pengaruh pendidikan gizi melalui jaringan ...repository.unj.ac.id/242/1/skripsi abdul latif.pdf2012,...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENDIDIKAN GIZI MELALUI JARINGAN SOSIAL
(WHATSAPP) TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG
DIABETES MELITUS DIKALANGAN PRA LANSIA
ABDUL LATIF
5515128618
Skripsi ini Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2017
ii
HALAMAN PENGESAHAN
NAMA DOSEN TANDA TANGAN TANGGAL
Dr. Ari Istiany, M.Si …………………….. ………………
(Dosen Pembimbing I)
Annis Kandriasari, M.Pd …………………….. ………………
(Dosen Pembimbing II)
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
NAMA DOSEN TANDA TANGAN TANGGAL
Cucu Cahyana, S.Pd, M.Sc …………………….. ………………
(Ketua Penguji)
Nur Riska S.Pd, M.Si …………………….. ………………
(Anggota Penguji)
Dr.Ir. Ridawati, M.Si …………………….. ………………
(Anggota Penguji)
Tanggal Lulus : 3 Februari 2017
iii
PENGARUH PENDIDIKAN GIZI MELALUI JARINGAN SOSIAL
(WHATSAPP) TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG DIABETES
MELITUS DIKALANGAN PRA LANSIA
ABDUL LATIF
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendidikan gizi
melalui jaringan sosial (WhatsApp) terhadap pengetahuan tentang diabetes melitus
dikalangan pra lansia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survei. Pada penelitian ini dilakukan di kawasan Posbindu Rt 08 dan 09/05 Kel.
Lenteng Agung, Kec. Jagakarsa, Kab. Jakarta Selatan. Dari populasi tersebut, yang
diambil untuk dijadikan sampel dari Posbindu sebanyak 60 orang, terbagi dalam 30
responden kelompok Kontrol dan 30 responden kelompok WhatsApp yang dipilih
dengan menggunakan teknik Purposive Sampling. Adapun pelaksanaan penelitian
dimulai dari Juni 2016 - Desember 2016. Data diperoleh dari hasil pengukuran
pengetahuan diabetes di wilayah Posbindu tersebut. Sedangkan faktor-faktor yang
berhubungan dengan penelitian ini meliputi usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan.
Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas, Uji
Homogenitas dan Uji Mann-Whitney. Uji Normalitas, Uji Homogenitas dan Uji
Mann-Whitney digunakan untuk mengidentifikasi uji persyaratan instrumen. Hasil
perhitungan menggunakan Uji Normalitas data kelompok Kontrol dan WhatsApp
0.118118 dengan taraf signifikan 0.114382, maka data tersebut tidak berdistribusi
normal. Serta Uji Homogenitas setelah dilakukan pengujian, ternyata hasilnya
homogen dikarenakan Fhitung 1,09 < Ftabel 1.84. Maka dilanjutkan menggunakan
Uji Mann-Whitney. Hasil Uji Mann-Whitney menyimpulkan bahwa Zhitung >
Ztabel, dikarenakan Zhitung yaitu 0.3252574 dan Ztabel yaitu 0.1255. Sehingga
keputusan Ho ditolak, Hi diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh
pedidikan gizi melalui jaringan sosial (whatsapp) terhadap pengetahuan tentang
diabetes mellitus dikalangan pra lansia.
Kata Kunci : Pengetahuan, Pendidikan gizi, WhatsApp, Diabetes mellitus dan
Pra lansia.
iv
THE INFLUENCE OF EDUCATION NUTRITION THROUGH SOCIAL
NETWORK (WHATSAPP) ON KNOWLEDGE OF DIABETES MELLITUS
AMONG PRE ELDERLY
ABDUL LATIF
ABSTRACT
This research aims to understand and analyze the influence of nutrition education
through social network ( whatsapp ) on knowledge of diabetes mellitus among all
these pre for the elderly. Methods used in this research is a method of surveying .In
this study the research was done in the area of posbindu rt 08-09 / 05 kelurahan
Lenteng Agung village, subdistrict Jagakarsa, regency South Jakarta. Of the
population, that is taken for are only sampled of posbindu about 60 personnel,
divided into 30 respondents the control group and 30 respondents group whatsapp
were chosen in using a technique purposive sampling. As for the implementation of
the research commenced from june 2016 to december 2016. Data obtained from the
results of the measurement of knowledge diabetes in the posbindu the. While factors
that deals with this research include age, levels of education and work. Tests carried
out in this research was a test of normality, of homogeneity test and test it mann-
whitney. Normality test, of homogeneity test and test it mann-whitney used to
identify requirements test instrument. A result of calculation using normality test data
the control group and whatsapp 0.118118 with significant 0.114382 economic
situation, then the data berdistribusi not normal. As well as of homogeneity test after
conducting testing, it turns out that the results are homogenous because Fhitung 1,09
< Ftabel 1.84. Then continued use mann-whitney test. Testing shows mann-whitney
concluded that Zhitung & > Ztabel , because Zhitung namely 0.3252574 and Ztabel
namely 0.1255. So that the decision Ho rejected, Hi accepted. It can be argued that
availability of the influence of pedidikan nutrition through social network (whatsapp)
on knowledge of diabetes mellitus among all these pre for the elderly.
Keywords: Knowledge, Education Nutrition, Whatsapp, Diabetes Mellitus, Pre
Elderly.
v
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Karya tulis skripsi saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik sarjana, baik di Universitas Negeri Jakarta
maupun perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali dengan jelas dicantumkan sebagai acuan
dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang diperoleh
karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku
di Universitas Negeri Jakarta.
Jakarta, 3 Februari 2017
Yang membuat pernyataan
Abdul Latif
5515128618
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, karunia, dan hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Pengaruh Pendidikan Gizi Melalui Jaringan Sosial (WhatsApp) Terhadap
Pengetahuan Tentang Diabetes Melitus Dikalangan Pra Lansia”. Merupakan
persyaratan untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Jakarta.
Keterbatasan kemampuan saya dalam penelitian ini, menyebabkan saya sering
menemukan kesulitan. Oleh karena itu skripsi ini tidaklah dapat terwujud dengan baik
tanpa adanya bimbingan, dorongan, saran-saran dan bantuan dari berbagai pihak.
Maka sehubungan dengan hal tersebut, pada kesempatan ini saya ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Rusilanti, M.Si, selaku Ketua Program Studi Tata Boga dan Dosen
Program Studi Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.
2. Dra. Yati Setiati, MM dan Dra. Nurlaila AM, M.Kes selaku Pembimbing
Akademik.
3. Dr. Ari Istiany, M.Si dan Annis Kandriasari, M.Pd selaku dosen pembimbing
saya yang dengan kesabaran telah membimbing saya motivasi serta semangat
hingga terselesaikan skripsi ini.
4. Dosen Program Studi Tata Boga yang telah memberikan ilmu dan
pengetahuan selama saya selama masa kuliah, serta para staf TU dan Laboran
yang selama ini telah banyak membantu.
Keluarga, bapak dan ibu serta kakak dan adik saya yang selalu memberikan
dukungan serta mendo’akan kesuksesan saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Seluruh teman-teman dan Abi-abi di UICCI Sulaimaniyah Rawamangun tempat saya
menimba ilmu agama, yang setia membantu kelancaran dalam skripsi saya.Teman-
teman saya Grup Keluarga Cinta : Ibnu, Silvi, Syahidah, Fachrul, Ferra, Itto dan
Nurmah yang selalu dukungan dan motivasi untuk selalu semangat dalam
mengerjakan skripsi saya. Seluruh teman-teman angkatan Tata Boga Non Regular
2012, BEMJ IKK, FSI Albiruni, BEM FT, LDK UNJ dan BEM UNJ yang telah
memotivasi untuk lulus bareng di tahun ini. Semoga segala kebaikan, keikhlasan,
kesabaran, do’a dan bantuan yang diberikan kepada peneliti akan mendapatkan
balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amiin. Saya menyadari bahwa skripsi
ini belum sempurna, untuk itu saya mohon maaf apabila terdapat kekurangan dan
kesalahan baik dari isi maupun tulisan. Akhir kata saya berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi yang membacanya.
Jakarta, 3 Februari 2017
Abdul Latif
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
ABSTRAK ......................................................................................................... iii
ABSTRACT ....................................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERNYATAAN ............................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISISI ................................................................................................. vii
DAFTAR TABELTABEL .............................................................................. iiix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................ 3
1.3. Pembatasan Masalah ................................................................................ 3
1.4. Perumusan Masalah ................................................................................. 4
1.5. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
1.6. Kegunaan Penelitian ................................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori ........................................................................................ 5
2.1.1. Diabetes Melitus ................................................................................ 5
2.1.1.1. Tipe Diabetes Melitus ................................................................... 5
A. Diabetes Melitus Tipe 1 ..................................................................... 5
B. Diabetes Melitus Tipe 2....................................................................... 7
C. Diabetes Melitus Tipe 3 ...................................................................... 9
2.1.1.2. Resiko Penderita Penyakit Diabetes Melitus ............................. 10
2.1.1.3. Pencegahan Diabetes Melitus .................................................... 11
2.1.2. Pra Lansia ......................................................................................... 12
2.1.2.1. Penyakit yang Sering Dijumpai pada Pra Lansia ...................... 13
2.1.3. Pendidikan Gizi ................................................................................ 13
2.1.3.1. Tujuan Pendidikan Gizi ............................................................. 14
2.1.3.2. Sasaran Pendidikan Gizi ........................................................... 15
2.1.3.3. Lingkungan Pendidikan Gizi .................................................... 15
2.1.3.4. Motivasi dalam Pendidikan Gizi ............................................... 16
2.1.4. WhatsApp ........................................................................................ 16
2.1.4.1. Kelebihan WhatsApp ................................................................ 17
2.1.4.2. Kekurangan WhatsApp ............................................................. 18
2.2. Penelitian yang Relevan .......................................................................... 19
2.3. Kerangka Konseptual ............................................................................. 20
2.4. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 21
viii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 22
3.2. Metode Penelitian .................................................................................. 22
3.3. Variabel Penelitian ................................................................................ 23
3.4. Definisi Operasional ................................................................................ 23
3.5. Desain Penelitian ..................................................................................... 25
3.6. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................... 25
3.7. Prosedur Penelitian .................................................................................. 26
3.8. Instrumen Penelitian ................................................................................ 26
3.9. Uji Persyaratan Instrumen ....................................................................... 27
3.9.1. Uji Validitas ...................................................................................... 27
3.9.1.1. Validasi Instrumen Penelitian ..................................................... 28
3.9.2. Uji Reliabilitas ................................................................................. 29
3.9.2.1. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 30
3.10. Uji Persyaratan Analisis ........................................................................ 30
3.10.1. Uji Normalitas .............................................................................. 30
3.10.2. Uji Homogenitas .......................................................................... 32
3.11. Teknik Analisis Data ............................................................................. 33
3.12. Hipotesis Statistik .................................................................................. 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data ......................................................................................... 34
4.2. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................................... 53
4.3. Pengujian Hipotesis ................................................................................. 53
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 54
4.5. Kelemahan Penelitian .............................................................................. 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan .............................................................................................. 56
5.2. Saran ........................................................................................................ 57
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 58
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................................ 26
Tabel 4.1. Data responden berdasarkan umur ..................................................... 35
Tabel 4.2. Data responden berdasarkan tingkat pendidikan ............................... 36
Tabel 4.3. Data responden berdasarkan pekerjaan .............................................. 37
Tabel 4.4. Data pengetahuan Pre Test responden ............................................... 37
Tabel 4.5. Data pengetahuan Post Test responden .............................................. 38
Tabel 4.6. Data aspek pengetahuan umum responden Kontrol ........................... 39
Tabel 4.7. Data aspek pengetahuan umum responden WA ................................ 39
Tabel 4.8. Data aspek cara mendeteksi kadar gula responden Kontrol .............. 40
Tabel 4.9. Data aspek cara mendeteksi kadar gula responden WA .................... 41
Tabel 4.10. Data aspek gejala diabetes responden Kontrol ................................ 41
Tabel 4.11. Data aspek gejala diabetes responden WA ...................................... 42
Tabel 4.12. Data aspek penyebab diabetes responden Kontrol ........................... 43
Tabel 4.13. Data aspek penyebab diabetes responden WA ................................ 43
Tabel 4.14. Data aspek jenis diabetes responden Kontrol .................................. 44
Tabel 4.15. Data aspek jenis diabetes responden WA ........................................ 45
Tabel 4.16. Data aspek resiko diabetes responden Kontrol ................................ 45
Tabel 4.17. Data aspek resiko diabetes responden WA ...................................... 46
Tabel 4.18. Data aspek komplikasi diabetes responden Kontrol ........................ 47
Tabel 4.19. Data aspek komplikasi diabetes responden WA .............................. 47
Tabel 4.20. Data aspek pencegahan diabetes responden Kontrol ....................... 48
Tabel 4.21. Data aspek pencegahan diabetes responden WA ............................. 48
Tabel 4.22. Data aspek bahan makanan diabetes responden Kontrol ................. 49
Tabel 4.23. Data aspek bahan makanan diabetes responden WA ....................... 50
Tabel 4.24. Data aspek glikemik indeks responden Kontrol .............................. 50
Tabel 4.25. Data aspek glikemik indeks responden WA .................................... 51
Tabel 4.26. Data aspek pola makan responden Kontrol...................................... 52
Tabel 4.27. Data aspek pola makan responden WA ........................................... 52
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran.1. Surat Izin Penelitian........................................................................ 62
Lampiran.2. Form Kesediaan Menjadi Responden ............................................. 63
Lampiran.3. Instrumen Penelitian Awal ............................................................. 65
Lampiran.4. Uji Validitas Instrumen Awal ......................................................... 66
Lampiran.5. Perhitungan Uji Validitas ............................................................... 67
Lampiran.6. Instrumen Penelitian Akhir ............................................................. 68
Lampiran.7. Uji Validitas Instrumen Akhir ........................................................ 69
Lampiran.8. Hasil Uji Reliabilitas Responden .................................................... 70
Lampiran.9. Uji Reliabilitas ................................................................................ 71
Lampiran.10. Data Pre Test Kelompok Kontrol ................................................. 72
Lampiran.11. Data Post Test Kelompok Kontrol................................................ 73
Lampiran.12. Data Pre Test Kelompok WhatsApp ............................................. 74
Lampiran.13. Data Post Test Kelompok WhatsApp............................................ 75
Lampiran.14. Hasil Jawaban Pre Test Kelompok Kontrol ................................. 76
Lampiran.15. Hasil Jawaban Post Test Kelompok Kontrol ................................ 77
Lampiran.16. Hasil Jawaban Pre Test Kelompok WhatsApp ............................. 78
Lampiran.17. Hasil Jawaban Post Test Kelompok WhatsApp ............................ 79
Lampiran.18. Data Responden Membaca Penyuluhan Selama Satu Minggu ..... 80
Lampiran.19. Hasil Selisih Kedua Kelompok Kontrol dan WhatsApp ............... 86
Lampiran.20. Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 87
Lampiran.21. Perhitungan Uji Normalitas .......................................................... 88
Lampiran.22. Hasil Uji Homogenitas ................................................................. 89
Lampiran.23. Perhitungan Uji Homogenitas ...................................................... 90
Lampiran.24. Hasil Uji Hipotesis ....................................................................... 91
Lampiran.25. Table of Critical Values for the Lilliefors Test for Normality ..... 92
Lampiran.26. Tabel r ........................................................................................... 93
Lampiran.27. Tabel F .......................................................................................... 94
Lampiran.28. Tabel Mann-Whitney .................................................................... 95
Lampiran.29. Dokumentasi Kegiatan ................................................................. 96
Lampiran.30. Panduan Pelaksanaan Diabetes Kelompok WhatsApp ................. 97
Lampiran.31. Panduan Pelaksanaan Diabetes Kelompok Kontrol ................... 108
Lampiran.32. Daftar Riwayat Hidup ................................................................. 115
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia menduduki peringkat kedua, sebagai penyebab kematian pada
kelompok usia 45-54 tahun, di perkotaan. Sedangkan di pedesaan, diabetes
melitus menduduki peringkat keenam dengan jumlah proporsi kematian sebesar
5,8 persen (Utami, 2010).
Data riset kesehatan (Rikesdas) yang dirilis tahun 2007 menunjukkan bahwa
diabetes telah menjadi kematian ke-6 terbesar dari seluruh kematian pada
kelompok umur kematian di Indonesia. Prevalensi diabetes didominasi oleh
jumlah penderita yang tidak terdeteksi dan tidak mengonsumsi obat sebesar 73%
dari total keseluruhan penderita diabetes di seluruh Indonesia. Sedangkan sisanya
yang terdeteksi mengalami gangguan toleransi glukosa adalah sebesar 10,2%.
Data terbaru di tahun 2015 yang ditunjukkan oleh Perkumpulan Endokrinologi
(PERKENI) menyatakan bahwa jumlah penderita diabetes di Indonesia telah
mencapai 9,1 juta orang. Kali ini Indonesia disebut-sebut telah bergeser naik, dari
peringkat ke-7 menjadi peringkat ke-5 teratas diantara negara-negara dengan
jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Hal ini tentu sangat
memprihatinkan, karena Indonesia masih berada di urutan ke-10 pada tahun 2011
lalu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan jumlah penderita
diabetes di Indonesia akan terus melonjak, dari semula 8,4 juta penderita di tahun
2000 menjadi sekitar 21,3 juta ditahun 2030.
Hal ini diakibatkan banyaknya masyarakat Indonesia di era teknologi ini sudah
mengabaikan akan kesehatan dan kecukupan gizi dirinya tanpa disadari dari hal
2
tersebut menimbulkan berbagai macam penyakit diantaranya diabetes melitus.
Sampai saat ini para ahli bidang kesehatan menyebutkan bahwa penyakit
tersebut belum ditemukan penyembuhannya, hanya dapat dikurangi dalam
pencegahannya dengan cara mengendalikan kadar glukosa darah dan tekanan
darah, mencegah menurunnya fungsi ginjal serta mempertahankan keseimbangan
cairan dan erektrolit dalam tubuh. Akan tetapi sebagian masyarakat masih banyak
yang belum mengetahui terkait permasalahan diabetes melitus.
Maka penting sekali pendidikan gizi terkait diabetes melitus ini terutama bagi
kalangan pra lansia, dikarenakan pra lansia adalah masa produktif dan juga masih
dapat dicegah penyakit tersebut sebelum mencapai usia lansia, agar tidak
menambah besarnya tingkat diabetes melitus di Indonesia.
Akan tetapi pada masa pra lansia masih banyak orang yang sibuk dengan
aktivitas kesehariannya dan akan sulit sekali bertatap muka dengan mereka secara
terus menerus. Maka dari itu cara yang lebih efektif dalam menyampaikan
informasi gizi tersebut adalah dengan memanfaatkan jaringan sosial salah satunya
penggunaan WhatsApp. Menurut hasil penelitian GlobalWebIndex (GWI),
WhatsApp sendiri digunakan oleh mayoritas pengguna di rentang usia 35 hingga
44 tahun.
Berdasarkan hasil survei GlobalWebIndex, WhatsApp menempati posisi teratas
dengan angka 54% dari total keseluruhan pengguna aplikasi pesan instan di
Indonesia. Menurut Jason Mender, Head of Trends GlobalWebIndex, angka ini
dipicu oleh kualitas dan kecepatan internet di Indonesia yang belum maksimal.
Secara global, penggunaan WhatsApp terus meningkat dengan pertumbuhan yang
signifikan sejak kuartal empat 2014.
3
Dikarenakan WhatsApp adalah salah satu aplikasi jejaring sosial yang banyak
sekali digunakan di Indonesia, dan juga nomor kartu smartphone selalu terkait
dengan WhatsApp hingga saat ini selalu ada perkembangan sehingga dengan
mudah kita dapat mengirimkan informasi menggunakan aplikasi WhatsApp.
Maka dari hal tersebut peneliti akan meneliti apakah terdapat pengaruh
pendidikan gizi melalui jaringan sosial (WhatsApp) terhadap pengetahuan tentang
diabetes melitus dikalangan pra lansia.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian diatas, maka perlu diindentifikasi
beberapa masalah yang menjadi perhatian serta berkaitan dengan topik penelitian
yang akan dilakukan sebagai berikut:
a. Bagaimana pengetahuan pra lansia terhadap diabetes melitus ?
b. Adakah keterkaitan antara pendidikan gizi terhadap pra lansia ?
c. Mengapa penyakit diabetes melitus dikhususkan kepada pra lansia ?
d. Apakah media informasi WhatsApp dapat menunjang dalam pemahaman
pra lansia terhadap penyakit diabetes melitus ?
e. Adakah pengaruh pendidikan gizi melalui jaringan sosial (WhatsApp)
terhadap pengetahuan tentang diabetes melitus dikalangan pra lansia ?
1.3. Pembatasan Masalah
Setelah mengidentifikasi masalah yang dikemukakan diatas, maka penelitian
dibatasi pada pengaruh pendidikan gizi melalui jaringan sosial (WhatsApp)
terhadap pengetahuan tentang diabetes melitus dikalangan pra lansia.
