pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe …digilib.unila.ac.id/26825/12/skripsi tanpa bab...

76
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (Skripsi) Oleh EKA SEPTIANA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: truongduong

Post on 19-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPENUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL

BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDNEGERI 1 TANJUNG JAYA

(Skripsi)

Oleh

EKA SEPTIANA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPENUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL

BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDNEGERI 1 TANJUNG JAYA

Oleh

EKA SEPTIANA

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada matapelajaran IPS yang dapat diketahui dari persentase ketuntasan hasil UTS siswayakni pada kelas IV A sebesar 20% dan pada kelas IV B sebesar 13,33%.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajarankooperatif tipe numbered head together terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IVSD Negeri 1 Tanjung Jaya. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes. Alat pengumpul databerupa soal pilihan jamak yang sebelumnya telah diujikan dan dianalisis denganvaliditas dan reliabilitas. Teknik analisis data berupa kuantitatif. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa persentase ketuntasan nilai posttest pada kelas eksperimenadalah 60%, sedangkan ketuntasan nilai posstest pada kelas kontrol adalah33,30%. Hasil pengujian hipotesis menggunakan rumus t-test pooled variansdiperoleh data thitung sebesar 2,95 sedangkan ttabel sebesar 2,000, perbandingantersebut menunjukan (2,95 > 2,000) berarti Ha diterima. Artinya terdapatpengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together terhadaphasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Tanjung Jaya. Berdasarkan hasilpehitungan uji hipotesis menunjukan nilai sig (2-tailed) 0,004, (0,004 < 0,05)sehingga Ha diterima. Dari perhitungan tersebut dapat diperoleh bahwa modelpembelajaran kooperatif tipe numbered head together dapat mempengaruhi hasilbelajar siswa.

Kata kunci: numbered head together, hasil belajar, IPS

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPENUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL

BELAJAR IPS SISWA KELAS IVSD NEGERI 1 TANJUNG JAYA

Oleh

EKA SEPTIANA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu PendidikanFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA
Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA
Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

RIWAYAT HIDUP

Peneliti yang bernama Eka Septiana adalah anak pertama

dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Sahidin, S.Pd

dan Ibu Ngatini, S.Pd. Peneliti dilahirkan di Bangunrejo,

26 September 1995.

Peneliti memulai pendidikan Sekolah Dasar di Sekolah

Dasar peneliti di SD Negeri 4 Bangunrejo tahun 2001 dan lulus pada tahun 2007.

Peneliti menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Bangunrejo

diselesaikan tahun 2010 kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Atas di SMA

Negeri 1 Bangunrejo diselesaikan tahun 2013. Pada tahun 2013 peneliti terdaftar

sebagai mahasiswa FKIP Program Studi PGSD Universitas Lampung melalui

jalur SNMPTN. Peneliti melakukan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD

Negeri 1 Bumi Kencana. Selain PPL, peneliti juga melakukan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) di Kampung Bumi Kencana, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten

Lampung Tengah.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

MOTO

“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu.Sesungguhnya Allah beserta orang -orang

yang sabar”(QS. Al Baqarah : 153)

“ Keberhasilan bukanlah milik orang yang pintar,keberhasilan adalah kepunyaan mereka yang

senantiasa berusaha”(B.J. Habibie)

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

i

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Bapakku Sahidin, S.Pd dan Ibuku Ngatini, S. Pd

Yang sudah membesarkanku, mendidik dengan penuh kasih sayang dan

ketulusan, bekerja membanting tulang yang tiada ternilai harganya, selalu

memberikan semangat untuk terus berjuang dalam menggapai cita-cita.

Terimakasih telah memberikan kasih sayang tanpa batas, serta segala untaian

doa yang senantiasa dimohonkan kepada Illahi untuk kebaikan ku.

Adikku Nur Dwi As’ari

Yang memberikan bantuan usaha, demi kelancaran studi hinggapeneliti mampu menyelesaikan skripsi ini serta memberikan semangat dan doa

untuk terus bersabar dan berjuang dalam menggapai cita-cita

Almamater tercinta Universitas Lampung

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

ii

SANWACANA

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat serta hidayahNya sehingga peneliti mampu menyelesaikan

penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Head Together terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 1

Tanjung Jaya”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana pendidikan di Universitas Lampung.

Dengan kerendahan hati yang tulus peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M. Hum., Dekan FKIP Universitas Lampung

yang telah memberikan semangat kemajuan serta dorongan untuk memajukan

program studi PGSD

2. Ibu Dr. Riswanti Rini, M. Si., Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung yang telah memberikan sumbangsih untuk kemajuan program studi

PGSD dan juga telah mengarahkan serta memberikan saran yang sangat

bermanfaat dalam skripsi ini.

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

iii

3. Bapak Drs. Maman Surahman, M. Pd., Ketua Program Studi S 1 PGSD

Universitas Lampung yang telah memberikan sumbang saran untuk membantu

peneliti dalam menyelesaikan surat guna syarat skripsi.

4. Bapak Drs. Muncarno, M. Pd., Ketua Koordinator Kampus B FKIP

Universitas Lampung dan dosen Pembimbing II yang telah memberikan

dukungan dan bimbingan dengan penuh kesabaran serta memberikan saran

yang sangat bermanfaat bagi peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs. Darsono, M. Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang telah

mengarahkan dan memberi saran yang sangat bermanfaat bagi peneliti dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Rapani, M. Pd., Dosen Pembahas/Penguji yang memberikan saran

dan masukan yang sangat bermanfaat dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Mugiadi, M. Pd., Dosen Pembimbing I yang telah mengarahkan

dengan bijaksana, membimbing dengan penuh kesabaran dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf S 1 PGSD Kampus B FKIP yang turut andil

dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

9. Ibu Estiningsih, S. Pd., Kepala SD Negeri 1 Tanjung Jaya, serta Dewan Guru

dan Staf Administrasi yang telah banyak membantu peneliti dalam

penyusunan skripsi ini.

10. Ibu Leni Rachmawati, S. Pd., teman sejawat yang banyak membantu peneliti

dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

iv

11. Ibu Sujarni, S. Pd., teman sejawat yang banyak membantu peneliti dalam

kelancaran penyusunan skripsi ini.

12. Sahabat seperjuangan dalam menulis skripsi: Dian, Cici, Elinda, Agus, Duta,

Desi, Dewi, Deniq, Ekawul, Ekanop, serta seluruh rekan-rekan S 1 PGSD

angkatan 2013, yang telah berjuang bersama demi masa depan yang cerah,

kalian akan menjadi cerita terindah di masa depan.

13. Keluarga Besar Kosan yang selalu memberikan semangat serta motivasi untuk

keberhasilan peneliti dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini : Eti, Fitri,

Sari, Rosa, Resta, Nurul, Anes, Shefa, Poppy, Yanbel, Firda, Selfia yang

selalu memberikan semangat serta motivasi untuk keberhasilan peneliti dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

14. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam kelancaran penyusunan

skripsi ini.

Semoga Allah SWT melindungi dan membalas semua kebaikan yang sudah kalian

berikan kepada peneliti. Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini masih

terdapat kekurangan, akan tetapi semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua. Aamiin.

Metro, Mei 2017Peneliti

Eka Septiana

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

vi

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL ........................................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xi

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6C. Batasan Masalah .............................................................................. 6D. Rumusan Masalah ............................................................................ 6E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7G. Ruang Lingkup Penelitian................................................................. 7

II KAJIAN PUSTAKAA. Kajian Teori. ..................................................................................... 9

1. Model Pembelajaran..................................................................... 9a. Pengertian Model Pembelajaran.............................................. 9b. Model Pembelajaran Kooperatif.............................................. 10c. Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif .............................. 11

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered HeadTogether (NHT)............................................................................ 13a. Pengertian NHT ...................................................................... 13b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe NHT................................................................................. 14c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe NHT .............................................................. 163. Belajar ............................................................................................ 18

a. Pengertian Belajar ................................................................... 18b. Teori Belajar ............................................................................ 19c. Pembelajaran ........................................................................... 20d. Hasil Belajar ............................................................................ 21

4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ..................................................... 22a. Pengertian IPS ......................................................................... 22b. Karakteristik IPS ..................................................................... 24c. Tujuan Pembelajaran IPS ........................................................ 25d. IPS di SD ................................................................................. 26

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

vii

Halaman5. Penelitian yang Relevan................................................................ 28

B. Kerangka Pikir .................................................................................. 31C. Hipotesis Penelitian........................................................................... 33

III. METODE PENELITIANA. Rancangan Penelitian........................................................................ 34B. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................... 36

1. Tempat Penelitian ........................................................................ 362. Waktu Penelitian .......................................................................... 36

C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 371. Populasi ....................................................................................... 372. Sampel ......................................................................................... 38

D. Variabel Penelitian............................................................................ 391. Variabel Penelitian ....................................................................... 392. Definisi Operasional Variabel ..................................................... 40

E. Instrumen Penilaian .......................................................................... 411. Pengertian Teknik Tes.................................................................. 422. Uji Coba Instrumen Tes .............................................................. 423. Uji Prasyaratan Instrumen........................................................... 42

a. Validitas................................................................................... 42b. Reabilitas ................................................................................. 44

F. Teknis Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ................................. 451. Teknik Analisis Data Kuantitatif.................................................. 45

a. Nilai Hasil Belajar Secara Individual ...................................... 45b. Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa......................................... 46c. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara

Klasikal.................................................................................... 462. Uji Prasyaratan Analisis Data ...................................................... 47

a. Uji Normalitas ......................................................................... 47b. Uji Homogenitas...................................................................... 48

3. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 49

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ................................................... 52

1. Keadaan Siswa dan Tenaga Pendidik ............................................ 532. Keadaan Sarana dan Prasarana ...................................................... 533. Visi dan Misi.................................................................................. 54

B. Pelaksanaan Penelitian....................................................................... 541. Persiapan Penelitian ...................................................................... 542. Uji Coba Instrumen Penelitian ...................................................... 55

a. Validitas.................................................................................... 55b. Reliabilitas................................................................................ 56

3. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 574. Pengambilan Data Penelitian ........................................................ 57

C. Deskripsi Data Penelitian................................................................... 58D. Analisis Data Penelitian..................................................................... 58E. Uji Persyaratan Analisis Data ............................................................ 63

