evaluasi kualitas layanan perpustakaan...

116
EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN METODE LibQUAL+ TM BERDASARKAN GENDER PEMUSTAKA di Perpustakaan Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Pondok Pesantren Suryalaya - Tasikmalaya Oleh : Aceng Wandi Wahyudin NIM: 1520011013 TESIS Diajukan kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister Dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi Yogyakarta 2017

Upload: vandang

Post on 16-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN

METODE LibQUAL+TM

BERDASARKAN GENDER PEMUSTAKA

di Perpustakaan Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah

Pondok Pesantren Suryalaya - Tasikmalaya

Oleh :

Aceng Wandi Wahyudin

NIM: 1520011013

TESIS

Diajukan kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Yogyakarta

2017

Page 2: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

NIM

Jenjang

Program Studi

Konsentrasi

PERI{YATAAN KEASLIAN

Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I

152001 1013

Magister

Interdisciplinary lslamic Studies

Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Menyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/

karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang ditunjuk sumbernya.

Yogyakarta, 27 September 2017

NIM: 152001 l0l3,L".ng bfunOi Wahyudin, S.Sos.I

Page 3: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

NIM

Jenjang

Program Studi

Konsentrasi

Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I

152001 l0l3

Magister

Interdisciplinary Islamic Studies

Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Menyatakan bahwa naskah tesis ini secara keseluruhan benar-benar bebas dari

plagiasi. Jika di kemudian hari terbukti melakukan plagiasi, maka saya siap ditindak

sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Yogyakarta, 27 September 2017

NIM: 1520011013

iii

Page 4: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

ffi KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIAUIN SI.INAN KALIJAGA YOGYAKARTAPASCASARJANAOrO

Tesis Berjudul

Nama

NIM

Jenjang

Program Studi

Konsentarasi

Tanggal Ujian

Telah dapat diterima

(M.A).

PENGESAHAN

EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN

MENGGLINAKAN METODE LIBQUAL+TM

BERDASARKAN GENDER PEMUSTAKA DI

PERPUSTAKAAN INSTITUT AGAMA ISLAM

LATIFAH MUBAROKIYAH PONDOK PESANTREN

SURYALAYA - TASIKMALAYA

Aceng Wandi Wahyudin

152001 1013

Magister (S2)

Interdis ciplinary Islamic Studies

Ilmu Perpustakaan dan Informasi

22 November 2017

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Master of Arts

19711207 199503 I 002

Page 5: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

r

Tesis Berjudul

Nama

NIM

Jeniang

Program Studi

Konsentarasi

PERSETUJUAN TIM PENGUJIUJIAI\I TESIS

: EVALUASI KUALITAS LAYANANPERPUSTAKAAN MENGGLTNAKAN METODELIBQUAL+TM BERDASARKAN GENDER

PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN INSTITUTAGAMA ISI.AM I,ATIFAH MUBAROKIYAHPONDOK PESANTREN SURYALAYATASIKMALAYAAceng Wandi Wahyudin

152001 1013

Magister (S2)

Int erdis ciplinary I s I ami c Studie s

Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Telah disetujui tim penguji ujian munaqosyah

ketua /Penguji

Pembimbing/Penguji : Dr. Anis Masruri, S.Ag., M.Si

Penguji : Dr. Hj. Sri Rokhyanti Zulaikha,

S.Ag., SS., M.Si

Diuji di Yogyakarta pada tanggal 22 November 2017

Waktu : 12.00-13.00

HasilNilai : 90,6/A-

Predikat Kelulusan : Memuaskan / Sangat Memuaskan / Cum Laude*

*coret yang tidak perlu

: Najib Kailani, S.Fil.I., M.A., Ph.D.

Page 6: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

NOTA DINAS PEMBIMBING

Kepada yth.,Direktur PascasarjanaUIN Sunan KalijagaYogyakarta

As salamu' alaikum w r. Wb.

Setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi terhadap penulisan tesis yang

berjudul:

EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAI\

METODE LibQUATT'VT BERDASARKAN GENDER PEMUSTAKA

DI PERPUSTAKAAAI INSTITUT AGAMA ISLAM LATIFAII

MUBAROKIYAH SI]RYALAYA _ TASIKMALAYA

Yang ditulis oleh :

Nama

NIM

Jenjang

Program Studi

Konsentrasi

Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I

152001 1013

Magister

Interdisciplinary Islamic Studies

Ilmu Perpustakaan dan Informasi

Saya berpendapat bahwa tesis tersebut sudah dapat diajukan kepada Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga untuk diujikan dalam rangka memperoleh Gelar Magister Ilmu

Perpustakaan dan Informasi.

Was s olamu' alaikum w r.'lVb.

VI

Masru{ S.Ag, S.IP, M.Si

Page 7: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

PERSEMBAHAN

Saya hanyalah butiran pasir yang menanti datangnya angin,

bagaikan busur panah yang selalu siap untuk dilepaskan sang ksatria,

Berkah ilmu yang saat ini kuraih merupakan barokah karomah engkau

Mursyiduna Hadrotus Syaikh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin,

Do’a ibu dan bapak walau keduanya sudah tiada, terus mengalun syahdu melunakkan

segala beban dan keluh kesahku dalam menyusuri hamparan kerikil kehidupan

Kalau lah hanya ku hadapi sendirian tentu aku sudah terombang-ambing terhempas ke

negeri antah berantah, beruntung saat ini langkah ku ditemani do’a-doa suci istri mulia

Terima kasih Yaa Rabb

Terima kasih Guru ku tercinta

Hatur Nuhun Mamah sareng Bapa

Hatur nuhun Mamah Neng Asri

Mugia elmu anu parantos dipimilik janten elmu anu manfaat

Kanggo diri pribadi, kulawarga sareng kanggo kajembaran

Pondok Pasantren Suryalaya

Page 8: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

MOTTO:

من جد وجد (Peribahasa Arab)

Ulah taluk pedah jauh tong hoream pedah anggang

Jauh kudu dijugjug anggang kudu diteang

(Peribahasa Sunda)

Segala sesuatu yang bisa kau bayangkan adalah nyata

(Pablo Picasso)

Hidup ini seperti sepeda. Agar tetap seimbang,

kau harus terus bergerak

(Albert Einstein)

Page 9: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

vii

ABSTRAK

ACENG WANDI WAHYUDIN. 1520011013. Tesis ini berjudul, “Evaluasi

Kualitas Layanan Perpustakaan menggunakan metode LibQUAL+TM

Berdasarkan

Gender Pemustaka di Perpustakaan Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah

(IAILM) Suryalaya - Tasikmalaya”. Gender adalah isu yang sangat penting yang

hadir dalam setiap lini kehidupan manusia termasuk di kajian perpustakaan,

melalui penelitian dengan metode LibQUAL+TM

peneliti beusaha mengkaji

kualitas layanan yang diberikan oleh perpustakaan IAILM kepada Pemustaka

perempuan dan Laki-laki dan berusaha memastikan kesetaraan dan kesamaan

Layanan yang diterima oleh mereka.

Penelitian ini berupaya untuk mengevaluasi bagaimana kualitas

layanan Perpustakaan IAILM menurut pemustaka perempuan dan laki-laki, dan

mengevaluasi empat dimensi metode LibQUAL+TM

di perpustakaan yang harus

diperbaiki yaitu; kemampuan pustakawan dalam melayani, fasilitas dan suasana

ruang, petunjuk dan sarana akses, dan akses informasi. Penelitian ini

menggunakan teknik pengambilan sampel Proportionate Stratified Random

Sampling dari 1.134 jumlah populasi diambil sampel sebanyak 287 dengan

rincian 178 responden perempuan dan 109 laki-laki. Untuk analisisnya

menggunakan Importance Performance Analysis (IPA) yang muaranya adalah

perbaikan kualitas layanan melalui diagram cartesius.

Hasil dari penelitian ini adalah kualitas layanan Perpustakaan IAILM

menurut pemustaka perempuan masih belum baik dan belum memenuhi

harapannya, berdasarkan analisis gap diketahui total skor gapnya sebesar -0,65,

dan nilai kualitas layanannya sebesar 0,85. Sementara itu menurut pemustaka

laki-laki juga menganggap bahwa kualitasnya masih belum baik dan belum

memenuhi harapannya. Berdasarkan analisis gap diketahui total skor gapnya

sebesar -0,68 dan dan nilai kualitasnya sebesar 0,84. Berdasarkan nilai gap skor

gap pemustaka perempuan lebih kecil daripada skor gap laki-laki, dan nilai

kualitas layanan pemustaka perempuan lebih besar dari nilai laki-laki, hal ini

menunjukkan layanan yang diterima oleh pemustaka perempuan lebih baik dari

yang diterima oleh laki-laki. Adapun indikator yang terletak di kuadran I diagram

cartesius yang harus diperbaiki menurut pemustaka perempuan terdapat empat

indikator yang terdiri dari empat item, sementara menurut pemustaka laki-laki

terdapat delapan indikator yang terdiri dari sepuluh item.

Sebagai rekomendasi dari penelitian ini adalah: hendaknya membuat

SOP dalam setiap kegiatannya, memaksimalkan seluruh potensi SDM untuk

memberikan layanan prima, desain ruang perpustakaan sesuai kebutuhan

pemustaka, melakukan studi kebutuhan pemustaka agar koleksi tepat guna dan

sesuai kebutuhan, memasang rambu-rambu yang jelas, mudah dipahami, sehingga

memudahkan dalam pencarian koleksi, melakukan pemeliharaan jaringan internet

secara berkala, menambah kapasitas bandwith internet sesuai kebutuhan, dan

memaksimalkan bimbingan dan user education.

Kata kunci : Kualitas Layanan, Perpustakaan Perguruan Tinggi, LibQUAL+TM

,

Gender, Pemustaka.

Page 10: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

ABSTRACT

ACENG WANDI WAHYUDIN. 1520011013. The title of this thesis is “ Evaluation

of Library Service Quality Using LibQUAL +TM

Method Based on User Gender at

Library of Latifah Mubarokiyah Islamic Institute Suryalaya – Tasikmalaya”. Gender

is a very important issue that is present in every line of human life including in the

study of libraries, through research by LibQUAL + TM method researcher examines

the quality of services provided by IAILM libraries to women and men and seeks to

ensure equality and justice of the Service accepted by them.

This research tries to evaluate Library Service Quality of Latifah Mubarokiyah

Islamic Institute Suryalaya – Tasikmalaya according to female and male user, and

evaluate four dimensions of Libqual + Tm

Methode at library which have to be

improved. They are affect of service, library as place, personal control, and acces of

information. This research uses the proportionate stratified random sampling. The

population are 1.134 users and the sample are 287 users, which consist of 178

female respondents, and 109 male respondents. For data analysis used importance and

performance analysis (IPA) whose final result is the improvement service quality

pass through cartesius diagram.

The result of this research is the quality of IAILM Library service according to the

women user is still not good and has not fulfilled the expectation, based on the gap

analysis, the total gap score is -0.65, and the service quality is 0.85. Meanwhile,

according to men user also assume that the quality is still not good and has not met

expectations. Based on gap analysis known total gap score of -0.68 and and its quality

value of 0.84. Based on the gap score, the female gap scores are smaller than the male

gap score, and the value of the service quality of women is greater than the male

value, indicating that the services received by the woman users are better than those

received by men.. There are several indicators in LibQUAL +TM

dimension at quadran

I that need to be improved. According to female user there are 4 indicators which

consist of 4 items, and for male user there are 8 indicators which consist of 10 items.

It suggests that the library has to make standard operational procedure in every

activity, maximalize a lot of potential human resources to give best services, design

the library room related to user needs, do the user need study in order to make the

library collections more effective and useful. Set the collection symbol clearly and

easy to be understood in order to make easier to search the data collection, maintain

internet network periodically, increase internet bandwith capacity related to their

needs, and hold a guidance of user education maximally.

Keyword: Service quality, Academic library, LibQUAL+TM

, Gender, User.

Page 11: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah berkat karunia dan inayah Allah SWT akhirnya saya

dapat menyelesaikan studi S2 ini. Shalawat beserta salam semoga tercurah limpah

kepada panutan alam habibana wanabiyana Muhammad SAW. Jerih, payah, suka

dan cita dalam menempuh Studi S2 ini telah penulis lalui saat ini hanyalah

kegembiraan yang tersisa karena penulis telah berhasil menyelesaikannya pada

waktunya.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Hadrotu Syaikh. KH. Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin r.a, Mursyid TQN

PP. Suryalaya Tasikmalaya, serta KH. Baban Ahmad Jihad SB. Ar, yang telah

mencurahkan barokah serta karomahnya dan memberikan kesempatan kepada

penulis untuk melanjutkan studi S2 di UIN Sunan Kalijaga.

2. Bapak Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, Ph.D., selaku Rektor UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Prof. Noorhaidi, M.A., M.Phil., Ph.D., selaku Direktur Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Ibu Ro’fah, BSW., M.A., Ph.D, selaku Koordinator Program Magister (S2)

Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, beserta seluruh

jajaran Dosen Pengajar.

5. Bapak Dr. Anis Masruri, S.Ag., S.IP., M.Si., yang telah membimbing penulis,

memberikan saran dan kritik di sela-sela kesibukan beliau. Semoga Allah

SWT selalu memberikan kesehatan, umur panjang dan keberkahan.

6. Dr. Hj Sri Rokhyanti Zulaikha, S.Ag.,SS.,M.Si., selaku Dosen penguji yang

telah memberikan banyak masukan demi perbaikan tesis ini.

7. Bapak Najib Kailani, S.Fil.I., M.A., Ph.D., Ketua/Penguji yang telah

memberikan banyak masukan demi perbaikan tesis ini.

Page 12: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

x

8. Pak Jatno staf Prodi IIS yang telah banyak membantu dan memberikan arahan

dalam bidang administrasi selama masa studi penulis di UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta.

9. Seluruh Dosen dan Guru Besar Pascasarjana yang telah memberikan ilmu dan

bimbingan kepada penulis selama menempuh Studi S2.

10. Seluruh pustakawan dan staff perpustakaan UIN Sunan kalijaga yang telah

memberikan layanan yang baik selama penulis menempuh Studi S2.

11. Seluruh sahabat teman kelas IPI Reguler 2015 yang telah berbagi ilmu dan

pengalaman selama menempuh studi S2 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

12. Bapak Dr. M.Kodir., M.Si., mentor dan sponsor penulis untuk melanjutkan S2

di UIN Sunan Kalijaga, semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan,

umur panjang, dan keberkahan.

13. Bapak Dr. Cecep Alba, M.A, mantan Rektor IAILM yang telah memberikan

ijin studi dan mensponsori Studi S2 penulis.

14. Bapak Dr. Yoyong Tachyani, mantan Ketua STIELM yang telah mensponsori

Studi S2 penulis.

15. Ibu Solihah Sari Rahayu mantan Kepala UPT Perpustakaan IAILM, selaku

guru dan orang tua yang penulis hormati.

16. Pak Supri Sugiarto pengusaha dermawan dari Yogyakarta, yang dengan tulus

ikhlas menyediakan tempat tinggal untuk penulis selama menempuh studi S2

di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

17. Kedua orang tua penulis Bapak Momon dan Ibu Cicih yang terus

membimbing dan mendo’akan penulis walaupun keduanya sudah berada

dalam pelukan kasih sayang Allah SWT, semoga penulis bisa menjadi anak

sholeh sebagaimana yang engkau harapkan.

18. Isteri tercinta Dewi Ratnasari dan anakku Asri Ulul Azmi Mustawa, penulis

tahu jerih payahmu selama penulis menempuh S2, semoga apa yang kita cita-

citakan segera diwujudkan oleh Allah SWT.

19. Saudara Penulis AA Dedi dan Didin, Teh Aas terima kasih untuk segala

dukungannya selama ini

Page 13: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

xi

20. Seluruh mahasiswa IAILM dan STIELM selaku responden dalam penelitian

tesis penulis.

Semoga kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang

lebih baik dari Allah SWT. Pada akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat

memberikan kontribusi keilmuan kepada semua pihak. Amiin

Yogyakarta, November 2017

Penulis

Aceng Wandi Wahyudin., S.Sos.I

Page 14: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................. ii

HALAMAN BEBAS PLAGIASI ................................................................................. iii

PENGESAHAN DIREKTUR ...................................................................................... iv

DEWAN PENGUJI ........................................................................................................ v

NOTA DINAS PEMBIMBING .................................................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................. xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah...................... ......................................... .................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 11

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 12

D. Kajian Pustaka .............................................................................................. 13

E. Kajian Teori ................................................................................................. 17

a. Evaluasi Kualitas Layanan Perpustakaan ………………..……............ 17

b. Perpustakaan Perguruan Tinggi ............................................................ 21

c. Metode LibQUAL+TM

............................................................................ 22

d. Gender .................................................................................................... 41

e. Pemustaka ............................................................................................ 45

F. Metode Penelitian......................................................................................... 46

a. Jenis Penelitian ...................................................................................... 46

Page 15: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

xiii

b. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 47

c. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................. 47

d. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 47

e. Teknik Sampling .................................................................................... 50

f. Variabel Penelitian ................................................................................ 51

g. Instrumen Penelitian............................................................................... 52

h. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 55

i. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 63

j. Analisis Data .......................................................................................... 66

f. Sistematika Pembahasan ........................................................................ 68

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ........................................... 69

A. Sejarah Singkat Perpustakaan Institut Agama Islam Latifah

Mubarokiyah ................................................................................................. 69

B. Visi dan Misi ....................................... …. …………………………………73

C. Motto, Maklumat dan Etika Layanan ........................................................... 74

D. Tata Tertib dan Peraturan Perpustakaan ....................................................... 75

E. Jam Buka dan Keanggotaan .......................................................................... 77

F. Jenis Layanan Perpustakaan .......................................................................... 78

G. Struktur Organisasi ....................................................................................... 82

H. Personalia ...................................................................................................... 83

I. Jenis Koleksi Perpustakaan ........................................................................... 88

J. Lokasi dan Fasilitas ....................................................................................... 90

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN ....................... 93

A. Tendensi Sentral Data ................................................................................... 93

B. Karakteristik Responden ............................................................................. 94

C. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 95

a. Pembahasan Kesenjangan (gap) ............................................................. 96

a) Kesenjangan (gap) Berdasarkan Persepsi Pemustaka

Perempuan ......................................................................................... 96

b) Kesenjangan (gap) Berdasarkan Persepsi Pemustaka Laki-laki ..... 102

Page 16: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

xiv

b. Pembahasan Importance dan Performance matrix ............................... 108

a) Pembahasan Importance dan Performance matrix Berdasarkan

Persepsi Pemustaka Perempuan ...................................................... 109

b) Pembahasan Importance dan Performance matrix berdasarkan

Persepsi Pemustaka Laki-laki ......................................................... 125

D. Analisis Hasil Penelitian ............................................................................. 141

BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 149

A. Kesimpulan ................................................................................................. 149

B. Saran ............................................................................................................ 153

C. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 155

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 157

LAMPIRAN - LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 17: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Anggota Perpustakaan Berdasarkan Gender Dari Tahun

2013 Sampai Dengan Tahun 2016, 6

Tabel 2 Data Jumlah Anggota Perpustakaan Tahun 2016 Berdasarkan

Gender Pemustaka, 48.

