pengaruh pemberian beasiswa prestasi terhadap motivasi belajar peserta didik di smpn 3 tanjung tahun...

54
A. Judul PENGARUH PEMBERIAN BEASISWA PRESTASI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMPN 3 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 B. Latar belakang masalah Beasiswa adalah bantuan pemerintah maupun swasta berupa sejumlah uang yang diberikan kepada siswa atau calon siswa warga negara Indonesia yang sedang atau akan mengikuti pendidikan di sekolah, Beasiswa ini bertujuan membantu siswa yang berbakat dan berprestasi dari kalangan ekonomi kurang mampu agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk menunjang biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan oleh anak sekolah atau mahasiswa selama menempuh masa pendidikan di tempat belajar yang diinginkan. Namun bisa juga beasiswa ini di wujudkan dalam bentuk yang lain, misalnya buku buku pelajaran, fasilitas belajar serta hal lain yang tujuannya untuk 1

Upload: rompas-hbtm

Post on 31-Jul-2015

1.601 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

A. Judul

PENGARUH PEMBERIAN BEASISWA PRESTASI TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMPN 3 TANJUNG TAHUN

PELAJARAN 2012/2013

B. Latar belakang masalah

Beasiswa adalah bantuan pemerintah maupun swasta berupa sejumlah

uang yang diberikan kepada siswa atau calon siswa warga negara Indonesia

yang sedang atau akan mengikuti pendidikan di sekolah, Beasiswa ini

bertujuan membantu siswa yang berbakat dan berprestasi dari kalangan

ekonomi kurang mampu agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang

lebih tinggi. Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk menunjang biaya atau

ongkos yang harus dikeluarkan oleh anak sekolah atau mahasiswa selama

menempuh masa pendidikan di tempat belajar yang diinginkan.

Namun bisa juga beasiswa ini di wujudkan dalam bentuk yang lain,

misalnya buku buku pelajaran, fasilitas belajar serta hal lain yang tujuannya

untuk memperlancar para penerima bantuan ini agar mereka bisa

menyelesaikan pendidikannya tanpa ada gangguan terutama yang berhubungan

dengan keuangan hingga tuntas atau lulus.

Hamzah B Uno (2006:29) menyebutkan bahwa Beasiswa prestasi

diberikan kepada siswa yang memiliki prestasi, baik prestasi akademik maupun

prestasi non akademik tetapi lebih diutamakan bagi siswa yang berprestasi

dibidang akademik. Beberapa tujuan dari pemberian beasiswa ini antara lain

1

Page 2: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

adalah : 1) Untuk membantu para pelajar atau mahasiswa agar mereka bisa

mencari ilmu sesuai dengan bidang yang ingin dikuasai, terutama bagi yang

punya masalah dalam hal pembiayaan. 2) Menciptakan pemerataan suatu ilmu

pengetahuan atau pendidikan kepada setiap orang yang membutuhkan. 3)

Menciptakan generasi baru yang lebih pintar dan cerdas. Karena dengan

adanya bantuan beasiswa ini maka seseorang terutama kaum muda bisa punya

kesempatan untuk mendapat pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Dari

sini akan tercipta sumber daya manusia baru yang lebih mampu menjawab

tantangan jaman yang terus maju ini. 4) Meningkatkan kesejahteraan. Setelah

tercipta sumber daya manusia baru yang cerdas, diharapkan mereka ini bisa

memberi bantuan lewat ide dan ilmu pengetahuan yang telah diperolehnya

ketika menjalani masa pendidikan. Karena ilmu pengetahuan tersebut bisa

diterapkan dalam masyarakat dengan tujuan untuk memajukan mereka

sehingga kemakmuran dan kesejahteraan lebih mudah dicapai.

Untuk meningkatkan prestasi hasil belajar peserta didik, selain pemberian

motivasi berupa beasiswa, diperlukan pula faktor pendukung lainnya yaitu

kondisi dari peserta didik itu sendiri, diantaranya kondisi fisiologis dan kondisi

psikologis. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011:189) dalam buku Psikologi

Belajar menjelaskan tentang Kondisi fisiologis dan kondisi psikologis peserta

didik. Kondisi fisiologis terdapat dua macam, yaitu: kondisi fisiologis yang

bersifat umum dan yang bersifat khusus. Kondisi fisiologis umum berpengaruh

dalam menunjang proses belajar peserta didik. Peserta didik yang segar

jasmaninya serta kondisi kesehatan terawat dengan baik, akan meningkatkan

2

Page 3: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

kemampuan belajarnya. Kondisi fisiologis khusus melibatkan cara

memfungsikan panca indera saat proses belajar berlangsung, terutama

penglihatan dan pendengaran. Peserta didik yang kondisi fisiknya lemah,

sering sakit-sakitan, cacat salah satu atau beberapa dari panca indera,

motivasinya juga akan kurang dibandingkan dengan anak yang normal. Selama

proses belajar berlangsung, peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat

memengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra. Pancaindra yang berfungsi

dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula. Dalam

proses belajar, pancaindra merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang

diterima dan ditangkap oleh manusia, sehingga manusia dapat mengenal dunia

luar. Pancaindra yang memiliki peran besar dalam aktivitas belajar adalah mata

dan telinga. Oleh karena itu, baik pendidik maupun peserta didik perlu menjaga

pancaindra dengan baik, baik secara preventif maupun yang ,bersifat kuratif,

dengan menyediakan sarana belajar yang memenuhi persyaratan,

memeriksakan kesehatan fungsi mata dan telinga secara periodik,

mengonsumsi makanan yang bergizi, dan lain sebagainya. Sedangkan kondisi

Psikologis, Setelah diterima sebagai peserta didik, merupakan suatu keharusan

bahwa kondisi psikologis harus benar-benar dipersiapkan. Hal ini perlu

disadari, oleh karena tanpa suatu kesadaran yang mantap, akan berakibat

tersendat-sendatnya proses dan keberhasilan belajar yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Saifuddin Azwar (2002) membedakan kondisi psikologis ini dalam 2

kategori, yaitu variabel non kognitif dan kemampuan kognitif. Variabel non

3

Page 4: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

kognitif terdiri dari minat, motivasi, dan variabel-variabel kepribadian lainnya.

