pengaruh pembelajaran ekonomi terhadap...
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBELAJARAN EKONOMI TERHADAP PERILAKU
KONSUMSI SISWA MAN 1 KOTA TANGERANG SELATAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd)
Oleh
NURKHOLISOH
NIM. 1113015000096
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
ABSTRAK
Nurkholisoh. NIM 1113015000096. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan. Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul Skripsi “Pengaruh Pembelajaran
Ekonomi Terhadap Perilaku Konsumsi Siswa MAN 1 Kota Tangerang
Selaran”.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh pembelajaran ekonomi
terhadap perilaku konsumsi siswa yang berada di MAN 1 Kota Tangerang Selatan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah
siswa MAN 1 Kota Tangerang Selatan yang berjumlah 120 orang dengan
menggunakan teknik Purposive Sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner (angket). Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data variabel X
(Pembelajaran Ekonomi), dan Y (Perilaku Konsumsi) diukur dengan skala likert.
Hasil penelitian ini menunjukan variabel pembelajaran ekonomi berpengaruh
signifikan terhadap perilaku konsumsi siswa. Pada uji koefisien determinasi
terdapat pengaruh sebesar 15,7% dari variabel bebas (Pembelajaran ekonomi)
terhadap variabel terikat (perilaku konsumsi). Sedangkan sebanyak 84,3%
dipengaruhi oleh variabel lain di luar dari analisis regresi ini.
Kata Kunci: pembelajaran ekonomi, dan perilaku konsumsi
viii
ABSTRACT
Nurkholisoh. NIM 11130150000096. Departement of Social Education Study
Program , Faculty Of Educational Science of Syarif Hidayatullah State Islamic
University, Jakarta. The Thesis Title “The Influence of Economic Learning on
Consumption Behavior Students of MAN 1 South Tangerang”.
This research aim to analyze The Influence of Economic Learning on Consumption
Behavior Students of MAN 1 South Tangerang. It uses quantitative approach. The
population on this research was students of MAN 1 South Tangerang with total
sample 120 peoples used Purposive Sampling Technique. The data collection
technique used questionnaire. To obtain X variable data (Economic Learning) and
Y (Consumtion Behavior) measured by likert scale. The result of this study showed
that there was an influence of economic learning on consumption behavior
students. The result of the determination of the coefficient test show that influence
is 15,7% from X variable (Economic Learning) to Y variable (Behavior
Consumption). Whereas 84.3% is affected by other variables outside of this
regression analysis.
key words: economic learning, and consumption behavior
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji hanya milik Allah SWT yang masih melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita semua hingga detik ini. Atas rahmat-Nya pula peneliti
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Pembelajaran Ekonomi
Terhadap Perilaku Konsumsi Siswa MAN 1 kota Tangerang Selatan, sebagai salah
satu persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Selanjutnya
Shalawat serta salam semoga terlimpah dan tercurah kepada junjungan alam,
baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sabahatnya. Nabi
akhirul zaman yang telah mebawa umat manusia dari zaman kegelapan menjadi
zaman yang terang berderang dengan ilmu dan teknologi yang berkembang dengan
pesat ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyelesaian skripsi ini banyak mendapat
dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga penyusun skripsi
ini berjalan lancar. Oleh karena itu, dengan terselesaikannya skripsi ini, peneliti
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Drs. Syaripulloh M.Si , selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan arahan dalam hal akademik agar selalu mendapatkan hasil
akademik yang baik.
x
5. Ibu Anissa Windarti, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk membimbing Peneliti serta selalu
memberikan arahan, nasehat, dan motivasi kepada Peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Neng Sri Nuraeni, M.Pd , selaku Dosen Pembimbing II yang telah
bersedia di tengah-tengah kesibukannya meluangkan waktu untuk
membimbing Peneliti serta selalu memberikan arahan, nasehat, dan
motivasi kepada Peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang tidak bisa
saya sebutkan namanya satu persatu, namun tidak mengurangi rasa
hormat saya, yang telah mendidik dan memberikan banyak ilmunya
kepada peneliti dengan penuh kesabaran.
8. Kedua orang tuaku yang tercinta, Bapak Said dan Ibu Mustanifah yang
selama ini telah memberikan kasih sayang dan cintanya tiada henti yang
begitu tulus dan ikhlas, serta yang telah mengorbankan seluruh jiwa dan
raga baik secara moril maupun materi. Semoga ridho Allah SWT selalu
menyertai kalian dan diberikan sebaik-baiknya balasan bagi mereka
berdua.
9. Kakakku Zulfahmi yang senantiasa selalu memberi semangat dan
motivasi kepada Peneliti.
10. Sahabat-sahabatku; Siti Nurmilawati, Indryani Marta Puspita dan Rosita
Mahmudah yang telah membantu Peneliti dalam menyelesaikan skripsi
ini.
11. Sahabat-Sahabatku; Gilang Muharram, Irma Ayu Sawitri, Isnina Intan
Cahya, Siti Adawiyah Nurkomala, dan Syifa Nurma Handayani yang
telah menemani dan meramaikan hari-hariku dalam aktifitas di masa
perkuliahan.
12. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013, khususnya Konsenterasi
Ekonomi, atas cerita dan pengalamannya selama masa kuliah yang
pernah dijalani dan lewati bersama.
xi
13. Keluarga besar BIMBEL GENIUS FUTURE yang selalu memberikan
semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
14. Keluarga besar Pendidikan IPS tahun 2013 yang telah berjuang bersama
dari awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan.
Atas semua kebaikannya peneliti hanya mampu berdo’a semoga Allah
SWT menerima sebagai amal kebaikan dan membalasnya dengan balasan yang
lebih baik. Peneliti juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya, peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penelti khususnya dan para pembaca umumnya. Aamiin ya Robbal ‘Alamin.
Jakarta, 13 Februari 2020
Nurkholisoh
NIM. 1113015000096
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ...................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ..................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ................ Error! Bookmark not
defined.iv
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH ............... Error! Bookmark not
defined.v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 8
C. Batasan Masalah........................................................................................... 9
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 9
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS .......................... 11
A. Kajian Teori ............................................................................................... 11
1. Pembelajaran Ekonomi ........................................................................... 11
a. Pengertian Pembelajaran..................................................................... 11
b. Jenis-jenis Materi Pembelajaran: ........................................................ 13
c. Pengelompokkan Materi Pembelajaran .............................................. 14
d. Pengertian Ekonomi ............................................................................ 14
2. Perilaku Konsumen .................................................................................... 16
xiii
a. Pengertian Perilaku ................................................................................. 16
b. Pengertian Konsumen ............................................................................ 17
d. Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen .......................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 30
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 30
1. Tempat Penelitian ................................................................................... 30
2. Waktu Penelitian .................................................................................... 30
B. Metode Penelitian....................................................................................... 31
C. Populasi dan Sample .................................................................................. 31
1. Populasi .................................................................................................. 31
2. Sampel .................................................................................................... 31
D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel .............................................. 32
1. Variabel Penelitian ................................................................................. 32
2. Definisi Variabel .................................................................................... 33
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 35
1. Kuesioner/Angket ................................................................................... 35
2. Wawancara ............................................................................................. 36
F. Instrumen Penelitian................................................................................... 36
G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 39
H. Uji Instrumen Angket ............................................................................. 39
1. Uji Validitas ........................................................................................... 39
2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 40
I. Uji Prasyarat Analisis ................................................................................. 41
1. Uji Normalitas ........................................................................................ 41
2. Uji Homogenitas ..................................................................................... 41
3. Uji Linearitas .......................................................................................... 41
J. Uji Hipotesis .............................................................................................. 42
1. Uji Regresi Linear Sederhana ................................................................. 42
2. Uji T ....................................................................................................... 42
3. Koefisien Determinan ............................................................................. 42
K. Hipotesis Statistik ................................................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 44
xiv
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 44
1. Sejarah Singkat Madrasah ...................................................................... 44
2. Visi, Misi dan Tujuan ............................................................................. 44
3. Guru dan Tenaga Kependidikan ............................................................. 46
4. Pengembangan Diri ................................................................................ 53
B. Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 55
C. Uji Prasyarat Data ...................................................................................... 58
a. Uji Normalitas ........................................................................................ 58
b. Uji Homogenitas ..................................................................................... 60
c. Uji Linearitas .......................................................................................... 61
D. Statistik Deskriptif ..................................................................................... 62
E. Hasil Uji Analisis Regresi .......................................................................... 64
F. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................................... 66
a. Uji T (Parsial) ......................................................................................... 66
b. Koefisien Determinasi ............................................................................ 66
G. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. 68
H. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 69
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...................................... 70
A. Kesimpulan ................................................................................................ 70
B. Implikasi ..................................................................................................... 70
C. Saran ........................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
2.1 Hasil Penelitian Relevan ................................................................................. 25
3.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Y : Perilaku Konsumsi ..................................... 38
4.1 Data guru MAN 1 Kota Tangerang Selatan .................................................... 46
4.2 Sumber belajar ................................................................................................ 50
4.3 Sarana/ruang Penunjang .................................................................................. 51
4.4 Prasarana ......................................................................................................... 52
4.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas ...................................................................... 56
4.6 Rekapitulasi hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 57
4.7 Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov .................................... 60
4.8 Uji Homogenitas ............................................................................................. 61
4.9 Uji Linearitas ................................................................................................... 62
4.10 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ................................................................. 63
4.11 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana .............................................................. 65
4.12 Rekapitulasi Hasil Uji T ................................................................................ 66
4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................................... 67
xvi
DAFTAR GAMBAR
2.1 Bagan Kerangka Berfikir ................................................................................ 29
3.2 Desain Penelitian ............................................................................................. 33
4.3 Uji Normalitas Menggunakan Q-Q Plot ......................................................... 59
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan
dalam kehidupan manusia. Mulai dari kandungan hingga beranjak dewasa
kemudian tua, manusia mengalami proses pendidikan yang didapatkan dari
manapun baik dari lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat
sekitar. Manusia hidup pasti membutuhkan pendidikan dalam
kehidupannya. Karena dengan pendidikan manusia mampu
mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau dengan
cara lain yang lebih dikenal oleh masyarakat. Menurut Undang-Undang No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa,
“Pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa kepada tuhan yang
maha esa, berakhlak mulia sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.1 Hal
tersebut menegaskan bahwa pendidikan menjadi salah satu alasan tujuan
dari bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dengan landasan pemikiran tersebut, pendidikan nasional disusun
sebagai usaha sadar untuk memungkinkan bangsa Indonesia
mempertahankan kelangsungan hidupnya dan mengembangkan dirinya
secara terus-menerus dari satu generasi ke generasi berikutnya.2 Sistem
pendidikan nasional harus dapat memberi pendidikan dasar bagi setiap
warga negara Republik Indonesia, agar masing-masing memperoleh
sekurang-kurangnya pengetahuan dan kemampuan dasar, yang meliputi
kemampuan membaca, menulis dan berhitung serta menggunakan bahasa
1 UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar
Grafika, 2003), hlm 5-6 2 Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional, h. 23
2
Indonesia, yang diperlukan oleh setiap warga negara untuk dapat berperan
serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.3
Usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, tentu saja tidak hanya
menjadi tugas pemerintah semata, namun andil masyarkat Indonesia sendiri
juga merupakan hal yang patut diperhitungkan. Hal ini membuat pendidikan
menjadi kebutuhan dasar untuk menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas diyakini akan
memperbaiki keadaan bangsa Indonesia untuk lebih baik.
Kualitas sumber daya manusia berkaitan dengan bagaimana
seseorang memperoleh pendidikan, baik pendidikan informal, formal,
maupun non formal. Pada setiap bidang pendidikan tersebut, terdapat
beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Pembelajaran
dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dilakukan dengan maksud
untuk memfasilitasi belajar. Pembelajaran juga dipahami sebagai upaya
yang disengaja untuk mengelola kejadian atau peristiwa belajar dalam
memfasilitasi peserta didik sehingga memperoleh tujuan yang dipelajari.4
Namun, didalam kurikulum tujuan pendidikan dirumuskan dalam bentuk
kompetensi. Kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan,
nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Seseorang yang telah memiliki kompetensi dalam bidang tertetentu bukan
hanya mengetahui, akan tetapi juga dapat memahami dan menghayati
bidang tersebut yang tercermin dalam pola perilaku sehari-hari.5
Dalam pendidikan formal, siswa tentu memiliki tujuan untuk
mendapatkan ilmu dan mendapatkan nilai yang memuaskan. Misalkan
dalam mata pelajaran ekonomi, siswa diajarkan konsep-konsep dan
pengetahuan ekonomi. Namun pada kenyataannya, tujuan yang ingin
3 Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional, h. 25
4 Dr. Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2014), h. 57 5 Prof. Dr. Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana 2008) h. 133
3
dicapai siswa hanya agar dapat belajar secara tuntas sesuai dengan standar
kelulusan minimal, sehingga sebagian siswa masih belum mengetahui
bagaimana konsep ekonomi tersebut diterapkan dalam kehidupan nyata. Ini
berkaitan dengan kondisi pembelajaran yang hanya mengacu terhadap
kurikulum tanpa memperhatikan tujuan jelas yang ingin di capai dalam
konsep pembelajaran.
keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup merupakan naluri
manusia. Sejak kecil, bahkan ketika baru lahir, manusia sudah menyatakan
keinginan untuk memenuhi kebutuhannya dengan berbagai cara. Semakin
besar dan akhirnya dewasa, keinginan dan kebutuhan seorang manusia
akan terus meningkat. Dalam memenuhi kebutuhannya manusia
dihadapkan pada masalah ekonomi yang berlaku sebagai akibat adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan
alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia semakin
kompleks. Itu terjadi karena terus berkembangnya teknologi serta keadaan
zaman yang terus membuat kebutuhan manusia terus bertambah. Dalam hal
ini, manusia harus mampu memilih serta memilah kebutuhan apa saja yang
harus dan mesti terpenuhi dengan cepat dan kebutuhan mana yang
seharusnya memang menjadi sebuah keinginan. Terkadang, manusia pada
zaman sekarang sangat susah atau bahkan tidak dapat membedakan mana
yang disebut kebutuhan dan mana yang dimaksud dengan keinginan.
Memang hal tersebut sangat lumrah terjadi di dalam kehidupan manusia,
tanpa disadari manusia bahkan akan lebih memilih keinginannya yang
terpenuhi dibandingkan dengan kebutuhannya yang terpenuhi. Tapi, di
dalam kehidupan setiap manusia pasti memiliki jenis kebutuhan yang
berbeda sesuai dengan kehidupan yang dijalaninya.
Kebutuhan juga berkaitan erat dengan perilaku manusianya sendiri.
Kebutuhan dapat disesuaikan dengan keadaan dan kondisi perilaku
konsumennya. Pengaruh ini sangat besar, karena seharusnya manusia
4
sendiri bisa mengontrol bagaimana cara pemenuhan kebutuhannya. Dalam
pemenuhan kebutuhan seseorang juga harus memiliki motivasi untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri.
Kebutuhan manusia adalah ketidakberadaan beberapa kepuasaan
dasar. Manusia membutuhkan makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal,
keamanan, hak milik, dan harga diri. Kebutuhan merupakan hakikat
biologis dan kondisi manusia. Kebutuhan tidak perlu diciptakan oleh
pemasar atau produsen karena melekat pada diri setiap manusia.
