pengaruh media blog terhadap keterampilan menulis …
TRANSCRIPT
PENGARUH MEDIA BLOG TERHADAP
KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI
Skripsi
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
Nama : Nur Indawati
NIM : 2014840023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2018
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Skripsi, Agustus 2018
Nur Indawati (2014840023)
PENGARUH MEDIA BLOG TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI
LXXII + 75 hal, 18 tabel, 2 grafik, 25 lampiran
ABSTRAK
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh sulitnya peserta didik menentukkan struktur teks negosiasi, serta belum digunakannya media blog dalam pembelajaran menulis teks negosiasi. Dengan demikian, penulis menerapkan media blog dalam pembelajaran menulis teks negosiasi. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media blog terhadap keterampilan menulis teks negosiasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen murni (true eksperiment). Pengumpulan data menggunakan uji validitas konstruk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh media blog terhadap keterampilan menulis teks negosiasi. Hal itu terbukti dari hasil perhitungan uji t sebesar 7.455 lebih besar dari ttabel sebesar 2.000. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media blog berpengaruh terhadap keterampilan menulis teks negosiasi pada peserta didik kelas X SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan.
Kata kunci : Media blog, keterampilan menulis, teks negosiasi
Daftar Pustaka: 24 (2008-2017)
ii
UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH JAKARTA FACULTY OF EDUCATIONAL SCIENCES INDONESIA LANGUAGE AND LITERATURE EDUCATION STUDY PROGRAM
Thesis, August 2018
Nur Indawati (2014840023)
THE INFLUENCE OF THE MEDIA BLOG WRITING SKILL AGAINST THE
NEGOTIATING TEXT
LXXII + 75 pages, 18 tables, 2 graphs, 25 attachments
ABSTRACT
This thesis writing effected by difficult learner rate structure of the negotiating text, and yet the use of media in learning blog wrote a negotiating text. Thus, the author thought to apply learning in a media blog writing text negotiations. As for the purpose of this research is to know the influence of the media blog writing skills against the negotiating text. This research uses a quantitative research method with the method of pure experimentation (true experiment). Data collection using test validity of invalid constructs. The results showed that there is the influence of the media blog writing skills against the negotiating text. It is evident from the results of the calculation of t-test of 7,455 greater than ttabel of 2,000. Thus, it can be concluded that the use of the media to blog writing skills negotiating text on the students of class X SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan.
Keyword : Media blog, writing skill, negotiating text
References: 24 (2008-2017)
iii
iv
v
vi
vii
viii
PERSEMBAHAN
ix
MOTTO
“
x
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, penulis panjatkan ke- hadirat Allah SWT
atas segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta
kepada umatnya yang selalu melaksanakan ajarannya.
Skripsi ini sengaja penulis ajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jakarta. Dalam penulisan proposal skripsi ini tentu banyak kekurangan
dan kelemahan, untuk itu penulis ingin menyampaikan permohonan kritik dan saran dalam
rangka penyempurnaan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat
terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan yang baik ini,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Dr. Iswan M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
2. Ibu Khaerunnisa, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah
memberikan dorongan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini
dengan tepat waktu.
3. Ibu Aida Sumardi, M.Pd., selaku pembimbing skripsi yang telah mengarahkan dan
meluruskan jalan pikiran penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Ratna Dewi Kartikasari, M.Pd., sebagai penasihat akademik yang selalu
memberikan semangat serta dukungan kepada penulis untuk terus belajar.
5. Ibu Ratna Dewi Kartikasari, M. Pd., sebagai dosen penguji satu dan Bapak Ahmad
Fadly, M.Hum., sebagai dosen penguji dua yang telah memberikan masukan untuk
perbaikan skripsi.
xi
6. Bapak Rahmad Kartolo, SE. M.Si., kepala sekolah SMK Muhammadiyah 3
Tangerang Selatan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di
sekolah ini.
7. Bapak M. Fajar Hadi, S.Pd., guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMK
Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan yang telah mengizinkan dan membantu
penulis dalam menjalankan penelitian.
8. Ayahanda Madinah dan Ibunda Tasniah, orangtua yang tiada hentinya memberikan
do’a, serta dukungan moril dan materil kepada penulis dalam melanjutkan studi di
Universitas Muhammadiyah Jakarta.
9. Kedua saudari saya, Marlina dan Desna Safitri yang telah banyak memberikan
dukungan agar dapat menyelesaikan studi tepat waktu.
10. Teman-temanku serta semua semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu yang telah memberi bantuan, dukungan serta semangat kepada penulis
dalam rangka penyelesaian studi dan penyusunan skripsi ini.
Akhirnya dengan segala ketulusan hati yang bersih dan ikhlas, penulis berdoa semoga
segala amal baik yang telah mereka berikan mendapat pahala yang berlipat ganda dari
Allah SWT. Aamiin.
Tangerang, Juli 2018
Penulis
Nur Indawati
xii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................. v
LEMBAR PAKTA INTEGRITAS ..................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI .......................................... vii
PERSEMBAHAN .......................................................................... viii
MOTTO............................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ...................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................ xv
DAFTAR BAGAN .......................................................................... xvi
DAFTAR GRAFIK ......................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................... 6
C. Batasan Masalah ........................................................ 6
D. Rumusan Masalah ...................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ........................................................ 7
F. Manfaat Penelitian ...................................................... 8
G. Sistematika Penulisan .................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................. 11
A. Kajian Teori ................................................................. 11
1. Hakikat Keterampilan Menulis ................................... 11
a. Pengertian Keterampilan Menulis .......................... 11
b. Faktor Keterampilan Menulis ............................... 13
2. Hakikat Teks Negosiasi ............................................. 14
xiii
a. Pengertian Teks Negosiasi .................................... 14
b. Karakteristik Teks Negosiasi .............................. 15
c. Struktur Teks Negosiasi ...................................... 16
d. Kaidah Teks Negosiasi ....................................... 17
3. Hakikat Pengertian Media Blog ............................... 20
a. Pengertian Media Blog ....................................... 20
b. Bagian-Bagian Blog ............................................ 29
c. Pemanfaatan Blog ................................................. 31
B. Kerangka Berpikir ..................................................... 34
C. Hipotesis Penelitian .................................................. 35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................... 36
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................... 36
1. Tempat Penelitian ................................................ 36
2. Waktu Penelitian ................................................... 36
B. Metode Penelitian ...................................................... 37
C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ............... 39
D. Populasi dan Sampel ................................................. 40
E. Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian ............................. 43
F. Uji Prasyarat .............................................................. 47
G. Teknik Analisis Data .................................................. 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 54
A. Deskripsi Data ............................................................ 54
1. Deskripsi Data Sekolah ............................................. 54
a. Identitas Sekolah .................................................. 54
b. Jumlah Peserta Didik ............................................ 55
B. Hasil Analisis Data ...................................................... 64
1. Uji Prasyarat Analisis Data ...................................... 64
2. Teknik Analisis Data ................................................ 66
C. Interpretasi Data ......................................................... 71
xiv
BAB V PENUTUP ...................................................................... 74
A. Kesimpulan .................................................................. 74
B. Saran ........................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 76
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Waktu Penelitian ................................................................... 36
Tabel 3.2 Metode Penelitian ................................................................. 38
Tabel 3.3 Pengambilan Sampel ............................................................ 40
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitan ................................................ 41
Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Sikap ......................................................... 42
Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Pengetahuan ............................................ 42
Tabel 3.8 Rubrik Penilaian Menulis ..................................................... 43
Tabel 4.1 Daftar Nilai Posttest Kelas Eksperimen ............................... 52
Tabel 4.2 Daftar Nilai Posttes Kelas Kontrol ....................................... 54
Tabel 4.3 Distribusi Statistik Nilai Kelas Eksperimen ........................... 55
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Nilai Kelas Eksperimen ........................ 56
Tabel 4.5 Distribusi Statistik Nilai Kelas Kontrol ................................... 57
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Kelas Kontrol ................................ 59
Tabel 4.7 Reliabilitas Kelas Eksperimen .............................................. 61
Tabel 4.8 Reliabilitas Kelas Kontrol ...................................................... 62
Tabel 4.9 Normalitas Data .................................................................... 63
Tabel 4.10 Homogenitas Data .............................................................. 64
Tabel 4.11 Hipotesis ............................................................................. 65
xvi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.2 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen ................................ 61
Grafik 1.1 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol ....................................... 63
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Profil Sekolah
Lampiran 2 Dokumentasi Hasil Penelitian
Lampiran 3 RPP Kelas Eksperimen
Lampiran 4 RPP Kelas Kontrol
Lampiran 5 Silabus
Lamipran 6 Media Blog
Lampiran 7 Lembar Soal Kelas Eksperimen
Lampiran 8 Lembar Soal Kelas Kontrol
Lampiran 9 Lembar Keterangan Validasi
Lampiran 10 Lembar Hasil Peserta Didik Kelas Eksperimen
Lampiran 11 Lembar Hasil Peserta Didik Kelas Kontrol
Lampiran 12 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 13 Surat Permohonan Penelitian
Lampiran 14 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 15 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen
Lampiran 16 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol
Lampiran 17 Uji Normalitas Kelas Eksperimen
Lampiran 18 Uji Normalitas Kelas Kontrol
Lampiran 19 Uji Homogenitas
Lampiran 20 Uji Hipotesis
Lampiran 21 Kartu Bimbingan Skripsi
xviii
Lampiran 22 Kartu Menyaksikan Sidang
Lampiran 23 Kartu Bimbingan Revisi
Lampiran 24 Daftar Cek Sumber Daftar Pustaka
Lampiran 25 Riwayat Hidup Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang wajib ada pada
satuan pendidikan dari SD, SMP, SMA dan sederajat. Pada pembelajaran bahasa
Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak,
keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis.
Keempat keterampilan berbahasa ini, keterampilan menulis merupakan salah satu
keterampilan yang harus dikuasai oleh peserta didik. Sebelum sampai pada tahap
keterampilan menulis, peserta didik harus sudah mampu menguasai tiga keterampilan
berbahasa sebelumnya.
Sehingga peserta didik dapat dengan mudah mempelajari keterampilan menulis.
Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan
untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Menulis merupakan suatu kegitan yang produktif dan ekspresif.
Dengan menulis seseorang dapat menuangkan ide serta gagasan dalam bentuk
sebuah karangan secara leluasa, sehingga tidak membatasi cara berpikir peserta didik
dalam membuat karangan yang bersifat informatif. Pada kegiatan menulis peserta didik
harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata.
Jika maksud serta tujuan dapat tersampaikan dengan baik oleh orang-orang
yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas. Kejelasan itu
bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian kata-kata, dan struktur kalimat.
2
Keterampilan menulis tidak hadir begitu saja secara otomatis, tetapi harus melalui
latihan dan praktik yang banyak serta teratur.
Manihuruk dalam Setiati (2012: 2) menyatakan bahwa kemampuan menulis itu
buka lahir karena bakat, tetapi karena penciptaan. Manusia diberikan kemampuan oleh
Allah SWT untuk mengembangkan dirinya, menggali kelebihan, dan menemukan
potensi yang terdapat dalam dirinya. Semua itu dapat terlaksana melalui pembelajaran
dan latihan.
Dalam QS. Al Alaq Ayat 1-5 yang berbunyi:
سما رب اك الذاي خلق ) نسان مان علق )1اق رأ با ( الذاي علم 3( اق رأ وربك الكرم )2( خلق الالقل نسان ما ل 4ما )با (5ي علم )( علم الا
Artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari 'Alaq, Bacalah, dan Tuhanmulah yang paling Pemurah, Yang mengajar manusia dengan pena, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya.”
Ayat tersebut menjelaskan tentang perintah Allah SWT kepada hamba-Nya untuk
belajar menulis dengan qalam (pena). Di samping lidah untuk membaca, Allah SWT
pun mentakdirkan pula bahwa dengan pena, ilmu pengetahuan dapat dicatat. Pena
adalah beku dan kaku, tidak hidup. Namun, apa yang dituliskan oleh pena itu adalah
berbagai hal yang dapat dipahamkan oleh manusia sebagai ilmu pengetahuan.
Dengan demikian, apa yang belum diketahui oleh manusia dapat diketahui dengan
cara belajar. Salah satunya dengan cara belajar menulis, menulis menjadi suatu
kegiatan yang sangat dianjurkan untuk dipelajari guna memperoleh pengetahuan.
3
Untuk itu, keterampilan menulis sangat dibutuhkan oleh peserta didik dalam proses
belajar.
Keterampilan menulis juga merupakan salah satu aspek yang dituntut ada dalam
kurikulum, baik dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) maupun Kurikulum
2013 (K13) yang sedang diberlakukan oleh Pemerintah belum lama ini. Pada
pembelajarannya terdapat berbagai macam materi tentang menulis teks dalam
pelajaran bahasa Indonesia, dari menulis teks deskripsi, narasi, eksplanasi, eksposisi,
teks hasil observasi, teks hasil laporan, dan lain sebagainya.
Berbagai jenis teks tersebut peneliti memilih teks negosiasi sebagai bahan yang
akan diteliti. Teks negosiasi adalah teks yang membahas suatu isu tertentu dengan
disertai sejumlah argumen dari dua pihak atau lebih dengan tujuan untuk
mengompromikan atau menyepakati kepentingan-kepentingan yang berbeda. Adapun
contoh teks negosiasi sebagai berikut.
Pengajuan Cuti Kerja
Sansan : "Maaf, Bu. Bisa meminta waktu sebentar?" Bu Lita : "Ada apa ya, san?" Sansan : "Saya ingin mengajukan cuti kerja" Bu Lita : "O, ya. Pasti karena kehamilanmu itu kan?' Sansan : “Betul, Bu." Bu Lita : “Sudah berapa bulan kandungannya?" Sansan : “Sudah delapan bulan, Bu.” Bu Lita : “Kan masih sebulan lagi. Nanti saya kalau sudah dekat waktunya lahir.” Sansan : “Sudah terasa berat, Bu. Lagi pula untuk jaga-jaga, khawatir waktunya di
luar dugaan.”
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di sekolah, menurut guru bahasa
Indonesia kelas X di SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan, menulis teks
negosiasi merupakan salah satu pembelajaran menulis yang cukup sulit terutama untuk
4
menentukan struktur teks negosiasi dan keterbatasan perbendaharaan kosakata yang
diakibatkan dari kurang bervariasinya teks negosiasi yang terdapat di buku
pembelajaran.
Terlihat dari hasil tes analisis teks negosiasi peserta didik yang menyebutkan
struktur teks negosiasi tetapi belum mampu menuliskan keseluruhan dari struktur teks
yang terdiri dari empat unsur yaitu pengenalan, pengajuan, penawaran, dan
kesepakatan. Sedangkan pada percakapan peserta didik hanya menuliskan sebanyak 3
dialog.
Hal tersebut menandakan bahwa peserta didik memang masih kesulitan
menentukan struktur teks negosiasi. Pada proses pembelajaran pendidik telah
memberikan metode dan media untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
Namun, pada kenyataaannya semua itu kurang membantu peserta didik dalam
memahami pembelajaran.
Oleh sebab itu, peneliti menggunakan media internet untuk mempermudah peserta
didik dalam memahami teks negosiasi. Media internet disebut juga sebagai model
pembelajaran e-learning. Pada media internet terdapat berbagai macam media online
yang berguna dalam proses pembelajaran. Salah satunya adalah media blog, blog yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis blog pendidikan.
Blog pendidikan merupakan sebuah web milik pribadi yang berisikan informasi
berupa materi pembelajaran yang ditulis oleh pelajar, guru, atau pekerja di bidang
pendidikan. Penggunaannya yang mudah dengan membuka gawai maupun laptop lalu
mencari alamat blog yang dituju dan dapat dengan mudah diakses oleh peserta didik.