Sedangkan variabel kognitif terdiri atas kemampuan khusus (bakat) dan

kemampuan umum (intelegensia).

Kemampuan Pembawaan, Kita ketahui bahwa tidak ada dua orang yang

pembawaannya sama. Juga di dalam kemampuan belajar, setiap orang

mempunyai potensi kemampuan sendiri-sendiri. Misalnya kemampuan

pembawaan berupa kecerdasan. Kecerdasan sangat menentukan kecepatan atau

penerimaan pelajaran. Tetapi jelas peserta didik yang cerdas tanpa memelihara

kecerdasannya yakni tanpa belajar dengan teratur, akan berakibat tersendat-

sendat perjalanan studinya. Sebaliknya, yang kurang cerdas, tapi belajar rajin,

teratur, terjadwal dan terprogram, meskipun tidak secepat kemampuan peserta

didik yang cerdas, akan tetap lancar studinya.

Kemauan Belajar (Minat dan Motivasi), Tak ada seorangpun yang

memungkiri, bahwa tanpa minat dan motivasi tidak akan tercapai hal yang

diharapkan. Motivasi adalah penting sekali bagi belajar. Untuk dapat memberi

motivasi pada orang yang belajar, kita harus mengetahui dasar psikis dari orang

yang belajar. Orang yang belajar adalah orang yang hidup yang telah

mempunyai kebiasaan-kebiasaan, kesenangan dan ketidaksenangan, emosi,

sikap kecemasan serta ketakutan. Selain itu, manusia datang ke dunia telah

mempunyai keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan. Kebutuhan ini

makin lama makin meningkat dan makin kompleks.

Sikap terhadap Pendidik dan mata pelajaran, Sikap peserta didik terhadap

pendidik dan mata pelajarannya akan mempengaruhi proses belajarnya. Peserta

4

Page 5: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

didik yang benci terhadap pendidik tidak akan lancar belajarnya. Mungkin

sikap siswa terhadap pendidik dipengaruhi oleh penampilan dan sikap dari

pendidik yang bersangkutan. Pendidik yang tidak ramah, selalu muram, dan

cara berpakaian yang kurang baik akan mempengaruhi sikap siswa. Demikian

pula sikap peserta didik terhadap mata pelajaran juga merupakan faktor

penentu keberhasilan belajar.

Bimbingan di dalam belajar, peserta didik butuh bimbingan. Beimbingan

ini perlu diberikan untuk mencegah usaha-usaha yang membuta sehingga anak

tidak mengalami kegagalan, melainkan dapat membawa kesuksesan.

Bimbingan dapat menghindari kesalahan dan memperbaikinya.

Menurut kepala sekolah SMP Negeri 3 Tanjung, pemberian beasiswa

prestasi dipandang sangat penting. Hal tersebut di tujukan untuk meningkatkan

hasil belajar para peserta didik yang menerima beasiswa tersebut, dan

mengharapkan para peserta didik tersebut dapat menuntaskan pendidikannya di

SMP Negeri 3 Tanjung dengan hasil yang memuaskan dan berguna untuk

memudahkan mereka dalam melanjutkan pendidikannya pada sekolah-sekolah

lanjutan yang mereka inginkan.

Pemberian beasiswa prestasi di SMP Negeri 3 Tanjung telah di lakukan

semenjak sekolah tersebut mulai berdiri hingga sekarang, manfaat yang di

peroleh dalam proses belajar dan mengajar dari hal tersebut sangat dirasakan

baik itu oleh peserta didik maupun pendidik yang ada di SMP Negeri 3

Tanjung.

5

Page 6: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

Untuk itu, penulis ingin mengambil salah satu faktor yaitu Pengaruh

Pemberian Beasiswa Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik, Penulis ingin

meneliti seberapa besar pengaruh pemberian beasiswa terhadap motivasi

belajar peserta didik SMPN 3 Tanjung dengan mengampil sampel

perbandingan motivasi belajar peserta didik beasiswa dan non beasiswa SMPN

3 Tanjung tahun pelajaran 2012/2013.

C. Rumusan masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah yang dapat

di rumuskan dalam penelitian ini adalah “Apakah Ada Pengaruh Pemberian

Beasiswa Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik di SMPN 3 Tanjung Tahun

Pelajaran 2012/2013 ?”

D. Batasan masalah

Batasan masalah merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam

penulisan proposal ini. Dalam pembatasan masalah yang tepat dan benar, maka

arah dari pembahasan masalah akan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

Penyusunan Proposal ini, penulis memberikan batasan mengenai :

1. Pengaruh pemberian beasiswa terhadap motivasi belajar Peserta Didik.

2. Motivasi belajar peserta didik di SMPN 3 Tanjung

6

Page 7: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

E. Tujuan penelitian

Berdasarkan judul dan rumusan masalah yang penulis kemukakan diatas,

maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Beasiswa Terhadap Motivasi

Belajar Peserta didik di SMPN 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik di SMPN 3

Tanjung Tahun Pelajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui Perbedaan Motivasi Peserta didik yang mendapatkan

beasiswa dengan yang tidak mendapatkan beasiswa pada peserta didik di

SMPN 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012/2013..

F. Manfaat penelitian

1. Manfaat secara teoritis

a. Sebagai suatu karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada

khususnya maupun masyarakat pada umumnya mengenai pengaruh

Pemberian Beasiswa terhadap motivasi belajar peserta didik di SMPN 3

Tanjung tahun pelajaran 2012/2013.

b. Menambah pengetahuan dan wawasan khususnya mengenai keaktifan

Peserta Didik dalam proses pembelajaran dan prestasi belajar maupun

Motivasi belajar peserta didik di SMPN 3 Tanjung tahun pelajaran

2012/2013.

