pengaruh metode praktikum terhadap kemampuan …digilib.unila.ac.id/61903/2/skripsi tanpa bab...

64
PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 26 BANDARLAMPUNG PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (Skripsi) Oleh: RITA FOORANTIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2020

Upload: others

Post on 28-Jul-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN

REPRESENTASI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA

DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 26 BANDARLAMPUNG

PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

(Skripsi)

Oleh:

RITA FOORANTIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 2: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

iii

ABSTRAK

PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN

REPRESENTASI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA

DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 26 BANDARLAMPUNG

PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Oleh

RITA FOORANTIKA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode praktikum

terhadap kemampuan representasi dan hasil belajar kognitif peserta didik pada

materi pokok “Klasifikasi Makhluk Hidup”. Penelitian ini telah dilaksanakan di

SMP Negeri 26 Bandarlampung dengan metode quasi experiment, rancangan

penelitian Non-equivalent pretest-posttest control group design. Data dalam

penelitian ini berupa data kuantitatif berupa tes kemampuan representasi dan hasil

belajar kognitif sebanyak delapan soal uraian dengan materi pokok klasifikasi

makhluk hidup yang diperoleh dari pretest dan posttest. Data kuantitatif dalam

penelitian ini dianalisis menggunakan uji Independent t-test dengan taraf

signifikansi α = 0,05. Uji prasyarat berupa uji normalitas dan uji homogenitas dari

nilai pretest dan posttest. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

sedangkan uji homogenitas menggunakan uji Levene’s Test of Equality of Error

Variances. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

Page 3: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

iii

dari penggunaan metode Praktikum terhadap kemampuan representasi dengan nilai

signifikansi 0,000 (p<0,05). Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan dari penggunaan metode Praktikum terhadap hasil belajar

kognitif dengan nilai signifikansi 0,001 (p<0,05).

Kata Kunci: Metode Praktikum, Kemampuan Representasi, Hasil Belajar Kognitif

Page 4: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN

REPRESENTASI DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA

DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 26 BANDARLAMPUNG

PADA MATERI KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Oleh

RITA FOORANTIKA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2020

Page 5: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian
Page 6: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian
Page 7: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian
Page 8: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandarlampung pada tanggal 1

Februari 1996, sebagai anak keempat dari lima

bersaudara pasangan Bapak Drs. M. Nasri Saleh dengan

Ibu Mulyati. Penulis beralamat di Jalan Purnawirawan

III No. 41 Gunung Terang, Langkapura,

Bandarlampung. Penulis mengawali pendidikan formal

Taman Kanak-kanak (TK) Dwi Karsa (2000-2001),

Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Langkapura (2002-2008), Sekolah Menengah

Pertama (SMP) di SMP Negeri 26 Bandarlampung (2008-2011), Sekolah

Menengah Atas (SMA) di SMA Perintis 2 Bandarlampung (2011-2014). Pada

tahun 2015, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Pendidikan Biologi Jurusan

Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1

Batanghari dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Banarjoyo,

Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur (Tahun 2018). Pada masa

akhir kuliah, peneliti melaksanakan penelitian di SMP Negeri 26 Bandarlampung

untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada tahun 2020.

Page 9: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

MOTTO

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(QS. Al Insyirah : 5)

“Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar

disegerakan (datang)nya”

(QS. An-Nahl : 1)

Page 10: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

Dengan Menyebut Nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil‘alamin, segala puji bagi Allah SWT., Rabb semesta alam

atas segala kemudahan, limpahan rahmat, rezeki dan karunia yang Engkau

berikan kepadaku selama ini.

Teriring doa, rasa syukur dan segala kerendahan hati dengan segala cinta

dan kasih sayang kupersembahkan karya ini sebagai tanda baktiku untuk

orang-orang yang sangat berharga dan istimewa dalam hidupku:

Papaku (Drs. M. Nasri Saleh) dan Mamaku (Mulyati)

Papa dan Mama terimakasih atas segala cinta dan kasih sayang yang telah

kalian lakukan dengan selalu memberikan yang terbaik untukku selama ini.

Terimakasih atas segala doa dan semangat yang selalu kalian

sampaikan untuk memperkuat jalanku dalam

menggapai impian dan cita-citaku.

Keluargaku

Kakak-kakakku Nadzron Juni Wata A.Md.Pjk., Riya Adlaila S.Si., Tri Apri Yana

dan Adikku Rosa Finisia, terimakasih atas semangat, motivasi, doa serta kasih

sayang ketika aku berada dalam kesulitan, selalu membimbingku dan

manasihatiku ketika aku mengeluh.

Para Pendidik Para Guruku dan Dosenku terimakasih atas nasihat, kesabaran, ilmu,

bimbingan, arahan dan waktu yang telah diberikan sehingga aku

dapat menjadi pribadi yang selalu belajar untuk memberikan

yang terbaik dalam mewujudkan impian serta cita-citaku

Almamater tercinta, Universitas Lampung

Page 11: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

xii

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat-Nya sehingga

skripsi ini dapat penulis selesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan

MIPA FKIP Universitas Lampung. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Metode

Praktikum terhadap Kemampuan Representasi dan Hasil Belajar Kognitif Peserta

Didik Kelas VII SMP Negeri 26 Bandarlampung pada Materi Klasifikasi Makhluk

Hidup”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan

dan bantuan berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terimakasih

kepada:

1. Prof. Dr. Patuan Raja, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas

Lampung;

3. Rini Rita T. Marpaung, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi sekaligus selaku Pembahas yang telah memberikan nasihat,

bimbingan dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini;

4. Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed., selaku Pembimbing I yang telah

memberikan nasihat, bimbingan dan motivasi dalam proses penyelesaian

skripsi ini;

Page 12: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

xii

5. Dr. Dewi Lengkana, M.Sc., selaku Pembimbing II yang telah memberikan

nasihat, bimbingan dan motivasi dalam proses penyelesaian skripsi ini;

6. Seluruh Dosen serta Staff Program Studi Pendidikan Biologi, terimakasih atas

segala saran, motivasi dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis;

7. Kepala sekolah, seluruh dewan guru, staf, dan peserta didik di SMP Negeri 26

Bandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

berlangsung;

8. Sahabat seperjuanganku Ita, Ulfa, Zahra, Dini, Danar, Tia, Delis, Putri dan

Marfu’ah. Terimakasih atas segala kebaikan, dukungan, semangat, kasih

sayang, dan kenangan yang telah kalian torehkan dalam cerita perkuliahanku

yang indah ini.

9. Rekan-rekan Pendidikan Biologi angkatan 2015 yang telah menemani masa

studiku dan selalu memberikan semangat dalam menempuh studi;

10. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna

bagi kita semua. Amin.

Bandarlampung, 13 Maret 2020

Penulis

Rita Foorantika

NPM 1513024038

Page 13: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xviii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 6

E. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Metode Penelitian ........................................................................... 10

B. Kemampuan Representasi .............................................................. 13

C. Hasil Belajar Kognitif .................................................................... 17

D. Analisis Materi ............................................................................... 20

E. Kerangka Pikir ............................................................................... 27

F. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 30

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 31

B. Populasi dan Sampel Penelitian ...................................................... 31

C. Desain Penelitian ............................................................................ 32

D. Prosedur Penelitian ......................................................................... 32

E. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data ...................................... 34

F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 36

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 41

B. Pembahasan ................................................................................... 47

Page 14: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

xiv

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ........................................................................................ 57

B. Saran .............................................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Desain Pretest-Posttest Kelompok Non-ekuivalen .................................. 32

2. Rubrik Penilaian Kemampuan Representasi .......................................... 35

3. Interpretasi N-gain Aspek Kuantitatif .................................................... 36

4. Interpretasi Nilai “r” Product Moment ................................................... 37

5. Interpretasi Reliabilitas ......................................................................... 38

6. Daftar Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes

Kemampuan Representasi dan Hasil Belajar Kognitif............................ 39

7. Hasil Uji Statistik Data Kemampuan Representasi ................................ 41

8. Hasil Uji Statistik Data Hasil Belajar Kognitif ....................................... 46

Page 16: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. (a) Struktur umum Bakteri (b) Oscillatoria dan (c) Leptospira .............. 21

2. (a) Euglena sp. (b) Amoeba ................................................................... 22

3. (a) Saccharomyces cerevisiae (b) Rhizopus sp.

(c) Aleuria aurantia .............................................................................. 23

4. (a) Polytrichum commune (b) Marchantia polymorpha

(c) Anthoceros sp. ................................................................................. 24

5. (a) Pinus merkusi (b) Euphoria longana (c) Limnocharis flava .............. 25

6. (a) Mollusca (b) Arthropoda (c) Echinodermata .................................... 26

7. (a) Thunnus albacares (b) Flectonotus pygmaeus

(c) Tropidolaemus wagleri (d) Dromaius novaehollandiae

(e) Propithecus verreauxi coquereli ...................................................... 27

8. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ........................ 29

9. Diagram kerangka pikir ......................................................................... 29

10. Presentase Dinamika Perubahan Nilai N-gain

Kemampuan Representasi Kelas Eksperimen dan Kontrol ..................... 43

11. Rekapitulasi Kenaikan Level Kemampuan Representasi

Pada Soal No. 3 ..................................................................................... 43

12. Rekapitulasi Kenaikan Level Kemampuan Representasi

Pada Soal No. 4 ..................................................................................... 44

13. Rekapitulasi Kenaikan Level Kemampuan Representasi

Pada Soal No. 5 ..................................................................................... 44

14. Rekapitulasi Kenaikan Level Kemampuan Representasi

Pada Soal No. 8 ..................................................................................... 45

15. Presentase Peningkatan Perubahan Nilai N-gain

Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen dan Kontrol ........................... 47

16. Jawaban Soal Nomor 3 Level 1 ............................................................. 50

17. Jawaban Soal Nomor 3 Level 2 ............................................................. 51

18. Jawaban Soal Nomor 3 Level 3 ............................................................. 51

19. Jawaban Soal Nomor 3 Level 4 ............................................................. 52

20. Jawaban Soal Nomor 3 Level 5 ............................................................. 53

Page 17: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus .................................................................................................. 65