5
Untuk itu, peneliti mengajukan media blog menjadi salah satu solusi alternatif
untuk mengembangkan terampilan menulis teks negosiasi peserta didik. Dengan
membaca berbagai blog yang berisikan teks negosiasi, peserta didik diharapkan tidak
lagi bingung membedakan struktur teks negosiasi jika terdapat perbedan tema.
Pada akhirnya peserta didik tidak hanya mendapatkan informasi baru tetapi
mereka juga dapat ikut serta menyumbangkan ilmu berupa teks negosiasi baru yang
mereka buat sendiri ke dalam media blog yang sebelumnya dijadikan media untuk
memperoleh informasi.
Secara perlahan media tersebut dapat dijadikan sarana untuk memotivasi peserta
didik dan dapat dijadikan sebagai wadah untuk hasil tulisan mereka agar tidak hanya
disimpan dan hilang begitu saja. Dengan cara tersebut, lambat-laun tulisan peserta
didik dapat berkembang menjadi lebih baik.
Ketika peserta didik telah menggunggah tulisan ke dalam media blog, peserta
didik akan mendapat kritikan dari pembaca. Hal ini berguna agar tulisan yang telah
mereka unggah dapat diperbaiki lagi jika terdapat kesalahan dan dapat diapresiasi oleh
pembaca jika bagus. Sehingga akan menjadi sebuah tulisan yang lebih berkualitas.
Dengan demikian, media blog berpotensi menjadi media yang dapat digunakan
dalam pembelajaran menulis teks negosiasi. Jika digunakan dengan tepat dan sesuai
dengan kebutuhan penggunanya. Terlebih jika digunakan di lingkungan sekolah yang
butuh diawasi oleh pihak sekolah terutama guru yang mengajar di kelas.
Meski media blog dapat mengatasi masalah pembelajaran sebagaimana yang
sudah dipaparkan di atas, sama seperti semua jenis media pembelajaran lainnya media
blog juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Maka berdasarkan uraian di atas,
6
dalam skripsi ini peneliti memilih judul “Pengaruh Media Blog terhadap Keterampilan
Menulis Teks Negosiasi” untuk dijadikan sebagai bahan penelitian.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, masalah yang dapat diidentifikasi
adalah sebagai berikut.
1. Menulis teks negosiasi merupakan pembelajaran menulis yang cukup sulit bagi
peserta didik kelas X SMK Muhammadiya 3 Tangerang Selatan.
2. Pembelajaran menulis teks negosiasi kelas X Muhammadiyah 3 Tangerang
Selatan hanya menggunakan media konvensional.
C. Pembatasan Masalah
Berdasakan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan yang berhubungan
dengan topik penelitian perlu adanya pembatasan masalah agar masalah yang diteliti
menjadi terfokus. Untuk masalah dalam penelitian berfokus pada Keterampilan Menulis
Teks Negosiasi Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu;
1. Apakah ada pengaruh penggunaan media blog terhadap keterampilan menulis
teks negosiasi pada peserta didik kelas X di SMK Muhammadiyah 3 Tangerang
Selatan ?
7
2. Apakah ada peningkatan hasil belajar dengan menggunakan media blog pada
keterampilan menulis teks negosiasi di SMK Muhammadiyah 3 Tangerang
Selatan ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan adalah tersebut sebagai berikut.
1. Tujuan Umum
a. Untuk mengetahui manfaat dan kegunaan media blog sebagai pengembangan
media pembelajaran pada keterampilan menulis teks negosiasi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui adanya pengaruh media blog terhadap keterampilan menulis teks
negosiasi siswa kelas X SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan.
b. Mengetahui penerapan media blog pada pembelajaran menulis teks negosiasi
kelas X SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun
secara praktis.
1. Manfaat Teoretis
Peneliian ini diharapkan dapat memberi konstribusi dan referensi mengenai
pemanfaatan media blog sebagai media alternatif bagi peserta didik untuk
8
memperoleh informasi serta sebagai sarana untuk menyumbangkan ilmu
pengetahuan khususnya dalam keterampilan menulis teks negosiasi.
2. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Bagi siswa
Untuk memotivasi siswa dalam proses pembalajaran.
b. Bagi guru bahasa indonesia
1) Memberikan masukan kepada para guru di sekolah menengah
kejuruan/atas tentang pengaruh penggunaan media blog pada
keterampilan menulis, khususnya menulis teks negosiasi.
2) Mendorong guru dalam menciptakan media ajar yang menarik dan tidak
membosankan.
3) Memotivasi guru agar dapat mengembangkan media pembelajaran serta
keterampilan yang dimilikinya untuk diterapkan dalam pembelajaran
menulis teks negosiasi.
c. Bagi sekolah
1) Hasil penelitian diharapkan dapat memberi informasi yang positif kepada
lembaga pendidikan, khususnya sekolah menengah kejuruan/atas tentang
pentingnya pembelajaran menulis teks negosiasi.
2) Meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada mata pelajaran bahasa
Indonesia.
9
d. Bagi peneliti selanjutnya
1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan kajian ulang
sehingga terdorong untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
keterampilan menulis teks negosiasi.
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, permasalahan, pembatasan masalah, tujuan,
manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi teori-teori yang berkaitan dengan judul skripsi, kerangka berpikir, dan
hipotesis penelitian.
3. Bab III Metodologi Penelitian
Pada bab ini menguraikan tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, variabel
dan definisi operasional variabel, populasi, sampel, pengukuran dan pengamatan
variabel penelitian, teknik pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data.
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasaan
Bab ini berisi deskripsi data, hasil analisis data, dan interpretasi data hasil
penelitian.
5. Bab V Kesimpulan
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam tinjauan pustaka akan dipaparkan teori-teori yang berhubungan dengan
penelitian dan konsep dalam melakukan penelitian berdasarkan teori serta definisi
operasional penelitian.
A. Kajian Teori
Sebagai landasan dalam penelitian ini akan dipaparkan teori-teori yang
berhubungan dengan hakikat keterampilan menulis, hakikat teks negosiasi, dan
hakikat media blog. Teori-teori tersebut akan menjadi landasan dalam penelitian ini.
1. Hakikat Keterampilan Menulis
a. Pengertian Keterampilan Menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan
(informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis
sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan beberapa unsur, yaitu:
penulis sebagai penyampaian pesan, isi tulisan, saluran atau media, dan
pembaca. Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan
dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya memberitahu, menyakinkan,
atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah
karangan atau tulisan.
11
Menulis juga dapat dikatakan sebagai kegiatan merangkai huruf menjadi
kata atau kalimat untuk disampaikan kepada orang lain, sehingga orang lain
dapat memahaminya. Menurut Suparno, dkk (2007: 1.3) menulis merupakan
suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa
tulis sebagai alat medianya.
Selanjutnya, Tarigan (2008: 22) menyatakan bahwa menulis ialah
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menghasilkan
suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat
membaca lambang-lambang grafik tersebut.
Sejalan dengan pendapat di atas, Mawoto dalam Dalman (2016: 4)
menyatakan bahwa menulis adalah mengungkapkan ide atau gagasannya
dalam bentuk karangan secara leluasa. Dalam hal ini, menulis membutuhkan
skemata yang luas sehingga penulis mampu menuangkan ide, gagasan,
pendapat dengan mudah dan lancar. Skemata itu sendiri adalah pengetahuan
dan pengalaman yang dimiliki. Jadi, semakin luas skemata seseorang, semakin
mudahlah ia menulis.
Berdasarkan pendapat para pakar di atas, dapat disimpulkan bahwa
menulis adalah proses penyampaian pikiran, angan-angan, perasaan dalam
bentuk lambang, tanda maupun tulisan yang memiliki makna.
12
b. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Menulis
Menurut Graves dalam Suparno, dkk (2007: 1.4) seseorang tidak tertarik
menulis karena tidak tahu untuk apa dia menulis, merasa tidak berbakat
menulis, dan merasa tidak tahu bagaimana harus menulis. Ketidaksukaan
tersebut tidak terlepas dari pengaruh lingkungan keluarga dan masyarakat,
serta pengalaman pembelajaran menulis atau mengarang di sekolah yang
kurang memotivasi dan merangsang minat.
Masih dalam pandangan menurut Smith dalam Suparno (2007: 1.4)
menyatakan bahwa pengalaman belajar menulis yang dialami siswa di sekolah
tidak terlepas dari kondisi gurunya sendiri. Umumnya guru tidak dipersiapkan
untuk terampil menulis dan mengajarkannya.
Oleh karena itu, untuk menutupi keadaan yang sesungguhnya
muncullah berbagai mitos atau pendapat yang keliru tentang menulis dan
pembelajarannya. Diantaranya mitos yang perlu diperhatikan adalah: (a)
menulis itu mudah, (b) kemampuan menggunakan unsur mekanik tulisan
merupakan inti dari menulis, (c) menulis itu harus sekali jadi, dan (d) orang
yang tidak menyukai menulis dan tidak pernah menulis dapat mengajarkan
menulis.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menulis
terdapat beberapa mitos yang perlu diperhatikan oleh guru yang tidak
dipersiapkan terampil menulis dan mengajarkannya.
13
2. Hakikat Teks Negosiasi
a. Pengertian Teks Negosiasi
Negosiasi merupakan bentuk interaksi sosial berupa diskusi yang
bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama. Teks negosiasi tergolong ke
dalam bentuk teks diskusi (discussion) di dalamnya membahas suatu isu
tertentu dengan disertai sejumlah argumen dari dua pihak atau lebih. Negosiasi
terjadi pada kegiatan sehari-hari adalah sebagai berikut.
a) Jual beli barang jasa.
b) Penggajian karyawan.
c) Penempatan tenaga kerja,
d) Penyusunan proram-program organisasi.
e) Pembagian warisan.
f) Sengketa rumah dan tanah.
g) Pembangunan fasilitas-fasilitas umum.
h) Penentuan calon wakil rakyat dalam suatu partai politik.
Menurut Kosasih (2014: 86) negosiasi adalah suatu cara dalam
menetapkan keputusan secara bersama yang dapat disepakati oleh dua pihak
atau lebih untuk mencukupi kepuasaan pihak-pihak yang berkepentingan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) (2014: 121)
menyatakan negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang berfungsi untuk
mencari penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang mempunyai
perbedaan kepentingan.
14
Sedangkan, menurut Linda, dkk (2016: 3) negosiasi adalah proses untuk
mencapai kesepakatan dengan memperkecil perbedaan serta mengembangkan
persamaan guna meraih tujuan bersama yang saling menguntungkan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa negosiasi
adalah suatu tindakan menyelesaikan kepentingan yang terjadi pada
perorangan maupun lembaga tertentu dengan jalan diskusi dan disepakati oleh
pihak-pihak yang bersangkutan dengan persetujuan maupun ketidaksetujuan.
b. Karakteristik Teks Negosiasi
Seperti teks-teks yang lainnya, teks negosiasi juga memiliki karakteristik.
Menurut Kosasih (2014: 88) karakteristik negosiasi adalah sebagai berikut.
1. Menghasilkan kesepakatan.
2. Menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan.
3. Sarana untuk mencari penyelesaian.
4. Mengarah pada tujuan praktis.
5. Memprioritaskan kepentingan bersama.
Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa karakteristik
negosiasi adalah memperoleh kesepakatan, menghasilkan keputusan, sarana
mencari penyelesaian guna mengedepankan kepentingan bersama antara
pihak satu dengan pihak yang lainnya.
c. Struktur Teks Negosiasi
15
Struktur adalah susunan, urutan, ataupun tahapan. Dalam negosiasi
terdapat lima tahapan yang lazim dilalui dalam proses negosiasi. Menurut
Kosasih (2014: 89) kelima tahapan itu adalah sebagai berikut.
1. Negosiator 1 menyampaikan maksud bernegosiasi.
2. Negosiator 2 menyampaikan penolakan ataupun sanggahan dengan
alasan-alasan.
3. Negosiator 1 mengemukakan argumentasi ataupun fakta yang
memperkat maksudnya tersebut agar disetujui oleh negosiator 2.
4. Negosiator 2 kembali mengemukakan penolakan dengan sejumlah
argumentasi dan fakta.
5. Terjadinya kesepakatan/ketidaksepakatan.
Secara umum teks negosiasi dibentuk oleh tiga bagian, yakni
pembukaan, isi, dan penutup. Pertama, pembuka yang berisi pengenalan isu
atau sesuatu yang dianggap masalah oleh salah satu pihak. Kedua, yaitu
berupa adu tawar dari kedua pihak yang mencari penyelesaian yang saling
menguntungkan sampai diperolehnya kesepakatan atau ketidaksepakatan.
Ketiga, berisi persetujuan dan kesepakatan kedua pihak.
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa teks negosiasi
terdapat tiga bagian yaitu pembuka, isi, dan penutup. Pada pembuka berisi
sapaan, isi terdapat pengajuan berupa pernyataan, dan penutup berisi
kesepakatan berupa setuju atau tidak setuju.
16
d. Kaidah Teks Negosiasi
Kaidah bernegosiasi adalah aturan ataupun kelaziman. Dalam
bernegosiasi terdapat kaidah umum yang harus diperhatikan. Menurut Kosasih
(2014: 93) dalam kegiatan negosiasi terkandung aspek-aspek sebagai berikut.
1. Negosiasi selalu melibatkan dua pihak atau lebih, baik secara
perorangan, kelompok, perwakilan organisasi, ataupun perusahaan.
2. Negosiasi merupakan kegiatan komunikasi langsung atau komunikasi
lisan.
3. Negosiasi terjadi karena terdapat perbedaan kepentingan.
4. Negosiasi diselesaikan melalui tawar-menawar atau tukar-menukar
kepentingan.
5. Negosiasi menyangkut suatu rencana yang belum terjadi.
6. Negosiasi bermuara pada dua hal: sepakat atau tidak sepakat.
Sementara itu, dari kaidah kebahasaan teks negosiasi ditandai oleh
beberapa hal. Menurut Kosasih (2014: 93) ada empat tanda bahasa dalam teks
negosiasi adalah sebagai berikut.
1. Keberadaan kalimat berita, tanya, dan perintah hampir berimbang. Hal
tersebut terkait dengan bentuk negosiasi yang berupa percakapan
sehari-hari. Sehingga ketiga jenis kalimat tersebut mungkin muncul
secara bergantian.
2. Banyak menggunakan kalimat yang menyatakan kinginan atau harapan.
Hal itu terkait dengan fungsi negosiasi itu, yakni untuk menyampaiakan
kepentingan dan mengopromikannya dengan mitra bicara.
17
3. Banyak menggunakan kalimat bersyarat, yakni kalimat yang ditandai
dengan kata-kata jika, bila, kalau, seandainya, apabila. Ini terkait dengan
sejumlah syarat yang diajukan masing-masing pihak dalam rangkai “adu
tawar” kepentingan.
4. Banyak menggunakan konjungsi penyebaban (kausalitas). Hal ini terkait
dengan sejumlah argumen yang disampaikan masing-masing. Untuk
memperjelas alasan, mereka perlu menyampaikan sejumlah alasan yang
disertai penggunaan konjungsi penyebaban karena, sebab, oleh karena
itu, sehingga, dan akibatnya.
Berdasarkan pendapat parah ahli dapat disimpulkan bahwa aspek dalam
negosiasi adalah adanya perbedaan pendapat, diselesaikan dengan tawar-
menawar, sepakat atau tidak sepakat. Pada kaidah bahasa adanya kalimat
berita, tanya, berita, kalimat bersyarat, serta konjungsi penyebab.
