pengaruh model pembelajaran aptitude...

218
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Quasi Eksperimen di SMPN 10 Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) DisusunOleh : WulanWidiastuti 107017001086 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014

Upload: nguyenkhuong

Post on 06-Mar-2019

274 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE

TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

(Quasi Eksperimen di SMPN 10 Tangerang Selatan)

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

DisusunOleh :

WulanWidiastuti

107017001086

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014

Page 2: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP
Page 3: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP
Page 4: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP
Page 5: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

i

ABSTRAK

Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)

Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Skripsi jurusan Pendidikan

Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta

Tujuan Penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui dan mendeskripsikan

hasil belajar matematika pada materi bangun ruang sisi datar dengan

menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI), (2)

untuk mengetahui dan mendeskripsikan hasil belajar matematika pada materi

bangun ruang sisi datar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional,

(3) untuk membandingkan hasil belajar matematika yang diajarkan dengan

menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) dengan

siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Tangerang Selatan tahun ajaran

2013/2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen.

Subjek penelitian ini adalah 82 siswa yang terdiri dari 41 siswa untuk kelas

eksperimen dan 41 siswa untuk kelas kontrol pada siswa kelas VIII. Instrumen

untuk mengumpulkan data pada penelitian ini berupa tes essay yang terdiri dari 18

soal.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction (ATI) berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.

Rata – rata hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) lebih tinggi daripada rata –

rata hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran

konvensional.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI), Hasil

Belajar Matematika Siswa.

WULAN WIDIASTUTI (P.MTK)

Page 6: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

ii

ABSTRACT

The Effect Aptitude Treatment Interaction (ATI) Model to Mathematics

Learning Outcomes. Skripsi Department of Mathematics Education, Faculty of

Tarbiyah and Teachers Training of State Islamic University Syarif Hidayatullah

Jakarta.

The purpose of this research were (1) Determine and describe

mathematics learning outcomes on material set by using Aptitude Treatment

Interaction (ATI) model, (2) Determine and describe mathematics learning

outcomes on material set by using conventional learning model, (3) Comparing

mathematics learning outcomes is taught using Aptitude Treatment Interaction

(ATI) with mathematics learning outcomes is taught using conventional learning

model. The research was implement on Junior High School 10 Tangerang Selatan

acdemic year 2013/2014. The method of this research is quasi-experiment. Subject

of this research were 82 student consist of 41 students on experiment class and 41

students on control class in grade VIII. Instrument to collect data on this study is

essay test consist of 18 items.

The result showed that the Aptitude Treatment Interaction (ATI) model has

effect on student's mathematics learning outcomes. Average student's mathematics

learning outcomes who were taught using Aptitude Treatment Interaction (ATI)

model is higher than average student's mathematics learning outcomes were

taught using conventional teaching model.

Keywords : Aptitude Treatment Interaction (ATI), Mathematics Learning

Outcomes

Wulan Widiastuti (P.MTK)

Page 7: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

iii

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Puji syukur penulis panjatakan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat serta karunia nikmat – Nya yang tiada batas sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction ( ATI ) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa “ ini

dengan baik. Sholawat dan salam semoga selelu tercurahkan atas baginda Nabi

Muhammad SAW , yang memberikan cahaya dalam hidup penulis berupa cahaya

islam.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan sebagaimana diharapkan. Walaupun waktu, tenaga dan pikiran

telah diperjuangkan dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis miliki,

demi terselesaikannya skripsi ini agar bermanfaat bagi penulis khususnya da bagi

pembaca pada umumnya.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga atas bimbingan, pengarahan,

dukungan serta bantuan dari berbagai pihak kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini. Untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada yang terhormat:

1. Nurlena Rifai MA, Ph. D Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hida yatullah Jakarta

2. Dr. Kadir, M.Pd dan Abdul Muin, S. Si, M.Pd selaku ketua dan sekretaris

jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Otong Suhyanto M. Si selaku dosen pembimbing I dan Khairunnisa S.Pd,

M.Si selaku dosen pembimbing II yang selalu sabar dan teliti dalam

mengoreksi dan membimbing penulis dalam membuat skripsi ini

Page 8: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

iv

4. Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan pengarahan dan masukan serta motivasi kepada penulis

mulai dari awal masuk perkuliahan sampai terselesaikannya skripsi ini.

5. Pimpinan dan seluruh staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan pada

umumnya dan Jurusan Pendidikan Matematika khususnya yang telah

memberikan kontribusi pemikiran melalui pengajaran dan diskusi yang

berkaitan dengan skripsi ini.

7. Paling istimewa untuk orang tua ku tercinta Ibunda Yanih yang telah

merawat , membesarkan, mendidik dan mencurahkan kasih sayang serta

tak bosan – bosan nya memberikan dukungan moril, materil, dukungan

dan doa untuk penulis.

8. Suami ku tercinta Dedi Rosadi yang selalu memberikan motivasi dan

dukungan secara moril dan materil serta kasih sayang sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dan calon bayi kita

Penulis berharap dan berdo’a kepada Allah SWT, agar seluruh pengorbanan

yang telah diberikan kepada penulis, akan mendapatkan balasan yang lebih

disisiNya, jazakumullah akhsanal jaza.

Jakarta, Agustus 2014

Penulis

Wulan Widiastuti

Page 9: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

v

DAFTAR ISI

hal

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK ...................................................................................................... i

ABSTRACT .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 9

C. Pembatasan Masalah ...................................................................... 9

D. Perumusan Masalah ....................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............... 11

A. Deskripsi Teoretik .......................................................................... 11

I. Hasil Belajar Matematika ......................................................... 11

1. Belajar dan Pembelajaran ................................................... 11

2. Matematika dan Belajar Matematika ................................. 15

3. Hasil Belajar Matematika ................................................... 18

II. Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) .... 23

1. Hakikat dan Pengertian Model Pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction (ATI) .............................................. 23

2. Pengelompokkan Siswa Berdasarkan Kemampuan .......... 26

3. Macam – macam Perlakuan (treatment) terhadap Perbedaan

Tingkat Kemampuan Siswa ............................................... 28

III. Model Pembelajaran Konvensional (Klasikal) ........................ 32

B. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................... 35

C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 38

D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 39

Page 10: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

vi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 40

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 40

B. Metode dan Desain Penelitian ........................................................ 40

C. Variabel Penelitian ......................................................................... 41

D. Populasi dan Sampel ...................................................................... 41

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 42

F. Instrumen Penelitian....................................................................... 43

1. Uji Validitas ............................................................................. 44

2. Uji Reliabilitas ......................................................................... 46

3. Uji Taraf Kesukaran ................................................................. 46

4. Uji Daya Pembeda.................................................................... 48

G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 49

1. Pengujian Prasyarat Analisis .................................................... 49

a. Uji Normalitas ................................................................... 50

b. Uji Homogenitas ................................................................ 51

2. Pengujian Hipotesis .................................................................. 52

H. Hipotesis Statistik .......................................................................... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 54

A. Deskripsi Data ............................................................................... 54

B. Pengujian Persyaratan Analisis ..................................................... 58

1. Uji Normalitas .......................................................................... 58

2. Uji Homogenitas ....................................................................... 59

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ........................................... 60

1. Pengujian Hipotesis .................................................................. 60

2. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 61

D. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 69

A. Kesimpulan.................................................................................... 69

B. Saran .............................................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... x

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 11: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Deskripsi Ranah Kognitif menurut Benyamin S. Bloom .......................... 19

Tabel 2.2 Perbandingan Kualitatif antara Model Pembelajaran Aptitude

Treatment Interacction (ATI) dengan Pembelajaran Konvensional ......... 33

Tabel 3.1 Indikator Kompetensi Tes Akhir ............................................................. 43

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Butir Soal ................................................................... 45

Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran .................................................. 47

Tabel 3.4 Hasil Uji Taraf Kesukaran ........................................................................ 47

Tabel 3.5 Hasil Uji Daya Pembeda Soal ................................................................... 49

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kemampuan Hasil Belajar Matematika Siswa

Kelas Eksperimen ................................................................................... 55

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Hasil belajar Matematika Siswa

Kelas Kontrol .......................................................................................... 56

Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Kelompok Eksperimen

dan Kelompok Kontrol.............................................................................. 57

Tabel 4.4 Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ............... 59

Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas .............................................................................. 59

Tabel 4.6 Hasil Uji Perbedaan dengan Statistik Uji t................................................ 61

Tabel 5 Kisi – kisi Uji Coba Tes Hasil Belajar Bangun Ruang Sisi Datar ............. 176

Tabel 6 Kriteria Skor Hasil Belajar Matematika..................................................... 177

Tabel 7 Nilai Post Test Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ..................... 185

Tabel 8 Penghitungan Validitas Tes Akhir ............................................................. 188

Tabel 9 Penghitungan Daya Pembeda Tes Akhir .................................................. 190

Tabel 10 Penghitungan Taraf Kesukaran Tes Akhir ................................................. 192

Tabel 11 Penghitungan Uji Reliabilitas Tes Akhir ................................................... 194

Tabel 12 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Tingkat Kesukaran dan Daya

Pembeda Tes Akhir ................................................................................... 194

Page 12: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

viii

viii

Tabel 13 Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen ........................................... 196

Tabel 14 Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ................................................. 200

Tabel 15 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen ......................................... 203

Tabel 16 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol ................................................ 204

Tabel 17 Perhitungan Uji Homogenitas .................................................................... 205

Tabel 18 Perhitungan Uji Hipotesis Statistik ............................................................ 206

Page 13: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ........... 71

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol .................. 102

Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa (LKS) ................................................................ 129

Lampiran 4 Modul Pembelajaran Siswa ................................................................. 151

Lampiran 5 Kisi – kisi Instrumen ........................................................................... 176

Lampiran 6 Soal Test Akhir .................................................................................... 178

Lampiran 7 Kunci Jawaban Soal Tes Akhir ........................................................... 181

Lampiran 8 Nilai Post Test Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol .............. 185

Lampiran 9 Langkah – langkah Perhitungan Validitas ........................................... 187

Lampiran 10 Langkah – langkah Perhitungan Daya Pembeda Tes ......................... 189

Lampiran 11 Langkah – langkah Perhitungan Uji Taraf Kesukaran Tes ................. 191

Lampiran 12 Langkah – langkah Perhitungan Uji Reliabilitas ................................ 193

Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya

Pembeda .............................................................................................. 194

Lampiran 14 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen ............................................. 195

Lampiran 15 Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen .................................... 196

Lampiran 16 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ..................................................... 199

Lampiran 17 Tabel Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ........................................... 200

Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen .................................. 203

Lampiran 19 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol ........................................ 204

Lampiran 20 Perhitungan Uji Homogenitas ............................................................ 205

Lampiran 21 Perhitungan Uji Hipotesis Statistik .................................................... 206

Lampiran 22 Tabel Nilai “r” Product Moment ........................................................ 207

Lampiran 23 Luas Kurva Di Bawah Normal ........................................................... 209

Lampiran 24 Nilai Kritis Distribusi F ...................................................................... 210

Lampiran 25 Nilai Kritis Distribusi t ........................................................................ 212

Page 14: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi manusia dan

Negara. Setiap Negara. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang

berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan adalah

segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Sejalan

dengan itu, Undang – Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 mengamanatkan

kepada Pemerintah, untuk mengusahakan dan menyelenggarakan satu

pendidikan nasional yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa. Hal ini senada dengan apa yang tertuang dalam Undang –

Undang Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi :

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan dalam kehidupan bangsa yang bertujuan

untukmengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Penyelenggara pendidikan atau dalam hal ini adalah sebuah lembaga atau

institusi pendidikan di Indonesia dari mulai tingkat dasar, menengah, hingga

perguruan tinggi sangat banyak dan memiliki tujuan institusional yang

beragam pula.2 Namun tujuan – tujuan institusional tersebut harus saling

menunjang menuju satu tujuan utama yaitu tujuan Pendidikan Nasional.

Dimana secara sederhana tujuan pendidikan adalah membina anak didik agar

memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap baik sehingga dengan

1Zainal Arifin, Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Bandung:Pt. Rosdakarya,

2011), cet.1, h. 149 2 E.T.Ruseffendi M, Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua Murid, Guru, dan

SPG, (Bandung:Tarsito, 1979), h.106

Page 15: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

2

kecerdasannya itu mereka mampu menghadapi tantangan – tantangan hidup di

masa yang akan datang.3

Belakangan ini arus globalisasi di seluruh dunia sangat pesat di segala

bidang kehidupan termasuk di bidang pendidikan. Maka, pendidikan Nasional

Indonesia harus mampu mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas di

tengah arus globalisasi tersebut. Karena “tanpa kesiapan Sumber Daya

Manusia berkualitas, lulusan suatu sekolah, maka terjangan arus globalisasi itu

akan amat sulit dihadapi.”4 Sumber Daya Manusia yang siap menghadapi

globalisasi dunia adalah manusia – manusia yang mampu bersaing dalam

tantangan sosial budaya, ekonomi, politik dan bidang – bidang kehidupan

lainnya.

Pembelajaran Matematika yang ada di tingkat satuan pendidikan dasar,

menengah, hingga perguruan tinggi mampu mengembangkan kemampuan

manusia dalam berpikir secara logis, sistematis, analisis, kritis dan kreatif.5

Semua kemampuan berpikir tersebut merupakan modal bagi manusia dalam

bertindak dan mengambil keputusan secara tepat dan cepat sesuai situasi yang

ada.

Kemampuan berpikir logis membantu setiap orang untuk berpikir secara

rasional dalam mengambil suatu keputusan, cara berpikir sistematis dan analitis

dengan belajar matematika membantu manusia terbiasa untuk memecahkan

masalah secara sistematis sehingga seseorang menjadi terhindar dengan cara

berpikir menarik kesimpulan secara “kebetulan”, dan kemampuan berpikir

kritis dan kreatif akan menunjang kesiapan manusia untuk bersaing dan

berkompetisi di bidang ekonomi dan teknologi di era ini. “Maka kita harus

menyadari bahwa matematika itu penting baik sebagai alat bantu, sebagai ilmu

3Iif Khoiru Ahmadi dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta:Prestasi

Pustaka, 2011), h.84 4ibid.,

5Yelli Oktavien dkk, Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Sekolah

Menengah Atas melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe JigSaw, vol.17 no.2 2012, h.22, 2013

(http://www.jpmipa.fpmipa.upi.edu/jurnal-terbaru-volume-17-nomor-2-oktober-2012/)

Page 16: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

3

(bagi ilmiyawan), sebagai pembimbing pola berfikir, maupun sebagai

pembentuk sikap.”6

National Councill of Teacher of Mathematics (NCTM) menetapkan

pemahaman, pengetahuan, dan kemampuan yang harus diperoleh siswa,

mulai dari taman kanak – kanak hingga kelas XII. Standar isi pada

NCTM memuat bilangan dan operasi aljabar, geometri, pengukuran,

analisis data, dan peluang yang secara eksplisit dijelaskan sebagai

kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam pembelajaran. Standar

prosesnya memuat kemampuan pemecahan masalah, penalaran dan

pembuktian, komunikasi, koneksi, dan representasi, yang merupakan cara

penting untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan 7

Hal ini menunjukkan bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang

memiliki kedudukan penting dalam pendidikan. Mengingat pentingnya mata

pelajaran matematika, maka pembelajaran matematika harus didesain agar

menarik minat siswa dan menumbuhkan dorongan untuk belajar matematika

sesuai dengan kemampuan mereka dan sesuai dengan yang mereka harapkan

sehingga kemampuan mereka khususnya mata pelajaran matematika dapat

berkembang optimal. Berdasarkan kenyataan yang ada, dalam kehidupan sehari

– hari di Sekolah Dasar maupun sekolah lanjutan pertama dan sekolah

menengah, masih banyak siswa yang menganggap mata pelajaran matematika

sebagai pelajaran yang tidak penting untuk dipelajari karena hanya membuat

kepala mereka pusing dengan rumus – rumus yang harus mereka hafalkan

apalagi jika ditambah dengan suasana kelas menegangkan. Hal ini dapat dilihat

dari hasil belajar siswa dalam bidang studi matematika yang masih

memprihatinkan. Selain itu, hal ini dapat dilihat dari data yang mendukung

opini tersebut, yaitu :

Berdasarkan artikel Jakarta kompas.com. “Pencapaian prestasi belajar

siswa Indonesia di bidang sains dan matematika, menurun”. Menurut The

Trends in International Mathematics and Science Study, secara internasional,

mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. “Dalam bidang MIPA, di antara

45 negara peserta TIMSS, siswa SMP kelas 2 Indonesia berada pada urutan

6E.T.Ruseffendi M, op. cit., h.39

7Yelli, loc.cit.

Page 17: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

4

ke – 34 untuk Matematika.”8Demikian hasil Trends in Mathematics and

Science Study (TIMSS) yang diikuti siswa kelas VIII Indonesia tahun 2011.

Penilaian yang dilakukan International Association for the Evaluation of

Educational Achievement Study Center Boston College tersebut, diikuti

600.000 siswa dari 63 negara. Untuk bidang Matematika, Indonesia berada di

urutan ke-38 dengan skor 386 dari 42 negara yang siswanya dites.Skor

Indonesia ini turun 11 poin dari penilaian tahun 2007.Dibandingkan dengan

hasil TIMSS yang muncul empat tahunan, justru terlihat penurunan yakni 403

poin pada tahun 1999, 411 poin pada 2003 dan anjlok menjadi 397 poin pada

tahun 2007”.9

Prestasi siswa Indonesia ini berada dibawah siswa Malaysia dan

Singapura. Siswa Malaysia memperoleh nilai rata – rata 593.10

Padahal jam

pelajaran matematika di Indonesia 136 jam untuk kelas VIII, lebih banyak

dibanding Malaysia yang hanya 123 jam dan Singapura 124 jam.Namun hasil

penelitian yang dipublikasikan di Jakarta pada 21 Desember 2006 itu

menyebutkan, prestasi Indonesia berada jauh di bawah kedua negara tersebut.

Prestasi matematika siswa Indonesia hanya menembus skor rata-rata

411.Sementara itu, Malaysia mencapai 508 dan Singapura 605 (400 = rendah,

475 = menengah, 550 = tinggi, dan 625 = tingkat lanjut).11

Maka dapat

disimpulkan bahwa waktu yang dihabiskan siswa Indonesia di sekolah tidak

sebanding dengan prestasi yang diraih, itu artinya ada sesuatu dengan

pembelajaran atau teknik pengajaran matematika di Negara Indonesia yang

harus diperbaiki.

Rendahnya hasil belajar juga terjadi di SMPN 10 Tangerang Selatan

.Hal ini terlihat dari data nilai ulangan harian kelas VIII yang rata – rata

siswanya masih mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimum). Selain itu, hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika

8

Rusman, Model – model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru,

(Bandung:Rajawali Pers, ), h.382 9http://edukasi.kompas.com/read/2012/12/14/09005434

10Ina v.s Mullis dkk, TIMSS 2007 international mathematics report, dari

http://timss.bc.edu/TIMSS2007/techreport.html 6 september 2013, h.38 11

http://www.topix.com/forum/world/indonesia/T36OLENKQ6R3G1130

Page 18: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

5

juga menunjukkan masih banyak masalah – masalah yang dihadapi siswa

dalam pembelajaran matematika. Diantaranya adalah motivasi belajar siswa

yang rendah, kemampuan dasar Matematika mereka juga rendah, dan tidak

adanya dukungan dari orangtua untuk belajar.(terlampir)

Guru merupakan kunci dalam pembelajaran, karena guru menyusun

desain pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil belajar.

Namun kenyataannya saat ini adalah guru lebih banyak menempatkan siswa

sebagai objek dan bukan subjek didik. Ada persepsi umum yang sudah berakar

dalam dunia pendidikan. Persepsi umum ini menganggap bahwa sudah

merupakan tugas guru untuk mengajar dan menyodori siswa dengan muatan –

muatan informasi dan pengetahuan. Sehingga tidak ada aktifitas aktif dan

kreatif dari siswa dalam pembelajaran di dalam kelas. Semua ini dapat

berakibat terhadap rendahnya pencapaian hasil belajar siswa.

Mencermati pentingnya pelajaran matematika maka optimalisasi

pembelajaran matematika di dalam kelas menjadi sangatlah penting juga.

Sehingga seluruh siswa mampu memberdayakan semua potensi yang

dimilikinya, mengembangkan inovasi dan kreativitasnya. “Karena Siswa

sebagai individu yang potensial tidak dapat berkembang banyak tanpa bantuan

guru dan masyarakat sekitar.”12

Potensi ini hanya dapat digali dan

dikembangkan serta di pupuk secara efektif melalui strategi pendidikan dan

pembelajaran yang terarah dan terpadu, yang dikelola secara serasi dan

seimbang dengan memperhatikan pengembangan potensi peserta didik secara

utuh dan optimal.

Tanpa guru dan orang tua sadari semua orang pada umumnya dan siswa

pada khususnya bisa mengembangkan masing – masing kecerdasan hingga ke

tingkat kompetensi yang memadai.13

Hampir semua orang memiliki kapasitas

untuk mengembangkan semua jenis delapan kecerdasan ke tingkat kinerja yang

cukup tinggi jika diberi dorongan, pengayaan, dan pengajaran yang sesuai.

12

E.T.Ruseffendi M, op. cit., h.7 13

Thomas Armstrong, Kecerdasan Multipel di dalam KelasEdisi Ketiga, Terj.dari Multiple

Intelligences in the Classroom Third Edition, oleh Dyah Widya Prabaningrum, (Jakarta:Pt.Indeks,

2013), cet.1, h.15

Page 19: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

6

Sejalan dengan itu seorang guru harus menyadari bahwa kecerdasan manusia

itu beraneka ragam. “Guru harus menghayati bahwa pada umumnya dari

sekelompok anak didiknya itu ada yang pandai, ada yang bodoh, dan ada yang

biasa – biasa saja.”14

Karena pada dasarnya manusia pun berbeda – beda,

apalagi dalam ruang lingkup kecil yaitu sebuah kelas, pastilah setiap siswanya

memiliki minat, selera, bakat, fisik, cara belajar, kecepatan belajar dan

sebagainya yang berbeda – beda pula.15

Mengingat kecepatan tiap –tiap peserta

didik dalam mencapai kompetensi pembelajaran tidak sama, maka dalam

pembelajaran terjadi perbedaan kecepatan belajar antara peserta didik yang

sangat pandai dan pandai dengan yang kurang pandai dalam pencapaian

kompetensi. Maka sebagai konsekuensinya ialah pengajaran pun harus

individual, yaitu pengajaran yang memperhatikan perbedaan – perbedaan

individu, agar siswa belajarnya lebih berhasil (efektif dan efisien) dan optimal

dan penuh tanggung jawab baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap

manusia pada umumnya.16

“Semua anak memiliki kecenderungan yang berbeda dalam kedelapan

jenis kecerdasan (kecerdasan linguistik, logis matematis, spasial, kinestetik

tubuh, musikal, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis) sehingga setiap

strategi tertentu mungkin akan sangat sukses pada satu kelompok siswa, dan

kurang berhasil pada kelompok lainnya.”17

Meskipun proses pembelajaran

ditujukan untuk semua kelompok peserta didik tapi juga mengakui dan

memberikan layanan sesuai dengan perbedaan – perbedaan individual peserta

didik sehingga pembelajaran memungkinkan berkembangnya potensi masing –

masing peserta didik secara optimal. Karena perbedaan – perbedaan individu

ini ada di antara para siswa, guru disarankan paling baik untuk menggunakan

berbagai strategi pengajaran dengan siswa mereka. Sehingga siswa dapat

belajar dengan baik dalam kondisi pengajaran yang tepat sesuai dengan

kemampuannya dan memperoleh kesempatan belajar yang berdiferensiasi dan

14

E.T.Ruseffendi M.op. cit., h.50 15

ibid., h.249 16

ibid., h.299 17

Armstrong, op.cit., h.79

Page 20: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

7

kualitas pengajaran yang berdiferensiasi pula. Demikian pula dalam

mengajarkan suatu topik, dan dalam pengajaran matematika pada umumnya,

kita harus mengatur strategi. “Berdasarkan kepada kondisi dan situasi yang ada

kita harus mengambil keputusan bagaimana strateginya.”18

Maka idealnya

strategi pembelajaran harus bertolak pada analisis kebutuhan dan karakteristik

masing – masing individu atau siswa sebagai peserta didik.

Namun realitasnya di lapangan, model pembelajaran yang

diimplementasikan di sekolah – sekolah saat ini pada umumnya masih bersifat

tradisional (konvensional) dan massal. “Pada pengajaran klasikal itu guru

mengajar sejumlah murid yang di asumsikan minatnya, kepentingannya,

kecakapannya, dan kecepatan belajarnya relatif sama”. 19

Dan memberikan

perlakuan yang sama kepada semua siswa dalam proses pembelajaran di dalam

kelas. Sementara keadaan kelas pada umum nya, bakat (aptitude) siswa sangat

heterogen .Dalam pembelajaran konvensional, bakat (aptitude) peserta didik

tersebar secara normal. Jika diberikan kepada mereka diberikan pembelajaran

yang sama dalam jumlah pembelajaran dan waktu yang tersedia untuk belajar,

maka hasil belajar yang dicapai akan tersebar secara normal pula. Pengajaran

tradisional (klasikal) itu tidak mampu memenuhi kepentingan siswa secara

individual sehingga siswa tidak dapat mengoptimalkan bakat yang dimilikinya

di dalam kelas.20

Pemenuhan kebutuhan individual ini akan lebih tidak dapat

terlayani bila kelas tradisional itu terdiri dari murid – murid yang kemampuan

individual antara yang seorang dengan yang lainnya sangat mencolok.

Pada pengajaran model itu guru tidak mungkin dapat memperhatikan

kepentingan murid orang demi orang, baik kecepatan belajarnya,

kesenangannya (seleranya), kebiasaan belajarnya, dan lain – lain. Biasanya ada

sebagian kecil individu yang terlayani yaitu yang sangat pandai (dengan diberi

tugas tambahan) dan anak yang belajar lambat (dengan diberikan bimbingan

khusus).Tetapi murid –murid pada umumnya secara individual kepentingannya

tidak dapat diperhatikan.

18

E.T.Ruseffendi M.op. cit., h.95 19

ibid.,h.231 20

ibid., h.249

Page 21: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

8

“Hasil beberapa penelitian Depdikbud (1994), menunjukkan sekitar

sepertiga peserta didik yang dapat digolongkan sebagai peserta didik berbakat

(gifted and talented) mengalami gejala “prestasi kurang” (underachiever).”21

Model strategi pelayanan pendidikan alternatif perlu dikembangkan untuk

menghasilkan peserta didik yang unggul melalui pemberian perhatian,

perlakuan dan layanan pendidikan berdasarkan bakat, minat dan

kemampuannya.

Model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) diharapkan

dapat mengatasi permasalahan yang sedang kita hadapi dalam dunia

pendidikan matematika di Indonesia. Karena secara substansif dan teoretik

Aptitude Treatment Interaction (ATI) dapat diartikan sebagai suatu konsep atau

pedekatan yang memiliki sejumlah strategi pembelajaran (treatment) yang

efektif digunakan untuk individu tertentu sesuai dengan kemampuannya

masing – masing.

Sebagai sebuah kerangka teoritik model pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction (ATI) berasumsi bahwa optimalisasi prestasi akademik

atau hasil belajar akan tercipta bilamana perlakuan – perlakuan dalam

pembelajaran disesuaikan sedemikian rupa dengan perbedaan kemampuan

siswa.

Fenomena yang digambarkan sebelumnya, baik yang menyangkut

rendahnya kualitas prestasi belajar matematika atau hasil belajar matematika

siswa maupun layanan pembelajaran yang belum dapat mengapresiasi dan

mengakomodasi perbedaan individu (aptitude) siswa merupakan suatu

tantangan yang harus dihadapi oleh guru. Maka dari permasalahan diatas

penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Model

Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil belajar

Matematika Siswa.

21

Hamzah B Uno, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran Sebuah konsep

Pembelajaran Berbasis Kecerdasan, (Jakarta:Pt. Bumi Aksara, 2009), h.2

Page 22: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

9

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan sebelumnya,

maka permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Masih rendahnya hasil belajar matematika pada siswa

2. Pembelajaran Matematika masih bersifat konvensional sehingga proses

belajar mengajar tidak memperhatikan keberagaman kemampuan siswa

3. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran

C. Pembatasan Masalah

Penelitian berharap agar tujuan penelitian ini menjadi jelas dan terarah,

masalah yang timbul dalam identifikasi masalah demikian banyaknya,

sehingga pada kesempatan ini sulit untuk diteliti semuanya. Maka dalam

penelitian ini akan difokuskan dan diukur pada ada atau tidaknya perbedaan

hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

Aptitude Treatment Interaction (ATI) pada kelas eksperimen dengan siswa

yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelas

control di SMPN 10 Tangerang Selatan kelas VIII Semester II, pada materi

Bangun Ruang Sisi Datar.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi serta pembatasan

masalah yang telah dipaparkan sebelumnya maka dapat dirumuskan

masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Aptitude

Treatment Intercation (ATI) dan hasil belajar siswa yang diajar

menggunakan pembelajaran konvensional pada pelajaran matematika ?

2. Apakah terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI)

terhadap hasil belajar matematika siswa ?

Page 23: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

10

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar

matematika siswa yang diajar menggunakan model Aptitude Treatment

Interaction (ATI) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar

menggunakan pembelajaran konvensional dan untuk mengetahui apakah

terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI) terhadap hasil

belajar matematika siswa

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti

untuk kepentingan teoritis-praktis akselerasi dalam peningkatan mutu

pendidikan.

1. Bagi siswa, dapat membantu dalam memahami pelajaran matematika,

mengoptimalkan kemampuan berpikir, tanggung jawab, dan kemampuan

siswa dalam kegiatan pembelajaran.

2. Bagi guru, dapat menjadi masukan dalam hal melaksanakan pembelajaran

dan menambah wacana tentang model pembelajaran yang efektif sebagai

upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika

3. Bagi peneliti, dapat memperluas wawasan tentang proses pembelajaran

dengan model Aptitude Treatment Interaction (ATI) dibidang matematika

dan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang kelak ingin menggunakan

model pembelajaran ini.

4. Bagi Pendidikan, memberikan sumbangan yang positif dalam usaha

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan

pembelajara matematika.

Page 24: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKADAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretik

I. Hasil Belajar Matematika

1. Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah suatu proses kegiatan yang bisa dilakukan secara

formal maupun informal dan merupakan komponen paling vital dalam

setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, sehingga tanpa

proses belajar sesungguhnya tidak pernah ada jenjang pendidikan.

Belajar bukan hanya bisa dilakukan disekoah, tetapi bisa juga

dilakukan diluar sekolah, seperti rumah, dijalan, ataupun disekeliling

kita. Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan dan

satu kegiatan yang dilakukan oleh setiap manusia sejak membuka

mata sampai menutup mata.” lifelong education” pada tahun 1970

diungkapkan Paul Engrand dalam mendeskripsikan konsep

pendidikan sepanjang hayat. “Jauh sekitar 15 abad yang lalu, Nabi

Muhammad SAW, pernah menyampaikan bahwa belajar memang

seharusnya sejak dalam buaian sampai ke liang lahat, minaal Mahdi

ilaal lahdi, from cradle to the grave”.1

Sepanjang kehidupan manusia disadari atau tidak sesungguhnya

selalu melakukan proses belajar. Berbagai cara belajar dilakukan oleh

manusia seperti dengan cara mendengar, membaca, melihat,

konsultasi dengan lingkungan luar, mengamati lingkungan dan lain

sebagainya. Bahkan kemampuan orang untuk belajar ini merupakan

salah satu ciri penting yang membedakan manusia dengan makhluk

lain. “Proses belajar bersifat individual dan kontekstual, artinya proses

1

Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar,

(Bandung:PT.Remaja Rosdakarya, 2011), Cet.1, h.2.