4
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat
dirumuskan apakah terdapat pengaruh pendidikan gizi melalui jaringan sosial
(WhatsApp) terhadap pengetahuan tentang diabetes melitus dikalangan pra lansia?
1.5. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pendidikan gizi melalui jaringan
sosial (WhatsApp) terhadap pengetahuan tentang diabetes melitus dikalangan pra
lansia.
1.6. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk :
a. Menambah khasanah pengetahuan dalam mengaplikasikan informasi gizi
melalui jaringan sosial terhadap kelompok masyarakat.
b. Agar dapat mengurangi persentase penyakit diabetes melitus dengan
mengetahui pencegahan sejak dini.
c. Masyarakat lebih antusias membaca informasi menggunakan gadget yaitu
aplikasi media sosial seperti WhatsApp, Line, BBM, Instagram dibandingkan
dengan mengunjungi website untuk kebutuhan informasi dikarenakan lebih
efisien waktu dan biaya (tarif kuota).
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan gangguan kronis yang ditandai dengan
peningkatan kadar gula darah karena gangguan metabolisme akibat hormon
insulin rendah atau inesifien insulin. Hormon insulin diproduksi oleh pankreas
yang berfungsi mengontrol jumlah glukosa darah dan tingkat glukosa yang
diserap ke dalam sel. Kadar gula darah puasa normal adalah 110 mg/dl, garis
batas yang masih dianggap normal adalah 111-126 mg/dl. Apabila kadar gula
darah seseorang lebih besar daripada 126 mg/dl selama 2-3 hari, berarti
seseorang tersebut menderita diabetes melitus (Istiany& Rusilanti, 2013).
Kencing manis, ditemukan pada tahun 1552 SM, di Mesir dikenal sebagai
penyakit yang ditandai dengan sering kencing dan dalam jumlah yang banyak
(yang disebut Poliurial), dan penurunan berat badan yang cepat tanpa disertai
rasa nyeri. Kemudian pada tahun 400 SM, penulis India Sushratha menamakan
penyakit tersebut penyakit kencing madu (Honey Urine Disease) (Utami, 2010).
2.1.1.1. Tipe Diabetes Melitus
Menurut Susilo (2011) tipe diabetes melitus ada 3 di antaranya:
A. Diabetes Melitus Tipe 1
DM tipe 1, diabetes anak-anak (childhood-onset diabetes, juvenile
diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM), adalah diabetes yang
terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat
6
hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau langerhans pankreas.
IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
Sampai saat ini IDDM tidak dapat dicegah dan tidak dapat disembuhkan,
bahkan dengan diet maupun olahraga. Kebanyakan penderita DM tipe 1
memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai
dideritanya. Selain itu, sensitivitas maupun respons tubuh terhadap insulin
umumnya normal pada penderita DM tipe ini, terutama pada tahap awal.
Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada DM tipe 1 adalah
kesehatan reaksi autoimunitas (merusak bagian tubuhnya sendiri) yang
menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat
dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh.
Saat ini, DM tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin,
dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat
monitor pengujian darah. Pengobatan dasar DM tipe 1, bahkan untuk tahap
paling awal sekalipun, adalah penggantian insulin.
Penekanan juga diberikan pada penyesuaian gaya hidup (diet dan
olahraga). Terlepas dari pemberian injeksi pada umumnya, juga
dimungkinkan pemberian insulin melalui pump (pompa), yang
memungkinkan untuk pemberian masukan insulin 24 jam sehari pada
tingkat dosis yang telah ditentukan, juga dimungkinkan pemberian dosis
(bolus) dari insulin yang dibutuhkan pada saat makan. Dimungkinkan juga
pemberian masukan insulin melalui inhaled powder (bubuk isap). Jadi,
7
banyak cara yang dapat dilakukan untuk memberikan insulin demi
pengobatan ini.
Perawatan DM tipe 1 harus berlanjut terus. Perawatan tidak akan
memengaruhi aktivitas-aktivitas normal bila kesadaran yang cukup,
perawatan yang tepat, dan kedisiplinan dalam pemeriksaan dan pengobatan
dijalankan. Tingkat glukosa ke angka normal (80-120 mg/dl, 4-6 mmol/L).
Beberapa dokter menyarankan sampai ke 140-150 mg/dl (7-7,5 mmol/L)
untuk mereka yang bermasalah dengan angka yang lebih rendah. Angka
diatas 200 mg/dl (10 mmol/L) sering diikuti dengan rasa tidak nyaman dan
buang air kecil yang terlalu sering sehingga menyebabkan dehidrasi. Angka
di atas 300 mg/dl (15 mmol/L) biasanya membutuhkan perawatan
secepatnya. Tingkat glukosa darah yang rendah, yang disebut hipoglisemia,
dapat menyebabkan kehilangan kesadaran atau pingsan dalam waktu yang
cukup lama.
B. Diabetes Melitus Tipe 2
DM tipe 2 ini (adult-onset diabetes, obesity-related diabetes, non-
insulin-dependent diabetes mellitud, NIDDM) merupakan tipe DM yang
terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah,
melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi
pada banyak gen, termasuk yang menyebabkan disfungsi sel beta, gangguan
pengeluaran hormon insulin, resistensi sel terhadap insulin yang disebabkan
oleh disfungsi sel jaringan, utamanya pada hati menjadi kurang peka
8
terhadap insulin, serta penekanan pada penyerapan glukosa oleh otot lurik,
yang meningkatkan sekresi gula darah oleh hati.
Pada tahap awal, kelainan yang muncul adalah berkurangnya sensitivitas
terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di
dalam darah. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat anti diabetes yang dapat
meningkatkan sensitivitas terhadap insulin atau mengurangi produksi
glukosa dari hati. Tetapi semakin parah penyakit, sekresi insulin pun
semakin berkurang, dan tetapi dengan insulin kadang dibutuhkan.
Ada beberapa teori yang menyebutkan penyebab pasti dan mekanisme
terjadinya resistensi ini, tetapi obesitas diperkirakan sebagai penyebab
utamanya. Obesitas ditemukan kira-kira 90% dari pasien di dunia dan
dikembangkan diagnosis dengan DM tipe 2. Faktor yang lain meliputi
sejarah DM dalam keluarga. Belakangan, DM tipe 2 ini juga sudah mulai
menyerang remaja dan anak-anak.
DM tipe 2 dapat terjadi tanpa ada gejala sebelum hasil diagnosis. DM
tipe 2 biasanya diobati dengan cara perubahan aktivitas fisik (olahraga), diet
(umumnya pengurangan asupan karbohidrat), dan melalui pengurangan
berat badan. Ini dapat mengembalikan kepekaan hormon insulin. Penurunan
berat badan yang dilakukan berkisar 5-10 kg per bulan, tergantung dari
tingkat kegemukannya. Jika perlu, pengobatan oral dengan obat-obatan anti
diabetes yang berupa pil atau tablet dapat dilakukan.
Secara umum pengobatan yang sangat diperlukan adalah untuk
menormalkan tingkatan glukosa dalam darah, baik secara fisik maupun
9
pemberian obat-obatan. Cara hidup yang tertib dan seimbang serta
pemeriksaan glukosa darah selalu direkomendasikan dokter dalam banyak
kasus, terutama bagi mereka yang sudah menjalani pengobatan.
C. Diabetes Melitus Tipe 3
DM tipe 3 ini disebut juga DM gestasional (gestational diabetes, insulin-
resistant type 1 diabetes, double diabetes, type 2 diabetes which has
progressed to require injected insulin, latent autoimmune diabetes of
adults, type 1,5 diabetes, type 3 diabetes LADA) atau DM yang terjadi pada
kehamilan, melibatkan kombinasi dan kemampuan reaksi dan pengeluaran
hormon insulin yang tidak cukup, mengikuti ciri-ciri DM tipe 2 di beberapa
kasus. DM tipe 3 terjadi selama kehamilan dan dapat sembuh setelah
melahirkan. DM ini mungkin dapat merusak kesehatan janin atau ibu, dan
sekitar 20-50% dari perempuan penderita bertahan hidup.
DM pada kehamilan terjadi di sekitar 2-5% persen dari semua
kehamilan. DM ini bersifat temporer dan secara penuh bisa disembuhkan.
Namun DM tipe ini dapat menyebabkan permasalahan dengan kehamilan,
merusak janin mengalami kecacatan dan penderita penyakit jantung sejak
lahir. Penderita memerlukan pengawasan secara medis sepanjang
kehamilan.
Pengobatan DM tipe ini harus menambah atau meningkatkan hormon
insulin untuk menghalangi terjadinya kecelakaan atau kecacatan kesehatan
pada janin secara keseluruhan. Ibu dan janinnya harus menjalani
pemeriksaan rutin untuk memantau kesehatan dan memberikan penanganan
10
maupun pengobatan yang paling sesuai dengan keadaanya. Ibu dan janin
yang ditangani secara baik akan menghindarkan dari bayi cacat sejak lahir.
2.1.1.2. Resiko Penderita Penyakit Diabetes Melitus
Menurut Tjokroprawiro (2004) menjelaskan bahwa ada 9 resiko penderita
diabetes melitus di antaranya:
a. Kedua orang tua mengidap penyakit diabetes melitus.
b. Salah satu orangtua atau saudara kandungnya mengidap penyakit
diabetes melitus.
c. Salah satu anggota keluarga (nenek, paman, bibi, keponakan dan sepupu)
mengidap penyakit diabetes melitus.
d. Pernah melahirkan bayi dengan berat lahir lebih dari 4 kg.
e. Pada waktu pemeriksaan kesehatan pernah ditemukan kadar glukosa
darah melebihi antara 140-200 mg/dl.
f. Menderita penyakit lever (hati) yang kronik atau agak berat.
g. Terlalu lama minum obat-obatan, mendapat suntikan atau minum tablet
golongan kortikosteroid (sering digunakan oleh penderita asma, penyakit
kulit, penyakit reumatik dan lain-lain), misalnya : Prednison, Oradexon,
Kanacort, Rheumacly, Kortison, Hidrokortison.
h. Terkena infeksi virus tertentu : misalnya virus morbili, virus yang
menyerang kelenjar ludah dan virus ini sering timbul pada anak-anak.
i. Terkena obat-obat antiserangga (insektisida).
11
2.1.1.3. Pencegahan Diabetes Melitus
Menurut Sustrani, dkk (2006) ada 4 cara pencegahan penyakit diabetes
melitus di antaranya:
a. Bila kegemukan, turunkan berat badan.
b. Lakukan latihan aerobik (berenang, bersepeda, jogging, jalan cepat)
paling tidak tiga kali seminggu, setiap kali 15-60 menit sampai
berkeringat dan terengah-engah tanpa membuat napas menjadi sesak.
c. Konsumsi gula sesedikit mungkin atau seperlunya, karena bukan
merupakan bagian penting dari menu sehat.
d. Setelah berumur 40, periksa kadar gula urine setiap tahun, terutama bila
seseorang mempunyai riwayat keluarga penderita diabetes.
Maka dari sini kita dapat mengetahui bahwa umur pra lansia hingga lansia
ini adalah rentan waktu yang sering seseorang menderita diabetes melitus,
berikut akan dipaparkan apa yang dimaksud dengan pra lansia dan penyakit
yang sering dijumpai ketika sudah beranjak lansia.
2.1.2. Pra Lansia
Menurut Departemen Kesehatan (2006) seseorang dikatakan pra lansia
adalah mereka yang sudah berusia antara 45-59 tahun. Pendapat lain
mengatakan bahwa pra lansia merupakan fase seseorang yang telah memasuki
tahap dewasa akhir yaitu mereka yang sudah diatas 40 tahun.
Menurut Hurlock (1992), ada patokan usia yang lebih spesifik, yaitu usia
biologis, usia psikologis, dan usia sosial. Usia biologis adalah posisi seseorang
dibandingkan dengan angka harapan hidup yang ada. Yang terbaik adalah
12
mereka yang sistem organ utamanya berada diatas kondisi rata-rata. Usia sosial
ditentukan dengan menilai posisi seseorang dalam kehidupan dibandingkan
dengan posisi rata-rata yang dicapai seseorang, posisi ini ditentukan oleh norma
budaya dan masyarakat. Usia psikologis menunjukkan bagaimana seseorang
berfungsi dalam merespon kebutuhan/tuntutan lingkungan.
Pra lansia memilihi peran penting dalam mempersiapkan diri dan
kesehatannya dengan mempelajari karakteristik pra lansia yang secara umum
mulai terlihat berbagai penurunan fungsi tubuh baik secara fisik maupun secara
psikis. Kebutuhan zat gizi pra lansia ditentukan oleh aktivitas yang dilakukan
sehari-hari. Makin berat aktivitas yang dilakukan, kebutuhan zat gizi makin
tinggi pula, terutama energi.
2.1.2.1. Penyakit yang Sering Dijumpai pada Pra Lansia
Menurut Azizah (2011), dikemukakan adanya empat penyakit yang sangat
erat hubungannya dengan proses menua yakni:
a. Gangguan sirkulasi darah, seperti : hipertensi, kelainan pembuluh darah,
gangguan pembuluh darah di otak (koroner) dan ginjal.
b. Gangguan metabolisme hormonal, seperti: diabetes mellitus, klimakterium,
dan ketidakseimbangan tiroid.
c. Gangguan pada persendian, seperti osteoartitis, gout arthritis, atau
penyakit kolagen lainnya.
d. Berbagai macam neoplasma.
Berbagai penyakit yang diderita lansia salah satunya adalah diabetes
melitus dikarenakan kurangnya pengetahuan terhadap penyakit tersebut,
13
sehingga tanpa disadari seseorang terjangkit penyakit tersebut. Maka dari itu
perlunya pengetahuan pendidikan gizi kepada pra lansia.
2.1.3. Pendidikan Gizi
Pendidikan Gizi adalah bagian dari pendidikan kesehatan. Pendidikan gizi
pada masyarakat dikenal sebagai usaha perbaikan gizi, atau suatu usaha untuk
meningkatkan status gizi masyarakat khususnya golongan pra lansia.
Sebagaimana pada pendidikan kesehatan tujuan akhirnya adalah perubahan
perilaku, pada pendidikan gizi juga diarahkan pada perubahan perilaku
masyarakat ke arah yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu gizi yaitu
perubahan pengetahuan gizi, sikap dan perilaku makan, serta keterampilan
dalam mengelola makanan.
2.1.3.1. Tujuan Pendidikan Gizi
Secara khusus pendidikan gizi bertujuan untuk :
a. Membantu individu, keluarga dan masyarakat, agar dapat berperilaku
positif sehubungan dengan pangan dan gizi.
b.Meningkatkan kesadaran gizi masyarakat melalui peningkatan
pengetahuan gizi dan makanan yang menyehatkan.
c. Merubah perilaku konsumsi makanan (food consumtion behavior) yang
sesuai dengan tingkat kebutuhan gizi, guna mencapai status gizi yang baik
d.Menyebarkan konsep-konsep baru tentang informasi gizi kepada
masyarakat.
Tujuan akhirnya adalah keluarga sadar gizi. Dimana setiap keluarga
mempunyai kemampuan atau pengetahuan dasar tentang gizi yaitu:
a. Mampu mengetahui fungsi makanan,
14
b. Mampu menyusun menu makanan sehari,
c. Mampu mengkombinasikan beberapa jenis makanan,
d. Mampu mengolah dan memilih makanan,
e. Mampu menilai kesehatan yang berhubungan dengan makanan.
Berdasarkan pendidikan gizi maupun pendidikan kesehatan di atas, kedua
mempunyai tujuan akhir yang sama yaitu adanya perubahan perilaku. Menurut
Blum (1974) dalam bidang gizi dan kesehatan, perubahan perilaku ini
diarahkan untuk mendukung faktor status lingkungan yang baik (fisik, sosial,
budaya ekonomi dan lain-lain), ada tidaknya pelayanan kesehatan dan faktor
hereditas pada peningkatan derajat kesehatan yaitu adanya status gizi dan
kesehatan yang optimal.
Namun demikian penekanan (enforcement) dari perubahan perilaku ini
tetap difokuskan pada proses pendidikan gizi dan kesehatan (proses belajar-
mengajar) yang dalam tulisan ini bersifat non formal.
Intinya, baik pendidikan gizi maupun pendidikan kesehatan pada
masyarakat adalah mempunyai tujuan akhir yang sama yaitu adanya
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang nantinya terbentuk perubahan
perilaku sadar gizi dan perilaku kesehatan kaidah-kaidah gizi dan kesehatan
yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahannya adalah
untuk merubah perilaku tidaklah langsung terjadi ketika pendidikan gizi dan
kesehatan telah selesai dilakukan, dibutuhkan rencana dan strategi perubahan
perilaku yang diinginkan, bisa dibuat berdasarkan keinginan
pendidik/penyuluh atau keinginan sasaran (customer) peserta didik.
15
2.1.3.2. Sasaran Pendidikan Gizi
Dalam hal ini terdapat tiga sasaran pendidikan gizi, diantaranya :
a. Para Ibu RT sebagai titik pusat dari segala kegiatan kehidupan keluarga.
b.Para Remaja sebagai masa depan bangsa.
c. Pra Lansia sebagai tahap pencegahan diabetes melitus pada usia lansia.
d.Para (calon) dokter, pejabat penting, tokoh masyarakat dan sebagainya
yang merupakan titik tolak yang potensial besar.
2.1.3.3. Lingkungan Pendidikan Gizi
Dari berbagai aspek lingkungan, ada 5 cara potensial digunakan dalam
lingkungan pendidikan gizi, diantaranya :
a. Tempat, misalnya poliklinik, rumah sakit, praktek dokter, dan sebagainya.
b.Waktu, bersifat 1 kali penerangan/ceramah, dan sebagainya.
c. Media Pendidikan, dilakukan secara lisan atau menggunakan alat - alat.
d.Jarak dapat bersifat dekat (± berhadapan muka) atau jauh.
e. Keuangan, dapat bersifat sangat terbatas, mencukupi atau berlimpah-
limpah dan sebagainya.
2.1.3.4. Motivasi dalam Pendidikan Gizi
a. Mereka yang tidak menyadari pentingnya tindakan spesifik terkait
makanan yang dapat mereka lakukan untuk melindungi kesehatan mereka.
b.Mereka yang sadar tetapi tidak berniat untuk mengambil tindakan.
c. Mereka yang memiliki niat yang lemah, pendidik gizi dapat merangsang
untuk menguji kembali niat mereka dan membantu untuk mengembangkan
keinginan yang kuat.
d.Mereka yang mengambil tindakan, tetapi motivasi belum mereka dikelola
16
untuk bertindak atau berperilaku.
Dalam mencapai pendidikan gizi yang optimal, maka peneliti mengusulkan
untuk memberikan penyampaian informasi yang mudah dan cepat diterima
oleh masyarakat. Serta di era teknologi ini banyak sekali masyarakat yang
menggunakan smartphone untuk mempermudah komunikasi dalam bisnis dan
usaha mereka. Maka dari itu peneliti akan menyebarkan informasi diabetes ini
melalui media sosial yang dalam hal ini media sosial yang digunakan adalah
WhatsApp.
2.1.4. WhatsApp
WhatsApp adalah aplikasi pesan untuk smartphone dengan basic mirip
BlackBerry Messenger. WhatsApp Messenger merupakan aplikasi pesan lintas
platform yang memungkinkan seseorang bertukar pesan tanpa biaya SMS,
karena WhatsApp Messenger menggunakan paket data internet yang sama untuk
email, browsing, web, dan lain-lain. Aplikasi ini menggunakan koneksi 3G atau
WiFi untuk komunikasi data. Dengan menggunakan WhatsApp, seseorang dapat
melakukan obrolan online, berbagi file, bertukar foto dan lain-lain. Juga dengan
menggunakan aplikasi ini akan dengan mudah untuk dapat menyebarkan
informasi kepada masyarakat secara cepat dan praktis.
2.1.4.1. Kelebihan WhatsApp
a. Kontak dengan otomatis terhubung kedalam Buku Telepon
Hal ini memudahkan pengguna untuk berhubungan dengan teman yang
ada pada kontak, karena kontak yang sudah ada di buku telepon otomatis
terhubung di WhatsApp. Begitu pula dengan kontak nomor seseorang yang
17
sudah terdaftar di WhatsApp, akan otomatis terhubung dengan akun teman
yang menggunakan aplikasi Whatsapp.
b. Mudah digunakan
Cara kerja aplikasi chatting ini sangat mudah, bahkan untuk pemula.
Syarat pendaftaran juga hanya menggunakan nomor telepon yang digunakan.
c. Mudah di-setting
Kelebihan ini berbeda dengan aplikasi messenger yang lain. Pengguna
WhatsApp dapat mengganti background chat. Jadi pengguna tidak akan
merasa bosan dengan tampilan aplikasi WhatsApp. Selain itu, bunyi ringtone
dapat diatur menjadi MP3 yang diinginkan sebagai notifikasi pemberitahuan.
