pengaruh lama waktu fermentasi terhadap total … · laboratorium biologi dan laboratorium farmasi,...
TRANSCRIPT
PENGARUH LAMA WAKTU FERMENTASI TERHADAP TOTAL ASAM
TERTITRASI, TOTAL FLAVONOID DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
KOMBUCHA BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun Oleh :
Maria Christiani Dwiputri
NIM : 141434049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH LAMA WAKTU FERMENTASI TERHADAP TOTAL ASAM
TERTITRASI, TOTAL FLAVONOID DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
KOMBUCHA BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun Oleh :
Maria Christiani Dwiputri
NIM : 141434049
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENGARUH LAMA WAKTU FERMENTASI TERHADAP TOTAL ASAM
TERTITRASI, TOTAL FLAVONOID DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
KOMBUCHA BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.)
Yang diajukan oleh :
Maria Christiani Dwiputri
NIM : 141434049
Telah disetujui oleh :
Dosen Pembimbing,
Y. M. Lauda Feroniasanti, M.Si. Tanggal 10 Agustus 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENGARUH LAMA WAKTU FERMENTASI TERHADAP TOTAL ASAM
TERTITRASI, TOTAL FLAVONOID DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
KOMBUCHA BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.)
Dipersiapkan dan ditulis oleh :
Maria Christiani Dwiputri
NIM : 141434049
Telah dipertahankan di depan panitia penguji skripsi
Program Studi Pendidikan Biologi
JPMIPA FKIP Universitas Sanata Dharma
Pada tanggal : 16 Agustus 2018
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji :
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Dr. M. Andy Rudhito, S. Pd.
Sekretaris : Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc.
Anggota : Y. M. Lauda Feroniasanti, M. Si.
Anggota : Retno Herrani Setyati, M. Biotech.
Anggota : Puspita Ratna Susilawati, M. Sc.
Yogyakarta, 16 Agustus 2018
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Motto :
“There is only one thing that makes a dream impossible to achieve :
The fear of failure.”
From A Novel “The Alchemist” by Paulo Coelho
Karya ini ku persembahkan untuk :
Bapak, Ibu, kakak dan adikku yang tiada henti memberikan semangat,
Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2014,
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang telah saya
tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 16 Agustus 2018
Penulis,
Maria Christiani Dwiputri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta :
Nama : Maria Christiani Dwiputri
NIM : 141434049
Demi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENGARUH LAMA WAKTU FERMENTASI TERHADAP TOTAL ASAM
TERTITRASI, TOTAL FLAVONOID DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
KOMBUCHA BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.)
Dengan demikian saya memberikan kepada pihak Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media
lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikan ke internet atau media lain guna kepentingan
akademis tanpa izin dari saya maupun royalty kepada saya selama masih tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Dibuat di : Yogyakarta
Pada tanggal : 16 Agustus 2018
Yang menyatakan,
Maria Christiani Dwiputri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat
dan karunia yang tidak pernah ada habisnya dicurahkan kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul
“Pengaruh Lama Waktu Fermentasi terhadap Total Asam Tertitrasi, Total
Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan Kombucha Bunga Telang (Clitoria
ternatea L.)”. Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak yang selalu memberikan suntikan
semangat bagi penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah menuntun langkah penulis sejak awal
memasuki Universitas Sanata Dharma, sehingga penulis dapat mengikuti
perkuliahan dari awal hingga akhir dengan baik.
2. Kedua orang tua penulis, Bapak Hendrik Bato Tuga dan Almh. Ibu
Katharina Seniman atas segala doa, dukungan, pendampingan dan
pengorbanan yang telah diberikan kepada penulis.
3. Mama Yudit, kakak Maria Caroline Puspa Herin dan adik Varano Bato
Tuga yang selalu memberikan dukungan semangat kepada penulis.
4. Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk menimba ilmu di Jurusan Pendidikan Biologi.
5. Ibu Yoanni Maria Lauda Feroniasanti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing
sekaligus Kepala Laboratorium Pendidikan Biologi, yang dengan sabar
telah meluangkan waktu dan pikiran untuk mendampingi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
membimbing penulis selama menyusun naskah skripsi ini serta atas izin
yang telah diberikan untuk menggunakan fasilitas Laboratorium
Pendidikan Biologi selama masa penelitian.
6. Ibu Retno Herrani Setyati, M. Biotech. dan Ibu Puspita Ratna Susilawati,
M.Sc. selaku dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran dalam
penulisan skripsi ini agar menjadi lebih baik lagi.
7. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku ketua Program Studi
Pendidikan Biologi.
8. Segenap dosen Pendidikan Biologi dan Staff sekretariat Jurusan
Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
9. Bapak Agus Handoyo dan Bapak Marsono selaku laboran di Laboratorium
Pendidikan Biologi dan Bapak Kayat selaku laboran di Laboratorium
Biokimia, Fakultas Farmasi yang telah membantu selama pelaksanaan
penelitian.
