pengaruh pembelajaran biologi berbasis micro quest

143
PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Adjie Pratama NIM. 1110016100064 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO

QUEST TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Adjie Pratama

NIM. 1110016100064

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

i

Page 3: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

ii

Page 4: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

iii

Page 5: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

iv

ABSTRAK

Adjie Pratama, NIM. 1110016100064 “Pengaruh Pembelajaran Biologi Berbasis

Micro Quest terhadap Hasil Belajar Siswa”. Skripsi Program Studi Pendidikan

Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran menggunakan Micro

Quest (aplikasi mobile android) terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada konsep sistem

ekskresi. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 14 Jakarta pada kelas XI. Metode yang

digunakan adalah kuasi ekperimen (Quasi- experimental). Penelitian ini menggunakan dua

kelompok sampel, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sampel penelitian

berjumlah 38 orang untuk kelompok eksperimen dan 38 orang untuk kelompok kontrol.

Kelompok eksperimen dalam penelitian ini adalah kelompok siswa yang mendapatkan

pembelajaran berbasis micro quest, yakni dengan mengunduh aplikasi android micro quest,

sedangkan kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran

biasa. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa test pilihan ganda yang

selanjutnya diujicoba pada kelas. Hasil rata-rata analisis data kuantitatif menunjukkan

ketercapaian keterampilan berpikir kreatif siswa pada pretest dan posttest. Berdasarkan

pengujian hipotesis statistik dengan uji-t’ (α = 0,05) diperoleh thitung sebesar 1,99. Dari hasil

perhitungan, diperoleh hasil uji-t post-test kelas ekspreimen yakni 3,303 yang berarti lebih

besar dari t-tabel. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

pembelajaran biologi berbasis micro quest terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada

konsep sistem ekskresi.

Kata kunci: Aplikasi pembelajaran, Micro quest, Hasil belajar

Page 6: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

v

ABSTRACT

Adjie Pratama, NIM. 1110016100064 "The Influence of Micro Quest-Based Biology

Learning on Student Learning Outcomes". Thesis of Biology Education Program,

Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University

of Jakarta, 2017.

This study aims to determine the effect of learning using Micro Quest (android mobile

Applications) on the results of student learning class XI on the concept of excretory system.

The study was conducted in SMAN 14 Jakarta in class XI. The method used is quasi

experiment (Quasi-experimental). This study used two sample groups, namely experimental

group and control group, 38 research samples for the experimental group and 38 people

for the control group. The experimental group in this study is a group of students who get

micro quest based learning, which is downloading android applications, while the control

group is a group of students using ordinary learning. The instrument used in this study is

a multiple choice test which is then tested on a class. The average result of quantitative

data analysis shows the achievement of students' creative thinking skills on pretest and

posttest. Based on statistical hypothesis test with t-test (α = 0,05) obtained t-count equal to

1,99. From the calculation result, the result of t-test post-test of experiment class is 3,303

which means bigger than t-table. Therefore, it can be concluded that there is the influence

of micro quest based biology on learning outcomes of students of class XI on the concept

of excretion system.

Keywords: Learning application, Micro quest, Learning Outcomes.

Page 7: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

vi

KATA PENGANTAR

Allhamdulillah, segala puja dan puji syukur penulis panjatkan atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Pembelajaran Biologi Berbasis Micro Quest terhadap Hasil Belajar Siswa”. Shalawat serta

salam penulis ucapkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga sahabat

dan pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Penulis mendapatkan banyak bimbingan dari berbagai pihak yang telah ikhlas

meluangkan waktunya dalam menyelesaiakan Skripsi ini. Karena itu, dengan segala

kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada:

1. Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dengan segala sifat-sifat baiknya.

2. Bapak Prof. Dr. A. Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Ahmad Sofyan, M.Pd, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus

Pembimbing Akademik.

4. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

sekaligus Pembimbing Skripsi II yang telah memberikan bimbingan, nasihat,

motivasi, dan arahan sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Ibu Dr. Yanti Herlanti, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

sekaligus sebagai Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, nasihat,

motivasi, dan arahan sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Semua Dosen Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

ilmu yang bermanfaat.

Page 8: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

vii

7. Bapak Drs. Kusnyoto, Kepala Sekolah SMAN 14 Jakarta, yang memberikan

izin penelitian dan memberikan arahan untuk penelitian di SMAN 14.

8. Bapak Sugeng Riyanto, S.Pd, guru Mata Pelajaran Biologi SMA Negeri 14

Jakarta yang telah membantu dan memberikan saran selama penelitian.

9. Ketiga orangtuaku tercinta (Ayahanda Bapak Alm. Hotaman Agus, Ibunda Ibu

Almh. Hj. Sa’diyah Satiri, S.Pd dan Ibunda Ibu Rosita M, A.Ma.Pd) serta

keluarga yang telah melimpahkan kasih sayang dan do’a yang tiada henti

memberikan motivasi dan semangat kepada penulis selama penulisan skripsi

ini.

10. Une fille dans mon coeur, Adinda Eka Susilowati, A.Md.As, S.E.Akt.As, yang

tetap mendampingi dan memberikan semangat dalam keadaan suka maupun

duka.

11. Wartawan Senior Sekaligus Founder dari Coding Smart School, Ibu Mercy

Sihombing, M.M, CTO dari aplikasi Work and Play, ma brotha Jevon

Christian, Rendy & Wisnu W yang telah bersedia menjadi ahli penguji dan

penilai aplikasi untuk penelitian skripsi ini.

12. Semua teman Pendidikan Biologi angkatan 2010, terutama untuk Meriza D P,

Lulu Fauziah, Reny Pujiati, Zaviera H F, Ratna Maruti dan Mukhayyarah yang

telah membantu untuk kelancaran pengerjaan skripsi ini.

13. My partners in crime, saudara Ihsan Alif Jihad, saudari Leonita Augustine dan

saudara Rahmad P Digdo, yang telah membantu serta menyemangati dalam

rangka memenuhi persyaratan untuk lulus.

14. Teladanku, Bapak Kapolda Jabar Irjen (Pol). Dr. Anton Charliyan, S.IK,

M.P.K.N, Bapak Menko Kemaritiman Jenderal TNI (Purn). Luhut Binsar

Panjaitan, dan Bapak KASAD Jenderal TNI (AD). Mulyono, yang telah

banyak memberikan saya kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakat.

15. Semua rekan-rekan guru dan staff SMAN 14 Jakarta, serta teman-teman

komunitas programmer Hackathon Indonesia yang memberikan semangat dan

bimbingan tanpa henti.

Page 9: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

viii

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas

doa dan dukungannya.

Penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua

pembaca.

Jakarta, Juni 2017

Adjie Pratama

Page 10: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

ix

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................ii

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI .............................................iii

ABSTRAK .........................................................................................................iv

ABSTRACT ........................................................................................................v

KATA PENGANTAR .......................................................................................vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................5

C. Pembatasan Masalah ...................................................................5

D. Rumusan Masalah ......................................................................5

E. Tujuan Penelitian ........................................................................6

F. Manfaat Penelitian . .....................................................................6

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teoritis ..................................................................................... 7

1. Micro Quest .................................................................................. 7

a. Pengertian Micro Quest ............................................................... 7

b. Pengembangan Micro Quest ........................................................ 8

Page 11: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

x

c. User Interface dan User Experience ........................................... 8

d. Kompatibilitas dan Traksi User ................................................... 9

e. Aplikasi dan Toko Penyedia Aplikasi ........................................... 10

2. Hiperteks ...................................................................................... 14

a. Pengertian Hiperteks ..................................................................... 14

b. Sejarah Hiperteks .......................................................................... 14

c. Pengembangan Hiperteks ............................................................. 16

d. Keterkaitan Hiperteks dan Micro Quest ....................................... 17

3. Hasil Belajar ................................................................................. 17

a. Pengertian Hasil Belajar ............................................................... 17

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......................... 18

c. Penilaian Hasil Belajar ................................................................. 21

4. Pembelajaran Biologi ................................................................... 24

a. Pengertian .................................................................................... 24

b. Pembelajaran Biologi di SMA ...................................................... 24

B. Penelitian Relevan ................................................................................ 25

C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 27

D. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Cara Pengembangan Aplikasi Micro Quest ...................................... 29

B. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 29

C. Metode dan Desain Penelitian ........................................................... 29

D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ....................................... 31

E. Variabel Penelitian ............................................................................ 31

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 32

G. Instrumen Penelitian .......................................................................... 32

H. Kalibrasi Instrumen ........................................................................... 33

1. Validitas .......................................................................................... 33

Page 12: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

xi

2. Reliabilitas Tes ............................................................................... 34

3. Taraf Kesukaran Butir Soal ............................................................ 35

4. Daya Pembeda Butir Soal ............................................................... 36

I. Teknik Analisis Data ......................................................................... 37

1. Uji Prasyarat ................................................................................... 38

2. Uji Normal Gain (N-gain) .............................................................. 40

3. Uji Hipotesis ................................................................................... 41

4. Hipotesis Statistik ........................................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................ 44

1. Skema Singkat Penggunaan Aplikasi Micro Quest ................ 44

2. Tampilan User Interface dan User Experience Aplikasi

Micro Quest ............................................................................ 45

3. Kompatibilitas dan Traksi Aplikasi Micro Quest ................... 54

4. Data Hasil Belajar Biologi (Pre-Test dan Post-Test) ............. 54

5. Data Uji Hipotesis ................................................................... 57

B. Pembahasan .................................................................................. 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................... 61

B. Saran .............................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 63

LAMPIRAN.................................................................................................................. 64

Page 13: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

xii

DAFTAR TABEL

Judul Tabel Halaman

Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design 30

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai r ......................................................................................... 34

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Instrumen ....................................................................... 35

Tabel 4.1 Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............................. 56

Tabel 4.2 Data Uji Hipotesis Pretest dan Posttest ........................................................... 57

Page 14: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

xiii

DAFTAR GAMBAR

Judul Gambar Halaman

Gambar 2.1 Tampilan App Store Apple dan Google Play Store 12

Gambar 2.2 Tampilan Windows Store 13

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir 27

Gambar 4.1 Skema Singkat Aplikasi Micro Quest 44

Gambar 4.2 Alur Penggunaan Aplikasi 45

Gambar 4.3 Tampilan Tab 1 Awal Aplikasi 46

Gambar 4.4 Tampilan Tab 2 Video Tampilan Awal 47

Gambar 4.5 Media Pada Tab 1 48

Gambar 4.7 Video Lainnya Pada Tab 2 49

Gambar 4.8 Hiperteks atau Hipermedia Pada Tab 1 50

Gambar 4.9 Youtube Connect Pada Tab 2 51

Gambar 4.10 Video Lainnya Pada Tab 1 52

Gambar 4.11 Media Lainnya 2 Pada Tab 1 53

Gambar 4.12 Icon Aplikasi 53

Page 15: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1 RPP Kelas Kontrol .............................................................................. 66

Lampiran 2 RPP Kelas Eksperimen ........................................................................ 81

Lampiran 3 Data Pretest - Posttest dan Hasil uji N-Gain ....................................... 96

Lampiran 4 Hasil Uji Homogenitas Pretest ............................................................. 98

Lampiran 5 Hasil Uji Homogenitas Posttest ........................................................... 99

Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen .............................................. 100

Lampiran 7 Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol ..................................................... 102

Lampiran 8 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 104

Lampiran 9 Angket Penelitian Skripsi ..................................................................... 107

Lampiran 10 Lembar Uji Referensi ........................................................................... 110

Lampiran 11 Dokumentasi Penelitian ........................................................................ 116

Lampiran 12 Surat Bimbingan Skripsi ...................................................................... 117

Lampiran 13 Surat Permohonan Izin Penelitian ........................................................ 118

Lampiran 14 Surat Keterangan Penelitian ................................................................. 119

Lampiran 15 Lembar Uji Aplikasi oleh Ahli ............................................................. 120

Page 16: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran biologi merupakan proses belajar yang menyangkut hubungan

antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu proses belajar yang selalu

berhubungan dengan aktivitas dunia nyata. Sehingga terjadinya interaksi antara

siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan siswa dengan lingkungannya.

Dengan demikian, siswa diharapkan mampu menyatu dengan lingkungannya,

menyatu dengan ekosistemnya, dan yang terpenting adalah siswa mampu

memecahkan persoalan yang terkait dengan biologi di lingkungannya. Hal ini

berarti bahwa interaksi dari berbagai komponen di sekitar merupakan cakupan

unsur-unsur belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa.1 Melirik

pendapat tersebut, maka pembelajaran biologi sebaiknya belangsung di luar kelas,

misalnya halaman sekolah, kolam ikan, sawah atau bahkan pasar buah dan

sayuran serta laboratorium.

Sebagai suatu proses pembelajaran, tentu saja pembelajaran biologi

memerlukan media pembelajaran. Media pembelajaran ini umumnya sengaja

dibuat oleh pendidik ataupun pihak lain dan bertujuan untuk memudahkan

pendidik dalam mengajar. Seorang pendidik juga dapat memanfaatkan segala

sesuatu yang sudah tersedia di lingkungan sekitar dalam proses pembelajaran

biologi sebagai media pembelajaran selama media yang digunakan tersebut masih

berhubungan dengan materi yang diajarkan.

Sesuai dengan perkembangan zaman saat ini, metode pembelajaran biologi

semakin maju dan berkembang dengan pesat. Media pembelajarannya pun

semakin berkembang. Jika dulu siswa hanya dapat menggunakan buku pelajaran

saja, saat ini siswa dapat menggunakan berbagai media elektronik sebagai media

1 Hartanto, “Pengaruh Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) dengan Metode Problem Solving Terhadap Kemampuan Komunikasi dan Hasil Belajar IPA Biologi Siswa”, Skripsi pada Pendidikan Biologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008, h.1, tidak dipublikasikan.

Page 17: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

2

pembelajaran biologi. Beberapa media pembelajaran elektronik yang umumnya

saat ini sudah ada antara lain E-book, E-jurnal, film dokumenter hingga kamus

biologi online berbasis web. Media pembelajaran elektronik tersebut dibuat untuk

memudahkan proses pembelajaran biologi baik di dalam kelas maupun di luar

kelas.

Sebagian besar siswa sudah mampu menggunakan media pembelajaran

tersebut secara mandiri maupun dengan bantuan dari pengajar. Kebanyakan dari

siswa lebih menyukai media pembelajaran yang bersifat modern dan elektronik

dibandingkan dengan yang bersifat tradisional seperti buku. Selain itu, siswa yang

umumnya berusia muda memiliki kebiasaan baru yang saat ini dianggap sedang

menjadi tren dan sebgaian besar dari siswa pasti melakukan kebiasaan tersebut

yakni berinteraksi di media sosial.Dalam suatu survei yang dilakukan di Amerika

Serikat pada tahun 2001, melaporkan bahwa sedikitnya 71% dari remaja

menggunakan media internet untuk membantu dalam menyelesaikan tugas

sekolah.2 Begitu pula di Indonesia, 60% pengguna internet berasal dari segmen

muda, yakni kelompok umur 12 – 35 tahun.3 Persentase tersebut pun diprediksi

meningkat dengan pesat saat ini. Sebagian besar dari siswa yang menggunakan

internet untuk menyelesaikan pekerjaan dan tugas sekolah siswa juga

menggunakan media sosial untuk berinteraksi, bahkan juga berdiskusi dengan

temannya via media sosial. Siswa mengakses media sosial menggunakan

komputer ataupun smartphone miliknya, yang juga dapat digunakan mengakses

internet untuk mencari bahan pembelajaran.

Sejalan juga dengan dampak globalisasi, mayoritas dari siswa pun kini

mulai merasa “tidak punya waktu” untuk mencari informasi dari buku pelajaran

karena beban mata pelajaran yang banyak, waktu yang banyak terpakai untuk

kegiatan Pendalaman materi, Ekstra-kurikuler serta les dan kegiatan lainnya.

Berdasarkan hasil survei APJII, Remaja usia sekolah atau siswa senang sekali jika

mencari informasi melalui media internet. Efisiensi waktu menjadi alasan utama

siswa saat ini lebih suka mencari bahan pembelajaran melalui media internet,

2 Maya B. & Elizabeth Dobler, Reading the Web, (New York: The Guilford Press, 2012), h.3. 3 APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), “Profil Pengguna Internet

Indonesia 2012” Paper disampaikan pada seminar APJII: Internet Outlook 2012, h.ix.

Page 18: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

3

walaupun berasal dari sumber yang kurang terpercaya sekalipun. Dalam hal inilah

peran seorang pendidik untuk mengarahkan peserta didk kepada informasi yang

valid benar-benar harus diutamakan, sebab jika siswa mendapatkan informasi

yang kurang valid atau bahkan hanya “isapan jempol” belaka, nantinya akan

muncul miskonsepsi dalam diri siswa terhadap informasi tersebut.

Siswa yang mampu mencari sendiri bahan pembelajaran melalui media

internet pada hakikatnya adalah hal yang sangat baik. siswa akan terdorong untuk

melakukan pembelajaran mandiri dan kemampuan berpikirnya akan semakin

berkembang. Media pembelajaran mandiri, terutama yang dapat diarahkan dan

dikembangkan oleh pendidik, akan sangat membantu dalam pengembangan

kemampuan berpikir siswa. Hal tersebut membuktikan bahwa media yang dipakai

secara teratur itu diperkenalkan dalam praktek sekolah dengan isi yang diperluas

oleh pengajar dalam situasi belajar.4 Hal tersebut dapat diterapkan dalam berbagai

situasi belajar, termasuk saat siswa belajar mandiri dengan bahan yang didapatkan

dari internet.

Berbagai cara yang bahkan diluar mainstream harus dilakukan oleh

pendidik untuk dapat mengarahkan siswanya agar tetap mendapatkan informasi

yang valid dan terhindar dari informasi yang kurang valid. Pengambangan media

pembelajaran dan kebebasan para siswa harus menjadi poin utama tetapi validitas

informasi mutlak dibutuhkan.

Kebebasan yang dimiliki oleh siswa memang adalah hal yang baik, tetapi

sebagai seorang pendidik seharusnya juga dapat memberikan solusi agar guru

tetap dapat mengendalikan kebebasan tersebut. Maksud dari mengendalikan

adalah mengarahkan siswa kepada jalan yang benar.

Melihat fenomena tersebut, peneliti pun berkesimpulan bahwa siswa saat ini

lebih suka membaca dan mencari bahan melalui media internet. Pendidik

memiliki tanggung jawab untuk memberikan ataupun mengarahkan siswa kepada

bahan pembelajaran yang memiliki informasi yang valid. Untuk mengatasi hal

tersebut, pendidik dapat menciptakan suatu media yang akan mengarahkan

langsung siswa kepada sumber bahan pembelajaran yang memiliki informasi yang

4 Herman holstein, Murid Belajar mandiri, (Bandung: Remadja Karya, 2006), Cet.8, h.81.

Page 19: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

4

valid di internet. Dalam konteks ini, media tersebut adalah suatu aplikasi di

perangkat genggam dan teks di media sosial yang berbasis hiperteks.

Sifat Hiperteks yang dapat secara langsung mengarahkan pembaca menuju

informasi yang diinginkan ketika teks yang mengandung hyperlink tersebut di-

klik sehingga hiperteks oleh sebagian orang diangap sebagai teks sakti. Hiperteks

seringkali pengguna temukan di aplikasi smartphone, posting teks di media sosial

dan blog atau juga yang berbentuk gambar misalnya pada iklan online ataupun

pada sms yang dikirim operator sekalipun.