Berbeda dengan aplikasi lain seperti BBM, yang hanya dapat menggunakan
ringtone bawaan dari server.
d. Dapat menyimpan percakapan dengan mudah
Seringkali saat pengguna mengganti handphone, maka pengguna akan
kehilangan semua memori telepon, pesan, dan pembicaraan. Berbeda dengan
WhatsApp yang bisa diatur untuk memyimpan percakapan, sehingga tetap
dapat ditampilkan, meskipun berganti smartphone
e. Berkomunikasi menggunakan koneksi Internet
Jika dulu pengguna handphone membuat panggilan telepon dan berkirim
sms dengan menggunakan pulsa. Kini dengan WhatsApp pengguna dapat
berkirim pesan teks dan pesan suara tanpa pulsa, cukup menggunakan
koneksi data internet.
18
2.1.4.2. Kekurangan WhatsApp
a. Emoticon kurang menarik
Sejak pertama diluncurkan hingga saat ini emoticon yang digunakan
WhatsApp masih sederhana. Jika dibandingkan dengan aplikasi sejenis
seperti BBM, Line atau WeChat yang sudah menggunakan emoticon kartun
yang menarik.
b. Harus sering update
Aplikasi WhatsApp merupakan salah satu aplikasi yang paling sering
meminta update. Meskipun, setiap versi terbaru yang ditawarkan
memberikan fitur inovatif, namun ini cukup merepotkan pengguna.
c. Volume data cukup besar
Semakin baru versi WhatsApp yang digunakan, maka akan semakin besar
pula volume data yang harus disimpan. Tentu saja ini cukup memboroskan
kapasitan memori telepon, apalagi jika memori yang tersedia tidak cukup
besar dan aplikasi yang digunakan banyak. Akibatnya kinerja ponsel
menjadi lambat.
2.2. Penelitian yang Relevan
a. Ayu Putri Rahayu, Nurhaedaer Jafar, Rahayu Indriasari Program Studi Ilmu
Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar
(Pengaruh Edukasi Gizi Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Kadar Gula
Darah Pasien Rawat Jalan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Makassar)
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian pra
eksperimen dengan one group pretest dan posttest design. Pengambilan
19
sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Serta
hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan
terhadap pengetahuan responden setelah edukasi gizi.
Persamaan peneliti dalam penelitian ini adalah pemberian pengetahun
pendidikan gizi dengan membuat one group pretest dan posttest design. Akan
tetapi perbedaan dalam hal ini terletak pada pasien rawat jalan diabetes
melitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas kota Makassar.
b. Mubarti Sutiawati ,Nurhaedar Jafar, Yustini Program Studi Ilmu Gizi,
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Hasanuddin, Makassar
(Pengaruh Edukasi Gizi Terhadap Pengetahuan, Pola Makan dan Kadar
Glukosa Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rsudlanto’ Dg Pasewang
Jeneponto)
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah studi eksperimental pra
eksperimen dengan rancangan one group pre-test and post-test design. Serta
hasil penelitian ini dilakukan Health Education mengenai edukasi
penggunaan obat, tetapi tidak melakukan edukasi gizi.Berdasarkan keterangan
yang didapatkan, pasien ditangani seperti pasien biasa yaitu hanya dilakukan
kontrol gula darah kemudian diberikan obat.
Persamaan peneliti pada penelitian ini adalah pemberian pendidikan gizi
dalam menghadapi pasien diabetes mellitus dengan metode pre-test and post-
test design.
c. Jupiter Hendra Kurniawan Mahasiswa Pendidikan Tata Boga tahun
2010 (Analisis faktor yang berhubungan dengan status kesehatan pra
lansia di wilayah perkotaan)
20
Pada penelitian ini, metode yang digunakan menggunakan metode survei,
yang dimana mencari responden ke tempat Posbindu di wilayah Jakarta Pusat,
Timur, Barat dan Selatan. Hasil dari penelitian ini adalah Bahwa terdapat
hubungan faktor usia, pengetahuan kesehatan, pendidikan dan pendapatan
terhadap status kesehatan pra lansia di wilayah perkotaan.
Persamaan dari penelitian ini adalah terletak pada objek Pra Lansia dalam
menguji status kesehatan.
2.3. Kerangka Konseptual
Diabetes melitus merupakan gangguan kronis yang ditandai dengan
peningkatan kadar gula darah karena gangguan metabolisme akibat hormon
insulin rendah atau inesifien insulin. Hormon insulin diproduksi oleh pankreas
yang berfungsi mengontro jumlah glukosa darah dan tingkat glukosa yang diserap
ke dalam sel. Kadar gula darah puasa normal adalah 110 mg/dl, garis batas yang
masih dianggap normal adalah 111-126 mg/dl.
Menurut Departemen Kesehatan (2006) seseorang dikatakan pra lansia adalah
mereka yang sudah berusia antara 45-59 tahun. Pendapat lain mengatakan bahwa
pra lansia merupakan fase seseorang yang telah memasuki tahap dewasa akhir
yaitu mereka yang sudah diatas 40 tahun.
Pendidikan Gizi adalah Bagian dari pendidikan kesehatan. Pendidikan gizi
pada masyarakat dikenal sebagai usaha perbaikan gizi, atau suatu usaha untuk
meningkatkan status gizi masyarakat khususnya golongan pra lansia.
WhatsApp adalah aplikasi pesan untuk smartphone dengan basic mirip
BlackBerry Messenger. WhatsApp Messenger merupakan aplikasi pesan lintas
21
platform yang memungkinkan seseorang bertukar pesan tanpa biaya SMS, karena
WhatsApp Messenger menggunakan paket data internet yang sama untuk email,
browsing, web, dan lain-lain. Aplikasi ini menggunakan koneksi 3G atau WiFi
untuk komunikasi data. Dengan menggunakan WhatsApp, seseorang dapat
melakukan obrolan online, berbagi file, bertukar foto dan lain-lain.
Berdasarkan hasil analisis tersebut disimpulkan bahwa masa pra lansia adalah
masa yang sangat produktif, dikarenakan setiap individu masih berusaha dalam
menafkahi keluarganya, maka otomatis waktunya lebih banyak dihabiskan dalam
urusan pekerjaannya, akan tetapi kebutuhan dalam memahami pendidikan gizi
dalam hal ini tentang diabetes melitus tidak bisa dianggap sebelah mata,
dikarenakan jika pra lansia tidak mengabaikan hal tersebut, maka otomatis dimasa
lansia mereka akan menjadi salah satu dari penambah angka diabetes terbesar di
Indonesia. Maka cara yang lebih efektif dengan menggunakan aplikasi WhatsApp
dikarenakan dapat diakses dimana saja dan kapan saja, sehingga waktu mereka
dapat terus optimal.
2.4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berfikir diatas, maka diduga bahwa terdapat pengaruh
pendidikan gizi melalui jaringan sosial (WhatsApp) terhadap pengetahuan tentang
diabetes melitus di kalangan pra lansia.
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di kawasan Posbindu Rt 08 dan 09/05 Kel. Lenteng
Agung, Kec. Jagakarsa, Kab. Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi dilakukan dengan
cara pertimbangan bahwa kawasan tersebut berpenduduk padat dan berdominasi
dengan pra lansia serta tingkat diabetes yang tinggi dilihat dari data kesehatan
penduduk di kawasan tersebut. Pengumpulan data penelitian dilaksanakan bulan
Juni sampai dengan Desember 2016.
3.2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimental yang artinya peneliti
akan mencari variasi data dengan cara sempel bertujuan (Purposive Sampling)
yaitu dengan menyebarkan kuesioner tentang pengetahuan diabetes kepada para
pra lansia yang sesuai kriteria yaitu yang berusia 45-59 tahun dan memiliki
WhatsApp. Setelah itu peneliti akan memberikan pendidikan gizi tentang diabetes
melitus melalui grup WhatsApp kepada para pra lansia yang sudah mengisi
kuesioner tersebut. Pendidikan gizi melalui WhatsApp ini peneliti menvariasikan
dengan gambar dan video, agar para responden dapat dengan mudah memahami
materi tersebut. Pendidikan gizi online ini akan dilakukan selama dua minggu dan
setelah selesai responden akan diuji kembali dengan kuesioner yang sama tentang
pengetahuan diabetes yang sudah mereka kuasai dan peneliti akan bandingkan
pre-test sebelum diberikan informasi diabetes melitus dengan post-test sesudah
diberikan informasi diabetes melitus.
23
3.3. Variabel Penelitian
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pendidikan gizi melalui jaringan
sosial (WhatsApp) sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah
pengetahuan diabetes melitus di kalangan pra lansia.
3.4. Definisi Operasional
a. Pendidikan Gizi Melalui WhatsApp
Menurut Rogers (1986), Dampak dari teknologi komunikasi yaitu
terjadinya perubahan pada tingkah laku individual yang meliputi
pengetahuan, sikap, atau tindakan yang terjadi sebagai akibat dari
penyampaian pesan komunikasi.
Pada penelitian ini, peneliti memberian pendidikan gizi tentang
penyuluhan diabetes bagi para pra lansia. Agar lebih efisien, peneliti
memberikan pendidikan gizi dengan memanfaatkan media WhatsApp. Dalam
hal ini pengukuran pendidikan gizi melalui WhatsApp dengan memberikan
soal setiap harinya setelah materi telah dijelaskan, agar dapat memudahkan
peneliti dalam pengontrolan para responden terkait keaktifan dalam mengikuti
setiap penyuluhan yang diberikan lewat WhatsApp. Pada penyuluhan ini,
rentang waktu peneliti berikan selama seminggu, dikarenakan sub bab materi
yang akan diberikan sebanyak 12 materi, jadi setiap harinya akan diberikan
dua materi, agar para responden paham terhadap materi yang disampaikan.
Pada pembagian waktu penyuluhan dalam satu hari terdapat 3 sesi,
diantaranya: pemberian pendahuluan materi (jam 10.00), materi lanjutan (jam
16.00) dan soal pertanyaan terkait materi yang disampaikan (jam 20.00).
24
b. Pengetahuan Diabetes
Pada pengetahuan diabetes, peneliti membagi 2 responden yaitu kelompok
Kontrol dan kelompok WhatsApp, ini dilakukan agar dapat membandingkan
manakah yang lebih efektif dalam penelitian ini terhadap para pra lansia. Pada
kelompok Kontrol dan kelompok WhatsApp untuk awalan kita melakukan Pre
Test dengan memberikan instrument penelitian agar dapat diketahui
pengetahuan awalan para responden terhadap pengetahuan diabetes mellitus
yang pernah dialami ataupun dilihat melalui media massa. Setelah melakukan
Pre Test, langkah selanjutnya adalah dengan pemberian penyuluhan diabetes
melitus, untuk kelompok Kontrol kami memberikan Hangout berupa
ringkasan pengetahuan diabetes yang terkait dengan soal instrument yang
telah dibagikan serta untuk kelompok WhatsApp, kami memberikan
penyuluhan informasi melalui grup WhatsApp. Dalam kelompok WhatsApp
lebih bervariasi ketimbang kelompok Kontrol, dikarenakan pada kelompok
WhatsApp, materi yang disampaikan ada yang berupa teks dan video
pendidikan terkait yang menjelaskan materi yang sedang dipelajari, dengan
melihat video pendidikan tersebut, maka responden akan lebih mudah
memahami terhadap materi yang disampaikan tersebut, berbeda halnya
dengan kelompok Kontrol yang diberikan berupa Hangout, dikarenakan
responden hanya tinggal membaca apa saja materi penyuluhan lewat Hangout
tersebut. Pada instrument penelitian responden hanya tinggal menjawab
B(benar) dan S(salah) pada setiap jenis pertanyaan yang diajukan, jika
responden menjawab benar, maka akan mendapatkan nilai 1 dan jika salah
atau tidak menjawab, maka akan mendapatkan nilai 0.
25
3.5. Desain Penelitian
Desain penelitian ini adalah Pre-test dan Post-test. Dalam hal ini, peneliti
melakukan penelitian berulang kali pada responden sebelum diberikan
pengetahuan mengenai diabetes melitus (Pre-test) dan selanjutnya penliti akan
memberikan stimulus berupa informasi terkait penyakit diabetes melitus melalui
media WhatsApp selama seminggu. Setelah berselang seminggu, peneliti akan
menguji kembali setelah diberikan pengetahuan mengenai diabetes melitus (Post-
test) dan melihat kembali apakah terdapat perubahan pola pengetahuan diabetes
melitus meningkat atau tidak.
3.6. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh pra lansia yang berada di kawasan
Posbindu Rt 08 dan 09/05 Kel. Lenteng Agung, Kec. Jagakarsa, Kab. Jakarta
Selatan berjumlah 170 Responden. Sempel dari penelitan ini adalah 30 responden
yang berumur 45-59 tahun kategori kelompok WhatsApp dan 30 responden yang
berumur 45-59 tahun kategori kelompok Kontrol. Serta teknik pengambilan
sampel dilakukan dengan cara sampel bertujuan (Purposive Sampling) yaitu
pengambilan sempel dilakukan dengan memilih secara sengaja menyesuaikan
dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini, peneliti menyesuaikan usia pra lansia
dengan pengguna aplikasi WhatsApp baik dirinya ataupun keluarganya dan yang
tidak memiliki WhatsApp kita masukan kepada kelompok Kontrol.
26
No Aspek yang diteliti Butir Pertanyaan Jumlah
Pengetahuan Diabetes
Pengetahuan Umum
Cara mendeteksi kadar gula
Gejala
Penyebab
Jenis
Resiko
Komplikasi
Pencegahan
Bahan Makanan
Glikemik Index
Pola Makan
1,3
11,15
4,20,22,24
2,5,12
6,14
7,19
10
8,16,18,25
9
13,23
17,21
2
2
4
3
2
2
1
4
1
2
2
Total 25
3.7. Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti melakukan beberapa prosedur untuk mendapatkan
data valid dari antara lain:
a. Pemberian kuesioner kepada para pra lansia yang memenuhi kriteria sesuai
dengan pengetahuan mereka.
b. Memilih pra lansia yang menggunakan aplikasi WhatsApp.
c. Membuat sebuah grup pendidikan gizi sebagai media informasi kepada pra
lansia.
d. Memantau perkembangan pengetahuan pra lansia terhadap penyakit
diabetes dalam dua minggu.
e. Memberikan kuesioner yang sama kepada para pra lansia dan
membandingkan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan
panduan informasi melalui WhatsApp.
3.8. Instrumen Penelitian
Dalam instrument penelitian terdapat 12 sub materi pokok tentang pendidikan
gizi terkait penyuluhan diabetes melitus. Pemilihan materi berdasarkan kebutuhan
masyarakat umumnya agar masyarakat dapat mengetahuinya serta
mengaplikasikan di dalam kehidupan sehari hari.
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
27
3.9. Uji Persyaratan Instrumen
3.9.1. Uji Validitas
Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrument dalam
pengukuran. Dalam pengujian instrument pengumpulan data, validitas
dibedakan menjadi validitas faktor dan validitas item. Validitas faktor diukur
bila item yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor (antara faktor satu
dengan yang lain ada kesamaan, sedangkan pengukuran validitas item dengan
cara mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item.
Teknik pengujian SPSS sering digunakan untuk uji validitas adalah
menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) dan
Corrected Item-Total Correlation. Uji validitas yang peneliti gunakan adalah
teknik korelasi point biserial, seperti dijelaskan dalam Brown (1988,p.150)
koefisien korelasi point biserial adalah ukuran statistik yang digunakan untuk
mengestimasi tingkat hubungan antara data yang memiliki skala dikotomus dan
yang memiliki skala interval/ratio. Dalam hal ini peneliti ingin meneliti tingat
pengetahuan yang memiliki skala dikotomus dan total dari item yang berupa
skor yang mana adalah berskala interval.
Untuk menghitung koefisien korelasi point biserial berikut merupakan
formula yang digunakan:
r = koefisien korelasi point biserial
Mp = jumlah responden yang menjawab benar
28
Mt = jumlah responden yang menjawab salah
St = standar deviasi untuk semua item
p = proporsi responden yang menjawab benar
q = 1 - p
3.9.1.1. Validasi Instrumen Penelitian
Berdasarkan lampiran 4, terdapat 25 butir soal yang akan diujikan kepada
para responden. Setelah berkonsultasi dengan dosen pembimbing, maka dari
setiap aspek penelitian akan dilakukan uji validasi terhadap 10 responden, ini
dilakukan agar didapatkan hasil sementara berapa pertanyaan yang Valid
serta yang Drop.
Proses validasi dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba
instrumen, yaitu validitas butir soal dengan menggunakan koefisien korelasi
antar skor butir dengan skor total instrument. Rumus yang digunakan adalah
koefisien korelasi biserial menggunakan Excel. Hasil uji validitas disajikan
dalam Lampiran 4.
Kriteria batas minimum pernyataan yang diterima adalah rtabel 5% = 0,63,
jika rhitung > rtabel maka butir pernyataan dianggap valid. Sedangkan, jika rhitung
< rtabel, maka butir pernyataan dianggap tidak valid, yang kemudian butir
pernyataan tersebut tidak digunakan atau harus di drop. Maka dari
pernyataan yang telah divalidasi terdapat 20 pernyataan yang drop, sehingga
yang valid dan tetap digunakan sebanyak 5 pernyataan.
Maka dilakukan kembali uji validitas akhir dengan mengganti soal pada
instrument pernyataan yang drop, agar bias menjadi valid. Setelah dilakukan
29
uji validitas akhir, ternyata 25 pernyataan yang dibuat adalah valid dan bisa
digunakan dalam pengambilan sampel responden penelitian.
3.9.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas diambil dari kata reliabilitas berarti dapat dipercaya” Artinya,
instrumen dapat memberikan hasil yang tepat. Alat ukur instrument
dikategorikan reliabel jika menunjukkan konstanta hasil pengukuran dan
mempunyai ketetapan hasil pengukuran sehingga terbukti bahwa alat ukur itu
benar-benar dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Ada beberapa metode pengujian reliabilitas di antaranya metode tes ulang,
formula Flanagan, Cronbach’s Alpha, metode formula KR – 20, KR – 21, dan
metode Anova Hoyt. Metode ini sangat cocok digunakan pada skor dikotomi (0
dan 1) dan akan menghasilkan perhitungan yang setara dengan menggunakan
metode KR-20 dan Anova Hoyt.
Dalam hal ini peneliti menggunakan formula KR-20 dikarenakan seluruh tes
untuk item pertanyaan menggunakan jawaban Benar(Ya) atau Salah (Tidak).
Bila benar bernilai = 1, dan jika salah bernilai = 0.
Untuk mengukur reliabilitas tes menggunakan rumus KR-20. Karena skor tes
bersifat dikotomi yaitu untuk jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah
diberi skor 0. Adapun rumus KR-20 adalah sebagai berikut.
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas internal seluruh item.
30
p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = Proporsi subyek yang menjawab item yang salah ( q = 1 – p )
Σpq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = Banyaknya item
s = Standar deviasi dari tes
3.9.2.1. Hasil Uji Reliabilitas
Berdasarkan lampiran 5, Uji Reliabilitas diperoleh hasil sebesar 0,74057.
Hal ini menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas termasuk dalam kategori
reliable tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrument yang
berjumlah 17 butir pernyataan inilah yang akan digunakan sebagai instrumen
final.
3.10. Uji Persyaratan Analisis
3.10.1. Uji Normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ada beberapa teknik yang
dapat digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain uji chi-kuadrat, uji
lilliefors, dan uji kolmogorov-smirnov.
Dalam hal ini, peneliti melakukan uji liliefors dimana metode Lilliefors
menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi.
Data ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal
sebagai probabilitas komulatif normal. Probabilitas tersebut dicari bedanya
dengan probabilitas kumulatif empiris. Beda terbesar dibanding dengan tabel
Lilliefors.
31
Keterangan:
Xi = Angka pada data
Z = Transformasi dari angka ke notasi pada distribusi normal
F(x) = Probabilitas komulatif normal
S(x) = Probabilitas komulatif empiris
PERSYARATAN
a. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
b. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
c. Dapat untuk n besar maupun n kecil.
SIGNIFIKANSI
Signifikansi uji, nilai | F (x) - S (x) | terbesar dibandingkan dengan nilai tabel
Lilliefors.
Jika nilai | F (x) - S (x) | terbesar < nilai tabel Lilliefors, maka Ho diterima ; Ha
ditolak.
Jika nilai | F (x) - S (x) | terbesar > dari nilai tabel Lilliefors, maka Ho ditolak ;
Ha diterima.
3.10.2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih
kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.
Pada analisis regresi, persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat
regresi untuk setiap pengelompokan berdasarkan variabel terikatnya memiliki
variansi yang sama.
Dalam hal ini, peneliti menggunakan Uji Varians dimana langkah-langkah
perhitungannya adalah sebagai berikut:
32
Mencari Fhitung dari varins X dan Y, dengan rumus :
Catatan:
Pembilang: Sbesar artinya variance dari kelompok dengan variance terbesar
(lebih banyak)
Penyebut: Skecil artinya variance dari kelompok dengan variance terkecil (lebih
sedikit)
Jadi variance sama pada dua kelompok, maka bebas tentukan pembilang dan
penyebut.
Cara Membandingkan Fhitung dengan Ftabel pada tabel distribusi F, dengan :
a. Untuk varians dari kelompok dengan variance terbesar adalah dk pembilang
n-1
b. Untuk varians dari kelompok dengan variance terkecil adalah dk pembilang
n-1
c. Jika Fhitung < Ftabel, berarti homogen.
d. Jika Fhitung > Ftabel, berarti ridak homogen.