Tabel 3 Sebaran Sampel Penelitian, 51.

Tabel 4 Kisi – Kisi Instrumen Penelitian, 53.

Tabel 5 Validasi Atribut Performance, Importance Sebagai Pengukuran

Kepuasan Pemustaka, 58.

Tabel 6 Hasil Uji Validitas Importance dan Performance, 58.

Tabel 7 Hasil Uji Reliabilitas, 63.

Tabel 8 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Performance dan Importance, 58.

Tabel 9 Jumlah Koleksi Perpustakaan IAILM, 90.

Tabel 10 Statistik Deskriptif Data Penelitian, 93.

Tabel 11 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, 95.

Tabel 12 Perhitungan Kesenjangan Antara Kinerja dan Kepentingan Untuk

Setiap Indikator menurut Pemustaka Perempuan, 97.

Tabel 13 Rata-Rata Nilai Kepentingan, Kinerja, dan Gap Tiap Dimensi

Menurut Pemustaka Perempuan, 98.

Tabel 14 Kualitas Layanan Tiap Dimensi Menurut Pemustaka Perempuan,

101

Page 18: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

xvi

Tabel 15 Perhitungan Kesenjangan Antara Kinerja dan Kepentingan Untuk

Setiap Indikator Menurut Pemustaka Laki-laki, 102.

Tabel 16 Rata-rata Nilai Kepentingan, Kinerja, dan Gap Tiap Dimensi

menurut Pemustaka Laki-Laki, 104.

Tabel 17 Kualitas Layanan Tiap Dimensi Menurut Pemustaka Laki-

Laki,108.

Tabel 18 Hasil Perhitungan Skor Importance dan Performance Berdasarkan

Pemustaka Perempuan, 110.

Tabel 19 Ringkasan Sebaran Item di Kuadran I dalam Seluruh Dimensi

LibQUAL+TM Persepsi Pemustaka Perempuan, 112.

Tabel 20 Ringkasan Sebaran Item di Kuadran II dalam Seluruh Dimensi

LibQUAL+TM Persepsi Pemustaka Perempuan, 114.

Tabel 21 Ringkasan Sebaran Item di Kuadran III dalam Seluruh Dimensi

LibQUAL+TM, 117.

Tabel 22 Ringkasan Sebaran Item di Kuadran IV dalam Seluruh Dimensi

LibQUAL+TM Persepsi Pemustaka Perempuan, 118.

Tabel 23 Ringkasan Sebaran Item di seluruh Kuadran menurut Persepsi

Pemustaka Perempuan, 119.

Tabel 24 Persentase Sebaran Item Dalam Setiap Kuadran, 121.

Tabel 25 Mean Importance dan Performance Berdasarkan Pemustaka Laki-

laki, 125.

Tabel 26 Ringkasan Sebaran Item di Kuadran I dalam Seluruh Dimensi

LibQUAL+TM menurut pemustaka laki-laki, 129.

Tabel 27 Ringkasan Sebaran Item di Kuadran II dalam Seluruh Dimensi

LibQUAL+TM menurut pemustaka laki-laki, 131.

Page 19: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

xvii

Tabel 28 Ringkasan Sebaran Item di Kuadran III dalam Seluruh Dimensi

LibQUAL+TM menurut pemustaka laki-laki, 132.

Tabel 29 Ringkasan Sebaran Item di Kuadran IV Dalam Seluruh Dimensi

LibQUAL+TM Menurut Pemustaka Laki-Laki, 134.

Tabel 30 Ringkasan Sebaran Item di Seluruh Kuadran Menurut Pemustaka

Laki-Laki, 137.

Tabel 31 Persentase Sebaran Item Dalam Setiap Kuadran, 137.

Page 20: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram Importance dan Performance Matrix, 37.

Gambar 2 Struktur Organisasi Perpustakaan, 79.

Gambar 3 Diagram Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, 92.

Gambar 4 Perbandingan Gap Tiap Dimensi LiQUAL+TM

Menurut Pemustaka

Perempuan, 101.

Gambar 5 Perbandingan Gap Tiap Dimensi LiQUAL+TM

menurut pemustaka

perempuan, 107.

Gambar 6 Diagram Kartesius Hasil Pengolahan data Importance dan

Performance Berdasarkan Gender Perempuan Menggunakan

Program SPSS 23, 110.

Gambar 7 Persentase Sebaran Item Dalam Tiap Kuadran, 121.

Gambar 8 Diagram Kartesius Hasil Pengolahan data Importance dan

Performance Berdasarkan Gender laki-laki Menggunakan Program

SPSS 23, 126.

Gambar 9 Persentase Sebaran Item Dalam Tiap Kuadran, 137.

Page 21: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2 : Contoh Angket yang digunakan dalam penelitian

Lampiran 3 : Daftar Jawaban Responden untuk Uji Validitas dan

Reliabilitas Form performance

Lampiran 4 : Daftar Jawaban Responden untuk Uji Validitas dan

Reliabilitas Form Importance

Lampiran 5 : Daftar Jawaban Responden Perempuan Untuk Form

Performance

Lampiran 6 : Daftar Jawaban Responden Perempuan Untuk Form

Importance

Lampiran 7 : Daftar Jawaban Responden Laki-laki Untuk Form

Performance

Lampiran 8 : Daftar Jawaban Responden laki-laki Untuk Form

Importance

Lampiran 9 : Diagram Cartesius berdasarkan Perspektif Pemustaka

Perempuan

Lampiran 10 : Diagram Cartesius berdasarkan Perspektif Pemustaka

Laki-laki

Lampiaran 11 : Langkah – Langkah Pembuatan Diagram Kartesius

Menggunakan Spss 23

Page 22: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

xx

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 23: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perguruan tinggi merupakan satuan pendidikan yang bertugas untuk

menyelenggarakan pendidikan tinggi, salah satu fungsinya menurut Undang-

Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi1 adalah

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Mengingat

beratnya tugas yang diembannya ini maka selayaknya ia menjadi lembaga

yang terdepan dalam inovasi dan kreatifitas untuk meningkatkan mutu dan

kualitasnya. Menurut Fatmawati2 salah satu upaya agar dapat mewujudkan

hal tersebut, maka perguruan tinggi perlu ditunjang oleh sejumlah aktifitas

pendukung yang terkait, misalnya perpustakaan.

Perpustakaan di sebuah perguruan tinggi sering dianalogikan sebagai

“jantung perguruan tinggi”3. Metafora tersebut menurut Fatmawati

4

menggambarkan akan pentingnya keberadaan perpustakaan di suatu

perguruan tinggi. Sehingga apabila suatu perguruan tinggi ingin mencapai

1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, Tentang Perguruan

Tinggi, Bab I, Pasal 4, hal.6

2 Endang Fatmawati, Mata Baru Penelitian Perpustakaan dari ServeQUAL ke

LibQUAL+™, (Jakarta: Sagung Seto, 2013), 2.

3Utami Hariyadi et.al, Pedoman Perpustakaan Perguruan tinggi, (Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI, 2010), 1.

4 Endang Fatmawati, The Art Of Library, (Semarang: Universitas Diponegoro,

2010), 217.

Page 24: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

2

kualitas yang excellence, maka harus ditopang dengan perpustakaan yang

baik.

Keberadaan perpustakaan yang baik di perguruan tinggi merupakan

suatu keniscayaan yang tak terbantahkan, karena dengan kehadirannya

perguruan tinggi akan dapat menjalankan secara maksimal misi

Tridharmanya yaitu; pendidikan, penelitian dan pengabdian pada

masyarakat5. Oleh karena itu, perpustakan harus mampu berinovasi dalam

melayani kebutuhan informasi pemustaka agar menjadi penyedia informasi

utama bagi mereka. Hal ini senada dengan pendapat Pawit6 bahwa

perpustakaan harus melengkapi kebijakan, prosedur pengelolaan, pelayanan,

koleksi, gedung, dan organisasinya secara bervariasi atau dengan berbagai

cara yang bisa menguntungkan bagi perpustakaan agar bisa meneguhkan

eksistensinya di masyarakat.

Salah satu elemen perpustakaan yang menjadi tolok ukur citra sebuah

perpustakaan adalah layanan perpustakaan. Agar citranya senantiasa baik di

mata pemustaka, maka layanan perpustakaan harus berkualitas. Fatmawati7

mengungkapkan bahwa layanan perpustakaan yang berkualitas itu adalah

upaya maksimal yang mampu diberikan oleh perpustakaan untuk memenuhi

harapan dan kebutuhan pemustaka sehingga tercapai suatu kepuasan

(satisfaction).

5 Rahmat Natadjumena et.al, Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perguruan

Tinggi, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006), 1.

6 Pawit M. Yusup, Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2009), 376.

7 Endang Fatmawati, Mata Baru Penelitian Perpusatakaan,11.

Page 25: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

3

Kepuasan pemustaka menurut Matteson8 dan Pedramnia

9 merupakan

tujuan utama dari kegiatan perpustakaan dan kepuasan tersebut ada di balik

layanan perpustakaan yang berkualitas. Hal senada juga diungkapkan oleh

Tjiptono10

, ia mengungkapkan bahwa dalam sejumlah riset empiris

menyimpulkan bahwa kepuasan pelanggan (pemustaka) salah satu hal yang

berkaitan positif dengan persepsi terhadap kualitas jasa atau layanan sebuah

organisasi. Oleh karena itu, kepuasan pemustaka terhadap layanan

perpustakaan merupakan salah satu indikator dari baiknya kualitas layanan

yang diberikan oleh perpustakaan.

Untuk mengetahui sejauhmana kualitas layanan yang telah diberikan

oleh perpustakaan kepada pemustaka, maka perlu dilakukan suatu penelitian

untuk mengukur atau mengevaluasi layanan yang telah diberikan agar

mengetahui, mengevaluasi kekurangannya dan memperbaikinya demi

terciptanya kualitas layanan yang diharapkan oleh pemustaka.

Adapun salah satu metode yang digunakan untuk mewujudkan hal itu

di antaranya dengan metode LibQUAL+™. Metode ini digunakan untuk

mengukur kualitas layanan perpustakaan berdasarkan persepsi dan harapan

8 Miriam Matteson & Cynthia Boyden , (2014),"Old wine in a new bottle: customer

orientation in librarianship", Reference Services Review, Vol. 42 Iss 3 pp. 433 – 445 diakses di

UIN SUKA Yogyakarta tanggal 22 September 2016 pukul 16.00 WIB dari

www.emeraldinsight.com

9 S. Pedramnia P. Modiramani V. Ghavami Ghanbarabadi, (2012),"An analysis of

service quality in academic libraries using LibQUAL scale", Library Management, Vol. 33 Iss 3

pp. 159 – 167 Permanent link to this document: http://dx.doi.org/10.1108/01435121211217144

diakses di UIN SUKA Yogyakarta tanggal 22 September 2016 pukul 15.00 WIB dari

www.emeraldinsight.com

10 Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra, Service, Quality & Satisfaction,

(Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2016), 113.

Page 26: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

4

pemustaka. Adapun dimensi pengukurannya adalah; kemampuan pustakawan

dalam melayani (affect of service), fasilitas & suasana ruang (library as

place), petunjuk dan sarana akses (personal control), dan akses informasi

(acces of information).11

Dewasa ini Metode LibQUAL+™ telah banyak digunakan oleh

perpustakaan hampir di seluruh belahan dunia. Pada tahun 2014, metode ini

telah digunakan untuk mensurvei 2.753 lembaga, dan digunakan oleh 1.343

lembaga di 29 negara, metode ini juga telah dialihbahasakan ke dalam 19

bahasa, dan ada sekitar 2,1 juta responden yang telah ikut berpartisipasi

menyokong metode ini, dan sekitar 42% dari responden tersebut telah

memberikan tanggapan terhadap survey yang disiapkan berkaitan dengan

bagaimana mereka memanfaatkan perpustakaan.12

Pemustaka merupakan salah satu elemen penting untuk eksistensi

sebuah perpustakaan. Hal senada diungkapkan juga oleh Pedramnia13

bahwasanya Ranganathan, yang telah dikenal luas sebagai filosof di dalam

ilmu perpustakaan dan informasi selalu menaruh perhatian terhadap

pemustaka sebagai inti dari seluruh kegiatan perpustakaan (a core of all

11

Colleen Cook, Fred Heath, Bruce Thompson, Duane Webster, (2003),

"LibQUAL+TM : preliminary results from 2002", Performance Measurement and Metrics, Vol. 4

Iss 1 pp. 38 – 47 Permanent link to this document: http://dx.doi.org/10.1108/14678040310471239,

diakses di UIN SUKA Yogyakarta tanggal 22 September 2016 pukul 16.30 WIB dari

www.emeraldinsight.com

12 American Riset Library, LibQUAL Survey Result, diakses dari www.libqual.org

pada tanggal 26 September 2016 pukul 11.03 WIB di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

13 S. Pedramnia P. Modiramani V. Ghavami Ghanbarabadi, (2012),"An analysis of

service quality in academic libraries using LibQUAL scale", Library Management, Vol. 33 Iss 3

pp. 159 – 167 Permanent link to this document: http://dx.doi.org/10.1108/01435121211217144

diakses di UIN SUKA Yogyakarta tanggal 22 September 2016 pukul 15.00 WIB dari

www.emeraldinsight.com

Page 27: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

5

library activities) dan menekankan bahwa: pustakawan dan praktisi informasi

profesional hendaknya mereka selalu menjaga dan berusaha menyediakan

atau melayankan informasi yang baik, kepada pemustaka yang baik pada

waktu yang baik (right information, to right user at the right time).

Dalam rangka memuaskan pemustaka maka perpustakaan harus

mengetahui secara detail jenis, dan karakteristik pemustakanya. Oleh karena

itu, Pengelola perpustakaan perlu mengetahui hal ini, untuk mengetahui apa

yang mereka rasakan dan harapkan dari layanan yang telah diberikan. Di

perpustakaan perguruan tinggi misalnya, terdapat pemustaka internal dan

eksternal. Menurut Schmidt dalam Zhixian pemustaka internal yaitu

mahasiswa, staff akademik, dosen dan seluruh civitas akademika pada

perguruan tinggi tersebut. Sedangkan pemustaka eksternal adalah lembaga

perguruan tinggi lain beserta civitas akademika di dalamnya.14

Adapun

pemustaka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah pemustaka

internal. Pemustaka juga dibedakan berdasarkan jenis kelamin atau gender

yakni laki-laki dan perempuan.

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Evaluasi Kualitas Layanan Perpustakaan

Menggunakan Metode LibQUAL+TM

Berdasarkan Gender Pemustaka di

Perpustakaan Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Pondok Pesantren

Suryalaya – Tasikmalaya Jawa Barat.

14

Zhixian Yi , (2016)," Effective techniques for the segmentation of academic

library users ", Library Management, Vol. 37 Iss 8/9 pp. 454 – 464 Permanent link to this

document: http://dx.doi.org/10.1108/LM-07-2016-0052, diakses di Yogyakarta Tanggal 30

Desember 2016 Pukul 10.30 WIB.

Page 28: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

6

Perpustakaan Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah adalah

sebuah perpustakaan perguruan tinggi swasta yang berada di bawah naungan

Pesantren Suryalaya yang terletak di Dusun Godebag Desa Tanjungkerta

Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat.

Pesantren Suryalaya merupakan pusat pendalaman dan penyebaran salah satu

tarekat muktabaroh di Indonesia yaitu Tarekat Qodiriyah Naqsyabandiyah.

Populasi anggota perpustakaan perempuan di Institut Agama Islam

Latifah Mubarokiyah Pondok Pesantren Suryalaya – Tasikmalaya, jumlahnya

semakin meningkat dan mendominasi anggota perpustakaan laki-laki. Dari

data yang kami peroleh dalam kurun empat tahun terakhir, adalah sebagai

berikut:

Tahun Jenis kelamin Jumlah

Total Perempuan (%) Laki-laki (%)

2013 585 60 % 388 40 % 973

2014 641 58 % 460 42 % 1.101

2015 685 59 % 467 41 % 1.152

2016 705 62 % 426 38 % 1.131

Sumber: Bagian Tata Usaha Perpustakaan IAILM, 2016

Tabel 1. Jumlah Anggota Perpustakaan Berdasarkan Jenis Kelamin Dari

Tahun 2013 Sampai Dengan Tahun 2016

Fenomena yang terjadi di Institut Agama Islam latifah Mubarokiyah

Suryalaya – Tasikmalaya tentang dominasi jumlah anggota perpustakaan

perempuan terhadap laki-laki dialami juga oleh negara Iran sebagaimana hasil

Page 29: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

7

penelitian yang dilakukan oleh Hariri15

. Meningkatnya populasi perempuan

yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ini menjadi fenomena

sosial yang membawa pengaruh ke dalam tatanan kehidupan sosial lainnya,

dan mungkin mempunyai implikasi yang penting bagi perpustakaan. Angka

perbandingan yang signifikan mengenai jumlah anggota perpustakaan

perempuan di Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah selayaknya

mendapat perhatian dari perpustakaan yang tengah berusaha menemukan apa

yang dibutuhkan oleh pemustakanya.

