebut

kelompok 2MKL dan 4MKL. Faktor kedua

adalah formaldehid (F) dengan level 0%F, 2%

F dan 4%F. Terdapat 6 kombinasi perlakuan

yaitu 2MKL-0%F (campuran menir kedelai

(MK) dan minyak ikan lemuru (L) (2:1) dengan

formaldehid (F) level 0%), 2MKL-2%F

(campuran menir kedelai (MK) dan minyak

ikan lemuru (L) (2:1) dengan formaldehid (F)

level 2%), 2MKL-4%F (campuran menir

kedelai (MK) dan minyak ikan lemuru (L) (2:1)

dengan formaldehid (F) level 4%), 4MKL-0%F

(campuran menir kedelai (MK) dan minyak

ikan lemuru (L) (4:1) dengan formaldehid (F)

level 0%), 4MKL-2%F (campuran menir

kedelai (MK) dan minyak ikan lemuru (L) (4:1)

dengan formaldehid (F) level 2%) dan 4MKL-

4%F (campuran menir kedelai (MK) dan

minyak ikan lemuru (L) (4:1) dengan

formaldehid (F) level 4%).

Terhadap masing-masing kombinasi

(dengan 3 kali ulangan) dilakukan uji kecernaan

in vitro. Pengambilan cairan rumen dari fistula

rumen sapi untuk uji in vitro dilakukan

pengulangan sebanyak 5 kali dengan selang

waktu 7 hari. Untuk parameter fermentasi asam

lemak dilakukan pengulangan 3 kali waktu

pengambilan cairan rumen.

Analisis hasil

Data hasil analisis proksimat dihitung

rata-rata kemudian dianalisis secara deskritif.

Untuk melihat apakah perbedaan yang terjadi

signifikan atau tidak, data PUFA dan parameter

fermentasi rumen dianalisis menggunakan

analisis sidik ragam pola faktorial 2x3. Untuk

parameter yang hasil ujinya signifikan,

dilanjutkan dengan uji beda rata-rata

menggunakan duncan multiple range test

(DMRT).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil Substrat Campuran Menir Kedelai-

Minyak Ikan Lemuru

Kandungan nutrien menir kedelai dan

minyak ikan lemuru serta substrat campuran

menir kedelai-minyak ikan lemuru dengan rasio

2:1 dan 4:1 terproteksi dan tidak terproteksi

formaldehid, dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabet 1. Kandungan Nutrien (%) Menir Kedelai dan Minyak Ikan Lemuru Serta Substrat Menir

Kedelai-Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dan Tidak Terproteksi Formaldehid

No

Nutrisi

Menir

kedelai

Minyak

ikan

lemuru

Perlakuan

2MKL

-0%F

2MKL

-2%F

2MKL

-4%F

4MKL

-0%F

4MKL

-2%F

4MKL

-4%F

1 Protein (%) 32,94 3,70 23,05 22,58 22,32 25,06 26,94 28,19

2 Lemak (%) 13,44 70,40 35,77 36,97 38,26 29,81 28,99 28,88

3 Serat Kasar

(%)

8,47 0,75 9,47 8,52 6,96 7,88 8,25 8,04

4 Bahan Kering

(%)

90,54 91,19 91,94 92,50 91,35 91,11 91,07 90,77

5 abu (%) 7,61 8,89 6,08 5,76 6,96 6,93 7,30 7,16

6 BETN 37,54 19,56 26,63 26,17 25,50 30,32 28,52 27,73

59

Sains Peternakan Vol. 13 (1), Maret 2015: 57-65

ISSN 1693-8828

Pengaruh Proteksi Aldehid………(Joko Riyanto et al.) Sains Peternakan Vol. 13 (1), 2015

