pengaruh media audio visual (kartun terhadap...

124
PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN) TERHADAP KETERAMPILAN BERCERITA PADA SISWA KELAS III MI TARBIYAH AL-ISLAMIYAH KEMBANGAN, JAKARTA BARAT, TAHUN AJARAN 2014/2015 M Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Sri Rahmawati 1110018300050 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M/1435 H

Upload: haliem

Post on 06-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN) TERHADAP

KETERAMPILAN BERCERITA PADA SISWA KELAS III MI

TARBIYAH AL-ISLAMIYAH KEMBANGAN, JAKARTA

BARAT, TAHUN AJARAN 2014/2015 M

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Sri Rahmawati

1110018300050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M/1435 H

Page 2: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTLiN) TE,RHADAP

KETERAMPILAN BERCERITA PADA SISWA KELAS III MI TARBIYAH

AL,ISLAMIYAH KEMBANGAN, J,A.KARTA BARAT, TAHTIN AJARAN

2014/2015 M

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(s.Pd.)

Oleh

Sri Rahmawati

NIM. 1110018300050

Pembimbing

B/,4*Dona Aii PuVa. M.A.

NIP. 1984040920t101 101s

PROGRAM STIJDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAII

FAKTILTAS ILMU TARBTYAH DAN KEGI]RUAN

IINIVBRSITAS ISLAM NEGBRI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M

Page 3: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

LEMBAR PENGESAIIAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi yang berjudul Pengaruh Media Audio visual (Kartun) Terhadap

Keterampilan Bercerita Pada Siswa Kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah

Kembangan, Jakarta Barat, Tahun Ajaran 201412015 M. Disusun oleh sri

Rahmawati NIM I 1 1 001 8300050, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya

ilmiah yang berhak untuk diujikan pada siding munaqasah sesuai ketentuan yang

ditetapkan fakultas.

Jakarta 3 Desember 2014

Yang Megesahkan,

Pembimbing

NrP 198404092011 01 101s

Page 4: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Sri Rahmawati

r r 10018300050

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Jl. Srengseng Sawah Balong RT.002/004 No. 22 Kembangan,

Iakarta Barat, I1630.

Nama

NIM

Jurusan

Alamat

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHIIYA

Bahwa skripsi yang berjudul sPengaruh Media Audio Visual (Kartun)

terhadap Keterampilan Bercerita pada Siswa Kelas IU MI Tarbiyah Al-

Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat, Tahun Ajaran 20l4n0l5 M" adalah

benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan dosen:

Nama Pembimbing : Dona Aji Putra, M.A.

NIP : 198404092011011015

JurusanlProgram Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya

sendiri.

Iakarta, 3 Desember 2014

Yang Menyatakan

Sri Rahmawati

Page 5: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul Pengaruh Media Audio Visual (Kartun) terhadap KeterampilanBercerita Siswa Kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat,Tahun Ajaran 201412015 M disusun oleh Sri Rahmawati Nomor Induk Mahasiswa

1110018300050, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal7Januari 2015 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar

Sarjana Sl (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Jakarta, T Januari 2015

Panitia Ujian Munaqasah

Ketua Sidang (Kefua Program Studi Pendidikan Guru MI) Tanggal Tanda TanganDr. Fauzan, MANIP. 19761t07 200701 |

Sekretaris Program StudiAsep Ediana Latip, M.PdNrP. 19810623 200912 |

013

Pendidikan Guru MI

003

t-q.q.rlmrg

o(orltuv

NS

Penguji IMahmudah Fitriyah 2.A., Il.PdNrP. 19640212 1997$ 2 0Ar

Penguji IIDr. Nuryani, S.Pd., M.A.NIP. 1 9820628 200912 2 A03

oB (ot lcots

dlqlws

Mengetahui,

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah

fa'i, MA.Ph.D)NrP. I 959 1020 1 986032001

Page 6: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

i

ABSTRAK

Sri Rahmawati (NIM: 1110018300050). Pengaruh Media Audio Visual

(Kartun) terhadap Keterampilan Bercerita pada Siswa Kelas III MI

Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat, Tahun Ajaran 2014/2015

M.

Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan pengaruh media audio

visual (kartun) terhadap keterampilan bercerita siswa kelas III MI Tarbiyah Al-

Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-

November 2014 di MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat. Metode

yang digunakan dalam penelitian adalah Kuasi Eksperimen. Desain penelitian

yang digunakan adalah Two Grup Randomized Subjects Pretest Posttest,

penelitian ini difokuskan pada siswa kelas tiga yang dipilih secara acak dua kelas

dari tiga kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi,

observasi, dan tes.

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, dapat diketahui bahwa

hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan siswa

kelompok kontrol. Hasil ditunjukkan dari nilai rata-rata pretest kelompok

eksperimen sebesar 64,40. Setelah diberikan perlakuan dengan media

pembelajaran audio visual (kartun), nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen

mengalami peningkatan menjadi 77,40. Sedangkan nilai rata-rata pretest

kelompok kontrol adalah sebesar 64,00. Nilai rata-rata posttest kelompok kontrol

mengalami peningkatan menjadi 72,20. Perhitungan nilai rata-rata tersebut

menunjukkan bahwa, hasil tes kelompok eksperimen mengalami peningkatan

sebesar 13%, sedangkan hasil tes kelompok kontrol mengalami peningkatan

sebesar 8,2%. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran audio visual memiliki pengaruh terhadap keterampilan

berbicara (bercerita).

Kata Kunci: Bercerita dan Media.

Page 7: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

ii

ABSTRACT

Sri Rahmawati (NIM: 1110018300050). Effect of Audio Visual Media

(Cartoon) against Storytelling Skills in Class III MI MT Al-Islamiyah

Kembangan, West Jakarta, Academic Year 2014/2015 M.

This study aims to decrypt the influence of audio-visual media (cartoon)

against the storytelling skills of students of class III MI MT Al-Islamiyah

Kembangan, West Jakarta. The experiment was conducted in March-November

2014 in MI MT Al-Islamiyah Kembangan, West Jakarta. The method used in the

study is Quasi Experiment. The research design was Randomized Subjects Two

groups pretest posttest, this study focused on students in grade three randomly

selected two classes of three classes. Data collection techniques used are

documentation, observation, and testing

.

Based on the results of research and data processing, it can be seen that the

experimental group students' learning outcomes better than the control group

students. Results are shown from the average value of 64.40 experimental group

pretest. After being given a treatment with audio-visual learning media (cartoon),

the average value posttest experimental group increased to 77.40. While the

average value of the control group pretest amounted to 64.00. The average value

posttest control group increased to 72.20. The calculation of the average value

indicates that the test results the experimental group increased by 13%, while the

control group test results increased by 8.2%. Based on the above results it can be

concluded that the audio-visual learning media has an influence on the speaking

skills (storytelling).

Keywords: Storytelling and Media.

Page 8: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur ke hadirat Allah Swt, Tuhan semesta

alam yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan laporan karya ilmiah ini yang berupa skripsi dengan

judul “Pengaruh Media Audio Visual (Kartun) terhadap Keterampilan Bercerita

Siswa Kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat, Tahun

Ajaran 2014/2015 M”. Shalawat serta salam teriring kepada baginda Rasulullah

Saw, sebagai pembawa peradaban yang membawa manusia keluar dari masa

kegelapan dan kebodohan menuju masa yang penuh cahaya dan semoga salam

tetap tercurah pada keluarga dan para sahabatnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan tidak terlepas

dari dukungan dan doa dari berbagai pihak. Mudah-mudahan Allah Swt membalas

jasa dan pengorbanan mereka yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi

ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga

kepada:

1. Nurlena Rifai, M.A., Ph.D., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Fauzan, M.A. Kaprodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Asep Ediana Latip, M.Pd., Sekretaris Jurusan/Prodi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dona Aji Putra, M.A., dosen pembimbing yang telah membimbing penulis

dengan sabar dan penuh ketekunan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Semoga bapak selalu dimuliakan dan diberikan keberkahan oleh

Allah Swt.

Page 9: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

iv

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya dosen Prodi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) yang telah memberikan ilmu

dan pengetahuannya kepada penulis.

6. Keluarga Besar MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat yang

telah memberikan kesempatan dan masukan kepada penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan penelitian.

7. Untuk keluargaku: ayah H. Matsani dan ibunda Hj. Nurhayati tercinta yang

selalu mendoakan, memberikan kasih sayang, nasihat, dan motivasi. Serta

untuk kakak-kakakku tersayang Arpan, Muchlis, Fajaryati, dan Irwansyah.

8. Teman-teman prodi PGMI angkatan 2010, khususnya kelas B (Lely, Resty,

Halimah, Ika, Mety, Puput, dll.) yang selalu berbagi canda, tawa, tangis,

kebahagiaan, serta dukungan dan motivasi. Semoga silaturahmi ini tidak

hanya berhenti sampai di sini.

9. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas segala

bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Allah Swt semoga

segala perhatian, motivasi, dan bantuannya dibalas oleh-Nya sebagai amal

kebaikan. Amin.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih

terdapat banyak kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi perbaikan di masa mendatang. Besar harapan penulis, semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan

membutuhkannya.

Jakarta, 3 Desember 2014

Penulis

Page 10: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 4

C. Batasan Masalah ..................................................................................... 4

D. Rumusan Masalah .................................................................................. 4

E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 7

A. Deskripsi Teoretis .................................................................................. 7

1. Media Pembelajaran ............................................................................ 7

a. Media Audio Visual ........................................................................ 8

b. Kartun .............................................................................................. 9

2. Keterampilan Berbahasa ..................................................................... 14

a. Keterampilan Berbicara ................................................................... 14

b. Bercerita .......................................................................................... 21

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia .......................................................... 23

a. Pengertian Pembelajaran ................................................................. 23

b. Pembelajaran Bahasa Indonesia ...................................................... 25

Page 11: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

vi

B. Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................... 28

C. Kerangka Berpikir .................................................................................. 33

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 34

BAB III METODELOGI PENELITIAN ........................................................... 35

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 35

B. Metode dan Desain Penelitian ................................................................ 35

C. Populasi dan Sampel .............................................................................. 36

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 37

E. Teknik Analisis Data .............................................................................. 39

1. Uji Prasyarat Analisis ...................................................................... 39

a. Uji Normalitas .......................................................................... 39

b. Uji Homogenitas ...................................................................... 39

2. Uji Hipotesis .................................................................................... 39

4. Hipotesis Statistik .................................................................................. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 41

A. Profil MI Tarbiyah Al-Islamiyah ........................................................... 41

B. Deskripsi Data ........................................................................................ 44

1. Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................. 44

2. Keterampilan Bercerita ....................................................................... 46

3. Data Pretest Bahasa Indonesia Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol ................................................................................................ 53

a. Data Pretest Bahasa Indonesia Kelompok Eksperimen .................. 53

b. Data Pretest Bahasa Indonesia Kelompok Kontrol ......................... 55

4. Data Posttest Bahasa Indonesia Kelompok Eksperimen dan Kelompok

Kontrol ................................................................................................ 57

a. Data Posttest Bahasa Indonesia Kelompok Eksperimen ................. 57

b. Data Posttest Bahasa Indonesia Kelompok Kontrol ....................... 59

Page 12: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

vii

C. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis .......................... 63

1. Pengujian Persyaratan Analisis ......................................................... 63

a. Uji Normalitas ................................................................................. 63

1) Uji Normalitas Pretest ................................................................ 63

2) Uji Normalitas Posttest ............................................................... 64

b. Uji Homogenitas ............................................................................. 65

1) Uji Homogenitas Pretest ............................................................ 65

2) Uji HomogenitasPosttest ............................................................ 65

2. Pengujian Hipotesis ........................................................................... 66

D. Pembahasan terhadap Temuan Penelitian .............................................. 68

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 71

A. Simpulan ................................................................................................ 71

B. Saran ....................................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian Two Group Randomized Subject Pretest

Posttest ....................................................................................... 36

Tabel 3.2 Tes Keterampilan Bercerita ........................................................ 38

Tabel 4.1 Daftar Tes Keterampilan Bercerita Pretest Kelompok

Eksperimen ................................................................................. 47

Tabel 4.2 Daftar Tes Keterampilan Bercerita Posttest Kelompok

Eksperimen ................................................................................. 48

Tabel 4.3 Daftar Tes Keterampilan Pretest dan Posttest Kelompok

Eksperimen ................................................................................. 49

Tabel 4.4 Daftar Tes Keterampilan Bercerita Pretest Kelompok

Kontrol ....................................................................................... 50

Tabel 4.5 Daftar Tes Keterampilan Bercerita Posttest Kelompok

Kontrol ........................................................................................ 51

Tabel 4.6 Daftar Tes Keterampilan Pretest dan Posttest Kelompok

Kontrol ........................................................................................ 52

Tabel 4.7 Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen .......................... 53

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Perolehan Tes Keterampilan Berbicara

(Bercerita) Pretest Kelompok Eksperimen ............................... 54

Tabel 4.9 Deskripsi Data Pretest Kelompok Kontrol ................................. 55

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Perolehan Tes Keterampilan Berbicara

(Bercerita) Pretest Kelompok Kontrol ...................................... 56

Tabel 4.11 Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen ......................... 57

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Perolehan Tes Keterampilan Berbicara

(Bercerita) Posttest Kelompok Eksperimen .............................. 58

Tabel 4.13 Deskripsi Data Posttest Kelompok Kontrol ............................... 60

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Perolehan Tes Keterampilan Berbicara

(Bercerita) Posttest Kelompok Kontrol ..................................... 61

Tabel 4.15 Hasil Uji Normatif Pretest .......................................................... 62

Page 14: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

ix

Tabel 4.16 Hasil Uji Normatif Posttest ........................................................ 63

Tabel 4.17 Hasil Uji Homogenitas Pretest ................................................... 64

Tabel 4.18 Hasil Uji Homogenitas Posttest .................................................. 64

Tabel 4.19 Hasil Uji T-Test .......................................................................... 65

Page 15: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Kartun Dodo ................................................................ 12

Gambar 2.2 Contoh Kartun Dodo ................................................................ 13

Page 16: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

xi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Tes Keterampilan Berbicara (Bercerita) Pretest

Kelompok Eksperimen ............................................................. 54

Grafik 4.2 Tes Keterampilan Berbicara (Bercerita) Pretest

Kelompok Kontrol ................................................................... 56

Grafik 4.3 Tes Keterampilan Berbicara (Bercerita) Posttest

Kelompok Eksperimen ............................................................. 59

Grafik 4.4 Tes Keterampilan Berbicara (Bercerita) Posttest

Kelompok Kontrol ................................................................... 61

Page 17: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : RPP Kelas Eksperimen

Lampiran 2 : RPP Kelas Kontrol

Lampiran 3 : Catatan Lapangan

Lampiran 4 : Lembar Observasi Guru Kelas Eksperimen

Lampiran 5 : Lembar Observasi Guru Kelas Kontrol

Lampiran 6 : Lembar Observasi Siswa Kelas Eksperimen

Lampiran 7 : Lembar Observasi Siswa Kelas Kontrol

Lampiran 8 : Daftar Absensi Siswa Kelas III C

Lampiran 9 : Daftar Absensi Siswa Kelas III B

Lampiran 10 : Foto Kegiatan Pembelajaran

Page 18: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi merupakan cara bagi manusia untuk melakukan interaksi,

“Komunikasi adalah penyampaian pikiran dan perasaan oleh seseorang kepada

orang lain”,1 untuk berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa, bahasa

menurut Kridalaksana (1983) dan Kentjono (1982) adalah “Sistem lambang bunyi

yang arbitrer yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerja sama,

berkomukasi, dan mengidentifikasi diri”.2 Pada dasarnya, bahasa adalah hal yang

paling pertama didengar dan secara tidak langsung di ajarkan kepada anak.

Umunya, anak mengenal bahasa mulai dari kata per kata, misalnya orang tua yang

baru mempunyai anak anak mengenalkan anaknya tentang panggilan kepada

orang tuanya, “Mamah, Papah” atau sebutan lainnya, kemudian mengucapkan

rangkaian kata yang tidak beraturan seperti “Mamah, mimi” lalu berubah menjadi

sebuah kalimat yang beraturan seperti “Mamah, Aku ingin minum” hingga anak

tumbuh besar dan bisa berkomunkasi dengan baik.

Akan tetapi, pada kenyataannya tidak sedikit anak yang bisa dibilang

sudah dewasa tetapi ketika berkomunikasi dengan lawan bicara, bahasa yang

digunakan sering terdengar kurang tepat, atau bahkan melakukan pembicaraan

yang berputar-putar atau mengulang perkataan yang sudah diucapkannya.

Kejadian seperti ini, kemungkinan besar terjadi karena kurangnya pelatihan

keterampilan berbicara, terutama pelatihan keterampilan berbicara pada saat usia

dini. Pada BAB I, pasal 1, ayat 1 tentang Ketentuan Umum menyatakan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.3

1Tengsoe Tjahyono dan Kisyani Laksono. Berbicara II, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2000), hal. 1.4 2 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah, Disiplin Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK

Press, 2010), hal. 1 3 UU Sisdiknas, (Bandung: Fokus Media, 2009), h. 2

Page 19: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

2

Belajar keterampilan berbahasa khususnya berbicara merupakan salah satu

pendidikan yang dapat dilakukan secara formal maupun informal, seperti yang

telah tertera dalam UU Sisdiknas Pada BAB I, pasal 1, ayat 12 tentang Ketentuan

Umum menyatakan bahwa, “Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang

terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan

menengah, dan pendidikan tinggi”.4 kemudian pada pasal 13 dijelaskan lebih

lanjut tentang pendidikan informal, “Pendidikan informal adalah jalur pendidikan

keluarga dan lingkungan”.5 Menurut Djahiri, “Pendidikan merupakan upaya

terorganisir, berencana dan berlangsung kontinyu ke arah membina manusia/anak

didik menjadi insan paripurna, dewasa dan berbudaya”.6 Berdasarkan pengertian

pendidikan di atas, keterampilan berbicara merupakan pendidikan yang sangat

penting, tidak hanya bisa didapatkan melalui sekolah saja (pendidikan formal).

Akan tetapi, pendidikan keterampilan berbicara juga bisa didapatkan di luar

sekolah (pendidikan informal).

Belajar keterampilan berbicara formal diperoleh dari Sekolah/Madrasah,

anak dikenalkan dengan pelajaran Bahasa Indonesia, dan di sinilah keterampilan

berbahasa anak khususnya berbicara akan diasah. Belajar keterampilan berbicara

informal didapatkan dari keluarga, lingkungan atau teman sejawat yang dilakukan

secara tidak langsung, misalnya dengan mendengar perkataan yang diucapkan

oleh orang lain kemudian diikuti oleh anak tersebut.

Keterampilan berbicara menduduki tempat yang paling utama dalam

memberi maupun menerima informasi. Pada dasarnya, anak akan diajarkan

berbagai keterampilan berbahasa, baik keterampilan membaca, menyimak,

menulis dan keterampilan berbicara yang akan dibahas secara lebih rinci pada

penelitian ini. Keterampilan berbicara harus dikembangkan sejak dini, karena

pada masa ini anak berada dalam masa perkembangan yang sering disebut dengan

masa keemasan, keterampilan berbicara khususnya akan lebih dikembangkan pada

tingkat Sekolah Dasar. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, keterampilan

4 Ibid., h. 3

5 Ibid., h. 4

6 Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Konstruksi Pengembangan Pembelajaran, (Jakarta:

Prestasi Pustaka, 2010), h. 1

Page 20: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

3

berbicara dikembangkan melalui berbagai metode ataupun media pembelajaran

yang digunakan di dalam kelas, untuk mencapai keberhasilan dari keterampilan

berbicara anak.

Sebagai seorang guru yang profesional, guru harus menjadikan proses

KBM lebih menyenangkan dan lebih berkesan, agar semua pelajaran yang telah

diajarkan dapat diingat lebih lama. Menjadikan proses pembelajaran lebih

menyenangkan dan berkesan, guru dapat memulainya dari pengelolaan kelas, lalu

strategi apa yang akan digunakan, metode, media, dan lainnya.

Ketika seseorang ingin menyampaikan apa yang ada di dalam pikirannya,

orang tersebut membutuhkan keberanian untuk berbicara, yakin dengan ide atau

gagasan yang ingin dipaparkannya dan tidak malu ketika diminta untuk berbicara

di depan orang-orang. Namun, seringkali ketika guru meminta anak untuk

berbicara di depan kelas, misalnya ketika guru mengatakan, “Apakah ada yang

ingin bertanya?” siswa seringkali diam, padahal ada yang ingin ditanyakan tetapi

mereka malu, tidak berani, takut salah ucap, bahkan takut ditertawakan oleh

teman-temannya. Selain itu, banyak siswa yang kurang lancar mengungkapkan

apa yang ada di dalam pikirannya ketika diminta untuk berbicara di depan orang,

siswa seringkali mengucapkan “ə” di sela pembicaraannya, bahkan kata-kata itu

terbawa oleh siswa hingga dewasa. Bahkan, beberapa siswa menjelaskan sesuatu

tetapi siswa tersebut seakan-akan berputar pada penjelasannya.

