ekspresi matriks metalloproteinase-2 (mmp-2) pada

95
EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA KARSINOMA PAYUDARA INVASIF DUKTAL DAN TUMOR METASTASE KELENJAR GETAH BENING DYAH MARIANINGRUM KONSENTRASI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS TERPADU (COMBINED DEGREE) PROGRAM STUDI BIOMEDIK PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2)

PADA KARSINOMA PAYUDARA INVASIF DUKTAL DAN

TUMOR METASTASE KELENJAR GETAH BENING

DYAH MARIANINGRUM

KONSENTRASI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS

TERPADU

(COMBINED DEGREE)

PROGRAM STUDI BIOMEDIK

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2)

PADA KARSINOMA PAYUDARA INVASIF DUKTAL DAN

TUMOR METASTASE KELENJAR GETAH BENING

Tesis

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai Gelar Master

Program Studi Ilmu Patologi Anatomi

Disusun dan diajukan oleh

DYAH MARIANINGRUM

Kepada

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2013

Page 3: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA
Page 4: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Yang bertandatangandibawahini : Nama : Dyah Marianingrum No.Stambuk : P1507209091 Program Studi : Ilmu Patologi Anatomi Konsentrasi : Program Pendidikan DokterSpesialisTerpadu FK.UNHAS

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang saya tulis ini benar-bena rmerupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan tesis ini hasil karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Makassar, 18 November 2013

Yang menyatakan

DYAH MARIANINGRUM

Page 5: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

PRAKATA

Segala puji syukur patut dipanjatkan kepada ALLAH SWT atas

berkat dan rahmatNyalahmaka penulis dapat menyelesaikan penelitian

dan penulisan tesis ini.

Penulisan tesis ini merupakan salah satu persyaratan dalam rangka

penyelesaian Program Pendidikan Dokter Spesialis Terpadu Ilmu Patologi

Anatomi di Program Pascasarjana dan Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin Makassar.

Dalam penelitian dan penulisan tesis ini, penulis mendapat banyak

sekali bantuan dari berbagai pihak dan karena itu penulis ingin

mengucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Dr. Truly D. Dasril, Sp.PA(K) sebagai pembimbing pertama dan

sebagai Ketua Program Studi Ilmu Patologi Anatomi Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin yang dengan penuh perhatian

membimbing dan mendorong penulis selama menempuh

pendidikan sebagai residen dan mendorong pada saat penyusunan

tessi ini.

2. Dr. Upik M. Miskad,Ph.D,Sp.PA sebagai pembimbing kedua dalam

penelitian ini yang dengan tulus telah membimbing dan mendorong

hingga dapat menyelesaikan tesis ini.

3. Prof.DR.dr.H.Dasri Daud, Sp.A(K) yang disela-sela kesibukan yang

sangat padat masih menyempatkan diri untuk membimbing dan

membantu penulis dalam metodologi penelitian serta statistika tesis

ini.

4. Dr.Cahyono Kaelan,Sp.PA(K),Sp.S sebagai Ketua Bagian Patologi

Page 6: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar,

atas bimbingan dan asuhan kepada penulis selama menempuh

masa pendidikan.

5. Dr.Djumadi Achmad ,Sp.PA(K) sebagai salah satu penguji dalam

penelitian ini sekaligus staf pengajar Patologi Anatomi FK-UNHAS

6. Rektor, Direktur Pascasarjana dan Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin Makassar, atas kesediaannya menerima

penulis menjadi peserta pendidikan di Program Pascasarjana

Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar.

7. Koordinator Program Pendidikan Dokter Terpadu Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin.

8. Seluruh staf pengajar di bagian Patologi Anatomi Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar tanpa kecuali (

khususnya Prof. Syarifuddin Wahid,Ph.D,Sp.PA(K), dr.Gunawan

Arsyadi,Sp.PA(K), Dr.Mahmud Gazhnawie,Sp.PA(K), Dr.Ni Ketut

Sungowati,Sp.PA(K), DR.dr.Rina Masadah,Sp.PA, dr.Berti

Nelwan,Sp.PA, dr.Juanita,Sp.PA, dr. Husni Cangara,Ph.D) atas

bantuan dan bimbingan selama penulis menempuh pendidikan

maupun dalam penyusunan tesis ini.

9. Semua teman sejawat residen dibagian Patologi Anatomi Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar atas

bantuan,kerjasama, dan segala kebersamaan, kebahagian selama

penulis menjalani masa pendidikan dan dalam penyusunan tesis

ini.

10. Seluruh karyawan laboratorium dibagian Patologi Anatomi

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar dan

Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar.

11. Orang tua ( Sujitno KS dan Ris Hadiati) ,suami (Dr.dr.Ibrahim

Ali,SH,MSc) ,anak (Emier Wicaksana Ibrahim) ,adik (Aji

Novianto,ST), keluarga dan sahabat yang telah menjadi pendorong

terbesar bagi penulis selama menjalani pendidikan

Page 7: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

12. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat

disebutkan satu persatu.

Penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat

bagi perkembangan Ilmu Patologi Anatomi di masa mendatang.

Akhirnya penulis memohon maaf yang sebesar – besarnya apabila

dalam tulisan ini terdapat hal-hal yang tidak berkenan

Makassar, November 2013

Dyah Marianingrum

Page 8: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

ABSTRAK

Sampel penelitian ini diambil dari 109 sediaan blok

paraffin jaringan payudara dengan diagnosis karsinoma payudara invasif duktal beserta KGB. Seluruh sampel dilakukan pemeriksaan imunohistokimia MMP-2. Penilaian mikroskopik menggunakan mikroskop cahaya. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara ekpresi MMP-2 pada karsinoma payudara invasif duktal dengan derajat differnsiasi histopatologi, ekpresi MMP-2 tumor primer karsinoma payudara invasif duktal dengan status metastase,ekspresi MMP-2 pada semua tumor primer yang sudah metastase dan tidak metastase (p<0.05). Hal ini berarti semakin tinggi ekspresi MMP-2 tumor primer, semakin tinggi pula derajat differensiasi histopatologi. Hasil lain menunjukkan ekspresi MMP-2 tumor primer berhubungan bermakna dengan ekspresi pada KGB. Terdapat peningkatan yang bermakna antara ekspresi MMP-2 tumor primer pada yang metastase dibandingkan tumor primer yang tidak metastase. Peningkatan ekspresi MMP-2 pada tumor primer dapat dijadikan prediktor metastase. Kata kunci : mmp-2, karsinoma payudara invasif duktal, tumor metastase di KGB.

Page 9: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

ABSTRACT The research samples were taken from 109 available breast tissue parrafin block wiyh a diagnosis of ductal invasive breast carsinoma as well as lymph node. All samples were treated with MMP-2 immunohistochemistry. Microscoipic measurement was done with light microscope. The data analysis used a statistical analysis. The result of the research through statistical test indicated a significant correlation between expression of MMP-2 on ductal invasive breast carsinoma with histopathology level, expression of metastatic, expression of MMP-2 on all metastatic and non metastatic primary tumor (p<0,05). This indicates that the higher expression of MMP-2 the histopathology level is. Other results indicated that MMP-2 on lymph node. There is also a significant increase of expression of MMP-2 on metastatic primary tumor compared to the non-metastatic one. Therefore the increase of expression MMP-2 on primary tumor can be used as metastatic predictor. Keyword : MMP-2, ductal invasive breast carsinoma, metastatic lymph node.

Page 10: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ………………...……………………………………………………..

DAFTAR TABEL ............................................................................................

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... .

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Penelitian …….....…..…………………………...

I.2. Rumusan Masalah ………………...………………………………

I.3. Tujuan Penelitian ……………….….…………………………...…

I.3.1. Tujuan Umum ………………....………………………….…

I.3.2 Tujuan Khusus ...…..………..………………………………

I.4. Hipotesis …………...…………………………………….………...

I.5 Manfaat Penelitian ……………………………………..…………..

II. TINJAUAN KEPUSTAKAAN ………………………………..…………….

2.1. KARSINOMA PAYUDARA………………………………..…………..

i

iii

iv

1

5

5

6

5

6

7

8

8

Page 11: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

2.1.1. Epidemiologi …………...………………………….……….

II.1.1. Etiologi dan Patogenesis …………...…………………..…

II.1.2 Karsinoma payudara Invasif Duktal…..…..…………….…

II.1.3 Grading Histopatologi ……..……………………………..

II.1.4 Penyebaran kanker payudara …………..…………………

2.2. MMP-2 …………..……………………………………………………

KERANGKA TEORI …………..…………………………………………………….

III. KERANGKA KONSEP …………...…………………………………………

III.1. Identifikasi Variabel …………...……………………………………

IV. METODOLOGI PENELITIAN ………………………………………………

IV.1. Desain Penelitian …………...……………………………………….

IV.2. Tempat Penelitian …………...………………………………………

IV.3. Populasi Penelitian…………………...……………………………..

IV.4. Sampel dan Cara Pengambilan Sampel ………………………….

IV.5. Perkiraan Besar Sampel ……………………………………………

11

13

14

15

17

19

33

33

34

35

35

35

35

36

36

Page 12: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

IV.6. Kriteria Inklusi dan Ekslusi …………...…………………………….

IV.6.1. Kriteria Inklusi ……………………………………………….

IV.6.2. Kriteria Ekslusi ………………………………………………

IV.7. Cara Kerja ……………………………………………………………

IV.7.1. Alokasi Subjek ……………………………………………….

IV.7.2. Prosedur Pewarnaan Hematoksilin Eosin ………...……...

IV.7.3. Prosedur Pewarnaan Imunohistokimia ………..…………

IV.8. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ………….………………

IV.8.1 Definisi Operasioanal …………...…………………………..

IV.8.2. Kriteria Objektif ………………………………………………

IV.9. Metode Analisis …………...…………………………………………

IV.10. Alur Penelitain……………………………………………………….

IV.11..Pertimbangan etik .........………………......................................

IV.12.Personalia Penelitian …………..…………………………….........

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................

36

37

37

37

37

37

39

40

42

41

42

44

45

45

46

Page 13: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

VI. KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………… 72-73

DAFTAR PUSTAKA …………...………………………………………………

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ 79

Page 14: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Data karekteristik sampel penelitian 52

2. Perbandingan ekspresi MMP-2 tumor primer dengan derajat

differensiasi histopatologi karsinoma payudara invasif duktal. 54

3. Perbedaan ekspresi MMP-2 antara tumor primer karsinoma payudara

invasif duktal berdasarkan status metastase KGB. 55

4. Perbedaan ekspresi MMP-2 antara tumor primer karsinoma payudara

invasif duktal dengan ekspresi MMP-2 pada tumor metastatic di KGB.

56

5. Hubungan antara ekspresi MMP-2 pada tumor primer karsinoma

payudara invasif duktal dengan ekspresi MMP-2 pada tumor

metastatic di KGB. 57

6. Hubungan antara ekspresi MMP-2 pada tumor primer karsinoma

payudara invasif duktal yang bermetastase dengan ekspresi MMP-2

tumor primer karsinoma payudara invasif duktal yang tidak metastase.

58

7. Hubungan ekspresi MMP-2 pada tumor primer karsinoma payudara

invasif duktal yang tidak bermetastase dengan ekspresi MMP-2 tumor

metastatic di KGB. 59

Page 15: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

DAFTAR GAMBAR

Nomor

halaman

1. Perubahan morfologik pada karsinoma payudara 15

2. MMP pada perkembangan tumor 20

3. Peran MMP dalam metastase sel tumor 22

4. Domain struktur MMP-2 23

5. Struktur utama ekstracelullar matriks 24

6. Aktivasi MMP-2 26

7. Hubungan antara EMMPRIN dan MMP 29

8. Immunostaining MMP-2 33

9. Ekspresi MMP-2 tumor primer dan KGB positif lemah 50

10. Ekspresi MMP-2 tumor primer dan KGB positif sedang 50

11. Ekspresi MMP-2 tumor primer dan KGB positif kuat 51

Page 16: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Halaman

1. Keterangan kelaikan etik ( ethical clearence ) 80

2. Daftar sampel penelitian 81

Page 17: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Karsinoma payudara menduduki peringkat kedua kanker pada

wanita setelah karsinoma serviks. Dari 600.000 kasus karsinoma

payudara baru yang didiagnosis setiap tahunnya, sebanyak 350.000

diantaranya ditemukan di negara maju, sedangkan 250.000 di negara

yang sedang berkembang. American Cancer Society memperkirakan

karsinoma payudara di Amerika akan mencapai 2 juta dan 460.000

diantaranya meninggal antara tahun 1990 – 2000. (Moningkey, 2000).

Demikian pula di Indonesia, karsinoma payudara merupakan jenis kanker

penyebab paling sering ditemukan dan penyebab kematian utama oleh

karsinoma pada wanita, insidensi berdasarkan Age Standardized Ratio

(ASR) tahun 2000 adalah 20,6 (20,6/100.000 penduduk) dan kematian

10,1 (10,1/100.000 penduduk) dengan jumlah kematian karsinoma

payudara 10.753 (Ramli M., 2003). Tahun 2005, diperkirakan mortalitas

sebesar 10,9/100.000 penduduk dengan jumlah kematian 12.352 orang

(Indrati R., 2006). ASR tahun 2008 adalah 16,92 (YKI, 2012 ). Tahun

2008, di Indonesia terdapat 3.442 kasus baru karsinoma payudara dan

menempati urutan pertama (YKI, 2012). Di bagian Patologi Anatomi FK-

UNHAS tahun 2011 terdapat 460 kasus karsinoma payudara.

Page 18: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Gejala permulaan karsinoma payudara sering tidak disadari atau

dirasakan dengan jelas oleh penderita sehingga banyak penderita yang

berobat dalam keadaan lanjut. Hal inilah yang menyebabkan tingginya

angka kematian kanker tersebut. Padahal, pada stadium dini kematian

akibat kanker masih dapat dicegah. Bila penyakit karsinoma payudara

ditemukan dalam stadium dini, angka harapan hidupnya tinggi, berkisar

antara 85 s.d. 95% (ACS, 2011). Selain itu, jumlah kasus yang banyak,

lebih dari 70% penderita karsinoma payudara ditemukan pada stadium

lanjut (Moningkey, 2000).

Pengobatan kanker pada stadium lanjut sangat sukar dan hasilnya

sangat tidak memuaskan. Pengobatan kuratif untuk kanker umumnya

operasi dan atau radiasi. Pengobatan pada stadium dini untuk karsinoma

payudara menghasilkan kesembuhan 75% (Ama, 1990). Pengobatan

pada penderita kanker memerlukan teknologi canggih, keterampilan, dan

pengalaman yang luas. Perlu peningkatan upaya pelayanan kesehatan,

khususnya di rumah sakit karena jumlah penderita makin terus meningkat,

terlebih menyangkut golongan umur produktif.