Hiperteks yang saat ini telah banyak berkembang menjadi hypermedia atau

lebih maju lagi yakni micro quest atau aplikasi dengan paketnya sendiri yang

dapat diunduh pada smartphone, telah memberikan pengaruh yang besar dalam

berbagai perkembangan teknologi. Selain secara teknologi semakin canggih,

penggunaan micro quest pun semakin mudah. Sehingga orang awam pun dapat

dengan mudah mengerti dan memahami penggunaannya. Orang dapat lebih

mudah mengingat penggunaannya karena terdapat icon aplikasi yang terpajang

dan fitur push notification sebagai pengingat jika menggunakan micro quest.

Penggunaan media berbasis hiperteks, hypermedia dan micro quest dapat

dikontrol langsung oleh pengajar. Pengajar atau guru dapat mengarahkan siswa

untuk mendapatkan informasi yang valid dibandingkan siswa mencari sendiri dari

media internet ketika siswa belum mengerti betul tentang bahan atau informasi

yang benar atau valid. Seorang pendidik tentu saja lebih mengerti mana bahan

yang mengandung informasi yang valid maupun tidak valid. Dengan kata lain,

peran pendidik adalah mengarahkan siswa agar menuju kepada sumber bahan

media pembelajaran yang mengandung informasi yang dapat dipertanggung-

jawabkan isinya.

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, perlu di lakukan

penelitian untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa melalui

pendekatan kontekstual dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Biologi Berbasis

Micro quest terhadap Hasil Belajar Siswa”.

Page 20: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

5

B. Identifikasi Masalah

Masalah yang teridentifikasi berdasarkan latar belakang adalah sebagai

berikut:

1. Siswa lebih senang mencari bahan pembelajaran lewat internet dibandingkan

dengan membaca buku.

2. Siswa merasa bahwa membaca buku itu hanya membuang waktu dan mencari

informasi tentang bahan pembelajaran lebih cepat dan mudah lewat internet.

3. Siswa sangat senang berinteraksi dan berdiskusi tentang bahan pembelajaran

lewat media sosial.

4. Hasil belajar yang didapatkan siswa cenderung rendah akibat belajar

menggunakan sumber media pembelajaran yang berisi informasi yang tidak

valid.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah yang sesuai dengan identifikasi masalah yang diajukan

dalam penelitian ini adalah:

1. Objek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI MIA di SMAN 14 Jakarta.

2. Media Pembelajaran yang digunakan adalah aplikasi mobile android micro

quest.

3. Hasil Belajar dibatasi pada aspek kognitif dengan jenjang C1 (Mengingat),

C2 (Memahami), C3 (Menerapkan), C4 (menganalisis), dan C5

(Mengevaluasi).

4. Penelitian ini dilakukan dengan materi pokok sistem ekskresi dalam pelajaran

Biologi yang dilakukan di SMAN 14 Jakarta pada semester genap tahun

ajaran 2015-2016.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh

pembelajaran biologi berbasis micro quest terhadap hasil belajar siswa?”

Page 21: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

6

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran

biologi berbasis micro quest terhadap hasil belajar siswa.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain:

1. Untuk pengajar/guru akan lebih mudah dalam melakukan kontrol

terhadap informasi yang akan diakses oleh siswa karena media yang

dapat diakses sepenuhnya atas rekomendasi dan pengawasan guru.

2. Untuk siswa/murid akan lebih mudah mendapatkan bahan pembelajaran

yang membantu proses belajar walaupun dalam keadaan belajar mandiri,

sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

3. Untuk mahasiswa, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dan

bekal untuk menjadi guru yang profesional dengan menguasai berbagai

media pembelajaran yang variatif dan menyenangkan.

Page 22: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis

1. Micro Quest

a. Pengertian Micro Quest

Micro quest adalah sebuah software atau perangkat lunak yang

memungkinkan penggunanya dapat mengakses informasi dari tempat lain secara

langsung ketika pengguna melakukan operasional software tersebut. Micro quest

sangat erat kaitannya dengan hiperteks dan hipermedia yang dikemas dalam

sebuah bentuk software. Sedangkan software atau perangkat lunak adalah istilah

khusus untuk data yang diformat, dan disimpan secara digital, termasuk program

komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang dapat dibaca, dan ditulis

oleh komputer.5 Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud.

Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keras komputer.6 Sehingga

dalam perkembangannya saat ini, Micro quest banyak dikembangkan dalam

bentuk aplikasi smartphone dan smart gadget. Pengembangan media dan industri

kreatif yang menyasar pengguna perangkat pintar enterprise dan end user pun

selalu menggunakan micro quest sebagai dasar pengembangan aplikasi yang

dibangun oleh developer tersebut.

Software atau perangkat lunak sering disebut aplikasi adalah suatu subkelas

perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung

untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Biasanya dibandingkan

dengan perangkat lunak sistem yang mengintegrasikan berbagai kemampuan

komputer, tapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk

mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama

perangkat lunak aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.

Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang

5 Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional Republik

Indonesia, 2015, (https://id.wikipedia.org/wiki/Perangkatlunak). 6 Vicky, Pengertian Software (Perangkat Lunak) Komputer, 2015, (https://belajar-komputer-

mu.com).

Page 23: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

8

disebut sebagai suatu paket atau suite aplikasi (application suite). Contohnya

adalah Microsoft Office dan Open Office (openoffice.org), yang menggabungkan

suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja, serta beberapa aplikasi lainnya.

Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya memiliki antarmuka pengguna (UI)

yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk mempelajari dan

menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, user memiliki kemampuan untuk saling

berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu

lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun

dibuat pada aplikasi lembar kerja yang terpisah.

b. Pengembangan Micro Quest

Pengembangan aplikasi micro quest cukup pesat saat ini. Pengembangan

micro quest sejalan dengan pengembangan hiperteks yang dapat dibilang serupa

dan memiliki fungsi yang saling mendukung. Micro quest dapat mengemas

sebuah hiperteks menjadi sebuah bentuk aplikasi yang lebih menarik. Banyak

media telah memanfaatkan micro quest sebagai salah satu cara untuk

mempercantik hipermedia yang dikemas dalam sebuah aplikasi. Media iklan,

media jurnalistik dan media pembelajaran interaktif banyak yang sudah

mengembangkan micro quest untuk menarik minat lebih banyak user.

c. User Interface (UI) dan User Experience (UX)

User Interface (UI) atau tampilan antar muka pengguna adalah tampilan

layar ketika pengguna membuka aplikasi di perangkat pintar. Pengertian User

Interface yakni mekanisme penerimaan informasi dari pengguna (user) dan

memberikan sebuah informasi kembali kepada pengguna untuk membantu dalam

mengarahkan alur penelusuran masalah sampai mendapat hasil penyelesaian.7

Sedangkan User Experience (UX) adalah pengalaman pengguna yang terjadi

setelah adanya interaksi pada penggunaan aplikasi. Beberapa pengembang situs

dan aplikasi mendefinisikan UX sebagai sebuah kesatuan bagian dari desain,

7 Anindito, Model User Interface, 2016, (anindito.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/

39111/03.+Model+User+Interface.pdf).

Page 24: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

9

sehingga para ahli seringkali menyebutnya sebagai User Experience Design.

User Experience Design atau yang biasa disebut UX Design adalah proses

meningkatkan kepuasan pengguna (pengguna aplikasi, pengunjung website)

dalam meningkatkan kegunaan dan kesenangan yang diberikan dalam interaksi

antara pengguna dan produk.8

UI dan UX sangat berperan penting dalam mendesain sebuah produk digital.

Terutama untuk produk digital yang terus menerus diberikan update atau

pembaruan berkala, desain UI dan UX harus sangat diperhatikan karena sangat

terkait dengan pengalaman dan kenyamanan user dari produk tersebut. Jika user

tidak nyaman dalam menggunakan produk tersebut, bukan tidak mungkin produk

tersebut akan dianggap kuno, ketinggalan zaman atau bahkan sampai ditinggaldan

tidak digunakan lagi oleh user.

d. Kompatibilitas dan Traksi User Aplikasi

Kompatibilitas aplikasi adalah daya dukung aplikasi untuk dapat di-install

pada suatu sistem operasi dan berbagai versinya. Sebagai contoh, aplikasi dengan

suatu ekstensi sistem yang dapat dipasang pada perangkat dengan sistem operasi

android tidak akan dapat dipasang pada sistem operasi IOS, begitu juga

sebaliknya. Begitu pula aplikasi yang dapat dipasang pada perangkat bersistem

operasi android nougat (6.0) belum tentu dapat dipasang pada perangkat yang

versi androidnya lebih rendah.

Traksi user berbeda dengan kompatibilitas. Traksi user adalah seberapa

sering sebuah produk digital, khususnya aplikasi digunakan oleh user. Semakin

sering user menggunakan produk tersebut, maka traksinya akan bernilai tinggi.

Nilai traksi aplikasi juga dipengaruhi oleh jumlah user. Semakin banyak user

yang dimilikinya, semakin bernilai tinggi traksinya.

e. Aplikasi dan Toko Penyedia Aplikasi

Terdapat tiga toko online besar penyedia aplikasi yang ada saat ini dan

8 Galih Pratama, UI dan UX, 2017, (https://belajarkoding.net/apa-itu-user-experience-ux-dan-

user-interface-ui).

Page 25: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

10

dikenal luas oleh pengguna perangkat pintar. Ketiganya yakni Google Play Store,

App Store Apple dan Windows Store Microsoft. Beberapa ritel aplikasi online

telah ada dan melengkapi keberadaan tiga besar toko online resmi penyedia

aplikasi, walaupun belum terlalu terkenal. Ritel aplikasi tersebut antara lain

Amazon store, Baidu dan Mobomarket.

Google Play adalah layanan konten digital milik Google yang melingkupi

toko daring untuk produk-produk seperti musik/lagu, buku, aplikasi, permainan,

ataupun pemutar media berbasis awan. Layanan ini dapat diakses baik melalui

web, aplikasi android (Play Store), dan Google TV. Google Play mulai dikenalkan

pada bulan Maret 2012 sebagai pengganti dari Android Market dan Layanan

Musik Google.

Sistem operasi Android yang bersifat terbuka (open source) memungkinkan

pihak ketiga terlibat dalam mengembangkan aplikasi untuk perangkat Android.

Pertama kali dibuka pada 22 Oktober 2008. Diperkirakan telah ada lebih dari

450.000 aplikasi di Android Market saat ini dan pertumbuhan jumlah aplikasi ini

terbilang sangat cepat.

Jumlah aplikasi di Android Market hanya sekitar 2.300 aplikasi pada

November 2009. Android Market berkembang pesat dengan memiliki 30.000

aplikasi pada Maret 2010. Sementara pada Agustus 2010, telah terdapat lebih dari

80.000 aplikasi di Android Market. Diprediksikan, pada akhir 2010 aplikasi di

Android Market akan berjumlah 150.000 aplikasi.

Google Play memiliki filosofi pasar bebas, di mana tidak ada sensor atau

kontrol yang berarti bagi aplikasi-aplikasi yang beredar. Penggunalah yang

memberikan penilaian dengan memberi rate (bintang) 1 sampai 5, dan review atau

komentar tentang aplikasi tersebut. Para pengguna tentu akan memilih aplikasi

dengan bintang tertinggi, dan dengan mempertimbangkan pengalaman para

pengguna lain yang memberikan komentar tentang aplikasi tersebut. Sistem ini

membuat para pengembang aplikasi menjadi lebih responsif terhadap keinginan

pengguna. Sistem ini memungkinkan Google Play disusupi virus atau malware

yang mengganggu dan merugikan pengguna.

Apple App Store adalah platform distribusi aplikasi untuk iOS dan Mac OS

Page 26: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

11

yang dikembangkan dan dikelola Apple Inc. Layanan ini memungkinkan

pengguna menjelajah dan mengunduh aplikasi yang dikembangkan dengan

Apple iOS SDK. Aplikasi dapat diunduh langsung ke sebuah perangkat iOS atau

komputer pribadi (Macintosh atau PC) melalui iTunes.

Apllikasi di App Store umumnya ditargetkan untuk perangkat iOS

seperti iPhone dan iPad dan dapat memanfaatkan fitur-fitur khusus pada perangkat

seperti sensor gerak untuk kontrol permainan dan kamera untuk panggilan video

daring. Aplikasi dapat diunduh gratis atau dengan harga yang ditetapkan. Selain

itu dapat juga menggunakan cara monetisasi dalam aplikasi seperti iklan atau

pembelian item. Apple mengambil 30 persen keuntungan yang didapat melalui

aplikasi dan 70 persen sisanya dikembalikan ke produsen aplikasi.

Para pesaing Apple juga memiliki tokonya sendiri untuk menjual aplikasi

perangkat genggam. Palm Inc. membuat toko aplikasi mirip App Store untuk

perangkat Palm dan meluncurkan App Catalog untuk webOS di Palm Pre pada 6

Juni 2009.

Platform lain adalah windows store. Pada sekitaran awal tahun

2010, Microsoft meluncurkan Windows Phone Store, toko aplikasi untuk

platform Windows Phone. Pada Oktober 2012, Windows Store untuk komputer

dan tablet Windows 8 dan Windows RT diluncurkan.

Page 27: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

12

Gambar 2.1 Tampilan App Store Apple dan Google Play Store

Tampilan app store & google play store pada perangkat mobile android dan

iOS seperti ditunjukkan dalam gambar 2.1 sudah menerapkan sistem dinamis

dimana sistem akan menyesuaikan tampilan aplikasi dengan kebiasaan pengguna.

Peningkatan intensitas kita dalam mengakses aplikasi ini maka akan semakin

meningkatkan keakuratan sistem untuk menganalisis kebiasaan pengguna.

Page 28: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

13

Gambar 2.2 Tampilan Windows Store

Windows store juga menerapkan hal yang sama dengan toko aplikasi google

dan apple, yakni tampilan dinamis seperti yang ditunjukkan dalam gambar 2.2.

Dengan kemampuan tampilan dinamis dan kecerdasan buatan yang dapat

mengolah data yang didapatkan dari pengguna akan meningkatkan keakuratan

sistem dalam menyajikan sugesti aplikasi.

Page 29: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

14

2. Hiperteks

a. Pengertian Hiperteks

Hiperteks adalah paradigma interface pengguna untuk menampilkan

dokumen yang berisi referensi-silang otomatis ke dokumen lainnya yang disebut

hiperlink. Hiperteks dan hypermedia merujuk ke suatu halaman Web dan tampilan

layar lainnya menggunakan link penyambung yang disebut hyperlink.9 Memilih

hiperlink menyebabkan komputer menampilkan dokumen yang terhubungkan

dalam waktu sangat singkat.

Sebuah dokumen dapat dibuat secara statik atau dinamik. Oleh karena itu,

sebuah sistem hiperteks yang dikonstruksi dengan baik dapat menangani,

menggunakan atau melebihi banyak interface pengguna lainnya seperti menu dan

baris perintah, dan dapat digunakan untuk mengakses kedua dokumen referensi-

silang yang dikumpulkan secara statik dan aplikasi interaktif. Dokumen dan

aplikasi terdapat secara lokal atau dari mana pun user berada dengan bantuan

jaringan komputer seperti internet. Implementasi paling terkenal dari hiperteks

adalah World Wide Web.

Istilah hiperteks sering kali digunakan di mana istilah hipermedia lebih

cocok bila digunakan. Hiperteks dan Hipermedia merupakan komponen pada

suatu teks dimana keduanya dapat mengarahkan pembaca teks kepada teks yang

berada di file lain. File tersebut dapat saja berada dalam satu dokumen, harddisk,

komputer bahkan sampai yang berada di internet. Hal tersebut yang menyebabkan

banyak orang yang menyebutkan hiperteks dan hipermedia merupakan suatu

“komponen ajaib” teks dengan fungsi link atau menyambungkan.

b. Sejarah Hiperteks

Ted Holm Nelson dianggap sebagai orang pertama yang menggunakan

istilah “hypertext” di pertengahan tahun 1960-an. Dua puluh tahun setelah Nelson

memperkenalkan istilah itu, Nelson meresmikan definisinya sendiri, yaitu

“nonsequential writing - text that branches and allows choice to the reader, best

9 David K. Farkas, “Hypertext and Hypermedia”, Berkshire Encyclopedia of Human-

Computer Interaction. 2015, (http://faculty.washington.edu/farkas/dfpubs/Farkas-

Hypertext%20And%20Hypermedia.pdf).

Page 30: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

15

read at an interactive screen” (penulisan secara tidak berurutan–teks yang

bercabang-cabang dan mengijinkan pembacanya memilih percabangan itu, sangat

cocok untuk ditampilkan di layar interaktif).10

Perkembangan penelitian di bidang komputer pada saat itu telah diprediksi

oleh Nelson, hanya sepuluh tahun sebelum akhirnya Internet lahir dan mengubah

dunia informasi untuk selama-lamanya. Nelson juga secara khusus mengacu ke

proyek Xanadu yang dipimpinnya, sebuah proyek percontohan yang sangat

ambisius dan menyeluruh tentang sebuah jaringan raksasa berisi berbagai teks,

foto, film, dan suara yang saling berkaitan, sambung-menyambung, menjadi

sebuah mesin raksasa. Lalu, setiap orang, dari mana saja, dapat menggunakan

mesin ini untuk mengambil data dan informasi bagi keperluan pribadi maupun

keperluan pekerjaan. Mimpi ini tentu saja sekarang tak asing lagi, setelah

akhirnya Internet menjadi realitas. Xanadu Project itu sendiri akhirnya

terbengkalai dan dihentikan.11

Sistem berbasis hypertext pertama yang dianggap benar-benar operasional

dibangun pada tahun 1967 oleh tim peneliti yang dipimpin Dr. Andries van Dam

dari Brown University. Penelitiannya ini didanai oleh IBM yang akhirnya

memproduksi Hypertext Editing System untuk dijalankan di komputer besar

(mainframe) IBM/360. Sistem ini kemudian dijual kepada pengelola program

ruang angkasa Amerika Serikat, yaitu Houston Manned Spacecraft Center untuk

program roket Apollo. Setahun kemudian, van Dam mengembangkan prototipe

baru yang diberi nama FRESS, alias File Retrieval and Editing System yang ia

jual untuk dijadikan produk komersial oleh Philips. Sementara itu ada

perkembangan lain yang akhirnya akan ikut menentukan nasib program-program

hypertext, yaitu penemuan alat yang kini dinamakan mouse itu. Doug Engelbart

dari Stanford Research Institute adalah pencipta mouse yang menurutnya

diinspirasi oleh ide Nelson tentang hypertext. Tahun 1968 Engelbart merilis

program yang diberinama NLS alias oN Line System, sebuah sistem hypertext

berisi lebih dari 100.000 makalah, laporan penelitian, catatan, dan rujukan-silang

10 Tim Penulis Digilib Universitas Diponegoro, Hypertext, 2012, Artikel 1406,

(http://digilib.undip.ac.id/v2/2012/06/14/hypertext/). 11 Ibid.

