pengaruh penerapan good corporate...

103
PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE, PERENCANAAN PAJAK, DAN BONUS PLAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh : ARFAN ZUHDI NIM : 1110046100128 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: ngodung

Post on 07-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,

PERENCANAAN PAJAK, DAN BONUS PLAN TERHADAP PRAKTIK

MANAJEMEN LABA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

ARFAN ZUHDI

NIM : 1110046100128

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor
Page 3: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor
Page 4: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor
Page 5: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

iv

ABSTRAK

Arfan Zuhdi NIM 1110046100128 “PENGARUH PENERAPAN GOOD

CORPORATE GOVERNANCE, PERENCANAAN PAJAK, DAN BONUS PLAN

TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERBANKAN

SYARIAH DI INDONESIA”. Program Studi Perbankan Syariah, Fakultas

Ekonomi dan Bisnia, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

1438/2017.

Permasalahan kepentingan dalam pelaporan tentang keuangan suatu

perusahaan menyebabkan permasalahan kepentingan yang disebut agency theory.

Yaitu perbedaan kepentingan antara stake holder dan manajemen perusahan.

Perbedaan kepentingan inilah yang memicu terjadinya manajemen laba pada suatu

perusahaan dengan tujuan untuk memenuhi keinginan manajemen. Good

corporate governance ada sebagai kontrol untuk manjamin kualitas dari laporan

keuangan bank. Selain itu, perencanaan pajak dan bonus plan juga memengaruhi

praktik manajemen laba. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis

pengaruh penerapan GCG, penerapan pajak, dan bonus plan terhadap manajemen

laba pada perbankan syariah di Indonesia tahun 2011-2015. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel. Jenis penelitian adalah

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif

Hasil penelitian ini adalah penerapan pajak tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan Good Corporate

Governance dan bonus plan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap praktik

manajemen laba. Tetapi ketiga variabel tersebut secara simultan mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap praktik manajemen laba di Indonesia tahun

2011-2015

Kata Kunci : Manajemen Laba, Good Corporate Governance, Pajak, Bonus Plan

Page 6: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

v

KATA PENGANTAR

Segala Puji hanya bagi Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang telah

melimpahkan karunia-Nya kepada segenap umat manusia dan semoga kita selalu

dalam lindungan-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi

Besar Muhammad SAW, semoga kita dilimpahkan syafaat darinya di Hari Akhir

nanti. Alhamdulillah, penelitian yang berjudul PENGARUH PENERAPAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE, PERENCANAAN PAJAK, DAN

BONUS PLAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA

PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA telah dapat penulis selesaikan.

Penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi ini merupakan salah satu syarat

untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi (S.E) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Merupakan suatu kehormatan bagi penulis untuk mempersembahkan yang

terbaik kepada kedua orang tua, seluruh keluarga penulis, almamater, dan pihak-

pihak yang telah ikut andil dalam penyelesaian karya ilmiah ini. Sebagai bentuk

penghargaan, penulis sampaikan ucapan terimakasi kepada :

1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, PhD selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Bapak AM. Hasan Ali, M.A selaku Ketua Program Studi Muamalat yang telah

memberikan arahan dalam penelitian skripsi penulis.

4. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE. Selaku Ketua Program Studi Perbankan

Syariah yang telah memberikan arahan dalam peelitian skripsi penulis.

5. Bapak Abdurrauf, Lc., M.A. selaku Sekretaris Program Studi Muamalat yang

telah banyak membantu dalam hal akademik terkait penyelesaian studi

penulis.

6. Ibu Rr. Tini Anggraini, S.T., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang tak hanya

meluangkan waktu serta memberikan arahan dan masukan agar skripsi ini

Page 7: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

vi

terselesaikan dengan baik, tapi juga kepedulian yang tinggi kepada penulis.

7. Segenap dosen dan staff akademik Fakultas Syariah dan Hukum yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat serta bantuan bagi penulis.

8. Segenap staff Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan Perpustakaan

Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan fasilitas

penyediaan literatur dalam penulisan skripsi ini.

9. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Alm. Drs. H. A. Marzuki, Ibunda Hj.

Chodidjah serta kakak-kakak dan adik tersayang yang tak lelah memberikan

motivasi, dukungan, dan doa yang tak henti bagi penulis.

10. Shafi Mawaddah, yang tak lelah membeikan motivasi, semangat, kasih

sayang, dan cintanya sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian ini.

11. Keluarga Besar Perbankan Syariah 2010, khususnya teman-teman

seperjuangan Fadli, Abell, Fahmi, Abdan, Robi, Nur Ali, Fajry, Nadi dan

masih banyak yang lainnya yang tidak mampu penulis sebutkan satu per satu,

terimakasih atas persahabatan yang berharga ini dan semoga persahabatan ini

tetap terjaga selamanya, juga terimakasih atas canda tawa yang hadir selama

ini, dan terimakasih atas dukungan dan kebersamaannya.

12. Terima kasih juga untuk semua pihak yang telah membantu terselesaikannya

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT dengan Ridho-Nya membalas segala kebaikan dengan

pahala yang berlipat ganda. Dengan segala kekurangan, besar harapan penulis

agar skripsi ini mampu memberikan manfaat serta pengetahuan bagi penulis

pribadi dan para pembaca lainnya. Semoga Allah senantiasa membimbing dan

memberikan petunjuk dalam setiap langkah.

Jakarta, 7 Juni 2017

Penulis

Arfan Zuhdi

Page 8: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ..................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix

BAB I PENDAHLUAN ......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 6

C. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 8

D. Perumusan Masalah ........................................................................................ 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 9

F. Sistematika Penulisan ................................................................................... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 12

A. Kerangka konseptual .............................................................................. 12

1. Teori Keagenan (Agency Theory).................................................... 12

2. Manajemen Laba ............................................................................. 14

3. Good Corporate Govewrnance ....................................................... 19

4. Perencanaan Pajak ........................................................................... 26

5. Bonus Plan ....................................................................................... 28

B. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 31

C. Hubungan Antar Variabel ....................................................................... 32

D. Review Studi Terdahulu ......................................................................... 34

E. Hipotesis ................................................................................................. 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 37

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 37

Page 9: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

viii

B. Teknik Pengambilan Sampel .................................................................. 37

C. Jenis Penelitian ....................................................................................... 37

D. Jenis dan Sumber Data ........................................................................... 38

E. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 38

F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 39

G. Variabel Penelitian ................................................................................ 52

1. Variabel Independen (X) ................................................................. 52

2. Variabel Dependen (Y) .................................................................... 55

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 58

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................ 58

B. Praktik Manajemen Laba pada Bank Umum Syariah di Indonesia ........ 60

C. Uji Stasioner ........................................................................................... 65

D. Pengujian Model Regresi Data Panel .................................................... 66

1. Uji Chow ............................................................................................ 66

E. Pengujian Hipotesis dengan Analisis Regresi Data Panel ...................... 67

F. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 78

A. Kesimpulan ............................................................................................. 78

B. Saran ....................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81

LAMPIRAN .......................................................................................................... 84

Page 10: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

ix

DAFTAR TABEL

TABEL NILAI KOMPOSIT GCG .................................................................... 54

TABEL MANAJEMEN LABA TAHUN 2011 .................................................. 60

TABEL MANAJEMEN LABA TAHUN 2012 .................................................. 61

TABEL MANAJEMEN LABA TAHUN 2013 .................................................. 62

TABEL MANAJEMEN LABA TAHUN 2014 .................................................. 63

TABEL MANAJEMEN LABA TAHUN 2015 .................................................. 64

TABEL HASIL UJI STASIONER ..................................................................... 65

TABEL HASIL UJI CHOW ............................................................................... 67

TABEL HASIL UJI T .......................................................................................... 68

TABEL HASIL F ................................................................................................. 70

TABEL HASIL KOEFISIEN DETERMINASI ................................................ 72

TABEL MODEL REGRESI ............................................................................... 73

Page 11: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Investasi atau yang sering disebut menanamkan modal adalah

kegiatan para penanam modal atau investor untuk mendapatkan akumulasi

keuntungan di masa yang akan datang. Kegiatan investasi merupakan

kegiatan yang penuh dengan risiko. Jika salah dalam memilih perusahaan,

bukan tidak mungkin bukan keuntungan yang kita dapatkan, malah rugi.

Oleh sebab itu, Investor harus teliti dan cermat dalam menganalisis track

record dari perusahaan yang akan dijadikan tempat untuk menanam

modal. Laba merupakan salah satu faktor yang memengaruhi tindakan

para calon investor dalam memilih tempat di mana ia akan

menginvestasikan modal. Tentunya semua berpikir jika perusahaan

menghasilkan laba yang selalu naik dari satu periode ke periode

selanjutnya adalah perusahaan yang layak dijadikan tempat untuk

menanamkan modal.

Untuk dapat menarik para calon investor, diperlukan sebuah usaha

yang dapat menarik. Salah satunya dengan cara pencitraan. Namun

terkadang pencitraan berkonotasi dengan hal-hal yang negatif. Contohnya

dengan memutar balikkan fakta yang terjadi di lapangan. Tidak jarang,

perusahaan melakukan segala cara bahkan menghalalkan segala cara agar

hal tersebut tercapai, salah satunya dengan memanipulasi informasi laba

yang ada pada laporan keuangan.

Page 12: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

2

Menurut Nuryaman, informasi laba sering menjadi target rekayasa

melalui tindakan oportunis manajemen untuk memaksimalkan

kepuasannya. Tindakan tersebut dapat dilakukan dengan cara memilih

kebijakan akuntansi tertentu, sehingga laba dapat diatur, dinaikkan atau

diturunkan sesuai keinginannya. Untuk mengatur informasi tentang laba

tersebut, laporan Laba/Rugi merupakan salah satu komponen laporan

keuangan yang sangat penting karena di dalamnya terkandung informasi

laba yang bermanfaat bagi pemakai informasi laporan keuangan untuk

mengetahui kemampuan dan kinerja keuangan perusahaan.1

Dalam menjalankan bisnis suatu perusahaan, pihak manajemen

bukan merupakan pemilik dari perusahaan. Pemisahan kepemilikan ini

akan dapat menimbulkan konflik dalam pengendalian dan pelaksanaan

pengelolaan perusahaan yang menyebabkan para manajer bertindak tidak

sesuai dengan keinginan para pemilik.

Konflik yang terjadi akibat pemisahan kepemilikan ini disebut

dengan konflik keagenan yang dapat menimbulkan agency problems

antara pemilik dan manajer. Pemilik perusahaan memberikan kewenangan

pada manajer untuk mengelola perusahaan seperti mengelola dana dan

mengambil keputusan perusahaan lainnya untuk dan atas nama pemilik.

Hal ini yang dapet menyebabkan pengelola tidak bertindak yang terbaik

untuk kepentingan pemilik karena adanya perbedaan kepentingan. Hal ini

terjadi karena manajer sebagai pengelola perusahaan lebih superior dalam

1 R. Edianto, Wahidahwati, Agus Sunaryo, Pengaruh Corporate Governance pada Praktik

Manajemen Laba: Studi pada Industri Perbankan Indonesia ( Surabaya: Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 2013)

Page 13: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

3

menguasai informasi dan lebih banyak mengetahui informasi internal serta

prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik dan

pemegang saham.2 Kecenderungan tersebut membuat praktek manajemen

laba lebih sering dilakukan oleh pihak manajemen. Di mana manajemen

laba merupakan bagian dari creative accounting yang memberikan

kesempatan pada manajer untuk bertindak oportunis yaitu memperoleh

keuntungan pribadi.3

Dunia perbankan merupakan sebuah perusahaan bisnis yang

bergerak di bidang perbankan. Perbankan juga merupakan sebuah

perusahaan yang berorientasi pada keuntungan. Oleh sebab itu, tidak

menutup kemungkinan, perusahaan perbankan juga menerapkan praktik

manajemen laba agar track record perusahaan terlihat bagus. Hal ini

diperkuat oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Yana (2014) yaitu ada

beberapa perbankan yang melakukan praktik manajemen laba. Penelitian

ini mengambil sampel pada lima perbankan konvensional dan lima bank

umum syariah.

Hasil penelitian tersebut semua sampel penelitian melakukan

praktik manajemen laba. Di tahun 2010 bank konvensional, Bank Mandiri

dengan nilai akrual diskresioner sebesar -0.099116, BRI dengan nilai

akrual diskresioner -0.166626, Bank Mega dengan nilai akrual

2 Arief Ujiyantho dan Bambang Agus pramuka, Mekanisme Corporate Governance,

Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (studi pada Perusahaan Go Public Sektor Manufaktur), (Jurnal dan Prosiding SNA – Simposium Nasional Akuntansi, 2007)

3 Etty Murwaningsari, Pengaruh Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan

dengan Manajemen Laba sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEJ), (Media Riset Akuntansi dan Informasi 8, 2008)

Page 14: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

4

diskresioner sebesar -0.052644, Bank Bukopin dengan nilai akrual

diskresioner sebesar -0.144882 dan Bank Panin dengan nilai akrual

diskresioner sebesar -0.137831

Sedangkan pada bank umum syariah manajemen laba juga

dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri dengan nilai akrual diskresioner

sebesar 0.363075, Bank Syariah Bukopin dengan nilai akrual diskresioner

sebesar 0.245890, Bank Mega Syariah dengan nilai akrual diskresioner -

0.193406, Bank Panin Syariah dengan nilai akrual diskresioner 2.864898,

dan Bank Muamalat Indonesia dengan nilai akrual diskresioner sebesar

0.336407.

