pelabuhan tanjung tembaga

12
1. Umum Angkutan laut memegang peranan penting dalam kelancaran perdagangan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi antara lain daya angkut banyak, jarak tempuh luas dan biaya relatif murah. Guna menunjang perdagangan dan lalu-lintas muatan, pelabuhan diciptakan sebagai titik simpul perpindahan muatan barang dimana kapal-kapal dapat berlabuh, bersandar, melakukan bongkar muat barang dan penerusan ke daerah lainnya (Soedjono Kramadibrata, 1985). Pada makalah tentang Pelabuhan kami mengambil tema tentang Pelabuhan Tanjung Tembaga. Pelabuhan Tanjung Tembaga merupakan pelabuhan penyangga dari keberadaan pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan pelabuhan Gresik. Pelabuhan Probolinggo yang secara geografis terletak pada posisi 70-43'-0" LS dan 1130-13'-0" BT, dengan batas darat masuk dalam kelurahan Mayangan dan secara administratif masuk wilayah Kota Probolinggo.

Upload: kukuh-prasetyo-pangudi-utomo

Post on 25-Jul-2015

743 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

profil pelabuhan tanjung Tembaga Di probolinggo Jatim,

TRANSCRIPT

Page 1: Pelabuhan Tanjung Tembaga

1. Umum

Angkutan laut memegang peranan penting dalam kelancaran perdagangan karena

memiliki nilai ekonomis yang tinggi antara lain daya angkut banyak, jarak tempuh luas

dan biaya relatif murah. Guna menunjang perdagangan dan lalu-lintas muatan, pelabuhan

diciptakan sebagai titik simpul perpindahan muatan barang dimana kapal-kapal dapat

berlabuh, bersandar, melakukan bongkar muat barang dan penerusan ke daerah lainnya

(Soedjono Kramadibrata, 1985).

Pada makalah tentang Pelabuhan kami mengambil tema tentang Pelabuhan

Tanjung Tembaga. Pelabuhan Tanjung Tembaga merupakan pelabuhan penyangga dari

keberadaan pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan pelabuhan Gresik. Pelabuhan

Probolinggo yang secara geografis terletak pada posisi 70-43'-0" LS dan 1130-13'-0" BT,

dengan batas darat masuk dalam kelurahan Mayangan dan secara administratif masuk

wilayah Kota Probolinggo.

Gambar 1. Layout Pelabuhan Tanjung Tembaga

2. Sejarah Pelabuhan

Pelabuhan Tanjung Tembaga yang berlokasi di Kecamatan Mayangan, Kota

Probolinggo, Jawa Timur, sudah di bangun mulai zaman kolonial belanda, pelabuhan ini

merupakan pelabuhan antar pulau (interinsulair) dengan karakteristik aktivitas adalah

bongkar-muat barang kebutuhan pokok seperti beras, hewan, minyak dan lain-lain.

Dengan tonase yang kecil (maksimal 700 DWT) dan melayani penumpang ke pulau Gili

Ketapang. Seiring dengan perkembangan perdagangan dan industri di kota Probolinggo

Page 2: Pelabuhan Tanjung Tembaga

maka pelabuhan Tanjung Tembaga selain melayani pelayaran rakyat juga memberikan

pelayanan untuk pengiriman dan pemasukan barang untuk industri yang berada di

wilayah sekitar pelabuhan Tanjung Tembaga.

3. Kondisi Teknis

Sebagai pelabuhan pendukung di areal jawa timur dengan kegiatan bongkar muat

barang, pelayaran antar pulau, tempat pelalangan ikan dan pelayanan untuk pengiriman

dan pemasukan barang untuk industri. Pada proses bongkar-muat barang industri yang

akan dikirim ke negara lain seperti residu, baggas tebu, methanol dan adhesive

menggunakan kapal-kapal besar dengan sistem bongkar muat barang langsung di

dermaga untuk efisiensi biaya dan tenaga, namun dalam kenyataannya sistem aktivitas

bongkar-muat yang dipakai saat ini menggunakan bantuan tongkang untuk menampung

barang yang datang atau akan diangkut ke kapal besar yang berlabuh jauh di luar kolam

pelabuhan. Sistem bongkar muat dua kali proses seperti ini lazim disebut sistem reede.

Sistem aktivitas bongkar muat dua kali proses ini menyebabkan kegiatan bongkar-muat

menjadi tidak efisien dan efektif. Kondisi ini diakibatkan oleh kurang memadainya

fasilitas pelabuhan seperti kolam pelabuhan yang dangkal, alur pelayaran sempit.

Gambar 2. Tempat Parkir dan Bongkar muat Gambar 3. Areal Pelelangan ikan

Data terakhir arus kunjungan kapal di Pelabuhan Probolinggo tahun 2006 tercatat

sebesar 3.325 unit atau 511.347 GT dan arus barang tercatat sebesar 346.829 ton/M3.