Page 31: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

16

(cross references). Sistem inilah yang menginspirasi jurnal elektronik dan

berbagai portal kelak di kemudian hari.12

Para peneliti di Carnegie-Mellon University mulai mengembangkan ZOG

(bukan singkatan apapun) Tahun 1972. Sebuah pangkalan data berukuran besar

yang dirancang untuk lingkungan pemakaian bersama (multiuser). Pangkalan data

ZOG adalah pangkalan data yang sepenuhnya teks, sehingga dapat pula dianggap

sebagai cikal bakal jurnal elektronik. Semua data disimpan di sebuah induk, yang

pada awalnya adalah sebuah mainframe IBM. Sistem ini kemudian dipakai untuk

keperluan militer, yaitu sebagai bagian dari sistem informasi di atas kapal induk

bertenaga nuklir milik Amerika Serikat, USS Carl Vinson.13

Andrew Lippman dari MIT Architecture Machine Group pada tahun 1978

mengembangkan sistem yang dianggap menjadi cikal bakal dari hypermedia, yang

diberi nama Aspen Movie Map. Sistem ini merupakan sebuah simulasi virtual

yang membawa penggunanya berjalan-jalan di kota Aspen, sebuah kota di negara

bagian Colorado, Amerika Serikat. Untuk membuatnya, Lippman menggunakan

empat kamera yang menyorot ke berbagai arah, dan diletakkan di atas truk yang

berkeliling Aspen. Dengan kamera-kamera ini, Lippman membuat berbagai

potongan film yang kemudian dirangkai menjadi sebuah sistem yang dapat

diperintah oleh pengguna. Jadilah ini sebuah sistem hypermedia pertama yang

kelak menginspirasi pembuatan virtual tour dalam format digital. Berbagai

permainan (games) komputer juga terinspirasi oleh proyek Lippman ini.14

c. Pengembangan Hiperteks

Pengembangan hiperteks sangat gencar dilakukan pada era mobile computing

seperti sekarang. Karena sifatnya yang fleksibel dan dapat digunakan di berbagai

media elektronik interaktif, banyak plaku industri IT yang melakukan

pengembangan tersebut. Saat ini, beberapa bidang di dunia IT yang umumnya

sudah menggunakan hiperteks hasil pengembangan peneliti antara lain periklanan,

informasi data, bisnis operator, bahkan sampai ke literasi online. Pencarian literasi

12 Ibid. 13 Ibid. 14 Ibid.

Page 32: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

17

yang sangat mudah melalui internet membuat perkembangan pendidikan semakin

membaik saat ini. Jika dulu seseorang ingin mencari literasi maka orang tersebut

harus ke perpustakaan, maka kini dapat mencari beberapa jurnal dan E-book via

jaringan web internet. Dengan perkembangan teknologi, kini user tidak harus

melihat buku untuk mendapatkan literasi.15

d. Keterkaitan Hiperteks dan Micro quest

Terdapat banyak bagian-bagian menu dan halaman yang harus

disambungkan satu sama lain dalam pengembangan aplikasi micro quest

perangkat pintar. Sebuah link atau hiperteks diperlukan untuk menyambungkan

bagian-bagian menu dan halaman dalam aplikasi micro quest. Jadi ketika

pengguna menekan suatu tulisan yang telah di program, maka akan muncul

sebuah halaman lain. Link tersebut dapat diibaratkan sebagai sebuah pintu ataupun

portal yang dapat membawa pengguna kemana saja. Dewasa ini perkembangan

link atau hiperteks tidak hanya berbentuk teks saja. Banyak yang sudah berbentuk

gambar maupun video. Hal tersebutlah yang membuat user interface pada suatu

halaman di aplikasi menjadi lebih menarik.

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Belajar sebagai bagian dari pendidikan menghendaki hasil belajar yang

baik sebagai outputnya. Adapun yang dimaksud belajar ialah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.16

Belajar bukan tujuan, tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai

tujuan. Dengan kata lain belajar berisi langkah-langkah atau prosedur yang

ditempuh.17 Tujuan yang ingin dicapai tersebut adalah hasil belajar yang baik dan

15 Maya B. & Elizabeth Dobler, Reading the Web, (New York: The Guilford Press, 2012), h.42. 16 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013),

Cet. 6, h. 2. 17 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), Cet. 15, h. 29.

Page 33: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

18

maksimal.

Hasil belajar secara garis besar terklasifikasi menjadi tiga ranah yakni ranah

kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.18 Dengan kata lain, tanda

seseorang telah belajar sesuatu yaitu munculnya perubahan tingkah laku dalam

dirinya yang menyangkut perubahan bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan

(psikomotor), maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).19

Ranah kognitif berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya

berkaitan dengan pengetahuan dan kemampuan berpikir. Ranah psikomotor

berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan

manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Sedangkan ranah afektif

mencakup watak perilaku seperti sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral.20

Kemampuan kognitif oleh Bloom dikategorikan lebih terperinci secara

bertingkat ke dalam enam jenjang, yaitu ingatan (C1), pemahaman (C2),

penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5), dan evaluasi (C6).21 Kemudian

Anderson dan Krathwohl merevisi taksonomi Bloom dengan tetap

mempertahankan enam kategori proses kognitif sehingga menjadi: mengingat

(C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5)

dan menciptakan (C6).22

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran

yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai

memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.

Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh siswa akan menghasilkan hasil

belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik

memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu

meningkatkan keberhasilan siswa dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor

intern dari siswa itu sendiri. Dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di

sekolah sudah pasti setiap siswa mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang

18 Masnur Muslich, Authentic Assesment: Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi,

(Bandung: Refika Aditama, 2011), Cet. I, h. 38. 19 Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2010), Cet. 1, h. 3. 20 Mimin Haryati, Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta:

Referensi, 2013), Cet.2, h. 23. 21 Ahmad Sofyan, Tonih Feronika dan Burhanudin Milama, Evaluasi Pembelajaran IPA

Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta Press, 2006), h. 15. 22 Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Kognitif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014),

Cet. 2, h. 109.

Page 34: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

19

baik, sebab hasil belajar yang baik dapat membantu siswa dalam mencapai

tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik

pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil

belajar yang baik.

B. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Belajar sebagai proses atau aktifitas dapat dipengaruhi oleh banyak faktor

yang mempengaruhinya. Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni: (1) Faktor internal (dari dalam

siswa), berupa kondisi fisik dan psikis siswa; (2) Faktor eksternal (dari luar

siswa), berupa kondisi lingkungan sekitar siswa; (3) Faktor pendekatan belajar

(approach to learning), dapat berupa metode ataupun strategi yang digunakan

siswa untuk mempelajari materi tertentu.23

Untuk lebih rinci, penjelasan berkaitan dengan faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut:

1) Faktor Internal

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi dua aspek. Pertama,

aspek fisiologis (yang bersifat jasmani). Kedua, aspek psikologis (yang bersifat

rohani). Aspek fisiologis merupakan kondisi umum jasmani atau fisik siswa.

Sehat atau tidaknya fisik siswa, organ tubuh siswa yang lemah misalnya disertai

dengan sakit kepala dapat berpengaruh terhadap turunnya kualitas kognitif

sehingga materi yang dipelajarinya kurang optimal. Sedangkan yang termasuk

aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas hasil belajar

siswa secara umum diantaranya yaitu: 1) tingkat kecerdasan siswa; 2) sikap siswa;

3) bakat siswa; 4) minat siswa; dan 5) motivasi siswa.24

Faktor internal digolongkan menjadi tiga, yaitu:

a) Faktor jasmaniah, faktor ini berkaitan dengan keadaan fisik diantaranya

kesehatan siswa dan juga cacat tubuh.

b) Faktor psikologis, terdapat tujuh faktor yang tergolong dalam faktor

23 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009), h.145. 24 Ibid., h. 146-148.

Page 35: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

20

psikologis yang mempengaruhi belajar, faktor-faktor itu adalah: intelegensi,

perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

c) Faktor kelelahan, kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan

tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani yang

dapat terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecerundungan

untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan

adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk

menghasilkan sesuatu hilang.25

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal dapat dibagi menjadi faktor lingkungan dan instrumental.

Faktor lingkungan dibedakan menjadi dua yakni, (1) lingkungan alami; dan (2)

lingkungan sosial budaya. Sedangkan faktor intrumental dibedakan menjadi

empat yaitu, 1) kurikulum; 2) program; 3) sarana dan fasilitas; 4) guru.

a) Faktor Lingkungan,

(1) Lingkungan Alami, merupakan lingkungan tempat tinggal anak didik,

hidup dan belajar di dalamnya. Lingkungan sekolah yang baik adalah

lingkungan yang bebas dari berbagai polusi, lingkungan sekolah dihiasi

banyak tanaman, tata ruang yang rapi dan kondusif.

(2) Lingkungan Sosial Budaya, anak didik sebagai masayarakat tidak dapat

melepaskan diri dari ikatan sosial yang harus dipatuhi. Memperhatikan

dan tunduk akan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Demikian

juga halnya ketika di sekolah, anak didik harus mematuhi tata tertib yang

mengatur di dalamnya.26

b) Faktor Instrumental

(1) Kurikulum, sebagai plan for learning memiliki pengaruh terhadap proses

dan hasil belajar. Muatan kurikulum mempengaruhi intensitas dan

frekuensi belajar anak didik.

(2) Program, setiap sekolah mempunyai program tersendiri. Program disusun

berdasarkan potensi sekolah yang tersedia, baik tenaga, finansial, dan

25 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,

2013), Cet. 6, h. 54-60.

26 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2015), Cet. 3, h. 54-60.

Page 36: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

21

sarana pra sarana. Keberhasilan pendidikan di sekolah tergantung dari

baik dan tidaknya program yang dirancang.

(3) Sarana dan fasilitas, diantaranya gedung sekolah yang di dalamnya ada

ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang dewan, ruang perpustakaan,

ruang BP, laboratorium dan sarana lainnya juga sedikit banyak

berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar siswa. Begitu pun fasilitas

seperti kelengkapan buku-buku di perpustakaan misalnya juga tidak

dapat diabaikan.

(4) Guru, salah satu unsur penting dalam pendidikan selain anak didik dan

sarana prasarana. Jangankan ketiadaan guru, kekurangan guru saja

merupakan masalah. Kesesuaian jumlah jam mengajar dan keahlian

bidang mata pelajaran yang dimiliki masing-masing guru akan

berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar anak didik.27

Menurut Slameto, faktor eksternal terbagi menjadi tiga faktor, yaitu:

a) Faktor keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga

berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana

keluarga dan keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, dan latar

belakang kebudayaan.

b) Faktor masyarakat, masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga

berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh tersebut terjadi karena

keberadaannya siswa di dalam masyarakat. Hal- hal yang mempengaruhi

belajar siswa yang dilihat dari lingkungan masyarakat diantaranya, kegiatan

siswa di dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk

kehidupan dalam masyarakat.

c) Faktor sekolah, faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup

metode mengajar, kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa

dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran dan waktu sekolah, standar

pelajaran, keadaan gedung sekolah, metode belajar, dan tudas-tugas yang

diberikan guru kepada siswa.28

27 Ibid., h. 177-185. 28 Slameto, op.cit., h.60-72.

Page 37: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

22

3) Faktor Pendekatan Belajar

Faktor pendekatan belajar juga memiliki pengaruh terhadap keberhasilan

belajar selain faktor internal dan eksternal siswa yang telah dipaparkan di atas.

belajar siswa. Pendekatan belajar merupakan cara atau strategi yang digunakan

siswa untuk menunjang efektivitas dan efisiensi belajar siswa. Strategi dapat

dipahami sebagai langkah operasional yang dirancang untuk mencapai tujuan

belajar tertentu.29

Terdapat banyak sekali faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

siswa. Selain faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) baik secara

jasmani dan kejiwaan, faktor keluarga dan lingkungan masyarakat juga sedikit

banyak berpengaruh pada proses dan hasil belajar siswa sebagai pengaruh yang

berasal dari luar (eksternal). Faktor luar lainya berupa kurikulum sebagai plan for

learning, program-program sekolah, sarana dan fasilitas, serta peran guru tidak

kalah berpengaruh. Disamping itu, pendekatan, strategi dan model dalam suatu

pembelajaran juga berdampak terhadap proses dan hasil belajar siswa.

c. Penilaian hasil belajar

Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dilakukan oleh

guru. Melalui kegiatan penilaian, guru akan mengetahui perkembangan siswa

dalam berbagai hal seperti, intelegensi, bakat khusus, hubungan sosial, sikap dan

kepribadian siswa.30

Menurut Ahmad Sofyan, et.al., dalam bukunya menjelaskan bahwa “tujuan

dilakukannya penilaian antara lain: (1) mengetahui tingkat pencapaian kompetensi

siswa; (2) mengukur pertumbuhan dan perkembangan siswa; (3) mendiagnosis

kesulitan belajar siswa; (4) untuk memperoleh masukan atau umpan balik bagi

guru dan siswa dalam rangka perbaikan”.31

Terdapat beberapa prinsip penting yang harus diperhatikan sebelum

melakukan kegiatan penilaian, antara lain: Pertama, penilaian hendaknya

dirancang sedemikian rupa sehingga jelas kemampuan yang harus dinilai, materi

29 Syah, op.cit., h. 136. 30 Sofyan, op.cit., h. 4. 31 Ibid. h.4

Page 38: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

23

penilaian, alat penelitian, dan intrepertasi hasil penilaian sesuai dengan yang

diinginkan kurikulum yang berlaku. Kedua, penialaian hasil belajar seharusnya

menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dari proses belajar-mengajar itu

sendiri. Artinya, tiada proses belajar-mengajar tanpa penilaian. Ketiga, penilaian

yang dilakukan sifatnya harus komprehensif mencakup ketiga aspek penilaian,

yakni: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Begitupun dalam

menilai aspek kognitif sebaiknya mencakup semua aspek kognitif yaitu

pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Keempat,

penilaian hasil belajar seharusnya diikuti dengan tindak lanjut. Data hasil belajar

siswa sangat dibutuhkan baik oleh guru maupun siswa. Hasil penilaian dapat

dijadikan acuan dalam membenahi kekurangan-kekurangan yang terjadi dari

kegiatan pembelajaran yang dilakukan.32

Alat-alat dibutuhkan penilaian Untuk melakukan kegiatan penilaian, baik tes

maupun nontes yang cocok digunakan untuk melihat sejauh mana tujuan

pembelajaran tercapai. Dalam kaitannya dengan penyusunan alat-alat penilaian

tersebut, perlu memperhatikan beberapa langkah yang harus ditempuh, yakni: (1)

menelaah kurikulum dan buku pelajaran agar dapat ditentukan lingkup

pertanyaannya; (2) merumuskan tujuan instruksional khusus, sehingga jelas

kemampuan yang harus dinilai; (3) membuat kisi-kisi alat penilaian, yang

menggambarkan lingkup materi, tingkat kesulitan soal, dan perkiraan waktu yang

dibutuhkan untuk mengerjakan soal tersebut; (4) menyusun soal berdasarkan kisi-

kisi yang telah dibuat; dan (5) menentukan kunci jawaban.33

Penilaian atau evaluasi dalam pembelajaran tidak kalah pentingnya dengan

penetapan tujuan dan proses pembelajaran itu sendiri seperti yang telah diungkap

di atas. Salah satu tujuan dilakukannya penilaian adalah mengetahui tingkat

pencapaian proses dan hasil dari pembelajaran, untuk selanjutnya dijadikan

sebagai bahan koreksi untuk pembelajaran yang akan datang. Mengingat begitu

pentingnya penilaian dalam suatu pembelajaran maka dalam pelaksanaan

penilaian perlu memperhatikan hal-hal penting yang telah menjadi prinsip dari

32 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2012), Cet. XVII, h. 8-9. 33 Ibid., h. 10.

Page 39: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

24

penilaian itu sendiri.

4. Pembelajaran Biologi

a. Pengertian Pembelajaran Biologi

Biologi ialah ilmu alam tentang makhluk hidup atau kajian saintifik tentang

kehidupan34. Sebagai ilmu, biologi mengkaji berbagai persoalan yang berkaitan

dengan berbagai fenomena kehidupan makhluk hidup pada berbagai tingkat

organisasi kehidupan dan tingkat interaksinya dengan faktor lingkungannya pada

dimensi ruang dan waktu. Biologi sebagai bagian dari sains terdiri dari produk

dan proses. Produk biologi terdiri atas fakta, konsep, prinsip, teori, hukum dan

postulat yang berkait dengan kehidupan makhluk hidup beserta interaksinya

dengan lingkungan. Dari segi proses maka Biologi memiliki ketrampilan proses

yaitu mengamati dengan indera, menggolongkan atau mengelompokkan,

menerapkan konsep atau prinsip, menggunakan alat dan bahan, berkomunikasi,

berhipotesis, menafsirkan data, melakukan percobaan, dan mengajukan

pertanyaan.

Pembelajaran biologi berupaya untuk membekali siswa dengan berbagai

kemampuan tentang cara mengetahui dan memahami konsep ataupun fakta secara

mendalam. Selain itu, pembelajaran biologi seharusnya dapat menampung

kesenangan dan kepuasan intelektual siswa dalam usahanya untuk menggali

berbagai konsep. Dengan demikian dapat tercapai pembelajaran biologi yang

efektif.

b. Pembelajaran Biologi di SMA

Biologi memiliki karakteristik khusus, yang berbeda dengan ilmu lainnya

dalam hal objek, persoalan, dan metodenya. Mata pelajaran Biologi di SMA

dikembangkan melalui kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif untuk

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam

sekitar. Penyelesaian masalah yang bersifat kualitatif dan kuantitatif dilakukan

dengan menggunakan pemahaman dalam bidang matematika, fisika, kimia dan

34 Campbell, N.A., Reece, J.B., dan Nitchel, L.G., Biologi, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 1.

Page 40: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

25

pengetahuan pendukung lainnya.

Mata pelajaran Biologi di SMA/MA yang merupakan kelanjutan IPA di

SMP/MTs yang menekankan pada fenomena alam dan penerapannya yang

meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) Hakikat biologi, keanekaragaman hayati

dan pengelompokan makhluk hidup, hubungan antarkomponen ekosistem,

perubahan materi dan energi, peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. 2)

Organisasi seluler, struktur jaringan, struktur dan fungsi organ tumbuhan, hewan

dan manusia serta penerapannya dalam konteks sains, lingkungan, teknologi dan

masyarakat. 3) Proses yang terjadi pada tumbuhan, proses metabolisme, hereditas,

evolusi, bioteknologi dan implikasinya pada sains, lingkungan, teknologi dan

masyarakat.

B. Penelitian Relevan

Hasil penelitian relevan yang menjadi dasar peneliti untuk melakukan

penelitian tentang pengaruh pembelajaran berbasis micro quest terhadap hasil

belajar, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Hartanto berjudul

“Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Android pada Konsep

Dinamika Newton untuk siswa kelas X SMA/MA” membuktikan bahwa media

pembelajaran berbasis android materi dinamika Newton layak digunakan sebagai

sumber belajar siswa kelas X SMA/MA. Penggunaan media Mobile learning

mampu meningkatkan jenjang kognitif siswa, khususnya pada jenjang C3

(mengaplikasikan). Hal ini memberikan dampak positif terhadap hasil belajar

siswa dalam mempelajari materi dinamika Newton.35

Penelitian yang dilakukan oleh Željka mihajlovic dan Marko cupic berjudul

Software Environment for Learning and Knowledge Assessment Based on

Graphical Gadgets (Jurnal) membuktikan bahwa keberhasilan penggunaan

software atau sejenis perangkat lunak komputer sebagai media pembelajaran.

Peneliti juga berusaha mengenalkan jenis gadget yang baru untuk digunakan

sebagai media pembelajaran berupa gadget yang dapat menjalankan aplikasi

35 Hartanto, “Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Android pada Konsep

Dinamika Newton untuk siswa kelas X SMA/MA”, Skripsi pada Program Studi Pendidikan Fisika

FITK UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, h. 55, tidak dipublikasikan.

