pengaruh model aptitude treatment interaction …

231
PENGARUH MODEL APTITUDE TREATMENT INTERACTION BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP FLUIDA STATIS (Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 5 Depok) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh: MAISYA ANJANI 1111016300049 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Upload: others

Post on 29-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH MODEL APTITUDE TREATMENTINTERACTION BERBANTUAN MULTIMEDIA TERHADAPHASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP FLUIDA STATIS

(Kuasi Eksperimen di SMA Negeri 5 Depok)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruanuntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh:

MAISYA ANJANI1111016300049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKAJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA2017

i

ii

iii

iv

ABSTRAK

MAISYA ANJANI, NIM 1111016300049. Pengaruh Model Aptitude TreatmentInteraction (ATI) Berbantuan Multimedia terhadap Hasil Belajar Siswa padaKonsep Fluida Statis. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan PendidikanIlmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas IslamNegeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Aptitude TreatmentInteraction (ATI) berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsepfluida statis. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Depok. Kelas eksperimendalam penelitian ini adalah kelas X MIA 4 dan kelas kontrol adalah kelas X MIA 3Penelitian ini berlangsung pada semester genap tahun ajaran 2015/2016. Metodepenelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain nonequivalentcontrol group dan pengambilan sampel berdasarkan teknik purposive sampling.Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa tes objektif pilihan gandasebanyak 25 butir soal dan instrumen nontes berupa angket dan lembar observasi siswa.Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan uji Mann-Whitney terhadap dataposttest diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,027 dan nilai taraf signifikansi sebesar0,05 atau Sig. (2-tailed) < 0,05, sehingga H0 ditolak. Artinya model ATI berbantuanmultimedia berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Rata-rata hasil belajar siswa yangmenggunakan model ATI berbantuan multimedia lebih unggul dibanding kelas kontrolpada semua jenjang kognitif. Respon siswa terhadap pembelajaran menggunakanmodel ATI berada pada kategori baik, dan hasil observasi kegiatan siswa selamapembelajaran juga berada pada kategori baik.

Kata Kunci : Aptitude Treatment Interaction (ATI), Multimedia, Fluida Statis.

v

ABSTRACT

MAISYA ANJANI, NIM. 1111016300049. The Effect of Aptitude TreatmentInteraction (ATI) models in the Form Multimedia on The Students LearningOutcomes of The Static Fluids Concept. Undergraduate Thesis of Physics EducationProgram, Science Education Department, Faculty of Tarbiya and Teachers Training,Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2016.

This research aimed to determine the effect of Aptitude Treatment Interaction (ATI)models in the Form Multimedia on The Students Learning Outcomes of The StaticFluids Concept. This research conducted at SMA Negeri 5 Depok. The experimentclass was X MIA 4, while the control class was X MIA 3. The research was conductedin second semester of the school year 2015/2016. The method used is a quasi-experimental design with nonequivalent control group and sampling by purposivesampling technique. The instruments used in this research was objectives test as manyas 25 items and instruments nontes form of questionnaires and student observationsheet. Based on the result of hypothesis testing by using the Mann-Whitney test on toposttest data is obtained by the Sig. (2-tailed) of 0.027 and the value of the significancelevel of 0.05 or Sig. (2-tailed) <0.05, so H0 is rejected. That is the model ATImultimedia aided influence on student learning outcomes. The average results ofstudent learning using multimedia aided ATI models are superior in grade appeals atall levels of cognitive control. Learning to use the students' response to ATI modelsthat are in either category, and the observation of students during the learningactivities are also in the good category.

Keyword : Aptitude Treatment Interaction (ATI), Multimedia, Static Fluids.

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Aptitude Treatment

Interaction (ATI) Berbantuan Multimedia terhadap Hasil Belajar Siswa pada

Konsep Fluida Statis”.Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah

berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih

tersebut disampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dwi Nanto, Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Drs. Hasian Pohan, M.Si, selaku dosen pembimbing I dan Ibu Fathiah Alatas, S.Pd,

M.Si, selaku dosen pembimbing II dan dosen pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan, saran serta semangat kepada penulis selama penyusunan

skripsi ini.

5. Seluruh dosen, staff, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

khususnya Jurusan Pendidikan IPA Program Studi Pendidikan Fisika yang telah

memberikan ilmu pengetahuan, pemahaman, dan pelayanan selama proses

perkuliahan.

6. Dewan guru SMA Negeri 5 Depok, Khususnya Bapak Achamd Jarkasih S.Pd,

selaku Kepala Sekolah dan Ibu Dr. Sugihartini Selaku Wakil Kepala Sekolah. Ibu

Hotma Manik, S.Pd, selaku guru mata pelajaran fisika yang telah membimbing

vii

penulis selama penelitian berlangsung. Serta staff karyawan, dan siswa-siswi SMA

Negeri 5 Depok yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama penelitian.

7. Alhamdulillahi Jaza Kumullahu Khoiro, Untuk keluargaku, yang teristimewa dan

sangat bermakna kedua orangtuaku tercinta, Papaku Drs. H Suparmono, M.Si, dan

Mamaku Hj. Yuliana M, yang selalu berdoa tiada henti, serta dukungan moral

apalagi material tentunya. Kedua kakak, Rifki Pandega, S.S dan Urfi Aulia, S.Psi

yang tiada hentinya memberikan kasih sayang dan sindiran halusnya. Kedua adik,

Indri Fauzia dan Geraldien Rafsanjani yang memberikan semangat serta canda

tawanya. Terimakasih atas dukungan kalian. Love you unconditional!

8. Teman-teman seperjuangan Fisika angkatan 2011, khususnya sahabat-sahabat

Cucok Rumpi kesayanganku (Matuls, Ardilla, Nur Noviana, Yusina, Umi, Rizkya,

Shinta, Rachmawati, Mutia dan Dita) terimakasih atas semangat superdupernya

you’re always in my heart, serta Nona Tiara Amanda, seperjuanganku tersayang.

Kakak dan Adik kelas Fisika yang telah memberi bantuan, inspirasi dan motivasi.

9. Sahabat-sahabatku yang lebih dulu memiliki gelarnya Chintya Mayawati S.TP dan

Nurulita Indriani, S.E. Thanks for being everything for me ‘mak juga sepuh

kesayangan Cut Febriana, S.Si, S.Pd. Serta Febri Andriawan S.Si soon to be M.Si

Kalian yang tiada hentinya memberikan motivasi dan doa bahkan ejekan, meskipun

jarak yang menghalangi tetapi kasih sayang kalian mampu mengarungi jarak sejauh

apapun itu.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan

untuk perbaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Aamiin

Jakarta, Desember 2016

Penulis

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... i

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ........................................ iii

ABSTRAK ................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR .............................................................................. vi

DAFTAR ISI ............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................... 4

C. Pembatasan Masalah ......................................................... 5

D. Perumusan Masalah .......................................................... 5

E. Tujuan Penelitian .............................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................ 5

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR

DAN HIPOTESIS .................................................................. 7

A. Kajian Teoritis ................................................................... 7

1. Aptitude Treatment Interaction (ATI) ........................ 7

a. Prinsip Model Pembelajaran ATI ....................... 8

b. Langkah-langkah Pembelajaran ATI .................. 8

c. Pengelompokkan Siswa ...................................... 9

d. Macam-macam Perlakuan Terhadap Perbedaan

Tingkat Kemampuan Siswa ................................ 11

e. Kelebihan dan Kelemahan ATI ........................... 13

2. Multimedia Pembelajaran .......................................... 14

ix

a. Pengertian Media ................................................. 14

b. Adobe Flash ......................................................... 16

3. Hasil Belajar................................................................ 17

4. Konsep Fluida Statis ................................................... 19

B. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................... 26

C. Kerangka Berpikir ............................................................. 29

D. Hipotesis Penelitian ........................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 31

A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 31

B. Metode Penelitian .............................................................. 31

C. Desain Penelitian ............................................................... 31

D. Variabel Penelitian ............................................................ 32

E. Populasi dan Sampel ......................................................... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 33

G. Instrumen Penelitian .......................................................... 33

1. Instrumen Tes ............................................................. 33

2. Instrumen Non Tes ..................................................... 34

H. Kalibrasi Instrumen ........................................................... 35

1. Kalibrasi Instrumen Tes ............................................. 35

a. Uji Validitas ........................................................ 35

b. Uji Reliabilitas .................................................... 36

c. Uji Taraf Kesukaran ............................................ 37

d. Uji Daya Pembeda .............................................. 38

2. Kalibrasi Instrumen Non Tes ..................................... 39

I. Teknik Analisis Data Tes .................................................. 40

1. Analisis Data Tes ....................................................... 40

a. Uji Normalitas ..................................................... 40

b. Uji Homogenitas ................................................. 40

c. Uji Hipotesis ....................................................... 41

x

2. Analisis Data Non Tes .............................................. 43

J. Hipotesis Statistik .............................................................. 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 45

A. Hasil Penelitian ................................................................. 45

1. Hasil Pretest ............................................................... 45

2. Hasil Posttest .............................................................. 47

3. Rekapitulasi Hasil Belajar .......................................... 48

a. Data Hasil Pretest dan Posttest ........................... 48

b. Kemampuan Kognitif Siswa ............................... 49

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik .......................... 52

a. Uji Normalitas ..................................................... 52

b. Uji Homogenitas ................................................. 53

5. Hasil Uji Hipotesis ..................................................... 54

6. Hasil Analisis Data Angket ........................................ 54

7. Hasil Analisis Data Lembar Observasi ....................... 55

B. Pembahasan ....................................................................... 57

BAB V PENUTUP .............................................................................. 62

A. Kesimpulan ....................................................................... 62

B. Saran .................................................................................. 62

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 64

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Konsep Fluida Statis ................................................... 19

Gambar 2.2 Tekanan pada Kedalaman h ................................................ 21

Gambar 2.3 Sistem Pompa Hidrolik ....................................................... 22

Gambar 2.4 Hidrometer dan Bagian-bagiannya...................................... 25

Gambar 2.5 Gelangan Kapal ................................................................... 25

Gambar 2.6 Tegangan Permukaan Zat Cair ............................................ 25

Gambar 2.7 Tegangan Permukaan .......................................................... 26

Gambar 2.8 Kerangka Berpikir ............................................................... 31

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas X MIA4

dan Kelas X MIA 5.............................................................. 46

Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol

dan Kelas Eksperimen ........................................................ 47

Gambar 4.3 Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest

Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ................................. 50

Gambar 4.4 Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest

Kelompok Rendah ............................................................... 51

Gambar 4.5 Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest

Kelompok Sedang ............................................................... 51

Gambar 4.6 Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest

Kelompok Tinggi................................................................. 52

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Keadaan Benda.................................................................... 24

Tabel 3.1 Desain Penelitian ................................................................ 33

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes ....................................................... 34

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Nontes ................................................. 36

Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ................................ 37

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes ....................................... 37

Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen ......................... 38

Tabel 3.7 Interpretasi Tingkat Kesukaran ........................................... 39

Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes........................... 39

Tabel 3.9 Interpretasi Daya Pembeda Soal.......................................... 40

Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Soal Instrumen Tes ..................... 40

Tabel 3.11 Uji Validitas Instrumen Nontes ........................................... 40

Tabel 3.12 Kategori Uji Hipotesis (uji t) ............................................... 43

Tabel 3.13 Kisi-kisi Skor Jawaban ANgket .......................................... 43

Tabel 3.14 Kategori Angket Siswa........................................................ 44

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen............................................ 46

Tabel 4.2 Pembagian Kelompok Pada Kelas Eksperimen .................. 46

Tabel 4.3 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen............................................ 48

Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Konttrol

Dan Kelas Eksperimen ........................................................ 48

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen............................................ 52

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen............................................ 53

xiii

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelas

Kontrol dan Kelas Eksperimen............................................ 54

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Angket Respon Siswa ............................ 55

Tabel 4.9 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelompok Rendah

............................................................................................. 55

Tabel 4.10 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelompok Sedang

............................................................................................. 56

Tabel 4.11 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelompok Tinggi

............................................................................................. 56

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Perangkat Pembelajaran ................................................... 68

1. RPP Kelas Kontrol ............................................................ 69

2. RPP Kelas Eksperimen ..................................................... 95

3. Lembar Kendali.................................................................. 132

Lampiran B Instrumen Penelitian .......................................................... 135

1. Instrumen Tes .................................................................... 136

a. Kisi-kisi Instrumen Tes ................................................ 136

b. Uji Coba Instrumen Tes ............................................... 137

2. Uji Validitas Instrumen ...................................................... 154

a. Uji Validitas .......................................................... 154

b. Uji Reliabilitas Instrumen ...................................... 155

c. Uji Taraf Kesukaran ............................................... 156

d. Uji Daya Pembeda Soal ......................................... 157

3. Hasil Uji Coba Instrumen Tes............................................ 158

4. Instrumen Tes yang Digunakan ........................................ 159

5. Kisi-kisi Lembar Observasi................................................ 169

6. Kisi-Kisi Instrumen Nontes (Angket) ............................... 169

7. Lembar Observasi .............................................................. 170

8. Instrumen Nontes (Angket)................................................ 171

9. Lembar Uji Validitas Observasi ......................................... 172

10. Lembar Uji Validitas Instrumen Non Tes ......................... 173

11. Validasi Ahli Materi .......................................................... 175

12. Validasi Ahli Media .......................................................... 177

Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian ........................................... 181

xv

1. Hasil Pretest ...................................................................... 182

2. Hasil Posttest ..................................................................... 186

3. Uji Normalitas Data Pretest .............................................. 189

4. Uji Normalitas Data Posttest ............................................. 190

5. Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest ...................... 191

6. Uji Hipotesis Data Pretest ................................................. 192

7. Uji Hipotesis Data Posttest ............................................... 193

8. Hasil Angket Respon Siswa ............................................... 194

9. Hasil Lembar Observasi Siswa .......................................... 195

10. Perhitungan Nilai Rata-Rata Jenjang Kognitif Pretest ..... 196

11. Perhitungan Nilai Rata-Rata Jenjang Kognitif Posttest ..... 197

Lampiran D Print Screen Multimedia..................................................... 198

Lampiran E Surat-Surat Penelitian ....................................................... 203

1. Surat Permohonan Izin Penelitian ..................................... 203

2. Surat Keterangan Penelitian .............................................. 204

3. Lembar Uji Referensi ........................................................ 205

4. Biodata Penulis .................................................................. 214

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tuntutan era globalisasi, menempatkan pentingnya upaya peningkatan

kualitas pendidikan sebagai wahana dalam membangun dan menempa kualitas

Sumber Daya Manusia (SDM).1 Pada abad ke-21 UNESCO memprediksikan

pendidikan akan jauh berbeda dari yang sekarang sehingga UNESCO mulai tahun

1997 sudah menggali kembali dan memperkenalkan The Four Pillars of Education,

yaitu learning to know, learning to do, learning to live together, learning to be, untuk

mengantisipasi perubahan yang diantisipasi akan terjadi dalam masyarakat yang

mengglobal.2 Keempat pilar tersebut kemudian dijadikan patokan pelaksanaan

keberhasilan pendidikan di seluruh dunia termasuk Indonesia.

Pentingnya keberhasilan pendidikan juga didukung oleh Undang-Undang

No. 20 Tahun 2003 yang dikeluarkan pemerintah tentang Sistem Pendidikan

Nasional (SPN) yang menyatakan bahwa “Pendidikan dalam usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dalam proses pembelajaran agar

siswa aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.3 Dengan

begitu suasana belajar yang kondusif sangat diperlukan agar proses pembelajaran

berjalan sebaik mungkin.

Mewujudkan suasana belajar yang kondusif agar membuat siswa aktif untuk

mengembangkan potensinya, perlu dibantu dengan ketepatan guru dalam

memvariasikan strategi pembelajaran dalam penyampaian materi. Penyampaian

yang tepat dapat merangsang siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran

1 Nur Afni, “Dampak Sertifikasi Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Fiqh di MadrasahAliyah Negeri Wonokromo Bantul”, Skripsi pada UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2010, h. 1.

2 Sindhunata, “Menggagas Paradigma Baru Pendidikan Demokratisasi, Otonomi, CivilSociety, Globalisasi” (Yogyakarta: Penerbit Kansius, 2004), cet.5, h.55.

3 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, diakses dihttp://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf pada 6 November 2015 pukul 21:36 WIB.

2

sehingga siswa tertarik dan akan meningkatkan hasil belajarnya.4 Sejalan dengan

itu seorang guru harus menyadari dan memahami bahwa sekelompok siswanya itu

memiliki kecerdasan yang beraneka ragam. Begitu pula dalam ruang lingkup kecil

yaitu sebuah kelas, pastilah setiap siswanya memiliki minat, selera, bakat, fisik, cara

belajar, kecepatan belajar dan tentunya hasil belajar yang berbeda-beda pula.5

Namun, masih banyak guru yang pembelajarannya bersifat konvensional, dimana

prosesnya menyamaratakan kemampuan siswa.

Perbedaan keanekaragaman kecerdasan yang dimiliki setiap siswa terlihat

jelas pada saat pelajaran berlangsung, seperti hal nya pada pembelajaran fisika. Hal

ini terlihat berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah satu guru fisika

di SMA Negeri 5 Depok. Dalam proses yang terjadi kegiatan pembelajaran masih

berpusat pada guru (teacher centered) sehingga tidak semua konsep materi yang

diajarkan dapat diterima siswa dengan kecepatan yang sama, hanya beberapa siswa

saja yang mencermati apa yang guru sampaikan. Kurangnya aktivitas belajar dalam

mata pelajaran fisika juga mengakibatkan siswa bermalas-malasan untuk mengikuti

pembelajaran, terlebih pada siswa dengan kemampuan belajar yang lambat.

Pada pelaksanaannya, tidak semua konsep materi yang diajarkan dapat

diterima siswa dengan kecepatan yang sama salah satunya dalam pembelajaran

fisika.6 Berdasarkan fakta di lapangan diketahui bahwa di antara siswa terdapat

perbedaan individu, terutama perbedaan dalam kemampuan (aptitude) sehingga

dijumpai di setiap kelas adanya kelompok siswa yang memiliki kemampuan tinggi,

sedang dan rendah.7 Siswa yang kemampuan belajarnya lambat, tetap disamakan

perlakuannya dengan siswa yang kemampuan belajarnya cepat.

4 Ade Hermawan, Eny Enawati dan Erlina, “Pengaruh Model Pembelajaran AptitudeTreatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa”, Jurnal FKIP Untan pada Program StudiPendidikan Kimia FKIP Untan, 2014, h. 2.

5 Wulan Widiastuti, “Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”, Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta,2014, h. 6.

6 Imas Dwi, “Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction TerhadapHasil Belajar Fisika Materi Pokok Massa Jenis”, Skripsi pada FITK IAIN Walisongo, Semarang. h.2.

7 Febrina Lya, Suharto dan Didik Sugeng, “Penerapan Model Pembelajaran AptitudeTreatment Interaction (ATI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar”, Jurnal Pancaran, Vol. 3, No. 3,2014, h. 104.

3

Adanya perbedaan kemampuan tersebut memberikan implikasi pada

perkembangan ilmu pengetahuan dan praktek pembelajaran di sekolah. Hal ini

berimbas pada banyaknya siswa yang hasil belajarnya rendah di bawah KKM

(Ketuntasan Kriteria Minimal) yaitu di bawah 75. Nilai hasil belajar merupakan

salah satu indikator yang bisa digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar

seseorang.8 Oleh karena itu, diperlukan pembelajaran fisika yang dapat

mengakomodir keberagaman kemampuan siswa, sehingga siswa dapat berkembang

dan menguasai materi yang diberikan oleh guru.9

Mengatasi masalah tersebut yakni, permasalahan pembelajaran yang

menyamaratakan kemampuan siswa ini, salah satu alternatif yang diharapkan

mampu memecahkan masalah tersebut adalah menggunakan model pembelajaran

Aptitude Treatment Interaction (ATI). Model pembelajaran ATI merupakan sebuah

model yang berisikan sejumlah strategi pembelajaran (treatment) yang sedikit

banyaknya efektif digunakan untuk siswa tertentu sesuai dengan karakteristik

kemampuannya.10 Model pembelajaran ATI ini diharapkan mampu memecahkan

permasalahan di atas, karena model ATI ini memiliki treatment yang berbeda-beda

untuk masing-masing tingkatan kecepatan belajar. Siswa akan dibagi menjadi tiga

tingkatan yaitu siswa yang memiliki kemampuan belajar tinggi, sedang dan

rendah.11

Salah satu inovasi agar pembelajaran tidak membosankan khususnya bagi

siswa yang hasil belajarnya rendah yaitu dengan pemberian treatment khusus

berupa media. Penggunaan multimedia dapat menampilkan gambar, suara animasi,

video dan teks materi pelajaran, yang dapat mewakili permasalahan fisika yang

abstrak serta dapat merangsang minat siswa pada suatu materi pelajaran, selain itu

sifat interaksinya memungkinkan siswa berperan aktif dalam mencapai tujuan

8 Maisaroh dan Rostrieningsih, “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan MenggunakanMetode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan DasarKomunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor”, Jurnal Eko & Pendidikan, Vol. 8, 2010, h. 157.

9 Imas Dwi, Op,cit., h.2-3.10 Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman Individu

Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat: Quantum Teaching, 2005), h.3711 Imas Dwi, Op,cit., h.3.

4

belajar.12 Berdasarkan penelitian Wiendartun, menunjukkan bahwa implementasi

model pembelajaran berbasis multimedia berpengaruh pada peningkatan hasil

belajar fisika dengan rata-rata gain kelas eksperimen lebih unggul sebesar 4,73

terhadap rata-rata gain kelas kontrol sebesar 3,19.13 Selain itu, penelitian yang

dijalankan oleh Herfi Atrinawati menyatakan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan model ATI Berbantuan CD Interaktif lebih efektif dibandingkan

dengan model konvensional.14

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui

bagaimanakah pengaruh model ATI yang dibantu dengan multimedia untuk

mengatasi perbedaan kemampuan siswa pada materi fluida statis yang konsepnya

cukup rumit, sehingga model ini dijadikan upaya untuk mendapatkan hasil belajar

yang lebih maksimal. Peneliti berinisiatif untuk melakukan penelitian mengenai

“Pengaruh Model Aptitude Treatment Interaction Berbantuan MultimediaTerhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Fluida Statis”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan sebelumnya,

maka permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pembelajaran di kelas masih bersifat konvensional (pembelajaran yang

biasa dilakukan oleh guru di kelas tersebut) sehingga proses belajar

mengajar menyamaratakan keberagaman kemampuan siswa.

2. Kegiatan pembelajaran berpusat pada guru (teacher centered) sehingga

aktivitas belajar siswa rendah.

3. Berbedanya kecerdasan siswa dan rendahnya hasil belajar fisika siswa

sehingga dibutuhkan inovasi baru berupa treatment khusus bagi siswa yang

kecepatan memahaminya kurang.

12 Wiendartun, Taufik Ramlan, dan Hery Saeful. “Pengaruh Pembelajaran BerbasisMultimedia Terhadap Hasil Belajar Fisika”, Proceeding of The First International Seminar onScience Education Universitas Pendidikan Indonesia Program FPMIPA, ISBN: 979-25-0599-7. h.2.

13 Ibid., h. 7.14 Herfi Atrinawati, Wuryanto dan Moh. Asikin, “Keefektifan Pendekatan Aptitude

Treatment Interaction Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik”, Jurnal padaUnnes Journal of Mathematics Education. Universitas Negeri Semarang. 2 (1), 2013, h.103.

5

C. Pembatasan Masalah

Melihat dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah, peneliti

membatasi masalah yang akan diteliti pada penelitian ini. Adapun batasa masalah

pada penelitian ini adalah:

1. Pembelajaran menggunakan model ATI (Aptitude Treatment Interaction)

berbantuan multimedia “flash” pada kelas eksperimen.

2. Konsep pembelajaran pada penelitian ini adalah fluida statis.

3. Ranah kognitif yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu C1 (mengingat),

C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4 (menganalisis).

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan judul yang dibuat, rumusan masalah dalam penelitian yang

akan dilakukan ini yaitu:

1. Apakah terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction

berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida

statis.

2. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan

model Aptitude Treatment Interaction berbantuan multimedia pada konsep

fluida statis?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh model Aptitude Treatment Interaction

berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida

statis.

2. Untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan

menggunakan model Aptitude Treatment Interaction berbantuan

multimedia pada konsep fluida statis.

6

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya,

bagi:

1. Siswa, dapat memahami pelajaran fisika, mengoptimalkan kemampuan

berpikir dalam mengatasi masalah kesulitan belajar.

2. Guru, dapat menjadi masukan dalam hal melaksanakan pembelajaran dan

menambah wacana tentang model pembelajaran yang efektif sebagai upaya

untuk mengetahui bagaimana kemampuan belajar siswa dalam

meningkatkan hasil belajar

3. Peneliti, dapat memperluas wawasan tentang proses pembelajaran dengan

model Aptitude Treatment Interaction (ATI) dibidang fisika dan dapat

menjadi acuan bagi peneliti lain yang kelak ingin menggunakan model

pembelajaran ini.

4. Pendidikan, memberikan sumbangan yang positif dalam usaha

pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya yang berkaitan dengan

pembelajaran fisika.

7

BAB II

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teoritis

1. Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)

Dipandang dari sudut pembelajaran (teoritik), ATI merupakan sebuah

konsep (model) yang berisikan sejumlah strategi pembelajaran (treatment) yang

sedikit banyaknya efektif digunakan untuk siswa tertentu sesuai dengan

karakteristik kemampuannya.1 Cronbach berpendapat bahwa ATI merupakan

sebuah model yang berusaha mencari dan menemukan perlakuan-perlakuan yang

cocok dengan perbedaan kemampuan (Aptitude) siswa.2 Ciri utama model Aptitude

Treatment Interaction (ATI) ialah memberikan perhatian khusus kepada perbedaan

setiap individu siswa, di mana dalam setiap kelompok terdapat siswa yang

berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

Model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) bertujuan untuk

menciptakan dan mengembangkan suatu model yang betul-betul peduli dan

memperhatikan keterkaitan antara kemampuan (aptitude) siswa dengan

pengalaman belajar atau secara khas dengan strategi pembelajaran (treatment).

Pengelompokkan siswa berdasarkan kemampuannya, lalu diberikan perlakuan

pembelajaran yang berbeda sesuai dengan karakteristik cara belajar mereka.3

Menurut Suniti (2009), model pembelajaran ATI menunjukkan kepedulian

(concern) pada:4

a. Penyesuaian pembelajaran terhadap individual siswa.

b. Pemberian perlakuan (treatment) pembelajaran dalam bentuk belajar secara

mandiri.

c. Kebebasan terhadap guru dalam memilih metode pembelajaran sesuai dengan

karakteristik kemampuan (aptitude) masing-masing siswa

1 Syafruddin Nurdin, Model Pembelajaran yang Memperhatikan Keragaman IndividuSiswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Ciputat: Quantum Teaching, 2005), h. 37.

2 Ibid., h.38.3 Ibid., h. 39.4 Fathul Aziz, “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction

(ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa” Skripsi pada IKIP Mataram, Mataram, 2012, h. 21.

8

a. Prinsip Model Pembelajaran ATI

Agar tingkat keberhasilan model pembelajaran ATI dapat dicapai dengan

baik, maka dalam implementasinya perlu diperhatikan beberapa prinsip, yaitu:5

1) Bahwa interaksi antara kemampuan (aptitude) dan perlakuan (treatment)

pembelajaran berlangsung di dalam pola yang kompleks dan senantiasa

dipengaruhi oleh variabel-variabel tugas situasi.

2) Bahwa lingkungan pembelajaran yang sangat terstruktur cocok bagi siswa yang

memiliki kemampuan rendah, sedangkan lingkungan pembelajaran yang

kurang terstruktur (fleksibel) lebih pas untuk siswa yang pandai.

3) Bahwa bagi siswa yang memiliki rasa percaya diri kurang atau sulit dalam

menyesuaikan diri (pencemas atau minder), cenderung belajarnya akan lebih

baik bila berada dalam lingkungan belajar yang sangat terstruktur. Sebaliknya

bagi siswa yang memiliki rasa percaya diri tinggi akan lebih baik dalam situasi

pembelajaran yang agak longgar (fleksibel).

Prinsip-prinsip yang dikemukakan di atas, menjelaskan bahwa dalam

mengimplementasikan model ATI, masalah pengelompokan dan pengaturan

lingkungan belajar bagi masing-masing karakteristik kemampuan siswa,

merupakan masalah mendasar yang harus mendapat perhatian yang serius.

b. Langkah-langkah Pembelajaran ATI

Langkah model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI),

sebagai berikut: 6

1) Treatment Awal

Pemberian perlakuan (treatment) awal terhadap siswa dengan menggunakan

aptitude testing. Perlakuan pertama ini dimaksudkan untuk menentukan dan

menetapkan klasifikasi kelompok siswa berdasarkan tingkat kemampuan

(aptitude) dan sekaligus juga untuk mengetahui potensi kemampuan masing-

masing dalam menghadapi informasi atau kemampuan-kemampuan yang baru.

5 Syafruddin, Op.cit., h. 41.6 Ibid., h. 42-43.

9

2) Pengelompokkan siswa

Pengelompokan yang didasarkan pada hasil aptitude testing, siswa di dalam

kelas diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yang terdiri dari siswa yang

berkemampuan tinggi, sedang dan rendah.

3) Memberikan Perlakuan

Kepada masing-masing kelompok diberikan perlakuan (treatment) yang

dipandang cocok atau sesuai dengan karakteristiknya.

4) Achievement Test

Di akhir setiap pelaksanaan, uji coba dilakukan dalam penelitian hasil belajar

setelah diberikan perlakuan-perlakuan (treatment) pembelajaran pada masing-

masing kelompok kemampuan siswa (tinggi, sedang dan rendah). Diadakan

achievement test untuk mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap apa yang

sudah dipelajarinya.

c. Pengelompokan Siswa Berdasarkan Kemampuan

Pengelompokkan siswa berdasarkan hasil aptitude testing, siswa di dalam

kelas diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yang terdiri dari siswa

berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

1) Kelompok Siswa Berkemampuan Tinggi7

Siswa yang berkemampuan tinggi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a) Belajar berjalan dan berbicara lebih awal dan cepat menguasai kosa kata

dalam jumlah banyak

b) Pertumbuhan jasmani lebih baik, otot-otot kuat, motoriknya gesit, dan

energik.

c) Haus akan ilmu pengetahuan, dan menyukai serta sering mengikut

berbagai perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan

d) Mampu secara tepat menarik suatu generalisasi, dapat mengenal hubungan

antara fakta yang satu dengan yang lain, cakrawala berfikirnya logis, kritis

dan suka berdebat.

7 Mulyasa, “Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif danMenyenangkan”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011) h. 127.

10

e) Memiliki rasa ingin tahu (natural curiosity) yang tinggi.

f) Cepat dalam menerima, mengolah, memahami, dan menguasai

pembelajaran, prestasinya baik sekali dalam seluruh bidang studi.

g) Tepat mengerjakan tugas dengan hasil baik.

h) Kurang sabar mengikuti hal-hal yang rutin dan monoton.

i) Cenderung tidak memiliki gangguan nervous (mudah bingung).

j) Daya imajinasinya tinggi, dan mampu berfikir abstrak.

k) Cepat dalam bekerja, dan melakukan tugas sehingga banyak memiliki

waktu luang.

2) Kelompok Siswa Berkemampuan Sedang8

Siswa yang memiliki kemampuan sedang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) Mempunyai energi yang cukup besar.

b) Dorongan ingin tahunnya cukup besar.

c) Sikap sosialnya lebih

d) Aktif.

e) Lebih mampu melakukan abstraksi.

f) Cukup cepat dan lebih jelas menghayati hubungan-hubungan

g) Bekerja atas dasar rencana dan inisiatif sendiri.

h) Suka menyelidiki yang baru dan lebih luas.

i) Lebih mantap dengan tugas- tugas rutin yang sederhana.

j) Lebih cepat mempelajari proses-proses

k) Tidak menyukai tugas-tugas yang tidak dimengerti.

l) Tidak suka menggunakan cara hafalan dengan ingatan.

m) Percaya kepada kemampuan sendiri.

n) Cepat malas kalau diberi hal- hal yang tidak menarik minatnya.

3) Kelompok Siswa Berkemampuan Rendah9

Siswa yang berkemampuan rendah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

8Wulan Widiastuti, “Pengaruh Model Pembelajaran ATI Terhadap Hasil BelajarMatematika Siswa”, Skripsi pada UIN Jakarta, Jakarta. 2014. h.27.

9Ibid., h. 27-28.

11

a) Lamban dalam menerima dan mengelola pembelajaran, lamban dalam

bekerja, dalam memahami isi bacaan, menganalisis dan memecahkan

masalah.

b) Kurang mampu berkonsentrasi, berkomunikasi dengan orang lain,

mengemukakan pendapat, kurang kreatif, dan mudah lupa (susah ingat

mudah lupa).

c) Tidak berprestasi dalam akademiknya rendah dan hasil kerjanya tidak

memuaskan.

d) Sering berperilaku yang kurang baik, kebiasaan jelek dan tidak produktif.

d. Macam-macam Perlakuan terhadap Perbedaan Tingkat Kemampuan

Siswa

Masing-masing kelompok siswa diberikan perlakuan sesuai dengan

karateristiknya. Bagi kelompok siswa berkemampuan tinggi diberikan treatment

berupa self-learning dengan menggunakan modul dan buku latihan yaitu belajar

secara mandiri. Dalam sistem pengajaran dengan modul, memungkinkan siswa

yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu

atau lebih kompetensi dasar dibandingkan dengan siswa lainnya.10

Proses pembelajarannya bagi kelompok siswa yang berkemampuan tinggi

ini: Pertama, memberikan tugas membahas satu pokok bahasan yang diikuti

sejumlah prosedur dan langkah-langkah tertentu. Kedua dan ketiga, melalui belajar

secara mandiri (self learning) dengan modul dan sumber-sumber lainnya siswa

ditugaskan melakukan pengumpulan informasi dan eksplorasi hal-hal yang

berkaitan dengan pokok bahasan yang dipelajari. Keempat, setelah melalui fase

satu, dua dan tiga di atas diharapkan siswa dapat memformulasikan penjelasan-

penjelasan formulating and explanation. Artinya, siswa dapat menjelaskan apa-apa

yang sudah dibaca, dipelajari dan dibahasnya melalui self learning. Kelima,

mengadakan analisa terhadap langkah-langkah yang diterapkan di atas, lalu

10 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: Diva Press2014) cet.7, h.107.

12

mencoba berusaha meningkatkan kepada pelaksanaan yang lebih baik untuk waktu-

waktu mengajar berikutnya.11

Kelompok siswa berkemampuan sedang diberikan pembelajaran regular

atau konvensional sebagaimana biasanya. Artinya, sedemikian rupa guru harus

mengikuti langkah-langkah yang digariskan dalam Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan

Belajar Mengajar (PPKBM).12

Terakhir, bagi kelompok siswa yang mempunyai kemampuan yang rendah

diberikan special treatment, yaitu berupa pembelajaran dalam bentuk (re-teaching)

pengulangan pelajaran dan tutorial. Perlakuan diberikan setelah mereka bersama-

sama kelompok sedang mengikuti pembelajaran secara reguler (regular teaching).

Re-teaching dan tutorial dipilih sebagai perlakuan khusus untuk kelompok ini,

didasarkan pada pertimbangan bahwa mereka lambat dan sulit memahami serta

menguasai bahan pelajaran. Oleh karena itu, kelompok ini harus mendapat apresiasi

khusus dari guru berupa bimbingan dan bantuan belajar dalam bentuk pengulangan

pelajaran kembali melalui tambahan jam belajar dan tutorial. Karena seperti

diketahui bahwa salah satu tujuan pengajaran atau program tutorial adalah untuk

memberikan bantuan dalam pembelajaran kepada siswa yang lambat, sulit dan

gagal dalam belajar, agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal. Perlakuan

khusus ini diselenggarakan dalam bentuk pertemuan antara guru dan siswa pada

kelompok kecil, yang diliputi oleh suasana tanya-jawab, diskusi dan pengulangan

pelajaran kepada siswa satu-persatu (individual).13

Proses pembelajaran bagi kelompok sedang dan rendah meliputi:14

1) Pendahuluan, yang mencakup aktivitas melakukan apersepsi, menjelaskan

tujuan pembelajaran, mengemukakan gambaran umum kegiatan dan inti bahan

pelajaran yang disampaikan, serta mengadakan kegiatan-kegiatan yang

menarik.

2) Kegiatan inti, yang memuat aktivitas menggunakan metode pembelajaran, alat

atau media pembelajaran, sumber-sumber belajar yang cocok dan tepat,

11 Syafruddin, Op.cit., h.129-13012 Wulan, Op.cit., h.3113 Ibid., h. 3114 Ibid., h. 31-32

13

memberi reinforcement, feedback serta melakukan penilaian selama proses

pembelajaran berlangsung melalui tanya-jawab.

3) Penutup, yang terdiri dari kegiatan menyimpulkan atau merumuskan ikhtisar

pelajaran dan melakukan tindak lanjut berupa pemberian tugas atau pekerjaan

rumah kepada siswa. Kemudian bagi kelompok siswa berkemampuan rendah

diadakan (re-teaching) pengulangan pelajaran dan (tutorial) panduan.

e. Kelebihan dan Kelemahan ATI

Model pembelajaran ATI memiliki kekurangan dan kelebihan di antaranya

sebagai berikut:

1) Kelebihan ATI15

a) Siswa mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kemampuannya.

b) Masing-masing kelompok kemampuan belajar, dapat mengoptimalkan

kemampuannya.

c) Menggunakan Model ATI guru dapat menggunakan teknik pembelajaran

yang beraneka ragam dalam memberikan treatment kepada masing-masing

kelompok.

d) Model pembelajaran dapat menyesuaikan dengan berbagai materi, karena

pada dasarnya karakteristik ATI hanya perlakuan yang berbeda kepada

kemampuan belajar yang berbeda pula.

e) Siswa yang berkemampuan rendah, dapat mengikuti pembelajaran dengan

baik karena diberikan tambahan pembelajaran.

