pengaruh layanan informasi dalam bimbingan · pdf filedalam mengambil data yang diperoleh...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH LAYANAN INFORMASI DALAM
BIMBINGAN PRIBADI TERHADAP KONSEP DIRI
SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 1 REMBANG
KABUPATEN REMBANG
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh:
IDA FITRIANA
NPM: 061 103 96
PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2011
ii
PENGARUH LAYANAN INFORMASI DALAM BIMBINGAN
PRIBADI TERHADAP KONSEP DIRI SISWA KELAS XII DI
SMK NEGERI 1 REMBANG KABUPATEN REMBANG
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Diajukan guna persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan
dalam program studi psikologi pendidikan dan bimbingan
Oleh:
IDA FITRIANA
NPM: 061 103 96
PENDIDIKAN PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI SEMARANG
2011
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
PENGARUH LAYANAN INFORMASI DALAM BIMBINGAN PRIBADI
TERHADAP KONSEP DIRI SISWA KELAS XII DI SMK NEGERI 1
REMBANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Yang disusun dan diajukan oleh
Ida Fitriana
NPM: 061 103 96
Telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan
Di hadapan Dewan Penguji
Pada tanggal 29 Januari 2011
Semarang, 29 Januari 2011
Pembimbing I Pembimbing II
Chr. Argo Widiharto, S.Psi.,M.Si Agung Prasetyo, S. Psi, M. Pd
NPP. 087 101 205 NPP. 046 901 158
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI DAN BIMBINGAN
IKIP PGRI SEMARANG
2011
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul ‘’Pengaruh Layanan Informasi dalam Bimbingan Pribadi
Terhadap Konsep Diri Siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang Tahun
Pelajaran 2010/2011”, telah dipertahankan dihadapan sidang panitia ujian skripsi
Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Semarang.
Pada hari : Rabu
Tanggal : 2 Maret 2011
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Dra. M.Th. S. R. Retnaningdyastuti, M. Pd Siti Fitriana, S. Pd., M. Pd
NIP. 19530603 1981032 2 001 NPP. 088 201 204.
Anggota Penguji
1. Chr. Argo Widiharto, S.Psi.,M.Si ( ............................)
NPP. 087 101 205
2. Agung Prasetyo, S. Psi., M. Pd ( .............................)
NPP. 046 901 158
3. Arri Handayani, S. Psi., M. Si (…………………..)
NPP. 997 401 149
v
MOTTO
" Gunakan masa mudamu
sebelum datang masa tuamu"
”Gunakan akal dan pikiran
untuk membangun dalam
memberi kemaslahatan
bagi yang membutuhkan”
vi
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan skripsi ini untuk :
Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberiku kasih sayangpenuh cinta dengan menuntun hidupku serta meninginkankebahagiaanku dunia dan akhirat bagi putra putrinya
Keluarga besar orang tuaku yang telah membantu dalam menyelesaikanstudiku.
“Tante Erna” yang telah memberikan motivasi, membantu membiayaistudi ku.
Someone spesial yang selalu memotivasi dan membangkitkan semangatserta memberikan harapan hidupku dalam setiap detik langkahku.
Adiku Anafhi Romadhoni tersayang yang senantiasa mendukungstudiku
Sahabat-sahabat sejatiku yang selalu memberi warna warni dalammenjalani studi selama ini.
Teman-temanku semua, Angkatan ’06 yang kompak yang selalumenemaniku dalam keadaan suka maupun duka.
Keluarga besar mbak eka yang menganggap aku bagian dari keluarganyayang selalu membimbing, memberi saran dan menasihatiku sertamembantu memecahkan masalah yang saya hadapi
Almamater IKIP PGRI Semarang
Tak lupa pembaca yang budiman.
Semoga amal dan perbuatan mereka mendapat balasanyang setimpal dari Tuhan Yang Maha Kuasa
vii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Penyayang,
penulis panjatkan rasa syukur kehadirat-Nya, Tuhan semesta alam, hanya karena
rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW sebagai pendidik dan sentral suri
tauladan bagi setiap manusia dimana tempat dan segala zaman.
Dengan segala keterbatasan dan kelemahan yang ada dalam diri penulis,
skripsi ini telah terselesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana strata satu (S1) dalam Ilmu Psikologi Pendidikan dan Bimbingan IKIP
PGRI Semarang. Meski dalam penelitian dan penyusunannya banyak ditemui
berbagai macam kendala yang tidak sedikit dan banyak memakan waktu yang
lama.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis menyadari tanpa bantuan
semua pihak terutama dari dosen pembimbing dan teman-teman seperjuangan
niscaya skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan. Penulis ucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi motivasi dalam
penulisan skripsi ini terutama kepada yang terhormat.
1. Muhdi, SH. M. Hum, selaku Rektor IKIP PGRI Semarang yang telah merestui
penulisan skripsi ini.
2. Drs. Agus Suharno, M. Si Dra. M. Th. S. R Retnaningdyastuti, M. Pd selaku
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Semarang yang telah
memberikan izin penelitian sehingga skripsi ini terselesaikan.
3. Dra. M. Th. S. R Retnaningdyastuti, M. Pd selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan izin peneliti
4. Siti Fitriana, S.Pd, M. Pd selaku Sekretaris Jurusan yang telah memberikan
persetujuan judul skripsi ini.
viii
5. Chr. Argo Widiharto, S. Psi, M. Si, selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktunya, memberikan bimbingan dan mengarahkan terhadap
penyusunan skripsi
6. Agung Prasetyo, S. Psi. M. Pd, selaku pembimbing II yang telah mencurahkan
segenap tenaganya dalam membimbing dan memberikan masukan terhadap
penyusunan skripsi
7. Arri Handayani, S. Psi, M. Si selaku dosen penguji yang telah menguji dan
meluluskan ujian skripsi ini
8. Kepala dan staf perpustakaan IKIP PGRI Semarang yang telah memberikan
izin dan layanan perpustakaan yang diperlukan penulis.
9. Bapak dan ibu dosen serta semua staf karyawan IKIP PGRI Semarang.
10. Drs Yoga Pramono, MT selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Rembang yang
telah bersedia memberikan izin dalam penelitian ini, serta bersedia membantu
selama penelitian berlangsung.
11. Siti Zuharoh ,BA selaku guru pembimbing SMK Negeri 1 Rembang yang
telah bersedia memberikan waktunya untuk membantu dalam penelitian ini.
12. Semua bapak dan ibu guru SMK Negeri 1 Rembang yang telah memberikan
waktunya kepada peneliti.
13. Bapak dan ibuku, serta semua pihak yang telah memberikan dorongan
semangat demi keberhasilan penulisan skripsi ini dan yang selalu sabar serta
ikhlas dalam mendidik, memberikan kasih sayang dalam bentuk material
spiritual.
14. Keluarga besar orang tuaku yang telah membantu dalam menyelesaikan
studiku.
15. Tante Erna yang telah memberikan motivasi, membantu membiayai studi serta
penulisan skripsi ini
16. Adikku tersayang dan yang selalu memberikan dukungan dan saran dalam
penyusunan skripsi ini.
17. Tak terkecuali seseorang yang sering marah-marah tetapi berarti dan
bermakna selalu memberi motivasi dalam kehidupanku sehari-hari serta
mendoakan aku dalam menyelesaikan studi serta penulisan skripsi ini.
ix
18. Teman-teman baikku dan semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan, namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri dan para pembaca pada umumnya.
Semarang, maret 2011
Penulis
Ida FitrianaNPM. 06 110 396
x
ABSTRAK
Ida Fitriana” Pengaruh Layanan Informasi Dalam Bimbingan PribadiTerhadap Konsep Diri Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Rembang tahun pelajaran2010/2011”.Semarang:Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan, PsikologiPendidikan dan Bimbingan IKIP PGRI Semarang, 2 maret 2011 Peneliti ini untukmengetahui seberapa besar pengaruh layanan informasi dalam bimbingan pribaditerhadap pembentukan konsep diri siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Rembangtahun pelajaran 2010/2011.
Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalahbertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan informasi dalam bidang bimbinganpribadi terhadap peningkatan konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1Rembang Kabupaten Rembang 2010/2011. Jenis penelitian ini adalah kuantitaf,dengan populasinya adalah siswa kelas XII SMK Negeri 1 Rembang tahunpelajaran 2010/2011 dengan jumlah keseluruhan 246 siswa dari 7 kelas. Adapunsampel yang diambil sebanyak 37 siswa, berdasarkan 15% dari jumlah siswakeseluruhan dengan menggunakan teknik proportional random sampling(sampling imbangan). Dalam mengambil data yang diperoleh penelitimenyebarkan skala dengan 5 alternatif jawaban yaitu, sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju, sedangkan skala yang dimaksud adalahskala konsep diri.
Skala sebaran pre test yang disebarkan kepada responden skor terbanyakpada rentangan angka 109 – 142 sebanyak 21 siswa atau 56,76 % dan ada padakategori cukup, urutan kedua pada rentangan skor 75 – 108 sebanyak 14 siswaatau 37,84 % berada pada kategori kurang baik serta kategori tidak baik sebanyak2 atau 5,40%. Bila dilihat dari rata-rata persepsi siswa tentang konsep diri siswasebelum diberi layanan sebesar 124,162. Hasil skor setelah perlakuan lebihmeningkat dari sebelum perlakuan. Nilai skor sebelum perlakuan diperoleh skorrata-rata mencapai 145,919 Jadi skor sebelum perlakuan rata-rata 124,162 setelahperlakuan mencapai 145,919 sehingga ada peningkatan sebesar 21,757
Dari perhitungan diperoleh hasil t hitung =6,980, selanjutnya dengan ttabel pada ataraf signifikan 5% dengan db 40 yaitu sebesar 2,043 maka 6,980>2,043. Dengan demikian koefisien sebesar t hitung 6,980 adalah signifikan padataraf signifikan 5%. Hal ini berarti ada perbedaan layanan informasi dapatmempengaruhi peningkatan konsep diri, bentuk layanan ini terbukti pada dirisiswa setelah mendapat layanan atau treatment bidang bimbingan memberikankemajuan dalam konsep diri siswa dengan mencapai rata-rata peningkatan yangcukup signifikan.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
SAMPUL DALAM............................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... x
HALAMAN DAFTAR ISI ................................................................................. xi
HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xiv
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah........................................................................ 7
C. Pembatasan Masalah....................................................................... 7
D. Rumusan Masalah........................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8
F. Manfaat Penelitian........................................................................... 8
G. Definisi Operasional ....................................................................... 9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Konsep Diri.................................................................................... 11
a. Pengertian konsep diri ............................................................... 11
b. Pembentukan konsep diri .......................................................... 13
c. Faktor-faktor konsep diri........................................................... 14
d. Jenis konsep diri........................................................................ 20
e. Ciri-ciri konsep diri ................................................................... 21
xii
B. Layanan Informasi dalam Bimbingan Pribadi ............................... 25
a. Layanan Informasi..................................................................... 25
1. Pengertian layanan informasi................................................ 25
2. Tujuan layanan informasi...................................................... 26
3. Metode layanan informasi..................................................... 27
4. Asas layanan informasi ......................................................... 27
b. Bimbingan Pribadi .................................................................... 28
1) Pengertian bimbingan pribadi ............................................... 28
2) Tujuan bimbingan pribadi ..................................................... 29
3) Bidang bimbingan pribadi..................................................... 30
C. Kerangka Berpikir........................................................................... 31
D. Hipotesis ......................................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................... 34
B. Populasi Sampel dan Sampling....................................................... 34
1. Populasi ................................................................................... 34
2. Sampel ..................................................................................... 35
3. Teknik Sampling ..................................................................... 36
C. Metode Penelitian .......................................................................... 36
D. Instrumen Penelitian ...................................................................... 37
1. Validitas .................................................................................... 37
2. Reliabilitas ................................................................................ 39
E. Prosedur Penelitian ........................................................................ 39
F. Rancangan Penelitian ...................................................................... 40
G. Teknik Analisis Data ...................................................................... 41
H. Hipotesis ......................................................................................... 42
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Deskripsi Data ................................................................................ 43
1.Tahapan persiapan ...................................................................... 43
2.Tahapan pelaksanaan .................................................................. 44
B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data ....................................... 45
1. Uji Validitas Data ...................................................................... 45
2. Uji Reliabilitas Data................................................................... 48
D. Uji Hipotesis .................................................................................. 49
1. Analisis data............................................................................... 49
2. Analisis uji t ............................................................................... 56
E. Pembahasan.................................................................................... 58
BAB V PENUTUP
A.Simpulan ........................................................................................ 61
B.Saran ............................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Populasi Siswa SMK Negeri 1 Rembang.................................... 35
Tabel 3.2 : Sampel SMK Negeri 1 Rembang................................................ 35
Tabel 3.3 : Skala sebaran konsep diri sesudah try out.................................. 38
Tabel 4.1 : Rekapitulasi Uji Validitas Data Konsep Diri .............................. 47
Tabel 4.2 : Kategori interval Skor Pre Test................................................... 50
Tabel 4.3 : Skor pre test................................................................................. 50
Tabel 4.4 : Distribusi frekuensi data pre test................................................. 52
Tabel 4.5 : Jadwal pelaksanaan layanan informasi ...................................... 53
Tabel 4.6 : Kategori interval Skor Post Test ................................................. 54
Tabel 4.7 : Skor post test ............................................................................... 54
Tabel 4.8 : Distribusi frekuensi data post test ............................................... 55
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. 1. Daftar Absensi Siswa Try Out ............................................... 65
Lampiran A. 2. Daftar Absensi Siswa pre tes dan post test ............................ 67
Lampiran B. 1. Skala Konsep Diri Try Out .................................................... 69
Lampiran B. 2. Skala Konsep Diri Siswa pre tes dan post test....................... 72
Lampiran C. 1. Hasil Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas data............ 74
Lampiran C. 2. Contoh Perhitungan Uji Validitas data .................................. 77
Lampiran C.3 Contoh Perhitungan Reliabilitas ............................................ 78
Lampiran D. 1 Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling Komunikasi
Hubungan antarpribadi........................................................... 80
Lampiran D. 2. Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling Semangat
Menanamkan Rasa Percaya Diri pada setiap Individu........... 88
Lampiran D. 3. Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling Mengenal dan
Memahami Diri ...................................................................... 100
Lampiran D. 4. Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling Menghargai
Orang Lain ............................................................................. 106
Lampiran E. 1. Data Hasil Perhitungan Pre test ............................................ 114
Lampiran E. 2 Data Hasil Perhitungan Post test ........................................... 116
Lampiran E. 3 Data Hasil Perhitungan Analisis Uji t .................................... 118
Lampiran F. 1 ACC Judul Skripsi ................................................................. 119
Lampiran F. 2 Surat Penelitian dari Kampus................................................. 120
Lampiran F. 3 Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah Tempat Penelitian 121
Lampiran F. 4 Blangko bimbingan ................................................................ 122
LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan masalah semua orang, pendidikan dapat
diartikan sebagai suatu proses memanusiakan manusia. Manusia adalah
makhluk unik yang memiliki kekhasan masing-masing, walaupun manusia
kembar identik memiliki kesamaan dalam hal tertentu ada perbedaan (Mulyati
Sumantri, 2008: 23). Hakekat eksistensial manusia adalah sebagai makhluk
pribadi, sosial dan makhluk Tuhan. Proses hidup manusia adalah proses
perkembangan, berada dan berlangsung di dalam masyarakat.
Manusia sebagai makhluk pribadi mengandung makna bahwa manusia
itu berbeda satu sama lain. Manusia bersifat unik baik dalam cara berpikir,
merasa, bercita maupun berperilaku. Manusia sebagai makhluk pribadi
memiliki kebebasan dan mengembangkan diri ke arah yang lebih baik dan
bermutu. Sedangkan manusia sebagai makluk sosial berada dengan sesama
dan bersama dengan orang lain. Interaksi manusia di dalam kelompok atau
masyarakat akan membentuk kepribadian serta peran-peran yang dimainkan
individu dalam kelompok atau masyarakat (Sunarya Kartanidata, 1997: 6-8)
Manusia sebagai makhluk individu dan sosial dalam bersikap dan
berperilaku tidak akan lepas dari konsep yang dimiliki. Manusia akan
berkembang serta mengalami perubahan-perubahan baik secara fisik maupun
psikis sesuai dengan diri sendiri atau konsep diri. Perkembangan secara fisik
xvii
dan psikis tanpa sadar menciptakan mata rantai masalah yang berasal dari
dalam diri. Sehingga konsep diri muncul karena adanya masalah seperti
kurang percaya diri, merasa rendah diri, suka mengkritik yang semuanya itu
berasal dari dalam dirinya sendiri.