Substrat menir kedelai:minyak ikan

lemuru (4:1) mengandung kadar protein 25,06-

28,19% yang lebih tinggi 22,32-23,05% dan

kadar lemak 28,88-29,81% yang lebih rendah

35,77-38,26% dari pada substrat menir

kedelai:minyak ikan lemuru (2:1). Hal ini

menunjukkan bahwa substrat dengan porsi

menir kedelai yang lebih banyak mampu

menyediakan protein yang lebih tinggi dan

lemak yang lebih rendah. Menir kedelai

mengandung protein di atas 35% juga kaya

asam lemak linoleat sedangkan minyak ikan

lemuru kaya asam lemak linolenat (Riyanto,

2010). Menir kedelai merupakan kulit biji

kedelai yang diperoleh dari proses

pengelupasan biji kedelai dari polongnya

kemudian kulit dikeringkan diperoleh menir

kedelai berbentuk pecahan kedelai. Menir

kedelai merupakan sumber utama asam liloneat

atau asam lemak omega-6 dan asam

arachidonat. Minyak ikan lemuru (Sardinella

longiceps) merupakan limbah hasil pengolahan

ikan lemuru dari pembuatan tepung ikan yang

banyak mengandung asam lemak tak jenuh,

utamanya asam linolenat (Riyanto et al., 2011).

Kadar Asam Lemak Substrat Menir

Kedelai-Minyak Ikan Lemuru

Kadar asam lemak substrat menir

kedelai-minyak ikan lemuru dengan rasio 2:1

dan 4:1 terproteksi dan tidak terproteksi

formaldehid, dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kadar Asam Lemak (Mg/100g) Substrat Menir Kedelai-Minyak Ikan Lemuru Terproteksi dan

Tidak Terproteksi

Asam lemak

Perlakuan

2MKL

-0%F

2MKL-

2%F

2MKL-

4%F

4MKL

-0%F

4MKL-

2%F

4MK-

4%F

SFA :

Laurat C12:0 2,42 1,75 2,08 0,60 2,83 2,46

Miristat C14:0 248,33 189,95 251,35 106,89 141,12 143,14

Pentadecanoat C15:0 13,86 10,65 15,38 6,01 141,12 8,31

Palmitat C16:0 179,62 253,70 225,65 172,91 249,82 220,30

Heptadecanoat C17:0 13,69 10,11 15,59 5,94 8,63 8,33

Stearat C18:0 66,24 238,95 69,81 186,81 0,11 238,21

Behenat C22:0 100,22 85,26 112,60 44,97 53,08 64,68

Lignocerat C24:0 3,65 3,34 5,74 2,49 3,78 2,94

UFA :

MUFA:

Palmitoleat C16:1 179,62 133,48 181,37 79,13 135,38 104,54

Oleat C18:1 148,64 244,74 152,65 173,37 196,74 265,23

Eurat C22:1 168,42 145,56 176,41 72,29 101,32 103,42

Nervonat C24:1 <0,00 0,28 0,50 <0,00 0,30 <0,00

PUFA :

Linoleat C18:2 142,62 112,38 159,21 95,54 103,15 118,68

Linolenat C18:3 1,35 1,01 12,74 0,68 8,60 0,83

Gama Linolenat C20:3 11,76 8,20 36,07 5,87 21,55 8,33

Arachidonat C20:4 6,87 204,64 247,52 3,11 139,82 143,55

SFA 628,04 698,21 526,62 600,49 688,37 793,71

UFA 659,29 966,47 430,00 706,85 744,58 850,29

60

Sains Peternakan Vol. 13 (1), Maret 2015: 57-65

ISSN 1693-8828

Pengaruh Proteksi Aldehid………(Joko Riyanto et al.) Sains Peternakan Vol. 13 (1), 2015

MUFA 496,68 510,93 324,79 433,73 473,19 524,07

PUFA 162,61 455,54 105,21 273,12 271,39 326,22

MUFA:PUFA 3,05 1,12 3,09 1,59 1,74 1,61 Keterangan: SFA: saturated fatty acids, UFA: unsaturated fatty acid, MUFA: mono unsaturated fatty acids,