7

Page 8: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

c. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk kegiatan

penelitian yang sejenis pada waktu yang akan datang.

2. Manfaat praktis

a. Menyebarluaskan informasi mengenai arti pentingnya keaktifan Peserta

Didik dalam proses pembelajaran dan motivasi belajar untuk mendukung

pencapaian prestasi belajar secara optimal.

b. Sebagai calon pendidik, pengetahuan dan pengalaman selama

mengadakan penelitian ini dapat ditransformasikan kepada peserta didik

pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

G. Tinjauan pustaka dan perumusan hipotesis

1. Penegasan pengertian istilah

a. Beasiswa

Beasiswa pada umumnya merupakan pemberian biaya untuk

pendidikan bagi peserta didik yang masih aktif mengikuti pembelajaran

di suatu sekolah atau perguruan tinggi. Dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia, beasiswa dimaknai sebagai tunjangan yang diberikan kepada

pelajar atau mahasiswa sebagai bantuan biaya belajar. Beasiswa juga bisa

dimaknai lain yakni sebagai dana siswa atau dharma siswa.

(www.artikata.com/arti-320966-beasiswa.php).

Menurut Agus Lahinta (2009) mengatakan pengertian beasiswa

adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang diberikan kepada

perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi keberlangsungan

8

Page 9: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan oleh lembaga

pemerintah, perusahaan ataupun yayasan.

Beasiswa adalah pemberian berupa bantuan keuangan yang

diberikan kepada perorangan yang bertujuan untuk digunakan demi

keberlangsungan pendidikan yang ditempuh. Beasiswa dapat diberikan

oleh lembaga pemerintah, perusahaan ataupun yayasan. Pemberian

beasiswa dapat dikategorikan pada pemberian cuma-cuma ataupun

pemberian dengan ikatan kerja (biasa disebut ikatan dinas) setelah

selesainya pendidikan. Beasiswa merupakan pendidikan yang diberikan

kepada peserta didik yang mengalami kesulitan ekonomi dan/atau

memiliki motivasi yang baik. (http://id.wikipedia.org/wiki/Beasiswa).

b. Motivasi

Pengertian dasar motivasi ialah “Keadaan internal organisme (baik

manusia ataupun hewan) yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu

dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk

bertingkah laku secara terarah” (Gleitman, dalam Muhibbin, 1997:136).

Sedangkan menurut Daryanto motivasi adalah alasan atau dorongan

(1998:407). Menurut Dimyati (2002:80) motivasi adalah kekuatan mental

yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk

prilaku mengajar.

Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,

menggerakkan, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku

individu belajar. Sedangkan Motivasi menurut Kartini Kartono (2004 :

9

Page 10: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

18) adalah gambaran pendorong kerja disugestikan berwujud dan insentif

berupa uang sebagai satu-satunya rangsangan untuk bekerja. Belajar

sendiri di artikan sebagai sebagai suatu proses timbul atau berubahnya

tingkah laku melalui latihan (usaha pendidikan) dan dibedakan dengan

perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat

digolongkan kepada latihan usaha pendidikan itu sendiri (Hilgar, E.R,

1984 dalam Masrial, 1993 : 8)

2. Landasan teori

a. Pengertian Beasiswa

Beasiswa memiliki arti sebagai bantuan yang diberikan pada siswa

dalam bentuk dana atau uang yang akan digunakan untuk membantu

proses pendidikan. Sesuai dengan terminology dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia edisi ke-3 (2002:141), beasiswa adalah “ tunjangan

yang diberikan kepada pelajar dan peserta didik sebagai bentuan biaya

belajar”. Beasiswa dimaksudkan sebagai bantuan yang diberikan pada

siswa balam bentuk dana atau berupa uang yang dapat digunakan untuk

membantu keperluan proses pendidikan.

Beasiswa adalah bantuan untuk membantu orang terutama bagi

yang masih sekolah atau kuliah agar mereka dapat menyelesaikan

tugasnya dalam rangka mencari ilmu pengetahuan hingga selesai

(anneahira.com). Bantuan ini biasanya berbentuk dana untuk menunjang

biaya atau ongkos yang harus dikeluarkan oleh anak sekolah atau

10

Page 11: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

mahasiswa selama menempuh masa pendidikan di tempat belajar yang

diinginkan.

Beasiswa juga ditujukan untuk mengantisipasi mahalnya

memperoleh pendidikan yang diharapkan memenuhi segala kebutuhan

dalam proses belajar agar proses pendidikan dapat dilaksanakan dengan

baik sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa beasiswa berfungsi sebagai

bantuan dana bagi siswa yang kurang mampu maupun yang bermotivasi

untuk memperoleh pendidikan yang layak yang diberikan oleh suatu

lembaga pemerintah maupun swasta.

b. Jenis dan Penggunaan Beasiswa

Cahyadi (2004:9) menjelaskan bahwa jenis Beasiswa dibagi

menjadi dua, yaitu: pertama, beasiswa bagi peserta didik bermotivasi,

adalah beasiswa yang memang ditujukan kepada peserta didik yang

memiliki motivasi baik. Dan kedua, beasiswa yang diberikan kepada

peserta didik yang membutuhkan bantuan untuk menjalankan proses

pendidikannya.

Sedangkan menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

(1996), beasiswa digunakan untuk memenuhi keperluan biaya pendidikan

seperti iuran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), peralatan belajar

(buku, alat tulis, dan lain-lain), seragam, dan pengeluaran lain yang

berkaitan dengan proses pembelajaran. Dengan adanya bantuan dana atau

11

Page 12: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

beasiswa ini peserta didik dapat memenuhi segala kebutuhan yang

berkaitan dengan proses pembelajaran.