Berdasarkan hasil observasi peneliti, saat ini mayoritas pemustaka di

Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah adalah perempuan. Maka

penelitian evaluasi kualitas layanan perpustakaan IAILM menggunakan

LibQUAL+TM

berdasarkan gender pemustaka akan menjadi langkah yang

penting untuk rencana strategis jangka panjang bagi perpustakaan. Mengingat

masih adanya kekakuan dalam layanan perpustakaan di Institut Agama Islam

Latifah Mubarokiyah yang diduga menjadi penyebab adanya bias jender

apabila berhadapan dengan norma dan etika yang dijunjung di pesantren

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Di dalam syari‟at Islam ada pembatasan dalam interaksi sosial antara

perempuan dan laki-laki, maka karena alasan ini pustakawan atau staf

perpustakaan meskipun seolah-olah berlaku sopan dan santun terhadap

15

Nadjla Hariri Farideh Afnani, (2008),"LibQUAL+TM

in Iran: a subgroup analysis

by gender", Performance Measurement and Metrics, Vol. 9 Iss 2 pp. 80 – 93 Permanent link to this

document: http://dx.doi.org/10.1108/14678040810906790 diakses di UIN SUKA Yogyakarta

tanggal 22 September 2016 pukul 17.00 WIB dari www.emeraldinsight.com

Page 30: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

8

keduanya, mungkin terjadi perlakuan terhadap lawan jenis yang berbeda,

misalkan dari nada bicara dan lemah lembutnya bahasa yang digunakan,

sehingga disana nampak ada perbedaan perlakuan menurut persepsi

pemustaka perempuan dan laki-laki terhadap layanan perpustakaan di

dalam dimensi kemampuan pustakawan dalam melayani (affect of

services).

2. Di dalam syari‟at Islam dan tradisi di pesantren antara perempuan dan

laki-laki dilarang duduk berdua-duan, hal ini juga berlaku di perpustakaan

IAILM antara laki-laki dan perempuan dilarang berduan dalam satu meja,

walaupun tidak ada pemisahan antara laki-laki dan perempuan akan tetapi

nilai-nilai keislaman harus tetap di jaga. Karena adanya larangan ini maka

mengurangi layanan dimensi fasilitas & suasana ruang (Library As

Place).

Isu gender telah menjadi salah satu isu yang paling sensitif di dunia

saat ini, atau dalam konsteks indonesianisasi semantik menjadi “jender”.

Dewasa ini kita sudah banyak mendengar tentang kesetaraan jender,

emansipasi dan kebebasan dan ini tidak hanya dibatasi untuk satu profesi saja

tetapi melintasi seluruh ruang kehidupan. Istilah jender sungguh mudah

diucapkan namun tidak mudah dipahami. Gayle Rubin dalam Nugroho16

mendefinisikan bahwa jender adalah pembedaan peran perempuan dan laki-

16

Riant Nugroho, Gender dan Strategi Pengarus-Utamaannya di Indonesia,

(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2011), ix.

Page 31: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

9

laki dimana yang membentuk adalah konstruksi sosial dan kebudayaan,

bukan karena konstruksi yang dibawa sejak lahir.

Isu jender mengemuka sebagai akibat dari pertumbuhan dan

mobilisasi penduduk, urbanisasi dan revolusi industri menimbulkan

perubahan sosial, termasuk dalam kedudukan sosial bagi laki-laki dan

perempuan. Hal ini menjadi basis tumbuhnya keinginan baru bagi perempuan

untuk ikut serta terlibat di sektor publik. Mereka menuntut hak-hak yang

sama dengan kaum laki-laki, seperti memperoleh pengetahuan dan

keterampilan, pendidikan dan lain sebagainya. Termasuk dalam hal ini

penerimaan layanan yang berkualitas di perpustakaan. Perpustakaan harus

memastikan dan menjamin layanan yang diberikan kepada semua pemustaka

sama tidak ada yang dibedakan dan dibatasi dengan gender. Dengan kata

lain, semua pemustaka baik laki-laki maupun perempuan mempunyai

kesamaan dan kesetaraan dalam menerima layanan perpustakaan.

Perbedaan jender (Gender differences) sebenarnya bukan suatu

masalah apabila tidak menyebabkan ketidakadilan jender (gender

inequalities). Ketidakadilan jender Menurut Nugroho17

merupakan sistem dan

struktur dimana kaum laki-laki dan perempuan menjadi korban dari sistem

tersebut. Adapun manifestasi dari ketidakadilan tersebut menurut Nugroho18

diantaranya: marginalisasi, Subordinasi, Stereotipe, Violence (kekerasan),

dan beban kerja.

17

Riant Nugroho, Gender dan Administrasi Publik, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,

2008), 40.

18 Ibid.

Page 32: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

10

Di dalam konsteks kesetaraan jender ini kita memerlukan

“pemberdayaan”, Nursyahbani19

mengemukakan empat indikator

pemberdayaan:

1. Akses, dalam arti kesamaan hak dalam mengakses sumber-sumber daya

produktif di dalam lingkungan, termasuk dalam hal ini kemudahan untuk

mengakses informasi dan layanan di perpustakaan

2. Partisipasi, yaitu keikutsertaan dalam mendayagunakan aset atau sumber

daya yang terbatas tersebut, termasuk dalam hal ini mempunyai hak untuk

menggunakan dan memanfaatkan seluruh layanan yang disediakan oleh

perpustakaan.

3. Kontrol, yaitu bahwa lelaki dan perempuan mempunyai kesempatan yang

sama untuk melakukan kontrol atau penilaian atas pemanfaatan sumber

daya atau dalam hal ini layanan perpustakaan.

4. Manfaat, yaitu bahwa laki-laki dan perempuan harus sama-sama

menikmati hasil-hasil pemanfaatan sumber daya dalam hal ini layanan

perpustakaan secara sama dan setara.

Berdasarkan pemikiran di atas maka penulis memandang bahwa

pengukuran kualitas layanan perpustakaan dengan metode LibQUAL+TM

yang

menggunakan sampel data perbedaan gender pemustaka nampaknya sangat

penting dilakukan. untuk mengekplorasi lebih dalam mengenai harapan dan

persepsi pemustaka laki-laki dan perempuan terhadap layanan perpustakaan

yag telah diberikan, dan memastikan bahwa layanan yang telah diberikan oleh

19

Ibid.

Page 33: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

11

perpustakaan tidak bias jender, serta peneliti akan lebih mendapatkan data

yang lebih spesifik tentang apa yang seharusnya diperbaiki dan ditingkatkan

dari kualitas layanan perpustakaan yang telah diberikan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kualitas layanan Perpustakaan Institut Agama Islam Latifah

Mubarokiyah PP. Suryalaya Tasikmalaya menurut pemustaka perempuan

berdasarkan analisis gap ?

2. Bagaimana kualitas layanan Perpustakaan Institut Agama Islam Latifah

Mubarokiyah PP. Suryalaya Tasikmalaya menurut pemustaka laki - laki

berdasarkan analisis gap?

3. Dimensi apa sajakah yang harus diperbaiki oleh perpustakaan dari empat

dimensi pengukuran yaitu kemampuan pustakawan dalam melayani

(affect of service), fasilitas & suasana ruang (Library As Place), petunjuk

dan sarana akses (Personal Control), dan akses informasi (Acces

information) menurut pemustaka perempuan berdasarkan analisis diagram

kartesius?

4. Dimensi apa sajakah yang harus diperbaiki oleh perpustakaan dari empat

dimensi pengukuran yaitu kemampuan pustakawan dalam melayani

(affect of service), fasilitas & suasana ruang (Library As Place), petunjuk

dan sarana akses (Personal Control), dan akses informasi (Acces

Page 34: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

12

information) menurut pemustaka laki-laki berdasarkan analisis diagram

kartesius?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui kualitas layanan Perpustakaan Institut Agama Islam

Latifah Mubarokiyah PP. Suryalaya–Tasikmalaya berdasarkan

perspektif pemustaka perempuan.

b. Untuk mengetahui kualitas layanan Perpustakaan Institut Agama Islam

Latifah Mubarokiyah PP. Suryalaya–Tasikmalaya berdasarkan

perspektif pemustaka laki-laki.

c. Untuk mengetahui dimensi apa sajakah yang harus diperbaiki oleh

perpustakaan dari empat dimensi pengukuran yaitu kemampuan

pustakawan dalam melayani (affect of service), fasilitas & suasana

ruang (Library As Place), petunjuk dan sarana akses (Personal

Control), dan akses informasi (Acces information) berdasarkan

perspektif pemustaka perempuan.

d. Untuk mengetahui dimensi apa sajakah yang harus diperbaiki oleh

perpustakaan dari empat dimensi pengukuran yaitu kemampuan

pustakawan dalam melayani (affect of service), fasilitas & suasana

ruang (Library As Place), petunjuk dan sarana akses (Personal

Control), dan akses informasi (Acces information) berdasarkan

perspektif pemustaka laki-laki.

2. Manfaat Penelitian

Page 35: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

13

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

teoritis dan manfaat praktis.

a. Secara teoritis

Dari segi teoritis, manfaat penelitian ini adalah sebagai salah satu upaya

menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman

khususnya yang berkaitan dengan evaluasi kualitas perpustakaan.

b. Secara praktis

Dilihat dari segi praktis manfaat penelitian diharapkan dapat

dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan

untuk kebijakan pengelolaan perpustakaan perguruan tinggi yang

besangkutan.

D. Kajian Pustaka

Untuk menghindari adanya duplikasi dalam penulisan ini, penulis

mencoba memaparkan beberapa hasil penelitan terdahulu yang telah

dilaksanakan sebelumnya dengan judul yang ada relevansinya dengan judul

yang penulis angkat saat ini. Beberapa judul penelitian tersebut antara lain

sebagai berikut:

Penelitian pertama dilakukan oleh Daniel Pandapotan pada tahun 2015

dengan judul, “Evaluasi Mutu Layanan Perpustakaan Ma Chung

Menggunakan Metode LibQUAL+®”. Adapun kesimpulan dalam penelitian

kualitatif ini bahwa:

Page 36: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

14

1. Persepsi pemustaka terhadap mutu layanan pada dimensi Affect of Service,

adalah kurang bagus. Sikap petugas yang kurang baik, kesopanan dan

keramahan petugas belum konsisten, petugas masih belum bisa

memberikan solusi kepada pemustakanya, dan kemampuan petugas masih

rendah terutama dalam aspek wawasan dan pengetahuannya dalam bidang

perpustakaan.

2. Persepsi pemustaka terhadap mutu layanan pada dimensi information

control adalah kurang bagus dan memerlukan perbaikan. Kejelasan

petunjuk dalam menggunakan website perpustakaan masih dianggap

kurang bagus, persepsi pemustaka pada aspek bimbingan penelusuran

informasi di perpustakaan masih kurang bagus, yang tak kalah pentingnya

adalah lemahnya sistem ketersedian koleksi yang lengkap dan cepat di

perpustakaan.

3. Persepsi pemustaka terhadap mutu layanan pada dimensi Library as Place

cukup baik dengan indikator suasana dan fasilitas di perpustakaan serta

lokasi yang strategis.20

Penelitian kedua dilakukan oleh Ana Rizka Mashud pada tahun 2014

dengan judul, “Evaluasi Kualitas Layanan Perpustakaan di SMA Negeri 7

Purworejo dalam Perspektif LibQUAL+TM”. Adapun kesimpulan dalam

penelitian kuantitatif ini bahwa kualitas layanan perpustakaan SMA Negeri 7

Purworejo sebesar 8471.66% atau 80 % lebih. Artinya pemustaka merasa

20

Pandapotan, Daniel, Evaluasi Mutu Layanan perpustakaan Universitas MA Chung

menggunakan Metode LibQUAL+®, (Tesis) , Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga,

2015, 152 - 155.

Page 37: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

15

puas terhadap kualitas layanan perpustakaan. Terdapat empat indikator yang

memiliki kepuasan sangat rendah, sehingga perpustakaan perlu untuk segera

meningkatkan kinerja layanan perpustakaan tersebut, yaitu; kejelasan

petunjuk atau panduan penggunaan fasilitas layanan di perpustakaan;

kenyamanan waktu yang dibutuhkan dalam mendapatkan informasi di

perpustakaan; ketersedian fasilitas internet di perpustakaan yang membantu

memperoleh bahan perpustakaan yang saya butuhkan; dan kelancaran

mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan.21

Penelitian ketiga dilakukan oleh Chaleyfiana Adhianty pada tahun

2014 dengan judul, “Persepsi Pemustaka Terhadap Kualitas Layanan di

Perpustakaan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

(berdasarkan Analisis LibQUAL+ TM

)”. Adapun kesimpulan dalam penelitian

dengan metode kuantitatif ini bahwa nilai AG (Adequacy Gap) positif 0.67

namun memiliki nilai SG (Superiority Gap) negatif -1.37 yang berarti belum

mampu memenuhi harapan sesungguhnya/ harapan minimum pemustaka.

Dengan demikian persepsi pemustaka berada pada area zone of tolerance atau

persepsi pemustaka masih berada pada area toleransi, sehingga dapat

dinyatakan bahwa kualitas layanan di Perpustakaan Fakultas Teknik UGM

yang diberikan terrgolong baik bagi pemustaka.22

21

Mashud, Ana Rizka, Evaluasi kualitas layanan perpustakaan di SMA Negeri 7

Purworejo dalam perspektif LibQUAL+™, (Tesis), Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan

Kalijaga, 2014, 105 - 106

22 Adhianty, Chaleyfiana, Persepsi Pemustaka Terhadap Kualitas Layanan di

Perpustakaan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta berdasarkan Analisis

LibQUAL+ TM

(Tesis), Yogyakarta:Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga,2014, 75.

Page 38: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

16

Berdasarkan pengamatan penulis terhadap penelitian yang telah

dilakukan diatas, terdapat suatu kesamaan yakni membahas mengenai

evaluasi kualitas layanan di perpustakaan berdasarkan persepsi pemustaka

dengan menggunakan LibQUAL+TM

. Adapun judul penelitian yang paling

mendekati adalah penelitian Chaleyfiana Adhianty pada tahun 2014 dengan

judul, “Persepsi Pemustaka Terhadap Kualitas Layanan di Perpustakaan

Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (berdasarkan Analisis

LibQUAL+TM

)”. Adapun persamaannya di antaranya adalah jenis

perpustakaan yang diteliti sama menggunakan perpustakaan perguruan tinggi,

dan metode yang digunakan menggunakan LibQUAL+TM

.

Adapun perbedaannya di antaranya penelitian Chaleyfiana Adhianty

dilakukan di perpustakaan Fakultas sedangkan penulis melaksanakan

penelitian ini di perpustakaan pusat, selanjutnya obyek penelitian dalam

penelitian Chaleyfiana Adhianty adalah pemustaka secara umum, sedangkan

penulis mencoba untuk meneliti berdasarkan gender pemustaka sehingga

hasil yang didapatkan dalam penelitian ini bisa semakin dalam dan eksplisit.

Dalam penelitian Chaleyfiana Adhianty indikatornya tiga sedangkan dalam

penelitian ini mengggunakan empat indikator yaitu; kemampuan pustakawan

dalam melayani (affect of service), fasilitas & suasana ruang (Library As

Place), petunjuk dan sarana akses (Personal Control), dan akses informasi

(Acces information), alasannya karena dimensinya lebih rinci dan semakin

jelas pada pembagian indikator pengukurannya. Selain itu peneliti

berpendapat bahwa dengan menggunakan dimensi yang terdiri dari 4 (empat)

Page 39: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

17

macam maka akan semakin lengkap hasilnya daripada dimensi LibQUAL+TM

tahun 2003-2009 yang malah dipersempit hanya 3 (tiga) dimensi saja

Sehingga dengan empat instrumen ini akan mendapatkan hasil penelitian

yang lebih eksplisit dan mendalam.

E. Kajian Teori

a. Evaluasi Kualitas Layanan Perpustakaan

1. Penelitian Evaluasi

Penelitian evaluasi menurut Arikunto23

merupakan suatu proses yang

dilakukan dalam rangka menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu

mempertimbangkan nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program, serta

mempertimbangkan proses serta teknik yang telah digunakan untuk

melakukan kebijakan.

Sedangkan menurut Sugiyono24

penelitian evaluasi merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan untuk mengetahui

efektivitas dan efisiensi proyek, kebijakan dan program, penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan standar dan orang-orang yang terlibat

dalam suatu kegiatan yang dievaluasi.

2. Kualitas layanan

a. Definisi Kualitas

23

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), 221.

24 Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Bandung: alfabeta,2013), 742.

Page 40: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

18

Kualitas menurut Tjiptono25

adalah ukuran relatif kesempurnaan atau

kebaikan sebuah produk / jasa yang terdiri atas kualitas desain dan kualitas

kesesuaian (conformance quality). Sedangkan menurut Montgomery

dalam Supranto26

menjelaskan bahwa “Quality is the extent to which meet

the requirements of people who use them” artinya suatu produk dikatakan

berkualitas bagi seseorang kalau produk tersebut dapat memenuhi

kebutuhannya. Sementara berdasarkan perspektif TQM (total quality

management) yang kemudian dirumuskan secara rinci oleh Goetsch &

davis dalam Tjiptono27

mendefinisikan kualitas sebagai kondisi dinamis

yang berhubungan dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses, dan

lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Selanjutnya menurut Kotler kualitas harus dimulai dari kebutuhan

pelanggan dan berakhir pada kepuasan pelanggan. 28

Hal ini berarti bahwa

kualitas yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi

pihak penyedia jasa, akan tetapi berdasarkan sudut pandang atau persepsi

konsumen. Dengan demikian konsumenlah yang mengkonsumsi dan

menikmati jasa perusahaan, sehingga merekalah yang seharusnya

menentukan kualitas jasa.

