pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing...

305
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBANTUAN VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA KONSEP FLUIDA STATIS (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 1 Nagrak) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Oleh : Nurwinda Septiana NIM : 1112016300003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 05-Nov-2019

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

TERBIMBING BERBANTUAN VIDEO TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA SMA PADA KONSEP FLUIDA STATIS

(Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 1 Nagrak)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Oleh :

Nurwinda Septiana

NIM : 1112016300003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

i

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Berbantuan Video Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Konsep Fluida

Statis” disusun oleh Nurwinda Septiana NIM 1112016300002, Program Studi

Pendidikan Fisika, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah

sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosah sesuai

ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 22 April 2019

Yang mengesahkan,

Pembimbing

Fathiah Alatas, M.Si

NIP. 19830215 200912 2 008

Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan
Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

iii

Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

iv

ABSTRAK

Nurwinda Septiana, NIM. 1112016300002. Pengaruh Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing Berbantuan Video terhadap Hasil Belajar Siswa SMA

pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri

terbimbing berbantuan video terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPA pada

konsep fluida statis. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Nagrak Kabupaten

Sukabumi pada bulan Februari 2019. Dalam penelitian ini yang menjadi kelas

eksperimen yaitu kelas XI IPA 5 berjumlah 33 siswa, sedangkan yang menjadi

kelas kontrol yaitu kelas XI IPA 4 berjumlah 33 siswa. Metode penelitian yang

digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group

design. Teknik penentuan sampel berdasarkan teknik purposive sampling.

Instrumen yang digunakan adalah tes objektif tipe pilihan ganda. Data hasil

instrumen tes dianalisis secara kuantitatif, sehingga menghasilkan data berupa

persentase yang dikonversi menjadi data kualitatif. Kesimpulan penelitian: Uji

hipotesis menggunakan Uji-T menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model

pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video terhadap hasil belajar siswa

SMA pada konsep fluida statis. Hasil tersebut didasarkan pada uji hipotesis

menggunakan Uji-T terhadap data posttest. Nilai signifikansi (2-tailed) sebesar

0,005 sedangkan nilai taraf signifikansi sebesar 0,05 atau nilai signifikansi (2-

tailed) < 0,05. Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen (71,73) lebih tinggi

dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol (64,61). Pembelajaran

menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video lebih

unggul dalam meningkatkan jenjang kognitif C1 (mengingat) 82%, C2

(memahami) 74% dan C3 (menerapkan) 79%.

Kata Kunci : Model Pembelajaran, Inkuiri Terbimbing, Video, Hasil Belajar,

Fluida Statis.

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

v

ABSTRACT

NURWINDA SEPTIANA, NIM 112016300002. Effect of Guided Inquiry

Learning Model Assisted Video on Student Learning Outcomes on Static

Fluid Concepts. Thesis Physics Education Study Program, Department of

Natural Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training,

Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2019.

This study aims to determine the effect of guided inquiry learning models assisted

by video on learning outcomes of students of class XI IPA on the concept of static

fluid. This research was conducted at SMA 1 Nagrak, Sukabumi Regency in

February 2019. In this study, the experimental class, namely class XI IPA 5,

amounted to 33 students, while those in the control class were class XI IPA 4

totaling 33 students. The research method used was quasi-experimental design

with nonequivalent control group design. The sampling technique is based on

purposive sampling technique. The instrument used is a multiple choice objective

test. The results of the test instrument data were analyzed quantitatively, so as to

produce data in the form of percentages which were converted into qualitative

data. Research conclusion: Hypothesis testing using T-Test shows that there is an

influence of guided inquiry learning model assisted by video on student learning

outcomes in the concept of static fluid. These results are based on hypothesis

testing using the T-Test on posttest data. Significance value (2-tailed) of 0.005

while significance level is 0.05 or significance value (2-tailed) <0.05. The

average student learning outcomes of the experimental class (71.73) were higher

than the average learning outcomes of the control class students (64.61).

Learning using a guided inquiry learning model assisted by video is superior in

increasing the cognitive level of C1 (remembering) 82%, C2 (understanding) 74%

and C3 (applying) 79%.

Keywords: Learning Model, Guided Inquiry, Video, Learning Outcomes, Static

Fluid.

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah menciptakan

semesta dengan segala kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurah untuk Baginda Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarganya, para

sahabat dan para pengikutnya yang senantiasa berada dalam lindungan Allah

SWT. Atas ridho-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Video

Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA pada Konsep Fluida Statis”.

Apresiasi dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Terima kasih yang terdalam penulis

sampaikan kepada kedua orang tua tercinta, Bapak Sugiman (Alm) dan Ibu Suyati

(Almh) yang telah memberikan doa, kasih sayang, motivasi serta dukungan luar

biasa kepada penulis. Selain itu, secara khusus apresiasi dan terima kasih penulis

sampaikan kepada::

1. Ibu Prof. Dr. Amany Lubis, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syaruf Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dwi Nanto, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

5. Ibu Ai Nurlaela, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan, saran, motivasi, serta arahan dalam proses

perkuliahan.

6. Ibu Fathiah Alatas, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan, saran, motivasi, serta arahan dalam proses penyusunan skripsi.

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

vii

7. Ibu Devi Solehat, M.Pd dan Bapak Drs. Hasian Pohan M.Si selaku dosen

penguji 1 dan penguji 2 yang telah bersedia menguji dan memberikan

arahannya kepada penulis.

8. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.

9. Bapak H. Chandra Widhikrama, S.Pd, M.Pd, selaku Kepala SMA Negeri 1

Nagrak Kabupaten Sukabumi yang telah memberikan izin penelitian kepada

penulis.

10. Ibu Anisa Wuri Handayani, S.Pd., selaku guru mata pelajaran fisika yang

telah memberikan bantuannya selama penelitian berlangsung.

11. Dewan guru, staff, karyawan dan para siswa/i SMAN 1 Nagrak yang telah

memberikan bantuan kepada penulis selama penelitian.

12. Keluarga tercinta Pak lik Supadi, M.Pd, Bu Lik Tri Rahayu, S.Pd, Bu Lik

Sumarsi (Almh), dan Kakakku Aji Rachmat Triana, S.Pd, Kedua adikku yang

selalu mendoakan dan mendorong penulis untuk tetap semangat dalam

mengejar dan meraih cita-cita. Kedua adikku Aulia dan Ghaitsa yang tak

bosan-bosannya selalu menyemangati dan menghibur. Skripsi ini saya

persembahkan untuk kalian semua.

13. Muhammad Abdul Jabbar A. Md. Kom, yang selalu menjadi tempat berbagi

cerita, memberikan doa, waktu, pikiran, tenaga, saran dan dukungan kepada

penulis.

14. Sahabat-sahabatku Iik, Yuni, Dian, Tari, Opi, Bang Iswan, dan Inoy yang

telah menemani perjalanan penulis selama penulisan skripsi. Sahabat-sahabat

sebagai tempat berbagi suka dan duka, motivasi serta memberikan bantuan,

dan dukungan kepada penulis.

15. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Fisika 2012 yang selalu memberikan

dukungan, motivasi, dan berbagi ilmu selama penulisan skripsi ini.

16. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini.

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

viii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini sangat

dinantikan. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi

pembaca dan umumnya bagi penyelenggara khazanah keilmuan di lingkungan

pendidikan.

Jakarta, 22 April 2019

Penulis

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI ......................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................... iii

ABSTRAK ............................................................................................................ iv

ABSTRACT ........................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….………. xi

DAFTAR TABEL …………………………………………………….…….… xii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………..……... xiv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 5

C. Pembatasan Masalah........................................................................ 5

D. Rumusan Masalah ........................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Kajian Teori.................................................................................... 7

1. Model Pembelajaran Inkuiri .................................................... 7

2. Media Pembelajaran .............................................................. 19

3. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ......................................... 27

4. Fluida Statis ........................................................................... 30

B. Hasil Penelitian Relavan ............................................................. 42

C. Kerangka Bepikir ........................................................................ 48

D. Hipotesis Penelitian ..................................................................... 50

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 51

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 51

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

x

B. Metode dan Desain Penelitian ..................................................... 51

C. Variabel Penelitian ....................................................................... 52

D. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 52

1. Populasi Penelitian ................................................................ 52

2. Sampel Penelitian .................................................................. 53

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 53

F. Instrumen Tes ............................................................................... 53

G. Teknik Pengujian Instrumen ....................................................... 55

H. Teknik Analisis Data Tes ............................................................. 61

I. Hipotesis Statistik ......................................................................... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 67

A. Hasil Penelitian ............................................................................ 67

1. Hasil Pretest .......................................................................... 68

2. Hasil Posttest ......................................................................... 69

3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar ............................................ 71

4. Hasil Uji Prasyarat ................................................................ 73

5. Hasil Uji Hipotesis ................................................................ 74

B. Pembahasan .................................................................................. 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 80

A. Kesimpulan................................................................................... 80

B. Saran ............................................................................................. 80

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 81

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tekanan dalam berbagai titik ............................................................ 32

Gambar 2.2 Prinsip Pompa Hidrolik ..................................................................... 33

Gambar 2.3 Gaya Apung....................................................................................... 35

Gambar 2.4 Tegangan Permukaan ........................................................................ 38

Gambar 2.5 Peristiwa Kapilaritas ......................................................................... 41

Gambar 2.6 Aplikasi Kapilaritas dalam Kehidupan Sehari-hari ........................... 42

Gambar 2.7 Kerangka Berpikir ............................................................................. 49

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen............................................................................. 68

Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen............................................................................. 70

Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar Siswa Pretest dan Posttest Berdasarkan

Jenjang Kognitif Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ................ 72

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tingkatan Inkuiri menurut Standard for Science Teacher

Preparation .................................................................................... 10

Tabel 2.2 Tingkatan Inkuiri menurut Alan Colburn ...................................... 10

Tabel 2.3 Kegiatan Inkuiri untuk Meningkatkan Pembelajaran .................... 11

Tabel 2.4 Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri ........................... 13

Tabel 2.5 Tahapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Eggen dan

Kauchak) ........................................................................................ 16

Tabel 2.6 Kelebihan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri ...................... 18

Tabel 2.7 Syarat benda mengapung, tenggelam dan melayang ..................... 37

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design ........................................... 51

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes .................................................................. 53

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Biserial ......................................... 56

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes .................................................. 57

Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas .................................................................. 58

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes .............................................. 58

Tabel 3.7 Skala Taraf Kesukaran ................................................................... 59

Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes ..................................... 59

Tabel 3.9 Klasifikasi Daya Pembeda ............................................................. 59

Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes ........................................ 61

Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .............. 67

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ...................................................... 69

Tabel 4.3 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ...................................................... 71

Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen ................................................................... 71

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ...................................................... 73

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

xiii

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Varian Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen ...................................................... 74

Tabel 4.7 Hasil Uji T-Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen .................. 75

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perangkat Pembelajaran ....................................................... 87

1. RPP Kelas Eksperimen .................................................... 88

2. RPP Kelas Kontrol ........................................................... 113

3. LKS Kelas Eksperimen ................................................... 136

4. LKS Kelas Kontrol .......................................................... 162

Lampiran B Instrumen Penelitian .............................................................. 178

1. Instrumen Tes (Sebelum Validasi) .................................. 179

a. Kisi-kisi Instrumen Tes ............................................ 179

b. Instrumen Tes Uji Coba Penelitian ........................... 181

c. Soal Uji Coba Instrumen Tes ....................................... 208

2. Validasi Instrumen Tes ....................................................... 217

a. Kisi-kisi Instrumen Tes ............................................ 224

b. Instrumen Tes Uji Coba Penelitian ........................... 226

c. Soal Uji Coba Instrumen Tes ....................................... 241

Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian ............................................... 246

1. Hasil Pretest .................................................................... 247

2. Hasil Posttest ................................................................... 254

3. Uji Normalitas Hasil Pretest ............................................ 261

4. Uji Normalitas Hasil Posttest .......................................... 262

5. Uji Homogenitas Hasil Pretest ........................................ 263

6. Uji Homogenitas Hasil Posttest ....................................... 264

7. Uji Hipotesis Hasil Pretest .............................................. 264

8. Uji Hipotesis Hasil Posttest ............................................. 265

9. Data Presentase Ranah Kognitif ...................................... 267

Lampiran D Surat-Surat Penelitian ........................................................... 271

1. Lembar Observasi Pendahuluan ...................................... 272

2. Lembar Validasi Soal ...................................................... 275

3. Surat Permohonan Izin Penelitian ................................... 277

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

xv

4. Surat Keterangan Penelitian ............................................ 278

5. Lembar Uji Referensi ...................................................... 279

6. Daftar Riwayat Hidup ...................................................... 283

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fisika merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan alam yang paling

mendasar, karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda.1 Fisika juga

merupakan ilmu yang lahir dan berkembang melalui langkah-langkah observasi,

perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui

eksperimen, penarikan kesimpulan, serta penemuan teori dan konsep.2 Dengan

demikian proses pemahaman awal harus dilakukan sebaik mungkin agar tujuan

dari pembelajaran fisika dapat tercapai. Siswa dapat berperan aktif dan ikut serta

dalam pembelajaran untuk membangun sendiri pengetahuannya. Hal ini sesuai

dengan Piaget yang menyatakan bahwa setiap individu sejak kecil sudah memiliki

kemampuan untuk mengkonstruk pengetahuannya sendiri.3 Oleh karena itu, dalam

mempelajari fisika tidak dapat dengan langsung mentransfer konsep-konsep fisika

kepada siswa, karena siswa akan menyerap pengetahuan dari guru dan sumber

dari buku secara pasif, dengan demikian diperlukan suatu proses pembelajaran

ilmiah yang melibatkan siswa dalam suatu kegiatan pembelajaran yang diikuti

dengan kegiatan eksperimen untuk memahami sendiri konsep yang dipelajarinya

dengan mengutamakan proses, berupa penyelidikan yang melibatkan siswa dalam

proses pemecahan masalah.

Pemahaman konsep merupakan suatu hal yang komplek sebagai penunjang

mempelajari materi fisika. Walaupun fisika penting, sebagaian besar siswa

1 Douglas C.Giancoli, Fisika Jilid I (terjemahan), Terj. Yuhilza Hanum, (Jakarta:

Erlangga, 2001), h. 1. 2 Lia Nurmayani, Aris Doyan, dan Ni Nyoman Sri Putu Verawati, “Pengaruh Model

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik”, Jurnal Penelitian

Pendidikan IPA (JPPIPA), Vol. 4, No. 2, Juli 2018, h.24. 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:

Kencana, 2010), h. 124.

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

2

memandang fisika sebagai pelajaran yang sulit dan tidak menarik.4 Salah satu

materi dalam pelajaran fisika adalah fluida statis. Materi fisika pada topik fluida

statis merupakan salah satu materi fisika yang sulit, dikarenakan oleh konsep-

konsep yang ada pada materi fluida statis.5 Seperti pada materi tekanan zat cair,

siswa belum pernah melihat secara langsung ketika suatu benda dengan luas

bidang tertentu dalam fluida memiliki tekanan.6 Siswa juga sering mengalami

konsepsi yang salah, salah satunya pada tekanan hidrostatis. Menurut Wijaya,

siswa menganggap tekanan hidrostatis memiliki tekanan yang lebih besar pada

tempat yang sempit, siswa juga percaya bahwa tekanan hidrostatis pada lubang

yang lebih luas maka tekanan hidrostatisnya semakin besar.7 Dari permasalahan

tersebut di mana siswa masih dirasa kurang pemahaman tentang konsep fluida

statis maka siswa akan merasa kesulitan dalam memecahkan masalah pada konsep

tersebut.

Permasalahan seperti di atas juga ditemukan saat studi pendahuluan di

salah satu sekolah di Kabupaten Sukabumi dengan mewawancarai guru dan

beberapa siswa. Di mana sebagian besar siswa beranggapan bahwa fisika itu

adalah pelajaran yang sulit dan tidak menarik, di mana salah satu konsep yang

dianggap sulit yaitu fluida statis. Hal ini didasarkan dari hasil belajar siswa pada

materi fluida statis terbukti masih rendah yaitu nilai rata-rata ulangan harian fluida

statis tahun ajaran 2017/2018 hanya sebesar 20-30% siswa yang mencapai KKM

dengan nilai rata-rata 55, di mana KKM yang digunakan untuk mata pelajaran

fisika yaitu 75. Hal tersebut tidak mengherankan karena metode pembelajaran

yang digunakan oleh guru masih belum cukup untuk memfasilitasi pemahaman

siswa terutama dalam memecahkan permasalahan yang sering ditemui dalam

kehidupan sehari-hari. Selama ini model pembelajaran yang lebih sering

digunakan adalah model pembelajaran langsung dengan metode ceramah, di mana

4 Ahmad Yadaeni, Sentot Kusairi, dan Parno, “Studi Kesulitan Siswa dalam Menguasai

Konsep Fluida Statis”, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pascasarjana UM, Vol 1,

2016, h. 59. 5 Ibid,.

6 Maliasih, Sulhadi, dan Nathan Hindaro. “Pengembangan Alat Peraga Kit Hidrostatis

untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Tekanan Zat Cair Pada Siswa SMP”, Unnes Physics

Education Journal, 2015, h. 51. 7 Ahmad Yadaeni, Sentot Kusairi, dan Parno, op. cit., h. 60.

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

3

di dalam proses pembelajaran mash didominasi oleh peran aktif guru dan siswa

masih kurang aktif, dengan kata lain pembelajaran masih bersifat teacher center

bukan student center.8 Siswa juga jarang mengajukan pertanyaan dan menjawab

pertanyaan, bahkan ada siswa yang tidak pernah mengajukan pertayaan dan

menjawab pertanyaan yang diberikan guru karena rendahnya minat siswa dalam

belajar fisika.9 Karena beberapa permasalahan tersebut siswa merasa jenuh, bosan

dan kurang berminta terhadap mata pelajaran fisika.10 Hal ini menyebabkan

pengetahuan yang diperoleh siswa kurang bermakna, maka dari itu dibutuhkan

pembelajaran yang dapat membuat siswa antusias dalam pembelajaran dan

mampu memecahkan masalah yang diberikan oleh guru agar dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

Permasalahan di atas memerlukan solusi terbaik guna memperbaiki

kondisi pembelajaran fisika agar lebih bermakna dan dapat meningkatkan hasil

belajar siswa. Berdasarkan pemaparan permasalahan di atas diperlukan model

pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam

membangun pemahaman yang menekankan pada keaktifan siswa dalam belajar.

Penggunaan model pembelajaran yang inovatif dapat memberikan kesempatan

siswa untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Salah satu model pembelajaran

yang dapat digunakan adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan

video.

Inkuiri merupakan suatu proses bagi siswa untuk memecahkan masalah,

merencanakan dan melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data,

serta menarik kesimpulan.11 Pembelajaran inkuiri memiliki ciri-ciri di mana dalam

8 Roni Wahyuni, Hikmawati dan Muhammad Taufik, “Pengaruh Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing dengan Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Fisika Kelas XI IPA

SMAN 2 Mataram Tahun Pelajaran 2016/207”, Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, 2016,

Vol II, No. 4 9 Shinta Surya Lasmita dan Sondang R. Manurung, “Pengaruh Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing Berbantuan Animasi Phet terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada

Materi Fluida Statis Kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Batang Kuis T.P”, Jurnal Inpafi, 2016,

Vol. 4, No. 4, h. 2-3. 10

Irma S. M. Tarigan, Rita Juliani, dan Juli Limbong, “Pengaruh Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa”, Jurnal

Pendidikan Fisika, 2018, Vol. 7, No. 1, h. 32. 11

Juniar Afrida, Adlim, dan A. Halim, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Berbasis Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Keterampilan Proses Sains Dan

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

4

proses pembelajarannya siswa mengkonstruk sendiri pemahamannya dengan

melakukan aktivitas eksperimen, dan penyelidikan (investigasi) terhadap konsep

yang sedang dipelajari. Pembelajaran inkuiri terbimbing memberikan banyak

arahan kepada siswa yang belum terbiasa menggunakan pembelajaran inkuiri.

Pada model ini terdapat beberapa tahapan, diawali dengan tahap menyajikan

masalah, berhipotesis, merencanakan percobaan, malakukan percobaan,

menganalisis data dan menarik kesimpulan. Pada tahapan penyajian masalah guru

memberikan pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu siswa. Hal ini

sesuai dengan pernyataan Gormally dkk, bahwa inkuiri terbimbing memberikan

arahan lebih banyak karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan pada tingkat

perkembangan kognitif yang digunakan dalam pemikiran abstrak.12

Model pembelajaran inkuiri mengajak siswa untuk menanya, meminta

keterangan atau penyelidikan sehingga siswa dapat belajar aktif secara mental dan

fisik.13 Dalam pembelajaran dapat terjadi komunikasi dua arah bahkan banyak

arah sehingga siswa berperan aktif dalam pembelajaran. Sehingga peran guru

hanya sebagai fasilitator, di mana siswa menemukan sendiri pemahamannya

sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar. Dalam mencari informasi siswa

dapat melakukan suatu penyelidikan terhadap permasalahan yang diangkat.

Informasi yang diperoleh dapat dikumpulkan melalui pengamatan langsung pada

praktikum. Sehingga siswa dapat mengonstruk suatu konsep dan

mengaplikasikannya untuk menyelesaikan suatu pemasalahan yang berhubungan

dengan konsep tersebut. Jika dilihat dari pemaparan di atas aktivitas penyeledikan

dalam praktikum mampu memberikan pengalaman langsung kepada siswa, namun

penggunaan laboratorium di sekolah belum dioptimalkan.

Pembelajaran fisika melalui model pembelajaran inkuiri diharapkan siswa

dapat berperan aktif dalam membangun konsep berdasarkan pengalaman langsung

Minat Siswa Pada Pembelajaran Fluida Statis di SMA Negeri 11 Banda Aceh”, Jurnal Pendidikan

Sains Indonesia, 2015, Vol. 03, No.01, h. 94. 12

C. Gomally, dkk., Lessons Learned About Implementing an Inquiry-Based Curriculum

in a College Biology Laboratory Classroom, Journal of College Science Teaching, 2013, Vol. 40

(3), h. 46. 13

Wahyudin, dkk., “Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia Menggunakan

Metode Inkuiri Terbimbing”, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 2014, h. 59.

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

5

dibantu oleh metode diskusi dan praktikum. Pembelajaran yang bersifat student

center memberikan keleluasaan kepada siswa dalam mengasah bakat dan

kemampuannya dalam belajar. Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis

tertarik untuk mengangkat masalah ini dalam sebuah penelitian yang berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Video

Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Fluida Statis”.

A. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-

masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida statis masih rendah.

2. Dalam proses pembelajaran siswa hanya ditekankan pada pemahaman

matematis dan kurang dilibatkan dalam proses .

3. Model pembelajaran yang digunakan guru ialah model pembelajaran

langsung dengan metode ceramah yang bersifat teacher center.

B. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah pada

penelitian ini yaitu:

1. Konsep fisika yang diteliti adalah Fluida Statis

2. Hasil belajar fisika yang diukur, yakni hasil belajar pada ranah kognitif yang

mengacu pada taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Anderson, yang

meliputi kemampuan mengingat (C1), memahami (C2), dan menerapkan

(C3).

3. Tahapan inkuiri yang digunakan mengikuti tahapan yang diungkapkan oleh

Eggen dan Kauchak, yaitu menyajikan pertanyaan, merumuskan hipotesis,

merancang percobaan, melakukan percobaan, mengumpulkan dan

menganalisis data, dan membuat kesimpulan.

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

6

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang dan identifikasi masalah dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai yaitu “Apakah terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri

terbimbing berbantuan video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep fluida

statis?”

D. Tujuan Penelitian

Tujuan akhir penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh penerapan

model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video terhadap hasil belajar

siswa SMA pada konsep fluida statis.

E. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,

diantaranya yaitu:

1. Guru

a) Meningkatkan kualitas dalam pembelajaran fisika khususnya pada materi

fluida statis melalui penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing

berbantuan video.

b) Menimbulkan kepedulian dan perhatian guru fisika terhadap pentingnya

pemilihan model dan media pembelajaran yang tepat.

2. Siswa

a) Meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mempelajari fisika,

sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

b) Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Meningkatkan

aktivitas belajar siswa.

3. Peneliti

a) Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman tentang model

pembelajaran yang bersifat student center.

b) Memberikan informasi ke peneliti lain, dan dapat menjadi referensi dalam

mengembangkan model pembelajaran berbantuan video yang lebih baik

lagi.

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN

HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Model Pembelajaran Inkuiri

a. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri

Model pembelajaran merupakan suatu pola atau perencanaan yang

digunakan untuk merencanakan pembelajaran di kelas. Istilah model pembelajaran

memiliki makna lebih luas dibandingkan strategi, metode dan prosedur. Model

pembelajaran mengarahkan pada pembelajaran yang membantu siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran.1 Suatu model pembelajaran memiliki ciri khusus

yang tidak dimiliki oleh strategi pembelajaran yaitu memiliki latar belakang yang

rasional, memiliki landasan pemikiran bagaimana siswa belajar, adanya aktivitas

pendidik yang terstruktur, dan pengaturan lingkungan agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai.2 Model pembelajaran memiliki empat ciri khusus. Ciri-ciri tersebut

adalah:3

1. Istilah model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran

luas dan menyeluruh.

2. Model-model pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan

pembelajaran, sintaks dan sifat lingkungan belajarnya.

3. Sintaks dari model pembelajaran adalah pola yang menggambarkan urutan

alur tahap-tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai dengan

serangkaian kegiatan pembelajaran.

4. Tiap-tiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengolahan dan

lingkungan belajar yang sedikit berbeda.

1 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif, (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2013), Cet 6, h. 22. 2 A. Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains, (Bandung: 2013), h.89.

3 Trianto, op. cit h.6-8.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

8

Kata inkuiri dalam bahasa inggris inquiry, berarti bertanya, pemeriksaan

atau penyelidikan. Inkuiri sebagai proses umum yang dilakukan manusia dalam

mencari dan memahami rangkaian informasi. Informasi, pengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat fakta-fakta

tetapi hasil menemukan sendiri.4 Secara umum, inkuiri merupakan proses yang

bervariasi dan meliputi kegiatan-kegiatan mengobservasi, merumuskan

pertanyaan yang relevan, mengevaluasi buku dan sumber-sumber informasi lain

secara kritis, merencanakan penyelidikan atau investigasi, mereview apa yang

telah diketahui, melaksanakan percobaan atau eksperimen dengan menggunakan

alat untuk memperoleh data, menganalisis dan menginterpretasi data, serta

membuat prediksi dan mengkomunikasikan hasilnya.5 Dari beberapa penjabaran

tersebut, dapat disimpulkan bahwa inkuiri adalah pembelajaran yang melibatkan

siswa secara aktif dalam menemukan pengetahuan atau pemahaman, mulai dari

merumuskan suatu masalah, mengumpulkan data atau informasi, membuat

pertanyaan, membuat hipotesis, melakukan percobaa, menganalisis hasil

percobaan dan membuat kesimpulan.

Pembelajaran inkuiri merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran

yang berbasis kontekstual di mana siswa diharapkan memiliki keterampilan

berpikir dari hasil menemukan sendiri. Menurut Alan Colburn menyatakan bahwa

inkuiri merupakan suatu pengolahan kelas di mana siswa dilibatkan secara aktif

melalui pemecahan masalah melalui diskusi, berpusat pada siswa dan aktivitas-

aktivitas yang dilakukan oleh siswa.6 Pendapat lain Rutherford dan Ahlgren

menyatakan pengertian inkuiri ilmiah tidak begitu saja diambil dari konteks

penyelidikan tertentu, tetapi inkuiri lebih tepat dikaitkan dengan tahapan-tahapan

yang mengarah pada pengetahuan ilmiah.7 Pembelajaran inkuiri mengajak siswa

untuk secara langsung terlibat proses ilmiah dalam jangka waktu yang relatif

4 Ibid, h. 114.

5 Sofan Amri & Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam

Kelas: Metode Landasan Teoritik-Praktis dan Penerapannya. (Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya,

2010), cet ke-1, hal 104. 6 Alan Colburn, An Inquiry Primer, (California University: Science Scope, 2000), h.42.

7 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), h.120.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

9

singkat. Inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang

berorientasi pada siswa (student centered approach).8 Sehingga para siswa akan

memiliki peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran guna

mengkontruksi pengetahuannya sendiri.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa,

sehingga siswa dapat berperan aktif dalam menemukan dan memahami konsep

yang dipelajari. Hal ini secara langsung membuat siswa menjadi lebih percaya diri

dengan adanya langkahlangkah inkuiri tersebut.

b. Ciri-ciri Model Pembelajaran Inkuiri

Ada beberapa hal yang menjadi ciri-ciri model pembelajaran inkuiri yaitu

sebagai berikut:9

1) Model pembelajaran menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal

dalam mencari dan menemukan konsep.

2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan

menemukan jawaban sendiri, sehingga siswa diharapkan dapat menumbuhkan

rasa percaya diri.

3) Tujuan pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan

berpikirsecara sistematis, logis dan kritis atau mengembangkan pemikiran

sebagai bagian dari proses mental.

c. Jenis-jenis Model Pembelajaran Inkuiri

Standard for Science Teacher Preparation membedakan tingkatan inkuiri

kedalam 3 tingkatan, seperti pada tabel 2.1 di bawah ini, yaitu:10

8 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 223.

9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Bandung: Kencana, 2008), h.196-197. 10

National Science Teachers Association, Standard for Science Teacher Preparation,

2016, p. 18, (www.nsta.org).

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

10

Tabel 2.1 Tingkatan Inkuiri menurut Standard for Science Teacher

Preparation

No. Tingkatan Inkuiri Guru Siswa

1 Discovery/

Structured Inquiry

mengidentifikasi

permasalahan dan proses

mengidentifikasi

alternatif hasil

2 Guide Inquiry mengajukan permasalahan mengidentifikasi dan

menyelesaikan

masalah

3 Open inquiry memaparkan konteks

penyelesaian masalah

mengidentifikasi dan

menyelesaikan

masalah

Menurut Alan Colburn membagi inkuiri menjadi 4 macam seperti pada

tabel 2.2 di bawah ini, yaitu sebagai berikut:11

Tabel 2.2 Tingkatan Inkuiri menurut Alan Colburn

No. Tingkatan Inkuiri Guru Siswa

1 Structured Inquiry Mengarahkan siswa dalam

melakukan percobaan

dengan terlebih dahulu

menentukan parameter dan

prosedur kerja beserta alat

dan bahan

Melakukan

percobaan dengan

menentukan

parameter dan

prosedur kerja beserta

alat dan bahan

2 Guided Inquiry Memberikan suatu tema

permasalahan dan

memberitahukan bahan-bahan

yang dibutuhkan, tetapi tidak

memberikan prosedur kerja

Menuliskan bahan-

bahan yang

dibutuhkan, tetapi

tidak memberikan

prosedur kerja

3 Free Inquiry Memberikan suatu tema

permasalahan

Memformulasikan

suatu permasalahan

dan menentukan

sendiri alat, bahan

dan prosedur kerjanya

11

Alan Colburn, loc. cit.

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

11

4 Learning Cycle Guru menyediakan

permasalahan sehingga siswa

dapat menemukan konsep

dengan konteks yang berbeda

Menemukan konsep

dengan konteks yang

berbeda

Untuk meningkatkan pembelajaran inkuiri dapat ditimbulkan dengan

kegiatan-kegiatan pada tabel 2.3 di bawah sebagai berikut:12

Tabel 2.3 Kegiatan Inkuiri untuk Meningkatkan Pembelajaran

No. Kegiatan Inkuiri Guru Siswa

1 Membimbing

kegiatan

laboratorium

Memberikan petunjuk yang

luas kepada siswa dan

sebagian besar

perencanaannya dibuat oleh

guru.

Melakukan kegiatan

penyelidikan untuk

menemukan konsep-

konsep atau prinsip-

prinsip yang

ditetapkan guru

2 Modifikasi inkuiri Menyediakan masalah-

masalah dan menyediakan

alat bahan yang diperlukan

untuk memecahkan masalah

secara perseorangan maupun

kelompok. Bantuan yang

diberikan berupa pertanyaan-

pertanyaan

Siswa berpikir dan

menemukan cara

penelitian yang tepat

3 Kebebasan inkuiri Mengundang siswa

melibatkan diri dalam

kegiatan kebebasan inkuiri

kemudian siswa

Mempelajari dan

mengerti tentang

bagaimana

memecahkan suatu

permasalahan dan

memperoleh

pengetahuan cukup

tentang mata

pelajaran tertentu lalu

siswa

mengidentifikasi dan

merumuskan macam-

12

Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Rineka Cipta, 2012), Cet.ke- 8, h.77-

79.

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

12

macam masalah yang

akan dipelajari

4 Inkuiri pendekatan

peranan

Melibatkan siswa dalam

proses pemecahan masalah

yang cara-caranya serupa

dengan cara yang biasa

digunakan oleh ilmuan lalu

siswa diberi permasalahan

dan pertanyaan yang telah

direncanakan dengan teliti,

mengundang siswa dalam

kegiatan merancang

eksperimen, merumuskan

hipotesis, menetapkan

pengawasan dan seterusnya.

Memecahkan masalah

yang cara-caranya

serupa lalu siswa

merancang

eksperimen,

merumuskan

hipotesis, menetapkan

pengawasan dan

seterusnya.

5 Mengundang ke

dalam inkuiri

Menyiapkan proses kegiatan

melibatkan siswa dalam tim-

tim yang terdiri dari 4

anggota untuk memecahkan

masalah, masing-masing

anggota diberi tugas suatu

peran yang berbeda beda

seperti: koordinator tim,

penasihat teknis, merekam

data dan proses penilaian

Memecahkan

masalah, masing-

masing anggota diberi

tugas suatu peran

yang berbeda beda

seperti: koordinator

tim, penasihat teknis,

merekam data dan

proses penilaian

6 Teka-teki

bergambar

Guru memberikan teknik

yang digunakan untuk

motivasi dan mengambil

perhatian siswa dalam diskusi

kelompok kecil untuk

meningkatkan cara berpikir

kritis dan kreatif siswa.

Melakukan diskusi

kelompok

7 Synectics lesson Guru memusatkan pada

keterlibatan siswa dalam

membuat berbagai macam

bentuk kiasan supaya

membuka intelegensinya dan

mengembangkan daya

kreativitasnya

Siswa terlibat dalam

kegiatan dalam

membuat kiasan

untuk membuka

intelegensinya dan

mengembangkan

daya kreativitas

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

13

8 Kejelasan nilai-

nilai

Guru memberikan evaluasi

untuk mengetahui keuntungan

pendekatan ini terutama

menyangkut sikap, nilai-nilai

dan pembentukan self concept

siswa

Siswa menyelesaikan

evaluasi yang

diberikan oleh guru

d. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri

Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang menekankan pada

aktivitas siswa dalam menemukan jawaban dari suatu permasalahan. Hal ini

dikarenakan model pembelajaran inkuiri memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu

pada tabel 2.4 sebagai berikut:

2.4 Tabel Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri

No. Kelebihan13 Kelemahan14

1 Merupakan strategi pembelajaran

yang menekankan kepada

pengembangan aspek kognitif,

afektif dan psikomotorik siswa

secara seimbang, sehingga

pembelajaran ini lebih bermakna.

Sulitnya mengontrol kegiatan siswa

dalam pembelajaran dan memantau

keberhasilan siswa.

2 Dapat memberi ruang kepada

siswa untuk belajar sesuai dengan

gaya belajar mereka.

Sulit dalam merencanakan

pembelajaran oleh karena terbenturnya

dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

3 Dapat melayani kebutuhan siswa

yang memiliki kemampuan di

atas rata-rata.

Membutuhkan waktu yang panjang

untuk mengimplementasikannya.

4 Sesuai dengan pekembangan

psikologi pembelajaran yang

menganggap belajar adalah

proses perubahan tingkah laku

Selama kriteria keberhasilan belajar

ditentukan oleh kemampuan siswa

menguasai materi pelajaran, maka

pembelajaran akan sulit

13

Ibid., h.208. 14

Wina Sanjaya, loc.cit.

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

14

karena adanya pengalaman. diimplementasikan.

Selain itu Selain itu menurut Roestiyah keunggulan dari pembelajaran

inkuiri adalah dapat membentuk dan menggembangkan “self concept” pada diri

siswa, membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses

belajar yang baru, mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja sehingga dapat

bersifat objektif, jujur dan terbuka, mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan

merumuskan hipotesisnya sendiri, memberi kepuasan yang bersifat interinsik,

memberi stimulus siswa untuk belajar, memberikan kebebasan siswa sehingga

lebih mandiri, menghindari caracara belajar yang tradisional dan mengembangkan

bakat atau kecakapan siswa.

2. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

a. Pengertian Model Inkuiri Terbimbing

Model inkuiri terbimbing (Guide Inquiry) merupakan model pembelajaran

dengan tahapan mengacu pada tindakan utama guru yaitu mengajukan

permasalahan, siswa menentukan proses dan penyelesaian masalahnya.15 Sehingga

dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertindak secara aktif mencari

jawaban dari permasalahan yang diberikan oleh guru. Adapun menurut Massialas

inkuiri terbimbing merupakan metode pengajaran yang dapat membuat siswa

bergerak identifikasi masalah, berhipotesis, merumuskan hipotesis, pengumpulan

data, verifikasi hasil dan menarik kesimpulan.16 Model ini merupakan jenis model

yang menyediakan bimbingan atau petunjuk yang cukup luas untuk membantu

siswa. Siswa dituntut untuk mengembangkan cara kerja dalam mencari jawaban

dari pertanyaan yang diberikan oleh guru.17

Kuhlthau, Maniotes, dan Caspari menyatakan bahwa inkuiri terbimbing

adalah inkuiri yang dibimbing oleh guru agar siswa mendapat pemahaman yang

15

Zulfiani, op.cit., h.122. 16

Bakke M. Matthew, dkk., A Study On The Effects of Guided Inquiry Teaching Method

On Students Achievement in Logic, International Researchers, Vol. 2 (1), 2013, 136. 17

Jufri, op.cit., h.98.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

15

mendalam dan pandangan pribadi melalui berbagai sumber informasi.18 Pada

inkuiri terbimbing peran guru diubah menjadi pemandu, mereka bekerja sama

dengan siswa dalam mendefinisikan pertanyaan permasalahan dan memberikan

nasehat mengenai prosedur dan pelaksanaan. Siswa harus memiliki pengalaman

sebelumnya untuk dapat bekerja secara independen.19

Pembelajaran inkuiri terbimbing menjadikan guru seorang fasilitator yang

menentukan permasalahan, menyediakan segala sesuatu, fakta-fakta dan meminta

siswa untuk menentukan prosedur kerja, membuat generalisasi dan melaporkan

hasil.20 Adapun komponen-komponen inkuiri terbimbing menurut Igelsurd dan

Leonard terdapat empat macam yaitu pengenalan, bahan, prosedur dan diskusi.21

Keingintahuan akan mengarahkan siswa pada proses inkuiri karena dapat

memunculkan pertanyaan atau masalah serta usaha untuk menemukan jawaban

dari pertanyaan permasalahan. Bertanya adalah cara untuk menciptakan rasa ingin

tahu pada siswa. Oleh karena itu pendidik harus mampu menjadi penanya yang

baik dan bukan sekedar penjawab pertanyaan. Selain itu mereka dapat

memfasilitasi siswa dalam proses pencarian dan perumusan jawaban atas

pertanyaaan yang diberikan. Peranan aktif dari siswa sangat diperlukan agar dapat

terpenuhi tujuan dari pembelajaran tersebut. Aktivitas jasmani dan mental dapat

mendukung siswa dalam belajar. Aktivitas siswa dapat digolongkan ke dalam

beberapa hal seperti berikut ini:22

a. Aktivitas visual, seperti membaca, menulis, melakukan eksperimen dan

demonstrasi.

b. Aktivitas lisan seperti bercerita, membaca sajak, tanya jawab, diskusi dan

menyanyi.

18

Carol C. Kuhlthau, “Guide Inquiry: School Libraries in the 21th Century”, School

Libraries Worldwide, Vol. 16 (1), h. 23. 19

Josef Trna, dkk., “Implementation of Inquiry-Based Scince Education in Science

Teacher Training”, Journal of Education and Instructional Studies in the World, 2012, p. 201. 20

Jufri, op. cit., h. 97. 21

Irinoye, dkk. “Relative Effectiveness of Guided Inquiry and Demontration Methods on

Students Performance in Practical Chemistry in Secondary Schools in Osun State”, Nigeria.

Advances in Social Science Reaserch Journal, Vol. 2 (2). 2014. p. 22. 22

Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), h 22.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

16

c. Aktivitas mendengarkan, seperti mendengarkan penjelasan guru, ceramah dan

pengarahan.

d. Aktivitas gerak, seperti praktikum, melukis dan menari.

e. Aktivitas menulis, seperti mengarang, membuat makalah, dan menulis

hipotesis.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa inkuiri terbimbing

merupakan pembelajaran yang memberikan siswa kesempatan untuk berperan

aktif dalam mengontruk pemahamannya sendiri, memecahkan masalah dan

menentukan proses penyelesaiannya sendiri yang didapat dari beberapa sumber

informasi. Di mana guru hanya memilih topik atau bahasan, pertanyaan dan

menyediakan materi.

b. Tahapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Berikut tahapan pembelajaran inkuiri berdasarkan kemampuan yang

dinyatakan oleh Eggen dan Kauchak seperti pada tabel 2.5, sebagai berikut:23

Tabel 2.5 Tahapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Eggen dan Kauchak)

No. Kegiatan Inkuiri Guru Siswa

1 Mengajukan

pertanyaan

Guru memberikan suatu

fenomena dan mengajukan

permasalahan.

Siswa mengidentifikasi

masalah dan

mengelompokannya

2 Merumuskan

hipotesis

Guru membimbing siswa

dalam menentukan hipotesis

yang relevan dengan

permasalahan dan

memprioritaskan hipotesis

mana yang menjadi prioritas

penyelidikan

Siswa membentuk

hipotesis terkait

permasalahan yang

diberikan oleh guru

3 Merancang

percobaan

Guru membimbing siswa

mengurutkan langkah-

langkah percobaan

Siswa menentukan

langkah-langkah yang

sesuai dengan hipotesis

yang akan dilakukan

4 Melakukan Guru membimbing siswa Siswa melakukan

23

Trianto, op.cit., h.172.

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

17

percobaan mendapatkan informasi

melalui percobaan

percobaan

5 Mengumpulkan

dan menganalisis

data

Guru membimbing setiap

kelompok untuk

mengumpulkan dan

menganalisis data

Setiap perwakilan

kelompok

menyampaikan hasil

pengolahan data yang

terkumpul

6 Membuat

Kesimpulan

Guru membimbing setiap

kelompok untuk membuat

kesimpulan

Setiap kelompok

membuat kesimpulan

sementara berdasarkan

data yang diperoleh

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Adapun kelebihan lain dari pembelajaran inkuiri adalah sebagai berikut:24

1) Memberikan kebebasan siswa untuk belajar sendiri. Dapat membentuk dan

mengembangkan “Self Concept” pada peserta didik.

2) Membantu dan menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar

yang baru.

3) Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap

obyektif, jujur dan terbuka.

4) Mendorong siswa untuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesanya sendiri.

5) Memberikan kepuasan yang bersifat intrinsik.

6) Situasi prose belajar menjadi lebih merangsang.

7) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.

8) Memberikan kebebasan siswa untuk belajar sendiri.

9) Dapat menghindari siswa dari cara-cara belajar yang tradisional.

10) Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat

mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

24

Roestiyah N.K. Strategi Belajar Mengajar.(Jakarta: Rineka Cipta,2008). h 76-77.

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

18

Menurut Sudirman at. all dan Sriyono menyatakan kelebihan kelemahan

model pembelajaran inkuiri pada tabel 2.6, yaitu:

Tabel 2.6. Kelebihan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri

No. Kelebihan Model Pembelajaran

Inkuiri25

Kelemahan Model Pembelajaran

Inkuiri26

1 Model pembelajaranmenjadi

berubah dari yang bersifat penyajian

informasi oleh guru kepada siswa

sebagai penerima informasi yang

baik tetapi proses mentalnya

berkadar rendah, menjadi pengajaran

yang menekankan kepada proses

pengolah informasi dengan kadar

proses mental yang lebih tinggi atau

lebih banyak.

Guru akan sulit mengontrol

kegiatan dan keberhasilan peserta

didik.

2 Pengajaran berubah dari teacher

centered menjadi student centered.

Guru tidak lagi mendominasi

sepenuhnya kegiatan belajar siswa,

tetapi lebih banyak membimbing dan

memberikan kebebasan kepada

siswa.

Perencanaan pembelajaran dengan

model ini sulit karena terbentur

dengan kebiasaan peserta didik

dalam belajar.

3 Proses belajar meliputi semua aspek

yang menunjang siswa menuju

kepada pembentukan manusia

seutuhnya.