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

viii

Halaman1. Uji Normalitas ............................................................................... 632. Uji Homogenitas ........................................................................... 653. Pengujian Hipotesis....................................................................... 69

F. Pembahasan ....................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 76

LAMPIRAN................................................................................................... 79

VI. KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ........................................................................................ 73B. Saran .................................................................................................. 74

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman1. Kerangka Konsep Variabel .......................................................................... . 32

2. Diagram Rancangan Penelitian .................................................................... . 35

3. Denah Sekolah ............................................................................................. . 52

4. Diagram Batang Perbandingan Nilai Pretest Berdasarkan KKM................... 59

5. Diagram Batang Nilai Rata-Rata Pretest ........................................................ 60

6. Diagram Batang Perbandingan Nilai Postest Berdasarkan Ketuntasan KKM 61

7. Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-Rata Posttest................................ 61

8. Perbandingan N-Gain Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ........................ 63

9. Perbandingan Nilai Rata-Rata N-Gain............................................................ 63

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran HalamanSURAT- SURAT PENELITIAN1. Surat Penelitian Pendahuluan..........................................................................81

2. Surat Keterangan.............................................................................................82

3. Surat Izin Penelitian ........................................................................................83

4. Surat Pernyataan Kepala Sekolah ...................................................................84

5. Surat Keterangan Penelitian............................................................................85

6. Surat Keterangan Teman Sejawat 1 ................................................................86

7. Suran Keterangan Taman Sejawat 2 ..............................................................87

PERANGKAT PEMBELAJARAN8. Pemetaan SK dan KD......................................................................................89

9. Silabus .............................................................................................................91

10. RPP Kelas Eksperimen ...................................................................................93

11. RPP Kelas Kontrol ........................................................................................ 101

12. LKS 1 ............................................................................................................ 108

13. LKS 2 ............................................................................................................ 109

14. Kisi-kisi Soal Uji Instrumen.......................................................................... 110

15. Soal Uji Instrumen ........................................................................................ 112

16. Kunci Jawaban .............................................................................................. 119

HASIL UJI VALIDITAS, RELIABILITAS, DAN HASIL BELAJAR SISWA17. Hasil Uji Validitas......................................................................................... 121

18. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................... 124

19. Format Kisi-Kisi Soal Pretes dan Posttest.................................................... 126

20. Soal Pretest ................................................................................................... 128

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

xii

Lampiran Halaman21. Soal Posttest .................................................................................................. 131

22. Kunci Jawaban .............................................................................................. 134

HASIL PENELITIAN23. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Kelas Eksperimen .......... 136

24. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Kelas Kontrol ................. 138

25. Uji Normalitas Pretest Eksperimen .............................................................. 140

26. Uji Normalitas Pretest Kontrol ..................................................................... 141

27. Uji Normalitas Posttest Eksperimen ............................................................. 142

28. Uji Normalitas Posttest Kontrol.................................................................... 143

29. Uji Homogenitas Pretest ............................................................................... 144

30. Uji Homogenitas Posttest.............................................................................. 146

31. Uji Hipotesis ................................................................................................. 148

TABEL-TABEL STATISTIK

32. Tabel Nilai-nilai r .......................................................................................... 150

33. Tabel Distribusi t........................................................................................... 151

34. Tabel Distribusi f........................................................................................... 152

DOKUMENTASI KEGITAN

35. Dokumentasi Kegiatan Uji Instrumen .......................................................... 154

36. Dokumentasi Kegiatan Penelitian Kelas Eksperimen................................... 155

37. Dokumentasi Kegiatan Penelitian Kelas Kontrol ......................................... 157

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Data Persentase Nilai UTS Siswa pada Mata Pelajaran IPS......................... 4

2. Data Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Tanjung Jaya.......................................... 38

3. Interpretasi Koefisien Koefisien Korelasi Nilai r.......................................... 44

4. Koefisien Reliabilitas .................................................................................... 45

5. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa .................................................. 46

6. Keadaan jumlah siswa SD Negeri 1 Tanjung Jaya ....................................... 53

7. Keadaan tenaga pendidik SD Negeri 1 Tanjung Jaya................................... 53

8. Keadaan prasarana SD Negeri 1 Tanjung Jaya ............................................. 53

9. Hasil Analisis Validitas Butir Soal Tes Kognitif ............................................56

11. Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol .................................................58

12. Nilai Posttest Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ......................................60

13. Penggolongan Nilai N-Gain Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ...............62

14. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ......................................................64

15. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol .............................................................64

16. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen .....................................................64

17. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol............................................................64

18. Uji Homogenitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol...............................65

19. Nilai Pretest ..................................................................................................66

20. Nilai Posttest ...................................................................................................68

21. Hasil Uji Hipotesis .........................................................................................71

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia, oleh sebab itu maka pendidikan menjadi suatu kebutuhan bagi setiap

umat manusia. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses yang

bertujuan untuk membentuk seseorang agar mempunyai keterampilan yang

dapat digunakan untuk hidup di masyarakat, bangsa dan negara. Tingkat

sumber daya manusia yang dimiliki suatu bangsa akan mempengaruhi tingkat

kemajuan suatu bangsa tersebut.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 menyebutkan pendidikanadalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajardan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkanpotensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Undang-undang di atas menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif

mengembangkan potensi dirinya. Tahapan pendidikan mulai dari jenjang

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan

yang diberikan disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, tujuan yang

akan dicapai, dan kemampuan yang akan dikembangkan. Untuk mencapai

tujuan tersebut, penyelenggaraan pendidikan di Indonesia dilaksanakan

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

2

dengan mengacu pada kurikulum. Undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun

2003 menjelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan.

Kurikulum yang digunakan SDN 1 Tanjung Jaya adalah Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP). Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan

(BSNP) (2006: 6) KTSP adalah kurikulum operasional yang satuan

pendidikan disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan

pendidikan. Pelaksanaan proses pembelajaran pada kurikulum KTSP

dilaksanakan dengan sistem mata pelajaran. Salah satu mata pelajaran yang

ada dalam KTSP adalah ilmu pengetahuan sosial (IPS).

Tujuan pendidikan IPS dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa

pendidikan IPS merupakan suatu disiplin ilmu. Oleh sebab itu pendidikan

IPS merupakan suatu ilmu yang sangat penting untuk dipahami dan diketahui

siswa dan pelaksanaannya harus mengacu pada tujuan pendidikan nasional.

Permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang standar isi menyatakan bahwatujuan pendidikan IPS meliputi (1)mengenal konsep-konsep yangberkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; (2)memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingintahu,inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupansosial; (3)memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosialdan kemanusiaan; dan (4) memiliki kemampuan berkomunikasi,bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global.

Tujuan pendidikan IPS dapat tercapai apabila pelaksanaan pembelajaran

dapat berlangsung dengan baik. Tujuan tersebut dapat tercapai apabila dalam

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

3

proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran tepat dan sesuai

dengan karakteristik siswa. Menurut Joyce dan Weil dalam Sagala (2013:

176) model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang

menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, desain unit-unit

pelajaran dan pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran,

buku-buku kerja, program multimedia, dan bantuan belajar melalui program

komputer. Komalasari (2010: 57) mendefinisikan model pembelajaran adalah

bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan

secara khas oleh guru.

Berdasarkan hasil observasi, dokumentasi dan wawancara yang dilakukan di

SDN 1 Tanjung Jaya pada tanggal 1 dan 2 November 2016 dengan guru

kelas IV dapat diketahui bahwa model pembelajaran yang sebagian besar

digunakan guru di sekolah dalam mengajar adalah metode pembelajaran

konvensional. Pada pembelajaran dengan metode pembelajaran konvensional,

guru merupakan subjek utama kegiatan pembelajaran (teacher centered).

Pada saat observasi peneliti melihat bahwa selama kegiatan pembelajaran

siswa hanya duduk diam mendengarkan guru menjelaskan materi yang ada di

dalam buku paket yang dibagikan kepada siswa pada setiap pertemuan.

Siswa tidak terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa

terlihat merasa bosan dan cenderung masih merasa malu dan tidak percaya

diri dalam mengemukakan pendapat atau bertanya. Selain itu rasa ingin tahu

siswa masih rendah dan belum termotivasi untuk menguasai materi pelajaran

yang dapat dilihat dari hasil belajar Ujian Tengah Semester (UTS).

Berdasarkan penelitian pendahuluan di SDN 1 Tanjung Jaya diperoleh data

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

4

hasil belajar Ujian Tengah Semester (UTS) IPS semester ganjil kelas IV SDN

1 Tanjung Jaya tahun pelajaran 2016/2017 diperoleh informasi yang

dipaparkan pada tabel berikut.

Tabel 1. Data persentase nilai UTS siswa pada mata pelajaran IPS

KelasIV

KKM JumlahSiswa

JumlahSiswaTuntas

JumlahSiswaBelumTuntas

PersentaseKetuntasan

Persentasesiswabelumtuntas

A 70 30 6 24 20 % 80%B 70 30 4 26 13,33% 86,67%

Sumber: Dokumentasi Ulangan Tengah Semesteer (UTS) TP. 2016/2017

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan hasil

belajar siswa kelas IVA sebesar 20% yang menunjukkan bahwa hanya 6

orang siswa dari jumlah keseluruhan 30 siswa yang mencapai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan, yaitu 70. Kemudian di

kelas IVB persentase ketuntasan lebih rendah yaitu sebesar 13,33% yang

menunjukkan bahwa hanya 4 orang siswa dari 30 siswa yang mencapai

KKM. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar IPS kelas IVB lebih rendah

dibandingkan kelas IVA.

