pengaruh pendidikan kesehatan tentang...

78
i PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PEMBERIAN AIR SUSU IBU DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP PERILAKU IBU DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Oleh : Ina Wulansari NIM. S10016 PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

Upload: dohanh

Post on 18-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

i

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG

PEMBERIAN AIR SUSU IBU DENGAN MEDIA VIDEO

TERHADAP PERILAKU IBU DI KECAMATAN TASIKMADU

KABUPATEN KARANGANYAR

SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh :

Ina Wulansari

NIM. S10016

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

ii

Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

iii

Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

iv

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera bagi kita semua, segala puji dan syukur penulis naikkan

kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan kasih dan penyertaan-Nya

kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang Pemberian Air Susu Ibu dengan Media

Video Terhadap Perilaku Ibu dalam Pemberian Air Susu Ibu di Kecamatan

Tasikmadu Kabupaten Karanganyar”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis

mendapat bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyadari tanpa

adanya bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat

diselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, Msi. selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta

2. Ibu Wahyu Rima Agustin S.Kep.,Ns., M.Kep selaku Kaprodi S1

Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Wahyuningsih Safitri, S.Kep.,Ns., M.Kep selaku pembimbing I dan dosen

program studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang

telah memberikan banyak masukan dan bimbingan serta arahan dalam

penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Rahajeng Putri Ningrum, S.ST., M.Kes selaku pembimbing II yang telah

memberikan banyak masukan, bimbingan serta arahan dalam penyusunan

skripsi ini.

Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

v

5. Kepala Desa Kalijirak dan Desa Gaum Kecamatan Tasikmadu Kabupaten

Karanganyar yang telah memberikan ijin untuk peneliti melakukan penelitian

di wilayah tersebut.

6. Semua dosen program studi S1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya

serta ilmu yang bermanfaat.

7. Seluruh partisipan yang telah berperan dalam penelitian ini dan telah

berkenan untuk menjadi partisipan yang tidak dapat disebutkan satu – persatu

terimakasih untuk partisipasinya.

8. Papa (Kliwon Utomo) dan mama (Jumiati) tercinta yang tak henti – hentinya

mendoakan, bekerja keras, serta yang selalu memberikan kasih sayang,

motivasi, dan dukungan terbesar untuk keberhasilan penulis.

9. Kakak dan adik-adikku tersayang Selvia Purnama Sari dan Natalia Putri

Puspitasari serta Jesyana Margaretha Puspitasari terimakasih atas motivasi,

semangat dan doanya kepada penulis.

10. Kakak Putra Prasetya yang selalu memberi semangat kepada penulis.

11. Sahabat-sahabatku Tri Viviyawati, Woro Wahyu Yuliana dan Fefy Putri

Novianty yang selalu member semangat dan menemani penulis setiap saat.

12. Teman – teman seperjuangan dan seangkatan S10 yang tak pernah berhenti

memberikan semangat, motivasi dan dukungan kepada penulis.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu – persatu dalam penyusunan

skripsi ini.

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

vi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan,

untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan dari berbagai pihak.

Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.

Surakarta, Juli 2014

Penulis

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN............................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xvi

ABSTRAK .................................................................................................... xvii

ABSTRACT .................................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 5

1.3 Tujuan ..................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 6

1.5 Keaslian Penelitian ................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori ........................................................................ 10

2.1.1 Pendidikan Kesehatan ................................................ 10

2.1.1.1 Definisi Pendidikan Kesehatan .................... 10

Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

viii

2.1.1.2 Alat Bantu ..................................................... 11

2.1.1.3 Jenis Alat Peraga .......................................... 12

2.1.1.4 Media ............................................................ 12

2.1.2 Laktasi ........................................................................ 14

2.1.2.1 Definisis Laktasi ........................................... 14

2.1.2.2 Masa Menyusui ............................................ 14

2.1.2.3 Tanda Bayi Menyusu dengan Benar ............ 15

2.1.2.4 Manajemen Laktasi ..................................... 15

2.1.3 Air Susu Ibu (ASI) ..................................................... 16

2.1.3.1 Definisi ASI .................................................. 16

2.1.3.2 Komponen ................................................... 16

2.1.3.3 Jenis-jenis Air Susu Ibu ............................... 17

2.1.3.4 Manfaat Air Susu Ibu ................................... 17

2.1.3.5 Menyusui Bayi dengan Benar ...................... 19

2.1.3.6 Tanda-tanda Bayi Cukup Air Susu Ibu ........ 20

2.1.4 Perilaku ....................................................................... 21

2.1.4.1 Definisi Perilaku ........................................... 21

2.1.4.2 Bentuk-bentuk Perilaku ............................... 21

2.1.4.3 Teori Perilaku ............................................... 22

2.1.4.4 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku .......... 23

2.1.4.5 Perilaku Kesehatan ....................................... 23

2.1.4.6 Klasifikasi Perilaku ...................................... 24

2.1.4.7 Bentuk Perubahan Perilaku .......................... 25

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

ix

2.2 Kerangka Teori ....................................................................... 26

2.3 Kerangka Konsep ................................................................... 27

2.4 Hipotesis Penelitian ................................................................ 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian .............................................. 28

3.2 Populasi dan Sampel ............................................................... 29

3.2.1 Populasi ...................................................................... 29

3.2.2 Sampel ........................................................................ 29

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 30

3.4 Variabel, Definisi, dan Skala Pengukuran .............................. 30

3.5 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data ......................... 31

3.5.1 Alat Penelitian ............................................................ 31

3.5.1.1 Uji Validitas .................................................. 32

3.5.1.2 Uji Realibilitas ............................................. 33

3.5.2 Cara Pengumpulan Data ............................................. 34

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisa Data ..................................... 35

3.6.1 Pengolahan Data ......................................................... 35

3.6.2 Analisa Data ............................................................... 36

3.6.2.1 Uji Normalitas ............................................. 36

3.6.2.2 Analisa Univariat ......................................... 36

3.6.2.2 Analisa Bivariat ........................................... 37

3.7 Etika Penelitian ....................................................................... 40

3.7.1 Informed Consent ....................................................... 40

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

x

3.7.2 Anonymity ................................................................... 40

3.7.3 Confidentiality (KerahasiaanInformasi) ..................... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Responden.......................................................... 42

4.1.1 Umur Responden ………………………………….. . 42

4.1.2 Pendidikan Responden …………………………….. 43

4.1.3 Umur Bayi …………………………………………. 43

4.2 Analisa Univariat ..................................................................... 44

4.2.1 Pre-test perilaku ibu dalam memberikan Air Susu Ibu

.................................................................................... 44

4.2.2 Post-test perilaku ibu dalam memberikan Air Susu Ibu

.................................................................................... 45

4.3 Analisa Bivariat …………………………………………….. 45

4.3.1 Uji Normalitas ............................................................ 45

4.3.2 Uji Mann-Whitney ...................................................... 46

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Perilaku dalam memberikan Air Susu Ibu sebelum pendidikan

kesehatan ................................................................................ 48

5.2 Perilaku ibu dalam memberikan Air Susu Ibu setelah pendidikan

kesehatan ................................................................................ 50

5.3 Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap perilaku ibu

................................................................................................ 52

Page 11: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

xi

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan .............................................................................. 55

6.2 Saran ....................................................................................... 55

6.2.1 Bagi Masyarakat ........................................................ 55

6.2.2 Bagi Intansi Pendidikan ............................................. 56

6.2.3 Bagi Petugas Kesehatan ............................................. 56

6.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ........................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

xii

DAFTAR TABEL

No Judul Tabel Halaman

Tabel

1.1 Keaslian Penelitian 7

3.1 Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran 30

4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur ibu 42

4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan 43

4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur bayi 43

4.4 Distribusi frekuensi pre-test perilaku ibu dalam memberikan

Air Susu Ibu 44

4.5 Distribusi frekuensi post-test perilaku ibu dalam memberikan

Air Susu Ibu 45

4.6 Uji normalitas Sapiro-Wilk 45

4.7 Uji Mann-Whitney pre-test 46

4.8 Uji Mann-Whitney post-test 46

Page 13: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

xiii

DAFTAR GAMBAR

No Judul Gambar Halaman

Gambar

2.1 Kerangka Teori 26

2.2 Kerangka Konsep 27

Page 14: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian

Lampiran 2 : F.01 Pengajuan usulan topik

Lampiran 3 : F.02 Pengajuan judul skripsi

Lampiran 4 : F.03 Penggantian Judul Skripsi

Lampiran 5 : F.04 Pengajuan ijin studi pendahuluan

Lampiran 6 : F.05 Lembar oponent

Lampiran 7 : F.06 Lembar audience

Lampiran 8 : F.07 Lembar pengajuan ijin penelitian

Lambiran 9 : Surat permohonan studi pendahuluan

Lampiran 10 : Surat permohonan uji validitas

Lampiran 11 : Surat ijin penelitian

Lampiran 12 : Surat rekomendasi studi pendahuluan KesBangPol Karanganyar

Lampiran 13 : Surat rekomendasi studi pendahuluan Bappeda Karanganyar

Lampiran 14 : Surat rekomendasi studi pendahuluan DinKes Karanganyar

Lampiran 15 : Surat rekomendasi studi pendahuluan Puskesmas Tasikmadu

Lampiran 16 : Surat rekomendasi studi pendahuluan Kecamatan Tasikmadu

Lampiran 17 : Surat rekomendasi studi pendahuluan Kepala Desa Kalijirak

Lampiran 18 : Surat rekomendasi studi pendahuluan Kepala Desa Gaum

Lampiran 19 : Surat permohonan responden

Lampiran 20 : Surat persetujuan responden

Lampiran 21 : Kuesioner penelitian

Page 15: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

xv

Lampiran 22 : Lembar foto penelitian

Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu

Lampiran 24 : Lembar konsultasi pembimbing utama

Lampiran 25 : Lembar konsultasi pembimbing pendamping

Lampiran 26 : Data Tabulasi

Lampiran 27 : Hasil SPSS uji validitas dan realibilitas

Lampiran 28 : Hasil SPSS karakteristik responden

Lampiran 29 : Hasil SPSS uji normalitas

Lampiran 30 : Hasil SPSS kategori perilaku ibu menggunakan nilai median

Lampiran 31 : Hasil SPSS uji Mann-Whitney

Lampiran 32 : Hasil persentase kuesioner pre-test dan post-test 2 kelompok

Page 16: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

xvi

DAFTAR SINGKATAN

ASI : Air Susu Ibu

IQ : Intelligence Quotient

DHA : Decosahexoid acid

AA : Arachidonic acid

UNICEF : United Nations Internasional Children’s Emergency Fund

IMD : Inisiasi Menyusu Dini

CD : Compact Disc

VCD : Video Compact Disc

DVD : Digital Versatile Disc

WHO : World Health Organization

IgG : Imunoglobulin G

IgA : Imunoglobulin A

IgM : Imunoglobulin M

LCD : Liquid-Crystal Display

Page 17: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

xvii

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2014

Ina Wulansari

Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pemberian Air Susu Ibu Dengan

Media Video Terhadap Perilaku Ibu Di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten

Karanganyar

Abstrak

Tehnik yang benar dalam memberikan Air Susu Ibu merupakan salah satu

faktor yang dapat mempengaruhi jumlah produksi Air Susu Ibu. Ibu yang kurang

tahu tehnik yang benar dalam memberikan Air Susu Ibu dapat disebabkan karena

kurangnya pengetahuan sehingga hal ini dapat menyebabkan bayi tidak cukup

menerima Air Susu Ibu. Sebanyak 437 ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di

Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, hanya 103 ibu (23,68%) yang

mau memberikan Air Susu Ibu secara eksklusif. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemberian Air Susu Ibu

dengan media Video terhadap perilaku ibu di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten

Karanganyar.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif quasi eksperiment yang

menggunakan desain nonequivalent control group design. Tehnik sampel dengan

sampling purposive dan sampel terdiri dari 50 orang. Analisa data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah uji Mann-Whitney. Hasil analisa data perilaku ibu

diperoleh p value 0,137.