10. Bapak Yusuf dan teman-teman dari Komunitas Martani yang telah
mendukung penulis dalam pelaksanaan penelitian.
11. Teman-temanku tersayang : Olive Wuwur, Nova Septia, Jeni Fono, In
Cahyani, Lani Harsen, Radegunda, Nila Diru, Ina Ganis, Lani Nahi,
Rimma Darung yang selalu meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh
kesah dan memotivasi penulis.
12. Teman-teman Ewa : Sari Betu, Sari Kon, Asti Ravista, Oa Nogo, Keket,
yang selalu membantu penulis dalam masa perkuliahan maupun penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
13. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2014 atas kerja sama dan
dinamikanya selama perkuliahan di Universitas Sanata Dharma.
14. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu oleh penulis
yang telah membantu dalam kelancaran perkuliahan dan penyelesaian
Skripsi ini.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan
dukungan dari pembaca baik dalam bentuk kritikan dan saran yang bersifat
membangun agar skripsi ini menjadi lebih baik lagi. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis, dunia pendidikan, masyarakat dan para pembaca.
Yogyakarta, 8 Agustus 2018
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRAK
PENGARUH LAMA WAKTU FERMENTASI TERHADAP TOTAL ASAM
TERTITRASI, TOTAL FLAVONOID DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN
KOMBUCHA BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.)
Maria Christiani Dwiputri
Universitas Sanata Dharma
2018
Bunga telang (Clitoria ternatea L.) telah lama dimanfaatkan sebagai obat
tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Penelitian terdahulu
menunjukkan bahwa bunga telang mengandung komponen senyawa bioaktif yang
berperan sebagai antioksidan, salah satunya adalah flavonoid. Bunga telang dapat
dijadikan bahan alternatif lain dalam pembuatan minuman teh kombucha.
Fermentasi kombucha dapat meningkatkan manfaat bunga telang dengan adanya
asam organik, mineral dan vitamin yang dihasilkan dalam fermentasi kombucha.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi
terhadap kadar total asam tertitrasi, kadar total flavonoid dan aktivitas antioksidan
kombucha bunga telang.
Penelitian dilakukan pada Maret sampai dengan Mei 2018 bertempat di
Laboratorium Biologi dan Laboratorium Farmasi, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6
perlakuan lama waktu fermentasi yaitu 0, 4, 8, 12, 16 dan 20 hari. Data hasil
penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis statistika uji korelasi dan
regresi.
Hasil analisis korelasi dan regresi menunjukkan bahwa perlakuan lama
waktu fermentasi memiliki hubungan yang sangat kuat, signifikan (sig. < α) dan
positif terhadap kadar total asam tertitrasi dan total flavonoid. Semakin lama
waktu fermentasi maka semakin tinggi kadar total asam tertitrasi dan total
flavonoid. Analisis korelasi dan regresi terhadap aktivitas antioksidan
menunjukkan bahwa perlakuan lama waktu fermentasi tidak memiliki hubungan
yang signifikan terhadap aktivitas antioksidan kombucha bunga telang (sig. > α).
Kata kunci: bunga telang, total asam tertitrasi, total flavonoid, aktivitas
antioksidan, kombucha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
THE EFFECT OF FERMENTATION LENGTH TO TOTAL TITRABLE
ACIDS, TOTAL FLAVONOID AND ANTIOXIDANT ACTIVITY OF
KOMBUCHA MADE FROM BUTTERFLY PEA (Clitoria ternatea L.)
Maria Christiani Dwiputri
Universitas Sanata Dharma
2018
Butterfly pea (Clitoria ternatea L.) has been utilized as traditional
medicine to cure many kind of diseases. Previous study indicated that Butterfly
pea contains bioactive compounds that can be used as antioxidant, such as
flavonoid. Butterfly pea can be used as alternative kombucha. Kombucha
fermentation can improve the benefits of butterfly pea with the presence of
organic acids, minerals, and vitamins which can be produced during kombucha
fermentation. The aim of this research was to study about the effect of
fermentation length towards total titrable acids content, total flavonoid content
and antioxidant activity of kombucha made from butterfly pea.
This research was conducted from March until May 2018 at the
Laboratory of Biology and Pharmacy Department, Sanata Dharma University.
This research used Completely Randomized Design (CRD) with the treatment of
six different fermentation length, which was 0 day, 4 days, 8 days, 12 days, 16
days and 20 days. Each data obtained from this research were analyzed using
correlation and regression statistic test.
The results of the test showed that the treatment of fermentation length
gave a strong, significant and positive correlation towards total titrable acids
content and total flavonoid content. It means that the longer of fermentation
length leads to higher of total titrable acids content and total flavonoid content.
Whereas, the statistic test of antioxidant activity data showed that there was no
significant correlation between the treatment of fermentation length to the levels
of antioxidant activity of butterfly pea kombucha.