2) Kelemahan ATI16

a) Guru harus dapat membagi waktu dengan baik untuk memberikan treatment

kepada masing-masing kemampuan.

b) Guru harus dapat memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan dalam

pembelajaran.

c) Memungkinkan siswa merasa dibedakan dalam perlakuan pembelajaran

15 Imas Dwi, “Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction TerhadapHasil Belajar Fisika Materi Pokok Massa Jenis”, Skripsi pada FITK IAIN Walisongo, Semarang. h.16-17.

16 Ibid., h.17.

14

2. Multimedia Pembelajaran

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang harfiahnya berarti tengah,

perantara atau pengantar. Bahasa Arab mengartikan media adalah pengantar pesan

dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach & Ely (1971) mengatakan secara

garis besar media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.17

Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan

media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar

cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk

menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.18

Media dalam proses pembelajaran menurut Rudi Bretz dikelompokkan

menjadi 4 kelompok besar, yakni:19

1) Media audio

Media audio adalah media yang hanya melibatkan indera pendengaran dan

hanya mampu memanipulasi kemampuan suara semata. Dilihat dari sifat pesan

yang diterimanya media audio ini menerima pesan verbal dan non verbal. Jenis-

jenis media yang termasuk media ini adalah program radio dan program media

rekam (tape recorder).

2) Media visual

Media visual adalah media yang hanya melibatkan indera penglihatan. Termasuk

dalam jenis indera ini adalah media cetak-verbal, cetak-grafis, dan media visual

non-cetak. Jenis-jenis media yang termasuk media ini adalah koran, modul,

buku, poster, dan lainnya.

3) Media audio-visual

Media audio-visual adalah media yang melibatkan indera pendengaran dan

penglihatan sekaligus dalam satu proses. Sifat pesan yang dapat disalurkan

melalui media dapat berupa pesan verbal dan non verbal yang terlihat layaknya

17 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.3.18 Ibid., h.3.19 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada, 2012), cet.4, h.55-57.

15

media visual juga pesan verbal dan non verbal yang terdengar layaknya media

audio di atas.

4) Multimedia

Multimedia yakni media yang melibatkan berbagai indera dalam sebuah proses

pembelajaran. Termasuk dalam media ini adalah segala sesuatu yang

memberikan pengalaman secara langsung bisa melalui komputer dan internet,

bisa juga melalui pengalaman berbuat dan pengalaman terlibat, Contoh media

ini, yaitu karyawisata, forum teater dan permainan atau simulasi.

Pendapat lain mengungkapkan bahwa dalam memilih media hendaknya

memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:20

1) Kemampuan mengakomodasikan penyajian stimulus yang tepat (visual atau

audio).

2) Kemampuan mengakomodasikan respon siswa yang tepat (tertulis, audio, atau

kegiatan fisik).

3) Kemampuan mengakomodasikan umpan balik.

4) Pemilihan media utama dan media sekunder untuk penyajian informasi atau

stimulus, dan untuk latihan dan tes (sebaiknya latihan dan tes menggunakan

media yang sama).

5) Tingkat kesenangan (preferensi lembaga, guru, dan pelajar) dan keefektifan

biaya.

American Heritage Electronic Dictionary (1991) mengartikan multimedia

sebagai alat untuk mendistribusikan dan mempresentasikan informasi. Berdasarkan

itu multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media yang berupa teks,

gambar, grafik, sound, animasi, video, interaksi dan lain-lain yang telah dikemas

menjadi komputerisasi, digunakan untuk menyampaikan atau menghantarkan pesan

kepada publik.21

20 Azhar, Op.cit., h. 71.21 Munir, Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, (Bandung : CV. Alfabeta, 2012),

Cet. 1, h. 2.

16

Sementara itu Gagne dan Briggs (1975) menyatakan media merupakan

komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional

di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.22

Berdasarkan definisi di atas media adalah segala benda yang dimanipulasi,

dilihat, didengar, dibaca, dan dapat menyampaikan pesan pembelajaran sehingga

siswa terangsang untuk belajar.

Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen

yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponennya meliputi: tujuan,

materi, metode, dan evaluasi. Guru harus memperhatikan dalam memilih dan

menentukan model pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Jadi, yang utama dalam pembelajaran adalah bagaimana siswa belajar.23

Multimedia interaktif ialah media pembelajaran yang dapat digunakan pada

mata pelajaran IPA. Menurut Smaldino (2000) multimedia interaktif yaitu media

yang meminta pembelajar mempraktikkan suatu keterampilan dan menerima

balikan. Media interaktif merupakan suatu sistem penyajian pelajaran dengan

visual, suara, dan video sehingga pembelajar dapat memberi respon aktif.24

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa multimedia itu mencakup adanya komputer sebagai basis keseluruhan

sistem; adanya informasi dalam berbagai bentuk audiovisual yang diam atau

bergerak; interaktif; pemakai dalam hal pembelajaran adalah guru dan penerima

adalah siswa.

b. Adobe Flash

Saat ini ada bahasa pemrograman dan aplikasi yang dapat digunakan untuk

pembuatan animasi, antara lain bahasa pemrograman pascal C, C++, fortran, basic,

flash dan lain-lain.25. Flash sudah dipakai sejak puluhan tahun yang lalu, sebagian

22 Azhar Arsyad, Op.cit., h. 4-5.23 Rusman, Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta

: PT.Rajarafindo Persada, 201), Cet. 2, h. 1.24 Dian Mukti, Chumdari dan Hartono, “Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif

terhadap Hasil Belajar IPA SD”, Jurnal pada PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta,2012, h. 2.

25Afrizal Mayub, E-learning Fisika Berbasis Macromedia Flash MX, (Yogyakarta: GrahaIlmu, 2005), h. 4.

17

kalangan menggunakannya untuk membuat animasi.26 Setiap software memiliki

kelebihan dan kekurangan, begitupun dengan flash. Selain memiliki kemampuan

untuk menggambar, flash juga bisa menganimasikannya. Meskipun efek-efek

gambar flash tidak secanggih dan beragam dibanding software lain, tapi flash sudah

cukup untuk menggambarkan objek-objek agar terlihat cantik dan artistik.27

Animasi dengan menggunakan flash dapat dilakukan dalam dua bentuk

yaitu frame by frame dan tweened animation. Frame by frame animation

menggunakan gambar yang berbeda di setiap frame, sedangkan untuk tweened

animation kita tinggal menentukan posisi frame awal dan akhir, kemudian flash

akan mengerjakan animasi di antara awal dan akhir (frames in between).28 Di dalam

flash, kita juga dapat membentuk animasi dengan bentuk acton script. Contoh

penggunaan action script adalah kita bisa memasukan rumus fisika untuk

mensimulasikan mobil yang bergerak dengan kecepatan dan percepatan tertentu,

semuanya menjadi mungkin dan mudah dengan flash.29

3. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki

siswa setelah menerima pengalaman belajar. Kingsley dalam Sudjana membagi tiga

macam hasil belajar yaitu: a) keterampilan dan kebiasaan, b) pengetahuan dan

pengertian, c) sikap dan cita-cita.30

Menurut Winkel (2007), hasil belajar adalah perubahan yang

mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Setiap macam

kegiatan belajar menghasilkan perubahan yang khas, yaitu belajar. Menurut Arifin,

hasil belajar merupakan kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam

26Priyanto Hidayatullah, M. Amarullah Akbar dan Zaky Rahim, Animasi PendidikanMenggunakan Flash, (Bandung, Informatika, 2011), h. 18.

27 Ibid., h. 1828 Afrizal, Op.cit., h. 29.29 Priyanto, Op.cit., h, 19.30 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2009), h. 22.

18

menyelesaikan suatu hal. Hasil suatu pembelajaran dapat terwujud jika kegiatan

belajar mengajar terlaksana.31

Bloom mengklasifikasikan hasil belajar ke dalam tiga ranah (domain) yaitu

ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif meliputi keterampilan

intelektual (knowledge) dengan tingkatan-tingkatan sebagai berikut:32

a) Mengingat (C1), mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang.

Kemampuan ini ditampilkan dalam bentuk: mengingat rumus fisika.

b) Memahami (C2), mencakup kemampuan untuk mengkonstruk makna dan

materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh

guru. Kemampuan ini ditampilkan dalam bentuk: menguraikan isi pokok

bacaan, mengubah rumus fisika dalam bentuk yang lain.

c) Mengaplikasikan (C3), menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam

keadaan tertentu. Kemampuan ini ditampilkan dalam bentuk: mengaplikasikan

suatu rumus pada pesoalan yang belum dihadapi.

d) Menganalisis (C4), memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya

untuk menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu.

e) Mengevaluasi (C5), mengambil keputusan berdasarkan kriteria atau standar.

f) Mencipta (C6), memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang

baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal.

Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Menurut Bloom dan

kawan-kawan ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,

yakni penerimaan, penanggapan, penilaian, organisasi dan pemeranan.33

Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan secara

fisik, motorik, maupun tangan. Ada tujuh aspek ranah psikomotoris menurut Bloom

31 Maisaroh dan Rostrieningsih, “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan MenggunakanMetode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz Team Pada Mata Pelajaran Keterampilan DasarKomunikasi Di SMK Negeri 1 Bogor”, Jurnal Eko & Pendidikan, Vol. 8, 2010, h. 161.

32 Lorin W. Anderson and David R Krathwohl (eds), Kerangka Landasan UntukPembelajaran, Pengajaran, dan Assesment:Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Terj. Agungprihartono, (Yogyakarta : Pustaka belajar, 2010) , Cet. 1, h. 100-102.

33 Zulfiani, Tonih F, dan Kinkin S. Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: LembagaPenelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, hal. 67-68.

19

dan kawan-kawan, yakni (a) persepsi, (b) kesiapan, (c) respon terpimpin, (d)

mekanisme, (e) respon kompleks, (f) penyesuaian dan (g) mencipta.34

4. Konsep Fluida Statis

Gambar 2.1 Peta Konsep Fluida Statis35

Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Jadi, termasuk zat cair dan gas.

Perbedaan zat cair dengan gas terutama terletak pada kompresibilitasnya. Gas

mudah dimampatkan, sedang zat cair tidak dapat dimampatkan.36 Zat cair memiliki

volume tetap, akan tetapi bentuknya berubah sesuai wadahnya, sedangkan gas tidak

memiliki bentuk maupun volume yang tetap. Karena zat cair dan gas tidak

mempertahankan bentuk yang tetap sehingga keduanya memiliki kemampuan

untuk mengalir. Zat yang dapat mengalir dan memberikan sedikit hambatan

34 Ibid., h. 68-69.35 Marthen Kanginan, FISIKA 1 untuk SMA/MA Kelas X, Kurikulum 2013, (Jakarta:

Erlangga, 2013) h.254.36 Sears dan Zemansky, FISIKA UNIVERSITAS I.(Jakarta: Bina Cipta, 1994) h.294.

20

terhadap perubahan bentuk ketika ditekan disebut fluida.37 Dalam fluida statis ini

membahas mengenai fluida dalam keadaan diam. Untuk lebih jelasnya, perlu

memahami dahulu besaran paling penting dalam fluida statis.

a) Massa Jenis

Salah satu sifat yang penting dari suatu bahan adalah densitas-nya,

didefinisikan sebagai massa persatuan volume. Massa jenis (density) = , dimana

m adalah massa benda dan V merupakan volumenya. Massa jenis merupakan sifat

khas dari suatu zat murni. Benda-benda yang terbuat dari unsur murni, seperti emas

murni, bisa memiliki berbagai ukuran atau massa, tetapi massa jenis akan sama

untuk seluruhnya.38

b) Tekanan

1) Pengertian Tekanan39

Tekanan dalam fisika didefinisikan sebagai persatuan luas, dimana gaya (F)

dipahami bekerja tegak lurus terhadap permukaan luas (A). Secara matematis

tekanan dirumuskan dengan persamaan berikut.=dimana:

P : tekanan (Pa)F : gaya tekan (N)A : luas bidang tekan (m2)Satuan SI untuk tekanan adalah pascal (Pa) untuk memberi penghargaan

kepada Blaise Pascal. Penemu hukum Pascal, dengan40

1 N/m2 = 1 Pa2) Tekanan Hidrostatis

A

h

Gambar 2.2 Tekanan pada kedalaman h pada zat cair41

37 Bambang Hariyadi, FISIKA Untuk SMA/MA KELAS XI BSE. (Jakarta: Pusat Perbukuan,2009), h.141.

38 Giancoli Doulas C, FISIKA JILID1 EDISI KELIMA, ( Jakarta: Erlangga 2001) h.32539 Ibid., h.326.40 Marthen, Op.cit., h.257.41 Bambang, op,cit., h. 143.

21

Gambar 2.2 menjelaskan tekanan yang dilakukan zat cair pada alas kotak

disebabkan oleh berat zat cair di atasnya. Gaya gravitasi menyebabkan zat cair

dalam suatu wadah selalu tertarik kebawah. Makin tinggi zat cair dalam wadah,

makin berat zat cair itu, sehingga makin besar juga tekanan zat cair pada dasar

wadahnya. Tekanan zat cair hanya disebabkan oleh beratnya sendiri disebut tekanan

hidrostatis.42

Dengan demikian, besarnya tekanan adalah43

P = F⃗A = mgAKarena = dan = ℎ, maka := . . = . . ℎ .= ℎdimana

P = tekanan hidrostatik (N/m2)ρ = massa jenis zat cair (kg/m2)g = percepatan gravitasi (m/s2)h = kedalaman (m)

Bunyi hukum pokok hidrostatika adalah sebagai berikut.44

“Semua titik yang terletak pada suatu bidang datar di dalam zat cair yang sejenis

memiliki tekanan yang sama”

c) Hukum Pascal

Apabila kita memompa sebuah ban sepeda, ternyata ban akan

menggelembung secara merata. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan yang kita

berikan melalui pompa akan diteruskan secara merata ke dalam fluida (gas) di

dalam ban.45 Fakta ini diperkenalkan oleh seorang ilmuan Prancis, Blaise Pascal

tahun (1623-1662) yang akhirnya dikenal sebagai Hukum Pascal yang menyatakan

bahwa;46

“Tekanan yang dikerjakan pada fluida dalam bejana tertutup akan diteruskan

tanpa berkurang kesemua bagian fluida dan dinding bejana itu”.

42 Marthen, Ibid., h.258.43 Bambang. loc.cit.44 Marthen, Ibid., h.261.45 Bambang, Op.cit., h. 145.46 Sears dan Zemansky, Op.cit.,h.297.

22

Gambar 2.3 Sistem Pompa Hidrolik

Sesuai dengan Gambar 2.3 pompa hidrolik di atas, Hukum Pascal juga dapat

dijumpai pada sistem dongkrak hidrolik. Jika pengisap 1 ditekan dengan gaya F1,

maka zat cair menekan ke atas dengan gaya pA1. Sesuai dengan hukum Pascal

Tekanan zat cair dalam ruang tertutup diteruskan ke pengisap 2 yang besarnya pA2.

Karena tekanannya sama kesegalah arah, maka didapatkan persamaan berikut.47=⃗ = ⃗ ⟹ ⃗ = ⃗Untuk pengisap berbentuk silinder, maka = dan = , sehingga⃗14 = ⃗14⃗ = ⃗d) Hukum Archimedes

Hukum Archimedes mempelajari tentang gaya ke atas yang dialami oleh

benda apabila berada dalam fluida. Misalnya, batu terasa lebih ringan ketika berada

di dalam air dibandingkan ketika berada di udara. Berat di dalam air sesungguhnya

tetap, tetapi air melakukan gaya yang arahnya ke atas. Hal ini menyebabkan berat

batu akan berkurang, sehingga batu terasa lebih ringan.48

Archimedes mengaitkan antara gaya apung yang dirasakannya dengan

volume zat cair yang dipindahkan benda. Sehingga dikenal dengan Hukum

Archimedes yang berbunyi: “Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang

47 Marthen, Op.cit., h.265.48 Bambang, Op.cit.,h.147-148.

pA1

23

dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam fluida sama dengan berat fluida yang

dipindahkan oleh bnda tersebut.”49

Secara matematis, hukum Archimedes dituliskan sebagai berikut.50= −=dimana,

Fa : gaya Archimedeswu : berat balok di udarawa : berat balok di dalam zat cair

: massa jenis zat cair (kg/m3)Vc : volume benda yang tercelup (m3)g : percepatan gravitasi bumi (m/s2)

(1) Keadaan Benda

Ada tiga keadaan benda yang tercelup kedalam fluida yaitu terapung,

melayang, dan tenggelam. Seperti terlihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Keadaan Benda51

KeadaanBenda

Terapung (a) Melayang (b) Tenggelam (c)

Pengertian Jika massa jenis rata-rata benda lebih kecildaripada massa jeniszat cair, benda akanmengapung dipermukaan zat cair

Jika massa jenis rata-rata benda samadengan massa jenis zatcair, benda akanmelayang dalam zatcair di antarapermukaan dan dasarwadah zat cair

Jika massa jenisrata-rata bendalebih besardaripada massajenis zat cair,benda akantenggelam di dasarwadah zat cair.

Syaratkeadaanbenda

< = >Formulasi Σ = 0== Σ = 0== Σ = 0+ ==

49 Marthen, Op.cit., h.270.50 Bambang. loc.cit.51 Marthen, Op.cit., h. 274-275.

24

= = −(2) Penerapan Hukum Archimedes

(a) Hidrometer

Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk massa jenis cairan. Nilai

massa jenis cairan dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer yang

ditempatkan mengapung pada zat cair.52 Hidrometer terbuat dari tabung kaca yang

bagian bawah tabung dibebani dengan timbal. Berikut adalah prinsip kerja

hidrometer, yakni: V ρ g = berat hidrometer(Ah )ρ g = wh = wAρ g = mAρ

Gambar 2.4 Hidrometer dan Bagian-bagiannya

(b) Gelangan kapal

Massa jenis besi lebih besar daripada massa jenis air laut. Badan kapal

dibuat berongga, menyebabkan volume air laut yang dipindahkan oleh badan kapal

menjadi sangat besar. Gaya apung mampu mengatasi berat total kapal, massa jenis

besi berongga dan udara yang menepati rongga lebih kecil daripada masa jenis air

laut. Itulah sebabnya kapal mengapung.53 Berikut Gambar 2.5 tentang gelangan

kapal.

52 Ibid., h.278.53 Ibid., h.279-280.

Sumber :www.google.com

/gambar-hidrometer

Diakses pada 22Juli 2016

25

Gambar 2.5 Gelangan Kapale) Tegangan Permukaan Zat Cair dan Viskositas Fluida

Gambar 2.6 Tegangan Permukaan Zat Cair(a) laba-laba hinggap pada permukaan air (b) Klip kertas mengapung di

permukaan air

Pada Gambar 2.6 merupakan percobaan adaya tegangan permukaan pada zat

cair. Tegangan permukaan adalah permukaan zat cair yang berperilaku seakan-akan

mengalami tegangan, dan tegangan ini yang bekerja sejajar dengan permukaan,

muncul dari gaya tarik antar molekul.54

(1) Formulasi Tegangan Permukaan

Gambar 2.7 Tegangan Permukaan(Kawat kedua cenderung meluncur ke atas karena adanya gaya tegangan permukaan yang

diimbangi oleh gaya tarikan kebawah w + T)

Kita misalkan panjang kawat kedua adalah l. Larutan sabun yang

menyentuh kawat kedua memiliki dua permukaan, sehingga gaya tegangan

permukaan yang bekerja sepanjang 2l panjang permukaan. Tegangan permukaan

( ) dalam larutan sabun didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan

54 Giancoli, Op.cit.,h.350.

(a) (b)

Sumber : www.google.com/aplikasi-archimedes Diakses pada 22 juli 2016

Sumber:

www.google.com/contoh-gambar-tegangan-permukaan

Diakses pada 22 Juli 2016

26

permukaan (F) dan panjang permukaan (d) tempat gaya itu bekerja. Secara

matematis, ditulis55 =Dalam kasus ini d = 2l, Sehingga = 2(2) Viskositas Fluida

(a) Hukum Stokes untuk Fluida kental

Viskositas pada aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak

benda padat. Untuk fluida ideal, viskositas = 0, sehingga benda yang bergerak

dalam fluida ideal tidak mengalami gesekan yang disebabkan oleh fluida. Tetapi,

jika benda tersebut bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluida kental, gerak

benda akan dihambat oleh gaya gesekan fluida pada benda tersebut. Besar gaya

gesekan fluida dirumuskan,56 == 6Maka, Hukum Stokes adalah; = 6(b) Kecepatan Terminal

Bila suatu benda yang dijatuhkan bebas kedalam suatu fluida kental,

kecepatannya makin besar sampai mencapai suatu kecepatan terbesar yang tetap.

Kecepatan terbesar yang tetap ini dinamakan kecepatan terminal. Besar kecepatan

terminal dalam fluida kental, dirumuskan:57

= ( − )6B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan terkait dengan media pembelajaran tersebut,

diantaranya:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Febrina Lya dalam judul “Penerapan Model

Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) untuk Meningkatkan Hasil

55 Marthen, Op.cit.,h.286.56 Ibid., h.290.57 Ibid.,h.291-292.

27

Belajar Pokok Bahasan Faktorisasi Suku Aljabar Kelas VIII A Semester Gasal

SMP Negeri 2 Glenmore Tahun Pelajaran 2013/2014” Jenis penelitian yang

digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan

dua siklus. Tindakan yang dilakukan adalah penerapan model pembelajaran

Aptitude Treatment Interaction (ATI) dengan tahap-tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil belajar siswa pada

penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction dalam

meningkatkan hasil belajar matematika pada pokok bahasan faktorisasi suku

aljabar pada siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Glenmore semester gasal tahun

ajaran 2013/2014 meningkat, hal ini terlihat adanya peningkatan hasi tes 1

(ketuntasan secara klasikal 75%), pada tes 2 (ketuntasan secara klasikal 90%).58

2. Penelitian yang dilakukan oleh Herfi Atrinawati dalam judul “Keefektifan

Pendekatan Aptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Kemampuan

Komunikasi Matematis Peserta Didik”. Pembelajaran konvensional yang

masih berpusat pada guru (teacher centered) serta anggapan bahwa matematika

adalah pelajaran yang sulit dan kurang menarik karena media pembelajaran

yang ada masih sangat kurang menjadikan siswa kurang aktif dan kurang

termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran sehingga komunikasi yang

terjadi hanyalah komunikasi satu arah yaitu dari guru ke siswa. Salah satu

upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menerapkan pendekatan

Aptitude Treatment Interaction berbantuan CD interaktif. Metode

pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, tes, dan angket. Hasil

penelitian menunjukan bahwa pendekatan (ATI berbantuan CD interaktif lebih

efektif daripada pendekatan konvensional untuk mengembangkan kemampuan

komunikasi matematis siswa.59

3. Ovy Nuraini dengan penelitiannya yang berjudul Penerapan Model

Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Untuk Meningkatkan

58 Febrina Lya, Suharto dan Didik Sugeng, “Penerapan Model Pembelajaran AptitudeTreatment Interaction (ATI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pokok Bahasan Faktorisasi SukuAljabar”. Jurnal Pancaran, Vol. 3, 2014, h. 111.

59 Herfi Atrinawati, Wuryanto, Moh. Asikin, “Keefektifan Pendekatan Aptitude TreatmentInteraction (ATI) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik” Jurnal UnnesJournal of Mathematics Education 2, ISSN 2252-6927, 2013, h. 1.

28

Hasil Belajar Siswa pada Materi Kubus dan Balok. Dengan model ATI dilihat

dari nilai UTS sebelum penelitian ke siklus I yang memperoleh rata-rata 78,44

atau meningkat sebesar 15,15% dan dari nilai siklus I ke siklus II yang

memperoleh rata-rata 79,25 atau meningkat sebesar 1,03%. Dengan demikian

penerapan model pembelajaran (ATI) dapat meningkatkan hasil belajar

matematika siswa kelas VIII-C SMP Mardi Putera Surabaya. 60

4. Riefky Handayani melakukan penelitan yang berjudul Pengembangan Lembar

Kerja Siswa (LKS) Berbasis Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction

(ATI) Pada Pokok Bahasan Getaran Dan Gelombang Kelas VIII Smp

Muhammadiyah 1 Berbah Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan

(R&D) model 4-D dengan langkah define (pendefinisian), design

(perancangan), develop (pengembangan) dan disseminate (penyebaran). Hasil

penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) berbasis pembelajaran

Aptitude Treatment Interaction (ATI) menurut hasil penilaian dari dosen ahli

dan teman sejawat pada desain pembelajaran termasuk dalam kategori sangat

baik dengan rata – rata 3,50, dan pada desain LKS termasuk dalam kategori

sangat baik dengan rata – rata 3,66. Dengan demikian LKS yang dikembangkan

termasuk katagori layak untuk digunakan. Sedangkan hasil belajar siswa pada

pokok bahasan Getaran dan Gelombang dengan menggunakan Lembar Kerja

Siswa (LKS) berbasis Aptitude Treatment Interaction (ATI) adalah satu siswa

dari sembilan siswa LKS tipe A dan 12 siswa dari 19 LKS tipe B yang

memenuhi nilai KKM yaitu ≥ 75.61

5. Dalam penelitian (diterjemahkan): The Dependence of Instructional Outcomes

on Individual Differences yaitu Contoh dari DC Circuits yang diteliti diposkan

Thomas M. Scaife. Metode pengajaran yang digunakan untuk efisien hadir

kontrol dari variabel-argumen, Dalam eksperimen awal ini, bukti utama

menunjukkan bahwa prasangka yang berbeda lebih rentan terhadap instruksi

60 Ovy Nuraini, Chusnul Ainy dan Endang Suprapti, “Penerapan Model PembelajaranAptitude Treatment Interaction (ATI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” Jurnal Must FKIPUM Surabaya, Vol. 3, No. 2, Desember 2015, ISSN: 2338-891, h. 102-103.

61 Riefky Handayani dan Juli Astono, “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) BerbasisPembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Pada Pokok Bahasan Getaran Dan Gelombang”Jurnal FMIPA UNY,2013. h. 1.

29

dari yang lain. Siswa yang mulai urutan praktek dengan berpikir bahwa

hambatan setara kurang lebih menghantarkan listrik merespon lebih mudah

baik urutan praktek daripada siswa yang menjawab bahwa ketahanan setara

lebih besar menghilang lebih banyak kekuatan. Meskipun hal ini tidak secara

langsung menyoroti interaksi perlakuan kemampuan, itu menunjukkan bahwa

siswa dengan berbeda prasangka memang membutuhkan berbeda instruksi

untuk sama-sama sukses. Instruksi yang berbeda ini mungkin urutan yang sama

praktek (dengan pertanyaan yang berbeda) atau metode yang sama sekali

berbeda dari instruksi. Mungkin siswa dengan lebih-resistansi atau lebih-

kekuatan prakonsepsi memerlukan instruksi eksplisit dalam Ohm Hukum dan

hambatan setara, misalnya.62

C. Kerangka Berpikir

Setiap siswa memiliki keanekaragaman kecerdaasan yang terlihat jelas saat

pembelajaran berlangsung, seperti hal nya pada pembelajaran fisika. Namun, masih

banyak guru yang pembelajarannya bersifat konvensional dimana prosesnya

menyamaratakan kemampuan siswa. Hal ini menyebabkan setiap siswa memiliki

kecepatan atau daya tangkap yang berbeda. Akibatnya siswa yang kemampuan

belajarnya lambat menjadi kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Proses

pembelajaran fisika di sekolah seharusnya berjalan secara optimal, tetapi praktek di

lapangan berbeda dengan yang diharapkan. Hasil belajar siswa masih rendah, hal

ini terlihat dari pencapaian hasil belajar siswa yang masih jauh dari KKM.

Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukannya variasi metode

pembelajaran yang menarik agar guru tidak lagi menyamaratakan kemampuan

siswanya dan pelajaran fisika menjadi lebih menarik. Model pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction (ATI) ini berupaya agar siswa mendapatkan pelayanan sesuai

dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing individu siswa, dibantu dengan

multimedia agar siswa menjadi lebih antusias dalam belajar. Model pembelajaran

62 Thomas M.Scaife and Andrew F Heckler, “The Dependence of Instructional Outcomeson Individual Differences : An Example from DC Circuit” Proceeding AIP Conference 1513, 2013,p. 372-373.

30

ATI memiliki karakteristik untuk memberikan pembelajaran kepada siswa sesuai

dengan kemampuannya. Diharapkan dengan diterapkannya model pembelajaran ini

yang juga dikemas dengan multimedia siswa mampu berkembang, dengan

treatment yang berbeda tiap kelompok, sehingga mampu mencapai tujuan

pembelajaran bahkan dapat melampaui.

Pada Gambar 2.8 alur kerangka berpikir pada penelitian ini dapat dilihat

melalui bagan berikut ini :

Gambar 2.8 Bagan kerangka berpikir pengaruh model pembelajaran ATI

D. Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teoritik dan kerangka berpikir, maka rumusan

hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh model pembelajaran Aptitude

Treatment Interaction berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada

konsep fluida statis.

Rendahnya hasil belajarsiswa pada pembelajaran

fisika

Kurangnya aktivitasbelajar siswa terhadap

pelajaran fisika

Pelajaran fisika sulitdengan berbagai macam

rumus yang rumit

Pembelajaran yangmenyamaratakan

kemampuan siswa

Model pembelajaran aptitudetreatment interaction (ATI)

berbantuan Multimedia

Peningkatan HasilBelajar Siswa

31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Depok yang berlokasi di Jalan

Perumahan Bukit Rivaria Sektor IV Sawangan - Depok. Penelitian ini dilakukan

pada semester genap bulan Mei pada Tahun Ajaran 2015/2016.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan

menggunakan metode kuasi eksperimen. Metode tersebut digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.1

Terdapat dua kelompok sampel dalam penelitian ini, yaitu kelompok kontrol dan

kelompok eksperimen.

C. Desain Penelitian

Bentuk desain eksperimennya yaitu quasi experimental design dengan jenis

Nonequivalent Control Group Design. Desain ini hampir sama dengan pretest-

posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun

kontrol tidak dipilih secara random.2 Dua kelompok tersebut diberikan pretest

untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dasar yang telah mereka miliki dalam

konsep fluida statis. Selanjutnya keduanya akan diberikan perlakuan berbeda.

Kelompok kontrol akan diberikan pembelajaran metode konvensional, kelompok

eksperimen akan diberikan pembelajaran dengan model ATI berbantuan

multimedia. Setelah diberikan perlakuan, kedua kelompok akan diberikan post-test

untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan dari masing-masing

kelompok. Posttest dilakukan dengan menggunakan instrumen tes hasil belajar.

Untuk lebih jelasnya desain penelitian tersebut dilihat dari Tabel 3.1

dibawah ini:

1Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:Alfabeta,2013) cet.17, h.107.2 Ibid., h. 116.

32

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-testEksperimen O1 XE O2

Kontrol O1 XK O2

Keterangan:

Y1 : Tes awal (pretest) sebelum perlakuanY2 : Tes akhir (posttest) setelah perlakuanXE : Perlakuan menggunakan pemebelajaran ATI berbantuan multimediaXK : Perlakuan menggunakan pembelajaran konvensional

D. Variabel Penelitian

Dalam penelitian eksperimen variabel-variabel yang ada termasuk variabel

bebas dan variabel terikat.3

Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:

Variabel Bebas : Aptitude Treatment Interaction berbantuan multimedia

Variabel Terikat : Hasil belajar siswa pada konsep fluida statis

E. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.4 Dalam penelitian ini

populasinya adalah seluruh siswa SMA Negeri 5 Depok Kelas X MIA.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut.5 Sampel yang diambil dalam penelitian adalah siswa kelas X

MIA 4 sebagai kelas kontrol dan X MIA 5 sebagai kelas eksperimen.

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan sangat terkait dengan

homogenitas karakteristik populasi, maka yang digunakan adalah purposive

sampling. Purposive sampling adalah suatu cara pengambilan sampel dilakukan

berdasarkan pada pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti.6

3 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2013) h.178.4 Sugiyono, Op.cit.,h.117.5 Ibid., h.118.6 Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito,2005) h.168.

33

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian berupa

pemberian tes sebelum dan sesudah perlakuan dengan instrumen berupa soal tes

objektif pilihan ganda, dan nontes berupa angket.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur nilai

variabel yang akan diteliti.7 Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian

adalah instrumen tes dan nontes.

1. Instrumen Tes

Instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa

sebelum dan setelah diberi perlakuan. Instrumen tes yang digunakan dalam

penelitian ini berupa soal uraian yang terdiri dari sepuluh soal. Tes ini disusun

berdasarkan indikator kemampuan kognitif. Adapun kisi-kisi instrumen tes yang

digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes

IndikatorAspek Kognitif Jumlah

SoalC1 C2 C3 C4

Membedakan sifat-sifat fluida 1*, 2 2Mengkonstruksi hubungan gaya,tekanan dan luas yang dikenai olehgaya

3*,4* 2

Menjelaskan konsep tekananhidrostatis

5 6,* 7 3

Memformulasikan persamaantekanan hidrostatis dan tekananatmosfer pada fluida

8*, 9*,10*

11*,12*

5

Menjelaskan konsep hukum Pascaldan hukum Archimedes

13, 14* 15* 3

Memformulasikan persamaanhukum Pascal

16*,18*,19*

17* 4

Memformulasikan persamaanhukum Archimedes

20*,21*

22*,23*,24*

5

Menyebutkan syarat terapung,melayang dan tenggelam

25*,26*

27* 3

Menyebutkan berbagai contohaplikasi hukum Pascal dan

2829*,30*

3

7 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2015) h. 78.

34

Archimedes dalam kehidupansehari-hariMenjelaskan konsep teganganpermukaan, kapilaritas danviskositas.

31*32*,33*

3

Memformulasikan teganganpermukaan zat cair, kapilaritas dangaya gesek fluida kental.

34*, 35,37*

36* 4

Memahami peristiwa teganganpermukaan, kapilaritas danviskositas dalam kehidupan sehari-hari.

38*,40*

39 3

Jumlah 11 11 11 7 40

Presentase soal 27.5% 27.5% 27.5% 17.5% 100%Keterangan: * = butir soal yang valid

Berdasarkan Tabel 3.2 terlihat bahwa terdapat 40 butir soal. Butir soal pada

ranah kognitif C1 sebanyak 11 soal, pada ranah kognitif C2 sebanyak 11 soal, pada

ranah kognitif C3 sebanyak 11 soal dan pada ranah kognitif C4 sebanyak 7 soal.

2. Instrumen Nontes

Nontes yang digunakan pada penelitian ini berupa angket dan lembar

observasi aktivitas siswa. Angket (kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Angket dapat berupa

pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka.8 Penelitian ini menggunakan angket

untuk mengetahui respon siswa mengenai penggunaan media kuis interaktif

berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika konsep suhu dan kalor. Angket

yang digunakan dalam penelitian ini adalah model angket skala Likert, dimana

siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan pilihan Sangat Tidak Setuju (STS),

Tidak Setuju (TS), Cukup (C), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS). Kisi-kisi

instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3

berikut ini:

8 Sugiyono, Op.cit., h. 199.

35

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket)

No Indikator AngketMultimedia Interaktif Jumlah

SoalPositif Negatif

1Penggunaan multimedia dalamproses pembelajaran

1,2 3,4 4

2Penyajian materi fluida statis padapembahasan multimedia

5 6 2

3Penggunaan animasi padamultimedia

7,9 8,10 4

Jumlah Pertanyaan 5 5 10

H. Kalibrasi Instrumen

Kalibrasi instrumen dilakukan untuk mengetahui kualitas instrumen yang

digunakan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria

kelayakan.

1. Kalibrasi Instrumen Tes

Sebelum diberikan pada sempel, instrumen tes diuji terlebih dahulu pada

siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5 Depok. Uji coba ini dimaksudkan untuk

mengetahui kualitas dari setiap soal yang berjumlah 40 soal. Berikut ini adalah

pengujian berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi oleh instrumen tes dalam

penelitian.

a. Uji Validitas

Sebuah instrumen dapat dikatakan valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.9 Untuk mengetahui validitas

yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus koefisien korelasi biserial,

yaitu sebagai berikut:10

= −Keterangan:

: Koefisian korelasi biserial

9 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,2008), h. 348.10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2013), h. 326.

36

Mp : Rata-rata skor subjek menjawab benar bagi item yang dicari validitasnyaMt : Rata-rata skor total semua respondenSdt : Standar deviasi skor total semua respondenP : Proporsi siswa yang menjawab benar= banyak siswa yang benarjumlah seluruh siswaq : Proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 – p)

Interpretasi nilai koefisien yang diperoleh dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut11:

Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Korelasi Tingkat Hubungan0,80 < r ≤ 1,00 Tinggi0,60 < r ≤ 0,79 Cukup0,40 < r ≤ 0,59 Agak Rendah0,20 < r ≤ 0,39 Rendah0,00 < r ≤ 0,19 Sangat Rendah

Hasil uji validitas instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Statistik Butir SoalJumlah soal 40Jumlah siswa 36Nomor soal yang valid 1, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15,

16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24,25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 33, 34,36, 37, 38, 40

Jumlah soal yang valid 33Presentase soal yang valid 82,5 %

Hasil uji validitas instrument tes dapat dilihat pada lampiran B.2

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap.12 Uji reliabilitas ini dilakukan untuk memperoleh data

yang dipercaya. Koefisien reliabilitas dihitung dengan menggunakan KR-20, yaitu

sebagai berikut13:

11 Ibid., h. 319.12 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi

Aksara,2012), h. 100.13 Sukardi, Op.cit., h.132

37

2

2

11 1 s

pqs

k

kr

Keterangan:

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhanP = proporsi subjek yang menjawab item dengan benarq = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p)

pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q

k = banyaknya items = standar deviasi dari tes

Jika instrumen ini reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran indeks

reliabilitas pada Tabel 3.6 sebagai berikut:14

Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen

Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh bahwa nilai reliabilitas

instrument tes ini yaitu 0,94. Nilai ini termasuk ke dalam kategori tinggi. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa instrumen tes ini layak digunakan dalam

penelitian. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran B.2

c. Uji Taraf Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.

Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks

kesukaran (difficulty index). Besarnya indeks kesukaran antara 0,0 sampai dengan

1,0. Tingkat kesukaran dapat diperoleh dengan persamaan sebagai berikut:15

JS

BP

Keterangan :P = Indeks KesukaranB = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benarJs = Jumlah seluruh siswa

14 Riduwan, Op.cit., h.11815 Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Op.cit.,h.223

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas0,70 ≤ r11 < 1,00 Tinggi0,50 ≤ r11 < 0,70 Sedang0,00 ≤ r11 < 0,50 Rendah

38

Interpretasi yang lebih rinci mengenai nilai-nilai tingkat kesukaran sebagai

berikut:16

Tabel 3.7 Interpretasi Tingkat KesukaranIndeks Tingkat Kesukaran Tingkat Kesukaran

0,00 – 0,30 Sukar0,30 – 0,70 Sedang0,70 – 1,00 Mudah

Hasil perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.8

berikut ini:

Tabel 3.8 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Tes

Kriteria SoalButir Soal

Jumlah Soal PresentaseMudah 12 30%Sedang 15 37.5%Sukar 13 32.5%

Jumlah 40 100%Perhitungan taraf kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada lampiran B.2

d. Uji Daya Pembeda

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang kurang pandai

(berkemampuan rendah).17 Uji coba soal dilakukan terhadap jumlah sampel yang

akan diteliti. Persamaan daya pembeda soal sebagai berikut18:

BAB

B

A

A PPJ

B

J

BD

Keterangan:D = Daya pembedaBA = Banyaknya peserta kelompok atas menjawab soal dengan benarBB = Banyaknya peserta kelompok bawah menjawab soal dengan benarJA = Banyak peserta kelompok atasJB = Banyak peserta kelompok bawah

Setelah indeks daya pembeda diketahui, maka interpretasi yang lebih rinci

mengenai kriteria daya pembeda pada Tabel 3.9 sebagai berikut:19

16 Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), h. 272.17 Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Op.cit.,h.226.18 Ibid., h. 228.19 Ibid., h.218.

39

Tabel 3.9 Interpretasi Daya Pembeda Soal

Nilai DP Interpretasi Daya Pembeda Soal0.71 – 1.00 Sangat Baik0.41 – 0.70 Baik0.21 – 0.40 Cukup0.00 – 0.20 Buruk

Negatif Drop

Hasil uji daya beda instrumen tes dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut ini:

Tabel 3.10 Hasil Uji Daya Pembeda Instrumen Tes

Kriteria SoalButir Soal

Jumlah Soal PresentaseDrop 1 4%Buruk 3 7.5%Cukup 9 22.5%Baik 23 57.5%

Sangat Baik 4 10%Jumlah 40 100%

Hasil perhitungan uji daya pembeda instrument tes dapat dilihat pada lampiran B.2

2. Kalibrasi Instumen Nontes

Pengujian kelayakan instrumen nontes dilakukan dengan pertimbangan ahli

yang berhubungan dengan validitas isi. Pertimbangan-pertimbangan tersebut dapat

dilihat pada Tabel 3.11 berikut ini:

Tabel 3.11 Uji Validitas Instrumen Nontes

No Aspek yang diujiKriteria

Baik Cukup Kurang1. Pengembangan indikator dari setiap

tahap pembelajaran2 Keterwakilan semua tahap pembelajaran

oleh setiap indicator yang dikembangkan3. Penskoran terhadap tiap-tiap indikator4. Pemilihan kata dan kalimat dalam

pengembangan indikator5. Kejelasan dan keefektifan bahasa yang

digunakan

SARAN:……………………………………………………………………………………….…………………………………………………………………………………………….

40

I. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian.

Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian diolah dan dianalisis dengan

maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis.

Pengolahan dan penganalisisan data tersebut menggunakan statistik.

1. Analisis Data Tes

Sebelum melakukan uji hipotesis dilakukan uji prasyarat analisis melalui dua

tahapan, yaitu uji prasyarat analisis yang digunakan adalah uji normalitas dan uji

homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu chi square test (tes kai kuadrat) dengan rumusan:20

= ( )Keterangan:

: nilai tes kai kuadrat: frekuensi yang diobservasi: frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian nilai kai kuadrat adalah sebagai berikut:21

1) Jika harga Xhitung < Xtabel maka distribusi data dinyatakan normal.

2) Jika harga Xhitung > Xtabel maka distribusi data dinyatakan tidak normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah kedua data tersebut

homogen atau tidak (heterogen) yaitu dengan cara membandingkan kedua

20 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Op.cit., h. 107.21 Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, (Bandung: Alfabeta,

2008) cet.13, h.114

41

variansnya. Pada penelitian ini, uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan

uji fisher, adapun formula statistik uji F sebagai berikut:22

= =Keterangan:

F = koefisien F tesS1 = deviasi standar data varians besarS2 = deviasi standar data varians kecil

Penentuan kategori uji homogenitas berdasarkan uji Fisher didasarkan pada

kriteria pengujian uji F sebagai berikut:23

1) Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak (data memiliki varians

homogen).

2) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak (data tidak memiliki varians

homogen).

c. Uji Hipotesis

Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal. Jika asumsi atau

dugaan itu dikhususkan mengenai populasi, atau umumnya mengenai nilai-nilai

parameter populasi, maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.24 Uji hipotesis

pada penelitian ini adalah t-test. Terdapat beberapa rumus t-test yang digunakan

untuk pengujian, diantaranya:

1) Data terdistribusi normal dan homogen

Untuk data terdistribusi normal dan homogen, maka pengujian hipotesis

dengan analisis tes statistik parametrik. Secara matematis dirumuskan: 25

= −1 + 1dengan, = ( − 1) + ( − 1)+ − 2

22 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Op.cit.,h.140-141.23 Riduwan, Op.cit., h.12024 Sudjana, Op.cit., h. 219.25 Ibid., h.239.

42

Keterangan :XE : Mean dari kelas eksperimenXk : Mean dari kelas kontrolS : standar deviasi gabungannE : subjek pada sampel eksperimennK : subjek pada sampel kontrol

2) Data terdistribusi normal dan tidak homogen

Untuk data terdistribusi normal tidak homogen, maka pengujian hipotesis

dengan analisis tes statistik nonparametrik. Secara matematis dirumuskan:26

= ̅̅ − ̅̅+

Keterangan:XE : Mean dari kelas eksperimenXk : Mean dari kelas kontrol

: varians kelompok eksperimen: varians kelompok kontrol

nE : subjek pada sampel eksperimennK : subjek pada sampel kontrol

Penentuan kriteria uji hipotesis didasarkan pada Tabel 3.12 berikut:27

Tabel 3.12 Kategori Uji Hipotesis (Uji t)

Rentang nilai t Kategorithitung > ttabel Ha diterima dan Ho ditolak

thitung < ttabel Ho diterima dan Ha ditolak

3) Data tidak berdistribusi normal

Untuk data tidak berdistribusi normal, pengujian menggunakan uji Mann-

Whitney. Uji Mann-Whitney (U) adalah uji non-parametrik untuk menguji

hipotesis komparatif dua sampel independen berbentuk ordinal. Bila dalam suatu

pengamatan data berbentuk interval, maka perlu diubah ke dalam data ordinal.

Rumus yang digunakan untuk pengujian, yaitu:.28

Pertama, U = + ( )−26 Ibid., h.241.27 Riduwan dan Akdon, Op.cit., h.16928 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Op.cit., h.153-154.

43

Kedua, U = + ( )−Keterangan :

n1 = jumlah sampel 1n2 = jumlah sampel 2U = jumlah peringkatR1 = jumlah ranking pada sampel n1

R2 = jumlah ranking pada sampel n2

Kriteria pengujian uji U adalah sebagai berikut:

a. Jika U < U t b , maka Ho ditolak dan H diterima.

b. Jika U > Ut b , maka Ho diterima dan H1 ditolak

2. Analisa Data Nontes

Dalam penelitian ini, analisis data nontes digunakan untuk mengetahui

seberapa besar respon siswa terhadap penggunaan multimedia interaktif. Skala

penilaian non tes in terdiri dari lima skala, yaitu skala 1 sampai 5. Penskoran

jawaban pertanyaan angket dapat dilihat pada Tabel 3.13 berikut ini:

Tabel 3.13 Kisi-kisi Skor Jawaban Angket

JawabanNilai

Pertanyaan Positif Pertanyaan NegatifSangat tidak setuju (STS) 1 5Tidak setuju (TS) 2 4Cukup (C) 3 3Setuju (S) 4 2Sangat setuju (SS) 5 1

Data angket diolah secara kuantitatif menggunakan rumus:= 100%Keterangan:

P : angka presentaseF : frekuensi yang sedang dicari presentasenyaN : jumlah skor ideal

44

Data yang diperoleh diubah ke dalam bentuk presentase, kemudian diklasifikasikan

ke dalam kategori pada Tabel 3.14 berikut ini:29

Tabel 3.14 Kategori Angket Siswa

Rentang Nilai Kategori0-20% Sangat Kurang21-40% Kurang41-60% Cukup61-80% Baik81-100% Baik Sekali

J. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai berikut:: =: ≠Keterangan:

Ho = Hipotesis nol (tidak terdapat pengaruh model ATI berbantuan

multimedia terhadap hasil belajar sisiwa pada konsep fluida statis)

Ha = Hipotesis alternatif (terdapat pengaruh model ATI berbantuan

multimedia terhadap hasil belajar sisiwa pada konsep fluida statis)

μE = Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan model ATI

berbantuan multimedia

μK = Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang belajar secara konvensional

29 Riduwan dan Akdon, Op.cit., h.18.

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Subbab ini menjelaskan data yang diperoleh selama penelitian. Data-data

yang dideskripsikan merupakan data hasil pretest dan posttest mengunakan tes

objektif yang berjumlah 25 butir soal, serta hasil angket dan observasi dari kelas

eksperimen.

1. Hasil Pretest

Perolehan hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen pada penelitian

ini disajikan dalam Gambar 4.1 berikut:

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol danKelas Eksperimen

Pengolahan data untuk menentukan distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat

pada lampiran C.1.

Berdasarkan Gambar 4.1, terlihat bahwa hasil pretest kelas kontrol dan

kelas eksperimen secara keseluruhan berada pada rentang nilai 20 – 68, sedangkan

untuk kelas kontrol berada pada rentang 20 – 61. Terlihat perbedaan hasil pretest

untuk kelas eksperimen maupun kontrol. Kelas kontrol unggul pada rentang nilai

20 – 26 dan 34 – 61. Pada rentang 27 – 33 terlihat perbedaan yang cukup besar,

dimana kelas kontrol yang mendapatkan nilai pada rentang nilai tersebut sebanyak

2 siswa, sementara kelas eksperimen sebanyak 9 siswa. Hasil menunjukkan bahwa

kelas kontrol lebih unggul dibeberapa rentang nilai dibandingkan kelas eksperimen.

0

2

4

6

8

10

12

20 - 26 27 - 33 34 - 40 41 - 47 48 - 54 55 - 61 62 - 68

32

10

6

11

4

01

9

7

4

10

32Ju

mla

h Si

swa

Rentang Nilai

Kontrol

Eksperimen

46

Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh beberapa nilai pemusatan dan

penyebaran data dari nilai pretest ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Pretest KelasKontrol dan Kelas Eksperimen

Pengolahan data untuk menentukan tabel ukuran pemusatan dan penyebaran data

hasil pretest dapat dilihat pada lampiran C.1.

Berdasarkan Tabel 4.1, terlihat bahwa nilai terendah kedua kelas sama yaitu

sebesar 20. Nilai tertinggi kelas kontrol 56 dan kelas eksperimen lebih unggul yaitu

64. Nilai rata-rata kelas kontrol lebih unggul sebesar 42,67 sedangkan kelas

eksperimen sebesar 42,11. Modus dan median kedua kelas sama yaitu 48 dan 44.

Standar deviasi diperoleh dari hasil perhitungan untuk kelas kontrol sebesar 9,93

sementara kelas eksperimen sebesar 11,08. Kelas kontrol merupakan kelas yang

saat pembelajaran tidak diberikan treatment khusus, sedangkan kelas eksperimen

merupakan kelas yang diberikan treatment khusus. Pada kelas eksperimen dalam

model pembelajaran ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu kelompok rendah,

kelompok sedang dan kelompok tinggi.

Berdasarkan data hasil pretest pada kelas eksperimen diperoleh jumlah

siswa yang dikategorikan sesuai dengan kemampuannya ditunjukkan pada Tabel

4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Pembagian Kelompok pada Kelas Eksperimen Sesuai Kemampuan

Kategori Jumlah Siswa

Kelompok Rendah 6 siswa

Kelompok Sedang 25 siswa

Kelompok Tinggi 5 siswa

Pengolahan data untuk pembagian kelompok pada kelas eksperimen dapat dilihat

pada lampiran C.1.

Pemusatan danPenyebaran Data

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Nilai Terendah 20 20Nilai Tertinggi 56 64

Mean (Rata-rata) 42,67 42,11Modus 48 48Median 44 44

Standar Deviasi 9,93 11,08

47

2. Hasil Posttest

Perolehan hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen pada penelitian

ini disajikan dalam Gambar 4.2 berikut:

Gambar 4.2 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol danKelas Eksperimen

Pengolahan data untuk menentukan distribusi frekuensi pada Gambar 4.2 dapat

dilihat pada lampiran C.3.

Berdasarkan Gambar 4.2, terlihat bahwa hasil posttest kelas kontrol secara

keseluruhan berada pada rentang 71 – 94, sementara eksperimen secara keseluruhan

berada pada rentang nilai 59 – 100. Pada grafik, terlihat beberapa perbedaan hasil

posttest pada beberapa rentang nilai tertentu antara kelas kontrol dan kelas

eksperimen. Pada rentang nilai 59 – 64 hanya terlihat di kelas eksperimen sebanyak

1 siswa. Rentang nilai 71 – 76 hanya terlihat di kelas kontrol sebanyak 15 siswa.

Sementara untuk rentang nilai 77 – 82 dan 89 – 100 terlihat bahwa jumlah siswa di

kelas eksperimen pada rentang nilai tersebut lebih banyak dibandingkan kelas

kontrol. Pada rentang nilai tinggi yaitu 95-100 hanya terdapat siswa kelas

eksperimen sebanyak 2 siswa. Berdasarkan perhitungan statistik, diperoleh

beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data hasil posttest yang ditunjukkan pada

Tabel 4.3 berikut:

0

5

10

15

20

59 - 64 65 - 70 71 - 76 77 - 82 83 - 88 89 - 94 95 - 100

0 0

15

6

14

1 01 0 0

18

12

3 2Jum

lah

Sisw

a

Rentang Nilai

Kontrol

Eksperimen

48

Tabel 4.3 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Hasil Posttest KelasKontrol dan Kelas EksperimenPemusatan dan

Penyebaran Data Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Nilai Terendah 72 60Nilai Tertinggi 92 96

Mean 80,78 83,33Modus 76 80Median 80 80

Standar Deviasi 5,39 6,37Pengolahan data untuk menentukan tabel ukuran pemusatan dan penyebaran data

hasil posttest dapat dilihat pada lampiran C.2.

Berdasarkan Tabel 4.3, terlihat bahwa kelas kontrol lebih unggul dengan

nilai terendah (72) kelas eksperimen (60), nilai tertinggi kelas eksperimen (96)

kelas kontrol (92), mean kelas eksperimen (83,33) kelas kontrol (80,78), modus

kelas eksperimen (80) kelas kontrol (76), dan median kelas eksperimen dan kelas

kontrol bernilai sama yaitu (80). Standar deviasi kelas eksperimen lebih unggul

(6,37) dibandingkan kelas eksperimen (5,39).

3. Rekapitulasi Hasil Belajar

a. Data Hasil Pretest dan Posttest

Data hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat

dilihat pada Tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontrol danKelas Eksperimen

Pemusatan danPenyebaran Data

Kelas Kontrol Kelas EksperimenPretest Posttest Pretest Posttest

Nilai Terendah 20 72 20 60Nilai Tertinggi 56 92 64 96

Mean 42,67 80,78 42,11 83,33Modus 48 76 48 80Median 44 80 44 80

Standar Deviasi 9,93 5,39 11,08 6,37Pengolahan data untuk menentukan tabel rekapitulasi data hasil pretest dan posttest

dapat dilihat pada lampiran C.1 dan C.2.

Berdasarkan Tabel 4.4, terlihat bahwa nilai rata-rata (mean) pretest kelas

kontrol yaitu 42,67 lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen yaitu 42,11.

Sementara, nilai rata-rata (mean) posttest kelas eksperimen yaitu 83,33 lebih tinggi

49

dibandingkan kelas kontrol yaitu 80,78. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai kelas

kontrol maupun kelas eksperimen mengalami peningkatan setelah diberikan

perlakuan yang berbeda. Nilai rata-rata kelas kontrol yang diberi perlakuan

pembelajaran secara konvensional mengalami peningkatan dengan selisih nilai

pretest dan posttest sebesar 38,11, sedangkan selisih nilai rata-rata pretest dan

posttest kelas eksperimen yang diberi perlakuan berupa pembelajaran yang

menggunakan model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia

sebesar 40,56. Selisih dari peningkatan kedua kelas sebesar 2,45. Hasil ini

menunjukkan bahwa kelas eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran dengan

menggunakan model ATI berbantuan multimedia lebih unggul dalam

meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Kemampuan Kognitif Siswa

Kemampuan kognitif siswa pada konsep fluida statis untuk setiap

jenjangnya dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut:

Gambar 4.3 Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest Kelas Kontroldan Kelas Eksperimen

Gambar 4.3 menunjukkan bahwa, hasil belajar siswa untuk jenjang kognitif

di kelas kontrol maupun eksperimen mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil

pretest, persentase siswa di kelas kontrol yang menjawab dengan benar soal-soal

jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 53%, C2 (memahami) sebesar 45%, C3

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

C1 C2 C3 C4

53%

45%

43%

25%

62%

38% 40%

28%

87%

84% 88%

52%

88%

77%

89%

76%

Pre - kontrol Pre - Eksp Post - Kontrol Post - Eksp

50

(menerapkan) sebesar 43%, dan C4 (menganalisis) sebesar 25%. Pada saat postest,

persentase siswa di kelas kontrol yang menjawab dengan benar soal-soal jenjang

kognitif C1 (mengingat) sebesar 87%, C2 (memahami) sebesar 84%, C3

(menerapkan) sebesar 88%, dan C4 (menganalisis) sebesar 52%. Adapun hasil

pretest di kelas eksperimen, persentase siswa yang menjawab dengan benar soal-

soal jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 62%, C2 (memahami) sebesar 38%,

C3 (menerapkan) sebesar 40%, dan C4 (menganalisis) sebesar 28%. Pada saat

posttest, persentase siswa di kelas eksperimen yang menjawab benar soal-soal

jenjang kognitif C1 (mengingat) sebesar 88%, C2 (memahami) sebesar 77%, C3

(menerapkan) sebesar 89%, dan C4 (menganalisis) sebesar 76%.

Hasil belajar siswa untuk setiap ranah kognitif pada kelas eksperimen yang

terbagi menjadi 3 kelompok sesuai kemampuannya dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 4.4 Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest KelompokRendah

Berdasarkan Gambar 4.4 di atas, terlihat bahwa kenaikan hasil belajar siswa

kelompok rendah mengalami peningkatan disetiap jenjang kognitifnya. Persentase

siswa kelompok rendah yang menjawab dengan benar soal-soal jenjang C1

mengalami kenaikan 50%, pada jenjang C2 kenaikannya sebesar 47%, C3

mengalami kenaikannya sebesar 70%, dan pada jenjang kognitif C4 sebesar 63%.

Jadi, kenaikan tertinggi terjadi pada kemampuan kognitif C3 sebesar 70%. Adapun

persentase rata-rata kenaikan jenjang kognitif kelompok rendah sebesar 57,5%.

0%

20%

40%

60%

80%

100%

C1 C2 C3 C4

40%

24%

24%

8%

90%

71%

94%

71%

Kelompok Rendah

Pre Post

51

Gambar 4.5 Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest KelompokSedang

Berdasarkan Gambar 4.5 di atas, terlihat bahwa kenaikan hasil belajar siswa

kelompok sedang mengalami kenaikan disetiap jenjang kognitifnya. Persentase

siswa kelompok sedang yang menjawab dengan benar soal-soal jenjang C1

mengalami kenaikan 22%, pada jenjang C2 kenaikannya sebesar 37%, C3

mengalami kenaikannya sebesar 48%, dan pada jenjang kognitif C4 sebesar 45%.

Jadi, kenaikan tertinggi terjadi pada kemampuan kognitif C3 sebesar 48%. Adapun

persentase rata-rata kenaikan jenjang kognitif kelompok sedang sebesar 38%.

Gambar 4.6 Grafik Jenjang Kognitif Hasil Pretest dan Posttest KelompokTinggi

Berdasarkan Gambar 4.6 di atas, terlihat bahwa kenaikan hasil belajar siswa

kelompok tinggi mengalami peningkatan disetiap jenjang kognitifnya. Persentase

siswa kelompok tinggi yang menjawab dengan benar soal-soal jenjang C1

mengalami kenaikan 4%, pada jenjang C2 kenaikannya sebesar 37%, C3

0%

20%

40%

60%

80%

100%

C1 C2 C3 C4

62%

38%

39%

30%

84%

75% 87%

75%

Kelompok Sedang

Pre Post

0%

20%

40%

60%

80%

100%

C1 C2 C3 C4

88%

54% 60%

30%

92%

91%

87%

80%

Kelompok Tinggi

Pre Post

52

mengalami kenaikannya sebesar 27%, dan pada jenjang kognitif C4 sebesar 50%.

Jadi, kenaikan tertinggi terjadi pada kemampuan kognitif C4 sebesar 50%. Adapun

persentase rata-rata kenaikan jenjang kognitif kelompok sedang sebesar 29,5%.

Berdasarkan Gambar 4.4, 4.5 dan 4.6 dapat disimpulkan bahwa pada

jenjang C1, C2, C3 dan C4 setiap kelompok mengalami peningkatan. Jika ditinjau

berdasarkan rata-rata kenaikan jenjang kognitifnya, kenaikan persentasi tertinggi

terjadi di kelompok rendah sebesar 57,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

pemberian treatment berupa multimedia pada kelompok rendah dapat

meningkatkan kemampuan kognitif siswa dari jenjang kognitif C1 sampai dengan

jenjang kognitif C4.

4. Hasil Uji Prasyarat Analisis Statistik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal

atau tidak. Uji ini dilakukan terhadap hasil pretest dan posttest kelas kontrol

maupun kelas eksperimen. Uji normalitas kedua data menggunakan rumus uji Chi

Square. Peneliti menggunakan software SPSS 22 dalam melakukan uji normalitas

ini. Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.4 di bawah ini:

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Pretest dan Posttest Kelas Kontroldan Kelas Eksperimen

StatistikPretest Posttest

KelasKontrol

KelasEksperimen

KelasKontrol

KelasEksperimen

Sig. 0,010 0,255 0,003 0,000Taraf Sig. () Sig. ≥ 0,05 = Normal

KeputusanTidak

NormalNormal

TidakNormal

TidakNormal

Pengolahan uji normalitas data pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran C.3

dan C.4.

Pengambilan keputusan uji normalitas diambil berdasarkan pada ketentuan

kriteria pengujian uji Chi Square, yaitu jika P-value < α , maka H0 ditolak (tidak

terdistribusi normal) dan jika P-value > α , maka H0 diterima (berdistribusi normal).

Dalam program SPSS digunakan istilah significance (yang disingkat sig) untuk P-

value; dengan kata lain P-value = sig. Taraf signifikan yang digunakan adalah 5%.

53

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai sig data pretest kelas kontrol sebesar 0,010 dan

kelas eksperimen sebesar 0,255. Sementara, untuk nilai sig data posttest, kelas

kontrol memperoleh nilai sebesar 0,003, sedangkan kelas eksperimen memperoleh

nilai sebesar 0,000. Nilai sig data pretest kelas kontrol, dan data posttest kelas

kontrol dan kelas eksperimen lebih kecil dibandingkan taraf sig. Sedangkan, nilai

sig data pretest kelas eksperimen lebih besar dibandingkan taraf sig. Artinya, dapat

disimpulkan bahwa data hasil pretest kelas kontrol tidak terdistribusi normal,

sedangkan hasil pretest kelas eksperimen terdistribusi normal. Begitu pula dengan

hasil posttest kelas kontrol maupun kelas eksperimen tidak terdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan pada kedua data pretest dan posttest.

Pengujian homogenitas terhadap kedua data yaitu hasil pretest dan posttest

menggunakan uji Levene’s dengan software SPSS 22. Hasil yang diperoleh dari uji

homogenitas dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Pretest dan Posttest KelasKontrol dan Kelas Eksperimen

Statistik Pretest Kelas Kontroldan Eksperimen

Posttest Kelas Kontroldan Eksperimen

Sig. 0,270 0,947Taraf Sig. () Sig. ≥ 0,05 = Homogen

Keputusan Homogen HomogenPerhitungan uji homogenitas secara rinci dapat dilihat pada lampiran C.5.

Pengambilan keputusan uji homogenitas diambil berdasarkan pada

ketentuan kriteria pengujian, yaitu jika signifikansi yang diperoleh > α, maka

variansi setiap sampel sama (homogen) sedangkan jika signifikansi yang diperoleh

< α, maka variansi setiap sampel tidak sama (tidak homogen). Taraf signifikansi (α)

yang digunakan adalah 5%. Pada tabel 4.6 menunjukkan hasil rekapitulasi

keseluruhan uji homogenitas, nilai sig. data pretest kelas kontrol dan kelas

eksperimen yaitu 0,270 dan nilai sig. data posttest kelas kontrol dan kelas

eksperimen yaitu 0,947. Nilai kedua sig tersebut lebih besar dari taraf sig. (α) yaitu

0,05, sehingga disimpulkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki

varians yang sama pada saat pretest maupun posttest (homogen).

54

5. Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan uji prasyarat analisis, diperoleh bahwa data tidak terdistribusi

normal dan kedua sampel homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis dilakukan

dengan mengunakan uji nonparametrik Mann Whitney menggunakan software

SPSS 22. Hasil perhitungan uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelas Kontroldan Kelas Eksperimen

StatistikPretest Posttest

KelasKontrol

KelasEksperimen

KelasKontrol

KelasEksperimen

Sig. (2-tailed ) 0,679 0,027Taraf Sig () 0,05

Keputusan H1 ditolak H1 diterimaPerhitungan uji hipotesis secara rinci dapat dilihat pada lampiran C.6 dn C.7.

Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya H0 adalah dengan melihat nilai

pada kolom sig (2-tailed). Taraf signifikansi (α) yang digunakan adalah 5%.

Pengambilan keputusan hipotesis diambil berdasarkan pada kriteria pengujian,

yaitu jika nilai sig (2-tailed) < α, maka H0 ditolak dan H1 diterima sedangkan jika

nilai sig (2-tailed) > α, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Tabel 4.7 menunjukkan

bahwa nilai sig (2-tailed) hasil pretest sebesar (0,679) lebih besar dibandingkan

nilai taraf signifikansi sebesar (0,05), sehingga hipotesis nol (H0) diterima dan

hipotesis alternatif (H1) ditolak. Artinya tidak terdapat pengaruh antara hasil pretest

di kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Untuk hasil posttest, nilai sig (2-tailed)

sebesar (0,027) lebih kecil dibandingkan nilai taraf signifikansi sebesar (0,05),

sehingga hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. Artinya

terdapat pengaruh model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)

berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis.

6. Hasil Analisis Data Angket

Hasil perhitungan angket respon siswa terhadap pembelajaran dengan

model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia dapat dilihat

pada Tabel 4.8 berikut:

55

Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Angket Respon Siswa

Indikator Angket Presentase KategoriPenggunaan model pembelajaran AptitudeTreatment Interaction (ATI) berbantuanmultimedia

82,32 % Baik Sekali

Penyajian konsep materi dan evaluasi 80,71 % BaikPenyajian desain tampilan dan animasidalam model pembelajaran AptitudeTreatment Interaction (ATI) berbantuanmultimedia

79,82 % Baik

Rata-rata 80,95 % BaikPerhitungan uji hipotesis secara rinci dapat dilihat pada lampiran C.8.

Tabel 4.8 menunjukkan presentase respon terhadap penggunaan model

pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia dalam

pembelajaran fisika pada konsep fluida statis. Secara keseluruhan berada pada

kategori baik dengan presentase rata-rata 80,95%.

7. Hasil Analisis Data Lembar Observasi

Hasil perhitungan lembar observasi aktivitas siswa terhadap pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI)

berbantuan multimedia dapat dilihat pada Tabel - tabel di bawah ini:

Tabel 4.8 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Rendah

No Indikator Lembar ObservasiKelas Rendah

KesimpulanPersentase (%)

1 Kemandirian siswa dalammempelajari media denganmodel ATI

74,95 % Baik

2 Melaksanakan diskusikelompok

70,5 % Baik

3 Efektifitas waktu belajar siswadengan model ATI

81,45 % Baik Sekali

Rata - rata 75,6 % Baik

56

Tabel 4.9 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Sedang

No Indikator Lembar ObservasiKelas Sedang

KesimpulanPersentase (%)

1 Kemandirian siswa dalammempelajari media denganmodel ATI

70 % Baik

2 Melaksanakan diskusi kelompok 80 % Baik3 Efektifitas waktu belajar siswa

dengan model ATI77,9 % Baik

Rata - rata 76 % Baik

Tabel 4.10 Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa Kelas Tinggi

No Indikator Lembar ObservasiKelas Tinggi

KesimpulanPersentase (%)

1 Kemandirian siswa dalammempelajari media denganmodel ATI

76,6 % Baik

2 Melaksanakan diskusi kelompok 80 % Baik3 Efektifitas waktu belajar siswa

dengan model ATI75 % Sangat Baik

Rata - rata 77 % Baik

Berdasarkan Tabel 4.8, Tabel 4.9 dan Tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa

indikator kemandirian siswa mendapati 74,95% untuk kelompok rendah, 70%

untuk kelompok sedang dan 76,6% untuk kelompok tinggi dan semua termasuk

dalam kategori (baik). Selanjutnya, pada melaksanakan diskusi kelompok

memperoleh persentase 70,5% untuk kelompok rendah, 80% untuk kelompok

sedang dan 80% untuk kelompok tinggi sehingga semua dalam kategori (baik).

Indikator ketiga adalah efektifitas waktu belajar siswa dalam model ATI

memperoleh persentase sebesar 81,45% untuk kelompok rendah, 77,90% untuk

kelompok sedang dan 75% untuk kelompok tinggi sehingga semuanya dalam

kategori (baik). Secara keseluruhan persentase observasi aktivitas siswa dalam

pembelajaran dengan model ATI berbantuan media berada pada kategori baik

dengan persentase rata-rata 75,6% untuk kelompok rendah, 76% untuk kelompok

sedang dan 77% untuk kelompok tinggi.

57

B. Pembahasan

Hasil uji posttest pada kelas eksperimen yang didapatkan ialah berdasarkan

treatment yang diberikan pada setiap kelompok. Kelas eksperimen dibagi menjadi

tiga kelompok sesuai dengan tingkatan kemampuannya, yaitu kelompok tinggi,

kelompok sedang, dan kelompok rendah. Pada kelompok tinggi treatment yang

diberikan ialah belajar mandiri dengan modul sekolah, kelompok sedang treatment

yang diberikan berupa handout, dan untuk kelompok rendah diberikan treatment

khusus berupa multimedia serta dibimbing guru (tutorial), dengan tambahan re-

teaching sampai siswa benar-benar paham pada konsep atau materi yang diberikan.

Berdasarkan hasil uji hipotesis data posttest dari kelas kontrol dan kelas

eksperimen, diperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,027 dan nilai taraf signifikansi

sebesar 0,05. Artinya, nilai Sig. (2-tailed) < nilai taraf signifikansi, sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Aptitude Treatment

Interaction (ATI) berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep

fluida statis. Dari hasil pretest diketahui bahwa hasil belajar siswa baik kelas

kontrol maupun kelas eksperimen sangat rendah. Hal tersebut dikarenakan baik

kelas kontrol maupun kelas eksperimen belum diberikan perlakuan. Namun, setelah

diberikan perlakuan yang berbeda, didapatkan perbedaan antara nilai rata-rata kelas

kontrol dengan nilai rata-rata kelas eksperimen.

Kelas eksperimen yang menggunakan model Aptitude Treatment

Interaction berbantuan multimedia dimana tahapannya membagi kelas menjadi 3

kelompok yaitu kelompok tinggi, sedang dan rendah.

Gambar 4.7 Grafik Nilai Rata-rata Kelas Eksperimen pada Setiap Kelompok

0

20

40

60

80

100

Rendah Sedang Tinggi

26.6742.4

59.2

84.7 81.392

Rata-rata Kelas Eksperimen

Pre Post

58

Berdasarkan Gambar 4.7 kelompok tinggi yang menggunakan modul

sekolah mendapatkan nilai rata-rata posttest sebesar 92 dengan selisih 32,8 dari

hasil pretest sebesar 59,2. Kelompok sedang yang menggunakan handout beserta

media mendapatkan nilai rata-rata posttest sebesar 81,3 dengan selisih 39,1 dari

hasil pretest sebesar 42,4. Kelompok rendah yang menggunakan media serta

dibimbing dengan pengajar mendapatkan nilai rata-rata posttest sebesar 84,7

dengan selisih 58,03 dari hasil pretest sebesar 26,67. Selisih terbesar terjadi di

kelompok rendah yaitu 58,03. Hal ini terjadi karena kelompok rendah diberikan

treatment khusus sesuai dengan kemampuan siswa. Dengan demikian hasil belajar

siswa yang berkemampuan rendah meningkat dengan adanya pemberian perlakuan

yang berbeda sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara maksimal.

Berdasarkan hasil perhitungan data posttest nilai rata-rata kelas eksperimen

sebesar 83,33 dan kelas kontrol 80,78 terdapat selisih sebesar 2,55. Hal ini senada

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ade Hermawan, didapatkan bahwa

kelas yang menggunakan model Aptitude Treatment Interaction menghasilkan nilai

rata-rata (mean) lebih tinggi 75,8 dibandingkan dengan kelas yang tidak

menggunakan model ATI melainkan pembelajaran konvensional mendapatkan

nilai rata-rata (mean) sebesar 69,2 yang berarti selisihnya sebesar 6,6.1

Berdasarkan hasil angket respon siswa kelompok rendah dan sedang dalam

penggunaan multimedia didapatkan nilai rata-rata sebesar 80,95% sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Aptitude Treatment

Interaction (ATI) berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep

fluida statis. Sama halnya dengan penelitian Herfi Atrinawati yang menyatakan

bahwa, berdasarkan uji ketuntasan belajar siswa yang dikenai pendekatan ATI

berbantuan CD interaktif dengan siswa yang dikenai pendekatan konvensional telah

mencapai ketuntasan belajar yang didasarkan pada KKM yang ditetapkan, hasil

belajar siswa dengan pendekatan ATI berbantuan CD interaktif lebih tinggi dengan

1 Ade Hermawan, Eny Enawati dan Erlina, “Pengaruh Model Pembelajaran AptitudeTreatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi Struktur Atom”. Jurnal PadaJurnal Pendidikan Kima FKIP UNTAN, h. 8.

59

persentase sebesar 97% dari pada hasil belajar siswa yang dengan pendekatan

konvensional dengan persentase sebesar 90%.2

Berdasarkan ranah kognitif, hasil belajar siswa pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol mengalami peningkatan. Namun kelas eksperimen lebih

unggul dibandingkan dengan kelas kontrol. Beberapa keunggulan pada model ATI

berbantuan multimedia berpengaruh terhadap peningkatan hasil posttest kelas

eksperimen pada ranah kognitif C1 (mengingat), C3 (menerapkan) dan C4

(menganalisis).

Pada ranah kognitif C1 (mengingat), kelas eksperimen mengalami

peningkatan lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini terjadi karena pada proses

pembelajaran menggunakan model ATI berbantuan multimedia, siswa

dikelompokkan berdasarkan kemampuan berpikirnya sehingga setiap kelompok

diberikan treatment sesuai kemampuannya. Pada multimedia terdapat adanya

gambar dengan variasi warna membuat siswa dapat dengan mudah mengingat

informasi yang telah didapatkannya. Arsyad menyatakan bahwa media gambar

(visual) dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan

organisasi) dan memperkuat ingatan.3

Model ATI juga memberikan pengaruh hasil belajar pada jenjang kognitif

C2 (memahami) dan C3 (menerapkan). Pada kelompok tinggi treatment dilakukan

dengan mempelajari modul dan mengerjakan soal. Sedangkan kelompok sedang

dan rendah dibantu juga dengan adanya multimedia yang membuat siswa mudah

untuk memahami dan menerapkan persoalan fisika terkait kehidupan sehari-hari.