PUFA: poly unsaturated fatty acids.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

asam lemak jenuh ganda atau PUFA terutama

asam lemak linoleat dan asam arachidonat pada

substrat yang diproteksi memiliki kadar yang

lebih tinggi dari pada yang tidak diproteksi baik

pada substrat menir kedelai:minyak ikan

lemuru (2:1) maupun menir kedelai:minyak

ikan lemuru (4:1). Senyawa kimia formaldehida

disebut juga dengan metanal atau formalin

merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO

berbentuk gas atau cair dikenal sebagai

formalin. Formaldehid bisa larut dalam air dan

biasanya dijual dalam kadar larutan 37%

dengan kadar antara 10-40%. Formaldehid

secara khusus dapat digunakan sebagai bahan

proteksi nutrisi suatu bahan pakan seperti

protein dan asam lemak agar tidak didegradasi

dan hidrogenasi oleh mikrobia rumen. Metode

proteksi lemak menggunakan matrik protein

yang diproteksi formaldehid didasarkan atas

penurunan kecernaan protein akibat dari

perubahan struktur tiga dimensi oleh aldehid

atau formaldehid. Metode ini disebut juga

dengan kapsulasi yang dapat memproteksi

lemak dari metabolisme di rumen hingga 90%

(Emanuele dan Putnam, 2006). Riyanto et al.

(2011) melaporkan bahwa bahan pakan sumber

PUFA berasal dari tepung ikan, minyak ikan

lemuru, tepung menir kedelai dan minyak sawit

mempunyai kinetik fermentasi rumen yang

setara atau sebanding. Suplementasi tepung

menir kedelai diproteksi 37% formaldehid dan

minyak ikan lemuru disaponikasi garam-Ca

menunjukkan hasil konsentrasi NH3 yang paling

optimal dibandingkan ransum disuplementasi

dengan tepung ikan dan minyak sawit.

Kadar Asam Lemak Hasil Fermentasi

Cairan Rumen Menir Kedelai dan Minyak

Ikan Lemuru Secara In Vitro

Pengaruh perbedaan substrat menir

kedelai-minyak ikan lemuru dan level

formaldehid terhadap kadar asam lemak cairan

rumen hasil fermentasi, lihat Tabel 3.

61

Sains Peternakan Vol. 13 (1), Maret 2015: 57-65

ISSN 1693-8828

Pengaruh Proteksi Aldehid………(Joko Riyanto et al.) Sains Peternakan Vol. 13 (1), 2015

Tabel 3. Kadar Asam Lemak (Mg/100g) Cairan Rumen Hasil Fermentasi Substrat Menir Kedelai-