Keywords : antioxidant activity, butterfly pea, total flavonoid, total titrable acids,
kombucha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vi
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
ABSTRAK .............................................................................................................. x
ABSTRACT ........................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 6
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 7
A. Tanaman Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) ................................................ 7
1. Klasifikasi dan Nama Lokal Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) ............... 7
2. Morfologi Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) ........................................... 8
3. Manfaat dan Kandungan Fitokimia Bunga Telang (Clitoria ternatea L.).... 9
B. Kombucha ...................................................................................................... 10
1. Deskripsi Kombucha .................................................................................. 10
2. SCOBY (Symbiotic Culture Of Bacteria and Yeast) .................................. 12
3. Proses Fermentasi Kombucha .................................................................... 14
C. Antioksidan .................................................................................................... 17
D. Flavonoid ....................................................................................................... 18
E. Spektrofotometer Ultra Violet dan Sinar Tampak ......................................... 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
F. Penelitian yang Relevan ................................................................................. 22
G. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 23
H. Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 26
BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................... 27
A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 27
B. Batasan Penelitian .......................................................................................... 28
D. Alat dan Bahan .............................................................................................. 30
E. Cara Kerja ...................................................................................................... 31
F. Metode Analisis Data ..................................................................................... 38
G. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran .................... 41
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 42
A. Total Asam Tertitrasi Kombucha Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) ........ 43
B. Total Flavonoid Kombucha Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) ................. 48
C. Aktivitas Antioksidan Kombucha Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) ....... 53
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 58
BAB V : IMPLEMENTASI PENELITIAN PADA PEMBELAJARAN DI
SEKOLAH ............................................................................................................ 59
BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 62
A. Kesimpulan .................................................................................................... 62
B. Saran .............................................................................................................. 63
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 64
LAMPIRAN .......................................................................................................... 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Kandungan Senyawa Fitokimia pada Tanaman C. ternatea L. ............ 10
Tabel 2.2. Mikroorganisme yang Terdapat pada Kombucha ................................. 13
Tabel 3.1. Gambaran Penempatan Perlakuan ........................................................ 29
Tabel 3.2. Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan ........................................... 39
Tabel 4.1. Total Asam Tertitrasi pada Beberapa Variasi Waktu Fermentasi......... 44
Tabel 4.2. Total Flavonoid pada Beberapa Variasi Waktu Fermentasi ................. 49
Tabel 4.3. Aktivitas Antioksidan pada Beberapa Variasi Waktu Fermentasi ........ 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Tanaman C. ternatea L........................................................................ 9
Gambar 2.2. Kombucha dan Lapisan SCOBY....................................................... 12
Gambar 2.3. Lapisan Nata SCOBY ....................................................................... 13
Gambar 2.4. Jalur Fermentasi Alkohol .................................................................. 14
Gambar 2.5. Jalur Fermentasi Asam Asetat ........................................................... 16
Gambar 2.6. Struktur Dasar Senyawa Flavonoid ................................................... 19
Gambar 2.7. Bagan Alur Kerangka Berpikir ......................................................... 25
Gambar 4.1 Scatter Plot Hubungan Lama Waktu Fermentasi dengan Kadar Total
Asam Tertitrasi Kombucha Bunga Telang ............................................................. 46
Gambar 4.2. Scatter Plot Hubungan Lama Waktu Fermentasi dengan Kadar Total
Flavonoid Kombucha Bunga Telang ..................................................................... 51
Gambar 4.3. Scatter Plot Hubungan antara Lama Waktu Fermentasi terhadap
Aktivitas Antioksidan Kombucha Bunga Telang .................................................. 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ..................................................... 70
Lampiran 2. Data Perhitungan dalam Penelitian.................................................... 72
Lampiran 3. Hasil Analisis Statistika ..................................................................... 80
Lampiran 4. Silabus Pembelajaran ......................................................................... 83
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................. 90
Lampiran 6. Kartu Undian Group Investigation .................................................. 106
Lampiran 7. Soal Evaluasi Group Investigation .................................................. 107
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa 1 ..................................................................... 108
Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa 2 ..................................................................... 110
Lampiran 10. Instrumen Penilaian ....................................................................... 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aktivitas manusia tidak jarang dapat menimbulkan dampak buruk
bagi kesehatan. Seiring dengan semakin meningkatnya kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, kendaraan bermotor dan pabrik industri semakin
menjamur di tengah masyarakat, sehingga meningkatkan polusi udara. Hal
ini sangat berbahaya bagi kesehatan karena polusi udara merupakan salah
satu sumber radikal bebas. Radiasi ultraviolet, diet tidak sehat, makanan
berlemak tinggi, dan pewarna makanan juga merupakan faktor lain yang
dapat menyebabkan peningkatan produksi radikal bebas.