3. Hakikat Media Blog
a. Pengertian Media Blog
Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Sadiman,
dkk 2006: 6). Dalam bahasa Arab, kata media atau perantara disebut dengan
kata ‘wasail” (Arsyad, 2014: 4).
Secara bahasa berarti pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan. Guru sebagai sumber pesan menuangkan pesan ke dalam simbol-
18
simbol tertentu (encoding) dan siswa sebagai penerima menafsirkan simbol-
simbol tersebut sehingga dipahami sebagai pesan pesan (decoding) (Arsyad,
2014: 11).
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar
cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memperoses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal
(Arsyad, 2014: 3).
Sementara itu menurut Gagne, dkk dalam Arsyad (2014: 4) secara implisit
menyatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri atas buku,
tape recorder, film, slide, dll.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media
merupakan seperangkat alat yang digunakan untuk membantu proses
penyampaian materi dalam suatu pembelajaran. Menurut Arsyad (2014: 6)
media pendidikan memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut.
(1) Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal
sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat
dilihat, didengar, atau diraba dengan pancaindra.
(2) Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai
software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam
perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada
peserta didik.
(3) Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
19
(4) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik
di dalam maupun di luar kelas.
(5) Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru
dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
(6) Media pendidikan dapat digunakan secara massal (misalnya: radio,
televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: film, slide, video,
OHP), atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio tape/kaset,
video recorder).
Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapa
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta
didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran secara efektif.
Menurut Arsyad (2014: 102) ada beberapa macam pengembangan
media pendidikan, yaitu sebagai berikut.
1. Media berbasis visual.
2. Media berbasis audio-visual.
3. Media berbasis komputer.
4. Multimedia berbasis komputer dan interactive video.
5. Media microsoft powerpoint.
6. Media internet.
20
Media internet disebut juga sebagai pembelajaran e-learning, e-
learning merupakan salah satu bentuk model pembelajaran yang difasilitasi dan
didukung pemanfaatan teknologi komunikasi (Hanum, 2013). Menurut Clark dan
Mager dalam Hanum (2013: 92) e-learning memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Memiliki konten yang relevan dengan tujuan pembelajaran; 2)
menggunakan motode instruksional, misalnya penyajian contoh dan latihan untuk
meningkatkan pembelajaran; 3) menggunakan elemen-elemen media seperti
kata-kata dan gambar-gambar untuk menyampaikan materi pembelajaran; 4)
memungkinkan pembelajaran langsung berpusat pada pengajar (synchronous e-
learning) atau di desain untuk pembelajaran mandiri (asynchronous e-learning; 5)
membangun pemahaman dan keterampilan yang terkait dengan tujuan
pembelajaran baik secara perseorangan atau meningkatkan kinerja
pembelajaran kelompok. Menurut Sukiman (2012: 250) ciri-ciri e-learning adalah
sebagai berikut.
1. Pembelajaran tidak tergantung pada guru.
2. Panyaknya sumber materi dan kemudahan akses.
3. Peran guru hanya sebagai mediator atau pembimbing.
4. Proses belajar tidak terkendala jarak, ruang, dan waktu.
Sejalan dengan pendapat para ahli di atas Rusman, dkk dalam
Hanum (2011: 264) menyatakan e-learning memiliki karakteristik, antara lain: a)
interactivity (interaktivitas); b) independency (kemandirian); c) accessibility
(aksebilitas); d) enrichment (pengayaan).
21
Merujuk pada ciri-ciri pembelajaran di atas, maka blog adalah sebuah
bentuk media alternatif yang bersifat e-learning dan juga student centered.
Dalam pembelajaran e-learning terdapat berbagai macam media yang dapat
digunakan sebagai media pembelajarann salah satunya adalah media blog.
Wright dalam Yang (2011: 131).
“Technically speaking, blogs often referred to a website comprising blog
posts, or content written by a blogger, which are typically organized into
categories and sorted inreverse chronological order” (Wright, 2005, p. 7).
Berdasarkan kutipan di atas secara teknis, blog sering disebut sebagai
sebuah situs web yang terdiri dari posting blog, atau konten yang ditulis oleh
seorang blogger yang disusun dalam kategori dan diurutkan dalam kronologis
terbaik pesan.
Kindarto dalam Sukiman (2012: 240) menyatakan blog atau weblog
adalah teks dokumen, gambar, objek media, dan data yang tersusun secara
hierarkis dan menurut kronologi tertentu yang dapat dilihat melalui browser
internet. Ada juga yang mengartikan blog sebagai sebuah jurnal yang disediakan
pada web yang dapat di-update setiap hari dengan suatu aplikasi yang
disediakan oleh penyedia.
Sedangkan, menurut Putra dalam Sukiman (2012: 240) blog merupakan
suatu publikasi secara periodik dan tetap mengenai pemikiran personal
seseorang dan juga link web. Sejalan dengan pendapat Putra, Soetejo (2012:
07) menyatakan blog merupakan singkatan dari web blog yaitu bentuk aplikasi
22
web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah
halaman web umum.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa blog
merupakan sebuah jurnal online yang berisikan teks dokumen yang dapat
diunggah oleh pemilik blog ke dalam laman sebagai sebuah posting. Blog
pertama kali dibuat oleh Marc Andersen pada tahun 1993.
Setahun setelahnya, pada tahun 1994 Justin Hall membuat website
pribadi yang diberi nama Justin’s Home. Kemudian berubah nama menjadi links
from underground sekarang berkembang dan dikenal sebagai blog. Jenis blog
dan topik yang terdapat di dalamnya pun bervariasi. Sukiman (2012: 241)
menyatakan bahwa jenis blog ada beberapa macam di antaranya adalah sebagai
berikut.
Pertama, blog politik. Blog politik membahas tentang dunia politik yang
isinya memuat berita-berita politik, aktivitas-aktivitas para politikus, partai
politik, maupun sekadar bahasan atau analisis tentang politik. Termasuk dalam
blog ini adalah kegiatan kampanye yang dilakukan oleh para legislatif ataupun
para pemimpin negara.
Kedua, personal blog. Personal blog biasanya disebut juga sebagai buku
harian online. Blog ini berisi tentang pengalaman keseharian seseorang, keluh
kesah yang dialaminya, gagasan-gagasannya, puisi atau syair, atau hal-hal
yang berkaitan dengan pribadi seseorang.
23
Ketiga, blog bertopik. Blog ini membahas tentang sesuatu dan berfokus
pada bahasan tertentu. Misal blog tentang software, hardware, program, dan
lain-lain. Keempat, blog kesehatan. Sesuai dengan namanya, blog ini lebih
berfokus pada berbagai masalah tentang kesehatan.
Blog ini kebanyakan berisi tentang keluhan pasien, berita kesehatan
terbaru, keterangan-keterangan tentang kesehatan, dan lain-lain. Kelima, blog
bisnis. Blog ini digunakan oleh para pegawai atau pengusaha untuk
mempromosikan bisnis mereka. Keenam, blog pengganggu (Spam).
Blog ini juga disebut sebagai Splogs (Spam Blog). Blog ini digunakan
untuk promosi bisnis affiliate. Andi (2013: 3-10) menyatakan ada 10 jenis blog
lainnya adalah sebagai berikut.
1. Blog Sastra, lebih dikenal dengan litblog (literary blog). Isinya membahas
tentang dunia sastra, mulai dari membuat puisi hingga resensi dunia sastra.
2. Blog perjalanan: fokus pada bahasan cerita perjalanan yang menceritakan
keterangan-keterangan tentang perjalanan atau travelling.
3. Blog riset: blog yang membahas tentang dunia akademis seperti riset
tentang penemuan-penemuan terbaru.
4. Blog hukum: blog yang kontennya berupa persoalan hukumatau urusan
hukum.
5. Blog media: blog yang fokus membahas berbagai macam informasi seputar
media massa, baik elektronik ataupun media cetak.
24
6. Blog agama: blog yang membahas tentang agama, umumnya tentang ilmu
agama yang membahas syariatdan cara-cara melakukan ibadah.
7. Blog pendidikan: biasanya ditulis oleh pelajar, guru, atau para pekerja di
bidang pendidikan.
8. Blog komunitas: blog yang membahas topik khusus yang digemari,
kemudian ditulis oleh komunitas tertentu.
9. Blog directory: blog yang berisi ratusan link halaman blog atau website lain.
10. Blog hobi: blog ini berfokus pada objek atau hobi tertentu.
Selanjutnya Dearstyne dalam Yang (2011: 131).
“In general, blogs can be categorized into the following content types:
1) individuals’ personal views and news; 2)
news/journalism/commentaries; 3)
advertising/marketing/promotional/customer service; 4)
business/profesional issue insight and commentaries; 5) knowledge
management applications/internal information sharing (Dearstyne,
2005).”
Berdasarkan kutipan di atas secara umum, blog dapat dikategorikan ke
dalam jenis konten sebagai berikut.
1. Pandangan pribadi dan berita.
2. Berita/jurnalis/komentar.
3. Iklan/pemasaran/promosi/layanan pelanggan.
4. Bisnis/profesional/komentar.
5. Aplikasi menegemen pengetahuan/berbagi informasi internal.
Dari beberapa mendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa blog
memiliki berbagai macam jenis konten yang dapat digunakan sesuai dengan
25
kebutuhan pengguna salah satunya sebagai media untuk memperoleh
pengetahuan dan informasi.
b. Bagian–Bagian Blog
Menurut Sukiman (2012: 243) bagian-bagian yang ada dalam sebuah blog
adalah sebagai berikut.
a) Judul Posting-an (Entry Title). Kebanyakan Blog diawali dengan tanggal
dan waktu posting-annya. Entry title selalu diikuti oleh sebuah atau dua
paragraf tentang isi dari posting-an tersebut. kadang-kadang di akhir
posting-an dicantumkan juga link-link yang membahasnya lebih lanjut.
b) Tanggal Posting-an (Date of Entry). Tanggal posting-an ini dihubungkan
atau mempunyai link yang berisi tentang semua hasil posting-an pada
tanggal yang dimaksud.
c) Permalink. Permalink merupakan singkatan dari permanent link. Permalink
ini mempunyai pada posting-an blog.
d) Syndicate This Site. Jika sebuah blog mempunyai RSS. Aggregator atau
sebuh piranti yang bisa membaca RSS, blog ini bisa menghubungkan
dengan pilihan ini. Ini artinya pemilik blog bisa menempatkan informasi
pada blog atau membacanya dengan pembaca berita RSS khusus.
e) Ikon XML, Ikon XML adalah sebuah gambar grafis dari link syndicate this
site. Ini mengacu pada file RDF atau XML sesungguhnya yang bisa
digunakan untuk sindikasi ini.
26
f) Arsip (Read Archives). Keuntungan mempunyai blog adalah blog bisa
menyimpan segala sesuatu yang pernah dimuatnya dalam arsip. Arsip ini
bisa menunjukan seberapa sering sebuah blog di-update oleh pemilik blog.
g) Kalender. Sebuah blog bisa dipastikan memasang kalender halamannya.
Fungsi kalender sudah pasti agar para pengunjungnya tidak lupa dengan
hari dan tanggal ia mengakses blog tersebut.
h) Blog Roll. Blog roll ini merupakan daftar blog yang diakses oleh pemilik
blog.
Sejalan dengan Sukiman, Wahyudi (2014: 86) memaparkan ciri-ciri blog
sebagai berikut.
1. Berisikan informasi yang bersifat kronologis, dan terbagi menjadi beberapa
kategori.
2. Terdapat arsip untuk berita atau informasi baik baru maupun lama.
3. Terdapat interaksi antara pemilik blog dan pengunjung/pembaca.
4. Interaksi berbentuk sebuah komentar.
5. Terdapat pranala (link) yang dikenal denga nama Blogroll.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa media blog
memiliki bagian-bagian untuk mendukung isi dari blog tersebut di antaranya,
kalender untuk melihat waktu sebuah tulisan diunggah, arsip untuk
memberikan informasi mengenai tulisan-tulisan terdahulu yang pernah
diunggah, adanya interaksi berupa di kolom komentar, dan adanya link untuk
mengakses alamat blog yang ingin dikunjungi.
27
c. Pemanfaatan Blog dalam Pembelajaran
Dalam menyikapi perkembangan Teknologi Informatika dan Komunikasi
(TIK), Hadari dalam Sukiman (2012: 250) menyatakan TIK dapat menyebabkan
adanya perubahan metode konvensional dalam proses belajar mengajar yang
digantikan dengan metode e-learning. Hal itu dikarenakan banyaknya media
berbasis teknologi yang berkembang pesat sejalan dengan perubahan zaman ke
era digital. Menurut Kristiyanti (2011: 41) manfaat blog bagi pebelajar adalah
sebagai berikut.
1. Meningkatkan pengetahuan
2. Berbagi sumber di antara rekan sejawat
3. Bekerja sama dengan pengajar di luar negeri
4. Kesempatan mempublikasikan informasi secara langsung
5. Mengatur komunikasi secara teratur, dan
6. Berpartisipasi dalam forum-forum lokal dan internasional.
Sedangkan menurut Andi (2013: 17) manfaat blog dalam pembelajaran
khususnya bagi guru adalah untuk mempermudah komunikasi guru. Menurut
Akbar, dkk dalam Sukiman (2012: 249) ada tiga metode yang harus diupayakan
untuk menggunakan blog sebagai media pembelajaran. Pertama, blog guru
sebagai pusat pembelajaran. Guru dapat menuliskan materi belajar, tugas,
maupun bahan diskusi di blognya.
Konten yang ada di blog bisa sekedar posting pekerjaan rumah (PR)
atau materi pelajaran yang lebih kompleks. Di blog, semuanya bisa dilakukan
dengan sederhana karena blog mudah ditemukan. Kedua, mendukung
28
tumbuhnya dialog. Ketika guru menuliskan sesuatu di blog miliknya maka, akan
cenderung ditanggapi oleh peserta didik atau guru lain. Ketiga, sebagai
komunitas blogger pembelajar.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
pemanfaatan blog bagi peserta didik dan guru dapat membantu tercapainya
tujuan pembelajaran. Jika kedua belah pihak saling mendukung adanya
interaksi dalam proses pembelajaran.
B. Kerangka Berpikir
Menulis teks negosiasi merupakan kegiatan menuangkan gagasan atau ide
ke dalam tulisan, yang berisikan dialog diskusi yang di dalamnya terdapat
penawaran dan kesepakatan antara dua orang atau lebih. Dalam menulis teks
negosiasi perlu adanya pemahaman terhadap kaidah kebahasaan yang digunakan,
agar isi dari teks negosiasi dapat tersampaikan dengan baik. Menulis teks negosiasi
terdapat pada Kurikulum 2013, dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMK
kelas X.
Dalam penerapannya menulis teks negosiasi di SMK masih sulit dipahami
oleh peserta didik. Penggunaan metode dan media pembelajaran yang kurang
efektif, serta tidak menarik menjadi salah satu alasannya. Dengan kata lain, perlu
adanya media pembelajaran yang baru, yang sesuai dengan perkembangan
zaman. Media pembelajaran memiliki peran penting dalam proses pembelajaran,
sehingga menjadi tolak ukur keberhasilan proses pembelajaran di sekolah.
Media pembelajaran berupa blog dapat menjadi salah satu media yang
diharapkan dapat disukai oleh peserta didik, mereka dapat melihat berbagai macam
29
bentuk tulisan, mulai dari karangan ilmiah berita, jurnal, cerita pendek, puisi, dan
lain sebagainya. Hal itu dapat menarik minat peserta didik dalam menulis teks
negosiasi. Sehingga, kemampuan menulis mereka dapat terasah.
