pengaruh penerapan good governance...

14
Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 14 Pages pp. 1- 14 1 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012 PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP KUALITAS INFORMASI KEUANGAN SKPD DI KOTA BANDA ACEH Azlim 1 , Darwanis 2 , Usman Abu Bakar 3 1) Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Abstract: The purpose of this study are to analyze: the influence of implementation good governance and implementation of accounting standards of goverment on the quality of financial information SKPD in Banda Aceh. The population in this study where 26 SKPD in Banda Aceh and each represented by three person namely the Head SKPD, Financial Administration Officer (PPK), and financial reporting staff as respondents. The study is a census of research and data collection is done directly by using a questionnaire containing 28 statements. While the tools of analysis used was multiple regression with SPSS program. The results show that the variable application of the good governance and the Governmental Accounting Standards simultaneously have influence to the quality of financial information SKPD in Banda Aceh. The results show that the partial implementation of good governance and the Governmental Accounting Standards has influence to the quality of financial information SKPD in Banda Aceh. Keywords : Good Governance, Government Accounting Standards (SAP), and the Quality of Financial Information Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh penerapan good governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh. Populasi dalam penelitian ini yaitu 26 SKPD di Kota Banda Aceh dan tiap SKPD diwakili oleh 3 orang yaitu Kepala SKPD, Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah (PPK) serta staf pelaporan keuangan sebagai responden. Penelitian ini merupakan penelitian sensus, dan pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan menggunakan kuesioner yang berisikan 28 pernyataan. Sedangkan alat analisis yang digunakan adalah regresi berganda dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel penerapan good governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan secara simultan berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa penerapan good governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh. Kata Kunci : Good Governance, Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), dan Kualitas Informasi Keuangan PENDAHULUAN Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang menitik beratkan pada Pemerintah Daerah. Selain itu, maraknya globalisasi yang menuntut daya saing di setiap negara juga menuntut daya saing di setiap Pemerintah daerahnya. Daya saing Pemerintah Daerah ini diharapkan akan tercapai melalui peningkatan kemandirian Pemerintah Daerah yang dapat diraih melalui adanya

Upload: hatu

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.1.ma/1.1... · sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada

Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 14 Pages pp. 1- 14

1 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN TERHADAP

KUALITAS INFORMASI KEUANGAN SKPD DI

KOTA BANDA ACEH

Azlim1, Darwanis

2, Usman Abu Bakar

3

1) Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Abstract: The purpose of this study are to analyze: the influence of implementation good governance

and implementation of accounting standards of goverment on the quality of financial information

SKPD in Banda Aceh. The population in this study where 26 SKPD in Banda Aceh and each

represented by three person namely the Head SKPD, Financial Administration Officer (PPK), and

financial reporting staff as respondents. The study is a census of research and data collection is done

directly by using a questionnaire containing 28 statements. While the tools of analysis used was multiple

regression with SPSS program. The results show that the variable application of the good

governance and the Governmental Accounting Standards simultaneously have influence to the quality of financial information SKPD in Banda Aceh. The results show that the partial implementation of good

governance and the Governmental Accounting Standards has influence to the quality of financial

information SKPD in Banda Aceh.

Keywords: Good Governance, Government Accounting Standards (SAP), and the Quality of Financial

Information

Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh penerapan good governance dan Standar

Akuntansi Pemerintahan terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh. Populasi

dalam penelitian ini yaitu 26 SKPD di Kota Banda Aceh dan tiap SKPD diwakili oleh 3 orang yaitu

Kepala SKPD, Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah (PPK) serta staf pelaporan keuangan sebagai

responden. Penelitian ini merupakan penelitian sensus, dan pengumpulan data dilakukan secara

langsung dengan menggunakan kuesioner yang berisikan 28 pernyataan. Sedangkan alat analisis yang

digunakan adalah regresi berganda dengan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel penerapan good governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan secara simultan berpengaruh

terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh. Hasil penelitian secara parsial

menunjukkan bahwa penerapan good governance dan Standar Akuntansi Pemerintahan berpengaruh

terhadap kualitas informasi keuangan SKPD di Kota Banda Aceh.

Kata Kunci : Good Governance, Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), dan Kualitas Informasi

Keuangan

PENDAHULUAN

Perkembangan akuntansi sektor

publik, khususnya di Indonesia semakin

pesat dengan adanya era reformasi dalam

pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi

daerah dan desentralisasi fiskal yang

menitik beratkan pada Pemerintah Daerah.

Selain itu, maraknya globalisasi yang

menuntut daya saing di setiap negara juga

menuntut daya saing di setiap Pemerintah

daerahnya. Daya saing Pemerintah Daerah

ini diharapkan akan tercapai melalui

peningkatan kemandirian Pemerintah

Daerah yang dapat diraih melalui adanya

Page 2: PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.1.ma/1.1... · sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 2

otonomi daerah.

Dengan adanya otonomi daerah,

pengelolaan keuangan sepenuhnya berada

ditangan pemerintah daerah. Sejalan

dengan pelaksanaan otonomi daerah,

diperlukan suatu penataan lingkungan dan

sistem akuntansi yang baik, karena kedua

hal tersebut merupakan pendukung

terciptanya pengelolaan keuangan daerah

yang accountable, dalam rangka mengelola

dana dengan sistem desentralisasi secara

transparan, efisien, efektif, dan dapat

dipertanggung jawabkan.

