pengaruh penerapan good governance...
TRANSCRIPT
Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 14 Pages pp. 1- 14
1 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012
PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP
KUALITAS INFORMASI KEUANGAN SKPD DI
KOTA BANDA ACEH
Azlim1, Darwanis
2, Usman Abu Bakar
3
1) Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Abstract: The purpose of this study are to analyze: the influence of implementation good governance
and implementation of accounting standards of goverment on the quality of financial information
SKPD in Banda Aceh. The population in this study where 26 SKPD in Banda Aceh and each
represented by three person namely the Head SKPD, Financial Administration Officer (PPK), and
financial reporting staff as respondents. The study is a census of research and data collection is done
directly by using a questionnaire containing 28 statements. While the tools of analysis used was multiple
regression with SPSS program. The results show that the variable application of the good
governance and the Governmental Accounting Standards simultaneously have influence to the quality of financial information SKPD in Banda Aceh. The results show that the partial implementation of good
governance and the Governmental Accounting Standards has influence to the quality of financial
information SKPD in Banda Aceh.
Keywords: Good Governance, Government Accounting Standards (SAP), and the Quality of Financial
Information
Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh penerapan good governance dan Standar
Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh. Populasi
dalam penelitian ini yaitu 26 SKPD di Kota Banda Aceh dan tiap SKPD diwakili oleh 3 orang yaitu
Kepala SKPD, Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah (PPK) serta staf pelaporan keuangan sebagai
responden. Penelitian ini merupakan penelitian sensus, dan pengumpulan data dilakukan secara
langsung dengan menggunakan kuesioner yang berisikan 28 pernyataan. Sedangkan alat analisis yang
digunakan adalah regresi berganda dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel penerapan good governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan secara simultan berpengaruh
terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh. Hasil penelitian secara parsial
menunjukkan bahwa penerapan good governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh
terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh.
Kata Kunci : Good Governance, Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), dan Kualitas Informasi
Keuangan
PENDAHULUAN
Perkembangan akuntansi sektor
publik, khususnya di Indonesia semakin
pesat dengan adanya era reformasi dalam
pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi
daerah dan desentralisasi fiskal yang
menitik beratkan pada Pemerintah Daerah.
Selain itu, maraknya globalisasi yang
menuntut daya saing di setiap negara juga
menuntut daya saing di setiap Pemerintah
daerahnya. Daya saing Pemerintah Daerah
ini diharapkan akan tercapai melalui
peningkatan kemandirian Pemerintah
Daerah yang dapat diraih melalui adanya
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 2
otonomi daerah.
Dengan adanya otonomi daerah,
pengelolaan keuangan sepenuhnya berada
ditangan pemerintah daerah. Sejalan
dengan pelaksanaan otonomi daerah,
diperlukan suatu penataan lingkungan dan
sistem akuntansi yang baik, karena kedua
hal tersebut merupakan pendukung
terciptanya pengelolaan keuangan daerah
yang accountable, dalam rangka mengelola
dana dengan sistem desentralisasi secara
transparan, efisien, efektif, dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Perkembangan teknologi dan ekonomi
merupakan acuan dasar dalam
mewujudkan pengelolaan keuangan daerah
tersebut, sehingga terciptanya
pemerintahan yang baik atau sering disebut
Good Governance. Pemerintahan yang
baik ini merupakan suatu bentuk
keberhasilan dalam menjalankan tugas
untuk membangun daerah sesuai dengan
tujuan yang telah direncanakan. Untuk
pencapaian tujuan tersebut setiap
pemerintahan daerah harus dapat
mengelola sumber daya yang ada di
daerahnya sendiri, salah satunya yang
terpenting adalah keuangan.
Namun pada kenyataannya,
permasalahan didalam laporan keuangan
daerah sebagai bentuk
pertanggungjawaban pemerintah terhadap
publik/ masyarakat masih menyisakan
permasalahan dan keraguan akan
kebenarannya. Seperti yang dikutip dari
media online, diungkapkan bahwa laporan
keuangan pemerintah Kota Banda Aceh
masih terdapat penyimpangan penggunaan
keuangan Negara, penyimpangan yang
terjadi hingga saat ini adalah masih adanya
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Sehingga diperlukan pembenahan data atau
laporan yang berkaitan dengan keuangan,
terutama untuk menghindari
penyimpangan tersebut. Walaupun
Pemerintah Kota Banda Aceh telah
menjalankan tatakelola pemerintah, namun
korupsi, kolusi dan nepotisme masih saja
terjadi (www.analisadaily.com).
