pengaruh level campuran rumput benggala ) · pdf filebenggala ( panicum maximum ) ... sama...

48
i PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA (Panicum maximum) DAN DAUN GAMAL (Gliricidia sepium) TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN KASAR, KALSIUM, DAN FOSFOR PADA SILASE HIJAUAN SKRIPSI OLEH: IBNUHADY RAMADHAN I111 12 272 FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016

Upload: ngokien

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

i

PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA (Panicum maximum) DAN DAUN GAMAL ( Gliricidia sepium)

TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN KASAR, KALSIUM, DAN FOSFOR PADA

SILASE HIJAUAN

SKRIPSI

OLEH:

IBNUHADY RAMADHAN I111 12 272

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2016

Page 2: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

ii

PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA (Panicum maximum) DAN DAUN GAMAL ( Gliricidia sepium)

TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN KASAR, KALSIUM, DAN FOSFOR PADA

SILASE HIJAUAN

SKRIPSI

OLEH :

IBNUHADY RAMADHAN I 111 12 272

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2016

Page 3: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

1. Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ibnuhady Ramadhan

NIM : I111 12 272

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

a. Karya skripsi yang saya tulis adalah asli

b. Apabila sebagian atau seluruhnya dari karya skripsi, terutama dalam Bab

Hasil dan Pembahasan, tidak asli alias plagiasi maka saya bersedia

membatalkan dan dikenakan sanksi akademik yang berlaku.

2. Demikian pernyataan keaslian ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.

Makassar, Oktober 2016

Ibnuhady Ramadhan

Page 4: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

iv

Page 5: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

v

ABSTRAK

Ibnuhady Ramadhan (I 111 12 272) Pengaruh Level Campuran Rumput Benggala (Panicum Maximum) dan Daun Gamal (Gliricidia Sepium) terhadap Kandungan Protein Kasar, Kalsium, dan Fosfor pada Silase Hijauan. (Dibawah Bimbingan MUHAMMAD RUSDY sebagai Pembibmbing Utama dan SYAMSUDDIN NOMPO sebagai Pembimbing Anggota).

Silase merupakan teknik pengolahan pakan melalui proses fermentasi oleh bakteri asam laktat secara anaerob. Penelitian bertujuan untuk mengetahui level atau persentase campuran yang tepat dari rumpu benggala dan daun gamal ditinjau dari kualitas kimia silase. Materi yang digunakan adalah rumput benggala dan daun gamal. Penelitian dirancang berdasarkan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan P0 = 100 % rumput benggala segar (tanpa dibuat silase), P1 = 100 % rumput benggala (dibuat silase), P2 = rumput benggala 85% + daun gamal 15% (dibuat silase), P3 = rumput benggala 70% + daun gamal 30% (dibuat silase). Parameter yang diamati adalah kandungan protein kasar, kalsium, dan fosfor pada silase. Hasil penelitian menunjukkan silase campuran rumput benggala dan daun gamal menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kandungan protein kasar, kalsium, dan fosfor. Disimpulkan bahwa level atau persentase campuran yang tepat dari silase rumput benggala dan daun gamal ditinjau dari kualitas kimia silase (Protein, Kalsium, dan Fosfor) adalah pada perlakuan P3 (benggala 70% + gamal 30%). Kata Kunci : Silase, Protein Kasar, Kalsium, Fosfor, Campuran Rumpur Benggala

dan Daun Gamal.

Page 6: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

vi

ABSTRACT Ibnuhady Ramadhan (I111 12 272) The Effect of Ensiled Some Levels of Guinea Grass (Panicum maximum) and Gliricidia Leaves (Gliricidia sepium) on Crude Protein, Calcium, and Phosphorus Content. (Under the supervision of MUHAMMAD RUSDY as Main Supervisor and SYAMSUDDIN NOMPO as Co-Supervisor).

Silage is feed processing product obtained through fermentation by lactic

acid bacteria anaerobically.The study aim wasto determine the effect of some levels of ensiled guinea grass and gliricidia mixture on nutritional value of silage. The materials used are guineagrass and gliricidia. The study was designed based on completely randomized design with four treatments and three replications. The treatments were P0 = 100% fresh guinea grass, P1 = ensiled 100% guinea grass, P2 = ensiled guinea grass 85% + gliricidia 15%, P3 = ensiled guinea grass 70% + gliricidia 30%. The observed parameter was crude protein, calcium, and phosphorus content. The results showed that ensiled of mixture of guinea grass and gliricidia resulted in significant effect (p<0.05) on crude protein, calcium, and phosphorus content of silage. It is concluded that the best treatment to obtain the highest level of crude protein, calcium, and phosphorus content of silage was P3 treatment (guinea grass 70% + gliricidia 30%).

Keywords : Silage, Crude Protein, Calsium, Phosphorus, Mixture of guinea grass

and gliricidia.

Page 7: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala,

shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada rasulullah Nabi Muhammad

Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beserta keluarganya, sahabat, dan orang-orang yang

mengikuti beliau hingga hari akhir, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Pengaruh Level Campuran Rumput Benggala (Panicum Maximum)

dan Daun Gamal (Gliricidia Sepium) terhadap Kandungan Protein Kasar,

Kalsium, dan Fosfor pada Silase Hijauan.”. Sebagai salah satu syarat dalam

menyelesaikan studi di Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin.

Limpahan rasa hormat, kasih sayang, cinta dan terima kasih yang tulus

kepada kedua orang tua saya Ayahanda Salam Radjab dan Ibunda Ina Syamsina

serta saudara-saudaraku, yang selama ini banyak memberikan doa, semangat,

kasih sayang, saran dan dorongan kepada penulis.

Pada kesempatan ini dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati penulis

juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada :

1. Dengan penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih banyak Kepada

Pembimbing Akademik , Prof. Dr. Ir. Muhammad Rusdy, M.Agr. yang terus

memberikan arahan, nasihat dan motivasi selama ini.

Page 8: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

viii

2. Ucapan terima kasih disampaikan dengan hormat kepada Prof. Dr. Ir.

Muhammad Rusdy, M.Agr selaku pembimbing utama dan Dr. Ir.Syamsuddin

Nompo, MP selaku pembimbing anggota yang penuh ketulusan dan

keikhlasan meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat,

arahan, serta koreksi dalam penyusunan skripsi ini.

3. Keluarga Besar “FLOCK MENTALITY” dan “HUMANIKA” kalian

merupakan teman, sahabat bahkan saudara, terima kasih atas indahnya

kebersamaan dalam bingkai kampus ini.

4. Teman-teman KKN Samaenre , Feby, Bowo, Rupi, Nunni, Tuti, Nely, dan

Sita. Kebersamaan kalian akan selalu penulis ingat

5. Teman- teman “SOLKARS” yang selalu membantu dan berjuang bersama-

sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. Terkhusus untuk tim

penelitian saya “BRIPTU” terima kasih atas kerja sama dan kerja keras kalian

selama proses pnelitian ini.