2. RPP Kelas Eksperimen .......................................................................... 67

3. RPP Kelas Kontrol ................................................................................ 76

4. LKPD Kelas Eksperimen ...................................................................... 84

5. LKPD Kelas Kontrol ............................................................................. 97

6. Kisi-kisi Instrumen Soal ........................................................................ 106

7. Soal Kemampuan Representasi dan Hasil Belajar Kognitif .................... 107

8. Rubrik Penilaian ................................................................................... 109

9. Hasil Validitas dan Reabilitas Instrumen Kemampuan Representasi ...... 114

10. Hasil Validitas dan Reabilitas Instrumen Hasil Belajar Kognitif ............ 115

11. Daftar Hasil Perhitungan Validitas dan Reabilitas pada Instrumen

Tes Kemampuan Representasi ............................................................... 116

12. Daftar Hasil Perhitungan Validitas dan Reabilitas pada Instrumen

Tes Hasil Belajar Kognitif ..................................................................... 117

13. Hasil Pencapaian Kemampuan Representasi Kelas Eksperimen ............. 118

14. Hasil Pencapaian Kemampuan Representasi Kelas Kontrol ................... 119

15. Hasil Pencapaian Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen ................... 120

16. Hasil Pencapaian Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol ......................... 121

17. Daftar Kenaikan Level Kemampuan Representasi Kelas Eksperimen .... 122

18. Daftar Kenaikan Level Kemampuan Representasi Kelas Kontrol .......... 123

19. Hasil Uji Analisis Normalitas Kemampuan Representasi ....................... 124

20. Hasil Uji Analisis Homogenitas Kemampuan Representasi ................... 124

21. Hasil Uji Analisis Normalitas Hasil Belajar Kognitif ............................. 125

22. Hasil Uji Analisis Homogenitas Hasil Belajar Kognitif ......................... 125

23. Hasil Uji Independent t-test Kemampuan Representasi .......................... 126

24. Hasil Uji Independent t-test Hasil Belajar Kognitif ................................. 126

25. Penilaian LKPD Kelas Eksperimen ....................................................... 127

26. Penilaian LKPD Kelas Kontrol ............................................................. 128

27. Foto Hasil Jawaban Peserta Didik Kelas Eksperimen ............................ 130

28. Foto Hasil Jawaban Peserta Didik Kelas Kontrol ................................... 131

29. Foto-foto Penelitian ............................................................................... 132

30. Surat Penelitian ..................................................................................... 134

Page 18: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan suatu kualitas pendidikan dilakukan dalam rangka memperbaiki

sistem pembelajaran di suatu bangsa. Pendidikan menentukan tingkat

kemajuan suatu bangsa dengan mengembangkan kemampuan dan membentuk

kemajuan bangsa yang bermartabat untuk mengembangkan potensi bangsa itu

sendiri. Pendidikan memegang peranan penting dan strategis dalam

menghasilkan sumber daya manusia berkualitas yang akan membangun bangsa

dan negara. Pentingnya peran pendidikan secara eksplisit tercermin dalam

Sistem Pendidikan Nasional Undang-Undang No. 20 tahun 2003, bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Permendikbud No.

20, 2003).

Sistem pendidikan di Indonesia selalu memperbaiki kinerjanya, dibuktikan

dengan adanya berbagai kebijakan, antara lain kebijakan sertifikasi guru dan

dosen, bantuan operasional sekolah, pemberian block grant dan menetapkan

standar nasional yang dituangkan dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar

Page 19: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

2

Nasional Pendidikan. Standar pendidikan meliputi standar isi, proses,

ketenagaan, sarana dan prasarana, pengelolaan, evaluasi, pembiayaan dan

kompetensi lulusan. Adanya standar nasional tersebut, maka arah peningkatan

kualitas pendidikan Indonesia menjadi lebih jelas (Raharjo, 2012:514).

Seiring dengan karakteristik dan perkembangan sains, dewasa ini minat dan

perhatian terhadap kegiatan laboratorium sebagai sarana pengajaran sains telah

berkembang, khususnya di sekolah-sekolah menengah. Hal ini terlihat dalam

kurikulum yang dikembangkan saat ini, dimana kegiatan praktikum merupakan

salah satu alternatif untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta

didik. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik dilatih untuk mengamati,

memahami, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan suatu fakta atau

serangkaian fakta dibawah bimbingan pendidik secara penuh yang dapat

membantu peserta didik berfikir sesuai dengan langkah-langkah yang ditempuh

dalam metode ilmiah (Zahrah, 2017:118).

Metode pembelajaran eksperimen (praktikum) dan kegiatan langsung dapat

menjadi inspirasi yang membantu peserta didik mengembangkan pemahaman

konseptual ilmiah dan keterampilan ilmiah. Keterampilan ilmiah perlu

dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman langsung sebagai pengalaman

pembelajaran. Melalui pengalaman langsung seseorang dapat menghayati

proses atau kegiatan yang sedang dilakukan (Permendikbud No. 58, 2014).

Pembelajaran dengan pendekatan keterampilan ilmiah membawa peserta didik

terlibat langsung dalam kegiatan langsung. Pengalaman secara langsung dan

pembiasaan sikap kerjasama dan menghargai pendapat orang lain inilah yang

membawa perubahan sikap ke arah yang lebih baik.

Page 20: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

3

Fitriyana (2013:134) mengemukakan bahwa melalui kegiatan praktikum,

peserta didik akan melihat sendiri peristiwa yang telah dipelajari melalui teori,

sehingga akan memberikan kesan yang lebih mendalam dalam pikirannya.

Adanya kegiatan praktikum di ruangan maupun luar ruangan dapat

memudahkan peserta didik dalam memvisualisasikan imajinasi menjadi nyata.

Oleh karena itu, belajar bukan berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga

kecakapan dan keterampilan dalam melihat, menganalisis, memecahkan

masalah, membuat rencana dan mengadakan pembagian kerja, serta kreativitas

dalam menghasilkan suatu produk yang berkaitan dengan pembelajaran (Aeni,

2017:9).

Kegiatan memvisualisasikan imajinasi merupakan bentuk pemahaman peserta

didik dalam merepresentasikan suatu konsep pembelajaran. Visualisasi adalah

pusat dari belajar, terutama dalam sains, dimana peserta didik harus belajar

menavigasi jenis representasi. Oleh karena itu, dikatakan bahwa peserta didik,

khususnya peserta didik sains harus menjadi metakognitif dalam hal

visualisasi, bahwa mereka harus menunjukkan kemampuan metavisual mereka.

Para peserta didik harus memahami sifat dan pentingnya jenis representasi

dalam pengembangan subjek yang mereka pilih. Mereka juga harus

mengembangkan kapasitas untuk memproduksi, menguji, dan mengevaluasi,

baik fenomena maupun penjelasan jenis representasi (Gilbert, 2005:9-12).

Visualisasi berkaitan dengan representasi eksternal, dimana tampilan

informasinya sistematis dan terfokus dalam bentuk gambar, bagan, diagram,

tabel, dan sejenisnya. Kinerja visualisasi membutuhkan metavisualisasi yang

melibatkan kemampuan peserta didik untuk memperoleh, memantau,

Page 21: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

4

mengintegrasikan, dan memperluas pengetahuan dengan representasi (Gilbert,

2008:4-5). Seseorang dengan kemampuan metavisual di bidang sains akan

memiliki serangkaian pengetahuan dan keterampilan sehubungan dengan

prinsip khusus yang terkait dengan jenis representasi yang digunakan bersama

dengan keterampilan yang lebih umum (Gilbert, 2005:18).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMP Negeri 26 Bandar

Lampung pada semester genap tahun ajaran 2018/2019 diperoleh bahwa

kegiatan pembelajaran yang dilakukan masih jarang disertai dengan kegiatan

praktikum, tetapi pendidik tetap berusaha untuk mengajak peserta didik aktif

ke dalam kegiatan pembelajaran dengan diskusi. Pendidik melakukan tanya

jawab sebagai bentuk interaksi antara pendidik dengan peserta didik, tetapi

kegiatan itu hanya berlangsung satu arah saja yaitu pendidik bertanya dan

peserta didik menjawab. Di dalam pembelajaran materi IPA, peserta didik

belum banyak menggunakan representasi dalam menjelaskan suatu konsep

yang didapatkan, sehingga peserta didik hanya fokus menghapal bukan

memahami materi pembelajaran. Hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar

kognitif peserta didik, dimana dalam menjawab pertanyaan peserta didik tidak

dapat menginterpretasikan pemikirannya.

Seringkali peserta didik tidak tahu apa yang akan terjadi saat belajar, mengapa

sesuatu harus dipelajari, dan bagaimana pembelajaran itu akan dinilai. Hal

tersebut merupakan penyedia informasi dasar yang dapat membantu mengatasi

masalahnya (Gilbert, 2000:204). Ada banyak cara untuk mengklasifikasikan

representasi. Representasi dapat dikategorikan berdasarkan karakteristik yang

berbeda, seperti saluran indera (auditori dan visual), modalitas (teks dan

Page 22: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

5

grafik), tingkat abstraksi (konkret dan ikonik), dimensi (dua dan tiga dimensi),

dan jenis informasi yang disajikan (kualitatif dan kuantitatif) (Ainsworth,

2004:244). Kemampuan representasi merupakan penggambaran yang berguna

untuk memberikan informasi yang konkret dan efisien karena informasi

spesifik sulit untuk dibaca (Ainswort, 2006:185). Di dalam materi Klasifikasi

Makhluk Hidup, pembelajaran menggunakan multi representasi digunakan

dengan tujuan agar peserta didik dapat menampilkan pemahammannya dalam

berbagai bentuk representasi eksternal seperti gambar, diagram, model 2 atau 3

dimensi dan simbol.