Kesimpulan dalam penelitian ini tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan

tentang pemberian Air Susu Ibu dengan media video terhadap perilaku ibu di

Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Saran bagi peneliti selanjutnya

dapat dilakukan dengan metode kualitatif terutama dengan faktor yang berkaitan

tentang perilaku ibu dalam memberikan Air Susu Ibu.

Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, media video, perilaku ibu menyusui.

Daftar Pustaka : 40 ( 2005 – 2014 )

Page 18: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

xviii

BACHELOR DEGREE PROGRAM IN NURSING SCIENCE

KUSUMA HUSADA SCHOOL OF HEALTH OF SURAKARTA

2014

Ina Wulansari

THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION OF BREASTFEEDING WITH

VIDEO MEDIA ON THE MOTHERS’ BEHAVIOR IN TASIKMADU SUB-

DISTRICT, KARANGANYAR REGENCY

ABSTRACT

The right technique in breastfeeding is one of the factors which can affect

the volume of breast milk production. The breastfeeding mothers with lack of

right techniques in breastfeeding their babies can be caused by their lack of

knowledge so that their babies receive less amount of breast milk. Of 437 mothers

with babies aged 0-6 months, in Tasikmadu sub-district, Karanganyar regency

only 103 (23.68%) breast feed their babies exclusively.

Theo objective of this research is to investigate the effect of health

education of breastfeeding with video media on the breastfeeding mothers’

behavior in Tasikmadu sub-district, Karanganyar regency.

This research used the quasi experimental quantitative research method

with nonequivalent control group design. The samples of the research were taken

by using the purposive sampling technique. They consisted of 50 mothers. The

data of the research were analyzed by using the Mann-Whitney Test.

The result of the research shows that the value of p is 0.137, meaning that

there is not any effect of the health education of breastfeeding with video media

on the mothers’ behavior in Tasikmadu sub-district, Karanganyar regency. Thus,

the following researchers are suggested to conduct the qualitative research with

the research variable of factors related to the mothers’ behavior in breastfeeding.

Keywords: Health education, video media, and breastfeeding mothers’ behavior

References: 40 (2005 – 2014)

Page 19: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan otak anak dimulai sejak dalam kandungan sampai usia 3

tahun yang merupakan periode emas, oleh karena itu pemberian Air Susu Ibu

(ASI) Eksklusif sangat diperlukan sampai umur 6 bulan dan diteruskan

sampai berusia 2 tahun (Depkes 2011). Salah satu cara untuk memperoleh

perkembangan dan pertumbuhan yang baik pada bayi adalah melalui Air Susu

Ibu Eksklusif, karena Air Susu Ibu mengandung nutrisi penting dalam

pertumbuhan dan antibodi kekebalan bayi (Firmansyah 2012).

Air Susu Ibu merupakan makanan terbaik bagi bayi, karena unsur gizi

dan unsur antibodi yang melindungi serta yang diperlukan untuk pertumbuhan

dan perkembangan bayi ada dalam Air Susu Ibu (Proverawati 2010). Manfaat

pemberian Air Susu Ibu Eksklusif juga dapat meningkatkan Intelligence

Quotient (IQ) karena terdapat kandungan DHA (Decosahexoid acid) dan AA

(Arachidonic acid) pada Air Susu Ibu yang merupakan asam lemak tak jenuh

berantai panjang yang jumlahnya sangat menjamin untuk pertumbuhan dan

kecerdasan anak. Decosahexoid acid dan Arachidonic acid ini dibentuk dari

omega-3 (asam linolenat) dan omega-6 (asam linoleat). Asam-asam lemak ini

berguna dalam pembentukan selaput khusus saraf otak yang dapat

mempercepat alur kerja saraf, sehingga bayi yang diberikan Air Susu Ibu akan

Page 20: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

2

lebih cerdas dengan nilai Intelligence Quotient lebih tinggi 7-8 poin dibanding

dengan bayi yang tidak diberi Air Susu Ibu (Riksani 2012).

Tehnik dalam memberikan Air Susu Ibu merupakan salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi jumlah produksi Air Susu Ibu, apabila tehnik yang

digunakan tidak benar dapat mengakibatkan puting ibu lecet yang menjadikan

ibu tidak mau atau jarang untuk menyusui dan bayi juga jarang mendapatkan

Air Susu Ibu karena jarang menyusu. Hal ini dapat terjadi karena informasi

yang didapatkan ibu tentang manfaat Air Susu Ibu dan tehnik menyusui yang

baik dan benar sering kali kurang sehingga ibu tidak mengetahuinya (Angsuko

2009).

Resiko yang dapat terjadi pada bayi apabila tidak diberikan Air Susu Ibu

adalah terjadinya penyakit infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran

pernafasan dan infeksi telinga, juga dapat meningkatkan terjadinya penyakit

non infeksi seperti penyakit alergi, obesitas, kurang gizi, asma

(Prasetyono 2009). Sebanyak 30.000 bayi di Indonesia serta 30 juta anak

balita di dunia mengalami kematian setiap tahunnya, yang disebabkan oleh

infeksi dan gizi buruk (UNICEF 2006). Pemberian Air Susu Ibu, akan

memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi dan energi yang dibutuhkan bayi selama

1 bulan pertama, setengah atau lebih selama 6 bulan kedua dalam tahun

pertama dan 1/3 atau lebih pada tahun kedua pertumbuhan bayi

(Proverawati 2010).

Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif pada bayi 0-6 bulan di Indonesia saat

ini sangat memprihatinkan yaitu hanya 15,3% hal ini dikarenakan masih

Page 21: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

3

rendahnya kesadaran masyarakat dalam meningkatkan pemberian Air Susu

Ibu Eksklusif (Riskesdas 2010 dan Depkes 2011). Penelitian di RS Dr. Cipto

Mangunkusumo menunjukkan bahwa 70,6% tercapai Air Susu Ibu Eksklusif

karena melakukan inisiasi menyusu dini atau IMD (Tamara 2011). Prosentase

pemberian Air Susu Ibu Eksklusif di provinsi Jawa Tengah sendiri pada tahun

2008 adalah 28,96% yang mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun

2007 yang hanya sebesar 27,35%, prosentase tersebut masih sangat rendah

bila dibandingkan target nasional tahun 2010, yaitu sebesar 80%

(Dinkes 2008). Berdasarkan Penelitian di Kecamatan Jebres Kotamadya

Surakarta pada tahun 2008, yang memberikan Air Susu Ibu Eksklusif hanya

60% karena berbagai alasan antara lain Air Susu Ibu tidak keluar, Air Susu

Ibu hanya diberikan sampai usia 4 bulan dan ibu membuang kolustrum karena

dianggap Air Susu Ibu yang pertama kali keluar adalah kotor dan tidak bersih

(Sarbini 2008).

Menurut Ida (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor-faktor

yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif 6 bulan di wilayah kerja

puskesmas Kemiri Muka Kota Depok” mengungkapkan bahwa faktor lain

yang dapat mempengaruhi pemberian Air Susu Ibu Eksklusif adalah umur ibu,

pendidikan, pengetahuan, sikap, dan keterpaparan sampel susu formula. Peran,

pengetahuan, sikap dan ketrampilan seorang ibu sangatlah penting dalam

meningkatkan kesehatan bayi. Salah satu profesi kesehatan yang bertanggung

jawab dalam meningkatkan kesehatan bayi adalah perawat, yang menyediakan

layanan meliputi dukungan, pendidikan kesehatan dan pelayanan keperawatan

Page 22: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

4

dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan ibu dalam merawat

bayinya (Mercer 2006). Adanya pendidikan kesehatan diharapkan perilaku

individu, kelompok, dan masyarakat dapat berubah sesuai dengan nilai-nilai

kesehatan berdasarkan tindakan intervensi yang dilakukan (Notoatmodjo

2011).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan

Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, didapatkan data bahwa ibu yang

mempunyai bayi usia 0-6 bulan pada bulan Juli - Desember adalah sebanyak

437 orang, dan ibu yang mau memberikan Air Susu Ibu secara Eksklusif

kepada bayinya hanya 103 orang (23,68%). Hasil observasi terhadap perilaku

ibu saat menyusui adalah kebanyakan ibu jarang mencuci tangan terlebih

dahulu saat menyusui, ibu tidak memberikan rangsangan pada bayi dengan

menempelkan puting di pipi bayi, tangan ibu tidak menyangga payudara saat

menyusui, Air Susu Ibu hanya diberikan saat bayinya menangis dan ibu jarang

menyendawakan bayinya setelah selesai menyusu. Hasil wawancara terhadap

15 orang ibu mengatakan bahwa selain Air Susu Ibu, bayi juga diberi susu

pendamping karena mereka beranggapan bahwa jika hanya diberikan Air Susu

Ibu saja kebutuhan nutrisi bayi tidak cukup terpenuhi sehingga diberikan susu

formula, Air Susu Ibu tidak dapat keluar dan ibu harus kembali bekerja.

Upaya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan seperti bidan desa untuk

meningkatkan pemberian Air Susu Ibu adalah dengan memberitahukan secara

lisan (langsung) saat ibu berada di posyandu ataupun saat memeriksakan diri

ke bidan desa (Laporan bidan 2013).

Page 23: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

5

Berdasarkan fenomena di Kecamatan Tasikmadu dan penelitian

sebelumnya menunjukkan bahwa ibu dalam memberikan Air Susu Ibu

eksklusif masih sangat kurang dan tehnik yang digunakan belum tepat, karena

itu peneliti tertarik meneliti tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang

pemberian Air Susu Ibu dengan media video dan leaflet terhadap perilaku ibu

di Kecamatan Tasikmadu Karanganyar.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan data diatas menunjukkan bahwa perilaku ibu tentang

pemberian Air Susu Ibu ada yang baik dan ada yang kurang, sehingga

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh pendidikan

kesehatan tentang pemberian Air Susu Ibu dengan media video terhadap

perilaku ibu di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar tahun 2014.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan

tentang pemberian Air Susu Ibu dengan media video terhadap perilaku

ibu di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Peneliti ingin mengetahui perilaku ibu sebelum diberikan

tindakan pendidikan kesehatan dengan menggunakan media

Page 24: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

6

video tentang pemberian Air Susu Ibu di Kecamatan Tasikmadu

Kabupaten Karanganyar.

1.3.2.2 Peneliti ingin mengetahui perilaku ibu setelah diberikan tindakan

pendidikan kesehatan dengan menggunakan media video tentang

pemberian Air Susu Ibu di Kecamatan Tasikmadu Kabupaten

Karanganyar.

1.3.2.3 Peneliti ingin mengetahui pengaruh perilaku ibu sebelum

diberikan pendidikan kesehatan dengan perilaku ibu setelah

diberikan pendidikan kesehatan dengan menggunakan media

video tentang pemberian Air Susu Ibu di Kecamatan Tasikmadu

Kabupaten Karanganyar.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Masyarakat

Sebagai wacana dan tambahan pengetahuan agar mendorong

peningkatan pemberian Air Susu Ibu yang benar pada keluarganya dan

masyarakat, sehingga program peningkatan Air Susu Ibu di Indonesia

dapat meningkat.