Selain metode pembelajaran, media pembelajaran merupakan salah satu

faktor terpenting yang dapat mempengaruhi kegiatan belajar siswa. Media

menjadikan suasana pembelajaran akan semakin menyenangkan dan lebih

berkesan. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media audio visual

(kartun), dan kartun yang dipilih oleh peneliti adalah film kartun Dodo dan

Syamil. Berdasarkan perbincangan peneliti dengan kepala sekolah serta guru mata

pelajaran Bahasa Indonesia, media ini tidak pernah digunakan oleh guru mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, peneliti menggunakan media audio

visual (kartun) untuk mengetahui pengaruh media film kartun terhadap

keterampilan bercerita pada siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah serta

membantu dan memberikan saran kepada guru dalam memilih media

Page 21: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

4

pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya media audio visual (kartun) untuk

mengetahui apakah ada pengaruh terhadap keterampilan bercerita pada siswa

kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat, tahun ajaran

2014/2015 M.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

rendahnya kemampuan keterampilan berbicara siswa disebabkan oleh:

1. Kurangnya keterampilan berbicara siswa yang disebabkan oleh minimnya

pelatihan dalam meningkatkan keterampilan berbicara.

2. Pendayagunaan media pembelajaran kurang dioptimalkan.

3. Siswa kurang percaya diri ketika diminta untuk berbicara di depan kelas.

4. Siswa sulit menyampaikan gagasan yang ada di dalam pikirannya.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah difokuskan pada pengaruh media audio visual (kartun)

terhadap keterampilan bercerita pada siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah

Kembangan, Jakarta Barat yang salah satunya disebabkan oleh pendayagunaan

media pembelajaran kurang dioptimalkan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dikemukakan perumusan

masalah sebagai berikut: “bagaimanakah pengaruh media audio visual (kartun)

terhadap keterampilan bercerita pada siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah

Kembangan, Jakarta Barat pada tahun ajaran 2014/2015 M?”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut: “untuk mendeskripsikan pengaruh media audio visual (kartun) terhadap

keterampilan bercerita pada siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah

Kembangan, Jakarta Barat, tahun ajaran 2014/2015 M”.

Page 22: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

5

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka diharapkan

penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis:

a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi keilmuan yang

bermanfaat dalam dunia pendidikan mengenai pengaruh media audio

visual (kartun) terhadap keterampilan bercerita.

b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembanding,

pertimbangan, dan pengembangan bagi penelitian di masa yang akan

datang di bidang dan permasalahan sejenis atau bersangkutan.

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi siswa:

1) Siswa memperoleh kemudahan meningkatkan keterampilan bercerita

dalam proses KBM mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2) Siswa diharapkan menjadi lebih berani ketika berbicara di depan

audien dan lebih mudah mengungkapkan apa yang ada di dalam

pikirannya dengan teratur.

3) Siswa diharapkan dapat lebih percaya diri, berani, dan lebih

menghargai diri sendiri dan orang lain. Selain itu, siswa juga

diharapkan dapat memperluas pengetahuannya dan kreativitasnya.

4) Siswa diharapkan mempunyai semangat yang tinggi dalam

mempelajari Bahasa Indonesia.

5) Kemampuan berbicara siswa meningkat.

b. Bagi Guru

1) Sebagai masukan bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia dalam

menggunakan media audio visual (kartun) sebagai salah satu cara

meningkatkan keterampilan bercerita dan untuk meningkatkan mutu

belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2) Sumbangan dalam rangka perbaikan kegiatan belajar mengajar

(KBM) dan peningkatan mutu proses pembelajaran khususnya mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

Page 23: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

6

c. Bagi Peneliti

1) Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama belajar

dibangku perkuliahan.

2) Sebagai bekal bagi peneliti kelak ketika menjadi guru agar

menggunakan berbagai media pembelajaran khususnya media audio

visual (kartun) dalam meningkatkan keterampilan bercerita siswa.

Page 24: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoretis

1. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin, yakni “medius” yang artinya

berarti “tengah”, “pengantar”, atau “perantara”.1 Istilah “media” bahkan

sering dikaitkan dengan kata “teknologi” yang berasal dari kata latin “tekne”

(bahasa Inggris art) dan “logos” (bahasa Indonesia “ilmu”).2 “Media adalah

peralatan yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari

pengirim kepada penerima pesan”.3 Media adalah sesuatu yang digunakan

sebagai penghubung untuk menyalurkan kepada sesuatu yang ingin

disalurkan, misalnya guru menggunakan media film sebagai penghubung atau

penyalur materi yang ingin disampaikan kepada siswa.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen penting

pendukung penentu keberhasilan pembelajaran, media mempermudah guru

dalam menyalurkan apa yang ingin disalurkan dan memudahkan siswa untuk

memahami tujuan yang ingin disalurkan oleh guru. “Media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari

sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif

di mana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan

efektif”.4 Dengan kata lain, media adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan oleh seorang guru untuk mempermudah siswa menyerap apa yang

disalurkan atau disampaikan oleh guru.

Media pembelajaran bahasa Indonesia sendiri adalah, “Alat yang

digunakan oleh siswa maupun guru untuk memperlancar proses belajar

1 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h. 6

2 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press, 2010), h. 3

3 Herry Widyastono, Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Jurnal Pendidikan

dan Kebudayaan, No. 069, 2007, h. 1049

4 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h. 7-8

Page 25: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

8

mengajar bahasa Indonesia”.5 Rossi dan Breidle mengemukakan bahwa

“Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk

mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan

sebagainya”.6 Lain halnya dengan Gerlach dan Ely yang mengatakan bahwa

“Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan atau sikap”.7 Adapun pengertian lain, “Media

adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari

pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses

belajar terjadi”.8 Dari berbagai pendapat tentang media di atas dapat

disimpulkan bahwa, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

dimanfaatkan sebagai perantara guru untuk menyampaikan apapun yang ingin

disampaikan. Media pembelajaran terbagi menjadi tiga, yakni media audio

yang menekankan pada pendengaran, media visual yang menekankan pada

penglihatan, dan media audio visual yang menekankan pada pendengaran dan

penglihatan.

a. Media Audio Visual

Media audio visual merupakan media yang mempunyai dua unsur yakni

unsur suara dan unsur gambar, media ini dianggap paling efektif dan menarik

dibandingkan dengan media audio saja ataupun media visual saja. Media

audio visual terbagi menjadi dua jenis. Jenis pertama dilengkapi fungsi

peralatan suara dan gambar dalam satu unit, dinamakan media audio visual

murni, seperti film gerak bersuara, televisi, dan video, “Jenis kedua adalah

media audio visual tidak murni yang kita kenal dengan slide opaque, OHP

dan peralatan visual lainnya bila diberi unsur suara dari rekaman kaset yang

5 Jauharoti Alfin, dkk., Pembejajaran Bahasa Indonesia MI, (Surabaya:LAPIS-PGMI,

2009), h. 7-8

6 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

(Jakarta: Prenada Media Grup, 2010), Bab 7

7 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h. 3

8 Arif S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2014), h. 7

Page 26: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

9

dimanfaatkan secara bersamaan dalam satu waktu atau suatu proses

pembelajaran”.9 Film merupakan salah satu bentuk media yang biasa kita

jumpai, baik film yang diperankan oleh manusia, tokoh kartun, ataupun

campuran dari manusia dan kartun, mulai dari film yang menceritakan cerita

tidak masuk akal (tidak ada di dalam dunia nyata) sampai film yang

menceritakan cerita kehidupan seseorang. Adapun beberapa manfaat media

film dalam meningkatkan efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran,

diantaranya adalah:

1) Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.

2) Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara

realitas dalam waktu yang singkat.

3) Film dapat membawa anak dari negara yang satu ke negara yang

lain dan dari masa yang satu ke masa yang lain.

4) Film dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan.

5) Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat.

6) Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa.

7) Mengembangkan imajinasi peserta didik.

8) Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang

lebih realistik.

9) Sangat kuat memengaruhi emosi seseorang.

10) Film sangat baik menjelaskan suatu proses dan dapat menjelaskan

suatau keterampilan, dan lain-lain .

11) Semua peserta didik dapat belajar dari film, baik yang pandai

maupun yang kurang pandai.

12) Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.10

Terlepas dari segala kelebihan, media audio visual juga memiliki

kekurangan, diantaranya adalah terlalu menekankan pentingnya meteri

ketimbang proses pengembangan materi. Selain itu, pemanfaatannya di

negara kita juga dinilai masih kurang optimal. Hal ini dikarenakan biaya yang

dibutuhkan cukup banyak dan tidak semua sekolah memiliki alat yang

digunakan untuk menampilkan media pembelajaran film ini.

b. Kartun

Film kartun merupakan salah satu jenis media audio visual, film kartun

merupakan gambar dengan penampilan lucu dan menarik. Film kartun

9 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2008), h. 113-114

10 Ibid., h. 116

Page 27: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

10

menggambarkan suatu peristiwa, kartun biasa kita kenal juga dengan sebutan

animasi karakter (character animation).

Animasi karakter/film kartun berbeda dengan animasi lainnya, misalnya

grafik bergerak animasi logo yang melibatkan bentuk organik yang komplek

dengan penggandaan yang banyak, gerakan yang hirarkis, “Tidak hanya

mulut, mata, muka dan tangan yang bergerak tetapi semua gerakan pada

waktu yang sama”.11

Kartun merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan

sehingga menjadi gambar yang bergerak. Oleh karena itu, kartun merupakan

media pembelajaran kartun merupakan media yang sangat tepat untuk

digunakan pada siswa tingkat dasar khususnya kelas bawah.

Kartun tidak hanya sebagai ungkapan seni semata, akan tetapi terdapat

juga di dalamnya hal-hal lucu, sindiran, ataupun kritik. Oleh karena itu,

kartun dianggap merupakan salah satu media pembelajaran yang sangat

mudah dipahami, terutama untuk anak SD/MI. Kartun sebagai salah satu

bentuk komunikasi grafis adalah, “Suatu gambar interpretatif yang

menggunakan simbol-simbol untuk menyampikan sesuatu pesan secara cepat

dan ringkas atau sesuatu sikap terhadap orang, situasi, atau kejadian-kejadian

tertentu”.12

Kartun mempermudah pendidik untuk menyampaikan sebuah

pesan. Sekalipun begitu, pendidik harus memberikan pengawasan terhadap

kartun yang ditayangkan, yakni sesuai dengan umur siswa dan mengandung

pesan yang baik.

Kartun didesain untuk menarik perhatian, keunikan dari gambar setiap

tokoh kartun, menambah daya tarik bagi kartun itu sendiri, melalui film

kartun guru dapat menyampaikan pesan secara cepat, ringkas dan mudah

diingat. Selain menarik perhatian, kartun juga dapat mempengaruhi sikap

maupun tingkah laku orang-orang yang melihatnya, “Kalau makna kartun

mengena, pesan yang besar bisa disajikan secara ringkas dan kesannya akan

tahan lama di ingatan”.13

Oleh karena pengaruhnya yang sangat besar itu,

11

M. Suyanto, Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, (Yogyakarta:

ANDI OFFSET, 2003), h. 290 12

Arif S. Sadiman, dkk., Media Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Press, 2014), h. 45 13

Ibid., h. 46

Page 28: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

11

siapapun orangnya (terutama guru) yang ingin menyajikan kartun bagi anak-

anaknya, harus memilih kartun yang baik atau tidak, dan sesuai atau tidak

untuk anak seusia SD/MI.

Pada awal penemuannya, kartun dibuat dari lembar-lembar kertas

gambar kemudian diputar sehingga muncul efek gambar bergerak. Imajinasi

dan daya cipta sang seniman sangat tinggi dalam membuat kartun. Ciri khas

dari kartun adalah baik cerita, adegan, tokoh, maupun gambarnya begitu

bebas dan seringkali melampaui atau menentang batas-batas realita dunia

nyata. Sebelum tekhnologi elektronik dan komputer ditemukan, Indonesia

telah memiliki kartun yang merupakan kartun tertua di dunia, kartun itu

adalah wayang kulit. Wayang kulit termasuk ke dalam salah satu bentuk

kartun karena dalam pertunjukannya, wayang kulit telah memenuhi semua

elemen kartun seperti layar, gambar bergerak, dialog, dan ilustrasi musik.

Film animasi terbagi menjadi film animasi 2D dan 3D, “Film animasi

2D atau 3D dapat digunakan sebagai sarana informasi, pendidikan,

dokumentasi maupun hiburan”.14

Film animasi/ kartun seringkali di

tayangkan di televisi, namun seiring perkembangan tekhnologi, film kartun

tidak hanya bisa kita nikmati di televisi, melainkan dapat kita lihat juga

melalui internet. “Film animasi kartun dapat digunakan untuk presentasi,

pemodelan, dokumenter dan lainnya”.15

Tidak sedikit film kartun yang baik

dan bagus apabila dicontoh penontonnya sering kita lihat di televisi, dan film-

film kartun tersebut bisa digunakan seorang guru sebagai media

pembelajaran, misalnya Doraemon, Dodo, dan film kartun lainnya.

Secara umum media pembelajaran memiliki kegunaan-kegunaan

sebagai berikut:

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis.

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.

3. Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi

sikap pasif anak didik.

14

Ariesto Hadi Sutopo, Multimedia Interaktif Dengan Flash, (Yogyakarta: Penerbit Graha

Ilmu, 2003), h. 28 15

Ibid., h. 28

Page 29: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

12

4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan

lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum

dan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap

siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya

itu harus di atasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakang

lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat

diatasi dengan media, yaitu dengan kemampuannya dalam

memberikan perangsangan yang sama, mempersamakan

pengalaman, dan menimbulkan persepsi yang sama.16

Gambar 2.1

Contoh Kartun Dodo

16

Sadiman, dkk., op. cit., h. 17-18

Page 30: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

13

Gambar 2.2

Contoh Kartun Dodo

Gambar 2.1 dan 2.2 di atas merupakan gambar dari potongan cerita film

kartun Dodo yang menjelaskan tentang sholat lima waktu, dan menjelaskan

bahwa orang yang sholat tidak menyakiti makhluk-makhluk Allah yang ada

di bumi ini. Dari film tersebut, siswa tidak hanya bisa menceritakan kembali

kisah Dodo. Akan tetapi, film tersebut juga telah memberikan pesan-pesan

dan akhlak yang patut untuk dicontoh oleh siswa.

Berdasarkan kegunaan-kegunaan media pembelajaran di atas, film

kartun Dodo merupakan film kartun yang sangat tepat untuk digunakan

sebagai media pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran keterampilan

berbicara. Hal itu dikarenakan film kartun Dodo mempunyai kejelasan

penyajian pesan yang ingin disampaikan, tidak membutuhkan waktu yang

lama, dapat mengatasi sikap pasif siswa dan melalui film kartun Dodo, guru

dapat memberikan rangsangan yang sama pada tiap siswa sehingga

menimbulkan persepsi yang sama.

Page 31: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

14

2. Keterampilan Berbahasa

a. Keterampilan Berbicara

Berbicara merupakan pembelajaran bahasa lisan yang bisa saja

didapatkan oleh siapapun, bahkan orang yang tidak bisa membaca atau

menulis-pun bisa berbicara, kecuali orang yang memiliki kekurangan tidak

bisa berbicara seperti bisu atau lainnya, “Pada hakikatnya, keterampilan

berbicara merupakan keterampilan mereproduksi arus sistem bunyi artikulasi

untuk menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada

orang lain”.17

Berbicara dapat dilakukan kapan dan di mana saja. Berbicara

bisa dilakukan di depan umum dalam acara formal maupun sekedar

berbincang-bincang.

Menurut Byrner, bahasa lisan dapat dibagi menjadi empat jenis:

1. Berbicara secara bebas dan spontan, yaitu berbicara dalam situasi

interaktif di mana bahasa yang dihasilkan penutur banyak memiliki

“kesalahan”.

2. Berbicara secara bebas tapi terencana, seperti yang terjadi dalam

wawancara dan diskusi, di mana nilai informasinya lebih tinggi dari

pada pembicaraan bebas spontan tapi tetap memiliki sifat interaktif

dan spontan.

3. Penyajian lisan dari teks tertulis, seperti pada berita dan kuliah, di

mana penyampaian informasi dilakukan secara objektif dan niatan

dari pembicaraan tampak lebih jelas.

4. Penyajian lisan dari skrip/naskah yang sudah baku dan dilatih

sebelumnya, seperti pada drama atau film, di mana unsur-unsur

linguistik dan cara penyampaiannya dilakukan dengan tingkat

stilisasi yang tinggi.18

Berbicara merupakan keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam

kehidupan, melalui keterampilan berbicara seseorang dapat mengekspresikan

apa yang ada di dalam pikirannya, mengungkapkan perasaan, ide, gagasan,

dan menyalurkan kreativitasnya secara cerdas dan cekatan sesuai dengan

konteks situasi tempat orang itu berada, bahasa yang digunakan dan waktu ia

harus berbicara.

17

Iskandar Wasid dan Dadang Suhendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2011), h. 241 18

Syukur Ghazali, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Dengan Pendekatan

Komunikatif-Interaktif, (Bandung: PT Refika Aditama, 2013), h. 172-173

Page 32: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

15

Menurut Chomsky, Anak belajar bahasa bermula dari pengumpulan

data dari lingkungannya dalam bentuk ucapan-ucapan bahasa yang

didengarnya, menggolong-golongkan bunyi-bunyi itu dalam berbagai

kategori ketatabahasaan, dan bentuk-bentuk aturan untuk menyusun

dengan teratur apa yang dikatakan itu.19

Dalam buku berbicara karangan Tarigan dikatakan bahwa, “Berbicara

adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak,

yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak dan pada masa tersebutlah

kemampuan berbicara atau berujar dipelajari”.20

Berbicara merupakan

keterampilan yang sangat penting, keterampilan berbicara yang baik dan

benar dapat mencetak generasi yang kreatif, generasi yang mampu

melahirkan tuturan atau ujaran secara komunikatif, jelas, runtut, dan mudah

dipahami. “Berbicara adalah suatu proses penyampaian pesan yang dilakukan

secara lisan”.21

Dalam menyampaikan pesan, terdapat beberapa unsur yang

mempunyai keterikatan satu dengan yang lainnya, yakni pembicara/orang

yang berbicara, isi pembicaraan, orang yang menyimak dan tanggapan

penyimak. “Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-

bunyi artikulasi atau mengucapkan kata-kata untuk mengekspresikan,

menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan”.22

Orang yang

memiliki kemampuan berbicara yang baik akan mengucapkan ataupun

menyatakan gagasan pikiran ataupun perasaannya dengan artikulasi yang

jelas, runtut, dan mudah dipahami.

Berbicara menurut Suhendar adalah, “Proses perubahan wujud

pikiran/perasaan menjadi wujud ujaran”.23

Berbicara berarti mengungkapkan

ide, gagasan, pemikiran, atau perasaan yang sedang dirasakannya melalui

lisan. Menurut Kartapati, “Berbicara merupakan ekspresi diri, dengan

19

Budinuryanta, dkk., Pengajaran Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2008), h. 7.4 20

Henry Guntur Tarigan, Berbicara, (Bandung: Angkasa Bandung, 2008), h.3 21

Djago Tarigan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah, (Jakarta:

Universitas Terbuka, 2002), h. 2.61 22

Tengsoe Tjahyono dan Kisyani Lakson, Berbicara II, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2000), h. 1.6 23

Suparno, dkk., Berbicara, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), h. 1.2

Page 33: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

16

berbicara seseorang dapat menyatakan kepribadian dan pikirannya, berbicara

dengan di luar, atau hanya sekedar pelampiasan uneg-uneg”.24

Kemampuan

berbicara sangat berpengaruh dalam kehidupan, karena melalui berbicara

seseorang dapat mengungkapkan gagasan yang ada di dalam pikirannya,

menyampaikan perasaannya, juga mengekspresikan dirinya. Tujuan

keterampilan berbicara akan mencakup pencapaian hal-hal berikut:

1. Kemudahan berbicara

2. Kejelasan

3. Bertanggung jawab

4. Membentuk pendengaran yang kritis

5. Membentuk kebiasaan.25

Tujuan-tujuan tersebut akan dapat dicapai apabila program pengajaran

dilandasi oleh prinsip-prinsip yang relevan, serta kegiatan pembelajaran yang

membuat para peserta didik terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Untuk

itu, prinsip yang dimaksud adalah “Pengintegrasian program latihan

keterampilan berbicara sebagai bagian dari penggunaan bahasa secara

menyeluruh dengan penekanan pada unit-unit khusus yang melibatkan

aktivitas pengajar dan peserta didik”.26

Berbicara kaitannya dengan menyimak menurut Brooks, “Menyimak

dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua arah secara langsung,

merupakan komunikasi tatap muka (face to face communication)”.27

Menyimak dan berbicara adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, seperti

makhluk hidup yang membutuhkan oksigen, seperti tubuh yang

membutuhkan ruh untuk mengisi di dalamnya. Pembicara membutuhkan

orang untuk menyimak apa yang diatakannya, begitu juga dengan penyimak,

penyimak tidak bisa dikatakan menyimak jika tidak ada yang berbicara atau

yang didengar.

24

Ibid., h. 1.3 25

Iskandar Wasid dan Dadang Suhendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2011), h. 242-243 26

Ibid., h. 243 27

Henry Guntur Tarigan, Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:

Angkasa, 2008), h. 3

Page 34: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

17

Antara berbicara dan menyimak terdapat hubungan yang erat, hubungan

ini terdapat pada hal-hal berikut:

a. Ujaran (Speech) biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru

(Imitasi).

b. Kata-kata yang dipakai serta dipelajari oleh sang anak biasanya

ditentukan oleh perangsang (Stimuli) yang ditemuinya dan kata-kata

yang paling banyak memberi bantuan atau pelayanan dalam

penyampaian gagasan-gagasannya.

c. Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan

dalam masyarakat tempatnya hidup.

d. Anak yang masih kecil lebih dapat memahami kalimat-kalimat yang

jauh lebih panjang dan rumit ketimbang kalimat-kalimat yang dapat

diungkapkannya.

e. Meningkatkan keterampilan menyimak berarti pula membantu

meningkatkan kualitas berbicara seseorang.

f. Bunyi suara merupakan suatu faktor penting dalam peningkatan cara

pemakaian kata-kata sang anak.

g. Berbicara dengan bantuan alat-alat peraga (Visual aids) akan

menghasilkan penangkapan informasi yang lebih baik pada pihak

penyimak.28

Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan Bahasa

Indonesia yang berhubungan dengan interaksi dengan lawan bicara, dalam

interaksi tersebut terdapat beragai jenis aturan yang mengatur interaksi.