Berdasarkan hasil observasi kelas IV di SDN 1 Tanjung Jaya rendahnya hasil

belajar siswa diduga salah satunya terjadi karena penerapan model

pembelajaran yang kurang tepat yaitu pembelajaran yang masih cenderung

berpusat pada guru. Pada saat proses pembelajaran guru tidak melibatkan

siswa secara aktif sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran,

agar proses pembelajaran menjadi aktif dan tidak membosankan serta

membuat rasa ingin tahu siswa tentang materi belajar berkembang, maka

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

5

perlu menerapkan metode-metode atau model pembelajaran yang bervariasi,

inovatif dan tepat. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat

digunakan adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

numbered head together, yang pada dasarnya lebih bersifat student centered

dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

Menurut Hamdayama (2014: 175) model pembelajaran numbered head

together merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

menekankan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada

struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan

memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Kemudian

Komalasari (2011: 62) menjelaskan model pembelajaran numbered head

together (kepala bernomor) adalah model pembelajaran dimana setiap siswa

diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru

memanggil nomor dari siswa. Melalui penerapan model pembelajaran ini,

diharapkan siswa lebih terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga

siswa dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan, dengan

demikian hasil belajar siswa semakin meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui pengaruh penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together terhadap mata

pelajaran IPS, oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian mengenai “Pengaruh

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together terhadap

Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDN 1 Tanjung Jaya

Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah sebagai

berikut.

1. Guru mendominasi proses pembelajaran sehingga pembelajaran berpusat

pada guru (teacher centered).

2. Penggunaan model pembelajaran yang kurang bervariasi, sehingga

pembelajaran terkesan membosankan.

3. Siswa terlihat pasif saat proses pembelajaran.

4. Siswa belum berkembang rasa ingin tahu mengenai materi pelajaran.

5. Siswa belum termotivasi untuk menguasai materi.

6. Rasa percaya diri siswa belum terlihat.

7. Rendahnya hasil belajar siswa mata pelajaran IPS.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran kooperatif

tipe numbered head together dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 1

Tanjung Jaya pada ranah kognitif.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, dapat ditarik suatu

rumusan masalah adalah: “Sejauh mana pengaruh yang positif dan signifikan

pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head

together terhadap peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 1

Tanjung Jaya Lampung Tengah?”.

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

7

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang

positif dan signifikan pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe

numbered head together terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 1

Tanjung Jaya .

F. Manfaat Penelitian

Setelah melaksanakan proses penelitian, penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat bagi:

1. Siswa

Membantu meningkatkan hasil belajar.

2. Guru

Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam memilih model

pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Sekolah

Memberi sumbangan pemikiran dalam upaya mengadakan perbaikan-

perbaikan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil belajar siswa.

4. Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan dalam menerapkan model

pembelajaran di kelas serta menambah pengalaman peneliti dalam

melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan meliputi:

1. Jenis Penelitian adalah penelitian eksperimen.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

8

2. Objek penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe numbered

head together, dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 1 Tanjung Jaya.

3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 1 Tanjung Jaya.

4. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Tanjung Jaya semester genap tahun

pelajaran 2016/2017.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

9

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model Pembelajaran merupakan suatu teknik yang dipilih oleh guru

untuk membuat suasana belajar lebih menyenangkan dan juga

sebagai sarana penunjang keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran.

Joyce dan Weill dalam Huda (2014: 73) mendefinisikan model

pebelajaran sebagai rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum, mendesain materi-materi intruksional, dan

memandu proses pengajaran di ruang kelas atau setting yang

berbeda.

Menurut Prastowo (2013: 65) model pembelajaran adalah acuan

pembelajaran yang secara sistematis dilaksanakan berdasarkan pola–

pola pembelajaran tertentu. Sedangkan Warsono (2012: 25)

menjelaskan model pembelajaran adalah model yang dipilih dalam

pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dan dilaksanakan

dengan suatu sintaks (langkah-langkah yang sistematis dan urut)

tertentu. Selanjutnya menurut Suprijono (2013: 64) model

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

10

pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan

model pembelajaran adalah suatu model yang menjadi acuan dalam

pembelajaran serta mempunyai pola langkah-langkah pembelajaran

yang sistematis. Model pembelajaran yang dipilih oleh guru

digunakan sebagai pedoman dalam mengajar dan bertujuan untuk

meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar agar dapat mencapai

tujuan pembelajaran.

b. Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran

agar kegiatan pembelajaran lebih menarik. Salah satu inovasi yang

dapat dilakukan oleh guru adalah dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif. Ada beberapa pengertian tentang

pembelajaran kooperatif menurut para ahli, antara lain Hamdayama

(2014: 64) mengemukakan pembelajaran kooperatif merupakan

model pembelajaran dengan menggunakan sistem

pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang

yang memiliki latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin,

ras atau suku yang berbeda.

Selanjutnya menurut Art dan Newman dalam Huda (2014: 30)

mendefinisikan model pembelajaran kooperatif adalah suatu

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

11

kelompok kecil/siswa yang bekerja sama dalam suatu tim untuk

mengatasi suatu masalah. Adapun Warsono (2012: 161) berpendapat

model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang

melibatkan sejumlah kelompok kecil siswa yang bekerja sama dan

belajar bersama dengan saling membantu secara interaktif untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang dirumuskan. Menurut Susanto

(2014: 201) pembelajaran kooperatif adalah suatu model

pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil yang berjumlah 4 orang secara kolaboratif sehingga

dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.

Berdasarkan pengertian pembelajaran kooperatif dari para ahli di

atas peneliti menyimpulkan pembelajaran kooperatif adalah model

pembelajaran yang menggunakan sistem pengelompokan dalam

proses pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif siswa

dibagi menjadi beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri

dari beberapa siswa yang heterogen bekerjasama untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

c. Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran

yang memiliki banyak variasi dalam pelaksanaannya. Pada dasarnya

tipe-tipe dalam model pembelajaran kooperatif ini adalah sama yaitu

siswa diajarkan untuk bekerja sama dan diajarkan agar siswa mampu

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, namun pada proses

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

12

pelaksanaannya saja yang berbeda yang dapat terlihat dari

karakteristik setiap model-model pembelajaran kooperatif tersebut.

Menurut Komalasari (2011: 62) terdapat Sembilan model

pembelajaran kooperatif yaitu: (1) Number Head Together, (2)

Cooperative Script, (3) STAD, (4) Think Pair Share, (5) Jigsaw, (6)

Snowball Throwing, (7) TGT, (8) CIRC, dan (9) Two Stay Two

Stray. Huda (2014: 197) terdapat sepuluh tipe yang termasuk dalam

model pembelajaran kooperatif antara lain:

(1)Team Games Tournament (TGT), (2) Team AssistedIndividualization (TAI), (3) Student Team AchievementDivision (STAD), (4) Numbered Head Together (NHT), (5)Jigsaw, (6) Think Pair Share, (7) Two Stay Two Stray, (8) RolePlaying, (9) Pair Check, dan (10) Cooperative Script.

Model pembelajaran kooperatif yang diterapkan dalam penelitian ini

adalah tipe NHT. Peneliti memilih menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT karena model pembelajaran ini

sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan sesuai dengan

keadaan serta lebih membuat suasana belajar lebih menyenangkan.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam proses

pembelajaran, diharapkan dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa

terhadap materi yang diberikan dan memudahkan siswa dalam

belajar, melalui model pembelajaran yang menyenangkan serta

melibatkan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran siswa

akan termotivasi untuk belajar dan lebih mudah mengingat serta

memahami materi yang sampaikan.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

13

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together(NHT)

a. Pengertian NHT

Model pembelajaran kooperatif tipe NHT dikembangkan oleh

Spancer Kagan. Menurut Hamdayama (2014: 175) NHT adalah

bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang

menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk

memengaruhi pola interaksi siswa. Pembelajaran kooperatif tipe

NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk

mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk

meningkatkan penguasaan akademik.

Susanto (2014: 227) menyatakan model pembelajaran kooperatif tipe

NHT adalah suatu model pembelajaran berkelompok yang setiap

anggota kelompoknya bertanggung jawab atas tugas kelompoknya,

sehingga tidak ada pemisahan antara siswa yang satu dengan siswa

yang lain dalam satu kelompok untuk saling memberi dan menerima

antara satu dan yang lainnya. Kemudian Kurniasih (2016: 29) juga

menjelaskan model NHT dapat dijadikan alternatif variasi model

pembelajaran dengan membentuk kelompok heterogen, setiap

kelompok beranggotakan 3-5 siswa, setiap anggota memiliki satu

nomor, kemudian guru mengajukan pertanyan untuk didiskusikan

bersama dalam kelompok dengan menunjuk salah satu nomor untuk

mewakili kelompok.

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

14

Selanjutnya Komalasari (2011: 62) menjelaskan model pembelajaran

NHT (kepala bernomor) adalah model pembelajaran dimana setiap

siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian

secara acak guru memanggil nomor dari siswa. Sesuai dengan

pendapat Komalasari (2011: 62), Hamdani (2011: 89)

mengemukakan NHT adalah metode belajar dengan cara setiap

siswa diberi nomor dan dibuat satu kelompok, kemudan secara acak

guru memanggil nomor siswa.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli peneliti menyimpulkan

pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus

yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan

memiliki tujuan akademik untuk meningkatkan penguasaan

akademik menghargai keberagaman dan meningkatkan keterampilan

sosial. Ciri khas pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe numbered

head together adalah siswa menggunakan nomor kepala yang

berbeda dalam satu kelompok.

b. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT

Setiap model pembelajaran memiliki langkah-langkah yang menjadi

ciri khasnya. Begitu pula dengan model pembelajaran kooperatif tipe

NHT, dalam penerapannya memiliki langkah-langkah yang berbeda

dengan model yang lain.. Langkah-langkah pelaksanaan

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

15

pembelajaran kooperatif tipe NHT menurut Ibrahim dalam

Hamdayama (2014: 175-177) sebagai berikut.

a. PersiapanDalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajarandengan membuat Skenario pembelajaran (SP), LembarKerja Siswa (LKS).

b. Pembentukan kelompokGuru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yangberanggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomorkepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompokyang berbeda. Kelompok yang dibentuk merupakanpercampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial,ras,jenis kelamin, dan kemampuan belajar.

c. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau bukupanduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikanLKS atau masalah yang diberikan oleh guru.

d. Diskusi kelompokDalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepadasetiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalamkerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untukmnggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orangmengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalamLKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru.

e. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban.Pada tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswadari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkattangan dan menyiapkan jawaban kepaada siswa di kelas.

f. Memberi kesimpulanGuru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir darisemua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yangdisajikan.