Hal ini didukung dengan hasil angket, dimana pada indikator penggunaan model

ATI berbantuan multimedia dalam proses pembelajaran memperoleh kategori baik

dengan persentase 82,32%.

Pada ranah kognitif C4 (menganalisis), kelas eksperimen juga mengalami

peningkatan lebih tinggi yaitu 48% dari pada kelas kontrol dengan kenaikan 15%.

2 Herfi Atrinawati, Wuryanto dan Moh. Asikin, ”Keefektifan Pendekatan AptitudeTreatment Interaction Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Peserta Didik”. Jurnal PadaUnnes Journal of Mathematics Education, Universitas Negeri Semarang, 2013, ISSN: 2252-6927.h.101

3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo), h. 91.

60

Kenaikan 27% dikarenakan pada kelas kontrol guru hanya membahas soal-soal

analisis (C4) secara konvensional di papan tulis, sehingga memerlukan waktu yang

cukup lama untuk mengerjakan soal. Kenaikan 50% pada kelas eksperimen ini

karena keunggulan model ATI dimana siswa duduk berkelompok sesuai dengan

kemampuannya untuk menganalisis keterkaitan antara rumus-rumus yang

digunakan dengan pertanyaan-pertanyaan yang disajikan, sehingga membuat siswa

yang berkemampuan rendah tidak malu meminta bantuan dan bertanya kepada

guru, begitu juga dengan siswa berkemampuan sedang dan yang berkemampuan

tinggi. Menurut Anderson, menganalisis melibatkan proses menguraikan materi

menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan bagaimana hubungan antara bagian

dan antara setiap bagian dari struktur keseluruhannya.4 Jadi, dengan menguraikan

materi soal tersebut maka kemampuan siswa dalam menganalisis akan terkonstruk.

Hal ini didukung dengan hasil angket respon siswa kelas eksperimen yang

memperoleh kategori baik pada indikator penyajian materi fluida statis dengan

persentase 80,71%.

Model ATI membuat kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan dengan

kelas kontrol yang menggunakan model konvensional. Saat proses pembelajaran

berlangsung banyak kelebihan yang didapatkan, dilihat dari efisiensi waktunya

yaitu 79,82%. Penelitian yang dilakukan oleh Ade Hermawan menjelaskan bahwa

proses pembelajaran di kelas eksperimen dapat diikuti dengan baik. Hal ini

dikarenakan guru lebih memiliki banyak kesempatan untuk berinteraksi dengan

para siswanya yang berkemampuan sedang dan rendah, sehingga guru dapat

membantu keterbatasan mereka dalam memahami pelajaran. Selain itu, siswa pun

memiliki banyak kesempatan untuk berperan aktif selama proses pembelajaran.5

Sesuai dengan hasil observasi aktivitas siswa pada kelompok tinggi yaitu sebesar

77% kelompok sedang yaitu 76% dan kelompok rendah yaitu 75,6% dan semuanya

berada pada pada kategori baik.

4 Lorin W. Anderson, David R. Krathwohl. (eds), Kerangka Landasan UntukPembelajaran, Pengajaran dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, (Yogyakarta :Pustaka Pelajar, 2010), Cet.1, h. 120.

5 Ade Hermawan, Op.cit., h.9.

61

Keterbatasan model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan

multimedia ialah masih ditemukannya siswa yang tidak tuntas sebanyak 1 orang

dari 36 siswa kelas eksperimen. Selain itu kelemahan model ATI ini adalah siswa

merasa dibeda-bedakan saat proses pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran

Aptitude Treatment Interaction (ATI) dalam pembelajaran membutuhkan alokasi

waktu yang cukup lama sehingga harus diperlukan kecermatan guru dalam

mengatur waktu. Hal terpenting adalah adanya bimbingan dan motivasi guru

terhadap siswa pada setiap pembelajaran.

Kelemahan dalam penerapan model pembelajaran Aptitude Treatment

Interaction (ATI) dapat diatasi dengan cara yaitu fase-fase yang terdapat pada

model pembelajaran ini harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. Fase-fase ini

juga harus diselaraskan dengan alokasi waktu yang tepat, sehingga tiap fase dapat

berjalan dengan efektif sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.6

6 Ibid., h.10.

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan

multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis. Hal tersebut dapat

dilihat sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan

multimedia terhadap hasil belajar siswa pada konsep fluida statis. Hal ini

didasarkan pada hasil uji hipostesis menggunakan uji Mann-Whitney terhadap

data posttest. Nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,027, sedangkan nilai taraf

signifikansi sebesar 0,05 atau sig. (2-tailed) < 0,05. Nilai rata-rata hasil belajar

siswa di kelas eksperimen yang diberi perlakuan berupa pembelajaran

menggunakan model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan

multimedia lebih unggul dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar siswa di

kelas kontrol.

2. Berdasarkan hasil angket menunjukkan bahwa respon siswa terhadap model

Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia dalam

pembelajaran berada pada kategori baik dengan persentase nilai sebesar

80,95%.

B. Saran

Berdasarkan Penemuan yang penulis temukan dalam penelitian ini, ada

beberapa saran penulis terkait penelitian ini, diantaranya :

1. Disarankan model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) dapat

dijadikan alternatif dalam pembelajaran fisika dan mata pelajaran yang lainnya,

agar siswa dapat diberikan pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan

kebutuhan akademis setiap kelompok siswa.

63

2. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengimplementasikan model

pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan multimedia

yaitu:

Pada pemberian perlakuan terhadap masing-masing kelompok, perlu

diperhatikan:

a. Untuk selalu membimbing kelompok dengan tingkat kemampuan siswa

rendah dalam proses pembelajarannya dengan media yang lebih bagus lagi.

b. Untuk kelompok siswa tinggi dan sedang selalu mengontrol apabila

kelompok-kelompok tersebut juga mengalami kesulitan dalam proses

pembelajaran.

c. Guru diharapkan mampu mewujudkan kondisi belajar yang dinamis yaitu

sebagai fasilitator dan siswa harus kreatif dan mandiri dalam mengikuti

pembelajaran di dalam kelas. Salah satunya dengan menerapkan model

pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) didukung dengan

strategi pembelajaran fisika yang tepat.

64

DAFTAR PUSTAKA

Afni, Nur. 2010. “Dampak Sertifikasi Terhadap Kompetensi Pedagogik Guru Fiqhdi Madrasah Aliyah Negeri Wonokromo Bantul”. Skripsi. Yogyakarta:UIN Sunan Kalijaga.

Anderson, Lorin W., dan David R. Krathwol. 2010. Pembelajaran, Pengajaran danAsesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arifin, Zaenal. 2010. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: BumiAksara.

________________. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Atrinawati, Herfi., Wuryanto., dan Asikin M. 2013. Keefektifan PendekatanAptitude Treatment Interaction Terhadap Kemampuan KomunikasiMatematis Peserta Didik. Journal of Mathematics Education. UniversitasNegeri Semarang. 2 (1)

Aziz, Fathul. 2012. “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Aptitude TreatmentInteraction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa”. Skripsi. Mataram: IKIPMataram.

Dwi, Imas. 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction(ATI) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa”. Skripsi. Semarang:IAIN Walisongo

Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi Kelima 1. Jakarta: Erlangga.

Handayani, Riefky., dan Astono, Juli. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa(LKS) Berbasis Pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) PadaPokok Bahasan Getaran Dan Gelombang. Jurnal FMIPA UNY.

Hariyadi, Bambang. FISIKA Untuk SMA/MA KELAS XI BSE. Jakarta: PusatPerbukuan, 2009.

Hermawan, Ade., Enawati, Eny., Erlina. 2014. Pengaruh Model PembelajaranAptitude Treatment Interaction (ATI) Terhadap Hasil Belajar Siswa.Jurnal FKIP Untan.

Hidayatullah, Priyanto., Akbar, M. Amarullah., Rahim, Zaky. 2011. AnimasiPendidikan Menggunakan Flash: Membuat Presentasi Visualisasi MateriPelajaran Lebih Menarik. Bandung: Informatika.

Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.

65

Lya, Febrina., Suharto., Sugeng, Didik. 2014. Penerapan Model PembelajaranAptitude Treatment Interaction (ATI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar,Jurnal Pancaran, Vol. 3, No. 3.

Maisaroh., dan Rostrieningsih. 2010. Peningkatan Hasil Belajar Siswa DenganMenggunakan Metode Pembelajaran Active Learning Tipe Quiz TeamPada Mata Pelajaran Keterampilan Dasar Komunikasi Di SMK Negeri 1Bogor, Jurnal Eko & Pendidikan, Vol. 8.

Mayub, Afrizal. 2005. E-learning Fisika Berbasis Macromedia Flash MX.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Mukti, Dian. 2012. Pengaruh Penggunaan Multimedia Interaktif terhadap HasilBelajar IPA SD. Jurnal PGSD FKIP. Surakarta: Universitas SebelasMaret.

Mulyasa. 2011. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran yangKreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munadi, Yudhi. 2013. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: GPPress Group.

Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan, Bandung: CV.Alfabeta.

Nuraini, Ovy., Ainy, Chusnul., Suprapti, Endang. 2015. Penerapan ModelPembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) Untuk MeningkatkanHasil Belajar Siswa. Jurnal Must FKIP UM Surabaya, Vol. 3, No. 2, ISSN:2338-891.

Nurdin, Syafruddin. 2005. Model Pembelajaran yang Memperhatikan KeragamanIndividu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Ciputat: QuantumTeaching.

Prastowo, Andi. 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta:Diva Press.

Riduwan. 2015. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Riduwan., dan Akdon. 2013. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung:Alfabeta

Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan ProfesionalismeGuru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Scaife, Thomas M., and Heckler, Andrew F. 2013. The Dependence of InstructionalOutcomes on Individual Differences : An Example from DC Circuit.Proceeding AIP Conference 1513

Sears., dan Zemansky.1994. FISIKA UNIVERSITAS 1. Jakarta: Bina Cipta.

66

Sindhunata. 2004. Menggagas Paradigma Baru Pendidikan Demokratisasi,Otonomi, Civil Society, Globalisasi. Yogyakarta: Penerbit Kansius.

Sudjana. 2005. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: RemajaRosdakarya.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:Alfabeta.

________.2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.

Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional,http://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf 6 November 2015.

Widiastuti, Wulan. 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran ATI Terhadap HasilBelajar Matematika Siswa”, Skrpsi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Zulfiani., Feronika, Tonih., dan Suartini Kinkin. 2009. Strategi PembelajaranSains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.

68

LAMPIRAN A

1. RPP Kelas Kontrol

2. RPP Kelas Eksperimen

3. Lembar Kendali

69

LAMPIRAN A.1.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Kelas Kontrol

Sekolah : SMA Negeri 5 DepokMata Pelajaran : FisikaMateri Pokok : Fluida StatisKelas/Semester : X / 2Alokasi Waktu : 3 x 45 menitPertemuan ke - : 1

A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) danmenunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsadalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalammenempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dankejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, danmampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar3.7.1 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida

untuk mempermudah suatu pekerjaanC. Indikator

1. Menguraikan sifat-sifat fluida2. Mengkonstruksi hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh gaya3. Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal4. Memformulasikan hukum dasar tekanan hidrostatis, tekanan atmosfer fluida dan

prinsip PascalD. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai proses pembelajaran (berdiskusi tentang karakteristik fluida, tekananhidrostatis serta hukum pascal dari berbagai fakta) siswa diharapkan mampu:

1. Menguraikan sifat-sifat fluida2. Mengkonstruksi hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh gaya3. Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal

70

4. Memformulasikan hukum dasar tekanan hidrostatis, tekanan atmosfer fluida danprinsip Pascal

E. Materi Pembelajaran

Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir, seperti zat cair dan gas. Statissendiri artinya diam. Maka fluida statis dapat diartikan sebagai fluida dalam keadaan diam.Salah satu konsep dalam fluida statis adalah tekanan, baik itu tekanan hidrostatis, tekananterukur, tekanan atmosfer dan tekanan mutlak.

Tekanan disimbolkan dengan P yang diambil dari kata Pressure, yang didefinisikansebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas. Tekanan biasa diformulasikan sebagai berikut :

=Keterangan :

P = Tekanan (N. m-2 atau Pa)F = Gaya (N)A = Luas (m2)

Tekanan hidrostatis (Ph) adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak bergerak.Besarnya tekanan hidrostatis dapat diformulasikan sebagai berikut :

Ph = ρ.g.hKeterangan :

Ph = Tekanan Hidrostatis (Pa)ρ = massa jenis fluida (kg.m-3)g = Percepatan gravitasi (m.s-2)h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m)

Tekanan Mutlak (PA) pada Fluida didapatkan dari penjumlahan antara tekanan udara luarP0 dengan tekanan ukur (Pgauge) atau dalam konsep ini tekanan ukurnya adalah tekananhidrostatis. Secara matematis, tekanan mutlak diformulasikan sebagai berikut:

PA = P0 + Pgauge

PA = P0 + ρ.g.hHukum Pascal berbunyi: tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam ruang tertutupditeruskan ke segala arah sama besar.

=F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : SaintifikModel Pembelajaran : KonvensionalMetode Pembelajaran : Ceramah dan diskusi

71

G. Media PembelajaranSpidol, papan tulis, buku teks pelajaran

H. Sumber PembelajaranKanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Tahapan PembelajaranLangkah-langkah Kegiatan

WaktuGuru Siswa

Pendahuluan Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran Memperhatikan guru 2 menit

Apersepsi Menggali pengetahuan siswa denganpertanyaan awal, “mengapa jika kitamenusukan kertas menggunakanpensil yang rumcing lebih cepatberlubang dibanding menggunakanpensil yang tumpul?”

Menjawab pertanyaan yangdiajukan oleh guru

2 menit

Motivasi Memuji siswa yang menjawabpertanyaan dan meluruskan jawaban

Menyajikan masalah berupapertanyaan yang mengunggahmotivasi siswa

“Pernahkah kalian berenang?Mengapa semakin dalam kitaberenang tekanannya semakinbesar?”

Memperhatikan guru

Menjawab pertanyaan yangdiajukan oleh guru

2 menit

Inti Mengamati

Memberikan fenomena tentangpemasangan infus yang berkaitandengan hukum hidrostatis danfenomena aliran darah yang berkaitandengan hukum pascal

Menjelaskan materi tekananhidrostatis dan prinsip Pascal sertapenerapannya dalam kehidupansehari-hari

Memperhatikan fenomenamengenai hukum hidrostatisdan hukum pascal

Mengamati guru yang sedangmenjelaskan

40 menit

Menanya Mempersilahkan siswa untukmengajukan pertanyaan dari apa yangtelah dijelaskan oleh guru terkaittekanan hidrostatis dan prinsip Pascal

Mengajukan pertanyaan 10 menit

Meng-eksplorasi

Membimbing siswa berdiskusi untukmelakukan kegiatan pembelajaranmengenai hukum hidrostatis danhukum pascal

Mempersilahkan siswa untuk salingmengemukakan jawaban terkait padasoal diskusi sesama temansekelompoknya

Membaca soal diskusi danmencari tahu jawabannya

Saling mengemukakanpendapat

20 menit

Mengasosiasi

Menginstruksikan masing-masingsiswa tentang konsep hidrostatis danprinsip pascal untuk mengerjakanlatihan soal siswa terkait materi yangtelah dipelajari

Memperhatiakan bimbinganyang guru berikan danmengerjakan latihan soal yangdiberikan guru

30 menit

Meng-komunikasi-kan

Meminta salah satu siswa untukmemaparkan hasil jawabannya dihadapan siswa lainnya.

Siswa memaparkan hasiljawaban soal yang merekakerjakan di tahap asosiasi

15 menit

72

Meminta siswa untuk menulisrangkuman tentang apa yang telahdipelajari

Mencatat rangkuman tentangmateri yang telah dipelajaripada buku catatan masing-masing siswa

Penutup Kesimpulan

Membimbing siswa untukmenyimpulkan konsep tekananhidrostatis dan prinsip Pascal

Menyimpulkan konseptekanan hidrostatis dan prinsipPascal yang telah dipelajari

7 menit

Evaluasi Meminta siswa mengerjakan soalevaluasi yang terdapat dimodul gunamembuka materi selanjutnya.

Mengerjakan soal evaluasiyang terdapat dalam modul

10 menit

Do’a Mempersilahkan ketua kelas untukmemimpin do’a

Berdo’a bersama-sama 2 menit

J. Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian Tes tertulis (kognitif)

Tes tertulis sebanyak 3 butir soal pilihan ganda (terlampir)

2. Penilaian Proses (afektif)

Penilaian diambil dari pengamatan guru terhadap kegiatan peserta didik dalam

melakukan diskusi. (terlampir)

Tangerang, Mei 2016

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Hotma Manik, S. Pd Maisya Anjani

NIP. NIM. 1111016300049

73

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIFFluida Statis Pertemuan 1

Jawablah pertanyaan ini!No. Soal Jawaban Skor1. Sebuah kursi bermassa 5,6 kg memiliki empat

kaki. Luas penampang tiap kakinya 2 x 10-3 m2.Berapakah tekanan kursi terhadap lantai? (g =10 m/s2)

a. 7 x 10-3 Pab. 7 x 103 Pac. 14 x 10-3 Pad. 28 x 103 Pae. 56 x 103 Pa

Jawaban : BDiketahui : m = 5,6 kg

A = 2 x 10-3 m2

Ditanya : P…. ?Penyelesaian :*F = m.gF = 5,6 x 10 = 56 N Luas alas tiap kaki kursi 2 x 10-3 m2, maka luas ke

empat kakiA = (4)( 2 x 10-3 m2) = 8 x 10-3 m2

P = = = 7 x 10 Pa

1

2. Seekor ikan menyelam di air laut ( = 920kg/m3) mengalami tekanan hidrostatis dua kalitekanan atmosfer. Berapakah kedalam ikantersebut?(1 atm = 1,01 x 105 Pa, g = 10 m/s2 )

a. 10,9 mb. 17,2 mc. 22,0 md. 32,9 me. 43,9 m

Jawaban : CDiketahui : = 920 kg/m3

Patm = 1,01 x 105 PaDitanya : h…. ?Penyelesaian : Ph = 2 atm = 2,02 x 105 PaPh = . . ℎh = =

,( )( ) = 22 m

1

3. Sebuah dongkrak hidrolik dengan penampangyang berdiameter 3 cm dan 120 cm. berapakahgaya minimum yang harus dikerjakan padapenampang kecil dongkrak tersebut untukmengangkat mobil yang beratnya 8000 N?

a. 0,2 Nb. 5 Nc. 60 Nd. 128 Ne. 200 N

Jawaban : BDiketahui : = 3 cm= 120 cm= 8000 NDitanya : …. ?Penyelesaian :== 1203 = 40

= = = 5 N

1

Total 3

Penilaian:

Nilai = x 100

74

INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

No Nama Siswa Kerjasama

Santun Toleran Proaktif Bijaksana JumlahSkor

Nilai

Rubrik Penilaian :

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolomsesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu:

- Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan.- Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan.- Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan.- Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan.Penilaian sikap untuk setiap siswa dapat menggunakan rumus dan predikat berikut:

Format Penilaian :

Nilai = x 100

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100

Baik (B) 70 < B < 79

Cukup (C) 60 < C < 69

Kurang (K) < 60

75

INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK

No. Nama

Aspek yang dinilai

SkorKeterampilanBertanya

KeterampilanMelakukanPercobaan

KeterampilanMenjelaskan

1.2.3.4.5.

Rubrik :

No. Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian1. Keterampilan Bertanya 1. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai

dengan materi yang sedang dipelajari.2. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan

materi yang sedang dipelajari2. Keterampilan Memaparkan

Konsep Fisika1. Tidak dapat memaparkan konsep fisika

dengan benar2. Dapat memaparkan konsep fisika dengan

benar

Format penilaian :

Skor maksimal = 2 x 2 = 4

Nilai = 100Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100

Baik (B) 70 < B < 79

Cukup (C) 60 < C < 69

Kurang (K) < 60

76

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Kelas Kontrol

Sekolah : SMA Negeri 5 DepokMata Pelajaran : FisikaMateri Pokok : Fluida StatisKelas/Semester : X / 2Alokasi Waktu : 3 x 45 menitPertemuan ke - : 2

A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) danmenunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsadalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalammenempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dankejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, danmampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.7.2 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalamkehidupan sehari-hari

4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluidauntuk mempermudah suatu pekerjaan

C. Indikator1. Menjelaskan konsep Hukum Archimedes2. Memformulasikan persamaan hukum Archimedes3. Menyebutkan syarat terapung, melayang dan tenggelam4. Menganalisis berbagai contoh aplikasi Archimedes dalam kehidupan sehari-hari5. Melakukan percobaan mengenai terapung, melayang dan tenggelam.

D. Tujuan PembelajaranSetelah selesai proses pembelajaran (berdiskusi prinsip Archimedes dari berbagai fakta dan

melakukan beberapa eksperimen) siswa diharapkan mampu:1. Menjelaskan konsep Hukum Archimedes2. Memformulasikan persamaan hukum Archimedes3. Menyebutkan syarat terapung, melayang dan tenggelam4. Menganalisis berbagai contoh aplikasi Archimedes dalam kehidupan sehari-hari

77

5. Melakukan percobaan mengenai terapung, melayang dan tenggelam.

E. Materi Pembelajaran

Menurut prinsip Archimedes, jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair sebagian atauseluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair yangdipindahkannya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

F = ρ .g.VKeterangan :

F = gaya angkat keatas yang disebabkan oleh benda (N)ρ = massa jenis benda / kerapatan benda (kg.m/s2)g = gaya gravitasi (m/s2)V = volume benda (m3)

Gambar 1 : Percobaan Hukum Archimedes

1. Benda dalam zat cair terdiri dari tiga keadaan, yaitu:a. Mengapung:- Massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis fluida ( < )

- Gaya ke atas sama dengan gaya berat bendab. Melayang:- Massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida ( = )

- Gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair pada bendac. Tenggelam- Massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida ( > )

- Gaya ke atas lebih kecil dari gaya berat benda

Gambar 2 : Tiga Keadaan Hukum Archimedes

2. Penerapan gaya apungKapal laut, galangan kapal, balon udara, hidrometer.F. Metode Pembelajaran

78

Pendekatan : SaintifikModel Pembelajaran : KonvensionalMetode Pembelajaran : Ceramah, diskusi dan tanya jawab

G. Media PembelajaranSpidol, papan tulis, buku teks pelajaran

H. Sumber PembelajaranKanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Tahapan PembelajaranLangkah-langkah Kegiatan

WaktuGuru Siswa

Pendahuluan Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran Memperhatikan guru 2 menit

Apersepsi Menggali pengetahuan siswa denganpertanyaan awal, ”mengapa jikasebuah besi dicelupkan ke dalam airakan tenggelam, sedangkan kapallaut yang terbuat dari besi tidaktenggelam?”

Menjawab pertanyaan yangdiajukan oleh guru

2 menit

Motivasi Memuji siswa yang menjawabpertanyaan dan meluruskan jawaban

Menyajikan masalah berupapertanyaan yang mengunggahmotivasi siswa

“Bagaimana sistem kerja kapalselam? Sehingga bisa tenggelam,melayang dan mengapung?”

Memperhatikan guru

Menjawab pertanyaan yangdiajukan oleh guru

2 menit

Inti Mengamati

Memberikan fenomena tentang 3keadaan benda dalam fluida

Menjelaskan materi prinsipArchimedes serta penerapannyadalam kehidupan sehari-hari

Memperhatikan fenomenamengenai prinsip Archimedes

Mengamati guru yang sedangmenjelaskan

40 menit

Menanya Mempersilahkan siswa untukmengajukan pertanyaan dari apa yangtelah didiskusikan terkait pertanyaandiskusi yang terdapat dalam materiprinsip Archimedes

Mengajukan pertanyaan

20 menit

Meng-eksplorasi

Menginstruksikan denganmembimbing dan memantau siswauntuk melakukan kegiatanpembelajaran mengenai prinsipArchimedes

Mempersilahkan siswa untuk salingmengemukakan jawaban terkait soaldiskusi sesama temansekelompoknya

Mengikuti instruksi yangdiberikan guru

Saling mengemukakanpendapat

20 menit

Mengasosiasi

Menginstruksikan masing masingsiswa, mengenai pengenalan tentanghukum Archiemedes, keadaan suatubenda saat tercelup di fluida untukmengerjakan soal

Memperhatikan instruksi yangdiberikan guru danmengerjakan serta membahassoal-soal

15 menit

79

Meng-komunikasi-kan

Meminta salah satu siswa untukmemaparkan hasil jawabannya dihadapan siswa lainnya.

Meminta siswa untuk menulisrangkuman tentang apa yang telahdipelajari

Siswa memaparkan hasiljawaban soal yangmereka kerjakan di tahapasosiasi

Mencatat rangkumantentang materi yang telahdipelajari pada bukucatatan masing-masingsiswa

15 menit

Penutup Kesimpulan

Membimbing siswa untukmenyimpulkan prinsip Archimedes

Menyimpulkan prinsipArchimedes yang telahdipelajari

7 menit

Evaluasi Meminta siswa mengerjakan soalevaluasi yang terdapat di buku tekspelajaran membuka materiselanjutnya.

Mengerjakan soal evaluasiyang terdapat dalam buku teks

10 menit

Do’a Mempersilahkan ketua kelas untukmemimpin do’a

Berdo’a bersama-sama 2 menit

J. Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian Tes tertulis (kognitif)

Tes tertulis sebanyak 3 butir soal pilihan ganda (terlampir)

2. Penilaian Proses (afektif)

Penilaian diambil dari pengamatan guru terhadap kegiatan peserta didik dalam

melakukan diskusi. (terlampir)

Tangerang, Mei 2016

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Hotma Manik, S. Pd Maisya Anjani

NIP. NIM:1111016300049

80

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIFFluida Statis Pertemuan 2

Jawablah pertanyaan ini!No. Soal Jawaban Skor1 Sebuah benda tercelup sebagian dalam cairan yang

memiliki massa jenis 0,75 gr/cm3 seperti ditunjukkan olehgambar berikut!

Jika volume benda yang tercelup adalah 0,8 dari volumetotalnya, tentukan massa jenis benda tersebut!

a. 0,50 gr/cm3 d. 0,75 gr/cm3

b. 0,60 gr/cm3 e. 0,85 gr/cm3

c. 0,65 gr/cm3

Jawaban : BDiketahui : f = 0,75 gr/cm3

Vf = 0,8 Vtot

Ditanya : benda …. ?Penyelesaian :

1

2 Seorang anak memasukkan benda M bermassa 500 gramke dalam sebuah gelas berpancuran berisi air, air yangtumpah ditampung dengan sebuah gelas ukur sepertiterlihat pada gambar berikut: (g = 10 m/s2)

Tentukan berat semu benda di dalam air!a. 1 N d. 4 Nb. 2 N e. 5 Nc. 3 N

Jawaban : CDiketahui : = 1000 kg/m3

mb = 500 g = 0,5 kgmf = 200 g = 0,2 kgg = 10 m/s2

Ditanya : Wf…. ?Penyelesaian :

1

3 Diketahui massa jenis air 1.000 kg/m3 dan gravitasi bumi9,8 m/s2. Jika ada benda yang tercelup ke dalam airtersebut dengan volume benda yang tercelup 20 m3, makaberapakah gaya tekan ke atasnya?

a. 196.103 Nb. 196.102 Nc. 196.104 Nd. 196.105 Ne. 196.10-3 N

Jawaban : ADiketahui :g = 9,8 m/s2

ρc = 1.000 kg/m3Vc = 20 m3

Ditanya : …. ?Penyelesaian :Fa = ρc × Vc × g

= 1.000 × 20 × 9,8= 196.103 N

1

Total 3Penilaian:

Nilai = x 100

81

INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

No Nama Siswa Kerjasama

Santun Toleran Proaktif Bijaksana JumlahSkor

Nilai

Rubrik Penilaian :

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolomsesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu:

- Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan.- Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan.- Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan.- Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan.Penilaian sikap untuk setiap siswa dapat menggunakan rumus dan predikat berikut:

Format Penilaian :

Nilai = x 100

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100

Baik (B) 70 < B < 79

Cukup (C) 60 < C < 69

Kurang (K) < 60

82

INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK

No. Nama

Aspek yang dinilai

SkorKeterampilanBertanya

KeterampilanMelakukanPercobaan

KeterampilanMenjelaskan

1.2.3.4.5.

Rubrik :

No. Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian1. Keterampilan Bertanya 3. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai

dengan materi yang sedang dipelajari.4. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan

materi yang sedang dipelajari2. Keterampilan Memaparkan

Konsep Fisika3. Tidak dapat memaparkan konsep fisika

dengan benar4. Dapat memaparkan konsep fisika dengan

benar

Format penilaian :

Skor maksimal = 2 x 2 = 4

Nilai = 100Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100

Baik (B) 70 < B < 79

Cukup (C) 60 < C < 69

Kurang (K) < 60

83

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Kelas Kontrol

Sekolah : SMA Negeri 5 DepokMata Pelajaran : FisikaMateri Pokok : Fluida StatisKelas/Semester : X / 2Alokasi Waktu : 3 x 45 menitPertemuan ke - : 3

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) danmenunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsadalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalammenempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dankejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, danmampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar3.7.3 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluidauntuk mempermudah suatu pekerjaan

C. Indikator1. Menjelaskan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.2. Memformulasikan tegangan permukaan zat cair, kapilaritas dan gaya gesek fluida

kental.3. Memahami peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam kehidupan

sehari-hari.4. Melakukan percobaan aplikasi tegangan permukaan

D. Tujuan PembelajaranSetelah selesai proses pembelajaran (berdiskusi tentang tegangan permukaan, kapilaritas

dan viskositas dari berbagai fakta dan melakukan beberapa eksperimen) siswa diharapkanmampu:

1. Menjelaskan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.

84

2. Memformulasikan tegangan permukaan zat cair, kapilaritas dan gaya gesek fluidakental.

3. Memahami peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam kehidupansehari-hari.

4. Melakukan percobaan aplikasi tegangan permukaan

E. Materi PembelajaranTegangan Permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk

menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.Secaramatematis, tegangan permukaan dituliskan sebagai berikut:

γ =

Keterangan :γ = Tegangan Permukaan (N/m)F = Gaya permukaan (N)d = Panjang permukaan (m)

Kapilaritas adalah gejala naik turunnya permukaan zat cair di dalam pembuluh yangsempit (pipa kapiler).

Gambar kenaikkan (A) dan penurunan (B) permukaan zat cair

Ketinggian zat cair dalam suatu pipa kapiler, dirumuskan sebagai berikut:

h =

Keterangan:h = ketinggian (m)

= tegangan permukaan (Nm-1)= sudut yang dibentuk oleh kelengkungan permukaan zat cair dengan dinding tabung= massa jenis (kg.m-3)

g = percepatan gravitasi (m.s-2)r = jari-jari dalam pipa kapiler (m)

Viskositas Pengertian viskositas fluida (zat cair): adalah gesekan yang ditimbulkan oleh

fluida yang bergerak, atau benda padat yang bergerak didalam fluida. Besarnya gesekan ini

biasa juga disebut sebagai derajat kekentalan zat cair.

Hukum Stokes untuk fluida kental; F = 6Keterangan :

85

Fs = Gaya Stokes

= jari- jari bola (m)

= nilai viskositas (Pa.s)

= kecepatan terminal (m.s-1)

Kecepatan terminal dalam konteks percobaan pengukuran kekentalan zat cair. Sebuah

kelereng yang dijatuhkan dalam larutan kental suatu saat akan mengalami kecepatan terbesar

dan tetap, kecepatan ini dinamakan kecepatan terminal.= 29 −Keterangan:

= kecepatan terminal (m.s-1)

= jari- jari bola (m)

= nilai viskositas (Pa.s)

= kecepatan terminal (m.s-1)

= massa jenis benda (kg.m-3)

= massa jenis fluida (kg.m-3)

F. Metode PembelajaranPendekatan : Pendekatan SaintifikModel Pembelajaran : KonvensionalMetode Pembelajaran : Ceramah, diskusi dan eksperimen

G. Media PembelajaranLaptop, Spidol, papan tulis, Buku teks pelajaran

H. Sumber PembelajaranKanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Lembar kerja siswa

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Tahapan PembelajaranLangkah-langkah Kegiatan

WaktuGuru Siswa

Pendahuluan Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran Memperhatikan guru 2 menit

Apersepsi Menggali pengetahuan siswa denganpertanyaan awal, ”mengapa mencucidengan air hangat menghasilkancucian yang lebih bersih daripadadengan air dingin?”

Menjawab pertanyaanyang diajukan oleh guru

2 menit

Motivasi Memuji siswa yang menjawabpertanyaan

Memperhatikan guru 2 menit

86

Menyajikan masalah berupapertanyaan yang mengunggahmotivasi siswa

“Bagaimana sistem kerja kapalselam? Sehingga bisa tenggelam,melayang dan mengapung?”

Menjawab pertanyaanyang diajukan oleh guru

Inti Mengamati

Membagi siswa kelompok rendahmasing-masing kelompok berjumlah3 orang

Menjelaskan materi prinsip teganganpermukaan, kapilaritas dan viskositasserta penerapannya dalam kehidupansehari-hari

Membentuk kelompokdengan jumlah 3 orang

Mengamati guru yangsedang menjelaskan

30 menit

Menanya Mempersilahkan siswa untukmengajukan pertanyaan dari apa yangtelah didiskusikan terkait pertanyaandiskusi

Mengajukan pertanyaan20 menit

Meng-eksplorasi

Menginstruksikan denganmembimbing dan memantau siswauntuk melakukan percobaan terkaitperistiwa tegangan permukaan,kapilaritas dan viskositas

Mempersilahkan siswa untuk salingmengemukakan jawaban terkait soaldiskusi sesama temansekelompoknya

Melakukan percobaantentang peristiwa teganganpermukaan kapilaritas danviskositas

Saling mengemukakanpendapat

30 menit

Mengasosiasi

Menginstruksikan masing-masingsiswa dan membantu apabila siswamengalami hambatan untukmengerjakan lembar kegiatan siswaterkait percobaan yang telahdilakukan dan mendiskusikannyabersama kelompoknya

Mengikuti instruksi danmengerjakan danmembahas soal-soal yangterdapat dalam lembarkerja siswa

15 menit

Meng-komunikasi-kan

Menyimpulkan hasil percobaan yangtelah dilakukan dan mengkaitkannyadengan materi yang telah diterangkanoleh guru

Meminta siswa untuk menulisrangkuman tentang apa yang telahdipelajari

Kelompok yang ditunjukagar maju untukmempresentasikan hasilpercobaan yang telahdilakukan

Mencatat rangkumantentang materi yang telahdipelajari pada bukucatatan masing-masingsiswa

15 menit

Penutup Kesimpulan

Membimbing siswa untukmenyimpulkan konsep prinsiptegangan permukaan, kapilaritas danviskositas.

Menyimpulkan prinsiptegangan permukaan,kapilaritas dan viskositasyang telah dipelajari

4 menit

Evaluasi Meminta siswa mengerjakan soalevaluasi

Mengerjakan soal evaluasi 10 menit

Do’a Mempersilahkan ketua kelas untukmemimpin do’a

Berdo’a bersama-sama 2 menit

87

J. Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian Tes tertulis (kognitif)

Tes tertulis sebanyak 3 butir soal pilihan ganda (terlampir)

2. Penilaian Proses (afektif)

Penilaian diambil dari pengamatan guru terhadap kegiatan peserta didik dalam

melakukan diskusi. (terlampir)

Tangerang, Mei 2016

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Hotma Manik, S.Pd Maisya Anjani

NIP. NIM:1111016300049

88

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF

Fluida Statis Pertemuan 3

Jawablah pertanyaan ini!No. Soal Jawaban Skor1. Perhatikan gambar berikut, air berada dalam sebuah pipa

kapiler dengan sudut kontak sebesar θ.