Page 41: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

26

berbasis java dengan tampilan grafik karena cukup membantu dalam proses

pembelajaran36.

Penelitian yang dilakukan oleh Youmei Liu dengan judul Social Media

Tools as a Learning Resource (Jurnal) membuktikan bahwa media sosial dan

aplikasi online dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran

diantaranya yang paling populer adalah Facebook, Wikipedia, YouTube, bulletin

board ,LinkedIn, blogging, dan twitter. Selain itu kemajuan teknologi modern

mencoba yang terbaik untuk dapat mengakomodasi kebutuhan dari orang-orang,

terutama generasi muda Para siswa yang umumnya berada diusia remaja lebih

senang mengakses internet daripada membaca buku. Mulai ada anggapan bahwa

membaca buku terkesan membosankan dan membuat pusing. Siswa lebih senang

membuka media sosial online untuk berinteraksi dengan teman-temannya serta

mengunduh berbagai macam aplikasi yang tersedia di kios aplikasi online seperti

Google Play Store dan iTunes yang dianggap keren.37

Penelitian yang dilakukan oleh Manoj Kumar dengan judul Impact of the

Evolution of Smart Phones in Education Technology and its Application in

Technical and Professional Studies: Indian Perspective (Jurnal) membuktikan

bahwa perkembangan pendidikan di India saat ini telah menggunakan fasilitas

yang modern, salah satunya adalah dengan penggunaan Smartphone dan Media

sosial. Penggunaan internet untuk tujuan pendidikan telah banyak dipergunakan

oleh kalangan pemuda di India.38

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir yang melandasi penelitian ini dapat dilihat pada gambar

2.3 sebagai berikut.

36 ŽELJKA MIHAJLOVIĆ dan MARKO ČUPIĆ, “Software Environment for Learning and

Knowledge Assessment Based on Graphical Gadgets”, International journal of engineering

education, ISSN: 0949-149X, Vol. 28, No. 5 (2012), p. 1127.

dengan perubahan dan terjemahan. 37 Youmei Liu, “Social Media Tools as a Learning Resource”, Journal of Educational

Technology Development and Exchange, Vol 3(1), p. 101. 38 Manoj Kumar, “Impact of the Evolution of Smart Phones in Education Technology and its

Application in Technical and Professional Studies: Indian Perspective”, International Journal of

Managing Information Technology (IJMIT), Vol.3, No.3, August 2011. P.39.

Page 42: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

27

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh pembelajaran biologi

berbasis micro quest terhadap hasil belajar siswa.

Kondisi saat ini Tindakan Hasil

1. Peserta didik

kesulitan mencari

bahan pembelajaran

yang mengandung

informasi yang

valid.

2. Pendidik

kesulitan

melakukan kontrol

media pembelajaran

yang digunakan

peserta didik

1. Diberikan

aplikasi

smartphone

berbasis Micro

Quest kepada

peserta didik.

2. Pemberian

Media

Pembelajaran

dengan perantara

aplikasi

1. Peserta didik lebih

mudah mendapatkan

bahan pembelajaran

yang mengandung

informasi yang valid.

2. Pendidik lebih

mudah melakukan

kontrol media

pembelajaran peserta

didik.

Identifikasi masalah

Mencari solusi

Pemberian solusi

Pengamatan proses

Evaluasi hasil

Page 43: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Cara Pengembangan Aplikasi Micro quest

Langkah-langkah dalam pengembangan aplikasi micro quest antara lain:

1. Membuat kerangka atau pola dari media yang akan dimasukan kedalam

aplikasi.

2. Mempersiapkan media pembelajaran yang akan dimasukan dalam aplikasi,

dalam penelitian ini adalah media pembelajaran konsep sistem ekskresi untuk

kelas XI MIA SMA.

3. Media pembelajaran yang telah disiapkan harus dikonsultasikan terlebih

dahulu kepada guru pamong agar sesuai dengan KI, KD dan RPP pengajaran

yang telah dibuat. Jika ada yang tidak sesuai, maka harus di revisi.

4. Membuat aplikasi micro quest dengan bahasa pemprogaman Javascript dan

HTML. Untuk proses packaging aplikasi menjadi format .apk (agar bisa

dipasang pada perangkat android) menggunakan bantuan aplikasi Android

Studio pada perangkat komputer Mac, Linux atau Windows.

5. Unggah Media Pembelajaran yang akan disediakan pada cloud storage agar

bisa diakses pada aplikasi.

6. Hubungkan aplikasi micro quest yang dibuat dengan link media unggahan.

7. Aplikasi siap dipasang pada perangkat android dan siap untuk digunakan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 14 Jakarta pada semester genap tahun

ajaran 2015/2016 di bulan Februari-April.

C. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen,

dimana peneliti tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua

Page 44: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

29

variabel yang relevan kecuali dari beberapa variabel tersebut. 39 Sampel dalam

penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu kelompok eksperimen yang diberikan

perlakuan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis hiperteks dengan

model tutorial, dan kelompok kontrol tidak diberikan media pembelajaran

tersebut. Kemudian setelah diberikan perlakuan kedua kelompok tersebut

diberikan tes akhir. Selanjutnya skor test tersebut dianalisis untuk menguji

hipotesis penelitian sehingga dapat diketahui apakah terdapat perbedaan hasil

belajar biologi siswa antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol.

Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah nonequivalent

control group design. Kedua kelompok sampel diberikan pretest untuk

mengetahui kemampuan awal. Setelah diberikan perlakuan dengan variabel

berbeda, dilakukan posttest untuk mengetahui pengaruh perbedaan perlakuan

terhadap kedua kelompok sampel. Kelompok eksperimen maupun kontrol tidak

dipilih secara random pada desain ini. Desain penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 3.1 berikut:40

Tabel 3.1 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

E O1 XE O2

K O3 - O4

Keterangan:

E : Kelompok eksperimen

K : Kelompok kontrol

O1 : Tes hasil belajar kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan (pretest).

O2 : Tes hasil belajar kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan (posttest).

O3 : Tes hasil belajar kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan (pretest).

O4 : Tes hasil belajar kelas kontrol setelah diberikan perlakuan (posttest).

XE : perlakuan dengan pembelajaran Micro quest.

39 Sugiyono (1), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &

D, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 16, h. 114. 40Ibid., h. 116.

Page 45: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

30

D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.41 Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.42 Sampel dapat diartikan

sebagai sebagian atau wakil populasi yang diteliti.43 Penggunaan teknik sampling

dalam penelitian ini diperlukan untuk memperoleh sampel yang tepat dan

seimbang dalam hal kemampuan. Sehingga hasil penelitian dapat dipergunakan

dalam memprediksi pada situasi yang sama namun dengan sebuah variabel yang

berbeda Untuk itu dalam penelitian ini digunakan teknik sampling purposive

sampling. Pengambilan sampel purposive sampling dilakukan atas dasar

pertimbangan penelitinya yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah

ada dalam anggota sampel yang diambil44.

Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMAN 14 Jakarta.

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA 4

tahun ajaran 2015-2016. Setiap kelas yang berada dalam populasi terjangkau

memperoleh kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel penelitian.

Pengambilan unit siswa yaitu mengambil 2 kelas dari kelas yang ada, yaitu satu

kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lainnya sebagai kelas kontrol. Dari

kedua kelas tersebut diambil lagi secara acak untuk mendapatkan mana yang

menjadi kelas kontrol dan kelas eksperimen.

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.45 Variabel dalam penelitian

ini yaitu:

41 Suharsimi Arikunto (1), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), Cet. 14, h. 173. 42 Sugiyono (1), op. cit., h. 118. 43 Arikunto (1), op. cit., h. 173. 44 Rozaini Nasution, Teknik Sampling, Bahan Ajar Fakultas Kesehatan Universitas Sumatera

Utara, 2003, h. 5, (http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-rozaini.pdf). 45 Sugiyono (2), Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2010), Cet. 17, h. 3.

Page 46: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

31

1. Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah pembelajaran biologi

berbasis micro quest yang diterapkan di kelas eksperimen, disimbolkan dengan

huruf X.

2. Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa,

disimbolkan dengan huruf Y.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti

dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu tes. Tes merupakan cara mengumpulkan data

untuk mengukur kemampuan objek yang diteliti.46 Data yang diambil melalui

teknik tes dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar pada aspek kognitif.

Pengumpulan data dengan teknik tes menggunakan instrumen tes objektif pilihan

ganda untuk pretest dan posttest. Pretest adalah tes hasil belajar yang diberikan

pada seluruh subjek penelitian (kelompok eksperimen dan kontrol) untuk

mengetahui seberapa besar tingkat hasil belajar siswa sebelum diberikan

perlakuan. Posttest adalah tes hasil belajar yang diberikan pada seluruh subjek

penelitian (kelompok eksperimen dan kontrol) untuk melihat peningkatan hasil

belajar siswa akibat adanya perlakuan.

G. Instrumen Penelitian

Bentuk instrumen yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah tes

hasil belajar, karena isntrumen dalam penelitian ini berbentuk tes, maka

digunakan pengujian validitas isi yaitu dengan membandingkan antara isi

instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.

1. Definisi Konseptual

Secara konsep hasil belajar biologi adalah kemampuan-kemampuan biologi

yang dimiliki seseorang berupa pemahaman, pengertian dan kemampuan sebagai

keluaran (outputs) yang berupa perbuatan atau kinerja (performance) dari suatu

masukan (inputs) yang berupa bermacam-macam informasi setelah melalui

46 Arikunto (1), op. cit., h. 266.

Page 47: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

32

kegiatan belajar.

2. Definisi Operasional

Secara operasional hasil belajar biologi adalah skor yang diperoleh siswa

atau siswa dalam mata pelajaran biologi dengan materi pokok virus. Hasil belajar

biologi diukur dengan menggunakan tes obyektif dengan jumlah soal 25 dan

setiap butir-butir soal mempunyai bobot nilai 4, sehingga skor maksimal yang

akan diperoleh siswa 100 dan skor minimal yang akan diperoleh siswa adalah 0

(nol).

H. Kalibrasi Instrumen

Instrumen tes dapat diberikan kepada sampel dan digunakan untuk

memperoleh data setelah terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen. Uji coba

dilakukan pada siswa kelas dua belas (XII) MIA. Uji coba ini dimaksudkan untuk

mengetahui instrumen tersebut telah memenuhi persyaratan seperti uji validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran ataupun daya pembeda.

Kalibrasi instrumen tes dalam penelitian ini menggunakan alat bantu

perhitungan analisis data yaitu program ANATES yang dikembangkan oleh Drs.

Karno To, M.Pd dan Yudi Wibisono ST yang digunakan untuk uji validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda.47 Hasil perhitungan tersebut

digunakan untuk memilih soal-soal yang layak diberikan kepada siswa.

Langkah-langkah penggunaan anates yaitu: Pertama, Buka program anates.

Kedua, Pilih jalankan anates pilihan ganda. Ketiga, Pilih buat Ike baru kemudian

mengisi jumlah subyek atau siswa, jumlah butir soal dan jumlah pilihan jawaban.

Keempat, Mengisi kunci jawaban, nama siswa, dan jawaban siswa pada kolom

yang telah disediakan kemudian pilih kembali ke menu utama. Kelima, Pilih olah

semua otomatis pada kolom penyekoran. Keenam, Melihat hasil penyekoran

kemudian pilih cetak ke file untuk disimpan dan dicetak.

47 Karno To dan Yudi Wibisono, ANATES Versi 4.09, www.anates.com.

Page 48: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

33

1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen disebut valid jika instrumen

tersebut mampu mengungkapkan hal yang hendak diukur secara tepat. Suatu

instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sedangkan instrumen

yang tidak valid berarti memiliki validitas rendah.48 Pengujian validitas soal

secara manual dapat menggunakan rumus korelasi Product Moment sebagai

berikut:49

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi suatu butir antara variabel X dan variabel Y, dua variabel

yang dikorelasikan

N : Jumlah subyek/siswa

X : Skor suatu butir/item

Y : Skor total

XY : Hasil perkalian skor item dan skor total

X2 : Hasil kuadrat dari skor item

Y2 : Hasil kuadrat dari skor total

(∑X)2 : Hasil kuadrat dari total jumlah skor item

(∑Y)2 : hasil kuadrat dari total jumlah skor total

Validitas suatu tes dinyatakan dengan angka korelasi koefisien (r), kriteria korelasi

koefisien terhadap nilai r dapat dilihat di Tabel 3.3. 50

Tabel 3.3 Interpretasi Nilai r

Koefisien Korelasi Interpretasi

0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

48 Arikunto (1), op. cit., h. 211. 49 Suharsimi Arikunto (2), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),

Cet. 10, h. 72. 50 Ibid., h. 75.

2222 )()()()(

))(()(

YYnXXn

YXXYnrxy

Page 49: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

34

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

Penghitungan validitas soal dalam penelitian ini menggunakan bantuan software

ANATES versi 4.0.9.

1. Reliabilitas Tes

Suatu tes dapat dikatakan reliabel atau mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi

jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.51 Perhitungan reliabilitas dilakukan

untuk menunjukkan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya, yaitu konsisten atau

tetap jika diujikan berkali-kali. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen dapat digunakan

rumus K-R. 20 yang dikemukakan Kuder Richardson sebagai berikut:52

𝑟11 = (𝑛

𝑛−1) (

𝑆2−∑ 𝑝𝑞

𝑆2 ) dengan 𝑆2 = ∑ 𝑋2−(

∑ 𝑋

𝑛)

2

𝑛

Keterangan:

r11 : Reliabilitas tes secara keseluruhan

p : proporsi subjek yang menjawab item yang benar

q : proporsi subjek yang menjawab item yang salah (q=1-p)

∑pq : jumlah hasil perkalian antara p dan q

n : banyaknya item

S2 : standar deviasi dari tes

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitas

(r11) > 0,6. Adapun kriteria lengkap reliabilitas pada Tabel 3.4 berikut:53

Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Instrumen

Koefisien Korelasi Interpretasi

0,81 – 1,00 Sangat Tinggi

51 Ibid., h. 86. 52 Ibid., h. 100 – 101. 53 Bambang Avip Priatna, Uji Coba Instrumen Penelitian dengan menggunakan Microsoft

Excel dan SPSS, 2017, h. 16, (http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMA

TIKA/196412051990031-BAMBANG_AVIP_PRIATNA_M/Makalah_November _2008.pdf).

Page 50: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

35

0,61 – 0,80 Tinggi

0,41 – 0,60 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software

ANATES versi 4.0.9.

2. Taraf Kesukaran Butir Soal

Tingkat kesukaran butir soal bertujuan untuk menunjukkan sukar dan mudahnya

suatu soal. Soal terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha

memecahkannya dan soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus

asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya.

Pengujian taraf kesukaran (TK) dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai

berikut:54

Keterangan:

P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul

JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi Tingkat Kesukaran instrumen tes:55

TK < 0,30 : soal termasuk kategori sukar

0,30 ≤ TK ≤ 0,70 : Soal termasuk kategori sedang

TK > 0,70 : soal termasuk kategori mudah

Perhitungan pengujian taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan bantuan

software ANATES versi 4.0.9.

3. Daya Pembeda Butir Soal

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa

yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang berkemampuan rendah.56

Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:57

54 Arikunto (2), op. cit., h. 207-208. 55 Ibid., h. 210. 56 Ibid., h. 211. 57 Ibid., h. 213-214.

JS

BP

Page 51: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

36

Keterangan:

J : Jumlah peserta tes

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar

: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

: Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda ditentukan sebagai berikut: 58

D = negatif : Sangat jelek / soal dibuang

D = 0,00 – 0,20 : Jelek

D = 0,20 – 0,40 : Cukup

D = 0,40 – 0,70 : Baik

D = 0,70 – 1,00 : Baik sekali

Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan software

ANATES versi 4.0.9.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan setelah semua data terkumpul. Setelah data terkumpul,

selanjutnya dibuat analisis data dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Memaparkan hasil rancangan media yang telah dibuat berupa media

pembelajaran berbasis Micro quest.

2. Melakukan analisis deskipsi dengan menentukan nilai tertinggi, terendah, standar

deviasi, distribusi frekuensi dan diagram histogram.

3. Melakukan uji persyaratan analisis dengan menggunakan uji Liliefors untuk

mengetahui data yang berdistribusi normal, melihat homogenitas dengan uji

fisher.

4. Melakukan uji hipotesis dengan uji “t” untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan hasil belajar biologi siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

58 Ibid., h. 218.

BA

B

B

A

A PPJ

B

J

BDP

A

AA

J

BP

B

BB

J

BP

Page 52: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

37

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan menggunakan uji Liliefors

dengan rumus sebagai berikut:59

Lo = F (Zi) – S (Zi)

Keterangan:

Lo : Harga mutlak terbesar

F (Zi) : Peluang angka baku

F (Zi) : Proporsi angka baku

Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut:

1) Mengurutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar.

2) Menentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus berikut:

𝑍𝑖 = 𝑋𝑖 − �̅�

𝑆

Keterangan:

Zi : skor baku

�̅� : Mean

Xi : skor data

S : simpangan baku

3) Menentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Zi

yang sebut dengan F (Zi) dengan aturan:

Jika Zi > 0, maka F(Zi) = 0,5 + nilai tabel

Jika Zi < 0, maka F(Zi) = 0,5 - nilai tabel

59 Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), Cet. 3, h. 466-467.

Page 53: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

38

4) Menghitung proporsi Zi. Jika proporsi Z1, Z2, …, Zn yang lebih kecil atau

sama dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S (Zi), maka:

S(Zi) = banyaknya Z1, Z2, … Zn yang ≤ Zi

𝑛

5) Menghitung selisih nilai F (Zi) – S (Zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.

6) Mengambil nilai terbesar di antara harga-harga mutlak antara selisih tersebut,

nilai ini dinamakan Lo atau Lhitung.

7) Memberikan interpretasi Lo atau Lhitung dengan membandingkan Lt. Lt atau

Ltabel adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors.

8) Mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah didapat,

dengan hipotesis uji normalitas sebagai berikut:

Ho : data berasal dari populasi berdistribusi normal.

Ha : data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.

Adapun kriteria pengujian normalitas adalah:

Jika Lhitung < Ltabel berarti data berdistribusi normal.

Jika Lhitung > Ltabel berarti data berdistribusi tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data memiliki varian

homogen (sama) atau tidak. Uji homogenitas dilakukan setelah data moralitas

terpenuhi, yaitu data berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan menggunakan uji

Fisher pada taraf signifikansi 0,05. Adapun rumus uji Fisher adalah:60

𝐹 = 𝑆1

2

𝑆22 dengan 𝑆𝑖

2 = 𝑛 ∑(𝑓𝑋2)− (∑ 𝑓𝑋)2

𝑁 (𝑛−1)

Keterangan:

F : Homogenitas

S12 : Varians terbesar atau data pertama

S22 : Varians terkecil atau data kedua

60 Sugiyono (2), op. cit., h. 140-141.

Page 54: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

39

Langkah-langkah pengujian homogenitas adalah sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis

H0 : data memiliki varians yang homogen

Ha : data tidak memiliki varians yang homogen

2) Menentukan kriteria pengujian uji homogenitas. Adapun kriteria pengujian uji

homogenitas adalah:

Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima, berarti varians kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol homogen.

Jika Fhitung ≥ Ftabel maka H0 ditolak, berarti varians kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol tidak homogen.

3) Menentukan Fhitung dengan rumus:

𝐹 = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 atau 𝐹 =

𝑆12

𝑆22

4) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus dk = n-1, dengan varians

terbesar sebagai dk pembilang dan varians terkecil sebagai dk penyebut.