Dalam mengimplementasikannya,

memerlukan waktu yang panjang,

sehingga guru sulit untuk

menyesuaikan dengan waktu yang

25

Sudirman at.all, “Ilmu Pendidikan”. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1987) h. 169-

171. 26

Sriyono. Dkk, Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, (Jakarta: Melton Putra, 1992),

hal.123.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

19

ditentukan.

4 Metode ini dapat memperkaya dan

memperdalam materi yang dipelajari

sehingga retensinya (tahan lama

dalam ingatan) menjadi lebih baik.

Selama kriteria keberhasilan belajar

ditentukan oleh kemampuan peserta

didik dalam menguasai materi

pelajaran, model pembelajaran

inkuiri akan sulit

diimplementasikan oleh guru.

Inkuiri sebenarnya merupakan prosedur yang biasa dilakukan oleh

ilmuwan dan orang-orang yang memiliki motivasi tinggi dalam upaya memahami

fenomena alam, dengan memperjelas pemahaman, dan menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Secara umum media merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti

“perantara” atau “pengantar”.27 Kata Media dalam Bahasa Arab disebut wasail

bentuk jama’ dari wasilah yakni sinonim al-wasth yang artinya “tengah”. Kata

“tengah” itu sendiri artinya berada di antara dua sisi, maka disebut juga sebagai

“perantara” atau yang mengantarai kedua sisi tersebut.28 Media adalah alat bantu

apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan

pengajaran.29 Jadi, yang dimaksud dengan media adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima.

Media dapat dijadikan sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar.

Sebagai alat bantu, media memiliki fungsi untuk membantu tercapainya tujuan

pengajaran. Media yang digunakan pada proses pembelajaran akan membantu

27 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Porses Pendidikan,

(Jakarta: Kencana, 2008), h. 163. 28

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung

Persada, 2010), Cet. ke-3, h.6. 29

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), h. 121.

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

20

siswa menjadi lebih aktif sehingga dapat menghasilkan proses dan hasil belajar

yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran tanpa menggunaka media.30

Menurut Yudhi Munadi, media pembelajaran dapat dipahami sebagai

segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber

secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.31 Media

pembelajaran dapat diartikan sempit dan luas. Media pembelajaran dalam arti

sempit yaitu hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam

proses pembelajaran. Sedangkan dalam arti luas, media pembelajaran meliputi

seluruh media yang digunakan dalam proses pembelajaran, baik media yang

kompleks seperti media elektronik, maupun media yang sederhana seperti gambar

buatan guru.32

Media pembelajaran terdiri atas dua unsur, yaitu perangkat keras

(hardware) berupa peralatan atau sarana yang digunakan untuk menyajikan pesan

atau informasi kepada siswa dan perangkat lunak (software) berupa pesan yang

akan disampaikan oleh guru kepada siswa.33

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

merupakan segala sesuatu yang dapat membantu guru dalam menyampaikan

materi kepada siswa sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif dan tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

b. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum, fungsi media pembelajaran dibagi menjadi dua, yaitu

sebagai alat bantu dan sarana komunikasi. Media pembelajaran berfungsi sebagai

alat bantu agar dapat memperjelas materi yang disampaikan guru kepada siswa.

30

Ibid., h. 122. 31

Yudhi Munadi, Op. cit., h.7-8. 32 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana, 2013),

Edisi Pertama, Cet. ke-6, h. 234. 33 Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, (Jogjakarta: Diva Press, 2011),

Cet. ke-1, h. 21.

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

21

Selain itu, media pembelajaran berfungsi sebagai sarana komunikasi dan interaksi

antara siswa dengan guru, serta interaksi antara siswa dengan media tersebut.34

Media pembelajaran memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:35

1) Sebagai sumber belajar, yakni sebagai segala macam sumber yang ada di luar

diri seseorang dan memudahkan terjadinya proses belajar.

2) Fungsi Semantik, yakni kemampuan sebuah media dalam menambah

perbendaharaan kata yang makna atau maksudnya benar-benar dipahami

siswa.

3) Fungsi Manipulatif, yakni dapat mengatasi batas-batas ruang dan waktu serta

mengatasi keterbatasan inderawi.

4) Fungsi Psikologis

a) Fungsi anastesi, yakni media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian

(attention) siswa terhadap materi ajar.

b) Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat penerimaan

atau penolakan siswa terhadap sesuatu.

c) Fungsi kognitif, siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan

memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili

objek-objek yang dihadapi, baik objek itu berupa orang, benda, atau

peristiwa.

d) Fungsi imajinatif, media pembelajaran dapat meningkatkan dan

mengembangkan imajinasi siswa.

e) Fungsi motivasi, media dapat berfungsi sebagai pendorong siswa untuk

melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

5) Fungsi Sosio-kultural, media pembelajaran dapat mengatasi hambatan

sosiokultural antarperserta komunikasi pembelajaran, karena media

pembelajaran memilik kemampuan dalam memberikan rangsangan yang

sama, mempersamakan pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.

34 Dewi Salma dan Eveline Siregar, Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana,

2007), Edisi Pertama, Cet. ke-2, h. 6-7. 35

Yudhi Munadi, Op. cit, h. 37-48.

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

22

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa secara garis besar

media pembelajaran berfungsi untuk memperjelas pesan yang disampaikan oleh

guru kepada siswa, mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indera,

memberikan gairah belajar, memungkinan siswa untuk belajar mandiri, dan

memberikan rangsangan yang sama kepada semua siswa.36

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran

Terdapat lima jenis media yang dapat digunakan dalam pembelajaran,

yaitu:37

1) Media Visual, media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera

penglihatan yang terdiri atas media yang dapat diproyeksikan dan media yang

tidak dapat diproyeksikan yang biasanya berupa gambar diam atau gambar

bergerak.

2) Media Audio, media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif yang

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa untuk

mempelajari bahan ajar.

3) Media Audio-Visual, media yang merupakan kombinasi audio dan visual

(media pandang-dengar).

4) Kelompook Media Penyaji, Donald T.Tosti dan John R.Ball mengemukakan

bahwa media kelompok penyaji ini dikelompokkan dalam tujuh jenis, yaitu:

a) Kelompok kesatu: grafis, bahan cetak, dan gambar diam

b) Kelompok kedua: media proyeksi diam

c) Kelompok ketiga: media audio

d) Kelompok keempat: media audio-visual diam

e) Kelompok kelima: media gambar hidup/film

f) Kelompok keenam: media televisi

g) Kelompok ketujuh: multimedia

36 Rudi Susilana dan Cepi Riyana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,

Pemanfaatan, dan Penilaian, (Bandung: Wacana Prima, 2009), h. 9. 37 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 143.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

23

5) Media objek dan media interaktif berbasis komputer. Media objek merupakan

media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam bentuk

penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri seperti ukurannya,

bentuknya, beratnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan sebagainya.

Media ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu media objek sebenarnya dan

media objek pengganti. Sementara itu, media interaktif berbasis computer

adalah media yang menuntut siswa untuk berinteraksi selain melihat maupun

mendengarkan.

d. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran

Media merupakan salah satu sarana yang berguna untuk meningkatkan

kegiatan proses belajar mengajar. Media terdiri atas berbagai macam, karena

beranekaragamnya media tersebut, maka masing-masing media mempunyai

karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, memilih media pembelajaran

perlu dilakukan dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara maksimal.

Drs. Sudriman dalam Syaiful Bahri mengemukakan beberapa prinsip pemilihan

media pembelajaran yang dibagi dalam tiga ketegori sebagai berikut:38

1) Tujuan pemilihan

Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan

pemilihan yang jelas, misalnya kepada siapa media ini akan disampaikan dan

untuk apa media ini digunakan. Tujuan pemilihan ini berkaitan dengan

kemampuan berbagai media.

2) Karakteristik media pembelajaran

Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari manfaatnya,

cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya. Guru harus dapat

memahami karakteristik yang dilimiliki oleh media yang akan digunakan agar

penggunaan media pembelajaran dapat bervariasi dan sesuai dengan materi

yang akan diajarkan.

3) Alternatif pemilihan media

38

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. Op. cit., h. 126-127.

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

24

Guru harus dapat menentukan pilihan media mana yang akan digunakan

apabila terdapat media yang dapat dibandingkan untuk mengajar konsep yang

sama.

Selain prinsip pemilihan media pembelajaran yang telah diuraikan di atas,

agar media pembelajaran benar-benar digunakan untuk membelajarkan siswa,

maka harus memperhatikan prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran

berikut:39

1) Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran menjadi sorotan utama

dalam pemilihan media, karena media yang digunakan akan menentukan

tercapai dan tidaknya tujuan pembelajaran dengan baik.

2) Media yang akan digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.

Artinya, media pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan

karakteristik materi yang akan diajarkan, karena setiap materi memiliki

karakteristik yang berbeda satu sama lain.

3) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kondisi

siswa.

Setiap siswa memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Guru harus

dapat menyesuaikan media pembelajaran yang akan digunakan dengan kondis

siswa.

4) Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan efisisensi.

Media yang digunakan tidak harus mahal dan bagus, tetapi harus efektif dan

efisien dalam penggunaannya.

5) Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam

mengoperasikannya. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, karena

gurulah yang akan membimbing siswa untuk menggunakan media tersebut.

4. Media Video

a. Pengertian Media Video

39

Wina Sanjaya, Op. cit.,, h. 173-174.

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

25

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia video diartikan sebagai rekaman

gambar hidup atau program televisi.40 Dengan kata lain video merupakan

tayangan gambar yang bergerak yang disertai suara. Media video merupakan salah

satu media audio visual yang melibatkan indera pendengaran dan pengelihatan

dalam satu proses.38 Menurut Arief S. Sadiman video digunakan sebagai peralatan

pemain ulang (play back) dari suatu program (rekaman).41 Penyajian video dalam

memudahkan dalam memaparkan informasi, menjelaskan kosep-konsep yang

rumit, mengajarkan keterampilan, memperpanjang waktu dan mempengaruhi

sikap.42 Kemampuan video dalam memanipulasi waktu dapat mengajak siswa

untuk menjelajahi waktu dan tempat. Objek-objek yang terlalu kecil, terlalu besar,

berbahaya dan bahkan tidak dapat dikunjungi dapat disajikan melalui video.

Selain itu media video memiliki tujuan dalam penyampaian pembelajaran.

Adapun hubungan media video dengan tujuan pembelajaran sebagai berikut:43

1) Memberikan pengalaman tak terduga kepada siswa.

2) Memperlihatkan sesuatu yang awalnya tidak bisa dilihat.

3) Menampilkan studi kasus tentang kehidupan sebenarnya yang dapat memicu

diskusi.

4) Menunjukan penggunaan alat atau perkakas.

5) Memberikan pengalaman kepada siswa untuk merasakan suatu keadaan.

b. Kelebihan media video

Media video memiliki beberapa kelebihan dalam penggunaanya.

Kelebihan media video, sebagai berikut:44

1) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.

2) Video dapat diulangi bila perlu menambah kejelasan.

40 Dendy Sugono, dkk., Kamus Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pusat Bahasa Departemen

Pendidikan Nasional, 2008), h. 1608. 41

Yuhdi Munadhi, op.cit., h. 56. 42 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran: Manual dan Digital.

(Bogor: Ghalia Indonesia,2013) h.64. 43 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva

Press, 2013), h.302. 44

Munadhi, op.cit., h. 127.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

26

3) Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.

4) Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.

5) Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.

6) Memperjelas hal-hal abstrak dan memberi gambaran yang lebih realistik

7) Mempengaruhi emosi seseorang.

8) Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan.

9) Semua siswa dapat belajar menggunakan video

10) Menumbuhkan motivasi dan minat dalam belajar.

11) Dengan video penampilan siswa dapat dilihat kembali dan dievaluasi.

Selain itu kelebihan video menurut Arief S. Sadiman sebagai berikut:45

1) Dapat menarik perhatian siswa.

2) Dengan alat perekam pita video, sejumlah besar penonton dapat memperoleh

informasi dari para ahli.

3) Demonstrasi yang sulit dapat dipersiapkan dan direkam sebelumnya sehingga

pada waktu mengajar guru dapat memusatkan perhatian siswa.

4) Menghemat waktu dan rekaman dapat di putar berulang-ulang.

5) Keras lemahnya suara dapat diatur dan disesuaikan.

6) Dapat mengamati objek yang sedang bergerak atau objek yang berbahaya.

7) Video dapat dihentikan untuk diamati dengan seksama.

8) Ruangan tidak perlu digelapkan untuk penyajiannya.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan kelebihan media video

adalah dapat mengatasi keterbatasan jarak dan waktu serta menjelaskan peristiwa

secara jelas sehingga dapat memotivasi siwa dalam proses pembelajaran.

c. Kekurangan Media video

Selain kelebihan yang dimiliki oleh video, media ini pun memiliki

kekurangan sebagai berikut:46

1) Perhatian penonton sulit dikuasai.

45

Sadiman, h. 74-75. 46

Ibid.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

27

2) Sifat komunikasi bersifat satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian

bentuk umpan balik yang lain.

3) Kurang mampu menampikan detail dari objek yang disajikan secara

sempurna.

4) Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.

5. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil panglamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.47 Menurut Wina

Sanjaya, belajar adalah proses berpikir yang menekankan pada proses pencarian

dan menemukan pengetahuan melalui interaksi antara individu dengan

lingkungan.48 Dalam penelitian-penelitian pendidikan sains mengungkapkan

bahwa belajar sains merupakan suatu proses konstruktif yang menghendaki

partisipasi aktif siswa.49

Menurut Gagne (1984), “belajar adalah suatu proses di mana suatu

organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”.50 Belajar merupakan

suatu proses perubahan tingkah laku individu sebagai akibat pengalamannya

dalam berinteraksi dengan lingkungan.51 Selain itu, belajar adalah tahapan

perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.52

Menurut Hilgard, belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur

latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.

Sehingga belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat dari

47 Moh. Uzer Usman, op, cit., h. 4

48 Wina sanjaya, op, cit., h. 107

49 Ratna Willis Dahar, Teori-teori belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011),

h.152. 50

Ibid., h.2. 51

Rusman, op. cit.,h. 134. 52

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), Cet. 3,

h.68.

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

28

pengalaman dan latihan.53 Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya

perubahan perilaku pada individu, sehingga perubahan inilah yang merupakan

hasil belajar.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan perubahan tingkah laku yang

diperoleh dari serangkaian pengalaman yang dialami seseorang, sehingga

merubah cara berpikir dan cara berinteraksi dengan orang lain.

b. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah “kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya”.54 Selain itu, hasil belajar merupakan hasil dari

suatu interaksi tindak belajar dan mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar

diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar

merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.55

Hasil belajar ini seringkali digunakan untuk mengetahui kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Pada hakikatnya, hasil

belajar adalah perubahan tingkah laku seperti bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik.56 Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan seperti

pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional,

hubungan sosial, jasmani, budi pekerti (etika), sikap, dan lain-lain.57

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah perubahan perilaku, bertambahnya pengetahuan, dan kemampuan

keterampilan yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yang

diberikan guru sehingga siswa menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Benyamin Bloom, mengklasifikasikan kemampuan hasil belajar kedalam

tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Dalam

53

Wina Sanjaya, op.cit.,h. 112. 54

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009), h.22. 55

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 3. 56

Sudjana, op. cit., h. 3. 57

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 38.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

29

penelitian ini, penulis hanya akan mengungkapkan hasil belajar ranah kognitif

saja. Kategori-kategori dalam ranah kognitif ini adalah:58

1) Mengingat (Recalling)

Mengingat adalah pengetahuan yang berasal dari ingatan jangka panjang.

Mengingat merupakan kategori paling rendah. Terdapat dua proses kognitif

mengingat, yaitu mengenali dan menggali kembali.

2) Memahami (Understand)

Memahami adalah penyusunan makna dari pesan pembalajaran berupa lisan,

tulisan atau grafik melalui pengajaran, buku atau layar komputer. Siswa dapat

menghubungkan pengetahuan lama dan pengetahuan baru yang mereka

dapatkan. Proses kognitif dalam kategori memahami, meliputi, menafsirkan,

mencontohkan, merangkum, menyimpulkan, mengklasifikasi,

membandingkan dan menjelaskan.

3) Mengaplikasikan (Apply)

Mengaplikasikan adalah kegiatan memecahkan masalah atau soal latihan

dengan langkah-langkah tertentu. Proses kognitif mengaplikasikan

diantaranya, yaitu mengeksekusi dan mengimplementasikan.

4) Menganalisis (Analyze)

Menganalisis merupakan proses pemecahan materi menjadi bagian kecil dan

menentukan hubungan antarbagian serta secara keseluruhannya. Kategori

proses menganalisis meliputi proses kognitif, yaitu membedakan,

mengorganisasi dan mengatribusikan.

5) Mengevaluasi (Evaluate)

Mengevaluasi adalah membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar

yang telah ditentukan. Kategori proses mengevaluasi meliputi proses kognitif,

yaitu memeriksa dan mengkritik.

6) Mencipta (Create)

58

Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl, Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Jakarta: PustakaPelajar, 2010), cet 1, h. 99-133.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

30

Mencipta merupakan proses penyusunan elemen-eleman menjadi sebuah

keseluruhan yang saling berhubungan. Kategori proses mencipta meliputi

proses kognitif, yaitu merumuskan, merencanakan dan memproduksi.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang

didapat melalui pengalaman belajar. Hasil belajar mempunyai peran penting

dalam proses pembelajaran. Ketercapaian tujuan-tujuan pembelajaran dapat

tercapai dengan poses penilaian hasil belajar yang dapat memberikan informasi

kepada guru tentang perkembangan siswa.59

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita

bedakan menjadi tiga macam, yaitu:60

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yaitu keadaan/kondisi jasmani dan

rohani siswa;

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan di yang

berada sekitar siswa;

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu usaha belajar siswa

berupa strategi dan metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran

materi-materi pelajaran.

6. Fluida Statis

Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Istilah fluida digunakan untuk zat

cair dan gas.61 Secara khusus, fluida didefinisikan sebagai zat yang berdeformasi

(mengalir) terus-menerus selama dipengaruhi suatu tegangan geser.62 Perbedaan

zat cair dengan gas terutama terletak pada kompresibilitasnya. Zat dapat dengan

mudah dideformasi (tetapi tidak mudah dimampatkan) dan dapat dituangkan

59

Rusman, Pembelajaran Tematik Terpadu Teori, Praktik dan Penilaian, (Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada, 2015), cet. 1, h. 67. 60

Muhibbin Syah, op. cit., h. 145-146. 61

Hugh D. Young dan Roger A. Freedman, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid 1,

(Jakarta: Erlangga, 2001), h. 424. 62

Bruce R. Munsun, Donald F. Young dan Theodore H. Okiishi, Mekanika Fluida Edisi

Keempat Jilid 1, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 4.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

31

kedalam bejana atau dipaksa melalui sebuah tabung. Gas-gas (udara, oksigen, dan

lain-lain) memiliki jarak molekul yang dapat diabaikan, sehingga gas sangat

mudah dideformasi (dan dimampatkan) dan akan mengisi secara penuh volume

suatu bejana di mana gas tersebut ditempatkan.63 Zat cair memiliki volume tetap,

akan tetapi bentuknya berubah sesuai wadahnya, sedangkan gas tidak memiliki

bentuk maupun volume yang tetap. Karena zat cair dan gas tidak mempertahankan

bentuk yang tetap sehingga keduanya memiliki kemampuan untuk mengalir.64

Dalam fluida statis ini membahas mengenai fluida dalam keadaan diam. Untuk

lebih jelasnya, perlu memahami dahulu besaran paling penting dalam fluida statis.

a. Massa Jenis

Salah satu sifat yang penting dari suatu bahan adalah densitas (density)-

nya, didefinisikan sebagai massa persatuan volume.65 Dirumuskan sebagai

berikut:

(2.1)

di mana m adalah massa benda dan V merupakan volumenya. Massa jenis

merupakan sifat khas dari suatu zat murni. Benda-benda yang terbuat dari unsur

murni, seperti emas murni, bisa memiliki berbagai ukuran atau massa, tetapi

massa jenis akan sama untuk seluruhnya.66

b. Tekanan Hidrostatik

Tekanan dalam fisika didefinisikan sebagai gaya persatuan luas, di mana

gaya (F) dipahami bekerja tegak lurus terhadap permukaan luas (A).67 Secara

matematis tekanan dirumuskan dengan persamaan berikut:

(2.2)

Keterangan:

63

Ibid,. 64

Douglas C. Giancoli, Fisika Jilid I Edisi Kelima, (Jakarta: Erlangga, 2002), h. 324. 65

Young, loc.cit. 66

Giancoli, op.cit., h. 325. 67

Ibid., h. 326.

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

32

P = Tekanan (Pa)

F = Gaya tekan (N)

A = Luas bidang tekan (m2)

Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang dialami oleh sebuah benda jika

benda tersebut berada pada kedalaman h dari permukaan air di dalam fluida.68

Seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1 tekanan hidrostatik dapat berbeda-beda

tergantung letak suatu titik di dalam air, semakin dalam letak suatu titik di dalam

air, maka semakin besar tekanan hidrostatik pada titik tersebut.

Gambar 2.1. Semakin dalam benda akan mengalami tekanan semakin besar

Pada Gambar 2.1 tekanan di titik B lebih besar daripada tekanan di titik

A, sedangkan tekanan di titik C lebih besar daripada tekanan di titik B. Pada

dasarnya tekanan hidrostatik adalah tidak lain dari tekanan akibat gaya berat

sejumlah air yang berada di atas. Karena massa jenis dari air adalah

. Pada

kedalaman h dasar wadah (seperti gambar di samping) akan mengalami gaya berat

sebesar:

(2.3)

(2.4)

di mana

(2.5)

(2.6)

68

Mohammad Ishaq, Fisika Dasar Edisi 2, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 304.

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

33

Sehingga didapat tekanan pada kedalaman h adalah:

(2.7)

Keterangan:

massa jenis (kg.m-3

)

tekanan hidrostatik (Pa)

kedalaman benda diukur dari permukaan fluida (m)

percepatan gravitasi (m.s-2

)

Tekanan total dari benda yang mengalami tekanan hidrostatik juga

melibatkan faktor tekanan dari udara di atas air ( ) tersebut, sehingga tekanan

total:

(2.8)

*Perlu diingat bahwa ketinggiaan yang sama setiap titik memiliki tekanan yang

sama, begitupun bentuk bejana tidak perpengruh.

c. Prinsip Pascal

Jika tekanan ditambahkan pada fluida, misalnya dengan sebuah piston

maka tekanan tambahan tersebut akan diteruskan ke semua arah tanpa berkurang.

Sifat ini diamati oleh Blaise Pascal (1623-1662) yang kemudian dirumuskan

dalam Hukum Pascal sebagai berikut:69

“Jika kita melakukan tekanan pada suatu fluida dalam ruang tertutup,

maka tekanan itu akan diteruskan ke semua arah dan sama besar tanpa

berkurang.”

Banyak peralatan yang dibuat berdasarkan Hukum Pascal, diantaranya

pengangkat hidrolik. Perhatikan bejana pada Gambar 2.2, luas penampang kaki

kiri adalah A1 dan luas penampang kaki kanan adalah A2.

69

Ibid., h. 306.

𝑷𝒉 𝑷𝟎 + 𝝆 𝒈 𝒉

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

34

Gambar 2.2. Prinsip pompa hidrolik

Berdasarkan Gambar 2.2 jika tekanan diberikan oleh gaya F1 oleh piston

sebelah kiri pada bidang seluas A1, maka tekanan tersebut akan diteruskan oleh

fluida ke segala arah termasuk pada piston kedua di sebelah kanan dengan luas

sebesar A2. Karena menurut hukum Pascal tekanan diteruskan ke segala arah tanpa

berkurang sedikitpun, maka:

atau: (2.9)

karena A2>A1, maka F2>F1, sehingga kita akan mendapatkan gaya angkat di A2

lebih besar dari gaya yang diberikan di A1. Ini berarti jika kita memberikan gaya

yang lebih kecil pada luas penampang yang lebih kecil, maka kita akan

mendapatkan gaya angkat yang lebih besar pada luas penampang yang lebih besar

juga. Keuntungan inilah yang dimanfaatkan dalam pompa hidrolik yang

digunakan untuk mengangkat benda-benda seperti mobil.

d. Prinsip Archimedes

Prinsip Archimedes yaitu ketika sebuah benda seluruhnya atau sebagian

dimasukkan ke dalam zat cair, cairan akan memberikan gaya ke atas pada benda

setara dengan berat cairan yang dipindahkan benda.70

70

Young, loc.cit. h. 429.

𝐹2

𝐴2

𝐹1

𝐴1

𝐹2 𝐹1

𝐴2

𝐴1

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

35

Jika kita mencelupkan sebuah benda ke dalam air maka benda tersebut

akan mengalami gaya yang arahnya ke atas permukaan air. Ketika benda tercelup

ke dalam air, benda tersebut mengalami seuatu gaya yang dinamakan gaya apung

(buoyant force).

gaya apung berat fluida yang dipindahkan

Seperti ditunjukkan pada Gambar 2.3 sebuah benda ketika dicelupkan ke dalam

air, benda tersebut mengalami dua keadaan di mana salah satu permukaannya

tercelup dan permukaan lainnya terapung.

Gambar 2.3. Sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair memiliki dua

buah gaya yaitu gaya apung dan gaya berat

Gaya yang dialami benda pada Gambar 2.3 di atas yaitu gaya apung dan

gaya berat di mana gaya apung selalu mengarah ke atas permukaan air, sedangkan

gaya berat selalu mengarah ke bawah pusat gravitasi.

Gaya apung suatu benda dengan volume V yang sepenuhnya terendam

dalam sutua fluida dengan massa jenis adalah , dan berat benda tersebut

adalah , di mana adalah massa jenis benda. Oleh karena itu, gaya total ke

atas pada benda yang terendam adalah:71

(2.10)

Keterangan:

71

Frederick J. Bueche dan Eugene Hecht, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh, (Jakarta:

Erlangga, 2006), h. 104.

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

36

karena benda di dalam fluida memiliki berat juga, di mana berat benda adalah:

(2.11)

Keterangan:

W = gaya berat benda (N)

m = massa benda (kg)

g = gaya gravitasi benda (m.s-2

)

Hukum Archimedes berbunyi:

“Setiap benda yang terbenam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida

sama dengan berat volume fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut”.

Dengan kata lain gaya apung pada suatu benda yang dicelupkan dalam

suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda

tersebut”.72

Suatu benda akan tenggelam, melayang dan mengapung hanya ditentukan

oleh massa jenis rata-rata benda dan massa jenis zat cair. Jika massa jenis rata-rata

benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair, benda akan mengapung

dipermukaan zat cair. Jika massa jenis rata-rata benda lebih besar daripada massa

jenis zat cair, benda akan tenggelam di dasar wadah zat cair. Jika massa jenis rata-

rata benda sama dengan massa jenis zat cair, benda akan melayang dalam zat cair

di antara permukaan dan dasar wadah zat cair. Syarat benda tenggelam, melayang

dan mengapung dapat dilihat pada tabel 2.7 di bawah ini!

72

D. Tamara Dirasutisna, Dasar-dasar Fisika Mekanika dan Fisika Fluida, (Jakarta:

Universitas Trisakti, 2010), h 178

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

37

Tabel 2.7. Syarat benda mengapung, tenggelam dan melayang

Syarat Massa jenis

Perbandingan antara

gaya apung dan gaya

berat

Gambar

Tenggelam

Melayang

Mengapung

Syarat benda yang tercelup pada tabel 2.5 mengalami peristiwa

tenggelam, melayang dan mengapung yang dijelaskan berdasarkan konsep gaya

apung dan berat benda. Pada suatu benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya

dalam zat cair bekerja gaya apung (Fa). Dengan demikian pada benda yang

tercelup dalam air bekerja dua gaya, yaitu gaya apung (Fa) dan gaya berat (w). Di

mana ketika benda tenggelam maka gaya apung benda akan lebih kecil dari gaya

berat benda, sedangkan benda yang melayang gaya apung bendanya akan sama

dengan berat bendanya, dan benda yang mengapung memiliki gaya apung benda

yang lebih besar dari berat bendanya.

e. Tegangan Permukaan

Penjepit kertas dapat diam di atas permukaan air meskipun memiliki

densitas beberapa kali densitas air. Beberapa serangga dapat berjalan di atas

permukaan air, kaki mereka membuat lekukan pada permukaan air tapi tidak

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

38

masuk ke dalamnya. Fenomena tersebut merupakan contoh tegangan

permukaan.73

Sebuah pipet (penetes obat cair) akan mengeluarkan fluida setetes demi

setetes dan tidak mengalir, sebatang jarum yang diletakan di permukaan air tidak

akan tenggelam dan lalat yang hinggap pada permukaan air pun tidak tenggelam

adalah beberapa gejala tegangan permukaan yang sering kita jumpai.74 Sebagai

contoh, tetesan zat cair cenderung membentuk luas permukaan yang kecil. Seperti

ditunjukkan pada Gambar 2.4 gaya kohesi yang besar menyebabkan tetesan air

cenderung memperkecil luas permukaannya.

Gambar 2.4. Tetesan air cenderung memperkecil luas permukaannya

Tegangan Permukaan (surface tension) (huruf Yunani “Gamma”) dalam

lapisan didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan permukaan F

dengan panjang d di mana gaya bekerja:75

(2.12)

Dalam hal ini, d = 2l dan,

(2.12)

Tegangan permukaan adalah gaya per satuan panjang. Satuannya dalam

SI adalah Newton per meter (N/m), tetapi satuan cgs, dyne per centimeter

(dyn.cm-1

) lebih sering digunakan:

1 dyn.cm-1

= 10-3

N.m-1

= 1 mN.m-1

Keterangan:

73

Hugh D. Young dan Roger A. Freedman, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid,

(Jakarta: Erlangga, 2001), h. 431. 74

Mohammad Ishaq, Fisika Dasar Edisi 2, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 320. 75

Ibid,.

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

39

= tegngan permukaan (N.m-1

)

= gaya (N)

= panjang permukaan benda (m)

f. Viskositas

Viskositas suatu fluida adalah ukuran berapa besar tegangan geser

dibutuhkan untuk menghasilkan laju geser satu. Satuannya adalah satuan tegangan

per satuan laju geser atau Pa.det dalam SI. Satuan SI yang lain adalah N.det.m-2

(atau kg.m-1

.det).76

Viskositas adalah gesekan internal fluida.77

Viskositas adalah ukuran

kekentalan suatu fluida atau juga bisa dikatakan viskositas adalah besaran yang

menunjukkan berapa besar diperlukan suatu gaya (tegangan geser) untuk

menghasilkan pergeseran (regangan geser). Makin kental suatu fluida maka

viskositasnya semakin besar pula.78 Fluida akan mengalami perbedaan, semakin

kental (viscous) fluidanya, semakin besar gaya yang diperlukan. Benda yang

bergerak semakin cepat sampai mencapai kecepatan terminal yang konstan, pada

saat kecepatan terminal tercapai, gaya-gaya yang bekerja pada benda adalah

seimbang.

Devisini viskositas (viscosity) fluida, dinotasikan dengan (eta) sebagai

rasio tegangan geser, F/A, dengan laju regangan:79

+ +

(2.14)

Jika massa jenis benda ( ), massa jenis fluida ( ), dan volume benda ( ), gaya

keatas

76

Hecht, op.cit., h. 112. 77

Freedman, op.cit., h. 443 78

Ishaq, op.cit., h 318. 79

Freedman, op.cit.,h 318.

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

40

di mana berat benda .

di mana untuk gaya gesek 6 (benda dianggap berbentuk bola)

dengan memasukkan besar ketiga gaya tersebut ke dalam (per.1) kita peroleh:

6 .

6 (2.15)

Kecepatan terminal dalam fluida kental dipeeoleh persamaan:

6

(2.16)

untuk benda berbentuk bola dengan jari-jari r, volume benda

, sehingga:

43 3

6

(2.17)

Kecepatan terminal dalam fluida kental

2

9

2

(2.18)

Keterangan:

= kecepatan benda (m.s-1

)

= gravitasi (10 m.s-2

)

= jari-jari kelereng (m)

= koefisien viskositas fluida (N.s.m-1

)

⍴b = massa jenis kelereng (kg.m-3

)

⍴f = massa jenis fluida (kg.m-3

)

g. Kapilaritas

Peristiwa meresapnya air melalui celah-celah kecil merupakan gejala

kapilaritas. Kapilaritas sendiri disebabkan oleh gaya adanya adhesi dan gaya

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

41

kohesi. Gaya adhesi adalah gaya tarik-menarik antar molekul yang berbeda

jenisnya, sedangkan gaya kohesi yaitu gaya tarik-menarik antar molekul yang

sama. Untuk lebih memudahkan kalian pada pemahaman gaya adhesi dan gaya

kohesi, perhatikan gambar 2.5 di bawah untuk membedakan antara gaya adhesi

dengan gaya kohesi.

Gambar 2.5. Ketika bidang batas air dan merkuri bertemu dengan permukaan

padat, pertemuan itu umumnya membentuk kurva ke atas atau kurva ke bawah di

dekat permukaan.

Pada gambar 2.5 jika air merkuri dimasukkan ke dalam gelas kaca,

maka permukaan merkuri dalam gelas akan melengkung ke bawah pada bagian

yang menempel di dinding kaca. Jika pada kelengkungan permukaan air merkuri

ditarik garis lurus maka garis ini akan membentuk sudut terhadap dinding

vertikal. Sudut tersebut disebut sudut kontak merkuri dengan dinding kaca sebesar

90o < < 180

o. Jika air yang dimasukan ke dalam tabung kaca, permukaan air di

dalam tabung akan melengkung ke atas pada bagian yang menempel di dinding

kaca. Pada kasus ini gaya kohesi lebih kecil dari gaya adhesi. Jika pada

kelengkungan air ke atas ditarik garis lurus, maka garis ini akan membentuk sudut

terhadap dinding vertikal. Sudut kontak air pada tabung tersebut merupakan

sudut lancip ( < 90o ).

Pada gejala kapilaritas, air dalam pipa kapiler dapat naik karena adanya

adhesi antara partikel air dengan kaca lebih besar daripada kohesi yang dialami

oleh air.

Gejala kapilaritas dapat dirumuskan sebagai berikut:

(2.19)

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

42

Di mana

, jadi

2 (2.20)

sedangkan , di mana

(2.21)

Jadi untuk persamaan kapilaritas didapat yaitu:

2

(2.22)

Keterangan:

= kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler (m)

= tegangan permukaan (N.m-1

)

= sudut kontak

= jari-jari pipa kapiler (m)

= massa jenis zat cair (kg.m-3

)

Contoh aplikasi dari kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

1) Naiknya air melalui akar

pohon

2) Naiknya minyak melalui sumbu

kompor

2 𝛾 𝑐𝑜𝑠𝜃

𝜌𝑔𝑟

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

43

Gambar 2.6 aplikasi dari kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan terkait penelitian

yang akan dilaksanakan oleh peniliti, diantaranya sebagai berikut:

1. Lia Nurmayani, Aris Doyan, dan Ni Nyoman Sri Putu Verawati (2018),

melakukan penelitian tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik” dengan populasi

kelas XI MIA SMAN 6 Mataram, sampel siswa kelas XI MIA 1 kelas

eksperimen dan XI MIA 2 kelas kontrol. Jenis penelitian ini adalah quasi

experiment dengan desain penelitian kelompok non-ekuivalen. Pengambilan

sampel menggunakan teknik purposive sampling, menyimpulkan bahwa

model pembelajaran inkuiri terbimbing berpengaruh terhadap hasil belajar

fisika peserta didik. Hasil analisis data menghasilkan signifikansi 0,016. Jika

ditentukan taraf signifikansi sebesar 0,05 maka 0,016 < 0,05. 80

2. Wildah Maulidatul Hosnah, Sudarti, dan Subiki (2017), melakukan penelitian

tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil

Belajar Fisika Di SMA.” metode penelitian menggunakan purposive sampling

area, ddengan populasinya seluruh kelas X semester ganjil tahun 2016/2017,

sampel yang digunakan kelas X2 (kelas eksperimen) dan X1 (kelas control).

Desain penelitian ini adalah post-test only control group design. Berdasarkan

hasil analisis uji komparasi menggunakan Uji Independent Sample T-test (uji

parametrik) dengan bantuan SPSS 22 didapatkan bahwa aktivitas belajar

siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan nilai Sig.(1-tailed)

80

Lia Nurmayani1, Aris Doyan2, dan Ni Nyoman Sri Putu Verawati, “Pengaruh Model

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik”, Jurnal Penelitian

Pendidikan IPA (JPPIPA), Vol. 4, No. 2, 2018, h. 6.

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

44

lebih kecil dari α 0.05 yaitu 0.000. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa model inkuiri terbimbing berpengaruh signifikan terhadap aktivitas

belajar fisika siswa di SMA.81

3. Ahmad Yadaeni, Sentot Kusairi dan Parno (2016), melakukan penelitian

tentang “Studi Kesulitan Siswa dalam Menguasai Konsep Fluida Statis.”

Metode yang digunakan adalah survey dengan instrument tes esai tentang

materi fluida statis. Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah

satu kelas dnegan jumlah siswa yang terdapat dalam satu kelas yaitu 33 siswa.

Presentase kesulitasn siswa pada bahasan tekanan hidrostatis pada bejana

berhubungan yaitu 39%, untuk bahasan tekanan massa jenis air dan minyak

yaitu 74%, bahasan tekanan hidrostatis pada akuarium yaitu 61%, bahasan

tekanan hidrostatis pada bejana berhubungan yaitu 35%, bahasan hukum

Archimedes yaitu 67% dan bahasan prinsip Pascal yaitu 42%. Persentase

tersebut menunjukkan bahwa siswa masih mengalami kesulitan pada materi

fisika khususnya pada topik tekanan hidrostatis dan prinip pascal. Dari hasil

presentase tersebuut dapat ditarik kesimpulan bahwa penguasan konsep siswa

dalam menguasai konsep fluida statis tergolong dalam kategori rendah

dengan rerata 49,51% pada skala 0-100.82

4. Roni Wahyuni, Hikmawati, dan Muhammad Taufik (2016), melakukan

penelitian tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan

Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA

SMAN 2 Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017.” Penelitian termasuk

penelitian eksperimen semu, dengan desain penelitian menggunakan pre-test

and post-test control group design. Teknik pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan sampel seluruh kelas

XI IPA SMAN 2 Mataram. Sampel untuk kelas eksperimen berjumlah 39

siswa dan kelas control berjumlah 37 siswa. Hasil analisis uji hipotesis pada

81

Wildah Maulidatul Hosnah, Sudarti, dan Subiki, “Pengaruh Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar Fisika Di SMA”, Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 6, No.

2, 2017, h. 5. 82

Wildah Maulidatul Hosnah, Sudarti, dan Subiki, “Pengaruh Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing terhadap Hasil Belajar Fisika di SMA”, Jurnal Prosidium Semnas Pendidikan

IPA PAscasarjana UM, 2016, Vol. 1, h. 64.

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

45

taraf signifikansi 5% diperoleh thitung = 6,27 lebih besar dari ttabel = 1.993. Hal

ini menunjukkan bahwa hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model

pembelajaran inkuiri terbimbing degan metode eksperimen memberikan

pengaruh lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional

pada materi elastisitas dan hukum Hooke.83

5. Shinta Surya Lasmita dan Sondang R. Manurung (2016), melakukan

penelitian tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terbimbing

Berbantuan Animasi Phet terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada

Materi Fluida Statis Kelas XI Semester II SMA Negeri Bantang Kuis T.”

Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain two

group pre-test dan posttest. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara

cluster random sampling dengan mengambil dua kelas dari empat kelas yaitu

kelas XI-IPA2 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 34 orang dan kelas

XI-IPA3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 34 orang. Berdasarkan hasil

penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 25,82 dan

kelas kontrol adalah 22,38. Setelah pembelajaran selesai diberikan posttest

dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 79,05 dan kelas kontrol 72,08. Dari

hasil uji t diperoleh thitung = 2,55 sedangkan ttabel = 1,67. Karena thitung >

ttabel (2,55>1,67) maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan animasi Phet terhadap

aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi fluida statis kelas XI semester II

SMA Negeri Bantang Kuis T.84

6. Irma S. M. Tarigan, Rita Juliani, dan Juli Limbong (2018), melakukan

penelitian tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terbimbing untuk

Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa”. Jenis penelitian

yang dilakukan adalah quasi experiment dengan rancangan Control Group

83

Roni Wahyuni, Hikmawati, dan Muhammad Taufik, “Pengaruh Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing dengan Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA

SMAN 2 Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017”, Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, Vol. II,

No, 4, 2016, h. 168. 84

Shinta Surya Lasmita dan Sondang R. MAnurung, “Pengaruh Model Pembelajaran

Inkuiri terbimbing Berbantuan Animasi Phet terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada

Materi Fluida Statis Kelas XI Semester II SMA Negeri Bantang Kuis T”, Jurnal Inpafi, 2016, Vol.

4, No. 4, h. 5.

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

46

Pretest-Posttest Design. Penelitian dilakukan di SMA Swasta Katolik Budi

Murni 2 Medan tahun pelajaran 2016/2017. Populasi dari penelitian adalah

seluruh siswa kelas X. Sampel kelas diambil dengan teknik class random

sampling. Kelas eksperimen dan kelas control, masing-masing berjumlah 37

siswa. Hasil nilai postes kelas eksperimen dan kelas kontrol diuji dengan

menggunakan uji t satu pihak. Uji t satu pihak digunakan untuk mengetahui

perbedaaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh

hasil thitung> ttabel yaitu 3,52 > 1,66 yang berarti bahwa ada pengaruh model

pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap hasil belajar siswa.85

7. Ika Siti Nurroyani, Sri Dwiastuti, dan Puguh Karyanto (2015), melakukan

penelitian tentang “Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil

Belajar Biologi Siswa Kelas XI Ipa Sma Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran

2013/2014”. Penelitian ini termasuk eksperimen semu (Quasi Experimental

Research) menggunakan desain penelitian Posttest Only with Nonequivalent

Group Design. Populasi penelitian meliputi seluruh siswa kelas XI IPA SMA

Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2013/2014. Sampel yang digunakan

meliputi kelas XI IPA 1 sebagai kelompok kontrol dan kelas XI IPA 3

sebagai kelompok ekperimen.Teknik yang digunakan untuk menentukan

sampel dalam penelitian adalah cluster sampling. Menyimpulkan bahwa

model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi

pokok sistem eksresi, dengan hasil belajar ranah pengetahuan, keterampilan,

dan sikap kelompok eksperimen dengan kontrol adalah berbeda nyata di

mana pada ketiga ranah hasil belajar memiliki nilai thitung lebih besar dari ttabel

dengan signifikansi kurang dari 0,05. Di mana untuk hasil belajar ranah

pengetahuan dengan nilai thitung 2,978, ranah keterampilan 16,509 dan ranah

sikap 3,905 sedangkan nilai ttabel 1,995, keseluruhan nilai thitung > ttabel dengan

keputusan uji-t H0 ditolak dan Ha diterima.86

85

Irma S. M. Tarigan, Rita Juliani, dan Juli Limbong yang berjudul “Pengaruh Model

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa”,

Jurnal Pendidikan Fisika, Vol. 7, No. 1, 2018, h. 5. 86

Ika Siti Nurroyani, Sri Dwiastuti, Puguh Karyanto, “Pengaruh Model Inkuiri

Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas Xi Ipa Sma Negeri 2 Sukoharjo Tahun

Pelajaran 2013/2014”, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 7, No. 2, 2015, h. 100

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

47

8. Mahesti Kusdiastuti, Ahmad Harjono, Hairunnisyah Sahidu, dan Gunawan

(2016), melakukan penelitian tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri

Berbantuan Laboratorium Virtual Terhadap Penguasaan Konsep Fisika

Peserta Didik.” Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen

dengan desain pre-test-post-test control group design. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X MA DI Putri Nurul Hakim

Kediri tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 5 kelas. Sedangkan sampel

yang digunakan dipilih dengan menggunakan teknik cluster random

sampling. Sampel untuk kelas control berjumlah 26 siswa dan kelas

eksperimen berjumlah 27 siswa. Untuk perhitungan uji homogenitas dan uji

normalitas sehingga diperoleh bahwa kedua kelas setelah diberi perlakuan

memiliki varians yang homogen dan terdistribusi normal. Setelah mengetahui

homogenitas dan normalitas kedua kelas kemudian dilakukan uji hipotesis

dengan taraf signifikan 5% di mana diperoleh thitung = 3,897 lebih besar dari

ttabel = 2,032. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran inkuiri

berbantuan laboratorium virtual berpengaruh terhadap penguasaan konsep

fisika peserta didik kelas X MA DI Putri Nurul Hakim Kediri tahun pelajaran

2015/2016.87

9. Nurmayani J.Said, A.J. Patandean dan Muhammad Aqil Rusli (2017),

melakukan penelitian tentang “Peranan Model Pembelajaran Inkuiri

terbimbing terhadap Keterampilan Proses Sains pada Perserta Didik Kelas X

SMA Negeri 2 Polewali.” Penelitian ini adalah penelitian true eksperimen

dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X

SMA Negeri 2 Polewali Kabupaten Polewali Mandar tahun ajaran 2015/2016

dan sampel penelitian terdiri terdiri dari dua kelas dipilih secara acak. Teknik

pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling. Dari proses

sampling, terpilih dua kelas yang terdiri atas kelas X1 sebanyak 27 orang

sebagai kelas eksperimen dan kelas X3 sebanyak 30 orang sebagai kelas

kontrol dengan menganggap bahwa populasi homogen. Hasil analisis dengan

87

Mahesti Kusdiastuti1, Ahmad Harjono, Hairunnisyah Sahidu, Gunawan, “Pengaruh

Model Pembelajaran Inkuiri Berbantuan Laboratorium Virtual Terhadap Penguasaan Konsep

Fisika Peserta Didik”, Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi, Vol. II, No. 3, 2016, h. 121.

