pengaruh metode pembelajaran siklus...

76
LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA KONSEP CAHAYA DI SMP NEGERI 13 BANDA ACEH TIM PENELITI 1. JULI FIRMANSYAH, S.Pd M.Pd NIDN : 0125078601 2. CUT AJA MASTURA Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ( LP2M ) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH BANDA ACEH 2015

Upload: lamtram

Post on 08-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

LAPORAN PENELITIAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PADA KONSEP CAHAYA DI SMP NEGERI 13 BANDA ACEH

TIM PENELITI

1. JULI FIRMANSYAH, S.Pd M.Pd NIDN : 0125078601

2. CUT AJA MASTURA

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ( LP2M )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

BANDA ACEH 2015

Page 2: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Metode Pembelajaran Siklus Belajar ( Learning Cycle ) terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Konsep Cahaya di SMP Negeri 13 Banda Aceh

Peneliti/ Pelaksana

Nama Lengkap : Juli Firmansyah, S.Pd M.Pd

Perguruan Tinggi : Universitas Serambi Mekkah

NIDN : 0125078601

Program Studi : Pendidikan Fisika

Jabatan Fungsional : Staf Pengajar

Nomor Hp :

Alamat e-mail :

Anggota

Nama Lengkap : Cut Aja Mastura

Perguruan Tinggi : Universitas Serambi Mekkah

Penanggung Jawab :

Tahun Pelaksanaan :

Biaya Tahun Berjalan :

Mengetahui, Banda Aceh, 2015 Dekan Fakultas FKIP USM Ketua, Drs. M ISA RANI, M.Pd JULI FIRMANSYAH, S.Pd M.Pd NIP . 19640206 189031 003 NIDN . 0125078601

Page 3: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP2M)

UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH Alamat: Jalan Tgk.Imum Lueng Bata-Batoh Telp.(0651) 26160 dan (0651) 22471 Fax.22471 Banda Aceh

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Juli Firmasyah, S.Pd M.Pd

NIDN : 1319118701

Pangkat/Golongan :

Jabatan Fungsional : Staf Pengajar

Alamat :

Dengan ini menyatakan bahwa hasil penelitian saya dengan judul “Pengaruh

Metode Pembelajaran Siklus Belajar ( Learning Cycle ) terhadap Prestasi Belajar Siswa

pada Konsep Cahaya di SMP Negeri 13 Banda Aceh” bersifat original. Bilamana

dikemudian hari ditemukan ketidak sesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia

dituntut dan diproses sesuai dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut dan

diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Demikian pernyataan ini dibuat dengan

sesungguhnya dengan sebenar-benarnya.

Mengetahui, Banda Aceh, 2015 Ketua Lembaga Peneliti Ketua Peneliti, Universitas Serambi Mekkah

Ir.Lukmanul Hakim,MP Juli Firmasyah, S.Pd M.Pd NIP . 19611231 1994031 006 NIDN.1319118701

Page 4: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah swt. yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya serta kemampuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Siklus Belajar ( Learning

Cycle ) terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Konsep Cahaya di SMP Negeri 13 Banda

Aceh”. Selanjutnya, selawat dan salam penulis sampaikan kepangkuan Nabi Besar

Muhammad saw. yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan kealam yang penuh

ilmu pengetahuan..

Penulisan laporan penelitian ini dapat terwujud berkat bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak yang tak mungkin dapat penulis sebutkan semua.

Dalam penelitian ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan

kemampuan, namun penulis menyadari bahwa tulisan penelitian ini masih kurang dari

sempurna. Oleh karena itu penulis menerima kritikan yang sifatnya membangun dari

semua pihak untuk penyempurnaan penelitian ini.Atas segala bantuan dan bimbingan

tersebut, penulis hanya dapat memanjatkan doa semoga Allah swt. melimpahkan berkah

dan nikmat-Nya kepada kita semua.

Amin ya Rabbal Alamin

Banda Aceh, 2015 Ketua Peneliti

Juli Firmasyah, S.Pd M.Pd

Page 5: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

ABSTRAK Hakikat model pembelajaran learning cycle merupakan salah satu model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengoptimalkan cara belajar dan mengembangkan daya nalar siswa. Dalam model pembelajaran learning cycle di lakukan kegiatan-kegiatan yaitu berusaha untuk meningkatkan minat siswa pada pembelajaran fisika (engagement), memberikan kesempatan kepada siswa untuk memanfaatkan panca indra mereka semaksimal mungkin dalam berinteraksi dengan lingkungan melalui kegiatan telaah literature (exploration), memberikan kesempatan yang harus kepada siswa untuk menyampaikan ide atau gagasan yang mereka miliki melalui kegiatan diskusi (explaination), mengajak siswa mengaplikasikan konsep-konsep yang mereka dapatkan dengan mengerjakan soal-soal pemecahan masalah (elaboration) dan terdapat suatu tes akhir untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa terhadap sesuatu tes akhir untuk mengetahui (evalution). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran learning cycle (siklus belajar) terhadap hasil belajar fisika siswa SMPN 13 Banda Aceh. Adapun s populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh yang terdiri dari 4 kelas yang berjumlah 108 orang siswa. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 (dua) kelas yaitu; kelas VIII1 sabagai kelas eksperimen, dan kelas VIII2 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 26 dan kelas exsperimen siswa 28 orang siswa. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan harga thitung = 2,94 yang ternyata lebih besar dari harga ttabel = 2,00. Pada taraf segnifikasi 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = (26+ 38 -2) = 52. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa metode pembelajaran learning cycle dapat diterapkan pada pembelajaran cahaya di SMP N 13 Banda Aceh terbukti kebenaran.

Page 6: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i ABSTRAK ............................................................................................................ ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii DAFTAR TABEL ................................................................................................. iv DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ............................................................ 4 1.3 Tujuan Penelitian................................................................................ 4 1.4 Hipotesis Penelitian............................................................................ 4 1.5 Anggapan Dasar ................................................................................ 5 1.6 Manfaat Penelitian.............................................................................. 5 1.7 Definisi Operasional........................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORETIS..................................................................... 7

2.1 Pengertian Belajar…….. ..................................................................... 7 2.2 Pengertian Prestasi Belajar.................................................................. 8 2.3 Model Pembelajaran…. ...................................................................... 9 2.4 Fase-Fase Pembelajaran dengan Model Siklus Belajar ...................... 21 2.5 Ketrampilan Metakognitif…. . ........................................................... 23 2.6 Kerangka Berfikir……. ...................................................................... 25 2.7 Kelebihan dan Kekurangan Siklus Belajar ......................................... 25 2.8 Cara Mengupayakan Lingkungan Belajar Agar Siklus

Belajar Berjalan Optimal ................................................................... 26 2.9 Kontruktivisme Dalam Pembelajaran ................................................. 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 38

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 38 3.2 Populasi dan Sampel ..................................................................... 38 3.3 Instrumen Penelitian.......................................................................... 39 3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 39 3.5 Uji-Normalitas................................................................................... 40 3.6 Metode Pengolahan Data .................................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN........................................................................ 43

4.1 Pengumpulan Data ............................................................................ 43 4.2 Pengolahan Data.. ........................................................................... 47 4.3 Pengujian Hipotesis........................................................................... 58 4.4 Pembahasan....................................................................................... 59

Page 7: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 61 5.1 Kesimpulan .. ................................................................................... 61 5.2 Saran… . ........................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................63 LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 8: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang tidak bisa dipisahkan dari

kehidupan manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Karena

melalui pendidikanlah akan lahir manusia-manusia pembangunan yang mampu berpikir

kritis. Pendidikan mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan masyarakat, karena

melalui pendidikan yang teratur dapat melahirkan manusia yang memiliki pengetahuan,

sikap dan ketrampilan serta menumbuhkan tenaga-tenaga manusia yang siap pakai dalam

upaya membangun masyarakat, bangsa dan negara.

Mudyahardjo (2006:11) mengatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung disekolah dan diluar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapakan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Berdasarkan kutipan di atas, jelaslah bahwa pendidikan merupakan usaha sadar melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan, yang berlangsung disekolah dan diluar

sekolah sepanjang hayat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan sangat memerlukan suatu

petunjuk teknik dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran agar sasaran yang ingin

dicapai jelas dan tidak mengambang. Petunjuk yang dimaksud adalah kurikulum yang

merupakan pedoman dasar yang sesuai dengan tuntutan zaman dan arah tujuan yang

ingin dicapai benar-benar sesuai dengan target.

Page 9: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Proses pembelajaran adalah suatu interaksi antara peserta didik dengan guru, sumber

belajar, sesama siswa dan interaksi dengan lingkungan. Suatu proses belajar dipengaruhi

oleh komponen-komponen pembelajaran. Komponen- komponen pembelajaran yang

dimaksud antara lain: tujuan, siswa, kurikulum, guru, metode, sarana dan prasarana serta

lingkungan.

Kualitas pelajaran fisika disikolah dapat diamati dari pristasi belajar siswa di

sekolah.Berdasarkan observasi saat ini, secara kualitatif kondisi prestasi belajar fisika

siswa SMP Negeri 13 Banda Aceh masih belum mencapai prestasi yang diharapkan. Hal

ini tampak dari nilai rata-rata siswa SMP 13 Banda Aceh dalam pelajaran fisika masih

rendah. terhadap masalah prestasi belajar siswa dalam pelajaran fisika.

Salah satu tugas guru dalam proses belajar mengajar adalah memilih dan menggunakan

metode dalam mengajar. Menurut Sudjana (2005:7) “metode adalah cara yang telah

teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud atau cara kerja yang

bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang

diinginkan”.

Dari kutipan di atas metode merupakan cara yang teratur untuk mencapai suatu maksud

atau untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang

dinginkan. Salah satu strategi pembelajaran yang sangat populer dan yang melibatkan

siswa secara aktif adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivis salah

satunya metode pembelajaran siklus belajar (Learning Cycle) merupakan suatu metode

pembelajaran yang berpusat pada pembelajar (student centered). siklus belajar

merupakan rangkaian tahap-tahap

Page 10: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai

kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan

aktif.

Berdasarkan observasi di SMP Negeri 13 Banda Aceh dalam proses pembelajaran fisika

guru masih banyak menggunakan metode ceramah/guru lebih efektif memberi informasi-

informasi. Sementara metode ceramah kurang cocok digunakan untuk mempelajari ilmu

fisika namun dalam pembelajaran fisika banyak membutuhkan akifitas dalam belajar. Bila

guru mengajar hanya mengandalkan metode ceramah maka siswa menjadi pasif dalam

belajar. Karena hanya menerima saja informasi-informasi dari guru.