Penulis menyadari meskipun dalam penyelesaian tulisan skripsi ini masih

perlu masukan dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun agar

penulisan berikutnya senantiasa lebih baik lagi. Akhir kata penulis ucapkan

banyak terima kasih dan menitip harapan semoga tugas akhir ini bermanfaat

bagi kita semua. Amin ya robbal alamin.

Makassar, Oktober 2016

Ibnuhady Ramadhan

Page 9: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i

HALAMAN JUUDUL .................................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................... v

ABSTRACT .................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

PENDAHULUAN

Latar Belakang ........................................................................................ 1 Rumusan Masalah ................................................................................... 2 Tujuan dan Kegunaan ............................................................................. 2

TINJAUAN PUSTAKA

Gambaran Umum Silasse ........................................................................ 3 Rumput Benggala .................................................................................... 5 Gambaran Umum Daun Gamal .............................................................. 8 Daun Gamal sebagai Pakan Ternak ........................................................ 8 Protein Kasar ........................................................................................... 10 Mineral (Kalsium dan Fosfor) ................................................................ 11 Hipotesis ................................................................................................. 12

Page 10: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

x

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu dan Tempat .................................................................................. 13 Materi Penelitian ..................................................................................... 13 Metode Penelitian ................................................................................... 13

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kandungan Protein Kasar ....................................................................... 17 Kandungan Kalsium dan Fosfor ............................................................. 19

KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 22

LAMPIRAN ................................................................................................... 26

RIWAYAT HIDUP

Page 11: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

xi

DAFTAR TABEL

No Halaman Teks

1. Komposisi Kimia Silase beberapa Jenis Rumput .......................................... 4

2. Kandungan Gamal dalam Bentuk Segar, Hay, dan Silase .............................. 9

3. Rata-rata Kandungan Protein Kasar, Kalsium, dan Fosfor pada Silase Campuran Rumput Bengala dan Daun Gamal ............................................... 17

Page 12: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

xii

DAFTAR GAMBAR

No Halaman Teks 1. Gambar Rumput Benggala ................................................................ 5 2. Gambar Daun Gamal ……………………………………………………. 8

Page 13: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman Teks 1. Hasil Analisis Ragam Kandungan Protein Kasar Silase Campuran

Rumput Benggala dan Daun Gamal ……………………………….. 25

2. Hasil Analisis Ragam Kandungan Kalsium Silase Campuran Rumput Benggala dan Daun Gamal .................................................... 29

3. Hasil Analisis Ragam Kandungan Fosfor Silase Campuran Rumput Benggala dan Daun Gamal ..................................................... 31

4. Dokumentasi Penelitian ………………………………………………… 33

Page 14: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Permasalahan yang kerap dihadapi oleh petani- peternak pada musim

kemarau di Indonesia adalah kurangnya dan terbatasnya suplai pakan segar

terutama rerumputan. Musim kemarau menyebabkan tanaman mengalami

kekeringan sehingga tidak dapat tumbuh dengan baik. Kurangnya jumlah rumput

yang dikonsumsi ternak akan mempengaruhi produktivitas ternak itu sendiri.

Untuk itu diperlukan suatu teknik pengolahan pakan yang dapat mengatasi

permasalahan tersebut. Salah satu teknik pengolahan pakan yang sering digunakan

dengan cara mengawetkan hijauan adalah silase

Silase merupakan teknik pengolahan pakan melalui proses fermentasi oleh

bakteri asam laktat secara anaerob. Tujuan pembuatan silase adalah mengawetkan

bahan pakan di dalam silo agar dapat menambah masa simpan pakan sehingga

dapat digunakan pada kondisi- kondisi sulit seperti saat kurangnya ketersediaan

pakan atau rumput pada musim kemarau. Pembuatan silase merupakan salah satu

cara yang sangat berguna untuk tetap menggunakan materi tanaman dengan

kualitas nutrisi yang tinggi sebagai pakan ternak di sepanjang waktu, tidak hanya

untuk musim.

Pada penelitian ini, kombinasi atau campuran rumput benggala dan daun

gamal merupakan bahan utama pembuatan silase. Seperti yang kita ketahui,

Graminae atau rumput memiliki kandungan serat kasar yang tinggi, sedangkan

leguminosa memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga dengan

Page 15: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

2

memanfaatkan kedua hijauan pakan tersebut diharapkan dapat meningkatkan

kualitas fisik dan kimia silase.

Untuk mengetahui kualitas sebuah silase dapat kita ketahui dengan

meninjau kualitas fisik dan kimia silase itu sendiri. Kualitas fisik silase antara lain

mencakup warna, bau , rasa , pH, bahan kering. Sementara kualitas kimia seperti

protein kasar, dan mineral. Protein dan mineral merupakan dua unsur yang

penting dan dibutuhkan dalam menunjang pertumbuhan dan produktivitas ternak.

Untuk itu, perlu dilakukan pengamatan mengenai level campuran silase mana

yang terbaik terhadap kandungan protein kasar dan mineral (kalsium, fosfor). Hal

inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah penelitian ini.

Rumusan Masalah

Seberapa besar pengaruh daun gamal apabila dicampur dengan rumput

benggala terhadap kandungan protein kasar, kalsium, dan mineral pada silase ?

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui level atau persentase campuran

yang tepat dari rumput benggala dan daun gamal ditinjau dari kualitas kimia

silase.

Kegunaan penelitian ini yaitu agar dapat dijadikan sebuah parameter

dalam membuat silase dari bahan rumput benggala dan daun gamal, sehingga

dapat diaplikasikan dengan baik di masyarakat.

Page 16: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

3

TINJAUAN PUSTAKA

Silase

Pembuatan silase sudah dikenal lama sekali dan berkembang pesat di

Negara yang beriklim subtropics. Prinsip pembuatan silase adalah fermentasi

hijauan oleh mikroba yang banyak menghasilkan asam laktat. Mikroba yang

paling dominan adalah dari golongan asam laktat yang mampu melakukan

fermentasi dalam keadaan aerob dan anaerob. Asam laktat yang dihasilkan selama

proses fermentasi akan berperan sebagai zat pengawet sehingga dapat

menghindarkan pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. Sebelum di fermentasi

hijauan sebaiknya di layukan, kondisi iklim saat pelayuan sangat mempengaruhi

untuk memberikan efek positif pada pola fermentasi silase (Ridwan, 2005).

Silase adalah pakan hasil produk fermentasi hijauan, hasil samping

pertanian dan agroindustri dengan kadar air tinggi yang diawetkan dalam kondisi

anaerob (McDonald dan Woolford dalam Yunus, 2009). Keadaan anaerob ini

harus tetap dipertahankan, sebab udara adalah musuh besar silase (Anonim, 2013).

Proses kimiawi atau fermentasi yang terjadi selama penyimpanan silase disebut

ensilase, sedangkan tempatnya disebut silo (McDonald dan Woolford dalam

Yunus, 2009).