Sebagai tolak ukur keberhasilan pengobatan kanker, termasuk

karsinoma payudara, biasanya adalah 5 year survival (ketahanan hidup 5

tahun). Faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis dan ketahanan hidup

penderita karsinoma payudara adalah besar tumor, status kelenjar getah

bening regional, skin oedema (pembengkakan kulit), status menopause,

perkembangan sel tumor, residual tumor burden (tumor sisa), jenis dan

Page 19: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

grading histopatologinya, dan metastase, terapi, serta reseptor estrogen.

Selain itu, ditambahkan pula dengan umur dan besar tumor payudara.

( Talvessari,2003,Vaidya et al, 2011).

Tumor yang berukuran < 2 cm, ketahanan hidup 5 tahun sebesar

73%. Hal ini sangat berbeda untuk ukuran tumor 3-6 cm yang angka

ketahanan hidupnya sangat rendah, yaitu 24%. Selain itu, ukuran tumor

berhubungan dengan kelenjar limfe. Pada ukuran tumor yang lebih besar,

kelenjar limfe yang terlibat lebih banyak. ( Vaidya, 2011).

Kematian pada karsinoma payudara terutama terjadi akibat

metastase baik melalui kelenjar limfe maupun melalui darah. Oleh sebab

itu penelitian mekanisme molekuler yang merupakan dasar dari kontrol

metastase sel kanker adalah penting untuk penanganan dan pengobatan

karsinoma payudara.( Talvensaari et al, 2003, Zhang et al., 2012).

Sehingga hal ini perlu untuk terus dilakukan penelitian lebih lanjut untuk

mengetahui secara dini kemungkinan metastase sehingga

penatalaksanaan akan lebih baik.

Beberapa tahun belakangan ini telah banyak diteliti dan

dipublikasikan tentang Matrix metalloproteinase-2 (MMP-2) yang telah

diketahui peranannya dalam invasi dan metastase tumor melalui

degradasi membrane basal dan komponen matriks ekstraseluler (Place

Andrew et al,201). Zhang et al melaporkan bahwa MMP-2 memperlihatkan

ekspresi yang tinggi dan berhubungan kuat dengan metastase, serta

Page 20: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

berhubungan dengan perkembangan dan progresivitas kanker ( Chang et

al,2001, Zhou et al,2010, Zhang et al., 2012).

Ductal carcinoma in situ (DCIS) atau intraductal carcinoma,

merupakan type terbanyak dari karsinoma payudara non-invasive, dimana

satu dari lima kasus kanker payudara adalah DCIS. Hampir semua pasien

yang didignosis pada fase ini (DCIS) dapat disembuhkan, sementara di

klinik jenis karsinoma payudara yang paling banyak ditemukan adalah

Invasive Ductal Carcinoma (IDC) karena terlambatnya penderita

mendapat pengobatan. Pada marker biologis DCIS diperlihatkan adanya

progressivitas menjadi invasive dengan adanya degradasi stromal

jaringan ikat dan invasi membrane basal. (OL,Gonzales et al,2010 ).

Sehingga perlu untuk mengetahui secara dini perkembangan

progressivitas sel tumor yang akan bermetastase.

Penelitian ini penting dilakukan karena dengan mengetahui status

kelenjar limfe dari suatu jaringan karsinoma payudara invasif duktal yang

dihubungkan dengan derajat(grading) histopatologi dan terjadinya

metastasis, diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat bagi para

klinisi untuk mengetahui biologi seluler tentang peran MMP-2 ini sehingga

dapat dimanfaatkan untuk prediksi prognosis dan terapi.

Sampai saat ini, di bagian Patologi Anatomi FK-UNHAS belum

pernah dilakukan pemeriksaan imunohistokimia untuk melihat ekspresi

MMP-2 dan dipublikasikan khususnya pada karsinoma payudara invasif

duktal .

Page 21: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas dapat

dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut :

Bagaimana ekspresi MMP-2 pada tumor primer karsinoma payudara

invasif duktal berdasarkan derajat differensiasi histopatologi dan kejadian

metastase ke KGB ?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

1.3.1. Tujuan Umum :

Menilai ekspresi MMP-2 pada tumor primer karsinoma payudara

invasif duktal berdasarkan derajat differensiasi histopatologi dan

metastase ke KGB

1.3.2. Tujuan Khusus :

1. Menentukan diagnosa dan derajat differensiasi histopatologi

tumor primer karsinoma payudara invasif duktal dengan

pewarnaan HE.

2. Menentukan diagnosa status metastase karsinoma payudara

invasif duktal ke KGB

3. Menentukan ekspresi MMP-2 pada tumor primer karsinoma

payudara invasif duktal.

Page 22: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

4. Menentukan korelasi antara ekspresi MMP-2 dengan derajat

differensiasi histopatologi tumor primer karsinoma payudara

invasif duktal.

5. Membandingkan ekspresi MMP2 pada tumor primer karsinoma

payudara invasif duktal dengan tumor metastatic.

6. Membandingkan ekspresi MMP2 antara tumor primer karsinoma

payudara invasif duktal yang sudah metastase ke KGB dengan

tumor primer karsinoma payudara invasif duktal yang tidak

metastase ke KGB.

7. Membandingkan ekspresi MMP2 pada tumor primer yang tidak

metastase dengan tumor metastatic

1.4. HIPOTESIS

Hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Ekspresi MMP-2 lebih tinggi pada derajat differensiasi histopatologi

buruk karsinoma payudara invasif duktal dibandingkan derajat

histopatologi baik - sedang.

2. Ekspresi MMP-2 pada metastase KGB lebih tinggi dibandingkan

dengan tumor primernya.

3. Ekspresi MMP-2 pada tumor metastatic lebih tinggi dibandingkan

dengan tumor primer yang tidak metastase.

4. Ekspresi MMP-2 pada tumor primer karsinoma payudara invasif duktal

yang bermetastase ke KGB lebih tinggi dibandingkan dengan tumor

Page 23: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

primer karsinoma payudara invasif duktal yang tidak bermetastase ke

KGB.

1.5. MANFAAT PENELITIAN

1. Memberikan informasi ilmiah tentang peranan MMP-2 sehingga dapat

memprediksi prognosis penderita.

2. Memberikan tambahan informasi mengenai peranan MMP-2 dalam

patogenesis karsinoma payudara.

3. Data penelitian ini dapat dipakai untuk melanjutkan penelitian

mengenai mekanisme biologik karsinogenesis karsinoma payudara

dan terapinya.

4. Memberikan landasan ilmiah bagi para klinis dalam menentukan

pendekatan terapi yang tepat pada pasien karsinoma payudara.

Page 24: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1. KARSINOMA PAYUDARA

Definisi karsinoma payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam

jaringan payudara. Karsinoma bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu,

saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.

Karsinoma payudara (carcinoma mammae) adalah suatu penyakit

neoplasma ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word

Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International

Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 174.

Tumor teridentifikasi sebagai suatu massa yang dapat dipalpasi,

biasanya asimetri, terfiksir pada kulit dan atau otot, terdapat perubahan

kulit, perubahan puting dan disertai nyeri. Tumor yang termasuk

karsinoma invasif adalah tumor dimana sel-sel ganas yang dideteksi

invasif ke dalam stroma, dibagi atas tipe duktal dan lobuler. Tumor ini

dikaitkan dengan masa pertumbuhan yang panjang dengan kriteria mayor

adalah gambaran arsitektur sitologik dan gambaran penyebaran pada

stroma hingga ke jaringan lain (metastasis ). Sekitar 70-80% dari seluruh

tipe kanker payudara tergolong dalam karsinoma invasif duktal.

Sampai saat ini, penyebab karsinoma payudara belum diketahui

secara pasti. Namun, diduga penyebab karsinoma payudara termasuk

multifaktorial, yaitu banyak faktor yang terkait satu dengan yang lain.

Page 25: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Beberapa faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh besar dalam

terjadinya karsinoma payudara adalah riwayat keluarga, hormonal, dan

faktor lain yang bersifat eksogen (Soetrisno, 1988). Moningkey (2000),

menjelaskan mengenai faktor-faktor risiko yang berperan dalam terjadinya

penyakit karsinoma payudara, yaitu sebagai berikut:

1. Faktor usia

Risiko utama karsinoma payudara adalah bertambahnya umur. Secara

anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan

bertambahnya umur. Jarang sebelum umur 20 tahun, namun insiden

meningkat pada umur 35 tahun sampai menopause. Selanjutnya,

meningkat secara lambat sampai akhir hidup.

Pada wanita, karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko

terjadinya karsinoma payudara adalah nuliparitas, menarche pada

umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama

pada umur tua. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama

dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation

perkembangan karsinoma payudara.

2. Riwayat keluarga

Wanita yang mempunyai riwayat keluarga menderita karsinoma

payudara akan mempunyai resiko 2-3 kali lebih besar untuk menderita

karsinoma payudara dibandingkan dengan wanita tanpa riwayat

keluarga menderita kanker payudara. Terdapat peningkatan risiko

penyakit karsinoma payudara ini pada wanita yang keluarganya

Page 26: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

menderita karsinoma payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa

kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat

BRCA 1, yaitu suatu gen suseptibilitas karsinoma payudara,

probabilitas untuk terjadi kanker payudara sebesar 60% pada umur 50

tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Beberapa gen yang

bertanggung jawab pada karsinoma payudara telah diidentifikasi,

antara lain gen BRCA1 yang berada pada kromosom 17q21 dan gen

BRCA2 yang berada pada kromosom 13q12-13.

3. Riwayat menstruasi dan reproduksi

Makin muda seseorang mendapat menstruasi pertama kali dan makin

tua seseorang mengalami menopause maka resiko untuk terkena

karsinoma payudara 1-2 kali lebih besar. Umur pertama kali

melahirkan anak lebih dari 30 tahun maka resiko terkena kanker

payudara 2-4 kali lebih besar.

4. Hiperplasia atipik pada hasil pemeriksaan biopsi sebelumnya.

5. Makanan, seperti lemak, protein hewan diduga sebagai salah satu

faktor resiko. Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko

terjadinya karsinoma payudara. Terdapat hubungan yang positif antara

berat badan dan bentuk tubuh dengan karsinoma payudara pada

wanita pasca menopause.

6. Riwayat radiasi pada dada.

Terpapar dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas

meningkatkan terjadinya risiko karsinoma payudara. Dari beberapa

Page 27: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa risiko kanker

radiasi berhubungan secara linier dengan dosis dan umur saat

terjadinya pemapaparan.

7. Faktor geografi

Lebih banyak terdapat di Amerika Utara dan Eropa Utara dibandingkan

dengan negara Asia dan Afrika.

8. Karsinoma payudara kontralateral, pada karsinoma payudara invasif

lobular biasanya didapatkan pula karsinoma payudara yang

berlawanan.

9. Pemaparan hormon estrogen

Hormon eksogen berhubungan dengan terjadinya karsinoma

payudara. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa walaupun tidak

terdapat risiko karsinoma payudara pada pengguna kontrasepsi oral,

wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai

risiko tinggi untuk mengalami kanker ini sebelum menopause.

10. Penyakit fibrokistik

Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak

ditemukan peningkatan risiko terjadinya karsinoma payudara. Pada

hiperplasia dan papiloma, risiko sedikit meningkat 1,5 sampai 2 kali.

Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat hingga 5 kali.

2.1.1. Epidemiologi

Menurut laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2003,

setiap tahun timbul lebih dari 10 juta kasus penderita baru kanker dengan

Page 28: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

prediksi peningkatan setiap tahun 20 % dan kanker payudara yang paling

sering (16 %) dari semua kanker pada wanita (WHO 2011.).

Karsinoma payudara berdasarkan data dari system informasi rumah sakit

(SIRS) di Indonesia tahun 2004 menunjukkan karsinoma payudara

menempati urutan pertama pasien rawat inap (15.40 %) , pasien rawat

jalan (15.78 %) (Depkes 2007), pada tahun 2007 meningkat untuk pasien

rawat inap karsinoma payudara menjadi 18.85 % (Depkes 2010). Selain

jumlah kasus yang banyak, lebih dari 70% penderita karsinoma payudara

ditemukan pada stadium lanjut (Moningkey, 2000). Diperkirakan 519.000

perempuan meninggal akibat karsinoma payudara pada tahun 2004.

Meskipun karsinoma payudara dianggap sebagai penyakit di negara

maju,namun mayoritas (69%) dari semua kematian karsinoma payudara

terjadi di negara berkembang (WHO,2011).

Karsinoma Payudara ini memberikan gambaran patologis dan klinis

dengan prognosis yang bervariasi. Karsinoma payudara adalah tumor

ganas yang mempunyai kapasitas untuk menyebar secara lokal,

metastasis. Prognosis karsinoma payudara ditentukan oleh ukuran

tumo,tumor primer, keterlibatan kelenjar getah bening, estrogen atau

progesteron status reseptor dari tumor primer dan status menopause

pasien, grading histopatologi. Invasi dan metastasis adalah penyebab

utama dari kegagalan pengobatan atau kematian bagi pasien karsinoma.

( Talvessari et al,2003, Zang et al,2012 )

Page 29: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

II.1.1 Etiologi dan Patogenesis

Faktor resiko utama terjadinya pertumbuhan karsinoma payudara adalah

faktor hormonal dan genetik. Faktor ini dapat digolongkan menjadi dua

bagian yaitu sporadik (kemungkinan berhubungan erat dengan hormon)

dan herediter (mutasi gen) (Lester, 2010).

a. Karsinoma Payudara Herediter

Kerentanan satu atau beberapa gen merupakan penyebab utama dari

12% karsinoma payudara. Probabilitas penyebab herediter meningkat

terutama jika keluarga dekat (tingkat pertama) mengidap penyakit

karsinoma payudara maupun kanker lainnya . (Lester, 2010)

Mutasi gen BRCA1 dan BRCA 2 merupakan penyebab tersering

karsinoma payudara herediter. Penderita carrier BRCA1 dan BRCA 2 juga

rentan terhadap kanker epitelial lain seperti prostat dan pankreas. BRCA1

dan BRCA 2 merupakan gen dengan ukuran panjang lebih dari 80

kilobasa. Karsinoma payudara terkait BRCA1 umumnya poorly

differentiated, mempunyai gambaran ‖medullary” dan tidak

mengekspresikan hormon reseptor maupun HER2/neu sehingga disebut

’triple negative phenotype‖dan kanker payudara terkait BRCA 2 juga

cenderung poorly differentiated namun sering positif terhadap Estrogen

Receptor (ER) (Lester, 2010, Rosen, 2009) .

Page 30: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

b. Karsinoma Payudara Sporadik.

Faktor resiko utama untuk jenis ini adalah berhubungan erat dengan faktor

hormonal seperti jenis kelamin, usia saat menarkhe dan menopause,

riwayat reproduksi dan menyusui, dan estrogen eksogen. Kanker ini

sering terjadi pada wanita postmenopause dan positif ER.Jika sekali sel

premalignant dan malignant muncul, hormon dapat menstimulasi untuk

terus bertumbuh (Lester, 2010, Rosen, 2009).

II.1.2. Karsinoma Payudara Invasif Duktal.