Ada beberapa kerugian yang terpaksa harus ditanggung oleh

berbagai pihak akibat manajemen laba. Pertama, perusahaan apabila hal ini

dilakukan dalam waktu jangka panjang maka perusahaan dapat mengalami

kesulitan keuangan, bahkan bisa mengalami kebangkrutan. Kedua,

sstakeholders yang menggunakan laporan keuangan sebagai dasar untuk

mengambil kebijakan di masa yang akan datang akan keliru. Kekeliruan

ini tentunya tidak hanya merugikan stakeholder tetapi juga harus

ditanggung oleh publik yang tidak memiliki hubungan langsung dengan

perusahaan. Praktik manajemen laba dapat mengganggu perekonomian

suatu negara. Inilah yang membuat mengapa manajemen laba menjadi

salah satu penyebab krisi ekonomi di Indonesia.

Oleh karena itu, perlu suatu mekanisme untuk meminimalkan

manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan perbankan. Salah satu

Page 15: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

5

mekanisme yang dapat digunakan adalah praktik Good Corporate

Governance. Good corporate governance memberikan suatu struktur yang

memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran dari suatu perusahaan dan

sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring kinerja. Praktik good

corporate governance adalah suatu cara untuk menjamin bahwa

manajemen bertindak yang terbaik untuk kepentingan stakeholders.4

Berdasarkan pemaparan yang ada, ada persoalan mendasar tentang

praktik manajemen laba di Indonesia, khususnya di dunia perbankan

syariah di Inodonesia. Persoalan yang mendasar tersebut berkaitan dengan

keberadaan informasi objektif tentang pelaporan keuangan perbankan.

Dalam pelaporan keuangan tersebut adanya tindakan untuk memanipulasi

laba untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Oleh karena itu laporan

keuangan menjadi tidak objektif karena apa yang terjadi sesungguhnya

berbeda dengan apa yang ditulis di laporan keuangan. Untuk itu penelitian

ini juga akan mengungkap fakta-fakta yang terjadi di dunia perbankan

mengenai manajemen laba.

Permasalahan tentang manipulasi laporan keuangan tersebut

membuat nasabah, investor, dan calon investor bisa saja dirugikan. Oleh

sebab itu, agar para pengguna laporan keuangan terpenuhi haknya untuk

mendapatkan sebuah laporan keuangan yang objektif, maka masalah ini

harus dibahas.

4 Vinola Herawaty, Peran Praktik Corporate Governance sebagai Moderating Variabel dari

Pengaruh Earning Management terhadap Nilai Perusahaan, (Universitas Trisakti, 2008)

Page 16: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

6

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Wijaya dan

Martani (2011) ada faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya praktik

manajemen laba yaitu perencanaan pajak. Perencanaan pajak dilakukan

untuk menghindari besarnya tingkat nominal pajak yang harus dibayarkan

oleh pihak perusahaan kepada pemerintah.

Selain itu, menurut penelitian yang dilakukan oleh Yana Zuhrina

(2014), bonus plan juga dapat memengaruhi timbulnya praktik manajemen

laba. Hal ini terjadi karena keinginan pihak pengelola untuk mendapatkan

bonus yang dijanjikan oleh pemilik perusahaan apabila perusahaan

mengalami peningkatan membuat pengelola melakukan tindakan yang

tidak sesuai dengan peraturan yang ada. Salah satunya yaitu dengan cara

memilih prosedur akuntansi dalam pembuatan laporan keuangan.

Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian untuk

mendapatkan informasi yang diperlukan. Oleh karena itu penulis

mengangkat judul ”Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance,

Perencanaan Pajak, dan Bonus Plan terhadap praktik Manajemen

Laba (Studi pada Perbankan Syariah di Indonesia)”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, berikut identifikasi

masalah yang dapat diuuraikan, diantaranya:

1. Adanya konflik perbedaan kepentingan antara manajemen bank

dengan stake holder yang disebut dengan konflik keagenan atau

Page 17: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

7

agency problem. Hal ini dikarenakan pihak manajemen lebih tau

kondisi riil yang ada di lapangan sehingga manajemen bisa

menggunakan kelebihan itu untuk mencapai kepentingan pribadinya.

2. Ada gap antara teori yang menganggap bahwa konsep Good Corporate

Governance adalah konsep yang efektif untuk menghilangkan segala

fraud yang terjadi, salah satunya adalah manajemen laba. Karena

menurut Beasly (1996) Penerapan Good Corporate Goernance bisa

mengurangi penyimpangan pada pelaporan keuangan dan dapat

meningkatkan kualitas laporan keuangan. Hal ini diperkuat oleh

Sulistiyanto yang beranggapan bahwa pengawasan dan pengendalian

pengelolaan perusahaan akan menjadi penghambat bagi manajer

sebuah perusahaan untuk membuat kebijakan yang hanya

mementingkan kepentingan pribadi. Tetapi yang terjadi di lapangan

adalah meskipun perusahaan telah menerapkan Good Corporate

Governance, tetap saja masih terjadi praktik manajemen laba.

3. Kecenderungan manajemen melakukan manajemen laba adalah untuk

mendapatkan bonus yang besar.

4. Selain bonus, faktor lain yang menjadi kecenderungan manajemen

melakukan praktik manajemen laba adalah untuk menghindari besaran

pajak yang harus dibayar oleh perusahaan.

Page 18: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

8

C. PEMBATASAN MASALAH

Penulis membatasi penelitian ini agar lebih spesifik dan tidak

keluar dari apa yang dimaksudkan oleh penulis. Peneliti membatasi

permasalahan pada:

1. Fokus penelitian ini merupakan pengaruh penerapan Good

Corporate Governance, perencanaan pajak, dan bonus plan

terhadap praktik manajemen laba.

2. Objek penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah yang

ada di Indonesia

3. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah laporan tahunan

(annual report) bank umm syariah yang termasuk di dalamnya

laporan keuangan dan laporan tata kelola perusahaan bedalam

rentang tahun 2011-2015.

D. PERUMUSAN MASALAH

Melalui pembatasan masalah di atas, maka untuk mempermudah

penulisan penelitian ini, peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai

berikut:

1. Apakah penerapan good corporate governance, perencanaan

pajak, dan bonus plan berpengaruh secara parsial terhadap praktik

manajemen laba?

Page 19: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

9

2. Apakah penerapan good corporate governance, perencanaan

pajak, dan bonus plan berpengaruh secara simultan terhadap

praktik manajemen laba?

3. Apa dampak yang ditimbulkan dari penerapan good corporate

governance, perencanaan pajak, dan bonus plan terhadap praktik

manajemen laba?

E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan diadakannya penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan good corporate

governance, perencanaan pajak dan bonus plan berpengaruh secara

parsial terhadap praktik manajemen laba.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan good corporate

governance, perencanaan pajak, dan bonus plan berpengaruh

secara simultan terhadap praktik manajemen laba.

c. Untuk mengetahui dan menganalisis dampak yang ditimbulkan

akibat penerapan good corporate goernance, perencanaan pajak,

dan bonus plan terhadap praktik manajemen laba.

2. Manfaat Penelitian

a. Konribusi Teoritis

1) Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah, penelitian ini

bermanfaat sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya dan

pembanding untuk menambah ilmu pengetahuan.

Page 20: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

10

2) Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang good corporate

governnce dan manajemen laba dan memberikan bukti empiris

tentang pengaruh good corporate governance, perencanaan

pajak dan bonus plan terhadap manajemen laba.

3) Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak

yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai good

corporate governance, penerapan pajak, bonus plan, dan

manajemen laba.

4) Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta

menambah referensi mengenai manajemen laba dan dan

mekanisme tata kelola perusahaan yang baik sehingga

diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis di masa yang akan

datang.

b. Kontribusi Praktif

1) Perusahaan, diharapkan dapat bermanfaaat dalam

meningkatkan mekanisme good corporate governance yang

diterapkan oleh perusahan untuk menjadi clean corporate

governance.

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Penulisan skripsi ini mengacu pada “Pedoman penulisan Skripsi

Fakultas Syariah dan Hukum Uin Syarif Hidayatullah Jakarta”.

Page 21: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

11

BAB I: PENDAHULUAN

Pada bagian ini akan dijelaskan latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II: KAJIAN TEORITIS

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang

menghubungkan antara Good Corporate Governance, perencanaan pajak,

dan bonus plan terhadap Manajemen laba. Selain itu akan diuraikan pula

tentang Good Corporate Governance, pajak, bonus, Teori keagenan,

(Agency Theory), dan Manajemen laba.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan mengenai pendekatan penelitian, data

penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan penentuan sampel

penelitian, teknik analisis data, dan metode analisis data yang digunakan.

BAB IV: ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum objek penelitian,

analisis data dan hasil analisis data yang dilakukan sesuai dengan alat

analisis yang digunakan.

BAB V: PENUTUP

Bab ini memuat kesimpulan yang merupakan jawaban dari

rumusan permasalahan yang telah dibahas sebelumnya berikut saran.

Page 22: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. KERANGKA KONSEPTUAL

1. Teori Keagenan (Agency Theory)

Konsep teori keagenan menurut Anthony dan Govindarajan

adalah hubungan atau kontak antara Principal dan agent. Principal

mempekerjakan agent untuk melakukan tugas demi kepentingan

Principal, termasuk di dalamnya pendelegasian otoritas untuk

pengambilan keputusan Principal kepada Agent.. Pada perusahaan

perbankan, Principal merupakan pemilik perusahaan, sedangkan agent

adalah CEO (Chief Excecutive Officer). Pemilik perusahaan

mempekerjakan CEO untuk bertindak sesuai dengan kepentingan

Principal.5

Sedangkan Ujiyantho dan Pramuka menyatakan bahwa

teori keagenan adalah sebuah kontak antara pengelola dengan investor.

Selanjutnya mereka menjelaskan bahwa konflik kepentingan antara

pengelola dan investor terjadi karena pengelola tidak selalu berbuat

sesuai dengan kepentingan investor, sehingga memicu biaya keagenan

(agency cost).6

5 Anthony dan govindarajan, Sistem Pengendalian Manajemen (Jakarta: Salemba Empat,

2002) 6 M. Arief Ujiyantho dan Bambang Agus Pramuka, Mekanisme Corporate Governance,

Manajemen Laba, dan Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Go Public Sektor Manufaktur).(Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X, 2007)

Page 23: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

13

Berdasarkan hal tersebut, maka hubungan antara investor

dengan pengelola menunjukkan bahwa investor sebagai pihak

penyedia fasilitas dan dana bagi perusahaan memiliki wewenang untuk

melakukan penilaian kinerja kepada pengelola perusahaan. Sedangkan

di sisi lain, pihak pengelola mempunyai kewajiban untuk mengelola

perusahaan sesuai dengan kepentingan investor dan memberikan

laporan periodik atas usaha yang dijalankannya.

Teori keagenan menggunakan tiga asumsi sifat manusia

yaitu manusia pada umumnya mementingkan kepentingan diri sendiri

(self interest), manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi

masa mendatang (bounded rationality), dan manusia selalu

menghindari risiko (risk averse). Berdasarkan asumsi sifat dasar

manusia tersebut, pengelola sebagai manusia akan bertindak oportunis,

yaitu mengambil kesempatan yang ada untuk mendapatkan

keuntungan pribadi.

Adanya keinginan untuk memenuhi kepentingan masing-

masing dapat menimbulkan asimetri informasi di antara investor dan

pengelola. Asimetri informasi yang terjadi karena di antara pemodal

dan pengelola mendorong pengelola untuk memberikan informasi

yang tidak sebenarnya kepada pemodal.

Pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi

internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang disbanding

Page 24: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

14

pemodal. Pengelola berkewajiban memberikan sinyal yang diberikan

dapat dilakukan melalui pengungkapan laporan keuangan.

Penilaian kinerja yang dilihat dari pembuatan laporan

keuangan akan memotivasi pengelola untuk memberikan informasi

dan melakukan rekayasa dalam laporan keuangan yang tidak

semestinya kepada pemodal. Dari hal inilah dapat menimbulkan

praktik manajemen laba karena pengelola ingin dipandang bekerja

dengan baik di hadapan pemodal.

2. Manajemen Laba

Manajemen laba sebagai suatu proses mengambil langkah yang

disengaja dalam batas General Accepted Accounting Principle

(GAAP). Istilah manajemen laba merupakan salah satu isu yang

penting dan tidak terlalu asing bagi para pemerhati manajemen dan

akuntansi, baik praktisi maupun akademisi dan menjadi salah satu

penyebab timbulnya kecurigaan terhadap integritas akuntan dan

manajer perusahaan.

Topik manajemen laba dikatakan menarik karena sering

dihubungkan dengan perilaku manajer dan para pembuat laporan

keuangan. Manajemen laba diduga muncul atau dilakukan oleh

manajer atau pembuat laporan keuangan dalam proses pelaporan

Page 25: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

15

keuangan suatu organisasi karena mereka mengharapkan suatu

manfaat dari tindakan yang dilakukan7

Menurut sugiri (1998), Definisi manajemen laba dibagi

menjadi dua, yaitu definisi sempit dan definisi luas. Dalam definisi

sempit, manajemen laba hanya berkaitan dengan pemilihan metode

akuntansi dan didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk “bermain”

dengan komponen disrectionary accruals dalam menentukan besarnya

laba. Sedangkan dalam definisi luas, manajemen laba diartikan sebagai

tindakan manajer untuk meningkatkan atau mengurangi laba yang

dilaporkan saat ini atas suatu unit di mana manajer bertanggung jawab,

tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomi

dalam jangka panjang unit tersebut8.