Page 25: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

12

belajar terjadi dalam diri peserta didik sesuai dengan perkembangan

dan lingkungannya.”2

Belajar pada dasarnya adalah suatu proses aktivitas mental

seseorang dalam beriteraksi dengan lingkungannya sehingga

menghasilkan perubahan tingkah laku yang positif baik perubahan

dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun psikomotor. Dikatakan

positif oleh karena perubahan perilaku itu bersifat adanya

penambahan dari perilaku sebelumnya yang cenderung menetap

(tahan lama dan tidak mudah dilupakan).3Senada dengan Gredler,

Gage (1984) dalam Sagala (2009) mendefinisikan belajara adalah

suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai

akibat dari pengalaman.Gagne (1977), seperti yang dikutip oleh Dahar

(1993:76), menyatakan bahwa belajar adalah sebuah proses perubahan

tingkah laku yang meliputi perubahan kecenderungan manusia, seperti

sikap, minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya, yaitu

peningkatkan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis kinerja. 4

Belajar juga merupakan proses aktivitas mental seseorang dari

tidak tahu menjadi tahu sehingga lebih mendalami suatu kondisi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah rangkaian

aktivitas yang menghasilkan perubahan positif menyangkut kognitif,

afektif, dan psikomotor. “Proses belajar menghasilkan perubahan

tingkah laku, namun tidak setiap perubahan perilaku merupakan hasil

belajar.”5

Hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari

kecakapan – kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki

seseorang. Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari

perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,

keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik. Hampir sebagian

2Bambang Warsita, Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya, (Jakarta:Rineka

Cipta, 2008), cet.1, h. 62. 3Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Prenada Media Grup, 2010), h.229

4Suyono, op.cit., h.12

5Sanjaya, op.cit., h. 230

Page 26: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

13

besar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan seseorang

merupakan hasil belajar.6

Dari pendapat yang dikemukakan oleh beberapa ahli di atas,

definisi belajar hampir selalu diidentikkan dengan adanya pengalaman

dan perubahan.Pengalaman merupakan interaksi antara individu

dengan lingkungan sebagai sumber belajarnya.Sedangkan perubahan

yang dimaksud adalah perubahan perilaku tetap berupa pengetahuan,

pemahaman, keterampilan, dan kebiasaan yang baru diperoleh

individu.

Pengalaman atau perubahan yang terjadi pada siswa merupakan

hasil dari kegiatan siswa dalam mengkonstruksi pemahamannya

terhadap suatu informasi yang diterima. Dalam membangun

pemahaman tersebut, siswa membutuhkan bimbingan individu lain di

luar dirinya agar tercipta pemahaman yang benar dan tidak salah

terhadap suatu informasi.

Berdasarkan deskripsi di atas, belajar dapat dirumuskan sebagai

proses siswa atau individu dalam membangun gagasan atau

pemahamannya terhadap suatu materi atau informasi, baik melalui

pengalaman mental, pengalaman fisik, maupun pengalaman sosial.

Diakhir proses belajar dihasilkan suatu perubahan yang dapat dilihat

dalam perilaku.

Jadi, belajar disini diartikan sebagai proses perubahan perilaku

tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham,

dari kurang terampil menjadi lebih terampil, dan dari kebiasaan lama

menjadi kebiasaan baru serta bermanfaat bagi lingkungan maupun

individu itu sendiri.

Peristiwa belajar disertai dengan proses pembelajaran akan

lebih terarah dan sistematis dibandingkan dengan belajar yang hanya

semata – mata berasal dari pengalaman dalam kehidupan sosial di

6Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung : PT

Remaja Rosdakarya, 2007), h. 103

Page 27: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

14

masyarakat. Belajar dengan proses pembelajran yang didalamnya

terdapat peran guru, bahan ajar dan lingkungan yang kondusif yang

sengaja diciptakan akan membuat belajar itu menjadi bermakna.

Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang

kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. Pembelajaran

secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan

antara pengembangan dan pengalaman hidup.

“Pembelajaran (instruction) adalah suatu usaha untuk membuat

peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta

didik.”7

Bisa dikatakan bahwa pembelajaran berarti adalah upaya

menciptakan suatu kondisi agar terjadi kegiatan belajar.

“Sadiman dkk memberikan pengertian tentang pembelajaran, yaitu

usaha – usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber – sumber

belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik.”8Dalam

Undang – Undang tahun 2003 tentang Sisdiknas Pasal 1 Ayat 20 juga

dijelaskan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.9

Jelas terlihat bahwa terdapat interaksi dua arah dari seorang

guru sebagai komunikator dan peserta didik sebagai komunikan dan

materi yang dikomunikasikan berisikan pesan berupa ilmu

pengetahuan, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer)

yang intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Dari pendapat yang dikemukakan di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa pembelajaran lebih ditekankan pada kegiatan

belajar siswa yang telah dirancang oleh guru dengan usaha yang

terencana melalui prosedur atau metode tertentu agar terjadi proses

perubahan perilaku secara komprehensif, hal yang paling penting

dalam proses pembelajaran ini adalah perlunya komunikasi timbal

7Warsita, op.cit., h.85

8ibid.,

9 ibid.,

Page 28: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

15

balik (transaksional) antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa,

baik itu secara langsung maupun tidak langsung.

2. Matematika dan Belajar Matematika

“Istilah “Matematika” berasal dari kata Yunani “mathein” atau

“manthenein” yang artinya “mempelajari”. Mungkin juga kata itu erat

hubungannya dengan kata Sansekerta “medha” atau “widya” yang

artinya ialah “kepandaian”, “ketahuan”, atau

“inteligensi”.”10

Berdasarkan asal katanya maka matematika dapat

diartikan sebagai ilmu yang didapat dengan cara belajar dan berpikir.

Menurut Russel bahwa matematika sebagai suatu studi yang dimulai

dari pengkajian bagian – bagian yang sangat dikenal menuju arah

yang tidak dikenal.11

Soedjadi memandang bahwa “matematika merupakan ilmu yang

bersifat abstrak, aksiomatik, dan deduktif.12

Matematika timbul karena

fikiran – fikiran manusia, yang berhubungan dengan idea, proses, dan

penalaran.Bila diumpamakan, memahami matematika itu seperti

membangun sebuah rumah. Bila fondasinya tidak kuat maka rumah itu

akan ambruk. Agar rumah itu kuat dan tahan lama, selain fondasinya,

juga tiang – tiangnya harus kuat dan harus dipelihara pula.

Dari berbagai pandangan dan pengertian di atas, dapat disarikan

bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang diperoleh

dengan bernalar yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan

cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan lambang – lambang

atau simbol dan memiliki arti serta dapat digunakan dalam

pemecahana masalah yang berkaitan dengan bilangan.

Belajar Matematika menurut Zoltan P. Dienes sistem

pengajarannya dibuat dalam usaha peningkatan pengajaran

10

Andi Hakim Nasoetion, Landasan Matematika, (Jakarta:Bharatara Karya Aksara, 1980),

cet.3, h.12. 11

Hamzah B Uno dan Masri Kudrat Umar, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran

Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan, (Jakarta:PT.Bumi Aksara, 2009), cet.1,

h.108. 12

ibid.,

Page 29: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

16

Matematika agar lebih mudah dapat dipelajari dan lebih

menarik.13

Dienes berpendapat bahwa ada 6 tahap dalam belajar dan

mengajarkan konsep matematika. Tahap - tahap itu ialah : (1) Bermain

bebas, (2) Permainan, (3) Penelaahan sifat bersama (searching for

communalities), (4) Representasi, (5) Penyimbulan, (6)

Pemformalan.14

Belajar matematika menurut Robert M. Gagne dalam belajar

matematika ada 2 objek yang dapat diperoleh siswa, objek langsung

dan objek tidak langsung. Objek tidak langsung antara lain ialah :

kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, mandiri (belajar,

bekerja, dan lain – lain), bersikap positif terhadap matematika, tahu

bagaimana semestinya belajar. Objek langsung ialah fakta,

keterampilan, konsep dan aturan (principle). Belajar oleh Gagne

dikelompokkan ke dalam 8 tipe belajar, yaitu : isyarat (signal) stimulus

respon rangkaian gerak (motor chaining), rangkaian verbal (verbal

chaining), memperbedakan (discrimination learning), pembentukan

konsep (concept formation), pembentukan aturan (principle

formation), dan pemecahan masalah (problem solving).15

Sementara pada pembahasan teori belajar – mengajar dari Bruner

hanya teori – teori atau dalil Bruner dalam belajar Matematika. Jerome

Bruner dalam teorinya menyatakan bahwa belajar matematika berhasil

jika proses pengajaran diarahkan kepada konsep – konsep dan struktur

– struktur yang terbuat dalam pokok bahasan yang diajarkan,

disamping hubungan yang terkait antara konsep – konsep dan struktur

– struktur. Dalil – dalil itu ialah : Dalil penyusunan (construction

theorem), dalil notasi (notation theorem), dalil kekontrasan dan

13

E.T.Ruseffendi M, Pengajaran Matematika Modern untk Orang Tua Murid, Guru dan

SPG, (Bandung:Tarsito,1979), h.134. 14

ibid., h. 136. 15

Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung : UPI Press,

2006), h. 79

Page 30: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

17

keanekaragaman (contras and variation theorem) dan dalil pengaitan

(connectivity theorem).16

Hakikat belajar matematika adalah suatu aktivitas mental untuk

memahami arti dan hubungan – hubungan serta simbol – simbol,

kemudian diterapkan pada situasi nyata. Matematika melibatkan

pengamatan, penyelidikan, dan keterkaitannya dengan fenomena fisik

dan sosial. Berkaitan dengan hal itu, maka belajar matematika

merupakan suatu kegiatan yang berkenaan dengan penyeleksian

himpunan – himpunan dari unsur matematika yang sederhana dan

merupakan himpunan – himpunan baru selanjutnya membentuk

himpunan baru yang lebih rumit. 17

Oleh karena itu, belajar

matematika merupakan suatu bentuk belajar yang dilakukan secara

sadar, terencana, dan berkesinambungan.

Dari uraian di atas mengenai matematika dan belajar

matematika, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika bagi

para siswa merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman

suatu pengertian maupun penalaran dalam suatu hubungan diantara

pengertian – pengertian itu. Dalam pembelajaran matematika para

siswa dibiasakan untuk memperoleh pemahaman melalui pengalaman

tentang sifat – sifat yang dimiliki dan yang tidak dimiliki dari

sekumpulan objek (abstrak). Siswa diberi pengalaman menggunakan

matematika sebagai alat untuk memahami atau menyampaikan

informasi misalnya melalui persamaan – persamaan, atau tabel – tabel

dalam model – model matematika yang merupakan penyederhanaan

dari soal – soal cerita atau soal – soal uraian matematika lainnya.

Pembelajaran matematika adalah suatu proses yang dirancang

oleh guru agar mampu mengelola semua komponen dalam belajar

matematika dan hendaknya antara komponen yang satu dengan yang

16

ibid., h. 91 17Hamzah B Uno, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran, (Jakarta : PT. Bumi

Aksara, 2009), h. 110.

Page 31: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

18

lainnya dapat berinteraksi secara harmonis dengan tujuan untuk

menciptakan belajar matematika yang efektif.

3. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar merupakan tolok ukur yang digunakan untuk

menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan

memahami suatu mata pelajaran, biasanya dinyatakan dengan nilai

yang berupa huruf atau angka-angka. Hasil belajar dapat berupa

keterampilan, nilai dan sikap setelah siswa mengalami proses belajar.

Melalui proses belajar mengajar diharapkan siswa memperoleh

kepandaian dan kecakapan tertentu serta perubahan-perubahan pada

dirinya.

Hasil belajar (achievement) merupakan realisasi atau pemekaran

dari kecakapan – kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki

seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari

perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,

keterampilan berpiki rmaupun keterampilan motorik. ”Hampir

sebagian terbesar dari kegiatan atau perilaku yang diperlihatkan

seseorang merupakan hasil belajar disekolah, hasil belajar ini dapat

dilihat dari penguasaan siswa akan mata – mata pelajaran yang

ditempuhnya yang dilambangkan dengan angka – angka atau huruf –

huruf seperti 0 – 10 atau A , B.”18

Dari proses belajar diharapkan siswa memperoleh prestasi

belajar yang baik sesuai dengan tujuan instruksional khusus yang

ditetapkan sebelum proses belajar berlangsung. Salah satu cara yang

dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar adalah

menggunakan tes. Tes ini digunakan untuk menilai hasil belajar yang

dicapai dalam materi pelajaran yang diberikan guru di sekolah.

Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan tolok ukur atau patokan yang menentukan tingkat

18

Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2009), cet. 5, h. 103.

Page 32: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

19

keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu materi

pelajaran dari proses pengalaman belajarnya yang diukur dengan tes.

Belajar yang berkenaan dengan hasil, (dalam pengertian banyak

hubungannya dengan tujuan pengajaran), Bloom dan kawan – kawan

mengembangkan ranah kognitif menjadi enam kelompok yang

tersusun secara hierarkis mulai dari kemampuan yang paling rendah

sampai kemampuan berpikir tingkat tinggi, yakni19

:

Tabel 2.1

Deskripsi Ranah Kognitif menurut Benyamin S. Bloom

No Sub Ranah Deskripsi

1 Pengetahuan

(knowledge)

1.1 Mengetahui hasil – hasil spesifik

(knowledge of specifics)

1.1.1 Mengetahui istilah (knowledge of

terminology)

1.1.2 Mengetahui fakta spesifik

(knowledge of specific facts)

1.2 Mengetahui jalan dan cara terdekat

terkait objek spesifik (knowledge of

ways and means of dealing with

specifics)

1.2.1 Mengetahui aturan umum

(knowledge of conventions)

1.2.2 Mengetahui kecenderungan dan

sistematika urutan (knowledge of

trends and sequences)

1.2.3 Mengetahui klasifikasi dan

kategori (knowledge of

classifications and categories)

1.2.4 Mengetahui kriteria (knowledge of

criteria)

1.2.5 Mengetahui metodologi (knowledge

of methodology)

1.3 Mengetahui sifat umum dan

asbtraksi suatu subjek

pengetahuan (knowledge of the

19Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar,

(Bandung:PT.Remaja Rosdakarya, 2011), Cet.1, h. 167

Page 33: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

20

universals and abstractions in

field)

1.3.1 Mengetahui prinsip dan

generalisasi (knowledge of

principles and generalizations)

1.3.2 Mengetahui teori dan struktur

pengetahuan (knowledge of

theories and structures)

2 Pemahaman

(comprehension)

2.1 Menerjemahkan makna pengetahuan

(translation)

2.2 Menafsirkan (interpretation)

2.3 Ekstrapolasi (extrapolation)

3 Penerapan

(application)

4 Analisis

(analysis)

4.1. Analisis unsur – unsur pengetahuan

(analysis of elements)

4.2. Analisis hubungan (analysis of

relationship)

4.3. Analisis prinsip – prinsip

pengorganisasian pengetahuan

(analysis of organizational

principles)

5 Sintesis

(synthesis)

5.1. Produksi komunikasi bagian –

bagian pengetahuan yang khas

(productions of unique

communications)

5.2. Produksi rancangan atau tujuan dan

makna dari suatu operasi ilmiah

tertentu (production of plan,

proposed set of operations)

5.3. Menurunkan suatu himpunan

hubungan yang abstrak (derivation

of a set abstract relations)

6 Evaluasi

(Evaluation)

6.1. Perkembangan terkait bukti internal

(judgments in terms of internal

evidence)

6.2. Perkembangan terkait kriteria

eksternal (judgments in terms of

external criteria)

Page 34: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

21

Kawasan kognitif yang berkenaan dengan tujuan pembelajaran

dapat dijelaskan sebagai berikut :20

A. Tingkat Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan di sini di artikan kemampuan seseorang dalam

menghafal atau mengingat kembali atau mengulang kembali

pengetahuan yang pernah diterimanya.

Contoh :

1) Siswa dapat menyebutkan kembali bangun – bangun geometri

yang berdimensi tiga

2) Siswa dapat menggambarkan satu buah segitiga sembarang

B. Tingkat Pemahaman (Comprehension)

Pemahaman di sini diartikan kemampuan seseorang dalam

mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan

sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah

diterimanya.

Contoh :

Siswa dapat menjelaskan dengan kata – katanya sendiri tentang

perbedaan bangun geometri yang berdimensi dua dan berdimensi

tiga.

C. Tingkat Penerapan (Application)

Penerapan di sini diartikan kemampuan seseorang dalam

menggunakan pengetahuan dalam memecahkan berbagai masalah

yang timbul dalam kehidupan sehari – hari

Contoh :

1) Siswa dapat menentukan salah satu sudut dari suatu segitiga

jika diketahui sudut – sudut lainnya

20

Hamzah B Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta:Pt Bumi Aksara, 2010), h. 35.

Page 35: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

22

2) Siswa dapat menghitung panjang sisi miring dari suatu segitiga

siku – siku jika diketahui sisi lainnya.

D. Tingkat Analisis (Analysis)

Contoh :

Siswa dapat mengolah data mentah melalui statistika, sehingga

dapat diperoleh harga – harga range, interval kelas,panjang kelas,

rata – rata dan standar deviasinya

E. Tingkat Sintesis (Synthesis)

Sintesis di sini diartikan kemampuan seseorang dalam mengaitkan

dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada

sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh

Contoh :

Siswa dapat mengemukakan formula baru dalam menyelesaikan

suatu masalah

F. Tingkat Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi di sini diartikan kemampuan seseorang dalam membuat

perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan criteria atau

pengetahuan yang dimilikinya.

Contoh :

1) Siswa dapat menilai unsur kepadatan isi, cakupan materi,

kualitas analisis dan gaya bahasa yang dipakai oleh seorang

penulis makalah tertentu

2) Siswa dapat menilai kualitas kemampuan pemikiran temannya

berdasarkan kemampuannya dirinya.

Dari definisi di atas, serta definisi-definisi tentang belajar,

pembelajaran, hasil belajar, dan matematika, maka dapat dirangkai

Page 36: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

23

sebuah kesimpulan bahwa hasil belajar matematika adalah merupakan

tolok ukur atau patokan yang menentukan tingkat keberhasilan siswa

dalam mengetahui dan memahami suatu materi pelajaran matematika

setelah mengalami pengalaman belajar yang dapat diukur melalui tes.

Dengan demikian, hasil belajar matematika pada penelitian ini adalah

tingkat penguasaan seseorang yang mencakup ranah kognitif yang

terbatas pada pemahaman (C2) dan penerapan (C3) sebagai akibat dari

proses belajar matematika.

II. Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)

1. Hakikat dan Pengertian Model Pembelajaran ATI

Secara substantif dan teoritik “Aptitude Treatment Interaction

(ATI)” dapat diartikan sebagai suatu konsep atau pendekatan yang

memiliki sejumlah strategi pembelajaran (treatment) yang efektif

digunakan untuk individu tertentu sesuai dengan kemampuannya

masing – masing . Teknik model pembelajaran Aptitude Treatment

Interaction (ATI) merupakan salah satu penerapan belajar tuntas

(mastery learning) dalam Kurikulum KTSP. Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan yang memiliki pendekatan berbasis kompetensi sangat

menjunjung tinggi dan menempatkan peran peserta didik sebagai

subjek didik. Ketuntasan belajar dalam KTSP ditetapkan dengan

penilaian acuan patokan pada setiap kompetensi dasar

Ciri utama Model Pembelajaran Aptitude Treatment

Interaction (ATI) ialah memberikan perhatian khusus kepada

perbedaan setiap individu siswa, di mana dalam setiap kelompok

siswa terdapat siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan

rendah. ATI berisikan sejumlah strategi dengan mengelompokkan

siswa berdasarkan kemampuannya, kemudian pada masing – masing

kelompok diberikan perlakuan pembelajaran yang berbeda – beda

sesuai dengan karakteristik cara belajar mereka. Tujuannya untuk

menciptakan dan mengembangkan suatu model pembelajaran yang

Page 37: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

24

betul – betul peduli dan memperhatikan keterkaitan antara

kemampuan (aptitude) seseorang dengan pengalaman belajar atau

secara khas dengan metode pembelajaran (treatment).

Cronbach berpendapat sebagaimana yang dikutip oleh

Syafruddin Nurdin bahwa ATI merupakan sebuah pendekatan yang

berusaha mencari dan menemukan perlakuan – perlakuan yang cocok

dengan perbedaan kemampuan (Aptitude)siswa.

Berdasarkan pengertian – pengertian yang dikemukakan diatas,

dapat diperoleh makna esensial dari model pembelajaran ATI,

sebagai berikut:

1) Pembelajaran ATI merupakan suatu konsep atau model yang

berisikan sejumlah strategi pembelajaran yang efektif digunakan

untuk siswa tertentu sesuai dengan perbedaan kemampuannya.

2) Sebagai sebuah kerangka teoritik model pembelajaran ATI

berasumsi bahwa optimalisasi prestasi akademik atau hasil

belajar akan tercipta bilamana perlakuan – perlakuan dalam

pembelajaran disesuaikan sedemikian rupa dengan perbedaan

kemampuan siswa.

3) Terdapat hubungan timbal balik antara prestasi belajar yang

dicapai siswa dengan pengaturan kondisi pembelajaran dikelas

atau dengan kata lain, prestasi belajar yang diperoleh siswa

(achievement) tergantung kepada bagaimana kondisi

pembelajaran yang dikembangkan guru dikelas.

Jadi, model pembelajaran ATI adalah suatu konsep atau model

yang mencakup sejumlah strategi pembelajaran dengan mengem-

bangkan kondisi pembelajaran yang efektif terhadap siswa yang

mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda. Dari rumusan

pengertian dan makna esensial yang telah dikemukakan diatas,

terlihat bahwa model pembelajaran ATI bertujuan untuk menciptakan

dan mengembangkan suatu model pembelajaran yang betul –betul

Page 38: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

25

peduli dan memperhatikan antara kemampuan seseorang dengan

pengalaman belajar atau khas dengan metode pembelajaran.21

Model pendekatan aptitude treatment interaction (ATI) yang

dikembangkan dalam penelitian ini terdiri dari empat tahapan

1. Treatment Awal

Treatment awal pada siswa ini dengan menentukan dan

menetapkan klasifikasi kelompok siswa berdasarkan tingkat

kemampuan (aptitude/ability)

2. Pengelompokkan siswa

Pengelompokkan siswa yang didasarkan pada treatment awal.

Siswa di dalam kelas diklasifikasikan menjadi tiga kelompok

yang terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan

rendah.

3. Memberikan perlakuan (Treatment)

Kepada masing – masing kelompok diberikan perlakuan

(treatment) yang dipandang cocok / sesuai dengan

karakteristiknya. Dalam pendekatan ini kepada siswa yang

berkemampuan “tinggi” diberikan perlakuan (treatment) berupa

self-learning melalui modul. Siswa yang memiliki kemampuan

“sedang” diberikan pembelajaran secara konvensional regular

teaching. Sedangkan kelompok siswa yang berkemampuan

“rendah” diberikan perlakuan (treatment) dalam bentuk regular

teaching + tutorial. Tutorial dapat diberikan oleh guru

matematika sendiri atau oleh tutor dan mentor yang sudah

menerima petunjuk dan bimbingan dari guru.

4. Achievement – Test.

Di akhir setiap pelaksanaan, uji coba dilakukan dalam penilaian

prestasi akademik / hasil belajar setelah diberikan perlakuan –

21

Syafrudin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa

dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat:Quantum Teaching, 2005), cet.1, h.39.

Page 39: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

26

perlakuan (treatment) pembelajaran kepada masing – masing

kelompok kemampuan siswa (tinggi, sedang, dan rendah).22

2. Pengelompokan Siswa Berdasarkan Kemampuan

Potensi peserta didik dapat dideteksi dari keberbakatan

intelektual pada peserta didik. Adapun cara pengumpulan informasi

untuk mengidentifikasi anak berbakat, yaitu dengan menggunakan

data subjektif.23

Untuk mengumpulkan data subjektif, sekolah dapat

mengembangkan sendiri dengan megacu pada konsepsi dan ciri

keberbakatan yang terkait. Penjaringan terhadap keberbakatan

intelektual dalam kelompok tertentu pada umumnya bertolak dari

perkiraan lebih kurang 15% sampai 25% populasi sampel yang

secara kasar merupakan identifikasi permulaan. Penjaringan itu bisa

menggunakan nominasi guru tentang kemajuan sehari – hari siswa,

namun bisa juga melalui penilaian beberapa mata pelajaran tertentu

tergantung dari tujuan penjaringan.24

Siswa di dalam kelas diklasifikasi menjadi tiga kelompok yang

terdiri dari siswa yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

Diantara kelas – kelas yang berdasarkan kemampuan yaitu :25

1) Kelompok yang berkemampuan tinggi (pandai)

Siswa yang berkemampuan tinggi mempunyai ciri – ciri

sebagai berikut : a) Belajar berjalan dan bicara lebih awal dan

cepat menguasai kosakata dalam jumlah yang banyak.

b)Pertumbuhan jasmani lebih baik, otot – otot kuat, motoriknya

gesit (lincah), dan energik. c) Haus akan ilmu pengetahuan, dan

menyukai serta sering mengikuti berbagai perubahan Dan

perkembangan ilmu pengetahuan. d)Mampu secara tepat

menarik suatu generalisasi, dapat mengenal hubungan antara

22

ibid., h. 42. 23Hamzah B Uno dan Masri Kudrat Umar, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran

Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan, (Jakarta:Bumi Aksara 2009), cet.1 h. 23. 24Ibid., h. 69. 25

ibid.,

Page 40: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

27

fakta yang satu dengan yang lain, cakrawala berfikirnya logis,

kritis dan suka berdebat. e) Memiliki rasa ingin tahu

(naturalcuriosity) yang tinggi sehingga nampak suka

membongkar – bongkar mainan dan membangunnya kembali.f)

Cepat dalam menerima, mengolah, memahami, dan menguasai

pembelajaran, prestasinya baik sekali dalam seluruh bidang

studi. g)Tepat mengerjakan tugas dengan hasil baik. h)Kurang

sabar mengikuti hal-hal yang rutin dan monoton. i) Cenderung

tidak memiliki gangguan nervous (mudah bingung). j) Daya

imajinasinya tinggi, dan mampu berfiki rabstrak. k) Cepat dalam

bekerja, dan melakukan tugas sehingga banyak memiliki waktu

luang.

2) Kelompok yang berkemampuan sedang

Siswa yang mempunyai kemampuan sedang memiliki ciri

– ciri sebagai berikut : a) Mempunyai energi yang cukup besar,

b) Dorongan ingin tahunnya cukup besar, c) Sikap sosialnya

lebih baik, d) Aktif, e) Lebih mampu melakukan abstraksi, f)

Cukup cepat dan lebih jelas menghayati hubungan – hubungan ,

g) Bekerja atas dasar rencana dan inisiatif sendiri, h) Suka

menyelidiki yang baru dan lebih luas, i) Lebih mantap dengan

tugas – tugas rutin yang sederhana, j) Lebih cepat mempelajari

proses – proses mekanik, k) Tidak menyukai tugas – tugas yang

tidak dimengerti, l) Tidak suka menggunakan cara hafalan dengan

ingatan, m) Percaya kepada kemampuan sendiri, dan) Cepat

malas kalau diberi hal – hal yang tidak menarik minatnya.

3) Kelompok yang berkemampuan rendah (lambat)

Siswa yang berkemampuan kurang pandai dalam artian

lambat, mempunyai ciri – ciri sebagai berikut : a) Lamban

dalam menerima dan mengelola pembelajaran, lamban dalam

bekerja, dalam memahami isi bacaan, menganalisis dan

memecahkan masalah. b) Kurang mampu berkonsentrasi,

Page 41: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

28

berkomunikasi dengan orang lain, mengemukakan pendapat,

kurang kreatif, dan mudah lupa (susah ingat, udahlupa). c) Tidak

berprestasi dalam akademiknya rendah dan hasil kerjanya tidak

memuaskan. d) Motoriknya lamban dalam belajar berjalan,

berbicara, gerakan otot – ototnya kendor dan tidak lincah.

e)Sering berperilaku yang kurang baik, kebiasaan jelek dan

tidak produktif.

3 Macam-macam Perlakuan (Treatment) Terhadap Perbedaan

Tingkat Kemampuan Siswa

Masing – masing kelompok diberikan perlakuan yang dipandang

cocok atau sesuai dengan karakteristiknya. Bagi kelompok siswa yang

memiliki kemampuan (aptitude) tinggi, perlakuan (treatment) yang

diberikan yaitu belajar mandiri (selflearning) dengan menggunakan

modul plus yaitu belajar secara mandiri melalui modul dan buku-buku

teks matematika yang relevan.

Proses belajar mandiri melalui modul didasari anggapan bahwa

siswa akan lebih baik belajar dengan cara mereka sendiri yang terfokus

langsung pada penguasaan tujuan khusus atau seluruh tujuan. Dalam

belajar mandiri, menurut Wedemeyer (1983) yang dikutip dari

Rusman , peserta didik yang belajar secara mandiri mempunyai

kebebasan untuk belajar tanpa harus menghadiri pembelajaran yang

diberikan guru/pendidik di kelas. Peserta didik dapat mempelajari

pokok materi tertentu dengan membaca modul.26

Modul bisa berisi berbagai macam kegiatan belajar, dan dapat

menggunakan berbagai media untuk lebih mengefektifkan proses

belajar mengajar. Modul merupakans uatu program belajar mengajar

terkecil, yang dipelajari oleh siswa sendiri secara perseorangan atau

diajarkan oleh siswa kepada dirinya sendiri (selfinstructional), setelah

26

Rusman, Model – Model Pembelajaran Mengembangkan profesionalisme Guru,

(Jakarta:Rajawali Pers), h. 353.

Page 42: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

29

siswa menyelesaikan satuan yang satu, dia melangkah maju dan

mempelajari satuan berikutnya.

Dalam sistem pengajaran dengan modul, murid – murid yang

cepat belajarnya tidak boleh ditahan untuk menunggu murid – murid

yang lambat.Hal ini berarti murid – murid dapat belajar menurut lajur

pemahamannya sendiri – sendiri.27

Modul sebagaimana pengertian sebelumnya merupakan salah

satu media cetak yang berbeda dari media cetak lainnya. Bedanya

dapat dilihat dari ciri – ciri yang dimiliki oleh modul itu sendiri.

Sebagaimana penjelasan James D. Russel yang dikutip oleh

Syafruddin Nurdin bahwa ciri – ciri modul adalah sebagai berikut (1)

Berbentuk pengajaran individual (invidualized), (2) Dalam

pelaksanaan pembelajaran ada kebebasan (freedom), (3) Terdapat

keluwesan (flexible), dan (4) Partisipasi aktif (active participation)28

.

Individualized atau pengajaran individual yang menjadi salah satu ciri

pengajaran modul, member peluang kepada siswa untuk mengikuti

dan menempuh pelajarannya sesuai dengan tingkat kemampuan.

Pendapat tersebut mengakui adanya perbedaan individual dikalangan

siswa dalam kelas. Sebagai konsekuensinya, maka kepada siswa yang

berbeda kemampuan perlu diberikan perlakuan pembelajaran yan

grelevan. Ada kemungkinan masing – masing siswa akan tidak sama

waktunya untuk suatu materi pelajaran.

Freedom, merupakan ciri modul yang memberikan kebebasan

dan kelonggaran yang cukup luas bagi siswa untuk belajar mandiri.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran modul lebih tinggi bila

dibandigkan dengan aktivitas guru. Karena guru sifatnya lebih banyak

memberikan motivasi atau dorongan kepada siswa dalam belajar.

Flexible, memberikan bagi siswa dan guru dalam proses belaja

27

B. Suryo Subroto, Sistem Pengajaran dengan Modul, (Yogyakarta:Pt Bina Aksara), cet.I,

h. 16. 28Syafrudin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa

dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat:Quantum Teaching, 2005), cet.1. h. 45.

Page 43: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

30

rmengajar. Siswa bisa belajar sesuai dengan kesanggupan atas

kemampuan dan seirama dengan gaya belajar mereka masing - masing.

Sementara itu, guru juga diberikan keluwesan dalam memilih dan

menentukan metode yang tepat. Active participation, dalam modu lini

member peluang kepada siswa untuk berpartisipasi aktif melalui

learning by doing, sehingga dengan demikian siswa betul – betul

terlibat dalam proses pembelajaran melalui dorongan yang diberikan

oleh guru. Cuxtis R. Finch dan John R. Crunkilton berpendapat

sebagaimana yang dikuti poleh Syafruddin Nurdin bahwa komponen –

komponen yang ada dalam modul meliputi : (1) Pendahuluan, (2)

Tujuan, (3) Pre-assesment, (4) Pengalaman belajar, (5) Sumber materi

, dan (6) Pos-assessment. Secara rinci, modul pembelajaran terdiri dari

petunjuk belajar siswa, tujuan instruksional umum dan khusus, isi dan

materi pelajaran, latihan, rangkuman ,tes formatif, dan umpan balik

atau tindak lanjut.29

Proses pembelajarannya bagi kelompok siswa yang

berkemampuan tinggi ini : Pertama, memberikan tugas membahas

satu pokok bahasan yang diikuti sejumlah prosedur dan langkah –

langkah tertentu. Hal ini dianalogkan degan memberikan problem

solving kepada siswa. Kedua & Ketiga, melalui self learning dengan

modul dan sumber – sumber lainnya siswa ditugaskan melakukan

pengumpulan informasi dan eksplorasi hal – hal yang berkaitan

dengan pokok bahasan yang dipelajari. Kempat, setelah melalui fase

satu, dua dan tiga diatas diharapkan siswa dapat memformulasikan

penjelasan – penjelasan formulating and explanation. Artinya, siswa

dapat menjelaskan apa – apa yang sudah dibaca, dipelajari dan

dibahasnya melalui self learning. Kelima, mengadakan analisis

terhadap langkah – langkah yang diterapkan diatas, lalu mencoba

29

Nurdin, Syafrudin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu

Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.(Ciputat: Quantum Teaching, 2005). h.53

Page 44: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

31

berusaha meningkatkan kepada pelaksanaan yang lebih baik untuk

waktu – waktu mengajar berikutnya.30

Sedangkan bagi kelompok siswa berkemampuan sedang

diberikan pembelajaran regular atau konvensional sebagaimana

biasanya. Artinya, sedemikian rupa guru harus mengikuti langkah –

langkah yang digariskan dalam Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan

Belajar Mengajar.