Aturan ini menjadi acuan bagi pembicara/siswa agar mampu meningkatkan

keterampilan berbicara mereka. Menurut Karp dan Yoels menyebutkan 3

jenis aturan yang mengatur interaksi, yaitu “Aturan mengenai ruang,

mengenai waktu, gerak dan sikap tubuh”.29

Seorang pembicara harus

mempertimbangkan waktu, bagaimana sikap tubuh dan gerak yang harus

ditempatkan ketika orang tersebut ingin berbicara.

Ketika berbicara sebaiknya menggunakan kata-kata yang mudah

dicerna oleh pendengar atau penyimak agar tidak terjadi salah paham atas apa

yang telah dikatakan oleh pembicara. Pembicara juga harus menyesuaikan

bahasa dengan tingkat perkembangan pendengar. “Berbicara adalah sebuah

proses yang tidak hanya berupa pemahaman atas apa yang sedang dikatakan,

28

Tarigan. loc. cit. 29

Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 2004), h. 37

Page 35: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

18

tetapi juga menangkap motif pembicara, pesan-pesan tersirat tetapi tidak

terkatakan, dan ironi atau sarkasme yang dapat sama sekali bertentangan

dengan makna eksplisit kata-katanya”.30

Pengunaan bahasa yang mudah

dimengerti, tidak ambigu dan nada suara yang jelas dapat mempermudah

orang lain memahami maksud dan tujuan pembicara. Selain itu, gerak-gerik

pembicara ketika berbicara di depan audien juga sangat mempengaruhi,

misalnya ekspresi yang digunakan ketika ingin menggambarkan orang yang

sedang marah atau hal lainnya.

Menurut Sukarman, Untuk mengukur kemampuan siswa dalam

berbicara dapat dilihat dari kemampuannya menghasilkan simbol-

simbol fonetis dan kemampuannya melengkapi dengan gerak-gerak

isyarat (gentur) yang terpenting adalah melatih siswa untuk berani

dengan bahasa yang baik dan benar.31

Untuk mengetahui atau mengukur keterampilan berbicara siswa, guru

dapat melihatnya melalui gerak-gerik siswa ketika berbicara, misalnya tidak

memainkan baju atau tangan ketika berbicara, ketika berbicara tidak ragu

ketika ingin mengungkapkan apa yang ada dipikirannya dan tidak

mengulang-ulang perkataan yang telah diucapkannya. Cakupan dalam

kegiatan berbicara sangat luas, ada yang mencakup kegiatan kegiatan

berbicara yang bersifat formal maupun informal.

Adapun cakupan materi berbicara dalam kurikulum meliputi

kegiatan sebagai berikut: (1) berceramah, (2) berdebat, (3) bercakap-

cakap, (4) berkhotbah, (5) bertelepon, (6) bercerita, (7) berpidato, (8)

bertukar pikiran, (9) bertanya, (10) bermain peran, (11) berwawancara,

(12) berdiskusi, (13) berkampanye, (14) menyampaikan sambutan,

selamat, pesan, (15) melaporkan, (16) menanggapi, (17) menyanggah

pendapat, (18) menolak permintaan, tawaran, ajakan, (19) menjawab

pertanyaan, (20) menyatakan sikap, (21) menginformasikan, (22)

membahas, (23) melisankan (isi drama, cerpen, puisi, bacaan), (24)

menguraikan cara membuat sesuatu, (25) menawarkan sesuatu, (26)

meminta maaf, (27) memberi petunjuk, (28) memperkenalkan diri, (29)

30

Dale Carnegie, The 5 Essential People Skills, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,

2009), h. 159. 31

Wasimin, “Peningkatan Kompetensi Berbicara Siswa SD Melalui Metode Role Play”,

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 15, 2009, h.195.

Page 36: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

19

menyapa, (30) mengajak, (31) mengundang, (32) memperingatkan, (33)

mengoreksi, dan (34) tanya-jawab.32

Tes diperlukan oleh seorang guru untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan siswa dalam berbicara, khususnya dalam bercerita. Adapun

beragam tes yang telah tertera dalam buku, di bawah ini adalah beberapa

bentuk tes berbicara dari berbagai sumber. Dalam tes berbicara yang pertama,

ada empat aspek yang dinilai, diantaranya “(1) Ketepatan isi cerita, (2)

Sistematika cerita, (3) Penggunaan bahasa, meliputi pelafalan, intonasi,

pilihan kata, struktur kata, dan struktur kalimat, dan (4) Kelancaran

bercerita”.33

Aspek pertama berkaitan dengan ketepatan isi dari cerita, apakah

cerita yang disampaikan sesuai atau tidak sesuai. Aspek kedua berkaitan

dengan jalan cerita yang disampaikan. Aspek ketiga berkaitan dengan

penggunaan bahasa yang meliputi lafal yang diucapkan, kesesuaian intonasi,

diksi, struktur kata dan kalimat, serta aspek yang terakhir berkaitan dengan

kelancaran siswa dalam bercerita.

Selain itu, dalam sumber lain dijelaskan lebih rinci mengenai tes

berbicara, pada tes berbicara berdasarkan rangsangan visual dan suara seperti

video, film, siaran televisi, dan lain sebagainya menggunakan rubik penilaian

sebagai berikut, “(1) Kesesuaian isi pembicaraan, (2) Ketepatan logika urutan

bicara, (3) Ketepatan detail peristiwa, (4) Ketepatan makna keseluruhan

bicara, (5) Ketapatan kata, (6) Ketepatan kalimat, (7) Kelancaran”.34

Adapun

tes berbicara untuk menceritakan kembali buku cerita tercantum sebagai

berikut, “(1) Ketepatan isi cerita, (2) Ketepatan penunjukan detil cerita, (3)

Ketepatan logika cerita, (4) Ketepatan makna keseluruhan bicara, (5)

Ketapatan kata, (6) Ketepatan kalimat, (7) Kelancaran”.35

Berbicara dapat

dinilai dari berbagai aspek, sebagaimana yang telah dibahas, tes berbicara

32

Kundharu Saddhono & St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia,

(Bandung: CV. Karya Putra Dewi, 2012), h. 59 33

Djago Tarigan, Pendidikan Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2002), h. 6.16 34

Burhan Nurgiyantoro, Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi,

(Yogyakarta: Edisi Pertama), h. 409 35

Ibid., h. 410

Page 37: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

20

merupakan sebuah tekhnik pengukuran terhadap kemampuan berbicara

seseorang.

Adapun komponen yang dijadikan sasaran dalam berbicara yakni,

bahasa lisan yang digunakan (lafal dan inotasi, kosakata dan pilihan kata,

struktur bahasa, gaya bahasa dan pragmatik), isi pembicaraan (hubungan

topik dan pembicaraan dengan isi, struktur isi, kualitas isi, kuantitas isi), dan

teknik dan penampilan (tata cara, gerak-gerik dan mimik, serta volume

suara).36

Berdasarkan berbagai macam aspek yang telah dibahas, ini

menunjukkan bahwa tes berbicara sangat beragam, tinggal bagaimana guru

menyesuaikannya dengan keadaan siswa. Baik dari segi tingkatan kelas

ataupun lainnya. Dan pada intinya, semua penilaian di atas adalah sama,

yakni untuk mengatahui kemampuan seseorang dalam berbicara, khususnya

kemampuan bercerita.

Berbicara bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan, terlebih lagi jika

dilakukan oleh orang yang tidak terbiasa berbicara di depan umum. Belajar

dan berlatih adalah solusi yang paling tepat untuk melatih keterampilan

berbicara seseorang. Berikut ini adalah beberapa hambatan yang sering

ditemui dalam kegiatan berbicara, yakni:

1) Hambatan Internal

a) Ketidaksempurnaan alat ucap

Kesalahan yang diakibatkan kurang sempurna alat ucap akan

mempengaruhi keefektifan dalam berbicara, pendengar pun

akan salah menafsirkan maksud pembicara.

b) Penguasaan komponen kebahasaan

(1) Lafal dan intonasi

(2) Pilihan kata (diksi)

(3) Struktur bahasa

(4) Gaya bahasa

c) Penggunaan komponen isi

(1) Hubungan isi dengan topik

(2) Struktur isi

(3) Kualitas isi

(4) Kuantitas isi

36

Noehi Nasoetion, dkk., Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2007), h. 8.23

Page 38: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

21

d) Kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental

Seorang pembicara yang tidak menguasai komponen bahasa dan

komponen isi tersebut di atas akan menghambat keefektifan

berbicara.

2) Hambatan Eksternal

a) Suara atau bunyi

b) Kondisi ruangan

c) Media

d) Pengetahuan pendengar.37

Berdasarkan berbagai hambatan di atas, seorang guru harus mencari

cara untuk membuat hambatan ini bisa terlampaui, salah satunya adalah

dengan memilih media pembelajaran juga memilih metode pembelajaran

yang tepat. Selain itu, guru ataupun orang tua juga bisa memberikan belajar

tambahan. Untuk mengatasi suara atau bunyi yang kurang terdengar, guru

bisa menggunakan pengeras suara, misalnya ketika ingin menonton film

kartun guru menggunakan pengeras suara agar suara yang dihasilkan dari film

tersebut lebih terdengar. Dalam mengatasi kondisi ruangan, misalnya terlalu

sempit sedangkan siswa dalam kelas tersebut banyak, guru dapat mengatur

tempat duduk siswa seperti membuat huruf U atau lainnya. Apabila tidak

memungkinkan untuk mengatur tempat duduk guru bisa menggilir tempat

duduk siswa atau sesekali guru bisa membawa siswa ke luar kelas, seperti

taman atau tempat-tempat lain yang layak untuk belajar.

b. Bercerita

Bercerita merupakan salah satu keterampilan berbicara, bercerita dapat

mengasah keterampilan berbicara siswa ketika di depan orang, bercerita

merupakan suatu kegiatan menuturkan berbagai hal, baik yang kita lihat,

dengar, ataupun dari apa yang kita baca, “Bercerita adalah perbuatan atau

suatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan

pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain”.38

Bercerita merupakan

penyampaian pengalaman atau pengetahuan yang diketahui oleh orang yang

bercerita, bisa menceritakan kembali suatu kisah yang pernah didengarnya

37

Isah Cayhani dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD, (Bandung: UPI

PRESS, 2007) 38

Sihabudin, dkk., Bahasa Indonesia II, (Edisi Pertama, Paket 8-14), h. 8-7

Page 39: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

22

atau diketahuinya, bercerita tentang sosok yang dikagumi oleh pembicara,

ataupun bercerita tentang pengalaman dirinya sendiri, orang lain atau orang

yang terdahulu. Melalui cerita, guru ataupun orang tua dapat memberikan

pelajaran kepada anak-anak, memberikan contoh yang baik melalui cerita-

cerita yang menarik, cerita yang disampaikan bisa berupa pengalaman,

film/video, buku dongeng, dan lainnya.

Dengan bercerita siswa dapat mengungkapkan apa yang pernah

dialaminya, baik pengalaman sendiri, orang lain, bercerita tentang suatu kisah

yang pernah didengarnya, ataupun hal-hal lainnya. “Kegiatan bercerita

menuntun siswa ke arah pembicaraan yang baik. Lancar bercerita berarti

lancar berbicara. Dalam bercerita siswa dilatih berbicara jelas, inotasi yang

tepat, urutan kata sistematis, menguasai massa pendengar dan berperilaku

menarik”.39

Bercerita dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

berbicara, melatih siswa untuk lebih jelas ketika berbicara, menguji

keberanian siswa ketika berbicara di depan umum.

Interaksi antara pembicara dan pendengar dalam kegiatan berbicara

berjalan searah. Pembicaranya menyampaikan pesan sedang pendengar

menerima pesan tanpa dapat berinteraksi langsung kepada pembicara.

Karena itu, interaksi antara pembicara dan pendengar dalam kegiatan

bercerita disebut satu arah.40

Pada Taman Kanak-kanak (TK) bercerita disampaikan oleh orang

dewasa yang disimak oleh anak usia dini, pada tingkat Sekolah Dasar (SD)

bercerita bisa dilakukan oleh siswa. Misalnya, bercerita mengenai

pengalaman yang pernah ia alami atau menceritakan kembali cerita yang

pernah didengarnya. Menurut Tampubolon, “Bercerita kepada anak

memainkan peran penting bukan saja dalam menumbuhkan minat dan

kebiasaan membaca, tetapi juga dalam mengembangkan bahasa dan pikiran

anak”.41

Artinya, dengan bercerita siswa tidak hanya dapat mengasah

39

Ma’mur Saadie, dkk., Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia, (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2007), h. 9.16 40

Djago Tarigan, Pendidikan Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2002), Cet 5, h. 6.20 41

Ratna Anggraini, Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Metode Bercerita

Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Semitau, (16 Januari 2014, Pukul: 10.03)

Page 40: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

23

keterampilannya dalam berbicara saja. Akan tetapi, bahasa dan pikiran

mereka dan ketertarikan mereka terhadap buku bacaan-pun akan semakin

meningkat.

Ketika seseorang ingin bercerita, orang tersebut membutuhkan satu

cerita yang akan disampaikan kepada penyimak. Kejadian atau peristiwa

disekitar kita bisa dijadikan cerita, tinggal bagaimana cara menyampaikan

cerita tersebut secara menarik. Tujuan dari bercerita adalah agar anak dapat

membedakan perbuatan yang baik atau buruk, boleh ditiru atau tidak boleh

ditiru. Anak diminta untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk

sehingga kelak anak tersebut dapat mencontoh perbuatan baik untuk

diaplikasikan dalam kehidupannya. Selain itu, bercerita juga dapat mengasah

daya tangkap, daya pikir, konsentrasi, mengasah rasa, imajinasi, akhlak dan

hal lainnya.

Adapun fungsi bercerita, “bercerita difungsikan sebagai sarana

menyampaikan pesan seperti menjelaskan sesuatu hal, kejadian, peristiwa dan

sebagainya kepada pendengar”.42

Bercerita mempunyai berbagai macam

manfaat, hal itu dikarenakan pada setiap cerita pasti mempunyai pesan atau

bahkan beberapa cerita memberikan pelajaran berharga bagi orang yang

mengalami ataupun yang bercerita, manfaat bercerita yang dimaksud antara

lain dapat memberikan hiburan, misalnya ketika suasana kelas dilanda

kebosanan dan tidak ada hal yang menarik yang dapat dilakukan oleh anak.

3. Pembelajaran Bahasa Indonesia

a. Pengertian Pembelajaran

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.

Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa

adalah penentu terjadi atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar

terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar.

Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-benda,

hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia atau hal-hal yang berhubungan dengan

42

Tarigan, op. cit., h. 6.11

Page 41: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

24

bahan ajar. Tindakan belajar tentang sesuatu hal tersebut tampak sebagai

perilaku belajar yang tampak dari luar.

Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang diakukan oleh guru dan

siswa di dalam ataupun di luar kelas. Selain itu, pembelajaran juga

membutuhkan dukungan dari sumber belajar, “Pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar”.43

Dijelaskan lebih lanjut mengenai pembelajaran,

“Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran”.44

Berdasarkan penjelasan

tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan suatu kegiatan

yang dilakukan oleh guru dan siswa, tempat pelaksanaan tidak terbatas oleh

ruang kelas, melainkan bisa dilakukan dimana saja. Untuk mencapai tujuan

pembelajaran, dalam proses pembelajaran membutuhkan berbagai kombinasi

dari berbagai unsur yang telah tertera.

Pada pendidikan formal, guru adalah praktisi yang paling bertanggung

jawab atas berhasil atau tidaknya program pembelajaran di Sekolah atau

Madrasah, sebab guru merupakan ujung tombak atau peran sentral dalam

kegiatan pembelajaran di ruang kelas. Sebagai seorang praktisi yang

berhadapan langsung dengan siswa sehari-hari, guru pasti pernah menghadapi

masalah yang berkaitan dengan pekerjaannya. Sebagai seorang pendidik ia

berkeinginan siswa dapat memahami pembelajaran di dalam kelas seoptimal

mungkin. Akan tetapi, hasil yang diharapkan seringkali tidak sesuai dengan

apa yang ia harapkan.

Berbagai strategi digunakan oleh guru dalam kelas. Akan tetapi, guru

tradisional umunya menggunakan strategi yang meliputi: penggunaan

ceramah, tanya jawab, penjelasan, pemberian ilustrasi, pendemonstrasian atau

mengarahkan siswa secara langsung ke sumber informasi selama

pembelajaran berlangsung atau menggunakan buku teks untuk pemberian

43

UU Sisdiknas, (Bandung: Fokus Media, 2009), h. 4

44

Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 57

Page 42: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

25

tugas-tugas dirumah. Semua itu dirancang dan seringkali dijalankan oleh

guru, sementara siswa hanya melihat atau mendengarkan apa yang dikatakan

guru.

Model pembelajaran seperti itu terbukti gagal mencapai tujuan

pembelajaran secara maksimal, sehingga pada saat ini banyak sekali beberapa

konsep pembelajaran yang diperkenalkan untuk mendongkrak keterpurukan

mutu pembelajaran. Untuk tujuan inilah guru seharusnya memiliki keberanian

untuk melakukan berbagai uji coba terhadap suatu metode mengajar,

membuat suatu media murah atau penerapan suatu strategi mengajar tertentu

yang secara teoritis dapat dipertanggung jawabkan untuk memecahkan

permasalahan pembelajaran.

Peristiwa pembelajaran dalam suatu bidang studi atau mata pelajaran

memiliki berbagai bentuk. Bentuk-bentuk itu berupa proses-proses yang

bersifat langsung dalam kelas dan juga tidak langsung. Pada dasarnya

pengertian tentang peristiwa pembelajaran merupakan serangkaian

komunikasi yang dilakukan kepada siswa.

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan, baik itu perubahan afektif, kognitif maupun psikomotor sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Pembelajaran merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mempermudah

siswa dalam mencapai tujuan atau keberhasilan yang diharapkan dengan cara

melakukan komunikasi dengan siswa.

b. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa. Kegiatan

pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu

dengan cara efektif dan efisien. Upaya-upaya yang dilakukan dapat berupa

analisis tujuan dan karakteristik studi dan siswa, analisis sumber belajar,

menetapkan strategi penyampaian pembelajaran, menetapkan strategi

pengelolaan pembelajaran dan menetapkan prosedur pengukuran hasil

pembelajaran dan menetapkan prosedur pengukuran hasil pembelajaran. Oleh

Page 43: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

26

karena itu, setiap pengajar harus memiliki keterampilan dalam memilih

strategi pembelajaran untuk setiap jenis kegiatan pembelajaran.

Hakikat dari belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu,

pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan belajar

dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis. Dalam pelajaran bahasa kali

ini, kemampuan siswa dalam berkomunikasi dapat ditingkatkan melalui

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan bercerita yang dilakukan oleh seluruh

siswa.

Ruang lingkup Standar Kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia

(Keterampilan Berbicara) SD dan MI, yakni:

Berbicara seperti mengungkapkan gagasan dan perasaan.

Menyampaikan sambutan, dialog, pesan, pengalaman, suatu proses,

menceritakan diri sendiri, teman, keluarga, masyarakat, benda,

tanaman, binatang, pengalaman, kegiatan sehari-hari, peristiwa, tokoh,

kesukaan/ketidaksukaan, kegemaran, peraturan, tata tertib, petunjuk,

dan laporan serta mengapresiasi dan berekspresi sastra melalui kegiatan

melisankan hasil sastra berupa dongeng, cerita anak-anak, cerita rakyat,

cerita binatang, puisi anak, syair lagu, pantun, dan drama anak.45

Pendekatan dalam pembelajaran bahasa dibedakan menjadi pendekatan

komunikasi, pendekatan integratif, pendekatan CBSA, pendekatan

keteampilan proses, pendekatan tematis. Komunikasi berarti melakukan

interaksi dengan orang lain yang biasa dilakukan dengan berbicara. Bercerita

merupakan salah satu bagian dalam pendekatan komunikasi yang

memusatkan pada keterampilan berbicara. Kriteria yang harus dipenuhi oleh

pengajaran berbicara, antara lain:

1) Relevan dengan tujuan pengajaran

2) Memudahkan siswa memahami materi pengajaran

3) Mengembangkan butir-butir keterampilan proses

4) Dapat mewujudkan pengalaman belajar yang telah dirancang

5) Merangsang siswa untuk belajar

6) Mengembangkan siswa untuk belajar

7) Mengembangkan kreativitas siswa

8) Tidak menuntut peralatan yang rumit

9) Mudah dilaksanakan

45

Jauharoti Alfin, dkk., Pembelajaran Bahasa Indobesia MI, (Edisi Pertama, 2009), h. 6-32

Page 44: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

27

10) Menciptakan suasana belajar-mengajar yang menyenangkan.46

Dalam memilih materi pembelajaran keterampilan berbicara, guru harus

lebih banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara. Selain

itu, guru juga harus memberikan motivasi agar siswa lebih percaya diri dan

mempunyai imajinasi dalam menciptakan suasana yang dapat mendorong

siswa untuk berbicara. Misalnya dengan memberikan kata-kata yang

memancing siswa untuk bercerita seperti, ”Kegiatan apa saja yang telah

kalian lakukan ketika berlibur? Pada saat berlibur pergi ke mana saja?” Selain

itu, guru juga bisa memulainya dengan memberikan sebuah cerita yang

menarik sehingga dapat memancing siswa untuk bercerita. Selain itu, guru

juga bisa memperdengarkan sebuah cerita kepada siswa melalui media-media

tertentu kemudian meminta siswa untuk mengulang kembali cerita yang

mereka dengar dengan kata-kata mereka sendiri.