Menurut Fisher dan Rosenzweig dalam Sri Sulistyanto,

manajemen laba adalah tindakan-tindakan manajer untuk menaikkan

atau menurunkan laba periode berjalan dari sebuah perusahaan yang

dikelolanya tanpa menyebabkan kenaikan atau penurunan keuntungan

ekonomi perusahaan jangka panjang.9

7 Luhgianto, Mencegah Tindakan Manajemen Laba dengan Mekanisme Corporate

Governance, (Jurnal Fokus Ekonomi, 2008). 8 Luhgianto, Mencegah Tindakan Manajemen Laba dengan Mekanisme Corporate

Governance, (Jurnal Fokus Ekonomi, 2008). 9 Sri Sulistyanto, Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris (Jakarta: Grasindo, 2008), h.

49

Page 26: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

16

Sedangkan menurut Schipper, manajemen laba adalah adalah

campur tangan dalam proses penyusunan pelaporan keuangan

eksternal, dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi.10

Dalam manajemen laba, manajer dapat mengintervensi secara

oportunistik proses pelaporan keuangan dengan memanfaatkan diskresi

dalam pemilihan metode dan estimasi akuntansi yang digunakan serta

usaha-usaha untuk merekayasa suatu transaksi sehingga menyimpang

dari transaksi normal yang sesungguhnya dalam rangka mencapai

tujuan dari earning yang diinginkan11

.

Manajemen laba merupakan usaha pihak manajemen yang

disengaja untuk memanipulasi laporan keuangan dalam batasan yang

diperbolehkan oleh prinsip-prinsip akuntansi dengan tujuan untuk

memberikan informasi yang menyesatkan pengguna laporan keuangan

bagi keuntungan pihak manajemen. Manajemen laba juga dapat terjadi

karena manajer diberi keleluasaan untuk memilih metode akuntansi

yang akan digunakan dalam mencatat dan mengungkapkan informasi

keuangan privat yang dimilikinya12

.

Ada beberapa faktor yang mendorong tindakan manajer dalam

melakukan kegiatan manajemen laba. Faktor-faktor tersebut adalah

10

Sri Sulistyanto, Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris (Jakarta: Grasindo, 2008), h. 49

11 Setiadi Alim, Manajemen Laba dengan Motivasi Pajak pada Badan Usaha Manufaktur

di Indonesia, (Surabaya: Jurnal Keuangan dan Perbankan, 2009) 12

Luhgianto, Mencegah Tindakan Manajemen Laba dengan Mekanisme Corporate Governance, (Jurnal Fokus Ekonomi, 2008).

Page 27: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

17

kontrak bonus, stock price effect, politik, pajak, dan penawaran saham

perdana (IPO)13

.

a. Kontrak Bonus

Laba sering dijadikan indikator penilaian prestasi

manajer perusaahaan. Oleh karena itu, jika manajer perusahaan

yang memperoleh laba di bawah target laba, maka akan

memanipulasi laba agar memperoleh bonus yang maksimal di

periode mendatang.

b. Stock Price Effect

Manajer melakukan manajemen laba dalam laporan

keuangan bertujuan untuk memengaruhi pasar.

c. Politik

Untuk mengurangi biaya politis dan pengawasan dari

pemerintah, dilakukan dengan cara menurunkan laba, untuk

memperoleh kemudahan dan fasilitas dari pemerintah misalnya,

dilakukan dengan cara menurunkan laba untuk meminimalkan

tuntutan serikat buruh.

d. Pajak

Pada perioda terjadi kenaikan harga (inflasi),

penggunaan LIFO akan menghasilkan laba yang dilaporkan

lebih rendah dan pajak yang dibayarkan juga menjadi lebih

rendah. Jadi manajer perusahaan berusaha menurunkan laba

13

R. W. Scott, Financial Accounting Theory ,(Toronto: Pearson Education Canada Inc, 2003).

Page 28: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

18

dengan tujuan untuk mengurangi beban pajak yang dikenakan

perusahaan.

e. Penawaran Saham Perdana

Pada umumnya, perusahaan yang akan melakukan

penawaran saham perdana (IPO) melakukan aktifitas

manajemen laba pada periode terakhir sebelum IPO. Saat

perusahaan go public, informasi keuangan yang ada dalam

prospektus merupakan sumber informasi yang penting dan

utama. Informasi ini dapat dipakai dengan sinyal kepada calon

investor tentang nilai perusahaan. Untuk memengaruhi calon

investor, maka manajer berusaha untuk menaikkan laba yang

dilaporkan, agar harga saham tinggi pada saat IPO.

Ada beberapa teknik-teknik dalam manajemen laba14

.

Teknik-teknik tersebut adalah:

a. Memanfaatkan peluang atau memainkan kebijakan untuk

membuat estimasi akuntansi.

Manajemen memengaruhi laporan keuangan dengan

cara manajemen memengaruhi laba melalui judgement

(perkiraan) estimasi akuntansi antara lain estimasi tingkat

piutang tak tertagih, estimasi kurun waktu depresiasi aktiva

tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya

garansi, dan lain-lain.

14

L. Setiawati dan A. Naim, Bank health Evaluation by Bank Indonesia and Earnings Management in Banking Industry, (Gajahmada International Journal of Business Vol. 3, 2001)

Page 29: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

19

b. Mengubah metode akuntansi.

Untuk dapat menaikkan dan menurunkan angka laba

yaitu dengan mengubah metode akuntansi yang berbeda

dengan metode yang sebelumnya. Perubahan metode

akuntansi tersebut yang digunakan untuk mencatat suatu

transaksi, contoh: merubah metode depresiasi aktiva tetap,

dan metode depresiasi angka tahun ke metode depresiasi

garis lurus, merubah metode perhitungan persediaan dari

metode LIFO ke metode FIFO atau sebaliknya.

c. Menggeser periode biaya atau pendapatan.

Banyak hal yang menggeser periode biaya atau

pendapatan, sebagai contoh merekayasa periode biaya atau

pendapatan, seperti mempercepat atau menunda

pengeluaran untuk meneliti dan mengembangkan sampai

pada periode akuntansi berikutnya, mempercepat atau

menunda pengeluaran promosi sampai periode berikutnya,

mempercepat atau menunda pengiriman produk ke

pelanggan, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah

tidak dipakai.

3. Good Corporate Governance

Good Corporate Governance merupakan suatu mekanisme

yang digunakan untuk memastikan bahwa supplier keuangan,

Page 30: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

20

misalnya shareholders dan bondholders, dari perusahaan

memperoleh pengembalian dari kegiatan yang dijalankan oleh

manajer, atau dengan kata lain bagaimana supplier keuangan

perusahaan melakukan kontrol terhadap manajer15

Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia

(FCGI), corporate governance diartikan sebagai perangkat

peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham,

pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para

pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan

dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain

sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan.

Sedangkan menurut Organization for Economic

Cooperation and Development (OECD), corporate governance

merupakan cara-cara manajemen perusahaan (para direktur)

bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan atau pemegang

saham.16

Corporate governance berkaitan dengan bagaimana para

investor yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan bagi

mereka, yakin bahwa manajer tidak akan menggelapkan atau

menginvestasikan ke dalam proyek-proyek yang tidak

menguntungkan berkaitan dengan dana atau capital yang telah

15

Angraheni Niken Susanti, Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan dengan Kualitas Laba sebagai Variabel Intervening, (Surakarta: Simposium Nasional keuangan I, 2010).

16 Etty Murwaningsari, Pengaruh Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan

dengan Manajemen Laba sebagai ariabel Intervening, (Jakarta: 2008)

Page 31: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

21

ditanamkan oleh investor, dan berkaitan dengan bagaimana para

investor mengontrol para manajer.17

Corporate governance muncul karena terjadi antara

kepemilikan dengan pengendalian perusahaan, atau seringkali

dikenal dengan istilah konflik keagenan18

. Permsaalahan keagenan

dalam hubungannya antara pemilik modal dengan manajer adalah

bagaimana sulitnya pemilik dalam memastikan bahwa dana yang

ditanamkan tidak diambil alih atau diinvestasikan pada proyek

yang tidak menguntungkan sehingga tidak mendatangkan return.

Menurut Barragato, mekanisme corporate governance dibagi

menjadi dua kelompok yaitu berupa mekanisme internal seperti

komposisi dewan direksi atau komisaris, kepemilikan manajerial

dan kompensasi eksekutif mekanisme eksternal seperti

pengendalian oleh pasar dan level debt financing.

Secara umum terdapat lima prinsip dasar dari good

corporate governance19

, yaitu:

a. Transparency

Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan

keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi

materil dan relevan mengenai perusahan.

17

Freddy Kawatu, Mekanisme Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan dengan Kualitas Laba sebagai Variabel Intervening, (Manado: Jurnal Keuangan dan Perbankan, 2009).

18 Muh. Arief Ujiyantho dan Bambang Agus Pramuka, Mekanisme Corporate

Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan (Studi pada Perusahaan Go Public Sektor Manufaktur). (Makassar: Jurnal Simposium Nasional Akuntansi X, 2007)

19 Thomas kaihatu, Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia, (Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 8 No. 1, 2006)

Page 32: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

22

b. Accountability

Kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggung

jawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan

terlaksana secara efektif

c. Responsibility

Kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan

peusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta

peraturan perundang-undangan yang berlaku

d. Independency

Suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara

profesional tanpa benturan dengan kepentingan dan pengaruh

atau tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-

prinsip korporasi yang sehat.

e. Fairness

Perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hak-

hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Prinsip-prinsip mengenai good corporate governance yang

dikembangkan oleh the Organization for Economic Cooperation

and Development (OECD) adalah sebagai berikut:

a. Perlindungan terhadap Hak-Hak Pemegang Saham

Page 33: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

23

Kerangka yang dibangun dalam corporate governance

harus mampu melindungi hak-hak para pemegang saham. Hak-

hak tersebut meliputi hak-hak dasar pemegang saham, yaitu

hak untuk menjamin keamanan metode pendaftaran

kepemilikan, mengalihkan atau memindahkan saham yang

dimilikinya, memperoleh informasi yang relevan mengenai

perusahaan secara berkala dan teratur, dapat ikut berperan dan

memberikan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS), memilih anggota dewan komisaris dan direksi, dan

memperoleh pembagian keuntungan perusahaan atau dividen.

b. Persamaan Perlakuan terhadap Seluruh Pemegang Saham

Kerangka corporate governance harus dapat menjamin

adanya perlakuan sama terhadap seluruh pemegang saham,

termasuk para pemegang saham minoritas dan asing. Seluruh

pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk

mendapatkan penggantian atau perbaikan atas pelanggaran dari

hak-hak mereka. Prinsip ini juga mensyaratkan adanya

perlakuan yang sama atas saham-saham yang berada dalam

satu kelas, melarang praktik-praktik insider trading dan self

dealing serta mengharuskan anggota dewan komisaris untuk

melakukan keterbukaan jika menemukan transaksi-transaksi

yang mengandung benturan kepentingan (conflict of interest).

Page 34: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

24

c. Peranan Stakebolders yang Terkait dengan Perusahaan

Kerangka corporate governance harus memberikan

pengakuan terhadap hak-hak stakeholders, seperti yang telah

ditentukan dalam undang-undang, dan mendorong kerja sama

yang aktif antara perusahaan dengan stakeholders tersebut

dalam rangka menciptakan lapangan kerja, kesejahteraan

masyarakat dan kesinambungan usaha.

d. Keterbukaan dan Transparansi

Kerangka Corporate Governance harus dapat

memberikan jaminan adanya pengungkapan yang tepat waktu

dan akurat untuk setiap permasalahan yang berkaitan dengan

perusahaan. Pengungkapan ini meliputi informasi tentang

keadaan keuangan, kinerja perusahaan, kepemilikan, dan

pengelolaan perusahaan. Selain itu, informasi yang

diungkapkan harus disusun, diaudit, dan disajikan sesuai

dengan standar yang berkualitas tinggi. Manajemen juga harus

meminta auditor eksternal melakukan audit yang bersifat

independen atas laporan keuangan perusahaan.

e. Akuuntabilitas Dewan Komisaris (Board of Directors)

Kerangka corporate governance harus dapat menjamin

adanya pedoman strategis perusahaan, pemantauan yang efektif

terhadap manajemen yang dilakukan oleh dewan komisaris

serta akuntabilitas dewan komisaris terhadap perusahaan dan

Page 35: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

25

para pemegang saham. Prinsip ini juga memuat kewenangan-

kewenangan yang harus dimiliki oleh dewan komisaris serta

kewajiban-kewajiban profesionalnya kepada para pemegang

saham dan stakeholders lainnya.

Penerapan prinsip-prinsip good corporate governance

dapat menciptakan suasana kondusif bagi kelancaran operasi

bisnis perusahaan, termasuk meningkatkan daya saing mereka.

Walaupun demikian tidak ada jaminan bahwa setiap perusahaan

yang menerapkan good corporate governance akan terhindar dari

kesalahan dan kegagalan, karena perbedaan faktor-faktor internal

dan eksternal perusahaan. Prinsip-prinsip good corporate

governance diterapkan secara berhasil di suatu perusahaan belum

tentu dapat berhasil jika diterapkan di perusahaan lain, hal ini

tergantng dari faktor-faktor yang memengaruhinya.20

Manfaat penerapan corporate governance menurut Forum

for Corporate Governance in Indonesia adalah21

:

a. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya

proses pengambilan keputusan yang lebih baik,

meningkatkan efisiensi operasional perusahaan serta lebih

meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.

20

Lestariningsih, Peranan Penerapan Good Corporate Governance dalam Pengembangan Perusahaan Publik, (Surakarta: 2008)

21 Luhgiatno, Mencegah Tindakan Manajemen laba dengan Mekanisme Corporate

Governance, (Jurnal Fokus Ekonomi Vol. 3 No. 2. 2008)

Page 36: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

26

b. Mempermudah perolehan dana pembiayaan yang lebih

murah dan tidak rigit (karena faktor kepercayaan) yang

pada akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan.

c. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan

modalnya di Indonesia.

d. Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja

perusahaan sekaligus akan meningkatkan shareholders

value. Khususnya bagi BUMN akan dapat membantu

penerimaan bagi APBN terutama dari hasil privatisasi.

