pengaruh model pembelajaran mmp terhadap...

14
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Oleh : IGNASIA SANTI KUMALA SWARI ( 202013021 ) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2017

Upload: haliem

Post on 12-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14552/2/T1_202013021_Full... · Hal ini dapat dilihat dari data hasil tes 58 orang siswa yang menunjukkan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP KEMAMPUAN

KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI BANGUN RUANG SISI

DATAR BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JURNAL

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

IGNASIA SANTI KUMALA SWARI

( 202013021 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14552/2/T1_202013021_Full... · Hal ini dapat dilihat dari data hasil tes 58 orang siswa yang menunjukkan
Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14552/2/T1_202013021_Full... · Hal ini dapat dilihat dari data hasil tes 58 orang siswa yang menunjukkan
Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14552/2/T1_202013021_Full... · Hal ini dapat dilihat dari data hasil tes 58 orang siswa yang menunjukkan
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14552/2/T1_202013021_Full... · Hal ini dapat dilihat dari data hasil tes 58 orang siswa yang menunjukkan
Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14552/2/T1_202013021_Full... · Hal ini dapat dilihat dari data hasil tes 58 orang siswa yang menunjukkan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP KEMAMPUAN

KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI BANGUN RUANG SISI

DATAR BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Ignasia Santi Kumala Swari1, Kriswandani

2

Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711 1Mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UKSW, email: [email protected]

2Dosen Pendidikan Matematika FKIP UKSW, email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian eksperimen semu ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model

pembelajaran MMP terhadap kemampuan komunikasi matematis pada materi bangun ruang sisi

datar bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga tahun pelajaran 2016/2017. Populasi dari

penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga yang terdiri dari 8 kelas. Sampel

penelitian ini diambil dengan teknik simple random sampling dan diperoleh sampelnya adalah

siswa kelas VIII G (30 siswa) sebagai kelas kontrol dan VIII H (28 siswa) sebagai kelas

eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan metode tes. Teknik analisis datanya

menggunakan uji Mann-Whitney. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai signifikansinya

sebesar 0,000 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran

MMP terhadap kemampuan komunikasi matematis pada materi bangun ruang sisi datar bagi

siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga tahun pelajaran 2016/2017.

Kata Kunci: Model Pembelajaran MMP, Kemampuan Komunikasi Matematis

PENDAHULUAN

Matematika menurut Johnson dan Rising dalam Wahyudi (2013:2) diartikan sebagai pola

pikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logis, dan pengetahuan struktur terorganisasi

yang memuat: sifat-sifat, teori-teori yang dibuat secara deduktif berdasarkan unsur yang tidak

didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya. Menurut Dewi

dalam Widyastuti dkk (2015), fungsi matematika yaitu untuk mengembangkan kemampuan

menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan

dalam kehidupan sehari-hari dan untuk mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan

gagasan melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika,

diagram, grafik/tabel. Lebih lanjut, Hariyati dalam Fitriyani dkk (2015) menyatakan bahwa

matematika memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia karena perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi di era globalisasi saat ini menggunakan pola pikir matematika. Oleh

karena fungsi matematika tersebut, matematika perlu diajarkan mulai dari jenjang pendidikan

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14552/2/T1_202013021_Full... · Hal ini dapat dilihat dari data hasil tes 58 orang siswa yang menunjukkan

terendah sampai dengan tinggi dan dengan ilmu matematika dapat dijadikan bekal bagi siswa

dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari.