Terakhir, bagi kelompok siswa yang mempunyai kemampuan

yang rendah diberikan special treatment, yaitu berupa pembelajaran

dalam bentuk re-teachin dan tutorial. Perlakuan diberikan setelah

mereka bersama – sama kelompok sedang mengikuti pembelajaran

secara reguler (regularteaching). Re-teaching dan tutorial dipillih

sebagai perlakuan khusus untuk kelompok ini, didasarkan pada

pertimbangan bahwa mereka lamba dan sulit memahami serta

menguasai bahan pelajaran. Oleh karena itu, kelompok ini harus

mendapat apresiasi khusus dari guru berupa bimbingan dan bantuan

belajar dalam bentuk pengulangan pelajaran kembali melalui

tambahan jam belajar dan tutorial, sehingga dengan cara demikian

mereka dapat menguasai pelajaran yang diajarkan. Karena seperti

diketahui bahwa salah satu tujuan pengajaran atau program tutorial

adalah untuk memberikan bantuan dalam pembelajaran kepada siswa

yang lambat, sulit dan gagal dalam belajar, agar dapat mencapai

prestasi belajar secara optimal. Perlakuan khusus ini diselenggarakan

dalam bentuk pertemuan antaraguru dan siswa pada kelompok kecil,

yang diliputi oleh suasana Tanya – jawab , diskusi dan pengulangan

pelajaran kepada siswa satu – persatu (individual).

Proses pembelajaran bagi kelompok sedang dan rendah

meliputi :

1. Pendahuluan, yang mencakup aktivitas melakukan apersepsi,

menjelaskan tujuan pembelajaran, mengemukakan gambaran

30

Ibid., h. 129.

Page 45: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

32

umum kegiatan dan inti bahan pelajaran yang disampaikan, serta

mengadakan kegiatan – kegiatan yang menarik.

2. Kegiatan inti, yang memuat aktivitas menggunakan metode

pembelajaran, alat/media pembelajaran, sumber – sumber belajar

yang cocok dan tepat, memberi reinforcement, feedback serta

melakukan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung

melalui Tanya jawab.

3. Penutup, yang terdiri dari kegiatan menyimpulkan atau

merumuskan ikhtisar pelajaran dan melakukan tindak lanjut

berupa pemberian tugas/pekerjaan rumah kepada siswa.

Kemudian bagi kelompok siswa berkemampuan rendah diadakan

re-teaching + tutorial.

III. Model Pembelajaran Konvensional (Klasikal)

Dalam pembelajaran konvensional, bakat (aptitude) peserta didik

tersebar secara normal. Jika kepada mereka diberikan pembelajaran yang

sama dalam jumlah pembelajaran dan waktu yang tersedia untuk belajar,

maka hasil belajar yang dicapai akan tersebar secara normal pula. Dalam

hal ini dapat dikatakan bahwa hubungan antara bakat dan tingkat

penguasaan adalah tinggi. Sebaliknya, apabila bakat peserta didik

tersebar secara normal dan kepada mereka diberi kesempatan belajar

yang berbeda dalam kualitas pembelajarannya, maka besar kemungkinan

bahwa peserta didik yang dapat mencapai penguasaan akan bertambah

banyak. Dalam hal ini hubungan antara bakat (aptitude) dengan

keberhasilan akan menjadi semakin kecil.31

Dalam pembelajaran konvensional guru mengajar sejumlah murid

dalam ruangan, dimana murid – murid itu diasumsikan minatnya,

kepentingannya, kecakapannya, dan kecepatan belajar nya relatif sama.

Guru pada umumnya mendominasi kelas, murid pada umumnya pasif

31Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, (Jakarta:Prestasi

Pustaka, 2011), h. 99.

Page 46: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

33

dan hanya menerima. Pada pengajaran model itu, guru tidak mungkin

dapat memperhatikan kepentingan murid orang demi orang, baik

kecepatan belajarnya, kesenangannya (seleranya), kebiasaannya belajar,

dan lain – lain. Biasanya ada sebagian kecil individu yang terlayani yaitu

yang sangat pandai (dengan diberi tugas tambahan) dan anak yang

belajar lambat (dengan diberikan bimbingan khusus). Tetapi murid –

murid pada umumnya secara individual kepentingannya tidak dapat

diperhatikan.32

Tabel 2.2

Perbandingan Kualitatif antara Model Pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction (ATI) dengan Pembelajaran Konvensional

Langkah Aspek

Pembeda

Model ATI Pembelajaran

Konvensional

A. Persiapan 1.Tingkat

ketuntasan

Diukur dari

performance

peserta didik

dalam setiap

unit (satuan

kompetensi atau

kemampuan

dasar). Setiap

peserta didik

harus mencapai

nilai 75

Diukur dari

performance

peserta didik

yang dilakukan

secara acak

2. Satuan Acara

Pembelajaran

Dibuat untuk

satu minggu

pembelajaran,

dan dipakai

sebagai

pedoman guru

serta diberikan

kepada peserta

didik

Dibuat untuk

satu minggu

pembelajaran

dan hanya

dipakai sebagai

pedoman guru

3.Pandangan

terhadap

kemampuan

peserta didik

saat memasukan

Kemampuan

hampir sama,

namun tetap ada

variasi

Kemampuan

peserta didik

dianggap sama

32 E.T Ruseffendi, Pengajaran Matematika Modern untuk orang tua murid Guru dan

SPG, (Bandung : Tarsito, 1979), h.231.

Page 47: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

34

satuan

pembelajaran

tertentu

B.Pelaksanaan

Pembelajaran

4. bentuk

pembelajaran

dalam satu unit

kompetensi atau

kemampuan

dasar

Dilaksanakan

melalui

pendekatan

klasikal,

kelompok dan

individual

Dilaksanakan

sepenuhnya

melalui

pendekatan

klasikal

5. cara

pembelajaran

dalam setiap

standar

kompetensi atau

kompetensi

dasar

Pembelajaran

dilakukan

melalui

penjelasan guru

(lecture),

membaca secara

mandiri dan

terkontrol,

berdiskusi, dan

belajar secara

individual

Dilakukan

melalui

mendengarkan

(lecture),

Tanya jawab,

dan membaca

(tidak

terkontrol)

6. orientasi

pembelajaran

Pada terminal

performance

peserta didik

(kompetensi

atau

kemampuan

dasar) secara

individual

Pada bahan

pembelajaran

7. peranan guru Sebagai

pengelola

pembelajaran

untuk

memenuhi

kebutuhan

peserta didik

secara

individual

Sebagai

pengelola

pembelajaran

untuk

memenuhi

kebutuhan

seluruh peserta

didik dalam

kelas

8. fokus

kegiatan

pembelajaran

Ditujukan

kepada masing

– masing

peserta didik

secara

individual

Ditujukan

kepada peserta

didik dengan

kemampuan

menengah

9. penentuan

keputusan

Ditentukan oleh

peserta didik

Ditentukan

sepenuhnya

Page 48: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

35

mengenai satuan

pembelajaran

dengan bantuan

guru

oleh guru

C. Umpan

Balik

10.instrumen

umpan balik

Menggunakan

berbagai jenis

serta bentuk

tagihan secara

berkelanjutan

Lebih

mengandalkan

pada

penggunaan tes

objektif untuk

penggalan

waktu tertentu

11. cara

membantu

peserta didik

Menggunakan

sistem tutor

dalam diskusi

kelompok

(small-group

learning

activities) dan

tutor yang

dilakukan secara

individual

Dilakukan oleh

guru dalam

bentuk Tanya

jawab secara

klasikal

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini di antaranya adalah ;

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dani Puji Astuti yang berjudul “Efektifitas

Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction terhadap

Peningkatan Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Matematika

Peserta Didik” Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Berdasarkan hasil penelitian nya, model pembelajaran Aptitude Treatment

Interaction (ATI) lebih efektif daripada pembelajaran konvensional

terhadap peningkatan pemahaman konsep pederta didik. Berdasarkan hasil

perhitungan diperoleh nilai sig (2-tailed)=0,019<0,05 yang berarti bahwa

rata – rata normal gain tes pemahaman konsep peserta didik dengan model

pembelajaran aptitude treatment interaction (ATI) lebih tinggi daripada

peserta didik dengan pembelajaran konvensional.33

33 Dani Puji Astuti, digital library uin sunan kalijaga Yogyakarta, Efektifitas Model Pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Matematika Peserta Didik (http://digilib.uin-suka.ac.id/9064/2/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf) h. 138. Thn 2013

Page 49: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

36

2. Penelitian yang dilakukan oleh Novrita Rosadi yang berjudul Penerapan

Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Dalam

Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII MTSN Batu Taba. Jurusan

Pendidikan Matematika dan Ipa Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Pandang

Panjang. Analisis data hasil tes akhir dilakukan menggunakan uji-t.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh 𝑡� 𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=4.59>1.70=𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙,

dengan derajat kebebasan (𝑛1+𝑛2−2)=16+15−2=29, dan tingkat signifikan

95 % (𝛼=0,05), ternyata 𝑡� 𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 sehingga 𝐻0ditolak dan 𝐻1

diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction (ATI) lebih baik dari pada yang tidak menggunakan

dalam pembelajaran matematika di kelas VIII MTsN Batu Taba34

3. Penelitian yang dilakukan oleh Hepy Yusita Universitas Muhammadiyah

Gresik yang berjudul Implementasi Model Pembelajaran ATI (Aptitude

Treatment Interaction) pada Materi Pertidaksamaan Linier Satu Variabel

Kelas VII A SMP NU – 1 Gresik. Dari hasil analisis diperoleh data

aktivitas siswas dalam pembelajaran dengan model ATI tergolong baik.

Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata aktivitas untuk siswa

berkemampuan tinggi, sedang dan rendah sebesar 79.42%. Aktivitas guru

dalam pengelolaan pembelajaran ATI sebesar 94.2 % yang berada dalam

kategori sangat baik. Dilihat dari hasil tes secara individu terdapat 34

orang siswa yang tuntas belajar dan yang tidak tuntas yaitu 6 orang siswa,

namun secara klasikal dapat dikatakan telah tuntas belajarnya karena telah

mencapai standar ketuntasan yang ditetapkan, persentase ketercapaianya

34http://jurnal.umsb.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/JURNAL-NOVRITA-ROSADI.pdf

Page 50: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

37

sebesar 85 %. Kemudian dilihat dari respon siswa terdapat model

pembelajaran ATI di kelas responya positif, persentase yang menjawab

setuju sebesar 92.5 %.Berdasarkan pembelajaran ATI bahwa aktivitas

siswa tergolong baik, aktivitas guru tergolong sangat baik, ketuntasan

belajar siswa baik secara individu maupun klasikal dinyatakan tuntas dan

respon siswa positif. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa model

pembelajaran ATI Efektif dan dapat digunakan sebagai alternative dalam

proses pembelajaran matematika di kelas dengan siswa yang mempunyai

kemampuan berbeda.35

4. Penelitian yang dilakukan oleh Diny Rachmavia, Program Studi

Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Siliwangi Tasikmalaya yang berjudul Pengaruh Penggunaan

Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta Didik. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Aptitude Treatment

Interaction (ATI) mempunyai pengaruh positif terhadap kemampuan

pemecahan masalah matematik peserta didik. Hal ini ditunjukkan dengan

perolehan rata-rata tes kemampuan pemecahan masalah matematik kelas

eksperimen sebesar 29,03 lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan

rata-rata kelas kontrol sebesar 25,74. Selain itu, sikap peserta didik

terhadap pembelajaran matematika melalui penggunaan model

pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) menunjukkan sikap

positif. Artinya, sebagian besar peserta didik menunjukkan sikap yang baik

terhadap mata pelajaran matematika melalui penggunaan model

pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI).36

35http://digilib.umg.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jipptumg--hepyyusita-

937 36journal.unsil.ac.id/download.php?id=2177

Page 51: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

38

C. Kerangka Berpikir

Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang

melalui proses latihan atau pengalaman sehingga terjadi perubahan yang lebih

baik dari sebelumnya. Untuk mendapatkan keterampilan dan pengetahuan

maka diperlukan pembelajaran.Oleh karena itu, pembelajaran diupayakan

untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal.

Matematika memegang peranan penting dalam dunia pendidikan, baik

secara objek langsung (fakta, konsep, prinsip) maupun objek tak langsung

(bersikap kritis, logis, tekun, pemecahan masalah, dll). Begitu pentingnya

matematika bagi pengembangan ilmu – ilmu lain maka pengajaran

matematika telah dimulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai pendidikan

tingkat tinggi.

Ironisnya, bagi banyak siswa matematika menjadi mata pelajaran yang

menakutkan.Banyak yang berangggapan bahwa mata pelajaran matematika

merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit, yang hanya dapat dikuasai

oleh siswa pintar saja.

Sementara bakat dan minat berpengaruh pada prestasi matapelajaran

tertentu.Dalam satu kelas, bakat dan minat peserta didik yang satu berbeda

dengan bakat dan minat peserta didik lainnya.37

mengingat pentingnya

matematika bagi siswa maka menjadi kewajiban bagi seorang pendidik dalam

mengakomodasi perbedaan bakat dan minat peserta didik agar mencapai

optimalisasi prestasi / hasil belajar matematika siswa. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Snow (1977) yang dikutip dari Syafrudin Nurdin bahwa

optimalisasi prestasi akademik / hasil belajar akan diperoleh, bila mana

pembelajaran (treatment) cocok dan sesuai (matched) dengan karakteristik

kemampuan (aptitude) siswa.38

Aptitude Treatment Interaction (ATI) merupakan sebuah pendekatan

dalam pengajaran matematika dengan memberikan perlakuan (treatment)

37Hamzah B Uno dan Masri Kudrat Umar, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran

Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan, (Jakarta:Bumi Aksara 2009), cet.1 h. 19 38

Nurdin, Syafrudin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu

Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi.(Ciputat: Quantum Teaching, 2005), cet.1, h. 127.

Page 52: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

39

kepada siswa sesuai dengan keadaan atau bakat (aptitude) mereka, dengan

harapan pembelajaran matematika yang mereka dapat dikelas dapat

memberikan hasil yang optimal yang dapat dilihat melalui hasil belajar

matematika mereka.

D. Hipotesis Penelitian

Dari pembahasan sebelumnya, dapat diduga bahwa hasil belajar

matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction (ATI) lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa dengan

pendekatan konvensional.

Page 53: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dipilih sebagai tempat penelitian adalah SMPN 10

TANGERANG SELATAN pada semester genap tahun ajaran

2014.Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April

2014.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen

(eksperimen semu).Penelitian ini tidak memungkinkan peneliti untuk

mengontrol semua variabel yang relevan dengan penelitian kecuali dari

variabel – variabel tertentu. Kelas eksperimen dalam proses

pembelajarannya menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment

Interaction (ATI) sedangkan kelas kontrol menggunakan model

pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelas diberikan perlakuan

yang berbeda dengan pembagian jam berimbang. Perlakuan yang berbeda

kepada dua kelompok tersebut dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan. Oleh

karena itu perubahan yang terjadi pada sampel setelah perlakuan dianggap

disebabkan oleh perlakuan – perlakuan dalam proses pembelajaran tersebut.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian desain Two Group

Randomized Subject Post Test Only. Pada akhir perlakuan, kedua kelas

diberikan post-test yang sama. Pemberian post-test digunakan untuk

mengetahui kelas mana yang memiliki hasil belajar yang lebih baik. Post-

test dilakukan dengan menggunakan instrument tes hasil belajar berupa soal

Page 54: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

41

berbentuk essay. Untuk lebih jelasnya, rancangan penelitian tersebut

dinyatakan dalam gambar dibawah ini 1:

Gambar III.I Desain Penelitian

Keterangan :

R : Random

E : Kelompok Eksperimen

K : Kelompok Kontrol

X : Perlakuan

T1 : Hasil post-test kelompok eksperimen

T2 : Hasil post-test kelompok kontrol

C. Variabel Penelitian

Suatu penelitian agar dapat dioperasionalkan dan dapat diteliti secara

empiris maka diubah menjadi variabel, variabel adalah karakter dari unit

observasi yang mempunyai variasi atau segala sesuatu yang dijadikan objek

penelitian.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua variabel yaitu :

- variabel bebas (x) : Model pembelajaran Aptitude Treatment

Intercation (ATI).

- Variabel terikat (y) : Hasil belajar matematika siswa.

D. Populasi dan Sampel

Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup

penelitian kita.2Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

11

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Pt Remaja

Rosdakarya, 2011), h. 206

E XE T1

R

K Xk T2

Page 55: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

42

SMPN 10 Tangerang Selatan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014

dan populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yang terdiri atas 9 kelas.

Penempatan siswa SMPN 10 Tangerang Selatan dilakukan secara merata

dalam kemampuan, artinya tidak ada kelas unggulan serta kurikulum yang

diberlakukan sama, maka karakteristik antar kelas dapat dikatakan homogen,

sedangkan karakteristik dalam kelas cukup heterogen, artinya ada siswa

yang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

populasi.Sampel dalam penelitian diambil dari populasi terjangkau.

Berdasarkan karakteristik yang telah dijelaskan maka pemilihan

sampeldilakukan dengan teknik cluster random sampling, dengan

mengambil dua kelas secara acak. Yaitu pemilihan sampel bukan didasarkan

pada individual, tetapi pada kelompok subjek secara alami berkumpul

bersama. Setelah dilakukan sampling terhadap sembilan kelas yang ada,

diperoleh sampel secara random adalah kelas VIII-3 sebagai kelompok

eksperimen menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment

Interaction (ATI) kelas VIII-1 sebagai kelompok kontrol menggunakan

model pembelajaran konvensional.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan

a. Melakukan observasi ke sekolah

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan bahan ajar

pada pokok bahasan yang dipilih

c. Menyusun instrumen penelitian

d. Melakukan uji coba instrumen penelitian

e. Analisis hasil uji coba instrumen

2Ibid, h.250

Page 56: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

43

f. Pemilihan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol secara acak

menggunakan teknik Cluster Random Sampling (Pengambilan

Sampel Menurut Kelompok).

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pengelompokan siswa berdasarkan kemampuan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol melalui nominasi guru.

b. Menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction (ATI) pada kelompok eksperimen dan metode

konvensional pada kelompok kontrol dengan jumlah jam pelajaran,

pengajaran dan pokok bahasan yang sama.

c. Pemberian tes akhir pada kedua kelompok, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol sebagai evaluasi pembelajaran.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan tes akhir (post-test). Tes merupakan alat atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan

cara dan aturan – aturan yang sudah ditentukan. Tes ini berupa tes akhir

(post-test), dengan bentuk soal essay untuk menentukan hasil belajar

matematika. Adapun indikator kompetensi yang digunakan dalam tes akhir,

adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Indikator Komptensi Tes Akhir

Bentuk Soal Essay

No Indikator Aspek yang diukur Jumlah

Soal C2 C3

1

Memahami sifat –

sifat dan unsur –

unsur kubus, balok,

prisma, dan limas

9a, 9b, 9c,

10a,10b,10c

10d,10e

8

Page 57: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

44

2

Menentukan dan

dapat membuat

jaring – jaring

kubus, balok, prisma,

dan limas

1,4 2

3

Menghitung luas

permukaan kubus,

balok, prisma, dan

limas

3,5,6 3

4

Menghitung volume

kubus, balok, prisma,

dan limas

2,7,8b 3

5

Menentukan tinggi

dari kubus, balok,

prisma, dan limas

jika luas permukaan

atau volumenya

diketahui

8a,11 2

Keterangan :

C2 : Pemahaman

C3 : Aplikasi

1. Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti

secara tepat. Pada instrumen tes hasil belajar matematika validitas yang

digunakan adalah validitas item, yaitu mengukur yang dimiliki oleh

sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir

item tersebut.

Pengujian validitas item untuk tes berbentuk essay dalam penelitian ini

menggunakan rumus korelasi product-moment dengan angka kasar,

yaitu :3

r = ∑ (∑ )(∑ )

√{ ∑ (∑ )

}* ∑ (∑ ) +

3Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2013), h. 254.

Page 58: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

45

Keterangan :

N = Banyaknya Responden

∑ = Jumlah skor item ke – i

∑ = Jumlah skor total seluruh siswa

∑ = Jumlah kuadrat skor soal nomor i

∑ = Jumlah kuadrat skor total seluruh siswa

∑ = Jumlah hasil kali skor dengan skor total tiap siswa pada

item ke – i

Setelah diperoleh harga r , selanjutnya dilakukan pengujian validitas

dengan membandingkan harga dan product moment, s terlebih

dahulu menetapkan degrees of freedomnya atau derajat kebebasannya,

dengan rumus dk = n – 2 . Dengan diperolehnya dk, maka dapat dicari

harga product moment pada taraf 5%. Kriteria pengujiannya

adalah jika , maka soal tersebut valid dan jika

maka soal tersebut tidak valid. Diperoleh dk = 29, maka nilai

= 0, 39

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Butir Soal

No Butir Soal Kategori Soal

1 1 0,45 Valid

2 2 0,55 Valid

3 3 0,52 Valid

4 4 0,51 Valid

5 5 0,52 Valid

6 6 0,57 Valid

7 7 0,52 Valid

8 8a 0,66 Valid

9 8b 0,77 Valid

10 9a 0,46 Valid

11 9b 0,78 Valid

12 9c 0,57 Valid

13 10a 0,6 Valid

14 10b 0,66 Valid

15 10c 0,62 Valid

Page 59: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

46

2. Uji Reliabilitas

Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrument tersebut

konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang diukur. Pengujian

reliabitas untuk tes berbentuk pilian ganda dalam penelitian ini

menggunakan rumus Cronbach’s Alpha atau Koefisien Alpha, yaitu :4

(

)( ∑

)

keterangan :

R = Jumlah butir soal

= Varian butir soal.

= Varian skor total

Jika nilai Alpha > 0,60 maka reliabel. Berdasarkan perhitungan

diperoleh nilai Alpha = 0,87 maka soal reliabel

3. Uji Taraf Kesukaran

Taraf kesukaran tes adalah kemampuan tes tersebut dalam menjaring

banyaknya subjek peserta tes yang dapat mengerjakan dengan betul.

Hasil hitungnya merupakan proporsi atau perbandingan anatara siswa

yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes.

Semakin besar indeks menunjukkan semakin mudah butir soal. Tingkat

kesukaran yang baik adalah P = 0,5. Rumusnya adalah sebagai

berikut5 :

P = ∑

4Ibid, h.264.

5Ibid, h. 272.

16 10d 0,45 Valid

17 10e 0,49 Valid

18 11 0,5 Valid

Page 60: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

47

Keterangan :

P = Tingkat Kesukaran

∑ = Jumlah peserta didik yang menjawab benar

= Jumlah peserta didik

Tabel 3.3

Klasifikasi Interpretasi Taraf Kesukaran.

Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3.4

Hasil Uji Taraf Kesukaran

Nilai P Interpretasi

P = 0,00

0,00 < P 0,30

0,30 < P 0,70

0,70 < P 1,00

P = 1,00

Sangat sukar

Sukar

Sedang

Mudah

Sangat Mudah

No Butir Soal P Kategori Soal

1 1 0,62 Sedang

2 2 0,58 Sedang

3 3 0,58 Sedang

4 4 0,72 Mudah

5 5 0,82 Mudah

6 6 0,91 Mudah

7 7 0,79 Mudah

8 8a 0,61 Sedang

9 8b 0,55 Sedang

10 9a 0,84 Mudah

11 9b 0,57 Sedang

12 9c 0,57 Sedang

13 10a 0,69 Sedang

14 10b 0,62 Sedang

15 10c 0,57 Sedang

16 10d 0,92 Mudah

17 10e 0,76 Mudah

18 11 0,53 Sedang

Page 61: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

48

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

kemampuan siswa.Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda

disebut indeks diskriminan.Indeks diskriminan ini dikenakan dengan

tanda negatif yang berarti bahwa suatu soal itu terbalik dalam

mengukur kemampuan siswa. Rumus yang digunakan untuk

menemukan indeks diskriminan adalah :6

D =

Keterangan :

D = Daya pembeda

PA = Proporsi kelas atas yang menjawab benar

PB = Proporsi kelas bawah yang menjawab benar

BA = Banyak siswa golongan atas yang menjawab benar untuk setiap

butir soal.

BB = Banyak siswa golongan bawah yang menjawab benar untuk

setiap butir soal.

JA = Jumlah siswa kelas atas

JB = Jumlah siswa kelas bawah.

Klasifikasi daya pembeda :

DP = 0,00 = Sangat jelek

0,00 < DP 0,20 = Jelek

0,20 < DP 0,40 = Cukup

0,40 < DP 0,70 = Baik

0,70 < DP 1,00 = Sangat baik.

Berdasarkan perhitungan uji daya pembeda soal diperoleh :

6Sukmadinata, op.cit),. h. 245.

Page 62: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

49

Tabel 3.5

Hasil Uji Daya Pembeda Soal

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data digunakan dalam penelitian ini untuk menguji

hipotesis.Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan

hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan menggunakan model

pembelajaran aptitude treatment interaction (ATI) dengan siswa yang

diajarkan dengan pembelajaran konvensional.

1. Pengujian Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan pemeriksaan

terlebih dahulu terhadap data hasil penelitian hasil uji persyaratan

analisis dari nilai tes hasil belajar matematika siswa sebagai berikut :

No Butir Soal P Kategori Soal

1 1 0,32 Cukup

2 2 0,38 Cukup

3 3 0,65 Baik

4 4 0,58 Baik

5 5 0,65 Baik

6 6 0,45 Baik

7 7 0,45 Baik

8 8a 1,16 Sangat Baik

9 8b 1,67 Sangat Baik

10 9a 0,77 Sangat Baik

11 9b 1,35 Sangat Baik

12 9c 0,84 Sangat Baik

13 10a 1,16 Sangat Baik

14 10b 1,61 Sangat Baik

15 10c 1,61 Sangat Baik

16 10d 0,32 Cukup

17 10e 1,29 Sangat Baik

18 11 0,65 Baik

Page 63: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

50

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel

yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang

digunakan adalah uji Chi Kuadrat. Rumus dari Chi kuadrat hitung :7

( )

Keterangan :

= Chi Kuadrat hitung

= Frekuensi yang diharapkan

= Frekuensi / Jumlah data hasil observasi

Dengan Hipotesis :

H0 : Sebaran data dimana sampel diambil mengikuti distribusi

normal

Ha : sebaran data tidak mengikuti distribusi normal

Kriteria :

Jika Chi kuadrat hitung > Chi kuadrat tabel maka H0 ditolak, berarti

data tidak berdistribusi normal

Jika Chi kuadrat hitung < Chi kuadrat tabel maka H0 diterima, berarti

data berdistribusi normal

Langkah – langkah untuk mencari nilai Chi Kuadrat :

1. Menentukan jumlah kelas interval.

2. Menentukan panjang kelas interval

3. Menghitung (frekuensi yang diharapkan)

7V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Statistika untuk Penelitian,

(Yogyakarta:Graha Ilmu, 2012), h. 49

Page 64: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

51

Cara menghitung , didasarkan pada persentase luas tiap bidang

kurva normal dikalikan jumlah data observasi (jumlah individu

sampel)

4. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel

penolong untuk menghitung Chi kuadrat hitung

5. Membandingkan Chi kuadrat hitung dengan Chi kuadrat tabel

dengan dk (derajat kebebasan = Jumlah kelas – 1) . Untuk Chi

kuadrat tabel dilihat pada tabel Chi kuadrat di lampiran dengan

derajat kesalahan 5%

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas data ini adalah untuk mengetahui kesamaan antara

dua keadaan atau populasi.Homogenitas dilakukan dengan melihat

keadaan kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan

adalah Uji Fisher dengan rumus :

F =

dimana S

2 = ∑ (∑ )

( ) dengan db = n – 1

Keterangan :

F = Uji Fisher

= Variansi Terbesar

= Variansi Terkecil

Dengan Hipotesis :

H0 : sampel berasal dari populasi yang homogen

Ha : sampel tidak berasal dari populasi yang homogen

Tentukan kriteria pengujian :

1) Jika F Hitung < F Tabel maka Ho diterima, berarti variansi kedua

populasi homogen

2) Jika F Hitung > F Tabel maka Ho ditolak, berarti variansi kedua

populasi tidak homogen

Page 65: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

52

2. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis dengan menggunakan uji

normalitas dan uji homogenitas, langkah selanjutnya adalah melakukan

pengujian hipotesis, untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran

Aptitude Treatment Interaction (ATI) terhadap hasil belajar matematika

digunakan uji-t. Melakukan uji-t pada taraf signifikan alpha = 0,05

dengan rumus sebagai berikut :

a) Uji t untuk varian yang sama

t =

dk = n1 + n2 – 2

b) Uji t untuk varian yang tidak sama

dk = (

)

(

⁄ )

(

⁄ )

keterangan :

t : harga uji statistik

: rata – rata hasil belajar matematika kelompok eksperimen

: rata – rata hasil belajar matematika kelompok kontrol

: varian gabungan

: jumlah sampel kelas eksperimen

: jumlah sampel kelas kontrol

: varian data pada kelompok eksperimen

: varian data pada kelompok kontrol

Dengan Hipotesis

Ho :

Ha :

Page 66: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

53

Kriteria pengujian :

Tolak Ho jika thitung> ttabel

Terima Ho jika thitung< ttabel

H. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang digunakan adalah :

Ho :

Ha :

Keterangan :

: Rata – rata hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan

model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)

: Rata – rata hasil belajar matematika siswa yang diajar menggunakan

model pembelajaran konvensional

Page 67: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian tentang kemampuan hasil belajar matematika ini dilakukan di

SMPN 10 Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan di kelas VIII.3 sebagai

kelas eksperimen dengan menggunakan Model Pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction (ATI), dan kelas VIII.1 sebagai kelas kontrol yang diberi

Model pembelajaran konvensional.

Materi pembelajaran matematika yang diajarkan pada penelitian ini adalah

materi Bangun Ruang Sisi Datar dengan 8 kali pertemuan. Untuk mengetahui

hasil belajar kedua kelompok, setelah diberikan perlakuan yang berbeda antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol lalu kedua kelompok tersebut

diberikan tes berupa post test yang telah diuji coba terlebih dahulu. Post Test,

dilakukan setelah kedua kelas tersebut menyelesaikan pokok bahasan tentang

Bangun Datar. Berikut ini disajikan data hasil post test (hasil penelitian)

1. Kemampuan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen

Berdasarkan hasil perhitungan data statistik awal diperleh nilai post test

pada kelas eksperimen diperoleh rentang nilai dari 35 sampai dengan nilai

91, rata – rata 68,04 , median (Me) 67 , modus (Mo) 62,50 , varians (s2)

197,80 , simpangan baku (s) 14,06 , tingkat kemiringan (sk) 0,22 , karena

nilai sk > 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kanan dan dikatakan

kurva menceng kanan, dan ketajaman/kurtosis 2,15 yang berarti kurang

dari 3 dengan kurva berbentuk platikurtik (mendatar).

Page 68: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

55

Deskripsi data kemampuan hasil belajar matematika siswa kelas

eksperimen disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi pada tabel 4.1.

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Kemampuan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas

Eksperimen

2. Kemampuan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Kontrol

Berdasarkan hasil perhitungan data statistik awal diperoleh nilai post test

pada kelas kontrol diperoleh rentang nilai dari 33 sampai dengan nilai 81,

rata – rata 61,29 , median (Me) 61,1875 , modus (Mo) 57,25 , varians (s2)

202,56 , simpangan baku (s) 14,23 , tingkat kemiringan (sk) 0,02 , karena

nilai sk > 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kanan dan dikatakan

kurva menceng kanan, dan ketajaman/kurtosis 1,91 yang berarti kurang

dari 3 dengan kurva berbentuk platikurtik (mendatar).

Deskripsi data kemampuan hasil belajar matematika siswa kelas kontrol

disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi pada tabel 4.2.