Penggunaannya mudah dan dapat diakses menggunakan gawai maupun
laptop. Bila pendidik dapat mengamplikasikan media blog dengan baik, maka akan
berdampak besar bagi keterampilan peserta didik dalam menulis teks negosiasi
Gambar 2.1
Bagan Pengaruh Media Blog terhadap Keterampilan
Menulis Teks Negosiasi
Media Blog
Keterampilan
Menulis
Teks Negosiasi
Pembelajaran
Menulis
Pengaruh Media
Blog terhadap
Keterampilan
Menulis Teks
Negosiasi
Media
Konvensional
30
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka penulis dapat menguraikan
hipotesis penelitian yang merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah yang dibuat, dalam rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan.
H0 = Penggunaan media blog tidak berpengaruh terhadap keterampilan
menulis teks negosiasi pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 3
Tangerang Selatan.
Ha = Penggunaan media blog berpengaruh terhadap keterampilan menulis
teks negosiasi pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 3 Tangerang
Selatan.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Peneltian
Penelitian dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan yang
beralamat di Jalan Dewi Sartika Gg. Nangka No. 4 Cimanggis, Ciputat, Kota
Tangerang Selatan, Provinsi Banten 15411.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan dan
dilaksanakan dalam rentang waktu ± 6 bulan dari bulan November 2017 sampai
Mei 2018.
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Bulan
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag
1. Penyerahan
Proposal
2. Revisi BAB I
3. Revisi BAB II
4. Revisi BAB III
5. Penyempurnaan
BAB I, II, III
32
6. Penyusunan
BAB IV
7. Revisi BAB IV
8 Penyusunan
BAB V
9. Revisi BAB V
10. Acc Sidang
10. Sidang Skripsi
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Menurut Sugiyono (2016: 72) metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap
yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen murni (true
experimental). Menurut Sugiyono (2016: 75) ciri utama dari true eksperimenal
adalah dipilihnya sampel secara random dari populasi tertentu. Penelitian
eksperimen murni memungkinkan hubungan sebab-akibat dengan desain di mana
secara nyata ada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol, dan membandingkan
hasil perlakuan dengan kontrol secara ketat.
Menurut Arikunto (2013: 125) eksperimen yang dianggap sudah baik karena
sudah memenuhi persyaratan. Persyaratan yang dimaksud dalam eksperimen
33
adalah adanya kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan
pengamatan.
Sampel diambil secara acak tanpa melihat kelebihan dan kekurangan.
Kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan (treatment) berupa media blog dan
kelompok kontrol menggunakan media konvensional. Penelitian ini
menggunanakan desain penelitian The Posttest-Only Control Group Design,
Sugiyono (2016: 76) dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 3.2
Desain Penelitian
Keterangan:
R = Random
X = Perlakuan
O² = Posttest
C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Bebas dan Variabel Terikat
Arikunto (2003: 161) meyatakan variabel penelitian adalah objek penelitian
atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Menurut Nazir (2009: 123)
variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai.
Kelompok Perlakuan Posttest
R X O2
R - O4
34
Variabel dalam penelitian ini, ada dua yaitu:
1) Variabel Independent (bebas) adalah variabel yang memengaruhi variabel
terikat atau biasa disebut sebagai variabel penyebab (Sugiyono, 2016: 39).
Variabel independent dalam penelitian ini adalah media blog.
2) Variabel Dependent (terikat) adalah variabel yang bergantung atas variabel lain
(Nazir, 2009: 124). Variabel dependent dalam penelitian ini adalah keterampilan
menulis teks negosiasi pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 3 Tangerang
Selatan.
2. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media blog dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Skor yang diambil merupakan skor peserta
didik yang telah diberikan perlakuan berupa media blog. Peserta didik diminta
untuk mengakses blog lalu membaca beberapa blog yang telah ditentukan,
kemudian peserta didik menganalisis teks negosiasi tersebut secara
berkelompok yang terdiri dari 5-6 orang perkelompok yang sebelumnya telah
ditentukan oleh peneliti.
b. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis teks
negosiasi peserta didik kelas X SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan.
Skor diambil dari hasil menulis teks negosiasi peserta didik yang berupa tes
35
uraian. Peserta didik diminta untuk membuat teks negosiasi berdasarkan dari
hasil analisis teks negosiasi sebelumnya. Dengan memperhatikan beberapa
indikator yang terdapat pada kisi-kis instrumen diantaranya adalah unsur teks
negosiasi yaitu struktur, bahasa, dan pilihan kata.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas, objek atau
subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajarai dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016: 80).
Menurut Arikunto (2013: 173) populasi adalah keseluruhan objek penelitian.
Sejalan dengan pendapat kedua ahli di atas Anggoro (2007: 4.2)
menyatakan populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan-satuan atau
individu yang berkarakteristik yang ingin diketahui.
Berdasarkan definisi di atas, maka populasi merupakan keseluruhan objek
atau subjek yang ingin diteliti pada suatu wilayah tertentu. Dalam penelitian ini
yang dijadikan populasi adalah seluruh kelas X SMK Muhammadiyah 3
Tangerang Selatan yang berjumlah 154 peserta didik terdiri dari 4 rombongan
belajar dengan kejuruan yang berbeda-beda yaitu Akuntansi (AK), Administrasi
Perkantoran (AP), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), dan Multimedia (MM).
36
2. Sampel
Seperti yang diungkapkan Arikunto (2013: 174) sampel adalah bagian atau
wakil populasi yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2016: 81) sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sejalan
dengan pendapat kedua ahli Anggoro (2007: 4.3) sampel adalah himpunan
bagian dari populasi.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sampel
adalah anggota populasi yang ditarik sebagai objek penelitian. Pengambilan
sampel dilakukan dengan cara acak (random sampling).
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel, teknik sampel yang
digunakan adalah Simple Random Sample (sampel random sederhana). Pada
teknik ini tiap unit populasi diberi nomor, kemudian sampel yang diinginkan
ditarik secara random, baik menggunakan random numbers ataupun undian
biasa.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas adapun sampel dari penelitian ini
adalah kelas X AK (Akuntansi) yang berjumlah 32 peserta didik dan kelas X AP
(Administrasi Perkantoran) berjumlah 36 orang peserta didik.
37
Tabel 3.3
Desain Pengambilan Sampel
E. Kisi-Kisi dan Instrumen Penelitian
Menurut Arifin (2011: 225) instrumen penelitian adalah komponen kunci suatu
penelitian. Sedangkan menurut Anggoro (2007: 5.2) Instrumen adalah suau alat
yang digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diinginkan.
Instrumen dipakai oleh peneliti untuk menanyakan atau mengamati responden
sehingga diperoleh informasi yang dibutuhkan.
Menurut Arikunto (2013: 221) instrumen yang baik tidak bersifat tendenius
mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Mutu instrumen
akan menentukan mutu data yang digunakan dalam penelitian, sedangkan data
merupakan dasar kebenaran empirik dari penemuan atau kesimpulan penelitian.
Ada beberapa Instrumen dalam penelitian antara lain dapat berbentuk kuesioner,
petunjuk wawancara, atau daftar isian tergantung pada jenis penelitian yang akan
Siswa Kelas X
SMK
Muhammadiyah
3 Tangerang
Selatan
Kelas
X AK
dan
X AP
Eksperimen
Kontrol
38
dilakukan. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah daftar isian
beruapa tes uraian.
Berdasarkan pemaparan kedua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen
penelitian adalah sebuah komponen inti dari sebuah penelitian untuk memperoleh
hasil berupa informasi dari objek yang diteliti.
39
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
No. Kompetensi Dasar
Materi Hasil Belajar Indikator Soal
Soal
1. Kemampuan peserta didik menulis teks negosiasi dengan memperhatikan struktur pembangunnya dalam teks negosiasi secara tulisan
Permasalahan, pengajuan, penawaran dan persetujuan
Peserta didik dapat menuliskan teks negosiasi
Dapat menuliskan teks negosiasi berdasarkan tema yang telah ditentukan
1
2. Kemampuan peserta didik dalam menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan teks negosiasi
Struktur teks negosiasi: orientasi, permasalahan (pengajuan, penawaran, dan persetujuan) Kebahasaan: Pasangan tuturan dalam teks negosiasi dan bahasa yang santun
Peserta didik dapat menganalisis teks negosiasi dengan memerhatikan struktur teks negosiasi: orientasi, permasalahan (pengajuan, penawaran, dan persetujuan) dan kebahasaan teks negosiasi (pasangan tuturan dalam teks negosiasi dan bahasa yang santun)
Dapat menyebutkan struktur teks negosiasi
2
Dapat menyebutkan kebahasaan teks negosiasi
3
Dapat menganalisis unsur-unsur pembangun teks negosiasi
4, 5, 6
40
Tabel 3.5
Rubrik Penilian Sikap
Skor Indikator
4 Selalu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan
3 Sering berperilaku sesuai yang diharapkan
2 Kadang-kadang berperilaku sesuai yang diharapkan
1 Tidak permah berperilaku sesuai yang diharapkan
Priyatni (2017: 179)
Tabel 3.6
Rubrik Penilaian Pengetahuan
No. Aspek Deskripsi Skor
1. Tema Tema sesuai dengan apa
yang diberikan
2
Tema tidak sesuai dengan
yang diberikan
0
2. Menulis teks
negosiasi
Membuat teks negosiasi 2
Membuat sebagian teks
negosiasi
1
3. Kelengkapan
isi
Teks memuat 4 isi teks
negosiasi (permasalahan,
pengajuan, penawaran,
persetujuan/kesepakatan
yang tercapai).
3
Teks hanya memuat 2-3 isi
teks negosiasi
2
Teks hanya memuat 1-2 isi
teks negosiasi
1
4. Kelengkapan
struktur
Teks memuat 5 struktur teks
negosiasi (orientasi dan
permasalahan: pengajuan,
3
41
penawaran, dan
persetujuan)
Teks memuat 3-4 struktur
teks negosiasi
2
Teks hanya memuat 1-2
struktur teks negosiasi
1
5. Penggunaan
kaidah
kebahasaan
Teks memuat 4 kaidah
kebahasaan teks negosiasi
(kalimat berita, kalimat
harapan, kalimat bersyarat
dan konjungsi penyebab)
3
Teks hanya memuat 2-3
kaidah kebahasaan teks
negosiasi
2
Teks hanya memuat 1-2
kaidah kebahasaan bahasa
yang santun
1
(Priyatni (2017: 195)
Tabel 3.7
Rubrik Penilaian Menulis Teks Negosiasi
No. Aspek Deskripsi Skor
1. Tema Tema sesuai dengan apa
yang diberikan
2
2. Kosakata Pemilihan kosakata yang
tepat dan bervariasi
3
3. Kelengkapan
Isi
Memuat struktur teks
negosiasi
3
4. Penggunaan
Bahasa
Bahasa yang digunakan
baik dan benar
2
Priyatni (2017: 195)
42
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis teks negosiasi adalah
sebagai berikut.
1. Selalu melibatkan dua pihak atau lebih.
2. Berisikan pembukaan, isi, dan penutup.
3. Terjadi karena terdapat perbedaan kepentingan.
4. Menyertakan alasan (fakta) yang akurat.
5. Diselesaikan melalui tawar-menawar atau tukar-menukar kepentingan.
6. Bermuara pada dua hal, sepakat atau tidak sepakat.
Dalam menulis teks negosasi ini diperlukan bahasa persuasif dan fakta
akurat yang mendukung. Bahasa yang digunakan adalah bahasa baku dan sopan.
F. Uji Prasyarat Analisis Data
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
shahih mempunya validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah. Menurut Arikunto (2013: 211-212) sebuah
instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari
variabel yang diteliti secara tepat.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan validitas konstruksi (Contruct
Validity). Untuk menguji vliditas konstruksi dapat digunakan pendapat ahli
(Judgement Experts). Dalam hal ini setelah instumen dikonstuksikan tentang
43
aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandasakan teori tertentu. Maka,
selanjutnya di konsultasikan dengan ahli. Para ahli dimintai pendapatnya
tentang instrumen yang telah disusun itu. Mungkin para ahli aka memberi
keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan
mungkin dirombak total.
Sugiyono (2016: 125) menyatakan setelah pengujian konstuksi dari para
ahli dan berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai. Maka, diteruskan
uji coba instrumen. Instrumen tersebut dicobakan pada sampel dari mana
populasi diambil. Setelah data ditabulasikan, maka pengujIan validitas
konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan
antar skor item instrumen dalam bentuk faktor, dan mengkorelasikan skor faktor
dengan skor total.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Selain untuk menentukan validitas butir soal, uji coba dilakukan untuk
menentukan reliabilitas instrumen. Hasil instrumen dapat digunakan untuk
mempredikasi reliabilitas instrumen.
Teknik analisis data ini menggunakan rumus koefisien reliabilitas Alpha
Cronbach, yaitu:
r =𝑘
𝑘 − 1(1 −
Ʃ𝑠²ᵢ
𝑠²𝑡
44
Keterangan:
r = koefisien reliabilitas tes
k = jumlah butir soal
Ʃs² = jumlah varian butir-butir tes (s² tes nomor 1+s² tes nomor 2+s² tes nomor
ke-n)
s²t = varian total
3. Tes
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini menggunakan tes, yaitu
berupa tes uraian. Tes uraian adalah suatu bentuk pertanyaan yan menuntut
jawaban peserta didik dlam bentuk uraian dengan mempergunakn bahasa
sendiri. Dalam bentuk tes uraian, peserta didik dituntut berpikir tentang dan
memergunakan apa yang diketahui yang berkenaan dengan pertanyaan yang
harus dijawab.
Jawaban peserta didik terhadap tes uraian menunjukan kualitas proses
dan cara berpikir peserta didik, aktivitas kognitif dalam tingkat tinggi yang tidak
semata-mata mengingat dan memahami saja. Menurut Ebel dalam Nurgiyantoro
(2010: 117) tes ini menuntut peserta didik untuk dapat menghubungkan fakta-
fakta dan konsep-konsep yang logis dan kemudian dituangkan ke dalam bentuk
ekspresi tulis.
45
4. Distribusi Frekuensi
Frekuensi adalah jumlah permunculan. Menurut Nazir (2009: 379) jika data
mentah diatur dalam kelas dengan frekuensinya, tabel tersebut dinamakan tabel
distribusi frekuensi. Data mentah adalah data yang diperoleh tanpa melakukan
suatu pengaturan tertentu terhadap data. Menurut Nazir (2009: 383) pada tabel
distribusi frekuensi terdapat beberapa seri pengamatan adalah sebagai berikut.
a) Mean (rata-rata) adalah nilai rata-rata yang memberikan gambaran umum
suatu pengamatan. Rata-rata yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rata-rata hitung.
b) Median (nilai tengah) adalah nilai tengah yang dicari dari sebuah seri yang
sudah diatur menurut ranking, median sering digunakan sebagai nilai tengah
variabel yang mempunyai ukuran ordinal.
c) Mode (modus) adalah nilai yang muncul terbanyak atau nilai pengamatan
yang mempunyai frekuensi permunculan yang terbanyak.
G. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data penelitian ini digunakan teknik analisis adalah
sebagai berikut.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan
kelas kontrol setelah dikenai perlakuan berdistribusi normal atau tidak. Rumus
pengujian ini dikenal perlakuan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini
menggunakan uji Kolmogorav-Smirnov.
