pengaruh motivasi belajar dan lingkungan …lib.unnes.ac.id/11290/1/9067.pdf · akuntansi siswa...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR
DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA
KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA
TAHUN 2010/2011
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Elsa Septiyana
7101407082
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 10 November 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Subkhan Indah Fajarini SW, SE, M.Si, Akt
NIP. 195003271978031002 NIP. 197804132001122002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Dra. Nanik Suryani, M.Pd
NIP. 195604211985032001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 23 November 2011
Penguji Skripsi
Dra. Sri Kustini
NIP. 195003041979032001
Anggota I Anggota II
Drs. Subkhan Indah Fajarini SW, SE, M.Si, Akt
NIP. 195003271978031002 NIP. 197804132001122002
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. S. Martono, M. Si
NIP. 196603081989011001
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, November 2011
Elsa Septiyana
NIM. 7101407082
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. “Sukses merupakan sekumpulan dari usaha-usaha kecil setiap hari.” (Mamie
McCullough)
2. “Kesulitan-kesulitan dan tantangan-tantangan hari ini adalah harga yang harus
kita bayar untuk prestasi dan kemenangan hari esok.” (William J.H. Boetcker)
3. “Mohonlah pertolongan (kepada Alloh) dengan sabar dan sholat. Sungguh,
Alloh beserta orang-orang yang sabar.” (QS. AL - Baqarah : 153)
PERSEMBAHAN
1) Kepada Ibu dan Ayah tercinta, terima kasih untuk do’a,
dukungan dan limpahan kasih sayang.
2) Almamaterku Universitas Negeri Semarang.
3) Kekasih yang telah memberikan motivasi selama
menyelesaikan skripsi ini.
4) Sahabat-sahabatku yang tak pernah lelah memberikan
semangat dan bantuannya, serta seluruh teman-teman
Pendidikan Akuntansi 2007.
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2010/2011”.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat tersusun dengan baik tanpa
adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri
Semarang atas kesempatan yang telah diberikan kepada penulis untuk
menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang.
2. Drs. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberikan
kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.
3. Dra. Nanik Suryani, M.Pd, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah
memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.
4. Drs. Subkhan, Pembimbing Skripsi I yang dengan penuh kesabaran telah
memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya skripsi ini.
5. Indah Fajarini SW., SE, M.Si, Akt, Pembimbing II yang dengan penuh
kesabaran telah memberikan bimbingan dan pengarahan hingga selesainya
skripsi ini.
6. Dra. Sri Kustini, Dosen Penguji Skripsi yang telah memberi masukan pada
penyusunan skripsi ini.
vii
7. Drs. Supriyadi, M.Pd, Kepala SMA Negeri 1 Banjarnegara yang telah
memberikan ijin dan kemudahan untuk melakukan penelitian.
8. Budi Riyono, S.Pd, MM, guru mata pelelajaran Ekonomi Akuntansi SMA
Negeri 1 Banjarnegara yang telah memberikan bantuan selama penelitian.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Kritik dan saran dari semua pihak diterima dengan senang hati. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Terima kasih.
Semarang, November 2011
Penyusun
viii
SARI
Septiyana, Elsa. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah
Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Banjarnegara Tahun 2010/2011. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas
Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Drs. Subkhan.
Pembimbing II. Indah Fajarini SW, SE, M.Si, Akt.
Kata Kunci: Motivasi Belajar, Lingkungan Sekolah, Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan penilaian terhadap hasil belajar seorang siswa
dalam rangka untuk mengetahui keberhasilan anak didik dalam mencapai tujuan
belajar. Prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor internal
maupun faktor eksternal. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa prestasi
akuntansi yang diperoleh siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara
tergolong rendah. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah adakah
pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar
akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011
baik secara simultan maupun parsial. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi
belajar akuntansi siswa baik secara simultan maupun parsial.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Banjarnegara tahun 2010/2011 sebanyak 70 siswa. Penelitian ini merupakan
penelitian populasi dimana seluruh populasi penelitian dijadikan objek penelitian.
Variabel yang dikaji adalah prestasi belajar akuntansi, motivasi belajar dan
lingkungan sekolah. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan analisis deskriptif persentase dan analisis inferensial.
Hasil perhitungan besarnya pengaruh secara simultan motivasi belajar dan
lingkungan sekolah memberikan kontribusi terhadap prestasi belajar sebesar
31,5%. Secara parsial besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar
akuntansi sebesar 5,7%, sedangkan besarnya pengaruh lingkungan sekolah
sebesar 11%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa ada
pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara
tahun 2010/2011 baik secara simultan maupun parsial. Saran yang berkaitan
dengan hasil penelitian yaitu untuk meningkatkan prestasi belajar, siswa harus
lebih meningkatkan motivasi belajarnya. Bagi guru hendaknya dapat memotivasi
siswa dengan memberi umpan balik baik berupa nilai, penghargaan atau hukuman
terhadap setiap tugas yang dikerjakan siswanya. Sekolah hendaknya lebih
meningkatkan penegakan kedisiplinan sekolah dan penyediaan sarana pendukung
belajar siswa.
ix
ABSTRAK
Septiyana, Elsa. 2011. The Influence of Learning Motivation and School
Environment to the Learning Achievement of Accounting Subject of the XI IPS
students of SMA Negeri 1 Banjarnegara in the Academic Year 2010/2011. Final
Project, Economic Education Department. Economic Faculty. Semarang State
University. Advisor:Drs. Subkhan, Co Advisor:Indah Fajarini SW, SE. M.Si, Akt.
Key words: Learning Motivation, School Environment, Learning
Achievement
Learning achievement is an assessment to the learning performance of the
students in order to know their successful in gaining the learning goal. Learning
achievement are influenced by many factors either internal or external. The result
of the first observation showed that the achievement in accounting subject gained
by the XI IPS students of SMA Negeri 1 Banjarnegara was rated poorly. The
problem investigated in this study was the influence of learning motivation and
school environment to the learning achievement of accounting subject of the XI
IPS students of SMA Negeri 1 Banjarnegara in the Year 2010/2011 either
simultaneously or partially. The purpose of this study was to know how
significant the influence of the learning motivation and school environment to the
learning achievement of accounting subject either simultaneously or partially.
The population used in this study was the students of XI IPS in SMA
Negeri 1 Banjarnegara in the Year 2010/2011. The number of population were 70
students. This study was a population study in which all the population of this
study was used as the object of the study. The variable investigated was the
learning achievement of accounting subject, learning motivation and school
environment. The technique of analyzing data used percentage descriptive
analysis and inferential analysis.
The calculation result of learning motivation influence simultaneously and
school environment gave contribution 31,5% to the learning achievement of
accounting subject. The learning motivation influence partially gave contribution
5,7% to the learning achievement of accounting subject, while the influence of
school environment gave contribution 11%.
Based on the result study, there was a significant influence between
learning motivation and school environment to the learning achievement of
accounting subject of the XI IPS students of SMA Negeri 1 Banjarnegara in the
Year 2010/2011 either simultaneously or partially. The suggestion related to the
result study is that to increase the learning achievement, students should improve
their learning motivation. For teachers, they should be able to motivate their
students by giving the feedback in the form of score, rewards, or punishment for
every task done by their students. Moreover, school should be more critical in
building the school disciplinary and learning facility for the student.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iii
PERNYATAAN ................................................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v
PRAKATA ........................................................................................................ vi
SARI ............................................................................................................... viii
ABSTRAK ........................................................................................................ ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Tentang Prestasi Belajar ......................................................... 11
2.1.1 Pengertian Belajar ..................................................................... 11
2.1.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar .............................. 13
2.1.3 Pengertian Prestasi Belajar ........................................................ 15
2.1.4 Cara Belajar Akuntansi ............................................................. 16
2.1.5 Konsep Dasar Akuntansi ........................................................... 17
2.1.6 Silabi ........................................................................................ 19
2.1.7 Penilaian Prestasi Belajar Akuntansi ....................................... 21
2.2 Kajian Tentang Motivasi belajar ........................................................ 21
2.2.1 Pengertian Motivasi belajar ....................................................... 21
xi
2.2.2 Ciri-ciri Motivasi ....................................................................... 23
2.2.3 Fungsi Motivasi Dalam Belajar ................................................ 24
2.2.4 Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi ............................. 24
2.3 Kajian Tentang Lingkungan sekolah ................................................. 26
2.3.1 Pengertian Lingkungan sekolah ................................................ 26
2.3.2 Unsur-unsur Lingkungan sekolah ............................................. 28
2.3.3 Faktor Lingkungan Sekolah yang Mempengaruhi Belajar ........ 28
2.4 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 31
2.5 Kerangka Berpikir .............................................................................. 33
2.6 Hipotesis ............................................................................................ 37
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ................................................................................... 38
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................... 38
3.3 Variabel Penelitian ............................................................................. 39
3.3.1 Variabel Terikat ........................................................................ 39
3.3.2 Variabel Bebas .......................................................................... 39
3.4 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 40
3.4.1 Metode Kuesioner atau Angket ................................................. 40
3.4.2 Metode Dokumentasi ................................................................ 41
3.5 Uji Instrumen ..................................................................................... 42
3.5.1 Validitas .................................................................................... 42
3.5.2 Reliabilitas ................................................................................ 44
3.6 Metode Analisis Data ........................................................................ 44
3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase ................................................... 45
3.6.1.1 Kategori Variabel Motivasi Belajar ................................. 46
3.6.1.2 Kategori Variabel Lingkungan Sekolah ........................... 49
3.6.1.3 Kategori Variabel Prestasi Belajar ................................... 52
3.6.2 Analisis Statistik Inferensial ..................................................... 52
3.6.2.1 Uji Prasyarat Analisis ....................................................... 52
3.6.2.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 53
3.6.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda .................................... 54
xii
3.6.2.4 Uji Hipotesis Penelitian .................................................... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 59
4.1.1 Analisis Deskriptif Persentase.................................................... 59
4.1.1.1 Motivasi Belajar (Variabel X1) ........................................ 59
4.1.1.2 Lingkungan Sekolah (Variabel X2) .................................. 63
4.1.1.3 Prestasi Belajar Akuntansi (Variabel Y) .......................... 68
4.1.2 Analisis Statistik Inferensial ..................................................... 69
4.1.2.1 Uji Prasyarat Analisis ....................................................... 69
4.1.2.2 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 70
4.1.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda .................................... 72
4.1.2.4 Uji Hipotesis Penelitian..................................................... 74
4.2 Pembahasan ........................................................................................ 79
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................................ 86
5.2 Saran ................................................................................................... 86
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................... 37
Gambar 4.1 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas .............................................. 72
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Prestasi Belajar akuntansi Siswa Kelas XI IPS Semester 1............ 3
Tabel 1.2 Observasi Motivasi Siswa di SMA Negeri 1 Banjarnegara .......... 5
Tabel 1.3 Fasilitas Fisik SMA Negeri 1 Banjarnegara . ................................. 6
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian ............................................................ 38
Tabel 3.2 Rekap Validitas Angket Motivasi Belajar .................................... 43
Tabel 3.3 Rekap Validitas Angket Lingkungan Sekolah ............................... 43
Tabel 3.4 Skor Jawaban Angket .................................................................... 45
Tabel 3.5 Kategori Variabel Motivasi Belajar ............................................... 47
Tabel 3.6 Kategori Indikator Tekun Menghadapi Tugas, Ulet
Menghadapi Kesulitan, Menunjukan Minat Untuk Sukses ........... 48
Tabel 3.7 Kategori Indikator Senang Memecahkan Soal-soal,
Mempunyai Orientasi ke Masa Depan .......................................... 49
Tabel 3.8 Kategori Variabel Lingkungan Sekolah ........................................ 50
Tabel 3.9 Kategori Indikator Metode Mengajar, Kurikulum, Relasi
Guru Dengan Siswa, Disiplin Sekolah .......................................... 51
Tabel 3.10 Kategori Variabel Relasi Siswa Dengan Siswa dan Fasilitas
Sekolah .......................................................................................... 52
Tabel 3.11 KKM Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS ............................. 52
Tabel 4.1 Distribusi Motivasi Belajar ............................................................ 59
Tabel 4.2 Distribusi Tekun Menghadapi Tugas ............................................ 60
Tabel 4.3 Distribusi Ulet Menghadapi Kesulitan .......................................... 61
Tabel 4.4 Distribusi Menunjukan Minat Untuk Sukses ................................. 62
Tabel 4.5 Distribusi Senang Memecahkan Soal-soal .................................... 62
Tabel 4.6 Distribusi Mempunyai Orientasi ke Masa Depan .......................... 63
Tabel 4.7 Distribusi Lingkungan Sekolah ..................................................... 64
Tabel 4.8 Distribusi Metode Mengajar .......................................................... 65
Tabel 4.9 Distribusi Kurikulum ..................................................................... 65
Tabel 4.10 Distribusi Relasi Guru Dengan Siswa ........................................... 66
Tabel 4.11 Distribusi Relasi Siswa Dengan Siswa ........................................... 67
xv
Tabel 4.12 Distribusi Disiplin Sekolah ............................................................ 67
Tabel 4.13 Distribusi Fasilitas Sekolah ........................................................... 68
Tabel 4.14 Distribusi Prestasi Belajar Akuntansi ............................................ 69
Tabel 4.15 Uji Normalitas ............................................................................... 70
Tabel 4.16 Uji Multikolinieritas ...................................................................... 71
Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ....................................... 73
Tabel 4.18 Hasil Uji Simultan (Uji F) ............................................................. 75
Tabel 4.19 Hasil Uji Parsial (Uji t) .................................................................. 76
Tabel 4.20 Hasil Uji Koofisien Determinasi Simultan .................................... 78
Tabel 4.21 Hasil Uji Koofisien Determinasi Parsial ....................................... 78
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rekap Nilai Siswa Kelas XI IPS Semester 1 .............................. 90
Lampiran 2 Data Observasi Awal Angket ..................................................... 92
Lampiran 3 Kisi– kisi Uji Coba Instrumen .................................................... 94
Lampiran 4 Angket Uji Coba Instrumen ........................................................ 95
Lampiran 5 Output Validitas Variabel Motivasi Belajar ............................... 100
Lampiran 6 Output Validitas Variabel Lingkungan Sekolah .......................... 101
Lampiran 7 Output Uji Reliabilitas ................................................................ 102
Lampiran 8 Kisi-kisi Angket Penelitian ......................................................... 103
Lampiran 9 Angket Penelitian ....................................................................... 104
Lampiran 10 Data Hasil Penelitian .................................................................. 109
Lampiran 11 Hasil Uji Prasyarat Analisis dan Hasil Uji Asumsi Klasik ......... 110
Lampiran 12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 112
Lampiran 13 Surat Ijin Penelitian .................................................................... 114
Lampiran 14 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ..................... 115
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Keberhasilan dunia pendidikan sebagai faktor penentu
tercapainya tujuan pembangunan nasional dibidang pendidikan yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut merupakan modal untuk dapat
menyongsong datangnya era globalisasi yang penuh dengan persaingan.
Mutu pendidikan tidak lepas dari kegiatan belajar-mengajar. Kegiatan
belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang paling fundamental. Ini
berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan bergantung pada
bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik. Dalam proses
pembelajaran setiap siswa diharapkan memperoleh prestasi belajar yang baik.
Winkel (1996:162) mendefinisikan prestasi belajar adalah suatu bukti
keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan
belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Prestasi belajar merupakan hasil
yang diperoleh siswa setelah melalui proses belajar untuk mengetahui apa yang
belum diketahuinya dan merupakan tolak ukur maksimal tingkat keberhasilan
yang dicapai siswa setelah melakukan proses belajar selama kurun waktu yang
telah ditentukan bersama dalam suatu lembaga pendidikan. Pencapaian prestasi
belajar siswa dapat dilihat melalui pelaksanaan evaluasi hasil belajar yang
dilakukan oleh guru terhadap siswa yang dibuktikan dan ditunjukan melalui nilai
2
dari hasil ulangan atau ujian yang ditempuh siswa. Prestasi belajar yang baik
merupakan hal yang paling didambakan oleh siswa yang sedang belajar dan
dikatakan tercapai apabila siswa mengalami perkembangan dan peningkatan
perilaku yang diharapkan sesuai tujuan pembelajaran. Keberhasilan dalam belajar
bergantung pada setiap individu, antara siswa satu dengan yang lain berbeda
dalam pencapaian prestasi belajarnya, namun pada dasarnya hasil yang
diharapkan adalah prestasi belajar yang tinggi.
Menurut Slameto (2010:54) faktor yang mempengaruhi belajar ada dua
yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari
dalam diri individu yang terdiri dari aspek jasmaniah (faktor kesehatan, cacat
tubuh), aspek psikologis (inteligensi, perhatian, motif, bakat, kematangan, minat,
kesiapan) dan aspek kelelahan. Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar
diri individu yang terdiri dari faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan
lingkungan masyarakat. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Syah (2004:96)
mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar terdiri dari aspek psiologis,
aspek psikologis (Intelegensi siswa, bakat siswa, minat siswa, motivasi siswa),
lingkungan sosial sekolah, lingkungan non sosial, pendekatan belajar.
Prestasi belajar akuntansi merupakan prestasi belajar yang dicapai siswa
setelah mendapat mata pelajaran akuntansi yang diajarkan oleh guru di sekolah.
Prestasi belajar akuntansi perlu dipacu agar siswa dapat mencapai hasil yang
maksimal. Akuntansi merupakan mata pelajaran yang memerlukan pemahaman,
ketelitian, kemampuan, keterampilan, keuletan dan kesabaran. Untuk dapat
memahami dan menguasai pelajaran akuntansi, maka siswa harus senantiasa
3
diberi materi atau praktik mengenai kegiatan pelaporan keuangan dan latihan yang
cukup tentang soal-soal akuntansi. Siswa harus memahami dan menguasai konsep
dasar akuntansi, laporan keuangan, penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan.
Hasil observasi awal yang dilakukan peneliti dilihat dari daftar nilai siswa
kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara yang diperoleh dari guru mata
pelajaran akuntansi, menunjukan bahwa perolehan nilai mata pelajaran akuntansi
belum mencapai hasil yang maksimal. Siswa dikatakan memperoleh prestasi
belajar baik apabila telah mendapat nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimum) 75 yang ditentukan sekolah dan 80% siswa dalam satu kelas telah
mencapai batas tuntas. Kondisi di SMA Negeri 1 Banjarnegara menunjukan masih
banyak siswa yang nilainya dibawah KKM 75 dan < 80% siswa yang dapat
mencapai batas ketuntasan kelas. Berikut ini adalah data nilai akuntansi semester
1 kelas XI IPS SMA Negeri 1 Banjarnegara :
Tabel 1.1 Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS Semester 1 SMA
Negeri 1 Banjarnegara
Kelas Batas Nilai
Tuntas
Jumlah Siswa
yang
Memenuhi
Batas Tuntas
Jumlah Siswa
yang Belum
Memenuhi
Batas Tuntas
Jumlah
Siswa
XI IPS 1 75 20 (54,05%) 17 (45,95%) 37
XI IPS 2 75 17 (51,52%) 16 (48,48%) 33
Sumber: SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011
Tabel di atas menunjukan adanya prestasi belajar yang masih rendah dan
dapat dikatakan bahwa pencapaian batas tuntas di SMA Negeri 1 Banjarnegara
masih belum optimal. Jumlah siswa yang mencapai batas tuntas dalam satu kelas
4
< 80% yaitu kelas XI IPS 1 hanya 20 siswa atau 54,05% sedangkan untuk kelas
XI IPS 2 adalah 17 siswa atau 51,52%.
Peneliti melakukan observasi awal untuk mengetahui permasalahan yang
ada di SMA Negeri 1 Banjarnegara dengan melakukan wawancara dengan guru
akuntansi kelas XI. Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan
bahwa aktivitas belajar siswa belum menunjukan adanya motivasi belajar yang
tinggi. Misalnya, apabila di rumah tidak diingatkan oleh orang tua untuk belajar
maka siswa lebih memilih untuk melakukan kegiatan lain seperti menonton
televisi atau bermain tanpa menyadari kewajiban mereka untuk belajar. Siswa
merasa tidak mampu dan meninggalkan materi atau tugas yang dirasa sulit,
sehingga pemahaman tentang pelajaran akuntansi sangat kurang. Belajar pada saat
ulangan atau ujian saja dan mengerjakan tugas hanya jika diperintahkan oleh guru,
sehingga kesiapan siswa dalam menerima pelajaran kurang optimal. Kurang
percaya diri pada saat mengerjakan soal-soal atau ulangan akuntansi sehingga
sering bekerjasama bahkan menyontek pekerjaan temannya. Siswa yang mendapat
nilai kurang memuaskan pada saat hasil ulangan dibagikan merasa pesimis dan
malas sehingga tidak termotivasi untuk memperbaiki prestasinya dengan belajar
lebih giat. Mau berpartisipasi aktif di dalam kelas ketika mengikuti pelajaran dan
mau menjawab pertanyaan yang diberikan guru apabila nantinya mendapat nilai
tambahan dari guru mata pelajaran akuntansi.