1.4.2 Bagi Instasi Pendidikan

Sebagai tambahan wacana untuk mahasiswa STIKes Kusuma

Husada Surakarta tentang pemberian Air Susu Ibu sehingga Instasi

Pendidikan dapat merencanakan program peningkatan pengetahuan dan

Page 25: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

7

ketrampilan mahasiswa dengan pelatihan atau seminar tentang

pemberian Air Susu Ibu.

1.4.3 Bagi Peneliti Lain

Sebagai sumber dalam melakukan penelitian dan diharapkan

peneliti lain akan melakukan penelitian tentang perilaku ibu dalam

memberikan Air Susu Ibu dengan metode penelitian yang berbeda.

1.4.4 Bagi peneliti.

Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman penelitian tentang

pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemberian Air Susu Ibu

terhadap perilaku ibu dalam memberikan Air Susu Ibu.

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1

Keaslian Penelitian

Nama

Peneliti

Judul

Penelitian

Metode yang

digunakan Hasil Penelitian

Ida (2011) Faktor-faktor

yang

berhubungan

dengan

pemberian

ASI

Eksklusif 6

bulan di

wilayah kerja

puskesmas

Kemiri Muka

Kota Depok

Penelitian Kuantitatif

non eksperimen

dengan desain

crossectional dan

metode survey

Faktor yang

berhubungan

dalam pemberian

ASI Eksklusif 6

bulan adalah

dukungan suami,

IMD, keterpaparan

susu formula,

dukungan sarana

dan tenaga

kesehatan,

dukungan

teman,serta

dukungan keluarga

(ibu dan ibu

mertua). Faktor

yang tidak

berhubungan dalam

Page 26: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

8

pemberian Air

Susu Ibu adalah

umur ibu,

pendidikan,

pekerjaan, paritas,

pengetahuan, sikap,

pendapatan

keluarga, tempat

melahirkan, rawat

gabung, serta cara

melahirkan.

Vyronika

R,

Wagiyo,

dan

Purnomo

(2011)

Perbedaan

tingkat

pengetahuan

ibu tentang

ASI

Eksklusif

sebelum dan

sesudah

diberikan

pendidikan

kesehatan di

wilayah kerja

puskesmas

Manyaran

Semarang

Penelitian kuantitatif

quasi eksperiment

dengan rancangan

penelitian one group

pretest-posttest.

Pengetahuan

responden sebelum

diberikan

pendidikan

kesehatan adalah

9,23 dan setelah

diberikan

pendidikan

kesehatan

pengetahuan

responden menjadi

9,71. Sehingga ada

perbedaan yang

signifikan antara

pengetahuan ibu

tentang pemberian

Air Susu Ibu

sebelum dan

sesudah diberikan

pendidikan

kesehatan.

Sitopu,

Selly D

(2010)

Perilaku ibu

menyusui

tentang

pemberian

ASI

Eksklusif di

Desa

Sukaraya

Kecamatan

Pancur Batu

Kabupaten

Deli Serdang

Penelitian kuantitatif

dengan metode

penelitian diskriptif

secara obyektif.

Perilaku ibu dalam

pemberian Air

Susu Ibu sudah

memiliki tindakan

yang baik sebesar

71,42%. Tindakan

tersebut tidak

hanya cukup

dengan

pengetahuan tetapi

perlu dukungan

dari suami

(keluarga) dan

petugas kesehatan

Page 27: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

9

dalam memberikan

pengetahuan dan

penyuluhan tentang

pemberian Air

Susu Ibu.

Page 28: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori

2.1.1 Pendidikan Kesehatan

2.1.1.1 Definisi

Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep

pendidikan dalam bidang kesehatan (Notoatmodjo 2010).

Pendidikan kesehatan adalah perubahan pada diri manusia yang

memiliki hubungan dengan tercapainya tujuan dari kesehatan

masyarakat ataupun perorangan (Susilo 2011). Pendidikan

kesehatan merupakan salah satu upaya untuk mempengaruhi dan

mengajak orang lain, kelompok, serta masyarakat supaya

berperilaku hidup sehat (Adnani 2011).

Berdasarkan ketiga definisi tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan adalah upaya

perubahan yang dilakukan di bidang kesehatan melalui suatu

pendidikan dengan mempengaruhi lingkungannya terlebih

dahulu agar perilaku dan kualitas kesehatan individu, kelompok,

masyarakat dapat meningkat.

Sasaran dalam promosi kesehatan ada 3 kelompok, yaitu

pendidikan kesehatan untuk individual, pendidikan kesehatan

untuk kelompok, dan pendidikan kesehatan masyarakat, dengan

Page 29: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

11

sasaran masyarakat luas (Mubarak 2012). Proses pemberian

pendidikan kesehatan sangat memerlukan alat bantu atau alat

peraga, karena dengan alat bantu atau alat peraga, pesan-pesan

yang ingin disampaikan akan lebih menarik dan mudah dipahami

oleh audien.

2.1.1.2 Alat bantu

Alat bantu yang digunakan dalam pendidikan kesehatan

merupakan alat yang mempermudah untuk menyampaikan

pendidikan/pengajaran. Alat bantu ini sering dimaksud dengan

alat peraga karena fungsinya untuk membantu serta meragakan

sesuatu dalam proses pendidikan (Notoatmodjo 2011).

Alat peraga adalah semua alat, bahan atau apapun yang

akan digunakan sebagai media untuk memperjelas pesan-pesan

yang diterima oleh penerima agar jangkauan pesannya lebih luas

(Subargus 2011). Benda asli mempunyai intensitas yang paling

besar dan tinggi untuk mempersepsi bahan pendidikan atau

pengajaran. Kesimpulannya jelas sekali bahwa salah satu prinsip

dalam proses pendidikan adalah alat peraga (Notoatmodjo 2011).

Alat peraga yang digunakan dalam pendidikan kesehatan

mempunyai syarat dan ketentuan, diantaranya adalah harus

menarik, disesuaikan dengan sasaran didik, mudah ditangkap,

jelas, singkat, sopan dan sesuai dengan pesan yang disampaikan

(Subargus 2011). Alat peraga tidak hanya satu saja, tetapi bayak

Page 30: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

12

jenisnya sesuai dengan yang dibutuhkan dalam pendidikan

kesehatan.

2.1.1.3 Jenis alat peraga

Alat-alat peraga dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu

benda asli, benda tiruan, dan gambar/media grafis. Benda asli

adalah benda yang sesungguhnya, baik hidup atau mati yang

merupakan alat peraga yang paling baik. Benda tiruan yaitu

benda yang berbeda ukurannya dengan yang aslinya. Media

grafis adalah penyajian visual yang menekankan persepsi indra

penglihatan dengan penyajian dua dimensi (Mubarak 2012).

Dalam proses penyampaian pesan kepada audiens tak cukup bila

hanya menggunakan alat peraga saja melainkan dapat juga

menggunakan alat lain seperti media.

2.1.1.4 Media

Media merupakan semua sarana yang menyampaikan pesan

atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator. Media

sebagai sarana untuk membantu dalam pendidikan kesehatan

dibagi menjadi 3 yaitu media cetak, media elektronika, dan

media luar ruang. Media cetak merupakan media statis yang

mengutamakan pesan-pesan visual, contohnya yaitu poster,

leaflet, brosur, majalah, surat kabar, stiker, pamflet dan lembar

balik. Media elektronika adalah suatu media gerak, dinamis,

dapat dilihat, dan didengar yang penyampaian pesannya melalui

Page 31: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

13

alat bantu elektronika seperti televisi, radio, film, kaset, CD

(Compact Disc), VCD (Video Compact Disc), DVD (Digital

Versatile Disc), slide show atau vido-tape yang merupakan

media yang baik juga untuk mempengaruhi perubahan perilaku.

Media luar ruang yaitu suatu media yang digunakan untuk

menyampaikan pesan di luar ruang secara umum melalui media

cetak dan elektronika secara statis, contohnya papan reklame,

spanduk, pameran, banner, TV layar lebar dan lain-lain

(Mubarak 2012).

Media yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

media elektronik video dan leaflet. Video merupakan

penyampaian informasi kesehatan yang dikemas ke bentuk

video/slide ataupun film strip (Notoatmodjo 2010). Keuntungan

pendidikan kesehatan dengan menggunakan video adalah mampu

memperbesar objek yang kecil bahkan yang tidak dapat dilihat

secara kasat mata, objek yang dihasilkan dengan pengambilan

gambar oleh kamera dapat diperbanyak dengan proses editing,

dapat memanipulasi tampilan gambaran sesuai dengan tentuan

pesan yang ingin disampaikan, mampu membuat objek disimpan

dalam durasi tertentu, video menjadikan audiens tertarik, serta

mampu menampilkan objek gambar dan informasi yang paling

baru, hangat dan aktual (Putri 2012 dan Zulkarnain 2011).

Page 32: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

14

Leaflet merupakan penyajian selembar kertas yang dapat

dilipat dan berisi kalimat-kalimat singkat yang mudah dipahami

serta gambar-gambar sederhana (Mubarak 2012). Keuntungan

dalam menggunakan media leaflet adalah dapat disimpan dalam

waktu yang lama, lebih informatif yang dapat digunakan

referensi, isi pesan dapat bersifat pribadi, jangkauan dapat lebih

jauh, isi pesan dapat digunakan sebagai bahan diskusi dan dapat

dicetak kembali, serta dapat untuk membantu media lain

(Subargus 2011 dan Mubarak 2012).

2.1.2 Laktasi

2.1.2.1 Definisi

Laktasi adalah semua proses saat menyusui, dimulai saat

Air Susu Ibu diproduksi sampai dengan bayi menghisap dan

menelan Air Susu Ibu (Prasetyono 2012).

2.1.2.2 Masa menyusui

Masa menyusui yang direkomendasikan oleh WHO dan

UNICEF adalah Air Susu Ibu Eksklusif sampai 6 bulan,

menyusui 1 jam setelah ibu melahirkan, menyusui setiap saat

bayi menginginkannya, ibu tidak menyusui dengan

menggunakan dot dan botol (Proverawati 2010).

Page 33: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

15

2.1.2.3 Tanda bayi menyusu dengan benar

Bayi menyusu dengan benar apabila mulut bayi semuanya

tertangkup di puting dan areola payudara, dahi bayi akan

menyentuh payudara ibu, ibu tidak akan merasakan sakit

dipayudara saat bayi menyusu, bayi akan menghisap dan

menelan Air Susu Ibu secara teratur dan sesekali bayi akan

berhenti menghisap, serta bila bayi sudah selesai menyusu,

puting payudara ibu akan dilepaskan bayi dengan sendirinya

(Proverawati 2010).

2.1.2.4 Manajemen laktasi

Manajemen laktasi merupakan upaya-upaya yang dilakukan

oleh ayah, ibu serta keluarga dalam mendukung proses

pemberian serta keberhasilan menyusui (Prasetyono 2012).

Manajemen laktasi dimulai dari masa antenatal, prenatal dan

post-natal. Manajemen laktasi pada masa kehamilan (antenatal)

dapat dilakukan dengan perawatan payudara, ibu mencari

informasi tentang gizi dan makanan tambahan saat hamil. Masa

prenatal dilakukan dengan ibu memberikan Air Susu Ibu secara

baik dan benar. Masa post-natal juga dilakukan dengan cara ibu

memberikan Air Susu Ibu kepada bayinya semenjak kelahiran

sampai umur 6 bulan tanpa makanan pendamping lainnya, ibu

mencari informasi tentang gizi makanan ibu, menjaga kesehatan

Page 34: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

16

tubuh dengan cara istirahat yang cukup dan memberikan Air

Susu Ibu yang baik kualitas dan jumlahnya (Prasetyono 2012).