25

Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra, Service, 114.

26 J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, (Jakarta: Rineka Cipta,

1997), 2

27 Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra, service, 115.

28 Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, edisi Kedua belas

(Jakarta;PT Indeks,2008), 48.

Page 41: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

19

Berdasarkan pendapat Kotler di atas maka dapat disimpulkan bahwa

indikator dari kualitas suatu produk atau layanan itu adalah kepuasan

pelanggan terhadap layanan atau produk tersebut. Maka kualitas layanan

perpustakaan dianggap baik apabila pemustaka merasa puas dengan

layanan yang disediakan oleh perpustakaan.

Hal senada juga diungkapkan oleh Tjiptono29

mengenai sejumlah riset

empiris yang menyimpulkan bahwa profitabilitas, pangsa pasar, ROI

(Return on Investment), perputaran aset, efisiensi biaya, kepuasan

pelanggan, loyalitas pelanggan, minat pembelian ulang, dan komunikasi

gethok tular (word-of-mouth communication) berkaitan positif dengan

persepsi terhadap kualitas jasa atau layanan sebuah organisasi.

b. Kepuasan pelanggan versus kualitas layanan

Kualitas layanan adalah konsep dari kepuasan pemustaka. para

praktisi dan penulis cenderung menggunakan istilah kepuasan dan kualitas

saling dipertukarkan, akan tetapi peneliti hendaknya mempunyai makna

dan pengukuran yang tepat mengenai hal tersebut. Zeithaml dalam kiran

menyatakan bahwa meskipun kedua konsep tersebut dalam hal tertentu

mempunyai kesamaan, kepuasan pada umumnya digambarkan sebagai

konsep yang luas, sedangkan kualitas layanan mempunyai fokus secara

spesifik dalam dimensi layanan.30

Berdasarkan pendapat tersebut, kualitas

29

Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra, Service, Quality, & Satisfaction, 114.

30 Kaur Kiran, (2010),"Service quality and customer satisfaction in academic

libraries Perspectives from a Malaysian university", Library Review, Vol. 59 Iss 4 pp. 261 – 273

Permanent link to this document: http://dx.doi.org/10.1108/00242531011038578. diakses di UIN

SUKA Yogyakarta tanggal 22 September 2016 pukul 17.23 WIB dari www.emeraldinsight.com.

Page 42: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

20

layanan yang diterima adalah salah satu komponen dari kepuasan

pemustaka.

Mengenai kepuasan dan kualitas layanan Tjiptono31

mengutip salah

satu gagasan dari Parasuraman yang menyatakan bahwa banyak akademisi

dan peneliti yang sepakat bahwa kepuasan pelanggan merupakan ukuran

sepesifik untuk setiap transaksi, situasi atau interaksi (encounter) yang

bersifat jangka pendek, sedangkan kualitas jasa merupakan sikap yang

dibentuk dari evaluasi keseluruhan terhadap kinerja perusahaan dalam

jangka panjang. Akan tetapi, hubungan antara kedua konsep tersebut

kerapkali belum jelas.

Dabholkar dalam Tjiptono32

mengemukakan dalam makalahnya yang

berjudul “Enhancing Knowledge Development in Marketing” ia

merangkum berbagai perspektif terhadap keterkaitan antara kepuasan

pelanggan dan kualitas jasa ke dalam tiga kategori: sama sekali berbeda,

partially overlap dan tidak bisa dibedakan.

Di satu sisi, beberapa pakar sebagaimana dipaparkan Tjiptono33

meyakini bahwa kepuasan pelanggan menimbulkan kualitas jasa.

c. Kualitas layanan

Adapun definisi Kualitas layanan menurut Lasa34

adalah tingkat

keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan

31

Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra, Service, Quality, & Satisfaction, 309.

32 Ibid.

33 Ibid.

Page 43: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

21

tersebut untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Apabila pelayanan yang

diterima melampaui harapan pelanggan berarti layanan itu ideal. Apabila

layanan yang diterima sesuai harapan pelanggan berarti layanan itu baik.

Apabila layanan yang diterima lebih rendah dari harapan pelanggan berarti

layanan itu jelek. adapun yang mempengaruhi kualitas layanan menurut

Lasa35

adalah; empati, daya tanggap, jaminan, kemudahan pemakai, sistem

layanan, tata letak, kelengkapan koleksi, dan keandalan.

b. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di

lingkungan perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang

berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu

perguruan tinggi mencapai tujuannya. Tujuan perguruan tinggi di

Indonesia dikenal dengan nama Tri Dharma Perguruan Tinggi

(pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat).36

Sementara menurut Lasa37

keberadaan perpustakaan perguruan tinggi

bertujuan untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas

pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan

informasi meliputi aspek-aspek; pengumpulan, pelestarian, pengolahan,

pemanfaatan, dan penyebarluasan informasi. Apabila ditinjau dari segi

34

Lasa Hs, Kamus Kepustakawanan Indonesia, (Yogyakarta; Pustaka Book

Publisher,2009), 183.

35 Lasa Hs, Kamus Kepustakawanan Indonesia,155.

36 Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan,(Jakarta:Gramedia Pustaka

Utama,1991), 51.

37 Lasa Hs, Kamus Kepustakawanan Indonesia, 278

Page 44: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

22

proses pelayanan, maka perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai;

pusat pengumpulan informasi, pusat pelestarian informasi, pusat

pengolahan informasi, pusat pemanfaatan informasi, dan pusat

penyebarluasan informasi.

c. Metode LibQUAL+TM

a. Sejarah LibQUAL+TM

Metode LibQUAL+TM

adalah salah satu metode pengukuran

yang dikembangkan di dunia perpustakaan untuk mengumpulkan,

menemukan, memahami dan memenuhi keinginan pemustaka

terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh perpustakaan.38

Metode ini merupakan hasil pengembangan dari metode

SERVEQUAL yang dikembangkan oleh Zeithaml, Parasuraman, dan

Berry pada tahun 1980. Selanjutnya dalam perkembangannya

Metode SERVEQUAL ternyata hanya tepat digunakan di sektor

bisnis yang mencari keuntungan (swasta), selain itu metode

SERVEQUAL juga tidak menyertakan beberapa indikator yang

sangat penting untuk pemustaka di perpustakaan.39

Oleh karena itu,

lahirlah Metode LibQUAL+TM

untuk menyempurnakan metode

SERVEQUAL tersebut.

Metode LibQUAL+TM

mulai dikembangkan pada tahun 1999

oleh Colleen Cook (Executive Associate Dean; Wright Profesor

38

Robert D. Stueart dan Barbara B. Moran, Library And Informations Center

Management,(London:Libraries Unlimited,2007), 427.

39 Endang fatmawati, Mata Baru Penelitian,163.

Page 45: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

23

Ilmu Perpustakaan) dan Fred Heath (Dean Of Libraries; Pemilik

Sterling Evans Chair), yang keduanya dari Texas A&M University

(TAMU). Sewaktu Cook menjadi mahasiswa S3, ia mendekati salah

satu Dosen Statistiknya yaitu Bruce Thompson, kemudian juga

Profesor Texas A&M University (TAMU) di bidang Psikologi

Pendidikan dan Adjunct Profesor kesehatan keluarga dan masyarakat

di Baylor College of Medicine (Houston) yang akhirnya memintanya

untuk bekerja sama. kemudian Heath dalam mengembangkan

indikator memodifikasi dengan menetapkan indikator yang cocok

untuk digunakan dalam perpustakaan.

Selanjutnya pada Januari 2000, American library Association

mengadakan pertemuan saat pertengahan musim dingin di San

Antonio. Dalam konferensi tersebut salah satu agendanya yaitu

diskusi tentang uji coba dimensi LibQUAL+TM

.

b. Model Pengukuran LibQUAL+TM

Metode LibQUAL+TM

digunakan untuk mengukur kualitas

layanan perpustakaan berdasarkan persepsi dan harapan pemustaka.

Kualitas layanan perpustakaan diukur di antaranya dengan

menggunakan model analisis kesenjangan (gap analysis model). Model

analisis kesenjangan (gap analysis model) merupakan nama lain dari

Page 46: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

24

model SERVQUAL40

yang saat ini telah diadaptasi oleh metode

LibQUAL+TM

.

Selanjutnya menurut Tjiptono41

gap analysis model ini berkaitan

erat dengan model kepuasan pelanggan yang didasarkan pada ancangan

diskonfirmasi. Ancangan ini menegaskan bahwa bila kinerja pada suatu

atribut (attribute performance) meningkat lebih besar daripada harapan

(expectations) atas atribut bersangkutan, maka persepsi terhadap

kualitas jasa akan positif dan sebaliknya.

Menurut Wijaya42

model SERVQUAL ini mendefinisikan

bahwa kesenjangan atau gap (G) untuk faktor kualitas jasa atau

pelayanan tertentu rumusnya adalah :

G = P (Perceptions) – E (Expectations)

Apabila rumus di tersebut diadaptasikan ke dalam penelitian ini

menjadi :

G = P (Performance) – I (Importance)

Karena apabila mengukur kepuasan pemustaka menggunakan

IPA, maka kata „harapan pemustaka‟ (user expectation) bisa diganti

dengan tingkat kepentingan (importance), yang artinya tingkat

kepentingan menurut pemustaka. sementara itu, persepsi pemustaka

(user perception) bisa diganti dengan tingkat kinerja (performance)

yang telah diberikan oleh perpustakaan seperti apa.

40 Fandy Tjiptono, Service Management; Mewujudkan Layanan Prima,(Yogyakarta:

Andi,2012), 196.

41 Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra, 149.

42 Tony Wijaya, Manajemen Kualitas Jasa, (Jakarta: PT. Indeks, 2011), 169.

Page 47: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

25

Adapun apabila hasil pengukuran kesenjangan ini bernilai

negatif hal ini menunjukkan bahwa harapan konsumen tidak

terpenuhi.43

Semakin besar kesenjangan, semakin lebar jurang pemisah

antara keinginan konsumen dan sesuatu yang mereka peroleh

sebenarnya.

Pada prinsipnya, menurut Tjiptono44

data yang diperoleh

melalui instrumen SERVQUAL dapat dipakai untuk menghitung skor

gap kualitas layanan pada berbagai dimensi secara rinci, baik item-by-

item analysis, atau dimension-by-dimension analysis.

Selanjutnya masih menurut Tjiptono45

dalam memutuskan

kesenjangan (gap) mana yang paling serius dan harus dijadikan PFI,

setiap perusahaan dalam hal ini perpustakaan perlu mempertimbangkan

secara cermat empat faktor utama, yaitu:

1. Ukuran (gap), biasanya peningkatan kepuasan pelangggan dalam hal

ini pemustaka bisa dicapai secara lebih efektif lewat memperkecil

gap besar dibandingkan gap kecil.

2. Tingkat kepentingan isu bersangkutan bagi pelanggan dalam hal ini

pemustaka, yakni; memperkecil gap pada aspek yang menjadi

prioritas utama pelanggan cenderung bisa menghasilkan peningkatan

kepuasan pemustaka secara signifikan.

43

Tony Wijaya, Manajemen Kualitas Jasa. 157.

44 Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra, service, 149..

45 Ibid.

Page 48: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

26

3. Tingkat kompleksitas, biaya, dan konsumsi waktu upaya

memperkecil gap, yakni; ada baiknya langkah perbaikan dimualai

dengan aspek PFI yang relatif bisa mudah direalisasikan, baru

beralih ke PFI lain yang lebih kompleks dan memakan waktu.

4. Kebijakan atau peraturan, yakni; tak jarang upaya peningkatan

kepuasan pelanggan menghadapi sejumlah keterbatasan menyangkut

kebijakan atau peraturan, misalnya toko buku elit tentu enggan

memperkecil gap dalam atribut harga.

c. Dimensi Metode LibQUAL+TM

LibQUAL+TM

dalam metode pengukurannya menggunakan empat

dimensi. Adapun keempat dimensi tersebut menurut Cook et.al46

adalah

sebagai berikut:

1) Kemampuan dan sikap pustakawan dalam melayani (Affect Of

Service-AS) yaitu, kemampuan, sikap dan mentalitas pustakawan

dalam melayani pemustaka. adapun indikator dari dimensi Affect Of

Service ini meliputi: Empati/kepedulian (emphaty); Ketanggapan

(responsiveness); being willing to help, Jaminan/kepastian

(Assurance); inspiring truth and confidence, Reliabilitas/keandalan

(reliability); delivering on promise. Keempat indikator ini

selanjutnya diperjelas oleh fatmawati47

sebagaimana berikut:

46

Colleen Cook, Fred Heath, Bruce Thompson, Duane Webster, (2003),

"LibQUAL+TM : preliminary results from 2002", Performance Measurement and Metrics, Vol. 4

Iss 1 pp. 38 – 47 Permanent link to this document: http://dx.doi.org/10.1108/14678040310471239,

diakses di Yogyakarta.

47 Endang Fatmawati, Mata Baru Penelitian Perpusatakaan, 218.

Page 49: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

27

a) Empati/kepedulian (emphaty); threating costumer as individuals,

adalah memberikan perhatian yang bersifat individual atau

pribadi kepada pemustaka dan berupaya untuk memahami

keinginan kebutuhan pemustaka yang meliputi juga kemudahan

dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik. adapun

contoh pernyataan untuk indikator ini adalah:

Pustakawan memahami kebutuhan saya di perpustakaan

Pustakawan memberikan perhatian yang sungguh-sunguh

kepada saya

b) Ketanggapan (responsiveness); being willing to help, adalah

kemauan/ kesedian pustakawan untuk membantu dan memberikan

layanan dengan cepat dan tanggap (responsif) kepada pemustaka.

Adapun contoh pernyataan untuk indikator ini adalah:

Kesediaan pustakawan untuk membantu kesulitan saya di

perpustakaan

Pustakawan selalu tanggap memberikan bantuan dalam

mencari

c) Jaminan/kepastian (Assurance); inspiring truth and confidence,

adalah mencakup keamanan, kesopanan, keramahan, dan sifat

dapat dipercaya yang dimiliki pustakawan. Selain itu,

kemampuan pustakawan dalam melakukan tugas pokok dan

fungsi (tupoksi) di perpustakaan dalam melayani pemustaka.

Kemampuan yang dimiliki pustakawan akan menunjukkan tingkat

Page 50: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

28

kepercayaan pemustaka sementara sikap ramah, sofan dan

bersahabat yang nampak dari pustakawan akan menunjukkan

adanya jaminan kepada pemustaka. Adapun contoh pernyataan

untuk indikator ini adalah:

Keramahan pustakawan dalam melayani saya

Pustakawan dapat dipercaya karena memiliki pengetahuan

dalam bidangnya

d) Reliabilitas/keandalan (reliability); delivering on promise, adalah

suatu kemampuan untuk memberikan layanan perpustakaan yang

dijanjikan dengan akurat, tepat waktu, konsisten, segera,

memuaskan dan terpercaya kepada pemustaka. Adapun contoh

pernyataan untuk indikator ini adalah:

Waktu layanan perpustakan sesuai dengan yang telah

ditentukan

Kemampuan pustakawan dalam menjawab pertanyaan yang

saya ajukan

2) Fasilitas dan suasana ruang perpustakaan (Library As Place) adalah

dimensi kedua dari metode LibQUAL+TM

. dimensi ini menjelaskan

bahwa perpustakaan dianggap sebagai sebuah tempat yang

mempunyai kemampuan untuk menampilkan sesuatu secara nyata

berupa fasilitas fisik (Physical Facilities), bagaimana perpustakaan

dalam memanfaatkan ruang, peralatan/perabotan (Equipment),

ketersediaan sarana peralatan komunikasi dan petugas, maupun

Page 51: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

29

sebagai simbol dan tempat perlindungan. Selanjutnya untuk lebih

memperjelas indikator ini fatmawati48

menguraikannya sebagaimana

berikut:

a) Berwujud/ada bukti fisik (Tangibles), adalah meliputi fasilitas

fisik yang dimiliki perpustakaan harus dapat dipergunakan dan

memberikan manfaat bagi pemustaka sehingga ia dapat

menggunakan semua fasilitas tesebut dengan mudah, di antara

fasilitas tersebut seperti gedung yang bagus, rapih, semua alat

perlengkapanya dapat dipergunakan dengan baik sepeti WC,

tempat parkir, ketersedian buku diperpustakaan memenuhi

kebutuhan pemustaka.

b) Ruang yang bermanfaat (utilitarian space), adalah adanya

ruangan di perpustakan yang memberikan ketenangan untuk

belajar bagi pemustaka, dan ruang yang dimanfaatkan untuk

diskusi.

c) Berbagai makna (symbol) yang nyata, di antaranya perpustakaan

dapat memunculkan berbagai inspirasi untuk membaca dan

belajar, dan perpustakaan terbuka untuk civitas akademika dalam

belajar/diskusi bersama.

d) Tempat belajar yang nyaman (Refuge), meliputi penyedian ruang

perpustakaan yang membuat pemustaka nyaman dan betah, serta

48

Endang Fatmawati, Mata Baru Penelitian Perpusatakaan,220.

Page 52: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

30

kondisi perpustakaan yang selalu bersih karena dijaga dengan

baik sehingga kondusif untuk belajar.