Menurut Hamdani (2011: 90) mengemukakan langkah-langkah

numbered head together, yaitu:

a. Siswa dibagi dalam kelompok dan setiap siswa dalam setiapkelompok mendapat nomor.

b. Guru memberikan tuga dan tiap-tiap kelompok disuruhuntuk memastikan bahwa setiap anggota kelompok dapatmengerjakannya.

c. Guru memanggil salah satu nomor siswa dan siswa yangnomornya dipanggil melaporkan hasil kerjasama mereka.

d. Siswa lain diminta untuk memberi tanggapan, kemudianguru menunjuk nomor yang lain.

e. Kesimpulan.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

16

Sedangkan Kurniasih (2016: 31) mengemukakan langkah-

langkah model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together

sebagai berikut:

a. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiapkelompok mendapat nomor

b. Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomorterhadap tugas yang berangkai

c. Jika perlu, guru bisa menyuruh kerja sama antar kelompokd. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti memilih langkah-

langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT menurut Ibrahim dalam

Hamdayama (2014: 175-177) yaitu: (1) persiapan, (2) pembentukan

kelompok, (3) tiap kelompok memiliki buku paket atau buku

pandun, (4) diskusi masalah, (5) memanggil nomor anggota atau

pemberian jawaban, (6) memberi kesimpulan.

c. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran KooperatifTipe NHT

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan,

begitu juga dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Menurut Hamdayama (2014: 177-178) kelebihan dan kelemahan dari

model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

a. KelebihanMenggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numberedhead together memiliki beberapa kelebihan, yaitu (1) melatihsiswa untuk dapat bekerja sama dan menghargai pendapat oranglain, (2) melatih siswa untuk bisa menjadi tutor sebaya, (3)memupuk rasa kebersamaan, (4) membuat siswa menjadi terbiasadengan perbedaan.

b. KelemahanDalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipenumbered head together terdapat beberapa kelemahan yang harus

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

17

di waspadai, hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidakdiinginkan dalam pembelajaran, di antaranya: (1) siswa sudahterbiasa dengan cara konvensional akan sedikit kewalahan, (2)guru harus bisa memfasilitasi siswa, dan (3) tidak semuamendapat giliran.

Selanjutnya Hamdani (2011: 90) menyatakan kelebihan dan

kekurangan model kooperatif tipe numbered head together sebagai

berikut:

a. Kelebihan(1) Setiap siswa menjadi siap semua, (2) siswa dapatmelakukan diskusi dengan sungguh-sungguh, (3) siswayang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.

b. Kekurangan(1) Kemungkinan nomor yang dipanggil lagi oleh guru, (2)tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.

Sedangkan Kurniasih (2016: 30-31) juga mengemukakan kelebihan

dan kekurangan model pembelajaran tipe numbered head together

yaitu:

a. Kelebihan(1) Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, (2) mampumemperdalam pemahaman siswa, (3) melatih tanggungjawab siswa, (4) mengembangkan rasa ingin tahu siswa, (5)meningkatkan rasa percaya diri siswa, (6) mengembangkanrasa saling memiliki dan kerjasama, (7) setiap siswatermotivasi untuk menguasai materi, (8) menghilangkankesenjangan antara yang pintar dengan tidak pintar, (9)tercipta suasana gembira dalam belajar.

b. Kekurangan(1) Ada siswa yang takut terintimidasi bila memberi nilaijelek kepada anggotanya, (2) ada siswa yang mengambiljalan pintas dengan meminta tolong kepada temannya untukmencarikan jawabannya, (3) apabila ada satu nomorkurangmaksimal mengerjakan tugasnya, tentu saja mempengaruhipekerjaan pemilik tugas lain pada nomor selanjutnya.

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

18

Berdasarkan pendapat ahli di atas, peneliti menyimpulkan akan

menggunakan teori menurut Hamdayama yang kelebihannya model

pembelajaran kooperatif tipe numbered head together memiliki

kelebihan dan kekurangan yaitu (1) melatih siswa untuk dapat

bekerja sama dan menghargai pendapat orang lain, (2) melatih siswa

untuk bisa menjadi tutor sebaya, (3) memupuk rasa kebersamaan, (4)

membuat siswa menjadi terbiasa dengan perbedaan. Kelemahannya

yaitu (1) siswa sudah terbiasa dengan cara konvensional akan sedikit

kewalahan, (2) guru harus bisa memfasilitasi siswa, dan (3) tidak

semua mendapat giliran.

3. Belajar

a. Pengertian Belajar

Banyak sekali teori yang berkaitan dengan belajar. Masing-masing

teori memiliki kekhasan tersendiri dalam mempersoalkan belajar.

Menurut Daryanto (2010: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

E.R. Hilgard dalam Susanto (2013: 3) mengungkapkan belajar

adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan.

Perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup pengetahuan,

kecakapan, tingkah laku, dan ini diperoleh melalui latihan

(pengalaman). Adapun Pengertian belajar menurut Winkel dalam

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

19

Susanto (2013: 4) adalah suatu aktivitas mental yang berlangsung

dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, keterampilan dan sikap yang bersifat relatif konstan dan

berbekas.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan belajar

merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang secara

sadar untuk menghasilkan perubahan-perubahan sebagai akibat dari

interaksinya dengan lingkungan. Perubahan-perubahan yang

dihasilkan mencakup perubahan dalam pengetahuan, pemahaman

keterampilan dan sikap.

b. Teori belajar

Teori belajar dibuat dan disusun untuk menjelaskan keadaan

sebenarnya tentang pelaksanaan pendidikan. Winataputra (2008: 1.6-

6.15) menjelaskan bebarapa teori belajar sebagai berikut.

a) Teori Belajar BehavioristikTeori belajar behavioristik mendefinisikan bahwa belajarmerupakan perubahan tingkah laku, khususnya perubahankapasitas siswa untuk beperilaku (yang baru) sebagai hasilbelajar, bukan sebagai hasil proses pematangan (ataupendewasaan) semata. Perubahan perilaku manusia sangatdipengaruhi oleh lingkungan yang akan memberikan beragampengalamankepada seseorang.

b) Teori Belajar KognitifTeori belajar kognitif memandang bahwa pada dasarnya setiaporang dalam bertingkah laku dan mengerjakan segala sesuatusenantiasa dipengaruhi oleh tingkat-tingkat perkembangan danpemahamannya atas dirinya sendiri. Setiap orang memilikikepercayaan, ide-ide dan prinsip yang dipilih untuk kepentingandirinya.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

20

c) Teori Belajar SosialTeori ini menjelaskan tentang pengaruh penguatan dari luar diriatau lingkungan seorang siswa, dan aktifitas kognitif dari dalamdiri siswa digabungkan dengan filsafat dasar teori belajarhumanistik, yaitu “memanusiakan manusia”, terhadapkemampuan siswa belajar melalui cara “modelling” ataumencontoh perilaku orang lain.

d) Teori Belajar HumanistikTeori belajar humanistik manjelaskan bahwa belajar merupakansuatu proses di mana siswa mengembangkan kemampuanpribadi yang khas dalam bereaksi terhadap lingkungan sekitar.

e) Teori Belajar KonstruktifisTeori belajar konstruktifis memaknai belajar sebagai prosesmengonstruksi pengetahuan melaluai proses internal seseorangdan interaksi dengan orang lain. Hasil belajar akan dipengaruhioleh kompetensi dan struktur intelektual seseorang. Hasil belajardipengaruhi pula oleh tingkat kematangan berpikir, pengetahuanyang telah dimiliki sebelumnya, serta faktor lainnya sepertikonsep diri dan percaya diri dalam proses belajar.

Berdasarkan paparan teori di atas peneliti menyimpulkan model

pembelajaran yang sesuai dengan model kooperatif ialah teori

belajar konstruktifis. Teori belajar konstruktifis memaknai belajar

sebagai proses mengonstruksi pengetahuan melaluai proses internal

seseorang dan interaksi dengan orang lain, pengetahuan yang telah

dimiliki sebelumnya, dan juga faktor lainnya seperti konsep diri dan

percaya diri dalam proses belajar.

c. Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran berhubungan dengan jenis, hakikat dan hasil

belajar. pembelajaran harus menghasilkan belajar akan tetapi tidak

semua proses belajar terjadi karena adanya kegiatan pembelajaran.

Komalasari (2011: 3) menyatakan pembelajaran yaitu suatu sistem

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

21

atau proses membelajarkan subjek didik/pembelajar yang

direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara

sistematis agar subjek didik dapat mencapai tujuan-tujuan

pembelajaran secara efektif dan efisien.sedangkan Gagne dalam

Huda (2013: 3) menjelaskan bahwa pembelajaran dapat diartikan

sebagai proses modifikasi dalam kapasitas manusia yang bisa

dipertahankan dan ditingkatkan levelnya.

Hernawan (2007: 3) menyatakan pembelajaran penekanannyapada kegiatan belajar siswa yang telah dirancang oleh gurumelalui usaha yang terencana melaui prosedur atau metodetertentu agar terjadi proses perubahan perilaku secarakomprehensif, yang terpenting dalam proses pembelajaran iniadalah perlunya komunikasi timbal balik antara guru dansiswa, siswa dengan baik itu secara langsung maupun tidaklangsung atau melalui media.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut peneliti menyimpulkan

pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan belajar mengajar

yang melibatkan interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar

pada suatu lingkungan belajar. Kegiatan tersebut dirancang atau

didesain oleh guru melalui prosedur atau metode tertentu agar dapat

mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

d. Hasil Belajar

Hasil belajar diperoleh siswa setelah melalui proses belajar dan

mengajar. Pembelajaran yang baik akan mendapatkan hasil yang

baik pula. Menurut Kunandar (2013: 63) hasil belajar adalah

kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif, maupun

psikomotor yang dicapai atau dikuasai siswa setelah mengikuti suatu

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

22

pembelajaran. Sedangkan Susanto (2013: 5) mengungkapkan hasil

belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik

menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil

dari kegiatan belajar.

Hasil belajar menurut Bloom dalam Sudjana (2011: 22–31)mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yangterdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, pemahaman,aplikasi, análisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektifberkenaan dengan perilaku atau respon yang terdiri dari limaaspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotorik berkenaandengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.Ada enam aspek ranah psikomotorik yaitu gerakan refleks,keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,kemampuan di bidang fisik (kekuatan, keharmonisan, danketepatan), gerakan-gerakan skill (mulai dari keterampilansederhana sampai keterampilan yang kompleks), dankemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan hasil

belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara keseluruhan

meliputi aspek kognitif, afektif maupun psikomotor setelah

melakukan proses pembelajaran. Pada penelitian ini peneliti

memfokuskan hasil belajar pada aspek kognitif.