Adi W. Gunawan (2005: 1) menjelaskan bahwa konsep diri adalah
persepsi atau pandangan seseorang terhadap dirinya sendiri, yang terbentuk
melalui pengalaman hidup dan interaksi dengan lingkungan dan pengaruh dari
orang-orang yang dianggap penting atau dijadikan panutan. Konsep diri
mempunyai peranan yang penting dalam menentukan perilaku individu,
bagaimana individu memandang dari karakter yang tampak maupun seluruh
perilaku individu tersebut.
Munculnya pertanyaan apa, siapa dan bagaimana merupakan suatu
ungkapan pencarian konsep diri. Kesadaran dan pandangan tentang diri yang
dihayati akan mempengaruhi persepsi individu tentang kehidupan maupun
perilaku individu. Kita bisa melihat konsep diri dari empat sudut pandang
yaitu: konsep diri positif dan konsep diri negatif, konsep diri fisik dan konsep
diri sosial, konsep diri emosional dan konsep diri akademis serta konsep diri
riil dan konsep diri ideal (Renita Mulyaningtyas dan Yusuf Purnomo, 2006:
53).
Individu dikatakan mempunyai konsep diri negatif jika individu tersebut
menyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat
berbuat apa-apa, tidak kompeten serta kehilangan daya tarik terhadap hidup.
Individu yang memiliki konsep diri negatif cenderung bersikap pesimis
xviii
terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapi. Sebaliknya individu yang
memiliki konsep diri positif akan terlihat optimis, penuh percaya diri dan
selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu termasuk terhadap kegagalan
yang pernah dialami. Konsep diri positif melihat bahwa kegagalan merupakan
keberhasilan yang tertunda dan dapat diraih di masa yang akan datang (Renita
Mulyaningtyas dan Yusuf Purnomo, 2006 : 53).
Konsep diri positif dan negatif pada individu bisa terbentuk melalui
proses belajar yang dimulai sejak masa pertumbuhan seorang individu dari
kecil sampai dewasa serta pengaruh dari lingkungan. Lingkungan, pengalaman
dan pola asuh orang tua turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
konsep diri yang terbentuk. Lingkungan yang kurang mendukung cenderung
mempunyai konsep diri yang negatif. Agar tidak membetuk konsep diri yang
negatif lingkungan atau orang tua memberikan sikap yang baik dan positif
sehingga individu akan merasa dirinya berharga sehingga tumbuh konsep diri
yang positif. Konsep diri yang positif diperlukan bimbingan dan pembinaan
yang baik dari lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan pergaulan atau
antar individu satu dengan individu yang lain. Masing-masing individu yang
menerima informasi atau tanggapan-tanggapan yang mengarah pada
pembentukan diri akan berkembang dan berpengaruh terhadap pembentukan
dan pengembangan konsep diri individu tersebut.
Berdasarkan pengamatan penulis bahwa kondisi siswa kelas XII SMK
Negeri 1 Rembang Tahun Pelajaran 2010/2011 kaitannya dengan konsep diri,
antara lain sering berperilaku yang tidak sepantasnya dilakukan oleh siswa
xix
sebagai peserta didik. menyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak
berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten serta kehilangan daya
tarik terhadap hidup. Individu yang memiliki konsep diri negatif cenderung
bersikap pesimis terhadap kehidupan dan kesempatan yang dihadapi. Hal ini
terjadi karena para siswa belum bisa mengetahui dan mengenal dirinya atau
konsep diri yang dimiliki dengan baik.
Dalam membantu untuk mengenalkan diri siswa perlu adanya
pembinaan dan layanan informasi yang berkaitan dengan bimbingan pribadi,
sehingga mampu meningkatkan dan mengembangkan konsep diri yang
dimiliki siswa. Selain layanan informasi dalam bimbingan pribadi konsep diri
bisa ditingkatkan dengan berbagai layanan misalnya layanan bimbingan
kelompok, layanan penguasaan konten, layanan konseling perorangan dan
konseling kelompok. Lingkungan sekolah hendaknya membantu orang tua
serta menyediakan pelayanan serta bimbingan kepada peserta didik supaya
dapat memberikan pengertian atau pembinaan sehingga mampu membantu
menyelesaikan semua permasalahan yang dihadapi siswa.
Proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, terdiri
dari beberapa layanan. Layanan yang dilaksanakan di sekolah guna untuk
meningkatkan dan mengembangkan konsep diri siswa yang optimal harus
dilakukan dengan mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling. Dari
berbagai pelayanan bimbingan dan konseling diantaranya adalah layanan
informasi.
xx
Prayitno (2004: ii) mengatakan jenis layanan dan kegiatan bimbingan
konseling dibedakan menjadi sembilan yaitu layanan orientasi, layanan
informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan bimbingan kelompok,
layanan konseling perseorangan, layanan penguasaan konten, layanan
konseling kelompok, layanan konsultasi, layanan mediasi. Sedangkan kegiatan
bimbingan secara menyeluruh meliputi empat bidang bimbingan yaitu,
bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karier.
Salah satunya layanan adalah layanan informasi yang merupakan suatu media
yang memiliki ruang lingkup layanan untuk pemahaman dan pencegahan
kepada peserta didik serta dapat menentukan arah suatu tujuan, sehingga
menjadi jelas dan tidak salah dalam mengambil keputusan. Layanan informasi
dapat digunakan sebagai acuan untuk bersikap dan berperilaku dalam rangka
membentuk konsep diri siswa, sebagai pertimbangan bagi arah untuk
pengembangan diri dan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Layanan informasi merupakan kegiatan dalam rangka program
bimbingan di sekolah untuk membantu siswa dalam mengenal lingkungannya
yang dapat dimanfaatkan, baik pada masa kini maupun pada masa yang akan
datang. Sehubungan dengan adanya layanan informasi ini, para siswa
diharapkan dapat memiliki kepercayaan diri mengenai hidupnya dimasa yang
akan datang. Apabila tidak memperoleh informasi semacam ini selama belajar
di sekolah, individu diperkirakan akan menghadapi masalah dan kesulitan di
sekolah, lingkungan dan keluarga (Sugiyo dan Sugiharto, 1994: 41).
xxi
Oleh karena itu layanan informasi merupakan salah satu yang
dipergunakan untuk membantu siswa memahami dirinya sendiri dan
pemahaman orang lain. Di samping itu layanan informasi juga memperluas
lingkup informasi seperti bergaul, baik dengan orang lain hubungan antar jenis
kelamin yang berbeda atau jenis kelamin sama, tata karma dan etika, aktivitas
waktu luang, penampilan pribadi, keterampilan sosial, hubungan rumah tangga
dan keluarga, perencanaan keuangan dan kesejahteraan hidup (Sugiyo dan
Sugiharto, 1994: 49-50).
Layanan informasi dalam bimbingan pribadi yang diberikan guru BK
kepada siswa tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh siswa karena guru
BK dalam menyampaikan layanan khususnya layanan informasi dalam
bimbingan pribadi intensitas waktunya terbatas, tidak seperti guru mata
pelajaran, sehingga guru BK tidak bisa menyampaikan informasi yang harus
diberikan kepada siswa.. Keterbatasan waktu yang diberikan oleh guru BK
kepada siswa, sehingga pelayanan siswa untuk memperoleh informasi tidak
sesuai dan tidak kompeten dengan kebutuhan siswa.
Sesuai buku paduan pelaksanaan bimbingan dan konseling dijelaskan
bahwa kegiatan bimbingan pribadi di SMA merupakan salah satu kegiatan
bimbingan dan konseling, disamping bimbingan karier, bimbingan belajar,
bimbingan keluarga, bimbingan sosial (Prayitno, 1997: 15). Bimbingan
merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya
menemukan pribadi yang dimaksud agar siswa (peserta didik) mengenal
kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri, serta menerima secara positif dan
xxii
dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut serta membina konsep
diri yang positif.
Berangkat dari uraian diatas dalam penelitian ini akan meneliti pengaruh
Layanan Informasi dalam Bimbingan Pribadi terhadap Meningkatkan Konsep
Diri Siswa Kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang Kabupaten Rembang Tahun
Pelajaran 2010/2011.
B. Identifikasi Masalah
Sebagai upaya untuk mengetahui fokus permasalahan agar bisa tepat
sasaran dan berkualitas maka mengidentifikasi masalah sebagai tolok ukur
perumusan masalah menjadi fokus pikiran penulis, agar didapat sebuah
rumusan yang baik, efisien dan efektif. Dalam konteks kajian ini beberapa
masalah yang dapat diidentifikasikan penulis diantaranya sebagai berikut:
1. Sikap pesimis, hilangnya daya tarik terhadap hidup, tidak dapat berbuat
apa-apa, tidak kompeten, sering mengeluh terhadap dirinya tidak yakin
terhadap dirinya.
2. Banyaknya permasalahan yang dihadapi individu seperti, kurang percaya
diri, rendah diri, suka mengkritik, rasa pesimis akan membawa
kemunduran bagi diri siswa..
3. Lingkungan keluarga sekolah yang kurang mendukung individu sehingga
siswa tidak dapat mengembangkan konsep diri.
4. Layanan informasi dalam bimbngan pribadi tidak pernah diberikan,
informasi tidak sesuai dan tidak kompeten dengan kebutuhan siswa.
xxiii
C. Pembatasan Masalah
Adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga pikiran dan teori-teori maka
perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini supaya penelitian dapat
dilakukan secara mendalam dan mendetail.
Tidak semua masalah yang telah penulis identifikasi di teliti, untuk itu
peneliti memberi batasan-batasan. Dalam kesempatan ini yang penulis teliti
adalah pengaruh layanan informasi dalam bimbingan pribadi terhadap konsep
diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang Kabupaten Rembang Tahun
Pelajaran 2010/2011 sebagai tempat penelitian.
D. Perumusan Masalah
Sesuai latar belakang di atas, rumusan masalah secara jelas akan dapat
dipergunakan sebagai pedoman dalam melakukan langkah-langkah
selanjutnya. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, apakah ada
pengaruh layanan informasi dalam bimbingan pribadi terhadap meningkatkan
konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang Kabupaten Rembang
Tahun Pelajaran 2010/2011?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan deskripsi rumusan masalah di atas, maka penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh layanan informasi dalam bidang
bimbingan pribadi terhadap peningkatan konsep diri siswa kelas XII di SMK
Negeri 1 Rembang Kabupaten Rembang 2010/2011.
F. Manfaat Penelitian
xxiv
Manfaat dalam penelitian yang akan diperoleh dalam penulisan ini
adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Menambah referensi di bidang bimbingan dan konseling mengenai
layanan informasi dalam bimbingan pribadi terhadap konsep diri siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti dapat menambah pengalaman dan ketrampilan cara
meningkatkan konsep diri siswa melalui pemberian layanan informasi
dalam bimbingan pribadi.
b. Bagi lembaga sebagai masukan pemberian layanan informasi dalam
melakukan bimbingan dan pembinaan layanan kepada siswa yang
dilakukan oleh guru, khususnya guru bimbingan konseling serta
menambah model-model pemberian layanan..
c. Bagi peserta didik setelah mengikuti layanan dan memperoleh
informasi yang tepat dapat meningkatkan konsep diri yang positif.
G. Definisi Operasional
1. Konsep diri merupakan keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang
terhadap dirinya. Konsep diri akan diungkap dengan menggunakan metode
skala psikologis, dengan mengacu pada 5 ciri konsep diri positif yang
terdiri 1) ia yakin akan kemampuannya mengatasai masalah, 2) ia merasa
setara dengan orang lan, 3) ia menerima pujian tanpa rasa malu, 4) ia
xxv
menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan, keinginan,
dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat, 5) ia mampu
memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkapkan aspek-aspek
kepribadian yang tidak disenanginya dan berusaha mengubahnya. Lima
ciri tersebut digunakan sebagai indikator dalam penelitian.
2. Layanan Informasi dalam bimbingan pribadi, adalah suatu layanan yang
memberikan informasi dalam diri pribadi. Artinya dapat mengembalikan,
memberikan pengetahuan secara mendalam terhadap individu untuk
menerima, berbagai informasi yang dapat dipergunakan sebagai
pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik
kemampuan hubungan pribadi, sosial, teman sebaya, anggota keluarga dan
warga lingkungan sosial yang lebih luas. Pelaksanaan dari layanan
informsi dalam bimbingan pribadi dilakukan 2 kali seminggu selama
dalam penelitian, yaitu pada hari Rabu dan Sabtu.
xxvi
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Konsep Diri
a. Pengertian konsep diri
Pengertian konsep diri menurut Jalaluddin Rahmat (2005: 99)
adalah pandangan dan perasaan kita, persepsi ini boleh bersifat psikologis,
sosial dan psikis. Konsep diri bukan hanya gambaran deskriptif, tetapi juga
penilaian diri, sehingga konsep diri dalam istilah umum mengarah pada
persepsi seseorang mengenai diri sendiri.
Konsep diri merupakan seluruh pandangan individu akan dimensi
fisiknya, karakteristik kepribadiannya, motivasinya, kelemahannya,
kepandainnya dan kegagalannya, atau konsep diri merupakan kerangka
kerja untuk mengorganisasikan pengalaman-pengalaman yang diperoleh
seseorang. Sedangkan menurut Roger (dalam Alex Sobur, 2003: 507)
menjelaskan konsep diri adalah kesadaran batin yang tetap mengenai
pengalaman yang berhubungan dengan akau dan membedakannya kau dari
yang bukan aku.
Seperti yang dikemukakan Hurlock (1995: 58) memberikan
pengertian konsep diri sebagai gambaran yang dimiliki orang tentang
dirinya, konsep diri ini merupakan gabungan dari keyakinan yang dimiliki
individu tentang mereka sendiri yang meliputi karakteristik fisik,
psikologis, sosial, aspirasi dan prestasi.
xxvii
William D. Brooks (dalam Savitri Ramadhani, 2008: 77)
mengatakan konsep diri sebagai persepsi diri sendiri tentang aspek fisik,
sosial, dan psikologis yang individu peroleh melalui pengalaman dan
interaksinya dengan orang lain. Sedangkan pendapat lain mengemukakan
konsep diri secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian
seseorang, persaan, dan pemikiran individu terhadap dirinya yang meliputi
kemampuan, karakter, maupun sikap yang dimiliki individu.
Para ahli psikologi dan komunikasi memberikan rumusan tentang
konsep diri yang dikemukanan Renita Mulyaningsihdan Yusuf Purnomo
(2006: 46) bahwa konsep diri sebagai gambaran, pandangan, keyakinan
dan penghargaan, atau penerimaan diri. Konsep diri meliputi semua
keyakinan dan penilaian tentang diri sendiri. Hal ini akan menentukan sapa
kita dalam kenyataan, tetapi juga menentukan siapa kita menurut pikiran
sendiri dan menjadi apa menurut pikiran sendiri. Hal ini sering dialami
siswa menilai diri sendiri apa, siapa, dan bagaiman diri saya. Pertanyaan
semacam ini merupakan bentuk pencarian konsep diri. Interaksi individu
mempengaruhi pencapaian harga diri baik konsep diri negatif maupun
konsep diri positif.
Dari berbagai pendapat tentang konsep diri dapat diambil
kesimpulan bahwa konsep diri adalah cara pandang menyeluruh tentang
dirinya yang merupakan penilaian tentang diri, bagaimana individu
memandang dan menilai diri dalam bersikap dan berperilaku sehingga
akan mempengaruhi tindakan dan pandangan yang berdasarkan pada
xxviii
penilaian tentang diri siswa baik kondisi fisik maupun lingkungan
terdekatnya.
b. Pembentukan konsep diri
Konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak masa
pertumbuhan seseorang manusia dari kecil hingga dewasa. Lingkungan
dan pengalaman orang tua turut memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap konsep diri yang terbentuk. Sikap orang tua dan lingkungan akan
menjadi bahan informasi bagi anak untuk tumbuh menilai siap diri saya.