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

48

menggunakan software SPSS tipe 22 di mana diperoleh nilai Mann-Whitney

sebesar 8,500 dan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 di mana karena P

value yang diperoleh sebesar 0,000< α 5 % yang artinya Ho di tolak.

Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian, diperoleh bahwa model

pembelajaran inkuiri terbimbing perpengaruh terhadap keterampilan proses

sains fisika peserta didik.88

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan penjelasan dan berbagai permasalahan yang telah

disampaikan, maka peneliti mencoba menyelesaikan masalah dengan menerapkan

model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video. Penerapan model

inkuiri terbimbing berbantuan video dapat meminimalkan aktivitas guru dan

memaksimalkan aktivitas siswa dalam pembelajaran melalui penyajian masalah

dan siswa harus memecahkan masalah tersebut dengan cara nya sendiri yang

tentunya dalam bimbingan guru. Guru hanya fasilitator dalam pembelajaran.

Siswa dapat membangun sendiri pemahamannya melalui pengamatan-pengamatan

secara aktif selama pembelajaran yang dikemas dalam sebuah percobaan.

Berdasarkan kebutuhan, pembelajaran dibantu oleh video agar dapat

memvisualisasikan konsep Fluida Statis. Diharapkan siswa termotivasi dalam

pembelajaran fisika sehingga dapat berdampak pada hasil belajar siswa yang

meningkat.

88

Nurmayani J.Said, A.J. Patandean dan Muhammad Aqil Rusli yang berjudul “Peranan

Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Keterampilan Proses Sains pada Perserta Didik

Kelas X S Siswa dapat meningkatkan motivasi belajar dan mengembangkan strategi belajar untuk

menyelesaikan masalah.MA Negeri 2 Polewali”, Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika, Vol. 13, No.

3, 2017, h. 7.

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

49

Adapun gambaran kerangka berpikir dalam penelitian ini yaitu seperti pada

gambar 2.7 berikut:

Gambar 2.7 Kerangka Berpikir

Gambar 2.12 menunjukan kerangka berpikir penelitian ini dimulai pada

pembelajaran fisika guru hanya hanya menekankan siswa pada pemahaman

matematis dan kurang dilibatkan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.

Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru pun masih belum cukup untuk

memfasilitasi pemahaman siswa. Selama pembelajaran fluida statis guru tidak

pernah mengadakan pembelajaran yang dapat dihubungkan dengan permasalahan

Peningkatan hasil belajar siswa

Siswa menjadi aktif dalam pembelajaran sehingga dapat mengkonstruk pengetahuannya sendiri

Siswa dapat meningkatkan motivasi belajar dan mengembangkan strategi belajar untuk menyelesaikan masalah

Pemberian perlakuan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video

Hasil belajar siswa yang masih tergolong rendah

Proses pembelajaran kebanyakan menggunakan model pembelajaran langsung dengan metode ceramah yang sifatnya teacher center

Pembelajaran fisika hanya ditekankan pada pemahaman matematis dan siswa kurang dilibatkan dalam proses pembelajaran

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

50

dalam kehidupan sehari-hari siswa. Sehingga siswa tidak dapat mengasah

kemampuan memecahkan masalahnya yang mana akhirnya menyebabkan

rendahnya hasil belajar fisika siswa pada konsep fisika, salah satunya yaitu fluida

statis. Hal itulah yang menjadi latar belakang masalah pada penelitian ini. Namun

setelah diterapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video

melalui penelitian quasi eksperiment terjadi peningkatan hasil belajar fisika siswa

pada konsep fluida statis.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan dan kerangka berpikir yang telah dijelaskan di atas,

maka perumusan hipotesis penelitian yang dapat dirumuskan adalah:

= Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing

berbantuan video terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep

fluida statis.

= Terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing

berbantuan video terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep

fluida statis.

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 di

SMA Negeri 1 Nagrak Kabupaten Sukabumi yang terletak di Jalan Raya No. 16

Cibadak, Nagrak, Sukabumi, Jawa Barat.

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen semu (quasi experiment). Quasi experiment atau eksperimen semu

merupakan metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti melakukan

pengontrolan penuh terhadap variabel dan kondisi eksperimen.1

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada non

equivalent control group design. Pada desain ini, kelompok eksperimen maupun

kelompok kontrol tidak dipilih secara random.2 Kedua kelompok dipilih

berdasarkan pertimbangan tertentu agar kedua kelompok memiliki homogenitas

yang relatif sama. Desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:3

Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design

Kelompok Pretest Perlakuan (X) Posttest

Eksperimen

Kontrol

Keterangan :

O1 = Pretest yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan.

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2013), h. 77. 2 Ibid, h. 116.

3 Ibid.

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

52

O2 = Posttest yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan.

X1 = Perlakuan kelompok siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video

berbantuan video

X2 = Perlakuan kelompok siswa yang diajarkan tanpa menggunakan

model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video

berbantuan video

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah karakteristik yang akan diobservasi dari satuan

pengamatan yang keberadaannya berbeda-beda (berubah-ubah) atau memiliki

gejala yang bervariasi dari satu satuan pengamatan ke satuan pengamatan

lainnya.4 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: variabel bebas

(independent) dan variabel terikat (dependent) sebagai berikut:

1. Variabel bebas (X) : Model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan

video

2. Variabel terikat (Y) : Hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida statis.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.5 Populasi dalam peneltian

ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Nagrak pada semester genap tahun ajaran

2018/2019 dengan populasi targetnya adalah seluruh siswa kelas XI di sekolah

tersebut.

4 Supardi, Aplikasi Statistik dalam Penelitian, (Jakarta Selatan: Change Publication,

2013), h. 22. 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT.

Ineka Cipta, 2013), h. 173.

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

53

2. Sampel Penelitian

Seluruh siswa kelas XI dipilih dua kelas sebagai sampel yaitu kelas XI

MIPA 4 berjumlah 33 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas XI MIPA 5

berjumlah 33 siswa sebagai kelas eksperimen. Teknik pengambilan sampel dalam

peneltian ini menggunakan teknik purposive sampling. Purposive sampling adalah

teknik pengambilan sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian.6

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang

digunakan adalah pretest dan posttest yang bertujuan untuk mengetahui hasil

belajar fisika siswa sebelum dan sesudah pembelajaran.

F. Instrumen Tes

Instrumen penelitian digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

agar lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen

yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument tes.

Instrumen tes pada penelitian ini, yaitu tes hasil belajar berupa tes objektif

jenis pilihan ganda yang terdiri dari lima alternatif jawaban. Tes hasil belajar

adalah tes yang digunakan untuk mengukur hasil-hasil belajar yang dicapai siswa

selama kurun waktu tertentu.7 Soal yang diberikan disusun berdasarkan

kompetensi inti, kompetensi dasar, dan karakteristik konsep fluida statis pada

kurikulum 2013 revisi 2016/2017. Tes diberikan sebelum (pretest) dan sesudah

dilakukan perlakuan (posttest). Berikut kisi-kisi instrumen tes yang digunakan

dalam penelitian ini:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes

No Indikator RPP Indikator Soal Aspek yang Diukur Jumla

h Soal C1 C2 C3 C4

1 Memahami konsep

fluida statis

Membedakan sifat-

sifat fluida 1 2*

2

6 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010), h. 254. 7 Ibid, h. 223.

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

54

2 Menjelaskan

konsep tekanan

hidrostatis pada

kehidupan sehari-

hari

Menjelaskan konsep

dan besaran tekanan

hidrostatis 3* 4

2

3 Mengimplemen-

tasikan konsep

tekanan hidrostatis

pada fluida

Menentukan nilai

tekanan hidrostatis

pada fluida

5*,

6*

2

Menentukan nilai

kedalaman suatu

benda pada konsep

tekanan hidrostatis

7, 8*

2

4 Menjelaskan

konsep hukum

Pascal

Menjelaskan konsep

hukum Pascal 9* 10*

2

5 Mengimplemen-

tasikan konsep

hukum Pasca

Menentukan besar

gaya yang bekerja

pada sebuah

penghisap

berdasarkan Hukum

Pascal

11*,

12

2

Menentukan nilai

gaya minumum dan

maksimum yang

bekerja pada salah

satu penampang

13,

14*

2

Menunjukkan prinsip

Hukum Pascal dalam

kehidupan sehari-

hari

15* 16

2

6 Menjelaskan

konsep Hukum

Archimedes dalam

kehidupan sehari-

hari

Menjelaskan konsep

Hukum Archimedes

dalam kehidupan

sehari-hari

17 18*

2

7 Menganalisis

persamaan Hukum

Archimedes dan

syarat terapung,

melayang dan

tenggelam

Menentukan besar

gaya apung yang

terjadi pada benda di

dalam fluida

19*,

20*

2

Menghitung jumlah

volume benda pada

suatu fluida

21,

22*

2

Menganalisis nilai 23, 2

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

55

massa jenis zat cair 24*

8 Menunjukkan

konsep Hukum

Archimedes dan

syarat terapung,

melayang dan

tenggelam

Menunjukkan konsep

Hukum Archimedes

dan syarat terapung,

melayang dan

tenggelam

25*

, 26

2

9 Menjelaskan

konsep tegangan

permukaan,

viskositas dan

kapilaritas

Menjelaskan konsep

tegangan permukaan 27 28*

2

Mendeskripsikan

konsep viskositas

dan kapilaritas

29*

, 30

2

10 Menerapkan

persamaan konsep

tegangan

permukaan,

viskositas dan

kapilaritas

Menganalisis nilai

besaran tegangan

permukaan pada

fluida

31*,

32,

33*

3

Menghitung nilai

viskositas suatu

fluida

34*,

35

2

Menghitung nilai

besaran kapilaritas

36*,

37*

2

11 Mendeskripsikan

peristiwa tegangan

permukaan,

viskositas dan

kapilaritas dalam

kehidupan sehari-

hari

Menunjukkan

peristiwa tegangan

permukaan,

viskositas dan

kapilaritas dalam

kehidupan sehari-

hari

38* 39*

, 40

3

Jumlah Soal 7 12 19 - 40

Presentasi Soal (%) 17,5 30 52,5 0 100

*Soal yang valid (25 soal)

Soal yang valid pada pengujian Anates yaitu 24 soal. Hasil perbaikan

dosen terdapat 1 soal yang ditambah yaitu soal nomor 34. Jumlah soal yang

digunakan dalam penelitian ini berjumlah 25 soal.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Kualitas instrumen ditunjukkan oleh kesahihan dan keajegannya

(reliabilitas) dalam mengungkapkan apa yang akan diukur. Syarat-syarat tes yang

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

56

baik paling sedikit memiliki: validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya

pembeda.

a. Uji Validitas

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak

diukur. Kata “valid” dalam Bahasa Indonesia disebut dengan istilah “sahih”.8

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen. Dalam penelitian ini, uji coba validitas

menggunakan rumus korelasi koefisien biseral. Rumus yang digunakan dapat

dilihat sebagai berikut:9

(3.1)

(3.2)

Keterangan :

= Koefisien korelasi biserial

MP = Rerata skor dari subjek yang menjawab betul bagi item

yang dicari validitasnya.

Mt = Rerata skor total

St = Standar deviasi dari skor total

P = Proporsi siswa yang menjawab benar

(p =

q = Proporsi siswa yang menjawab salah 1

Nilai dapat diinterpretasikan untuk menentukan validitas butir soal

dengan menggunakan kriteria pada seperti Tabel 3.3 di bawah ini:10

Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi Biserial

Koefisien Korelasi Kriteria Validitas

0,80 < 1,00 Sangat Tinggi

8 Arikunto, Op. cit., h. 80.

9 Arikunto, Op. cit., h. 93.

10 Ibid., h. 89.

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

57

0,60 < 0,80 Tinggi

0,40 < 0,60 Cukup

0,20 < 0,40 Rendah

0,00 < 0,20 Sangat Rendah

Data rekapitulasi butir soal hasil uji coba instrumen menggunakan

software ANATES Ver. 4.0.9 dapat dilihat pada Tabel 3.4 di bawah ini:

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

Jumlah soal 40

Jumlah siswa 33

Nomor soal yang valid

2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 18, 19,

20, 22, 24, 25, 28, 29, 31, 33, 34, 36,

37, 38, 39

Jumlah soal yang valid 25

Presentase soal yang

valid 62,5 %

Berdasarkan Tabel 3.4, jumlah soal yang valid sebanyak 25 soal dari 40

soal dengan persentase 62,5 %. Hasil uji validasi instrumen tes terdapat pada

lampiran B.2b.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah instrumen tes yang

digunakan pada penelitian ini tetap atau tidak sehingga instrumen tes tersebut

dapat digunakan di berbagai tempat. Reliabilitas yang digunakan untuk menguji

instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan Kuder – Richardson yaitu K-

R 20, dengan rumus:11

1

(3.4)

11

Ibid., h. 115.

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

58

Keterangan:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q= 1-p)

Σpq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

N = banyaknya item

S = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)

Adapun interpretasi mengenai derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh

terdapat pada Tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5 Interpretasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Koefisien Reliabilitas

0,91 1,00 Sangat tinggi

0,71 0,90 Tinggi

0,41 0,70 Sedang

0,21 0,40 Rendah

< 0,20 Sangat rendah

Hasil uji reliabilitas instrumen tes dengan menggunakan software anates

Ver. 4.0.9 dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut ini:

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

r11 0,81

Kesimpulan Reliabilitas tinggi

Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran B.2b.

c. Uji Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu

sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berusaha

memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa

menjadi putus asa dan tidak semangat untuk mencoba lagi.12 Semakin besar

indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil perhitungan, berarti semakin

12

Ibid, h. 222.

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

59

mudah soal itu. Taraf kesukaran soal dalam bentuk pilihan ganda dapat dicari

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:13

(3.5)

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = jumlah siswa yang menjawab benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Adapun penentuan kriteria indeks kesukaran soal dapat dilihat pada Tabel

3.7 berikut:

Tabel 3.7 Skala Taraf Kesukaran

Rentang nilai P Kategori

P < 0,30 Sukar

0,31 ≤ P ≤ 0,30 Sedang

P > 0,70 Mudah

Hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel

3.8 berikut ini.

Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Persentase

Mudah 5 12,5%

Sedang 13 32,5%

Sukar 22 55%

Jumlah 40 100%

Berdasarkan Tabel 3.8, persentase tertinggi terdapat pada kriteria soal

yang sukar dan persentase terendah terdapat pada kriteria soal mudah. Hasil uji

taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada lampiran B.2b.

13

Ibid., h. 223.

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

60

d. Daya Pembeda

Daya pembeda soal ialah kemampuan soal untuk membedakan antara

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh

(berkemampuan rendah). Adapun rumus untuk mencari daya pembeda soal antara

lain sebagai berikut : 14

(3.6)

Keterangan :

D = daya beda soal

= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal

dengan benar

= banyaknya peserta kelompok atas

Bb = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal

dengan benar

Jb = banyaknya peserta kelompok bawah

Penentuan kriteria daya beda soal didasarkan pada Tabel 3.9 di bawah ini:15

Tabel 3.9 Klasifikasi Daya Pembeda

Daya pembeda Kriteria Soal

Bernilai negatif

(-) Drop

0,00 ≤ D < 0,20 Buruk

0,20 ≤ D < 0,40 Cukup

0,40 ≤ D < 0,70 Baik

0,71 ≤ D < 1,00 Baik sekali

Hasil uji daya beda instrumen dengan menggunakan software ANATES

Ver. 4.0.9. dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut:

14

Suharsimi, op. cit., h.226 15

Ibid., h. 232

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

61

Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes

Kriteria Soal Butir Soal

Jumlah Soal Persentase

Drop - -

Buruk 14 35%

Cukup 3 7,5%

Baik 12 30%

Baik Sekali 11 27,5%

Jumlah 40 100%

Berdasarkan Tabel 3.12, persentase soal tertinggi terdapat pada kriteria

soal yang cukup, sedangkan persentase terendah terdapat pada kriteria soal drop

dan sangat baik. Hasil uji daya pembeda instrumen tes dapat dilihat pada lampiran

B.2b.

H. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan uji instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian. Data-

data yang diperoleh melalui instrumen penelitian, diolah dan dianalisis dengan

maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji

hipotesis penelitian.

Analisis data bertujuan untuk memperoleh makna dari data tes yang telah

terkumpul. Teknik analisis data tes terdiri dari uji prasyarat analisis dan uji

analisis. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 22.

a. Uji Prasyarat

Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

dengan tujuan untuk menentukan rumus statistik yang digunakan dalam uji

hipotesis. Uji prasyarat tersebut terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.

1) Uji Normalitas

Uji normalitas adalah usaha untuk menentukan apakah data variabel yang

kita miliki mendekati populasi distribusi normal atau tidak.16 Dengan kata lain

16

Sudjana, Metode Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), h. 466

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

62

untuk mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan

dianalisis. Jika data kedua kelompok berdistribusi normal maka dalam menguji

perbedaan dua rata-rata digunakan analisis parametrik (Independent sample t-test).

Jika terdapat data yang berdistribusi tidak normal maka dalam pengujian

perbedaan dua rata-rata digunakan uji non-parametrik.

Uji normalitas yang digunakan adalah Shapiro-Wilk. Uji normalitas

Shapiro-Wilk dengan aplikasi SPSS 22 seperti berikut ini:17

1) Buka lembar kerja atau file → pilih menu Anayze → sub menu Descriptive

Statistic → klik Eksplo.

2) Masukkan variabel terkait pada Dependent List.

3) Pilih → Plots → aktifkan pilihan Normality Plots with test → Continue →

Ok.

4) Kriteria Pengujian:

a) Tolak H0, jika probabilitas ≤ 0,05, distribusi populasi tidak normal.

b) Terima H0, jika probabilitas > 0,05, distribusi populasi normal.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-

variansi dua buah distribusi atau lebih.18 Uji homogenitas dilakukan untuk

mengetahui apakah kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang sama

(homogen) atau tidak. Perhitungan uji homogenitas (uji Levene) pada software

SPSS 22 melalui langkah-langkah berikut: 19

1) Buka Data view masukkan data yang akan diujikan.

2) Pilih menu Analyze → Compare Means → One-way Anova → sampai

muncul jendela One-way Anova.

3) Masukkan variabel terikat pada Dependent List dan Factor.

4) Pilih Options → Descriptive → Homogenity of variance test → Continue →

Ok.

17

Kadir, Statistika Terapan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2016), h.156-157. 18

Ruseffendi, Statistika Dasar untuk penelitian pendidikan, (Bandung:IKIP Bandung

Press, 1998), hal 294 19

Kadir, op. cit., h. 142-143.

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

63

5) Kriteria pengujian:

a) Tolak H0, jika probabilitas < 0,05, data tidak homogen.

b) Terima H0, jika probabilitas > 0,05, data homogen.

3) Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis merupakan pengujian untuk menjawab rumusan

masalah. Berikut ini kondisi asumsi distribusi dan kehomogenan varians dari data

hasil penelitian serta uji hipotesis yang digunakannya:

1. Data yang berdistribusi normal dan homogen

Untuk data berdistribusi normal dan homogen, pengujian hipotesis

menggunakan statistik parametrik yaitu uji t dengan persamaan sebagai

berikut: 20

√1

+1

(3.7)

dengan

√ 1

+ 1

+ 2

(3.8)

dan

1

(3.9)

Keterangan:

= Rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= Rata-rata hasil belajar kelompok kontrol

= Jumlah sampel kelas x1

= Jumlah sampel kelas x2

= Varian kelas X1

= Varian kelas X2

20

Sudjana, op.cit., h.239.

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

64

= Hasil hitung distribusi

= Varian gabungan.

jika:

thitung < ttabel = Tolak H0, Terima H1

thitung > ttabel = Terima H0, Tolak H1

Langkah-langkah uji-t menggunakan SPSS 22 sebagai berikut:21

1) Buka lembar kerja SPSS → Variable View → pada bagian Name pertama

tuliskan nilai dan untuk Name kedua tuliskan kelompok → pada bagian

Decimals yang kedua ganti dengan 0 → klik Value hingga muncul Value

Label → pada kotak value isikan 1 dan kotak label isikan Kelompok A → klik

Add → isikan lagi pada kotak Value dengan isian 2 dan kotak Label isikan

kelompok B → klik Add → Ok.

2) Klik Variable View → pada kolom nilai isikan dengan nilai siswa → pada

kolom kelompok isikan 1 untuk nilai kelompok A dan 2 untuk nilai kelompok

B.

3) Klik Analyze → Compare Means → Independent Sample T Test → sampai

muncul kotak dialog Independent Sample T Test.

4) Maukkan variabel nilai ke kotak Test Variable (s) dan masukkan variabel

Kelompok ke kotak groping variable.

5) Klik Define Grouping → pada kolom Group 1 isikan 1 dan kolom Group 2

isikan 2 → Continue → Ok.

6) Kriteria pengujian:

a) H0 diterima dan H1 ditolak, jika Sign (2-tailed) > 0,05

b) H0 ditolak dan H1 diterima , jika Sign (2-tailed) < 0,05

2. Data Berdistribusi Normal dan Heterogen

Data berdistribusi normal dan tidak homogen pengujian hipotesis

menggunakan statistik non parametrik yaitu uji t’ dengan persamaan sebagai

berikut:

21

Kadir, op.cit., h. 162-168.

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

65

√(

) + (

)

(3.9)

Keterangan:

Kriteria pengujian uji t adalah sebagai berikut:

1) Jika tHitung < ttabel maka H0 diterima danH1 ditolak

2) Jika tHitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima

3. Data Berdistribusi Tidak Normal

Data berdistribusi tidak normal pengujian hipotesis menggunakan statistik

non parametrik yaitu uji Mann-Whitney dengan persamaan sebagai berikut:22

+ + 1

2

(3.10)

+ + 1

2

(3.11)

Keterangan:

22

Kadir, op.cit., h.490-491

= rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen

= rata-rata hasil belajar kelompok control

= jumlah sampel kelas x1

= jumlah sampel kelas x2

= varian kelas eksperimen

= varian kelas control

U1 = jumlah peringkat 1 U2 = jumlah peringkat 2

n1 = jumlah sampel 1

n2 = jumlah sampel 2

K1 = jumlah ranling pada sampel 1

K2 = jumlah ranling pada sampel 2

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

66

Kriteria pengujian uji U sebgai berikut:

Jika U < Utabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima dan jika U > Utabel, maka H0

diterima dan H1 ditolak.

Langkah-langkah uji Mann-Whitney menggunakan aplikasi SPSS 22

sebagai berikut:23

1) Masukkan data pada menu Data View.

2) Pili menu Analyze → Nonparametric Test → Legacy Dialogs → 2

Independent Samples.

3) Pada jendela Two Independent Samples Test, masukkan variabel terikat pada

Test Variable List dan grouping variable → klik Define Group → klik

Continue → kembali ke menu Independent Samples Test → Test Type →

Mann-Whitney U → Ok.

4) Kriteria pengujian:

a) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

b) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang akan diuji pada penelitian ini yaitu:

: Sig (2-tailed) > α (taraf signifikansi 0,05)

: Sig (2-tailed) < α (taraf signifikansi 0,05)

Keterangan :

= Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing

berbantuan video terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep

fluida statis.

= Terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing

berbantuan video terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep

fluida statis.

23

Ibid., h.492-493.

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berikut ini merupakan penjabaran hasil penelitian tentang pengaruh model

pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video terhadap hasil belajar fisika

siswa pada konsep fluida statis yang meliputi data hasil pretest dan posttest kelas

kontrol dan kelas eksperimen,

Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Siswa Nilai Pretets Nilai Posttest

Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen

1 52 32 60 76

2 28 24 48 64

3 36 32 64 76

4 32 36 80 76

5 32 12 76 80

6 8 24 60 68

7 20 40 72 84

8 36 16 68 56

9 44 24 68 48

10 24 32 60 80

11 20 40 60 80

12 32 32 48 88

13 32 24 76 80

14 44 40 76 80

15 32 20 52 84

16 44 20 76 56

17 32 32 72 76

18 24 20 44 72

19 32 20 44 80

20 24 32 72 72

21 32 24 72 72

22 32 48 64 84

23 16 24 56 68

24 16 20 72 60

25 12 28 64 72

26 24 32 52 72

27 32 28 68 56

28 40 44 60 64

29 36 32 64 60

30 32 20 80 68

31 24 28 64 68

32 52 20 72 64

33 28 24 68 84

Nilai

Tertinggi 52 48 80 88

Nilai

Terendah 8 12 44 48

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

68

1. Hasil Pretest

Hasil pretest yang diperoleh dari siswa kelas XI MIPA 4 sebagai kontrol

dan siswa kelas XI MIPA 5 sebagai kelas eksperimen. Hasil pretest diperoleh

melalui tes tertulis pilihan ganda sebanyak 25 soal. Hasil pretest disajikan dalam

gambar diagram 4.1 berikut:

Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat perbedaan rentang nilai pretest dari

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol , perolehan skor siswa

pada rentang nilai 8-14 terdapat 2 siswa sedangkan di kelas eksperimen terdapat 1

siswa. Rentang nilai 15-21 pada kelas kontrol 4 siswa sedangkan kelas

eksperimen 8 siswa. Rentang nilai 22-28 pada kelas kontrol 7 siswa sedangkan

kelas eksperimen 10 siswa. Rentang nilai 29-35 pada kelas kontrol 11 siswa

sedangkan kelas eksperimen 8 siswa. Rentang nilai 36-42 untuk perolehan nilai

pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sama-sama terdapat 4 siswa, sedangkan

rentang nilai 43-49 pada kelas kontrol 3 siswa sedangkan kelas eksperimen 2

siswa. Rentang nilai 50-56 pada kelas kontrol 2 siswa sedangkan kelas

eksperimen 0 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa rentang nilai tertinggi di interval

20-35 diperoleh kelas kontrol daripada kelas eksperimen.

0

2

4

6

8

10

12

8 – 14 15 – 21 22 – 28 29 – 35 36 - 42 43 - 49 50 - 56

2

4

7

11

4 3

2 1

8

10

8

4

2

0

Jum

lah

Sis

wa

Rentang Nilai

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

69

Berdasarkan perhitungan statistic, untuk nilai ukuran pemusatan dan

penyebaran kemampuan awal siswa ditunjukan pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Kelas

Kontrol Eksperimen

Nilai Terendah 8,00 12,00

Nilai Tertinggi 52,00 48,00

Mean 30,42 28,00

Median 32,00 28,00

Modus 32,00 32,00

Standar Deviasi 10,29 8,36

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan pemusatan dan penyebaran data dari

hasil pretest kelas kontrol dan eksperimen. Nilai terendah dan nilai tertinggi kelas

kontrol dan kelas eksperimen tidak terdapat perbedaan yang relative besar. Nilai

terendah kelas kontrol 8,00 sedangkan kelas eksperimen yaitu 12,00. Nilai

tertinggi untuk kelas kontrol 52,00 dan kelas eksperimen 48,00. Nilai rata-rata

yang didapat pada kelas kontrol adalah 30,42 sedangkan kelas eksperimen 28,00

itu artinya kelas kontrol memiliki nilai rata-rata lebih unggul daripada kelas

eksperimen. Nilai yang sering muncul (modus) pada kelas kontrol dan kelas

eksperimen sama yaitu 32,00. Standar deviasi pada kelas kontrol yaitu 10,29

sedangkan kelas eksperimen yaitu 8,36.

2. Hasil Posttest

Hasil posttest diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah

diberikan perlakuan yang berbeda. Perolehan hasil posttest ini disajikan dalam

Gambar 4.2 berikut:

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

70

Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Nilai Postest Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat perbedaan rentang nilai postets dari

kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada kelas kontrol , perolehan skor siswa

pada rentang nilai 44-49 terdapat 4 siswa sedangkan di kelas eksperimen terdapat

1 siswa. Rentang nilai 50-55 pada kelas kontrol 2 siswa sedangkan kelas

eksperimen 0 siswa. Rentang nilai 56-61 pada kelas kontrol 6 siswa sedangkan

kelas eksperimen 5 siswa. Rentang nilai 62-67 pada kelas kontrol 5 siswa

sedangkan kelas eksperimen 3 siswa. Rentang nilai 68-73 untuk perolehan nilai

pada kelas kontrol sebanyak 10 siswa dan kelas eksperimen 9 siswa, sedangkan

rentang nilai 74-79 pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sama-sama terdapat 4

siswa. Rentang nilai 80-85 pada kelas kontrol 2 siswa sedangkan kelas

eksperimen 10 siswa. Rentang nilai 86-91 pada kelas kontrol 0 siswa sedangkan

kelas eksperimen 1 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa rentang nilai tertinggi di

interval 86-91 diperoleh kelas eksperimen daripada kelas kontrol.

Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka diperoleh beberapa

nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai posttest yang ditunjukkan pada

Tabel 4.3 berikut:

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

44 – 49 50 – 55 56 – 61 62 – 67 68 - 73 74 – 79 80 - 85 86 - 91

4

2

6

5

10

4

2

0

1

0

5

3

9

4

10

1

Jum

lah

Sis

wa

Jenjang Ranah Kognitif

Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

71

Tabel 4.3 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran Data

Kelas

Kontrol Eksperimen

Nilai Terendah 44,00 48,00

Nilai Tertinggi 80,00 88,00

Mean 64,61 71,73

Median 64,00 72,00

Modus 72,00 80,00

Standar Deviasi 10,11 10,07

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, nilai terendah yang diperoleh kelas kontrol

sebesar 44,00, sedangkan di kelas eksperimen sebesar 48,00. Nilai tertinggi

diperoleh kelas eksperimen yaitu sebesar 88,00 dan kelas kontrol sebesar 80,00.

Nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi sebesar 71,73 dibandingkan dengan

kelas kontrol yaitu sebesar 64,61. Nilai median di kelas kontrol sebesar 64,00,

sedangkan di kelas eksperimen sebesar 72,00. Nilai modus kelas kontrol sebesar

72,00, sedangkan kelas eksperimen sebesar 80,00. Standar deviasi yang diperoleh

kelas kontrol sebesar 10,11, sedangkan kelas eksperimen sebesar 10,07.

3. Rekapitulasi Data Hasil Belajar

a. Hasil Pretest dan Posttest

Berdasarkan hasil perhitungan pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas

eksperimen yang terdiri dari masing-masing 33 siswa, rekapitulasi data dilihat

pada Tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol dan

Kelas Eksperimen

Pemusatan dan

Penyebaran

Data

Pretest Posttest

Kelas Kelas

Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen

Nilai Terendah 8,00 12,00 44,00 48,00

Nilai Tertinggi 52,00 48,00 80,00 88,00

Mean 30,42 28,00 64,61 71,73

Median 32,00 28,00 64,00 72,00

Modus 32,00 32,00 72,00 80,00

Standar Deviasi 10,29 8,36 10,11 10,07

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

72

Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa tedapat peningkatan nilai rata-rata

pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Selisih nilai rata-rata kelas kontrol

pada saat posttest dan pretest sebesar 34,19, sedangkan selisih nilai rata-rata kelas

eksperimen pada saat posttest dan pretest sebesar 43,73. Selisih nilai rata-rata

dalam hal ini yaitu nilai rata-rata posttest dikurangi nilai rata-rata pretest. Dari

data tersebut menunjukkan kelas eksperimen lebih unggul dalam meningkatkan

hasil belajar siswa dibanding kelas kontrol.

b. Kemampuan Kognitif Siswa

Kemampuan kognitif siswa pada materi fluida statis dapat dilihat pada

Gambar 4.3 berikut:

Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar Siswa Pretest dan Posttest Berdasarkan

Jenjang Kognitif Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Berdasarkan Gambar 4.3 menunjukkan hasil belajar siswa secara

keseluruhan pada jenjang kognitif. Jumlah instrument soal pada tiap jenjang

kognitif yaitu C1 sebanyak 4 soal, C2 sebanyak 7 soal, dan C3 sebanyak 14 soal.

Pada saat pretest, persetase terbesar siswa menjawab benar di jenjang kognitif C1

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

C1 C2 C3

39%

29% 33%

78%

66% 70%

38%

28% 29%

82%

74% 79%

Per

sen

tase

(%

)

Jenjang Ranah Kognitif

Pretest kelas kontrol Posttest kelas kontrolPretest kelas eksperimen Posttest kelas eksperimen

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

73

sebesar 39% di kelas kontrol, sedangkan pada kelas eksperimen di jenjang

kognitif C1 sebesar 38%. Pada saat posttest, siswa yang menjawab benar

mengalami peningkatan, persentase terbesar siswa menjawab di jenjang C1

sebesar 78%, sedangkan kelas eksperimen C1 sebesar 82%.

4. Hasil Uji Prasyarat

a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi

normal atau tidak. Uji ini dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil pretest dan

posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Uji normalitas kedua data

menggunakan rumus Shapiro-wilk melalui softwere SPSS. Berikut merupakan

Tabel 4.5 menggambarkan hasil yang diperoleh.

Tabel 4. 5 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen

Statistik

Pretest Posttest

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Shapiro-Wilk 0,271 0,133 0,082 0,174

α 0,05 0,05 0,05 0,05

Keputusan Normal Normal Normal Normal

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, terlihat bahwa nilai sig. diambil

berdasarkan tabel uji Shapir-wilk dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05.

Pengambilan keputusan berdasarkan pengujian hipotesis uji normalitas, yakni jika

α 5% 0,05. Nilai sig kelas kontrol pada pretest sebesar 0,271 dan posttest

sebesar 0,082. Nilai sig kelas kontrol pada saat pretest lebih besar dari taraf

signifikansi, sehingga data tersebut berdistribusi normal. Nilai sig kelas kontrol

pada saat posttest lebih besar dari taraf signifikansi, sehingga data tersebut

berdistribusi normal. Nilai sig kelas eksperimen pada saat pretest sebesar 0,133

dan posttest sebesar 0,174. Nilai sig kelas eksperimen pada saat pretest lebih besar

dari taraf signifikansi, sehingga data tersebut berdistribusi normal. Nilai sig kelas

eksperimen pada saat posttest lebih besar dari taraf signifikansi, sehingga data

tersebut berdistribusi normal.

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

74

b. Hasil Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas

memiliki varians yang homogen atau tidak. Sama halnya dengan uji normalitas,

uji homogenitas juga dilakukan terhadap dua buah data, yaitu hasil pretest dan

posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Uji homogenitas kedua data

menggunakan uji Levene melalui softwere SPSS. Berikut merupakan Tabel 4.6

menggambarkan hasil yang diperoleh.

Tabel 4. 6 Hasil Uji Homogenitas Varian Pretest dan Posttest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen

Statistik

Pretest Posttest

Kelas

Konstrol

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Kelas

Eksperimen

Sig. 0,511 0,950

Uji Leverne’s Sig ≥ 0.05 = Ho diterima

Keputusan Data homogen Data homogen

Nilai sig. diperoleh dari tabel uji Leverne’s pada taraf signifikansi 5% atau

0,05. Keputusan diambil berdasarkan pada ketentuan pengujian hipotesis

homogenitas, yaitu jika 5 5 , maka data dinyatakan homogen.

Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa nilai sig. data pretest dan posttest di atas

0,05 yaitu pretest sebesar 0,511 dan posttest sebesar 0,950 sehingga dapat

disimpulkan varian kedua kelas sama atau homogen.

c. Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis statistik, diperoleh bahwa uji normalitas

untuk data nilai pretest dan posttest kelas kontrol berdistribusi normal. Data nilai

pretest dan posttest kelas eksperimen berdistribusi normal. Varian kedua kelas

baik pada pretest maupun posttest sama atau homogen. Oleh karena itu, pengujian

hipotesis pada kedua data dapat dilakukan dengan menggunakan rumus uji t-test

analisis tes statistik parametrik melalui softwere SPSS. Berikut Tabel 4.9

menggambarkan hasil yang diperoleh.

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

75

Tabel 4. 7 Hasil Uji T-Test Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Statistik Pretest Posttest

Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen

N 33 33 33 33

30,42 28,00 64,61 71,73

SD 10,29 8,37 10,11 10,07

T-Test

Sig.(2-tailed) 0,298 0,005

Keputusan Ha ditolak Ha diterima

Berdasarkan Tabel 4.7, terlihat bahwa Sig (2-tailed) hasil pretest sebesar

0,298 lebih besar dibandingkan dengan taraf signifikansi (α) 0,05, sehingga

hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Sehingga dapat

disimpulkan tidak dapat pengaruh antara hasil pretest kelas kontrol maupun kelas

eksperimen. Hasil posttest menyatakan bahwa nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,005

lebih kecil dibandingkan dengan taraf signifikansi (α) 0,05, sehingga hipotesis nol

(Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dapat disimpulkan terdapat

pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video terhadap hasil

belajar fisika siswa.

B. Pembahasan

Berdasarkan data pretest pada kelas kontrol dan eksperimen, nilai rata-rata

kelas kontrol sebesar 30,42 dan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 28,00

menunjukkan rata-rata hasil belajar yang masih rendah. Hal tersebut karena pada

saat pretest siswa belum mempelajari materi yang akan diteliti. Rata-rata kelas

kontrol lebih tinggi dari rata-rata kelas eksperimen. Oleh sebab itu, kedua kelas

diberikan perlakuan yang berbeda yaitu pada kelas kontrol menggunakan

pembelajaran saintifik dengan metode pembelajaran konvensional, sedangkan

kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing

berbantuan video. Posttest dilakukan setelah kedua kelas diberikan perlakuan.

Nilai rata-rata posttest pada kedua kelas yaitu 64,61 untuk kelas kontrol dan 71,73

untuk kelas eksperimen.

Hasil uji-T pada saat posttest Sig (2-tailed) sebesar 0,005 dapat dilihat

pada Tabel 4.7 lebih kecil dibandingkan dengan taraf signifikansi sebesar 0,05

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

76

maka terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video.

Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video ditunjukkan

pada hasil posttest kedua kelas. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen yang

menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video sebesar

71,73 lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan buku

paket biasa sebagai sumber ajar sebesar 64,61. Hal ini didukung oleh penelitian

Roni Wahyuni, Hikmawati dan Muhammad Taufik yang menyatakan bahwa

terdapat pengaruh model pembelajaran dengan metode eksperimen terhadap hasil

belajar fisika siswa.1 Wildah Maulidatul Hosnah, Sudarti dan Subiki menyatakan

dalam kesimpulan penelitiannya bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing

berbantuan video berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar kognitif fisika

siswa.2 Salain itu, model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video

(quided inquiry) sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran fisika.3

Perbedaan peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

disebabkan pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran inkuiri

terbimbing berbantuan video. Penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing

berbantuan video ini dirancang agar peserta didik dapat mengembangkan potensi

dirinya yang mana di dalam pembelajaran harus berorientasi kepada siswa, siswa

juga diberi kesempatan untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi secara

individu maupun berkelompok, di dalam kelas siswa dilatih untuk berinteraksi

dengan kawan sebayanya untuk saling bertukar informasi.

Inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan

secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara

sistematik, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri

1 Roni Wahyuni, Hikmawati dan Muhammad Taufik, ”Pengaruh Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing dengan Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Fisika SIswa Kelas XI IPA

SMAN 2 Mataram, Jurnal pendidikan fisika dan teknologi, 2016, Vol. 2, No. 4, h. 168 2 Wildah Maulidatul Hosnah, Sudarti dan Subiki, “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika di SMA, Jurnal Pembelajaran Fisika, 2017, Vol. 6, No.

2, h. 200. 3 Irma S. M. Tarigan, Rita Juliani dan Juli Limbong, “Pengaruh Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa, Jurnal

Pendidikan Fisika, 2018, Vol. 7, No. 1, h. 32.

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

77

penemuannya dengan penuh percaya diri.4 Model pembelajaran inkuiri terbimbing

berbantuan video menjadi hal baru bagi para siswa, di mana mereka mempelajari

fisika tidak hanya dari segi kajian ilmu fisikanya saja, tetapi juga mereka langsung

membuktikannya dengan melakukan percobaan langsung. Selama ini siswa hanya

belajar fisika melalui buku paket dan materi yang disampaikan oleh guru, di mana

pembelajarannya masih bersifat teacher center bukan student center. Sebenarnya,

pembelajaran bukan hanya terbatas pada peristiwa yang dilakukan oleh guru saja,

melainkan mencangkup semua peristiwa yang mempunyai pengaruh langsung

pada proses belajar manusia.5 Dengan demikian, proses belajar berlangsung

dengan baik, maka pemahaman siswa terkait kosep yang dipelajari akan diterima

dengan mudah, dan hasil belajar yang didapat setiap siswa akan mengalami

peningkatan. Setelah dilakukan penelitian terkait pengguanaan model

pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video, nilai fisika siswa pada konsep

fluida statis meningkat, dan rata-rata nilai siswa pada kelas eksperimen meningkat

menjadi 45%, yang mana nilai KKM yang digunakan yaitu 75. Sedangkan pada

kelas kontrol nilai siswa meningkat 18% yang lulus KKM. Hal ini menunjukkan

bahwa penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video

dapat meningkatkan nilai siswa. Dari hasil observasi awal penelitian di salah satu

sekolah di Kabupaten Sukabumi menyatakan bahwa nilai belajar siswa rata-rata

20-30% yang lulus KKM, sedangkan setelah dilakukan perlakuan terhadap kelas

eksperimen, maka hasil belajar siswa meningkat, dilihat dari nilai siswa yang rata-

rata meningkat di atas KKM, yaitu menjadi 45%.

Peningkatan hasil belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen juga

dapat dilihat dari persentase nilai rata-rata pretest dan posttest berdasarkan jenjang

kognitif pada gambar 4.3. Jika dilihat dari persentase nilai rata-rata pada saat

posttest yaitu siswa kelas kontrol yang menjawab benar pada jenjang kognitif C1

sebesar 78%, jenjang kognitif C2 sebesar 66%, dan jenjang kognitif C3 sebesar

4 W. Gulo, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Grasindo, 2011), h.84.

5 Anashta Verill Vebriana, I Ketut Mahardika dan Subiki, “Model Pembelajran Inkuiri

disertai Lembar Kerja SIswa (LKS) Berbasis Gambar dalam Pembelajaan IPA- Tema Fisika di

SMP”, Jurnal Pendidikan Fisika, 2015, Vol/ 3 No. 4, h. 370.

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

78

70%. Sedangkan pada kelas eksperimen siswa yang menjawab benar pada jenjang

kognitif C1 sebesar 82%, jenjang kognitif C2 sebesar 74%, dan jenjang kognitif

C3 sebesar 79%. Jika dibandingkan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol,

kelas eksperimen memiliki persentase lebih besar dibandingkan kelas kontrol pada

setiap jenjang C1, C2, dan C3.

Jenjang kognitif C1 (mengingat), kelas eksperimen memperoleh

persentase yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan

penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video mampu

memberikan visualisasi langsung melalui percobaan yang dilakukan setiap

kelompok, sehingga memudahkan siswa untuk mengingat materi pelajaran.

Melalui pembelajaran inkuiri guru memberi bimbingan dan arahan kepada siswa

sehingga siswa dapat melakukan kegiatan penyelidikan.6

Jenjang kognitif C2 (memahami), kelas eksperimen memperoleh

persentase yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini dikarenakan pada

saat pembelajaran kelas eksperimen mendapatkan pemahaman konsep yang jelas

setelah melakukan percobaan terkait konsep yang sedang dipelajari. Selain

meningkatkan hasil belajar pada jenjang kognitif C1 (mengingat) dan C2

(memahami), model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan video juga dapat

meningkatkan hasil belajar pada jenjang kognitif C3 (menerapkan). Peningkatan

ini terjadi karena penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan

video memberi peluang kepada siswa untuk berpartisipasi aktif menemukan

pengalaman lebih bermaksa dan apa yang dipelajari akan lebih mudah diingat. Hal

inilah yang berdampak positif terhadap perolehan hasil belajar siswa.7

Dalam penelitian ini, model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan

video telah memperlihatkan hasil yang lebih baik, sehingga baik untuk diterapkan

di dalam pembelajaran di sekolah. Dengan model inkuiri terbimbing, guru dapat

menciptakan kondisi pembelajaran yang bervariasi dan terencana untuk

memudahkan dalam mengarahkan dan membimbing siswa agar tujuan

6 Nurdyansyah dan Eni Fariyatul Fahyuni, Inovasi Model Pembelajaran Sesuai

Kurikulum 2013, (Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2016), Cet. Ke-1, h. 139-140. 7 Ibid,. h. 140

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

79

pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan hasil penemuan tersebut,

peneliti menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan

video dapat digunakan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran yang

dapat diterapkan di kelas guna memberikan suatu inovasi dalam proses

pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kemandirian

siswa agar tercapai hasil belajar yang baik, sehingga proses pembelajaran menjadi

bermakna, bukan hanya sekedar transfer pengetahuan saja.