4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Pengertian IPS

IPS sebagai disiplin ilmu memiliki cakupan dan kajian ilmu yang

luas. IPS memiliki kajian utamanya adalah manusia dan aktiviasnya.

Ilmu pengetahuan sosial merupakan satu ilmu yang mempelajari

tentang realitas dan fenomena yang ada di lingkungan masyarakat.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

23

Menurut Trianto (2012: 171) IPS merupakan integrasi dari berbagai

cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi,

ekonomi, politik, hukum dan budaya. Menurut Susanto (2013: 137)

IPS adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji berbagai disiplin ilmu

sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang dikemas

secara ilmiah dalam rangka memberi wawasan dan pemahaman yang

mendalam kepada peserta didik, khususnya ditingkat dasar dan

menengah.

BSNP (2006: 175) menyatakan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari

SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat

peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu

sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi

Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi.

Berdasarkan beberapa teori di atas peneliti menyimpulkan IPS

adalah ilmu pengetahuan yang mengintegrasikan berbagai cabang

ilmu-ilmu sosial yang didasarkan atas dasar relitas dan fenomena

sosial dimana tujuan utamanya adalah membantu mengembangkan

kemampuan dan wawasan siswa yang menyeluruh (komprehensif)

tentang berbagai aspek ilmu-ilmu sosial kemanusiaan (humaniora)

yang diolah berdasarkan pola pendidikan untuk dijadiakan program

pengajaran pada tingkat persekolahan.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

24

b. Karakteristik IPS

Pada dasarnya setiap mata pelajaran memiliki suatu ciri atau

karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut dapat dilihat

dari isi mata pelajaran tersebut.

Menurut Trianto (2012: 174) karakteristik IPS sebagai berikut:

1) Sejarah,ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, dansosiologi.

2) Standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal daristruktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi dan sosiologi,yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahsanatau topik tertentu.

3) SK dan KD dapat menyangkut peristiwa dan perubahankehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat,kewilayahan, daptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur,proses dan maslah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidupagar survive seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilandan jaminan keamanan.

Supriatna (2007: 12) menjelaskan bahwa karakteristik pendidikan

IPS adalah berupaya untuk mengembangkan kompetensi sebagai

warga negara yang baik antara masyarakat sehingga terjalin

persatuan dan keutuhan bangsa. Warga negara yang baik berarti

yang dapat menjaga keharmonisan . Berdasarkan teori di atas dapat

peneliti pahami bahwa karakteristik dari mata pelajaran IPS adalah

berupaya untuk mengembangkan kemampuan siswa, dengan

memasukan esensi kewarganegaraan untuk menjadikan siswa

sebagai warga negara yang baik, dan memasukan esensi

pengembangan kemampuan sosial sehingga membuka dan

memperluas pengetahuan dan cakrawala budaya serta meningkatkan

kemampuan sosial siswa.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

25

c. Tujuan Pembelajaran IPS

Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran yang diberikan di sekolah

bukan hanya memberikan bekal pengetahuan saja melainkan

memberikan bekal nilai dan sikap serta keterampilan dalam

kehidupan peserta didik di masyarakat, bangsa, dan negara dalam

berbagai karakteristik. Pendidikan IPS mengembangkan tiga ranah

atau aspek pembelajaran, yaitu aspek kognitif (pengetahuan),

psikomotorik (keterampilan), dan afektif (sikap). Buchari Alma

dalam Susanto (2013: 141) mengemukakan pengertian IPS sebagai

suatu program pendidkan .yang merupakan suatu keseluruhan yang

pada pokoknya mempersoalkan manusia dalam lingkungan alam

fisik maupun dalam lingkungsn sosialnya dan bahannya diambil dari

berbagai ilmu sosial, seperti: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi

sosiologi, politik, dan psikologi.

Permendiknas no. 22 tahun 2006 tentang standar isimenyatakan bahwa tujuan pendidikan IPS meliputi (1)mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupanmasyarakat dan lingkungannya; (2) memiliki kemampuandasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupansosial; (3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; dan (4) memiliki kemampuanberkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalammasyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, danglobal.

Menurut Susanto (2014: 145) tujuan utama pembelajaran IPS ialah

untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap

masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki mental positif

terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

26

mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang

menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat.

Supriatna (2007: 11) berpendapat bahwa tujuan pendidikan IPS

adalah mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai

disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang

lebih tinggi.

Berdasarkan teori-teori di atas peneliti merumuskan tujuan

pendidikan IPS ialah mengembangkan potensi peserta didik agar

mampu berpikir logis dan kritis dalam mempelajari ilmu-ilmu sosial

untuk mencapai ilmu yang lebih tinggi sehingga peserta didik dapat

mudah tanggap dan mampu menyelesaikan isu-isu dan permasalahan

yang berkembang dalam dirinya sendiri, lingkungan dan masyarakat

serta meningkatkan taraf kesejahteraan dan keamanan dari potensi

konflik yang mungkin saja terjadi di sekitar tempat peserta didik

tinggal dengan cara meningkatkan kemampuan berkomunikasi,

bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di

tingkat lokal, nasional, dan global.

d. IPS di SD

Hakikat IPS di SD memberikan pengetahuan dasar dan keterampilan

sebagai media pelatihan bagi siswa sebagai warga negara sedini

mungkin. Menurut Susanto (2013: 143) pendidikan IPS di SD

merupakan bidang studi yang mempelajari manusia dalam semua

aspek kehidupan dan interaksinya dengan masyarakat.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

27

Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 menjelaskan beberapa ruang

lingkup dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial; (1) Manusia,

Tempat dan Lingkunganya, (2) Waktu, Keberlanjutan dan

Perubahan, (3) Sistem Sosial dan Budaya, (4) Perilaku Ekonomi dan

Kesejahteraan.

Menurut Bruner dalam Sapriya (2007: 38) terdapat tiga prinsip

pembelajaran IPS di SD, yaitu (1) pembelajaran harus berhubungan

dengan pengalaman serta konteks lingkungan sehingga dapat

mendorong mereka untuk belajar, (2) pembelajaran harus terstruktur

sehingga siswa belajar dari hal-hal mudah kepada hal-hal yang sulit,

dan (3) pembelajaran harus disusun sedemikian rupa sehingga

memungkinkan siswa dapat melakukan eksplorasi sendiri dalam

mengkonstruksi pengetahuannya.

Susanto (2014: 33) mengemukakan secara umum tujuanpembelajaran IPS di SD, antara lain: (1) memperolehgambaran tentang suatu daerah/lingkungannya sendiri, (2)mendapatkan informasi tetang suatu lingkungandaerah/wilayah Indonesia, (3) memperoleh pengetahuantentang penduduk Indonesia, (4) menumbuhkembangkankesadaran dan wawasan kebangsaan, (5) mengetahuikebutuhan hidup, (6) mampu merasakan sebuah kemajuankhususnya teknologi mutakhir, (7) mampu berkomunikasi,bekerjasama dan bersaing di tingkat lokal, nasional daninternasional, (8) mampu berinteraksi sebagai mahluk sosialyang berbudaya, (9) memiliki kepekaan terhadap fenomenasosial budaya, dan (10) memiliki integritas yang tinggiterhadap negara dan bangsa.

Berdasarkan pembahasan tentang IPS SD di atas dapat disimpulkan

bahwa hakikat IPS adalah untuk mengembangkan konsep pemikiran

yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di lingkungan

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

28

siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS diharapkan

dapat melahirkan warga negara yang baik, bertanggung jawab,

terhadap bangsa dan negaranya. Cara dan teknik pembelajaran IPS

di SD itu sendiri harus dikaji dengan tepat. Karena bahan materi IPS

penuh dengan konsep-konsep abstrak seperti waktu, perubahan,

kesinambungan (continuity), arah mata angin, lingkungan, ritual,

akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan, atau

kelangkaan. Oleh sebab itu pembelajaran IPS di SD harus bergerak

dari yang konkret ke yang abstrak dengan mengikuti pola

pendekatan lingkungan yang semakin meluas dan pendekatan spiral

dengan memulai dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sempit

menjadi lebih luas, dan dari yang dekat ke yang jauh.

5. Penelitian yang Relevan

Berikut ini beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian

eksperimen dalam proposal ini:

a. Hasil Penelitian Beta Nur Safitri

Berdasarkan hasil penelitian Beta Nur Safitri (2012) yang berjudul

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Number Head Together

terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas IV di SDN

Lesanpuro 3 Kota Malang. Hasil dari penelitian Beta Nur Safitri

adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada penerapan

model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV di SDN Lesanpuro 3

Kota Malang.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

29

Berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji-t diperoleh hasil

thitung adalah 2,805 dan ttabeladalah 1,994 sedangkan signifikansi p

(0,007). Hasil ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel (2,805 lebih besar

dari 1,994) dan p <0,05 (0,007 lebih kecil dari 0,05) sehingga

Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf signifikansi 5%. Dengan

demikian ada pengaruh yang positif dan signifikan pada penerapan

model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV di SDN Lesanpuro 3

Kota Malang.

Persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada model

pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif

tipe number head together, variabel terikatnya yaitu hasil belajar dan

jenis penelitiannya menggunakan penelitian eksperimen. Selanjutnya

Beta Nur Safitri juga menerapkan penelitiannya pada mata pelajaran

IPS. Perbedaannya pada penelitian yang dilakukan Beta Nur Safitri

populasi yang digunakan pada penelitian di atas adalah kelas IV SD

Negeri Lesanpuro 3 Kota Malang, sedangkan pada penelitian ini

adalah kelas IV SD Negeri Tanjung Jaya. Tempat penelitian yang

dilakukan Beta Nur Safitri di kota Malang Jawa Timur, sedangkan

tempat penelitian ini dilakukan di Bangunrejo Lampung Tengah.