Karsinoma invasif duktal adalah istilah yang digunakan untuk

semua karsinoma yang tidak dapat disubklasifikasikan ke dalam salah

satu tipe. Sebagian besar karsinoma ini menimbulkan respon

desmoplastik, yang menggantikan lemak payudara normal (menghasilkan

densitas pada mammografi) dan membentuk massa yang teraba keras.

Secara klinis karsinoma payudara teraba sebagai benjolan kenyal keras

dan terdapat kerutan pada kulit yang menutupinya atau otot dibawahnya.

Kulit juga menunjukkan gambaran peau d’orange, lekukan akibat

penyebaran ke limfatik. Papila mamma dapat mengalami penarikan akibat

adanya kerutan dan kontraksi ligamen intramamma(Lester, 2010) .

Pada potongan melintang, tumor tampak berinfiltrasi dan mengkerut di

bawah jaringan ikat dan lemak dan memiliki gambaran berbintik yang

merupakan masa nekrotik kecil-kecil berwarna putih kapur, juga terdapat

fokus-fokus kalsifikasi kecil (Lester, 2010).

Page 31: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Secara histologik tumor terdiri dari sel-sel maligna yang tersusun dalam

kelompok / sarang-sarang atau struktur mirip kelenjar. Sel-sel ganas

tampak jelas menginvasi stroma jaringan ikat.

Sering ditemukan invasi perivaskuler dan perineural (Lester, 2010, Rosai,

2011).

II.1.3. Grading Histopatologi

Grading tumor atau derajat histopatologi merupakan penilaian tingkat

keganasan atau agresivitas tumor. Ini dapat dilihat dari gambaran

histologiknya. Struktur yang paling penting untuk membantu penilaian

Perubahan morfologik pada karsinoma payudara ( Vargo- Gogola , 2007).

Page 32: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

grading tumor ialah tingkat kemiripan dengan jaringan normal (tubular

diferensiasi ), ukuran inti dan pleomorfisme dan aktivitas mitosis (Rosai,

2011). Sistem skoring 1-3 digunakan untuk memastikan hitungan secara

individual.

Untuk mengevaluasi tubulus dan kelenjar asini payudara adalah

yang memiliki lumen sentral yang jernih, hitungan 75% dan 10%

digunakan untuk alokasi skoring. Pleomorfisme inti dihitung berdasarkan

regularitas ukuran inti dan ukuran normal sel epitel. Peningkatan

iregularitas inti, jumlah serta ukuran digunakan untuk perhitungan. Mitosis

dieavaluasi secara hati-hati dan hanya menghitung gambaran mitosis, sel

hiperkromatik dan inti piknotik tidak dihiraukan karena kemungkinan suatu

apoptosis. Standar hitungan mitosis yaitu jumlah total mitosis per 10

lapangan pandang besar (10x40), mulai dari bagian tepi. Jika terdapat

heterogenitas, yang dipilih adalah lapangan pandang dengan sel tumor

yang paling representatif (Ellis et al., 2003).

Evaluasi yang paling sering digunakan adalah NOTTINGHAM

MODIFICATION OF THE BLOOM-RICHARDSON SYSTEM (Ellis et al.,

2003, Rosai, 2011) yakni:

1. Formasi tubuler

Nilai 1 bila formasi tubuler > 75% dari tumor

Nilai 2 bila formasi tubuler 10 – 75% dari tumor

Nilai 3 bila formasi tubuler < 10% dari tumor

2. Bentuk nukleus

Page 33: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Nilai 1 bila ukuran dan bentuk nukleus variasinya minimal

Nilai 2 bila ukuran dan bentuk nukleus variasinya sedang

Nilai 3 bila ukuran dan bentuk nukleus bervariasi sekali (bermacam-

macam)

3. Jumlah mitosis

Dihitung per 10 lapangan pandang besar (10x40) pada area yang paling

aktif:

Nilai 1 : 0 - 9 /LPB

Nilai 2 : 10 - 19/LPB

Nilai 3 : >20/LPB

PENILAIAN :

Nilai 3 – 5 :Diferensiasi baik (grade I, Low malignancy)

Nilai 6 – 7 : Diferensiasi sedang ( Grade II, Intermediate malignancy)

Nilai 8 - 9 :Diferensiasi buruk ( grade III, High malignancy)

II.1.4. Penyebaran karsinoma payudara

Penyebaran terjadi melalui saluran limfe dan darah. Metastasis ke kelenjar

getah bening ditemukan pada sekitar 40% kanker yang bermanifestasi

sebagai massa yang dapat dipalpasi. Lesi yang terletak di tengah atau

kuadran luar biasanya mula-mula menyebar ke kelenjar aksilla.

Metastasis mungkin dapat timbul bertahun-tahun setelah terapi (Ellis et

al., 2003, Lester, 2010).

Page 34: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Tempat ekstravasasi tumor dan distribusi organ pada metastasis

umumnya dapat diperkirakan berdasarkan lokasi tumor dan drainase

vaskular atau limfenya. Sel kanker payudara mengekspresikan gen

reseptor kemokin CXCR4 dan CCR7 dengan kadar yang tinggi. Ligan

untuk reseptor ini yaitu kemokin CCL21 dan CXL12 banyak diekspresikan

hanya di organ tempat sel karsinoma payudara bermetastasis. Walaupun

demikian, lokalisasi pasti metastasis tidak dapat diperkirakan (Ellis et al.,

2003, Lester, 2010).

Langkah-langkah yang terlibat dalam proses metastasis sering

digambarkan sebagai "metastasis kaskade". Awalnya, sel tumor tunggal

atau agregat sel tumor kecil melepaskan dan meninggalkan tumor primer,

sebuah proses yang disebut disosiasi sel tumor. Selanjutnya, sel tumor

aktif menyusup stroma sekitarnya dan masuk ke dalam sistem peredaran

darah, pergi ke tempat yang berbeda untuk membangun pertumbuhan

tumor sekunder. Dalam aliran darah, jumlah yang sangat kecil dari sel

tumor bertahan untuk mencapai target organ, menunjukkan bahwa

pembentukan metastasis harus dianggap sebagai peristiwa yang sangat

tidak efektif. Jutaan sel karsinoma masuk ke dalam sistem peredaran

darah, namun sebagian dari sel tumor mati selama transportasi, dan

hanya 1-5% dari sel tumor berhasil dalam pembentukan deposit sekunder

dalam lokasi yang berbeda. Hal ini diketahui bahwa banyak sel dari sistem

kekebalan tubuh,seperti sel NK, makrofag dan limfosit, dapat memberikan

kontribusi untuk eliminasi sel tumor dalam sistem pembuluh darah.

Page 35: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Kematian sel-sel kanker yang beredar mungkin juga disebabkan oleh

faktor yang sangat sederhana seperti gerakan mekanis, turbulensi dan

kurangnya nutrisi yang tepat dan metabolisme.Kelangsungan hidup tumor

dan metastasis dipengaruhi oleh keseimbangan antara angiogenesis

stimulator dan inhibitor . Faktor penghambat dan stimulator angiogenik

diproduksi oleh host dan sel-sel tumor, dan aktivitas mereka tergantung

pada lokasi tumor (Harlozinska Antonina, 2005 ).

Menurut sistim WHO, grading histopatologi keganasan rendah ( I ),

probabilitas ketahanan hidup 5 dan 10 tahun adalah 75% dan 45 % .

Keganasan sedang ( II ) probabilitas ketahanan hidup 5 dan 10 tahun 53%

dan 27%. Keganasan tinggi (III) probabilitas ketahanan hidup 5 dan 10

tahun adalah 31% dan 18% (Ellis et al., 2003).

2.2. MMP-2 (Matriks Metalloproteinase-2)

Matriks Metalloproteinase (MMPs) adalah zinc-binding endopepidase ,

suatu proteolitik enzyme yang mempunyai kemampuan utama

mendegradasi ekstra selular matriks (ECM) ,pertama kali dipublikasikan

oleh Jerome Gross dan Charles Lapiere tahun 1962,terdiri dari 24 jenis

MMPs yang terdapat pada manusia. Fisiologi MMPs mempunyai peran

pada remodeling jaringan normal,angiogenesis,ovulasi,involusi kelenjar

payudara dan penyembuhan luka serta proses inflamasi. Pada patologis

MMPs juga mempunyai peran penting pada penyakit rheumatoid atritis,

penyakit jantung, kanker. ( Libby,1995, Thomson,1995, Nagase,1999).

Page 36: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Pada beberapa penelitian terbaru menunjukkan MMPs mempunyai peran

pada fase inisiasi kanker ,pertumbuhan sel tumor termasuk promosi ,

angiogenesis,aktivasi growth factors atau reseptornya dan menginaktifkan

growth factors inhibitornya.( Ranogajec et al,2011 ).

Perkembangan kanker melibatkan berbagai tahap, termasuk pertumbuhan

tumor dan multistep dalam proses invasi, metastasis dan angiogenesis,

yang semuanya dapat dimodulasi oleh MMPs. Ekspresi MMPs dalam

lingkungan mikro tumor tidak hanya tergantung pada sel-sel kanker, tetapi

utamanya juga pada sel stroma.(L.O.Gonzales et al,2010)

Page 37: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

MMPs mengaktivasi proteolitik dan menghancurkan membran basal,

memfasilitasi invasi, angiogenesis sel tumor dan metastasis.( MJ Duffy,

2000, Leppa S, 2004 ). Aktivitas MMPs diatur pada level protein sesuai

dengan aktivitas, inhibitors melalui membrane permukaan sel. MMPs

diregulasi pada level transkripsi, di stimulasi dan di hambat oleh banyak

jalur sinyal.(Fini et al,1998, Sternlich&Werb,1999).

Pertumbuhan tumor dan angiogenesis juga tergantung pada peningkatan

molekul sinyal, seperti faktor pertumbuhan dan sitokin, oleh MMPs

membuat faktor-faktor ini lebih mudah diakses sel-sel kanker dan

lingkungan mikro tumor. Hal ini terjadi dengan melepaskan dari ECM

(IGF, bFGF dan VEGF) atau dengan melepaskan dari permukaan sel

(EGF, TGF-a, HB-EGF).

Angiogenesis juga erat dimodulasi oleh pelepasan regulator negatif

angiogenesis,seperti angiostatin, endostatin tumstatin, dan endorepellin.

umor kelangsungan hidup dan metastasis dikendalikan oleh

keseimbangan antara angiogenesis stimulator dan inhibitor.(Sounni et al

,2002)

MMPs juga memodulasi interaksi sel-sel dan sel-ECM oleh E-kaderin dan

integrin, masing-masing, baik yang mempengaruhi fenotipe sel (EMT) dan

migrasi sel meningkat.

Page 38: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

( Christomi Gialeli et al, 2010)

Sebagian besar struktur MMP mempunyai kemiripan ,yaitu mempunyai N-

terminal signal ,yang diikuti dengan propeptide dan catalytic domain.

Catalytic domain terdiri dari zink-bind yang sebagian besar terdiri dari

hemopexin/vitronectin – like domain yang akan berikatan dengan TIMP.

MMPs dibagi menjadi 6 group berdasarkan substrat dan catalytic

domainnya yaitu Collagenase (MMP-,8,13,18), Gelatinase (MMP-2,9),

Stromelysin (MMP-3,10,11), Matrilysin (MMP-7,26), Transmembrane

MMPs(MT-MMPs,14,15,16,17,24,25) dan non classified (MMP-12,19-

23,27,28).( Nisse & Nagase,2003, Zhou et al,2010 ).

Page 39: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

MMP-2 ( Gelatinase A/72-kDa- tipe IV kolagenase ) merupakan Zink-

dependent endopeptidases, peran utamanya adalah hydrolysis dari

gelatine dan type IV collagen, yang merupakan komponen utama dari

struktur membrane basal selain itu dapat juga mendegradasi collagen type

I,II.III,V,VII,X, Laminin, Elastin, Fibronectin, Proteoglikans. Hal ini telah

ditunjukkan oleh hasil beberapa studi sebelumnya yang memperlihatkan

peningkatan ekspressi protein MMP-2 atau mRNA dan peningkatan

aktivitas dari enzyme pada tumor primer payudara dibandingkan dengan

pada jaringan normal. MMP-2 juga terekspresi pada sel fibroblast, endotel,

sel epitel dan sel tumor. (Nagase et al 1999, F.Grieu 2004).

Page 40: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

(Robin,2011)

MMP-2

ECM Substrates Other Substrates

Collagens (tipe I,II,III,IV,VI,IX,X,XI),elastin,gelatin,fibronectin,lamini,entactin,tenascin,SPARC,aggrecan,link protein,galectin-3,versican, decorin ,myelin basic protein

Autolityc,α1-PI,α2-macroglobulin,α1-antichmotrypsin,IL1-β,proTNFα,IGFBP-3,IGFBP-5, substance P,serum amyloid A, proMMP-1,proMMP-2,proMMP-9,proMMP-13,latent TGFβ,MCP-3,FGFR1,big endotelin-1,plasminogen

(Robert Visse and Hideaki Nagase,2003)

Gelatinase A ( MMP-2) ini disekresi dalam bentuk inactive zymogens

(pro-MMP), suatu pro enzym dan diaktifkan oleh proteinase selanjutnya

akan diaktifkan oleh MT1-MMP dan TIMP-2. (Egebland 2002,J.M.

Pellikainen 2004).

MMP-2 dapat diaktfkan melalui berbagai macam tahapan yang berbeda

yang antara lainnya adalah dengan bantuan TIMP-2 dan MT1-MMP pada

Page 41: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

permukaan sel. N-terminal dari molekul TIMP2 mengikat MT1-MMP dan C

terminal adalah reseptor untuk Pro MMP yang kemudian MT1-MMP yang

bebas lainnya memotong propeptide dari bagian MMP-2 dan molekul

MMP-2 lainnya diperlukan yang kemudian dilepaskan menjadi MMP-2

aktif,sehingga dapat mendegradasi substrat ECM yaitu Kolagen

I,II,III,IV,V,X,Fibronectin,Laminin ,Elastin,Proteoglikans. (Strogin et

al,1995). Kegiatan proteoglikans dari gelatinase adalah mempunyai efek

anti angiogenik dengan melepaskan plasminogen yang mempunyai efek

inhibitor angiogenesis

Beberapa enzim untuk mengaktifkan pro - MMP - 2 telah diusulkan ,

termasuk metalloproteases(TIMP) dan protease serin seperti

thrombin,factor Xa,protein C aktif , plasmin , proangiogenetic cytokine ,dan

VEGF . Mekanisme pro – MMP- 2 diaktivasi oleh metalloproteases telah

mapan ,dan merupakan mekanisme aktivasi yang paling banyak dipelajari

melibatkan pembelahan propeptide oleh membran tipe 1 - MMP ( MT1 -

MMP ).( Koo Bon-Hun,2009, Quaranta et al, 2007).