Metode pembelajaran Praktikum diyakini tepat untuk digunakan karena materi

Klasifikasi Makhluk Hidup merupakan materi yang objeknya nyata dan sangat

dekat dengan peserta didik. Peserta didik dapat mengobservasi fenomena yang

berkaitan dengan Klasifikasi Makhluk Hidup secara langsung. Hal ini

didasarkan pada penelitian bahwa metode pembelajaran Praktikum merupakan

salah satu metode pembelajaran yang didesain untuk membantu peserta didik

dalam memahami penjelasan ilmiah, belajar cara menghasilkan bukti ilmiah,

dan merefleksikan pengetahuan ilmiah kepada peserta didik untuk

mengembangkan metode mereka sendiri dalam memperoleh data, melakukan

investigasi, menggunakan data untuk menjawab pertanyaan penyelidikan,

menulis, dan berpikir lebih reflektif.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Metode Praktikum Terhadap Kemampuan

Representasi dan Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri

26 Bandar Lampung Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup”.

Page 23: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi latar belakang masalah sebagaimana yang telah

diungkapkan diatas, maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh Metode Praktikum terhadap kemampuan

representasi peserta didik kelas VII semester ganjil SMP Negeri 26 Bandar

Lampung pada pembelajaran IPA Biologi materi Klasifikasi Makhluk

Hidup?

2. Apakah terdapat pengaruh Metode Praktikum terhadap hasil belajar kognitif

IPA peserta didik kelas VII semester ganjil SMP Negeri 26 Bandar

Lampung pada pembelajaran IPA Biologi materi Klasifikasi Makhluk

Hidup?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk

mendeskripsikan:

1. Pengaruh Metode Praktikum terhadap kemampuan representasi peserta

didik kelas VII semester ganjil SMP Negeri 26 Bandar Lampung pada

pembelajaran IPA Biologi materi Klasifikasi Makhluk Hidup.

2. Pengaruh Metode Praktikum terhadap hasil belajar kognitif IPA peserta

didik kelas VII semester ganjil SMP Negeri 26 Bandar Lampung pada

pembelajaran IPA Biologi materi Klasifikasi Makhluk Hidup.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperolah dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti

Page 24: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

7

Menambah pengetahuan dan pengalaman mengajar yang dapat dijadikan

bekal untuk menjadi seorang pendidik yang profesional dengan

menerapkan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan

kemampuan representasi dan hasil belajar kognitif peserta didik.

2. Bagi Pendidik

Memberikan alternatif metode pembelajaran yang berfokus pada

keterampilan berpikir peserta didik sehingga dapat menjadi salah satu cara

untuk meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik.

3. Bagi Peserta Didik

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung

dalam pembelajaran yang dapat memotivasi peserta didik untuk

meningkatkan kemampuan representasi dan hasil belajar kognitif dalam

bidang IPA.

4. Bagi Sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan proses

pembelajaran IPA di sekolah dengan menerapkan metode Praktikum untuk

meningkatkan kemampuan representasi dan hasil belajar kognitif peserta

didik.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyusun

rancangan penelitian yang lebih baik lagi.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah:

Page 25: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

8

1. Metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran, di mana peserta didik

melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu

yang dipelajari (Nunuk dan Leo, 2012:63). Dalam proses pembelajaran

peserta didik akan melakukan praktikum yang berkaitan dengan materi

pokok Klasifikasi Makhluk Hidup.

2. Kemampuan representasi yang dimaksud dalam penelitian ini berupa bentuk

penggambaran yang berguna untuk memberikan informasi yang konkret dan

efisien karena informasi spesifik sulit untuk dibaca oleh peserta didik

dengan tujuan agar peserta didik dapat menampilkan pemahamannya dalam

berbagai bentuk representasi eksternal seperti tabel, grafik, gambar, ikonik

atau simbolik.

3. Hasil belajar kognitif yang dimaksud dalam penelitian ini berupa

kemampuan yang dicapai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum selama jangka waktu

tertentu dengan menjawab soal uraian yang menyangkut materi pokok

Klasifikasi Makhluk Hidup. Indikator soal dikembangkan berdasarkan

Taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson & Karthwohl (2001: 66-88)

yaitu mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), menganalisis

(C4), menilai (C5), dan menciptakan (C6).

4. Materi pokok dalam penelitian ini yaitu Klasifikasi Makhluk Hidup di kelas

VII semester ganjil yang terdapat dalam KD 3.2 Mengklasifikasikan

makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, dan KD

4.2 Menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup dan benda di

lingkungan sekitar berdasarkan karakteristik yang diamati. Materi ini

meliputi ciri-ciri makhluk hidup dan klasifikasi makhluk hidup.

Page 26: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

9

5. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas VII SMP

Negeri 26 Bandar Lampung tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 213

peserta didik yang dibagi kedalam 7 kelas. Sampel dalam penelitian ini

terdiri dari 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang tiap kelas

beranggotakan 30 peserta didik.

6. Instrumen soal tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 8 soal

uraian. Soal nomor 3, 4, 5 dan 8 digunakan untuk mengukur kemampuan

representasi peserta didik dan soal nomor 1, 2, 6 dan 7 digunakan untuk

mengukur hasil belajar kognitif peserta didik.

Page 27: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Metode Praktikum

Praktikum merupakan kegiatan belajar di mana peserta didik diberi kesempatan

untuk mempraktikkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan yang

diperoleh di kelas (Gafur, 2012:88). Dalam pencapaian suatu proses

pembelajaran dibutuhkan metode pembelajaran yang mendukung dalam

menyampaikan suatu materi kepada peserta didik. Jadi, metode pembelajaran

dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan

strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan salah satu

contohnya adalah metode praktikum (Nunuk dan Leo, 2012:7). Menurut Sagala

(2010:220) metode praktikum adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana

peserta didik melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan

sendiri sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Metode praktikum

adalah metode dimana para peserta didik menggunakan benda atau alat

kemudian diperagakan, dengan harapan anak didik menjadi jelas dan mudah

sekaligus dapat mempraktikkan materi yang dimaksud (Pupuh dan Sobry,

2007:64). Praktikum merupakan suatu metode yang dapat dilaksanakan di

laboratorium maupun di lapangan. Kegiatan praktikum tersebut adalah dalam

rangka pelaksanaan kurikulum. Hamalik menyebutkan beberapa manfaat dari

pelaksanaan praktikum yaitu sebagai beikut:

Page 28: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

11

1. Praktikum bertujuan memberikan kesempatan kepada para peserta didik

untuk mempraktikkan teori, konsep, prinsip-prinsip yang telah dipelajari

selama proses belajar di kelas.

2. Praktikum memberikan pengalaman praktik kepada peserta didik sebagai

usaha untuk meningkatkan kualifikasi kejujurannya yang tidak mungkin

diperoleh melalui tatap muka di kelas.

3. Praktikum juga bermanfaat sebagai kesempatan untuk melakukan survey

dan evaluasi atau uji coba dengan maksud untuk mencobakan suatu teori

baru dalam situasi dan kondisi aktual.

4. Membantu peserta didik melalui dan meneliti suatu masalah, membuktikan

suatu teori atau hukum berdasarkan data dan informasi yang diperoleh

selama praktik itu (Astri dan Zainuddin, 2008:32).

Metode praktikum adalah cara penyajian pelajaran, di mana peserta didik

melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu

yang dipelajari. Dalam proses belajar-mengajar dengan metode praktikum

peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan

sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan

dan menarik kesimpulan sendiri mengenai objek, keadaan, atau proses sesuatu.

Dengan demikian, melalui metode praktikum peserta didik dituntut mencari

untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, dan menarik kesimpulan yang

dialami (Nunuk dan Leo, 2012:62-63).

Pembelajaran dengan menggunakan metode praktikum dapat meningkatkan

pemahaman peserta didik pada konsep sains, minat dan motivasi peserta didik,

keterampilan sains yang berhubungan dengan kemampuan peserta didik dalam

Page 29: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

12

memecahkan masalah, berpikir kritis, serta pemahaman peserta didik pada hal-

hal yang berhubungan dengan fenomena alam (Jonathan dan Justin, 2010:110).

Pada prinsipnya, metode praktikum dapat membawa peserta didik pada

kejadian-kejadian alam serta dapat mengembangkan pemahaman peserta didik

dengan membangun pengetahuan tentang alam secara lebih mantap (Jonathan

dan Justin, 2010:132).

Jonathan dan Justin (2010:151-152) menyatakan bahwa untuk mengetahui

pemahaman dan kemampuan peserta didik dalam mengkonstruksikan

pengetahuan, maka menuliskan hasil praktikum dalam sebuah laporan

merupakan hal penting karena dapat menunjukkan adanya pengetahuan yang

muncul pada peserta didik serta mengevaluasi pengetahuan baru yang telah

didapatkan. Terdapat 3 (tiga) macam manfaat yang diperoleh peserta didik

dalam menuliskan hasil pengamatan mereka dalam bentuk laporan praktikum

yaitu:

1. Dengan membuat laporan, peserta didik mendapatkan kesempatan untuk

memformulasikan gagasan mereka tentang konsep yang diperoleh untuk

selanjutnya disintesis menjadi teori-teori yang lebih kompleks.

2. Dengan membuat laporan praktikum, peserta didik lebih memiliki

keberanian untuk menjelaskan tentang penemuan, membangun kesimpulan

dari data yang didapatkan, dan mengembangkan pemahaman mereka

tentang mekanisme dari fenomena yang mereka selidiki.

3. Dengan membuat laporan praktikum, peserta didik juga dapat memberikan

refleksi mereka tentang nilai-nilai yang telah mereka dapatkan yang

berguna bagi hidup mereka.

Page 30: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

13

Menurut Sagala (2010:220) menyatakan bahwa metode eksperimen

mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode

eksperimen diantaranya sebagai berikut:

1. Dapat membuat peserta didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan

berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima fakta dari

pendidik atau buku.

2. Dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksploratoris tentang

sains dan teknologi, suatu sikap dari seseorang ilmuwan.

3. Metode ini didukung oleh asas-asas didaktik modern.

Selain kelebihan, metode eksperimen juga memiliki beberapa kekurangan

diantaranya yaitu:

1. Pelaksanaan metode ini sering memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan

bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan murah,

2. Setiap eksperimen tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena

mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan

kemampuan atau pengendalian,

3. Sangat menuntut penguasaan perkembangan materi, fasilitas peralatan, dan

bahan yang mutakhir.