Salah satu metode alternatif yang dapat digunakan dalam pembelajaran adalah metode

pembelajaran siklus belajar (Learning Cycle) atau sering dikenal dengan belajar

kelompok. Menurut Sudjana (2005:7) “metode pembelajaran siklus belajar (Learning

Cycle) adalah salah satu model pembelajaran yang akhir-akhir ini menjadi populer yang

digunakan dalam proses pembelajaran tidak terkecuali dalam pembelajaran pada bidang

studi fisika”. Beberapa ahli mengatakan bahwa metode pembelajaran siklus belajar

(Learning Cycle) tidak hanya unggul dalam membantu siswa dalam memahami konsep-

konsep yang sulit, tetapi juga menumbuhkan kemampuan kerja soal-soal, dan kemampuan

berpikir secara kritis dan mengembangkan sikap sosial.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dikembangkan metode pembelajaran siklus

belajar (Learning Cycle) yang dapat meningkatkan penguasaan fisika. Untuk itu

penulis ingin mengadakan suatu penelitian dengan metode

Page 11: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

pembelajaran siklus belajar (Learning Cycle). siklus belajar (Learning Cycle) yang

dirumuskan melalui penelitian yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran siklus

belajar (Learning Cycle) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya di

SMP Negeri 13 Banda Aceh”.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh metode pembelajaran Siklus Belajar

(Learning Cycle) terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika di SMP Negeri

13 Banda Aceh?

1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran siklus belajar (Learning

Cycle) terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fisika di SMP Negeri 13

Banda Aceh.

1.4 Anggapan Dasar dan Hipotesis Perumusan anggapan dasar dalam suatu penelitian di maksudkan untuk memberikan arah

dan titik pangkal bagi pelaksanaan penelitian. Surachmad (1993:38) menyatakan bahwa”

Anggapan dasar atau postulat adalah sesuatu yang menjadi titk pangkal, titik di mana

tidak lagi menjadi keragu-raguaan bagi penyelidik”. Atas dasar pendapat tersebut maka

yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini adalah pengaruh metode

pembelajaran learning cycle dapat di terapkan pada pembelajaran konsep cahaya di SMPN

13 Banda Aceh.

Page 12: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari suatu penelitian. Suracmad (1983:38)

menyatakan bahwa“ Hipotesis adalah perumusan jawaban sementara dalam penyelidikan

untuk mencari jawaban yang sebenarnya”. Adapun yang menjadi hipotesis dalam

penelitian ini adalah: Ada pengaruh metode pembelajaran siklus belajar (learning cycle)

terhadap prestasi belajar siswa pada konsep cahaya di SMPN 13 Banda Aceh.

1.6 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini yaitu: a. Dapat meningkatkan hasil belajar fisika siswa kelas VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh pada konsep cahaya. b. Dapat menjadi bahan masukan dan dasar bagi guru-guru fisika khususnya

untuk mengambil langkah-langkah perbaikan dalam proses belajar mengajar disekolah.

c. Untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi peneliti dalam mempersiapkan

diri sebagai calon pengajar dan pendidik.

1.7 Definisi Operasional Untuk memudahkan memahami makna dari kata-kata operasional yang akan digunakan

dalam penelitian ini, maka peneliti mencoba mendefinisikan beberapa bagian dari kata

operasional yang dipakai.

a. Metode pembelajaran adalah proses/tindakan dilaksanakan saat terjadi interaksi antara

guru dan siswa didalam kelas.

b. Siklus Belajar (Learning Cycle) atau dalam penulisan ini disingkat LC adalah

suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar (student centered).

Page 13: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

siklus belajar merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi

sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai kompetensi- kompetensi yang harus

dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif. siklus belajar pada mulanya

terdiri dari fase-fase eksplorasi (exploration), pengenalan konsep (concept introduction),

dan aplikasi konsep (concept application) (Renner et al, 1988:112). Pada tahap eksplorasi,

pebelajar diberi kesempatan untuk memanfaatkan panca inderanya semaksimal mungkin

dalam berinteraksi dengan lingkungan melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum,

menganalisis artikel, mendiskusikan fenomena alam, mengamati fenomena

alam atau perilaku sosial, dan lain-lain. c. Cahaya merupakan salah satu pokok bahasan yang di ajarkan di semester dua (II) dan

di kelas dua. Cahaya dapat digolongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Radiasi adalah

sesuatu yang memancarkan keluar dari suatu sumber tetapi bukan zat.

Page 14: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

BAB II

LANDASAN TEORETIS

2.1 Pengertian Belajar Banyak orang yang beranggapan bahwa yang di maksud dengan belajar adalah mencari

ilmu. Adalagi yang secara lebih khusus mengartikan belajar adalah menyerap

pengetahuan. Ini berarti, bahwa orang mesti mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya.

Jika konsep ini yang di pakai orang maka pada orang itu masih di pertayakan.

Apakah dengan belajar semacam itu orang tumbuh dan berkembang.

Dengan demikian belajar merupakan proses dasar dari pada perkembangan hidup manusia

dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga

tingkah lakunya berkembang, semua aktifitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah

hasil dari belajar.

Istilah belajar merupakan istilah yang sudah lazim di kalangan masyarakat. Banyak ahli

telah memberi batasan atau definisi tentang belajar. Definisi belajar sangat sulit untuk

diformulasikan secara utuh atau memuaskan, karena melibatkan semua aktifitas dan

proses yang diharapkan.

Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari

kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam

suatu kelompok tertentu. Dipahami atau tidak dipahami, sesungguhnya sebagian besar

aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari merupakan kegiatan belajar. Dengan demikian

dapat dikatakan, tidak ada ruang dan waktu di mana manusia melepaskan dirinya dari

kegiatan belajar, dan itu berarti pula bahwa

Page 15: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

belajar tidak pernah di batasi usia, tempat maupun waktu, karena perubahan yang

menuntut terjadinya aktivitas belajar juga tidak pernah berhenti.

Hilgard (2003:29) mengatakan bahwa: Belajar adalah proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui prosedur latihan sehingga terjadi perubahan dalam diri. Baik belajar itu dilakukan dalam laboratorium atau dalam lingkungan alami dimana proses belajar itu terjadi. Perubahan itu dapat terjadi karena faktor- faktor yang bukan berasal dari latihan. Berdasarkan kutipan di atas, jelaslah bahwa belajar merupakan suatu proses yang ditandai

dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar

dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannnya,

pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, ketrampilannya, kecakapan dan

kemampuannnya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan aspek yang ada pada individu.

2.2 Pengertian Prestasi Belajar Banyak orang yang beranggapan bahwa yang di maksud dengan belajar adalah mencari

ilmu. Adalagi yang secara lebih khusus mengartikan belajar adalah menyerap

pengetahuan. Ini berarti, bahwa orang mesti mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya.

Jika konsep ini yang di pakai orang maka pada orang itu masih di pertayakan.

Apakah dengan belajar semacam itu orang tumbuh dan berkembang.

Menurut Slameto (1991:2) bahwa prestasi belajar adalah “suatu proses usah yang

dilakukan indifidu untuk memperoleh suatu perubahan tingkahlaku yang baru secara

menyeluruh sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”.

Page 16: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Berdasarkan kutipan diatas, dapat dikatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang

dicapi dalam serangkaian kegiatan yang dilakukan secara kontinu oleh seorang yang

mengakibatkan perubahan tingkah laku, kemandirian dalam diriya. Dalam hubungan

dalam belajar, maka pretasi belajar siswa adalah hasil yang di peroleh siswa setelah

mengalami proses belajar mengajar. Kemampuan belajar siswa yang satu dangan yang

lain tidak sama. Hal ini sangat terpengaruh pada tingkat kematangan dari siswa sendiri,

baik yang menyagkut dengan psikomotorik, mental intelektual maupun emosi dan

sosioalnya.

Belajar merupakan proses dasar dari pada perkembangan hidup manusia dengan belajar

manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya

berkembang, semua aktifitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari

belajar.

Prestasi belajar merupakan kemampuan yang di miliki oleh siswa dalam setiap proses

belajar-mengajar. Seperti kita ketahui bahwa sesuatu bisa baik dan prestasi siswa bisa

meningkat sangatlah tergtantung pada beberapa faktor, di antaranya adalah faktor guru

yang mengajar dan media yang ada di sekolah tersebut.

2.3 Model Pembelajaran Menurut Bruce Marshawell (2001:14) “Model pembelajaran adalah suatu perencanaan

atau suatu pola yang di gunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran di kelas atau pembelajaran termasuk di dalamnya antara lain: Buku-

buku, film, komputer dan kurikulum”. Pengertian tersebut menjelaskan bahwa di dalam

setiap model pembelajaran yang akan di gunakan,

Page 17: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

akan lebih baik jika di persiapkan terlebih dahulu perangkat-perangkat

pembelajaran yang akan di gunakan dalam model pembelajaran tersebut.

Arends (1997:7) mengatakan bahwa: ”Model pembelajaran mengacu pada pendekatan

pembelajaran yang akan di gunakan, termasuk di dalamnya mengacu pada tujuan-tujuan

pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran. Lingkungan pembelajaran dan

pegelolaan kelas”.

Dari kutipan di atas di katakan bahwa setiap model pembelajaran akan mengarah

kepada kita dalam merancang pembelajaran untuk membantu siswa atau peserta didik

sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang di harapkan.

Berdasarkan pendapat Marshawell (2001:15) dan Arend (1997:15), yang di katakan

dengan model pembelajaran adalah “Kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur

sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancangan pengajaran dan para guru dalam

melaksanakan pembelajaran”

Menurut Arend (1997:17) bahwa dalam memilih istilah model pembelajaran ada dua

alasan penting yaitu:

1. Istilah model pembelajaran mempuyai makna yang lebih luas dari pada suatu strategi, model atau prosedur. 2. Model dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi yang penting, yang di bicarakan mengenai mengajar di kelas atau praktek mengawasi siswa/peserta didik. Dari kutipan di atas di katakan bahwa untuk mengajar dengan baik, guru harus memahami

model-model mental yang ada pada siswa untuk mengenal dunia mereka dan penalaran

yang dikembangkan, sehingga para siswa mendukung model- model yang di

laksanakan oleh guru. Setiap guru mempunyai tugas dalam

Page 18: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

memfasilitasi siswanya, sehingga pengetahuan materi yang dibangun atau dikonstruksi

para siswa sendiri bukan ditanamkan oleh guru. Sedangkan siswa secara aktif

mendapatkan atau menyimpulkan pengalaman baru kedalam kerangka kognitifnya.

2.1.1 Teori Yang Mendukung Strategi Belajar Menurut Arends (2001:22) bahwa “strategi belajar menunjukkan pada perilaku dan

proses-proses pikiran yang digunakan siswa yang mempengaruhi apa yang di pelajarinya,

termasuk ingatan dan metakognitif ”. Dari kutipan tersebut jelaslah bahwa belajar adalah

suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan

sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah

pengetahuannnya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, ketrampilannya,

kecakapan dan kemampuannnya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan aspek yang ada

pada individu.

Tujuan strategi belajar adalah: (1) Mendiangnosis secara tepat situasi khusus. (2)

Memilih strategi belajar untuk mengatasi masalah belajar yang di hadapi. (3)

Memonitor keefektifan strategi yang di gunakan. (4) Memotifasikan diri sendiri.