Page 42: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Activation of MMP-2. The most potent means of activation of MMP-2 may depend on interaction with complexes of MT1-MMP (MMP-14) and TIMP2. MT1-MMP is activated by furins in the Golgi and translocates to the cell membrane where it is inhibited by TIMP-2 forming a complex. ProMMP-2 then binds to TIMP-2 via its hemopexin domain (see insert bottom right for scheme illustrating aspects of MMP structure). This leaves the proMMP-2 molecule vulnerable to cleavage by adjacent active molecules of MT1-MMP, which partially activates MMP-2. Other active MMP-2 molecules accomplish the final cleavage of the propeptide. Other mechanisms that involve serine proteinases or reactive oxygen species can also activate MMP-2 (as shown in the upper figure). Red arrows show steps which produce active MMP-2 while blue arrows indicate steps in the pathway. The expert review of Mott and Werb forms the inspiration for the depiction of MT1-MMP–TIMP-2 complex activation mechanism(.Clare M. Dollery et al,2006)

Pada tumor, MT1-MMP bertindak baik sebagai faktor pertumbuhan

dan sebagai onkogen dan, sebagai akibatnya mengontrol pertumbuhan

tumor. MT1-MMP terlibat langsung dalam proteolisis pericellular dari

matriks, dalam aktivasi soluble MMP-2, dan sebagai reseptor pada

Page 43: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

membran sel . Adanya transmembran dan domain sitoplasmik

membedakan MT1-MMP dari soluble MMP-2 . MT1-MMP zymogen terdiri

dari prodomain N-terminal, domain katalitik, hince dan hemopeksin (PEX),

dan domain C-terminal. Untuk menjadi aktif, MT1-MMP zymogen

membutuhkan proteolitik activation. N-terminal prodomain dihilangkan

oleh furin selama jalur sekresi MT1-MMP dan catalitic site muncul MT1-

MMP enzim menjadi bebas. Katalitik domain MT1-MMP mengikat TIMP-2

dengan afinitas tinggi.

MMP – 2 pada sel tumor dan endotel juga dapat berinteraksi melalui

COOH-terminal hemopexin- like domain dengan αvβ3 integrin . Degradasi

ECM oleh MMP - 2 menginduksi aktivitas migrasi sel tumor . ανβ3-

mediated cell migration sel tumor ini juga tergantung pada aktivasi Akt .(

Bae-keun park et al, 2001). Pengaktifan subunit alphav(αν) oleh MT1-

MMP memfasilitasi adhesi alphavbeta3(ανβ3)-dependent, melalui aktivasi

sinyal jalur FAK, dan migrasi MCF7 pada vitronectin. MT1-MMP sangat

mempengaruhi cross-talk yang melibatkan ανβ3 dan α2β1 integrin.

Sel yang sedikit mempunyai MT1-MMP, integrin ανβ3 menekan aktivitas

fungsional dari kolagen dan mengikat reseptor integrin α2β1 sehingga

berkurang adhesi sel kolagen tipe 1. Coexpression dari MT1-MMP dengan

integrin alphavbeta3 memulihkan fungsi alpha2beta1 integrin dan,

akibatnya, kemampuan MCF7 dapat melekat pada collagen. MT1-MMP

mengendalikan cross-talk antara ανβ3 dan α2β1 integrin ,memperkuat

Page 44: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

aktivitas MT1-MMP dan ανβ3 integrin-ekspresi sel tumor pada kolagen

tipe I (MMP-1) dan menstimulasi MT1-MMP sehingga terjadi metastase ke

KGB dan metastase jauh lainnya. (Tetu et al,2005, Xie et al,2006, Dimitra

et al,2010).

MMP-2 juga dikaitkan dengan sel stroma dan sel tumor dan sebagian

diatur oleh interaksi sel tumor - stroma melalui ekstraselular matriks

metalloproteinase inducer ( EMMPRIN ).

Ekspresi MMP-2 pada sel tumor mengungkapkan bahwa sebagian besar

enzim ini diproduksi oleh fibroblas peritumoral di kompartemen stroma.

Ekspresi ini dapat dikaitkan dengan 58 kDa sel tumor glikoprotein

permukaan , ekstraseluler matriks metalloproteinase inducer ( EMMPRIN )

, awalnya dari membran plasma sel kanker sebagai glikoprotein dan tumor

collagenase–stimulating factor karena kemampuannya untuk merangsang

sintesis fibroblast. Studi lanjut menunjukkan bahwa EMMPRIN

merangsang sintesis fibroblast , MT-1 MMP , aktivator endogen MMP -2 .

Baru-baru ini , aktivitas EMMPRIN telah dikaitkan dengan stimulasi

produksi MMP-2 di lingkungan sel tumor. Perubahan dalam ekspresi

EMMPRIN dipengaruhi VEGF , EMMPRIN- sel tumor meningkatkan sel

fibroblast untuk memproduksi cepat MMP dan memfasilitsi terjadinya

angiogenesis tumor ,proliferasi sel tumor, invasi dan metastase. ( Yi tang

et al,2005, Polette Myriam et al,2004 ).

Page 45: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

(Yi Tang et al,2004)

Pengaktifan MMP-2 lainnya dapat melalui pengaktifan MMP lain seperti

oleh MMP-1, MMP-13, MMP-15, MMP-16 dan triptase. (Pia Vihinnen et al

,2002 ).

Inhibitor metalloproteinase 2 (TIMP2) dilaporkan sebagai inhibitor

fisiologis MMP2 (Danilewicz M,2003), (Kazes I, 2000), TIMP2 mempunyai

peran sebagai inhibisi aktivitas proteolitik MMPs dan juga mempunyai

aktivitas mengaktifkan MMP-2 dengan bantuan MT-1 MMP. (Andrew

v.Chernov et al,2009). Aktivitas MMP2 menurun dengan peningkatan

Page 46: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

jumlah TIMP2 relatif terhadap MMP2 sehingga menhambat invasi tumor

sel dan metastasis (Li H, Lindenmeyer 2001).

TIMP-2 adalah anggota keluarga multigene yang mengikat noncovalently

untuk MMP-2 aktik . TIMP-2 berisi dua domain yaitu penghambatan

domain N-terminal mengikat active site MMPs termasuk MT1-MMP,

memblokir akses dari substrat ke catalityc site. C-terminal domain TIMP-2

mengikat ke domain PEX dari proMMP-2. Cara mengikat ini adalah

penting untuk aktivasi permukaan sel proMMP-2 oleh MT1-MMP. Domain

ini mengatur interaksi MT1-MMP dengan memotong target termasuk

CD44 dan α integrins. PEX juga bertanggung jawab untuk pembentukan

homodimers MT1-MMP, penting untuk aktivasi MMP-2. (BERNARDO

M.Margarida et al,2003, Sounni et al,2003).

Keseimbangan MT1-MMP,MMP-2,TIMP2 adalah faktor utama proteolitik

cascade yang berkaitan dengan metastase kanker, progresivitas, invasi,

clinical staging yang jelek, besarnya ukuran tumor, meningkatnya

grading(derajat) histopatologi pada pasien kanker.( Chernov et al,2009).

Interaksi hubungan antara MMP2 dengan TIMP2 sangat kompleks

sehingga perlu peninjauan kembali tentang peran TIMP2 dalam

pengembangan tumor metastasis. meskipun TIMP2 yang pada awalnya

dianggap sebagai penekan invasi dan metastasis (Gakiopoulou H, 2003,

Chernov et al,2009 ).

Page 47: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Ekspresi MMP-2 sangat terkait dengan perkembangan keganasan dari

beberapa jenis karsinoma (D'Errico,1991), ekspresi dari protein

immunoreactive untuk MMP-2 dikaitkan dengan prognosis yang jelek.

Dalam beberapa penelitian, ekspressi MMP-2 telah terbukti meningkat

dalam karsinoma payudara dengan menggunakan metode

imunohistokimia ( Daidone, 1991, Garbett, 2000 ,Talvesaari et al,2003).

Dalam beberapa penelitian, ekspresi MMP-2 yang meningkat

berhubungan dengan prognosis tidak menguntungkan baik pada pasien

premenopause maupun pada pasien karsinoma payudara

pascamenopause dengan kelenjar limfe (-) sel tumor. (Talvensaari-Mattila,

2003).

Beberapa studi juga melaporkan bahwa peningkatan ekspressi MMP-2

pada tumor primer berhubungan dengan tahap lanjut dari penyakit dan

buruknya prognosis. Hal tersebut didukung oleh ekspresi MMP-2 dan

tingkat aktivitasnya berhubungan dengan ukuran besar tumor,tumor

primer, grade(derajat) histopatologi tumor yang lanjut, dan terlibatnya

kelenjar limfe. ( F.Grieu 2004, Zhao et al 2004,Ranogajec 2011 ).

Interpretasi ekspresi MMP2

Suatu sample preparat dianggap negatif atau positif sesuai dengan

ketiadaan atau kehadiran granula coklat pada sitoplasma sel yang terlihat

pada mikroskop yang dideteksi dengan metode immunohistokimia.

Page 48: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Grade ekspresi dihitung berdasarkan parameter sebagai berikut :

(Sivula Anna et al, 2005)

Intensitas warna :

0 = Negative

1 = Lemah

2 = Sedang

3 = Kuat

Proporsi sel yang terwarnai :

< 20% = 1

20 - 50% = 2

> 50% = 3

Cytoplasmic immunostaining of MMP-2 in primary breast carcinoma.

immunostaining was performed as described inMaterials and Methods by

using an anti-MMP-2 monoclonal antibody: (A) negative (-),

(B) positive (+).(Talvensaari – Matilla et al,2003)

Page 49: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

BAB III

KERANGKA KONSEP

: Variabel bebas

: Variabel tergantung

: Variabel antara

: Variabel perancu

: Variabel kendali

Expresi

MMP2

Invasi 1.Karsinoma payudara invasif duktal: - Derajat differensiasi - Metastase & tidak metastase

2.Tumor metastatic

Mutasi gen lain

:Hubunganvariabelbebas

: Hubungan variabel tergantung

: Hubungan variabel antara

: Hubungan variabel perancu

Degradasi ECM

Faktorreproduksi, penggunaan hormone, obesitas,

komsumsi- lemak

Radiasi, penyakit fibrokistik, Riwayat

keluarga dan faktor genetik

Metastase

Angiogenesis

Growth factor

Proteolisis ECM

Karsinoma Payudara invasif duktal

Page 50: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

III.1. IDENTIFIKASI VARIABEL

1. Variabel bebas adalah ekspresi MMP-2

2. Variabel tergantung adalah Karsinoma payudara invasif duktal :

Derajat differensiasi, Metastase dan tidak metastase dan tumor

metastatic

3. Variabel antara adalah Proteolisisi ECM, Invasi ECM,

Angiogenesis, Growth Factor dan metatase KGB.

4. Variabel kendali adalah Kanker payudara invasif duktal

5. Variabel perancu adalah Faktor reproduksi, penggunaan hormone,

obesitas,komsumsi lemak, radiasi, penyakit fibrokistik, riwayat

keluarga dan faktorgenetik

Page 51: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. DESAIN PENELITIAN

Penelitian ini merupakan suatu penelitian cross-sectional

retrospective untuk menilai hubungan ekspresi MMP-2 pada

gambaran histopatologis tumor primer karsinoma payudara duktal

invasif dengan KGB sel tumor (+) dan KGB sel tumor (-).

4.2. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanudin Makassar mulai bulan Januari

2013 sampai Juni 2013.

4.3. POPULASI PENELITIAN

Populasi penelitian ini adalah blok paraffin jaringan penderita

kanker payudara beserta kelenjar getah beningnya yang jaringannya

dikirim ke Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanudin dan dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin

(HE) didiagnosa karsinoma payudara invasif duktal primer mulai

bulan Januari 2013 sampai dengan Juni 2013.

Page 52: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

4.4. SAMPEL DAN CARA PENGAMBILAN SAMPEL

Sampel adalah seluruh populasi terjangkau yang memenuhi

kriteria penelitian. Cara pemilihan sampel pada penelitian ini adalah

Consecutive Sampling, jadi semua jaringan yang memenuhi kriteria

pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah sampel

jaringan yang diperlukan terpenuhi.

4.5. PERKIRAAN BESAR SAMPEL

n =

Keterangan :

n = jumlah sampel

Z = deviasi baku normal = 1,96 pada = 5%

p = proporsi penderita karsinoma payudara = 0,26

q = (1 – p)

d = ketepatan absolut (ditentukan oleh peneliti) = 0.1

Perkiraan besar sampel adalah 76.

4.6. KRITERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI

4.6.1. Kriteria Inklusi

1. Jaringan tumor payudara yang didiagnosis sebagai karsinoma

payudara invasif duktal yang disertai KGB dengan pewarnaan HE

oleh dua orang spesialis patologi anatomi

Z2 p.q d2

Page 53: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

2. Blok parafin dari jaringan asal karsinoma payudara invasif duktal

dan tumor metastatic yang diproses sesuai standar pemeriksaan

immunohistokimia

4.6.2. Kriteria Eksklusi

1.Sediaan jaringan tumor yang nekrosis dan tidak baik untuk

dilakukan immunohistokimia

2.Sediaan blok parafin asal jaringan karsinoma payudara invasif

duktal yang sudah rusak

4.7. CARA KERJA

4.7.1. Alokasi Subjek

1. Seluruh sampel yang memenuhi syarat dengan melakukan

pemeriksaan histopastologi sebagai karsinoma payudara invasif

duktal dengan menentukan derajat keganasan (grading)

berdasarkan Nottingham modification Bloom and Richardson

(2003), dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin.

2. Seluruh sampel yang memenuhi syarat tersebut diambil blok

paraffin sesuai urutan berdasarkan nomor registrasi pasien,

kemudian membandingkan setiap kelompok berdasarkan skor

MMP-2.

4.7.2. Prosedur Pewarnaan Hematoksilin Eosin

Setelah jaringan yang telah di blok dikumpulkan, jaringan

didinginkan kembali dalam lemari es, kemudian dipotong dengan

Page 54: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

mikrotom dengan ketebalan 3 mikron. Kaca objek diolesi dengan

albumin untuk merekatkan sediaan yang telah dipotong. Selanjutnya,

jaringan potongan mikrotom dimasukkan ke dalam water bath

(<600C). Potongan di water bath diambil dengan objek glass tadi,

slide ditiriskan sampai kering kemudian slide diletakkan di atas slide

warmer (<60oC) selama 15 menit, selanjutnya slide siap diwarnai.

Proses pewarnaan :

1. Slide yang berisi jaringan blok parafin direndam dalam larutan

xylol selama 5 menit. Dilakukan 2 kali pada 2 wadah.

2. Rendam dalam larutan alkohol 95% selama 2 menit. Dilakukan 2

kali pada 2 wadah.

3. Rendam dalam larutan alkohol 70% selama 2 menit.

4. Bilas dengan air mengalir selama 5 menit.

5. Rendam larutan Hematoxillin Mayer selama 15 menit.

6. Bilas dengan air mengalir sampai berwarna biru.

7. Rendam larutan Eosin 1% selama 5 menit.

8. Rendam dalam larutan alkohol 70% selama 2-5 menit.

9. Rendam dalam larutan alkohol 95% selama 2-5 menit dilakukan

2 kali pada 2 wadah.

10. Rendam larutan Carbol Xylol selama 5 menit.

11. Rendam larutan Xylol selama 2-5 menit.

12. Slide dikeringkan, tetesi dengan entelan lalu tutup dengan deck

glass.