B. Kemampuan Representasi

Representasi adalah sesuatu yang melambangkan atau singkatan dari objek dan

atau proses (Rosengrant, 2007:149). Representasi merupakan salah satu dasar

dari kognisi tingkat lanjut. Teori tentang evolusi pikiran yang tidak lengkap

tanpa penjelasan bagaimana kognisi menjadi representasional. Representasi

adalah istilah yang digunakan oleh banyak penulis berbeda untuk menunjukkan

Page 31: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

14

banyak hal yang berbeda (Arnold, 2015:74). Ada banyak cara untuk

mengklasifikasikan representasi. Biasanya, representasi dibahas dalam hal fitur

seperti modalitasnya (teks atau grafik), abstrak (ikonik atau simbolis), saluran

indera (pendengaran atau visual), dimensi (2D atau 3D) atau dinamisme (statis

atau dinamis) (Ainsworth, 2004:244). Kemampuan representasi merupakan

penggambaran yang berguna untuk memberikan informasi yang konkret dan

efisien karena informasi spesifik yang sulit untuk dibaca (Ainswort, 2006:185).

Dalam materi klasifikasi makhluk hidup, pembelajaran menggunakan multi

representasi digunakan dengan tujuan agar peserta didik dapat menampilkan

pemahamannya dalam berbagai bentuk representasi eksternal. Kegiatan

pembelajaran dapat terjadi jika peserta didik dapat merespon stimulus yang

diberikan dalam pembelajaran.

Representasi digunakan tidak hanya untuk membantu peserta didik

memecahkan masalah tetapi juga untuk mengevaluasi pekerjaan mereka

(Rosengrant, 2007:151). Menyajikan informasi dalam berbagai representasi

bermanfaat bagi peserta didik untuk secara aktif memproses informasi.

Informasi yang disajikan peserta didik bukan berfokus pada gambar dan teks

saja, tetapi pada penggambaran representasi (ikonik) dan deskriptif (simbolik),

dimana hasil yang bukan representasi dapat terintegrasi sebagai pelengkap

sehingga dapat berkomunikasi satu sama lain. Terdapat banyak bukti yang

menunjukkan keuntungan bahwa representasi eksternal mendukung

pemahaman dalam pembelajaran. Banyak penelitian telah menunjukkan

bahwa, mencocokkan jenis representasi dengan tuntutan situasi pembelajaran

Page 32: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

15

dapat secara signifikan meningkatkan kinerja dan pemahaman peserta didik

(Ainswort, 2006:184-185).

Banyak representasi seperti model-model, persamaan matematis, grafik,

diagram, gambar dan simulasi ditunjukkan dalam bentuk verbal, visual, dan

mode operasional tindakan. Penggunaan representasi dan metode pembelajaran

yang berbeda dapat mempermudah peserta didik memahami konsep sains yang

sulit. Peserta didik disarankan familiar dengan penggunaan visual dalam

representasi eksternal dan mampu menghubungkan representasi eksternal

dengan ide yang direpresentasikan. Dengan demikian, akan terjadi proses

pembelajaran bermakna ketika peserta didik menginterpretasikan suatu

representasi dalam pembelajaran (Lengkana, 2018:17).

Representasi digunakan oleh peserta didik untuk membantu mereka memahami

situasi masalah dan untuk mengevaluasi hasil. Representasi dalam pernyataan

masalah bisa memiliki efek berbeda pada kinerja peserta didik (Rosengrant,

2007:152). Peserta didik mungkin perlu memahami cara memilih representasi

yang sesuai. Dalam beberapa situasi, peserta didik memilih representasi yang

mereka anggap paling tepat, sehingga mereka harus mempertimbangkan

faktor-faktor seperti representasi dan karakteristik tugas serta preferensi

individu. Peserta didik perlu memahami bagaimana membangun representasi

yang tepat. Dalam banyak situasi peserta didik dapat membangun atau bahkan

menciptakan representasi daripada menafsirkan representasi yang disajikan

(Ainswort, 2006:186).

Page 33: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

16

Kombinasi representasi yang saling melengkapi dan saling membatasi

memungkinkan peserta didik untuk memahami materi dari perspektif yang

berbeda dengan berbagai strategi, dan karena itu dapat memiliki efek sinergis

pada pembangunan pengetahuan selanjutnya (Seufert, 2003:228). Stenning dan

Oberlander (1995) berpendapat bahwa teks memungkinkan ekspresi

ambiguitas sedemikian rupa sehingga grafis tidak dapat mudah

mengakomodasinya. Kurangnya ekspresi ini yang membuat diagram lebih

efektif untuk mengungkapkan informasi abstrak dalam menentukan

memecahkan masalah. Dengan demikian, representasi merupakan

penggambaran yang berguna untuk memberikan informasi yang konkret dan

efisien karena informasi spesifik sulit untuk dibaca (Ainswort, 2006:185).

Banyak representasi dapat mendukung pembelajaran dengan memungkinkan

untuk proses komputasi atau informasi. Representasi dapat digunakan sehingga

satu representasi membatasi interpretasi lain. Representasi juga dapat

mendukung konstruksi abstrak peserta didik dalam memahami dan

mengidentifikasi suatu kalimat (Ainsworth, 2004:248). Gambar yang

dihasilkan peserta didik didefinisikan sebagai strategi di mana peserta didik

melibatkan gambar sebagai konstruksi representasi untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Menggambar dianggap proses yang strategis karena cocok

dengan beberapa dimensi di mana strategi tersebut didefinisikan bahwa gambar

yang dihasilkan peserta didik diarahkan pada tujuan, berfungsi untuk mengatur

pengetahuan, dan ketika disesuaikan dengan tugas dapat meningkatkan

pembelajaran (Van Meter, 2005:286). Beberapa kalimat representasi dapat

Page 34: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

17

memberikan manfaat unik ketika seseorang mempelajari ide-ide baru yang

kompleks (Ainsworth, 2004:248).

Berbagai bentuk representasi dapat mendorong peserta didik untuk

menggunakan strategi lebih efektif. MERs mendorong peserta didik untuk

mencoba lebih dari satu strategi untuk menyelesaikan masalah (Ainswort,

2006:187). Lingkungan belajar peserta didik yang menggunakan beberapa

representasi eksternal (MERs) di harapkan dapat memperoleh manfaat dari

jenis representasi yang digunakan dan akhirnya mencapai pemahaman yang

lebih dalam tentang subjek yang diajarkan. MERs biasanya digunakan dalam

simulasi pembelajaran, dimana sebagian besar lingkungan mengeksploitasi

kemampuan MERs untuk membatasi penafsiran yang tidak dikenal dengan

memberikan representasi konkret (Van Labeke, 2001:314-316). Penelitian awal

tentang pembelajaran dengan MERs berkonsentrasi pada cara-cara yang

menyajikan gambar bersama teks sehingga dapat meningkatkan ingatan

pembaca akan pemahaman teks (Ainswort, 2006:187).

C. Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar adalah

realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas

yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat

dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan,

keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik (Sukmadinata, 2007:102-

103). Hasil belajar erat kaitannya dengan ranah kognitif. Ranah kognitif adalah

ranah yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses mental

Page 35: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

18

yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi

yakni evaluasi (Uno, 2008:139).

Dalam suatu proses pembelajaran erat kaitannya dengan ukuran dalam

pencapaian keberhasilan peserta didik yang diperoleh selama proses

pembelajaran yang ditunjukan oleh tingginya hasil belajar peserta didik.

Menurut Arifin (2011:12) menyatakan bahwa “Hasil belajar meliputi

pembentukan watak peserta didik yaitu sikap (spiritual dan sosial),

pengetahuan dan keterampilan”. Hasil belajar adalah kemampuan yang dapat

diistilahkan dengan kata kompetensi yang berasal dari bahasa Inggris, menurut

Yamin (2010:126) menyatakan bahwa kompetensi yaitu kemampuan dasar

yang dapat dilakukan oleh peserta didik pada tahap pengetahuan, sikap, dan

keterampilan sebagai dasar dalam melakukan proses pembelajaran dan

penilaian.

Menurut Suprijono (2010:5) menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola

perbuatan, nilai-nilai, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Sedangkan

Purwanto (2011:54) mengemukakan bahwa “hasil belajar adalah hasil yang

dicapai dari proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang

merupakan gambaran hasil dari tujuan-tujuan yang harus dicapai dalam suatu

pembelajaran”. Hampir sebagian besar dari kegiatan atau perilaku yang

diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Sebenarnya hampir seluruh

perkembangan atau kemajuan hasil karya juga merupakan hasil belajar, sebab

proses belajar tidak hanya berlangsung di sekolah tetapi juga ditempat kerja

dan di masyarakat (Sukmadinata, 2007:103). Hasil belajar yang dikaji dalam

penelitian ini adalah hasil belajar kognitif yang terdiri dari enam jenis perilaku

Page 36: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

19

yaitu ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Menurut

Sudjana (2010:22) hasil belajar kognitif adalah kemampuan yang dimiliki

peserta didik setelah menerima pengalaman belajar.

Menurut Dimyati (1989:84-87) hasil belajar kognitif yang diperoleh peserta

didik juga dapat dipengaruhi oleh faktor lain, diantaranya adalah: (1) Faktor

internal, berupa dorongan yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri;

(2) Faktor eksternal, berupa sarana prasarana, situasi lingkungan keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Dalam mencapai hasil belajar kognitif yang

memuaskan dapat diperoleh dengan mengelola kedua faktor ini dengan baik.

Hasil belajar kognitif meliputi ingatan, mengembangkan intelektual, dan

keterampilan intelektual. Ranah ini lebih dikenal dengan Taksonomi Bloom

yang telah direvisi oleh Anderson dan Krathwohl (2001:67-68) yang membagi

kemampuan kognitif menjadi 6 tingkatan yaitu mengingat (C1), memahami

(C2), menerapkan (C3), menganalisis (C4), menilai (C5) dan menciptakan

(C6).

Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan

sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan. Dengan demikian tugas

pendidik dalam kegiatan ini adalah merancang instrumen yang dapat

mengumpulkan data tentang keberhasilan peserta didik mencapai tujuan

pembelajaran (Sanjaya, 2009:13). Evaluasi proses belajar dan hasil belajar

harus dilakukan dalam sebuah pembelajaran. Evaluasi merupakan pengukuran

ketercapaian program pendidikan, perencanaan termasuk pelaksanaannya,

peningkatan kompetensi pendidik, pengelolaan pendidikan secara keseluruhan

(Majid, 2009:185). Evaluasi pembelajaran pada materi Klasifikasi Makhluk

Page 37: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

20

Hidup di SMP Negeri 26 Bandar Lampung dilakukan dengan cara memberikan

ujian harian tes esai setelah pembelajaran mengenai materi Klasifikasi

Makhluk Hidup berakhir.