Pembelajaran matematika sendiri pada hakikatnya adalah proses yang sengaja dirancang

dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan seseorang (si

pelajar) melaksanakan kegiatan belajar matematika. Pembelajaran matematika juga harus

memberi peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika

(Wahyudi dkk, 2013:14). Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi menyatakan

bahwa mata pelajaran matematika bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan

konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah; 2)

menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat

generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika; 3)

memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model

matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh; 4)

mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas

keadaan atau masalah; dan 5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam

kehidupan yaitu memiliki keingintahuan, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,

serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan uraian diatas salah satu kemampuan yang harus dimiliki siswa untuk dapat

terlibat secara maksimal dalam proses pembelajaran adalah komunikasi matematis. Hal ini

didukung oleh NCTM (2000) yang menyatakan bahwa ada lima kemampuan dasar yang harus

dikuasai siswa, salah satunya adalah kemampuan komunikasi matematis. Menurut Bistari

(2010:15), kemampuan komunikasi matematis dapat diartikan sebagai suatu kemampuan siswa

dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya melalui peristiwa dialog atau saling hubungan

yang terjadi dikelas, dimana terjadi pengalihan pesan. Pesan yang dialihkan berisi tentang materi

matematika yang dipelajari siswa, misalnya berupa konsep, rumus atau strategi penyelesaian

suatu masalah. Indikator kemampuan komunikasi matematis siswa menurut Greenes dan

Schulman dalam Rahmawati (2016:34) yaitu: 1) mengungkapkan ide matematika dengan

berbicara, menulis, mendemonstrasikan, dan mendiskripsikan secara visual; 2) memahami,

menafsirkan dan menilai ide matematika yang disajikan secara lisan, tulisan atau bentuk visual;

3) mengkonstruksikan, menafsirkan dan menghubungkan bermacam-macam representasi ide

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14552/2/T1_202013021_Full... · Hal ini dapat dilihat dari data hasil tes 58 orang siswa yang menunjukkan

matematika; 4) membuat pengamatan dan dugaan, rumusan pertanyaan serta mengevaluasi

informasi yang berkaitan dengan permasalahan matematika. Sebagian besar kemampuan

komunikasi matematis siswa pada mata pelajaran matematika di banyak daerah belum maksimal,

karena pada dasarnya kemampuan komunikasi matematis merupakan hal yang sangat penting

dan paling mendasar yang tidak bisa ditinggalkan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu pelajaran matematika di SMP Negeri

2 Salatiga, sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita dengan

benar. Siswa cenderung masih kesulitan dalam menuliskan informasi, simbol dan penyelesaian

suatu masalah dari soal yang diberikan. Hal ini dapat dilihat dari data hasil tes 58 orang siswa

yang menunjukkan bahwa 53,45% siswa memiliki kemampuan komunikasi matematis

berkategori sedang, 41,38% siswa memiliki kemampuan komunikasi berkategori tinggi

sedangkan 5,17% siswa memiliki kemampuan komunikasi matematis berkategori rendah.

Tampaklah bahwa sebagian besar siswa masih memiliki kemampuan komunikasi matematis

berkategori sedang. Izzati dan Suryadi (2010) menyatakan bahwa pembelajaran matematika

selama ini kurang memberikan perhatian terhadap pengembangan kemampuan komunikasi

matematis, sehingga penguasaan kompetensi ini bagi siswa masih rendah.

Kemampuan komunikasi matematis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki

siswa maka dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran, guru harus menyertakan

pengembangan kemampuan komunikasi matematis di dalam rancangan pembelajarannya,

dengan demikian proses pembelajaran tersebut dapat memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mengkomunikasikan permasalahan dan pemikiran matematisnya. Oleh karena itu, untuk

mewujudkan hal tersebut guru harus menggunakan strategi atau model pembelajaran yang dapat

memotivasi siswa untuk lebih aktif mengkomunikasikan pemikiran matematisnya sehingga siswa

yakin dengan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah.

Salah satu model pembelajaran yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berperan aktif dalam mengkomunikasikan pengetahuan yang siswa miliki adalah Model

Pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP). Hal ini sesuai dengan penelitian oleh

Rahmi (2015) yang menyatakan bahwa penerapan Model Pembelajaran MMP berpengaruh

positif terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa, dengan demikian dapat diketahui

bahwa Model Pembelajaran MMP merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan

kemampuan komunikasi matematis siswa.