2.1.3 Air Susu Ibu (ASI)

2.1.3.1 Definisi

ASI Eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi selama 6

bulan sejak kelahiran tanpa makanan dan cairan tambahan lain

kecuali obat dan vitamin, karena ASI mengandung semua nutrisi

yang penting dan antibodi sebagai sistem kekebalan tubuh

(Prasetyono 2012). ASI Eksklusif adalah pemberian hanya ASI

saja kepada bayi dan tidak memberikan tambahan dalam bentuk

apapun dari usia 0-6 bulan (Riksani 2012). ASI Eksklusif adalah

pemberian ASI minimal 6 bulan tanpa makanan pendamping

ASI/PASI (Proverawati 2010).

Berdasarkan ketiga definisi tersebut, maka ASI Eksklusif

adalah pemberian ASI selam 6 bulan sejak kelahiran tanpa

memberikan makanan atau minuman tambahan lainnya kecuali

obat dan vitamin yang diperlukan.

2.1.3.2 Komponen ASI

Komponen-komponen yang penting dari Air Susu Ibu yaitu

kolostrum, protein, lemak, laktosa, vitamin A, zat besi, taurin,

lactobacillus, lactoferin, lizosim, dan air (Proverawati 2010).

Page 35: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

17

2.1.3.3 Jenis-jenis Air Susu Ibu

Jenis Air Susu Ibu ada 3 jenis, yaitu kolostrum, susu

transisi, susu matur atau matang. Kolostrum merupakan Air Susu

Ibu yang keluar pada beberapa hari setelah kelahiran yang

berwarna kuning kental dengan volume 150-300 ml/24 jam yang

sangat kaya akan zat kekebalan tubuh (immunogobulin) bagi bayi

yaitu IgG, IgA, IgM, kaya akan protein serta lebih sedikit lemak

dan karbohidrat, juga berperan untuk melapisi dinding usus pada

bayi dan melindungi bayi dari bakteri. Susu Transisi merupakan

Air Susu Ibu yang keluar pada hari ketiga sampai hari kesepuluh

setelah proses kelahiran yang lebih bening dan jumlahnya lebih

banyak. Pada susu transisi atau susu permulaan ini kadar

immunoglobulin dan protein akan menurun tetapi kadar lemak

dan laktosa pada Air Susu Ibu akan lebih meningkat. Susu matur

atau matang yaitu Air Susu Ibu yang akan keluar setelah hari

kesepuluh setelah proses kelahiran dan komposisinya akan stabil

serta tidak berubah. Susu matur ini apabila bayi yang dilahirkan

prematur, kandungannya akan berbeda, karena menyesuaikan

kebutuhan pertumbuhan bayi prematur yang tubuhnya belum

sempurna (Riksani 2012).

2.1.3.4 Manfaat Air Susu Ibu

Air Susu Ibu mengandung berbagai zat gizi dan cairan yang

baik pada bayi umur 6 bulan pertama setelah kelahiran. Ada

Page 36: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

18

banyak manfaat Air Susu Ibu bagi bayi yaitu Air Susu Ibu

sebagai makanan paling utama dan yang terbaik bagi bayi 0-6

bulan karena mengandung lebih dari 60% kebutuhan yang

diperlukan oleh bayi, sebagai komposisi makanan yang ideal

bagi bayi, mengurangi resiko terjadinya penyakit infeksi

lambung, usus, serta sembelit dan penyakit alergi, membuat bayi

menjadi lebih kebal terhadap penyakit dari pada bayi yang tidak

diberi Air Susu Ibu, bayi akan lebih mampu menghadapi efek

dari penyakit kuning (bilirubin), kesterilan Air Susu Ibu akan

terjaga dan suhunya sangat cocok bagi bayi dan dapat segera

diberikan setiap saat apabila bayi menginginkannya,

mendekatkan hubungan antara ibu dan anak (kontak tubuh)

secara langsung, bayi akan lebih cepat sembuh saat sakit karena

Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik bagi bayi,

mempercepat pertumbuhan si bayi apabila bayi lahir dalam

keadaan premature, bayi akan jarang terkena beberapa penyakit,

IQ (Intelligence Quotient) bayi yang diberi dengan Air Susu Ibu

akan lebih tinggi 7-9 point dari pada yang tidak

(Prasetyono 2012).

Air Susu Ibu juga bermanfaat bagi Ibu yaitu sebagai berikut

dapat membuat rahim menciut, mengurangi resiko perdarahan,

dan mengembalikan kondisi ibu pada saat pra kehamilan,

mengurangi resiko terkena penyakit kanker payudara dan kanker

Page 37: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

19

rahim pada ibu yang menyusui, menyusui juga praktis dan dapat

menghemat waktu, Air Susu Ibu lebih murah daripada susu

formula dan bebas dari kuman, ibu mendapat manfaat emosional

dan fisik saat menyusui, Air Susu Ibu tidak akan basi

(Prasetyono 2012).

2.1.3.5 Menyusui bayi dengan benar

Beberapa hal yang harus diketahui oleh ibu saat menyusui

agar proses menyusui dapat berjalan dengan lancar dan nyaman

yaitu posisi mulut bayi dan payudara ibu (pelekatan), posisi

badan ibu, posisi badan ibu dan bayi (Prasetyono 2012).

Posisi mulut bayi dan payudara ibu (pelekatan) merupakan

posisi bayi sebaiknya datang dari arah bawah agar bayi

mendongak dan hidung bayi dapat berhadapan dengan puting

ibu, dagu bayi sebaiknya menempel pada payudara dan pipi bayi

tampak menggelembung, rangsang bayi dengan payudara pada

bagian bibir bawah, dagu atau pipi bayi agar mulut bayi dapat

terbuka lebar, setelah itu ibu mendekatkan payudara dengan

menekan punggung serta bahu bayi, pastikan mulut bayi berada

pada posisi yang benar, sehingga gusi bayi dapat menggigit

daerah areola atau sekeliling daerah puting ibu, daerah areola

bagian atas hendaknya terlihat luas daripada bagian bawah

(Prasetyono 2012).

Page 38: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

20

Posisi badan ibu merupakan posisi perut ke perut

(tummy to tummy) dengan tata laksananya adalah posisi wajah

bayi menghadap dada ibu dan bayi berbaring menyamping serta

perut bayi menempel pada perut ibu, posisi ini ada 2 macam

yaitu posisi duduk dan posisi tidur miring. Posisi duduk yaitu

dengan punggung lurus dan tegak, pangkuan rata serta kaki ibu

berpijak pada tanah yang rata, ibu dapat menggunakan bantal

untuk menyangga berat badan bayi serta agar bayi dapat sejajar

dengan payudara ibu, ibu dapat menggendong bayi dengan

lengan kanan apabila menyusui di payudara kiri, begitupun

sebaliknya (saat posisi seperti ini, kepala, leher, dan punggung

bayi dalam keadaan lurus serta kepala bayi agak diangkat sedikit

kebelakang). Posisi ibu tidur miring yaitu dengan mengusahakan

agar puting payudara ibu sejajar dengan mulut bayi, agar bayi

lebih mudah mencapainya dan leluasa dalam mengisap Air Susu

Ibu (Prasetyono 2012).

Posisi badan ibu dan bayi yaitu usahakan agar puting

payudara ibu sejajar dengan mulut bayi, agar bayi lebih mudah

mencapainya dan leluasa dalam mengisap Air Susu Ibu

(Prasetyono 2012).

2.1.3.6 Tanda-tanda Bayi Cukup Air Susu Ibu

Tanda-tanda bahwa bayi mendapatkan Air Susu Ibu dalam

jumlah yang cukup adalah bayi akan terlihat puas setelah

Page 39: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

21

menyusui, bayi juga akan terlihat sehat dan berat badannya naik

setelah 2 minggu pertama (sekitar 100-200 gram setiap minggu),

puting dan payudara ibu tidak luka, setelah menyusui, bayi akan

buang air kecil 6-8 kali sehari dan buang air besar 2 kali sehari

berwarna kuning (Riksani 2012).

2.1.4 Perilaku

2.1.4.1 Definisi

Perilaku adalah aksi seorang individu terhadap reaksi

rangsangan tertentu dari hubungannya dengan lingkungan

(Suryani dalam Susilo 2011). Perilaku adalah suatu perbuatan

atau tindakan seseorang terhadap suatu respon dan dijadikan

kebiasaan karena adanya nilai yang diyakini (Mubarak 2012).

Perilaku adalah suatu tindakan yang dapat diamati, mempunyai

frekuensi spesifik, durasi serta tujuan baik yang disadari maupun

tidak (Wawan dan Dewi 2010).

Berdasarkan ketiga definisi perilaku tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa perilaku adalah tindakan seseorang terhadap

suatu respon, dimana tindakan tersebut dapat diamati,

mempunyai frekuensi, spesifik, durasi dan tujuan.

2.1.4.2 Bentuk perilaku

Bentuk respons perilaku seseorang ada 2 macam, yaitu

bentuk pasif dan bentuk aktif. Bentuk pasif merupakan respons

Page 40: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

22

internal yang terjadi dalam diri manusia dan tidak secara

langsung dapat terlihat oleh orang lain. Bentuk aktif yaitu

perilaku yang jelas dapat diobservasi secara langsung (Adnani

2011).

2.1.4.3 Teori perilaku

Ada 4 macam teori perilaku manusia yang mendorong

manusia untuk berperilaku, yaitu teori naluri, teori dorongan,

teori insentif dan teori atribusi. Teori Naluri (Instinct Theory)

yaitu perilaku disebabkan oleh naluri yang merupakan perilaku

yang innate, perilaku bawaan dan naluri yang akan mengalami

perubahan karena pengalaman. Teori Dorongan (Drive Theory),

teori ini berpandangan bahwa seseorang mempunyai dorongan-

dorongan tertentu yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan

seseorang yang mendorong seseorang itu untuk berperilaku.

Teori Insentif (Incentive Theory), bahwa perilaku seseorang

disebabkan oleh adanya insentif atau reinforcement yang akan

mendorong seseorang agar berbuat atau berperilaku. Teori

Atribusi, yaitu menjelaskan sebab-sebab perilaku orang yang

dikarenakan oleh disposisi internal (misal motif atau sikap)

ataukah karena keadaan eksternal (Susilo 2011).

Perilaku manusia sangatlah kompleks dan luas, karena itu

perilaku dibagi menjadi 3 domain, yaitu pengetahuan, sikap, dan

Page 41: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

23

tindakan/ketrampilan (Mubarak 2011). Ketiga perilaku tersebut

mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhinya.

2.1.4.4 Faktor yang mempengaruhi Perilaku

Faktor yang dapat mempengaruhi perilaku adalah faktor

predisposisi, faktor pemungkin (enabling factors), dan faktor

penguat (reinforcing factors). Faktor Predisposisi merupakan

faktor yang mempermudah perilaku seseorang atau masyarakat

yaitu pengetahuan dan sikap seseorang terhadap apa yang akan

dilakukan. Faktor pemungkin (enabling factors) terdiri dari

faktor fasilitas, sarana, atau prasarana yang memfasilitasi

terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat. Faktor penguat

(reinforcing factors) adalah tokoh masyarakat, peraturan,

undang-undang, dan surat keputusan pejabat pemerintah

merupakan faktor penguat dalam seseorang atau masyarakat

untuk berperilaku (Notoatmodjo 2010).

2.1.4.5 Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan merupakan respons yang dilakukan

seseorang terhadap penerimaan stimulus yang berkaitan dengan

sakit penyakit, makanan, lingkungan dan pelayanan kesehatan

(Wawan dan Dewi 2010).