Peneliti juga membuat angket tanggap siswa yang berisi pertanyaan
mengenai motivasi pada 70 responden. Angket tersebut digunakan untuk
mengetahui lebih jauh mengenai faktor yang diduga mempengaruhi rendahnya
5
prestasi belajar. Adapun hasil dari survei tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2 Observasi Motivasi Siswa di SMA Negeri 1 Banjarnegara
Sumber: Data observasi awal di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2011
Hasil angket observasi di atas menunjukan hanya 10% siswa yang
motivasinya sangat tinggi, 26% tinggi, 47% cukup dan 17% rendah. Jumlah yang
relatif rendah untuk menunjukan motivasi belajar siswa kelas XI IPS di SMA
Negeri 1 Banjarnegara terhadap mata pelajaran akuntansi. Dugaan sementara
berdasarkan hasil observasi awal ini, yang menyebabkan prestasi belajar siswa
masih rendah adalah motivasi belajar. Sardiman (2005:73) mengatakan motivasi
berasal dari kata “motif” yang artinya daya upaya yang mendorong untuk
melakukan sesuatu. Berawal dari kata motif, maka motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat
tertentu bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan. Uno (2010:3)
berpendapat bahwa motivasi merupakan daya penggerak atau dorongan yang
terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku
yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Motivasi timbul karena ada
tujuan yang ingin dicapai, sehingga akan timbul semangat untuk mencapainya.
Motivasi sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar, jika siswa
mempunyai motivasi yang baik maka prestasinya juga akan baik, karena ada
tujuan yang akan dicapainya.
Kriteria Jumlah (siswa) Persentase
Sangat tinggi 7 10 %
Tinggi 18 26 %
Cukup 33 47 %
Rendah 12 17 %
Jumlah 70 100 %
6
Faktor lain yang diduga mempengaruhi prestasi belajar siswa dilihat dari
faktor ekstern adalah lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah memberi
kontribusi besar terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Keadaan lingkungan
sekolah yang kondusif akan menciptakan ketenangan dan kenyamanan dalam
belajar sehingga akan berjalan lebih baik dan siswa akan lebih mudah dalam
menguasai materi pelajaran secara maksimal.
Fasilitas fisik yang ada pada SMA Negeri 1 Banjarnegara berdasarkan
observasi awal adalah seperti berikut:
Tabel 1.3 Fasilitas Fisik SMA Negeri 1 Banjarnegara
No Jenis Fasilitas Jumlah Kondisi
Nyata
1 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2 Ruang Guru 1 Baik
3 Ruang BP/BK 1 Baik
4 Ruang OSIS 1 Rusak Ringan
5 Ruang Tata Usaha 1 Baik
6 Rumah Dinas Kepala Sekolah 1 Baik
7
Ruang Kelas dilengkapi Komputer/Laptop,
LCD, TV dan Kamera CCTV
27 Belum semua
ruangan tersedia
LCD, kamera
CCTV
8 Perpustakaan 1 Baik
9 Laboratorium Komputer 2 Baik
10 Laboratorium Bahasa 1 Baik
11 Laboratorium IPS 1 Rusak Ringan
12 Laboratorium Kimia 1 Rusak ringan
13 Laboratorium Fisika 1 Rusak ringan
14 Laboratorium Biologi 1 Rusak ringan
15 Masjid 1 Baik
16 Kamar Mandi 20 Baik
17 Unit Kesehatan Siswa (UKS) 1 Rusak ringan
18 Gudang 1 Rusak ringan
19 Koperasi Sekolah 1 Baik
20 Ruang Serba Guna 1 Rusak ringan
Sumber : SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2011
7
Tabel di atas menunjukan fasilitas fisik yang ada di SMA Negeri 1
Banjarnegara belum semuanya baik. Kondisi lingkungan sekolah memiliki
keterbatasan dalam banyak hal yang berkaitan dengan lingkungan belajar yang
efektif bagi siswa. Ketersediaan perlengkapan yang menunjang pembelajaran
akuntansi masih kurang. Buku literatur akuntansi yang disediakan di perpustakaan
sekolah jumlahnya masih terbatas dan belum lengkap, menyebabkan belajar siswa
terpaku hanya pada buku paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Alat pelajaran
yang tersedia dan digunakan oleh guru dalam pembelajaran akuntansi terkadang
tidak disediakan juga untuk siswa sehingga dapat menghambat penerimaan bahan
pelajaran yang diberikan kepada siswa dan belajarnya akan terganggu.
Sekolah juga kurang memerhatikan kondisi laboratorium IPS yang
digunakan sebagai tempat untuk praktik dan pendalaman pembelajaran akuntansi,
dan belum menyediakan fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan
keahlian akuntansi siswa diluar jam pelajaran akuntansi misalnya adanya bank
mini atau ekstra kurikuler lain. Padahal hal ini penting untuk pengembangan ilmu
sosial dan bisa dijadikan sarana untuk pelatihan pelajaran akuntansi.
Faorani (2007) dalam penelitiannya yang dilakukan baik secara parsial
maupun simultan menunjukan adanya pengaruh positif antara motivasi belajar
(X1) dan lingkungan sekolah (X2) terhadap prestasi belajar ekonomi (Y) siswa
kelas XI IPS di MAN Wlingi Blitar. Penelitian oleh Bakar (2010) menunjukan
adanya pengaruh yang kuat antara motivasi dan sikap terhadap prestasi akademik
di Universiti Putra Malaysia.Syria (2008) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar. Pengaruh
8
lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar terjadi secara langsung dan tidak
langsung, semakin baik lingkungan sekolah maka prestasi belajar siswa juga akan
meningkat.
Sumbangan motivasi dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar
juga diperkuat dengan adanya hasil penelitian dari Asih (2007) yang menunjukkan
adanya pengaruh langsung antara metode pembelajaran, lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga terhadap motivasi dan akhirnya motivasi berpengaruh
terhadap prestasi belajar akuntansi siswa Kelas X SMK Bina Negara Gubug
Kabupaten Grobogan. Ertanto (2008) dalam penelitiannya di Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Malang yang dilakukan baik secara parsial maupun simultan,
menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar, motivasi
belajar, lingkungan keluarga dan ketersediaan sumber belajar di rumah terhadap
prestasi belajar siswa.
Dilatar belakangi oleh penelitian-penelitian terdahulu, dukungan teori,
serta hasil observasi awal peneliti di SMA Negeri 1 Banjarnegara, maka penting
diadakan penelitian mengenai motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap
prestasi belajar akuntansi. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil judul
skripsi “PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH
TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI
SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA TAHUN 2010/2011“.
9
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Adakah pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi
belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun
2010/2011 ?
2. Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa
kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011?
3. Adakah pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi
siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sesuai permasalahan yang ada
adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah
terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Banjarnegara tahun 2010/2011.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar
akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun
2010/2011.
3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar
akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun
2010/2011.
10
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat secara praktis
1. Bagi siswa
Diharapkan agar siswa dapat mengembangkan motivasi belajar akuntansi
untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
2. Bagi guru dan sekolah
Mendorong guru untuk menciptakan proses belajar mengajar yang dapat
menumbuhkan ketertarikan terhadap akuntansi dan sekolah dapat lebih
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar.
3. Bagi peneliti
Sebagai wahana pengembangan ilmu pengetahuan melalui penelitian
dengan mengaplikasikan teori yang sudah didapatkan selama studi di
perguruan tinggi.
1.4.2 Manfaat secara teoritis
Penelitian ini bermanfaat bagi pembaca, yaitu dapat memberikan informasi
dan ilmu pengetahuan dalam pengembangan penelitian selanjutnya.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kajian Tentang Prestasi Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
Rifa’i dan Catharina (2009:82) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu
proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup
segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Sardiman
(2011:20) mendefinisikan belajar merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Slameto (2010:2) mendefinisikan
belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
Skinner (1958) dalam Walgito (2004:166) berpendapat bahwa belajar
adalah proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif. Ini berarti sebagai akibat
dari belajar adalah sifat progresifitas, adanya terdensi ke arah yang lebih
sempurna dari keadaan sebelumnya. Menurut Morgan (1984) dalam Walgito
(2004) menyebutkan belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen
yang terjadi sebagai hasil dari latihan maupun pengalaman.
Gagne dalam Slameto (2010:13) mengemukakan teori terhadap masalah
belajar dengan memberikan dua definisi, yaitu: belajar ialah proses untuk
memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah
12
laku, serta belajar adalah penguasaan pengetahuan/keterampilan yang diperoleh
dari intruksi. Belajar dalam arti luas adalah belajar yang meliputi semua aspek
kehidupan agar menimbulkan perubahan perilaku ke arah yang lebih baik.
Menurut Djaali (2008) belajar dalam arti sempit adalah belajar khusus untuk
mendapatkan pengetahuan akademik.
Hilgard (1956) dalam Walgito (2004) mengemukakan beberapa hal
mengenai belajar, yaitu :
1) Belajar merupakan suatu proses, yang melibatkan adanya perubahan perilaku.
Bentuk perubahan dapat dilihat dalam segi kognitif, afektif dan psikomotor.
2) Perubahan perilaku itu dapat aktial, yaitu baik yang menampak maupun dapat
bersifat potensial yang tidak nampak pada saat itu namun nampak di lain
kesempatan.
3) Perubahan yang disebabkan karena belajar itu bersifat relatif permanen, yang
berarti perubahan itu akan bertahan dalam waktu yang relatif lama. Tetapi
perubahan itu tidak akan menetap terus menerus sehingga pada suatu waktu
hal tersebut dapat berubah lagi sebagai akibat dari belajar.
4) Perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar merupakan perubahan
melalui pengalaman atau latihan. Ini berarti perubahan bukan terjadi karena
faktor kematangan yang ada pada individu, bukan karena faktor kelelahan dan
juga bukan merupakan faktor temporer individu seperti keadaan sakit serta
pengaruh obat-obatan.
13
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengertian belajar adalah suatu proses perubahan perilaku dengan serangkaian
kegiatan yang disebabkan dari pengalaman untuk mendapatkan pengetahuan.
2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Slameto (2010) menyebutkan faktor yang mempengaruhi belajar terdiri dari
faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam
diri siswa, faktor ini terdiri 3(tiga) aspek :
1. Aspek jasmaniah
Faktor kesehatan individu dan cacat tubuh akan berpengaruh terhadap
belajar.
2. Aspek psikologis
a) Inteligensi siswa
Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan
untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat
dan efektif, menggunakan konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui dan
mempelajari relasi dengan cepat.
b) Perhatian
Gazali (1974) dalam Slameto (2010) berpendapat bahwa perhatian
merupakan keaktifan jiwa yang dipertinggi.
c) Minat
Hilgard (1962) dalam Slameto (2010) berpendapat bahwa minat adalah
kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan.
14
d) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar.
e) Motif
Drever (1952) dalam Slameto (2010) berpendapat bahwa motif adalah
daya penggerak seseorang untuk berbuat guna mencapai tujuan yang
diharapkan.
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang dimana
alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.
g) Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon.
3. Aspek kelelahan
Meliputi kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Agar siswa dapat
belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan
dalam belajarnya.
Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor
ini terdiri dari 3(tiga) bentuk, yaitu :
1. Lingkungan Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara
orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan
keadaan ekonomi keluarga.
15
2. Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana siswa belajar secara
sistematis. Kondisi ini meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, waktu sekolah,
standar pelajaran,keadaan fisik sekolah, tugas rumah.
3. Lingkungan Masyarakat
Siswa akan mudah terkena pengaruh lingkungan masyarakat karena
keberadaannya dalam lingkungan tersebut. Kegiatan dalam masyarakat, mass
media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat merupakan hal-hal yang
dapat mempengaruhi siswa sehingga perlu diusahakan lingkungan yang positif
untuk mendukung belajar siswa.
Berdasarkan berbagai faktor-faktor intern dan ekstern yang mempengaruhi
prestasi belajar siswa maka peneliti mengkaji motivasi belajar dan lingkungan
sekolah.
2.1.3 Pengertian Prestasi Belajar
Tu’u (2004:75) menyatakan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan
atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Nasution (1996:17)
mendefinisikan prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang
dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila
memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya prestasi
kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga
kriteria tersebut. Tu’u (2004:75) berpendapat bahwa: (1) prestasi belajar siswa
16
adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas
dan kegiatan pembelajaran di sekolah, (2) prestasi belajar siswa lebih ditekankan
pada aspek kognitifnya, serta (3) prestasi belajar juga dibuktikan dan ditunjukan
melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru
terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
merupakan hasil belajar yang telah dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan
belajar yang ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai dari hasil evaluasi yang
diberikan oleh guru.
2.1.4 Cara Belajar Akuntansi
Prestasi belajar akuntansi merupakan perwujudan bakat dan kemampuan
yang didapat dari proses perubahan perilaku ke arah lebih baik dan relatif
permanen yang terjadi sebagai hasil dari latihan maupun pengalaman belajar
akuntansi. Prestasi belajar akuntansi juga dapat diartikan sebagai hasil dari proses
belajar yang telah dicapai pada mata pelajaran akuntansi yang lazimnya
ditunjukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru akuntansi.
Prestasi akuntansi yang tinggi menunjukan siswa mampu melakukan pembukuan
dengan tepat dan akurat, sedangkan prestasi akuntansi yang rendah menunjukan
siswa kurang menguasai kompetensi dalam akuntansi. Siswa diharuskan
menguasai konsep akuntansi dan banyak latihan untuk bisa berprestasi karena
akuntansi termasuk keterampilan. Pencapaian prestasi belajar akuntansi
ditunjukan dengan angka yang mencerminkan seberapa besar siswa mampu
17
menguasai dan memahami teori atau konsep akuntansi yang telah diajarkan dalam
kegiatan belajar di sekolah.
Mengacu dari pendapat Tu’u (2004:80) pencapaian prestasi belajar yang
baik dapat diperoleh dengan cara belajar yang efisien yaitu; (1) Berkonsentrasi
sebelum dan pada saat pelajaran, (2) segera mempelajari kembali bahan yang
telah diterima, (3) membaca dengan baik dan teliti bahan yang sedang dipelajari
dan berusaha menguasainya dengan sebaik-baiknya, (4) mencoba menyelesaikan
dan melatih mengerjakan soal-soal.
Belajar akuntansi membutuhkan ketelitian dan konsentrasi serta kemauan
agar dapat mempelajari mata pelajaran akuntansi dengan baik. Prestasi belajar
akuntansi yang optimal dapat diraih apabila siswa memiliki motivasi dan kemauan
yang kuat dalam proses belajar. Didukung dengan adanya keadaan lingkungan
sekolah yang kondusif tentunya siswa akan lebih bersemangat dan tekun dalam
belajar sehingga akan mudah dalam meraih prestasi belajar yang optimal.
2.1.5 Konsep Dasar Akuntansi
Kusmuriyanto (2005:9) menyatakan untuk dapat melaksanakan kegiatan
dalam proses penyajian informasi keuangan, maka akuntansi memerlukan
beberapa asumsi akuntansi (accounting assumption) atau konsep akuntansi
(accounting concepts). Asumsi akuntansi tersebut merupakan suatu
anggapan/kebenaran mutlak yang harus diterima secara logika, agar teori
akuntansi dapat mengambil kesimpulan. Beberapa konsep dasar akuntansi adalah
sebagai berikut:
18
1. Konsep Kesatuan Usaha (Business Entity)
Konsep ini menganggap bahwa perusahaan/unit ekonomi merupakan
kesatuan usaha berdiri sendiri terpisah dengan pemiliknya. Hubungan
perusahaan dengan pemilik merupakan hubungan utang-piutang. Jadi jika
pemilik menyetor kekayaan kepada perusahaan, maka pemilik mempunyai
piutang kepada perusahaan dan sebaliknya perusahaan mempunyai utang
kepada pemilik. Akuntansi hanya mencatat transaksi yang terjadi pada unit
usaha tersebut, tidak mencatat transaksi yang terjadi pada unit usaha yang lain
atau pemilik.
2. Konsep Kesinambungan (Going Concern Concept)
Konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus
melanjutkan usahanya sampai pada masa yang tidak dapat ditentukan dan tidak
untuk dibubarkan. Berdasarkan pada konsep ini pencatatan kekayaan/aktiva
perusahaan didasarkan harga perolehannya.
3. Uang sebagai Alat Satuan Ukur (Money Measuring Unit)
Akuntansi mengolah transaksi dan menyajikan informasi kuantitatif
bersifat keuangan. Oleh karena itu uang digunakan sebagai alat satuan ukur.
4. Konsep Harga Pertukaran (Historical Cost Concept)
Pencatatan akuntansi berdasarkan harga historis atau harga pertukaran,
yaitu jumlah uang yang harus diterima atau dibayarkan untuk transaksi
tersebut.
19
5. Konsep Periode Akuntansi (Periodicity Concept)
Penyajian dan pelaporan keuangan berdasarkan periode waktu,dengan
demikian pencatatan pendapatan dan beban dikenal metode pencatatan dasar
waktu/akrual basis (accrual basis). Berdasarkan dasar akrual, maka pengaruh
transaksi diakui pada saat kejadian ( bukan diakui pada saat kas diterima atau
dibayarkan), dicatat, dan dilaporkan pada periode yang bersangkutan.
6. Penetapan Pendapatan dan Beban (Matching Cost Against Revenue)
Konsep ini diperbandingkan antara pendapatan dan beban untuk periode
yang bersangkutan. Pembebanan beban harus diakui sesuai dengan periode
pengakuan pendapatan.
Pemahaman mengenai konsep dasar akuntansi dibutuhkan agar siswa dapat
belajar akuntansi dengan baik. Di SMA Negeri 1 Banjarnegara siswa kelas XI IPS
juga memerlukan pemahaman yang kuat mengenai konsep dasar akuntansi
sebelum mempelajari akuntansi secara lebih mendetail.
2.1.6 Silabi
Silabi untuk semester genap kelas XI IPS SMA Negeri 1 Banjarnegara
adalah terdiri dari 4 standar kompetensi, yaitu;
1) Mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi
a. mendeskripsikan akuntansi sebagai sistem informasi
b. membedakan antara pemakai informai akuntansi internal dan eksternal
c. menjelaskan bidang dalam akuntansi
d. menjelaskan kegunaan SAK bagi akuntan
20
2) Menafsirkan persamaan akuntansi
a. menggolongkan transaksi keuangan menurut pihak yang melakukan
transaksi
b. memahami persamaan akuntansi
c. menghitung besarnya modal akhir
d. menyusun laporan laba-rugi, perubahan modal dan neraca
e. menyusun laporan arus kas
3) Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debit dan kredit (jurnal umum)
a. membedakan bukti transaksi keuangan internal dan eksternal
b. menjelaskan fungsi jurnal
c. membuat jurnal dari berbagai transaksi
4) Posting dari jurnal umum ke buku besar.
a. melakukan posting dari jurnal ke buku besar
b. menyusun neraca saldo berdasarkan saldo dalam buku besar
5) Membuat ikhtisar siklus akuntansi perusahaan jasa
a. Membuat jurnal penyesuaian akun deferral dan akrual
b. Menyusun kertas kerja
6) Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa
a. Menyusun laporan laba rugi, laporan perubahan modal,, neraca dan laporan
arus kas berdasarkan saldo akun dalam kertas kerja
b. Membuat jurnal penutup, neraca saldo setelah penutupan, jurnal pembalik
c. Mendeskripsikan siklus akuntansi perusahaan jasa
21
2.1.7 Penilaian Prestasi Belajar Akuntansi
Tu’u (2004:75) menyebutkan bahwa prestasi belajar siswa adalah hasil
belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan
pembelajaran di sekolah. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa penilaian prestasi belajar akuntansi dapat diperoleh dari nilai harian siswa,
nilai tengah semester, dan nilai akhir semester. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan nilai rata-rata ulangan harian dan ujian akhir semester sebagai alat
penilaian prestasi belajar akuntansi.