Pada penelitian Beta Nur Safitri dilaksanakan pada tahun pelajaran

2011/2012, sedangkan pada penelitian ini dilaksanakan pada tahun

pelajaran 2016/2017.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

30

b. Hasil Penelitian Husnul Risqi

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Husnul Risqi (2014)

yang berjudul pengaruh “Pengaruh Penggunaan Pembelajaraan

Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) terhadap Hasil

Belajar Siswa Kelas 3 SD Muhammadiyah 12 Pamulang pada Mata

Pelajaran Matematika”. Hasil dari penelitian Husnul Risqi adalah

terdapat pengaruh yang signifikan antara pembelajaran kooperatif tipe

NHT terhadap hasi belajar matematika siswa yang dapat dilihat dari

hasil perhitungan uji-t dengan nilai t-hitung > t tabel (2,886 > 2,001)

dengan derajat kebebasan (db)= 58, dengan taraf signifikansi 0,05.

Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya rata-rata

hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen berbeda dengan

rata-rata hasil belajar matematika siswa pada kelas kontrol. Dengan

demikian hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran

kooperatif tipe NHT memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

hasil belajar matematika siswa.

Persamaan penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada model

pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran kooperatif

tipe numbered head together dan hasil belajar sebagai variabel

terikanya. Perbedaannya mata pelajaran yang diteliti pada penelitian

yang dilakukan Husnul Risqi adalah matematika, sedangkan pada

penelitian ini IPS. Selain itu, penelitian yang dilakukan Risqi

dilaksanakan pada tahun 2014, sedangkan penelitian ini tahun 2017.

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas 3 ini adalah siswa

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

31

kelas 4. Tempat penelitian yang dilakukan Husnul Risqi adalah SD

Muhammadiyah 12 Pamulang Jakarta. Adapun tempat penelitian ini

dilakukan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya Lampung Tengah.

B. Kerangka Pikir

Kerangka berpikir dibuat untuk memudahkan pelaksanaan penelitian,

seorang peneliti membuat kerangka berpikir untuk dijadikan acuan dalam

melaksanakan penelitiannya. Uma Sekaran dalam Sugiyono (2014: 60)

mengemukakan bahwa kerangka pikir merupakan model konseptual tentang

bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah

diidentifikasi sebagai masalah yang penting.

Kerangka pikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam

penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian

hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang

dilakukan peneliti di samping mengemukakan deskripsi teoritis untuk

masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel

yang diteliti.

Proses pembelajaran mata pelajaran IPS yang berlangsung di SD Negeri 1

Tanjung Jaya masih berpusat pada guru (teacher centered), guru sebagai

sumber informasi utama dan kurang melibatkan siswa untuk aktif dalam

proses pembelajaran. Hal ini akan mengakibatkan siswa kurang aktif dan

cenderung merasa bosan. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar

siswa adalah penggunaan model pembelajaran. Model pembelajaran

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

32

kooperatif tipe NHT adalah model pembelajaran yang memberikan

pengalaman belajar langsung kepada siswa.

Berdasarkan pokok pemikiran yang telah dijelaskan, memungkinkan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together berpengaruh

terhadap hasil belajar siswa. Hubungan antar variabel-variabel dalam

penelitian ini dapat dilihat pada gambar diagram kerangka pikir sebagai

berikut.

Gambar 1. Kerangka konsep variabel

Keterangan:

X = Model Kooperatif Tipe numbered head together

Y = Hasil Belajar Siswa

= Pengaruh

Pada gambar 1 dapat dijelaskan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe

numbered head together yang dilakukan saat proses pembelajaran

berlangsung dapat melibatkan siswa secara aktif dan membuat siswa lebih

termotivasi untuk menguasai materi yang diberikan oleh guru. Model

pembelajaran kooperatif tipe numbered head together juga dapat

mempermudah siswa dalam menghayati dan menerima materi pelajaran

serta meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

33

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir di atas, maka hipotesis

penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan pada penggunaan model pembelajaran kooperatif

tipe numbered head together terhadap hasil belajar siswa kelas IV SDN 1

Tanjung Jaya pada mata pelajaran IPS”.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Secara sederhana penelitian

eksperimen adalah penelitian yang mencari pengaruh dari suatu perlakuan

yang diberikan. Menurut Sugiyono (2016: 107) penelitian eksperimen dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Sesuai dengan pendapat Sugiyono, Sanjaya (2014: 85) menyatakan bahwa

penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh dari suatu tindakan atau perlakuan tertentu yang

sengaja dilakukan terhadap suatu kondisi tertentu. Objek penelitian ini adalah

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (X)

terhadap hasil belajar siswa (Y). Alasan mengapa peneliti menggunakan jenis

penelitian ini karena peneliti ingin mengetahui pengaruh penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe numbered head together terhadap hasil belajar

IPS siswa kelas IV.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan bentuk penelitian quasi

experimental design. Pemilihan penggunaan quasi experimental design ini

didasari karena sulitnya mengontrol semua variabel-variabel luar yang ikut

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

35

mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi experimental design terdiri

dari dua bentuk yaitu time series design dan nonequivalent control group

design. Adapun jenis design yang dipilih dalam penelitian ini yaitu

nonequivalent control group design. Pada desain ini terdapat dua kelompok

yang tidak dipilih secara random, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Kelas eksperimen adalah kelas yang mendapat perlakuan berupa penerapan

model numbered head together sedangkan kelas kontrol adalah kelompok

pengendali yaitu kelas yang tidak mendapat perlakuan. Sugiyono (2016: 116)

bahwa non-equivalent control group design digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Desain rancangan penelitian

Keterangan :O = pretest kelompok yang diberi perlakuan (eksperimen).O = posttest kelompok yang diberikan perlakuan (eksperimen).O = pretest kelompok yang tidak diberi perlakuan (kontrol).O = posttest kelompok yang tidak diberi perlakuan (kontrol).X = perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head

together.

Langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pilih dua kelompok subjek untuk dijadikan kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan

munggunakan model kooperatif tipe NHT dan kelompok Kontrol tidak

diberi perlakuan.

2. Memberikan pretest pada kedua kelompok.

O1 X O2

……………… …O3 O4

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

36

3. Melakukan perlakuan pada kelas eksperimen dalam hal ini dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head

together, sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan model

pembelajaran kooperatif tipe numbered head together.

4. Setelah selesai melakukan kegiatan ke 3 kemudian melakukan posttest.

pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

5. Cari mean kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, antara pretest

dan posttest.

6. Menggunakan statistik untuk mencari perbedaan hasil langkah kelima,

sehingga dapat diketahui pengaruh penerapan model kooperatif tipe

numbered head together mata pelajaran IPS kelas IV SDN 1 Tanjung

Jaya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tanjung Jaya yang beralamat di

Jalan Ki Hajar Dewantoro, kecamatan Bangunrejo, Kabupaten Lampung

Tengah. SD Negeri 1 Tanjung Jaya merupakan salah satu instansi sekolah

dasar yang menerapkan kurikulum KTSP.

2. Waku Penelitian

Penelitian ini diawali dengan observasi, dokumentasi dan wawancara

dengan guru kelas IV pada tanggal 1 dan 2 November 2016 dengan tujuan

untuk mengumpulkan data guna melengkapi pembuatan proposal

penelitian. Penyusunan proposal dan penyusunan instrumen dilaksanakan

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

37

mulai November 2016. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran

2016/2017 selama 5 bulan, dari bulan November sampai Maret, meliputi

tahap penyusunan proposal penelitian sampai pelaporan hasil penelitian.

Waktu pelaksanaan penelitian adalah pada tanggal 7 dan 8 Februari 2017.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti menentukan populasi dan

sampel terlebih dahulu, kemudian diberi perlakuan agar tercapai tujuan

dari penelitian yang akan dilaksanakan. Menurut Sugiyono (2016: 117)

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Sanjaya (2014:

228) berpendapat bahwa populasi adalah kelompok yang menjadi

perhatian peneliti, kelompok yang berkaitan dengan untuk siapa

generalisasi hasil penelitian berlaku.

Berdasarkan teori di atas peneliti mendefinisikan bahwa yang dimaksud

dengan populasi adalah suatu kelompok yang menjadi objek perhatian

utama peneliti yang digunakan untuk dijadikan sebagai generalisasi dari

sebuah penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas IV SD

Negeri 1 Tanjung Jaya dengan jumlah 60 siswa yang terdiri dari dua kelas,

yaitu kelas IVA dan Kelas IVB. Berikut ini merupakan data yang

diperoleh pada saat observasi.

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

38

Tabel 2. Data siswa kelas IV SD Negeri 1 Tanjung Jaya LampungTengah tahun pelajaran 2016/2017.

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah siswa1. IVA 16 14 302. IVB 12 18 30

Jumlah 28 32 60Sumber: Data Guru Kelas IVA dan IVB SD Negeri 1 Tanjung Jaya.

2. Sampel

Setelah menentukan populasi, penulis menentukan sampel untuk

memudahkan proses pelaksanaan penelitian karena jumlah objek yang

diamati menjadi sedikit namun akurat. Menurut Sugiyono (2016 118)

sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Sesuai dengan pendapat tersebut Gunawan (2013: 2)

menyatakan sampel sebagai bagian dari populasi yang memiliki

karakteristik atau keadaan tertentu yang akan diteliti.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan sampel adalah bagian

dari populasi yang memiliki ciri-ciri, sifat-sifat maupun karakteristik yang

sama dan dapat mewakili seluruh populasi tertentu. Teknik sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling. Sugiyono

(2016 :122) menyatakan non probability sampling yaitu teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama

bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota

sampel. Jenis sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sampel

jenuh. Sugiyono (2016: 124) menyatakan sampel jenuh ialah teknik

penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai hasil.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

39

Desain penelitian ini tidak akan mengambil objek secara acak dari

populasi tetapi menggunakan seluruh subjek dari populasi yaitu 60 siswa.

Maka sampel dalam penelitian ini sebanyak 60 siswa. Peneliti mengambil

sampel berjumlah 30 siswa sebagai kelas kontrol dan berjumlah 30 siswa

sebagai kelas eksperimen. Jadi peneliti memberi pengaruh terhadap kelas

eksperimen dengan menerapkan model kooperatif tipe NHT pada mata

pelajaran IPS. Sedangkan kelas kontrol dengan metode konvensional pada

mata pelajaran IPS.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2014: 60) Variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk adalah

variabel bebas (Variabel Independen) dan variabel terikat. Variabel

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulannya. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah variabel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen).

a. Variabel Terikat (Dependen)

Menurut Sugiyono (2014: 61) variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa (Y) pada

mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri 1 Tanjung Jaya.