Silase umumnyadibuat dari hijauan, limbah pertanian, limbah rumah

potong/limbah industri, ikon dengan menggunakan proses fermentasi asam laktat.

Beberapa yang dilaporkan seperti silase ikan, silase jeroan, silase onggok dll. Jadi

tidak terbatas pada jenis hijauan saja.Awetan ini merupakan bahan pakan yang

berpotensi tinggi, komposisi kimiawi dan kecernaannya hampir sama dengan

Page 17: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

4

bahan aslinya. Walaupun silase tidak akan pernah lebih baik dari hijauan aslinya.

Hal ini disebabkan oleh adanya sejumlah zat makanan tertentu yang akan hilang

selama proses fermentasi dan aroma yang timbul dapat menyebabkan tingkat

konsumsi menurun (Morrison, 1961).Komposisi kimia silase beberapa jenis

rumput terdapat pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi Kimia Silase Beberapa jenis Rumput Jenis Rumput BK

(%) WSC (%)

pH BAL

Brachiaria humidicola1) 20,85 2,35 5,32 1,26 Penisetum purpureum1) 15,77 9,88 3,96 2,53 Panicum maximum2) 19,35 3,03 4,71 1,84 Pennisetum purputhypoides1) 16,0 7,56 5,90 2,00 Sumber : Aminah dan Santoso dalam Anonim, 2013 Keterangan : WSC (Water Soluble Carbohydrate), BK (Bahan Kering), BAL (Bakteri

Asam Laktat)

Keuntungan dalam pembuatan silase adalah jumlah zat makanan relatif

lebih lama dapat dipertahankan, pembuatannya tidak dipengaruhi cuaca dan

kehilangan zat makanan di lapangan dapat dikurangi. Semua bagian tanaman

dapat dibuat silase dan dapat dimakan oleh ternak. Batang hijauan yang biasanya

dibuang pada pakan segar setelah dibuat silase dapat dimakan ternak. Konsumsi

silase bergantung dari bahan keringnya, palatabilitasnya dan ukuran partikel

(panjang pemotongan) sedangkan daya cernanya berhubungan dengan aktivitas

rumen dan ketersediaan bakteri sellulosa dan hemisellulosa (Cuilison, 1975).

Kartadisastra (1997) berpendapat bahwa silase berkualitas baik yaitu mempunyai

tekstur segar, berwarna kehijau-hijauan, tidak berbau busuk, disukai ternak, tidak

berjamur, dan tidak menggumpal.

Tujuan pembuatan silase adalah untuk mendapatkan bahan pakan yang

masih banyak mengandung air, bermutu tinggi serta tahan lama, untuk dapat

Page 18: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

5

dipergunakan pada masa kekurangan makanan hijaun. Silase termasuk pakan

hijauan yang baik untuk ternak ruminansia karena palatabilitasnya masih baik dan

akseptabel serta daya racunnya kecil (Lubis, 1992). Prinsip pembutan silase

adalah mengeluarkan oksigen secepat mungkin sehingga terbentuknya suasana

asam dalam penyimpanan (terbentuk asam laktat), keadaan hampa udara

(anaerob). Untuk mendapatkan suasana anaerob dikerjakan dengan cara ditekan.

Baik dengan menggunakan alat atau diinjak-injak sehingga udara sekecil mungkin

(minimal) baik. Adapun beberapa syarat yang harus diperhatikan misalnya kadar

air, kecepatan dan kesempurnaan mengeluarkan udara selama (Perry, 1980).

Rumput Benggala

Gambar 1 : Rumput Benggala

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016

Rumput benggala (Panicum maximum)atau disebut juga Guinea grass

berasal dari Afrika tropik dan sub tropik. Rumput jenis ini dapat berfungsi sebagai

penutup tanah, penggembalaan, ataupun diolah dalam bentuk hay dan silase

(Reksohadiprodjo, 1994). Ciri tanaman ini adalah tumbuh tegak membentuk

rumpun, tinggi dapat mencapai 1 – 1,8 m, daun lebih halus daripada rumput gajah,

buku dan lidah daun berbuku, banyak membentuk anakan, bunga tersusun dalam

Page 19: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

6

malai dan berwarna hijau atau kekuningan, serta akar serabut dalam. Rumput jenis

ini tahan kering tetapi tumbuh baik jika cukup air walaupun tidak tahan genangan.

Panicum maximum juga tahan naungan, responsif terhadap pupuk nitrogen, dan

juga tahan penggembalaan sehingga dapat dijadikan rumput potong ataupun

pastura.

Produksi Panicum maximum yang dihasilkan mencapai 100–150 ton/ha/th

dalam bahan segar. Panen pertama dilakukan setelah 2–3 bulan setelah

penanaman (Sutopo, 1985). Rumput P. maximum atau rumput benggalatelah

tersebar di daerah tropis. Rumput ini tidak diragukan lagi yang terbaik di

AsiaTenggara sebagai rumput pastura atau diintegrasikan dengan karet dan

lamtoro (L.’tmannetje dan Jones, 1992). Horne dan Stur (1995)

merekomendasikan rumput iniuntuk rumput potong maupun rumput gembala.

Hasil penelitian di indonesia jika dibandingkan dengan luar negeri juga

tidak beda jauh seperti yang diperoleh Middleton dan Mc Coskar (1975) produksi

bahan kering rumput benggala sedikit dibawah rumput gajahyaitu 26,85– 60,0 t

ha-1tahun-1, kandungan nitrogen 2,7 – 3,0% pada interval potong 3 minggu dan

1,0 – 1,3% untuk 12 minggu. kemudian Thomas (1976) melaporkan bahwa jenis

ini tidak berbatang sehingga hampir semua bagian tanaman dapat dimanfaatkan

secara maksimal, selain itu memiliki kandungan protein kasar 9,2–18,7% dan

bahan kering per ha 4037 kg dengan kecernaan 58,6–66,3%.

Rumput benggala dapat tumbuh disegala jenis tanah seperti tanah yang

kering, dan meskipun tahan kekerigan, tidak akan bertahan lama apabila terjadi

kekerigan yang sangat parah. Beberapa strain lebih menyukai tanah tergenag air

Page 20: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

7

(waterlogging) untuk priode singkat. Tanaman ini dapat tumbuh baik dibawah

pohon karena agak tahan naugan, walaupun pertumbuhannya tidak sama dengan

tempat terbuka (Holm dkk, 1977).