Permasalahan lain yang timbul adalah
terlambatnya penyampaian laporan
keuangan dari perangkat kerja, hal tersebut
disebabkan adanya kendala dibeberapa
sektor, diantaranya dokumentasi maupun
sinerginitas. Untuk menyikapi
permasalahan tersebut, pemerintah Kota
Banda Aceh telah membentuk Asistensi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP) sekaligus melakukan
penetapannya. Hal tersebut dilakukan
dalam tujuan mewujudkan good goverment,
sebagai wujud pertanggungjawaban
terhadap visi, tujuan, sasaran, program dan
kegiatan yang tercantum pada rencana
strategi (arsipkorankita.blogspot.com).
Selain sebagai wujud partisipasi dalam
pengelolaan keuangan yang baik, LAKIP
juga diharapkan dapat membantu
pemerintah dalam meningkatkan kinerja,
menghasilkan laporan keuangan yang lebih
berkualitas serta memfasilitasi manajemen
keuangan/aset yang lebih transparan dan
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
3 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012
akuntabel.
Laporan keuangan yang berkualitas
menunjukkan bahwa Kepala SKPD
bertanggungjawab sesuai dengan
wewenang yang dilimpahkan kepadanya
dalam pelaksanaan tanggung jawab
mengelola organisasi. Kepala SKPD
dipercayakan untuk mengelola sumber-
sumber daya publik dan yang bersangkutan
dengannya untuk dapat menjawab hal-hal
yang menyangkut pertanggungjawabannya.
Kepala SKPD melaksanakan
pertanggungjawaban keuangan yang
berhubungan dengan integritas keuangan,
pengungkapan dan ketaatan terhadap
peraturan perundang - undangan yang
tercermin di dalam Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) yang akan
dipertanggung jawabkan kepada bupati/
walikota/ gubernur.
Penelitian Permana (2011) dengan
Judul Pengaruh Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Dan Implikasinya Pada Akuntabilitas
(Survei Pada Dinas Kota Bandung).
Kesimpulan dari penelitan tersebut adalah
Standar Akuntansi Pemerintahan
berpengaruh signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah di
dinas Kota Bandung. Standar Akuntansi
Pemerintahan memberikan pengaruh
sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah pada dinas
Pemerintah Kota Bandung.
Batubara (2006) menyimpulkan
bahwa penerapan good governance
merupakan tuntutan dari pembaharuan
system keuangan. Tujuannya agar
pengelolaan uang rakyat (public money)
dilakukan secara transparan dengan
berdasarkan konsep value for money
sehingga tercipta akuntabilitas publik
(public accountability) yang pada akhirnya
dapat menciptakan kesejahteraan
masyarakat.
Selanjutnya penelitian Nugraheni dan
Subaweh (2008) dengan hasil bahwa
terdapat pengaruh penerapan standar
akuntansi pemerintahan terhadap kualitas
laporan keuangan, dimana sebelum
diterapkan standar akuntansi pemerintahan
laporan keuangan Inspektorat Jendral
Departemen Pendidikan Nasional tahun
2006 belum dapat memecahkan
permasalahan pencatatan keuangan dan
belum ada cara untuk menyelesaikannya.
Namun setelah diterapkan standar
akuntansi pemerintahan maka laporan
keuangan tahun berikutnya telah
memenuhi karakteristik laporan keuangan
yang baik (relevan, andal, dapat
dibandingkan dan dapat dipahami).
Dari permasalahan, uraian dan
beberapa penelitian yang telah dijelaskan
peneliti menarik kesimpulan bahwa
kualitas informasi keuangan SKPD dapat
dipengaruhi oleh adanya penerapan good
governance yang meliputi transparansi,
partisipasi dan akuntabilitas. Kemudian
pengaruh lain terhadap kualitas informasi
keuangan SKPD adalah dilaksanakannya
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 4
system keuangan daerah yang berdasarkan
Standar Akuntansi Pemerintahan sebagai
acuan dalam menyelesaikan laporan
keuangan daerah.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian
yang telah diuraikan, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah,
Apakah penerapan Good Governance dan
Standar Akuntansi Pemerintahan
berpengaruh terhadap kualitas informasi
keuangan SKPD di Kota Banda Aceh.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian
yang telah diuraikan sebelumnya, maka
penelitian ini dilakukan dengan tujuan, Untuk
menguji pengaruh penerapan Good
Governance dan Standar Akuntansi
Pemerintahan terhadap kualitas informasi
keuangan SKPD di Kota Banda Aceh.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Kualitas Informasi Keuangan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010 menyebutkan,
untuk menghasilkan laporan keuangan
yang bermanfaat bagi para pemakainya,
maka informasi yang terdapat dalam
laporan tersebut harus berkualitas dan
berguna dalam pengambilan keputusan.