Keinginan adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik.
Pemasar tidak menciptakan kebutuhan, tetapi mempengaruhi keinginan
manusia. Contohnya, orang Indonesia membutuhkan nasi, tetapi juga
menginginkan kentang goreng, jagung, minuman ringan, kacang-kacangan,
dan sebagainya.
Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang
didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan
berubah menjadi permintaan jika didukung dengan kemampuan dan
kesediaan untuk melakukan pembelian.6
Pada kenyataannya, dalam hidup ini manusia sering dihadapkan
pada berbagai pilihan guna memenuhi kebutuhannya. Pilihan-pilihan ini
terpaksa dilakukan karena kebutuhan manusia tidak terbatas. Banyak faktor
atau dan alasan yang mendorong manusia untuk melakukan suatu
pembelian. Pemahaman tentang prilaku mereka sangat penting karena
banyak dijadikan modal penting bagi perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses
6 Etta Mamang, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, (Yohyakarta: CV Andi Offset,
2013) h. 7
5
pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang
atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.7
Berdasarkan pengertian tersebut dapat dijabarkan tahap-tahap
perilaku konsumen yang meliputi (1) tahap untuk merasakan adanya
kebutuhan dan keinginan, (2) usaha untuk mendapatakan produk, mencari
informasi tentang produk, harga, dan saluran distribusi; (3) pengonsumsian,
penggunaan, dan pengevaluasian produk setelah digunakan, dan (4)
tindakan pascapembelian yang berupa perasaan puas atau tidak puas.8
Materi mengenai kebutuhan terdapat dalam mata pelajaran Ekonomi
di tingkat Sekolah Menengah Pertama maupun dalam tingkat Sekolah
Menengah Atas. Pembelajaran tersebut di harapkan dapat mengubah cara
pandang siswa dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Karena pada
dasarnya pendidikan harus dapat merubah sikap manusia agar dapat
menjadi lebih baik lagi. Ilmu ekonomi merupakan sebuah ilmu yang
mempelajari tentang bagaimana seseorang dan masyarakat dalam
menentukan sebuah pilihan. Hal ini berkaitan dengan keadaan manusia
yang selalu memiliki keinginan, untuk itu cara untuk memenuhi semua
kebutuhan hidupnya, manusia dapat menggunakan sumber daya yang
tersedia, tetapi tidak semua sumber daya dapat kita manfaatkan dengan
cuma-cuma, karena berbagai sumber daya banyak yang ketika kita ingin
menggunakannya akan membutuhkan pengorbanan atau disebut dengan
sumber daya ekonomi (barang ekonomi). selain itu, kebutuhan pula tidak
semuanya tersedia secara melimpah, tetapi ada beberapa sumber daya yang
tersedia secara terbatas, dengan begitu sebagai manusia yang akan
memanfaatkan sumber daya tersebut harus dapat mencari sumber daya
alternatifnya.
7 Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: PT. Refika Aditama,
2005) h. 4 8Etta Mamang, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, h. 10
6
Bagian dari kegiatan ekonomi yang dipelajari dalam pendidikan
ekonomi yaitu suatu permasalahan mengenai konsumsi atau cara
pemenuhan terhadap kebutuhan manusia. Di awal kehidupannya, manusia
selalu dituntut untuk bekerja guna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,
baik kebutuhan yang bersifat rutin maupun kebutuhan yang tidak bersifat
rutin, seperti pakaian, makanan, perumahan, kendaraan, bahan bakar,
pendidikan, pengobatan dan kebutuhan lainnya. Semua kebutuhan tersebut
dikonsumsi guna untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat jasmani di
dalam suatu rumah tangga, sedangkan keanekaragaman sebuah kebutuhan
itu tergantung dengan kehidupannya sendiri.9
Terkait dengan perilaku konsumsi siswa, Pendidikan memegang
peranan penting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Pendidikan merupakan suatu proses yang mengakibatkan
terjadinya perubahan-perubahan dalam perilaku. Dengan kata lain orang
yang dianggap belajar adalah orang yang menunjukkan perubahan-
perubahan tingkah laku dalam hidupnya.
Dengan pengetahuan yang dimilikinya manusia bisa bertindak atau
berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang didapatnya dari proses
pembelajaran dalam mengambil keputusan. Selain memiliki perilaku yang
lebih baik, manusia yang memiliki pengetahuan cenderung mempunyai
kecakapan hidup yang lebih baik. Siswa yang merupakan bagian
terpenting dari proses pendidikan, proses pendidikan atau pembelajaran
yang didapatkan siswa disekolah merupakan proses pendidikan yang
cukup tinggi. Dalam artian bahwa siswa sudah mencapai tahapan
pembelajaran yang mencapai tahap perubahan tingkah laku yang lebih
baik lagi sesuai dengan hasil yang ingin dicapai dari proses pendidikan.10
9 Imam Muttaqin, Studi Komparatif Konsep Kepuasan Sebagai Tujuan Kegiatan
Konsumsi Menurut Ekonomi Konvensional dan Syariah, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan
Ekonomi Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2014), h. 1
10 https://media.neliti.com/media/publications/210054-pengaruh-literasi-ekonomi-terhadap-peril.pdf diakses pada tanggal 04 Februari 2018 pukul 22.30
7
Menurut pengamatan peneliti yang dilakukan tanggal 10 – 14 April
2017, yang menyatakan bahwa pola konsumsi siswa terjadi akibat gaya
hidup yang diterapkan di dalam keluarganya. Belum lagi, lingkungan
pertemanan yang mereka sengaja dibuat sama dengan kebiasaan yang
mereka lakukan di lingkungan keluarganya. Di MAN sendiri, sebagian
besar siswa memiliki pendapatan uang jajan yang cukup tinggi, dan
biasanya uang jajan itu mereka gunakan hanya untuk keperluan mereka
diluar dari keperluan membeli kebutuhan perlengkapan sekolah.
Kebutuhan yang mereka penuhi tidak sesuai dengan identitas yang mereka
miliki, seperti uang jajan itu digunakan untuk membeli paket kuota yang
memang terkadang mereka gunakan untuk sarana belajar. Namun, lebih
dari itu mereka gunakan paket kuota tersebut hanya untuk bermain-main
saja.
Dilihat dari sisi lain, seperti pengetahuan siswa terhadap mata
pelajaran ekonomi pun masih sangat sederhana, karena yang mereka ingat
terkait materi ekonomi hanya sebatas mengenai keuangan. Telebih dari itu,
mereka biasanya hanya mampu menerapkan materi bank seperti menabung
di dalam kehidupannya sehari-hari.
Dari hasil pengamataan pada siswa di MAN 1 Kota Tangerang
Selatan, menunjukkan bahwa siswa belum benar-benar menerapkan ilmu
ekonomi yang telah mereka pelajari. Siswa masih terlihat mengedepankan
hal-hal yang berkaitan dengan keinginan sesuai dengan zamannya.
Sebagian besar siswa selalu memilih memenuhi keinginan hidupnya
dibandingkan dengan kebutuhann sekolah yang memang seharusnya
mereka penuhi sebelum hal-hal yang tidak dibutuhkan terpenuhi.
Banyak siswa yang berpendapat bahwa pada zaman sekarang
keinginan lah yang harus di nomor satukan karna memang siswa merasa
gengsi jika sebuah keinginannya tidak terpenuhi dengan baik. Perilaku
8
konsumtif yang mereka anut selama ini sangat bertolak belakang dengan
apa yang dipelajari selama ini.11
Terkait dengan penelitian tentang prilaku konsumsi siwa sudah
pernah dilakukan oleh Febrina Iqhyanul Imansari yang berjudul Pengaruh
Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Perilaku Konsumsi Siswa
Kelas XI IIS di SMA Negeri 17 Surabaya. Hasil penelitian tersebut
menunjukan bahwa Status sosial ekonomi tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap perilaku konsumsi siswa kelas XI IIS di SMA Negeri
17 Surabaya. Hal ini disebabkan karena meskipun siswa memiliki status
sosial yang rendah dia dapat memiliki perilaku konsumsi irasional.12 Yang
membedakan antara penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah latar
tempat, pelaku prilaku konsumsi dan hal yang mempengaruhi prilaku
konsumsinya. Hal yang mempengaruhi penelitian tersebut adalah status
sosial ekonomi orangtua, sedangkan pada penelitian ini pengaruhnya
berasal proses pembelajaran dalam mata pelajaran ekonomi.
Sesuai dengan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka
peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan yang berkaitan dengan:
“Pengaruh Pembelajaran Ekonomi Terhadap Perilaku Konsumsi Siwa
di MAN 1 Kota Tangerang Selatan”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti
dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang terjadi, yaitu:
1. Perilaku konsumtif siswa di dorong karena kuramgnya pengetahuan
siswa dalam berperilaku konsumsi yang baik
2. Waktu luang siswa diisi oleh kegiatan yang sifatnya kosnumtif
11 Hasil wawancara dengan siswa MAN 1 Kota Tangerang Selatan pada, Jumat 08
Februari 2018 pukul 09.00 WIB 12 Febrina Iqhyanul Imansari, Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap
Perilaku Konsumsi Siswa Kelas XI IIS Di SMA Negeri 17 Surabaya, Jurnal Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.
9
3. Perilaku konsumtif siswa dipengaruhi oleh kebiasaan dalam lingkugan
sosialnya
C. Batasan Masalah
Masalah yang telah diidentifikasi masih luas, sehingga perlu dilakukan
pembatasan masalah untuk mempersempit ruang lingkup penelitian.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka fokus penelitian ini yaitu:
1. Pengaruh pembelajaran ekonomi terhadap perilaku konsumsi siswa
belum terealisasikan secara optimal
2. Kurangnya pengetahuan siswa terhadap pentingnya proses pemenuhan
kebutuhan sebagai seorang siswa
3. Kurangnya pengetahuan siswa terhadap mata pelajaran ekonomi karena
tidak mendapat pengalaman langsung mengenai bagimana prilaku
konsumsi siswa yang baik
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, dapat dirumuskan judul
permasalahan penelitian yaitu: bagaimana pengaruh pembelajaran ekonomi
terhadap perilaku konsumsi siswa di MAN 1 kota Tangerang Selatan ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pembelajaran ekonomi terhadap perilaku konsumsi siswa di MAN
1 Kota Tangerang Selatan
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada
banyak pihak diantaranya:
1. Manfaat Teoritis
Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
sumbangan pengetahuan terhadap dunia pendidikan agar dapat berkembang
lebih baik lagi. Selain itu, sebagai bahan koreksi pembelajaran yang ada
terkait pendidikan ekonomi sehingga nantinya akan tercipta individu-
10
individu dengan kepribadian yang berkualitas agar berguna bagi dirinya
sendiri, bangsa, dan negara.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang dapat diperoleh dengan adanya penelitian ini adalah:
a. Bagi sekolah
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan saran yang
bermanfaat dalam upaya meningkatkan pembelajaran siswa mengenai
kebutuhan, serta dapat memberikan saran dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran di sekolah, sehingga sekolah dapat lebih meningkatkan
mutu pendidikannya.
b. Bagi Guru
Dapat memberikan sumber informasi dan referensi bagi dalam
pengembangan kualitas pembelajaran.
c. Bagi peserta didik
Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan memanfaatkan
media pembelajaran yang ada untuk meningkatkan hasil belajar.
d. Bagi peneliti
Penelitian dan hasil penelitian dapat menambah pengetahuan peneliti
mengenai kegiatan pembelajaran serta bahan masukan Mahasiswa
Pendidikan IPS konsentrasi Ekonomi dalam pembelajaran Ekonomi
11
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Ekonomi
a. Pengertian Pembelajaran
Belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu
untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang
diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif
permanen dan menetap disebabkan adanya interaksi individu
dengan lingkungan belajarnya. 1
Dua buah konsep kependidikan yang sangat berkaitan
dengan yang lainnya yaitu, Belajar (learning) dan pembelajaran
(instruction). Konsep belajar berakar pada pihak peserta didik dan
konsep pembelajaran berakar pada pihak guru dan keduanya bisa
berediri sendiri dan juga menyatu, bergantung kepada situasi dari
kedua kegiatan itu terjadi. Pembelajaran atau instruction itu
biasanya terjadi dalam situasi formal yang secara sengaja di
programkan oleh guru dalam usahanya mentransformasikan ilmu
yang diberikannya kepada peserta didik, berdasarkan kurikulum dan
tujuan yang hendak dicapai.2
Bahan atau materi pelajaran (learning materials) adalah
sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa
sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar
kompentensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan. Materi
pelajaran merupakan bagian terpenting dalam proses pembelajaran,
bahkan dalam pengajaran yang berpusat pada materi pelajaran
1 Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi Pendidikan Teori dan Aplikasi
Dalam Proses Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), h. 116 2 Prof. Dr. H. Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta, Uhamka
press 2003), h. 11
12
(subjct-centered teaching), materi pelajaran merupakan inti dari
kegiatan pembelajaran.3
Bahan ajar adalah isi yang diberikan kepada siswa dapat saat
berlangsungnya proses belajar-mengajar. Dengan kata lain melalui
bahan pelajaran tujuan pengajaran dapat tercapai. Bahan pelajaran
pada hakikat adalah isi dari mata pelajaran atau bidang studi yang
diberikan kepada siswa sesuai dengan kurikulum yang
digunakannnya.4
Pembelajaran dikaitkan dengan proses dan usaha yang
dilakukan oleh guru atau pendidik untuk melakukan proses
penyampaian materi kepada siswa melalui proses pengorganisasian
materi, siswa, dan lingkungan yang pada umumnya terjadi di dalam
kelas.5
Sistem pembelajaran sebagai suatu sistem yang terdiri dari
paduan berbagai komponen yang berkaitan satu dengan yang
lainnya, memerlukan pemahaman dengan baik, sehingga pada
waktu proses belajar mengajar di programkan mampu mencapai
tujuan yang telah dirancangkan. Fungsi-fungsi yang terdapat dalam
sistem pembelajaran adalah: fungsi belajar yang dilakukan oleh
peserta didik, fungsi pembelajaran dan fungsi evaluasi yang
dilakukan oleh pendidik.6
Perilaku Konsumen menyangkut masalah keputusan yang
diambil seseorang dalam persaingannya dan penentuan untuk
mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa. Berdasarkan
teori ekonomi bahwa perilaku konsumen adalah seseorang atau
3 Wina sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2008), h.141 4 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru, 2009),
141 5 Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, op.cit, h. 130 6 Aminuddin rasyad, op.cit h. 15
13
individu dalam bertindak secara rasional untuk memaksimalkan
keuntungan (kepuasan) mereka dalam membeli barang dan jasa.7
b. Jenis-jenis Materi Pembelajaran:
Adapun jenis-jenis materi pembelajaran sebagai berikut :
1) Fakta yaitu kebenaran yang dapat diterima oleh nalar dan sesuai
dengan kenyataan yang dapat dikenali dengan panca indra. Jenis
materi pembelajaran fakta ini yaitu menyampaikan informasi, orang,
tempat, sesuatu dan peristiwa sesuai dengan keadaan sesungguhnya,
dalam bentuk lisan, tulisan, maupun gambar.