Radikal bebas adalah suatu atom atau molekul yang tidak stabil karena
memiliki elektron yang tidak berpasangan. Elektron-elektron tak
berpasangan tersebut memiliki reaktivitas yang tinggi karena
kecenderungannya untuk menarik elektron dari molekul lain. Saat ini masih
banyak orang yang tidak menyadari akan keberadaan dan pengaruh radikal
bebas terhadap organ tubuh terutama terhadap munculnya berbagai macam
penyakit kronik dan akut seperti penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes
mellitus dan lain-lain. Aktivitas radikal bebas dapat diminimalkan dan
bahkan dicegah dengan adanya senyawa antioksidan. Senyawa dengan
aktivitas antioksidan mampu mendonorkan elektronnya kepada senyawa
yang bersifat oksidan termasuk radikal bebas, sehingga aktivitasnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
terhambat (Ramadhan, 2015). Senyawa antioksidan dapat diperoleh dengan
mengkonsumsi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan yang memiliki
kandungan senyawa yang berperan sebagai antioksidan.
Tanaman bunga telang (Clitoria ternatea L.) merupakan salah satu
tanaman tropis yang berasal dari Asia. Tanaman ini merupakan salah satu
tanaman yang saat ini sedang popular di kalangan masyarakat. Hampir setiap
bagian dari tanaman bunga telang dapat dimanfaatkan dimulai dari akar,
daun, biji dan bunga karena dipercaya memiliki khasiat yang baik untuk
kesehatan. Bagian dari tanaman bunga telang yang paling sering
dimanfaatkan adalah bagian bunganya. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Lakshmi et al (2014), ekstrak bunga tanaman tersebut
mengandung komponen senyawa bioaktif yang berperan sebagai antioksidan
alami, salah satunya adalah senyawa flavonoid. Bunga telang dewasa ini
dapat dijumpai di beberapa restoran sebagai minuman seduhan yang dibuat
dalam bentuk teh. Hal ini juga didukung dengan tampilan bunga telang yang
menarik dari segi warna serta kandungan senyawa antioksidannya yang
berperan penting bagi kesehatan. Untuk meningkatkan nilai gizinya, teh
bunga telang dapat diolah dengan cara difermentasi menjadi kombucha.
Kombucha merupakan minuman yang dikonsumsi hampir di seluruh
belahan dunia sebagai minuman kesehatan. Kombucha terbuat dari
fermentasi larutan teh manis dengan simbiosis bakteri dan khamir sehingga
menghasilkan cita rasa yang khas yaitu asam – manis dan aroma keasaman.
Kultur kombucha mengandung berbagai bakteri dan khamir diantaranya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Acetobacter xylinum, Acetobacter aceti, Acetobacter pasteurianus,
Gluconobacter, Brettanamyces bruxellensis, Brettanamyces intermedius,
Candida fomata, Saccharomyces cerevisiae, Zygosaccharomyces bailii,
Zygosaccharomyces rouxii dan beberapa jenis bakteri maupun khamir
lainnya (Hasruddin dan Pratiwi, 2015). Oleh karena itu, kombucha juga
dikenal sebagai minuman probiotik dikarenakan simbiosis antara beberapa
khamir dan bakteri tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri
kontaminan seperti Shigella sonnei, Escherichia coli dan Salmonella
typhimurium (Dufresne and Franworth, 2000 ; Hasruddin dan Pratiwi, 2015).
Pada saat proses fermentasi, bakteri dan khamir pada kultur kombucha
akan memproduksi sejumlah alkohol, karbondioksida (CO2), vitamin B dan
vitamin C, serta asam – asam organik yang penting untuk metabolisme
manusia seperti asam asetat, asam glukonat, asam glukoronat, dan asam
laktat. Proses fermentasi dimulai ketika kultur mikroba mengubah sukrosa
menjadi fruktosa dan glukosa, kemudian glukosa diubah menjadi alkohol.
Selanjutnya bakteri dari genus Acetobacter akan mengubah glukosa menjadi
asam glukonat lalu mengoksidasi alkohol menjadi asam asetat dan dalam
waktu bersamaan kultur juga memproduksi asam-asam organik lainnya.
Berdasarkan analisis kimia pada kombucha diketahui bahwa produksi asam
organik didominasi oleh asam asetat, asam glukonat dan asam laktat (Raspor
and Goranovic, 2008).
Bahan utama yang umumnya digunakan dalam pembuatan kombucha
adalah daun teh hitam, starter atau SCOBY (Symbiotic Culture Of Bacteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
and Yeast) dan gula sebagai nutrisi bagi mikroba. Bahan utama pembuatan
kombucha ini seringkali dimodifikasi oleh masyarakat, misalnya dengan
menggunakan jenis daun teh lain atau mengganti daun teh dengan berbagai
jenis daun dan sari buah-buahan. Selain itu, masyarakat juga seringkali
menggunakan berbagai variasi jenis gula untuk memperoleh rasa yang sesuai
dengan selera mereka. Berbagai variasi penggunaan bahan utama dalam
pembuatan kombucha tersebut tentunya menghasilkan karakteristik dan
khasiat kombucha yang berbeda-beda pula.