Perkembangan teknologi dan ekonomi

merupakan acuan dasar dalam

mewujudkan pengelolaan keuangan daerah

tersebut, sehingga terciptanya

pemerintahan yang baik atau sering disebut

Good Governance. Pemerintahan yang

baik ini merupakan suatu bentuk

keberhasilan dalam menjalankan tugas

untuk membangun daerah sesuai dengan

tujuan yang telah direncanakan. Untuk

pencapaian tujuan tersebut setiap

pemerintahan daerah harus dapat

mengelola sumber daya yang ada di

daerahnya sendiri, salah satunya yang

terpenting adalah keuangan.

Namun pada kenyataannya,

permasalahan didalam laporan keuangan

daerah sebagai bentuk

pertanggungjawaban pemerintah terhadap

publik/ masyarakat masih menyisakan

permasalahan dan keraguan akan

kebenarannya. Seperti yang dikutip dari

media online, diungkapkan bahwa laporan

keuangan pemerintah Kota Banda Aceh

masih terdapat penyimpangan penggunaan

keuangan Negara, penyimpangan yang

terjadi hingga saat ini adalah masih adanya

korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Sehingga diperlukan pembenahan data atau

laporan yang berkaitan dengan keuangan,

terutama untuk menghindari

penyimpangan tersebut. Walaupun

Pemerintah Kota Banda Aceh telah

menjalankan tatakelola pemerintah, namun

korupsi, kolusi dan nepotisme masih saja

terjadi (www.analisadaily.com).

Permasalahan lain yang timbul adalah

terlambatnya penyampaian laporan

keuangan dari perangkat kerja, hal tersebut

disebabkan adanya kendala dibeberapa

sektor, diantaranya dokumentasi maupun

sinerginitas. Untuk menyikapi

permasalahan tersebut, pemerintah Kota

Banda Aceh telah membentuk Asistensi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP) sekaligus melakukan

penetapannya. Hal tersebut dilakukan

dalam tujuan mewujudkan good goverment,

sebagai wujud pertanggungjawaban

terhadap visi, tujuan, sasaran, program dan

kegiatan yang tercantum pada rencana

strategi (arsipkorankita.blogspot.com).

Selain sebagai wujud partisipasi dalam

pengelolaan keuangan yang baik, LAKIP

juga diharapkan dapat membantu

pemerintah dalam meningkatkan kinerja,

menghasilkan laporan keuangan yang lebih

berkualitas serta memfasilitasi manajemen

keuangan/aset yang lebih transparan dan

Page 3: PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.1.ma/1.1... · sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

3 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

akuntabel.

Laporan keuangan yang berkualitas

menunjukkan bahwa Kepala SKPD

bertanggungjawab sesuai dengan

wewenang yang dilimpahkan kepadanya

dalam pelaksanaan tanggung jawab

mengelola organisasi. Kepala SKPD

dipercayakan untuk mengelola sumber-

sumber daya publik dan yang bersangkutan

dengannya untuk dapat menjawab hal-hal

yang menyangkut pertanggungjawabannya.

Kepala SKPD melaksanakan

pertanggungjawaban keuangan yang

berhubungan dengan integritas keuangan,

pengungkapan dan ketaatan terhadap

peraturan perundang - undangan yang

tercermin di dalam Laporan

Pertanggungjawaban (LPJ) yang akan

dipertanggung jawabkan kepada bupati/

walikota/ gubernur.

Penelitian Permana (2011) dengan

Judul Pengaruh Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Dan Implikasinya Pada Akuntabilitas

(Survei Pada Dinas Kota Bandung).

Kesimpulan dari penelitan tersebut adalah

Standar Akuntansi Pemerintahan

berpengaruh signifikan terhadap kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah di

dinas Kota Bandung. Standar Akuntansi

Pemerintahan memberikan pengaruh

sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah pada dinas

Pemerintah Kota Bandung.

Batubara (2006) menyimpulkan

bahwa penerapan good governance

merupakan tuntutan dari pembaharuan

system keuangan. Tujuannya agar

pengelolaan uang rakyat (public money)

dilakukan secara transparan dengan

berdasarkan konsep value for money

sehingga tercipta akuntabilitas publik

(public accountability) yang pada akhirnya

dapat menciptakan kesejahteraan

masyarakat.

Selanjutnya penelitian Nugraheni dan

Subaweh (2008) dengan hasil bahwa

terdapat pengaruh penerapan standar

akuntansi pemerintahan terhadap kualitas

laporan keuangan, dimana sebelum

diterapkan standar akuntansi pemerintahan

laporan keuangan Inspektorat Jendral

Departemen Pendidikan Nasional tahun

2006 belum dapat memecahkan

permasalahan pencatatan keuangan dan

belum ada cara untuk menyelesaikannya.

Namun setelah diterapkan standar

akuntansi pemerintahan maka laporan

keuangan tahun berikutnya telah

memenuhi karakteristik laporan keuangan

yang baik (relevan, andal, dapat

dibandingkan dan dapat dipahami).