2) Konsep adalah hasil penyimpulan tentang sesuatu hal berdasarkan
atas adanya ciri-ciri yang sama pada hal tersebut. Konsep merupakan
kemampuan untuk menyatakan defenisi, menuliskan ciri khas sesuatu
atau mengelompokkan, yang berkaitan dengan objek, suatu peristiwa,
atau manusia.
3) Prinsip yaitu kemampuan yang harus dikuasai peserta didik berupa
menemukan hubungan antara beberapa konsep atau menerapkan
hubungan antar berbagai macam konsep
4) Prosedur yaitu materi pembelajaran yang merupakan kemampuan
yang harus dikuasi peserta didik berupa menjelaskan atau melakukan
langkah- langkah atau prosedur suatu kegiatan secara berturut atau
membuat seuatu.
5) Keterampilan yaitu kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta
didik berupa melakukan suatu jenis kegiatan yang berupa fisik.
6) Sikap atau nilai yaitu berkaitan dengan sikap atau minat peserta didik
mengikuti materi pelajaran yang disajikan pengajar.8
7 Leon G. Schiffman, Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Indeks, 2008), hal. 6
8 Dr. Munir. IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung: CV.
Alvabeta, 2010. h, 62-63
14
c. Pengelompokkan Materi Pembelajaran
1. Berdasarkan sumber materi pelajaran sebagai berikut :
1.1. Materi pelajaran utama atau wajib (compulsory learning
resources), yaitu materi pelajaran primer atau pokok yang
menjadi rujukan dalam kegiatan pembelajaran. Materi pelajaran
ini dapat diperoleh dari kurikulum, buku teks, modul, dan
sebagainya
1.2. Materi pelajaran penunjang (supplementary reading material),
yaitu materi pelajaran sekunder atau tersier sebagai pelengkap
dan pengayaan (enrichment learning materials) dapat diperoleh
dari buku bacaan, majalah, program video, leaflet, poster,
komik, instruksional, dan sebagainya
2. Berdasarkan sifatnya materi pelajaran terdiri atas :
2.1. Materi pelajaran umum yang harus dimiliki oleh seluruh peserta
didik
2.2. Materi pelajaran khusus yang diperlukan untuk kepentingan
tertentu, seperti yang bersifat vokasional
2.3. Materi pembelajaran deskriptif yang berisi paparan berupa
fakta-fakta dan prinsip-prinsip materi pelajaran normatif, yang
berisi norma, moral, peraturan, etika, dan estetika.9
d. Pengertian Ekonomi
Ekonomi merupakan semua hal yang menyangkut serta
berkaitan dengan perikehidupan dalam rumah tangga suatu
masyarakat, tentu saja yang dimaksud dengan perkembangannya
kata rumah tangga tidak hanya sekedar merujuk pada satu keluarga,
melainkan juga rumah tangga yang lebih luas yaitu rumah tangga
bangsa, Negara dan Dunia.10
9 Ibid, hal. 64 10 Nur Laily dan Budiyono Pristyadi, Teori Ekonomi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013) h.
1
15
Paul Anthony Samuelson, seorang Profesor Ekonomi dari
Masachusetts Institute of Technology (MIT), mengumpulkan
sekurang-kurangnya 6 (enam) buah definisi dari para ahli lain.
Keenam definisi itu masing-masing adalah sebagai berikut:
1) Ilmu Ekonomi, atau Ekonomi Politik (Political Economy) adalah
suatu studi tentang kegiatan-kegiatan yang dengan atau tanpa
menggunakan uang, mencakup atau melibatkan transaksi-
transaksi pertukaran antarmanusia.
2) Ilmu Ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang
menjatuhkan pilihan yang tepat untuk memanfaatkan sumber-
sumber produksi (tanah, tenaga kerja, barang-barang modal
misalnya mesin, dan pengetahuan teknik) yang langka dan
jumlahnya terbatas, untuk menghasilkan berbagai barang
(misalnya gandum, daging, mantel, perahu layar, jalan raya,
pesawat, dll.) serta mendistribusikannya kepada anggota
masyarakat untuk mereka konsumsi.
3) Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup
mereka sehari-hari untuk mendapat dan menikmati kehidupan.
4) Ilmu Ekonomi adalah studi tentang bagaimana manusia bertindak
untuk mengorganisasi kegiatan-kegiatan konsumsi dan
produksinya.
5) Ilmu Ekonomi adalah studi tentang kekayaan.
6) Ilmu Ekonomi adalah suatu studi tentang cara-cara memperbaiki
masyarakat
Kesimpulannya, Ilmu Ekonomi merupakan suatu ilmu yang
mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran karena inti dari permasalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara keinginan (wants) manusia yang tidak
tebatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Dengan adanya permasalahan ini maka akan timbul kelangkaan
16
(scarcity).11 Ilmu Ekonomi pada dasarnya adalah Ilmu Sosial, karena
objek penelitian pembahasannya adalah perilaku manusia dalam
rangka memenuhi kebutuhannya, dalam memenuhi kebutuhannya
dibutuhkan suatu perngorbanan karena ketersediannya yang terbatas
dan langka.12
2. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku
Pada dasarnya perilaku lebih kearah pembahasan behavior
(tingkah laku, kelakuan, perilaku tindak-tanduk, perangi).
Menurutnya perilaku ini sebagai respon baik dalamreaksi,
tanggapan, jawaban, dan balasan yang dilakukan oleh suatu
organisme.13
Sedangkan menurut KBBI perilaku “tanggapan atau reaksi
individu terhadap rangsangan atau lingkungan”.14 Maksud dari
KBBI ini bahwa perilaku merupakan sebuah tanggapan baik dalam
bentuk ucapan maupun tulisan yang dilakukan individu dalam
bentuk reaksi individu maupun kelompok yang dipengaruhi oleh
lingkungan sehingga muncul adanya sebuah rangsangan.
Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam
berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling
nampak sampai yang tidak nampak, dari yang dirasakan sampai
yang tidak dirasakan. Untuk mengenali lebih lanjut perilaku
manusia, terdapat lima pendekatan utama tentang perilaku, yaitu
pendekatan neurobiologik, behavioristik, kognitif, psikoanalisis,
dan humanistik. Pendekatan neurobiologik menitikberatkan pada
11 Apridar, Teori Ekonomi: Sejarah dan Perkembangannya, (Yogyajarta: Graha Ilmu, ) h.
5 12 Nur Laily dan Budiyono, Op.cit, h. 2 13 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka:
Jakarta, 2004 edisi ke-3) h. 53 14 Departemen Pendidikan Nasional, Ibid, h. 859
17
hubungan antara perilaku dengan kejadian yang berlangsung dalam
tubuh (otak dan saraf) karena perilaku diatur oleh kegiatan otak dan
sistem saraf. Pendekatan behavioristik menitikberatkan pada
perilaku yang nampak, perilaku dapat dibentuk dengan pembiasaan
dan pengukuhan melalui pengkondisian stimulus. Pendekatan
kognitif, menurut pendekatan ini individu tidak hanya menerima
stimulus yang pasif tetapi mengolah stimulus menjadi perilaku
individu didorong oleh insting bawaan dan sebagian besar perilaku
itu tidak di sadari. Pendekatan humanistik, perilaku individu mampu
mengarahkan perilaku dan memberikan warna pada lingkungan.
Perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu perilaku tertutup
(convert behavior) dan perilaku terbuka (overt behavior). Perilaku
tertutup merupakan respon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon atau reaksi
terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang
menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas
oleh orang lain. Perilaku terbuka merupakan respon seseorang
terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon
terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau
praktek, yang dengan mudah dapat di amat atau dilihat oleh orang
lain.15
b. Pengertian Konsumen
Konsumen adalah orang atau organisasi yang membeli
barang atau jasa untuk dikonsumsi atau dijual kembali atau diolah
menjadi barang lain lebih lanjut. Dengan demikian yang disebut
konsumen tidak hanya meliputi konsumen akhir, tetapi juga
15 Asti Nurlaela, “Peranan Lingkungan Sebagai Sumber Pembeljaran Geografi dalam
Menumbuhkan Sikap dan Perilaku Keruangan Peserta Didik”, Jurnal Pendidikan Geografi Vol. 14
no. 1, 2014, h.44. Dipublikasikan
18
konsumen antara dan konsumen industri. Untuk mencapai tujuannya
setiap perusahaan baik dagang, jasa maupun industri sudah tentu
memerlukan kehadiran konsumen. Bahkan untuk mencapai tujuan
tersebut, para pelaku bisnis rela mengeluarkan biaya besar untuk
menarik perhatian konsumen seperti melakukan promosi dan riset
konsumen dalam rangka menyusun strategi pemasaran yang tepat.16
c. Pengertian perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan
proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan
barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi
lingkungan.17
Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat
dalam mendapatkan, mengonsumsi, dan menghabiskan produk atau
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli
tindakan ini.18
Perilaku konsumtif lebih mengarah pada sikap masyarakat
menjadi masyarakat pembuang produk (throw-away society).
Keinginan gonta-ganti produk adalah satu dorongan dalam diri
manusia untuk menunjukan bahwa dirinya berbeda dan lebih
dibanding dengan orang lain”.19 Dalam pandangan tersebut berarti
perilaku konsumtif merupakan keadaan seseorang dalam
mengonsumsi suatu barang secara berlebihan sehingga mencapai
16 Sudarmiatin, “Model Perilaku Konsumen dalam Perspektif Teori dan Empiris ppada
Jasa Pariwisata”, Jurnal Ekonomi Bisnis, No. 1, 2009. h. 1. Dipublikasikan 17 Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: PT. Refika Aditama,
2005) h. 4 18 Nugoroho J setiadi, Perilaku Konsumen Perspektif kontemporer Pada Motif, Tujuan,
dan Keinginan Konsumen, (Jakarta: kencana, 2003) h.2 19 Djamaludin Ancok, Nuansa Psikologi Pembangunan, (Pustaka Pelajar : Yogjakarta,
1995,) Cetakan Pertama, h.60
19
suatu kepuasan tersendiri, sehingga individu yang konsumtif akan
merasa lebih baik dibandingkan dengan orang lain.
Istilah perilaku konsumen adalah semua keinginan, tindakan,
serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat
membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan
jasa setelah melakukan hal-hal tersebut atau kegiatan mengevaluasi.
Selain itu, perilaku konsumen juga dapat diartikan sebagai perilaku
yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa
yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.20
Pemahaman terhadap perilaku konsumen bukanlah
pekerjaan yang mudah, tetapi cukup sulit dan kompleks. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya variabelvariabel yang
mempengaruhinya dan variabel-variabel tersebut cenderung saling
berinteraksi. Meskipun demikian, apabila hal tersebut dapat
dilakukan, maka suatu perusahaan penghasil barang maupun jasa
akan dapat meraih keuntungan yang jauh lebih besar daripada
perusahaan pesaingnya karena dengan memahami perilaku
konsumen maka perusahaan tersebut dapat memberikan kepuasan
secara lebih baik kepada konsumennya.
1) tujuan perilaku konsumen
a) Perilaku konsumen penting dalam kehidupan setiap hari.
Kalau saja setiap konsumen memiliki perilaku yang konstan,
mungkin kajian tentang perilaku konsumen tidak begitu
penting. Tetapi mengingat konsumen selalu berinteraksi
dengan lingkungannya, maka secara otomatis perilaku itu akan
berubah-ubah bahkan dalam hitungan hari. Perilaku konsumen
20 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran,
(Ghalia Indonesia: Bogor, 2011) Cetakan Pertama, h.4
20
di sini penting untuk memahami mengapa dan apa saja yang
mempengaruhi perubahan perilaku konsumen.
b) Perilaku konsumen penting untuk pengambilan keputusan.
Setiap keputusan yang diambil oleh konsumen pasti
didasarkan pada alasanalasan tertentu, baik secara langsung
ataupun tidak langsung. Proses pengambilan keputusan
konsumen sangat terkait dengan masalah kejiwaan dan faktor
eksternal. Dengan memahami perilaku konsumen, pemasar
akan mudah untuk menggambarkan bagaimana proses
keputusan itu dibuat.21
Dari pengertian perilaku konsumen di atas dapat
disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah (1) disiplin
ilmu yang mempelajarai perilaku inidividu, kelompok, atau
organisasi dan peroses-proses yang digunakan untuk
menyeleksi, menggunakan produk, pelayanan, pengalaman
(ide) untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan kkonsumen,
dan dampak dari proses-peoses tersebut pada konsumen dan
masyarakat (2)tindakan yang dilakukan oleh konsumen guna
mencapai dan memenuhi kebutuhannyan baik dalam
penggunaan, pengonsumsian, maupun penghabisan barang
dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
yang menyusul; (3) tindakan atau perilaku yang dilakukan
konsumen yang dimulai dengan merasakan adanya kebutuhan
dan keinginan, kemudian berusaha mendapatkan produk yang
diinginkan, mengonsumsi produk tersebut, dan berakhir
dengan tindakan-tindakan pascapembelian, yaitu perasaan
puas atau tidak puas22
21 Totok Subianto, “Studi Tentang Perilaku Konsumen Beserta Impliksinya Terhadap
Keputusan pembelian”, Jurnal Ekonomi Modernisasi Vol. 3 No. 3, 2007. h. 169. Dipublikasikan 22 Etta mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis
(Yogyakarta: CV Andi, 2013) h. 9
21
Studi tentang perialku konsumen ini akan menghasilkan tiga
informasi penting, yaitu:
1. Orientasi/arah/cara pandang konsumen
2. Berbagai fakta tentang perilaku berbelanja
3. Konsep/teori yang memberi acuan pada proses
berpikirnya manusia dalam mengambil keputusan23
d. Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen
Memahami perilaku pembeli (buying behaviour) dari pasar
sasaran merupakan tugas penting dari manajemen pemasaran. Untuk
memahami hal ini, perlu diketahui faktor-faktor apakah yang
memengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian. Faktor-
faktor tersebut terdiri dari faktor eksternal dan faktor internal.
1) Faktor Eksternal
Faktor lingkungan eksternal yang memengaruhi perilaku
konsumen antara lain:
a) Kebudayaan
Sifat kebudayaan sangat luas dan menyangkut segala aspek
kehidupan manusia. Kebudayaan adalah kompleks yang
mencakup pengertian, kepercayaan, kesenian, sevariabel
bagai anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan factor
penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku
seseorang. Bila makhluk-mahkluk lainnya
bertindakberdasarkan naluri, maka perilaku manusia
umumnya dipelajari. 24
b) Kelas Sosial
Kelas sosial adalah sebuah kelompok yang relatif homogen
yang bertahan lama dalam sebuah masyarakat, yang tersusun
23 Nugroho J Setiadi, Op.Cit, h. 7 24 Nugroho J Setiadi, Op.cit, h. 10
22
secara hierarki dan yang keanggotaannya mempunyai nilai
minat dan prilaku yang sama
Kelas sosial mempunyai beberapa karakteritik antara lain:
1. Orang-orang dalam setiap kelas sosial cenderung
mempunyai perilaku yang serupa dibanding orang-orang
yang berasal dari dua kelas sosial yang berbeda.
2. Seseorang dipandang mempunyai pekerjaan yang rendah
atau tinggi sesuai dengan kelas sosialnya,
3. kelas sosial seseorang dinyatakan dengan beberapa
variabel seperti jabatan, pendapatan, kekayaan,
pendidikan dan orientasi terhadap nilai daripada hanya
berdasarkan sebuah variabel.