4. Perencanaan Pajak

a. Pengertian Perencanaan Pajak

Menurut Achmad Tjahyono dan Muhammad F Husein

dalam Chairil Anwar Pohan, perencanaan pajak adalah proses

mengorganisasi usaha wajib pajak atau kelompok wajib pajak

sedemikain rupa sehingga utang pajaknya, baik pajak

penghasilan, maupun pajak-pajak lainnya, berada dalam posisi

yang minimal, sepanjang hal ini dimungkinkan oleh undang-

undang.22

Sedangkan menurut Lyson Susan M, perencanaan Pajak

adalah pengaturan yang dilakukan oleh barang siapa yang

22

Chairil Anwar Pohan, Manajemen Perpajakan : Strategi Perencanaan Pajak dan Bisnis (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2013), h.17.

Page 37: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

27

melakukan usaha perorangan atau bisnis, yang tujuannya

unutuk meminimalisasi kewajiban pajaknya.23

Secara umum tujuam pokok yang ingin dicapai dari

perencanaan pajak adalah sebagai berikut24

:

1) Meminimalisasi beban pajak terutang

2) Memaksimalkan laba setelah pajak.

3) Meminimalkan terhadinya kejutan pajak jika terjadi

pemeriksaan pajak oleh fiskus.

4) Memenuhi kewajiban perpajakan secara benar, efisien,

dan efektif sesuai dengan ketentuan perpajakan.

b. Motivasi Perencanaan Pajak

Beberapa hal yang memengaruhi perilaku wajib pajak

untuk meminimalkan kewajiban pembayaran pajak mereka

adalah sebagai berikut25

:

1) Tingkat kerumitan suatu perusahaan, semakin rumit

peraturan perpajakan, maka semakin besar

kecenderungan wajib pajak untuk menghindarinya

karena biaya untuk mematuhinya menjadi tinggi.

2) Besarnya pajak yang dibayar, semakin besar jmlah

pajak yang harus dibayar, semakin besar pula

kecenderungan wajib pajak untuk melakukan

23

Ibid, h.16. 24

Ibid, h.21. 25

Ibid, h. 18.

Page 38: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

28

kecurangan dengan cara memperkecil jumlah

pembayaran pajaknya.

3) Biaya untuk negosiasi, semakin tinggi uang suap

yang dibayarkan kepada fiskus perpajakan, maka

akan semakin kecil pula kecenderungan wajib pajak

untuk melakukan pelanggaran.

4) Risiko deteksi, semakin rendah risiko yang dihadapi

wajib pajak terhadap tingkat profitabilitasnya, maka

semakin besar kecenderungan wajib pajak akan

melakukan pelanggaran.

5) Besarnya denda, semakin besar sanksi perpajakan

yang dikenakan, semakin kecil pula kecenderungan

wajib pajak melakukan pelanggaran perpajakan.

5. Bonus Plan

Dalam Sulistiyanto, bonus atau kompensasi manajerial

merupakan bukti empiris bahwa kontrak bisnis manajer dengan

pihak lain merupakan salah satu faktor yang memengaruhi

manajemen laba.26

Dalam kompensasi manajerial ini, pemilik

perusahaan menyampaikan bahwa manajer akan menerima bonus

jika kinerja perusahaan mencapai jumlah tertentu. Hal inilah yang

dapat menyebabkan terjadinya praktik manajemen laba karena

26

Sri Sulistyanto, Manajemen Laba : Teori dan Model Empiris, h. 68.

Page 39: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

29

manajer ingin mendapatkan bonus sehingga melakukan tindakan

untuk mengendalikan laba perusahaan.

Hipotesis rencana bonus plan menyatakan bahwa manajer

perusahaan dengan kompensasi lebih cenderung memilih prosedur

akuntansi yang memindah laba untuk periode mendatang menjadi

laba periode sekarang.27

Menurut Rivai, kompensasi terbagi menjadi dua yaitu

kompensasi finansial dan kompensasi non finansial.28

a. Kompensasi Finansial

Kompensasi finansial terdiri atas dua yaitu kompensasi

langsung dan tidak langsung.

1) Kompensasi finansial langsung terdiri atas pembayaran

pokok (gaji), pembayaran prestasi, pembayaran insentif,

komisi, bonus, bagian keuntungan, opsi saham, dan

pembayaran tertangguh seperti tabungan hari tua dan saham

kumulatif.

2) Kompensasi finansial tidak langsung terdiri atas proteksi

yang meliputi asuransi, pesangon, sekolah anak, pension.

Kompensasi luar jam kerja meliputi lembur, hari besar, cuti

sakit, cuti hamil. Sedangkan berdasarkan fasilitas meliputi

rumah, biaya pindah, dan kendaraan.

27

Tatang Ary Gumanti, “pilihan-pilihan Akntansi dalam Aplikasi Teori Akuntansi Postitif”, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol. VI, No 5 (Juni 2002): h.90.

28 Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan : Dari Teori ke

Praktik (Jakarta: Rajawali Press, 2004), h. 358.

Page 40: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

30

b. Kompensasi non finansial

Kompensasi non finansial terdiri atas karir yang meliputi

keamanan dalam jabatan, peluang promosi, pengakuan karya,

temuan baru, dan prestasi istimewa. Sedangkan lingkungan kerja

meliputi pujian, bersahabat, nayam bertugas, menyenangkan dan

kondusif.

Page 41: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

31

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Variabel Independen (x) : GCG

Perencanaan Pajak Bonus Plan

Variabel Dependen (y):

Manajemen Laba

Root Test Unit

Data Stasioner

Data tidak Stasioner Pemilihan Model Estimasi Data Panel

Common Effect Fixed Effect Random Effect

Uji Chow Uji Hausman

Model Estimasi Terpilih

Uji R Uji t Uji F

Interpretasi

Kesimpulan

Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance, Penerapan Pajak, dan

Bonus Plan terhadap praktik Manajemen Laba pada Perbankan Syariah

di Indonesia

Page 42: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

32

C. HUBUNGAN PENGARUH ANTAR VARIABEL

1. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap manajemen laba

Menurut Sulistiyanto, Good Corporate Governance merupakan

upaya untuk mengeliminasi manajemen laba dalam pengelolaan dunia

usaha. Kunci utama keberhasilan GCG adalah membangun sistem

pengawasan dan pengendalian yang baik. Terwujudnya keseimbangan

pengawasan dan pengendalian pengelolaan perusahaan akan menjadi

penghambat bagi manajer untuk membuat kebijakan sesuai kepentingan

pribadi.29

Selain itu, menurut Beasly (1996) ada hubungan antara penerapan

Good Corporate Governance dengan berkurangnya penyimpangan pada

pelaporan keuangan dan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan.30

2. Pengaruh perencanaan pajak terhadap manajemen laba

Adanya penurunan tariff pajak badan dari 28% di tahun 2009

menjadi 25% di tahun 2010 yang berlaku hingga saat in, hal ini dapat

memberikan insentif dan peluang kepada perusahaan untuk melakukan

manajemen laba, dengan cara memperkecil nilai laba kena pajak.

Adanya keinginan untuk memperkecil nilai pajak inilah yang sering

disebut dengan perencanaan pajak.31

29

Sulistiyanto, Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris, (Grasindo, 2008) 30

Beasley, An Empirical Analysis of the Relation Between the Board of Director Composition and Financial Statement Fraud, (Accounting Review Vol. 71)

31 Yana, Praktik Manajemen Laba pada Bank Umum Syariah dan Bank Umum

Konvensional (Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, 2014)

Page 43: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

33

Penelitian terdahulu telah membahas pengaruh perencanaan pajak

terhadap manajemen laba diantaranya yaitu Wijaya dan Martani (2011)

membuktikan bahwa perencanaan pajak, kewajiban pajak tangguhan

bersih, earning pressure berpengaruh positif terhadap manajemen laba.

Selanjutnya Sumomba (2010) membuktikan bahwa perencenaan pajak

yang diukur dengan retensi pajak berpengaruh positif signifikan

terhadap manajemen laba.

3. Pengaruh Bonus Plan terhadap manajemen laba

Hipotesis Bonus Plan menyatakan bahwa manajer

perusahaan dengan kompensasi lebih cenderung memilih prosedur

akuntansi yang memindah laba untuk periode mendatang menjadi

laba periode sekarang (Walts dan Zimmerman (1986) dalam

Tatang (2002).

Elfira (2009) melakukan penelitian dengan data perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Jakarta menemukan bahwa perusahaan

dengan adanya kompensasi bonus berpengaruh signifikan terhadap

manajemen laba, serta penelitian yang dilakukan oleh Halima

(2010) yang melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia

menyatakan bahwa kompensasi bonus berpengaruh signifikan

terhadap manajemen laba.32

32

Yana, Praktik Manajemen Laba pada Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional (Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta, 2014)

Page 44: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

34

D. REVIEW STUDI TERDAHULU

Peneliti telah membandingkan dengan penelitian-penelitian yang

telah ada mengenai manajemen laba untuk mendukung materi yang akan

dibahas. Berikut adalah beberapa penelitian yang membahas tentang

manajemen laba:

1. Werner R. Murhadi (2009) dengan judul “Studi Pengaruh

Good Corporate Governance terhadap praktik Earning

Management. (Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan vol. 11)

Hasil dari penelitian ini adalah komite audit, komisaris

independen, CEO Duality, Top Share dan koalisi pemegang saham

berpengaruh terhadap manajemen laba. Perbedaan dengan

penelitian yang akan dilakukan adalah terletak pada faktor-faktor

yang digunakan pada penelitian.

2. R. Erdianto Setyo Wahyono, Wahidahwati, dan Agus Sunaryo

(2013) dengan judul ”Pengaruh Corporate Governance pada

praktik manajemen laba: Studi pada Industri Perbankan

Indonesia. (Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 1)

Hasil dari penelitian ini adalah mekanisme corporate

governance mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap

manajemen laba di perusahaan go public. Perbedaan dengan

penelitian yang akan diteliti adalah subjek penelitian. Pada

penelitian ini yang diteliti adalah perbankan konvensional,

sedangkan yang akan diteliti adalah perbankan syariah.

Page 45: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

35

3. Etty Murwaningsari (2008) dengan judul “Pengaruh Corporate

Governance terhadap Nilai perusahaan dengan Manajemen

Laba sebagai Variabel Intervening”. (Media Riset Akuntansi

dan Informasi 8)

Hasil penelitian ini adaslah dewan direksi, kepemilikan

institusional, komite audit, berpengaruh signifikan ke arah positif

terhadap manajemen laba. Hasil pengujian manajemen laba masih

terdapat inkonsistensi.

4. Angraheni Niken Susanti (2010) dengan judul “Analisis

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Nilai

Perusahaan dengan Kualitas Laba sebagai Variabel

Intervening. (Simposium Nasional Keuangan I)

Hasil penelitian ini adalah kualitas laba berpengaruh

terhadap nilai perusahaan. Komite audit dan komisaris independen

tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kepemilikan

manajerial dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap

nilai perusahaan.

E. HIPOTESIS

Penyusunan Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan variabel-

variabel independennya terdiri dari:

X1 : Good Corporate Governance

Page 46: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

36

X2 : Perencanaan Pajak

X3 : Bonus Plan

Variabel-variabel tersebut dapat memengaruhi variabel dependen, yaitu:

Y : Manajemen Laba

Sehingga hipotesis yang diajukan adalah:

1. Variabel Good Corporate Governance

H0 : Tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara Good Corporate

Governance terhadap manajemen laba

Ha : terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel good

corporate governance terhadap manajemen laba.

2. Variabel Perencanaan Pajak

H0 : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel perencanaan

pajak dengan manajemen laba.

Ha : terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel perencanaan

pajak terhadap manajemen laba.

3. Variabel Bonus Plan

H0 : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel bonus plan

dengan manajemen laba.

Ha : terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel bonus plan

terhadap manajemen laba.

Page 47: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data berupa laporan

keuangan tahunan Bank Umum Syariah pada tahun 2011-2015. Tujuan

penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh

penerapan Good Corporate Governance, perencanaan pajak, dan bonus

plan terhadap manajemen laba pada periode 2011-2015.

B. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Berdasarkan data statistik Bank Indonesia terdapat 11 Bank Umum

Syariah. Peneliti mengambil sampel yaitu semua Bank Umum Syariah

yang ada di Indonesia.

1. Bank Umum Syariah yang mempublikasikan laporan tahunan untuk

periode 2011-2015 yang dinyatakan dalam satuan Rupiah.

2. Data laporan keuangan tersedia lengkap secara keseluruhan periode

2011-2015 yang merupakan indikator perhitungan manajemen laba.

3. Variabel independen adalah Good Corporate Governance,

perencanaan pajak, dan bonus plan.

C. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

pendekatan kuantitatif. Karena data yang digunakan dalam penelitian ini

Page 48: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

38

berupa angka-angka dan diolah secara statistik. Penelitian deskriptif

adalah penelitian yang dilakukan oleh seorang yang bertujuan untuk

mencari jawaban atas pertanyaan tentang apa, siapa, bilamana, di mana,

dan mendefinisikan suatu subyek atau menciptakan profil dari satu

peristiwa, orang dan masalah33

. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian

yang dinyatakan dengan satuan angka atau numerik, bersifat diskrit atau

kontinyu (pecahan/interval)34

.