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan

terhadap 33 siswa, hasil uji hipotesis uji t-test dengan taraf signigikasi ( ) = 5% =

0,05. T-test sig. (2-tailed) pretest sebesar 0,298 sehingga siambil keputusan

pengujian hipotesis untuk data pretest yaitu sig. (2-tailed) > 0,05, atau thitung > ttabel

maka Ha ditolak H0 diterima. Sementara nilai sig. (2-tailed) posttest sebesar 0,005

sehingga diambil keputusan pengujian hipotesis untuk data posttest yaitu sig. (2-

tailed) < 0,05, atau thitung < ttabel, maka Ha diterima H0 ditolak. Maka dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing

berbantuan video terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka sebagai bahan

pertimbangan dan masukan maka peneliti memberikan beberapa saran yaitu:

1. Guru

a) Meningkatnya kualitas dalam pembelajaran fisika khususnya pada materi

fluida statis dapat melalui penerapan model pembelajaran inkuiri

terbimbing berbantuan video.

b) Perancangan waktu dalam pembelajaran model inkuiri terbimbing sangat

dibutuhkan agar terciptanya pembelajaran yang efisien.

2. Siswa

a) Pembelajaran dengan kelompok dapat mengajarkan siswa dalam masalah

dan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

3. Peneliti

a) Perancangan model pembelajaran yang digunakan mempengaruhi

kegiatan pembelajaran yang bersifat student center.

b) Penelitian ini dapat dikembangkan dengan konsep fisika yang berbeda.

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

81

DAFTAR PUSTAKA

Akdon, dan Riduwan dan. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika. Bandung:

Alfabeta, Cet. VI, 2013

Amri, Sofan dan Ahmadi, Iif Khoiru. Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif

dalam Kelas: Metode Landasan Teoritik-Praktis dan Penerapannya.

Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya, 2010.

Anderson, Lorin W, dan David R. Krathwohl. Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Jakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

PT. Ineka Cipta, 2013.

Association, National Science Teachers. Standard for Science Teacher

Preparation, Revised, 2003.

C. Gomally, dkk. “Lessons Learned About Implementing an Inquiry-Based

Curriculum in a College Biology Laboratory Classroom”. Journal of

College Science Teaching,2011.

C. Kuhlthau, Carol “Guide Inquiry: School Libraries in the 21th Century”. School

Libraries Worldwide, 2007.

C.Giancoli, Douglas. Fisika Jilid I (terjemahan), Terj. Yuhilza Hanum. Jakarta:

Erlangga, 2001.

Colburn, Alan. An Inquiry Primer. California University: Science Scope, 2000.

D. Syaiful Bahri dan Z. Aswan. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta,

2010.

D. Young, Hugh, dan Freedman, Roger A. Fisika Universitas Edisi Kesepuluh

Jilid. Jakarta: Erlangga, 2001.

Dahar, Ratna Willis. Teori-teori belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga,

2011.

Dimyati, dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

82

Dirasutisna, D. Tamara. Dasar-dasar Fisika Mekanika dan Fisika Fluida. Jakarta:

Universitas Trisakti, 2010.

Google Translate Online. 2019. Juga dapat diakses pada

https://www.google.com/search?q=google+translate&oq=goo&chromo.

Gulo, W. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo, 2011.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

Hosnah, Wildah Maulidatul, dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri

Terbimbing terhadap Hasil Belajar Fisika di SMA”. Jurnal Pembelajaran

Fisika, 2017

Indriana, Dina. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: Diva Press,

2011.

Irinoye, dkk. “Relative Effectiveness of Guided Inquiry and Demontration

Methods on Students Performance in Practical Chemistry in Secondary

Schools in Osun State”. Nigeria. Advances in Social Science Reaserch

Journal, 2014.

Ishaq, Mohammad. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Josef Trna, dkk. “Implementation of Inquiry-Based Scince Education in Science

Teacher Training”. Journal of Education and Instructional Studies in the

World, 2012

Jufri, A. Wahab. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta,

2013.

K. Cecep dan S. Bambang. Media Pembelajaran: Manual dan Digital. Bogor:

Ghalia Indonesia, 2013.

Kadir. Statistika Terapan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2015.

KBBI Kamus Bahasa Indonesia (KBBI) Online. 2019. Juga dapat diakses pada

http://kbbi.web.id/stroke.

Lasmita, Shinta Surya dan Manurung, Sondang R. “Pengaruh Model

Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Animasi Phet terhadap

Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Materi Fluida Statis Kelas XI

Semester II SMA Negeri Bantang Kuis T”. Jurnal Inpafi, 2016.

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

83

M. Matthew, Bakke, dkk. “A Study On The Effects of Guided Inquiry Teaching

Method On Students Achievement in Logic”. International Researchers,

2013.

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013.

Maliasih, dkk. “Pengembangan Alat Peraga Kit Hidrostatis untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep Tekanan Zat Cair Pada Siswa SMP”. Skripsi pada

Universitas Negeri Semarang: 2015. Tidak dipublikasi.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Bar. Jakarta: Gaung

Persada, 2010.

N.K, Roestiyah. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.

Nurdyansyah dan Fahyuni, Eni Fariyatul Fahyun. Inovasi Model Pembelajaran

Sesuai Kurikulum 2013.

Nurmayani, Lia, dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

terhadap Hasil Belajar Fisika Peserta Didik”. Jurnal Penelitian Pendidikan

IPA (JPPIPA), 2018.

Prastowo, Andi . Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:

Diva Press, 2013.

Ruseffendi. Statistika Dasar untuk penelitian pendidikan. (Bandung: IKIP

Bandung Press, 1998.

Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Alfabeta, 2013.

Rusman. Pembelajaran Tematik Terpadu Teor: Praktik dan Penilaian. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, 2015.

S. Dewi dan S. Eveline. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2007.

S. Rudi dan R. Cepi. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan,

Pemanfaatan, dan Penilaian. Bandung: Wacana Prima, 2009.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana, 2010.

Sriyono. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992.

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

84

Sudirman at.all, “Ilmu Pendidikan”. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1987)

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2013.

Sugono, Dendy dkk., Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa

Departemen Pendidikan Nasional, 2008.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2010.

Sundayana, Rostina. Statistik Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2014.

Supardi. Aplikasi Statistik dalam Penelitian. Jakarta Selatan: Change Publication,

2013.

Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004.

Tarigan, Irma S. M, dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa”. Jurnal

Pendidikan Fisika, 2018.

Tarigan, Juniar Afrida, dkk, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis

Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Keterampilan

Proses Sains Dan Minat Siswa Pada Pembelajaran Fluida Statis di SMA

Negeri 11 Banda Aceh”. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia. 2015.

Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2013.

Usman, Husaini dan R. Purnomo. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara,

2008.

Usman, Moh. Uzer. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013.

Verill Vebriana, Anashta, dkk, “Model Pembelajran Inkuiri disertai Lembar Kerja

Siswa (LKS) Berbasis Gambar dalam Pembelajaran IPA- Tema Fisika di

SMP”. Jurnal Pendidikan Fisika, 2015.

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

85

W. A. Lorin dan R. K. David. Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran,

Pengajaran, dan Asesmen, Jakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

W. D. Ratna. Teori-teori belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga, 2011.

Wahyudin, dkk. “Keefektifan Pembelajaran Berbantuan Multimedia

Menggunakan Metode Inkuiri Terbimbing”. Jurnal Pendidikan Fisika

Indonesia, 2014.

Wahyuni, Roni, dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan

Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA

SMAN 2 Mataram Tahun Pelajaran 2016/2017”. Jurnal Pendidikan Fisika

dan Teknologi, 2016.

Yadaeni, Ahmad, dkk. “Studi Kesulitan Siswa dalam Menguasai Konsep Fluida

Statis”. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pascasarjana UM.

2016.

Zulfiani, dkk. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Jakarta, 2009.

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

87

LAMPIRAN A

Perangkat Pembelajaran

1. RPP Kelas Eksperimen

2. RPP Kelas Kontrol

3. LKS Kelas Eksperimen

4. LKS Kelas Kontrol

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

88

Lampiran A.1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Nagrak

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / Semester 1

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : 1

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari.

4.3 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statik, berikut

presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya.

C. Indikator

1. Mendeskripsikan konsep fluida statis

2. Mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis pada kehidupan sehari-hari

3. Mengimplementasikan konsep tekanan hidrostatis pada fluida

4. Mendeskripsikan konsep hukum Pascal

5. Mengimplementasikan konsep dan besaran hukum Pascal pada kehidupan sehari-hari

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

89

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai proses pembelajaran (mendiskusikan pemecahan masalah tentang tekanan

hidrostatis serta prinsip Pascal dari berbagai fakta) siswa diharapkan mampu:

1. Mendeskripsikan konsep fluida statis

2. Mendskripsikan konsep tekanan hidrostatis pada kehidupan sehari-hari

3. Mengimplemen-tasikan konsep tekanan hidrostatis pada fluida

4. Mendeskripsikan konsep hukum Pascal

5. Mengimplementasikan konsep dan besaran hukum Pascal pada kehidupan sehari-hari

E. Materi Ajar

1. Tekanan Hidrostatik

Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang dialami oleh sebuah benda jika benda tersebut

berada pada kedalaman h dari permukaan air di dalam fluida.132

Seperti ditunjukkan pada Gambar

1, tekanan hidrostatik dapat berbeda-beda tergantung letak suatu titik di dalam air, semakin dalam

letak suatu titik di dalam air, maka semakin besar tekanan hidrostatik pada titik tersebut.

Gambar 1. Semakin dalam benda akan mengalami tekanan semakin besar

Pada Gambar 1, tekanan di titik B lebih besar daripada tekanan di titik A, sedangkan

tekanan di titik C lebih besar daripada tekanan di titik B. Pada dasarnya tekanan hidrostatik adalah

tidak lain dari tekanan akibat gaya berat sejumlah air yang berada di atas. Karena massa jenis dari

air adalah

. Pada kedalaman h dasar wadah (seperti gambar di samping) akan mengalami

gaya berat sebesar:

di mana

Sehingga didapat tekanan pada kedalaman h adalah:

132 Mohammad Ishaq, Fisika Dasar Edisi 2, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 304.

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

90

Keterangan:

massa jenis (kg.m-3

)

tekanan hidrostatik (Pa)

kedalaman benda diukur dari permukaan fluida (m)

percepatan gravitasi (m.s-2

)

Tekanan total dari benda yang mengalami tekanan hidrostatik juga melibatkan faktor

tekanan dari udara di atas air ( ) tersebut, sehingga tekanan total:

+

1. Hukum Pascal

Jika tekanan ditambahkan pada fluida, misalnya dengan sebuah piston maka tekanan

tambahan tersebut akan diteruskan semua arah tanpa berkurang. Sifat ini diamati oleh Blaise Pascal

(1623-1662) yang kemudian dirumuskan dalam Hukum Pascal sebagai berikut:133

“Jika kita melakukan tekanan pada suatu fluida dalam ruang tertutup, maka tekanan itu

akan diteruskan ke semua arah dan sama besar tanpa berkurang.”

Banyak peralatan yang dibuat menggunakan konsep Hukum Pascal, diantaranya

pengangkat hidrolik. Perhatikan bejana pada Gambar 2, luas penampang kaki kiri adalah A1 dan

luas penampang kaki kanan adalah A2.

Gambar 2. Prinsip pompa hidrolik

Berdasarkan Gambar 2, jika tekanan diberikan oleh gaya F1 oleh piston sebelah kiri pada

bidang seluas A1, maka tekanan tersebut akan diteruskan oleh fluida ke segala arah termasuk pada

piston kedua di sebelah kanan dengan luas sebesar A2. Karena menurut hukum Pascal tekanan

diteruskan ke segala arah tanpa berkurang sedikitpun, maka:

atau:

karena A2>A1, maka F2>F1, sehingga kita akan mendapatkan gaya angkat di A2 lebih besar dari

gaya yang diberikan di A1. Ini berarti jika kita memberikan gaya yang lebih kecil pada luas

penampang yang lebih kecil, maka kita akan mendapatkan gaya angkat yang lebih besar pada luas

133 Ibid., h. 306.

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

91

penampang yang lebih besar juga. Keuntungan inilah yang dimanfaatkan dalam pompa hidrolik

yang digunakan untuk mengangkat benda-benda seperti mobil.

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model : Inkuiri Terbimbing

Metode : Diskusi Kelompok, Eksperimen, Ceramah

G. Media Pembelajaran

Media : Laptop, proyektor, papan tulis, power point, Alat Peraga Fluida statis

H. Sumber Referensi

Ghurri Ainul. 2014. Dasar-Dasar Mekanika Fluida. Bali: Jurusan Tenik Mesin Universitas

Udayana.

Ishaq Mohammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Giancoli Douglas C. 2014. Fisika Edisi Ketujuh Jidik 1. Jakarta: Erlangga.

Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

92

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Tujuan Meminta ketua kelas untuk meyiapkan dan

berdoa

Mengecek kehadiran siswa

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memperhatikan guru 5 menit

Apersepsi dan

Motivasi Menggali pengetahuan awal siswa dengan

memberikan pertanyaan “Pernahkah kalian

berenang di kolam renang dengan kedalaman 1-2

meter ataupun menyelam ke dasar laut dengan

kedalaman lebih dari 5 meter? Apakah kalian

merasakan terdapat perbedaan pada kedua

kegiatan tersebut?”

Memuji siswa yang menjawab pertanyaan dan

meluruskan jawaban

Membentuk kelompok dan membagikan LKS

Menjawab pertanyan yang diajukan

oleh guru

Memperhatikan guru

Mengikuti arahan guru

5 menit

Inti Fase 1:

Merumuskan

masalah

Guru menunjukkan sebuah permasalahan dengan

cara menayangkan video terkait fenomena yang

berhubungan dengan materi yang akan diajarkan

Siswa mengkaji masalah yang

diberikan guru dan merumuskan

masalah yang tersedia pada kolom

LKS

5 menit

Fase 2 : Membuat

hipotesis/hipotesa Guru membimbing siswa dalam membuat

hipotesis/hipotesa/ dugaan sementara terhadap

permasalahan

Siswa membuat hipotesis/hipotesa/

dugaan sementara pada LKS

10 menit

Fase 3 :

Merancang Guru meminta siswa untuk menyiapkan Siswa menyiapkan alat yang akan 5 menit

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

93

percobaan percobaan yang akan dilakukan digunakan dalam percobaan

Fase 4 :

Melakukan

percobaan

Guru membimbing siswa dalam melakukan

percobaan

Siswa melakukan percobaan 20 menit

Fase 5 :

Mengumpulkan

data dan

menganalisis data

Guru membimbing siswa menganalisis fakta-

fakta yang ada

Guru membimbing siswa dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan pada LKS

Siswa menganalisis informasi yang

didapat dan menjawab pertanyaan

pada LKS

Siswa berdiskusi menjawab

pertanyaan di LKS

10 menit

Fase 6:

Kesimpulan

(generalisasi)

Guru menginstruksikan murid untuk menarik

sebuah kesimpulan dari pengamatan yang telah

dilakukan

Guru mengajak siswa untuk mempresentasikan

kesimpulan yang didapat dari pengamatan yang

dilakukan

Siswa membuat kesimpulan dari

beberapa pengamatan

Perwakilan dari kelompok

mengungkapkan kesimpulan yang

telah didiskusikan

15 menit

Akhir Penarikan

kesimpulan Guru meluruskan pendapat yang telah

dikemukakan oleh masing-masing kelompok

dengan menyampaikan kesimpulan yang

sebenarnya

Guru menyajikan video

Menyimak penjelasan yang

disampaikan guru

Siswa menyimak video yang

ditampilkan

10 menit

Evaluasi Guru memberikan soal evaluasi terkait konsep

tekanan hidrostatis dan Hukum Pascal

Memberikan penghargaan kepada kelompok

terbaik

Memberitahu materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya

Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap

hamdalah dan salam

Siswa mengerjakan soal

Memberikan applause kepada

kelompok tersebut

Mempelajari materi tersebut.

Mengucap hamdalah dan

menjawab salam

10 menit

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

94

J. Penilaian

Penilaian tes tertulis (kognitif)

Tes tertulis di ambil dari soal evaluasi sebanyak 3 butir soal pilihan ganda. (terlampir)

Sukabumi, Februari 2019

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Anisa Wuri H, S.Pd Nurwinda Septiana

NIP. NIM. 1112016300002

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

95

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

Fluida Statis Pertemuan 1

Jawablah pertanyaan ini!

No. Soal Jawaban Skor

1 Perhatikan gambar dibawah ini!

Tekanan hidrostatis yang paling besar berada di

titik….

A. P

B. Q

C. R

D. S

E. T

Jawaban: E

Suatu titik pada kedalaman yang

paling dalam memiliki tekanan

hidrostatis yang paling besar

2 Perhatikan faktor-faktor berikut:

1. Luas permukaan badan ikan

2. Massa jenis air

3. Massa ikan

4. Kedalaman ikan dari permukaan air

Seekor ikan berenang di akuarium yang berisi air.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besar tekanan

yang dirasakan ikan ditunjukkan oleh nomor….

A. 1, 2, dan 3

B. 1, 3 dan 4

C. 1 dan 2

D. 2 dan 4

E. 4 saja

Jawaban : D

Tekanan yang dirasakan oleh

ikan adalah tekanan hidrostatis.

Faktor- faktor yang

memepengaruhi tekanan

hidrostatis yaitu:

1. Massa jenis fluida

2. Kedalaman

3. Gaya gravitasi

3 Sebuah dongkrak hidrolik dengan penampang yang

berdiameter 3 cm dan 120 cm. Gaya minimum

yang harus dikerjakan pada penampang kecil

dongkrak tersebut untuk mengangkat mobil yang

beratnya 8000 N adalah……..

A. 0,2 N

B. 5 N

C. 60 N

D. 128 N

E. e. 200 N

Jawaban : B

Diketahui :

d1 = 3 cm = 3x10-2

m

d2 = 120 cm = 1,2x10-1

m

F2 = 8000 N

Ditanya : F1 = ....?

Penyelesaian :

8 3 1

1 2 1

72 1

144 1

5

Penilaian:

3 1

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

96

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Nagrak

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI / 1

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : 2

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, gotong

royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan

humaniora dengan wawasaan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesusai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan arnah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari.

4.3 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statik, berikut

presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya.

C. Indikator

1. Mendeskripsikan konsep Hukum Archimedes salam kehidupan sehari-hari

2. Mengimplementasikan persamaan Hukum Archimedes dan syarat terapung, melayang dan

tenggelam

3. Meuunjukkan konsep Hukum Archimedes dan syarat benda terapung, melayang dan

tenggelam dalam kehidupan sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai proses pembelajaran (mendiskusikan pemecahan masalah tentang

karakteristik fluida, tekanan hidrostatis serta prinsip Pascal dari berbagai fakta) siswa diharapkan

mampu:

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

97

1. Mendeskripsikan konsep Hukum Archimedes salam kehidupan sehari-hari

2. Mengimplemen-tasikan persamaan Hukum Archimedes dan syarat terapung, melayang dan

tenggelam

3. Meuunjukkan konsep Hukum Archimedes dan syarat benda terapung, melayang dan tenggelam

dalam kehidupan sehari-hari

E. Materi Ajar

1. Hukum Archimedes

Jika kita mencelupkan sebuah benda ke dalam air maka benda tersebut akan mengalami

gaya yang arahnya ke atas permukaan air. Ketika benda tercelup ke dalam air, benda tersebut

mengalami seuatu gaya yang dinamakan gaya apung (buoyant force). Seperti ditunjukkan pada

Gambar 1, sebuah benda ketika dicelupkan ke dalam air, benda tersebut mengalami dua keadaan

di mana salah satu permukaannya tercelup dan permukaan lainnya terapung.

Gambar 1. Sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair memiliki dua buah gaya yaitu gaya apung dan

gaya berat

Gaya yang dialami benda pada Gambar 1, di atas yaitu gaya apung dan gaya berat di mana

gaya apung selalu mengarah ke atas permukaan air, sedangkan gaya berat selalu mengarah ke

bawah pusat gravitasi.

Gaya apung sebanding dengan berat benda yang dicelupkan dalam air dengan persamaan

yaitu:134

dengan:

karena benda di dalam fluida memiliki berat juga, di mana berat benda adalah:

134 Mohammad Ishaq, Fisika Dasar Edisi 2, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 308.

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

98

dengan:

W = gaya berat benda (N)

m = massa benda (kg)

g = gaya gravitasi benda (m/s2)

Hukum Archimedes berbunyi:

“Setiap benda yang terbenam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida sama dengan

berat volume fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut”. Dengan kata lain gaya apung

pada suatu benda yang dicelupkan dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang

dipindahkan oleh benda tersebut”.135

2. Mengapung, Tenggelam, dan Melayang

Suatu benda akan mengapung, tenggelam dan melayang hanya ditentukan oleh massa jenis

rata-rata benda dan massa jenis zat cair. Jika massa jenis rata-rata benda lebih kecil daripada massa

jenis zat cair, benda akan mengapung dipermukaan zat cair. Jika massa jenis rata-rata benda lebih

besar daripada massa jenis zat cair, benda akan tenggelam di dasar wadah zat cair. Jika massa jenis

rata-rata benda sama dengan massa jenis zat cair, benda akan melayang dalam zat cair di antara

permukaan dan dasar wadah zat cair seperti pada tabel 2.1 di bawah ini!

Tabel 2.1 Syarat benda mengapung, tenggelam dan melayang

Syarat Massa jenis

Perbandingan antara

gaya apung dan gaya

berat

Gambar

Tenggelam

Melayang

Mengapung

Peristiwa mengapung, tenggelam dan melayang dapat dijelaskan berdasarkan

konsep gaya apung dan berat benda. Pada suatu benda yang tercelup sebagian atau

135

D. Tamara Dirasutisna, Dasar-dasar Fisika Mekanika dan Fisika Fluida, (Jakarta: Universitas

Trisakti, 2010), h 178

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

99

seluruhnya dalam zat cair bekerja gaya apung (Fa). Dengan demikian pada benda yang

tercelup dalam air bekerja dua gaya, yaitu gaya apung (Fa) dan gaya berat (w).

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : Saintifik

Model : Inkuiri Terbimbing

Metode : Diskusi Kelompok, Eksperimen, Ceramah

G. Media dan Sumber Pembelajaran

Media : Laptop, proyektor, papan tulis, power point, Alat Peraga Fluida statis

H. Sumber Referensi

Ghurri Ainul. 2014. Dasar-Dasar Mekanika Fluida. Bali: Jurusan Tenik Mesin

Universitas Udayana.

Ishaq Mohammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Giancoli Douglas C. 2014. Fisika Edisi Ketujuh Jidik 1. Jakarta: Erlangga.

Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

100

I. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Tujuan Meminta ketua kelas untuk meyiapkan dan

berdoa

Mengecek kehadiran siswa

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memperhatikan guru 5 menit

Apersepsi dan

Motivasi Menggali pengetahuan awal siswa dengan

memberikan pertanyaan “mengapa kayu dapat

mengapung di air?”

Memuji siswa yang menjawab pertanyaan dan

meluruskan jawaban

Menjawab pertanyan yang

diajukan oleh guru

Memperhatikan guru

5 menit

Inti Fase 1:

Merumuskan

masalah

Guru menunjukkan sebuah permasalahan

dengan cara menayangkan video terkait

fenomena yang berhubungan dengan materi

yang akan diajarkan

Siswa mengkaji masalah yang

diberikan guru dan merumuskan

masalah yang tersedia pada kolom

LKS

5 menit

Fase 2 : Membuat

hipotesis/hipotesa Guru membimbing siswa dalam membuat

hipotesis/hipotesa/ dugaan sementara terhadap

permasalahan

Siswa membuat

hipotesis/hipotesa/ dugaan

sementara pada LKS

10 menit

Fase 3 :

Merancang

percobaan

Guru meminta siswa untuk menyiapkan

percobaan yang akan dilakukan

Siswa menyiapkan alat yang akan

digunakan dalam percobaan

5 menit

Fase 4 :

Melakukan

percobaan

Guru membimbing siswa dalam melakukan

percobaan

Siswa melakukan percobaan 20 menit

Fase 5 :

Mengumpulkan

data dan

Guru membimbing siswa menganalisis fakta-

fakta yang ada

Guru membimbing siswa dalam menjawab

Siswa menganalisis informasi

yang didapat dan menjawab

pertanyaan pada LKS

10 menit

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

101

menganalisis data pertanyaan-pertanyaan pada LKS Siswa berdiskusi menjawab

pertanyaan di LKS

Fase 6:

Kesimpulan

(generalisasi)

Guru menginstruksikan murid untuk menarik

sebuah kesimpulan dari pengamatan yang telah

dilakukan

Guru mengajak siswa untuk mempresentasikan

kesimpulan yang didapat dari pengamatan yang

dilakukan

Siswa membuat kesimpulan dari

beberapa pengamatan

Perwakilan dari kelompok

mengungkapkan kesimpulan yang

telah didiskusikan

15 menit

Akhir Penarikan

kesimpulan Guru meluruskan pendapat yang telah

dikemukakan oleh masing-masing kelompok

dengan menyampaikan kesimpulan yang

sebenarnya

Guru menyajikan video

Menyimak penjelasan yang

disampaikan guru

Siswa menyimak video yang

ditampilkan

10 menit

Evaluasi Guru memberikan soal evaluasi terkait konsep

Hukum Archimedes

Memberikan penghargaan kepada kelompok

terbaik

Memberitahu materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya

Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap

hamdalah dan salam

Siswa mengerjakan soal

Memberikan applause kepada

kelompok tersebut

Mempelajari materi tersebut.

Mengucap hamdalah dan

menjawab salam

10 menit

Penilaian

Penilaian tes tertulis (kognitif)

Tes tertulis di ambil dari soal evaluasi sebanyak 3 butir soal pilihan ganda. (terlampir)

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

102

Sukabumi, Februari 2019

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Anisa Wuri H, S.Pd Nurwinda Septiana

NIP. NIM. 1112016300002

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

103

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

Fluida Statis Pertemuan 1

Jawablah pertanyaan ini!

Penilaian:

3 1

No. Soal Jawaban Skor

1. Massa jenis air laut 1025 kg/m3 ,

berapakah volume batu yang tercelup

ke dalam air laut jika berat air laut

yang dipindahkan oleh batu sebesar 4

Newton ?

a. 4,1x10-4

m3

b. 3,98x10-4

m3

b. 3,65x10-4

m3

c. 3,56x10-3

m3

d. 2,1x10-3

m3

Jawaban : B

Diketahui :

ρ air laut 1025 kg/m3

W air laut = 2 N

g = 9.8 m/s2

Jawab :

Berat air laut :

W = m.g

Gaya apung :

Fa ρ . g. V

Di mana berat air yang tumpah sama dengan

gaya apung batu sehingga dapat ditulis

W = Fa

W ρ.g.V

4 = 1025(9,8) V

4 = 10.045.v

V = 4 / 10.045

V = 3.98 x 10-4

m3

2. Sebuah benda terapung pada suatu zat

cair dengan 2/3 bagian benda itu

tercelup. Bila massa jenis benda

0,5g/cm3 maka massa jenis zat cair

adalah

a. 900 kg.m-3

b. 800 kg.m-3

c. 750 kg.m-3

d. 400 kg.m-3

e. 320 kg.m-3

Jawaban : C

Diketahui : V =

Vb

ρ = 0,5 g.cm-3

= 500 kg.m-3

Ditanya : ρ = ?

ρ . V = ρb . Vb

ρ =

=

= 750 kg.m-3

3. Berapakah massa jenis gabus jika 25

% voume gabus tercelup ke dalam air

dan massa jenis air 1 gram/cm3 ?

a. 0,75 gram/cm3

b. 0,50 gram/cm3

c. 0,40 gram/cm3

d. 0,25 gram/cm3

e. 0,15 gram/cm3

Jawaban : D

Diketahui : ρa = 1 gr/cm3

Vbf = 0.75 Vb

Ditanya : ρb = ?

ρb =

ρb =

= 0,25 gram/cm

3

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

104

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Untuk Kelas Eksperimen

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Nagrak

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI / 1

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : 3

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, gotong

royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan

humaniora dengan wawasaan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesusai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan arnah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari.

4.3 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statik, berikut

presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya.

C. Indikator

1. Menjelaskan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas

2. Menerapkan persamaan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas

3. Mendeskripsikan peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam

kehidupan sehari-hari.

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

105

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai proses pembelajaran (mendiskusikan pemecahan masalah tentang

karakteristik fluida, tekanan hidrostatis serta prinsip Pascal dari berbagai fakta) siswa diharapkan

mampu:

1. Menjelaskan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas

2. Menerapkan persamaan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas

3. Mendeskripsikan peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam

kehidupan sehari-hari.

E. Materi Ajar

1. Tegangan Permukaan

Sebuah pipet (penetes obat cair) akan mengeluarkan fluida setetes demi setetes dan tidak

mengalir, sebatang jarum yang diletakan di permukaan air tidak akan tenggelam dan lalat yang

hinggap pada permukaan air pun tidak tenggelam adalah beberapa gejala tegangan permukaan

yang sering kita jumpai.136

Sebagai contoh, tetesan zat cair cenderung membentuk luas permukaan

yang kecil. Seperti ditunjukkan pada Gambar 1, gaya kohesi yang besar menyebabkan tetesan air

cenderung memperkecil luas permukaannya.

Gambar 1. Tetesan air cenderung memperkecil luas permukaannya

Pada gambar di atas, tetesan air tersebut mengalami tegangan permukaan ( ) didefinisikan

sebagai gaya per satuan panjang garis pada permukaan, secara matematis dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Untuk cairan yang terkurung di dalam aparatus kawat merupakan selembar selaput tipis yang

memiliki permukaan atas dan permukaan bawah. Maka, panjang (keliling) permukaan akan

bertambah besar adalah 2 dan tegangan permukaannya menjadi:

2

Keterangan:

= tegngan permukaan (N/m)

136 Mohammad Ishaq, Fisika Dasar Edisi 2, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 320.

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

106

= gaya (N)

= panjang permukaan benda (m)

2. Viskositas

Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida atau juga bisa dikatakan viskositas adalah

besaran yang menunjukkan berapa besar diperlukan suatu gaya (tegangan geser) untuk

menghasilkan pergeseran (regangan geser). Makin kental suatu fluida maka viskositasnya semakin

besar pula.137

Fluida akan mengalami perbedaan, semakin kental (viscous) fluidanya, semakin besar gaya

yang diperlukan. Benda yang bergerak semakin cepat sampai mencapai kecepatan terminal yang

konstan, pada saat kecepatan terminal tercapai, gaya-gaya yang bekerja pada benda adalah

seimbang.

+ +

(pers.1)

Jika massa jenis benda ( ), massa jenis fluida ( ), dan volume benda ( ), gaya keatas

di mana berat benda .

diman untuk gaya gesek 6 (benda dianggap berbentuk bola)

dengan memasukkan besar ketiga gaya tersebut ke dalam (per.1) kita peroleh:

6 .

6

Kecepatan terminal dalam fluida kental dipeeoleh persamaan:

6

untuk benda berbentuk bola dengan jari-jari r, volume benda

, sehingga:

43

6

137 Ibid,. h 318.

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

107

Kecepatan terminal dalam fluida kental

2

9

Keterangan:

= kecepatan benda (m/s)

= gravitasi (10 m/s2)

= jari-jari kelereng (m)

= koefisien viskositas fluida (N.s.m-1

)

⍴b = massa jenis kelereng (kg.m-3

)

⍴f = massa jenis fluida (kg.m-3

)

3. Kapilaritas

Peristiwa meresapnya air melalui celah-celah kecil merupakan gejala kapilaritas.

Kapilaritas sendiri disebabkan oleh adanya adhesi dan kohesi. Adhesi adalah gaya tarik-menarik

antar molekul yang berbeda jenisnya, sedangkan kohesi yaitu gaya tarik-menarik antar molekul

yang sama.

Pada gejala kapilaritas, air dalam pipa kapiler dapat naik karena adanya adhesi antara

partikel air dengan kaca lebih besar daripada kohesi yang dialami oleh air.

Gejala kapilaritas dapat dirumuskan sebagai berikut:

di mana

, jadi

2

sedangkan , di mana

Jadi untuk persamaan kapilaritas didapat yaitu:

2

2

2

di mana:

= kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler (m)

= tegangan permukaan (N.m-1

)

= sudut kontak

= jari-jari pipa kapiler (m)

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

108

= massa jenis zat cair (kg.m-3

)

Contoh aplikasi dari kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

1) Naiknya air melalui akar pohon

2) Naiknya minyak mealui sumbu

kompor

F. Metode Pembelajaran

Pendekatan: Saintifik

Model : Inkuiri Terbimbing

Metode : Diskusi Kelompok, Eksperimen, Ceramah

G. Media dan Sumber Pembelajaran

Media : Laptop, proyektor, papan tulis, power point, Alat Peraga Fluida statis

H. Sumber Referensi

Ghurri Ainul. 2014. Dasar-Dasar Mekanika Fluida. Bali: Jurusan Tenik Mesin Universitas

Udayana.

Ishaq Mohammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Giancoli Douglas C. 2014. Fisika Edisi Ketujuh Jidik 1. Jakarta: Erlangga.

Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

109

I. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Tujuan Meminta ketua kelas untuk meyiapkan dan

berdoa

Mengecek kehadiran siswa

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memperhatikan guru 5 menit

Apersepsi dan

Motivasi Menggali pengetahuan awal siswa dengan

memberikan pertanyaan “Mengapa nyamuk

dan laba-laba dapat berjalan di atas air”

Memuji siswa yang menjawab pertanyaan

dan meluruskan jawaban

Menjawab pertanyan yang

diajukan oleh guru

Memperhatikan guru

5 menit

Inti Fase 1:

Merumuskan

masalah

Guru menunjukkan sebuah permasalahan

dengan cara menayangkan video terkait

fenomena yang berhubungan dengan materi

yang akan diajarkan

Siswa mengkaji masalah yang

diberikan guru dan merumuskan

masalah yang tersedia pada

kolom LKS

5 menit

Fase 2 : Membuat

hipotesis/hipotesa Guru membimbing siswa dalam membuat

hipotesis/hipotesa/ dugaan sementara

terhadap permasalahan

Siswa membuat

hipotesis/hipotesa/ dugaan

sementara pada LKS

10 menit

Fase 3 :

Merancang

percobaan

Guru meminta siswa untuk menyiapkan

percobaan yang akan dilakukan

Siswa menyiapkan alat yang

akan digunakan dalam

percobaan

5 menit

Fase 4 :

Melakukan

percobaan

Guru membimbing siswa dalam melakukan

percobaan

Siswa melakukan percobaan 20 menit

Fase 5 :

Mengumpulkan

data dan

Guru membimbing siswa menganalisis fakta-

fakta yang ada

Guru membimbing siswa dalam menjawab

Siswa menganalisis informasi

yang didapat dan menjawab

pertanyaan pada LKS

10 menit

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

110

menganalisis data pertanyaan-pertanyaan pada LKS Siswa berdiskusi menjawab

pertanyaan di LKS

Fase 6:

Kesimpulan

(generalisasi)

Guru menginstruksikan murid untuk menarik

sebuah kesimpulan dari pengamatan yang

telah dilakukan

Guru mengajak siswa untuk

mempresentasikan kesimpulan yang didapat

dari pengamatan yang dilakukan

Siswa membuat kesimpulan

dari beberapa pengamatan

Perwakilan dari kelompok

mengungkapkan kesimpulan

yang telah didiskusikan

15 menit

Akhir Penarikan

kesimpulan Guru meluruskan pendapat yang telah

dikemukakan oleh masing-masing kelompok

dengan menyampaikan kesimpulan yang

sebenarnya

Guru menyajikan video

Menyimak penjelasan yang

disampaikan guru

Siswa menyimak video yang

ditampilkan

10 menit

Evaluasi Guru memberikan soal evaluasi terkait materi

tegangan permukaan, kapilaritas dan

viskositas

Memberikan penghargaan kepada kelompok

terbaik

Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap

hamdalah dan salam

Siswa mengerjakan soal

Memberikan applause kepada

kelompok tersebut

Mengucap hamdalah dan

menjawab salam

10 enit

J. Penilaian

Penilaian tes tertulis (kognitif)

Tes tertulis di ambil dari soal evaluasi sebanyak 3 butir soal pilihan ganda. (terlampir)

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

111

Sukabumi, Februari 2019

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Anisa Wuri H, S.Pd Nurwinda Septiana

NIP. NIM. 1112016300002

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

112

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

Fluida Statis Pertemuan 3

Jawablah pertanyaan ini!

Penilaian:

3 1

No Soal Jawaban Skor

1. Sebuah kelereng dengan jari-jari 0,5

cm jatuh ke dalam bak berisi oli yang

memiliki koefisien viskositas 120×10-3

N.s/m2. Tentukan besar gesekan yang

dialami kelereng jika bergerak dengan

kelajuan 5 m/s!

a. 1,8x10-2

N

b. 1,6x10-2

N

c. 1,2x10-2

N

d. 2,0x10-3

N

e. 1,8x10-3

N

Jawaban : a

Diketahui: r = 0,5 cm = 5 × 10-3

m

η 120 × 10-3

N.s/m2 ν 5 m/s

Ditanya: Ff =..... ?

Penyelesaian :

Ff 6πγηv

Ff 6π (5 × 10-3

)(120 × 10-3

)(5)

Ff = 1,8x10

-2 N

2. Sebuah bola kaca berjari-jari 1 cm.

dijatuhkan dalam sejenis minyak (ρ

750 kg/m3) jika kecepatan

maksimumnya 0,025 m/s dan massa

jenis kaca 2 x 103 kg/m3. Maka

koefisien viskositasnya adalah

a. 0,2 kg/ms

b. 0,5 kg/ms

c. 0,111 kg/ms

d. 1 kg/ms

e. 1,2 kg/ms

Jawaban : C

Diketahui r = 1 cm = 1x10-2

m

ρf = ρminyak = 750 kg/m3

ρb = ρkaca = 2x103 kg/m3 = 2000

kg/m3

VT = 0,025 m/s

g = 10 m/s2

Ditanya ɳ = ?

ɳ =

=

=

ɳ = 0,111 kg/ms

3. Berapakah kecepatan maksimum dari

tetes air hujan yang berjari-jari 0,5

mm yang jatuh di udara, (ρ udara =

1,29 kg/m3) dengan ɳ = 1,8 x 10

-5

kg/ms dan g = 9,8 m/s2

Jawaban :

Diketahui r = 0,5 mm = 5 x 10-4

m

ρf ρudara 1,29 kg/m3

ρb ρair 1000 kg/m3

ɳ = 1,8 x 10-5

kg/ms

g = 10 m/s2

Ditanya VT = ?

Pembahasan

VT =

=

=

= 1,54x10-3

m/s

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

113

Lampiran A.2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Nagrak

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas / Semester : X / Semester 1

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : 1

A. Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, gotong

royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural

berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait

dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari.

4.3 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statik, berikut

presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya.

C. Indikator

1. Mendeskripsikan konsep fluida statis

2. Mendeskripsikan konsep tekanan hidrostatis pada kehidupan sehari-hari

3. Mengimplementasikan konsep tekanan hidrostatis pada fluida

4. Mendeskripsikan konsep hukum Pascal

5. Mengimplementasikan konsep dan besaran hukum Pascal pada kehidupan sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai proses pembelajaran (mendiskusikan pemecahan masalah tentang tekanan

hidrostatis serta prinsip Pascal dari berbagai fakta) siswa diharapkan mampu:

1. Mendeskripsikan konsep fluida statis

2. Mendskripsikan konsep tekanan hidrostatis pada kehidupan sehari-hari

3. Mengimplemen-tasikan konsep tekanan hidrostatis pada fluida

4. Mendeskripsikan konsep hukum Pascal

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

114

5. Mengimplementasikan konsep dan besaran hukum Pascal pada kehidupan sehari-hari

E. Materi Ajar

1. Tekanan Hidrostatik

Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang dialami oleh sebuah benda jika benda tersebut

berada pada kedalaman h dari permukaan air di dalam fluida.138

Seperti ditunjukkan pada Gambar

1, tekanan hidrostatik dapat berbeda-beda tergantung letak suatu titik di dalam air, semakin dalam

letak suatu titik di dalam air, maka semakin besar tekanan hidrostatik pada titik tersebut.

Gambar 1. Semakin dalam benda akan mengalami tekanan semakin besar

Pada Gambar 1, tekanan di titik B lebih besar daripada tekanan di titik A, sedangkan

tekanan di titik C lebih besar daripada tekanan di titik B. Pada dasarnya tekanan hidrostatik adalah

tidak lain dari tekanan akibat gaya berat sejumlah air yang berada di atas. Karena massa jenis dari

air adalah

. Pada kedalaman h dasar wadah (seperti gambar di samping) akan mengalami

gaya berat sebesar:

di mana

Sehingga didapat tekanan pada kedalaman h adalah:

dengan:

massa jenis (kg.m-3

)

tekanan hidrostatik (Pa)

kedalaman benda diukur dari permukaan fluida (m)

percepatan gravitasi (m.s-2

)

Tekanan total dari benda yang mengalami tekanan hidrostatik juga melibatkan faktor

tekanan dari udara di atas air ( ) tersebut, sehingga tekanan total:

+

138 Mohammad Ishaq, Fisika Dasar Edisi 2, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 304.

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

115

2. Hukum Pascal

Jika tekanan ditambahkan pada fluida, misalnya dengan sebuah piston maka tekanan

tambahan tersebut akan diteruskan semua arah tanpa berkurang. Sifat ini diamati oleh Blaise Pascal

(1623-1662) yang kemudian dirumuskan dalam Hukum Pascal sebagai berikut:139

“Jika kita melakukan tekanan pada suatu fluida dalam ruang tertutup, maka tekanan itu

akan diteruskan ke semua arah dan sama besar tanpa berkurang.”

Banyak peralatan yang dibuat menggunakan konsep Hukum Pascal, diantaranya

pengangkat hidrolik. Perhatikan bejana pada Gambar 2, luas penampang kaki kiri adalah A1 dan

luas penampang kaki kanan adalah A2.

Gambar 2. Prinsip pompa hidrolik

Berdasarkan Gambar 2, jika tekanan diberikan oleh gaya F1 oleh piston sebelah kiri pada

bidang seluas A1, maka tekanan tersebut akan diteruskan oleh fluida ke segala arah termasuk pada

piston kedua di sebelah kanan dengan luas sebesar A2. Karena menurut hukum Pascal tekanan

diteruskan ke segala arah tanpa berkurang sedikitpun, maka:

atau:

karena A2>A1, maka F2>F1, sehingga kita akan mendapatkan gaya angkat di A2 lebih besar dari

gaya yang diberikan di A1. Ini berarti jika kita memberikan gaya yang lebih kecil pada luas

penampang yang lebih kecil, maka kita akan mendapatkan gaya angkat yang lebih besar pada luas

penampang yang lebih besar juga. Keuntungan inilah yang dimanfaatkan dalam pompa hidrolik

yang digunakan untuk mengangkat benda-benda seperti mobil.

F. Metode Pembelajaran

Metode : Ceramah, demonstrasi, diskusi kelompok, dan tanya jawab

G. Media Pembelajaran

Media : Buku, alat tulis, spidol, papan tulis, LKS

139 Ibid., h. 306.

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

116

H. Sumber Referensi

Ghurri Ainul. 2014. Dasar-Dasar Mekanika Fluida. Bali: Jurusan Tenik Mesin Universitas

Udayana.

Ishaq Mohammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Giancoli Douglas C. 2014. Fisika Edisi Ketujuh Jidik 1. Jakarta: Erlangga.

Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

117

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Tujuan Meminta ketua kelas untuk meyiapkan dan

berdoa

Mengecek kehadiran siswa

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memperhatikan guru 5 menit

Apersepsi dan

Motivasi

Menggali pengetahuan awal siswa dengan

memberikan pertanyaan “Pernahkah kalian

berenang di kolam renang dengan kedalaman

1-2 meter ataupun menyelam ke dasar laut

dengan kedalaman lebih dari 5 meter? Apakah

kalian merasakan terdapat perbedaan pada

kedua kegiatan tersebut?”