3.11. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang peneliti gunakan terdapat dua kemungkinan:
a. Memakai uji normalitas dan hemogenitas dengan menggunakan Uji-t, jika
syarat dalam penelitian terpenuhi.
b. Jika salah satu syarat tidak terpenuhi maka menggunakan Uji U-Mann
Whitney.
3.12. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang akan diuji dalam penelitian ini terhadap pengetahuan
pra lansia yaitu:
Ho: µ1 = µ2
Hi: µ1 < µ2
33
Keterangan:
Ho : Tidak terdapat pengaruh pendidikan gizi melalui jaringan sosial (WhatsApp)
terhadap pengetahuan tentang diabetes melitus dikalangan pra lansia.
Hi : Adanya pengaruh pendidikan gizi melalui jaringan sosial (WhatsApp)
terhadap pengetahuan tentang diabetes melitus dikalangan pra lansia.
µ1 : Pengetahuan tentang diabetes melitus kelompok Kontrol.
µ2 : Pengetahuan tentang diabetes melitus kelompok WA.
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data
4.1.1. Umur
Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui responden kelompok Kontrol yang berusia
45 tahun ada 1 orang (3,3%), 3 orang (10%) berusia 46 tahun, 1 orang (3,3%)
berusia 47 tahun, 1 orang (3,3%) berusia 48 tahun, 2 orang (6,7%) berusia 50
tahun, 4 orang (13%) berusia 51 tahun, 1 orang (3,3%) berusia 52 tahun, 4 orang
(13%) berusia 53 tahun, 4 orang (13%) berusia 54 tahun, 1 orang (3,3%) berusia
55 tahun, 6 orang (20%) berusia 56 tahun, 1 orang (3,3%) berusia 57 tahun, 1
orang (3,3%) berusia 59 tahun, serta tidak ada responden dari kelompok Kontrol
yang berusia 49 dan 58 tahun. Responden kelompok WA yang berusia 45 tahun
ada 3 orang (10%), 3 orang (10%) berusia 46 tahun, 1 orang (3,3%) berusia 47
tahun, 3 orang (10%) berusia 48 tahun, 1 orang (3,3%) berusia 49 tahun, 4 orang
(13%) berusia 50 tahun, 1 orang (3,3%) berusia 51 tahun, 3 orang (10%) berusia
52 tahun, 1 orang (3,3%) berusia 53 tahun, 3 orang (10%) berusia 54 tahun, 1
orang (3,3%) berusia 56 tahun, 1 orang (3,3%) berusia 57 tahun, 4 orang (13%)
berusia 58 tahun, 1 orang (3,3%) berusia 59 tahun, serta tidak ada responden
kelompok WA yang berusia 55 tahun. Berdasarkan data tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar responden dengan kelompok Kontrol berusia 56 tahun,
sedangkan untuk responden kelompok WA berusia 50 dan 58 tahun.
35
Tabel 4.1. Data Responden Berdasarkan Umur
No Umur
(Tahun)
Jumlah
Kontrol WA
n(orang) % n(orang) %
1 45 1 3.3 3 10
2 46 3 10 3 10
3 47 1 3.3 1 3.3
4 48 1 3.3 3 10
5 49 0 0 1 3.3
6 50 2 6.7 4 13
7 51 4 13 1 3.3
8 52 1 3.3 3 10
9 53 4 13 1 3.3
10 54 4 13 3 10
11 55 1 3.3 0 0
12 56 6 20 1 3.3
13 57 1 3.3 1 3.3
14 58 0 0 4 13
15 59 1 3.3 1 3.3
Total 30 100 30 100
4.1.2. Tingkat Pendidikan
Berdasarkan Tabel 4.2, diketahui responden kelompok Kontrol
berpendidikan SD ada 15 orang (50%), 10 orang (33%) berpendidikan SMP, 4
orang (13%) berpendidikan SMA, 1 orang (3,3%) berpendidikan D2, serta tidak
ada responden berpendidikan SMK dan D1, D3,D4 dan S1. Responden
kelompok WA berpendidikan SD ada 5 orang (17%), 2 orang (6,7%)
berpendidikan SMP, 14 orang (47%) berpendidikan SMA, 3 orang (10%)
berpendidikan SMK, 6 orang (20%) berpendidikan S1, serta tidak ada responden
berpendidikan D1-D4. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar responden dengan kelompok Kontrol berpendidikan SD, sedangkan untuk
responden kelompok WA berpendidikan SMA.
36
Tabel 4.2. Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat
Pendidikan
Jumlah
Kontrol WA
n(orang) % n(orang) %
1 SD 15 50 5 17
2 SMP 10 33 2 6.7
3 SMA 4 13 14 47
4 SMK - - 3 10
5 D1 - - - -
6 D2 1 3.3 - -
7 D3 - - - -
8 D4 - - - -
9 S1 - - 6 20
Total 30 100 30 100
4.1.3. Pekerjaan
Berdasarkan Tabel 4.3, diketahui responden kelompok Kontrol bekerja
sebagai Buruh ada 1 orang (3,3%), 28 orang (93%) bekerja sebagai Ibu Rumah
Tangga, 1 orang (3,3%) bekerja sebagai Wirausaha, serta tidak ada responden
yang bekerja sebagai Guru, PNS, dan Wiraswasta, Responden kelompok WA
bekerja sebagai Buruh ada 2 orang (6,7%), 2 orang (6,7%) bekerja sebagai Guru,
18 orang (60%) bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga, 1 orang (3,3%) bekerja
sebagai PNS, 5 orang (17%) bekerja sebagai Wiraswasta, 2 orang (6,7%)
bekerja sebagai Wirausaha. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar responden dengan kelompok Kontrol dan WA bekerja sebagai
Ibu rumah tangga.
37
Tabel 4.3. Data Responden Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan
Jumlah
Kontrol WA
n(orang) % n(orang) %
1 Buruh 1 3.3 2 6.7
2 Guru - - 2 6.7
3 Ibu Rumah Tangga 28 93 18 60
4 PNS - - 1 3.3
5 Wiraswasta - - 5 17
6 Wirausaha 1 3.3 2 6.7
Total 30 100 30 100
4.1.4. Hasil Data Pengetahuan Pre Test Responden
Berdasarkan Tabel 4.4, diketahui bahwa data kelompok Kontrol pada saat Pre
Test dengan Nilai Minimum sebesar (40), Nilai Maksimum sebesar (80), Nilai
Rata-rata sebesar (58,4) dan Standar Deviasi sebesar (9,43). Data kelompok WA
pada saat Pre Test dengan nilai Minimum sebesar (44), Nilai Maksimum sebesar
(76), Nilai Rata-rata sebesar (61,2) dan Standar Deviasi sebesar (7,8).
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa Nilai Minimum terbesar berada
pada kelompok WA, Nilai Maksimum terbesar berada pada kelompok Kontrol,
Rata-rata terbesar berada pada kelompok WA, dan Standar Deviasi terbesar
berada pada kelompok Kontrol.
Tabel 4.4. Data Pengetahuan Pre Test Responden
No Pengetahuan
Jumlah
Kontrol WA
1 Nilai Minimum 40 44
2 Nilai Maksimum 80 76
3 Rata-rata 58.4 61.2
4 Standar Deviasi 9.43 7.8
38
4.1.1. Hasil Data Pengetahuan Post Test Responden
Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui bahwa data kelompok Kontrol pada saat
Post Test dengan Nilai Minimum sebesar (44), Nilai Maksimum sebesar (88),
Nilai Rata-rata sebesar (72,3) dan Standar Deviasi sebesar (11,1). Data
kelompok WA pada saat Post Test dengan nilai Minimum sebesar (52), Nilai
Maksimum sebesar (92), Nilai Rata-rata sebesar (76,7) dan Standar Deviasi
sebesar (11,5). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa Nilai Minimum,
Nilai Maksimum, Rata-rata, dan Standar Deviasi terbesar berada pada kelompok
WA.
Tabel 4.5. Data Pengetahuan Post Test Responden
4.1.6. Hasil Data Pre Test dan Post Test Kontrol serta WA Tentang Aspek
Penelitian yang Menjawab Benar
4.1.6.1. Aspek Pengetahuan Umum
Berdasarkan Tabel 4.6, diketahui bahwa Aspek Pengetahuan Umum,
terdapat 2 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang
menjawab benar sebanyak 41 (63,8%), dan responden Post Test menjawab
No Pengetahuan
Jumlah
Kontrol WA
1 Nilai Minimum 44 52
2 Nilai Maksimum 88 92
3 Rata-rata 72.3 76.7
4 Standar Deviasi 11.1 11.5
39
benar sebanyak 50 (83,3%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa
Aspek Pengetahuan Umum responden kelompok Kontrol terbanyak
menjawab benar adalah responden Post Test.
Tabel 4.6. Data Aspek Pengetahuan Umum Responden Kontrol
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Pengetahun Umum 41 68,3 50 83,3
Berdasarkan Tabel 4.7, diketahui bahwa Aspek Pengetahuan Umum,
terdapat 2 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang
menjawab benar sebanyak 49 (81,7%), dan responden Post Test menjawab
benar sebanyak 52 (86,7%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa
Aspek Pengetahuan Umum responden kelompok WA terbanyak menjawab
benar adalah responden Post Test.
Tabel 4.7. Data Aspek Pengetahuan Umum Responden WA
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Pengetahun Umum 49 81,7 52 86,7
Berdasarkan hasil dari kedua data tersebut menunjukkan bahwa Aspek
Pengetahuan Umum responden kelompok Kontrol dan WA terbanyak
menjawab benar adalah responden Post Test.
40
4.1.6.2. Aspek Cara Mendeteksi Kadar Gula
Berdasarkan Tabel 4.8, diketahui bahwa Aspek Cara Mendeteksi Kadar
Gula, terdapat 2 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang
menjawab benar sebanyak 22 (36,7%), dan responden Post Test menjawab
benar sebanyak 34 (56,7%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa
Aspek Cara Mendeteksi Kadar Gula responden kelompok Kontrol terbanyak
menjawab benar adalah responden Post Test.
Tabel 4.8. Data Aspek Cara Mendeteksi Kadar Gula Responden Kontrol
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Cara Mendeteksi Kadar Gula 22 36,7 34 56,7
Berdasarkan Tabel 4.9, diketahui diketahui bahwa Aspek Cara
Mendeteksi Kadar Gula, terdapat 2 pertanyaan, dimana hasil rata-rata
responden Pre Test yang menjawab benar sebanyak 26 (43,3%), dan
responden Post Test menjawab benar sebanyak 34 (56,7%). Berdasarkan
data tersebut menunjukkan bahwa Aspek Pengetahuan Umum responden
kelompok WA terbanyak menjawab benar adalah responden Post Test.
41
Tabel 4.9. Data Aspek Cara Mendeteksi Kadar Gula Responden WA
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Cara Mendeteksi Kadar Gula 26 43,3 34 56,7
Berdasarkan hasil dari kedua data tersebut menunjukkan bahwa Aspek
Cara Mendeteksi Kadar Gula responden kelompok Kontrol dan WA
terbanyak menjawab benar adalah responden Post Test.
4.1.6.3. Aspek Gejala Diabetes
Berdasarkan Tabel 4.10, diketahui bahwa Aspek Gejala Diabetes,
terdapat 4 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang
menjawab benar sebanyak 38 (31,7%), dan responden Post Test menjawab
benar sebanyak 37 (30,8%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa
Aspek Gejala Diabetes responden kelompok Kontrol terbanyak menjawab
benar adalah responden Pre Test.
Tabel 4.10. Data Aspek Gejala Diabetes Responden Kontrol
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Gejala Diabetes 38 31,7 37 30,8
Berdasarkan Tabel 4.11, diketahui diketahui bahwa Aspek Gejala
Diabetes, terdapat 4 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test
42
yang menjawab benar sebanyak 37 (30,8%), dan responden Post Test
menjawab benar sebanyak 56 (46,7%). Berdasarkan data tersebut
menunjukkan bahwa Aspek Gejala Diabetes responden kelompok WA
terbanyak menjawab benar adalah responden Post Test.
Tabel 4.11. Data Aspek Gejala Diabetes Responden WA
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Gejala Diabetes 37 30,8 56 46,7
Berdasarkan hasil dari kedua data tersebut menunjukkan bahwa Aspek
Gejala Diabetes responden kelompok Kontrol dan WA terbanyak menjawab
benar adalah responden Post Test.
4.1.6.4. Aspek Penyebab Diabetes
Berdasarkan Tabel 4.12, diketahui bahwa Aspek Penyebab Diabetes,
terdapat 3 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang
menjawab benar sebanyak 70 (77,8%), dan responden Post Test menjawab
benar sebanyak 81 (90%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa
Aspek Penyebab Diabetes responden kelompok Kontrol terbanyak
menjawab benar adalah responden Post Test.
43
Tabel 4.12. Data Aspek Penyebab Diabetes Responden Kontrol
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Penyebab Diabetes 70 77,8 81 90
Berdasarkan Tabel 4.13, diketahui diketahui bahwa Aspek Penyebab
Diabetes, terdapat 3 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test
yang menjawab benar sebanyak 79 (87,8%), dan responden Post Test
menjawab benar sebanyak 82 (91,1%). Berdasarkan data tersebut
menunjukkan bahwa Aspek Penyebab Diabetes responden kelompok WA
terbanyak menjawab benar adalah responden Post Test.
Tabel 4.13. Data Aspek Penyebab Diabetes Responden WA
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Penyebab Diabetes 79 87,8 82 91,1
Berdasarkan hasil dari kedua data tersebut menunjukkan bahwa Aspek
Penyebab Diabetes responden kelompok Kontrol dan WA terbanyak
menjawab benar adalah responden Post Test.
44
4.1.6.5. Aspek Jenis Diabetes
Berdasarkan Tabel 4.14, diketahui bahwa Aspek Jenis Diabetes, terdapat 2
pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang menjawab benar
sebanyak 29 (48,3%), dan responden Post Test menjawab benar sebanyak 45
(75%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa Aspek Jenis Diabetes
responden kelompok Kontrol terbanyak menjawab benar adalah responden
Post Test.
Tabel 4.14. Data Aspek Jenis Diabetes Responden Kontrol
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Jenis Diabetes 29 48,3 45 75
Berdasarkan Tabel 4.15, diketahui diketahui bahwa Aspek Jenis Diabetes,
terdapat 2 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang
menjawab benar sebanyak 28 (46,7%), dan responden Post Test menjawab
benar sebanyak 45 (75%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa
Aspek Jenis Diabetes responden kelompok WA terbanyak menjawab benar
adalah responden Post Test.
45
Tabel 4.15. Data Aspek Jenis Diabetes Responden WA
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Jenis Diabetes 28 46,7 45 75
Berdasarkan hasil dari kedua data tersebut menunjukkan bahwa Aspek
Jenis Diabetes responden kelompok Kontrol dan WA terbanyak menjawab
benar adalah responden Post Test.
4.1.6.6. Aspek Resiko Diabetes
Berdasarkan Tabel 4.16, diketahui bahwa Aspek Resiko Diabetes, terdapat
2 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang menjawab benar
sebanyak 40 (66,7%), dan responden Post Test menjawab benar sebanyak 48
(80%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa Aspek Resiko Diabetes
responden kelompok Kontrol terbanyak menjawab benar adalah responden
Post Test.
Tabel 4.16. Data Aspek Resiko Diabetes Responden Kontrol
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Resiko Diabetes 40 66,7 48 80
46
Berdasarkan Tabel 4.17, diketahui bahwa Aspek Resiko Diabetes, terdapat
2 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang menjawab benar
sebanyak 41 (68,3%), dan responden Post Test menjawab benar sebanyak 45
(75%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa Aspek Resiko Diabetes
responden kelompok WA terbanyak menjawab benar adalah responden Post
Test.
Tabel 4.17. Data Aspek Resiko Diabetes Responden WA
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Resiko Diabetes 41 68,3 45 75
Berdasarkan hasil dari kedua data tersebut menunjukkan bahwa Aspek
Resiko Diabetes responden kelompok Kontrol dan WA terbanyak menjawab
benar adalah responden Post Test.
4.1.6.7. Aspek Komplikasi Diabetes
Berdasarkan Tabel 4.18, diketahui bahwa Aspek Komplikasi Diabetes,
terdapat 1 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang
menjawab benar sebanyak 23 (76,7%), dan responden Post Test menjawab
benar sebanyak 27 (90%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa
Aspek Komplikasi Diabetes responden kelompok Kontrol terbanyak
menjawab benar adalah responden Post Test.
47
Tabel 4.18. Data Aspek Komplikasi Diabetes Responden Kontrol
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Komplikasi Diabetes 23 76,7 27 90
Berdasarkan Tabel 4.19, diketahui bahwa Aspek Komplikasi Diabetes,
terdapat 1 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang
menjawab benar sebanyak 23 (76,7%), dan responden Post Test menjawab
benar sebanyak 29 (96,7%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa
Aspek Komplikasi Diabetes responden kelompok WA terbanyak menjawab
benar adalah responden Post Test.
Tabel 4.19. Data Aspek Komplikasi Diabetes Responden WA
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Komplikasi Diabetes 23 76,7 29 96,7
Berdasarkan hasil dari kedua data tersebut menunjukkan bahwa Aspek
Komplikasi Diabetes responden kelompok Kontrol dan WA terbanyak
menjawab benar adalah responden Post Test.
4.1.6.8. Aspek Pencegahan Diabetes
Berdasarkan Tabel 4.20, diketahui bahwa Aspek Pencegahan Diabetes,
terdapat 4 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang
48
menjawab benar sebanyak 94 (78,3%), dan responden Post Test menjawab
benar sebanyak 108 (90%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa
Aspek Pencegahan Diabetes responden kelompok Kontrol terbanyak
menjawab benar adalah responden Post Test.
Tabel 4.20. Data Aspek Pencegahan Diabetes Responden Kontrol
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Pencegahan Diabetes 94 78,3 108 90
Berdasarkan Tabel 4.21, diketahui bahwa Aspek Pencegahan Diabetes,
terdapat 1 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang
menjawab benar sebanyak 86 (71,7%), dan responden Post Test menjawab
benar sebanyak 112 (93,3%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa
Aspek Pencegahan Diabetes responden kelompok WA terbanyak menjawab
benar adalah responden Post Test.
Tabel 4.21. Data Aspek Pencegahan Diabetes Responden WA
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Pencegahan Diabetes 86 71,7 112 93,3
49
Berdasarkan hasil dari kedua data tersebut menunjukkan bahwa Aspek
Pencegahan Diabetes responden kelompok Kontrol dan WA terbanyak
menjawab benar adalah responden Post Test.
4.1.6.9. Aspek Bahan Makanan Diabetes
Berdasarkan Tabel 4.22, diketahui bahwa Aspek Bahan Makanan Diabetes,
terdapat 1 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang
menjawab benar sebanyak 24 (80%), dan responden Post Test menjawab benar
sebanyak 26 (86,7%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa Aspek
Bahan Makanan Diabetes responden kelompok Kontrol terbanyak menjawab
benar adalah responden Post Test.
Tabel 4.22. Data Aspek Bahan Makanan Diabetes Responden Kontrol
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Bahan Makanan Diabetes 24 80 26 86,7
Berdasarkan Tabel 4.23, diketahui bahwa Aspek Bahan Makanan Diabetes,
terdapat 1 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang
menjawab benar sebanyak 23 (76,7%), dan responden Post Test menjawab
benar sebanyak 29 (96,7%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa
Aspek Bahan Makanan Diabetes responden kelompok WA terbanyak
menjawab benar adalah responden Post Test.
50
Tabel 4.23. Data Aspek Bahan Makanan Diabetes Responden WA
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Bahan Makanan Diabetes 23 76,7 29 96,7
Berdasarkan hasil dari kedua data tersebut menunjukkan bahwa Aspek
Bahan Makanan Diabetes responden kelompok Kontrol dan WA terbanyak
menjawab benar adalah responden Post Test.
4.1.6.10. Aspek Glikemik Indeks
Berdasarkan Tabel 4.24, diketahui bahwa Aspek Glikemik Indeks, terdapat
2 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang menjawab benar
sebanyak 20 (33,3%), dan responden Post Test menjawab benar sebanyak 43
(71,7%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa Aspek Glikemik
Indeks responden kelompok Kontrol terbanyak menjawab benar adalah
responden Post Test.
Tabel 4.24. Data Aspek Glikemik Indeks Responden Kontrol
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Glikemik Indeks 20 33,3 43 71,7
51
Berdasarkan Tabel 4.25, diketahui bahwa Aspek Glikemik Indeks, terdapat
2 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang menjawab benar
sebanyak 26 (86,7%), dan responden Post Test menjawab benar sebanyak 40
(66,7%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa Aspek Glikemik
Indeks responden kelompok WA terbanyak menjawab benar adalah responden
Post Test.