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14552/2/T1_202013021_Full... · Hal ini dapat dilihat dari data hasil tes 58 orang siswa yang menunjukkan

Model Pembelajaran MMP didasarkan pada program penelitian yang dilakukan pada

pertengahan tahun 1970 dan awal tahun 1980 oleh Good, Grouws, dan Ebmeire di Universitas

Missouri. Menurut Ariah dalam Yosepha (2016), MMP merupakan salah satu model yang

terstruktur seperti halnya struktur pengajaran matematika. MMP didesain guna membantu guru

dalam hal efektivitas penggunaan latihan-latihan agar siswa mencapai peningkatan yang

maksimal, latihan-latihan yang dimaksud adalah lembar tugas proyek. Adanya tugas proyek

berguna untuk memperbaiki cara berkomunikasi, bernalar, terampil mengambil keputusan serta

memecahkan masalah sendiri (Rohani, 2004). Langkah-langkah Model Pembelajaran MMP

adalah 1) review, yaitu meninjau ulang pelajaran lalu terutama yang berkaitan dengan materi

yang akan dipelajari pada pembelajaran tersebut; 2) pengembangan, berupa penyajian ide baru

dan perluasan konsep matematika terdahulu, penjelasan, diskusi serta demonstrasi; 3) latihan

terkontrol, siswa berkelompok merespon soal dengan diawasi oleh guru; 4) kerja mandiri, siswa

secara individu atau dalam kelompok belajar merespon soal untuk latihan yang telah dipelajari

pada langkah pengembangan; serta 5) penugasan, diberikannya tugas rumah atau latihan

menggunakan prosedur yang benar.

Berdasarkan uraian masalah tersebut maka dapat dilakukan penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran MMP terhadap kemampuan

komunikasi matematis pada materi bangun ruang sisi datar bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2

Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga dengan rentang waktu dari bulan

Maret sampai April tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

SMP Negeri 2 Salatiga Semester 2 Tahun Ajaran 2016/2017. Pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling, yaitu teknik pengambilan anggota

sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi

itu. Sampel yang diperoleh sebanyak 2 kelas yaitu kelas VIII G sebanyak 30 siswa dan kelas

VIII H sebanyak 28 siswa. Sampel yang diambil kemudian ditetapkan menjadi 1 kelas sebagai

kelompok eksperimen yaitu kelas VIII H yang diterapkan model pembelajaran MMP, dan 1

kelas sebagai kelompok kontrol yaitu kelas VIII G yang diterapkan model pembelajaran

langsung.

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14552/2/T1_202013021_Full... · Hal ini dapat dilihat dari data hasil tes 58 orang siswa yang menunjukkan

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Menurut Sandjaja (2006: 105),

penelitian eksperimen semu dilakukan untuk menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh

suatu tindakan bila dibandingkan dengan tindakan lain dengan pengontrolan variabelnya sesuai

dengan kondisi yang ada (situasional). Penelitian ini menyelidiki ada atau tidaknya pengaruh

dengan cara memberikan perlakuan (treatment) kepada kelompok eksperimen (kelompok yang

diberi Model Pembelajaran MMP) dan membandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak

diberi perlakuan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes. Metode tes berupa soal

pretest dan posttest berbentuk soal uraian berjumlah lima soal untuk mengukur kemampuan

komunikasi matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pretest dilakukan

sebelum mengikuti pembelajaran pada materi bangun ruang sisi datar sedangkan posttest

dilakukan setelah mengikuti pembelajaran pada materi bangun ruang sisi datar. Adapun sistem

penskoran tes kemampuan komunikasi matematis yang telah dimodifikasi oleh Kurniawan

(2016) menggunakan rubrik penilaian yang mengacu pada Marryland Math Communication