Memuji siswa yang menjawab pertanyaan dan

meluruskan jawaban

Membentuk kelompok dan membagikan LKS

Menjawab pertanyan yang diajukan

oleh guru

Memperhatikan guru

Mengikuti arahan guru

5 menit

Inti Mengamati Guru memberikan LKS kepada masing-masing

kelompol siswa

Guru membimbing siswa menggali

pengetahuan dasar tentang fluida statis

Guru mendemonstrasikan percobaan terkait

dengan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip

pascal

Siswa mengamati dan melakukan

percobaan demonstrasi kemudian

berdiskusi dengan kelompok

Siswa mencatat hal-hal penting

5 menit

Menanya Guru membimbing siswa kait konsep yang

masih belum dipahami.

Jika siswa pasif maka dilakukan Tanya jawab

Siswa diharapkan bertanya terkait

konsep yang dijelaskan

10

menit

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

118

Mengumpulkan

informasai

Guru menginstruksikan kepada setiap

kelompok untuk berdiskusi dan mengerjakan

LKS

Siswa berdiskusi dan mengerjakan

LKS

5 menit

Mengasosiasi Guru membimbing siswa untuk mengolah

informasi

Guru meminta siswa untuk membandingkan

hasil data dari percobaan sesuai LKS

Siswa mengolah informasi

Siswa menelaah dan mendiskusikan

hasil percobaan dari demonstrasi

20

menit

Mengumpulkan data

dan menganalisis

data

Guru membimbing siswa menganalisis fakta-

fakta yang ada

Guru membimbing siswa dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan pada LKS

Siswa menganalisis informasi yang

didapat dan menjawab pertanyaan

pada LKS

Siswa berdiskusi menjawab

pertanyaan di LKS

10

menit

Mengkomunikasikan Guru menginstruksikan murid untuk menarik

sebuah kesimpulan dari pengamatan yang telah

dilakukan

Guru mengajak siswa untuk mempresentasikan

kesimpulan yang didapat dari pengamatan yang

dilakukan

Siswa membuat kesimpulan dari

beberapa pengamatan

Perwakilan dari kelompok

mengungkapkan kesimpulan yang

telah didiskusikan

10

menit

Akhir Penarikan

kesimpulan

Guru meluruskan pendapat yang telah

dikemukakan oleh masing-masing kelompok

dengan menyampaikan kesimpulan yang

sebenarnya

Menyimak penjelasan yang

disampaikan guru

10

menit

Evaluasi Guru memberikan soal evaluasi terkait konsep

tekanan hidrostatis dan Hukum Pascal

Memberikan penghargaan kepada kelompok

terbaik

Memberitahu materi yang akan dipelajari pada

Siswa mengerjakan soal

Memberikan applause kepada

kelompok tersebut

Mempelajari materi tersebut.

Mengucap hamdalah dan

15

menit

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

119

pertemuan selanjutnya

Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap

hamdalah dan salam

menjawab salam

J. Penilaian

Penilaian tes tertulis (kognitif)

Tes tertulis di ambil dari soal evaluasi sebanyak 3 butir soal pilihan ganda. (terlampir)

Sukabumi, Februari 2019

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Anisa Wuri H, S.Pd Nurwinda Septiana

NIP. NIM. 1112016300002

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

120

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

Fluida Statis Pertemuan 1

Jawablah pertanyaan bawah ini!

No. Soal Jawaban Skor

1 Perhatikan gambar dibawah ini!

Tekanan hidrostatis yang paling besar berada di titik…. D. P

E. Q F. R

D. S

E. T

Jawaban: E

Suatu titik pada kedalaman yang paling dalam memiliki

tekanan hidrostatis yang paling besar

2 Perhatikan faktor-faktor berikut: 1. Luas permukaan badan ikan

2. Massa jenis air 3. Massa ikan 4. Kedalaman ikan dari permukaan air

Seekor ikan berenang di akuarium yang berisi air. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar tekanan

yang dirasakan ikan ditunjukkan oleh nomor…. D. 1, 2, dan 3 E. 1, 3 dan 4

F. 1 dan 2

D. 2 dan 4 E. 4 saja

Jawaban : D

Tekanan yang dirasakan oleh ikan adalah tekanan hidrostatis. Faktor- faktor yang

memepengaruhi tekanan hidrostatis yaitu:

1. Massa jenis fluida 2. Kedalaman 3. Gaya gravitasi

3 Sebuah dongkrak hidrolik dengan penampang yang

berdiameter 3 cm dan 120 cm. Gaya minimum yang harus dikerjakan pada penampang kecil dongkrak tersebut untuk mengangkat mobil yang beratnya

8000 N adalah…….. F. 0,2 N G. 5 N

H. 60 N I. 128 N

J. e. 200 N

Jawaban : B

Diketahui :

d1 = 3 cm = 3x10-2

m

d2 = 120 cm = 1,2x10-1

m

F2 = 8000 N

Ditanya : F1 = ....?

Penyelesaian :

8 3 1

1 2 1

72 1

144 1

5

Penilaian:

3 1

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

121

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Nagrak

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI / 1

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : 2

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, gotong

royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan

humaniora dengan wawasaan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesusai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan arnah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari.

4.3 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statik, berikut

presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya.

C. Indikator

1. Mendeskripsikan konsep Hukum Archimedes salam kehidupan sehari-hari

2. Mengimplementasikan persamaan Hukum Archimedes dan syarat terapung, melayang dan

tenggelam

3. Meuunjukkan konsep Hukum Archimedes dan syarat benda terapung, melayang dan

tenggelam dalam kehidupan sehari-hari

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai proses pembelajaran (mendiskusikan pemecahan masalah tentang

karakteristik fluida, tekanan hidrostatis serta prinsip Pascal dari berbagai fakta) siswa diharapkan

mampu:

1. Mendeskripsikan konsep Hukum Archimedes salam kehidupan sehari-hari

2. Mengimplemen-tasikan persamaan Hukum Archimedes dan syarat terapung, melayang dan

tenggelam

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

122

3. Meuunjukkan konsep Hukum Archimedes dan syarat benda terapung, melayang dan

tenggelam dalam kehidupan sehari-hari

E. Materi Ajar

1. Hukum Archimedes

Jika kita mencelupkan sebuah benda ke dalam air maka benda tersebut akan mengalami

gaya yang arahnya ke atas permukaan air. Ketika benda tercelup ke dalam air, benda tersebut

mengalami seuatu gaya yang dinamakan gaya apung (buoyant force). Seperti ditunjukkan pada

Gambar 1, sebuah benda ketika dicelupkan ke dalam air, benda tersebut mengalami dua keadaan

di mana salah satu permukaannya tercelup dan permukaan lainnya terapung.

Gambar 1. Sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair memiliki dua buah gaya yaitu gaya apung dan

gaya berat

Gaya yang dialami benda pada Gambar 1, di atas yaitu gaya apung dan gaya berat di mana

gaya apung selalu mengarah ke atas permukaan air, sedangkan gaya berat selalu mengarah ke

bawah pusat gravitasi.

Gaya apung sebanding dengan berat benda yang dicelupkan dalam air dengan persamaan

yaitu:140

dengan:

karena benda di dalam fluida memiliki berat juga, di mana berat benda adalah:

dengan:

W = gaya berat benda (N)

m = massa benda (kg)

g = gaya gravitasi benda (m/s2)

Hukum Archimedes berbunyi:

“Setiap benda yang terbenam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida sama dengan

berat volume fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut”. Dengan kata lain gaya apung

140 Mohammad Ishaq, Fisika Dasar Edisi 2, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 308.

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

123

pada suatu benda yang dicelupkan dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang

dipindahkan oleh benda tersebut”.141

2. Mengapung, Tenggelam, dan Melayang

Suatu benda akan mengapung, tenggelam dan melayang hanya ditentukan oleh massa jenis

rata-rata benda dan massa jenis zat cair. Jika massa jenis rata-rata benda lebih kecil daripada massa

jenis zat cair, benda akan mengapung dipermukaan zat cair. Jika massa jenis rata-rata benda lebih

besar daripada massa jenis zat cair, benda akan tenggelam di dasar wadah zat cair. Jika massa jenis

rata-rata benda sama dengan massa jenis zat cair, benda akan melayang dalam zat cair di antara

permukaan dan dasar wadah zat cair.

Tabel 1. Syarat benda mengapung, tenggelam dan melayang

syarat mengapung

syarat tenggelam

syarat melayang

Gambar. 2: A. mengapung, B. melayang, dan C. tenggelam

Peristiwa mengapung, tenggelam dan melayang dapat dijelaskan berdasarkan konsep gaya

apung dan berat benda. Pada suatu benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya dalam zat

cair bekerja gaya apung (Fa). Dengan demikian pada benda yang tercelup dalam air bekerja

dua gaya, yaitu gaya apung (Fa) dan gaya berat (w).

F. Metode Pembelajaran

Metode : Ceramah, demonstrasi, diskusi kelompok, dan tanya jawab

G. Media Pembelajaran

Media : Buku, alat tulis, spidol, papan tulis, LKS

H. Sumber Referensi

Ghurri Ainul. 2014. Dasar-Dasar Mekanika Fluida. Bali: Jurusan Tenik Mesin

Universitas Udayana.

Ishaq Mohammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Giancoli Douglas C. 2014. Fisika Edisi Ketujuh Jidik 1. Jakarta: Erlangga.

Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

141

D. Tamara Dirasutisna, Dasar-dasar Fisika Mekanika dan Fisika Fluida, (Jakarta: Universitas

Trisakti, 2010), h 178

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

124

I. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Tujuan Meminta ketua kelas untuk meyiapkan dan

berdoa

Mengecek kehadiran siswa

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memperhatikan guru 5 menit

Apersepsi dan

Motivasi

Menggali pengetahuan awal siswa dengan

memberikan pertanyaan “mengapa kayu dapat

mengapung di air?”

Memuji siswa yang menjawab pertanyaan dan

meluruskan jawaban

Membentuk kelompok dan membagikan LKS

Menjawab pertanyan yang

diajukan oleh guru

Memperhatikan guru

Mengikuti arahan guru

5 menit

Inti Mengamati Guru memberikan LKS kepada masing-masing

kelompol siswa

Guru membimbing siswa menggali

pengetahuan dasar tentang fluida statis

Guru mendemonstrasikan percobaan terkait

dengan konsep Hukum Archimedes

Siswa mengamati dan melakukan

percobaan demonstrasi kemudian

berdiskusi dengan kelompok

Siswa mencatat hal-hal penting

5 menit

Menanya Guru membimbing siswa kait konsep yang

masih belum dipahami.

Jika siswa pasif maka dilakukan Tanya jawab

Siswa diharapkan bertanya terkait

konsep yang dijelaskan

10 menit

Mengumpulkan

informasai

Guru menginstruksikan kepada setiap

kelompok untuk berdiskusi dan mengerjakan

LKS

Siswa berdiskusi dan

mengerjakan LKS

5 menit

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

125

Mengasosiasi Guru membimbing siswa untuk mengolah

informasi

Guru meminta siswa untuk membandingkan

hasil data dari percobaan sesuai LKS

Siswa mengolah informasi

Siswa menelaah dan

mendiskusikan hasil percobaan

dari demonstrasi

20 menit

Mengumpulkan data

dan menganalisis

data

Guru membimbing siswa menganalisis fakta-

fakta yang ada

Guru membimbing siswa dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan pada LKS

Siswa menganalisis informasi

yang didapat dan menjawab

pertanyaan pada LKS

Siswa berdiskusi menjawab

pertanyaan di LKS

10 menit

Mengkomunikasikan Guru menginstruksikan murid untuk menarik

sebuah kesimpulan dari pengamatan yang telah

dilakukan

Guru mengajak siswa untuk mempresentasikan

kesimpulan yang didapat dari pengamatan

yang dilakukan

Siswa membuat kesimpulan dari

beberapa pengamatan

Perwakilan dari kelompok

mengungkapkan kesimpulan

yang telah didiskusikan

10 menit

Akhir Penarikan

kesimpulan

Guru meluruskan pendapat yang telah

dikemukakan oleh masing-masing kelompok

dengan menyampaikan kesimpulan yang

sebenarnya

Menyimak penjelasan yang

disampaikan guru

10 menit

Evaluasi Guru memberikan soal evaluasi terkait konsep

Hukum Archimedes

Memberikan penghargaan kepada kelompok

terbaik

Memberitahu materi yang akan dipelajari pada

pertemuan selanjutnya

Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap

hamdalah dan salam

Siswa mengerjakan soal

Memberikan applause kepada

kelompok tersebut

Mempelajari materi tersebut.

Mengucap hamdalah dan

menjawab salam

15 menit

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

126

J. Penilaian

Penilaian tes tertulis (kognitif)

Tes tertulis di ambil dari soal evaluasi sebanyak 3 butir soal pilihan ganda. (terlampir)

Sukabumi, Februari 2019

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Anisa Wuri H, S.Pd Nurwinda Septiana

NIP. NIM. 1112016300002

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

127

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

Fluida Statis Pertemuan 1

Jawablah pertanyaan ini!

Penilaian:

3 1

No. Soal Jawaban Skor

1. Massa jenis air laut 1025 kg/m3 ,

berapakah volume batu yang tercelup

ke dalam air laut jika berat air laut

yang dipindahkan oleh batu sebesar 4

Newton ?

a. 4,1x10-4

m3

b. 3,98x10-4

m3

b. 3,65x10-4

m3

c. 3,56x10-3

m3

d. 2,1x10-3

m3

Jawaban : B

Diketahui :

ρ air laut 1025 kg/m3

W air laut = 2 N

g = 9.8 m/s2

Jawab :

Berat air laut :

W = m.g

Gaya apung :

Fa ρ . g. V

Di mana berat air yang tumpah sama dengan

gaya apung batu sehingga dapat ditulis

W = Fa

W ρ.g.V

4 = 1025(9,8) V

4 = 10.045.v

V = 4 / 10.045

V = 3.98 x 10-4

m3

2. Sebuah benda terapung pada suatu zat

cair dengan 2/3 bagian benda itu

tercelup. Bila massa jenis benda

0,5g/cm3 maka massa jenis zat cair

adalah

a. 900 kg.m-3

b. 800 kg.m-3

c. 750 kg.m-3

d. 400 kg.m-3

e. 320 kg.m-3

Jawaban : C

Diketahui : V =

Vb

ρ = 0,5 g.cm-3

= 500 kg.m-3

Ditanya : ρ = ?

ρ . V = ρb . Vb

ρ =

=

= 750 kg.m-3

3. Berapakah massa jenis gabus jika 25

% voume gabus tercelup ke dalam air

dan massa jenis air 1 gram/cm3 ?

f. 0,75 gram/cm3

g. 0,50 gram/cm3

h. 0,40 gram/cm3

i. 0,25 gram/cm3

j. 0,15 gram/cm3

Jawaban : D

Diketahui : ρa = 1 gr/cm3

Vbf = 0.75 Vb

Ditanya : ρb = ?

ρb =

ρb =

= 0,25 gram/cm

3

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

128

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Kontrol

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Nagrak

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/Semester : XI / 1

Materi Pokok : Fluida Statis

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan ke- : 3

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, gotong

royong, kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan

sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan

humaniora dengan wawasaan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesusai dengan bakat dan minatnya untuk

memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan arnah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu

menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari.

4.3 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statik, berikut

presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya.

C. Indikator

1. Menjelaskan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas

2. Menerapkan persamaan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas

3. Mendeskripsikan peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam

kehidupan sehari-hari.

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai proses pembelajaran (mendiskusikan pemecahan masalah tentang

karakteristik fluida, tekanan hidrostatis serta prinsip Pascal dari berbagai fakta) siswa diharapkan

mampu:

1. Menjelaskan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas

2. Menerapkan persamaan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

129

3. Mendeskripsikan peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam kehidupan

sehari-hari.

E. Materi Ajar

1. Tegangan Permukaan

Sebuah pipet (penetes obat cair) akan mengeluarkan fluida setetes demi setetes dan tidak

mengalir, sebatang jarum yang diletakan di permukaan air tidak akan tenggelam dan lalat yang

hinggap pada permukaan air pun tidak tenggelam adalah beberapa gejala tegangan permukaan

yang sering kita jumpai.142

Sebagai contoh, tetesan zat cair cenderung membentuk luas permukaan

yang kecil. Seperti ditunjukkan pada Gambar 1, gaya kohesi yang besar menyebabkan tetesan air

cenderung memperkecil luas permukaannya.

Gambar 1. Tetesan air cenderung memperkecil luas permukaannya

Pada gambar di atas, tetesan air tersebut mengalami tegangan permukaan ( ) didefinisikan

sebagai gaya per satuan panjang garis pada permukaan, secara matematis dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Untuk cairan yang terkurung di dalam aparatus kawat merupakan selembar selaput tipis

yang memiliki permukaan atas dan permukaan bawah. Maka, panjang (keliling) permukaan akan

bertambah besar adalah 2 dan tegangan permukaannya menjadi:

2

Keterangan:

= tegngan permukaan (N/m)

= gaya (N)

= panjang permukaan benda (m)

2. Viskositas

Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida atau juga bisa dikatakan viskositas adalah

besaran yang menunjukkan berapa besar diperlukan suatu gaya (tegangan geser) untuk

menghasilkan pergeseran (regangan geser). Makin kental suatu fluida maka viskositasnya semakin

besar pula.143

Fluida akan mengalami perbedaan, semakin kental (viscous) fluidanya, semakin besar gaya

yang diperlukan. Benda yang bergerak semakin cepat sampai mencapai kecepatan terminal yang

142 Mohammad Ishaq, Fisika Dasar Edisi 2, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 320. 143 Ibid,. h 318.

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

130

konstan, pada saat kecepatan terminal tercapai, gaya-gaya yang bekerja pada benda adalah

seimbang.

+ +

(pers.1)

Jika massa jenis benda ( ), massa jenis fluida ( ), dan volume benda ( ), gaya keatas

di mana berat benda .

diman untuk gaya gesek 6 (benda dianggap berbentuk bola)

dengan memasukkan besar ketiga gaya tersebut ke dalam (per.1) kita peroleh:

6 .

6

Kecepatan terminal dalam fluida kental dipeeoleh persamaan:

6

untuk benda berbentuk bola dengan jari-jari r, volume benda

, sehingga:

43

6

Kecepatan terminal dalam fluida kental

2

9

Keterangan:

= kecepatan benda (m.s-1

)

= gravitasi (10 m.s-2

)

= jari-jari kelereng (m)

= koefisien viskositas fluida (N.s.m-1

)

⍴b = massa jenis kelereng (kg.m-3

)

⍴f = massa jenis fluida (kg.m-3

)

3. Kapilaritas

Peristiwa meresapnya air melalui celah-celah kecil merupakan gejala kapilaritas.

Kapilaritas sendiri disebabkan oleh adanya adhesi dan kohesi. Adhesi adalah gaya tarik-menarik

antar molekul yang berbeda jenisnya, sedangkan kohesi yaitu gaya tarik-menarik antar molekul

yang sama.

Pada gejala kapilaritas, air dalam pipa kapiler dapat naik karena adanya adhesi antara

partikel air dengan kaca lebih besar daripada kohesi yang dialami oleh air.

Gejala kapilaritas dapat dirumuskan sebagai berikut:

Di mana

, jadi

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

131

2

sedangkan , di mana

Jadi untuk persamaan kapilaritas didapat yaitu:

2

2

2

di mana:

= kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler (m)

= tegangan permukaan (N.m-1

)

= sudut kontak

= jari-jari pipa kapiler (m)

= massa jenis zat cair (kg.m-3

)

Contoh aplikasi dari kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

1) Naiknya air melalui akar pohon

2) Naiknya minyak mealui sumbu

kompor

F. Metode Pembelajaran

Metode : Ceramah, demonstrasi, diskusi kelompok, dan tanya jawab

G. Media Pembelajaran

Media : Buku, alat tulis, spidol, papan tulis, LKS

F. Sumber Referensi

Ghurri Ainul. 2014. Dasar-Dasar Mekanika Fluida. Bali: Jurusan Tenik Mesin Universitas

Udayana.

Ishaq Mohammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Giancoli Douglas C. 2014. Fisika Edisi Ketujuh Jidik 1. Jakarta: Erlangga.

Kanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

132

G. Langkah-langkah Pembelajaran

Tahap Pembelajaran Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan Tujuan Meminta ketua kelas untuk meyiapkan dan

berdoa

Mengecek kehadiran siswa

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Memperhatikan guru 5 menit

Apersepsi dan

Motivasi

Menggali pengetahuan awal siswa dengan

memberikan pertanyaan “Mengapa nyamuk

dan laba-laba dapat berjalan di atas air”

Memuji siswa yang menjawab pertanyaan dan

meluruskan jawaban

Membentuk kelompok dan membagikan LKS

Menjawab pertanyan yang

diajukan oleh guru

Memperhatikan guru

Mengikuti arahan guru

5 menit

Inti Mengamati Guru memberikan LKS kepada masing-masing

kelompol siswa

Guru membimbing siswa menggali

pengetahuan dasar tentang fluida statis

Guru mendemonstrasikan percobaan terkait

dengan konsep Tegangan permukaan,

Viskositas dan Kapilaritas

Siswa mengamati dan melakukan

percobaan demonstrasi kemudian

berdiskusi dengan kelompok

Siswa mencatat hal-hal penting

5 menit

Menanya Guru membimbing siswa kait konsep yang

masih belum dipahami.

Jika siswa pasif maka dilakukan Tanya jawab

Siswa diharapkan bertanya terkait

konsep yang dijelaskan

10 menit

Mengumpulkan

informasai

Guru menginstruksikan kepada setiap

kelompok untuk berdiskusi dan mengerjakan

Siswa berdiskusi dan

mengerjakan LKS

5 menit

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

133

LKS

Mengasosiasi Guru membimbing siswa untuk mengolah

informasi

Guru meminta siswa untuk membandingkan

hasil data dari percobaan sesuai LKS

Siswa mengolah informasi

Siswa menelaah dan

mendiskusikan hasil percobaan

dari demonstrasi

20 menit

Mengumpulkan data

dan menganalisis

data

Guru membimbing siswa menganalisis fakta-

fakta yang ada

Guru membimbing siswa dalam menjawab

pertanyaan-pertanyaan pada LKS

Siswa menganalisis informasi

yang didapat dan menjawab

pertanyaan pada LKS

Siswa berdiskusi menjawab

pertanyaan di LKS

10 menit

Mengkomunikasikan Guru menginstruksikan murid untuk menarik

sebuah kesimpulan dari pengamatan yang telah

dilakukan

Guru mengajak siswa untuk mempresentasikan

kesimpulan yang didapat dari pengamatan

yang dilakukan

Siswa membuat kesimpulan dari

beberapa pengamatan

Perwakilan dari kelompok

mengungkapkan kesimpulan

yang telah didiskusikan

10 menit

Akhir Penarikan

kesimpulan

Guru meluruskan pendapat yang telah

dikemukakan oleh masing-masing kelompok

dengan menyampaikan kesimpulan yang

sebenarnya

Menyimak penjelasan yang

disampaikan guru

10 menit

Evaluasi Guru memberikan soal evaluasi terkait konsep

Tegangan permukaan, Viskositas dan

Kapilaritas

Memberikan penghargaan kepada kelompok

terbaik

Mengakhiri pembelajaran dengan mengucap

hamdalah dan salam

Siswa mengerjakan soal

Memberikan applause kepada

kelompok tersebut

Mempelajari materi tersebut.

Mengucap hamdalah dan

menjawab salam

15 menit

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

134

H. Penilaian

Penilaian tes tertulis (kognitif)

Tes tertulis di ambil dari soal evaluasi sebanyak 3 butir soal pilihan ganda. (terlampir)

Sukabumi, Februari 2019

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

____________________ Nurwinda Septiana

NIP. NIM. 1112016300002

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

135

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

Fluida Statis Pertemuan 3

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

Penilaian:

3 1

No Soal Jawaban Skor

1. Sebuah kelereng dengan jari-jari 0,5

cm jatuh ke dalam bak berisi oli yang

memiliki koefisien viskositas 120×10-3

N.s/m2. Maka besar gesekan yang

dialami kelereng jika bergerak dengan

kelajuan 5 m/s adalah ….

a. 1,8x10-2

N

b. 1,6x10-2

N

c. 1,2x10-2

N

d. 2,0x10-3

N

e. 1,8x10-3

N

Jawaban : a

Diketahui: r = 0,5 cm = 5 × 10-3

m

η 120 × 10-3

N.s/m2 ν 5 m/s

Ditanya: Ff =..... ?

Penyelesaian :

Ff 6πγηv

Ff 6π (5 × 10-3

)(120 × 10-3

)(5)

Ff = 1,8x10

-2 N

2. Sebuah bola kaca berjari-jari 1 cm.

dijatuhkan dalam sejenis minyak (ρ

750 kg/m3) jika kecepatan

maksimumnya 0,025 m/s dan massa

jenis kaca 2 x 103 kg/m3. Maka

koefisien viskositasnya adalah ….

a. 0,2 kg/ms

b. 0,5 kg/ms

c. 0,111 kg/ms

d. 1 kg/ms

e. 1,2 kg/ms

Jawaban : C

Diketahui r = 1 cm = 1x10-2

m

ρf = ρminyak = 750 kg/m3

ρb = ρkaca = 2x103 kg/m3 = 2000

kg/m3

VT = 0,025 m/s

g = 10 m/s2

Ditanya ɳ = ?

ɳ =

=

=

ɳ = 0,111 kg/ms

3. Air hujan turun dengan kecepatan

maksimum dari tetes air hujan yang

berjari-jari 0,5 mm yang jatuh di

udara, (ρ udara 1,29 kg/m3) dengan

ɳ = 1,8 x 10-5

kg/ms dan g = 9,8 m/s2 .

Maka berapa kecepatan maksimum

dari tetes air hujan

Jawaban :

Diketahui r = 0,5 mm = 5 x 10-4

m

ρf ρudara 1,29 kg/m3

ρb ρair 1000 kg/m3

ɳ = 1,8 x 10-5

kg/ms

g = 10 m/s2

Ditanya VT = ?

Pembahasan

VT =

=

=

= 1,54x10-3

m/s

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

136

Lampiran A.3

Kelas : ....................................

Kelompok : ....................................

Anggota :

....................................

....................................

....................................

....................................

...................................

....................................

3.4 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statis, berikut

presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya.

1. Siswa dapat menentukan hubungan kedalaman air dengan besar tekanan hidrostatis.

2. Siswa dapat memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis dan prinsip pascal.

Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang dialami oleh sebuah benda jika benda tersebut

berada pada kedalaman h dari permukaan air di dalam fluida.144

Seperti ditunjukkan pada

Gambar 1, tekanan hidrostatik dapat berbeda-beda tergantung letak suatu titik di dalam air,

semakin dalam letak suatu titik di dalam air, maka semakin besar tekanan hidrostatik pada titik

tersebut.

144 Mohammad Ishaq, Fisika Dasar Edisi 2, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 304.

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

LKS 1

Sub bahasan : Tekanan Hidrostatis dan Prinsip Pascal

Alokasi waktu : 90 menit

Kelas : XI IPA

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

137

Gambar 1. Semakin dalam benda akan mengalami tekanan semakin besar

Pada Gambar 1, tekanan di titik B lebih besar daripada tekanan di titik A, sedangkan

tekanan di titik C lebih besar daripada tekanan di titik B. Pada dasarnya tekanan hidrostatik

adalah tidak lain dari tekanan akibat gaya berat sejumlah air yang berada di atas. Karena massa

jenis dari air adalah

. Pada kedalaman h dasar wadah (seperti gambar di samping) akan

mengalami gaya berat sebesar:

dimana

Sehingga didapat tekanan pada kedalaman h adalah:

dengan:

massa jenis (kg.m-3

)

tekanan hidrostatik (Pa)

kedalaman benda diukur dari permukaan fluida (m)

percepatan gravitasi (m.s-2

)

Tekanan total dari benda yang mengalami tekanan hidrostatik juga melibatkan faktor

tekanan dari udara di atas air ( ) tersebut, sehingga tekanan total:

Jika tekanan ditambahkan pada fluida, misalnya dengan sebuah piston maka tekanan

tambahan tersebut akan diteruskan ke semua arah tanpa berkurang. Sifat ini diamati oleh Blaise

Pascal (1623-1662) yang kemudian dirumuskan dalam Hukum Pascal sebagai berikut:145

145 Ibid., h. 306.

𝑷𝒉 𝑷𝟎 + 𝝆 𝒈 𝒉

𝑷𝒉 𝝆 𝒈 𝒉

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

138

“Jika kita melakukan tekanan pada suatu fluida dalam ruang tertutup, maka tekanan itu

akan diteruskan ke semua arah dan sama besar tanpa berkurang.”

Banyak peralatan yang dibuat berdasarkan Hukum Pascal, diantaranya pengangkat

hidrolik. Perhatikan bejana pada Gambar 2, luas penampang kaki kiri adalah A1 dan luas

penampang kaki kanan adalah A2.

Gambar 2. Prinsip pompa hidrolik

Berdasarkan Gambar 2, jika tekanan diberikan oleh gaya F1 oleh piston sebelah kiri pada

bidang seluas A1, maka tekanan tersebut akan diteruskan oleh fluida ke segala arah termasuk

pada piston kedua di sebelah kanan dengan luas sebesar A2. Karena menurut hukum Pascal

tekanan diteruskan ke segala arah tanpa berkurang sedikitpun, maka:

atau:

karena A2>A1, maka F2>F1, sehingga kita akan mendapatkan gaya angkat di A2 lebih besar dari

gaya yang diberikan di A1. Ini berarti jika kita memberikan gaya yang lebih kecil pada luas

penampang yang lebih kecil, maka kita akan mendapatkan gaya angkat yang lebih besar pada

luas penampang yang lebih besar juga. Keuntungan inilah yang dimanfaatkan dalam pompa

hidrolik yang digunakan untuk mengangkat benda-benda seperti mobil.

1. Amatilah fenomena dari video 1 dan 2 yang ditampilkan!

Sebelum kita memulai percobaan, mari kita fokus pada tayangan yang ditampilkan oleh guru!

Ingat! Pandangan kalian hanya terfokus pada video yang disajikan!

Setelah video selesai ditayangkan, barulah kalian fokus kembali pada LKS yang telah

dibagikan.

Berdasarkan fenomena yang telah disajikan, tentunya kalian semua mulai bertanya-tanya

terkait video yang ditayangkan tersebut. Maka dari itu buatlah rumusan masalah yang dapat

diajukan terkait fenomena yang terjadi dalam video yang telah ditayangkan!

𝐹 𝐴

𝐹 𝐴

𝐹 𝐹 𝐴

𝐴

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

139

Berdasarkan perumusan masalah yang telah kalian buat sebelumnya bersama dengan kelompok

masing-masing, buatlah hipotesis yang dapat menjawab permasalahan yang telah kalian rumus-

kan!

Alat dan Bahan

Percobaan 1 (Tekanan Hidrostatik)

1. Alat peraga tekanan hidrostatis

2. Air berwarna

3. Corong bentuk tabung

4. Wadah segitiga

Pernahkah kalian berenang di kolam renang dengan kedalaman 1-2 meter atau menyelam ke

dasar laut dengan kedalaman lebih dari 5 meter? Apakah kalian merasakan terdapat

perbedaan pada kedua kegiatan tersebut?

Untuk dapat memecahkan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan tersebut di

atas, terlebih dahulu kamu harus melakukan eksperimen (mengamati, mengukur dan

mencatat gejala/peristiwa yang terjadi). Lakukan tahapan percobaan berikut dengan tepat

untuk mengumpulkan data dan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah dibuat!

Video 1 (Tekanan Hidrostatis):

Video 2 (Hukum Pascal):

Video 1 (Tekanan Hidrostatis):

Video 2 (Hukum Pascal):

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

140

Langkah-langkah percobaan:

Percobaan 1:

1. Siapkan alat dan bahan!

2. Rangkai alat peraga sesuai gambar di samping!

3. Masukkan air ke dalam selang hingga masing-masing

memiliki ketinggian air yang sama

4. Isi air juga ke dalam wadah yang berbentuk prisma hingga

mencapai angka 15 cm

5. Setelah alat dan bahan selesai di rakit, lakukan prosedur

percobaan

6. Masukkan corong ke dalam air di dalam wadah prisma

sedalam 4 cm, 8 cm, 12 cm dan 15 cm dari permukaan air

7. Amati apa yang terjadi, lalu catat hasil pengamatan pada tabel

percobaan 1 di bawah!

8. Ulangi langkah 3-7 dengan mengganti air menjadi oli, dan

catat kenaikan oli dalam selang!

Percobaan 1.

No.

Kedalaman Corong

dari Permukaan

Cairan (cm)

Kenaikan fluida di dalam selang (cm Tekanan

Hidrostatik (Pa)

Air

( Oli

( Phair Pholi

1 4

2 8

3 12

4 15

Setelah kalian selesai melakukan percobaan terkait konsep Tekanan Hidrostatis, kerjakan

beberapa pertanyaan di bawah ini dengan teman kelompokmu untuk menggali pemahaman

kalian!

Pertanyaan :

1. Dari percobaan di atas, bagaimana kenaikkan fluida ketika kedalaman corong di buat berbeda?

Jelaskan!

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

2. Dari dua jenis zat cair yang digunakan, adakah perbedaan ketinggian air dan oli? Mengapa

demikian?

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

............................................................................................................................. ..............................

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

141

3. Bagaimanakah hubungan antara kedalaman air dengan tekanan hidrostatis dari percobaan

tersebut?

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

4. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada dasar kolam air dideteksi menggunakan alat

ukur tekanan hidrostatis yang menunjukkan angka 2

bar (200.000 Pa). Hitung berapakah kedalaman

kolam air tersebut! ( 1

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

.............................................................................................................................................. .............

...........................................................................................................................................................

5. Diberikan data seperti pada tabel di bawah ini:

No.

Kedalaman Corong

dari Permukaan

Cairan (cm)

Kenaikan fluida di dalam selang (cm)

Air

( Oli

( 1 5 1 2,2

2 8 1,6 3

Hitunglah masing-masing tekanan Hidrostatis untuk air dan oli dari data di atas!

............................................................................................................................. ..............................

..................................................................................................................................................... ......

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

Pernahkah kalian datang atau melihat tempat cuci mobil, dimana terdapat mobil yang

sedang diangkat menggunakan piston?

Pernahkah kalian melihat mobil yang ban nya bocor, lalu untuk mengganti ban tersebut

mobil diangkat menggunakan dongkrak? Apabila pernah, mungkin kalian bertanya-tanya

mengapa hal tersebut dapat terjadi.

Untuk dapat memecahkan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan tersebut di

atas, kamu harus melakukan eksperimen (mengamati, mengukur dan mencatat

gejala/peristiwa yang terjadi). Lakukan tahapan percobaan berikut dengan tepat untuk

mengumpulkan data dan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah dibuat!

Percobaan 2 (Hukum Pascal)

Alat dan bahan

1. Alat peraga Hukum Pascal

2. Air berwarna

3. Beban (Batu)

4. Neraca/ timbangan

5. Double tipe

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

142

Langkah Percobaan 2:

1. Siapkan alat dan bahan

2. Rangkailah alat peraga seperti pada gambar di samping!

3. Pasang piston pada suntikan kecil dan piston pada suntikan besar, lalu

pasang dudukan wadah untuk menyimpan beban yanng akan diukur

4. Masukkan batu A ke dalam wadah pada piston kecil

5. Amati apa yang terjadi, lalu catat hasil pengamatan pada tabel

percobaan 2 di bawah!

6. Ulangi langkah 4-5 dengan menggunakan batu B, C, D dan E

Tabel hasil percobaan 2

Benda

Massa di bagian atas

piston kecil (mk)

(d = 1,6 cm)

Massa di bagian atas

piston besar (mb)

(d = 2 cm)

Gaya pada

piston kecil

(Fk)

Gaya pada

piston besar

(Fb)

1

2

3

4

5

Setelah kalian selesai melakukan percobaan terkait Prinsip Pascal, kerjakan beberapa

pertanyaan di bawah ini dengan teman kelompokmu untuk menggali pemahaman kalian!

Pertanyaan:

1. Dari data di atas, gaya yang dihasilkan pada piston kecil dan piston besar mengapa berbeda,

ketika massa benda di buat berbeda-beda ?

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

2. Bagaimanakah gaya yang dihasilkan jika massa batu yang diberikan besarnya sama pada

suntikan besar dan suntikan kecil?

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

................................................................................................................................................... ........

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

143

Gambar di atas menunjukkan sebuah tabung U yang berisikan zat cair dan diberi pengisap (berat

dan gesekan diabaikan). Hitunglah berat beban F2 yang harus diberikan agar pengisap tetap

seimbang!

............................................................................................................................. ..............................

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

4. Risma memiliki massa 50 kg memakai sepatu hak tinggi dengan luas permukaan 1 cm2.

Hitunglah tekanan yang bekerja pada lantai yang diinjak oleh Risma !

............................................................................................................................. ..............................

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

Dari percobaan 1 dan 2 yang telah dilakukan, buatlah kesimpulan!

Percobaan 1:

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

............................................................................................................................. ..............................

Percobaan 2:

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

..................................................................................................................................................... ......

...........................................................................................................................................................

“Tak ada orang yang akan sukses jika tidak siap menghadapi dan

menanggulangi kesulitan-kesulitan dan mempersiapkan diri memikul

tanggung jawab”

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

144

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

LKS 2

Sub bahasan : Hukum Archimedes

Alokasi waktu : 90 menit

Kelas : XI IPA

Kelas : ....................................

Kelompok : ....................................

Anggota :

....................................

....................................

....................................

....................................

...................................

....................................

3.4 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statis, berikut

presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya.

1. Siswa dapat memformulasikan persamaan gaya apung

2. Siswa dapat menghitung massa jenis zat cair menggunakan hukum Archimedes

Jika kita mencelupkan sebuah benda ke dalam air maka benda tersebut akan mengalami gaya

yang arahnya ke atas permukaan air. Ketika benda tercelup ke dalam air, benda tersebut mengalami

seuatu gaya yang dinamakan gaya apung (buoyant force). Seperti ditunjukkan pada Gambar 1,

sebuah benda ketika dicelupkan ke dalam air, benda tersebut mengalami dua keadaan di mana salah

satu permukaannya tercelup dan permukaan lainnya terapung.

Gambar 1. Sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair memiliki dua buah gaya

yaitu gaya apung dan gaya berat

Gaya yang dialami benda pada Gambar 1 di atas yaitu gaya apung dan gaya berat dimana

gaya apung selalu mengarah ke atas permukaan air, sedangkan gaya berat selalu mengarah ke

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

145

bawah pusat gravitasi.

Gaya apung sebanding dengan berat benda yang dicelupkan dalam air dengan persamaan

yaitu:146

dengan:

karena benda di dalam fluida memiliki berat juga, dimana berat benda adalah:

dengan:

W = gaya berat benda (N)

m = massa benda (kg)

g = gaya gravitasi benda (m/s2)

Hukum Archimedes berbunyi:

“Setiap benda yang terbenam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida sama dengan

berat volume fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut”. Dengan kata lain gaya apung

pada suatu benda yang dicelupkan dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang

dipindahkan oleh benda tersebut”.147

Suatu benda akan mengapung, tenggelam dan melayang hanya ditentukan oleh massa jenis

rata-rata benda dan massa jenis zat cair. Jika massa jenis rata-rata benda lebih kecil daripada massa

jenis zat cair, benda akan mengapung dipermukaan zat cair. Jika massa jenis rata-rata benda lebih

besar daripada massa jenis zat cair, benda akan tenggelam di dasar wadah zat cair. Jika massa jenis

rata-rata benda sama dengan massa jenis zat cair, benda akan melayang dalam zat cair di antara

permukaan dan dasar wadah zat cair.

Tabel 1. Syarat benda mengapung, tenggelam dan melayang syarat mengapung

syarat tenggelam

syarat melayang

146 Mohammad Ishaq, Fisika Dasar Edisi 2, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 308. 147

D. Tamara Dirasutisna, Dasar-dasar Fisika Mekanika dan Fisika Fluida, (Jakarta: Universitas Trisakti,

2010), h 178

𝑊 𝑚 𝑔

𝑊 𝜌𝑏 𝑉𝑏 𝑔

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

146

Gambar. 2: A. mengapung, B. melayang, dan C. tenggelam

Benda yang tercelup pada Gambar 2 mengalami peristiwa mengapung, tenggelam dan

melayang yang dijelaskan berdasarkan konsep gaya apung dan berat benda. Pada suatu benda yang

tercelup sebagian atau seluruhnya dalam zat cair bekerja gaya apung (Fa). Dengan demikian pada

benda yang tercelup dalam air bekerja dua gaya, yaitu gaya apung (Fa) dan gaya berat (w).

1. Amatilah fenomena dari video 1 dan 2 yang ditampilkan!

Sebelum kita memulai percobaan, mari kita fokus pada tayangan yang ditampilkan oleh guru!

Ingat! Pandangan kalian hanya terfokus pada video yang disajikan!

Setelah video selesai ditayangkan, barulah kalian fokus kembali pada LKS yang telah

dibagikan.

Berdasarkan fenomena yang telah disajikan, tentunya kalian semua mulai bertanya-tanya

terkait video yang ditayangkan tersebut. Maka dari itu buatlah rumusan masalah yang dapat

diajukan terkait fenomena yang terjadi dalam video yang telah ditayangkan!

Video 1 (Hukum Archimedes):

Video 2 (Peristiwa benda tenggelam, melayang, terapung):

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

147

Berdasarkan perumusan masalah yang telah kalian buat sebelumnya bersama dengan kelompok

masing-masing, buatlah hipotesis yang dapat diajukan!

Alat dan Bahan

Percobaan 1 (Hukum Archimedes)

1. Alat peraga Hukum Archimedes

2. Gelas ukur

3. Benda

4. Air

5. Timbangan digital

Untuk dapat memecahkan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan tersebut di

atas, terlebih dahulu kamu harus melakukan eksperimen (mengamati, mengukur dan

mencatat gejala/peristiwa yang terjadi). Lakukan tahapan percobaan berikut dengan tepat

untuk mengumpulkan data dan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah dibuat!

Langkah-langkah percobaan:

Percobaan 1:

1. Siapkan alat dan bahan

2. Rangkailah alat peraga seperti pada gambar di samping!

3. Isilah wadah dengan air sampai batas skala 15 cm

4. Ukurlah berat benda di udara (wu) yang akan digunakan dalam

percobaan, timbanglah terlebih dahulu menggunakan timbangan

gantung digital dan tulis hasilnya.

5. Lakukan percobaan menggunakan benda yang berbeda yang telah di

sediakan! 6. Amati dan catat hasil percobaan pada tabel percobaan di bawah!

Video 1 (Hukum Archimedes):

Video 2 (Peristiwa benda tenggelam, melayang, terapung):

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

148

Percobaan 1.

Benda

Berat

benda

di

udara

(wu)

Berat

benda di

dalam air

(wa)

Gaya

angkat

fluida

FA =

wu- wa

Volume

air

mula-

mula

(V0)

Volume

Akhir

(VA)

Volume

air yang

tumpah

Massa air yg

dipindahkan

(mair = va ⍴air)

Berat air yang

dipindahkan

(wo=mair.g)

1

2

3

4

Setelah kalian selesai melakukan percobaan terkait konsep Hukum Archimedes, kerjakan

beberapa pertanyaan di bawah ini dengan teman kelompokmu untuk menggali pemahaman

kalian!

Pertanyaan :

1. Dari hasil percobaan, bagaimana perbedaan berat benda di udara dan berat benda di dalam air?

Jelaskan!

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ...............................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ...............................

2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya apung (gaya Archimedes)! Jelaskan secara

matematisnya!

............................................................................................................................. ...............................

................................................................................................................................... .........................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ...............................

3. Diberikan data seperti pada tabel di bawah ini:

Benda wudara wair Vo VA

A 0,7 N 0,3 N 300 mL 280 mL

B 0,75 N 0,4 N 300 mL 280 mL

C 1,1 N 0,5 N 300 mL 276 mL

Dari data di atas, tentukanlah nilai gaya apung (FA) dari setiap benda tersebut!

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ...............................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

149

4. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar di samping menunjukkan beban 6 N yang

digantungkan pada timbangan gantung digital. Berat beban

tersebut ketika dimasukkan ke dalam air menjadi 4 N.

Maka tentukan besar gaya apung yang bekerja pada beban

tersebut!

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

5. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika sebuah benda dengan massa jenis 0,6 g/cm3 dimasukkan ke dalam air dan volume benda

yang terapung adalah 40 cm3, maka hitunglah volume benda tersebut!

............................................................................................................................. ...............................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ...............................

............................................................................................................................. ...............................

Percobaan 2: (Tenggelam, Melayang dan Terapung)

Alat dan Bahan

1. Alat peraga Hukum Archimedes

2. Air

3. Garam

4. Telur ayam

Langkah-langkah percobaan:

Percobaan 2:

1. Siapkan alat dan bahan!

2. Isi masing-masing wadah dengan air seperti pada gambar di

hingga mencapai angka 15 cm dari dasar wadah!

3. Masukkan telur ke dalam masing-masing gelas

4. Pada gelas pertama tidak dimasukkan garam, gelas kedua

masukkan garam sebanyak 3 sendok makan, gelas kedua

sebanyak 6 sendok makan, gelas ketiga 9 sendok makan.