Tabel 4.25. Data Aspek Glikemik Indeks Responden WA
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Glikemik Indeks 26 86,7 40 66,7
Berdasarkan hasil dari kedua data tersebut menunjukkan bahwa Aspek
Glikemik Indeks responden kelompok Kontrol dan WA terbanyak menjawab
benar adalah responden Post Test.
4.1.6.11. Aspek Pola Makan
Berdasarkan Tabel 4.26, diketahui bahwa Aspek Pola Makan, terdapat 2
pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang menjawab benar
sebanyak 37 (61,7%), dan responden Post Test menjawab benar sebanyak 43
(71,7%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa Aspek Pola Makan
responden kelompok Kontrol terbanyak menjawab benar adalah responden
Post Test.
52
Tabel 4.26. Data Aspek Pola Makan Responden Kontrol
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Pola Makan 37 61,7 43 71,7
Berdasarkan Tabel 4.27, diketahui bahwa Aspek Glikemik Indeks, terdapat
2 pertanyaan, dimana hasil rata-rata responden Pre Test yang menjawab benar
sebanyak 41 (68,3%), dan responden Post Test menjawab benar sebanyak 52
(86,7%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa Aspek Glikemik
Indeks responden kelompok WA terbanyak menjawab benar adalah responden
Post Test.
Tabel 4.27. Data Aspek Pola Makan Responden WA
Indikator
Pre Test Post Test
Benar % Benar %
Pola Makan 41 68,3 52 86,7
Berdasarkan hasil dari kedua data tersebut menunjukkan bahwa Aspek Pola
Makan responden kelompok Kontrol dan WA terbanyak menjawab benar
adalah responden Post Test.
53
4.2. Pengujian Persyaratan Analisis
4.2.1. Uji Normalitas
4.2.1.1. Uji Normalitas Data Kelompok Kontrol & WA
Berdasarkan lampiran 21, diketahui bahwa dalam pengujian Uji
Normalitas data menggunakan Uji Lilliefors dengan kelompok Kontrol dan
WA berjumlah 60. Setelah diujikan nilai Lh (Lilliefors hitung) = 0.118118
> Lt (Lilliefors tabel) = 0.114382, maka disimpulkan data tidak berdistribusi
normal.
4.2.1.2. Uji Homogenitas
Berdasarkan lampiran 23, diketahui bahwa dalam pengujian Uji
Homogenitas dengan kelompok Kontrol dan WA berjumlah 60 responden.
Dalam hal ini penguji menyimpulkan bahwa Fhitung (1,09) < Ftabel (1.84), hal
ini berarti bahwa data variabel selisih pre-test serta post-test kelompok kontrol
dan WhatsApp adalah homogen.
4.3. Pengujian Hipotesis
4.3.1. Uji Mann Whitney
Berdasarkan lampiran 24, diketahui bahwa hasil pengujian Uji Mann-
Whitney dengan kelompok Kontrol dan WA berjumlah 60 responden.
Dikarnakan sampelnya besar, maka perhitungannya menggunakan tabel Z,
sehingga perlu mencari nilai Z dari nilai U yang telah diperoleh. Dalam hal ini
penguji menyimpulkan bahwa Zhitung (0.3252574) > Ztabel (0.1255), sehingga
54
keputusan Ho ditolak, Hi diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa adanya
pengaruh pedidikan gizi melalui jaringan sosial (whatsapp) terhadap
pengetahuan tentang diabetes mellitus dikalangan pra lansia.
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian
Uji Mann-Whitney atau lebih dikenal dengan u-test (juga disebut Mann–
Whitney–Wilcoxon (MWW), Wilcoxon rank-sum test, atau Wilcoxon–Mann–
Whitney test). Uji ini dikembangkan oleh H.B Mann dan D.R. Whitney dalam
tahun 1947. Uji Mann-Whitney ini digunakan sebagai alternatif lain dari uji T
parametrik bila anggapan yang diperlukan bagi uji T tidak dijumpai. Teknik ini
dipakai untuk mengetest signifikansi perbedaan antara dua populasi, dengan
menggunakan sampel random yang ditarik dari populasi yang sama. Test ini
berfungsi sebagai alternatif penggunaan uji-t bilamana persyaratan-persyaratan
parametriknya tidk terpenuhi, dan bila datanya berskala ordinal. uji ini berbeda
dengan uji wilocoxon karena uji wilcoxon untuk dua sampel yang berpasangan.
sedangkan mann whitney khusus untuk dua sampel yang independent. Persyaratan
menggunakan uji Mann Whitney diantaranya : data berskala ordinal, interval atau
rasio, Terdiri dari 2 kelompok yang independent atau saling bebas, data kelompok
I dan kelompok II tidak harus sama banyaknya, data tidak harus berdistribusi
normal. sehingga tidak perlu uji normalitas. Berdasarkan hasil pengujian Uji
Mann-Whitney, dalam hal ini penguji menyimpulkan bahwa Zhitung (0.3252574)
> Ztabel (0.1255), sehingga keputusan Ho ditolak, Hi diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa adanya pengaruh pendidikan gizi melalui jaringan sosial
(WhatsApp) terhadap pengetahuan tentang diabetes melitus dikalangan pra lansia.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Gafar (2013) yang menyatakan bahwa ada
55
pengaruh pemberian promosi kesehatan melalui media sosial facebook, tetapi
dalam penelitian tersebut informasi terbanyak hanya didapatkan dari para remaja
dan mahasiswa, sedangkan pada penelitian ini informasi yang didapatkan dari
kalangan pra lansia melalui penyuluhan dengan media WhatsApp.
4.5. Kelemahan Penelitian
Kelemahan pada penelitian ini antara lain :
1. Kurangnya pendataan terkait persentase masyarakat yang terkena penyakit
diabetes maupun tidak di lingkungan tersebut .
2. Kurangnya kerjasama kepada instansi kesehatan di wilayah tersebut,
gunanya agar masyarakat yang terkena penyakit diabetes dapat segera didata
dan ditindaklanjuti.
3. Penelitian hanya terfokus pada usia pra lansia, seharusnya bisa dilakukan
untuk seluruh usia, dikarnakan diabetes melitus tidak hanya diderita oleh
orang yang lanjut usia, akan tetapi sekarang sudah sampai kepada anak-
anak.
56
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian survei tentang pengetahuan pendidikan gizi dan diabetes melitus
dilakukan pada bulan Juni hingga Desember 2016 bertempat di Posbindu Rt 08
dan 09/05 Kel. Lenteng Agung, Kec. Jagakarsa, Kab. Jakarta Selatan. Penelitian
ini menggunakan 60 responden yang berumur 45-49 tahun, serta dari 60
responden terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Kelompok Kontrol 30 responden
dan Kelompok WhatsApp 30 responden.
Hasil dari penelitian yang dilakukan terhadap 60 responden berdasarkan
deskripsi data menunjukkan mayoritas pra lansia berumur 56 tahun kelompok
Kontrol yaitu sebanyak 20% , dan untuk responden kelompok WA berusia 50 dan
58 tahun sebanyak 13%, dari segi tingkat pendidikan menunjukkan bahwa
sebagian besar responden berpendidikan SD dalam kelompok Kontrol sebanyak
50 %, dan berpendidikan SMA untuk responden kelompok WA sebanyak 47 %,
kemudian dari segi pekerjaan yaitu Ibu rumah tangga sebagian besar responden
dengan kelompok Kontrol sebanyak 93 % dan WA sebanyak 60 %.
Hasil Uji Normalitas dengan Uji Lilliefors menunjukkan bahwa data tidak
berdistribusi normal, serta dalam Uji Homogenitas menunjukkan bahwa data
bersifat tidak homogen. Berdasarkan dari teknik analisis data diterangkan jika
syarat penelitian tidak terpenuhi maka dilanjut dengan Uji Mann-Whitney. Dalam
Uji Mann-Whitney menunjukkan bahwa adanya pengaruh pendidikan gizi melalui
57
jaringan sosial (WhatsApp) terhadap pengetahuan tentang diabetes mellitus di
kalangan pra lansia.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan diatas, maka disarankan :
a) Bagi Mahasiswa Tata Boga UNJ : Diharapkan dapat melanjutkan
penelitian ini dengan penerapan menggunakan media lainnya tentang
penyuluhan kesehatan yang berguna bagi masyarakat.
b) Bagi Masyarakat : Menjadikan penyuluhan pendidikan gizi dan diabetes
yang telah disampaikan sebagai modal pengetahuan yang dapat diberikan
kepada anggota keluarga masing-masing agar terhindar dari penyakit
diabetes.
c) Bagi Posbindu : Diharapkan dapat berperan aktif dalam memberikan
penyuluhan serta pemeriksaan kesehatan pra lansia di posbindu menjadi
agenda yang wajib dilaksanakan agar para pra lansia dapat selalu menjaga
kesehatan.
d) Bagi bagian promosi kesehatan dan direktorat gizi Departemen Kesehatan
: Diharapkan dapat memberikan penyuluhan intensif dan banyak
memberikan pengetahuan kepada para kader posbindu agar para kader
posbindu lebih percaya diri dan memiliki pengetahuan untuk memberikan
penyuluhan.
58
DAFTAR PUSTAKA
Analisis Angket http://tinyurl.com/gwgwl2s. Diakses 27 Juni 2016.
Arifin, H.F. (2015). Pengaruh WhatsApp Terhadap Perilaku Tertutup Mahasiswa
[skripsi]. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, UIN Sunan
Kalijaga.
Astutik, D. (2011). Pengujian Hipotesis Dua Sampel Independen Berdasarkan Uji
Mann-Whitney Dan Uji Kolmogorov Smirnov Dua Sampel Serta Simulasinya
Dengan Program Spss[skripsi]. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Semarang.
Azizah, L.M. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Bab 2 Tinjauan Pustaka http://tinyurl.com/z3c2q9d. Diakses 27 Juni 2016.
Blum, H.L. (1974). Planning for health, Development and Aplication of Social
Changes Theory. New York : Human Sciences Press.
Contoh Perhitungan Manual Uji U Mann Whitney
http://statistikceria.blogspot.co.id/2014/06/contoh-perhitungan-manual-uji-u-
mann-whitney.html. Diakses 22 Januari 2017.
Fitur-fitur Unggulan WhatsApp https://dailysocial.id/post/apa-itu-whatsapp.
Diakses 26 Juni 2016.
Gafar, G. (2013). Perngaruh Promosi Kesehatan Melalui Media Sosial Facebook
Terhadap Pengetahuan Tentang Bahaya Merokok Pasa Mahasiswa Psik
Semester 8 Di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta[skripsi].Fakultas
Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Hurlock, E.B. (2003). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. ED ke-5. Jakarta: Erlangga.
Istiany, A & Rusilanti. (2013). Gizi Terapan. ED ke-1. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Karakteristik Orang Dewasa dan Lansia
http://makalahdanlainnyadhieary.blogspot.co.id/2012/11/karakteristik-orang-
dewasa-dan-lansia.html. Diakses 19 Januari 2017.
Kelebihan dan Kekurangan WhatsApp https://masbadar.com/kelebihan-dan-
kekurangan-whatsapp/. Diakses 26 Juni 2016.
Kurniawan, H.J. (2010). Analisis faktor yang berhubungan dengan status
kesehatan pra lansia di wilayah perkotaan [skripsi]. Jakarta: Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Jakarta.
59
Noor, J. (2012). Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah . ED ke-1. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Pendidikan Gizi (Motivasi Perubahan Perilaku) Pendidikan-Penyuluhan Gizi dan
Kesehatanhttps://arali2008.wordpress.com/2011/02/02/pendidikan-
penyuluhan-gizi-dan-kesehatan/. Diakses 24 Juli 2016.
Penjelasan Berbagai Jenis Uji Validitas dan Cara Hitung
https://www.statistikian.com/2012/08/uji-validitas.html. Diakses 4 Februari
2017.
Prasetyo, B. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif. ED ke-7. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Pre-Test and Post-Test Control Grup Design
http://tujuanpenelitiandisertasi.blogspot.co.id/2013/08/pre-test-post-test-
control-group-design.html. Diakses 19 Januari 2017.
Purwanto. (2012). Metodologi Penelitian Kuantitatif. ED ke-4. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Rahayu, dkk. (2014). Pengaruh Edukasi Gizi Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan
Kadar Gula Darah Pasien Rawat Jalan Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kota Makassar [skripsi]. Makassar: Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Hasanuddin.
Rumus Lilliefors http://www.statistikian.com/2013/01/rumus-lilliefors.html.
Diakses 29 Juni 2016.
Santoso & Budi. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel dan SPSS. ED
ke-1. Yogyakarta: CV. Andi Offset (Penerbit Andi).
Siregar, S. (2012). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta :
Bumi Aksara.
Susilo, Y & Wulandari, A. (2011). Cara Jitu Mengatasi Diabetes Mellitus
(Kencing Manis). ED ke-1, Yogyakarta: CV. Andi Offset (Penerbit Andi).
Sustrani, dkk. (2006). Diabetes. ED ke-4. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sutiawati dkk. (2013). Pengaruh Edukasi Gizi Terhadap Pengetahuan, Pola Makan
dan Kadar Glukosa Darah Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rsudlanto’ Dg
Pasewang Jeneponto [skripsi]. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Hasanuddin.
Tjokroprawiro, A. (2004).Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes. ED ke-7.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
60
Uji Homogenitas http://www.statistikian.com/2013/01/uji-homogenitas.html.
Diakses 29 Juni 2016.
Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Menggunakan M.Excel http://lesprivate-
statistik.com/index.php/berita/68-uji-validitas-dan-reliabilitas-kuesioner-
excel. Diakses 13 Januari 2017.
Unaradjan, D.D. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif. ED ke-1. Jakarta:
Universitas Atma Jaya.
Utami, F. (2010). Hidup Sehat Bebas Diabetes dan Asam Urat. ED ke-1.
Yogyakarta: Genius Publisher.
Validitas Butir Instrumen Dengan Excel
http://choliq2708.blogspot.co.id/2015/01/validitas-butir-instrumen-dengan-
excel.html. Diakses 11 Januari 2017.
61
LAMPIRAN
62
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian
63
Lampiran 2. Form Kesediaan Menjadi Responden
Perihal : Permohonan Calon Responden
Penelitian.
Yth. Bapak/ibu Rt.09 Rw.05 Kel. Jagakarsa
Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan
Dalam rangka meningkatkan program penelitian Universitas Negeri
Jakarta tahun 2016 dengan judul “Pengaruh Pendidikan Gizi
Melalui Jaringan Sosial (Whatsapp) Terhadap Pengetahuan
Tentang Diabetes Melitus Dikalangan Pra Lansia”, bersama ini
disampaikan bahwa kami membuka kesempatan bagi para
bapak/ibu di lingkungan Rt.09 Rw.05 Kel. Jagakarsa, Kec.
Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Demikian permohonan ini, atas perhatian dan kerjasama yang baik,
kami ucapkan terima kasih.
Peneliti
ttd
Abdul Latif
NIM. 5515128618
KRITERIA RESPONDEN
1. Bapak/Ibu berusia 45-59 tahun.
2. Memiliki Smartphone.
3. Memiliki Aplikasi WhatsApp.
4. Bersedia untuk mengikuti penyuluhan melalui media WhatsApp selama 2
minggu.
5. Bersedia untuk menbaca/mendownload postingan penyuluhan yang
dikirimkan setiap hari.
6. Bersedia berperan aktif dalam penyuluhan di media sosial.
7. Bersedia untuk tidak keluar dari grup sampai admin membubarkan
penyuluhan.
64
FORM KESEDIAAN
Responden Penelitian Universitas Negeri Jakarta
Tahun 2016
“Pengaruh Pendidikan Gizi Melalui Jaringan Sosial (Whatsapp) Terhadap
Pengetahuan Tentang Diabetes Melitus Dikalangan Pra Lansia”
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Lengkap : ……………………………………………………
Pendidikan Terakhir : ……………………………………………………
Pekerjaan : ……………………………………………………
Umur : ……………………………………………………
No.HP/WA : ……………………………………………………
Alamat Rumah : ……………………………………………………
Dengan ini menyatakan bahwa saya BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA sebagai
Evaluator/reviewer penelitian Universitas Negeri Jakarta.
……………...,…………
Yang menyatakan,
…………………………
65
Lampiran 3. Instrumen Penilaian Awal
Instrumen Penilaian Pengaruh Pendidikan Gizi Melalui Jaringan Sosial
(Whatsapp) Terhadap Pengetahuan Tentang Diabetes Melitus Dikalangan
Pra Lansia
Nama :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Umur :
No.Hp/WA :
Alamat Rumah :
Berilah tanda (√) pada pilihan jawaban yang paling sesuai dengan pengetahuan yang
Saudara miliki !
No Jenis Pertanyaan Benar Salah
1. Hormon insulin berguna untuk mempertahankan kadar gula dalam darah 2. Menurunnya kekebalan tubuh adalah penyebab penyakit diabetes 3. Diabetes membunuh 1 orang setiap 7 detik di dunia 4. Penurunan berat badan dalam waktu singkat adalah gejala awal diabetes 5. Begadang setiap hari menyebabkan terjadinya diabetes mellitus 6. Diabetes gestasional adalah diabetes yang sering terjadi pada masa kehamilan 7. Tekanan darah tinggi pemicu resiko penyakit diabetes 8. Olahraga senam adalah pencegahan penyakit diabetes 9. Jeruk dianjurkan dikonsumsi bagi penderita diabetes 10. Penyakit stroke adalah komplikasi dari penyakit diabetes 11. Kadar gula sewaktu puasa penderita diabetes diatas 200 mg/dl 12. Gaya hidup terlalu pasif (jarang berolahraga dan sering tidur) adalah penyebab
penyakit diabetes
13. Kentang termasuk kategori GI rendah 14. Diabetes tipe 2 sering dialami pada usia anak-anak 15. Glukometer adalah alat untuk mengukur kadar lemak tubuh 16. Mengontrol kadar gula secara berkala adalah salah satu pencegahan diabetes 17. Penderita diabetes dianjurkan memakan nasi putih yang baru matang 18. Menjaga berat badan dianjurkan bagi penderita diabetes 19. Tekanan darah tinggi pemicu resiko penderita diabetes 20. Pandangan kabur adalag gejala awal penderita diabetes 21. Makan dengan porsi sedikit tapi sering dianjurkan bagi penderita diabetes 22. Mati rasa adalah salah satu gejala diabetes 23. Semangka mengandung GI tinggi 24. Luka lambat sembuh adalah gejala klinis diabetes 25. Pola makan yang sehat adalah sebagai pencegahan penderita diabetes
66
Lampiran 4. Uji Validitas Instrumen Awal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Tasmanih 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 13 169
2 Nihayah 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 12 144
3 Asmanah 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 15 225
4 Nurbaiti 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 18 324
5 Parsini 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 18 324
6 Robiyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 18 324
7 Sunarti 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 14 196
8 Eti 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 225
9 Ronny Lamers 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 16 256
10 Idawati 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 17 289
9 10 8 8 7 4 9 6 7 8 6 8 7 6 3 5 3 8 5 2 10 4 2 1 10
0.9 1 0.8 0.8 0.7 0.4 0.9 0.6 0.7 0.8 0.6 0.8 0.7 0.6 0.3 0.5 0.3 0.8 0.5 0.2 1 0.4 0.2 0.1 1
0.1 0 0.2 0.2 0.3 0.6 0.1 0.4 0.3 0.2 0.4 0.2 0.3 0.4 0.7 0.5 0.7 0.2 0.5 0.8 0 0.6 0.8 0.9 0
15.5556 15.6 16.125 16.125 15.42857 17.25 15.55556 15.83333 16.28571 15.375 16.33333 16.25 15.14286 17 17.33333 16.4 17 15.625 16 13 15.6 15.75 16 14 15.6
15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6 15.6
2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06 2.06
-0.145 0 0.485 0.485 -0.271 0.564 -0.46 0.188 0.947 -0.434 0.658 1.302 -0.676 1.316 0.645 0.549 0.531 0 0.274 -0.705 0 0.051 0.108 -0.272 0
0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63 0.63
DROP DROP DROP DROP DROP DROP DROP DROP VALID DROP VALID VALID DROP VALID VALID DROP DROP DROP DROP DROP DROP DROP DROP DROP DROP
Rerata butir (xi)
Rerata total(xt)
Simpangan Baku
rhitung
rtabel
Status Butir
No RespondenValidasi Butir Soal
xt xt²
N = 10
156 2476
p
q
67
Latihan 5. Perhitungan Uji Validitas
Langkah – langkah Perhitungan
Uji Validitas Disertai Contoh untuk Nomor Butir 1
1. Kolom ∑Xi = Jumlah skor tiap butir = 9
2. Kolom pi = Jumlah yang menjawab benar pada butir tertentu dibagi
dengan jumlah responden
3. Kolom qi = 1 - pi
1 – 0,9
= 0,1
4. Kolom rerata Xi
15,5
5. Kolom rerata Xt
6. Simpangan Baku
= 2,059 ~ 2,06
7. rhitung
= -0,145
68
Lampiran 6. Instrumen Penilaian Akhir
Instrumen Penilaian Pengaruh Pendidikan Gizi Melalui Jaringan Sosial
(Whatsapp) Terhadap Pengetahuan Tentang Diabetes Melitus Dikalangan
Pra Lansia Nama :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
Umur :
No.Hp/WA :
Alamat Rumah :
Berilah tanda (√) pada pilihan jawaban yang paling sesuai dengan pengetahuan yang
Saudara miliki !