D. Analisis Materi

Materi pokok dalam penelitian ini yaitu Klasifikasi Makhluk Hidup di kelas

VII semester ganjil yang terdapat dalam KD 3.2 Mengklasifikasikan makhluk

hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, dan KD 4.2

Menyajikan hasil pengklasifikasian makhluk hidup dan benda di lingkungan

sekitar berdasarkan karakteristik yang diamati. Pembelajaran materi klasifikasi

makhluk hidup di SMP seharusnya dibelajarkan dengan menggunakan metode

Praktikum yang mampu memberikan pengalaman belajar peserta didik

sehingga dapat mengembangkan pemahaman konseptual ilmiah dan

keterampilan ilmiah peserta didik.

Makhluk hidup memiliki ciri yang berbeda dengan benda mati. Makhluk hidup

bernapas, bergerak, memerlukan nutrisi, beradaptasi terhadap lingkungannya,

tumbuh dan berkembang, melakukan aktivitas metabolisme, peka terhadap

rangsang, dan memiliki sifat-sifat biologi lainnya. Sedangkan, benda mati tidak

memiliki sifat-sifat biologi. Makhluk hidup di bumi sangat banyak jumlahnya

dan beraneka ragam baik bentuk, corak, ukuran, anatomi, fisiologi, maupun

perilakunya. Untuk memudahkan dalam mempelajari makhluk hidup, para

pakar melakukan penggolongan yang disebut dengan klasifikasi. Klasifikasi

makhluk hidup adalah suatu cara penggolongan atau pengelompokan makhluk

hidup yang dilakukan secara sistematis yang didasarkan pada persamaan dan

perbedaan ciri-ciri atau sifat dari makhluk hidup tersebut (Djumhana, 2007:24).

Page 38: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

21

Klasifikasi bertujuan untuk menyerderhanakan obyek studi itu pada hakekatnya

tidak lain daripada mencari keseragaman dalam keanekaragaman

(Tjitrosoepomo, 1993:5). Saat ini, sistem klasifikasi yang diterima secara luas

oleh para ahli biologi adalah rancangan Robert H. Whittaker pada tahun 1969

yang mengelompokkan organisme menjadi lima dunia (Monera, Protista,

Fungi, Plantae dam Animalia) berdasarkan tingkat organisme, kondisi inti sel,

dan nutrisinya (Djumhana, 2007:24). Kelima Kingdom tersebut adalah:

1. Monera

Kerajaan monera merupakan mikroorganisme prokariotik yang memiliki

nukleus tetapi tidak memiliki membran nucleus contohnya ialah Bakteri dan

Ganggang hijau-biru. Bakteri adalah organisme bersel tunggal dengan

dinding sel yang kuat dan tidak memiliki klorofil sedangkan ganggang

hijau-biru mengandung klorofil dan bersifat fotosintesis (Keeton, 1980:13-

14). Sebagian besar prokariota bersifat uniseluler dan memiliki diameter

dalam kisaran 1-5 m dengan keanekaragaman bentuk sel dengan tiga

bentuk yang paling umum yaitu bulat (kokus), batang (basilus) dan heliks

(spiral) (Campbell, 2003:106). Contoh bakteri dan ganggang hijau-biru

dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. (a) Struktur umum Bakteri (dikutip dari Fried, 2009:379) (b)

Oscillatoria dan (c) Leptospira (dikutip dari Campbell,

2004:569)

(a) (b) (c)

Page 39: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

22

2. Protista

Kerajaan Protista adalah eukariota yang sebagian besar uniseluler dan

beberapa multiseluler atau kolonial. Protista memiliki sel yang mengandung

nukleus yang terikat membran dan struktur membran intraseluler lainnya

dan sebagian bersifat motil. Protista ada yang mirip tumbuhan dan mirip

hewan. Protista mirip tumbuhan contohnya ialah euglenoida, dinoflagellata,

diatom, ganggang kuning-hijau, dan ganggang emas-coklat memiliki

klorofil dan bersifat fotosintesis. Protista mirip hewan, kelompok ini

kekurangan klorofil dan tidak berfotosintesis yang dikenal sebagai Protozoa.

Protozoa merupakan hewan bersel satu, yang beberapa bergerak dengan

mendorong diri mereka dengan gerakan cambuk seperti rambut panjang

dengan struktur yang dikenal sebagai flagella (Keeton, 1980:14-15). Contoh

Protista mirip tumbuhan dan hewan dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. (a) Euglena sp. (b) Amoeba (dikutip dari Campbell, 2004:579-

581)

3. Fungi

Kerajaan Fungi selnya memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin, tetapi

tidak dapat memproduksi makanan mereka sendiri sehingga bergantung

sepenuhnya pada penyerapan molekul nutrisi dari organisme hidup lainnya

atau sisa-sisa organisme yang mati. Beberapa Fungi uniseluler (khamir),

tetapi sebagian besar multiseluler (kapang roti, jamur payung, braket jamur)

(a) (b)

Page 40: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

23

(Keeton, 1980:19). Tubuh Fungi terdiri dari unit-unit yang disebut hifae

(tunggal, hifa). Hifa adalah benang halus yang merupakan bagian dari

dinding tubuler yang mengelilingi membran plasma dan stoplasma. Hifa

membentuk suatu hamparan anyaman yang disebut miselium (jamak,

miselia). Sebagian besar Fungi adalah organisme multiseluler dengan hifa

yang dibagi menjadi sel-sel oleh dinding yang bersilangan atau septa

(tunggal, septum) (Campbell, 2003:186-187). Contoh Fungi dapat dilihat

pada Gambar 3.

Gambar 3. (a) Saccharomyces cerevisiae (b) Rhizopus sp. (c) Aleuria

aurantia (dikutip dari Campbell, 2004:640-643)

4. Plantae

Tumbuhan merupakan eukariota multiseluler yang autotrof fotosintetik. Sel-

sel tumbuhan memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa, dan tumbuhan

menyimpan kelebihan karbohidratnya dalam bentuk pati. Pada sebagian

besar tumbuhan, pertukaran karbon dioksida dan oksigen antara atmosfer

dan bagian dalam yang berfotosintetik terjadi melalui stomata (mulut daun),

yaitu pori mikroskopik pada permukaan daun. Adaptasi darat struktur

tumbuhan dilengkapi dengan adaptasi kimiawi. Sebagai contoh, bagian

tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah pada sebagian besar

tumbuhan, seperti daun, memiliki suatu lapisan berlilin yang disebut

(a) (b) (c)

Page 41: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

24

kutikula (cuticle) yang membantu mencegah terjadinya kehilangan air

secara berlebihan (Campbell, 2003:153-154).

Hingga saat ini, tumbuhan nonvaskuler (lumut daun, lumut hati dan lumut

tanduk) dikelompokkan bersama dalam satu divisi tunggal, Bryophyta.

Tumbuhan Bryophyta memerlukan air untuk bereproduksi, sebagian besar

tidak memiliki jaringan pembuluh untuk membawa air dari tanah ke bagian

tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah (Campbell, 2003:159).

Contoh tumbuhan Bryophyta dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. (a) Polytrichum commune (b) Marchantia polymorpha (c)

Anthoceros sp. (dikutip dari Campbell, 2004:608)

Tubuh sebagian besar tumbuhan vaskuler berdiferensiasi menjadi sistem

akar di bawah permukaan tanah yang menyerap air dan mineral, dan sistem

tunas batang dan daun di atas permukaan tanah sebagai tempat fotosintesis

berlangsung. Kedua jaringan penghantar sistem pembuluh adalah xylem

atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis (Campbell, 2003:162).

Kelompok tumbuhan vaskuler dibagi lagi menjadi tumbukan vaskuler tak

berbiji (Pakis), tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), dan tumbuhan

berbiji tertutup (Angiospermae) (Keeton, 1980:17).

Gymnospermae (istilah tersebut berarti “biji telanjang/terbuka”) tidak

memiliki ruangan pembungkus (ovarium) tempat biji angiospermae

(a) (b) (c)

Page 42: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

25

berkembang (Campbell, 2003:173). Beberapa Gymnospermae yang umum

adalah pinus dan cemara, semua ini berbentuk kerucut dan memiliki daun

seperti jarum, meskipun tidak semua Gymnospermae memiliki hal yang

sama (Keeton, 1980:18).

Angiospermae, atau tumbuhan berbiji tertutup, sejauh ini merupakan

tumbuhan yang paling beraneka ragam dan secara geografis paling tersebar

luas. Angiospermae dibagi menjadi dua kelas yang masing-masing diberi

nama menurut jumlah daun lembaga yang dimiliki anggota-anggotanya

yaitu tumbuhan biji tunggal (monokotil) yang anggota-anggotanya

mempunyai biji dengan lembaga yang hanya memiliki satu daun lembaga

dan tumbuhan biji belah (dikotil) yang anggota-anggotanya mempunyai biji

dengan lembaga yang hanya memiliki dua daun lembaga (Tjitrosoepomo,

1993:90). Pada Angiospermae umumnya terdapat bunga yang sirkular, dan

jumlah tiap-tiap lingkaran berbeda-beda, biasanya pada tumbuhan dikotil 5,

4, atau 2 contohnya dan pada monokotil 3 atau pelipatan bilangan-bilangan

tersebut (Tjitrosoepomo, 1993:34). Contoh tumbuhan vaskuler dapat dilihat

pada Gambar 5.

Gambar 5. (a) Pinus merkusi (b) Euphoria longana (c) Limnocharis flava

(Sumber: Dokumen pribadi peneliti)

(b) (a) (c)

Page 43: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

26

5. Animalia

Hewan adalah eukariot multiseluler, heterotrofik. Dari sekian banyak

karakteristik yang membedakan hewan dari tumbuhan dan fungi yaitu cara

utama nutrisi bagi hewan adalah menelan makanan partikulat; kebanyakan

tumbuhan, sebaliknya, bergantung pada fotosintesis, dan sebagian besar

fungi pada penyerapan (Keeton, 1980:19). Sel-sel hewan tidak memiliki

dinding sel yang menyokong tubuh dengan kuat seperti tumbuhan dan fungi.