Pengajaran keterampilan bercerita tidak dapat dilaksanakan secara

mandiri. Artinya, pengajaran keterampilan bercerita harus dikaitkan,

digandakan, atau ditumpangkan pada pengajaran pokok yang ada. Rumusan

fungsi pengajaran Bahasa Indonesia yang tercantum dalam 1994 GBPP Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia:

1) Sarana Pembinaan kesatuan dan persatuan bangsa.

2) Sarana penigkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa

Indonesia dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya.

3) Sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan berbahasa

Indonesia untuk meraih dan mengembangkan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni.

4) Sarana penyebarluasan pemakaian Bahasa Indonesia yang baik

untuk berbagai keperluan menyangkut berbagai masalah.

5) Sarana pengembangan penalaran.47

Dalam kegiatan pembelajaran keterampilan berbahasa dengan

strategi lisan-tulis dapat dilakukan dengan berbagai cara, yakni: mengajak

anak untuk bercerita, mengajar anak untuk belajar berdebat, mengajak

46

Budinuryanta, dkk., Pengajaran Keterampilan Berbahasa, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2008), h. 10.24 47

Ibid., h. 1.12

Page 45: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

28

anak untuk bermain berbisik-bisik, mengajak anak berlatih imla, dan yang

terakhir adalah mengajak anak untuk berlatih imla dengan materi yang

lebih diperluas. Pembelajaran berbahasa dengan cara mengajak anak untuk

bercerita dilakukan dengan meminta anak untuk menceritakan kembali

cerita yang telah mereka dengar secara bergiliran. Setelah anak selesai

bercerita, guru meminta anak untuk bertanya.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian tentang keterampilan berbicara:

1. Ana Monica Rufisa,

Judul Skripsi “Pengaruh Penggunaan Media Kartun Terhadap

Keterampilan Menulis Opini Pada Siswa Kelas IX SMP Negeri 2

Tangerang”, maka kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut:

Berdasarkan hasil penghitungan data dengan menggunakan uji-t

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif media kartun terhadap

kemampuan menulis opini siswa kelas IX SMP Negeri 2 Tangerang. Hal

ini ditandai dengan diperolehnya harga thitung = 3,48 pada derajat

kebebasan (dk) 36 + 31 – 2 = 65. Sedangkan harga ttabel pada derajat bebas

(db) 65 = 1,67 untuk taraf signifikansi 0,05. Perhitungan yang didapat

adalah thitung = 3,48 ttabel = 1,67. Dengan demikian hipotesis penelitian

yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif media kartun terhadap

keterampilan menulis karangan opini diterima.

Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa rentangan skor

pretest ketermpilan menulis opini kelas eksperimen antara 26-60 mencapai

skor rata-rata 45,63 dan rentangan skor posttest keterampilan menulis

opini kelas 26-86 mencapai skor rata-rata 68,5. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa skor rata-rata siswa kelas eksperimen meningkat

sebesar 22,87. Adapun rentangan skor pretest keterampilan menulis opini

kelas kontrol antara 20-66 mencapai skor rata-rata 44,5 dan rentangan skor

posttest keterampilan menulis opini kelas kontrol antara 33-73 mencapai

Page 46: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

29

skor rata-rata 52,70. Dengan demikian, skor rata-rata kelas kontrol hanya

meningkat 8,2. Berdasarkan penjabaran tersebut, terlihat bahwa kenaikan

rata-rata keterampilan menulis opini siswa kelas eksperimen lebih besar

dari pada kenaikan skor rata-rata kelas kontrol. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa keterampilan menulis opini siswa yang diajarkan

dengan menggunakan media kartun lebih baik hasilnya dibandingkan yang

tidak menggunakan media kartun.48

Penelitian yang dilakukan oleh Ana Monica Rufisa dengan peneliti

sama-sama meneliti tentang media audio visual (kartun). Perbedaannya

terdapat pada tingkatan kelas dan lokasi penelitian, peneliti melalukan

penelitian pada siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan,

Jakarta Barat, sedangkan Ana Monica Rufisa melakukan penelitian pada

siswa kelas IX SMP Negeri 2 Tangerang. Selain itu, perbedaan penelitian

adalah terletak pada keterampilan yang ingin diteliti, yakni peneliti

memfokuskan pada keterampilan berbicara (bercerita) sedang Ana Monica

Rufisa memfokuskan pada keterampilan menulis opini.

2. Malindah Mar’atus Rahmah, 2012

Judul Skripsi “Peningkatan Keterampilan Bercerita Dengan

Pemanfaatan Media Audio Visual (Pemutaran Film Tsunami) Pada Siswa

Kelas VII Di SMP Islam Al Syukro Universal Tangerang Selatan Tahun

Ajaran 2011/2012”, maka kesimpulan yang dapat diambil sebagai berikut:

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa: terdapat peningkatan keterampilan bercerita siswa

dengan menggunakan media audio visual (pemutaran film tsunami), hal ini

dibuktikan dengan hasil pembelajaran siklus ke-2 mencapai 0,756% atau

48

Malindah Mar’atus Rahmah, “Peningkatan Keterampilan Bercerita Dengan

Pemanfaatan Media Audio Visual (Pemutaran Film Tsunami) Pada Siswa Kelas VII Di SMP

Islam Al Syukro Universal Tangerang Selatan Tahun Ajaran 2011/2012”, Skripsi yang diajukan

untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tidak dipublikasikan.

Page 47: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

30

mengalami peningkatan mencapai 75% dan nilai rata-rata mencapai 81,6

dengan nilai rata-rata sebelumnya yaitu 70,26.49

Penelitian yang dilakukan oleh Malindah Mar’atus Rahmah dengan

peneliti sama-sama meneliti tentang keterampilan berbicara, yakni

bercerita. Selain itu, persamaan penelitian juga terletak pada penggunaan

media audio visual. Hanya saja, Malindah Mar’atus Rahmah

memfokuskan penelitiannya pada media audio visual film tsunami,

sedangkan peneliti memfokuskan penelitian pada media audio visual film

kartun. Perbedaan lainnya terdapat pada tingkatan kelas dan lokasi

penelitian, peneliti melalukan penelitian pada siswa kelas III MI Tarbiyah

Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat, tahun ajaran 2014/2015.

Sedangkan Malindah Mar’atus Rahmah melakukan penelitian pada siswa

kelas VII SMP Islam Al Syukro Universal Tangerang Selatan Tahun

Ajaran 2011/2012.

3. Julica Dwi Perfita, 2012.

Judul Skripsi “Pengaruh Minat Belajar Keterampilan Berbicara

dengan Metode Diskusi Pada Peserta Didik Kelas XI SMK Islam Ruhama

Kota Tangerang Selatan”, berdasarkan analisis data yang diperoleh di

SMK Islam Ruhama Tangerang Selatan, dapat disimpulkan bahwa:

Pengaruh minat belajar keterampilan berbicara dengan metode

diskusi pada peserta didik kelas XI di SMK Islam Ruhama masih belum

memuaskan dikarenakan terdapat faktor yang mempengaruhi minat ajar

seperti tidak adanya dorongan dari guru atau kepala sekolah terhadap

minat belajar peserta didik, tidak hanya fasilitias yang memadai belajar

peserta didik, metode pembelajaran yang diberikan guru bahasa Indonesia

kurang bervariasi dan tidak adanya kreativitas dari guru bahasa Indonesia.

Penggunaan metode diskusi dapat mempengaruhi minat belajar

keterampilan berbicara bahasa Indonesia. Dengan demikian, apabila guru

49

Ana Monica Rufisa, “Pengaruh Penggunaan Media Kartun Terhadap Keterampilan

Menulis Opini Pada Siswa Kelas XI SMP Negeri 2 Tangerang”, Skripsi yang diajukan untuk

memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tidak dipublikasikan.

Page 48: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

31

selalu memberikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat

ditingkatkan dengan variasi metode sehingga pembelajaranpun tidak

monoton.50

Penelitian yang dilakukan oleh Julica Dwi Perfita dengan peneliti

sama-sama meneliti tentang keterampilan berbicara. Perbedaannya terletak

pada media dan metode, peneliti menggunakan media audio visual (kartun)

sedangkan Julica Dwi Perfita meneliti tentang metode yang digunakan,

yakni diskusi. Selain itu, perbedaan pada penelitian ini juga terlihat dari

tingkatan sekolah, Julica Dwi Perfita meneliti pada tingkat SMK

sedangkan peneliti pada tingkat MI.

4. Sri Hartini, 2012.

Judul Skripsi “Peningkatan Kemampuan Menyimak Fabel (Cerita

Binatang) dengan Menggunakan Media Animasi Audio Visual pada Siswa

Kelas III MI Bojongduren, Sukabumi”, maka kesimpulan yang dapat

diambil sebagai berikut:

Kemampuan menulis dapat ditingkatkan melalui media animasi

audio visual, sehingga siswa dapat menguasai kemampuan menyimak

cerita fabel pada siswa kelas III di MI Bojongduren, Sukabumi sehingga

mengalami peningkatan. Peningkatan keterampilan menyimak cerita anak

tersebut diketahui dari hasil tes pratindakan, siklus I, dan siklus II. Nilai

rata-rata pada tes pratindakan sebesar 54,4 termasuk dalam kategori

kurang, sedangkan nilai rata-rata pada siklus I mencapai 73,2 termasuk

dalam kategori cukup. Dengan demikian peningkatan nilai rata-rata

keterampilan menyimak dan menulis dari pratindakan ke siklus I sebesar

18,8 poin atau sebesar 34,6%. Adapun peningkatan dari nilai target

sebesar 3,2 poin. Pada siklus II, nilai rata-rata yang dicapai adalah 84,2

sehingga mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 11 poin atau 15%.

Sementara itu, peningkatan dari nilai target sebesar 14,2 poin. Peningkatan

50

Julica Dwi Perfita, “Pengaruh Minat Belajar Keterampilan Berbicara Dengan Metode

Diskusi Pada Peserta Didik Kelas XI SMK Islam Ruhama Kota Tangerang Selatan”, Skripsi yang

diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd) pada Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tidak dipublikasikan.

Page 49: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

32

hasil tes juga diikuti oleh perubahan pemahaman siswa kelas III MI

Bojongduren kearah yang lebih positif setelah dilaksanakan pembelajaran

menyimak cerita fabel melalui media animasi audio visual. Hal tersebut

dapat diketahui dari hasil nontest yang meliputi hasil observasi, jurnal,

wawancara, dan dokumentasi foto. Pada pembelajaran siklus I banyak

siswa yang cenderung pasif, bermalas-malasan, dan kurang

memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru. Namun pada

pembelajaran siklus II perilaku siswa lebih aktif, senang, dan serius

terhadap materi ataupun tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu, mereka

terlihat senang, tertarik dan antusias dengan pembelajaran yang

dilaksanakan, sehingga siswa dapat memahami materi dan tugas yang

diberikan oleh guru dapat diselesaikan dengan baik.51

Penelitian yang dilakukan Sri Hartati dengan peneliti sama-sama

meneliti tentang media audio visual. Hanya saja, Sri Hartati memfokuskan

penelitiannya pada media audio visual animasi, sedangkan peneliti

memfokuskan penelitian pada media audio visual film kartun. Perbedaan

lainnya terdapat pada lokasi penelitian, peneliti melalukan penelitian pada

siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat,

sedangkan Sri Hartati melakukan penelitian pada siswa kelas III MI

Bojongduren, Sukabumi. Dan perbedaan yang terakhir adalah terletak

pada keterampilan yang ingin diteliti namun tetap memiliki keterkaitan

dengan keterampilan yang ingin diteliti, yakni peneliti memfokuskan pada

keterampilan berbicara (bercerita) sedang Sri Hartati memfokuskan pada

keterampilan menyimak.

51

Sri Hartini, “Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita Fabel (Cerita Binatang)

dengan Menggunakan Media Animasi Audio Visual pada Siswa Kelas III MI Bojongduren,

Sukabumi”, Skripsi yang diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana

pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

tidak dipublikasikan.

Page 50: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

33

C. Kerangka Berpikir

Media merupakan salah satu faktor pendukung terpenting dalam sebuah

proses pembelajaran, dan sudah sepantasnya media dimanfaatkan

keberadaannya dalam pembelajaran agar siswa menjadi lebih termotivasi

dalam mengikuti pelajaran yang sedang dipelajari. Di antara banyaknya

media yang bisa dimanfaatkan media audio visual (kartun) adalah media yang

paling menarik untuk digunakan dalam proses pembelajaran, karena apa yang

didengar dan dilihat oleh siswa akan lebih berkesan dalam ingatan mereka

ketimbang mendengarkan ceramah guru dan mencatat apa yang diperintahkan

guru.

Sekalipun begitu, film kartun yang akan ditampilkan kepada siswa juga

harus disesuaikan antara isi film kartun dengan mata pelajaran yang akan

disampaikan. Film kartun juga harus mengandung unsur pendidikan bagi

siswa, hal itu dikarenakan siswa akan lebih mudah mencontoh film-film yang

mereka tonton, terlebih lagi jika film tersebut sangat digemari oleh siswa.

Pemanfaatan media audio visual (kartun) di dalam proses pembelajaran

akan sangat mempengaruhi keterampilan bercerita siswa kelas III MI

Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat yang dilihat masih kurang

optimal, sehingga keterampilan siswa dalam bercerita dinilai masih kurang

memuaskan atau belum memenuhi standar KKM dan pembelajaran di dalam

kelas dilihat masih kurang menyenangkan dengan proses yang sama seperti

biasa.

Untuk itu, guru perlu menggunakan media pembelajaran yang dapat

mempengaruhi keterampilan berbicara khususnya bercerita siswa agar

kemampuan siswa yang relatif masih rendah bisa meningkat dan siswa

semakin semangat ketika belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia. Sebagai

seorang guru, peneliti melakukan tindakan pembelajaran dengan

menggunakan media audio visual (kartun) Dodo dan Syamil.

Melalui media audio visual (kartun) siswa diharapkan mampu

meningkatkan keterampilan bercerita siswa. Siswa diminta untuk

menceritakan kembali cerita yang telah mereka tonton menggunakan kata-

Page 51: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

34

kata sendiri, dan guru menilai keterampilan bercerita siswa yang mengacu

pada lima aspek yang telah peneliti siapkan. Lima aspek tersebut adalah

intonasi, ekspresi, ketepatan isi, kelengkapan isi serta lafal dan kelancaran.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraiakan, hipotesis pada

penelitian ini adalah:

H0 : Tidak terdapat pengaruh media audio visual (kartun) terhadap

keterampilan bercerita pada siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah

Kembangan, Jakarta Barat.

H1 : Terdapat pengaruh media audio visual (kartun) terhadap keterampilan

bercerita pada siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan,

Jakarta Barat.

Page 52: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MI Tarbiyah Al-Islamiyah. Sekolah ini

terletak di Jalan Srengseng Sawah Balong, Kembangan, Jakarta Barat.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2014/2015, mulai dari

Maret 2014 sampai dengan November 2014. Waktu untuk penelitian di dalam

kelas adalah dua kali pertemuan dengan siswa kelas eksperimen dan dua kali

pertemuan dengan siswa kelas kontrol.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Peneliti

menguji coba media pembelajaran audio visual (kartun) untuk mengetahui

pengaruh media tersebut terhadap keterampilan bercerita dalam pelajaran Bahasa

Indonesia dengan membandingkan tes keterampilan berbicara antara siswa yang

menggunkan media audio visual (kartun) sebagai kelas eksperimen dengan siswa

yang tidak menggunakan media audio visual (kartun) sebagai kelas kontrol.

Desain penelitian yang digunakan adalah Two Grup Randomized Subjects

Pretest Posttest, terdapat dua kelompok yang akan diberikan pretes untuk

mengetahui keadaan awal keterampilan berbicara (bercerita) siswa. Setelah

mengetahui hasil pretest yang terlihat cukup signifikan, kemudian akan diberikan

perlakuan yang berbeda. Posttest akan diberikan setelah kedua kelas diberikan

perlakuan yang berbeda untuk mengetahui perbedaan pemahaman siswa kelas

kontrol dan siswa kelas eksperimen. Adapun rancangan desain penelitiannya

sebagai berikut:

Page 53: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

36

Tabel 3.1

Desain Penelitian Two Group Randomized Subject Pretest Posttest

Kelompok Pretest Treatmen Posttest

(R)E Y X E Z

(R) K Y - Z

Keterangan:

(R) E = Kelompok eksperimen

(R) K = Kelompok kontrol

Y = Tes awal yang diberikan

X E = Perlakuan kelompok eksperimen

Z = Tes yang diberikan

C. Populasi Dan Sampel

Populasi dan sampel yang diambil dalam penelitian ini yakni: Populasi

merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: “objek atau subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”.1 Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta

Barat tahun ajaran 2014/2015.

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel ini

diambil menggunakan teknik Simple Random Sampling, yakni “pengambilan

sampel yang memberikan kesempatan yang sama kepada populasi untuk dijadikan

sampel”.2 Dalam penelitian ini, peneliti mengambil 2 kelas secara acak dari 3

kelas yang ada, sehingga diperoleh kelas III C sebagai kelas eksperimen dan kelas

III B sebagai kelas kontrol. Kelas III C 28 siswa dan III B 29 siswa. Jumlah

sampel yang diambil dari kedua kelas sebanyak 40 siswa, yaitu 20 siswa dari

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung, Alfabeta,

2011), cet. 14, h. 80 2 Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2013), h. 146.

Page 54: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

37

kelas III C sebagai kelas eksperimen dan 20 siswa dari kelas III B sebagai kelas

kontrol.

Penelitian dilakukan di kelas III karena berdasarkan Standar Isi, Standar

Kompetensi, dan Kompetensi Dasar materi pembelajaran bercerita terdapat di

kelas III, maka peneliti melakukan penelitian pada kelas III MI Tarbiyah Al-

Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini data

diperoleh melalui posttest yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Instrumen berbentuk tes tertulis berupa soal pilihan ganda dan

soal uraian. Instrumen non-tes berupa lembar observasi aktifitas guru dan siswa

dalam pembelajaran. Penggunaan teknik dan alat pengumpul data yang tepat

memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Untuk memperoleh data yang

dibutuhkan dalam penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data yang terdiri

dari:

1. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data sekolah, seperti profil

sekolah, letak sekolah, guru, foto dan lainnya.

2. Observasi

Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam hal penggunaan

media audio visual (film kartun).

3. Tes

Tes digunakan peneliti untuk mengetahui keterampilan berbicara

(bercerita) melalui penggunaan media audio visual (kartun) di dalam

proses belajar mengajar dengan yang tidak menggunakan media audio

visual (kartun) di dalam proses belajar mengajar.

Memberikan pretest sebelum diberikan perlakuan yang berbeda dan

posttest setelah diberikan perlakuan yang berbeda, dengan menggunakan

Page 55: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

38

tes keterampilan berbicara (bercerita). Adapun tes yang dilakukan dalam

penelitian ini, yakni (1) Intonasi, (2) Ekspresi, (3) Ketepatan Isi, (4)

Kelengkapan isi, (5) Lafal dan Kelancaran dengan keterangan sebagai

berikut:

Tabel 3.2

Tes Keterampilan Bercerita

No. Aspek yang dinilai Nilai

5 4 3 2 1

1 Intonasi

Keterangan:

5 : Sangat sesuai

4 : Sesuai

3 : Cukup sesuai

2 : Kurang sesuai

1 : Tidak sesuai

2 Ekspresi

Keterangan:

5 : Sangat tepat

4 : Tepat

3 : Cukup tepat

2 : Kurang tepat

1 : Tidak tepat

3 Ketepatan Isi

Keterangan:

5 : Sangat tepat

4 : Tepat

3 : Cukup tepat

2 : Kurang tepat

1 : Tidak tepat

4 Kelengkapan Isi

Keterangan:

5 : Sangat lengkap

4 : Lengkap

3 : Cukup lengkap

2 : Kurang lengkap

1 : Tidak lengkap

5 Lafal dan Kelancaran

Keterangan:

5 : Lafal sangat baik dan sangat lancar

4 : Lafal baik dan lancar

3 : Lafal cukup baik dan cukup lancar

2 : Lafal baik tetapi tidak lancar atau sebaliknya

1 : Lafal tidak baik dan tidak lancar

Page 56: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

39

Setiap nilai siswa akan dijumlahkan dengan ketentuan sebagai berikut:

× 100

E. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh, kemudian dilakukan perhitungan statistik dan

membandingkan keterampilan bercerita kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Perhitungan statistik meliputi uji persyaratan analisis dan uji hipotesis. Uji

persyaratan analisis terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah sebaran data pada

dua kelompok sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Analisis

data ini menggunakan SPSS 17 for windows version dengan menggunakan

Kolmogorov-Smirnova. Syarat suatu data dapat dikatakan berdistribusi normal

adalah jika signifikasi atau nilai probabilitas > 0,05.

b. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut

memiliki tingkat varian data yang sama atau tidak. Analisis ini menggunakan

SPSS 17 for windows versionyaitu One Way Anova. Jika hasil uji

homogenitas ditunjukkan bahwa tingkat signifikasi atau nilai probabilitas >

0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian yang dimiliki oleh sampel-sampel

yang bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut

homogen.

2. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan

normalitas dan homogenitas, apabila data populasi berdistribusi normal dan

data populasi homogen maka dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis ini

digunakan untuk mengetahui adanya pengaruh media audio visual (kartun)

Page 57: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

40

terhadap keterampilan bercerita dibandingkan dengan yang tidak

menggunakan media audio visual (kartun).

F. Hipotesis Statistik

Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut:

H0 : 1 = 2

H1 : 1 ≠ 2

Keterangan:

H0 : Tidak terdapat pengaruh media audio visual (kartun) terhadap

keterampilan bercerita pada siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah

Kembangan, Jakarta Barat.

H1 : Terdapat pengaruh media audio visual (kartun) terhadap keterampilan

bercerita pada siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan,

Jakarta Barat.

Page 58: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil MI Tarbiyah Al-Islamiyah

1. Lingkungan Madrasah

Secara geografis letak MI Tarb. Al-Islamiyah Jakarta berada di

wilayah Kelurahan Srengseng Kecamatan Kembangan Kota Jakarta Barat.

Penduduk di lingkungan MI Tarb. Al-Islamiyah Jakarta cukup padat dengan

tingkat ekonomi menengah bawah sedangkan suku dan agama penduduk

bersifat heterogen tetapi mayoritas beragama Islam.

Lingkungan MI Tarb. Al-Islamiyah Jakarta berada di tengah – tengah

rumah penduduk, sehingga memberikan suasana yang cukup tenang dan

nyaman untuk pelaksanaan KBM.

2. Profil Madrasah

Identitas madrasah:

Nama madrasah : MI Tarbiyah Al-Islamiyah

Alamat Madrasah : Jl.Srengseng Raya No.26 A

Kelurahan : Srengseng

Kecamatan : Kembangan

Kabupaten / Kota : Jakarta Barat

Provinsi : DKI Jakarta

Kode Pos : 11630

Nomor telepon / Fax : (021) 5856405*105

(021) 5847270

Email : [email protected]

Status Madrasah : Swasta

Standar Madrasah : Terakreditasi A

Nomor Statistik Madrasah (NSM) : 111231730054

3. Sejarah

Gedung madrasah dibangun secara permanen pada tahun 1951 diserah

terimakan pada tanggal 15 Juli 1951 untuk MI Tarb. Al-Islamiyah srengseng.

Page 59: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

42

Kepala MI Tarb. Al-Islamiyah saat itu bapak KH. Abdul Hamid shaleh pada

tahun 1951 mulai dioperasikan dengan menerima siswa baru.

MI Tarb. Al-Islamiyah dibawah pimpinan bapak KH.Abdul Hamid

Shaleh Berlangsung selama 44 tahun yaitu dari tahun 1951-1995, kemudian

digantikan oleh bapak H.Syuaib Hasan 1995-2004, kemudian digantikan oleh

Bapak Mahfuz, M.Pd 2004-2011, kemudian digantikan oleh Bapak Tanto

Sugianto, S.Ag 2011-2012 Beliau memimpin selama 1 tahun karena beliau

mengajar di sekolah dasar pagi akhirnya dengan kebijakan yayasan beliau

digantikan oleh ibu Sri Yuliyah, S.Ag.

4. Status Tanah

MI Tarb. Al-Islamiyah didirikan diatas tanah milik wakaf dengan

sertifikat perubahan akan pendiri No. 32/2008 tanggal 17-07-2008, luas tanah

3820 m². luas bangunan gedung 1108 m² dan luas bangunan gedung B 238

m².

5. Struktur organisasi

Kepala madrasah : Sri Yuliyah, S.Ag.

Wakil Kepala Madrasah I : Abdul Syukur, S.Ag.

Wakil Bidang Kesiswaan : Dasukih, S.Pd I

Koord. Tata Usaha (TU) : Khusnul Latifah

Koord. Ibadah : Maisaroh, S.Ag

Koord. Perpustakaan : H.Zainuri

Koord. Ekskul : Mariatul Qibtiah, S.Pd

Koord. Bimbingan : Taufan Agil Arfany

6. Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar

1) Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap

perkembangan anak.

2) Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

3) Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.

4) Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan

sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya.

Page 60: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

43

5) Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis,

kritis, dan kreatif.

6) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, dengan

bimbingan guru/pendidik.

7) Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari

potensinya.

8) Menunujukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam

kehidupan sehari-hari.

9) Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di

lingkungan sekitar.

10) Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.

11) Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara

dan tanah air Indonesia.

12) Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan

budaya lokal.

13) Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan

memanfaatkan waktu luang.

14) Berkomunikasi secara jelas dan santun.

15) Bekerja sama dalam kelompok, tolong menolong, dan menjaga diri

sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya.

16) Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.

17) Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis

dan berhitung.

7. Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan

Kurikulum yang disusun oleh MI Tarb. Al-Islamiyah untuk

memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan

potensi yang ada di sekolah, sebagai unit penyelenggara pendidikan juga

harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan.

Perkembangan dan tantangan itu misalnya menyangkut:

Page 61: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

44

1) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2) Globalisasi yang memungkinkan sangat cepatnya arus perubahan dan

mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat.

3) Era informasi.

4) Pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia.

5) Berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan.

6) Era AFTA.

Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat: (1) filosofis, (2)

khas, (3) mudah diingat. Berikut ini adalah visi yang dirumuskan MI. Tarb.

Al-Islamiyah Jakarta Barat :

“Terwujudnya warga Madrasah yang berilmu, beriman dan

berakhlakul karimah”.

8. Misi MI. Tarb. Al Islamiyah

1) Mewujudkan Madrasah Al-Tarbiyah Al Islamiyah sebagai sekolah

bermutu.

2) Melaksanakan pendidikan agama bagian dari proses pendidikan

disekolah.

3) Mempersiapkan fisik dan mental peserta didik yang tangguh.

B. Deskripsi Data

1. Pelaksanaan Pembelajaran

Penelitian ini dilakukan pada saat pengajuan proposal dimulai pada bulan

Januari. Sedangkan pengambilan data dilakukan pada bulan Oktober –

November 2014 di MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat

yang memiliki jumlah siswa kelas III B sebanyak 29 siswa dan kelas III C

sebanyak 28 siswa. Kelas III C sebagai kelompok eksperimen dan kelas III B

sebagai kelompok kontrol. Sebelum melakukan proses pembelajaran, peneliti

memberikan pretest kepada kedua kelas untuk diuji kesamaan varian dan

keduanya menunjukkan bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal dan

homogen. Hal ini menunjukkan jika sebelum diberi perlakuan kedua kelas ini

Page 62: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

45

memiliki kemampuan awal yang sama, terbukti dari varian yang tidak jauh

berbeda di antara kedua kelas tersebut.

a. Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama di kelas kontrol, guru melakukan pretest berupa

uji keterampilan berbicara (bercerita) mengenai pengalaman yang pernah

dialaminya atau mengenai film-film atau cerita yang pernah didengarnya

(bercerita bebas) secara bergantian. Siswa diminta untuk bercerita di depan

kelas dan siswa lain memperhatikannya. Sementara itu, guru memberikan

penilaian. Apabila ada cerita yang perlu dipertanyakan, siswa lain boleh

bertanya kepada teman yang bercerita.

b. Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua, kegiatan belajar mengajar dilakukan di kelas

eksperimen. Tidak berbeda dengan kelas kontrol, guru memberikan pretest

kepada siswa berupa tes keterampilan berbicara (bercerita) di depan kelas

secara bergantian.

c. Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga, kegiatan belajar mengajar dilakukan di kelas

kontrol. Guru memberikan materi berupa cerita yang ada dibuku paket siswa,

kemudian guru meminta siswa untuk membaca cerita tersebut. Setelah siswa

membaca cerita, guru meminta siswa untuk menceritakan kembali cerita yang

baru saja siswa baca di depan kelas secara bergantian di depan kelas,

sementara guru memberikan penilaian kepada siswa yang telah bercerita.

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan pertanyaan

kepada siswa yang mendapatkan giliran bercerita. Pada kegiatan akhir guru

dan siswa memberikan kesimpulan.

d. Pertemuan Keempat

Pada pertemuan keempat, kegiatan belajar mengajar dilakukan di kelas

eksperimen. Guru memutarkan sebuah film kartun “Dodo” kepada siswa,

guru meminta siswa untuk memperhatikan film dan mengingat isi dari cerita

film tersebut. Setelah film diputarkan, guru meminta siswa untuk

menceritakan kembali kisah Dodo di depan kelas secara bergantian,

Page 63: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

46

sementara itu guru memberikan penilian kepada siswa yang bercerita. Guru

memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada cerita yang

masih belum dimengerti. Guru dan siswa memberikan kesimpulan.

2. Keterampilan Bercerita

Pada tes keterampilan bercerita ini, peneliti menggunakan lima aspek

sebagai acuan dalam penilaian kepada siswa. Lima aspek tersebut diantaranya

adalah:

(1) Intonasi, yakni siswa mampu menyesuaikan intonasi yang tepat pada

saat bercerita, kesesuaian tingkat kenyaringan suara dengan situasi,

tempat, dan pendengar.

(2) Ekspresi, siswa dapat menempatkan/menyesuaikan ekspresi yang

tepat pada saat bercerita. Misalnya, ketika ekspresi marah maka siswa

harus menggunakan ekspresi marah, ketika senang maka siswa harus

menggunakan ekspresi senang.

(3) Ketepatan Isi, siswa mampu mengingat urutan cerita dari film kartun

yang diputarkan.

(4) Kelengkapan Isi, siswa mampu menguasai isi cerita dan menceritakan

cerita secara lengkap.

(5) Lafal dan kelancaran, meliputi pengucapan bunyi-bunyi bahasa,

kejelasan artikulasi secara tepat dan kelancaran pembicara pada saat

bercerita, pembicaraannya tidak terputus-putus atau bahkan diselingi

dengan bunyi-bunyi tertentu seperti “ə” atau lainnya.

Berdasarkan penjelasan aspek di atas, tabel 4.1 di bawah menunjukkan

hasil pretest keterampilan bercerita siswa kelas eksperimen, dapat dilihat dari

tabel berikut ini:

Page 64: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

47

Tabel 4.1

Daftar Tes Keterampilan Bercerita Pretest Kelompok Eksperimen

No. Nama Nilai Sub Ket. Bercerita Nilai Total

(

× 100) 1 2 3 4 5

1. AN 3 4 4 4 4 76

2. ANF 3 3 4 4 3 68

3. AAR 2 3 4 4 4 68

4. BR 3 2 3 3 2 52

5. DAD 4 4 3 3 4 72

6. FAA 4 3 4 4 4 76

7. MM 3 3 3 3 3 60

8. MS 3 3 4 4 4 72

9. MR 3 2 4 3 3 60

10. MWF 2 2 3 3 3 52

11. NH 2 2 4 3 3 56

12. NR 3 3 3 3 4 64

13. NHS 4 3 4 4 3 72

14. NHI 2 2 3 3 3 52

15. RSZ 4 3 4 4 4 76

16. RS 3 3 4 3 3 64

17. SID 3 3 3 3 3 60

18. STR 3 2 4 4 3 64

19. SR 3 4 4 4 3 72

20. ZA 2 2 3 3 3 52

Keterangan:

1 : Intonasi

2 : Ekspresi

3 : Ketepatan Isi

4 : Kelengkapan Isi

5 : Lafal dan Kelancaran

Berdasarkan tabel daftar tes keterampilan bercerita pretest kelompok

eksperimen di atas, dapat dilihat bahwa pada aspek 1 (intonasi) nilai terendah

siswa dari 1-5 adalah 2, sedangkan nilai tertinggi siswa adalah 4. Pada aspek

2 (ekspresi) nilai terendah siswa dari 1-5 adalah 2, sedangkan nilai tertinggi

adalah 4. Pada aspek 3 (ketepatan isi) nilai terendah siswa dari 1-5 adalah 3,

sedangkan nilai tertinggi adalah 4. Pada aspek 4 (kelengkapan isi) nilai

terendah siswa dari 1-5 adalah 3, sedangkan nilai tertinggi adalah 4. Pada

Page 65: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

48

aspek 5 (lafal dan kelancaran) nilai terendah siswa dari 1-5 adalah 2,

sedangkan nilai tertinggi adalah 4. Tabel 4.2 di bawah ini menunjukkan hasil

posttest keterampilan bercerita siswa kelas eksperimen, dapat dilihat dari

tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Daftar Tes Keterampilan Bercerita Posttest Kelompok Eksperimen

No. Nama Nilai Sub Ket. Bercerita Nilai Total

(

× 100) 1 2 3 4 5

1. AN 4 4 5 5 5 92

2. ANF 3 3 5 4 4 76

3. AAR 4 3 5 5 5 88

4. BR 3 3 4 4 3 68

5. DAD 3 3 4 4 4 72

6. FAA 4 4 5 5 4 88

7. MM 3 3 3 3 3 60

8. MS 4 3 5 4 4 80

9. MR 3 3 4 5 3 72

10. MWF 3 3 5 5 5 84

11. NH 4 4 5 5 5 92

12. NR 4 3 5 4 4 80

13. NHS 3 3 3 3 3 60

14. NHI 4 3 5 5 4 84

15. RSZ 4 3 4 5 4 80

16. RS 3 3 5 4 4 76

17. SID 3 3 4 4 3 68

18. STR 3 3 4 5 4 76

19. SR 3 4 5 4 4 80

20. ZA 3 3 4 4 4 72

Keterangan:

1 : Intonasi

2 : Ekspresi

3 : Ketepatan Isi

4 : Kelengkapan Isi

5 : Lafal dan Kelancaran

Berdasarkan tabel daftar tes keterampilan bercerita posttest kelompok

eksperimen di atas, dapat dilihat bahwa pada aspek 1 (intonasi) nilai terendah

siswa dari 1-5 adalah 3, sedangkan nilai tertinggi siswa adalah 4. Pada aspek

2 (ekspresi) nilai terendah siswa dari 1-5 adalah 3, sedangkan nilai tertinggi

Page 66: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

49

adalah 4. Pada aspek 3 (ketepatan isi) nilai terendah siswa dari 1-5 adalah 3,

sedangkan nilai tertinggi adalah 5. Pada aspek 4 (kelengkapan isi) nilai

terendah siswa dari 1-5 adalah 3, sedangkan nilai tertinggi adalah 5. Pada

aspek 5 (lafal dan kelancaran) nilai terendah siswa dari 1-5 adalah 3,

sedangkan nilai tertinggi adalah 5.

Tabel 4.3 di bawah ini menunjukkan hasil penghitungan data pretes dan

posttest keterampilan bercerita siswa kelas eksperimen, dapat dilihat dari

tabel berikut ini:

Tabel 4.3

Daftar Tes Keterampilan Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen

No. Nama Pretest Posttest

1. AN 76 92

2. ANF 68 76

3. AAR 68 88

4. BR 52 68

5. DAD 72 72

6. FAA 76 88

7. MM 60 60

8. MS 72 80

9. MR 60 72

10. MWF 52 84

11. NH 56 92

12. NR 64 80

13. NHS 72 60

14. NHI 52 84

15. RSZ 76 80

16. RS 64 76

17. SID 60 68

18. STR 64 76

19. SR 72 80

20. ZA 52 72

Jumlah 1288 1548

Rata-Rata 64,40 77,40

Terbesar 76 92

Terkecil 52 60

Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pretest dan posttest kelompok

eksperimen mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan melalui

Page 67: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

50

media pembelajaran audio visual (kartun). Nilai terkecil pada saat pretest

yaitu siswa yang memiliki nilai 52, sedangkan nilai terbesar yaitu 76. Setelah

siswa diberi perlakuan (posttest), nilai terkecil siswa adalah 60 dan nilai

terbesar adalah 92. Tabel 4.4 di bawah ini adalah hasil pretest keterampilan

bercerita siswa kelas kontrol, dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.4

Daftar Tes Keterampilan Bercerita Pretest Kelompok Kontrol

No. Nama Nilai Sub Ket. Bercerita Nilai Total

(

× 100) 1 2 3 4 5

1. AH 2 2 4 3 3 56

2. ARK 4 3 4 4 4 76

3. DAASZ 3 2 3 4 3 60

4. FFR 3 2 3 3 3 56

5. FK 2 2 3 4 3 56

6. FR 3 2 3 3 4 60

7. JIJ 2 4 3 3 4 64

8. LZR 3 3 4 4 3 68

9. MNS 4 5 3 3 3 72

10. MAF 4 3 2 3 3 60

11. MHA 3 2 4 3 2 56

12. MRA 4 3 2 3 4 64

13. N 3 2 4 3 3 60

14. NLP 3 3 4 4 4 72

15. NFA 3 2 3 3 3 56

16. NRY 3 2 4 4 3 64

17. PA 4 4 4 4 3 76

18. RPW 3 3 4 4 4 72

19. ZAPS 3 2 4 4 3 64

20. ZAF 3 4 3 3 4 68

Keterangan:

1 : Intonasi

2 : Ekspresi

3 : Ketepatan Isi

4 : Kelengkapan Isi

5 : Lafal dan Kelancaran

Berdasarkan tabel daftar tes keterampilan bercerita pretest kelompok

kontrol di atas, dapat dilihat bahwa pada aspek 1 (intonasi) nilai terendah

siswa dari 1-5 adalah 2, sedangkan nilai tertinggi siswa adalah 4. Pada aspek

Page 68: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

51

2 (ekspresi) nilai terendah siswa dari 1-5 adalah 2, sedangkan nilai tertinggi

adalah 4. Pada aspek 3 (ketepatan isi) nilai terendah siswa dari 1-5 adalah 2,

sedangkan nilai tertinggi adalah 4. Pada aspek 4 (kelengkapan isi) nilai

terendah siswa dari 1-5 adalah 3, sedangkan nilai tertinggi adalah 4. Pada

aspek 5 (lafal dan kelancaran) nilai terendah siswa dari 1-5 adalah 2,

sedangkan nilai tertinggi adalah 4. Tabel 4.5 di bawah ini adalah hasil posttest

keterampilan bercerita siswa kelas kontrol, dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.5

Daftar Tes Keterampilan Bercerita Posttest Kelompok Kontrol

No. Nama Nilai Sub Ket. Bercerita Nilai Total

(

× 100) 1 2 3 4 5

1. AH 3 3 5 5 4 80

2. ARK 4 3 4 3 4 72

3. DAASZ 4 4 4 4 3 76

4. FFR 3 3 4 4 3 68

5. FK 3 3 4 5 3 72

6. FR 3 3 4 4 3 68

7. JIJ 3 4 4 5 4 80

8. LZR 3 3 3 4 3 64

9. MNS 4 5 3 4 3 76

10. MAF 3 3 5 5 4 80

11. MHA 3 3 4 5 3 72

12. MRA 4 3 4 4 4 76

13. N 3 2 4 4 3 64

14. NLP 3 3 4 5 4 76

15. NFA 3 3 3 4 3 64

16. NRY 3 2 3 4 3 60

17. PA 4 3 4 4 3 72

18. RPW 3 3 4 5 4 76

19. ZAPS 3 3 4 5 4 76

20. ZAF 3 3 4 4 4 72

Keterangan:

1 : Intonasi

2 : Ekspresi

3 : Ketepatan Isi

4 : Kelengkapan Isi

5 : Lafal dan Kelancaran

Page 69: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

52

Berdasarkan tabel daftar tes keterampilan bercerita pretest kelompok

eksperimen di atas, dapat dilihat bahwa pada aspek 1 (intonasi) nilai terendah

siswa dari 1-5 adalah 3, sedangkan nilai tertinggi siswa adalah 4. Pada aspek

2 (ekspresi) nilai terendah siswa dari 1-5 adalah 2, sedangkan nilai tertinggi

adalah 4. Pada aspek 3 (ketepatan isi) nilai terendah siswa dari 1-5 adalah 3,

sedangkan nilai tertinggi adalah 5. Pada aspek 4 (kelengkapan isi) nilai

terendah siswa dari 1-5 adalah 3, sedangkan nilai tertinggi adalah 5. Pada

aspek 5 (lafal dan kelancaran) nilai terendah siswa dari 1-5 adalah 3,

sedangkan nilai tertinggi adalah 4. Tabel 4.6 di bawah ini menunjukkan hasil

penghitungan data pretes dan posttest keterampilan bercerita siswa kelas

kontrol, dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.6

Daftar Tes Keterampilan Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol

No. Nama Pretest Posttest

1. AH 56 80

2. ARK 76 72

3. DAASZ 60 76

4. FFR 56 68

5. FK 56 72

6. FR 60 68

7. JIJ 64 80

8. LZR 68 64

9. MNS 72 76

10. MAF 60 80

11. MHA 56 72

12. MRA 64 76

13. N 60 64

14. NLP 72 76

15. NFA 56 64

16. NRY 64 60

17. PA 76 72

18. RPW 72 76

19. ZAPS 64 76

20. ZAF 68 72

Jumlah 1280 1444

Rata-Rata 64,00 72,20

Terbesar 76 80

Terkecil 56 60

Page 70: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

53

Tabel di atas menunjukkan bahwa untuk hasil pretest dan posttest

kelompok kontrol mengalami peningkatan. Nilai terkecil pada saat pretest

yaitu 56, sedangkan nilai tertinggi yaitu 76. Pada nilai posttest nilai terendah

yaitu 60, sedangkan nilai tertingginya yaitu 80.