Minyak Ikan Lemuru yang Diproteksi Formaldehid Secara In Vitro

Asam

Lemak

Substrat

Formaldehid Rata-

rata 0%F 2%F 4%F

Laurat 2MKL 1,93±1,45 1,52±2,60 0,74±0,96 1,40±0,60

C12:0 4MKL 3,24±2,71 2,61±3,08 4,00±1,27 3,28±0,70

Rata-rata 2,59±0,93 2,06±0,77 2,.37±2,3 2,34±1,33

Miristat

C14:0

2MKL 31,96±10,58 26,87±3,54 25,55±23,10 28,13 ±3,38

4MKL 24,21±19,98 44,63±12,64 45,39±0,95 38,08±12,01

Rata-rata 28,09±5,48 35,75±12,56 35,47±14,03 33,10±4,35

Pentadecanoa

t C15:0

2MKL 2,19±1,21 1,92±0,96 1,97±1,76 2,03±0,15

4MKL 2,25±1,67 1,22±1,51 0,27±0,28 1, 25±0,99

Rata-rata 2,22±0,04 1,57±0,49 1,12±1,20 1,64±0,55

Palmitoleat

C16:1

2MKL 25,12±12,19 24,72±2,05 21,30±20,60 23,72±2,10

4MKL 21,13±15,81 32,55±9,01 61,75±14,39 38,48±20,95

Rata-rata 23,12±2,82a 28,64±5,53

ab 41,53±28,6

b 31,10±9,44

Palmitat

C16:0

2MKL 74,16±12,22 62,16±32,86 124,54±55,32 86,95±33,10

4MKL 67,24±21,32 152,22±47,08 192,12±25,65 137,19±63,78

Rata-rata 70,70±4,89a 107,19±63.68

a 158,33±47,78

b 112,07±44,02

Heptadecanoa

t C17:0

2MKL 2,48±0,96 1,70±0,77 1,86±1,43 2,01±0,41

4MKL 1,42±0,16 1,34±1,62 3,10±2,02 1,95±0,99

Rata-rata 1,07±5,95 1,52±0,25 2,48±0,87 1,98±0,48

Oleat

C18:1

2MKL 28,14±10,29 32,74±4,99 44,55±13,16 35,14±8,46

4MKL 20,28±7,51 48,32±7,82 53,20±15,49 40,60±17,77

Rata-rata 24,21±5,56a 40,53±11,02

b 48.87±6,12

b 37,87±12,54

Stearat

C18:0

2MKL 3,55±1,46 2,90±0,95 9,15±1,06 5,20±3,44

4MKL 4,18±3,22 11,55±6,40 15,83±5,17 10,52±5,89

Rata-rata 3,86±0,44a 7,22±6,12

a 12,49±4,72

b 7,86±4,35

Linoleat

C18:2

2MKL 29,66±2,46 27,83±7,18 42,74±3,21 33,41±8,13

4MKL 19,48±3,21 59,79±1,93 151,53±76,24 76,93±67,67

Rata-rata 24,57±7,20a 43,81±22,60

a 97,13

b±76,93

b 55,17±37,59

Arachidonat

C20:4

2MKL 15,84±3,75 25,64±8,00 24,17±8,42 21,89±5,29

4MKL 13,13±4,19 44,97±15,13 41,52±2,47 33,21±17,47

Rata-rata 14,49±1,91a 35,31±13,67

b 32,85±12,26

b 27,55±11,38

Gama

Linolenat

2MKL 6,42±2,89 5,61±0,06 11,71±4,45 7,91±3,.31

C20:3 4MKL 3,84±0,10 9,03±0,65 12,59±3,00 8,49±4,40

Rata-rata 5,13±1,82a 7,32±2,41

a 12,15±0,62

b 8,20±3,59

Linolenat 2MKL 1.82±1,81 1,40±0,35 3,98±1,12 2,40±1,39

C18:3 4MKL 1,63±0,45 5,86±2,02 5,97±1,86 4,49±2,47

Rata-rata 1,3±0,14a 3,63±3,16

b 4,98±1,40

b 3,44±1,63

Behenat

C22:0

2MKL 26,40±14,65 18,01±5,71 18,19±6,33 20,87±4,79

4MKL 23,69±17,17 30,27±18,62 39,88±10,27 31,28±8,14

Rata-rata 25,04±1,92 24,14±8,67 29,03±15,33 26,07±2,60

Eurat

C22:1

2MKL 7,16±1,88 5,14±4,45 8,20±0,87 6,83±1,56

4MKL 4,39±0,60 12,96±1,19 16,86±5,94 11,40±6,38

62

Sains Peternakan Vol. 13 (1), Maret 2015: 57-65

ISSN 1693-8828

Pengaruh Proteksi Aldehid………(Joko Riyanto et al.) Sains Peternakan Vol. 13 (1), 2015

Keterangan: Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05). 2MKL:

campuran menir kedelai:minyak ikan lemuru (2:1), 4MKL: campuran menir kedelai:minyak ikan lemuru (4:1).

Perbedaan rasio menir kedelai:minyak

ikan lemuru dan interaksinya dengan

perbedaan level formaldehid tidak

berpengaruh (P>0,05) terhadap kadar asam

lemak cairan rumen fermentasi in vitro.

Perbedaan level formaldehid menghasilkan

asam lemak palmitoleat, palmitat, oleat,

stearat, linoleat, arachidonat, gama linolenat

dan linolenat yang berbeda nyata (P<0,05),

namun berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap

kadar asam lemak laurat, miristat,

pentadecanoat, heptadecanoat, behenat, eurat,

lignocerat dan nervonat.