Rubric, Maine Holistic Rubric, dan Quasar Communication Mathematic Rubric.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini terdapat 2 kelompok data yakni kelompok data untuk kondisi awal dan

kelompok data untuk kondisi akhir. Adapun kondisi awal kedua kelas tersebut dapat dilihat

sebagai berikut

A. Kondisi Awal (sebelum diberikan perlakuan)

Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pengambilan data melalui pretest. Hasil data

pretest siswa diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dikelompokkan berdasarkan tiga

kategori kemampuan komunikasi matematis yaitu tinggi, sedang dan rendah. Deskripsi kategori

kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat

pada Tabel 1 sebagai berikut

Tabel 1. Kategori Kemampuan Komunikasi Matematis Awal

Interval Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Total

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

40 < skor ≤ 60 Tinggi 8 28,57% 16 53,33% 24 41,38%

20 < skor ≤ 40 Sedang 19 67,86% 12 40% 31 53,44%

0 ≤ skor ≤ 20 Rendah 1 3,57%% 2 6,67% 3 5,17%

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14552/2/T1_202013021_Full... · Hal ini dapat dilihat dari data hasil tes 58 orang siswa yang menunjukkan

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa pada kelas eksperimen terdapat 8 siswa (28,57%) yang

memiliki kemampuan komunikasi berkategori tinggi, 19 siswa (67,86%) memiliki kemampuan

komunikasi matematis sedang dan 1 siswa (3,57%) memiliki kemampuan komunikasi matematis

rendah. Sedangkan untuk kelas kontrol terdapat 16 siswa (53,33%) diikuti dengan kategori

sedang dan rendah masing-masing sebanyak 12 siswa (40%) dan 3 siswa (6,67%). Hal ini

bermakna bahwa mayoritas siswa di kelas kontrol mempunyai kemampuan komunikasi

matematis pada kategori tinggi sedangkan mayoritas siswa di kelas eksperimen mempunyai

kemampuan komunikasi matematis pada kategori sedang. Untuk mengetahui perbedaan

kemampuan komunikasi matematis di kedua kelas tersebut maka dilakukan uji beda rerata

dengan menggunakan statistika nonparametrik Mann-Whitney. Adapun hasil perhitungan uji

Mann-Whitney pada skor pretest sebagai berikut

Tabel 2. Hasil Perhitungan Uji Mann-Whitney Kemampuan Komunikasi Matematis Awal

Berdasarkan Tabel 2 diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,068>0,05 yang berarti tidak terdapat

perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol

sehingga dapat diberikan perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen diberi perlakuan berupa

Model Pembelajaran MMP sedangkan kelas kontrol diberi perlakuan berupa Model

Pembelajaran Langsung.

B. Kondisi Akhir (setelah diberikan perlakuan)

Kondisi akhir kemampuan komunikasi matematis siswa diambil dari data skor posttest.

Deskripsi kategori kemampuan komunikasi matematis akhir siswa pada kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut

Tabel 3. Kategori Kemampuan Komunikasi Matematis Akhir

Interval Kategori Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Total

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

40 < skor ≤ 60 Tinggi 22 78,57% 17 56,67% 39 67,24%

20 < skor ≤ 40 Sedang 6 21,43% 13 43,33% 19 32,76%

0 ≤ skor ≤ 20 Rendah 0 0% 0 0% 0 0%

KKM Awal

Mann-Whitney U 303.000

Wilcoxon W 709.000

Z -1.828

Asymp. Sig. (2-tailed) .068

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14552/2/T1_202013021_Full... · Hal ini dapat dilihat dari data hasil tes 58 orang siswa yang menunjukkan

Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa siswa yang memiliki kemampuan komunikasi matematis

pada kelas eksperimen berkategori tinggi sebanyak 22 siswa (78,57%), kategori sedang sebanyak

6 siswa (21,43%) dan kategori rendah sebanyak 0 siswa (0%), sedangkan untuk kelas kontrol

siswa yang memiliki kemampuan komunikasi berkategori tinggi sebanyak 17 siswa (56,67%)

diikuti dengan kategori sedang dan rendah masing-masing sebanyak 13 siswa (43,33%) dan 0

siswa (0%). Tampaklah dari kedua kelas tersebut, mayoritas siswa mempunyai kemampuan

komunikasi matematis tinggi dan tidak ada siswa yang mempunyai kemampuan komunikasi

matematis rendah. Untuk mengetahui perbedaan kemampuan komunikasi matematis siswa di

kedua kelas tersebut dapat digunakan Uji Mann-Whitney. Adapun hasil perhitungan uji Mann-