Page 55: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

13. Slide siap untuk dilihat di bawah mikroskop.

4.7.3. Prosedur Pewarnaan Imunohistokimia

Dilakukan dengan menggunakan metode avidin- biotin- peroksidase

kompleks. Sebelum proses pewarnaan, setiap sediaan preparat

dideparafinisasi dengan xylene, 3 kali masing- masing 5 menit dan

direhidrasi selama 5 menit dengan alcohol 100%, 5 menit dengan

alcohol 95% dan 1 menit dengan alcohol 75%. Kemudian dicuci

dengan 0,3% H202 dan 0,1% NaN3 dalam air suling selama 30 menit

lalu cuci di air mengalir selama 5 menit dan dengan air suling

selama 5 menit. Bilas dalam 10 mM PBS, 3 kali masing- masing 5

menit. Inkubasi dengan 10% serum normal selama 30 menit pada

suhu ruangan. Inkubasi dengan primer antibodi monoclonal MMP-2

(Novocastra- Lyophilized Mouse Monoclonal Antibody Matrix

Metalloproteinase- 2, NCL- MMP2- 507 pengenceran 1 : 40) dalam

10 mM PBS berisi 5% serum normal dan 0,02% NaN3 selama 90

menit pada suhu ruangan atau overnight pada suhu 4C. Bilas

dalam PBS, 3 kali, masing- masing 5 menit. Inkubasi dengan

biotinylated sekunder antibody ( pengenceran 1 : 200) dalam 10 mM

PBS berisi 10% serum normal dan 0,02% NaN3 selama 30 menit

pada suhu ruangan. Bilas dalam PBS, 3 kali, masing- masing 5

menit. Untuk pewarnaan digunakan 3,3 diamino benzidine

tetrahydrocloride kurang lebih 10 menit sampai didapatkan reaksi

Page 56: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

pewarnaan yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan mikroskopis.

Setelah itu diwarnai lagi dengan hematoksilin untuk memperjelas

inti sel selama 30 detik dan dicuci dengan air mengalir selama 5

menit. Sediaan didehidrasi dengan menggunakan alcohol 75%,

95% dan 100% masing- masing selama 3 menit. Setelah itu sediaan

dicelupkan ke dalam xylene selama 5 menit. Terakhir, sediaan

diberi entelan sebelum ditutup dengan dek glass. Evaluasi

imunohistokimia dengan mikroskop cahaya akan dilakukan oleh 2

orang ahli patologi dan peneliti untuk mendapatkan hasil yang

akurat.

4.8. DEFINISI OPERASIONAL DAN KRITERIA OBJEKTIF

4.8.1. Definisi Operasional

1. Karsinoma payudara invasif duktal : karsinoma payudara yang

didiagnosis secara histopatologik dan di grading untuk melihat

derajat differensiasinya.

2. Tumor metastatic : sel tumor primer yang positif di kelenjar

getah bening

3. Ekspresi MMP-2 adalah akumulasi protein MMP-2 pada

sitoplasma sel yang dideteksi dengan metode

imunohistokimia. Ekspresi MMP-2 positif apabila terdapat

granula coklat pada sitoplasma sel yang terlihat dengan

mikroskop cahaya. Skor ekspresi dihitung dengan mengalikan

skor dari pemeriksaan sediaan imunohistokimia .

Page 57: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

4. Pemeriksaan imunohistokimia MMP-2 : adalah deteksi

kompleks antigen-antibodi MMP-2 dengan memakai rabbit

monoklonal anti human MMP-2 antibodi.

5. Grading histopatologik karsinoma payudara : Grading

ditetapkan dengan skoring histopatologis berdasarkan

―Nottingham modification of the Bloom and Richardson breast

cancer grading system‖ yang direkomendasikan oleh WHO

sejak tahun 2003 (Ellis, 2006; Lester, 2010), dan di modifikasi

peneliti sebagai berikut :

a. Grade I : Baik – Sedang ; score 3 - 7

b. Grade II : Buruk ; score 8 -9

4.8.2. Kriteria Obyektif: Imunoekspresi MMP-2 dinyatakan dalam estimasi

semikuantitatif dengan sistem scoring: ( Anna Sivula et al ,2005 )

Intensitas : 0 = Negatif

1 = Lemah

2 = Sedang

3 = Kuat

% daerah yang terwarnai : < 20% = 1

20% - 50% = 2

> 50% = 3

Page 58: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Intensitas

Interpretasi nilai total score MMP-2: ( Irena Ranogajec et al ,2012 )

Score = Intensitas X % daerah yang terwarnai

% area 1 2 3

0 0 0 0

1 1 2 3

2 2 4 6

3 3 6 9

Skore 0 = negatif

Skore 1-3 = positif lemah

Skore 4-6 = positif sedang

Skore 9 = positif kuat

4.9. METODE ANALISIS

Data yang terkumpul dikelompokkan berdasarkan tujuan dan

jenis data, kemudian dipilih metode statistik yang sesuai, yaitu:

1. Analisis univariat

Digunakan untuk deskripsi karakteristik data dasar, berupa

distribusi frekuensi,nilai rata-rata, standar deviasi dan rentangan.

2. Analisis bivariat

a. Uji (Chi-square) ; digunakan untuk membandingkan 2

variabel yang berskala nominal antara 2 kelompok atau lebih

yang tidak berpasangan. Dalam hal ini membandingkan

Page 59: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

score ekspresi protein MMP-2 berdasarkan grading

histopatologi.

b. Uji Spearman’s rank correlation ; digunakan untuk sampel

yang memiliki data berskala ordinal. Uji ini untuk mengetahui

korelasi ekspresi matriks metalloproteinase-2 dengan derajat

histopatologinya.

c. Uji Wilcoxon : uji hipotesis komparatif variabel numerik dengan

sebarab tidak normal, dua kelompok berpasangan. Dengan

uji ini, ,menguji perbedaan nilai skor ekspresi Matriks

Metalloproteinase-2 karsinoma payudara invasif duktal pada

tumor primer dibandingkan dengan KGB .

3. Penilaian hasil uji hipotesis dinyatakan sebagai berikut:

Tidak bermakna, bila p > 0,05

Bermakna, bila p ≤ 0,05

Sangat bermakna, bila p < 0,01

Hasil analisis akan disajikan dalam bentuk narasi yang diperjelas

dengan tabel dan grafik.

Page 60: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

4.10. ALUR PENELITIAN

Jaringan karsinoma payudara invasif duktal dengan KGB

Diwarnai dengan pewarnaan HE

A

Karsinoma payudara invasif duktal dengan berbagai derajat differensiasi histopatologi dan tumor metastatic

Diagnosa oleh 2 orang patolog

Potong blok paraffin

Pengkodean sampel oleh peneliti

Diwarnai dengan imunohistokimia MMP-2

Penentuan ekspresi MMP-2 oleh 2 patolog

Analisa data dengan SPSS

Page 61: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

4.11.PERTIMBANGAN ETIK

Penelitian ini sudah mendapat persetujuan komite etik dari Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin, nomor 559/H4.8.4.5.31/PP36-

KOMETIK/2013.

4.12. PERSONALIA PENELITIAN

Pelaksana : dr. Dyah Marianingrum

Pembimbing I :dr.Truly Djimahit Dasril, SpPA(K)

Pembimbing II : dr. Upik A. Miskad, SpPA, PhD

Pembimbing Metodologi Penelitian : Prof. Dr. dr. Dasril Daud, SpA(K)

Page 62: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

V.1. Hasil Penelitian

V.1.1. Jumlah Sampel

Pada penelitian ini dikumpulkan data kasus pada Bagian Patologi

Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin selama periode

Januari 2013 sampai Juni 2013 dengan diagnosa derajat differensiasi

histopatologi berdasarkan NOTTINGHAM MODIFICATION OF THE

BLOOM-RICHARDSON SYSTEM sebagai berikut :

1. Formasi tubuler

Nilai 1 bila formasi tubuler > 75% dari tumor

Nilai 2 bila formasi tubuler 10 – 75% dari tumor

Nilai 3 bila formasi tubuler < 10% dari tumor

2. Bentuk nukleus

Nilai 1 bila ukuran dan bentuk nukleus variasinya minimal

Nilai 2 bila ukuran dan bentuk nukleus variasinya sedang

Nilai 3 bila ukuran dan bentuk nukleus bervariasi sekali (bermacam-

macam)

3. Jumlah mitosis

Dihitung per 10 lapangan pandang besar (10x40) pada area yang paling

aktif:

Nilai 1 : 0 - 9 /LPB

Page 63: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Nilai 2 : 10 - 19/LPB

Nilai 3 : >20/LPB

PENILAIAN :

Nilai 3 – 5 :Diferensiasi baik (grade I, Low malignancy)

Nilai 6 – 7 : Diferensiasi sedang ( grade II, Intermediate malignancy)

Nilai 8 - 9 :Diferensiasi buruk ( grade III, High malignancy)

Data kasus yang dikumpulkan kemudian dievaluasi ulang oleh dua

orang spesialis Patologi Anatomi dan sampel kasus dengan diagnosa

yang konsisten selanjutnya akan menjalani proses pewarnaan

imunohistokimia untuk melihat ekspresi protein MMP-2 pada masing-

masing sampel.

Setelah dievaluasi ulang maka terkumpul 109 sampel yang terdiri

dari 6 kasus derajat differensiasi baik, 65 kasus derajat differensiasi

sedang dan 38 kasus derajat differensiasi buruk.

Page 64: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

A. Ekspresi MMP2 tumor primer,positif lemah skor 2 ;400x

B. Ekspresi MMP2 tumor metastatic,positif lemah skor 2;400x

C. Ekspresi MMP2 tumor primer,positif lemah,skor 3 ;400x

D. Ekspresi MMP2 tumor metastatic ,positif lemah,skor 3;400x

E. Ekspresi MMP2 tumor primer,positif sedang,skor 4 ;400x

F. Ekspresi MMP2 tumor metastatic ,positif sedang,skor 4;400x

A

E F

C D

B

Page 65: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

G. Ekspresi MMP2 tumor primer,positif sedang,skor 6 ;400X

H.Ekspresi MMP2 tumor metastatic,positif sedang,skor 6;400x

I. Ekspresi MMP2 tumor primer,positif kuat,skor 9 ;100x

J.Ekspresi MMP2 tumor metastatic,positif kuat,skor 9;400x

I J

G H

Page 66: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

V.1.2 Karakteristik sampel Karakteristik sampel penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1. Karakteristik Sampel Penelitian

Karakteristik Keterangan N %

Umur (tahun) 23 - 37 17 15,6

38 - 52 55 50,5

53 - 67 30 27,5

68 – 82 7 6,4

Derajat Differensiasi Baik-Sedang 71 65,1

Buruk 38 34,9

Skor 0 0 0,0

MMP- 2 Tumor primer 1 2 1,8

2 1 0,9

3 7 6,4

4 34 31,2

6 21 19,3

9 44 40,4

Ekspresi Negatif 0 0,0

MMP- 2 Tumor primer Lemah 10 9,2

Sedang 55 50,5

Kuat 44 40,3

Skor MMP- 2 Tumor metastatic KGB 1 2 2,08

2 1 1,04

3 7 7,29

4 27 28,1

6 16 16,6

9 43 44

Ekspresi MMP- 2 Tumor

metastatic KGB Lemah 10 10,4

Sedang 43 44,79

Kuat 43 44,79

Page 67: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Dari tabel di atas didapatkan rentang umur antara 23 tahun hingga

82 tahun dengan frekuensi terbanyak pada kelompok umur 38 tahun

sampai 52 tahun yaitu sebanyak 55 sampel (50,5%).

Sampel penelitian terdiri dari tumor primer karsinoma payudara

invasif duktal derajat differensiasi baik-sedang 71 sampel ( 65,1%), derajat

differensiasi buruk 38 sampel (34,9 %).

Dari hasil pewarnaan imunohistokimia pada tumor primer

didapatkan sampel yang terwarna dengan MMP-2 dengan skor 1

sebanyak 2 sampel (1,8 %), dengan skor 2 sebanyak 1 sampel (0,9%)

,dengan skor 3 sebanyak 2 sampel (6,4%), dengan skor 4 sebanyak 34

sampel (31,2%), dengan skor 6 sebanyak 21 sampel (19,3%), dengan

skor 9 sebanyak 44 sampel (40,4%). Setelah dikelompokkan dalam

kelompok ekspresi positif dan negatif maka didapatkan 109 sampel

(100,0%) yang terekspresi positif dengan antibody MMP-2 dengan positif

lemah 10 sampel (9,2%), 55 sampel (50,5%) dengan sedang dan 44

sampel (40,3%) dengan kuat.

Pewarnaan imunohistokimia pada KGB didapatkan sampel yang

terwarna dengan MMP-2 dengan skor 1 sebanyak 2 sampel (2,08%),

dengan skor 2 sebanyak 1 sampel (1,04%) ,dengan skor 3 sebanyak 7

sampel (7,29%), dengan skor 4 sebanyak 16 sampel (16,6%), dengan

skor 6 sebanyak 27 sampel (28,1%), dengan skor 9 sebanyak 43 sampel

(44%).

Page 68: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Setelah dikelompokkan dalam kelompok ekspresi positif dan negatif maka

didapatkan 109 sampel (100,0%) yang terekspresi positif dengan antibody

MMP-2 dengan positif lemah 10 sampel (10,4%), 43 sampel (44,79%)

positif sedang dan 43 sampel (44,79%) positif kuat.

V.1.3 Analisis Perbandingan Ekspresi MMP-2 Tumor Primer

Berdasarkan Derajat Differensiasi Histopatologi Karsinoma Payudara

Invasif Duktal

Tabel.2. Perbandingan ekspresi MMP-2 tumor primer berdasarkan

derajat differensiasi histopatologi karsinoma payudara

invasif duktal

Derajat Differensiasi Histopatologi

Ekspresi MMP-2 Tumor Primer

Kuat

Lemah Sedang Kuat Jumlah

Baik - Sedang

7 47 17 71 Buruk 3 8 27 38

Jumlah 10 55 44 109

Pearson Chi- Square df = 2 p = 0,000 ( p < 0,05)

Dari tabel di atas memperlihatkan frekuensi terbanyak karsinoma

payudara invasif duktal differensiasi baik-sedang pada kelompok ekspresi

MMP-2 positif sedang sejumlah 47 sampel, differensiasi buruk terbanyak

pada kelompok positif kuat sejumlah 27 sampel. Analisis statistik dengan

menggunakan uji Chi- Square diperoleh p = 0,000 dimana p < 0,05 yang

berarti terdapat hubungan bermakna antara ekspresi MMP-2 dengan

derajat differensiasi histopatologi karsinoma payudara invasif duktal, atau

dengan

Page 69: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

kata lain perbedaan ekspresi menentukan baik buruknya derajat

differensiasi histopatologi karsinoma payudara invasif duktal.