4. Seseorang mampu berpindah dari satu kelas sosial ke
kelas sosial lainnya, naik atau turun selama hidupnya.
c) Keluarga
Keluarga dapat didefiniskan sebagai suatu unit masyarakat
yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi dan
menentukan dalam pengmabilan suatu keputusan.25 Dalam
keluarga masing-masing anggota dapat berbuat hal yang
berbeda dalam membeli sesuatu. Setiap anggota keluarga
memiliki selera keinginan yang berbeda.
d) Kelompok Referensi dan Kelompok Sosial
1. Kelompok Referensi
Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh
kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun
tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.26
2. Kelompok Sosial
25 Anwar Prabu Mangkunegara, Op.cit h. 44 26 Nugroho J setiadi, Op.Cit, h. 11
23
Perkembangan dan perubahan suatu kelompok sosial dan
memengaruhi individu-individu dalam suatu kelompok
dalam berperilaku.
2) Faktor Intenal
a) Motivasi
Motivasi dapat digambarkan sebagai tenaga pendorong
dalam diri individu yang memaksa mereka untuk bertindak.
Tenaga pendorong tersebut dihasilkan oleh keadaan tertekan,
yang timbul sebagai akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi.27
Perilaku seseorang dimulai dengan adanya suatu motif yang
menggerakkan individu dalam mencapai suatu tujuan.
Motivasi mejadi sesuatu yang penting untuk di pahami,
karena motivasi merupakan factor pendorong mengapa
individu atau sumber daya manusia dalam organisasi
berperilaku dan bersikap dengan pola tretentu, terkait dengan
kinerja yang di tunjukkan oleh seorang inidividu.28
b) Persepsi
Persepsi didefinisikan sebagai proses dimana seseorang
memilih, mengorganisasikan mengartikan masukan
informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti
dari dunia ini.29
c) Belajar
Belajar dapat di pandang sebagai perubahan yang relative
permanen dari perilaku yang muncul akibat pengalaman.
Belajara merupakan suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan dan pengalaman, pengetahuan dan pengalaman
ini mengakibaytkan perubahan sikap dan perilaku yang
27 Leon schiffman dan leslie lazar kanuk, Perilaku Konsumen Edisi ketujuh, Terj.
Zoelkifli kasip (Jakarta: PT Indeks, 2008), h. 72 28 Ernie tisnawati sule, kurniawan saefullah. Pengantar Manajemen (Jakarta: kencana
2005) h. 235 29 Nugroho j setiadi, Op.cit h 13
24
relative permanen.30 Hasil belajar akan memberikan
tanggapan tertentu pada suatu masalah.
d) Kepribadian dan Konsep Diri
Kepribadian didefinisikan sebagai ciri-ciri kejiwaan
dalam diri yang menentukan dan mencerminkan bagaimana
seseorang meresepon terhadap lingkungannya.31
Kepribadian adalah pola sifat individu yang dapat
menentukan tanggapan untuk bertingkah laku.
Konsep diri seseorang menggambarkan bagaimana
sikap orang tersebut terhadap dirinya. Konsep diri sangat
terkait dengan karakter atau sifat-sifat dari kepribadian
seseorang. Seorang konsumen misalnya,dapat memandang
dirinya sebagai orang yang modern dan mudah menerima
inovasi. Persepsi dirinya tersebut akan di refkleksikan
dengan perilaku konsumsinhya.32 Konsep Diri juga sangat
mempengaruhi prilaku konsumen di dalam mengambil
keputusanterhadap suatu pembelian.33
30 Ujang sumarwan, Op.cit h. 118 31 Leon schiffman, Op.cit h 106 32 Ujang sumarwan, Op.cit h. 62 33 Danang Sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, (Jakarta:
CAPS, 2014), h. 261-264.
25
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Table 2.1 Hasil Penelitian Relevan
No Nama Peneliti
dan tahun
penelitian
Judul
Penelitian
Hasil Persamaan dan
Perbedaan
1. Antoni Widodo
(2015)
Hubungan
Status Sosial
ekonomi
Orang Tua
dengan Prilaku
Konsumtif
Tinggi rendahnya
status sosial akan
berhubungan dengan
adanya perilaku
pembelian seseorang
apakah itu pembelian
sifatnya pemborosan
atau tidak. Hal ini
menunjukkan bahwa
semakin tinggi status
social ekonomi orang
tua mahasiswi akan
berhubungan dengan
perilaku konsumtif.
Persamaan:
membahas tentang
perilaku konsumsi
Perbedaan:
Pengaruh dari
hubungan social
ekonomi orang tua
2. Juliana (2013) Pengaruh
Literasi
Ekonomi
Terhadap
Perilaku
Konsumsi
Mahasiswa
Pendidikan
Ekonomi Fkip
Untan
Secara langsung:
(a) Status sosial
ekonomi orang tua
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap perilaku
konsumsi siswa; (b)
Persepsi siswa atas
lingkungannya
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap perilaku
konsumsi siswa; (c)
Status sosial ekonomi
orang tua berpengaruh
positif san signifikan
terhadap prestasi
belajar ekonomi
Persamaan:
Membahas
mengenai perilaku
konsumsi
Perbedaan:
Pengaruh dari
literasi ekonomi
26
siswa; (d) Persepsi
siswa atas
lingkungannya
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap prestasi
belajar ekonomi; (e)
Prestasi belajar
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap perilaku
konsumsi siswa;
Secara tidak langsung
maupun pengaruh
total:
(a) Status sosial
ekonomi orang tua
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap perilaku
konsumsi yang
diintermediasi oleh
prestasi belajar
ekonomi siswa SMA
sekota Malang; (b)
Persepsi siswa atas
lingkungannya
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap perilaku
konsumsi yang
diintermediasi oleh
prestasi belajar
ekonomi siswa SMA
sekota Malang.
27
3. Febrina
Iqhyanul
Imansari (2016)
Pengaruh
Status Sosial
Ekonomi
Orang Tua
Terhadap
Perilaku
Konsumsi
Siswa Kelas
XI IIS Di Sma
Negeri 17
Surabaya
Status sosial ekonomi
tidak memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
perilaku konsumsi
siswa kelas XI IIS di
SMA Negeri 17
Surabaya. Hal ini
disebabkan karena
meskipun siswa
memiliki status sosial
yang rendah dia dapat
memiliki perilaku
konsumsi irasional
Persamaan:
Membahas
mengenai perilaku
konsumsi
Perbedaan:
Pengaruh sosial
ekonomi orang tua
4. Riza Erni
(2013)
Pengaruh
Pembelajaran
Ekonomi Dan
Status Sosial
Ekonomi
Terhadap
Perilaku
Konsumsi
Terdapat pengaruh
yang signifikan
pembelajaran
ekonomi terhadap
perilaku konsumsi
mahasiswa
pendidikan ekonomi
FKIP Untan
Pontianak sebesar
11,8%. (3) Terdapat
pengaruh yang
signifikan status
social ekonomi
terhadap perilaku
konsumsi mahasiswa
pendidikan ekonomi
FKIP Untan
Pontianak sebesar
27%. (4) Besarnya
pengaruh
pembelajaran
ekonomi dan status
sosial ekonomi
terhadap perilaku
Persamaan:
Membahas
mengenai Perilaku
konsumen
Perbedaan:
Metode penelitian
yang digunakan
yaitu metode
survey
28
konsumsi mahasiswa
pendidikan ekonomi
FKIP Untan
Pontianak sebesar
39,5%.
C. Kerangka Berfikir
Pembelajaran Ekonomi merupakan salah satu mata pelajaran yang
harus dipelajari oleh siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial. Salah satu
materi dalam pembelajaran Ekonomi adalah perilaku konsumsi. Menurut
Muhammad Irham dan Novan ardy, belajar adalah “sebuah proses yang
dilakukan individu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru
yang diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relative
permanen dan menetap disebabkan adanya interaksi individu dengan
lingkungan belajarnya”.34 Sedangkan ilmu Ekonomi menurut Apridar
adalah “ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran karena inti dari permasalahan ekonomi adalah
adanya ketidakseimbangan antara keinganan manusia yang tidak terbatas
dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.35
Menurut Nugroho J Setiadi, Perilaku konsumen adalah tindakan
yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengonsumsi, dan
menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang
mendahului dan menyusuli tindakan ini. Dalam tindakan seperti ini maka
siswa akan dihadapkan dengan berbagai pilihan. Selain dalam pemenuhan
suatu kebutuhan terkadang seorang individu akan dihadapkan dengan
pilihan terhadap keinginannya. Dengan adanya suatu ilmu yang
mempelajari perilaku konsumsi maka diharapkan untuk bisa mengatasi
masalah yang timbul akibat suatu perilaku konsumsi yang berlebihan.
Menurut Danang Sunyoto, faktor yang mempengaruhi suatu perilaku
34 Muhammad Irham dan Novan Ardy, loc.cit 35 Apridar, loc.cit
29
konsumsi yaitu: kebudayaan, kelas sosial, keluarga, dan kelompok
referensi. Perilaku konsumsi ini terjadi akibat adanya dorongan dari faktor-
faktor tersebut. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka
terbentuklah kerangka pemikiran pada penilitian ini sebagai berikut :
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berfikir
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah
penelitian. Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Ha : Terdapat pengaruh pembelajaran ekonomi terhadap perilaku
konsumsi siswa MAN 1 Kota Tangerang Selatan.
H0 : Tidak terdapat pengaruh pembelajaran ekonomi terhadap
perilaku konsumsi siswa MAN 1 Kota Tangerang Selatan
Perilaku
Perilaku konsumen
Pembelajaran
Ekonomi
Pendidikan
1. Lingkungan
2. Sikap
3. Pengetahuan
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
MAN 1 Kota Tangerang Selatan merupakan salah satu lembaga
pendidikan Islam Negeri yang beralamat di Jl. Raya Serpong Desa
Kademangan RT. 003/03 Kec. Setu – Tangerang, Banten 15314. MAN 1
Kota Tangerang Selatan ini memiliki visi “Unggul dalam prestasi, kreatif,
sehat, dan islami”. Indikator yaitu Bertaqwa, Berakhlak mulia, Berprestasi,
Kreatif, Inovatif dan Kerjasama.
Penelitian ini dilakukan di MAN 1 Kota Tangerang Selatan untuk
menganalisis apakah pembelajaran ekonomi memiliki pengaruh terhadap perilaku
konsumsi siswa MAN 1 Kota Tangerang Selatan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya sebagai seorang pelajar.
2. Waktu Penelitian
Proses penelitian dilakukan ketika proposal skripsi yang diajukan
telah disahkan, kemudian melaksanakan bimbingan skripsi dengan dosen
pembimbing, studi pendahuluan sampai dengan pengumpulan data di MAN
1 Kota Tangerang Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan September 2017
– Desember 2019.
No Tahap Penelitian Tahun
2017 2018 2019 2020
1 Revisi Proposal √
2 Penyusunan bab I,II, dan III √
3 Penyusunan Instrmen
Penelitian √
4 Pengujian Instrumen
Penelitian √
5 Pengumpulan Data Penelitian √
6 Pengolahan Data √
7 Penyusunan bab IV dan V √
8 Kelengkapan Data √
9 Sidang Munaqosah √
31
10 Revisi Skripsi √
11 Wisuda √
B. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasional/asosiatif dengan
pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian
yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, yang
pengumpulan datanya menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik.1 Dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Sedangkan penelitian korelasional/asosiatif merupakan penelitian
yang dilakukan untuk mencari hubungan atau pengaruh dari satu atau lebih
variabel independen atau variabel bebas dengan satu atau lebih variabel
dependen atau variabel terikat.2 Dalam penelitian ini, variabel independen
adalah pembelajaran ekonomi, sedangkan variabel dependennya adalah
perilaku konsumsi.
C. Populasi dan Sample
1. Populasi
Populasi adalah wilayah umum yang terdiri dari : obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan sebaran tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari seluruh sebaran/sifat yang dimiliki oleh
subyek/obyek tersebut, kemudian diambil kesimpulan.3 Populasi dalam
penelitian ini adalah 120 siswa kelas XI yang mempelajari mata pelajaran
ekonomi di MAN 1 Kota Tangerang Selatan.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan sebaran yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sample tersebut,
1 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012),
cet. 8, h. 8. 2 Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2015), h.117. 3 Sugiyono, op.cit., h.80.
32
kesimpulannya dapat diberlakukan pula untuk seluruh populasi.4 Pada
penelitian ini pengambilan sampel menggunakan teori terbatas atau non
probability yaitu dengan metode purposive sampling. Purposive Sampling
merupakan sampel yang diambil dengan pertimbangan subyektif peneliti,
dimana ada persyaratan yang dibuat oleh peneliti sebagai kriteria yang
harus dipenuhi sebagai sampel.5 Dalam penelitian ini, kriteria yang
ditetapkan oleh peneliti adalah responden kelas XI yang mempelajari mata
pelajaran ekonomi.
Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan
Rumus Slovin sebagai berikut6 :
n = 𝑁
1 +𝑁(𝑒)2
n = jumlah elemen/anggota sampel.
N = jumlah elemen/anggota populasi.
e = eror level (tingkat kesalahan) yang digunakan yaitu 10%
n = 120
1 +120(0.1)2
n = 120
2.2
n = 54.5454 dibulatkan menjadi 54 untuk mempermudah peneliti
dalam perhitungan.
D. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Variabel adalah sebaran yang akan diobservasi dari satuan
pengamatan.7 Variabel penelitian menurut Sugiyono merupakan suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang
4 Sugiyono, op.cit., h.81 5 P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2015), h.31 6 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah,
(Jakarta: Kencana, 2011), h. 158 7 Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi Regresi, dan Jalur
dalam Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), cet. ke-2, h.13
33
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan.8
Dalam penelitian ini menggunakan dua macam varibel, yaitu :
a. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab pada perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat).9Variabel independen pada penelitian ini
terdiri dari; pembelajaran ekonomi (X)
b. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
independen.10Variabel dependen pada penelitian ini terdiri dari; perilaku
konsumsi (Y).
Gambar 3.2 Desain Penelitian
2. Definisi Variabel
a. Definisi Konseptual
1. Pembelajaran Ekonomi
Pembelajaran dikaitkan dengan proses dan usaha yang
dilakukan oleh guru atau pendidik untuk melakukan proses
penyampaian materi kepada siswa melalui proses pengorganisasian
8 Sugiyono, op.cit., h.38 9 Ibid., h.39 10 Ibid., h.39
Pembelajaran
ekonomi
(Variabel X)
Perilaku konsumsi
(Variabel Y)
34
materi, siswa, dan lingkungan yang pada umumnya terjadi di dalam
kelas.11
Ilmu Ekonomi merupakan suatu ilmu yang mempelajari
perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran
karena inti dari permasalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara keinginan (wants) manusia yang tidak
tebatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Dengan adanya permasalahan ini maka akan timbul kelangkaan
(scarcity).12 Ilmu Ekonomi pada dasarnya adalah Ilmu Sosial,
karena objek penelitian pembahasannya adalah perilaku manusia
dalam rangka memenuhi kebutuhannya, dalam memenuhi
kebutuhannya dibutuhkan suatu perngorbanan karena
ketersediannya yang terbatas dan langka.13
2. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah semua keinginan, tindakan, serta
proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat
membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan
jasa setelah melakukan hal-hal tersebut atau kegiatan mengevaluasi.