Kualitas laporan keuangan tersebut
tercermin dari karakteristik kualitatif.
Prasyarat normatif yang diperlukan agar
laporan keuangan pemerintah dapat
memenuhi kualitas yang dikehendaki yaitu
relevan, andal, dapat dibandingkan dan
dapat dipahami.
Penerapan Good Governance
Pengertian good governance sering
diartikan sebagai kepemerintahan yang
baik. (Sumodiningrat, 1999: 251)
menyatakan good governance adalah
upaya pemerintahan yang amanah dan
untuk menciptakan good governance
pemerintahan perlu didesentralisasi dan
sejalan dengan kaidah penyelenggaraan
pemerintahan yang bersih dan bebas
korupsi, kolusi dan nepotisme.
Sementara itu World Bank
mendefinisikan good governance sebagai
suatu penyelenggaraan manajemen
pembangunan yang solid dan bertanggung
jawab yang sejalan dengan prinsip
demokrasi dan pasar yang efisien,
penghindaran salah alokasi dana investasi,
dan pencegahan korupsi baik secara politik
maupun administrasi, menjalankan disiplin
anggaran serta penciptaan legal and
political framework bagi tumbuhnya
aktivitas usaha (Mardiasmo, 2002: 18).
Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan
Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) merupakan pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara pasal 32 ayat (2) yang
menyatakan bahwa standar akuntansi
pemerintahan disusun oleh suatu komite
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
5 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012
standar yang independen dan ditetapkan
dengan PP setelah terlebih dahulu
mendapat pertimbangan dari Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK). SAP
merupakan landasan hukum bagi aparatur
pemerintah pusat maupun daerah dalam
mengelola penerimaan dan penggunaan
dana secara transparan, efisien, dan dapat
dipertanggungjawabkan sehingga tujuan
untuk mewujudkan transparansi dan
akuntabilitas dapat tercapai.
Penerapan SAP dimaksud dibutuhkan
dalam rangka penyusunan laporan
pertanggungjawaban pelaksanaan
APBN/APBK berupa laporan keuangan yang
terdiri dari laporan realisasi anggaran (LRA),
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih
(Laporan Perubahan SAL), neraca, Laporan
Operasional (LO) ̧Laporan Arus Kas (LAK),
Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
METODE PENELITIAN
Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh
institusi/lembaga yang meliputi kantor,
dinas dan badan pada Pemerintah Kota
Banda Aceh. Kecamatan tidak
diikutsertakan dalam pengambilan
populasi dengan asumsi bahwa tidak
termasuk sebagai instansi teknis
Pemerintah Daerah. Dengan demikian
terdiri dari 26 SKPD dan untuk masing-
masing SKPD akan dijadikan responden
sebanyak 3 orang yaitu kepala SKPD,
Pengguna Anggaran (PA), dan Pejabat
Penatausahaan Keuangan (PPK). Populasi
penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Responden Penelitian
No Nama SKPD/ Entitas Akuntansi N
1 Sekretariat Daerah 3
2 Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Kota
3
3 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah
Raga
3
4 Dinas Kesehatan 3
5 Dinas Pekerjaan Umum 3
6 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
Informatika
3
7 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 3
8 Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil
3
9 Dinas Perindustrian, Perdagangan,
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
3
10 Dinas Kelautan, Perikanan dan
Pertanian
3
11 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 3
12 Dinas Kebersihan dan Keindahan
Kota
3
13 Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah
3
14 Dinas Syariat Islam 3
15 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
3
16 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan
Pelatihan Daerah
3
17 Badan Pemberdayaan Masyarakat 3
18 Badan Kesatuan Bangsa Politik,
Perlindungan Masyarakat dan
Penanggulangan Bencana
3
19 Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
Satu Pintu
3
20 Kantor Pemberdayaan Perempuan
dan Keluarga Berencana
3
21 Kantor Perpustakaan dan Arsip 3
22 Kantor Pemadam Kebakaran 3
23 Kantor Lingkungan Hidup 3
24 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
dan Wilayatul Hisbah
3
25 Inspektorat 3
26 Rumah Sakit Umum Daerah
Meuraxa
3
Jumlah 78 Keterangan:
N = Jumlah Responden
Sumber: Qanun Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja 3
Perangkat Daerah Kota Banda Aceh
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 6
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini merupakan penelitian
lapangan (field research), yaitu data atau
kuesioner diberikan langsung kepada
responden dengan menggunakan item-item
pertanyaan yang telah dibatasi dalam
pemberian jawaban. Untuk setiap
pernyataan dalam kuesioner diberi bobot 1
sampai 5 terhadap tingkat setuju atau
ketidaksetujuannya.