Berdasarkan uraian penilaian prestasi belajar akuntansi diatas, disimpulkan
bahwa indikator prestasi belajar akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah nilai rata-rata ulangan harian dan ujian akhir semester 2 mata pelajaran
akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2010/2011.
2.2 Kajian Tentang Motivasi
2.2.1 Pengertian Motivasi Belajar
Melakukan perbuatan belajar secara relatif tidak semudah melakukan
kebiasaan yang rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatu yang
mendorong kegiatan belajar agar semua tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Hal tersebut adalah adanya motivasi. Walgito (2004:221) menyebutkan bahwa
pada umumnya motivasi mempunyai sifat siklas (melingkar) yaitu motivasi
timbul, memicu perilaku tertuju pada tujuan (goal) dan akhirnya setelah tujuan
tercapai, motivasi itu berhenti. Tetapi itu akan kembali pada keadaan semula
apabila ada sesuatu kebutuhan lagi.
22
Donald (1959) dalam Sardiman (2011:73) berpendapat bahwa motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan adanya tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi
menurut Suryabrata dalam Djaali (2008:101) adalah suatu keadaan yang terdapat
dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna
pencapaian tujuan. Djaali (2008:101) menyimpulkan bahwa motivasi adalah
kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan.
Slavin (1994) dalam Rifa’i dan Catharina (2009:159) mengemukakan
bahwa motivasi adalah proses internal yang mengaktifkan, memandu, dan
memelihara perilaku seseorang secara terus-menerus. Sardiman (2011:75)
menyebutkan bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah
kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat
tercapai.
Berdasarkan definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa pengertian
motivasi adalah daya penggerak atau daya dorong dalam diri seseorang tarhadap
perubahan perilaku agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Motivasi yang
dimaksudkan disini adalah motivasi belajar yaitu dorongan yang mengarahkan
perilaku seseorang untuk belajar agar dapat mencapai prestasi belajar. Sesuai
dengan pengertian motivasi yang dijelaskan di atas, bahwa tidak perlu
23
dipertanyakan lagi pentingnya motivasi bagi siswa dalam belajar karena motivasi
merupakan faktor penyebab yang juga memperlancar belajar dan hasil belajar.
2.2.2 Ciri-ciri Motivasi
Menurut Sardiman (2011:83) bahwa motivasi yang ada dalam diri seseorang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk
sukses).
4) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
5) Mempunyai orientasi ke masa depan.
Apabila seseorang telah memiliki ciri-ciri motivasi di atas maka orang
tersebut selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Kegiatan belajar mengajar
akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan
berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Selain itu siswa juga harus peka
dan responsif terhadap masalah umum dan bagaimana memikirkan
pemecahannya.
Siswa yang telah termotivasi memiliki keinginan dan harapan untuk berhasil
dan apabila mengalami kegagalan mereka akan berusaha keras untuk mencapai
keberhasilan itu yang ditunjukkan dalam prestasi belajarnya. Adanya usaha yang
tekun dan terutama didasari dengan adanya motivasi maka seseorang yang belajar
akan melahirkan prestasi belajar yang baik.
24
2.2.3 Fungsi Motivasi Dalam Belajar
Sardiman (2011:85) menyatakan bahwa motivasi berkaitan dengan tujuan,
dengan demikian motivasi mempengaruhi adanya kegiatan. Sehubungan dengan
hal itu ada tiga fungsi motivasi:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak yang
melepas energi.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang akan dicapai.
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Berdasarkan pendapat di atas sangat jelas bahwa motivasi sangat penting
dalam proses belajar mengajar, karena motivasi dapat mendorong siswa untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu yang berhubungan dengan kegiatan belajar
mengajar. Proses belajar mengajar tersebut di dalamnya diperlukan suatu upaya
yang dapat meningkatkan motivasi siswa, sehingga siswa yang bersangkutan
dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Apalagi untuk pelajaran akuntansi
yang di dalamnya membutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam mempelajarinya,
sehingga membutuhkan motivasi yang kuat guna menciptakan semangat belajar
terhadap mata pelajaran akuntansi tersebut.
2.2.4 Unsur-unsur yang Mempengaruhi Motivasi
Dimyati dan Mudjiono (2009:97-100) menyebutkan unsur-unsur yang
mempengaruhi motivasi belajar yaitu:
25
1. Cita-cita dan aspirasi siswa
Cita-cita atau disebut aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Target
ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang
mengandung makna bagi seseorang. Aspirasi ini dapat bersifat positif dan dapat
bersifat negatif. Cita-cita akan mempengaruhi motivasi belajar intrinsik maupun
ekstrinsik, sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi diri.
2. Kemampuan siswa
Keinginan seorang siswa perlu dibarengi dengan kemampuan atau
kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangan. Siswa yang merasa dirinya memiliki
kemampuan untuk melakukan sesuatu, maka akan mendorong dirinya berbuat
sesuatu untuk dapat mewujudkan tujuan yang ingin diperolehnya dan sebaliknya
yang merasa tidak mampu akan merasa malas untuk berbuat sesuatu.
3. Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani akan
mempengaruhi motivasi belajar. Untuk itu guru harus lebih cermat melihat
kondisi fisik dan psikologis siswa, karena kondisi-kondisi ini jika mengalami
gangguan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan motivasi siswa.
4. Kondisi lingkungan siswa
Kondisi lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat
tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota
masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar yang
merupakan suatu unsur-unsur yang datang dari luar diri siswa.
26
5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Unsur-unsur dinamis adalah unsur-unsur yang keberadaannya didalam
proses belajar setiap diri siswa tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang
lemah dan bahkan hilang sama sekali misalnya gairah belajar, emosi siswa dan
lain-lain. Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran yang
mengalami perubahan selama proses belajar kadang-kadang kuat atau lemah.
6. Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Upaya guru membelajarkan siswa adalah usaha guru dalam mempersiapkan
diri untuk membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara
menyampaikannya, menarik perhatian siswa dan mengevaluasi hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian mengenai motivasi di atas peneliti mengambil
indikator dari motivasi belajar, yaitu:
1) Tekun menghadapi tugas
2) Ulet menghadapi kesulitan
3) Menunjukan minat untuk sukses
4) Senang memecahkan soal-soal
5) Mempunyai orientasi ke masa depan
2.3 Kajian Tentang Lingkungan Sekolah
2.3.1 Pengertian Lingkungan Sekolah
Tu’u (2004:1) berpendapat bahwa lingkungan sekolah dipahami sebagai
lembaga pendidikan formal dimana di tempat inilah kegiatan belajar mengajar
berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik.
27
Yusuf (2001:54) menyatakan bahwa sekolah merupakan lembaga pendidikan
formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan
latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya,
baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual maupun emosional.
Menurut Gerakan Disiplin Nasional (GDN) dalam Tu’u (2004:11) lingkungan
sekolah diartikan sebagai lingkungan dimana para siswa dibiasakan dengan nilai-
nilai tata tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang
studi yang dapat meresap ke dalam kesadaran hati nuraninya.
Tu’u (2004:18) menyatakan nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual,
perilaku, disiplin, ilmu pengetahuan dan keterampilan ditabur, ditanam, disiram,
ditumbuhkan dan dikembangkan di sekolah. Sekolah menjadi wahana yang sangat
dominan bagi pengaruh dan pembentukan sikap, perilaku dan prestasi seorang
siswa. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang sudah terstruktur,
memiliki sistem dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etik, moral,
mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan. Apalagi bila sekolah berhasil
menciptakan suasana kondusif bagi pembelajaran, hubungan dan komunikasi
setiap orang di sekolah berjalan baik, metode pembelajaran aktif interaktif, sarana
penunjang cukup memadai, siswa tertib disiplin. Kondisi kondusif tersebut
mendorong siswa saling berkompetensi dalam pembelajaran. Keadaan ini
diharapkan membuat hasil belajar siswa akan lebih tinggi.
Berdasarkan definisi tentang lingkungan sekolah tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa lingkungan sekolah adalah lingkungan dimana kegiatan
28
belajar mengajar berlangsung dimana para siswanya dibiasakan dengan nilai-nilai
kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi.
2.3.2 Unsur-unsur Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan salah satu institusi sosial yang mempengaruhi proses
sosialisasi dan berfungsi mewariskan kebudayaan masyarakat kepada anak.
Sekolah merupakan suatu sistem sosial yang mempunyai organisasi yang unik dan
pola relasi sosial diantara para anggotanya yang bersifat unik pula.Ini disebut
kebudayaan sekolah. Menurut Ahmadi (1991:187) kebudayaan sekolah itu
mempunyai beberapa unsur penting, yaitu:
1) Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah (gedung sekolah, meubelier,
perlengkapan yang lain).
2) Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun fakta-fakta yang
menjadi keseluruhan program pendidikan.
3) Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas siswa, guru,
non teaching specialist dan tenaga administrasi.
4) Nilai-nilai norma, sistem peraturan, dan iklim kehidupan sekolah.
2.3.3 Faktor Lingkungan Sekolah yang Mempengaruhi Belajar
Slameto (2010:64-69) menyatakan bahwa faktor sekolah yang
mempengaruhi belajar mencakup:
1. Metode mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui di dalam mengajar.
Metode mengajar akan mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang
kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Guru perlu
29
mencoba metode mengajar yang baru, yang dapat membantu meningkatkan
kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
2. Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada
siswa. Kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa
menerima, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran. Kurikulum yang
kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar. Kurikulum yang tidak baik
itu misalnya kurikulum yang terlalu padat, di atas kemampuan siswa, tidak sesuai
dengan bakat, minat dan perhatian siswa.
3. Relasi guru dengan siswa
Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut
juga dipengaruhi oleh relasi dalam proses itu sendiri, jadi cara belajar siswa juga
dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya. Di dalam relasi guru dengan siswa
yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran
yang diberikannya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya.
4. Relasi siswa dengan siswa
Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau tingkah laku yang kurang
menyenangkan teman lain, mempunyai rasa rendah diri atau sedang mengalami
tekanan-tekanan batin, akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya makin parah
masalahnya dan akan mengganggu belajarnya. Lebih lagi ia menjadi malas untuk
masuk sekolah dengan alasan yang tidak-tidak karena di sekolah mengalami
perlakuan yang kurang menyenangkan dari teman-temannya. Apabila hal ini
30
terjadi, segeralah siswa diberi layanan bimbingan dan penyuluhan agar ia dapat
diterima kembali ke dalam kelompoknya.
5. Disiplin sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam
sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan guru
dalam mengajar dengan melaksanakan tata tertib, kedisiplinan pegawai/karyawan
dalam pekerjaan administrasi dan kebersihan/keteraturan kelas, gedung sekolah,
halaman dan lain-lain, kedisiplinan kepala sekolah dalam mengelola seluruh staf
beserta siswa-siswanya, dan kedisiplinan tim BP dalam pelayanannya kepada
siswa. Hal yang dapat memacu agar siswa dapat belajar lebih maju, maka siswa
harus disiplin di dalam belajar baik di sekolah, di rumah dan di perpustakaan.
6. Fasilitas sekolah
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat
pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa
untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat
akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa.
Apabila siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya
akan menjadi lebih giat dan lebih maju.
Berdasarkan uraian mengenai faktor sekolah yang mempengaruhi belajar di
atas, maka peneliti mengambil indikator lingkungan sekolah meliputi :
1) Metode Mengajar
2) Kurikulum
3) Relasi guru dengan siswa
31
4) Relasi siswa dengan siswa
5) Disiplin sekolah
6) Fasilitas sekolah
2.4 Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap
prestasi belajar telah banyak dilakukan baik penelitian di dalam negeri maupun di
luar negeri. Penelitian tersebut antara lain:
No. Nama
Peneliti
Judul Variabel Hasil Penelitian
1.
2.
3.
Muhammad
Faorani
(2007)
Kamariah
Abu Bakar
dkk
(2010)
Aji Dharma
Ertanto
(2008)
“Pengaruh lingkungan
sekolah dan motivasi
belajar terhadap
prestasi belajar mata
pelajaran ekonomi
siswa kelas XI IPS
Semester II di MAN
Wlingi Blitar”.
“Relationships
between university
students achievement
motivation, attitude
and academic
performance in
Malaysia””.
“Pengaruh kebiasaan
belajar, motivasi
belajar, lingkungan
keluarga dan
ketersediaan sumber
belajar di rumah
terhadap prestasi
belajar siswa pada
mata diklat akuntansi
Variabel Y:
Prestasi
belajar.
Variabel X:
Lingkungan
sekolah,
motivasi
belajar.
Variabel Y:
Prestasi
akademik
Variabel X:
Motivasi
Variabel Y:
Prestasi
belajar
Variabel X:
Kebiasaan
belajar,
motivasi
Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan
antara lingkungan sekolah
dan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar.
Masing-masing juga
berpengaruh positif secara
parsial terhadap prestasi
belajar.
Hasil penelitian ini
menunjukan terdapat
pengaruh signifikan antara
motivasi terhadap prestasi
akademik mahasiswa di
University Putra Malaysia.
Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa
motivasi belajar
berpengaruh positif
signifikan dengan thitung
sebesar 2,321 terhadap
prestasi belajar. Secara
simultan kebiasaan belajar,
motivasi belajar,
32
4.
5.
6.
Ni Kadek
Sukiati Arini
(2008)
Julia Gamon
(2001)
Masrokhah
(2010)
di SMK PGRI 6
Malang”
“Pengaruh tingkat
intelegensi dan
motivasi belajar
terhadap prestasi
akademik siswa kelas
II SMA Negeri 99
Jakarta”
“Relationship Among
Student Motivation,
Attitude, Learning
Styles and
Achievement”
“Pengaruh Motivasi
Belajar dan
Lingkungan Sekolah
Terhadap Prestasi
Belajar Akuntansi
Pada Siswa Kelas XI
Ilmu Pengetahuan
Sosial SMA Negeri 3
Boyolali Tahun Ajaran
2009/2010”
belajar,
lingkungan
keluarga,
ketersediaan
sumber
belajar di
rumah.
Variabel Y:
Prestasi
akademik
Variabel X:
Tingkat
intelegensi
dan motivasi
belajar
Variabel Y:
Prestasi
belajar
akuntansi
Variabel X:
Motivasi
belajar dan
lingkungan
sekolah.
lingkungan keluarga dan
ketersediaan sumber belajar
di rumah berpengaruh
positif terhadap prestasi
belajar pada mata diklat
akuntansi di SMK PGRI 6
Malang dengan nilai F
132,017.
Hasil penelitian ini
menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan
antara tingkat intelegensi
dan motivasi belajar
motivasi belajar terhadap
prestasi akademik sebesar
9,3%.. Masing-masing juga
berpengaruh positif secara
parsial terhadap prestasi
belajar. Tingkat intelegensi
berpengaruh terhadap
prestasi akademik secara
parsial sebesar 16,6%.
Motivasi belajar
berpengaruh terhadap
prestasi akademik secara
parsial sebesar 26,6%.
Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa
motivasi berpengaruh
signifikan terhadap
prestasi.
Hasil penelitian ini
menunjukan ada pengaruh
positif dan signifikan antara
motivasi belajar dan
lingkungan sekolah
terhadap prestasi belajar
akuntansi baik secara
simultan maupun parsial.
33
7.
8.
Eni Asih
(2007)
Harning
Setyo
Susilowati
(2005)
“Pengaruh motivasi,
metode pembelajaran,
lingkungan sekolah
dan lingkungan
keluarga terhadap
prestasi belajar
akuntansi siswa kelas
X SMK Bina Negara
Gubug Kabupaten
Grobogan”
“Pengaruh disiplin
belajar, lingkungan
keluarga dan
lingkungan sekolah
terhadap prestasi
belajar siswa kelas X
Semester I Tahun
Ajaran 2004/2005
SMA N 1 Gemolong
Kabupaten Sragen”
Variabel Y:
Prestasi
Belajar
Variabel X:
Motivasi,
metode
pmbelajaran,
lingkungan
sekolah, dan
lingkungan
keluarga.
Variabel Y:
Prestasi
belajar
Variabel X:
Disiplin
belajar,
lingkungan
keluarga,
lingkungan
sekolah.
Hasil penelitian
menunjukan bahwa
pengaruh langsung
lingkungan keluarga
terhadap motivasi belajar
sebesar 33%, pengaruh
motivasi belajar terhadap
prestasi belajar 83%,
sehingga secara tidak
langsung antara lingkungan
keluarga terhadap prestasi
belajar melalui motivasi
belajar adalah 28,39%.
(Dalam penelitian ini
motivasi sebagai variabel
antara/variabel
moderating).
Hasil penelitian ini
menunjukan terdapat
korelasi yang signifikan
antara disiplin belajar,
lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga dan
prestasi belajar.
2.5 Kerangka Berpikir
Prestasi belajar adalah pencerminan dari usaha belajar. Semakin baik
usaha belajar semakin baik pula prestasi yang dicapai. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar, faktor tersebut berasal dari intern dan ekstern.
Faktor intern adalah yang berasal dari dalam diri siswa seperti: kesehatan,
kecerdasan, bakat, perhatian, minat, kesiapan, motivasi, dan kematangan. Faktor
ekstern adalah yang berasal dari luar diri siswa seperti lingkungan keluarga,
34
sekolah dan masyarakat. Diantara berbagai faktor intern dan ekstern tersebut,
motivasi belajar dan lingkungan sekolah diduga sebagai faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar dalam penelitian ini.
Pelajaran akuntansi sering dianggap sulit tetapi bila siswa sudah memiliki
motivasi yang tinggi dalam belajar akuntansi maka tidak akan mudah putus asa
saat menghadapi kesulitan dalam belajar. Siswa yang motivasi belajarnya rendah
maka akan cepat menyerah ketika menghadapi kesulitan dalam belajar akuntansi.
Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.
Individu secara aktif mengambil bagian dalam kegiatan pendidikan yang
dilaksanakan. Pertama-tama harus ada dorongan untuk melaksanakan kegiatan,
dengan kata lain untuk melaksanakan sesuatu harus ada motivasi. Anni
(2005:134) berpendapat bahwa motivasi berprestasi merupakan keinginan untuk
memperoleh keberhasilan dan berpartisipasi aktif dalam suatu kegiatan.
Keberhasilan yang dicapai merupakan hasil dari usaha kemampuan individu yang
dicurahkan dengan mengerjakan tugas. Disimpulkan bahwa motivasi belajar
mempunyai peran besar karena siswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan
mengalami kesuksesan dalam mengerjakan tugas-tugas akuntansi dan giat belajar
sehingga tujuan belajar akan tercapai yaitu prestasi belajar akan meningkat.
Terlepas dari faktor di atas, lingkungan sekolah merupakan faktor yang
juga berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Lingkungan sekolah yang baik
dan kondusif akan menciptakan tempat belajar yang menyenangkan yaitu dengan
menyediakan fasilitas-fasilitas belajar, sarana dan prasarana yang memadai, faktor
guru yang merupakan faktor dominan dalam kegiatan belajar mengajar yang harus
35
senantiasa menjaga hubungan harmonis dengan siswa serta hubungan antar siswa
yang harus terjaga agar tidak terjadi persaingan yang tidak sehat dalam kelas yang
dapat mengganggu belajar dan berakibat pada pencapaian prestasi belajar siswa
yang kurang optimal. Lingkungan sekolah yang aman, tertib, optimis dan harapan
yang tinggi dari seluruh warga sekolah dapat menumbuhkan semangat belajar
siswa dan ketenangan dalam belajar. Apabila semua itu terpenuhi maka akan
mendorong siswa untuk dapat meraih prestasi belajar yang baik.
Arini (2008) menyimpulkan bahwa tingkat intelegensi dan motivasi
belajar secara parsial masing-masing mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas II
SMA Negeri 99 Jakarta. Besarnya pengaruh intelegensi terhadap prestasi belajar
16,6% sedangkan motivasi belajar mempengaruhi prestasi belajar sebesar 26,6%.
Secara simultan intelegensi dan motivasi belajar keduanya juga berpengaruh
signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas II SMA Negeri 99 Jakarta.
Besarnya pengaruh intelegensi dan motivasi belajar secara simultan adalah
sebesar 9,3%.
Menurut Gamon (2001) dalam penelitiannya di Lowa State University
menyimpulkan bahwa motivasi 28% dari varians dalam prestasi. Hal ini
menunjukan bahwa motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi.