Lingkungan yang kurang mendukung akan membentuk konsep diri yang
negatif. Jika lingkungan dan orang tua mendukung dan memberikan sifat
baik akan membentuk konsep diri siswa yang positif.
Menurut Charles Horton Cooley (dalam Savitri Ramadhani, 2008:
77), bahwa konsep diri dapat dimunculkan dengan melakukan
pembayangan diri sendiri sebagai orang lain, yang disebutnya sebagai
looking-glass self (diri-cermin) seakan-akan kita menaruh cermin
dihadapan kita sendiri. Prosesnya dimulai dengan membayangkan
bagaimana kita tampak pada orang lain, kita melihat sekilas diri kita
seperti dalam cermin. Misalnya, kita merasa wajah kita menarik atau tidak
menarik. Proses kedua, kita membayangkan bagaimana orang lain menilai
penampilan kita. Apakah orang lain menjadi kita menarik, cerdas atau
tidak menarik. Proses ketiga, kita kemudian mengalami perasaan bangga
atau kecewa atas percampuran penilaian diri kita sendiri dan penilaian
orang lain. Jika penilaian kita terhadap diri sendiri positif, dan orang lain
xxix
pun menilai kita positif, maka kita kemudian mengembangkan konsep diri
yang positif. Begitu sebaliknya, penilaian orang lain terhadap diri kita
negatif, dan kita pun menilai diri kita negatif, maka kemudian kita
mengembangkan konsep diri yang negatif.
Jalaluddin Rahmat (2005: 103) menjelaskan Konsep diri bukan
hanya sekedar gambaran diskriftif tetapi juga penilai diri anda tentang diri
anda., sehingga ada proses perkembangan diri seseorang tidak langsung
dan menetap, tetapi merupakan suatu keadaan yang mempunyai proses
pembentukan dan masih dapat berubah. Sedangkan bayi yang baru lahir
tidak mengetahui tentang dirinya, sehingga konsep diri tidak dibawa sejak
lahir tetapi secara bertahap sedikit demi sedikit timbul sejalan dengan
berkembangnya kemampuan persepsi individu artinya konsep diri
terbentuk melalui proses belajar sejak mas pertumbuhan seseorang dari
kecil hingga dewasa
Jadi proses pembentukan konsep diri bukanlah suatu bentuk yang
tidak langsung dan statis melainkan selalu berkembang. Refleksi
lingkungan menjadi acuan dinamika tumbuh kembangnya konsep diri anak
yang terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan hingga
dewasa.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsep diri
Berkembangnya konsep diri akibat individu mendapat pengaruh
dari luar. Adapun faktor yang mempengaruhi konsep diri dalam konsep
diri positif menurut Coopersmith (dalam Geraldine K. Wanei, 2006: 34)
xxx
ada empat faktor yang berperan dalam pembentukan konsep diri individu
yaitu:
i. Faktor kemampuan.
Setiap anak mempunyai kemampuan. Oleh karena itu berilah anak
peluang agar anak mampu melakukan sesuatu.
ii. Faktor perasaan berarti
Pupuklah rasa berarti pada diri anak dalam setiap aktivitas sekecil dan
sesederhana apapun, anak jangan dicemooh sehingga menimbulkan
perasaan hampa. Perasaan tanpa arti akan membentuk sikap negatif.
iii. Faktor kebajikan
Bila anak telah memiliki perasaan berarti, maka akan tumbuh
kebajikan dalam dirinya. Anak merasa lingkungan adalah tempat yang
menyenangkan. Tempat dengan atmosfir menyenangkan akan menjadi
wahana subur bagi anak karena anaka akan berbuat kebajikan bagi
lingkungan.
iv. Faktor kekuatan
Pola perilaku berkarakterristik positif memberi kekuatan bagi anak
untuk melakukan perbuatan yang baik. Dengan kekuatan diri anak
dapat menghalau upaya yang negatif. Sebagai contoh anak akan akan
takut untuk menyontek, berbohong, membuat tanda tangan palsu.
Faktor ini perlu tumbuh dala diri anak agar konsep dirinya menjadi
positif.
xxxi
Renita Mulyaningtyas dan Yusuf Purnomo (2006: 54-55)
mengemukakan bahwa konsep diri seseorang dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain:
a. Pola asuh orang tua
Pola asuh orang tua sangat signifikan dalam membentuk konsep diri
anak. Sikap positif dan negatif orang tua terbaca oleh anak dan
menumbuhkan serta membentuk konsep diri anak.
b. Kegagalan
Kegagalan yang dialami siswa terus menerus menimbulkan pertanyaan
kepada diri sendiri dan berakhir dengan kesimpulan bahwa semua
penyebab terletak pada kelemahan diri
c. Depresi
Individu yang mengalami depresi akan mempunyai pemikiran yang
cenderung negatif dalam memandang dan merespons segala sesuatu
termasuk menilai diri sendiri. Orang yang depresi akan menjadi
supersensitive dan cenderung mudah tersinggung atau termakan
ucapan individu lain.
d. Kritik internal
Mengkritik diri sendiri memang dibutuhkan untuk menyadarkan
seseorang akan perbuatan yang dilakukan.
e. Mengubah konsep diri
Seringnya persoalan membuat diri siswa untuk berpikir dan mengubah
konsep diri kearah yang lebih positif.
xxxii
f. Berpikir positif
Segala sesuatu tergantung pada cara kita memandang segala sesuatu
baik terhadap persoalan maupun terhadap seseorang, artinya
kendalikan pikiran jika pikiran itu mulai menyesatkan jiwa dan raga.
g. Jangan memusuhi diri sendiri
Sikap menyalahkan diri sendiri yang berlebihan merupakan pertanda
bahwa ada permusuhan dengan kenyataan diri akan emnimbulkan
konsep yang diri negatif.
Sedangkan menurut Jalaluddin Rahmat (2005: 100-104)
menyebutkan ada dua faktor yang mempengaruhi konsep diri, yaitu orang
lain dan kelompok rujukan.
a. Orang lain
Konsep diri individu terbentuk karena adanya pengaruh orang lain.
Hasil interaksi hubungan dan pergaulan dengan orang lain akan
menimbulkan orang lain memberikan peranan kepada kita dalam
membentuk konsep diri. Individu akan mengenal dirinya karena
adanya pengaruh dari orang lain yang telah mengenal diri individu
dalam memberikan pujian, sanjungan bahkan sampai pada bentuk
cemooh kepada individu.
b. Kelompok rujukan
Konsep diri individu juga terbentuk dari adanya kelompok yang
bercirikan individu itu terkumpul dalam suatu kelompok atau
xxxiii
komunitas yang diiinginkan. Setiap kelompok tersebut mempunyai
ikatan enosional yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap
pembentukan konsep diri individu. Dalam kelompok tersebut individu
akan mengarahkan perilakunya dan menyesuaikan dirinya sesuai
dengan ciri-ciri dan karakteristik kelompoknya itu. Kelompok inilah
yang dinamakan dengan kelompok rujukan.
Adapun faktor lain yang mempengaruhi konsep diri ada yang
berpendapat bahwa terbentuknya konsep diri dipengaruhi oleh beberapa
factor (http://www. masbow. com/2009/07/kosep diri/ html), antara lain:
a. Reaksi dari orang lain
Mengamati pencerminan perilaku seseorang terhadap respon orang lain
dapat dipengaruhi dari diri orang itu sendiri.
b. Perbandingan dengan orang lain
Konsep diri seseorang tergantung pada cara orang tersebut
membandingkan dirinya dengan orang lain.
c. Peranan orang lain
Setiap orang memiliki citra dirinya masing-masing, sehingga dari situ
orang tersebut memainkan peranannya.
d. Identifikasi terhadap orang lain
Pada dasarnya seseorang selalu ingin memiliki beberapa sifat dari
orang lain yang dikaguminya.
Adapun menurut Verderber (dalam Alex Sobur, 2003: 518) ada
empat faktor yang mempengaruhi terbentuknya konsep diri, yakni:
xxxiv
a Self-appraisal
Istilah ini menunjukkan suatu pandangan yang menjadikan diri sendiri
sebagai objek dalam komunikasi atau dengan kata lain adanya kesan
kita terhadap diri kita sendiri.
b Reaction and Response of Others
Konsep diri itu tidak saja berkembang melalui pandangan kita terhadap
diri sendiri, namun berkembang dalam rangka interaksi kita dengan
masyarakat. Dengan demikian apa yang ada pada diri kita dievaluasi
oleh orang lain melalui interaksi kita dengan orang tersebut, dan pada
gilirannya evaluasi masing-masing individu mempengaruhi
perkembangan konsep diri kita.
c Roles You Play-Role Taking
Peran memiliki pengaruh terhadap konsep diri, adanya aspek peran
yang kita mainkan sedikit banyak akan mempengaruhi konsep diri
individu. Peran yang individu mainkan itu adalah hasil dari sistem nilai
individu. Individu dapat memotret diri sebagai individu yang bermain
sesuai persepsi yang didasarkan pada pengalaman diri sendiri, yang di
dalamnya terdapat unsur selektivitas dari keinginan individu untuk
memainkan peran.
d Reference Groups
Kelompok yang kita menjadi anggota di dalamnya. Artinya jika
kelompok ini kita anggap penting dalam arti mereka dapat menilai dan
bereaksi pada kita, hal ini akan menjadi kekuatan untuk menentukan
xxxv
konsep diri. Jadi cara kita menilai diri kita merupakan bagian dari
fungsi kita dievaluasi oleh kelompok rujukan.
d. Jenis Konsep Diri
Konsep diri menurut Renita Mulyaningtyas dan Yusuf Purnomo
(2006: 46), teknisnya ada empat sudut pandang yaitu:
a. Konsep diri positif dan konsep diri negatif, sudut pandang ini digunakan
untuk membedakan apakah kita memandang diri sendiri baik atau buruk
b. Konsep diri fisik dan konsep diri sosial, sudut pandang ini membedakan
pandangan diri kita sendiri atas pribadi kita dan pandangan masyarakat
atas pribadi kita.
c. Konsep diri emosional dan konsep diri akademis, sudut pandang ini
membedakan pandangan diri sendiri yang dipengaruhi oleh faktor
psikologis dan yang secara ilmiah bisa dibuktikan.
d. Konsep diri riil dan konsep diri ideal, sudut pandang ini membedakan
diri kita yang nyata dan yang kita cita-citakan.
Untuk mempermudah penelitian dalam konsep diri ini, peneliti
terfokus pada konsep diri positif dan konsep diri negatif agar penelitian
tidak melebar agar peneliti tidak kesulitan.
Sedangkan menurut William D. Brook (dalam Jalaluddin Rakhmat,
2005: 105) bahwa individu terdapat dua konsep diri yaitu konsep diri
positif dan konsep diri negatif.
xxxvi
e. Ciri-ciri Konsep Diri
1. Ciri Konsep Diri Positif
Orang yang memiliki konsep diri positif memiliki ciri-ciri
sebagai berikut: (Savitri Ramadhani, 2008: 81)
1) Individu yakin akan kemampuannya mengatasi masalah.
2) Individu merasa setara dengan orang lain.
3) Individu menerima pujian tanpa rasa malu.
4) Individu menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai
perasaan, keinginan, perilaku yang tidak semuanya disetujui
masyarakat.
5) Individu mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup
mengungkapkan aspek kepribadian yang tidak disengaja.
Sedangkan ciri-ciri konsep diri positif menurut Jalaluddin
Rahmat (2005, 105). Adapun ciri atau tanda individu yang memiliki
konsep diri yang positif adalah sebagai berikut:
1) Individu yakin akan kemampuan mengatasi masalah. Orang ini
mempunyai rasa percaya diri sehingga merasa mampu dan yakin
untuk mengatasi masalah yang dihadapi, tidak lari dari masalah
dan percaya bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.
2) Individu merasa setara dengan orang lain. Ia selalu merendah diri,
tidak sombong, mencela atau meremehkan siapapun dan selalu
menghargai orang lain.
xxxvii
3) Individu menerima pujian tanpa rasa malu. Ia menerima pujian
tanpa rasa malu, tanpa menghilangkan rasa merendah diri. Jadi
meskipun ia menerima pujian ia tidak membanggakan dirinya
apalagi meremehkan orang lain.
4) Individu menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai
perasaan, keinginan, perilaku yang tidak semuanya disetujui
masyarakat. Ia peka terhadap perasaan orang lain sehingga ia akan
meghargai perasaan orang lain meskipun kadang tidak disetujui
oleh masyarakat.
5) Individu mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup
mengungkapkan aspek kepribadian yang tidak disenangi dan
berusaha mengubahnya. Ia mampu untuk menginstropeksi dirinya
sendiri sebelum menginstropeksi orang lain dan mampu untuk
menguibahnya menjadi yang lebih baik agar diterima di
lingkungannya
Tanda-tanda konsep diri positif menurut D. E. Hamachek
(dalam Jalaluddin Rahmat, 2005; 106). Adapun karakteristik sebagai
berikut:
1) Ia meyakini betul-betul nilai-nilai dan prinsip-prinsip tertentu serta
bersedia mempertahankannya, walaupun menghadapi pendapat
kelompok yang kuat.
xxxviii
2) Ia mampu bertindak berdasarkan penilaian yang baik tranpa merasa
bersalah yang berlebih-lebihan, atau menyesali tindakannya jika
orang lain tiadak menyetujui tindakannya.
3) Ia tidak menghabiskan waktu yang tidak perlu untuk mencemaskan
apa yang akan terjadi besok, apa yang telah terjadi waktu yang lalu
dan apa yang sedang terjadi waktu sekarang.
4) Ia memiliki keyakinan pada kemampuannya untuk mengatasi
persoalannya, bahkan ketika ia menghadapi kegagalan atau
kemunduran.
5) Ia merasa sama dengan orang lain, sebagai manusia tidak tinggi
atau rendah walaupun terdapat perbedaan dalam kemampuan
tertentu, latar belakang keluarga, atau sikap orang lain terhadapnya.
6) Ia sanggup menerima dirinya sebagai orang yang penting dan
bernilai bagi orang lain, paling tidak bagi orang-orang yang ia pilih
sebagai sahabatnya.
7) Ia dapat menerima pujian tanpa berpura-pura rendah hati, dan
menerima penghargaan tanpa merasa bersalah.
8) Ia cenderung menolak usaha oarang lain untuk mendominasinya.
9) Ia sanggup mengaku kepada orang lain bahwa ia merasakan
berbagai dorongan, keinginan dari perasaan marah sampai cinta
dari sedih sampai bahagia.
xxxix
10) Ia mampu menikmati dirinya secara utuh dalam berbagai kegiatan
yang meliputi pekerjaan dan permainan, ungkapan diri yang
kreatif, persahabatan.
11) Ia peka terhadap kebutuhan orang lain pada kebiasaan sosial yang
telah diterima, tidak bisa bersenang-senang dengan mengorbankan
orang lain.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri
atau karakteristik konsep diri positit adalah sebagai berikut:
1. Yakin akan kemempuan mengatasi masalah
2. Merasa setara dengan orang lain
3. Menerima pujian tanpa rasa malu
4. Peka terhadap orang lain dan,
5. Mampu memperbaiki diri
2. Ciri Konsep Diri Negatif
Menurut William D. Brook dan Philip Emmer (dalam
Jalaluddin Rakhmat, 2005: 105) konsep diri negatif memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1) Individu peka terhadap kritikan.
Orang ini sangat tidak tahan kritik yang diterimanya, dan mudah
marah atau naik pitam. Bagi orang ini koreksi seringkali
dipersepsikan sebagai usaha untuk menjatuhkan harga dirinya.
2) Individu responsif terhadap pujian.
xl
Walaupun ia mungkin berpura-pura menghindari pujian, ia tidak
dapat menyembunyikan antusiasmenya pada waktu menerima
pujian.
3) Individu cenderung tidak disenangi orang lain.
Ia merasa tidak diperhatikan, karena itulah ia bereaksi pada orang
lain sebagai musuh, sehingga tidak dapat melahirkan kehangatan
dan keakraban persahabatan.
4) Individu cenderung bersikap hiperkritis
5) Individu bersikap pesimis terhadap kompetisi seperti dalam
bersaing dengan orang lain dalam membuat prestasi.
