pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap ......ii pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap nilai...

85
i PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKIRIPSI MUH. ARIS 105710214315 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

i

PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP

NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR

DI KABUPATEN ENREKANG

SKIRIPSI

MUH. ARIS 105710214315

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

ii

PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP

NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR

DI KABUPATEN ENREKANG

SKRIPSI

Muh. Aris

NIM 105710214315

Di ajukan untuk Memenuhi salah satu syarat Penelitian pada Program

Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2020

Page 3: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315
Page 4: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315
Page 5: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315
Page 6: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

iii

MOTTO

Anda memang tidak pernah tahu kapan anda akan sukses, tapi yang harus anda

percayai adalah “ANDA PASTI SUKSES”. (Merry Riana)

Bukan siapa yang cepat, tapi siapa yang konsistenlah yang akan menjadi

pemenang

Jika jatuhmu karena manusia, maka buatlah bangkitmu karena Allah

MUH. ARIS

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

kedua orang tua saya, adik-adik saya,

keluarga, serta teman-teman

seperjuangan saya yang telah

mengharapkan keberhasilanku.

Page 7: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

iv

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Alamat :Jln. Sultan Alauddin No.259 Gedung Iqra Lt.7 Tel. (0411) 866972

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Pengaruh Modal Dan Tenaga Kerja Terhadap Nilai

Produksi Usaha Ternak Ayam Petelur Di Kabupaten

Enrekang

Nama Mahasiswa : Muh. Aris

No. Stambuk/NIM : 105710214315

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar

Menyatakan bahwa Skripsi ini telah diperiksa dan diujikan di depan Panitia

Penguji Skripsi Strata Satu (S1) pada hari Sabtu, 08 Februari 2020 di Ruang 7.1

lantai 7 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeristas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 08 Februari 2020

Menyetujui.

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. H. Muh. Ikram Idrus, M.Si Linda Arisanty Razak SE., M. Si.AK.CA NIDN: 0026125901 NIDN: 0920067702

Diketahui Oleh:

Dekan,

Ismail Rasulong, SE.MM

NBM: 903078

Ketua Program Studi,

Hj. Naidah, SE., M.Si

NBM: 710551

Page 8: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

v

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Alamat :Jln. Sultan Alauddin No.259 Gedung Iqra Lt.7 Tel. (0411) 866972

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi atas Nama Muh. Aris, NIM 105710214315, diterima dan disahkan oleh

Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar Nomor 0004/SK-Y/60201/091004/2020 Tanggal 08

Februari 2020 M sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 14 Jumadil akhir 1441 H 08 Februari 2020 M

PANITIA UJIAN

1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Abdul Rahman SE, MM ( ...................... )

(Rektor Unismuh Makassar)

2. Ketua : Ismail Rasulong, SE., MM ( ...................... )

(Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE., MM ( ...................... )

(Wakil dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis)

4. Penguji : 1. Dr. Agus Salim HR, SE., MM ( ...................... )

2. Dr. H. Muh. Ikram Idrus, M.Si ( ...................... )

3. Hj. Naidah, SE., M.Si ( ...................... )

4. Agusdiwana Suarni, SE., M.ACC ( ...................... )

Mengesahkan

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Ismail Rasulong, SE.MM

NIDN: 0905107302

Page 9: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

vi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Alamat :Jln. Sultan Alauddin No.259 Gedung Iqra Lt.7 Tel. (0411) 866972

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Muh. Aris

Nim : 105710214315

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Dengan Judul : Pengaruh Modal Dan Tenaga Kerja Terhadap Nilai

Produksi Usaha Ternak Ayam Petelur Di Kabupaten

Enrekang

Dengan ini menyatakan bahwa:

Skripsi ini saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya

sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapa pun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 08 Februari 2020

Yang Membuat Pernyataan,

Muh. Aris

Diketahui Oleh:

Dekan,

Ismail Rasulong, SE.MM

NIDN: 0905107302

Ketua Program Studi,

Hj. Naidah, SE., M.Si

NBM: 710551

Page 10: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

vii

ABSTRAK

Muh. Aris 2019, Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja Terhadap Nilai Produksi Usaha Ternak Ayam Petelur di Kabupaten Enrekang. Skripsi Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Oleh Bapak Muhammad Ikram Idrus dan Ibu Linda Arisanti Razak.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap nilai produksi usaha ternak ayam petelur di Kabupaten Enrekang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, mengambil lokasi penelitian di Kabupaten Enrekang. Penelitian dilakukan selama bulan agustus 2019, dengan jumlah sebanyak 50 sampel. teknik pengumpulan data menggunakan data primer (kusioner) dan data sekunder. Metode pengolahan dan analisis data menggunakan uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, analisis regresi linear berganda, koefisien korelasi, koefisien

determinasi, uji T parsial dan uji F simultan.

Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa modal dan tenaga kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai produksi. Artinya setiap peningkatan modal maka juga akan meningkatkan nilai produksi, dan setiap peningkatan jumlah tenaga kerja akan diikuti peningkatan nilai produksi. Maknanya jika modal yang digunakan ditingkatkan maka secara signifikan akan meningkatkan jumlah produksi dan pendapatan, begitu pula dengan tenaga kerja. Modal dan tenaga kerja merupakan faktor paling dominan dalam mempengaruhi nilai produksi usaha ternak ayam petelur di Kabupaten Enrekang sehingga perlu ditingkatkan dan dikembangkan.

Kata kunci : modal, tenaga kerja, dan nilai produksi

Page 11: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

viii

ABSTRACK

Muh. Aris 2019, The Effect of Capital and Labor on the Production Value of Laying Chicken Farming in Enrekang Regency. Thesis of Development Economics Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Mr. Muhammad Ikram Idrus and Ms. Linda Arisanti Razak. This study aims to determine the effect of capital and labor on the production value of laying hens in Enrekang Regency. This research uses quantitative methods, taking the location of the study in Enrekang Regency. The study was conducted during August 2019, with a total of 50 samples. Data collection techniques using primary data (questionnaire) and secondary data. Data processing and analysis methods use normality test, autocorrelation test, heteroscedasticity test, multiple linear regression analysis, correlation coefficient, determination coefficient, partial T test and simultan F test. Based on the data analysis, it can be concluded that capital and labor have a significant influence on the value of production. This means that any increase in capital will also increase the value of production, and any increase in the number of workers will be followed by an increase in the value of production. The meaning is that if the capital used is increased it will significantly increase the amount of production and income, so with labor. Capital and labor are the most dominant factors in influencing the production value of the laying hens business in Enrekang Regency, so it needs to be improved and developed. Keywords: capital, labor, and production value

Page 12: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wataala, berkat rahmat dan hidayat-

Nyalah sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan padawaktunya. Skripsi

ini berjudul “Pengaruh Modal Dan Tenaga Kerja Terhadap Nilai Produksi

Usaha Ternak Ayam Petelur Di Kabupaten Enrekang” dimaksudkan untuk

memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan studi Jurusan Ekonomi

Pembangunan (EP), Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada

kedua orang tua penulis Bapak “Mustamin” dan Ibu “Suriani” yang senantiasa

memberikan harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak

pamrih. Dan saudara-saudariku tercinta yang senantiasa mendukung dan

memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan kepada seluruh keluarga besar

atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah di berikan demi

keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia

dan akhirat.

Ucapan terimakasih pula penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE., MM Selaku Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulung, SE., MM Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Ibu Hj. Naidah, SE, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi

Pembangunan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 13: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

x

4. Bapak Dr. Muhammad Ikram Idrus, M.S Selaku dosen pembimbing I yang

selalu bijaksana memberikan bimbingan, nasehat serta waktunya selama

penelitian dan penulisan skripsi ini.

5. Ibu Linda Arisanty Razak SE., M. Si.AK.CA Selaku dosen pembimbing II

yang telah banyak membantu dan membimbing dengan sabar sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

6. Para Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Makassar.

7. Untuk paman saya sekeluarga selaku orang tua dan keluarga kedua saya

selama saya tinggal di kota makassar.

8. Buat sahabatku angktan 2015 Jurusan Ekonomi Pembangunan yang Selalu

memberikan dorongan serta masukan sehingga skripsi ini dapat

diselesaikan.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah mereka

berikan kepada penulis. Olehnya, penulis mohon maaf yang sebesar-

besarnya bila dalam penyusunan skripsi ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan.

Billahi fii SabillHaq, Fastabiqul Khairat, Wassalamualaikum Wr,Wb.

Makassar, 2020

Penulis

Page 14: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................... i

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN .................................................................................. vi

ABSTRAK INDONESIA ....................................................................................... vii

ABSTRACK .......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………..xiv

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5

A. Tinjauan Teoritis .......................................................................................... 5

1. Tinjauan Umum Tentang UMKM ............................................................ 5

a. Pengertian UMKM .............................................................................. 5

b. Ciri-ciri UMKM .................................................................................... 6

2. Tinjauan Umum Tentang Produksi ......................................................... 6

Page 15: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

xii

a. Pengertian Produksi ........................................................................... 6

b. Pengertian Produktivitas .................................................................... 8

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas ............................... 8

d. Nilai Produksi ..................................................................................... 8

e. Indikator Produktivitas ........................................................................ 9

3. Tinjauan Umum Tentang Modal ............................................................. 9

a. Pengertian Modal ............................................................................... 9

b. Jenis-jenis Modal................................................................................ 10

c. Sumber Modal .................................................................................... 10

4. Tinjauan Umum Tentang Tenaga Kerja ................................................. 11

a. Pengertian Tenaga Kerja ................................................................... 11

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tenaga Kerja .............................. 12

c. Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja ...................................... 13

d. Kesempatan Kerja .............................................................................. 14

e. Pertumbuhan Ekonomi ....................................................................... 15

B. Tinjauan Empiris .......................................................................................... 16

C. Kerangka Pikir ............................................................................................. 19

D. Hipotesis ...................................................................................................... 20

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 21

A. Jenis Penelitian ............................................................................................ 21

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 22

C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 22

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 24

E. Metode Pengolahan dan Analisa Data ..................................................... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 30

Page 16: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

xiii

A. Gambaran Umum Kabupaten Enrekang .................................................. 30

1. Kondisi Geografis Kabupaten Enrekang .............................................. 30

2. Luas Wilayah Kabupaten Enrekang ..................................................... 30

3. Topografi Wilayah Kabupaten Enrekang ............................................. 31

4. Kependudukan...................................................................................... 33

5. Pemerintahan ....................................................................................... 34

B. Penyajian Data .......................................................................................... 36

1. Gambaran Umum Ternak Ayam Petelur Di Kabupaten Enrekang ...... 36

2. Profil Dan Karakteristik Responden ..................................................... 37

3. Analisis Uji Asumsi Klasik .................................................................... 40

4. Analisis Regresi Linear Berganda ........................................................ 45

5. Koefisien Korelasi ................................................................................. 47

6. Koefisien Determinasi........................................................................... 48

7. Pengujian .............................................................................................. 48

C. Pembahasan ............................................................................................. 51

1. Pengaruh parsial modal dan tenaga kerja terhadap nilai produksi

usaha ternak ayam petelur di Kabupaten Enrekang ........................... 51

2. Pengaruh simultan modal dan tenaga kerja terhadap nilai produksi

usaha ternak ayam petelur di Kabupaten Enrekang ........................... 53

BAB V PENUTUP…… ......................................................................................... 54

A. Kesimpulan ................................................................................................ 54

B. Saran ......................................................................................................... 54

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 56

LAMPIRAN

Page 17: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Kerangka Konsep Penelitian .................................................................. 20

4.1 Grafik Hasil Uji Normal P-Plot ................................................................. 41

4.2 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 45

Page 18: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 16

4.1 Luas Daerah Per Kecamatan Di Kabupaten Enrekang Tahun 2014 ........ 30

4.2 Jumlah Penduduk Per Kecamatan Tahun 2016 ....................................... 33

4.3 Populasi Ayam Petelur Per Kecamatan Di Kabupaten Enrekang ............ 37

4.4 Karakteristik Resonden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 38

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ............................................ 39

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan...................... 40

4.7 Uji Kolmogorof-Smirnov ............................................................................. 42

4.8 Uji Multikolinearitas .................................................................................... 43

4.9 Uji Autokorelasi .......................................................................................... 44

4.10 Hasil Analisis Regresi Berganda .............................................................. 46

4.11 Hasil Uji T Parsial ....................................................................................... 48

4. 12 T tabel ........................................................................................................ 49

4.12 Hasil uji F Simultan .................................................................................... 51

Page 19: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri kecil merupakan salah satu tulang punggung perekonomian

Indonesia dan sudah terbukti bahwa dalam kondisi ekonomi yang sulit industri

kecil menengah justru lebih mampu bertahan hidup. Alasan itulah yang

mendorong usaha kecil menengah perlu dikembangkan. Salah satu industri kecil

yang sedang dikembangkan oleh pemerintah adalah Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM). Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tak dapat lepas

perannya dalam membangun perekonomian nasional.