Nilai

Frekuensi

Absolut

(fi)

Relatif

F (%)

Kumulatif

(fk)

35 – 44 2 4,88% 2

45 – 54 4 9,76% 6

55 – 64 12 29.27% 18

65 – 74 10 24,39% 28

75 – 84 6 14,63% 34

85 – 94 7 17,07% 41

Page 69: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

56

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Kemampuan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas

Kontrol

3. Perbandingan Kemampuan Hasil Belajar Matematika Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

Untuk lebih memperjelas perbandingan kemampuan hasil belajar

matematika antara kelas eksperimen (kelas yang dalam pembelajarannya

menggunakan strategi pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) )

degan kelas control (kelas yang dalam pembelajarnnya menggunakan

strategi pembelajaran konvensional), dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Berdasarkan perbandingan kemampuan hasil belajar matematika di atas,

nilai post test kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai post test kelas

kontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata – rata kelas eksperimen

sebesar 68,04 , sedangkan kelas kontrol 61,29 dengan selisih 6,75 ( 68,04 –

61,29 ) begitu pula dengan nilai median, modus, dan simpangan baku kelas

eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Tingkat kemiringan (sk)

kelas eksperimen dan kontrol berturut – turut 0,22 dan 0,02 karena nilai sk

Nilai

Frekuensi

Absolut

(fi)

Relatif

F (%)

Kumulatif

(fk)

33 – 41 4 9,76% 4

42– 50 6 14,63% 10

51 – 59 9 21,95% 19

60 – 68 8 19,51% 27

69 – 77 8 19,51% 35

78 – 88 6 14,63% 41

Page 70: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

57

> 0, maka kedua kelas memiliki bentuk kurva model positif atau kurva

melandai ke kanan, yang artinya kecenderungan data mengumpul di bawah

rata – rata. Ketajaman/kurtosis kelas eksperimen dan kelas kontrol berturut

– turut 2,15 dan 1,91 karena kedua nilai kurtosisnya kurang dari 3, maka

kedua kurva berbentuk platikurtik (kurva agak datar) yang artinya nilai –

nilai data tersebar secara merata sampai jauh dari rata – ratanya.

Tabel 4.3

Perbandingan Hasil Belajar Matematika

Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Statistik Kelompok

Eksperimen

Kelompok Kontrol

Banyak Sampel 41 41

Mean 68,04 61,29

Median 67 61,18

Modus 62,50 57,25

Varians 197,80 202,56

Simpangan Baku 14,06 14,23

Kemiringan 0,22 0,02

Ketajaman / Kurtosis 2,15 1,91

Page 71: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

58

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji kai

kuadrat (chi square). Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak, dengan

ketentuan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika

memenuhi kriteria 𝜒2hitung<𝜒2tabeldiukur pada taraf signifikansi dan tingkat

kepercayaan tertentu

Uji Normalitas Kelompok Eksperimen

Dari hasil perhitungan uji normalitas data, untuk kelas eksperimen

(lampiran 15) diperoleh nilai 𝜒2hitung sebesar 4,74 sedangkan dari tabel

harga kritis uji kai kuadrat (chi square) diperoleh 𝜒2tabel untuk dk = 3 pada

taraf signifikansi α= 5% adalah 7,82. Karena 𝜒2hitungkurang dari 𝜒2tabel

(4,74 < 7,82 ), artinya data sampel pada kelompok eksperimen berasal dari

populasi berdistribusi normal

Uji Normalitas Kelompok Kontrol

Dari hasil perhitungan uji normalitas data, untuk kelas kontrol

(lampiran16) diperoleh nilai 𝜒2hitungsebesar 2,98 sedangkan dari tabel

harga kritis uji kai kuadrat (chi square) diperoleh 𝜒2tabel untuk dk = 41 pada

taraf signifikansi α= 5% adalah 7,82. Karena 𝜒2hitung kurang dari 𝜒2tabel (

2,98 < 7,82), artinya data sampel pada kelompok eksperimen berasal dari

populasi berdistribusi normal

untuk lebih jelasnya, data perhitungan mengenai uji normalitas

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.4

berikut ini :

Page 72: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

59

Tabel 4.4

Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Kelompok Dk 𝜒2hitung 𝜒2tabel

Kesimpulan

Eksperimen 3 4,74 7,82 Sampel berasal dari

populasi yang

berdistribusi normal

Kontrol 3 2,98 7,82 Sampel berasal dari

populasi

berdistribusi normal

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher. Dari hasil

perhitungan (lampiran 17), diperoleh nilai varians kelas eksperimen adalah

197,80 , dan varians kelas kontrol adalah 202,56. Sehingga diperoleh nilai

Fhit = 1,02 dengan taraf signifikansi α = 0,05 untuk dkpembilang = 40 dan

dkpenyebut = 40 didapat nilai Ftabel = 1,69. Karena Fhitung≤Ftabel (1,02 ≤1,69 )

maka H0 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok

sampel mempunyai varians yang sama atau homogen.

Tabel 4.5

Hasil Uji Homogenitas

Varians

Taraf

Signifikansi Fhitung Ftabel Keterangan

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

197,80 202,56 5% 1,02 1,69 Kedua sampel

mempunyai

varians yang sama

Page 73: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

60

Karena Fhitung≤ Ftabel maka H0 diterima, artinya kedua kelompok sampel

mempunyai varians yang sama atau homogen.

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

1. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian persyaratan analisis, didapatkan bahwa data

sampel berasal dari populasi berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan

pengujian hipotesis. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rata – rata

hasil belajar matematika siswa pada kelompok eksperimen yang dalam

pembelajarannya menggunakan Model Aptitude Treatment Interaction (ATI)

lebih tinggi dibandingkan dengan rata – rata hasil belajar matematika siswa

pada kelompok kontrol yang dalam pembelajarannya menggunakan

pembelajaran konvensional. Untuk pengujian tersebut diajukan hipotesis

sebagai berikut :

Ho : μ 1≤ μ2

Ha : μ 1> μ2

Keterangan :

μ1 : rata – rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok

eksperimen

μ2 : rata – rata hasil belajar matematika siswa pada kelompok kontrol

Pengujian hipotesis tersebut diuji dengan uji t, dengan kriteria pengujian

yaitu, jika thitung≤ ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak. Sedangkan, jika thitung >

ttabel maka Ha diterima dan H0 ditolak, pada taraf kepercayaan 95% atau taraf

signifikansi α = 5%. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh thitung sebesar

2,13 dan ttabel sebesar 1,66 (lampiran 18). Hasil perhitungan tersebut

Page 74: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

61

menunjukkan bahwa thitung > ttabel ( 2,13 > 1,66 ). Dengan demikian H0 ditolak

dan Ha diterima, atau dengan kata lain rata – rata hasil belajar matematika siswa

pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari rata – rata hasil belajar matematika

siswa pada kelompok kontrol. Secara rigkas, hasil perhitungan uji t tersebut

dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6

Hasil Uji Perbedaan dengan Statistik Uji t

db thitung ttabel Kesimpulan

80 2,13 1,66 Tolak H0

2. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan diperoleh hasil

bahwa thitung berada diluar daerah penerimaan H0 atau dengan kata lain H0

ditolak. Dengan demikian, hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan bahwa rata

– rata hasil belajar matematika siswa yang diberi model Aptitude Treatment

Interaction (ATI) lebih tinggi dibandingkan dengan yang diberi pembelajaran

konvensional diterima pada taraf signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa

pembelajaran model Aptitude Treatment Interaction (ATI) lebih baik dari pada

pembelajaran konvensional.

Adanya perbedaan rata – rata hasil belajar matematika siswa pada kedua

kelas tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan pada saat proses

pembelajaran yang dilakukan, proses pembelajaran siswa pada kelas kontrol

menggunakan model konvensional dimana guru mengajar sejumlah murid

dalam ruangan dengan treatment yang sama karena diasumsikan semua murid

memiliki minat, kepentingan, kecakapan, dan kecepatan belajarnya relatif sama

dan tanpa melibatkan siswa dengan aktif dan proaktif. Sementara proses

Page 75: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

62

pembelajaran siswa pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran

Aptitude Treatment Interaction (ATI), yakni model pembelajaran yang berisikan

sejumlah strategi pembelajaran yang efektif digunakan untuk siswa tertentu

sesuai dengan perbedaan kemampuan masing – masing siswa dalam kelas.

Beberapa hal penulis temukan dilapangan ketika menerapkan model

Aptitude Treatment Interaction (ATI) di kelas eksperimen yaitu kelas VIII – 3.

Walaupun sebenarnya siswa sudah terbiasa dengan model belajar kelompok,

namun model ini berbeda dengan belajar kelompok seperti yang biasa mereka

terapkan. Pada pembelajaran kelompok yang biasa, mereka hanya

dikelompokkan dalam kelompok yang mereka buat sendiri bukan berdasarkan

kemampuan mereka dan mereka hanya bekerja bersama – sama untuk

menjawab soal latihan, merangkum pembelajaran yang telah lalu atau yang lain

dimana semua kelompok melakukan kegiatan pembelajaran dalam kelas yang

sama seperti itu. Namun kali ini ada perbedaan cara belajar kelompok dengan

Aptitude Treatment Interaction (ATI), dimana siswa dikelompokkan

berdasarkan kemampuan mereka yang telah ditetapkan oleh guru kemudian

menerima proses pembelajaran yang berbeda di dalam kelas setiap

kelompoknya sesuai dengan kemampuan mereka.

Pada pertemuan pertama, dengan penggunaan model pembelajaran

Aptitude Treatment Interaction (ATI) yang penulis terapkan, siswa masih

terlihat bingung. Hal ini disebabkan karena mereka tidak pernah melakukan

kegiatan belajar seperti pembelajaran seperti ini. Biasanya mereka hanya

melakukan kegiatan belajar seperti kegiatan belajar mengajar pada umumnya.

Mereka duduk manis mendengarkan guru berceramah menjelaskan materi,

kemudian disuguhi beberapa soal latihan untuk dijawab. Namun dalam

penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) siswa

mengalami proses belajar yang berbeda dalam kelas sesuai kelompok

Page 76: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

63

berdasarkan kemampuan mereka. Dan inilah yang membuat sebagian besar

siswa terlihat masih kebingungan.

Selain itu, pada saat pembagian kelompok, banyak siswa yang enggan

untuk berkumpul dengan kelompok yang dibentuk guru. Karena pada praktek

model Aptitude Treatment Interaction (ATI) siswa dikelompokkan berdasarkan

tingkat kemampuan mereka yaitu siswa yang berkemampuan tinggi, sedang,

dan kurang yang ditentukan berdasarkan nominasi guru . Biasanya mereka satu

kelompok dengan teman akrab mereka

Namun kesulitan yang ditemui kelompok siswa tersebut terjadi di

pertemuan pertama saja. Karena pada pertemuan selanjutnya, kesulitan yang

ditemui seperti pada pertemuan pertama tidak terjadi lagi. Kelompok siswa

sudah mulai memahami aturan main dengan penggunaan model pembelajaran

Aptitude Treatment Interaction (ATI) ini. Bahkan masing – masing kelompok

sudah mulai terbiasa dengan cara belajar yang mereka dapatkan dari guru.

Selain itu, dari hasil pengamatan selama penelitian, dalam pembelajaran

yang menggunakan model Aptitude Treatment Interaction (ATI) yang

diterapkan pada kelas eksperimen, menjadikan siswa memiliki aktifitas

bertanya yang lebih baik. Hal ini dapat terlihat dari beragamnya jenis

pertanyaan yang diajukan siswa. Siswa juga dapat saling membagi pengetahuan

mereka dalam kelompok masing – masing , hal ini juga memudahkan guru

untuk mengecek sejauh mana kemampuan siswa dalam penguasaan materi.

Sebaliknya dalam pembelajaran yang menggunakan model konvensional

yang diterapkan pada kelas kontrol menjadikan siswa kurang aktif dalam

pembelajaran. Siswa cenderung tidak bertanya ketika proses pembelajaran

berlangsung walaupun siswa belum memahami materi pembelajaran. Hal ini

menyebabkan siswa kurang terasah kemampuannya memahami materi

pelajaran.

Page 77: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

64

Dengan demikian ternyata terbukti bahwa model pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction (ATI) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa

dimana hasil akhir siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan hasil

belajar pada kelas kontrol, sehingga asumsi optimalisasi prestasi akademik atau

hasil belajar akan tercipta bilamana perlakuan – perlakuan dalam pembelajaran

disesuaikan sedemikian rupa dengan perbedaan kemampuan siswa terbukti

dengan kata lain terbukti terdapat hubungan timbal balik antara prestasi belajar

yang dicapai siswa dengan pengaturan kondisi pembelajaran yang

dikembangkan guru dikelas.

Foto siswa – siswi kelompok atas sedang mempelajari modul dan latihan soal

Foto kegiatan pembelajaran kelas eksperimen. Pada gambar terlihat

kelompok yang berkemampuan tinggi sedang mempelajari modul dan mengerjakan

Page 78: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

65

soal latihan yang terdapat di modul. Sedangkan siswa pada kelompok sedang dan

kurang sedang mengikuti pembelajaran biasa secara konvensional secara optimal dan

terfokus. Dengan pembagian siswa dalam kelompok berdasarkan kemampuan ini

terlihat siswa merasa lebih sesuai dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas yaitu

sesuai dengan cara belajar mereka, dimana siswa yang berkemampuan tinggi lebih

nyaman belajar mandiri dalam kelompok menggunakan modul dan sumber – sumber

belajar lainnya dibandingkan harus mengikuti pembelajaran di depan kelas dimana

harus mengikuti kecepatan pembelajaran siswa lain yang sedang dan kurang dalam

pemahamannya. Begitu juga untuk kelompok sedang dan kurang, mereka menjadi

lebih nyaman dalam belajar terlihat dari antusiasme mereka mau mengajukan

pertanyaan – pertanyaan kepada guru di depan kelas ketika ada materi yang mereka

anggap kurang mereka pahami. Peran guru dalam kelaspun menjadi lebih jelas

sebagai fasilitator mereka baik bagi kelompok tinggi, sedang, dan kurang. Guru bisa

menjadi lebih fokus mengajarkan siswa kelompok sedang dan kurang dan juga dapat

mendampingi siswa kelompok tinggi dalam mempelajari isi modul dan latihan –

latihan soal yang terdapat didalamnya.

Page 79: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

66

Foto siswi kelompok sedang dan bawah sedang mengerjakan soal di depan kelas

Siswa kelompok sedang dan bawah mengerjakan soal latihan yang

diberikan guru di depan kelas. Dengan model pembelajaran ini mereka lebih aktif

mengikuti pelajaran di dalam kelas. Dengan memperhatikan dan memberikan layanan

yang sesuai dengan kebutuhan siswa, mereka dapat belajar dan mengikuti

pembelajaran dalam kelas dengan baik dan aktif. Pada siswa kelompok sedang dan

kelompok bawah diberikan pembelajaran konvensional secara optimal dan diberikan

stimulus berupa latihan – latihan soal dan memberikan contoh – contoh materi yang

mudah mereka pahami yang ada di kehidupan mereka sehari – hari. Dengan begitu

mereka memiliki kemampuan untuk memahami materi yang ada dan membiasakan

diri untuk minimal berani bertanya kepada guru di dalam kelas jika materi yang

diberikan kurang mereka pahami. Dengan terbiasa bertanya dan mengerjakan soal di

Page 80: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

67

depan kelas, mereka akan menjadi lebih aktif terlibat secara langsung dalam proses

belajar mengajar.

Foto kegiatan tutorial dan reteaching kelompok bawah

Siswa kelompok bawah sedang mengikuti proses tutorial di luar jam

pelajaran. Bagi kelompok siswa yang mempunyai kemampuan yang rendah diberikan

special treatment, yaitu berupa pembelajaran dalam bentuk re-teaching dan tutorial.

Perlakuan diberikan setelah mereka bersama– sama kelompok sedang mengikuti

pembelajaran secara reguler (regularteaching) .Halini dimaksudkan agar secara

psikologis siswa berkemampuan rendah tidak merasa diperlakukan sebagai siswa

nomerdua dikelas. Re-teaching dan tutorial dipillih sebagai perlakuan khusus untuk

kelompok ini, didasarkan pada pertimbangan bahwa mereka lamban dan sulit

memahami sert amenguasai bahan pelajaran. Olehkarena itu, kelompok ini harus

mendapat apresiasi khusus dari guru berupa bimbingan dan bantuan belajar dalam

Page 81: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

68

bentuk pengulangan pelajaran kembali melalui tambahan jam belajar dan tutorial,

sehingga dengan cara demikian mereka dapat menguasai pelajaran yang diajarkan.

.Perlakuan khusu sini diselenggarakan dalam bentuk pertemuan antara guru dan siswa

pada kelompok kecil, yang diliputi oleh suasana Tanya– jawab, diskusi dan

pengulangan pelajaran kepada siswa satu – persatu (individual).

D. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari penelitian ini belum sempurna. Berbagai upaya telah

dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini agar diperoleh hasil yang maksimal.

Akan tetapi, masih ada beberapa hal yang tidak dapat dikendalikan sehingga

membuat penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan diantaranya :

1. Penelitian ini hanya diteliti pada pokok bahasan bangun ruang saja,

sehingga belum bisa digeneralisasikan pada pokok bahasan lain.

2. Siswa terbiasa dengan pembelajaran konvensional sehingga siswa sempat

merasa canggung pada awal proses pembelajaran dengan menggunakan

Model Aptitude Treatment Interaction (ATI), karena siswa belum terbiasa

dengan pembelajaran yang digunakan.

3. Kondisi kelas yang masing – masing 41 siswa mempunyai dampak yang

cukup berpengaruh terhadap konsentrasi siswa dalam belajar.

4. Pengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan untuk menentukan

treatment pembelajaran selanjutnya dilakukan hanya berdasarkan

rekomendasi guru yang dilihat dari latar belakang kemampuan dari kelas

VII hingga kelas VIII dan berdasarkan kriteria – kriteria tertentu bukan

berdasarkan hasil test aptitude secara professional sehingga masih

memungkinkan banyak kekeliruan didalamnya.

Page 82: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan hasil analisis serta interpretasi data,

maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan

model Aptitude Treatment Interaction (ATI) pada kelas eksperimen lebih

baik daripada siswa yang diajarkan dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Hal ini dapat dilihat dari

hasil belajar matematika pada kelas eksperimen yaitu berdasarkan hasil

perhitungan diperoleh nilai rata – rata sebesar 68,04. Sedangkan hasil

belajar pada kelas kontrol yaitu berdasarkan hasil perhitungan diperoleh

nilai rata – rata sebesar 61,29

2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis tentang pengaruh

model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) terhadap hasil

belajar matematika siswa maka penulis dapat menyimpulkan bahwa model

ini memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Hal ini

didapatkan berdasarkan perhitungan uji hipotesis menggunakan uji – t,

diperoleh harga thitung = 2,13 dan ttabel = 1,664 karena thitung > ttabel (2,13 >

1,99) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan rata –

rata hasil belajar matematika siswa yang diberi model pembelajarn

Aptitude Treatment Interaction (ATI) lebih tinggi daripada siswa yang

diberi pembelajaran konvensional. Dengan kata lain, model ATI

mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa.

Page 83: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

70

B. Saran

Berdasarkan Penemuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada

beberapa saran penulis terkait penelitian ini, diantaranya :

1. Disarankan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)

dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran matematika agar siswa

dapat diberikan pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan

akademis setiap kelompok siswa

2. Guru diharapkan mampu mewujudkan kondisi belajar yang dinamis yaitu

sebagai fasilitator dan siswa harus kreatif dan mandiri dalam mengikuti

pembelajaran di dalam kelas. Salah satunya dengan menerapkan model

pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) didukung dengan

strategi pembelajaran matematika yang tepat

Page 84: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

x

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Pt

Remaja Rosdakarya, Cet. I, 2011.

Evaluasi Pembelajaran. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.2013.

Armstrong, Thomas. Kecerdasan Multipel di dalam Kelas. Jakarta: Pt Indeks,

Cet. I, 2013.

Astuti, Dani Puji. Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction terhadap

Peningkatan Pemahaman Konsep dan Motivasi Belajar Matematika Peserta

Didik dari http://digilib.uin-

suka.ac.id/9064/2/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pd

f. 2013

Ahmadi, Iif Khoiru dkk. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP. Jakarta:

Prestasi Pustaka.2011.

Mullis, Ina V.S. “TIMSS 2007 International Mathematics Report” dari

http://timss.bc.edu/TIMSS2007/techreport.html.2009.

Nasoetion, Andi Hakim. Landasan Matematika. Jakarta: Pt Bhratara Karya,

Cet. 3, 1980.

Nurdin, Syafrudin. Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman

Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Ciputat: Quantum

Teaching, Cet. I, 2005.

Oktavien, Yelli dkk. “Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa

Sekolah Menengah Atas melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe JigSaw”.

dari http://www.jpmipa.fpmipa.upi.edu/jurnal-terbaru-volume-17-nomor-2-

oktober-2012/.2013.

Rachmavia, Diny. Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)

terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Peserta Didik dari

journal.unsil.ac.id/download.php?id=2177. 1 Juli 2014.

Rosadi, Novrita. Penerapan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction

(ATI) Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII MTSN Batu Taba

dari http://jurnal.umsb.ac.id/wp-content/uploads/2014/04/JURNAL-

NOVRITA-ROSADI.pdf. 1 Juli 2014.

Rusman. Model – Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali pers, 2011.

Page 85: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

xi

Ruseffendi. Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua Murid, Guru dan

SPG. Bandung: Tarsito, 1979.

Sanjaya, Wina. Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta : Prenada Media Grup.2010.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Pt Remaja

Rosdakarya.2011.

Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung :

PT Remaja Rosdakarya. 2007.

Sujarweni V. Wiratna dan Poly Endrayatno. Statistika untuk

Penelitian.Yogyakarta:Graha Ilmu.2012.

Suryosubroto, B. Sistem Pengajaran dengan Modul. Yogyakarta:Pt Bina

Aksara, Cet.I, 1983.

Suwangsih, Erna dan Tiurlina. Model Pembelajaran Matematika.Bandung : UPI

Press.2006.

Suyono., dan Hariyanto. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar.

Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, Cet.I, 2011.

Uno, Hamzah B., dan Umar, Masri Kudrat. Mengelola Kecerdasan dalam

Pembelajaran Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Kecerdasan. Jakarta:

Pt Bumi Aksara, Cet. I, 2009.

Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya.

Jakarta: Rineka Cipta, Cet. I, 2008.

Yusita, Hepy. Implementasi Model Pembelajaran ATI (Aptitude Treatment

Interaction) pada Materi Pertidaksamaan Linier Satu Variabel Kelas VII A

SMP NU – 1 Gresik dari

http://digilib.umg.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jipptumg--

hepyyusita-937. 1 Juli 2014.

Page 86: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

71

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah : SMPN 10 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII. 3/ Genap

Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Datar

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

Pertemuan Ke - : 1

Standar Kompetensi : Memahami sifat – sifat Kubus, Balok, Prisma, Limas, dan

bagian – bagiannya serta menentukan ukurannya

Kompetensi Dasar :

1. Mengidentifikasi sifat – sifat kubus, balok, prisma, dan limas, serta bagian

– bagiannya.

2. Membuat jaring – jaring kubus, balok, prisma, dan limas

3. Menghitung luas permukaan dan volume Kubus, Balok, Prisma, dan

Limas

Indikator :

1. Memahami sifat – sifat kubus, balok, prisma, dan limas

2. Memahami unsur – unsur kubus, balok, prisma, dan limas

3. Menentukan jaring – jaring dan bukan jaring – jaring kubus, balok, prisma,

dan limas

4. Membuat jaring – jaring kubus, balok, prisma dan limas

5. Menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma, dan limas

6. Menghitung volume kubus, balok, prisma, dan limas

7. Menentukan tinggi dari kubus, balok, prisma, dan limas jika luas

permukaan atau volumenya diketahui

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran selesai maka siswa dapat :

1. Memahami sifat – sifat kubus, balok, prisma, dan limas

2. Memahami unsur – unsur kubus, balok, prisma, dan limas

3. Menentukan jaring – jaring dan bukan jaring – jaring kubus, balok, prisma,

dan limas

4. Membuat jaring – jaring kubus, balok, prisma dan limas

5. Menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma, dan limas

LAMPIRAN 1

Page 87: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

72

6. Menghitung volume kubus, balok, prisma, dan limas

7. Menentukan tinggi dari kubus, balok, prisma, dan limas jika luas

permukaan atau volumenya diketahui

B. Materi Ajar

Kubus, Balok, Prisma dan Limas tegak

C. Alat dan Sumber Belajar

Alat : Buku Paket , LKS, Papan Tulis, Spidol

Sumber :

D. Model Pembejaran

Model pembelajara : Aptitude Treatment Interaction ( ATI )

Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Diskusi, Pemberian Tugas.

E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Motivasi

Mengucapkan

salam kepada

siswa lalu

mengecek

kehadiran siswa.

Memotivasi siswa

mengenai

pentingnya

mempelajari

bangun ruang sisi

datar dalam

kehidupan sehari –

hari dengan

memberikan

contoh contoh

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

Menyimak

penjelasan guru

mengenai garis

singgung

lingkaran dan

kaitannya dalam

kehidupan sehari

– hari

5 menit

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Pengelompokka

n siswa

berdasarkan

kecepatan

belajar

Guru

mengarahkan

siswa untuk duduk

berkelompok

sesuai dengan

kelompok yang

telah ditetapkan

sebelumnya dan

diperbolehkan

berdisikusi namun

LKS dikerjakan

secara mandiri

Guru membagikan

Siswa bergabung

dengan

kelompoknya

untuk bekerja

sama tetapi LKS

dikerjakan secara

mandiri.

Siswa diberikan

30 menit

Page 88: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

73

Elaborasi

Treatment

kepada masing –

masing

kelompok.

Pembelajaran

mandiri dengan

memberikan

modul kepada

kelompok tinggi

Pembelajaran

konvensional

secara optimal

kepada

kelompok

sedang dan

rendah

LKS kepada

semua kelompok

siswa. Kelompok

siswa Tinggi,

sedang dang

kurang,

Guru membagikan

modul kepada

siswa kelompok

tinggi kemudian

menjelaskan cara

kerja modul

Guru memberikan

bantuan kepada

siswa yang

mengalami

hambatan melalui

pemberian

stimulus berupa

pemberian materi

mengenai

pengenalan

berbagai bentuk

ruang sisi datar

dengan

mendemonstrasika

n contoh nyata

kubus, balok dll

secukupnya.

Jika siswa masih

mengalami

hambatan dalam

mengerjakan LKS

guru memberikan

pemodelan atau

contoh

Memanggil secara

acak beberapa

kesempatan untuk

mengerjakan LKS

Memperhatikan

penjelasan guru.

Bagi siswa

kelompok tinggi

mengerjakan LKS

secara mandiri

dan mempelajari

modul dalam

kelompok dan

berleluasa untuk

sambil

memperhatikan

penjelasan guru di

depan kelas.

Siswa

memperhatikan

penjelasan Guru

kemudian kembali

mengerjakan LKS

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas

Siswa yang

dipanggil

Page 89: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

74

Konfirmasi

Achievement

Test

siswa untuk

menyelesaikan

soal LKS hasil

kerjanya

Guru memberikan

respon terhadap

pekerjaan yang

dikerjakan siswa

di depan

Guru memberikan

1 soal kepada

seluruh siswa dan

semua kelompok

siswa, untuk

mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu

yang diberikan

selesai untuk

mengerjakan soal,

siswa

mengumpulkan

hasil pekerjaannya

Guru bersama

siswa mengoreksi

hasil soal latihan

yang dikerjakan

siswa

namanya

mengerjakan soal

LKS di depan

Siswa

memperhatikan

soal yang

dibacakan guru

lalu mengerjakan

soal secara

mandiri

Siswa

mengumpulka

hasil

pekerjaannya

Siswa ikut

mengoreksi soal

yang dikerjakan

Penutup

Kesimpulan

Pemberian tugas

Penyampaian

informasi

Mengarahkan

siswa untuk

menyimpulkan

bersama – sama

materi yang telah

disampaikan

Memberikan PR

kepada siswa dan

dikumpulkan pada

pertemuan

selanjutnya

Menginformasikan

kepada siswa

untuk pertemuan

selanjutnya seluruh

siswa membawa

gunting, lidi,

Menyimpulkan

bersama – sama

tentang kubus

dan balok

pengertian dan

sifat – sifat nya.

Menyimak dan

menerima PR

yang diberikan

guru

Memperhatikan

informasi yang

diberikan guru,

dan bertanya jika

masih ada yang

belum jelas

5 menit

Page 90: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

75

Salam Penutup

penggaris,cutter

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah dan

mengucapkan

salam

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

Pertemuan Ke – 2

Alokasi Waktu : 1 X 40 menit

MATERI : JARING – JARING KUBUS DAN BALOK

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Motivasi

Mengucapkan

salam kepada

siswa lalu

mengecek

kehadiran siswa.

Mengingatkan

kembali tentang

materi sebelumnya

Guru meminta

seluruh siswa

menyiapkan alat

peraga berupa

gunting, batang

lidi, penggaris,

cutter. Dan

meletakkan di atas

meja

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

Mengingat

kembali dengan

bersama sama

menyebutkan

materi

sebelumnya

Mengeluarkan

alat – alat yang

dibawa dan

diletakkan di atas

meja

7 menit

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Pengelompokkan

siswa

berdasarkan

kecepatan

belajar

Guru

mengarahkan

siswa untuk duduk

berkelompok

sesuai dengan

kelompok yang

Siswa bergabung

dengan

kelompoknya

untuk bekerja

sama tetapi LKS

dikerjakan secara

Page 91: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

76

Elaborasi

Treatment

kepada masing –

masing

kelompok.

Pembelajaran

mandiri dengan

membagikan

modul untuk

kelompok tinggi

Pembelajaran

konvensional

secara optimal

kepada

kelompok

sedang dan

kurang

telah ditetapkan

sebelumnya dan

diperbolehkan

berdisikusi namun

LKS dikerjakan

secara mandiri

Guru membagikan

LKS kepada

seluruh siswa

dalam kelompok

tinggi, sedang

Membagikan

modul dan

menjelaskan cara

kerjanya dan

kelompok tinggi

berleluasa untuk

ikut memperhatian

penjelasan guru di

kelas

Guru memberikan

bantuan kepada

seluruh siswa

dengan

memberikan

stimulus mengenai

cara membuat

model kerangka

dengan media

lidih dan

menjelaskan

pengertian jaring

– jaring bangun

ruang sisi datar

Jika siswa masih

mengalami

hambatan dalam

mengerjakan LKS

guru memberikan

mandiri.

Siswa diberikan

kesempatan untuk

mengerjakan

LKS

Memperhatikan

penjelasan guru.

Bagi siswa

kelompok tinggi

mengerjakan

LKS secara

mandiri dan

mempelajari

modul dalam

kelompok dan

berleluasa untuk

sambil

memperhatikan

penjelasan guru

di depan kelas.

Siswa

memperhatikan

arahan Guru

kemudian

mengikuti

membuat jaring –

jaring kubus dan

balok

menggunakan

lidih kemudian

kembali

mengerjakan

LKS

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas.

Page 92: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

77

Konfirmasi

Achievement

Test

pemodelan atau

contoh

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan

soal LKS hasil

kerjanya

Guru memberikan

respon terhadap

pekerjaan yang

dikerjakan siswa

di depan

Guru memberikan

1 soal kepada

semua siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu

yang diberikan

selesai untuk

mengerjakan soal,

siswa

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya.

Guru bersama

siswa mengoreksi

hasil soal latihan

yang dikerjakan

siswa

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

LKS di depan

kelas

Semua siswa

kelompok tinggi,

sedang, maupun

rendah menulis

soal yang

diberikan

kemudian

mengerjakan soal

secara mandiri

Siswa

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya.

Semua siswa ikut

mengkoreksi soal

yang telah

dikerjakan

Penutup

Kesimpulan

Penyampain

Informasi

Mengarahkan

siswa untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang membuat

jaring – jaring

kubus dan balok

Memberi informasi

untuk siswa besok

membawa kertas

Menyimpulkan

bersama – sama

siswa langkah –

langkah

membuat jaring –

jaring kubus dan

balok

Memperhatikan

informasi guru

dan bertanya

5 menit

Page 93: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

78

Salam Penutup

kotak – kotak,

penggaris, dan

spidol minimal 3

macam warna

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah dan

mengucapkan

salam

untuk lebih

jelasnya lagi

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

guru

Pertemuan ke – 3

Alokasi Waktu : 1 x 40 menit

MATERI : MEMBUAT KUBUS SECARA ISOMETRIK DAN

PERSPEKTIF

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Motivasi

Apersepsi

Mengucapkan

salam kepada

siswa lalu

mengecek

kehadiran siswa.

Memulai pelajaran

dengan permainan

keseimbangan

Mengingatkan

kembali cara

membuat jarring –

jarring kubus dan

balok

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

Melakukan

permainan

keseimbangan

Mengingat

kembali tentang

cara membuat

jarring – jarring

kubus dan balok

7 menit

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Pengelompokkan

siswa

berdasarkan

kecepatan

belajar

Guru

mengarahkan

siswa untuk duduk

berkelompok

sesuai dengan

kelompok yang

telah ditetapkan

sebelumnya dan

diperbolehkan

berdisikusi namun

Siswa bergabung

dengan

kelompoknya

untuk bekerja

sama tetapi LKS

dikerjakan secara

mandiri.

Page 94: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

79

Elaborasi

Treatment

kepada masing –

masing

kelompok.