V. 1. 4 Analisis Perbandingan Ekspresi MMP-2 Berdasarkan Status

Metastase KGB

Tabel 3. Perbedaan ekspresi MMP-2 antara tumor primer karsinoma

payudara invasif duktal berdasarkan status metastase KGB.

Status Metastase Ekspresi MMP-2 Tumor Primer

K Jumlah KGB Lemah Sedang Kuat

Tidak metastase 0 12 1 13

Metastase 10 43 43 96

Jumlah 10 55 44 109

Pearson Chi-square df = 2 p = 0,006 (p < 0,05)

Dari tabel di atas memperlihatkan frekuensi karsinoma payudara

invasif duktal dengan status tidak ada metastase KGB terbanyak pada

kelompok ekspresi MMP-2 positif sedang sejumlah 12 sampel, status

metastase KGB pada kelompok positif sedang dan kelompok positif kuat

sama banyaknya dengan masing masing sejumlah 43 sampel. Analisis

statistik dengan menggunakan uji Chi- Square diperoleh p = 0,006 dimana

p < 0,05 yang berarti terdapat hubungan bermakna antara ekspresi MMP-

2 dengan status metastase KGB karsinoma payudara invasif duktal, atau

dengan kata lain adanya perbedaan ekspresi MMP-2 menentukan status

metastase karsinoma payudara invasif duktal.

Page 70: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

V. 1. 5 Analisis Perbedaan Ekspresi Matriks Metalloproteinase- 2

Tabel 4. Perbedaan ekspresi MMP-2 antara tumor primer karsinoma

payudara invasif duktal dengan ekspresi MMP-2 pada tumor

metastatic di KGB

Statistik

Skor MMP-2

Tumor

primer Tumor metastatic KGB

N 96 96

Mean 2,34 2,34

Median 2,00 2,00

Range 2,00 2,00

Standar Deviasi 0,662 0,662 Minimum 1,00 1,00

Maksimum 3,00 3,00

Wilcoxon Signed Ranks Test p = 1,000 (p>0,05)

Berdasarkan tabel 3 di atas diperoleh nilai mean ekspresi MMP- 2

tumor primer karsinoma payudara invasif duktal 2,34 dan pada Tumor

metastatic KGB 2,34. Range skor MMP-2 tumor primer karsinoma

payudara invasif duktal 2,00 sedangkan pada Tumor metastatic KGB 2,00.

Nilai minimum ekspresi MMP-2 tumor primer karsinoma payudara invasif

duktal 1,00 , pada Tumor metastatic KGB 1,00. Nilai maksimum ekspresi

MMP-2 sama pada baik pada tumor primer maupun pada Tumor

metastatic KGB adalah 3,00. Nilai median ekspresi MMP-2 tumor primer

karsinoma payudara invasif duktal 2,00 , begitu juga pada Tumor

metastatic KGB 2,00, sedangkan

Page 71: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

standar deviasi ekspresi MMP-2 tumor primer karsinoma payudara invasif

duktal 0,662, pada Tumor metastatic KGB 0,662.

Dari analisa statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed

Ranks Test diperoleh p = 1,000 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat

perbedaan nilai rerata ekspresi MMP-2 tumor primer karsinoma payudara

invasif duktal dengan tumor metastatic KGB. Dimana nilai mean ekspresi

MMP-2 pada tumor metastatic di KGB sama dengan pada tumor

primernya.

V. 1. 6. Analisis Hubungan Antara Ekspresi MMP-2 Pada Tumor

Primer Karsinoma Payudara Invasif Duktal Dengan Ekspresi

MMP-2 Pada Tumor Metastatic KGB

Tabel 5. Hubungan antara ekspresi MMP-2 pada tumor primer

karsinoma payudara invasif duktal dengan ekspresi MMP-2

pada tumor metastatic di KGB

Ekspresi MMP-2 tumor primer

Eskpresi MMP-2 tumor metastatic di KGB

Lemah Sedang Kuat Total

lemah 10(100%) 0 0 10(10,4%)

sedang 0 43(100%) 0 43(44,7%)

kuat 0 0 43(100%) 43(44,7%)

Total 10(100%) 43(100%) 43(100%) 96(100%)

Pearson Chi- Square df = 6 p = 0,000 (p < 0,05) Spearman’s rho correlation p = 0,000 (p < 0,05)

Page 72: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Pada table 5.hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekspresi

MMP-2 pada KGB berhubungan kuat dengan ekspresi MMP-2

pada tumor primernya, artinya secara statistik dapat dikatakan

bahwa makin tinggi ekspresi MMP-2 pada tumor primer karsinoma

payudara invasif duktal , maka ekspresi yang tinggi pula pada

tumor metastatic di KGB.

V.1.7. Analisis Hubungan Antara Ekspresi Matriks Metalloproteinase-

2 Pada Tumor Primer Karsinoma Payudara Invasif Duktal

Bermetastase Dengan Tumor Primer Karsinoma Payudara Invasif

Duktal Tidak Metastase.

Tabel 6. Hubungan antara ekspresi MMP-2 pada tumor primer

karsinoma payudara invasif duktal yang bermetastase

dengan ekspresi MMP-2 tumor primer karsinoma payudara

invasif duktal yang tidak metastase.

Ekspresi Tumor primer tanpa Tumor primer dengan Jumlah MMP-2 metastase metastase ke KGB

lemah 0 (0%) 10 (10,4%) 10 ( 91,7%)

sedang 11 (84,6%) 43 (44,7%) 54( 49,5%) kuat 2 (15,3%) 43 (44,7%) 45( 41,2%) Total 13 (100%) 96 (100%) 109(

100%)

Pearson Chi-square df = 2 p = 0,006 (p < 0,05)

Page 73: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Tabel 6. Berdasarkan hasil di atas, dengan analisis statistik dengan

menggunakan uji Chi- Square diperoleh p = 0,006 dimana p < 0,05 yang

berarti terdapat hubungan bermakna antara ekspresi MMP-2 tumor primer

karsinoma payudara invasif duktal yang metastase lebih tinggi

dibandingkan dengan ekspresi MMP-2 tumor primer karsinoma payudara

invasif duktal yang tidak metastase.

V.1.8. Analisis Hubungan Ekspresi MMP- 2 Pada Tumor Primer

Karsinoma Payudara Invasif Duktal Yang Tidak Bermetastase

Dengan Ekspresi MMP-2 Tumor Metastatic Di KGB

Tabel 7. Hubungan ekspresi MMP- 2 pada tumor primer karsinoma

payudara invasif duktal yang tidak bermetastase dengan

ekspresi MMP-2 tumor metastatic di KGB

Ekspresi MMP2 Tumor Primer

Ekspresi MMP-2 di Tumor Metastatic

Lemah Sedang Kuat Jumlah

7(63,6%) 36(85,7%) 40(93%) 83( 86,4%)

Sedang 3(27,7%) 6(14,2%) 3(6,9%) 12(12,5%)

Kuat 1(9%) 0(0%) 0(0%) 1(1%)

Total 11(100%) 42(100%) 43(100%) 96(100%)

Chi-Square Test p = 0,020 (p<0,05)

Page 74: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Berdasarkan tabel 7 di atas dari analisa statistik dengan

menggunakan uji Chi-Square Test diperoleh p = 0,020 (p<0,05) yang

berarti terdapat perbedaan bermakna antara ekspresi Matriks

Metalloproteinase-2 tumor primer karsinoma payudara invasif duktal yang

tidak metastase dengan tumor metastatic di KGB.

V. 2. Pembahasan

Karsinoma payudara invasif duktal merupakan keganasan yang sering

ditemukan pada wanita. Metastase masih merupakan penyebab kematian

utama pada penderita karsinoma payudara.

Beberapa parameter telah diketahui berpotensi sebagai prediktor

prognosis keganasan pada payudara. Parameter tersebut antara lain

adalah grading (derajat) histopatologi, invasi dan neovaskularisasi/

angiogenesis. Grading tumor atau derajat histopatologi merupakan

penilaian tingkat keganasan atau agresivitas tumor. Ini dapat dilihat dari

gambaran histologiknya. Saat ini sistem penilaian grading histopatologi

yang direkomendasikan oleh WHO adalah Nottingham modification Bloom

and Richardson. Berbagai sistem penilaian grading histopatologi telah

berhasil membuktikan bahwa karsinoma yang berdifferensiasi baik

memiliki tingkat progresifitas lebih lambat dibandingkan dengan karsinoma

yang berdifferensiasi buruk. (DG Bostwick et al, 2008; A Buhmeida et al,

2006).

Page 75: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Metastase ke kelenjar getah bening ditemukan pada sekitar 40%

kanker yang bermanifestasi sebagai massa yang dapat dipalpasi. Lesi

yang terletak di tengah atau kuadran luar biasanya mula-mula menyebar

ke kelenjar aksilla. Metastasis mungkin dapat timbul bertahun-tahun

setelah terapi (Ellis et al., 2003, Lester, 2010). Sel tumor setelah

ekstravasasi meninggalkan tumor primer dapat menjadi dormant, viable,

selama beberapa periode waktu tertentu. Dengan adanya interaksi antara

tumor – host dapat menyebabkan sel tumor mempunyai kemampuan tetap

hidup selama beberapa tahun setelah lepas dari tumor primernya.(

Harlozinska Antonina,2005).

Invasi dan metastasis telah menjadi penyebab kematian utama

dalam penyakit kanker, hal itu terkait bahwa sel kanker bergerak dari

tumor primernya untuk metastase ke tempat lain. Menurut Paget,

pergerakan sel kanker tidak random tetapi setiap sel kanker mempunyai

tujuan khusus dalam perjalanannya. Teori ― soil and seed‖ menyatakan

bahwa setiap organ menyediakan kondisi optimal pada kanker tertentu

untuk tumbuh, dimana juga ada teori lain yang mengatakan bahwa setiap

organ mempunyai kemampuan untuk menarik tipe tertentu dari sel kanker.

( Talvessari et al,2003, Zang Tong et al,2012 ).

Tempat ekstravasasi tumor dan distribusi organ pada metastasis

umumnya dapat diperkirakan berdasarkan lokasi tumor dan drainase

vaskular atau limfenya.

Page 76: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Sel kanker payudara mengekspresikan gen reseptor kemokin CXCR4 dan

CCR7 dengan kadar yang tinggi. Ligan untuk reseptor ini yaitu kemokin

CCL21 dan CXL12 banyak diekspresikan hanya di organ tempat sel

karsinoma payudara bermetastasis. Walaupun demikian, lokasi pasti

metastasis tidak dapat diperkirakan (Ellis et al., 2003, Lester, 2010).

Metastase terdiri dari beberapa langkah termasuk lepas dan

migrasi dari tumor primer, degradasi dan invasi pembuluh darah,

perjalanan di sirkulasi, menuju ke tempat jauh, ekstravasasi dinding

vaskuler dan pembentukan tumor kembali.

Metastase membutuhkan interaksi antara matriks ekstraseluler

dalam hal ini membrane basal dari dinding vaskuler. Membran basal yang

terdiri dari beberapa bagian penyusun seperti laminin, entaktin, perlekan

dan kolagen IV juga mempunyai peran dalam interaksi tersebut. Sel tumor

tidak hanya menempel pada matriks ini tetapi juga degradasi dan migrasi.

( HK Kleinman et al, 1996). Metastase sendiri merupakan bentuk akhir

dari interaksi antara sel kanker dan lingkungannya yang mendukung untuk

terjadinya proses metastase ini. (AC Chiang et al, 2008)

Membran basal adalah suatu matriks ekstraseluler yang sangat

tipis terletak di bawah sel epitel, endotel dan mengelilingi otot, lemak serta

sel saraf. Walaupun jumlahnya sangat sedikit tetapi matriks ini terdapat

pada seluruh bagian tubuh. Membran basal mempunyai fungsi sebagai (1)

Page 77: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

membatasi jaringan yang berbeda tipe (sel epitel dengan stroma

dibawahnya), (2) sebagai penyaring untuk pengaturan makromolekul, (3)

sebagai jaringan pendukung untuk menjaga integritas jaringan dan

differensiasi fenotipe, (4) tempat growth factor .( HK Kleinman et al, 1996;

B Albert et al, 2008; JA Lummerstorfer, 2001)

ECM adalah tempat dimana sel menempel, bergerak dan juga

berfungsi menghubungkan antara reseptor sel permukaan (integrin)

dengan komponen lain seperti fibronektin, kolagen dan laminin. (AC

Chiang et al, 2008).

MMP-2 ( Gelatinase A/72-kDa- tipe IV kolagenase ) merupakan

Zink-dependent endopeptidases, peran utamanya adalah hydrolysis dari

gelatine dan type IV collagen, yang merupakan komponen utama dari

struktur membrane basal selain itu dapat juga mendegradasi collagen type

I,II.III,V,VII,X, Laminin, Elastin, Fibronectin, Proteoglikans. Hal ini telah

ditunjukkan oleh hasil beberapa studi sebelumnya yang memperlihatkan

peningkatan ekspressi protein MMP-2 atau mRNA dan peningkatan

aktivitas dari enzyme pada tumor primer payudara dibandingkan dengan

pada jaringan normal. MMP-2 juga terekspresi pada fibroblast,endotel,sel

epitel dan sel tumor. (Nagase et al 1999,Visse,2003, F.Grieu 2004).

Ekspresi MMP-2 sangat terkait dengan perkembangan keganasan

dari beberapa jenis karsinoma (D'Errico,1991), ekspresi dari protein

immunoreactive untuk MMP-2 dikaitkan dengan prognosis yang jelek.

Page 78: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Dalam beberapa penelitian, ekspressi MMP-2 telah terbukti meningkat

dalam karsinoma payudara dengan menggunakan metode

imunohistokimia.(Daidone, 1991, Garbett, 2000 ,Talvesaari et al,2003).

Dalam beberapa penelitian, ekspresi MMP-2 yang meningkat

berhubungan dengan prognosis tidak menguntungkan baik pada pasien

premenopause maupun pada pasien karsinoma payudara

pascamenopause dengan kelenjar limfe (-) sel tumor. (Talvensaari-Mattila,

2003).

Beberapa studi juga melaporkan bahwa peningkatan ekspressi

MMP-2 pada tumor primer berhubungan dengan tahap lanjut dari penyakit

dan buruknya prognosis. Hal tersebut didukung oleh ekspresi MMP-2 dan

tingkat aktivitasnya berhubungan dengan ukuran besar tumor, tumor

primer, grading tumor yang lanjut, dan keterlibatan kelenjar limfe. (

F.Grieu, 2004, Zhao et al, 2004, Ranogajec et al, 2011 ).

Pada beberapa penelitian terbaru menunjukkan MMPs mempunyai

peran pada fase inisiasi kanker, pertumbuhan sel tumor termasuk

promosi, angiogenesis, aktivasi growth factors atau reseptornya dan

menginaktifkan growth factors inhibitornya. (Ranogajec I et al, 2011, MJ

Duffy et al,2000 ).