Jika jari-jari pipa kapiler adalah 0,8 mm, teganganpermukaan air 0,072 N/m dan cos θ = 0,55 tentukantentukan ketinggian air dalam pipa kapiler! (g = 10 m/s2,ρair = 1000 kg/m3)

a. 6,6 N d. 9,9 Nb. 8,9 N e. 10 Nc. 9,8 N

Jawaban : DDiketahui: r = 0,8 mm = 0,8 × 10−3 m

cos θ = 0,55γ = 0,072 N/mg = 10 m/s2

ρair = 1000 kg/m3

Ditanya : h…. ?Penyelesaian :

1

2. Sebuah kelereng dengan jari-jari 0,5 cm jatuh ke dalambak berisi oli yang memiliki koefisien viskositas 110 ×10−3 N.s/m2. Tentukan besar gesekan yang dialamikelereng jika bergerak dengan kelajuan 5 m/s!

a. 0,56 N d. 1,66 Nb. 0,66 N e. 1,76 Nc. 1,65 N

Jawaban : CDiketahui: r = 0,5 cm = 5 × 10−3 m

η = 110 × 10−3 N.s/m2

ν = 5 m/sDitanya: Ff =..... ?Penyelesaian :

1

3. Pada suatu hari hujan turun dengan derasnya. Jika jari-jaritetes air hujan yang jatuh di udara ( ρ = 1,29 kg/m3) adalah0,2 mm dan koefisien viskositas udara = 1,8 × 10-5kg/ms, maka hitunglah kecepatan terminalnya!

a. 4,73 m/sb. 48,3 m/sc. 4,83 m/sd. 9,66 m/se. 9,83 m/s

Jawaban : CDiketahui :R = 0,2 mm = 2.10–4 m

ρf = 1.000 kg/m3

ρb = 1,29 kg/m3

= 1,8 x 10–5 kg/msDitanya : T …. ?Penyelesaian :

vT = ( ρb – ρf )

=( ) ,, (1.000 - 1,29)

= 4,83 m/s

1

Total 3Penilaian:

Nilai = x 100

89

Lembar Kerja Siswa (LKS)Viskositas

A. Tujuan Percobaan :1. Menentuan koefisien viskositas zat cair (η) berdasarkan hukum stokes.

2. Menentukan besaran gaya gesek dalam zat cair. (Fg)

B. Landasan Teori :Viskositas dalam aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak benda padat.

Untuk Fluida ideal, viskositas η = 0, sehingga kita selalu menganggap bahwa benda yang

bergerak dalam fluida ideal tidak mengalami gesekan yang disebabkan oleh fluida. Akan tetapi,

bila benda tersebut bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluida kental, gerak benda tersebut

akan dihambat oleh gaya gesekan fluida pada benda tersebut. Semakin kental suatu zat cair,

maka gaya hambatnya (gaya stokes ) juga semakin besar. Besar gaya gesekan fluida telah

dirumuskan: FS = 6 πηrv

Keterangan : FS = Gaya Stokes ( N )

η = Koefisien Viskositas ( N.s/m2 )

r = jari-jari bola (m)

v = kecepatan relatif bola terhadap fluida ( m/s )

Jika sebuah bola dengan rapat massa dan dilepaskan dari permukaan zat cair tanpa

kecepatan awal, maka bola tersebut mula-mula akan bergerak dipercepat. Dengan

bertambahnya kecepatan, maka bertambah besar pula gaya gesekan pada bola tersebut. Pada

akhirnya bola akan bergerak dengan kecepatan tetap, yaitu setelah terjadi keseimbangan antara

gaya berat, dan gaya apung (gaya archimedes), dan gaya stokes. Pada keadaan ini berlaku

persamaan :

v = ( ( )) Keterangan : ρ = rapat massa bola

ρo= rapat massa fluida

Dari persamaan tersebut dapat diturunkan : t = ( )Keterangan : t = waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak d; d = jarak yang tempuh

Nama :

Kelas :

Tanggal :

Waktu :

90

C. Alat dan Bahan :

D. Hipotesis Percobaan :Berdasarkan landasan teori dan alat bahan yang akan digunakan dalam percobaan ini, dapat

diambil hipotesis, yaitu :

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

E. Prosedur Percobaan :

Tabel 1

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan2. Ukur diameter bola pejal dengan micrometer skrup, ulang sebanyak 3 kali3. Timbang bola pejal dengan neraca O’hauss, ulang sebanyak 3 kali4. Berdasarkan data yang di peroleh, tentukan massa jenis bola pejal tersebut5. Tentukan massa dari gelas ukur menggunakan neraca6. Timbang massa dari tiap-tiap jenis fluida7. Berdasarkan data yang di peroleh, tentukan massa jenis dari setiap fluida tersebut8. Catatlah suhu fluida sebelum percobaan dan sesudah percobaan

Tabel 2

1. Buatlah tanda pada tabung sejauh x cm sebagai jarak jatuh yang ditempuh kelereng.

2. Jatuhkan bola kelereng ke dalam zat cair dan catat waktu t saat bola melalui jarak x cm di

atas.

3. Ulangi langkah di atas untuk jenis fluida yang lainnya.

4. Catat hasil percobaan ke dalam tabel yang telah disediakan.

Alat Jumlah

Tabung Stokes 1 buah

Thermometer 1 buah

Stop Watch 1 buah

Neraca O’hauss 1 buah

Micrometer Skrup 1 buah

Bola Pejal 2 buah

Bahan Jumlah

Fluida (air, minyak,gliserin,susu) Secukupnya

91

F. Tabel Hasil Percobaan :1. Hasil Pengukuran

JenisBahan

m (kg) r (m) V

( 3) (kg.m-

3)1 2 3 1 2 3

Kelereng

Jenis Fluida m (kg)(kg.m-3)

T0 T

1. Air2. Air + susu3. Minyak4 Oli

2. Analisis DataJenis fluida : Air

Pengukuranke -

s (m) t (s) v(m/s) (N.m-2.s)

F (N)

123

Jenis fluida :Air + susu

Pengukuranke - s (m) t (s)

v(m/s) (N.m-2.s)

F (N)

123

Jenis fluida : Minyak

Pengukuranke - s (m) t (s)

v(m/s) (N.m-2.s)

F (N)

123

Jenis fluida : Gliserin

Pengukuranke -

s (m) t (s)v

(m/s) (N.m-2.s)F (N)

12

92

3

G. Kesimpulan :……………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

H. Evaluasi:1. Berikan contoh penerapan dari viskositas dalam kehidupan sehari-hari !

2. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi viskositas zat cair ?

93

INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

No Nama Siswa Kerjasama

Santun Toleran Proaktif Bijaksana JumlahSkor

Nilai

Rubrik Penilaian :

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolomsesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu:

- Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan.- Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan.- Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan.- Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan.Penilaian sikap untuk setiap siswa dapat menggunakan rumus dan predikat berikut:

Format Penilaian :

Nilai = x 100

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100

Baik (B) 70 < B < 79

Cukup (C) 60 < C < 69

Kurang (K) < 60

94

INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK

No. Nama

Aspek yang dinilai

SkorKeterampilanBertanya

KeterampilanMelakukanPercobaan

KeterampilanMenjelaskan

1.2.3.4.5.

Rubrik :

No. Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian1. Keterampilan Bertanya 5. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai

dengan materi yang sedang dipelajari.6. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan

materi yang sedang dipelajari2. Keterampilan Memaparkan

Konsep Fisika5. Tidak dapat memaparkan konsep fisika

dengan benar6. Dapat memaparkan konsep fisika dengan

benar

Format penilaian :

Skor maksimal = 2 x 2 = 4

Nilai = 100Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100

Baik (B) 70 < B < 79

Cukup (C) 60 < C < 69

Kurang (K) < 60

95

Lampiran A.2RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas Eksperimen

Sekolah : SMA Negeri 5 DepokMata Pelajaran : FisikaMateri Pokok : Fluida StatisKelas/Semester : X / 2Alokasi Waktu : 3 x 45 menitPertemuan ke - : 1

A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) danmenunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsadalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalammenempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dankejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, danmampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar3.7.4 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida

untuk mempermudah suatu pekerjaan

C. Indikator1. Menguraikan sifat-sifat fluida2. Mengkonstruksi hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh gaya3. Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal4. Memformulasikan hukum dasar tekanan hidrostatis, tekanan atmosfer fluida dan

prinsip Pascal

D. Tujuan Pembelajaran

Setelah selesai proses pembelajaran (berdiskusi tentang karakteristik fluida, tekananhidrostatis serta hukum pascal dari berbagai fakta) siswa diharapkan mampu:

1. Menguraikan sifat-sifat fluida2. Mengkonstruksi hubungan gaya, tekanan dan luas yang dikenai oleh gaya

96

3. Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis dan prinsip Pascal4. Memformulasikan hukum dasar tekanan hidrostatis, tekanan atmosfer fluida dan

prinsip Pascal

E. Materi Pembelajaran

Fluida adalah zat yang memiliki kemampuan untuk mengalir, seperti zat cair dan gas. Statissendiri artinya diam. Maka fluida statis dapat diartikan sebagai fluida dalam keadaan diam.Salah satu konsep dalam fluida statis adalah tekanan, baik itu tekanan hidrostatis, tekananterukur, tekanan atmosfer dan tekanan mutlak.

Tekanan disimbolkan dengan P yang diambil dari kata Pressure, yang didefinisikansebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas. Tekanan biasa diformulasikan sebagai berikut :

=Keterangan :

P = Tekanan (N. m-2 atau Pa)F = Gaya (N)A = Luas (m2)

Tekanan hidrostatis (Ph) adalah tekanan yang disebabkan oleh fluida tak bergerak.Besarnya tekanan hidrostatis dapat diformulasikan sebagai berikut :

Ph = ρ.g.hKeterangan :

Ph = Tekanan Hidrostatis (Pa)ρ = massa jenis fluida (kg.m-3)g = Percepatan gravitasi (m.s-2)h = kedalaman fluida pada titik pengamatan dari permukaan (m)

Tekanan Mutlak (PA) pada Fluida didapatkan dari penjumlahan antara tekanan udara luarP0 dengan tekanan ukur (Pgauge) atau dalam konsep ini tekanan ukurnya adalah tekananhidrostatis. Secara matematis, tekanan mutlak diformulasikan sebagai berikut:

PA = P0 + Pgauge

PA = P0 + ρ.g.hHukum Pascal berbunyi: tekanan yang diberikan kepada fluida di dalam ruang tertutupditeruskan ke segala arah sama besar.

=F. Metode Pembelajaran

Pendekatan : SaintifikModel Pembelajaran : Aptitude Treatmment InteractionMetode Pembelajaran : Ceramah dan diskusi

97

G. Media PembelajaranLaptop, Spidol, papan tulis, Media presentasi flash player

H. Sumber PembelajaranKanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

(Kelas Rendah)

Tahapan PembelajaranLangkah-langkah Kegiatan

WaktuGuru Siswa

Pendahuluan Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran Memperhatikan guru 2 menit

Apersepsi Menggali pengetahuan siswa denganpertanyaan awal, “mengapa jika kitamenusukan kertas menggunakanpensil yang rumcing lebih cepatberlubang dibanding menggunakanpensil yang tumpul?”

Menjawab pertanyaan yangdiajukan oleh guru

2 menit

Motivasi Memuji siswa yang menjawabpertanyaan dan meluruskan jawaban

Menyajikan masalah berupapertanyaan yang mengunggahmotivasi siswa

“Pernahkah kalian berenang?Mengapa semakin dalam kitaberenang tekanannya semakinbesar?”

Memperhatikan guru

Menjawab pertanyaan yangdiajukan oleh guru

2 menit

Inti Pengelompokkansiswaberdasarkankecepatanbelajar

Mengamati

Mengarahkan siswa untuk dudukberkelompok sesuai yang telahditetapkan sebelumnya

Memberikan fenomena tentangpemasangan infus yang berkaitandengan hukum hidrostatis danfenomena aliran darah yang berkaitandengan hukum pascal

Menjelaskan materi tekananhidrostatis dan prinsip Pascal sertapenerapannya dalam kehidupansehari-hari

Siswa bergabung dengankelompoknya

Memperhatikan fenomenamengenain hukumhidrostatis dan hukumpascal

Mengamati guru yangsedang menjelaskan

40 menit

Menanya Mempersilahkan siswa untukmengajukan pertanyaan dari apa yangtelah dijelaskan oleh guru terkaittekanan hidrostatis dan prinsip Pascal

Mengajukan pertanyaan 10 menit

Treatmentpadakelompokrendah

Guru memberikan perlakuan khususpada kelompok rendah denganmemberikan pengajaran berbantuanmedia flash player

Siswa kelompok rendahmendapat perlakuan khusus

-

98

Meng-eksplorasi

Menginstruksikan denganmembimbing dan memantau siswaberdiskusi untuk melakukan kegiatanpembelajaran mengenai hukumhidrostatis dan hukum pascal

Mempersilahkan siswa untuk salingmengemukakan jawaban terkait padasoal diskusi sesama temansekelompoknya

Membaca soal diskusi danmencari tahu jawabannya

Saling mengemukakanpendapat

20 menit

Mengasosiasi

Menginstruksikan masing-masingsiswa pada kelompok rendah danmemberikan bantuan kepada siswayang mengalami hambatan melaluipemberian stimulus berupapemberian materi dengan media flashplayer tentang konsep hidrostatis danprinsip pascal untuk mengerjakanlatihan soal siswa terkait materi yangtelah dipelajari

Memperhatiakan bimbinganyang guru berikan danmengerjakan latihan soalyang diberikan guru

30 menit

Achievement Test

Memberikan soal kepada semuasiswa untuk mengecek pemahamansiswa

Seluruh siswa kelompoktinggi, sedang dan rendahmengerjakan soal yangdiberikan guru secaramandiri

-

Meng-komunikasi-kan

Meminta salah satu siswa untukmemaparkan hasil jawabannya dihadapan siswa lainnya.

Meminta siswa untuk menulisrangkuman tentang apa yang telahdipelajari

Siswa memaparkan hasiljawaban soal yang merekakerjakan di tahap asosiasi

Mencatat rangkumantentang materi yang telahdipelajari pada buku catatanmasing-masing siswa

15 menit

Penutup Kesimpulan

Membimbing siswa untukmenyimpulkan konsep tekananhidrostatis dan prinsip Pascal

Menyimpulkan konseptekanan hidrostatis danprinsip Pascal yang telahdipelajari

7 menit

Evaluasi Meminta siswa mengerjakan soalevaluasi yang terdapat pada buku teksguna membuka materi selanjutnya.

Mengadakan tambahan waktu bagikelompok rendah untuk re-teachingdan tutorial berkaitan materihidrostatis dan pascal

Mengerjakan soal evaluasi

Siswa kelompok rendahbertemu dengan guru untukmemahami pelajarankembali

10 menit

Do’a Mempersilahkan ketua kelas untukmemimpin do’a

Berdo’a bersama-sama 2 menit

(Kelas Sedang)

Tahapan PembelajaranLangkah-langkah Kegiatan

WaktuGuru Siswa

Pendahuluan Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran Memperhatikan guru 2 menit

Apersepsi Menggali pengetahuan siswa denganpertanyaan awal, “mengapa jika kitamenusukan kertas menggunakanpensil yang rumcing lebih cepat

Menjawab pertanyaan yangdiajukan oleh guru

2 menit

99

berlubang dibanding menggunakanpensil yang tumpul?”

Motivasi Memuji siswa yang menjawabpertanyaan dan meluruskan jawaban

Menyajikan masalah berupapertanyaan yang mengunggahmotivasi siswa

“Pernahkah kalian berenang?Mengapa semakin dalam kitaberenang tekanannya semakinbesar?”

Memperhatikan guru

Menjawab pertanyaan yangdiajukan oleh guru

2 menit

Inti Pengelompokkansiswaberdasarkankecepatanbelajar

Mengamati

Mengarahkan siswa untuk dudukberkelompok sesuai yang telahditetapkan sebelumnya

Memberikan fenomena tentangpemasangan infus yang berkaitandengan hukum hidrostatis danfenomena aliran darah yang berkaitandengan hukum pascal

Menjelaskan materi tekananhidrostatis dan prinsip Pascal sertapenerapannya dalam kehidupansehari-hari

Siswa bergabung dengankelompoknya

Memperhatikan fenomenamengenain hukumhidrostatis dan hukumpascal

Mengamati guru yangsedang menjelaskan

40 menit

Menanya Mempersilahkan siswa untukmengajukan pertanyaan dari apa yangtelah dijelaskan oleh guru terkaittekanan hidrostatis dan prinsip Pascal

Mengajukan pertanyaan 10 menit

Treatmentpadakelompokrendah

Guru memberikan perlakuan padakelompok sedang denganmemberikan pengajarankonvensional

Siswa kelompok rendahmendapat perlakuan khusus

-

Meng-eksplorasi

Membimbing siswa berdiskusi untukmelakukan kegiatan pembelajaranmengenai hukum hidrostatis danhukum pascal

Mempersilahkan siswa untuk salingmengemukakan jawaban terkait padasoal diskusi sesama temansekelompoknya

Membaca soal diskusi danmencari tahu jawabannya

Saling mengemukakanpendapat

20 menit

Mengasosiasi

Menginstruksikan masing-masingsiswa pada kelompok sedang tentangkonsep hidrostatis dan prinsip pascaluntuk mengerjakan latihan soal siswaterkait materi yang telah dipelajari

Memperhatiakan bimbinganyang guru berikan danmengerjakan latihan soalyang diberikan guru

30 menit

100

Achievement Test

Memberikan soal kepada semuasiswa untuk mengecek pemahamansiswa

Seluruh siswa kelompoktinggi, sedang dan rendahmengerjakan soal yangdiberikan guru secaramandiri

-

Meng-komunikasi-kan

Meminta salah satu siswa untukmemaparkan hasil jawabannya dihadapan siswa lainnya.

Meminta siswa untuk menulisrangkuman tentang apa yang telahdipelajari

Siswa memaparkan hasiljawaban soal yang merekakerjakan di tahap asosiasi

Mencatat rangkumantentang materi yang telahdipelajari pada buku catatanmasing-masing siswa

15 menit

Penutup Kesimpulan

Membimbing siswa untukmenyimpulkan konsep tekananhidrostatis dan prinsip Pascal

Menyimpulkan konseptekanan hidrostatis danprinsip Pascal yang telahdipelajari

7 menit

Evaluasi Meminta siswa mengerjakan soalevaluasi yang terdapat dimodul gunamembuka materi selanjutnya.

Mengerjakan soal evaluasiyang terdapat dalam modul

10 menit

Do’a Mempersilahkan ketua kelas untukmemimpin do’a

Berdo’a bersama-sama 2 menit

(Kelas Tinggi)

Tahapan PembelajaranLangkah-langkah Kegiatan

WaktuGuru Siswa

Pendahuluan Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran Memperhatikan guru 2 menit

Apersepsi Menggali pengetahuan siswa denganpertanyaan awal, “mengapa jika kitamenusukan kertas menggunakanpensil yang rumcing lebih cepatberlubang dibanding menggunakanpensil yang tumpul?”

Menjawab pertanyaan yangdiajukan oleh guru

2 menit

Motivasi Memuji siswa yang menjawabpertanyaan dan meluruskan jawaban

Menyajikan masalah berupapertanyaan yang mengunggahmotivasi siswa

“Pernahkah kalian berenang?Mengapa semakin dalam kitaberenang tekanannya semakinbesar?”

Memperhatikan guru

Menjawab pertanyaan yangdiajukan oleh guru

2 menit

Inti Pengelompokkansiswaberdasarkan

Mengarahkan siswa untuk dudukberkelompok sesuai yang telahditetapkan sebelumnya

Siswa bergabung dengankelompoknya

40 menit

101

kecepatanbelajar

Mengamati

Memberikan fenomena tentangpemasangan infus yang berkaitandengan hukum hidrostatis danfenomena aliran darah yang berkaitandengan hukum pascal

Menjelaskan materi tekananhidrostatis dan prinsip Pascal sertapenerapannya dalam kehidupansehari-hari

Memperhatikan fenomenamengenain hukumhidrostatis dan hukumpascal

Mengamati guru yangsedang menjelaskan

Menanya Mempersilahkan siswa untukmengajukan pertanyaan dari apa yangtelah dijelaskan oleh guru terkaittekanan hidrostatis dan prinsip Pascal

Mengajukan pertanyaan 10 menit

Treatmentpadakelompoktinggi

Guru memberikan perlakuan padakelompok tinggi dengan memberikanmodul sekolah agar belajar secaramandiri

Siswa kelompok tinggimendapat perlakuan

-

Meng-eksplorasi

Menginstruksikan dan memantausiswa berdiskusi untuk mempelajarisecara mandiri mengenai hukumhidrostatis dan hukum pascal

Mempersilahkan siswa untuk salingmengemukakan jawaban terkait soaldiskusi sesama temansekelompoknya

Membaca soal diskusi danmencari tahu jawabannya

Saling mengemukakanpendapat

20 menit

Mengasosiasi

Menginstruksikan masing-masingsiswa pada kelompok tinggi untukmengerjakan soal terkait konsephidrostatis dan prinsip pascal

Memperhatiakan instruksiyang guru berikan danmengerjakan latihan soalyang diberikan guru

30 menit

Achievement Test

Memberikan soal kepada semuasiswa untuk mengecek pemahamansiswa

Seluruh siswa kelompoktinggi, sedang dan rendahmengerjakan soal yangdiberikan guru secaramandiri

-

Meng-komunikasi-kan

Meminta salah satu siswa untukmemaparkan hasil jawabannya dihadapan siswa lainnya.

Meminta siswa untuk menulisrangkuman tentang apa yang telahdipelajari

Siswa memaparkan hasiljawaban soal yang merekakerjakan di tahap asosiasi

Mencatat rangkumantentang materi yang telahdipelajari pada buku catatanmasing-masing siswa

15 menit

Penutup Kesimpulan

Membimbing siswa untukmenyimpulkan konsep tekananhidrostatis dan prinsip Pascal

Menyimpulkan konseptekanan hidrostatis danprinsip Pascal yang telahdipelajari

7 menit

Evaluasi Meminta siswa mengerjakan soalevaluasi yang terdapat dimodul gunamembuka materi selanjutnya.

Mengerjakan soal evaluasiyang terdapat dalam modul

10 menit

102

Do’a Mempersilahkan ketua kelas untukmemimpin do’a

Berdo’a bersama-sama 2 menit

J. Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian Tes tertulis (kognitif)

Tes tertulis dalam modul android sebanyak 3 butir soal pilihan ganda (terlampir)

2. Penilaian Proses (afektif)

Penilaian diambil dari pengamatan guru terhadap kegiatan peserta didik dalam

melakukan diskusi. (terlampir)

Depok, Mei 2016

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Hotma Manik, S. Pd Maisya Anjani

NIP. NIM. 1111016300049

103

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIFFluida Statis Pertemuan 1

Jawablah pertanyaan ini!No. Soal Jawaban Skor

1.Sebuah kursi bermassa 5,6 kg memiliki empatkaki. Luas penampang tiap kakinya 2 x 10-3 m2.Berapakah tekanan kursi terhadap lantai? (g =10 m/s2)

a. 7 x 10-3 Pab. 7 x 103 Pac. 14 x 10-3 Pad. 28 x 103 Pae. 56 x 103 Pa

Jawaban : BDiketahui : m = 5,6 kg

A = 2 x 10-3 m2

Ditanya : P…. ?Penyelesaian :*F = m.gF = 5,6 x 10 = 56 N Luas alas tiap kaki kursi 2 x 10-3 m2, maka luas ke

empat kakiA = (4)( 2 x 10-3 m2) = 8 x 10-3 m2

P = = = 7 x 10 Pa

1

2. Seekor ikan menyelam di air laut ( = 920kg/m3) mengalami tekanan hidrostatis dua kalitekanan atmosfer. Berapakah kedalam ikantersebut?(1 atm = 1,01 x 105 Pa, g = 10 m/s2 )

a. 10,9 mb. 17,2 mc. 22,0 md. 32,9 me. 43,9 m

Jawaban : CDiketahui : = 920 kg/m3

Patm = 1,01 x 105 PaDitanya : h…. ?Penyelesaian : Ph = 2 atm = 2,02 x 105 PaPh = . . ℎh = =

,( )( ) = 22 m

1

3. Sebuah dongkrak hidrolik dengan penampangyang berdiameter 3 cm dan 120 cm. berapakahgaya minimum yang harus dikerjakan padapenampang kecil dongkrak tersebut untukmengangkat mobil yang beratnya 8000 N?

a. 0,2 Nb. 5 Nc. 60 Nd. 128 Ne. 200 N

Jawaban : BDiketahui : = 3 cm= 120 cm= 8000 NDitanya : …. ?Penyelesaian :== 1203 = 40

= = = 5 N

1

Total 3

Penilaian:

Nilai = x 100

104

INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

No NamaKerjasama Santun Toleran Proaktif Bijaksana

JumlahSkor Nilai

12345

Rubrik Penilaian :

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolomsesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu:

- Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan.- Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan.- Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan.- Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan.Penilaian sikap untuk setiap siswa dapat menggunakan rumus dan predikat berikut:

Format Penilaian :

Nilai = x 100

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100

Baik (B) 70 < B < 79

Cukup (C) 60 < C < 69

Kurang (K) < 60

105

INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK

No. Nama

Aspek yang dinilai

SkorKeterampilanBertanya

KeterampilanMelakukanPercobaan

KeterampilanMenjelaskan

1.2.3.4.5.

Rubrik :

No. Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian1. Keterampilan Bertanya 7. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai

dengan materi yang sedang dipelajari.8. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan

materi yang sedang dipelajari2. Keterampilan Memaparkan

Konsep Fisika7. Tidak dapat memaparkan konsep fisika

dengan benar8. Dapat memaparkan konsep fisika dengan

benar

Format penilaian :

Skor maksimal = 2 x 2 = 4

Nilai = 100Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100

Baik (B) 70 < B < 79

Cukup (C) 60 < C < 69

Kurang (K) < 60

106

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Kelas Eksperimen

Sekolah : SMA Negeri 5 DepokMata Pelajaran : FisikaMateri Pokok : Fluida StatisKelas/Semester : X / 2Alokasi Waktu : 3 x 45 menitPertemuan ke - : 2

A. Kompetensi IntiKI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) danmenunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsadalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalammenempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dankejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, danmampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

3.7.5 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalamkehidupan sehari-hari

4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluidauntuk mempermudah suatu pekerjaan

C. Indikator1. Menjelaskan konsep Hukum Archimedes2. Memformulasikan persamaan hukum Archimedes3. Menyebutkan syarat terapung, melayang dan tenggelam4. Menganalisis berbagai contoh aplikasi Archimedes dalam kehidupan sehari-hari5. Melakukan percobaan mengenai terapung, melayang dan tenggelam.

D. Tujuan PembelajaranSetelah selesai proses pembelajaran (berdiskusi prinsip Archimedes dari berbagai fakta dan

melakukan beberapa eksperimen) siswa diharapkan mampu:1. Menjelaskan konsep Hukum Archimedes2. Memformulasikan persamaan hukum Archimedes3. Menyebutkan syarat terapung, melayang dan tenggelam

107

4. Menganalisis berbagai contoh aplikasi Archimedes dalam kehidupan sehari-hari5. Melakukan percobaan mengenai terapung, melayang dan tenggelam.

E. Materi Pembelajaran

Menurut prinsip Archimedes, jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair sebagian atauseluruhnya, benda tersebut akan mengalami gaya ke atas sebesar berat zat cair yangdipindahkannya. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:

F = ρ .g.VKeterangan :

F = gaya angkat keatas yang disebabkan oleh benda (N)ρ = massa jenis benda / kerapatan benda (kg.m/s2)g = gaya gravitasi (m/s2)V = volume benda (m3)

Gambar 1 : Percobaan Hukum Archimedes

3. Benda dalam zat cair terdiri dari tiga keadaan, yaitu:d. Mengapung:- Massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis fluida ( < )

- Gaya ke atas sama dengan gaya berat bendae. Melayang:- Massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida ( = )

- Gaya berat benda sama dengan gaya ke atas zat cair pada bendaf. Tenggelam- Massa jenis benda lebih besar dari massa jenis fluida ( > )

- Gaya ke atas lebih kecil dari gaya berat benda

Gambar 2 : Tiga Keadaan Hukum Archimedes

4. Penerapan gaya apungKapal laut, galangan kapal, balon udara, hidrometer.

108

F. Metode PembelajaranPendekatan : SaintifikModel Pembelajaran : Aptitude Treatment InteractionMetode Pembelajaran : Ceramah, diskusi dan tanya jawab

G. Media PembelajaranLaptop, proyektor, spidol, papan tulis, Media persentasi flash player

H. Sumber PembelajaranKanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

(Kelas Rendah)

Tahapan PembelajaranLangkah-langkah Kegiatan

WaktuGuru Siswa

Pendahuluan Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran Memperhatikan guru 2 menit

Apersepsi Menggali pengetahuan siswa denganpertanyaan awal, ”mengapa jikasebuah besi dicelupkan ke dalam airakan tenggelam, sedangkan kapallaut yang terbuat dari besi tidaktenggelam?”

Menjawab pertanyaanyang diajukan oleh guru

2 menit

Motivasi Memuji siswa yang menjawabpertanyaan dan meluruskan jawaban

Menyajikan masalah berupapertanyaan yang mengunggahmotivasi siswa

“Bagaimana sistem kerja kapalselam? Sehingga bisa tenggelam,melayang dan mengapung?”

Memperhatikan guru

Menjawab pertanyaanyang diajukan oleh guru

2 menit

Inti Pengelompokkansiswaberdasarkankecepatanbelajar

Mengamati

Mengarahkan siswa untuk dudukberkelompok sesuai pertemuansebelumnya

Memberikan fenomena tentang 3keadaan benda dalam fluida

Menjelaskan materi prinsipArchimedes serta penerapannyadalam kehidupan sehari-hari

Siswa bergabung dengankelompoknya

Memperhatikanfenomena mengenaiprinsip Archimedes

Mengamati guru yangsedang menjelaskan

40 menit

Menanya Mempersilahkan siswa untukmengajukan pertanyaan dari apa yang Mengajukan pertanyaan

20 menit

109

telah didiskusikan terkait pertanyaandiskusi yang terdapat dalam materiprinsip Archimedes

Treatmentpadakelompokrendah

Guru memberikan perlakuan khususpada kelompok rendah denganmemberikan pengajaran berbantuanmedia flash player

Siswa kelompok rendahmendapat perlakuankhusus

Meng-eksplorasi

Menginstruksikan denganmembimbing dan memantau siswauntuk melakukan kegiatanpembelajaran mengenai prinsipArchimedes

Mempersilahkan siswa untuk salingmengemukakan jawaban terkait soaldiskusi sesama temansekelompoknya

Mengikuti instruksi yangdiberikan guru

Saling mengemukakanpendapat

20 menit

Mengasosiasi

Menginstruksikan masing masing

siswa pada kelompok rendah, dan

memberikan bantuan kepada siswa

yang mengalami hambatan melalui

pemberian stimulus berupa

pemberian materi dengan media

flash player mengenai pengenalan

tentang hukum Archiemedes,

keadaan suatu benda saat tercelup di

fluida untuk mengerjakan soal pada

handout

Memperhatikan instruksiyang diberikan guru danmengerjakan sertamembahas soal-soal

15 menit

Achievement Test

Memberikan soal kepada semuasiswa untuk mengecek peahamansiswa

Seluruh siswa kelompoktinggi, sedang danrendah mengerjakan soalyang diberikan gurusecara mandiri

-

Meng-komunikasi-kan

Meminta salah satu siswa untukmemaparkan hasil jawabannya dihadapan siswa lainnya.

Meminta siswa untuk menulisrangkuman tentang apa yang telahdipelajari

Siswa memaparkan hasiljawaban soal yangmereka kerjakan di tahapasosiasi

Mencatat rangkumantentang materi yang telahdipelajari pada bukucatatan masing-masingsiswa

15 menit

Penutup Kesimpulan

Membimbing siswa untukmenyimpulkan prinsip Archimedes

Menyimpulkan prinsipArchimedes yang telahdipelajari

4 menit

110

Evaluasi Meminta siswa mengerjakan soalevaluasi yang terdapat di buku tekspelajaran membuka materiselanjutnya.

Mengadakan tambahan waktu bagikelompok rendah untuk re-teachingdan tutorial berkaitan materi prinsipArchimedes

Mengerjakan soalevaluasi yang terdapatdalam buku teks

Siswa kelompok rendahbertemu dengan guruuntuk memahamipelajaran kembali

10 menit

Do’a Mempersilahkan ketua kelas untukmemimpin do’a

Berdo’a bersama-sama 2 menit

(Kelas Sedang)

Tahapan PembelajaranLangkah-langkah Kegiatan

WaktuGuru Siswa

Pendahuluan Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran Memperhatikan guru 2 menit

Apersepsi Menggali pengetahuan siswa denganpertanyaan awal, ”mengapa jikasebuah besi dicelupkan ke dalam airakan tenggelam, sedangkan kapallaut yang terbuat dari besi tidaktenggelam?”

Menjawab pertanyaanyang diajukan oleh guru

2 menit

Motivasi Memuji siswa yang menjawabpertanyaan dan meluruskan jawaban

Menyajikan masalah berupapertanyaan yang mengunggahmotivasi siswa

“Bagaimana sistem kerja kapalselam? Sehingga bisa tenggelam,melayang dan mengapung?”

Memperhatikan guru

Menjawab pertanyaanyang diajukan oleh guru

2 menit

Inti Pengelompokkansiswaberdasarkankecepatanbelajar

Mengamati

Mengarahkan siswa untuk dudukberkelompok sesuai pertemuansebelumnya

Memberikan fenomena tentang 3keadaan benda dalam fluida

Menjelaskan materi prinsipArchimedes serta penerapannyadalam kehidupan sehari-hari

Siswa bergabung dengankelompoknya

Memperhatikanfenomena mengenaiprinsip Archimedes

Mengamati guru yangsedang menjelaskan

40 menit

Menanya Mempersilahkan siswa untukmengajukan pertanyaan dari apa yangtelah didiskusikan terkait pertanyaandiskusi yang terdapat dalam materiprinsip Archimedes

Mengajukan pertanyaan

20 menit

111

Treatmentpadakelompoksedang

Guru memberikan perlakuan padakelompok sedang, denganmemberikan pengajaan konvensional

Siswa kelompok sedangmendapat perlakuan

-

Meng-eksplorasi

Menginstruksikan denganmembimbing dan memantau siswauntuk melakukan kegiatanpembelajaran mengenai prinsipArchimedes

Mempersilahkan siswa untuk salingmengemukakan jawaban terkait soaldiskusi sesama temansekelompoknya

Mengikuti instruksi yangdiberikan guru

Saling mengemukakanpendapat

20 menit

Mengasosiasi

Menginstruksikan masing masing

siswa pada kelompok sedang tentang

konsep hukum Archiemedes,

keadaan suatu benda saat tercelup di

fluida untuk mengerjakan soal

terkait pada materi yang telah

dipelajari

Memperhatikan instruksiyang diberikan guru danmengerjakan sertamembahas soal-soal

15 menit

Achievement Test

Memberikan soal kepada semuasiswa untuk mengecek peahamansiswa

Seluruh siswa kelompoktinggi, sedang danrendah mengerjakan soalyang diberikan gurusecara mandiri

-

Meng-komunikasi-kan

Meminta salah satu siswa untukmemaparkan hasil jawabannya dihadapan siswa lainnya.

Meminta siswa untuk menulisrangkuman tentang apa yang telahdipelajari

Siswa memaparkan hasiljawaban soal yangmereka kerjakan di tahapasosiasi

Mencatat rangkumantentang materi yang telahdipelajari pada bukucatatan masing-masingsiswa

15 menit

Penutup Kesimpulan

Membimbing siswa untukmenyimpulkan prinsip Archimedes

Menyimpulkan prinsipArchimedes yang telahdipelajari

4 menit

Evaluasi Meminta siswa mengerjakan soalevaluasi yang terdapat di buku tekspelajaran membuka materiselanjutnya.

Mengerjakan soalevaluasi yang terdapatdalam buku teks

10 menit

Do’a Mempersilahkan ketua kelas untukmemimpin do’a

Berdo’a bersama-sama 2 menit

(Kelas Tinggi)

Tahapan PembelajaranLangkah-langkah Kegiatan

WaktuGuru Siswa

112

Pendahuluan Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran Memperhatikan guru 2 menit

Apersepsi Menggali pengetahuan siswa denganpertanyaan awal, ”mengapa jikasebuah besi dicelupkan ke dalam airakan tenggelam, sedangkan kapallaut yang terbuat dari besi tidaktenggelam?”

Menjawab pertanyaanyang diajukan oleh guru

2 menit

Motivasi Memuji siswa yang menjawabpertanyaan dan meluruskan jawaban

Menyajikan masalah berupapertanyaan yang mengunggahmotivasi siswa

“Bagaimana sistem kerja kapalselam? Sehingga bisa tenggelam,melayang dan mengapung?”

Memperhatikan guru

Menjawab pertanyaanyang diajukan oleh guru

2 menit

Inti Pengelompokkansiswaberdasarkankecepatanbelajar

Mengamati

Mengarahkan siswa untuk dudukberkelompok sesuai pertemuansebelumnya

Memberikan fenomena tentang 3keadaan benda dalam fluida

Menjelaskan materi prinsipArchimedes serta penerapannyadalam kehidupan sehari-hari

Siswa bergabung dengankelompoknya

Memperhatikanfenomena mengenaiprinsip Archimedes

Mengamati guru yangsedang menjelaskan

40 menit

Menanya Mempersilahkan siswa untukmengajukan pertanyaan dari apa yangtelah didiskusikan terkait pertanyaandiskusi yang terdapat dalam materiprinsip Archimedes

Mengajukan pertanyaan

20 menit

Treatmentpadakelompoktinggi

Guru memberikan perlakuan padakelompok tinggi, denganmemberikan modul sekolah agarbelajar secara mandiri

Siswa kelompok tinggimendapat perlakuan

Meng-eksplorasi

Menginstruksikan dan memantausiswa berdiskusi untuk melakukankegiatan pembelajaran mengenaiprinsip Archimedes

Mempersilahkan siswa untuk salingmengemukakan jawaban terkait soaldiskusi sesama temansekelompoknya

Mengikuti instruksi yangdiberikan guru

Saling mengemukakanpendapat

20 menit

Mengasosiasi

Menginstruksikan masing masing

siswa pada kelompok tinggi untuk

mengerjakan soal hukum

Memperhatikan instruksiyang diberikan guru danmengerjakan sertamembahas soal-soal

15 menit

113

Archiemedes, keadaan suatu benda

saat tercelup di fluida untuk

mengerjakan soal terkait pada materi

yang telah dipelajari

Achievement Test

Memberikan soal kepada semuasiswa untuk mengecek peahamansiswa

Seluruh siswa kelompoktinggi, sedang danrendah mengerjakan soalyang diberikan gurusecara mandiri

-

Meng-komunikasi-kan

Meminta salah satu siswa untukmemaparkan hasil jawabannya dihadapan siswa lainnya.

Meminta siswa untuk menulisrangkuman tentang apa yang telahdipelajari

Siswa memaparkan hasiljawaban soal yangmereka kerjakan di tahapasosiasi

Mencatat rangkumantentang materi yang telahdipelajari pada bukucatatan masing-masingsiswa

15 menit

Penutup Kesimpulan

Membimbing siswa untukmenyimpulkan prinsip Archimedes

Menyimpulkan prinsipArchimedes yang telahdipelajari

2 menit

Evaluasi Meminta siswa mengerjakan soalevaluasi yang terdapat di buku tekspelajaran membuka materiselanjutnya.