Sudarmanto (2007) menyimpulkan bahwa lingkungan sekolah dan minat
berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa SMK Negeri I Bandar
Lampung tahun ajaran 2006/2007. Secara parsial, lingkungan sekolah
berpengaruh sebesar 22,25% dan minat berpengaruh sebesar 7,65% terhadap
prestasi belajar. Secara simultan lingkungan sekolah dan minat mempengaruhi
36
prestasi belajar sebesar 29,9%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain
yang mempengaruhi prestasi belajar.
Beberapa penelitian empiris telah dilakukan untuk menguji pengaruh
motivasi dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar. Hasil penelitian yang
berbeda-beda membuat peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh motivasi belajar
dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar. Hasil observasi awal yang
dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Banjarnegara diperoleh data prestasi belajar
siswa yang masih tergolong rendah. Hal ini dilihat dari siswa yang mampu
mencapai batas tuntas masih < 80% dan banyak yang nilainya masih di bawah
KKM 75. Pencapaian batas tuntas kelas XI IPS 1 baru 54,05% dan kelas XI IPS 2
baru 51,52%. Siswa yang belum mencapai KKM jumlahnya masih banyak, hal ini
menunjukan prestasi belajar yang dicapai lebih kecil dari yang diharapkan.
Peneliti ingin mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing variabel
terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Banjarnegara tahun 2010/2011.
37
Berdasarkan uraian di atas maka kerangka berfikir penelitian ini adalah :
H2
H1
H3
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
2.6 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. H1: Ada pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi
belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara
tahun 2010/2011.
2. H2: Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa
kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011.
3. H3: Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi
siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011.
Motivasi Belajar (X1)
Indikator :
Tekun menghadapi tugas
Ulet menghadapi kesulitan
Menunjukan minat untuk
sukses
Senang memecahkan soal-
soal
Mempunyai orientasi ke
masa depan
(Sardiman 2011:83)
Prestasi Belajar
Akuntansi(Y)
Indikator :
- Rata-rata nilai
ulangan harian
dan ujian akhir
semester 2 tahun
2010/2011
Lingkungan Sekolah (X2)
Indikator :
Metode mengajar
Kurikulum
Relasi guru dengan siswa
Relasi siswa dengan siswa
Disiplin sekolah
Fasilitas sekolah
(Slameto 2010:64)
38
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Penelitian ini untuk mencari pengaruh antara variabel bebas (independent
variable) dengan variabel terikat (dependent variable).
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Arikunto (2006:108) populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi
penelitian ini meliputi siswa-siswi kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara
tahun 2010/2011 yang tersebar di 2 kelas yaitu: kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dalam
penelitian ini adalah jumlah seluruh siswa IPS di kelas XI yaitu 70 siswa karena
penelitian ini adalah penelitian populasi. Hal tersebut didukung oleh pendapat
Arikunto (2006:134) apabila subjeknya < 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian
Kelas Jumlah siswa
XI IPS 1 37
XI IPS 2 33
Jumlah 70
Sumber: SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011
39
3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel terikat (Y)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mata pelajaran
akuntansi. Prestasi belajar akuntansi merupakan prestasi belajar yang telah dicapai
oleh siswa dalam kegiatan belajar akuntansi yang ditunjukkan dengan nilai tes
atau angka nilai dari hasil evaluasi mata pelajaran akuntansi yang diberikan oleh
guru. Indikator prestasi belajar akuntansi dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata
ulangan harian dan ujian akhir semester 2 kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Banjarnegara tahun 2010/2011.
3.3.2 Variabel bebas (X)
Variabel bebas dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
1. Motivasi belajar (X1)
Motivasi belajar merupakan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan
yang memberikan arah kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
subyek belajar itu dapat tercapai.
Indikatornya:
a. Tekun menghadapi tugas.
b. Ulet menghadapi kesulitan
c. Menunjukan minat untuk sukses.
d. Senang memecahkan soal-soal.
e. Mempunyai orientasi ke masa depan.
40
2. Lingkungan sekolah (X2)
Lingkungan sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal dimana
ditempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan
diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik.
Indikatornya:
a. Metode mengajar
b. Kurikulum
c. Relasi guru dengan siswa
d. Relasi siswa dengan siswa
e. Disiplin sekolah
f. Fasilitas sekolah
3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Metode Kuesioner atau Angket
Angket adalah pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan tertulis
yang tersusun dan disebarkan untuk mendapat informasi dari sumber data atau
responden. Penyebaran angket bertujuan untuk mencari informasi yang lengkap
mengenai suatu masalah dari responden. Jenis angket yang digunakan dalam
penelitian ini adalah jenis angket tertutup (close form questioner), yaitu disusun
dengan menyediakan jawaban sehingga pengisi hanya memberi tanda pada
jawaban yang dipilih sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Penelitian ini menggunakan skala likert. Riduwan (2003:38) menjelaskan
skala pengukuran ini digunakan untuk mengklasifikasi variabel yang akan diukur
41
supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah
penelitian selanjutnya. Metode ini digunakan untuk mengukur besarnya variabel
motivasi belajar dan lingkungan sekolah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Banjarnegara tahun 2010/2011.
Berdasarkan skala likert tersebut, lima pilihan jawaban yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan
kriteria sebagai berikut:
1) Skor 5 untuk jawaban pertanyaan sangat setuju (SS)
2) Skor 4 untuk jawaban pertanyaan setuju (S)
3) Skor 3 untuk jawaban pertanyaan ragu-ragu (RR)
4) Skor 2 untuk jawaban pertanyaan tidak setuju (TS)
5) Skor 1 untuk jawaban pertanyaan sangat tidak setuju (STS)
3.4.2 Metode Dokumentasi
Arikunto (2006:158) menjelaskan bahwa metode dokumentasi adalah
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Metode ini
dilakukan untuk mendapatkan data yang dilakukan secara sistematis dan
digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan objek penelitian yaitu
berupa daftar nama, jumlah siswa dan nilai-nilai siswa. Nilai yang diambil sebagai
indikator prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Banjarnegara dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata ulangan harian dan ujian
akhir semester 2 tahun 2010/2011.
42
3.5 Uji Instrumen
Instrumen yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu memiliki validitas
dan reliabilitas.
3.5.1 Validitas
Arikunto (2006:168) menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Peneliti
menggunakan bantuan program komputer SPSS (Statistical Package for Social
Science) versi 16 untuk membantu pengolahan data.Terdapat 30 butir soal yang
diuji cobakan kepada 20 responden uji coba. Masing-masing item akan
dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikan 5% atau taraf kepercayaan 95%
sebesar 0,444. Apabila rhitung > rtabel maka dikatakan item instrumen tersebut valid.
Sebaliknya, jika rhitung < rtabel maka dikatakan item instrumen tersebut tidak valid.
Output SPSS yang dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6 menunjukan hasil
perhitungan validitas, uji coba angket untuk variabel motivasi belajar (item soal
no.1 sampai 15) pada taraf signifikan 5% dan N = 20 menunjukan terdapat 2 item
soal termasuk ke dalam kategori tidak valid yaitu no. 10 dan 11. Rekap validitas
angket variabel motivasi belajar pada tabel 3.2.
43
Tabel 3.2 Rekap Validitas Angket Motivasi Belajar
No. Butir Soal r hitung r tabel Kriteria
1. 0,539 0,444 Valid
2. 0,534 0,444 Valid
3. 0,585 0,444 Valid
4. 0,519 0,444 Valid
5. 0,537 0,444 Valid
6. 0,543 0,444 Valid
7. 0,639 0,444 Valid
8. 0,547 0,444 Valid
9 0,628 0,444 Valid
10. 0,439 0,444 Tidak Valid
11. 0,442 0,444 Tidak Valid
12. 0,491 0,444 Valid
13. 0,490 0,444 Valid
14. 0,480 0,444 Valid
15. 0,495 0,444 Valid
Sumber : data diolah, 2011
Rekap validitas angket lingkungan sekolah dapat dilihat pada tabel 3.3 di
bawah ini, dengan item soal no. 16 sampai 30 pada taraf signifikan 5% dan N = 20
menunjukan 1 item soal termasuk ke dalam kategori tidak valid, yaitu soal
no.30.
Tabel 3.3 Rekap Validitas Angket Lingkungan Sekolah
No. Butir Soal r hitung r tabel Kriteria
16. 0,699 0,444 Valid
17. 0,526 0,444 Valid
18. 0,525 0,444 Valid
19. 0,500 0,444 Valid
20. 0,604 0,444 Valid
21. 0,689 0,444 Valid
22. 0,490 0,444 Valid
23. 0,605 0,444 Valid
24. 0,561 0,444 Valid
25. 0,501 0,444 Valid
26. 0,598 0,444 Valid
27. 0,546 0,444 Valid
28. 0,468 0,444 Valid
29. 0,476 0,444 Valid
30. 0,441 0,444 Tidak Valid
Sumber : data diolah, 2011
44
Item soal yang tidak valid akan dihilangkan dari angket penelitian. Angket
yang dihilangkan telah terwakili dalam indikator penelitian, oleh karena itu item
soal yang digunakan dalam penelitian merupakan item soal yang valid sejumlah
27 soal.
3.5.2 Reliabilitas
Arikunto (2006:178) menjelaskan bahwa reliabilitas merupakan suatu
instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur
pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Relibilitas juga mengarah
pada tingkat keterandalan sesuatu. Instrumen yang reliabel berarti adalah
instrumen yang dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Uji reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16. Hasil
analisis menunjukkan tampilan output SPSS yang akan diperoleh melalui
Cronbach’s Alpha. Ghozali (2006:48) menyatakan bahwa suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 (60%).
Hasil perhitungan program SPSS 16, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha
sebesar 0,816 (81,6%) untuk variabel motivasi belajar dan 0,838 (83,8%) untuk
variabel lingkungan sekolah. Berdasarkan perhitungan reliabilitas disimpulkan
bahwa instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah
hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan.
45
3.6.1 Analisis Deskriptif Persentase
Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing indikator
dalam setiap variabel agar lebih mudah dalam memahaminya. Sugiyono
(2009:207) definisi statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku umum atau generalisasi.
Analisis statistik deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan
karakteristik masing-masing indikator dalam setiap variabel agar lebih mudah
memahami pengukuran pada variabel yang diungkap. Analisis ini dilakukan
dengan memberi skor pada jawaban angket yang telah diisi oleh responden,
dengan penskoran yang dapat dilihat pada Tabel 3.4:
Tabel 3.4 Skor Jawaban Angket
Alternatif Jawaban Skor Pernyataan Positif
(+)
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-Ragu 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Sumber: Arikunto 2007
46
Hasil perjumlahan masing-masing butir pernyataan kemudian
dikonsultasikan dengan tabel kategori tiap variabel. Kategori untuk variabel
motivasi belajar dikelompokkan menjadi 5 (lima) yaitu sangat tinggi, tinggi,
cukup, kurang, dan sangat kurang. Kategori variabel lingkungan sekolah yaitu
sangat baik, baik, cukup, kurang, sangat kurang. Kategori setiap variabel disajikan
dalam bentuk tabel kategori. Langkah menentukan tabel kategori menurut
Tarmudji (1992:23) adalah sebagai berikut:
1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.
2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5(lima), jadi k=5.
3. Menentukan lebar setiap kelas (i)
i =
4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus: (k . i) - jumlah
bilangan. Sisa kekurangan bilangan sebaiknya jangan ditambahkan pada
satu sisi saja, tetapi sebaiknya pada 2(dua) sisi, yaitu kanan dan kiri.
3.6.1.1 Kategori Variabel Motivasi Belajar
1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
Data terbesar : 13 X 5 = 65
Data terkecil : 13 X 1 = 13
Jadi jangkauannya adalah 65-13 = 52. Berarti dari nilai 13 sampai dengan 65
terdapat 53 bilangan.
2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5(lima), jadi k=5.
3. Menentukan lebar setiap kelas (i)
i =
47
i =
= 11
4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus :
(k . i) – jumlah bilangan =(5 x 11) - 53 = 2
Tabel 3.5 Kategori Variabel Motivasi Belajar
No Skor Kriteria
1 56 – 66 Sangat Tinggi
2 45 – 55 Tinggi
3 34 – 44 Cukup
4 23 – 33 Kurang
5 12 – 22 Sangat Kurang
Sumber: Data diolah 2011
a. Kategori Indikator Tekun Menghadapi Tugas, Ulet Menghadapi
Kesulitan dan Menunjukan Minat Sukses.
1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
Data terbesar : 3 x 5 = 15
Data terkecil : 3 x 1 = 3
Jadi jangkauannya adalah 15-3= 12. Berarti dari nilai 3 sampai dengan 15
terdapat 13 bilangan.
2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5(lima), jadi k=5.
3. Menentukan lebar setiap kelas (i)
i =
i =
= 2,6 = 3
4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus:
(k . i) - jumlah bilangan = (5 x 3) – 13 = 2.
Sisa kekurangan bilangan = 2, ditambahkan 1 pada pada sisi kanan dan 1
pada sisi kiri, sehingga kategori untuk indikator tekun menghadapi tugas,
48
ulet menghadapi kesulitan dan menunjukan minat untuk sukses dapat dilihat
pada Tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6 Kategori Indikator Tekun Menghadapi Tugas, Ulet
Menghadapi Kesulitan dan Menunjukan Minat Untuk Sukses.
No Skor Kriteria
1 14 – 16 Sangat Tinggi
2 11 – 13 Tinggi
3 8 – 10 Cukup
4 5 – 7 Kurang
5 2 – 4 Sangat Kurang
Sumber: Data diolah 2011
b. Kategori Indikator Senang Memecahkan Soal-soal dan Mempunyai
Orientasi ke Masa Depan.
1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
Data terbesar : 2 x 5 = 10
Data terkecil : 2 x 1 = 2
Jadi jangkauannya adalah 10-2= 8. Berarti dari nilai 2 sampai dengan 10
terdapat 9 bilangan.
2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5(lima), jadi k=5.
3. Menentukan lebar setiap kelas (i)
i =
i =
= 1,8 = 2
4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus:
(k . i) - jumlah bilangan = (5 x 2) – 9 = 1.
Sisa kekurangan bilangan = 1, ditambahkan 1 pada pada sisi kanan sehingga
kategori untuk indikator senang memecahkan soal-soal dan mempunyai
orientasi ke masa depan dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:
49
Tabel 3.7 Kategori Indikator Senang Memecahkan Soal-soal dan
Mempunyai Orientasi ke Masa Depan.
No Skor Kriteria
1 10 – 11 Sangat Tinggi
2 8 – 9 Tinggi
3 6 – 7 Cukup
4 4 – 5 Kurang
5 2 – 3 Sangat Kurang
Sumber: Data diolah 2011
3.6.1.2 Kategori Variabel Lingkungan Sekolah
1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
Data terbesar : 14 x 5= 70
Data terkecil : 14 x 1= 14
Jadi jangkauannya adalah 70 - 14 = 56. Berarti dari nilai 14 sampai dengan 70
terdapat 57 bilangan.
2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5(lima), jadi k=5.
3. Menentukan lebar setiap kelas (i)
i =
i =
4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus:
(k . i) - jumlah bilangan = (5 x 12) – 57 = 3.
Sisa kekurangan bilangan = 3, ditambahkan 2 pada pada sisi kanan dan 1 pada
sisi kiri, sehingga kategori untuk variabel lingkungan sekolah dapat dilihat
pada Tabel 3.8:
50
Tabel 3.8 Kategori Variabel Lingkungan Sekolah
No Skor Kriteria
1 61 – 72 Sangat Baik
2 49 - 60 Baik
3 37 – 48 Cukup
4 25– 36 Kurang
5 13 – 24 Sangat Kurang
Sumber: Data diolah 2011.
a. Kategori Indikator Metode Mengajar, Kurikulum, Relasi Guru Dengan
Siswa, Disiplin Sekolah.
1. Menentukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
Data tertinggi : 2 x 5 = 10
Data terendah : 2 x 1 = 2
Jadi jangkauannya adalah 10 - 2 = 8. Berarti dari nilai 2 sampai dengan 10
terdapat 9 bilangan.
2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5(lima), jadi k=5.
3. Menentukan lebar setiap kelas (i)
i =
i =
4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus:
(k . i) - jumlah bilangan = (5 x 2) – 9 = 1.
Sisa kekurangan bilangan = 1, ditambahkan 1 pada pada sisi kanan sehingga
kategori untuk indikator metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, disiplin sekolah dapat dilihat pada Tabel 3.9:
51
Tabel 3.9 Kategori Indikator Metode Mengajar, Kurikulum, Relasi
Guru Dengan Siswa, Disiplin Sekolah.
No Skor Kriteria
1 10 – 11 Sangat Baik
2 8 – 9 Baik
3 6 – 7 Cukup
4 4 – 5 Kurang
5 2 – 3 Sangat Kurang
Sumber: Data diolah 2011.
b. Kategori Indikator Relasi Siswa Dengan Siswa dan Fasilitas Sekolah.
1. Menentukan jangkauan, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
Data terbesar : 3 x 5 = 15
Data terkecil : 3 x 1 = 3
Jadi jangkauannya adalah 15-3= 12. Berarti dari nilai 3 sampai dengan 15
terdapat 13 bilangan.
2. Menentukan cacah kelas yang diperlukan yaitu 5(lima), jadi k=5.
3. Menentukan lebar setiap kelas (i)
i =
i =
= 2,6 = 3
4. Menghitung sisa kekurangan bilangan dengan rumus:
(k . i) - jumlah bilangan = (5 x 3) – 13 = 2.
Sisa kekurangan bilangan = 2, ditambahkan 1 pada pada sisi kanan dan 1
pada sisi kiri, sehingga kategori untuk indikator relasi siswa dengan siswa,
fasilitas seskolah dapat dilihat pada Tabel 3.10:
52
Tabel 3.10 Kategori Variabel Relasi Siswa Dengan Siswa dan Fasilitas
Sekolah
No Skor Kriteria
1 14 – 16 Sangat Baik
2 11 – 13 Baik
3 8 – 10 Cukup
4 5 – 7 Kurang
5 2 – 4 Sangat Kurang
Sumber: Data diolah 2011.
3.6.1.3 Kategori Variabel Prestasi Belajar
Tabel kategori variabel prestasi belajar didasarkan pada Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) yang ditetapkan di SMA Negeri 1 Banjarnegara, yaitu sebagai
berikut :
Tabel 3.11 Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Mata Pelajaran Akuntansi
Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara
KRITERIA KATEGORI
≥ 75 Tuntas
<75 Belum Tuntas
Sumber: SMA Negeri 1 Banjarnegara
3.6.2 Analisis Statistik Inferensial
3.6.2.1 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dilakukan untuk mengetahui apakah data bisa diregresi
atau tidak. Analisis regresi dapat dilakukan apabila data tersebut memenuhi syarat
berdistribusi normal.
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas data
dalam penelitian ini menggunakan uji statistic non parametric Kolmogorof-
53
Smirnof. Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas
> 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal.
3.6.2.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan bahwa data yang digunakan
berdistribusi normal dan dalam model tidak mengandung multikolinieritas,
heteroskedastisitas dan autokorelasi.
1) Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Ghozali (2006:93)
menyatakan bahwa model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
diantara variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang
cukup tinggi (umumnya diatas 90%), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolinieritas. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai
Variance Inflation Factor (VIF). Nilai yang umum digunakan untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF
>10. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
bebas, dengan kata lain tidak terjadi multikolinieritas.
2) Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan tetap maka
disebut homoskedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Ghozali
(2006:105) menyebutkan model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas
54
atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil analisis dapat dilihat dari hasil output
SPSS pada grafik Scatterplot. Model yang bebas dari heteroskedastisitas memiliki
grafik scatterplot dengan pola titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.
3.6.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi dilakukan untuk membuat model matematika yang dapat
menunjukkan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.Analisis
regresi yang dapat digunakan adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi
linier berganda adalah hubungan secara linier dua atau lebih variabel independent
(X1, X2,…,Xn) dengan variabel dependen (Y).
Langkah-langkah yang digunakan adalah:
Y= α + β1 x1 + β2 x2+e
Keterangan:
Y = variabel dependen (prestasi belajar akuntansi)
a = konstanta
β1 = koefisien variabel x1
β2 = koefisien variabel x2
x1 = motivasi belajar
x2 = lingkungan sekolah
e = error yang diterima
3.6.2.4 Uji Hipotesis Penelitian
1) Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y Secara Simultan (Uji F)
Uji ini dilakukan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas yang
terdapat di dalam model terhadap variabel terikat (Y). Uji simultan dalam
55
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar (X1) dan
lingkungan sekolah (X2) terhadap prestasi belajar akuntansi (Y) siswa kelas XI
IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011. Menurut Nugroho (2005)
pengujian statistik menggunakan uji-F. Hasil F-test pada output SPSS 16
(Statistical Package for Social Science) dapat dilihat pada Tabel ANOVA.