Dari permasalahan, uraian dan

beberapa penelitian yang telah dijelaskan

peneliti menarik kesimpulan bahwa

kualitas informasi keuangan SKPD dapat

dipengaruhi oleh adanya penerapan good

governance yang meliputi transparansi,

partisipasi dan akuntabilitas. Kemudian

pengaruh lain terhadap kualitas informasi

keuangan SKPD adalah dilaksanakannya

Page 4: PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.1.ma/1.1... · sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 4

system keuangan daerah yang berdasarkan

Standar Akuntansi Pemerintahan sebagai

acuan dalam menyelesaikan laporan

keuangan daerah.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian

yang telah diuraikan, maka perumusan

masalah dalam penelitian ini adalah,

Apakah penerapan Good Governance dan

Standar Akuntansi Pemerintahan

berpengaruh terhadap kualitas informasi

keuangan SKPD di Kota Banda Aceh.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian

yang telah diuraikan sebelumnya, maka

penelitian ini dilakukan dengan tujuan, Untuk

menguji pengaruh penerapan Good

Governance dan Standar Akuntansi

Pemerintahan terhadap kualitas informasi

keuangan SKPD di Kota Banda Aceh.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Kualitas Informasi Keuangan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Nomor 71 Tahun 2010 menyebutkan,

untuk menghasilkan laporan keuangan

yang bermanfaat bagi para pemakainya,

maka informasi yang terdapat dalam

laporan tersebut harus berkualitas dan

berguna dalam pengambilan keputusan.

Kualitas laporan keuangan tersebut

tercermin dari karakteristik kualitatif.

Prasyarat normatif yang diperlukan agar

laporan keuangan pemerintah dapat

memenuhi kualitas yang dikehendaki yaitu

relevan, andal, dapat dibandingkan dan

dapat dipahami.

Penerapan Good Governance

Pengertian good governance sering

diartikan sebagai kepemerintahan yang

baik. (Sumodiningrat, 1999: 251)

menyatakan good governance adalah

upaya pemerintahan yang amanah dan

untuk menciptakan good governance

pemerintahan perlu didesentralisasi dan

sejalan dengan kaidah penyelenggaraan

pemerintahan yang bersih dan bebas

korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sementara itu World Bank

mendefinisikan good governance sebagai

suatu penyelenggaraan manajemen

pembangunan yang solid dan bertanggung

jawab yang sejalan dengan prinsip

demokrasi dan pasar yang efisien,

penghindaran salah alokasi dana investasi,

dan pencegahan korupsi baik secara politik

maupun administrasi, menjalankan disiplin

anggaran serta penciptaan legal and

political framework bagi tumbuhnya

aktivitas usaha (Mardiasmo, 2002: 18).

Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan

Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP) merupakan pelaksanaan Undang-

Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara pasal 32 ayat (2) yang

menyatakan bahwa standar akuntansi

pemerintahan disusun oleh suatu komite

Page 5: PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.1.ma/1.1... · sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

5 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

standar yang independen dan ditetapkan

dengan PP setelah terlebih dahulu

mendapat pertimbangan dari Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK). SAP

merupakan landasan hukum bagi aparatur

pemerintah pusat maupun daerah dalam

mengelola penerimaan dan penggunaan

dana secara transparan, efisien, dan dapat

dipertanggungjawabkan sehingga tujuan

untuk mewujudkan transparansi dan

akuntabilitas dapat tercapai.

Penerapan SAP dimaksud dibutuhkan

dalam rangka penyusunan laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan

APBN/APBK berupa laporan keuangan yang

terdiri dari laporan realisasi anggaran (LRA),

Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

(Laporan Perubahan SAL), neraca, Laporan

Operasional (LO) ̧Laporan Arus Kas (LAK),

Laporan Perubahan Ekuitas (LPE), dan

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

METODE PENELITIAN

Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh

institusi/lembaga yang meliputi kantor,

dinas dan badan pada Pemerintah Kota

Banda Aceh. Kecamatan tidak

diikutsertakan dalam pengambilan

populasi dengan asumsi bahwa tidak

termasuk sebagai instansi teknis

Pemerintah Daerah. Dengan demikian

terdiri dari 26 SKPD dan untuk masing-

masing SKPD akan dijadikan responden

sebanyak 3 orang yaitu kepala SKPD,

Pengguna Anggaran (PA), dan Pejabat

Penatausahaan Keuangan (PPK). Populasi

penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Responden Penelitian

No Nama SKPD/ Entitas Akuntansi N

1 Sekretariat Daerah 3

2 Sekretariat Dewan Perwakilan

Rakyat Kota

3

3 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah

Raga

3

4 Dinas Kesehatan 3

5 Dinas Pekerjaan Umum 3

6 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika

3

7 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 3

8 Dinas Kependudukan dan Pencatatan

Sipil

3

9 Dinas Perindustrian, Perdagangan,

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

3

10 Dinas Kelautan, Perikanan dan

Pertanian

3

11 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 3

12 Dinas Kebersihan dan Keindahan

Kota

3

13 Dinas Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah

3

14 Dinas Syariat Islam 3

15 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

3

16 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan

Pelatihan Daerah

3

17 Badan Pemberdayaan Masyarakat 3

18 Badan Kesatuan Bangsa Politik,

Perlindungan Masyarakat dan

Penanggulangan Bencana

3

19 Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu

3

20 Kantor Pemberdayaan Perempuan

dan Keluarga Berencana

3

21 Kantor Perpustakaan dan Arsip 3

22 Kantor Pemadam Kebakaran 3

23 Kantor Lingkungan Hidup 3

24 Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

dan Wilayatul Hisbah

3

25 Inspektorat 3

26 Rumah Sakit Umum Daerah

Meuraxa

3

Jumlah 78 Keterangan:

N = Jumlah Responden

Sumber: Qanun Nomor 2 Tahun 2008 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja 3

Perangkat Daerah Kota Banda Aceh

Page 6: PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.1.ma/1.1... · sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 6

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini merupakan penelitian

lapangan (field research), yaitu data atau

kuesioner diberikan langsung kepada

responden dengan menggunakan item-item

pertanyaan yang telah dibatasi dalam

pemberian jawaban. Untuk setiap

pernyataan dalam kuesioner diberi bobot 1

sampai 5 terhadap tingkat setuju atau

ketidaksetujuannya.

Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian ini terdiri dari

variabel independen yaitu penerapan good

governance (X1) dan Standar Akuntansi

Pemerintahan (X2), sedangkan variabel

dependen adalah kualitas informasi

keuangan pemerintah (Y). Berikut

dijelaskan definisi dan operasionalisasi

variabel yaitu:

a. Penerapan good governance, adalah

penyelenggaraan pemerintahan yang

solid dan bertanggung jawab serta

efisien dan efektif dengan menjaga

kesinergiaan interaksi yang

konstruktif diantara domain-domain

(state, private sector and society)

(Osborne and Geabler, 1992, OECD

and World Bank, 2000, LAN dan

BPKP, 2000; 6).

b. Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan, adalah mengatur

penyajian laporan keuangan untuk

tujuan umum (general purpose

financial statements) dalam rangka

meningkatkan keterbandingan laporan

keuangan baik terhadap anggaran,

antar periode, maupun antar entitas.

PP No.71 tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.

c. Kualitas informasi keuangan,

merupakan ukuran-ukuran normatif

yang perlu diwujudkan dalam

informasi akuntansi sehingga dapat

memenuhi tujuannya sebagai

kebutuhan bersama pengguna laporan

keuangan (PP Nomor 71 Tahun 2010).

Metode Analisis

Dalam penelitian ini data dianalisis

dengan menggunakan metode kuantitatif,

dimana kuesioner yang telah terkumpul

diolah dalam bentuk tabulasi dengan

memberikan bobot jawaban pada masing-

masing pernyataan. Dari tabulasi data

tersebut dihasilkan keluaran-keluaran

berupa angka yang selanjutnya dianalisis

melalui program SPSS (Statistical Package

for Social Science).

Setelah kuesioner terkumpul untuk

melakukan analisis data perlu dilakukan uji

validitas dan uji reliabilitas. Kedua

pengujian ini dilakukan untuk mengetahui

apakah alat ukur yang digunakan sesuai

dengan yang diukur dan juga konsistensi

dengan data yang dikumpulkan.

a. Uji validitas dilakukan untuk

mengetahui apakah alat ukur yang

telah disusun benar-benar mengukur

apa yang perlu diukur. Koefisien

validitas menggambarkan tingkat

Page 7: PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.1.ma/1.1... · sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

7 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

kemampuan instrumen untuk

mengungkap data atau informasi dari

variabel yang diukur. Teknik

pengujian validitas menggunakan

teknik korelasi product moment dari

pearson dengan tingkat signifikansi

5% untuk mengetahui keeratan

pengaruh antara variabel bebas

dengan variabel terikat dengan cara

mengkorelasikan antara skor item

pernyataan terhadap skor total.

Apabila nilai total pearson

correlation > 0,3, atau probabilitas

kurang dari 0,05 maka item tersebut

valid (Arikunto, 2002 : 146 ).

b. Uji reliabilitas bertujuan untuk

apakah alat ukur yang digunakan

menunjukan tingkat ketepatan,

keakuratan, kestabilan atau

konsistensi dalam mengungkapkan

gejala tertentu dari sekelompok

individu, walaupun dilakukan pada

waktu yang berbeda. Uji ini dilakukan

pada pernyataan-pernyataan yang

sudah valid. Pengujian reliabilitas

dalam penelitian ini menggunakan

Cronbach alpha masing-masing

instrumen. Variabel tersebut akan

dikatakan reliabel bila Cronbach

alpha-nya memiliki nilai lebih besar

dari 0,60 Sekaran (2003: 257) yang

menyatakan bahwa pada umumnya

reliabilitas yang nilai r-nya kurang

dari 0,6 dikatakan kurang reliabel,

antara 0,6 sampai 0,8 adalah cukup

reliabel, dan diatas 0,8 suatu

instrumen dikatakan baik.