Sriyana (2010) mencatat bahwa usaha mikro, kecil dan menengah

(UMKM) mempunyai peranan penting dalam perekonomian lokal daerah. Hal ini

ditunjukan dengan kemampuan UMKM dalam menggerakkan aktifitas ekonomi

regional dan penyediaan lapangan kerja. Namun, UMKM masih menghadapi

berbagai masalah mendasar, yaitu masalah kualitas produk pemasaran dan

keberlanjutan usaha. Diperlukan berbagai kebijakan terobosan untuk memotong

mata rantai masalah yang dihadapi UMKM.

Salah satu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang memiliki

kontribusi besar dalam perekonomian yaitu usaha peternakan ayam petelur.

Perkembangan usaha peternakan ayam petelur di Indonesia pada umumnya

berkembang sangat pesat sehingga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi

daging ayam dalam negeri tidak perlu melakukan impor daging ayam dari luar

(Pradasari, 2013).

Page 20: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

2

Telur merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan

terbesar bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat. Produksi telur dalam

sebuah peternakan sangat dipengaruhi oleh pakan karena dengan adanya pakan

yang berkualitas akan meningkatkan produksi telur dalam sebuah peternakan

(Krisno, 2013).

Keberhasilan usaha ternak tidak hanya ditentukan oleh banyaknya jumlah

ternak yang dipelihara maupun pakan yang berkualitas tetapi juga harus

didukung dengan sistem manajemen yang baik, sehingga hasil produksi dan

penerimaan sesuai yang diharapkan. Analisis pendapatan pada usaha ternak

ayam petelur perlu dilakukan karena selama ini peternak kurang memperhatikan

aspek pembiayaan yang telah dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh,

sehingga pada gilirannya tidak banyak diketahui tingkat pendapatan yang

diperoleh. analisis pendapatan ini diperlukan untuk mengetahui besarnya biaya

produksi dan pengaruhnya terhadap pendapatan yang diterima oleh peternak.

Kabupaten Enrekang merupakan kawasan peternakan ayam petelur yang

cukup banyak. Hal ini menunjukkan pentingnya faktor produksi modal dan tenaga

kerja karena banyaknya jumlah usaha maka akan semakin banyak pula tenaga

kerja yang terserap. Mengingat juga bahwa usaha peternakan di Kabupaten

Enrekang umumnya masih menggunakan mesin manual dalam proses produksi

jadi peran tenaga kerja sangat dibutuhkan untuk mengolah bahan baku.

Dalam usaha tersebut tidak hanya faktor produksi tenaga kerja yang

dijadikan prioritas utama, namun modal juga merupakan faktor produksi yang

sangat penting. Untuk penelitian ini digunakan faktor produksi yaitu modal. Modal

merupakan indikator yang sangat penting dalam rangka dapat menjalankan atau

membentuk suatu usaha. Modal adalah salah satu faktor produksi. Tanpa modal

Page 21: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

3

tidak akan dapat membeli tanah, mesin tenaga kerja, dan teknologi lain

(Mahayasa, dkk., 2017).

Menurut penelitian Ng’ombe dan Kalinda (2015), menyatakan bahwa

tenaga kerja merupakan faktor produksi yang paling berpengaruh terhadap hasil

produksi dan meningkatkan hasil pendapatan.

Menurut pengakuan dari beberapa pengusaha bahwa modal dan tenaga

kerja sangatlah berpengaruh terhadap banyaknya hasil produksi didukung oleh

faktor lainnya. Untuk memproduksi ayam petelur didaerah para peternak tidak

menggunakan mesin injek, melainkan lebih banyak menggunakan mesin manual

untuk mengolah bahan baku yang lebih banyak membutuhkan tenaga kerja untuk

mengolahnya. begitu juga dengan besarnya modal yang digunakan akan

berpengaruh terhadap banyaknya pembelian bahan baku serta fasilitas lainnya

untuk berproduksi.

Usaha peternakan ayam petelur merupakan salah satu mata pencaharian

bagi sebagian masyarakat di Kabupaten Enrekang dan besarnya pendapatan

para pengusaha ternak pun tergantung oleh jumlah produksi yang di hasilkan.

Berdasarkan fenomena tersebut, peneliti tertarik dan beralasan untuk

melakukan penelitian berjudul “Pengaruh Modal dan Tenaga Kerja terhadap

Nilai Produksi Usaha Ternak Ayam Petelur di Kabupaten Enrekang’’.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari penjelasan latar belakang, maka penulis mengangkat

masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah modal berpengaruh terhadap nilai produksi ternak ayam petelur di

Kabupaten Enrekang ?

Page 22: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

4

2. Apakah tenaga kerja berpengaruh terhadap nilai produksi ternak ayam

petelur di Kabupaten Enrekang ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yaitu :

1. Untuk mengetahui pengaruh modal terhadap nilai produksi ternak ayam

petelur di Kabupaten Enrekang.

2. Untuk mengetahui pengaruh tenaga kerja terhadap nilai poduksi ternak ayam

petelur di Kabupaten Enrekang.

3. Untuk mengetahui secara simultan pengaruh modal dan tenaga kerja

terhadap nilai produksi ternak ayam petelur di Kabupaten Enrekang.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yaitu :

1. Agar diperoleh gambaran tentang pengaruh faktor produksi modal usaha dan

jumlah tenaga kerja yang terserap dalam usaha ternak ayam petelur terhadap

nilai produksinya di Kabupaten Enrekang.

2. Mendapatkan gambaran pengelolaan modal dan karakteristik tenaga kerja

yang terserap dalam peternakan ayam petelur tersebut.

Page 23: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Neo klasik yang

berkembang sejak tahun 1950-an. Teori ini berkembang berdasarkan analisis-

analisis mengenai pertumbuhan ekonomi menurut pandangan ekonomi klasik.

Ekonom yang menjadi perintis dalam mengembangkan teori tersebut adalah

Robert Solow (Massachussets Institute of Technology) dan Trevor Swan (The

Australian National University). Menurut teori ini pertumbuhan ekonomi

tergantung kepada pertambahan penyediaan faktor-faktor produksi (penduduk,

tenaga kerja dan akumulasi modal) dan tingkat kemajuan teknologi.

Pandangan teori ini didasarkan kepada anggapan yang mendasari analisis

klasik, yaitu perekonomian akan tetap mengalami tingkat pengerjaan penuh dan

kapasitas peralatan modal tetap sepenuhnya digunakan sepanjang waktu. Atau

biasa juga dikatakan sampai dimana perekonomian akan berkembang

tergantung pada pertambahan penduduk, akumulasi kapital, dan kemajuan

teknologi.

1. Tinjauan umum tentang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)

a. Pengertian usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM)

Usaha Kecil (UK), termasuk usaha Mikro (UMI) adalah entitas usaha

yang mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000, tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dan memiliki penjualan

tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000. Sementara itu, usaha

Menengah (UKM) merupakan entitas usaha milik warga negara Indonesia

Page 24: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

6

yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200.000.000 s.d. Rp.

10.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan (Aufar 2014:8).

Pengertian UMKM dan kriterianya :

1) Usaha mikro diartikan sebagai usaha ekonomi produktif yang dimiliki

perorangan maupun badan usaha sesuai dengan kriteria usaha mikro.

2) Usaha kecil merupakan suatu usaha ekonomi produktif yang

independen atau berdiri sendiri baik yang dimiliki perorangan atau

kelompok dan bukan sebagai badan usaha cabang dari perusahaan

utama.

3) Usaha menengah adalah usaha dalam ekonomi produktif dan bukan

merupakan cabang atau anak usaha dari perusahaan pusat serta

menjadi bagian secara langsung maupun tak langsung terhadap usaha

kecil atau besar dengan total kekayaan bersihnya sesuai yang sudah

diatur dengan peraturan perundang-undangan.

b. Ciri-ciri usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) :

1) Jenis komoditi atau barang yang ada pada usahanya tidak tetap atau

bisa berganti-ganti.

2) Tempat menjalankan usahanya bisa berpindah sewaktu-waktu.

3) Umumnya belum punya surat ijin usaha atau legalitas, termasuk NPWP.

4) Usahanya belum menerapkan administrasi, bahkan keuangan pribadi

dan keuangan usaha masih disatukan.

2. Tinjauan umum tentang produksi

a. Pengertian produksi

Secara Umum, pengertian produksi merupakan suatu kegiatan

untuk menciptakan dan menghasilkan nilai guna barang atau jasa untuk

Page 25: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

7

memenuhi kebutuhan masyarakat atau suatu badan usaha (produsen).

Orang maupun badan yang melakukan kegiatan produksi ini dikenal

dengan sebutan produsen. Sedangkan untuk barang atau jasa yang

dihasilkan dalam melakukan kegiatan produksi disebut dengan produk.

Sedangkan dalam arti ekonomi, Pengertian Produksi ialah sebagai

kegiatan mengenai penciptaan dan penambahan atau utilitas terhadap

sebuah barang serta jasa.

Bagian produksi dalam suatu organisasi bisnis memegang peran

penting dalam usaha mempengaruhi suatu organisasi. Bagian produksi

sering dilihat sebagai salah satu fungsi manajemen yang menentukan

penciptaan produk serta turut mempengaruhi peningkatan dan penurunan

penjualan. Artinya produk yang diproduksi harus selalu mengikuti standart

pasar yang diinginkan, bukan diproduksi atas dasar mengejar target

semata. Karena dengan kontinuitas yang stabil diharapkan mampu

mewujudkan perolehan keuntungan yang stabil (Fahmi, 2014).

Faktor-faktor peroduksi terdiri atas :

1) Lahan/tanah (land)

Hal yang dimaksud dengan istilah land atau tanah di sini bukanlah

sekedar tanah untuk ditanami atau untuk ditinggali saja, tetapi termasuk

pula di dalamnya segala sumber daya alam. Jadi maksud dari tanah ini

adalah segala sesuatu yang bisa menjadi faktor produksi yang tersedia

di alam ini tanpa usaha manusia. Pendek kata, yang dimaksud dengan

istilah tanah (land) maupun sumber daya alam adalah segala sumber

asli yang tidak berasal dari kegiatan manusia, dan bisa diperjualbelikan.

Page 26: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

8

2) Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang penting untuk

diperhatikan dalam jumlah yang cukup bukan saja dilihat dari

tersedianya tenaga kerja tetapi juga kualitas tenaga kerja perlu pula

diperhatikan.