Mengerjakan soalevaluasi yang terdapatdalam buku teks

10 menit

Do’a Mempersilahkan ketua kelas untukmemimpin do’a

Berdo’a bersama-sama 2 menit

J. Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian Tes tertulis (kognitif)

Tes tertulis dalam modul android sebanyak 3 butir soal pilihan ganda (terlampir)

2. Penilaian Proses (afektif)

Penilaian diambil dari pengamatan guru terhadap kegiatan peserta didik dalam

melakukan diskusi.

Depok, Mei 2016

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Hotma Manik, S. Pd Maisya Anjani

NIP. NIM:1111016300049

114

INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIFFluida Statis Pertemuan 2

Jawablah pertanyaan ini!No. Soal Jawaban Skor

1. 11.

Sebuah benda tercelup sebagian dalam cairan yang memilikimassa jenis 0,75 gr/cm3 seperti ditunjukkan oleh gambar berikut!

Jika volume benda yang tercelup adalah 0,8 dari volume totalnya,tentukan massa jenis benda tersebut!

a. 0,50 gr/cm3 d. 0,75 gr/cm3

b. 0,60 gr/cm3 e. 0,85 gr/cm3

c. 0,65 gr/cm3

Jawaban : BDiketahui : f = 0,75 gr/cm3

Vf = 0,8 Vtot

Ditanya : benda …. ?Penyelesaian :

1

2. Seorang anak memasukkan benda M bermassa 500 gram kedalam sebuah gelas berpancuran berisi air, air yang tumpahditampung dengan sebuah gelas ukur seperti terlihat pada gambarberikut: (g = 10 m/s2)

Ttentukan berat semu benda di dalam air!a. 1 N d. 4 Nb. 2 N e. 5 Nc. 3 N

Jawaban : CDiketahui : = 1000 kg/m3

mb = 500 g = 0,5 kgmf = 200 g = 0,2 kgg = 10 m/s2

Ditanya : Wf…. ?Penyelesaian :

1

3. Diketahui massa jenis air 1.000 kg/m3 dan gravitasi bumi 9,8m/s2. Jika ada benda yang tercelup ke dalam air tersebut denganvolume benda yang tercelup 20 m3, maka berapakah gaya tekanke atasnya?

a. 196.103 Nb. 196.102 Nc. 196.104 Nd. 196.105 Ne. 196.10-3 N

Jawaban : ADiketahui :g = 9,8 m/s2

ρc = 1.000 kg/m3Vc = 20 m3

Ditanya : …. ?Penyelesaian :Fa = ρc × Vc × g

= 1.000 × 20 × 9,8= 196.103 N

1

Total 3Penilaian:

Nilai = x 100

115

INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

No Nama Siswa Kerjasama

Santun Toleran Proaktif Bijaksana JumlahSkor

Nilai

Rubrik Penilaian :

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolomsesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu:

- Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan.- Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan.- Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan.- Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan.Penilaian sikap untuk setiap siswa dapat menggunakan rumus dan predikat berikut:

Format Penilaian :

Nilai = x 100

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100

Baik (B) 70 < B < 79

Cukup (C) 60 < C < 69

Kurang (K) < 60

116

INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK

No. Nama

Aspek yang dinilai

SkorKeterampilanBertanya

KeterampilanMelakukanPercobaan

KeterampilanMenjelaskan

1.2.3.4.5.

Rubrik :

No. Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian1. Keterampilan Bertanya 9. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai

dengan materi yang sedang dipelajari.10. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan

materi yang sedang dipelajari2. Keterampilan Memaparkan

Konsep Fisika9. Tidak dapat memaparkan konsep fisika

dengan benar10. Dapat memaparkan konsep fisika dengan

benar

Format penilaian :

Skor maksimal = 2 x 2 = 4

Nilai = 100Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100

Baik (B) 70 < B < 79

Cukup (C) 60 < C < 69

Kurang (K) < 60

117

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)Kelas Eksperimen

Sekolah : SMA Negeri 5 DepokMata Pelajaran : FisikaMateri Pokok : Fluida StatisKelas/Semester : X / 2Alokasi Waktu : 3 x 45 menitPertemuan ke - : 3

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) danmenunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsadalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalammenempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dankejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yangspesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, danmampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar3.7.6 Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

4.7 Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluidauntuk mempermudah suatu pekerjaan

C. Indikator1. Menjelaskan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.2. Memformulasikan tegangan permukaan zat cair, kapilaritas dan gaya gesek fluida

kental.3. Memahami peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam kehidupan

sehari-hari.4. Melakukan percobaan aplikasi tegangan permukaan

D. Tujuan PembelajaranSetelah selesai proses pembelajaran (berdiskusi tentang tegangan permukaan, kapilaritas

dan viskositas dari berbagai fakta dan melakukan beberapa eksperimen) siswa diharapkanmampu:

1. Menjelaskan konsep tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas.2. Memformulasikan tegangan permukaan zat cair, kapilaritas dan gaya gesek fluida

kental.

118

3. Memahami peristiwa tegangan permukaan, kapilaritas dan viskositas dalam kehidupansehari-hari.

4. Melakukan percobaan aplikasi tegangan permukaan

E. Materi PembelajaranTegangan Permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk

menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.Secaramatematis, tegangan permukaan dituliskan sebagai berikut:γ =

Keterangan :γ = Tegangan Permukaan (N/m)F = Gaya permukaan (N)d = Panjang permukaan (m)

Kapilaritas adalah gejala naik turunnya permukaan zat cair di dalam pembuluh yangsempit (pipa kapiler).

Gambar kenaikkan (A) dan penurunan (B) permukaan zat cair

Ketinggian zat cair dalam suatu pipa kapiler, dirumuskan sebagai berikut:

h =

Keterangan:h = ketinggian (m)

= tegangan permukaan (Nm-1)= sudut yang dibentuk oleh kelengkungan permukaan zat cair dengan dinding tabung= massa jenis (kg.m-3)

g = percepatan gravitasi (m.s-2)r = jari-jari dalam pipa kapiler (m)

Viskositas Pengertian viskositas fluida (zat cair): adalah gesekan yang ditimbulkan oleh

fluida yang bergerak, atau benda padat yang bergerak didalam fluida. Besarnya gesekan ini

biasa juga disebut sebagai derajat kekentalan zat cair.

Hukum Stokes untuk fluida kental; F = 6Keterangan :

Fs = Gaya Stokes

119

= jari- jari bola (m)

= nilai viskositas (Pa.s)

= kecepatan terminal (m.s-1)

Kecepatan terminal dalam konteks percobaan pengukuran kekentalan zat cair. Sebuah

kelereng yang dijatuhkan dalam larutan kental suatu saat akan mengalami kecepatan terbesar

dan tetap, kecepatan ini dinamakan kecepatan terminal.= 29 −Keterangan:

= kecepatan terminal (m.s-1)

= jari- jari bola (m)

= nilai viskositas (Pa.s)

= kecepatan terminal (m.s-1)

= massa jenis benda (kg.m-3)

= massa jenis fluida (kg.m-3)

F. Metode PembelajaranPendekatan : Pendekatan SaintifikModel Pembelajaran : Aptitude Treatment InteractionMetode Pembelajaran : Ceramah, diskusi dan eksperimen

G. Media PembelajaranLaptop, Spidol, papan tulis, Media persentasi flash player

H. Sumber PembelajaranKanginan Marthen. 2013. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

Lembar kerja siswa

I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

(Kelas Rendah)

Tahapan PembelajaranLangkah-langkah Kegiatan

WaktuGuru Siswa

Pendahuluan Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran Memperhatikan guru 2 menit

Apersepsi Menggali pengetahuan siswa denganpertanyaan awal, ”mengapa mencucidengan air hangat menghasilkancucian yang lebih bersih daripadadengan air dingin?”

Menjawab pertanyaanyang diajukan oleh guru

2 menit

Motivasi Memuji siswa yang menjawabpertanyaan

Memperhatikan guru 2 menit

120

Inti Pengelompokkansiswaberdasarkankecepatanbelajar

Mengamati

Mengarahkan siswa untuk dudukberkelompok sesuai pertemuansebelumnya

Membagi siswa kelompok rendahmasing-masing kelompok berjumlah3 orang

Menjelaskan materi prinsip teganganpermukaan, kapilaritas dan viskositasserta penerapannya dalam kehidupansehari-hari dengan media flash player

Siswa bergabung dengankelompoknya

Membentuk kelompokdengan jumlah 3 orang

Mengamati guru yangsedang menjelaskan

30 menit

Menanya Mempersilahkan siswa untukmengajukan pertanyaan dari apa yangtelah didiskusikan terkait pertanyaandiskusi

Mengajukan pertanyaan20 menit

Treatmentpadakelompokrendah

Guru memberikan perlakuan khususpada kelompok rendah denganmemberikan pengajaran berbantuanmedia flash player

Siswa kelompok rendahmendapat perlakuankhusus

Meng-eksplorasi

Menginstruksikan denganmembimbing dan memantau siswauntuk melakukan percobaan terkaitperistiwa tegangan permukaan,kapilaritas dan viskositas

Melakukan percobaantentang peristiwa teganganpermukaan

30 menit

Mengasosiasi

Menginstruksikan siswa kelompokrendah dan membantu apabila siswamengalami hambatan untukmengerjakan lembar kegiatan siswaterkait percobaan yang telahdilakukan dan mendiskusikannyabersama kelompoknya

Mengikuti instruksi danmengerjakan danmembahas soal-soal yangterdapat dalam lembarkerja siswa

15 menit

Achievement test

Memberikan soal kepada semuasiswa untuk mengecek pemahamansiswa

Seluruh siswa kelompoktinggi, sedang dan rendahmengerjakan soal yangdiberikan guru secaramandiri

Meng-komunikasi-kan

Menyimpulkan hasil percobaan yangtelah dilakukan dan mengkaitkannyadengan materi yang telah diterangkanoleh guru

Meminta siswa untuk menulisrangkuman tentang apa yang telahdipelajari

Kelompok yang ditunjukagar maju untukmempresentasikan hasilpercobaan yang telahdilakukan

Mencatat rangkumantentang materi yang telahdipelajari pada bukucatatan masing-masingsiswa

15 menit

Penutup Kesimpulan

Membimbing siswa untukmenyimpulkan konsep prinsiptegangan permukaan, kapilaritas danviskositas.

Menyimpulkan prinsiptegangan permukaan,kapilaritas dan viskositasyang telah dipelajari

4 menit

121

Evaluasi Meminta siswa mengerjakan soalevaluasi yang terdapat di buku teks

Mengerjakan soal evaluasiyang terdapat dalam bukuteks

10 menit

Do’a Mempersilahkan ketua kelas untukmemimpin do’a

Berdo’a bersama-sama 2 menit

(Kelas Sedang)

Tahapan PembelajaranLangkah-langkah Kegiatan

WaktuGuru Siswa

Pendahuluan Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran Memperhatikan guru 2 menit

Apersepsi Menggali pengetahuan siswa denganpertanyaan awal, ”mengapa mencucidengan air hangat menghasilkancucian yang lebih bersih daripadadengan air dingin?”

Menjawab pertanyaanyang diajukan oleh guru

2 menit

Motivasi Memuji siswa yang menjawabpertanyaan

Menyajikan masalah berupapertanyaan yang mengunggahmotivasi siswa

“Bagaimana sistem kerja kapalselam? Sehingga bisa tenggelam,melayang dan mengapung?”

Memperhatikan guru

Menjawab pertanyaanyang diajukan oleh guru

2 menit

Inti Pengelompokkansiswaberdasarkankecepatanbelajar

Mengamati

Mengarahkan siswa untuk dudukberkelompok sesuai pertemuansebelumnya

Membagi siswa kelompok rendahmasing-masing kelompok berjumlah3 orang

Menjelaskan materi prinsip teganganpermukaan, kapilaritas dan viskositasserta penerapannya dalam kehidupansehari-hari

Siswa bergabung dengankelompoknya

Membentuk kelompokdengan jumlah 3 orang

Mengamati guru yangsedang menjelaskan

30 menit

Menanya Mempersilahkan siswa untukmengajukan pertanyaan dari apa yangtelah didiskusikan terkait pertanyaandiskusi

Mengajukan pertanyaan20 menit

Treatmentpadakelompoksedang

Guru memberikan perlakuan padakelompok sedang denganmemberikan pembelajarankonvensional

Siswa kelompok sedangmendapat perlakuan

-

Meng-eksplorasi

Menginstruksikan denganmembimbing dan memantau siswauntuk melakukan percobaan terkaitperistiwa tegangan permukaan,kapilaritas dan viskositas

Mempersilahkan siswa untuk salingmengemukakan jawaban terkait soal

Melakukan percobaantentang peristiwa teganganpermukaan kapilaritas danviskositas

30 menit

122

diskusi sesama temansekelompoknya

Saling mengemukakanpendapat

Mengasosiasi

Menginstruksikan masing-masingsiswa kelompok sedang danmembantu apabila siswa mengalamihambatan untuk mengerjakan lembarkegiatan siswa terkait percobaanyang telah dilakukan danmendiskusikannya bersamakelompoknya

Mengikuti instruksi danmengerjakan danmembahas soal-soal yangterdapat dalam lembarkerja siswa

15 menit

Achievement test

Memberikan soal kepada semuasiswa untuk mengecek pemahamansiswa

Seluruh siswa kelompoktinggi, sedang dan rendahmengerjakan soal yangdiberikan guru secaramandiri

Meng-komunikasi-kan

Menyimpulkan hasil percobaan yangtelah dilakukan dan mengkaitkannyadengan materi yang telah diterangkanoleh guru

Meminta siswa untuk menulisrangkuman tentang apa yang telahdipelajari

Kelompok yang ditunjukagar maju untukmempresentasikan hasilpercobaan yang telahdilakukan

Mencatat rangkumantentang materi yang telahdipelajari pada bukucatatan masing-masingsiswa

15 menit

Penutup Kesimpulan

Membimbing siswa untukmenyimpulkan konsep prinsiptegangan permukaan, kapilaritas danviskositas.

Menyimpulkan prinsiptegangan permukaan,kapilaritas dan viskositasyang telah dipelajari

2 menit

Evaluasi Meminta siswa mengerjakan soalevaluasi yang terdapat di buku teks

Mengerjakan soal evaluasiyang terdapat dalam bukuteks

10 menit

Do’a Mempersilahkan ketua kelas untukmemimpin do’a

Berdo’a bersama-sama 2 menit

(Kelas Tinggi)

Tahapan PembelajaranLangkah-langkah Kegiatan

WaktuGuru Siswa

Pendahuluan Tujuan Menyampaikan tujuan pembelajaran Memperhatikan guru 2 menit

Apersepsi Menggali pengetahuan siswa denganpertanyaan awal, ”mengapa mencucidengan air hangat menghasilkancucian yang lebih bersih daripadadengan air dingin?”

Menjawab pertanyaanyang diajukan oleh guru

2 menit

Motivasi Memuji siswa yang menjawabpertanyaan

Menyajikan masalah berupapertanyaan yang mengunggahmotivasi siswa

“Bagaimana sistem kerja kapalselam? Sehingga bisa tenggelam,melayang dan mengapung?”

Memperhatikan guru

Menjawab pertanyaanyang diajukan oleh guru

2 menit

Inti Pengelompokkansiswa

Mengarahkan siswa untuk dudukberkelompok sesuai pertemuansebelumnya

Siswa bergabung dengankelompoknya

30 menit

123

berdasarkankecepatanbelajar

Mengamati

Membagi siswa kelompok rendahmasing-masing kelompok berjumlah3 orang

Menjelaskan materi prinsip teganganpermukaan, kapilaritas dan viskositasserta penerapannya dalam kehidupansehari-hari

Membentuk kelompokdengan jumlah 3 orang

Mengamati guru yangsedang menjelaskan

Menanya Mempersilahkan siswa untukmengajukan pertanyaan dari apa yangtelah didiskusikan terkait pertanyaandiskusi

Mengajukan pertanyaan20 menit

Treatmentpadakelompoktinggi

Guru memberikan perlakuan padakelompok tinggi dengan memberikanmodul sekolah agar belajar secaramandiri

Siswa kelompok tinggimendapat perlakuan

-

Meng-eksplorasi

Menginstruksikan denganmembimbing dan memantau siswauntuk melakukan percobaan terkaitperistiwa tegangan permukaan,kapilaritas dan viskositas

Mempersilahkan siswa untuk salingmengemukakan jawaban terkait soaldiskusi sesama temansekelompoknya

Melakukan percobaantentang peristiwa teganganpermukaan kapilaritas danviskositas

Saling mengemukakanpendapat

30 menit

Mengasosiasi

Menginstruksikan masing-masingsiswa kelompok tinggi untukmengerjakan lembar kegiatan siswaterkait percobaan yang telahdilakukan dan mendiskusikannyabersama kelompoknya

Mengikuti instruksi danmengerjakan danmembahas soal-soal yangterdapat dalam lembarkerja siswa

15 menit

Achievement test

Memberikan soal kepada semuasiswa untuk mengecek pemahamansiswa

Seluruh siswa kelompoktinggi, sedang dan rendahmengerjakan soal yangdiberikan guru secaramandiri

Meng-komunikasi-kan

Menyimpulkan hasil percobaan yangtelah dilakukan dan mengkaitkannyadengan materi yang telah diterangkanoleh guru

Meminta siswa untuk menulisrangkuman tentang apa yang telahdipelajari

Kelompok yang ditunjukagar maju untukmempresentasikan hasilpercobaan yang telahdilakukan

Mencatat rangkumantentang materi yang telahdipelajari pada bukucatatan masing-masingsiswa

15 menit

Penutup Kesimpulan

Membimbing siswa untukmenyimpulkan konsep prinsiptegangan permukaan, kapilaritas danviskositas.

Menyimpulkan prinsiptegangan permukaan,kapilaritas dan viskositasyang telah dipelajari

2 menit

124

Evaluasi Meminta siswa mengerjakan soalevaluasi yang terdapat di buku teks

Mengerjakan soal evaluasiyang terdapat dalam bukuteks

10 menit

Do’a Mempersilahkan ketua kelas untukmemimpin do’a

Berdo’a bersama-sama 2 menit

J. Penilaian Hasil Belajar

1. Penilaian Tes tertulis (kognitif)

Tes tertulis sebanyak 3 butir soal pilihan ganda (terlampir)

2. Penilaian Proses (afektif)

Penilaian diambil dari pengamatan guru terhadap kegiatan peserta didik dalam

melakukan diskusi. (terlampir)

Depok, Mei 2016

Mengetahui

Guru Mata Pelajaran Mahasiswa Peneliti

Hotma Manik, S.Pd Maisya Anjani

NIP. NIM 1111016300049

125

INSTRUMEN PENELITIAN KOGNITIFFluida Statis Pertemuan 3

Jawablah pertanyaan ini!No. Soal Jawaban Skor

1.Perhatikan gambar berikut, air berada dalam sebuah pipakapiler dengan sudut kontak sebesar θ.

Jika jari-jari pipa kapiler adalah 0,8 mm, teganganpermukaan air 0,072 N/m dan cos θ = 0,55 tentukantentukan ketinggian air dalam pipa kapiler! (g = 10 m/s2,ρair = 1000 kg/m3)

a. 6,6 N d. 9,9 Nb. 8,9 N e. 10 Nc. 9,8 N

Jawaban : DDiketahui: r = 0,8 mm = 0,8 × 10−3 m

cos θ = 0,55γ = 0,072 N/mg = 10 m/s2

ρair = 1000 kg/m3

Ditanya : h…. ?Penyelesaian :

1

2. Sebuah kelereng dengan jari-jari 0,5 cm jatuh ke dalambak berisi oli yang memiliki koefisien viskositas 110 ×10−3 N.s/m2. Tentukan besar gesekan yang dialamikelereng jika bergerak dengan kelajuan 5 m/s!

a. 0,56 N d. 1,66 Nb. 0,66 N e. 1,76 Nc. 1,65 N

Jawaban : CDiketahui: r = 0,5 cm = 5 × 10−3 m

η = 110 × 10−3 N.s/m2

ν = 5 m/sDitanya: Ff =..... ?Penyelesaian :

1

3. Pada suatu hari hujan turun dengan derasnya. Jika jari-jaritetes air hujan yang jatuh di udara ( ρ = 1,29 kg/m3) adalah0,2 mm dan koefisien viskositas udara = 1,8 × 10-5kg/ms, maka hitunglah kecepatan terminalnya!

a. 4,73 m/sb. 48,3 m/sc. 4,83 m/sd. 9,66 m/se. 9,83 m/s

Jawaban : CDiketahui :R = 0,2 mm = 2.10–4 m

ρf = 1.000 kg/m3

ρb = 1,29 kg/m3

= 1,8 x 10–5 kg/msDitanya : T …. ?Penyelesaian :

vT = ( ρb – ρf )

=( ) ,, (1.000 - 1,29)

= 4,83 m/s

1

Total 3Penilaian:

Nilai = x 100

126

Lembar Kerja Siswa (LKS)Viskositas

A. Tujuan Percobaan :1. Menentuan koefisien viskositas zat cair (η) berdasarkan hukum stokes.

2. Menentukan besaran gaya gesek dalam zat cair. (Fg)

B. Landasan Teori :Viskositas dalam aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak benda padat.

Untuk Fluida ideal, viskositas η = 0, sehingga kita selalu menganggap bahwa benda yang

bergerak dalam fluida ideal tidak mengalami gesekan yang disebabkan oleh fluida. Akan tetapi,

bila benda tersebut bergerak dengan kelajuan tertentu dalam fluida kental, gerak benda tersebut

akan dihambat oleh gaya gesekan fluida pada benda tersebut. Semakin kental suatu zat cair,

maka gaya hambatnya (gaya stokes ) juga semakin besar. Besar gaya gesekan fluida telah

dirumuskan: FS = 6 πηrv

Keterangan : FS = Gaya Stokes ( N )

η = Koefisien Viskositas ( N.s/m2 )

r = jari-jari bola (m)

v = kecepatan relatif bola terhadap fluida ( m/s )

Jika sebuah bola dengan rapat massa dan dilepaskan dari permukaan zat cair tanpa

kecepatan awal, maka bola tersebut mula-mula akan bergerak dipercepat. Dengan

bertambahnya kecepatan, maka bertambah besar pula gaya gesekan pada bola tersebut. Pada

akhirnya bola akan bergerak dengan kecepatan tetap, yaitu setelah terjadi keseimbangan antara

gaya berat, dan gaya apung (gaya archimedes), dan gaya stokes. Pada keadaan ini berlaku

persamaan :

v = ( ( )) Keterangan : ρ = rapat massa bola

ρo= rapat massa fluida

Dari persamaan tersebut dapat diturunkan : t = ( )Keterangan : t = waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak d; d = jarak yang tempuh

Nama :

Kelas :

Tanggal :

Waktu :

127

C. Alat dan Bahan :

D. Hipotesis Percobaan :Berdasarkan landasan teori dan alat bahan yang akan digunakan dalam percobaan ini, dapat

diambil hipotesis, yaitu :

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

E. Prosedur Percobaan :

Tabel 1

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan2. Ukur diameter bola pejal dengan micrometer skrup, ulang sebanyak 3 kali.3. Timbang bola pejal dengan neraca O’hauss, ulang sebanyak 3 kali4. Berdasarkan data yang di peroleh, tentukan massa jenis bola pejal tersebut5. Tentukan massa dari gelas ukur menggunakan neraca6. Timbang massa dari tiap-tiap jenis fluida7. Berdasarkan data yang di peroleh, tentukan massa jenis dari setiap fluida tersebut8. Catatlah suhu fluida sebelum percobaan dan sesudah percobaan

Tabel 2

1. Buatlah tanda pada tabung sejauh x cm sebagai jarak jatuh yang ditempuh kelereng.

2. Jatuhkan bola kelereng ke dalam zat cair dan catat waktu t saat bola melalui jarak x cm di

atas.

3. Ulangi langkah di atas untuk jenis fluida yang lainnya.

4. Catat hasil percobaan ke dalam tabel yang telah disediakan.

Alat Jumlah

Tabung Stokes 1 buah

Thermometer 1 buah

Stop Watch 1 buah

Neraca O’hauss 1 buah

Micrometer Skrup 1 buah

Bola Pejal 2 buah

Bahan Jumlah

Fluida (air, minyak,gliserin,susu) Secukupnya

128

F. Tabel Hasil Percobaan :1. Hasil PengukuranJenis

Bahanm (kg) r (m) V

( 3) (kg.m-

3)1 2 3 1 2 3

Kelereng

Jenis Fluida m (kg)(kg.m-3)

T0 T

1. Air2. Air + susu3. Minyak4 Oli

2. Analisis DataJenis fluida : Air

Pengukuranke - s (m) t (s)

v(m/s) (N.m-2.s)

F (N)

123

Jenis fluida :Air + susu

Pengukuranke - s (m) t (s)

v(m/s) (N.m-2.s)

F (N)

123

Jenis fluida : Minyak

Pengukuranke - s (m) t (s)

v(m/s) (N.m-2.s)

F (N)

123

Jenis fluida : Gliserin

Pengukuranke -

s (m) t (s)v

(m/s) (N.m-2.s)F (N)

123

129

G. Kesimpulan :……………………………………………………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

H. Evaluasi:1. Berikan contoh penerapan dari viskositas dalam kehidupan sehari-hari !

2. Jelaskan faktor apa saja yang mempengaruhi viskositas zat cair ?

130

INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF

No Nama Siswa Kerjasama

Santun Toleran Proaktif Bijaksana JumlahSkor

Nilai

Rubrik Penilaian :

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolom-kolomsesuai hasil pengamatan terhadap siswa selama kegiatan yaitu:

- Skor 1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan.- Skor 2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan.- Skor 3, jika sering berperilaku dalam kegiatan.- Skor 4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan.Penilaian sikap untuk setiap siswa dapat menggunakan rumus dan predikat berikut:

Format Penilaian :

Nilai = x 100

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100

Baik (B) 70 < B < 79

Cukup (C) 60 < C < 69

Kurang (K) < 60

131

INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK

No. Nama

Aspek yang dinilai

SkorKeterampilanBertanya

KeterampilanMelakukanPercobaan

KeterampilanMenjelaskan

1.2.3.4.5.

Rubrik :

No. Aspek yang dinilai Rubrik Penilaian1. Keterampilan Bertanya 11. Menyampaikan pertanyaan tidak sesuai

dengan materi yang sedang dipelajari.12. Menyampaikan pertanyaan sesuai dengan

materi yang sedang dipelajari2. Keterampilan Memaparkan

Konsep Fisika11. Tidak dapat memaparkan konsep fisika

dengan benar12. Dapat memaparkan konsep fisika dengan

benar

Format penilaian :

Skor maksimal = 2 x 2 = 4

Nilai = 100Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut :

PREDIKAT NILAI

Sangat Baik (SB) 80 < SB < 100

Baik (B) 70 < B < 79

Cukup (C) 60 < C < 69

Kurang (K) < 60

132

LAMPIRAN A.3

PERTEMUAN 1

LEMBAR KENDALI SISWA

Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan jawablah dengan tepat!

Setelah mengamati simulasi pada media flash mengenaiTEKANAN

1. Apa yang kalian ketahui mengenai tekanan ?Jawab :

2. Apakah yang terjadi ketikaa. luas penampangnya diubah-ubah?b. massa zat nya diubah-ubah ?Jawab :

3. Faktor apa saja kah yang mempengaruhi tekanan ?Jawab :

4. Berikanlah kesimpulan mengenai simulasi yangberkaitan dengan tekanan!Jawab :

Setelah mengamati simulasi pada media flash mengenaiHUKUM UTAMA HIDROSTATIS

5. Berdasarkan simulasi, bagaimana jika fluida airdituangkan kedalam bejana, bagaimana ketinggianfluida didalam bejana berhubungan?Jawab :

6. Lalu, bagaimana jika fluida minyak dituangkankedalam bejana? Bagaimana ketinggian fluidadidalam bejana berhubungan?Jawab :

7. Bagaimana hubungan ketinggian dan masaa jenisterhadap besarnya tekanan hidrostatis?Jawab :

8. Berikanlah kesimpulan mengenai simulasi yangberkaitan dengan tekanan hidrostatis?

Jawab :

Setelah mengamati simulasi pada media flash mengenaiHUKUM PASCAL

9. Terdapat sebuah dongkrak pipa U dengan keadaankaki A dan kaki B sejajar, kemudian pada kaki Bdiberi beban. Bagaimana yang terjadi dengandongkraknya?Jawab :

10. Apa yang harus dilakukan agar permukaan dikeduakaki sama tinggi?Jawab :

11. Jika dalam sebuah car wash menggunakandongkrak hidrolik untuk mengangkat mobil yangakan dicuci. Bagaimanakah gaya yang harusdiberikan agar mobil tersebut dapat terangkatsehingga dapat dicuci oleh pegawai car wash?Jawab :

12. Apakah yang terjadi bila;a. gaya yang diberikan lebih kecil dari berat mobil?b. gaya yang diberikan lebih besar dari berat mobil?Jawab :

13. Rumuskan kesimpulan dari hasil simulasi yangtelah dilakukan!Jawab :

NAMA :KELAS :NO. ABSEN :KELOMPOK :

133

PERTEMUAN 2

LEMBAR KENDALI SISWA

Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan jawablah dengan tepat!

Setelah mengamati simulasi pada media flash mengenai HUKUM ARCHIMEDES

1. Saat sebuah batu ditimbang dengan neraca pegas, berat sebuah batu di udara menunjukkan nilai 20N. Ketika batu yang sama ditimbang saat berada di dalam air, apakah berat batu tersebut akan tetapsama?Jawab :

2. Mengapa terjadi demikian? Faktor apakah yang mempengaruhi hal tersebut terjadi?Jawab :

3. Berdasarkan simulasi pada media yang kalian lihat, terjadi beberapa keadaan terhadap 3 buah jenisbenda yang berbeda yang dicelupkan kedalam bejana berisi fluida. Sebutkan keadaan tiga bendatersebut? (Kayu, Spons, Batu)Jawab :

4. Mengapa terjadi demikian (pada ketiga jenis benda)? Faktor apakah yang mempengaruhi haltersebut terjadi?Jawab :

5. Apakah gaya angkat ke atas mempengaruhi keadaan suatu benda saat dimasukkan kedalam fluida?Jika ya, mengapa demikian?Jawab :

6. Berikan kesimpulan dari hasil simulasi yang telah dilakukan!Jawab :

NAMA :KELAS :NO. ABSEN :KELOMPOK :

134

PERTEMUAN 3

LEMBAR KENDALI SISWA

Kerjakan dengan sungguh-sungguh dan jawablah dengan tepat!

Setelah mengamati simulasi pada media flashmengenai TEGANGAN PERMUKAAN

1. Apa yang dimaksud dengan tegangan permukaan?Jawab :

2. Bagaimanakah keadaan benda (klip kertas) bila diletakkan kedalam fluida (air)?Jawab :

3. Mengapa demikian? Faktor apa sajakah yangmempengaruhi keadaan tersebut?Jawab :

Setelah mengamati simulasi pada media flashmengenai GEJALA KAPILARITAS

4. Apa yang dimaksud dengan kapilaritas?Jawab :

5. Apa yang terjadi dengan permukaan suatu fluidasaat fluida (air) dimasukkan kedalam suatubejana?Jawab :

6. Apa yang terjadi dengan permukaan suatu fluidasaat fluida (raksa) dimasukkan kedalam suatubejana?Jawab :

7. Saat kapiler dimasukkan kedalam bejana A yangberisi fluida air dan bejana B yang berisi fluidaraksa, bagaimanakah keadaan masing-masingfluida didalam pipa kapiler?Jawab :

8. Bagaimana dengan waktu yang dibutuhkan setiapfluida untuk berpindah wadah dengan meresapmelalui tissue?Jawab :

9. Mengapa terjadi demikian? Faktor apakah yangmempengaruhi hal tersebut?Jawab :

Setelah mengamati simulasi pada media flashmengenai VISKOSITAS

10. Apa yang dimaksud dengan kekentalan fluida?Jawab :

11. Setelah kalian amati simulasi pada media,mengapa terjadi perbedaan waktu (kecepatan)pada kelereng yang jatuh pada setiap wadah?Jawab :

12. Manakah waktu yang lebih cepat dan yang lebihlambat? Mengapa demikian? Jelaskan!Jawab :

NAMA :KELAS :NO. ABSEN :KELOMPOK :

135

LAMPIRAN B

1. Instrumen Tes

a. Kisi-kisi Instrumen Tes

b. Uji Coba Instrumen Tes

2. Uji Validitas Instrumen

a. Uji Validitas

b. Uji Reliabilitas

c. Uji Taraf Kesukaran

d. Uji Daya Pembeda

3. Hasil Uji Coba Instrumen Tes

4. Instrumen Tes yang Digunakan

5. Kisi-kisi Lembar Observasi

6. Kisi-kisi Instrumen Nontes (Angket)

7. Lembar Observasi

8. Instrumen Nontes Angket

9. Lembar Uji Validitas Observasi

10. Lembar Uji Validitas Angket

11. Lembar Validasi Ahli Materi

12. Lembar Validasi Ahli Media

136

Lampiran B.1a

KISI-KISI INSTRUMEN SOAL

Sekolah : SMA Negeri 5 DepokMateri Pokok : Fluida StatisJumlah Soal : 40Bentuk Soal : Pilihan GandaKompetensi Dasar : 3.7.1. Menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan

sehari-hari

No IndikatorAspek yang Diukur Jumlah

SoalC1 C2 C3 C4

1 Membedakan sifat-sifat fluida 1*, 2 2

2 Mengkonstruksi hubungan gaya, tekanandan luas yang dikenai oleh gaya

3*, 4* 2

3 Menjelaskan konsep tekanan hidrostatis 5 6*, 7 3

4 Memformulasikan persamaan tekananhidrostatis dan tekanan atmosfer padafluida

8*, 9*, 10* 11*, 12* 5

5 Menjelaskan konsep hukum Pascal danhukum Archimedes

13,14*

15* 3

6 Memformulasikan persamaan hukumPascal

16*, 18*,19*

17* 4

7 Memformulasikan persamaan hukumArchimedes

20*, 21* 22*,23*, 24*

5

8 Menyebutkan syarat terapung, melayangdan tenggelam

25*,26*

27* 3

9 Menyebutkan berbagai contoh aplikasihukum Pascal dan Archimedes dalamkehidupan sehari-hari

28 29*, 30* 3

10 Menjelaskan konsep tegangan permukaan,kapilaritas dan viskositas.

31* 32*, 33* 3

11 Memformulasikan tegangan permukaanzat cair, kapilaritas dan gaya gesek fluidakental.

34*, 35,37*

36* 4

12 Memahami peristiwa teganganpermukaan, kapilaritas dan viskositasdalam kehidupan sehari-hari.

38*,40*

39 3

Jumlah 11 11 11 7 40

Presentase soal 27.5% 27.5% 27.5% 17.5% 100%

Keterangan: * = butir soal yang valid

137

Lampiran B.1b

UJI COBA INSTRUMEN TES

Sekolah : SMA Negeri 5 DepokMata Pelajaran : FisikaMateri Pokok : Fluida StatisJumlah Soal : 40Bentuk Soal : Pilihan GandaKompetensi Dasar : Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Konsep/ SubKonsep

Indikator RPP Indikator Soal Soal PenyelesaianRanah

Kognitif

Sifat fluida danTekananHidrostatis

Menguraikansifat-sifat fluida

Membedakan sifat-sifatfluida

1. Berikut ini merupakan zat yang tidaktermasuk fluida adalah....a. airb. gasc. minyakd. pasire. alkohol

Jawaban : DZat yang tergolong fluida:a. airb. minyakc. alkohold. gas

C1

2. Perhatikan pernyataan terkait fluida dibawahini.1. Tidak dapat dimampatkan2. Volume tetap3. Terjadi pada zat cair4. Terjadi pada zat gasManakah yang bukan sifat inkompresibelfluida…..a. 1, 2 dan 3b. 1 dan 3c. 2 dan 3d. 2 dan 4

Jawaban : ESifat inkompresibel dari fluida:1. tidak dapat dimampatkan2. volume tetap3. terjadi pada zat cair

C1

138

e. 4 sajaMengkonstruksihubungan gaya,tekanan dan luasyang dikenai olehgaya

Menghitung salah satubesaran fisis terkait dengantekanan

3. Seorang wanita bermassa 55 kg memakaisepatu hak dengan luas permukaan 1 cm2.Tekanan yang bekerja pada lantai ialah…a. 5,5 kPab. 27,5 kPac. 55,0 kPad. 275,0 kPae. 5500,0 kPa

Jawaban : EDiketahui : m = 55 kg

A = 1 cm2 = 10-4 m2

Ditanya : P = …?Penyelesaian :

P = = . , = .P = = 5.500.000= 5500

C3

4. Seorang perawat menggunakan suntikan yangberdiameter 4 cm supaya tekanan zat cairnya105 Pa berarti gaya yang bekerja pada suntikanadalah…a. 30,0 Nb. 31,4 Nc. 40,0 Nd. 42,4 Ne. 125,6 N

Jawaban : EDiketahui : d = 4 cm = 4.10-2 m

r = 2 cm = 2.10-2 mP = 105 Pa

Ditanya : F = ….?Penyelesaian :

P =

F = P. AF = P. ( )F = 105.(3,14 . (2.10-2)2)F = 125,6 N

C3

Menjelaskankonsep tekananhidrostatis

Menunjukkan besarnyatekanan hidrostatis fluida

5. Pada suatu bejana seperti pada gambar dibawah ini.

Memenuhi rumusan P = ℎ. Pernyataanberikut sesuai dengan hukum…..