Penetapan pemberian beasiswa kepada peserta didik didasarkan

atas beasiswa dan tingkat ekonomi peserta didik. Peserta didik dengan

tingkat ekonomi yang rendah, mendapatkan beasiswa untuk membantu

segala keperluan dalam proses pendidikan, sedangkan peserta didik

dengan motivasi yang baik mendapatkan beasiswa atas motivasi yang

diraih.

Jadi dapat disimpulkan bahwa beasiswa digolongkan berdasarkan

jenis dan penggunaannya terutama untuk bidang pendidikan. Jenis

beasiswa dikelompokkan berdasarkan lembaga pemberi beasiswa itu

sendiri dan macam beasiswa yang diberikan. Sedangkan penggunaan

beasiswa lebih diarahkan untuk memenuhi segala keperluan dalam

menjalakan proses pendidikan sehingga pemberian beasiswa lebih

efektif.

c. Tujuan Beasiswa

Secara umum penggunaan beasiswa adalah untuk meringankan

beban biaya pendidikan (Hasan, 2004). tujuan beasiswa yakni:

1) Untuk meningkatkan pemerataan dan kesempatan belajar bagi peserta

didik yang mengalami kesulitan ekonomi.

2) Mendorong dan mempertahankan semangat belajar para peserta didik

agar mereka dapat menyelesaikan pendidikan tepat waktu.

12

Page 13: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

3) Mendorong meningkatkan motivasi akademik sehingga memacu

peningkatan kualitas pendidikan. Pemberian beasiswa ditujukan untuk

mencukupi kebutuhan proses pembelajaran sesuai dengan yang

termuat dalam pedoman pemberian dan tujuan beasiswa.

Segala kebutuhan untuk memperlancar proses pembelajaran dapat

terpenuhi dengan adanya beasiswa yang berperan untuk membantu

pemerataan pendidikan dan memperlancar proses belajar dengan baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tujuan beasiswa adalah

untuk meringankan beban biaya pendidikan sehingga peserta didik dapat

memperoleh pendidikan yang layak tanpa harus terkendala oleh

mahalnya biaya pendidikan biaya pendidikan, dan dapat terus memacu

motivasi belajar peserta didik.

d. Pengertian motivasi

Motivasi menggambarkan suatu dorongan yang menggerakkan

manusia untuk bertindak dengan cara tertentu. Hal ini membuktikan

bahwa motivasi muncul karena adanya suatu kebutuhan. Kebutuhan

menunjukkan adanya kekurangan yang dialami individu. Kekurangan

yang dapat bersifat fisiologis, psikologis, atau sosiologis. Kebutuhan

tersebut mendorong dan mengarahkan untuk mengurangi kekurangan

akan kebutuhan.

Motivasi juga merupakan cadangan energi dalam diri seseorang

yang nantinnya dapat digunakan dalam mewujudkan keinginannya.

Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau

13

Page 14: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan

pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya.

Memotivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya

dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil

mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan (Hasibuan,

2006:141).

Menurut J.P. Chaplin (2000), motivasi adalah suatu variabel yang

ikut campur tangan yang digunakan untuk menimbulkan faktor-faktor

tertentu didalam organisme, yang membangkitkan, mengelola,

mempertahankan dan menyalurkan tingkah laku menuju satu sasaran.

Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan,

menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat

dan antusias mencapai hasil yang optimal. Perusahaan bukan hanya

mengharapkan karyawan mampu, cakap dan terampil tetapi yang

terpenting setiap karyawan mau bekerja dengan giat dan berkeinginan

untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan

karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan jika karyawan tidak mau

bekerja giat.

Motivasi menurut Robbins (dalam Winardi, 2001:1) adalah

kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan

organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam

memenuhi beberapa kebutuhan individual. Anorogo (2006:38) motivasi

adalah suatu model dalam menggerakkan dan mengarahkan seseorang

14

Page 15: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

agar dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dalam mencapai

sasaran dengan penuh kesadaran, kegairahan dan tanggung jawab.

Mitchell dalam Winardi (2001:1) menyatakan motivasi mewakili

prosesproses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya,

dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunter) yang

diarahkan ke arah tujuan tertentu. Lebih lanjut Hodgetts dan Luthan

(dalam Usmara, 2006) mengemukakan motivasi sebagai proses

psikologis melalui keinginan yang belum terpuaskan, yang diarahkan ke

pencapaian tujuan.

Motivasi dapat berfungsi sebagai proses pemberian motif

(penggerak) kerja kepada karyawan sedemikian rupa sehingga mereka

mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi. Anorogo

(2001:34) memberikan pengertian motivasi adalah kebutuhan yang

mendorong perbuatan kearah suatu tujuan tertentu.

Motivasi menurut Edwin B. Flippo (dalam Hasibuan, 2006:143)

motivasi adalah suatu keahlian dalam mengarahkan karyawan dan

organisasi agar mampu bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para

karyawan dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.

Sedangkan menurut Hamalik (1995) menyatakan bahwa motivasi

merupakan suatu proses tingkah laku yang diamati dan meramalkan

tingkah laku orang lain, serta menentukan karakteristik proses

berdasarkan petunjuk-petunjuk tingkah laku seseorang. Petunjuk tersebut

15

Page 16: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

dapat dipercaya apabila tampak kegunaanya untuk meramalkan dan

menjelaskan tingkah laku lainnya.

Jadi Motivasi dapat disimpulkan: (1) Sebagai suatu kondisi yang

menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu. (2) Sebagai suatu

keahlian dalam mengarahkan karyawan dan perusahaan agar mau bekerja

secara berhasil, sehingga keinginan karyawan dan tujuan perusahaan

sekaligus tercapai. (3) Sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku.

Pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku. (4)

Sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri. (5) Sebagai

kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan

memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

H. Metode penelitian

1. Jenis penelitian

Metode adalah pendekatan yang digunakan dalam rangka

mengadakan pendekatan terhadap masalah yang dihadapi atau diteliti.