5) Menentukan Ftabel pada tabel distribusi F dengan varians terbesar sebagai dk

pembilang dan varians terkecil sebagai dk penyebut.

6) Membandingkan Fhitung dan Ftabel untuk membuat kesimpulan.

2. Uji Normal Gain (N-gain)

Normal Gain (N-Gain) merupakan selisih antara nilai pretest dan posttest yang

dicapai oleh siswa. Gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan

konsep siswa setelah pembelajaran diberikan guru. Uji N-gain dilakukan untuk

memperkuat hasil kesimpulan dan mengukur signifikansi peningkatan hasil belajar siswa

setelah pembelajaran. Rumus untuk mencari N-gain sebagai berikut:61

N-Gain = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

Kriteria tingkat gain adalah sebagai berikut: :62

61 Yanti Herlanti, Tanya Jawab seputar Penelitian Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta:

Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014), h. 76. 62 Richard R. hake, Analyzing Change/Gain Scores, Dept. of Physics Indiana University, 2017,

Page 55: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

40

g-rendah : g ≤ 0.30

g-sedang : 0.30 < g ≤ 0.70

g-tinggi : g > 0.70

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan

homogen. Uji hipotesis penelitian ini menggunakan uji-t. Uji-t digunakan untuk

mengetahui adanya pengaruh pembelajaran biologi berbasis micro quest terhadap hasil

belajar siswa. Langkah-langkah pengujian hipotesis dengan uji t yaitu:63

1) Merumuskan hipotesis.

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ2

Dengan kriteria penerimaan untuk uji dua pihak sebagai berikut:

Jika thitung ≤ ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan ha diterima

2) Mencari deviasi standar gabungan dengan rumus:

Varians gabungan

𝑆2𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 = (𝑛1 − 1)𝑆1

2 + (𝑛2 − 1)𝑆22

𝑛1 + 𝑛2 − 2

Standar deviasi gabungan

𝑆𝑔𝑎𝑏 = √(𝑛1 − 1)𝑆12 + (𝑛2 − 1)𝑆22

𝑛1 + 𝑛2 − 2

3) Menentukan thitung. Pengujian hipotesis menggunakan uji t dengan rumus:64

p. 1, (www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf).

63 Subana, Moersetyo Rahadi, dan Sudrajat, Statistik Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia,

2006), 171-173. 64 Sugiyono (2), op. cit., h. 138.

Page 56: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

41

𝑡 = 𝑋1̅̅̅̅ − 𝑋2̅̅̅̅

𝑆√1

𝑛1+

1

𝑛2

atau t =X1−X2

√(𝑛1−1)s1

2+(𝑛2−1)s22

n1+n2−2(

1

n1+

1

n2)

di mana, 𝑆 = √(𝑛1−1)𝑆1

2+(𝑛2−1)𝑆22

𝑛1+𝑛2− 2

dengan �̅�1 = ∑ 𝑋1

𝑛1 dan �̅�2 =

∑ 𝑋2

𝑛2

Keterangan:

t : uji hipotesis

𝑋1̅̅ ̅ : rerata kelompok eksperimen

𝑋2̅̅ ̅ : rerata kelompol control

n1 : jumlah sampel kelas eksperimen

n2 : jumlah sampel kelas kontrol

𝑆12 : simpangan baku data kelompok eksperimen

𝑆22 : simpangan baku data kelompok control

4) Menentukan ttabel dengan rumus: ttabel = t(1-α)(db), dengan α = 0,05 dan derajat

kebebasan (db) = n1 + n2 – 2.

5) Membandingkan thitung dan ttabel untuk membuat kesimpulan.

4. Hipotesis Statistika

Hipotesis statistik untuk penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:65

H0 : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ2

Keterangan:

Ho : Hipotesis nol atau nihil, tidak terdapat pengaruh dari penggunaan

Ha : Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh dari penggunaan

65 Sugiyono (2), op. cit., h. 88.

Page 57: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

42

μ1 : Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen.

μ2 : Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol.

Page 58: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Peneitian

Data yang terkumpul dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Data

kuantitatif berupa data hasil pretest dan posttest pada dua kelas yang berbeda

yaitu kelas XI MIA 4 (kelas kontrol) dan kelas XI MIA 2 (kelas eskperimen).

Berikut ini disajikan data dari dua kelas subjek penelitian.

1. Skema singkat penggunaan Aplikasi Micro quest

Aplikasi Micro quest yang disediakan terdiri dari 2 bagian tab dan Hiperteks

atau link. Tab-tab yang disediakan. Berikut adalah gambar skema singkat bagian-

bagian di dalam aplikasi tersebut.

Gambar 4.1 Skema singkat Aplikasi Micro quest

Tab 2 Hiperteks Tab 1

1. Pendidik dapat

memberikan Bahan

dan Media

Pembelajaran via

aplikasi.

2.User dapat

mengakses media

pembelajaran teks

dan gambar yang

disediakan.

1. Pendidik

menentukan video-

video yang dapat

diakses oleh peserta

didik dan sesuai

dengan materi

belajar.

2. Peserta didik

dapat melihat video

yang disediakan.

Bahan dan Media

Pembelajaran yang

perlu diunduh

(misalnya slide

presentasi / file pdf)

disediakan link-nya

di dalam aplikasi

peserta didik dapat

mengunduh setelah

klik pada link yang

disediakan.

Page 59: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

44

Tab 1: User

dapat

mengakses

Bahan belajar

User masuk

kedalam

aplikasi

Terdapat

Hiperteks

yang dapat

dipilih user

Media

Pembelajaran

diunduh oleh

user

Tab 2: User

dapat memilih

video yang

tersedia

Video pilihan

dilihat oleh

user

Dalam penggunaan sebuah aplikasi, tentu saja ada alur atau plot yang

dilewati dan dilakukan oleh user. Alur ini hendaknya jangan terlalu sulit dan

rumit, sebab pengguna aplikasi kebanyakan adalah orang yang awam dan tidak

mengerti 100% fungsi-fungsi di dalam aplikasi. Semakin mudah aplikasi

digunakan, maka kemungkinannya kecil untuk ditinggal oleh user.

Berikut adalah alur penggunaan aplikasi micro quest.

Gambar 4.2 Alur Penggunaan Aplikasi

2. Tampilan User Interface (UI) dan User Experience (UX) Aplikasi Micro

quest

a. User Interface (UI)

Tampilan antar muka yang mudah dan familiar menyebabkan pengguna

merasa tidak sungkan dan aneh untuk mencoba sebuah aplikasi. Tampilan antar

muka yang buruk dan kuno tentu akan membuat pengguna tidak nyaman.

User memilih Tab

yang ada

Page 60: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

45

Berikut adalah tampilan antar muka atau UI aplikasi micro quest.

Gambar 4.3 Tampilan Tab 1 awal aplikasi

Gambar pertama, yakni gambar 4.3 menunjukan Tab 1 atau awal pada

aplikasi. Ketika user masuk ke dalam aplikasi, maka akan muncul tampilan

seperti pada gambar diatas. User dapat memilih Tab mana yang akan mereka

telusuri atau tetap pada halaman tersebut.

Page 61: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

46

Gambar 4.4 Tampilan Tab 2 Video pilihan awal

Gambar kedua atau gambar 4.4 menunjukan Tab 2 yang berisi konten video

yang dapat disaksikan oleh pengguna. Video yang disajikan dapat diubah oleh

guru sesuai materi pembelajaran yang sedang dibahas.

Page 62: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

47

Gambar 4.5 Media pada Tab 1

Gambar 4.5 di atas menunjukan tampilan media pada Tab 1. Media yang

disajikan bisa berupa tulisan, gambar, presentasi maupun hyperlink menuju

rujukan yang dituju.

Page 63: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

48

Gambar 4.6 Video Lainnya pada Tab 2

Gambar 4.6 di atas menunjukan tampilan video lainnya pada Tab 2 aplikasi.

Jumlah video yang ditampilkan bisa diatur sampai tak terbatas.

Page 64: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

49

Gambar 4.7 Hiperteks atau Hipermedia pada Tab 1

Gambar 4.7 di atas menunjukan sebuah hiperteks yang dapat digunakan

untuk menuju sebuah halaman rujukan. Hiperteks yang digunakan berbasis

HTML yang merupakan salah satu format halaman internet baku.

Page 65: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

50

Gambar 4.8 Youtube Connect pada Tab 2

Gambar 4.8 di atas menunjukan fitur Youtube Connect pada Tab 2 yang

menampilkan video. Youtube Connect dapat digunakan terintegrasi dengan akun

google untuk menyimpan video yang diinginkan untuk ditonton lagi nanti.

Page 66: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

51

Gambar 4.9 Media lainnya pada Tab 1

Page 67: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

52

Gambar 4.10 Media lainnya 2 pada Tab 1

Gambar 4.11 Icon Aplikasi

Page 68: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

53

b. User Experience (UX)

Kemudahan yang ada dalam sisi user experience atau UX membuat

pengguna aplikasi dapat menggunakannya dengan nyaman. Hal tersebut karena

desain aplikasi yang sangat sederhana sehingga user cepat untuk terbiasa.

3. Kompatibilitas dan Traksi Aplikasi Micro quest

Kompatibilitas aplikasi micro quest ini bersifat sangat universal. Hal

tersebut karena saat dicoba diinstall pada semua smartphone bersistem android

tidak ditemui kendala. Bahkan aplikasi tersebut juga dapat diinstall pada

perangkat dengan sistem operasi Blackberry 10.3.

Kompatibilitas yang bagus juga berdampak pada traksi aplikasi. Karena

semua pemilik perangkat dapat mengunduh dan memasangnya pada perangkat

ponsel pintar user, maka traksi user aplikasi adalah 100% terhadap populasi yang

memiliki ponsel bersistem operasi android.

4. Data Hasil Belajar Biologi Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Penelitian ini dilakukan sebanyak 6 pertemuan. Dalam penelitian yang telah

dilakukan selama 6 kali pertemuan, yakni 1 kali pertemuan perkenalan dan

pretest, 4 kali pertemuan untuk pemberian materi dan 1 kali pertemuan posttest.

Proses pembelajaran dilakukan dengan memberikan perlakuan yang berbeda di

kedua kelas, yang menjadi kelas penelitian yaitu kelas XI MIA 4 dan kelas XI

MIA 2 di SMA Negeri 14 Jakarta. Kelas XI MIA 4 sebagai kelas kontrol dan

kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen.

Pelaksanaan pembelajaran di kelas Kontrol pembelajaran dilakukan dengan

menggunakan strategi pembelajaran konvensional, yaitu siswa diberi penjelasan

tentang materi pelajaran dan diberi latihan serta sedikit tanyajawab dan kuis.

Sedangkan kelas eksperimen dilakukan pembelajaran konvensional dengan

pemberian materi pada aplikasi micro quest berbasis android yang diberikan

kepada siswa.

Page 69: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

54

Pada awal penerapan pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen yang

menggunakan aplikasi micro quest sebagai bantuan media pembelajaran, Peneliti

terlebih dahulu melakukan survei untuk menentukan kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Dalam penelitian ini kelas eksperimen adalah kelas dengan mayoritas

siswanya pemilik perangkat pintar berbasis android. Hal ini dimaksudkan untuk

memudahkan proses pemasangan dan penggunaan aplikasi oleh siswa. Akhirnya

terpilihlah kelas XI MIA 2 sebagai kelas eksperimen karena 100% siswa di kelas

XI MIA 2 memiliki akses untuk perangkat pintar berbasis android ataupun

Blackberry 10 yang dapat dipasang aplikasi micro quest dan kelas XI MIA 4

sebagai kelas kontrol karena akses perangkat pintarnya masih rendah.

Siswa kelas XI MIA 4 melakukan pembelajaran konvensional, sedangkan

Siswa kelas XI MIA 2 mendapatkan pembelajaran tambahan via aplikasi micro

quest. Materi pembelajaran yang disampaikan sama, dan materi yang disampaikan

tersebut juga dtampilkan pada aplikasi micro quest dengan tengat waktu

pemberian yang berkala sesuai persetujuan pengajar dan siswa.

Peneliti memperkenalkan diri sekaligus memberitahukan kepada para siswa

kelas kontrol dan eksperimen di awal pertemuan bahwa siswa menjadi objek

penelitian untuk penyusunan skripsi serta memberitahukan beberapa hal seperti

RPP dan Silabus, Tujuan Pembelajaran dan perbedaan perlakuan terhadap objek

penelitian serta panduan penggunaan aplikasi untuk siswa kelas eksperimen. siswa

mampu menangkap hal yang dimaksud oleh peneliti tanpa ada kendala. Setelah itu

siswa dari kedua kelas diberikan materi yang sama namun dengan perlakuan yang

berbeda.

Pada awalnya siswa kelas eksperimen terkesan kaku dan kikuk dalam

mengakses media pembelajaran yang ditampilkan pada aplikasi, namun setelah

pemberian materi kedua dan seterusnya, siswa kelas eksperimen lebih menikmati

pemberian materi via aplikasi dibandingkan sebelumnya. Untuk pembelajaran

konvensional yang diberikan pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen tidak

ada kendala berarti. Kegiatan belajar mengajar berlangsung seperti biasa.

Page 70: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

55

Eksperimen dilakukan dalam jangka waktu yang relatif sama, yakni sekitar

3 minggu. Para siswa dan peneliti berinteraksi secara wajar seperti kegiatan

belajar mengajar pada umumnya.

Setelah dilakukan eksperimen, ternyata diketahui bahwa siswa-siswa pada

kelas yang diberikan perlakuan khusus, yakni diberikan materi lewat aplikasi

Android menunjukan perkembangan yang lebih baik dibandingkan dengan siswa-

siswa pada kelas kontrol. Hal tersebut dapat terlihat pada rata-rata hasil post test

siswa-siswa kelas eksperimen yang cenderung lebih tinggi dibanding kelas

kontrol. Siswa-siswa pada kelas eksperimen juga mampu menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh guru dalam kuis dengan lebih tepat dibandingkan dengan

siswa-siswa kelas kontrol. Beberapa penjelasan tersebut dapat menunjukan bahwa

Penggunaan aplikasi micro quest berbasis Android dapat membuat kesempatan

siswa-siswa sekolah untuk dapat belajar dengan lebih efektif sehingga

pemahaman terhadap materi pelajaran lebih baik dari sebelumnya.

Tabel 4.1 Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol (Hasil

Belajar)

Data

Pretest Posttest

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

N 36 36 36 36

Max 80 86 90 91

Min 51 51 74 66

Average

68

(Kurang)

67

(Kurang)

87

(Baik

82

(Baik)

SD 9,04 8,99 6,70 6,10

Page 71: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

56

Terdapat perbedaan rata-rata pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol

pada hasil belajar kognitif berdasarkan Tabel 4.1. Pada kelas eksperimen, rata-

ratanya sebesar 67,46 sedangkan untuk kelas kontrol 67,14. Kelas eksperimen

memiliki rata-rata hasil belajar kognitif lebih besar dibandingkan dengan kelas

kontrol (67,46 > 67,14). Rata-rata posttest pada kelas eksperimen sebesar 86,90

sedangkan untuk kelas kontrol 81,90. Kelas eksperimen memiliki rata-rata hasil

belajar kognitif lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol (86,90 > 81,90).

Untuk lebih jelasnya deskripsi hasil belajar kognitif (pretest dan posttest) kelas

eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran.

5. Data Uji Hipotesis (Uji t) Hasil Belajar Biologi Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kontrol

Hasil data uji-t pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kontrol dapat

dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2 Data Rata-Rata Uji Hipotesis (Uji –t) Hasil Belajar Biologi

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Pre Test Post Test

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

N 36 36 36 36

𝑥 67,460 67,143 86,905 81,905

S 9,042 8,996 6,705 6,109

S2 81,762 80,933 44,956 37,138

Uji t 0,149 < 1,99 3,303 > 1,99

Kategori uji-t hasil belajar Biologi kelas kontrol lebih kecil dari uji tabel

hitung (uji thitung) sebesar 0,149 sedangkan pada kelas eksperimen uji-t lebih besar

dari uji tabel hitung (uji thitung) sebesar 3,303 berdasarkan Tabel 4.2. Untuk lebih

jelasnya deskripsi hasil uji-t kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada

Page 72: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

57

lampiran.

B. Pembahasan

Hasil belajar saat pre test dan post test pada kedua kelas eksperimen dan

kontrol secara keseluruhan sudah mencapai ketuntasan karena melampaui 50%.

Adapun mengenai rata-rata hasil belajar kognitif pretest dan posttest mengalami

kenaikan baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Kedua model

pembelajaran ini dapat mempengaruhi peningkatan hasil belajar kognitif pada

kedua kelas sampel penelitian. Pada Hasil belajar kelas eksperimen, perbandingan

nilai saat pre test dan post test perbaikan nilai lebih signifikan terlihat

dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji hipotesis (uji-t) juga

diperoleh bahwa kelas ekperimen memiliki nilai uji-t lebih besar dari t-hitung

sedangkan kelas kontrol memiliki nilai uji-t lebih kecil dari t-hitung. Dari hasil data

tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penggunaan

pembelajaran Biologi berbasis micro quest mampu meningkatkan hasil belajar

Biologi siswa kelas XI MIA 2 dibandingkan dengan menggunakan pembelajaran

secara konvensional (ceramah) pada siswa kelas XI MIA 4 sebagai kelas kontrol.

Ketercapaian hasil belajar Biologi baik pada kelas eksperimen dan kelas

kontrol ini dipengaruhi oleh kelebihan dan kekurangan dari masing-masing model

dan pendekatan yang diterapkan selama proses pembelajaran.

1. Kelebihan

Kelebihan yang dapat ditemui dari penelitian ini adalah penggunaan

perantara media pembelajaran yang up-to-date dan digandrungi oleh mayoritas

siswa yang berusia remaja. Karena media pembelajarannya berbasis IT, berbentuk

aplikasi yang sering siswa temui dan akses dalam kehidupan sehari-hari. Siswa

usia remaja kurang menyukai media pembelajaran konvensional dan

menganggapnya ketinggalan zaman. Dengan diadopsinya teknologi terkini dalam

penelitian ini, siswa jadi memiliki kemauan untuk mencoba dan berinteraksi

dengan media aplikasi micro quest.

Merujuk pada kelebihan, Pendidik yakni guru dapat dengan mudah

Page 73: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

58

membimbing pembelajaran siswa baik itu memberikan bahan ajar maupun soal-

soal dan kuis di dalam aplikasi.

Kelebihan yang lain yakni kemudahan penggunaan aplikasi, aksesibilitas

dan desain aplikasi micro quest. Aplikasi yang digunakan sebagai penyampai

media pembelajaran sangat mudah untuk digunakan sehingga tidak butuh waktu

lama bagi siswa untuk terbiasa dalam menggunakan aplikasi. Aksesibilitas

aplikasi ini juga kompatibel dengan hampir semua perangkat android yang

dimiliki oleh user. Desain yang digunakan dalam aplikasi merupakan desain

standar android, bukan desain material design (desain modern ala google) yang

lumayan rumit bagi yang belum terbiasa.

Penggunaan media pembelajaran berbasis aplikasi micro quest dapat

meningkatkan hasil belajar siswa karena kemudahan dalam penggunaannya,

beragamnya informasi valid yang disajikan didalamnya serta statusnya sebagai

media yang “kekinian” dan dianggap modern oleh siswa sehingga siswa mau

mengakses informasi yang terkandung didalamnya. Media pembelajaran

konvensional memang juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi media

pembelajaran berbasis micro quest lebih dapat meningkatkan hasil belajar dengan

signifikan karena sifatnya yang portabel, dapat diakses dimana saja dan dapat

diperbarui sewaktu-waktu. Berbeda dengan media konvensional seperti buku yang

bersifat statis dan kurang ringkas saat dibawa berpergian.