Klasifikasi rumput benggala :

Phylum : Spermatophyte

Subphylum : Angiospenonae

Classic : Monocotyledonae

Ordo : Giumiflora

Familia : Poaceae

Sub Familia : Panicoideae

Genus : Panicum

Spesies : Panicum maximum

Gamal

Gambar 2 : Daun Gamal

Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2016

Gamal (Gliricidia sepium)adalah tanaman leguminosa yang dapat tumbuh

dengan cepat di daerah kering, yang mempunyai ciri-ciri tanaman berbentuk

pohon, warna batang putih kecoklatan, perakaran kuat dan dalam. Gamal

Page 21: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

8

merupakan leguminosa berumur panjang, tanaman ini dapat beradaptasi dengan

baik pada lingkungan dengan temperatur suhu antara 20 – 30oC dengan ketinggian

tempat antara 750 – 1200 m (Tilman dkk, 2005). Tanaman ini mampu hidup di

daerah kering dengan curah hujan 750 mm/thn dan tahan terhadap genangan.

Gamal juga mampu beradaptasi terhadap berbagai kondisi tanah, mudah ditanam,

dan mampu memproduksi biomasa yang cukup besar, selaras dengan kandungan

nutrisi dan protein yang sangat tinggi.

Gamal berasal dari Amerika Tengah dan Brasil yang beriklim kering.

Daun gamal berbentuk elips (oval), ujung daun lancip dan pangkalnya tumpul

(bulat), susunan daun terletak berhadapan seperti daun lamtoro atau turi. Bunga

gamal muncul pada musim kemarau dan berbentuk kupu-kupu terkumpul pada

ujung batang (Natalia dkk,2009). Kandungan nutrisi hijauan gamal (G. sepium)

yaitu kadar protein 25,7%, serat kasar 13,3%, abu 8,4%, dan BETN 4,0% (Hartadi

et al, 1997).

Tabel 2. Kandungan gamal dalam bentuk segar, hay, dan silase Kandungan DM (%) Efisiensi DM (%)

Segar Hay Silase Hay Silase

Rata- rata 25,19b 82,87a 22,33c 93 82

Kandungan OM (%) Efisiensi OM (%)

Rata rata Segar Hay Silase Hay Silase

89,29a 89,27a 88,48b 93 82

Sumber : A. W. Puger (2008).

Page 22: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

9

Pemberian gamal pada ternak dapat diberikan dalambentuk segar maupun

silase. Daun gamal cukupbaik jika diawetkan dengan menggunakan metode silase

baik dicampur dengan bahan lain maupun tunggal. Bahan organik gamal dalam

bentuk segar dan haylebih tinggi dibanding setelah dibuat silase. Perbandingan

kandungan dalam bentuk segar, haydan silase dapat dilihat Tabel diatas.

Menurut Siregar dkk (1981) Kesulitan yang timbul dalam memanfaatkan

daun gamal sebagai pakan ternak biasanya dibatasi oleh adanya bau yang khas

dan belum terbiasanya ternak mengkonsumsinya. Bau khas daun gamal dapat

dihilangkan dengan melayukan terlebih dahulu sebelum diberikan pada ternak.

Perlakuan pelayuan daun gamal selama 24 jam mempengaruhi kandungan air

bahan tersebut dan menyebabkan kandungan bahan kering naik dari 18,6%

menjadi 24,87% atau naik sekitar 33,7 %. Kandungan zat-zat makanan lainnya

tidak mengalami perubahan.

Tanaman ini berfungsi pula sebagai pengendali erosi dan gulma terutama

alang-alang. Bunga-bunga gamal merupakan pakan lebah yang baik dan dapat

pula dimakan setelah dimasak. Gamal merupakan sumber kayu api yang baik,

terbakar perlahan dan menghasilkan sedikit asap. Kayu gamal memiliki nilai

kalori sebesar 4.900 kkal/kg. Daun, biji, dan kulit batang gamal mengandung zat

yang bersifat racun bagi manusia dan ternak, kecuali ruminansia. Ramuan bahan-

bahan itu digunakan sebagai pestisida dan rodentisida alami (Jensen, 1999).

Klasifikasi Gamal (Elevitch and John, 2006) :

Kerajaan : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Page 23: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

10

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae

Upafamili : Faboideae

Genus : Gliricidia

Spesies : G. sepium

Protein Kasar

Kebutuhan ternak akan protein biasanya disebutkan dalam bentuk protein

kasar (PK). Kebutuhan protein ternak dipengaruhi oleh masa pertumbuhan, umur

fisiologis, ukuran dewasa, kebuntingan, laktasi, kondisi tubuh dan rasio energy

protein. Kondisi tubuh yang normal membutuhkan protein dalam jumlah yang

cukup, defisiensi protein dalam ransum akan memperlambat pengosongan perut

sehingga menurunkan konsumsi (Rangkuti, 2011).

Protein merupakan zat organik yang tersusun dari unsur karbon, nitrogen,

oksigen dan hidrogen. Fungsi protein untuk hidup pokok, pertumbuhan jaringan

baru, memperbaiki jaringan rusak, metabolisme untuk energi dan produksi

(Anggorodi, 1994). Molekul protein adalah sebuah polimer dari asam-asam amino

yang digabung dalam ikatan peptida (Tillman dkk., 2005). Kecernaan protein

kasar tergantung pada kandungan protein di dalam ransum. Ransum yang

kandungan proteinnya rendah, umumnya mempunyai kecernaan yang rendah pula

dan sebaliknya.

Page 24: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

11

Tinggi rendahnya kecernaan protein tergantung pada kandunganprotein

bahan pakan dan banyaknya protein yang masuk dalam

saluranpencernaan.Semakin cepat makanan diberikan maka semakin tinggi pula

konsumsi protein. Umumnya pada ternak ruminansia kalau konsumsi energi

termanfaatkan dengan baik maka akan berpengaruh pada konsumsi zat makanan

lainnya sepertiprotein, mineral dan vitamin (Rudiah, 2011).

Mineral (Kalsium dan Fosfor)

Kalsium merupakan mineral yang dalam jumlah tertentu (normal) sangat

diperlukan oleh tubuh untuk aktivitas fisiologis, dan kalsium terdapat dalam darah

berasal dari absorbs melalui usus. Sumber utama darri kalsium bagi keperluan

tubuh adalah pakan. Mineral ini diserap didalam usus dari permukaan mukosa

oleh sel- sel yang terbentuk secara khusus dari sekumpulan microvilli. Kalsium

memasuki sitoplasma sel- sel usus dan kemudian dikeluarkan pada permukaan

lapisan serosa agar dapat memasuki cairan ekstraseluler yang berhubungan

dengan kapiler darah (Djojosoebagio, 1990).

Fungsi fosfor bagi tanaman adalah mempercepat pertumbuhan akar semai,

mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman

dewasa pada umunya, mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, dapat

meningkatkan produksi biji-bijian, sedangkan kalium berperan membantu :

pembentukan protein dan karbohidrat, mengeraskan batang dan bagian kayu dari

tanaman, meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit, meningkatkan

kualitas biji/buah (Sutedjo, 2002).