Selain itu, perilaku konsumen juga dapat diartikan sebagai perilaku
yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli,
menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa
yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.14
Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan
proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan
11 Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, op.cit, h. 130 12 Apridar, Teori Ekonomi: Sejarah dan Perkembangannya, (Yogyajarta: Graha Ilmu, ) h.
5 13 Nur Laily, Teori Ekonomi. h. 2 14 Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran,
(Ghalia Indonesia: Bogor, 2011) Cetakan Pertama, h.4
35
barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat dipengaruhi
lingkungan.15
b. Definisi Operasional
1. Pembelajaran Ekonomi
Pembelajaran ekonomi dalam dalam penelitian ini adalah ilmu yang
mengkaji mengenai pemenuhan kebutuhan manusia dan
kemakmuran manusia, dua hal pokok dari permasalahan ekonomi
tersebut yaitu kebutuhan dan pencapaian kemakmuran yang
merupakan salah satu dasar di dalam sebuah pelapisan sosial di
dalam suatu masyarakat.
2. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumsi dalam penelitian ini adalah bagaimana cara
seorang siswa memenuhi kebutuhan hidupnya sebagai seorang
pelajar.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner/Angket
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini dengan cara
memberikan kuesioner kepada responden. Kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis yang kemudian diajukan kepada
responden untuk dijawab.16 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
kuesioner berstruktur yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban,
sehingga responden cukup memberi tanda pada jawaban yang dipilih.17
Skala yang sering digunakan dalam penyusunan kuesioner adalah skala
ordinal atau sering disebut skala likert.
15 Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: PT. Refika Aditama,
2005) h. 4 16 Sugiyono, op.cit, h.142 17 Muhidin dan Abdurrahman, op.cit., h. 26
36
2. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti.18 Dalam kegiatan ini peneliti melakukan
wawancara terstruktur yang dilakukan kepada 5 orang responden dengan
tujuan untuk menunjang data yang diperoleh dari kuesioner/angket yang
ada.
3. Observasi
Observasi merupakan proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.19 Peneliti melakukan
observasi berupa pengamatan dan ikut serta dalam kegiatan siswa yang
berkaitan dengan topik penelitian. Peneliti juga akan melakukan observasi
secara langsung dan tidak langsung.
4. Dokumentasi
Dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan yang
dilakukan peneliti selama mencari data penelitian.20 Dokumen ini berupa
catatan tertulis maupun dokumen lainnya yang berkaitan dengan proses
selama dalam pengumpulan data penelitian di MAN 1 Kota Tangerang
Selatan
F. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. instrumen penelitian ini
menggunakan kuesioner atau angket untuk mengetahui pengaruh pembelajaran
eknomi terhadap perilaku konsumsi siswa MAN 1 Kota Tangerang Selatan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner berstruktur yang
disusun dengan menyediakan pilihan jawaban, sehingga responden cukup
memberi tanda pada jawaban yang dipilih.21 Skala yang sering digunakan
18 Sugiyono, op.cit, h.137 19 Sugiyono, Op.cit. h. 145 20 W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Grasindo, 2010), h.123 21 Muhidin dan Abdurrahman, op.cit., h. 26
37
dalam penyusunan kuesioner adalah skala ordinal atau sering disebut skala
likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan
sebagai berikut22 :
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Berikut ini kisi-kisi instrumen angket yang akan di bagikan kepada para
responden :
Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Variabel X : Mata Pelajaran Ekonomi
No Variabel Indikator Pernyataan
Nomor
Butir
Soal
1 Pembelajaran
Ekonomi
Fakta
Saya hanya membeli barang
keluaran terbaru jika saya
membutuhkannya 1
Konsep
Pembelajaran perilaku konsumsi
membuat saya menjadi orang yang
tidak konsumtif 2
Prinsip
Keluarga saya menerapkan sistem
hiduo hemat di sekolah 3
Saya lebih suka menabung
daripada membelanjakan uang di
sekolah 4
Keterampilan
Ketika membeli perlengkapan
sekolah saya selalu mencari barang
denga harga yang terjangkau 5
Saya membeli perlengkapan
sekolah sesuai denngan yang saya
butuhkan 6
22 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete Dengan IBM SPSS 23, (Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), h.47
38
Sikap
Saya menerapkan pembelajaran
perilaku konsumsi dalam kehidupan
sehari-hari 7
Saya tidak mengikuti cara
berperilaku konsumsi sesuai dengan
teori yang diajarkan di sekolah 8
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Variabel Y : Perilaku Konsumsi
No Variabel Indikator Pertanyaan
Nomor
Butir
Soal
2 Perilaku
Konsumsi
Kebudayaan
Setiap hari raya idul fitri saya
selalu membeli baju baru 9
Saya selalu mengikuti kegiatan
study tour di sekolah 10
Kelas Sosial
Kelas sosial membuat saya
menambah pengeluaran uang jajan
di sekolah 11
Saya lebih suka membaca buku di
perpustakaan saat jam istirahat dari
pada harus berada di kantin 12
Keluarga
Saya suka membawa bekal ke
sekolah 13
Saya lebih suka membawa air
minum dari rumah ke sekolah dari
pada harus membeli ke kantin 14
Kelompok
Sosial
Kelompok sosial membuat saya
sering menghabiskan uang jajan di
luar sekolah 15
Saya suka merencanakan untuk
menonton film di bioskop 16
Motivasi
Belajar yang giat agar bisa
mendapatkan program beasiswa di
sekolah 17
Saya selalu berusaha membayar
uang kas dari uang jajan saya
sendiri 18
39
Persepsi
Ketika hari libur saya lebih suka
dirumah dari pada harus pergi
bersama teman-teman 19
Saya lebih suka berada di kelas
saat waktu kosong dari pada ke
kantin 20
Belajar
Saya lebih suka pergi ke
perpustakaan nasional dari pada ke
kafe 21
Saya lebih suka membei buku
pelajaran dari pada menonton
bioskop 22
Kepribadian
dan Konsep
Diri
Kepribadian dan konsep diri
membuat saya bisa menyesuaikan
pengeluaran saya dalam kehidupan 23
Saya tidak suka berkumpul dengan
teman-teman saya selain di sekolah 24
Saya selalu pulang tepat waktu 25
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
statistik parametris inferensial. Statistik parametris digunakan untuk menguji
parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data
sampel..23
H. Uji Instrumen Angket
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
23 Sugiyono, op.cit, h. 149.
40
oleh kuesioner tersebut.24 Uji validitas dikatakan valid jika r hitung >
atau = r table maka butir dikatakan valid. Jika r hitung < r table maka
butir dikatakan tidak valid.25 Menghitung koefisien validitas dengan
menggunakan pearson correlation product moment.
Rumus product moment :
𝑟𝑥𝑦 =𝑁∑𝑋𝑌 − (∑𝑋)(∑𝑌)
√(𝑁∑𝑥2 − (∑𝑋)2)(𝑁∑𝑌2 − (∑𝑌)2)
Keterangan:
r xy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X : skor masing-masing item
Y : total skor yang diperoleh tiap responden
N : banyaknya responden
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui
konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya.26 Uji reliabilitas dilakukan dengan uji
statistik Cronbach Alpha (α) pada program SPSS, suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha (α)
> 0,70.27 Rumus uji reliabilitas yaitu :
r11=
t
j
k
k2
2
11
Keterangan :
r11 = reliabilitas instrumen/koefisien alfa
k = banyaknya buir soal
j2 = jumlah varians bulir
t2 = varians total
N = jumlah responden
24 Ghozali, op.cit., h.52. 25 Rully Indrawan dan R. Poppy Yaniawati, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan, (Bandung: Refika Aditama,
2014), h. 123. 26 Muhidin dan Abdurrahman, op.cit., h. 37. 27 Ghozali, op.cit., h.48.
41
I. Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel residual memiliki distribusi normal.28 Uji normalitas data
dapat menggunakan metode analisis grafik dan metode analisis statistik.
Analisis grafik dilakukan dengan melihat grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati
distribusi normal.29 Analisis statistik dilakukan sebagai penguat dari
analisis grafik, pada analisis ini dapat menggunakan uji statistik non-
parametik Kolmogorof-Smirnov (K-S).30 Persyaratan data normal jika
probability p > 0,05.31
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian populasi data
apakah antara dua kelompok atau lebih data memiliki varian yang sam atau
berbeda. Uji ini sebagai prasyarat dalam uji hipotesis, yaitu Independent
Samples T test dan One Way ANOVA.kriteria pengambilan keputusan
adalah jika nilai signifikan lebh dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.32
3. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui linearitas data, yaitu
apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Uji ini
digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi Pearson atau regresi
linier. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test For Linearity pada
taraf siginifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang
linier bila signifkansi (linearity kurang dari 0,05).33
28 Ghozali, op.cit., h.154 29 Ibid., h.154 30 Ibid., h.158 31 Edy Supriyadi, SPSS + Amos Statistical Data Analysys, (In Media, 2014), h. 86 32 Duwi Priyatno, Spss 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi, 2014), h. 84. 33 Ibid,. h.79
42
J. Uji Hipotesis
1. Uji Regresi Linear Sederhana
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji regresi linear
sederhana karena peneliti ingin menghubungkan satu variabel dependen
dengan satu variabel independen. Berikut rumus yang digunakan untuk uji
regresi linear sederhana.34
Dengan rumus:
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Nilai yang diprediksikan
a = konstanta atau bila harga X = 0
b = koefisien regresi
X = nilai variabel independen
2. Uji T
Uji T atau uji individual untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel
independen dengan parsial.
Kriteria yang digunakan sebagai berikut:
1. H0 : bi = 0, artinya suatu variabel independen tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen.
2. H1 : bi > 0, artinya suatu variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Taraf signifikan (α = 0,05)
2. Distribusi t dengan derajat kebebasan (n – k)
3. Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
4. Apabila t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
3. Koefisien Determinan
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
34 Supriyadi, op.cit., h.66
43
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar
penggunaan koefisen determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel
dependen yang dimasukan kedalam model. Banyak peneliti menganjurkan
untuk menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model
regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik atau turun
apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.35
K. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik pada penelitian ini, menggunakan hipotesis asosiatif,
menyatakan dugaan adanya hubungan atau pengaruh pada dua variabel atau
lebih. Hipotesis statistik sebagai berikut :
HO : ρ = 0
H1 : ρ ≠ 0
Penjelasan hipotesis statistik sebagai berikut :
HO : Tidak terdapat pengaruh pembelajaran ekonomi terhadap
Perilaku konsumsi siswa MAN 1 Kota Tangerang Selatan.
H1 : Terdapat pengaruh pembelajaran ekonomi terhadap perilaku
Konsumsi siswa MAN 1 Kota Tangerang Selatan.
35 Ibid., h. 95-96.
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Madrasah
MAN 1 Kota Tangerang Selatan merupakan metamorfosis dari
MAN Serpong. Sejak didirikan pada tahun 1997, merupakan pengertian
dari Madrasah Aliyah Negeri Tarbiyah Islamiyah melalui SK Menteri
Agama No. 107 tanggal 17 maret 1997 dengan berlokasi di Desa
Serpong Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang. Tahun 2000 MAN
Serpong berpindah lokasi dan membangun gedung baru di Desa
Kademangan RT 03 RW 03 Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan
Provinsi Banten
Telah banyak prestasi yang diraih oleh MAN 1 Kota Tangerang
Selatan baik dibidang akademik maupun non akademik. Hingga saat ini
MAN 1 Kota Tangerang Selatan masih terus berupaya demi terciptanya
sumber daya manusia yang tidak hanya mengedepankan rasio, tetapi
juga mempelopori munculnya sumber daya manusia yang tetap
berpegang teguh pada Al-Quran dan Hadits. Dengan didukung oleh
fasilitas yang lengkap serta lingkungan yang Islami, MAN 1 Kota
Tangerang Selatan menjadi salah satu institusi pendidikan Islam yang
mampu menciptakan proses pembelajaran yang efektif di kawasan
Tangerang Selatan sesuai dengan motto Madrasah: Madrasah Lebih
Baik Lebih Baik Madrasah.
2. Visi, Misi dan Tujuan
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Tangerang Selatan yang
memiliki visi “Unggul dalam prestasi, kreatif, sehat, dan islami”.
Indikator yaitu Bertaqwa, Berakhlak mulia, Berprestasi, Kreatif,
Inovatif dan Kerjasama. Dengan memiliki misi sebagai berikut:
1. Memberikan hal-hal baru dalam menghadapi tantangan global
2. Mengubah pola pikir dari paradigma lama ke paradigma baru
3. Mampu mengatasi dalam menghadapi semua kondisi dan situasi
4. Membangun generasi masa depan yang sehat dan berakhlak mulia
Implementasi kurikulum di madrasah ini menggunakan Sistem
Kredit Semester (SKS) dengan strategi moving class. Penerapan SKS
bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menyelesaikan studi sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan
kecepatan belajar siswanya.
Selain mata pelajaran sesuai kurikulum Kemenag dan
Kemendiknas, program aplikasi akuntansi melalui MYOB diberikan
kepada siswa program IPS, untuk membekali mereka dengan
kemampuan dan keterampilan komputer akuntansi. Sedangkan siswa
pada program IPA diberikan program aplikasi computer Visual Basic,
sebagai keterampilan tambahan bagi mereka.
Tujuan sekolah tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam Sasaran
Program Kerja Tahunan. Hal lain yang juga berperan penting dalam
meraih prestasi adalah penetapan komitmen pembelajaran antara guru
dan peserta didik. Dalam komitmen tersebut dimuat sikap/perilaku guru,
peserta didik dan teman yang baik. Di samping itu juga dimuat
sikap/perilaku guru, peserta didik, dan teman yang tidak baik. Contoh
sikap/perilaku guru yang baik misalnya jujur, bijaksana, komunikatif,
kreatif dan inovatif. Sebaliknya, pemarah, kurang menguasai materi,
pilih kasih adalah contoh sikap/perilaku guru yang tidak baik. Profil
peserta didik yang baik misalnya disiplin, sopan santun, rapi, taat
beribadah, tidak mencontek, dan sebagainya. Melanggar tata tertib,
bolos, mencontek, malas, melawan guru adalah contoh perilaku/sikap
peserta didik yang tidak baik. Demikian juga halnya dengan pertemanan
sesama peserta didik diberikan kriteria:jujur, amanah, setia kawan,
empati sebagai contoh perilaku/sikap teman yang baik, sebaliknya
sombong, egois, judes, tidak menghargai teman, mudah tersinggung
adalah contoh sikap/perilaku teman yang tidak baik.