Hal ini sesuai dengan pendapat seorang ahli yang mengatakan bahwa

“Metode adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu” (Sugiyono, 2008 : 1). Metode eksperimen adalah

suatu pendekatan dimana situasi atau gejala dibuat dengan sengaja

ditimbulkan” (Suharsimi Arikunto, 2002 : 12).

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian

kualitatif sebagai pendekatan dalam mengumpulkan data. Metode

16

Page 17: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat postpositivise, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

sebagai instrumen kunci,pengambilan sampel sumber data dilakukan

secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Analisis kualitatif adalah analisa data dengan menggunakan

analisis deskriptif non statistic melalui penjelasan kata-kata yang

akhirnya dapat di tarik suatu kesimpulan. Secara garis besar langkah-

langkah dalam menganalisis data yaitu persiapan, tabulasi atau

perumusan data dan penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.

(Suharsimi Arikunto, 1998:240).

Dalam menganalisis data yang bersifat kualitatif ini, maka

menggunakan pola berpikir deskriptif analisis induktif. Induktif yaitu

cara berfikir yang berangkat dari faktor-faktor khusus, peristiwa yang

konkrit, kemudian dari faktor dan peristiwa konkrit itu ditarik

generalisasi yang mempunyai sifat umum (Sutrisno Hadi, 2000:42).

Adapun langkah-langkah pengolahan data adalah sebagai berikut:

a. Penelaahan seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu

wawancara, pengamatan, dokumentasi, gambar, foto dan lain

sebagainya.

17

Page 18: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

b. Mereduksi data yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi yang

merupakan usaha membuat rangkuman inti.

c. Penyusunan dalam satuan-satuan, pertama satuan itu harus mengarah

pada satu pengertian atau tindakan yang diperlukan peneliti, dan

kedua satuan-satuan itu harus dapat disatukan.

d. Kategori, yaitu penyusunan kategori yang dalam hal ini salah satu

tumpukan dan seperangkat tumpukan yang telah disusun atas dasar

pikiran, intuisi, pendapat atau kriteria tertentu.

e. Pemeriksaan keabsahan data, yaitu pemeriksaan data yang di dapat

secara keseluruhan untuk memastikan apakah sudah valid atau masih

ada yang dilakukan pengulangan atau revisi. (Lexi J. Moleong,

2001:190-193)

Sedangkan proses analisis data dilakukan setelah data yang

diperoleh sudah final artinya tidak lagi melakukan wawancara atau

observasi untuk mencari informasi. Analisis data dilakukan untuk

menemukan makna setiap data atau informasi kemudian ditafsirkan

dengan akal sehat (common sense) lantas di pilah-pilah kemudian

dibandingkan satu dengan yang lain. Apabila data-data yang ada sudah

dapat di pahami, maka dapat dilakukan usaha pencarian kekeliruan atau

kekurangan yang utama untuk kemudian diselesaikan, untuk menemukan

konsep-konsep pemecahan masalah dari sudut pandang sumber data itu.

(Hadari Nawawi dan H.Mimi, 1966:189-191)

18

Page 19: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

2. Populasi dan sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,

1996:108). Sedangkan populasi menurut Sutrisno Hadi (1990:53)

adalah keseluruhan wilayah individu, obyek atau peristiwa untuk

digeneralisasikan. Dan menurut Sri ningsih (1983:87) populasi adalah

sejumlah individu yang paling sedikit memiliki satu sifat yang sama.

Beberapa pengertian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa populasi adalah seluruh individu atau obyek penelitian yang di

dalamnya terdapat satu atau lebih sifat yang sama, yang merupakan

daerah untuk digeneralisasikan dalam penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik dan Pendidik

SMP Negeri 3 Tanjung. Jumlah Pendidik SMPN 3 Tanjung 30 orang

dan jumlah peserta didik 280 dengan jumlah keseluruhan 310 orang.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dengan

menggunakan cara-cara tertentu (Hadi, 1990:57). Sedangkan menurut

Suharsimi Arikunto (1998:117) sampel adalah sebagian atau wakil

populasi yang diteliti.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sampel

adalah sebagian dari jumlah populasi yang mewakili untuk di teliti baik

dari peserta didik dan unsur Pendidik SMPN 3 Tanjung. Dari unsur

Pendidik SMPN 3 Tanjung diambil 50% dari anggota sampel, yaitu 15

19

Page 20: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

orang dari 30. Sedangkan dari unsur peserta didik diambil 20% dari

jumlah sampel, yaitu 56 orang dari 280, (Arikunto, 1998:120).

3. Data penelitian

a. Jenis dan sumber data

Penulisan proposal ini berupa penelitian lapangan, yaitu

penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif yang berupa

kata-kata atau lisan orang-orang dan perilaku yang diamati. (Robert B

dan Steven J. yang dikutip Leay Moloeng, 1993 : 3).

Dalam penelitan kualitatif, analisa data dilakukan setelah data dari

seluruh responden atau sumber data lain terkumpul, kegiatan dalam

analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden,

menyajikan data, melakukan perhitungan untuk merumuskan masalah,

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Data kualitatif, yaitu data yang digambarkan dengan kata-kata

atau kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk

memperoleh kesimpulan.

b. Tekhnik pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat penting

dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan

menghasilkan data yang memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya.

Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan

cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif.

20

Page 21: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

Suharsimi Arikunto (2002 : 136) menjelaskan bahwa metode

penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya. Di dalam metode penelitian

kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan beberapa teknik

pengumpulan data kualitatif, yaitu; 1). wawancara, 2). observasi, 3).

dokumentasi, dan 4). diskusi terfokus (Focus Group Discussion).

Sebelum masing-masing teknik tersebut diuraikan secara rinci, perlu

ditegaskan di sini bahwa hal sangat penting  yang harus dipahami oleh

setiap peneliti adalah alasan mengapa masing-masing teknik tersebut

dipakai, untuk memperoleh informasi apa, dan pada bagian fokus

masalah mana yang memerlukan teknik wawancara, mana yang

memerlukan teknik observasi, mana yang harus kedua-duanya

dilakukan, dst. Pilihan teknik sangat tergantung pada jenis informasi

yang diperoleh.