Lalu aduk garam tersebut!

5. Amati apa yang terjadi, lalu catat hasil percobaannya pada

tabel percobaan di bawah!

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

150

Tabel hasil Percobaan 2

Wadah

ke-

Banyaknya

garam

Peristiwa

yang terjadi

Syarat yang terjadi

1 -

2 3 sendok makan

3 6 sendok makan

4 9 sendok makan

*peristiwa yang terjadi: tenggelam, melayang atau mengapung

Setelah kalian selesai melakukan percobaan terkait Syarat benda melayang, mengapung dan

tenggelam, kerjakan beberapa pertanyaan di bawah ini dengan teman kelompokmu untuk

menggali pemahaman kalian!

Pertanyaan:

1. Coba anda bandingkan antara keempat gelas yang terisi telur? Adakah perbedaan? Mengapa

demikian?

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ...............................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ...............................

2. Benda A dan B mempunyai volume yang sama dimasukkan ke dalam gelas yang berisi fluida,

gelas A ditambahkan beberapa sendok garam, dan gelas B tidak sama sekali. Hasil percobaan

dari kedua benda tersebut seperti pada gambar di bawah!

(A) (B)

Jelaskan hubungan yang benar dari percobaan tersebut!

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

3. Diberikan data seperti tabel di bawah ini:

Benda Massa benda

(gram)

Massa jenis benda

(g/cm3)

A 310 2,7

B 250 0,6

C 200 0,8

D 150 1,0

E 100 1,3

Benda yang terdapat pada tabel tersebut di masukkan ke dalam bejana yang berisi air dengan

massa jenis air 1,0 g/cm3. Identifikasi data di atas dan kelompokkan hasil hasilnya ke dalam

syarat suatu benda mengalami proses melayang, tenggelam atau mengapung! Berikan

alasannya!

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

151

............................................................................................................................. ...............................

............................................................................................................................................................

Dari percobaan 1 dan 2 yang telah dilakukan, buatlah kesimpulan!

Percobaan 1:

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ...............................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

Percobaan 2:

............................................................................................................................. ...............................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ...............................

............................................................................................................................. ...............................

“Tak ada orang yang akan sukses jika tidak siap menghadapi dan menanggulangi kesulitan-kesulitan dan mempersiapkan diri memikul

tanggung jawab”

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

152

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

LKS 3

Sub bahasan : Tegangan Permukaan dan Viskositas

Alokasi waktu : 90 menit

Kelas : XI IPA

Kelas : ....................................

Kelompok : ....................................

Anggota :

....................................

....................................

....................................

....................................

...................................

....................................

3.4 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statik, berikut

presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya.

1. Siswa dapat memformulasikan persamaan tegangan permukaan dan menyebutkan peristiwa

tegangan permukaan pada kehidupan sehari-hari

2. Siswa dapat menentukan koefisien viskositas zat cair melalui percobaan

Sebuah pipet (penetes obat cair) akan mengeluarkan fluida setetes demi setetes dan tidak

mengalir, sebatang jarum yang diletakan di permukaan air tidak akan tenggelam dan lalat yang

hinggap pada permukaan air pun tidak tenggelam adalah beberapa gejala tegangan permukaan yang

sering kita jumpai.148

Sebagai contoh, tetesan zat cair cenderung membentuk luas permukaan yang

kecil. Seperti ditunjukkan pada Gambar 1, gaya kohesi yang besar menyebabkan tetesan air

cenderung memperkecil luas permukaannya.

148 Mohammad Ishaq, Fisika Dasar Edisi 2, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 320.

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

153

Gambar 1. Tetesan air cenderung memperkecil luas permukaannya

Pada gambar di atas, tetesan air tersebut mengalami tegangan permukaan ( ) didefinisikan

sebagai gaya per satuan panjang garis pada permukaan, secara matematis dapat dirumuskan

sebagai berikut:

Untuk cairan yang terkurung di dalam aparatus kawat merupakan selembar selaput tipis yang

memiliki permukaan atas dan permukaan bawah. Maka, panjang (keliling) permukaan akan

bertambah besar adalah 2 dan tegangan permukaannya menjadi:

Keterangan:

= tegngan permukaan (N/m)

= gaya (N)

= panjang permukaan benda (m)

Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida atau juga bisa dikatakan viskositas

adalah besaran yang menunjukkan berapa besar diperlukan suatu gaya (tegangan geser)

untuk menghasilkan pergeseran (regangan geser). Makin kental suatu fluida maka

viskositasnya semakin besar pula.149

Fluida akan mengalami perbedaan, semakin kental (viscous) fluidanya, semakin besar

gaya yang diperlukan. Benda yang bergerak semakin cepat sampai mencapai kecepatan

terminal yang konstan, pada saat kecepatan terminal tercapai, gaya-gaya yang bekerja pada

benda adalah seimbang.

+ +

(pers.1)

Jika massa jenis benda ( ), massa jenis fluida ( ), dan volume benda ( ), gaya keatas

dimana berat benda .

dimana untuk gaya gesek 6 (benda dianggap berbentuk bola)

dengan memasukkan besar ketiga gaya tersebut ke dalam (per.1) kita peroleh:

6 .

6

149 Ibid,. h 318.

𝛾 𝐹

𝑑

𝛾 𝐹

2𝑙

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

154

Kecepatan terminal dalam fluida kental diperoleh persamaan:

untuk benda berbentuk bola dengan jari-jari r, volume benda

, sehingga:

Kecepatan terminal dalam fluida kental

Keterangan:

= kecepatan benda (m/s)

= gravitasi (10 m/s2)

= jari-jari kelereng (m)

= koefisien viskositas fluida (N.s.m-1

)

⍴b = massa jenis kelereng (kg.m-3

)

⍴f = massa jenis fluida (kg.m-3

)

Peristiwa meresapnya air melalui celah-celah kecil merupakan gejala kapilaritas.

Kapilaritas sendiri disebabkan oleh gaya adanya adhesi dan gaya kohesi. Gaya adhesi adalah

gaya tarik-menarik antar molekul yang berbeda jenisnya, sedangkan gaya kohesi yaitu gaya

tarik-menarik antar molekul yang sama. Untuk lebih memudahkan kalian pada pemahaman

gaya adhesi dan gaya kohesi, perhatikan gambar 2 di bawah untuk membedakan antara gaya

adhesi dengan gaya kohesi.

Gambar 2 Ketika bidang batas air dan merkuri bertemu dengan permukaan padat, pertemuan itu

umumnya membentuk kurva ke atas atau kurva ke bawah di dekat permukaan.

Pada gambar 2, jika sebuah benda berbentuk tube dimasukkan ke dalam wadah yang

berisi air, maka permukaan air dalam tube akan melengkung ke atas pada bagian yang

𝑣𝑇 𝑔 𝑉𝑏 𝜌𝑏 𝜌𝑓

6 𝜋 𝜂 𝑟 𝑣

𝑣𝑇 𝑔

43𝜋𝑟 𝜌𝑏 𝜌𝑓

6 𝜋 𝜂 𝑟 𝑣

𝑣𝑇 2

9

𝑔 𝑟

𝜂 𝜌𝑏 𝜌𝑓

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

155

menempel di dinding kaca. Jika pada kelengkungan permukaan air ditarik garis lurus maka

garis ini akan membentuk sudut terhadap dinding vertikal. Sudut kontak air pada tabung

tersebut merupakan sudut lancip ( < 90o ). Sedangkan pada mercury yang dimasukan ke

dalam tabung kaca, permukaan air di dalam tabung akan melengkung ke bawah pada bagian

yang menempel di dinding kaca. Pada kasus ini gaya kohesi lebih besar dari gaya adhesi. Jika

pada kelengkungan air ke bawah ditarik garis lurus, maka garis ini akan membentuk sudut

terhadap dinding vertikal. Sudut tersebut disebut sudut kontak raksa dengan dinding kaca

sebesar 90o < < 180

o.

Pada gejala kapilaritas, air dalam pipa kapiler dapat naik karena adanya adhesi antara

partikel air dengan kaca lebih besar daripada kohesi yang dialami oleh air.

Gejala kapilaritas dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana

, jadi

2

sedangkan , dimana

Jadi untuk persamaan kapilaritas didapat yaitu:

2

2

dimana:

= kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler (m)

= tegangan permukaan (N.m-1

)

= sudut kontak

= jari-jari pipa kapiler (m)

= massa jenis zat cair (kg.m-3

)

Contoh aplikasi dari kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari yaitu:

3) Naiknya air melalui akar pohon

4) Naiknya minyak melalui sumbu

kompor

2 𝛾 𝑐𝑜𝑠𝜃

𝜌𝑔𝑟

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

156

Amatilah fenomena dari video 1 dan 2 yang ditampilkan!

Sebelum kita memulai percobaan, mari kita fokus pada tayangan yang ditampilkan oleh guru!

Ingat! Pandangan kalian hanya terfokus pada video yang disajikan!

Setelah video selesai ditayangkan, barulah kalian fokus kembali pada LKS yang telah

dibagikan.

Berdasarkan fenomena yang telah disajikan, tentunya kalian semua mulai bertanya-tanya

terkait video yang ditayangkan tersebut. Maka dari itu buatlah rumusan masalah yang dapat

diajukan terkait fenomena yang terjadi dalam video yang telah ditayangkan!

Berdasarkan perumusan masalah yang telah kalian buat sebelumnya bersama dengan kelompok

masing-masing, buatlah hipotesis yang dapat diajukan!

Video 1 (Tegangan Permukaan):

Video 2 (Viskositas):

Video 3 (Kapilaritas):

Video 1 (Tegangan Permukaan):

Video 2 (Viskositas):

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

157

Alat dan Bahan

Percobaan 1 (Tegangan Permukaan)

1. Alat peraga tegangan permukaan

2. Korek api batang

3. Silet

4. Klip kertas

5. Koin alumium

6. Sabun batang

7. Air

Untuk dapat memecahkan dan menemukan jawaban terhadap permasalahan tersebut di

atas, terlebih dahulu kamu harus melakukan eksperimen (mengamati, mengukur dan

mencatat gejala/peristiwa yang terjadi). Lakukan tahapan percobaan berikut dengan tepat

untuk mengumpulkan data dan membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah dibuat!

Langkah-langkah percobaan:

Percobaan 1:

1. Siapkan alat dan bahan

2. Siapkan dua wadah yang berisi air dan air detergen

3. Letakkan korek api di atas permukaan air secara perlahan-

lahan seperti pada gambar di samping

4. Amatilah apa yang terjadi, lalu catat hasil pengamatan pada

tabel percobaan 1 di bawah!

5. Lakukan percobaan 3-4 dengan menggunakan benda yang

berbeda 6. Amati kembali, lalu catat hasil pengamatannya!

Percobaan 1.

No. Benda Keadaan silet (tenggelam/ mengapung)

Air Biasa Air detergen

1 Korek api

2 Silet

3 Klip kertas

4 Koin alumunium

Video 3 (Kapilaritas):

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

158

Setelah kalian selesai melakukan percobaan terkait konsep Tegangan Permukaan, kerjakan

beberapa pertanyaan di bawah ini dengan teman kelompokmu untuk menggali pemahaman

kalian!

Pertanyaan :

1. Dari hasil percobaan di atas, benda dalam keadaan seperti apa yang dapat melayang? Mengapa

demikian?

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

......................................................................................................................................................... ..

2. Bagaimana keadaan benda ketika dimasukkan ke dalam cairan sunlight? Mengapa dapat terjadi

demikian?

........................................................................................................................................................ ...

............................................................................................................................. ..............................

............................................................................................................................. ..............................

..........................................................................................................................................................

3. Jarum sepanjang 6 cm terapung di permukaan air. Jika massa jarum sebesar 1,2 g dan

percepatan gravitasi bumi g = 9,8 m/s2, maka hitunglah tegangan permukaan air tersebut?

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

Percobaan 2 (Viskositas)

Alat dan Bahan

1. Alat peraga viskositas

2. Air

3. Detergen cair (Sunlight)

4. Oli

5. Kelereng

6. Stopwatch

Langkah-langkah percobaan:

Percobaan 2:

1. Siapkan alat dan bahan

2. Rangkailah alat peraga seperti gambar di samping

3. Isilah wadah masing-masing dengan zat cair yang berbeda-beda

(minyak sayur, oli dan air) hingga ketinggian 15 cm

4. Masukkan kelereng kedalam masing-masing wadah, kemudian

catat waktu yang diperlukan kelereng tersebut untuk sampai ke

dasar wadah menggunakan stopwatch

5. Ulangi langkah 4 sebanyak 3 kali pengulangan

6. Amati, lalu catat hasil pengamatannya pada tabel percobaan 2

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

159

Tabel hasil percobaan 2

Jenis fluida Waktu (s)

v (m/s) F (N) 1 2 3 Rata-rata

Air

Oli

Sunlight *

*

Setelah kalian selesai melakukan percobaan terkait konsep Viskositas, kerjakan beberapa

pertanyaan di bawah ini dengan teman kelompokmu untuk menggali pemahaman kalian!

Pertanyaan

1. Pada fluida manakah kelereng lebih cepat sampai ke dasar wadah? Mengapa demikian?

............................................................................................................................. ..............................

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

2. Bagaimana hubungan antara kecepatan kelereng saat melaju menuju permukaan dasar wadah

dengan gaya gesek ?

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ...............................

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika sebuah kelereng dengan massa jenisnya 2,2 g/cm3 dan diameter 1 cm jatuh

kedalam minyak yang memiliki massa jenis 0,82 g/cm3 dan koefisien

viskositasnya 1,5 Pa.s. Berapa kecepatan termal dari kelereng tersebut?

(g = 10 m/s2)

....................................................................................................................................

.........................................................................................................................

............................................................................................................................. .............................

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

Percobaan 3 (Kapilaritas)

Alat dan bahan

1. Alat peraga Kapilaritas

2. Air berwarna

3. 4 buah kertas yang dibentuk seperti sedotan dengan diameter berbeda

4. Wadah prisma dan pisin kecil

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

160

Langkah Percobaan 3:

1. Siapkan alat dan bahan

2. Rangkailah alat peraga seperti pada gambar di

samping!

3. Celupkan secara bersamaan 4 buah kertas yang

dibentuk seperti sedotan dengan diameter berbeda

4. Amati apa yang terjadi, lalu catat hasil pengamatan

pada tabel percobaan 3

Tabel hasil percobaan 3

Kertas d (cm) r (cm) h (cm)

A 0,5

B 1,0

C 1,5

D 2,0

Setelah kalian selesai melakukan percobaan terkait konsep Kapilaritas, kerjakan beberapa

pertanyaan di bawah ini dengan teman kelompokmu untuk menggali pemahaman kalian!

Pertanyaan:

1. Dari hasil percobaan di atas, dari ke empat kertas manakah yang lebih cepat meresap air?

Mengapa demikian?

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

............................................................................................................................. ..............................

2. Adakah hubungan dari diameter kertas yang dibuat berbeda dengan ketinggian fluida? Jelaskan!

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

3. Diberikan data seperti pada tabel di bawah ini!

Kertas r (m) (N/m)

A 0,01 0,5 600

B 0,05 0,5 00

Benda yang terdapat pada tabel tersebut di masukkan ke dalam wadah yang berisi air dengan

=1000 kg/m3, dan g = 10 m/s. Dari data di atas, tentukan nilai kenaikan air dalam tabung !

.............................................................................................................................................. .............

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

.................................................................................................................................. .........................

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

161

Dari percobaan 1, 2 dan 3 yang telah dilakukan, buatlah kesimpulan berdasarkan penyelidikan yang

telah dilakukan!

Percobaan 1:

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

Percobaan 2:

................................................................................................................................. ..........................

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

Percobaan 3:

............................................................................................................................. ..............................

............................................................................................................................. ..............................

...........................................................................................................................................................

............................................................................................................................. ..............................

“Tak ada orang yang akan sukses jika tidak siap menghadapi dan

menanggulangi kesulitan-kesulitan dan mempersiapkan diri memikul

tanggung jawab”

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

162

Lampiran A.4

LEMBAR KERJA SISWA

(Kelas Kontrol)

Sub bahasan : Tekanan Hidrostatis dan Prinsip Pascal

Alokasi waktu : 90 menit

Kelas : XI IPA

Kelas : ....................................

Kelompok : ....................................

Anggota : .................................... ....................................

.................................... ....................................

.................................... ....................................

.................................... ....................................

Kompetensi Dasar:

3.4 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statis, berikut

presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya

Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa dapat menentukan hubungan kedalaman air dengan besar tekanan hidrostatis.

2. Siswa dapat memformulasikan persamaan tekanan hidrostatis dan prinsip pascal.

Dasar Teori:

1. Tekanan Hidrostatis

Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang dialami oleh sebuah benda jika benda tersebut berada

pada kedalaman h dari permukaan air di dalam fluida.150

Seperti ditunjukkan pada Gambar 1, tekanan

hidrostatik dapat berbeda-beda tergantung letak suatu titik di dalam air, semakin dalam letak suatu titik

di dalam air, maka semakin besar tekanan hidrostatik pada titik tersebut.

Gambar 1. Semakin dalam benda akan mengalami tekanan semakin besar

Pada Gambar 1, tekanan di titik B lebih besar daripada tekanan di titik A, sedangkan tekanan

di titik C lebih besar daripada tekanan di titik B. Pada dasarnya tekanan hidrostatik adalah tidak lain dari

150 Mohammad Ishaq, Fisika Dasar Edisi 2, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 304.

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

163

tekanan akibat gaya berat sejumlah air yang berada di atas. Karena massa jenis dari air adalah

.

Pada kedalaman h dasar wadah (seperti gambar di samping) akan mengalami gaya berat sebesar:

dimana

Sehingga didapat tekanan pada kedalaman h adalah:

dengan:

massa jenis (kg.m-3

)

tekanan hidrostatik (Pa)

kedalaman benda diukur dari permukaan fluida (m)

percepatan gravitasi (m.s-2

)

Tekanan total dari benda yang mengalami tekanan hidrostatik juga melibatkan faktor tekanan

dari udara di atas air ( ) tersebut, sehingga tekanan total:

+

2. Prinsip Pascal

Jika tekanan ditambahkan pada fluida, misalnya dengan sebuah piston maka tekanan tambahan

tersebut akan diteruskan ke semua arah tanpa berkurang. Sifat ini diamati oleh Blaise Pascal (1623-

1662) yang kemudian dirumuskan dalam Hukum Pascal sebagai berikut:151

“Jika kita melakukan tekanan pada suatu fluida dalam ruang tertutup, maka tekanan itu akan

diteruskan ke semua arah dan sama besar tanpa berkurang.”

Banyak peralatan yang dibuat berdasarkan Hukum Pascal, diantaranya pengangkat hidrolik.

Perhatikan bejana pada Gambar 2, luas penampang kaki kiri adalah A1 dan luas penampang kaki kanan

adalah A2.

151 Ibid., h. 306.

Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

164

Gambar 2. Prinsip pompa hidrolik

Berdasarkan Gambar 2, jika tekanan diberikan oleh gaya F1 oleh piston sebelah kiri pada bidang seluas

A1, maka tekanan tersebut akan diteruskan oleh fluida ke segala arah termasuk pada piston kedua di

sebelah kanan dengan luas sebesar A2. Karena menurut hukum Pascal tekanan diteruskan ke segala arah

tanpa berkurang sedikitpun, maka:

atau:

2

2

1

1

2 1

2

1

karena A2>A1, maka F2>F1, sehingga kita akan mendapatkan gaya angkat di A2 lebih besar dari gaya

yang diberikan di A1. Ini berarti jika kita memberikan gaya yang lebih kecil pada luas penampang yang

lebih kecil, maka kita akan mendapatkan gaya angkat yang lebih besar pada luas penampang yang lebih

besar juga. Keuntungan inilah yang dimanfaatkan dalam pompa hidrolik yang digunakan untuk

mengangkat benda-benda seperti mobil.

Percobaan 1

Pertanyaan :

1. Dari percobaan di atas, bagaimana kenaikkan fluida ketika kedalaman corong di buat berbeda?

Jelaskan!

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

2. Dari dua jenis zat cair yang digunakan, adakah perbedaan ketinggian air dan oli? Mengapa demikian?

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

3. Bagaimanakah hubungan antara kedalaman air dengan tekanan hidrostatis dari percobaan tersebut?

Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

165

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

4. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada dasar kolam air dideteksi menggunakan alat ukur

tekanan hidrostatis yang menunjukkan angka 2 bar (200.000 Pa). Hitung berapakah kedalaman kolam air tersebut!

( 1 .................................................................................................... ....................................................................................................

....................................................................................................

....................................................................................................

5. Diberikan data seperti pada tabel di bawah ini:

No.

Kedalaman Corong

dari Permukaan

Cairan (cm)

Kenaikan fluida di dalam selang (cm)

Air

( Oli

( 1 5 1 2,2

2 8 1,6 3

Hitunglah masing-masing tekanan Hidrostatis untuk air dan oli dari data di atas! .......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

Percobaan 2

Pertanyaan:

1. Dari data di atas, gaya yang dihasilkan pada piston kecil dan piston besar mengapa berbeda, ketika

massa benda di buat berbeda-beda ?

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

2. Bagaimanakah gaya yang dihasilkan jika massa batu yang diberikan besarnya sama pada suntikan

besar dan suntikan kecil? .......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

166

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar di atas menunjukkan sebuah tabung U yang berisikan zat cair dan diberi pengisap (berat dan gesekan diabaikan). Hitunglah berat beban F2 yang harus diberikan agar pengisap tetap seimbang!

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

4. Perhatikan gambar di bawah ini!

Risma memiliki massa 50 kg memakai sepatu hak

tinggi dengan luas permukaan 1 cm2. Hitunglah tekanan

yang bekerja pada lantai yang diinjak oleh Risma ! ..........................................................................................

..........................................................................................

..........................................................................................

..........................................................................................

..........................................................................................

Dari percobaan 1 dan 2 yang telah dilakukan, buatlah kesimpulan!

Percobaan 1:

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

Percobaan 2:

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

167

LEMBAR KERJA SISWA

(Kelas Kontrol)

Sub bahasan : Hukum Archimedes

Alokasi waktu : 90 menit

Kelas : XI IPA

Kelas : ....................................

Kelompok : ....................................

Anggota : .................................... ....................................

.................................... ....................................

.................................... ....................................

.................................... ....................................

Kompetensi Dasar:

3.4 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statis, berikut

presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya

Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa dapat memformulasikan persamaan gaya apung

2. Siswa dapat menghitung massa jenis zat cair menggunakan hukum Archimedes

Dasar Teori:

Hukum Archimedes

Jika kita mencelupkan sebuah benda ke dalam air maka benda tersebut akan mengalami gaya

yang arahnya ke atas permukaan air. Ketika benda tercelup ke dalam air, benda tersebut mengalami

seuatu gaya yang dinamakan gaya apung (buoyant force). Seperti ditunjukkan pada Gambar 1,

sebuah benda ketika dicelupkan ke dalam air, benda tersebut mengalami dua keadaan di mana

salah satu permukaannya tercelup dan permukaan lainnya terapung.

Gambar 1. Sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair memiliki dua buah gaya

yaitu gaya apung dan gaya berat

Gaya yang dialami benda pada Gambar 1 di atas yaitu gaya apung dan gaya berat dimana

gaya apung selalu mengarah ke atas permukaan air, sedangkan gaya berat selalu mengarah ke

bawah pusat gravitasi.

Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

168

Gaya apung sebanding dengan berat benda yang dicelupkan dalam air dengan persamaan yaitu:152

dengan:

karena benda di dalam fluida memiliki berat juga, dimana berat benda adalah:

dengan:

W = gaya berat benda (N)

m = massa benda (kg)

g = gaya gravitasi benda (m/s2)

Hukum Archimedes berbunyi:

“Setiap benda yang terbenam seluruhnya atau sebagian dalam suatu fluida sama dengan

berat volume fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut”. Dengan kata lain gaya apung pada

suatu benda yang dicelupkan dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh

benda tersebut”.153

Syarat Mengapung, Tenggelam dan Melayang

Suatu benda akan tenggelam, melayang dan mengapung hanya ditentukan oleh massa jenis

rata-rata benda dan massa jenis zat cair. Jika massa jenis rata-rata benda lebih kecil daripada massa

jenis zat cair, benda akan mengapung dipermukaan zat cair. Jika massa jenis rata-rata benda lebih

besar daripada massa jenis zat cair, benda akan tenggelam di dasar wadah zat cair. Jika massa jenis

rata-rata benda sama dengan massa jenis zat cair, benda akan melayang dalam zat cair di antara

permukaan dan dasar wadah zat cair. Syarat benda tenggelam, melayang dan mengapung dapat

dilihat pada tabel di bawah ini!

Tabel 1. Syarat benda mengapung, tenggelam dan melayang

Syarat Massa

jenis

Perbandingan antara

gaya apung dan gaya

berat

Gambar

Tenggelam

Melayang

Mengapung

Syarat benda yang tercelup pada tabel 1, mengalami peristiwa tenggelam, melayang dan

mengapung yang dijelaskan berdasarkan konsep gaya apung dan berat benda. Pada suatu benda

152 Mohammad Ishaq, Fisika Dasar Edisi 2, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 308.

153 D. Tamara Dirasutisna, Dasar-dasar Fisika Mekanika dan Fisika Fluida, (Jakarta: Universitas Trisakti,

2010), h 178

Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

169

yang tercelup sebagian atau seluruhnya dalam zat cair bekerja gaya apung (Fa). Dengan demikian

pada benda yang tercelup dalam air bekerja dua gaya, yaitu gaya apung (Fa) dan gaya berat (w).

Dimana ketika benda tenggelam maka gaya apung benda akan lebih kecil dari gaya berat benda,

sedangkan benda yang melayang gaya apung bendanya akan sama dengan berat bendanya, dan

benda yang mengapung memiliki gaya apung benda yang lebih besar dari berat bendanya.

Percobaan 1

Pertanyaan :

1. Dari hasil percobaan, bagaimana perbedaan berat benda di udara dan berat benda di dalam air?

Jelaskan!

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi gaya apung (gaya Archimedes)! Jelaskan secara

matematisnya!

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

3. Diberikan data seperti pada tabel di bawah ini:

Benda wudara wair Vo VA

A 0,7 N 0,3 N 300 mL 280 mL

B 0,75 N 0,4 N 300 mL 280 mL

C 1,1 N 0,5 N 300 mL 276 mL

Dari data di atas, tentukanlah nilai gaya apung (FA) dari setiap benda tersebut!

.......................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

4. Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar di samping menunjukkan beban 6 N yang

digantungkan pada timbangan gantung digital. Berat beban tersebut ketika dimasukkan ke dalam air menjadi 4

N. Maka tentukan besar gaya apung yang bekerja pada beban tersebut!

..............................................................................................

..............................................................................................

..............................................................................................

..............................................................................................

..............................................................................................

..............................................................................................

Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

170

5. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika sebuah benda dengan massa jenis 0,6 g/cm3 dimasukkan ke dalam

air dan volume benda yang terapung adalah 40 cm3, maka hitunglah

volume benda tersebut!

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

Percobaan 2

Pertanyaan:

1. Coba anda bandingkan antara keempat gelas yang terisi telur? Adakah perbedaan? Mengapa

demikian?

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

2. Benda A dan B mempunyai volume yang sama dimasukkan ke dalam gelas yang berisi fluida, gelas A ditambahkan beberapa sendok garam, dan gelas B tidak sama sekali. Hasil percobaan dari kedua

benda tersebut seperti pada gambar di bawah!

(B) (B)

Jelaskan hubungan yang benar dari percobaan tersebut! ..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

..........................................................................................................

3. Diberikan data seperti tabel di bawah ini:

Benda Massa benda

(gram)

Massa jenis

benda (g/cm3)

A 310 2,7

B 250 0,6

C 200 0,8

D 150 1,0

E 100 1,3

Benda yang terdapat pada tabel tersebut di masukkan ke dalam bejana yang berisi air dengan massa jenis air 1,0 g/cm

3. Identifikasi data di atas dan kelompokkan hasil hasilnya ke dalam syarat suatu

benda mengalami proses melayang, tenggelam atau mengapung! Berikan alasannya!

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

171

Dari percobaan 1 dan 2 yang telah dilakukan, buatlah kesimpulan!

Percobaan 1:

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

Percobaan 2:

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

172

LEMBAR KERJA SISWA

(Kelas Kontrol)

Sub bahasan : Tegangan Permukaan dan Viskositas

Alokasi waktu : 90 menit

Kelas : XI IPA

Kelas : ....................................

Kelompok : ....................................

Anggota : .................................... ....................................

.................................... ....................................

.................................... ....................................

.................................... ....................................

Kompetensi Dasar:

3.4 Merancang dan melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida statis, berikut

presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya

Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa dapat memformulasikan persamaan tegangan permukaan dan menyebutkan peristiwa

tegangan permukaan pada kehidupan sehari-hari

2. Siswa dapat menentukan koefisien viskositas zat cair melalui percobaan

Dasar Teori:

1. Tegangan Permukaan

Sebuah pipet (penetes obat cair) akan mengeluarkan fluida setetes demi setetes dan tidak mengalir,

sebatang jarum yang diletakan di permukaan air tidak akan tenggelam dan lalat yang hinggap pada

permukaan air pun tidak tenggelam adalah beberapa gejala tegangan permukaan yang sering kita

jumpai.154

Sebagai contoh, tetesan zat cair cenderung membentuk luas permukaan yang kecil. Seperti

ditunjukkan pada Gambar 1, gaya kohesi yang besar menyebabkan tetesan air cenderung memperkecil

luas permukaannya.

Gambar 1. Tetesan air cenderung memperkecil luas permukaannya

Pada gambar di atas, tetesan air tersebut mengalami tegangan permukaan ( ) didefinisikan sebagai gaya

per satuan panjang garis pada permukaan, secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut:

154 Mohammad Ishaq, Fisika Dasar Edisi 2, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 320.

Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

173

Gambar 1. Semakin dalam benda akan mengalami tekanan semakin besar

Untuk cairan yang terkurung di dalam aparatus kawat merupakan selembar selaput tipis yang memiliki

permukaan atas dan permukaan bawah. Maka, panjang (keliling) permukaan akan bertambah besar

adalah 2 dan tegangan permukaannya menjadi:

2

Keterangan:

= tegngan permukaan (N/m)

= gaya (N)

= panjang permukaan benda (m)

2. Viskositas

Viskositas adalah ukuran kekentalan suatu fluida atau juga bisa dikatakan viskositas adalah

besaran yang menunjukkan berapa besar diperlukan suatu gaya (tegangan geser) untuk menghasilkan

pergeseran (regangan geser). Makin kental suatu fluida maka viskositasnya semakin besar pula.155

Fluida akan mengalami perbedaan, semakin kental (viscous) fluidanya, semakin besar gaya yang

diperlukan. Benda yang bergerak semakin cepat sampai mencapai kecepatan terminal yang konstan,

pada saat kecepatan terminal tercapai, gaya-gaya yang bekerja pada benda adalah seimbang.

+ +

(pers.1)

Jika massa jenis benda ( ), massa jenis fluida ( ), dan volume benda ( ), gaya keatas

dimana berat benda .

dimana untuk gaya gesek 6 (benda dianggap berbentuk bola)

dengan memasukkan besar ketiga gaya tersebut ke dalam (per.1) kita peroleh:

6 .

6

Kecepatan terminal dalam fluida kental dipeeoleh persamaan:

155 Ibid,. h 318.

Page 189: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

174

6

untuk benda berbentuk bola dengan jari-jari r, volume benda

, sehingga:

43

6

Kecepatan terminal dalam fluida kental

2

9

Keterangan:

= kecepatan benda (m/s)

= gravitasi (10 m/s2)

= jari-jari kelereng (m)

= koefisien viskositas fluida (N.s.m-1

)

⍴b = massa jenis kelereng (kg.m-3

)

⍴f = massa jenis fluida (kg.m-3

)

3. Kapilaritas

Peristiwa meresapnya air melalui celah-celah kecil merupakan gejala kapilaritas. Kapilaritas

sendiri disebabkan oleh gaya adanya adhesi dan gaya kohesi. Gaya adhesi adalah gaya tarik-menarik

antar molekul yang berbeda jenisnya, sedangkan gaya kohesi yaitu gaya tarik-menarik antar molekul

yang sama. Untuk lebih memudahkan kalian pada pemahaman gaya adhesi dan gaya kohesi,

perhatikan gambar 2 di bawah untuk membedakan antara gaya adhesi dengan gaya kohesi.

Gambar 2 Ketika bidang batas air dan merkuri bertemu dengan permukaan padat, pertemuan itu umumnya

membentuk kurva ke atas atau kurva ke bawah di dekat permukaan.

Pada gambar 2, jika sebuah benda berbentuk tube dimasukkan ke dalam wadah yang berisi

air, maka permukaan air dalam tube akan melengkung ke atas pada bagian yang menempel di

dinding kaca. Jika pada kelengkungan permukaan air ditarik garis lurus maka garis ini akan

membentuk sudut terhadap dinding vertikal. Sudut kontak air pada tabung tersebut merupakan

sudut lancip ( < 90o ). Sedangkan pada mercury yang dimasukan ke dalam tabung kaca,

permukaan air di dalam tabung akan melengkung ke bawah pada bagian yang menempel di dinding

kaca. Pada kasus ini gaya kohesi lebih besar dari gaya adhesi. Jika pada kelengkungan air ke bawah

Page 190: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

175

ditarik garis lurus, maka garis ini akan membentuk sudut terhadap dinding vertikal. Sudut

tersebut disebut sudut kontak raksa dengan dinding kaca sebesar 90o < < 180

o.

Pada gejala kapilaritas, air dalam pipa kapiler dapat naik karena adanya adhesi antara partikel air

dengan kaca lebih besar daripada kohesi yang dialami oleh air.

Gejala kapilaritas dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dimana

, jadi

2

sedangkan , dimana

Jadi untuk persamaan kapilaritas didapat yaitu:

2

2

2

dimana:

= kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler (m)

= tegangan permukaan (N.m-1

)

= sudut kontak

= jari-jari pipa kapiler (m)

= massa jenis zat cair (kg.m-3

)

Percoban 1:

Pertanyaan :

1. Dari hasil percobaan di atas, benda dalam keadaan seperti apa yang dapat melayang? Mengapa

demikian?

......................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................

2. Bagaimana keadaan benda ketika dimasukkan ke dalam cairan sunlight? Mengapa dapat terjadi demikian?

......................................................................................................................................................................

Page 191: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

176

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

3. Jarum sepanjang 6 cm terapung di permukaan air. Jika massa jarum sebesar 1,2 g dan percepatan gravitasi bumi g = 9,8 m/s

2, maka hitunglah tegangan permukaan air tersebut?

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

Percobaan 2

Pertanyaan:

1. Pada fluida manakah kelereng lebih cepat sampai ke dasar wadah? Mengapa demikian?

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

2. Bagaimana hubungan antara kecepatan kelereng saat melaju menuju permukaan dasar wadah dengan

gaya gesek ? .......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika sebuah kelereng dengan massa jenisnya 2,2 g/cm3 dan diameter 1 cm jatuh kedalam minyak yang

memiliki massa jenis 0,82 g/cm3 dan koefisien viskositasnya 1,5 Pa.s. Berapa kecepatan termal dari

kelereng tersebut? (g = 10 m/s2)

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

Percobaan 3

Pertanyaan:

1. Dari hasil percobaan di atas, dari ke empat kertas manakah yang lebih cepat meresap air?

Mengapa demikian?

......................................................................................................................................................................

Page 192: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

177

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

2. Adakah hubungan dari diameter kertas yang dibuat berbeda dengan ketinggian fluida? Jelaskan! ................................................................................................................................................................

.....................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................................

......................................................................................................................................................................

3. Diberikan data seperti pada tabel di bawah ini!

Kertas r (m) (N/m)

A 0,01 0,5 600

B 0,05 0,5 00

Benda yang terdapat pada tabel tersebut di masukkan ke dalam wadah yang berisi air dengan

=1000 kg/m3, dan g = 10 m/s. Dari data di atas, tentukan nilai kenaikan air dalam tabung !

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

Dari percobaan 1 dan 2 yang telah dilakukan, buatlah kesimpulan!

Percobaan 1: .......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

Percobaan 2: .......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

.......................................................................................................................................................................

Page 193: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

178

LAMPIRAN B

Instrumen Penelitian

1. Instrumen Tes (Sebelum Validasi)

a. Kisi-kisi Instrumen Tes

b. Instrumen Tes Uji Coba Penelitian

c. Soal Uji Coba Instrumen Tes

2. Validasi Instrumen Tes

a. Kisi-kisi Instrumen Tes

b. Instrumen Tes

c. Soal Instrumen Tes Penelitian

Page 194: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

179

Lampiran B.1a

KISI-KISI INSTRUMEN TES

Sekolah : SMA Negeri 1 Nagrak Kab. Sukabumi

Materi Pokok : Fluida Statis

Jumlah Soal : 40 soal

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kompetensi Dasar : 3.3. Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-

hari

No Indikator RPP Indikator Soal Aspek yang Diukur Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4

1 Memahami

konsep fluida

statis

Membedakan sifat-sifat

fluida 1 2*

2

2 Menjelaskan

konsep tekanan

hidrostatis pada

kehidupan sehari-

hari

Menjelaskan konsep dan

besaran tekanan hidrostatis

3* 4

2

3 Mengimplemen-

tasikan konsep

tekanan

hidrostatis pada

fluida

Menentukan nilai tekanan

hidrostatis pada fluida 5*,6*

2

Menentukan nilai

kedalaman suatu benda

pada konsep tekanan

hidrostatis

7,8*

2

4 Menjelaskan

konsep hukum

Pascal

Menjelaskan konsep

hukum Pascal 9* 10*

2

5 Mengimplemen-

tasikan konsep

hukum Pasca

Menentukan besar gaya

yang bekerja pada sebuah

penghisap berdasarkan

Hukum Pascal

11*,

12

2

Menentukan nilai gaya

minumum dan maksimum

yang bekerja pada salah

satu penampang

13,

14*

2

Menunjukkan prinsip

Hukum Pascal dalam

kehidupan sehari-hari

15* 16

2

6 Menjelaskan

konsep Hukum

Archimedes

dalam kehidupan

sehari-hari

Menjelaskan konsep

Hukum Archimedes dalam

kehidupan sehari-hari 17 18*

2

Page 195: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

180

7 Menganalisis

persamaan

Hukum

Archimedes dan

syarat terapung,

melayang dan

tenggelam

Menentukan besar gaya

apung yang terjadi pada

benda di dalam fluida

19*,

20*

2

Menghitung jumlah

volume benda pada suatu

fluida

21,

22*

2

Menganalisis nilai massa

jenis zat cair 24* 23* 2

8 Menunjukkan

konsep Hukum

Archimedes dan

syarat terapung,

melayang dan

tenggelam

Menunjukkan konsep

Hukum Archimedes dan

syarat terapung, melayang

dan tenggelam

25*,

26

2

9 Menjelaskan

konsep tegangan

permukaan,

viskositas dan

kapilaritas

Menjelaskan konsep

tegangan permukaan 27 28*

2

Mendeskripsikan konsep

viskositas dan kapilaritas 29*,

30

2

10 Menerapkan

persamaan konsep

tegangan

permukaan,

viskositas dan

kapilaritas

Menganalisis nilai besaran

tegangan permukaan pada

fluida

31*,

32 33* 3

Menghitung nilai viskositas

suatu fluida

34*,

35

2

Menghitung nilai besaran

kapilaritas

36*,

37*

2

11 Mendeskripsikan

peristiwa

tegangan

permukaan,

viskositas dan

kapilaritas dalam

kehidupan sehari-

hari

Menunjukkan peristiwa

tegangan permukaan,

viskositas dan kapilaritas

dalam kehidupan sehari-

hari 38*

39*,

40

3

Jumlah Soal 7 12 19 2 40

Presentasi Soal 17,5

% 30%

47,5

%

5% 100%

Page 196: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

181

Lampiran B.1b

INSTRUMEN TES SEBELUM VALIDASI

Sekolah : MA Negeri Kota Sukabumi

Materi Pokok : Fluida Statis

Jumlah Soal : 40 soal

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

INDIKATOR

RPP

INDIKATOR

SOAL SOAL JAWABAN

ASPEK

KOGNITIF

Mendeskripsikan

konsep fluida

statis

Membedakan

sifat-sifat fluida

1. Zat di bawah ini yang tidak termasuk ke dalam,

fluida adalah….

A. gas

B. air

C. oli

D. pasir

E. alkohol

Jawaban: D

Fluida adalah zat yang dapat mengalir.

Istilah fluida digunakan untuk zat cair dan

gas.

C1

2. Amati pernyataan yang berkaitan dengan fluida

statis di bawah ini!

1) Ketinggian fluida dari permukaan

2) Laju aliran fluida

3) Percepatan gravitasi

4) Kerapatan fluida

Tekanan fluida pada suatu tempat bergantung

pada pernyataan nomor….

A. 1 dan 2

Jawaban: E

Tekanan fluida pada suatu tempat

bergantung pada:

1) Ketinggian fluida dari permukaan

2) Percepatan gravitasi

3) Kerapatan fluida

C2

Page 197: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

182

B. 1 dan 3

C. 2 dan 3

D. 1, 2 dan 3

E. 1, 3 dan 4

Mendskripsikan

konsep tekanan

hidrostatis pada

kehidupan

sehari-hari

Menjelaskan

konsep dan

besaran tekanan

hidrostatis

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada suatu bejana seperti gambar di atas

memenuhi persamaan . Pertanyaan

tersebut sesuai dengan prinsip ....

A. Pascal

B. Stokes

C. Bernoulli

D. Archimedes

E. Tekanan Hidrostatis

Jawaban : E

Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang

dialami oleh sebuah benda jika benda

tersebut berada pada kedalaman h dari

permukaan air di dalam fluida .

C1

4. Perhatikan gambar di bawah ini!

Tekanan hidrostatis paling besar terletak pada

gambar ....

Jawaban: E

Besarnya tekanan hidrostatis bergantung

pada kedalamannya, semakin dalam

kedalaman benda pada suatu fluida, maka

benda tersebut akan mengalami tekanan

hidrostatis yang semakin besar juga.

C2

h

Page 198: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

183

A. P

B. Q

C. R

D. S

E. T

Mengimplemen-

tasikan konsep

tekanan

hidrostatis pada

fluida

Menentukan nilai

tekanan

hidrostatis pada

fluida

5. Perhatikan gambar di bawah ini!

Kolam renang yang dalamnya 2,4 m berisi penuh

air dengan 1 kg/m3 dan g = 10 m/s

2.

Tekanan hidrostatis suatu titik yang berada 20 cm

di atas dasar kolam adalah .....

A. 10 kPa

B. 15 kPa

C. 22 kPa

D. 30 kPa

E. 32 kPa

1 1 2 4 2

1 1 2 2

1 22

22 22

Jawaban: C

Diketahui :

hk = 2,4 cm

= 1000 kg/m3

g = 10 m/s

2

hh= 20 cm = 0,2 m

Ditanya : Ph = ... ?

Jawab :

C3

Page 199: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

184

6. Perhatikan gambar di bawah ini!

Seekor ikan berada di akuarium dengan

percepatan gravitasi 10 m/s2, tekanan hidrostatis

yang diterima ikan tersebut adalah....

A. 6000 Pa

B. 8000 Pa

C. 9000 Pa

D. 10000 Pa

E. 14000 Pa

1 1 8

8

Jawaban: B

Diketahui :

h = 140 cm – 60 cm =80 cm=0,8 m

= 1000 kg/m3

g = 10 m/s

2

Ditanya : Ph = ... ?

Jawab :

C3

Page 200: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

185

Menentukan nilai

kedalaman suatu

benda pada

konsep tekanan

hidrostatis

7. Gambar di bawah ini melukiskan dua buah

tabung kaca yang berisi zat cair:

Dua buah tabung A dan B yang besarnya sama

diisi penuh zat cair, perbandingan massa jenis zat

cair pada tabung A dan tabung B tersebut adalah

4:5. Maka titik pada tabung A yang mempunyai

tekanan sama besar dengan tekanan titik B pada

tabung B adalah .... (g = 10 m/s2).

A. K

B. L

C. M

D. N

E. O

4 1 5 1 8

4 4

4

4

Jawaban: C

Diketahui :

4 5

g = 10 m/s2 = 100 cm/s

2

= 8 cm

Ditanya : pada titik = ... ?

Jawab :

1 cm

Jadi, titik tepat 10 cm yang terletak

pada titik M.

C3

8. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jawaban: A

Diketahui :

2 2 Pa

1 kg/m2

g = 10 m/s2

Ditanya : = ... ?

C3

Page 201: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

186

Seorang penyelam menyelam ke dasar kolam

dengan kedalaman h membawa alat pengukur

tekanan hidrostatis, alat tersebut menunjukkan

angka 2 bar (200.000 Pa), maka kedalaman

kolam tersebut adalah ....