Pembelajaran

mandiri kepada

kelompok tinggi

dengan

membagikan

modul

Pembelajaran

konvensional

secara optimal

kepada

kelompok

sedang dan

kurang

LKS dikerjakan

secara mandiri

Guru membagikan

LKS kepada

semua siswa baik

kelompok tinggi,

sedang, dan

kurang.

Membagikan

modul kepada

kelompok tinggi

dan menjelaskan

kembali cara

kerjanya

Guru memberikan

bantuan kepada

seluruh siswa

yang mengalami

hambatan melalui

praktek membuat

kubus dan balok

pada kertas kotak -

kotak.

Mengarahkan

siswa menyiapkan

seluruh alat – alat

yang dibawa

Guru

mengarahkan

siswa membuat

kubus dan balok

pada kertas kotak

– kotak yang ada

di depan kelas

dengan secara

acak memanggil

satu persatu siswa

Siswa diberikan

kesempatan

untuk

mengerjakan

LKS

Memperhatikan

penjelasan guru.

Bagi siswa

kelompok tinggi

mengerjakan

LKS secra

mandiri dan

mempelajari

modul dalam

kelompok dan

berleluasa untuk

sambil

memperhatikan

penjelasan guru

di depan kelas.

Siswa

memperhatikan

penjelasan Guru

kemudian

mengeluarkan

kertas dan spidol

Membuat kubus

secara isometrik

dan perspektif

pada kertas kotak

– kotak yang ada

di papan tulis.

Kemudian siswa

yang disebut

namanya maju

untuk melukis

Page 95: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

80

Konfirmasi

Achievement

Test

untuk melukis

kubus secara

isometrik dan

perspektif. Satu

siswa satu langkah

cara melukis

kubus. Hingga

selesai

Guru memberi

arahan untuk

mencatat hasil nya

mengenai

perbedaan melukis

secara isometrik

dan perspektif

Jika siswa masih

mengalami

hambatan dalam

mengerjakan LKS

guru memberikan

pemodelan

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan

soal LKS hasil

kerjanya

Guru memberikan

respon terhadap

pekerjaan yang

dikerjakan siswa

di depan

Guru memberikan

1 soal kepada

semua siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu

yang diberikan

selesai untuk

mengerjakan soal,

siswa

satu step langkah

melukis kubus

tersebut.

Siswa kemudian

menyimpulkan

apa yang terjadi

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas.

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

LKS di depan

kelas

Semua siswa

kelompok tinggi,

sedang, maupun

rendah menulis

soal yang

diberikan

kemudian

mengerjakan soal

secara mandiri

Siswa

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya

Page 96: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

81

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya.

Guru bersama

siswa mengoreksi

hasil soal latihan

yang dikerjakan

siswa

Semua siswa ikut

mengkoreksi soal

yang telah

dikerjakan

Penutup

Kesimpulan

Pemberian tugas

Salam Penutup

Mengarahkan

siswa untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang perbedaan

cara menggambar

kubus secara

isometrik dan

secara perspektif

Memberikan PR

kepada siswa dan

dikumpulkan pada

pertemuan

selanjutnya

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah dan

mengucapkan

salam

Menyimpulkan

bersama – sama

siswa tentang

perbedaan cara

menggambar

kubus secara

isometrik dan

perspektif

Menyimak dan

menerima PR

yang diberikan

guru

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

5 menit

Pertemuan ke – 4

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

MATERI : MENGHITUNG PANJANG DIAGONAL – DIAGONAL

KUBUS DAN BALOK

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Mengucapkan

salam kepada

siswa lalu

mengecek

kehadiran siswa.

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

7 menit

Page 97: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

82

Motivasi

Mengingat kembali

tentang materi

menggambar

kubus dan balok

Mengingat

kembali materi

tentang

menggambar

kubus dan balok

dengan

menjawab

bersama – sama

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Pengelompokkan

siswa

berdasarkan

kecepatan

belajar

Elaborasi

Treatment

kepada masing –

masing

kelompok.

Pembelajaran

mandiri kepada

siswa kelompok

tinggi dengan

membagikan

modul

Pembelajaran

konvensional

secara optimal

Guru

mengarahkan

siswa untuk duduk

berkelompok

sesuai dengan

kelompok yang

telah ditetapkan

sebelumnya

Guru membagikan

LKS kepada

seluruh siswa

dalam kelompok

tinggi, sedang

maupun kurang

Guru membagikan

modul kepada

kelompok tinggi

dan menjelaskan

cara belajarnya

dan leluasa untuk

tetap

memperhatikan

penjelasan guru

Guru memberikan

bantuan kepada

siswa yang

Siswa bergabung

dengan

kelompoknya

untuk bekerja

sama tetapi LKS

dikerjakan secara

mandiri.

Siswa diberikan

kesempatan

untuk

mengerjakan

LKS

Memperhatikan

penjelasan guru.

Bagi siswa

kelompok tinggi

mengerjakan

LKS secara

mandiri dan

mempelajari

modul dalam

kelompok dan

berleluasa untuk

sambil

memperhatikan

penjelasan guru

di depan kelas.

Siswa

memperhatikan

arahan guru

Page 98: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

83

kepada

kelompok

sedang dan

kurang

Konfirmasi

Achievement

Test

mengalami

hambatan melalui

pemberian

stimulus mengenai

cara menghitung

panjang diagonal

sisi dan diagonal

ruang kubus dan

balok

Jika siswa masih

mengalami

hambatan dalam

mengerjakan LKS

guru memberikan

pemodelan atau

contoh

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan

soal LKS hasil

kerjanya

Guru memberikan

respon terhadap

pekerjaan yang

dikerjakan siswa

di depan

Guru memberikan

1 soal kepada

semua siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu

yang diberikan

selesai untuk

mengerjakan soal,

siswa

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya.

Guru bersama

siswa mengoreksi

mengenai cara

menghitung

panjang diagonal

sisi dan diagonal

ruang kubus dan

balok.kemudian

kembali

mengerjakan

LKS

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas.

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

LKS di depan

kelas

Semua siswa

kelompok tinggi,

sedang, maupun

rendah menulis

soal yang

diberikan

kemudian

mengerjakan soal

secara mandiri

Siswa

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya

Semua siswa ikut

mengkoreksi soal

Page 99: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

84

hasil soal latihan

yang dikerjakan

siswa

yang telah

dikerjakan

Penutup

Kesimpulan

Pemberian tugas

Salam Penutup

Mengarahkan

siswa untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang cara

menghitung

panjang diagonal

sisi dan diagonal

ruang kubus dan

balok

Memberikan PR

kepada siswa dan

dikumpulkan pada

pertemuan

selanjutnya

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah dan

mengucapkan

salam

Menyimpulkan

bersama – sama

dengan

menyebutkan

cara menghitung

panjang diagonal

sisi dan diagonal

ruang kubus dan

balok

Menyimak dan

menerima PR

yang diberikan

guru

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

5 menit

Pertemuan ke – 5

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

Materi :

Menentukan panjang diagonal bidang pada kubus dan balok

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Motivasi

Apersepsi

Mengucapkan

salam kepada

siswa lalu

mengecek

kehadiran siswa.

Memulai pelajaran

dengan permainan

keseimbangan

Mengingatkan

kembali cara

menghitung

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

Melakukan

permainan

keseimbangan

Mengingat

kembali tentang

cara menghitung

7 menit

Page 100: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

85

panjang diagonal

sisi dan diagonal

ruang kubus dan

balok

panjang diagonal

sisi dan diagonal

ruang kubus dan

balok

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Pengelompokkan

siswa

berdasarkan

kecepatan

belajar

Elaborasi

Treatment

kepada masing –

masing

kelompok.

Pembelajaran

mandiri kepada

kelompok tinggi

dengan

membagikan

modul

Pembelajaran

konvensional

secara optimal

kepada

Guru

mengarahkan

siswa untuk duduk

berkelompok

sesuai dengan

kelompok yang

telah ditetapkan

sebelumnya

Guru membagikan

LKS kepada

semua siswa baik

kelompok tinggi,

sedang, dan

kurang.

Membagikan

modul kepada

kelompok tinggi

dan menjelaskan

kembali cara

kerjanya

Guru memberikan

bantuan kepada

seluruh siswa

yang mengalami

Siswa bergabung

dengan

kelompoknya

untuk bekerja

sama tetapi LKS

dikerjakan secara

mandiri.

Siswa diberikan

kesempatan

untuk

mengerjakan

LKS

Memperhatikan

penjelasan guru.

Bagi siswa

kelompok tinggi

mengerjakan

LKS secara

mandiri dan

mempelajari

modul dalam

kelompok dan

berleluasa untuk

sambil

memperhatikan

penjelasan guru

di depan kelas.

Siswa

memperhatikan

penjelasan Guru

kemudian

Page 101: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

86

kelompok

sedang dan

kurang

Konfirmasi

Achievement

Test

hambatan melalui

pemberian

stimulus materi

cara menghitung

panjang diagonal

bidang kubus

Jika siswa masih

mengalami

hambatan dalam

mengerjakan LKS

guru memberikan

pemodelan

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan

soal LKS hasil

kerjanya

Guru memberikan

respon terhadap

pekerjaan yang

dikerjakan siswa

di depan

Guru memberikan

1 soal kepada

semua siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu

yang diberikan

selesai untuk

mengerjakan soal,

siswa

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya.

Guru bersama

siswa mengoreksi

hasil soal latihan

yang dikerjakan

siswa

menegrjakan

kembali LKS

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas.

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

LKS di depan

kelas

Semua siswa

kelompok tinggi,

sedang, maupun

rendah menulis

soal yang

diberikan

kemudian

mengerjakan soal

secara mandiri

Siswa

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya

Semua siswa ikut

mengkoreksi soal

yang telah

dikerjakan

Page 102: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

87

Penutup

Kesimpulan

Pemberian tugas

Salam Penutup

Mengarahkan

siswa untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang cara

menghitung

panjang diagonal

bidang kubus dan

balok

Memberikan PR

kepada siswa dan

dikumpulkan pada

pertemuan

selanjutnya

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah dan

mengucapkan

salam

Menyimpulkan

bersama – sama

siswa tentang

cara menghitung

panjang diagonal

bidang kubus

dan balok

Menyimak dan

menerima PR

yang diberikan

guru

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

5 menit

Pertemuan ke – 6

Alokasi Waktu : 1 x 40 Menit

Materi :

Menghitung jumlah panjang rusuk pada kubus dan balok

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Motivasi

Mengucapkan

salam kepada

siswa lalu

mengecek

kehadiran siswa.

Mengingatkan

kembali tentang

cara menghitung

panjang diagonal

bidang kubus dan

balok lalu memulai

pelajaran dengan

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

Mengingat

kembali materi

tentang ara

menghitung

panjang diagonal

bidang kubus

dan balok, lalu

7 menit

Page 103: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

88

teka teki angka menebak teka

teki angka

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Pengelompokkan

siswa

berdasarkan

kecepatan

belajar

Elaborasi

Treatment

kepada masing –

masing

kelompok.

Pembelajaran

mandiri dengan

membagikan

modul

Pembelajaran

konvensional

secara optimal

kepada

kelompok

sedang dan

kurang

Guru

mengarahkan

siswa untuk duduk

berkelompok

sesuai dengan

kelompok yang

telah ditetapkan

sebelumnya

Guru membagikan

LKS kepada

seluruh siswa

dalam kelompok

tinggi, sedang,

maupun kurang

Membagikan

modul kepada

siswa kelompok

tinggi

Guru memberikan

bantuan kepada

siswa yang

mengalami

hambatan melalui

pemebrian stimulus

materi menghitung

jumlah panjang

rusuk pada kubus

dan balok

Jika siswa masih

mengalami

hambatan dalam

mengerjakan LKS

Siswa bergabung

dengan

kelompoknya

untuk bekerja

sama tetapi LKS

dikerjakan secara

mandiri.

Siswa diberikan

kesempatan

untuk

mengerjakan

LKS

Bagi siswa

kelompok tinggi

mengerjakan

LKS secara

mandiri dan

mempelajari

modul dalam

kelompok dan

berleluasa untuk

sambil

memperhatikan

penjelasan guru

di depan kelas.

Siswa

memperhatikan

arahan Guru

kemudian

kembali

mengerjakan

LKS dan kembali

mempelajari

modul untuk

kelompok tingggi

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

Page 104: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

89

Konfirmasi

Achievement

Test

guru memberikan

pemodelan atau

contoh

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan

soal LKS hasil

kerjanya

Guru memberikan

respon terhadap

pekerjaan yang

dikerjakan siswa

di depan

Guru memberikan

1 soal kepada

semua siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu

yang diberikan

selesai untuk

mengerjakan soal,

siswa

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya.

Guru bersama

siswa mengoreksi

hasil soal latihan

yang dikerjakan

siswa

depan kelas.

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

LKS di depan

kelas

Semua siswa

kelompok tinggi,

sedang, maupun

rendah menulis

soal yang

diberikan

kemudian

mengerjakan soal

secara mandiri

Siswa

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya

Semua siswa ikut

mengkoreksi soal

yang telah

dikerjakan

Penutup

Kesimpulan

Salam Penutup

Mengarahkan

siswa untuk

menyimpulkan

bersama – sama

menghitung jumlah

rusuk pada kubus

dan balok

Mengakhiri

Menyimpulkan

bersama – sama

siswa

menghitung

panjang jumlah

rusuk kubus dan

balok

Mengakhiri

5 menit

Page 105: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

90

pelajaran dengan

membaca

hamdalah dan

mengucapkan

salam

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

Pertemuan ke – 7

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

Materi :

1. Menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok

2. Menghitung luas permukaan kubus dan balok

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Motivasi

Apersepsi

Mengucapkan

salam kepada

siswa lalu

mengecek

kehadiran siswa.

Memulai pelajaran

dengan permainan

antonim kata

Mengingatkan

kembali tentang

menghitung jumlah

rusuk kubus dan

balok

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

Melakukan

permainan

antonim kata

Mengingat

kembali materi

tentang

menghitung

jumlah rusuk

kubus dan balok

dengan

menjawab

bersama - sama

7 menit

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Pengelompokkan

siswa

berdasarkan

kecepatan

belajar

Guru

mengarahkan

siswa untuk duduk

berkelompok

sesuai dengan

kelompok yang

telah ditetapkan

sebelumnya

Guru membagikan

LKS kepada

seluruh kelompok

Siswa bergabung

dengan

kelompoknya

untuk bekerja

sama tetapi LKS

dikerjakan secara

mandiri.

Siswa diberikan

kesempatan

untuk

Page 106: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

91

Elaborasi

Treatment

kepada masing –

masing

kelompok.

Pembelajaran

mandiri dengan

membagikan

modul kepada

siswa kelompok

tinggi.

Pembelajaran

konvensional

secara optimal

kepada

kelompok

sedang dan

kurang

tinggi, sedang

dang kurang, dan

kurang

Membagikan

modul dan

menjelaskan cara

kerjanya dan

memberikan

keleluasaan untuk

kelompok tinggi

tetap

memperhatikan

penjelasan materi

di kelas

Guru memberikan

bantuan kepada

siswa yang

mengalami

hambatan melalui

praktek melukis

garis singgung

persekutuan dalam

dua lingkaran, lalu

memanggil satu

persatu siswa untuk

melukis di papan

tulis persatu

langkah untuk satu

murid dan

memanggil murid

selanjutnya untuk

melanjutkan satu

langkah berikutnya

Jika siswa masih

mengalami

hambatan dalam

mengerjakan LKS

guru memberikan

pemodelan atau

contoh

mengerjakan

LKS

Memperhatiakn

guru dan Bagi

siswa kelompok

tinggi

mengerjakan

LKS secara

mandiri dan

mempelajari

modul dalam

kelompok dan

berleluasa untuk

sambil

memperhatikan

penjelasan guru

di depan kelas.

Siswa

memperhatikan

arahan Guru

kemudian bagi

murid yang

disebutkan maju

kedepan kelas

untuk melukis

satu langkah

membuat garis

singgung

persekutuan

dalam dua

lingkaran.

kemudian

kembali

mengerjakan

LKS

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas.

Page 107: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

92

Konfirmasi

Achievement

Test

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan

soal LKS hasil

kerjanya

Guru memberikan

respon terhadap

pekerjaan yang

dikerjakan siswa

di depan

Guru memberikan

1 soal kepada

semua siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu

yang diberikan

selesai untuk

mengerjakan soal,

siswa

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya.

Guru bersama

siswa mengoreksi

hasil soal latihan

yang dikerjakan

siswa

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

LKS di depan

kelas

Semua siswa

kelompok tinggi,

sedang, maupun

rendah menulis

soal yang

diberikan

kemudian

mengerjakan soal

secara mandiri

Siswa

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya

Semua siswa ikut

mengkoreksi soal

yang telah

dikerjakan

Penutup

Kesimpulan

Pemberian tugas

Mengarahkan

siswa untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang luas

permukaan kubus

dan balok

Memberikan PR

kepada siswa dan

dikumpulkan pada

pertemuan

selanjutnya

Menyimpulkan

bersama – sama

siswa

menghitung luas

permukaan

kubus dan balok

Menyimak dan

menerima PR

yang diberikan

guru

5 menit

Page 108: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

93

Salam Penutup

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah dan

mengucapkan

salam

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

Peretmuan ke – 8

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

Materi :

1. Menemukan rumus volume kubus dan balok

2. Menghitung volume kubus dan balok

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Apersepsi

Mengucapkan

salam kepada siswa

lalu mengecek

kehadiran siswa.

Mengingatkan

kembali tentang

materi luas

permukaan kubus

dan balok

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

Mengingat

kembali materi

tentang luas

permukaan

kubus dan balok

7 menit

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Pengelompokka

n siswa

berdasarkan

kecepatan

belajar

Elaborasi

Treatment

kepada masing

Guru mengarahkan

siswa untuk duduk

berkelompok

sesuai dengan

kelompok yang

telah ditetapkan

sebelumnya

Guru membagikan

LKS kepada

semua siswa

kelompok tinggi,

sedang, dan

kurang.

Membagikan

modul dan

menjelaska cara

Siswa bergabung

dengan

kelompoknya

untuk bekerja

sama tetapi LKS

dikerjakan secara

mandiri.

Siswa diberikan

kesempatan untuk

mengerjakan

LKS

Memperhatikan

guru. Bagi siswa

kelompok tinggi

Page 109: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

94

– masing

kelompok.

Pembelajaran

mandiri dengan

membagikan

modul

Pembelajaran

konvensional

secara optimal

kepada

kelompok

sedang dan

kurang

Konfirmasi

Achievement

Test

belajarnya kepada

kelompok tinggi

Guru memberikan

bantuan kepada

siswa yang

mengalami

hambatan melalui

pemberian

stimulus berupa

penyajian materi

volume kubus dan

balok

Jika siswa masih

mengalami

hambatan dalam

mengerjakan LKS

guru memberikan

pemodelan atau

contoh

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan

soal LKS hasil

kerjanya

Guru memberikan

respon terhadap

pekerjaan yang

dikerjakan siswa

di depan

Guru memberikan

1 soal kepada

semua siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

mengerjakan

LKS secara

mandiri dan

mempelajari

modul dalam

kelompok dan

berleluasa untuk

sambil

memperhatikan

penjelasan guru

di depan kelas.

Siswa

memperhatikan

penjelasan Guru

kemudian

kembali

mengerjakan

LKS

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas.

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

LKS di depan

kelas

Semua siswa

kelompok tinggi,

sedang, maupun

rendah menulis

soal yang

Page 110: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

95

Pertemuan ke – 9

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

Materi :

1. Menghitung luas permukaan prisma

2. Menghitung volume prisma

Setelah waktu

yang diberikan

selesai untuk

mengerjakan soal,

siswa

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya.

Guru bersama

siswa mengoreksi

hasil soal latihan

yang dikerjakan

siswa

diberikan

kemudian

mengerjakan soal

secara mandiri

Siswa

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya

Semua siswa ikut

mengkoreksi soal

yang telah

dikerjakan

Penutup

Kesimpulan

Salam Penutup

Mengarahkan siswa

untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang cara

menghitung

volume kubus dan

balok

mengakhiri

pelajaran dengan

membaca hamdalah

dan mengucapkan

salam

Menyimpulkan

bersama – sama

siswa cara

menghitung

panjang garis

singgung

persekutuan luar

dua lingkaran

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

5 menit

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Mengucapkan

Menjawab salam

7 menit

Page 111: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

96

Motivasi

Apersepsi

salam kepada

siswa lalu

mengecek

kehadiran siswa.

Memulai

permainan “tebak

angka”

Mengingatkan

kembali tentang

materi volume

kubus dan balok

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

Melakukan

permainan “tebak

angka”

Mengingat

kembali materi

tentang volume

kubus dan balok

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Pengelompokka

n siswa

berdasarkan

kecepatan

belajar

Elaborasi

Treatment

kepada masing

– masing

kelompok.

Pembelajaran

mandiri dengan

membagikan

modul kepada

siswa kelompok

tinggi

Pembelajaran

konvensional

secara optimal

kepada

kelompok

sedang dan

Guru

mengarahkan

siswa untuk duduk

berkelompok

sesuai dengan

kelompok yang

telah ditetapkan

sebelumnya

Guru membagikan

LKS kepada

semua siswa

dalam kelompok

tinggi, sedang, dan

kurang

Membagikan

modul dan

menjelaskan cara

kerjanya kepada

kelompok tinggi

Guru memberikan

bantuan kepada

siswa yang

mengalami

hambatan melalui

pertanyaan –

Siswa bergabung

dengan

kelompoknya

untuk bekerja

sama tetapi LKS

dikerjakan secara

mandiri.

Siswa diberikan

kesempatan untuk

mengerjakan LKS

Bagi siswa

kelompok tinggi

mengerjakan LKS

dan mempelajari

modul yang

diberikan dan

berleluasa untuk

sambil

memperhatikan

penjelasan guru di

depan kelas.

Siswa

memperhatikan

penjelasan Guru

mengenai

menghitung

panjang garis

Page 112: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

97

kurang

Konfirmasi

Achievement

Test

pertanyaan arahan,

lalu mengarahkan

siswa untuk

memperhatikan

penjelasan

mengenai

menghitung luas

permukaan dan

volume prisma

secukupnya.

Jika siswa masih

mengalami

hambatan dalam

mengerjakan LKS

guru memberikan

pemodelan atau

contoh

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan

soal LKS hasil

kerjanya

Guru memberikan

respon terhadap

pekerjaan yang

dikerjakan siswa

di depan

Guru memberikan

1 soal kepada

semua siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu

yang diberikan

selesai untuk

mengerjakan soal,

siswa

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya.

singgung

persekutuan

dalam dua

lingkaran

kemudian

kembali

mengerjakan LKS

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas.

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

LKS di depan

kelas

Semua siswa

kelompok tinggi,

sedang, maupun

rendah menulis

soal yang

diberikan

kemudian

mengerjakan soal

secara mandiri

Siswa

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya

Page 113: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

98

Pertemuan ke – 10

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

Materi :

1. Menghitung luas permukaan limas

2. Menghitung volume limas

Guru bersama

siswa mengoreksi

hasil soal latihan

yang dikerjakan

siswa

Semua siswa ikut

mengkoreksi soal

yang telah

dikerjakan

Penutup

Kesimpulan

Pemberian tugas

Salam Penutup

Mengarahkan

siswa untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang cara

menghitung luas

permukaan dan

volume prisma

Memberikan PR

kepada siswa dan

dikumpulkan pada

pertemuan

selanjutnya

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah dan

mengucapkan

salam

Menyimpulkan

bersama – sama

siswa bagaimana

menghitung luas

permukaan dan

volume prisma

Menyimak dan

menerima PR

yang diberikan

guru

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

5 menit

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Mengucapkan

salam kepada siswa

lalu mengecek

kehadiran siswa.

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

7 menit

Page 114: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

99

Apersepsi

Mengingatkan

kembali tentang

menghitung luas

permukaan dan

volume prisma

Mengingat

kembali tentang

cara menghitung

luas permukaan

dan volume

prisma

Kegiatan Inti

Eksplorasi

Pengelompokka

n siswa

berdasarkan

kecepatan

belajar

Elaborasi

Treatment

kepada masing

– masing

kelompok.

Pembelajaran

mandiri dengan

modul untuk

kelompok tinggi

Pembelajaran

konvensional

secara optimal

kepada

kelompok

sedang dan

kurang

Guru mengarahkan

siswa untuk duduk

berkelompok

sesuai dengan

kelompok yang

telah ditetapkan

sebelumnya

Guru membagikan

LKS kepada

seluruh siswa

dalam kelompok

tinggi, sedang, dan

kurang.

Membagikan

modul dan

menjelaskan cara

belajarnya

Guru memberikan

bantuan kepada

siswa yang

mengalami

hambatan melalui

pertanyaan –

pertanyaan arahan,

lalu mengarahkan

siswa untuk

memperhatikan

penjelasan

mengenai luas

Siswa bergabung

dengan

kelompoknya

untuk bekerja

sama tetapi LKS

dikerjakan secara

mandiri.

Siswa diberikan

kesempatan

untuk

mengerjakan

LKS

Bagi siswa

kelompok tinggi

mengerjakan

LKS dan

mempelajari

modul yang

diberikan dan

berleluasa untuk

sambil

memperhatikan

penjelasan guru

di depan kelas.

Siswa

memperhatikan

penjelasan Guru

mengenai

menghitung luas

permukaan dan

volume limas

kemudian

kembali

mengerjakan

LKS

Page 115: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

100

Konfirmasi

Achievement

Test

permukaan dan

volume limas

secukupnya.

Jika siswa masih

mengalami

hambatan dalam

mengerjakan LKS

guru memberikan

pemodelan atau

contoh

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan

soal LKS hasil

kerjanya

Guru memberikan

respon terhadap

pekerjaan yang

dikerjakan siswa di

depan

Guru memberikan

1 soal kepada

semua siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu

yang diberikan

selesai untuk

mengerjakan soal,

siswa

mengumpulkan

hasil pekerjaannya.

Guru bersama

siswa mengoreksi

hasil soal latihan

yang dikerjakan

siswa

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas.

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

LKS di depan

kelas

Semua siswa

kelompok tinggi,

sedang, maupun

rendah menulis

soal yang

diberikan

kemudian

mengerjakan soal

secara mandiri

Siswa

mengumpulkan

hasil

pekerjaannya

Semua siswa ikut

mengkoreksi soal

yang telah

dikerjakan

Page 116: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

101

F. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik : Tertulis

2. Bentuk Instrumen : Tes Pilihan Ganda

3. Instrumen : Terlampir

Ciputat, 29 Januari 2014

Mengetahui,

Guru kelas Peneliti

Martumpal, S.Pd Wulan Widiastuti

Penutup

Kesimpulan

Penyampaian

informasi

Salam Penutup

Mengarahkan siswa

untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang bagaimana

menghitung luas

permukaan dan

volume limas

Menyampaikan

informasi kepada

siswa bahwa

pertemuan

selanjutnya akan

dilaksanakan

ulangan bab

bangun ruang sisi

datar sebagai tes

akhir

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca hamdalah

dan mengucapkan

salam

Menyimpulkan

bersama – sama

siswa bagaimana

menghitung luas

permukaan dan

volume limas

Menyimak

informasi yang

disampaikan

guru lalu

bertanya apabila

masih ada

informasi yang

belum dipahami

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

5 menit

Page 117: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

102

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

KELAS KONTROL

Sekolah : SMPN 10 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII. 1/ Genap

Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Datar

Alokasi Waktu :2 x 40 Menit

Pertemuan Ke - : 1

Standar Kompetensi : Memahami sifat – sifat Kubus, Balok, Prisma, Limas, dan

bagian – bagiannya serta menentukan ukurannya

Kompetensi Dasar :

1. Mengidentifikasi sifat – sifat kubus, balok, prisma, dan limas, serta bagian

– bagiannya.

2. Membuat jaring – jaring kubus, balok, prisma, dan limas

3. Menghitung luas permukaan dan volume Kubus, Balok, Prisma, dan

Limas

Indikator :

1. Memahami sifat – sifat kubus, balok, prisma, dan limas

2. Memahami unsur – unsur kubus, balok, prisma, dan limas

3. Menentukan jaring – jaring dan bukan jaring – jaring kubus, balok, prisma,

dan limas

4. Membuat jaring – jaring kubus, balok, prisma dan limas

5. Menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma, dan limas

6. Menghitung volume kubus, balok, prisma, dan limas

7. Menentukan tinggi dari kubus, balok, prisma, dan limas jika luas

permukaan atau volumenya diketahui

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran selesai maka siswa dapat :

1. Memahami sifat – sifat kubus, balok, prisma, dan limas

2. Memahami unsur – unsur kubus, balok, prisma, dan limas

3. Menentukan jaring – jaring dan bukan jaring – jaring kubus, balok, prisma,

dan limas

LAMPIRAN 2

Page 118: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

103

4. Membuat jaring – jaring kubus, balok, prisma dan limas

5. Menghitung luas permukaan kubus, balok, prisma, dan limas

6. Menghitung volume kubus, balok, prisma, dan limas

7. Menentukan tinggi dari kubus, balok, prisma, dan limas jika luas

permukaan atau volumenya diketahui

B. Materi Ajar

Kubus, Balok, Prisma dan Limas tegak

C. Alat dan Sumber Belajar

Alat : Buku Paket , LKS, Papan Tulis, Spidol

Sumber :

D. Model Pembejaran

Model pembelajara : KONVENSIONAL

Metode Pembelajaran : Tanya jawab, Diskusi, Pemberian Tugas.

E. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Motivasi

Mengucapkan salam

kepada siswa lalu

mengecek kehadiran

siswa.

Memotivasi siswa

mengenai

pentingnya

mempelajari bangun

ruang sisi datar dan

kaitannya dalam

kehidupan sehari –

hari

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

Menyimak

penjelasan guru

mengenai bangun

ruang sisi datar

dan kaitannya

dalam kehidupan

sehari – hari

5 menit

Kegiatan Inti

Penyajian materi

Mengarahkan siswa

untuk sambil

mencatat penjelasan

guru dan contoh –

contoh soal yang

diberikan

Guru menjelaskan

materi kepada

seluruh siswa

melalui pertanyaan

Mendengarkan

arahan guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan Guru

30 menit

Page 119: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

104

Tanya jawab

Latihan soal

– pertanyaan

arahan, lalu

mengarahkan siswa

untuk

memperhatikan

penjelasan

mengenai kubus

dan balok .

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya jika ada

materi yang

dijelaskan kurang

dimengerti

guru memberikan

pemodelan atau

contoh soal

Mengarahkan siswa

untuk mengerjakan

soal yang diberikan

guru selama waktu

yang ditentukan

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan soal

hasil kerjanya

Guru memberikan

respon kepada

siswa yang

mengerjakan soal di

depan

Guru memberikan 1

soal kepada seluruh

siswa dan semua

kelompok siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu yang

diberikan selesai

Bertanya kepada

guru jika ada yang

tidak mengerti

tentang materi

yang sedang

dijelaskan

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas

Mengerjakan soal

yang diberikan

guru dengan

waktu yang telah

ditentukan

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

di depan kelas

Siswa

memperhatikan

soal yang

dibacakan guru

lalu mengerjakan

soal secara

mandiri

Siswa

mengumpulka

Page 120: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

105

Pertemuan Ke – 2

Materi :

Membuat jaring – jaring kubus dan balok

untuk mengerjakan

soal, siswa

mengumpulkan

hasil pekerjaannya

Guru bersama siswa

mengoreksi hasil

soal latihan yang

dikerjakan siswa

hasil

pekerjaannya

Siswa ikut

mengoreksi soal

yang dikerjakan

Penutup

Kesimpulan

Pemberian tugas

Salam Penutup

Mengarahkan siswa

untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang kubus dan

balok dengan sifat -

sifatnya

Memberikan PR

kepada siswa dan

dikumpulkan pada

pertemuan

selanjutnya

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca hamdalah

dan mengucapkan

salam

Menyimpulkan

bersama – sama

tentang sifat –

sifat kubus dan

balok

Menyimak dan

menerima PR

yang diberikan

guru

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

5 menit

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Mengucapkan salam

kepada siswa lalu

mengecek kehadiran

siswa.

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

5 menit

Page 121: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

106

Motivasi

Mengingat kembali

materi kubus dan

balok dengan

menyebutkan ciri –

ciri dan unsur –

unsur nya

Menjawab

bersama – sama

pengertian kubus

dan balok

Kegiatan Inti

Penyajian materi

Tanya jawab

Latihan soal

Mengarahkan siswa

untuk sambil

mencatat penjelasan

guru dan contoh –

contoh soal yang

diberikan

Guru menjelaskan

materi kepada

seluruh siswa

melalui pertanyaan

– pertanyaan

arahan, lalu

mengarahkan siswa

untuk

memperhatikan

penjelasan

mengenai jarring –

jarring kubus dan

balok .