Page 25: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

12

Pakan yang mengandung protein dengan konsentrasi yang cukup, akan

dapat mempermudah penyerapan kalsium. Peranan kalsium diantaranya untuk

mempertahankan permeabilitas dinding sel (membrane sel) dan mempertahankan

agar produksi susu dapat selalu konstan. Menurunnya absorbs kalsium dapat

menyebabkan menurunnya kadar kalsium dalam tubuh, yang berakibat terjadinya

kekejangan otot. Kalsium plasma berada dalam keseimbangan dengan kalsium

tulang, yang siap melakukan penukaran (Ganong, 1980).

Hipotesis

Diduga bahwa dalam proses silase, dapat mengakibatkan kadar protein dan

nutrisi lainnya pada rumput benggala menurun, dengan penambahan daun gamal

diharapkan dapat meningkatkan kadar protein, kalsium dan fosfor pada campuran

rumput benggala dan daun gamal.

Page 26: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

13

METODOLOGI PENELITIAN

Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 Juni - 3 Juli 2016, tahap

pertama dari penelitian ini yaitu pembuatan silase yang bertempat di kebun

rumput Fakultas Peternakan, dan tahap kedua yaitu analisis kimia berupa protein

kasar, kalsium dan fosfor silase di Laboratorium Kimia Makanan Ternak Jurusan

Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin

Makassar.

Materi Penelitian

Alat- alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah silo yang terbuat

dari pipa plastic dengan tinggi 30 cm dan diameter 8 cm, timbangan, kantong

plastik, parang, gunting, isolasi,labu kjeldahl, labu Erlenmeyer,

spectrophotometer, gelas ukur, tabung reaksi, pipet tetes, buret, corong, pipet

volume, alat destruksi, alat destilasi, alat titrasi dan timbangan analitik.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumput benggala, daun

gamal, aquadest, H2SO4, NaOH , H3BO3, larutan ammonium molibdat, larutan

KH2PO4, HCL pekat, HCl 0,1 amonium oxalat 4%, dan NH4OH.

Metode Penelitian

Penelitian ini mengguanakan 4 perlakuan menggunakan Rancangan Acak

Lengkap (RAL). Setiap perlakuan dilakukan 3 kali ulangan sehingga

menghasilkan 12 unit percobaan. Perlakuan yang diberikan yaitu sebagai berikut:

P0 = 100 % rumput benggala segar (tanpa dibuat silase)

P1 =100 % rumput benggala (dibuat silase)

Page 27: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

14

P2 = rumput benggala 85% + daun gamal 15% (dibuat silase)

P3= rumput benggala 70% + daun gamal 30%(dibuat silase)

Pelaksanaan Penelitian

Pembuatan Silase

Langkah awal yaitu menyiapkan bahan utama yaitu rumput benggala dan

daun gamal. Rumput benggala dipotong dan diambil bagian yang letaknya sekitar

80 cm dari permukaan tanah, rumput benggala yang telah diambil dicacah

sepanjang 3 – 5 cm, sementara gamal yang diambil adalah daunnya. Setelah itu

dilayukan bersama selama 1 hari agarkadar airnya menurun.

Bahan- bahan tersebut dicampur dalam silo, kemudian dipress atau ditekan

sedalam mungkin agar tidak ada rongga udara didalamnya. Silo ditutup

menggunakan plastik dan beri isolasi agar silo tertutup rapat, agar udara tidak

keluar sehingga dapat terjadi keadaan anaerob didalam silo. Selanjutnya silo

disimpan ditempat teduh selama 21 hari. Silo yang digunakan memiliki tinggi 30

cm dan diameter 8cm, dan terbuat dari pipa berbahan dasar pelastik.

Setelah disimpan, silo kemudian dibuka dan diambil isinya sebagai sampel

untuk kemudian ditimbang. Setelah itu dioven selama 70 jam dengan suhu 60o C,

lalu kemuddian ditimbang lagi untuk diketahui bahan keringnya. Selanjutnya

bahan silase digiling dan dianalisis kadar protein kasar, kalsium dan fosfornya.

Untuk bahan yang tanpa dbuat silase, potong rumput benggala lalu di cacah

dengan ukuran kurang lebih 3 -5 cm, dan siapkan wadah sebanyak 3 buah, isi

rumput benggala yang telah dicacah ke dalam masing – masing wadah dan

lakukan analisis di Laboratorium.

Page 28: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

15

Parameter yang diamati

Parameter yang diamati dalam percobaan ini adalah kadar protein kasar,

kalsium dan fosfor pada silase hijauan.

Protein Kasar

Pengukuran kadar protein kasar dilakukan berdasarkan metode dari

Association of Official Analytical Chemist (AOAC, 2005).

Sampel ditimbang 0,1 g, dimasukkan dalam labu kjedahl (X)Ditambahkan

3 g katalisator dan 1,5 ml, H2SO4 pekat, didestruksi hingga bening. siapkan alat

destilasi, hasil destruksi setelah dingin tuangkan dalam alat destilasi10 ml asam

borat 2-3% dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan ditambah satu tetes indikator

metyl red.Erlenmeyer diletakkan pada selang destilator. hasil destruksi

dimasukkan ke destilator. NaOH 40% sebanyak 10 ml ditambahkan melalui

corong atas destilator.Larutan mulai didestilasi.Destilasi diakhiri bila cairan dalam

Erlenmeyer telah mencapai 60 ml.Setelah didestilasi masuk ke tahap

titrasi.Larutan dititrasi dengan dengan HCl 0,1 hingga warna pink.Volume HCl

0,1N yang digunakan dihitung.

Perhitungan: V x N x 14 x 6,25 x P

Kadar Protein =-------------------------------------- X 100% Sampel Berat sampel (mg)

Keterangan : V = Volume titrasi cantoh

N = Normaliter larutan H2SO4

P = Faktor pengencer

Page 29: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

16

Kalsium dan Fosfor

Penentuan analisis kalsium dengan menggunakan metode

Spektrofotometri atom (SSA). Sedangkan penentuan analisis fosfor menggunakan

metode AOAC (2005).

Pengolahan Data

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan menggunakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL) (Gasperz, 1991). Apabila pengaruh perlakuan

berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) untuk

mengetahui perbedaan pengaruh antar perlakuan.Model matematikanya yaitu:

Yij = µ + τі + ԑij

i = 1, 2, 3, 4, 5

j = 1, 2, 3

Keterangan :

Yij = Hasil pengamatan perlakuan ke-i dan dengan ulangan ke-j

µ = Nilai tengah umum

τi = Pengaruh perlakuan ke-i

ԑij = Pengaruh galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j

Page 30: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

17

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kandungan Protein Kasar, Kalsium, dan Fosfor pada Silase

Kandungan protein kasar, kalsium dan fosfor pada silase rumput benggala

yang ditambahkan daun gamal pada masing-masing perlakauan disajikan pada

Tabel 3.

Tabel 3. Rata-rata kandungan protein kasar, kalsium, dan fosfor pada silase campuran rumput benggala dan daun gamal.

Keterangan:PK : Protein Kasar, Ca : Kalsium, P : Fosfor. Superskrip yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan pengaruh yang nyata (P<0,05).