A. 20 m

B. 40 m

C. 50 m

D. 70 m

E. 80 m

2 1 1

2 1

2

1

2

Jawab :

Mendeskripsikan

konsep prinsip

Pascal

Mendeskripsikan

konsep prinsip

Pascal

9. Tekanan yang diberikan zat cair akan diteruskan

sama besar ke segala arah merupakan pernyataan

dari....

A. Boyle

B. Archimedes

C. Prinsip Pascal

D. Utama Hidrostatis

E. Kekekalan energi mekanik

Jawaban: C

Prinsip Pascal yaitu tekanan yang

diberikan zat cair akan diteruskan sama

besar ke segala arah.

C1

10. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jawaban: E

Tekanan yang dialami oleh ikan bergantung

terhadap

1. Massa jenis fluida (air)

2. Percepatan gravitasi

3. Kedalaman ikan dari permukaan

C2

Page 202: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

187

Seekor ikan berenang di dalam akuarium. Besar

tekanan yang dirasakan ikan akan bergantung

dari:

1) Berat ikan

2) Massa ikan

3) Massa jenis air

4) Kedalaman posisi ikan dari permukaan

Dari pernyataan tersebut, yang benar adalah....

A. 1 dan 2

B. 1 dan 4

C. 2 dan 3

D. 2 dan 4

E. 3 dan 4

Jadi yang sesuai yaitu 3 dan 4

Mengimplemen-

tasikan konsep

hukum Pascal

Menentukan

besar gaya yang

bekerja pada

sebuah

penghisap

berdasarkan

Hukum Pascal

11. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah pompa hidrolik memiliki perbandingan

diameter penghisap 1:4. Jika penghisap besar

dimuati mobil dengan berat 16000 N, maka agar

seimbang pada penghisap kecil harus diberi gaya

1

16

4

Jawaban: A

Diketahui :

d1 : d2= 1:40

= 16000 N

Ditanya : = ... ?

Jawab :

C3

Page 203: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

188

sebesar....

A. 10 N

B. 20 N

C. 25 N

D. 30 N

E. 40 N

4 16

16 16

16

16

1 N

12. Gambar berikut menunjukan sebuah tabung U

yang berisikan zat cair dan diberi pengisap (berat

dan gesekan diabaikan). Agar pengisap tetap

seimbang maka berat beban F2 yang harus

diberikan ialah…

5 4 1

5 1

4

Jawaban: B

Diketahui :

F1 = 5N

= 50 cm2 = 5x10

-3 m

2

= 400 cm2 = 4x10

-2 m

2

Ditanya : = ... ?

Jawab :

C3

𝐴 =400cm2

F1 = 5N F2

𝐴 =50 cm2

Page 204: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

189

A. 15 N

B. 40 N

C. 60 N

D. 120 N

E. 240 N

Menentukan nilai

gaya minumum

dan maksimum

yang bekerja

pada salah satu

penampang

13. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah dongkrak hidrolik dengan penampang

yang berdiameter 3 cm dan 120 cm. Gaya

minimum yang harus dikerjakan pada

penampang kecil dongkrak tersebut untuk

mengangkat mobil yang beratnya 8000 N

adalah....

A. 0,5 N

B. 1 N

C. 2 N

D. 3,5 N

3 1

16

1 2 1

1 44 1 16 9 1

1 44 1 144 1

144 1

1 44 1

Jawaban: B

Diketahui :

d1 = 3 cm = 3x10-2

m

= 120 cm = 1,2x10

-2 m

= 8000 N

Ditanya : = ... ?

Jawab :

1 N

C3

Page 205: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

190

E. 6 N

14. Perhatikan gambar di bawah ini!

Luas penampang dongkrk hidrolik masing-

masing 0,04 m2 dan 0,1 m

2. Jika gaya masukan

adalah 5 N, maka gaya keluaran maksimum

adalah...

A. 10,5 N

B. 11,5 N

C. 12,5 N

D. 13,5 N

E. 14,5 N

5

4

1

5 1 4

5

4

Jawaban: C

Diketahui :

A1 = 0,04 m2

= 0,1 m2

= 5 N

Ditanya : = ... ?

Jawab :

12 5 N

C3

Menerapkan

prinsip Hukum

Pascal dalam

kehidupan

sehari-hari

15. Perhatikan gambar di bawah ini! Jawaban: B

Contoh aplikasi hukum Pascal:

1. Dongkrak hidrolik

2. Pompa hidrolik ban sepeda

3. Mesin hidrolik pengangkat mobil

4. Rem piringan

C1

Page 206: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

191

Sebuah pompa hidrolik membuat massa besar

bisa diangkat dengan gaya-gaya kecil sebagai

hasil dari prinsip....

A. Joule

B. Pascal

C. Newton

D. Bernoulli

E. Archimedes

5. Mesin pengepres hidrolik

16. Di bawah ini merupakan alat yang menggunakan

prinsip hukum Pascal di dalam kehidupan sehari-

hari, kecuali adalah ....

A.

D.

B. E.

Jawaban: B

Contoh aplikasi hukum Pascal:

1. Mesin hidrolik pengangkat mobil

2. Dongkrak hidrolik

3. Rem piringan

4. Mesin pengepres hidrolik

5. Pompa hidrolik

C2

Page 207: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

192

C.

Mendeskripsikan

konsep Hukum

Archimedes

dalam kehidupan

sehari-hari

Mendeskripsi-

kan konsep

Hukum

Archimedes

dalam kehidupan

sehari-hari

17. Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang

dicelupkan ke dalam suatu fluida sama dengan

berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut,

adalah definisi dari hukum….

A. Stokes

B. Pascal

C. Bernoulli

D. Archimedes

E. Utama Hidrostatis

Jawaban: D

Hukum Archimedes adalah gaya apung

yang bekerja pada suatu benda yang

dicelupkan ke dalam suatu fluida sama

dengan berat fluida yang dipindahkan oleh

benda tersebut

C1

18. Gaya apung ke atas sebuah benda dalam fluida

sebanding dengann:

(1) Volume benda

(2) Massa benda

(3) Massa jenis benda

(4) Kerapatan benda

Jawaban: B

Hukum Archimedes dirumuskan dengan:

C2

Page 208: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

193

Pernyataan di atas yang benar ialah…

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (1) dan (4)

D. (2) dan (3)

E. (2) dan (4)

Mengimplemen-

tasikan

persamaan

Hukum

Archimedes dan

syarat terapung,

melayang dan

tenggelam

Menentukan

besar gaya apung

yang terjadi pada

benda di dalam

fluida

19. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah telur dengan volume 40 cm

3, dicelupkan

seluruhnya kedalam air, maka akan mendapat

gaya tekan ke atas sebesar…..

( = 1000 kg/m3)

A. 0,4 N

B. 2,5 N

C. 4 N

D. 25 N

E. 40 N

Jawaban: A

Diketahui :

V = 40 cm3 = 4 x 10

-5 m

3

= 1000 kg/m3

Ditanya : FA…. ?

Penyelesaian :

FA =

FA = 1000.10. 4 x 10-5

= 0,4 N

C3

20. Gambar dibawah ini menunjukkan 6 N batu yang

di gantungkan pada neraca pegas sebelum

dimasukkan ke dalam air. Berat batu tersebut

ketika dimasukkan kedalam air menjadi 4 N.

Jawaban: A

Diketahui :

Wu = 6 N

C3

Page 209: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

194

Besar gaya apung yang bekerja pada batu tersebut

adalah….

A. 2 N

B. 4 N

C. 5 N

D. 8 N

E. 10 N

Wa = 4 N

Ditanya : FA =…. ?

Penyelesaian :

FA = Wu - Wa

FA = 6 4

FA = 2 N

Menghitung

jumlah volume

benda pada suatu

fluida

21. Di dalam sebuah gelas berisi air (⍴air = 1 g/cm3)

yang terapung sebuah es (⍴es = 0,9 g/cm3) seperti

pada gambar di bawah ini!

Jika volume es yang muncul di permukaan air 50

Jawaban: E

Diketahui:

⍴air = 1 g/cm3

⍴es = 0,9 g/cm3

Ves = 50 cm3

Ditanyakan: Vtotal = ....?

Jawab:

W = Fa

⍴es .g. Vtotal =⍴air . g . V

0,9 .g. Vtotal =1 . g . (Vtotal

- 50)

C3

Page 210: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

195

cm3, maka volume es seluruhnya ialah ....

A. 45 cm3

B. 50 cm3

C. 90 cm3

D. 95 cm3

E. 500 cm3

0,9 . Vtotal - Vtotal = -50

-0,1 Vtotal = -50

Vtotal =

Vtotal = 500

22. Sebuah batu tercelup ke dalam air laut, jika berat

air laut yang dipindahkan oleh batu sebesar 10,3

N dan massa jenis air laut 1030 kg/m3, maka

volume batu yang tercelup tersebut adalah....

A. 300 m3

B. 500 m3

C. 800 m3

D. 1000 m3

E. 1300 m3

Jawaban: D

Diketahui:

⍴air laut = 1030 kg/m3

Wair laut = 10,3 N

g = 10 m/s2

Ditanyakan: V = ....?

Jawab:

Berat air laut

W = m.g

Gaya apung:

Fa = ⍴ g V

Dimana berat air yang tumpah sama dengan

gaya apung batu, sehingga dapat

ditulis:

W = Fa

W = ⍴ g V

10,3 = 1030 . 10 V

10,3 = 10300 V

V = 10300/10,3

C3

Page 211: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

196

V = 1000 m3

Menentukan nilai

massa jenis zat

cair

23. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah batu berbobot 150 N, ketika terendam

sepenuhnya di bawah air, berat semu batu

tersebut 102 N. Jika volume air yang tumpah oleh

batu tersebut 4800 cm3 dan percepatan gravitasi

10 m/s2, maka besar densitas (massa jenis) air

adalah....

A. 500 kg/m3

B. 1000 kg/m3

C. 2000 kg/m3

D. 3000 kg/m3

E. 5000 kg/m3

15 1 2

48

48 48 1 1

48

48 1

Jawaban: B

Diketahui :

Wu = 150 N

= 102 N

= 4800 cm3 = 48x10

-4 m

3

10 m/s2

Ditanya : = ... ?

Jawab :

Cari terlebih dahulu nilai dari gaya apung

Masukkan persamaan

untuk mencari nilai massa jenis cairan

1 kg/m3

C4

24. Sebuah benda terapung pada suatu zat cair dengan

2/3 bagian benda itu tercelup. Bila massa jenis

benda 0,5 kg/m3, maka massa jenis zat cair adalah

....

Jawaban: C

Diketahui :

C3

Page 212: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

197

A. 900 kg/m3

B. 800 kg/m3

C. 750 kg/m3

D. 400 kg/m3

E. 320 kg/m3

5 23

75 3

V =

Vb

⍴ = 500 kg/m3

Ditanya : = ... ?

Jawab :

⍴.V = ⍴b . Vb

Page 213: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

198

Menunjukkan

konsep Hukum

Archimedes dan

syarat terapung,

melayang dan

tenggelam

Menunjukkan

konsep Hukum

Archimedes dan

syarat terapung,

melayang dan

tenggelam

25. Perhatikan gambar dibawah ini!

Mainan yang terdapat pada gelas tersebut dapat

terapung karena memenuhi persyaratan….

A.

B.

C.

D.

E.

Jawaban: C

Syarat benda terapung dalam fluida ialah

Fa > W atau massa jenis benda yang

dimasukkan ke dalam fluida lebih kecil dari

massa jenis zat cairnya ( )

C2

26. Telur yang dicelupkan ke dalam fluida tersebut

dalam keadaan melayang. Pernyataan yang benar

untuk peristiwa di bawah ini ialah....

Jawaban: B

Syarat benda melayang ialah massa jenis

benda yang dimasukkan ke dalam air harus

sama dengan massa jenis zat cairnya

C2

Page 214: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

199

A. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam

fluida tidak sama dengan massa jenis zat

cairnya

B. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam

air sama dengan massa jenis zat cairnya

C. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam

fluida lebih kecil dari massa jenis zat cairnya

D. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam

air lebih besar daripada massa jenis zat

cairnya

E. semua jawaban salah

Menjelaskan

konsep tegangan

permukaan,

viskositas dan

Menjelaskan

konsep tegangan

permukaan

27. Kecenderungan permukaan zat cair untuk

menegang, sehingga permukaannya seperti

ditutupi oleh suatu lapisan elastis merupakan

pengertian....

Jawaban: E

C1

Page 215: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

200

kapilaritas A. Viskositas

B. Hukum Pascal

C. Hukum Archimedes

D. Tekanan Hidrostatis

E. Tegangan permukaan zat cair

28. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jarum dapat terapung pada permukaan air

karena….

A. massa jenis jarum lebih kecil dari pada air

B. massa jenis jarum lebih besar dari pada air

C. berat jenis jarum sama dengan berat jenis air

D. gaya apung Archimedes yang menunjukkan

gaya adhesi lebih besar daripada gaya kohesi

jarum

E. tegangan permukaan air yang menunjukkan

gaya kohesi lebih besar daripada gaya adhesi

jarum

Jawaban: E C2

Mendeskripsikan

konsep viskositas

29. Berikut ini pernyataan yang tidak benar tentang

viskositas adalah ....

Jawaban: E C2

Page 216: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

201

dan kapilaritas

A. kekentalan suatu fluida

B. gesekan antara satu lapisan dengan lapisan

lain dalam fluida

C. lapisan fluida kental bergerak dengan

kecepatan yang tidak seluruhnya sama

D. dalam fluida kental diperlukan gaya untuk

menggeser satu lapisan fluida terhadap yang

lain

E. suatu benda yang dijatuhkan dalam fluida

yang viskositasnya tinggi, maka geraknya

tidak akan terhambat oleh gaya gesek fluida

30. Naik turunnya suatu cairan dalam pipa kapiler

bergantung pada:

(1) Massa jenis fluida

(2) Jari-jari pipa kapiler

(3) Tegangan permukaan fluida

(4) Sudut kontak permukaan fluida

Pernyataan yang benar ialah ....

A. (1), (2), (3), dan (4)

B. (1), (2) dan (3)

C. (1), (2) dan (4)

D. (1), (3) dan (4)

E. (2), (3) dan (4)

Jawaban: E

Kenaikan permukaan fluida dalam pipa

kapiler dirumuskan :

, berdasarkan persamaan

tersebut kenaikkan permukaan fluida (h)

dipengaruhi oleh tegangan permukaan ( , sudut kontak ( ), massa jenis fluida ( ),

percepatan gravitasi (g), dan jari-jari pipa

kapiler ( ).

C2

Menerapkan

persamaan

konsep tegangan

Menghitung nilai

besaran tegangan

permukaan pada

31. Perhatikan gambar di bawah ini! Jawaban: C

Diketahui:

C3

Page 217: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

202

permukaan,

viskositas dan

kapilaritas

fluida

Sebuah kawat U memiliki panjang 10 cm

ditempatkan secara horizontal di permukaan air

sabun dan ditarik perlahan dengan gaya 0,02 N

untuk menjaga kawat agar tetap seimbang, maka

tegangan permukaan air tersebut adalah....

A. 0,001 N/m

B. 0,01 N/m

C. 0,1 N/m

D. 1 N/m

E. 10 N/m

1 1

2

2

2

2 1

Ditanyakan: = ....?

Jawab:

1 N/m

32. Sebuah kawat yang panjangnya 50 cm berada di

permukaan air dengan panjangnya sejajar dengan

permukaan. Koefisien tegangan permukaan air

ialah 0,073 N/m. Gaya tambahan di luar berat

kawat yang diperlukan untuk menarik kawat

ialah ....

A. 0,036 N

B. 0,043 N

C. 0,073 N

D. 0,089 N

5 5

73

2

2

2 5 73

Jawaban: C

Diketahui:

Ditanyakan: F = ....?

Jawab:

C3

Page 218: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

203

E. 0,099 N 73

33. Berikut ini besar gaya tegangan permukaan (F)

dan panjang permukaan gaya yang bekerja (d).

Jarum F (N) d (cm)

P 8 4

Q 20 4

R 20 5

Berdasarkan table di atas, jika air diberi sabun,

maka urutan jarum yang tenggelam terlebih

dahulu ke dalam air adalah….

A. P-Q-R

B. P-R-Q

C. Q-P-R

D. Q-R-P

E. R-P-Q

Jawaban: B

Jarum F (N) d (cm) (N/m)

P 8 4 200

Q 20 4 500

R 20 5 400

Ketika air diberi sabun maka tegangan

permukaan akan semakin kecil sehingga

jarum pun akan tenggelam. Urutan jarum

yang akan tenggelam dapat dilihat dari

besarnya gaya tegangan permukaan, maka

semakin kecil gayanya semakin cepat pula

tenggelam

C4

Menghitung nilai

viskositas suatu

fluida

34. Perhatikan gambar di bawah ini!

Bola pejal di masukkan ke dalam wadah yang

berisi gliserin, dengan massa jenis

786 dengan jari-jari 1 cm dan massa

jenis gliserin 522 , dengan

koefisien viskositas gliserin Pa.s, maka

786

522

1 41

2

9

Jawaban: C

Diketahui:

r = 1 cm = 10-2

m

Ditanyakan: v = ....?

Jawab:

C3

Page 219: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

204

kecepatan terminal bola pejal tersebut adalah ....

A. 0,1 m/s

B. 0,2 m/s

C. 0,4 m/s

D. 0,6 m/s

E. 0,7 m/s

2 1 1

9 1 41 786 522

2 1 1

12 69 264

2 1

12 69 264

416 1 4

35. Bola bulat kecil berjari-jari 5 mm dilemparkan ke

dalam sumur air yang memiliki massa jenis 1000

kg/m3 dan bergerak dengan kecepatan terminal

0,1 m/s dengan koefisien viskositas 0,01 Pa.s,

dengan demikian maka nilai massa jenis bola

tersebut adalah....

A. 1000 kg/m3

B. 1010 kg/m3

C. 1018 kg/m3

D. 1025 kg/m3

E. 1030 kg/m3

1

1

1

1 2

9

1 2 5 1 1

9 1 1

1 5 1

9 1 1

1 1 55 1 1

1 1

55 1

1 1 8 1

1 18

Jawaban: C

Diketahui:

r = 5 mm = 5x10-3

m

Ditanyakan: = ....?

Jawab:

C3

Page 220: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

205

18 + 1 1 18

Menghitung nilai

besaran

kapilaritas

36. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah bola besi dengan jari-jari 0,4 cm

dimasukkan ke dalam air secara vertikal dengan

sudut kotaknya 60o, jika tegangan permukaan air

adalah 4 N/m, maka kenaikan air pada wadah

tersebut adalah....

A. 0,1 m

B. 0,5 m

C. 1,0 m

D. 1,5 m

E. 2,0 m

1 1

4 4 1

4

6

2

2 4 6

1 4 1 1

8

12

4

Jawaban: A

Diketahui:

Ditanyakan: = ....?

Jawab:

1 m

C3

37. Perhatikan gejala kapilaritas seperti pada gambar

di bawah ini!

1 1

1 1 1

5 1

4 1

6

Jawaban: A

Diketahui:

Ditanyakan: = ....?

C3

Page 221: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

206

Jika diameter pipa 1 mm, massa jenis air 1x103

kg/m3, nilai h sebesar 4 cm, dan sudut kontak air

dengan pipa kapiler ( ) 60o, maka besar tegangan

permukaan air adalah ....

A. 0,2 N/m

B. 0,4 N/m

C. 0,6 N/m

D. 0,8 N/m

E. 1,0 N/m

2

2

4 1 1 5 1 1

2 6

4 1 1 5 1 1

212

4 1 5

1

2 1 2

Jawab:

Mendeskripsikan

peristiwa

tegangan

permukaan,

viskositas dan

kapilaritas dalam

kehidupan

sehari-hari

Menunjukkan

peristiwa

tegangan

permukaan,

viskositas dan

kapilaritas dalam

kehidupan

sehari-hari

38. Perhatikan gambar di bawah ini!

Silet dapat hinggap di atas permukaan air, hal ini

disebabkan adanya ....

A. Adhesi

B. Kohesi

C. Meniskus

D. Kapilaritas

E. Tegangan permukaan air

Jawaban: C

C1

Page 222: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

207

39. Fenomena-fenomena dalam kehidupan sehari-

hari yang merupakan konsep viskositas adalah ....

A. Dongkrak hidrolik

B. Prinsip kapal selam

C. Tingkat kekentalan oli pelumas

D. Serangga berjalan diatas permukaan air

E. Butiran embun di atas daun menyerupai bola

Jawaban: C C2

40. Perhatikan gambar di bawah ini!

Fenomena naiknya minyak tanah melalui sumbu

kompor merupakan contoh peristiwa….

A. Adhesi

B. Kohesi

C. Meniskus

D. Kapilaritas

E. Tegangan permukaan air

Jawaban: D C2

Page 223: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

208

Soal Instrumen Tes

Nama : Hari/ Tanggal :

Kelas : Mata Pelajaran :

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda (X) pada pilihan ganda A, B,

C, D, dan E!

1. Zat di bawah ini yang tidak termasuk ke

dalam, fluida adalah….

A. gas

B. air

C. oli

D. pasir

E. alkohol

2. Amati pernyataan yang berkaitan dengan

fluida statis di bawah ini!

1) Ketinggian fluida dari permukaan

2) Luas penampang bidang

3) Percepatan gravitasi

4) Kerapatan fluida

Tekanan fluida pada suatu tempat

bergantung pada pernyataan nomor….

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 2 dan 3

D. 1, 2 dan 3

E. 1, 3 dan 4

5. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada suatu bejana seperti gambar di atas

memenuhi persamaan .

Pertanyaan tersebut sesuai dengan hukum

....

A. Pascal

B. Stokes

C. Bernoulli

D. Archimedes

E. Tekanan Hidrostatis

6. Perhatikan gambar di bawah ini!

Tekanan hidrostatis paling besar terletak

pada gambar ....

A. P

B. Q

C. R

D. S

E. T

7. Perhatikan gambar di bawah ini!

Kolam renang yang dalamnya 2,4 m berisi

penuh air dengan 1 kg/m3 dan g

= 10 m/s2. Tekanan hidrostatis suatu titik

yang berada 20 cm di atas dasar kolam

adalah .....

A. 10 kPa

B. 15 kPa

C. 22 kPa

D. 30 kPa

E. 32 kPa

h

Page 224: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

209

8. Perhatikan gambar di bawah ini!

Seekor ikan berada di akuarium dengan

percepatan gravitasi 10 m/s2, tekanan

hidrostatis yang diterima ikan tersebut

adalah....

A. 6000 Pa

B. 8000 Pa

C. 9000 Pa

D. 10000 Pa

E. 14000 Pa

7. Gambar di bawah ini melukiskan dua

buah tabung kaca yang berisi zat cair:

Dua buah tabung A dan B yang besarnya

sama diisi penuh zat cair, perbandingan

massa jenis zat cair pada tabung A dan

tabung B tersebut adalah 4:5. Maka titik

pada tabung A yang mempunyai tekanan

sama besar dengan tekanan titik B pada

tabung B adalah .... (g = 10 m/s2).

A. K

B. L

C. M

D. N

E. O

8. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada sebuah dasar kolam air dideteksi

oleh alat pengukur tekanan hidrostatis

menunjukkan angka 2 bar (200.000 Pa),

maka kedalaman kolam tersebut adalah ....

A. 20 m

B. 40 m

C. 50 m

D. 70 m

E. 80 m

9. Tekanan yang diberikan zat cair akan

diteruskan sama besar ke segala arah

merupakan pernyataan dari....

A. Boyle

B. Archimedes

C. Prinsip Pascal

D. Utama Hidrostatis

E. Kekekalan energi mekanik

10. Perhatikan gambar di bawah ini!

Seekor ikan berenang di dalam akuarium.

Besar tekanan yang dirasakan ikan akan

bergantung dari:

5) Berat ikan

6) Massa ikan

7) Massa jenis air

8) Kedalaman posisi ikan dari permukaan

Dari pernyataan tersebut, yang benar

adalah....

A. 1 dan 2

B. 1 dan 4

C. 2 dan 3

D. 2 dan 4

E. 3 dan 4

11. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah pompa hidrolik memiliki

perbandingan diameter penghisap 1:4.

Jika penghisap besar dimuati mobil

dengan berat 16000 N, maka agar

seimbang pada penghisap kecil harus

diberi gaya sebesar....

Page 225: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

210

A. 10 N

B. 20 N

C. 25 N

D. 30 N

E. 40 N

12. Gambar berikut menunjukan sebuah

tabung U yang berisikan zat cair dan

diberi pengisap (berat dan gesekan

diabaikan). Agar pengisap tetap seimbang

maka berat beban F2 yang harus diberikan

ialah…

A. 15 N

B. 40 N

C. 60 N

D. 120 N

E. 240 N

13. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah dongkrak hidrolik dengan

penampang yang berdiameter 3 cm dan

120 cm. Gaya minimum yang harus

dikerjakan pada penampang kecil

dongkrak tersebut untuk mengangkat

mobil yang beratnya 8000 N adalah....

A. 0,5 N

B. 1 N

C. 2 N

D. 3,5 N

E. 6 N

14. Perhatikan gambar di bawah ini!

Luas penampang dongkrak hidrolik

masing-masing 0,04 m2 dan 0,1 m

2. Jika

gaya masukan adalah 5 N, maka gaya

keluaran maksimum adalah...

A. 10,5 N

B. 11,5 N

C. 12,5 N

D. 13,5 N

E. 14,5 N

15. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah pompa hidrolik membuat massa

besar bisa diangkat dengan gaya-gaya

kecil sebagai hasil dari prinsip....

A. Joule

B. Pascal

C. Newton

D. Bernoulli

E. Archimedes

16. Di bawah ini merupakan alat yang

menggunakan prinsip hukum Pascal di

dalam kehidupan sehari-hari, kecuali

adalah .... A.

D.

B.

E.

Page 226: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

211

C.

17. Gaya apung ke atas sebuah benda dalam

fluida sebanding dengann:

(1) Volume benda

(2) Massa benda

(3) Massa jenis benda

(4) Kerapatan benda

Pernyataan di atas yang benar ialah…

A. (1) dan (2)

B. (1) dan (3)

C. (1) dan (4)

D. (2) dan (3)

E. (2) dan (4)

18. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah telur dengan volume 40 cm

3,

dicelupkan seluruhnya kedalam air, maka

akan mendapat gaya tekan ke atas

sebesar…..

( = 1000 kg/m3)

A. 0,4 N

B. 2,5 N

C. 4,0 N

D. 25 N

E. 40 N

19. Gambar dibawah ini menunjukkan 6 N

batu yang di gantungkan pada neraca

pegas sebelum dimasukkan ke dalam air.

Berat batu tersebut ketika dimasukkan

kedalam air menjadi 4 N.

Besar gaya apung yang bekerja pada batu

tersebut adalah….

A. 2 N

B. 4 N

C. 5 N

D. 8 N

E. 10 N

20. Gaya apung yang bekerja pada suatu

benda yang dicelupkan ke dalam suatu

fluida sama dengan berat fluida yang

dipindahkan oleh benda tersebut, adalah

definisi dari hukum….

A. Stokes

B. Pascal

C. Bernoulli

D. Archimedes

E. Utama Hidrostatis

21. Di dalam sebuah gelas berisi air (⍴air = 1

g/cm3)

yang terapung sebuah es (⍴es = 0,9

g/cm3) seperti pada gambar di bawah ini!

Jika volume es yang muncul di

permukaan air 50 cm3, maka volume es

seluruhnya ialah ....

A. 45 cm3

B. 50 cm3

C. 90 cm3

D. 95 cm3

E. 500 cm3

22. Sebuah batu tercelup ke dalam air laut,

jika berat air laut yang dipindahkan oleh

batu sebesar 10,3 N dan massa jenis air

Page 227: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

212

laut 1030 kg/m3, maka volume batu yang

tercelup tersebut adalah....

A. 300 m3

B. 500 m3

C. 800 m3

D. 1000 m3

E. 1300 m3

23. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah batu berbobot 150 N, ketika

terendam sepenuhnya di bawah air, berat

semu batu tersebut 102 N. Jika volume air

yang tumpah oleh batu tersebut 4800 cm3

dan percepatan gravitasi 10 m/s2, maka

besar densitas (massa jenis) air adalah....

A. 500 kg/m3

B. 1000 kg/m3

C. 2000 kg/m3

D. 3000 kg/m3

E. 5000 kg/m3

24. Sebuah benda terapung pada suatu zat cair

dengan 2/3 bagian benda itu tercelup. Bila

massa jenis benda 0,5 kg/m3, maka massa

jenis zat cair adalah ....

A. 900 kg/m3

B. 800 kg/m3

C. 750 kg/m3

D. 400 kg/m3

E. 320 kg/m3

25. Perhatikan gambar dibawah ini!

Mainan yang terdapat pada gelas tersebut

dapat terapung karena memenuhi

persyaratan….

A.

B.

C.

D.

E.

26. Telur yang dicelupkan ke dalam fluida

tersebut dalam keadaan melayang.

Pernyataan yang benar untuk peristiwa di

bawah ini ialah....

A. massa jenis telur yang dimasukkan ke

dalam fluida tidak sama dengan massa

jenis zat cairnya

B. massa jenis telur yang dimasukkan ke

dalam air sama dengan massa jenis zat

cairnya

C. massa jenis telur yang dimasukkan ke

dalam fluida lebih kecil dari massa

jenis zat cairnya

D. massa jenis telur yang dimasukkan ke

dalam air lebih besar daripada massa

jenis zat cairnya

E. semua jawaban salah

27. Kecenderungan permukaan zat cair untuk

menegang, sehingga permukaannya

seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis

merupakan pengertian....

A. Viskositas

B. Hukum Pascal

C. Hukum Archimedes

Page 228: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

213

D. Tekanan Hidrostatis

E. Tegangan permukaan zat cair

28. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jarum dapat terapung pada permukaan air

karena….

A. massa jenis jarum lebih kecil dari

pada air

B. massa jenis jarum lebih besar dari

pada air

C. berat jenis jarum sama dengan berat

jenis air

D. gaya apung Archimedes yang

menunjukkan gaya adhesi lebih besar

daripada gaya kohesi jarum

E. tegangan permukaan air yang

menunjukkan gaya kohesi lebih besar

daripada gaya adhesi jarum

29. Berikut ini pernyataan yang tidak benar

tentang viskositas adalah ....

A. kekentalan suatu fluida

B. gesekan antara satu lapisan dengan

lapisan lain dalam fluida

C. lapisan fluida kental bergerak dengan

kecepatan yang tidak seluruhnya sama

D. dalam fluida kental diperlukan gaya

untuk menggeser satu lapisan fluida

terhadap yang lain

E. suatu benda yang dijatuhkan dalam

fluida yang viskositasnya tinggi, maka

geraknya tidak akan terhambat oleh

gaya gesek fluida

30. Naik turunnya suatu cairan dalam pipa

kapiler bergantung pada:

(1) Massa jenis fluida

(2) Jari-jari pipa kapiler

(3) Tegangan permukaan fluida

(4) Sudut kontak permukaan fluida

Pernyataan yang benar ialah ....

A. (1), (2), (3), dan (4)

B. (1), (2) dan (3)

C. (1), (2) dan (4)

D. (1), (3) dan (4)

E. (2), (3) dan (4)

31. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah kawat U memiliki panjang 10 cm

ditempatkan secara horizontal di

permukaan air sabun dan ditarik perlahan

dengan gaya 0,02 N untuk menjaga kawat

agar tetap seimbang, maka tegangan

permukaan air tersebut adalah....

A. 0,001 N/m

B. 0,01 N/m

C. 0,1 N/m

D. 1 N/m

E. 10 N/m

32. Sebuah kawat yang panjangnya 50 cm

berada di permukaan air dengan

panjangnya sejajar dengan permukaan.

Koefisien tegangan permukaan air ialah

0,073 N/m. Gaya tambahan di luar berat

kawat yang diperlukan untuk menarik

kawat ialah ....

A. 0,036 N

B. 0,043 N

C. 0,073 N

D. 0,089 N

E. 0,099 N

33. Berikut ini besar gaya tegangan

permukaan (F) dan panjang permukaan

gaya yang bekerja (d).

Jarum F (N) d (cm)

P 10 10

Q 20 5

R 20 1

Berdasarkan table di atas, jika air diberi

sabun, maka urutan jarum yang tenggelam

terlebih dahulu ke dalam air adalah….

A. P-Q-R

B. P-R-Q

C. Q-P-R

D. Q-R-P

Page 229: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

214

E. R-P-Q

34. Perhatikan gambar di bawah ini!

Bola pejal di masukkan ke dalam wadah

yang berisi gliserin, dengan massa jenis

786 dengan jari-jari 1 cm

dan massa jenis gliserin

522 , dengan koefisien viskositas

gliserin Pa.s, maka kecepatan terminal

bola pejal tersebut adalah ....

A. 0,1 m/s

B. 0,2 m/s

C. 0,4 m/s

D. 0,6 m/s

E. 0,7 m/s

35. Bola bulat kecil berjari-jari 5 mm

dilemparkan ke dalam sumur air yang

memiliki massa jenis 1000 kg/m3 dan

bergerak dengan kecepatan terminal 0,1

m/s dengan koefisien viskositas 0,01 Pa.s,

dengan demikian maka nilai massa jenis

bola tersebut adalah....

A. 1000 kg/m3

B. 1010 kg/m3

C. 1018 kg/m3

D. 1025 kg/m3

E. 1030 kg/m3

36. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah bola besi dengan jari-jari 0,4 cm

dimasukkan ke dalam air secara vertikal

dengan sudut kotaknya 60o, jika tegangan

permukaan air adalah 4 N/m, maka

kenaikan air pada wadah tersebut

adalah....

A. 0,1 m

B. 0,5 m

C. 1,0 m

D. 1,5 m

E. 2,0 m

37. Perhatikan gejala kapilaritas seperti pada

gambar di bawah ini!

Jika diameter pipa 1 mm, massa jenis air

1x103 kg/m

3, nilai h sebesar 4 cm, dan

sudut kontak air dengan pipa kapiler ( )

60o, maka besar tegangan permukaan air

adalah ....

A. 0,2 N/m

B. 0,4 N/m

C. 0,6 N/m

D. 0,8 N/m

E. 1,0 N/m

38. Perhatikan gambar di bawah ini!

Silet dapat hinggap di atas permukaan air,

hal ini disebabkan adanya ....

A. Adhesi

B. Kohesi

C. Meniskus

D. Kapilaritas

E. Tegangan permukaan air

39. Fenomena-fenomena dalam kehidupan

sehari-hari yang merupakan konsep

viskositas adalah ....

A. Dongkrak hidrolik

B. Prinsip kapal selam

C. Tingkat kekentalan oli pelumas

D. Serangga berjalan diatas permukaan

air

E. Butiran embun di atas daun

menyerupai bola

Page 230: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

215

40. Perhatikan gambar di bawah ini!

Fenomena naiknya minyak tanah melalui

sumbu kompor merupakan contoh peristiwa….

A. Adhesi

B. Kohesi

C. Meniskus

D. Kapilaritas

E. Tegangan permukaan air

Page 231: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

216

LEMBAR JAWABAN

INSTRUMEN TES

Nama : …………………………...

Kelas : …………………………...

____________________________________________________________________________

Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E di kolom jawaban yang paling benar

di bawah ini!

No A B C D E

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

No A B C D E

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

No A B C D E

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

Page 232: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

217

Lampiran B.2

Validasi Instrumen Tes

Page 233: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

218

Page 234: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

219

Page 235: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

220

Page 236: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

221

Page 237: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

222

REKAPITULASI HASIL UJI COBA INSTRUMEN

Rata-rata : 13.83

Simpang Baku : 6.66

Korelasi XY : 0.85

Reliabilitas Tes : 0.92

Butir Soal : 40

Jumlah Subyek : 69

No Validitas (Korelasi) Taraf Kesukaran Daya Pembeda

Kesimpulan Indeks Kategori Indeks Kategori Indeks Kategori

1 0.26 Rendah 0.83 Mudah 0.26 Cukup -

(tidak digunakan)

2 0.65 Tinggi 0.36 Sedang 0.74 Baik Sekali Sangat Signifikan

(digunakan)

3 0.49 Cukup 0.36 Sedang 0.53 Baik Sangat Signifikan

(digunakan)

4 0.09 Sangat rendah 0.96 Mudah 0.05 Buruk -

(tidak digunakan)

5 0.67 Tinggi 0.35 Sedang 0.74 Baik Sekali Sangat Signifikan

(digunakan)

6 0.37 Rendah 0.71 Mudah 0.42 Baik Signifikan

(digunakan)

7 -0.13 Drop 0.06 Sukar -0.05 Buruk -

(tidak digunakan)

8 0.37 Rendah 0.22 Sukar 0.42 Baik Signifikan

(digunakan)

9 0.44 Cukup 0.61 Sedang 0.53 Baik Sangat Signifikan

(digunakan)

10 0.51 Cukup 0.35 Sedang 0.53 Baik Sangat Signifikan

(digunakan)

11 0.36 Cukup 0.22 Sukar 0.42 Baik Signifikan

(digunakan)

12 -0.49 Drop 0.26 Sukar -0.16 Buruk -

(tidak digunakan)

13 -0.02 Drop 0.25 Sukar 0.00 Buruk -

(tidak digunakan)

14 0.83 Sangat Tinggi 0.26 Sukar 0.89 Baik Sekali Sangat Signifikan

(digunakan)

15 0.41 Cukup 0.74 Mudah 0.47 Baik Sangat Signifikan

(digunakan)

16 0.01 Sangat rendah 0.44 Sedang 0.11 Buruk -

(tidak digunakan)

17 0.01 Sangat rendah 0.39 Sedang 0.05 Buruk -

(tidak digunakan)

18 0.43 Cukup 0.67 Sedang 0.53 Baik Sangat Signifikan

(digunakan)

19 0.36 Rendah 0.39 Sedang 0.47 Baik Signifikan

(digunakan)

20 0.31 Rendah 0.33 Sedang 0.32 Cukup Signifikan

(digunakan)

21 0.19 Rendah 0.07 Sukar 0.11 Buruk -

(tidak digunakan)

22 0.45 Cukup 0.29 Sukar 0.53 Baik Sangat Signifikan

(digunakan)

23 0.48 Cukup 0.30 Sukar 0.53 Baik Sangat Signifikan

(digunakan)

24 0.85 Sangat Tinggi 0.30 Sukar 0.95 Baik Sekali Sangat Signifikan

(digunakan)

25 0.83 Sangat Tinggi 0.28 Sukar 0.89 Baik Sekali Sangat Signifikan

(digunakan)

Page 238: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

223

26 -0.00 Drop 0.25 Sukar -0.05 Buruk -

(tidak digunakan)

27 0.17 Sangat Rendah 0.04 Sukar 0.05 Buruk -

(tidak digunakan)

28 0.32 Rendah 0.22 Sukar 0.32 Cukup Signifikan

(digunakan)

29 0.57 Cukup 0.36 Sedang 0.74 Baik Sekali Sangat Signifikan

(digunakan)

30 -0.10 Drop 0.03 Sukar 0.00 Buruk -

(tidak digunakan)

31 0.72 Tinggi 0.26 Sukar 0.79 Baik Sekali Sangat Signifikan

(digunakan)

32 0.07 Sangat Rendah 0.06 Sukar 0.05 Buruk -

(tidak digunakan)

33 0.39 Cukup 0.26 Sukar 0.42 Baik Signifikan

(digunakan)

34 0.71 Tinggi 0.32 Sedang 0.84 Baik Sekali Sangat Signifikan

(digunakan)

35 0.13 Sangat rendah 0.23 Sukar 0.11 Buruk -

(tidak digunakan)

36 0.85 Sangat Tinggi 0.32 Sedang 0.95 Baik Sekali Sangat Signifikan

(digunakan)

37 0.00 Sangat rendah 0.01 Sukar 0.00 Buruk -

(tidak digunakan)

38 0.67 Tinggi 0.30 Sukar 0.79 Baik Sekali Sangat Signifikan

(digunakan)

39 0.80 Tinggi 0.30 Sukar 0.89 Baik Sekali Sangat Signifikan

(digunakan)

40 0.16 Sangat rendah 0.87 Mudah 0.16 Buruk -

(tidak digunakan)

Page 239: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

224

Lampiran B.2a

KISI-KISI INSTRUMEN TES

(Setelah Validasi)

Sekolah : SMA Negeri 1 Nagrak Kab. Sukabumi

Materi Pokok : Fluida Statis

Jumlah Soal : 40 soal

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Kompetensi Dasar : 3.3. Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan sehari-hari

No Indikator RPP Indikator Soal Aspek yang Diukur Jumlah

Soal C1 C2 C3 C4

1 Memahami

konsep fluida

statis

Membedakan sifat-sifat

fluida 1

1

2 Menjelaskan

konsep tekanan

hidrostatis pada

kehidupan sehari-

hari

Menjelaskan konsep dan

besaran tekanan hidrostatis

2

1

3 Mengimplemen-

tasikan konsep

tekanan

hidrostatis pada

fluida

Menentukan nilai tekanan

hidrostatis pada fluida 3,4

2

Menentukan nilai

kedalaman suatu benda

pada konsep tekanan

hidrostatis

5

1

4 Menjelaskan

konsep hukum

Pascal

Menjelaskan konsep

hukum Pascal 6 7

2

5 Mengimplemen-

tasikan konsep

hukum Pasca

Menentukan besar gaya

yang bekerja pada sebuah

penghisap berdasarkan

Hukum Pascal

8

1

Menentukan nilai gaya

minumum dan maksimum

yang bekerja pada salah

satu penampang

9

1

Menunjukkan prinsip

Hukum Pascal dalam

kehidupan sehari-hari

10

1

6 Menjelaskan

konsep Hukum

Archimedes

dalam kehidupan

sehari-hari

Menjelaskan konsep

Hukum Archimedes dalam

kehidupan sehari-hari 11

1

7 Menganalisis

persamaan

Hukum

Archimedes dan

Menentukan besar gaya

apung yang terjadi pada

benda di dalam fluida

12,13

2

Menghitung jumlah 14 1

Page 240: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

225

syarat terapung,

melayang dan

tenggelam

volume benda pada suatu

fluida

Menganalisis nilai massa

jenis zat cair 15 1

8 Menunjukkan

konsep Hukum

Archimedes dan

syarat terapung,

melayang dan

tenggelam

Menunjukkan konsep

Hukum Archimedes dan

syarat terapung, melayang

dan tenggelam 16

1

9 Menjelaskan

konsep tegangan

permukaan,

viskositas dan

kapilaritas

Menjelaskan konsep

tegangan permukaan 17

1

Mendeskripsikan konsep

viskositas dan kapilaritas 18

1

10 Menerapkan

persamaan konsep

tegangan

permukaan,

viskositas dan

kapilaritas

Menganalisis nilai besaran

tegangan permukaan pada

fluida

19,

20 2

Menghitung nilai viskositas

suatu fluida 21

1

Menghitung nilai besaran

kapilaritas 22,23

2

11 Mendeskripsikan

peristiwa

tegangan

permukaan,

viskositas dan

kapilaritas dalam

kehidupan sehari-

hari

Menunjukkan peristiwa

tegangan permukaan,

viskositas dan kapilaritas

dalam kehidupan sehari-

hari 24 25

2

Jumlah Soal 4 7 12 - 40

Presentasi Soal 16% 28% 56% 0% 100%

Page 241: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

226

Lampiran B.2b

INSTRUMEN TES SETELAH VALIDASI

Sekolah : SMA Negeri 1 Nagrak Kab. Sukabumi

Materi Pokok : Fluida Statis

Jumlah Soal : 25 soal

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

INDIKATOR

RPP

INDIKATOR

SOAL SOAL JAWABAN

ASPEK

KOGNITIF

Mendeskripsikan

konsep fluida

statis

Membedakan

sifat-sifat fluida

1. Amati pernyataan yang berkaitan dengan fluida statis di

bawah ini!

1) Ketinggian fluida dari permukaan

2) Laju aliran fluida

3) Percepatan gravitasi

4) Kerapatan fluida

Tekanan fluida pada suatu tempat bergantung pada

pernyataan nomor….

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 2 dan 3

D. 1, 2 dan 3

E. 1, 3 dan 4

Jawaban: E

Tekanan fluida pada suatu tempat bergantung

pada:

1) Ketinggian fluida dari permukaan

2) Percepatan gravitasi

3) Kerapatan fluida

C2

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada suatu bejana seperti gambar di atas memenuhi

Jawaban : E

Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang

dialami oleh sebuah benda jika benda tersebut

berada pada kedalaman h dari permukaan air di

dalam fluida .

C1

h

Page 242: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

227

persamaan . Pertanyaan tersebut sesuai

dengan prinsip ....

A. Pascal

B. Stokes

C. Bernoulli

D. Archimedes

E. Tekanan Hidrostatis

Mendskripsikan

konsep tekanan

hidrostatis pada

kehidupan sehari-

hari

Menjelaskan

konsep dan

besaran tekanan

hidrostatis

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Kolam renang yang dalamnya 2,4 m berisi penuh air

dengan 1 kg/m3 dan g = 10 m/s

2. Tekanan

hidrostatis suatu titik yang berada 20 cm di atas dasar

kolam adalah .....