1) Wawancara

Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk

mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti

dengan informan atau subjek penelitian. Dengan kemajuan teknologi

informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap

muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya

wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara

mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam

penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi

21

Page 22: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain

sebelumnya.

Karena merupakan proses pembuktian, maka bisa saja hasil

wawancara sesuai atau berbeda dengan informasi yang telah

diperoleh sebelumnya.

Agar wawancara efektif, maka terdapat berapa tahapan yang

harus dilalui, yakni; 1) mengenalkan diri, 2) menjelaskan maksud

kedatangan, 3) menjelaskan materi wawancara, dan 4) mengajukan

pertanyaan (Yunus, 2010: 358).

Selain itu, agar informan dapat menyampaikan informasi yang

komprehensif sebagaimana diharapkan peneliti, maka berdasarkan

pengalaman wawancara yang penulis lakukan terdapat beberapa kiat

sebagai berikut; 1). ciptakan suasana wawancara yang kondusif dan

tidak tegang, 2). cari waktu dan tempat yang telah disepakati dengan

informan, 3). mulai pertanyaan dari hal-hal sederhana hingga ke

yang serius, 4).  bersikap hormat dan ramah terhadap informan, 5).

tidak menyangkal informasi yang diberikan informan, 6). tidak

menanyakan hal-hal yang bersifat pribadi yang tidak ada

hubungannya dengan  masalah/tema penelitian, 7). tidak bersifat

mengpendidiki terhadap informan, 8). tidak menanyakan hal-hal

yang membuat informan tersinggung atau marah, dan 9). sebaiknya

dilakukan secara sendiri, 10) ucapkan terima kasih setelah

22

Page 23: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

wawancara selesai dan minta disediakan waktu lagi jika ada

informasi yang belum lengkap.

Setidaknya, terdapat dua jenis wawancara, yakni: 1).

wawancara mendalam (in-depth interview), di mana peneliti

menggali informasi secara mendalam dengan cara terlibat langsung

dengan kehidupan informan dan bertanya jawab secara bebas tanpa

pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya sehingga

suasananya hidup, dan dilakukan berkali-kali; 2). wawancara terarah

(guided interview) di mana peneliti menanyakan kepada informan

hal-hal yang telah disiapkan sebelumnya. Berbeda dengan

wawancara mendalam, wawancara terarah memiliki kelemahan,

yakni suasana tidak hidup, karena peneliti terikat  dengan pertanyaan

yang telah disiapkan sebelumnya. Sering terjadi pewawancara atau

peneliti lebih memperhatikan daftar pertanyaan yang diajukan

daripada bertatap muka dengan informan, sehingga suasana terasa

kaku.

Dalam praktik sering juga terjadi jawaban informan tidak jelas

atau kurang memuaskan. Jika ini terjadi, maka peneliti bisa

mengajukan pertanyaan lagi secara lebih spesifik. Selain kurang

jelas, ditemui pula informan menjawab “tidak tahu”. Menurut

Singarimbun dan Sofian Effendi (1989: 198-199), jika terjadi

jawaban “tidak tahu”, maka peneliti harus berhati-hati dan tidak

23

Page 24: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

lekas-lekas pindah ke pertanyaan lain. Sebab, makna “tidak tahu”

mengandung beberapa arti, yaitu:

a) informan memang tidak mengerti pertanyaan peneliti, sehingga

untuk menghindari jawaban “tidak mengerti", dia menjawab

“tidak tahu”.

b) informan sebenarnya sedang berpikir memberikan jawaban, tetapi

karena suasana tidak nyaman dia menjawab “tidak tahu”.

c) pertanyaannya bersifat personal yang mengganggu privasi

informan, sehingga jawaban “tidak tahu’ dianggap lebih aman

d) informan memang betul-betul tidak tahu jawaban atas pertanyaan

yang diajukan. Karena itu, jawaban “tidak tahu" merupakan

jawaban sebagai data penelitian yang benar dan sungguh yang

perlu dipertimbangkan oleh peneliti.

2) Observasi

Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik

pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian

kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan

menggunakan panca indera, bisa penglihatan, penciuman,

pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk

menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas,

kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan

perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh

24

Page 25: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab

pertanyaan penelitian.

Bungin (2007: 115-117) mengemukakan beberapa bentuk

observasi, yaitu: 1). Observasi partisipasi, 2). observasi tidak

terstruktur, dan 3). observasi kelompok. Berikut penjelasannya:

a) Observasi partisipasi adalah (participant observation) adalah

metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun

data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan di mana

peneliti terlibat dalam keseharian informan.

b) Observasi tidak terstruktur ialah pengamatan yang dilakukan

tanpa menggunakan pedoman observasi, sehingga peneliti

mengembangkan pengamatannya berdasarkan perkembangan

yang terjadi di lapangan.

c) Observasi kelompok ialah pengamatan yang dilakukan oleh

sekelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat

menjadi objek penelitian.

3) Dokumen

Selain melalui wawancara dan observasi, informasi juga bisa

diperoleh lewat fakta yang tersimpan dalam bentuk surat, catatan

harian, arsip foto, hasil rapat, cenderamata, jurnal kegiatan dan

sebagainya. Data berupa dokumen seperti ini bisa dipakai untuk

menggali infromasi yang terjadi di masa silam. Peneliti perlu

25

Page 26: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

memiliki kepekaan teoretik untuk memaknai semua dokumen

tersebut sehingga tidak sekadar barang yang tidak bermakna.