Perkembangan kanker melibatkan berbagai tahap, termasuk pertumbuhan

tumor dan multistep dalam proses invasi, metastasis dan angiogenesis,

yang semuanya dapat dimodulasi oleh MMP-2. Ekspresi MMP-2 dalam

lingkungan mikro tumor tidak hanya tergantung pada sel-sel kanker, tetapi

Page 79: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

juga pada sel stroma. MMP-2 mengaktivasi proteolitik dan

menghancurkan membran basal, memfasilitasi invasi, angiogenesis sel

tumor dan metastasis.( MJ Duffy, 2000, S Leppa, 2004 ). Aktivitas MMP-2

diatur pada level protein sesuai dengan aktivitas, inhibitors melalui

membrane permukaan sel. MMP-2 diregulasi pada level transkripsi, di

stimulasi dan di tekan oleh banyak jalur sinyal.(Fini et al,1998,

Sternlich&Werb,1999).

Degradasi elastin-associated microfibrils (fibrillin) oleh plasmin,

elastases, cathepsin G, MMP-2, MMP-9 dan MMP-12 diikuti dengan

hisrolisis terbatas elastin melepaskan atau membuka lokasi cryptic yang

berisi elastin-derived peptides dengan motif XGXXPG. Peptida ini

berikatan dengan suatu 67kDa receptor. In vitro ikatan ini menstimulasi

kemotaksis, proliferasi dan migrasi sel tumor dan dihasilkannya MMP-2

oleh fibroblast yang diaktivasi oleh MMP-14 pada sel endothelial . Sebagai

konsekwensi produksi elastin yang berlebih dalam stroma berbagai tumor

oleh enzm proteolitik, secara in vivo dapat menginduksi dan stimulasi

MMP-2 ( M Polette 2003).

Penelitian ini memakai 109 sampel yang terdiri dari 10 sampel

karsinoma payudara invasif duktal differensiasi baik 55 sampel karsinoma

payudara invasif duktal differensiasi sedang dan 44 sampel karsinoma

payudara invasif duktal differensiasi buruk. Pada sampel didapatkan

rentang umur antara 23 tahun sampai 82 tahun. Hasil uji statistik pada

penelitian ini tidak terdapat perbedaan yang bermakna ekspresi MMP-2

Page 80: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

pada masing-masing kelompok umur penderita. Hal ini sesuai dengan

teori yang mengatakan bahwa karsinoma payudara terjadi pada usia

diatas 20 tahun, meningkat pada usia 35 tahun sampai menopause.

(Moningkey, 2000)

Umur merupakan salah satu faktor yang meningkatkan resiko

karsinoma payudara invasif duktal, namun pada penelitian ini tidak

terdapat perbedaan yang bermakna antara umur dengan kejadian

karsinoma payudara invasif duktal walaupun kasus terbanyak ditemukan

pada usia 38 – 52 tahun.

Pada penelitian analisis penelitian ini digunakan kategori ekspresi Matriks

Metalloproeinase-2 sebagai berikut : skore 0 = negatif, skore 1-3 positif

lemah, 4-6 positif sedang dan 7-9 positif kuat, kategori ini dibuat

sedemikian untuk memperoleh ekspresi MMP-2 positif yang lebih rinci

sehingga akan lebih menjelaskan korelasi yang diperoleh antara derajat

differensiasi histopatologi karsinoma payudara invasif duktal dengan

ekspresi MMP- 2 yang sesuai dengan hipotesa yang diajukan yaitu

semakin buruk derajat differensiasi histopatologi karsinoma payudara

invasif duktal maka ekspresi MMP-2 semakin tinggi. Pembagian ekspresi

MMP-2 yang tidak hanya membedakan positif dan negatif pernah

dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang juga membagi ekspresi MMP-2

positif dalam 3 kategori yaitu kategori positif lemah, sedang dan kuat.

(Ismail et.al 2012) . Hal ini sesuai dengan laporan penelitian sebelumnya

yang menyatakan bahwa MMP-2 berkorelasi dengan stadium penyakit

Page 81: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

dan derajat differensiasi histopatologi .( Grieu F.2004, Zhao et al 2004,

Ranogajec I 2011 ).

Peningkatan ekspressi MMP-2 pada tumor primer berhubungan

dengan tahap lanjut dari penyakit dan buruknya prognosis. Hal tersebut

didukung oleh ekspresi MMP-2 dan tingkat aktivitasnya berhubungan

dengan ukuran besar tumor, tumor primer, grading tumor yang lanjut. (

F.Grieu, 2004, Zhao et al, 2004, Ranogajec et al, 2011 ).

Menurut sistim WHO, derajat differensiasi histopatologi keganasan rendah

( I ), probabilitas ketahanan hidup 5 dan 10 tahun adalah 75% dan 45 % .

Keganasan sedang ( II ) probabilitas ketahanan hidup 5 dan 10 tahun 53%

dan 27%. Keganasan tinggi (III) probabilitas ketahanan hidup 5 dan 10

tahun adalah 31% dan 18% (Ellis et al., 2003).

Pada penelitian ini memperlihatkan frekuensi MMP-2 tumor primer

karsinoma payudara invasif duktal yang metastase ke KGB lebih tinggi

ekspresinya dibanding yang tidak mengalami metastase. Analisis statistik

dengan menggunakan uji Chi- Square diperoleh p = 0,006 dimana p <

0,05 yang berarti terdapat hubungan bermakna antara ekspresi MMP-2

dengan status metastase ke KGB karsinoma payudara invasif duktal

primer, atau dengan kata lain adanya MMP-2 memiliki peran pada

metastase karsinoma payudara invasif duktal.

Page 82: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa MMP-2 diyakini berperan penting

dalam metastase sel tumor, khususnya degradasi membrane basal

kolagen dan regulasi angiogenesis, sehingga sesuai dengan penelitian -

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. (MJ Duffy, 2000, S Leppa,

2004 ).

MMP-2 diaktfkan melalui berbagai tahapan antara lain dengan bantuan

TIMP-2 dan MT1-MMP pada permukaan sel. MT1- MMP merupakan

activator utama pro- MMP- 2. Proses ini tampaknya fundamental pada

regulasi aktivitas MMP- 2 dan berperan pada degradasi matriks. (Chernov

Andrew V,et al, 2009).

N-terminal dari molekul TIMP2 mengikat MT1-MMP dan C terminal

adalah reseptor untuk Pro MMP yang kemudian MT1-MMP memotong

propeptide dari bagian MMP-2 dan molekul MMP-2 lainnya diperlukan

yang kemudian dilepaskan menjadi MMP-2 aktif,sehingga dapat

mendegradasi substrat ECM Teori lain mengatakan bahwa MMP – 2 pada

sel tumor dan endotel berinteraksi melalui COOH-terminal hemopexin- like

domain dengan αvβ3 integrin .

MMP-2 juga dikaitkan dengan sel stroma dan sel tumor dan sebagian

diatur oleh interaksi tumor - stroma melalui ekstraselular matriks

metalloproteinase inducer ( EMMPRIN ). Dalam sel-sel kanker payudara,

perubahan dalam ekspresi EMMPRIN dipengaruhi VEGF .

Page 83: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Teori lain menyatakan bahwa aktivitas MMP diregulasi oleh

ekspresi gen dan aktivasi proenzym. Beberapa laporan menyatakan

bahwa ekspresi MMP-2 dimediasi oleh MAPK dan jalur PI3K/Akt. MAPK

dan jalur PI3K/Akt berperan penting pada perkembangan dan

progresivitas tumor.( P Chen et al, 2011).

Pengaktifan MMP-2 lainnya dapat melalui pengaktifan MMP lain seperti

oleh MMP-1, MMP-13, MMP-15, MMP-16 dan triptase.

Pada penelitian ini tidak terdapat perbedaan nilai rerata ekspresi

MMP-2 tumor primer karsinoma payudara invasif duktal dengan KGBnya

namun semakin tinggi ekspresi MMP-2 tumor primer maka semakin tinggi

pula ekspresi MMP-2 pada KGB.

Pada hasil penelitian ini ekspresi MMP-2 pada KGB berhubungan

kuat dengan ekspresi MMP-2 pada tumor primernya, artinya secara

statistik dapat dikatakan bahwa makin tinggi ekspresi MMP-2 pada tumor

primer karsinoma payudara invasif duktal , maka akan diikuti ekspresi

yang tinggi pada tumor metastatic di KGB.

Penelitian ini menunjukkan berperan dalam prose karsinogenesis

sampai terjadinya metastase kanker payudara.

Perkembangan sel kanker melibatkan berbagai tahap, termasuk

pertumbuhan tumor dan multistep dalam proses invasi, metastasis dan

angiogenesis, yang semuanya dapat dimodulasi oleh MMP-2. Ekspresi

Page 84: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

MMP-2 dalam lingkungan mikro tumor tidak hanya tergantung pada sel-sel

kanker, tetapi utamanya juga pada sel stroma.( Gonzales.et al,2010)

Hal ini disebabkan Ekspresi MMP-2 dan tingkat aktivitasnya berhubungan

dengan ukuran besar tumor, tumor primer, grade tumor yang lanjut, dan

terlibatnya kelenjar limfe. (Grieu F 2004, Zhao et al 2004, Ranogajec I

2011 ).

Pada penelitian ini terdapat hasil perbedaan yang bermakna antara

ekspresi MMP-2 pada tumor metastatic KGB dibandingkan pada tumor

primer yang tidak metastase hal ini sesuai dengan tabel sebelumnya

yang menjelaskan adanya hubungan antara ekspresi yang tinggi pada

tumor primer maka akan semakin tinggi ekspresi MMP-2 pada tumor

metastatic di KGB . Hal ini semakin memperkuat bahwa MMP-2 berperan

penting untuk terjadinya metastase.

Pemeriksaan dengan menggunakan metoda immunohistokimia memiliki

keuntungan yaitu memberikan informasi mengenai lokasi protein ini,

namun tergantung pada ketersediaan antibody yang berguna, tidak cocok

untuk kuantifikasi dan memberikan sedikit informasi tentang aktifitas

karena sangat sedikit dari reagen yang tersedia saat ini dan tidak dapat

secara akurat membedakan antara MMP-2 laten dan aktif.

Page 85: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1. Kesimpulan

1. Terdapat hubungan bermakna antara ekspresi MMP-2 pada

karsinoma payudara invasif duktal dengan derajat differensiasi

histopatologi, semakin tinggi ekspresi MMP-2 pada tumor primer

semakin buruk derajat differensiasi histopatologinya.

2. Terdapat hubungan bermakna antara ekspresi MMP-2 pada

karsinoma payudara invasif duktal dengan ekspresi MMP-2

pada tumor metastatic di KGB. Semakin tinggi eskpresi MMP-2

pada tumor primer karsinoma payudara invasif duktal semakin

tinggi pula eskpresi MMP-2 pada tumor metastatic di KGB

sehingga ekspresi MMP-2 tumor primer dapat dijadikan prediktor

metastase.

3. Ekspresi MMP-2 pada tumor primer karsinoma payudara invasif

duktal yang metastase ke KGB lebih tinggi dibandingkan dengan

Ekspresi MMP-2 pada tumor primer karsinoma payudara invasif

duktal yang tidak metastase. Ini menunjukkan bahwa MMP-2

mempunyai peran penting dalam metastase.

Page 86: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

I.2. Saran

1. Meningkatnya ekspresi MMP-2 pada tumor primer karsinoma

payudara invasif duktal dapat dijadikan sebagai prediktor dari

derajat histopatologi, status metastase, dan prognosis.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai peranan MMP-

2 beserta endogen inhibitornya dalam karsinogenesis

karsinoma payudara .

Page 87: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

DAFTAR PUSTAKA

. Andre Albergaria, P. J., Sousa Barbara, Milanezi Fernanda, Carneiro Vitor,

Bastos Joana, Costa Sandra, Viera Daniella, Lopes Nair, Lam Eric W,Lunet Nuno, Schmitt Fernando. (2009) expression of foxa1 and gata-3 in breast cancer: the prognostic significance in hormone receptor-negative tumours. Breast-cancer-research., 11, 1 of 15.

American Cancer Society,2011. Breast Cancer,

http://www.cancer.org/Cancer/BreastCancer/index(12Agustus2012) Bourbouia Dimitra et al(2010).Matrix Metalloproteinases(MMPs) and

Tissue Inhibitors of Metalloproteinases(TIMPs):positive and negative regulators intumor cell adhesion.Semin Cancer Biol.2010 June;20(3)161:168.doi:10.1016/j.semcancer.2010.05.002.

Dollery C M , and Libby P (2006).Cardiovasc Res 2006;69:625-635 Depkes RI (2007). Petunjuk Teknis Pencegahan-Deteksi Dini Kanker

Leher Rahim & Kanker Payudara, Jakarta Ditjend PP&PL, Depkes RI.

Depkes RI (2010), Jika tidak dikendalikan 26 juta orang di dunia menderita

kanker. http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1060. (diakses 3 oktober 2012.

D’Errico A, Garbisa S, Liotta LA,et al. (1991) Augmentation of type IV

collagenase and laminin receptors immunoreactivity associated with human breast, colon and gastric carcinoma progression. Mod Pathol 4: 239 –246

Egebland Mikala and Zena Werb (2002), New functions for the Matrix

Metalloproteinase in Cancer Progression, Nature Reviews vol 2/March 2002;161 -174

Ellis, I. O., Schnitt, S. J., Sastre-Garau, et al. (2003) Invasive breast

carcinoma. IN DEVILEE, F. A. T. A. P. (Ed.) World Health Organization Classification of Tumours Pathology and Genetics Tumours of the Breast and Female Genital Organs. France, IARCPress.

Gialeli Chrisostomi et al.(2010),Minireview, Roles of matrix

metalloproteinases in cancer progression and their pharmacological targeting,FEBS Journal 278(2011) 16-27.

Page 88: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Garbett EA, Reed MW, Stephenson TJ, Brown NJ (2000) Proteolysis in

human breast cancer. J Clin Pathol 53: 99– 106. Grieu Fabienne et.al.,2004. Genetic polymorphisms in the MMP-2 and

MMP-9 genes and Breast Cancer phenotype, Breast Cancer Research and Treatment 88: p. 197-204.

H Ismail Noor, et al. (2012) Expression of Metalloproteinase-2 in breast cancer, Iraqi Journalnof Cancer and Medical Genetics., 38-42

H, Gakiopoulou Nakopoulou L, Siatelis A et al (2003) Tissue inhibitor of

metalloproteinase-2 as a multifunctional molecule of which the expression is associated with adverse prognosis of patients with urothelial bladder carcinomas. Clin Cancer Res 9(15):5573–5581.

Indrati, R,( 2005) Faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian

kanker payudara wanita (studi kasus di RS Dr Karyadi Semarang, http://eprints.undip.ac.id/14998/1/2005E4D002071.pdf (20sep2012)

Jian Cao et al,(2002), Biology and Chemistry of matrix metalloproteinase(MMPs) Julia et al,(2007); The roles of proteolytic enzymes in the development of

tumour-induced bonedisease in breast and prostate cancer ,Bone 41:912-927.