46
Menurut Kadir (2015: 147) uji Kolmogorav-Smirnov dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut.
a. Perumusan hipotesis
H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal
Ha : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
b. Data diurutkan dari yangterkecil ke yang terbesar
c. Menentukan kumulatif proporsi (kp)
d. Data ditransformasi ke skor baku:
e. Menentukan luas kurva zᵢ (z-tabel)
f. Menentukan a1 dan a2 :
a2 : Selisih Z-tabel dan kp pada batas atas (a2 = Absolut (kp – Ztab))
a1 : Selisih Z-tabel dan kp pada batas bawah (a1 = Absolut (a2 – fi/n))
g. Nilai mutlak maksimum dari a1 dan a2 dinotasikan dengan Do
h. Menentukan harga D-tabel (Wayne W. Daniel, 1990: 571)
Untuk n = 30 dan a = 0,05, diperoleh D-tab = 0,242 sedangkan
Untuk n = 60 dan a = 0,05, diperoleh D-tab = 1,36
√n =
1,36
√60 = 0,17557.
i. Kriteria pengujian
Jika Do ≤ D-tabel maka Ha diterima
Jika Do > D-tabel maka H0 ditolak
j. Kesimpulan
Do ≤ D-tabel: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
Do ≤ D-tabel: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
47
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelas kontrol
eksperimen setelah dikenai perlakuan mempunyai varian yang sama (homogen)
atau tidak. Statistik yang digunakan untuk uji homogenitas sampel adalah
dengan uji F, dengan rumus (Sugiyono 2016: 197) sebagai berikut.
Menurut Sugiyono (2016:17), jika harga Fhitung lebih besar dari pada F-
tabel. Maka, kedua data dapat dinyatakan homogen dan sebaliknya, jika harga
Fhitung lebih kecil dari pada F-tabel. Maka, kedua data tersebut dinyatakan tidak
homogen.
3. Uji Hipotesis
Nazir (2009: 151) menyatakan hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empirik.
Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji t-test untuk dua sample
related atau uji t untuk membandingkan antara kelompok kontrol (yang tidak
diberikan media blog) dengan kelompok eksperimen (yang diberikan media
blog). Menurut Sugiyono (2016: 197) rumus uji t sebagai berikut.
F = Varians Terbesar
Varians Terkecil
48
Dengan ketentuan bila thitung > ttabel, maka dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan Ha diterima.
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil dari penelitian dari pembahasan yang dilakukan tersebut meliputi penjelasan
tentang deskripsi data, hasil analisis data, dan interpretasi hasil penelitian.
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Sekolah
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMK S MUHAMMADIYAH 3 TANGERANG
SELATAN
NPSN : 20616368
Jenjang Pendidikan : SMK
Status Sekolah : Swasta
Alamat Sekolah : Jalan Dewi Sartika Gg. Nangka
RT / RW : 4 / 10
Kode Pos : 15410
Kelurahan : Ciputat
Kecamatan : Kec. Ciputat
Kabupaten/Kota : Kota Tangerang Selatan
Provinsi : Prov. Banten
Negara : Indonesia
Posisi Geografis : -6,3187 Lintang 106,744 Bujur
50
b. jumlah Peserta Didik
Kelas Kejuruan Jumlah Total
X
AK 32
154
AP 36
TKJ 45
MM 41
XI
AK 1 29
189
AK 2 24
AP 1 24
AP 2 24
TKJ 39
MM 1 24
MM 2 25
XII
AK 37
158
AP 22
TJK 1 26
TKJ 2 27
MM 1 22
MM 2 24
Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan.
Pembelajaran dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan bersama dengan posttest, masing-
masing 2 pertemuan di kelas eksperimen dan 2 pertemuan di kelas kontrol. Sampel yang
digunakan sebanyak 68 peserta didik kelas X SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan
32 peserta didik pada kelas eksperimen (AK) dan 36 peserta didik pada kelas kontrol (AP).
Kelas eksperimen diberikan perlakuan dmengunakan media blog pada proses
pembelajaran, sedangkan kelas kontrol diverikan perlakuan menggunakan media
51
konvensional (buku) pada pembahasan menulis teks negosiasi. Sebelum dilakukan tes
uraian pada akhir pembelajaran, instrumen tes yang digunakan telah divalidasi terlebih
dahulu oleh guru Bahasa Indonesia.
Berikut ini disajikan data hasil penelitian berupa hasil perhitungan tes akhir dari
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil akhir menulis teks
negosiasi yang diperoleh kedua kelas tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1
Daftar Nilai Posttest Keterampilan Menulis Teks Negosiasi Kelas Eksperimen (X AK)
NO.
NAMA
NILAI
1 MR 49
2 WW 56
3 AF 59
4 DDP 67
5 AN 69
6 RK 70
7 YS 72
8 RF 72
9 D 73
10 ZA 75
11 FNA 75
12 DSA 76
13 SRO 77
14 SNB 77
15 NH 78
16 AZ 79
52
17 ANB 79
18 MR 79
19 LA 80
20 LMN 81
21 DRF 83
22 AH 83
23 HDA 86
24 RN 88
25 HM 88
26 EM 89
27 RS 90
28 BO 94
29 BS 94
30 HAR 94
31 SAP 94
32 APAK 94
33 KA 98
Jumlah peserta didik pada kelas eksperimen berjumlah 33 peserta didik yang terdiri
dari 12 peserta didik laki-laki dan 21 peserta didik perempuan. Pada kelas eksperimen
rata-rata nilai yang diperoleh adalah 79.33.
53
Tabel 4.2
Daftar Nilai Posttest Keterampilan Menulis Teks Negosiasi Kelas Kontrol (X AP)
NO.
NAMA
NILAI
1 APS 37
2 FP 45
3 MR 45
4 SL 49
5 LAA 50
6 RM 50
7 A 50
8 ZEL 52
9 APS 54
10 YH 54
11 DRR 54
12 IM 54
13 FTN 54
14 SA 57
15 VA 57
16 CP 59
17 MAS 61
18 SR 61
19 SDHF 62
20 MAS 62
21 LL 63
22 SN 67
23 HK 67
24 APS 68
25 TF 69
54
26 ES 69
27 RN 71
28 LPA 75
29 AW 76
30 TK 77
Jumlah peserta didik pada kelas kontrol berjumlah 36 peserta didik yang terdiri dari
5 peserta didik laki-laki dan 31 peserta didik perempuan. Namun yang hadir hanya
sebanyak 30 peserta didik ketika penelitian berlangsung. Pada kelas kontol rata-rata nilai
yang diperolah adalah 58.97.
1. Deskripsi Data Hasil Menulis Teks Negosiasi Peserta Didik Kelas Eksperimen
Tabel 4.3
Distribusi Statistik
Menulis Teks Negosiasi Kelas Eksperimen
Statistics
Menulis Teks Negosiasi
N Valid 33
Missing 0
Mean 79,33
Median 79,00
Mode 94
Range 49
Minimum 49
Maximum 98
Sumber: Pengolahan data SPSS 22
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa banyaknya sampel pada kelas eksperimen
terdapat 33 orang peserta didik. Berdasarkan tabel hasil tes menulis teks negosiasi
55
pada kelas eksperimen memperolah nilai rata-rata sebesar 79,33 yang berarti lebih
besar dari nilai Kriteria Kelulusan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah
yaitu sebesar 75. Terdapat 24 orang peserta didik yang mendapatkan nilai di atas
rata-rata (75-98) dan 9 orang peserta didik mendapatkan nilai di bawah rata-rata (49-
73).
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi
Menulis Teks Negosiasi Kelas Eksperimen
Interval
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 41-50 1 3,0 3,0 3,0
51-60 2 6,1 6,1 9,1
61-70 3 9,1 9,1 18,2
71-80 13 39,4 39,4 57,6
81-90 7 21,2 21,2 78,8
91-100 7 21,2 21,2 100,0
Total 33 100,0 100,0
Sumber: Pengolahan data SPSS 22
Bedasarkan tabel distribusi frekuensi hasil menulis teks negosiasi peserta didik
kelas eksperimen tersebut dapat dibuat histogram frekuensi hasil menulis teks
negosiasi peserta didik kelas eksperimen (kelas yang menggunaka media
pembelajaran blog).
56
Grafik 1.1
Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen
Berdasarkan grafik distribusi frekuensi menulis teks negosiasi di atas dapat
dilihat bahwa sebagian besar peserta didik mendapatkan nilai antara 71-80 sebanyak
13 orang peserta didik. Nilai tertinggi antara 91-100 sebanyak 7 orang peserta didik.
Sedangkan, nilai terendah antara 41-50 sebanyak 1 orang peserta didik.
57
2. Deskripsi Data Hasil Menulis Teks Negosiasi Peserta Didik Kelas Kontrol
Tabel 4.5
Menulis Teks Negosiasi Kelas Kontrol
Statistics
Menulis Teks Negosiasi
N Valid 30
Missing 0
Mean 58,97
Median 58,00
Mode 54
Range 40
Minimum 37
Maximum 77
Sumber: Pengolahan data SPSS 22
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa banyaknya sampel berjumlah 30 orang
peserta didik. Berdasarkan tabel hasil tes menulis teks negosiasi pada kelas kontrol
memperoleh nilai rata–rata sebesar 58,97 yang berarti lebih kecil dari KKM yang berlaku
di sekolah yaitu 75. Sebanyak 3 orang peserta didik yan memperoleh nilai di atas 75, dan
27 orang peserta didik mendapatkan nilai di bawah rata-rata. Hal itu membuktikan bahwa
hasil nilai teks negosiasi tanpa diberikan media blog mendapatkan nilai terendah paling
banyak meskipun beberapa perserta didik telah mencapai nilai KKM.
58
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi
Menulis Teks Negosiasi Kelas Kontrol
Interval
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 31-40 1 3,3 3,3 3,3
41-50 6 20,0 20,0 23,3
51-60 9 30,0 30,0 53,3
61-70 10 33,3 33,3 86,7
71-80 4 13,3 13,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Sumber: Pengolahan data SPSS 22
Bedasarkan tabel distribusi frekuensi hasil menulis teks negosiasi peserta didik
kelas eksperimen tersebut dapat dibuat histogram frekuensi hasil menulis teks
negosiasi peserta didik kelas kontrol (kelas yang tidak menggunaka media
pembelajaran blog).
Grafik 1.2
Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol
59
Berdasarkan grafik hasil menulis teks negosiasi di atas dapat dilihat bahwa
sebagian besar peserta didik mendapatkan nilai antara 61-70 sebanyak 10 orang peserta
didik. Nilai tertinggi antara 71-80 didapatkan oleh 4 orang peserta didik. Sedangkan, nilai
terendah antara 31-40 didapatkan oleh 1 orang peserta didik.
B. Hasil Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data
a. Uji Validitas Instrumen
Pada penelitian ini peneliti menggunakan validitas konstruk (Contruct Validity).
Untuk menguji vliditas konstruksi dapat digunakan pendapat ahli (Judgement
Experts). Dalam hal ini setelah instumen dikonstuksikan tentang aspek-aspek yang
akan diukur dengan berlandasakan teori tertentu. Maka, selanjutnya dikonsultasikan
dengan ahli.
Para ahli dimintai pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu.
Mungkin para ahli aka memberi keputusan: instrumen dapat digunakan tanpa
perbaikan, ada perbaikan, dan mungkin dirombak total. Instrumen penelitian ini
divalidasi oleh M. Fajar Hadi P., S.Pd., selaku guru bahasa Indonesia di SMK
Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan. Pada validitas yang telah dilakukan
didapatkan 10 buah butir soal tentang teks negosiasi dan diberikan pada kelas
kontrol dan eksperimen. Lalu, 4 buah butir soal tentang media blog yang hanya
diberikan pada kelas eksperimen.
60
b. Uji Reliabilitas Instrumen
Teknik analisis data ini menggunakan rumus koefisien reliabilitas Alpha
Cronbach, yaitu:
Keterangan:
r = koefisien reabilitas tes
k = jumlah butir soal
Ʃs² = jumlah varian butir-butir tes (s² tes nomor 1+s² tes nomor 2+s² tes nomor
ke-n)
s²t = varian
Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS 22 dan didapatkan hasil
sebagai berikut.
Tabel 4.7
Reliabilitas Kelas Eksperimen
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,859 5
Sumber: Pengolahan data SPSS 22
Pada tabel 4.7 di atas menunjukan bahwa hasil analisis reabIlitas diketahui
bahwa soal kelas Eksperimen memperoleh nilai reabilitas (Cronbach’s Alpha)
sebesar 0,859 dan dapat dinyatakan reliabel karena nilai Rhitung > Rtabel (0,5), yaitu
r =𝑘
𝑘 − 1(1 −
Ʃ𝑠²ᵢ
𝑠²𝑡
61
0,859 > 0, 344. Dengan demikian uji reliabilitas kelas eksperimen dapat dikatakan
signifikan atau valid.
Tabel 4.8
Reliabilitas Kelas Kontrol
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
,505 4
Sumber: Pengolahan data SPSS 22
Pada tabel 3.8 di atas menunjukan bahwa hasil analisis reabIlitas diketahui
bahwa soal kelas Eksperimen memperoleh nilai reabilitas (Cronbach’s Alpha)
sebesar 0,505 dan dapat dinyatakan reliabel karena nilai Rhitung > Rtabel (0,5), yaitu
0,505 > 0,361. Dengan demikian uji reliabilitas kelas kontrol dapat dikatakan
signifikan atau valid.
2. Teknik Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji normalias pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov,
pada taraf signifikan (α = 0,05) dan banyaknya sampel 63 responden. Berdasarkan
hasil perhitungan maka didapatkan hasil sebagai berikut.
62
Tabel 4.9
Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Eksperimen Kontrol
N 33 30
Normal Parametersa,b Mean 79,33 58,97
Std.
Deviation 11,578
9,939
Most Extreme
Differences
Absolute ,081 ,125
Positive ,072 ,125
Negative -,081 -,091
Test Statistic ,081 ,125
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance. Sumber: Pengolahan data SPSS 22
Berdasarkan data hasil perhitungan menggunakan SPPS 22 pada kelas
eksperimen diperoleh nilai sebesar 0,081 dengan signifikan 0,200 lebih besar dari
0,05 dan kelas kontrol memperoleh nilai sebesar 0,125 dengan signifikan 0,200.
Sehingga, Rhitung kelas eksperimen (0,200) > Rtabel (0,05) dan Rhitung kelas kontrol
(0,200) > Rtabel (0,125). Maka. Dapat disimpulkan bahwa kedua data tersebut
berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Statistik yang digunakan untuk uji homogenitas sampel adalah dengan uji F,
dengan rumus (Sugiyono 2016: 197) sebagai berikut.
63
Menurut Sugiyono (2016:17), jika harga Fhitung lebih kecil dari pada Ftabel.
Maka, kedua data dapat dinyatakan homogen dan sebaliknya, jika harga Fhitung
lebih besar dari pada Ftabel. Maka, kedua data tersebut dinyatakan tidak homogen.
Berdasarkan hasil perhitungan uji homogentitas mengggunakan SPSS 22,
didapatkan hasil sebagai berikut.
Tabel 4.10
Homogenitas Data
Test of Homogeneity of Variances
Menulis Teks Negosiasi
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,173 1 61 ,679
Sumber: Pengolahan data SPSS 22
Berdasarkan tabel di atas nilai signifikan sebesar 0,679 > 0,05. Jadi,
kesimpulannya data tersebut dapat dikatakan homogen atau mempunyai varian
yang sama.
c. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, maka dilakukan perhitungan
dengan SPPS 22 dengan hasil sebagai berikut.