4) Focus Group Discussion

Metode terakhir untuk mengumpulkan data ialah lewat Diskusi

terpusat (Focus Group Discussion), yaitu upaya  menemukan makna

sebuah isu oleh sekelompok orang lewat diskusi untuk menghindari

diri pemaknaan yang salah oleh seorang peneliti. Misalnya,

sekelompok peneliti mendiskusikan hasil UN 2011 di mana nilai

rata-rata siswa pada matapelajaran bahasa Indonesia rendah. Untuk

menghindari pemaknaan secara subjektif oleh seorang peneliti, maka

dibentuk kelompok diskusi terdiri atas beberapa orang peneliti.

Dengan beberapa orang mengkaji sebuah isu diharapkan akan

diperoleh hasil pemaknaan yang lebih objektif.

4. Variabel penelitian

Variabel penelitian merupakan gejala yang menjadi obyek penelitian

(Yatim, 1996:11) Variabel dalam hal ini diartikan sebagai segala sesuatu

yang akan menjadi obyek pengamatan peneliti (Rahman, 1998 : 52). Sering

pula diartikan bahwa variabel penelitian itu sebagai faktor-faktor yang

berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti. Sedangkan menurut

Arikunto (1999 : 97) variabel yaitu obyek penelitian yang bervariasi.

a. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pemberian beasiswa di SMPN

3 Tanjung tahun pelajaran 2012/2013.

26

Page 27: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

b. Variabel Terikat.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar peserta didik

yang mendapatkan beasiswa di SMPN 3 Tanjung tahun pelajaran

2012/2013.

5. Analisis data

Analisis Data Kualitatif adalah proses kegiatan yang meliputi

mencatat, mengorganisasikan, mengelompokkan dan mensintesiskan data

selanjutnya memaknai setiap kategori data, mencari dan menemukan pola,

hubungan-hubungan dan memaparkan temuan-temuan dalam bentuk

deskripsi naratif, bagan, flow chart, matriks maupun gambar-gambar yang

bisa dimengerti dan pahami oleh orang lain.

Dalam penelitian kualitatif teknis analisis data yang digunakan belum

ada pola yang jelas sehingga belum ada panduan yang pasti. Hal ini

memungkinkan peneliti untuk menganalisis data berdasarkan tingkat

intelektual dan kreativitasnya sehingga membebaskan peneliti untuk

membentuk pola tersendiri yang dirasakan cocok dengan sifat penelitiannya.

Pada hakikatnya analisis data adalah sebuah kegiatan untuk mengatur,

menpendidiktkan, mengelompokkan, memberi kode atau tanda, dan

mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus

atau masalah yang ingin dijawab. Melalui serangkaian aktivitas tersebut,

data kualitatif yang biasanya berserakan dan bertumpuk-tumpuk bisa

disederhanakan untuk akhirnya bisa  dipahami dengan mudah.

27

Page 28: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

Analisis data kualitatif sesungguhnya sudah dimulai saat peneliti

mulai mengumpulkan data, dengan cara memilah mana data yang

sesungguhnya penting atau tidak. Ukuran penting dan tidaknya mengacu

pada kontribusi data tersebut pada upaya menjawab fokus penelitian. Di

dalam penelitian lapangan (field research) bisa saja terjadi karena

memperoleh data yang sangat menarik, peneliti mengubah fokus penelitian.

Ini bisa dilakukan karena perjalanan penelitian kualitatif bersifat siklus,

sehingga fokus yang sudah didesain sejak awal bisa berubah di tengah jalan

karena peneliti menemukan data yang sangat penting, yang sebelumnya

tidak terbayangkan. Lewat data itu akan diperoleh informasi yang lebih

bermakna. Untuk bisa menentukan kebermaknaan data atau informasi ini

diperlukan pengertian mendalam, kecerdikan, kreativitas, kepekaan

konseptual, pengalaman dan expertise peneliti. Kualitas hasil analisis data

kualitatif sangat tergantung pada faktor-faktor tersebut.

Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai data dari masing-

masing variabel serta untuk menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu

dilakukan analisis data.

a. Teknik Deskripsi Data

Data yang diperoleh dideskripsikan dengan menggunakan statistik

deskripstif, statistik deskriftif ini meliputi penentuan skor Maksimal ideal

(Mi) dan Standar Deviasi ideal (SDi).

Untuk menentukan harga Mi dan SDi adalah dapat digunakan

rumus sebagai berikut :

28

Page 29: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

Mi = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal).

SDi = (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)

(Wayan Nurkencana dan PPN. Sumartana, 1986 : 90).

Berdasarkan harga Mi dan SDi maka dibuat tabel konversi untuk

pengkategorian masing-masing variabel sebagai berikut :

Mi + SDi sampai Mi + 3 SDi = tinggi

Mi – 1 SDi sampai < Mi + 1 Sdi = sedang

Mi – 3 3 SDi sampai < Mi -1 SDi = rendah

(Wayan Nurkencana dan PPN. Sumartana, 1986 : 90).

b. Teknik Uji Persyaratan Analisis

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis statistik parametrik. Teknik ini dipilih didasarkan atas tujuan

tersebut, maka teknik yang paling tepat digunakan adalah teknik analisis

pragmentaris korelasi sederhana. Sesuai dengan teknik analisis yang dipilih

tentu saja diimbangi dengan persyaratan analisis yang harus dipenuhi. Maka

persyaratan analisis yang paling penting untuk dipenuhi adalah persyaratan

linieritas di samping uji normalitas data.

c. Uji Normalitas Data

Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah

data yang akan dianalisis dengan statistik berdistribusi normal atau tidak.

Untuk itu digunakan rumus chi-kuadrat sebagai berikut :

X2 =

29

Page 30: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

Keterangan :

X2 = nilai chi-kuadrat

fo = frekuensi observasi

fh = frekuensi harapan

(Suharsimi Arikunto, 2002 : 259)

Kriteria :

Data berdistribusi normal jika X2hitung < X2

tabel dan sebaliknya data yang

tidak berdistribusi normal jika X2hitung > X2

tabel pada taraf uji 95 %.

d. Uji Homogenitas Data

Untuk menguji homogenitas data dalam penelitian ini digunakan

untuk membuktikan homogenitas data dari beberapa sampel yang akan di

analisis dan dapat menguji dua atau lebih kelompok sampel.