D. JENIS DAN SUMBER DATA

Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data

sekunder yaitu mengumpulkan data dari bahan-bahan atau sumber-sumber

bacaan atau kepustakaan. Data sekunder yang digunakan pada penelitian

ini yaitu laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah periode 2011-

2015 yang diakses dari website masing-masing bank.

E. METODE PENGUMPULAN DATA

Sesuai dengan permasalahan yang diangkat, maka dalam

pengumpulan data skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian

kepustakaan (Library research), peneliti mengumpulkan data sekunder

yang terkait dengan masalah penelitian yaitu berupa buku-buku pedoman,

skripsi, jurnal, makalah, artikel, dan sumber tertulis lainnya untuk

33 Tony Wijaya, Metodologi Penelitian ekonomi dan Bisnis : Teori dan Praktek, Cet. I,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 1. 34 Tony Wijaya, Metodologi Penelitian ekonomi dan Bisnis : Teori dan Praktek, Cet. I,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h.20

Page 49: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

39

mendapatkan data-data atau informasi tentang praktik manajemen laba.

Selain itu, peneliti memperoleh data-data yang dibutuhkan dari bank

terkait yaitu laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah.

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan metode analisis regresi data panel. Data panel adalah

kumpulan data yang terdiri atas data seksi silang (beberapa variabel) dan

data runtut waktu (berdasarkan waktu).35

Peneliti menggunakan metode

regresi data panel karena penelitian ini menggabungkan antara data yang

berdasarkan waktu atau time series dengan banyak entitas yg diuji atau

cross section. Untuk membantu penelitian, peneliti akan menggunakan

Microsoft Excel 2010 dan software pengolah data statistik Eviews 8 dan

SPSS.

1. Uji Akar Unit (Unit Root Test)

Dalam statistic dan ekonometrik, uji akar unit digunakan

untuk menguji adanya anggapan bahwa sebuah data time series

tidak stasioner. Uji yang biasa digunakan adalah uji augmented

fuller test (ADF-test).36

Data yang dikatakan stasioner adalah data yang bersifat

flat, tidak mengandung komponen tren, dengan keragaman yang

35

Wing Wahyu Winarno, Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, (Yogyakarta: Unit Penerbit dan percerakan STIM YKPN, 2011, Edisi ketiga), h. 102.

36 Abdul hamid, Analisis Variabel Pembangunan Ekonomi dan Sosial Daerah Provinsi

Sumatera Selatan periode 1980-2013 Sebuah Kajian dengan Pendekatan ECM dan VECM, (Jurnal Bisnis dan Manajemen FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), Vol. 4 No. 1

Page 50: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

40

konstan, serta tidak terdapat fluktuasi yang periodic. Artinya

dengan data yang stasioner model time series dapat dikatakan

stabil. Apabila hasil pengujian menunjukkan data tidak stasioner,

maka dilakukan modifikasi untuk memperoleh data yang stasioner.

Salah satu cara yang umum dipakai adalah metode differencing,

yaitu mengurangi nilai pada suatu periode sebelumnya. Apabila

tetap tidak stasioner, maka dilakukan pembedaan lagi. Dalam uji

akar unit digunakan model sebagai berikut.37

Yt = ρYt-1 + Ut

Apabila Koefisien Yt-1 (ρ) adalah = 1 yang artinya terdapat

masalah, maka variabel mengandung unit root dan bersifat non-

stasioner. Untuk mengubah tren yang bersifat non-stasioner

menjadi stasioner dilakukan uji orde pertama (first difference):

ΔYt = (ρ-1) Yt – Yt-1

Koefisien ρ akan bernilai 0 dan hipotesis akan ditolak

sehingga model menjadi stasioner. Hipotesis yang digunakan pada

pengujian ADF adalah:

H0 : ρ = 0 (terdapat Unit Roots, variabel tidak stasioner

H1 : ρ ≠ 0 (tidak terdapat unit roots, variabel stasioner)

Dasar pengambilan keputusan adalah:

a. Jika nilai ADF t-statistic < nilai kritis pada derajat kepercayaan

tertentu maka H0 ditolak dan H1 diterima.

37

Ibid

Page 51: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

41

b. Jika nilai ADF t-statistic > nilai kritis pada derajat kepercayaan

tertentu, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Atau:

a. Jika nilai Probability < α = 5% maka H0 ditolak dan H1

diterima.

b. Jika nilai Probability < = 5% maka H0 diterima dan H1

ditolak.

Kesimpulan hasil root test diperoleh dengan membandingkan

nilai thitung dengan ttabel pada tabel Dickey-Fuller.38

2. Model Regresi Data Panel

Dalam membuat regresi data panel, kita dapat

menggunakan tiga pendekatan, yaitu:

a. Pendekatan Common Effect (Pooling Least Square)

Pada model ini digabungkan data cross section dan

data time series. Kemudian digunakan metode OLS

terhadap data panel tersebut. Pendekatan ini merupakan

pendekatan yang paling sederhana dibandingkan dengan

kedua pendekatan lainnya. Dengan pendekatan ini kita

tidak bisa melihat perbedaan antar individu dan perbedaan

antar waktu karena intercept maupun slope dari model

sama. Terlihat bahwa baik intercept maupun slope tidak

38

Abdul Hamid, Analisis Variabel Pembangunan Ekonomi dan Sosial Daerah Provinsi Sumatera Selatan Periode 1980-2013 sebuah Kajian dengan Pendekatan ECM dan VECM. Vol. 4, No. 1

Page 52: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

42

berubah baik antara individu maupun antar waktu.39

Persamaan untuk Pooling Least Square ditulis dengan

persamaan sebagai berikut:

β0 + βXit + εit

Dengan :

Yit = Variabel dependen pada unit observasi ke-I dan

waktu ke-t

Xit = variabel independen pada unit observasi ke-I

dan waktu ke-t

β = koefisien slope atau koefisien arah

β0 = intersep model regresi

εit = komponen error pada unit observasi ke-I dan

waktu ke-t

b. Pendekatan Efek Tetap

Teknik yang paling sederhana mengasumsikan

bahwa data gabungan yang ada, menunjukkan kondisi yang

sesungguhnya. Hasil analisis regresi yang dianggap berlaku

pada semua objek pada semua waktu. Metode ini sering

disebut dengan common effect.

39

Nachrowi Djalal Nachrowi dan Hardius Utsman, Ekonometrika, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2006), h. 312.

Page 53: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

43

Kelemahan asumsi ini adalah ketidaksuesuaian

model dengan keadaaan yang sesungguhnya. Kondisi tiap

objek saling berbeda, bahkan satu objek pada suatu waktu

akan sangat berbeda dengan kondisi objek tersebut pada

waktu yang lain. oleh karena itu diperlukan suatu model

yang dapat menunjukkan perbedaan konstanta antarobjek,

meskipun dengan koefisien regresor yang sama. Model ini

dikenal dengan model regresi fixed effect. Efek tetap di sini

maksudnya adalah bahwa suatu objek, memiliki konstanta

yang tetap besarnya untuk berbagai periode waktu.

Demikian juga dengan koefisien regresinya, tetap besarnya

dari waktu ke waktu (time invariant).40

Untuk membedakan suatu objek dengan objek

lainnya, digunakan variable semu (dummy). Oleh karena

itu, model ini sering juga disebut dengan Least Squares

Dummy Variables dan disingkat dengan LSDV. Persamaan

model ini adalah sebagai berikut:

Yit = β0i + βXit + εit

Dengan :

Yit = variabel dependen pada unit obserasi ke-i dan

waktu ke-t

40

Wing Wahyu Winarno, analisis Ekonometrika dan statistika dengan Eviews, h. 9.14-9.15

Page 54: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

44

Xit = variabel independen pada unit observasi ke-i

dan waktu ke-t

β = koefisien slope atau koefisien arah

β0i = intersep model regresi pada unit observasi ke-i

εit = komponen error pada unit observasi ke-i dan

waktu ke-t

Perhatikan bahwa konstanta β0i sekarang

diberi subskrip 0i. i menunjukkan objeknya. Dengan

demikian masing-masing objek memiliki konstanta

yang berbeda. Variabel semu d1i=1 untuk objek

pertama dan 0 untuk objek lainnya. Variabel d2i=1

untuk objek kedua dan 0 untuk objek lainnya.

Variabel semu d3i=1 untuk objek ketiga dan 0 untuk

objek lainnya.41

c. Pendekatan Efek Random (Random Effect)

Efek random digunakan untuk mengatasi kelemahan

model efek tetap yang menggunakan variabel semu,

sehinggga model mengalami ketidakpastian. Tanpa

menggunakan variabel semu, metode efek random

menggunakan residual, yang diduga memiliki hubungan

antarwaktu dan antarobjek.

41

Ibid, h. 9.15

Page 55: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

45

Tidak seperti pada model efek tetap (β0 dianggap

tetap), pada model ini β0 diasumsikan bersifat random,

sehingga dapat dituliskan dalam persamaan:

β0 = β0i + Ui , I = 1,…,…n

sehingga persamaan model yang digunakan adalah:

Yit = β0i + βX+i,t + ui + εit

Dengan:

Yit = variabel dependen pada unit observasi ke-i dan

waktu ke-t

Xit = variabel independen pada unit observasi ke-i

dan waktu ke-t

β = koefisien slope atau koefisien arah

β0i = intersep model regresi

ui = komponen error pada unit observasi ke-t

εi = komponen error pada unit observasi ke-i dan

waktu ke-t

Page 56: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

46

Namun untuk menganalisis dengan metodek efek

random ini ada satu syarat, yaitu objek data silang harus

lebih besar dari pada banyaknya koefisien.42

3. Pengujian Model

Untuk menentukan model regresi data panel yang

tepat untuk digunakan dalam analisis regresi data panel,

maka kita dapat melakukan dua pengujian model, yaitu:

a. Uji Chow

Uji Chow (F statistik) adalah pengujian yang

dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan

adalah common effect atau fixed effect.43

Rumus yang

digunakan dalam tes ini adalah:

Di mana:

N = Jumlah data cross section

T = Jumlah data time series

42

Ibid , h.9.17 43

Bambang Juanda dan Junaidi, Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi, (Bogor: IPB Press, 2012), h. 193.

Page 57: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

47

K = Jumlah variablel penjelas

Pengujian Uji Chow dilakukan dengan hipotesis

sebagai berikut:

H0 : Model menggunakan pendekatan common

effect

H1 : Model menggunakan pendekatan fixed effect

Pengujian ini mengikuti distribusi F statistik, di

mana jika F statistik lebih besar dari F tabel maka H0

ditolak. Nilai Chow menunjukkan nilai F statistik di mana

bila nilai Chow yang kita dapat lebih besar dari nilai F tabel

yang digunakan berarti kita menggunakan model fixed

effect.44

Atau kita dapat melihat kepada nilai probabilitas

cross section F dan Chi Square, dengan ketentuan:

- Jika probabilitas < 0,05, berarti H0 ditolak, dan

menggunakan Hi.

Jika probabilitas > 0,05, berarti H0 diterima.

b. Uji Hausmann

Haussman digunakan untuk menentukan apakah

menggunakan model fixed effect atau model random effect

44

Ibid, h. 195

Page 58: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

48

yang paling tepat.45

Pengujian uji Haussman dilakukan

dengan hipotesis berikut:

H0 : Random Effect Model

H1 : Fixed Effect Model

Statistik uji Haussman ini mengikuti distribusi

statistik chi square dengan degree of freedom sebanyak k,

di mana k adalah jumlah variabel independen. Jika nilai

statistik Haussman lebih besar dari nilai kritisnya maka H0

ditolak dan model yang tepat adalah model fixed effect,

sedangkan sebaliknya bila nilai statistik haussman lebih

kecil dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah

model random effect. Atau dapat melihat kepada nilai

probabilitas cross section random, dengan ketentuan46

:

- Jika Probabilitas < 0,05, maka tolak H0 dan terima

Hi

- Jika probabilitas > 0,05, maka terima H0

4. Pengujian Statistik

Untuk menganalisis pengaruh variable-variabel

independen (X) kepada variable-variabel dependen (Y),

maka dilakukan uji regresi data panel yang terdiri dari:

a. Uji t

45

Ibid, h.195. 46

Ibid, h. 197

Page 59: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

49

Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas / independen secara

parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen.47

Hipotesis yang digunakan adalah:

H0 = bi = 0, artinya secara parsial tidak ada pengaruh

signifikan dari variabel independen terhadap variabel

dependen.

H1 = bi = 0, artinya secara parsial ada pengaruh

signifikan dari variabel independen terhadap variabel

dependen.

Nilai statistit t dapat dicari dengan rumus:

Kriteria penerimaan H0 adalah sebagai berikut:

1) Berdasarkan perbandingan t-statistik dengan ttabel

Untuk menentukan nilai statistik ttabel ditentukan

tingkat signifikansi 5% dengan derajat kebebasan df

= (n-k), di mana n adalah jumlah observasi (elemen

sampel), dan k adalah banyaknya perkiraan yang

harus dibuat atau banyaknya variabel yang tercakup,

dengan kriteria uji adalah:

- Jika thitung > ttabel (a /2, n-k), maka H0 ditolak

47

Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2009, Edisi keempat), h.99.

Page 60: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

50

- Jika thitung < ttabel (a / 2, n-k), maka H0

diterima

2) Berdasarkan Probabilitas

- Jika probabilitas (p-value) > 0,05, maka H0

diterima

- Jika probabilitas (p-value) < 0,05, maka H0

ditolak.

b. Uji F

Uji statistik F digunakan untuk menguji pengaruh

dari seluruh variabel bebas secara bersama-sama

terhadap variabel terikat.48

Hipotesis untuk uji F

yaitu:

H0 = b1 b2 b3 b4 b5 = 0, artinya secara bersama-

sama tidak ada pegaruh signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

H1 = b1 b2 b3 b4 b5 ≠ 0, artinya secara bersama-sama

ada pengaruh signifikan dari variabel independen

terhadap variabel dependen.