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya jika ada

materi yang

dijelaskan kurang

dimengerti

guru memberikan

pemodelan atau

contoh soal

Mengarahkan siswa

untuk mengerjakan

soal yang diberikan

guru selama waktu

yang ditentukan

Mendengarkan

arahan guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan Guru

Bertanya kepada

guru jika ada yang

tidak mengerti

tentang materi

yang sedang

dijelaskan

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas

Mengerjakan soal

yang diberikan

guru dengan

waktu yang telah

ditentukan

30 menit

Page 122: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

107

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan soal

hasil kerjanya

Guru memberikan

respon kepada

siswa yang

mengerjakan soal di

depan

Guru memberikan 1

soal kepada seluruh

siswa dan semua

kelompok siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu yang

diberikan selesai

untuk mengerjakan

soal, siswa

mengumpulkan

hasil pekerjaannya

Guru bersama siswa

mengoreksi hasil

soal latihan yang

dikerjakan siswa

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

di depan kelas

Siswa

memperhatikan

soal yang

dibacakan guru

lalu mengerjakan

soal secara

mandiri

Siswa

mengumpulka

hasil

pekerjaannya

Siswa ikut

mengoreksi soal

yang dikerjakan

Penutup

Kesimpulan

Pemberian tugas

Salam Penutup

Mengarahkan siswa

untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang cara

membuat jarring –

jarring kubus dan

balok

Memberikan PR

kepada siswa dan

dikumpulkan pada

pertemuan

selanjutnya

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca hamdalah

Menyimpulkan

bersama – sama

tentang membuat

jarring – jarring

kubus dan balok

Menyimak dan

menerima PR

yang diberikan

guru

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

5 menit

Page 123: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

108

Pertemuan ke – 3

Materi :

Menyajikan gambar kubus dan balok secara sometrik dan perspektif

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Motivasi

Mengucapkan salam

kepada siswa lalu

mengecek kehadiran

siswa.

Mengingatkan

kembali tentang

jarring – jarring

kubus dan balok

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

Mengingat

kembali materi

tentang jarring –

jarring kubus dan

balok

7 menit

Kegiatan Inti

Penyajian materi

Mengarahkan siswa

untuk sambil

mencatat penjelasan

guru dan contoh –

contoh soal yang

diberikan

Guru menjelaskan

materi kepada

seluruh siswa

melalui pertanyaan

– pertanyaan

arahan, lalu

mengarahkan siswa

untuk

memperhatikan

penjelasan

mengenai langkah

menggambar kubus

dan balok secara

isometric dan

perspektif

Mendengarkan

arahan guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan Guru

28 menit

dan mengucapkan

salam

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

Page 124: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

109

Tanya jawab

Latihan soal

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya jika ada

materi yang

dijelaskan kurang

dimengerti

guru memberikan

pemodelan atau

contoh soal

Mengarahkan siswa

untuk mengerjakan

soal yang diberikan

guru selama waktu

yang ditentukan

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan soal

hasil kerjanya

Guru memberikan

respon kepada

siswa yang

mengerjakan soal di

depan

Guru memberikan 1

soal kepada seluruh

siswa dan semua

kelompok siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu yang

diberikan selesai

untuk mengerjakan

soal, siswa

mengumpulkan

hasil pekerjaannya

Guru bersama siswa

mengoreksi hasil

soal latihan yang

dikerjakan siswa

Bertanya kepada

guru jika ada yang

tidak mengerti

tentang materi

yang sedang

dijelaskan

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas

Mengerjakan soal

yang diberikan

guru dengan

waktu yang telah

ditentukan

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

di depan kelas

Siswa

memperhatikan

soal yang

dibacakan guru

lalu mengerjakan

soal secara

mandiri

Siswa

mengumpulka

hasil

pekerjaannya

Siswa ikut

mengoreksi soal

yang dikerjakan

Page 125: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

110

Penutup

Kesimpulan

Salam Penutup

Mengarahkan siswa

untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang langkah –

langkah melukis

kubus dan balok

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca hamdalah

dan mengucapkan

salam

Menyimpulkan

bersama – sama

siswa langkah –

langkah melukis

kubus dan balok

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

5 menit

Pertemuan Ke – 4

Materi :

1. Menentukan panjang diagonal sisi pada kubus dan balok

2. Menentuka panjang diagonal ruang pada kubus dan balok

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Motivasi

Apersepsi

Mengucapkan salam

kepada siswa lalu

mengecek kehadiran

siswa.

Memulai pelajaran

dengan permainan

keseimbangan

Mengingatkan

kembali langkah –

langkah melukis

kubus dan balok

Menjawab

salam dari

guru lalu

menyimak

absen yang

disebutkan

oleh guru

Melakukan

permainan

keseimbangan

Mengingat

kembali

tentang

langkah –

langkah

melukis kubus

dan balok

7 menit

Page 126: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

111

Kegiatan Inti

Penyajian materi

Tanya jawab

Latihan Soal

Mengarahkan siswa

untuk sambil

mencatat penjelasan

guru dan contoh –

contoh soal yang

diberikan

Guru menjelaskan

materi kepada

seluruh siswa

melalui pertanyaan

– pertanyaan

arahan, lalu

mengarahkan siswa

untuk

memperhatikan

penjelasan

mengenai diagonal

sisi dan diagonal

ruang kubus dan

balok

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya jika ada

materi yang

dijelaskan kurang

dimengerti

guru memberikan

pemodelan atau

contoh soal

Mengarahkan siswa

untuk mengerjakan

soal yang diberikan

guru selama waktu

yang ditentukan

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

Mendengarkan

arahan guru

Siswa

memperhatika

n penjelasan

Guru

Bertanya

kepada guru

jika ada yang

tidak mengerti

tentang materi

yang sedang

dijelaskan

Siswa

memperhatika

n contoh yang

diberikan guru

di depan kelas

Mengerjakan

soal yang

diberikan guru

dengan waktu

yang telah

ditentukan

Siswa yang

dipanggil

namanya

28 menit

Page 127: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

112

menyelesaikan soal

hasil kerjanya

Guru memberikan

respon terhadap

pekerjaan yang

dikerjakan siswa di

depan

Guru memberikan 1

soal kepada seluruh

siswa dan semua

kelompok siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu yang

diberikan selesai

untuk mengerjakan

soal, siswa

mengumpulkan

hasil pekerjaannya

Guru bersama siswa

mengoreksi hasil

soal latihan yang

dikerjakan siswa

mengerjakan

soal di depan

kelas

Siswa

memperhatika

n soal yang

dibacakan

guru lalu

mengerjakan

soal secara

mandiri

Siswa

mengumpulka

hasil

pekerjaannya

Siswa ikut

mengoreksi

soal yang

dikerjakan

Penutup

Kesimpulan

Pemberian tugas

Salam Penutup

Mengarahkan siswa

untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang diagonal sisi

dan diagonal ruang

kubus dan balok

Memberikan PR

kepada siswa dan

dikumpulkan pada

pertemuan

selanjutnya

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca hamdalah

dan mengucapkan

salam

Menyimpulka

n bersama –

sama siswa

tentang

diagonal sisi

dan diagonal

ruang kubus

dan balok

Menyimak

dan menerima

PR yang

diberikan guru

Mengakhiri

pelajaran

dengan

membaca

hamdalah lalu

5 menit

Page 128: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

113

menjawab

salam dari

guru

Pertemuan ke – 5

Materi :

1. Menentukan diagonal bidang pada kubus dan balok

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Motivasi

Mengucapkan salam

kepada siswa lalu

mengecek kehadiran

siswa.

Mengingat kembali

materi tentang

diagonal sisi dan

diagonal ruang pada

kubus dan balok

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

Menjawab

bersama sama

mengenai

diagonal sisi dan

diagonal ruang

pada kubus dan

balok

5 menit

Kegiatan Inti

Penyajian materi

Mengarahkan siswa

untuk sambil

mencatat penjelasan

guru dan contoh –

contoh soal yang

diberikan

Guru menjelaskan

materi kepada

seluruh siswa

melalui pertanyaan

– pertanyaan

arahan, lalu

mengarahkan siswa

untuk

memperhatikan

penjelasan

Mendengarkan

arahan guru

Memperhatikan

penjelasan guru

30 menit

Page 129: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

114

Tanya jawab

Latihan soal

mengenai diagonal

bidang pada kubus

dan balok

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya jika ada

materi yang

dijelaskan kurang

dimengerti

guru memberikan

pemodelan atau

contoh soal

Mengarahkan siswa

untuk mengerjakan

soal yang diberikan

guru selama waktu

yang ditentukan

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan soal

hasil kerjanya

Guru memberikan

respon kepada

siswa yang

mengerjakan soal di

depan

Guru memberikan 1

soal kepada seluruh

siswa dan semua

kelompok siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu yang

diberikan selesai

untuk mengerjakan

soal, siswa

mengumpulkan

hasil pekerjaannya

Guru bersama siswa

Bertanya kepada

guru jika ada yang

tidak mengerti

tentang materi

yang sedang

dijelaskan

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas

Mengerjakan soal

yang diberikan

guru dengan

waktu yang telah

ditentukan

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

di depan kelas

Siswa

memperhatikan

soal yang

dibacakan guru

lalu mengerjakan

soal secara

mandiri

Siswa

mengumpulka

hasil

pekerjaannya

Siswa ikut

Page 130: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

115

Pertemuan Ke – 6

Materi :

Menentukan jumlah panjang rusuk pada kubus dan balok

mengoreksi hasil

soal latihan yang

dikerjakan siswa

mengoreksi soal

yang dikerjakan

Penutup

Kesimpulan

Pemberian tugas

Salam Penutup

Mengarahkan siswa

untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang diagonal

bidang pada kubus

dan balok

Memberikan PR

kepada siswa dan

dikumpulkan pada

pertemuan

selanjutnya

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca hamdalah

dan mengucapkan

salam

Menyimpulkan

bersama – sama

tentang sifat –

sifat kubus dan

balok

Menyimak dan

menerima PR

yang diberikan

guru

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

5 menit

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Motivasi

Mengucapkan salam

kepada siswa lalu

mengecek kehadiran

siswa.

Mengingat kembali

materi diagonal

bidang pada kubus

dan balok

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

Menjawab secara

bersama – sama

tentang diagonal

bidang pada

kubus dan balok

5 menit

Page 131: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

116

Kegiatan Inti

Penyajian materi

Tanya jawab

Latihan soal

Mengarahkan siswa

untuk sambil

mencatat penjelasan

guru dan contoh –

contoh soal yang

diberikan

Guru menjelaskan

materi kepada

seluruh siswa

melalui pertanyaan

– pertanyaan

arahan, lalu

mengarahkan siswa

untuk

memperhatikan

penjelasan

mengenai jumlah

panjang rusuk pada

kubus dan balok

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya jika ada

materi yang

dijelaskan kurang

dimengerti

guru memberikan

pemodelan atau

contoh soal

Mengarahkan siswa

untuk mengerjakan

soal yang diberikan

guru selama waktu

yang ditentukan

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan soal

hasil kerjanya

Guru memberikan

respon kepada

Mendengarkan

arahan guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan Guru

Bertanya kepada

guru jika ada yang

tidak mengerti

tentang materi

yang sedang

dijelaskan

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas

Mengerjakan soal

yang diberikan

guru dengan

waktu yang telah

ditentukan

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

di depan kelas

30 menit

Page 132: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

117

siswa yang

mengerjakan soal di

depan

Guru memberikan 1

soal kepada seluruh

siswa dan semua

kelompok siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu yang

diberikan selesai

untuk mengerjakan

soal, siswa

mengumpulkan

hasil pekerjaannya

Guru bersama siswa

mengoreksi hasil

soal latihan yang

dikerjakan siswa

Siswa

memperhatikan

soal yang

dibacakan guru

lalu mengerjakan

soal secara

mandiri

Siswa

mengumpulka

hasil

pekerjaannya

Siswa ikut

mengoreksi soal

yang dikerjakan

Penutup

Kesimpulan

Pemberian tugas

Salam Penutup

Mengarahkan siswa

untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang jumlah

rusuk pada kubus

dan balok

Memberikan PR

kepada siswa dan

dikumpulkan pada

pertemuan

selanjutnya

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca hamdalah

dan mengucapkan

salam

Menyimpulkan

bersama – sama

tentang jumlah

panjang rusuk

pada kubus dan

balok

Menyimak dan

menerima PR

yang diberikan

guru

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

5 menit

Page 133: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

118

Pertemuan ke – 7

Materi :

1. Menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok

2. Menghitung luas permukaan kubus dan balok

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Motivasi

Apersepsi

Mengucapkan

salam kepada

siswa lalu

mengecek

kehadiran siswa.

Memulai pelajaran

dengan permainan

antonim kata

Mengingatkan

kembali tentang

menghitung jumlah

rusuk kubus dan

balok

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

Melakukan

permainan

antonim kata

Mengingat

kembali materi

tentang

menghitung

jumlah rusuk

kubus dan balok

dengan

menjawab

bersama – sama

7 menit

Kegiatan Inti

Penyajian materi

Mengarahkan siswa

untuk sambil

mencatat

penjelasan guru dan

contoh – contoh

soal yang diberikan

Guru menjelaskan

materi kepada

seluruh siswa

melalui pertanyaan

– pertanyaan

arahan, lalu

mengarahkan siswa

untuk

memperhatikan

penjelasan

mengenai luas

Mendengarkan

arahan guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan Guru

28 menit

Page 134: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

119

Tanya jawab

Latihan soal

permukaan kubus

dan balok

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya jika ada

materi yang

dijelaskan kurang

dimengerti

guru memberikan

pemodelan atau

contoh soal

Mengarahkan siswa

untuk mengerjakan

soal yang diberikan

guru selama waktu

yang ditentukan

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan soal

hasil kerjanya

Guru memberikan

respon kepada

siswa yang

mengerjakan soal

di depan

Guru memberikan

1 soal kepada

seluruh siswa dan

semua kelompok

siswa, untuk

mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu yang

diberikan selesai

untuk mengerjakan

soal, siswa

mengumpulkan

hasil pekerjaannya

Guru bersama

Bertanya kepada

guru jika ada

yang tidak

mengerti tentang

materi yang

sedang dijelaskan

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas

Mengerjakan soal

yang diberikan

guru dengan

waktu yang telah

ditentukan

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

di depan kelas

Siswa

memperhatikan

soal yang

dibacakan guru

lalu mengerjakan

soal secara

mandiri

Siswa

mengumpulka

hasil

pekerjaannya

Siswa ikut

Page 135: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

120

siswa mengoreksi

hasil soal latihan

yang dikerjakan

siswa

mengoreksi soal

yang dikerjakan

Penutup

Kesimpulan

Pemberian tugas

Salam Penutup

Mengarahkan

siswa untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang luas

permukaan kubus

dan balok

Memberikan PR

kepada siswa dan

dikumpulkan pada

pertemuan

selanjutnya

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah dan

mengucapkan

salam

Menyimpulkan

bersama – sama

siswa

menghitung luas

permukaan

kubus dan balok

Menyimak dan

menerima PR

yang diberikan

guru

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

5 menit

Peretmuan ke – 8

Materi :

1. Menemukan rumus volume kubus dan balok

2. Menghitung volume kubus dan balok

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Apersepsi

Mengucapkan

salam kepada siswa

lalu mengecek

kehadiran siswa.

Mengingatkan

kembali tentang

materi luas

permukaan kubus

dan balok

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

Mengingat

kembali materi

tentang luas

permukaan

kubus dan balok

7 menit

Page 136: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

121

Kegiatan Inti

Penyajian

materi

Tanya jawab

Latihan soal

Mengarahkan siswa

untuk sambil

mencatat penjelasan

guru dan contoh –

contoh soal yang

diberikan

Guru menjelaskan

materi kepada

seluruh siswa

melalui pertanyaan

– pertanyaan

arahan, lalu

mengarahkan siswa

untuk

memperhatikan

penjelasan

mengenai volume

kubus dan balok

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya jika ada

materi yang

dijelaskan kurang

dimengerti

guru memberikan

pemodelan atau

contoh soal

Mengarahkan siswa

untuk mengerjakan

soal yang diberikan

guru selama waktu

yang ditentukan

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan soal

hasil kerjanya

Guru memberikan

respon kepada

siswa yang

Mendengarkan

arahan guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan Guru

Bertanya kepada

guru jika ada

yang tidak

mengerti tentang

materi yang

sedang dijelaskan

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas

Mengerjakan soal

yang diberikan

guru dengan

waktu yang telah

ditentukan

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

di depan kelas

28 menit

Page 137: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

122

Pertemuan ke – 9

Materi :

1. Menghitung luas permukaan prisma

2. Menghitung volume prisma

mengerjakan soal di

depan

Guru memberikan 1

soal kepada seluruh

siswa dan semua

kelompok siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu yang

diberikan selesai

untuk mengerjakan

soal, siswa

mengumpulkan

hasil pekerjaannya

Guru bersama siswa

mengoreksi hasil

soal latihan yang

dikerjakan siswa

Siswa

memperhatikan

soal yang

dibacakan guru

lalu mengerjakan

soal secara

mandiri

Siswa

mengumpulka

hasil

pekerjaannya

Siswa ikut

mengoreksi soal

yang dikerjakan

Penutup

Kesimpulan

Salam Penutup

Mengarahkan siswa

untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang cara

menghitung

volume kubus dan

balok

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca hamdalah

dan mengucapkan

salam

Menyimpulkan

bersama – sama

siswa cara

menghitung

volume kubus

dan balok

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

5 menit

Page 138: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

123

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Motivasi

Apersepsi

Mengucapkan

salam kepada

siswa lalu

mengecek

kehadiran siswa.

Memulai

permainan “tebak

angka”

Mengingatkan

kembali tentang

materi volume

kubus dan balok

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

Melakukan

permainan “tebak

angka”

Mengingat

kembali materi

tentang volume

kubus dan balok

7 menit

Kegiatan Inti

Penyajian

materi

Tanya jawab

Mengarahkan siswa

untuk sambil

mencatat

penjelasan guru dan

contoh – contoh

soal yang diberikan

Guru menjelaskan

materi kepada

seluruh siswa

melalui pertanyaan

– pertanyaan

arahan, lalu

mengarahkan siswa

untuk

memperhatikan

penjelasan

mengenai luas

permukaan dan

volume prisma

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya jika ada

materi yang

dijelaskan kurang

dimengerti

guru memberikan

Mendengarkan

arahan guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan Guru

Bertanya kepada

guru jika ada

yang tidak

mengerti tentang

materi yang

sedang dijelaskan

Siswa

28 menit

Page 139: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

124

Latihan soal

pemodelan atau

contoh soal

Mengarahkan siswa

untuk mengerjakan

soal yang diberikan

guru selama waktu

yang ditentukan

Memanggil secara

acak beberapa

siswa untuk

menyelesaikan soal

hasil kerjanya

Guru memberikan

respon kepada

siswa yang

mengerjakan soal

di depan

Guru memberikan

1 soal kepada

seluruh siswa dan

semua kelompok

siswa, untuk

mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu yang

diberikan selesai

untuk mengerjakan

soal, siswa

mengumpulkan

hasil pekerjaannya

Guru bersama siswa

mengoreksi hasil

soal latihan yang

dikerjakan siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas

Mengerjakan soal

yang diberikan

guru dengan

waktu yang telah

ditentukan

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

di depan kelas

Siswa

memperhatikan

soal yang

dibacakan guru

lalu mengerjakan

soal secara

mandiri

Siswa

mengumpulka

hasil

pekerjaannya

Siswa ikut

mengoreksi soal

yang dikerjakan

Page 140: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

125

Pertemuan ke – 10

Materi :

1. Menghitung luas permukaan limas

2. Menghitung volume limas

Penutup

Kesimpulan

Pemberian tugas

Salam Penutup

Mengarahkan

siswa untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang cara

menghitung luas

permukaan dan

volume prisma

Memberikan PR

kepada siswa dan

dikumpulkan pada

pertemuan

selanjutnya

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah dan

mengucapkan

salam

Menyimpulkan

bersama – sama

siswa bagaimana

menghitung luas

permukaan dan

volume prisma

Menyimak dan

menerima PR

yang diberikan

guru

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

dari guru

5 menit

Kegiatan

Pembelajaran

Guru Siswa Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Salam Pembuka

Apersepsi

Mengucapkan

salam kepada siswa

lalu mengecek

kehadiran siswa.

Mengingatkan

kembali tentang

menghitung luas

permukaan dan

volume prisma

Menjawab salam

dari guru lalu

menyimak absen

yang disebutkan

oleh guru

Mengingat

kembali tentang

cara menghitung

luas permukaan

dan volume

prisma

7 menit

Page 141: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

126

Kegiatan Inti

Penyajian

materi

Tanya jawab

Latihan soal

Mengarahkan siswa

untuk sambil

mencatat penjelasan

guru dan contoh –

contoh soal yang

diberikan

Guru menjelaskan

materi kepada

seluruh siswa

melalui pertanyaan

– pertanyaan

arahan, lalu

mengarahkan siswa

untuk

memperhatikan

penjelasan

mengenai luas

permukaan dan

volumelimas

Guru memberikan

kesempatan kepada

siswa untuk

bertanya jika ada

materi yang

dijelaskan kurang

dimengerti

guru memberikan

pemodelan atau

contoh soal

Mengarahkan siswa

untuk mengerjakan

soal yang diberikan

guru selama waktu

yang ditentukan

Memanggil secara

acak beberapa siswa

untuk

menyelesaikan soal

hasil kerjanya

Guru memberikan

respon kepada

siswa yang

Mendengarkan

arahan guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan Guru

Bertanya kepada

guru jika ada

yang tidak

mengerti tentang

materi yang

sedang dijelaskan

Siswa

memperhatikan

contoh yang

diberikan guru di

depan kelas

Mengerjakan soal

yang diberikan

guru dengan

waktu yang telah

ditentukan

Siswa yang

dipanggil

namanya

mengerjakan soal

di depan kelas

28 menit

Page 142: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

127

mengerjakan soal di

depan

Guru memberikan 1

soal kepada seluruh

siswa dan semua

kelompok siswa,

untuk mengecek

pemahaman siswa

Setelah waktu yang

diberikan selesai

untuk mengerjakan

soal, siswa

mengumpulkan

hasil pekerjaannya

Guru bersama siswa

mengoreksi hasil soal

latihan yang

dikerjakan siswa

Siswa

memperhatikan

soal yang

dibacakan guru

lalu mengerjakan

soal secara

mandiri

Siswa

mengumpulka

hasil

pekerjaannya

Siswa ikut

mengoreksi soal

yang dikerjakan

Penutup

Kesimpulan

Penyampaian

informasi

Salam Penutup

Mengarahkan siswa

untuk

menyimpulkan

bersama – sama

tentang bagaimana

menghitung luas

permukaan dan

volume limas

Menyampaikan

informasi kepada

siswa bahwa

pertemuan

selanjutnya akan

dilaksanakan

ulangan bab

bangun ruang sisi

datar sebagai tes

akhir

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca hamdalah

dan mengucapkan

salam

Menyimpulkan

bersama – sama

siswa bagaimana

menghitung luas

permukaan dan

volume limas

Menyimak

informasi yang

disampaikan

guru lalu

bertanya apabila

masih ada

informasi yang

belum dipahami

Mengakhiri

pelajaran dengan

membaca

hamdalah lalu

menjawab salam

5 menit

Page 143: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

128

F. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik : Tertulis

2. Bentuk Instrumen : Tes Essay

3. Instrumen : Terlampir

Ciputat, 29 Januari 2014

Mengetahui,

Guru kelas Peneliti

Martumpal, S.Pd Wulan Widiastuti

dari guru

Page 144: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

129

1. buatlah kubus PQRS.TUVW dengan ukuran 4 satuan x 4 satuan x 4 satuan

2. isilah tabel berikut sesuai dengan unsur – unsur kubus di atas No Unsur Kubus Nama Unsur Banyaknya 1 Titik sudut 2 Rusuk – rusuk 3 Sisi (bidang) 4 Diagonal bidang 5 Diagonal ruang 6 Bidang diagonal

3. perhatikan balok ABCD.EFGH disamping

a. sebutkan rusuk – rusuk tegaknya b. sebutkan diagonal ruangnya c. sebutkan bidang atas dan alasnya d. sebutkan titik sudutnya

Lembar Kerja

Siswa (LKS)1

Nama : ………………………………….

Kelompok :…………………………………..

Kelas :………………………………….

Hari / Tanggal :………………………………….

LAMPIRAN 3

Page 145: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

130

4. balok dapat dipandang sebagai susunan kubus seperti ilustrasi pada gambar dibawah

jika rusuk kubus pada gambar berukuran 1cm, hitunglah : a. panjang balok b. lebar balok c. tinggi balok d. banyak kubus utuk membuat balok

Jawab :

Jawab :

Page 146: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

131

1. Buatlah 4 buah jaring – jaring kubus !

2. Amatilah bentuk lemari kalian. Jika kalian ingin menggambar lemari dalam bentuk jaring – jaring, bentuk apakah yang akan kalian dapatkan

Jawab :

a. c.

b. d.

Nama : ………………………………….

Kelompok :…………………………………..

Kelas :………………………………….

Hari / Tanggal :………………………………….

Lembar Kerja

Siswa (LKS)2

Page 147: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

132

3. Diketahui balok dan ukuran nya sebagai berikut. Buatlah sedikitnya 3 jaring – jaring yang berbeda untuk ukuran balok di samping

Jawab :

4

8 6

Jawab :

Page 148: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

133

Menggambar Balok dan Kubus

Teknik menggambar balok dan kubus

Diantaranya secara isometric dan perspektif.

Pada teknik perspektif, rusuk yang lebih jauh

Digamar makin pendek. Contoh gambar

disamping

soal

1.Diketahui balok ABCD.EFGH dengan panjang AB = 8cm, AD = 6cm, dan AE = 4cm. gambarlah balok tersebut dengan persegi panjang ADEH sebagai alas balok, AD mendatar, dan A, D, E, H berlawanan jarum jam !

Jawab :

Nama : ………………………………….

Kelompok :…………………………………..

Kelas :………………………………….

Hari / Tanggal :………………………………….

Lembar Kerja

Siswa (LKS)3

Page 149: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

134

Gambar secara isometrik

Pada isometrik, semua rusuk kubus digambar sama panjang.

Langkah – langkah melukisnya :

1. kita gambar bidang yang sejajar dengan bidang gambar, yaitu ABFE. Sebagai contoh gambarkanlah dengan ukuran a cm

2. Rusuk BC, FG, EH, dan AD merupakan rusuk yang tegak lurus terhadap bidang gambar. Gambarlah keempat rusuk ini sebagai empat garis sejajar yang agak miring. Pilihlah sudut, misalkan 30o (gambar (b))

3. rusuk AD, DC, dan DH merupakan rusuk yang tidak terlihat. Oleh karena itu rusuk ini digambar putus – putus.

4. Kemudian hubungkan ujung – ujung D, C, G dan H sebagai persegi DCGH untuk memperoleh gambar lengkap dari kubus (gambar (c))

Soal

1. Pada kertas berpetak gambarlah kubus PQRS.TUVW dengan panjang rusuk 6 satuan dan sudut 45o, dengan langkah – langkah isometrik seperti di atas

Page 150: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

135

Diagonal Ruang pada Kubus

yang merupakan diagonal ruang dari kubus ABCD.EFGH adalah…………………………..

jika kubus ABCD.EFGH disamping memiliki ukuran panjang 4cm x 4cm x 4cm. Berapakah panjang diagonal ruangnya ?

Jawab :

Missal diagonal ruang HB

a) lihat BDH. Karena BD DH, maka BDH merupakan segitiga siku – siku

dengan siku – siku di ……

maka H

D B

Jadi panjang HB = …….. cm

Nama : ………………………………….

Kelompok :…………………………………..

Kelas :………………………………….

Hari / Tanggal :………………………………….

HB2 = ……..+……….

=………….+…………. (teorema phytagoras)

=……………..+………….

HB = √

= ………….

Lembar Kerja

Siswa (LKS)4

Page 151: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

136

Diagonal ruang pada balok

yang merupakan diagonal ruang dari

balok PQRS.TUVW adalah…………………

jika balok PQRS,TUVW disamping memiliki

ukuran panjang

Berapakah panjang diagonal ruangnya ?

Jawab :

Missal diagonal ruang PV

b) lihat PRV. Karena PR RV, maka PRV merupakan segitiga siku – siku

dengan siku – siku di ……

maka V

R

P

Jadi panjang PV = …….. cm

Diagonal Sisi Kubus

yang merupakan diagonal sisi dari kubus ABCD.EFGH adalah…………………………..

jika kubus ABCD.EFGH disamping memiliki ukuran panjang 12cm x 12cm x 12cm. Berapakah panjang diagonal ruangnya ?

Jawab :

Missal diagonal sisi AC

c) lihat ABC. Karena AB BC, maka ABC merupakan segitiga siku – siku

dengan siku – siku di ……

PV2 = ……..+……….

=………….+…………. (teorema phytagoras)

=……………..+………….

PV = √

= ………….

Page 152: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

137

maka

Jadi panjang AC = …….. cm

AC2 = ……..+……….

=………….+…………. (teorema phytagoras)

=……………..+………….

AC = √

= ………….

Page 153: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

138

Diagonal bidang pada kubus

yang merupakan diagonal bidang dari kubus

ABCD.EFGH adalah……..

Jika kubus ABCD.EFGH disamping memiliki panjang

Rusuk 4cm. berapakah ?

a. panjang EG ? b. luas ACGE ?

Jawab :

a) lihat EFG. Karena FE FG, maka EFG merupakan segitiga siku – siku dengan siku – siku di …… maka

Jadi panjang EG =….. cm

Lembar Kerja

Siswa (LKS)5

Nama : ………………………………….

Kelompok :…………………………………..

Kelas :………………………………….

Hari / Tanggal :………………………………….

E

F

G

EG2 = ……..+……….

=………….+…………. (teorema phytagoras)

=……………..+………….

EG = √

= ………….

Page 154: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

139

b) LBCEH = …….. x ……… = …….. x ………. = ……..cm2

diagonal bidang pada balok

jika balok ABCD.EFGH disamping memiliki ukuran panjang, lebar, dan tinggi berturut – turut 8cm, 6cm, 4cm. Berapakah :

a. Panjang AH? b. Luas ABGH?

Jawab :

a) lihat AHD. Karena HD AD, maka AHD merupakan segitiga siku – siku

dengan siku – siku di ……

maka

Jadi panjang AH = …….. cm

b) LABGH = ………. X …….. = ……….. x …….. = …….. cm2

A

H

D

AH2 = ……..+……….

=………….+…………. (teorema phytagoras)

=……………..+………….

AH = √

= ………….

A

H

B

G

Page 155: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

140

soal

4. Jika panjang rusuk kubus KLMN.OPQR di Samping adalah 7cm. Berapakah panjang KR dan luas KLQR ?

5. Berapakah panjang VQ dan PQVW dari balok PQRS.TUVW. Jika panjang PQ = 3cm, QR = 5cm Dan RV = 12cm

Jawab:

Jawab:

Page 156: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

141

Jumlah Panjang Rusuk pada Kubus

Perhatikan kerangka kubus dibawah.

Kubus memiliki rusuk sebanyak ….. rusuk

Yang ………panjang.

Jika panjang rusuk dibawah 4cm,

maka jumlah panjang rusuk kubus adalah

= ……….. x …………

= ……… cm

Jumlah Panjang Rusuk pada Balok

Perhatikan kerangka balok disamping.

Jika panjang balok = 8cm, lebar = 6cm, tinggi = 4cm.

Maka untuk membuat kerangka balok 4cm

Seperti gambar disamping diperlukan kawat 8cm 6cm

Sebagai berikut :

Batang kawat berukuran 8cm sebanyak 4 8cm x 4 = 32 cm

Batang kawat berukuran……. Sebanyak….. …… x …….. = ………..

Batang kawat berukuran……. Sebanyak….. …… x …….. = ………..

+

jadi batang kawat yang diperlukan = …………cm

Nama : ………………………………….

Kelompok :…………………………………..

Kelas :………………………………….

Hari / Tanggal :………………………………….

Lembar Kerja

Siswa (LKS)6

Page 157: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

142

Soal

1. Satria ingin membuat 3 buah kerangka kubus yang terbuat dari batang kawat. Dengan panjang rusuk kubus 10cm. Berapakah panjang batang kawat yang diperlukan ?

2. Ayah ingin membuat kerangka Balok dengan menggunakan batang kawat. Ukuran panjang, lebar, dan tinggi balok berturut – turut adalah 15c, 3cm, dan 8cm. berapakah panjang kawat yang diperlukan ayah……..