Ada beberapa hal yang penting di lakukan siswa agar dapat belajar mandiri menurut

Arends (2001:23) yaitu:

Landasan teori yang mendukung strategi-strategi belajar adalah adalah sebagai berikut:

1. Teory Vygostky

Page 19: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Menurut Arends (1997:165) dukungan teoritis untuk strategi-strategi belajar berasal dari

karya Vygostky, yang menekan tiga gagasan pokok yaitu:

a. Kecerdasan berkembang jika individu yang di harapkan pada ide-ide baru dan di

kaitkan pada apa yang telah mereka ketahui.

b. Interaksi dengan orang lain untuk memperkaya perkembangan intelektual. c. Peran utama seorang guru adalah sebagai penolong dan mediator pembelajaran

siswa.

Berdasarkan pernyataan Vygostky di atas, maka pengetahuan awal dari seorang siswa itu

sangat penting. Karena setelah ia memperoleh pengetahuan awal di harapkan dapat

mengakaitkan ide-ide baru dengan apa yang telah mereka ketahui. Kemudian mereka

memahami dan membedalkan jenis-jenis pengetahuan serta membantu menjelaskan

bagaimana pengetahuan tersebut di peroleh dalam sistem ingatan.

2. Belajar Bermakna Belajar bermakna Holiwani (2001:24) adalah pemprosesan mental atas informasi baru

menuju kearah kaitannya dengan pengetahuan yang telah di pelajari sebelumnya.

Pengetahuan awal seorang siswa akan mengembalikan kemungkinan- kemungkinan

belajar yang baru. Dalam hal ini Ausubel menganalogikan antara pengetahuan awal

dengan pengetahuan yang baru, sehingga di sarankan bahwa sebaiknya materi

Advence Organizer adalah menonjolkan ide-ide utama yang membentuk penjelasan

verbal, wacana atau diagram Arend (1997:51).

3. Teori pemasaran informasi

Page 20: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Slavin (2001:20). Secara rinci menjelaskan tentang pemprosesan informasi bahwa:

“Informasi secara terus-menerus masuk kedalam otak melalui indra”. Dari kutipan

tersebut jelaslah bahwa sekian informasi yang ada hampir semua terbuang, malah tidak

pernah di sadarinya sebagian informasi itu tersimpan di dalam memori dalam waktu

pendek dan kemudian di lupakan. Teori pemprosesan informasi ini berorientasi pada

pengembagan peserta didik dalam memproses dan menguasai informasi yang diterimanya

dengan menitik beratkan pada aspek intelektual akademis.

4. Scoffolding Holiwani (2001:25 ) menjelaskan, “Scoffolding sebagai suatu proses di mana siswa

di bantu untuk memahami suatu masalah tertentu melebihi perkembangan mentalnya

melalui bantuan seorang guru atau orang yang lebih memahaminya ”. Konsep scoffolding

menurut brunner mempunyai kesamaan dengan konsep zona perkembangan terdapat dari

Vygostky (Arends 1997:164).

Mengajarkan strategi-strategi balajar tidak banyak perbedaan dari pengajaran isi

pengetahuan atau keterampilan dua pendekatan pengajaran untuk strategi-strategi belajar

adalah pengajaran langsung dan pengajaran terbalik. Mart Arends (2001:25).

“Mengajarkan strategi belajar dengan pembelajaran langsung mempunyai tujuan untuk

meningkatkan hasil belajar siswa tentang pengetahuan deklaratif dan pengetahuan

prosedural”.

Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan untuk mengetahui tentang sesuatu, Contohnya

cahaya. Cahaya dapat merambat pada benda apa-apa saja . Sedangkan pengetahuan

prosedural adalah pengetahuan bagaimana melakukan

Page 21: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

satuan. Contohnya melakukan percobaan untuk mengetahui jarak benda banyangan pada

cermin datar. Menurut Arends (1998:4) ada 4 jenis utama strategi belajar:

1. Strategi menghafal (Rehealsal) 2. Strategi elaborasi 3. Strategi metakognitif 4. Strategi siklus belajar Berdasarkan kutipan di atas dapat penulis jelaskan: 1. Strategi mengahafal (Rehealsal). Arends (1998:6) strategi menghafal ada 2 yaitu: menghafal sederhana dengan cara

mengulang-ulang dan menghafal komplek dengan cara memberi garis bawah ide-ide

utama dan membuat catatan pinggir.

2. Strategi Elaborasi Strategi elaborasi adalah proses menambahkan rincian hingga informasi baru lebih

bermakna dan membuat belajar lebih mudah. Ada 3 strategi elaborasi yang digunakan

yaitu:

a. Pembuatan catatan Pembuatan catatan membantu siswa dalam mempelajari informasi secara padat dan

ringkas untuk menghafal/pengulangan. Anderson (2001:27) mengatakan bahwa “metode

ini digunakan pada bahan ajar konseptual dimana tugas yang penting adalah

mengidentifikasikan ide-ide utama”. Dimana membuat catatan memerlukan proses

mental, maka lebih efektif dari pada hanya sekedar menyalin apa yang dibaca

b. Anologi

Page 22: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Anologi adalah perbandingan-perbandingan yang dibuat untuk menunjukkan kesamaan

ciri dari benda atau ide yang mana dibedakan , seperti jantung dan pompa atau sistem

kerja otak dengan komputer. Analogi dapat membantu siswa mempelajari informasi baru

tersebut dengan konsep-konsep yang telah dipelajari siswa.

c. Metode Siklus Belajar (Learning Cycle) Siklus Belajar (Learning Cycle) atau dalam penulisan ini disingkat lc, learning cycle

adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar (student centered).

Learning cycle merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi

sedemikian rupa sehingga pebelajar dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus

dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif. Learning cycle pada mulanya

terdiri dari fase-fase eksplorasi (exploration), pengenalan konsep (concep introduction),

dan aplikasi konsep (concept application) Karplus (1988:12). Pada tahap eksplorasi,

pebelajar diberi kesempatan untuk memanfaatkan panca inderanya semaksimal mungkin

dalam berinteraksi dengan lingkungan melalui kegiatan-kegiatan seperti praktikum,

menganalisis artikel. mendiskusikan fenomena alam, mengamati fenomena alam atau

perilaku sosial.

Strategi Organisasi Bahan yang di organisasikan dengan baik , mudah untuk dipelajari

dari pada yang tidak di organisasikan dangan baik. Strategi Organisasi terdiri dari 3 jenis:

a. Pembuatan Kerangka

Page 23: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Pembuatan kerangka poin-poin utama dari materi dalam siswa belajar tersusun secara

hirarkis dalam hal ini siswa belajar menghubungkan beragam topik atau ide-ide kepada

ide utama.

b. Pemetaan Pemetaan merupakan pendiagraman ide-ide utama dan hubungan- hubungan antara ide-

ide utama. Pemetaan disebut juga Prakonsep. Langkah-langkah yang digunakan

dalam membuat pemetaan adalah:

Mengidentifikasi ide-ide utama. Mengidentifikasi ide-ide sekunder atau konsep-konsep yang

mendukung ide utama.

Meletakkan ide utama di pusat atau pada puncak utama. Mengumpulkan ide-ide sekunder disekitar ide-ide utama yang secara

visual memperlihatkan hubungan ide utama dengan yang lainnya.

c. Mnemanic (nimanik). Mnemanic merupakan metode yamg membantu memori dalam menara informasi yang

menjangkau ingatan dengan pola-pola di kenal sehingga secara lebih mudah akan

cocok dengan pola skema dalam memori dalam jangka panjang.

3. Strategi Metakognitif . Metakognitif adalah pengetahuan seseorang tentang pembelelajaran diri sendiri atau

tentang berfikir dan kemampuannya untuk menggunakan strategi belajar tertentu

danga benar. Metakognitif ada dua komponen yaitu:

Page 24: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

a. Pengetahuan tentang kognisi (pengetahuan deklaratif), terdiri dari informasi dan

pemahaman yang di miliki siswa tentang proses–proses pikirannya sendiri, juga tentang

strategis belajar untuk di gunakan dalam situasinya belajar tertentu.

b. Pemantauan kognitif adalah kemampuan siswa untuk memilih, menggunakan

memonitor strategi-strategi belajar yang cocok bagi gaya belajar sendiri maupun untuk

situasi yang ada.

4. Strategi siklus belajar Model siklus belajar merupakan salah satu strategi mengajar yang menerapkan model

konstruktivis (Dahar, 1988:197). Menurut paradigma konstruktivistik, belajar merupakan

proses regulasi diri dalam menyelesikan konflik kognitif yang sering muncul melalui

pengalaman konkrit, wacana kolaboratif, dan interpretasi. Oleh karena itu, belajar adalah

kegiatan aktif pebelajar untuk membangun pengetahuannya, dimana pebelajar sendiri

yang bertanggung jawab atas peristiwa belajar dan hasil belajarnya.

Pebelajar sendiri yang melakukan penalaran melalui seleksi dan organisasi pengalaman

serta mengintegrasikannya dengan apa yang telah diketahui. Belajar merupakan proses

negosiasi makna berdasarkan pengertian yang dibangun secara personal.

Belajar bermakna terjadi melalui refleksi, resolusi konflik kognitif, dialog,

penelitian, pengujian hipotesis, pengambilan keputusan, yang semuanya ditujukan untuk

memperbaharui tingkat pemikiran individu sehingga menjadi semakin sempurna

(Santyasa, 2004:41). Dengan demikian ada upaya optimalisasi pengalaman belajar siswa

melalui penerapan model siklus belajar.

Page 25: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Berdasarkan pengalaman belajar siswa, bahwa pengalaman yang paling tinggi nilainya

adalah direct purposeful experience, yaitu pengalaman yang diperoleh dari hasil

kontak langsung dengan lingkungan, objek, binatang, manusia dan sebagainya, dengan

cara melakukan perbuatan langsung. Sedangkan verbal symbol yang diperoleh melalui

penuturan dengan kata-kata merupakan pengalaman belajar yang paling rendah

tingkatannya. Oleh karena itu, agar pembelajaran dapat memberikan pengalaman yang

lebih berarti bagi siswa, maka perlu dirancang model pembelajaran yang dapat

membawa siswa kepada pengalaman yang lebih konkrit.

Hal ini, karena setiap siswa mempunyai cara yang optimal dalam mempelajari informasi

tertentu. Beberapa siswa perlu diberikan cara-cara yang lain, yang berbeda dengan metode

mengajar yang pada umumnya di sajikan.

Oleh karena itu guru di tuntut dapat mengembangkan kreativitasnya untuk menerapkan

dan mengembangkan model pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kemampuan

berpikir, daya analisis, dan hasil belajar siswa. Salah satu keterampilan berpikir yang

signifikan ditumbuhkembangkan dalam konteks pembelajaran di sekolah adalah

keterampilan berpikir kritis. Peningkatan keterampilan berpikir kritis sangat bersinergi

dengan kemampuan pemahaman konsep siswa terhadap materi-materi pembelajaran.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka model siklus belajar relevan diterapkan dalam

pembelajaran di sekolah.