Cakupan tersebut dapat diperinci yaitu perilaku seseorang

terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana manusia berespons

baik secara pasif atau aktif, perilaku terhadap sistem pelayanan

Page 42: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

24

kesehatan yang merupakan respons seseorang terhadap sistem

pelayanan kesehatan baik sistem pelayanan kesehatan modern

maupun tradisional, perilaku terhadap makanan yakni respons

seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi

kehidupan, dan perilaku terhadap lingkungan kesehatan

(enviromental health behaviour) yang merupakan respons

seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan

manusia (Adnani 2011). Perilaku-perilaku tersebut dapat

diklasifikasikan sehingga dapat berhubungan dengan kesehatan.

2.1.4.6 Klasifikasi Perilaku

Klasifikasi perilaku dalam kesehatan (health related

behavior) dikelompokkan menjadi 3 yaitu perilaku kesehatan,

perilaku sakit dan perilaku peran sakit. Perilaku Kesehatan

(health behaviour) yaitu tindakan atau kegiatan seseorang dalam

memelihara dan meningkatkan kesehatan. Perilaku sakit (illness

behaviour) adalah segala tindakan atau kegiatan seorang individu

yang merasa sakit untuk merasakan dan mengenal keadaan

kesehatannya. Perilaku peran sakit (the sick role behavior) yakni

tindakan atau kegiatan yang dilakukan individu yang sedang

sakit untuk memperoleh kesembuhan (Becker dalam Wawan dan

Dewi 2010).

Perilaku manusia yang mempengaruhi kesehatan dapat

dikategorikan menjadi 2, yaitu perilaku yang terwujud secara

sengaja/sadar dan perilaku yang terwujud secara tidak

Page 43: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

25

sengaja/tidak sadar (Wawan dan Dewi 2010). Perilaku manusia

tidak akan menetap tetapi akan berubah-ubah perilakunya

tergantung dengan kondisinya.

2.1.4.7 Bentuk Perubahan Perilaku

Bentuk-bentuk perubahan perilaku dapat dikelompokkan

menjadi 3, yaitu perubahan alamiah, perubahan rencana, dan

kesediaan untuk berubah. Perubahan Alamiah (natural change)

yaitu perilaku manusia selalu berubah, dan perubahan tersebut

disebabkan oleh kejadian yang alamiah yang dialami oleh

seseorang. Perubahan Rencana (planned change) merupakan

perubahan yang terjadi karena memang sudah direncanakan oleh

seseorang. Kesediaan untuk berubah (readiness to change),

setiap orang pasti memiliki kesediaan untuk berubah (readiness

to change) yang berbeda-beda, itu dapat terjadi karena inovasi

atau program-program pembangunan yang ada di masyarakat

(Notoatmodjo 2011).

Page 44: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

26

2.2 Kerangka Teori

Gambar 2.1

Kerangka Teori

(Notoatmodjo 2010)

Faktor penguat :

- Tokoh masyarakat

- Peraturan undang-

undang

- Surat keputusan

pejabat pemerintah

Faktor predisposisi :

- Pengetahuan

- sikap

Pendidikan Kesehatan :

- Media cetak (poster,

leaflet, brosur, majalah,

surat kabar, lembar

balik, sticker dan

pamflet).

- Media elektronika (TV,

radio, film, video film,

kaset, CD, VCD).

- Media luar ruang

(papan reklame,

spanduk, pameran,

banner, TV layar

lebar).

Faktor pemungkin :

- Fasilitas

- Sarana

- prasarana

Perilaku ibu

dalam

pemberian

Air Susu Ibu

Page 45: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

27

2.3 Kerangka Konsep

Variabel independen Variabel dependen

Gambar 2.2

Kerangka Konsep

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian

(Azwar 2013 ).

Hipotesis penelitian dalam penelitian ini adalah :

H0 : Tidak ada pengaruh antara pemberian pendidikan kesehatan tentang

pemberian Air Susu Ibu dengan media video terhadap perilaku ibu.

H1 : Ada pengaruh antara pemberian pendidikan kesehatan tentang pemberian

Air Susu Ibu dengan media video terhadap perilaku ibu.

Pendidikan

kesehatan Air

Susu Ibu

dengan video

dan leaflet

Perilaku ibu dalam

memberikan Air

Susu Ibu

Baik

Kurang

baik

Page 46: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif quasi experiment yaitu

penelitian yang kondisinya meniru penelitian eksperimen murni tetapi tidak

semua variabel yang relevan dapat dimanipulasi dan dikendalikan

(Azwar 2013). Desain penelitian ini menggunakan nonequivalent control

group design yaitu suatu desain yang penggunaannya hampir sama dengan

pretest-postest control group design, tetapi dalam desain ini kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dapat dipilih secara random.

Desain ini diawali dengan memberikan pre-test pada kedua kelompok, setelah

itu diberikan intervensi hanya kepada kelompok eksperimen dan selanjutnya

memberikan post-test pada kedua kelompok (Sugiyono 2013).

O1 X O2

O3 O4

Keterangan :

O1 : Kelompok eksperimen (pre-test sebelum diberi intervensi video)

O2 : Kelompok eksperimen (post-test sesudah diberi intervensi video)

X : Intervensi (perlakuan dengan pemberian video)

O3 : Kelompok kontrol (pre–test)

O4 : Kelompok kontrol (post-test)

Page 47: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

29

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2010).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki

bayi usia 0-6 bulan periode bulan Juli – Desember 2013 di wilayah

Kecamatan Tasikmadu sebanyak 437 orang.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang dapat digunakan sebagai

subjek penelitian (Nursalam 2011). Tehnik sampling dalam penelitian

ini menggunakan sampling purposive yaitu suatu penentuan sampel

dengan menggunakan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2013). Sampel

yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 50 orang ibu.

Sampel dalam penelitian ini adalah populasi yang memenuhi

Kriteria inklusi :

1. Ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan dan merupakan anak pertama.

2. Ibu yang tinggal di Desa Kalijirak dan Desa Gaum Kecamatan

Tasikmadu.

3. Ibu dapat membaca dan menulis.

4. Pendidikan ibu minimal SMA.

Kriteria eksklusi :

1. Ibu yang tidak setuju menjadi responden

2. Ibu yang mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan.

Page 48: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

30

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Desa Kalijirak dan Desa Gaum Kecamatan

Tasikmadu Kabupaten Karanganyar, karena belum ada penelitian yang serupa

sebelumnya di wilayah Desa Kalijirak dan Desa Gaum Kecamatan Tasikmadu

Kabupaten Karanganyar. Waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah

mulai dari bulan November 2013 sampai dengan juli 2014.

3.4 Variabel, Definisi Operasional, dan Skala Pengukuran

3.4.1 Variabel independen yaitu variabel yang menjadi penyebab suatu

perubahan variabel dependen atau terikat (Hidayat 2007). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah pendidikan kesehatan tentang

pemberian Air Susu Ibu dengan media video.

3.4.2 Variabel dependen merupakan variabel yang timbul atau yang

dipengaruhi oleh variabel bebas (Hidayat 2007). Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah perilaku ibu.

3.4.3 Definisi operasional yaitu definisi dari variabel berdasarkan karakteristik

yang diamati sehingga peneliti dapat mengamati secara cermat

fenomena yang terjadi (Hidayat 2007).

Tabel 3.1

Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

No Variabel Definisi

Operasional

Alat Ukur Indikator

Penilaian

Skala

Ukur

Skor

1 Indepen

den :

Pendidi

kan

Kesehat

an

Pendidikan

kesehatan

tentang

pemberian Air

Susu Ibu yang

diberikan

Video

tentang

pemberian

Air Susu

Ibu

- - -

Page 49: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

31

tentang

pember

ian Air

Susu

Ibu

dengan

media

video

kepada

masyarakat

dengan

mengunakan

bantuan media

elektronik

video.

2 Depend

en :

Perilak

u ibu

dalam

pember

ian Air

Susu

Ibu

Tindakan

seorang ibu

dalam

memberikan

Air Susu Ibu

minimal

sampai 6

bulan.

Kuesioner

yang

terdiri dari

20

pertanyaan

dengan

skala

likert

Pilihan

jawaban S

(selalu)

diberi nilai

2, jawaban

K

(kadang-

kadang)

diberi nilai

1, dan

jawaban

TP (tidak

pernah)

diberi nilai

0.

Ordin

al

Rentang

score

adalah 0-22

(nilai 0

terendah

dan nilai 22

tertinggi).

- Pengkate

gorian

nilai

apabila

baik ≥ 20

untuk

pre-test, ≥

22 untuk

post-test

dan

apabila

kurang

baik < 20

untuk

pre-test

dan < 22

untuk

post-test.

3.5 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

3.5.1 Alat Penelitian

Alat yang digunakan dalam menunjang penelitan ini adalah alat

komunikasi tablet, video tentang pemberian Air Susu Ibu, dan

kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam mendapatkan data tentang

perilaku ibu dalam memberikan Air Susu Ibu yang terdiri dari 20

Page 50: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

32

pernyataan berskala Likert dengan pilihan jawabannya selalu, kadang-

kadang, dan tidak pernah. Jawaban selalu apabila ibu selalu melakukan

tindakan yang ada dipernyataan, jawaban selalu diberi nilai 2. Jawaban

kadang-kadang apabila ibu melakukan tindakan di pernyataan tetapi

tidak sering (jarang), jawaban kadang-kadang diberi nilai 1. Jawaban

tidak pernah apabila ibu tidak melakukan tindakan yang ada di kolom

pernyataan, jawaban tidak pernah diberi nilai 0. Bisa membaca dan

menulis, dengan jumlah responden 30 orang (Sugiyono 2013).

Uji validitas dan uji reliabilitas dilaksanakan di Desa Suruh

Kecamatan Tasikmadu karena di desa tersebut mempunyai karakteristik

yang sama dengan tempat yang akan digunakan penelitian yaitu terdapat

ibu-ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan dan merupakan anak pertama,

pendidikan ibu juga minimal SMA, bisa membaca dan menulis, dengan

jumlah responden 30 orang (Sugiyono 2013).

3.5.1.1 Uji validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang digunakan untuk

menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen yang mampu

mengukur sesuatu yang diinginkan atau yang hendak diukur

(Arikunto 2010). Penelitian ini menggunakan uji validitas

dengan rumus product moment, yaitu :

Page 51: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

33

Keterangan :

n : Jumlah responden

rhitung : Koefisien korelasi

x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Instrument dikatakan valid jika hasil dari nilai rhitung lebih

besar dari nilai rtabel dengan taraf signifikan 0,05 (Hidayat 2007).

Pengujian uji validitas dilakukan dengan menggunakan program

computer yaitu SPSS 18. Kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari 20 pertanyaan dan setelah diujikan

validitasnya didapatkan hasil bahwa ke 20 pertanyaan tersebut

valid semua dengan nilai rhitung > 0.361.

3.5.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa data

yang digunakan memang benar sesuai dengan kenyataannya, dan

berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto

2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan

Alpha Chronbach dengan rumus seperti berikut :

S

Keterangan :

ri = Reliabilitas instrumen.

Page 52: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

34

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

S = Jumlah varian butir

= varians total

Instrumen penelitian dikatakan reliabel apabila nilai Alpha

Chronbach ≥ 0,7. Instrumen yang reliabel dapat digunakan

untuk alat pengumpulan data (Riwikdikdo 2009). Nilai

realibilitas di penelitian ini dihitung dengan menggunakan

program SPSS 18. Kuesioner penelitian ini setelah diuji

realiabilitas didapatkan nilai Alpha Chronbach adalah 0,910,

sehingga ada 11 pertanyaan yang reliabel. Hasil tersebut dapat

dilihat lebih jelas pada lampiran 27.

