pengaruh nutrisi pada penderita snnt

6
PENGARUH NUTRISI PADA PENDERITA SNNT Penyakit gondok, struma, adalah pembengkakan atau benjolan besar pada leher sebelah depan dan terjadi akibat pertumbuhan kelenjar gondok yang tidak normal. Kebanyakan penyakit gondok disebabkan oleh kekurangan yodium dalam makanan. Pangan Sumber Iodium Iodium dapat diperoleh dari berbagai jenis pangan dan kandungannya berbeda- beda tergantung asal jenis pangan tersebut dihasilkan. Kandungan iodium pada buah dan sayur tergantung pada jenis tanah. Kandungan iodium pada jaringan hewan serta produk susu tergantung pada kandungan iodium pada pakan ternaknya. Pangan asal laut merupakan sumber iodium alamiah. Sumber lain iodium adalah garam dan air yang difortifikasi. Makanan laut dan ganggang laut adalah sumber iodium yang paling baik. Dengan mengkonsumsi pangan yang kaya iodium dapat menekan atau bahkan mengurangi besarnya prevalensi gondok. Rata-rata kandungan iodium dalam bahan makanan antara lain : Ikan Tawar 30 mg; Ikan Laut 832 mg; Kerang 798 mg; Daging 50 mg; Susu 47 mg; Telur 93 mg; Gandum 47 mg; Buah-buahan 18 mg; Kacang-kacangan 30 mg dan Sayuran 29 mg. Kebutuhan Iodium

Upload: widiyanti

Post on 24-Jul-2015

79 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

PENGARUH NUTRISI PADA PENDERITA SNNT

Penyakit gondok, struma, adalah pembengkakan atau benjolan besar pada leher sebelah

depan dan terjadi akibat pertumbuhan kelenjar gondok yang tidak normal.

 

Kebanyakan penyakit gondok disebabkan oleh kekurangan yodium dalam makanan.

Pangan Sumber Iodium

Iodium dapat diperoleh dari berbagai jenis pangan dan kandungannya berbeda- beda

tergantung asal jenis pangan tersebut dihasilkan. Kandungan iodium pada buah dan sayur

tergantung pada jenis tanah. Kandungan iodium pada jaringan hewan serta produk susu

tergantung pada kandungan iodium pada pakan ternaknya. Pangan asal laut merupakan

sumber iodium alamiah. Sumber lain iodium adalah garam dan air yang difortifikasi.

Makanan laut dan ganggang laut adalah sumber iodium yang paling baik. Dengan

mengkonsumsi pangan yang kaya iodium dapat menekan atau bahkan mengurangi besarnya

prevalensi gondok.

Rata-rata kandungan iodium dalam bahan makanan antara lain : Ikan Tawar 30 mg; Ikan Laut

832 mg; Kerang 798 mg; Daging 50 mg; Susu 47 mg; Telur 93 mg; Gandum 47 mg; Buah-

buahan 18 mg; Kacang-kacangan 30 mg dan Sayuran 29 mg.

Kebutuhan Iodium

Dalam keadaan normalintake harian untuk orang dewasa berkisar 100 – 150 mg perhari.

Iodium diekskresikan melalui urin dan dinyatakan dalam mg I/g kreatinin. Pada tingkat

ekskresi lebih kecil dari 50 mg/g kreatinin sudah menjadi indikator kekurangan intake.

Konsumsi iodium sangat bervariasi antar berbagai wilayah di dunia. Konsumsi iodium sangat

bervariasi antar berbagai wilayah di dunia.

Adapun kecukupan iodium yang dianjurkan untuk orang Indonesia antara lain :

1) umur 0 sampai 9 tahun kebutuhannya sebesar 50 – 120 mg ;

2) umur 10 – 59 dan > 60 tahun sebesar 150 mg (Pria) ;

3) umur 10 – 59 dan > 60 tahun sebesar 150 mg ;

4) Wanita Hamil mendapat tambahan + 25 mg ; wanita laktasi 0 – 12 bulan sebesar + 50 mg

Daerah yang biasanya mendapat suplai makanannya dari daerah lain sebagai penghasil

pangan, seperti daerah pegunungan yang notabenenya merupakan daerah yang miskin kadar

iodium dalam air dan tanahnya. Dalam jangka waktu yang lama namun pasti daerah tersebut

akan mengalami defisiensi iodium atau daerah endemik iodium.