3. Data Pretest Bahasa Indonesia Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

a. Data Pretest Bahasa Indonesia Kelompok Eksperimen

Kelompok eksperimen adalah kelas yang menggunakan media

pembelajaran audio visual (kartun) pada proses pembelajaran. Pretest

pada kelompok eksperimen dilakukan sebelum diberikan perlakuan.

Hasil analisis deskripsi data pretest pada kelompok eksperimen, dapat

dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7

Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen

N Valid 20

Missing 0

Mean 64.4000

Median 64.0000

Mode 52.00a

Std. Deviation 8.59865

Variance 73.937

Range 24.00

Minimum 52.00

Maximum 76.00

Sum 1288.00

a. Multiple modes exist. The smallest

value is shown

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa untuk hasil pretest

kelompok eksperimen, diperoleh data sebanyak 20 dengan jumlah data

1288. Nilai rata-rata kelompok eksperimen adalah 64,40 dengan varian

sebesar 73,937 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 8,59865.

Nilai maximum/terbesar adalah 76,00 dan nilai minimum/terkecil adalah

52,00 maka rentang nilai pada pretest kelompok eksperimen adalah

Page 71: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

54

24,00. Median pada data pretest kelompok eksperimen adalah 64,00 dan

modus pada pretest kelompok eksperimen adalah 52,00a. Untuk lebih

jelasnya data pretest kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8

Distribusi Frekuensi Perolehan Tes Keterampilan Berbicara

(Bercerita) Pretest Kelompok Eksperimen

Nilai Frekuensi %

52.00 4 20.0

56.00 1 5.0

60.00 3 15.0

64.00 3 15.0

68.00 2 10.0

72.00 4 20.0

76.00 3 15.0

Total 20 100.0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui distribusi frekuensi perolehan

nilai tes keterampilan pretest kelompok eksperimen. perolehan nilai

terkecil yang diperoleh siswa yaitu 52 dengan frekuensi 4 orang, dan

nilai terbesar yang diperoleh siswa yaitu 76 dengan frekuensi 3 orang.

Selain bentuk tabel data pretest kelompok eksperimen, juga digambarkan

ke dalam bentuk gambar sebagai berikut:

Grafik 4.1

Tes Keterampilan Berbicara (Bercerita) Pretest Kelompok

Eksperimen

0

1

2

3

4

5

52.00 56.00 60.00 64.00 68.00 72.00 76.00

Page 72: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

55

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang

memperoleh nilai 56 sebanyak satu orang, siswa yang memperoleh nilai

68 dua orang, siswa yang memperoleh nilai 60, 64, dan 76 sebanyak tiga

orang, siswa yang memperoleh nilai 52 dan 72 sebanyak empat orang.

b. Data Pretest Bahasa Indonesia Kelompok Kontrol

Kelompok kontrol adalah kelas yang tidak menggunakan media

pembelajaran audio visual (kartun) pada proses pembelajaran. Pretest

pada kelompok kontrol dilakukan sebelum diberikan perlakuan. Hasil

analisis deskripsi data pretest pada kelompok kontrol, dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

Tabel 4.9

Deskripsi Data Pretest Kelompok Kontrol

N Valid 20

Missing 0

Mean 64.0000

Median 64.0000

Mode 56.00

Std. Deviation 6.86716

Variance 47.158

Range 20.00

Minimum 56.00

Maximum 76.00

Sum 1280.00

a. Multiple modes exist. The smallest value

is shown

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa untuk hasil pretest

kelompok kontrol, diperoleh data sebanyak 20 dengan jumlah data 1280.

Nilai rata-rata kelompok kontrol adalah 64,00 dengan varian sebesar

47,158 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 6,86716. Nilai

maximum/terbesar adalah 76 dan nilai minimum/ terkecil adalah 56, maka

rentang nilai pada pretest kelompok kontrol adalah 20,00. Median pada

data pretest kelompok kontrol adalah 64,00 dan modus pada pretest

kelompok kontrol adalah 56,00. Untuk lebih jelasnya data pretest

Page 73: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

56

kelompok kontrol disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.10

Distribusi Frekuensi Perolehan Tes Keterampilan Berbicara

(Bercerita) Pretest Kelompok Kontrol

Nilai Frekuensi %

56.00 5 25.0

60.00 4 20.0

64.00 4 20.0

68.00 2 10.0

72.00 3 15.0

76.00 2 10.0

Total 20 100.0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui distribusi frekuensi perolehan

nilai tes keterampilan pretest kelompok kontrol. perolehan nilai terkecil

yang diperoleh siswa yaitu 56 dengan frekuensi 5 orang, dan nilai

terbesar yang diperoleh siswa yaitu 76 dengan frekuensi 2 orang. Selain

bentuk tabel data pretest kelompok kontrol, juga digambarkan ke dalam

bentuk gambar sebagai berikut:

Grafik 4.2

Tes Keterampilan Berbicara (Bercerita) Pretest Kelompok

Kontrol

0

1

2

3

4

5

6

56.00 60.00 64.00 68.00 72.00 76.00

Page 74: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

57

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang

memperoleh nilai 68 dan 76 sebanyak dua orang, siswa yang

memperoleh nilai 72 sebanyak tiga orang, siswa yang memperoleh nilai

60 dan 64 sebanyak empat orang dan siswa yang memperoleh nilai 56

sebanyak lima orang.

4. Data Posttest Bahasa Indonesia Kelompok Eksperimen dan

Kelompok Kontrol

a. Data Posttest Bahasa Indonesia Kelompok Eksperimen

Kelompok eksperimen adalah kelas yang menggunakan media

pembelajaran audio visual (kartun) pada proses pembelajaran. Posttest

pada kelompok eksperimen dilakukan setelah diberikan perlakuan. Hasil

analisis deskripsi data posttest pada kelompok eksperimen, dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.11

Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen

N Valid 20

Missing 0

Mean 77.4000

Median 78.0000

Mode 80.00

Std. Deviation 7.29289

Variance 86.358

Range 32.00

Minimum 60.00

Maximum 92.00

Sum 1548.00

a. Multiple modes exist. The smallest

value is shown

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa untuk hasil posttest

kelompok eksperimen, diperoleh data sebanyak 20 dengan jumlah data

Page 75: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

58

1548. Nilai rata-rata kelompok eksperimen adalah 77,40 dengan varian

sebesar 86,358 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 9,29289.

Nilai maximum/terbesar adalah 92,00 dan nilai minimum/terkecil adalah

60,00 maka rentang nilai pada posttest kelompok eksperimen adalah

32,00. Median pada data posttest kelompok eksperimen adalah 78,00 dan

modus pada posttest kelompok eksperimen adalah 80,00. Untuk lebih

jelasnya data posttest kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi pada tabel berikut ini:

Tabel 4.12

Distribusi Frekuensi Perolehan Tes Keterampilan Berbicara

(Bercerita) Posttest Kelompok Eksperimen

Nilai Frekuensi %

60.00 2 10.0

68.00 2 10.0

72.00 3 15.0

76.00 3 15.0

80.00 4 20.0

84.00 2 10.0

88.00 2 10.0

92.00 2 10.0

Total 20 100.0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui distribusi frekuensi perolehan

nilai tes keterampilan posttest kelompok eksperimen. perolehan nilai

terkecil yang diperoleh siswa yaitu 60 dengan frekuensi 2 orang, dan

nilai terbesar yang diperoleh siswa yaitu 92 dengan frekuensi 2 orang.

Selain bentuk tabel data posttest kelompok eksperimen, juga

digambarkan ke dalam bentuk gambar sebagai berikut:

Page 76: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

59

Grafik 4.3

Tes Keterampilan Berbicara (Bercerita) Posttest Kelompok

Eksperimen

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang

memperoleh nilai 60, 68, 84, 88 dan 92 sebanyak dua orang, siswa yang

memperoleh nilai 72 dan 76 sebanyak tiga orang, dan siswa yang

memperoleh nilai 80 sebanyak empat orang.

b. Data Posttest Bahasa Indonesia Kelompok Kontrol

Kelompok kontrol adalah kelas yang tidak menggunakan media

pembelajaran audio visual (kartun) pada proses pembelajaran. Posttest

pada kelompok kontrol dilakukan setelah diberikan pretest. Hasil analisis

deskripsi data posttest pada kelompok kontrol, dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

4

4.5

60.00 68.00 72.00 76.00 80.00 84.00 88.00 92.00

Page 77: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

60

Tabel 4.13

Deskripsi Data Posttest Kelompok Kontrol

N Valid 20

Missing 0

Mean 72.2000

Median 72.0000

Mode 76.00

Std. Deviation 5.87233

Variance 34.484

Range 20.00

Minimum 60.00

Maximum 80.00

Sum 1444.00

a. Multiple modes exist. The smallest

value is shown

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa untuk hasil posttest

kelompok kontrol, diperoleh data sebanyak 20 dengan jumlah data 1444.

Nilai rata-rata kelompok kontrol adalah 72,20 dengan varian sebesar

34,484 dan standar deviasi/simpangan baku sebesar 5,87233. Nilai

maximum/terbesar adalah 80 dan nilai minimum/terkecil adalah 60, maka

rentang nilai pada posttest kelompok kontrol adalah 20,00. Median pada

data posttest kelompok kontrol adalah 72,00 dan modus pada posttest

kelompok kontrol adalah 76. Untuk lebih jelasnya data posttest kelompok

kontrol disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi pada tabel berikut ini:

Page 78: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

61

Tabel 4.14

Distribusi Frekuensi Perolehan Tes Keterampilan Berbicara

(Bercerita) Posttest Kelompok Kontrol

Nilai Frekuensi %

60.00 1 5.0

64.00 3 15.0

68.00 2 10.0

72.00 5 25.0

76.00 6 30.0

80.00 3 15.0

Total 20 100.0

Berdasarkan tabel di atas, diketahui distribusi frekuensi perolehan

nilai tes keterampilan posttest kelompok kontrol. perolehan nilai terkecil

yang diperoleh siswa yaitu 60 dengan frekuensi 1 orang, dan nilai

terbesar yang diperoleh siswa yaitu 80 dengan frekuensi 3 orang. Selain

bentuk tabel data posttest kelompok kontrol, juga digambarkan ke dalam

bentuk gambar sebagai berikut:

Grafik 4.4

Tes Keterampilan Berbicara (Bercerita) Posttest Kelompok

Kontrol

0

1

2

3

4

5

6

7

60.00 64.00 68.00 72.00 76.00 80.00

Page 79: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

62

Berdasarkan gambar di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang

memperoleh nilai 60 sebanyak satu orang, siswa yang memperoleh nilai

68 sebanyak dua orang, siswa yang memperoleh nilai 64 dan 80

sebanyak tiga orang, siswa yang memperoleh nilai 72 sebanyak lima

orang, dan siswa yang memperoleh nilai 76 sebanyak enam orang.

C. Pengujian Prasyarat Analisis dan Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

1) Uji Normalitas Pretest

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data hasil pretest

kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi normal atau tidak.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan SPSS 17 for Windows

dalam menghitung uji normalitas hasil pretest yang berfungsi untuk

mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas data menggunakan metode Kolmogorov-Smirnova. Syarat

suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05.

Hasil uji normalitas data pretest dari kedua sampel penelitian dapat

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.15

Hasil Uji Normatif Pretest

Kelompok Kolmogorov-Smirnov

a

Statistic df Sig.

Pretest Eksperimen .162 20 .181

Kontrol .170 20 .133

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil uji normalitas data di atas menunjukkan bahwa

hasil pretest kelompok eksperimen signifikannya 0,181. Hal itu

menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena signifikannya

0,181 ˃ 0,05. Begitupun dengan hasil pretest kelompok kontrol

Page 80: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

63

signifikannya 0,133. Hal itu menunjukkan bahwa data berdistribusi

normal karena signifikannya 0,133 ˃ 0,05. Kesimpulannya, hasil

pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrok berdistribusi

normal.

2) Uji Normalitas Posttest

Uji normalitas pada data posttest juga dilakukan untuk mengetahui

apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian

ini peneliti juga menggunakan SPSS 17 for Windows dalam

menghitung uji normalitas hasil posttest yang berfungsi untuk

mengetahui sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas data menggunakan metode Kolmogorov-Smirnova. Syarat

suatu data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05.

Hasil uji normalitas data posttest dari kedua sampel penelitian dapat

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.16

Hasil Uji Normatif Posttest

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Posttest Eksperimen .110 20 .200

*

Kontrol .191 20 .054

a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil uji normalitas data di atas menunjukkan bahwa

hasil posttest kelompok eksperimen signifikannya 0,200*. Hal itu

menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena signifikannya

0,200* < 0,05. Begitupun dengan hasil posttest kelompok kontrol

signifikannya 0,054. Hal itu menunjukkan bahwa data berdistribusi

normal karena signifikannya 0,054 > 0,05. Kesimpulannya, hasil

posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi

normal.

Page 81: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

64

b. Uji Homogenitas

1) Uji Homogenitas Pretest

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data hasil

kedua kelompok memiliki tingkat varian data yang sama atau tidak.

Data yang akan diuji homogenitasnya adalah data hasil pretest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kriteria pengambilan

keputusan adalah jika signifikansinya lebih dari 0,05. Analisis ini

menggunakan program SPSS 17 for Windows yaitu One Way Anova.

Tabel 4.17

Hasil Uji Homogenitas Pretest

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

2.182 5 14 .115

Berdasarkan hasil uji homogenitas data pretest di atas, menunjukkan

bahwa tingkat signifikannya adalah 0,115. Maka dengan hasil uji

homogenitas di atas disimpulkan bahwa varian yang dimiliki

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda dan

cukup homogen karena 0,115 > 0,05.

2) Uji Homogenitas Posttest

Uji homogenitas juga dilakukan pada data hasil posttest. Data hasil

posttest didapat dari tes hasil belajar yang diberikan kepada

kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan media

pembelajaran audio visual (kartun), dan kelompok kontrol yang tidak

diberikan perlakuan. Kriteria pengambilan keputusan adalah

signifikansinya lebih dari 0,05. Analisis ini menggunakan program

SPSS 17 for Windows yaitu One Way Anova.

Tabel 4.18

Hasil Uji Homogenitas Posttest

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

1.807 4 14 .184

Page 82: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

65

Berdasarkan hasil uji homogenitas data posttest di atas,

menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya adalah 0,184.

Berdasarkan hasil uji homogenitas di atas, dapat disimpulkan bahwa

varian yang dimiliki kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

tidak berbeda jauh dan dikatakan homogen karena 0,184 > 0,05.

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dengan menggunakan t-test bertujuan untuk

mengetahui perbedaan rata-rata keterampilan berbicara (bercerita) antara

kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan berupa media pembelajaran

audio visual (kartun) dan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan

berupa media audio visual (kartun). Analisis data dengan t-test mengunakan

program SPSS 17 for Windows yaitu Paired Sample Test. Kriteria pengujian

hipotesis yakni apabila signifikansi t-test > 0,05 maka H0 diterima, apabila

signifikansi t-test < 0,05 maka H0 ditolak atau H1 diterima. Perbedaan nilai

rata-rata tes keterampilan bercerita antara kelompok eksperimen dengan

kelompok kontrol dapat dilihat dari tabel berikut ini:

Tabel 4.19

Hasil Uji T-Test

Paired Differences

t df Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Posttest Eksperimen

– Kontrol 5.20000 9.97682 2.23088 0.53071 9.86929 2.331 19 .031

Page 83: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

66

Berdasarkan hipotesis yang telah dipaparkan pada BAB III, bahwa:

H0 : Tidak terdapat pengaruh media audio visual (kartun) terhadap

keterampilan bercerita pada siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah

Kembangan, Jakarta Barat.

H1 : Terdapat pengaruh media audio visual (kartun) terhadap keterampilan

bercerita pada siswa kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan,

Jakarta Barat.

Berdasarkan tabel di atas, perhitungan pada uji beda rata-rata

materi menceritakan kembali antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol, dapat dilihat jika > 0,05 maka H0 diterima. Terlihat bahwa

nilai probabilitas pada signifikansi (2-tailed) adalah 0,031. Dengan

demikian H1 diterima dan H0 ditolak karena 0,031 < 0,05, sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai

keterampilan bercerita kelas III kelompok eksperimen dengan kelompok

kontrol.

D. Pembahasan terhadap Temuan Penelitian

Berdasarkan hasil analisis nilai tes keterampilan berbicara (bercerita) pada

mata pelajaran Bahasa Indonesia semester 1 kelas III MI Tarbiyah Al-Islamiyah

yang telah dibagi menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan

bahwa kedua kelas tersebut adalah homogeny. Hal ini menunjukkan bahwa data

berdistribusi normal dan memiliki varian yang tidak berbeda secara signifikan.

Sehingga menujukkan kondisi awal siswa yang diberi perlakuan masih dalam

kondisi sama. Kelompok eksperimen adalah kelas yang diberi perlakuan dengan

media pembelajaran audio visual (kartun) dan kelompok kontrol adalah kelas

yang tidak diberi perlakuan atau tidak menggunakan media dan hanya

menggunakan buku pelajaran yang biasa guru lakukan dalam kegiatan

pembelajaran. Pada pertemuan terakhir, guru memberikan tes keterampilan

bercerita (posttest) kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Posttest

Page 84: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

67

ini dilakukan di kelas eksperimen sebanyak 1 kali dan kelas kontrol sebanyak 1

kali.

Pada posttest pertama dilakukan di kelas kontrol, hal itu bertujuan untuk

menghindari kecemburuan dengan kelas eksperimen yang diberi perlakuan berupa

media audio visual kartun. Pertemuan ini adalah pertemuan kedua kalinya di kelas

kontrol setelah sebelumnya peneliti melakukan pretest, sehingga siswa tidak

merasa canggung dengan kehadiran peneliti. Ketika kegiatan belajar mengajar

berlangsung siswa sedikit gaduh, namun setelah diberikan peraturan siswa mulai

tenang kembali. Pada saat guru memberikan posttest dan meminta siswa untuk

maju untuk bercerita dan memberikan komentar, siswa terlihat malu-malu dan

menunjuk temannya yang lain, hingga pada akhirnya guru memberikan

penghargaan berupa hadiah bagi siswa yang ingin bercerita di depan kelas. Disela-

sela siswa bercerita di depan kelas, beberapa siswa ada yang membuat kegaduhan,

hingga akhirnya guru meminta siswa yang membuat kegaduhan untuk bercerita di

depan kelas. Di sela-sela guru memberikan tes keterampilan, seorang siswa tiba-

tiba saja melapor bahwa siswa tersebut merasa bosan karena dalam pembelajaran

kali ini tidak melakukan apa-apa atau hanya terpaku pada cerita di buku. Oleh

karena itu, guru memberikan ice breaking untuk menghilangkan rasa bosan siswa

kelas kontrol dan mengembalikan konsentrasi siswa.

Berbeda dengan kelas kontrol, pada kelas eksperimen sangat terlihat

antusias yang cukup tinggi, hal itu dapat terlihat ketika guru memasuki ruang

kelas dengan membawa peralatan untuk menonton dan ketika guru mengatakan

bahwa hari ini kita akan menonton film kartun “Dodo”. Ketika film kartun

diputarkan, terlihat sekali bahwa siswa kelas eksperimen sangat antusias melihat

film kartun Dodo. Setelah film diputarkan, guru meminta siswa untuk

menceritakan kembali film yang baru saja diputarkan. Pada mulanya siswa terlihat

malu-malu, hingga pada akhirnya guru menggunakan cara yang sama dengan

kelas kontrol, yakni dengan memberikan hadiah bagi siswa yang maju ke depan

untuk menceritakan kembali kisah Dodo sekaligus memberikan komentar.

Beberapa gangguan seperti tiba-tiba saja hujan, cukup membuat konsentrasi siswa

Page 85: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

68

terpecah, suara film cukup terganggu dengan air hujan yang jatuh ke atap sekolah

sehingga guru harus mengulangi kembali film kartun Dodo.

Berdasarkan pengamatan peneliti, pada kelas eksperimen siswa terlihat

lebih antusias, dan lebih mudah mengingat kisah yang diputarkan dibandingkan

dengan kelas kontrol yang hanya menggunakan buku paket saja, siswa lebih cepat

merasa bosan. Siswa kelas eksperimen juga terlihat lebih konsentrasi dengan film

yang diputarkan, berbeda dengan siswa kelas kontrol pada saat diminta untuk

membaca cerita pada buku masing-masing, beberapa siswa membuat kegaduhan

karena tidak ingin membaca cerita yang ada pada bukunya dan lebih memilih

bermain dengan temannya. Dari uraian di atas terlihat bahwa terdapat perbadaan

antara siswa yang diajarkan menggunakan media pembelajaran audio visual

(kartun) dengan siswa yang tidak menggunakan media audio visual (kartun) atau

hanya menggunakan buku paket.