Penelitian ini juga terinspirasi dari penelitian Manoj Kumar di India pada

tahun 2010-2011. Lewat jurnalnya yang berjudul “Impact of the Evolution of

Smart Phones in Education Technology and its Application in Technical and

Professional Studies: Indian Perspective”, Kumar menyatakan bahwa

Perkembangan teknologi, khususnya pada ponsel pintar dan palikasi di dalamnya

sangat berpengaruh pada kemajuan pendidikan. Hal tersebut terjadi karena siswa

dengan mudah mengakses informasi yang ada di internet lewat perangkat dan

aplikasi yang dimilikinya. Begitu juga dengan media micro quest dalam penelitian

kali ini yang dapat membantu siswa untuk dapat mengakses informasi dan media

pembelajaran secara mudah, cepat dan terarah.

Ada tiga tugas pokok guru atau pembelajar yang amat penting, yaitu sebagai

Page 74: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

59

perancang (designer), pelaksana (executor), dan penilai (evaluator).66 Ketiga

fungsi tersebut dapat terbantu dan lebih mudah dilakukan dengan Pembelajaran

berbasis teknologi, terutama aplikasi micro quest.

2. Kekurangan

Kekurangan dalam penelitian ini adalah keharusan para siswa untuk

memiliki perangkat pintar berbasis android. Selain itu, internet yang online terus

juga menjadi syarat untuk mengakses informasi di dalam aplikasi.

Pengembangan ke depan dari aplikasi ini diharapkan media yang tersimpan

di dalam aplikasi dapat bersifat native dan dapat diakses tanpa koneksi internet.

Insya Allah hal tersebut dapat terwujud dengan dukungan dari rekan, akademisi

dan pemerintah agar aplikasi ini dapat dikembangakan sampai lebih maju lagi dan

memberikan efek yang positif dalam dunia pendidikan.

66 M. Miftah, “Fungsi, dan Peran Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan

Kemampuan Belajar Siswa”, Jurnal Kwangsan, Vol. 1 (2), 2013, h 10.

Page 75: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Pembelajaran Biologi

Berbasis Micro Quest terhadap Hasil Belajar Siswa yang dilakukan melalui

observasi, pemberian aplikasi, pretest dan posttest. Peneliti menyimpulkan

beberapa hal, yakni Aplikasi pembelajaran biologi berbasis micro quest dapat

meningkatkan minat belajar siswa karena materi pembelajaran yang dikemas

dalam bentuk aplikasi telepon pintar yang terkesan modern serta dapat selalu

diakses oleh siswa dan berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat

pengaruh pembelajaran biologi berbasis micro quest terhadap hasil belajar siswa.

Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis dengan

menggunakan uji-t pada taraf signifikasi 5% diperoleh hasil t-hitung lebih besar

daripada t-tabel yakni 3,303 > 1,99.

B. SARAN

Peneliti mencoba memberikan rekomendasi berdasarkan kesimpulan yang di

tarik dari hasil penelitian sebagai berikut:

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi generasi muda penerus

bangsa. Siswa yang saat ini sangat gemar untuk mengakses telepon pintar dengan

berbagai fitur, sistem operasi dan aplikasi yang dapat diunduh sedemikian rupa

dapat pendidik manfaatkan dengan cara memberikan suatu bahan pendidikan pada

sarana yang selalu diakses oleh siswa, yakni aplikasi pada telepon pintar.

Sebenarnya siswa juga dapat mencari materi pembelajaran dari internet, tetapi hal

yang siswa dapat ecara bebas di internet belum tentu valid.

Guru dapat mengkolaborasikan antara penyedian konten pendidikan yang

valid dengan kemajuan teknologi untuk dapat mengakomodir hal-hal tersebut.

Masa depan bangsa ada di tangan siswa (generasi muda) yang saat ini sedang

dalam proses pembelajaran, dan teknologi memudahkan segala pekerjaan manusia

Page 76: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

61

apabila digunakan dengan baik, benar, penuh tanggung jawab serta bertujuan yang

mulia dan dilandasi nilai-nilai kemanusiaan yang tinggi.

Page 77: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

62

DAFTAR PUSTAKA

Anindito. “Model User Interface”, anindito.staff.gunadarma.ac.id/

Downloads/files/39111/03.+Model+User+Interface.pdf. Diakses tanggal 22

juni 2016.

APJII. Profil Pengguna Internet Indonesia 2012. Jakarta: APJII, 2012.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, Edisi revisi cet. 10, 2009.

Campbell, N.A., Reece, J.B., dan Nitchel, L.G., Biologi, Jakarta: Erlangga, 2003.

Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 3, 2015.

Egan, Kieran. Pengajaran yang Imajinatif. Jakarta: Indeks, 2009.

Farkas, David K. “Hypertext and Hypermedia.” Berkshire Encyclopedia of

Human-Computer Interaction. 2015 (http://faculty.washington.edu/farkas

/dfpubs/FarkasHypertext%20And%20Hypermedia.pdf)

Hake, Richard R. Analyzing Change/Gain Scores, Dept. of Physics Indiana University.www.physics.indiana.edu/~sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf. 2017.

Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.

Hartanto, “Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Android pada

Konsep Dinamika Newton untuk siswa kelas X SMA/MA”, Skripsi pada

Program Studi Pendidikan Fisika FITK UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta,

tidak dipublikasikan.

Haryati, Mimin. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan.

Jakarta: Referensi, 2013.

Herlanti, Yanti. Tanya Jawab seputar Penelitian Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Holstein, Herman. 1987. Murid Belajar Mandiri. Bandung. Remadja Karya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional

Republik Indonesia, 2015, (https://id.wikipedia.org/wiki/Perangkatlunak)

Kumar, Manoj. 2011. Impact of the Evolution of Smart Phones in Education

Technology and its Application in Technical and Professional Studies:

Indian Perspective. New Delhi. Maharaja Surajmal Institute.

Page 78: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

63

Kuswana, Wowo Sunaryo. Taksonomi Kognitif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2014.

Liu, Youmei. “Social Media Tools as a Learning Resource”, Journal of

Educational Technology Development and Exchange, Vol 3 (1). 2010.

Maya B. Eagleton, Elizabeth Dobler. Reading the Web. New York. Guilford

Press. 2007.

Miftah, M. “Fungsi, dan Peran Media Pembelajaran Sebagai Upaya Peningkatan

Kemampuan Belajar Siswa”. Jurnal Kwangsan, Vol. 1 (2), 2013.

Munadi, Yudhi. 2010. Media Pembelajaran. Tangerang Selatan. GP Press.

Muslich, Masnur. Authentic Assesment: Penilaian Berbasis Kelas dan

Kompetensi. Bandung: Refika Aditama, Cet. I, 2011.

Nasution, Rozaini. Teknik Sampling, Bahan Ajar Fakultas Kesehatan Universitas Sumatera Utara, http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-rozaini.pdf. 2009.

Pratama, Galih. “UI dan UX” https://belajarkoding.net/apa-itu-user-experience-

ux-dan-user-interface-ui/. Diakses tanggal 19 Desember 2015.

Priatna, Bambang Avip. “Uji Coba Instrumen Penelitian dengan menggunakan Microsoft Excel dan SPSS”. http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/ JUR._PEND._MATEMATIKA/196412051990031-BAMBANG_AVIP_ PRIATNA_M/Makalah_November_2008.pdf, 10 Agustus 2017.

Pritchard, Alan. Effective Teaching With Internet Technologies. London. SAGE

Publishing. 2007.

Siregar, Eveline., dan Hartini Nara. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor:

Ghalia Indonesia, 2010.

Suyono. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta, Cet. 6, 2013.

Subana, Moersetyo Rahadi, dan Sudrajat, Statistik Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2006.

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, Cet. XVII, 2012.

Sudjana. Metode Statistik. Bandung: Tarsito, Cet. 3, 2005.

Page 79: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

64

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. 2013.

Sugiyono. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. 14, 2010.

Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, Cet. 17, 2010.

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009.

Terry T. Kidd & Jared K. 2010. Adult Learning In The Digital Age. New York.

IGI Global.

Terry T. Kidd. 2010. Online Education and Adult Learning. New York. IGI

Global.

Tim Penulis Digilib Universitas Diponegoro. “Hypertext”,

http://digilib.undip.ac.id/v2/2012/06/14/hypertext/, 21 januari 2015.

Vicky, Pengertian Software (Perangkat Lunak) Komputer, belajar-komputer-

mu.com, 2015, (https://id.wikipedia.org/wiki/Perangkatlunak)

Winarno, dkk. 2009. Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran. Jakarta. GPM.

ŽELJKA MIHAJLOVIĆ, MARKO ČUPIĆ. Software Environment for Learning

and Knowledge Assessment Based on Graphical Gadget. Zagreb. University

of Zagreb. 2012.

Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta.

LP UIN Jakarta, 2009.

Page 80: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

65

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 14 Jakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI/Genap

Materi Pokok : Sistem Ekskresi

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan

menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan

mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan

fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada

makhluk hidup.

Indikator:

1) Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan.

2) Memanfaatkan pengetahuan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan,

organ penyusun sistem dan bioprosesnya yang terjadi pada makhluk hidup

sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,

tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan

santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,

gotong-royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan

kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan

Page 81: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

66

pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar

kelas/laboratorium.

Indikator:

1) Berperilaku jujur dan objektif.

2) Memiliki rasa ingin tahu.

3) Menunjukkan ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja

baik secara individu maupun berkelompok.

3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem

ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang

mungkin terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur,

pengamatan, percobaan, dan simulasi.

Indikator:

1) Mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses sistem ekskresi pada

manusia.

2) Mengaitkan struktur, fungsi, dan proses sistem ekskresi pada manusia.

3) Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses sistem ekskresi manusia.

4) Membandingkan struktur, fungsi, dan proses sistem ekskresi manusia,

ikan, amfibi, reptilia, aves, mamalia, dan invertebrata.

5) Menjelaskan struktur, fungsi dan proses sistem ekskresi pada

invertebrata, ikan, amfibi, reptil, dan aves.

6) Menyebutkan organ pada sistem ekskresi manusia beserta fungsinya.

7) Mengidentifikasi gangguan/kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi.

4.10 Menyajikan hasil analisis tentang struktur dan fungsi jaringan organ

ekskresi pada manusia.

Indikator:

1) Melaporkan hasil pengamatan sistem ekskresi manusia.

2) Menentukan fungsi organ pada sistem ekskresi manusia.

3) Melaporkan proses dan mekanisme ekskresi pada manusia dan hewan

4) Menggambar organ pada sistem ekskresi manusia.

5) Melaporkan hasil pengamatan sistem ekskresi pada hewan.

6) Melaporkan hasil pengamatan gangguan/kelainan sistem ekskresi

manusia.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses sistem

ekskresi pada manusia dan hewan melalui pengamatan video atau

foto/gambar.

2. Peserta didik dapat menjelaskan struktur, fungsi, dan proses ekskresi pada

manusia dan hewan.

Page 82: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

67

3. Peserta didik dapat membandingkan struktur, fungsi, dan proses ekskresi pada

manusia dan hewan.

4. Peserta didik dapat menyebutkan organ-organ pada sistem ekskresi manusia

beserta fungsinya.

5. Peserta didik dapat menggambar organ pada sistem ekskresi manusia.

6. Peserta didik dapat melaporkan hasil pengamatan sistem ekskresi pada hewan.

7. Peserta didik dapat mengidentifikasi gangguan/kelainan yang terjadi pada

sistem ekskresi manusia.

D. Materi Pembelajaran

1. Materi Fakta

Berbagai foto/gambar/video animasi tentang sistem ekskresi pada manusia

dan hewan beserta gangguan/kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi.

2. Materi Konsep

a. Sistem ekskresi manusia

b. Kelainan dan gangguan pada ginjal

c. Sistem ekskresi hewan

3. Materi Prinsip

Sistem ekskresi pada manusia dan hewan dan gangguan/kelainan yang terjadi

pada sistem ekskresi.

4. Prosedur/deskripsi Materi

Langkah-langkah mekanisme ekskresi pada manusia dan hewan dan

gangguan/kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi.

E. Metode Pembelajaran

1. Metode pembelajaran : Diskusi, ceramah dan eksperimen

2. Model pembelajaran : Cooperative Learning (Jigsaw)

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media : PowerPoint, foto/gambar/video.

2. Alat : Laptop, LCD, papan tulis, spidol dan smartphone

3. Sumber belajar : Buku Biologi pegangan guru, internet.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

Page 83: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

68

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta didik

Kegiatan Awal (pendahuluan)

Mengucapkan salam dan berdoa

Melakukan absensi pengkondisian

peserta didik

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Apersepsi dengan memberikan

pertanyaan pada peserta didik dan

membangun motivasi peserta didik

untuk belajar.

Menjawab salam dan berdoa

Menjawab absensi dan

mengikuti arahan guru

Menyimak tujuan pembelajaran

yang disampaikan

Menyimak dan menjawab

pertanyaan.

10

menit

Kegiatan Inti

Mengamati (Observing)

Guru menyampaikan materi tentang

sistem ekskresi

Guru melakukan pre-test kepada

peserta didik dengan memberikan

soal PG

Guru membagi peserta didik ke

dalam 6 kelompok untuk berdiskusi

mengenai sistem ekskresi.

Guru meminta peserta didik untuk

mengamati video atau gambar

mengenai sistem ekskresi manusia.

10

menit

Menanya (Questioning)

Guru memotivasi untuk membuat

pertanyaan tentang mekanisme

ekskresi hewan.

15

menit

Mengeksplorasi(Experimenting)

Peserta didikmengamati proses

ekskresi pada manusia melalui

video dan gambar

Peserta didik mengumpulkan

data informasi kelainan-

kelainan yang mungkin terjadi

pada sistem ekskresi manusia

dari berbagai sumber dan

10

menit

Page 84: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

69

melaporkan dalam bentuk

tertulis.

Mengasosiasikan (Associating)

Peserta didik mendiskusikan

mengenai sistem ekskresi pada

manusia yang telah diamati

dan membandingkan hasil

pengamatan bersama

kelompoknya.

45

menit

Mengkomunikasikan (Communicating)

Guru meminta peserta didik dari

perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi.

menit

Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru bersama peserta didik

menyimpulkan pembelajaran

mengenai sistem ekskresi

Guru melakukan penilaian

terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan

Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran

Guru merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk tugas

mandiridan menyampaikan materi

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya, yaitu sistem ekskresi

hewan

Guru menutup pelajaran dengan

mengucapkan salam

Menyimpulkan pembelajaran

mengenai fungsi organ

pernapasan manusia, volume

dan frekuensi pernapasan

berdasarkan hasil diskusi,

pengamatan dan kajian pustaka.

Menjawab pertanyaan guru dan

memperhatikan penjelasan guru.

Mengucap doa dan menjawab

salam.

15

menit

Pertemuan II

Page 85: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

70

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta didik

Kegiatan Awal (pendahuluan)

Mengucapkan salam dan berdoa

Melakukan absensi pengkondisian

peserta didik

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Apersepsi dengan memberikan

pertanyaan pada peserta didik dan

membangun motivasi peserta didik

untuk belajar.

Menjawab salam dan berdoa

Menjawab absensi dan

mengikuti arahan guru

Menyimak tujuan pembelajaran

yang disampaikan

Menyimak dan menjawab

pertanyaan.

10

menit

Kegiatan Inti

Mengamati (Observing)

Guru menyampaikan materi

tentang sistem ekskresi

Guru membagi peserta didik ke

dalam 6 kelompok untuk

berdiskusi mengenai sistem

ekskresi

Guru meminta peserta didik untuk

mengamati video atau gambar

mengenai sistem ekskresi hewan.

10

menit

Menanya (Questioning)

Guru memotivasi untuk membuat

pertanyaan tentang mekanisme

ekskresi manusia.

15

menit

Mengeksplorasi(Experimenting)

Peserta didikmengamati proses

ekskresi pada hewan melalui

video dan gambar.

10

menit

Mengasosiasikan (Associating)

Peserta didikmendiskusikan

mengenai sistem ekskresi pada

hewan yang telah diamatidan

membandingkan hasil

pengamatan bersama

kelompoknya.

45

menit

Page 86: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

71

Mengkomunikasikan (Communicating)

Guru meminta peserta didik dari

perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi

menit

Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru bersama peserta didik

menyimpulkan pembelajaran

mengenai sistem ekskresi

Guru melakukan penilaian

terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan

Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran

Guru merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk tugas

mandiridan menyampaikan materi

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya, yaitu mengamati

ginjal pada hewan

Guru menutup pelajaran dengan

mengucapkan salam

Menyimpulkan pembelajaran

mengenai fungsi organ

pernapasan manusia, volume

dan frekuensi pernapasan

berdasarkan hasil diskusi,

pengamatan dan kajian pustaka.

Menjawab pertanyaan guru dan

memperhatikan penjelasan guru.

Mengucap doa dan menjawab

salam.

15

menit

Pertemuan III

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta didik

Kegiatan Awal (pendahuluan)

Mengucapkan salam dan berdoa

Melakukan absensi pengkondisian

peserta didik

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Apersepsi dengan memberikan

pertanyaan pada peserta didik dan

membangun motivasi peserta didik

untuk belajar.

Menjawab salam dan berdoa

Menjawab absensi dan

mengikuti arahan guru

Menyimak tujuan pembelajaran

yang disampaikan

Menyimak dan menjawab

pertanyaan.

10

menit

Kegiatan Inti

Mengamati (Observing)

Page 87: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

72

Guru menyampaikan materi

tentang mekanisme ekskresi pada

hewan mamalia

Guru membagi peserta didik ke

dalam 6 kelompok

10

menit

Menanya (Questioning)

Guru memotivasi untuk membuat

pertanyaan tentang struktur dan

fungsi ginjal dan proses

pembentukan urin pada mamalia.

15

menit

Mengeksplorasi(Experimenting)

Peserta didik melakukan

percobaan untuk mengamati

ginjal mamalia (kambing).

10

menit

Mengasosiasikan (Associating)

Peserta didikmendiskusikan

mengenai struktur ginjal pada

kambing yang telah diamati

dan membandingkan hasil

pengamatan bersama

kelompoknya.

45

menit

Mengkomunikasikan (Communicating)

Guru meminta peserta didik dari

perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi.

menit

Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru bersama peserta didik

menyimpulkan pembelajaran

mengenai struktur ginjal pada

mamalia

Guru melakukan penilaian

terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan

Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran

Guru melakukan post-test kepada

peserta didik untuk mengukur

Menyimpulkan pembelajaran

mengenai fungsi organ

pernapasan manusia, volume

dan frekuensi pernapasan

berdasarkan hasil diskusi,

pengamatan dan kajian pustaka.

Menjawab pertanyaan guru dan

memperhatikan penjelasan guru.

Mengucap doa dan menjawab

salam.

15

menit

Page 88: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

73

hasil belajar

Guru menutup pelajaran dengan

mengucapkan salam.

H. Penilaian

1. Teknik penilaian : Tes (terlampir)

2. Bentuk penilaian : Tes dan Non Tes (terlampir)

Jakarta, Februari 2016

Mengetahui

Guru Bidang Studi Peneliti

Sugeng Riyanto, S.Pd Adjie Pratama

NUPTK. 3036759661200003 NIM. 1110016100064

Page 89: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

74

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 14 Jakarta

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : XI/Genap

Materi Pokok : Sistem Ekskresi

Alokasi Waktu : 6 x 45 menit

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

pro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa

dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada

bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan

fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada

makhluk hidup.