Langkah dalam menguji hipotesis dengan uji-F adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis
Hipotesis statistik secara mikro yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
(Ho)1 : β = 0, variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen
(Ha)1 : β ≠ 0, variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen
2. Menentukan taraf nyata (level of significance = α)
Taraf nyata atau derajad keyakinan yang digunakan adalah α = 5%.
3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.
Kriteria pengambilan keputusan yang dipakai adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai p-value pada kolom sig < α (0,05), maka (Ho) ditolak dan
hipotesis kerja (Ha) diterima, berarti bahwa variabel independen (X)
berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai p-value pada kolom sig ≥ α (0,05), maka maka (Ho) diterima dan
hipotesis kerja (Ha) ditolak, berarti variabel independen (X) dikatakan tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
4. Mengambil keputusan.
56
2) Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y Secara Parsial ( Uji t)
Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
masing-masing variabel bebas yaitu motivasi belajar (X1) dan lingkungan sekolah
(X2) secara individual (parsial) terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI
IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011. Pengujian statistiknya
menggunakan uji-t. Hasil uji-t pada output SPSS 16 (Statistical Package for
Social Science) tampak pada Tabel coefficient.
Langkah dalam menguji hipotesis dengan uji-t adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. (Ho)2 : β1 = 0, motivasi belajar secara parsial tidak berpengaruh terhadap
prestasi belajar akuntansi.
(Ha)2 : β1 ≠ 0, motivasi belajar secara parsial berpengaruh terhadap prestasi
belajar akuntansi.
b. (Ho)3 : β2 = 0, lingkungan sekolah secara parsial tidak berpengaruh terhadap
prestasi belajar akuntansi.
(Ha)3 : β2 ≠ 0, lingkungan sekolah secara parsial berpengaruh terhadap
prestasi belajar akuntansi.
2. Menentukan taraf nyata (level of significance = α)
Taraf nyata atau derajad keyakinan yang digunakan adalah α = 5%.
3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.
Kriteria pengambilan keputusan yang dipakai menurut Nugroho (2005) adalah
sebagai berikut :
57
a. Jika nilai p-value pada kolom sig < α (0,05), maka H0 ditolak dan hipotesis
kerja (Ha) diterima, berarti bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah
masing-masing secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai p-value pada kolom sig ≥ α (0,05), maka maka H0 diterima dan
hipotesis kerja (Ha) ditolak, berarti bahwa motivasi belajar dan lingkungan
sekolah masing-masing secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
4. Mengambil keputusan.
3) Koefisien Determinasi Secara Simultan dan Parsial
a. Koefisien Determinasi Secara Simultan (R²)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh motivasi belajar (X1) dan lingkungan sekolah (X2) terhadap prestasi
belajar akuntansi (Y). Nilai koefisien determinasi dapat dilihat dalam output SPSS
16 (Statistical Package for Social Science), yaitu pada Tabel Model Summary
kolom R Square.
R Square dikatakan
baik jika di atas 0,5 karena Adjusted R Square
berkisar antara 0(nol) sampai 1(satu). Nilai Adjusted R Square yang mendekati
1(satu) menunjukkan semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Nilai R2
yang mendekati 0(nol)
menunjukkan semakin lemah model tersebut menerangkan variasi variabel bebas
(X) terhadap variabel terikat (Y).
58
b. Koefisien Determinasi Secara Parsial (r²)
Koefisien determinasi secara parsial (r2) dilakukan untuk mengetahui
besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing variabel motivasi belajar dan
lingkungan sekolah secara parsial terhadap variabel prestasi belajar akuntansi (Y).
Koefisien determinasi dapat dilihat dari output SPSS 16 (Statistical Package for
Social Science) ketika melakukan uji parsial, yaitu pada Tabel coefficients.
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Data yang diperoleh selama proses penelitian selanjutnya dianalisis melalui
dua tahap yaitu analisis deskriptif persentase dan analisis statistik inferensial.
4.1.1 Analisis Deskriptif Persentase
Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mendeskripsikan masing-
masing indikator dalam setiap variabel agar lebih mudah dipahami. Analisis
deskriptif persentase dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan
variabel motivasi belajar (X1), lingkungan sekolah (X2) dan prestasi belajar
akuntansi (Y) beserta penjelasan masing-masing indikator setiap variabel.
4.1.1.1 Motivasi Belajar (Variabel X1)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor motivasi
belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara adalah 49,26 dan
termasuk kategori tinggi. Distribusi hasil jawaban mengenai motivasi belajar
siswa ditunjukkan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Distribusi Motivasi Belajar
Sumber: Data diolah, 2011
No. Rentang Skor Frekuensi % Kategori
1 56 – 66 17 24 Sangat Tinggi
2 45 – 55 33 47 Tinggi
3 34 – 44 20 29 Cukup
4 23 – 33 0 0 Kurang
5 12 – 22 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
60
Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa kelas XI IPS
di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam kategori
sangat tinggi adalah sebanyak 17 siswa atau 24%, kategori tinggi sebanyak 33
siswa atau 47%, kategori cukup sebanyak 20 siswa atau 29%, tidak ada siswa
yang memiliki motivasi belajar kurang dan sangat kurang.
Secara lebih rinci analisis deskriptif persentase tentang motivasi belajar
siswa ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai berikut :
1. Tekun Menghadapi Tugas
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor tekun
menghadapi tugas siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun
2010/2011 adalah 10,97 yang berada pada kategori tinggi. Distribusi hasil
jawaban mengenai tekun menghadapi tugas siswa ditunjukkan pada tabel 4.2:
Tabel 4.2 Distribusi Tekun Menghadapi Tugas
Sumber : Data diolah 2011.
Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh hasil tekun menghadapi tugas siswa kelas
XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam
kategori sangat tinggi adalah sebanyak 12 siswa atau 17%, kategori tinggi
sebanyak 25 siswa atau 36%, kategoti cukup sebanyak 23 siswa atau 33%,
kategoti kurang sebanyak 10 siswa atau 14% dan tidak ada siswa yang memiliki
motivasi belajar sangat kurang.
No. Rentang Skor Frekuensi % Kategori
1 14 – 16 12 17 Sangat Tinggi
2 11 – 13 25 36 Tinggi
3 8 – 10 23 33 Cukup
4 5 – 7 10 14 Kurang
5 2 – 4 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
61
2. Ulet Menghadapi Kesulitan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor ulet
menghadapi kesulitan siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun
2010/2011 adalah 11,5 yang berada dalam kategori tinggi. Distribusi hasil
jawaban mengenai ulet menghadapi kesulitan siswa ditunjukkan pada tabel 4.3:
Tabel 4.3 Distribusi Ulet Menghadapi Kesulitan
Sumber : Data diolah 2011
Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh hasil ulet menghadapi kesulitan siswa kelas
XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam
kategori sangat tinggi adalah sebanyak 18 siswa atau 26%, kategori tinggi
sebanyak 26 siswa atau sebesar 37%, kategori cukup sebanyak 22 siswa atau 31%,
kategori kurang sebanyak 4 siswa atau 6%, serta tidak ada siswa yang memiliki
ulet menghadapi kesulitan dalam kategori sangat kurang.
3. Menunjukan Minat Untuk Sukses
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor menunjukan
minat untuk sukses siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun
2010/2011 adalah 11,63 yang termasuk kategori tinggi. Distribusi hasil jawaban
mengenai menunjukan minat untuk sukses siswa ditunjukkan pada tabel 4.4.
No. Rentang Skor Frekuensi % Kategori
1 14 – 16 18 26 Sangat Tinggi
2 11 – 13 26 37 Tinggi
3 8 – 10 22 31 Cukup
4 5 – 7 4 6 Kurang
5 2 – 4 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
62
Tabel 4.4 Distribusi Menunjukan Minat Untuk Sukses
No. Rentang Skor Frekuensi % Kategori
1 14 – 16 16 23 Sangat Tinggi
2 11 – 13 31 44 Tinggi
3 8 – 10 19 27 Cukup
4 5 – 7 4 6 Kurang
5 2 – 4 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber: Data diolah 2011
Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh hasil menunjukan minat untuk sukses siswa
kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke
dalam kategori sangat tinggi adalah sebanyak 16 siswa atau 23%, kategori tinggi
sebanyak 31 siswa atau sebesar 44%, kategori cukup sebanyak 19 siswa atau 27%,
kategori kurang sebanyak 4 siswa atau 6%, serta tidak ada siswa yang memiliki
menunjukan minat untuk sukses dalam kategori sangat kurang.
4. Senang Memecahkan Soal-soal
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor senang
memecahkan soal-soal siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun
2010/2011 adalah 6,83 yang termasuk kategori cukup. Distribusi hasil jawaban
mengenai senang memecahkan soal-soal ditunjukkan pada tabel 4.5:
Tabel 4.5 Distribusi Senang Memecahkan Soal-soal
Sumber : Data diolah 2011
Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh hasil senang memecahkan soal-soal siswa
kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke
No. Rentang Skor Frekuensi % Kategori
1 10 – 11 5 7 Sangat Tinggi
2 8 – 9 21 30 Tinggi
3 6 – 7 23 33 Cukup
4 4 – 5 21 30 Kurang
5 2 – 3 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
63
dalam kategori sangat tinggi adalah sebanyak 5 siswa atau 7%, kategori tinggi
sebanyak 21 siswa atau sebesar 30%, kategori cukup sebanyak 23 siswa atau 33%,
kategori kurang sebanyak 21 siswa atau 30%, serta tidak ada siswa yang senang
memecahkan soal-soal dalam kategori sangat kurang.
5. Mempunyai Orientasi Ke Masa Depan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor mempunyai
orientasi ke masa depan siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun
2010/2011 adalah 8,33 yang termasuk kategori tinggi. Distribusi hasil jawaban
mengenai mempunyai orientasi ke masa depan siswa ditunjukkan pada tabel 4.6:
Tabel 4.6 Distribusi Mempunyai Orientasi ke Masa Depan
No. Rentang Skor Frekuensi % Kategori
1 10 – 11 21 30 Sangat Tinggi
2 8 – 9 31 44 Tinggi
3 6 – 7 15 21 Cukup
4 4 – 5 2 3 Kurang
5 2 – 3 1 1 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber : Data diolah 2011
Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh hasil mempunyai orientasi ke masa depan
siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang
termasuk ke dalam kategori sangat tinggi adalah sebanyak 21 siswa atau 17%,
kategori tinggi sebanyak 31 siswa atau sebesar 44%, kategori cukup sebanyak 15
siswa atau 21%, kategori kurang sebanyak 2 siswa atau 3%, serta kategori sangat
kurang sebanyak 1 siswa atau 1%.
4.1.1.2 Lingkungan Sekolah (Variabel X2)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor lingkungan
sekolah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011
64
adalah 57 dan termasuk kategori baik. Distribusi hasil jawaban mengenai
lingkungan sekolah ditunjukkan pada tabel 4.7:
Tabel 4.7 Distribusi Lingkungan Sekolah
No. Rentang Skor Frekuensi % Kategori
1 61 – 72 23 33 Sangat Baik
2 49 - 60 43 61 Baik
3 37 – 48 4 6 Cukup
4 25– 36 0 0 Sedang
5 13 – 24 0 0 Kurang
Jumlah 70 100
Sumber : Data diolah 2011
Tabel 4.7 di atas dapat diketahui bahwa lingkungan sekolah siswa kelas XI
IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam
kategori sangat baik adalah sebanyak 23 siswa atau 33%, kategori baik sebanyak
43 siswa atau 61%, kategori cukup sebanyak 4 siswa atau 6%, tidak ada
lingkungan sekolah yang masuk kategori kurang dan sangat kurang.
Secara lebih rinci analisis deskriptif persentase tentang kondisi lingkungan
sekolah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011
ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai berikut :
1. Metode Mengajar
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor metode
mengajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011
adalah 9,19 yang termasuk kategori sangat baik. Distribusi hasil jawaban
mengenai metode mengajar ditunjukkan pada tabel 4.8:
65
Tabel 4.8 Distribusi Metode Mengajar
No. Rentang Skor Frekuensi % Kriteria
1 10 – 11 33 47 Sangat Baik
2 8 – 9 30 43 Baik
3 6 – 7 7 10 Cukup
4 4 – 5 0 0 Kurang
5 2 – 3 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber: Data diolah 2011
Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh hasil metode mengajar kelas XI IPS di
SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam kategori
sangat baik adalah sebanyak 33 siswa atau 47%, kategori baik sebanyak 30 siswa
atau sebesar 43%, kategori cukup sebanyak 7 siswa atau 10%, dan tidak ada
metode mengajar yang masuk kategori kurang dan sangat kurang.
2. Kurikulum
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor kurikulum
siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 adalah 8,3
yang termasuk kategori baik. Distribusi hasil jawaban mengenai kurikulum
ditunjukkan pada tabel 4.9:
Tabel 4.9 Distribusi Kurikulum
No. Rentang Skor Frekuensi % Kriteria
1 10 – 11 21 30 Sangat Baik
2 8 – 9 26 37 Baik
3 6 – 7 21 30 Cukup
4 4 – 5 2 3 Kurang
5 2 – 3 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber: Data diolah 2011
Berdasarkan tabel 4.9 diperoleh hasil kurikulum siswa kelas XI IPS di SMA
Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam kategori sangat
baik adalah sebanyak 21 siswa atau 30%, kategori baik sebanyak 26 siswa atau
66
sebesar 37%, kategori cukup sebanyak 21 siswa atau 30%, kategori kurang
sebanyak 2 siswa atau 3%, dan tidak ada kurikulum yang masuk kategori sangat
kurang.
3. Relasi Guru Dengan Siswa
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor relasi guru
dengan siswa adalah 8,6 yang termasuk kategori baik. Distribusi hasil jawaban
mengenai relasi guru dengan siswa ditunjukkan pada tabel 4.10:
Tabel 4.10 Distribusi Relasi Guru dengan Siswa
No. Rentang Skor Frekuensi % Kriteria
1 10 – 11 17 24 Sangat Baik
2 8 – 9 38 54 Baik
3 6 – 7 13 19 Cukup
4 4 – 5 2 3 Kurang
5 2 – 3 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber: Data diolah 2011
Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh hasil relasi guru dengan siswa kelas XI
IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam
kategori sangat baik adalah sebanyak 17 siswa atau 24%, kategori baik sebanyak
38 siswa atau sebesar 54%, kategori cukup sebanyak 13 siswa atau 19%, kategori
kurang sebanyak 2 siswa atau 3%, dan tidak ada relasi guru dengan siswa yang
masuk kategori sangat kurang.
4. Relasi Siswa Dengan Siswa
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor relasi siswa
dengan siswa adalah 12,43 yang termasuk kategori baik. Distribusi hasil jawaban
mengenai relasi siswa dengan siswa ditunjukkan pada tabel 4.11:
67
Tabel 4.11 Distribusi Relasi Siswa Dengan Siswa
No. Rentang Skor Frekuensi % Kriteria
1 14 – 16 28 40 Sangat Baik
2 11 – 13 27 39 Baik
3 8 – 10 15 21 Cukup
4 5 – 7 0 0 Kurang
5 2 – 4 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber : Data diolah 2011
Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh hasil relasi siswa dengan siswa kelas XI
IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam
kategori sangat baik adalah sebanyak 28 siswa atau 40%, kategori baik sebanyak
27 siswa atau sebesar 39%, kategori cukup sebanyak 15 siswa atau 21%, dan tidak
ada relasi siswa dengan siswa yang masuk kategori kurang dan sangat kurang.
5. Disiplin Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor disiplin
sekolah adalah 6,73 yang termasuk kategori cukup. Distribusi hasil jawaban
mengenai disiplin sekolah ditunjukkan pada tabel 4.12:
Tabel 4.12 Distribusi Disiplin Sekolah
No. Rentang Skor Frekuensi % Kriteria
1 10 – 11 4 6 Sangat Baik
2 8 – 9 12 17 Baik
3 6 – 7 38 54 Cukup
4 4 – 5 16 23 Kurang
5 2 – 3 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber: Data diolah 2011
Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh hasil disiplin sekolah kelas XI IPS di SMA
Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 yang termasuk ke dalam kategori sangat
baik adalah sebanyak 4 siswa atau 6%, kategori baik sebanyak 12 siswa atau
sebesar 17%, kategori cukup sebanyak 38 siswa atau 54%, kategori kurang
68
sebanyak 16 siswa atau 23% dan tidak ada disiplin sekolah yang masuk kategori
sangat kurang.
6. Fasilitas Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor fasilitas
sekolah adalah 11,54 yang termasuk kategori baik. Distribusi hasil jawaban
mengenai fasilitas sekolah ditunjukkan pada tabel 4.13:
Tabel 4.13 Distribusi Fasilitas Sekolah
No. Rentang Skor Frekuensi % Kriteria
1 14 – 16 13 19 Sangat Baik
2 11 – 13 38 54 Baik
3 8 – 10 18 26 Cukup
4 5 – 7 1 1 Kurang
5 2 – 4 0 0 Sangat Kurang
Jumlah 70 100
Sumber : Data diolah 2011
Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh hasil fasilitas sekolah yang termasuk ke
dalam kategori sangat baik adalah sebanyak 13 siswa atau 19%, kategori baik
sebanyak 38 siswa atau sebesar 54%, kategori cukup sebanyak 18 siswa atau 26%,
kategori kurang sebanyak 1 siswa atau 1% dan tidak ada fasilitas sekolah yang
masuk kategori sangat kurang.
4.1.1.3 Deskriptif Prestasi Belajar Akuntansi
Perhitungan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Banjarnegara tahun 2010/2011 diperoleh dari nilai rata-rata ulangan harian dan
ujian akhir semester 2 pada mata pelajaran akuntansi. Data hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata nilai ulangan harian dan ujian akhir semester 2
siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara adalah 74,7 dan termasuk
69
kategori tidak tuntas. Distribusi nilai mengenai prestasi belajar akuntansi
ditunjukan pada tabel 4.14 sebagai berikut:
Tabel 4.14 Distribusi Prestasi Belajar Akuntansi
No Nilai Frekuensi % Kategori
1 ≥ 75 38 54 Tuntas
2 ˂ 75 32 46 Tidak Tuntas
Jumlah 70 100
Sumber : Data diolah 2011
Tabel 4.14 di atas dapat diketahui bahwa hasil prestasi belajar akuntansi
didapatkan sebanyak 38 siswa atau 54% dinyatakan tuntas dan sisanya sebesar 32
siswa atau 46% dinyatakan tidak tuntas.
4.1.2 Analisis Statistik Inferensial
Analisis statistik inferensial berkenaan dengan permodelan data dan
melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data. Adapun perhitungan
analisis statistik inferensial adalah sebagai berikut:
4.1.2.1 Uji Prasyarat Analisis
1) Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui normal tidaknya masing-
masing variabel penelitian. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan
uji one sample kolmogorov-smirnov dengan menggunakan taraf signifikan 0,05
dan dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau
0,05. Hasil pengujian normalitas menggunakan kolmogorov-smirnov dengan
bantuan SPSS 16 for windows dapat dilihat pada tabel 4.15 sebagai berikut:
70
Tabel 4.15 Uji Normalitas
Sumber: Data diolah, 2011
Berdasarkan tabel 4.15 diatas, diketahui bahwa probability value atau dalam
tabel tertulis Asymp. Sig. (2-tailed) untuk masing-masing variabel motivasi
belajar, lingkungan sekolah, dan prestasi belajar akuntansi memiliki nilai 0,423,
0,060, dan 0,177 yang semuanya > 0,05, dengan demikian data dalam penelitian
ini berdistribusi normal.