3.5.2 Cara Pengumpulan Data

Cara-cara dalam menggumpulkan data yang digunakan oleh

peneliti adalah dengan meminta ijin terlebih dahulu di KesBangPol,

Bappeda, Dinas Kesehatan, dan ke Puskesmas Tasikmadu Kabupaten

Karanganyar serta meminta data untuk melengkapi keperluan penelitian.

Selanjutnya peneliti meminta ijin juga ke Kepala Desa yang wilayahnya

akan digunakan sebagai sampel dan setelah mendapat ijin peneliti

menemui bidan desa untuk meminta data yang diperlukan serta

menemui ibu-ibu yang akan dijadikan responden dan memberikan

lembar persetujuan yang harus diisi apabila calon responden tersebut

bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. Responden yang

Page 53: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

35

bersedia akan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok 1 sebagai

kelompok perlakuan dan kelompok 2 sebagai kelompok kontrol.

Kelompok perlakuan diberikan pretest dengan mengisi kuesioner

tentang pemberian Air Susu Ibu sebelum diberikan perlakuan dan

setelah 1 minggu perlakuan diberikan posttest dengan mengisi kuesioner

tentang pemberian Air Susu Ibu. Kelompok kontrol diberikan pretest

dengan mengisi kuesioner tentang pemberian Air Susu Ibu sebelum

diberikan 1 lembar leaflet berisi 6 halaman dan setelah 1 minggu

diberikan posttest dengan mengisi kuesioner tentang pemberian Air

Susu Ibu.

3.6 Tehnik Pengolahan Data dan Analisa Data

3.6.1 Pengolahan data

Pada penelitian ini pengolahan data dilakukan dengan beberapa

cara, yaitu dengan cara editing, coding dan entry data. Editing

merupakan pemeriksaan atau pengecekan pada setiap pertanyaan yang

telah terisi, berupa kelengkapan pengisian, konsistensi antara pertanyaan

dan jawaban, kesalahan dan pembetulan dalam mengisi jawaban. Cara

coding dilakukan dengan pemberian tanda atau kode dari peneliti yaitu

apabila jawaban dari responden S diberi kode 2, K diberi kode 1, dan TP

diberi kode 0. Setelah itu hasil dari coding dimasukkan ke dalam

komputer untuk dianalisa dengan menggunakan SPSS versi 18 dengan

memasukkan data sesuai dengan kelompok dan kode variabelnya

Page 54: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

36

masing-masing kedalam suatu file yang prosesnya disebut sebagai

proses entry data.

3.6.2 Analisa data

Analisa data merupakan langkah awal untuk melakukan analisis

dan uji statistik lebih lanjut. Proses pengolahan data terdapat langkah-

langkah yang harus ditempuh, diantaranya:

3.6.2.1 Uji normalitas

Uji normalitas adalah cara yang digunakan untuk mengukur

atau mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak.

Pengujian data tersebut menggunakan Shapiro-Wilk. Taraf

signifikan (α) yang digunakan adalah 5% atau 0,05 (Priyatno

2012). Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan

SPSS 18 dari nilai kedua kelompok didapatkan nilai asymp sig

adalah ≤ 0,05 yang berarti data dalam penelitian ini tidak

berdistribusi normal.

3.6.2.2 Analisa Univariat

Analisa Univariat merupakan suatu analisa yang digunakan

untuk menganalisis tiap-tiap variabel dari hasil penelitian yang

menghasilkan suatu distribusi frekuensi dan prosentase dari

masing-masing variabel. Setelah dilakukan pengumpulan data,

data tersebut dianalisa dengan menggunakan statistik deskriptif

untuk disajikan dalam bentuk tabulasi, minimum, maksimum dan

Page 55: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

37

mean dengan cara semua data dimasukkan dan diolah untuk

melaporkan hasil-hasil ke dalam bentuk distribusi dari setiap

masing-masing variabel (Notoatmodjo 2005).

Tujuan dari analisa ini adalah untuk menjelaskan

karakteristik-karakteristik dari masing-masing variabel yang

diteliti, tergantung dari jenis datanya apakah data kategorik

ataupun numerik sehingga dapat dilihat dari angka atau jumlah

serta prosentase dari masing-masing kelompok. Analisa univariat

juga digunakan untuk menggambarkan nilai mean yang

digunakan untuk data yang tidak dikelompokkan ataupun data

yang sudah dikelompokkan, nilai median yang merupakan nilai

yang berada di tengah dari suatu nilai atau pengamatan yang

disusun, serta nilai modus yang digunakan untuk menyatakan

fenomena yang paling banyak terjadi (Hidayat 2007).

Analisa univariat dalam penelitian ini adalah perilaku ibu

dalam pemberian Air Susu Ibu di Kecamatan Tasikmadu

Kabupaten Karanganyar.

3.6.2.3 Analisa Bivariat

Analisa Bivariat merupakan analisa yang akan dilakukan

pada dua variabel penelitian yang dianggap saling berhubungan

ataupun saling berkolerasi (Notoatmodjo 2005). Analisa bivariat

dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan

kesehatan tentang pemberian Air Susu Ibu dengan media video

Page 56: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

38

dan leaflet terhadap perilaku ibu di Kecamatan Tasikmadu

Kabupaten Karanganyar.

Distribusi data dalam penelitian ini apabila normal analisa

bivariatnya menggunakan uji independent sample T Test yaitu uji

untuk mengetahui hasil perbedaan dari nilai rata-rata 2 kelompok

yang merupakan sampel yang independen, dengan rumus sebagai

berikut menurut Riwikdikdo (2013) :

Keterangan :

t = hasil uji t

= rata-rata sampel 1

Menghitung rata-rata perbedaan antara kedua kelompok

independen setelah diberikan post-test dapat dihitung dengan

nilai signifikan 0,05. Pengambilan keputusan dalam uji statistik

ini yaitu apabila nilai signifikan (p value) > 0,05 maka H0

diterima yang artinya tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan

tentang pemberian Air Susu Ibu dengan menggunakan media

Page 57: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

39

video terhadap perilaku ibu, dan sebaliknya p value ≤ 0,05 maka

H0 ditolak ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang

pemberian Air Susu Ibu dengan menggunakan media video

terhadap perilaku ibu (Priyatno 2012).

Dan apabila data distribusi tidak normal maka digunakan uji

Mann-Whitney, dengan rumus sebagai berikut menurut

Sugiyono (2012) :

U1 = n1n2 + - R1

U2 = n1n2 + – R2

Keterangan :

n1 = jumlah sampel 1

n2 = jumlah sampel 2

U1 = jumlah peringkat 1

U2 = jumlah peringkat 2

R1 = jumlah rangking pada sampel n1

R2 = jumlah rangking pada sampel n2

Menghitung rata-rata perilaku ibu dari kedua kelompok

setelah post-test diberikan dihitung dengan nilai taraf signifikan

(α = 0,05). Kaidah keputusan analisa datanya yaitu apabila p

value ≤ 0,05 maka H0 ditolak yang artinya ada pengaruh

Page 58: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

40

pendidikan kesehatan tentang pemberian Air Susu Ibu dengan

menggunakan media video terhadap perilaku ibu dan sebaliknya

jika p value > 0,05 maka H0 diterima tidak ada pengaruh

pendidikan kesehatan tentang pemberian Air Susu Ibu dengan

menggunakan media video terhadap perilaku ibu (Priyatno

2012).

3.7 Etika Penelitian

Etika di dalam penelitian yang harus diperhatikan oleh peneliti meliputi:

3.7.1 Informed consent

Informed consent merupakan cara persetujuan antara peneliti

dengan calon responden dengan memberikan lembar persetujuan.

Peneliti menjelaskan tujuan penelitian kepada calon responden. Apabila

calon responden bersedia menjadi responden maka harus

menandatangani lembar persetujuan.

3.7.2 Anonimity (Kerahasiaan identitas)

Anonimity merupakan etika penelitian dimana peneliti tidak

mencantumkan nama responden dan tanda tangan pada lembar alat ukur,

tetapi hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data. Kode

yang digunakan berupa nama responden.

Page 59: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

41

3.7.3 Confidentiality (Kerahasiaan Informasi)

Peneliti menjamin kerahasiaan hasil penelitian baik informasi atau

masalah lain yang menyangkut privacy klien. Hanya kelompok data

tertentu yang dilaporkan pada hasil penelitian.

Page 60: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini, peneliti akan membahas tentang perilaku ibu dalam memberikan Air

Susu Ibu kepada bayinya dan bagaimana perilaku ibu setelah diberikan pendidikan kesehatan

tentang tehnik menyusui yang baik dan benar serta membahas bagaimana pengaruh dari

pendidikan kesehatan dengan menggunakan media video terhadap perilaku ibu dalam

menyusui bayinya. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitaf quasi eksperiment yaitu

suatu penelitian yang kondisinya meniru penelitian eksperimen murni yang menggunakan

desain penelitian nonequivalent control group design.

Tempat penelitian dilakukan di Desa Kalijirak dan Desa Gaum Kecamatan Tasikmadu

Kabupaten Karanganyar yang dilaksanakan pada bulan November 2013 sampai April 2014.

Tehnik yang digunakan peneliti untuk mengambil sampel adalah sampling purposive

sehingga didapatkan sampel sebanyak 50 orang dan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu

kelompok perlakuan terdiri dari 25 orang, demikian juga pada kelompok kontrol juga terdiri

dari 25 orang.

4.1 Karakteristik responden

4.1.1 Umur Responden

Tabel 4.1

Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur ibu (n=50)

Umur

(tahun)

Perlakuan Kontrol

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

19-25 17 68 14 56

26-32 8 32 11 44

Jumlah 25 100 25 100

Page 61: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

43

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa pada kelompok perlakuan

sebanyak 17 orang (68%) berumur 19-25 tahun dan 8 orang (32%)

berumur 26-32 tahun. Pada kelompok kontrol sebanyak14 orang (56%)

berumur 19-25 tahun dan11 orang (44%) berumur 26-32 tahun.

4.1.2 Pendidikan responden

Tabel 4.2

Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan (n=50)

Pendidikan

Perlakuan Kontrol

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

SMA/SMK

D3

S1

23

1

1

92

4

4

23

1

1

92

4

4

Jumlah 25 100 25 100

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa pada kelompok perlakuan

sebanyak 23 orang (92%) memiliki pendidikan SMA/SMK, 1 orang (4%)

memiliki pendidikan D3, dan 1 orang (4%) berpendidikan S1. Pada

kelompok kontrol sebanyak 23 orang (92%) memiliki pendidikan

SMA/SMK, 1 orang (4%) memiliki pendidikan D3 dan 1 orang (4%)

berpendidikan S1.

4.1.3 Umur Bayi

Tabel 4.3

Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur bayi (n=50)

Usia

Bayi

Perlakuan Kontrol

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

0-3 bulan

4-6 bulan

15

10

60

40

14

11

56

44

Jumlah 25 100 25 100

Page 62: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

44

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa pada kelompok perlakuan

sebanyak 15 bayi (60%) berumur 0-3 bulan dan sebanyak 10 bayi (40%)

berumur 4-6 bulan. Pada kelompok kontrol sebanyak 14 bayi (56%)

berumur 0-3 bulan dan sebanyak 11 bayi (44%) berumur 4-6 bulan.