Whitney pada skor posttest sebagai berikut

Tabel 4. Perhitungan Uji Mann-Whitney pada Kondisi Akhir

Berdasarkan Tabel 4 nilai signifikansinya 0,000<0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

terdapat perbedaan nilai rerata skor posttest antara kemampuan komunikasi matematis kelas

eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa setelah

diberikan perlakuan, skor kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen lebih baik

daripada skor kemampuan komunikasi matematis siswa kelas kontrol sehingga dapat

disimpulkan bahwa penerapan Model Pembelajaran MMP berpengaruh terhadap kemampuan

komunikasi matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi dengan

menggunakan uji Mann-Whitney diperoleh 0,000<0,05 yang berarti terdapat pengaruh model

pembelajaran MMP terhadap kemampuan komunikasi matematis pada materi bangun ruang sisi

datar bagi siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Salatiga tahun pelajaran 2016/2017. Berdasarkan hasil

pengkategorian skor posttest, pada kelas eksperimen diperoleh siswa yang memiliki kemampuan

KKM Akhir

Mann-Whitney U 154.500

Wilcoxon W 619.500

Z -4.179

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14552/2/T1_202013021_Full... · Hal ini dapat dilihat dari data hasil tes 58 orang siswa yang menunjukkan

komunikasi berkategori tinggi sebanyak 22 siswa (78,57%) diikuti kategori sedang dan rendah

masing-masing sebanyak 6 siswa (21,43%) dan 0 siswa (0%).

DAFTAR PUSTAKA

Bistari. 2010. Pengembangan Kemandirian Belajar Berbasis Nilai untuk Meningkatkan

Komunikasi Matematik. Jurnal Pendidikan Matematika dan IPA. Vol 1(1),11-23

Depdiknas .2006. Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta : Depdiknas.

Fitriyani dkk.2015. Penerapan Model Learning Cycle 5E Untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Matematika Pada Materi Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah Bagi Siswa Kelas II

SDN Sidorejo Lor 07 Salatiga. Prosiding Seminar Nasional ALFA IV.

Izzati & Suryadi. 2010. Komunikasi Matematik dan Pendidikan Matematika Realistik. Makalah.

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika.Yogyakarta:Universitas Negeri

Yogyakarta

Kurniawan, Agus. 2016. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

terhadap Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Ambarawa Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016

(Skripsi). Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana

NCTM. 2000. Principles and Standards for School Mathematics. Reston VA: NCTM.

Rahmawati,Yustia. 2016. Implementasi Teori Apos Pada Modul Bermuatan Karakter

Kemandirian Dan Komunikasi Matematis Materi Geometri Sekolah (Tesis). Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

Rahmi, Arifa.2015. Pengaruh Penerapan Model Missouri Mathematics Project terhadap

Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMK Dwi Sejahtera Pekanbaru.Suska Journal

of MATHEMATICS Education Vol.1, No.1

Rohani, Ahmad.2004.Pengelolaan Pengajaran Dikelas.Jakarta: Rineka Cipta

Sandjaja. 2006. Panduan Penelitian. Jakarta : Prestasi Pustaka Karya

Wahyudi dan Kriswandani. 2013. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Salatiga:

Widya Sari.

Widyastuti dkk.2015. Peningkatan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Matematika Pada

Materi Operasi Bilangan Pecahan Senilai Melalui Metode Matematika Gasing Bagi Siswa

Kelas IV SD Watuagung 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Semester II Tahun

Pelajaran 2014/2015. Prosiding Seminar Nasional ALFA IV.

Wulandari.2013.Pengaruh Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project Terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.Jurnal.

Fakultas Ilmu Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MMP TERHADAP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14552/2/T1_202013021_Full... · Hal ini dapat dilihat dari data hasil tes 58 orang siswa yang menunjukkan

Yosepha, Francisca Emaria.2016. Analisis Berpikir Kreatif Matematis Dan Kemandirian

Dengan Model MMP Berdasarkan Teori Pemrosesan Informasi Materi Bangun Ruang

(Tesis). Semarang: Universitas Negeri Semarang.