Ia menganggap tidak akan berdaya melawan persaingan yang
merugukan dirinya.
B. Layanan Informasi dalam Bimbingan Pribadi
1. Layanan Informasi
a. Pengertian Layanan Informasi
Layanan informasi menurut Prayitno (1999: 259) menjelaskan
bahwa layanan informasi adalah suatu kegiatan layanan yang diberikan
dengan tujuan memberikan pemahaman kepada individu-individu yang
berkepentingan tentang berbagai hal yang diperlukan untuk
menjalankan suatu tugas atau kegiatan yang dikehendaki. Seri
Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling SMK (1995: 14)
layanan informasi adalah suatu kegiatan informasi yang membekali
siswa dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai
xli
hal yang berguna untuk mengenali diri, merencanakan dan
mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan
masyarakat.
Pengertian ini dikembangkan serta dikaji ulang, sehingga
menurut Prayitno (2004: 2), memperjelas bahwa layanan informasi
adalah sebagai media layanan yang diberikan kepada individu untuk
kepentingan hidup dan perkembangannnya.
Jadi layanan informasi adalah bentuk layanan yang diberikan
kepada peserta didik atau individu sebagai bahan pertimbangan dalam
mengambil keputusan.
a. Tujuan Layanan Informasi
Dalam buku panduan bimbingan SMK (1995: 14), tujuan
layanan informasi adalah sebagai bahan acuan dalam meningkatkan
kegiatan dan prestasi belajar serta membekali siswa tentang berbagai
hal dalam mengambil keputusan. Sedangkan menurut Sugiyo & DYP
Sugiharto (1994: 41) tujuan layanan informasi adalah untuk
memberikan wawasan kepada siswa sehingga dia dapat menggunakan
informasi itu untuk merencanakan hidupnya diwaktu yang akan datang
secara wajar.
Sementara itu Prayitno dan Erman Anti (1999: 260),
menyebutkan tujuan layanan informasi adalah sebagai berikut:
xlii
1. Membekali individu dengan berbagai pengetahuan tentang
lingkungan yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi berkenaan dengan lingkungan sekitar.
2. Memberikan individu dapat menentukan arah hidupnya .
3. Setiap individu adalah unik, keunikan tersebut membawakan pola-
pola pengambilan keputuan dan bertindak berbeda-beda sesuai
dengan aspek kepribadian masing-masing individu.
Adapun menurut A. Hallen (2005: 77) tujuan layanan informasi
adalah untuk membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan
pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri,
merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai siswa,
anggota keluarga dan masyarakat.
b. Metode Layanan Informasi
Menurut Prayitno (1994: 269-271) metode penyampaian
layanana informasi ada 5 cara yaitu: 1) metode ceramah yaitu metode
yang paling sederhana, 2) metode diskusi yaitu metode yang
diorganisasikan oleh para individu siswa, 3) metode karya wisata yaitu
metode yang menggunakan karyawisata, agar para sisiwa bebas
mengekspresikan isi hati secara leluasa, 4) metode buku yaitu metode
yang menggunakn pedoman buku berkaitan dengan informasi yang
diinginkan, 5) metode konferensi dengan tanya jawab.
c. Asas Layanan Informasi
xliii
Menurut Prayitno (2004: 7), layanan informasi pada umumnya
merupakan kegiatan yang diikuti oleh peserta dalam satu forum
terbuka. Azas kegiatan mutlak diperlukan, didasarkan pada azas
kesukarelaan dan keterbukaan. Azas kerahasiaan diperlukan dalam
layanan diselenggarakan apabila untuk peserta atau klien khusunya
dalam kegiatan informasi yang sangat pribadi.
Jadi azas layanan informasi sebagai kegiatan layanan yang
menuntut keterbukaan dalam kegiatan layanan.
2. Bimbingan Pribadi
a. Pengertian Bimbingan Pribadi
Buku seri pemandu bimbingan SMK (1995: 6), bimbingan
pribadi adalah suatu kegiatan membantu siswa dan mengembangkan
pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Bimbingan pribadi bisa berarti sebagai usaha bantuan dari
pembimbing kepada terbimbing agar dapat mencapai tujuan dan tugas
perkembangan pribadi dalam mewujudkan pribadi yang mampu
bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara baik.
Menurut Rudi Mulyatiningsih (2004: 6) mendefinisikan
bimbingan pribadi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menyesuaikan perkembangan intelegensi, peran sosial, peran seksual
dan perkembangan religi dan moral.
Pendapat lain yang ditulis didalam artikel mengungkapkan
bahwa bimbingan pribadi merupakan usaha bimbingan dalam
xliv
menghadapi dan memecahkan masalah pribadi. Sedangkan bimbingan
pribadi Abu Ahmadi adalah seperangkat usaha bantuan kepada peserta
didik agar dapat menghadapi sendiri masalah-masalah pribadi yang
dialaminya serta berupaya sendiri dalam memecahkan masalah yang
dialami.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan
pribadi merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh seseorang
kepada individu dalam membantu menghadapi dan memecahkan
masalah-masalah pribadi, sosial, konflik dan pergaulan.
b. Tujuan Bimbingan Pribadi
Tujuan bimbingan pribadi agar individu mampu mengatasi
sendiri mengambil sikap sendiri atau memcahkan masalah sendiri yang
menyangkut keadaan batinnya sendiri.
Kesuksesan bimbingan pribadi sangat dipengaruhi oleh
sejauhmana keberhasilan tujuan yang akan dicapai dalam layanan
bimbingan yang diselenggarakan yang terkandung dalam prinsip-
prinsip bimbingan. Menurut Prayitno dan Erman Anti, (1999: 218),
bahwa prinsip bimbingan antara lain:
1. Bimbingan didasarkan pada keyakinan bahwa dalam diri individu
terkandung kebaikan-kebaikan.
2. Bimbingan didasarkan pada ide bahwa setiap anak adalah unik,
seseorang anak berbeda dari yang lain.
xlv
3. Bimbingan merupakan bantuan kepada anak dalam pertumbuhan
dan perkembangan mereka menjadi pribadi-pribadi yang sehat
4. Bimbingan merupakan usaha membantu individu yang
memerlukannya untuk mencapai apa yang diidamkannya
5. Bimbingan adalah layanan unik yang dilaksanakan dengan latihan-
latihan, dan diperlukan minat pribadi yang khusus.
Dari berbagai macam prinsip bimbingan pribadi, dapat diambil
kesimpulan bahwa tujuan bimbingan pribadi adalah suatu layanan
bimbingan yang memberikan pengetahuan kepada individu untuk
mampu berpendapat, belajar menghargai, mampu mengendalikan
emosi, mengenali kelebihan dan kekurangan diri sendiri serta
menyesuaikan diri berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.
c. Bidang Bimbingan Pribadi
Kegiatan bimbingan pribadi diarahkan kepada hal-hal pokok
yang menyangkut perkembangan pada individu atau peserta didik serta
kehidupan yang dilakukan sehari-hari, termasuk didalamnya
permasalahan yang seseorang alami.
Menurut Hallen A (2005: 72-73) mengatakan dalam bidang
bimbingan pribadi pelayanan bimbingan dan konseling membantu
siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta
sehat jasmani dan rohani.
xlvi
Bimbingan pribadi dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut
yaitu: (1) Penanaman dan pemantapan sikap dan kebiasaan serta
pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, (2) Penanaman dan pemantapan pemahaman tentang
kekuatan diri dan pengembangan untuk kegiatan –kegiatan yang
kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk
peranan masa depan, (3) Pengenalan dan pemantapan pemahaman
tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran dan
pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif, (4) Pengenalan dan pemantapan pemahaman tentang
kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulangannya, (5) Pemantapan
kemampuan mengambil keputusan, (6) Pengembangan kemampuan
mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah diambilnya dan
Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat,
baik secara rohaniah maupu jasmaniah.
Kegiatan bimbingan pribadi disebut layanan apabila kegiatan
tersebut dilakukan kontak langsung dengan sasaran layanan (klien) dan
secara langsung berkenaan dengan permasalahan yang dihadapi atau
kepentingan tertentu yang dirasakan oleh sasaran layanan.
C. Kerangka Berpikir
Salah satu penentu keberhasilan dalam pekembangan adalah konsep diri.
Konsep diri merupakan suatu bagian yang terpenting dalam setiap
pembicaraan tentang kepribadian manusia. Konsep diri merupakan sifat yang
xlvii
unik pada diri manusia sehingga dapat digunakan untuk membedakan manusia
dari makhluk hidup lainnya.
Interaksi individu dengan lingkungan tanpa disadari akan membentuk
perilaku serta mempengaruhi konsep diri siswa. Kondisi lingkungan yang
kurang mendukung akan membentuk konsep diri siswa. Agar tidak terjadi
kesalahan dalam membentuk konsep diri, perlu adanya bimbingan dan
konseling. Bimbingan dan konseling ini berupa proses layanan informasi
informasi dalam bimbingan pribadi sebagai tindakan membina siswa
mengenal diri dalam pembentukan konsep diri (Savitri Ramadhani, 2008: 81).
Perkembangan lingkungan yang kurang mendukung akan berpengaruh
dalam diri siswa dalam membentuk konsep diri siswa. Kondisi yang semacam
ini apabila tidak segera ditangani dan dibimbing akan mempengaruhi konsep
diri yang negatif pada siswa. Oleh karena itu pelayanan informasi dalam
bimbingan pribadi perlu ditingkatkan dan dikembangkan sehingga mampu
membentuk perilaku siswa yang baik dalam diri siswa sehingga mampu
membentuk konsep diri yang positif (Renita Mulyaningtyas dan Yusuf
Purnomo, 2006: 53).
Agar dalam pendidikan individu berkembang sesuai dengan yang
diharapkan perlu diberikan sebuah kegiatan layanan. Banyaknya
permasalahan yang dihadapi oleh masing-masing individu agar berhasil dalam
pencapaian target sebaiknya layanan yang digunakan adalah layanan
informasi dalam bimbingan pribadi.
xlviii
Layanan informasi dalam bimbingan pribadi merupakan sebuah
kegiatan pemahaman kepada siswa tentang berbagai hal yang diperlukan
untuk menjalankan tugas dan kegiatan sekolah untuk menentukan dan
mengarahkan tujuan hidup. Layanan informasi dalam bimbingan pribadi berisi
materi layanan yang meliputi kegiatan pemberian orientasi tentang upaya
mengenalkan bakat dan minat serta bentuk penyaluran serta usaha mengatasi
berbagai permasalahan pribadi yang ditemui di rumah, sekolah dan
masyarakat.
Pemahaman yang diberikan melalui layanan informasi digunakan
sebagai bahan acuan dalam meningkatkan konsep diri, mengembangkan
perilaku yang baik, cara berpikir, merasa, bercita-cita menyelenggarakan
kehidupan sehari-hari dan mengambil keputusan, sehingga bimbingan sebagai
fungsi pemahaman dan pencegahan dapat dijalankan. Berjalannya fungsi ini
dalam diri siswa membantu dalam membentuk konsep diri yang positif serta
dapat mengurangi atau mempengaruhi terbentuknya konsep diri yang negatif,
sehingga siswa memiliki motivasi dan berprestasi sesuai dengan bakat dan
minat yang dimiliki dalam diri individu tersebut.
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teoritis yang telah dikemukakan di depan dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut bahwa ada pengaruh layanan informasi
dalam bimbingan pribadi terhadap konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri
1 Rembang Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran 2010/2011.
xlix
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan yang telah dikemukakan pada bagian
sebelumnya, penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Rembang
Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang. Peneliti memilih lokasi di SMK
Negeri 1 Rembang Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang melihat kondisi
sekolah serta karakter peserta didik yang sesuai dengan masalah yang akan
diteliti.
Penelitian ini dilaksanakan mulai penulis merumuskan masalah untuk
diajukan menjadi judul masalah serta mengajukan proposal sampai dengan
penyajian hasil penelitian. Kegiatan penulis untuk mendapatkan hasil yang
maksimal pada masalah yang diteliti, penulis membutuhkan waktu penelitian
selama 6 bulan mulai dari pengajuan proposal sampai mendapatkan hasil
kesimpulan dari masalah yang diteliti
B. Populasi, Sampel dan Sampling
1. Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah
seluruh siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang Kabupaten Rembang
Tahun Pelajaran 2010/2011 sebanyak 246 siswa.
l
Adapun populasi siswa kelas XII SMK Negeri 1 Rembang sebagai
berikut:
Tabel 3. 1
Populasi Siswa SMK Negeri 1 Rembang
No Kelas L P Jumlah Populasi1 XII MA 36 0 362 XII MB 35 0 353 XII GBA 14 21 354 XII GBB 15 20 355 XII OA 18 17 356 XII OB 17 18 357 XII TKJ 14 21 35
Jumlah 149 97 246
2. Sampel
Sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data
dalam penelitian disebut sampel. Menurut S. Margono (2004: 121) sampel
adalah sebagai bagian dari populasi sebagai contoh yang diambil dengan
menggunakan cara-cara tertentu.
Jadi yang digunakan dalam penelitian ini peneliti mengambil
jumlah siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang tahun pelajarn
2010/2011 dari 246 siswa di ambil 15% sebanyak 37 siswa dari 7 kelas
sebagai sampel penelitian.
Adapun yang menjadi sampel peneletian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Sampel Siswa SMK Negeri 1 Rembang
No Kelas L P Jumlah Sampel1 XII MA 5 0 52 XII MB 5 0 5
li
3 XII GBA 2 3 54 XII GBB 1 5 65 XII OA 2 3 56 XII OB 2 3 57 XII TKJ 3 3 6
Jumlah 20 17 37
3. Teknik Sampling
Pengambilan sampel dalam penelitian agar memperoleh sampel
yang benar-benar dapat berfungsi menggunakan teknik pengambilan
sampel atau teknik sampling. Adapun teknik pengambilan sampel adalah
menggunakan teknik sampling proportional random atau sampel
imbangan (proportional random sampling) yaitu teknik penelitian sampel
acak, secara teoritis semua anggota dalam populasi mempunyai
probabilitas atau kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Untuk mendapatkan responden yang dijadikan sampel satu hal yang harus
diketahui peneliti adalah jumlah responden yang ada dala penelitian.
(Sukardi, 2003: 58).
C. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk
menemukan, mengembangkan objek kajian serta media untuk menguji
kebenaran. Suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah
dan sistematis. Metode penelitian ini supaya tercapai secara maksimal harus
memperhatikan langkah-langkahnya yang harus dilakukan oleh peneliti
dengan menggunakan jenis penelitian, populasi, sampel sampai metode
analisis data.
lii
Penelitian berdasarkan metode penelitian termasuk jenis penelitian
eksperimen. Penerlitian eksperimen adalah sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendali (Sugiyono, 2007: 107).
Dalam Penelitian agar mampu menyajikan data perlu menggunakan
metode yang harus dipakai. Metode yang dipakai harus dipilih dan ditentukan
tersebut terlebih dahulu oleh peneliti laksanakan adalah menggunakan skala
psikologis.
D. Instrumen Penelitian (Validitas dan Reliabilitas)
1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid
atau sahih mempunyai validitas tinggi sebaliknya instrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah (Suharsimi Arikunto, 1996: 158).
Untuk menguji validitas instrumen, maka digunakan rumus rumus korelasi
yang dikemukakanoleh Pearson yang dikenal dengan rumus korelasi
product moment sebagai berikut:
2222 )()(
))((
yyNxxN
yxxyNrxy
Keterangan:
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel YN : Jumlah sampel yang menjadi obyek penelitianX : Variabel layanan informasi dalam bimbingan pribadiY : Variabel konsep diri siswa∑ : Sigma (jumlah)
liii
Peneliti menguji valid tidaknya suatu instrument yang disebarkan
berdasarkan indikator yang dijadikan sebuah penelitian. Dasar penilaian dari
angket yang disebarkan, peneliti menggunakan skala likert. Skala likert
merupakan bentuk skala dengan lima alternatif jawaban atau bobot jawaban
untuk setiap pertanyaan item positif da item negatif subyek diminta memilih
satu diantara empat jawaban yang tersedia yaitu: (SS) sangat setuju, (S)
setuju, (RG) ragu-ragu, (TS) tidak setuju, (STS) sangat tidak setuju.