3) Modal

Modal atau capital meliputi semua jenis barang yang dibuat untuk

menunjang kegiatan produksi suatu barang. yang termasuk ke dalam

bilangan barang-barang modal misalnya mesin, pabrik dan lainnya.

4) Skill

Skill adalah kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu

yang sifatnya spesifik, focus, namun dinamis yang membutuhkan waktu

tertentu untuk mempelajarinya dan dapat dibuktikan

b. Pengertian Produktivitas

Produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang

bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih

banyak manusia, dengan menggunakan sumber-sumber riil yang lebih

sedikit.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

1) Sumber daya manusia (SDM)

2) Modal

3) Metode/proses

4) Produksi

d. Nilai Produksi

Nilai produksi adalah nilai dari keseluruhan barang dan jasa yang

merupakan hasil akhir proses produksi pada suatu unit usaha industri kecil

Page 27: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

9

dan menengah selama satu tahun. Naik turunnya permintaan pasar akan

hasil produksi dari perusahaan yang bersangkutan, akan berpengaruh

apabila permintaan hasil produksi barang perusahaan meningkat, maka

produsen cenderung untuk menambah kapasitas produksinya.

e. Indikator Produktivitas

Dengan adanya produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan

terlaksana secara efisien dan efektif, sehingga ini semua akhirnya sangat

diperlukan dalam pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan, untuk

mengukur produktivitas kerja, diperlukan suatu indikator, sebagai berikut:

1) Kemampuan

2) Meningkatkan Hasil yang Dicapai

3) Semangat Kerja

4) Pengembangan Diri

5) Mutu dan efisiensi

3. Tinjauan Umum Tentang Modal

a. Pengertian modal

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Nugraha (2011:9)

Modal adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang,

melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, harta dan sebagainya)

yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah

kekayaan. Modal dalam pengertian ini diinterpretasikan sebagai sejumlah

uang yang digunakan dalam menjalankan kegiatan-kegiatan bisnis.

Wardiningsih dan Susanti (2017) menyatakan bahwa modal kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap laba usaha. Semakin tinggi

modal kerja akan meningkatkan jumlah laba yang diterima oleh UKM.

Page 28: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

10

Para ekonomi menggunakan istilah modal atau capital untuk

mengacu pada stok berbagai peralatan dan struktur yang digunakan dalam

proses produksi. Artinya, modal ekonomi mencerminkan akumulasi barang

yang dihasilkan dimasa yang lalu yang sedang digunakan pada saat ini

untuk memproduksi barang dan jasa yang baru. (Mankiw, 2011 : 501).

b. Jenis-jenis modal

1) Pinjaman

Pengertian modal pinjaman merupakan setiap modal yang

didapatkan dari hasil pinjaman kepada pihak luar perusahaan. Beberapa

contoh modal pinjaman adalah modal yang didapatkan dari penerbitan

obligasi, modal yang didapatkan dari pinjaman kepada kreditur dan

modal dagang.

2) Modal Sendiri

Modal sendiri merupakan setiap modal yang berasal dari modal

sendiri. Secara umum, modal sendiri dapat disamakan dengan modal

internal.

c. Sumber Modal

1) Internal

Sumber modal internal berasal dari setiap aktivitas atau pun

kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan yang menghasilkan

keuntungan. Beberapa sumber modal internal perusahaan yang dapat

digunakan yaitu laba ditahan, akumulasi penyusutan dan beberapa

sumber modal lainnya.

Page 29: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

11

2) Eksternal

Berbeda dengan sumber modal internal yang cenderung terbatas

(yaitu hanya dari hasil aktivitas usahanya saja), sumber modal eksternal

berasal dari pihak–pihak luar yang mau bekerja sama dengan

perusahaan. Beberapa pihak yang sering kali digunakan oleh

perusahaan untuk mendapatkan modal yaitu bank, koperasi, kreditur,

supplier dan juga pasar modal.

4. Tinjauan umum tentang tenaga kerja

a. Pengertian tenaga kerja

Tenaga kerja merupakan segala kegiatan manusia baik jasmani

maupun rohani yang ditujukan untuk kegiatan produksi. Dalam kegiatan

produksi tidak lepas dari faktor tenaga kerja karena tenaga kerja sangat

dominan untuk melancarkan kegiatan produksi hingga memperoleh hasil

produksi dari suatu kegiatan produksi. Dengan adanya tenaga keja

kegiatan poduksi akan cepat terselesaikan dengan baik, artinya faktor

tenaga kerja sangat di butuhkan dalam proses produksi. Tenaga kerja juga

merupakan faktor yang terpenting dalam proses produksi.

Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64

tahun) atau tiap orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam

maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat (Septi Dwi Sulistiana 2013:4).

Tenaga kerja merupakan faktor paling utama dengan berjalannya

produksi. Dalam proses produksi tenaga kerja memperoleh pendapatan

sebagai angkatan kerja. Tenaga kerja biasa juga disebut dengan (man

Page 30: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

12

power). Secara umum tenaga kerja merupakan seluruh jumlah penduduk

yang dianggap dapat bekerja dan sanggup jika ada permintaan kerja.

Menurut Undang-Undang Tenaga Kerja, mereka yang dikelompokkan

sebagai tenaga kerja adalah mereka yang berusia antara 15 tahun sampai

dengan 64 tahun. Adapula yang disebut dengan non tenaga kerja. Non

tenaga kerja adalah mereka yang dianggap tidak mampu dan tidak mau

bekerja, meskipun ada permintaan kerja. Mereka adalah penduduk yang di

luar usia kerja, yaitu yang berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun.

Contohnya para pensiunan (manula) dan anak-anak. Tenaga kerja juga

memegang peranan penting bagi roda perekonomian karena merupakan

salah satu faktor produksi.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi tenaga kerja

1) Tingkat Upah

Kenaikan tingkat upah maka akan mengakibatkan kenaikan biaya

produksi sehingga akan meningkatkan harga per unit produksi yang di

hasilkan. Apabila harga perunit produk yang dijual ke konsumen naik

reaksi yang biasanya timbul adalah mengurangi pembelian atau bahkan

tidak lagi disebut efek skala produksi (scala effect) di mana sebuah

kodisi yang memaksa produsen untuk mengurangi jumlah produk yang

dihasilkan, yang selanjutnya juga dapat mengurangi tenaga kerja

perusahaan.

2) Teknologi

Penggunaan teknologi dalam perusahaan akan mempengaruhi

berapa jumlah tenaga kerja yang di butuhkan.Kecanggihan teknologi

saja belum tentu mengakibatkan penurunan jumlah tenaga kerja.

Page 31: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

13

Kecanggihan teknologi akan menyebabkan hasil produksi yang lebih

baik.Teknologi merupakan tenaga kerja yang mempunyai kemampuan

mesin untuk menghasilkan produk dalam kuantitas yang jauh lebih

besar dari pada kemampuan manusia.

3) Produktivitas Tenaga Kerja

Berapa jumlah tenaga kerja yang diminta dapat ditentukan oleh

beberapa tingkat produktivitas dari tenaga kerja itu sendiri.

c. Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja

Di dalam suatu Negara, penduduk itu dibedakan menjadi, angkatan

kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja adalah bagian penduduk

yang mampu dan bersedia melakukan pekerjaan. Angkatan kerja juga

meliputi kelompok masyarakat atau penduduk usia produktif termasuk

tenaga kerja (usia 15 tahun dan 64 tahun) yang akan dan ingin bekerja

serta mempunyai pekerjaan tetapi sementara tidak bekerja. Sedangkan

yang dimaksud dengan bukan angkatan kerja adalah mereka yang

termasuk kelompok tenaga kerja (usia 15 tahun-64 tahun) yang

kegiatannya hanya bersekolah, mengurus rumah tangga dan sebagainya,

tetapi mereka tidak bersedia untuk bekerja, meskipun ada permintaan

kerja. Contohnya anak sekolah, mahasiswa, para ibu rumah tangga, dan

para penganggur sukarela. Kata “mampu” dalam pengertian angkatan kerja

menunjukkan 3 hal yaitu :

1) Mampu Fisik

Sudah cukup umur, jasmani sudah cukup kuat, dan tidak

mempunyai cacat badan yang menghilangkan kemampuannya untuk

melakukan pekerjaan.

Page 32: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

14

2) Mampu Mental

Mempunyai mental yang sehat, dan tidak memiliki kelainan atau

penyakit psikis yang tidak memungkinkan untuk melakukan pekerjaan

yang normal.

Di dalam angkatan kerja ada yang di sebut dengan penganggur,

pengangguran dan setengah pengangguran. Penganggur adalah orang

yang mampu bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan ingin bekerja atau

baik secara aktif, maupun pasif mencari pekerjaan. Adapun pengangguran

adalah kejadian atau keadaan orang sedang menganggur. Dalam makro

ekonomis pengertian pengangguran adalah sebagian dari angkatan kerja

yang sedang tidak mempunyai pekerjaan. Dalam pengertian mikro,

pengangguran adalah keadaan seseorang yang mampu dan mau

melakukan pekerjaan akan tetapi sedang tidak mempunyai pekerjaan.

Adapun yang dimaksud dengan setengah penganggur adalah

mereka yang mempunyai pekerjaan akan tetapi masih mempunyai waktu

terluang dan masih mencari pekerjaan tambahan. Sedangkan yang di

maksud dengan setengah pengangguran adalah mereka yang bekerja

kurang dari waktu yang biasanya berlaku bagi jenis pekerjaan yang

bersangkutan, sekalipun tidak mesti sama dengan setengahnya.

d. Kesempatan Kerja

Kesempatan kerja adalah tersedianya lapangan kerja bagi angkatan

kerja yang membutuhkan pekerjaan. Kesempatan kerja pada hakikatnya

adalah sumber kepuasan manusia yang paling mendasar, merupakan

katalisosialnya, pelengkap status dan martabat yang terbaik bagi manusia.

Page 33: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

15

Jika banyak tenaga kerja yang menganggur berarti terdapat

pemborosan sumber-sumber ekonomi. Mengenai perluasan lapangan kerja

yang merupakan salah satu masalah besar yang harus ditangani, maka

pemecahannya diletakkan dalam keseluruhan gerak dan arah

pembangunan.

Artinya semua program pembangunan, baik pembangunan sektoral

maupun pembangunan daerah, selalu diusahakan agar mampu

menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Sedangkan elastisitas

kesempatan kerja merupakan angka yang menunjukkan tingkat hubungan

fungsional antara pertumbuhan kesempatan kerja dengan laju

pertumbuhan ekonomi. Kesempatan kerja di Indonesia dijamin dalam pasal

27 ayat 2 UUD 1945 yang berbunyi: “tiap-tiap warga negara berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak”. Dari bunyi pasal tersebut sudah

jelas bahwa pemerintah Indonesia bertanggung jawab atas penciptaan

lapangan kerja.

Dari pengertian kesempatan kerja tersebut, maka kesempatan kerja

dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu :

1) Kesempatan kerja permanen yaitu kesempatan kerja yang

memungkinkan orang bekerja secara terus-menerus sampai mereka

pensiun atau tidak mampu lagi untuk bekerja. Misalnya adalah orang

yang bekerja pada instansi pemerintah atau swasta yang memiliki

jaminan sosial hingga hari tua dan tidak bekerja ditempat lain.

2) Kesempatan kerja temporer yaitu kesempatan kerja yang

memungkinkan seseorang bekerja dalam waktu yang relatif singkat,

kemudian menganggur untuk menunggu kesempatan kerja baru.