No Jenis Pertanyaan Benar Salah
1. Banyaknya jumlah penderita diabetes membuat Indonesia
termasuk berada pada peringkat 5 di dunia
2. Suatu keluarga keturunan diabetes akan berpengaruh kepada
keturunan selanjutnya
3. Diabetes mellitus adalah penyakit menular dan bisa
disembuhkan
4. Gatal-gatal merupakan gejala awal penderita diabetes 5. Mengkonsumsi makanan rendah kolesterol dan lemak adalah
penyebab diabetes
6. Diabetes tipe 1 biasanya terjadi di usia dewasa 7. Obesitas adalah salah satu resiko penderita diabetes 8. Berat badan ideal seseorang dengan tinggi 150 cm beratnya 47-
60 kg
9. Jeruk dianjurkan dikonsumsi bagi penderita diabetes 10. Penyakit jantung adalah komplikasi penyakit dari diabetes 11. Kadar gula sewaktu puasa penderita diabetes diatas 200 mg/dl 12. Gaya hidup terlalu pasif (jarang berolahraga dan sering tidur)
adalah penyebab penyakit diabetes
13. Glikemik Indeks (GI) adalah ukuran kecepatan makanan diserap
menjadi gula darah
14. Diabetes tipe 2 sering dialami pada usia anak-anak 15. Glukometer adalah alat untuk mengukur kadar lemak tubuh 16. Latihan angkat beban dianjurkan bagi pencegahan diabetes 17. Pola makan 2 kali sehari dianjurkan bagi penderita diabetes 18. Menghindari stress adalah langkah awal pencegahan penyakit
diabetes
19. Riwayat kehamilan dengan berat badan bayi lebih dari 3 kg 20. Cepat lapar merupakan gejala klinis diabetes 21. Penderita diabetes sebaiknya memperhatikan jadwal makanan
secara teratur
22. Kesemutan merupakan gejala klinis diabetes 23. Mangga mengandung GI tinggi 24. Cepat lemas, lelah dan mengantuk adalah gejala klinis diabetes 25. Bersepeda baik sebagai salah satu alternatif olahraga pencegah
diabetes
69
Lampiran 7. Uji Validitas Instrumen Akhir
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25
1 Tasmanih 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 15 225
2 Nihayah 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 100
3 Asmanah 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 15 225
4 Nurbaiti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Parsini 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 10 100
6 Robiyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
7 Sunarti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Eti 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 10 100
9 Ronny Lamers 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
10 Idawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
7 4 7 7 5 4 7 4 5 4 7 4 7 5 5 4 7 4 7 4 7 4 7 4 5
0.7 0.4 0.7 0.7 0.5 0.4 0.7 0.4 0.5 0.4 0.7 0.4 0.7 0.5 0.5 0.4 0.7 0.4 0.7 0.4 0.7 0.4 0.7 0.4 0.5
0.3 0.6 0.3 0.3 0.5 0.6 0.3 0.6 0.5 0.6 0.3 0.6 0.3 0.5 0.5 0.6 0.3 0.6 0.3 0.6 0.3 0.6 0.3 0.6 0.5
17.85714 21.25 17.85714 17.85714 21 21.25 17.85714 21.25 21 21.25 17.85714 21.25 17.85714 21 21 21.25 17.85714 21.25 17.85714 21.25 17.85714 21.25 17.85714 21.25 21
13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5 13.5
9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281 9.44281
0.704837 0.670123 0.704837 0.704837 0.794255 0.670123 0.704837 0.670123 0.794255 0.670123 0.704837 0.670123 0.704837 0.794255 0.794255 0.670123 0.704837 0.670123 0.704837 0.670123 0.704837 0.670123 0.704837 0.670123 0.794255
0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632 0.632
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Simpangan Baku
rhitung
rtabel
Status Butir
135 2625
p
q
Rerata butir (xi)
Rerata total(xt)
No RespondenSkor butir item nomor
xt xt²
N = 10
70
Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas Responden
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25
1 Tasmanih 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 15 225
2 Nihayah 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 10 100
3 Asmanah 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 15 225
4 Nurbaiti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 Parsini 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 10 100
6 Robiyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
7 Sunarti 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 Eti 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 10 100
9 Ronny Lamers 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
10 Idawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 25 625
7 4 7 7 5 4 7 4 5 4 7 4 7 5 5 4 7 4 7 4 7 4 7 4 5 135 2625
25
0.7 0.4 0.7 0.7 0.5 0.4 0.7 0.4 0.5 0.4 0.7 0.4 0.7 0.5 0.5 0.4 0.7 0.4 0.7 0.4 0.7 0.4 0.7 0.4 0.5
0.3 0.6 0.3 0.3 0.5 0.6 0.3 0.6 0.5 0.6 0.3 0.6 0.3 0.5 0.5 0.6 0.3 0.6 0.3 0.6 0.3 0.6 0.3 0.6 0.5
0.21 0.24 0.21 0.21 0.25 0.24 0.21 0.24 0.25 0.24 0.21 0.24 0.21 0.25 0.25 0.24 0.21 0.24 0.21 0.24 0.21 0.24 0.21 0.24 0.25
5.75
89.1666667'
0.974
0.632
Reliabel
Total
x²No RespondenItem Soal
x
p =
q =
Status
k =
pq =
Σpq =
Simpangan Baku
rhitung
rtabel
71
Lampiran 9. Uji Reliabilitas
Data Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pendidikan Gizi melalui Pengetahuan
Diabetes
1. = 802.5
2. Varians Total (St2)
3. Reliabilitas Instrumen dengan rumus KR – 20
r11=
4. rtabel = 0,632
Keterangan :
k : banyaknya butir soal yang valid
pi : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
qi : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
n : jumlah responden
rtabel> rhitung : tidak reliabel
rtabel< rhitung : reliabel
Kesimpulan :
Karena rtabel < rhitung, maka hasil uji coba reliabilitas menunjukkan bahwa tingkat
reliabilitas instrumen pendidikan gizi melalui pengetahuan diabetes berada dalam
peringkat reliabilitas yang sangat tinggi.
72
Lampiran 10. Data Pre Test Kelompok Kontrol
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Rohaeti SD Ibu Rumah Tangga 53 B B S B B B S B B B B B S S S S B B S B B S B B B
2 Parsini SD Ibu Rumah Tangga 53 B B S S B B B B B B B B B S S S S B B B B B B B B
3 Halimah SD Ibu Rumah Tangga 59 B B B S B B B B B B B B B S B B S B B B B B B B B
4 Tami SMP Ibu Rumah Tangga 46 S B S S B B B B B B S B S S B S B B S B B B B B B
5 Marni SMP Ibu Rumah Tangga 56 B B B S S B B B B B B B S S S S B B S B B S B B B
6 Laela SMP Ibu Rumah Tangga 56 S B B B B B B B B B S B B B S B B B S B B B B B B
7 Warsiti SMA Ibu Rumah Tangga 54 B B S B S S B B B B S B B B B S B B B B B S B B B
8 Tasmanih SMP Ibu Rumah Tangga 47 B B S S S B B B S B B B B B B B B B B B B S B B B
9 Erni SMP Ibu Rumah Tangga 50 B B B B B B B B B B B B B S B B S B B B B B B B B
10 Tiro SD Ibu Rumah Tangga 45 S B S S S S B S B TT S B TTTT S S B B B TT B S S B B
11 Nihayah SD Ibu Rumah Tangga 51 B B B B B B B B B B B S B B B B B B B S B B B B B
12 Maryati SD Ibu Rumah Tangga 51 B B S B B B B B S B B S B S B S B B B B B S S B B
13 Asmanah SD Ibu Rumah Tangga 55 B B B S S B B S B B S B B B B B B B S B B S S B B
14 Ermi SMA Ibu Rumah Tangga 56 B B B S S S B B B B S B TT B B S B B B B B B B B B
15 Purwaningsih SMA Ibu Rumah Tangga 50 B B S S S B B B S S S B TT S TT B B B S S B B TT B B
16 Nurbaiti D2 Ibu Rumah Tangga 46 B B S S B S B B B B S B TT S S B S B B B B B B B B
17 Sumiati SD Ibu Rumah Tangga 53 S B B B S B B B TT S B S S S B S S S S TT B S S B B
18 Sri Wahyuni SMP Ibu Rumah Tangga 52 B B B B B B B B B B S B TT B S B B B B B B B B B B
19 Iryanto SMP Wirausaha 51 B B S B B B B B S B S B B S B B B B S B B B B B B
20 Nurdin SMP Buruh 51 B B B B B B S B S S S B TT S B B B B S B B B B B B
21 Asmani SD Ibu Rumah Tangga 57 B B B S S B B B B B S S B S B S B B B B B S B B S
22 Fatimah SMP Ibu Rumah Tangga 54 B B S B S B B B B S B B B B B B B TTTT B B B B B B
23 Tini SD Ibu Rumah Tangga 56 B S S S TT B TTTT B TTTTTTTT S B S B B TT S B S B B B
24 Yati SD Ibu Rumah Tangga 53 B B S S S S B S B B B B TT S B B B B S B B B B B B
25 Siti SD Ibu Rumah Tangga 56 B B B B S B B B B S B B B B B B B B S B B B B B B
26 Sudarmi SD Ibu Rumah Tangga 56 B B S S S B B B B B B B TT S B B B B B B B S B B B
27 Turasmi SD Ibu Rumah Tangga 54 B B B B S S B B B B S B B S B S S B S B B B B B B
28 Suprapti SD Ibu Rumah Tangga 54 B B B B S S B B B B S B B S B S S B S B B B S S S
29 Maisaroh SMP Ibu Rumah Tangga 46 B B B S B S B S B B B B S S TT S B B B B B S B B B
30 Nurhayati SMA Ibu Rumah Tangga 48 B B S S S S B S B B S B TT S B B B B B S B S B B B
No
Data Pre Test Untuk Kategori Kontrol
PERTANYAANNama Pendidikan Pekerjaan Umur
73
Lampiran 11. Data Post Test Kelompok Kontrol
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Rohaeti SD Ibu Rumah Tangga 53 B B S B S S B B B B B B B S B S B B S B B B B B B
2 Parsini SD Ibu Rumah Tangga 53 B B S B S B B B B B B B B B S S S B S B B B S B B
3 Halimah SD Ibu Rumah Tangga 59 B B S B S S B B B B B B B S S B S B S B B B B B B
4 Tami SMP Ibu Rumah Tangga 46 B B S B S S B B B B B B B S S S S B S B B B S S B
5 Marni SMP Ibu Rumah Tangga 56 B B S B S B B B B B B B B S S S S B S B B B S B B
6 Laela SMP Ibu Rumah Tangga 56 B B S B S S B B B B B B B S S S S B S B B B B B B
7 Warsiti SMA Ibu Rumah Tangga 54 B B S B S S B B B B S B B S B S B B B B B B B B B
8 Tasmanih SMP Ibu Rumah Tangga 47 S B B B B S B B B B B B B S S S B B S B B B S B B
9 Erni SMP Ibu Rumah Tangga 50 B S S B S B B B B B B B B S B S B B S B B B B B B
10 Tiro SD Ibu Rumah Tangga 45 B B S B S S B B B B B B B S S S B B S B B B S B B
11 Nihayah SD Ibu Rumah Tangga 51 B B B S B S B B S B B B S S B S B S B B B B B B B
12 Maryati SD Ibu Rumah Tangga 51 B B S B S B B B B B S B B S B S B B B B B B B B B
13 Asmanah SD Ibu Rumah Tangga 55 B B S B S S B B B B S B B S S B B B S B B B B B B
14 Ermi SMA Ibu Rumah Tangga 56 S B S B B B B B B B B B B B S S B B S B B B S B B
15 Purwaningsih SMA Ibu Rumah Tangga 50 B B S S S S B B S S S B B S S S B B S S B B B B B
16 Nurbaiti D2 Ibu Rumah Tangga 46 B B S S B S B B B B B B B S S B S B S B B B B B B
17 Sumiati SD Ibu Rumah Tangga 53 B B S B S B B B S B B B B S S B S S S S B B B B B
18 Sri Wahyuni SMP Ibu Rumah Tangga 52 B B B B B B S B B S B B B B B S B B S B B S B B B
19 Iryanto SMP Wirausaha 51 B B B B B B B B B B B B S TT B S B B S B B S B B B
20 Nurdin SMP Buruh 51 B B S B S S B B B B S B B S S B S B S B B B S B B
21 Asmani SD Ibu Rumah Tangga 57 B B S S S S B B S B S B B S S B B B B B B B S B B
22 Fatimah SMP Ibu Rumah Tangga 54 B B S B S B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
23 Tini SD Ibu Rumah Tangga 56 S B B B S B B B B B B B B S S S B B B S B B S B B
24 Yati SD Ibu Rumah Tangga 53 B B S B S S B B B B S B B S S S S B B B B B S B B
25 Siti SD Ibu Rumah Tangga 56 B B S B S S B B B S S B B S S B B B B B B B B B B
26 Sudarmi SD Ibu Rumah Tangga 56 B B S S S S B B B B S B B S S S S B B B B B S B B
27 Turasmi SD Ibu Rumah Tangga 54 B B B B B S B B B B S B B S S S S B S B B B S B B
28 Suprapti SD Ibu Rumah Tangga 54 B B B B S S B B B B S B B S B S S B S B B B S S S
29 Maisaroh SMP Ibu Rumah Tangga 46 B B S B B S B B B B S B B S S S B B B B B S S B B
30 Nurhayati SMA Ibu Rumah Tangga 48 B B S B S S B B B B S B B S S B S B B B B B S B B
Data Post Test Untuk Kelompok Kontrol
No Nama Pendidikan Pekerjaan UmurPERTANYAAN
74
Lampiran 12. Data Pre Test Kelompok WhatsApp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Susi Yurianti SMA Ibu Rumah Tangga 50 B B S B S B B S S B B B B B B S B S S B B B B B S
2 Robiyah SMA Ibu Rumah Tangga 48 B B S S S S B B B B S B S S TT S B B S B B S B B B
3 Nursiah SMA Wiraswasta 53 B S S S S B B B B S S B S S B S S B S B B B B B B
4 Suyatni SMA Wirausaha 46 B B B B B B B B B B B B B S B S S B S B B B S B B
5 Anri Syaiful.M S1 Wiraswasta 46 B B S TT S S B B B S S B B S B S S B B B B B B B B
6 Wartiyem SD Ibu Rumah Tangga 48 B B B S S B B S B B S B B B B B B B S B B B B B B
7 Muktiati S1 Ibu Rumah Tangga 45 B B S S S B S S B S S B B S B B B B S B B S S B B
8 Idawati S1 Guru 59 B B S S S S B S B S S B B S B S B S S B B S S B B
9 Siti Nurlailah S1 Guru 48 B B S S S S S S S B S B B B S S S S S B B S B B B
10 Sunardi SMA Buruh 54 B B S S S B B TT S B S S TTTTTT S B S S S B S B S B
11 Mugi S1 PNS 58 B B B B S S S B B B S B B B S S B B S B B B S B B
12 Zainab SMA Ibu Rumah Tangga 49 B B S S S S B B S B S B B S TT S S B S B B S B B S
13 Eti S1 Ibu Rumah Tangga 54 B B S B S B B S S B B B B S B S S B B B B B B B B
14 Darsih SMK Ibu Rumah Tangga 50 B B S S S B S B B B S B TT B TT S S B S B B B B B B
15 Syaiful Bahri SMA Wiraswasta 45 B B B TTTT B B TT B B B B B TT B TTTT B B B B B B B B
16 Nurhayati SMP Ibu Rumah Tangga 46 B B S S S B B S B B B B B B B B S B B B B B B B B
17 Juanda SMA Wiraswasta 47 B B S S S B B S B B B B B B B B S B B B B B B B B
18 Saipudin Zuhri SMA Wiraswasta 45 B B S B B B B B B B S B TTTT B S B B TT B B B B B B
19 Rus Merdeka SMA Ibu Rumah Tangga 50 B B B B B B B B B B S B B B S B B S B B B B B B B
20 Supriah SD Ibu Rumah Tangga 54 B B B S B S B S B B B B S S TT S B B B B B S B B B
21 Siti Sundari SD Ibu Rumah Tangga 52 B B S B S B B B B B B B TT S S B B B B B B S S B B
22 Asmah SD Ibu Rumah Tangga 58 B B B B S S B S B B S B B S B B B B B B B B B B B
23 Titu SMA Ibu Rumah Tangga 57 B S S S S S B B B B S B TT B B B B B S B B S B B B
24 Ronny Lamers SMA Buruh 52 S B S S S S S B B S S B B S S B B B S B B S B B B
25 Ruhyat SMK Wirausaha 58 B B B S TT S B B S B S B TT S S B B B TT B B B B B B
26 Teti SMK Ibu Rumah Tangga 52 B B B B S TT B S B S B B TT S TT S S S S B B S S B B
27 Budi Harsih SMA Ibu Rumah Tangga 58 B B S B S B B B TT B S B B S B B B B B B B B B B B
28 Asnawati SD Ibu Rumah Tangga 56 B B S S S TT B B B B S B B B TT S S B S B S B B B B
29 Dewi SMA Ibu Rumah Tangga 50 B B B B B B B B B S B B B B B B S B B B B B S B B
30 Liani SMP Ibu Rumah Tangga 51 B B S B B S B B B B S B TT S TT B B B B B B B B B B
Data Pre Test Untuk Kategori WhatsApp
No Nama Pendidikan Pekerjaan UmurPERTANYAAN
75
Lampiran 13. Data Post Test Kelompok WhatsApp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 Susi Yurianti SMA Ibu Rumah Tangga 50 S B S S S S B B B B S B S S S S S B S S B B S S B
2 Robiyah SMA Ibu Rumah Tangga 48 B B S B S S B B B B B B B S B S B B S B B B B B B
3 Nursiah SMA Wiraswasta 53 S S S S S B B S S B S B S S B S S S B B B B B B B
4 Suyatni SMA Wirausaha 46 B B S S S B B B B B B B B S B S S B B B B B B B B
5 Anri Syaiful.M S1 Wiraswasta 46 B B B S B B B B B B B B B S B S S B B B B S S B B
6 Wartiyem SD Ibu Rumah Tangga 48 B B B S S B B S B B S B B B B B B B S B B B B B B
7 Muktiati S1 Ibu Rumah Tangga 45 B B B S B B B B B B B B B S B S S B B B B S S B B
8 Idawati S1 Guru 59 B B S B S S B B B B B B B S B B S B S B B B B B B
9 Siti Nurlailah S1 Guru 48 B S S S S S S S S B S B B S S S S B S S B B B S S
10 Sunardi SMA Buruh 54 B B S B S S B B S B S B B S S S B B B B B B B B B
11 Mugi S1 PNS 58 B B S S S B B B B B B B B S B S B B B B B B B B B
12 Zainab SMA Ibu Rumah Tangga 49 B B S B S S B B S B S B B S S S B B B B B B B B B
13 Eti S1 Ibu Rumah Tangga 54 B B S S S B B B B B B B B S B S B B B B B B B B B
14 Darsih SMK Ibu Rumah Tangga 50 B B S S S S B B B B B B B S B S S B B B B B B S B
15 Syaiful Bahri SMA Wiraswasta 45 B B B B B B B S B B B B B B B TT B B B B B B B B B
16 Nurhayati SMP Ibu Rumah Tangga 46 B B S B S S B S B B B B B S S S B B S B B B B B B
17 Juanda SMA Wiraswasta 47 B B S S S B B B B B S B B B B B S B S B B B B B B
18 Saipudin Zuhri SMA Wiraswasta 45 B B B B S B B B B B B B B S B S B B B B B S B B B
19 Rus Merdeka SMA Ibu Rumah Tangga 50 B B S S B B B B B B B B B S B S S B B B B S S B B
20 Supriah SD Ibu Rumah Tangga 54 B B S B B S B B B B S B B S S S S B B B B S S B B
21 Siti Sundari SD Ibu Rumah Tangga 52 B B S B B S B B B B S B B S S B B B B B B B B B B
22 Asmah SD Ibu Rumah Tangga 58 B B S B S B B S B B B B B S B B S B S B B B B B B
23 Titu SMA Ibu Rumah Tangga 57 B B S S S S B B B B S B B S S S S B S B B B B B B
24 Ronny Lamers SMA Buruh 52 B B S S S B B B S S S B B B S S S S B B B B B B B
25 Ruhyat SMK Wirausaha 58 B B B B B S B B B B S B B S S S S B S B B B S B B
26 Teti SMK Ibu Rumah Tangga 52 B B B B B S B B B B S B B S S S S B S B B B S B B
27 Budi Harsih SMA Ibu Rumah Tangga 58 B B S B S S B B B B B B B TT B B B B B B B B B B B
28 Asnawati SD Ibu Rumah Tangga 56 B B S S S S B B B B B B B S S S S B B B B B B B B
29 Dewi SMA Ibu Rumah Tangga 50 B B B B B B B B B S B B B B B B S B B B B B S B B
30 Liani SMP Ibu Rumah Tangga 51 B B S B S B B B B B B B B S B S B B S B B B B B B
Data Post Test Kelompok WhatsApp
No Nama Pendidikan Pekerjaan UmurPERTANYAAN
76
Lampiran 14. Hasil Jawaban Pre Test Kelompok Kontrol
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25
1 Rohaeti 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 14 56
2 Parsini 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 18 72
3 Halimah 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 60
4 Tami 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 16 64
5 Marni 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 16 64
6 Laela 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 14 56
7 Warsiti 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 16 64
8 Tasmanih 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 13 52
9 Erni 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 14 56
10 Tiro 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 15 60
11 Nihayah 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 12 48
12 Maryati 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 13 52
13 Asmanah 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 15 60
14 Ermi 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 16 64
15 Purwaningsih 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 16 64
16 Nurbaiti 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 18 72
17 Sumiati 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 11 44
18 Sri Wahyuni 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 13 52
19 Iryanto 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 15 60
20 Nurdin 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 11 44
21 Asmani 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 14 56
22 Fatimah 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 12 48