4.2 Analisis Univariat

4.2.1 Pre-test perilaku ibu dalam memberikan Air Susu Ibu

Tabel 4.4

Distribusi frekuensi pre test perilaku ibu dalam memberikan

Air Susu Ibu (n=50)

Kategori

Perilaku

Kelompok

Perlakuan

Kelompok

Kontrol

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

Baik

Kurang baik

18

7

72

28

18

7

72

28

Jumlah 25 100 25 100

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa perilaku ibu pada

kelompok perlakuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 18

orang (72%) memiliki perilaku yang baik dan sebanyak 7 orang (28%)

memiliki perilaku kurang baik. Perilaku ibu pada kelompok kontrol

sebelum diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 18 orang (72%)

memiliki perilaku baik dan sebanyak 7 orang (28%) memiliki perilaku

kurang baik.

Page 63: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

45

4.2.2 Post-test perilaku ibu dalam memberikan Air Susu Ibu

Tabel 4.5

Distribusi frekuensi post-test perilaku ibu dalam memberikan

Air Susu Ibu (n=50)

Kategori

Perilaku

Kelompok

Perlakuan

Kelompok

Kontrol

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

Jumlah

(n)

Persentase

(%)

Baik

Kurang baik

17

8

68

32

13

12

52

48

Jumlah 25 100 25 100

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa perilaku ibu pada

kelompok perlakuan setelah diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 17

orang (68%) memiliki perilaku yang baik dan sebanyak 8 orang (32%)

memiliki perilaku kurang baik. Perilaku ibu pada kelompok kontrol

setelah diberikan pendidikan kesehatan sebanyak 13 orang (52%)

memiliki perilaku baik dan sebanyak 12 orang (48%) memiliki perilaku

kurang baik.

4.3 Analisis Bivariat

4.3.1 Uji normalitas

Tabel 4.6

Uji normalitas Shapiro-Wilk

Pre-test Post-test

Kelompok perlakuan

(p value) 0,001

0,000

Kelompok kontrol

(p value) 0,005

0,000

Page 64: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

46

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa p value pre-test pada

kelompok perlakuan sebesar 0,001 dan pada kelompok kontrol sebesar

0,005. Sedangkan p value post-test pada kelompok perlakuan sebesar

0,000 dan pada kelompok kontrol sebesar 0,000 sehingga p value < 0,05

yang menunjukkan data berdistribusi tidak normal. Analisis uji statistik

yang digunakan adalah uji Mann-Whitney karena distribusi data tidak

normal.

4.3.2 Uji Mann-Whitney

Tabel 4.7

Uji Mann-Whitney pre-test

Mean p value

Perlakuan 26,62 0,576

Kontrol 24,38

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa nilai mean pada

kelompok perlakuan yaitu 26,62 dan pada kelompok kontrol yaitu 24,38.

P value pada nilai pre-test kedua kelompok adalah 0,576 > 0,05 yang

menunjukkan bahwa nilai pre-test antara kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol tidak ada perbedaan.

Tabel 4.8

Uji Mann-Whitney post-test

Mean p value

Perlakuan 28,20 0,137

Kontrol 22,80

Page 65: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

47

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai mean pada

kelompok perlakuan yaitu 28,20 dan pada kelompok kontrol yaitu 22,80.

P value pada nilai post-test kedua kelompok adalah 0,137 > 0,05 yang

menunjukkan bahwa nilai post-test antara kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol tidak ada perbedaan, sehingga H0 diterima yang artinya

tidak ada pengaruh antara pemberian pendidikan kesehatan tentang

pemberian Air Susu Ibu dengan media video terhadap perilaku ibu.

Page 66: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

48

BAB V

PEMBAHASAN

Dalam bab ini, peneliti akan membahas tentang hasil penelitian yang sudah

didapatkan yang meliputi karakteristik responden, analisa univariat dan juga

membahas analisa bivariat. Pembahasan hasil penelitian akan dibahas dengan

membandingkan antara hasil penelitian dengan teori yang sudah ada dan juga

hasil penelitian–penelitian sebelumnya.

5.2. Perilaku ibu dalam memberikan Air Susu Ibu sebelum pendidikan

kesehatan

Hasil penelitian tentang perilaku ibu dalam memberikan Air Susu Ibu

pada kelompok perlakuan sebagian besar sudah memiliki perilaku baik yaitu

72%, demikian juga ibu-ibu pada kelompok kontrol sebagian besar sudah

memiliki perilaku baik yaitu 72%. Teori Snehandu B. Karr mengungkapkan

bahwa perilaku dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu niat, dukungan

dari masyarakat, terjangkaunya informasi, otonomi atau kebebasan pribadi

dan kondisi serta situasi yang memungkinkan (Notoatmodjo 2010).

Penelitian yang dilakukan oleh Sitopu (2010) mengungkapkan bahwa

perilaku ibu dalam pemberian Air Susu Ibu sudah memiliki pengetahuan,

sikap dan tindakan yang baik sebesar 71,42%. Kuesioner perilaku menyusui

juga menunjukkan bahwa 24 orang (96%) mempertahankan posisi yang

tepat dan nyaman saat bayi menyusui sehingga bayi dapat menyusu dengan

benar, 23 orang (92%) menempelkan perut bayi dan perut ibu saat menyusui

Page 67: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

49

agar bersentuhan dan bayi menghadap payudara saat menyusu, dan 23 orang

(92%) selalu memberikan Air Susu Ibu saja sampai bayi berusia 6 bulan.

Hasil penelitian perilaku ibu sebelum diberikan pendidikan kesehatan

pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tidak ada perbedaan karena

sama-sama memiliki perilaku baik. Hal ini sama seperti hasil penelitian

yang dilakukan oleh Zulkarnain (2011) bahwa pengetahuan dan sikap awal

ibu terhadap Inisiasi Menyusu Dini (IMD) antara kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol tidak ada perbedaan yaitu sama-sama memiliki

pengetahuan dalam kategori sedang dan memiliki sikap dalam kategori

mendukung. Teori Sudjana dalam penelitian Zulkarnain (2011)

menyebutkan bahwa idealnya skor pre-test pada kelompok perlakuan dan

kelompok kontrol sebaiknya relatif sama sehingga dapat diketahui efek

perlakuannya.

Hasil observasi pada penelitian ini menunjukkan bahwa pengalaman

dari orang lain yang sudah lebih dahulu menyusui akan ditiru karena ibu-ibu

beranggapan bahwa itulah tehnik menyusui yang benar. Ungkapan ibu-ibu

tersebut sangat sesuai dengan teori bahwa terbentuknya perilaku seseorang

dipengaruhi oleh sosial budaya dimana mereka tinggal, karena sosial budaya

merupakan faktor eksternal dari terbentuknya perilaku seseorang

(Notoatmodjo 2010). Hasil penelitian Ida (2011) menyebutkan bahwa

faktor-faktor yang berhubungan bermakna dalam pemberian Air Susu Ibu

eksklusif 6 bulan adalah dukungan suami, dukungan sarana dan tenaga

kesehatan, dukungan teman dan dukungan dari keluarga.

Page 68: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

50

5.2. Perilaku ibu dalam memberikan Air Susu Ibu setelah pendidikan

kesehatan

Setelah pemberian intervensi dengan menggunakan video tentang

tehnik menyusui yang baik dan benar, kelompok perlakuan memiliki

persentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Perilaku pada kelompok perlakuan mengalami penurunan dari 18 orang

yang memiliki perilaku baik menjadi 17 orang dan pada kelompok kontrol

juga mengalami penurunan yaitu dari 18 orang yang berperilaku baik

menjadi 13 orang.

Teori Bloom dalam perkembangannya membagian domain untuk

kepentingan pendidikan menjadi 3 tingkat ranah perilaku yaitu pengetahuan,

sikap dan tindakan (Notoatmodjo 2010). Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Saleh et al (2009) menunjukkan bahwa pengetahuan antara kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol tidak ada perbedaan setelah diberikan

pendidikan kesehatan, hal ini dapat terjadi karena pada kelompok kontrol

sebelumnya sudah mendapatkan informasi dari petugas kesehatan yaitu

bidan atau perawat puskesmas. Penelitian yang menunjukkan hasil yang

berbeda dilakukan oleh Vyronika R (2010) yang menunjukkan bahwa ada

peningkatan nilai rata-rata pengetahuan dari sebelum diberikan pendidikan

kesehatan yaitu 9,23 meningkat menjadi 9,27 setelah diberikan pendidikan

kesehatan. Penelitian Zulkarnain (2011) juga didapatkan hasil bahwa setelah

diberikan penyuluhan dengan menggunakan Video Compact Disc (VCD)

Page 69: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

51

pengetahuan dan sikap responden mengalami peningkatan yaitu dari 1

responden yang memiliki pengetahuan tinggi (4%) menjadi 21 responden

yang berpengetahuan tinggi (87,5%) dan dari 14 responden yang sikapnya

mendukung (58,3%) menjadi 24 responden yang memiliki sikap mendukung

dalam Inisiasi Menyusu Dini (IMD).

Teori Skinner dalam Susilo (2011) mengungkapkan bahwa perilaku

merupakan reaksi atau respon seseorang terhadap rangsangan atau stimulus

dari luar yang mengakibatkan seseorang merespon stimulus tersebut. Faktor

yang mempengaruhi perilaku salah satunya adalah faktor predisposisi yaitu

pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan dan nilai-nilai (Mubarak 2012).

Sehingga dengan adanya kondisi-kondisi tersebut, pendidikan kesehatan

diperlukan agar dapat menggugah kesadaran dan meningkatkan

pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan kesehatan pada dirinya

sendiri, keluarga dan masyarakat (Adnani 2011).

Perubahan perilaku seseorang sebenarnya dapat ditingkatkan dengan

berbagai cara, misal melalui informasi yang mereka terima ataupun melalui

pengetahuan yang mereka tahu bahkan melalui pendidikan kesehatan

(Notoatmodjo 2010). Salah satu strategi promosi kesehatan yaitu

pemberdayaan masyarakat (empowerment) dengan menggunakan kegiatan

pendidikan atau penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan bahkan

mewujudkan kemampuan masyarakat dalam meningkatkan kesehatan

(Notoatmodjo 2010).

Page 70: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

52

5.3. Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap perilaku ibu

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pendidikan

kesehatan dengan media video terhadap perilaku ibu dalam menyusui

bayinya. Pendidikan kesehatan secara konseptual merupakan upaya untuk

mempengaruhi dan mengajak seseorang bahkan masyarakat agar melakukan

perilaku hidup sehat (Adnani 2011). Penelitian ini didukung dengan

penelitian yang dilakukan Saleh et al (2009) yang menunjukkan hasil tidak

ada perbedaan kemampuan menstimulasi tumbuh kembang antara kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol setelah diberikan pendidikan kesehatan.

Tujuan dari pendidikan kesehatan adalah untuk mengubah perilaku

seseorang atau masyarakat dari perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku

yang sehat (Susilo 2011). Berdasarkan teori Edgar Dale yang terdiri dari 11

lapisan, media pendidikan kesehatan dengan menggunakan video yang

masih dalam jenis film berada dalam lapisan ke 4. Lapisan ke empat

menunjukkan bahwa dengan media video, pesan dapat dengan mudah

diterima oleh seseorang dan lebih efektif dibandingkan dengan

menggunakan tulisan dan gambar, karena dengan menggunakan media

video seseorang akan menggunakan 2 indera yaitu indera penglihatan dan

indera pendengaran dalam menerima informasi (Notoatmodjo 2011).

Pengamatan pada suatu objek atau suatu benda dengan menggunakan

banyak indera akan membuat seseorang tersebut semakin jelas dan mudah

dalam menerima informasi atau pengetahuan yang diterimanya (Zulkarnain

2011).