Cara menskor skala diatas mengenai jawaban yang diberikan subyek
berkisar 1-5 pada butir positif pilihan skor (SS) sangat setuju 5, (S) setuju 4,
(RG) ragu-ragu 3, (TS) tidak setuju 2, (STS) sangat tidak setuju 1. Sedangkan
untuk jawaban item negatif pilihan skor (SS) sangat setuju 1, (S) setuju 2,
(RG) ragu-ragu 3 (TS) tidak seuju 4, (STS) sangat tidak setuju 5.
Tabel 3.3
Sebaran Item Skala Psikologis Sesudah Try Out
Variabel IndikatorNo. Item
+Jml
No.Item_
JmlJml
TotalY=
Konsep DiriSiswa
1. Yakin akankemampuanmengatasi masalah
2. Merasa setaradengan orang lain
3. Menerima pujiantanpa rasa malu
4. Peka terhadaporang lain.
5. Mampumemperbaiki, diri
1,11,21,31,41
7,17,27,37,473,13,23,43
9,19,29,395,15,25,35,45
5
5
4
4
5
6,16,26,36
2,12,22,32,4218,28
14,24,34,4410 ,30,40
4
5
2
4
3
9
10
6
8
8
Jumlah 23 1841
liv
2. Reliabilitas
Reliabitas adalah suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah
baik (Suharsimi Arikunto, 1996: 168). Instrumen yang sudah dapat
dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya
juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan maka
berapa kali pun diambil tetap akan sama.
Penulis memilih rumus alpha untuk menguji reliabilitas karena
rentang skor yang dipakai. Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 198)
rumus alpha hanya digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen.
Adapun rumus alpha yang digunakan adalah sebagai berikut:
r 11 = [ ]1k
k[
2
2
1
b ]
Keterangan:
r11 : Reliabilitas Instrumenk : Banyaknya butir pernyataan atau soal
2b : Jumlah Varian Butir2 : Varian Total
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan secara bertahap mulai dari tahap
persiapan sampai tahap penyajian hasil penelitian, dengan urutan tahap
persiapan penelitian, tahap pelaksanaan, tahap analisis dan tahap akhir atau
kesimpulan.
lv
Pada kegiatan prosedur penelitian ini setelah peneliti melaksanakan
persiapan, selanjutnya peneliti menyiapkan kisi-kisi instrumen dan selanjutnya
diujicobakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen sebelum disebarkan.
Apabila instrument tersebut sudah cukup baik dan dipercaya maka kisi-kisi
instrumen bisa disebarkan untuk dijadikan sampel pengumpulan data.
Langkah untuk mendapatkan data, peneliti melaksanakan pemetaan
terhadap siswa untuk dijadikan sampel dan penelitian lapangan mulai
dilaksanakan. Pada tahap ini beberapa kegiatan yang dilakukan adalah
pengumpulan data melakukan pengamatan serta pengambilan sampel untuk
dianalisis dengan menggunakan teknik analisis yang telah ditentukan untuk
mendapatkan hasil penelitian.
F. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini peneliti ingin mengtahui apakah ada
pengaruh layanan informasi dalam bimbingan pribadi terhadap konsep diri
siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen. Penelitian eksperimen adalah sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk emnecari pengaruh perlakukan tertentu terhadap yang lain
dalam konmdisi yang terkendali (Sugiyono, 2007: 107).
Untuk dapat mengetahui pengaruh layanan informasi dalam
bimbingan pribadi tersebut adalah dengan cara membandingkan antara hasil
pretest dan posttest.
lvi
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan
variabek terikat. Adapun kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut:
a. Variabel Bebas (X)
Variebel bebas adalah variabel yang memepengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini
sebagai variabel bebas adalah layanan informasi dalam bimbingan pribadi.
b. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas. Adapun sebagai variabel terikat adalah
konsep diri siswa. Variabel konsep diri siswa mencakup indikator: (1)
yakin akan kemampuan mengatasai masalah, (2) merasa setara dengan
orang lain, (3) menerima pujian tanpa rasa malu, (4) peka terhadap orang
lan (5) mampu memperbaiki diri..
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan bagian yang amat terpenting dalam
penelitian, karena dengan analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makana
yang berguna dalam masalah penelitian. Analisis ini yang digunakan sudah
jelas untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah
dirumuskan (Sugiyono, 2007: 333).
Dalam menganalisis data menggunakan rumus pre-test dan post test
one group design (Suharsimi Arikunto, 1996: 298). Adapun rumusnya sebagai
berikut:
lvii
t =
1
2
NN
dx
Md
Keterangan:
Md : Mean dari perbedaan pre-test dengan post-testxd : Deviasi masing-masing subjek (d-Md)Σ x2d : Jumlah kuadrat deviasiN : Subjek pada sampeld.b. : Ditentukan dengan N-1
H. HIPOTESIS
Berdasarkan kajian teoritis yang telah dikemukakan di depan dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut bahwa ada pengaruh yang ”signifikan
layanan informasi dalam bimbingan pribadi terhadap konsep diri siswa kelas
XII di SMK Negeri 1 Rembang Kabupaten Rembang Tahun Pelajaran
2010/2011”.
lviii
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang hasil penelitian dan pembahasan
yaitu menggunakan langkah-langkah penelitian deskripsi data yang berupa
tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian, uji validitas dan
reliabilitas data, analisi data dan pembahasan
A. Deskripsi Data
a. Tahap Persiapan Penelitian
langkah awal dari kegiatan penelitian diperlukan suatu persiapan.
Langkah persiapan ini dilaksanakan dengan maksud agar pelaksanaan
penelitian dapat berjalan dengan lancar. Sebelumnya penulis mengajukan
persetujuan proposal Skripsi kepada Dosen Pembimbing I dan Dosen
Pembimbing II pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Fakultas Ilmu Pendidikan IKIP PGRI Semarang.
Setelah proposal tersebut disetujui para dosen pembimbing,
selanjutnya penulis merujuk ke BAAKSI untuk meminta surat pengantar
dari IKIP PGRI Semarang yang ditujukan kepada kepala sekolah yang
akan digunakan tempat penelitian. Surat pengantar tersebut dilakukan
untuk konfirmasi dengan pihak sekolah untuk meminta ijin penelitian dan
ternyata permohonan penulis diijinkan dan bahkan memperoleh bantuan
lix
kemudahan dalam pengumpulan data awal guna kepentingan pelaksanaan
penelitian di sekolah tersebut.
b. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ini sebagai rangkaian untuk menguji
skala psikologis konsep diri siswa diberikan kepada siswa dengan jumlah
sampel 37 siswa dari populasi yang berjumlah 246 siswa.
Kegiatan awal yang dilaksanakan peneliti adalah tahap persiapan
pada tanggal 12 Oktober 2010 dan tanggal 19 Oktober 2010 melakukan
observasi di sekolahan. Tanggal 26 Oktober penulis melakukan
pengambilan sampel dan dilanjutkan menugurus surat izin penelitian.
Setelah mendapat izin dari pihak sekolah 24 November 2010,
peneliti langsung melakukan try out tepatnya tanggal 25 November 2010.
Data hasil try out diolah untuk memperoleh data yang valid serta yang
tidak valid. Data yang valid disebarkan pada responden sebagai kegiatan
pre test 27 November 2010.
Kemudian peneliti memberikan layanan kepada sampel yang
dilaksanakan mulaia tanggal 1 Desember samapai 17 Desember 2010 pada
hari rabu, sabtu, selasa dan terakhir hari jumat selama empat kali, sebagai
kegiatan akhir dalam penelitian pada tanggal 20 Desember 2010 penulis
menyebarkan skala pos test sehingga dapat diolah untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh layanan informasi
lx
B. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Data
a. Uji Validitas Data
Sebelum dilakukan analisis data, maka terlebih dahulu mengolah
data dan menganalisis jawaban skala konsep diri dari responden menjadi
data yang berupa tabulasi skala. Cara yang penulis tempuh adalah
mencocokan jawaban responden sesuai dengan pedoman sebelumnya yaitu
untuk jawaban yang bersifat positif atau mendukung diberi nilai SS= 5, S
= 4, RG = 3, TS = 2, STS = 1. Sebaliknya untuk jawaban yang bersifat
negatif atau tidak mendukung akan diberi nilai SS= 1, S = 2, RG = 3, TS =
4, STS = 5.
Selanjutnya untuk hasil tabulasi selengkapnya dapat dilihat pada
lampiran. Drai tabulasi hasil angket tersebut masing-masing item dicari
nilai validitas angket dengan menggunakan rumus product moment yang
perhitungannya adalah sebagai berikut
Perhitungan Validitas Item
Variabel Konsep Diri (Y)
Contoh perhitungan untuk butir No. 1
∑ X = 149 ∑ X2 = 631
∑ Y = 6851 ∑ Y2 = 1280317
∑ XY = 27826 N = 37
2222 )()(
))((
yyNxxN
yxxyNrxy
22 )6851(1280317.37)149(631.37
)6851()149(27826.37
rxy
lxi
469320147371729{2220123347
10207991029562
rxy
}435528{1146
8763rxy
499115080
8763rxy
8837,22340
8763rxy
= 0,3922
Berdasarkan perhitungan validitas item untuk butir nomer 1
diperoleh r hitung sebesar 0,3922, karena r hitung (0, 392) > r tabel pada tarf
signifikan 5% (0, 325), dengan demikian dapat dikatakan bahwa item
nomor 1 adalah valid.
Berdasarkan perhitungsan validitas variabel konsep diri terdapat
41 item yang dikatakan valid, yakni item 1, 2, 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35,
36, 37, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 47. Adapun pernyataan yang tidak valid
adalah nomor 4, 8, 20, 33, 38, 46, 48, 49, 50 skala yang tidak valid
terwakili pada item yang lain, sehingga item skala yang tidak valid
tersebut tidak dipakai atau dibuang dan skala yang valid dapat digunakan
untuk menguji layanan informasi dalam bimbingan pribadi. Skala sebaran
uji validitas masing-masing item yang valid dan tidak valid dapat dilihat
dalam tabel.
lxii
Adapun hasil validitas selengkapnya dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel .4.1
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Data Konsep Diri
No r xy r table Keterangan1 0,392 0,325 Valid2 0,424 0,325 Valid3 0,363 0,325 Valid4 0,244 0,325 Tidak Valid5 0,473 0,325 Valid6 0,351 0,325 Valid7 0,328 0,325 Valid8 0,213 0,325 Tidak Valid9 0,354 0,325 Valid10 0,399 0,325 Valid11 0,327 0,325 Valid12 0,381 0,325 Valid13 0,433 0,325 Valid14 0,474 0,325 Valid15 0,510 0,325 Valid16 0,354 0,325 Valid17 0,409 0,325 Valid18 0,400 0,325 Valid19 0,348 0,325 Valid20 0,221 0,325 Tidak Valid21 0,355 0,325 Valid22 0,376 0,325 Valid23 0,517 0,325 Valid24 0,384 0,325 Valid25 0,331 0,325 Valid26 0,486 0,325 Valid27 0,714 0,325 Valid28 0,338 0,325 Valid29 0,541 0,325 Valid30 0,375 0,325 Valid31 0,618 0,325 Valid32 0,372 0,325 Valid33 0,209 0,325 Tidak Valid34 0,442 0,325 Valid35 0,544 0,325 Valid
lxiii
36 0,348 0,325 Valid37 0,542 0,325 Valid38 0, 287 0,325 Tidak Valid39 0,348 0,325 Valid40 0,370 0,325 Valid41 0,452 0,325 Valid42 0,356 0,325 Valid43 0,347 0,325 Valid44 0,400 0,325 Valid45 0,391 0,325 Valid46 0,146 0,325 Tidak Valid47 0,375 0,325 Valid48 0,012 0,325 Tidak Valid49 0,195 0,325 Tidak Valid50 0,083 0,325 Tidak Valid
b. Uji reliabilitas Data
Sedangkan nilai reliabilitas yang dicari dengan rumus alpha adalah
sebagi berikut:
Menghitung reliabilitas alpha
2
2
1(1
11t
b
k
kr
)
)97,326
177,481(
150
5011
r
)1473,01(49
5011 r
853,0.020,111 r
8701,011 r
Dari perhitungan di atas didapat r11 sebesar 0,870 dengan N = 37 dan
konsultasi = 5% didapat harga rtabel = 0, 325. ( 0,8701) > r tabel 0, 325 ,
karena r 11 > r tabel maka perhitungan tersebut adalah reliabel
lxiv
C. Uji Hipotesis
a. Analisis Data
Data hasil penelitian mengenai konsep diri berdasarkan jawaban skala
psikologis. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pre-test dan post test
Teknik yang digunakan ini untuk mengetahui seberapa jauh konsep diri siswa
terbentuk sebelum diberi layanan dan sesudah diberi layanan.
Skala psikologis yang valid disebarkan kepada siswa untuk mengukur
pembentukan konsep diri siswa sebagai langkah pre-test. Pre-tes ini
disebarkan kepada siswa kelas XII SMK Negeri 1 Rembang tahun pelajaran
2010/2011 sebagai sampel penelitian sebanyak 37 siswa dengan teknik
proportional random sampling (sampel imbangan), sedangkan jumlah sampel
diambil sebanyak 15% dari jumlah 246 siswa yang terdiri dari 7 kelas..
Langkah selanjutnya setelah selesai menyebarkan skala pada pre-tes
peneliti mengadakan layanan kepada siswa sebanyak 4 x pertemuan. Setelah
selesai memberikan layanan sebanyak empat kali pertemuan, peneliti
menyebar skala kedua atau pos test untuk mengetahui apakah ada
pengaruhnya layanan informasi terhadap konsep diri siswa. Untuk dapat
menentukan data hasil penelitian, maka masing-masing skor pada setiap
responden dimasukan dalam interval pengkategorian.
Interval disusun berdasarkan skor tertinggi dan skor terendah (Hartono,
2004: 48). Skor tertinggi dan terendah yang dimaksud adalah hasil jawaban
skala pre test. Hasil jawaban pre test skor tertinggi 142 dan skor terendah 73,
lxv
hasil skor konsep diri tersebut digunakan untuk menentukan interval dengan
rumus sebagai berikut:
Interval = Skor terttinggi – skor tereendah
5 kateogri
Interval =5
73142
= 13,8 dibulatkan 14
Berdasarkan interval tersebut di atas dapat digunakan untuk membuat
tabel distribusi frekuensi tergolong sesuai dengan kategori jawaban skala
mengenai konsep diri sebagai berikut:
Tabel. 4.2
Kategori Interval Skor Pre Test
Interval Kategori133 – 142118 - 132103 – 11788– 10273 - 87
Sangat BaikBaik
CukupKurang BaikTidak Baik
Hasil observasi pre test pada skala psikologis sebelum dilaksanakan layanan
informasi dalam bimbingan pribadi dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel. 4.3
Skor pre test konsep diri
NoKonsep diri
Skor Kriteria1 142 Sangat Baik
2 140 Sangat Baik3 140 Sangat Baik4 74 Tidak Baik
lxvi
5 140 Sangat Baik6 73 Tidak Baik7 142 Sangat Baik8 108 Cukup9 136 Sangat Baik10 142 Sangat Baik11 135 Sangat Baik12 108 Cukup13 142 Sangat Baik14 107 Cukup15 108 Cukup16 141 Sangat Baik17 142 Sangat Baik18 142 Sangat Baik19 142 Sangat Baik20 106 Cukup21 141 Sangat Baik22 108 Cukup23 108 Cukup24 140 Sangat Baik25 142 Sangat Baik26 108 Cukup27 142 Sangat Baik28 140 Sangat Baik29 131 Baik30 108 Cukup31 142 Sangat Baik32 107 Cukup33 105 Cukup34 107 Cukup35 108 Cukup36 142 Sangat Baik37 105 Cukup
Jumlah 4594Tertinggi 142Terendah 73
Mean 124,162
lxvii
Tabel. 4.4
Distribusi Frekuensi data pre test konsep diri
Interval Frekuensi Persentase Kategori
133 – 142 20 54,05% Sangat Baik
118 – 132 1 2,70% Baik
103 – 117 14 37,84% Cukup
88– 102 0 0 Kurang Baik
73 - 87 2 5,41% Tidak Baik
Jumlah 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil penelitian dengan
menggunakan skala konsep diri sebelum diberikan layanan informasi dalam
bimbingan pribadi adalah skor terbanyak pada rentangan angka 133 – 142
sebanyak 20 siswa atau 54,05 % dan ada pada kategori sangat baik, urutan
kedua pada rentangan skor 103 – 117 sebanyak 14 siswa atau 37,84 % berada
pada kategori cukup serta kategori tidak baik sebanyak 2 atau 5,41% dan
kategori baik rentangan 118-132 pada persentase 2,70%. Bila dilihat dari rata-
rata persepsi siswa tentang konsep diri siswa sebelum diberi layanan sebesar
125,054 maka dapat disimpulkan bahwa pembentukan konsep diri siswa di
SMK Negeri 1 Rembang sebelum diberi layanan (pre test) berada pada
kategori sangat baik.