23 Tini 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 10 40
24 Yati 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 16 64
25 Siti 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 13 52
26 Sudarmi 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 14 56
27 Turasmi 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 19 76
28 Suprapti 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 20 80
29 Maisaroh 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 13 52
30 Nurhayati 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 16 64
RespondenHasil Jawaban Pre Test Kelompok Kontrol
TotalNo Konversi
77
Lampiran 15. Hasil Jawaban Post Test Kelompok Kontrol
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25
1 Rohaeti 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 18 72
2 Parsini 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 19 76
3 Halimah 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 19 76
4 Tami 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 22 88
5 Marni 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 20 80
6 Laela 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 20 80
7 Warsiti 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 18 72
8 Tasmanih 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 17 68
9 Erni 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 16 64
10 Tiro 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 20 80
11 Nihayah 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 13 52
12 Maryati 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 17 68
13 Asmanah 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 19 76
14 Ermi 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 16 64
15 Purwaningsih 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 20 80
16 Nurbaiti 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 19 76
17 Sumiati 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 17 68
18 Sri Wahyuni 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 11 44
19 Iryanto 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 12 48
20 Nurdin 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 21 84
21 Asmani 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 19 76
22 Fatimah 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 14 56
23 Tini 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 17 68
24 Yati 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 21 84
25 Siti 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 17 68
26 Sudarmi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 22 88
27 Turasmi 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 20 80
28 Suprapti 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 20 80
29 Maisaroh 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 18 72
30 Nurhayati 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 20 80
No RespondenHasil Jawaban Post Test Kelompok Kontrol
Total Konversi
78
Lampiran 16. Hasil Jawaban Pre Test Kelompok WhatsApp
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25
1 Susi Yurianti 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 12 48
2 Robiyah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 18 72
3 Nursiah 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 17 68
4 Suyatni 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 17 68
5 Anri Syaiful.M 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 18 72
6 Wartiyem 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 15 60
7 Muktiati 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 15 60
8 Idawati 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 17 68
9 Siti Nurlailah 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 16 64
10 Sunarti 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 14 56
11 Mugi 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 18 72
12 Zainab 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 19 76
13 Eti 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 60
14 Darsih 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 17 68
15 Syaiful Bahri 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 11 44
16 Nurhayati 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 60
17 Juanda 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 60
18 Saipudin Zuhri 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 14 56
19 Rus Merdeka 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 13 52
20 Supriah 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 13 52
21 Siti Sundari 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 15 60
22 Asmah 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 15 60
23 Titu 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 15 60
24 Ronny Lamers 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 16 64
25 Ruhyat 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 15 60
26 Teti 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 13 52
27 Budi Harsih 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 15 60
28 Asnawati 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 18 72
29 Dewi 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 13 52
30 Liani 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 15 60
RespondenHasil Jawaban Pre Test Kelompok WhatsApp
Total KonversiNo
79
Lampiran 17. Hasil Jawaban Post Test Kelompok WhatsApp
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25
1 Susi Yurianti 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92
2 Robiyah 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 18 72
3 Nursiah 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 19 76
4 Suyatni 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 18 72
5 Anri Syaiful.M 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 16 64
6 Wartiyem 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 15 60
7 Muktiati 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 16 64
8 Idawati 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 20 80
9 Siti Nurlailah 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92
10 Sunardi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 22 88
11 Mugi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 21 84
12 Zainab 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 23 92
13 Eti 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 17 68
14 Darsih 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 20 80
15 Syaiful Bahri 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 14 56
16 Nurhayati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 22 88
17 Juanda 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 22 88
18 Saipudin Zuhri 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 18 72
19 Rus Merdeka 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 17 68
20 Supriah 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 20 80
21 Siti Sundari 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 17 68
22 Asmah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 92
23 Titu 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 22 88
24 Ronny Lamers 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 21 84
25 Ruhyat 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 20 80
26 Teti 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 20 80
27 Budi Harsih 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 15 60
28 Asnawati 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 20 80
29 Dewi 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 13 52
30 Liani 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 20 80
No RespondenHasil Jawaban Post Test Kelompok WhatsApp
Total Konversi
80
Lampiran 18. Data Responden Membaca Penyuluhan Selama Satu Minggu
Waktu Jumlah Jumlah
PenyuluhanYang Buka WA Yang Tidak Buka WA
Pengetahuan Umum Tentang Jam 10 10 33,3
Jam 11 1 3,3
Jam 13 2 6,7
Jam 14 2 6,7
Jam 20 1 3,3
14 46,7
16 14 53,3 46,7
Video Materi Fakta Diabetes Jam 14 5 16,8
Jam 15 3 10
Jam 16 3 10
Jam 18 1 3,3
Jam 20 1 3,3
Jam 21 1 3,3
Jam 23 1 3,3
15 50
15 15 50 50
Video materi Apa itu penyakit Jam 14 5 16,8
Jam 15 3 10
Jam 16 3 10
Jam 18 1 3,3
Jam 20 1 3,3
Jam 21 1 3,3
Jam 23 1 3,3
15 50
15 15 50 50
Proses terjadinya diabetes Jam 16 9 30,2
Jam 18 1 3,3
Jam 20 1 3,3
Jam 21 1 3,3
Jam 23 1 3,3
Jam 07 1 3,3
Jam 13 1 15 3,3 50
15 15 50 50
Video animasi mengenai Jam 16 1 3,3
proses terjadinya diabetes Jam 17 7 23,3
Jam 18 2 6,7
Jam 20 1 3,3
Jam 21 1 3,3
Jam 23 1 3,3
Jam 07 1 16 53,3
14 16 43,2 53,3
Jam 20 5 16,7
Jam 21 3 10
Jam 22 1 3,3
Jam 23 1 3,3
Jam 04 2 6,7
Jam 07 1 3,3
Jam 13 1 16 3,3 53,3
14 16 46,6 53,3
Diabetes Melitus
Soal materi hari 1
melitus
Jam 10
Melitus di Indonesia
Jumlah
Jumlah
melitus
Diabetes Melitus
Jam 14
Jam 14
Jam 16
Jam 16
Jam 20
Hari ke- Materi Waktu
Jumlah
Jumlah
Jumlah
% (Buka WA) % (Tidak Buka WA)
Jumlah
1
81
Cara Mendeteksi kadar gula Jam 12 9 30
Jam 13 2 6,7
Jam 16 1 3,3
Jam 03 1 3,3
17 56,7
13 17 43,3 56,7
Video batas aman Jam 12 6 20
Jam 13 3 10
Jam 14 1 3,3
Jam 16 1 3,3
Jam 19 1 3,3
Jam 03 1 3,3
17 56,7
13 17 43,2 56,7
Jam 17 8 26,7
Jam 18 1 3,3
Jam 19 1 3,3
Jam 20 1 3,3
Jam 03 1 3,3
Jam 06 1 3,3
Jam 13 1 3,3
16 53,3
14 16 46,5 53,3
Video ciri-ciri gejala diabetes Jam 17 6 20
Jam 18 1 3,3
Jam 19 2 6,7
Jam 20 1 3,3
Jam 03 1 3,3
Jam 06 1 3,3
Jam 13 1 17 3,3 56,7
13 17 43,2 56,7
Jam 20 3 10
Jam 21 4 13,3
Jam 23 1 3,3
Jam 03 2 6,7
Jam 04 1 3,3
Jam 06 1 3,3
Jam 13 1 17 3,3 56,7
13 17 43,2 56,7
yang harus kamu ketahui
Gejala diabetes melitus
konsumsi gula
darah
Jumlah
Jam 12
Soal materi hari 2
Jam 12
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jam 17
Jam 17
2
Jam 20
82
Jam 15 9 30
Jam 16 4 13,3
Jam 17 1 3,3
Jam 21 2 6,7
Jam 13 1 3,3
13 43,3
17 13 56,6 43,3
Video 16 Perilaku & Kebiasaan Jam 15 9 30
Jam 16 4 13,3
Jam 17 1 3,3
Jam 21 2 6,7
Jam 13 1 3,3
13 43,3
17 13 56,6 43,3
Jam 17 10 33,3
Jam 18 2 6,7
Jam 19 2 6,7
Jam 21 3 10
Jam 22 1 3,3
Jam 03 1 3,3
Jam 09 1 3,3
10 33,3
20 10 66,6 33,3
Jam 17 13 43,3
Jam 18 3 10
Jam 19 1 3,3
Jam 21 3 10
Jam 22 2 6,7
Jam 03 1 3,3
Jam 07 1 3,3
Jam 09 1 3,3
Jam 13 1 4 3,3 13,3
26 0 86,5 13,3
Jam 21 8 26,7
Jam 22 4 13,3
Jam 00 2 6,7
Jam 03 1 3,3
Jam 04 1 3,3
Jam 05 2 6,7
Jam 06 1 3,3
Jam 07 1 3,3
Jam 08 1 3,3
Jam 09 1 3,3
Jam 10 1 7 3,3 23,3
23 7 76,5 23,3
Soal materi hari ke-3
Video Jenis Diabetes Melitus
Jam 17
Jam 17
Jam 21
Jumlah
Jenis Diabetes Melitus
Jam 15
Penyebab diabetes
Penyebab Diabetes Melitus
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jam 15
3
83
Jam 10 17 30
Jam 11 2 6,7
Jam 12 2 3,3
Jam 13 1 3,3
Jam 14 2 6,7
Jam 18 1 3,3
Jam 20 1 4 3,3 13,3
26 4 56,6 13,3
Video 8 faktor penyebab Jam 10 14 46,7
Jam 11 2 6,7
Jam 12 4 13,3
Jam 13 1 3,3
Jam 14 2 6,7
Jam 18 1 3,3
Jam 20 1 5 3,3 16,7
25 5 83,3 16,7
Jam 18 11 36,7
Jam 19 2 6,7
Jam 20 2 6,7
Jam 21 2 6,7
Jam 22 1 3,3
Jam 05 1 3,3
Jam 06 1 3,3
Jam 09 1 9 3,3 30
21 9 70 30
Jam 18 11 36,7
Jam 19 2 6,7
Jam 20 2 6,7
Jam 21 2 6,7
Jam 22 1 3,3
Jam 05 1 3,3
Jam 06 1 3,3
Jam 09 1 3,3
Jam 13 1 3,3
Jam 14 1 3,3
Jam 17 1 6 3,3 20
24 6 66,7 20
Jam 20 7 23,3
Jam 21 3 10
Jam 22 2 6,7
Jam 23 2 6,7
Jam 00 1 3,3
Jam 04 1 3,3
Jam 05 1 3,3
Jam 06 2 6,7
Jam 09 2 6,7
Jam 13 1 3,3
Jam 14 1 3,3
Jam 17 1 6 3,3 20
24 6 79,9 20
Video komplikasi diabetes
Komplikasi diabetes melitus
resiko diabetes melitus
Soal materi hari 4
Jam 10
Jam 18
Jam 10
Jumlah
Jam 18
Jumlah
Jumlah
Jam 20
Resiko Diabetes Melitus
4
Jumlah
Jumlah
84
Jam 10 8 26,6
Jam 11 6 20
Jam 12 2 6,7
Jam 13 1 3,3
Jam 14 1 3,3
Jam 15 2 6,7
Jam 16 2 6,7
Jam 17 2 6,7
Jam 20 1 5 3,3 16,7
25 5 83,3 16,7
Video cara mencegah diabetes Jam 10 6 20
Jam 11 6 20
Jam 12 2 6,7
Jam 13 1 3,3
Jam 14 2 6,7
Jam 15 2 6,7
Jam 16 2 6,7
Jam 17 2 6,7
Jam 20 2 5 6,7 16,7
25 5 83,5 16,7
Jam 10 5 16,7
Jam 11 6 20
Jam 12 2 6,7
Jam 13 1 3,3
Jam 14 2 6,7
Jam 15 2 6,7
Jam 16 2 6,7
Jam 17 2 6,7
Jam 20 2 6 6,7 20
24 6 80,2 20
Bahan Makanan Baik Untuk Jam 17 14 46,7
Jam 18 7 23,3
Jam 20 2 6,7
Jam 22 1 3,3
Jam 00 1 3,3
Jam 13 1 4 3,3 13,3
26 4 86,6 13,3
Video makanan sehat untuk Jam 17 14 46,67
Jam 18 7 23,3
Jam 20 2 6,7
Jam 22 1 3,3
Jam 00 1 3,3
Jam 08 1 3,3
Jam 13 1 3 3,3 10
27 3 89,87 10
Video makanan pantangan Jam 17 14 46,7
Jam 18 7 23,3
Jam 20 2 6,7
Jam 22 1 3,3
Jam 00 1 3,3
Jam 08 1 3,3
Jam 13 1 3 3,3 10
27 3 89,9 10
Jam 21 11 36,7
Jam 22 2 6,7
Jam 23 1 3,3
Jam 00 1 3,3
Jam 05 2 6,7
Jam 06 1 3,3
Jam 07 1 3,3
Jam 08 2 6,7
Jam 11 1 3,3
Jam 13 1 7 3,3 23,3
23 7 76,6 23,3
Pencegahan Diabetes Melitus
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Soal materi hari 5
bagi penderita diabetes
Penderita Diabetes
Penderita Diabetes Melitus
Video Senam Diabetes
dengan 3J
Jumlah
Jam 10
Jam 10
Jumlah
5
Jam 21
Jumlah
Jam 10
Jam 17
Jam 17
Jam 17
85
Jam 11 15 50
Jam 12 2 6,7
Jam 13 2 6,7
Jam 14 1 3,3
Jam 15 2 6,7
Jam 17 2 6,7
Jam 18 1 3,3
Jam 20 2 3 6,7 10
27 3 90,1 10
Jam 11 15 50
Jam 12 2 6,7
Jam 13 2 6,7
Jam 14 1 3,3
Jam 15 2 6,7
Jam 17 2 6,7
Jam 18 1 3,3
Jam 20 2 3 6,7 10
27 3 90,1 10
Pola Makan untuk penderita Jam 17 13 43,3
Jam 18 6 20
Jam 20 4 13,3
Jam 21 1 3,3
Jam 08 1 3,3
Jam 13 1 4 3,3 13,3
26 4 86,5 13,3
Video Tips Pola Makan Untuk Jam 17 13 43,3
Jam 18 6 20
4 13,3
1 3,3
1 3,3
1 4 3,3 13,3
26 4 86,5 13,3
Jam 21 4 13,3
Jam 22 3 10
Jam 23 2 6,7
Jam 01 2 6,7
Jam 02 1 3,3
Jam 04 1 3,3
Jam 05 2 6,7
Jam 06 3 10
Jam 07 2 6,7
Jam 08 1 3,3
Jam 11 1 3,3
Jam 12 1 3,3
Jam 13 1 3,3
Jam 17 2 6,7
Jam 20 1 3 3,3 10
27 3 89,9 10
Jam 17
Jam 21
Soal materi hari 6
Penderita Diabetes
Penyakit diabetes
Video Indeks Glikemik
Glikemik Indeks
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jam 11
Jam 11
Jam 17
6
86
Lampiran 19. Hasil Selisih Kedua Kelompok Kontrol dan WhatsApp
Pre Test Post Test Selisih
Pre Test Post Test Selisih
Kontrol Kontrol Kontrol
WA WA WA
56 72 16
48 92 44
72 76 4
72 72 0
60 76 16
68 76 8
64 88 24
68 72 4
64 80 16
72 64 -8
56 80 24
60 60 0
64 72 8
60 64 4
52 68 16
68 80 12
56 64 8
64 92 28
60 80 20
56 88 32
48 52 4
72 84 12
52 68 16
76 92 16
60 76 16
60 68 8
64 64 0
68 80 12
64 80 16
44 56 12
72 76 4
60 88 28
44 68 24
60 88 28
52 44 -8
56 72 16
60 48 -12
52 68 16
44 84 40
52 80 28
56 76 20
60 68 8
48 56 8
60 92 32
40 68 28
60 88 28
64 84 20
64 84 20
52 68 16
60 80 20
56 88 32
52 80 28
76 80 4
60 60 0
80 80 0
72 80 8
52 72 20
52 52 0
64 80 16
60 80 20
1752 2168 416
1836 2300 464
87
Lampiran 20. Hasil Uji Normalitas
1 0 -1,48781 0,0684 0,1 -0,0316 0,0316
2 0 -1,48781 0,0684 0,1 -0,0316 0,0316
3 0 -1,48781 0,0684 0,1 -0,0316 0,0316
4 0 -1,48781 0,0684 0,1 -0,0316 0,0316
5 0 -1,48781 0,0684 0,1 -0,0316 0,0316
6 0 -1,48781 0,0684 0,1 -0,0316 0,0316
7 4 -1,10632 0,134293 0,2 -0,065707 0,065707
8 4 -1,10632 0,134293 0,2 -0,065707 0,065707
9 4 -1,10632 0,134293 0,2 -0,065707 0,065707
10 4 -1,10632 0,134293 0,2 -0,065707 0,065707
11 4 -1,10632 0,134293 0,2 -0,065707 0,065707
12 4 -1,10632 0,134293 0,2 -0,065707 0,065707
13 8 -0,72483 0,234277 0,35 -0,115723 0,115723
14 8 -0,72483 0,234277 0,35 -0,115723 0,115723
15 8 -0,72483 0,234277 0,35 -0,115723 0,115723
16 8 -0,72483 0,234277 0,35 -0,115723 0,115723
17 8 -0,72483 0,234277 0,35 -0,115723 0,115723
18 8 -0,72483 0,234277 0,35 -0,115723 0,115723
19 8 -0,72483 0,234277 0,35 -0,115723 0,115723
20 8 -0,72483 0,234277 0,35 -0,115723 0,115723
21 8 -0,72483 0,234277 0,35 -0,115723 0,115723
22 12 -0,34334 0,365671 0,433333 -0,067663 0,067663
23 12 -0,34334 0,365671 0,433333 -0,067662 0,067663
24 12 -0,34334 0,365671 0,433333 -0,067662 0,067663
25 12 -0,34334 0,365671 0,433333 -0,067662 0,067663
26 12 -0,34334 0,365671 0,433333 -0,067662 0,067663
27 16 0,038149 0,515216 0,633333 -0,118118 0,118118
28 16 0,038149 0,515216 0,633333 -0,118117 0,118117
29 16 0,038149 0,515216 0,633333 -0,118117 0,118117
30 16 0,038149 0,515216 0,633333 -0,118117 0,118117
31 16 0,038149 0,515216 0,633333 -0,118117 0,118117
32 16 0,038149 0,515216 0,633333 -0,118117 0,118117
33 16 0,038149 0,515216 0,633333 -0,118117 0,118117
34 16 0,038149 0,515216 0,633333 -0,118117 0,118117
35 16 0,038149 0,515216 0,633333 -0,118117 0,118117
36 16 0,038149 0,515216 0,633333 -0,118117 0,118117
37 16 0,038149 0,515216 0,633333 -0,118117 0,118117
38 16 0,038149 0,515216 0,633333 -0,118117 0,118117
39 20 0,41964 0,662626 0,75 -0,087374 0,087374
40 20 0,41964 0,662626 0,75 -0,087374 0,087374
41 20 0,41964 0,662626 0,75 -0,087374 0,087374
42 20 0,41964 0,662626 0,75 -0,087374 0,087374
43 20 0,41964 0,662626 0,75 -0,087374 0,087374
44 20 0,41964 0,662626 0,75 -0,087374 0,087374
45 20 0,41964 0,662626 0,75 -0,087374 0,087374
46 24 0,801131 0,788472 0,8 -0,011528 0,011528
47 24 0,801131 0,788472 0,8 -0,011528 0,011528
48 24 0,801131 0,788472 0,8 -0,011528 0,011528
49 28 1,182622 0,88152 0,916667 -0,035146 0,035146
50 28 1,182622 0,88152 0,916667 -0,035147 0,035146
51 28 1,182622 0,88152 0,916667 -0,035147 0,035146
52 28 1,182622 0,88152 0,916667 -0,035147 0,035146
53 28 1,182622 0,88152 0,916667 -0,035147 0,035146
54 28 1,182622 0,88152 0,916667 -0,035147 0,035146
55 28 1,182622 0,88152 0,916667 -0,035147 0,035146
56 32 1,564113 0,941104 0,966667 -0,025562 0,025562
57 32 1,564113 0,941104 0,966667 -0,025563 0,025563
58 32 1,564113 0,941104 0,966667 -0,025563 0,025563
59 40 59 2,327094 0,99002 0,983333 0,006687 0,006687
60 44 60 2,708585 0,996621 1 -0,003379 0,003379
Jumlah 936 0,118118
Rata" 15,6
SD 10,48518
Z f(z) s(z) f(z)-s(z)
L h = 0.118118 > L t (0.05; 60) = 0.114382
maka data tidak berdistribusi normal
12
21
26
38
45
No X f (kum) |f(z)-s(z)|
Max
Uji Normalitas Selisih Pre Test & Post Test Kelompok Kontrol & WA
48
55
58
6
88
Lampiran 21. Perhitungan Uji Normalitas
Data Hasil Normalitas Instrumen Pendidikan Gizi Melalui Pengetahuan
Diabetes Berdasarkan Hasil Selisih Pre-Test dan Post-Test Kelompok
Kontrol Dan Whatsapp
1. Kolom X = data yang telah diurutkan dari yang terkecil hingga terbesar
2. Kolom f = kolom peringkat dari data X, dan jika terdapat data yang sama,
maka diambil peringkat tertinggi
3. Kolom Z =
4. Kolom f(z) = nilai probabilitas dari Z, dapat dilihat dengan menggunakan tabel
normal atau dengan menggunakan MS-Excel (ketik = normsdist(sorot z).