Adapun rumus teknik uji Barlet tersebut adalah sebagai berikut :

X2 = Ln 10 { B - ∑ ( Ni – 1 ) log Si2 }

Keterangan :

Ln 10 = 2,3026 ( bentuk logaritma dari bilangan 10 )

B = Satuan Barlet

S = Standar deviasi total

Ni = Besaran ukuran sampel

Untuk B = (log S2) ∑ ( Ni – 1 )

Kriteria : “ Jika X2hitung > X2

tabel ( 1- ) (k-1), dimana ( 1- ) (k-1)

diperoleh dari daftar distribusi chi-kuadrat, maka data yang diperoleh

tidak homogen dan apabila X2hitung < X2

tabel , maka data yang diperoleh

tidak homogen pada taraf signifikansi 5 % atau taraf kebenaran 95%.

30

Page 31: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

6. Pengujian hipotesis

Setelah peneliti mengadakan penelahan yang mendalam terhadap

berbagai sumber untuk menentukan anggapan dasar, maka langkah

berikutnya adalah merumuskan hipotesis. Hipotesis dapat diartikan sebagai

suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian,

sampai terbukti melalui data yang terkumpul.

“Hipotesis merupakan prediksi mengenai kemungkinan hasil dari

suatu penelitian” (Fraenkel dan Wallen dalam Yatim Riyanto, 2001 : 16).

Atas dasar pendapat di atas, hipotesis yang diajukan masih perlu diuji

kebenarannya. Hipotesis yang dimaksud dalam penelitian ini berbentuk

alternatif yang terdiri dari hipotesa mayor dan hipotesa minor. Sesuai

dengan teknik analisis yang digunakan seperti disebutkan di atas, maka

hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi hipotesis nihil (Ho).

(Ha)Ada pengaruh yang positif dan signifikan pengaruh pemberian beasiswa terhadap

motivasi belajar peserta didik di SMPN 3 Tanjung tahun pelajaran 2012/2013

(Ho)

Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan pengaruh pemberian beasiswa

terhadap motivasi belajar peserta didik di SMPN 3 Tanjung tahun pelajaran

2012/2013

Untuk keperluan pengujian hipotesis digunakan teknik uji-t (t-tes).

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang positif dan

signifikan tentang pemberian pemberian beasiswa dengan yang tidak

mendapatkan Beasiswa pada peserta didik di SMPN 3 Tanjung

31

Page 32: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

Dengan keterangan:= Rata-rata sampel= Dugaan rata-rata populasi= Rata-rata populasi 1= Rata-rata populasi 2= Simpangan baku populasi

= Jumlah sampel= Varians populasi

= Simpangan baku sampelE.L.; Romano, Joseph P. (2005).

1. Tolak Ho, apabila t hitung > t table pada taraf uji 95 % dan

derajat kebebasan (dk = n1 + n2 -2). Dan sebaliknya apabila t hitung < t table

maka Ho diterima pada taraf uji yang sama.

2. Ho di tolak artinya terdapat perbedaan yang signifikan

dan menerima Ho artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan

I. Jadwal kegiatan penelitian

Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan yang dimulai dari Bulan

Juli 2012 sampai dengan Bulan September 2012 dan tempat melakukan

penelitian ini yaitu di SMPN 3 Tanjung Kecamatan Tanjung Kabupaten

Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat.

NO KEGIATAN

BULANJuli2012

Agustus2012

September2012

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 51 Persiapan2 Penyusunan Proposal3 Konsultasi Proposal4 Perizinan5 Penyusunan Skripsi6 Konsultasi Skripsi

32

Page 33: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

7 Seminar

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi

V). Jakarta : Rineka Cipta

Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Creswell, John W., Vicki L. Plano Clark. 2007. Designing and Conducting Mixed

Methods Research.Thousand Oaks: SAGE Publications

Definisi Beasiswa, Arti kata: Beasiswa. (online) (www.artikata.com/arti-320966-

beasiswa.php, di akses 7 September 2012)

Depdiknas. 2003. Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Minimal

Penyelenggaraan Pendidikan Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar

dan Menengah (Keputusan Menteri Nomor 053/V/2001 Tanggal 19

April 2001. Jakarta : Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Depdiknas. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Dirjen Manajemen

Dikdasmen Direktorat Pembinaan Pendidikan Sekolah Menengah

Pertama.

E.L.; Romano, Joseph P. (2005). Testing Statistical Hypotheses (edisi ke-3E).

New York: Springer

Moleong, Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya..

33

Page 34: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

Mulyana, Dedy. 2004. Metoologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mulyasa. 2005. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Depdiknas.

Pengertian beasiswa, definisi, fungsi manfaat dan tujuan beasiswa (0nline)

(http://www.anneahira.com, diakses 7 september 2012).

Siagian P. Sondang. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta : Rineka

Cipta.

Singarimbun, Masri  dan Sofian Effendi (ed.). 1989. Metode Penelitian Survai.

Jakarta: LP3S

Sobry Sutikno, Jurnal Peran Pendidik Dalam Membangkitkan Motivasi Belajar

Siswa, Kamis, 11 September 2007. www.depdiknas.go.id

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Bandung : Remaja

Rosda Karya.

Sukmadinata, Syaodih Nana. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Suparlan, 2007.Jurnal Dimensi Mutu Pendidikan, www.depdiknas.go.id

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas.

Wikipedia bahasa indonesia, ensiklopedia bebas. (online)

(http://id.wikipedia.org/wiki/Beasiswa, di akses 7 september 2012).

Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

34

Page 35: Pengaruh Pemberian Beasiswa Prestasi Terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik Di Smpn 3 Tanjung Tahun Pelajaran 2012 2013

35