Dalam penelitian ini digunakan bahan dasar kombucha dari bunga
telang (C. ternatea L.). Hal ini dikarenakan bunga telang memiliki
kandungan senyawa antioksidan alami yaitu flavonoid yang baik untuk
kesehatan. Proses fermentasi kombucha juga dapat meningkatkan nilai gizi
dan cita rasa dari teh bunga telang dengan adanya asam-asam organik,
mineral dan vitamin sebagai hasil fermentasi oleh bakteri dan khamir yang
ada pada kultur kombucha. Beberapa penelitian terdahulu juga menunjukkan
bahwa fermentasi kombucha pada beberapa variasi jenis teh dapat
meningkatkan komponen senyawa bioaktif seperti total fenol (Chu and
Chen, 2006), flavonoid yang teridentifikasi sebagai quersetin (Lobo et al,
2017) serta meningkatkan aktivitas antioksidannya (Chu and Chen, 2006 ;
Srihari and Satyanarayana, 2012 ; Sari, 2014 ; Hassmy et al, 2017 ; Lobo et
al, 2017).
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu dilakukan penelitian
lebih lanjut tentang kadar total asam tertitrasi, total flavonoid dan aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
antioksidan kombucha bunga telang setelah melalui proses fermentasi
kombucha. Dalam penelitian ini lama waktu fermentasi yang digunakan
adalah 0 hari, 4 hari, 8 hari, 12 hari, 16 hari, dan 20 hari.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh lama waktu fermentasi terhadap total asam tertitrasi,
total flavonoid dan aktivitas antioksidan pada kombucha bunga telang (C.
ternatea L.) ?
2. Berapakah kadar total asam tertitrasi, total flavonoid, dan aktivitas
antioksidan kombucha bunga telang pada masing-masing perlakuan lama
waktu fermentasi ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui pengaruh lama waktu fermentasi terhadap kadar total asam
tertitrasi, total flavonoid dan aktivitas antioksidan pada kombucha bunga
telang (C. ternatea L.).
2. Mengetahui kadar total asam tertitrasi, total flavonoid, dan aktivitas
antioksidan kombucha bunga telang pada masing-masing perlakuan lama
waktu fermentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Peneliti
Sebagai wadah untuk mengembangkan pengetahuan di bidang
Bioteknologi, terutama terkait dengan pembuatan kombucha dari bahan
utama berupa bunga telang.
2. Bagi Masyarakat
Sebagai bahan publikasi yang dapat dijadikan sebagai referensi
bagi masyarakat dalam hal prosedur pembuatan kombucha bunga telang,
sehingga dapat dijadikan acuan dalam pembuatan teh kombucha bunga
telang. Selain itu, hasil penelitian juga dapat digunakan sebagai informasi
tambahan bagi masyarakat terkait manfaat dari kombucha bunga telang
dengan mengacu pada total asam tertitrasi, total flavonoid dan aktivitas
antioksidannya.
3. Bagi Dunia Pendidikan
Sebagai masukan informasi terkait pengaruh lama waktu
fermentasi terhadap total asam tertitrasi, total flavonoid dan aktivitas
antioksidan pada kombucha bunga telang, sehingga dapat digunakan
sebagai acuan penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tanaman Bunga Telang (Clitoria ternatea L.)
1. Klasifikasi dan Nama Lokal Bunga Telang (C. ternatea L.)
Tanaman bunga telang (C. ternateta L.) merupakan salah satu
tanaman yang termasuk dalam keluarga Fabaceae yang berasal dari
daerah tropis Asia Tenggara, yang kemudian tersebar ke berbagai negara
lainnya (Al-Snafi, 2016). Tanaman ini secara luas juga dikenal dengan
berbagai nama dan dalam berbagai bahasa seperti butterfly pea, blue pea
(Inggris), la hu die, lan hua dou (Cina), cunha (Brazil), un-chan, uang-
chan, dang-chan (Thailand), kajroti (India), fula criqua (Portugis),
clitoria azul, azulejo, conchitis, bejuco de conchitas (Spanyol), dan bunga
telang (Malaysia) (Kosai et al, 2015). Masyarakat Indonesia di berbagai
daerah juga mengenal tanaman ini dalam berbagai nama seperti nama
bunga talang untuk daerah Sumatera dan Sulawesi, kembang telang untuk
daerah Sunda, kembeng teleng untuk daerah Jawa, dan sayama gulele
untuk daerah Maluku (Utami, 2008). Klasifikasi tanaman bunga telang
adalah sebagai berikut :
Kingdom: Plantae
Division : Spermatophyta
Subdivision : Angiospermae
Class : Magnoliopsida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Order : Fabales
Family : Fabaceae
Genus : Clitoria
Species : Clitoria ternatea L.