3) Petunjuk dan sarana akses (Personal Control), yaitu konsep yang

membuat pemustaka dapat melakukan sendiri apa yang

diinginkannya dalam mencari informasi tanpa bantuan pustakawan.

Hal ini menyangkut tentang kemudahan navigasi (Ease Of

Navigation), kenyamanan individu pemustaka (convenience),

peralatan yang modern (Modern Equipment), dan kepercayaan diri

(Self Reliance). Selanjutnya untuk lebih memperjelas indikator ini

fatmawati49

menguraikannya sebagaimana berikut:

a) Navigasi (Ease Of Navigation), adalah kemudahan akses untuk

pemustaka sehingga dapat melakukan sendiri apa yang

diinginkannya dalam mencari informasi tanpa bantuan

pustakawan. Adapun contoh pernyataan untuk indikator ini

adalah:

Kemudahan saya dalam melakukan penelusuran informasi di

perpustakaan

Penataan koleksi perpustakaan (buku, bahan referensi,

majalah, surat kabar, dsb) memudahkan saya dalam proses

temu kembali informasi

b) Kenyamanan individu pemustaka (convenience), meliputi

kenyamanan waktu yang dibutuhkan dalam mendapatkan

49

Endang Fatmawati, Mata Baru Penelitian Perpusatakaan,222.

Page 53: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

31

informasi dan ketiadaan hambatan dalam mengakses informasi

pada saat dibutuhkan. Adapun contoh pernyataan untuk indikator

ini adalah:

Kejelasan petunjuk atau panduan penggunaan fasilitas layanan

di perpustakaan

Kenyamanan waktu yang dibutuhkan dalam mendapatkan

informasi di perpustakaan

c) Peralatan yang modern (Modern Equipment), meliputi berbagai

fasilitas perpustakaan yang mutakhir dan sesuai kebutuhan

pemustaka. Adapun contoh pernyataan untuk indikator ini adalah:

Pemustaka dapat menelusur informasi yang dibutuhkan dengan

adanya Online Public Acces

Adanya ruang multimedia untuk mengakses informasi secara

online

d) Kepercayaan diri (Self Reliance), artinya pemustaka mempunyai

keyakinan dapat menggunakan sarana akses dan berbagai

petunjuk penelusuran informasi di perpustakaan. Adapun contoh

pernyataan untuk indikator ini adalah:

Saya dapat melakukan sendiri dalam mencari informasi di

perpustakaan

Kemampuan saya dalam menggunakan sarana perpustakaan

dalam menelusur informasi

Page 54: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

32

4) Akses informasi (Information Acces), yaitu menyangkut ketersedian

bahan perpustakaan yang memadai, kekuatan koleksi/bahan pustaka

yang dimiliki, cakupan isi/ruang lingkup (Content/Scope), aktualitas,

bimbingan pustakawan, maupun tingkat kecepatan waktu akses

informasi di perpustakaan (Timelines). Selanjutnya untuk lebih

memperjelas indikator ini fatmawati50

menguraikannya sebagaimana

berikut:

a) Cakupan isi/ruang lingkup (Content/Scope), mencakup

ketersedian koleksi yang memadai, kekayaan koleksi baik yang

tercetak maupun yang digital atau sumber informasi lainnya yang

dimiliki. Selain itu juga tersedianya bimbingan pemustaka untuk

menelusur informasi di perpustakaan. Adapun contoh pernyataan

untuk indikator ini adalah:

Ketersediaan koleksi (buku, majalah, surat kabar, buku

referensi, maupun sumber informasi lain) sesuai dengan

silabus dan kebutuhan saya

Tersedianya bimbingan pemustaka di perpustakaan pada saat

dibutuhkan

b) Kecepatan waktu akses informasi di perpustakaan (Timelines),

mencakup kemudahan akses untuk menemukan informasi yang

relevan dan akurat. Hal ini berarti bahwa waktu yang digunakan

pemustaka saat mencari informasi di perpustakaan tersebut

50

Endang Fatmawati, Mata Baru Penelitian Perpusatakaan,224.

Page 55: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

33

kecenderungannya relatif cepat sehingga pemustaka merasa

lancar dalam mengakses beberapa informasi yang dibutuhkan.

Adapun contoh pernyataan untuk indikator ini adalah:

Kelancaran dan kecepatan internet dalam mengakses berbagai

informasi yang saya butuhkan

Kemudahan akses untuk menemukan informasi yang relevan

dan akurat melalui OPAC

d. Manfaat metode LibQUAL+TM

Metode LibQUAL+TM

saat ini menjadi alat survei yang banyak

digunakan untuk meneliti kualitas layanan perpustakaan. instrumen

surveinya didesain untuk membantu pustakawan agar mampu

mengidentifikasi kekurangan dalam memberikan pelayanan kepada

pemustaka, memberikan perbandingan dengan kinerja perpustakaan

lainnya, mengidentifikasi jenis-jenis layanan terbaik untuk

pemustaka, dan memberikan kesempatan untuk berinovasi dan

berkreasi dalam mengembangkan layanan perpustakaan yang

unggul. Adapun tujuan yang hendak dicapai LibQUAL+TM

menurut

Stuart dan Moran adalah sebagai berikut:51

a) Membantu berkembangnya sebuah budaya excellence di dalam

memberikan layanan perpustakaan

51

Robert D. Stueart dan Barbara B. Moran, Library And Informations Center

Management,(London:Libraries Unlimited,2007), 427.

Page 56: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

34

b) Membantu pustakawan untuk lebih memahami persepsi

pemustaka tentang kualitas layanan perpustakaan

c) Mengumpulkan dan menginterpretasi respon dari pemustaka

secara sistematis dari waktu ke waktu

d) Memberikan informasi penilaian yang berimbang kepada

pustakawan dari lembaga yang sejenis

e) Mengidentifikasi praktek-praktek terbaik dalam layanan

perpustakaan

f) Meningkatkan kemampuan analisis pustakawan dalam

menginterpretasi dan mengolah data.

e. Analisis kepuasan pemustaka

Pengukuran tingkat kepuasan pemustaka menurut Fatmawati

bisa dengan berbagai cara, misalnya:52

1. Analisis inferensia dengan model pembuktian melalui uji T

2. Analisis pengukuran dengan Indeks Kepuasan Pemustaka (IKP)

3. Analisis pengukuran dengan grafik melalui model IPA

Adapun dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan model

IPA sebagai alat analisis, karena Analisis pengukuran dengan grafik

melalui model IPA ini memudahkan peneliti dalam mengevaluasi

kualitas dan layanan perpustakaan, disamping itu dapat membantu

mengetahui indikator dalam dimensi LibQUAL+TM

yang harus

diperbaiki dan ditingkatkan.

52

Endang Fatmawati, Mata Baru Penelitian Perpusatakaan,243.

Page 57: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

35

Selanjutnya dalam pengukuran kepuasan pemustaka

menggunakan IPA, maka kata harapan pemustaka (user expectation)

diganti dengan tingkat kepentingan (importance), yang artinya tingkat

kepentingan menurut persepsi pemustaka. Sementara itu, persepsi

pemustaka (user perceptions) terkait dengan kepuasan dan hal ini bisa

dianalogikan dengan tingkat kinerja (performance) yang telah diberikan

oleh perpustakaan.53

f. Konsep dasar model IPA dalam LibQUAL+TM

Model Importance Performance Analysis (IPA) pertama kali

diperkenalkan oleh John A. Martilla dan John C. James tahun 1977

lewat karya yang dimuat dalam Journal of Marketing berjudul

“importance performance analysis”. Menurut Martilla dan James

dalam Fatmawati mengungkapkan bahwa IPA adalah : “an easily-

applied technique for measuring attribute importance and performance

can further the development of effective marketing programs” artinya

sebagai teknik analisis yang dapat diaplikasikan secara mudah untuk

mengukur atribut tingkat kepentingan dan kinerja yang dapat

mendorong pengembangan lebih lanjut dari program pemasaran secara

lebih efektif.54

Evaluasi kualitas layanan perpustakaan dengan metode

LibQUAL+TM

bisa dilakukan dengan model IPA. IPA merupakan suatu

teknik statisik deskriptif, sehingga membutuhkan ketelitian dalam

53

Ibid.

54 Ibid.

Page 58: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

36

menganalisis data hasil penelitian. Penerapan model IPA di

perpustakaan bisa digunakan untuk mengevaluasi kualitas layanan.

Dalam hal ini, peneliti akan bisa mengenali kepuasan pemustaka

sebagai fungsi dari seberapa penting sebuah layanan perpustakaan

untuk pemustaka dan kinerja perpustakaan dalam penyediaan layanan

atau fasilitas perpustakaan.55

Penerapan IPA di perpustakaan dapat memudahkan pustakawan

dalam mengkaji kualitas dan kinerja layanan perpustakaan. Hasil akhir

dari penerapan model ini dapat menampilkan analisis usulan perbaikan

kinerja perpustakaan secara lebih komprehensif juga dapat

mengidentifikasi prioritas indikator apa saja dalam dimensi

LibQUAL+TM

yang terbagi dalam keempat kuadran.56

Dalam tehnik analisis IPA ini, menurut Tjiptono57

responden

diminta untuk menilai tingkat kepentingan berbagai atribut relevan

(importance) dan tingkat kinerja perusahaan (performance) pada

masing-masing atribut tersebut. Kemudian, nilai rata-rata tingkat

kepentingan atribut dan kinerja perusahaan akan dianalisis di

importance-performance matrix. Matriks ini sangat bermanfaat sebagai

pedoman dalam mengalokasikan sumber daya organisasi yang terbatas

pada bidang-bidang spesifik, di mana perbaikan kinerja bisa berdampak

55

Ibid.

56 Ibid.

57 Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra, Service, Quality & Satisfaction, 319.

Page 59: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

37

besar pada kepuasan pelanggan total. Selain itu matriks ini juga

menunjukkan bidang atau atribut tertentu yang perlu dipertahankan dan

aspek-aspek yang perlu dikurangi prioritasnya.

Secara umum disimpulkan bahwa analisis kualitas layanan

perpustakaan model IPA adalah teknik analisis dalam dimensi

LibQUAL+TM

yang digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor

kinerja penting apa yang ditunjukkan oleh perpustakaan dalam

memenuhi kepuasaan pemustakanya. Konsep dasarnya bahwa analisis

tingkat kepentingan dan kepuasan pemustaka dapat menghasilkan suatu

diagram kartesius yang dapat menunjukkan letak indikator dalam

dimensi LibQUAL+TM

yang dianggap dapat mempengaruhi kepuasan

pemustaka.

g. Analisis data dalam model IPA

Setelah data yang dibutuhkan diperoleh selanjutnya masuk ke

tahapan analisis. Dalam model IPA analisis data menurut Fatmawati

terdiri dari dua komponen yaitu:58

a) Analisis kesenjangan (gap), merupakan analisis yang digunakan

untuk melihat kesenjangan antara kinerja layanan perpustakaan

dengan harapan pemustaka terhadap layanan yang telah diberikan

a. Menentukan analisis gap (P-I) dengan langkah – langkah sebagai

berikut:

58

Ibid.

Page 60: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

38

1. Menghitung rata-rata penilaian penilaian tingkat kepentingan

dan tingkat kinerja untuk setiap indikator dengan rumus:59

Keterangan:

= skor rata-rata tingkat kinerja (performance)

= skor rata-rata tingkat Kepentingan (Importance)

N = jumlah responden

2. Menghitung nilai kesenjangan (gap) dengan rumus:60

G = P (performance) – I (Importance)

Menurut Wijaya61

kesenjangan (gap) bernilai negatif

menunjukkan bahwa harapan konsumen (konsumen) tidak

terpenuhi. Semakin besar kesenjangan, semakin lebar jurang

pemisah antara keinginan konsumen (pemustaka) dan sesuatu

yang mereka peroleh sebenarnya.

3. Menghitung kualitas layanan

Selanjutnya untuk menganalisis kualitas yang telah diberikan

maka digunakan rumus:62

Kualitas (Q) = P

I

59

J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, 241

60 Tony Wijaya, Manajemen Kualitas Jasa.157.

61 Ibid.

62 Ibid.

Page 61: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

39

Untuk interpretasi hasil pengukurannya menurut Wijaya63

jika

kualitas (Q) ≥ 1, maka kualitas pelayanan dikatakan baik.

sedangkan apabila (Q) < 1, maka kualitas layanan dikatakan

belum baik.

b) Analisis kuadran, melalui analisis kuadran akan dapat diketahui

respon pemustaka terhadap layanan yang diberikan perpustakaan

berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja dari pustakawannya.

Dalam analisis kuadaran ini, muaranya adalah diagram kartesius.

Menurut Supranto64

diagram kartesius merupakan suatu bangun yang

dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang

berpotongan tegak lurus pada titik-titik ( , ), dimana merupakan

rata-rata dari rata-rata tingkat kinerja (performance) sedangkan

adalah rata-rata dari rata-rata skor kepentingan (importance).

Adapun langkah-langkah untuk membuat diagaram kartesius adalah

sebagai berikut:

a. Menghitung rata-rata importance dan performance yang berfungsi

sebagai batas untuk menentukan letak indikator dalam dimensi

LibQUAL+TM

apakah ada pada kuadran I, II, III, atau IV, dan

untuk mendapatkan titik tengah vertikal, dan titik tengah

horizontal maka dipergunakan rumus berikut ini:65

63

Ibid.

64 J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Untuk Menaikkan Pangsa

Pasar,(Jakarta:Rineka Cipta,1997), 241

65 J. Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, 242.

Page 62: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

40

N N

=

=

b. Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan

dijabarkan/diploting dan dibagi menjadi empat bagian ke dalam

diagram kartesius saat ini untuk pengolahan diagram kartesius

peneliti menggunakan Software SPSS 23 dengan langkah-langkah

pengerjaannya peneliti lampirkan di bagian lampiran. Adapun

setelah pengolahan data diagram kartesius akan nampak seperti

pada gambar berikut:

HIGH Xii

Yii

IMP

OR

TA

NC

E

High Leverage

I

Attributes to Improve

Attributes to Maintain

II

III

Attributes to Maintain

Low Leverage

IV

Attributes to De-

Emphasize

LOW PERFORMANCE HIGH

Gambar 1. Diagram Importance dan Performance Matrix

Sumber : diadopsi dari Rangkuti dalam Fatmawati66

Keterangan gambar :

I. Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi

kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap

66

Ibid.

Page 63: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

41

sangat penting, namun manajemen belum melakasanakannya

sesuai keinginan pelanggan. Sehingga mengecewakan/tidak puas.

II. Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan

perusahaan, untuk itu wajib dipertahankannya. Dianggap sangat

penting dan sangat memuaskan.

III. Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya

bagi pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja.

Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan.

IV. Menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang

penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang

penting tetapi sangat memuaskan.

c. Gender

Kata jender berasal dari bahasa inggris, gender, berarti „jenis

kelamin‟.67

Jender menurut Nasaruddin Umar adalah interpretasi budaya

terhadap perbedaan jenis kelamin.68

Secara umum menurut Soetjipto

et.al69

, publik mengenal dan memahami definisi dan konsep seks dan

gender sebagai manusia dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan,

dimana jenis kelamin laki-laki identik dengan maskulinitas dan perempuan

identik dengan feminiminitas, yang diasosiasikan dengan peran domestik

67

John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta:

Gramedia,007), 332.

68 Nasaruddin Umar, Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Quran, (Jakarta:

Paramadina, 2001), 1.

69Ani Soetjipto et.al, Gender dan Hubungan internasional

(Yogyakarta:Jalasutra,2013), 7.

Page 64: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

42

sekaligus fungsi reproduksi. Definisi konsepsi ini umumnya dipahami

bersifat esensial dan universal.

Adapun definisi yang lebih luas dikemukakan secara rinci oleh

Nasaruddin berikut ini:70

1. Dalam Webster‟s New World Dictionary, jender diartikan sebagai

perbedaan yang tampak antara laki-laki dan perempuan dilihat dari

segi nilai dan tingkah laku.

2. Di dalam Women‟s Studies Encyclopedia dijelaskan bahwa jender

adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat pembedaan

(distinction) dalam hal peran, perilaku, mentalitas, dan karakteristik

emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam

masyarakat.

3. Hilary M. Lips dalam bukunya yang terkenal Sex & Gender: an

Introduction mengartikan jender sebagai harapan-harapan budaya

terhadap laki-laki dan perempuan (cultural expectations for women

and men). Pendapat ini sejalan dengan pendapat umumnya kaum

feminis seperti Linda L. Lindsey, yang menganggap semua ketetapan

masyarakat prihal penentuan seseorang sebagai laki-laki atau

perempuan adalah termasuk bidang kajian jender (what a given society

defines as masculine or feminine is a component of gender).

Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa jender adalah

seperangkat konsep yang dipakai untuk mengidentifikasi perbedaan laki-

70

Nasaruddin Umar, Argumen Kesetaraan Jender.33.

Page 65: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

43

laki dan perempuan ditinjau dari sosial-budaya bukan dari sudut

biologisnya.

Secara garis besar perbedaan peran antara laki-laki dan perempuan di

dalam masyarakat dibahas di dalam berbagai teori yang secara umum

dapat dikategorikan kepada dua teori besar:71

1. Teori nature, yang menyatakan bahwa perbedaan peran laki-laki dan

perempuan ditentukan oleh faktor biologis. Menurut teori ini sederet

perbedaan biologis antara laki-laki dan perempua menjadi faktor utama

dalam penentuan peran sosial kedua jenis kelamin.

2. Teori nurture, yang mengungkapkan bahwa perbedaan peran sosial

lebih ditentukan oleh faktor budaya. Menurut teori ini pembagian

peran laki-laki dan perempuan dalam masyarakat tidak ditentukan oleh

faktor biologis, melainkan dikonstruksikan oleh budaya masyarakat.