Cara mencegah, mengobati penyakit gondok

Semua orang yang tinggal di daerah endemis (daerah yang banyak penderita penyakitgondok)

harus menggunakan garam beryodium. Dengan demikian, penyakit gondok dapat dicegah dan

benjolan gondoknya bisa disembuhkan.

   

Apabila tidak dapat memperoleh garam beryodium, gunakanlah yodium tinctura (larutan

yodium dalam alkohol). Masukkan satu tetes larutan tersebut ke dalam segelas air dan

minumlah setiap hari. Harus berhati-hati dalam menggunakannya: Terlalu banyak larutan

yodium dapat menimbulkan keracunan.

   

Pengobatan rakyat juga bisa dijadikan pilihan. Memang hasilnya tidak sebagus menggunakan

garam beryodium. Memakan kepiting atau makanan laut yang dicampur dengan sedikit

ganggang dan garam beryodium, bisa membantu mengobati penderita gondok.

E. Fisiologi

Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid utama yaitu tiroksin (T4) bentuk

aktifnya yaitu triyodotironin (T3) yang berasal dari konversi hormon (T4) di

perifer dan sebagian dibentuk oleh kelenjar tiroid.

Melalui proses yang rumit, iodida yang ditangkap sel tiroid akan diubah

menjadi hormon melalui beberapa tahapan, yaitu:

Tahap Trapping. Tahap pertama adalah pengangkutan iodida dari darah ke

dalam sel-sel dan folikel kelenjar tiroid. Membran basal sel tiroid memiliki

kemampuan yang spesifik untuk memompakan iodida secara aktif ke bagian

dalam sel. Kemampuan ini disebut penjeratan iodida (iodide trapping).

Tahap Oksidasi. Tahap ini mengubah ion iodida menjadi bentuk iodium yang

teroksidasi, baik iodium awal (nascent iodine) (Io) atau I3-, yang selanjutnya

mampu langsung berikatan dengan asam amino tirosin. Proses ini ditingkatkan

oleh enzim peroksidase dan penyertanya hidrogen peroksidase, yang

menyediakan suatu sistem yang kuat yang mampu mengoksidasi iodida.

Iodium yang teroksidasi tersebut lalu ditempatkan di dalm sel tepat pada

tempat molekul triglobulin mula-mula dikeluarkan dari alat Golgi dan

kemudian melalui membran masuk ke dalam koloid penyimpanan.

Tahap Coupling

Iodium akan berikatan dengan kira-kira seperenam bagian dari asam amino

tirosin yang ada di dalam molekul tiroglobulin. tirosin akan diiodinasi menjadi

monoiodotirosin (MIT) dan selanjtunya menjadi diiodotirosin (DIT), dan

semakin lama akan semakin banyak sisa diiodotirosin yang saling

bergandengan (coupling) satu sama lain. Hasilnya, terbentuklah molekul

tiroksin (T4) yang tetap merupakan bagian dari molekul tiroglobulin.

Penggandengan satu molekul MIT dan satu molekul DIT akan membentuk

triiodotironin (T3)

Tahap Penimbunan

Produk hormon tersebut kemudian disimpan di ekstraseluler yang disebut

koloid. Hormon yang baru terbentuk akan disimpan dekat permukaan vili atau

apeks-koloid.

Tahap Deyodinasi

Yodotirosin yang tidak digunakan sebagai hormon akan mengalami

deyodinasi menjadi tiroglobulin+residu+yodida kembali sehingga menghemat

pemakaian-unsur-yodium.

Tahap Proteolisis

Atas pengaruh Thyroid Stimulating Hormone (TSH), terbentuk vesikel oleh

ujung vili menjadi tetes koloid. Lisosom juga dipengaruhi mendekati tetes

koloid ini, menggabung, sehingga terlepas secara bebas MIT, DIT, T3 dan T4

dari tiroglobulin oleh enzim hidrolitik lisosom tadi. Yodotirosin (MIT, DIT)

akan dideyonisasi dan yodotirosin (T3, T4) dikeluarkan dari sel sebagai

hormon.

Tahap Pengeluaran Hormon dari Kelenjar Tiroid

Hormon ini melewati membran basal, fenestra sel kapiler, lalu ditangkap oleh

pembawanya dalam sistem sirkulasi yaitu thyroid binding protein. Produksi

sehari T4 kira-kira 80-100 µg sedangkan T3 26-39 µg