Page 3: Pelabuhan Tanjung Tembaga

FASILITAS  TERSEDIA  CABANG  PROBOLINGGO

NO. URAIAN SATUANFASILITAS TERSEDIA

1 2 3 4       a PELAYANAN JASA KAPAL      01.  Labuh                a.  Kolam Pelabuhan Ha 13            b.  Penahan Gelombang M' 1.158  02. Tambatan               a.    B e t o n M' 2.671           b.    Besi / Kayu M' 277           c.    Pinggiran M' 350       

b PELAYANAN JASA BARANG      01.  Dermaga M2 5.305

 02.01.   Gudang Penumpukan Diusahakan M2 27.805

 02.02.  Gudang Penumpukan Disewakan M2 0

 03.01.   Lapangan Penumpukan Diusahakan M2 20.225

 03.01.   Lapangan Penumpukan Disewakan M2 0

       

c PENGUSAHAAN ALAT-ALAT      01.01.  Tongkang Diusahakan Unit 1

  02.01.  Peralatan PMK  Diusahakan Unit 1       d PENGUSAHAAN TBAL      01.01.   Tanah  Daratan M2 308.827  01.02.  Tanah  Perairan M2 96.65  02.  Bangunan M2 1.14

 03.  Kapasitas Penyediaan Air Minum M3 536.112

       

eFASILITAS RUPA-RUPA USAHA    

 01.  Gate Pas Pelabuhan dan Retribusi Unit 1

Page 4: Pelabuhan Tanjung Tembaga

3.1 Bangunan Pelabuhan

Pelabuhan tanjung tembaga dilengkapi beberapa bangunan guna untuk menjaga

kestabilan dari aspek gelombang air laut di laut jawa, berikut bangunan yang

terdapat pada pelabuhan:

1. Break Water: Bangunan yang berfungsi untuk memecahkan gelombang,

sehingga ombak yang akan menuju pantai tenang, memudahkan prosea

bongkar muat dan transitnya kapal.

Gambar 4. Break Water

2. Jetty : Bangunan tegak lurus pantai yang diletakkan peada kedua sisi yang

berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai agar

perjalanan kapal tidak tertanggu.

Gambar 5. Jetty

Page 5: Pelabuhan Tanjung Tembaga

3. Kolam Penyimpanan kayu: kolam besar yang dikelilingi ole bangunan air

guna berfungsi untuk bongkar muat kayu dan penyimpan kayu untuk industry

Gambar 6. Kolam Penampung Kayu

4. Kondisi Oceanografi

Oseanografi berasal dari bahasa Yunani, oceanos yang berati laut dan graphos

yang berati gambaran atau diskriptis secara sedoceanografi dapat diartikan sebagai

gambaran atau diskripsi tentang laut (Wikipedia, 2009). Data diambil dari hasil

Praktikum mahasiswa Perikanan Universitas Brawijaya.

Page 6: Pelabuhan Tanjung Tembaga

Tabel 1. Hasil Praktikum (Perikanan UB)

a. Kecepatan Arus

Kecepatan arus yaitu 0,15 m/s. Arus terjadi disebabkan oleh adanya

angin. Karena arus dipengaruhi angin, maka arah arus permukaan mengikuti

arah angin yang ada. Khususnya di Asia Tenggara karena arah angin muson

sangat kentara perubahannya antara musim barat dan musim timur maka arus

laut permukaan juga banyak dipengaruhi (Earlhamfa, 2009). Kecepatan arus

yang pernah diukur di selat bagian utara dalam bulan-bulan Nopember dan

Desember, di permukaan dan di dekat dasar menunjukkan kekuatan yang

hamper sama. Di lapisan permukaan 0,75 m/s dan di dekat dasar 0,83 m/s.

pengaruh arus pasang surut di selat ini lebih kuat daripada arus angin dan

muson (Roimohtarto, 2001). Terjadinya arus yang hampir selalu ke arah barat

daya disebabkan oleh adanya gradient permukaan laut ke arah selat. Hal ini

ditunjukkan oleh adanya hubungan yang erat antara aliran mendatar dan

perbedaan permukaan laut antara Tanjung Priok di pantai utara dan Palabuan

Ratu di pantai selatan Jawa (WYRTKI, 1961).

b. Pasang Surut

Diketahui bahwa kecepatan pasang surut di daerah Probolinggo yaitu 8

cm/jam. Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah

dipengaruhi rentang pasang surut (tidal range). Sedangkan periode pasang

surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit (Surbakti,

2007). Pasang surut di Indonesia dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu: 1). Pasang

surut harian ganda (semi diurnal tide) yaitu pasang yang memiliki sifat dalam

satu hari terjadi dua kali pasang dan juga dua kali surut; 2). Pasang surut

harian tunggal (diurnal tide) yaitu tipe pasang surut yang apabila dalam satu

hari terjadi 1 kali pasang dan 1 kali surut; 3). Pasang surut campuran condong

ke harian ganda (mixed tide prevealling semi diurnal); 4). Pasang surut

campuran condong ke harian tunggal atau mixed tide prevealling diurnal

(Triatmojo, 1999). Di Probolinggo termasuk ke dalam jenis pasang surut semi

diurnal yaitu terjadi 2 kali pasang dan 2 kali surut.