Untuk menentukan nilai F tabel dengan

tingkat signifikansi sebesar 5%, dengan derajat

kebebasan (degree of freedom) df = (k-1) dan (n-k),

di mana n adalah jumlah observasi, k adalah

48

Ibid., h.98

Page 61: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

51

jumlah variable dengan kriteria uji yang digunakan

adalah:

Jika Fhitung > Ftabel (k-1; n-k), maka H0 ditolak

Jika Fhitung < Ftabel (k-1; n-k), maka H0 diterima

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk melihat

kontribusi menjelaskan dari variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel terikat, di mana

koefisiennya terletak antara 0 ≤ x ≤ 1. Nilai R2

yang

semakin besar mendekati nilai 1 merupakan indikator

yang menunjukkan semakin kuatnya kemampuan

variabel independen menjelaskan perubahan variabel

dependen.49

Nilai Adjusted R Square adalah suatu

indikator yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

penambahan suatu variabel independen ke dalam suatu

persamaan regresi. Nilai adjusted R square telah

dibebaskan dari pengaruh derajat kebebasan (degree of

freedom).

d. Persamaan Model Regresi Data Panel

Penelitian dengan regresi data panel ini digunakan

untuk melihat pengaruh antara variable independen

terhadap variable dependen. Pengaruh penerapan Good

49

Ibid., h. 100

Page 62: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

52

Corporate Governance terhadap praktik Manajemen

Laba dapat diformulasikan sebagai berikut:

Yit = β0i + β1 X1it + β2 X2it + β3 X1it + β4 X4it + β5 X5it + εit

G. VARIABEL PENELITIAN

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah variabel yang memengaruhi variabel

terikat, baik secara positif maupun negatif. Jika terdapat variabel

dependen, maka variabel independen juga harus ada, dan di setiap

unit kenaikan dalam variabel independen maka akan terdapat pula

kenaikan atau penurunan dalam variabel dependen (terikat)

a. Good corporate governance

Good Corporate Governance penelitian ini diproksikan

dengan nilai komposit dari hasil self assessment yang dilakukan

oleh masing-masing bank untuk mengukur sejauh mana GCG

diterapkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Penilaian atas pelaksanaan GCG bagi BUS dilakukan

terhadap sebelas faktor sebagai berikut:

1) Pelaksanaan tugas dan tanggung Dewan Komisaris.

2) Pelaksanaa tugas dan tanggung jawab direksi dan pelaksanaan

tugas Komite

3) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab DPS

Page 63: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

53

4) Pelaksanaan Priinsip Syariah dalam kegiatan penghimpunan

dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa.

5) Penanganan benturan kepentingan.

6) Penerapan fungsi kepatuhan.

7) Penerapan fungsi audit internal.

8) Penerapan fungsi audit eksternal.

9) Batas maksimum penyaluran dana, dan

10) Transparansi kondisi keuangan dan keuangan BUS, laporan

pelaksanaan GCG serta pelaporan internal.

Menurut peraturan OJK, bank wajib melakukan self

assessment atas pelaksanaan GCG sekurang-kurangnya dilakukan

satu kali dalam satu tahun. Self assessment dilakukan dengan

menggunakan kertas kerja self assessment. Nilai dari masing-

masing faktor, bank mengalikan peringkat dari masing-masing

faktor dengan bobot yang telah ditentukan. Dari hasil faktor

tersebut, bank menjumlahkan nilai dari seluruh faktor untuk

mendapatkan nilai komposit. Predikat nilai komposit yang telah

ditetapkan adalah sebagai berikut.

Page 64: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

54

Tabel 3.1

Tabel Nilai Komposit Penilaian Good Corporate

Governance

Nilai Komposit Predikat komposit

Nilai Komposit < 1.5 Sangat Baik

1.5 < Nilai komposit < 2.5 Baik

2,5 < Nilai Komposit < 3.5 Cukup Baik

3.5 < Nilai Komposit < 4.5 Kurang Baik

4.5 < Nilai Komposit < 5 Tidak Baik

b. Perencanaan Pajak

Perencanaan pajak merupakan pengaturan usaha

perorangan atau bisnis, yang tujuannya untuk meminimalisir

kewajiban pajaknya. Variabel perencanaan pajak diukur

dengan nilai pajak tangguhan dibagi dengan total aktivat-1

yang tersedia di laporan keuangan.50

c. Bonus Plan

Kompensasi merupakan semua pendapatan yang berbentuk

uang. Barang langsung atau tidak langsung yang diterima

karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada

50

Indah Rahmawaty, “Pengaruh Pajak Tangguhan dan Beban Pajak Kini terhadap Manajemen Laba,” (Skripsi S1 Fak. Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012). H.45

Page 65: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

55

perusahan. Variabel bonus plan diukur dengan menggunakan

logaritma natural dari total biaya gaji.51

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel terkait yang nilainya

dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah manajemen laba. Manajemen laba pada

penelitian dapat diukur dengan proksi akrual diskresioner

menggunakan Modified Jones Model. Model modifikasi Jones

merupakan perkembangan dari model Jones yang dapat mendeteksi

manajemen laba lebih baik dibanding dengan model-model

lainnya, perhitungannya dilakukan dengan cara berikut:

a. Menghitung Total Akrual

Akrual adalahh suatu metode akuntansi di mana

penerimaan dan pengeluaran diakui dan dicatat ketika transaksi

terjadi, bukan ketika uang kas untuk transaksi-transaksi

tersebut diterima atau dibayarkan. Dengan demikian pencatatan

dalam metode ini bebas dari pengaruh waktu kapan kas

diterima dan kapan pengeluaran dilakukan.

Akrual secara terknis merupakan perbedaan antara kas

dan laba. Akrual merupakan komponen utama pembentuk laba

dan akrual disusun berdasarkan estimasi-estimasi tertentu.

51

Ida Ayu Gayatri dan Made Gede Wirakusuma, “Faktor-faktor yang Memengaruhi Perataan Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, h.11.

Page 66: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

56

Caranya dengan mengurangkan laba bersih dalam satu

tahun dengan arus kas dari operasi dalam periode yang sama.

Persamaan rumusnya sebagai berikut:

TACCit = EBXTit - OCFit

Keterangan:

TACCit = Total Accrual perusahaan i

periode t

EBXTit = Earning Before Extraordinary

Item perusahaan i periode t

OCFit = Operating Cash Flow perusahaan i

periode t

t = Menunjukkan suatu tahun dalam

periode berjalan

b. Menghitung non Discretionary Accruals (NDACCit)

NDACC adalah pengakuan akrual laba yang wajar yang tunduk

pada suatu standar/prinsip akuntansi yang berlaku secara

umum. Cara menghitung NDACC adalah sebagai berikut:

(

) (( ) ) ( )

Keterangan:

NDACCit = Non Discretionary Accrual

perusahaan

Page 67: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

57

TAit-1 = Total aktiva perusahaan i pada

periode t-1

REVit = Pendapatan bersih perusahaan i

pada periode t

RECit = Piutang usaha perusahaan i pada

periode t

PPEit = Nilai aktiva tetap perusahaan I

pada periode t

c. Menghitung Discretionary Accruals (DACCit)

DACC adalah akrual laba/beban yang bebas tidak diatur dan

merupakan pilihan kebijakan manajemen.

Cara menghitung DACC adalah dengan mengurangkan total

akrual yang telah dibagi dengan total aset periode sebelumnya

dengan non discretionary accruals.

(

)

Keterangan:

DACCit = Discretionary Accrual

TACCit = Total akrual perusahaan i pada periode t

TAit-1 = Total aktiva perusahaan i pada periode t-1

NDACCit = Non Discretionary Accrual perusahaan i.

Page 68: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

58

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

1. Perbankan Syariah

Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang

bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan

usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.52

Sedangkan Bank Syariah menurut Undang-Undang Perbankan Syariah

adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip

syariah. Sedangkan menurut jenisnya, bank syariah dibagi menjadi dua

jenis, yaitu Bank Umum Syariah (BUS), dan Bank Pembiayaan Rakyat

Syariah (BPRS).

Bank Umum Syariah adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan Bank

Pembiayaan Rakyat Syariah adalah bank syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran.

Selain Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah,

ada juga dikenal dengan Unit Usaha Syariah (UUS). Unit Usaha

Syariah ini adalah unit kerja dari kantor pusat bank umum

konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau unit

52

Otoritas Jasa Keuangan, “Undang-Undang Perbankan Syariah Nomor 21 Tahun 2008”, diakses pada 2 juni 2017 dari www.ojk.go.id

Page 69: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

59

yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau

unit kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar

negeri yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang

berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah

dan/atau unit syariah.53

Landasan hukum yang memayungi seluruh penyelenggaraan

kegiatan perbankan syariah di Indonesia adalah Undang-Undang No.

21 tahun 2008 tentang perbankan syariah.

Menurut BI, hingga tahun 2017 ada sebelas (11) Bank Umum

Syariah yang ada di Indonesia. Berikut ini adalah daftar Bank Umum

Syariah yang juga dijadikan sampel dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Bank Muamalat Indonesia

2. Bank BJB Syariah

3. Bank Mandiri Syariah

4. Bank BRI Syariah

5. Bank BCA Syariah

6. Bank BNI Syariah

7. Bank Mega Syariah

8. Bank Panin Syariah

9. Bank Syariah Bukopin

10. Bank Victoria Syariah

53 Otoritas Jasa Keuangan, “Undang-Undang Perbankan Syariah Nomor 21 Tahun 2008”,

diakses pada 2 juni 2017 dari www.ojk.go.id

Page 70: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

60

11. Bank Maybank Syariah Indonesia

B. PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA BANK UMUM SYARIAH

DI INDONESIA

Praktik manajemen laba pada Bank Umum Syariah dalam

penelitian ini diukur dengan nilai nilai akrual diskresioner yang

diperoleh menggunakan rumus model Jones dimodifikasi. Dalam model

ini, apabila hasil dari nilai akrual diskresioner bernilai positif atau

negative, maka bank tersebut diindikasikan melakukan praktik

manajemen laba. Berikut adalah hasil penghitungan nilai akrual

diskresioner setiap bank.

Tabel 4.1

Tabel Manajemen Laba tahun 2011

Bank Umum Syariah Nilai akrual Diskresioner

Bank BCA Syariah 0.25487

Bank BJB Syariah -0.44487

Bank Syariah Mandiri 0.47032

Bank Syariah Bukopin 0.71284

Bank BNI Syariah 0.80399

Bank Muamalat Indonesia 0.35163

Bank Maybank Indonesia 0.65195

Bank Panin Syariah 0.73879

Bank Victoria Syariah -0.74311

Bank BRI Syariah 0.60106

Page 71: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

61

Bank Mega Syariah 0.51063

Sumber: data diolah kembali

Dari tabel di atas, perhitungan manajemen laba yang ditunjukkan

oleh nilai akrual diskresioner hampir semua bank bernilai positif, hanya

Bank BJB Syariah dan Bank Victoria Syariah yang bernilai negatif.

Nilai tertinggi akrual diskresioner pada tahun 2011 yaitu Bank BNI

Syariah dengan nilai 0.80399, sedangkan yang terendah adalah Bank

Victoria Syariah dengan nilai -0.74311.

Tabel 4.2

Tabel Manajemen Laba 2012

Bank Umum Syariah Nilai akrual Diskresioner

Bank BCA Syariah 0.21431

Bank BJB Syariah -1.56362

Bank Syariah Mandiri 0.51602

Bank Syariah Bukopin 0.76446

Bank BNI Syariah 1.00355

Bank Muamalat Indonesia 0.42321

Bank Maybank Indonesia 0.76221

Bank Panin Syariah 0.49489

Bank Victoria Syariah -0.27715

Bank BRI Syariah 0.46715

Bank Mega Syariah 0.67775

Sumber: data diolah kembali

Page 72: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

62

Dari tabel di atas, perhitungan manajemen laba yang ditunjukkan

oleh nilai akrual diskresioner hampir semua bank bernilai positif, hanya

Bank BJB Syariah dan Bank Victoria Syariah yang bernilai negatif.

Nilai tertinggi akrual diskresioner pada tahun 2012 yaitu Bank Syariah

Bukopin dengan nilai 0.76446, sedangkan yang terendah adalah Bank

BJB Syariah dengan nilai -1.56362

Tabel 4.3

Tabel Manajemen Laba 2013

Bank Umum Syariah Nilai akrual Diskresioner

Bank BCA Syariah 0.27309

Bank BJB Syariah 0.70596

Bank Syariah Mandiri 0.44081

Bank Syariah Bukopin 0.47112

Bank BNI Syariah 1.13181

Bank Muamalat Indonesia 0.38332

Bank Maybank Indonesia 0.57476

Bank Panin Syariah 0.05587

Bank Victoria Syariah 0. 96641

Bank BRI Syariah 0. 51447

Bank Mega Syariah 0.67564

Sumber: data diolah kembali

Dari tabel di atas, perhitungan manajemen laba yang ditunjukkan

oleh nilai akrual diskresioner semua bank bernilai positif. Nilai tertinggi

Page 73: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

63

akrual diskresioner pada tahun 2013 yaitu Bank BNI Syariah dengan

nilai 1.13181, sedangkan yang terendah adalah Bank Panin Syariah

dengan nilai 0.05587.