Page 34: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

16

Misalnya adalah orang yang bekerja sebagai pegawai lepas pada

perusahaan swata dimana pekerja mereka tergantung order.

e. Pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan dalam

perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan

dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yaitu :

1) Peranan sistem pasaran bebas, smith mengatakan bahwa sistem

mekanisme pasar akan mewujudkan kegiatan ekonomi yang efisien dan

pertumbuhan ekonomi yang teguh.

2) Perluasan pasar, semakin luas pasaran barang dan jasa, semakin tinggi

tingkat tingkat produksi dan tingkat kegiatan ekonomi.

3) Spesialisasi dan kemajuan teknologi, spesialisasi dan perluasan

kegiatan ekonomi akan menggalahkan perkembangan teknologi dan

produktifitas meningkat.

B. Tinjauan Empiris

Tinjauan empiris merupakan hasil penelitian terdahulu yang

mengemukakan beberapa konsep yang relevan dan terkait dengan modal dan

tenaga kerja terhadap nilai produksi atau faktor-faktor lain yang juga

mempengaruhi nilai produksi. Tujuan adanya tinjauan empiris yaitu sebagai

referensi, acuan serta perbandingan bagi penulis sebagai penunjang dalam

penulisan ini.

Page 35: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

17

Tabel 2.1

Penelitian terdahulu

No Nama dan

Tahun

Judul Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1 Nurul Janah skripsi Universitas Negeri Semarang (2018)

Pengaruh modal,

tenaga kerja, dan

teknologi

terhadap hasil

produksi monel

(studi kasus

industri monel di

kabupaten jepara)

Metode

deskriptif

kuantitarif

Ada pengaruh modal terhadap hasil produksi industri monel di Kabupaten Jepara secara parsial dan memberikan pengaruh positif yakni sebesar 25.91%. Hal ini menunjukkan bahwa dengan modal yang tinggi maka akan meningkatkan jumlah hasil produksi monel, karena dalam proses produksi dibutuhkan biaya-biaya yang digunakan untuk pembelian bahan baku dan membayar gaji karyawan. Apabila jumlah modal yang tersedia bisa memenuhi seluruh kebutuhan dalam proses produksi, maka proses produksi akan berjalan dengan lancar dan akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil produksi.

2 Luthvia

Istiqomah,

Etik Umiyati

dan Hardiani

(2018) (e-

Jurnal

Ekonomi

Sumberdaya

dan

Lingkungan

Vol. 7. No.1,

Januari –

Pengaruh modal

dan tenaga kerja

terhadap nilai

produksi industri

pisang salai di

Desa Purwobakti

Kecamat

an Bathin III

Kabupaten

Bungo.

Metode

kuantitatif

Deskriptif

Variabel Modal (X1) Dari

hasil perhitungan diperoleh

nilai probabilita = 0,000,

maka Ho ditolak dan Ha

diterima artinya modal awal

berpengaruh signifikan

terhadap nilai produksi

industri pisang salai di Desa

Purwobakti. Sedangkan

Variabel Tenaga Kerja (X2)

Dari hasil perhitungan

diperoleh nilai probabilita =

Page 36: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

18

April 2018) 0,000, maka Ho ditolak dan

Ha diterima artinya tenaga

kerja berpengaruh signifikan

terhadap nilai produksi

indsutri pisang salai di Desa

Purwobakti.

3 Arininoer

Maliha

skripsi

Universitas

Islam Negeri

Raden Intan

Lampung

(2018)

Pengaruh modal,tenaga kerja, dan bahan baku terhadap tingkat pendapatan industri kue dalam perspektif ekonomi islam ( studi kasus di

home industri

mitra cake

legundi sukarame

Bandar Lampung)

Metode

analisis

kuantitatif

Modal, tenaga kerja dan bahan baku secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan industri Mitracake Sukarame Bandar Lampung.

Page 37: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

19

4 Riza

Fachrizal

(jurnal Ilmiah

agribisnis

dan

Perikanan

(agrikan

UMMU-

Ternate)

Volume 9

Edisi 2

(Oktober

2016)

pengaruh modal

dan tenaga kerja

terhadap produksi

industri kerajinan

kulit di Kabupaten

Merauke

Metode

kuantitatif

Arah hubungan pengaruh

dari variabel modal terhadap

produksi pada industri

kerajinan kulit di Kabupaten

Merauke adalah positif, yang

artinya bahwa apabila modal

meningkat maka produksi

akan meningkat dan

sebaliknya. Arah hubungan

pengaruh variabel tenaga

kerja terhadap produksi pada

industri kerajinan kulit di

Kabupaten Merauke adalah

positif artinya apabila tenaga

kerja meningkat maka

produksi akan meningkat dan

sebaliknya. Setiap terjadi

perubahan input produksi

baik itu modal atau pun

tenaga kerja berpengaruh

terhadap produksi pada

industri kerajinan kulit di

Kabupaten Merauke.

5 Titin Sofyan

(2019)

Pengaruh modal,

bahan baku, dan

tenaga kerja

terhadap produksi

industri tempe di

Kecamatan

Wonomulyo

Kabupaten

Polman

Metode

kuantitatif

Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai produksi industry tempe di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar. Bahan baku berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai produksi industri tempe di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar. Tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai produksi indstri tempe di

Page 38: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

20

Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar.

6 Erwin Fahmi

(2019)

Pengaruh modal,tenaga kerja dan produksi terhadap tingkat pendapatan di home industri UD Bagus Bakery Desa Serapuh Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun

kuantitatif Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 16.0 dapat diketahui bahwa modal,tenagakerja dan produksi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil pendapatan UD Bagus Bakery. Hal ini dibuktikan dengan tingkat signifikansi 0,000<0,05, dimana Fhitung(213,230)>Ftabel (2,63). Berarti H1 diterima dan H0 ditolakyakni modal, tenagakerja, dan produksi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pendapatan UD Bagus Bakery Desa Serapuh Jln. Pandan Dusun II Kecamatan Gunung Malela Kabupaten Simalungun.

C. Kerangka Pikir

Penelitian ini menggunakan variabel modal usaha, tenaga kerja yang

digunakan, dan nilai produksi. Modal merupakan subtitusi dari tenaga kerja,

sedang nilai produksi atau jumlah produksi yang dihasilkan oleh berbagai jenis

faktor produksi tersebut (modal dan tenaga kerja), yaitu secara bersama-sama

digunakan untuk memproduksi barang yang sedang dianalisis sifat produksinya.

Untuk tingkat produksi tertentu, dapat digunakan gabungan faktor produksi yang

berbeda.

Dalam prakteknya, faktor-faktor produksi berupa sumber daya manusia dan

non sumber daya manusia seperti modal tidak dapat dipisahkan dalam

menghasilkan barang atau jasa, pada suatu industri dengan asumsi faktor-faktor

produksi yang lain konstan, maka semakin besar modal yang digunakan akan

Page 39: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

21

semakin besar permintaan tenaga kerja. Modal juga dapat digunakan untuk

membeli mesin/peralatan yang bisa menurunkan penyerapan tenaga kerja.

Intinya, pertambahan produktifitas kerja dapat mempengaruhi kesempatan

kerja. Perlu diingat bahwa selain modal, tenaga kerja merupakan faktor yang

mempengaruhi output (pengusaha atau suatu daerah). Kaitan modal, tenaga

kerja, dan nilai produksi dijabarkan secara sistematik seperti brikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian

D. Hipotesis

Berdasarkan pada teori yang digunakan dan untuk masalah pendekatan

dan pencapaian tujuan penelitian ini, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Diduga modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai produksi

ternak ayam petelur di Kabupaten Enrekang.

2. Diduga tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai produksi

ternak ayam petelur di Kabupaten Enrekang.

3. Diduga modal dan tenaga kerja secara simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai produksi ternak ayam petelur di Kabupaten Enrekang.

Modal (X1)

Tenaga kerja (X2)

Nilai produksi (Y)

Usaha ternak ayam

petelur

Page 40: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Menurut (Sugiyono,

2012: 7), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan

atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono 2010:54). Jadi

penelitian dengan metode deskriptif merupakan penelitian yang akan

mendeskripsikan atau menguraikan permasalahan yang berkaitan dengan

pertanyaan terhadap keberadaan variabel dependen.

Dalam penelitian ini digunakan 3 variabel, yaitu 2 variabel independen

dan 1 variabel dependen. Variabel independen adalah variabel yang menjadi

penyebab adanya atau timbulnya perubahan variabel dependen, disebut juga

variabel yang mempengaruhi (Zulfikar, 2016). Sedangkan variabel dependen

adalah variabel yang dipengaruhi atau dikenal juga sebagai variabel yang

menjadi akibat karena adanya variabel independen (Zulfikar, 2016).

Berdasarkan penjelasan sebelumnya diketahui bahwa variabel

independen (variabel bebas) yaitu modal yang disimbolkan (X1) dan tenaga kerja

Page 41: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

23

disimbolkan (X2), sedang variabel dependen (variabel terikat) yaitu nilai produksi

yang disimbolkan (Y).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi peneletian ini adalah di Kabupaten Enrekang. Pengusaha ternak

ayam petelur cukup banyak terdapat di Kabupaten Enrekang. Para pengusaha

ternak ayam petelur di Kabupaten Enrekang kebanyakan masih menggunakan

modal sendiri maupun tenaga kerja manual dalam menjalankan usahanya,

berdasarkan fenomena tersebut maka penulis ingin melakukan penelitian di

Kabupaten Enrekang.

Waktu penelitian yaitu selama bulan agustus–oktober 2019 di mulai pada

saat pengambilan data pertama mengenai gambaran umum tentang Kabupaten

Enrekang hingga populasi dan sampel usaha ternak ayam petelur.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang,

benda-benda dan ukuran lainnya, yang menjadi objek perhatian atau

kumpulan seluruh objek yang menjadi perhatian. Populasi merupakan

sekelompok orang, kejadian atau hal-hal yang menarik untuk diteliti yang

dibatasi oleh peneliti itu sendiri (Zulganef 2013:133). Populasi dalam

penelitian ini adalah semua peternak ayam petelur di Kabupaten Enrekang

yang berjumlah 100 unit usaha.

Page 42: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

24

2. Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu yang menjadi

perhatian. Dalam penelitian ini akan diambil beberapa sampel peternak yang

dipilih secara tidak acak (non random). Adapun penentuan sampel

menggunakan rumus Slovin karena dalam penarikan sampel, jumlahnya

harus representative agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan dan

perhitungannya pun tidak memerlukan tabel jumlah sampel, namun dapat

dilakukan dengan rumus dan perhitungan sederhana.

Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut :

𝑛 =𝑁

1+𝑁(𝑒)2

Keterangan:

n = Ukuran sampel/jumlah responden

N = Ukuran populasi

e = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel

yang masih bisa ditolerir, e=0,1

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 unit usaha,

sehingga presentase kelonggaran yang digunakan adalah 10% dan hasil

perhitungan dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk

mengetahui sampel penelitian, dengan perhitungan sebagai berikut:

𝑛 =100

1 + 100(10%)2

𝑛 =100

1 + 100. (0,01)

𝑛 =100

2

Page 43: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

25

𝑛 = 50

Berdasarkan perhitungan diatas sampel yang menjadi responden dalam

penelitian ini di sesuaikan menjadi sebanyak 50 unit usaha.

D. Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan

data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang mengacu pada

informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan

dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Sumber data primer adalah

responden individu, kelompok fokus, internet juga dapat menjadi sumber data

primer jika kusioner disebarkan melalui internet (Uma Sekaran, 2011).

Untuk mengumpulkan data primer dari variabel-variabel dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan metode kusioner. Metode kusioner adalah suatu cara

pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan

kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas

daftar pertanyaan tersebut (husein umar 2000:114).

Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan sendiri kusioner kepada para

peternak ayam petelur. Kusioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah model

terbuka karena pertanyaan mengharapkan responden untuk menuliskan

jawabannya yang berbentuk nominal, dan juga menggunakan model tertutup

yaitu memilih salah satu jawaban yang telah disediakan.

Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh peneliti secara

tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh orang lain).

Data sekunder yang dikumpulkan yaitu berupa literatur ilmiah, buku, internet, dan

diktat kuliah yang berhubungan dengan topik penulisan ini sehingga tidak

Page 44: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

26

diperlukan teknik sampling. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan dasar-dasar

teori yang berhubungan dengan modal, tenaga kerja dan produksi ternak ayam

petelur.

Sumber data juga berasal dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten

Enrekang dan Situs internet Badan Pusat Statisitik. Data yang diambil yaitu

modal, tenaga kerja dan produksi ternak ayam petelur.

E. Metode Pengolahan dan Analisis Data

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian analisis regresi linear berganda terhadap

hipotesis penelitian, maka terlebih dahulu perlu dilakukan suatu pengujian

asumsi klasik atas data yang akan diolah sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji

normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan

berdistribusi normal atau diambil dari populasi yang normal. Seperti

diketahui bahwa uji t parsial mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak

valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik. Untuk menguji apakah data berdistribusi normal atau tidak

dilakukan uji statistik Kolmogorov-Smirnov Test. Residual berdistribusi

normal jika memiliki nilai signifikansi >0,05 (Imam Ghozali, 2011: 160-165).

Page 45: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

27

b. Uji Multikolinearitas Data

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model

regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (Ghozali 2012:105). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel

independen. Pengujian Multikolinearitas dilihat dari besaran VIF (variance

inflation factor) dan tolerance. Tolerance mengukur variabel independen

yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi

nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =

1/tolerance). Nilai cutoff yang umum digunakan untuk menunjukkan adanya

multikolinearitas adalah nilai tolerance >0,01 atau sama dengan nilai VIF

<10.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi (Imam Ghozali,

2011:110). Pada penelitian ini untuk menguji ada tidaknya gejala

autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).

d. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

melakukan uji heteroskedastisitas, yaitu uji grafik plot, uji park, uji glejser,

dan uji white. Pengujian pada penelitian ini menggunakan Grafik Plot

antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya

Page 46: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

28

SRESID. Tidak terjadi heteroskedastisitas apabila tidak ada pola yang

jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

(Imam Ghozali, 2011: 139-143).

2. Regresi linear berganda

Metode analisis yang digunakan adalah model regresi linear berganda

karena variabel independen dalam penelitian lebih dari satu. Regresi linear

berganda yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah analisis

linear dengan dua variabel independen penelitian dan satu variabel dependen.

Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh varibel-variabel X1, X2 terhadap

Y yang persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut :

Y = a + b1x1 + b2x2 + e

a = konstanta

Y = Nilai produksi peternak ayam petelur

X1 = Modal

X2 = Tenaga kerja

b1...b2 = Koefisien regresi

e = Variabel pengganggu

3. Uji Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi adalah nilai yang menunjukan kuat/tidaknya

hubungan linear antar dua variabel. Koefisien korelasi biasa dilambangkan

dengan huruf r dimana nilai r dapat bervariasi dari -1 sampai +1. Nilai r yang

mendekati -1 atau +1 menunjukan hubungan yang kuat antara dua variabel

tersebut dan nilai r yang mendekati 0 mengindikasikan lemahnya hubungan

antara dua variabel tersebut. Sedangkan tanda + (positif) dan – (negatif)

memberikan informasi mengenai arah hubungan antara dua variabel

Page 47: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

29

tersebut. Jika bernilai positif maka kedua variabel tersebut memiliki hubungan

yang searah. Dalam arti lain peningkatan X akan bersamaan dengan

peningkatan Y dan begitu juga sebaliknya. Jika bernilai negatif artinya

korelasi antara kedua variabel tersebut bersifat berlawanan. Peningkatan nilai

X akan dibarengi dengan penurunan Y.

Koefisien korelasi pearson atau Product Moment Coefficient of

Correlation adalah nilai yang menunjukan keeratan hubungan linear dua

variabel dengan skala data interval atau rasio. Perlu diketahui bahwa hasil

dari koefisien koefisien korelasi hanya bisa digunakan sebagai indikasi awal

dalam analisa. Nilai dari koefisien korelasi tidak dapat menggambarkan

hubungan sebab akibat antara variabel X dan Y. Untuk sampai pada adanya

hubungan sebab dan akibat diperlukan penelitian yang lebih intensif atau

dapat didasarkan pada teori yang ada dimana X mempengaruhi Y, atau Y

yang mempengaruhi X. koefisien korelasi hanya mengukur kekuatan

hubungan linear dan tidak pada hubungan non linear. Adanya hubungan

linear yang kuat diantara variabel tidak selalu berarti ada hubungan

kausalitas, sebab-akibat.

4. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi-variabel dependen (Imam Ghozali, 2011: 97).

Page 48: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

30

5. Uji t-statistik

Untuk mengetahui signifikasi dari masing-masing variabel ditetapkan

hipotesis sebagai berikut :

Ho : b1 = 0 berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

Ha : b1 ≠ 0 berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen

dengan variabel dependen.

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :

Ho diterima jika t-hitung < t-tabel atau–t-hitung >-t-tabel.

Ho ditolak jika t-hitung > t-tabel atau–t-hitung <-t-tabel.

6. Uji F Simultan

Analisis uji F ini digunakan untuk mengetahui pengaruh simultan

variabel independen yaitu modal dan tenaga keja terhadap variabel dependen

yaitu nilai produksi peternak ayam petelur.

Hipotesis dalam uji F ini adalah :

Ho : bj=0 berarti secara simultan tidak ada hubungan yang signifikan antara

variabel independen dengan varibel dependen.

Ha : bj≠0 berarti secara simultan ada hubungan yang signifikan antara varibel

independen dengan variabel dependen.

Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut :

Ho diterima jika F-hitung < F-tabel.

Ho ditolak jika F-hitung > F-tabel.

Page 49: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Enrekang

1. Kondisi geografis Kabupaten Enrekang

Kabupaten Enrekang secara geografis terletak antara 3̊14’36’’-

350’00” Lintang Selatan dan antara 199̊ 40’53”-120 ̊6’33” Bujur Timur.Letak

geografis Kabupaten Enrekang berada di jantung jasirah Sulawesi Selatan

yang dalam peta batas wilayah memang bentuknya seperti jantung. Ibu kota

Kabupaten ini terletak di Kota Enrekang. Batas wilayah Kabupaten Enrekang

adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Kabupaten Tanah Toraja

b. Sebelah Timur : Kabupaten Luwu

c. Sebelah Selatan : Kabupaten Sidrap

d. Sebelah Barat : Kabupaten Pinrang

2. Luas Wilayah Kabupaten Enrekang

Secara keseluruhan Kabupaten Enrekang memiliki wilayah seluas

1.786.01 km². Kabupaten Enrekang terbagi menjadi 12 kecamatan dan secara

keseluruhan terbagi lagi dalam satuan wilayah yang kecil yaitu terdiri atas 129

wilayah desa/kelurahan.

Tabel 4.1 Luas Daerah Per Kecamatan di Kabupaten Enrekang Tahun 2014

No Nama

Kecamatan

Luas Area (km²) Persentase Terhadap Luas

Enrekang (%)

1 Maiwa 392.87 21.99

2 Bungin 236.84 13.26

Page 50: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

32

3 Enrekang 291.19 16.30

4 Cendana 91.01 5.10

5 Baraka 159.15 8.91

6 Buntu Batu 126.65 7.09

7 Anggeraja 125.34 7.02

8 Malua 40.36 2.26

9 Alla 24.66 1.94

10 Curio 178.51 9.99

11 Masalle 68.35 3.83

12 Baroko 41.08 2.30

Kabupaten Enrekang 1.786 100

Sumber : Kabupaten Enrekang Dalam Angka 2014, BPS Enrekang

Berdasarkan tabel 3.1, terlihat bahwa Kecamatan Maiwa memiliki daerah

terluas yakni sebesar 392,87 km² (22%) sedangkan yang terkecil adalah

Kecamatan Alla sebesar 34,88 km² (1,94%).

3. Topografi Wilayah Kabupaten Enrekang

Wilayah Kabupaten Enrekang pada umumnya mempunyai wilayah

topografi yang bervariasi berupa perbukitan,pegunungan, lembah dan sungai

dengan ketinggian 47- 3.293 m dari permukaan laut serta tidak mempunyai

wilayah pantai. Secara umum keadaan topografi wilayah didominasi oleh

bukit-bukit/gunung-gunung yaitu sekitar 84,96% dari luas wilayah Kabupaten

Enrekang, sedangkan yang datar hanya 15,04%. Musim yang terjadi di

Kabupaten Enrekang ini hampir sama dengan musim yang ada di daerah lain

yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu musim hujan dan musim kemarau

Page 51: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

33

dimana musim hujan terjadi pada bulan November-Juli sedangkan musim

kemarau terjadi pada bulan Agustus-Oktober.

Selama setengah dasawarsa terakhir telah terjadi perubahan wilayah

administrasi pemerintahan baik pada tingkat kecamatan maupun level

desa/kelurahan. Pada Tahun 1995 di Kabupaten Enrekang hanya terdapat 54

desa/kelurahan yang tersebar pada 5 kecamatan. Dengan adanya perubahan

situasi dan kondisi wilayah, maka pemekaran desa/kelurahan sudah menjadi

keharusan.

Maka pada tahun 1997, jumlah desa/kelurahan yang ada di Kabupaten

Enrekang telah bertambah dari 78 desa/kelurahan. kondisi tahun 1996,

menjadi108 desa/kelurahan. Demikian halnya pada tingkat kecamatan, yang

semula hanya 5 kecamatan menjadi 9 kecamatan. Pada pertengahan tahun

2003 terjadi pemekaran sehingga bertambah lagi sebanyak 3 desa menjadi

111 desa/kelurahan. Kemudian pada akhir tahun 2006 terjadi pemekaran

desa dan kecamatan menjadi 11 kecamatan dan 112 desa/kelurahan.

Terakhir pada tahun 2008 kembali mengalami pemekaran menjadi 12

kecamatan dan 129 desa/kelurahan. Dari 12 Kecamatan tersebut, kecamatan

terluas adalah Kecamatan Maiwa yaitu 392,87 km² atau 22% dari luas

Kabupaten Enrekang, sedangkan Kecamatan yang mempunyai luas terkecil

adalah Kecamatan Alla yaitu 34,66 km² atau 1,94% dari luas Kabupaten

Enrekang.

Ditinjau dari kerangka pengembangan wilayah maupun secara geografis

Kabupaten Enrekang juga dapat dibagi kedalam dua kawasan yaitu Kawasan

Barat Enrekang (KBE) dan Kawasan Timur Enrekang (KTE). KBE meliputi

Kecamatan Alla, Kecamatan Anggeraja, Kecamatan Enrekang dan

Page 52: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

34

Kecamatan Cendana, sedangkan KTE meliputi Kecamatan Curio, Kecamatan

Malua, Kecamatan Baraka, Kecamatan Bungin dan Kecamatan Maiwa. Luas

KBE kurang lebih 659,03 Km 2 atau 36,90% dari Luas Kabupaten Enrekang

sedangkan luas KTE kurang lebih 1.126,98 Km2 atau 63,10% dari, Luas

wilayah Kabupaten Enrekang.