Tubuh multiseluler hewan dipertahankan tetap utuh oleh protein struktural

(kolagen), jaringan hewan memiliki jenis persambungan (junction)

interseluler, hewan memiliki dua jenis jaringan yang bertanggung jawab atas

penghantaran implus dan pergerakan (jaringan saraf dan jaringan otot)

(Campbell, 2003:202). Kelompok hewan dibedakan menjadi dua, yaitu

hewan tidak bertulang belakang (Avertebrata) dan hewan bertulang

belakang (Vertebrata). Hewan tidak bertulang belakang dikelompokkan

menjadi delapan kelompok yaitu Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes,

Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda dan Echinodermata.

Hewan vertebrata dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu Pisces,

Amphibi, Reptilia, Aves, dan Mamalia (Keeton, 1980:20-23). Contoh

kelompok hewan Avertebrata dan Vertebrata dapat dilihat pada Gambar 7.

dan Gambar 8.

Gambar 6. (a) Mollusca (b) Arthropoda (c) Echinodermata (dikutip dari

Campbell, 2004:668-669)

(c) (b) (a)

Page 44: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

27

Gambar 7. (a) Thunnus albacares (b) Flectonotus pygmaeus (c)

Tropidolaemus wagleri (d) Dromaius novaehollandiae (e)

Propithecus verreauxi coquereli (dikutip dari Campbell,

2004:708-726)

Tingkatan-tingkatan pada klasifikasi disebut takson. Takson tertinggi adalah

Kingdom dan takson terendah adalah spesies. Contohnya manusia adalah

spesies, kucing merupakan spesies lain, dan begitu juga yang lainnya seperti

apel dan kelapa. Urutan takson dari yang tertinggi hingga terendah yaitu

Kingdom, Divisi/Phylum, Class, Ordo, Familia, Genus, Spesies. Anggota

dalam satu spesies memiliki kemiripan yang tinggi dibandingkan dengan

anggota spesies lainnya. Anggota dalam satu spesies dapat melakukan

perkawinan dengan sesamanya, tetapi tidak dengan spesies lainnya. Setiap

spesies juga memiliki nama yang spesifik (Keeton, 1980:10).

E. Kerangka Pikir

Hasil belajar yang tinggi menjadi acuan dalam pendidikan di Indonesia, dalam

pembelajaran sangat dibutuhkan suatu strategi pembelajaran yang dapat

(a)

(d) (e)

(b)

(c)

Page 45: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

28

meningkatkan kemampuan representasi dan hasil belajar kognitif peserta didik.

Salah satu strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan

representasi dan hasil belajar kognitif adalah dengan metode pembelajaran

Praktikum. Pembelajaran dengan menggunakan metode Praktikum

mengutamakan keterlibatan peserta didik secara aktif dalam kegiatan

penyelidikan, berargumentasi dan bekerja sama dalam kelompok. Selama

kegiatan pembelajaran berlangsung, pendidik tidak mendominasi kegiatan yang

ada di kelas, melainkan peserta didik yang aktif. Selama proses pembelajaran

dengan metode pembelajaran Praktikum peserta didik harus mampu

menemukan, mengevaluasi, dan menggunakan sumber daya yang disediakan

untuk dapat bekerjasama di dalam suatu kelompok untuk menyelesaikan

permasalahan yang ada. Keterlibatan peserta didik secara langsung selama

pembelajaran berlangsung akan membuat materi yang diterima menjadi lebih

mudah dipahami dan diingat oleh peserta didik. Dengan kegiatan praktikum,

peserta didik dapat mempelajari IPA khususnya Biologi melalui pengamatan

langsung gejala-gejala maupun proses Biologi sehingga dapat menemukan dan

memecahkan berbagai masalah baru melalui metode ilmiah. Oleh karena itu,

metode pembelajaran Praktikum diyakini dapat meningkatkan kemampuan

representasi dan hasil belajar kognitif peserta didik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode praktikum

terhadap kemampuan representasi dan hasil belajar kognitif peserta didik.

Variabel bebas pada penelitian ini adalah metode praktikum, sedangkan

variabel terikatnya adalah kemampuan representasi dan hasil belajar kognitif.

Hubungan antara kedua variabel tersebut digambarkan dalam diagram berikut:

Page 46: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

29

Keterangan:

X = Metode Paktikum

Y1 = Kemampuan representasi

Y2 = Hasil belajar kognitif

Gambar 8. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat

Untuk mengetahui lebih jelasnya pengaruh metode pembelajaran praktikum

terhadap kemampuan representasi dan hasil belajar kognitif pada materi

Klasifikasi Makhluk Hidup dapat digambarkan melalui diagram kerangka pikir

sebagai berikut:

Gambar 9. Diagram kerangka pikir

X

Y1

Materi Klasifikasi Makhluk

Hidup

Metode

Praktikum

Mendukung

menyampaikan suatu

materi kepada peserta

didik berdasarkan fakta

yang diamati.

- Obyeknya nyata

- Dekat dengan peserta

didik

- Jenisnya bervariasi

- Dapat digambarkan

- Mudah untuk memahami konsep klasifikasi makhluk

hidup

- Lebih mudah untuk menggolongkan makhluk hidup

berdasarkan pengamatan ciri-ciri

- Mendapatkan pengetahuan baru dalam pembelajaran IPA

- Pembelajaran menjadi lebih bermakna

- Mengamati obyek secara langsung

- Menggambarkan obyek sesuai fakta yang diamati

Kemampuan representasi Hasil belajar kognitif

Y2

Page 47: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

30

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Hipotesis Pertama

H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan metode praktikum terhadap

kemampuan representasi peserta didik.

H1 : Ada pengaruh penggunaan metode praktikum terhadap kemampuan

representasi peserta didik.

2. Hipotesis Kedua

H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan metode praktikum terhadap hasil

belajar kognitif peserta didik.

H1 : Ada pengaruh penggunaan metode praktikum terhadap hasil belajar

kognitif peserta didik.

Page 48: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

31

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 26 Bandar Lampung yang

beralamatkan di Jl. R. Imba Kusuma Gg. Siswa No. 81 Kemiling Permai,

Kemiling, Kota Bandar Lampung (35153). Waktu pelaksanaan penelitian ini

dilakukan pada semester ganjil pada tanggal 16 September 2019 sampai

dengan 3 Oktober 2019 tahun ajaran 2019/2020.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP

Negeri 26 Bandar Lampung tahun ajaran 2019/2020 yang berjumlah 213 orang

peserta didik yang terbagi kedalam 7 kelas. Pada penelitian ini, sampel dicuplik

dengan menggunakan teknik random sampling yaitu peneliti mengacak kelas

dari populasi peserta didik kelas VII SMP Negeri 26 Bandar Lampung yang

terbagi ke dalam 7 kelas tersebut. Random sampling adalah cara penentuan

sampel dalam unit populasi yang akan diacak tanpa memperhatikan strata yang

ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2010:57). Adapun hasilnya, pada penelitian

ini sampel yang digunakan ialah kelas VII A dan VII B yang masing-masing

kelas berjumlah 30 orang perserta didik. Kelas VII A digunakan sebagai kelas

eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran menggunakan metode

Page 49: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

32

pembelajaran praktikum, sedangkan kelas VII B sebagai kelas kontrol yang

diberi perlakuan pembelajaran menggunakan metode pembelajaran diskusi.

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experimental

design). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non-

equivalent pretest-posttest control group design. Berdasarkan rancangan di atas

maka gambaran desain penelitiannya dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Desain Pretest-Posttest Kelompok Non-ekuivalen

Kelompok Pretest Variabel Bebas Posttest

E O1 X O2

C O3 - O4

Keterangan:

E = Kelompok eksperimen

C = Kelompok kontrol

X = Perlakuan dikelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran

Praktikum

O1,3 = Pretest

O2,4 = Posttest

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan

dan tahap akhir. Adapun langkah-langkah dari ketiga tahap tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Kegiatan yang dilakukan selama tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Membuat surat izin observasi ke sekolah-sekolah yang dipilih untuk

meninjau keadaan sekolah apakah sesuai untuk melaksanakan penelitian.

b. Membuat surat izin studi penelitian pendahuluan untuk ke sekolah yang

telah dipilih.

Page 50: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

33

c. Mengobservasi sekolah tempat dilaksanakannya penelitian untuk

mendapatkan informasi yang berkaitan untuk mendukung pelaksanaan

penelitian.

d. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol,

dimana kelas eksperimen akan diberikan perlakuan dengan metode

pembelajaran menggunakan metode praktikum sedangkan kelas kontrol

menggunakan metode pembelajaran diskusi.

e. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).

f. Membuat instrumen evaluasi yaitu soal pretest dan posttest soal

kemampuan representasi dan hasil belajar kognitif.

g. Melakukan uji validasi instrumen penelitian kepada peserta didik.

h. Menganalisis hasil uji validitas dan uji realibilitas instrumen.

i. Melakukan revisi instrumen penelitian yang tidak valid dan reliabel.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan meliputi:

a. Memberikan pretest yang terkait mengenai materi klasifikasi makhluk

hidup sebelum diberi perlakuan (treatment).

b. Memberikan perlakuan yaitu dengan cara menerapkan metode Praktikum

pada pembelajaran.

c. Memberikan test akhir (posttest) untuk mengukur peningkatan

kemampuan representasi dan hasil belajar kognitif peserta didik setelah

diberi perlakuan (treatment).

Page 51: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

34

3. Tahap Akhir

Kegiatan yang dilakukan pada tahap akhir ini meliputi:

1. Mengolah data hasil tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) instrumen

kemampuan representasi dan hasil belajar kognitif peserta didik.

2. Membandingkan hasil analisis data tes peserta didik sebelum diberi

perlakuan dan setelah diberi perlakuan untuk menentukan apakah

terdapat perbedaan antara pembelajaran menggunakan metode

pembelajaran Praktikum dengan tanpa metode pembelajaran Praktikum.