Dari hasil penelitian dan pengolahan data dapat diketahui bahwa hasil

belajar siswa kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan siswa

kelompok kontrol. Hasil ditunjukkan dari nilai rata-rata pretest kelompok

eksperimen sebesar 64,40. Setelah diberikan perlakuan dengan medai

pembelajaran audio visual (kartun) nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen

mengalami peningkatan menjadi 77,40. sedangkan nilai rata-rata pretest

kelompok kontrol adalah sebesar 64,00. Nilai rata-rata posttest kelompok kontrol

mengalami peningkatan menjadi 72,20. dari perhitungan nilai rata-rata tersebut,

hasil tes kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 13% sedangkan

hasil tes kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 8,2%.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran audio visual (kartun) pada siswa kelas III MI Tarbiyah Al-

Islamiyah kembangan, Jakarta Barat yang dilakukan pada kelompok eksperimen

menunjukkan hasil yang baik, positif, dan menggembirakan. Dengan

menggunakan media pembelajaran audio visual (kartun) di kelas eksperimen

siswa lebih termotivasi, minat belajar siswa lebih besar dibandingkan dengan

Page 86: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

69

kelompok kontrol yang tidak dapat perlakuan atau menggunakan buku paket, dan

keterampilan berbicara (bercerita) siswa meningkat. Dengan kata lain, dapat

disimpulkan bahwa media pembelajaran audio visual (kartun) lebih efektif dalam

kegiatan pembelajaran.

Page 87: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

70

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data, dapat diketahui bahwa

hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan siswa

kelompok kontrol. Hasil ditunjukkan dari nilai rata-rata pretest kelompok

eksperimen sebesar 64,40. Setelah diberikan perlakuan dengan media

pembelajaran audio visual (kartun), nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen

mengalami peningkatan menjadi 77,40. Sedangkan nilai rata-rata pretest

kelompok kontrol adalah sebesar 64,00. Nilai rata-rata posttest kelompok kontrol

mengalami peningkatan menjadi 72,20. Perhitungan nilai rata-rata tersebut

menunjukkan bahwa, hasil tes kelompok eksperimen mengalami peningkatan

sebesar 13%, sedangkan hasil tes kelompok kontrol mengalami peningkatan

sebesar 8,2%. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran audio visual memiliki pengaruh terhadap keterampilan

berbicara (bercerita).

B. Saran

Berdasarkan tindak lanjut dari penelitian ini, maka dapat dikemukakan

beberapa saran, antara lain:

1. Bagi peneliti, lebih memperluas wawasan dan memperdalam teknik

pengelolaan kelas, terutama dalam pembelajaran dengan

menggunakan media audio visual (kartun).

2. Bagi sekolah, diharapkan dalam proses pembelajaran menggunakan

media-media pembelajaran yang lebih beragam agar siswa tidak

merasa bosan dengan proses pembelajaran yang cenderung monoton

sehingga menjadi lebih menarik, menyenangkan dan lebih mudah

untuk diingat.

Page 88: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

71

3. Bagi guru, guru hendaknya memperhatikan penggunaan metode dan

media yang disesuaikan dengan materi pelajaran agar kegiatan belajar

mengajar menjadi lebih menarik, bermakna dan beragam.

4. Bagi siswa, siswa harus lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan media audio visual agar siswa memperoleh

hasil yang lebih optimal.

Page 89: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

74

73

DAFTAR PUSTAKA

Alfin, Jauharoti, dkk. Pembejajaran Bahasa Indonesia MI. Surabaya:LAPIS-

PGMI, 2009.

Amri, Sofan dan Iif Khoiru Ahmadi. Konstruksi Pengembangan Pembelajaran.

Jakarta: Prestasi Pustaka, 2010.

Anggraini, Ratna. Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Metode

Bercerita Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Semitau, Jurnal Edukasi.

(16 Januari 2014, Pukul: 10.03).

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press, 2010.

Budinuryanta, dkk. Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas

Terbuka, 2008.

Cahyani, Isah dan Hodijah. Kemampuan Berbahasa Indonesia Di SD. Bandung:

UPI PRESS, 2007.

Carnegie, Dale. The 5 Essential People Skills. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2009.

Darmawan, Deni. Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2013.

Gani, Ramlan A. dan Mahmudah Fitriyah. Disiplin Berbahasa Indonesia. Jakarta:

FITK Press, 2010.

Ghazali, Syukur. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Dengan Pendekatan

Komunikatif-Interaktif. Bandung: PT Refika Aditama, 2013.

Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press, 2008.

Nasoetion, Noehi, dkk. Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:

Universitas Terbuka, 2007.

Nurgiyantoro, Burhan. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.

Yogyakarta: Edisi Pertama.

Saadie, Ma’mur, dkk. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta:

Universitas Terbuka, 2007.

Saddhono, Kundharu & St. Y. Slamet. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

Indonesia. Bandung: CV. Karya Putra Dewi, 2012.

Page 90: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

74

73

Sadiman, Arif S., dkk. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press, 2014.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Prenada Media Grup, 2010.

Sihabudin, dkk. Bahasa Indonesia II. Edisi Pertama, Paket 8-14, 2000.

Sunarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 2004.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung,

Alfabeta, 2011, cet. 14.

Suparno, dkk. Berbicara. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008.

Sutopo, Ariesto Hadi. Multimedia Interaktif Dengan Flash. Yogyakarta: Penerbit

Graha Ilmu, 2003.

Suyanto, M.. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

Yogyakarta: ANDI OFFSET, 2003.

Tarigan, Djago, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah,

(Jakarta: Universitas Terbuka, 2002).

-------. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka, 2002.

Tarigan, Henry Guntur. Berbicara . Bandung: Angkasa Bandung, 2008a.

-------. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa,

2008b.

Tjahyono, Tengsoe dan Kisyani Laksono. Berbicara II. Jakarta: Universitas

Terbuka, 2000.

UU Sisdiknas. Bandung: Fokus Media, 2009.

Wasid, Iskandar dan Dadang Suhendar. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya, 2011.

Wasimin. Peningkatan Kompetensi Berbicara Siswa SD Melalui Metode Role

Play. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 15, 2009, h.195.

Widyastono, Herry. Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Jurnal

Pendidikan dan Kebudayaan. No. 069, 2007.

Page 91: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAHASA INDONESIA

Oleh:

Sri Rahmawati

1110018300050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M/1435 H

Page 92: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah : MI Tarbiyah Al-Islamiyah

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : 3/I

Pertemuan Ke- : 5

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi:

2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan petunjuk dengan

bercerita dan memberikan tanggapan/saran.

B. Kompetensi Dasar:

2.3 Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan

C. Indikator:

1. Memberikan komentar terhadap tokoh-tokoh dalam cerita dengan

memperhatikan ketepatan dan lengkapan isi.

2. Menceritakan kembali cerita yang dialami tokoh dengan memperhatikan

intonasi, ekspresi, lafal dan kelancaran.

D. Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa dapat memberikan komentar terhadap tokoh-tokoh dalam cerita

secara tepat dan lengkap.

2. Siswa dapat menceritakan kembali cerita yang dialami tokoh dengan

memperhatikan intonasi, ekspresi, lafal dan kelancaran.

E. Materi Ajar:

Materi ajar berupa film kartun Dodo

Page 93: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 1

F. Metode, Sumber, dan Media

1. Metode : Ceramah, tanya jawab, bercerita

2. Sumber : a. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas 3 MI/SD

b. Buku LKS Bahasa Indonesia Kelas 3 MI/SD

3. Media : Laptop, pengeras suara, film kartun

G. Langkah-Langkah Pembelajaran

Tahapan

Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Nilai Karakter

yang Diharapkan

Kegiatan Awal (10 Menit)

Salam Guru memasuki kelas dan

mengucapkan salam

kepada para siswa

Siswa menjawab salam

guru dengan penuh

semangat

Religius

Guru menyapa siswa

dengan menanyakan

kabar siswa hari ini

Siswa menjawab

sapaan guru

Tertib, sopan santun,

menghargai yang

lebih tua

Doa Guru mengajak siswa

untuk membaca doa

sebelum memulai

pelajaran hari ini

Semua siswa bersama-

sama membaca doa

dengan dipimpin oleh

ketua kelas sebelum

memulai belajar

Religius

Absen Guru membacakan absen

sebelum masuk kegiatan

belajar

Siswa menyimak dan

mengangkat tangan

saat namanya dipanggil

oleh guru

Tertib

Motivasi Guru mengajak siswa

menyanyikan lagu yang

berkaitan dengan materi

pembelajaran hari ini

Semua siswa bernyanyi

dengan riang gembira

Aktif

Apersepsi Guru bertanya kepada Semua siswa menjawab Aktif

Page 94: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 1

siswa tentang materi

pembelajaran sebelumnya

pertanyaan yang

diajukan guru

Guru menanggapi

jawaban siswa dan

menuliskan topik

pembelajaran hari ini

Semua siswa

menyimak tanggapan

guru dengan penuh

perhatian dan tidak

gaduh di dalam kelas

Tertib

Kegiatan Inti (50 Menit)

Eksplorasi Guru menyiapkan laptop,

pengeras suara dan film

yang akan diputarkan.

Kemudian guru meminta

siswa untuk tidak gaduh

ketika film diputarkan.

Siswa merapikan

tempat duduk dan tidak

membuat kegaduhan

Tertib

Guru meminta siswa

untuk memperhatikan

film dengan seksama,

kemudian guru

memutarkan film kartun

yang telah disiapkan

Siswa menyimak film

kartun yang diputarkan

oleh guru

Tertib, teliti

Setelah film kartun

diputarkan, guru meminta

kepada setiap siswa untuk

menceritakan kembali

secara bergantian dengan

teman-temannya

Siswa menceritakan

kembali film kartun

yang baru saja

diputarkan

Tertib, teliti, saling

menghargai, aktif

Elaborasi Guru meminta setiap

siswa untuk menceritakan

kembali film kartun yang

baru saja di lihat di depan

Siswa menceritakan

kembali film kartun

yang baru saja

diputarkan secara

Tertib, teliti, aktif,

saling menghargai,

sopan santun

Page 95: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 1

kelas secara bergantian

dan meminta siswa lain

untuk memperhatikan

siswa yang sedang

bercerita.

bergantian dan siswa

yang lain

memperhatikan siswa

yang sedang bercerita

Setelah semua siswa

menceritakan kembali

film kartun yang baru

saja diputarkan, guru

memberikan pertanyaan

rebutan untuk setiap

siswa.

Setiap siswa bersiap

untuk menjawab

pertanyaan dari guru

Tertib, teliti, aktif,

jujur

Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

untuk memberikan

komentar terhadap film

yang baru saja diputarkan

Siswa memberikan

komentar, siswa lain

menyimak

Tertib, aktif, saling

menghargai

Guru memberikan

penghargaan kepada

siswa yang menjawab

pertanyaan dari guru

dengan benar dan tepat

Siswa bertepuk tangan Tertib, teliti, aktif,

saling menghargai

Guru menjelaskan

kembali mengenai

pelajaran apa saja yang

dapat diambil dari film

kartun tersebut

Semua siswa

menyimak penjelasan

guru terkait dengan

film kartun yang

diputarkan

Sopan santun, saling

menghargai

Guru memberikan

apresiasi kepada semua

siswa dengan mengajak

siswa untuk bertepuk

Semua siswa bertepuk

tangan dengan gembira

Aktif

Page 96: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 1

tangan

Konfirmasi Guru memberikan

kesempatan bagi siswa

yang ingin bertanya

terkait dengan film kartun

yang diputarkan

Siswa yang ingin

bertanya mengangkat

tangan dan

mengemukakan

pertanyaannya

Aktif

Kegiatan Akhir (10 Menit)

Kesimpulan Guru memberikan

kesimpulan dari

pembelajaran hari ini

Siswa mendengarkan

kesimpulan yang

dijelaskan guru

Tertib

Evaluasi Guru menanyakan

kembali tentang pelajaran

yang telah dipelajari hari

ini guna mengetahui

sejauh mana pemahaman

siswa tentang

pembelajaran hari ini

Semua siswa menjawab

pertanyaan guru

Aktif

Refleksi Guru memberikan ice

breaking kepada siswa

untuk membuat siswa

bersemangat kembali

Siswa mengikuti ice

breaking yang

diberikan guru

Aktif

Penugasan Guru memberikan tugas

kepada siswa untuk

dikerjakan dirumah

Semua siswa mencatat

tugas yang diberikan

guru

Tertib

Doa Guru menutup pelajaran

hari ini dengan membaca

hamdalah

Semua siswa bersama-

sama membaca

hamdalah

Religius

Salam Guru memberi salam dan

meninggalkan ruang

kelas

Semua siswa menjawab

salam guru

Religius

Page 97: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 1

H. Penilaian

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN INDIKATOR

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrument Soal

1. Memberikan komentar

terhadap tokoh-tokoh

dalam cerita dengan

memperhatikan ketepatan

dan lengkapan isi.

Bercerita Tes

Lisan

2. Menceritakan kembali

cerita yang dialami tokoh

dengan memperhatikan

intonasi, ekspresi, lafal

dan kelancaran.

Bercerita Tes Lisan

Page 98: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 1

FORMAT PENILAIAN INDIVIDU

Nama: ………………………… Nomor Absen: ....

No. Aspek yang dinilai Nilai

5 4 3 2 1

1 Intonasi

Keterangan:

5 : Sangat sesuai

4 : Sesuai

3 : Cukup sesuai

2 : Kurang sesuai

1 : Tidak sesuai

2 Ekspresi

Keterangan:

5 : Sangat tepat

4 : Tepat

3 : Cukup tepat

2 : Kurang tepat

1 : Tidak tepat

3 Ketepatan Isi

Keterangan:

5 : Sangat tepat

4 : Tepat

3 : Cukup tepat

2 : Kurang tepat

1 : Tidak tepat

4 Kelengkapan Isi

Keterangan:

5 : Sangat lengkap

4 : Lengkap

3 : Cukup lengkap

2 : Kurang lengkap

1 : Tidak lengkap

5 Lafal dan Kelancaran

Keterangan:

5 : Lafal sangat baik dan sangat lancar

4 : Lafal baik dan lancar

3 : Lafal cukup baik dan cukup lancar

2 : Lafal baik tetapi tidak lancar atau sebaliknya

1 : Lafal tidak baik dan tidak lancar

Jumlah:

Page 99: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 1

Keterangan:

× 100

Jakarta, 10 November 2014

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Abdul Aziz, S.Pd Sri Rahmawati

Page 100: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAHASA INDONESIA

Oleh:

Sri Rahmawati

1110018300050

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M/1435 H

Page 101: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Nama Sekolah : MI Tarbiyah Al-Islamiyah

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/ Semester : 3/I

Pertemuan Ke- : 5

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi:

2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan petunjuk dengan

bercerita dan memberikan tanggapan/saran.

B. Kompetensi Dasar:

2.3 Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara lisan

C. Indikator:

1. Memberikan komentar terhadap tokoh-tokoh dalam cerita dengan

memperhatikan ketepatan dan lengkapan isi.

2. Menceritakan kembali cerita yang dialami tokoh dengan memperhatikan

intonasi, ekspresi, lafal dan kelancaran.

D. Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa dapat memberikan komentar terhadap tokoh-tokoh dalam cerita

secara tepat dan lengkap.

2. Siswa dapat menceritakan kembali cerita yang dialami tokoh dengan

memperhatikan intonasi, ekspresi, lafal dan kelancaran.

Page 102: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 2

E. Materi Ajar:

Senangnya Pergi ke Bioskop

Hari Sabtu Rima diajak Ayah menonton film bioskop. Rima merasa senang

karena Rima belum pernah pergi ke bioskop. Selama ini, Rima menonton film di

televisi.

Tiba di depan gedung bioskop, Rima merasa kagum melihat gedung bioskop

yang megah. Di bagian atas gedung terpampang poster-poster film yang sedang

diputar di bioskop.

Di depan pintu masuk, Rima tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ternyata

Ayah mengetahui kebingungan Rima. Ayah kemudian menjelaskan cara

menonton film di bioskop pada Rima.

“Perhatikan poster-poster film itu. Kita dapat memilih film yang ingin

ditonton berdasarkan poster tersebut. Perhatikan jadwal dan tempat pemutaran

film, misalnya film “Untuk Rena” diputar pukul 10.30 di studio 2. Antrelah di

depan loket untuk membeli karcis, 1 orang Rp. 15.000,00. Tunjukkan karcis pada

petugas di studio tempat pemutaran film. Petugas akan menunjukkan tempat

dudukmu sesuai dengan nomor yang tertera di karcis. Setelah itu, kita bisa duduk

dan menonton film,” kata Ayah.

“Rima mengerti, Yah. Bolehkan Rima yang membeli karcisnya?” tanya

Rima. “Baiklah, ini uangnya,” jawab Ayah sambil memberikan uang pada Rima.

Rima kemudian membeli karcis dan melakukan semua petunjuk Ayah tadi.

Akhirnya, Rima dan Ayah menonton film “Untuk Rena”.

F. Metode, Sumber, dan Media

1. Metode : Ceramah, tanya jawab, bercerita

2. Sumber : a. Buku Paket Bahasa Indonesia Kelas 3 MI/SD

b. Buku LKS Bahasa Indonesia Kelas 3 MI/SD

3. Media : Papan tulis, penghapus, pensil, pulpen

Page 103: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 2

G. Lagkah-Langkah Pembelajaran

Tahapan

Kegiatan Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

Nilai Karakter

yang Diharapkan

Kegiatan Awal (10 Menit)

Salam Guru memasuki kelas dan

mengucapkan salam kepada

para siswa

Siswa menjawab salam

guru dengan penuh

semangat

Religius

Guru menyapa siswa

dengan menanyakan kabar

siswa hari ini

Siswa menjawab sapaan

guru

Tertib, sopan santun,

menghargai yang

lebih tua

Doa Guru mengajak siswa untuk

membaca doa sebelum

memulai pelajaran hari ini

Semua siswa bersama-

sama membaca doa

dengan dipimpin oleh

ketua kelas sebelum

memulai belajar

Religius

Absen Guru membacakan absen

sebelum masuk kegiatan

belajar

Siswa menyimak dan

mengangkat tangan saat

namanya dipanggil oleh

guru

Tertib

Motivasi Guru mengajak siswa

menyanyikan lagu yang

berkaitan dengan materi

pembelajaran hari ini

Semua siswa bernyanyi

dengan riang gembira

Aktif

Apersepsi Guru bertanya kepada

siswa tentang materi

pembelajaran sebelumnya

Semua siswa menjawab

pertanyaan yang diajukan

guru

Aktif

Guru menanggapi jawaban

siswa, kemudian guru

menuliskan topik

pembelajaran hari ini

Semua siswa menyimak

tanggapan guru dengan

penuh perhatian dan tidak

gaduh di dalam kelas

Tertib

Page 104: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 2

Kegiatan Inti (50 Menit)

Eksplorasi Guru meminta siswa untuk

duduk yang rapi dan

membuka buku paket

Siswa duduk kemudian

membuka buku

Tertib

Elaborasi Sebelum guru meminta

siswa untuk membaca

cerita, guru meminta

kepada siswa untuk

menyimak cerita yang

dibacakan oleh guru

Siswa menyimak Tertib, saling

menghargai, sopan

santun

Guru membacakan sebuah

cerita yang ada dibuku

paket

Siswa menyimak Tertib, saling

menghargai, sopan

santun

Guru meminta kepada

siswa untuk menceritakan

kembali pengalaman yang

dialami oleh tokoh pada

buku paket secara

bergantian dengan waktu

yang sudah ditentukan

Siswa menceritakan

kembali secara bergantian

Tertib, teliti, aktif,

saling menghargai,

sopan santun

Konfirmasi Guru memberikan

kesempatan bagi siswa

yang ingin bertanya terkait

dengan pelajaran hari ini

Siswa yang ingin

bertanya mengangkat

tangan dan

mengemukakan

pertanyaannya

Aktif

Kegiatan Akhir (10 Menit)

Kesimpulan Guru memberikan

kesimpulan dari

pembelajaran hari ini

Siswa mendengarkan

kesimpulan yang

dijelaskan guru

Tertib

Evaluasi Guru menanyakan kembali Semua siswa menjawab Aktif

Page 105: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 2

tentang pelajaran yang telah

dipelajari hari ini guna

mengetahui sejauh mana

pemahaman siswa tentang

pembelajaran hari ini

pertanyaan guru

Refleksi Guru memberikan ice

breaking kepada siswa

untuk membuat siswa

bersemangat kembali

Siswa mengikuti ice

breaking yang diberikan

guru

Aktif

Penugasan Guru memberikan tugas

kepada siswa untuk

dikerjakan dirumah

Semua siswa mencatat

tugas yang diberikan guru

Tertib

Doa Guru menutup pelajaran

hari ini dengan membaca

hamdalah

Semua siswa bersama-

sama membaca hamdalah

Religius

Salam Guru memberi salam dan

meninggalkan ruang kelas

Semua siswa menjawab

salam guru

Religius

H. Penilaian

FORMAT PENILAIAN PENCAPAIAN INDIKATOR

Indikator Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrument Soal

1. Memberikan komentar terhadap

tokoh-tokoh dalam cerita dengan

memperhatikan ketepatan dan

lengkapan isi.

Bercerita Tes

Lisan

2. Menceritakan kembali cerita

yang dialami tokoh dengan

memperhatikan intonasi,

ekspresi, lafal dan kelancaran.

Bercerita Tes Lisan

Page 106: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 2

FORMAT PENILAIAN INDIVIDU

Nama: ………………………… Nomor Absen: ....