F = Varians Terbesar
Varians Terkecil
64
Tabel 4.11
Hipotesis Uji t
Independent Samples Test
Nilai
Equal
variances
assumed
Equal
variances
not
assumed
Levene's Test for
Equality of
Variances
F ,173
Sig. ,679
t-test for Equality
of Means
t 7,455 7,510
df 61 60,813
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
Mean Difference 20,36667 20,36667
Std. Error Difference 2,73194 2,71200
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower 14,90381 14,94335
Upper 25,82952 25,78998
Sumber: Pengolahan data SPSS 22
Berdasarkan hasil uji normalitas dan homogenitas diperoleh bahwa kedua sampel
berasal dari data yang berdistribusi normal dan varian homogen. Maka, selanjutnya data
dianalisis dengan uji hipotesis. Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji t dengan
kriteris pengujian sebagai berikut.
H0 : µ1 < µ2
Ha : µ1 > µ2
Keterangan:
µ1 = rata-rata hasil menulis teks negosiasi kelas eksperimen
65
µ2 = rata-rata hasil menulis teks negosiasi kelas kontrol
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS 22 menunjukkan bahwa niali thitung sebesar
7,455 dengan nilai signifikansi 0,679 > 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan kata
lain, data memperlihatkan adanya tendensi bahwa hasil menulis teks negosiasi
menggunakan media blog lebih tinggi dari hasil menulis teks negosiasi menggunakan
media konvensional. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
independen (X) dan variabel dependen (Y).
C. Interpretasi Data
Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui apakah media blog berpengaruh
penggunaan blog terhadap keterampilan menulis teks negosiasi pada mata pelajaran
bahasa Indonesia di SMK Muhammadiyah 3 Tangerang Selatan. Penelitian ini
dilakukan terhadap dua kelas yaitu kelas eksperimen (X AK) dan kelas kontrol (X AP).
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah random sampling.
Selain itu, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik posttest only
control group design. Setelah data diperolah dari hasil soal yang telah dikerjakan
peserta didik, peneliti melakukan analisis data menggunakan SPSS 22.
Penelitian ini dilakukan sebanyak empat kali pertemuan, dua kali pertemuan pada
kelas kontrol dan dua kali pertemuan pada kelas eksperiman. Pada pertemuan
pertama di kelas kontrol dan kelas eksperimen, keduanya mendapatkan perlakuan
yang sama yaitu diajar dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab
berbantuan dengan powerpoint.
66
Selanjutnya, pada pertemuan kedua peneliti memberikan perlakuan yang berbeda
yaitu proses pembelajaran pada kelas kontrol peserta diberikan beberapa teks
negosiasi yang ada di buku untuk dibaca dan dianalisis secara berkelompok yang
terdiri dari 5-6 peserta didik.
Sedangkan, pada kelas eksperimen peneliti memberikan blog yang di dalamnya
terdapat teks negosiasi untuk dibaca dan dianalisis secara berkelopok terdiri dari 5-6
peserta didik. Setelah selesai, kedua kelas tersebut diberikan tes berupa soal uraian
yang diisi secara individu.
Berbeda dengan kelas kontrol, kelas eksperimen lebih terlihat bersemangat dan
mereka lebih aktif bertanya mengenai teks negosiasi dan juga bagaimana caranya
mengakses media blog. Pada saat pengerjaan soal, peserta didik kelas eksperimen
terlihat lebih mudah untuk menuliskan teks negosiasi yang telah ditentukan tema
sebelumnya.
Hal itu karena sebelumnya kelas eksperimen telah terlebih dahulu diberikan
perlakuan menggunakan media blog yang di dalamnya lebih banyak terdapat teks
negosiasi yang telah dianalisis. Pada blog tidak hanya memuat satu tema melainkan
terdapat berbagai macam jenis tema seperti jual beli, peminjaman uang, menentukan
suatu acara ataupun hal lainnya.
Inilah yang membuat blog mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan hanya
menggunakan buku teks yang tema dan kosakatanya terbatas. Peserta didik pun dapat
dengan mudah melihat perbedaan struktur teks dari tema yang berbeda. Bahasa yang
terdapat di blog juga mudah untuk dipahami karena bahasa yang digunakan
cenderung menggunakan bahasa sehari-hari dan tidak begitu formal untuk peserta
67
didik usia SMK tapi tetap baku dan santun, seperti ucapan pembuka (orientasi), ada
kata “permisi’, ‘selamat datang’, ‘selamat pagi, siang, sore, malam’ ataupun ucapan
‘assalamu’alaikum’.
Selain itu, media blog memiliki design yang unik dengan warna, gaya penulisan,
dan gambar yang disisipkan blogger menjadikan teks negosiasi yang terdapat pada
media blog terlihat lebih menarik dibandikan buku teks yang lebih banyak berisi tulisan
saja. Hal ini menunjukan bahwa media blog memiliki kelebihan dari segi penyajian,
segi tema, struktur maupun bahasa.
Sehingga membuat peserta didik lebih mudah memahami teks negosiasi yang
terdapat pada blog. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, hipotesis
membuktikan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Maka, dapat disimpulkan bahwa,
media blog berpengaruh terhadap keterampilan menulis teks negosiasi.
68
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pemerolehan data dari hasil penelitian di kelas X SMK Muhammadiyah 3 Tangerang
Selatan pada kelas kontrol (X AP) tanpa menggunakan media blog dan kelas
eksperimen (X AK) dengan menggunakan media blog. Sehingga dapat disimpulkan
kelas yang menggunakan media blog (X AK) memperoleh nilai rata-rata lebih besar
yaitu 79.33 dibandingkan dengan kelas yang tidak menggunakan media blog (X AP)
dengan hasil rata-rata sebesar 58.97. Dapat simpulkan bahwa rata-rata kelas
eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol. Dengan demikian,
terdapat pengaruh media blog terhadap keterampilan menulis teks negosiasi.
2. Hasil pengujian mengunakan uji t diperoleh nilai posttest dari kelas X AK dan X AP
diperoleh thitung sebesar 7,455 dengan nilai signifikansi 0,675 > ttabel 5% (0,05).
Berdasarkan pengujian ini H0 ditolak dan Ha diterima. Maka, dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh media blog terhadap keterampilan menulis teks negosiasi.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitia yang telah diperoleh, terdapat beberapa saran yan
dapat peneliti berikan terkait penelitian ini.
1. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan penelitian yang relevan untuk
penelitian selanjutnya, sehingga dari keterbatasan penelitian dapat dilakukan
pemecahan.
69
2. Bagi peserta didik, dapat belajar menggunakan media blog agar menjadi lebih
semangat dalam belajar serta mendapatkan pengalaman yang baru dan dapat
meningkatkan aspek-aspek yang lain.
3. Bagi guru, dapat menggunakan media blog sebagai salah satu media alternatif
pada pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
4. Bagi sekolah, sebagai pedoman bagi sekolah dalam pembelajaran bahasa
Indonesia sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
70
DAFTAR PUSTAKA
Andi. 2013. Guru Go Blog. Semarang: Wahana Komputer.
Anggoro, Toha M dkk. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka. Arifin. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2014. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajarafindo Persada.
Dalman. 2016. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.
Hanum, Numiek Sulistyo. 2013. Jurnal: Keefektifan E-Learning Sebagai Media Pembelajaran (Studi Evaluasi Model Pembelajaran E-Learning SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto). UNY: Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Diakses 4 September 2018.
Kadir. 2015. Statistika Terapan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama Widya.
Kristiyanti, Mariana. 2011. Blog Sebagai Alternatif Media Pembelajaran. Majalah Ilmiah Informatika Vol 2 No. Universitas AKI: Fakultas Ilmu Komputer. Diakses pada 4 September 2018.
Linda, dkk. 2016. Jurnal: Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Negosiasi Model
Example Non-Example Siswa Kelas X SMK Immanuel Pontianak. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia: Universitas Tanjungpura. Diakses 4 Septermber 2018.
Manihuruk, Prenky. 2012. Jurnal: Pengaruh Pemanfaatan Media Blog Terhadap
Kemampuan Menulis Cerpen Oleh Siswa SMA Negeri 4 Permatangsiantar Tahun Pembelajaran 2012/2013. Diakses 1 Januari 2018.
Maryanto, dkk. 2014. Bahasa Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.
Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nurgyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
71
Priyatni, Entah Tri. 2017. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.
Sadiman, Arief S, dkk. 2010. Media Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo.
Soetejo, John. 2012. Jurus Kilat Menjadi Master Blog. Jakarta: Dunia Komputer.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagodia.
Suparno, dkk. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Wahyudi, Nanang. 2014. Jurnal: Pemanfaatan Blog Sebagai Media Pembelajaran
Interaktif. Jurnal Study Islam Panca Wahana I Edisi 12. Diakses 4 September 2018.
Yang, C, Kenneth. 2011. Jurnal Internastional: The Effect of Social Influence on Blog
Advertising Use. Intercultural Communication Studies XX: 2. USA: University of Texas. Diakses 1 Januari 2018.
.
72
LAMPIRAN 1
Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMKS MUHAMMADIYAH 3
TANGERANG SELATAN
2 NPSN : 20616368
3 Jenjang Pendidikan : SMK
4 Status Sekolah : Swasta
5 Alamat Sekolah : JL. DEWI SARTIKA GG. NANGKA RT / RW : 4 / 10
Kode Pos : 15410 Kelurahan : Ciputat Kecamatan : Kec. Ciputat Kabupaten/Kota : Kota tangerang Selatan Provinsi : Prov. Banten Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -6,3187 Lintang
106,744 Bujur
3. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : 800/1685-Dispend/2010
8 Tanggal SK Pendirian : 2010-10-05
9 Status Kepemilikan : Yayasan
10 SK Izin Operasional : 800/1685-Dispend/2010
11 Tgl SK Izin Operasional : 2010-10-05
12 Kebutuhan Khusus Dilayani :
13 Nomor Rekening : 0069172695101
14 Nama Bank : BJB
15 Cabang KCP/Unit : Pamulang
16 Rekening Atas Nama : SMK MUHAMMADIYAH 3 TANGSEL
17 MBS : Ya
18 Luas Tanah Milik (m2) : 1833
19 Luas Tanah Bukan Milik (m2) : 0
20 Nama Wajib Pajak : SMK MUHAMMADIYAH 3 TANGSEL
21 NPWP : 312144819411000
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 021-74704878
21 Nomor Fax : 021-74704878
22 Email : [email protected]
23 Website : http://www.muhtiga.com
73
4. Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Double Shift/6 hari
25 Bersedia Menerima Bos? : Ya
26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
27 Sumber Listrik : PLN
28 Daya Listrik (watt) : 30000
29 Akses Internet : Lainnya (Serat Optik)
30 Akses Internet Alternatif : Tidak Ada
5. Sanitasi
31 Kecukupan Air : Cukup
32 Sekolah Memproses Air : Ya Sendiri
33 Air Minum Untuk Siswa : Tidak Disediakan
34 Mayoritas Siswa Membawa : Ya Air Minum
35 Jumlah Toilet Berkebutuhan : 0 Khusus
36 Sumber Air Sanitasi : Pompa
37 Ketersediaan Air di : Ada Sumber Air Lingkungan Sekolah
38 Tipe Jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)
39 Jumlah Tempat Cuci : 3 Tangan
40 Apakah Sabun dan Air : Ya Mengalir pada Tempat Cuci
Tangan
41 Jumlah Jamban Dapat : Laki-laki
Perempuan Bersama
Digunakan
2 2 0
42 Jumlah Jamban Tidak Dapat : Laki-laki
Perempuan Bersama
Digunakan
1 1 0
74
LAMPIRAN 2
KELAS EKSPERIMEN
Pertemuan hari pertama
Pembukaan pembelajaran
Menjelaskan isi materi
75
Peserta didik menjawab pertanyaan yang ada di ppt
Memberikan materi
Penampakan media blog yang digunakan
76
Penutup
Pertemuan hari kedua
Peserta didik menganalisis teks negosiasi yang terdapat di blog secara kelompok
Peserta didik mengisi test yang diberikan di selembar kertas secara individu
77
Peserta didik menganalisis teks negosiasi yang terdapat di blog secara kelompok
Suasan kelas ketika test sedang berlangsung
78
KELAS KONTROL
Pertemuan hari pertama
Perkenalan dan absensi
Pengenalan materi
Tanya-jawab mengenai materi pembelajaran
79
Pembukaan pembelajaran
Menjelaskan materi
Peserta didik menganalisis teks negosiasi yang terdapat di buku secara berkelompok
80
Pertemuan hari kedua
peneliti memberika peraturan mengisi soal test
Peserta didik mengisi soal test
81
Suasana peserta didik ketika mengisi soal test
Suasana peserta didik ketika mengisi soal test
82
LAMPIRAN 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Sekolah : SMK Muhammadiyah 3 Tang-Sel
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Teks Negosiasi
Alokasi Waktu : 6 x 30 Menit (2 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)
Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam mencari
solusi permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan
yang Maha Kuasa serta menjalankan kewajibannya sesuai dengan agama yang
dianutnya.
KI-3 (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan)
Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.10 Mengevaluasi pengajuan,
penawaran dan persetujuan
dalam teks negosiasi lisan
maupun tertulis.
3.10.1 Mengevaluasi isi teks
negosiasi
3.10.2 Mengevaluasi cara
menyampaikan pengajuan
penawaran
3.10.3 Mengevaluasi syarat
tercapainya persetujuan
(kesepakatan)
83
3.11 Menganalisis isi, struktur
(orientasi, pengajuan,
penawaran, persetujuan,
penutup) dan kebahasaan teks
negosiasi.
3.11.1 Mengidentifikasi isi teks
negosiasi
3.11.2 Menentukan struktur teks
negosiasi
3.11.3 Mengaanalisis teks
kebahasaaan negosiasi
4.10 Menyampaikan pengajuan,
penawaran, persetujuan dan
penutup dalam teks negosiasi
secara lisan atau tertulis
4.10.1 Membuat pengajuan,
penawaran, persetujuan
dalam negosiasi tulis dengan
memperhatikan ciri, cara,
syarat tecapainya persetujuan
4.10.2 Menyampaikan pengajuan,
penawaran, persetujuan
dalam negosiasi lisan/tulis
4.11 Mengkontruksikan teks negosiasi
dengan memerhatikan isi, struktur
(orientasi, pengajuan, penawaran,
persetujuan, penutup) dan
kebahasaan
4.11.1 Membuat teks
negosiasidengan
memperhatikan isi, struktur
dan ke bahasaan.
4.11.2 Memainkan peran dialog
negosiasi dengan
memperhatikan isi, struktur
dan kebahasaan.
C. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan isi teks negosiasi yang diberikan dengan lisan dan tulisan.
2. Menafsirkan teks negosiasi berdasarkan pengajuan, penawaran dan persetujuan dalam teks
negosiasi.
3. Menilai masalah tentang cara menyampaikan pengajuan, penawaran, dan pencapaian
persetujuan dalam bernegosiasi.
4. Mengungkapkan cara pengajuan, penawaran, dan pencapaian persetujuan dalam
bernegosiasi.
5. Memberikan tanggapan hasil kerja teman atau kelompok lain secara lisan (kekurangan dan
kelebihan dilihat dari kejelasan isi, kelengkapan data, EYD, dan penggunaan kalimat).
D. Materi Pembelajaran
1) Fakta
Contoh teks negosiasi
2) Konsep
➢ Isi:
• Permasalahan;
• Pengajuan;
84
• Penawaran;
• Persetujuan/kesepakatan yang tercapai.