(National Plant Data Center, 1996 dalam Al-Snafi, 2016)
2. Morfologi Bunga Telang (C. ternatea L.)
Tanaman C. ternatea adalah tanaman perennial merambat yang
dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 2 – 3 m. Batang tumbuh
melilit, berbulu halus dengan pangkal batang berkayu. Batang tanaman
yang masih muda berwarna hijau, sedangkan batang yang sudah tua
berwarna putih kusam. Sistem perakaran terdiri dari akar tunggang yang
kuat dengan beberapa percabangan akar lateral dan terdiri dari banyak
rambut akar (Kosai et al, 2015). Daun majemuk dan berduri dengan
pertulangan daun menyirip. Jumlah anak daun berkisar antara 3 – 9
lembar, berwarna hijau dan berbentuk elips. Pangkal daun runcing dengan
ujung yang tumpul. Panjang tangkai daun 2 – 2.5 cm dan terdapat daun
penumpu pada ketiak daun dengan panjang 4 mm (Utami, 2008 ; Kosai et
al, 2015).
Tanaman C. ternatea L. berbunga tunggal dan umumnya
berwarna biru hingga biru tua dan ungu muda dengan warna putih pada
bagian tengah dan juga ada yang berwarna putih dengan warna orange
pada bagian tengahnya. Tangkai bunga pendek dengan ukuran berkisar 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
– 5 cm. Buah polong berbentuk pipih dan memanjang dengan ujung tajam
berbentuk seperti paruh, panjang 6 – 12 cm, lebar 0.7 – 1.2 mm,
umumnya berisi 10 biji. Biji berwarna coklat kekuning-kuningan atau
kehitaman, berbentuk hampir bulat atau oval (Kosai et al, 2015).
Gambar 2.1 Tanaman C. ternatea L.
Sumber : www.zambiaflora.com
3. Manfaat dan Kandungan Fitokimia Bunga Telang (C. ternatea L.)
Tanaman C. ternatea L. merupakan salah satu tanaman obat
tradisional yang umumnya dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai
penyakit (Sivarajan and Balachandran, 1994 ; Kokate, 1999 dalam
Manjula et al, 2013). Bagian akar, biji dan daun pada tanaman ini telah
digunakan sebagai salah satu resep pada sistem pengobatan Ayurweda
‘Medhya Rasayana’. Ayurweda adalah sebuah ilmu kesehatan yang
berasal dari India dan sudah dikenal selama lebih dari 5000 tahun. Akar,
batang dan bunganya juga digunakan untuk mengobati luka akibat gigitan
ular maupun sengatan kalajengking (Manjula et al, 2013). Tanaman C.
ternatea L. juga diketahui memiliki aktivitas sebagai anti-bakteri, anti-
fungi, anti-oksidan, anti-diabetik, anti-inflamasi, anti-hiperlipidemia, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
anti-helmintis (Solanki and Jain, 2010 ; Nahar et al, 2010 ; Jayachitra and
Padma., 2012; Kavitna and Premalakshmi., 2012 ; Pahune et al, 2013 ;
Neela and Padma., 2014 ; Phrueksanan et al, 2014).
Tanaman C. ternatea L. diketahui mengandung berbagai macam
senyawa fitokimia. Fitokimia adalah senyawa kimia alami pada tanaman
yang memiliki efek yang baik secara fisiologis terhadap manusia. Hasil
analisis Manjula et al (2013) terhadap beberapa kandungan fitokimia pada
bagian-bagian tanaman C. ternatea L. dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Kandungan Senyawa Fitokimia pada tanaman C. ternatea L.
No Jenis senyawa
fitokimia
Hasil Uji pada Bagiam Tumbuhan
Daun Akar Pucuk Bunga Biji
1 Alkaloid - - + + +
2 Tanin + - + + +
3 Glikosida + - + + +
4 Resin + - + + +
5 Steroid + - - - -
6 Saponin - + - - -
7 Flavonoid - + + + +
8 Fenol - + - + -
Keterangan :
(+) = mengandung golongan senyawa
( - )= tidak mengandung golongan senyawa
B. Kombucha
1. Deskripsi Kombucha
Minuman kombucha merupakan minuman yang telah dikenal
dan dimanfaatkan sejak lama oleh masyarakat, khususnya di daratan
China yang diketahui telah mengkonsumsi jenis minuman ini sejak tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
221 SM karena dikenal memiliki khasiat yang baik bagi tubuh. Nama
kombucha berasal dari 2 kata yakni kata “kombu” yang merupakan nama
seorang tabib dari Korea dan kata “cha” berarti teh dalam bahasa China.
Minuman ini berasal dari sebuah wilayah bernama Manchuria yang
terletak di sebelah timur laut China. Oleh karena itu, di China teh
kombucha lebih dikenal dengan sebutan jamur teh Manchuria
(manchurian tea mushroom) (Jayabalan et al, 2014). Kombucha
disebarkan ke berbagai negara melalui jalur perdagangan sehingga saat ini
hampir dikenal di seluruh dunia. Kombucha juga memiliki nama yang
beragam di berbagai negara lainnya seperti heldenpilz, mandarin tea
mushroom, cainii kvass, olinka, mogu dan beberapa sebutan lainnya.