Berdasarkan data di atas tujuan penelitian berkeinginan untuk
mengetahui pengaruh layanan informasi dalam bimbingan pribadi terhadap
konsep diri siswa. Agar konsep diri siswa berpengaruh, langkah yang harus
ditempuh peneliti adalah memberikan layanan, berupa layanan informasi
lxviii
dalam bimbingan pribadi terhadap siswa. Pelaksanaan layanan informasi
dalam bimbingan pribadi dalam penelitian ini sebanyak 4 kali dengan topik
permasalahan yang berbeda-beda. Adapun jadwal pelaksanaan layanan
informasi dalam bimbingan pribadi yang dilakukan dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel berikut dibawah ini:
Tabel 4.5
Jadwal Pelaksanaan Layanan Informasi dalam Bimbingan Pribadi
No Bimbingan Tanggal/Hari Pelaksanaan Materi Bimbingan1 I Rabu, 1 Desember 2010 Komunikasi dan hubungan
antar pribadi2 II Sabtu, 11 Desember 2010 Semangat menanamkan rasa
percaya diri pada setiapindividu
3 III Selasa, 14 Desember 2010 Mengenal dan memahami diri4 IV Jumat, 17 Desember 2010 Menghargai orang lain
Data konsep diri siswa setelah diberi layanan dapat diungkapkan
dengan skala psikologis. Pengukuran data sebaran skala pos test dengan
menggunakan kategori interval. Interval disusun berdasarkan skor tertinggi
post test sebesar 180 dan skor terendah post test sebesar 109, hasil skor konsep
diri tersebut digunakan untuk menentukan interval dengan rumus sebagai
berikut:
Interval = Skor terttinggi – skor tereendah
5 kateogri
Interval =5
109180
= 14,2 dibulatkan 14
lxix
Tabel. 4.6
Kategori Interval Skor Pos Test
Interval Kategori169 - 180154 - 168139 – 153124 – 138109 – 123
Sangat BaikBaik
CukupKurang BaikTidak Baik
Adapun data hasil penelitian setelah post test dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel. 4.7
Skor Konsep Diri Siswa Post Test
NoKonsep Diri
Skor Kriteria1 143 Baik2 145 Baik3 134 Cukup4 109 Cukup5 145 Baik6 109 Cukup7 144 Baik8 143 Baik9 128 Cukup10 143 Baik11 143 Baik12 143 Baik13 179 Sangat Baik14 144 Baik15 145 Baik16 177 Sangat Baik17 180 Sangat Baik18 143 Baik19 177 Sangat Baik20 143 Baik21 177 Sangat Baik
22 144 Baik23 143 Baik
lxx
24 177 Sangat Baik25 144 Baik26 143 Baik27 178 Sangat Baik28 144 Baik29 140 Cukup30 143 Baik31 109 Cukup32 143 Baik33 144 Baik34 143 Baik35 143 Baik36 143 Baik37 124 Cukup
Jumlah 5399Tertinggi 180
Terendah 109Mean 145,919
Selisih mean post test- pre test 21,757
Tabel .4.8
Distribusi Frekuensi Data Konsep Diri Post Test
Interval Frekuensi Persentase Ketegori169-180 7 18,92% Sangat Baik154-168 0 0% Baik139-153 24 64,86% Cukup124-138 3 8,11% Kurang Baik109 - 123 3 8,11% Tidak baikJumlah 100%
Berdasarkan hasil data dari skala psikologis yang diberikan setelah
adanya layanan dalam bimbingan, menunjukan peningkatan yang positif dan
signifikan dengan rincian, skor dengan rentangan 139 - 153 kategori cukup
adalah sebanyak 24 orang siswa atau 64,86%, kemudian kategori sangat baik
dengan skor rentangan 169 - 183 sebanyak 7 siswa atau 18,92%, dan skor
kategori kurang baik dan tidak baik terdapat 3 siswa atau 8,11%.
lxxi
Hasil skor setelah perlakuan lebih meningkat dari sebelum perlakuan.
Nilai skor sebelum perlakuan diperoleh skor rata-rata mencapai 124,162
sedangkan setelah perlakuan mencapai 145,919 sehingga ada peningkatan
sebesar 21,757. Hal ini merupakan akibat dari pelaksanaan layanan bimbingan
pribadi yang diberikan sebelum dan sesudah diberikan skala konsep diri, maka
perlakuan yang diberikan memberikan pengaruh yang positif bagi siswa.
2. Analisis Uji t
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah menguji pengaruh
layanan informasi dalam bimbingan pribadi dengan konsep diri siswa kelas
XII di SMK Negeri 1 Rembang, maka untuk menguji hipotesis tersebut
dengan menggunakan korelasi product moment yaitu untuk mencari ada
hubungan layanan informasi terhadap konsep diri siswa kelas XII di SMK
Negeri 1 Rembang.
Langkah yang diambil peneliti setelah dianalisis dikonsultasikan
dengan taraf signifikan 5% = nilai r tabel sebesar 0,325. Jika r hitung > dengan
r tabel maka hipotesis berbunyi ada hubungan atau pengaruh layanan
informasi dalam bimbingan pribadi terhadap konsep diri siswa kelas XII di
SMK Negeri 1 Rembang diterima.
Adapun analisis data yang digunakan analisis uji t, sedangkan uji t
dengan rumus sebagai berikut:
t =
1
2
NN
dx
Md
lxxii
t =
13737
811,12940
757,21
t =
36.37
811,12940
757,21
t =
1332
811,12940
757,21
t=715323574,9
757,21
t=117,3
757,21
= 6,980
Untuk konsultasi = taraf signifikan 5%, dan db=N-1 =41-1= 40,
diperoleh t tabel =2,043. Karena t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha
diterima, atau dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan, atau ada
perbadaan antara pre test dan post test.
Dari perhitungan diperoleh hasil t hitung =6,980, selanjutnya dengan
t tabel pada ataraf signifikan 5% dengan db 40 yaitu sebesar 2,043 maka 6,980
>2,043. Dengan demikian koefisien sebesar t hitung 6,980 adalah signifikan
pada taraf signifikan 5%.
Berdasarkan perhitungan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
hipotesis alternatif (Ha) berbunyi ’’layanan informasi dalam bimbingan
pribadi berpengaruh terhadap konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1
Rembang Tahun Pelajaran 2010/2011’’, dapat diterima pada taraf signifikan
lxxiii
5%. Sedangkan hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi layanan bimbingan pribadi
tidak berpengaruh terhadap konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1
Rembang Tahun Pelajaran 2010/2011, ditolak.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil thitung = 6,980 berarti
6,980 > 2,043 pada taraf signifikan 5%, maka hipotesis alternatif (Ha) yang
berbunyi ‘’layanan informasi dalam bimbingan pribadi berpengaruh terhadap
peningkatan konsep diri siswa kelas XII di SMK Negeri 1 Rembang tahun
pelajaran 2010/2011 dapat diterima’’ pada taraf signifikan 5%.
Hal ini disebabkan konsep diri terjadi karena adanya pengaruh
layanan informasi dalam bimbingan pribadi. Selain layanan informasi dalam
bimbingan pribadi konsep diri dipengaruhi oleh beberapa faktor lain. Faktor
lain yang dimaksud peneliti yang dapat meningkatkan konsep diri adalah
faktor kemampuan (setiap individu siswa memiliki kemampuan dalam
melakukan sesuatu), faktor perasaan (rasa sangat berarti bagi siswa dalam
setiap aktivitas), kebajikan (pengaruh lingkungan yang baik dapat menjadikan
individu menyenangkan untuk berbuat kebajikan) dan faktor kekuatan
(perilaku individu yang baik memberikan kekuatan bagi anak untuk
melakukan perbuatan yang baik (Coopersmith dalam Geraldine K. Wanei,
2006:34).
Di samping faktor tersebut ada faktor lain yaitu pola asuh orang tua,
kegagalan, depresi kritik internal, mengubah konsep diri, berpikir positif,
reaksi orang lain, perbandingan orang lain, peranan serta identifikasi terhadap
lxxiv
orang lain (Renita Mulyaningtyas dan Yusuf Purnomo, 2006: 54) yang
didukung dengan materi-materi yang sudah diberikan oleh peneliti dalam
satuan layanan. Materi dalam layanan tersebut antara lain komunikasi dan
hubungan antar pribadi, semangat menanamkan rasa percaya diri pada setiap
individu, mengenal dan memahami diri serta menghargai orang lain. Pada
saat menyampaikan materi, peneliti menemukan kendala atau ganguan antara
lain, dalam memberikan suatu layanan ada siswa yang tidak masuk, kurang
memperhatikan, bergurau sendiri, dan adanya UAS semester 1 serta adanya
beberapa mata pelajaran yang harus remidi, sehingga siswa kurang optimal
mengikuti layanan.
Layanan informasi dapat mempengaruhi, konsep diri siswa karena
dalam layanan, siswa diberikan kegiatan berupa pelatihan atau pembekalan
sehingga siswa bisa mengenali kekurangan dan kelebihan pada diri sendiri,
dapat memiliki keyakinan menyeluruh penilaian tentang diri, bagaimana
siswa memandang dan menilai diri dalam bersikap dan berperilaku sehingga
akan mempengaruhi tindakan dan pandangan yang berdasarkan pada
penilaian tentang diri siswa baik kondisi fisik maupun lingkungan
terdekatnya,
Adapun yang tidak mempengaruhi konsep diri antara lain peka
terhadap kritikan orang lain artinya siswa tidak tahan kritik yang diterimanya,
mudah marah naik pitam, sensitif terhadap pujian orang lain artinya pura-pura
menghindari pujian, cenderung tidak disenangi orang lain karena siswa
merasa tidak diperhatikan, rasa pesimis artinya siswa menganggap tidak akan
lxxv
berdaya melawan persaingan yang merugikan dirinya menurut William D.
Brook dan Phillip Emmer (dalam Jalaluddin Rakmat, 2005: 105)
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa layanan informasi
dalam bimbingan pribadi yang dilakukan merupakan bentuk layanan yang
baik bagi siswa, hal ini terbukti pada diri siswa setelah mendapat layanan atau
treatment bidang bimbingan memberikan kemajuan dalam konsep diri siswa
dengan mencapai rata-rata peningkatan yang cukup signifikan.
lxxvi
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini penulis dapat menyampaikan
kesimpulan dalam penelitian sebagai berikut:
Dalam hasil uji hipotesis (uji t) diperoleh hasil t hitung = 6,980 berarti 6,980 >
2,043 pada taraf signifikan 5%, hal ini berarti ada perbedaan layanan
informasi dalam bimbingan pribadi yang dapat mempengaruhi peningkatan
konsep diri siswa, maka hipotesis alternatif (Ha) yang berbunyi ‘’layanan
informasi dalam bimbingan pribadi mempengaruhi terhadap peningkatan
konsep diri siswa kelas XII SMK Negeri 1 Rembang Tahun Pelajaran
2010/2011’’diterima pada taraf signifikan 5%.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan di
atas maka dapat diajukan beberapa saran yang dapat bermanfaat bagi
pengembangan pelaksanaan bimbingan dan konseling sebagai berikut:
1. Siswa
Untuk membantu siswa pentingnya pelaksanaan bimbingan pribadi yang
diberikan di sekolah bisa menambah informasi yang baik, untuk
membentuk konsep diri yang positif, sehingga siswa lebih optimis dan
percaya diri dalam segala hal yang berkaitan dengan konsep diri.
lxxvii
2. Guru/ Pembimbing
Guru pembimbing hendaknya mampu memberikan layanan informasi
dalam bimbingan pribadi yang mencakup materi konsep diri secara
optimal sesuai dengan kondisi siswa sehingga guru mampu memberikan
layanan informasi dalam bimbingan pribadi dengan maksimal.
3. Bagi Sekolah (penyelenggara pendidikan)
Sekolah atau lembaga perlu adanya kerja sama yang baik dengan anggota
keluarga sekolah (kepala sekolah, guru, dan karyawan) sehingga mampu
memberikan layanan informasi dalam bimbingan pribadi siswa dalam
meningkatkan konsep diri yang positif.
4. Orang Tua Siswa
- Orangtua hendakanya tidak lepas tangan untuk membina anak dalam
serta membimbing anaknya, dalam meningkatkan konsep diri yang
baik atau positif.
- Selain keluarga yaitu lingkungan sangat berpengaruh dalam
meningkatkan konsep diri siswa sehingga untuk mengindari terjadinya
konsep diri yang negatif peranan keluarga atau orangtua sangat
diharapkan dalam meningkatkan konsep diri siswa.
lxxviii
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
________ . 1998. Prosedur Penelitian Suatu Praktek. Jakarta: Bina Aksara
Geraldine K Wanei. 2006. Konsep diri Positif, Menentukan Prestasi Anak.Kanisius Yogyakarta
Gunawan, W, Adi. 2005. Apakah IQ Anak Bisa Ditinggkatkan. Jakarta: Gramedia.
Hallen. A. 2005. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ciputan Press.
Hartono. 2004. Statistik Penelitian. LSFK2P. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kartadinata, Sunaryo. 1997. Landasan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta:.Depdikbud
Margono, S. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakrta: Rineka Cipta
Mulyatiningsih, Rudi. 2007. Bimbingan Pribadi, Sosial, Belajar dan Karier.Jakarta: Grasindo
Pemandu Bimbingan dan Konseling. 1995. Pelayanan Bimbingan dan Konseling.SMK
Prayitno. 2004. Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Prayitno & Erman Amti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:Rineka Cipta
Purnomo Yusuf dan Mulyaningtyas Renita . 2006. Bimbingan & Konseling SMAuntuk Kelas X. Erlangga.
Rahmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosda Karya
Ramadhani, Savitri. 2008. The Art of Positive Communicating. Yogyakarta:Bookmarks.