➢ Struktur Teks Negosiasi:
• Orientasi, dan
• Permasalahan (pengajuan, penawaran, dan persetujuan)
➢ Kebahasaan:
• Pasangan tuturan dalam teks negosiasi, dan
• Bahasa yang santun
3) Prinsip
Penawaran dan persetujuan teks negosiasi
4) Prosedur
• Memahami ciri-ciri teks negosiasi
• Memahami cara menyampaikkan pengajuan penawaran
• Memahami syarat tercapainya persetujuan
• Memahami faktor penetu keberhasilan negosiasi
• Memahami alasan yang tepat untuk melakukan pengajuan dan penawaran dalam
negosiasi
• Menyampaikan pengajuan, penawaran, pengajuan negosiasi tulis/lisan
5) Metode Pembelajaran
o Saintifik
o Proyek
6) Media Dan Sumber Belajar
1. Media
o Blog
o Buku LKS dan Paket
2. Sumber Belajar
o Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia (Wajib) Kelas X Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
o Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama Widya.
o Buku teks pelajaran yang relevan
85
7) Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 (3 x 30 Menit)
Tahap
Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai tanda
mensyukuri anugerah Tuhan.
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berkaitan dengan materi pembelajaran tentang teks
negosiasi (tanya jawab).
3. Peserta didik mendiskusikan informasi dengan
proaktif tentang hal-hal yang akan dipelajari dan
dikuasai khususnya tentang ciri, cara menyampaikan
pengajuan, syarat tecapainya negosiasi, faktor
penentu keberhasilan negosiasi dan alasan yang tepat
dalam negosiasi
4. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang
tujuan pembelajaran dan kegiatan yang harus
dilakukan peserta didik melalui tayangan LCD
projektor
10
menit
Kegiatan Inti
Simulasi dan Identifikasi Masalah
5. Peserta didik membuka media blog di gawai mereka
yang berisikan teks negosiasi
6. Peserta didik mencermati teks negosiasi antara
penjual dan pembeli
70
menit
Mengumpulkan Informasi
7. Peserta didik menemukan dan mencatat ciri-ciri teks
negosiasi
8. Peserta didik menemukan dan mencatat cara
menyampaikan pengajuan penawaran
9. Peserta didik menemukan dan mencatat syarat
tercapainya negosiasi
Mengolah Informasi
10. Peserta didik merumuskan ciri-ciri teks negosiasi
11. Peserta didik merumuskan cara menyampaikan
pengajuan penawaran
12. Peserta didik merumuskan syarat tercapainya
negosiasi dalam kelompok Verifikasi Hasil
13. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
tentang ciri teks negosiasi, cara menyampaikan
86
pengajuan penawaran, dan syarat tercapainya
negosiasi (4C=COMMUNICATION)
14. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
tentang ciri teks negosiasi, cara menyampaikan
pengajuan penawaran, dan syarat tercapainya
negosiasi
15. Peserta dari kelompok lain menyampaikan
tanggapan
Generalisasi
16. Peserta didik membuat simpulan hasil diskusi
tentang ciri teks negosiasi, cara menyampaikan
pengajuan penawaran, dan syarat tercapainya
negosiasi
Kegiatan
Penutup
17. Peserta didik melakukan konfirmasi dengan guru
tentang ciri teks negosiasi, cara menyampaikan
pengajuan penawaran, dan syarat tercapainya
negosiasi
18. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi
tentamg proses pembelajaran yang sudah
dilakukan
19. Peserta didik menerima penjelasan dari guru untuk
membaca blog yang berisikan teks negosiasi, lalu
menjelaskan tentang tugas menyusun teks
negosiasi
10
menit
Pertemuan Ke-2 (3 x 30 Menit)
Langkah
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai
tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan. Peserta didik merespon pertanyaan
dari guru berkaitan dengan materi
pembelajaran sebelumnya.
2. Peserta didik menerima informasi secara
proaktif tentang hal-hal yang akan dipelajari
dan dikuasai khususnya tentang penyampaian
pegajuan dan penawaran dalam negosiasi
lisan/tulis
10
menit
Kegiatan Inti Stimulation
1) Peserta didik membagi dalam kelompok-70
87
kelompok (5-6 orang)
2) Peserta didik membaca kembali teks-teks
negosiasi yang terdapat di blog yang telah
diperintahkan guru untuk dibaca di rumah
sebelumnya
menit
Problem Statement
3) Peserta didik menganalisis faktor-faktor yang
menentukan keberhasilan negosiasi teks-teks
negosiasi yang dibaca
4) Peserta didik menganalisis alasan-alasan yang
tepat untuk melakukan pengajuan dan
penawaran dalam negosiasi dalam teks
negosiasi yang dibaca
Data Collection
5) Peserta didik mendiskusikan ciri teks negosiasi
6) Peserta didik mendiskusikan cara penyampaian
teks negosiasi
7) Peserta didik mendiskusikan sarat tercapainya
pengajuan, penawaran, persetujuan dalam
negosiasi tulis/lisan
Data Processing
8) Peserta didik menyimpulkan ciri teks negosiasi
9) Peserta didik menyimpulkan cara penyampaian
teks negosiasi
10) Peserta didik menyimpulkan syarat tercapainya
pengauan, penawaran, persetujuan dalam
negosiasi tulis/lisan
Verification
11) Peserta didik diberikan soal dan berapa lama
waktu pengerjaannya oleh guru berkaitan
dengan teks negosiasi dan media blog
12) Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan
oleh guru dengan baik
Kegiatan Penutup 13. Guru bersama murid menyimpulkan hasil
diskusi dalam menyampaikan pengajuan,
penawaran, dan persetujuan dalam negosiasi
lisan/tulis
14. Peserta didik menyimpulkan manfaat hasil
pembelajaran dalam menyampaikan pengajuan,
penawaran, persetujuan dalam negosiasi
lisan/tulis dalam kaitannya dengan kegunaan
sehari-hari.
15. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi
tentamg proses pembelajaran yang sudah
10
menit
88
dilakukan
16. Peserta didik menyimak penjelasan guru atas
rencana pembelajaran yang pertemuan berikut.
17. Peserta didik menjawab salam penutup
pelajaran dari guru
8) Penilaian
1. Penilaian Sikap
No. Nama Sikap yang Diamati 4 3 2 1
1. Menggunakan bahasa Indonesia
sesuai dengan kaodah pengunaan
bahasa Indonesia yang baik dan
benar
2. Lebih memilih kata, istilah, atau
mengungkapkan bahasa Indonesia
dalam mengekspresikan gagasan
berbahasa Indonesia baik lisan
maupun tulisan
3. Menunjukkan perilaku tidak
menjiplak pada kegiatan menulis
teks negosiasi
4. Tepat waktu dalam menyelesaikan
tugas
5. Merespon pokok-pokok persoalan
yang dipaparkan dalam teks
negosiasi untuk menumbuhkan
kepedulian sosial
6. Mengajukan pertanyaan-
pertanyaan terhadap masalah-
masalah yang dikemukakan dalam
teks negosiasi
7. Menggunakan kata-kata yang
tidak menyinggung orang lain
Nilai: Skor Perolehan
x 4 = ....
28
89
Rubrik Penilain
Skor Indikator
4 Selalu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.
3 Sering berperilaku sesuai yang diharapkan.
2 Kadang-kdang berperilaku sesuai yang diharapkan.
1 Tidak pernah berperilaku sesuai yang diharapkan.
2. Bentuk Instrumen dan Instrumen
o Tes Tertulis (Uraian)
1. Jelaskan pengertian teks negosiasi!
2. Apa fungsi teks negosiasi?
3. Buatlah teks negosiasi!
4. Tentukan isi dari teks negosiasi yang telah kalian buat!
5. Tentukan struktur teks negosiasi!
6. Sebutkan kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks negosiasi!
7. Jelaskan pengertian blog!
8. Sebutkan syarat-syarat pembuatan blog!
9. Sebutkan bagian-bagian dari blog!
10. Sebutkan langkah-langkah membuat tampilan blog agar terlihat menarik!
9) Pedoman Penilaian
Rubrik Penilaian Pengetahuan
No. Aspek Deskripsi Skor
No.
Soal
1. Teks
negosiasi
Menuliskan pengertian teks
negosiasi
2 1
Tidak menuliskan teks negosiasi 0
Menuliskan fungsi teks negosiasi 2 2
Tidak menuliskan fungsi teks
negosiasi
0
2. Menulis teks
negosiasi
Membuat teks negosiasi 2 3
Membuat sebagian teks negosiasi 1
Tidak membuat teks negosiasi 0
3. Kelengkapan
isi
Teks memuat 4 isi teks negosiasi
(permasalahan, pengajuan,
penawaran,
persetujuan/kesepakatan yang
tercapai).
3
4
Teks hanya memuat 2-3 isi teks
negosiasi
2
Teks hanya memuat 1-2 isi teks
negosiasi
1
Teks tidak memuat isi teks 0
90
negosiasi
4. Kelengkapan
struktur
Teks memuat 5 struktur teks
negosiasi (orientasi dan
permasalahan: pengajuan,
penawaran, dan persetujuan)
3
5
Teks memuat 3-4 struktur teks
negosiasi
2
Teks hanya memuat 1-2 struktur
teks negosiasi
1
Teks tidak memuat struktur teks
negosiasi
0
5. Penggunaan
kaidah
kebahasaan
Teks memuat 4 kaidah kebahasaan
teks negosiasi (kalimat berita,
kalimat harapan, kalimat bersyarat
dan konjungsi penyebab)
3
6
Teks hanya memuat 2-3 kaidah
kebahasaan teks negosiasi
2
Teks hanya memuat 1-2 kaidah
kebahasaan bahasa yang santun
1
Teks tidak memuat kaidah
kebahasaan teks negosiasi
0
6. Media blog Menuliskan pengertian blog 1 7
Tidak menuliskan pengertian blog 0
91
92
LAMPIRAN 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Sekolah : SMK Muhammadiyah 3 Tang-Sel
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/2
Materi Pokok : Teks Negosiasi
Alokasi Waktu : 6 x 30 Menit (2 kali pertemuan)
E. Kompetensi Inti
KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)
Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam mencari
solusi permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan
yang Maha Kuasa serta menjalankan kewajibannya sesuai dengan agama yang
dianutnya.
KI-3 (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan)
Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan.
F. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK)
3.10 Mengevaluasi pengajuan,
penawaran dan persetujuan
dalam teks negosiasi lisan
maupun tertulis.
3.10.1 Mengevaluasi isi teks
negosiasi
3.10.2 Mengevaluasi cara
menyampaikan pengajuan
penawaran
3.10.3 Mengevaluasi syarat
93
tercapainya persetujuan
(kesepakatan)
3.11 Menganalisis isi, struktur
(orientasi, pengajuan,
penawaran, persetujuan,
penutup) dan kebahasaan teks
negosiasi.
3.11.1 Mengidentifikasi isi teks
negosiasi
3.11.2 Menentukan struktur teks
negosiasi
3.11.3 Mengaanalisis teks
kebahasaaan negosiasi
4.10 Menyampaikan pengajuan,
penawaran, persetujuan dan
penutup dalam teks negosiasi
secara lisan atau tertulis
4.10.1 Membuat pengajuan,
penawaran, persetujuan
dalam negosiasi tulis dengan
memperhatikan ciri, cara,
syarat tecapainya persetujuan
4.10.2 Menyampaikan pengajuan,
penawaran, persetujuan
dalam negosiasi lisan/tulis
4.11 Mengkontruksikan teks negosiasi
dengan memerhatikan isi, struktur
(orientasi, pengajuan, penawaran,
persetujuan, penutup) dan
kebahasaan
4.11.1 Membuat teks negosiasi
dengan memperhatikan isi,
struktur dan ke bahasaan.
4.11.2 Memainkan peran dialog
negosiasi dengan
memperhatikan isi, struktur
dan kebahasaan.
G. Tujuan Pembelajaran
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
6. Menjelaskan isi teks negosiasi yang diberikan dengan lisan dan tulisan.
7. Menafsirkan teks negosiasi berdasarkan pengajuan, penawaran dan persetujuan dalam teks
negosiasi.
8. Menilai masalah tentang cara menyampaikan pengajuan, penawaran, dan pencapaian
persetujuan dalam bernegosiasi.
9. Mengungkapkan cara pengajuan, penawaran, dan pencapaian persetujuan dalam
bernegosiasi.
10. Memberikan tanggapan hasil kerja teman atau kelompok lain secara lisan (kekurangan dan
kelebihan dilihat dari kejelasan isi, kelengkapan data, EYD, dan penggunaan kalimat).
H. Materi Pembelajaran
10) Fakta
Contoh teks negosiasi
11) Konsep
➢ Isi:
• Permasalahan;
94
• Pengajuan;
• Penawaran;
• Persetujuan/kesepakatan yang tercapai.
➢ Struktur Teks Negosiasi:
• Orientasi, dan
• Permasalahan (pengajuan, penawaran, dan persetujuan)
➢ Kebahasaan:
• Pasangan tuturan dalam teks negosiasi, dan
• Bahasa yang santun
12) Prinsip
Penawaran dan persetujuan teks negosiasi
13) Prosedur
• Memahami ciri-ciri teks negosiasi
• Memahami cara menyampaikkan pengajuan penawaran
• Memahami syarat tercapainya persetujuan
• Memahami faktor penetu keberhasilan negosiasi
• Memahami alasan yang tepat untuk melakukan pengajuan dan penawaran dalam
negosiasi
• Menyampaikan pengajuan, penawaran, pengajuan negosiasi tulis/lisan
14) Metode Pembelajaran
o Saintifik
o Proyek
15) Media Dan Sumber Belajar
3. Media
o Buku LKS dan Paket
4. Sumber Belajar
o Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Siswa Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia (Wajib) Kelas X Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
o Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama Widya.
o Buku teks pelajaran yang relevan
16) Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 (3 x 30 Menit)
95
Tahap
Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai tanda
mensyukuri anugerah Tuhan.
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berkaitan dengan materi pembelajaran tentang teks
negosiasi (tanya jawab).
3. Peserta didik mendiskusikan informasi dengan
proaktif tentang hal-hal yang akan dipelajari dan
dikuasai khususnya tentang ciri, cara menyampaikan
pengajuan, syarat tecapainya negosiasi, faktor
penentu keberhasilan negosiasi dan alasan yang tepat
dalam negosiasi
4. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang
tujuan pembelajaran dan kegiatan yang harus
dilakukan peserta didik melalui tayangan LCD
projektor
10
menit
Kegiatan Inti
Simulasi dan Identifikasi Masalah
5. Peserta didik membuka buku yang berisikan teks
negosiasi
6. Peserta didik mencermati teks negosiasi antara
penjual dan pembeli
70
menit
Mengumpulkan Informasi
7. Peserta didik menemukan dan mencatat ciri-ciri teks
negosiasi
8. Peserta didik menemukan dan mencatat cara
menyampaikan pengajuan penawaran
9. Peserta didik menemukan dan mencatat syarat
tercapainya negosiasi
Mengolah Informasi
10. Peserta didik merumuskan ciri-ciri teks negosiasi
11. Peserta didik merumuskan cara menyampaikan
pengajuan penawaran
12. Peserta didik merumuskan syarat tercapainya
negosiasi dalam kelompok Verifikasi Hasil
13. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
tentang ciri teks negosiasi, cara menyampaikan
pengajuan penawaran, dan syarat tercapainya
negosiasi (4C=COMMUNICATION)
96
14. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
tentang ciri teks negosiasi, cara menyampaikan
pengajuan penawaran, dan syarat tercapainya
negosiasi
15. Peserta dari kelompok lain menyampaikan
tanggapan
Generalisasi
16. Peserta didik membuat simpulan hasil diskusi
tentang ciri teks negosiasi, cara menyampaikan
pengajuan penawaran, dan syarat tercapainya
negosiasi
Kegiatan
Penutup
17. Peserta didik melakukan konfirmasi dengan guru
tentang ciri teks negosiasi, cara menyampaikan
pengajuan penawaran, dan syarat tercapainya
negosiasi
18. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi
tentamg proses pembelajaran yang sudah
dilakukan
19. Peserta didik menerima penjelasan dari guru untuk
membaca buku yang berisikan teks negosiasi, lalu
menjelaskan tentang tugas membuat teks
negosiasi
10
menit
Pertemuan Ke-2 (3 x 30 Menit)
Langkah
Pembelajaran
Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai
tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling
mendoakan. Peserta didik merespon pertanyaan
dari guru berkaitan dengan materi
pembelajaran sebelumnya.