Tabel 4.4

Tabel Manajemen Laba 2014

Bank Umum Syariah Nilai akrual Diskresioner

Bank BCA Syariah 0.54966

Bank BJB Syariah 0.84089

Bank Syariah Mandiri 0.39930

Bank Syariah Bukopin 0.24196

Bank BNI Syariah 1.15763

Bank Muamalat Indonesia 0.12340

Bank Maybank Indonesia 0.56253

Bank Panin Syariah 0.07610

Bank Victoria Syariah -0.66975

Bank BRI Syariah 0.44001

Bank Mega Syariah 0.41880

Sumber: data diolah kembali

Dari tabel di atas, perhitungan manajemen laba yang ditunjukkan

oleh nilai akrual diskresioner hampir semua bank bernilai positif, hanya

Bank Victoria Syariah yang bernilai negatif. Nilai tertinggi akrual

diskresioner pada tahun 2014 yaitu Bank BNI Syariah dengan nilai

Page 74: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

64

1.15763, sedangkan yang terendah adalah Bank BJB Syariah dengan

nilai -0.66975.

Tabel 4.5

Bank Umum Syariah Nilai akrual Diskresioner

Bank BCA Syariah 0.38633

Bank BJB Syariah 1.03313

Bank Syariah Mandiri 0.39298

Bank Syariah Bukopin 0.22917

Bank BNI Syariah 1.04787

Bank Muamalat Indonesia 0.20932

Bank Maybank Indonesia 0.24499

Bank Panin Syariah -0.02219

Bank Victoria Syariah -1.53841

Bank BRI Syariah 0.36159

Bank Mega Syariah 0.45008

Sumber: data diolah kembali

Dari tabel di atas, perhitungan manajemen laba yang ditunjukkan

oleh nilai akrual diskresioner ada dua bank yang bernilai negative yaitu

Bank Victoria Syariah, dan Bank Panin Syariah. Nilai tertinggi akrual

diskresioner pada tahun 2015 yaitu Bank BNI Syariah dengan nilai

1.04787, sedangkan yang terendah adalah Bank Victoria Syariah

dengan nilai -1.53841.

Page 75: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

65

Adanya nilai akral diskresioner yang bernilai negative bisa

disebabkan dengan adanya beberapa kemungkinan. Salah satu

kemungkinan tersebut adalah untuk menurunkan beban pajak

perusahaan.

Sedangkan akrual diskresioner yang bersifat positif juga bisa

dikarenakan keinginan manajemen untuk mendapatkan kompensasi

bonus. Selain bonus, hal ini juga bisa terjadi untuk menciptakan image

yang bagus untuk menarik para investor untuk berinvestasi di dalam

bank tersebut. Oleh karena itu, manajemen bersikap optimis dalam

melaporkan kinerjanya, salah satu caranya dengan mengakui

pendapatan masa depan menjadi pendapatan sekarang sehingga kinerja

perusahaan lebih tinggi.

C. UJI STASIONER

Seluruh data yang digunakan dalam data panel dilakukan uji akar

unit. Hasil uji akar unit dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai

kritis Agmented Dickey-Fuller adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Tabel Hasil Uji Stasioner

Variabel

Tingkat Stasioneritas ADF

Level First Difference

t-stat Prob. Keterangan t-stat Prob. Keterangan

GCG -5.8905 0.0000 stasioner - - -

Man. Laba -3.2028 0.0951 Tidak

stasioner -8.7662 0.0000 Stasioner

Pajak -7.1840 0.0000 Stasioner - - -

Page 76: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

66

Bonus -2.5865 0.2879 Tidak

stasioner -7.4834 0.0000 Stasioner

Sumber: Output Eiews 8 (telah diolah kembali)

Dari tabel 4.6 dapat hasil uji akar di tingkat level pada variabel

GCG dan Pajak adalah stasioner, sedangkan variabel manajemen laba dan

bonus tidak stasioner. Oleh karena itu pada kedua variabel yang tidak

stasioner diuji kembali dengan uji diferesniasi pertama (first difference).

Setelah diuji, hasilnya adalah kedua variabel tersebut bersifat stasioner,

maka tidak perlu dilanjutkan ke uji stasioner diferensiasi kedua (secomd

difference).

D. PENGUJIAN MODEL REGRESI DATA PANEL

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data

panel, untuk menguji spesifikasi model dan kesesuaian teori-teori

dengan kenyataan. Pengolahan data dilakukan menggunakan aplikasi

Microsoft Excel 2010 dan E-views 8.

1. Uji Chow

Uji chow dilakukan untuk menentukan model yang digunakan

antara common effect (pooled least square) atau fixed effect. Uji chow

dilakukan dalam pengujian data panel dengan memilih fixed effect pada

cross section panel option. Pengujian menggunakan uji chow dengan

ketentuan sebagai berikut:

H0: model mengikuti PLS

H1: model mengikuti fixed effect

Page 77: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

67

Tabel 4.6

Uji Chow

Sumber: output E-views

Hasil pengujian tabel di atas dapat terlihat bahwa nilai probabilitas

cross section adalah > 0.05, maka H0 diterima, dan menolak H1, yaitu

menggunakan pendekatan PLS atau common effect. Oleh karena itu

tidak perlu dilakukan uji hausman.

E. Pengujian Hipotesis dengan Analisis Regresi Data Panel

1. Pengaruh variabel Good Corporate Governance, Perencanaan

Pajak dan Bonus Plan terhadap Manajemen Laba

Untuk melihat besarnya pengaruh variabel Good Corporate

Governance, Perencanaan Pajak dan Bonus plan secara parsial

terhadap manajemen laba digunakan uji t. pengujian parsial atau uji t

digunakan untuk menguji pengaruh setiap variabel independen

terhadap variabel dependen.

Ketentuan perhitungan uji t adalah apabila t hitung > t tabel,

maka H0 diterima dan dapat disimpulkan bahwa variabel independen

tidak memengaruhi variabel dependennya secara nyata. Selain itu

Page 78: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

68

dapat dengan indikator lain yaitu apabila probabilitas lebih kecil dari

0.05 maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel

independen secara individual terhadap variabel dependen. Uji hipotesis

secara parsial menggunakan uji t, ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel 4.8

Uji t

a. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Manajemen

Laba

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel

menunjukkan bahwa hasil t hitung untuk variabel independen GCG

adalah sebesar -3.999774, sedangkan nilai t tabel dengan α = 5% dan

df = (n-k), df = 51, di mana nilai t tabel adalah sebesar 2.00758 (uji

dua arah), yang berarti bahwa nilai t hitung lebih kecil dari nilai t

tabel (-3.99974 < 2.007) dan nilai probabilitas sebesar 0.0002 yang

lebih kecil dari 0.05. sehingga dengan memperhitungkan nilai

probabilitas yang lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak yaitu GCG

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Manajemen Laba.

Page 79: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

69

b. Pengaruh Perencanaan Pajak terhadap Manajemen Laba

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel

menunjukkan bahwa hasil t hitung untuk variabel independen

perencanaan Pajak adalah sebesar -0.361796 sedangkan nilai t tabel

dengan α = 5% dan df = (n-k), df = 51 adalah sebesar 2.007 (uji dua

arah), yang berarti bahwa nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel (-

0.361796 < 2.007), selain itu jika dilihat dari nilai signifikansi yaitu

sebesar 0.7190 yang berarti lebih besar dari 0.05, dengan demikian

berarti variabel perencaanaan pajak tidak memiliki pengaruh secara

signifikan terhadap manajemen laba

c. Pengaruh Bonus Plan terhadap Manajemen Laba

Hasil pengujian dengan analisis regresi data panel

menunjukkan bahwa hasil t hitung untuk variabel independen bonus

plan adalah sebesar 3.021230 sedangkan nilai t tabel dengan α = 5%

dan df = (n-k), df = 51 adalah sebesar 2.007 (uji dua arah), yang

berarti bahwa nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel

(3.021230 > 2.007). selain itu, jika dilihat dari nilai signifikansi yaitu

sebesar 0.0039 yang lebih kecil dari 0.05 sehingga H0 ditolak yang

berarti bahwa bonus plan memiliki pengaruh signifikan terhadap

manajemen laba.

Page 80: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

70

2. Pengaruh variabel Good Corporate Governance, Perencanaan

Pajak, dan Bonus Plan terhadap Manajemen Laba secara

Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen atau untuk mengetahi apakah model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.

Apabila nilai F hitung > F tabel maka H0 diterima.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada variabel independen

yang mmengaruhi variabel dependennya. Tabel berikut adalah hasil

Uji F yang telah dilakukan:

Tabel 4.9 Uji F

Sumber: Output Eviews

Page 81: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

71

Dengan hipotesis:

H0 = Tidak ada pengaruh signifikan antara variabel Good Corporate

Governance, perencanaan pajak, dan bonus plan secara simultan

terhadap manajemen laba.

H1 = ada pengaruh signifikan antara variabel Good Corporate

Governance, perencanaan pajak, dan bonus plan terhadap

manajemen laba.

Berdasarkan hasil Output Eviews pada tabel di atas, nilai F

hitung yaitu sebesar 7.922856 dengan F tabel dengan tingkat α = 5%

dan df1 (k-1) = 3 dan df2 (n-k) = 51, dapat F tabel sebesar 2.79.

Dengan demikian F hitung > F tabel ( 7.922856 > 2.79). Jika dilihat

dari nilai probabilitas dari tabel di atas yaitu sebesar 0.000196 yang

berarti lebih kecil dari tingkat signifikansi 0.05, sehingga H0 ditolak.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel Good Corporate Governance,

Perencaanaan Pajak, dan Bonus Plan secara bersama-sama (simultan)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba,

sehingga model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel

dependen.

3. Koefisien Determinasi (R-Square)

Koefisien determinasi dalam regresi data panel digunakan

untuk mengetahui seberapa besar sumbangan pengaruh variabel

independen secara simultan terhadap variabel dependen. Koefisien ini

menunjukkan seberapa besar persentase variabel independen yang

Page 82: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

72

digunakan dalam penelitian mampu menjelaskan variabel dependen.

Berikut adalah tabel yang menunjukkan nilai koefisien determinasi

pada penelitian ini:

Tabel 4.10

Koefisien Determinasi

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan tabel di atas dapat ditentukan bahwa nilai

Adjusted R-Squared sebesar 0.277771. Angka tersebut menunjukkan

bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen adalah sebesar 27.77%. Dengan kata lain, variabel

independen yang digunakan dalam penelitian mampu menjelaskan

sebesar 27.77% terhadap variabel dependen. Sedangkan sisanya

Page 83: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

73

sebesar 73.23% lainnya dipengaruhi faktor lain di luar model regresi

tersebut.

4. Persamaan Model Regresi

Penelitian dengan metode regresi data panel ini digunakan

untuk melihat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel

dependen. Hubungan GCG, perencanaa Pajak, dan Bonus plan dapat

diformulasikan berdasarkan tabel di bawah ini:

Tabel 4.11

Model Regresi

Sumber: Output Eviews

Berdasarkan tabel hasil output Eviews di atas, maka dapat

diperoleh persamaan model regresi antara variabel manajemen laba,

Good Corporate Governance, perencanaa Pajak, dan Bonus plan

sebagai berikut:

Manajemen Labait = -0.135033 - 0.657087 GCGit – 0.750591

Perncanaan Pajakit + 0.136184 Bonus Planit + εit

Page 84: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

74

Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa:

1) Konstanta -0.135033 menunjukkan bahwa jika variabel

independen (GCG, perencanaan Pajak, dan Bonus plan) pada

observasi ke-i dan periode ke-t adalah 0 (nol), maka nilai akrual

diskresioner sebesar -0.135033

2) Variabel Good Corporate Governance memiliki nilai -0.657087.

artinya jika variabel independen lain bernilai tetap sedangkan

Good Corporate Governance mengalami kenaikan 100%, maka

manajemen laba akan mengalami penurunan sebesar 65.7%.

Koefisien regresi bernilai negatif artinya terjadi hubungan terbalik

antara Good Corporate Governance dan manajemen laba,

semakin meningkat Good corporate governance, maka nilai

manajemen laba akan semakin menurun, begitu juga sebaliknya.

3) Variabel perencanaan pajak memiliki nilai -0.750591. artinya jika

variabel independen lain bernilai tetap dan perenceanaan pajak

mengalami kenaikan 100%, maka manajemen laba mengalami

penurunan sebesar 75.05%. Koefisien regresi bernilai negatif

artinya terjadi hubungan terbalik antara perencanaan pajak dan

manajemen laba, semakin meningkat besaran perencanaan pajak,

maka nilai manajemen laba akan semakin menurun, begitu juga

sebaliknya.

4) Variabel bonus plan memiliki konstanta sebesar 0.136184 yang

berarti jika variabel independen lain bernilai tetap dan bonus

Page 85: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

75

mengalami kenaikan 100%, maka manajemen laba akan

mengalami kenaikan sebesar 13.61 %. Koefisien regresi bernilai

positif artinya terjadi hubungan positif antara bonus plan dengan

manajemen laba, semakin meningkat nilai bonus plan maka nilai

manajemen laba akan meningkat pula, begitu juga sebaliknya.

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Peneiliti akan membahas hasil pengujian statistic mengenai

pengaruh Good Corporate Governance, perencanaan Pajak, dan Bonus

plan terhadap praktik manajemen laba sebagai berikut:

1. Good Corporate Governance

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan secara parsial

variabel Good Corporate Governance tidak memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap praktik manajemen laba. Hasil penelitian

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yana Zuhrina

(2014) dan Dinda Dwi Wahyuni (2010).

Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori yang

menyatakan bahwa ada hubungan pengaruh yang positif dan

signifikan antara Good Corporate Governance terhadap

manajemen laba, yaitu semakin tinggi nilai GCG, maka nilai

manajemen laba juga akan semakin tinggi. Hal ini terjadi karena

semakin kecil nilai komposit GGC, maka akan semakin bagus

Page 86: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

76

kualitas GCG. Begitu pula sebaliknya semakin tinggi nilai

komposit GCG, maka semakin buruk pula kualitas GCG.