Page 71: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

53

Media video memang memiliki kelebihan yaitu memanipulasi suatu

waktu dan kondisi bahkan ruang yang dapat membantu seseorang untuk

melihat dan mengetahui suatu kejadian yang sudah terjadi bahkan yang

belum terjadi (Zulkarnain 2011). Penggunaan media video dalam penelitian

ini sangat membantu dan mempermudah para ibu untuk melihat dan

memahami bagaimana berperilaku yang baik dan benar dalam memberikan

Air Susu Ibu kepada bayinya, tetapi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

perilaku ibu tidak mengalami perubahan setelah diberikan pendidikan

kesehatan dengan menggunakan media video.

Tidak adanya perubahan perilaku setelah diberikan pendidikan

kesehatan juga didikung dengan hasil wawancara dan observasi saat

penelitian yang menunjukkan bahwa ibu sering meninggalkan bayinya

karena kesibukan dan pekerjaan yang tidak bisa mereka tinggalkan dalam

waktu yang lama. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian Rohani (2007)

bahwa faktor pekerjaan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi dalam

pemberian Air Susu Ibu. Kuesioner perilaku menyusui juga menunjukkan

bahwa 3 orang (12%) juga masih kadang-kadang dalam memberikan Air

Susu Ibu sampai bayi berusia 6 bulan, 2 orang (8%) masih kadang-kadang

untuk membasahi putting susu sebelum menyusui dan 2 orang (8%) juga

masih kadang-kadang untuk menyendawakan bayinya setelah menyusui.

Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh Emilia (2009) pada penelitiannya

bahwa penyuluhan merupakan upaya yang dapat memberikan pengaruh

dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap pemberian

Page 72: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

54

Air Susu Ibu eksklusif. Pengetahuan merupakan hasil yang didapatkan dari

tahu dan hal tersebut terjadi karena seseorang melakukan penginderaan pada

suatu objek tertentu, yaitu penginderaan melaui penglihatan, penciuman,

rasa, dan raba (Vyronika 2011). Saleh et al (2009) mengungkapkan bahwa

kemampuan pada diri seseorang tidak harus didasarkan pada pengetahuan

atau sikap saja. Meskipun perilaku akan lebih langgeng apabila didasari oleh

pengetahuan, tetapi hal tersebut juga dapat terkait dengan budaya sosial

yang tidak menjadikan atau tidak mengharuskan tindakan yang baik menjadi

keharusan bagi ibu atau keluarga dalam melakukan perawatan pada bayinya

(Saleh et al 2009).

Persoalan yang terjadi pada dunia kesehatan salah satunya adalah

bagaimana cara membentuk perilaku seseorang ataupun masyarakat dapat

sesuai dengan apa yang diharapkan (Susilo 2011). Salah satu cara untuk

menjawab persoalan tersebut adalah dengan upaya pengadaan pendidikan

kesehatan kepada masyarakat dengan menggunakan metode atau media

pendidikan yang lebih efektif, karena dengan adanya penelitian-penelitian

sebelumnya tentang pengaruh pendidikan kesehatan dengan menggunakan

beberapa metode atau media yang lain, dapat mempengaruhi dan

meningkatkan pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sehingga perilaku

seseorang ataupun masyarakat dapat sesuai dengan kehidupan yang sehat.

Page 73: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

55

BAB VI

PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

:

6.1.1. Perilaku ibu dalam memberikan Air Susu Ibu sebelum diberikan

pendidikan kesehatan adalah baik yaitu sebanyak 18 orang (72%).

6.1.2. Perilaku ibu dalam memberikan Air Susu Ibu setelah diberikan

pendidikan kesehatan adalah baik yaitu sebanyak 17 orang (68%).

6.1.3. Tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemberian Air Susu

Ibu dengan menggunakan media video terhadap perilaku ibu dengan

nilai p value 0,137.

6.2. Saran

6.2.1 Bagi Masyarakat

Diharapkan ibu-ibu yang menyusui bayinya dapat melakukan

tehnik menyusui dengan baik dan benar, sehingga posisi ibu dan bayi

dapat nyaman dan Air Susu Ibu dapat tersalurkan kepada bayi dengan

benar sehingga perilaku ibu menjadi lebih baik demi kesehatan ibu dan

bayi.

Page 74: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

56

6.2.2 Bagi Instansi Pendidikan

Diharapkan Instansi Pendidikan semakin meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa tentang ilmu dan tehnik

pemberian Air Susu Ibu yang baik dan benar sehingga mahasiswa

kesehatan juga dapat membantu dalam meningkatkan perilaku ibu yang

baik dalam memberikan Air Susu Ibu kepada bayinya.

6.2.3 Bagi Petugas Kesehatan

Diharapkan petugas kesehatan memberikan pendidikan kesehatan

tentang keuntungan dan kerugian pemberian Air Susu Ibu dengan cara

demonstrasi secara langsung sehingga dapat meningkatkan pengetahuan

ibu dan melakukan penelitian selanjutnya dengan menggunakan metode

lain.

6.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat sebagai referensi tambahan untuk

melakukan penelitian lebih lanjut dan dengan metode kualitatif

terutama faktor yang berkaitan tentang perilaku ibu dalam memberikan

Air Susu Ibu kepada bayinya yang berumur 0-6 bulan, antara lain

motivasi, fasilitas sarana dan prasarana.

Page 75: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

DAFTAR PUSTAKA

Adnani, Hariza 2011, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Nuha Medika, Yogyakarta.

Angsuko, Dhames Vidya 2009, Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Cara

Menyusui Dengan Perilaku Menyusui Bayi Usia 0-6 Bulan Di Bidan Yuda

Klaten, Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas

Sebelas Maret, Surakarta.

Anzwar, Saifuddin 2013, Metodologi Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi 2010, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Edisi

Revisi 2010), Rineka Cipta, Jakarta.

Depkes, RI 2009, Profil Kesehatan Indonesia, Departemen Republik Indonesia,

Jakarta.

Depkes, RI 2011, Banyak Sekali Manfaat ASI Bagi Bayi dan Ibu, Depkes RI,

Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2008, Profil Kesehatan Jawa Tengah

Tahun 2008, Semarang.

Emilia, Candra R 2009, ‘Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif Terhadap

Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Di Mukim Laure-E Kecamatan

Simeulue Tengah Kabupaten Simeulue (NAD)’, Fakultas Kesehatan

Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Firmansyah, N & Mahmudah 2012, Pengaruh karakteristik (pendidikan

pekerjaan), pengetahuan dan sikap ibu menyusui terhadap pemberian asi

eksklusif di kabupaten tuban, Biometrika dan Kependudukan Volume 1

Nomor 1, Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM UNAIR,

Surabaya.

Hidayat, Azis 2007, Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisa Data,

Salemba Medika, Jakarta.

Ida 2011, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif 6

Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok, Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.

Kusnadi, Eri 2012, Uji normalitas dengan geary’s test, diakses tanggal 12 Januari

2014, <http: //erikusnadi.wordpress.com/2012/02/36/uji-normalitas-

dengan gearys-test/>.

Page 76: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

Laporan Bidan 2014, Data Rekam Medik, Tasikmadu.

Mercer, T R and Walker, L O 2006, A review of nursing intervention to foster

becoming a mother, AWHONN. JOGNN. 35(5).

Mubarak, Wahit 2012, Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan, Salemba Medika,

Jakarta.

Najmah 2011, Managemen dan Analisa Data Kesehatan (Kombinasi Teori dan

Aplikasi SPSS), Nuha Medika, Yogyakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta,

Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo 2010, Promosi Kesehatan : Teori dan Aplikasi (Edisi

Revisi 2010), Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo 2011, Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni (Edisi

Revisi 2011), Rineka Cipta, Jakarta.

Nursalam 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan,Salemba Medika, Jakarta.

Panduan tumbuh kembang bayi usia 0-12 bulan, diakses 12 Juni 2014,

<herrysusant.wordpress.com/2010/05/18/panduan-tumbuh-kembang-bayi-

usia-0-12-bulan/>

Prasetyono, Dwi 2009, Buku Pintar ASI Eksklusif (Pengenalan, Praktik, dan

Kemanfaatan-kemanfaatannya), Diva Press, Yogyakarta.

Priyatno, Duwi 2012, Belajar Praktis Analisis Parametrik daan Non Parametrik

Dengan SPSS, Gava Media, Yogyakarta.

Proverawati, A & Rahmawati, E 2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui, Nuha

Medika, Yogyakarta.

Putri, N 2012, Efektifitas penggunaan media video untuk meningkatkan

pengenalan alat music daerah pada pembelajaran IPS bagi anak

tunagtunagrahita ringan, vol. 1, No 2, Hal 318-328

Riksani, Ria 2012, Keajaiban ASI (Air Susu Ibu), Niaga Swadaya, Jakarta.

Riset Kesehatan Dasar 2010, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar, Kementerian

Kesehatan RI, Jakarta.

Riwikdikdo, H 2009, Statistik Kesehatan, Mitra Cendekia Press, Yogyakarta.

Page 77: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

Riwikdikdo, H 2013, Statistik untuk Penelitian Kesehatan dengan Aplikasi

Program R dan SPSS, Pustaka Rihama, Yogyakarta.

Rohani, 2007, “Pengaruh Karakteristik Ibu Menyusui terhadap pemberian ASI

Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Teluk Kecamatan Secanggang

Kabupaten Langkat Tahun 2007”, Fakultas Kesehatan Masyarakat,

Universitas Sumatera Utara, Medan.

Saleh, A, Nurachmah, E, Ad’As, S, Handju, V 2009, Pengaruh pendidikan

kesehatan dengan pendekatan modelling terhadap pengetahuan,

kemampuan praktek dan cara percaya diri ibu dalam menstimulasi

tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan di kabupaten Maros, Universitas

Hasanuddin, Makasar.

Sarbini, D & Hidayati, L 2008, Hubungan antara tingkat pendapatan keluarga

dan pendidikan ibu dengan pemberian asi eksklusif di kecamatan jebres

kotamadya surakarta vol 1, no. 2, Program Studi Gizi Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Sitopu, S D 2010, Perilaku ibu menyusui tentang pemberian asi eksklusif di desa

sukaraya kecamatan pancur batu kabupaten deli serdang, Jurnal Darma

Agung.

Subargus, Amin 2011, Promosi Kesehatan : Melalui Pendidikan Kesehatan

Masyarakat, Gosyen Publising, Yogyakarta.

Sugiyono 2013, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan R&D, Alfabeta,

Bandung.

Susilo, Rakhmad 2011, Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan, Nuha

Medika, Yogyakarta.

Tamara, M & Adjie, J 2011, The correlation of early initiation of breastfeeding

with achievement of exclusive breastfeeding and corresponding factors vol

35, no 4, Department of Obstetrics and Gynecology Faculty of Medicine

University of Indonesia Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta.

UNICEF and WHO 2006. Baby Friendly Hospital Initiative, resived, update and

expanded for integrated care, Section 1, Backgound and Implementasion,

Preliminary Version. Press Rellease, Original BFHI Guidelines.

Vyronica, Wagiyo dan Purnomo 2011, Perbedaan tingkat pengetahuan ibu

tentang asi eksklusif sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan

di wilayah kerja puskesmas manyaran semarang, STIKes Telogorejo dan

Poltekes, Semarang.

Page 78: PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/.../01-gdl-inawulansa-556-1-ina.pdf · Lampiran 23 : Leaflet Pemberian Air Susu Ibu Lampiran 24 : ... (ASI)

Wawan, A & Dewi, M 2010, Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan

Perilaku Mmanusia, Nuha Medika, Yogyakarta.

Zulkarnain E Yusi L dan Farida N 2011, Efektifitas antara metode penyuluhan

dengan flipchart dan menggunakan video compact disc dalam

meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap inisiasi menyusu

ini, vol. 1, No 2, Hal 44-53