Jawaban : BTekanan Hidrostatis adalah tekanan zat cairyang disebabkan oleh beratnya sendiri

C1

139

a. Pascalb. Tekanan Hidrostatisc. Stokesd. Archimedese. Bernoulli

6. Perhatikan gambar bejana di bawah ini!

Tekanan hidrostatis paling besar terletakpada titik....a. Pb. Qc. Rd. Se. T

Jawaban : ETekanan hidrostatis dirumuskan dengan := . . ℎTekanan hidrostatis berbanding lurusdengan kedalaman benda, semakin dalamletak suatu benda dalam zat cair, makasemakin besar tekanan hidrostatisnya.

C2

7. Tekanan hidrostatis pada suatu titik di dalambejana yang berisi zat cair ditentukan oleh:(1) Massa jenis zat cair(2) Volume zat cair dalam bejana(3) Kedalaman titik pada permukaan zat cair(4) Bentuk bejanaPernyataan yang benar adalah…..a. (1), (2), dan (3)b. (1) dan (3)c. (2) dan (3)d. (2) dan (4)e. (4) saja

Jawaban : BTekanan hidrostatis di rumuskan dengan :Ph = . . ℎKet :Ph = tekanan hidrostatis= massa jenis zat cairg = gaya gravitasih = kedalaman benda

C2

Memformulasi-kan tekanan,tekanan

Menentukan besar tekananhidrostatis

8. Gambar di bawah ini menunjukkan sebtangpipa kaca yang berisi udara.

Jawaban : EDiketahui:h = 10 cmP0 = 76 cmHg = 1 atm = 1,01 . 103 Pa

C3

140

hidrostatis dantekanan atmosfer

Ujung atas pipa tertutup sedangkan ujungbawah tertutup oleh raksa yang tingginya 10cm. Jika tekanan udara diluar 76 cmHg makatekanan udara didalam pipa kaca adalah...a. 0 cmHgb. 10 cmHgc. 66 cmHgd. 76 cmHge. 86 cmHg

ρ = 13,6 gr/cm3 = 13600 kg/m3 (massajenis raksa)Ditanya: P = ...Jawab:P = P0 + ρ . g . h

= 1,01 . 103 Pa + 13.600 kg/m3 . 10m/s2 . 0,1 m

P = 101.000 Pa + 13.600 Pa = 114.600Pa = 1,134 atm = 86 cmHg

9. Kolam renang yang dalamnya 4,8 m berisipenuh air dengan = 1 /cm3 dan g = 10m/s2. Tekanan hidrostatis suatu titik yangberada 30 cm di atas dasar kolam…a. 3,5 kPab. 4,0 kPac. 4,5 kPad. 45,0 kPae. 52,0 kPa

Jawaban : DDiketahui : h = 4,8 m= 1000 kg/m3

g = 10 m/s2

h = 30 cm = 0,3 mDitanya : Ph =….?Penyelesaian :Ph = . . ∆ℎPh = 1000.10 (4,8-0,3)Ph = 45000 Pa = 45 kPa

C3

Menganalisishubungan tekanadan tekananhidrostatis

Menentukan besarkedalaman pada tekananyang bekerja

10. Tekanan hidrostatis yang bekerja pada dasarwadah yang berisi raksa ialah 86.632 Pa.Ketinggian raksa pada wadah tersebut ialah…( = 13600 / , = 9,8 / )a. 32 cmb. 35 cmc. 41 cm

Jawaban : DDiketahui : Ph = 86.632 Pa= 13600 /= 9,8 /Ditanya : h = …?Penyelesaian :Ph = . . ℎ

C3

141

d. 65 cme. 69 cm

Ph = . . ℎ86632 = 13600. 9,8. hh = 0,65 m = 65 cm

11. Zat cair mempunyai kerapatan 1000 kg/m3.Tekanan zat cair akan menjadi 100% daritekanan pada permukaan (dengan tekananatmosfer = 1,01.105 N/m2) pada kedalampermukaan…a. 9,9 mb. 10.0 mc. 10,1 md. 10,2 me. 11,0 m

Jawaban : ADiketahui : =1000 kg/m3

P = 100% Po = 1 Po

Po = 1,01.105 N/m2

g = 9,8 m/s2

Ditanya : h = ….?Penyelesaian :P = Po + Ph

P = Po + . . ℎ1 Po = Po + 1000.(9,8).h0,99 Po = 9800 h0,99 (1,01,105) = 9800 h

h = = 10,2

C4

12. Perhatikan gambar dibawah ini!

Penghisap P mempunyai luas penampang 0,75cm2 yang bergerak bebas tanpa gesekan.Berapa ketinggian zat cair yang dapatmenekan pegas sejauh 2 cm. Jika konstantapegas 75 N.m-1 dan massa jenis zat cair 1000kg.m-3.a. 0,02 m

Jawaban : EDiketahui : A = 0,75 cm2 = 7,5.10-5 m2

x = 2 cmk = 75 N.m-1

= 1000 kg.m-3

Ditanya : x = ….?Penyelesaian :F = k.xF = 75 N/m . 0,02 m

= 1,5 N

P =

P =,, .

P = 2.104 N/m atau 2.104 Pa

P = . . ℎ2.104 Pa = 1000 kg/m3 . 10 m/s2. h

C4

142

b. 0,05 mc. 1,00 md. 1,50 me. 2,00 m

h =. //

h = 2 m

Hukum Pascaldan HukumArchimedes

Menganalisiskonsep hukumPascal dan hukumArchimedes

Mengemukakan konsephukum Pascal dan hukumArchimedes

13. Tekanan yang diberikan zat cair akanditeruskan sama besar ke segala arahmerupakan pernyataan dari….a. Utama Hidrostatiskab. Archimedesc. Prinsip Pascald. Boylee. Kekekalan energi mekanik

Jawaban : CPrinsip Pascal adalah tekanan yangdiberikan zat cair akan diteruskan samabesar ke segala arah

C1

14. Gaya apung yang bekerja pada suatu bendayang dicelupkan ke dalam suatu fluida samadengan berat fluida yang dipindahkan olehbenda tersebut, adalah definisi dari hukum….a. Pascalb. Utama Hidrostatisc. Stokesd. Archimedese. Bernoulli

Jawaban : DHukum Archimedes adalah gaya apungyang bekerja pada suatu benda yangdicelupkan ke dalam suatu fluida samadengan berat fluida yang dipindahkan olehbenda tersebut

C1

15. Gaya apung ke atas sebuah benda dalam fluidasebanding dengann:(1) Volume benda(2) Massa benda(3) Massa jenis benda(4) Kerapatan bendaPernyataan di atas yang benar ialah…a. (1), (2) dan (3)b. (1) dan (3)c. (2) dan (4)d. (1) sajae. semuanya benar

Jawaban : BHukum Archimedes dirumuskan dengan :Fa = . g.V

C2

143

Memformulasikan persamaanhukum Pascal

Menghitung persamaanhukum Pascal

16. Gambar berikut menunjukan sebuah tabung Uyang berisikan zat cair dan diberi pengisap(berat dan gesekan diabaikan). Agar pengisaptetap seimbang maka berat beban F2 yangharus diberikan ialah… N

a. 15b. 40c. 60d. 120e. 240

Jawaban : BDiketahui : F1 = 5 N

A1 = 50 cm2 = 5.10-3 m2

A2 = 400cm2 = 4.10-2 m2

Ditanya : F2 =….?Penyelesaian :

== =.( . ). = 40 N

C3

17. Sebuah mobil hendak diangkat denganmenggunakan dongkrak hidrolik. Dengan jari-jari pipa besar 25 cm dan jari-jari pipa kecil 2cm. berapa gaya yang harus diberikan padapipa kecil bila berat mobil ialah 15.000 N….a. 4,3 Nb. 5,4 Nc. 8,0 Nd. 9,6 Ne. 10,0 N

Jawaban : DDiketahui : r1 = 2 cm = 0,02 m

r2 = 25 cm = 0,25 mF2 = 15000 N

Ditanya : F1 =…?Penyelesaian : === (15000)( . (0,02) ). (0,25) = 9,6

C4

144

Menentukan besar gayayang bekerja berdasarkanhukum Pascal

18. Sebuah penghisap pompa hidrolik memilikiluas sebesar A m2, hendak digunakan untukmengangkat mobil yang beratnya W N. Gayayang harus diberikan pada penghisap yang

lainya jika luas penampangnya m2 ialah….

a. N

b.

c. 5 W Nd. 10 W Ne. 25 W N

Jawaban : ADiketahui : A1 = A

F1 = W

A2 = m2

Ditanya : F2 =…?Penyelesaian :P1 = P2== 5F2 =

.=

C3

19. Sebuah dongkrak hidrolik, dengan diameterpiston yang lebih kecil ialah 4 cm dan diameterpiston yang lebih besar ialah 8 cm. Berat bebanyang dapat diangkat pada piston yang lebihbesar jika pada piston yang lebih kecil diberigaya 250 N ialah…Na. 125b. 500c. 1000d. 2500e. 4000

Jawaban : CDiketahui : d1 = 4 cm = 4.10-2 m

d2 = 8 cm = 8.10-2 mF1 = 250 N

Ditanya : F2 = ….?Penyelesaian :=F2 =

F2 = (.. )2 . 250

F2 = 1000 N

C3

Memformulasi-kan persamaanhukumArchimedes

Menentukan besar gayasebuah benda yang terjadipada fluida

20. Kubus dengan rusuk 10 cm, dicelupkanseluruhnya kedalam air akan mendapat gayatekan ke atas sebesar…..( = 1000 kg/m3)a. 0,1 Nb. 1 Nc. 10 N

Jawaban : CDiketahui : V = s3 = (0,1 m)3 = 10-3 m3

= 1000 kg/m3

Ditanya : FA…. ?Penyelesaian :FA = . .FA = 1000. 10. 10-3 = 10 N

C3

145

d. 100 Ne. 1000 N

21. Sebuah mata uang logam jika dicelupkan kedalam fluida A dengan = 0,7 /mengalami gaya ke atas sebesar FA dan jikadicelupkan dalam fluida B dengan =0,9 / mengalami gaya ke atas sebesarFB perbandingan kedua gaya itu ialah…a.

b. 1

c.

d.

e.

Jawaban : EDiketahui : = 0,7 /= 0,9 /Ditanya = ….?Penyelesaian :

=. .. .= ,

=

C3

Menentukan jumlah volumeyang tercelup pada suatufluida

22. Sebuah balok es mengapung di atas air, sepertipada gambar di bawah ini.

ialah 920 kg/m3. = 1000 kg/m3. bagianes yang terletak di atas permukaan air ialah…a. 0,02b. 0,04c. 0,05d. 0,08e. 0,10

Jawaban : DDiketahui : = 920 /

= 1000 kg/Ditanya : berapa % bagian terapung = …?Penyelesaian :Hukum ArchimedesFApung = FBerat . . ′ = . .= = = 0,92Bagian yang tenggelam ialah 0,92, makabagian yang terapung ialah 0,08

C4

146

23. Di dalam sebuah bak berisi air ( =1gr/c ) terapung sebongkah es ( =0,9 / ) Seperti pada gambar di bawahini.

Jika volume es yang muncul di permukaan air50 cm3, volume es seluruhnya ialah…a. 45 cm3

b. 50 cm3

c. 90 cm3

d. 95 cm3

e. 500 cm3

Jawaban : EDiketahui : = 1 gr/c= 0,9 /= 50Ditanya :Vtot = …?Penyelesaian :W = FA. . = . .0,9.Vtot = 1.(Vtot - 50)0,9 Vtot – Vtot = -50-0,1Vtot = -50Vtot = 500 cm3

C4

Menentukan berat suatubenda saat berada di dalamfluida

24. Sepotong kaca di udara memiliki berat 25 Ndan massa jenis 2,5 x 103 kg.m-3. Bila massajenis air 1.000 kg.m-3 dan percepatangravitasinya 10 m.s-2, maka berat kaca didalam air ialah…a. 10 Nb. 15 Nc. 20 Nd. 25 Ne. 30 N

Jawaban : BDiketahui : Wu = 25 N= 2,5 x 103 kg.m-3= 1.000 kg.m-3

g = 10 m/s2

Ditanya : Wair…..?Penyelesaian :W = m.g

m = = = 2,5= = 2,52,5 10 = 1 10Wu – FA = Wair. . − . . =

C4

147

(2,5 10 . 10. 1 10 ) −(1 10 . 10. 1 10 )= 25 − 10 = 15Menjelaskansyarat terapung,melayang dantenggelam

Menunjukkan syaratterapung, melayang dantenggelam

25. Telur yang dicelupkan ke dalam fluidatersebut dalam keadaan melayang. Pernyatanyang benar untuk peristiwa dibawah iniialah…..

a. massa jenis telur yang dimasukkan kedalam fluida tidak sama dengan massajenis zat cairnya ( ≠ )

b. massa jenis telur yang dimasukkan kedalam air sama dengan massa jenis zatcairnya ( = )

c. massa jenis telur yang dimasukkan kedalam fluida lebih kecil dari massa jeniszat cairnya ( < )

d. massa jenis telur yang dimasukkan kedalam air lebih besar daripada massa jeniszat cairnya ( > )

e. semua jawaban salah

Jawaban : BSyarat benda melayang ialah massa jenisbenda yang dimasukkan ke dalam air harussama dengan massa jenis zat cairnya ( =

)

C1

26. Perhatikan gambar dibawah ini! Jawaban : DSyarat benda terapung dalam fluida ialah Fa

= W atau massa jenis benda yang

C1

148

Sterofoam dikatakan terapung apabilamemenuhi persyaratan…..a. =b. >c. <d. Fa <e. Fa >

dimasukkan ke dalam fluida lebih kecil darimassa jenis zat cairnya ( < )

Mengidentifikasi gaya apungyang bekerja pada fluida

27. Gaya apung yang bekerja pada suatu benda didalam fluida adalah sebanding dengan:(1) Kerapatan fluida;(2) Kerapatan benda;(3) Volume benda yang tercelup;(4) Massa benda.Dari empat pernyataan tersebut, pernyataanyang benar ditunjukkan oleh nomor ....

a. (1), (2), dan (3)b. (1) dan (3)c. (2) dan (3)d. (2) dan (4)e. (4) saja

Jawaban : BHukum Archimedes dirumuskan dengan :Fa = . g.VKet :Fa = gaya angkat ke atas=massa jenis fluida atau kerapatan fluidag = gravitasi bumiV = volume benda yang tercelup ke dalamfluida

C2

Menganalisisberbagai contohaplikasi hukumPascal dan hukumArchimedes

Menyebutkan berbagaicontoh aplikasi hukumPascal dan Archimedesdalam kehidupan sehari-hari

28. Perhatikan gambar berikut! Jawaban : AContoh aplikasi hukum Pascal :

1. Dongkrak hidrolik2. Pompa hidrolik ban sepeda3. Mesin hidrolik pengangkat mobil4. Rem piringan

C1

149

Sebuah pompa hidrolik membuat massa besarbisa diangkat dengan gaya-gaya kecil sebagaihasil dari prinsip….a. Pascalb. Bernoullic. Archimedesd. Joulee. Newton

5. Mesin pengepres hidrolik

29. Perhatikan tabel berikut terkait denganpenerapan hukum Pascal dan hukumArchimedes dalam kehidupan sehari-hariialah….

Hukum Pascal HukumArchimedes

a. Balon udara, remhidrolik

Hidrometer, kapallaut

b. Pengukur tensi,rem hidrolik

Alat pengangkatmobil, kapal laut

c. Rem hidrolik,dongkrak hidrolik

Balon udara, kapallaut

d. Dongkrak hidrolik,rem hidrolik

Hidrometer, alatpengangkat mobil

e. Dongkrak hidrolik,kapal laut

Hidrometer, balonudara

Jawaban : CBeberapa contoh aplikasi hukum Pascal :

1. Dongkrak hidrolik2. Pompa hidrolik ban sepeda3. Mesin hidrolik pengangkat mobil4. Rem piringan5. Mesin pengepres hidrolik

Beberapa contoh aplikasi hukumArchimedes :

1. Kapal selam2. Kapal laut3. Balon udara4. hidrometer

C2

30. Balon udara dapat mengudara karena…. Jawaban : BSyarat balon udara dapat mengudara ialah :

C2

150

a. berat sistem balon gas lebih kecildaripada berat udara

b. massa jenis sistem balon gas lebih kecildaripada massa jenis udara

c. massa sistem balon gas lebih kecil darimassa udara

d. berat jenis udara lebih kecil daripadaberat jenis sistem balon gas

e. volume sistem balon gas lebih kecil darivolume udara

1. Volume benda tercelup = volumebenda

2. Massa jenis gas pana lebih besardari pada massa jenis udara

TeganganPermukaan,Kapilaritas danViskositas

Menjelaskankonsep teganganpermukaan,kapilaritas danviskostas

Mengemukakan arti daritegangan permukaan,kapilaritas dan viskositas.

31. Perhatikan gambar berikut ini!

Peristiwa yang terjadi pada gambar tersebutmerupakana. Tekanan Hidrostatikab. Hukum Pascalc. Hukum Archimedesd. Tegangan Permukaane. Viskositas

Jawaban : DTegangan Permukaan adalahKecenderungan permukaan zat cair untukmenegang, sehingga permukaannya sepertiditutupi oleh suatu lapisan elastis

C1

32. Naik turunnya suatu cairan dalam pipakapiler bergantung pada :

(1) Sudut kontak permukaan fluida(2) Massa jenis fluida(3) Jari-jari pipa kapiler(4) Tegangan permukaan fluidaPernyataan yang benar ialah….a. (1), (2), dan (3)

Jawaban : EKenaikan permukaan fluida dalam pipakapiler dirumuskan :ℎ = , berdasarkan persamaan

tersebut diketahui bahwa kenaikanpermuakaan fluida (h) berbanding lurusdengan tegangan permukaan ( ) .

C2

151

b. (1) dan (3)c. (2) dan (4)d. (4) saja

33. Berikut ini pernyataan yang tidak benartentang viskositas adalah ….a. kekentalan suatu fluidab. gesekan antara satu lapisan dengan

lapisan lain dalam fluidac. lapisan fluida kental bergerak dengan

kecepatan yang tidak seluruhnya samad. dalam fluida kental diperlukan gaya

untuk menggeser satu lapisan fluidaterhadap yang lain

e. suatu benda yang dijatuhkan dalam fluidayang viskositasnya tinggi, maka geraknyatidak akan terhambat oleh gaya gesekfluida

Jawaban : E C2

Menerapkankonsep teganganpermukaan

Memformulasikan teganganpermukaan zat cair,kapilaritas dan gaya gesekfluida kental.

34. Sebatang jarum dengan massa m dan panjangL diletakkan perlahan-lahan diatas permukaanair. Bila tegangan permukaan ialah , massajarum maksimal agar tak tenggelam ialah…a.

b.

c. 2

d. √e.

Jawaban : ATegangan permukaan ( ) dinyatakan dalam

persamaan : = , dimana = .,

maka m =

C3

35. Sebuah kawat yang panjangnya 50 cm beradadi permukaan air dengan panjangnya sejajardengan permukaan. Koefisien teganganpermukaan air ialah 0,073 N/m. Gaya

Jawaban : DDiketahui : l = 50 cm = 0,5 m

= 0,073 N/mDitanya : F = …?Penyelesaian:

C3

152

tambahan di luar berat kawat yang diperlukanuntuk menarik kawat ialah…a. 3,6 Nb. 7,3 Nc. 0,73 Nd. 0,073 Ne. 0,036 N

= 2F = 2. l.F = 2. 0,5. 0,073 = 0,073 N

Menghitung besarnyategangan permukaan biladiketahui besaran yanglainnya.

36. Permukaan air ( = 1000 /m3) didalampipa kapiler yang berdiameter dalam 1 mmialah 4 cm diatas permukaan air di luar pipatersebut. Jika sudut kontak air bahan pipakapiler 60o, besarnya tegangan permukaan airialah….a. 0,2 N/mb. 0,4 N/mc. 0,6 N/md. 0,8 N/me. 1,0 N/m

Jawaban : ADiketahui : = 1000 kg/m3

d = 1 mm = 10-3 mr = 5.10-4 mh = 4 cm = 4.10-2 m

= 60o

Ditanya : =….?Penyelesaian :ℎ = 24.10-2 = . . .4.10-2 =

. ,= ,, . = = 0,2 . -1

C4

Menghitung nilai viskositassuatu benda

37. Sebuah bola yang terbuat dari logam bergerakvertical kebawah dengan kelajuan konstan 2,4cm/s di dalam suatu fluida yang mempunyaimassa jenis 3 gr/cm3. Jika jari-jari bolatersebut 3 mm dan massa jenisnya 9 gr/cm3.Tentukan viskositas fluida tersebut, jika g = 10m/s2

a. 2 Pa.sb. 3 Pa.sc. 5 Pa.sd. 10 Pa.s

Jawaban : CDik : V = 2,4 cm/s = 0,024 m/s

r = 3 cm = 0,03 mb = 9 gr/cm3 = 9000 kg/m3

f = 3 gr/cm3= 3000 kg/m3

g = 10 m/s2

Dit : ?Jawab : = 2 .9 −

C3

153

e. 15 Pa.s 0,024 m/s =, .

(9000-3000)

= 5 Pa.sMemahamiperistiwateganganpermukaan,kapilaritas danviskositas

Menunjukkan peristiwategangan permukaan,kapilaritas dan viskositasdalam kehidupan sehari-hari.

38. Tetes-tetes hujan berbentuk bola karena….a. kapilaritasb. tegangan permukaanc. gerakan ke bawahd. percepatan gravitasie. viskositas

Jawaban : B C1

39. Peristiwa naik atau turunnya zat cair dalampipa kapiler merupakan gejala kapilaritas. Dibawah ini yang tidak termasuk gejalakapilaritas adalah…..a. meresapnya air pada dinding rumahb. meresapnya minyak melalui sumbu

komporc. meresapnya air pada kertasd. naiknya air dari tanah sampai ke daune. ditekannya permukaan suatu benda

hingga luas permukaannya berubah.

Jawaban EContoh gejala kapilaritas antara lain :

a. Meresapnya air pada dinding rumahb. Meresapnya minyak melalui sumbu

komporc. Meresapnya air pada kertasd. Naiknya air dari tanah sampai ke

daun

C2

40. Jarum dapat terapung pada permukaan airkarena….a. massa jenis jarum lebih kecil daripada airb. massa jenis jarum lebih besar daripada airc. gaya apung Archimedesd. berat jenis jarum sama dengan berat jenis

aire. tegangan permukaan

Jawaban : EMassa jenis jarum lebih besar dibandingkanmassa jenis air sehingga seharusnya jarumtidak tenggelam. Jarum tidak tenggelamdisebabkan adanya tegangan permukaansehingga jarum dapat terapung padapermukaan air.

C1

154

Lampiran B.2.

Validitas Instrumen TesJumlah Subyek = 36Butir soal= 40Bobot utk jwban benar = 1Bobot utk jwban salah = 0Nama berkas: E:\MAISYA ANJANI\FLEXIBILITY\ANJANI LECTURE\SEMESTERX\SKRIPSI\VALIDASI\BARENGJANI.ANA

No Urt No Subyek Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot1 1 daniel... 31 8 1 31 312 2 fatimah 19 20 1 19 193 3 sarwan... 7 32 1 7 74 4 hafizah 10 30 0 10 105 5 m. edward 7 27 6 7 76 6 fera 16 19 5 16 167 7 michelle 29 11 0 29 298 8 morrin... 11 26 3 11 119 9 hizkia 10 28 2 10 10

10 10 sarah ... 20 17 3 20 2011 11 fikri a.m 10 30 0 10 1012 12 widya ... 10 30 0 10 1013 13 nur eka 31 9 0 31 3114 14 salman... 10 18 12 10 1015 15 ulfani... 10 25 5 10 1016 16 kevin ... 31 9 0 31 3117 17 nabila 22 17 1 22 2218 18 egan 17 22 1 17 1719 19 carolina 20 20 0 20 2020 20 ratih 20 19 1 20 2021 21 gabriell 32 8 0 32 3222 22 galih ... 32 8 0 32 3223 23 hana 22 17 1 22 2224 24 andi irba 18 19 3 18 1825 25 irfan ... 21 19 0 21 2126 26 salsa 17 19 4 17 1727 27 nisrina 16 23 1 16 1628 28 rohana 32 8 0 32 3229 29 tasya 16 22 2 16 1630 30 rethadina 21 17 2 21 2131 31 nur ap... 21 19 0 21 2132 32 nurulita 31 9 0 31 3133 33 labibah 18 22 0 18 1834 34 grady ... 18 21 1 18 1835 35 saskia 17 23 0 17 1736 36 laily ... 30 10 0 30 30

155

Reliabilitas Instrumen TesRata2= 19.53Simpang Baku= 7.94KorelasiXY= 0.89Reliabilitas Tes= 0.94Nama berkas: E:\MAISYA ANJANI\FLEXIBILITY\ANJANILECTURE\SEMESTER X\SKRIPSI\VALIDASI\BARENGJANI.ANA

No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total1 1 daniel inverso 15 16 312 2 fatimah 9 10 193 3 sarwan a.b 3 4 74 4 hafizah 6 4 105 5 m. edward 5 2 76 6 fera 9 7 167 7 michelle 13 16 298 8 morrin nadya 7 4 119 9 hizkia 6 4 10

10 10 sarah asyifa 10 10 2011 11 fikri a.m 6 4 1012 12 widya anggraini 7 3 1013 13 nur eka 16 15 3114 14 salman alfarisi 6 4 1015 15 ulfania tari 5 5 1016 16 kevin raikhan 16 15 3117 17 nabila 11 11 2218 18 egan 10 7 1719 19 carolina 10 10 2020 20 ratih 9 11 2021 21 gabriell 15 17 3222 22 galih damar 17 15 3223 23 hana 11 11 2224 24 andi irba 9 9 1825 25 irfan husaini 11 10 2126 26 salsa 10 7 1727 27 nisrina 10 6 1628 28 rohana 16 16 3229 29 tasya 7 9 1630 30 rethadina 11 10 2131 31 nur aprilia 11 10 2132 32 nurulita 17 14 3133 33 labibah 12 6 1834 34 grady huxley 9 9 1835 35 saskia 9 8 1736 36 laily syahri 17 13 30

156

Tingkat KesukaranJumlah Subyek= 36Butir Soal= 40Nama berkas: E:\MAISYA ANJANI\FLEXIBILITY\ANJANI LECTURE\SEMESTERX\SKRIPSI\VALIDASI\BARENGJANI.ANA

No ButirBaru

No Butir Asli Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran1 1 31 86.11 Sangat Mudah2 2 11 30.56 Sangat Mudah3 3 10 27.78 Sukar4 4 9 25.00 Sukar5 5 32 88.89 Sangat Mudah6 6 17 47.22 Sedang7 7 15 41.67 Sedang8 8 24 66.67 Sedang9 9 21 58.33 Sedang

10 10 19 52.78 Sedang11 11 6 16.67 Sukar12 12 6 16.67 Sukar13 13 29 80.56 Mudah14 14 30 83.33 Mudah15 15 13 36.11 Sedang16 16 27 75.00 Mudah17 17 23 63.89 Sedang18 18 28 77.78 Mudah19 19 7 19.44 Sukar20 20 13 36.11 Sedang21 21 26 72.22 Mudah22 22 26 72.22 Mudah23 23 22 61.11 Sedang24 24 8 22.22 Sukar25 25 33 91.67 Sangat Mudah26 26 6 16.67 Sukar27 27 8 22.22 Sukar28 28 29 80.56 Mudah29 29 25 69.44 Sedang

30 30 20 55.56 Sedang31 31 13 36.11 Sedang32 32 9 25.00 Sukar33 33 22 61.11 Sedang34 34 18 50.00 Sedang35 35 3 8.33 Sangat Sukar36 36 17 47.22 Sedang37 37 4 11.11 Sangat Sukar38 38 9 25.00 Sukar39 39 28 77.78 Mudah40 40 6 16.67 Sukar

157

Daya Pembeda

Jumlah Subyek= 36Klp atas/bawah(n)= 10Butir Soal= 40Nama berkas: E:\MAISYA ANJANI\FLEXIBILITY\ANJANI LECTURE\SEMESTER

No Butir Baru No Butir Asli Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%)

1 1 10 5 5 50.002 2 4 4 0 0.003 3 7 1 6 60.004 4 7 0 7 70.005 5 10 7 3 30.006 6 9 2 7 70.007 7 5 2 3 30.008 8 9 4 5 50.009 9 9 3 6 60.00

10 10 10 2 8 80.0011 11 6 0 6 60.0012 12 6 0 6 60.0013 13 9 6 3 30.0014 14 10 6 4 40.0015 15 7 1 6 60.0016 16 8 3 5 50.0017 17 9 4 5 50.0018 18 10 5 5 50.0019 19 5 0 5 50.0020 20 8 0 8 80.0021 21 10 3 7 70.0022 22 10 3 7 70.0023 23 9 3 6 60.0024 24 4 0 4 40.0025 25 10 8 2 20.0026 26 5 0 5 50.0027 27 7 1 6 60.0028 28 8 7 1 10.0029 29 9 2 7 70.0030 30 8 3 5 50.0031 31 8 3 5 50.0032 32 9 0 9 90.0033 33 10 2 8 80.00

34 34 5 0 5 50.0035 35 0 1 ‐1 ‐10.0

036 36 7 3 4 40.0037 37 4 0 4 40.0038 38 5 1 4 40.0039 39 9 6 3 30.0040 40 6 0 6 60.00

158

Lampiran B.3.

Hasil Uji Coba Instrumen Tes

Reliabilitas Tes= 0,94

Jumlah Subjek = 36

NoButir

Daya Beda (%) T. Kesukaran Korelasi Sign. Korelasi Kesimpulan

1 50,00 Sangat Mudah 0,550 Sangat Signifikan Digunakan2 0,00 Sangat Mudah 0,048 - Tidak Digunakan3 60,00 Sukar 0,584 Sangat Signifikan Digunakan4 70,00 Sukar 0,666 Sangat Signifikan Digunakan5 30,00 Sangat Mudah 0,295 - Tidak Digunakan6 70,00 Sedang 0,569 Sangat Signifikan Digunakan7 30,00 Sedang 0,274 - Tidak Digunakan8 50,00 Sedang 0,439 Sangat Signifikan Digunakan9 60,00 Sedang 0,431 Sangat Signifikan Digunakan10 80,00 Sedang 0,575 Sangat Signifikan Digunakan11 60,00 Sukar 0,665 Sangat Signifikan Digunakan12 60,00 Sukar 0,655 Sangat Signifikan Digunakan13 30,00 Mudah 0,266 - Tidak Digunakan14 40,00 Mudah 0,430 Sangat Signifikan Digunakan15 60,00 Sedang 0,466 Sangat Signifikan Digunakan16 50,00 Mudah 0,399 Sangat Signifikan Digunakan17 50,00 Sedang 0,368 Signifikan Digunakan18 50,00 Mudah 0,446 Sangat Signifikan Digunakan19 50,00 Sukar 0,451 Sangat Signifikan Digunakan20 80,00 Sedang 0,703 Sangat Signifikan Digunakan21 70,00 Mudah 0,612 Sangat Signifikan Digunakan22 70,00 Mudah 0,612 Sangat Signifikan Digunakan23 60,00 Sedang 0,447 Sangat Signifikan Digunakan24 40,00 Sukar 0,391 Signifikan Digunakan25 20,00 Sangat Mudah 0,328 Signifikan Digunakan26 50,00 Sukar 0,532 Sangat Signifikan Digunakan27 60,00 Sukar 0,621 Sangat Signifikan Digunakan28 10,00 Mudah 0,096 - Tidak Digunakan29 70,00 Sedang 0,476 Sangat Signifikan Digunakan30 50,00 Sedang 0,382 Signifikan Digunakan31 50,00 Sedang 0,444 Sangat Signifikan Digunakan32 90,00 Sukar 0,846 Sangat Signifikan Digunakan33 80,00 Sedang 0,636 Sangat Signifikan Digunakan34 50,00 Sedang 0,309 Signifikan Digunakan35 -10,00 Sangat Sukar -0,110 - Tidak Digunakan36 40,00 Sedang 0,306 Signifikan Digunakan37 40,00 Sangat Sukar 0,518 Sangat Signifikan Digunakan38 40,00 Sukar 0,461 Sangat Signifikan Digunakan39 30,00 Mudah 0,292 - Tidak Digunakan40 60,00 Sukar 0,655 Sangat Signifikan Digunakan

159

Lampiran B.4

INSTRUMEN TES YANG DIGUNAKAN

Sekolah : SMA Negeri 5 DepokMata Pelajaran : FisikaMateri Pokok : Fluida StatisJumlah Soal : 25 SoalBentuk Soal : Pilihan GandaKompetensi Dasar : Mendeskripsikan hukum-hukum pada fluida statik dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Konsep /Sub

KonsepIndikator RPP Indikator Soal Soal Penyelesaian Ranah

Kognitif

Sifat fluidadanTekananHidrostatis

Menguraikansifat-sifat fluida

Membedakansifat-sifat fluida

1. Berikut ini merupakan zat yang tidak termasukfluida adalah....a. airb. gasc. minyakd. pasire. alkohol

Jawaban : DZat yang tergolong fluida:a. airb. minyakc. alkohold. gas

C1

Mengkonstruksihubungan gaya,tekanan dan luasyang dikenai olehgaya

Menghitung salahsatu besaran fisisterkait dengantekanan

2. Seorang wanita bermassa 55 kg memakai sepatuhak dengan luas permukaan 1 cm2. Tekanan yangbekerja pada lantai ialah…a. 5,5 kPab. 27,5 kPac. 55,0 kPad. 275,0 kPae. 5500,0 kPa

Jawaban : EDiketahui : m = 55 kg

A = 1 cm2 = 10-4 m2

Ditanya : P = …?Penyelesaian :

P = = . , = .P = = 5.500.000= 5500

C3

3. Seorang perawat menggunakan suntikan yangberdiameter 4 cm supaya tekanan zat cairnya 105 Paberarti gaya yang bekerja pada suntikan adalah…a. 30,0 Nb. 31,4 Nc. 40,0 Nd. 42,4 N

Jawaban : EDiketahui : d = 4 cm = 4.10-2 m

r = 2 cm = 2.10-2 mP = 105 Pa

Ditanya : F = ….?Penyelesaian :

C2

160

e. 125,6 N P =

F = P. AF = P. ( )F = 105.(3,14 . (2.10-2)2)F = 125,6 N

Menjelaskankonsep tekananhidrostatis

Menunjukkanbesarnya tekananhidrostatis fluida

4. Perhatikan gambar bejana di bawah ini!

Tekanan hidrostatis paling besar terletak padatitik....a. Pb. Qc. Rd. Se. T

Jawaban : ETekanan hidrostatis dirumuskandengan : = . . ℎTekanan hidrostatis berbanding lurusdengan kedalaman benda, semakindalam letak suatu benda dalam zatcair, maka semakin besar tekananhidrostatisnya.

C2

Memformulasi-kan tekanan,tekananhidrostatis dantekanan atmosfer

Menentukan besartekananhidrostatis

5. Dibawah ini menunjukkan sebtang pipa kaca yangberisi udara.

Ujung atas pipa tertutup sedangkan ujung bawahtertutup oleh raksa yang tingginya 10 cm. Jikatekanan udara diluar 76 cmHg maka tekanan udaradidalam pipa kaca adalah...a. 0 cmHgb. 10 cmHgc. 66 cmHgd. 76 cmHge. 86 cmHg

Jawaban : EDiketahui:h = 10 cmP0 = 76 cmHg = 1 atm = 1,01 . 103 Paρ = 13,6 gr/cm3 = 13600 kg/m3

(massa jenis raksa)Ditanya: P = ...Jawab:P = P0 + ρ . g . h

= 1,01 . 103 Pa + 13.600 kg/m3 . 10m/s2 . 0,1 m

P = 101.000 Pa + 13.600 Pa = 114.600Pa = 1,134 atm = 86 cmHg

C3

161

Menganalisishubungan tekanadan tekananhidrostatis

Menentukan besarkedalaman padatekanan yangbekerja

6. Tekanan hidrostatis yang bekerja pada dasar wadahyang berisi raksa ialah 86.632 Pa. Ketinggian raksapada wadah tersebut ialah…

( = 13600 / , = 9,8 / )a. 32 cmb. 35 cmc. 41 cmd. 65 cme. 69 cm

Jawaban : DDiketahui : Ph = 86.632 Pa= 13600/= 9,8 /Ditanya : h = …?Penyelesaian :Ph = . . ℎPh = . . ℎ86632 = 13600. 9,8. hh = 0,65 m = 65 cm

C3

7. Zat cair mempunyai kerapatan 1000 kg/m3.Tekanan zat cair akan menjadi 100% dari tekananpada permukaan (dengan tekanan atmosfer =1,01.105 N/m2) pada kedalam permukaan…a. 9,9 mb. 10.0 mc. 10,1 md. 10,2 me. 11,0 m

Jawaban : ADiketahui : =1000 kg/m3

P = 100% Po = 1 Po

Po = 1,01.105 N/m2

g = 9,8 m/s2

Ditanya : h = ….?Penyelesaian :P = Po + Ph

P = Po + . . ℎ1 Po = Po + 1000.(9,8).h0,99 Po = 9800 h0,99 (1,01,105) = 9800 h

h = = 10,2

C4

HukumPascal danHukumArchimedes

Menganalisiskonsep hukumPascal dan hukumArchimedes

Mengemukakankonsep hukumPascal dan hukumArchimedes

8. Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yangdicelupkan ke dalam suatu fluida sama denganberat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut,adalah definisi dari hukum….a. Pascalb. Utama Hidrostatisc. Stokesd. Archimedese. Bernoulli

Jawaban : DHukum Archimedes adalah gayaapung yang bekerja pada suatu bendayang dicelupkan ke dalam suatu fluidasama dengan berat fluida yangdipindahkan oleh benda tersebut

C1

9. Gaya apung ke atas sebuah benda dalam fluidasebanding dengann:

(1) Volume benda

Jawaban : BHukum Archimedes dirumuskandengan :

C2

162

(2) Massa benda(3) Massa jenis benda(4) Kerapatan bendaPernyataan di atas yang benar ialah…a. (1), (2) dan (3)b. (1) dan (3)c. (2) dan (4)d. (1) sajae. semuanya benar

Fa = . g.V

Memformulasikanpersamaan hukumPascal

Menghitungpersamaan hukumPascal

10. Gambar berikut menunjukan sebuah tabung U yangberisikan zat cair dan diberi pengisap (berat dangesekan diabaikan). Agar pengisap tetap seimbangmaka berat beban F2 yang harus diberikan ialah…N

a. 15b. 40c. 60d. 120e. 240

Jawaban : BDiketahui : F1 = 5 N

A1 = 50 cm2 = 5.10-3 m2

A2 = 400cm2 = 4.10-2 m2

Ditanya : F2 =….?Penyelesaian :

== =.( . ). = 40 N

C3

Menentukan besargaya yang bekerjaberdasarkanhukum Pascal

11. Sebuah penghisap pompa hidrolik memiliki luassebesar A m2, hendak digunakan untuk mengangkatmobil yang beratnya W N. Gaya yang harusdiberikan pada penghisap yang lainya jika luas

penampangnya m2 ialah….

a. N

b.

c. 5 W N

Jawaban : ADiketahui : A1 = A

F1 = W

A2 = m2

Ditanya : F2 =…?Penyelesaian :P1 = P2=

C3

163

d. 10 W Ne. 25 W = 5

F2 =.