Indikator:

1) Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan.

2) Memanfaatkan pengetahuan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan,

organ penyusun sistem dan bioprosesnya yang terjadi pada makhluk hidup

sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.

2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin,

tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan

santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,

gotong-royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan

kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan

Page 90: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

75

pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar

kelas/laboratorium.

Indikator:

1) Berperilaku jujur dan objektif.

2) Memiliki rasa ingin tahu.

3) Menunjukkan ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja

baik secara individu maupun berkelompok.

3.9 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem

ekskresi sehingga dapat menjelaskan mekanisme serta gangguan fungsi yang

mungkin terjadi pada sistem ekskresi manusia melalui studi literatur,

pengamatan, percobaan, dan simulasi.

Indikator:

1) Mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses sistem ekskresi pada

manusia.

2) Mengaitkan struktur, fungsi, dan proses sistem ekskresi pada manusia.

3) Menjelaskan struktur, fungsi, dan proses sistem ekskresi manusia.

4) Membandingkan struktur, fungsi, dan proses sistem ekskresi manusia,

ikan, amfibi, reptilia, aves, mamalia, dan invertebrata.

5) Menjelaskan struktur, fungsi dan proses sistem ekskresi pada

invertebrata, ikan, amfibi, reptil, dan aves.

6) Menyebutkan organ pada sistem ekskresi manusia beserta fungsinya.

7) Mengidentifikasi gangguan/kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi.

4.10 Menyajikan hasil analisis tentang struktur dan fungsi jaringan organ

ekskresi pada manusia.

Indikator:

1) Melaporkan hasil pengamatan sistem ekskresi manusia.

2) Menentukan fungsi organ pada sistem ekskresi manusia.

3) Melaporkan proses dan mekanisme ekskresi pada manusia dan hewan

4) Menggambar organ pada sistem ekskresi manusia.

5) Melaporkan hasil pengamatan sistem ekskresi pada hewan.

6) Melaporkan hasil pengamatan gangguan/kelainan sistem ekskresi

manusia.

C. Tujuan Pembelajaran

Page 91: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

76

1. Peserta didik dapat mengidentifikasi struktur, fungsi, dan proses sistem

ekskresi pada manusia dan hewan melalui pengamatan video atau

foto/gambar.

2. Peserta didik dapat menjelaskan struktur, fungsi, dan proses ekskresi pada

manusia dan hewan.

3. Peserta didik dapat membandingkan struktur, fungsi, dan proses ekskresi pada

manusia dan hewan.

4. Peserta didik dapat menyebutkan organ-organ pada sistem ekskresi manusia

beserta fungsinya.

5. Peserta didik dapat menggambar organ pada sistem ekskresi manusia.

6. Peserta didik dapat melaporkan hasil pengamatan sistem ekskresi pada hewan.

7. Peserta didik dapat mengidentifikasi gangguan/kelainan yang terjadi pada

sistem ekskresi manusia.

D. Materi Pembelajaran

1. Materi Fakta

Berbagai foto/gambar/video animasi tentang sistem ekskresi pada manusia

dan hewan beserta gangguan/kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi.

2. Materi Konsep

a. Sistem ekskresi manusia

b. Kelainan dan gangguan pada ginjal

c. Sistem ekskresi hewan

3. Materi Prinsip

Sistem ekskresi pada manusia dan hewan dan gangguan/kelainan yang terjadi

pada sistem ekskresi.

4. Prosedur/deskripsi Materi

Langkah-langkah mekanisme ekskresi pada manusia dan hewan dan

gangguan/kelainan yang terjadi pada sistem ekskresi.

E. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran : Diskusi, ceramah dan eksperimen

Model pembelajaran : Cooperative Learning (Jigsaw)

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar

Media : PowerPoint, foto/gambar/video.

Alat : Laptop, LCD, papan tulis, spidol dan smartphone

Sumber belajar : Buku Biologi pegangan guru, internet.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Page 92: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

77

Pertemuan I

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta didik

Kegiatan Awal (pendahuluan)

Mengucapkan salam dan berdoa

Melakukan absensi pengkondisian

peserta didik

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Memberikan pengarahan mengenai

pembelajaran berbasis aplikasi

micro quest kepada peserta didik

Apersepsi dengan memberikan

pertanyaan pada peserta didik dan

membangun motivasi peserta didik

untuk belajar.

Menjawab salam dan berdoa

Menjawab absensi dan

mengikuti arahan guru

Menyimak tujuan pembelajaran

yang disampaikan guru

Menyimak arahan guru

mengenai pembelajaran melalui

aplikasi micro quest

Menyimak dan menjawab

pertanyaan.

10

menit

Kegiatan Inti

Mengamati (Observing)

Guru menyampaikan materi

tentang sistem ekskresi

Guru melakukan pre-test kepada

peserta didik dengan memberikan

soal PG

Guru membagi peserta didik ke

dalam 6 kelompok untuk

berdiskusi mengenai sistem

ekskresi

Guru meminta peserta didik untuk

mengamati video atau gambar

mengenai sistem ekskresi

manusia

10

menit

Menanya (Questioning)

Guru memotivasi untuk membuat

pertanyaan tentang mekanisme

ekskresi hewan.

15

menit

Mengeksplorasi(Experimenting)

Peserta didikmengamati proses

ekskresi pada manusia melalui

10

menit

Page 93: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

78

video dan gambar

Peserta didik mengumpulkan

data informasi kelainan-

kelainan yang mungkin terjadi

pada sistem ekskresi manusia

dari berbagai sumber dan

melaporkan dalam bentuk

tertulis.

Mengasosiasikan (Associating)

Peserta didik mendiskusikan

mengenai sistem ekskresi pada

manusia yang telah diamati

dan membandingkan hasil

pengamatan bersama

kelompoknya.

45

menit

Mengkomunikasikan (Communicating)

Guru meminta peserta didik dari

perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi.

menit

Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru bersama peserta didik

menyimpulkan pembelajaran

mengenai sistem ekskresi

Guru melakukan penilaian

terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan

Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran

Guru Menjelaskan Aplikasi

Micro Quest yang bisa digunakan

peserta didik untuk mengakses

bahan pembelajaran

Guru merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk tugas

mandiridan menyampaikan materi

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya, yaitu sistem ekskresi

Menyimpulkan pembelajaran

mengenai fungsi organ

pernapasan manusia, volume

dan frekuensi pernapasan

berdasarkan hasil diskusi,

pengamatan dan kajian pustaka.

Menjawab pertanyaan guru dan

memperhatikan penjelasan guru.

Mengucap doa dan menjawab

salam.

15

menit

Page 94: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

79

hewan

Pertemuan II

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta didik

Kegiatan Awal (pendahuluan)

Mengucapkan salam dan berdoa

Melakukan absensi pengkondisian

peserta didik

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Apersepsi dengan memberikan

pertanyaan pada peserta didik dan

membangun motivasi peserta didik

untuk belajar.

Menjawab salam dan berdoa

Menjawab absensi dan

mengikuti arahan guru

Menyimak tujuan pembelajaran

yang disampaikan

Menyimak dan menjawab

pertanyaan.

10

menit

Kegiatan Inti

Mengamati (Observing)

Guru menyampaikan materi

tentang sistem ekskresi

Guru membagi peserta didik ke

dalam 6 kelompok untuk

berdiskusi mengenai sistem

ekskresi

Guru meminta peserta didik untuk

mengamati video atau gambar

mengenai sistem ekskresi hewan

dan membandingkannya dengan

materi pembelajaran pada aplikasi

micro quest.

10

menit

Menanya (Questioning)

Guru memotivasi untuk membuat

pertanyaan tentang mekanisme

ekskresi manusia.

15

menit

Mengeksplorasi(Experimenting)

Peserta didikmengamati proses

ekskresi pada hewan melalui

10

menit

Page 95: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

80

video dan gambar.

Mengasosiasikan (Associating)

Peserta didikmendiskusikan

mengenai sistem ekskresi pada

hewan yang telah diamatidan

membandingkan hasil

pengamatan bersama

kelompoknya.

45

menit

Mengkomunikasikan (Communicating)

Guru meminta peserta didik dari

perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi

menit

Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru bersama peserta didik

menyimpulkan pembelajaran

mengenai sistem ekskresi

Guru melakukan penilaian

terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan

Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran

Guru merencanakan kegiatan

tindak lanjut dalam bentuk tugas

mandiridan menyampaikan materi

pembelajaran pada pertemuan

berikutnya, yaitu mengamati

ginjal pada hewan

Guru menutup pelajaran dengan

mengucapkan salam

Menyimpulkan pembelajaran

mengenai fungsi organ

pernapasan manusia, volume

dan frekuensi pernapasan

berdasarkan hasil diskusi,

pengamatan dan kajian pustaka.

Menjawab pertanyaan guru dan

memperhatikan penjelasan guru.

Mengucap doa dan menjawab

salam.

15

menit

Pertemuan III

Kegiatan Pembelajaran Alokasi

Waktu Guru Peserta didik

Kegiatan Awal (pendahuluan)

Mengucapkan salam dan berdoa

Melakukan absensi pengkondisian

peserta didik

Menjawab salam dan berdoa

Menjawab absensi dan

mengikuti arahan guru

10

menit

Page 96: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

81

Menyampaikan tujuan

pembelajaran

Apersepsi dengan memberikan

pertanyaan pada peserta didik dan

membangun motivasi peserta didik

untuk belajar.

Menyimak tujuan pembelajaran

yang disampaikan

Menyimak dan menjawab

pertanyaan.

Kegiatan Inti

Mengamati (Observing)

Guru menyampaikan materi

tentang mekanisme ekskresi pada

hewan mamalia sesuai dengan

materi pada aplikasi micro quest.

Guru membagi peserta didik ke

dalam 6 kelompok

10

menit

Menanya (Questioning)

Guru memotivasi untuk membuat

pertanyaan tentang struktur dan

fungsi ginjal dan proses

pembentukan urin pada mamalia.

15

menit

Mengeksplorasi(Experimenting)

Peserta didik melakukan

percobaan untuk mengamati

ginjal mamalia (kambing).

10

menit

Mengasosiasikan (Associating)

Peserta didikmendiskusikan

mengenai struktur ginjal pada

kambing yang telah diamati

dan membandingkan hasil

pengamatan bersama

kelompoknya.

45

menit

Mengkomunikasikan (Communicating)

Guru meminta peserta didik dari

perwakilan kelompok untuk

mempresentasikan hasil diskusi.

menit

Kegiatan Akhir (Penutup)

Guru bersama peserta didik

menyimpulkan pembelajaran

mengenai struktur ginjal pada

Menyimpulkan pembelajaran

mengenai fungsi organ

pernapasan manusia, volume

15

menit

Page 97: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

82

mamalia

Guru melakukan penilaian

terhadap kegiatan yang sudah

dilaksanakan

Guru memberikan umpan balik

terhadap proses dan hasil

pembelajaran

Guru melakukan post-test kepada

peserta didik untuk mengukur

hasil belajar

Guru menutup pelajaran dengan

mengucapkan salam.

dan frekuensi pernapasan

berdasarkan hasil diskusi,

pengamatan dan kajian pustaka.

Menjawab pertanyaan guru dan

memperhatikan penjelasan guru.

Mengucap doa dan menjawab

salam.

I. Penilaian

3. Teknik penilaian : Tes (terlampir)

4. Bentuk penilaian : Tes dan Non Tes (terlampir)

Jakarta, Februari 2016

Mengetahui

Guru Bidang Studi Peneliti

Sugeng Riyanto, S.Pd Adjie Pratama

NUPTK. 3036759661200003 NIM. 1110016100064

Page 98: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

83

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU

KELAS KONTROL

Tempat Praktik : SMAN 14 Jakarta

Materi Pembelajaran : Sistem Ekskresi

Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai.

No Kegiatan Penilaian

Ya Tidak

1

Pendahuluan

Mengucapkan salam dan berdoa

Melakukan absensi pengkondisian peserta didik

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Apersepsi dengan memberikan pertanyaan pada

peserta didik dan membangun motivasi peserta

didik untuk belajar.

√ √ √ √

2 Mengamati (Observing)

Guru menyampaikan materi tentang sistem ekskresi

Guru melakukan pre-test kepada peserta didik

dengan memberikan soal PG

Guru membagi peserta didik ke dalam 6 kelompok

untuk berdiskusi mengenai sistem ekskresi.

Guru meminta peserta didik untuk mengamati video

atau gambar mengenai sistem ekskresi manusia.

√ √ √ √

3 Menanya (Questioning)

Guru memotivasi untuk membuat pertanyaan tentang

mekanisme ekskresi hewan.

4 Mengkomunikasikan (Communicating)

Guru meminta peserta didik dari perwakilan kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi.

5 Penutup

Guru bersama peserta didik menyimpulkan

pembelajaran mengenai sistem ekskresi

Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan

Guru memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk tugas mandiridan menyampaikan materi

√ √ √ √

Page 99: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

84

pembelajaran pada pertemuan berikutnya, yaitu

sistem ekskresi hewan

Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan

salam

Jakarta, Maret 2016

Observer,

Sugeng Riyanto, S.Pd

NUPTK. 3036759661200003

Page 100: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

85

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU

KELAS KONTROL PERTEMUAN 2

Tempat Praktik : SMAN 14 Jakarta

Materi Pembelajaran : Sistem Ekskresi

Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai.

No Kegiatan Penilaian

Ya Tidak

1

Pendahuluan :

Mengucapkan salam dan berdoa

Melakukan absensi pengkondisian peserta didik

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Apersepsi dengan memberikan pertanyaan pada

peserta didik dan membangun motivasi peserta

didik untuk belajar.

√ √ √ √

2 Mengamati (Observing)

Guru menyampaikan materi tentang sistem

ekskresi

Guru membagi peserta didik ke dalam 6

kelompok untuk berdiskusi mengenai sistem

ekskresi

Guru meminta peserta didik untuk mengamati

video atau gambar mengenai sistem ekskresi

hewan.

√ √ √

3 Menanya (Questioning)

Guru memotivasi untuk membuat pertanyaan tentang

mekanisme ekskresi manusia.

4 Mengkomunikasikan (Communicating)

Guru meminta peserta didik dari perwakilan kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi

5 Penutup

Guru bersama peserta didik menyimpulkan

pembelajaran mengenai sistem ekskresi

Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan yang

sudah dilaksanakan

Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan

hasil pembelajaran

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk tugas mandiridan menyampaikan materi

√ √ √ √

Page 101: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

86

pembelajaran pada pertemuan berikutnya, yaitu

mengamati ginjal pada hewan

Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

Jakarta, Maret 2016

Observer,

Sugeng Riyanto, S.Pd

NUPTK. 3036759661200003

Page 102: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

87

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU

KELAS KONTROL PERTEMUAN 3

Tempat Praktik : SMAN 14 Jakarta

Materi Pembelajaran : Sistem Ekskresi

Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai.

No Kegiatan Penilaian

Ya Tidak

1

Pendahuluan :

Mengucapkan salam dan berdoa

Melakukan absensi pengkondisian peserta didik

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Apersepsi dengan memberikan pertanyaan pada

peserta didik dan membangun motivasi peserta

didik untuk belajar.

√ √ √ √

2 Mengamati (Observing)

Guru menyampaikan materi tentang mekanisme

ekskresi pada hewan mamalia

Guru membagi peserta didik ke dalam 6

kelompok

√ √

3 Menanya (Questioning)

Guru memotivasi untuk membuat pertanyaan tentang

struktur dan fungsi ginjal dan proses pembentukan

urin pada mamalia.

4 Mengkomunikasikan (Communicating)

Guru meminta peserta didik dari perwakilan kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi.

5 Penutup

Guru bersama peserta didik menyimpulkan

pembelajaran mengenai struktur ginjal pada

mamalia

Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan

Guru memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

Guru melakukan post-test kepada peserta didik

untuk mengukur hasil belajar

Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan

salam.

√ √ √ √ √

Page 103: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

88

Jakarta, Maret 2016

Observer,

Sugeng Riyanto, S.Pd

NUPTK. 3036759661200003

Page 104: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

89

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU

KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 1

Tempat Praktik : SMAN 14 Jakarta

Materi Pembelajaran : Sistem Ekskresi

Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai.

No Kegiatan Penilaian

Ya Tidak

1

Pendahuluan :

Mengucapkan salam dan berdoa

Melakukan absensi pengkondisian peserta didik

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memberikan pengarahan mengenai

pembelajaran berbasis aplikasi micro quest

kepada peserta didik

Apersepsi dengan memberikan pertanyaan pada

peserta didik dan membangun motivasi peserta

didik untuk belajar.

√ √ √ √ √

2 Mengamati (Observing)

Guru menyampaikan materi tentang sistem

ekskresi

Guru melakukan pre-test kepada peserta didik

dengan memberikan soal PG

Guru membagi peserta didik ke dalam 6

kelompok untuk berdiskusi mengenai sistem

ekskresi

Guru meminta peserta didik untuk mengamati

video atau gambar mengenai sistem ekskresi

manusia

√ √ √ √

3 Menanya (Questioning)

Guru memotivasi untuk membuat pertanyaan tentang

mekanisme ekskresi hewan.

4 Mengkomunikasikan (Communicating)

Guru meminta peserta didik dari perwakilan kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi.

5 Penutup

Guru bersama peserta didik menyimpulkan

pembelajaran mengenai sistem ekskresi

Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan

√ √

Page 105: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

90

yang sudah dilaksanakan

Guru memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

Guru Menjelaskan Aplikasi Micro Quest yang

bisa digunakan peserta didik untuk mengakses

bahan pembelajaran

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam

bentuk tugas mandiridan menyampaikan materi

pembelajaran pada pertemuan berikutnya, yaitu

sistem ekskresi hewan

√ √ √

Jakarta, Maret 2016

Observer,

Sugeng Riyanto, S.Pd

NUPTK. 3036759661200003

Page 106: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

91

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU

KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 2

Tempat Praktik : SMAN 14 Jakarta

Materi Pembelajaran : Sistem Ekskresi

Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai.

No Kegiatan Penilaian

Ya Tidak

1

Pendahuluan :

Mengucapkan salam dan berdoa

Melakukan absensi pengkondisian peserta didik

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Apersepsi dengan memberikan pertanyaan pada

peserta didik dan membangun motivasi peserta

didik untuk belajar.

√ √ √ √

2 Mengamati (Observing)

Guru menyampaikan materi tentang sistem

ekskresi

Guru membagi peserta didik ke dalam 6

kelompok untuk berdiskusi mengenai sistem

ekskresi

Guru meminta peserta didik untuk mengamati

video atau gambar mengenai sistem ekskresi

hewan dan membandingkannya dengan materi

pembelajaran pada aplikasi micro quest.

√ √ √

3 Menanya (Questioning)

Guru memotivasi untuk membuat pertanyaan tentang

mekanisme ekskresi manusia.

4 Mengkomunikasikan (Communicating)

Guru meminta peserta didik dari perwakilan kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi

5 Penutup

Guru bersama peserta didik menyimpulkan

pembelajaran mengenai sistem ekskresi

Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan

Guru memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

Guru merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam

√ √ √ √

Page 107: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

92

bentuk tugas mandiridan menyampaikan materi

pembelajaran pada pertemuan berikutnya, yaitu

mengamati ginjal pada hewan

Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan

salam

Jakarta, Maret 2016

Observer,

Sugeng Riyanto, S.Pd

NUPTK. 3036759661200003

Page 108: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

93

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU

KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN 3

Tempat Praktik : SMAN 14 Jakarta

Materi Pembelajaran : Sistem Ekskresi

Petunjuk : Berilah tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai.