4.1.2.2 Uji asumsi Klasik
1). Uji Multikolinieritas
Syarat model regresi berganda dapat digunakan, apabila tidak ada hubungan
yang sempurna antara variabel bebasnya. Deteksi adanya multikolinieritas dapat
dilakukan dengan mengkorelasikan antara variabel bebas atau dapat pula dilihat
dari nilai VIF. Apabila korelasi antara variabel bebas nilai toleransinya melebihi
0,1 dan nilai VIF < 10, dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung
multikolinieritas. Secara jelas dapat dilihat pada hasil SPSS16 for windows yang
terdapat pada lampiran 14 dan secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.16:
71
Tabel 4.16 Uji Multikolinieritas
Sumber : Data yang diolah, 2011
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas pada tabel 4.16 untuk variabel
motivasi belajar (X1) dan variabel lingkungan sekolah (X2) diperoleh nilai VIF
sebesar 1,705 dengan toleransi 0,587. Hasil pengujian diperoleh VIF untuk
variabel motivasi belajar dan lingkungan sekolah sangat jauh dibawah 10 dan nilai
toleransi diatas 0,1. Oleh karena itu dapat disimpulkan tidak ada multikolinieritas
dalam regresi.
2). Uji Heteroskedastisitas
Model regresi selain harus berdistribusi normal juga harus memenuhi syarat
tidak adanya heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat dari
scatterplot, apabila titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur
berarti mengandung heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila titik-titik yang
terbentuk tidak teratur dan berada di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu
vertikal (Y), dapat disimpulkan bahwa regresi tidak mengandung
heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat secara lebih jelas
pada gambar 4.1:
72
Gambar 4.1 Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Terlihat pada gambar 4.1 di atas ternyata titik-titik tersebar tidak teratur dan
tidak membentuk pola yang teratur, serta berada di atas maupun di bawah angka
nol sumbu vertikal, yang berarti model regresi tidak mengandung
heteroskedastisitas.
Berdasarkan pengujian uji asumsi klasik diatas, menunjukan bahwa model
regresi ganda yang diperoleh tidak mengalami penyimpangan asumsi klasik
sehingga efisien untuk menggambarkan bentuk hubungan antar variabel
penelitian.
4.1.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dengan variabel terikat adalah prestasi
belajar akuntansi (Y) dan dua variabel bebas yaitu motivasi belajar (X1) dan
lingkungan sekolah (X2).
73
1. Persamaan Regresi Linier Berganda
Hasil analisis regresi linier berganda menggunakan bantuan program SPSS
16 for windows dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut :
Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda (Coefficients(a))
Sumber: Data diolah, 2011
Berdasarkan tabel 4.17 diperoleh konstanta sebesar 40,242 koefisien untuk
motivasi belajar (X1) sebesar 0,218 dan koefisien lingkungan sekolah (X2) sebesar
0,417 sehingga persamaan model regresi adalah :
Y = 40,242 + 0,218 X1 + 0,417 X2 + e.
Persamaan regresi di atas dapat diartikan sebagai berikut :
1. Konstanta = 40,242 artinya jika variabel motivasi belajar (X1) dan lingkungan
sekolah (X2) nilainya adalah 0, maka prestasi belajar akuntansi (Y) nilainya
adalah 40,242.
2. Koefisien motivasi belajar (X1) = 0,218, artinya jika motivasi belajar
mengalami kenaikan 1 unit dan varibel lain dianggap tetap, maka prestasi
belajar akuntansi (Y) mengalami kenaikan sebesar 0,218.
3. Koefisien lingkungan sekolah (X2) = 0,417, artinya jika lingkungan sekolah
mengalami kenaikan 1 unit dan varibel lain dianggap tetap, maka prestasi
belajar akuntansi (Y) mengalami kenaikan sebesar 0,417.
74
4.1.2.4 Uji Hipotesis Penelitian
1) Uji Simultan (Uji F)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi belajar (X1)
dan lingkungan sekolah (X2) terhadap prestasi belajar akuntansi (Y). Uji ini
dilakukan dengan uji-F. Langkah dalam menguji hipotesis dengan uji-F adalah
sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis.
Hipotesis statistik pertama adalah sebagai berikut:
(Ho)1 : β = 0, variabel motivasi belajar dan lingkungan sekolah tidak
berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi.
(Ha)1 : β ≠ 0, variabel motivasi belajar dan lingkungan sekolah berpengaruh
terhadap prestasi belajar akuntansi.
2. Menentukan taraf nyata (level of significance = α). Taraf nyata atau derajad
keyakinan yang digunakan adalah α = 5%.
3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan. Kriteria pengambilan keputusan
untuk hipotesis pertama adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai p-value pada kolom sig < α (0,05), maka (Ho)1 ditolak, berarti
bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah berpengaruh terhadap
prestasi belajar akuntansi.
b. Jika nilai p-value pada kolom sig ≥ α (0,05), maka (Ho)1 diterima, berarti
bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah dikatakan tidak berpengaruh
terhadap prestasi belajar akuntansi.
4. Mengambil keputusan.
75
Hasil uji simultan dapat dilihat pada tabel 4.18:
Tabel 4.18 Hasil Uji Simultan (Uji F)
Sumber : Data diolah, 2011
Tabel 4.18 diatas menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 16,891 dengan nilai p-
value pada kolom sig adalah 0.000 < α(0,05), maka (Ho)1 ditolak, sehingga dapat
diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah berpengaruh
terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1
Banjarnegara tahun 2010/2011.
2) Uji Parsial (Uji t)
Uji parsial digunakan untuk menguji pengaruh motivasi belajar dan
lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi secara parsial. Pengujian
statistiknya menggunakan uji-t.
Langkah dalam menguji hipotesis dengan uji-t adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis
Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. (Ho)2 : β1 = 0, motivasi belajar secara parsial tidak berpengaruh terhadap
prestasi belajar akuntansi.
(Ha)2 : β1 ≠ 0, motivasi belajar secara parsial berpengaruh terhadap prestasi
belajar akuntansi.
76
b. (Ho)3 : β2 = 0, lingkungan sekolah secara parsial tidak berpengaruh terhadap
prestasi belajar akuntansi.
(Ha)3 : β2 ≠ 0, lingkungan sekolah secara parsial berpengaruh terhadap
prestasi belajar akuntansi.
2. Menentukan taraf nyata (level of significance = α)
Taraf nyata atau derajad keyakinan yang digunakan adalah α = 5%.
3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.
Kriteria pengambilan keputusan yang dipakai menurut Nugroho (2005) adalah
sebagai berikut :
c. Jika nilai p-value pada kolom sig < α (0,05), maka H0 ditolak dan hipotesis
kerja (Ha) diterima, berarti bahwa motivasi belajar dan lingkungan sekolah
masing-masing secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.
d. Jika nilai p-value pada kolom sig ≥ α (0,05), maka maka H0 diterima dan
hipotesis kerja (Ha) ditolak, berarti bahwa motivasi belajar dan lingkungan
sekolah masing-masing secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
4. Mengambil keputusan.
Hasil uji parsial dapat dilihat pada tabel 4.19:
Tabel 4.19 Hasil Uji Parsial (Uji-t)
Sumber: Data diolah 2011.
77
Berdasarkan tabel 4.19 diperoleh nilai p-value pada kolom sig adalah
0,048 < α (0,05), maka (Ho)2 ditolak dan hipotesis kerja (Ha)2 diterima, berarti
dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar berpengaruh secara signifikan
terhadap prestasi belajar akuntansi. Hasil uji parsial untuk lingkungan sekolah
diperoleh nilai p-value pada kolom sig adalah 0,005 < α(0,05), maka (Ho)3 ditolak
dan hipotesis kerja (Ha)3 diterima, berarti dapat diambil kesimpulan bahwa
lingkungan sekolah berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar
akuntansi.
3) Koefisien Determinasi
a. Koefisien Determinasi Simultan (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel motivasi belajar dan lingkungan sekolah dalam menjelaskan
variabel prestasi belajar akuntansi (Y). Nilai koefisien determinasi dapat dilihat
dalam output SPSS 16 (Statistical Package for Social Science), yaitu pada Tabel
Model Summary kolom R Square. Nilai R Square yang mendekati 1(satu)
menunjukkan semakin kuat model tersebut menerangkan variasi variabel bebas
(X) terhadap variabel terikat (Y). Nilai R2
yang mendekati 0(nol) menunjukkan
semakin lemah model tersebut menerangkan variasi variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y). Nilai koefisien determinasi motivasi belajar dan lingkungan
sekolah (R2) dapat dilihat pada Tabel 4.20:
78
Tabel 4.20. Hasil Uji Koefisien Determinasi Simultan
Sumber: Data diolah, 2011
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar
0,315 atau 31,5%. Hasil tersebut berarti bahwa variabel motivasi belajar dan
lingkungan sekolah mempengaruhi variabel prestasi belajar akuntansi sebesar
31,5%, sedangkan sebesar 68,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji
dalam penelitian ini.
b. Koefisien Determinasi Parsial (r2)
Besarnya kontribusi masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen secara parsial diketahui dengan menggunakan koefisien determinasi
parsial (r2). Hasil pengujian dengan perhitungan analisis regresi ganda
menggunakan SPSS 16 for windows dapat dilihat pada tabel 4.21:
Tabel 4.21 Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial
Sumber: Data diolah, 2011
Besarnya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat
dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi secara parsial (r2) dari
masing-masing-masing variabel tersebut. Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa
koefisien korelasi parsial untuk variabel motivasi belajar adalah 0,239. r2 untuk
79
variabel ini sebesar (0,239)2 atau 0,057 yang berarti bahwa sumbangan efektif
untuk variabel motivasi belajar terhadap peningkatan prestasi belajar akuntansi
siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 sebesar 5,7%.
Koefisien korelasi parsial untuk variabel lingkungan sekolah sebesar 0,332,
sehingga r2 untuk variabel ini adalah (0,332)
2 atau 0,110 yang berarti bahwa
sumbangan efektif variabel lingkungan sekolah terhadap peningkatan prestasi
belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun
2010/2011 sebesar 11%.
4.2 Pembahasan
Implikasi hasil penelitian yang telah dianalisis secara statistik mengenai
pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap terhadap prestasi
belajar akuntansi siswa akan dibahas berikut ini:
4.2.1 Pengaruh Motivasi Belajar dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi
Belajar Akuntansi Siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara
Tahun 2010/2011.
Hasil penelitian diperoleh nilai signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti ada
pengaruh signifikan antara motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap
prestasi belajar akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja (Ha)1 yaitu
“Ada pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar
akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011“
diterima. Analisis regresi yang dilakukan menunjukkan bahwa koefisien
determinasi secara simultan (R2) yang dilihat dari nilai Adjusted R Square sebesar
80
sebesar 0,315. Dengan demikian menunjukkan bahwa secara simultan pengaruh
motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi siswa
kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 secara bersama-
sama adalah sebesar 31,5%, sedangkan sisanya sebesar 68,5% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
Prestasi belajar pada observasi awal rendah diasumsikan karena motivasi
belajar dan lingkungan sekolah mereka yang rendah pula. Prestasi belajar
biasanya diukur melalui nilai sehari-hari dan nilai ujian akhir hasil tes belajar.
Nilai siswa harus memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (75) sebagai ukuran
bahwa penyerapan siswa mengenai mata pelajaran akuntansi sudah baik sehingga
diharapkan kelak SMA dapat meluluskan output siswa yang secara aktif
mengembangkan potensi dirinya, berkompetensi di bidangnya, berkualitas, dan
mampu meneruskan pendidikan di perguruan tinggi.
Berdasarkan analisis deskriptif persentase diketahui bahwa rata-rata prestasi
belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun
2010/2011 termasuk dalam kategori tidak tuntas yaitu 74,7. Indikator variable
motivasi belajar yang mempengaruhi prestasi belajar diuraikan menjadi 5(lima),
yaitu tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat
untuk sukses, senang memecahkan soal-soal, mempunyai orientasi ke masa depan.
Skor rata-rata motivasi belajar adalah 49,26 yang termasuk dalam kategori tinggi.
Indikator tekun menghadapi tugas siswa kelas XI IPS yang diperoleh saat
penelitian adalah 10,97 dan termasuk dalam kategori tinggi. Ulet menghadapi
kesulitan 11,5 termasuk kategori tinggi, menunjukan minat untuk sukses 11,63
81
termasuk kategori tinggi, senang memecahkan soal-soal 6,83 termasuk kategori
cukup dan mempunyai orientasi ke masa depan 8,33 termasuk kategori tinggi.
Variabel lingkungan sekolah yang diukur melalui 6(enam) indikator yaitu: metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin
sekolah, fasilitas sekolah. Skor rata-rata lingkungan sekolah adalah 57 yang
termasuk dalam kategori baik. Indikator metode mengajar yang diperoleh pada
saat penelitian adalah 9,19 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Kurikulum
8,3 yang termasuk dalam kategori baik, relasi guru dengan siswa 8,6 termasuk
dalam kategori baik, relasi siswa dengan siswa 12,43 termasuk dalam kategori
baik, disiplin sekolah 6,73 termasuk dalam kategori cukup, dan fasilitas sekolah
11,54 termasuk dalam kategori baik.
Besarnya kontribusi motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap
prestasi belajar akuntansi adalah sebesar 31,5%. Kontribusi indikator motivasi
belajar yang paling besar terhadap prestasi belajar akuntansi adalah menunjukan
minat untuk sukses, sedangkan yang memiliki kontribusi paling rendah adalah
senang memecahkan soal-soal. Kontribusi indikator lingkungan sekolah yang
paling besar terhadap prestasi belajar akuntansi adalah relasi siswa dengan siswa,
sedangkan yang memiliki kontribusi paling rendah adalah disiplin sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian ini yang menyimpulkan bahwa motivasi belajar
dan lingkungan sekolah berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi, hal
tersebut juga didukung oleh teori. Sardiman (2011:75) menyatakan bahwa
motivasi belajar secara teori dapat dimaksudkan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
82
menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah kegiatan
belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.
Semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka akan semakin tinggi pula pencapaian
nilai yang diperolehnya.
Slameto (2010) menyebutkan lingkungan sekolah juga merupakan faktor
yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Termasuk juga lingkungan sekolah
mempengaruhi prestasi belajar akuntansi. Hal tersebut dikarenakan lingkungan
sekolah merupakan lingkungan tempat belajar mengajar berlangsung dimana
siswa dibiasakan dengan kegiatan pembelajaran bidang studi sehingga sangat
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Apabila kondisi lingkungan sekolah
baik maka akan mendukung pencapaian prestasi belajar yang tinggi.
Selain didukung oleh teori, hasil penelitian juga sejalan dengan penelitian
terdahulu oleh Masrokhah (2010) yang menyebutkan bahwa ada pengaruh positif
dan signifikan antara motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi
belajar berdasarkan uji F diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 34,047 > 3,103 dan nilai
signifikansi < 0,5 yaitu 0,000.
4.2.2 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa
Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2010/2011.
Hasil uji parsial (Uji-t) yang dilakukan, diperoleh nilai signifikansi 0,048 <
0,05 yang berarti ada pengaruh signifikan antara motivasi belajar secara parsial
terhadap prestasi belajar akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja
(Ha)2 yaitu “Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi
siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011“ diterima.
83
Besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa
kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara adalah 5,7%.
Siswa yang mempunyai motivasi belajar, berarti mempunyai dorongan
untuk belajar. Dorongan ini menyebabkan siswa menjadi giat belajar dan prestasi
belajar siswa akan meningkat. Sesuai dengan pendapat Darsono (2001:65) bahwa
siswa yang merasa dirinya memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, maka
akan mendorong dirinya berbuat sesuatu untuk dapat mewujudkan tujuan yang
ingin diperolehnya dan sebaliknya yang merasa tidak mampu akan merasa malas
untuk berbuat sesuatu. Siswa yang memiliki motivasi rendah, cenderung malas
untuk belajar. Oleh karena itu siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi,
dengan lebih rajin mengerjakan latihan-latihan soal dan tugas dari guru agar lebih
mudah memahami konsep akuntansi dan menguasai materi akuntansi.
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa rata-rata motivasi belajar siswa
kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 tergolong tinggi
yaitu 49,26. Terdapat 4(empat) indikator motivasi belajar yang terdiri dari tekun
menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukan minat untuk sukses
dan mempunyai orientasi ke masa depan termasuk dalam kategori tinggi, namun
untuk indikator senang memecahkan soal-soal masih dalam kategori cukup.
Penelitian ini didukung penelitian terdahulu oleh Wahyuni (2007) yang
berjudul “Pengaruh Motivasi Belajar dan Metode Pembelajaran terhadap Prestasi
Belajar Akuntansi Siswa Kelas I Jurusan Akuntansi SMK Pelita Nusantara 1
Semarang”. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah terdapat pengaruh yang
84
positif dan signifikan antara motivasi belajar dan metode pembelajaran terhadap
prestasi belajar akuntansi secara bersama-sama dan parsial.
4.2.3 Pengaruh Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi
Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara Tahun 2010/2011.
Hasil uji parsial (Uji-t) yang dilakukan, diperoleh nilai signifikansi 0,005 <
0,05 yang berarti ada pengaruh signifikan antara lingkungan sekolah secara parsial
terhadap prestasi belajar akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis kerja
(Ha)3 yaitu “Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi
siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011“ diterima.
Besarnya pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi siswa
kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara adalah 11%.
Munib (2004:75) menyatakan lingkungan berkorelasi positif terhadap
keberhasilan pendidikan seseorang. Berpijak pada teori maka dikatakan bahwa
lingkungan sekolah sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran
akuntansi siswa. Lingkungan sekolah yang baik dalam arti metode mengajar baik,
kurikulum yang diterapkan di sekolah baik, relasi guru dengan siswa terjalin baik,
relasi siswa dengan siswa baik, disiplin sekolah baik dan fasilitas sekolah juga
baik akan meningkatkan prestasi belajar peserta didik, karena siswa senantiasa
berhadapan dengan lingkungan sekolah. Hal ini dikarenakan sekolah adalah
tempat utama dimana kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan
diajarkan dan dikembangkan, sehingga lingkungan sekolah tidak boleh diabaikan.
Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Tu’u (2004:18) yang menyatakan
bahwa nilai-nilai etik, moral, mental, spiritual, perilaku, disiplin, ilmu
85
pengetahuan dan keterampilan ditabur, ditanam, disiram, ditumbuhkan dan
dikembangkan di sekolah.
Berdasarkan hasil penelitian terlihat bahwa rata-rata lingkungan sekolah
siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011 tergolong
baik yaitu 57. Terdapat 1(satu) indikator lingkungan sekolah yaitu metode
mengajar dalam kategori sangat baik, 4(empat) indikator yaitu kurikulum, relasi
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, fasilitas sekolah yang termasuk
dalam kategori baik, namun untuk indikator disiplin sekolah masih termasuk
dalam kategori cukup.
Hasil penelitian ini masih didukung oleh penelitian terdahulu oleh
Masrokhah (2010) yang menyebutkan bahwa ada pengaruh secara positif dan
signifikan lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar sebesar 18,3%. Oleh
sebab itu pihak sekolah hendaknya lebih menjaga dan memperbaiki keadaan
lingkungan sekolah agar anak lebih giat dalam belajar sehingga hasil belajar
yang dicapai dapat optimal.
86
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil beberapa
simpulan antara lain:
1. Ada pengaruh motivasi belajar dan lingkungan sekolah terhadap prestasi
belajar akuntansi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun
2010/2011.
2. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa
kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011.
3. Ada pengaruh lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar akuntansi
siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Banjarnegara tahun 2010/2011.
5.2 Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Siswa hendaknya lebih meningkatkan motivasi belajarnya agar dapat
meningkatkan prestasi belajar akuntansi. Hal ini dapat dilakukan dengan
siswa meningkatkan kesenangan dalam memecahkan soal-soal akuntansi
dimulai dari soal yang sederhana agar lebih mudah mengerti, siswa lebih
rajin mengerjakan tugas yang diberikan guru agar terbiasa dengan soal
akuntansi dan dapat menguasai materi dengan baik sehingga prestasi
belajar mereka akan meningkat.
87
2. Guru sebagai pendidik hendaknya dapat memotivasi siswa dalam belajar
dengan cara sering memberi tugas agar siswa dapat terus berlatih dan
menguasai akuntansi, pemberian umpan balik baik berupa nilai maupun
penghargaan bagi yang berhasil menyelesaikan tugas, serta sanksi bagi
siswa yang tidak menyelesaikan tugasnya.
3. Sekolah hendaknya lebih meningkatkan penegakan kedisiplinan sekolah,
menyediakan sarana pendukung yang memadai agar siswa lebih
terangsang untuk belajar akuntansi lebih lanjut sehingga pencapaian
prestasi belajar akuntansi akan lebih optimal.
88
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1991. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Anni, Catharina Tri. 2005. Psikologi Belajar. Semarang: UPT MKK UNNES.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Darsono, Max. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: UNNES.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Ghozali, Imam. 2006. AplikasiAnalisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Kusmuriyanto. 2005. Akuntansi Keuangan Dasar. Semarang: UPT UNNES Press.