3. Guru dan Tenaga Kependidikan
Kualitas sumber daya manusia sangat penting dalam peningkatan
mutu pendidikan. MAN 1 Kota Tangerang Selatan dalam proses
peningkatan mutu pendidikan tersebut didukung oleh tenaga pendidik
dan kependidikan yang memiliki kualifikasi akademik S1 dan sebagian
sudah S2 (Magister) dari perguruan tinggi ternama.
a. Guru dan Tenaga Kependidikan
Tabel 4.1
Data guru MAN 1 Kota Tangerang Selatan
No Nama NIP Pendidikan
Terakhir
Jabatan Guru
Bidang Studi
1 Drs. H.
Ridwan
Fahmi Lubis
196607072000011001 S1 Kepala
Madrasah
Al-Qur’an
Hadist
2 Mas’ani,
S.Ag
197011051998031002 S1 Guru Al-Qur’an
Hadist
3 Abdul Kadir,
S.Pd
197111182007101002 S1 Pembimbing
Rohis
Aqidah
Akhlak
4 Jaeni MJ,
S.Pd
19741007200604105 S1 Pembimbing
Kegiatan
Seni Islam
Sejarah
Kebudayaan
Islam
5. Ai Nuraeni,
S.Ag
197603152002122003 S1 Guru Fikih
6 M. Nurdin,
S.Hi
- S1 Waka
Kesiswaan
Bahasa Arab
7 Muawanah,
S.Pd.I
- S1 Guru Bahasa Arab
8 Safriati, S.Si 150296557 S1 Pembimbing
OSN
Matematika
9 Kholifa
Damaya,
S.Pd
197112202007102002 S1 Guru Matematika
10 Hilda
Wiryantini,
M.Pd
- S2 Guru Matematika
11 Sri Wardani,
M.Pd
197105252009012005 S2 Kepala Lab
Bahasa
Bahasa
Inggris
12 Isnawati,
S.Pd
- S1 Guru Bahasa
Inggris
13 Sunarna,
S.Pd
197405202005011004 S1 Waka
Kurikulum
Bahasa
Indonesia
14 Nurul
Rahmadini,
S.Pd
- S1 Guru Bahasa
Indonesia
15 Astri Pertiwi,
S.Pd
- S1 Guru Bahasa
Indonesia
16 Susi
Indaharini,
S.Pd
197104112003122002 S1 Pembimbing
KIR
Kimia
17 Sulhah
Amaliyah,
S.Pd
150376084 S1 Guru Biologi
18 Ninuk
Aminul, ST
197907232009122001 S1 Guru Fisika
19 Agung Yudi
Sartono,
S.Pd
197709182005011003 S1 Pembina
Eskul
Paskibra
Ekonomi
20 Taroni, S.Pd 196608291999032003 S1 Pembimbing
Keputrian
Ekonomi
21 Ulan Safitri,
S.Pd
- S1 Guru Geografi
22 Drs.
Minhuda,
M.Pd
- S2 Guru Sosiologi
23 Sri Irawati,
S.Pd
- S1 Guru Sosiologi
24 Riki Ardrian,
S.Pd
- S1 Guru Sejarah
25 Fuji Hastuti,
S.Pd
- S1 Pembimbing
Eskul
Pramuka
Sejarah
26 Suhada, S.Pd 196811012005011002 S1 Waka Sarana
dan Prasarana
PKN
27 Drs. H.
Harwanto,
M.Pd
196604272000121001 S2 Waka Humas PKN
28 Nanang,
S.Kom
- S1 Pembimbing
Eskul
Pramuka
TIK
29 Mustain,
S.Ag
- S1 Pembimbing
Eskul Seni
Seni Budaya
30 Itan
Sutarsyah,
S.Pd
- S1 Pembimbing
Eskul
Olahraga
Penjas
31 Lifwan hadi,
S.Pd
- S1 Guru Penjas
32 Ummu
Athiyah,
S.Psi
- S1 Guru BK
33 Fenny
Vitaria, S.Psi
- S1 Guru BK
34 Zaenudin,
S.Psi
- S1 Guru BK
Dari tabel 4.1 dapat dilihat bahwa semua guru telah menamatkan
pendidikan strata satu (S1), lalu ada sebanyak 4 guru yang telah
menamatkan pendidikan pasca sarjana (S2) antara lain: Sri wardani, M.Pd
sebagai guru Sosiologi, Drs. H. Harwanto, M.H sebagai guru PKN, Hilya
Wirantini, M.Pd sebagai guru Matematika, dan Drs. Minhuda, M.Pd sebagai
guru Sosiologi. Dari tabel di atas juga dapat diketahui bahwa semua guru
mengampu mata pelajaran sesuai dengan bidang studi pendidikannya.
b. Sarana dan Prasarana
MAN 1 Kota Tangerang Selatan yang berdiri di Desa
Kademangan ini memiliki sarana dan prasarana sebagai berikut:
1. Sumber Belajar
Tabel 4.2
Sumber belajar
No Jenis sumber belajar Kuantitas Kondisi
1 Buku perpustakaan
a. Fiksi
b. Non fiksi
c. Referensi
Kurang
Kurang
Kurang
Baik
Baik
Baik
2 Alat peraga pembelajaran
a. Matematika
b. PAI
c. IPA
d. Bahasa
Kurang
Cukup
Kurang
Cukup
Kurang baik
Kurang Baik
Baik
Baik
3 Alat praktik kesenian
a. Kesenian
b. Keterampilan
c. Pendidikan jasmani
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Baik
4 Media pembelajaran
a. Laptop
b. Audio player
c. Video player
d. Slide projector
e. LCD
f. Papan display
Kurang
Kurang
Kurang
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
5 Software
a. Kaset pembelajaran
b. VCD pembelajaran
c. Flashdisk
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Baik
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa sumber belajar yang ada
di MAN 1 Kota Tangerang Selatan cukup lengkap dan dengan
kondisi yang baik. Dengan adanya sumber belajar yang lengkap,
maka akan membuat siswa lebih mudah dalam belajar karena ada
banyak penunjang yang bisa mereka gunakan sebagai sumber
belajar selain guru dan buku mata pelajaran.
2. Sarana/ruang penunjang
Tabel 4.3
Sarana/ruang Penunjang
No Jenis sarana Kondisi
1 Ruang Kepala Madrasah Baik
2 Ruang Wakil Kepala Madrasah Baik
3 Ruang Guru Baik
4 Ruang Tata Usaha Baik
5 Ruang BK Baik
6 Ruang OSIS Baik
7 Ruang Serbaguna Baik
8 Ruang UKS Baik
9 Ruang Ibadah/Masjid Baik
10 Lapangan upacara Baik
11 Kantin Baik
12 Toilet Baik
Dari tabel 4.3 diketahui bahwa sarana yang dimiliki oleh
MAN 1 Kota Tangerang Selatan cukup lengkap dan baik. Dari hal
tersebut membuat siswa lebih mudah dan nyaman dalam hal belajar
dan pembelajaran.
3. Prasarana
Tabel 4.4
Prasarana
No Jenis Kondisi
1 Instalasi air Baik
2 Jaringan listrik Baik
3 Jaringan telepon Baik
4 Internet Baik
5 Akses jalan Baik
Dari tabel 4.4 dpaat dilihat bahwa prasarana yang dimiliki
oleh MAN 1 Kota Tangerang Selatan cukup lengkap dan baik, dari
hal tersebut makan akan membuat siswa dan guru lebih mudah
dalam melakukan kegiatan belajar dan pembelajaran di lingkungan
sekolah.
c. Lainnya yang relevan
1. Kegiatan ekstrakurikuler
Pengembangan diri peserta didik MAN 1 Tangerang
Selatan melalui layanan konseling (baik layanan kelompok
maupun layanan individu), pembiasaan dan ekskul yang
terdiri dari ekskul, serta pembinaan leadership dan
managerial melalui kegiatan OSIS. Kegiatan
ekstrakurikuler mencakup:
a. Rohani : Rohis, Tilawah, Marawis, dan Tamyiz
b. IPTEK : Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
c. Seni dan Budaya : Paduan Suara, Theater, dan Tari
Tradisional
d. Olahraga : Bola Basket, Futsal, dan pencak Silat
e. Pendidikan Pendahuluan : Paskibra, Pramuka, dan
PMR Beda Negara/Kepaduan
4. Pengembangan Diri
Kegiatan pengembangan diri di MAN 1 Kota
Tangerang Selatan bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan
minat dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan secara terjadwal dan rutin pada hari Kamis
dan hari Jum’at yang difasilitasi oleh Pembina
ekstrakurikuler. Sedang kegiatan bimbingan konseling
dilakukan di dalam dan di luar jam tatap muka pada hari
Senin hingga Jum’at yang ekuivalen dengan dua jam
pembelajaran dan difasilitasi oleh Konselor dan
Pembimbing Akademik. Penilaian dilakukan secara
kualitatif (deskripsi), yang dikokuskan pada perubahan
sikapdan perkembangan perilaku peserta didik setelah
mengikuti kegiatan pengembangan diri.
Kegiatan pengembangan diri di MAN 1 Kota
Tangerang Selatan diwujudkan dalam bentuk:
a. Kegiatan pembiasaan melaksanakan ibadah yang
dilakukan oleh seluruh warga MAN 1 Kota
Tangerang Selatan secara rutin dan terpantau.
Adapun kegiatan pembisaan yang dilaksanakan
adalah :
1. Tadarus Al-Qur’an bersama dipimpin oleh
seorang petugas yang kompeten yang dilakukan
setiap harinya sebelum melaksanakan shalat
Dhuha bersama.
2. Melafazkan doa Al-Ma’tsurat bagi siswi yang
sedang berhalangan sebelum melaksanakan
kegiatan pembelajaran.
3. Kegaitan kultum dilakukan oleh warga MAN 1
Kota Tangerang Selatan yang dilakukan setiap
harinya setelah melaksanakan shalat Dhuha
bersama.
4. Melaksanakan shalat sunnah Dhuha bersama.
5. Melaksanakan shalat Dzuhur berjamaah pada
jam istirahat kedua dan shalat fardhu Ashar pada
waktu pulang.\Melaksanakan shalat Jum’at.
6. Mengadakan keputrian setiap Jum’at dalam
bentuk kegiatan muhadhoroh
7. Komunitas puasa sunnah Senin Kamis
8. Melaksanakan qurban dan pembagian daging
qurban.
9. Menerima dan menyalurkan zakat fitrah.
10. Shodaqoh harian
11. Memperingati hari besar Islam
12. Menyelenggarakan pesantren kilat
13. Mengadakan buka puasa bersama
14. Menyelenggarakan Halal bi Halal
15. Mengadakan Muhasabah
16. Hidup sehat dan bersih
17. Salam, santun, senyum, sapa.
b. Peningkatan Jiwa Nasionalisme
1. Menyelenggarakan upacara bendera hari Senin
setiap 4 minggu sekali.
2. Menyelenggarakan upacara peringatan hari besar
Nasional.
3. Memelihara kelestarian dan keindahan
madrasah.
4. Mengadakan bakti sosial.
c. Pelatihan Kepribadian
1. Mensosialisasikan pengucapan salam kepada
kepala Madrasah, pendidik, tenaga
kependidikan, dan sesama.
2. Penyuluhan tentang bahaya narkoba dan sex
bebas
3. Meningkatkan kedisiplinan
4. Penyelusuran minat dan bakat
B. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan sebelum menguraikan
tentang hasil penelitian dan analisisnya agar data yang yang dikumpulkan
merupakan data yang valid dan reliable. Karena tidak menutup
kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pengumpulan data maupun
pengukuran data atas variabel-variabel yang digunakan. Dengan demikian
penulis melakukan tes validitas dan tes reliabilitas. Tes tersebut hanya
merupakan tolak ukur internal saja, sedangkan hal-hal yang bersifat
eksternal seperti ketidakjujuran responden dalam memberikan data dan
penilaian mereka yang berbeda dan lain sebagainya berada di luar
kemampuan penulis.
Uji validitas dan reliabiltas dilakukan untuk mengetahui
kemampuan instrumen dalam mengukur variabel penelitian. Pengujian ini
dilakukan dengan mengajukan beberapa butir pernyataan kuesioner yang
akan nantinya diberikan kepada responden. Uji ini dilakukan kepada 120
responden pertama dari 120 responden secara keseluruhan.
Berdasarkan tabel nilai r product moment jika uji validitas dilakukan
dengan data 60 responden dan taraf siginifikasinya 5% maka nilai standar
validnya 0,210.83 Sementara itu untuk uji reliabilitas, suatu intrumen
penelitan dikatakan reliabel, bila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.84
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas
VARIABEL INDIKATOR BUTIR SOAL R. HITUNG R.TABEL HASIL
PEMBELAJARAN
FAKTA 1 0.364 0.210 VALID
KONSEP 2 0.370 0.210 VALID
PRINSIP 3 0.718 0.210 VALID
4 0.786 0.210 VALID
KETERAMPILAN 5 0.630 0.210 VALID
6 0.630 0.210 VALID
SIKAP 7 0.634 0.210 VALID
8 0.396 0.210 VALID
PERILAKU KONSUMEN
KEBUDAYAAN 9 0.357 0.210 VALID
10 0.271 0.210 VALID
KELAS SOSIAL 11 0.439 0.210 VALID
83 Sugiyono, op.cit , h 333 84 Syofian Siregar Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS Edisi Pertama(Jakarta: Kencana, 2013), h. 175
12 0.557 0.210 VALID
KELUARGA 13 0.636 0.210 VALID
14 0.636 0.210 VALID
KELOMPOK SOSIAL 15 0.359 0.210 VALID
16 0.402 0.210 VALID
MOTIVASI 17 0.689 0.210 VALID
18 0.643 0.210 VALID
PERSEPSI 19 0.646 0.210 VALID
20 0.708 0.210 VALID
BELAJAR 21 0.579 0.210 VALID
22 0.604 0.210 VALID
KEPRIBADIAN DAN KONSEP DIRI
23 0.682 0.210 VALID
24 0.448 0.210 VALID
25 0.583 0.210 VALID
Dari tabel 4.5 menunjukan hasil uji validitas penelitian ini dari 25
butir soal kuesioner dinyatakan valid, hal ini dibuktikan dari angka
tertinggi 0,786 dan terendah 0,271 dengan standar validitasnya 0,210.
Oleh karena itu peneliti mengambil semua soal tersebut untuk digunakan
sebagai data penelitian.
Tabel 4.6
Rekapitulasi hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.902 25
Dari tabel 4.6 menunjukan hasil uji reliabilitas penelitian ini dari 25
butir soal memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,902 yaitu lebih besar
dari 0,6. Berdasarkan ketentuan kriteria reliabilitas, dimana suatu instrumen
penelitian dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha>0,6 sehingga
instrumen penelitian ini dinyatakan reliabel, hal ini dibuktikan dari angka
0,902 > 0,6.
C. Uji Prasyarat Data
Sebelum melakukan uji analisis regresi terhadap data yang sudah
valid dan reliabel harus dilakukan uji prasyarat data terlebih dahulu.
Adapun uji prasyarat yang dilakukan diantaranya dengan menggunakan:
a. Uji Normalitas
Sebuah penelitian digunakan untuk mendapatkan data. Adapun
data yang dicari dari populasi belum tentu berditribusi normal atau
tidak. Pada penelitian ini menggunakan SPSS Statistics 22 untuk
menghitung uji normalitas. Uji normalitas yang dihitung melalui
SPSS Statistics 22 menggunakan uji normalitas dengan teknik
Kolgomorov-Smirnov (KS). Dalam peneltian ini memiliki asumsi
bahwa data berdistribusi normal jika tingkat kesalahannya 5% atau
0,05. Jika sebuah data memiliki nilai sig atau signifikansi yang
terdapat pada kolom Kolgomorov-Smirnov lebih kecil dari data Alpha
atau tingkat kesalahan yang ditetapkan <0,05 maka data tersebut
terdistribusi secara tidak normal. Kemudian Jika sebuah data memiliki
nilai sig atau signifikansi yang terdapat pada kolom Kolgomorov-
Smirnov lebih besar dari data Alpha atau tingkat kesalahan yang
ditetapkan >0,05 maka data tersebut terdistribusi secara normal.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel residual memiliki distribusi normal. Dalam penelitian
ini uji normalitas dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan
analisis grafik Q-Q Plot dan uji statistik Kolmogorov-Smirnov.