5. Kolom s(z) = peringkat dibandingkan jumlah seluruh data. Misalnya pada X =
0 dengan peringkat 6 diperoleh s(z) = 6/60 = 0,1 dst.
6. Kolom |f(z)-s(z)| = nilai absolut dari selisih antara kolom nomor absolut dari
selisih antara kolom 4 dengan nomor 5. Misalnya untuk X=0, maka |f(z)-s(z)|
=|0.0684-0.1|= 0.0316.
7. Dari kolom ke-6, pilih nilai tertinggi, sehingga diperoleh Lh(Lilliefors hitung)
= 0.118118.
8. Menentukan nilai Lt(Lilliefors tabel) dapat dilihat pada Nilai Kritis Uji
Lilliefors, lihat kolom alpha 0,05 dan pilih n>60. Sehingga diperoleh Lt =
0,886/sqrt(60) = 0.114382.
9. Keputusan : Nilai Lh = 0.118118 > Lt = 0.114382. Sehingga Ho ditolak.
10. Kesimpulan : Jadi data hasil normalitas instrumen pendidikan gizi melalui
pengetahuan diabetes berdasarkan hasil selisih pre-test dan post-test kelompok
kontrol dan whatsapp bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
89
Lampiran 22. Hasil Uji Homogenitas
No X Y X² Y² XY
1 -12 -8 144 64 96
2 -8 0 64 0 0
3 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0
5 4 0 16 0 0
6 4 4 16 16 16
7 4 4 16 16 16
8 4 8 16 64 32
9 8 8 64 64 64
10 8 8 64 64 64
11 8 8 64 64 64
12 16 12 256 144 192
13 16 12 256 144 192
14 16 12 256 144 192
15 16 12 256 144 192
16 16 16 256 256 256
17 16 16 256 256 256
18 16 16 256 256 256
19 16 20 256 400 320
20 16 20 256 400 320
21 20 20 400 400 400
22 20 28 400 784 560
23 20 28 400 784 560
24 20 28 400 784 560
25 24 28 576 784 672
26 24 28 576 784 672
27 24 28 576 784 672
28 28 32 784 1024 896
29 32 32 1024 1024 1024
30 40 44 1600 1936 1760
Jumlah 416 464 9504 11584 10304
Uji Homogenitas
90
Lampiran 23. Perhitungan Uji Homogenitas
Data Hasil Homogenitas Instrumen Pendidikan Gizi melalui Pengetahuan
Diabetes
1. Kolom X = data selisih Pre-test Kontrol dan WhatsApp yang telah diurutkan
dari yang terkecil hingga terbesar
2. Kolom Y = data selisih Post-test Kontrol dan WhatsApp yang telah diurutkan
dari yang terkecil hingga terbesar
3. Kolom X² = data Pre-test Kontrol dan WhatsApp dikuadratkan = (-12)*(-12) =
144 selanjutnya tarik cursor + kebawah
4. Kolom Y² = data Post-test Kontrol dan WhatsApp dikuadratkan = (-8)*(-8) =
64 selanjutnya tarik cursor + kebawah
5. Kolom XY = data Pre-test dan Post-test Kontrol dan WhatsApp dikalikan
(-12)*(-8) = 96
6. Menghitung Varians X:
7. Menghitung Varians Y:
8. Mencari F hitung :
9. Dari penghitungan diatas diperoleh F hitung 1,09 dan dari grafik daftar
distribusi F dengan dk pembilang = 30-1 = 29. Dk penyebut = 30-1 = 29. Dan α
= 0.05 dan F tabel = 1.84. Tampak bahwa F hitung < F tabel. Hal ini berarti
data variabel selisih pre-test serta post-test kelompok kontrol dan WhatsApp
adalah homogen.
91
4.
3.
2.
1.
Lampiran 24. Hasil Uji Hipotesis
U1 = n1.n2 + n2 (n2 + 1) - ∑ R2
U1= 30.30 + 30(30+1) – 937
2
U1= 900 + 465 – 937 = 428
U2= n1.n2 – U1
U2= 30.30 – U1
U2= 900 – 428
U2= 472
Z = 428 – 30.30
2
Z = 428 – 450 Z = 428 450
Z = - 22 Z = 0.3252574
67.6387463
Zhitung = 0,32 ~ Ztabel 0.1255
Jadi Zhitung > Ztabel
0.3252574 > 0.1255
Kontrol Ranking WA Ranking
16 32.5 44 60
4 12.5 0 6.5
16 32.5 8 19
24 47 4 12.5
16 32.5 -8 2.5
24 47 0 6.5
8 19 4 12.5
16 32.5 12 24.5
8 19 28 52
20 42 32 57
4 12.5 12 24.5
16 32.5 16 32.5
16 32.5 8 19
0 6.5 12 24.5
16 32.5 12 24.5
4 12.5 28 52
24 47 28 52
-8 2.5 16 32.5
-12 1 16 32.5
40 59 28 52
20 42 8 19
8 19 32 57
28 52 28 52
20 42 20 42
16 32.5 20 42
32 57 28 52
4 12.5 0 6.5
0 6.5 8 19
20 42 0 6.5
16 32.5 20 42
R1 = 893 R2 = 937
Uji Mann Whitney Hasil Perhitungan Uji Mann
Whitney Two Independen
Tes Akhir
92
Lampiran 25. Table of Critical Values for the Lilliefors Test for Normality
93
Lampiran 26. Tabel r
94
Lampiran 27. Tabel F
95
Lampiran 28. Tabel Mann-Whitney
96
Lampiran 29. Dokumentasi Kegiatan
97
Lampiran 30. Panduan Penyuluhan Diabetes Kelompok WhatsApp
Panduan Pelaksanaan Penyuluhan Diabetes
Melitus Melalui Whatsapp Terhadap
Pra Lansia Di Kawasan Rt 09/05
Kel. Jagakarsa, Kec. Jagakarsa,
Kab. Jakarta Selatan
HARI KE-1 Pembukaan Grup
Assalamu’alaikum,
Selamat datang dalam program Diabetes Harian, Selama satu minggu anda
akan diberikan penyuluhan terkait pengetahuan gizi serta pengetahuan tentang
diabetes melitus. Jadi tetap semangat dalam mengikuti penyuluhan online ini
hingga tuntas. Terima kasih
Peraturan Grup
Demi kenyamanan bersama, saya berharap kepada Anda untuk mentaati
peraturan di bawah ini..
Dilarang posting apapun di dalam grup
Dilarang komen/memberikan emoticon..
Apabila ada yang kurang jelas atau ingin bertanya, bisa ditanyakan japri
kepada admin..
Terima kasih atas pengertiannya.
Materi 1 : Pengetahuan Umum Tentang Diabetes Melitus
Media Teks
- Diabetes merupakan sekumpulan gejala yang timbul pada seseorang,
ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal
(hiperglikemia) akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.
Penyakit diabetes melitus bersifat menahun alias kronis. Penderitanya dari
semua lapisan umur, serta tidak membedakan orang kaya atau miskin.
- Insulin adalah Mendorong gula dalam darah masuk ke dalam sel dan
menyimpan gula yang berkelebihan di hati (lever). Konsentrasi gula yang
98
sehat berada di sekitar 70-120 mmg/L. Situasi ini akan bertahan lama
selama produksi Insulin atau fungsi pankreas cukup baik.
Media Video
- Fakta Diabetes Melitus Indonesia, Durasi 54 detik.
- Apa Itu Penyakit Diabetes Melitus, Durasi 55 detik.
Materi 2 : Proses Terjadinya Diabetes Melitus
Media Teks
- Makanan yang dikonsumsi masuk ke organ pencernaan (khususnya
makanan yang mengandung banyak gula)
- Lambung merubah makanan tersebut menjadi gula sederhana
(glukosa)
- Kemudian gula sederhana masuk ke dalam aliran darah
- Pankreas memproduksi sedikit atau tidak sama sekali hormon insulin
- Hormon insulin tersebut masuk kedalam aliran darah kemudian
bertemu gula sederhana di dalam darah
- Namun gula sederhana tersebut tidak bisa dirubah menjadi energi
karena kekurangan insulin sehingga gula (glukosa) menumpuk di
dalam darah.
99
Media Video
- Animasi Mengenai Proses Terjadinya Diabetes Melitus, Durasi 4
menit 39 detik.
HARI KE-2 Materi 3 : Cara Mendeteksi Kadar Gula Darah
Media Teks
- Diabetes melitus dideteksi atau diketahui dengan menggunakan
glukometer (alat pengukur kadar gula darah)
- Kadar gula puasa sewaktu :
Normal : dibawah 140 mg/dl
Pra-diabetes : antara 140 mg/dl sampai 200 mg/dl
Diabetes : diatas 200 mg/dl.
- Kadar gula sewaktu puasa
Normal : dibawah 100 mg/dl
Pra-diabetes : antara 100 mg/dl sampai 126 mg/dl
Diabetes : diatas 126 mg/dl.
Keterangan : mg/dl (miligram/desiliter).
Media Video
- Batas Aman Konsumsi Gula, Durasi 2 menit 42 detik.
100
- Cara Mendeteksi Kadar Gula Darah, Durasi 1 menit 54 detik.
Materi 4 : Gejala Diabetes Melitus
Media Teks
- Gejala Awal ada 5 diantaranya :
1. Sering kencing
2. Sering haus
3. Sering lapar
4. Penurunan berat badan dalam waktu singkat
5. Cepat lemas, lelah dan mengantuk.
- Gejala Klinis :
1. Pandangan kabur
2. Kesemutan
3. Gatal-gatal
4. Luka lama disembuhkan.
Media Video
- 7 Ciri-Ciri Gejala Diabetes yang Harus Kamu Ketahui, Durasi 1
menit 38 detik.
101
HARI KE-3 Materi 5 : Penyebab Diabetes Melitus
Media Teks
- Aktivitas yang terganggu, hormon tidak berfungsi secara normal
- Menurunkan kekebalan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit
- Faktor keturunan : Diabetes melitus dapat diwariskan dari orang tua
kepada anak, dapat sampai ke cucunya bahkan cicit walaupun
resikonya sangat kecil.
- Pola makan yang tidak sehat, mengonsumsi makanan tinggi kolesterol
dan lemak
- Gaya hidup terlalu pasif (duduk seharian, jarang berolahraga dan
sering tidur).
Media Video
- 16 Perilaku & kebiasaan penyebab diabetes, Durasi 1 menit 20
detik.
Materi 6 : Jenis Diabetes Melitus
Media Teks
- Diabetes terbagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Diabetes tipe 1 biasanya dialami oleh anak-anak dan remaja.
Faktor penyebabnya tubuh menghasilkan sedikit insulin atau
bahkan tidak sama sekali menghasilkan insulin, oleh karena itu
untuk bertahan hidup penderita harus mendapatkan suntikan
insulin setiap harinya.
2. Diabetes tipe 2 biasanya timbul pada penderita berusia diatas 40
tahun. Faktor penyebabnya tubuh menghasilkan sedikit insulin
karena terdapat kerusakan pada pankreas, namun tidak perlu
suntikan insulin.
3. Diabetes tipe 3 biasanya disebut diabetes melitus Gestational yang
muncul pada saat mengalami kehamilan. Faktor penyebabnya
102
kondisi gula darah yang tinggi terjadi pada saat kehamilan, terjadi
pada orang yang tidak menderita diabetes. Umumnya akan kembali
normal setelah masa kehamilan, namun jika kondisi ini terjadi
lebih dari 3 kali pada masa kehamilan, keadaan ini akan menetap.
Jika tidak segera dilakukan pengobatan dengan benar, akan terjadi
kelainan yang timbul pada bayi misalnya, kelainan bawaan,
gangguan pernapasan bahkan kematian.
Media Video
- Jenis Diabetes Melitus, Durasi 1 menit 50 detik.
HARI KE-4 Materi 7 : Resiko Diabetes Melitus
Media Teks
- Kelompok orang yang resiko tinggi terkena Diabetes Melitus:
1. Kelompok usia dewasa tua (lebih dari 40 tahun)
2. Obesitas (kegemukan), terutama dibagian perut
3. Riwayat kehamilan dengan berat badan bayi lebih dari 4 kg
4. Riwayat diabetes melitus pada kehamilan
5. Tekanan darah tinggi
6. Riwayat keluarga diabetes melitus.
Media Video
- 8 Faktor Penyebab Resiko Penyakit Diabetes Melitus, Durasi 1
menit 44 detik.
103
Materi 8 : Komplikasi Diabetes Melitus
Media Teks
- Komplikasi dari penyakit diabetes diantaranya :
1. Stroke
2. Penyakit penglihatan (katarak) dan bisa jadi kebutaan
3. Penyakit jantung
4. Gagal ginjal
5. Gairah sex menurun (impoten)
6. Darah mudah terkena infeksi, terutama infeksi saluran kemih dan
kulit.
7. Penyembuhan luka berjalan lama mengakibatkan gangren kaki dan
tangan (infeksi berat pada kaki hingga membusuk) sehingga harus
diamputasi.
Media Video
- Komplikasi Diabetes, Durasi 57 detik.
HARI KE-5 Materi 9 : Pencegahan Diabetes Melitus
Media Teks
- Cara pencegahan diabetes melitus diantaranya :
1. Mengatur pola makan sehat
2. Berolahraga secara teratur
3. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol
4. Menurunkan berat badan
5. Menghindari stress.
- Olahraga yang dapat mencegah diabetes melitus diantaranya :
1. Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga yang bersifat aerobic,
yaitu latihan olahraga yang tidak terlalu berat seperti jalan kaki,
bersepeda, senam, dan berenang.
104
2. Dilakukan secara teratur 3-5 kali seminggu dan lama berlatih
adalah 30-60 menit.
3. Latihan yang berat tidak dianjurkan (seperti angkat beban)
4. Tujuan olahraga bagi penderita diabetes militus adalah untuk
membakar kalori tubuh sehingga kadar gula darah menurun.
Media Video
- Cara Mencegah Diabetes dengan 3J - KLIKDOKTER.com, Durasi
2 menit 35 detik.
- Senam Diabete - Salah Satu Terapi Untuk Mengontrol Kadar
Gula Manfaat & Tahapan Senam Diabetes, Durasi 3 menit 48
detik.
Materi 10 : Bahan Makanan Baik Untuk Penderita Diabetes Melitus
Media Teks
- Sumber karbohidrat (dikonsumsi dalam jumlah terbatas), seperti nasi,
roti, mie, kentang, singkong, ubi dan tepung.
- Sumber protein rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu
skim (rendah lemak).
- Sumber lemak (dikonsumsi dalam jumlah terbatas) makanan yang
dianjurkan tetapi proses pengolahannya mudah dicerna. Terutama
105
makanan yang diolah dengan cara dipanggang, dibakar, dikukus,
disetup (proses pengolahan merebus tetapi air perebusannya dapat
dikonsumsi dan direbus.
- Sumber makanan berserat : seperti sayuran, buah (buah yang
mengandung kadar gula seperti anggur, kedongdong, jeruk, apel,
tomat), beras merah dan kacang-kacangan.
Media Video
- Makanan Pantangan Bagi l Penderita Diabetes l Hati Hati dengan
Makanan Ini !!!, Durasi 1 menit 23 detik.
- Makanan Sehat Untuk Penderita Diabetes _ Menu Makanan
Untuk Penderita Diabetes, Durasi 2 menit 8 detik.
106
HARI KE-6
Materi 11 : Glikemik Indeks (GI)
Media Teks
- Glikemik Indeks (GI) adalah angka yang diberikan pada makanan
sumber karbohidrat berdasarkan seberapa cepat makanan tersebut
meningkatkan kadar gula darah.
- Makin rendah GI-nya, makanan lebih lambat diproses dan bertahan
lebih lama di dalam pencernan sehingga gula darah dan insulin tidak
cepat naik.
- Makanan berdasarkan angka GI
1. GI rendah (<55) : shake, pisang, jagung putih, kacang-kacangan,
apel, ubi merah/ungu/orange, tomat, teh hijau dan nasi merah.
2. GI sedang (<56-69) : kue bolu, roti burger, nanas, mangga, pasta,
roti, gandum, eskrim, roti pizza, dan kue kering.
3. GI tinggi (<70) : gula, roti putih, nasi putih, donat, kue dari tepung
beras, kentang, mie, jagung manis, sirup, dan minuman bersoda.
Media Video
- Diabetes dan Indeks Glikemik, Durasi 7 menit 51 detik.
Materi 12 : Pola Makan Untuk Penderita Penyakit Diabetes
Media Teks
- Dianjurkan makan 3 kali sehari
- Setiap giliran waktu makan harus mengandung karbohidrat, protein
rendah lemak dan serat.
- Diantara waktu makan tersebut dapat diselingi dengan kudapan
makanan ringan, contohnya : buah dan kue (dalam porsi kecil).
107
- Penderita diabetes sebaiknya memperhatikan jadwal makan teratur,
jenis dan jumlah makanan.
- Bila mereka tidak makan teratur,dapat menyebabkan penurunan gula
darah yang bisa membahayakan.
Media Video
- Tips Pola Makan untuk Penderita, Durasi 1 menit 13 detik.
108
Lampiran 31. Panduan Penyuluhan Diabetes Kelompok Kontrol
109
110
111
112
113
114
115
Lampiran 32. Daftar Riwayat Hidup
Abdul Latif
Lahir di Jakarta pada tanggal 21 April 1994. Anak
kedua dari tiga bersaudara pasangan Marliyus dan
Halimah. Beralamat di Jl. Damai No. 127 Rt. 02/019
Kp.Pitara, Kel. Rangkepan Jaya, Kec. Pancoran Mas
Depok 16435. Menyelesaikan pendidikan di : M.I.
Sirojul Muslimin – Jakarta tahun 2000-2006, SMP
239 Jakarta – Jakarta tahun 2006-2009, SMK 37
Jakarta – tahun 2009-2012, dan Universitas Negeri
Jakarta P.Tata Boga – Jakarta. Tahun 2012-Sekarang. Serta selama di UNJ
aktif dalam berbagai organisasi diataranya : Sebagai Staff Advokasi BEMJ
IKK UNJ tahun 2013-2014, sebagai Staff Seni & Olahraga FSI Al-Biruni FT
tahun 2013-2014, sebagai Staff Komunikasi & Informasi BEMJ IKK UNJ
tahun 2014-2015, sebagai Staff Humas QI tahun 2014-2015, sebagai Kadept.
Humas & Entrepreneur QI tahun 2014-2015, sebagai Ketua Divisi
Entrepreneur BEM Fakultas UNJ tahun 2015-2016, sebagai Staff Divisi Salim
Coorporation LDK UNJ tahun 2015-2016, sebagai Staff Ekonomi Kreatif BEM
UNJ tahun 2016-2017 dan sebagai Staff Divisi Salim Coorporation LDK UNJ
tahun 2016-2017. Serta tidak kalah menarik Prestasi Akademik dan Non
Akademik yang diraih selama di UNJ diantaranya : Lolos Hibah Dana PKM-
Kewirausahaan dari Kementrian Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat
2013, Lolos Hibah Dana PMW dari Universitas Negeri Jakarta 2013, Juara II
Lomba Pencak Silat Rektor CUP UNJ 2012, Juara II Lomba Syahril Qur’an
Tingkat Universitas di UNJ 2012, dan Juara II Lomba Futsal Dekan Cup
Fakultas Teknik UNJ 2015. Pengalaman kerja selama kuliah adalah sebagai
Praktik Kerja Lapangan FnB Service dan Product di Hotel Patra Jasa tahun
2015, serta Praktik Kerja Mengajar di SMKN 38 Jakarta tahun 2015. Untuk
Info lebih lanjut bisa menghubungi 085691941027, atau e-mail :