No. Aspek yang dinilai Nilai

5 4 3 2 1

1 Intonasi

Keterangan:

5 : Sangat sesuai

4 : Sesuai

3 : Cukup sesuai

2 : Kurang sesuai

1 : Tidak sesuai

2 Ekspresi

Keterangan:

5 : Sangat tepat

4 : Tepat

3 : Cukup tepat

2 : Kurang tepat

1 : Tidak tepat

3 Ketepatan Isi

Keterangan:

5 : Sangat tepat

4 : Tepat

3 : Cukup tepat

2 : Kurang tepat

1 : Tidak tepat

4 Kelengkapan Isi

Keterangan:

5 : Sangat lengkap

4 : Lengkap

3 : Cukup lengkap

2 : Kurang lengkap

1 : Tidak lengkap

5 Lafal dan Kelancaran

Keterangan:

5 : Lafal sangat baik dan sangat lancar

4 : Lafal baik dan lancar

3 : Lafal cukup baik dan cukup lancar

2 : Lafal baik tetapi tidak lancar atau sebaliknya

1 : Lafal tidak baik dan tidak lancar

Jumlah:

Page 107: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 2

Keterangan:

× 100

Jakarta, 10 November 2014

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Abdul Aziz, S.Pd Sri Rahmawati

Page 108: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 3

LEMBAR CATATAN LAPANGAN

Hari/ Tanggal : Senin, 10 November 2014

Catatan : Kelas Eksperimen

Ketika ingin menonton film kartun di kelas eksperimen, ternyata di kelas

tersebut tidak bisa digunakan untuk menonton karena tidak ada colokan untuk

menyambungkan infocus. Pada akhirnya, kelas eksperimen harus di pindahkan

dikelas yang mendukung untuk menonton film kartun, hal tersebut cukup

menghambat kegiatan pembelajaran.

Hari/ Tanggal : Senin, 10 November 2014

Catatan : Kelas Eksperimen

Pada saat memutarkan film kartun, tiba-tiba saja hujan turun. Hujan yang turun

membuat siswa kurang konsentrasi karena suara benda-benda yang terkena hujan.

Kelas sempat bising, namun beberapa saat kemudian siswa kembali tenang dan

guru memutarkan kembali film kartun tersebut agar siswa bisa melihat lebih teliti

film kartun Dodo.

Page 109: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI GURU (EKSPERIMEN)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Hari/Tanggal : Senin, 10 November 2014

No. HAL YANG DIAMATI YA TIDAK

Pra Pembelajaran

1 Mengatur tempat duduk masing-masing siswa √

2 Mengkondisikan kesiapan siswa sebelum memulai

pelajaran √

3 Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran √

Kegiatan Membuka Pelajaran

4 Memberikan motivasi kepada siswa dengan mengajak

bernyanyi/ ice breaking √

5 Memberikan apersepsi/ pertanyaan sebelum membuka

pelajaran √

6 Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang hendak

dicapai √

Kegiatan Inti Pembelajaran

7 Memberikan penjelasan materi pelajaran √

8 Memberikan pertanyaan pada saat proses penjelasan

materi √

9 Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban

siswa √

10 Memberikan kesempatan pada siswa yang ingin bertanya √

Penggunaan Media Audio Visual (Kartun)

11 Menggunakan media audio visual (kartun) √

12 Menampilkan film kartun Dodo √

13 Menjelaskan kejadian yang terjadi dalam film kartun

Dodo √

14 Meminta siswa untuk menceritakan kembali film yang

baru saja diputarkan √

15 Menjelaskan pelajaran apa saja yang dapat di ambil dari

film tersebut √

Penutup

16 Melakukan konfirmasi terhadap pembelajaran yang telah

berlangsung √

17 Memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah

dilakukan √

Page 110: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 5

LEMBAR OBSERVASI GURU (KONTROL) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Hari/Tanggal : Senin, 10 November 2014

No. HAL YANG DIAMATI YA TIDAK

Pra Pembelajaran

1 Mengatur tempat duduk masing-masing siswa √

2 Mengkondisikan kesiapan siswa sebelum memulai

pelajaran

3 Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran √

Kegiatan Membuka Pelajaran

4 Memberikan motivasi kepada siswa dengan mengajak

bernyanyi/ ice breaking

5 Memberikan apersepsi/ pertanyaan sebelum membuka

pelajaran

6 Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang hendak

dicapai

Kegiatan Inti Pembelajaran

7 Memberikan penjelasan materi pelajaran √

8 Memberikan pertanyaan pada saat proses penjelasan

materi

9 Memberikan respon terhadap pertanyaan dan jawaban

siswa

10 Memberikan kesempatan pada siswa yang ingin bertanya √

Penggunaan Media Audio Visual (Kartun)

11 Menggunakan media audio visual (kartun) √

12 Menampilkan film kartun Dodo √

13 Menjelaskan kejadian yang terjadi dalam film kartun

Dodo

14 Meminta siswa untuk menceritaan kembali film yang baru

saja diputarkan

15 Menjelaskan pelajaran apa saja yang dapat di ambil dari

film tersebut

Penutup

16 Melakukan konfirmasi terhadap pembelajaran yang telah

berlangsung

17 Memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang telah

dilakukan

Page 111: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI SISWA (EKSPERIMEN)

Hari/ Tanggal : Senin, 10 November 2014

Kelas/ Semester : 3/I

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

No. HAL YANG DIAMATI SKOR KOMENTAR/

CATATAN 1 2 3 4 5

1 Sikap kesiapan siswa sebelum proses

pembelajaran √ Baik

2 Menunjukkan antusias atau minat

dalam belajar √ Sangat baik

3 Menunjukkan strategi dalam

memecahkan masalah √ Cukup baik

4 Keaktifan dalam kegiatan pembelajaran √ Sangat baik

5 Menceritakan kembali cerita sesuai

dengan film yang diputarkan √ Baik

6 Menjawab pertanyaan guru dengan

baik √ Baik

7 Menghargai orang lain √ Cukup

Menghargai

8 Mendengarkan penjelasan guru dengan

baik √ Baik

9 Siswa tidak tegang dan takut selama

mengikuti pembelajaran √

Tidak tegang dan

tidak takut

10 Tidak gaduh saat mengikuti kegiatan

belajar mengajar di dalam kelas √ Cukup tenang

Penjelasan pemberian skor adalah sebagai berikut :

Skor 1 untuk kesiapan siswa antara 1% - 20%

Skor 2 untuk kesiapan siswa antara 21% - 40%

Skor 3 untuk kesiapan siswa antara 41% - 60%

Skor 4 untuk kesiapan siswa antara 61% - 80%

Skor 5 untuk kesiapan siswa antara 81% - 100%

Page 112: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 7

LEMBAR OBSERVASI SISWA (KONTROL)

Hari/ Tanggal : Senin, 10 November 2014

Kelas/ Semester : 3/I

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

No. HAL YANG DIAMATI SKOR KOMENTAR/

CATATAN 1 2 3 4 5

1 Sikap kesiapan siswa sebelum proses

pembelajaran √ Baik

2 Menunjukkan antusias atau minat

dalam belajar √ Baik

3 Menunjukkan strategi dalam

memecahkan masalah √ Cukup baik

4 Keaktifan dalam kegiatan pembelajaran √ Cukup baik

5 Menceritakan kembali cerita sesuai

dengan film yang diputarkan √ Cukup baik

6 Menjawab pertanyaan guru dengan

baik √ Baik

7 Menghargai orang lain √ Cukup baik

8 Mendengarkan penjelasan guru dengan

baik √ Baik

9 Siswa tidak tegang dan takut selama

mengikuti pembelajaran √

Tidak terlalu

tegang dan tidak

terlalu takut

10 Tidak gaduh saat mengikuti kegiatan

belajar mengajar di dalam kelas √ Cukup tenang

Penjelasan pemberian skor adalah sebagai berikut :

Skor 1 untuk kesiapan siswa antara 1% - 20%

Skor 2 untuk kesiapan siswa antara 21% - 40%

Skor 3 untuk kesiapan siswa antara 41% - 60%

Skor 4 untuk kesiapan siswa antara 61% - 80%

Skor 5 untuk kesiapan siswa antara 81% - 100%

Page 113: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 8

DAFTAR ABSENSI SISWA KELAS III “C”

Nomor Nama Siswa

Pertemuan Ke-

Urut Induk 1 2

1 3358 Achmad Nur Faidzi √ √

2 3365 Amanda Nur Faydha √ √

3 3367 Amril Mutho √ √

4 3371 Audry Aulia Ramadhani √ √

5 3375 Bunga Rasyiqah √ √

6 3379 Dian Ayuan Dini √ √

7 3381 Faaris Ajhar Ali √ √

8 3386 Fatimah Syunayya a a

9 3391 Hilal Alatas i i

10 3392 Ikhsan Septiadi √ √

11 3399 Maida Maulidia √ √

12 3306 Mariam Sans √ √

13 3303 Mila Rizki Amalia √ √

14 3408 Muhammad Mufti Hazimi √ √

15 3410 Muhammad Rafliansyah √ √

16 3412 Muhammad Rizky Fatony √ √

17 3413 Muhammad Wildanil Firdaus √ √

18 3417 Nafila Ajmal s s

19 3419 Nailah Hardiyan √ √

20 3425 Nayla Rizqia √ √

21 3427 Nida Haura Shofiyah √ √

22 3429 Nurul Habibah Ibrahim √ √

23 3433 Raihan Sultan Zaki √ √

24 3434 Raisya Shafira √ √

25 3439 Shafira Indri Davina √ √

26 3341 Syahla Tahniah Rohmadiani √ √

27 3442 Syarah Ramadhani √ √

28 3444 Zahra Agustin √ √

Page 114: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 8

Jakarta, 10 November 2014

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Abdul Aziz, S.Pd Sri Rahmawati

Page 115: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 9

DAFTAR ABSENSI SISWA KELAS III “B”

Nomor Nama Siswa

Pertemuan Ke-

Urut Induk 1 2

1 3359 Adelia Zahrah s s

2 3369 Anjani Hardiyanti √ √

3 3372 Azhar Ridho Tegar i i

4 3373 Aziza Restu Khairyah √ √

5 3377 Dafan Abiyyu Aushafiel Sakha Z √ √

6 3383 Fachri Fikar Rabani √ √

7 3385 Fathulbari Asqolani √ √

8 3384 Farhan Hidayat √ √

9 3387 Fenny Kaisha √ √

10 3388 Fikri Ramadhan √ √

11 3394 Jahraa Irta Jauzaa √ √

12 3397 Khaizuran Afra Nur Khansa √ √

13 3398 Luqyana Zain Ramdani √ √

14 3400 Marsha Nur Salsabila √ √

15 3451 Muhammad Alan Fakhar √ √

16 3405 Muhammad Fadly Al-Faisyal s s

17 3406 Muhammad Haikhal Almudzaky √ √

18 3409 Muhammad Raffa Al Farezzy √ √

19 3416 Nadia √ √

20 3423 Nasywa Laila Putri √ √

21 3421 Nazwa Fathiyya Az-Zahra √ √

22 3426 Nazwaruddin Baihaqi √ √

23 3428 Nurindah Rahmah Yusfiani √ √

24 3431 Pop Adams √ √

25 3435 Rekna Puspa Wilis √ √

26 3338 Tri Nur Faizi √ √

27 3443 Yahya Ayyash Ar Ridho √ √

28 3445 Zahra Al Fatamy Puti Syuryadi √ √

29 3447 Zatil Aqmarina Fathihaturrizqiyah √ √

Page 116: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 9

Jakarta, 10 November 2014

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Abdul Aziz, S.Pd Sri Rahmawati

Page 117: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Lampiran 10

Foto 1

Pada Saat Siswa Sedang Bercerita

Foto 2

Pada Saat Siswa Sedang Bercerita

Page 118: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Nama

NIM

Fakultas

Judul Skripsi

Dosen Pembimbing

UJI REFERENSI

Sri Rahmawati

1 1 1001 8300050

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Pengaruh Media Audio Visual (Kartun) Terhadap

Keterampilan Bercerita Pada Siswa Kelas III MI Tarbiyah

Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat, Tahun Ajaran

2014120t5M

Dona Aji Putra. M.A

No REFERENSI PARAF

1.

Anggraini, Ratna. Peningkatan Keterampilan Berbicara

Menggunakan Metode Bercerita Pada Siswa Kelas VII SMp

Negeri 2 Semitau. (16 Januari 2014, Pukul: 10.03).0i

2"Alfin, Jauharoti, dkk. Pembejajaran Bahasa Indonesia MI.

Surabaya: LAPiS -PGIUI, 2009). Sb'aJ,

Amri, Sofan dan iif Khoiru Ahmadi. Konstruksi Pengembangan

P e mb e I aj ar an. J akarta: Prestasi Pustaka, 20 1 0. %4.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press,

20t0.\

5.Budinuryanta, dkk. Pengajaran Keterampilan Berbahasa.

Jakarla: Universitas Terbuka, 2008. trh

6.

1.

8.

9.

Cahyani, Isah dan Hodijah. Kemampuan Berbahasa Indonesia Di

SD. Bandung: UPI PRESS, 2007. %Carnegie, Dale. The 5 Essential People Skills. Jakarta: pT.

Gramedia Pustaka Utama, 2009. q-Darmawan, Deni. Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: pT

Remaja Rosdakarya, 2013. %'Gani, Ramlan A. dan Mahmudah Fitriyah. Disiplin Berbahasa

Indonesia. Jakarta: FITK Press, 2010. B%'

Page 119: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

10.

11.

Ghazah, Syukur. P e ntb e I aj ar an Ke t er amp i I an B er b ahas a

Pendekatan Komunikatif-Interaktif. Bandung: PT

Aditama,2013.

Dengan

Refika

ry,Hamalik, Oernar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi

Aksara, 2012. h-12.

13.

t4.

Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada

Press,2008. ehNasoetion, Noehi, dkk. Evaluasi Pentbelajaran Bahasa

Indonesia. Jakarta: Universitas Terbuka, 20A7 . hNurgiyantoro, Burhan . P enilaian P emb elaj ar an B ohas a B erbasis

Kompet ensi. Yogyakarta: Edisi Pertama. %15.

Saadie, Ma'mur, dl<k Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia.

J akarta: Universitas Terbuka, 2007 . %16.

t7.

Saddhono, Kundharu

Keter ampilan Berbahasa

Dewi,2012.

8. St. Y. Slamet. Meningkatkan

Indonesia. Bandung: CV. Karya Putra %Sadiman, Arif S., dldc Media Pendidikan. Jakafia: Rajawali

Press, 2014. fu^'18.

Silrabudin, dkk. Bahasa Indonesia /L Edisi Pertama, Paket 8-14,

2000. %.19.

Sunarto, Kamanto. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 2004. s\^'

20.Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar

Proses Pendidikan Jakarta: Prenada Media Grup, 2010. eh2t.

Sugiyono, Metgde Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung, Alfabeta, 2011, cet. 14. %'22. Suparno, dl<k. Berbicara. Jakarta: Universitas Terbuka, 2008. El^L).

Sutopo, Ariesto Hadi. Multimedia Interaktif Dengan Flash.

Yogyakarta: Penerbit Graha llmu, 2003. Ph.24. Suyanto, M.. Multintedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan 4"1-'

Page 120: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

Bersaing. Yogyakarta: ANDI OFFSET, 2AU.

25.Tarigan, Djago. Pendidikan Baltasa dan Sastra Indonesia di

Kelas Rendah. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2002). h,26.

27.

Tarigan, Djago. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta:

Universitas Terbuka, 2002. &6'Tarigan, Henry Guntur. Berbicara. Bandung: Angkasa Bandung,

2008. Sf28.

Tarigarl Henry Guntur, Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan

Berb ahasa. Bandung: Angkasa, 2008. %^'29.

Tjahyono, Tengsoe dan Kisyani Laksono. Berbicara II. lakarta:

Universitas Terbuka, 2000. D^d'30. UU Sisdiknas. Bandung: Fokus Media, 2009. u\,31.

Wasid, Iskandar dan Dadang Suhendar. Strategi Pembelajaran

Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,20ll.

V

E\..'

32.

Wasimin. "Peningkatan Kompetensi Berbicara Siswa SD

Metode Role Play". Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,

2009

Melalui

Vol. 15, ry11JJ.

Widyastono, Herry. Model Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaar. No. 069,2007. %

Page 121: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Chutat 1912 lndonesk)

FoRM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-081Tgl. Terbit : 1 Maret 2010No. Revisi: : 01

Hal 111

SURAT BIM BINGAN SKRIPSI

Nomor : Un.0 1lF. llKM .Ot.zt .H-fu . C9.1.1

Lamp. : satu berkas proposalHal : Bimbingan Skripsi

Nama

NIM

Jurusan

Semester

Judui Skripsi

Tembusan:L Dekan FITK2. Mahasiswa ybs.

Jakarta, 20 Februari 2014

Kepada Yth.

Bpk. Dona Aji Putra, M.APembimbing SkripsiFakultas Ilmu Tarbiyah cian KeguruanIJIN Syarif HidayatullahJakarta.

As s alamu' alaihtm wr.wb.

Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing VII(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:

Sri Raimawati

1 100i 8300050

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

VItr (d.elapan)

Peningkatan Kernanrpuan Keterampilan Berbicara Meialui

Metode Story Telling (berbicara) pada Siswa Kelas trI MITarbiyah Al-Islamiyah Kembangan- Jakarta Barat Tahun

Ajaran 201312014

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 30 januari2014, abstraksi/outline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional padajudul tersebut. Apabila penrbahao substansial dianggap perlu, mohon pembimbingmenghubungr Jurusan terlebih dahulu-

Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapatdiperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wa s s a I amu' alaikum wr.x,b.

a.n. DekanKetua Program Studi PGMI

OrouL,Dr.Fauzan, M.ANIP 1976 1 I 07 200701 1 0l 3

Page 122: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

JI.I$RTA BTRIT

YAYASAT{I TARBTYAH TSLAMTYAH AI-ATAWTYAH (SATRTA)

-lvIl. TARBIYAH AL.ISTAMIYAH SRENGSENGTERAI(REDITASI 'A'

BadanAkreditasi Nasionai Sekoiah i Madrasia ( BAII- - S,iM ) Tahun 2011

Jl. Raya Srengseng No. 26A' Rt.005/06, Srengsengr Kembangan,Jakarta Barat I 1630

NIS: 2ffiA1rc7Telp.: (021) 5855405, Ext. 105 - Fax: (021) 58l;7270

r.Tcc . 111na1na^ ti1\ JJ . L} LLJ L I JUW\,,:I

SURAT KETERANGAN

Nor.nor: 24lMI-JB/SKlXl I 20 1 4

yang berranda tangan di barvah ini, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Tarbil'ah Al-

IsIarni1'ah. Kernbangan. .Takarta Barat menl'atakan bahu'a:

Nama

NIM

Progran-r Studi

Semester

: Sri Rahmawati

: I I 10018300050

: Pendidikan Guru lv{adrasah lbtidaiyah (PGII"II1

: IX (Sembilan)

Adalali benar telah melaksanakan penelitian di N4l Tarbi.vah Al-lslarni.vah-

Kembar.rgan. .Takarta Barat dalam rangka Peur-rlisan Skripsi yang berjr-rdui:

,,pengnruh Media Autlio Visuul (I{urtun) terhadop Keterampilon Bercerita Siswu

I{elas III MI Tarbiyah Al-Islumiyoh Kembangan, Jakurta Barat, Tahun Aiorun

2014/2015 M ".

Dernikian surat keterangan ini diberikan. untttk dapat diketahui dan dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Jakarta. 21 November 2014

Kepala I\4I Tarbiy'ah A1-Islami,vah

P.197106241999032001

Page 123: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

KEMENTERIAN AGAMAn#t,{Wltr* UIN JAKARTA; ;;il; FITKYywffi y I Lt r H. Juanda No 95 ciputat 15412 tndanese

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 01

Hal 1t1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un.01/F. 1 /KM.01 .31.19T1..1201 4Lamp.'. Outline/ProposalHal . Permohonan lzin Penelitian

Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan

Jakarta, 4 November 2014

Kepada Yth.

Bapak/lbuKepala Sekolah Ml Tarbiyah Al-lslamiyahdiTempat

Assal am u'ala ikum wr.wb.

Dengan hormat kami sampaikan bahwa,

Nama . Sri Rahmawati

NIM : 1110018300050

Jurusan : Pendidikan Guru Ml

Semester : 9 (Sembilan)

Judul Skripsi : Pengaruh Media Audio Visual (Kartun) terhadap Keterampilan

Bercerita pada Siswa Kelas lll Ml Tarbiyah Al-lslamiyah

Kembangan, Jakarla Barat, Tahun Ajaran 2014t2015

adalah berrar mahasiswaii Fakuitas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan rnengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.

Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Wassal am u' al a iku m wr.wb.

a.n. DekanKajur Pehdidikan Guru MI

Dr. Fauzan, MANrP. l9161101200701 r 0r3

Page 124: PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL (KARTUN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25468/3/SRI RAHMAWATI-FITK.pdf · LEMBAR PERI{YATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Sri Rahmawati atau biasa dipanggil dengan nama

Eka. Lahir di Jakarta, 30 Agustus 1992. Anak ke-6

dari 6 bersaudara dari pasangan Bapak H. Matsani

dan Ibu Hj. Nurhayati. Penulis beralamat di

Srengseng Sawah Balong RT/RW 002/004 No. 22

Kembangan, Jakarta Barat. Penulis menempuh

pendidikan di Sekolah Dasar di SDN 03 Pagi,

Kembangan Jakarta Barat (1998-2004), Sekolah

Menengah Pertama di Pondok Pesantren LA-

TANSA (2004-2007), dan Sekolah Menengah Atas

di Pondok Pesantren LA-TANSA (2007-2010), dan

melanjutkan S1 tahun 2010 pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul skripsi penulis “Pengaruh

Media Audio Visual (Kartun) terhadap Keterampilan Bercerita Siswa Kelas

III MI Tarbiyah Al-Islamiyah Kembangan, Jakarta Barat, Tahun Ajaran

2014/2015 M”.