Akan tetapi karena besarnya peranan perbedaan jenis kelamin (sex)

menentukan perbedaan jender tidak cukup lagi diterangkan dalam

kerangka teori nature dan nurture, tetapi sudah menuntut teori-teori lebih

canggih sesuai dengan perkembangan masalah tersebut di dalam

masyarakat. Teori-teori tersebut diantaranya diungkap oleh Nasaruddin

Umar72

dalam bukunya Argumen Kesetaraan Jender Perpektif Al-Quran a

sebagai berikut:

1. Teori psikoanalisa beranggapan bahwa peran dan relasi jender

ditentukan oleh dan mengikuti perkembangan psikoseksual.

71

Ibid. 6.

72 Nasaruddin Umar, Argumen Kesetaraan Jender. 4.

Page 66: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

44

2. Teori fungsionalis struktural yang mendasarkan pandangannya kepada

keutuhan masyarakat beranggapan bahwa keterkaitan fungsi dan peran

antara laki-laki dan perempuan merupakan merupakan unsur yang

berpengaruh di dalam keutuhan masyarakat. Oleh karena itu, menurut

Talcot Parsons, salah seorang penggagas teori ini, pembagian peran

laki-laki dan perempuan tidak didasari oleh disrupsi dan kompetisi

tetapi lebih kepada melestarikan harmoni dan stabilitas di dalam

masyarakat.

3. Teori konflik yang mendasarkan pandangannya kepada pertentangan

antarkelas di dalam masyarakat, beranggapan bahwa relasi gender

sepenuhnya ditentukan oleh lingkungan budaya. Ketimpangan peran

antara laki-laki dan perempuan merupakan salah satu bentuk

penindasan. Menurut karl marx, yang juga mendapat dukungan

Friedrich Engels, relasi jender yang terjadi di dalam masyarakat

sepenuhnya merupakan rekayasa masyarakat (social construction).

4. Teori-teori feminis yang lebih prihatin terhadap nasib perempuan

beranggapan bahwa sebenarnya kodrat perempuan tidak ditentukan

oleh faktor biologis tetapi oleh faktor budaya dalam masyarakat.

5. Teori sosio-biologis yang mencoba mengelaborasi teori nature dan

nurture beranggapan bahwa faktor biologi dan faktor sosial-budaya

menyebabkan laki-laki lebih unggul daripada perempuan. Fungsi

reproduksi perempuan yang lebih rumit dianggap sebagai faktor

Page 67: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

45

penghambat untuk mengakses ke dunia publik, berbeda dengan laki-

laki, tidak mengalami hambatan karena faktor tersebut.

d. Pemustaka

Definisi pemustaka menurut Lasa73

adalah orang, sekelompok orang,

atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas dan/atau layanan suatu

perpustakaan. Sementara istilah pemustaka itu sendiri baru resmi dipakai

setelah resmi diundangkannya Undang-undang No. 43 tahun 200774

Tentang perpustakaan. Dalam undang - undang tersebut pasal 1 ayat 9

menyatakan bahwa yang disebut pemustaka adalah pengguna

perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau

lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan.

Pada intinya Pemustaka merupakan suatu istilah dalam dunia

perpustakaan yang digunakan untuk seseorang yang menggunakan jasa

layanan perpustakaan. sedangkan di eropa untuk istilah pemustaka

sedikitnya ada tiga istilah, yaitu; pertama user artinya pengguna,

sebagaimana menurut Hernon dan Altman di dalam Maryam,75

kata user

diambil dari istilah pecandu narkoba, dan dalam konteks kepustakawanan

73

Lasa Hs, Kamus Kepustakawanan indonesia, 237.

74 Undang-undang No.43 tahun 2007 Tentang Perpustakaan Pasal 1 ayat 9 versi pdf.

75 Maryam Keshvari Firoozeh Zare Farashbandi Ehsan Geraei , (2015),"Modelling

influential factors on customer loyalty in public libraries: a study of West Iran", The Electronic

Library, Vol. 33 Iss 4 pp. 810 - 823 Permanent link to this document:

http://dx.doi.org/10.1108/EL-10-2013-0185, diakses di UIN SUKA Yogyakarta tanggal 22

September 2016 pukul 16.00 WIB dari www.emeraldinsight.com

Page 68: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

46

menjadi pengguna yang terus menerus menggunakan layanan perpustakan,

sehingga menjadi tahu bagaimana mencari informasi yang dia butuhkan.

Istilah yang kedua adalah patron, adalah suatu kata yang diambil dari

zaman renaisans dimana keluarga bangsawan dan orang kaya pada waktu

itu mendukung artis tertentu. Beberapa pustakawan percaya bahwa orang

yang menggunakan koleksi dan layanan perpustakaan, berarti mendukung

perpustakaan dengan aksinya tersebut. Yang terakhir adalah costumer,

istilah ini dipakai karena orang yang memanfaatkan koleksi dan layanan

perpustakaan disamakan dengan pengguna jasa, karena pada faktanya

pengguna layanan perpustakaan rela menghabiskan waktu, energi dan

uang untuk dapat menggunakan layanan perpustakaan.

F. Metode Penelitian

a) Jenis Penelitian

Metode penelitian menurut Sugiyono76

pada dasarnya merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun

jenis metode penelitian yang akan penulis lakukan termasuk metode

penelitian kuantitatif.

Menurut Sugiyono77

metode kuantitatif adalah metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen

76

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), 3.

77 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,11.

Page 69: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

47

penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

b) Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Institut Agama Islam

Latifah Muabrokiyah PP. Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat. Sedangkan

waktu yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan sejak bulan September

2016 sampai Maret 2017.

c) Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah pemustaka Perpustakaan Institut

Agama Islam Latifah Muabrokiyah PP. Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat,

yaitu semua orang yang menjadi anggota perpustakaan.

Sedangkan objek penelitiannya adalah kualitas layanan Perpustakaan

Institut Agama Islam Latifah Muabrokiyah PP. Suryalaya Tasikmalaya Jawa

Barat dengan menggunakan metode analisis LibQUAL+ TM.

d) Populasi dan sampel

a. Populasi

Populasi menurut Sugiyono78

adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Di dalam penelitian ini populasinya

78

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, 119.

Page 70: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

48

adalah pemustaka yang resmi terdaftar menjadi anggota perpustakaan

Perpustakaan Institut Agama Islam Latifah Muabrokiyah PP. Suryalaya

Tasikmalaya Jawa Barat. Adapun jumlah anggota perpustakan sampai

dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut:

No

Program Studi

Gender

Laki-laki Perempuan

1 KPI 20 6

2 Akhlak Tasawuf (AT) 30 5

3 Muamalah 25 21

4 Ekonomi Syari‟ah 50 64

5 PAI 71 120

6 PGMI 55 261

7 PGRA 2 16

8 Manajemen 156 180

9 Keuangan Perbankan 20 32

Jumlah 429 705

Jumlah Total 1.134

Sumber: Bagian Tata Usaha Perpustakaan IAILM, 2016

Tabel. 2 Data Jumlah Anggota Perpustakan Tahun 2016 Berdasarkan

Gender Pemustaka

b. Sampel

Sampel menurut Sugiyono79

adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,

dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus

betul-betul representatif (mewakili).

79

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,120.

Page 71: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

49

Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan kelonggaran

sebesar 5%. Menurut Sugiyono80

makin besar tingkat kesalahan maka

akan semakin kecil jumlah sampel yang dibutuhkan dan semakin kecil

jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan

generalisasi. Sebaliknya makin kecil tingkat kesalahan, maka akan

semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan sebagai sumber

data, dan makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka

peluang kesalahan generalisasi semakin kecil. Oleh karena itu, untuk

meminimalisir kesalahan dan agar lebih mendekati ketepatan maka

penulis memutuskan untuk Pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan kelonggaran sebesar 5%.

Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel

pada penelitian ini adalah rumus yang dikembangkan oleh Issac dan

Michael dalam Sugiyono81

, yaitu sebagai berikut:

S = 2. N. P . Q

d2 (N-1) + 2

. P . Q

keterangan :

S = Jumlah Sampel

80

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,128.

81 Ibid.

Page 72: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

50

2 = Chi Kuadrad yang harganya tergantung derajat

kebebasan dan tingkat kesalahan. Untuk derajat kebebasan 1 dan

kesalahan 5 % harga chi kuadrad = 3,841 (lihat tabel chi kuadrad).

N = Jumlah Populasi

P = Peluang Benar (0,5)

Q = Peluang Salah (0,5)

d2 = Perbedaan antara sampel yang diharapkan dengan

yang terjadi. Perbedaan bisa 1%, 5%, dan 10%.

Menurut rumus diatas dengan jumlah populasi 1.134 orang, tingkat

kesalahan 5% maka jumlah sampelnya sebanyak 287 orang. Adapun

proses perhitungannya sebagai berikut:

S = 3,841 x 1.134 x 0,5 x 0,5

0,052 (1.134 -1) + 3,841 x 0,5 x 0,5

S = 287

e) Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Proportionate Stratified Random Sampling. Menurut Sugiyono82

tehnik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota atau unsur yang

tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Dalam penelitian ini yang

akan dijadikan sampel adalah pemustaka berdasarkan gender, yaitu

pemustaka laki-laki dan perempuan. Dari jumlah pemustaka laki-laki dan

82

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,123.

Page 73: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

51

perempuan maka akan diambil sampel sebanyak 287 orang. untuk

pendistribusiannya secara proportionate random sampling dengan rumus:83

ni = Ni . n

N

Dimana : ni = jumlah sampel menurut stratum

n = jumlah sampel seluruhnya

Ni = jumlah populasi menurut stratum

N = jumlah populasi seluruhnya

Dengan rumus di atas, maka diperoleh jumlah sampel menurut

masing-masing strata sebagai berikut :

1. Laki – laki = 429/1.134 x 287 = 108,57 = 109

2. Perempuan = 705/1.134 x 287 = 178,42 = 178

Berdasarkan perhitungan di atas maka diperoleh jumlah sampel

menurut masing-masing strata sebagai berikut :

No Gender Pemustaka Populasi Sampel

1 Laki-laki 429 109

2 Perempuan 705 178

Jumlah 1.356 287

Sumber: data primer diolah, 2016

Tabel 3. Sebaran Sampel Penelitian

Jadi jumlah sebaran sampel untuk penelitian ini adalah untuk

pemustaka bergender laki-laki sebanyak 109 orang, dan pemustaka

perempuan sebanyak 178 orang.

f) Variabel Penelitian

83

Riduwan dan Akdon, Rumus Dan Data Dalam Statistika, (Bandung:Alfabeta,

2015), 254.

Page 74: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

52

Menurut Arikunto variabel adalah objek penelitian atau yang menjadi

titik perhatian dalam penelitian84

. Sedangkan menurut Sugiyono85

variabel

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan dua pengertian diatas maka dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa variabel penelitian adalah objek yang sedang kita teliti

atau pelajari untuk memperoleh informasi tentang hal tersebut sehingga

bisa diambil suatu kesimpulan.

Adapun variabel penelitian dari penelitian yang sedang dilakukan

peneliti adalah kualitas layanan perpustakaan. Jadi dalam penelitian ini

hanya ada satu variabel yang akan diteliti.

g) Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono86

instrumen penelitian adalah suatu alat yang

digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Selanjutnya menurut Sugiyono87

titik tolak dari penyusunan adalah

variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel –

variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya

ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian

dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan. Untuk

84

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Edisi Revisi vi, (Jakarta: Rineka cipta,

2006), 96.

85 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2013), 2.

86 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,148.

87 Ibid.

Page 75: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

53

memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan matrik

pengembangan instrumen atau kisi – kisi instrumen. Adapun kisi-kisi

instrumen penelitian untuk penelitian adalah sebagai berikut:

Variabel Sub

Variabel Indikator

Item

Dalam

Angket

Jumlah

Ku

ali

tas

Layan

an

Per

pu

stak

aan

Kemampuan

dan sikap

pustakawan

dalam

melayani

(Service

Affect)

Empathy

(kepedulian)

Responsiveness

(ketanggapan)

Assurance

(jaminan/kepastian)

Reliability

(keandalan)

1,2

3,4

5,6

7,8

8

Fasilitas dan

suasana

ruang

perpustakaan

(library as

place)

Tangibles (bukti

fisik)

Utilitarian space

(ruang yang

bermanfaat)

Symbol (berbagai

makna)

Refuge (tempat

yang nyaman)

9,10

11,12

13,4

15,16

8

Petunjuk dan

sarana akses

(personal

control)

Easy of

Navigation

(kemudahan akses)

Convenience

(kenyamanan

pemustaka)

Modern equipment

(peralatan yang

modern)

Self reliance

(kepercayaan

sendiri)

17,18

19,20

21,22

23,24

8

Akses Content / scope 25,26 4

Page 76: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

54

informasi

(Information

Acces)

(ruang lingkup)

Timelines

(kecepatan akses)

27,28

Jumlah Keseluruhan Item 28

Tabel 4. Kisi – kisi Instrumen Penelitian

Adapun Skala data yang digunakan untuk mengukur variable dalam

penelitian ini adalah skala likert. Skala Likert disebut juga summated

rating scale. Menurut Hair dalam Simamora88

skala ini banyak digunakan

karena memberi peluang kepada responden untuk mengekspresikan

perasaan mereka dalam bentuk persetujuan terhadap suatu pernyataan. Hal

senada juga diungkapkan oleh Riduwan89

bahwa skala likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok

orang tentang fenomena sosial. Karena penelitian berusaha menganalisis

persepsi pemustaka maka peneliti menggunakan skala likert sebagai alat

ukur.

Selajutnya apabila menggunakan skala Likert ini, maka variabel yang

akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub

variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator

yang dapat diukur. Akhirnya indikator – indikator yang terukur ini dapat

dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa

pertanyaan dan pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap

jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap

88

Bilson Simamora, Analisis Multivariat pemasaran, (Jakarta:Gramedia Pustaka

Utama, 2005), 23.

89 Riduwan dan Akdon, Rumus dan data, 17.

Page 77: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

55

yang diungkapkan, adapun skala untuk pertanyaan berkenaan dengan

importance yang melukiskan harapan pemustaka adalah sebagai berikut:90

SP = Sangat Penting = 5

P = Penting = 4

KP = Kurang Penting = 3

TP = Tidak Penting = 2

STP = Sangat Tidak Penting = 1

Sedangkan skala untuk pertanyaan yang berkenaan dengan

performance yang melukiskan kinerja perpustakaan adalah sebagai

berikut:

SB = Sangat Baik = 5

B = Baik = 4

KB = Kurang Baik = 3

TB = Tidak Baik = 2

STB = Sangat Tidak Baik = 1

Setelah butir soal (angket) terjawab dan terkumpul pada semua sampel

maka dilakukan penjumlahan.

h) Uji validitas dan reliabilitas

Uji validitas dan relibilitas adalah serangkaian kegiatan yang

dilakukan oleh seorang peneliti untuk menguji suatu instrumen penelitian

sebelum diujikan ke obyek penelitian. Menurut Sugiyono, dengan

menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data,

90

Ibid.

Page 78: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

56

maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Maka

dapat disimpulkan bahwa instrumen yang valid dan reliabel merupakan

syarat untuk medapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.91

a. Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner yang akan digunakan untuk

mengumpulkan data dianggap valid jika pertanyaan atau pernyataan

pada kuesioner dianggap mampu untuk mengungkapkan data dari

variabel yang diteliti secara tepat.92

Dalam penelitian ini untuk uji

validitas digunakan korelasi Pearson Product Moment (r).93

Adapun

rumus Korelasi Pearson Product Moment adalah sebagai berikut:

})(}{)({

))((

2222 YYnXXn

YXXYnrxy

dengan pengertian

rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy

N : Jumlah Subyek

X : Skor item

Y : Skor total

∑X : Jumlah skor items

91

Ibid.

92 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 211.

93 Korelasi ini dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1990. Kegunaannya untuk

mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat

(dependent). Korelasi ini sangat populer dan sering digunakan oleh mahasiswa dan para peneliti.

Page 79: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

57

∑Y : Jumlah skor total

∑X2 :

Jumlah kuadrat skor item

∑Y2 :

Jumlah kuadrat skor total

Uji validitas untuk menentukan valid tidaknya suatu butir

pertanyaan dilakukan dengan cara membandingkan nilai perhitungan

dengan kriteria jika di r hitung > r tabel, butir pertanyaan tersebut

dinyatakan valid. Tetapi jika r hitung < r tabel maka butir pertanyaan

tersebut dinyatakan tidak valid.

Untuk melakukan uji coba validitas, peneliti melakukan

penyebaran angket kepada 30 responden. Angket dalam penelitian ini

berjumlah 56 item yang terdiri dari 28 item terkait dengan importance

(harapan pemustaka) dan 28 terkait dengan performance (persepsi

pemustaka atau kinerja perpustakaan).

Dalam penelitian ini untuk menguji validitas instrumen

penelitian maka peneliti menggunakan SPSS versi 23 for windows.

Dari data SPSS maka akan diperoleh nilai r hitung, jika pengambilan

keputusan berdasar nilai korelasi maka kita harus mencari dulu berapa

nilai r tabel. Menurut Priyatno94

untuk mengetahui r tabel dapat dilihat pada

tabel statistik dengan uji 2 sisi, jika diaplikasikan dalam penelitian ini

pada N=30 atau df = 30 – 2 = 28 dengan taraf kesalahan yang

digunakan dalam penelitian ini 5% (taraf kepercayaan 95 %) maka jika

dilihat dalam tabel r pada angka 28 dengan taraf kesalahan 5 % maka

94

Duwi Priyatno, Belajar Alat Analisis Data dan Cara Pengolahannya dengan

SPSS,(Yogyakarta:Gava Media,2016),150.

Page 80: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

58

nilai r tabel 0,37495

. Kemudian diinterpretasikan jika r hitung > 0,374 maka

dikatakan valid, sebaliknya jika r hitung < 0,374 maka dikatakan tidak

valid.