Munib, Achmad. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKK
UNNES.
Nasution, Noehi. 1996. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
dengan SPSS. Yogyakarta: CV.ANDI OFFSET.
Prayitno, Elyda. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: FKIP IKIP Padang.
Riduwan. 2003. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Rifa’i, Achmad dan Catharina Tri Anni.2009 .Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES PRESS.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Sardiman, A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
89
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Syafri, Sofyan. 2007. Teori Akuntansi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Syah, Muhibbin. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Tarmudji, Tarsis. 1992. Statistik Dunia Usaha. Yogyakarta: Liberty.
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: PT
Gramedia Grasindo.
Uno, Hamzah B. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI.
Winkel.1996 .Psikologi Belajar dan Perkembangan Anak. Jakarta: Yudhistira.
Yusuf, Syamsu. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:
Remaja Posdakarya.
90
Lampiran 1
Rekap Nilai Siswa Kelas XI IPS 1
SMA Negeri 1 Banjarnegara
Semester 1 Tahun 2010/2011
NO NIS NAMA UH I UH II UH III UAS 1 12990 Aditya Putut Mahendra 80 75 70 68 2 13005 Amelia Hayuning Pakarti 75 65 80 59 3 13010 Andreana Jevicka Viola L 90 75 75 62 4 13017 Aning Luis Sicuwati 70 65 70 66 5 13020 Annisa'Rahmi Azizah 90 85 70 78 6 13025 Ardian Yoga Pratama 75 85 65 83 7 13026 Ardli Zuhdan Umam 85 75 75 77 8 13031 Aris Gunawan Wicaksono 75 75 80 72 9 13034 Aryasena 85 70 70 68 10 13051 Catur Sigit Hartanto 80 65 75 54 11 13068 Didi Nurrudin 70 75 75 66 12 13069 Dieva Bunga Shintya Dewi 90 65 70 69 13 13075 Dwi Nandari Praptiningtyas 90 65 75 80 14 13078 Dwinanda Setiya Haryadi 75 65 80 68 15 13080 Effi Muharyati 95 55 70 68 16 13084 Elok Maliana Zain 95 85 76 91 17 13087 Ermina Miranti 80 85 76 94 18 13111 Gangsar Nastiti 75 60 70 76 19 13134 Indra Adhi Barata 65 75 75 60 20 13154 Khoirul Lilabror 95 85 65 74 21 13165 M. Farid Maolana 85 65 65 76 22 13173 Meilia Nurul Pangestika 100 75 75 83 23 13174 Meiliana Ariani 100 75 75 80 24 13176 Melani Sahara 90 75 65 81 25 13178 Miftakhul Iman Fadhilah 80 85 70 54 26 13192 Nindri Hastuti 95 65 65 84 27 13211 Oktika Handini 95 65 65 92 28 13219 Prima Soraya Anas 95 75 65 90 29 13225 Raditya Citra Talakas Ingid 80 75 65 82 30 13231 Ratria Agustiyandari 100 75 70 98 31 13238 Rizki Nur Widiantoro 80 75 65 70 32 13239 Rizky Widi Oktavia 90 65 75 96 33 13243 Rogo Prasetyo 70 65 70 65 34 13256 Sesilia Ayu Permatasari 75 65 80 81 35 13287 Wildan Taufik Baihaqi 70 65 65 90 36 13295 Yuanita Nur Afrida 100 95 75 52
37 12979 Zainal Agus Subkhi 75 65 70 75
91
Rekap Nilai Siswa Kelas XI IPS 2
SMA Negeri 1 Banjarnegara
Semester 1 Tahun 2010/2011
NO NIS NAMA UH I UH II UH III UAS 1 12998 Alfian Adiansyah 80 75 80 88 2 13021 Aprilia Dwi W 85 75 85 81 3 13037 Atut Sugiarti 85 60 85 75 4 13048 Beti Ratna Kurniati 75 75 85 82 5 13056 Deny Tri Yuliana 80 75 85 89 6 13060 Devananda Ari Wibowo 70 70 85 85 7 13064 Diah Nur Fitriyani 90 75 80 94 8 13092 Faa'iz Oktavian Lestyono 85 75 75 89 9 13098 Fandy Rahadian Prakoso 75 70 80 80 10 13105 Fiki Ratnasari 85 65 70 69 11 13119 Hanif Adi Widodo 80 75 75 66 12 13126 Hidayat Ramadhan 90 75 80 68 13 13130 Ika Prawita Herawati 70 80 85 83 14 13131 Ika Yuni Astuti 70 60 85 85 15 13148 Januar Ilham 80 60 75 91 16 13149 Januar Lutfi Akbar Pribadi 90 75 80 91 17 13151 Kartikasari 75 70 85 91 18 13170 Maulana Adi Prabowo 70 75 75 73 19 13172 Meidhani Erma Hutami 65 70 85 66 20 13184 Mulia Nur Oktaviani 80 75 85 60 21 13189 Nanda Octifany Noorwulan 80 70 85 57 22 13190 Ndaru Fitriawan 80 70 70 59 23 13197 Noveria Anggoro K 80 70 80 59 24 13201 Nuraini Dhestya Rakhma 70 75 85 63 25 13204 Nurohmi 60 75 85 81 26 13217 Pramesti Dwi Larasati 90 65 80 77 27 13237 Riska Aprilia 85 65 85 61 28 13240 Rizqi Ardi Nugraha 60 50 75 63 29 13242 Rofi'Atun
Edirupawaningsih 75 70 80 65 30 13272 Titis Riana 70 70 85 61 31 13288 Wiliana Deni Irwanto 75 75 75 55 32 13293 Yeni Sefriyani Rahayu 80 85 80 57 33 13294 Yesie Cindra Melinda 65 65 80 60
92
Lampiran 2 Data Observasi Awal (Angket)
Waktu Observasi : Bulan Januari 2011
Nama : .……………………………… (boleh dikosongi )
Kelas/ Program Sutudi : ………….
PETUJUK PENGISIAN :
1. Berilah tanda silang (x) pada salah satu pilihan jawaban pertanyaan dibawah
ini dibawah ini.
2. Semua jawaban yang anda berikan tidak mempengaruhi nilai ataupun
kreadibilitas anda sebagai siswa.
SOAL :
1. Termasuk pelajaran kategori yang mana pelajaran akuntansi tersebut…
a. Mudah b. Biasa c. Sulit d. Sangat Sulit
2. Apakah kelak Anda akan melanjutkan studi jurusan akuntansi…
a. Ya b. Tentu c. Mungkin d. Tidak
3. Apakah Orang tua Anda selalu menyuruh Anda belajar akuntansi…
a. Ya b. Kadang c.Tidak d. Tidak Pernah
4. Apakah orang tua anda membantu anda dalam proses belajar akuntansi…
a. Ya b. Kadang c. Tidak d. Tidak Pernah
5. Apakah Anda tertarik dengan pelajaran akuntansi…
a. Ya b. Sangat c. Tidak d. Tidak Sama Sekali
6. Apakah Anda senang dengan pelajaran akuntansi…
a. Ya b. Sangat c. Tidak d. Tidak Sama Sekali
7. Apakah Anda selalu Ingin tahu tentang pelajaran akuntansi…
a. Ya b. Sangat c. Tidak d. Tidak Sama Sekali
8. Apakah Anda selalu mencari buku referensi akuntansi di perpustakaan
sekolah..
a. Ya b. Selalu c. Kadang d. Tidak
9. Apakah Anda mempunyai buku referensi tentang pelajaran Akuntansi…
a. Ya b. Banyak c. Tidak d. Tidak Sama Sekali
10. Apakah Anda memahami apa isi buku referensi Akuntansi tersebut…
a. Ya b. Sangat c. Tidak d. Tidak Sama Sekali
93
Tabulasi Angket Hasil Observasi Awal
94
Lampiran 3
Kisi-kisi Angket Uji Coba Instrumen
NO. VARIABEL INDIKATOR NO. BUTIR
SOAL
JUMLAH
1. Motivasi
Belajar
1. Tekun menghadapi tugas.
2. Ulet menghadapi
kesulitan.
3. Menunjukan minat untuk
sukses.
4. Senang memecahkan
soal-soal .
5. Memiliki orientasi ke
masa depan.
1,2,3
4,5,6
7,8,9,10
11,12,13
14,15
3
3
4
3
2
2. Lingkungan
Sekolah
1. Metode mengajar
2. Kurikulum
3. Relasi guru dengan siswa
4. Relasi siswa dengan
siswa.
5. Disiplin sekolah
6. Fasilitas sekolah
16,17
18,19
20,21
22,23,24
25,26
27,28,29,30
2
2
2
3
2
4
Jumlah Butir Soal 30
95
Lampiran 4
Kata Pengantar
Yth. Siswa/Siswi Kelas XII IPS
SMA Negeri 1 Banjarnegara
Di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyusunan skripsi yang saya lakukan dengan judul
“PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH
TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI
SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA TAHUN 2010/2011” maka dengan segala
kerendahan hati mohon bantuan dan partisipasi saudara untuk mengisi angket ini.
Pendapat dan sikap jujur dalam penelitian ini sangat saya harapkan dan
sangat membantu dalam penyusunan skripsi ini. Jawaban yang saudara berikan
tidak mempengaruhi prestasi akademik saudara dan kami jamin kerahasiaannya.
Atas kesediaan dan kesungguhan saudara dalam mengisi angket ini, saya
ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Peneliti
Elsa Septiyana
96
Angket Uji Coba Instrumen Penelitian
Identitas Responden
Nama : ..…………………………………………
No Absen : …………………………………………..
Kelas : …………………………………………..
Petunjuk Pengisian
1. Isilah nama, nomer absen dan kelas pada tempat yang telah disediakan.
2. Bacalah baik-baik setiap pernyataan di bawah ini.
3. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom yang paling sesuai dengan keadaan
yang anda alami.
4. Jika anda ingin membenarkan jawaban, maka berilah tanda ( = ) pada
jawaban yang dianggap salah. Contoh: ( √ ).
5. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 5(lima) kemungkinan dengan
skala:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Daftar Pertanyaan Motivasi Belajar (X1)
No Pernyataan SS S RR TS STS
A. Tekun menghadapi tugas
1. Anda menyelesaikan dengan lengkap ketika
mendapat tugas akuntansi dari guru.
2. Anda mengumpulkan tugas akuntansi tepat
waktu meskipun tugas yang harus dikerjakan
banyak.
3. Pada saat mengikuti proses belajar mengajar
akuntansi, anda berusaha untuk menguasai
materi.
B. Ulet menghadapi kesulitan
4. Anda berusaha memecahkan kesulitan dalam
mengerjakan soal akuntansi dengan mencari
sumber dan cara untuk mengerjakannya.
5. Anda bertanya pada guru apabila materi
pelajaran yang disampaikan dirasa belum
jelas atau sulit dipahami.
6 Anda menambah jam belajar dan
memperbanyak mengerjakan latihan soal jika
mendapat nilai ulangan akuntansi jelek.
97
SS S RR TS STS
C. Menunjukan minat untuk sukses
7. Anda mempelajari kembali semua materi
pelajaran akuntansi yang diberikan guru..
8. Anda mempelajari materi ulangan jauh hari
sebelum menghadapi ulangan akuntansi.
9. Anda menggunakan waktu untuk
mengerjakan soal-soal akuntansi jika guru
berhalangan hadir.
10. Anda mempunyai keinginan untuk menjadi
seorang ahli akuntansi/guru akuntansi.
D. Senang memecahkan soal-soal
11. Anda mempergunakan kesempatan untuk
bertanya yang diberikan oleh guru ketika
pelajaran akuntansi.
12. Anda mengerjakan soal LKS atau buku
pelajaran akuntansi meskipun guru belum
menyuruh.
13. Apabila guru akuntansi memberi soal untuk
dikerjakan didepan kelas, anda maju untuk
mengerjakan.
E. Mempunyai orientasi ke masa depan
14. Anda memiliki target nilai yang tinggi
(diatas rata-rata) untuk mata pelajaran
akuntansi.
15. Anda akan berusaha meminjam catatan
teman saat tidak dapat mengikuti pelajaran
akuntansi.
98
Daftar Pertanyaan Lingkungan Sekolah (X2)
No Pernyataan SS S RR TS STS
A. Metode Mengajar
16. Guru akuntansi anda menggunakan berbagai
metode (ceramah, tanya jawab, diskusi,
latihan) saat mengajar.
17. Guru akuntansi anda menggunakan alat
peraga setiap kali mengajar untuk
memudahkan siswa dalam memahami materi.
B. Kurikulum
18. Setiap awal tahun pelajaran, guru akuntansi
anda membuat perangkat pembelajaran
(silabus, RPP, program semester, program
tahunan)
19. Menurut anda, penerapan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) mampu
meningkatkan kualitas pendidikan.
C. Relasi guru dengan siswa
20. Hubungan anda dengan guru akuntansi
terjalin akrab karena guru mudah diajak
berdiskusi dalam segala hal.
21. Guru akuntansi melibatkan siswanya
berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar di
kelas.
D. Relasi siswa dengan siswa
22. Anda berusaha mengenal dan akrab dengan
sesama teman-teman di kelas.
23. Hubungan anda dengan teman sekelas tidak
mengalami hambatan dalam proses belajar
akuntansi.
24. Teman sekelas anda saling membantu
mengatasi kesulitan dalam mencapai prestasi
belajar akuntansi.
E. Disiplin sekolah
25. Anda berusaha untuk tidak terlambat masuk
sekolah.
26. Guru hadir tepat waktu saat mengajar.
99
SS S RR TS STS
F. Fasilitas Sekolah
27. Keadaan literature atau buku referensi
akuntansi di perpustakaan sekolah anda
lengkap.
28. Ketersediaan kelengkapan dan perlengkapan
(penggaris, papantulis/whiteboard,
kapur/boardmarker, penghapus dan
sebagainya) di kelas anda membantu
kelancaran pada saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
29. Ruang kelas yang anda tempati untuk belajar
nyaman dan mendukung proses belajar.
30. Koperasi sekolah anda menyediakan semua
peralatan dan perlengkapan yang menunjang
belajar.
100
Correlations
Soal1 Soal2 Soal3 Soal4 Soal5 Soal6 Soal7 Soal8 Soal9 Soal10 Soal11 Soal12 Soal13 Soal14 Soal15Kontin
uitas
Soal1 Pearson Correlation 1 0.298 0.066 0.404 0.152 .725** 0.234 -0.024 0.252 0.032 .680** -0.041 0.136 .511* 0.014 .539*
Sig. (2-tailed) 0.201 0.782 0.078 0.523 0 0.32 0.92 0.284 0.895 0.001 0.862 0.566 0.021 0.954 0.014
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal2 Pearson Correlation 0.298 1 0.23 0.157 0.143 0.311 0.159 0.082 0.321 0.043 0.116 0.282 0.338 0.331 0.093 .534*
Sig. (2-tailed) 0.201 0.33 0.509 0.548 0.182 0.503 0.732 0.167 0.857 0.628 0.229 0.145 0.154 0.697 0.015
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal3 Pearson Correlation 0.066 0.23 1 0.313 0.13 0.037 0.224 0.279 .476* .468* -0.077 .612** .539* -0.059 0.202 .585**
Sig. (2-tailed) 0.782 0.33 0.179 0.584 0.875 0.343 0.234 0.034 0.038 0.747 0.004 0.014 0.804 0.394 0.007
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal4 Pearson Correlation 0.404 0.157 0.313 1 0.258 0.34 0.262 0.123 0.289 0.233 0.117 0.261 0.076 0.248 0.172 .519*
Sig. (2-tailed) 0.078 0.509 0.179 0.273 0.142 0.265 0.605 0.217 0.323 0.622 0.266 0.751 0.292 0.468 0.019
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal5 Pearson Correlation 0.152 0.143 0.13 0.258 1 -0.022 0.243 .454* 0.398 .551* 0.264 -0.02 0.388 0.244 0.411 .537*
Sig. (2-tailed) 0.523 0.548 0.584 0.273 0.927 0.302 0.044 0.082 0.012 0.26 0.934 0.091 0.299 0.072 0.015
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal6 Pearson Correlation .725** 0.311 0.037 0.34 -0.022 1 0.429 0.01 0.088 0.065 .524* 0.144 0.015 .495* 0.15 .543*
Sig. (2-tailed) 0 0.182 0.875 0.142 0.927 0.059 0.968 0.712 0.785 0.018 0.544 0.95 0.027 0.528 0.013
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal7 Pearson Correlation 0.234 0.159 0.224 0.262 0.243 0.429 1 .731** 0.281 0.051 0.323 .464* -0.039 0.314 0.24 .639**
Sig. (2-tailed) 0.32 0.503 0.343 0.265 0.302 0.059 0 0.23 0.832 0.165 0.039 0.872 0.177 0.308 0.002
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal8 Pearson Correlation -0.024 0.082 0.279 0.123 .454* 0.01 .731** 1 0.334 0.203 0.272 0.306 0.004 0.058 0.423 .547*
Sig. (2-tailed) 0.92 0.732 0.234 0.605 0.044 0.968 0 0.149 0.391 0.246 0.189 0.987 0.808 0.063 0.013
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal9 Pearson Correlation 0.252 0.321 .476* 0.289 0.398 0.088 0.281 0.334 1 0.261 0.106 0.169 0.429 0.086 .482* .628**
Sig. (2-tailed) 0.284 0.167 0.034 0.217 0.082 0.712 0.23 0.149 0.267 0.655 0.478 0.059 0.718 0.031 0.003
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal10 Pearson Correlation 0.032 0.043 .468* 0.233 .551* 0.065 0.051 0.203 0.261 1 -0.037 0.09 .455* -0.017 0.313 0.439
Sig. (2-tailed) 0.895 0.857 0.038 0.323 0.012 0.785 0.832 0.391 0.267 0.878 0.707 0.044 0.943 0.179 0.053
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal11 Pearson Correlation .680** 0.116 -0.077 0.117 0.264 .524* 0.323 0.272 0.106 -0.037 1 -0.217 0.028 0.411 0.262 0.442
Sig. (2-tailed) 0.001 0.628 0.747 0.622 0.26 0.018 0.165 0.246 0.655 0.878 0.359 0.907 0.072 0.265 0.051
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal12 Pearson Correlation -0.041 0.282 .612** 0.261 -0.02 0.144 .464* 0.306 0.169 0.09 -0.217 1 0.177 0.227 0.07 .491*
Sig. (2-tailed) 0.862 0.229 0.004 0.266 0.934 0.544 0.039 0.189 0.478 0.707 0.359 0.455 0.336 0.771 0.028
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal13 Pearson Correlation 0.136 0.338 .539* 0.076 0.388 0.015 -0.039 0.004 0.429 .455* 0.028 0.177 1 -0.013 0.435 .490*
Sig. (2-tailed) 0.566 0.145 0.014 0.751 0.091 0.95 0.872 0.987 0.059 0.044 0.907 0.455 0.957 0.055 0.028
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal14 Pearson Correlation .511* 0.331 -0.059 0.248 0.244 .495* 0.314 0.058 0.086 -0.017 0.411 0.227 -0.013 1 -0.066 .480*
Sig. (2-tailed) 0.021 0.154 0.804 0.292 0.299 0.027 0.177 0.808 0.718 0.943 0.072 0.336 0.957 0.782 0.032
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal15 Pearson Correlation 0.014 0.093 0.202 0.172 0.411 0.15 0.24 0.423 .482* 0.313 0.262 0.07 0.435 -0.066 1 .495*
Sig. (2-tailed) 0.954 0.697 0.394 0.468 0.072 0.528 0.308 0.063 0.031 0.179 0.265 0.771 0.055 0.782 0.027
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KontinuitasPearson Correlation .539* .534* .585** .519* .537* .543* .639** .547* .628** 0.439 0.442 .491* .490* .480* .495* 1
Sig. (2-tailed) 0.014 0.015 0.007 0.019 0.015 0.013 0.002 0.013 0.003 0.053 0.051 0.028 0.028 0.032 0.027
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
Output Validitas Variabel Motivasi Belajar (X1)
101
Correlations
Correlations
Soal16 Soal17 Soal18 Soal19 Soal20 Soal21 Soal22 Soal23 Soal24 Soal25 Soal26 Soal27 Soal28 Soal29 Soal30Kontin
uitasSoal16 Pearson Correlation 1 .460* .680** 0.102 0.289 .829** .464* 0.277 0.261 0.138 .569** 0.263 0.281 0.297 0.105 .699**
Sig. (2-tailed) 0.041 0.001 0.669 0.217 0 0.039 0.237 0.266 0.561 0.009 0.262 0.23 0.204 0.658 0.001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal17 Pearson Correlation .460* 1 0.263 0.277 0.15 0.382 0.044 0.277 0.147 0.097 0.156 0.13 .514* 0.35 0.348 .526*
Sig. (2-tailed) 0.041 0.263 0.238 0.528 0.097 0.855 0.237 0.537 0.683 0.512 0.586 0.02 0.131 0.132 0.017
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal18 Pearson Correlation .680** 0.263 1 0.158 0.249 .704** 0.145 0 0.098 0.22 0.403 -0.061 0.131 0.264 0.025 .525*
Sig. (2-tailed) 0.001 0.263 0.505 0.289 0.001 0.543 1 0.682 0.352 0.078 0.797 0.581 0.261 0.918 0.017
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal19 Pearson Correlation 0.102 0.277 0.158 1 0.365 0.225 0.115 -0.092 0.26 0.439 0.149 -0.074 0.157 0.2 0.315 .500*
Sig. (2-tailed) 0.669 0.238 0.505 0.114 0.34 0.628 0.7 0.269 0.053 0.53 0.758 0.508 0.397 0.177 0.025
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal20 Pearson Correlation 0.289 0.15 0.249 0.365 1 0.147 0 0.391 0.341 0.338 0.361 0.354 0.137 0.304 0.399 .604**
Sig. (2-tailed) 0.217 0.528 0.289 0.114 0.535 1 0.088 0.142 0.145 0.118 0.126 0.563 0.193 0.081 0.005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal21 Pearson Correlation .829** 0.382 .704** 0.225 0.147 1 .513* 0.357 0.144 0.344 0.408 0.218 .466* 0.187 0.087 .689**
Sig. (2-tailed) 0 0.097 0.001 0.34 0.535 0.021 0.122 0.544 0.137 0.074 0.355 0.038 0.429 0.714 0.001
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal22 Pearson Correlation .464* 0.044 0.145 0.115 0 .513* 1 0.314 0.415 -0.024 0.314 0.336 0.239 0.24 0 .490*
Sig. (2-tailed) 0.039 0.855 0.543 0.628 1 0.021 0.177 0.069 0.922 0.177 0.148 0.31 0.308 1 0.028
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal23 Pearson Correlation 0.277 0.277 0 -0.092 0.391 0.357 0.314 1 .471* 0.281 0.354 .802** .571** 0.21 0.321 .605**
Sig. (2-tailed) 0.237 0.237 1 0.7 0.088 0.122 0.177 0.036 0.23 0.126 0 0.009 0.374 0.168 0.005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal24 Pearson Correlation 0.261 0.147 0.098 0.26 0.341 0.144 0.415 .471* 1 0.132 0.354 .630** 0.054 0.162 0.151 .561*
Sig. (2-tailed) 0.266 0.537 0.682 0.269 0.142 0.544 0.069 0.036 0.578 0.126 0.003 0.822 0.494 0.524 0.01
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal25 Pearson Correlation 0.138 0.097 0.22 0.439 0.338 0.344 -0.024 0.281 0.132 1 0.14 0.35 0.321 -0.043 0.261 .501*
Sig. (2-tailed) 0.561 0.683 0.352 0.053 0.145 0.137 0.922 0.23 0.578 0.555 0.13 0.168 0.857 0.267 0.025
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal26 Pearson Correlation .569** 0.156 0.403 0.149 0.361 0.408 0.314 0.354 0.354 0.14 1 0.312 0 0.22 0.08 .598**
Sig. (2-tailed) 0.009 0.512 0.078 0.53 0.118 0.074 0.177 0.126 0.126 0.555 0.181 1 0.352 0.737 0.005
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal27 Pearson Correlation 0.263 0.13 -0.061 -0.074 0.354 0.218 0.336 .802** .630** 0.35 0.312 1 0.305 0.041 0.305 .546*
Sig. (2-tailed) 0.262 0.586 0.797 0.758 0.126 0.355 0.148 0 0.003 0.13 0.181 0.191 0.864 0.191 0.013
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal28 Pearson Correlation 0.281 .514* 0.131 0.157 0.137 .466* 0.239 .571** 0.054 0.321 0 0.305 1 0.349 -0.041 .468*
Sig. (2-tailed) 0.23 0.02 0.581 0.508 0.563 0.038 0.31 0.009 0.822 0.168 1 0.191 0.131 0.865 0.037
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal29 Pearson Correlation 0.297 0.35 0.264 0.2 0.304 0.187 0.24 0.21 0.162 -0.043 0.22 0.041 0.349 1 -0.025 .476*
Sig. (2-tailed) 0.204 0.131 0.261 0.397 0.193 0.429 0.308 0.374 0.494 0.857 0.352 0.864 0.131 0.918 0.034
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
Soal30 Pearson Correlation 0.105 0.348 0.025 0.315 0.399 0.087 0 0.321 0.151 0.261 0.08 0.305 -0.041 -0.025 1 0.441
Sig. (2-tailed) 0.658 0.132 0.918 0.177 0.081 0.714 1 0.168 0.524 0.267 0.737 0.191 0.865 0.918 0.051
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
KontinuitasPearson Correlation .699** .526* .525* .500* .604** .689** .490* .605** .561* .501* .598** .546* .468* .476* 0.441 1
Sig. (2-tailed) 0.001 0.017 0.017 0.025 0.005 0.001 0.028 0.005 0.01 0.025 0.005 0.013 0.037 0.034 0.051
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Output Validitas Variabel Lingkungan Sekolah X2
102
Lampiran 7
Output Uji Reliabilitas
Reliabilitas Variabel Motivasi Belajar (X1)
Reliability
Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
0.804 0.816 15
Reliabilitas Variabel Lingkungan Sekolah (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of Items
0.799 0.838 15
103
Lampiran 8
Kisi-kisi Angket Penelitian
N
O
VARIABEL
INDIKATOR
NO. BUTIR
SOAL
JUMLA
H
1. Motivasi Belajar 6. Tekun menghadapi
tugas.
