pengaruh pemberian suplemen vitamin rachma

Upload: dian-asmaraningtyas

Post on 08-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nan

TRANSCRIPT

PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN VITAMIN

TERHADAP PERUBAHAN STATUS GIZI (BB/U)

BALITA BAWAH GARIS MERAH (BGM)

Disusun Oleh :

Rachmawati Oktavia Mandasari J310100048

PROGRAM STUDI GIZI S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2011/2012PROPOSAL PENELITIAN

A. JUDUL PENELITIAN

Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin terhadap Perubahan Status Gizi (BB/U) Balita Bawah Garis Merah (BGM)

B. PENDAHULUANa. Latar BelakangPermasalahan gizi di Indonesia semakin kompleks seiring terjadinya transisi epidemiologis. Berbagai permasalahan gizi kurang, menunjukkan angka penurunan seperti prevalensi Kurang Energi Protein (KEP) sementara itu di lain pihak masalah gizi lebih dan penyakit degeneratif justru menunjukkan peningkatan bahkan dari laporan terakhir masalah gizi kurang saat ini cenderung tetap (Supari, 2007).Hasil survei nasional terbaru RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) yang dilaksanakan pada tahun 2007 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Depkes menunjukkan bahwa prevalensi gizi buruk di Sukoharjo masih sangat tinggi yaitu 8,4% dibandingkan dengan tingkat nasional 5,4%. Gizi buruk seharusnya kurang dari 1%. Sementara angka prevalensi gizi kurang di Sukoharjo juga tinggi yaitu 18,2% jika dibandingkan dengan tingkat nasional 13% (Husaini, 2009).

Pada anak balita, pertumbuhan terjadi sangat pesat dilihat dari adanya pertambahan berat badan dan tinggi badan. Oleh karena itu perlu dilakukan upayaupaya untuk menanggulangi masalah gizi seperti yang dicanangkan pemerintah melalui penanggulangan secara langsung masalah gizi yang terjadi pada kelompok rawan melalui pemberian intervensi gizi (suplementasi), MPASI dan makanan tambahan (Depkes RI, 2005).Berat badan di bawah garis merah (BGM) bukan menunjukkan keadaan gizi buruk tapi sebagai warning untuk konfirmasi dan tindak lanjutnya. Menurut pelaporan kegiatan penimbangan di posyandu tahun 2008, jumlah balita BGM di Sukoharjo sebanyak 8.678 balita. Dalam hal ini, Sukoharjo menduduki peringkat ke7 dari 33 propinsi yang ada di Indonesia. Berdasarkan data jumlah balita BGM di Kabupaten Sukoharjo, sepanjang tahun 2009 terdapat sebanyak 1.379 balita BGM. Dari data tersebut didapatkan bahwa jumlah balita BGM di Puskesmas Sukoharjo 1 terdapat 79 balita BGM. Dimana dari jumlah tersebut menunjukkan bahwa Puskemas Sukoharjo 1 menduduki peringkat ke7 dari 19 puskesmas yang ada di Kabupaten Sukoharjo. Jumlah balita BGM ini masih tinggi di atas target (5%) yaitu 6%.Vitamin dan mineral, merupakan zatzat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat tumbuh dan berfungsi secara normal. Berbagai proses biologis tubuh memerlukan vitamin agar dapat bekerja dengan baik, seperti pertumbuhan, proses pencernaan, perkembangan mental dan ketahanan tubuh terhadap infeksi. Dalam prosesproses tersebut vitamin berfungsi sebagai katalis untuk metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Sebagian besar jenis vitamin memang tidak diproduksi sendiri oleh tubuh, kecuali vitamin K yang dibuat oleh bakteri baik yang ada dalam usus, harus diambil dari luar. Kekurangan vitamin membuat tubuh tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Terutama bagi anakanak,kekurangan vitamin menyebabkan pertumbuhan mereka terganggu (Ranuh, 2000).Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah asupan gizi. Kekurangan gizi dalam makanan menyebabkan pertumbuhan anak terganggu yang akan mempengaruhi perkembangan seluruh tubuh. Kekurangan gizi tersebut meliputi kekurangan vitamin A, iodium, zat besi dan mineral/vitamin lain (Depkes RI, 2001). Anak dalam golongan umur 14 tahun sangat rentan terhadap penyakit gizi. Angka tertinggi untuk morbiditas penyakit defisiensi vitamin A dan malnutrisi energi protein (MEP) terdapat dalam golongan umur ini (FKUI, 1998).Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahanperubahan yang mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan jumlah makanan yang dikonsumsi. Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat badan yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal (Supariasa, 2002).Berdasarkan karakteristik berat badan ini, maka indeks berat badan menurut umur digunakan sebagai salah satu cara pengukuran status gizi. Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini (current nutritional status) (Supariasa, 2002).b. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan antara pemberian suplemen vitamin terhadap perubahan status gizi ?

2. Apakah pemberian suplemen vitamin berpengaruh terhadap perubahan status gizi (BB/U) balita BGM ?c. TUJUAN PENELITIAN1. Tujuan UmumMengetahui Pengaruh Pemberian Suplemen Vitamin Terhadap Perubahan Status Gizi (BB/U) Balita BGM di Wilayah Sukoharjo.2. Tujuan Khusus

a) Mengetahui kondisi status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjob) Mengetahui pengaruh dari pemberian suplemen vitamin terhadap perubahan status gizi (BB/U) Balita BGM di Wilayah Sukoharjod. MANFAAT

1. Bagi Instansi Kesehatan :

Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya dalam pemberian suplemen vitamin kepada ibuibu yang memiliki balita BGM.

2. Bagi Responden

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan bagi ibu yang memiliki balita BGM tentang pemberian suplemen vitamin

3. Bagi Peneliti

Dari hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan wawasan peneliti tentang kebutuhan pemberian suplemen vitamin terhadap ibuibu yang memiliki balita BGM dan dapat menambah wawasan pengetahun tentang ilmu gizi.C. TINJAUAN PUSTAKAa. Tinjauan Teoritis

1. Suplemen Vitamin2. Status gizi3. BGM4. Hubungan pemberian suplemen dengan status gizi5. Hubungan status gizi dengan BGMb. Kerangka Teori

c. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pemberian Suplemen Vitamin terhadap Perubahan Status Gizi Balita BGM dengan Indeks BB/U di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo.

D. METODOLOGI PENELITIAN

a. Jenis dan desain penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional.

Zat gizi dalam makanan

Ada tidaknya program makanan diluar keluarga

Daya beli keluarga

Kebiasaan makan

Pemeliharaan Kesehatan

Lingkungan fisik dan sosial

Konsumsi Makanan

Kesehatan

Status Gizi

Pemberian Suplemen Vitamin (-)

Pemberian Suplemen Vitamin (+)

Bawah Garis Merah (BGM) (-)

Bawah Garis Merah (BGM) (+)

Bawah Garis Merah (BGM) (-)

Bawah Garis Merah (BGM) (+)