Jawab

Jawab

Page 158: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

143

Luas Permukaan Kubus dan Balok

Luas permukaan adalah luas seluruh bidang tersebut. Untuk menentukan luas permukaan kubus atau balok perlu diketahui hal – hal berikut :

a) Banyak bidang pada kubus atau balok b) Bentuk dari masing – masing bidang

Kemudian digunakan rumus luas bangun datar yang telah dipelajari

a. Luas Permukaan Kubus Perhatikan gambar berkut Banyak bidang pada kubus = ……… bidang Bentuk dari masing – masing bidang kubus adalah ….. Rumus luas persegi panjang diatas = 4 x ……. Maka luas permukaan kubus = …… x (……. X …….) = ……….

b. Luas Permukaan Balok Bila panjang balok sama dengan 8cm, lebar balok 6 Tinggi balok 4cm, maka luas sisi balok dapat dihitung Sebagai berikut : Luas sisi depan = 4 x 8 = 32 Luas sisi belakang = …. x….. = …… 4 Luas sisi samping kanan = …. x……=……. Luas sisi samping kiri = …. x……=……. 8 6

Luas sisi atas = …. x……=……. Luas sisi bawah = …. x……=……. + Luas sisi balok = ……….

Lembar Kerja

Siswa (LKS)7

Nama : ………………………………….

Kelompok :…………………………………..

Kelas :………………………………….

Hari / Tanggal :………………………………….

Page 159: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

144

Soal

1. tentukan luas permukaan kubus jika diketahui alas kubus 64cm2

2. dewi akan memberi kado untuk dina. Agar nampak menarik, kotak kado itu akan dibungkus dengan kertas kado. Agar kertas kado yang dibutuhkan cukup, Dewi perlu mengetahui luas sisi kotak kado itu. Berapakah luas kotak kado itu bila panjang kotak 20cm, lebar 5cm, dan tinggi 25cm?

Jawab:

Jawab:

Page 160: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

145

volume kubus dan balok

suatu perusahaan aka mengemas produk makanan ringannya

dalam kotak berbentuk kubus dengan panjang rusuk 1dm

(gambar 6.11). untuk memudahkan pengiriman, kotak – kotak (gambar6.11)

makanan ringan itu dimasukkan dalam kardus besar yang berukuran seperti gambar 6.12 C

A B

4dm 10dm

2dm

8dm 5dm 4dm 4dm 4dm

gambar6.12 2dm

agar pengiriman cepat, harus dipilih kardus yang paling banyak menampung kotak – kotak makanan ringan itu. Manakah kardus yang harus dipilih? Jelaskan !

Kardus A

Lihat gambar

Pada bagian bawah akan menampung

sebanyak …..x….. = ….kotak

Pada bagian atas terdapat …. Tumpuk

sehingga banyaknya adalah….x…. = …kotak

Kardus B

Nama : ………………………………….

Kelompok :…………………………………..

Kelas :………………………………….

Hari / Tanggal :………………………………….

Lembar Kerja

Siswa (LKS)8

Page 161: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

146

Kardus B berbentuk ………, maka V = …..dmx …….dmx…….dm

= ……dm3

Kardus C

Kardus C berbentuk Balok, maka V = …..dm x ……dm x ……dm

= ….dm3

soal

1. luas alas sebuah kubus adalah 121cm2. Berapakah volume kubus tersebut?

2. Sebuah balok memiliki luas alas 90cm2, luas sisi samping 24 cm2 dan luas sisi depan 60cm2. Berapakah volume balok tersebut?

Jawab :

Jawab :

Page 162: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

147

1. prisma tegak segitiga siku – siku dengan sisi 15cm, 17cm, dan 8cm. sedangkan tinggi prisma tersebut 21 cm. tentukan : a. gambarlah sketsa prisma tersebut ! b. hitunglah luas permukaan

prisma

2. perhatikan gambar disamping !

sebuah piramida alasnya berbentuk persegi

dengan panjang sisi 12m. jika tinggi piramida 8m,

hitunglah luas permukaan piramida tersebut !

a.

b.

Lembar Kerja

Siswa (LKS)9

Nama : ………………………………….

Kelompok :…………………………………..

Kelas :………………………………….

Hari / Tanggal :………………………………….

Page 163: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

148

3. Untuk memilih mesin penyejuk sebuah rumah, perlu dihitung volume seluruh ruangan dalam rumah. Bantulah mereka untuk menentukan volume rumah ini?

Jawab :

Jawab:

15m 20m

15m

8m

Page 164: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

149

1. Diberikan sebuah limas dengan alas bentuk

persegi sebagai berikut:

Tinggi limas belum diketahui untuk itu dicari tinggi limas lebih dulu, Perhatikan segitiga TEC yang siku-siku di E.

Dapatkan panjang TE,

TE = √

TE = √

= √ cm

Dari segitiga yang lain, yaitu TOE,

dapatkan tinggi limas atau TO,

TO = √

TO =√(√ )

= √ = √ = ….√

Akhirnya volume limas adalah

Lembar Kerja

Siswa (LKS)10

Nama : ………………………………….

Kelompok :…………………………………..

Kelas :………………………………….

Hari / Tanggal :………………………………….

Page 165: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

150

V = ( ) √

= ….√ cm3

2.Alas limas T.ABCD pada gambar di samping berbentuk bujursangkar

(persegi). Apabila volumnya 384 cm3 dan tinggi limas 8 cm, hitunglah:

a) luas alas limas

b) panjang rusuk alas limas

c) panjang TP

d) luas segitiga TBC

e) luas seluruh permukaan limas

Jawab :

Page 166: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

149

MODUL

PETUNJUK UNTUK SISWA

Modul : Matematika

Topik : Bangun Ruang

Kelas : VIII SMP

Waktu : 10 x 40 menit

Petunjuk Umum

Modul ini membicarakan bangun ruang

Bangun ruang yang akan dibahas ialah tentang unsur – unsur pada kubus dan balok, menghitung

panjang diagonal – diagonal pada kubus dan balok, menghitung jumlah panjang rusuk kubus dan

balok, menggambar kubus dan balok, membuat jarring – jarring kubus dan balok, menghitung

luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas.

Untuk dapat memahami isi modul ini tidak diperlukan pengetahuan dasar yang khusus, cukup

mengingat kembali macam – macam bangun datar, rumus phytagoras.

Usahakan agar pelajaran ini diluar test, dapat diselesaikan dalam waktu 10 x 40 menit.

Kerjaka tugas – tugas dari lembar kerja sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Mintalah soal

test bila tugas dari lembar kerja sudah kamu kerjakan dengan baik.

Bila kamu mendapat kesukaran jangan ragu untuk minta bantuan gurumu atau berdiskusi dengan

temanmu. Ingatlah bahwa yang penting itu ialah menguasai materinya. Oleh karena itu janganlah

kamu mencoba – coba minta soal test kalau kamu merasa belum menguasainya betul. Janganlah

terpengaruh oeh temanmu yang selesai lebih cepat darimu.

Tujuan Pelajaran

Dengan selasainya modul ini, kamu diharapkan dapat :

1. menyebutkan unsur unsur kubus dan balok : bidang / sisi, rusuk – rusuk, titik sudut,

diagonal diagonal pada kubus dan balok

2. menghitung panjang diagonal – diagonal pada kubus dan balok

3. menentukan jumlah panjang rusuk pada kubus dan balok

4. membuat jaring – jaring kubus

5. menyajikan gambar kubus dan balok secara isometric dan perspektif

6. menentukan dan menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan

limas

LAMPIRAN 4

Page 167: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

150

Alat Peraga / pelajaran

Kubus dan Balok dari Karton

Jaring – jarring kubus dan balok dari batang lidi

Pokok – pokok materi

A. Unsur – usur kubus dan balok

B. Panjang diagonal – diagonal kubus dan balok

C. Jumlah panjang rusuk kubus dan balok

D. Menggambar kubus dan balok

E. Jaring – jaring kubus dan balok

F. Luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas.

Page 168: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

151

Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-

bagiannya serta menentukan ukurannya

Di Sekolah Dasar, kamu telah mengenal bangun-bangun ruang seperti kubus, balok, dan prisma.

Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kamu sering melihat benda-benda yang berbentuk kubus,

balok. Misalnya, sebuah akuarium berbentuk balok, rumah berbentuk balok, dadu berbentuk

kubus, Almari berbentuk balok dan seterusnya

A. Mengenal Bangun Ruang Sisi Datar

1. Mengenal Berbagai Macam Bangun Ruang

Apa yang akan

kamu pelajari?

Mengidentifikasi

bagian – bagian

kubus dan balok

Kata Kunci :

Sisi (Bidang sisi)

Rusuk

Titik Sudut

Diagonal – diagonal pada Kubus dan

Balok

KEGIATAN BELAJAR

TOPIK : BANGUN RUANG

Bangun Ruang Sisi Datar

Page 169: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

152

2. Mengenal Bangun Ruang Sisi Datar

a. Mengelompokkan yang termasuk bangun ruang sisi datar .

Ditunjukkan beberapa bangun ruang sisi datar, tentukanlah yang merupakan bangun ruang sisi

datar

a. b. c. d. e. f

a. h i

b. Mengenal Sisi (Bidang sisi), Rusuk, dan Titik Sudut.

Sisi (Bidang Sisi)

Gambar 1 menunjukkan sebuah kubus ABCD.EFGH yang memiliki unsur-unsur sebagai

berikut. Gb.1

a.

Yang berupa

bangun ruang

sisi datar

masukkan sini

Jawab :

F

Mempunyai 6 bidang sisi yang sama yaitu :

Sisi ABCD, EFGH Sisi ABFE dan DCGH Sisi ADHE dan BCGF.

Page 170: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

153

INGAT !! Sisi pada bangun ruang berupa bidang datar, karena yangmembatasi bagian dalam dan luar bangun ruang adalah bidang. Sedangkan sisi pada bangun datar berupa garis, karena yangmembatasi bagian dalam dan bagian luar bangun datar adalah garis.

Kerja Kelompok

1. Perhatikan ruang kelasmu.

A. Berbentuk bangun ruang apakah ruang kelasmu, balok atau kubus?........

B. Saat ini kalian berada pada bagian mana dari ruang kelas itu, bagian dalam atau bagian

luar?............

C. Bagian dalam dan luar ruang kelasmu dibatasi oleh beberapa dinding, bukan? Dinding

itu merupakan batas yang memisahkan bagian dalam dan bagian luar ruang kelas. Berapa

banyaknya dinding itu?............ Bagaimanakah bentuknya?.................

D. Apakah ruang kelasmu hanya dibatasi dinding-dinding saja?...........

E. Apakah langit-langit dan lantai kelasmu merupakan batas ruang kelasmu?

Mengapa?...................,…………………

F. Apakah langit-langit dan lantai merupakan bidang datar? Mengapa…………….

G. Bila ruang kelasmu dianggap sebagai balok atau kubus, maka dinding serta langit-langit

dan lantai ruang yang membatasi bagian dalam dan luar kelasmu dapat dipandang sebagai

bidang. Berapa banyak bidang yang membatasi kubus atau balok? Perhatikan bahwa

pada bangun ruang (tidak hanya kubus dan balok) terdapat bidang yang membatasi

bagian dalam dan bagian luar bangun ruang. Bidang yang demikian itu disebut bidang

sisi dan untuk selanjutnya disebut sisi saja. Sisi bangun ruang dapat berbentuk bidang

datar atau bidang lengkung.

H. Dapatkah kalian menunjukkan bangun ruang yang memiliki sisi berbentuk bidang

lengkung? Sebutkan!...............

Rusuk

Rusuk kubus adalah garis potong antara dua sisi bidang kubus dan terlihat seperti kerangka yang

menyusun kubus. Perhatikan gambar 2

Gb.2

Mempunyai 3 pasang rusuk

yang sejajar dan sama

panjang yaitu :

AB//DC//EF//GH

AD//BC//FG//EH

AE//BF//DH//CG

Page 171: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

154

Kerjakan tugas nomor 1, 2 pada

lembar kerja

Kerja Kelompok

a. Perhatikan pertemuan (perpotongan) antara dinding dengan dinding, dinding dengan langit-

langit dan dinding dengan lantai ruang kelasmu. Apakah yang terjadi?

Jelaskan……………………………………………..

b. Bila ruang kelasmu dianggap merupakan bangun kubus atau balok, dan dinding-dinding,

langit-langit serta lantai ruang kelasmu merupakan sisi-sisinya, maka perpotongan sisi-sisi

itu membentuk sebuah garis. Berapa banyak garis yang terjadi? Perhatikan bahwa sisi-sisi

bangun ruang (tidak hanya kubus dan balok) ada yang saling berpotongan membentuk

sebuah garis (garis lurus atau lengkung). Garis tersebut dinamakan rusuk.

c. Sebutkan bangun ruang yang rusuknya merupakan garis lengkung?..............................

Titik Sudut

Titik sudut kubus adalah titik potong antara dua rusuk. Dari Gambar 3 , terlihat kubus ABCD.

EFGH memiliki 8 buah titik sudut, yaitu titik A, B, C, D, E, F, G, dan H. Selain ketiga unsur di

atas, kubus juga memiliki diagonal. Diagonal pada kubus ada tiga, yaitu diagonal bidang,

diagonal ruang, dan bidang diagonal.

Gb. 3 Kerja Kelompok

a. Perhatikan kembali ruang kelasmu yang merupakan model bangun ruang. Coba amati,

adakah tiga rusuk yang berpotongan di satu titik? Jika ada, sebutkan dan berapa

banyaknya?......................

b. Pertemuan tiga atau lebih rusuk pada bangun ruang membentuk suatu titik. Titik yang

demikian ini dinamakan titik sudut. Berikan contoh titik sudut pada ruang

kelasmu…………………

Diagonal Sisi

(a) Gb. 4 (b)

Mempunyai 8 titik sudut yaitu :

A, B, C, D, E, F, G, H

Page 172: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

155

Gambar :

1. a. Perhatikan gambar kubus ABCD.EFGH pada gambar 4 (a) di atas.

Apakah yang terjadi bila dua titik sudut yang terletak pada rusuk-

rusuk yang berbeda pada sisi ABFE, yaitu titik sudut A dan F

dihubungkan?......................

b. Apa yang terjadi bila titik sudut D dan B dihubungkan?..........

c. Apakah masih ada pasangan-pasangan titik sudut lain yang bila dihubungkan akan

membentuk ruas garis, seperti pada permasalahan di atas?..........................

Ruas garis yang terjadi itu dinamakan diagonal sisi kubus.

2. Pada balok ABCD.EFGH seperti pada gambar 4 (b), ruas garis AC dan seterusnya juga

dinamakan diagonal sisi balok. Sebutkan diagonal sisi lainnya dan berapa banyak diagonal

sisi balok itu?................,……………..

3. Pada gambar 4 (a) AC dan BD merupakan diagonal sisi. Perhatikan panjang AC dan BD

yang tampak berbeda. Apakah panjangnya benar-benar berbeda?

4. Coba kalian buat definisi diagonal sisi kubus atau balok dengan kata katamu sendiri!

Diskusikan dengan temanmu!

Diagonal Ruang

5. Gambarlah kubus ABCD.EFGH.

Hubungkan titik A dan titik G.

a. Apakah garis AG terletak pada

suatu sisi kubus?.............

Berikan alasanmu?...........................................

Garis ini disebut suatu diagonal ruang

kubus ABCD.EFGH.

b. Mengapa disebut diagonal ruang?..........................................

c. Ada berapa banyak diagonal ruang suatu kubus?....................................

d. Bagaimana kamu menghitungnya?..............................................................

6. Pada gambar kamu, akan tampak bahwa panjang diagonal ruang-diagonal ruang itu tampak

berbeda. Apakah panjangnya benar-benar berbeda? ………………………….

……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………….

Page 173: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

156

Bidang Diagonal

7. Perhatikan gambar berikut

Gb.5

A. Menurut kalian, bagaimanakah cara terbentuknya bidang ABGH itu? Bidang yang diarsir

yaitu bidang ABGH, disebut bidang diagonal kubus ABCD.EFGH. Sedang pada balok

PQRS.TUVW, bidang yang diarsir yaitu bidang SQUV, disebut bidang diagonal balok

PQRS.TUVW.

B. Bagaimanakah cara terbentuknya bidang diagonal SQUV itu? Apakah cara terbentuknya

sama dengan bidang diagonal ABGH?

C. Dapatkah kalian menyusun arti dari bidang diagonal pada kubus atau balok? Kalian

diskusikan dengan temanmu. (Petunjuk: Gunakan diagonal-diagonal dari sisi yang

berhadapan).

D. Pada gambar 5 (a) dan (b) di atas tampak bahwa bidang diagonal ABGH dan SQUV

berbentuk jajargenjang. Apakah memang benar-benar berbentuk jajargenjang?

Dari keterangan di atas maka lengkapilah table di bawah ini

Bentuk nama Banyak

Bid sisi

Banyak

rusuk

Banyak

diagonal

ruang

Banyak

bidang

diagonal

Banyak titik

sudut

Balok

……

………

……..

……….

……….

……….

……….

………..

………..

…………

………….

Page 174: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

157

Kerjakan tugas nomor 3, 4, dan 5 pada lembar kerja

Carilah jawaban soal di atas sampai ditemukan. Bila kamu mendapat kesukaran inilah

jawabnya

Bentuk nama Banya

k Bid /

sisi

Banyak

rusuk

Banyak

diagonal

ruang

Banyak

bidang

diagonal

Banyak titik

sudut

Balok

kubus

6

6

12

12

4

4

6

6

8

8

Menggambar Kubus dan Balok

Menggambar Balok dan Kubus

Teknik menggambar balok dan kubus

Diantaranya secara isometric dan perspektif.

Pada teknik perspektif, rusuk yang lebih jauh

Digamar makin pendek. Contoh gambar

disamping

Gambar secara isometrik

Pada isometrik, semua rusuk kubus digambar sama panjang.

Langkah – langkah melukisnya :

Page 175: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

158

1. kita gambar bidang yang sejajar dengan

bidang gambar, yaitu ABFE. Sebagai contoh

gambarkanlah dengan ukuran a cm

2. Rusuk BC, FG, EH, dan AD merupakan rusuk

yang tegak lurus terhadap bidang gambar.

Gambarlah keempat rusuk ini sebagai empat

garis sejajar yang agak miring.

Pilihlah sudut, misalkan 30o

(gambar (b))

3. rusuk AD, DC, dan DH merupakan rusuk yang

tidak terlihat. Oleh karena itu rusuk ini digambar

putus – putus.

4. Kemudian hubungkan ujung – ujung D, C, G dan H

sebagai persegi DCGH untuk memperoleh

gambar lengkap dari kubus (gambar (c))

Page 176: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

159

Jaring-jaring Kubus, dan Balok

1. Pernahkah kalian perhatikan kotak kue atau makanan? Bagaimanakah kotak itu dibuat?

Jelaskan!

2. Sekarang bila kotak kue atau makanan itu dilepaskan (dibuka) dan diletakkan pada bidang

datar, apakah yang terjadi?

3.Gambar di bawah ini merupakan gambar kotak roti yang digunting (diiris) pada tiga buah

rusuk alas dan atasnya serta satu buah rusuk tegaknya, yang direbahkan pada bidang datar

sehingga membentuk jaringjaring kotak roti.

Jika suatu balok diiris (digunting) pada tiga buah rusuk alasnya dan atasnya, serta satu buah

rusuk tegaknya, kemudian direbahkan sehingga terjadi bangun datar, maka bangun datar itu

dinamakan jaring-jaring balok.

Page 177: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

160

Demikian juga pada kubus, bila diiris (digunting) pada rusuk- rusuk tertentu dan direbahkan,

sehingga terjadi bangun datar, maka bangun datar itu dinamakan jaring-jaring kubus.

Perhatikan gambar berikut

Kerja Kelompok

Page 178: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

161

Kerjakan tugas nomor 6 pada lembar kerja

Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan diatas ?

Apakah pengertian jarring – jarring balok menurut kalian ?

Jawab :

Page 179: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

162

Luas Permukaan Kubus dan Balok

Pernahkah kamu memperhatikan kumpulan batu bata yang akan digunakan

untuk membangun rumah? Dapatkah kamu menyusun kumpulan batu bata itu menjadi bentuk

balok atau kubus? Gb.6(a)

Kumpulan batu bata pada Gambar a

di samping membentuk bangun kubus.

Berapakah banyaknya sisi pada bentuk kubus

pada tiap-tiap gambar itu? Banyak sisi adalah 6, terdiri dari sisi depan dan belakang, sisi samping

kiri dan kanan, serta sisi atas dan bawah.

Dalam matematika, sisi depan, sisi belakang, sisi samping kanan dan sisi samping kiri

dinamakan sisi tegak, sedang sisi bawah dinamakan sisi alas dan sisi yang terakhir

Pandanglah balok pada gambar (b) merupakan benda pejal. Bila sisi balok dipotong sepanjang

rusuk-rusuk tegak dan salah satu rusuk datarnya, serta dibuka dan ditempatkan pada bidang datar,

maka akan didapat jaring-jaring balok, seperti gambar (c) di samping ini.

Perhatikan jaring-jaring balok pada gambar (c). Jaring-jaring tersebut tersusun dari enam (6)

persegipanjang yang terdiri dari sisi depan, sisi atas, sisi samping kanan, sisi samping kiri, sisi

belakang dan sisi depan. Luas sisi atas sama dengan luas sisi bawah, luas sisi depan sama dengan

luas sisi belakang dan luas sisi samping kanan sama dengan luas sisi samping kiri. Mengapa? Gb.6(b)

Gb.(c)

Penemuan :

Bila panjang balok sama dengan p satuan panjang,

lebar balok l satuan panjang dan tinggi balok t

satuan panjang, maka luas sisi balok dapat

dihitung sebagai berikut.

Luas sisi depan = p x t

Luas sisi belakang = p x t

Luas sisi samping kanan = l x t

Luas sisi samping kiri = l x t

Page 180: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

163

Luas sisi atas = p x l

Luas sisi bawah = p x l

LuasSisiBalok=2(px t)+2(pxl)+2(lx t)

Misalkan luas sisi balok dinyatakan dengan L, maka :

Sedang untuk kubus, karena panjang rusuk-rusuknya sama, maka panjang, lebar dan tingginya

dapat dinamakan s, sehingga luas sisinya (L) dirumuskan berikut.

Kaitan dengan dunia nyata

Dodo akan memberi kado ulang tahun buat Desi.

Agar nampak menarik, kotak kado itu akan dibungkus

dengan kertas kado. Agar kertas kado yang

dibutuhkan cukup, Dodo perlu mengetahui

berapa sentimeter persegi luas sisi kotak kado itu.

Berapakah luas sisi kotak kado itu, bila panjangnya 25 cm,

lebar 20 cm dan tingginya 15 cm.

Jawab :

Luas sisi kotak kado = (

) (

) (

)

L = 2 (p x l) + 2(p x t) + 2(l x t)

L = 2(25x20) + 2(25x15) + 2(20x15)

L = 2(500) + 2(375) + 2(300)

L = 1000 +750 +600

L = 2350

Jadi luas sisi kotak kado 2350 cm2.

Volume Kubus dan Balok

Kita kembali melihat kumpulan batu bata yang kamu susun menjadi balok dan kubus pada

gambar 6 (a). Kumpulan batu bata itu membentuk balok dan kubus yang padat. Dapatkah kamu

menghitung banyaknya batu bata yang membentuk balok dan kubus? Coba diskusikan!

Banyaknya batu bata yang membentuk bangun kubus atau balok dapat dipandang sebagai

volume kubus atau volume balok. Bila kamu membuat bentuk balok dari 32 batu bata, maka

volume balok itu adalah 32 batu bata. Kemudian bila kamu membentuk kubus dari 16 batu bata,

maka volume kubus itu 16 batu bata.

Rumus Luas Sisi Balok : L = 2 (p x t) + 2(p x l) + 2(l x t)

Rumus Luas Sisi Kubus : L = 6 (s x s) = 6s2

CONTOH :

Page 181: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

164

Ingat !

Satuan volume adalah

sebuah kubus yang

panjang rusuk-rusuknya

satu satuan panjang.

Contoh satuan volume

adalah 1 cm3

Satuan untuk menentukan volume balok atau kubus itu

adalah satu batu bata yang berbentuk balok. Satuan

yang digunakan itu adalah satuan yang tidak baku.

Karena ukuran satu batu bata tidak seragam,maka perlu

dipilih satuan baku untuk volume, yaitu satuan volume.

Dalam hal ini, satuan bakunya ditentukan berupa sebuah batu bata berbentuk kubus yang panjang

rusuk-rusuknya 1 cm. Untuk selanjutnya, sebagai satuan volume adalah sebuah kubus satuan

yang panjang rusukrusuknya satu satuan panjang. Salah satu contoh satuan volume adalah 1

cm3. Sekarang akan kita tentukan rumus volume balok. Perhatikan gambar ruangan berbentuk

balok (atau disebut balok saja) seperti pada gambar 7 (a) dengan ukuran panjang 6 cm, lebar 4

cm dan tinggi 4 cm. Bagaimana menentukan volume balok ini?

Ditentukan dahulu satuan volumenya berupa batu bata yang berbentuk kubus dengan panjang

rusuknya 1 cm, sehingga satu batu bata berbentuk kubus itu volumenya 1 cm3.

Perhatikan gambar ruangan berbentuk balok

di samping !

Tempatkan atau isikan batu bata yang berbentuk kubus

dengan panjang 1 cm sebagai kubus satuan pada

dasar balok, seperti gambar 7 (b).

Banyak kubus satuan pada dasar balok adalah : gb.7(a)

6 x 4 = 40. Mengapa?

(Ingatlah arti perkalian!)

Berapa banyak lapisan untuk mengisi penuh balok

pada gambar 7 (b) dengan kubus satuan?

Ternyata terdapat 4 lapisan. Sehingga banyaknya

kubus satuan untuk mengisi penuh balok

adalah : 4 x 40 = 120. Mengapa? Gb.7 (b)

Jadi volume balok itu adalah 120 kubus satuan atau volume balok itu adalah 120 cm3 karena

volume satu kubus satuan 1 cm3. Dengan cara lain, volume balok itu dapat diperoleh dari

perkalian nilai- nilai ukurannya (panjang, lebar dan tinggi). Volume balok di atas = 10 x 4 x 3 =

120.

Dengan memperhatikan proses mengisi ruangan berbentuk balok yang diketahui ukurannya

dengan kubus satuan, maka dapat dirumuskan volume balok berikut.

Page 182: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

165

Diskusikan !

Dapatkah kamu menentukan rumus volume kubus, bila panjang rusuk kubus s satuan panjang

dan volume kubus disimbolkan V satuan volume? Menurut pikiranmu, kubus itu balok atau

bukan? Jelaskan dan diskusikan.

Contoh : Kaitan dengan dunia nyata

Pernahkah kamu lihat minuman teh atau susu yang dikemas

dalam kotak? Kotak minuman itu seperti gambar di samping ini.

Hitunglah volume kotak minuman itu. Coba dulu dengan

caramu sendiri?

10,2 cm Jawab:

V = 7,0 x 4,2 x 10,2 = 299,88

Jadi volume minuman dalam kotak itu 299,88 cm3

atau dibulatkan menjadi 300 cm3.

7,0cm

4,2cm

RUMUS VOLUME BALOK

Bila panjang balok sama dengan p satuan panjang, lebar balok sama dengan l satuan panjang dan tinggi balok sama dengan t satuan panjang, dan volume balok disimbolkan V satuan volume maka:

V = p x l x t

Hasil Diskusi :

Page 183: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

166

Kerjakan tugas nomor 7, 8 pada lembar kerja

Contoh :

Volume balok adalah 105 cm3, tinggi balok 5 cm dan panjangnya 7 cm. Carilah lebarnya !

Jawab:

V = pxlxt ← Gunakan rumus volume

105 = 7 x l x 5 ← Gantikan dengan nilai-nilai yang sesuai

105 = 35l

← bagilah dengan 35

3 = l

l = 3

jadi lebarnya 3cm

PRISMA

Pernahkah kamu perhatikan bagian atas rumahmu?Apakah rumahmu seperti gambar di bawah

ini?

Bila rumahmu seperti Gambar disamping, maka bagian atas

rumahmu itu dapat digambar sebagai berikut.

Dalam matematika gambar itu disebut prisma. Prisma pada Gambar di atas dibatasi oleh dua sisi

yang berbentuk segitiga yang kongruen dan sejajar, serta tiga sisinya yang berbentuk

persegipanjang. Model lain dari prisma itu seperti gambar di bawah ini.

Dua sisi yang berbentuk segitiga itu masing-masing dinamakan sisi alas dan sisi atas. Sedang sisi

lain yang berbentuk persegipanjang atau jajargenjang disebut sisi tegak. Penamaan suatu prisma

didasarkan pada bentuk sisi alas (sisi atas) juga sisi tegaknya. Prisma segitiga artinya prisma

Page 184: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

167

Prisma adalah bangun ruang tertutup yang dibatasi oleh dua sisi berbentuk segi

banyak yang sejajar dan kongruen, serta sisi-sisi lainnya berbentuk persegi panjang.

Jawab :

Jawab :

yang memiliki alas berbentuk segitiga. Prisma yang sisi alas dan sisi atasnya berbentuk segitiga

dan sisi-sisi tegaknya berbentuk persegi atau persegipanjang dinamakan prisma segitiga tegak.

(seperti pada Gambar(a)). Sedang bila sisi tegaknya berbentuk jajargenjang, dinamakan prisma

segitiga miring.

Untuk selanjutnya disepakati pengertian prisma sebagai berikut.

Prisma yang kita bicarakan di muka selain mempunyai nama sesuai bentuknya juga mempunyai

nama sesuai dengan nama titik-titik sudutnya.

KERJA KELOMPOK

Bagaimana membuat jaring-jaring dan menghitung luas sisi prisma? Cobalah iris atau gunting

sisi prisma segitiga beraturan

Tinggi

prisma

tinggi alas Rusuk tegak

Sisi alas

Tinggi prisma sama dengan panjang rusuk tegaknya

Dari jaring-jaring prisma yang telah kamu dapatkan, berbentuk apakah sisi tegak

prisma?........................

Bagaimana luas masing- masing sisi tegaknya?........................................................................

Berapa banyak sisi tegak prisma segitiga?...................Apakah banyaknya sisi tegak pada prisma

sama dengan banyak sisi pada alas prisma?...........

Tentukan luas semua sisi tegak prisma.

Tentukan luas alas dan luas sisi atas prisma.

Page 185: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

168

Apakah luas sisi prisma sama dengan jumlah luas semua sisi tegak dan luas sisi alas serta luas

sisi atas?............ Tentukan luas sisi prisma.

Sebutkan rumus luas sisi prisma segitiga samasisi. Cocokkan rumus luas sisi prisma yang kamu

temukan dengan

Sekarang kita akan mencari volume prisma! Ingatkah kamu volume balok? Coba perhatikan

balok pada Gambar 8 yang diiris menjadi dua prisma segitiga tegak. Prisma-prisma segitiga

tegak (b) dan (c) sama bentuk dan ukurannya, sehingga jumlah volume kedua prisma segitiga

tegak itu sama dengan volume balok.

Volume balok = Volume prisma segitiga tegak (a) + Volume prisma segitiga tegak (b) Volume

balok = 2 x Volume prisma segitiga tegak (a)

Volume prisma segitiga tegak (a) = 12 x volume balok

Volume prisma segitiga tegak (a) = V = 12 (p x l x t)

Volume prisma segitiga tegak (a) = V = 12 (p x l) x t

Periksalah 12 p x l adalah luas alas prisma yang berbentuk segitiga. Bila luas sisi alas dinamakan

A, maka A = p x l,

sehingga volume prisma segitiga tegak (a) adalah

V=A×t

Dengan cara yang sama akan diperoleh bahwa volume prisma

dapat dirumuskan sebagai berikut :

Luas Prisma Segitiga Samasisi

L = 2 (

) ( )

Dengan

s = panjang sisi alas prisma

ta = tinggi alas prisma

t = tinggi prisma

Page 186: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

169

Kerjakan tugas nomor 9 pada lembar kerja

Contoh

Luas sisi alas prisma segitiga = luas sisi atas prisma segitiga

Luas sisi alas prisma = A =

x 10 x 12 = 60

Tinggi prisma sama dengan 11 cm, sehingga

V =Axt = 60 x 22 = 1320

Jadi volume prisma segitiga adalah 1320 cm3.

LIMAS

Volume dan Luas Permukaan Limas

Perhatikan bagian atap bangunan di bawah ini.

Berbentuk apakah bagian atap itu?

Bagian atap bangunan itu berbentuk limas. Dalam matematika, salah satu bentuk limas adalah

seperti pada gambar di bawah.

7.5 7.4

Limas dibatasi oleh sisi alas yang berbentuk persegipanjang dan sisi tegak yang berbentuk

Rumus Volume Prisma :

V = A × t

A merupakan luas alas prisma dan

t merupakan tinggi prisma.

Page 187: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

170

segitiga samakaki. Limas yang demikian dinamakan limas segiempat tegak, karena sisi alasnya

berbentuk segiempat (persegipanjang). Pemberian nama limas berdasar sisi alasnya. Untuk

selanjutnya limas segiempat tegak cukup dituliskan dengan limas segiempat. Ingat bahwa

Kerja Kelompok :

Bagaimana membuat jaring-jaring dan menghitung luas sisi limas? Cobalah iris atau gunting sisi

limas segiempat beraturan sepanjang rusuk tegak seperti gambar di bawah ini.