Protein kasar

Berdasarkan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan memberikan

pengaruh yang nyata (P<0,05) terhadap kandungan protein kasar. Pada Tabel

3terlihat bahwa kandungan protein pada perlakuan P3 (Benggala 70% + Gamal

30%) lebih tinggi dibandingkan perlakuan P0, P1, dan P2. Hal ini membuktikan

bahwa semakin tinggi persentase pemberian daun gamal maka protein kasarnya

juga akan semakin meningkat. Kandungan protein kasar pada gamal memiliki

nilai yang cukup tinggi, sehingga hal inilah yang membuat kandungan protein

kasar pada silaase campuran rumput benggala dan daun gamal juga mengalami

peningkatan. Pada perlakuan P1 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan kandungan

protein kasar rumput benggala. Menurut Santi (2012), silase yang dibuat tanpa

Perlakuan Parameter

PK(%) Ca (%) P (%)

P0: Benggala Segar 100%

P1 :Benggala 100% dibuat Silase

P2 : Benggala 85% + Gamal 15%

P3 :Benggala 70% + Gamal 30%

7,92b 0,43a 0,19b

5,81a 0,32a 0,16a

8,55c

10,80d

0,46a

0,67b

0,18b

0,19b

Page 31: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

18

penambahan akselerator membuat pasokan nutrien untuk bakteri asam laktat lebih

rendah dibandingkan silase yangditambahkan akselerator, diduga kondisianaerob

yang lambat tercapai memungkinkan berkembangnya bakteri yang dapat

mendegradasi protein(proteolitik) menjadi NH3, H2O, dan CO2.

Kandungan protein kasar gamal lebih tinggi dibandingkan kandungan

protein kasar rumput benggala. Menurut Sulastri (1984) kandungan protein kasar

gamal dalam bentuk bahan kering adalah 25,11 %. Persentase protein kasar

rumput benggala dalam bahan kering pada pemotongan 3 minggu sekali sebesar

11.6% dan menurun menjadi 6.4% bila rumput tersebut dipotong 12 minggu

sekali (McIlroy, 1977).Diduga hal inilah yang menyebabkan kandungan protein

kasar pada perlakuan P0 (rumput benggala segar) cukup rendah, karena

pemotongan dilakukan pada umur sekitar 10 – 12 minggu.

Fermentasi juga berperan penting dalam proses peningkatan protein,karena

dalam proses fermentasi terdapat mikroba yang berperan dalammeningkatkan

kandungan protein kasar silase. Hal ini sesuai denganpendapat Zakariah, (2012)

yang menyatakan bahwa fermentasi merupakanproses pemecahan senyawa

organik menjadi sederhana yang melibatkanmikroorganisme.

Menurut Ahmad (2008), kebutuhan protein kasar sapi jantan dengan bobot

badan 300 kg adalah 8,6% - 10,0 %. Berdasarkan data tabel 3, pada perlakuan P3

(benggala 70 % + gamal 30%) memiliki kandungan protein kasar sebesar 10,80

%, hal ini berarti kandungan protein kasar pada perlakuan P3 dapat memenuhi

kebutuhan protein kasar sapi jantan dengan berat 300 kg. Namun, pada perlakuan

Page 32: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

19

yang lain (P0, P1, dan P2) belum mampu memenuhi kebetuhan protein kasar sapi

tersebut.

Kalsium dan Fosfor

Berdasarkan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan memberikan

pengaruh yangnyata (P<0,05) terhadap kandungan kalsium dan fosfor. Pada tabel

3 terlihat bahwa kandungan kalsium pada perlakuan P3 (Benggala 70% + Gamal

30%) lebih tinggi persentasenya dibandingkan perlakuan P0, P1, dan P2.

Kandungan kalsium yang tingi pada daun gamal menyebabkan kandungan

kalsium silase meningkat sesuai dengan persentase campuran daun gamal pada

silase. Menurut Suharlina (2008) kandungan kalsium gamal adalah 1,45 %.

Sedangkan kandungan kalsium rumput benggala berkisar antara 0,38 – 0,45%

(Fanindi, 2014).

Kandungan fosfor pada silase juga mengalami peningkatan pada perlakuan

P1, P2, dan P3 namun peningkatannya tidak terlalu tinggi sehingga perlakuan P0

dan P3 memiliki nilai yang tidak berbeda nyata (0,19%), hal ini karena kandungan

fosfor pada gamal tidak terlalu tinggi. Kandungan fosfor pada gamal adalah 0,27

% (Suharlina, 2008). Sedangkan menurut Fanindi (2014) kandungan fosfor pada

rumput benggala adalah 0,14 -0,17 %.

Kebutuhan kalsium pada sapi jantan muda dengan bobot badan 200 kg

adalah 0,32 % dengan pertambahan berat badan 0,7 kg, sedangkan pertambahan

berrat badan 1,1 kg membutuhkan kalsium sebesar 0,59 % (NRC, 1995).

Kandungan kalsium pada perlakuan P0, P1, P2, dan P3 pada tabel dapat

memenuhi kebutuhan kalsium sapi jantan muda dengan berat badan 200 kg

Page 33: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

20

dengan pertambahan berat badan 0,7 kg. Namun, hanya perlakuan P3 (benggala

70% + gamal 30%) yang dapat memenuhi kebutuhan kalsium sapi jantan muda

dengan berat 200kg dan pertambahan berat badan 1,1 kg.

Kebutuhan fosfor sapi jantan muda tersebut adalah 0,28 dengan

pertambahan berat 0,7 kg dan 0,43 dengan pertambahan berat 1,1 kg (NRC,

1995). Apabila kita membandingkan data nilai fosfor pada tabel maka, semua

perlakuan (P0, P1, P2, dan P3) tidak dapat memenuhi kebutuhan sapi jantan muda

dengan berat 200 kg tersebut. Hal ini disebabkan karena kandungan fosfor pada

silase campurann rumput benggala dan daun gamal tidak terlalu tinggi.

Pada perlakuan P1 (Benggala 100% dibuat silase) nilai kalsium dan

fosfornya mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena kalsium dan fosfor

pada rumpur benggala mengalami penguraian selama proses fermentasi silase.

Pembuatan silase membutuhkan waktu untuk berlangsungnya proses

fermentasiyang akan berdampak pada penguraian atau penambahan nutrien

dalammediafermentasi. Penguraian nutrien terjadi akibat adanya enzim

ekstrasellular yangdihasikan oleh mikroba yang dapat mendegradasi nutrient

(Syahrir, dkk., 2014).Sartini (2003)juga menyatakan bahwa penurunan bahan

kering silase dipengaruhi olehrespirasi dan fermentasi. Respirasi akan

menyebabkan kandungan nutrient banyak yang terurai sehingga akan menurunkan

bahan kering.