Dari hasil DMRT tampak bahwa

penggunaan formaldehid pada level 2% dan

4% untuk proteksi substrat campuran menir

kedelai dengan minyak ikan lemuru

menghasilkan kadar asam lemak oleat,

arachidonat dan linolenat yang berbeda tidak

nyata (P>0,05), namun kedua perlakuan

tersebut menghasilkan kadar yang lebih tinggi

dari pada tanpa proteksi formaldehid

(P<0,05). Penggunaan formaldehid dengan

level 4% menunjukkan hasil kadar asam

lemak palmitat, stearat, gama linolenat dan

linolenat yang lebih tinggi (P<0,05) dari pada

proteksi menggunakan formaldehid level 2%

dan tanpa proteksi, sedangkan penggunaan

proteksi formaldehid level 4% menunjukkan

hasil asam lemak palmitoleat yang berbeda

tidak nyata (P>0,05) dengan level 2% namun

penggunaan formaldehid level 4% nyata lebih

tinggi kadarnya dibanding dengan tanpa

proteksi formaldehid (P<0.05).

Hasil ini menunjukkan bahwa proteksi

2% atau 4% mampu menyediakan asam lemak

tak jenuh ganda atau PUFA terutama asam

lemak oleat, arachidonat dan linoleat dalam

kadar yang lebih tinggi dari pada tanpa

proteksi formaldehid pada campuran substrat

menir kedelai: minyak ikan lemuru, sehingga

berpotensi sebagai penyedia prekursor

hormon PGF2α untuk lisis corpus luteum.

Pada level konsentrasi formaldehid tinggi

akan semakin kuat ikatan proteksinya karena

terjadi peningkatan ikatan silang antara

protein dan aldehid. Hasil penelitian ini

membuktikan bahwa proteksi menggunakan

formaldehid telah terjadi ikatan silang atau

jembatan methilen dari nitrogen dalam protein

menir kedelai dengan gugus aldehid

formaldehid, dengan demikian asam lemak

jenuh dan protein akan terproteksi dari

degradasi dan biohedrogenasi rumen dan lolos

atau fat-protein rumen by pass langsung

menuju saluran pencernaan post rumen.

Menurut Akif et al. (2006) perlakuan

peningkatan level formaldehid 0,3% dan 0,6%

memberikan hasil peningkatan penyerapan

total asam amino esensial dan biovalaitabiltas

protein soybean meal. Penggunaan matrik

protein yang diproteksi formaldehid

berdasarkan penurunan kecernaan protein

akibat dari perubahan struktur tiga dimensi

oleh aldehid atau formaldehid (Emanuele dan

Putnam, 2006). Induk sapi post partum yang

menerima pakan soybean whole roast,

linseed, palm oil sampai hari ke-40 diperoleh

Rata-rata 5,78±1,96 9,05±5,53 12,53±6,13 9,12±3,38

Lignocerat

C24:0

2MKL 1,41±0,74 0,48±0,45 0,39±0,67 0,76±0,57

4MKL 1,27±0,98 0,67±1,16 0,88±1,29 0,94±0,30

Rata-rata 1,34±0,10 0,58±0,13 0,63±0,35 0,85±0,43

Nervonat 2MKL 1,09±0,83 0,91±0,33 0,54±0,91 0,85±0,28

C24:1 4MKL 0,49±0,40 1,18±1,03 2,09±1,87 1,25±0,80

Rata-rata 0,79±0,42 1,05±0,19 1, 31±1,09 1,05±0,26

63

63

Sains Peternakan Vol. 13 (1), Maret 2015: 57-65

ISSN 1693-8828

Pengaruh Proteksi Aldehid………(Joko Riyanto et al.) Sains Peternakan Vol. 13 (1), 2015

hasil penelitian bahwa pemberian soybean

whole roast menyebabkan involusi uterus dan

estrus pertama lebih awal terjadi dan cepat

daripada yang diberi pakan linseed dan palm

oil (Dirandeh et al., 2013). Hal ini

menunjukkan bahwa ada indikasi proteksi

formaldehid mampu mempertahankan proses

biohidrogenasi selama dalam rumen. Proteksi

formaldehid pada lemak menggunakan ikatan

aldehid dengan matrik dapat berhasil

meloloskan asam lemak dari metabolism

rumen hingga 90% melalui perubahan struktur

tiga dimensi aldehid (Emanuele dan Putnam,

2006).