Berdasarkan hasil uji coba validitas dengan 28 butir pertanyaan

yang diujikan kepada 30 responden, hasil analisis yang diperoleh dari

hasil perhitungan tersebut adalah valid atau shahih. Berikut hasil uji

coba instrumen dengan uji validitas butir-butir instrumen yang telah

diolah menggunakan SPSS versi 23 for windows.

No Atribut Jumlah Item Valid Item Keterangan

1 Importance 28 28 Valid

2 Performance 28 28 Valid

Sumber: Data Primer diolah, 2017

Tabel 5. Validasi atribut performance, importance sebagai pengukuran

kepuasan pemustaka

Dari rangkuman hasil pengujian validitas item butir pertanyaan

diatas, skor butir-butir pertanyaan yang valid dapat dilihat pada hasil

pengolahan SPSS 23 untuk masing-masing butir pertanyaan adalah

sebagai berikut:

No r hitung r tabel Keterangan

Performance

1 0,828 0,374 Valid

2 0,692 0,374 Valid

3 0,545 0,374 Valid

4 0,519 0,374 Valid

5 0,486 0,374 Valid

6 0,381 0,374 Valid

7 0,562 0,374 Valid

95

Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian,373.

Page 81: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

59

8 0,558 0,374 Valid

9 0,558 0,374 Valid

10 0,480 0,374 Valid

11 0,720 0,374 Valid

12 0,667 0,374 Valid

13 0,584 0,374 Valid

14 0,511 0,374 Valid

15 0,665 0,374 Valid

16 0,665 0,374 Valid

17 0,665 0,374 Valid

18 0,714 0,374 Valid

19 0,810 0,374 Valid

20 0,872 0,374 Valid

21 0,557 0,374 Valid

22 0,781 0,374 Valid

23 0,656 0,374 Valid

24 0,539 0,374 Valid

25 0,532 0,374 Valid

26 0,532 0,374 Valid

27 0,786 0,374 Valid

28 0,575 0,374 Valid

Importance

1 0,381 0,374 Valid

2 0,657 0,374 Valid

3 0,452 0,374 Valid

4 0,833 0,374 Valid

5 0,448 0,374 Valid

6 0,850 0,374 Valid

7 0,630 0,374 Valid

8 0,653 0,374 Valid

9 0,615 0,374 Valid

10 0,657 0,374 Valid

11 0,614 0,374 Valid

12 0,462 0,374 Valid

13 0,706 0,374 Valid

14 0,882 0,374 Valid

15 0,882 0,374 Valid

16 0,811 0,374 Valid

17 0,553 0,374 Valid

18 0,913 0,374 Valid

19 0,683 0,374 Valid

20 0,558 0,374 Valid

21 0,494 0,374 Valid

22 0,641 0,374 Valid

Page 82: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

60

23 0,721 0,374 Valid

24 0,589 0,374 Valid

25 0,651 0,374 Valid

26 0,588 0,374 Valid

27 0,808 0,374 Valid

28 0,777 0,374 Valid

Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 23

Tabel. 6. Hasil Uji Validitas importance dan performance

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa 28 butir item

pertanyaan untuk performance dan importance seluruhnya adalah valid

karena nilai r hitung > r tabel sehingga seluruh item dalam angket tersebut

dapat digunakan untuk memperoleh data penelitian.

a) Uji reliabilitas

Instrumen kuesioner agar menghasilkan data yang akurat maka

selain valid juga harus andal (reliable). Andal berarti instrumen

kuesioner tersebut menghasilkan ukuran yang konsisten apabila

digunakan untuk mengukur berulang kali. Instrumen kuesioner

dinyatakan andal (reliable) menurut Trihendradi96

bila memiliki nilai

alpha Cronbach > dari 0,6, dan menurut Sekaran dalam Priyatno97

reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat

diterima dan diatas 0,8 adalah baik. Adapun rumus yang digunakan

untuk menguji reliabilitas adalah rumus alpha cronbach98

96

Cornelius Trihendradi, Step by Step IBM SPSS 21; Analisis Data

Statistik,(Yogyakarta:Penerbit Andi,2013), 277.

97 Duwi Priyatno, Belajar Alat Analisis,158.

98 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, 365.

Page 83: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

61

ri =

2

2

11 St

Si

k

k

Keterangan :

K = mean kuadrat antara subyek

∑Si2 = mean Kuadrat Kesalahan

St2

= varians total

Rumus untuk varian total dan varian item:

St2

= ∑ Xt2 – (∑ Xt)

2

n

n

2

Si2

=

dimana :

JKi = jumlah kuadrat seluruh skor item

JKs = jumlah Kuadarat Subyek

Untuk pengujian tingkat reliabilitas ini peneliti menggunakan

perangkat SPSS versi 23. Berdasarkan tingkat reliabilitas, hasil uji

koefisien reliabilitas (r alpha) terhadap instrumen atribut yang diuji

dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Hasil Penghitungan Reliabilitas Performance

No.

Item

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance I

Item Deleted

Corrected

item Total

Correlation

Cronbach‟s

Alpha if

Item

Deleted

1 192.57 720.599 .821 .743

2 192.63 722.999 .678 .744

3 192.50 733.086 .530 .748

Page 84: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

62

4 192.90 728.576 .498 .747

5 192.60 731.283 .466 .748

6 192.57 735.564 .359 .749

7 192.17 729.799 .545 .747

8 192.67 726.782 .538 .746

9 192.67 726.782 .538 .746

10 192.63 732.585 .461 .748

11 192.63 712.654 .702 .741

12 192.93 719.582 .650 .743

13 192.63 727.275 .566 .746

14 192.40 732.524 .494 .748

15 192.90 724.093 .649 .745

16 192.90 724.093 .649 .745

17 192.90 724.093 .649 .745

18 193.03 708.930 .694 .739

19 192.93 716.685 .800 .742

20 192.77 702.599 .862 .737

21 192.80 720.993 .532 .744

22 193.07 709.513 .767 .739

23 192.67 725.954 .641 .745

24 192.73 730.064 .521 .747

25 193.00 730.069 .513 .747

26 193.00 730.069 .513 .747

27 193.20 708.510 .771 .739

28 192.93 723.857 .554 .745

Hasil Penghitungan Reliabilitas Importance

1 248.93 541.030 .364 .753

2 248.97 529.964 .642 .747

3 248.77 535.978 .431 .750

4 248.70 517.528 .822 .741

5 248.53 539.016 .432 .752

6 248.63 524.309 .842 .744

7 248.90 523.748 .606 .745

8 248.83 524.764 .633 .745

9 248.47 534.120 .601 .749

10 248.53 532.326 .643 .748

11 248.53 535.292 .601 .750

12 248.73 535.651 .440 .750

13 248.70 528.424 .692 .746

14 248.60 523.559 .876 .744

15 248.60 523.559 .876 .744

16 248.53 526.189 .801 .745

17 248.53 536.671 .538 .751

18 248.53 523.292 .908 .743

Page 85: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

63

19 248.63 530.999 .669 .748

20 248.80 534.441 .541 .749

21 248.83 531.730 469 749

22 248.53 532.740 .627 .749

23 248.77 526.392 .706 .745

24 248.70 531.872 .571 .748

25 248.60 528.731 .634 .747

26 248.83 529.592 .567 .747

27 248.57 523.978 .798 .744

28 248.70 524.493 .765 .744

Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 23

Tabel 7. Hasil Uji Reliabilitas

Dari tabel di atas nilai cronbach‟s alpha untuk performance dan

importance adalah sebagai berikut:

No Atribut Jumlah

Item

Alpha

Cronbach Keterangan

1 Importance 28 0,755 Reliabel

2 Performance 28 0,753 Reliabel

Sumber: Data Hasil Pengolahan SPSS 23

Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Performance dan

Importance

Berdasarkan tabel rangkuman hasil uji reliabilitas di atas, nilai

cronbach‟s alpha untuk performance adalah 0,753, dan importance

adalah 0,755. Karena nilai lebih dari 0,6 (0,753 & 0,755 > 0,6) bahkan

mencapai nilai lebih dari 0,7 maka dapat disimpulkan bahwa

pernyataan seluruh item untuk performance dan importance adalah

reliabel dan dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa item

pertanyaan dalam angket kuesioner ini konsisten dan reliabel untuk

dijadikan acuan dalam memperoleh data penelitian.

i) Metode Pengumpulan Data

Page 86: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

64

Menurut Arikunto99

metode pengumpulan data adalah cara-cara yang

dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Selanjutnya

apabila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik

pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara),

kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya.

adapun metode yang digunakan penulis untuk memperoleh data/

informasi yang dibutuhkan dalam penelitian menggunakan tiga jenis

metode berikut ini:

a. Wawancara

Menurut Ratna100

wawancara adalah cara-cara memperoleh data

dengan berhadapan langsung, bercakap-cakap, baik antara individu

dengan individu maupun individu dengan kelompok. Sedangkan

menurut Sugiyono101

wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam

dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Selanjutnya menurut Ratna102

bahwa wawancara dilakukan

untuk mendapatkan informasi, yang tidak dapat diperoleh melalui

observasi atau kuesioner. Hal ini disebabkan karena peneliti tidak dapat

99

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta; Rineka Cipta, 2005),100.

100 Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian; Kajian Budaya dan Ilmu-Ilmu

Sosial Pada Umumnya, (Yogyakarta; Pustaka Pelajar, 2010), 222.

101 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,188.

102 Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian; Kajian, 170.

Page 87: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

65

mengobservasi seluruhnya. Tidak semua data dapat diperoleh dengan

observasi. Oleh karena itu peneliti harus mengajukan pertanyaan

kepada partisipan. Pertanyaan sangat penting untuk menangkap

persepsi, pikiran, pendapat, perasaan orang tentang suatu gejala,

peristiwa, fakta atau realita.

b. Kuesioner

Menurut Sugiyono103

kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu

dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa di

harapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan

bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas.

Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau

terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau

dikirimmelalui, pos, atau internet.

Adapun tahapan yang dilakukan dalam penyusunan

kuesioner/angket adalah sebagai berikut:

1. Menyusun kisi-kisi atau atau indikator – indikator untuk variabel

kepuasan pemustaka sebagaimana tercantum dalam dimensi

pengukuran dalam metode LibQUAL+TM

.

2. Menyusun item-item butir soal berdasarkan indikator variabel.

103

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,192.

Page 88: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

66

3. Menguji validitas dan reliabilitas tiap butir soal sehingga tiap butir

soal dinyatakan valid dan reliabel

4. Menyebar angket/kuesioner kepada sampel penelitian yang telah

ditentukan sebelumnya

5. Mengolah data kuesioner yang telah disebar dengan menggunakan

software SPSS 23.

c. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data menurut

Sugiyono104

mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan

teknik wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner

selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada

orang, obyek-obyek alam yang lain. Selanjutnya Ratna105

mengungkapkan bahwa observasi merupakan salah satu teknik yang

paling banyak dilakukan dalam penelitian, baik kuantitatif maupun

kualitatif, baik sosial maupun humaniora. Sedangkan menurut

Nasution106

dengan observasi dapat kita peroleh gambaran yang lebih

jelas tentang kehidupan sosial, yang sukar diperoleh dengan metode

lain.

j) Analisis Data

Tahapan selanjutnya dalam penelitian kuantitatif setelah data dari

seluruh responden atau sumber data terkumpul adalah analisis data.

104 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,196

105 Nyoman Kutha Ratna, Metodologi Penelitian, 217

106 Nasution, Metode Research; Penelitian Ilmiah (Jakarta;Bumi Akasara,

2006),106.

Page 89: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

67

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam analisis data menurut Sugiyono107

adalah sebagai berikut; mengelompokkan data berdasarkan variabel dan

jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh

responden, menyajikan data tiap variabel yang teliti, melakukan

perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian

yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.

Adapun teknik analisis data yang dilakukan penulis dalam penelitian

ini menggunakan model importance and performance analysis (IPA). IPA

merupakan suatu teknik statisik deskriptif, Setelah data yang dibutuhkan

diperoleh selanjutnya masuk ke tahapan analisis. Dalam model IPA

analisis data menurut Fatmawati terdiri dari dua komponen yaitu:108

a. Analisis kuadran, melalui analisis kuadran akan dapat diketahui respon

pemustaka terhadap layanan yang diberikan perpustakaan berdasarkan

tingkat kepentingan dan kinerja dari pustakawannya

b. Analisis kesenjangan (gap), merupakan analisis yang digunakan untuk

melihat kesenjangan antara kinerja layanan perpustakaan dengan

harapan pemustaka terhadap layanan yang telah diberikan

Selanjutnya untuk tahapan analisis data setelah mengalami proses

adaptasi dengan penelitian ini maka tahapan analisisnya adalah sebagai

berikut:

107

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi,199

108 Endang Fatmawati, Mata Baru Penelitian Perpusatakaan, 249.

Page 90: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

68

1. Menentukan analisis kesenjangan (gap) kualitas layanan berdasarkan

gender pemustaka yakni pemustaka perempuan dan laki-laki (P-I),

dengan cara menghitung selisih nilai rata-rata importance dan nilai rata-

rata performance,

2. Menghitung kualitas layanan, berdasarkan gender pemustaka

perempuan dan laki-laki. Adapun untuk menganalisis kualitas yang

telah diberikan maka digunakan rumus:

Kualitas (Q) = P

I

3. Membuat diagram importance dan performance matriks berdasarkan

gender pemustaka, yakni pemustaka perempuan dan laki-laki untuk

menentukan letak indikator dalam dimensi LibQUAL+TM

apakah ada

pada kuadran I, II, III, atau IV.

G. Sistematika Pembahasan

Bab I berisi Pendahuluan, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Kajian Teori, Metode Penelitian, dan

Sistematika Pembahasan.

Bab II berisi Gambaran Umum Lokasi Penelitian, yaitu Perpustakaan

Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Pondok Pesantren Suryalaya.

Bab III berisi Pembahasan dan Analisis Hasil Penelitian, yang terdiri

dari data yang terdapat dilapangan, analisis deskripsi variabel, analisis data

serta pembahasan dari hasil data yang didapat.

Bab IV, adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Page 91: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

69

Page 92: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

149

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengevaluasi kualitas layanan

Perpustakaan Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah menurut gender

pemustaka yakni perempuan dan laki-laki menggunakan metode LibQUAL+TM

.

Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Kualitas layanan Perpustakaan Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah

menurut pemustaka perempuan berdasarkan analisis gap diketahui

hasilnya untuk skor gap keseluruhan adalah -0,65, hasil ini menunjukkan

bahwa pemustaka perempuan menilai kualitas layanan perpustakaan

Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah secara negatif artinya bahwa

harapan mereka terhadap layanan yang telah diberikan oleh perpustakaan

masih belum terpenuhi. Sementara itu hasil penghitungan untuk kualitasnya

sebesar 0,85 berarti < 1, hal ini mengisyaratkan bahwa layanan

perpustakaan Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah dikatakan masih

belum baik.

2. Kualitas layanan Perpustakaan Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah

menurut penilaian pemustaka laki-laki berdasarkan analisis gap diketahui

untuk skor gap keseluruhan menurut laki-laki adalah -0,68. Hal ini

menunjukkan bahwa pemustaka laki-laki menilai kualitas layanan

Page 93: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

150

perpustakaan Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah secara negatif

artinya bahwa harapan mereka terhadap layanan yang telah diberikan oleh

perpustakaan masih belum terpenuhi. Sementara itu hasil penghitungan

untuk kualitasnya laki-laki sebesar 0,84, berarti < 1, hal ini mengisyaratkan

bahwa layanan perpustakaan Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah

menurut pemustaka laki-laki dikatakan masih belum baik.

3. Menurut pemustaka perempuan terdapat empat indikator yang terdiri dari

empat item dalam dimensi LibQUAL+TM

dari hasil evaluasi kualitas layanan

Perpustakaan IAILM yang terletak di kuadran I diagram cartesius yang

berarti indikator layanan tersebut dianggap penting oleh pemustaka

perempuan akan tetapi kinerjanya belum sesuai dengan harapan mereka,

sehingga pihak perpustakaan harus memberikan prioritas perbaikan, adapun

indikator ini meliputi:

a. Dimensi petunjuk dan sarana akses (personal control) terdapat dua

indikator, yaitu:

1. Indikator kemudahan akses (ease of navigation) pada item no. 18

yaitu; Penataan koleksi perpustakaan (buku, bahan referensi, majalah,

surat kabar, dsb) memudahkan pemustaka dalam proses temu kembali

informasi.

2. Indikator Peralatan yang modern (Modern Equipment), pada item no.

22 yaitu; mengenai adanya ruang multimedia untuk mengakses

informasi secara online

Page 94: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

151

b. Dimensi akses Informasi (information acces) terdapat dua indikator

yaitu:

1. Indikator Cakupan isi/ruang lingkup (Content/Scope), pada item no.

25 yaitu; mengenai Ketersediaan koleksi (buku, majalah, surat kabar,

buku referensi, maupun sumber informasi lain) yang sesuai dengan

silabus dan kebutuhan pemustaka.

2. Indikator Kecepatan waktu akses informasi di perpustakaan

(Timelines), pada item no. 27 yaitu; mengenai kelancaran dan

kecepatan internet dalam mengakses berbagai informasi yang

dibutuhkan pemustaka.