Dilihat dari aktifitas perekonomian, tampak ada perbedaan antara kedua

wilayah tersebut. Pada umumnya aktifitas perdagangan dan industri berada

pada wilayah KBE. Selain itu industry jasa seperti transportasi,

telekomunikasi, hotel, restoran, perbankan,perdagangan industri pengolahan

hasil pertanian berpotensi dikembangkan di wilayah tersebut. Sedangkan KTE

yang selama ini dianggap relatif tertinggal bila dilihat dari ketersedian sarana

dan prasarana sosial ekonomi, sangat memadai dari segi potensi

SDA,sehingga amat potensial untuk pengembangan pertanian dalam arti yang

luas yaitu pertanian tanaman pangan/hortikultura, perkebunan dan

pengembangan hutan rakyat.

4. Kependudukan

Jumlah penduduk di Kabupaten Enrekang untuk tahun 2016 adalah

sebanyak 201.614 jiwa. Dengan kepadatan penduduk mencapai 105 jiwa/km².

Tabel 4.2 Jumlah penduduk per kecamatan tahun 2016

No Nama Kecamatan Jumlah Penduduk Per Kecamatan

(Jiwa)

1 Maiwa 24.782

2 Bungin 4.452

3 Enrekang 32.221

Page 53: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

35

4 Cendana 8.833

5 Baraka 22.455

6 Buntu Batu 13.602

7 Anggeraja 25.330

8 Malua 8.166

9 Alla 22.201

10 Curio 16.108

11 Masalle 12.881

12 Baroko 10.583

Kabupaten Enrekang 201.614

Sumber : Kabupaten Enrekang Dalam Angka 2016, BPS Enrekang

Berdasarkan tabel 3.2, Kecamatan Enrekang memiliki jumlah

penduduk yang paling banyak jika dibandingkan dengan Kecamatan yang lain

yaitu sebesar 29.857 jiwa. Hal ini karena Kecamatan ini berada di ibu kota

Kabupaten dengan penduduk yang heterogen. Adapun kecamatan dengan

penduduk yang paling sedikit yaitu Kecamatan Bungin dengan jumlah

penduduk sebesar 4.382 jiwa dan merupakan Kecamatan yang baru

dimekarkan.

5. pemerintahan

Kabupaten Enrekang telah beberapa kali mengalami pergantian

bupati sejak awal mula terbentuknya yaitu pada tanggal 1960. Tercatat sudah

13 bupati yang pernah menjabat hingga sekarang.

a. Visi Kabupaten Enrekang tahun 2018-2023:

“ Enrekang maju, aman, sejahtera (EMAS) yang berkelanjutan dan religius”

Page 54: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

36

1) Enrekang

Dimaknai sebagai suatu kesatuan masyarakat Enrekang yang

menjadi objek gerakan pembangunan daerah.

2) Maju

a) Perekonomian daerah meningkat

b) Kualitas SDM (pendidikan, kesehatan, dan kesekjahteraan)

c) Infrastruktur lebih memadai

d) Penerapan teknologi

3) Aman

a) Keadaan yang lebih kondusif bagi aktivitas pemerintahan, sosial

budaya, dan investasi

b) Keadaan yang menggambarkan perwujudan dari kepercayaan yang

tinggi dari masyarakat kepada pemerintah sehingga dapat menikmati

kehidupan yang lebih baik dan bermutu.

4) Sejahtera

a) Peningkatan kualitas hidup masyarakat (IPM)

b) Peningkatan pendapatan masyarakat

c) Penurunan angka kemiskinan

5) Berkelanjutan

a) Menunjukkan dan mengakselerasi prioritas dan kebijakan

pembangunan daerah.

b) Memperhatikan kaidah-kaidah pembangunan yang berwawasan

lingkungan, memperhatikan tata ruang dan keseimbangan

Page 55: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

37

6) Religius

a) Dimensi dari insan yang bertaqwa yakni berperilaku taat dan takut

kepada Tuhan

b) Pengembangan kepribadian dan karakter seseorang, yaitu karakter

yang memiliki keteguhan terhadap nnilai-nilai agama, kepekaan

sosial yang tinggi, dan mampu mengatasi persoalan dengan baik,

bijak, dan tegas

b. Misi Kabupaten Enrekang tahun 2018-2023:

1) Meningkatkan kualitas dan ketersediaan infratruktur pelayanan public

2) meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing, penguasaan

teknologi, bermoral, dan berimtaq

3) Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan disertai dengan

jaminan rasa aman dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat

tanpa diskriminasi gender

4) Meningkatkan skala usaha ekonomi kerakyatan dan pendapatan

masyarakat berbasis agribisnis dan agroindustri.

5) Meningkatkan perekonomian daerah melalui pengelolaan sumber daya

alam secara optimal dan berwawasan lingkungan.

B. Penyajian data

a) Gambaran umum usaha ternak ayam petelur di Kabupaten Enrekang

Usaha peternakan ayam ras petelur di Kabupaten Enrekang dinilai

sangat prospektif, dilihat dari segi pemasaran. Mengingat harga telur saat ini

relatif lebih stabil. Populasi ternak di Kabupaten Enrekang pun semakin

bertambah.

Page 56: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

38

Tabel 4.3

Populasi ayam petelur per Kecamatan di Kabupaten Enrekang

No Nama Kecamatan Jumlah ayam petelur (ekor)

1 Maiwa 852.700

2 Bungin -

3 Enrekang 8.500

4 Cendana 13.500

5 Baraka -

6 Buntu Batu -

7 Anggeraja 8.450

8 Malua -

9 Alla 9.500

10 Curio -

11 Masalle -

12 Baroko -

Total 892.650

Sumber : DISNAKIN Kabupaten Enrekang, 2016

tabel 4.3 memperlihatkan bahwa total populasi ayam petelur di

Kabupaten Enrekang yaitu sebanyak 892.650 ekor. Populasi ayam petelur

terbanyak berada di Kecamatan Maiwa yaitu sebanyak 852.700 ekor atau

mencapai 95% dari total populasi yang ada.

b) Profil dan karakteristik responden

Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha ternak ayam petelur di

Kabupaten Enrekang. Adapun jumlah responden yang ditentukan sebagai

sampel adalah sebanyak 50 unit usaha.

Page 57: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

39

Untuk mempermudah dalam mengidentifikasi responden dalam

penelitian ini maka diperlukan gambaran mengenai karakteristik responden.

Adapun gambaran karakteristik responden adalah sebagai berikut :

a. Responden berdasarkan Jenis kelamin

Enrekang yang menjadi responden dalam penelitian ini. Karena itu

Jenis kelamin responden merupakan masyarakat laki–laki atau perempuan

yang berada di Kabupaten, disajikan profil responden berdasarkan jenis

kelamin pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

1 Laki-Laki 45 90 %

2 Perempuan 5 10 %

Total 50 100 %

Sumber : Data primer, 2019

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah responden

berjenis kelamin kelamin laki-laki yakni sebesar 45 orang dengan presentase

sebesar 90% sedangkan jumlah responden berjenis kelamin perempuan

sebesar 5 orang dengan presentase sebesar 10 %.

b. Karakteristik berdasarkan umur

Faktor umur merupakan salah satu faktor yang menentukan

keberhasilan seorang peternak karena berhubungan dengan kemampuan

fisik dan cara berfikir dalam mengelola dan mengembangkan usahanya.

Page 58: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

40

Umur peternak responden yang dijadikan sampel pada umumnya masih

berada pada kisaran umur produktif.

Tabel 4.5 Karakteristik responden berdasarkan umur

No Umur Jumlah Persentase

1 20 - 30 tahun 11 22%

2 31– 40 tahun 17 34%

3 41 – 50 tahun 20 40%

4 50 tahun ke atas 2 4%

Total 50 100%

Sumber : Data primer, 2019

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa pengusaha dengan umur 20-

30 tahun berjumlah 11 orang atau 22%, umur 31-40 tahun berjumlah 17

orang atau 34%, umur 41-50 tahun berjumlah 20 atau 40%, dan umur 50

tahun keatas berjumlah 2 orang atau 4% dari keseluruhan responden.

c. Karakteristik berdasarkan pendidikan

Untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan di

peternakan, orang yang hanya memiliki keterampilan belum cukup, karena

itu seseorang juga perlu dibekali dengan ilmu pengetahuan. Ilmu

pengetahuan dapat dimiliki oleh mereka yang mengikuti pendidikan formal

atau nonformal. Tingkat pendidikan formal dijadikan sebagai salah satu

ukuran karena memiliki rentang waktu dan standar tertentu. Tingkat

pendidikan formal yang umum pada masyarakat kita yaitu dari tingkat

pendidikan dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Adapun tingkat pendidikan

responden dapat dilihat pada Tabel 4.6

Page 59: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

41

Tabel 4.6 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan pengusaha ternak ayam petelur di Kabupaten Enrekang

No Pendidikan jumlah Persentase

1 Sarjana 6 12%

2 SMA 34 68%

3 SMP 10 20%

4 SD - -

Total 50 100%

Sumber : data primer, 2019

Dari tabel 4.6 diketahui bahwa pengusaha ternak ayam petelur

dengan tingkat pendidikan sarjana adalah 6 orang atau 12%, SMA

berjumlah 34 orang atau 68%, SMP berjumlah 10 orang atau 20% dari

keseluruhan responden. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pengusaha

ternak ayam petelur di Kabupaten Enrekang mempunya tingkat pendidikan

yang relatif baik.

c) Analisis Uji Asumsi Klasik

Analisis uji prasyarat dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik

sebagai salah satu syarat dalam menggunakan analisis korelasi dan regresi

berganda yang terdiri atas uji normalitas, uji autokorelasi dan uji

heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah model regresi

variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal

atau mendekati normal. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan Grafik Normal P-Plot dengan cara melihat penyebaran

Page 60: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

42

datanya. Jika hasil data ploting menyebar disekitar atau mendekati garis

diagonal maka data tersebut dapat dikatakan menyebar secara normal.

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada grafik.

Gambar. 4.1

Grafik Hasil Uji Normal P-Plot

Sumber: Data diolah SPSSV23, 2019

Dari grafik P-Plot terlihat bahwa data menyebar mendekati garis

diagonal sehingga dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi

normal. Untuk mengetahui data terdistribusi dengan normal adalah

menggunakan uji Kolmogorov Smirnov sebagai berikut:

Page 61: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

43

Tabel 4.7

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 50

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 40.08072177

Most Extreme

Differences

Absolute .081

Positive .081

Negative -.046

Test Statistic .081

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber: Data diolah SPSSV23, 2019

Dari tabel 4.7 diperoleh nilai sig sebesar 0,200 yang berarti lebih besar

dari 0,05, maka dapat dinyatakan data terdistribusi dengan normal.

b. Uji Multikolinearitas Data

Uji Multikolinearitas berguna untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Cara mengetahui

ada tidaknya penyimpangan uji multikolinearitas adalah dengan melihat

nilai Tolerance dan VIF masing-masing variabel independen, jika nilai

Page 62: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

44

Tolerance > 0.10 dan nilai VIF <10, maka data bebas dari gejala

multikolinearitas.

Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 12.395 15.439 .803 .426

Modal 9.178E-8 .000 .428 3.597 .001 .369 2.712

Tenaga

Kerja 39.089 9.514 .489 4.109 .000 .369 2.712

a. Dependent Variable: Nilai Produksi Sumber: Data diolah SPSSV23, 2019

Berdasarkan tabel 4.8, hasil perhitungan nilai Tolerance tidak ada

variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0.10 dengan

nilai Tolerance masing-masing variabel independen yaitu modal sebesar

0,369 dan tenaga kerja sebesar 0,369. Sementara itu hasil perhitungan

nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan hal serupa yaitu

tidak adanya nilai VIF dari variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih

dari 10 dengan nilai VIF masing-masing variabel independen yaitu sebesar

2,712 dan tenaga kerja sebesar 2,712. Merujuk hasil perhitungan nilai

Tolerance dan VIF dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas

antar variabel independen dalam model regresi.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji suatau regresi linear ada

korelasi antara variabel atau tidak. Apabila terjadi autokorelasi, maka

dinamakan ada suatu problem autokorelasi. Model regresi yang baik

Page 63: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

45

seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Berikut hasil uji autokorelasi dibawah

ini:

Tabel 4.9 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .869a .755 .744 40.925 1.258

a. Predictors: (Constant), Tenaga Kerja, Modal

b. Dependent Variable: Nilai Produksi

Sumber: Data diolah SPSSV23, 2019

Pada tabel menunjukan angka Durbin-Watson sebesar 1.258 angka

ini memenuhi kriteria yang terletak antara 0-2, sehingga dapat disimpulkan

tidak terjadi autokorelasi pada data yang dianalisis.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah residual

memiliki ragam yang homogen (konstan) atau tidak. Pengujian

heteroskedastisitas diharapkan residual memiliki ragam yang homogen

untuk melihat adanya heteroskedastisitas pada grafik Scatterplot berikut ini:

Page 64: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

46

Gambar 4.2 Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas.

Sumber: Data diolah SPSSV23, 2019

Dari grafik menunjukan bahwa titik-titik menyebar secara acak yang

dalam penyebarannya tidak membentuk pola tertentu hal ini berarti bahwa

tidak terdapat indikasi adanya heteroskedastisitas pada model yang di uji

sehingga asumsi ini terpenuhi.

d) Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk membuktikan hipotesis yang

diajukan sebelumnya bahwa analisis regresi dilakukan untuk mengatahui

tingkat pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat baik secara

simultan maupun parsial, serta menguji hipotesis penelitian yang telah

ditetapkan sebelumnya. Berikut hasil analisis regresi linear berganda pada

tabel 4.10.

Page 65: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

47

Tabel 4.10

Hasil Anlisis Regersi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.395 15.439 .803 .426

Modal 9.178E-8 .000 .428 3.597 .001

Tenaga

Kerja 39.089 9.514 .489 4.109 .000

a. Dependent Variable: Nilai Produksi

Sumber : Data diolah SPSSV23, 2019

Pada tabel menunjukkan hasil pengolahan dengan menggunakan

SPSSV23 maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y= a+b1X1 + b2X2 + e

Y= 12.395 + 0,91X1 + 39.089X2

Persamaa dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

a) apabila variabel lain bernilai konstan maka nilai Y akan berubah dengan

sendirinya sebesar nilai konstanta yaitu 12.395.

b) apabila variabel lain bernilai konstan maka nilai Y akan berubah sebesar

0,91 setiap satu satuan X1.

c) apabila variabel lain bernilai konstan maka nilai Y akan berubah sebesar

39.089 setiap satu satuan X2

Page 66: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

48

Persamaan dapat disimpulkan bahwa variabel modal (X1) dan tenaga

kerja (X2) memiliki pengaruh positif terhadap nilai produksi (Y), artinya setiap

peningkatan modal maka juga akan meningkatkan nilai produksi dengan

asumsi tenaga kerja konstan, dan setiap peningkatan jumlah tenaga kerja

akan diikuti peningkatan nilai produksi, dengan asumsi faktor modal konstan.

Besaran pengaruh modal (X1) terhadap nilai produksi (Y) adalah 0,91 dan

tenaga kerja (X2) terhadap nilai produksi (Y) adalah 39,089.

d) Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi adalah nilai yang menunjukan kuat/tidaknya hubungan

linear antar dua variabel. Koefisien korelasi biasa dilambangkan dengan huruf

r dimana nilai r dapat bervariasi dari -1 sampai +1. Nilai r yang mendekati -1

atau +1 menunjukan hubungan yang kuat antara dua variabel tersebut dan

nilai r yang mendekati 0 mengindikasikan lemahnya hubungan antara dua

variabel tersebut. Sedangkan tanda + (positif) dan – (negatif) memberikan

informasi mengenai arah hubungan antara dua variabel tersebut. Jika bernilai

positif maka kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang searah. Dalam

arti lain peningkatan X akan bersamaan dengan peningkatan Y dan begitu

juga sebaliknya. Jika bernilai negatif artinya korelasi antara kedua variabel

tersebut bersifat berlawanan. Peningkatan nilai X akan dibarengi dengan

penurunan Y.

Berdasarkan pada tabel 4.8, terlihat nilai koefisien korelasi (R) sebesar

0,869. Nilai tersebut megartikan bahwa hubungan modal dan tenaga kerja

terhadap nilai produksi adalah sangat kuat.

Page 67: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

49

e) Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi-variabel dependen (Imam Ghozali, 2011: 97).

Pada tabel 4.8, menunjukkan nilai 𝑅2= 0,755. Nilai tersebut memberi

indikasi bahwa naik/turunnya nilai produksi adalah disebabkan oleh modal dan

tenaga kerja yakni sebesar 75,5% selebihnya sebesar 24,5% adalah

disebabkan oleh faktor lain yang yang tidak diteliti atau diluar model.

f) Pengujian

a. Uji secara Parsial

Tabel 4.11 hasil uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 Constant) 12.395 15.439 .803 .426

Modal 9.178E-8 .000 .428 3.597 .001

Tenaga

Kerja 39.089 9.514 .489 4.109 .000

a Dependent Variable: Nilai Produksi

Sumber : Data diolah SPSSV23, 2019

Page 68: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

50

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing atau

secara parsial variabel independen (modal dan Tenaga Kerja) terhadap

Variabel dependen (Nilai Produksi).

Tabel 4.12 T tabel

Page 69: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

51

T tabel digunakan untuk membantu kita menentukan hipotesis. Hal

ini dilakukan dengan cara perbandingan antara statistik hitung dengan

statistik uji.

Dapat dilihat pada tabel 4.11 dan gambar 4.3 nilat t-hitung untuk

variabel modal adalah sebesar 3.597, sedangkan nilai t-tabel adalah

sebesar 1.677 (df=50-2-1=47) sehingga dapat disimpulkan bahwa t-

hitung > lebih besar dari t-tabel. Selain itu nilai signifikannya adalah

sebesar 0,05, artinya variabel modal berpengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai produksi.

Nilai t hitung pada variable tenaga kerja sebesar 4.109 sedangkan

nilai t tabelnya sebesar 1.677 dengan nilai signifikan sebesar 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel

sehingga variabel tenaga kerja berpengaruh secara positif terhadap nilai

produksi

b. Uji secara Simultan

Untuk melakukan pengujian secara simultan antara variabel modal

dan tenaga kerja terhadap nilai produksi adalah menggunakan uji F.

untuk kepentingan tersebut maka digunakan tabel ANOVA (Analysis of

variance) seperti ditunjukkan dalam tabel 4.12.

Page 70: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

52

Tabel 4.13 Uji F (Uji Simultan)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 242132.371 2 121066.186 72.286 .000b

Residual 78716.749 47 1674.824

Total 320849.120 49

a. Dependent Variable: Nilai Produksi

b. Predictors: (Constant), Tenaga Kerja, Modal

Sumber : Data diolah SPSSV23, 2019

Hasil olah data (tabel 4.13) menunjukkan F hitung=72,286 sedang

F tabel dengan α=0,05 dan derajat bebas (degress of freedom) df1=3-1=2

dan df2=50-3=47 diperoleh nilai sebesar 3,20. Oleh karena F hitung lebih

besar dari F tabel maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh yang

signifikan dari modal (X1) dan tenaga kerja (X2) terhadap nilai produksi

(Y) pada taraf kebenaran 95%.

C. Pembahasan

1. Pengaruh parsial modal dan tenaga kerja terhadap nilai produksi usaha ternak

ayam petelur di Kabupaten Enrekang.

a. Pengaruh modal terhadap nilai produksi usaha ternak ayam petelur di

Kabupaten Enrekang

Hasil penilitian menunjukkan nilai t hitung sebesar 3.597,

sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1.677 dengan nilai signifikan 0,05

sehingga dapat disimpulkan bahwa t tabel lebih besar dari t hitung, maka

Page 71: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

53

Hipotesis diterima, dengan demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa

koefisien modal (X1), memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

porduksi ternak ayam petelur.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan modal yang tinggi

maka akan meningkatkan jumlah hasil produksi, karena dalam proses

produksi dibutuhkan biaya-biaya yang digunakan untuk pembelian bahan

baku, peralatan dan membayar gaji pekerja. Apabila jumlah modal yang

tersedia bisa memenuhi seluruh kebutuhan dalam proses produksi, maka

proses produksi akan berjalan dengan lancar dan akan berpengaruh

terhadap peningkatan hasil produksi. Jika pengusaha ternak ayam petelur

menambah jumlah modal mereka, maka akan meningkatkan jumlah

produksi. Sehingga kapasitas output akan menjadi lebih besar. Apabila

jumlah produksi bertambah banyak maka laba yang diperoleh pengusaha

ternak ayam petelur juga akan bertambah.

Berdasarkan hasil analisis mengartikan bahwa para pengusaha

ternak ayam petelur perlu memperhatikan jumlah modal, karena variabel ini

dapat menentukan tingkat produksi. Pengusaha hendaknya meningkatkan

jumlah modal yang digunakan bila memang memungkinkan, sehingga nilai

produksi juga akan meningkat.

b. Pengaruh tenaga kerja terhadap nilai produksi usaha ternak ayam petelur

di Kabupaten Enrekang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 4.109

sedangkan nilai t tabelnya sebesar 1.677 dengan nilai signifikan sebesar

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel

sehingga variabel tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Page 72: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

54

nilai produksi. Sehingga hipotesis diterima, dengan demikian hasil

penelitian menunjukkan bahwa koefisen tenaga kerja memiliki pengaruh

positif dan signifikan terhadap nilai produksi usaha ternak ayam petelur.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja secara

signifikan mempengaruhi nilai produksi. Artinya apabila pengusaha ternak

ayam petelur menambah jumlah tenaga kerja, maka jumlah produksi yang

dihasilkan akan bertambah pula. Jika jumlah produksi bertambah maka

laba yang diperoleh pengusaha ternak ayam petelur juga akan bertambah.

Sehingga pengusaha mampu memberikan pendapatan yang lebih besar

kepada tenaga kerja.

Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi yang

penting untuk diperhatikan dalam proses produksi. Hal ini sesuai dengan

keadaan usaha ternak ayam petelur di Kabupaten Enrekang, dimana

jumlah tenaga kerja sangat berpengaruh positif terhadap proses produksi.

2. Pengaruh simultan modal dan tenaga kerja terhadap nilai produksi usaha

ternak ayam petelur di Kabupaten Enrekang.

Hasil uji simultan: variabel modal (X1) dan tenaga Kerja (X2)

berpengaruh terhadap nilai produksi usaha ternak ayam petelur (Y). Hasil dari

nilai F hitung adalah sebesar 72.286 dengan signifikan sebesar 0,05 atau 5%,

sehingga dapat disimpulkan bahwa ho diterima. Hasil ini menyatakan bahwa

secara simultan semua variabel bebas yaitu modal (X1) dan Tenaga Kerja

(X2) berpengaruh positif terhadap nilai produksi ternak ayam petelur (Y).

Artinya variabel modal dan tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap nilai produksi usaha ternak ayam petelur.

Page 73: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Secara parsial masing-masing variabel bebas (Modal dan tenaga kerja)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai produksi.

2. Kemudian pengujian secara simultan diketahui bahwa variabel modal dan

tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel terikat, yakni nilai produksi.

3. setiap peningkatan modal maka juga akan meningkatkan nilai produksi

dengan asumsi tenaga kerja konstan, dan setiap peningkatan jumlah tenaga

kerja akan diikuti peningkatan nilai produksi, dengan asumsi faktor modal

konstan. Atau dengan kata lain apabila modal atau tenaga kerja meningkat

maka nilai produksi juga akan meningkat.