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

40

b. Variabel Bebas (Independen)

Menurut Sugiyono (2014: 61) variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen/terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas (X)

adalah model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada sifat-sifat

yang didefinisikan dan diamati. Untuk memberikan penjelasan mengenai

variabel-variabel yang dipilih dalam penelitian, berikut ini diberikan

definisi oprasional variabel penelitian sebagai berikut.

a. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)

Pembelajaran model kooperatif tipe numbered head together

merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan

pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola

interaksi siswa dan memiliki tujuan akademik untuk meningkatkan

penguasaan akademik menghargai keberagaman dan meningkatkan

keterampilan sosial. Model pembelajaran number head together adalah

sebuah model belajar yang menitik beratkan pada berpikir bersama,

pembelajaran yang dirancang memengaruhi pola interaksi siswa dan

melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup

dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi

pelajaran.

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

41

Model pembelajaran ini memiliki ciri khas dimana guru hanya

menunjuk seorang siswa untuk mewakili kelompoknya tanpa memberi

tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompoknya tersebut.

Sehingga cara ini menjamin keterlibatan total semua siswa. Cara ini

adalah upaya untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa mengenai

materi pelajaran yang disampaikan

b. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara keseluruhan

meliputi aspek kognitif, afektif maupun psikomotor setelah melakukan

proses pembelajaran atau kemampuan-kemampuan yang dimiliki

peserta didik setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar

dalam penelitian ini difokuskan pada aspek kognitif. Ranah kognitif

siswa diukur menggunakan instrumen tes yang diberikan pada akhir

pembelajaran. Tes yang diberikan merupakan tes formatif dalam bentuk

pilihan ganda sebanyak 20 item. Setiap jawaban benar memiliki skor 1

dan jawaban salah memiliki skor 0. Siswa dikatakan berhasil apabila

siswa telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar

70.

E. Instrumen Penilaian

Peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa instrumen tes dalam

penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan

siswa dan bagaimana hasil belajar siswa setelah mengikuti proses

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

42

pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe numbered head

together.

1. Pengertian Instrumen Tes

Instrumen yang digunakan peneliti berupa instrumen tes. Tes adalah

instrumen atau alat untuk mengumpulkan data tentang kemempuan subjek

penelitian dengan cara pengukuran (Sanjaya, 2014: 251). Teknik ini

digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada ranah kognitif.

Bentuk tes yang diberikan berupa soal pilihan jamak yang berjumlah 20

butir soal, setiap jawaban benar memiliki skor 1 dan jawaban salah

memiliki skor 0.

2. Uji Coba Instrumen Tes

Instrumen tes yang telah tersusun, kemudian diujicobakan kepada kelas

yang bukan menjadi subjek penelitian. Uji coba instrumen tes dilakukan

untuk mendapatkan persyaratan soal pretest dan posttest yaitu validitas

dan reliabilitas. Uji coba instrumen tes dilakukan di kelas IV SD Negeri 4

Bangunrejo pada tanggal 27 Januari 2017.

3. Uji Persyaratan Instrumen

Setelah dilakukan uji instrumen tes, selanjutnya menganilisis hasil uji coba

instrumen. Hal-hal yang dianalisis mencakup:

a Validitas

Valid berarti instrumen yang telah diujicobakan dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Definisi validitas

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

43

dikemukakan oleh Yusuf (2014: 234) bahwa validitas suatu instrumen

yaitu seberapa jauh instrumen itu benar-benar mengukur apa (objek)

yang hendak diukur. Validitas tes yang digunakan dalam penelitian ini

adalah validitas isi. Menurut Yusuf (2014: 235) validitas isi merupakan

modal dasar dalam suatu instrumen penelitian, sebab

kesahihan/validitas isi akan menyatakan keterwakilan aspek yang

diukur dalam instrumen.

Dalam teknis pengujian validitas isi dibantu dengan menggunakan kisi-

kisi instrumen, atau matrik pengembangan instrumen, dengan kisi-kisi

instrumen maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan

sistematis. Kisi-kisi tersebut dapat dijadikan pedoman dalam

penyusunan instrumen tes sesuai dengan materi yang ingin kita ukur.

Untuk mengukur tingkat validitas soal, digunakan rumus korelasi point

biserial dengan bantuan program microsoft office excel 2013, rumus

yang digunakan sebagai berikut.

Keterangan:rpbis = koefisien korelasi point biserialMp = mean skor dari subjek-subjek yang menjawab benar item yang

dicari korelasiMt = mean skor totalSt = simpangan bakup = proporsi subjek yang menjawab benar item tersebutq = 1-P(Sumber: Kasmadi, 2014: 157)

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

44

Tabel 3. Interpretasi koefisien korelasi nilai r

Besar koefisien korelasi Interpretasi0,80 – 1,00 Sangat kuat0,60 – 0,79 Kuat0,40 – 0,59 Sedang0,20 – 0,39 Rendah0,00 – 0,19 Sangat rendah

(Sumber: Sugiyono, 2015: 257)

b. Reliabilitas

Menurut Yusuf (2014: 242) yang dimaksud dengan reliabilitas

merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu instrumen penelitian

terhadap individu yang sama, dan diberikan dalam waktu yang berbeda.

Suatu tes dikatakan reliabel apabila instrumen itu dicobakan kepada

subjek yang sama secara berulang-ulang namun hasilnya tetap sama

atau relatif sama. Dalam penelitian ini menggunakan pengujian

reliabilitas instrumen jenis internal consistency, yang dilakukan dengan

cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh

dianalisis dengan KR 20. Untuk menghitung reliabilitas soal tes maka

digunakan rumus KR 20 (Kuder Richardson) sebagai berikut.

Keterangan:r11 = reliabilitas tesp = proporsi subjek yang menjawab item dengan benarq = proporsi subjek yang menjawab item dengan salahΣpq = jumlah hasil perkalian antara p dan qn = banyaknya/jumlah itemS = standar deviasi dari tes(Sumber: Arikunto, 2012: 115)

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

45

Dalam peneitian ini digunakan program MS Exel 2013. Kriteria tingkat

reliabilitas adalah sebagai berikut

Tabel 4. Koefisien reliabilitas.

N No. Koefisien Reliabilitas Tingka Reliabilitas

1 0,8-1 Sangat Kuat2 0,6-0,79 Kuat3 0,4-0,59 Sedang4 0,2-0,39 Rendah5 0-0, 19 Sangat Rendah

(Sumber: Arikunto, 2006: 276)

F. Teknis Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan perlakuan terhadap kelas eksperimen dan kelas kontrol

maka diperoleh data berupa hasil pretest, posttest dan peningkatan

pengetahuan (N-Gain). Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan, dapat

digunakan rumus sebagai berikut.

G =

Dengan kategori sebagai berikut:

Tinggi : 0,7 ≤ N-gain ≤ 1

Sedang : 0,3 ≤ N-gain < 0,7

Rendah : N-gain < 0,3

(Sumber : Meltzer dalam Khasanah, 2014: 39)

1. Teknik Analisis Data Kuantitatif

a. Nilai Hasil Belajar Secara Individual

Untuk menghitung nilai hasil belajar siswa ranah kognitif secara

individu dengan rumus sebagai berikut.

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

46

NP = X 100Keterangan:NP = nilai pengetahuanR = skor yang diperoleh/item yang dijawab benarSM = skor maksimum100 = bilangan tetap(Sumber: Purwanto, 2008: 102)

b. Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa

Untuk menghitung nilai rata-rata seluruh siswa dapat dihitung dengan

rumus:

X =

Keterangan:X = nilai rata-rata seluruh siswaΣX = total nilai yang diperoleh siswaΣN = jumlah siswa(Sumber: Aqib, dkk., 2010: 40)

c. Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Secara Klasikal

Menghitung persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal

dapat digunakan rumus berikut.

P = x 100 %

(Sumber: Aqib, dkk., 2010: 41)

Tabel 5. Persentase ketuntasan hasil belajar siswa.

No Persentase Kriteria1 >85% Sangat tinggi2 65-84% Tinggi3 45-64% Sedang4 25-44% Rendah5 < 24% Sangat rendah

(Adopsi: Aqib, dkk., 2010: 41)

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

47

2. Uji Persyaratan Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Ada beberapa

cara yang digunakan untuk menguji normalitas data, antara lain dengan

kertas peluang normal, uji chi kuadrat, uji liliefors, dengan teknik

kolmogorov-smirnov, dan dengan SPSS 23.

Dalam penelitian ini, pengujian normalitas data menggunakan program

SPSS 23 Gunawan (2013: 77) menjelaskan langkah-langkah

penggunaannya sebagai berikut:

a. Buka program SPSSb. Entry data atau buka file data yang akan akan dianalisisc. Pilih menu berikut : Analyze Descriptives Statistics

Explore Okd. Setelah muncul kotak dialog uji normalitas, selanjutnya pilih y

sebagai dependent list: pilih x sebagai factor list, jika ada lebih dari 1kelompok data, klik Plots; pilih normality test with plots; dan klikcontinue, lalu ok.

Uji normalitas dengan menggunakan bantuan paket program SPSS

menghasilkan 4 jenis keluaran yaitu processing summary, descriptives,

test of normality, dan Q-Q plots. Dalam penelitian ini keluaran yang

dihasilkan dari proses penghitungan ialah test of normality. Rumusan

Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : Populasi berdistribusi normal

Ha : Populasi yang tidak berdistribusi normal

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

48

Ketentuan untuk menarik kesimpulan hasil perhitungan menggunakan

SPSS yang berupa data test of normality adalah jika nilai signifikan

yang diperoleh lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal atau

diterima.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel

berasal dari populasi dengan variansi yang sama atau tidak. Analisis ini

dilakukan untuk memastikan apakah asumsi homogenitas pada masing-

masing kategori data sudah terpenuhi atau belum. Apabila asumsi

homogenitasnya terbukti maka peneliti dapat melakukan pada tahap

analisis data lanjutan. Teknik pengujian homogenitas dua variabel

sebagai berikut.