Masyarakat Indonesia mengenal teh kombucha dengan sebutan “jamur
dipo” yang berarti jamur benteng (Naland, 2004). Popularitas minuman
kombucha semakin meningkat dikarenakan efeknya yang baik untuk
kesehatan dan mudah untuk dibuat.
Minuman kombucha diperoleh dari fermentasi larutan teh yang
ditambahkan gula sebagai subtrat pada proses fermentasi dan kultur
kombucha sebagai starter fermentasi. Berbagai jenis teh yang umumnya
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan teh kombucha meliputi teh
hitam, teh hijau dan teh oolong. Meskipun pada umumnya minuman
kombucha dibuat dengan bahan dasar teh, namun tidak menutup
kemungkinan adanya penggunaan bahan dasar lain seperti daun mint,
lemon balm atau bunga jasmine (Leal et al, 2018). Kombucha memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
cita rasa asam yang berasal dari asam-asam organik yang dihasilkan
selama proses fermentasi (Jayabalan et al, 2007). Menurut Chen and Liu
(2000), minuman kombucha terdiri dari dua bagian yaitu lapisan pelikel
selulosa yang mengapung diatas permukaan dan larutan kombucha.
Gambar 2.2 Kombucha dan Lapisan SCOBY
Sumber : Jayabalan et al (2014)
2. SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast)
Kombucha adalah minuman fermentasi yang dibuat dengan
mencampurkan teh dengan gula kemudian ditambahkan dengan kultur
kombucha yang terdiri dari berbagai mikroorgansime. Mikoorganisme
tersebut menggunakan sumber karbon yang berasal dari gula dalam
proses fermentasi yang kemudian akan memproduksi lapisan selulosa
(nata) pada permukaan larutan kombucha yang disebut SCOBY
(Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast). SCOBY terbentuk dari
simbiosis antara sekumpulan bakteri dan khamir (Jayabalan et al, 2014).
Lapisan
SCOBY
Larutan
kombucha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Gambar 2.3 Lapisan nata SCOBY
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Beberapa bakteri dan khamir yang terdapat pada SCOBY dapat
dilihat pada tabel berikut (Marsh et al, 2014 ; Vina et al, 2013 ; Battikh et
al, 2011) :
Tabel 2.2 Mikroorganisme yang terdapat pada kombucha
No. Bakteri Khamir
1. Acetobacter xyllinum Brettanomyces bruxellensis
2. Acetobacter xylinoides Brettanomyces custerii
3. Acetobacter aceti Brettanomyces lambicus
4. Acetobacter pasterianus Candida sp.
5. Allobacullum sp. Kloeckera apiculata
6. Bacterium gluconicum Pichia membranaefaciens
7. Bifidobacterium sp. Saccharomyces cerevisiae
8. Enterococcus sp. Saccharomyces ludwigii
9. Gluconobacter oxydans Schizosaccharomyces pombe
10. Lactobacillus sp. Torulaspora delbrueckii
11. Lactococcus sp. Torulopsis sp
12. Leuconostoc sp. Zygosaccharomyces bailii
13. Propionibacterium sp. Zygosaccharomyces rouxii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
3. Proses Fermentasi Kombucha
Proses fermentasi kombucha terjadi melalui dua tahap
fermentasi utama yakni fermentasi alkohol oleh khamir dan fermentasi
asam asetat oleh bakteri asam asetat. Proses fermentasi dimulai saat
sukrosa dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa dengan menggunakan
enzim invertase (disebut juga enzim sakarase atau sukrase) yang terdapat
dalam sel khamir Saccharomyces cerevisiae. Hidrolisis dapat terjadi
karena suasana asam pada media, dimana kondisi ini sangat mendukung
proses hidrolisis sukrosa oleh enzim invertase. Glukosa yang terbentuk
kemudian langsung digunakan oleh khamir untuk menghasilkan produk
berupa alkohol dan CO2 yang kemudian bereaksi dengan air membentuk
asam karbonat (Hasruddin dan Pratiwi, 2015).
Gambar 2.4 Jalur fermentasi alkohol
Sumber : Campbell dkk. (2002)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Proses fermentasi yang terjadi sesuai dengan gambar 2.4 terdiri
atas reaksi glikolisis yakni pengubahan glukosa menjadi 2 molekul
piruvat dan reaksi pembentukan ATP. Agen pengoksidasi dalam glikolisis
adalah NAD+. Dalam proses fermentasi alkohol, piruvat diubah menjadi
etanol dengan melalui dua tahap. Tahap pertama yakni melalui pelepasan
karbondioksida dari piruvat yang selanjutnya diubah menjadi asetaldehida
berkarbon dua. Proses ini dibantu oleh enzim piruvat dekarboksilase.
Tahap kedua yakni asetaldehida direduksi oleh NADH menjadi etanol
dengan dibantu oleh enzim alkohol dehidrogenase. Dari proses tersebut
akan menghasilkan NAD+ yang akan digunakan kembali untuk proses
glikolisis (Campbell dkk., 2002).