No Kegiatan Penilaian

Ya Tidak

1

Pendahuluan :

Mengucapkan salam dan berdoa

Melakukan absensi pengkondisian peserta didik

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Apersepsi dengan memberikan pertanyaan pada

peserta didik dan membangun motivasi peserta

didik untuk belajar.

2 Mengamati (Observing)

Guru menyampaikan materi tentang mekanisme

ekskresi pada hewan mamalia sesuai dengan

materi pada aplikasi micro quest.

Guru membagi peserta didik ke dalam 6

kelompok

√ √

3 Menanya (Questioning)

Guru memotivasi untuk membuat pertanyaan tentang

struktur dan fungsi ginjal dan proses pembentukan

urin pada mamalia.

4 Mengkomunikasikan (Communicating)

Guru meminta peserta didik dari perwakilan kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi.

5 Penutup

Guru bersama peserta didik menyimpulkan

pembelajaran mengenai struktur ginjal pada

mamalia

Guru melakukan penilaian terhadap kegiatan

yang sudah dilaksanakan

Guru memberikan umpan balik terhadap proses

dan hasil pembelajaran

Guru melakukan post-test kepada peserta didik

untuk mengukur hasil belajar

Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan

salam.

√ √ √ √

Page 109: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

94

Jakarta, Maret 2016

Observer,

Sugeng Riyanto, S.Pd

NUPTK. 3036759661200003

Page 110: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

95

LKS SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Pertemuan ke-1

Kelas :.............................. Kelompok:

Hari/Tanggal : ............................. 1.

Materi : Organ ekskresi manusia 2.

3.

4.

5.

A. PENDAHULUAN

Ekskresi adalah proses pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh. Air, gas,

garam-garam, dan material organikdiekskresikan ke luar, tetapi substasi yang esensial

yang berfungsi bagi tubuh akan disimpan. Zat yang dikeluarkan dalam bentuk terlarut

dan diekskresikan melalui suatu proses filtrasi selektif.

B. ALAT DAN BAHAN

Gambar sistem ekskresi manusia

C. KEGIATAN

1. Amati gambar sistem pernapasan manusia di bawah ini.

2. Berikan keterangan pada bagian-bagian sistem ekskresi tersebut.

3. Tuliskan letak, struktur, dan fungsi dari organ-organ tersebut.

Organ:

Letak:

Struktur:

Fungsi:

Organ:

Letak:

Struktur:

Fungsi:

Page 111: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

96

4. Faktor –faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi produksi urin? Jelaskan!

5. Jelaskan mekanisme pengeluaran keringat untuk mengatur suhu tubuh!

6. Sebutkan fungsi empedu dalam sistem ekskresi!

D. KESIMPULAN

.........................................................................................................................................

...............................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

..........................................................................................................................

Organ:

Letak:

Struktur:

Fungsi:

Organ:

Letak:

Struktur:

Fungsi:

Page 112: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

97

LKS SISTEM EKSKRESI

Pertemuan ke-2

Kelas :.............................. Kelompok:

Hari/Tanggal : ............................. 1.

Materi : Organ ekskresi Hewan 2.

3.

4.

5.

A. PENDAHULUAN

Ekskresi adalah proses pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh. Hewan

melakukan metabolisme untuk melakukan aktivitas kehidupan. Metabolisme

menghasilkan zat sisa yang harus diekskresikan dari tubuh. Setiap hewan memiliki

cara yang berbeda untuk mengekskresikan sisa metabolisme.

B. ALAT DAN BAHAN

Gambar sistem ekskresi hewan

C. KEGIATAN

1. Amati gambar sistem ekskresi pada hewan-hewan di bawah ini.

2. Berikan keterangan pada bagian-bagian sistem ekskresi tersebut.

3. Tuliskan sisa metabolisme dan setiap alat ekskresi dari hewan tersebut.

Alat Ekskresi:

Sisa Metabolisme:

Alat Ekskresi:

Sisa Metabolisme:

Page 113: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

98

4. Adakah perbedaan dari sistem ekskresi pada keempat hewan di atas? Jelaskan!

5. Bagaimana mekanisme ekskresi pada ikan air tawar dan ikan air laut? Jelaskan!

6. Apakah persamaan sistem ekskresi pada Filum Porifera dan Filum Coelenterata?

Jelaskan!

D. KESIMPULAN

.........................................................................................................................................

...............................................................................................................................

....................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

...............................................................................................................................

Alat Ekskresi:

Sisa Metabolisme:

Alat Ekskresi:

Sisa Metabolisme:

Page 114: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

99

LKS LKS SISTEM EKSKRESI MANUSIA

Pertemuan ke-3

Kelas :.............................. Kelompok:

Hari/Tanggal : ............................. 1.

Materi : gangguan/kelainan sistem eksresi 2.

3.

4.

5.

A. PENDAHULUAN

Ginjal manusia sebagai salah satu alat ekskresi dapat mengalami gangguan dan

kelaianan yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti serangan bakteri,

tumor, abnormalitas bentuk ginjal, disfungsi kerja, molekul-molekul asing atau

pembentukan batu ginjal.

B. ALAT DAN BAHAN

Gambar-gambar gangguan/kelainan pada ginjal manusia.

C. KEGIATAN

1. Amati gambar-gambar gangguan/kelainan pada ginjal manusia di bawah ini.

2. Berikan keterangan gambar penyakit di bawah ini dengan benar.

a.............................. b..............................

Urin berwarna

merah

Page 115: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

100

3. Tuliskan penjelasan beserta faktor yang menyebabkan gangguan/kelainan yang

terjadi pada gambar di atas!

a. ...........................................................................................................................

.................................................................................................................

b. ...........................................................................................................................

.................................................................................................................

c. ...........................................................................................................................

.................................................................................................................

d. ...........................................................................................................................

.................................................................................................................

e. ...........................................................................................................................

.................................................................................................................

f. ...........................................................................................................................

.................................................................................................................

4. Mengapa keluarga terdekat lebih diutamakan sebagai donor untuk cangkok ginjal

bagi penderita gagal ginjal kronis?

D. KESIMPULAN

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.....................................................................................................................

c.............................. d..............................

Page 116: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

101

UJI NORMALITAS Pretest kelas eksperimen

No. X F X2 FX FX2 zi f(zi) s(zi) |f(zi)-s(zi)|

1 51.429 2 2,644.898 102.857 5289.796 -1.509 0.066 0.056 0.010

2 54.286 4 2,946.939 217.143 11787.755 -1.197 0.116 0.167 0.051

3 57.143 3 3,265.306 171.429 9795.918 -0.885 0.188 0.250 0.062

4 60 1 3,600 60 3600 -0.572 0.284 0.278 0.006

5 62.857 3 3,951.020 188.571 11853.061 -0.260 0.397 0.361 0.036

6 65.714 3 4,318.367 197.143 12955.102 0.052 0.521 0.444 0.076

7 68.571 2 4,702.041 137.143 9404.082 0.364 0.642 0.500 0.142

8 71.429 4 5,102.041 285.714 20408.163 0.677 0.751 0.611 0.140

9 74.286 5 5,518.367 371.429 27591.837 0.989 0.839 0.750 0.089

10 77.143 8 5,951.020 617.143 47608.163 1.301 0.903 0.972 0.069

11 80 1 6,400 80 6400 1.613 0.947 1 0.053

Jumlah

36

2348.571

-1.041 4.706 4.389 0.680

rata-rata

65.238

Kesimpulan Lhitung 0.142

sd

9.150

Ltabel 0.148

Page 117: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

102

UJI NORMALITAS Posttest kelas eksperimen

No. X F X2 FX FX2 zi f(zi) s(zi) |f(zi)-s(zi)|

1 74.28571429 2 5518.367347 148.571 11036.73469 -1.862 0.031 0.056 0.024

2 77.14285714 3 5951.020408 231.429 17853.06122 -1.440 0.075 0.139 0.064

3 80 4 6400 320.000 25600 -1.019 0.154 0.250 0.096

4 82.85714286 3 6865.306122 248.571 20595.91837 -0.597 0.275 0.333 0.058

Page 118: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

103

5 85.71428571 5 7346.938776 428.571 36734.69388 -0.176 0.430 0.472 0.042

6 88.57142857 7 7844.897959 620.000 54914.28571 0.246 0.597 0.667 0.070

7 91.42857143 3 8359.183673 274.286 25077.55102 0.667 0.748 0.750 0.002

8 94.28571429 6 8889.795918 565.714 53338.77551 1.089 0.862 0.917 0.055

9 97.14285714 3 9436.734694 291.429 28310.20408 1.510 0.935 1 0.065

Jumlah

36

3128.571

Kesimpulan Lhitung 0.096

rata-

rata

86.905 Ltabel 0.148

sd

6.779

Page 119: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

104

UJI NORMALITAS Pretest kelas kontrol

No. X F X2 FX FX2 zi

f(zi) s(zi)

|f(zi)-

s(zi)|

1 51.429 1 2,644.898 51.429 2644.898 -1.735 0.041 0.028 0.014

2 54.286 4 2,946.939 217.143 11787.755 -1.419 0.078 0.139 0.061

3 57.143 3 3,265.306 171.429 9795.918 -1.104 0.135 0.222 0.087

4 60 1 3,600 60 3600 -0.788 0.215 0.250 0.035

5 62.857 6 3,951.020 377.143 23706.122 -0.473 0.318 0.417 0.1

6 65.714 4 4,318.367 262.857 17273.469 -0.158 0.437 0.528 0.090

7 68.571 1 4,702.041 68.571 4702.041 0.158 0.563 0.556 0.007

8 71.429 7 5,102.041 500 35714.286 0.473 0.682 0.750 0.068

9 74.286 2 5,518.367 148.571 11036.735 0.788 0.785 0.806 0.021

10 77.143 3 5,951.020 231.429 17853.061 1.104 0.865 0.889 0.024

11 80 2 6,400 160 12800 1.419 0.922 0.944 0.022

Page 120: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

105

12 82.857 1 6,865.306 82.857 6865.306 1.735 0.959 0.972 0.014

13 85.714 1 7,346.939 85.714 7346.939 2.050 0.980 1 0.020

Jumlah

36

2417.142857

Kesimpulan Lhitung 0.1

Rata-rata

67.143

Ltabel 0.148

sd

9.059

UJI NORMALITAS Posttest kelas kontrol

No. X F X2 FX FX2 zi

f(zi) s(zi)

|f(zi)-

s(zi)|

1 65.71428571 1 4318.367347 65.71428571 4318.367347 -0.042 0.483 0.028 0.456

2 71.42857143 2 5102.040816 142.8571429 10204.08163 -0.027 0.489 0.083 0.406

3 74.28571429 2 5518.367347 148.5714286 11036.73469 -0.020 0.492 0.139 0.353

4 77.14285714 5 5951.020408 385.7142857 29755.10204 -0.012 0.495 0.278 0.217

5 80 6 6400 480 38400 -0.005 0.498 0.444 0.054

6 82.85714286 7 6865.306122 580 48057.14286 0.002 0.501 0.639 0.138

7 85.71428571 5 7346.938776 428.5714286 36734.69388 0.010 0.504 0.778 0.274

Page 121: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

106

8 88.57142857 5 7844.897959 442.8571429 39224.4898 0.017 0.507 0.917 0.410

9 91.42857143 3 8359.183673 274.2857143 25077.55102 0.025 0.510 1 0.490

Jumlah

36

2948.571429

Kesimpulan Lhitung 0.490

rata-rata

81.905

Ltabel 0.148

sd

386.439

Page 122: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

104

UJI HIPOTESIS

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui efek perlakuan hasil tes siswa dari

kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu menggunakan Uji-t data yang berdistribusi

normal dan homogen. Pengujian signifikansi dalam penelitian yang terdiri dari dua

kelompok (eksperimen dan kontrol) dapat dilakukan dengan uji t (t-Test) yang

merupakan uji perbedaan dua rata-rata yang melibatkan perhitungan rasio antara varian

data pretest (perbedaan yang tampak antara dua mean nilai pretest) dan varian data

posttest (perbedaan yang tampak antara dua mean nilai posttest), adapun untuk uji t

bagi sampel bebas rumusnya adalah:

t =X̅1 − X̅2

S√1n1

+1

n2

dimana:

Sg = √(n1 − 1)S1

2 + (n2 − 1)S22

n1 + n2 − 2

Keterangan:

X̅1= rata-rata kelas eksperimen

X̅2= rata-rata kelas kontrol

Sg = variansi gabungan

S12 = variansi kelas eksperimen

S22 = variansi kelas kontrol

n1 = jumlah sampel kelas eksperimen

n2 = jumlah sampel kelas kontrol

Untuk melihat signifikansinya, hasil perhitungan thitung dibandingkan dengan ttabel, jika

lebih besar maka perbedaan itu signifikan pada taraf signifikan 0,05 yang dapat

disimpulkan:

Menolak H0 jika thitung > ttabel dan H1 diterima

Terima H0 jika thitung < ttabel dan H1 ditolak

Hasil Uji Hipotesis (Uji-t) Pretest

Page 123: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

144

Data Eksperimen Kontrol

N 36 36

X̅ 67,460 67,143

S 9,042 8,996

S2 81,762 80,933

S = √(n1−1)S1

2+(n2−1)S22

n1+n2−2

S = √(36−1)81,762+(36−1)80,933

36+36−2

S = √(35)81,762+(35)80,933

70

S = √2861,67+2832,655

70

S = √5694,325

70

S = √81,3475

S = 9,019

Kemudian,

t =X̅1−X̅2

S√1

n1+

1

n2

t =67,460−67,143

9,019√1

36+

1

36

t =0,317

9,019√2

36

t =0,317

9,019√0,056

t =0,317

9,019(0,236)

t =0,317

2,126

t = 0,149

Kesimpulan: thitung lebih kecil dari ttabel (0,149 < 1,99) yang bermakna perbedaan tersebut

tidak signifikan pada tingkat kepercayaan 5% yang berarti bahwa penggunaan aplikasi

pembelajaran tidak memengaruhi hasil belajar siswa.

Page 124: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

106

Hasil Uji Hipotesis (Uji-t) Posttest

Data Eksperimen Kontrol

N 36 36

X̅ 86,905 81,905

S 6,705 6,109

S2 44,956 37,318

S = √(n1−1)S1

2+(n2−1)S22

n1+n2−2

S = √(36−1)44,956+(36−1)37,318

36+36−2

S = √(35)44,956+(35)37,318

70

S = √1573,46+1306,13

70

S = √2879,59

70

S = √41,137

S = 6,414

Kemudian,

t =X̅1−X̅2

S√1

n1+

1

n2

t =86,905−81,905

6,414√1

36+

1

36

t =5

6,414√2

36

t =5

6,414√0,056

t =5

6,414(0,236)

t =5

1,514

t = 3,303

Page 125: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

147

Kesimpulan: thitung lebih besar dari ttabel (3,303 > 1,99) yang bermakna perbedaan

tersebut signifikan pada tingkat kepercayaan 5% yang berarti bahwa pembelajaran

biologi berbasis microquest mempengaruhi hasil belajar siswa.

Page 126: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

148

Page 127: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

149

Page 128: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

150

Page 129: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

151

Page 130: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

152

Page 131: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

153

Page 132: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

154

Page 133: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

155

Page 134: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

156

Page 135: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

157

Page 136: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

158

ANGKET PENELITIAN SKRIPSI

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MIQRO QUEST

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

No Pertanyaan Jawaban

1. Smartphone Jenis dan Merek apakah yang anda miliki?

2. Berapa jumlah smartphone yang anda miliki?

3. OS Smartphone yang anda gunakan (jawaban boleh lebih dari 1).

Android iOS (iPhone, iPad, iPod touch) Windows Phone Blackberry Lainnya: ……………………….

4. Versi OS yang digunakan Android Froyo 2.2 Gingerbread 2.3 Honeycomb 3.0 ICS 4.0 Jellybean 4.1 – 4.3 Kitkat 4.4 Lollipop 5.0 – 5.1 Lainnya: ………………….. iOS 4 5 6 7 8 Lainnya: …………………….. Windows Phone WP 7 WP 8 WP 8.1 Lainnya: ………………….. Blackberry OS 5 OS 6 OS 7

Page 137: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

159

BB 10 Lainnya: …………………….

5. Apakah anda mengetahui jumlah core prosesor dan besar kapasitas RAM dalam Smartphone Anda? ( Jika ya, sebutkan)

6. Apakah Smartphone yang anda miliki dapat mengakses internet?

7. Koneksi data apakah yang didukung oleh smartphone anda?

GPRS EDGE 3G HSDPA HSUPA 4G LTE EVDO (CDMA) WiFi

8. Operator seluler apa yang anda gunakan layanan internetnya saat ini?

Telkomsel Indosat XL – Axis 3 Esia Smartfren Bolt Lainnya: ……………….

9. Apakah anda membeli paket internet dari penyedia layanan seluler tersebut?

10. Apakah anda suka menggunakan layanan wifi di sekolah, tempat tinggal atau tempat lainnya?

11. Apakah sekolah anda menyediakan akses wifi?

12. Apakah di tempat tinggal anda tersedia akses wifi?

13. Akun Social Media manakah yang anda miliki? Facebook Twitter Instagram Google+ Path Linkedin Lainnya: ……………….

Berikan skala 1 sampai 5 untuk keadaan di bawah ini, dimana 1 berarti sangat buruk, 2 berarti buruk, 3 biasa saja, 4 baik dan 5 sangat baik.

1 2 3 4 5

14. Apakah sinyal internet dari provider yang anda gunakan cukup memadai di sekolah anda?

15. Apakah sinyal internet dari provider yang anda gunakan cukup memadai di tempat tinggal anda?

Page 138: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

160

16. Apakah kondisi akses wifi di sekolah memadai bagi anda untuk mengakses layanan internet?

17. Apakah kondisi akses wifi di rumah memadai bagi anda untuk mengakses layanan internet?

18. Kemampuan anda mengerti cara penggunaan aplikasi di smartphone

19. Kemampuan anda untuk bisa menarik kesimpulan dari artikel yang anda baca

20. Kemampuan anda untuk bisa mengerti inti dari tweet yang anda baca di twitter

21 Kemampuan anda untuk menganalisis artikel yang anda temukan di internet

Page 139: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

161

Page 140: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

162

Page 141: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

163

Page 142: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

164

Page 143: PENGARUH PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MICRO QUEST

165

BIODATA PENULIS

Adjie Pratama adalah nama penulis skripsi ini. Penulis lahir di Jakarta

pada tanggal 7 Juni 1992. Anak ke 1 dari 2 bersaudara. Penulis menempuh

pendidikan mulai dari SDN 08 Bintaro (Lulus tahun 2003), SMPN 35 Jakarta

(Lulus tahun 2007), SMAN 104 Jakarta (lulus tahun 2010) dan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada Prodi Pendidikan Biologi, FITK. Selain berkecimpung

di dunia pendidikan, penulis juga aktif dalam membantu TNI dan Polri, terutama

dalam bidang teknologi informatika. Akhir kata penulis mengucapkan rasa syukur

yang sebesar-besarnya atas selesainya skripsi yang berjudul “Pengaruh

Pembelajaran Biologi Berbasis Micro Quest Terhadap Hasil Belajar Siswa”.

Apabila ingin menjalin silaturahmi bisa menghubungi saya via email di

[email protected].