Rumusan hipotesis:

H0 = Jika Fhitung < Ftabel maka sampel homogen.

Ha = Jika Fhitung > Ftabel maka sampel tidak homogen.

Uji homogenitas digunakan uji F dengan rumus sebagai berikut.

F = varian terbesarvarian terkecil(Sumber: Muncarno, 2015: 57)

Harga Fhitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan Ftabel untuk diuji

signifikansinya dengan taraf signifikansi yaitu 0,05. Selain dengan

rumus di atas, langkah-langkah pengujian homogenitas juga dapat

menggunakan bantuan program statistik SPSS 23 dengan langkah-

langkah pengujiannya seperti yang dijelaskan oleh Gunawan (2013: 85)

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

49

sebagai berikut. Adapun langkah-langkah pengujiannya seperti yang

dijelaskan oleh Gunawan (2013: 85) sebagai berikut.

a. Buka file data yang akan dianalisis.b. Pilih menu berikut ini: Analyze Descriptives Statisticts

Explore.c. Pilih y sebagai dependent list dan x sebagai factor list.d. Klik tombol plots.e. Pilih Lavene test, untuk untransformed.f. Klik continue lalu Ok.

Keperluan penelitian hanya untuk keluaran test of homogenity of

varience yg digunakan, sementara keluaran data yang lain tidak

digunakan. Selanjutnya data keluaran tersebut ditafsirkan dengan

memilih salah satu statistik, yaitu statistik yang didasarkan pada rata-

rata (based of mean). Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : variansi pada tiap kelompok sama (homogen)

Ha : variansi pada tiap kelompok tidak sama (tidak homogen)

Untuk menetapkan homogenitas digunakan pedoman sebagai berikut.

a. Tetapkan taraf signifikansi uji, α(0,05).

b. Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh.

c. Jika signifikansi yang diperoleh > α, maka variansi setiap sampel

sama (homogen).

d. Jika variansi yang diproleh < α, maka variansi setiap sampel tidak

sama (tidak homogen).

3. Pengujian Hipotesis

Jika sampel atau data dari populasi yang berdistribusi normal maka

pengujian hipotesis untuk mengetahui apakah ada pengaruh X (model

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

50

pembelajaran kooperatif tipe numbered head together) terhadap Y (hasil

belajar IPS) maka diadakan uji kesamaan rata-rata. Pengujian hipotesis ini

menggunakan independent sampel t-test dalam program statistik SPSS 23.

Independent sampel t-test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata

dari dua kelompok data atau sampel yang independen.

Rumus Statistik :

Dimana :

Keterangan :X1 = rata-rata data pada sampel 1X2 = rata-rata data pada sampel 2n1 = jumlah anggota sampel 1n2 = jumlah anggota sampel 2S1 = simpangan baku sampel 1S2 = simpangan baku sampel 2Sg = Standar deviasi gabungan(Sumber: Muncarno, 2015: 56)

Gunawan (2013: 116-117) menjelaskan langkah-langkah menggunakan

analisis program statistik SPSS 23 dalam pengujian hipotesis sebagai

berikut:

a. Buka program statistik SPSS yang sudah terpasang di komputer, lalumasukan A dan B pada variabel view.

b. Masukan data hasil penelitian pada kolom yang sesuai pada data view.c. Pilih menu Analyze →Compare Mean →Independent Sampel t-Test.d. Pindahkan variabel Diklat (A) dan Non Diklat (B) ke kolom yang

sesuai pada kotak dialog Independent Sampel t-Test lalu pilih Ok.

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

51

Aturan keputusan:

Pada analisis dengan program statistik SPSS 23 sedikit berbeda dengan

perhitungan manual, perhitungan dengan program statistik SPSS 23 yang

dilihat adalah nilai p (probabilitas) yang ditunjukkan oleh nilai sig (2-

tailed). Dengan aturan keputusan, jika nilai sig.< 0.05, maka diterima,

sebaliknya jika nilai sig. > 0,05 maka ditolak.

Maka dalam penulisan ini peneliti menetapkan hipotesis sebagai berikut:

Ha :(Terdapat pengaruh positif dan signifikan pada penggunaan model

pembelajaran kooperatif tipe numbered head together terhadap

hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 1 Tanjung Jaya).

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

73

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan rata-rata nilai pretest antara kelas eksperimen dan

kontrol. Nilai rata-rata pada kelas eksperimen adalah 53,67 sedangkan

nilai rata-rata kelas kontrol adalah 54, dimana selisih antara kedua

kelompok yaitu 0,33.

2. Terdapat perbedaan rata-rata nilai posttest antara kelas eksperimen dan

kontrol. Nilai rata-rata posttest pada kelas eksperimen sebesar 71,33,

sedangkan kelas kontrol adalah 63,17. Selisih nilai rata-rata posttest

kedua kelas tersebut sebesar 8,16.

3. Terdapat perbedaan N-Gain hasil belajar kognitif pada siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Nilai ata-rata N-Gain kelas eksperimen

sebesar 0,39, masuk ke dalam kriteria sedang, sedangkan nilai rata-rata N-

Gain kelas eksperimen adalah 0,20, masuk ke dalam kriteria rendah.

Selisih nilai rata-rata N-Gain kedua kelas tersebut sebesar 0,19.

4. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada penerapan model

kooperatif tipe numbered head together terhadap hasil belajar IPS siswa

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

74

kelas IV SD Negeri 1 Tanjung Jaya. Nilai signifikansi sebesar 0,004, nilai

tersebut diperoleh melalui uji Independent Sample t-test dengan program

SPSS 23 menggunakan data posttest kelas eksperimen dan kontrol.

5. Hasil pengujian hipotesis menggunakan rumus t-test pooled varians

diperoleh data thitung sebesar 2,95 sedangkan ttabel sebesar 2,000,

perbandingan tersebut menunjukan (2,95 > 2,000) berarti Ha diterima.

Artinya terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered

head together terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1

Tanjung Jaya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe numbered head together, maka ada beberapa

saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti, antara lain bagi:

1. Siswa

Model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together dapat melatih

siswa untuk dapat belajar secara aktif dan percaya diri, namun diharapkan

siswa memiliki hubungan komunikasi yang baik dengan teman

kelompoknya, kemudian siswa hendaknya dapat memanfaatkan waktu

sebaik-baiknya.

2. Guru

Guru dalam menerapkan model kooperatif tipe numbered head together

hendaknya memperhatikan alokasi waktu dan mengatur waktu seefektif

mungkin.

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

75

3. Sekolah

Sekolah hendaknya merekomendasikan metode atau model pembelajaran

yang lebih inovatif dan membuat siswa lebih aktif seperti model

pembelajaran kooperatif tipe numbered head together untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

4. Peneliti lanjutan

Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian sejenis dapat menggunakan

model kooperatif tipe numbered head together pada kelas yang lainnya

dan disesuaikan dengan materi yang akan dipelajari.

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

75

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas untuk SD, SLB, TK. YramaWidya. Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. BumiAksara. Jakarta.

----------. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi (Revisi VD).Rineka Cipta. Jakarta.

BSNP. 2006. Panduan penyusunan Kurikulum tingkat satuan pendidikan JenjangPendidikan Dasar dan Menengah. BSNP. Jakarta.

----------. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.BSNP. Jakarta.

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Yrama Widya. Bandung.

Gunawan, Muhamad Ali. 2013. Statistik untuk Penelitian Pendidikan. ParamaPublishing. Yogyakarta.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Pustaka Setia. Bandung.

Hamdayama, dan Jumanta.2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif danBerkarakter .Ghalia Indonesia. Bogor.

Herry Hernawan, Asep. 2007. Belajar dan Pembelajaran Sekolah Dasar. UPIPRESS. Bandung.

Huda, Miftahul. 2014. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan ModelPenerapan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

----------. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Pustaka Belajar.Yogyakarta.

Kasmadi dan Sunariah, Nia Siti. 2014. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.Alfabeta. Bandung.

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

76

Khasanah, Faridhatul. 2014. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran AktifTipe Teka-teki Silang Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 4Metro Timur. Universitas Lampung.

Komalasari, Kokom. . 2010. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. PTRefika Aditama. Bandung.

----------. 2011. Pembelajaran Kontekstual (konsep dan Aplikasi). PT.Refika Aditama. Bandung.

Kunandar. 2013. Penilaian Autentik. Rajagrafindo. Jakarta.

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2016. Ragam Pengembangan ModelPembelajaran. Kata Pena. Jakarta.

Muncarno. 2015. Statistik Pendidikan Edisi Ke-5. Artha Copy. Metro-Lampung.

Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Diva Press. Bandung.

Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.Remaja Rosdakarya. Bandung.

Risqi, Husnul. 2014. Pengaruh Penggunaan Pembelajaraan Kooperatif TipeNumbered Heads Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas 3SD Muhammadiyah 12 Pamulang pada Mata Pelajaran Matematika.Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Safitri, Beta Nur. 2012. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran NumberedHeads Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada MataPelajaran IPS Kelas IV di SDNLesanpuro 3 Kota Malang. UniversitasNegeri Malang.

Sagala, Syaipul. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung.

Sanjaya, Wina. 2014. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur.Kencana Prenada Media Group. Jakarta.

Sudjana, Nana. 2011. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. RemajaRosdakarya. Bandung.

Sugiyono, 2014. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta.Bandung.

----------. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.

Supriatna, N. 2007. Pendidikan IPS di SD. UPI PRESS. Bandung

Suprijono, A. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. PustakaPelajar Offset. Yogyakarta.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran. Kencana. Jakarta.

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE …digilib.unila.ac.id/26825/12/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHAN.pdf · BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 TANJUNG JAYA (S kripsi) Oleh EKA

77

----------. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Kencana.Jakarta.

Tim Penyusun. 2006. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.Depdiknas. Jakarta.

----------. 2009. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem PendidikanNasional. Sinar Grafika. Jakarta.

Trianto. 2012. Desain Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, danImplementasinya dalam kurikulum Satuan Pendidikan (KTSP). BumiAksara. Jakarta.

Warsono & Hariyanto. 2012. Pembelajaran Aktif. PT. Rodaskarta. Bandung.

Winataputra, Udin S dkk. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. UniversitasTerbuka. Jakarta.

Yusuf, A. Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan PenelitianGabungan. Kencana. Jakarta.