Berikut adalah hasil uji normalitas dengan metode grafik Q-Q Plot dan
uji statistik Kolmogorov-Smirnov :
Gambar 4.3 Uji Normalitas Menggunakan Q-Q Plot
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik Q-Q plot
menunjukkan pola grafik yang normal. Hal tersebut dapat dilihat dari
titik-titik yang ada tersebar mengikuti garis diagonal. Dan dapat
disimpulkan bahwa regresi berdistribusi secara normal.
Untuk lebih memastikan bahwa data tersebut berdistribusi
normal, kita lihat pada uji normalitas menggunakan uji statistik
Kolmogorov-Smirnov.
Tabel 4.7
Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Unstandardized
Residual .081 60 .200* .967 60 .107
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa signifikansi dari uji statistik
variabel residual menggunakan Kolmogorov-Smirnov sebesar 0.200,
berdasarkan kriteria jika sig. > 0.05 dikatakan data berdistribusi
normal, karena sig. 0.200 > 0.05 maka terbukti bahwa data
berdistribusi normal
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui varian populasi
data apakah antara dua kelompok atau lebih data memiliki varian yang
sama atau berbeda.
Tabel 4.8
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.044 9 46 .421
Kriteria pengujian
Jika Sig. >0 .05 maka data homogen
Jika Sig. < 0.05 maka data tidak homogen
Berdasarkan hasil diatas didapatkan nilai sig. sebesar 0.421 >
0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian variabel Perilaku
Konsumsi Siswa berdasarkan Pembelajaran Ekonomi memiliki
variansi yang sama atau homogen.
c. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui linearitas data, yaitu
apakah antara variabel Mata Pelajaran Ekonomi dan variabel Perilaku
Konsumsi Siswa mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Adapun
hipotesis pengujian adalah sebagai berikut :
H0 : Model regresi Pembelajaran Ekonomi terhadap Perilaku
Konsumsi Siswa berpola linear
H1 : Model regresi Pembelajaran Ekonomi terhadap Perilaku
Konsumsi Siswa tidak berpola linear
dengan kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika nilai sig < 0.05 maka H0 diterima dan H1 ditolak
Jika nilai sig > 0.05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
Berikut adalah tabel model regresi Mata Pelajaran Ekonomi
terhadap Perilaku Konsumsi Siswa :
Tabel 4.9
Uji Linearitas
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 263.279 1 263.279 11.996 .001b
Residual 1272.904 58 21.947
Total 1536.183 59
a. Dependent Variable: Perilaku Konsumsi Siswa
b. Predictors: (Constant), Pembelajaran Ekonomi
Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil uji kelinearan regresi
antara mata pelajaran ekonomi terhadap perilaku siswa dengan nilai F
= 11.996 dan nilai sig. = 0.001 < 0.05 sehingga H0 diterima maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi pembelajaran ekonomi
terhadap prilaku siswa berpola linear
D. Statistik Deskriptif
Deskripsi data hasil penelitian ini menggunakan statistik deskriptif
untuk menggambarkan suatu data secara statistika. Statistik deskriptif
dalam penelitian ini merujuk pada banyaknya data (N), selisih data terbesar
dengan data terkecil (Range), nilai rata-rata (Mean), variansi atau ragam
data (Variance) dan simpangan baku (Standar Deviation), nilai minimum
dan maksimum dari seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu
Pembelajaran Ekonomi (X) dan Perilaku Konsumsi Siswa (Y) sebagaimana
ditunjukkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.10
Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation Variance
Pembelajaran
Ekonomi 60 20.00 18.00 38.00 30.0667 3.32870 11.080
Perilaku
Konsumsi
Siswa
60 22.00 45.00 67.00 56.2833 5.10265 26.037
Valid N
(listwise) 60
Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa N atau
banyaknya data pada setiap variabel yang berasal dari sampel Siswa MAN
1 Kota Tangerang Selatan yaitu 60. Masing-masing variabel akan
dijabarkan sebagai berikut :
a. Pembelajaran Ekonomi
Data pembelajaran ekonomi (Variabel X) di peroleh dari
pengsisan instrumen penelitian oleh 120 responden. Ke-120
responden tersebut merupakan siswa MAN 1 Kota Tangerang Selatan
yang pernah belajar mata pelajaran Ekonomi. Pada tabel 4.10 variabel
Mata Pelajaran Ekonomi memiliki nilai mean 30.0667 dan nilai
standar deviasi yang lebih kecil yaitu 3.32870 hal tersebut
mengidentifikasikan bahwa hasil sebaran data baik. Selanjutnya
memiliki nilai range sebesar 20 dengan nilai skor minimum 18, dan
skor maksimum 38.
b. Perilaku Konsumsi Siswa
Data perilaku konsumsi siswa diperoleh dari pengisian
instrumen penelitian oleh 120 responden. Ke-120 responden tersebut
merupakan siswa MAN 1 Kota Tangerang Selatan yang telah belajar
mengenai materi Perilaku Konsumsi. Pada tabel 4.10 variabel
Perilaku Konsumsi Siswa memiliki nilai mean 56.2833 dan nilai
standar deviasi yang lebih kecil yaitu 5.10265 hal tersebut
mengidentifikasikan bahwa hasil sebaran data baik. Selanjutnya
memiliki nilai range sebesar 22 dengan nilai skor minimum 45, dan
skor maksimum 67.
E. Hasil Uji Analisis Regresi
Setelah melakukan berbagai uji persyaratan data dengan hasil secara
keseluruhan lolos uji. Selanjutnya akan dilakukan uji analisis regresi. Uji
analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh satu
variabel bebas terhadap satu variabel terikat.85 Lalu regresi linear berganda
digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas
terhadap variabel terikat.86 Berikut ini tabel hasil uji regresi linier berganda
pada penelitian ini. Dengan menggunakan SPSS, hasil pengolahan data
disajikan pada tabel berikut ini :
85 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan Manual Dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta,Rajawali Pers,2011) h.284 86 Ibid h. 301
Tabel 4.11
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Modelan
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Tolera
nce VIF
1 (Constant) 37.203 5.542 6.713 .000
Pembelajaran (X) .635 .183 .414 3.464 .001 1.000 1.000
a. Dependent Variable: Perilaku Konsumsi Siswa
Tabel 4.11 menunjukkan persamaan regresi linear sederhana
sebagai berikut :
Y = 37.203 + 0.635X.
Pada hasil persamaan regresi linear sederhana di atas, terlihat
bahwa nilai konstanta sebesar 37.203, diartikan bahwa walaupun
variabel Pembelajaran Ekonomi bernilai 0, maka nilai variabel Perilaku
Konsumsi Siswa tetap mendapatkan nilai sebesar 37.203. Sedangkan
nilai koefisien regresi variabel Pembelajaran Ekonomi sebesar 0.635,
diartikan bahwa setiap peningkatan nilai variabel Pembelajaran Ekonomi
sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan nilai variabel Perilaku
Konsumsi Siswa sebesar 0.635 satuan dengan asumsi variabel
independen yang lain dianggap konstan.
F. Hasil Uji Hipotesis
a. Uji T (Parsial)
Untuk menentukan apakah terdapat pengaruh atau tidak antara
variabel independen dengan variabel dependen, kita lakukan uji T.
Adapun hipotesis uji T untuk variabel Pembelajaran Ekonomi yaitu :
H0 : Tidak terdapat pengaruh positif dari pembelajaran ekonomi
terhadap perilaku konsumsi siswa
H1 : Terdapat pengaruh positif dari pembelajaran ekonomi
terhadap perilaku konsumsi siswa
Tabel 4.12
Rekapitulasi Hasil Uji T
Coefficientsa
Modelan
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 37.203 5.542 6.713 .000
Pembelajaran (X) .635 .183 .414 3.464 .001
a. Dependent Variable: Perilaku Konsumsi Siswa
Berdasarkan tabel 4.12 nilai thitung = 3.464 dan sig. = 0.001 < 0.05
maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
positif pembelajaran ekonomi (X) terhadap perilaku konsumsi siswa
(Y)
b. Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya
kontribusi atau persentase (%) variabel bebas terhadap variabel
terikat. Nilai yang digunakan dalam hal ini adalah nilai Adjusted R
square dikarenakan sifatnya dapat naik atau turun apabila satu variabel
independen ditambahkan kedalam model.87
Pengujian koefesien determinasi menggunakan kriteria dengan
melihat nilai R Square (R2) dengan nilai antara 0 sampai dengan 1.
Jika R² bernilai kecil hal itu menandakan bahwa kemampuan variabel-
variabel independen terbatas dalam menjelaskan variabel dependen.
Dan jika nilai yang mendekati 1 berarti variabel independen
memberikan informasi untuk memprediksi variabel dependen yaitu
keputusan pembelian. Namun, “banyak peneliti menganjurkan untuk
menggunakan nilai adjuster R2 pada saat mengevaluasi mana model
regresi terbaik. Tidak seperti R2, nilai adjuster R2 dapat naik atau turun
apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.”
Berikut adalah hasil uji koefesien determinasi :
Tabel 4.13
Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .414a .171 .157 4.68472 2.260
a. Predictors: (Constant), Pembelajaran Ekonomi
b. Dependent Variable: Perilaku Konsumsi Siswa
Berdasarkann tabel 4.7 dapat diketahui nilai adjusted R square
sebesar 0,157, hal ini mengandung arti bahwa pengaruh variabel
Pembelajaran Ekonomi (X) dapat menjelaskan variabel Perilaku
Konsumsi Siswa (Y) adalah sebesar 15,7%, sedangkan sisanya
sebesar 84,3% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
87 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan IBM SPSS 23, (Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), h. 95
G. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, Mata Pelajaran Ekonomi berpengaruh
terhadap perilaku konsumsi siswa. Mata pelajaran ekonomi merupakan
variabel independen (X) dan variabel perilaku konsumsi siswa merupakan
variabel dependen (Y). Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data
didapatkan persamaan regresi linear sederhana yaitu Y = 37.203 + 0.635X,
bentuk model persamaan ini berpola linear, dan koefisien regresi dari
variabel mata pelajaran ekonomi signifikan (berarti) sehingga disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh positif mata pelajaran ekonomi (X) terhadap
perilaku konsumsi siswa (Y) yaitu sebesar 15.7%.
Hal ini terjadi karena siswa memahami bahwa dengan belajar Ekonomi
maka pengetahuan siswa mengenai perilaku konsumsi akan bertambah.
Seperti yang telah diungkapkan oleh Anwar Prabu Mnagkunegara ”perilaku
konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh inidividu,
kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan
keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa
ekonomis yang dapat dipengaruhi lingkungan.88 Selanjutnya Muhammad
Irham dan Novan Ardy, ”belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan
individu untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang
diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif permanen
dan menetap disebabkan adanya interaksi inidvidu dengan lingkungan
belajarnya.89 Kedua teori tersebut mendukung hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti, yang mempunyai hasil penelitian bahwa
pembelajaran ekonomi berpengaruh terhadap perilaku konsumsi siswa,
karena semakin baik siswa dalam belajar maka akan semakin rendah tingkat
konsumsi siswa.
88 Anwar Prabu Mangkunegara, loc.cit. 89 Muhammad Irham dan Novan Ardy, loc.cit.
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Riza Erni
dengan judul Pengaruh pembelajaran Ekonomi Dan Status Sosial Ekonmi
Terhadap Perilaku Konsumsi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas
Tanjungpura Pontianak pada tahun 2013. Pada kesimpulan dalam penelitian
ini dituliskan bahwa variabel pembelajaran ekonomi dan status sosial
ekonomi berpengaruh terhadap perilaku konsumsi mahasiswa pendidikan
ekonomi.
Selain itu sekitar 84,3% merupakan variabel-variabel lain yang
mendorong siswa dalam melakukan melakukan tindakan perilaku konsumsi
yaitu faktor kebudayaan, kelas sosial, keluarga, kelompok referennsi dan
sosial, motivasi persepsi dan kepribadian serta konsep diri.
H. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian merupakan kendala-kendala atau hambatan
yang dihadapi oleh peneliti selama penelitian berlangsung. Berikut adalah
keterbatasan yang ada dalam penelitian ini yang dihadapi oleh peneliti :
1. Keterbatasan variabel independen pada penelitian (hanya satu)
sedangkan variabel yang mempengaruhi perilaku konsumsi siswa
sangat banyak.
2. Waktu dan biaya menjadi keterbatasan peneliti selama proses
penelitian, peneliti harus menyesuaikan waktu dengan responden
karena peneliti melakukan penelitian dengan izin ke guru yang sedang
mengajar di kelas untuk menyebar angket.
3. Keterbatasan sampel responden yang hanya sebanyak 90 sampel saja
70
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pembelajaran
Ekonomi terhadap Perilaku Konsumsi Siswa. Jumlah sampel dalam
penelitian ini yaitu 90 responden yang diambil dari siswa MAN 1 Kota
Tangerang Selatan. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan
diolah, dengan menggunakan model regresi linear sederhana, didapatkan
persamaan regresinya yaitu Y = 37.203 + 0.635X. Maka dapat disimpulkan
hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : koefisien regresi dari variabel
mata pelajaran ekonomi signifikan (berarti) ini dapat dilihari dari dari nilai
thitung = 3.464 dan sig. = 0.001 < 0.05 dan besarnya pengaruh pembelajaran
ekonomi terhadap perilaku konsumsi siswa sebesar 15.7% ini dapat dilihat
dari adjusted R square sebesar 0,157.
B. Implikasi
Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa Pembelajaran Ekonomi
berpengaruh positif terhadap Perilaku Konsumsi Siswa MAN 1 Kota
Tangerang Selatan. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya
pembelajaran ekonomi yang diterapkan pada siswa maka perilaku konsumsi
siswa menjadi lebih terarah (positif). Hal ini mengimplikasikan bahwa
sebelum membeli produk maka siswa akan mempertimbangkan dahulu
beberapa hal misalkan manfaat, harga, tingkat kebutuhan dari produk yang
akan dikonsumsi, Perubahan perilaku konsumsi siswa yang menjadi lebih
baik ini membuat siswa dapat mengatur keuangan dan menyisakan uang
jajannya untuk ditabung dan dibelikan hal yang lebih bermanfaat untuk masa
depannya.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran
dari penulis sebagai berikut:
1. Siswa MAN 1 Kota Tangerang Selatan
Gunakan hasil pembelajaran ekonomi kedalam kehidupan sehari –
hari sehingga siswa dapat mengatur keuangan dengan baik
2. Guru Pengampu Mata Pelajaran Ekonomi
Memberikan pembelajaran di kelas secara aplikatif (sesuatu hal yang
sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari) sehingga setelah selesai
pembelajaran siswa dapat langsung menerapkannya dalam kehidupan
sehari – hari.