Operasionalisasi Variabel
Dalam penelitian ini terdiri dari
variabel independen yaitu penerapan good
governance (X1) dan Standar Akuntansi
Pemerintahan (X2), sedangkan variabel
dependen adalah kualitas informasi
keuangan pemerintah (Y). Berikut
dijelaskan definisi dan operasionalisasi
variabel yaitu:
a. Penerapan good governance, adalah
penyelenggaraan pemerintahan yang
solid dan bertanggung jawab serta
efisien dan efektif dengan menjaga
kesinergiaan interaksi yang
konstruktif diantara domain-domain
(state, private sector and society)
(Osborne and Geabler, 1992, OECD
and World Bank, 2000, LAN dan
BPKP, 2000; 6).
b. Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan, adalah mengatur
penyajian laporan keuangan untuk
tujuan umum (general purpose
financial statements) dalam rangka
meningkatkan keterbandingan laporan
keuangan baik terhadap anggaran,
antar periode, maupun antar entitas.
PP No.71 tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
c. Kualitas informasi keuangan,
merupakan ukuran-ukuran normatif
yang perlu diwujudkan dalam
informasi akuntansi sehingga dapat
memenuhi tujuannya sebagai
kebutuhan bersama pengguna laporan
keuangan (PP Nomor 71 Tahun 2010).
Metode Analisis
Dalam penelitian ini data dianalisis
dengan menggunakan metode kuantitatif,
dimana kuesioner yang telah terkumpul
diolah dalam bentuk tabulasi dengan
memberikan bobot jawaban pada masing-
masing pernyataan. Dari tabulasi data
tersebut dihasilkan keluaran-keluaran
berupa angka yang selanjutnya dianalisis
melalui program SPSS (Statistical Package
for Social Science).
Setelah kuesioner terkumpul untuk
melakukan analisis data perlu dilakukan uji
validitas dan uji reliabilitas. Kedua
pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
apakah alat ukur yang digunakan sesuai
dengan yang diukur dan juga konsistensi
dengan data yang dikumpulkan.
a. Uji validitas dilakukan untuk
mengetahui apakah alat ukur yang
telah disusun benar-benar mengukur
apa yang perlu diukur. Koefisien
validitas menggambarkan tingkat
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
7 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012
kemampuan instrumen untuk
mengungkap data atau informasi dari
variabel yang diukur. Teknik
pengujian validitas menggunakan
teknik korelasi product moment dari
pearson dengan tingkat signifikansi
5% untuk mengetahui keeratan
pengaruh antara variabel bebas
dengan variabel terikat dengan cara
mengkorelasikan antara skor item
pernyataan terhadap skor total.
Apabila nilai total pearson
correlation > 0,3, atau probabilitas
kurang dari 0,05 maka item tersebut
valid (Arikunto, 2002 : 146 ).
b. Uji reliabilitas bertujuan untuk
apakah alat ukur yang digunakan
menunjukan tingkat ketepatan,
keakuratan, kestabilan atau
konsistensi dalam mengungkapkan
gejala tertentu dari sekelompok
individu, walaupun dilakukan pada
waktu yang berbeda. Uji ini dilakukan
pada pernyataan-pernyataan yang
sudah valid. Pengujian reliabilitas
dalam penelitian ini menggunakan
Cronbach alpha masing-masing
instrumen. Variabel tersebut akan
dikatakan reliabel bila Cronbach
alpha-nya memiliki nilai lebih besar
dari 0,60 Sekaran (2003: 257) yang
menyatakan bahwa pada umumnya
reliabilitas yang nilai r-nya kurang
dari 0,6 dikatakan kurang reliabel,
antara 0,6 sampai 0,8 adalah cukup
reliabel, dan diatas 0,8 suatu
instrumen dikatakan baik.
Rancangan Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian
ini menggunakan statistik parametrik untuk
menguji hipotesis (H). Dalam penelitian ini
digunakan tingkat signifikansi (α) 0,05
atau 5% untuk menguji apakah hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini
diterima atau ditolak dilakukan dengan
cara menguji nilai F. Untuk menguji
masing-masing variabel independen
terhadap dependen dilakukan dengan
menguji nilai t dengan uji dua sisi pada
tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5%.
Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan alat analisis
regresi berganda. Adapun bentuk
matematis analisis regresi berganda
sebagai berikut:
Y = + 1X1 + 2 X 2 + e ..................... (1)
Keterangan:
Y = Kualitas informasi keuangan
X1 = Penerapan good governance
X2 = Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan
= Konstanta
= Koefisien regresi e = error
HASIL PEMBAHASAN
Lingkup Pengembalian Kuesioner
Data dalam penelitian ini merupakan
data primer yang diberikan langsung
kepada responden dalam bentuk kuesioner.