4. Menurut pemustaka laki-laki terdapat delapan indikator yang terdiri dari

sepuluh item dalam dimensi LibQUAL+TM

dari hasil evaluasi kualitas

layanan Perpustakaan IAILM yang terletak di kuadran I diagram cartesius

yang berarti indikator layanan tersebut dianggap penting oleh pemustaka

laki-laki akan tetapi kinerjanya belum sesuai dengan harapan mereka,

sehingga pihak perpustakaan harus memberikan prioritas perbaikan, adapun

indikator ini meliputi:

a. Dimensi Kemampuan & Sikap Pustakawan Dalam Melayani (Service

Affect) pada indikator Jaminan / kepastian (Assurance) pada item no. 5

yaitu; mengenai pustakawan selalu ramah dalam melayani pemustaka.

b. Dimensi Fasilitas & Suasana Ruang Perpustakaan (Library as Place)

terdapat dua indikator pada dua item yaitu:

Page 95: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

152

1. Indikator Berwujud/ada bukti fisik (Tangibles) pada item no. 9 yaitu;

mengenai ketersedian buku-buku di perpustakaan membantu

pemustaka dalam menyelesaikan berbagai tugas kuliah.

2. Indikator Ruang yang bermanfaat (utilitarian space) pada item no. 11

yaitu; mengenai ruangan perpustakaan memberi ketenangan untuk

belajar.

c. Dimensi Petunjuk dan sarana akses (Personal Control) terdapat tiga

indikator pada empat item yaitu:

1. Indikator Navigasi (Ease Of Navigation), pada item no. 18 yaitu;

Penataan koleksi perpustakaan (buku, bahan referensi, majalah, surat

kabar, dsb) memudahkan pemustaka dalam proses temu kembali

informasi.

2. Indikator Peralatan yang modern (Modern Equipment) terdapat dua

item pada item no. 21 dan 22 yaitu; mengenai pemustaka dapat

menelusur informasi yang dibutuhkan dengan adanya online public

acces, dan adanya ruang multimedia untuk mengakses informasi

secara online.

3. Indikator Kepercayaan diri (Self Reliance) pada item no. 23 yaitu;

mengenai pemustaka dapat melakukan sendiri dalam mencari

informasi di perpustakaan.

d. Dimensi akses informasi (information acces) terdapat dua indikator pada

tiga item yaitu:

Page 96: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

153

1. Indikator Cakupan isi/ruang lingkup (Content/Scope), pada item no.

25 yaitu; mengenai Ketersediaan koleksi (buku, majalah, surat kabar,

buku referensi, maupun sumber informasi lain) yang sesuai dengan

silabus dan kebutuhan pemustaka.

2. Indikator Kecepatan waktu akses informasi di perpustakaan

(Timelines), terdapat pada dua item yaitu; no. 27 dan 28 yaitu;

mengenai kelancaran dan kecepatan internet dalam mengakses

berbagai informasi yang dibutuhkan pemustaka dan kemudahan akses

untuk menemukan informasi yang relevan dan akurat melalui OPAC.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disajikan,

maka selanjutnya peneliti memberikan saran kepada Perpustakaan Institut

Agama Islam Latifah Mubarokiyah untuk memberikan perhatian dan

mengevaluasi sekaligus memperbaiki kinerja perpustakaan pada indikator

dalam LibQUAL+TM

yang masuk dalam kuadran I diagram cartesius. adapun

saran-saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Pustakawan dan Tenaga Teknis Perpustakaan hendaknya memiliki

prosedur operasional standar yang menjadi pedoman dalam seluruh kegiatan

perpustakaan di antaranya kegiatan layanan perpustakaan, agar mampu

memberikan pelayanan yang prima bagi pemustaka termasuk bersikap

ramah dalam melayani pemustaka.

2. Bagi Perpustakaan IAILM

Page 97: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

154

a. Bagian pengadaan koleksi hendaknya melakukan studi kebutuhan

pemustaka juga dengan silabus di setiap program studi sebelum

melakukan pengadaan koleksi agar tepat guna dan sesuai kebutuhan

pemustaka. Adapun langkah yang dilakukan bisa menggunakan angket

atau mengaktifkan kotak saran.

b. Bagian sarana dan prasarana hendaknya mengatur desain ruangan

perpustakaan agar sesuai kebutuhan dan gaya belajar pemustaka,

sehingga perpustakaan menjadi sarana belajar yang mengasyikkan bagi

seluruh pemustaka. Bagi pemustaka yang suka belajar di tempat yang

sunyi dan tenang maka siapkanlah ruangan yang tenang, sunyi dan tidak

ada kegaduhan, sementara itu untuk pemustaka yang akan melakukan

diskusi maka sediakan tempat yang lebih longgar dan terbuka agar

mereka merasakan kebebasan untuk melakukan diskusi atau belajar

bersama.

c. Untuk memudahkan temu kembali informasi, hendaknya disain atau tata

letak rak buku harus mudah dipahami oleh pemustaka, rambu-rambu atau

keterangan rak harus jelas dan mudah dipahami oleh pemustaka, dan

perpustakaan hendaknya membuat pathfinder agar pemustaka lebih

dimudahkan dalam mencari koleksi.

d. Untuk kelancaran dan kecepatan internet dalam mengakses berbagai

informasi maka pengelola perpustakaan khususnya bagian IT hendaknya

mempunyai jadwal yang baku untuk pemeliharaan jaringan internet agar

selalu lancar, dan untuk masalah kecepatan internet itu harus disesuaikan

Page 98: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

155

perbandingan antara kapasitas bandwith yang dimiliki dengan jumlah

pengguna agar kecepatan internetnya maksimal.

e. Untuk kemudahan akses dalam menemukan informasi yang relevan dan

akurat melalui OPAC. Maka pengelola perpustakaan hendaknya

mendesain OPAC agar menarik dan memudahkan para pemustaka,

proses memasukkan data deskripsi koleksi ke dalam data base harus

akurat, pengelola perpustakaan hendaknya melakukan serangkaian uji

ketepatan OPAC secara berkala agar tingkat relevansi dan keakuratannya

selalu terjaga.

3. Bagi Peneliti yang akan datang

a. Dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti selanjutnya

dapat mengkaji loyalitas pemustaka baik perempuan maupun laki-laki

terhadap kualitas layanan yang diberikan oleh perpustakaan.

b. Jumlah sampel diperbanyak agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur

ilmiah, akan tetapi penelitian ini masih memiliki keterbatasan yaitu:

1. Penelitian ini menggunakan metode survey melalui kuesioner, peneliti tidak

melakukan interview yang mendalam terhadap responden sehingga

simpulan yang diperoleh berdasarkan analisis pengolahan data yang

terkumpul melalui penggunaan instrumen tertulis. Keterbatasan penelitian

Page 99: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

156

dengan menggunakan kuesioner terkadang jawaban yang diberikan oleh

sampel tidak menunjukkan keadaan sesungguhnya.

2. Kurangnya pemahaman dari responden terhadap pertanyaan-pertanyaan

dalam kuesioner serta sikap kepedulian dan keseriusan dalam menjawab

pertanyaan – pertanyaan yang ada. Masalah subjektivitas dari responden

dapat mengakibatkan hasil penelitian ini rentan terhadap biasnya jawaban

responden.

3. Keterbatasan ilmu peneliti dalam bidang evaluasi kualitas layanan

menyebabkan peneliti belum dapat menggali lebih dalam informasi yang

berhubungan dengan bidang tersebut.

4. Penelitian hanya mengambil jangka waktu 3 bulan yakni dari bulan Januari

sampai dengan Maret 2017, sehingga data yang diambil ada kemungkinan

kurang mencerminkan kondisi perpustakaan dalam jangka panjang.

Page 100: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

157

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

________, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Budiyono. Statistika Untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press, 2009.

Echols, John M. dan Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta:

Gramedia, 2007.

Fatmawati, Endang. Mata Baru Penelitian Perpustakaan dari ServeQUAL ke

LibQUAL+™. Jakarta: Sagung Seto, 2013.

_________, Endang. The Art Of Library. Semarang: Universitas Diponegoro,

2010.

Hariyadi, Utami et.al. Pedoman Perpustakaan Perguruan tinggi. Jakarta:

Perpustakaan Nasional RI, 2010.

Kotler, Philip kevin lane Keller. Manajemen Pemasaran. edisi Kedua belas.

Jakarta: PT Indeks, 2008.

Lasa Hs. Kamus Kepustakawanan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book

Publisher, 2009.

Nasution. Metode Research; Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Akasara, 2006.

Natadjumena, Rahmat et.al. Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perguruan

Tinggi. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006.

Nugroho, Riant. Gender dan Administrasi Publik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar,

2008.

_____________. Gender dan Strategi Pengarus-Utamaannya di Indonesia.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Priyatno, Duwi. Belajar Alat Analisis Data dan Cara Pengolahannya dengan

SPSS. Yogyakarta: Gava Media, 2016.

Rahayuningsih, Fransisca. Mengukur Kepuasan Pemustaka. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2015.

Ratna, Nyoman Kutha. Metodologi Penelitian; Kajian Budaya dan Ilmu-Ilmu

Sosial Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Page 101: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

158

Riduwan dan Akdon. Rumus Dan Data Dalam Statistika. Bandung: Alfabeta,

2015.

Simamora, Bilson. Analisis Multivariat pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 2005.

Soetjipto, Ani et.al. Gender dan Hubungan internasional . Yogyakarta: Jalasutra,

2013.

Stueart, Robert D. dan Barbara B. Moran. Library And Informations Center

Management. London: Libraries Unlimited, 2007.

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta, 2013.

________. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2013.

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama, 1991.

Supranto, J. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka Cipta,

1997.

Tim Penyusun Profil IAILM. Buku Profil Institut Agama Islam Latifah

Mubarokiyah. Suryalaya: Latifah Press, 2006.

Tim Penyusun Profil Perpustakaan IAILM. Buku Profil Perpustakaan Institut

Agama Islam Latifah Mubarokiyah. Suryalaya: Latifah Press, 2012.

Tim Penyusun Statuta IAILM. Statuta Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah

Pondok Pesantren Suryalaya (hasil revisi tahun 2012). Suryalaya:

Latifah Press, 2012.

Tjiptono, Fandy. Service Management; Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta:

Andi, 2012.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. Service, Quality & Satisfaction.

Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2016.

Trihendradi, Cornelius. Step by Step IBM SPSS 21; Analisis Data Statistik.

Yogyakarta: Penerbit Andi, 2013.

Umar, Nasaruddin. Argumen Kesetaraan Jender Perspektif Al-Quran. Jakarta:

Paramadina, 2001.

Undang-undang No.43 tahun 2007 Tentang Perpustakaan Pasal 1 ayat 9 versi pdf.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, Tentang Perguruan

Tinggi, Bab I, Pasal 4.

Page 102: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

159

Yusup, Pawit M. Ilmu Informasi, Komunikasi, dan Kepustakaan. Jakarta: Bumi

Aksara, 2009.

Wijaya, Tony. Manajemen Kualitas Jasa. Jakarta: PT. Indeks, 201I.

TESIS :

Pandapotan, Daniel. Evaluasi Mutu Layanan perpustakaan Universitas MA

Chung menggunakan Metode LibQUAL+®. Yogyakarta: Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga, 2015.

Adhianty, Chaleyfiana. Persepsi Pemustaka Terhadap Kualitas Layanan di

Perpustakaan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

berdasarkan Analisis LibQUAL+ TM

.Yogyakarta: Pascasarjana UIN

Sunan Kalijaga, 2014.

Mashud, Ana Rizka. Evaluasi kualitas layanan perpustakaan di SMA Negeri 7

Purworejo dalam perspektif LibQUAL+™. Yogyakarta: Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga, 2014.

E-JOURNAL

Asemi, Asefeh. Zahra Kazempour Hasan Ashrafi Rizi. Using LibQUAL+TM to

improve services to libraries A report on academic libraries of Iran

experience. The Electronic Library, Vol. 28 Iss 4, 2010.

www.emeraldinsight.com. diakes di Yogyakarta 28 Desember 2016.

Cook, Colleen, Fred Heath, Bruce Thompson, Duane Webster. LibQUAL+TM :

preliminary results from 2002, Performance Measurement and

Metrics, Vol. 4 Iss 1, 2003. www.emeraldinsight.com. diakses di

Yogyakarta 20 September 2016.

Hariri, Nadjla, Farideh Afnani."LibQUAL+TM in Iran: a subgroup analysis by

gender". Performance Measurement and Metrics. Vol. 9 Iss 2, 2008.

www.emeraldinsight.com. diakses tanggal 22 September 2016.

Ladhari, Riadh Miguel Morales."Perceived service quality, perceived value and

recommendation". Library Management, Vol. 29 Iss 4/5, 2008.

www.emeraldinsight.com diakses tanggal 22 September 2016.

Maryam, Keshvari Firoozeh Zare Farashbandi Ehsan Geraei."Modelling

influential factors on customer loyalty in public libraries: a study of

West Iran". The Electronic Library. Vol. 33 Iss 4, 2015.

www.emeraldinsight.com diakses tanggal 22 September 2016.

Matteson, Miriam & Cynthia Boyden. Old wine in a new bottle: customer

orientation in librarianship, Reference Services Review, Vol. 42 Iss

Page 103: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

160

3, 2014. www.emeraldinsight.com. diakses tanggal 22 September

2016.

Pedramnia, S P. Modiramani V. Ghavami Ghanbarabadi. "An analysis of service

quality in academic libraries using LibQUAL scale". Library

Management. Vol. 33 Iss 3, 2012. www.emeraldinsight.com diakses

tanggal 22 September 2016.

Yi , Zhixian. " Effective techniques for the segmentation of academic library

users ". Library Management. Vol. 37 Iss 8/9.

www.emeraldinsight.com. diakses di Yogyakarta Tanggal 30

Desember 2016.

WEB SITE:

American Riset Library, LibQUAL Survey Result, diakses dari www.libqual.org

diakses pada tanggal 26 September 2016.

Page 104: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister
Page 105: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister
Page 106: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister
Page 107: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister
Page 108: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister
Page 109: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister
Page 110: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

1

Lampiran

Cara Membuat Diagram Kartesius dengan SPSS

Diagram Kartesius (Cartesius) dapat digunakan untuk menganalisis kualitas layanan

dan manajemen suatu perusahaan. Diagram Kartesius terbagi dalam 4 kuadran. Untuk

membuatnya kita dapat menggunakan program SPSS dengan cara atau langkah

seperti berikut ini.

1. Buka SPSS

2. Masuk ke jendela SPSS. apabila telah memiliki data (contoh kali ini adalah data

berupa harapan dan realita layanan perusahaan) dalam excel maka dapat langsung

memindahkannya ke SPSS dengan cara klik “File” lalu pilih “Open” dan pilih

“Data”. akan muncul kotak dialog yang menampilkan folder-folder pada komputer.

Pilih data yang akan dianalisis lalu “Ok”. Atau bisa dengan menulis langsung di

SPSS seperti berikut ini

3. Kemudian pilih “Graphs” lalu pilih “Legacy Dialogs” pilih “Scatter/Dot..”

Page 111: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

2

4. Muncul tampilan berikut: Lalu pilih “Simple Scatter” -> “Define”

5. Muncul kotak dialog berikut: dimana Harapan sebagai Y_Axis dan Realita sebagai

X_Axis lalu klik “Ok”

Page 112: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

3

6. Muncullah grafik berikut:

7. Gambar di atas belum selesai, lalu klik dua kali pada output gambar, sehingga

muncul “Chart Editor” seperti gambar di samping ini

Page 113: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

4

8. Klik “option” pilih “X Axis Reference Line”

9. Muncul kotak dialog “Properties”, Untuk membuat garis tengah (rataan) sumbu X

maka: klik “Reference Line” pilih Set to: Mean lalu klik “Apply”

Page 114: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

5

10. Untuk membuat garis tengah (rataan) sumbu Y maka: klik “option” pilih “Y Axis

Reference Line”. Kemudian klik “Reference Line” pilih Set to: Mean lalu klik

“Apply”

11. Proses belum berhenti, sekarang tahap finishing yaitu dengan memberikan setiap

titik label sehingga memudahkan ketika menganalisis. Pilih “Data Label Mode”

dengan gambar kotak seperti gambar target tembakan di pojok kiri. Lalu klik-kan ke

titik-titik koordinat. Sehingga terbentuklah gambar seperti ini.

Page 115: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

6

Page 116: EVALUASI KUALITAS LAYANAN PERPUSTAKAAN …digilib.uin-suka.ac.id/29372/1/1520011013_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · PERI{YATAAN KEASLIAN Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I 152001 1013 Magister

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I

Tempat/tgl lahir : Tasikmalaya, 18 Pebruari 1984

Alamat Rumah : Kp. Gentong RT/RW 002/001 Ds. Margamulya

: Kec. Sukaresik Kab. Tasikmalaya Jawa Barat

: 46159

Alamat Kantor : Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah Pondok

: Pesantren Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat

e-mail : [email protected]

HP/WA : 089613498499

Nama Ayah : Momon (Alm)

Nama Ibu : Cicih (Alm)

Nama Istri : Dewi Ratnasari

Nama Anak : Asri Ulul Azmi Mustawa

B. Riwayat Pendidikan Formal

1. SD Negeri Geresik II, tahun Lulus 1998

2. MTs Tarbiyatul Mu’allimin Wal Mu’allimat, tahun lulus 2001

3. MA Tarbiyatul Mu’llimin Wal Mu’allimat, tahun lulus 2004

4. S1 KPI IAILM Suryalaya, tahun lulus 2009

C. Riwayat Pendidikan Non Formal

1. Penataran dan Pelatihan Mubaligh TQN Suryalaya, tahun 2004

2. Pendidikan dan Pelatihan Teknis Perpustakaan, Perpusnas tahun 2015.

D. Riwayat Pekerjaan

1. IAILM Suryalaya 2010 – sampai sekarang

E. Pengalaman Organisasi

1. Ketua BEM Fakultas Dakwah IAILM tahun 2002 – 2003

2. Sekretaris PMII Komisariat IAILM tahun 2003 - 2004

3. Sekretaris Yayasan Ta’awun Desa Margamulya 2012 – sampai

sekarang

4. Pengurus Lembaga Dakwah TQN Suryalaya 2015 – sampai sekarang

Yogyakarta, 27 September 2017

Aceng Wandi Wahyudin, S.Sos.I