7. Ulet menghadapi
kesulitan.
8. Menunjukan minat
untuk sukses.
9. Senang memecahkan
soal-soal .
10. Mempunyai orientasi ke
masa depan..
1,2,3
4,5,6
7,8,9
10,11
12,13
3
3
3
2
2
2. Lingkungan
Sekolah
7. Metode mengajar
8. Kurikulum
9. Relasi guru dengan
siswa
10. Relasi siswa dengan
siswa.
11. Disiplin sekolah
12. Fasilitas sekolah
14,15
16,17
18,19
20,21,22
23,24
25,26,27
2
2
2
3
2
3
Jumlah Butir Soal 27
104
Lampiran 9
Kata Pengantar
Yth. Siswa/Siswi Kelas XII IPS
SMA Negeri 1 Banjarnegara
Di tempat
Dengan hormat,
Sehubungan dengan penyusunan skripsi yang saya lakukan dengan judul
“PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH
TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI
SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA TAHUN 2010/2011” maka dengan segala
kerendahan hati mohon bantuan dan partisipasi saudara untuk mengisi angket ini.
Pendapat dan sikap jujur dalam penelitian ini sangat saya harapkan dan
sangat membantu dalam penyusunan skripsi ini. Jawaban yang saudara berikan
tidak mempengaruhi prestasi akademik saudara dan kami jamin kerahasiaannya.
Atas kesediaan dan kesungguhan saudara dalam mengisi angket ini, saya
ucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Peneliti
Elsa Septiyana
105
Angket Penelitian
Identitas Responden
Nama : ..…………………………………………
No Absen : …………………………………………..
Kelas : …………………………………………..
Petunjuk Pengisian
1. Isilah nama, nomer absen dan kelas pada tempat yang telah disediakan.
2. Bacalah baik-baik setiap pernyataan di bawah ini.
3. Berilah tanda centang ( √ ) pada kolom yang paling sesuai dengan keadaan
yang anda alami.
4. Jika anda ingin membenarkan jawaban, maka berilah tanda ( = ) pada
jawaban yang dianggap salah. Contoh: ( √ ).
5. Alternatif jawaban yang tersedia memiliki 5(lima) kemungkinan dengan
skala:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Daftar Pertanyaan Motivasi Belajar (X1)
No Pernyataan SS S RR TS STS
A. Tekun menghadapi tugas
1. Anda menyelesaikan dengan lengkap ketika
mendapat tugas akuntansi dari guru.
2. Anda mengumpulkan tugas akuntansi tepat
waktu meskipun tugas yang harus dikerjakan
banyak.
3. Pada saat mengikuti proses belajar mengajar
akuntansi, anda berusaha untuk menguasai
materi.
B. Ulet menghadapi kesulitan
4. Anda berusaha memecahkan kesulitan dalam
mengerjakan soal akuntansi dengan mencari
sumber dan cara untuk mengerjakannya.
5. Anda bertanya pada guru akuntansi apabila
materi pelajaran yang disampaikan dirasa
belum jelas atau sulit dipahami.
6 Anda menambah jam belajar dan
memperbanyak mengerjakan latihan soal jika
mendapat nilai ulangan akuntansi jelek.
106
SS S RR TS STS
C. Menunjukan minat untuk sukses
7. Anda mempelajari kembali semua materi
pelajaran akuntansi yang diberikan guru..
8. Anda mempelajari materi ulangan jauh hari
sebelum menghadapi ulangan akuntansi.
9. Anda menggunakan waktu untuk
mengerjakan soal-soal akuntansi jika guru
berhalangan hadir.
D. Senang memecahkan soal-soal
10. Anda mengerjakan soal LKS atau buku
pelajaran akuntansi meskipun guru belum
menyuruh.
11. Apabila guru akuntansi memberi soal untuk
dikerjakan didepan kelas, anda maju untuk
mengerjakan.
E. Mempunyai orientasi ke masa depan
12. Anda memiliki target nilai yang tinggi
(diatas rata-rata) untuk mata pelajaran
akuntansi.
13. Anda akan berusaha meminjam catatan
teman saat tidak dapat mengikuti pelajaran
akuntansi.
107
Daftar Pertanyaan Lingkungan Sekolah (X2)
No Pernyataan SS S RR TS STS
A. Metode Mengajar
14. Guru akuntansi anda menggunakan berbagai
metode (ceramah, tanya jawab, diskusi,
latihan) saat mengajar.
15. Guru akuntansi anda menggunakan alat
peraga setiap kali mengajar untuk
memudahkan siswa dalam memahami materi.
B. Kurikulum
16. Setiap awal tahun pelajaran, guru akuntansi
anda membuat perangkat pembelajaran
(silabus, RPP, program semester, program
tahunan)
17. Menurut anda, penerapan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) mampu
meningkatkan kualitas pendidikan.
C. Relasi guru dengan siswa
18. Hubungan anda dengan guru akuntansi
terjalin akrab karena guru mudah diajak
berdiskusi dalam segala hal.
19. Guru akuntansi melibatkan siswanya
berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar di
kelas.
D. Relasi siswa dengan siswa
20. Anda berusaha mengenal dan akrab dengan
sesama teman-teman di kelas.
21. Hubungan anda dengan teman sekelas tidak
mengalami hambatan dalam proses belajar
akuntansi.
22. Teman sekelas anda saling membantu
mengatasi kesulitan dalam mencapai prestasi
belajar akuntansi.
E. Disiplin sekolah
23. Anda berusaha untuk tidak terlambat masuk
sekolah.
24. Guru akuntansi hadir tepat waktu saat
mengajar.
108
SS S RR TS STS
F. Fasilitas Sekolah
25. Keadaan literature atau buku referensi
akuntansi di perpustakaan sekolah anda
lengkap.
26. Ketersediaan kelengkapan dan perlengkapan
(penggaris, papantulis/whiteboard,
kapur/boardmarkerl, penghapus dan
sebagainya) di kelas anda membantu
kelancaran pada saat kegiatan belajar
mengajar berlangsung.
27. Ruang kelas yang anda tempati untuk belajar
nyaman dan mendukung proses belajar.
109
Lampiran 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 R-01 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 5 4 42 5 5 4 2 4 5 5 5 4 3 3 2 1 3 51
2 R-02 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 42 5 5 3 4 3 3 3 5 3 5 2 2 2 5 50
3 R-03 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 60 3 5 3 4 4 5 5 5 5 5 2 4 5 5 60
4 R-04 3 5 5 2 4 3 3 5 5 3 4 5 5 52 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 2 4 5 4 64
5 R-05 3 5 5 4 5 5 3 5 5 2 2 5 5 54 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 66
6 R-06 4 4 4 5 3 4 1 1 4 3 4 4 4 45 5 5 4 4 4 5 5 5 4 2 4 4 5 4 60
7 R-07 2 3 2 4 4 2 2 3 3 3 2 3 3 36 4 4 4 3 4 3 3 3 3 5 1 4 3 4 48
8 R-08 4 2 4 5 2 4 4 5 4 4 2 4 4 48 5 4 4 2 3 5 5 5 4 3 2 4 5 2 53
9 R-09 4 4 4 3 4 4 3 1 3 3 3 3 3 42 5 5 4 2 4 5 5 5 2 3 3 4 5 3 55
10 R-10 3 2 5 5 4 3 4 5 5 5 4 4 5 54 5 4 5 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 52
11 R-11 3 2 5 3 2 5 4 5 4 3 4 3 4 47 5 5 3 4 3 5 5 5 4 5 2 4 5 4 59
12 R-12 3 5 5 4 5 5 3 5 5 3 2 5 5 55 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 2 4 5 4 62
13 R-13 4 5 5 3 4 5 3 5 5 3 3 5 5 55 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 3 4 5 4 62
14 R-14 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 61 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 65
15 R-15 3 5 5 5 5 3 3 5 4 5 4 5 5 57 5 5 5 5 5 4 2 3 4 3 2 3 3 3 52
16 R-16 4 5 5 3 4 5 3 5 5 3 2 5 5 54 5 5 5 5 4 5 2 5 4 5 4 2 5 4 60
17 R-17 4 5 4 3 4 3 3 5 5 3 2 4 4 49 4 5 5 5 4 5 2 5 4 5 2 2 5 4 57
18 R-18 5 5 2 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 60 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 68
19 R-19 4 5 4 3 4 3 3 5 5 3 2 4 4 49 5 2 5 4 4 5 2 5 4 5 2 2 5 4 54
20 R-20 4 5 5 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 38 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 4 5 3 63
21 R-21 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 59 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 2 4 5 3 61
22 R-22 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 68
23 R-23 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 69
24 R-24 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 36 5 5 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 51
25 R-25 5 5 5 4 4 5 4 5 5 3 5 5 4 59 5 5 2 3 2 3 3 5 5 5 5 4 5 4 56
26 R-26 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 68
27 R-27 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 42 5 1 5 5 5 5 4 4 4 3 2 3 3 3 52
28 R-28 4 2 2 5 4 5 4 5 4 2 2 5 5 49 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 3 62
29 R-29 3 2 2 3 3 4 3 5 3 4 4 4 4 44 4 4 5 2 3 5 5 4 4 5 2 4 5 3 55
30 R-30 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 4 5 5 60 5 5 3 4 4 5 5 5 4 3 2 2 5 4 56
31 R-31 4 2 4 5 2 5 3 5 1 4 4 5 5 49 5 5 5 3 4 5 4 3 3 4 3 2 3 3 52
32 R-32 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 61 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 68
33 R-33 3 2 5 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 38 4 5 5 4 3 2 4 4 4 5 2 4 5 1 52
34 R-34 3 3 2 4 4 3 3 5 1 3 4 1 2 38 5 3 3 3 4 5 5 4 4 3 4 5 3 2 53
35 R-35 4 5 4 3 4 3 3 5 5 3 2 4 4 49 4 5 5 5 4 5 2 5 4 5 2 2 5 4 57
36 R-36 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 36 4 5 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 48
37 R-37 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 59 5 5 4 3 3 4 3 3 4 4 2 4 5 3 52
38 R-38 4 2 4 5 3 3 3 5 5 2 2 3 3 44 4 5 5 5 4 5 2 5 4 3 2 4 5 3 56
39 R-39 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 36 4 5 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 49
40 R-40 3 5 1 2 4 5 3 5 5 3 4 5 5 50 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 2 4 5 4 62
41 R-41 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 5 38 5 4 5 4 4 5 3 4 3 3 3 3 3 3 52
42 R-42 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 2 5 4 56 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 2 4 5 4 62
43 R-43 3 2 5 4 4 2 3 5 3 5 4 5 4 49 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 2 61
44 R-44 3 5 5 4 3 5 4 5 5 5 4 4 5 57 5 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 62
45 R-45 4 2 3 4 4 5 3 3 4 3 5 4 5 49 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 4 4 58
46 R-46 3 2 5 4 4 2 3 5 5 3 4 1 5 46 3 4 3 4 5 4 2 5 3 5 2 4 5 2 51
47 R-47 4 5 5 3 2 3 4 5 5 2 4 4 4 50 5 4 4 4 4 4 5 5 3 3 2 4 5 2 54
48 R-48 5 3 5 5 4 5 5 5 5 3 3 3 4 55 5 4 3 4 5 5 5 5 3 3 1 1 5 3 52
49 R-49 4 2 5 4 4 5 3 3 5 3 5 4 5 52 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 64
50 R-50 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 60 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 66
51 R-51 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 5 54 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 63
52 R-52 3 3 4 5 2 5 3 3 5 5 4 5 4 51 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 64
53 R-53 3 5 5 3 3 5 3 5 5 1 4 4 5 51 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 3 4 5 3 61
54 R-54 4 2 4 3 3 3 3 5 5 3 4 5 4 48 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 5 62
55 R-55 3 2 2 4 3 3 3 3 1 3 2 3 3 35 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 48
56 R-56 2 3 2 2 2 3 2 3 2 4 4 5 4 38 5 5 4 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 49
57 R-57 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 36 5 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 48
58 R-58 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 36 3 4 2 4 3 4 4 3 4 3 2 4 5 4 49
59 R-59 3 5 1 5 4 5 3 5 4 2 5 5 5 52 5 4 5 4 5 4 3 3 4 3 3 3 3 3 52
60 R-60 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 60 5 5 5 4 4 5 2 5 4 5 2 2 5 4 57
61 R-61 4 5 5 4 3 5 3 5 3 2 3 4 5 51 5 4 5 3 3 5 2 4 3 3 4 4 5 5 55
62 R-62 4 2 1 5 2 2 2 5 4 3 4 4 4 42 5 4 5 5 5 5 3 4 4 3 2 3 3 5 56
63 R-63 4 3 3 4 4 3 4 4 5 5 5 4 4 52 4 5 4 3 4 4 3 4 3 2 2 3 4 4 49
64 R-64 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5 2 5 5 58 2 4 5 5 4 3 4 4 5 3 2 3 5 3 52
65 R-65 4 4 2 3 4 5 3 5 1 3 5 4 5 48 3 4 2 4 3 4 5 4 4 5 2 4 5 4 53
66 R-66 4 5 5 5 3 5 3 5 3 2 3 5 4 52 5 4 5 5 5 5 2 5 4 3 2 4 5 5 59
67 R-67 3 5 5 3 4 2 3 5 1 5 2 5 5 48 5 5 5 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 52
68 R-68 3 5 4 5 5 5 3 5 3 2 3 5 4 52 5 4 0 4 4 5 5 4 5 3 2 3 4 4 52
69 R-69 4 5 1 3 4 5 3 5 1 3 3 4 4 45 5 5 5 5 4 4 3 3 3 3 2 4 5 1 52
70 R-70 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 36 5 5 5 5 4 5 2 3 4 3 3 3 3 2 52
Total
Skor
Total
Skor
Lingkungan Sekolah
Data Hasil Penelitian
Disiplin
Sekolah
Fasilitas
Sekolah
Relasi
Guru
dengan
Relasi Sisw a
Dengan Sisw a
Tekun
Menghadapi
Tugas
Ulet
Menghadapi
Kesulitan
Menunjukan
Minat Untuk
Sukses
Senang
Memecah
kan Soal-
Mempuny
ai
Orientasi
No KodeMetode
MengajarKurikulum
Motivasi Belajar
110
Lampiran 11
Hasil Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
111
2. Uji Heteroskedastisitas
112
Lampiran 12
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Persamaan Regresi Linier Berganda
Koefisien Determinasi Simultan (R2)
Uji-F (Simultan)
113
Uji –t (Parsial)
114
115