Rancangan Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian

ini menggunakan statistik parametrik untuk

menguji hipotesis (H). Dalam penelitian ini

digunakan tingkat signifikansi (α) 0,05

atau 5% untuk menguji apakah hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini

diterima atau ditolak dilakukan dengan

cara menguji nilai F. Untuk menguji

masing-masing variabel independen

terhadap dependen dilakukan dengan

menguji nilai t dengan uji dua sisi pada

tingkat signifikansi (α) 0,05 atau 5%.

Pengujian hipotesis dalam

penelitian ini menggunakan alat analisis

regresi berganda. Adapun bentuk

matematis analisis regresi berganda

sebagai berikut:

Y = + 1X1 + 2 X 2 + e ..................... (1)

Keterangan:

Y = Kualitas informasi keuangan

X1 = Penerapan good governance

X2 = Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan

= Konstanta

= Koefisien regresi e = error

HASIL PEMBAHASAN

Lingkup Pengembalian Kuesioner

Data dalam penelitian ini merupakan

data primer yang diberikan langsung

kepada responden dalam bentuk kuesioner.

Jumlah kuesioner yang disebarkan

Page 8: PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.1.ma/1.1... · sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 8

sebanyak 78 kuesioner dan masing-masing

SKPD terdiri dari 3 orang yang akan

menerima dan menjawab kuesioner.

Namun jumlah yang diterima kembali

sebanyak 74 kuesioner. Hal ini disebabkan

ada beberapa responden yang tidak berada

ditempat semenjak diberikannya kuesioner

hingga pengambilan kembali kuesioner

selama 1 minggu. Kemudian juga terdapat

beberapa kuesioner yang rusak.

Berdasarkan hal tersebut, jumlah kuesioner

yang terkumpul dan dapat diolah sebanyak

74 kuesioner.

Analisis Data Hasil Penelitian

Bab ini menjelaskan hasil perhitungan

dan analisis serta pembahasannya secara

keseluruhan guna menjawab rumusan

hipotesis penelitian yang telah diutarakan

sebelumnya dan ketentuan data yang harus

dipenuhi untuk keperluan analisis.

Analisis yang digunakan dalam penelitian

ini diperoleh dari pengumpulan data

primer dengan menggunakan kuesioner

yang disampaikan langsung kepada

responden yaitu Kepala Dinas, PPK, dan

staf pelaporan keuangan. Setelah kuesioner

terkumpul selanjutnya dianalisis dengan

menggunakan program SPSS.

Karakteristik Responden

Karakteristik responden berdasarkan

kuesioner yang diperoleh dapat dilihat

pada Tabel 2.

Tabel 2. Data Karakteristik Responden

Karakteristik Responden Jumlah

(N)

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

46 28

74

Usia

26-30tahun 31-35 tahun 36-40 tahun

- >40 tahun

19 21 12

22

74

Pendidikan

SLTA D3 S1 S2 S3

- 13 46 15 -

74

Disiplin Ilmu

Akuntansi Lainnya

- EKP - Manajemen - Tekhnik

45

10 13 6

74

Hasil Uji Validitas

Berdasarkan output komputer dari 28

pernyataan dinyatakan valid karena nilai

korelasi yang diperoleh masing-masing

pernyataan untuk 28 item berada di atas

nilai kritis korelasi product moment. Dari

hasil yang diperoleh nilai kritis 5% (untuk

N=74) yaitu 0,227. Jika nilai korelasi >

nilai kritis maka pernyataan-pernyataan

tersebut adalah signifikan dan pernyataan-

pernyataan tersebut adalah valid.

Hasil Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas juga dilakukan

secara statistik dengan menghitung

besarnya nilai Cronbach’s alpha. Hasil

seperti yang terlihat pada tabel 4.6 yang

menunjukkan bahwa instrumen dalam

penelitian ini realible (handal) karena nilai

Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60.

Page 9: PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.1.ma/1.1... · sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

9 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

Hasil Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk

menguji serta menganalisis rumusan hipotesis

berdasarkan struktur model. Pengujian

hipotesis tersebut dilakukan sesuai dengan

hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.

Berdasarkan hasil kuesioner yang telah diolah

dari 74 responden pada 26 SKPD, diperoleh

informasi yang memadai tentang pengaruh

penerapan good governance (X1), Standar

Akuntansi Pemerintahan (X2), dan kualitas

informasi keuangan (Y). Hasil pengujian

hipotesis dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Pengujian Hipotesis

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std.

Error Beta

1 (Constant) 2.319 .343 6.757 .000

X1 .122 .072 .195 1.679 .098

X2 .304 .092 .384 3.309 .001

Dependent Variable: Y

Berdasarkan Tabel pengujian hipotesis

dan persamaan regresi berganda, dapat

diketahui hasil-hasil penelitian yaitu:

1. Koefisien korelasi (R) sebesar 0,505

menunjukkan bahwa derajat

hubungan (korelasi) antara variabel

independen dengan variabel dependen

sebesar 50,5%. Artinya penerapan

good governance dan Standar

Akuntansi Pemerintahan mempunyai

hubungan terhadap kualitas informasi

keuangan sebesar 50,5%.