3. Memberikan kesimpulan berdasarkan hasil yang diperoleh dari

menganalisis data penelitian.

E. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data

Jenis dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Data Penelitian

Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data peningkatan kemampuan

representasi dan hasil belajar kognitif peserta didik pada materi Klasifikasi

Makhluk Hidup yang diperoleh dari nilai pretest dan posttest.

2. Teknik Pengambilan Data

a. Tes Hasil Belajar Kognitif

Data tes dalam penelitian ini merupakan tes tertulis pretest dan posttest

untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Pertanyaan tes dibuat

berdasarkan kedalaman dan keluasan materi yang disesuaikan dengan

materi IPA kelas VII tahun ajaran 2019/2020 yang dijabarkan ke dalam

KD 3.2 yaitu Mengklasifikasikan makhluk hidup dan benda berdasarkan

karakteristik yang diamati.

Page 52: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

35

Teknik penskoran nilai pretest dan posttest sebagai berikut:

S = 𝑅

𝑁 x 100

Keterangan: S = Nilai yang diharapkan (dicari); R = Jumlah skor dari

item atau soal yang dijawab benar; N = Jumlah skor

maksimum dari tes tersebut (Purwanto, 2008: 112).

b. Tes Kemampuan Representasi

Data tes yang digunakan untuk mengevaluasi kemampuan representasi

peserta didik menggunakan soal tes uraian pretest dan posttest. Untuk

mengevaluasi kemampuan representasi peserta didik, digunakan rubrik

dengan 5 tingkat pensekoran mengacu pada Hwang, (2007:197) pada

Tabel 2.

Tabel 2. Rubrik Penilaian Kemampuan Representasi

Skor Kriteria

5

Jawaban benar, penjelasan tepat dan elemen representasi

seperti gambar, ikon, simbol, label, grafik, atau tabel benar

dan lengkap

4

Jawaban benar, penjelasan tepat dan elemen representasi

seperti gambar, ikon, simbol, label, grafik, atau tabel kurang

benar dan kurang lengkap

3

Jawaban benar, penjelasan kurang tepat dan elemen

representasi seperti gambar, ikon, simbol, label, grafik, atau

tabel benar dan lengkap

2

Jawaban kurang benar, penjelasan kurang tepat dan elemen

representasi seperti gambar, ikon, simbol, label, grafik, atau

tabel kurang benar dan kurang lengkap

1

Jawaban tidak benar, penjelasan tidak tepat dan elemen

representasi seperti gambar, ikon, simbol, label, grafik, atau

tabel tidak benar dan tidak lengkap

Sumber: dimodifikasi dari Hwang, (2007:197)

Teknik penskoran nilai pretest dan posttest sebagai berikut:

S = 𝑅

𝑁 x 100

Keterangan: S = Nilai yang diharapkan (dicari); R = Jumlah skor dari

item atau soal yang dijawab benar; N = Jumlah skor

maksimum dari tes tersebut (Purwanto, 2008: 112).

Page 53: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

36

F. Teknik Analisis Data

Data pada penelitian ini berupa data kemampuan representasi dan hasil belajar

kognitif yang diperoleh dari nilai rata-rata pretest, posttest dan N-gain. Analisis

untuk mendapatkan N-gain dihitung menggunakan rumus Meltzer dalam Hake

(2005:1) yaitu:

N-gain =�̅� 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠𝑡 − �̅� 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑥 − �̅�

Tabel 3. Interpretasi N-gain Aspek Kuantitatif

Gain Interpretasi

g > 0.7 Tinggi

0.3≤ g ≤0.7 Sedang

g <0.3 Rendah

Analisis untuk menghitung persentase dinamika perubahan N-gain berdasarkan

pendapat Arikunto (2008:251) yaitu:

P = 𝐹

𝑁 × 100 %

Keterangan:

P = Angka persentase

F = Frekuensi peserta didik tertentu

N = Jumlah seluruh peserta didik

1. Uji Instrumen Tes

a. Validitas Tes

Menurut Sudaryono (2012:138) menyatakan bahwa validitas atau

kesahihan berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketetapan

dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Dengan kata lain, validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan

sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu

instrumen pengukuran dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila

Page 54: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

37

alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya. Validitas tes dihitung

menggunakan rumus korelasi “r” Product Moment. Jika r hitung > r tabel

dengan α = 0.05 maka alat ukur tersebut dinyatakan valid, sebaliknya jika

r hitung < r tabel maka alat ukur tersebut tidak valid. Menurut Arikunto

(2006:276) menyatakan bahwa kriteria kevalidan tiap item pada

instrumen dibagi menjadi lima yang dinyatakan pada Tabel 4.

Tabel 4. Interpretasi Nilai “r” Product Moment

Koefisien Validitas( rxy) Interpretasi

0.81<rxy≤ 1.00 Sangat Tinggi

0.61<rxy≤0.80 Tinggi

0.41<rxy≤ 0.60 Cukup

0.21<rxy≤ 0.40 Rendah

0.00 <rxy≤ 0.20 Sangat Rendah

b. Reliabilitas Tes

Reliabilitas selain berarti ketelitian dalam melakukan pengukuran juga

dapat diartikan sebagai ketelitian alat ukur yang digunakan dalam teknik

pengumpulan data (Fathoni, 2011:125). Reliabilitas merupakan indeks

yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur (kategorisasi) dapat

dipercaya atau diandalkan bila dipakai lebih dari satu kali untuk

mengukur gejala yang sama (Bungin, 2011:216).

Reliabilitas instrumen diuji dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach

sebagai berikut:

𝑟11 = (𝑘

(𝑘−1)) (1 −

∑ 𝜎𝑏2

𝜎𝑡2 )

Keterangan:

𝑟11 = Koefisien Reliabilitas

∑ 𝜎𝑏2 = Jumlah varians butir

𝜎𝑡2 = Variansi total

k = Banyaknya butir pertanyaan

Page 55: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

38

Interpretasi dengan rumus Alpha Cronbach adalah apabila rhitung > rtabel,

maka alat ukur tersebut reliabel dan juga sebaliknya, jika rhitung < rtabel

maka alat ukur tidak reliabel (Arikunto, 2006:196). Menurut Sujianto

(2009:97) menyatakan bahwa instrumen dinyatakan reliabel jika

mempunyai nilai koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan

alpha yang diinterpretasikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Interpretasi Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Interpretasi

0.81− 1.00 Sangat Tinggi

0.61− 0.80 Tinggi

0.41− 0.60 Cukup

0.21− 0.40 Rendah

0.00 − 0.20 Sangat Rendah

2. Hasil Uji Instrumen Tes

Instrumen tes hasil belajar kognitif dan kemampuan representasi diuji

cobakan pada peserta didik kelas VIII C di SMP Negeri 26 Bandar

Lampung yang berjumlah 25 peserta didik. Berdasarkan hasil uji instrumen

tes pretest dan posttest yang telah dilakukan, dari 14 butir soal yang terbagi

menjadi 7 butir soal hasil belajar kognitif dan 7 butir soal kemampuan

representasi diperoleh 11 butir soal valid dan reliabel yang baik. Akan tetapi

peneliti hanya menggunakan 8 butir soal yang akan digunakan dalam

penelitian, soal hasil belajar kognitif yang digunakan adalah nomor 1, 2, 7

dan 10 sedangkan untuk soal kemampuan representasi yang digunakan

adalah nomor 3, 4, 6 dan 11.

Page 56: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

39

Tabel 6. Daftar Hasil Perhitungan Validitas Dan Reliabilitas Instrumen

Tes Hasil Belajar Kognitif Dan Kemampuan Representasi No

Soal Keterangan

Validitas Reliabilitas Keputusan

Rhitung Kriteria Nilai Kriteria

1

Hasil Belajar

Kognitif

0.542 Cukup

0.614 Reliabel

(Tinggi)

Digunakan

2 0.574 Cukup Digunakan

5 0.328 Tidak Valid Dibuang

7 0.664 Tinggi Digunakan

8 0.596 Cukup Dibuang

10 0.558 Cukup Digunakan

12 0.334 Tidak Valid Dibuang

3

Kemampuan

Representasi

0.474 Cukup

0.826

Reliabel

(Sangat

Tinggi)

Digunakan

4 0.417 Cukup Digunakan

6 0.763 Tinggi Digunakan

9 0.741 Tinggi Dibuang

11 0.797 Tinggi Digunakan

13 0.757 Tinggi Dibuang

14 0.878 Sangat

Tinggi

Dibuang

3. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang dambil

dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas populasi

harus dipenuhi dengan syarat untuk menentukan perhitungan yang akan

dilakukan pada uji hipotesis. Data yang diuji yaitu data kelas eksperimen

dan data kelas kontrol (Suregar, 2013:159). Uji normalitas pada

penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria uji

taraf signifikansi 0.05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika

signifikansi lebih besar dari 5% atau 0.05 (Santoso, 2010:46).

b. Uji Homogenitas

Data diuji homogenitasnya untuk mengetahui variasi populasi data yang

diuji sama (homogen) atau tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas

dilakukan dengan menggunakan uji Levene’s Test of Equality of Error

Variances dengan taraf signifikansi 5% atau ∝ = 0.05. Kriteria

Page 57: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

40

pengujiannya adalah jika nilai Z > 0.05 maka dapat diartikan data

berdistribusi homogen, dan sebaliknya jika nilai Z < 0.05 maka data tidak

berdistribusi homogen (Arikunto, 2006:324).

4. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini, uji hipotesis menggunakan Independent t-test.

Independent t-test digunakan untuk menguji signifikansi beda rata-rata dua

kelompok. Untuk derajat kebebasan dari t-test adalah db = N-2 dengan taraf

signifikansi α = 0.05. Kriteria pengujiannya adalah jika thitung > ttabel berarti

H0 ditolak, dan jika thitung < ttabel berarti H0 diterima (Priyanto, 2013:40). Uji

ini juga digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat (Sugiyono, 2010:257).

Page 58: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

57

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan di antaranya yaitu

sebagai berikut:

1. Penggunaan metode praktikum berpengaruh signifikan terhadap

kemampuan representasi peserta didik pada materi Klasifikasi Makhluk

Hidup dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05).