Sugiharto, DYP & Sugiyo. 19941. Administrasi dan Organisasi BimbinganKonseling Sekolah. Semarang: IKIP Press
Sobur Alex. 2003. Psikologi Umum dalam Lintas Sejarah. IKAPI Bandung:Pustaka Setia
Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.Jakarta: Bumi Aksara
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.Bandung: Alfabeta
Sumantri, Mulyani. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: UniversitasTerbuka
lxxix
LAMPIRAN A
Daftar lampiran Hal
A. 1 Daftar absensi siswa try out ............................................................ 64
A. 2 Daftar absensi siswa pre test dan post test ...................................... 66
lxxx
Lampiran A.1
DAFTAR ABSENSI SISWA TRY OUT
NO NIS NAMA L/P KELAS
1 9495 Aang Drajat L XII -OA
2 9496 Ahmad Samsur Rizal L XII- OA
3 9497 Adi Ivan R L XII- OA
4 9498 Ahmad Anton WP L XII- OA
5 9499 A. Arifin L XII- OA
6 9501 A. Maftuhin L XII- OA
7 9502 A. Shodikin L XII- OA
8 9503 Alfian Mahadias S L XII- OA
9 9504 Fanny Putri Listanti P XII-TKJ
10 9505 Fitri Ani P XII- TKJ
11 9506 Fitrin Sufritanti P XII- TKJ
12 9507 Gita Riandani P XII- TKJ
13 9508 Ima Sugianti P XII- TKJ
14 9509 Imam Prasetyo L XII- TKJ
15 9510 Indah Rinita P XII- TKJ
16 9511 Kristi Yulianti P XII- TKJ
17 9512 Lathifah Fauzi P XII-TKJ
18 9513 Mamiek P XII-TKJ
19 9514 Milasari P XII-TKJ
20 9515 Mira Agustianti P XII-TKJ
21 9225 Setyawan Fauzi L XII-TKJ
22 9226 Shofiyatul Ummah P XII-TKJ
23 9527 Sinarti P XII-TKJ
24 9528 Siti Muniroh P XII-TKJ
lxxxi
25 9516 M. Ali Imron L XII-OB
26 9517 Moh Hasyim P XII-OB
27 9518 Moh Nor Khosim L XII-OB
28 9519 Muzakkik Hersandi L XII-OB
29 9520 Nur Khoiri L XII-OB
30 9521 Peim Nur Arianto L XII-OB
31 9522 Rahmat Hadiono L XII-OB
32 9523 Rizalusauqi Al Azmi L XII-OB
33 9524 Setyanto L XII-OB
34 9529 Suprih P XII-OB
35 9530 Ulin Nuha Fadli L XII-OB
36 9531 Faiz Al Qorni L XII-OB
37 9532 Yocy Echa M L XII-OB
lxxxii
Lampiran A.2
DAFTAR ABSENSI SISWA PRE TEST DAN POST TEST
NO NIS NAMA L/P KELAS
1 9328 Edi Sucipto L XII-MA
2 9314 Ahmad Sururi L XII-MA
3 9313 Agus Widodo L XII-MA
4 9341 Purnomo L XII-MA
5 9324 Dede Muslih L XII-MA
6 9370 Mustika Aji L XII-MB
7 9364 Gita Rolis L XII-MB
8 9347 Ade Wibowo L XII-MB
9 9373 Nur Hamid L XII-MB
10 9379 Waruri L XII-MB
11 9247 Hanifah P XII-GBA
12 9272 Vitri Nining S P XII-GBA
13 9266 Sri Hartutik P XII-GBA
14 9259 Rita Anisyaningsih P XII-GBA
15 9246 Fitria Afriani P XII-GBA
16 9294 Isti Rolikah P XII-GBB
17 9281 Anis Sholekah P XII-GBB
18 9293 Indayani P XII-GBB
19 9301 Novi Tia Lestari P XII-GBB
20 9309 Tri Wahyu Nur Hidayah P XII-GBB
21 9445 Novi Handayani L XII-OA
22 9440 Jevit Eliza P XII-OA
23 9439 Ika Nurjannah P XII-OA
24 9434 Dwi Saputra L XII-OA
25 9446 Nur Irawati P XII-OA
lxxxiii
26 9486 Rollis L XII-OB
27 9463 Bisri Mustofa L XII-OB
28 9460 Agus Munarto L XII-OB
29 9488 Sugiyanto L XII-OB
30 9467 Ernanto L XII-OB
31 9487 Setianto L XII-OB
32 9521 Nurul Hidayah P XII-TKJ
33 9520 Nia Eryana P XII-TKJ
34 9518 Naim Matul F L XII- TKJ
35 9519 Nanda Mulyadi L XII- TKJ
36 9524 Istiawan Rukiyah P XII- TKJ
37 9522 Ratna Puspita P XII- TKJ
lxxxiv
LAMPIRAN B
Daftar lampiran Hal
B. 1 Skala psikologis try out ................................................................... 68
B. 2 Skala psikologis pre test dan post test ............................................ 71
SKALA PSIKOLOGIS TRY OUT
Lampiran B.1
lxxxv
Nama : …………………
No. Absen : ………………..
Kelas : ………………..
Jurusan : …………………
A. Petunjuk Pengisian
1. Tulislah identitas diri kamu dengan lengkap
2. Bacalah dengan cermat kemudian jawablah semua pertanyaan sesuai
dengan diri kamu.
3. Satu pertanyaan hanya ada satu jawaban dan jawaban kamu berguna sekali
bagi peneliti.
4. Pilih salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat kamu dengan cara
memberi tanda centang (√) pada salah satu kolom SS (sangat setuju), S
(setuju), RG (ragu-ragu), TS (tidak setuju) atau STS (sangat tidak setuju)
pada lembar jawaban yang sudah disediakan.
5. Peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaan kamu menjadi
responden penelitian.
B. Item Pernyataan
No Pernyataan SS S R TS STS1 Saya percaya dengan kemampuan yang saya
miliki.2 Saya bergaul dengan orang yang setara dengan
saya3 Pujian dari orang lain motivasi buat saya.4 Saya cuek apa yang dilakukan oleh teman saya.5 Saya selalu mengevaluasi kelebihan dan
kekurangan pada diri saya.6 Saya ragu akan kemampuan yang saya miliki.7 Saya berteman tidak memandang harta maupun
derajat.8 Pujian yang saya terima bisa membanggakan
diri saya.9 Saya mengerti kondisi yang dialami oleh orang
lain.10 Saya sulit mengubah perilaku saya meskipun itu
jelek menurut teman-teman saya.11 Dengan penuh percaya diri saya mampu
menyelesaikan masalah yang sedang saya
lxxxvi
hadapi.12 Pendapat saya selalu benar.13 Saya tidak akan silau dengan pujian yang
diberikan kepada saya.14 Saya tidak peduli dengan perkataan orang lain.15 Apabila saya terlanjur memberikan ungkapan
yang tidak disenangi oleh orang lain sayaberusaha mengubahnya.
16 Saya tidak bisa menyelesaikan masalah sayasendiri.
17 Saya menghargai orang lain yang telahmemberikan kritikan kepada saya.
18 Dengan banyaknya pujian saya sebagai siswayang paling hebat dikelas
19 Saya merasa bahwa saya sebagai figur yang bisaditerima oleh banyak teman
20 Saya tidak pernah salah dalam perkataan maupunperbuatan.
21 Saya tidak pernah lari dari masalah yang terjadipada diri saya.
22 Saya merasa apa yang saya lakukan tidak bisadilakukan oleh teman saya.
23 Pujan yang diberikan kepada saya merupakanpenyemangat dalam kehidupan saya.
24 Saya menghiraukan apa yang dikatakan orang tuasaya
25 Saya merasa sanggup mengubah prinsip sayabila pengalaman yang saya alami salah.
26 Setiap ada masalah yang saya hadapi sulitmencari jalan keluarnya.
27 Saya tidak pernah membedakan dalam bergaul dilingklungan rumah maupun di tempat sekolah.
28 Sifat membanggakan diri kadang muncul akibatpujian yang diberikan kepada saya.
29 Pendapat orang lain sebagai masukan yang perludihargai.
30 Saya merasa diri saya, belum bisa mempunyaikelebihan apapun dibandingkan dengan temansaya.
31 Saya selalu bertanggung jawab apabila adamasalah.
32 Saya merasa paling hebat dibandingkan temansaya
33 Pujian bagi saya merupakan cambuk bagi saya.34 Saya tidak mau tahu apa yang dilakukan oleh
lxxxvii
teman saya.35 Saya akan berusaha memperbaiki tingkah laku
apabila apa yang saya lakukan salah.36 Saya merasa kurang mampu menyelesaiakan
masalah saya.37 Saya terima dengan ikhlas apabila ada yang
mencela saya.38 Saya kurang senang apabila ada teman yang
tidak memberikan pujian atas prestasi yang sayaraih.
39 Saya sebagai figur yang tidak mudah marah40 Saya merasa bahwa diri saya tidak mempunyai
kekurangan apapun .41 Saya percaya setiap ada masalah pasti ada jalan
keluarnya.42 Saya tipe orang yang perfect dalam segala-
galanya..43 Pujian dari teman sebagai motivasi saya untuk
tetap maju dalam meraih cita-cita.44 Saya membiarkan permintaan bantuan yang
diinginkan oleh teman saya.45 Saya merasa mampu memperbaiki diri saya dan
berusaha mengubah kekurangan yang ada padadiri saya.
46 Saya kurang percaya diri sehingga merasa tidakmampu mengatasi masalah.
47 Saya selalu mendengarkan semua apa yangdikatakan oleh orang tua.
48 Saya mengharapkan pujian dari teman saya49 Saya mengetahui niat orang lain untuk minta
bantuan kepada saya.50 Saya dalam berperilaku lebih baik dari teman-
teman saya.
SKALA PSIKOLOGIS PRE TEST DAN POST TEST
Lampiran B. 2
lxxxviii
Nama : …………………
No. Absen : ………………..
Kelas : ………………..
Jurusan : …………………
C. Petunjuk Pengisian
1. Tulislah identitas diri kamu dengan lengkap
2. Bacalah dengan cermat kemudian jawablah semua pertanyaan sesuai
dengan diri kamu.
3. Satu pertanyaan hanya ada satu jawaban dan jawaban kamu berguna sekali
bagi peneliti.
4. Pilih salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat kamu dengan cara
memberi tanda centang (√) pada salah satu kolom SS (sangat setuju), S
(setuju), RG (ragu-ragu), TS (tidak setuju) atau STS (sangat tidak setuju)
pada lembar jawaban yang sudah disediakan.
5. Peneliti mengucapkan terima kasih atas kesediaan kamu menjadi
responden penelitian.
D. Item Pernyataan
No Pernyataan SS S R TS STS1 Saya percaya dengan kemampuan yang saya
miliki.2 Saya bergaul dengan orang yang setara dengan
saya3 Pujian dari orang lain motivasi buat saya.4 Saya selalu mengevaluasi kelebihan dan
kekurangan pada diri saya.5 Saya ragu akan kemampuan yang saya miliki.6 Saya berteman tidak memandang harta maupun
derajat.7 Saya mengerti kondisi yang dialami oleh orang
lain.8 Saya sulit mengubah perilaku saya meskipun itu
jelek menurut teman-teman saya.9 Dengan penuh percaya diri saya mampu
menyelesaikan masalah yang sedang sayahadapi.
10 Pendapat saya selalu benar.11 Saya tidak akan silau dengan pujian yang
lxxxix
diberikan kepada saya.12 Saya tidak peduli dengan perkataan orang lain.13 Apabila saya terlanjur memberikan ungkapan
yang tidak disenangi oleh orang lain sayaberusaha mengubahnya.
14 Saya tidak bisa menyelesaikan masalah sayasendiri.
15 Saya menghargai orang lain yang telahmemberikan kritikan kepada saya.
16 Dengan banyaknya pujian saya sebagai siswayang paling hebat dikelas
17 Saya merasa bahwa saya sebagai figur yang bisaditerima oleh banyak teman
18 Saya tidak pernah lari dari masalah yang terjadipada diri saya.
19 Saya merasa apa yang saya lakukan tidak bisadilakukan oleh teman saya.
20 Pujan yang diberikan kepada saya merupakanpenyemangat dalam kehidupan saya.
21 Saya menghiraukan apa yang dikatakan orang tuasaya
22 Saya merasa sanggup mengubah prinsip sayabila pengalaman yang saya alami salah.
23 Setiap ada masalah yang saya hadapi sulitmencari jalan keluarnya.
24 Saya tidak pernah membedakan dalam bergaul dilingklungan rumah maupun di tempat sekolah.
25 Sifat membanggakan diri kadang muncul akibatpujian yang diberikan kepada saya.
26 Pendapat orang lain sebagai masukan yang perludihargai.
27 Saya merasa diri saya, belum bisa mempubyaikelebihan apapun dibandingkan dengan temansaya.
28 Saya selalu bertanggung jawab apabila adamasalah.
29 Saya merasa paling hebat dibandingkan temansaya
30 Saya tidak mau tahu apa yang dilakukan olehteman saya.
31 Saya akan berusaha memperbaiki tingkah lakuapabila apa yang saya lakukan salah.
32 Saya merasa kurang mampu menyelesaiakanmasalah saya.
33 Saya terima dengan ikhlas apabila ada yang
xc
mencela saya.34 Saya sebagai figur yang tidak mudah marah35 Saya merasa bahwa diri saya tidak mempunyai
kekurangan apapun .36 Saya percaya setiap ada masalah pasti ada jalan
keluarnya.37 Saya tipe orang yang perfect dalam segala-
galanya.38 Pujian dari teman sebagai motivasi saya untuk
tetap maju dalam meraih cita-cita.39 Saya membiarkan permintaan bantuan yang
diinginkan oleh teman saya.40 Saya merasa mampu memperbaiki diri saya dan
berusaha mengubah kekurangan yang ada padadiri saya.
41 Saya selalu mendengarkan semua apa yangdikatakan oleh orang tua.
xci
LAMPIRAN C
Daftar lampiran Hal
C. 1 Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas (try out) ....................... 74
C. 2 Contoh perhitungan uji validitas data.............................................. 77
C. 3 Contoh perhitungan reliabilitas ....................................................... 78
xcii
Perhitungan Validitas Item
Variabel Konsep Diri (Y)
Perhitungan untuk butir No. 1
∑ X = 149 ∑ X2 = 631
∑ Y = 6851 ∑ Y2 = 1280317
∑ XY = 27826 N = 37
2222 )()(
))((
yyNxxN
yxxyNrxy
22 )6851(1280317.37)149(631.37
)6851()149(27826.37
rxy
469320147371729{2220123347
10207991029562
rxy
}435528{1146
8763rxy
499115080
8763rxy
8837,22340
8763rxy
= 0,3922
Korelasi product moment untuk n = 37 diperoleh r tabel sebesar 0,325 sedangkan r
hitung > r tabel ( 0,392 > 0, 325) dengan demikian item no.1 dinyatakan valid
Lampiran 4
xciii
Perhitungan Reliabilitas
Variabel Konsep Diri (Y)
Langkah-langkah:
Menghitung varians butir.
Untuk Varians butir no. 1:
3737
)149(631
)((
222
2
N
N
XX
b
3737
)22201(631(
2
b
837,037
973,30
37
027,600631(2
b
Dan seterusnya sampai 50 butir, maka jumlah semua varian butir =
2b = 0,837 + 0.911 + ..... + 0, 682 = 19, 647
3737
)6851(1280317
)((
222
2
N
N
YY
t
37
973,12685451280317
3737
469362011280317
2
t
135,31837
027,11771
Menghitung reliabilitas alpha
2
2
1(1
11t
b
k
kr
)
)97,326
177,481(
150
5011
r
xciv
)1473,01(49
5011 r
853,0.020,111 r
8701,011 r
r11 ( 0,8701) > r tabel 0, 325 maka variabel ini adalah reliabel
xcv
LAMPIRAN D
Daftar lampiran Hal
D. 1 Satuan layanan komunikasi dan hubungan antar pribadi .................... 80
D. 2 Satuan layanan semangat menanamkan rasa percaya diri ................... 88
D. 3 Satuan layanan mengenal dan memahami diri .................................... 100
D. 4 Satuan layanan menghargai orang lain................................................ 106
xcvi
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
1. Topik Permasalahan : Komunikasi dan Hubungan antar
Pribadi
2. Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi
3. Jenis Layanan : Layanan Informasi
4. Fungsi Layanan : Pemahaman
5. Tujuan Layanan : - Siswa mengetahui komunikasi dan
hubungan antar pribadi
- Siswa mengetahui komunikasi dan
hubungan antar pribadi
6. Sasaran Layanan : Siswa kelas XII
7. Uraian kegiatan dan Materi Layanan :
a. Strategi Penyajian : Membahas materi komunikasi dan hubungan antar
pribadi
b. Materi Layanan : - Pengertian komunikasi
- Cara berkomunikasi yang efektif
- Ciri-ciri komunikasi antar pribadi
8. Tempat penyelenggaraan : Ruang Laboratorium Komputer
9. Waktu/tanggal semester : 45 menit, 1 Desember 2010
10. Metode : Pemberian contoh, cara metode
11. Penyelenggara Layanan : Ida Fitriana
12. Media : Audio Visual dan Power
point/terlampir
13. Alat Perlengkapan dan Sumber : Alat tulis
14. Rencana Penilaian & Tindak lanjut :
a. Keaktifan siswa dalam mengikuti layanan informasi
b. Tingkat kepahaman siswa terhadap kegiatan layanan
c. Perasaan siswa selama dan setelah mengikuti layanan
d. Kegunaan atau manfaat materi layanan bagi siswa
Lampiran D.1
xcvii
e. Komitmen atau rencana follow up siswa setelah mengikuti layanan
f. Apabila masi hada kesulitan dalam mengeluarkan pendapat maka perlunya
follow up dengan layanan konsultasi.