Jumlah kuesioner yang disebarkan
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 8
sebanyak 78 kuesioner dan masing-masing
SKPD terdiri dari 3 orang yang akan
menerima dan menjawab kuesioner.
Namun jumlah yang diterima kembali
sebanyak 74 kuesioner. Hal ini disebabkan
ada beberapa responden yang tidak berada
ditempat semenjak diberikannya kuesioner
hingga pengambilan kembali kuesioner
selama 1 minggu. Kemudian juga terdapat
beberapa kuesioner yang rusak.
Berdasarkan hal tersebut, jumlah kuesioner
yang terkumpul dan dapat diolah sebanyak
74 kuesioner.
Analisis Data Hasil Penelitian
Bab ini menjelaskan hasil perhitungan
dan analisis serta pembahasannya secara
keseluruhan guna menjawab rumusan
hipotesis penelitian yang telah diutarakan
sebelumnya dan ketentuan data yang harus
dipenuhi untuk keperluan analisis.
Analisis yang digunakan dalam penelitian
ini diperoleh dari pengumpulan data
primer dengan menggunakan kuesioner
yang disampaikan langsung kepada
responden yaitu Kepala Dinas, PPK, dan
staf pelaporan keuangan. Setelah kuesioner
terkumpul selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan program SPSS.
Karakteristik Responden
Karakteristik responden berdasarkan
kuesioner yang diperoleh dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Data Karakteristik Responden
Karakteristik Responden Jumlah
(N)
Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
46 28
74
Usia
26-30tahun 31-35 tahun 36-40 tahun
- >40 tahun
19 21 12
22
74
Pendidikan
SLTA D3 S1 S2 S3
- 13 46 15 -
74
Disiplin Ilmu
Akuntansi Lainnya
- EKP - Manajemen - Tekhnik
45
10 13 6
74
Hasil Uji Validitas
Berdasarkan output komputer dari 28
pernyataan dinyatakan valid karena nilai
korelasi yang diperoleh masing-masing
pernyataan untuk 28 item berada di atas
nilai kritis korelasi product moment. Dari
hasil yang diperoleh nilai kritis 5% (untuk
N=74) yaitu 0,227. Jika nilai korelasi >
nilai kritis maka pernyataan-pernyataan
tersebut adalah signifikan dan pernyataan-
pernyataan tersebut adalah valid.
Hasil Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas juga dilakukan
secara statistik dengan menghitung
besarnya nilai Cronbach’s alpha. Hasil
seperti yang terlihat pada tabel 4.6 yang
menunjukkan bahwa instrumen dalam
penelitian ini realible (handal) karena nilai
Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60.
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
9 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012
Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk
menguji serta menganalisis rumusan hipotesis
berdasarkan struktur model. Pengujian
hipotesis tersebut dilakukan sesuai dengan
hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
Berdasarkan hasil kuesioner yang telah diolah
dari 74 responden pada 26 SKPD, diperoleh
informasi yang memadai tentang pengaruh
penerapan good governance (X1), Standar
Akuntansi Pemerintahan (X2), dan kualitas
informasi keuangan (Y). Hasil pengujian
hipotesis dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std.
Error Beta
1 (Constant) 2.319 .343 6.757 .000
X1 .122 .072 .195 1.679 .098
X2 .304 .092 .384 3.309 .001
Dependent Variable: Y
Berdasarkan Tabel pengujian hipotesis
dan persamaan regresi berganda, dapat
diketahui hasil-hasil penelitian yaitu:
1. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,505
menunjukkan bahwa derajat
hubungan (korelasi) antara variabel
independen dengan variabel dependen
sebesar 50,5%. Artinya penerapan
good governance dan Standar
Akuntansi Pemerintahan mempunyai
hubungan terhadap kualitas informasi
keuangan sebesar 50,5%.
2. Koefisien determinasi (R2) sebesar
0,255 artinya kualitas informasi
keuangan sebesar 25,5% dipengaruhi
oleh penerapan good governance dan
Standar Akuntansi Pemerintahan,
sedangkan sebesar 74,5% dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini.