Johanna M,Pellikainen et al.( 2004), Expresion of Matrix Metalloproteinase

(MMP)-2 and MMP-9 in Breast Cancer with a special Reference to Activator Protein -2, HER2, and Prognosis, Journal of Clinical cancer Research Vol. 10, 7621-7628,Nov 15,2004

Kazes I, Elalamy,Sraer JD et al (2000) Platelet release of trimolecular complex components MT1-MMP/TIMP2/MMP2: involvement in MMP2 activation and platelet aggregation. Blood 96(9):3064–3069

Kelsey, Gammon, Breast cancer, American Cancer Society, last revised June 11, 2012 p.6

Koo Bon-Hun et al(2009).Regulatory mechanism of Matrix Metalloproteinase-2 Enzymatic Activity by Factor Xa and Thrombin.The Journal of Biological Chemistry vol 284 No.35.pp.23375-23385.August 28,2009.

Page 89: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Leppa S, Saarto T, Vehmanen L et al (2004) High serum matrix metalloproteinase -2 level is associated with an adverse prognosis in node-positive breast carcinoma. Clin Cancer Res 10(3):1057–1063.

Lester,S.C(2010),The Breast.IN KUMAR,V.(Ed).Robbins and

Cotran.Pathologic Basis of Disease.

Li He-Cheng et al,(2004),Prognostic value of matrix metalloproteinases (MMP-2 and MMP-9) in patients with lymph node-negative breast carcinoma,Breast Cancer Research and Treatment 88:77-85,2004.

Li H, Lindenmeyer F, Grenet C et al (2001) AdTIMP-2 inhibits tumor growth, angiogenesis, and metastases, and prolongs survivalin mice. Hum Gene Ther 12(5):515–526

Lisa M Coussens and Zena Werb(1996),Matrix Mettaloproteinase and the

development of cancer, Chemistry & Biology .November 1996,3:895-904.

L. O. Gonza´lez • S. Gonza´lez-Reyes • S. Junquera • (2010) Expression

of metalloproteases and their inhibitors by tumor and stromal cells in ductal carcinoma in situ of the breast and their relationship with microinvasive events J Cancer Res Clin Oncol 136:1313–1321

MG Daidone, Silvestrini R, D’Errico A, et al, (1991) Laminin receptors,

collagenase IV and prognosis in node-negative breast cancers. Int J Cancer 48: 529– 532

M Danilewicz, Sikorska B, Wagrowska-Danilewicz M (2003)

Prognostic significance of the immunoexpression of matrix metalloproteinase MMP2 and its inhibitor TIMP2 in laryngeal cancer. Med Sci Monit 9(3):MT42–MT47

MJ Duffy, Maguire TM et al (2000) Metalloproteinases: role in breast

carcinogenesis, invasion and metastases. Breast Cancer Res 2(4):252–257 (Epub 2000 Jun 7)

Moningkey, Shirley Ivonne, 2000. Epidemiologi Kanker Payudara. Medika;

Januari 2000. Jakarta. Nabeshima, K; Inoue, T; Shimao,Y. (2002). Matrix Metalloproteinase in

Tumor Invasion : Role for Cell Migration. Pathol Int, 52, 255- 264.

Page 90: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Nagase Hideaki et al(2006).Structure and function of matrix metalloproteinases and TIMPs.Cardiovascular Research 69(2006) 562-573.

Nelson, A; Fingleton, B; Rothenberg M. (2000). Matrix Metalloproteinase

: Biologic Activity and Clinical Implication. Clin Oncol, 18, 1135- 1149.

Perigny Martine et al (2008),Role of Immunohistochemical overexpressi of

Matrix Metalloproteinases MMP-2 and MMP-11 in the Prognosis of Death by Ovarian Cancer; AmJ clin Pathol 129:226 -231.

Patel Suprava, G. Sumitra, B.C. Koner, Alpana Saxena Role of serum

matrix metalloproteinase-2 and -9 to predict breast cancer progression, Clinical Biochemistry 44 (2011) 869–872

Place Andrew E et al(2011), The microenvironment in breast cancer

progression:biology and implication for treatment,BioMed Central.http://breast-cancer-research.com/content/13/6/227.

P Ugalde Alejandro. et al (2010) ,Metalloproteases and the Degradome,

chapter 1, Springer Science+Business Media,LLC 2001. Pollete Myriam et al(2003).Tumor Invasion and matrix

metalloproteinases.Critical reviews in oncology/hematology 49(2004)179-186

Quaranta M et al(2007).MMP-2,MMP-9,VEGF and CA15.3 in Breast

Cancer.Anticancer research 27:3593-3600. Ranogajec Irena et al(2010),Original paper,Prognostic value of matrix

metalloproteinase-2(MMP-2),matrix mettaloproteinase-9 (MMP-9) and aminopeptidase N/CD13 in breast cancer patients,Med Oncol, DOI 10.1007/s12032-011-9984-y.

Rosen.PP,(2009),Rosen’s Breast Pathology.IN

JONATHAN,W.PINE,J(Ed). Invasive duct Carsinoma:Assesment of prognosis,Morphologic Prognostic Markers and Tumor Grwoth Rate,3th.ed,Philadhelphia,Wolters Kluwer Health.

Sternlicht MD, Werb Z: How matrix metalloproteinases regulate cell

behavior. Annu Rev Cell Dev Biol 2001, 17:463-516. PubMed Abstract | Publisher Full Text

Page 91: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Strongin AY, Collier I, Bannikiv G, Marmer BL, Grants GA, Goldberg GI: Mechanism of cell surface activation of 72-kDa type IV collagenase. Isolation of the activated form of the membrane metalloprotease. JBiol Chem 1995, 270:5331-5338. PubMed Abstract | Publisher Full Text

Somiari Stella B., Richard I. Somiari, Caroline M. Heckman et al (2006)

Circulating MMP2 and MMP9 in breast cancer—Potential role in classification of patients into low risk, high risk, benign disease and breast cancer categories Int. J. Cancer: 119, 1403–1411

Sounni, N. E et al.(2003) Membrane type-1 matrix metalloproteinase and

TIMP-2 in tumor angiogenesis. Matrix Biol. Vol 2,P:55-61 Sounni, N. E. et al(2002). MT1-MMP expression promotes tumor growth

and angiogenesis through an up-regulation of vascular endothelial growth factor expression. Faseb j Vol 16.P555-64

Susanna MONACO et al, (2007),Modulation of proteolytic activity of matrix

metalloproteinase-2(gelatinase A) on fibrinogen, Biocherm J(2007) 402,503-513.

Sternlicht MD, Werb Z: How matrix metalloproteinases regulate cell

behavior. AnnuRevCellDevBiol 2001, 17:463-

516. PubMed Abstract | Publisher Full Text Talvensaari-Matilla A et al (2003), Matrix metalloproteinase-2(MMP-2) is

associated with survival in breast carcinoma, British Journal of Cancer 89,1270-1275

Tetu Bernard et al (2006), Research Article The influence of MMP-

14,TIMP-2 and MMP-2 expression on breast cancer prognosis. http://breast-cancer-research.com/content/8/3/R28.

UM Munoz-Najjar et al(2006), Original article,Hypoxia stimulates breast carcinoma cell invasion through MT1-MMP and MMP-2 activation,Oncogene(2006) 25, 2379-2392

Xu Xiaoping et al,(2005),Cancer Research,Matrix Metalloproteinase-2 Contributes to Cancer Cell Migration on Collagen,Cancer Res 2005;65:130-136.

Vaidya, M.P, and Shukla, H.S. A textbook of Breast Cancer. Vikas Publishing House PVT LTD.

Page 92: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

Vargo-gogola,T.&Rosen,J.M(2007).Modelling breast cancer:one size does not fit all.Nat Rev Cancer,7,659-72.

Visse R, Nagase H: Matrix metalloproteinases and tissue inhibitors of metalloproteinases: structure, function, and biochemistry.Circ Res 2003, 92:827-839. PubMed Abstract | Publisher Full Text

(WHO) World Health Organization.2011. Cancer. http://www.WHO.int/cancer/en/ diakses 08 Oktober 2012.

Zhang Tong et.al,( 2012) The expression of tumor metastasis suppressor gene KAl1 and matrix metalloproteinase 2 in breast cancer tissues, African Jurnal of Pharmacy and Pharmacology vol.6 (26).pp.1923-1926, 13 July 2012.

Zhao YG, Xiao AZ, Park HI et al (2004) Endometase/matrilysin-2 in human breast ductal carcinoma in situ and its inhibition by tissue inhibitors of metalloproteinases-2 and -4: a putative role in the initiation of breast cancer invasion. Cancer Res 64(2):590–598

Xie Zhihui et al(2006).3-Phosphoinositide-dependent Protein Kinase-1(PDKI)promotes invasion and activation of matrix metalloproteinases. BMC Cancer2006,6:77 doi:10.1186/1471-2407-6-77.

Page 93: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

LAMPIRAN SAMPEL PENELITIAN

No Sediaan Umur Tumor Primer Ekspresi KGB Ekspresi

Grading

Metastase

1 1.11.7440 37 Moderate 3 Positif 3

2 1.11.0975 52 High 3 Positif 3

3 1.11.5336 31 Moderate 2 Positif 2

4 1.11.1783 53 High 3 Positif 3

5 1.11.6733 49 Moderate 2 Positif 2

6 1.11.6866 39 Moderate 2 Positif 2

7 1.11.6931 59 low 1 Positif 1

8 1.11.7507 41 High 1 Positif 1

9 1.11.1960 54 High 1 Positif 1

10 1.11.0465 45 low 2 Positif 2

11 1.11.5196 68 Moderate 2 Positif 2

12 1.11.5925 29 Moderate 1 Positif 1

13 1.11.6123 55 Moderate 2 Positif 2

14 1.12.0072 72 Moderate 3 Positif 3

15 1.12.0191 37 Moderate 2 Positif 2

16 1.12.0384 37 Moderate 3 Positif 3

17 1.12.0488 50 High 3 Positif 3

18 1.12.0641 55 Moderate 3 Positif 3

19 1.12.0821 47 Moderate 2 Positif 2

20 1.12.0948 41 Moderate 2 Positif 2

21 1.12.1570 53 Moderate 2 Positif 2

22 1.12.1011 53 Moderate 2 Positif 2

23 1.12.1523 54 Moderate 2 Positif 2

24 1.12.1985 32 Moderate 3 Positif 3

25 1.12.3298 68 High 3 Positif 3

26 1.12.3458 41 High 3 Positif 3

27 1.12.3817 48 low 1 Positif 1

28 1.12.3808 52 Moderate 2 Positif 2

29 1.12.4543 35 Moderate 2 Positif 2

30 1.12.4687 51 Moderate 3 Positif 3

31 1.12.4815 36 Moderate 2 Positif 2

32 1.12.4826 49 Moderate 2 Positif 2

33 1.12.4948 61 High 3 Positif 3

34 1.12.5141 53 Moderate 2 Positif 2

Page 94: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

35 1.12.5279 49 High 3 Positif 3

36 1.12.5299 78 High 3 Positif 3

37 1.12.5404 46 High 3 Positif 3

38 1.12.5478 52 High 3 Positif 3

39 1.12.5760 62 High 3 Positif 3

40 1.12.5980 44 Moderate 3 Positif 3

41 1.12.6333 47 Moderate 3 Positif 3

42 1.12.7018 29 High 3 Positif 3

43 1.12.7200 34 Moderate 3 Positif 3

44 1.12.7537 32 Moderate 2 Positif 2

45 1.12.7546 54 Moderate 2 Positif 2

46 1.12.7912 42 High 3 Positif 3

47 1.13.3133 72 High 1 Positif 1

48 1.13.2787 47 High 3 Positif 3

49 1.13.1667 30 Moderate 2 Positif 2

50 1.13.1659 54 low 1 Positif 1

51 1.13.557 35 High 2 Positif 2

52 1.13.1987 48 Moderate 2 Positif 2

53 1.13.0921 34 High 3 Positif 3

54 1.13.1580 39 High 2 Positif 2

55 1.13.0577 35 High 3 Positif 3

56 1.13.0601 50 Moderate 3 Positif 3

57 1.13.0562 36 High 3 Positif 3

58 1.13.0999 65 Moderate 3 Positif 3

59 1.13.0872 54 Moderate 3 Positif 3

60 1.13.0348 81 low 1 Positif 1

61 1.13.0256 58 Moderate 2 Positif 2

62 1.13.0075 41 Moderate 2 Positif 2

63 1.13.0382 59 Moderate 2 Positif 2

64 1.13.1045 54 Moderate 2 Positif 2

65 1.13.2616 45 Moderate 2 Positif 2

66 1.13.2637 40 High 3 Positif 3

67 1.13.2741 60 High 3 Positif 3

68 1.13.2864 45 Moderate 2 Positif 2

69 1.13.3194 43 Moderate 2 Positif 2

70 1.13.0274 64 High 3 Positif 3

71 1.13.0382 59 Moderate 2 Positif 2

72 1.13.0422 43 Moderate 2 Positif 2

73 1.13.0441 46 Moderate 2 Positif 2

74 1.13.0446 43 Moderate 3 Positif 3

Page 95: EKSPRESI MATRIKS METALLOPROTEINASE-2 (MMP-2) PADA

75 1.13.0814 47 Moderate 3 Positif 3

76 1.13.0820 51 Moderate 3 Positif 3

77 1.13.0828 43 Moderate 3 Positif 3

78 1.13.1000 47 Moderate 2 Positif 2

79 11.3.1002 38 Moderate 1 Positif 1

80 1.13.1045 54 Moderate 2 Positif 2

81 1.13.1054 67 High 3 Positif 3

82 1.13.2616 45 Moderate 2 Positif 2

83 1.13.2637 40 High 3 Positif 3

84 1.13.2641 54 Moderate 3 Positif 3

85 1.13.2741 60 High 3 Positif 3

86 1.13.2864 45 Moderate 2 Positif 2

87 1.13.3110 42 Moderate 3 Positif 3

88 1.13.3135 42 High 3 Positif 3

89 1.13.3182 49 High 3 Positif 3

90 1.13.3194 43 Moderate 2 Positif 2

91 1.13.3327 38 High 3 Positif 3

92 1.13.3357 70 High 3 Positif 3

93 1.13.3377 39 High 3 Positif 3

94 1.13.3113 48 Moderate 1 Positif 1

95 1.13.3958 67 Moderate 2 Positif 2

96 1.13.2787 47 High 3 Positif 3

97 1.11.0174 45 Moderate 2 Negatif 0

98 1.11.1508 40 Moderate 2 Negatif 0

99 1.11.2749 50 High 3 Negatif 0

100 1.12.6216 50 High 3 Negatif 0

101 1.12.6497 46 High 3 Negatif 0

102 1.12.6883 51 Moderate 3 Negatif 0

103 1.12.7365 45 Moderate 2 Negatif 0

104 1.12.7371 23 Moderate 2 Negatif 0

105 1.13.2416 63 low 3 Negatif 0

106 1.13.2545 58 Moderate 2 Negatif 0

107 1.13.3829 57 High 3 Negatif 0

108 1.13.4184 45 Moderate 3 Negatif 0

109 1.13.1535 58 Moderate 2 Negatif 0