Page 34: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

21

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa silase

campuran rumput benggala dan daun gamal ditinjau dari kualitas nutrisi (Protein

Kasar, Kalsium, dan Fosfor) yang terbaik adalah silase pada perlakuan P3

(benggala 70% + gamal 30%) karena pada perlakuan tersebut persentase

kandungan protein kasar, kalsium, dan fosfornya yang tertinggi.

Saran

Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan penambahanpersentase

daun gamal yang lebih tinggi pada silase campuran rumput benggala dan daun

gamal

Page 35: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

22

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, I. 2008. Uji Ransum Berbasis Pelepah Daun Sawit, Jerami Padi dan Jerami Jagung Fermentasi dengan Phanerochaete chrysosporium terhadap Produksi Karkas Sapi Peranakan Ongole. Skripsi. Departemen Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Anggorodi. 1994. Ilmu Makanan Ternak Unggas. Penerbit PT Gramedia

PustakaUtama, Jakarta. Anonim, 2013. Kualitas Fermentasi dan Kandungan Nutrisi Beberapa Jenis

Rumput.http://repository.ipb.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/47257/D11rya_BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.pdf. Diunduh pada tanggal 15 Februari 2016.

AOAC. 2005. Official Methods of Analysis. The Association of Official

Analytical Chemist. Inc. Washington, DC. Cullison, A.E. 1975. Feeds and Feeding.University of Georgia.Resto Publishing

Company Inc. A. Prentice-Hall-Company Reston: Virginia.

Djojosoebagio, S. 1990. Fisiologi Kelenjar Endokrin. Vol I. departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktoret Jenderal Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Elevitch,C.R.andK, John. 2006. Gliricidia sepium (Gliricidia) Fabacceae (legume family) Species Profiles For Pacific Island Agrofrorestry.www.traditionaltree.org. Diakses 14 februari 2016, 20.00 WITA.

Fanindi. 2014. Karakter Morfologi Rumput Benggala (Panicum maximum cv

Gatton) yang Ditanam Menggunakan Jenis Benih Berbeda. Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, Bogor 16002.

Ganong, W. F. 1980. Fisiologi Kedokteran (Review of medical physiology), Ed,

9. EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

Gaspesz, V. 1991. Metode Perancangan Percobaan, Amico. Bandung.

Hartadi, H., S. Reksohadiprodjo dan A.D. Tillman. 1997. Tabel Komposisi PakanUntuk Indonesia. Cetakan III. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Holm, Leroy G/ Plucknett, DL/ Pancho, JV/ Herberger, JP. 1977. The world’s worst weeds: distribution and biology. East-West Center/University Press of Hawai.

Page 36: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

23

Horne, P. M and W. W. Stur. 1995. Developingforage technologies with smallholder farmers:How to select the best varieties to offerfarmers in southeast Asia. ACIARmonograph. No. 62.

Jensen, M. 1999. Tress Commonly Cultivated in Southeast Asia: an ilustratedfield guide.RAP Publications. http://www.wapedia.org.id/gamal. Diakses 30 Januari 2016, 20.00 WIB.

Kartadisastra, H. R. 1997. Penyediaan dan Pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia (Sapi, Kerbau, Domba, Kambing). Kanisius, Yogyakarta.

L.t’mannetje and R. M. Jones., 1992. Forages(Edi). Plant Resource of South-East Asia(PROSEA). No.4. Wageningen, Netherlandsand Bogor Indonesia.

Lubis, D.A. 1992. Ilmu Makanan Ternak. PT Pembangunan: Jakarta.

McIlroy, R. J. 1977. Pengantar Budidaya Padang Rumput Tropika. Pradya Pramita, Jakarta.

Middleton, C.H and T.H. Mc Coskar. 1975.Makueni, a new Guinea grass for NorthQueensland. Quennsland. Agric. J. 101: 351 –355.

Morrison, F.B. 1961. Feeds and Feeding, Abridged. 9th. Ed., The Morrison Publishing Co.,Clington, New York.

Natalia, H., D. Nista, dan S. Hindrawati. 2009. Keunggulan Gamal Sebagai Pakan Ternak. BPTU Sembawa, Palembang.

N.R.C, 1995. Nutrien Requiment Of Sheep, National Academy of Science, Washington DC, USA.

Perry, T. W. 1980. Beef Cattle Feeding and Management.5th ed. MacMIIIan Publishing.

Puger, A.W. 2008. Pengaruh Cara Pengawetanterhadap Komposisi Kimia dan Efisiensi dalamBentuk Hay dan Silase pada Daun 16 ProvenanGamal. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak,Fakultas Peternakan, Universitas Udayana.Denpasar.

Rangkuti, J. H. 2011. Produksi dan kualitas susu kambing peranakan etawah (pe)pada kondisi tatalaksana yang berbeda.departemen ilmu produksidan teknologi peternakan. Fakultas Peternakan. Jurnal Ilmiah.Institut Pertanian Bogor.Vol.3 :7-10.

Reksohadiprodjo, S. 1994. Produksi Tanaman Hijauan Makanan Ternak Tropik.B.P.F.E. University Gadjah Mada, Yogyakarta.

Ridwan. R and Y. Widyastuti, 2001. Membuat silase: upaya mengawetkan dan mempertahankan nilai nutrisi hijauan pakan ternak. Warta Biotek-LIPI 15 (1): 9-14.

Page 37: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

24

R. K. Santi. 2012. Kualitas dan Nilai Kecernaan In Vitro Silase Batang Pisang (Musa paradisiaca) dengan Penambahan Beberapa Akselerator. Tropical Animal Husbandry Vol. 1 (1), Oktober 2012:15-23 ISSN 2301-9921. Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret.

Rudiah, M. 2011. Respon kambing kacang jantan terhadap waktu pemberianpakan. Media Litbang Sulteng Vol.IV (1) : 67 – 74.

Sartini. 2003. Kecernaan bahan kering dan bahan organik in vitro silase rumputGajah pada umur potong dan level aditif yang berbeda. J.Pengembangan Peternakan Tropis

Siregar, M.E., Armiadi dan A. Djajanegara, 1981. Gliricidia sebagai Makanan Ternak. Majalah Ranch. No : 8/9: 35.

Suharlina. 2008. Kelarutan Mineral Kalsium (Ca) Dan Fosfor (P) dan Fermentabilitas Beberapa Jenis Legume Pohon Secara In Vitro. Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2008. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.

Sulastri, S. 1984. Pengaruh Tingkat Pemberian Tepung Daun Gamal dalam RansumTerhadap Komponen Tubuh dan Karkas Ayam Pedaging. Karya Ilmiah.Fakultas Ternakan. Institu Pertanian Bogor. Bogor

Sutedjo, M. M. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta, Jakarta.

Sutopo, L. 1985. Teknologi Benih. CV. Rajawali, JakartaLubis, D. A. 1992. Ilmu Makanan Ternak. PT Pembangunan, Jakarta.