Page 7: Pelabuhan Tanjung Tembaga

c. Gelombang

Diketahui bahwa tinggi gelombang sebesar 21 cm dan periode

gelombang 2,7 detik. Berdasarkan hasil yang didapat bahwa gelombang pada

perairan probolinggo termasuk relative kecil. Penyebab utama terjadinya

gelombang adalah angin. Gelombang dipengaruhi oleh kecepatan angin,

lamanya angin bertiup, dan jarak tanpa rintangan saat angin bertiup. Pada

hakikatnya gelombang yang terbentuk oleh hembusan angin akan merambat

lebih jauh dari daerah yang menimbulkan angin tersebut. Hal ini yang

menyebabkan daerah di pantai selatan pulau Jawa memiliki gelombang yang

besar meskipun angin setempat tidak begitu besar. Gelombang besar yang

dating tersebut bisa merupakan gelombang kiriman yang erasal dari badai

yang terjadi jauh di bagian selatan Samudera Hindia (Jatilaksno, 2009).

Perairan laut Probolinggo merupakan laut utara Jawa, sehingga gelombang

yang terjadi merupakan gelombang yang relative kecil.

Page 8: Pelabuhan Tanjung Tembaga

Gambar 7. Hasil Perhitungan.

5. Kondisi Sosial

Karakteristik sosial ini penduduk Kota Probolinggo dapat dilihat dari segi etnik

dan budaya masyarakatnya. Masyarakat Probolinggo dilihat dari sosial budaya sebagian

berasal dari budaya agraris (petani dan nelayan) dan berkembang menjadi masyarakat

urbanis. Sedangkan ditinjau dari suku, sebagian besar merupakan Suku Jawa dan Madura

yang terkenal ulet, lugas, terbuka, dan kuat dalam mengarungi kehidupan (berjiwa

wiraswasta tinggi). Selain itu perpaduan masyarakat dan budaya yang masih asli

dicerminkan dengan gotong royong, dan adat budaya khas, serta diwarnai dengan unsur

Islam. Hal ini dapat dipandang sebagai potensi masyarakat sehingga menjadi modal

dalam peningkatan sumber daya manusia sehingga terbentuk suatu masyarakat yang

handal dan berkembang dan mudah tanggap terhadap kemajuan. Lebih dari itu potensi

potensi yang ada menjadikan ketahanan sosial masyarakat akan mampu menangkal dan

menyaring kemungkinan adanya pengaruh budaya luar yang negatif.

Salah satu wujud kekhasan budaya masyarakat ialah lahirnya seni budaya khas

daerah seperti seni tari, seni suara, seni musik dan seni rupa. Hal ini selain memperkuat

budaya masyarakat juga menjadi aset yang bisa dikembangkan untuk wisata maupun

industri.

6. Kondisi Ekonomi

Perkembangan fisik kota Probolinggo dapat dikategorikan sangat cepat yang

terlihat dari pesatnya pembangunan pergudangan, perindustrian dan perdagangan baik

yang berada di kota Probolinggo maupun di kawasan pelabuhan ( RTRW Kota

Probolinggo, 2000). Di samping itu, kenyataan telah menunjukkan adanya gejala

kepadatan transportasi darat khususnya jalur Surabaya-Banyuwangi karena peningkatan

arus kendaraan barang yang akan mengapalkan barangnya melalui pelabuhan Tanjung

Perak. Dengan pembagian atau pengalihan pengapalan barang dari pelabuhan Tanjung

Perak ke pelabuhan Tanjung Tembaga diharapkan akan dapat mengurangi kepadatan di

ruas jalan jalur Surabaya-Banyuwangi (hasil dialog interaktif coffee morning, 2000).

Page 9: Pelabuhan Tanjung Tembaga

Area akses Pelabuhan langsung ke jalan Propinsi Probolinggo-Surabaya,

mempunyai garis pantai dengan interface yang ideal ke arah alur laut dan dikelilingi oleh

industri-industri besar di wilayah Probolinggo dan Pasuruan yaitu PT. Pabrik Kertas

Leces, PT. Kutai Timber Indonesia, PT.Palmolite Adhesive Indonesia, PT. Sasa Inti, PT.

Cheil Samsung, PT. Alfred Cargill Dharmala Feedmill, PT.Eratex, Pabrik Kemasan Air

Alamo dan PT. Bomo Bisma Indra (Laporan Studi Kelayakan Pengembangan Pelabuhan

Tanjung Tembaga, 2000)