4. Dari hasil analisis regresi linear berganda diperoleh nilai statistik t hitung

variabel modal (X1) sebesar 3.597 dan tenaga kerja (X2) sebesar 4.109, yang

lebih besar dari t tabel (1.677) dengan nilai signifikansi yang berturut-turut

sebesar 0.05 dan 0.00, sehingga hipotesis diterima dan dapat disimpulkan

bahwa X1 dan X2 mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara parsial

terhadap variabel Y.

B. Saran

Melihat dari analisis pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap nilai

produksi usaha ternak ayam petelur, maka saran penelitian yang dapat

dikemukan adalah sebagai berikut:

Page 74: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

56

1. Pemerintah daerah Kabupaten Enrekang diharapkan dapat membantu

para pengusaha ternak ayam petelur, dengan cara salah satunya yaitu

memberikan bantuan berupa pinjaman modal usaha untuk meningkatkan

produktivitas para peternak.

2. Para pengusaha ternak ayam petelur harus mendapat perhatian khusus

dari dinas terkait, dalam hal ini dinas peternakan dan perikanan

Kabupaten Enrekang, agar mereka mendapatkan sosialisasi pengelolaan

modal maupun tenaga kerja yang lebih baik.

3. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber

referensi yang terkait dengan pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap

nilai produksi usaha ternak ayam petelur agar hasil penelitiannya dapat

lebih baik dan lebih lengkap lagi.

Page 75: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

57

DAFTAR PUSTAKA

Arininoer Maliha. 2018. Pengaruh modal,tenaga kerja, dan bahan baku terhadap

tingkat pendapatan industri kue dalam perspektif ekonomi islam (studi

kasus di home industri mitra cake legundi sukarame bandar lampung).

Skripsi. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Arizali, Aufar. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Umkm. Bandung: Universitas Widyatama

BPS Kabupaten Enrekang. 2014. Jumlah penduduk per kecamatan di Kabupaten

Enrekang

Disnakin Kabupaten Enrekang. 2017. Populasi ayam petelur per Kecamatan di Kabupaten Enrekang

Erwin Fahmi. 2019. pengaruh modal,tenaga kerja dan produksi terhadap tingkat pendapatan di home industri ud bagus bakery desa serapuh kecamatan gunung malela kabupaten simalungun. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Fachrizal, Riza. 2016. Pengaruh Modal Dan Tenaga Kerja Terhadap Produksi Industri Kerajinan Kulit Di Kabupaten Merauke. Jurnal UMMU-Ternate:

Ternate

Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Produksi dan Operasi. Alfabeta: Bandung Gregory, N,. Mankiw. 2011. Principles of Economics ( Pengantar Ekonomi Mikro). Jakarta: Salemba Empat

Husein, umar. 2000. Research Methods In Finance And Banking. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Istiqomah, Luthvia,. Umiyati, Etik dan Hardiani. 2018. Pengaruh Modal Dan

Tenaga Kerja Terhadap Nilai Produksi Industri Pisang Salai Di Desa Purwobakti Kecamatan Bathin III Kabupaten Bungo. Jurnal Universitas Jambi: Jambi

Krisno, R. D. A. 2013. Kelayakan Usaha Budidaya Ayam Petelur ( Analisi Biaya

Manfaat dan BEP Pada Keanu Farm, Kendal ). Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang ( Skripsi ) h: 6-10

Listyawan, Ardinugraha. 2011. Pengaruh Modal Usaha Terhadap Pendapatan

Usaha Pengusaha Industri Kerajinan Perak di Desa Sodo Kecamatan Paliyan Kabupaten Gunung Kidul. Skripsi: Universitas Negeri Yogyakarta

Mahayasa, Adi,. Bagus, Ida, Yuliarmi,. nyoman Ni. 2017. Pengaruh Modal,

Teknomogi dan Tenaga Kerja Terhadap Produksi dan Pendapatan Usaha Kerajinan Ukiran Kayu Di Kecamatan Tembuku Kabupaten Bangli. Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana.6(8) hal:217-223.

Page 76: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

58

Ng’ombe, J., Kalinda, T., Tembo, G., & Kuntashula, E. 2014. Econometric Analysis of the Factors that Affect Adoption of Conervation Farming Practices by Smallholder Farmers in Zambia. Journal of Sustainable Development. 7(4).Pp. 124-138.

Nurul Janah. 2017. pengaruh modal, tenaga kerja, dan teknologi terhadap hasil

produksi monel (studi kasus industri monel di kabupaten jepara). Skripsi. universitas Negeri Semarang

Pradasari. 2013. keuntungan Menjalankan Usaha Peternakan Ayam Ras Petelur.

http//www.pradasari.postby.com/keuntungan-menjalankan-usaha peternakan-ayam-ras-petelur. Diakses (tanggal 27 mei 2019)

Sari, Novita. 2016. Kiat Sukses Beternak Ayam Petelur. Lumenta publishing:

Jawa Barat Sekaran, Uma. 2011. Research Methods For Business Edisi 1 and 2. Salemba

Empat. Jakarta Sriyana, Jaka. 2010. Strategi Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah

(UKM): Studi Kasus Di Kabupaten Bantul. Jurnal Bisnis Keuangan dan Akutansi

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

Dan R&D. Alfabeta. Bandung Titin Sofyan. 2019. Pengaruh Modal, Bahan Baku, Dan Tenaga Kerja Terhadap

Produksi Industri Tempe di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polman. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nobel Indonesia Makassar

Wardianingsih, S. S. and Retno Susanti. 2017. Pengaruh Modal Kerja, Asset,

Dan Omzet Penjualan Terhadap Laba Ukm Catering Di Wilayah Surakarta, JPSB, 5(1), PP. 84-93

Widiyanto, Agu, Mikha. 2013. Statistika Terapan; Konsep Dan Aplikasi SPSS

Dalam Penelitian Bidang Pendidikan, Psikologi, Dan lmu Sosial Lainnya. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Zulfikar. 2016. Pengantar pasar modal dengan pendekatan statistika.

Yogyakarta: Deepublish Zulganef. 2013. Metode Penelitian Social Dan Bisnis. Graha Ilmu. Yogyakarta

Page 77: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

59

LAMPIRAN

Page 78: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

60

LAMPIRAN 1

N0 Jenis kelamin

Umur Tingkat pendidikan

Modal (x1) Tenaga kerja (x2)

Nilai produksi (y)/ Rak

1 L 29 Sarjana 500.000.000 2 120

2 P 37 SMA 600.000.000 3 140

3 L 33 SMP 100.000.000 2 130

4 L 41 SMA 250.000.000 1 55

5 L 56 SMA 800.000.000 3 155

6 L 42 SMP 200.000.000 2 115

7 L 45 SMA 250.000.000 2 45

8 L 28 SMA 850.000.000 3 230

9 L 56 SMA 1.000.000.000 4 265

10 L 30 SMP 200.000.000 1 40

11 L 49 SMA 700.000.000 2 150

12 P 32 SMA 1.300.000.000 4 355

13 L 50 Sarjana 1.500.000.000 5 410

14 L 27 SMA 1.000.000.000 3 250

15 L 28 SMP 600.000.000 3 133

16 L 37 SMA 1.200.000.000 3 160

17 L 26 SMP 300.000.000 1 50

18 L 35 SMA 100.000.000 2 100

19 L 37 SMA 950.000.000 3 310

20 L 37 SMA 700.000.000 2 190

21 L 44 SMA 450.000.000 2 170

22 L 35 SMP 500.000.000 3 200

23 L 29 SMA 1.150.000.000 3 270

24 L 48 Sarjana 600.000.000 1 160

25 L 33 SMA 750.000.000 3 180

26 L 41 SMP 120.000.000 2 90

27 P 25 SMA 1.250.000.000 5 300

28 L 46 Sarjana 900.000.000 3 170

29 L 47 SMA 145.000.000 2 110

30 L 30 SMA 630.000.000 2 200

31 L 50 SMA 780.000.000 3 220

32 L 35 SMP 550.000.000 2 180

33 L 49 SMA 200.000.000 1 70

34 L 38 SMA 150.000.000 1 55

35 L 44 SMP 350.000.000 2 100

36 L 32 SMA 850.000.000 3 165

37 L 28 SMA 650.000.000 2 120

38 L 45 Sarjana 700.000.000 3 180

39 L 47 SMA 1.000.000.000 3 235

40 L 49 SMA 150.000.000 1 40

41 L 37 SMA 550.000.000 2 120

42 L 46 SMA 800.000.000 4 180

43 L 38 SMA 950.000.000 3 200

Page 79: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

61

44 L 43 SMA 1.050.000.000 4 220

45 L 31 SMP 400.000.000 2 140

46 L 40 SMA 300.000.000 1 100

47 L 27 SMA 130.000.000 1 75

48 P 46 SMA 600.000.000 2 150

49 P 39 Sarjana 350.000.000 2 110

50 L 28 SMA 750.000.000 2 175

Lampiran 2

1. Uji normalitas

Hasil pengolahan data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 50

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 40.08072177

Most Extreme

Differences

Absolute .081

Positive .081

Page 80: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

62

Negative -.046

Test Statistic .081

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of the true significance

2. Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 12.395 15.439 .803 .426

Modal 9.178E-8 .000 .428 3.597 .001 .369 2.712

Tenaga

Kerja 39.089 9.514 .489 4.109 .000 .369 2.712

a. Dependent Variable: Nilai Produksi

3. Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .869a .755 .744 40.925 1.258

a. Predictors: (Constant), Tenaga Kerja, Modal

b. Dependent Variable: Nilai Produksi

4.Uji Heteroskedastisitas

Page 81: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

63

5. Regresi linear berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 12.395 15.439 .803 .426

Modal 9.178E-8 .000 .428 3.597 .001

Tenaga

Kerja 39.089 9.514 .489 4.109 .000

a. Dependent Variable: Nilai Produksi

Page 82: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

64

6. Uji T parsial

hasil uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 Constant) 12.395 15.439 .803 .426

Modal 9.178E-8 .000 .428 3.597 .001

Tenaga

Kerja 39.089 9.514 .489 4.109 .000

a Dependent Variable: Nilai Produksi

7. Uji f simultan

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 242132.371 2 121066.186 72.286 .000b

Residual 78716.749 47 1674.824

Total 320849.120 49

a. Dependent Variable: Nilai Produksi

b. Predictors: (Constant), Tenaga Kerja, Modal

Page 83: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

65

Lampiran 3

dokumentasi penelitian

Page 84: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

66

Page 85: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP ......ii PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK AYAM PETELUR DI KABUPATEN ENREKANG SKRIPSI Muh. Aris NIM 105710214315

67

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Muh. Aris, lahir di Pinrang Pada tanggal 30 April 1997,

merupakan anak pertama dari 4 bersaudara dari pasangan

Bapak Mustamin dan Ibu Suriani. Penulis berkebangsaan

Indonesia dan beragama Islam. Kini penulis beralamat di Desa

Lebani, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Sulawesi

Selatan.

Adapun riwayat pendidikan penulis, yaitu pada tahun 2009 lulus dari SDN 154

Lebani. Kemudian melanjutkan di SMP Negeri 2 Maiwa dan lulus pada tahun

2012. Penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 4 Enrekang dan lulus

tahun 2015. Setelah itu kuliah di Universitas Muhammadiyah Makassar, Pada

tahun 2015 penulis telah menyelesaikan Skripsi yang berjudul “PENGARUH

MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP NILAI PRODUKSI USAHA TERNAK

AYAM PETELUR DI KABUPATEN.’’