3. Konstanta sebesar 2,319 artinya jika
penerapan good governance dan
Standar Akuntansi Pemerintahan
dianggap konstan, maka besarnya
nilai kualitas informasi keuangan
adalah 2,319 pada satuan skala likert.
a. Koefisien regresi (β1) sebesar
0,122 menunjukkan bahwa setiap
kenaikan penerapan good
governance sebesar 1% maka
akan diikuti oleh kenaikan
kualitas informasi keuangan
sebesar 12,2%. Dengan asumsi
variabel independent lainnya
tetap (konstan).
b. Koefisien regresi (β2) sebesar
0,304 menunjukkan bahwa setiap
kenaikan penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan sebesar
1% maka akan diikuti oleh
kenaikan kualitas informasi
keuangan sebesar 30,4%. Dengan
asumsi variabel independent
lainnya tetap (konstan).
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 10
Pengaruh Penerapan Good Governance
dan Standar Akuntansi Pemerintahan
terhadap Kualitas Informasi Keuangan
Pengujian secara simultan dilakukan
dengan melihat nilai Koefisien determinasi
(R2). Hasil pengujian variabel independen
terhadap dependen diperoleh nilai R2
sebesar 0,255 atau 25,5%. Artinya
penerapan good governance dan Standar
Akuntansi Pemerintahan berpengaruh
secara simultan terhadap kualitas informasi
keuangan. Hasil penelitian ini mendukung
hipotesis pertama yang menyebutkan
bahwa penerapan good governance dan
Standar Akuntansi Pemerintahan
berpengaruh terhadap kualitas informasi
keuangan.
Pada SKPD di Kota Banda Aceh,
penerapan good governance telah
dilakukan dengan baik yang meliputi
transparansi informasi keuangan dan non
keuangan, partisipasi masyarakat dalam
menyusun kebijakan dan pelayanan kepada
media pers serta telah melakukan
penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah sebagai bentuk
pertanggungjawaban dan prinsip
akuntabilitas instansi kepada publik.
Penyusunan laporan pertanggungjawaban
atas pelaksanaan keuangan daerah yang
baik harus menerapkan Standar Akuntansi
Pemerintahan sebagai pedoman
penyusunan laporan keuangan.
Pemahaman dan implementasi SAP
sangat mempengaruhi laporan keuangan,
ketidak sesuai penyusunan laporan
keuangan pada SKPD dengan ketentuan
dalam Pernyataan Standar Akuntansi
Pemerintahan (PSAP) akan menghasilkan
laporan keuangan yang buruk. Walaupun
Pemerintah Kota Banda Aceh telah
mendapatkan opini Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP) oleh Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), namun masih
terdapat beberapa permasalahan yang
ditemukan dari hasil audit BPK. Hal
tersebut akan menjadi peringatan bahwa
seluruh SKPD di Kota Banda Aceh harus
lebih giat dalam menciptakan
pemerintahan yang baik (good
governance) serta menerapkan Standar
Akuntansi Pemerintahan agar laporan
keuangan yang dihasilkan SKPD maupun
LKPD lebih berkualitas.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Zeyn
(2011) yang menyebutkan bahwa secara
simultan penerapan good governance dan
standar akuntansi pemerintahan
berpengaruh terhadap akuntabilitas
keuangan. Selanjutnya dalam penelitian
Zeyn menyimpulkan bahwa penerapan
good governance yang baik dan
pemahaman dan penggunaan SAP mutlak
dilakukan agar laporan keuangan yang
dihasilkan lebih berkualitas.
Pengaruh Penerapan Good Governance
terhadap Kualitas Informasi Keuangan
Pengujian secara parsial dilakukan
dengan melihat nilai koefisien regresi (β)
variabel independen. Hasil output SPSS
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
11 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012
menunjukkan bahwa nilai β untuk X1
adalah 0,122. Berdasarkan rumusan
hipotesis terhadap pengujian secara parsial
ditentukan bahwa jika β1 ≠ 0 : H0 ditolak
dan menerima Ha artinya penerapan good
governance berpengaruh terhadap kualitas
informasi keuangan. Hasil penelitian ini
mendukung hipotesis kedua yang telah
dirumuskan bahwa penerapan good
governance berpengaruh terhadap kualitas
informasi keuangan.
Pelaksanaan Good governance pada
SKPD di Kota Banda Aceh dijalankan
dengan mengikuti prinsip-prinsip
pengelolaan yang baik, seperti transparansi
(keterbukaan), akuntabilitas, partisipasi,
keadilan, dan kemandirian, sehingga
sumber daya daerah yang berada dalam
pengelolaan pemerintah benar-benar
mencapai tujuan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran dan kemajuan rakyat.