2. Peserta didik menerima informasi secara
proaktif tentang hal-hal yang akan dipelajari
dan dikuasai khususnya tentang penyampaian
pegajuan dan penawaran dalam negosiasi
lisan/tulis
10
menit
Kegiatan Inti Stimulation
1) Peserta didik membagi dalam kelompok-
kelompok (5-6 orang)
70
menit
97
2) Peserta didik membaca kembali teks-teks
negosiasi yang terdapat di buku yang telah
diperintahkan guru untuk dibaca di rumah
sebelumnya
Problem Statement
3) Peserta didik menganalisis faktor-faktor yang
menentukan keberhasilan negosiasi teks-teks
negosiasi yang dibaca
4) Peserta didik menganalisis alasan-alasan yang
tepat untuk melakukan pengajuan dan
penawaran dalam negosiasi dalam teks
negosiasi yang dibaca
Data Collection
5) Peserta didik mendiskusikan ciri teks negosiasi
6) Peserta didik mendiskusikan cara penyampaian
teks negosiasi
7) Peserta didik mendiskusikan sarat tercapainya
pengajuan, penawaran, persetujuan dalam
negosiasi tulis/lisan
Data Processing
8) Peserta didik menyimpulkan ciri teks negosiasi
9) Peserta didik menyimpulkan cara penyampaian
teks negosiasi
10) Peserta didik menyimpulkan syarat tercapainya
pengauan, penawaran, persetujuan dalam
negosiasi tulis/lisan
Verification
11) Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan
guru berkaitan dengan teks negosiasi
12) Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan
guru dengan baik
Kegiatan Penutup 13. Guru bersama murid menyimpulkan hasil
diskusi dalam menyampaikan pengajuan,
penawaran, dan persetujuan dalam negosiasi
lisan/tulis
14. Peserta didik menyimpulkan manfaat hasil
pembelajaran dalam menyampaikan pengajuan,
penawaran, persetujuan dalam negosiasi
lisan/tulis dalam kaitannya dengan kegunaan
sehari-hari.
15. Peserta didik bersama guru melakukan refleksi
tentamg proses pembelajaran yang sudah
dilakukan
16. Peserta didik menyimak penjelasan guru atas
10
menit
98
rencana pembelajaran yang pertemuan berikut.
17. Peserta didik menjawab salam penutup
pelajaran dari guru
17) Penilaian
3. Penilaian Sikap
No. Nama Sikap yang Diamati 4 3 2 1
1. Menggunakan bahasa Indonesia
sesuai dengan kaodah pengunaan
bahasa Indonesia yang baik dan
benar
2. Lebih memilih kata, istilah, atau
mengungkapkan bahasa Indonesia
dalam mengekspresikan gagasan
berbahasa Indonesia baik lisan
maupun tulisan
3. Menunjukkan perilaku tidak
menjiplak pada kegiatan menulis
teks negosiasi
4. Tepat waktu dalam menyelesaikan
tugas
5. Merespon pokok-pokok persoalan
yang dipaparkan dalam teks
negosiasi untuk menumbuhkan
kepedulian sosial
6. Mengajukan pertanyaan-
pertanyaan terhadap masalah-
masalah yang dikemukakan dalam
teks negosiasi
7. Menggunakan kata-kata yang
tidak menyinggung orang lain
Nilai: Skor Perolehan
x 4 = ....
28
Rubrik Penilain
Skor Indikator
4 Selalu berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.
3 Sering berperilaku sesuai yang diharapkan.
2 Kadang-kdang berperilaku sesuai yang diharapkan.
1 Tidak pernah berperilaku sesuai yang diharapkan.
4. Bentuk Instrumen dan Instrumen
99
o Tes Tertulis (Uraian)
1. Apa pengertian teks negosiasi?
2. Apa fungsi teks negosiasi?
3. Apa saja faktor penentu keberhasilan dalam negosiasi?
4. Apa saja syarat tercapainya pesetujuan dalam negosiasi?
5. Sebutkan kegiatan yang dapat diselesaikan melalui negosiasi (minimal 3)!
6. Sebutkan hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam negosiasi (minimal 2)?
7. Buatlah teks negosiasi (minimal 10 dialog)!
8. Tentukan isi dari teks negosiasi!
9. Tentukan struktur teks negosiasi!
10. Sebutkan kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks negosiasi!
18) Pedoman Penilaian
Rubrik Penilaian Pengetahuna
No. Aspek Deskripsi Skor
No.
Soal
1. Teks
negosiasi
Menuliskan pengertian teks
negosiasi
2 1
Tidak menuliskan pengertian teks
negosiasi
0
Menuliskan fungsi teks negosiasi 2 2
Tidak menuliskan fungsi teks
negosiasi
0
Menyebutkan faktor negosiasi 3 3
Menyebutkan sebagian faktor
negosiasi
2
Tidak menyebutkan faktor 0
Menyebutkan syarat bernegosiasi 2 4
Menyebutkan beberapa syarat
terciptanya negosiasi
1
Tidak menyebutkan syarat
terciptanya negosiasi
0
Menyebutkan kegiatan apa saja
melalui negosiasi
2 5
Menyebutkan 2-1 kegiatan melalui
negosiasi
1
Tidak menyebutkan kegiatan
melalui negosiasi
0
Menuliskan hal-hal yang
diperlukan dalam negosiasi
2 6
Tidak menuliskan hal-hal yang
diperlukan dalam negosiasi
0
2. Menulis teks Membuat teks negosiasi 2 7
100
negosiasi Membuat sebagian teks negosiasi 1
Tidak membuat teks negosiasi 0
3. Kelengkapan
isi
Teks memuat 4 isi teks negosiasi
(permasalahan, pengajuan,
penawaran,
persetujuan/kesepakatan yang
tercapai).
3
8
Teks hanya memuat 2-3 isi teks
negosiasi
2
Teks hanya memuat 1-2 isi teks
negosiasi
1
Teks tidak memuat isi teks
negosiasi
0
4. Kelengkapan
struktur
Teks memuat 5 struktur teks
negosiasi (orientasi dan
permasalahan: pengajuan,
penawaran, dan persetujuan)
3
9
101
LAMPIRAN 5
102
103
104
LAMPIRAN 6
105
106
vhttp://muhlathiif.blogspot.co.id/2014/03/teks-negosiasi-antara-penjual-dan.html
107
http://jamessmanla17.blogspot.co.id/2015/05/teks-negosiasi-membeli-kerudung.html
http://junitabulan.blogspot.co.id/2014/03/negosiasi-antara-pengusaha-dan-karyawan_30.html
108
109
110
111
112
113
114
115
http://serbaadaintan.blogspot.co.id/2016/11/teks-negosiasi-tentang-jual-beli.html
116
117
118
http://dikaespero.blogspot.co.id/2015/05/teks-negosiasi-jual-beli-manggis-nadia-s.html
119
120
121
http://alferainnur.blogspot.co.id/2015/03/teks-negosiasi-antara-karyawan-dan.html
122
123
124
http://lenimauliani.blogspot.co.id/2016/06/contoh-teks-negosiasi-wakil-warga.html
125
http://angelbehinddevilface.blogspot.co.id/2015/05/negosiasi-antara-rian-ketua-osis-dan.html
126
127
128
http://sahdathidayat.blogspot.co.id/2015/06/teks-negoisasi.html
129
LAMPIRAN 7
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa pengertian teks negosiasi!
2. Apa fungsi teks negosiasi!
3. Buatlah teks negosiasi (minimal 10 dialog)!
4. Tentukan isi dari teks negosiasi!
5. Sebutkan struktur teks negosiasi!
6. Sebutkan kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks negosiasi!
7. Jelaskan pengertian blog!
8. Sebutkan syarat-syarat pembuatan blog!
9. Sebutkan bagian-bagian dari blog!
10. Sebutkan cara/tips membuat blog yang menarik!
LAMPIRAN 8
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apa pengertian teks negosiasi?
2. Apa fungsi teks negosiasi?
3. Apa saja faktor penentu keberhasilan dalam negosiasi?
4. Apa saja syarat tercapainya persetujuan dalam negosiasi?
5. Sebutkan kegiatan yang dapat diselesaikan melalui negosiasi (minimal 3)!
6. Sebutkan hal-hal yang perlu dipersiapkan dalam negosiasi (minimal 2)?
7. Buatlah teks negosiasi (minimal 10 dialog)!
8. Tentukan isi dari teks negosiasi!
9. Sebutkan struktur teks negosiasi!
130
10. Sebutkan kaidah kebahasaan yang terdapat dalam teks negosiasi!
131
132
LAMPIRAN 10
133
134
135
136
137
138
LAMPIRAN 11
139
140
141
142
143
144
LAMPIRAN 12
145
LAMPIRAN 13
146
147
LAMPIRAN 14
148
LAMPIRAN 15
Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen
Statistics
Menulis Teks Negosiasi
N Valid 33
Missin
g 0
Mean 79,33
Median 79,00
Mode 94
Range 49
Minimum 49
Maximum 98
Interval
Frequ
ency
Percen
t
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid 41-50 1 3,0 3,0 3,0
51-60 2 6,1 6,1 9,1
61-70 3 9,1 9,1 18,2
71-80 13 39,4 39,4 57,6
81-90 7 21,2 21,2 78,8
91-100 7 21,2 21,2 100,0
Total 33 100,0 100,0
149
LAMPIRAN 16
Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol
Statistics
Menulis Teks Negosiasi
Menulis Teks
Negosiasi
N Valid 30
Missing 0
Mean 58,97
Median 58,00
Mode 54
Range 40
Minimum 37
Maximum 77
Interval
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 31-40 1 3,3 3,3 3,3
41-50 6 20,0 20,0 23,3
51-60 9 30,0 30,0 53,3
61-70 10 33,3 33,3 86,7
71-80 4 13,3 13,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
150
LAMPIRAN 19
Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Menulis Teks Negosiasi
Levene Statistic df1 df2 Sig.
,173 1 61 ,679
ANOVA
Menulis Teks Negosiasi
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 6518,303 1 6518,303 55,577 ,000
Within Groups 7154,300 61 117,284
Total 13672,603 62
151
LAMPIRAN 20
Hipotesis
Group Statistics
Faktor N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Menulis Teks Negosiasi Kontrol 30 58,9667 9,93941 1,81468
Eksperimen 33 79,3333 11,57764 2,01541
Independent Samples Test
Nilai
Equal variances
assumed
Equal variances
not assumed
Levene's Test for Equality of
Variances
F ,173
Sig. ,679
t-test for Equality of Means T 7,455 7,510
Df 61 60,813
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
Mean Difference 20,36667 20,36667
Std. Error Difference 2,73194 2,71200
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower 14,90381 14,94335
Upper 25,82952 25,78998
152
LAMPIRAN 21
153
154
LAMPIRAN 22
155
LAMPIRAN 23
156
LAMPIRAN 24
DAFTAR CEK SUMBER PUSTAKA
Nama : Nur Indawati
NIM : 2014840023
Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Judul Skripsi : Pengaruh Media Blog terhadap Keterampilan Menulis Teks
Negosiasi
No. Sumber Pustaka Hasil Pencantuman Pada Skripsi
Ketersediaan
Ya Tidak
1. Andi. 2013. Guru Go Blog.
Semarang: Wahana
Komputer.
27
✓
2. Anggoro, M Toha, dkk. 2007.
Metode Penelitian.
Jakarta: Universitas
Terbuka
40, 43
✓
3. Arifin. 2011. Penelitian
Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
42
✓
4. Arikunto, Suharsimi. 2013.
Prosedur Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.
38, 39, 40, 42, 46
✓
5. Arsyad, Azhar. 2014. Media
Pembelajaran. Jakarta: PT Rajarafindo
Persada
20, 21, 23
✓
6. Dalman. 2016.
157
Keterampilan Menulis. Jakarta:
Rajawali Pers.
12
✓
7. Hanum, Numiek Sulistyo. 2013.
Jurnal: Keefektifan E-
Learning Sebagai Media
Pembelajaran (Studi Evaluasi
Model Pembelajaran E-Learning SMK
Telkom Sandhy Putra
Purwokerto). UNY: Program
Studi Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan. Diakses 4
September 2018.
23, 24
✓
8.. Kadir. 2015. Statistika
Terapan. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
50
✓
9. Kosasih, E. 2014. Jenis-Jenis Teks. Bandung: Yrama
Widya.
15, 16, 17, 18
✓
10. Kristiyanti, Mariana. 2011. Blog Sebagai
Alternatif Media Pembelajaran. Majalah Ilmiah
Informatika Vol 2. Universitas AKI:
Fakultas Ilmu Komputer. Diakses 4
September 2018.
30
✓
11. Linda, dkk. 2016.
158
Jurnal: Peningkatan Keterampilan Menulis Teks
Negosiasi Model Example Non-Example Siswa Kelas X SMK
Immanuel Pontianak. Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia: Universitas
Tanjungpura. Diakses 4
September 2018.
15
✓
12. Manihuruk, Prenky. 2012.
Jurnal: Pengaruh Pemanfaatan Media Blog Terhadap
Kemampuan Menulis Cerpen Oleh Siswa SMA
Negeri 4 Permatangsiantar
Tahun Pembelajaran
2012/2013. Diakses 1 Januari
2018.
2
✓
13. Maryanto, dkk. 2014. Bahasa
Indonesia. Jakarta:
Kemendikbud.
15
✓
14. Nazir, Moh. 2009. Metode
Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
39, 49, 52
✓
159
15. Nurgiyantoro, Burhan. 2010.
Penilaian Pembelajaran
Bahasa. Yogyakarta:
BPFE-Yogyakarta.
49
✓
16. Priyatni, Tri Entah. 2017.
Desain Pembelajaran
Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum
2013. Jakarta: Bumi Aksara.
44, 45, 46
✓
17. Sadiman, Arief S, dkk. 2010. Media
Pendidikan. Jakarta:
RajaGrafindo.
20
✓
18. Soetejo, John. 2012. Jurus Kilat Menjadi Master Blog.Jakarta:
Niaga Swadaya.
25
✓
19. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
37, 38, 39, 40, 47, 53
✓
20. . Sukiman. 2012. Pengembangan
Media Pembelajaran.
Yogyakarta: Pedagodia
25, 26, 31, 33
✓
21. Suparno, dkk. 2007.
Keterampilan Dasar Menulis.
Jakarta: Universitas Terbuka.
12, 13
✓
22. Tarigan, Henry Guntur. 2008.
160
Menulis Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
12
✓
23. Wahyudi, Nanang. 2014. Pemanfaatan Blog Sebagai
Media Pembelajaran
Interaktif. Jurnal Study Islam
Panca Wahana I Edisi 12.
29
✓
24. Yang, Kenneth. C.C. 2011. Junal
internastional: The Effect of
Social Influence on Blog
Advertising Use. Intercultural
Communication Studies XX: 2.
USA: University of Texas. Diakses 1 Januari 2018.
24, 28
✓
161
LAMPIRAN 25
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas
Nama : Nur Indawati
TTL : Tangerang, 17 Juni 1996
Agama : Islam
No. Telepon : 0856-8872-194
Status : Belum menikah
E-mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan
1. SDN Parung Serab : 2002-2008
2. MTs Al-Islamiyah Ciledug : 2008-2011
3. SMAS Budi Mulia Ciledug : 2011-2014