A. 10 kPa

B. 15 kPa

C. 22 kPa

D. 30 kPa

E. 32 kPa

1 1 2 4 2

1 1 2 2

1 22

22 22

Jawaban: C

Diketahui :

hk = 2,4 cm

= 1000 kg/m3

g = 10 m/s

2

hh= 20 cm = 0,2 m

Ditanya : Ph = ... ?

Jawab :

C3

4. Perhatikan gambar di bawah ini! Jawaban: B C3

Page 243: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

228

Seekor ikan berada di akuarium dengan percepatan

gravitasi 10 m/s2, tekanan hidrostatis yang diterima ikan

tersebut adalah....

A. 6000 Pa

B. 8000 Pa

C. 9000 Pa

D. 10000 Pa

E. 14000 Pa

1 1 8

8

Diketahui :

h = 140 cm – 60 cm =80 cm=0,8 m

= 1000 kg/m3

g = 10 m/s

2

Ditanya : Ph = ... ?

Jawab :

Mengimplemen-

tasikan konsep

tekanan hidrostatis

pada fluida

Menentukan nilai

tekanan

hidrostatis pada

fluida

5. Perhatikan gambar di bawah ini!

Seorang penyelam menyelam ke dasar kolam dengan

kedalaman h membawa alat pengukur tekanan

hidrostatis, alat tersebut menunjukkan angka 2 bar

(200.000 Pa), maka kedalaman kolam tersebut adalah

....

A. 20 m

B. 40 m

C. 50 m

2 1 1

2 1

2

1

2

Jawaban: A

Diketahui :

2 2 Pa

1 kg/m2

g = 10 m/s2

Ditanya : = ... ?

Jawab :

C3

Page 244: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

229

D. 70 m

E. 80 m

Menentukan nilai

kedalaman suatu

benda pada

konsep tekanan

hidrostatis

6. Tekanan yang diberikan zat cair akan diteruskan sama

besar ke segala arah merupakan pernyataan dari....

A. Boyle

B. Archimedes

C. Prinsip Pascal

D. Utama Hidrostatis

E. Kekekalan energi mekanik

2

2

1

1

Jawaban: C

Prinsip Pascal yaitu tekanan yang

diberikan zat cair akan diteruskan sama besar ke

segala arah.

C1

7. Perhatikan gambar di bawah ini!

Seekor ikan berenang di dalam akuarium. Besar tekanan

yang dirasakan ikan akan bergantung dari:

1) Berat ikan

2) Massa ikan

3) Massa jenis air

4) Kedalaman posisi ikan dari permukaan

Dari pernyataan tersebut, yang benar adalah....

A. 1 dan 2

B. 1 dan 4

C. 2 dan 3

D. 2 dan 4

E. 3 dan 4

Jawaban: E

Tekanan yang dialami oleh ikan bergantung

terhadap

1. Massa jenis fluida (air)

2. Percepatan gravitasi

3. Kedalaman ikan dari permukaan

Jadi yang sesuai yaitu 3 dan 4

C2

Page 245: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

230

Mendeskripsikan

konsep prinsip

Pascal

Mendeskripsikan

konsep prinsip

Pascal

8. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah pompa hidrolik memiliki perbandingan

diameter penghisap 1:4. Jika penghisap besar dimuati

mobil dengan berat 16000 N, maka agar seimbang pada

penghisap kecil harus diberi gaya sebesar....

A. 10 N

B. 20 N

C. 25 N

D. 30 N

E. 40 N

1

16

4

4 16

16 16

16

16

Jawaban: A

Diketahui :

d1 : d2= 1:40

= 16000 N

Ditanya : = ... ?

Jawab :

1 N

C3

9. Perhatikan gambar di bawah ini!

Luas penampang dongkrk hidrolik masing-masing 0,04

5

4

1

5 1 4

Jawaban: C

Diketahui :

A1 = 0,04 m2

= 0,1 m2

= 5 N

Ditanya : = ... ?

Jawab :

C3

Page 246: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

231

m2 dan 0,1 m

2. Jika gaya masukan adalah 5 N, maka

gaya keluaran maksimum adalah...

A. 10,5 N

B. 11,5 N

C. 12,5 N

D. 13,5 N

E. 14,5 N

5

4

12 5 N

Menentukan nilai

gaya minumum

dan maksimum

yang bekerja

pada salah satu

penampang

10. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah pompa hidrolik membuat massa besar bisa

diangkat dengan gaya-gaya kecil sebagai hasil dari

prinsip....

A. Joule

B. Pascal

C. Newton

D. Bernoulli

E. Archimedes

Jawaban: B

Contoh aplikasi hukum Pascal:

1. Dongkrak hidrolik

2. Pompa hidrolik ban sepeda

3. Mesin hidrolik pengangkat mobil

4. Rem piringan

5. Mesin pengepres hidrolik

C1

Mendeskripsikan

konsep Hukum

Archimedes dalam

kehidupan sehari-

hari

Mendeskripsi-

kan konsep

Hukum

Archimedes

dalam kehidupan

sehari-hari

11. Perhatikan gambar di bawah ini! Jawaban: A

Diketahui :

V = 40 cm3

= 4 x 10-5

m3

= 1000 kg/m3

Ditanya : FA…. ?

Penyelesaian :

C3

Page 247: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

232

Sebuah telur dengan volume 40 cm

3, dicelupkan

seluruhnya kedalam air, maka akan mendapat gaya tekan

ke atas sebesar…..

( = 1000 kg/m3)

A. 0,4 N

B. 2,5 N

C. 4 N

D. 25 N

E. 40 N

FA =

FA = 1000.10. 4 x 10-5

= 0,4 N

12. Gambar dibawah ini menunjukkan 6 N batu yang di

gantungkan pada neraca pegas sebelum dimasukkan ke

dalam air. Berat batu tersebut ketika dimasukkan

kedalam air menjadi 4 N.

Besar gaya apung yang bekerja pada batu tersebut

adalah….

A. 2 N

Jawaban: A

Diketahui :

Wu = 6 N

Wa = 4 N

Ditanya : FA =…. ?

Penyelesaian :

FA = Wu - Wa

FA = 6 4

FA = 2 N

C3

Page 248: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

233

B. 4 N

C. 5 N

D. 8 N

E. 10 N

Mengimplemen-

tasikan persamaan

Hukum

Archimedes dan

syarat terapung,

melayang dan

tenggelam

Menentukan

besar gaya apung

yang terjadi pada

benda di dalam

fluida

13. Di dalam sebuah gelas berisi air (⍴air = 1 g/cm3)

yang

terapung sebuah es (⍴es = 0,9 g/cm3) seperti pada

gambar di bawah ini!

Jika volume es yang muncul di permukaan air 50 cm

3,

maka volume es seluruhnya ialah ....

A. 45 cm3

B. 50 cm3

C. 90 cm3

D. 95 cm3

E. 500 cm3

Jawaban: E

Diketahui:

⍴air = 1 g/cm3

⍴es = 0,9 g/cm3

Ves = 50 cm3

Ditanyakan: Vtotal = ....?

Jawab:

W = Fa

⍴es .g. Vtotal =⍴air . g . V

0,9 .g. Vtotal =1 . g . (Vtotal

- 50)

0,9 . Vtotal - Vtotal = -50

-0,1 Vtotal = -50

Vtotal =

Vtotal = 500

C3

14. Sebuah batu tercelup ke dalam air laut, jika berat air

laut yang dipindahkan oleh batu sebesar 10,3 N dan

massa jenis air laut 1030 kg/m3, maka volume batu yang

tercelup tersebut adalah....

A. 300 m3

B. 500 m3

C. 800 m3

D. 1000 m3

Jawaban: D

Diketahui:

⍴air laut = 1030 kg/m3

Wair laut = 10,3 N

g = 10 m/s2

Ditanyakan: V = ....?

Jawab:

C3

Page 249: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

234

E. 1300 m3 Berat air laut

W = m.g

Gaya apung:

Fa = ⍴ g V

Dimana berat air yang tumpah sama dengan

gaya apung batu, sehingga dapat ditulis:

W = Fa

W = ⍴ g V

10,3 = 1030 . 10 V

10,3 = 10300 V

V = 10300/10,3

V = 1000 m3

Menunjukkan

konsep Hukum

Archimedes dan

syarat terapung,

melayang dan

tenggelam

Menunjukkan

konsep Hukum

Archimedes dan

syarat terapung,

melayang dan

tenggelam

15. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah batu berbobot 150 N, ketika terendam

sepenuhnya di bawah air, berat semu batu tersebut 102

N. Jika volume air yang tumpah oleh batu tersebut 4800

cm3 dan percepatan gravitasi 10 m/s

2, maka besar

densitas (massa jenis) air adalah....

A. 500 kg/m3

B. 1000 kg/m3

C. 2000 kg/m3

D. 3000 kg/m3

E. 5000 kg/m3

15 1 2

48

48 48 1 1

48

48 1

Jawaban: B

Diketahui :

Wu = 150 N

= 102 N

= 4800 cm3 = 48x10

-4 m

3

10 m/s2

Ditanya : = ... ?

Jawab :

Cari terlebih dahulu nilai dari gaya apung

C3

Page 250: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

235

1 kg/m3

16. Perhatikan gambar dibawah ini!

Mainan yang terdapat pada gelas tersebut dapat

terapung karena memenuhi persyaratan….

A.

B.

C.

D.

E.

Jawaban: C

Syarat benda terapung dalam fluida ialah Fa >

W atau massa jenis benda yang dimasukkan ke

dalam fluida lebih kecil dari massa jenis zat

cairnya ( )

C2

Menjelaskan

konsep tegangan

permukaan,

viskositas dan

kapilaritas

Mendeskripsikan

konsep viskositas

dan kapilaritas

17. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jarum dapat terapung pada permukaan air karena….

A. massa jenis jarum lebih kecil dari pada air

B. massa jenis jarum lebih besar dari pada air

Jawaban: E C2

Page 251: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

236

C. berat jenis jarum sama dengan berat jenis air

D. gaya apung Archimedes yang menunjukkan gaya

adhesi lebih besar daripada gaya kohesi jarum

E. tegangan permukaan air yang menunjukkan gaya

kohesi lebih besar daripada gaya adhesi jarum

18. Berikut ini pernyataan yang tidak benar tentang

viskositas adalah ....

A. kekentalan suatu fluida

B. gesekan antara satu lapisan dengan lapisan lain

dalam fluida

C. lapisan fluida kental bergerak dengan kecepatan

yang tidak seluruhnya sama

D. dalam fluida kental diperlukan gaya untuk

menggeser satu lapisan fluida terhadap yang lain

E. suatu benda yang dijatuhkan dalam fluida yang

viskositasnya tinggi, maka geraknya tidak akan

terhambat oleh gaya gesek fluida

Jawaban: E C2

Page 252: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

237

Menerapkan

persamaan konsep

tegangan

permukaan,

viskositas dan

kapilaritas

Menghitung nilai

besaran tegangan

permukaan pada

fluida

19. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah kawat U memiliki panjang 10 cm ditempatkan

secara horizontal di permukaan air sabun dan ditarik

perlahan dengan gaya 0,02 N untuk menjaga kawat agar

tetap seimbang, maka tegangan permukaan air tersebut

adalah....

A. 0,001 N/m

B. 0,01 N/m

C. 0,1 N/m

D. 1 N/m

E. 10 N/m

1 1

2

2

2

2 1

Jawaban: C

Diketahui:

Ditanyakan: = ....?

Jawab:

1 N/m

C3

20. Berikut ini besar gaya tegangan permukaan (F) dan

panjang permukaan gaya yang bekerja (d).

Jarum F (N) d (cm)

P 8 4

Q 20 4

R 20 5

Berdasarkan table di atas, jika air diberi sabun, maka

urutan jarum yang tenggelam terlebih dahulu ke dalam

air adalah….

A. P-Q-R

B. P-R-Q

C. Q-P-R

Jawaban: B

Jarum F (N) d (cm) (N/m)

P 8 4 200

Q 20 4 500

R 20 5 400

Ketika air diberi sabun maka tegangan

permukaan akan semakin kecil sehingga jarum

pun akan tenggelam. Urutan jarum yang akan

tenggelam dapat dilihat dari besarnya gaya

tegangan permukaan, maka semakin kecil

C3

Page 253: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

238

D. Q-R-P

E. R-P-Q

gayanya semakin cepat pula tenggelam

21. Perhatikan gambar di bawah ini!

Bola pejal di masukkan ke dalam wadah yang berisi

gliserin, dengan massa jenis 786 dengan

jari-jari 1 cm dan massa jenis gliserin

522 , dengan koefisien viskositas gliserin

Pa.s, maka kecepatan terminal bola pejal tersebut adalah

....

A. 0,1 m/s

B. 0,2 m/s

C. 0,4 m/s

D. 0,6 m/s

E. 0,7 m/s

786

522

1 41

2

9

2 1 1

9 1 41 786 522

2 1 1

12 69 264

2 1

12 69 264

416 1 4

Jawaban: C

Diketahui:

r = 1 cm = 10-2

m

Ditanyakan: v = ....?

Jawab:

C3

Menghitung nilai

viskositas suatu

fluida

22. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah bola besi dengan jari-jari 0,4 cm dimasukkan ke

dalam air secara vertikal dengan sudut kotaknya 60o,

1 1

4 4 1

4

6

Jawaban: A

Diketahui:

Ditanyakan: = ....?

Jawab:

C3

Page 254: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

239

jika tegangan permukaan air adalah 4 N/m, maka

kenaikan air pada wadah tersebut adalah....

A. 0,1 m

B. 0,5 m

C. 1,0 m

D. 1,5 m

E. 2,0 m

2

2 4 6

1 4 1 1

8

12

4

1 m

Menghitung nilai

besaran

kapilaritas

23. Perhatikan gejala kapilaritas seperti pada gambar di

bawah ini!

Jika diameter pipa 1 mm, massa jenis air 1x10

3 kg/m

3,

nilai h sebesar 4 cm, dan sudut kontak air dengan pipa

kapiler ( ) 60o, maka besar tegangan permukaan air

adalah ....

A. 0,2 N/m

B. 0,4 N/m

C. 0,6 N/m

D. 0,8 N/m

E. 1,0 N/m

1 1

1 1 1

5 1

4 1

6

2

2

4 1 1 5 1 1

2 6

4 1 1 5 1 1

212

4 1 5

1

2 1 2

Jawaban: A

Diketahui:

Ditanyakan: = ....?

Jawab:

C3

Mendeskripsikan

peristiwa tegangan

permukaan,

Menunjukkan

peristiwa

tegangan

24. Perhatikan gambar di bawah ini! Jawaban: C

C1

Page 255: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

240

viskositas dan

kapilaritas dalam

kehidupan sehari-

hari

permukaan,

viskositas dan

kapilaritas dalam

kehidupan

sehari-hari

Silet dapat hinggap di atas permukaan air, hal ini

disebabkan adanya ....

A. Adhesi

B. Kohesi

C. Meniskus

D. Kapilaritas

E. Tegangan permukaan air

25. Fenomena-fenomena dalam kehidupan sehari-hari yang

merupakan konsep viskositas adalah ....

A. Dongkrak hidrolik

B. Prinsip kapal selam

C. Tingkat kekentalan oli pelumas

D. Serangga berjalan diatas permukaan air

F. Butiran embun di atas daun menyerupai bola

Jawaban: C C2

Page 256: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

241

Lampiran B.2c

Soal Instrumen Tes Penelitian

Nama : Hari/ Tanggal :

Kelas : Mata Pelajaran : Fisika

Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda (X) pada pilihan ganda A, B,

C, D, dan E!

1. Amati pernyataan yang berkaitan dengan

fluida statis di bawah ini!

1) Ketinggian fluida dari permukaan

2) Luas penampang bidang

3) Percepatan gravitasi

4) Kerapatan fluida

Tekanan fluida pada suatu tempat

bergantung pada pernyataan nomor….

A. 1 dan 2

B. 1 dan 3

C. 2 dan 3

D. 1, 2 dan 3

E. 1, 3 dan 4

2. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada suatu bejana seperti gambar di atas

memenuhi persamaan .

Pertanyaan tersebut sesuai dengan hukum

....

A. Pascal

B. Stokes

C. Bernoulli

D. Archimedes

E. Tekanan Hidrostatis

3. Perhatikan gambar di bawah ini!

Kolam renang yang dalamnya 2,4 m berisi

penuh air dengan 1 kg/m3 dan g

= 10 m/s2. Tekanan hidrostatis suatu titik

yang berada 20 cm di atas dasar kolam

adalah .....

A. 10 kPa

B. 15 kPa

C. 22 kPa

D. 30 kPa

E. 32 kPa

4. Perhatikan gambar di bawah ini!

Seekor ikan berada di akuarium dengan

percepatan gravitasi 10 m/s2, tekanan

hidrostatis yang diterima ikan tersebut

adalah....

A. 6000 Pa

B. 8000 Pa

C. 9000 Pa

h

Page 257: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

242

D. 10000 Pa

E. 14000 Pa

5. Perhatikan gambar di bawah ini!

Pada sebuah dasar kolam air dideteksi

oleh alat pengukur tekanan hidrostatis

menunjukkan angka 2 bar (200.000 Pa),

maka kedalaman kolam tersebut adalah ....

A. 20 m

B. 40 m

C. 50 m

D. 70 m

E. 80 m

6. Tekanan yang diberikan zat cair akan

diteruskan sama besar ke segala arah

merupakan pernyataan dari....

A. Boyle

B. Archimedes

C. Prinsip Pascal

D. Utama Hidrostatis

E. Kekekalan energi mekanik

7. Perhatikan gambar di bawah ini!

Seekor ikan berenang di dalam akuarium.

Besar tekanan yang dirasakan ikan akan

bergantung dari:

1) Berat ikan

2) Massa ikan

3) Massa jenis air

4) Kedalaman posisi ikan dari

permukaan

Dari pernyataan tersebut, yang benar

adalah....

A. 1 dan 2

B. 1 dan 4

C. 2 dan 3

D. 2 dan 4

E. 3 dan 4

8. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah pompa hidrolik memiliki

perbandingan diameter penghisap 1:4.

Jika penghisap besar dimuati mobil

dengan berat 16000 N, maka agar

seimbang pada penghisap kecil harus

diberi gaya sebesar....

A. 10 N

B. 20 N

C. 25 N

D. 30 N

E. 40 N

9. Perhatikan gambar di bawah ini!

Luas penampang dongkrak hidrolik

masing-masing 0,04 m2 dan 0,1 m

2. Jika

gaya masukan adalah 5 N, maka gaya

keluaran maksimum adalah...

A. 10,5 N

B. 11,5 N

C. 12,5 N

D. 13,5 N

E. 14,5 N

10. Perhatikan gambar di bawah ini!

Page 258: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

243

Sebuah pompa hidrolik membuat massa

besar bisa diangkat dengan gaya-gaya

kecil sebagai hasil dari prinsip....

A. Joule

B. Pascal

C. Newton

D. Bernoulli

E. Archimedes

11. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah telur dengan volume 40 cm

3,

dicelupkan seluruhnya kedalam air, maka

akan mendapat gaya tekan ke atas

sebesar…..

( = 1000 kg/m3)

A. 0,4 N

B. 2,5 N

C. 4,0 N

D. 25 N

E. 40 N

12. Gambar dibawah ini menunjukkan 6 N

batu yang di gantungkan pada neraca

pegas sebelum dimasukkan ke dalam air.

Berat batu tersebut ketika dimasukkan

kedalam air menjadi 4 N.

Besar gaya apung yang bekerja pada batu

tersebut adalah….

A. 2 N

B. 4 N

C. 5 N

D. 8 N

E. 10 N

13. Di dalam sebuah gelas berisi air (⍴air = 1

g/cm3)

yang terapung sebuah es (⍴es = 0,9

g/cm3) seperti pada gambar di bawah ini!

Jika volume es yang muncul di

permukaan air 50 cm3, maka volume es

seluruhnya ialah ....

A. 45 cm3

B. 50 cm3

C. 90 cm3

D. 95 cm3

E. 500 cm3

14. Sebuah batu tercelup ke dalam air laut,

jika berat air laut yang dipindahkan oleh

batu sebesar 10,3 N dan massa jenis air

laut 1030 kg/m3, maka volume batu yang

tercelup tersebut adalah....

A. 300 m3

B. 500 m3

C. 800 m3

D. 1000 m3

E. 1300 m3

15. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah batu berbobot 150 N, ketika

terendam sepenuhnya di bawah air, berat

semu batu tersebut 102 N. Jika volume air

yang tumpah oleh batu tersebut 4800 cm3

dan percepatan gravitasi 10 m/s2, maka

besar densitas (massa jenis) air adalah....

A. 500 kg/m3

B. 1000 kg/m3

C. 2000 kg/m3

D. 3000 kg/m3

E. 5000 kg/m3

Page 259: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

244

16. Perhatikan gambar dibawah ini!

Mainan yang terdapat pada gelas tersebut

dapat terapung karena memenuhi

persyaratan….

A.

B.

C.

D.

E.

17. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jarum dapat terapung pada permukaan air

karena….

A. massa jenis jarum lebih kecil dari

pada air

B. massa jenis jarum lebih besar dari

pada air

C. berat jenis jarum sama dengan berat

jenis air

D. gaya apung Archimedes yang

menunjukkan gaya adhesi lebih besar

daripada gaya kohesi jarum

E. tegangan permukaan air yang

menunjukkan gaya kohesi lebih besar

daripada gaya adhesi jarum

18. Berikut ini pernyataan yang tidak benar

tentang viskositas adalah ....

A. kekentalan suatu fluida

B. gesekan antara satu lapisan dengan

lapisan lain dalam fluida

C. lapisan fluida kental bergerak dengan

kecepatan yang tidak seluruhnya sama

D. dalam fluida kental diperlukan gaya

untuk menggeser satu lapisan fluida

terhadap yang lain

E. suatu benda yang dijatuhkan dalam

fluida yang viskositasnya tinggi, maka

geraknya tidak akan terhambat oleh

gaya gesek fluida

19. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah kawat U memiliki panjang 10 cm

ditempatkan secara horizontal di

permukaan air sabun dan ditarik perlahan

dengan gaya 0,02 N untuk menjaga kawat

agar tetap seimbang, maka tegangan

permukaan air tersebut adalah....

A. 0,001 N/m

B. 0,01 N/m

C. 0,1 N/m

D. 1 N/m

E. 10 N/m

20. Berikut ini besar gaya tegangan

permukaan (F) dan panjang permukaan

gaya yang bekerja (d).

Jarum F (N) d (cm)

P 10 10

Q 20 5

R 20 1

Berdasarkan table di atas, jika air diberi

sabun, maka urutan jarum yang tenggelam

terlebih dahulu ke dalam air adalah….

A. P-Q-R

B. P-R-Q

C. Q-P-R

D. Q-R-P

E. R-P-Q

Page 260: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

245

21. Perhatikan gambar di bawah ini!

Bola pejal di masukkan ke dalam wadah

yang berisi gliserin, dengan massa jenis

786 dengan jari-jari 1 cm

dan massa jenis gliserin

522 , dengan koefisien viskositas

gliserin Pa.s, maka kecepatan terminal

bola pejal tersebut adalah ....

A. 0,1 m/s

B. 0,2 m/s

C. 0,4 m/s

D. 0,6 m/s

E. 0,7 m/s

22. Perhatikan gambar di bawah ini!

Sebuah bola besi dengan jari-jari 0,4 cm

dimasukkan ke dalam air secara vertikal

dengan sudut kotaknya 60o, jika tegangan

permukaan air adalah 4 N/m, maka

kenaikan air pada wadah tersebut

adalah....

A. 0,1 m

B. 0,5 m

C. 1,0 m

D. 1,5 m

E. 2,0 m

23. Perhatikan gejala kapilaritas seperti pada

gambar di bawah ini!

Jika diameter pipa 1 mm, massa jenis air

1x103 kg/m

3, nilai h sebesar 4 cm, dan

sudut kontak air dengan pipa kapiler ( )

60o, maka besar tegangan permukaan air

adalah ....

A. 0,2 N/m

B. 0,4 N/m

C. 0,6 N/m

D. 0,8 N/m

E. 1,0 N/m

24. Perhatikan gambar di bawah ini!

Silet dapat hinggap di atas permukaan air,

hal ini disebabkan adanya ....

A. Adhesi

B. Kohesi

C. Meniskus

D. Kapilaritas

E. Tegangan permukaan air

25. Fenomena-fenomena dalam kehidupan

sehari-hari yang merupakan konsep

viskositas adalah ....

A. Dongkrak hidrolik

B. Prinsip kapal selam

C. Tingkat kekentalan oli pelumas

D. Serangga berjalan diatas permukaan

air

E. Butiran embun di atas daun

menyerupai bola

Page 261: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

246

LAMPIRAN C

Instrumen Penelitian

1. Hasil Pretest

2. Hasil Posttest

3. Uji Normalitas Hasil Pretest

4. Uji Normalitas Hasil Posttest

5. Uji Homogenitas Hasil Pretest

6. Uji Homogenitas Hasil Posttest

7. Uji Hipotesis Hasil Pretest

8. Uji Hipotesis Hasil Posttest

9. Data Presentase Ranah Kognitif

Page 262: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

247

Lampiran C.1

Data Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Siswa

Nilai Pretets

Kontrol Eksperimen

1 52 32

2 28 24

3 36 32

4 32 36

5 32 12

6 8 24

7 20 40

8 36 16

9 44 24

10 24 32

11 20 40

12 32 32

13 32 24

14 44 40

15 32 20

16 44 20

17 32 32

18 24 20

19 32 20

20 24 32

21 32 24

22 32 48

23 16 24

24 16 20

25 12 28

26 24 32

27 32 28

28 40 44

29 36 32

30 32 20

31 24 28

32 52 20

33 28 24

Nilai Tertinggi 52 48

Nilai Terendah 8 12

Page 263: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

248

Data Pretest Kelas Kontrol

Perolehan Nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil pretest yang didapat dari kelas

kontrol adalah sebagai berikut:

8 12 16 16 20 20 24 24 24 24

24 28 28 32 32 32 32 32 32 32

32 32 32 32 36 36 36 40 44 44

44 52 52

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

a. Banyak data (N) = 33

b. Nilai terbesar (Xmaks) = 52

c. Nilai terkecil (Xmin) = 8

d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin

= 52 – 8

= 44

e. Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 33

= 1 + 5,01

= 6,01 6

f. Panjang kelas (P) =

=

7 3 7

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

kelas

Titik

Tengah

(xi)

xi2 fi . xi fi . xi

2

8 – 14 2 7,5 11 121 22 242

15 – 21 4 14,5 18 324 72 1296

22 – 28 7 21,5 25 625 175 4375

29 – 35 11 28,5 32 1024 352 11264

36 - 42 4 35,5 39 1521 156 6084

43 - 49 3 42,5 46 2116 138 6348

50 - 56 2 49,5 53 2809 106 5618

Jumlah 33 8540 1021 35227

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa nilai yaitu:

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

a. Rata-rata (

= ∑

=

= 30,94 31

Page 264: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

249

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

+ (

12

)

keterangan:

= tapi bawah kelas median = 28,5

n = jumlah seluruh frekuensi = 33

Fm = frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 13

fm = frekuensi kelas median = 11

P = panjang kelas = 7

Maka:

+ (

12

)

28 5 + (

12 33 13

11 7)

28 5 + (16 5 13

11 7)

28 5 + 2 23

3 73 31

c. Modus (MO)

Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

+ (

+ )

Keterangan:

= tepi bawah kelas modus = 28,5

= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 4

= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahya = 7

p = panjang kelas = 7

Maka:

+ (

+ )

28 5 + (4

4 + 7 7)

28 5 + (4

11 7)

28 5 + 2 54 31 4 31

Page 265: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

250

d. Standar Deviasi (S)

Nilai standar deviasi dapat ditentukan dengan rumus statistik berikut ini:

√ ∑

1

√33 35227 1 21

33 33 1

√1162491 1 42441

33 32

√12 5

1 56

√113 68

1 66

Page 266: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

251

Data Pretest Kelas Eksperimen

Perolehan Nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil postest yang didapat dari kelas

kontrol adalah sebagai berikut:

12 16 20 20 20 20 20 20 20 24

24 24 24 24 24 24 28 28 28 32

32 32 32 32 32 32 32 36 40 40

40 44 48

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

a. Banyak data (N) = 33

b. Nilai terbesar (Xmaks) = 48

c. Nilai terkecil (Xmin) = 12

d. Jangkauan (J) = 48 – 12 = 36

e. Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 33

= 1 + 5,01

= 6,01 6

f. Panjang kelas (P) =

=

= 6

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

kelas

atas

Titik

Tengah

(xi)

xi2 fi . xi fi . xi

2

12 – 17 2 11,5 14,5 210,25 29 420,5

18 – 23 7 17,5 20,5 420,25 143,5 2941,75

24 – 29 10 23,5 26,5 702,25 265 7022,5

30 – 35 8 29,5 32,5 1056,25 260 84,50

36 - 41 4 35,5 38,5 1482,25 154 59,29

42 - 47 1 41,5 44,5 1980,25 44,5 1980,25

48 - 53 1 47,5 50,5 2550,25 50,5 2550,25

Jumlah 33 8401,75 946,5 29294,25

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa nilai yaitu:

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

a. Rata-rata (

= ∑

= 946 5

= 28,68

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

Page 267: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

252

+ (

12

)

keterangan:

= tapi bawah kelas median = 23,5

n = jumlah seluruh frekuensi = 33

Fm = frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 9

fm = frekuensi kelas median = 10

P = panjang kelas = 6

Maka:

+ (

12

)

23 5 + (

12 33 9

1 2)

23 5 + (16 5 9

1 2)

23 5 + 1 5

35 25

c. Modus (MO)

Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

+ (

+ )

Keterangan:

= tepi bawah kelas modus = 23,5

= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = 3

= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahya = 2

p = panjang kelas = 6

Maka:

+ (

+ )

23 5 + (3

3 + 2 2)

23 5 + (3

5 2)

23 5 + 1 2 28 2

d. Standar Deviasi (S)

Nilai standar deviasi dapat ditentukan dengan rumus statistik berikut ini:

√ ∑

1

Page 268: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

253

√33 29294 25 946 5

33 33 1

√96671 25 895862 25

33 32

√7 848

1 56

√67 9

8 19 8

Page 269: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

254

Lampiran C.2

Data Hasil Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

No Nilai Posttest

Kontrol Eksperimen

1 60 76

2 48 64

3 64 76

4 80 76

5 76 80

6 60 68

7 72 84

8 68 56

9 68 48

10 60 80

11 60 80

12 48 88

13 76 80

14 76 80

15 52 84

16 76 56

17 72 76

18 44 72

19 44 80

20 72 72

21 72 72

22 64 84

23 56 68

24 72 60

25 64 72

26 52 72

27 68 56

28 60 64

29 64 60

30 80 68

31 64 68

32 72 64

33 68 84

Nilai Tertinggi 80 88

Nilai Terendah 44 48

Page 270: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

255

Hasil Posttest Kelas Kontrol

Perolehan Nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil posttest yang didapat

dari kelas kontrol adalah sebagai berikut:

44 44 48 48 52 52 56 60 60 60

60 60 64 64 64 64 64 68 68 68

68 72 72 72 72 72 72 76 76 76

76 80 80

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

a. Banyak data (N) = 33

b. Nilai terbesar (Xmaks) = 80

c. Nilai terkecil (Xmin) = 44

d. Jangkauan (J) = Xmaks - Xmin

= 80 – 44

= 36

e. Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 33

= 1 + 5,01

= 6,01 6

f. Panjang kelas (P) =

=

6

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Postest Kelas Kontrol

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

kelas

Titik

Tengah

(xi)

xi2 fi . xi fi . xi

2

44 – 49 4 43,5 46,5 2162,25 186 8649

50 – 55 2 49,5 52,5 2756,25 105 5512,5

56 – 61 6 55,5 58,5 3422,25 351 20533,5

62 – 67 5 61,5 25,8 665,64 129 3328,2

68 - 73 10 67,5 70,5 4970,25 705 49702,5

74 – 79 4 73,5 76,5 5852,25 306 23409

80 - 85 2 79,5 82,5 6806,25 165 13612,5

Jumlah 33 412,8 26635,14 1947 124747,20

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa nilai yaitu:

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

a. Rata-rata (

= ∑

=

= 59

Page 271: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

256

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

+ (

12

)

keterangan:

= tapi bawah kelas median = 61,5

n = jumlah seluruh frekuensi = 33

Fm = frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 12

fm = frekuensi kelas median = 5

P = panjang kelas = 6

Maka:

+ (

12

)

61 5 + (

12 33 12

5 2)

61 5 + (16 5 12

5 2)

61 5 + 1 8

29 52

c. Modus (MO)

Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

+ (

+ )

Keterangan:

= tepi bawah kelas modus = 61,5

= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = -1

= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahya = -5

p = panjang kelas ( interval kelas ) = 6

Maka:

+ (

+ )

61 5 + ( 1

5 + 1 2)

61 5 + 167 2 61 5 + 33 61 83

Page 272: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

257

d. Standar Deviasi (S)

Nilai standar deviasi dapat ditentukan dengan rumus statistik berikut ini:

√ ∑

1

√33 124747 2 1947

33 33 1

√4116657 65 379 8 9

33 32

√325848 65

1 56

√3 8 6

17 57

Page 273: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

258

Data Postest Kelas Eksperimen

Perolehan Nilai terendah hingga tertinggi berdasarkan hasil postest yang didapat dari kelas

kontrol adalah sebagai berikut:

48 56 56 56 60 60 64 64 64 68

68 68 68 72 72 72 72 72 76 76

76 76 80 80 80 80 80 80 84 84

84 84 88

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

a. Banyak data (N) = 33

b. Nilai terbesar (Xmaks) = 88

c. Nilai terkecil (Xmin) = 48

d. Jangkauan (J) = 88 – 48 = 40

e. Banyak kelas (k) = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 33

= 1 + 5,01

= 6,01 6

f. Panjang kelas (P) =

=

= 6 67 7

Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Postest Kelas Eksperimen

Interval Frekuensi

(fi)

Batas

kelas

atas

Titik

Tengah

(xi)

xi2 fi . xi fi . xi

2

48 – 54 1 47,5 51 2601 51 2601

55 – 61 5 54,5 54 2916 270 14580

62 – 68 7 61,5 65 4225 455 29575

69 – 75 5 68,5 72 5184 360 25920

76 - 81 10 75,5 79 6241 790 62410

82 - 89 5 81,5 85 7225 425 36125

Jumlah 33 28392 2351 171211

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, maka dapat ditentukan beberapa nilai yaitu:

Untuk membuat tabel distribusi frekuensi dibutuhkan beberapa nilai, yaitu:

a. Rata-rata (

= ∑

=

Page 274: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

259

= 71,24

b. Median (Me)

Nilai median ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

+ (

12

)

keterangan:

= tapi bawah kelas median = 68,5

n = jumlah seluruh frekuensi = 33

Fm = frekuensi kumulatif sebelum kelas median = 13

fm = frekuensi kelas median = 5

P = panjang kelas = 7

Maka:

+ (

12

)

68 5 + (

12 33 13

5 2)

68 5 + (16 5 13

5 2)

68 5 + 1 4

69 9

c. Modus (MO)

Nilai modus ditentukan dengan rumus statistik berikut ini :

+ (

+ )

Keterangan:

= tepi bawah kelas modus = 68,5

= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya = -2

= selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahya = -5

P = panjang kelas = 7

Maka:

+ (

+ )

68 5 + ( 2

2 + 5 2)

Page 275: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

260

68 5 + 29 2

68 5 + 58 69 8

d. Standar Deviasi (S)

Nilai standar deviasi dapat ditentukan dengan rumus statistik berikut ini:

√ ∑

1

√33 171211 2351

33 33 1

√3572 25 55272 1

33 32

√122762

1 56

√11 63

3 41

Page 276: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

261

Lampiran C.3

Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol

Descriptives

Hasil Belajar Kelas Statistic Std. Error

Kelas Kontrol

Mean 30.4242 1.79173

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 26.7746

Upper Bound 34.0739

5% Trimmed Mean 30.3838

Median 32.0000

Variance 105.939

Std. Deviation 10.29269

Minimum 8.00

Maximum 52.00

Range 44.00

Interquartile Range 12.00

Skewness .057 .409

Kurtosis .169 .798

Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kelas Kontrol .167 33 .020 .961 33 .271

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Nilai Pretest Kelas

Eksperimen

Mean 28.0000 1.45644

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 25.0333

Upper Bound 30.9667

5% Trimmed Mean 27.7778

Median 28.0000

Variance 70.000

Std. Deviation 8.36660

Minimum 12.00

Maximum 48.00

Page 277: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

262

Range 36.00

Interquartile Range 12.00

Skewness .480 .409

Kurtosis -.144 .798

Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Skor Pretest Kelas Eksperimen .169 33 .018 .950 33 .133

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran C.4

Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol

Descriptives

Hasil Belajar Kelas Statistic Std. Error

Kelas Kontrol

Mean 64.6061 1.75914

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 61.0228

Upper Bound 68.1893

5% Trimmed Mean 64.8956

Median 64.0000

Variance 102.121

Std. Deviation 10.10550

Minimum 44.00

Maximum 80.00

Range 36.00

Interquartile Range 12.00

Skewness -.516 .409

Kurtosis -.523 .798

Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Nilai Posttest .131 33 .159 .943 33 .082 .131

a. Lilliefors Significance Correction

Page 278: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

263

Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen

Descriptives

Kelas Statistic Std. Error

Nilai Postest Kelas Eksperimen

Mean 71.7576 1.73152

95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 68.2306

Upper Bound 75.2846

5% Trimmed Mean 72.0875

Median 72.0000

Variance 98.939

Std. Deviation 9.94683

Minimum 48.00

Maximum 88.00

Range 40.00

Interquartile Range 16.00

Skewness -.498 .409

Kurtosis -.446 .798

Tests of Normality

Kelas Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Skor Postest Kelas Eksperimen .130 33 .173 .954 33 .174

a. Lilliefors Significance Correction

Lampiran C.5

Uji Homogenitas Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic

df1 df2 Sig.

Skor Pretest .437 1 64 .511

Page 279: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

264

ANOVA

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Skor Pretest

Between Groups 96.970 1 96.970 1.102 .298

Within Groups 5630.061 64 87.970

Total 5727.030 65

Lampiran C.6

Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Test of Homogeneity of Variances

Levene

Statistic

df1 df2 Sig.

Skor Postest .004 1 64 .950

ANOVA

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

Skor Postest

Between Groups 843.879 1 843.879 8.394 .005

Within Groups 6433.939 64 100.530

Total 7277.818 65

Lampiran C.7

Uji Hipotesis Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Uji Paired Sampel T-Test

Paired Samples Statistics

Mean N Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair 1 Skor Pretest 29.2121 66 9.38659 1.15541

Skor Posttest 68.1818 66 10.58142 1.30248

Page 280: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

265

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Skor Pretest & Skor

Posttest 66 .208 .093

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

Pair 1 Skor Pretest - Skor

Posttest -38.96970 12.59667 1.55054 -42.06634 -35.87305 -25.133 65 .000

Uji Independent Sample T-Test

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

Skor Pretest Kelas Eksperimen 33 28.0000 8.36660 1.45644

Kelas Kontrol 33 30.4242 10.29269 1.79173

Lampiran C.8

Uji Hipotesis Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Uji Independent Sample T-Test

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

Skor Posttest Kelas Eksperimen 33 71.7576 9.94683 1.73152

Kelas Kontrol 33 64.6061 10.10550 1.75914

Page 281: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

266

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Differen

ce

Std.

Error

Differen

ce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Skor

Pretest

Equal variances

assumed .437 .511 -1.050 64 .298 -2.42424 2.30900 -7.03701 2.18852

Equal variances

not assumed -1.050 61.436 .298 -2.42424 2.30900 -7.04072 2.19223

Skor

Posttest

Equal variances

assumed .004 .950 2.897 64 .005 7.15152 2.46835 2.22042 12.08261

Equal variances

not assumed 2.897 63.984 .005 7.15152 2.46835 2.22040 12.08263

Page 282: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

267

DATA PERSENTASE RANAH KOGNITIF

HASIL PRETEST KELAS KONTROL

Siswa

Jenjang Kognitif

C1 C2 C3

2 6 10 24 1 7 11 16 17 18 25 3 4 5 8 9 12 13 14 15 19 20 21 22 23

1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1

2 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

3 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1

4 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1

5 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

7 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0

8 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1

9 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1

10 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

12 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0

13 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1

14 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0

15 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1

16 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1

17 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

18 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1

19 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

20 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1

21 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

22 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0

23 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1

24 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

25 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0

26 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

27 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0

28 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0

29 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0

30 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0

31 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

32 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1

33 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1

11 15 12 13 12 6 11 4 12 11 11 6 14 16 3 10 6 16 5 8 5 7 11 6 19

51 67 132

39% 29% 33%

Page 283: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

268

DATA PERSENTASE RANAH KOGNITIF

HASIL POSTTEST KELAS KONTROL

Siswa

Jenjang Kognitif

C1 C2 C3

2 6 10 24 1 7 11 16 17 18 25 3 4 5 8 9 12 13 14 15 19 20 21 22 23

1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1

2 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1

3 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0

4 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1

5 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1

6 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1

7 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1

8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1

9 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

10 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1

11 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1

12 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1

13 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

14 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1

15 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1

16 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1

17 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1

18 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1

19 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0

20 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1

21 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1

22 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0

23 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1

24 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1

25 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1

26 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0

27 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1

28 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1

29 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0

30 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1

31 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1

32 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1

33 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1

25 23 27 28 27 16 23 19 24 22 21 16 22 20 18 17 19 25 15 17 20 19 19 23 28

103 152 278

78% 66% 70%

Page 284: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

269

DATA PERSENTASE RANAH KOGNITIF

HASIL PRETEST KELAS EKSPERIMEN

Siswa

Jenjang Kognitif

C1 C2 C3

2 6 10 24 1 7 11 16 17 18 25 3 4 5 8 9 12 13 14 15 19 20 21 22 23

1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0

2 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0

3 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0

4 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

5 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

6 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0

7 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1

8 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0

9 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0

10 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

12 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0

13 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0

14 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1

15 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0

16 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0

17 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

18 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

19 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

20 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1

21 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0

22 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0

23 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0

24 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

25 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0

26 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0

27 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1

28 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0

29 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0

30 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0

31 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0

32 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0

33 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1

9 15 13 13 18 3 11 6 11 8 8 4 8 13 4 5 7 15 5 3 20 6 6 14 6

50 66 116

38% 28% 29%

Page 285: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

270

DATA PERSENTASE RANAH KOGNITIF

HASIL POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

Siswa

Jenjang Kognitif

C1 C2 C3

2 6 10 24 1 7 11 16 17 18 25 3 4 5 8 9 12 13 14 15 19 20 21 22 23

1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1

2 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0

3 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1

4 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1

6 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1

7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1

8 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1

9 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0

10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1

11 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1

13 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1

14 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1

15 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

16 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1

17 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1

18 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1

19 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1

21 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1

23 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1

24 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1

25 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1

27 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1

28 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1

29 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1

30 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1

31 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1

32 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1

33 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1

25 25 28 30 30 25 24 18 26 25 23 25 25 25 23 21 21 26 18 17 22 21 20 18 31

51 67 107

39% 29% 27%

Page 286: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

271

LAMPIRAN D

Surat-Surat Penelitian

1. Lembar Observasi Pendahuluan

2. Lembar Validasi Soal

3. Surat Permohonan Izin Penelitian

4. Surat Keterangan Penelitian

5. Lembar Uji Referensi

6. Daftar Riwayat Hidup

Page 287: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

272

Lampiran D.1

Page 288: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

273

Page 289: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

274

Page 290: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

275

Lampiran D.2

Page 291: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

276

Page 292: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

277

Lampiran D.3

Page 293: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

278

Lampiran D.4

Page 294: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

279

Lampiran D.5

Page 295: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

280

Page 296: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

281

Page 297: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

282

Page 298: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

283

Page 299: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

284

Page 300: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

285

Page 301: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

286

Page 302: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

287

Page 303: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

288

Page 304: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

289

Lampiran D.6

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

NURWINDA SEPTIANA. Anak kedua dari dua bersaudara

pasangan Drs. Sugiman (Alm) dan Suyati (Almh). Lahir di

Sukabumi pada tanggal 13 September 1994 dan bertempat

tinggal di Negalasari Cibadak, RT 02 RW 024, Kecamatan

Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh penulis

diantaranya SD Negeri 05 Cibadak lulus pada tahun 2006, SMP Negeri 02

Cibadak lulus pada tahun 2009. Selanjutnya penulis melanjutkan sekolah di MA

Negeri Sukabumi dan lulus pada tahun 2012. Penulis tercatat sebagai mahasiswa

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Jurusan Pendidikan Ilmu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Program

Studi Pendidikan Fisika pada tahun 2012 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN-Undangan).

Page 305: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45474/1/(watermark... · pada Konsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan

290