Syahrir, S., S. Rasjid, M. Z. Mide dan Harfiah. 2014. Perubahan Terhadap Kadar Air, BeratSegar Dan Berat Kering Silase Pakan Lengkap Berbahan Dasar Jerami Padi DanBiomassa Murbei. Buletin Nutrisi dan Makanan Ternak, Vol 10 (1). Hal. 19 – 24.

Thomas, D. 1976. Evaluation of cultivar of Panicumon the Lilongwe Plain, Malawi. Trop. Agric.Trinidad Vol 53 (3). p 223 –230.

Tillman, A. D. H. Hartadi. S. Reksohadiprojo. S. Prawiro Kusumo dan S. Lebdosoekodjo. 2005. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gajah Mada University press. Yogyakarta.

Turner dan Bagnara, 1998. Endokrinologi Umum. Edisi ke enam. Airlangga University Press. Ames. pp: 198-228.

Yunus, M. 2009. Pengaruh Pemberian Daun Lantoro (Leucaena leophala) terhadap Kualitas Silase Rumput Gajah (Pennisetum purpereum) yang diberi Molasses. http://www.agripet/vol9/index.pdf. Diunduh pada tanggal 15 februari 2016.

Page 38: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

25

Zakariah, M .A, 2012. Fermentasi Asam Laktat Pada Silase. Fakultas Peternakan. Universits Gajah Mada. Yogyakarta.

Page 39: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

26

Lampiran 1. Hasil Analisis Kandungan Protein Kasar (PK) Silase Campuran Rumput Benggala dan Daun Gamal

Univariate Analysis of Variance

[DataSet3]

Between-Subjects Factors

Value Label N

Perlakuan 0 P0 3

1 P1 3

2 P2 3

3 P3 3

Descriptive Statistics

Dependent Variable:Hasil_Protein

Perlakua

n Mean Std. Deviation N

P0 7.9167 .41645 3

P1 5.8067 .14154 3

P2 8.5467 .36638 3

P3 10.8000 .11790 3

Total 8.2675 1.87554 12

Page 40: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

27

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Hasil_Protein

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model 38.011a 3 12.670 148.364 .000

Intercept 820.219 1 820.219 9.604E3 .000

Perlakuan 38.011 3 12.670 148.364 .000

Error .683 8 .085

Total 858.913 12

Corrected Total 38.694 11

a. R Squared = ,982 (Adjusted R Squared = ,976)

Homogeneous Subsets

Hasil_Protein

Perlakua

n N

Subset

1 2 3 4

Duncana P1 3 5.8067

P0 3 7.9167

P2 3 8.5467

P3 3 10.8000

Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000

Page 41: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

28

Hasil_Protein

Perlakua

n N

Subset

1 2 3 4

Duncana P1 3 5.8067

P0 3 7.9167

P2 3 8.5467

P3 3 10.8000

Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = ,085.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Page 42: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

29

Lampiran 2. Hasil Analisis Kandungan Ca (Kalsium) Silase Campuran Rumput Benggala dan Daun Gamal

Univariate Analysis of Variance

[DataSet3]

Between-Subjects Factors

Value Label N

Perlakuan 0 P0 3

1 P1 3

2 P2 3

3 P3 3

Descriptive Statistics

Dependent Variable:Hasil_Ca

Perlakua

n Mean Std. Deviation N

P0 .4267 .18717 3

P1 .3167 .03512 3

P2 .4533 .06658 3

P3 .6700 .04359 3

Total .4667 .16013 12

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable:Hasil_Ca

Page 43: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

30

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model .197a 3 .066 6.162 .018

Intercept 2.613 1 2.613 245.383 .000

Perlakuan .197 3 .066 6.162 .018

Error .085 8 .011

Total 2.895 12

Corrected Total .282 11

a. R Squared = ,698 (Adjusted R Squared = ,585)

Homogeneous Subsets

Hasil_Ca

Perlakua

n N

Subset

1 2

Duncana P1 3 .3167

P0 3 .4267

P2 3 .4533

P3 3 .6700

Sig. .158 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Based on observed means.

The error term is Mean Square(Error) = ,011.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3,000.

Page 44: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

31

Lampiran 3. Hasil Analisis Kandungan P (Fosfor) Silase Campuran Rumput Benggala dan Daun Gamal

Univariate Analysis of Variance

[DataSet3]

Between-Subjects Factors

Value Label N

Perlakuan 0 P0 3

1 P1 3

2 P2 3

3 P3 3

Descriptive Statistics

Dependent Variable:Hasil_P

Perlakua

n Mean Std. Deviation N

P0 .1833 .00577 3

P1 .1600 .01000 3

P2 .1767 .00577 3

P3 .1833 .00577 3

Total .1758 .01165 12

Page 45: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

32

Tests of Between-Subjects

EffectsDependent Variable:Hasil_P

Source

Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model .001a 3 .000 7.278 .011

Intercept .371 1 .371 7.420E3 .000

Perlakuan .001 3 .000 7.278 .011

Error .000 8 5.000E-5

Total .372 12

Corrected Total .001 11

a. R Squared = ,732 (Adjusted R Squared = ,631)

Homogeneous Subsets

Hasil_P

Perlakua

n N

Subset

1 2

Duncana P1 3 .1600

P2 3 .1767

P0 3 .1833

P3 3 .1833

Sig. 1.000 .300

Page 46: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

33

DOKUMENTASI

Gambar 1. Pengeringan daun gamal Gambar 2. Pengeringan rumput benggala

Gambar 4. Pemotongan rumput benggala Gambar 3. Pemotongan gamal

Gambar 6. Pembuatan silase Gambar 6. Pencampuran rumput benggala

dan daun gamal

Page 47: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

34

Gambar 7. Penyimpanan sampel silase Gambar 8. Pengambilaan sampel

Gambar 9. Rumput benggala Gambar 10. Daun gamal

Page 48: PENGARUH LEVEL CAMPURAN RUMPUT BENGGALA ) · PDF fileBenggala ( Panicum Maximum ) ... sama selama menempuh pendidikan di kampus ini. ... inilah yang melatarbelakangi disusunnya makalah

35

RIWAYAT HIDUP

Ibnuhady Ramadhan, lahir di Ujung Pandang pada

tanggal 6 Maret 1994, anak pertama dari 3 bersaudara.

Dibesarkan oleh orang tua Salam Radjab (Ayah) dan

Hj. Ina Syamsina (Ibu). Jenjang pendidikan formal

yang pernah ditempuh adalah pendidikan tingkat dasar

di bangku Sekolah Dasar Negeri Cendrawasih (2006), kemudian melanjutkan

pendidikan menengah pertama pada SMP Negeri 18 Makassar (2009). Kemudian

melanjutkan pendidikan menengah atas pada SMA Negeri 3 Makassar (2012).

Setelah itu melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui

jalur tulis SNMPTN Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Hingga akhirnya lulus Pendidikan Sarjana (S1) Program Studi Peternakan,

Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin Makassar pada Tahun 2016.