KESIMPULAN

Dari penelitian disimpulkan bahwa (1)

campuran menir kedelai:minyak ikan lemuru

dengan rasio 4:1 mempunyai nilai nutrien

lebih baik dibanding rasio 2:1 dan (2)

formaldehid level 2% menunjukkan hasil

lebih baik apabila digunakan sebagai bahan

proteksi substrat campuran menir

kedelai:minyak ikan lemuru rasio 4:1

dibanding rasio 2:1.

DAFTAR PUSTAKA

Akif, M.Y.R.K1, T. Aksu, M. Gul and D.

Bolat. 2006. The effect of soybean

meal treated with formaldehyde on

amount of protected protein in the

rumen and absorption of amino acid

from small intestines. Turk. J. Vet.

Anim. Sci. 30: 457-463.

AOAC, 2005. Official Methods of Analsis

AOAC INTERNATIONAL The

Association of Official Analytical

Chemist. 18th Edition, 2005, ISBN 0-

935584-77-3. Published by AOAC

International Suite 500 481 Nrth

Frederick Avenue, Gaithersburg,Mary

Land 20877, USA.

Dirandeh, E., A. Towhidi., S. Zeinoaldini., M.

Ganjkhanlou., Z.A. Pirsaraei Effects of

different polyunsaturated fatty acid

supplementations during the post

partum periods of early lactating dairy

cows on milk yield, metabolic

responses and reproductive

performances. J. Anim. Sci. 91: 713-

721 (Abstr.).

Emanuele, S.M. and D. Putnam. 2006.

Encapsulating Nutrients to improve

reproduction and nitrogen utilization in

ruminants. In proceedings: Ruminant

Nutrition Symposium, February 1-2,

2006, Florida Best Western Gateway

Grand, Gainesville FL.

Lourenc¸ M., E. Ramos-Morales and R.J.

Wallace. 2010. The role of microbes in

rumen lipolysis and biohydrogenation

and their manipulation. Animal (2010),

4(7): 1008–1023 & The Animal

Consortium 2010.

Mohammadian-Tabrizi, H.R., H.

Sadeghipanah, M. Chamani, Y.

Ebrahim-Nejad1 and H. Fazaeli. 2011.

In vitro gas production of wheat grain

flour coated with different fat types

and levels. African J. Biotech. 10(39):

7710-7716.

Riyanto, J., S.D. Widyawati dan W. Pratitis.

2011. Suplementasi PUFA (Poly

Unsaturated Fatty Acid) dalam

konsentrat dari bahan pakan lokal pada

usaha feedlot sapi silangan berbasis

pakan basal jerami padi fermentasi

untuk dihasilkan daging sapi rendah

lemak dan kolesterol serta tinggi asam

lemak tak jenuh. Laporan penelitian

“Hibah Startegi Nasional” Dibiayai

Oleh Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi, Kementrian Pendidikan

Nasional.

Riyanto, J. 2010. Kinetic And Degradability

Of Feedlot System Beef Cattle

Fattening Ration Supplemented With

Protected Pufa (Poly Unsaturated

Fatty Acids) Fodder Source Material.

Proceedings International Seminar on

Prospects and Challenges of Animal

Production in Developing Countries in

64

Sains Peternakan Vol. 13 (1), Maret 2015: 57-65

ISSN 1693-8828

Pengaruh Proteksi Aldehid………(Joko Riyanto et al.) Sains Peternakan Vol. 13 (1), 2015

the 21st Century (1st

APIS-2010)

Faculty of Animal Husbandry

University of Brawijaya Malang-

Indonesia, March 23-25, 2010 ISBN :

978-602-8074-69-1.

Sudarmadji, S., Haryono, B dan Suhardi.

1977. Prosedur analisa untuk bahan

makanan dan pertanian. Liberty.

Yogyakarta.

Wallace, R.J and M.A. Cotta. 1988.

Metabolism in nitrogen-containing

compounds. In: The rumen microbial

ecosistem. Edited by P.N. Hobson.

Elsevier Applied Science. London.

UK.

65