Penerapan prinsip-prinsip good
governance dalam penyelenggaraan
kepemerintahan juga tidak lepas dari
masalah akuntabilitas dan tranparansi
dalam pengelolaan keuangan daerah
sebagai acuan dalam menghasilkan laporan
keuangan yang berkualitas.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Batubara
(2006), yang menyebutkan bahwa
penerapan good governance merupakan
tuntutan dari pembaharuan system
keuangan. Tujuannya agar pengelolaan
uang rakyat dilakukan secara transparan
dan dipertanggungjawabkan dalam
pelaporan keuangan dengan berdasarkan
konsep value for money sehingga tercipta
akuntabilitas publik yang pada akhirnya
dapat menciptakan kesejahteraan
masyarakat.
Pengaruh Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan terhadap
Kualitas Informasi Keuangan
Pengujian secara parsial yang kedua
antara variabel independen terhadap
variabel dependen diperoleh nilai koefisien
regresi (β) untuk X2 adalah 0,304,
berdasarkan rumusan hipotesis ditentukan
jika β2 ≠ 0 : H0 ditolak dan menerima Ha
artinya Standar Akuntansi Pemerintahan
berpengaruh terhadap kualitas informasi
keuangan. Hasil penelitian ini mendukung
hipotesis ketiga yaitu Standar Akuntansi
Pemerintahan berpengaruh terhadap
kualitas informasi keuangan.
PP 71 Tahun 2010 menyebutkan
Standar Akuntansi Pemerintahan adalah
prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan
dalam menyusun dan menyajikan laporan
keuangan pemerintah. Selanjutnya dalam
PP tersebut dijelaskan bahwa dalam rangka
peningkatan kualitas informasi pelaporan
keuangan pemerintah dan untuk
menghasilkan pengukuran kinerja yang
lebih baik, serta memfasilitasi manajemen
keuangan/aset yang lebih transparan dan
akuntabel, maka perlu diterapkannya SAP.
Penerapan SAP yang sesuai dalam
pemenuhan kewajiban pelaopran
pertanggungjawaban keuangan daerah
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 12
merupakan penentu atas kualitas laporan
keuangan yang dihasilkan.
Tahun 2006 Kota Banda Aceh
mendapat opini TMP oleh BPK, tahun
2007 naik mendapatkan opini WDP dan
tahun 2008 hingga tahun 2010 Kota Banda
Aceh telah berhasil mendapatkan opini
WDP. Pemberian opini tersebut
merupakan bukti bahwa pemahaman dan
penerapan SAP oleh entitas akuntansi pada
SKPD di Kota Banda Aceh sudah ada
peningkatan dan lebih baik. Hal ini secara
umum menggambarkan perbaikan kualitas
laporan keuangan yang disajikan oleh
seluruh SKPD di Kota Banda Aceh.
Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Permana
(2011) dengan hasil Standar Akuntansi
Pemerintahan berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan
pemerintah daerah di dinas Kota Bandung.
Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Nugraheni dan Subaweh (2008) yang
menyebutkan bahwa terdapat
perubahan/perbedaan atas hasil laporan
keuangan yang lebih berkualitas setelah
menerapkan SAP dengan sebelum
menerapkan SAP.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian dan
analisis data dalam penelitian ini, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan sesuai
dengan hipotesis yang telah dirumuskan
sebelumnya.
1. Penerapan Good Governance dan
Standar Akuntansi Pemerintahan
berpengaruh secara simultan terhadap
kualitas informasi keuangan SKPD di
Kota Banda Aceh.
2. Penerapan good governance
berpengaruh terhadap kualitas
informasi keuangan SKPD di Kota
Banda Aceh.
3. Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan berpengaruh terhadap
kualitas informasi keuangan SKPD di
Kota Banda Aceh.
Keterbatasan
Beberapa keterbatasan yang ada
dalam penelitian ini dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Instrumen dan daftar pernyataan
dalam kuesioner penelitian ini
dikembangkan sendiri oleh peneliti
dengan mengadopsi item-item
pernyataan dari penelitian sebelumnya
dan dari literatur-literatur tinjauan
kepustakaan pada bab II dalam
penelitian ini sehingga dirasa masih
banyak kelemahan-kelemahan
2. Variabel independen yang digunakan
dalam penelitian ini hanyalah dua
variabel yaitu good governance dan
SAP, padahal masih banyak variabel
lainnya yang dapat mempengaruhi
kualitas informasi keuangan SKPD.
Hal tersebut dapat dilihat dengan
kecilnya nilai koeisien determinasi
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
13 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012
(R2) yang dihasilkan dari pengaruh
variabel independen terhadap variabel
dependen.