3. Peneliti Lain
Peneliti lainnya diharapkan dapat menambah variabel lain seperti
adanya faktor kebudayaan, keluarga, kelompok referensi dan kelas
sosial, motivasi, persepsi, serta kepribadian dan konsep diri dalam
mengukur perilaku konsumsi siswa selain pembelajaran ekonomi dan
memperluas populasi penelitiannya.
72
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Prabu Mangkunegara, Perilaku Konsumen, (Bandung: PT. Refika Aditama,
2005)
Apridar, Teori Ekonomi: Sejarah dan Perkembangannya, (Yogyajarta: Graha Ilmu,
)
Asti Nurlaela, “Peranan Lingkungan Sebagai Sumber Pembeljaran Geografi dalam
Menumbuhkan Sikap dan Perilaku Keruangan Peserta Didik”, Jurnal
Pendidikan Geografi Vol. 14 no. 1, 2014
Danang Sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen,
(Jakarta: CAPS, 2014),
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Balai Pustaka:
Jakarta, 2004 edisi ke-3)
Djamaludin Ancok, Nuansa Psikologi Pembangunan, (Pustaka Pelajar :
Yogjakarta, 1995,) Cetakan Pertama
Dr. Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2014)
Dr. Munir. IT. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung:
CV. Alvabeta, 2010.
Duwi Priyatno, Spss 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta: Andi, 2014),
Edy Supriyadi, SPSS + Amos Statistical Data Analysys, (In Media, 2014),
Ernie tisnawati sule, kurniawan saefullah. Pengantar Manajemen (Jakarta: kencana
2005)
Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis
(Yogyakarta: CV Andi, 2013)
Etta Mamang, Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis, (Yohyakarta: CV Andi
Offset, 2013)
Febrina Iqhyanul Imansari, Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap
Perilaku Konsumsi Siswa Kelas XI IIS Di SMA Negeri 17 Surabaya, Jurnal
Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.
Hasil wawancara dengan siswa MAN 1 Kota Tangerang Selatan pada, Jumat 08
Februari 2018 pukul 09.00 WIB
https://media.neliti.com/media/publications/210054-pengaruh-literasi-ekonomi-
terhadap-peril.pdf diakses pada tanggal 04 Februari 2018 pukul 22.30
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan IBM SPSS 23, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016)
Imam Muttaqin, Studi Komparatif Konsep Kepuasan Sebagai Tujuan Kegiatan
Konsumsi Menurut Ekonomi Konvensional dan Syariah, (Skripsi S1 Fakultas
Syariah dan Ekonomi Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, 2014)
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2011),
Leon G. Schiffman, Perilaku Konsumen, (Jakarta: PT Indeks, 2008)
Leon schiffman dan leslie lazar kanuk, Perilaku Konsumen Edisi ketujuh, Terj.
Zoelkifli kasip (Jakarta: PT Indeks, 2008)
Muhammad Irham dan Novan Ardy Wiyani, Psikologi Pendidikan Teori dan
Aplikasi Dalam Proses Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016)
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru,
2009)
Nugoroho J setiadi, Perilaku Konsumen Perspektif kontemporer Pada Motif,
Tujuan, dan Keinginan Konsumen, (Jakarta: kencana, 2003)
Nur Laily dan Budiyono Pristyadi, Teori Ekonomi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013)
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2015),
Prof. Dr. H. Aminuddin Rasyad, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta,
Uhamka press 2003)
Prof. Dr. Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta:
Kencana 2008)
Rully Indrawan dan R. Poppy Yaniawati, Metodologi Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan,
(Bandung: Refika Aditama, 2014)
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurrahman, Analisis Korelasi Regresi, dan
Jalur dalam Penelitian, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), cet. ke-2,
Sudarmiatin, “Model Perilaku Konsumen dalam Perspektif Teori dan Empiris
ppada Jasa Pariwisata”, Jurnal Ekonomi Bisnis, No. 1, 2009.
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2012)
Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif, (Jakarta: Kencana, 2015)
Syofian Siregar Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Perbandingan
Perhitungan Manual dan SPSS Edisi Pertama(Jakarta: Kencana, 2013),
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian: Dilengkapi Perhitungan
Manual Dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta,Rajawali Pers,2011)
Totok Subianto, “Studi Tentang Perilaku Konsumen Beserta Impliksinya Terhadap
Keputusan pembelian”, Jurnal Ekonomi Modernisasi Vol. 3 No. 3, 2007.
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran,
(Ghalia Indonesia: Bogor, 2011)
Ujang Sumarwan, Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran,
(Ghalia Indonesia: Bogor, 2011) Cetakan Pertama,
Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika,
2003)
W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Grasindo, 2010)
Wina sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana,
2008)
Lampiran 1
ANGKET PENGARUH PEMBELAJARAN EKONOMI TERHADAP
PERILAKU KONSUMSI SISWA MAN 1 KOTA TANGERANG SELATAN
A. Petunjuk Pengisian
1. Tulislah identitas anda pada tempat yang telah disediakan
2. Bacalah setiap pernyataan secara teliti sebelum anda menjawab
3. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberi tanda centang ( √ ) pada
salah satu kolom yang tersedia, yaitu:
1) Sangat Tidak Setuju (STS)
2) Tidak Setuju (TS)
3) Kurang Setuju (KS)
4) Setuju (S)
5) Sangat Setuju (SS)
4. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban adalah benar. Untuk itu
jawablah sesuai dengan keadaan yang anda alami.
B. Identitas Responden
Nama :
Kelas :
C. Angket Penelitian
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan menceklis ( √ ) pilihan dibawah ini
No PERNYATAAN SS S KS TS STS
1. Saya hanya membeli barang keluaran
terbaru jika saya membutuhkannya
2. Pembelajaran perilaku konsumsi
membuat saya menjadi orang yang tidak
konsumtif
3. Keluarga saya menerapkan sistem hidup
hemat di sekolah
4. Saya lebih suka menabung daripada
membelanjakan uang jajan saya di
sekolah
5. ketika membeli perlengkapan sekolah
saya selalu mencari barang dengan harga
yang terjangkau
6. Saya membeli perlengkapan sekolah
sesuai dengan yang saya butuhkan
7. Saya menerapkan pembelajaran perilaku
konsumsi dalam kehidupan sehari-hari
8. Saya tidak mengikuti cara berperilaku
konsumsi sesuai dengan teori yang
diajarkan di sekolah
9. Setiap hari raya idul fitri saya selalu
membeli baju baru
10. Saya selalu mengikuti kegiatan study
tour di sekolah
11. Kelas sosial membuat saya menambah
pengeluaran uang jajan di sekolah
12. Saya lebih suka membaca buku di
perpustakaan saat jam istirahat daripada
harus berada di kantin
13. Saya suka membawa bekal ke sekolah
14. Saya lebih suka membawa air minum
dari rumah ke sekolah daripada harus
membeli kekantin
15. Kelompok sosial membuat saya sering
menghabiskan uang jajan di luar sekolah
16. Saya suka merencanakan untuk
menonton film di bioskop
17. Belajar yang giat agar bisa mendapatkan
program beasiswa di sekolah
18. Saya selalu berusaha membayar uang
kas dari uang jajan saya sendiri
19. Ketika hari libur saya lebih suka
dirumah dari pada harus pergi bersama
teman-teman
20. Saya lebih suka berada di kelas saat
waktu kosong daripada kekantin
21. Saya lebih suka pergi ke perpustakaan
nasional dari pada pergi ke kafe
22. Saya lebih suka membeli buku pelajaran
dari pada menonton bioskop
23. Kepribadian dan konsep diri membuat
saya bisa menyesuaikan pengeluaran
saya dalam kehidupan
24. Saya tidak suka berkumpul dengan
teman-teman saya selain di sekolah
25. Saya selalu pulang sekolah tepat waktu
Lampiran 2
Pedoman wawancara
1 Menurut kamu, apa pengertian dari perilaku konsumsi?
2 Bagaimana cara pengaplikasian teori perilaku konsumsi dalam kehidupan
sehari-hari?
3 Berapa uang jajan yang kamu terima dalam sehari? Dan biasanya
digunakan untuk apa saja?
4 Untuk mengganti pemakaian smartphone, biasanya menunggu
smartphone itu rusak atau mengganti sesuai terbaru?
5 Ketika penggantian pemakaian smartphone biasanya mengikuti teman
atau memang keinginan sendiri?
6 Ketika pulang sekolah lebih awal, biasanya kalian gunakan waktu tersebut
untuk apa?
Hasil Wawancara
Narasumber Pertama
Nama : JSM
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas : X
1. Menurut Kamu, apa pengertian perilaku Konsumsi?
Perilaku konsumsi itu perilaku mengurangi atau menghabiskan nilai
barang
2. Bagaimana cara pengaplikasian teori perilaku konsumsi dalam
kehidupan sehari-hari?
Dengan cara membeli kebutuhan hidup, seperti beli buku sekolah, jajan
3. Berapa uang jajan yang kamu terima dalam sehari? Dan biasanya
digunakan untuk apa saja?
Tergantung si ka, kadang aku dikasih 50.000 kadang 40.000. itu biasanya
aku pake buat jajan aja soalnya kalo buat bensin kan beda lagi uangnya
4. Untuk mengganti pemakaian smartphone, biasanya menunggu
smartphone itu rusak atau mengganti sesuai terbaru?
Biasanya sih kalo udah bosen sama hp yang lama minta hp baru sama
orangtua, ya kalo orangtua lagi ada uang biasanya dibeliin tapi kalo
enggak lagi ada uang ya ngga langsung dibeliin.
5. Ketika penggantian pemakaian smartphone biasanya mengikuti
teman atau memang keinginan sendiri?
Kadang sih ya ka suka pengen gitu kalo liat temen punya hp baru apalagi
kalo temennya temen se kolompok gitu
6. Ketika pulang sekolah lebih awal, biasanya kalian gunakan waktu
tersebut untuk apa?
Aku sih lebih sering main dulu sama temen kalo lagi pegang uang lebih
tapi ya kalo lagi ga pegang uang biasanya langsung pulang.
Narasumber Kedua
Nama : DNR
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas : X
1. Menurut Kamu, apa pengertian perilaku Konsumsi?
Perilaku konsumsi itu perilaku yang suka beli-beli barang
2. Bagaimana cara pengaplikasian teori perilaku konsumsi dalam
kehidupan sehari-hari?
Dengan cara membeli barang untuk memenuhi kebutuhan hidup
3. Berapa uang jajan yang kamu terima dalam sehari? Dan biasanya
digunakan untuk apa saja?
Aku biasanya dikasih 50.000 sehari, uang segitu buat aku jajan sama beli
bensin aja si ka. Kalo ada kebutuhan lain yang mendesak biasanya aku
minta lagi sama orangtua, kaya disuruh beli buku pelajaran atau disuruh
fotokopi.
4. Untuk mengganti pemakaian smartphone, biasanya menunggu
smartphone itu rusak atau mengganti sesuai terbaru?
Kadang kalo hp lama belum rusak tapi udah banyak hp keluaran terbaru ya
aku suka pengen beli, dan biasanya dibeliin terus hp yang lama dijual deh
5. Ketika penggantian pemakaian smartphone biasanya mengikuti
teman atau memang keinginan sendiri?
Biasanya si keinginan sendiri ka
6. Ketika pulang sekolah lebih awal, biasanya kalian gunakan waktu
tersebut untuk apa?
Buat ngumpul sama temen-temen sambil nongkrong di tempat makan
Narasumber Ketiga
Nama : AFZ
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kelas : X
1. Menurut Kamu, apa pengertian perilaku Konsumsi?
Perilaku mengurangi nilai guna barang
2. Bagaimana cara pengaplikasian teori perilaku konsumsi dalam
kehidupan sehari-hari?
Ya beli barang sesuai kebutuhan walaupun kadang beli sesuai kemauan
juga ka
3. Berapa uang jajan yang kamu terima dalam sehari? Dan biasanya
digunakan untuk apa saja?
30.000 ka tapi itu buat jajan doang
4. Untuk mengganti pemakaian smartphone, biasanya menunggu
smartphone itu rusak atau mengganti sesuai terbaru?
Nunggu rusak dulu ka baru deh ntar dibeliin lagi sama orangtua
5. Ketika penggantian pemakaian smartphone biasanya mengikuti
teman atau memang keinginan sendiri?
Kemauan sendiri ka
6. Ketika pulang sekolah lebih awal, biasanya kalian gunakan waktu
tersebut untuk apa?
Biasanya nongkrong dulu dirumah temen atau nggak di tempat makan
Lampiran 3
Data uji Coba Validitas Variabel X dan Y Menggunakan SPSS Statistics Versi 20
Lampiran 4
Data Hasil Uji Valliditas Variabel X dan Y Menggunakan SPSS Statistics Versi 20
Lampiran 5
Data Hasil Uji Reliabilitas variabel X dan Y
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.902 25
Lampiran 6
Data Final Variabel X dan Y
Lampiran 7
Hasil Analisis Data Menggunakan SPSS Statistics Versi 22
Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Unstandardized
Residual .081 60 .200* .967 60 .107
P-Plot Hasil Uji Normalitas
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
1.044 9 46 .421
Hasil Uji Linearitas
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 263.279 1 263.279 11.996 .001b
Residual 1272.904 58 21.947
Total 1536.183 59
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N
Rang
e
Minimu
m
Maximu
m Mean
Std.
Deviation Variance
Mata Pelajaran
Ekonomi 60 20.00 18.00 38.00
30.066
7 3.32870 11.080
Perilaku
Konsumsi
Siswa
60 22.00 45.00 67.00 56.283
3 5.10265 26.037
Valid N
(listwise) 60
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model an
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) 37.20
3 5.542 6.713 .000
Mata Pelajaran
Ekonomi (X) .635 .183 .414 3.464 .001 1.000 1.000
Hasil Uji T
Coefficientsa
Modelan
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 37.203 5.542 6.713 .000
Pembelajaran (X) .635 .183 .414 3.464 .001
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .414a .171 .157 4.68472 2.260
Lampiran 8
Foto hasil kegiatan penelitian di MAN 1 Kota TangErang selatan
Lampiran 9
Riwayat Hidup
Nurkholisoh, lahir di Tangerang tanggal 10 Juni 1995, anak kedua dari dua
bersaudara, dari pasangan Said dan Mustanifah.
Bertempat tinggal di Kp. Cibadak Rt 002/02 No. 70 Desa Suradita Kecamatan
Cisauk, Tangerang-Banten.
Pendidikan formal yang pernah ditempuh, MI Nurul Falah Suradita, MTS An-
Najah Bogor, MAN 1 Kota Tangerang Selatan (lulus tahun 2013). Kemudian pada
tahun yang sama, penulis ditterima sebagai mahasiswi Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Konsentrasi Ekonomi, melalui jalur Mandiri
UIN.
Pengalaman Mengajar: GENIUS FUTURE Cisauk (2014-Sekarang), PPKT di
MAN 1 Kota Tangerang Selatan
Skripsi ini peneliti dedikasikan untuk kedua orang tua tercinta, kakak tersayang,
dan para kerabat. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca. Dan pesan
untuk para akademisi semangat terus dalam mengerjakan hal apapun dan tetap
lajutkan perjuangan yang sudah kalian mulai.