2. Koefisien determinasi (R2) sebesar

0,255 artinya kualitas informasi

keuangan sebesar 25,5% dipengaruhi

oleh penerapan good governance dan

Standar Akuntansi Pemerintahan,

sedangkan sebesar 74,5% dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini.

3. Konstanta sebesar 2,319 artinya jika

penerapan good governance dan

Standar Akuntansi Pemerintahan

dianggap konstan, maka besarnya

nilai kualitas informasi keuangan

adalah 2,319 pada satuan skala likert.

a. Koefisien regresi (β1) sebesar

0,122 menunjukkan bahwa setiap

kenaikan penerapan good

governance sebesar 1% maka

akan diikuti oleh kenaikan

kualitas informasi keuangan

sebesar 12,2%. Dengan asumsi

variabel independent lainnya

tetap (konstan).

b. Koefisien regresi (β2) sebesar

0,304 menunjukkan bahwa setiap

kenaikan penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan sebesar

1% maka akan diikuti oleh

kenaikan kualitas informasi

keuangan sebesar 30,4%. Dengan

asumsi variabel independent

lainnya tetap (konstan).

Page 10: PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.1.ma/1.1... · sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 10

Pengaruh Penerapan Good Governance

dan Standar Akuntansi Pemerintahan

terhadap Kualitas Informasi Keuangan

Pengujian secara simultan dilakukan

dengan melihat nilai Koefisien determinasi

(R2). Hasil pengujian variabel independen

terhadap dependen diperoleh nilai R2

sebesar 0,255 atau 25,5%. Artinya

penerapan good governance dan Standar

Akuntansi Pemerintahan berpengaruh

secara simultan terhadap kualitas informasi

keuangan. Hasil penelitian ini mendukung

hipotesis pertama yang menyebutkan

bahwa penerapan good governance dan

Standar Akuntansi Pemerintahan

berpengaruh terhadap kualitas informasi

keuangan.

Pada SKPD di Kota Banda Aceh,

penerapan good governance telah

dilakukan dengan baik yang meliputi

transparansi informasi keuangan dan non

keuangan, partisipasi masyarakat dalam

menyusun kebijakan dan pelayanan kepada

media pers serta telah melakukan

penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah sebagai bentuk

pertanggungjawaban dan prinsip

akuntabilitas instansi kepada publik.

Penyusunan laporan pertanggungjawaban

atas pelaksanaan keuangan daerah yang

baik harus menerapkan Standar Akuntansi

Pemerintahan sebagai pedoman

penyusunan laporan keuangan.

Pemahaman dan implementasi SAP

sangat mempengaruhi laporan keuangan,

ketidak sesuai penyusunan laporan

keuangan pada SKPD dengan ketentuan

dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Pemerintahan (PSAP) akan menghasilkan

laporan keuangan yang buruk. Walaupun

Pemerintah Kota Banda Aceh telah

mendapatkan opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP) oleh Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK), namun masih

terdapat beberapa permasalahan yang

ditemukan dari hasil audit BPK. Hal

tersebut akan menjadi peringatan bahwa

seluruh SKPD di Kota Banda Aceh harus

lebih giat dalam menciptakan

pemerintahan yang baik (good

governance) serta menerapkan Standar

Akuntansi Pemerintahan agar laporan

keuangan yang dihasilkan SKPD maupun

LKPD lebih berkualitas.

Hasil penelitian ini sesuai dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Zeyn

(2011) yang menyebutkan bahwa secara

simultan penerapan good governance dan

standar akuntansi pemerintahan

berpengaruh terhadap akuntabilitas

keuangan. Selanjutnya dalam penelitian

Zeyn menyimpulkan bahwa penerapan

good governance yang baik dan

pemahaman dan penggunaan SAP mutlak

dilakukan agar laporan keuangan yang

dihasilkan lebih berkualitas.

Pengaruh Penerapan Good Governance

terhadap Kualitas Informasi Keuangan

Pengujian secara parsial dilakukan

dengan melihat nilai koefisien regresi (β)

variabel independen. Hasil output SPSS

Page 11: PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.1.ma/1.1... · sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

11 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

menunjukkan bahwa nilai β untuk X1

adalah 0,122. Berdasarkan rumusan

hipotesis terhadap pengujian secara parsial

ditentukan bahwa jika β1 ≠ 0 : H0 ditolak

dan menerima Ha artinya penerapan good

governance berpengaruh terhadap kualitas

informasi keuangan. Hasil penelitian ini

mendukung hipotesis kedua yang telah

dirumuskan bahwa penerapan good

governance berpengaruh terhadap kualitas

informasi keuangan.

Pelaksanaan Good governance pada

SKPD di Kota Banda Aceh dijalankan

dengan mengikuti prinsip-prinsip

pengelolaan yang baik, seperti transparansi

(keterbukaan), akuntabilitas, partisipasi,

keadilan, dan kemandirian, sehingga

sumber daya daerah yang berada dalam

pengelolaan pemerintah benar-benar

mencapai tujuan sebesar-besarnya untuk

kemakmuran dan kemajuan rakyat.

Penerapan prinsip-prinsip good

governance dalam penyelenggaraan

kepemerintahan juga tidak lepas dari

masalah akuntabilitas dan tranparansi

dalam pengelolaan keuangan daerah

sebagai acuan dalam menghasilkan laporan

keuangan yang berkualitas.

Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Batubara

(2006), yang menyebutkan bahwa

penerapan good governance merupakan

tuntutan dari pembaharuan system

keuangan. Tujuannya agar pengelolaan

uang rakyat dilakukan secara transparan

dan dipertanggungjawabkan dalam

pelaporan keuangan dengan berdasarkan

konsep value for money sehingga tercipta

akuntabilitas publik yang pada akhirnya

dapat menciptakan kesejahteraan

masyarakat.

Pengaruh Penerapan Standar

Akuntansi Pemerintahan terhadap

Kualitas Informasi Keuangan

Pengujian secara parsial yang kedua

antara variabel independen terhadap

variabel dependen diperoleh nilai koefisien

regresi (β) untuk X2 adalah 0,304,

berdasarkan rumusan hipotesis ditentukan

jika β2 ≠ 0 : H0 ditolak dan menerima Ha

artinya Standar Akuntansi Pemerintahan

berpengaruh terhadap kualitas informasi

keuangan. Hasil penelitian ini mendukung

hipotesis ketiga yaitu Standar Akuntansi

Pemerintahan berpengaruh terhadap

kualitas informasi keuangan.

PP 71 Tahun 2010 menyebutkan

Standar Akuntansi Pemerintahan adalah

prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan

dalam menyusun dan menyajikan laporan

keuangan pemerintah. Selanjutnya dalam

PP tersebut dijelaskan bahwa dalam rangka

peningkatan kualitas informasi pelaporan

keuangan pemerintah dan untuk

menghasilkan pengukuran kinerja yang

lebih baik, serta memfasilitasi manajemen

keuangan/aset yang lebih transparan dan

akuntabel, maka perlu diterapkannya SAP.

Penerapan SAP yang sesuai dalam

pemenuhan kewajiban pelaopran

pertanggungjawaban keuangan daerah

Page 12: PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.1.ma/1.1... · sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 12

merupakan penentu atas kualitas laporan

keuangan yang dihasilkan.

Tahun 2006 Kota Banda Aceh

mendapat opini TMP oleh BPK, tahun

2007 naik mendapatkan opini WDP dan

tahun 2008 hingga tahun 2010 Kota Banda

Aceh telah berhasil mendapatkan opini

WDP. Pemberian opini tersebut

merupakan bukti bahwa pemahaman dan

penerapan SAP oleh entitas akuntansi pada

SKPD di Kota Banda Aceh sudah ada

peningkatan dan lebih baik. Hal ini secara

umum menggambarkan perbaikan kualitas

laporan keuangan yang disajikan oleh

seluruh SKPD di Kota Banda Aceh.

Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Permana

(2011) dengan hasil Standar Akuntansi

Pemerintahan berpengaruh signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah di dinas Kota Bandung.

Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh

hasil penelitian yang dilakukan oleh

Nugraheni dan Subaweh (2008) yang

menyebutkan bahwa terdapat

perubahan/perbedaan atas hasil laporan

keuangan yang lebih berkualitas setelah

menerapkan SAP dengan sebelum

menerapkan SAP.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian dan

analisis data dalam penelitian ini, maka

dapat ditarik beberapa kesimpulan sesuai

dengan hipotesis yang telah dirumuskan

sebelumnya.

1. Penerapan Good Governance dan

Standar Akuntansi Pemerintahan

berpengaruh secara simultan terhadap

kualitas informasi keuangan SKPD di

Kota Banda Aceh.

2. Penerapan good governance

berpengaruh terhadap kualitas

informasi keuangan SKPD di Kota

Banda Aceh.

3. Penerapan Standar Akuntansi

Pemerintahan berpengaruh terhadap

kualitas informasi keuangan SKPD di

Kota Banda Aceh.

Keterbatasan

Beberapa keterbatasan yang ada

dalam penelitian ini dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Instrumen dan daftar pernyataan

dalam kuesioner penelitian ini

dikembangkan sendiri oleh peneliti

dengan mengadopsi item-item

pernyataan dari penelitian sebelumnya

dan dari literatur-literatur tinjauan

kepustakaan pada bab II dalam

penelitian ini sehingga dirasa masih

banyak kelemahan-kelemahan

2. Variabel independen yang digunakan

dalam penelitian ini hanyalah dua

variabel yaitu good governance dan

SAP, padahal masih banyak variabel

lainnya yang dapat mempengaruhi

kualitas informasi keuangan SKPD.

Hal tersebut dapat dilihat dengan

kecilnya nilai koeisien determinasi

Page 13: PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.1.ma/1.1... · sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

13 - Volume 1, No. 1, Agustus 2012

(R2) yang dihasilkan dari pengaruh

variabel independen terhadap variabel

dependen.