Metode siklus belajar pertama kali dikembangkan oleh Robert Karplus dari Universitas California, Barkley tahun 1970-an. Karplus mengidentifikasi adanya

Page 26: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

tiga fase yang digunakan dalam model pembelajaran ini yaitu preliminary exploration,

invention, dan discovery. Sedangkan Edmund menggunakan istilah exploration, term

introduction, dan concept application (Christie, 2002:32). Walaupun disebutkan dengan

istilah yang berbeda, namun pada dasarnya mempunyai makna yang sama. Bahkan, model

siklus belajar yang terdiri dari tiga fase tersebut selanjutnya dikembangkan dan diperinci

kembali sehingga muncullah model siklus belajar lima fase (5E).

Salah satu tantangan besar yang dihadapi guru saat ini yakni bagaimana membantu anak

mengembangkan kemampuan berpikir (thinking skills), melangkah dari pengalaman

konkret ke berpikir abstrak yang dapat menghasilkan “loncatan intuitif” melalui sebuah

desain pembelajaran aktif. Piagetian-based education mengakui pentingnya menyiapkan

lingkungan di mana anak dapat melangkah dari pengalaman konkret menuju ke

menemukan konsep, dan mengaplikasikan konsep. Mengetahui sebuah objek atau

peristiwa, tidak sesederhana melihatnya dan menggambarkannya. Mengetahui objek

berarti berbuat terhadapnya, memodifikasinya, mentransformasi dan memahami proses

transformasinya, dan sebagai konsekuensi dari pemahaman terhadap objek adalah

mengkontruksinya.

Pembelajaran meliputi tiga hal utama yaitu fakta, konsep dan nilai. Fakta- fakta yang

dieksplorasi harus dapat dikonseptualisasi untuk melahirkan nilai-nilai yang dapat

diaplikasikan dalam kehidupan. Dengan demikian, ketika anak belajar maka

sesungguhnya diharapkan dapat melatih dan mengembangkan skill belajar. Dengan

semakin meningkatnya tantangan kehidupan di masa depan, menuntut pengembangan

teori dan siklus belajar secara berkesinambungan. Siklus belajar

Page 27: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

yang dikembangkan dalam sebuah sistem pembelajaran menentukan terbentuknya

karakter yang diharapkan pada diri anak. Karakter berpikir yang kreatif dan membebaskan

dapat menjadi modal utama bagi anak untuk menjadi manusia mandiri dalam

kehidupan masa depan yang kompetitif. Proses pembelajaran yang berkarakter,

membiasakan anak belajar dan bekerja terpola dan sistematis, baik secara individual

maupun kelompok dengan lingkungan yang menyediakan ruang bagi anak untuk berkreasi

dan mencipta.

Panen (2005:86-87) menyatakan bahwa: Untuk membentuk karakter kreatif dan produktif menuju terciptanya kemandirian bagi anak, maka dikembangkan siklus belajar yang meliputi 5 aspek pengalaman belajar sebagai berikut: (1)Exploring, merespon informasi baru, mengeksplorasi fakta-fakta dengan petunjuk sederhana, melakukan sharing pengetahuan dengan orang lain, atau menggali informasi dari guru, ahli/pakar atau sumber-sumber yang lain. (2) Planning, menyusun rencana kerja, mengidentifikasi alat dan bahan yang diperlukan, menentukan langkah-langkah, desain karya dan rencana lainnya. (3) Doing/acting, melakukan percobaan, pengamatan, menemukan, membuat karya dan melaporkan hasilnya, menyelesaikan masalah. (4)Communicating, mengkomunikasikan/mempresentasikan hasil percobaan, pengamatan, penemuan, atau hasil karyanya, sharing dan diskusi. (5) Reflecting, mengevaluasi proses dan hasil yang telah dicapai, mencari kelemahan-kekurangan guna meningkatkan efektivitas perencanaan Dari kutipan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Exploring, merespon

informasi baru, mengeksplorasi fakta-fakta dengan petunjuk sederhana,melakukan sharing

pengetahuan dengan orang lain, atau menggali informasi dari guru, ahli/pakar atau

sumber-sumber yang lain. Planning, menyusun rencana kerja, mengidentifikasi alat dan

bahan yang diperlukan, menentukan langkah-langkah, desain karya dan rencana lainnya.

Doing/acting, melakukan percobaan, pengamatan, menemukan, membuat karya dan

melaporkan hasilnya,

Page 28: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

menyelesaikan masalah mengkomunikasikan/mempresentasikan hasil percobaan,

pengamatan, penemuan, atau hasil karyanya, sharing dan diskusi.

Siklus Belajar (Learning Cycle) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada

pembelajar (student centered). Learning Cycle merupakan rangkaian tahap-tahap

kegiatan (fasse) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pembelajar dapat

menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan

berperanan aktif. Learning Cycle pada mulanya terdiri dari fase-fase eksplorasi

(exploration), pengenalan konsep (concept introduction), dan aplikasi konsep (concept

application) .

2.3. Fase-fase Pembelajaran dengan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) Losbach

(2012:11) Dalam pembelajaran model siklus belajar (learning cycle) terdapat 3 fase

penting yaitu fase eksplorasi, pengenalan konsep, dan penerapan konsep losbach

(2012:11).

1. Fase exploration Pada fase eksplorasi siswa diberi kesempatan untuk mengeksplorasi materi secara bebas.

Siswa melakukan berbagai kegiatan ilmiah seperti mengamati, membandingkan,

mengelompokkan, menginterpretasikan dan yang lainnya, sehingga menemukan

konsep-konsep penting sesuai dengan topik yang sedang dibahas. Ada kalanya konsep

yang ditemukan sudah sesuai dengan konsepsi awal mereka sehingga langsung

diasimilasikan ke dalam struktur kognitifnya tetapi ada juga konsep yang tidak sesuai

sehingga menimbulkan konflik kognitif. Melalui diskusi dan bertanya pada teman maupun

guru, siswa mengakomodasi konsep tersebut untuk dapat diasimilasikan.

Page 29: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Dengan cara demikian siswa mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya. Pada

fase ini aktivitas kebanyakan dilakkan oleh siswa sedang guru hanya memberikan

orientasi tentang apa yang harus dilakukan siswa, mengajukan pertanyaan untuk

mengarahkan kegiatan siswa, memberikan motivasi, serta mengidentifikasi dan

membimbing siswa yang mengalami konflik kognitif. Dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan guru membimbing siswa mengumpulkan data untuk memecahkan masalah

yang sedang dipelajari. Disinilah guru mempunyai banyak peluang untuk melatih

keterampilan proses dan sikap ilmiah para siswa sesuai dengan apa yang ditargetkan

dalam rencana pembelajaran.

2. Fase concept introduction / Expalanation Pada fase explanation, guru harus mendorong siswa untuk menjelaskan konsep dengan

kalimat mereka sendiri, meminta bukti dan klarifikasi dari penjelasan mereka, dan

mengarahkan kegiatan diskusi. Pada fase pengenalan kosnep peran guru lebih

dominan, dengan menggunakan metode yang sesuai, guru membantu siswa

mengidentifikasi konsep, prinsip, dan hukum-hukum yang berhubungan dengan

pengalaman pada fase eksplorasi.

3. Fase concept application (elaboration) Fase terakhir adalah penerapan konsep. Pada fase ini siswa diminta untuk menerapkan

konsep yang baru mereka pahami untuk memecahkan masalah- masalah dalam

situasi yang berbeda. Dalam hal ini guru bertugas untuk menyiapkan berbagai

kegiatan atau permasalahan yang relevan dengan konsep yang sedang dibahas. Pada

fase ini, peserta didik diajak menerapkan pemahaman konsepnya melalui kegiatan-

kegiatan seperti problem solving atau melakukan

Page 30: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

percobaan lebih lanjut. Penerapan konsep dapat meningkakan pemahaman konsep dan

motivasi belajar, karena peserta didik mengetahui penerapan nyata dari konsep yang

mereka pelajari.

Berdasarkan tahapan-tahapan dalam metode pembelajaran bersiklus seperti dipaparkan di

atas, diharapkan siswa tidak hanya mendengar keterangan guru tetapi dapat berperan aktif

untuk menggali dan memperkaya pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang

dipelajari. Metode pembelajaran learning cycle akan dapat berhasil dengan baik jika

diterapkan dengan baik. Pada metode learning cycle akan membawa siswa mencapai

pengetahuannya dengan cara-cara yang sesuai dengan filsafat konstruktivisme.

2.4. Keterampilan Metakognisi Metakognisi merupakan suatu istilah yang diperkenalkan oleh Flavell pada tahun 1976

dan menimbulkan banyak perdebatan pada pendefinisiannya. Brown (2006;112)

menyatakan bahwa metakognisi adalah pengetahuan (knowledge) dan regulasi

(regulation) pada suatu aktivitas kognitif seseorang dalam proses belajarnya.

Namun belakangan ini, perbedaan paling umum dalam metakognisi adalah memisahkan

pengetahuan metakognisi dari keterampilan metakognisi. Pengetahuan metakognisi

mengacu kepada pengetahuan deklaratif, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan

kondisional seseorang pada penyelesaian masalah (Brown & DeLoache, 1978; Veenman,

2006). Sedangkan keterampilan metakognisi mengacu kepada keterampilan prediksi

(prediction skills), keterampilan perencanaan (planning skills), keterampilan monitroring

(monitoring skills), dan keterampilan evaluasi (evaluation skills).

Page 31: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Pengertian metakognisi yang dikemukakan oleh para pakar di atas sangat beragam, namun

pada hakekatnya memberikan penekanan pada kesadaran berpikir seseorang tentang

proses berpikirnya sendiri. Keterampilan metakognisi berkaitan dengan keterampilan

perencanaan, keterampilan prediksi, keterampilan monitoring, dan keterampilan evaluasi.

Model problem solving dan learning cycle adalah alternatif model pembelajaran inovatif

yang dikembangkan berlandaskan paradigma konstruktivistik. Esensi dari model

pembelajaran tersebut adalah adanya reorientasi pembelajaran dari semula berpusat pada

pengajar menjadi berpusat pada pebelajar. Model problem solving dan learning cycle

memberikan peluang pemberdayaan potensi berpikir pebelajar dalam aktivitas-aktivitas

pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam konteks kehidupan dunia nyata

yang kompleks.

2.5. Kerangka Berfikir Kerangka pemikiran pembelajaran problem solving dan learning cycle adalah sebagai upaya meningkatkan keterampilan metakognisi siswa.

Page 32: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Gambar 1. Siklus kerangka pemikiran Dari siklus di atas dapat di simpulkan bahwa keterampilan metakognisi siswa

merupakan keterampilan berfikir dalam berfikir, dimana peserta didik tahu dan paham

akan kemampuan dirinya sendiri. Sehingga peserta didik dapat mengatur atau

memanajemen dirinya sendiri dimana hal ini akan mempengaruhi prestasi belajarnya. Dari

bagian kerangka berpikir tersebut dapat ditunjukkan bagaimana metode pembelajaran

learning cycle dapat meningkatkan keterampilan metakognisi siswa yang pada akhirnya

akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sesuai dengan harapan KTSP.