2. Penggunaan metode praktikum berpengaruh signifikan terhadap hasil

belajar kognitif peserta didik pada materi Klasifikasi Makhluk Hidup

dengan nilai signifikansi 0,001 (p<0,05).

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan beberapa hal

sebagai berikut:

1. Metode praktikum dapat digunakan oleh pendidik IPA dalam pembelajaran

IPA Biologi untuk mempermudah peserta didik dalam memahami suatu

konsep abstark.

2. Pendidik perlu memperhitungkan waktu bagi peserta didik untuk menjawab

tipe soal representasi misalnya untuk menjawab tipe soal dengan jawaban

gambar diberikan waktu menjawab selama 3 menit.

Page 59: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

58

3. Pendidik dapat memperkenalkan representasi dalam pembelajaran

Klasifikasi Makhluk Hidup yang dilakukan di sekolah.

4. Penggunaan tipe soal yang mengarahkan jawaban peserta didik

menggunakan elemen representasi dapat digunakan pendidik IPA agar

pemahaman konsep dapat bertahan lama dalam ingatan peserta didik.

Page 60: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

59

DAFTAR PUSTAKA

Aeni, A. Q., Saptorini, dan Kasmadi I. S. 2017. Keefektifan Pembelajaran

Praktikum Berbasis Guided inquiry Terhadap Keterampilan Laboratorium

Siswa. CiE (Chemistry in Education). 6(1):9 hlm.

Ainsworth, S., Van Labeke, N. 2004. Multiple Forms of Dynamic Representation.

Learning and Instruction. 14(3):244-248 hlm.

Ainsworth, S. 2006. DeFT: A Conceptual Framework for Considering Learning

With Multiple Representations. Learning and Instruction. 16(3):184-187

hlm.

Anderson, L. W., Krathwohl, D. R., Airasian, P. W., Chruishank, K. A., Mayer,

R.E., Pintrich, P. R., Raths, J., dan Wittarock, M. 2001. A Taxonomy for

Learning, Teaching, and Assessing (A Revision of Bloom’s Taxonomy of

Educational Objectives). Abridge Edition. David McKay Company. New

York. 67-68 hlm.

Arifin, Z. 2011. Evaluasi Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 12

hlm.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Jakarta. 196-324 hlm.

Arikunto, S. 2008. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Jakarta. 251 hlm.

Arnold, S., Suzuki, R., Arita, T. 2015. Selection for Representation in Higher-

Order Adaptation. Minds & Machines. 25:74 hlm.

Astri N. dan Zainuddi M. 2008. Pengaruh Pemakaian Metode Praktikum

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi. Jurnal

Pendidikan Matematika Dan Sains. 3(1):32 hlm.

Bruner, J. S. 1964. The course of cognitive growth. American Psychologist.

19(1):2 hlm.

Bungin, B. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta. 216 hlm.

Page 61: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

60

Campbell, N. A., Reece, J. B., Mitchell, L. G. 2003. Biologi Jilid 2 Edisi Kelima.

Erlangga. Jakarta. 106-202 hlm.

Campbell, N. A., Reece, J. B., Mitchell, L. G. 2004. Campbell Biology 9th Edition.

Pearson. San Francisco. 569-726 hlm.

Djumhana, N. 2007. Bahan Ajar Biologi Untuk Kelas X. Universitas Pendidikan

Indonesia. Bandung. 24 hlm.

Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

84-87 hlm.

Fathoni, A. 2011. Metodologi Peneltian & Teknik Penyusunan Skripsi. Rineka

Cipta. Jakarta. 125 hlm.

Fitriyana, D. N. 2013. Pengaruh Pembelajaran Kimia Dengan Metode Student

Team Achievement Division (STAD) yang Dilengkapi Eksperimen

Laboratorium Riil dan Virtual Terhadap Prestasi Belajar pada Materi Pokok

Koloid Ditinjau dari Kemampuan Memori Siswa Kelas XI IA SMA N 8

Surakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK). 2(3):

134 hlm.

Fried, G., Hademenos, G. 2009. Biology 3th Edition. Mc Graw Hill. New York.

379 hlm.

Gafur, Abdul. 2012. Desain Pembelajaran: Konsep, Model, dan Aplikasinya

Dalam Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran. Ombak. Yogyakarta. 88

hlm.

Gilbert, J. K., C. J. Boulter and M. Rutherford. 2000. Developing Models in

Science Education. Kluwer Academic Publishers. Netherlands. 204 hlm.

Gilbert, J. K. 2005. Visualization in Science Education. Springer. Dordrecht,

Netherlands. 9-18 hlm.

Gilbert, J. K. 2008. Visualization: Theory and Practice in Science Education.

Springer. Dordrecht, Netherlands. 4-5 hlm.

Hake, R. R. 2005. The Physics Education Reform: A Possible Model for Higher

Education. National Teaching and Learning Forum. 15(1):1 hlm.

Hasnunidah, N. 2017. Metodologi Penelitian Pendidikan. Media Akademi.

Yogyakarta. 79 hlm.

Hutagaol, K. 2013. Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan

Representasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Infinity Journal.

2(1):92 hlm.

Page 62: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

61

Hwang W. Y., Chen N. S., Dung J. J., & Yang Y. L. 2007. Multiple

Representation Skills and Creativity Effects on Mathematical Problem

Solving using a Multimedia Whiteboard. System Educational Technology &

Society. 10(2): 197 hlm.

Jonathan dan Justin. 2010. Good Practice in Science Teaching. Mc Graw Hill:

Open University Press. 110-152 hlm.

Keeton, W. T. 1980. Biological Science 3th Edition. W. W. Norton & Company.

Canada. 10-23 hlm.

Lengkana, D. 2018. Pengembangan Program Pembelajaran Anatomi dan

Fisiologi Tubuh Manusia Berbasis Multi Representasi Untuk Meningkatkan

Kemampuan Representasi dan Interelasinya Dengan Keterampilan Generic

Sains Calon Guru Biologi. Disertasi. Bandung. Universitas Pendidikan

Indonesia. 17 hlm.

Majid. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung. 185

hlm.

Malik, A., Utami, S. N., Mulhayatiah, D. 2015. Model Praktikum Concrete-

Representational-Abstract (CRA) Untuk Meningkatkan Keterampilan

Proses Sains Siswa. Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA UPI. 5 hlm.

Nunuk S. dan Leo A. 2012. Strategi Belajar-Mengajar. Ombak. Yogyakarta. 7-63

hlm.

Permendikbud. 2003. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Kemendikbud. Jakarta.

Permendikbud. 2014. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013

Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Kemendikbud. Jakarta.

Priyanto, D. 2013. Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS.

Gava Media. Yogyakarta. 40 hlm.

Pupuh F. dan M. Sobry S. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman

Konsep Umum dan Konsep Islami. Refika Aditama. Bandung. 64 hlm.

Purwanto, N. 2008. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja

Rosdakarya. Bandung. 112 hlm.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 54 hlm.

Raharjo, S. B. 2012. Evaluasi Trend Kualitas Pendidikan di Indonesia. Jurnal

Penelitian dan Evaluasi Pendidikan. 16(2):514 hlm.

Page 63: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

62

Rosengrant, D., Etkina, E. dan Van Heuvelen, A. 2007. An Overview of Recent

Research on Multiple. Physics Education Research Conference. New

Jersey. 149-152 hlm.

Sagala, S. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta. Bandung. 220 hlm.

Sanjaya, W. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Kencana.

Jakarta. 13 hlm.

Santoso, S. 2010. Statistik Multivart. Elex Media Komputindo. Jakarta. 46 hlm.

Seufert, T. 2003. Supporting Coherence Formation in Learning from Multiple

Representations. Learning and Instruction. 13(2):228 hlm.

Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Graha Ilmu. Yogyakarta.

138 hlm.

Sudjana, N. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Remaja

Rosdakarya. Bandung. 22 hlm.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Alfabeta. Bandung. 57-257 hlm.

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung. 61 hlm.

Sujianto, A. E. 2009. Aplikasi Statistik dengan SPSS. Prestasi Pustaka. Jakarta. 97

hlm.

Sukmadinata, N. S. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. PT Remaja

Rosdakarya. Bandung. 102-103 hlm.

Suprijono, A. 2010. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Pustaka

Belajar. Yogyakarta. 5 hlm.

Suregar, S. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perhitungan Manual

dan SPSS. Kencana Prenada Media Group. Jakarta. 159 hlm.

Tjitrosoepomo, G. 1993. Taksonomi Umum (Dasar-dasar Taksonomi Tumbuhan).

Gajah Mada University Press. Yogyakarta. 5-90 hlm.

Uno, H. B. 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar

yang Kreatif dan Efektif. Bumi Aksara. Jakarta. 139 hlm.

Van Labeke, N. and Ainsworth, S. 2001. Applying the DeFT Framework to the

Design of Multi-Representational Instructional Simulations. AIED'01 –

Artificial Intelligence in Education. San Antonio, Texas. 314-316 hlm.

Page 64: PENGARUH METODE PRAKTIKUM TERHADAP KEMAMPUAN …digilib.unila.ac.id/61903/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfBandarlampung, yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian

63

Van Meter, P. and Garner, J. 2005. The Promise and Practice of Learner-

Generated Drawing: Literature Review and Synthesis. Educational

Psychology Review. 17(4):286 hlm.

Wulandari, V., Masjhudi dan Balqis. 2014. Penerapan Pembelajaran Berbasis

Praktikum untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan

Konsep Siswa Kelas XI IPA 1 di SMA Muhammadiyah 1 Malang. Jurnal

Pendidikan Sains. 3(1):7 hlm.

Yamin, M. dan Maisah. 2010. Standarisasi Kinerja Guru. Persada Press. Jakarta.

126 hlm.

Yuliana, I dan Hastiana, Y. 2019. Peningkatan Kemampuan Kognitif Siswa

Melalui Metode Praktikum dengan Media Powerpoint Interaktif. Jurnal

Penelitian Pendidikan Biologi. 3(1): 22 hlm.

Zahrah, F., Abdul H., dan M. Hasan. 2017. Penerapan Praktikum Dengan Model

Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Laju Reaksi Di SMA Negeri 1

Lembah Selawah. Jurnal Pendidikan Sains Indonesia. 5(2):117-188 hlm.