=

12. Sebuah dongkrak hidrolik, dengan diameter pistonyang lebih kecil ialah 4 cm dan diameter pistonyang lebih besar ialah 8 cm. Berat beban yang dapatdiangkat pada piston yang lebih besar jika padapiston yang lebih kecil diberi gaya 250 N ialah…Na. 125b. 500c. 1000d. 2500e. 4000

Jawaban : CDiketahui : d1 = 4 cm = 4.10-2 m

d2 = 8 cm = 8.10-2 mF1 = 250 N

Ditanya : F2 = ….?Penyelesaian :=F2 =

F2 = (.. )2 . 250

F2 = 1000 N

C3

Memformulasi-kan persamaanhukumArchimedes

Menentukan besargaya sebuahbenda yang terjadipada fluida

13. Kubus dengan rusuk 10 cm, dicelupkan seluruhnyakedalam air akan mendapat gaya tekan ke atassebesar…..

( = 1000 kg/m3)a. 0,1 Nb. 1 Nc. 10 Nd. 100 Ne. 1000 N

Jawaban : CDiketahui : V = s3 = (0,1 m)3 = 10-3 m3

= 1000 kg/m3

Ditanya : FA…. ?Penyelesaian :FA = . .FA = 1000. 10. 10-3 = 10 N

C3

14. Sebuah mata uang logam jika dicelupkan ke dalamfluida A dengan = 0,7 / mengalami gayake atas sebesar FA dan jika dicelupkan dalam fluidaB dengan = 0,9 / mengalami gaya keatas sebesar FB perbandingan kedua gaya ituialah…a.

b. 1

c.

Jawaban : EDiketahui : = 0,7 /= 0,9 /Ditanya = ….?Penyelesaian :

=. .. .= ,

=

C3

164

d.

e.

Menentukanjumlah volumeyang terceluppada suatu fluida

15. Sebuah balok es mengapung di atas air, seperti padagambar di bawah ini.

ialah 920 kg/m3. = 1000 kg/m3.bagian es yang terletak di atas permukaanair ialah…a. 0,02b. 0,04c. 0,05d. 0,08e. 0,10

Jawaban : DDiketahui : = 920 /

= 1000 kg/Ditanya : berapa % bagian terapung =…?Penyelesaian :Hukum ArchimedesFApung = FBerat. . ′ = . .= = = 0,92Bagian yang tenggelam ialah 0,92,maka bagian yang terapung ialah 0,08

C4

Menentukan beratsuatu benda saatberada di dalamfluida

16. Sepotong kaca di udara memiliki berat 25 N danmassa jenis 2,5 x 103 kg.m-3. Bila massa jenis air1.000 kg.m-3 dan percepatan gravitasinya 10 m.s-2,maka berat kaca di dalam air ialah…a. 10 Nb. 15 Nc. 20 Nd. 25 Ne. 30 N

Jawaban : BDiketahui : Wu = 25 N= 2,5 x 103 kg.m-3= 1.000 kg.m-3

g = 10 m/s2

Ditanya : Wair…..?Penyelesaian :W = m.g

m = = = 2,5= = 2,52,5 10= 1 10Wu – FA = Wair. . − . . =

C4

165

(2,5 10 . 10. 1 10 ) −(1 10 . 10. 1 10 )= 25 − 10 = 15Menjelaskansyarat terapung,melayang dantenggelam

Menunjukkansyarat terapung,melayang dantenggelam

17. Telur yang dicelupkan ke dalam fluida tersebutdalam keadaan melayang. Pernyatan yang benaruntuk peristiwa dibawah ini ialah…..

a. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalamfluida tidak sama dengan massa jenis zat cairnya( ≠ )

b. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam airsama dengan massa jenis zat cairnya ( = )

c. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalamfluida lebih kecil dari massa jenis zat cairnya( < )

d. massa jenis telur yang dimasukkan ke dalam airlebih besar daripada massa jenis zat cairnya( > )

e. semua jawaban salah

Jawaban : BSyarat benda melayang ialah massajenis benda yang dimasukkan kedalam air harus sama dengan massajenis zat cairnya ( = )

C1

18. Perhatikan gambar dibawah ini!

Sterofoam dikatakan terapung apabila

Jawaban : DSyarat benda terapung dalam fluidaialah Fa = W atau massa jenis bendayang dimasukkan ke dalam fluidalebih kecil dari massa jenis zat cairnya( < )

C1

166

memenuhi persyaratan…..a. =b. >c. <d. Fa <e. Fa >

Menganalisisberbagai contohaplikasi hukumPascal dan hukumArchimedes

Menyebutkanberbagai contohaplikasi hukumPascal danArchimedesdalam kehidupansehari-hari

19. Perhatikan tabel berikut terkait dengan penerapanhukum Pascal dan hukum Archimedes dalamkehidupan sehari-hari ialah….

Hukum Pascal HukumArchimedes

a. Balon udara, remhidrolik

Hidrometer, kapallaut

b. Pengukur tensi,rem hidrolik

Alat pengangkatmobil, kapal laut

c. Rem hidrolik,dongkrak hidrolik

Balon udara, kapallaut

d. Dongkrakhidrolik, remhidrolik

Hidrometer, alatpengangkat mobil

e. Dongkrakhidrolik, kapallaut

Hidrometer, balonudara

Jawaban : CBeberapa contoh aplikasi hukumPascal :

1. Dongkrak hidrolik2. Pompa hidrolik ban sepeda3. Mesin hidrolik pengangkat

mobil4. Rem piringan5. Mesin pengepres hidrolik

Beberapa contoh aplikasi hukumArchimedes :

1. Kapal selam2. Kapal laut3. Balon udara4. hidrometer

C2

20. Balon udara dapat mengudara karena….a. berat sistem balon gas lebih kecil daripada berat

udarab. massa jenis sistem balon gas lebih kecil daripada

massa jenis udarac. massa sistem balon gas lebih kecil dari massa

udarad. berat jenis udara lebih kecil daripada berat jenis

sistem balon gase. volume sistem balon gas lebih kecil dari volume

udara

Jawaban : BSyarat balon udara dapat mengudaraialah :

1. Volume benda tercelup =volume benda

2. Massa jenis gas pana lebihbesar dari pada massa jenisudara

C2

167

TeganganPermukaan,KapilaritasdanViskositas

Menjelaskankonsep teganganpermukaan,kapilaritas danviskostas

Mengemukakanarti dari teganganpermukaan,kapilaritas danviskositas.

21. Naik turunnya suatu cairan dalam pipa kapilerbergantung pada :(1) Sudut kontak permukaan fluida(2) Massa jenis fluida(3) Jari-jari pipa kapiler(4) Tegangan permukaan fluidaPernyataan yang benar ialah….a. (1), (2), dan (3)b. (1) dan (3)c. (2) dan (4)d. (4) sajae. Semua benar

Jawaban : EKenaikan permukaan fluida dalampipa kapiler dirumuskan :ℎ = , berdasarkan persamaan

tersebut diketahui bahwa kenaikanpermuakaan fluida (h) berbandinglurus dengan tegangan permukaan ( ).

C2

Menerapkankonsep teganganpermukaan

Memformulasikanteganganpermukaan zatcair, kapilaritasdan gaya gesekfluida kental.

22. Sebatang jarum dengan massa m dan panjang Ldiletakkan perlahan-lahan diatas permukaan air.Bila tegangan permukaan ialah , massa jarummaksimal agar tak tenggelam ialah…a.

b.

c. 2

d. √e.

Jawaban : ATegangan permukaan ( ) dinyatakan

dalam persamaan : = , dimana= ., maka m =

C3

Menghitungbesarnya teganganpermukaan biladiketahui besaranyang lainnya.

23. Permukaan air ( = 1000 /m3) didalam pipakapiler yang berdiameter dalam 1 mm ialah 4 cmdiatas permukaan air di luar pipa tersebut. Jikasudut kontak air bahan pipa kapiler 60o, besarnyategangan permukaan air ialah….

a. 0,2 N/mb. 0,4 N/mc. 0,6 N/md. 0,8 N/me. 1,0 N/m

Jawaban : ADiketahui : = 1000 kg/m3

d = 1 mm = 10-3 mr = 5.10-4 mh = 4 cm = 4.10-2 m

= 60o

Ditanya : =….?Penyelesaian :ℎ = 24.10-2 = . . .

C3

168

4.10-2 =. ,= ,, . == 0,2 . -1

Menghitung nilaiviskositas suatubenda

24. Sebuah bola yang terbuat dari logam bergerakvertical kebawah dengan kelajuan konstan 2,4 cm/sdi dalam suatu fluida yang mempunyai massa jenis3 gr/cm3. Jika jari-jari bola tersebut 3 mm danmassa jenisnya 9 gr/cm3. Tentukan viskositas fluidatersebut, jika g = 10 m/s2

a. 2 Pa.sb. 3 Pa.sc. 5 Pa.sd. 10 Pa.se. 15 Pa.s

Jawaban : CDik : V = 2,4 cm/s = 0,024 m/s

r = 3 cm = 0,03 mb = 9 gr/cm3 = 9000 kg/m3

f = 3 gr/cm3= 3000 kg/m3

g = 10 m/s2

Dit : ?Jawab : = 2 .9 −0,024 m/s =

, .(9000-3000)

= 5 Pa.s

C4

Memahamiperistiwateganganpermukaan,kapilaritas danviskositas

Menunjukkanperistiwateganganpermukaan,kapilaritas danviskositas dalamkehidupan sehari-hari.

25. Jarum dapat terapung pada permukaan airkarena….a. massa jenis jarum lebih kecil daripada airb. massa jenis jarum lebih besar daripada airc. gaya apung Archimedesd. berat jenis jarum sama dengan berat jenis aire. tegangan permukaan

Jawaban : EMassa jenis jarum lebih besardibandingkan massa jenis air sehinggaseharusnya jarum tidak tenggelam.Jarum tidak tenggelam disebabkanadanya tegangan permukaan sehinggajarum dapat terapung pada permukaanair.

C1

169

Lampiran B.5

KISI – KISI LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

NO Indikator Pernyataan

1 Kemandirian siswa dalam belajar dengan model

ATI berbantuan multimedia2

2 Melaksanakan diskusi kelompok 2

3 Efektifitas waktu belajar siswa dengan model

ATI berbantuan multimedia

1

Jumlah 5

Lampiran B.6

KISI – KISI INSTRUMEN NONTES (ANGKET)

No Indikator AngketMultimedia Interaktif

Jumlah SoalPositif Negatif

1Penggunaan multimedia dalamproses pembelajaran

1,2 3,4 4

2Penyajian materi fluida statis padapembahasan multimedia

5 6 2

3Penggunaan animasi padamultimedia

7,9 8,10 4

Jumlah Pertanyaan 5 5 10

173

Lampiran B.7.

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

KELOMPOK KELAS RENDAH

No. Indikator Aktivitas Siswa Kriteria Skor Checklist(√)

1. Kemandiriansiswa dalambelajardengan modelATIberbantuanmultimedia

Membaca bukuuntuk memahamimateri

100% siswa membaca buku 3≥ 50% siswa membaca buku 2< 50 % siswa membaca buku 10% siswa membaca buku 0

Mengoperasikanmedia flash yangdisajikan

100 % siswa bisa mengoperasikan media 3

≥ 50% siswa bisa mengoperasikan media 2< 50% siswa bisa mengoperasikan media 10% siswa bisa mengoperasikan media 0

2. Melaksanakandiskusikelompok

Kelompok rendahmengerjakan LKSuntuk menjawabpertanyaan

100% siswa mengerjakan LKS 3

≥ 50% siswa mengerjakan LKS 2< 50% siswa mengerjakan LKS 1

0% siswa mengerjakan LKS 0Kelompok rendahmembutuhkanbimbingan mengenaimateri

100% siswa membutuhkan bimbingan 3≥ 50% siswa membutuhkan bimbingan 2

< 50% siswa membutuhkan bimbingan 10% siswa membutuhkan bimbingan 0

3. Efektifitaswaktu belajarsiswa denganmodel ATIberbantuanmultimedia

Mempresentasikanhasil diskusi dengankelompoknyamasing-masing

100% siswa mempresentasikan denganbenar

3

≥ 50% siswa mempresentasikan denganbenar

2

<50% siswa mempresentasikan denganbenar

1

0% siswa mempresentasikan dengan benar 0

JumlahKELOMPOK KELAS SEDANG

No. Indikator Aktivitas Siswa Kriteria Skor Checklist (√)

1. Kemandiriansiswa dalambelajardenganmodel ATIberbantuanmultimedia

Membaca buku untukmemahami materi

100% siswa membaca buku 3≥ 50% siswa membaca buku 2< 50 % siswa membaca buku 10% siswa membaca buku 0

Mengoperasikan mediaflash yang disajikan

100 % siswa bisa mengoperasikan media 3

≥ 50% siswa bisa mengoperasikan media 2< 50% siswa bisa mengoperasikan media 10% siswa bisa mengoperasikan media 0

2. Melaksanakan diskusikelompok

Kelompok sedangmengerjakan LKSuntuk menjawabpertanyaan

100% siswa mengerjakan LKS 3

≥ 50% siswa mengerjakan LKS 2< 50% siswa mengerjakan LKS 1

0% siswa mengerjakan LKS 0Kelompok sedangmembutuhkanbimbingan mengenaimateri

100% siswa membutuhkan bimbingan 3≥ 50% siswa membutuhkan bimbingan 2

< 50% siswa membutuhkan bimbingan 10% siswa membutuhkan bimbingan 0

174

3. Efektifitaswaktubelajar siswadenganmodel ATIberbantuanmultimedia

Mempresentasikan hasildiskusi dengankelompoknya masing-masing

100% siswa mempresentasikan denganbenar

3

≥ 50% siswa mempresentasikan denganbenar

2

<50% siswa mempresentasikan denganbenar

1

0% siswa mempresentasikan denganbenar

0

Jumlah

KELOMPOK KELAS TINGGI

No. Indikator Aktivitas Siswa Kriteria Skor Checklist(√)

1. Kemandiriansiswa dalambelajar denganmodel ATIberbantuanmultimedia

Membaca buku untukmemahami materi

100% siswa membaca buku 3≥ 50% siswa membaca buku 2< 50 % siswa membaca buku 10% siswa membaca buku 0

Mengerjakan soal soalyang ada pada bukuteks pelajaran (modul)

100 % siswa mengerjakan soal 3

≥ 50% siswa mengerjakan soal 2< 50% siswa mengerjakan soal 10% siswa mengerjakan soal 0

2. Melaksanakandiskusikelompok

Kelompok tinggimengerjakan LKSuntuk menjawabpertanyaan

100% siswa mengerjakan LKS 3

≥ 50% siswa mengerjakan LKS 2< 50% siswa mengerjakan LKS 1

0% siswa mengerjakan LKS 0Kelompok tinggimenyelesaikan secaramandiri

100% siswa mandiri 3≥ 50% siswa mandiri 2

< 50% siswa mandiri 10% siswa mandiri 0

3. Efektifitaswaktu belajarsiswa denganmodel ATIberbantuanmultimedia

Mempresentasikanhasil diskusi dengankelompoknya masing-masing

100% siswa mempresentasikandengan benar

3

≥ 50% siswa mempresentasikandengan benar

2

<50% siswa mempresentasikan denganbenar

1

0% siswa mempresentasikan denganbenar

0

Jumlah

Format penilaian :

1. Skor maksimal = 3 x 5 = 15

2. Nilai = 100Depok, Mei 2016

Observer

( )

170

Lampiran B.8

INSTRUMEN NONTES (ANGKET)Angket Respon Siswa terhadap Multimedia Flash Player

Hari, Tanggal :

Jenis Kelamin : P/L

Petunjuk Pengisian:1. Pada angket ini terdapat 12 butir pernyataan. Pertimbangkan baik-baik setiap butir pernyataan dalam

kaitannya dengan pembelajaran menggunakan media kuis interaktif.2. Tentukan pilihan Anda atas pernyataan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist (√) pada

lembar angket. Jawaban yang diberikan harus sesuai dengan pendapat Anda.3. Angket ini tidak berpengaruh pada nilai, sehingga mohon bantuannya untuk mengisi dengan benar

Keterangan Pilihan Jawaban:STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju C : CukupS : Setuju SS : Sangat Setuju

No. Pernyataan STS TS C S SS

1. Saya merasa pembelajaran lebih aktif menggunakanmedia flash player karena menggunakan komputer

2. Media flash player memotivasi keinginan saya untukmenyimak pembelajaran

3. Simulasi yang disajikan dalam media flash playermembuat saya sulit memahami konsep fluida statis

4. Saya merasa tidak puas dalam menerima pembelajaranfluida statis karena menggunakan media flash player

5. Saya dapat membaca dengan jelas teks dalampembahasan media flash player

6. Saya merasa uraian materi fluida statis dalampembahasan flash player sulit dipahami

7. Penyajian animasi dalam media flash player menambahpemahaman saya dalam mempelajari konsep fluidastatis

8 Saya merasa bosan karena penyajian animasi dalammedia flash player kurang menarik

9. Animasi-animasi dalam media flash player menambahminat dan motivasi saya untuk mempelajari konsepfluida statis

10. Saya merasa animasi-animasi dalam media flash playertidak dapat menyampaikan isi materi konsep fluidastatis

171

Lampiran B.9.

172

Lampiran B.9.

173

Lampiran B.10.

174

Lampiran B.10.

175

176

177

178

179

180

181

LAMPIRAN C

1. Hasil Pretest

2. Hasil Posttest

3. Uji Normalitas Data Pretest

4. Uji Normalitas Data Posttest

5. Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest

6. Uji Hipotesis Data Pretest

7. Uji Hipotesis Data Posttest

8. Hasil Angket Respon Siswa

9. Hasil Lembar Observasi Siswa

10. Perhitungan Nilai Rata-rata Jenjang Kognitif

Pretest

11.Perhitungan Nilai Rata-rata Jenjang Kognitif

Posttest

182

Lampiran C.1

Data Hasil Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

SiswaNilai Pretest

Kontrol Eksperimen1 36 482 52 203 40 364 20 445 48 326 40 487 44 568 44 289 20 2810 44 4811 44 2812 52 3613 36 4014 48 4815 56 3616 52 5217 52 3218 36 2819 48 5220 20 6421 36 4022 28 2823 56 5224 56 3225 40 2826 56 4027 48 4828 52 6429 44 4830 48 4431 32 5632 48 4433 40 5634 44 5235 40 4436 36 36

Nilai Terendah 20 20Nilai Tertinggi 56 64

183

Hasil Pretest Kelas Kontrol

20 20 20 28 32 36 36 36 36 36 40 40

40 40 40 44 44 44 44 44 44 48 48 48

48 48 48 52 52 52 52 52 56 56 56 56

Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

1. Jumlah Siswa (N) = 362. Nilai Minimum (Xmin) = 203. Nilai Maksimum (Xmaks) = 564. Jangkauan Kelas (J) = Xmaks - Xmin = 56 – 20 = 365. Banyak Kelas (k) = k = 1 + 3,3 log n

k = 1 + 3,3 log 36 = 6,13 ≈ 76. Interval Kelas (I) = = = 6

Interval Frekuensi Batas Kelas Titik Tengah Xi2 fi.xi fi.xi2

20 - 25 3 19.5 22.5 506.25 67.5 1518.75

26 - 31 1 25.5 28.5 812.25 28.5 812.25

32 - 37 6 31.5 34.5 1190.25 207 7141.5

38 - 43 5 37.5 40.5 1640.25 202.5 8201.25

44 - 49 12 43.5 46.5 2162.25 558 25947

50 - 55 5 49.5 52.5 2756.25 262.5 13781.25

56 - 61 4 55.5 58.5 3422.25 234 13689

Jumlah 36 12489.75 1560 71091

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, maka dapat ditentukan beberapa nilai,yaitu:

Rata-rata 42.66666667Standar Deviasi 9.936944055Nilai Max 56Nilai Min 20Nilai Modus 48Nilai Median 44

184

Hasil Pretest Eksperimen

20 28 28 28 28 28 28 32 32 32 36 36

36 36 40 40 40 44 44 44 44 48 48 48

48 48 48 52 52 52 52 56 56 56 64 64

Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

1. Jumlah Siswa (N) = 362. Nilai Minimum (Xmin) = 203. Nilai Maksimum (Xmaks) = 644. Jangkauan Kelas (J) = Xmaks - Xmin = 64 – 20 = 445. Banyak Kelas (k) = k = 1 + 3,3 log n

k = 1 + 3,3 log 36 = 6,13 ≈ 66. Interval Kelas (I) = = =7,3 = 7

Interval Frekuensi Batas Kelas Titik Tengah Xi2 fi.xi fi.xi2

20 - 26 1 19.5 23 529 23 529

27 - 33 9 26.5 30 900 270 8100

34 - 40 7 33.5 37 1369 259 9583

41 - 47 4 40.5 44 1936 176 7744

48 - 54 10 47.5 51 2601 510 26010

55 - 61 3 54.5 58 3364 174 10092

62 - 68 2 61.5 65 4225 130 8450

Jumlah 36 14924 1542 70508

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, maka dapat ditentukan beberapa nilai,yaitu:

Rata-rata 42.11111111Standar Deviasi 11.08867576Nilai Max 64Nilai Min 20Nilai Modus 48Nilai Median 44

Pembagian Kelompok

Pada kelas eksperimen saat Pretest, dibagi menjadi 3 kelompok sesuai dengankemampuan masing-masing siswa dengan cara sebagai berikut :

Kelompok Rendah

Nilai Mean – Nilai Standar Deviasi ≤ Nilai Kelompok Rendah

185

(42,1 – 11,1 ≤ 31)

*Nilai Pretest di bawah sama dengan 31 dikategorikan kelompok rendah

Berdasarkan perhitungan maka kelompok rendah berjumlah 6 Siswa.

Kelompok Tinggi

Nilai Mean + Nilai Standar Deviasi ≥ Nilai Kelompok Tinggi

(42,1 + 11,1 ≥ 53,2)

*Nilai Pretest di atas sama dengan 53,2 dikategorikan kelompok tinggi

Berdasarkan perhitungan maka kelompok tinggi berjumlah 5 Siswa.

Kelompok Sedang

Nilai Kelompok Rendah > Nilai Kelompok Sedang < Nilai Kelompok Tinggi

(31 > Nilai Kelompok Sedang < Nilai Kelompok Tinggi)

*Nilai Pretest diantara 31,1 sampai dengan 53,1 dikategorikan kelompok sedang

Berdasarkan perhitungan maka kelompok sedang berjumlah 25 Siswa.

186

Lampiran C.2

Data Hasil Posttest Kelas Kontrol dan kelas Eksperimen

SiswaNilai Posttest

Kontrol Eksperimen1 88 802 76 883 76 804 80 885 76 886 72 807 92 888 76 809 88 8810 84 8011 80 8812 80 8013 76 8014 76 8015 76 8016 84 8417 76 8018 76 8019 84 9620 84 9221 72 8422 76 8423 88 8424 80 8025 88 8026 76 8027 84 6028 84 9629 80 8030 76 8431 88 9232 84 8033 80 9234 88 8035 88 8036 76 84

Nilai Terendah 72 60Nilai Tertinggi 92 96

187

Hasil Posttest Kontrol

72 72 76 76 76 76 76 76 76 76 76 76

76 76 76 80 80 80 80 80 80 84 84 84

84 84 84 84 88 88 88 88 88 88 88 92

Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

1. Jumlah Siswa (N) = 362. Nilai Minimum (Xmin) = 723. Nilai Maksimum (Xmaks) = 924. Jangkauan Kelas (J) = Xmaks - Xmin = 92 – 72 = 205. Banyak Kelas (k) = k = 1 + 3,3 log n

k = 1 + 3,3 log 36 = 6,13 ≈ 66. Interval Kelas (I) = = = 3,3

Interval Frekuensi Batas Kelas Titik Tengah Xi2 fi.xi fi.xi2

72 - 74 2 71.5 73 5329 146 10658

75 - 77 13 74.5 76 5776 988 75088

78 - 80 6 77.5 79 6241 474 37446

81 - 83 0 80.5 82 6724 0 0

84 - 86 7 83.5 85 7225 595 50575

87 - 89 7 86.5 88 7744 616 54208

90 - 92 1 89.5 91 8281 91 8281

Jumlah 36 47320 2910 236256

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, maka dapat ditentukan beberapa nilai,yaitu:

Rata-rata 80.77777778Standar Deviasi 5.393705914Nilai Max 92Nilai Min 72Nilai Modus 76Nilai Median 80

188

Hasil Posttest Eksperimen

60 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80 80

80 80 80 80 80 80 80 84 84 84 84 84

84 88 88 88 88 88 88 92 92 92 96 96

Dari data di atas, maka dapat ditentukan beberapa nilai, yaitu:

1. Jumlah Siswa (N) = 362. Nilai Minimum (Xmin) = 603. Nilai Maksimum (Xmaks) = 964. Jangkauan Kelas (J) = Xmaks - Xmin = 96 – 36 = 365. Banyak Kelas (k) = k = 1 + 3,3 log n

k = 1 + 3,3 log 36 = 6,13 ≈ 66. Interval Kelas (I) = = = 6

Interval Frekuensi Batas Kelas Titik Tengah Xi2 fi.xi fi.xi2

59 - 64 1 58.5 61.5 3782.25 61.5 3782.2565 - 70 0 64.5 67.5 4556.25 0 071 - 76 0 70.5 73.5 5402.25 0 077 - 82 18 76.5 79.5 6320.25 1431 113764.583 – 88 12 82.5 85.5 7310.25 1026 8772389 – 94 3 88.5 91.5 8372.25 274.5 25116.7595 – 100 2 94.5 97.5 9506.25 195 19012.5Jumlah 36 45249.75 2988 249399

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi, maka dapat ditentukan beberapa nilai,yaitu:

Rata-rata 83.33333333Standar Deviasi 6.378535434Nilai Max 96Nilai Min 60Nilai Modus 80Nilai Median 80

189

Lampiran C.3

Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Tests of Normality

ClassKolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

score Kontrol .137 36 .087 .917 36 .010

eksperimen .119 36 .200* .962 36 .255

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Normalitas menggunakan Uji Saphiro-Wilk

Analisa:

H0 : Data pretest terdistribusi normal.

H1 : Data pretest tidak terdistribusi normal.

Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Kesimpulan:

Pretest Kelas Kontrol, 0.010 < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Pretest Kelas Eksperimen, 0.255 > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

190

Lampiran C.4

Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Tests of Normality

class

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

score kontrol .229 36 .000 .895 36 .003

eksperimen .273 36 .000 .806 36 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Uji Normalitas menggunakan Uji Saphiro-Wilk

Analisa:

H0 : Data posttest terdistribusi normal.

H1 : Data posttest tidak terdistribusi normal.

Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Kesimpulan:

Posttest Kelas Kontrol, 0.003 < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Posttest Kelas Eksperimen, 0.000 < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

191

Lampiran C.5

Uji Homogenitas Data Pretest

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

score Based on Mean 1.235 1 70 .270

Based on Median 1.235 1 70 .270

Based on Median and with

adjusted df1.235 1 69.922 .270

Based on trimmed mean 1.365 1 70 .247

Uji Homogenitas Data Posttest

Test of Homogeneity of Variance

Levene Statistic df1 df2 Sig.

score Based on Mean .004 1 70 .947

Based on Median .011 1 70 .917

Based on Median and with

adjusted df.011 1 52.229 .917

Based on trimmed mean .003 1 70 .958

Analisa:

H0 : Kedua data homogen.

H1 : Kedua data tidak homogen (heterogen).

Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Kesimpulan :

Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 0.270 > 0.05, maka H0 diterima dan

H1 ditolak.

Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen 0.947 > 0.05, maka H0 diterima danH1 ditolak.

192

Lampiran C.6

Uji Hipotesis Data Pretest

Ranks

class N Mean Rank Sum of Ranks

score kontrol 36 37.51 1350.50

eksperimen 36 35.49 1277.50

Total 72

Test Statisticsa

Score

Mann-Whitney U 611.500

Wilcoxon W 1277.500

Z -.414

Asymp. Sig. (2-tailed) .679

a. Grouping Variable: classAnalisa :

H0 : tidak terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI)

berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa konsep fluida statis.

H1 : terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan

multimedia terhadap hasil belajar siswa konsep fluida statis.

Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Kesimpulan:

0.679 > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

193

Lampiran C.7

Uji Hipotesis Data Pretest

Ranks

class N Mean Rank Sum of Ranks

score kontrol 36 31.21 1123.50

eksperimen 36 41.79 1504.50

Total 72

Test Statisticsa

Score

Mann-Whitney U 457.500

Wilcoxon W 1123.500

Z -2.207

Asymp. Sig. (2-tailed) .027

a. Grouping Variable: class

Analisa :

H0 : tidak terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI)

berbantuan multimedia terhadap hasil belajar siswa konsep fluida statis.

H1 : terdapat pengaruh model Aptitude Treatment Interaction (ATI) berbantuan

multimedia terhadap hasil belajar siswa konsep fluida statis.

Jika significance > 0.05, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Jika significance < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Kesimpulan:

0.027 < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

194

Lampiran C.8

Hasil Angket Respon Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 4 3 4 5 5 5 4 5 5 4

2 3 4 3 3 5 4 3 5 4 4

3 4 5 3 5 4 4 4 5 5 5

4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4

5 4 5 3 4 4 4 3 3 5 5

6 5 4 3 3 3 4 3 4 4 4

7 4 4 5 5 3 3 5 4 5 5

8 5 3 4 3 3 4 4 3 4 4

9 4 5 5 3 4 4 4 4 3 3

10 5 3 5 4 3 4 5 5 4 4

11 5 3 4 2 3 4 4 4 4 3

12 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4

13 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4

14 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4

15 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4

16 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3

17 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4

18 5 3 5 4 5 4 4 4 5 3

19 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4

20 4 3 5 5 5 4 4 3 5 4

21 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2

22 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3

23 5 3 4 4 3 4 5 4 3 5

24 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3

25 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4

26 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4

27 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5

28 4 5 3 4 5 4 3 4 4 5

29 4 4 4 4 5 3 4 5 3 4

30 5 3 4 3 4 4 3 4 4 3

31 5 3 3 3 3 5 5 4 4 3

Jumlah 133 106 112 110 110 116 107 113 117 110Presentase 95.00 75.71 80.00 78.57 78.57 82.86 76.43 80.71 83.57 78.57

RespondenIndikator 1 Indikator 2 Indikator 3

Rata-Rata82.32 80.71 79.82

80.95238095

195

Lampiran C.9

Hasil Observsi Aktivitas Siswa

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3Guru Fisika 67.5 67.5 78.7 82 75 80 76.7 65 80Peneliti 70.5 65.5 80 80 75 85 80 75 85Jumlah 131 133 158.7 162 150 165 156.7 140 165Skor 65.5 66.5 79.35 81 75 82.5 78.35 70 82.5Rata-rata

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3Guru Fisika 63.3 80 76.7 70 80 76.5 76.7 80 76.7Peneliti 60 80 75 70 80 82.5 80 80 80Jumlah 123.3 160 151.7 140 160 159 156.7 160 156.7Skor 61.65 80 75.85 70 80 79.5 78.35 80 78.35Rata - rata

Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3Guru Fisika 75 80 75 76.7 80 75 77.5 80 75Peneliti 75 80 80 75 80 75 80.5 80 75Jumlah 150 160 155 151.7 160 150 158 160 150Skor 75 80 77.5 75.85 80 75 79 80 75Rata - rata

KelasTinggi

Pertemuan ke - 3Pertemuan ke - 2

72.5 76.5 78.9

77.5 76.95 78

Pertemuan ke - 1

Pertemuan ke - 2 Pertemuan ke - 3

Pertemuan ke - 2 Pertemuan ke - 3

KelasRendah

Pertemuan ke - 1

Pertemuan ke - 1KelasSedang

70.45 79.5 76.95

Indikator 1 74.95 Indikator 1 70 Indikator 1 76.61666667Indikator 2 70.5 Indikator 2 80 Indikator 2 80Indikator 3 81.45 Indikator 3 77.9 Indikator 3 75Rata-rata 75.6 Rata-rata 76 Rata-rata 77

Kelompok TinggiKelompok SedangKelompok Rendah

196

Lampiran C.10

Perhitungan Nilai Rata-rata Kemampuan Kognitif Saat Pretest (Kelas Kontrol)No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25J benar 36 31 32 27 17 22 3 28 12 33 10 15 13 12 7 24 17 12 7 1 4 10 2 7 2% 100 86 89 75 47 61 8.3 78 33 92 28 42 36 33 19 67 47 33 19 2.8 11 28 5.6 19 5.6J Kogn C1 C2 C2 C2 C3 C3 C4 C1 C2 C3 C3 C3 C3 C3 C4 C4 C1 C1 C2 C2 C2 C3 C4 C3 C1

Perhitungan Nilai Rata-rata Kemampuan Kognitif Saat Pretest (Kelas Eksperimen)No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25J benar 32 21 27 24 9 12 3 35 8 35 8 3 27 23 10 28 24 16 4 5 7 4 0 10 4% 89 58 75 67 25 33 8.3 97 22 97 22 8.3 75 64 28 78 67 44 11 14 19 11 0 28 11J Kogn C1 C2 C2 C2 C3 C3 C4 C1 C2 C3 C3 C3 C3 C3 C4 C4 C1 C1 C2 C2 C2 C3 C4 C3 C1

Jenjang Kognitif(Kontrol) %

C1 52.72C2 45.11C3 42.89C4 24.98

Jenjang Kognitif(Eksperimen) %

C1 61.6

C2 38

C3 40.36666667

C4 16.075

197

Lampiran C.11

Perhitungan Nilai Rata-rata Kemampuan Kognitif Saat Posttest (Kelas Kontrol)No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25J benar 36 36 35 35 33 33 3 36 25 36 11 34 36 36 16 33 34 34 32 18 30 34 23 31 17% 100 100 97 97 92 92 8.3 100 69 100 31 94 100 100 44 92 94 94 89 50 83 94 64 86 47J Kogn C1 C2 C2 C2 C3 C3 C4 C1 C2 C3 C3 C3 C3 C3 C4 C4 C1 C1 C2 C2 C2 C3 C4 C3 C1

Perhitungan Nilai Rata-rata Kemampuan Kognitif Saat Posttest (Kelas Eksperimen)No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25J benar 35 29 31 36 32 31 32 32 27 35 26 35 35 33 22 35 33 26 33 11 27 33 21 31 29% 97 81 86 100 89 86 89 89 75 97 72 97 97 92 61 97 92 72 92 31 75 92 58 86 81J Kogn C1 C2 C2 C2 C3 C3 C4 C1 C2 C3 C3 C3 C3 C3 C4 C4 C1 C1 C2 C2 C2 C3 C4 C3 C1

Jenjang Kognitif(Kelas Eksperimen) %

C1 86.11111111C2 76.98412698C3 89.81481481C4 76.38888889

Jenjang Kognitif(Kelas Kontrol) %

C1 87.22222222C2 83.73015873C3 87.65432099C4 52.08333333

198

Lampiran D. Print Screen Multimedia

199

200

201

202

203

LAMPIRAN E

1. Surat Permohonan Izin Penelitian2. Surat Keterangan Penelitian3. Lembar Uji Referensi4. Biodata Penulis

204

205

206

207

208

209

210

211

212

213

214

BIODATA PENULIS

MAISYA ANJANI. Anak ketiga dari lima bersaudara pasangan

Drs. H. Suparmono, M.Si dan Hj. Yuliana M. Lahir di Depok

pada tanggal 30 Januari 1994, bertempat di Perum. BSI II Blok

D1 No. 25 Jalan Lumba-lumba 2 RT 03/10. Kelurahan

Pengasinan Kecamatan Sawangan Kota Depok 16518.

Riwayat Pendidikan. Jenjang pendidikan yang telah ditempuh

penulis diantaranya SD Negeri Pengasinan 02 Depok lulus tahun

2005, SMP Negeri 10 Depok lulus tahun 2008, dan SMA Negeri 5 Depok lulus tahun 2011. Penulis

kemudian melanjutkan ke Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan IPA, Program Studi Pendidikan Fisika pada tahun

2011 melalui jalur Ujian Mandiri.