2.6 Kelebihan dan Kekurangan Siklus Belajar (Learning Cycle) Ditinjau dari dimensi peserta didik, penerapan strategi ini memberi keuntungan sebagai

berikut Soebagio (200:22-25)

1. Meningkatkan motivasi belajar karena peserta didik dilibatkan secara aktif

dalam proses pembelajaran.

2. Membantu mengembangkan sikap ilmiah peserta didik. 3. Pembelajaran menjadi lebih bermakna. Soebagio (2000:22-25) mengatakan bahwa kekurangan penerapan strategi belajar harus

selalu diantisipasi diperkirakan sebagai berikut:

1. Efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai materi dan langkah-langkah pembelajaran. 2. Menurut kesungguhan dan kreativitas guru dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran.

Page 33: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

3. Memerlukan pengelolaan kelas yang lebih terencana dan terorganisasi. Dari kutipan

di atas dapat penulis jelaskan dalam meningkatkan motivasi

belajar peserta didik di libatkan untuk aktif dalam proses pembelajaran, sehingga dapat

membantu perkembangan sikap ilmiah peserta didik, sehingga pembelajaran menjadi

lebih bermakna. Apabila efektifitas pembelajaran rendah jika guru kurang menguasai

materi dan langkah-langkah pembelajaran. Menurut kesungguhan dan kreativitas guru

dalam merancang dan melaksanakan proses pembelajaran. Memerlukan pengelolaan kelas

yang lebih terencana dan terorganisasi

2.7 Cara Mengupayakan Lingkungan Belajar Agar Siklus Belajar Berjalan Optimal Agar tujuan pembelajaran tercapai, kegiatan-kegiatan dalam setiap fase-fase harus

dirangkai dengan baik. Kompetensi yang bersifat psikomotorik dan afektif misalnya akan

lebih efektif bila dikuasai melalui kegiatan semacam praktikum, lingkungan belajar yang

perlu diupayakan agar siklus belajar berlangsung konstruktivistik.

Hardojo (2001:11) mengatakan bahwa: Agar tujuan pembelajaran mudah tercapai adalah tersedianya pengalaman belajar yang berkaitan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. tersedianya berbagai alternatif pengalaman belajar jika memungkinkan. terjadinya transmisi sosial, yakni interaksi dan kerja sama individu dengan lingkungan, tersedianya media pembelajaran, kaitan konsep yang dipelajari dengan fenomena sedemikian rupa sehingga siswa terlibat secara emosional dan sosial yang menjadikan pembelajaran berlangsung menarik dan menyenangkan. Dari kutipan di atas dapat penulis jelaskan bahwa tersedianya pengalaman belajar yang

berkaitan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa, juga

Page 34: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

tersedianya berbagai alternatif pengalaman belajar jika memungkinkan, dan

tersedianya media pembelajaran yang berkaitan dengan konsep yang di pelajarinya.

2.8 Konstruktivisme Dalam Pembelajaran Konstuktivisme merupakan salah satu aliran filsafat pengetahuan yang menekankan

bahwa pengetahuan kita merupakan hasil konstruksi. kita sendiri (Matthews, 1994-121).

Pengetahuan bukanlah suatu imitasi dari kenyataan, pengetahuan selalu merupakan akibat

dari suatu knstruksi kognitif dari kenyataan yang terjadi melalui serangkaian aktivitas

siswa. Siswa membentuk, kategori, konsep dan struktur pengetahuan yang

diperlukan untuk pengetahuan. Pengetahuan bukanlah tentang hal-hal yang terlepas

dari pengamat, tetapi merupakan ciptaan manusia yang dikonstruksikan dari

pengalaman atau dunia sejauh dialaminya. Proses pembentukan ini berjalan terus

menerus dan setiap kali terjadi organisasi atau rekonstruksi karena adanya suatu

pemahaman yang baru.

Panen (2005:54) mengatakan bahwa: Pegetahuan yang di miliki oleh seorang siswa adalah kemampuan siswa untuk mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman, ini sangat penting karena pengetahuan di bentuk berdasarkan interaksi individu siswa dengan pengalaman-pengalaman tersebut, emampuan siswa untuk dan mengambil keputusan mengenai persamaan dan membandingkan sperbedaan suatu hal, hal ini agar siswa dapat menarik hal yang umum dari pengalaman-pengalaman khusus sehingga dapat membuat klasifikasi dan mengkonstruksi pengetahuannya, kemampuan siswa untuk lebih menyukai pengalaman yang satu dari pengalaman yang lain, sehingga dapat dijadikan landaan bagi pembentukan pengetahuannya. Dari kutipan di atas dapat penulis jelaskan adalah guru harus dapat

menjembatani kepentingan tersebut, dan sebagai konsekuensinya guru harus dapat

Page 35: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

memilih metode-metode pembelajaran yang dapat membantu siswa mengkonstruksi

pengetahuan berdasakan penalaman-pengalaman belajar yang dilakukannya. Hal tersebut

dapat dilakukan jika guru:

a. Membebaskan siswa dari ikatan beban kurikulum dan memperbolehkan siswa untuk

berfokus pada ide-ide menyeluruh.

b. Memberikan wewenang pada siswa untuk mengikuti minatnya, mencari keterkaitan,

mereformulasi ide dan mencapai kesimpulan unik.

c. Berbagi informasi dengan siswa tentang kompleksitas kehidupan yang di dalamnya

terdapat berbagai perspektif dan kebenaran merupakan interpretasi siswa per siswa.

2.8. Cahaya Sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang di golongkan sebagai zat. Cahaya

termasuk bukan zat, karena cahaya tidak memiliki massa dan tidak menempati ruang.

Cahaya di golongkan sebagai suatu bentuk radiasi. Radiasi di definisikan sebagai segala

sesuatu yang memancar keluar dari suatu sumber tetapi bukan merupakan zat.

Kanginan (1591:191) mengatakan bahwa: sesungguhnya cahaya juga di pegaruhi oleh gravitasi. Pengaruh gravitasi ini hanaya terlihat jika cahaya lewat dekat dengan benda yang gravitasinya sangat besar.ini terbukti ketika gerhana total terjadi, pengamat di bumi melihat bahwa cahaya dari bintang jauh yang lewat dekat matahari mengalami pembelokkan akibat gravitasi matahari. Ketika tidak terjadi gerhana total, pembelokan ini tidak tampak karena terhalang oleh intensitas sinar matahar.

Page 36: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Dari kutipan di atas dapat penulis simpulkan bahwa gravitasi bumi sangat terpengaruh

pada cahaya, cahaya lewat dekat dengan benda yang gravitasinya sangat besar.ini

terbukti ketika gerhana total terjadi, pengamat di bumi melihat bahwa cahaya dari

bintang jauh yang lewat dekat matahari mengalami pembelokkan akibat gravitasi

matahari.

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik, gelombang yang getarannya adalah

medan listrik dan medan magnet. Gelombang elektromagnetik merambat dengan

kecepatan 3x108 m/s dan dapat merambat melalui ruang hampa.

2.8.1. Perambatan Cahaya Cahaya di pancarkan oleh sumber cahaya yaitu matahari, bintang-bintang termasuk api

dan lain-lain. Jika kita melihat benda bercahaya maka sinarnya akan masuk kemata kita.

Sinar adalah garis-garis atau lintasan yang menunjukkan arah rambatan cahaya, benda

dapat di bedakan menjadi 3 macam.

Kanginan (1626:43) mengatakan bahwa: 1. Benda tak tembus cahaya (opague) yaitu benda yang sama sekali tidak meneruskan cahaya yang mengenainya, misalnya: batu, papan dan buku. 2. Benda tembus cahaya (transparan) yaitu benda yang meneruskan sebagai besar cahaya yang mengenainya, misalnya: air, udara, kaca bening. 3. Benda buram (translusen), yaitu benda yang meneruskan sebagian cahaya yang mengenainya, misalnya: kaca, susu, kertas tipis. Dari kutipan di atas dapat penulis simpulkan cahaya yang di pancarkan oleh sumber

cahaya merambat kesegala arah, bila medium yang di laluinya homogen, maka cahaya

merambat menurut garis lurus.

2.8.2. Pemantulan Cahaya

Page 37: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Marthen Kanginan (2004:43) cahaya akan di pantulkan jika mengenai suatu bidang datar,

hukum pemantulan cahaya yaitu:

Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak dalam suatu bidang datar. Besar sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r). Pemantulan cahaya dapat di bedakan menjadi dua macam, yaitu: 1. Pemantulan teratur di sebabkan oleh permukaan yang licin.

Gambar 2. Pemantulan pada permukaan halus. 2. Pemantulan baur (difus), di sebabkan oleh permukaan yang kasar.

Gambar 3. Pemantulan pada permukaan kasar. a. Cermin Dalam kehiduupan sehari-hari biasanya cermin di gunakan untuk berhias, menurut

bentuknya cermin dapat di bedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Cermin Datar

Gambar 4. Pembentukan bayagan pada cermin datar.

Page 38: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Sifat bayangan yang di bentuk oleh cermin datar adalah: Maya (dapat di lihat langsung oleh mata) Bayangan sama tegak dengan bendanya. Bayagan sama besar dengan bendanya. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin. Menghadap terbalik. Berdasarkan hukum pemantulan cahaya, bayangan yang terbentuk bayangan nyata

dan bayangan maya.

Bayangan nyata adalah bayangan yang tidak dapat di lihat langsung

dalam cermin, tetapi dapat di tangkap oleh layar.

Bayangan maya adalah bayangan yang dapat di lihat langsung dalam

cermin, tetapi dapat di tangkap oleh layar.

2. Cermin Cekung (konvergen) Cermin cekung adalah cermin lengkung dengan lapisan mengkilap pada bagian dalam.

Cermin cekung memiliki sifat mengumpulkan cahaya. Hukum pemantulan cahaya pada

cermin cekung adalah sudut pantul = sudut datang.

Gambar 5. sifat bayangan pada cermin cekung . 1) Pada cermin cekung terdapat tiga sinar istimewa yaitu: Sinar

datang sejajar sumbu utama di pantulkan melalui titik fokus

Page 39: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Gambar 6. Sinar istimewa pada cermin cekug) 2) Sinar datang melalui titik fokus F di pantulkan sejajar sumbu utama.

(Gambar 7. Sinar istimewa pada cermin cekung) 3) Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan cermin P di pantulkan melalui titik pusat

kelengkungan tersebut.

Gambar 8. Sinar istimewa pada cermin cekung Pembentukan bayangan pada cermin cekung

Gambar 9. pembentukan bayangan pada cermin cekung. Cermin cekung memiliki fokus positif . Cermin cekung memiliki persamaan: 1 1

1 ..................................................................(1) s s' f

Page 40: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

h ' M = │ │= h

s ' s

.................................................................................(2)

Ket :

s

= Jarak benda (cm)

M

= perbesaran bayangan

s’

= Jarak bayangan (cm)

h

= tinggi benda (cm)

f

= Jarak fokus (cm) h’

= tinggi bayangan (cm) 3. Cermin Cembung Cermin cembung adalah cermin lengkung dengan lapisan cermin di bagian luar.

Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya (divergen).

Gambar 10. sifat bayangan pada cermin cembung. Pada cermin cembung terdapat tiga sinar istimewa yaitu: 1. Sinar datang sejajar sumbu utama cermin di pantulkan seakan-akan datang dari titik

fokus F. 0

Gambar 11. sinar istimewa pada cermin cembung.

Page 41: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

1. Sinar datang menuju ke titik fokus maya F di pantulkan sejajar sumbu utama.

Gambar 12. sinar istimewa pada cermin cembung

2. Sinar datang menuju ke titik pusat kelengkungan M di pantulkan kembali seakan-

akan datang dari titik pusat kelengkungan tersebut.

Gambar 13. sinar istimewa pada cermin cembung Persamaan pada cermin cembung, sama dengan persamaan pada cermin cekung.

Pembentukan bayangan pada cermin cebung

Gambar 13. pembentukan bayangan pada cermin cembung.

2.8.3 Pembiasan Cahaya

Page 42: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Pembiasan (difraksi) adalah pembelokan seberkas cahaya yang merambat

dari satu medium kemedium lainnya yang berbeda kerapatannya. Hukum

pembiasan yang pertama kini dikemukakan seorang ilmuan yang berkebangsaan

belanda, Snellius (1626:51-54). Bunyi hukum pemantulan cahaya yang di

kemukakan oleh Snellius adalah:

1. Sinar datang, garis normal,dan sinar bias terletak dalam satu bidang datar.

2. Sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat dibiaskan

menjauhi garis normal, dan sinar datang dari medium kurang rapat ke medium

lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal.Adanya pembiasan menunjukkan

bahwa konsep cahaya mengalami perubahan jika melalui medium yang

berbeda kecepatan cahaya akan berkurang jika melalui medium yang lebih

rapat.perbandingan kecepatan cahaya dalam ruang hampa (udara) dengan

kecepatan cahaya dalam suatu medium merupakan bilangan yang tetap

(indeks bias). Setiap medim mempunyai indeks bias tertentu, secara

matetamatis indeks bias dalam suatu medium dapat dirumuskan sebagai

berikut:

C

............................................................................................................(3) Vn

Dimana:

= Indeks bias medium.

C = Kecepatan cahaya dalam ruang hampa (3x 108 m/s).

Vn = Kecepatan cahaya dalam medium.

Page 43: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Cepat rambat cahaya (c) berhubungan dengan panjang gelombang ( ) dan

frekuensi (f) persamaan C = . f . Jika kita hubungan dengan indeks bias medium

panjang gelombang cahaya dalam medium.

C

1 . f

atau

Vn 2 . f

1 ..............................................................................................................(4) 2

Dimana:

1 = panjang gelombang cahaya di udara.

2 = panjang gelombang dalam medium.

= Indeks bias medium.

Perbedaan pemantulan dengan pembiasan cahaya adalah:

Pemantulan

1. Sudut datang sama dengan sudut pantul.

2. Berkas-berkas sinar datang dan sinar pantul merambat dalam satu medium

yang sama.

3. Berkas-berkas sinar datang dan sinar pantul merambat dengan cepat

rambat sama.

Pembiasan

1. Sudut datang berbeda dengan sudut bias.

2. Berkas sinar bias merambat dalam suatu medium yang berbeda dengan

berkas sinar datang.

Page 44: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

3. Berkas sinar datang memiliki cepat rambat berbeda dengan berkas sinar

bias.

Page 45: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini di lakukan di SMP Negeri 13 Banda Aceh kelas VIII semester

II (dua), sejak tanggal 22 sampai 25 Mai 2012. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Di dalam suatu penelitian dikenal istilah populasi. Populasi adalah kelompok

yang menarik peneiiti, dimana kelompok tersebut oleh peneliti dijadikan sebagai

objek untuk mengeneralisasikan hasil penelitian.

Margono (1996:118) mengatakan bahwa: PopuIasi adalah seluruh data yang

menjadi perhatian kita daIam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.

Jadi. populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia

memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan

banyaknya man usia. Sedangkan sampel adalah sebagai bagian dari populasi,

sebagai contoh (monster) yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas

VIII SMP Negeri 13 Banda Aceh yang terdiri dari 4 kelas yang berjumlah 108

orang siswa. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2

(dua) kelas yaitu; kelas VIII1 sabagai kelas eksperimen yang terdiri dari 28 orang,

dan kelas VIII2 sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 26 orang siswa.

3.3. Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat

ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian di sebut instrumen penelitian. Jadi

instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena-

Page 46: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

fenomena alam maupun sosial yang di amati. Secara spesifik fenomena disebut

variabel. Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian

Page 47: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

yang telah di tetapkan untuk di teliti. Adapun instrumen penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu: pre-test dan pos-test 3.4. Metode Pengumpulan Data

Perangkat tes dapat di gunakan untuk memperoleh informasi tentang sejauh

mana ketuntasan belajar fisika pada siswa pada pokok bahasan cahaya. Tes yang di

gunakan meliputi tes awal dan tes akhir. Tes awal di lakukan sebelum pelajaran di

mulai dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, tes akhir di

lakukan setelah kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan tujuan untuk

mengetahui pengaruh pembelajaran yang di ikutinya. Butir soal tes yang di berikan

kepada siswa berbentuk multiple choise (pilihan ganda) dengan jumlah 20 butir.

3.5. Uji-Normalitas

Salah satu alat bantu statistik adalah uji normalitas. Uji normalitas berguna

untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau di ambil

dari populasi normal.. Kadangkala pengguna statistik paham dengan rumus uji

normalitas yang di sajikan, namun untuk menerapkan masih merasa kebingungan

dan keraguan. Berdasarkan keadaan tersebut penulis terdorong untuk menyajikan

rumus-rumus statistik dengan teori yang sederhana dan memberikan contoh

penerapan rumus tersebut, sehingga mudah di pahami. Dalam penyajian buku ini

tentunya masih banyak kekurangannya, untuk itusaran, kritik sangatlah penulis

harapkan demi sempurna skripsi ini.Penulis berharap mudah-mudahan tulisan yang

singkat ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menggugah lebih dalam lagi untuk

mempelajari statistik.

Uji normalitas data dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model

penelitian yang diajukan. Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi

data dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik

Page 48: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

dan layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data yang

memiliki distribusi normal.

3.6 Uji-Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih

kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.

Pada analisis regresi, persyaratan analisis yang dibutuhkan adalah bahwa galat

regresi untuk setiap pengelompokan berdasarkan variabel terikatnya memiliki

variansi yang sama.

3.7. Metode Pegoalahan Data

Sebelum di analisis terlebih dahulu di tetapkan skor yang di berikan

terhadap tes adalah setiap siswa yang dapat menjawab dalam 1 butir pertayaan di

beri skor 5,0 dan yang menjawab salah di berikan skor 0.

Adapun metode pengolahan data yang di gunakan adalah untuk melihat

adanya peningkatan prestasi belajar siswa dan dengan penerapan perangkat

pembelajaran yang berorientasi pada model pembelajaran dengan menggunakan

uji-t.

1. Menurut Sudjana (1992;70) rata-rata di hitung dengan rumus sebagai berikut;

X f1 .Xi fi

2. Untuk menghitung Varians (S2) menurut sudjana (1992;95):

1

f ( x x ) 2

S2 = n 1

3. Untuk menguji homogenitas sample menurut Sudjana (1992;249) dapat di

Page 49: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

gunakan rumus:

S 2

f = S2

4. Untuk menguji hipotesis di gunakan statistik –t sebagaimana di nyatakan oleh

Sudjana (1992;239) sebagai berikut:

x1 x2

1 1 S

t = n1 n2

Keterangan;

t = Harga t di perhitungan.

x1 = Nilai rata-rata kelas eksperimen.

x2 = Nilai rata-rata kelas kontrol.

s = Varians gabungan antara s1 dan s2 pada masing-masing tes.

n1 = Jumlah siswa yang mengikuti tes pada kelas eksperimen.

n2 = Jumlah siswa yang mengikuti tes pada kelas kontrol.

Hipotesis yang dirumuskan datam penelitian ini adalah:

Ho : µ1= µ2 : Prestasi belajar siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran

siklus belajar sarna dengan prestasi belajar siswa yang diajarkan

dengan model pembelajaran non siklus belajar.

Ha : µ1> µ2 : Prestasi belajar siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran

siklus belajar lebih baik dari prestasi belajar siswa yang diajarkan

dengan model pembelajaran non siklus belajar .

Untuk pengujian hipotesis digunakan taraf signifikan 0,05 dengan derajat

kebebasan (dk) = n1+n2-2. Dengan uji satu pihak yaitu pihak kanan. Adapun

ketentuan untuk penerimaan dan penolakan hipotesis adalah:

Page 50: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

1. Menolak hipotesis nihil (Ho) dan menerima hipotesis altematif (Ha) bila thitung ≥

t tabel

2. Menerima hipotesis nihil (Ho) dan menolak hipotesis alicmati[ (Ha) bila thitung

< t tabel

Data yang di peroleh dalam penelitian ini berupa nilai (angka) yang di peroleh

dari hasil tes.

Page 51: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

4.1.1 Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti mengadakan tes. Tes adalah

sederetan pertanyaan, atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki suatu individu atau

kelompok. Butir tes yang dimaksud berbentuk choise yang terdiri dari

20 soal dengan skor 5 bagi tiap soal yang menjawab benar. Adapun rincian nilai

pretest masing-masing kelas adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Nilai Pretest Masing-Masing Kelas

No

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

NIS Nilai Pretest No NIS

Nilai Pretes

(1) (2)

(3

(4) (5

(61 5568 5

0 1 55

16 50

2 5570 50

2 5517

80

3 5571 30

3 5518

50

4 5572 40

4 5519

80

5 5573 50

5 5520

60

6 5574 80

6 5521

50

7 5575 40

7 5522

50

8 5576 60

8 5523

50

9 5577 60

9 5524

70

10 5578 40

10

5525

70

11 5579 40

11

5526

60

12 5580 40

12

5527

40

Page 52: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

13 5581 40 13 5528 40

14 5582 70 14 5529 70

15 5583 50 15 5512 70

16 5584 80 16 5530 50

17 5585 50 17 5531 60

18 5586 40 18 5532 60

19 5589 50 19 5533 50

20 5589 50 20 5533 40

21 5457 40 21 5534 40

22 5340 30 22 5535 60

23 5590 40 23 5536 30

24 5591 40 24 5537 50

25 5592 60 25 5538 30

26 5593 50 26 5539 30

27 5540 50

28 5541 40

Sumber: Hasil Penelitian, 2012 4.1.2. Pengolahan Data 4.1.2.1.Uji Homogenitas Uji homogenitas sampel berguna untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi

yang berkemampuan sama (distribusi normal). Data yang digunakan

Page 53: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

11

adalah data nilai pretes sebelum pokok bahasan cahaya. Hipotesis yang akan diuji pada taraf signifikasi α = 0,05 yaitu:

H0 : 2 2

Ha : 2 2 1 1

Kriteria pengujian hipotesis adalah tolak “Ha” jika F > F α (n1 – 1, n2 – 1) dalam H0 diterima. a. Berdasarkan data distribusi frekuensi untuk data nilai pretest siswa kelas

kontrol adalah sebagai berikut:

- Rentang : data terbesar dikurangi data terkecil R = 80 – 30 = 50 - Banyak kelas interval (K) dengan n = 26 K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 26 = 1 + 3,3 (1,41) = 5,65 (dibulatkan K = 6) - Lebar kelas interval (P) adalah :

P = R K =

50 6 = 8,3 (dibulatkan P = 8) Panjang kelas interval yang diambil adalah 8 Selanjutnya disusun tabel distribusi frekuensi nilai pretest kelas kontrol

Page 54: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Kelas Interval fi x i fi x i x i x x x f x x 30 – 37 2 33,5 67 - 15,8 249,64 499,28

38 – 45 10 41,5 415 - 7,8 60,84 608,4

46 – 53 8 49,5 396 0,2 0,04 0,32

54 – 62 3 58 174 8,7 75,69 227,07

63 – 70 1 66,5 66,5 17,2 295,84 295,84

71 – 78 0 74,5 0 25,2 635,04 0

79 – 86 2 82,5 165 33,2 1102,24 2204,48

Jumlah 26 1283,5 3835,39

s

s

Tabel 4.2 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Kontrol

2 2

i i i Sumber : Hasil Perhitungan, 2012 Berdasarkan rumus mencari nilai rata-rata ( x ) dan standar deviasi dari tabel distribusi

frekuensi di atas, maka diperoleh nilai rata-rata sebagai berikut :

f x x 2

i i fi

1283,5 26 49,3 2

s2 f i (x i x) n 1

2 3835,39 2 26 1 2 3835,39 2 25

Page 55: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

s2 12,38 Jadi, nilai rata-rata adalah 49,3 dan standar deviasinya adalah 12,38. b. Berdasarkan data distribusi frekuensi untuk data nilai pre-test siswa kelas

eksperimen adalah sebagai berikut :

- Rentang : data terbesar dikurangi data terkecil R = 80 – 30 = 50

- Banyak kelas interval (K) dengan n = 28 K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 28 = 1 + 3,3 (1,44) = 5,75 (dibulatkan 6) Lebar kelas interval (P) adalah:

P = R K =

50 6 = 8,3 (dibulatkan P = 8) Panjang kelas interval yang diambil adalah 8 Selanjutnya disusun tabel distribusi frekuensi nilai pretest kelas eksperimen.

Page 56: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Kelas

Interval

fi

x i

fi x i

x i x

x x

f x x

30 – 37 3 33,5 100,5 - 19,1 364,81 1094,43

38 – 45 5 41,5 207,5 - 11,1 123,21 616,05

46 – 53 9 49,5 445,5 - 3,1 9,61 86,49

54 – 62 5 58 290 5,4 29,16 145,8

63 – 70 4 66,5 266 13,9 193,21 772,84

71 – 78 0 74,5 0 21,9 479,61 0

79 – 86 2 82,5 165 29,9 894,01 1788,02

Jumlah 28 1474,5 4503,63

s

Tabel.3.4 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Pretest Kelas Eksperimen

2 2

i i i

Sumber : Hasil Perhitungan, 2012

Berdasarkan rumus mencari nilai rata-rata ( x ) dan standar deviasi dari tabel distribusi

frekuensi di atas, maka diperoleh nilai rata-rata sebagai berikut :

x fi x i fi

1474,5

28 52,6 Dan standar deviasinya adalah :

2 f i (x i x)

1 n -1

4503,63 28 - 1

Page 57: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

1

1

2

S2

4503,63 27

s 2 166,80

s1 166,80 s1 12,91 Jadi, nilai rata-rata adalah 52,6 dan standar deviasinya adalah 12,91. Berdasarkan perhitungan di atas, telah diperoleh varians dari masing- masing kelompok yaitu kelas eksperimen s2 = 166,80 dan kelas kontrol

s2 =153,41. Dari perhitungan varians masing-masing kelompok, maka

diperoleh : S2 F 1

2

166,80 153,41 1,08 Dari tabel 4.2. dan 4.3 diperoleh distribusi F adalah :

F 1 α (n 2 1

1, n 2

1) = F 0,5 (28 – 1 , 26 – 1) = F 0,05 (27, 25) = 1,96

Ternyata Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan dapat dikatakan kedua varians

homogen.

Page 58: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP
Page 59: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

4.1.2.2. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan kelompok untuk mengetahui apakah sebaran data masing-

masing kelompok dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Data yang digunakan

adalah data nilai post-test materi cahaya, hipotesis statistik yang digunakan adalah sebagai

berikut :

Ho = Data berdistribusi normal Ha = Data tidak berdistribusi normal Adapun rincian nilai post-test tekanan masing-masing kelompok adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4 Nilai Post-test Masing-masing Kelas

No

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

NIS Nilai Postest No NIS Nilai Postes

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 5568 55 1 5516 60

2 5570 60 2 5517 80

3 5571 70 3 5518 65

4 5572 60 4 5519 70

5 5573 70 5 5520 75

6 5574 80 6 5521 60

7 5575 50 7 5522 65

8 5576 70 8 5523 80

9 5577 60 9 5524 60

10 5578 70 10 5525 90

11 5579 60 11 5526 80

12 5580 70 12 5527 50

13 5581 50 13 5528 65

14 5582 55 14 5529 70

Page 60: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

15 5583 65 15 5512 60

16 5584 85 16 5530 65

17 5585 80 17 5531 70

18 5586 55 18 5532 85

19 5589 50 19 5533 60

20 5589 60 20 5533 70

21 5457 50 21 5534 75

22 5340 60 22 5535 85

23 5590 60 23 5536 75

24 5591 65 24 5537 75

25 5592 75 25 5538 85

26 5593 80 26 5539 50

27 5540 60

28 5541 50 Sumber : Hasil Penelitian, 2012 a. Untuk data nilai post-test kelas eksperimen diperoleh sebagai berikut : - Rentang : data terbesar dikurangi data terendah R = 90 – 50

= 40 - Banyak kelas interval (K) dengan n = 28 K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 28 = 1 + 3,3 (1,44) = 5,75 (dibulatkan 6) - Lebar kelas interval (P) adalah :

P R K

Page 61: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Nilai Post-Test fi x i fi x i x i x x x f x x 50 – 56 3 53 159 - 16,5 272,25 816,75

57 – 63 6 60 360 - 9,5 90,25 541,5

64 – 70 8 67 536 - 3,5 6,25 50

71 – 77 4 74 296 4,5 20,25 81

78 – 84 3 81 243 11,5 132,25 396,75

85 – 91 4 88 352 18,5 342,25 1369

Jumlah 28 1946 3255

6 = 6,66 (dibulatkan 7)

Tabel 4.5. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Post-Test siswa kelas Eksperimen

2 2

i i i Sumber : Hasil Perhitungan, 2012

Berdasarkan rumus mencari nilai rata-rata ( x ) dan standar deviasi dari distribusi

frekuensi di atas, maka diperoleh nilai rata-rata sebagai berikut :

x1 f (x i x)

n 1

1946 28 69,5 Dan standar deviasinya adalah :

f (x - x)2

s 2 i 1 n -1

Page 62: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

1

28 -1

3255 27

s 2 120,55

s1 120,55 s1 10,97 Selanjutnya ditentukan interval untuk menghitung luas dibawah kurva normal bagi

tiap-tiap kelas interval. Batas kelas kesatu dibatasi oleh 49,5 dan

56,5 dengan :

Z score x i - x

S

Tabel 4.6. Daftar Distribusi frekuensi untuk uji normalitas dari nilai post-test siswa eksperimen.

Nilai Post-

Test

Batas Kelas x

Z

Daftar F

Luas Daerah

Ei

Oi

49,5 - 1,82 0,4656

50 – 56 56,5 - 1,19 0,3810 0,0826 2,3128 3

56 – 63 63,5 - 0,55 0,2088 0,1742 4,8776 6

64 – 70 70,5 0,09 0,0359 0,1729 4,8412 8

71 – 77 77,5 0,73 0,2673 0,2314 6,4792 4

78 – 84 84,5 1,37 0,4147 0,1474 4,1272 3

85 – 91 91,5 2,00 0,4772 0,0598 1,6744 4

Sumber : Hasil Perhitungan, 2012

Page 63: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

K

2

Dari data di atas dapat diperoleh :

2 Oi E i

i1 E i

Bila diuraikan lebih lanjut, maka diperoleh : 2 2 2 2 2

2 (3 2,3128)

(6 4,8776)

(6 4,7608)

(8 4,8412)

(4 6,4792)

2,3128 (4 4,1272)2

4,1272

4,8776 (4 1,6744)2

1,6744

4,7608 4,8412 6,4792

2 2 2 2 2 2

2 (0,6872) (1,1224)

(1,2392) (3,1588)

(2,4792) (1,1272)

2,3128 4,8776 4,7608 4,8412 6,4792 4,1272

(2,3256)2

1,6744

2 (0,472224384)

(1,25978176)

(1,53561664)

(9,97801744)

(6,14643264)

2,3128 4,8776 4,7608 4,8412 6,4792

(1,27057984)

(5,40841536) 4,1272 1,67442

2 0,20 1,12 0,32 2,06 0,95 3,07 3,23 2 10,95 Dengan taraf signifikan α = 0,05 dan banyak kelas K = 6 derajat kebebasan (dk) untuk distribusi chi kuadrat besarnya adalah dk = K-2 = 6-2 = 4 Dari tabel 4.6 diperoleh 2

0,95 (4) 9,49 kreiteria pengujian adalah tolak Ho

apabila χ 2

hitung > χ 2 tabel , dengan α sebagai taraf nyata untuk pengujian dalam hal

ini Ha diterima. Ini menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi

berdistribusi normal.

Page 64: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Nilai test fi x i fi x i x i x x x f x x 50 – 55 8 52,5 420 - 11,31 127,9161 1023,33

56 – 61 6 58,5 351 - 5,31 28,1961 169,18

b. Untuk data distribusi frekuensi untuk kelas kontrol diperoleh sebagai berikut: - Rentang : Data terbesar dikurangi data terkecil R = 85 – 50 = 35 - Banyak kelas intervasl (K) dengan n = 26 K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 26 = 1 + 3,3 (1,41) = 5,71 (dibulatkan 6) - Lebar kelas interval (P) adalah :

P R K

35

6 = 5,83 (dibulatkan 6) Panjang kelas interval

adalah 6

Tabel 4.7. Daftar distribusi frekuensi dari nilai post-test kelas kontrol 2 2 i i i

Page 65: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

2

62 – 67 2 64,5 129 0,69 0,4761 0,95

68 – 73 5 70,5 352,5 6,69 44,7561 223,78

74 – 79 1 76,5 76,5 12,69 161,0361 161,0361

80 – 85 4 82,5 330 18,69 349,3161 1397,26

Jumlah 26 1659 2975,5361

Sumber : Hasil perhitungan 2012

Berdasarkan rumus mencari nilai rata-rata x dan standar deviasi dari distribusi

frekuensi di atas, maka diperoleh nilai rata-rata sebagai berikut :

x fi x i fi

1659

26 63,81 Dan standar deviasinya adalah :

f (x - x) 2

s 2 i 2 n - 1

2,9755361 26 -1

2,9755361 25

s 2 119,02

s 2 119,02 s2 10,92 Jadi, nilai rata-rata adalah 63,81 dan standar deviasinya adalah 10,92.