Tinggi limas adalah jarak dari

puncak limas ke sisi (bidang)

alas

Dari jaring-jaring limas yang telah kamu dapatkan, berbentuk apakah sisi tegak

limas? …………

Bagaimana luas masing-masing sisi tegaknya?............................................................

Berapa banyak sisi tegak limas?........ Apakah banyaknya sisi tegak pada limas sama dengan

banyak sisi pada alas limas?...........

Tentukan luas semua sisi tegak limas………………………………………………………..

Tentukan luas alas limas………………………………………………………………………

Apakah luas sisi limas sama dengan jumlah luas semua sisi tegak dan luas alas limas?............

Tentukan luas sisi limas………………………………………………………………………..

Sebutkan rumus luas sisi limas persegi ………………………………………………………

Cocokkan rumus luas sisi limas yang kamu temukan dengan

Bagaimana rumus volume limas? Perhatikan kubus yang panjang rusuknya s dengan keempat

diagonal ruangnya saling berpotongan pada satu titik (Benarkah?). Dalam kubus tersebut

terdapat 6 buah limas yang berukuran sama. Masing-masing limas beralaskan sisi kubus dan

Limas adalah bangun ruang yang dibatasi oleh sebuah

bidang segibanyak sebagai sisi alas dan sisi-sisi tegak

berbentuk segitiga.

LIMAS

L = (

)

dengan s = panjang sisi alas limas dan

t = tinggi sisi tegak limas

Page 188: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

171

tinggi masing-masing limas sama dengan setengah rusuk kubus. Salah satu limas itu dapat

ditunjukkan pada Gambar 9 (b). (Lihat gambar 9).

(a)

(b)

gb.9

Jika volume masing-masing limas pada Gambar 9 adalah V, luas alas kubus dinamakan A

dengan A = s x s dan t adalah tinggi limas, maka volume 6 buah limas sama dengan volume

kubus sehingga diperoleh rumus berikut.

Volume 6 limas = volume kubus

6V = s x s x s

= ( s x s ) x s

= ( s x s ) x

s x 2

= A x t x 2

6V = 2 At

V =

At

V =

A t

Contoh : kaitan dengan dunia nyata

Pernahkah kamu mendengar salah satu

keajaiban dunia yang disebut piramid.

Piramid banyak berada di Mesir.

Piramid merupakan tempat menyimpan

jasad raja-raja Mesir (Fir’aun) yang telah

diawetkan dengan balsem yang disebut mummi.

Bentuk piramid merupakan limas.

Luas alas limas sekitar 300.000 kaki persegi

dan tingginya 321 kaki. Berapakah volume piramid itu?

VOLUME LIMAS

V =

A t

Dengan : A = luas alas lima dan

T = tinggi limasume Limas

Page 189: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

172

Kerjakan tugas nomor 10 pada lembar kerja

Jawab :

V =

A t Gunakan rumus volume limas

V =

( 3 0 0 . 0 0 0 ) . 3 2 1

= 32.100.000

Jadi volume piramid sekitar 32.100.000 kaki3.

Contoh :

Carilah volume dari limas segiempat beraturan dengan panjang rusuk alas 40 m dan tinggi sisi

tegaknya 25 m dengan terlebih dulu membuat sketsa.

t

25

t 25

40

40

20

- carilah tinggi limas

252 = t

2 + 20

2 ________ Gunakan teorema Pytagoras

625 = t2 + 400 ______ Kuadratkan

t2 = 625 – 400 ______ Kurangkan kedua ruas dengan 400

t2 = 225 ______ Cari akar 225

t = √ = 15

Tinggi limas adalah 15 m.

- carilah volume limas

V =

A t ------------- Gunakan rumus volume limas

=

( 40.40).15 ------------- Gantilah dengan bilangan-bilangan yang sesuai.

= 8000

Jadi volume limas adalah 8.000 m3.

Page 190: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

173

Lembaran Kerja

1. Buatlah tabel dari nama-nama benda yang merupakan model bangun ruang dan berilah nama

bangun ruang tersebut serta gambar modelnya.

2. Salin dan lengkapi daftar berikut. No Bentuk Bangun Ruang Banyak

Sisi

Banyak

Rusuk

Banyak

Titik sudut

1 Balok

2 Kubus

3 Limas segiempat

4 Prisma segitiga

3. Perhatikan gambar kubus PQRS.TUVW di samping

a. Gambarlah semua diagonal sisinya dengan warna yang berbeda dan pada salinan gambar

kubus PQRS.TUVW yang berbeda.

b. Berapa banyak diagonal sisinya?

4. Perhatikan gambar kubus PQRS.TUVW pada soal nomor 1.

a. Gambarlah semua diagonal ruangnya dengan warna yang berbeda dan pada salinan

gambar kubus PQRS.TUVW yang berbeda.

b. Berapa banyak diagonal ruangnya?

5. Perhatikan gambar kubus PQRS.TUVW pada soal nomor 1.

a. Gambarlah semua bidang diagonalnya dengan warna yang berbedadan pada salinan

gambar kubus PQRS.TUVW yang berbeda.

b. Berapa banyak bidang diagonalnya?

6. Gambarlah jaring-jaring balok PQRS.TUVW dengan ukuran 6 satuan x 5 satuan x 3 satuan

pada kertas berpetak menurut seleramu.

7. Carilah luas sisi dan volume balok atau kubus di bawah ini.

5cm 15cm

5cm

5cm 6cm

6cm

8. Diketahui volume suatu balok 154 cm3, tingginya 11 cm dan lebarnya 2 cm. Berapakah

panjang balok itu?

9. Andi mempunyai benda-benda mainan berbentuk prisma segitiga dan kubus dengan ukuran

sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar.

6cm 6cm

6cm 6cm

6cm

6cm

Andi ingin mengetahui luas sisi dan volume benda (a) dan (b) masing-masing. Hitunglah

luas sisi dan volume benda (a) dan (b) masing-masing?

10. Volume sebuah limas adalah 560 m3 dan tingginya 12 m. Berapakah luas alasnya ?

Page 191: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

174

1.

Page 192: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

175

Page 193: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

176

KISI KISI UJI COBA

TES HASIL BELAJAR BANGUN RUANG SISI DATAR

Sekolah : SMPN 10 Tangerang Selatan

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas / Semester : VIII. 3 / Genap

Pokok Bahasan : Bangun Ruang Sisi Datar

Standar Kompetensi : Memahami sifat – sifat Kubus, Balok, Prisma, Limas, dan

bagian – bagiannya serta menentukan ukurannya

Kompetensi Dasar :

1. Mengidentifikasi sifat – sifat kubus, balok, prisma, dan limas, serta bagian

– bagiannya.

2. Membuat jaring – jaring kubus, balok, prisma, dan limas

3. Menghitung luas permukaan dan volume Kubus, Balok, Prisma, dan

Limas

Bentuk Soal Essay

No Indikator Aspek yang diukur Jumlah

Soal C2 C3

1

Memahami sifat – sifat

dan unsur – unsur

kubus, balok, prisma,

dan limas

9a,9b,9c,10a,

10b,10c,10d,10e 8

2

Menentukan dan dapat

membuat jaring – jaring

kubus, balok, prisma,

dan limas

1,4 2

3

Menghitung luas

permukaan kubus,

balok, prisma, dan limas

3,5,6 3

4

Menghitung volume

kubus, balok, prisma,

dan limas

2,7,8b 3

5

Menentukan tinggi dari

kubus, balok, prisma,

dan limas jika luas

permukaan atau

volumenya diketahui

8a,11 2

LAMPIRAN 5

Page 194: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

177

Kriteria Skor Hasil Belajar Matematika

No Skor Pemahaman

1 IV Hafal rumus / konsep dapat menerapkan

rumus / konsep kedalam soal, kemudian

dapat mengerjakan soal dengan cara /

jalan yang benar dan mendapatkan hasil

yang benar

2 III Hafal rumus / konsep dapat menerapkan

rumus / konsep kedalam soal, kemudian

dapat mengerjakan soal dengan cara /

jalan yang benar dan mendapatkan hasil

yang salah

3 II Hafal rumus / konsep dapat menerapkan

rumus / konsep kedalam soal, kemudian

dapat mengerjakan soal dengan cara /

jalan yang salah dan mendapatkan hasil

yang salah

4 I Hafal rumus / konsep tidak dapat

menerapkan rumus / konsep kedalam soal,

kemudian tidak dapat mengerjakan soal

dengan cara / jalan yang benar dan

mendapatkan hasil yang salah

5 0 Tidak hafal rumus / konsep dan tidak

dapat mengerjakan soal

Page 195: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

187

LANGKAH – LANGKAH PERHITUNGANVALIDITAS

Contoh mencari validitas item soal no 1 maka langkah – langkahnya sebagai berikut :

1. Menentukan nilai N, ∑ , ∑ ∑ ∑ ∑

N = Banyaknya Responden = 31

∑ = Jumlah skor item ke – 1 = 77

∑ = Jumlah skor total seluruh siswa = 1525

∑ = Jumlah kuadrat skor soal nomor 1

∑ = Jumlah kuadrat skor total seluruh siswa

∑ = Jumlah hasil kali skor dengan skor total tiap siswa pada

item ke – 1 = 3900

2. Menentukan nilai rhitung = ∑ (∑ )(∑ )

√{ ∑ (∑ ) }* ∑ (∑ ) +

= ( ) ( )( )

√* ( ) +* ( ) +

=

= 0,454

3. Menentukan rtabel

Dk = n – 2 = 31 – 2 = 29 dan α = 0,05

r (29,5%) = 0,387

4. Membandingkan rhitung dan rtabel

Karena rhitung < rtabel (0,454 < 0,387), maka soal nomor 1 valid

Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan uji validitasnya sama dengan

perhitungan soal nomor 1

LJLAMPIRAN 9

Page 196: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

188

Page 197: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

189

LANGKAH – LANGKAH

PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA TES

Langkah – langkah perhitungan daya pembeda butir tes, yaitu sebagai berikut :

1. Menentukan nilai BA = Total skor peserta kelas atas

2. Menentukan nilai BB = Total skor peserta kelas bawah

3. Menentukan nilai JA = Jumlah siswa kelas atas

4. Menentukan nilai JB = Jumlah siswa kelas bawah

5. Untuk soal nomor 1, perhitungan daya pembedanya sebagai berikut :

BA = 41, BB = 36, JA = 15, JB = 16

6. Menentukan nilai DB

DB =

=

= 0.32

7. Menentukan kriteria

Berdasarkan klasifikasi daya pembeda, nilai DB = 0,32 berada pada kisaran 0,20

< DB 0,40 maka soal nomor 1 memiliki daya pembeda yang cukup.

Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan daya bedanya sama dengan

perhitungan daya beda soal nomor 1

LJLAMPIRAN 10

Page 198: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

190

Page 199: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

191

LANGKAH – LANGKAH PERHITUNGAN UJI TARAF KESUKARAN TES

Langkah – langkah perhitungan taraf kesukaran butir tes yaitu sebagai berikut :

1. Menentukan nilai B = Skor seluruh siswa peserta tes untuk setiap butir soal

2. Menentukan nilai JS = Skor maksimal yang mungkin diperoleh peserta tes

3. Untuk soal nomor 1, perhitungan taraf kesukarannya sebagai berikut :

B = 77, JS = 124

4. Menentukan nilai P = indeks / taraf kesukaran

P =

=

= 0,62

5. Menentukan kriteria indeks kesukaran

Berdasarkan klasifikasi indeks kesukaran, nilai P = 0,62 berada pada kisaran

0,30 < P 0,70, maka soal nomor 1 memiliki tingkat kesukaran sedang

Untuk soal nomor 2 dan seterusnya, perhitungan taraf kesukarannya sama dengan soal

nomor 1

LJLAMPIRAN 11

Page 200: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

192

Page 201: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

193

LANGKAH – LANGKAH PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS

Langkah – langkah perhitungan reliabilitas instrument yaitu sebagai berikut :

1. Menentukan nilai

∑ (∑ )

( )

∑ (∑ )

( )

= ( )( ) ( )

( )( )

= 0,525

∑ (∑ )

( )

= ( )( ) ( )

( )( )

= 0,511

∑ (∑ )

( )

= ( )( ) ( )

( )( )

= 0,69 dst.

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

+

= 0,525 + 0,511 + 0,69 + 0,583 + 1,146 + 0,903 + 1,495 + 1,055 +

1,695 + 1,303 + 1,279 + 2,279 + 1,38 + 2,25 + 2,21 + 0,812 + 2,03 +

0,84 = 23,015

2. Menentukan nilai

∑ (∑ )

( )

( )( ) ( )

( )( )

= 128,761

3. Menentukan nilai k = banyak butir soal yang valid = 18

4. Menentukan nilai r dengan menggunakan rumus alpha cronbach :

r = (

) ∑

= (

)

LJLAMPIRAN 12

Page 202: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

194

Page 203: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

195

DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN

1. Distribusi frekuensi

35 42 50 50 52 52 57 57 57

60 60 60 60 60 63 63 63 63

69 69 71 71 71 73 73 73 73

73 75 75 75 75 75 77 81 81

81 81 85 85 91

2. Banyak data (n) = 41

3. Rentang data (R) = Xmax – Xmin

Keterangan : R = Rentangan

Xmax = Nilai Maksimum (tertinggi)

Xmin = Nilai minimum (terendah)

R = Xmax – Xmin

= 91 – 35

= 56

4. Banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n

Keterangan : K = Banyak kelas

n = Banyak siswa

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 41

= 1 + (3,3 x 1,613)

= 6,32 6 (dibulatkan)

5. Panjang kelas (i) =

(dibulatkan ke atas )

LJLAMPIRAN 14

Page 204: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

196

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN

No Interval Batas

Bawah

Batas

Atas

Frekuensi Titik

Tengah

(Xi)

Xi2 fi Xi fi Xi

2

(fi) f(%)

1 35 – 44 34,5 44,5 2 4,88% 39,5 1560,25 79 3120,5

2 45 – 54 44,5 54,5 4 9,76% 49,5 2450,25 198 9801

3 55 – 64 54,5 64,5 12 29.27% 59,5 3540,25 714 42483

4 65 – 74 64,5 74,5 10 24,39% 69,5 4830,25 695 48302,5

5 75 – 84 74,5 84,5 6 14,63% 79,5 6320,25 477 37921,5

6 85 – 94 84,5 94,5 7 17,07% 89,5 8010,25 626,5 56071,75

Jumlah 41 100% 2789,5 197700,25

Mean 68,04

Median 67

Modus 62,50

Varians 197,80

Simpangan Baku 14,06

1. Mean / Nilai Rata – rata (Me)

Mean ( ) =∑

Keterangan :

Me = Mean / Nilai Rata – rata

∑ = Jumlah dari hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari masing –

masing interval dengan frekuensinya.

∑ = Jumlah frekuensi / banyak siswa

Mean ( ) = ∑

LJLAMPIRAN 15

Page 205: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

197

2. Median / Nilai Tengah (Md)

Md = (

)

Keterangan :

Md = Median / Nilai tengah

l = Lower Limit (Batas bawah dari interval kelas median)

n = Jumlah frekuensi / banyak siswa

= Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah interval kelas median

= Frekuensi kelas median

= Interval kelas

Md = (

) = 64,5 + (

)

3. Modus (Mo)

Mo = (

)

Keterangan :

Mo = Modus / Nilai yang paling banyak muncul

l = Lower Limit (Batas bawah dari interval kelas modus)

= Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya

= Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya

= Interval kelas

Mo = (

) = 54,5 + (

)

4. Varians (s2) =

∑ (∑ )

( ) =

( )( ) ( )

( )( ) = 197,80

5. Simpangan Baku (s) = √ ∑

(∑ )

( ) = √ = 14,06

6. Kemiringan (sk) = ( )

( )

= 0,22

Karena nilai sk > 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kanan atau miring

ke kanan, kurva menceng ke kiri

Page 206: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

198

7. Ketajaman / kurtosis (α4) =

∑ ( )

=

( )

( ) = 2,15

Karena nilai kurtosisnya kurang dari 3 maka distribusinya adalah distribusi

platikurtik atau bentuk kurvanya mendatar

Page 207: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

199

DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS KONTROL

1. Distribusi frekuensi

33 35 40 40 45 45 45 47 47

47 54 55 55 55 56 56 58 58

58 63 65 65 65 65 67 67 67

69 69 73 73 73 73 75 75 77

77 77 78 80 81

2. Banyak data (n) = 41

3. Rentang data (R) = Xmax – Xmin

Keterangan : R = Rentangan

Xmax = Nilai Maksimum (tertinggi)

Xmin = Nilai minimum (terendah)

R = Xmax – Xmin

= 83 – 33

= 50

4. Banyak kelas interval (K) = 1 + 3,3 log n

Keterangan : K = Banyak kelas

n = Banyak siswa

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 41

= 1 + (3,3 x 1,613)

= 6,32 6 (dibulatkan)

5. Panjang kelas (i) =

(dibulatkan ke atas )

LJLAMPIRAN 16

Page 208: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

200

TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI KELAS EKSPERIMEN

No Interval Batas

Bawah

Batas

Atas

Frekuensi Titik

Tengah

(Xi)

Xi2 fi Xi fi Xi

2

(fi) f(%)

1 33 – 41 32,5 41,5 4 9,76% 37 1369 148 5476

2 42– 50 41,5 50,5 6 14,63% 46 2116 276 12696

3 51 – 59 50,5 59,5 9 21,95% 55 3025 495 27225

4 60 – 68 59,5 68,5 8 19,51% 64 4096 512 32768

5 69 – 77 68,5 77,5 8 19,51% 73 5329 584 42632

6 78 – 88 77,5 88,5 6 14,63% 83 6889 498 41334

Jumlah 41 100% 2513 16213

Mean 61,29

Median 61,1875

Modus 57,25

Varians 202,56

Simpangan Baku 14,23

1. Mean / Nilai Rata – rata (Me)

Mean ( ) =∑

Keterangan :

Me = Mean / Nilai Rata – rata

∑ = Jumlah dari hasil perkalian midpoint (nilai tengah) dari masing –

masing interval dengan frekuensinya.

∑ = Jumlah frekuensi / banyak siswa

Mean ( ) = ∑

LJLAMPIRAN 17

Page 209: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

201

2. Median / Nilai Tengah (Md)

Md = (

)

Keterangan :

Md = Median / Nilai tengah

l = Lower Limit (Batas bawah dari interval kelas median)

n = Jumlah frekuensi / banyak siswa

= Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah interval kelas median

= Frekuensi kelas median

= Interval kelas

Md = (

) = 59,5 + (

)

3. Modus (Mo)

Mo = (

)

Keterangan :

Mo = Modus / Nilai yang paling banyak muncul

l = Lower Limit (Batas bawah dari interval kelas modus)

= Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya

= Selisih frekuensi kelas modus dengan kelas setelahnya

= Interval kelas

Mo = (

) = 50,5 + (

)

4. Varians (s2) =

∑ (∑ )

( ) =

( )( ) ( )

( )( ) = 202,56

5. Simpangan Baku (s) = √ ∑

(∑ )

( ) = √ = 14,23

6. Kemiringan (sk) = ( )

( )

= 0,02

Karena nilai sk > 0, maka kurva memiliki ekor memanjang ke kanan atau miring

ke kanan, kurva menceng ke kiri

Page 210: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

202

7. Ketajaman / kurtosis (α4) =

∑ ( )

=

( )

( ) = 1,91

Karena nilai kurtosisnya kurang dari 3 maka distribusinya adalah distribusi

platikurtik atau bentuk kurvanya mendatar

Page 211: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

Sheet1

a b a b c a b c d

1 3 3 2 2 2 4 4 3 3 4 3 4 2 2 2 4

2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 4 1 1 1 1 1 4

3 2 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 2 1 2 3 4 4 4 1 1 4 1 2 4 1 1 4

5 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4 2 0 4 1 1 4

6 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4

7 2 2 2 3 2 4 2 2 1 2 2 1 2 1 1 1

8 2 2 4 3 3 4 1 2 1 2 2 1 3 4 1 4

9 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4

10 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 2 1 1 1

11 4 1 2 3 1 4 4 4 4 4 2 1 1 4 4 4

12 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 1 4 4 4 4

13 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4

14 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

15 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4

16 3 3 3 4 4 4 4 2 2 4 2 4 2 4 4 4

17 2 2 2 3 4 4 1 2 2 4 2 1 4 4 4 4

18 3 3 2 3 4 4 4 2 1 4 2 1 4 4 4 4

19 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4

20 2 2 2 2 2 1 2 2 1 4 1 1 2 1 1 4

21 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1

22 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

23 2 2 2 2 2 4 4 2 1 4 1 1 2 4 4 4

24 2 2 2 2 4 4 4 2 1 1 2 1 4 4 4 4

25 2 2 2 4 4 1 1 1 2 4 1 1 2 1 1 4

26 2 2 1 1 1 4 1 2 1 4 2 4 1 1 1 4

27 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2 4 4 4 1 1 4

28 4 2 2 3 4 4 4 1 1 1 2 4 1 1 1 4

29 2 2 1 2 1 4 4 2 2 2 2 1 1 1 1 4

30 2 2 1 2 3 4 4 2 1 4 1 1 3 1 1 4

31 3 3 2 3 4 4 4 2 1 1 1 1 2 1 1 4

B 77 74 72 89 102 113 99 76 68 104 71 71 86 77 71 115

rxy 0.45 0.55 0.5 0.51 0.52 0.57 0.52 0.66 0.77 0.46 0.78 0.57 0.6 0.66 0.62 0.45

rtabel 0.39 0.39 0.4 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39 0.39

keterangan valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid

9 10

Siswa

Soal

1 2 3 4 5 6 7

8

Page 1

Page 212: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

Sheet1

skor total y2

y

e

1 1 49 2401

1 1 34 1156

4 4 65 4225

4 1 44 1936

4 2 51 2601

4 1 56 3136

1 1 32 1024

1 2 42 1764

4 4 64 4096

1 2 46 2116

4 1 52 2704

4 2 60 3600

4 2 63 3969

4 2 67 4489

4 2 62 3844

4 4 61 3721

4 2 51 2601

4 4 57 3249

4 4 64 4096

4 2 36 1296

1 2 24 576

1 2 60 3600

1 2 44 1936

1 2 46 2116

1 2 36 1296

4 2 38 1444

4 2 53 2809

4 2 45 2025

4 2 38 1444

4 2 42 1764

4 2 43 1849

94 66 1525 78883

0.49 0.5

0.39 0.39

valid valid

10

11

Soal

Page 2

Page 213: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

Sheet3

a b a

1 3 3 2 2 2 4 4 3 3 4

2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 4

3 2 4 2 3 4 4 2 4 4 4

4 2 1 2 3 4 4 4 1 1 4

5 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4

6 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4

7 2 2 2 3 2 4 2 2 1 2

8 2 2 4 3 3 4 1 2 1 2

9 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4

10 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4

11 4 1 2 3 1 4 4 4 4 4

12 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4

13 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4

14 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

15 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4

16 3 3 3 4 4 4 4 2 2 4

17 2 2 2 3 4 4 1 2 2 4

18 3 3 2 3 4 4 4 2 1 4

19 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4

20 2 2 2 2 2 1 2 2 1 4

21 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1

22 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4

23 2 2 2 2 2 4 4 2 1 4

24 2 2 2 2 4 4 4 2 1 1

25 2 2 2 4 4 1 1 1 2 4

26 2 2 1 1 1 4 1 2 1 4

27 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2

28 4 2 2 3 4 4 4 1 1 1

29 2 2 1 2 1 4 4 2 2 2

30 2 2 1 2 3 4 4 2 1 4

31 3 3 2 3 4 4 4 2 1 1

B 77 74 72 89 102 113 99 76 68 104

JS 124 124 124 124 124 124 124 124 124 124

P 0.62097 0.59677 0.580645 0.71774 0.8226 0.91129 0.79839 0.612903 0.54839 0.83871

KETERANGANSEDANG SEDANGSEDANG MUDAH MUDAH MUDAH MUDAH SEDANG SEDANG MUDAH

9

Siswa

Soal

1 2 3 4 5 6 7

8

Page 1

Page 214: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

Sheet3

skor totaly2

y

b c a b c d e

3 4 2 2 2 4 1 1 49 2401

1 1 1 1 1 4 1 1 34 1156

4 4 4 4 4 4 4 4 65 4225

1 2 4 1 1 4 4 1 44 1936

2 0 4 1 1 4 4 2 51 2601

2 2 3 4 4 4 4 1 56 3136

2 1 2 1 1 1 1 1 32 1024

2 1 3 4 1 4 1 2 42 1764

4 4 4 1 1 4 4 4 64 4096

2 4 2 1 1 1 1 2 46 2116

2 1 1 4 4 4 4 1 52 2704

2 1 4 4 4 4 4 2 60 3600

4 4 2 4 4 4 4 2 63 3969

4 4 4 4 4 4 4 2 67 4489

4 4 4 4 4 4 4 2 62 3844

2 4 2 4 4 4 4 4 61 3721

2 1 4 4 4 4 4 2 51 2601

2 1 4 4 4 4 4 4 57 3249

4 4 4 4 1 4 4 4 64 4096

1 1 2 1 1 4 4 2 36 1296

1 1 2 1 1 1 1 2 24 576

4 4 4 4 4 4 1 2 60 3600

1 1 2 4 4 4 1 2 44 1936

2 1 4 4 4 4 1 2 46 2116

1 1 2 1 1 4 1 2 36 1296

2 4 1 1 1 4 4 2 38 1444

4 4 4 1 1 4 4 2 53 2809

2 4 1 1 1 4 4 2 45 2025

2 1 1 1 1 4 4 2 38 1444

1 1 3 1 1 4 4 2 42 1764

1 1 2 1 1 4 4 2 43 1849

71 71 86 77 71 115 94 66 1525 78883

124 124 124 124 124 124 124 124

0.57258 0.57258 0.693548 0.62097 0.57258 0.92742 0.7581 0.53226

SEDANG SEDANGSEDANG SEDANG SEDANGMUDAH MUDAH SEDANG

9 10

11

Soal

Page 2

Page 215: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

Sheet4

a b a

1 14 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4

2 3 2 4 2 3 4 4 2 4 4 4

3 9 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4

4 19 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4

5 13 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4

6 15 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4

7 16 3 3 3 4 4 4 4 2 2 4

8 12 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4

9 22 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4

10 18 3 3 2 3 4 4 4 2 1 4

11 6 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4

12 27 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2

13 11 4 1 2 3 1 4 4 4 4 4

14 5 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4

15 17 2 2 2 3 4 4 1 2 2 4

16 1 3 3 2 2 2 4 4 3 3 4

17 10 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4

18 24 2 2 2 2 4 4 4 2 1 1

19 28 4 2 2 3 4 4 4 1 1 1

20 4 2 1 2 3 4 4 4 1 1 4

21 23 2 2 2 2 2 4 4 2 1 4

22 31 3 3 2 3 4 4 4 2 1 1

23 8 2 2 4 3 3 4 1 2 1 2

24 30 2 2 1 2 3 4 4 2 1 4

25 26 2 2 1 1 1 4 1 2 1 4

26 29 2 2 1 2 1 4 4 2 2 2

27 20 2 2 2 2 2 1 2 2 1 4

28 25 2 2 2 4 4 1 1 1 2 4

29 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 4

30 7 2 2 2 3 2 4 2 2 1 2

31 21 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1

41 40 41 49 56 60 53 47 47 58

36 34 31 40 46 53 46 29 21 46

0.32258 0.3871 0.645 0.5806 0.6452 0.4516 0.4516 1.16129032 1.67741935 0.7742

CUKUP CUKUP BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK BAIK SEKALIBAIK SEKALIBAIK SEKALI

DAYA BEDA

KATEGORI

8 9

BA

BB

NO Siswa

Soal

1 2 3 4 5 6 7

Page 1

Page 216: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

Sheet4

b c a b c d e

4 4 4 4 4 4 4 2

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 1 1 4 4 4

4 4 4 4 1 4 4 4

4 4 2 4 4 4 4 2

4 4 4 4 4 4 4 2

2 4 2 4 4 4 4 4

2 1 4 4 4 4 4 2

4 4 4 4 4 4 1 2

2 1 4 4 4 4 4 4

2 2 3 4 4 4 4 1

4 4 4 1 1 4 4 2

2 1 1 4 4 4 4 1

2 0 4 1 1 4 4 2

2 1 4 4 4 4 4 2

3 4 2 2 2 4 1 1

2 4 2 1 1 1 1 2

2 1 4 4 4 4 1 2

2 4 1 1 1 4 4 2

1 2 4 1 1 4 4 1

1 1 2 4 4 4 1 2

1 1 2 1 1 4 4 2

2 1 3 4 1 4 1 2

1 1 3 1 1 4 4 2

2 4 1 1 1 4 4 2

2 1 1 1 1 4 4 2

1 1 2 1 1 4 4 2

1 1 2 1 1 4 1 2

1 1 1 1 1 4 1 1

2 1 2 1 1 1 1 1

1 1 2 1 1 1 1 2

46 42 52 51 48 60 57 38

25 29 34 26 23 55 37 28

1.35483871 0.83870968 1.16129032 1.61290323 1.61290323 0.32258 1.29032258 0.645161

BAIK SEKALI BAIK SEKALIBAIK SEKALIBAIK SEKALIBAIK SEKALICUKUP BAIK SEKALIBAIK

9 10

11

Soal

Page 2

Page 217: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

Sheet5

a b a b c

1 3 3 2 2 2 4 4 3 3 4 3 4

2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 4 1 1

3 2 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4

4 2 1 2 3 4 4 4 1 1 4 1 2

5 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4 2 0

6 2 2 2 3 3 4 4 4 4 4 2 2

7 2 2 2 3 2 4 2 2 1 2 2 1

8 2 2 4 3 3 4 1 2 1 2 2 1

9 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

10 3 3 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4

11 4 1 2 3 1 4 4 4 4 4 2 1

12 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 1

13 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4

14 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

15 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4

16 3 3 3 4 4 4 4 2 2 4 2 4

17 2 2 2 3 4 4 1 2 2 4 2 1

18 3 3 2 3 4 4 4 2 1 4 2 1

19 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4

20 2 2 2 2 2 1 2 2 1 4 1 1

21 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1

22 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4

23 2 2 2 2 2 4 4 2 1 4 1 1

24 2 2 2 2 4 4 4 2 1 1 2 1

25 2 2 2 4 4 1 1 1 2 4 1 1

26 2 2 1 1 1 4 1 2 1 4 2 4

27 4 3 3 3 4 4 2 2 2 2 4 4

28 4 2 2 3 4 4 4 1 1 1 2 4

29 2 2 1 2 1 4 4 2 2 2 2 1

30 2 2 1 2 3 4 4 2 1 4 1 1

31 3 3 2 3 4 4 4 2 1 1 1 1

B 77 74 72 89 102 113 99 76 68 104 71 71

Varian item 0.5247 0.5118 0.692 0.5828 1.1462 0.9032 1.495 1.056 1.695 1.3032 1.2796 2.2796

jumlah var item

var total

reliabilitas

kategori REABILITAS SANGAT TINGGI

9

23.015

128.761

0.870

Siswa

Soal

1 2 3 4 5 6 7

8

Page 1

Page 218: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25309/1/WULAN... · PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) TERHADAP

Sheet5

skor totaly2

y

a b c d e

2 2 2 4 1 1 49 2401

1 1 1 4 1 1 34 1156

4 4 4 4 4 4 65 4225

4 1 1 4 4 1 44 1936

4 1 1 4 4 2 51 2601

3 4 4 4 4 1 56 3136

2 1 1 1 1 1 32 1024

3 4 1 4 1 2 42 1764

4 1 1 4 4 4 64 4096

2 1 1 1 1 2 46 2116

1 4 4 4 4 1 52 2704

4 4 4 4 4 2 60 3600

2 4 4 4 4 2 63 3969

4 4 4 4 4 2 67 4489

4 4 4 4 4 2 62 3844

2 4 4 4 4 4 61 3721

4 4 4 4 4 2 51 2601

4 4 4 4 4 4 57 3249

4 4 1 4 4 4 64 4096

2 1 1 4 4 2 36 1296

2 1 1 1 1 2 24 576

4 4 4 4 1 2 60 3600

2 4 4 4 1 2 44 1936

4 4 4 4 1 2 46 2116

2 1 1 4 1 2 36 1296

1 1 1 4 4 2 38 1444

4 1 1 4 4 2 53 2809

1 1 1 4 4 2 45 2025

1 1 1 4 4 2 38 1444

3 1 1 4 4 2 42 1764

2 1 1 4 4 2 43 1849

86 77 71 115 94 66 1525 78883

1.38065 2.2581 2.2129 0.8129 2.0323 0.849

REABILITAS SANGAT TINGGI

10

11

23.015

128.761

0.870

Soal

Page 2