Saran

Dalam kaitannya terhadap kualitas

audit, peneliti ingin memberikan saran-

saran sebagai berikut:

Saran untuk SKPD di Kota Banda Aceh

Dalam upaya peningkatan kualitas

informasi keuangan peneliti memberi

beberapa saran:

1. Para penyusun laporan keuangan yang

terdiri dari PPK dan staf pelaporan

keuangan pada masing-masing SKPD

memiliki latar belakang disiplin ilmu

yang berbeda-beda (tidak hanya

berasal dari latarbelakang ilmu

akuntansi). Dengan demikian apabila

pegawai yang bukan berasal dari

disiplin ilmu akuntansi ditempatkan

sebagai PPK dan staf pelaporan

keuangan pada SKPD hendaknya

dapat diberikan pembekalan yang

cukup mengenai dasar-dasar akuntansi.

2. Entitas akuntansi pada setiap SKPD

perlu mengimplementasikan SAP

secara menyeluruh dengan

memperhatikan peraturan perundang-

undangan yang relevan dalam

penyusunan laporan keuangan serta

terus melakukan penelaahan dalam

rangka perbaikan SAP.

Saran untuk Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan acuan

untuk peneliti selanjutnya. Untuk

perbaikan selanjutnya peneliti memberi

beberapa saran yaitu:

1. Memperbaiki terlebih dahulu

kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini atau menggunakan

kuesioner yang tingkat validitas dan

reliabilitasnya lebih tinggi.

2. Menambah jumlah responden

penelitian, mengingat dalam

penelitian ini hanya 3 orang yang

dijadikan responden dalam menjawab

kuesioner, sebaiknya perlu ditambah 1

atau 2 orang lagi dalam entitas

akuntansi sebagai penanggungjawab

proses penyusunan hingga

menghasilkan laporan keuangan.

3. Mempertimbangkan variabel-variabel

lain yang diduga berpengaruh

terhadap kualitas informasi keuangan,

misalnya pemanfaatan teknologi

informasi, pengalaman kerja aparatur,

kegiatan pengendalian maupun peran

internal auditor.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Arikunto,S., 1997. Prosedur Penelitian.

Jakarta: PT.Rineka Cipta,

Batubara, A. H., 2006. Konsep Good

Governance Dalam Konsep Otonommi

Daerah. Jurnal Analisis Administrasi

dan Kebijakan. Vol. 3, No. 1.

Baridwan, Z., 2004. Intmediate Accounting.

Yogyakarta: BPFE.

Carino, 1991. Accountability, Corruption and

Democracy: A Clarification of Concepts,

in the Asian Review of Public

Administration. Vol. III. No. 2. Cooper, D. R., Boca R. and Pamela S.

Schindler. 2006. Business Research

Methods. International Edition. Nineth

Page 14: PENGARUH PENERAPAN GOOD GOVERNANCE …prodipps.unsyiah.ac.id/Jurnalmia/images/Jurnal/vol.1.ma/1.1.ma/1.1... · sebesar 31,1% terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada

Jurnal Akuntansi

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 1, No.1, Agustus 2012 - 14

Edition. Singapore: Mc-Graw-Hill Co.

Gunawan, E., 2012. Penerapan Sap

Pernyataan N0.02 Laporan Realisasi

Anggaran Dalam Mewujudkan

Akuntabilitas dan Transparansi

Pengelolaan Keuangan Daerah.

Fakultas Pendidikan Ekonomi.

Universitas Sumatera Utara.

Hopwood, A. dan Tomkins, C., 1984. Issues In

Public Sector Accounting. Oxford:

Philip Allan. LAN, BPKP. 2001. Pengukuran kinerja

instansi pemerintah, Modul Sosialisasi

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP). Jakarta: Lembaga

Administrasi Negara.

Mahmudi, 2005. Manajemen Kinerja Sektor

Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. ,

Yogyakarta: Andi.

Nugraheni, P., 2008. Pengaruh Penerapan

Standar Akuntansi Pemerintahan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.

Jurnal Ekonomi Bisnis. Vol. 13, No. 1.

Osborne, D., and Gaebler. 1992. Reinveting

Government: How the entrepreneurial

spirit is Transforming the Public Sektor.

New York: Penguinsc Book.

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005

tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

Peraturan Pemerintah Nomor71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

Qanun Kota Banda Aceh Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata

Kerja Perangkat Daerah Kota Banda

Aceh.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor

17 Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah.

Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor

33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Pemerintahan Daerah.

Schiavo-Campo, S., and Tomasi, D., 1999.

Managing Government Expenditure. Manila: Asia Development Bank.

Sekaran, U., 2006. Research Methods for

Business. Metodologi Penelitian untuk

Bisnis. Penerbit Salemba.

Sumodiningrat, G., 1999. Pemberdayaan

Masyarakat & JPS. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Ulum, I. MD. 2009. Audit Sektor Publik: Suatu

Pengantar. Penerbit Bumi Aksara.

World Bank. 2004. Mainstreaming

Anticorruption Activities in World Bank Assistance: A Review of Progress since

1997. Washington, DC: World Bank.

Zeyn, E., 2011. Pengaruh Good Governance

Dan Standar Akuntansi Pemerintahan

Terhadap Akuntabilitas Keuangan

Dengan Komitmen Organisasi Sebagai

Pemoderasi. Jurnal Reviu Akuntansi dan

Keuangan. Vol.1, No. 1. Hal: 21-37.

www.analisadaily.com

www.arsipkorankita.blogspot.com