15. Keterkaitan layanan ini dengan layanan atau kegiatan pendukung layanan
konsultasi, penguasaan konten, aplikasi instrumentasi.
16. Catatan Khusus
1. Dalam kegiatan ini perlu diawali dengan identitas meliputi observasi
wawancara, meneliti, menganalisa sesuai tingkat kebutuhan siswa.
2. Sudah diberikan layanan informasi
Rembang, 1 Desember 2010
Mengetahui,
Guru Bimbingan dan Konseling Peneliti
Siti Zuharoh, BA Ida Fitriana
NIP. 19600907 198602 2 001 NPM. 061 103 96
xcviii
PELAKSANAAN DAN EVALUASI (PENILAIAN)
SATUAN LAYANAN / PENDUKUNG
BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Permasalahan/bahasan : Komunikasi dan Hubungan antar
Pribadi
B. Spesifik Kegiatan
a. Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi
b. Jenis layanan : Layanan informasi
c. Fungsi layanan : Pemahaman
d. Sasaran layanan : Siswa kelas XII
C. Pelaksanaan Layanan :
a) Waktu : 45 menit, 1 Desember 2010
b) Tempat : Ruang Laboratorium Komputer
c) Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan
- Nihil/hadir semua
- Guru pembimbing menerangkan siswa antusias mendengarkan dan
mengamati
- Guru pembimbinga memberi pertanyaan siswa berebut menjawab
- Adanya hubungan timbal balik
D. Evaluasi (Penilaian)
a. Cara-cara Penilaian
- Observasi
- Mengadakan tanya jawab
b. Deskripsi dan komentar tentang penilaian :
a) Penilaian proses
1. Guru pembimbing mengamati keaktifan dan keikut sertaan siswa
dalam mengikuti kegiatan layanan agar berjalan secara maksimal.
2. Siswa antusias mengikuti layanan ini.
xcix
3. Dari layanan guru pembimbing dapat mengembangkan dan
memahami mengamati proses komunikasi dan hubungan antar
pribadi yang baik.
b) Penilaian hasil
1) Guru pembimbing menilai hasil yang sudah didapatkannya, siswa
kira-kira paham dengan materi yang sudah diberikan oleh guru
pembimbing
2)Para siswa merasa gembira, senang dengan adanya layanan ini.
3)Setelah mengamati , mengenal, menelaah, mempelajari dari metri
layanan tersebut siswa mendapat berbagai pengalaman.
c) Follow up/tindak lanjt
1. Seandainya layanan tersebut tidak berjalan secara maksimal maka
akan diadakan lagi layanan kembali 2, 3 x agar siswa dapat menjadi
paham dengan materi atau layanan yang diberikan guru pembimbing.
2. Apabila siswa merasa kesulitan maka diadakan follow up.
Rembang, 1 Desember 2010
Mengetahui,
Guru Pembimbing Peneliti
Siti Zuharoh, BA Ida Fitriana
NIP. 19600907 198602 2 001 NPM. 061 103 96
c
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
17. Topik Permasalahan : Semangat Menanamkan Rasa Percaya
Diri Pada Setiap Individu
18. Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi
19. Jenis Layanan : Layanan Informasi
20. Fungsi Layanan : Pemahaman
21. Tujuan Layanan : - Siswa memahami sifat rasa
percaya diri.
- Siswa mampu mengenal memahami
sifat percaya diri.
22. Sasaran Layanan : Siswa kelas XII
23. Uraian kegiatan dan Materi Layanan :
a. Strategi Penyajian : Membahas materi memahami sifat rasa percaya
diri.
b. Materi Layanan : - Pengertian percaya diri
- Mengenal ciri-ciri percaya diri
- Faktor-faktor percaya diri
24. Tempat penyelenggaraan : Laboratorium Sekolah
25. Waktu/tanggal semester : 45 menit, 11 Desember 2010
26. Setting dan pengalaman bidang bimbingan dan konseling :
a. Guru : 1. Penjelasan materi dengan teknik tanya jawab
2. Memberi tugas mengenal materi
3. Memberi tugas analisa percaya diri
b. Siswa : 1. Mendengarkandan menjawab
2. Mengerjakan tugas
3. Menganalisa materi
c.Menjawab pertanyaan
27. Penyelenggara Layanan : Ida Fitriana
28. Media : Power point/terlampir
Lampiran D. 2
ci
29. Alat Perlengkapan dan Sumber
a. Alat : Alat tulis
b. Sumber : Buku Percaya Diri
30. Penilaian : Laijapang
a. Proses : Melihat partisipasi siswa saat diterangkan
b. Hasil : - Laiseg : Bertanya kepada siswa mengenai perasaan
siswa setelah mengikuti materi
- Laijapang : Mengamati atau memahami perkembangan
pada diri siswa
31. Rencana tindak lanjut : Layanan konsultasi bagi yang
membutuhkan
Rembang, 11 Desember 2010
Mengetahui,
Guru Bimbingan dan Konseling Peneliti
Siti Zuharoh, BA Ida Fitriana
NIP. 19600907 198602 2 001 NPM. 061 103 96
cii
PELAKSANAAN DAN EVALUASI (PENILAIAN)
SATUAN LAYANAN / PENDUKUNG
BIMBINGAN DAN KONSELING
E. Topik Permasalahan/bahasan : Semangat Menanamkan rasa Percaya
Diri Pada Setiap Individu
F. Spesifik Kegiatan
i. Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi
ii. Jenis layanan : Layanan informasi
iii. Fungsi layanan : Pemahaman
iv. Sasaran layanan : Siswa kelas XII
G. Pelaksanaan Layanan :
d) Waktu : 45 menit, 11 Desember 2010
e) Tempat : Laboratorium Komputer
f) Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan
1.Tidak hadir 1 orang siswa dari jumlah 37
2.Pada waktu guru pembimbing menerangkan rasa percaya diri siswa
antusias mengikuti dan mengamati dengan penuh keseriusan
3.Pada saat guru pembimbing meminta siswa untuk tampil kedepan
menceritakan kembali rasa percaya diri yang baik siswa berebutan untuk
tampil ke depan.
4.Siswa menerima timbal balik dengan penuh kegembiraan.
H. Evaluasi (Penilaian)
a. Cara-cara Penilaian :
1. Mengamati/observasi
2. Bertanya kepada siswa
b. Deskripsi dan komentar tentang penilaian :
a) Penilaian proses
3. Guru pembimbing mengamati keaktifan dan ketertiban siswa dalam
mengikuti kegiatan layanan agar berjalan secara optimal.
ciii
4. Para siswa antusias mengikuti layanan tersebut sehingga guru
pembimbing dapat mengambil kesimpulan untuk sebuah layanan
tersebut.
5. Dari layanan yang dilakukan guru pembimbing dapat
mengembangkan dan memahami mengamati berbagi Ciri rasa
percaya diri.
b) Penilaian hasil
1) Guru pembimbing menilai hasil yang sudah didapatkannya para
siswa sudah paham tentang rasa percaya diri
2) Para siswa merasa senang dan gembira setelah mengikuti layanan
3) Setelah mengamati mempelajari, memahami dari materi layanan
tersebut siswa mendapat berbagai manfaat yang banyak tentang rasa
percaya diri
c) Follow Up/Tindak lanjut
1. Apabila layanan tersebut tidak berjalan secara maksimal maka akan
dilakukan kembali layanan ke 2, 3 dan seterusnya sampai
mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Adapun siswa merasa kesulitan maka diadakan lagi follow up/tindak
lanjut.
Rembang, 11 Desember 2010
Mengetahui,
Guru Pembimbing Peneliti
Siti Zuharoh, BA Ida Fitriana
NIP. 19600907 198602 2 001 NPM. 061 103 96
civ
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
32. Topik Permasalahan : Mengenal dan Memahami Diri
33. Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi
34. Jenis Layanan : Layanan Informasi
35. Fungsi Layanan : Pemahaman
36. Tujuan Layanan : - Siswa memahami dan mengenal diri
37. Sasaran Layanan : Siswa kelas XII
38. Uraian kegiatan dan Materi Layanan :
a. Strategi Penyajian : Membahas materi memahami dan mengenal diri
b. Materi Layanan : - Pengertian memahami diri
- Mengenal konsep diri
39. Tempat penyelenggaraan : Aula Sekolah
40. Waktu/tanggal semester : 45 menit, 14 Desember 2010
41. Setting dan pengalaman bidang bimbingan dan konseling :
a. Guru : 1. Penjelasan materi dengan teknik tanya jawab
2. Memberi tugas mengenal materi
3. Memberi tugas analisa memahami diri
d. Siswa : 1. Mendengarkandan menjawab
2. Mengerjakan tugas
3. Menganalisa materi
e.Menjawab pertanyaan
42. Penyelenggara Layanan : Ida Fitriana
43. Media : Media audio visual gerak
44. Alat Perlengkapan dan Sumber
a. Alat : Alat tulis
b. Sumber : Buku Bimbingan dan Konseling SMA
45. Penilaian : Laijapang
a. Proses : Melihat partisipasi siswa saat diterangkan
Lampiran D. 3
cv
b. Hasil : - Laiseg : Bertanya kepada siswa mengenai perasaan
siswa setelah mengikuti materi
- Laijapang : Mengamati atau memahami perkembangan
pada diri siswa
46. Rencana tindak lanjut : Layanan konsultasi bagi yang
membutuhkan
Rembang, 14 Desember 2010
Mengetahui,
Guru Bimbingan dan Konseling Peneliti
Siti Zuharoh, BA Ida Fitriana
NIP. 19600907 198602 2 001 NPM. 061 103 96
cvi
PELAKSANAAN DAN EVALUASI (PENILAIAN)
SATUAN LAYANAN / PENDUKUNG
BIMBINGAN DAN KONSELING
I. Topik Permasalahan/bahasan : Mengenal dan Memahami Diri
J. Spesifik Kegiatan
i. Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi
ii. Jenis layanan : Layanan informasi
iii. Fungsi layanan : Pemahaman
iv. Sasaran layanan : Siswa kelas XII
K. Pelaksanaan Layanan :
g) Waktu : 45 menit, 14 Desember 2010
h) Tempat : Aula Sekolah
i) Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan
1.Tidak hadir 3 orang siswa dari jumlah 37
2.Pada waktu guru pembimbing menerangkan pengertian memahami diri,
siswa antusias mengikuti dan mengamati dengan penuh keseriusan
3.Pada saat guru pembimbing meminta siswa untuk tampil kedepan
menceritakan kembali memahami diri yang baik siswa berebutan untuk
tampil ke depan.
4.Siswa menerima timbal balik dengan penuh kegembiraan.
L. Evaluasi (Penilaian)
a. Cara-cara Penilaian :
1. Mengamati/observasi
2. Bertanya kepada siswa
b. Deskripsi dan komentar tentang penilaian :
d) Penilaian proses
6. Guru pembimbing mengamati keaktifan dan ketertiban siswa dalam
mengikuti kegiatan layanan agar berjalan secara optimal.
cvii
7. Para siswa antusias mengikuti layanan tersebut sehingga guru
pembimbing dapat mengambil kesimpulan untuk sebuah layanan
tersebut.
8. Dari layanan yang dilakukan guru pembimbing dapat
mengembangkan dan memahami diri
e) Penilaian hasil
4) Guru pembimbing menilai hasil yang sudah didapatkannya para
siswa sudah paham tentang memahami diri
5) Para siswa merasa senang dan gembira setelah mengikuti layanan
6) Setelah mengamati mempelajari, memahami dari materi layanan
tersebut siswa mendapat berbagai manfaat yang banyak tentang
memahami diri.
f) Follow Up/Tindak lanjut
1. Apabila layanan tersebut tidak berjalan secara maksimal maka akan
dilakukan kembali layanan ke 2, 3 dan seterusnya sampai
mendapatkan hasil yang maksimal.
2. Adapun siswa merasa kesulitan maka diadakan lagi follow up/tindak
lanjut.
Rembang, 14 Desember 2010
Mengetahui,
Guru Pembimbing Perencana Layanan
Siti Zuharoh, BA Ida Fitriana
NIP. 19600907 198602 2 001 NPM. 061 103 96
cviii
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
47. Topik Permasalahan : Menghargai Orang Lain
48. Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi
49. Jenis Bimbingan : Pembelajaran
50. Fungsi Bimbingan : Pengembangan dan Pemahaman
51. Tujuan Layanan : - Siswa mampu mengharagai orang lain
52. Sasaran Layanan : Siswa kelas XII
53. Uraian kegiatan dan Materi Layanan :
Guru Pembimbing
a. Memberi penjelasan tentang Menghargai orang lain
b. Bentuk-bentuk menghargai orang lain.
c. Memberi tanggapan terhadap siswa
Siswa
1. Mengamati yang dijelaskan oleh guru pembimbing
2. Mempraktekkan bentuk contoh yang diberikan oleh guru pembimbing
dengan media teman sekitar
3. Menerima tanggapan kepada guru pembimbing
54. Metode : role play, diskusi
55. Tempat Penyelenggara : Aula sekolah
56. Waktu/tanggal semester : 45 menit, 17 Desember 2010
57. Penyelenggara : Ida Fitriana
58. Media : Power point/terlampir
59. Alat/Perlengkapan : Buku, dll
60. Rencana Penilaian
1. Antusius, ahli terlibat siswa mengikuti pembelajaran layanan ini.
2. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi layanan
3. Perasaan siswa selama dan setelah mengikuti layanan
4. Manfaat dan layanan ini
5. Komitmen/rencana tindak lanjut
Lampiran D. 4
cix
61. Keterkaitan dari layanan kegiatan pendukung : Layanan penguasaan konten
62. Catatan Khusus : -
Rembang, 17 Desember 2010
Mengetahui,
Koordinator Bimbingan dan Konseling Penyelenggara Layanan
Siti Zuharoh, BA Ida Fitriana
NIP. 19600907 198602 2 001 NPM. 061 103 96
cx
LAPORAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI (PENILAIAN)
SATUAN LAYANAN / PENDUKUNG
BIMBINGAN DAN KONSELING
M.Topik Permasalahan/bahasan : Menghargai Orang Lain
N. Spesifik Kegiatan
i. Bidang Bimbingan : Bimbingan Pribadi
ii. Jenis layanan : Layanan informasi
iii. Fungsi layanan : Pengembangan dan Pemahaman
iv. Sasaran layanan : Siswa kelas XII
O. Pelaksanaan Layanan :
j) Waktu : 45 menit, 17 Desember 2010
k) Tempat : Laboratorium sekolah
l) Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan
1.Siswa yang hadir 32, tidak hadir 5.
2.Siswa antusius mendengarkan yang di ajarkan oleh guru pembimbing
3.Guru pembimbing meminta siswa tampil ke depan siswa berebutan
untuk maju.
4.Siswa menerima umpan balik dengan senang hati.
P. Evaluasi (Penilaian)
a. Cara-cara Penilaian :
1. Observasi (pengamatan) perilaku siswa
2. Menanyakan kepada siswa pada akhir layanan
b. Deskripsi dan komentar tentang penilaian :
g) Sebagian siswa antusias mengamati guru pembimbing pada waktu
memberi contoh.
h) Sebagian besar siswa aktif terlibat dalam kegiatan layanan tersebut
i) Siswa berebut untuk terlibat melakukan tinkah laku yang sudah diamati.
cxi
j) Siswa mengatakan layanan tersebut sangat bermanfaat.
k) Beberapa siswa ingin dikasih follow up agar lebih paham.
Rembang, 17 Desember 2010
Mengetahui,
Guru Pembimbing Perencana Layanan
Siti Zuharoh, BA Ida Fitriana
NIP. 19600907 198602 2 001 NPM. 061 103 96
cxii
LAMPIRAN E
Daftar lampiran Hal
E. 1 Data hasil perhitungan pre test .......................................................... 114
E. 2 Data hasil perhitungan post test......................................................... 116
E. 3 Data hasil perhitungan analisis uji t................................................... 118
cxiii
LAMPIRAN F
Daftar lampiran Hal
F. 1 ACC judul skripsi .............................................................................. 119
F. 2 Surat penelitian dari kampus ............................................................. 120
F. 3 Surat keterangan penelitian dari sekolah ........................................... 121
F. 4 Blangko bimbingan ........................................................................... 122