Perbedaan hasil penetian ini terjadi disebabkan adanya

perbedaan proksi pengambilan data mengenai GCG yang dijadikan

sebagai alat analisis. Jika dalam penelitian terdahulu proksi GCG

yang digunakan adalah komite audit dan komisaris independen

sedangkan dalam penelitian ini proksi yang digunakan adalah nilai

assessment pengukuran GCG masing-masing bank.

2. Perencanaan Pajak

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel

perencanaan pajak yang diproksikan dengan nilai pajak tangguhan

tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba yang dapat

dilihat dari hasil uji t yaitu sebesar 1.078716 sedangkan t tabel

sebesar 2.007. lalu dikatakan tidak signifikan dengan melihat dari

hasil tingkat signifikansi 0.2870 yang lebih besar dari 0.05. Hasil

penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Ferry Aditama dan Anna Purwaningsih (2014)

Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang

dilakukan oleh Yusrianti (2014) dan Yana (2014). Dalam

penelitiannya, perencanaan pajak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap manajemen laba. Perbedaan hasil penelitian ini

disebabkan adanya perbedaan sampel yang digunakan dalam

menganalisis sehingga memungkinkan adanya sampel yang tidak

Page 87: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

77

memperhitungkan perencanaan pajak dalam manajemen labanya,

sehingga hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh yang tidak

signifikan terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba.

3. Bonus Plan

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel bonus plan

berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba yang

dilihat dari tingkat signifikansi 0.0022 < 0.05. dikatakan

berpoengaruh negatif karena variabel bonus memiliki nilai

koefisien regresi negatif sebesar -6.236935. hal ini berarti bahwa

jika semakin besar nilai bonus, maka tindakan manajemen laba

akan semakin menurun.

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh

Yana (2014) dan Annisa (2014). Menurut Annisa (2014) jika

kompensasi bonus mengalami kenaikan, maka tindakan

manajemen juga akan meningkat, begitupun sebaliknya. Hal ini

sesuai dengan asumsi semula bahwa bonus akan berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba. Besarnya bonus yang

diberikan kepada manajer akan membuat manajer berusaha untuk

mendapatkan bonus yang telah dijanjikan oleh pihak perusahaan

apabila menjalankan dengan baik tugas yang diberikan. Keinginan

untuk mendapatkan bonus inilah yang membuat manajer

cenderung menampilkan laba yang bagus karena pengukuran kabar

yang bagus akan menunjukkan kinerja manajer juga bagus.

Page 88: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

78

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini, dapat

disimpulkan bahwa:

1. Dari hasil uji t, dapat disimpulkan bahwa faktor yang memengaruhi

manajemen laba yaitu good corporate governance, dan perencanaan

pajak tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap praktik

manajemen laba. Sedangkan bonus plan berpengaruh signifikan

terhadap manajemen laba.

2. Dari hasil uji F dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang

memengaruhi praktik manajemen laba yaitu good corporate

governance, perencanaan pajak, dan bonus plan secara bersama sama

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap praktik manajemen laba.

3. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan

bahwa secara teoritis penerapan GCG, perencanaan pajak dan bonus

plan memiliki dampak yang signifikan terhadap manajemen laba,

namun setelah diuji terhadap praktik manajemen laba di 11 bank

syariah di Indonesia menunjukkan bahwa praktik manajemen laba di

bank syariah belum dilakukan secara optimal dan tanpa

memperhitungkan praktik penerapan GCG dan perencanaan pajak

yang menyebabkan pengaruh dua variabel tersebut memiliki korelasi

Page 89: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

79

terbalik atau negatif, sedangkan penerapan bonus plan telah dilakukan

secara optimal oleh bank syariah sehingga hasil yang didapatkan

adalah pengaruh positif.

B. SARAN

Berkaitan dengan hasil penelitian ini, penelitian ini pasti memiliki

keterbatasan keterbatasan. Oleh karena itu penulis menyarankan beberapa

hal sebagai berikut :

1. Kepada akademisi yang ingin menganalisis manajemen laba

diharapkan penelitian dilakukan dengan rentang waktu yang berbeda

dan dilakukan terus-menerus agar informasi yang didapat selalu

berkembang dengan kenyataan terbaru serta mengembangkan variabel-

variabel lain yang dapat memengaruhi praktik manajemen laba pada

perbankan syariah. Selanjutnya penelitian diharapkan dilakukan

menggunakan metode pengukuran manajemen laba yang berbeda agar

dapat dijadikan sebagai perbandingan mengenai model mana yang

lebih akurat guna menunjukkan praktik manajemen laba pada

perbankan syariah.

2. Kepada praktisi perbankan, khususnya perbankan syariah diharapkan

mampu memperhitungkan variabel-variabel yang dapat memengaruhi

praktik manajemen laba sehingga dapat meminimalisir upaya

manipulasi dalam praktik manajemen laba yang akhirnya akan

Page 90: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

80

berdampak pada peningkatkan kepercayaan share holders dan stake

holders kepada instansi terkait, khususnya perbankan syariah di

Indonesia.

Page 91: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

81

DAFTAR PUSTAKA

Alim, Setiadi. Manajemen Laba dengan Motivasi Pajak dan Badan Usaha

Manufaktur di Indonesia. Surabaya: Juarnal Keuangan dan

Perbankan, 2009.

Edianto. R, Wahidahwati, Agus Sunaryo. Pengaruh Corporate Governance pada

Praktik Manajemen Laba; Studi pada Industri Perbankan Indonesia.

Surabaya: Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, 2013.

Gayatri, Ida Ayu dan Made Gede Wirakusuma. Faktor-faktor yang Memengaruhi

perataan Laba Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efek

Indonesia. 2011

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Universiras Diponegoro Edisi keempat. 2009

Gumanti, Tatang Ary. Pilihan-Pilihan Akuntansi dalam Aplikasi Teori Akuntansi

Positif. Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia Vol VI No. 5. 2002

Herawati, Vinola. Peran Praktik Corporate Governance sebagai Moderating

Variabel dari Pengaruh Earning Management terhadap Nilai

Perusahaan. Jakarta: Universitas Trisakti. 2008.

Juanda, Bambang dan Junaidi. Ekonometrika Deret Waktu: Teori dan Aplikasi.

Bogor.\: IPB Press. 2012

Kaihatu, Thomas. Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia.

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol 8. 2006

Kawatu, Freddy. Mekanisme Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan

dengan Kualitas Laba sebagai Variabel Intervening. Manado: Jurnal

Keuangan dan Perbankan. 2009

Lestariningsih. Penerapan Good Corporate Governance dalam pengembangan

Perusahaan Publik. Sruakarta: 2008.

Luhgianto. Mencegah Tindakan Manajemen Laba dengan Mekanisme Corporate

Governance. Jurnal Fokus Ekonomi, 2008.

Murwaningsari, Etty. Pengaruh Corporrate Governance terhadap Nilai

Perusahaan dengan Manajemen Laba sebagai Variabel Intervening.

Jakarta: 2008

Page 92: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

82

Nachrowi, Djalal Nachrowi dan Hardius Utsman. Ekonometrika. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2006

Pohan, Chairil Anwar. Manajemen Perpajakan: Strategi Perencanaan Pajak dan

Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2013

Rahmawaty, Indah. Pengaruh Pajak Tangguhan dan Bebas Pajak Kini terhadap

Manajemen Laba. Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2012

Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta:

Rajawali Press. 2004

Scott, R.W. Financial Accounting Theory. Toronto: Pearson Education Canada

Inc. 2003

Setiawati, L dan A. Naim. Bank Health Evaluation by Bank Indonesia and

Earnings Management in Banking Industry. Gajahmada International

Journal of Business Vol. 3. 2011

Sulistyanto, Sri. Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: Grasindo.

2008

Susanti, Angraheni Niken. Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance

terhadap Nilai Perusahaan dengan Kualitas Laba sebagai Variabel

Intervening. Surakarta: Simposium Nasional Keuangan I. 2010

Ujiyantho, Muh. Arief dan Bambang Agus Pramuka. Mekanisme Corporate

Governance, Manajemen Laba, dan Kinerja Keuangan (Studi pada

Perusahaan Go Public Sektor Manufaktur). Makassar: Jurnal

Simposium Nasional Akuntansi X. 2007

Wijaya, Tony. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis: Teori dan Praktik.

Yogyakarta: Graha Ilmu. 2013

Winarno, Wing Wahyu. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews.

Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan STIM YKPN Edisi Ketiga.

2011

www.ojk.go.id

www.bi.go.id

www.bcasyariah.co.id

Page 93: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

83

www.bjbsyariah.co.id

www.syariahmandiri.co.id

www.bankmuamalat.co.id

www.brisyariah.co.id

www.bnisyariah.co.id

www.megasyariah.co.id

www.paninbanksyariah.co.id

www.bankvictoriasyariah.co.id

www.maybanksyariah.co.id

www.syariahbukopin.co.id

Page 94: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

84

LAMPIRAN

A. Daftar Nilai Good Corporate Governance, Perencanaan Pajak, dan Bonus

Plan Tahun 2011 – 2015

perusahaan tahun gcg manlaba Pajak bonus

bca 2011 1.9 0.2549 0.002299258 10.39678037

bca 2012 1.8 0.2143 0.00018158 10.57229081

bca 2013 1.55 0.2731 -0.00015042 10.61356559

bca 2014 1.36 0.5497 -0.00030518 10.85118005

bca 2015 1.3 0.3863 0.000529313 11.08300372

bjb 2011 2.32 -0.4449 -0.003819797 11.07313285

bjb 2012 2.53 -1.5636 -0.001584165 11.22388247

bjb 2013 1.78 0.7060 0.000461744 11.59653105

bjb 2014 1.89 0.8409 -0.000280293 11.73995745

bjb 2015 2.5 1.0331 0.000282597 11.80902204

bsm 2011 1.6 0.4703 0.00034139 13.77976109

bsm 2012 1.67 0.5160 0.000599092 13.78830276

bsm 2013 1.85 0.4408 0.000430929 13.99148032

bsm 2014 2.1 0.3993 0.000485325 14.17688862

bsm 2015 1.4 0.3930 -0.000220891 14.13047749

bukopins 2011 1.6 0.7128 0.000422525 10.65400701

bukopins 2012 1.5 0.7645 0.000170694 10.79949394

bukopins 2013 1.5 0.4711 0.000100661 10.99770687

bukopins 2014 1.6 0.2420 3.13143E-05 11.1016133

bukopins 2015 1.5 0.2292 0.000388081 11.20018538

bnis 2011 1.67 0.8034 0.000205319 12.1214076

bnis 2012 1.25 1.0036 0.000185428 12.66688731

bnis 2013 1.3 1.1318 0.000190158 13.04226333

bnis 2014 1.88 1.1576 0.000775334 13.37616493

bnis 2015 1.76 1.0479 0.00051508 13.4144134

Page 95: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

85

muamalat 2011 1.3 0.3516 0.000847726 12.92477792

muamalat 2012 1.15 0.4232 0.00139177 13.21197371

muamalat 2013 1.15 0.3833 2.60453E-05 13.53322457

muamalat 2014 2.55 0.1234 -0.000736096 13.66243746

muamalat 2015 2.6 0.2093 -0.000551437 13.73703104

maybanks 2011 1.22 0.6520 -0.222768925 9.840867191

maybanks 2012 1.11 0.7622 0.00092737 10.08142451

maybanks 2013 1.12 0.5748 0.000687983 10.21946549

maybanks 2014 1.18 0.5625 0.000165654 10.33429547

maybanks 2015 1.53 0.2450 0.039579577 10.31480219

panins 2011 1.95 0.7388 0.006925899 9.612867836

panins 2012 1.35 0.4949 0.011596278 9.898776473

panins 2013 1.35 0.0559 0.001140142 10.47373237

panins 2014 1.4 0.0761 -0.000164096 10.91025864

panins 2015 1.78 -0.0222 0.003511478 11.24708316

victorias 2011 1.69 -0.7431 -0.018572752 9.148677712

victorias 2012 2.07 -0.2772 -0.000358241 10.08938604

victorias 2013 1.66 0.9664 -0.000906892 10.33211565

victorias 2014 1.93 -0.6698 0.004279176 10.3606592

victorias 2015 2.55 -1.5384 0.005545167 10.17477344

bris 2011 1.55 0.6011 0.000418296 12.61975391

bris 2012 1.38 0.4672 -0.003228691 12.68659266

bris 2013 1.35 0.5145 -0.00385963 12.8998871

bris 2014 1.74 0.4400 -0.000434236 13.02152153

bris 2015 1.61 0.3616 -0.002282677 13.14039581

megas 2011 1.82 0.5106 0.000308125 12.62925979

megas 2012 1.6 0.6778 0.000330119 12.67703831

megas 2013 1.87 0.6756 0.000460332 12.79243329

megas 2014 1.76 0.4188 0.000369892 12.7418962

megas 2015 1.54 0.4501 -0.000403146 12.48940402

Page 96: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

86

B. Output Eviews (Regresi Data Panel)

1. Uji Stasioner variabel

a. Good Corporate Governance

Page 97: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

87

b. Manajemen Laba

Page 98: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

88

Page 99: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

89

c. Perencanaan Pajak

Page 100: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

90

d. Bonus Plan

Page 101: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

91

2. Common Effect

Page 102: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

92

3. Fixed Effect

Page 103: PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41198/1/ARFAN... · Ekonomi dan Bisnia, ... kegiatan para penanam modal atau investor

93

4. Random Effect

5. Uji Chow