Page 66: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

K

Selanjutnya ditentukan interval untuk menghitung luas bawah kurva normal bagi

tiap-tiap kelas interval, batas kelas kesatu dibatasi oleh 49,5 dan

55,5 dengan:

Zscore x i x

s

Tabel 4.8. Daftar Distribusi frekuensi untuk uji Normalitas nilai Pos Test kelas kontrol

Nilai Post-

Test

Batas Kelas x

Z

Daftar F

Luas Daerah

Ei

Oi

49,5 - 1,31 0,4049

50 – 55 55,5 - 0,76 0,2764 0,1285 3,341 8

56 – 61 61,5 - 0,21 0,0832 0,1932 5,0232 6

62 – 67 67,5 0,34 0,1331 0,2163 1,2974 2

68 – 73 73,5 0,88 0,3106 0,1775 4,615 5

74 – 79 79,5 1,44 0,4251 0,1145 2,977 1

80 – 85 85,5 1,97 0,4756 0,0505 1,313 4

Sumber : Hasil Perhitungan, 2012 Dari data di atas dapat diperoleh :

2 Oi E i i1 E i

Bila diuraikan lebih lanjut, maka diperoleh : 2 2 2 2 2

2 (8 3,341) (6 5,0232)

(2 1,2977) (5 4,615)

(1 2,977)

3,341 5,0232 1,2977 4,615 2,977

(4 1,313) 2

1,313

Page 67: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

1

2

2

(4,659) 2

3,341 (0,9768) 2

5,0232 (0,7023)2

1,2977 (0,385)2

4,615 (1,977)2

2,977 (2,687) 2

1,313

2 (21,706281) (0,95413824)

(0,49322529) (0,148225)

(3,908529)

3,341 5,0232 1,2977 4,615 2,977

(7,219969) 1,313

2 6,49 0,19 0,38 0,03 1,31 5,49 2 13,89 Dengan taraf signifikan α = 0,05 dan banyak kelas K = 6 derajat kebebasan (dk) untuk distribusi chi kuadrat besarnya adalah dk = K-2 = 6-2 = 4 Dari tabel 4.5 diperoleh 2

0,95 (4) 7,81kreiteria pengujian adalah tolak Ho apabila χ 2

hitung > χ 2 tabel , dengan α sebagai taraf nyata untuk pengujian dalam hal ini Ha

diterima. Ini menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.

4.2. Uji Hipotesis

Langkah selanjutnya adalah menghitung atau membandingkan kedua hasil perhitungan

tersebut, dari perhitungan sebelumnya diperoleh mean dan standar deviasi pada masing-

masing kelompok yaitu : x1 69,5 s 2 120,55 x 2 63,81 s 2 119,02 Selanjutnya nilai s dapat dicari :

Page 68: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

(n 1)s 2 (n 1)s 2 s 2 1 2

n1 n 2 2

s 2 (28 1)120,56 (26 1)119,02 28 26 2

s 2 (27)20,56 (25)19,02 54 2

s 2 3255,12 2975,5 52

s 2 6230,62 52 s 2 119,819 s 2 10,946 Untuk nilai s = 10,946 maka diperoleh :

t x1 x2

s 1 n1

1 n2

t 69,5 63,81

10,946 1 1 28 26

t 5,69

10,946 1 1 364

t 5,69

364

10,946 27 364

t 5,69 10,946 0,074

Page 69: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

t 5,69 10,946(0,272)

t 5,69 2,977 t 1,91

Pada taraf signifikan =0,05 dan derajat kebebasan (dk) = (n = n2–2) = 52 dengan

peluang (1-).

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : - Tolak Ho thit ttab

- Terima Ho apabila thit < ttab

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh thit = 1,91 dan ttab dengan taraf signifikan

=0,05 dan dk = 52, dengan cara interpolasi t0,95 (52) = 1,67 sehingga diperoleh thit > ttab.

Hal ini berarti tolak Ho dan terima Ha pada taraf signifikan =

0,05. Dengan demikian data menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran learning cycle lebih baik dari siswa yang tidak

diajarkan melalui model pembelajaran learning cycle.

4.3. Pembahasan Seperti yang dikemukakan ada bab I bahwa penelitian ini bermaksud untuk mengetahui

pengaruh model pembelajaran siswa dalam menguasai materi cahaya pada kelas VIII SMP

Negeri 13 Banda Aceh. Setelah melakukan pengolahan data ternyata sampel yang diambil

dalam penelitian ini adalah sampel yang homogen. Artinya bahwa sampel-sampel yang

berasal dari populasi yang sama dan dapat mewakili populasinya. Untuk data nilai tes

setelah melakukan pengujian normalitas

Page 70: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

sebaran data, ternyata data menyebar secara normal untuk pengujian hipotesis dapat

dilakukan dengan menggunakan uji-t.

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data menunjukkan bahwa tingkat kemampuan

siswa menguasai konsep cahaya telah mencapai tahap keberhasilan. Namun walaupun

demikian prestasi belajar lebih baik, tetapi setiap model pembelajaran mempunyai

kekurangan dan kelebihan. Materi fisika yang sukar, yang memerlukan pemahaman

konsep secara luas, akurat efisien dan cepat dalam pemecahan masalah fisika seperti

materi cahaya yang mengefektifkan waktu dan memberi pemahaman konsep kepada

siswa cocok menerapkan model pembelajaran learning cycle (siklus belajar).

Oleh karena itu seorang guru harus bisa memilih dan menggunakan metode pembelajaran

dan teknik pembelajaran sesuai dengan materi yang diajarkan. Pemilihan metode dan

teknik pembelajaran tidak begitu saja ditentukan oleh selera guru, tetapi memilih metode

tersebut tergantung juga pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, kemampuan

siswa, pengetahuan awal serta umur siswa.

Siklus Belajar (Learning Cycle) adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada

pembelajar (student centered). Learning Cycle merupakan rangkaian tahap-tahap

kegiatan (fasse) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga pembelajar dapat

menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan

berperanan aktif. Learning Cycle pada mulanya terdiri dari fase-fase eksplorasi

(exploration), pengenalan konsep (concept introduction), dan aplikasi konsep (concept

application) .

Page 71: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan dan mengacu

pada tujuan penelitian maka dapat di simpulkan bahwa ada peningkatan pemahaman

siswa terhadap konsep cahaya dengan menerapkan metode learning cycle. Hal ini

terbukti dari hasil penelitian hipotesis pada kedua kelas. Setelah di lakukan pengujian

pada kedua kelas tersebut dan berdasarkan table distribusi student ternyata di dapat

bahwa thitung > ttabel. Kelas eksperimen sebagai kelas yang di tetapkannya metode learning

cycle di peroleh hasil pembelajaran lebih baik dan kelas kontrol sebagai kelas yang tidak

di terapkannya metode learning cycle.

5.2 Saran Bedasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis mengemukakan saran yaitru:

1. Di harapkan kepada guru fisika pada umumnya dan guru SMPN 13 Banda Aceh

pada khususnya, agar dapat menggunakan metode learning cycle dalam proses belajar

mengajar dalam (PBM) di kelas karena dari hasil penelitian terbukti bahwa metode

learning cycle dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Agar para siswa dapat melakukan penerapan metode learning cycle dan kegiatan

belajarnya dengan baik dan bersungguh-sungguh, karena belajar sendiri seperti yang telah

di atur oleh metode learning cycle dapat memberikan manfaat yang lebih baik bila di

bandingkan dengan belajar hanya menerima dari guru saja.

3. Kepada dinas/kepsek di harapkan dapat memberikan pelatihan kepada guru agar para

guru dan siswa khususnya lebih memahami metode pembelajaran learning cycle serta

kooperatif serta mempunyai pedoman yang lebih baik dalam kegiatan mengajar.

Page 72: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

DAFTAR PUSTAKA

Arends: R. T (1997). Strategi-Strategi Belajar. Terjemahan Oleh Muhammad Nur. Surabaya: University Press. Abraham, M.R. Renner J.W.. 1986.The Sequence of Learning Cycle Activity in High School Chemistry. J. of Research in Science Teaching. Vol 23 (2). Budiasih, E.Widarti, H.R. (2004). Penerapan Pendekatan Daur Belajar (Learning Cycle) dalam Pembelajaran Matakuliah Praktikum Kimia Analisis Instrumen. Jurnal Pendidikan dan pembelajaran Vol 10 (1). Dasna, I.Wayan. (2005). Kajian Implementasi Model Siklus Belajar (Learning Cycle) dalam Pembelajaran Kimia. Makalah Seminar Nasional MIPA dan Pembelajarannya. FMIPA UM – Dirjen Dikti Depdiknas. 5 September 2005. Evendi, (1997). Pengembangan Perangkat Fisika SLTP Pokok Bahasan Cahaya Berorientasi Pada Pembelajaran Langsung. Program Study Pendidikan Sains: University Negeri Surabaya. Holiwani, Betty. (2001) Penerapan Strategi Belajar PQ4R Pada Pembelajaran Kimia Dasar 1. Riau: University Riau Kanginan, Marthen. (2004). Fisika SMP, Jakarta: Erlangga. Mudyaharjo, Redha. (2006). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Margono. (1996). Metodelogi Penelitian Pendidikan. Semarang: Rineka Cipta. Ngadi,

Katu. 1995. Belajar Dengan Pembelajaran Depdikbud: Jakarta

Rosmaya. (2001). Peningkatan Prestasi Belajar IPA Fisika siswa SLTP Pokok Bahasan Cahaya Dengan Penerapan Pembelajaran Beriorentasi Pada Model Strategi Belajar. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala. Sanjaya, Wina, (2009). Kurikulum dan Pembelajaran Teori dan Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta, Kencana Prenada media Group, cet ke-2. Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Page 73: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP

Sudjana, Nana. (1982). Metode Statistika. Bandung: Tarsito Surya Brata. (1972). Petunjuk Praktis Belajar Fisika. Jakarata: Rhineka Cipta Surya Brata. (1989). Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rhineka Cipta

Panen (2000). Penggunaan Alat Bantu Dalam Proses Pembelajaran Fisika. Jakarta. Rhineka Cipta Winkel. (1999). Memahami Pelajaran Fisika. Jakarta: Depdiknas Wordmarth. (2001). Penelitian Survey. Jakarta: Rhineka Cipta

Page 74: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP
Page 75: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP
Page 76: PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS …fisika.fkip.serambimekkah.ac.id/wp-content/uploads/2015/...LAPORAN PENELITIAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR ( LEARNING CYCLE) TERHADAP