Saran
Dalam kaitannya terhadap kualitas
audit, peneliti ingin memberikan saran-
saran sebagai berikut:
Saran untuk SKPD di Kota Banda Aceh
Dalam upaya peningkatan kualitas
informasi keuangan peneliti memberi
beberapa saran:
1. Para penyusun laporan keuangan yang
terdiri dari PPK dan staf pelaporan
keuangan pada masing-masing SKPD
memiliki latar belakang disiplin ilmu
yang berbeda-beda (tidak hanya
berasal dari latarbelakang ilmu
akuntansi). Dengan demikian apabila
pegawai yang bukan berasal dari
disiplin ilmu akuntansi ditempatkan
sebagai PPK dan staf pelaporan
keuangan pada SKPD hendaknya
dapat diberikan pembekalan yang
cukup mengenai dasar-dasar akuntansi.
2. Entitas akuntansi pada setiap SKPD
perlu mengimplementasikan SAP
secara menyeluruh dengan
memperhatikan peraturan perundang-
undangan yang relevan dalam
penyusunan laporan keuangan serta
terus melakukan penelaahan dalam
rangka perbaikan SAP.
Saran untuk Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan acuan
untuk peneliti selanjutnya. Untuk
perbaikan selanjutnya peneliti memberi
beberapa saran yaitu:
1. Memperbaiki terlebih dahulu
kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini atau menggunakan
kuesioner yang tingkat validitas dan
reliabilitasnya lebih tinggi.
2. Menambah jumlah responden
penelitian, mengingat dalam
penelitian ini hanya 3 orang yang
dijadikan responden dalam menjawab
kuesioner, sebaiknya perlu ditambah 1
atau 2 orang lagi dalam entitas
akuntansi sebagai penanggungjawab
proses penyusunan hingga
menghasilkan laporan keuangan.
3. Mempertimbangkan variabel-variabel
lain yang diduga berpengaruh
terhadap kualitas informasi keuangan,
misalnya pemanfaatan teknologi
informasi, pengalaman kerja aparatur,
kegiatan pengendalian maupun peran
internal auditor.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arikunto,S., 1997. Prosedur Penelitian.
Jakarta: PT.Rineka Cipta,
Batubara, A. H., 2006. Konsep Good
Governance Dalam Konsep Otonommi
Daerah. Jurnal Analisis Administrasi
dan Kebijakan. Vol. 3, No. 1.
Baridwan, Z., 2004. Intmediate Accounting.
Yogyakarta: BPFE.
Carino, 1991. Accountability, Corruption and
Democracy: A Clarification of Concepts,
in the Asian Review of Public
Administration. Vol. III. No. 2. Cooper, D. R., Boca R. and Pamela S.
Schindler. 2006. Business Research
Methods. International Edition. Nineth
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 14
Edition. Singapore: Mc-Graw-Hill Co.
Gunawan, E., 2012. Penerapan Sap
Pernyataan N0.02 Laporan Realisasi
Anggaran Dalam Mewujudkan
Akuntabilitas dan Transparansi
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Fakultas Pendidikan Ekonomi.
Universitas Sumatera Utara.
Hopwood, A. dan Tomkins, C., 1984. Issues In
Public Sector Accounting. Oxford:
Philip Allan. LAN, BPKP. 2001. Pengukuran kinerja
instansi pemerintah, Modul Sosialisasi
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP). Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Mahmudi, 2005. Manajemen Kinerja Sektor
Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. ,
Yogyakarta: Andi.
Nugraheni, P., 2008. Pengaruh Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Jurnal Ekonomi Bisnis. Vol. 13, No. 1.
Osborne, D., and Gaebler. 1992. Reinveting
Government: How the entrepreneurial
spirit is Transforming the Public Sektor.
New York: Penguinsc Book.
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
Peraturan Pemerintah Nomor71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintah.
Qanun Kota Banda Aceh Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Kota Banda
Aceh.
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara.
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah.
Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor
33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah.
Schiavo-Campo, S., and Tomasi, D., 1999.
Managing Government Expenditure. Manila: Asia Development Bank.
Sekaran, U., 2006. Research Methods for
Business. Metodologi Penelitian untuk
Bisnis. Penerbit Salemba.
Sumodiningrat, G., 1999. Pemberdayaan
Masyarakat & JPS. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Ulum, I. MD. 2009. Audit Sektor Publik: Suatu
Pengantar. Penerbit Bumi Aksara.
World Bank. 2004. Mainstreaming
Anticorruption Activities in World Bank Assistance: A Review of Progress since
1997. Washington, DC: World Bank.
Zeyn, E., 2011. Pengaruh Good Governance
Dan Standar Akuntansi Pemerintahan
Terhadap Akuntabilitas Keuangan
Dengan Komitmen Organisasi Sebagai
Pemoderasi. Jurnal Reviu Akuntansi dan
Keuangan. Vol.1, No. 1. Hal: 21-37.
www.analisadaily.com
www.arsipkorankita.blogspot.com