Etanol yang telah dihasilkan dapat digunakan oleh Bakteri Asam
Asetat (BAA) untuk diubah menjadi asam asetat dalam kondisi aerob.
Bakteri yang umumnya berperan dalam proses ini di antaranya adalah
Acetobacter sp. dan Gluconobacter sp (Hasruddin dan Pratiwi, 2015).
Reaksi kesetimbangan yang terjadi pada proses oksidasi etanol menjadi
asam asetat adalah :
Proses fermentasi untuk menghasilkan asam asetat oleh bakteri
asam asetat melalui beberapa tahapan seperti pada gambar 2.3. Etanol
diubah menjadi asetaldehid oleh enzim alkohol dehidrogenase, kemudian
asetaldehid dioksidasi menjadi asetil KoA oleh enzim aldehid
dehidrogenase. Selanjutnya asetil KoA diubah menjadi asetil fosfat
CH3-CH2OH + O2 CH3-COOH + H2O
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dengan bantuan enzim fosfotransastilase, yang kemudian mengalami
defosforilasi menjadi asam asetat oleh enzim asetat kinase (Mehta et al.,
2012). Pada proses fermentasi kombucha, sebagian glukosa yang
dihasilkan juga dimanfaatkan oleh bakteri asam asetat, khususnya
Acetobacter xyllinum untuk biosintesis selulosa serta memproduksi asam
glukonat melalui jalur fosfat pentosa. Dalam waktu bersamaan kultur
kombucha juga memproduksi berbagai asam organik lainnya (Aditiawati
dan Kusnadi, 2003)
Gambar 2.5 Jalur fermentasi asam asetat
Sumber : Mehta et al (2012)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
C. Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menangkal atau
mengurangi efek negatif dari oksidan yang terdapat dalam tubuh, dengan
cara mendonorkan satu elektronnya (electron donor atau reduktan) kepada
senyawa yang bersifat sebagai oksidan sehingga aktivitas senyawa oksidan
tersebut terhambat. Oleh karena itu, aktivitas antioksidan dapat diartikan
sebagai kemampuan dalam menghambat aktivitas senyawa oksidan.
Senyawa antioksidan mempunyai struktur molekul yang dapat memberikan
elektronnya kepada molekul radikal bebas sehingga dapat memutus reaksi
berantai dari radikal bebas tersebut tanpa merusak fungsi dari senyawa
antioksidan tersebut (Ramadhan, 2015).
Oksidan adalah senyawa penerima elektron (electron acceptor) atau
senyawa-senyawa yang dapat menarik elektron, sedangkan radikal bebas
adalah atom atau molekul yang kehilangan elektron atau yang memiliki
elektron yang tidak berpasangan, sehingga menjadikan atom atau molekul
tersebut tidak stabil dan selalu berusaha mengambil elektron dari molekul
atau sel lain. Radikal bebas memiliki reaktivitas tinggi (karena
kecenderungannya menarik elektron) dan dapat mengubah suatu molekul
menjadi suatu radikal baru yang berasal dari atom atau molekul yang
elektronnya diambil untuk berpasangan dengan radikal sebelumnya. Sifat
radikal bebas sama dengan oksidan karena kecenderungannya untuk menarik
elektron, sehingga keduanya sama-sama merupakan penerima elektron.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Radikal bebas digolongkan sebagai oksidan, tetapi tidak setiap oksidan
adalah radikal bebas (Ramadhan, 2015).
Radikal bebas dapat bersumber dari dalam tubuh sebagai hasil dari
proses metabolisme aerobik, dari pencemaran (polutan), penipisan lapisan
ozon, radiasi, asap rokok, pewarna makanan dan minuman dan lain-lain.
Setiap faktor tersebut dapat memicu munculnya berbagai penyakit
degenaratif seperti penyakit kardiovaskular, kanker, aterosklerosis, diabetes,
osteoporosis dan lain-lain. Oleh sebab itu, tubuh memerlukan antioksidan
yang dapat membantu melindungi tubuh dari radikal bebas dan meredam
dampak negatifnya (Winarsi, 2007).
Antioksidan dapat berupa enzim (superoksida dismutase (SOD),
katalase, dan glutation peroksidase), vitamin (vitamin A, C, E dan β-
karoten), dan senyawa lain (flavonoid, albumin, bilirubin, seruloplasmin).
Antioksidan non enzimatis dapat diperoleh dengan mengonsumsi jenis
makanan berupa sayuran dan buah-buahan yang mengandung senyawa
antioksidan tinggi, beberapa diantaranya adalah buah jeruk, kurma,
blueberry, teh hijau, bayam, kubis, wortel, dan lain-lain (Winarsi, 2007).
D. Flavonoid
Flavonoid merupakan salah satu senyawa metabolit sekunder yang
memiliki struktur inti C6 – C3 – C6 yakni dua cincin aromatik yang
dihubungkan dengan 3 rantai karbon. Senyawa ini termasuk dalam senyawa
polifenol karena memiliki dua atau lebih gugus hidroksil, bersifat agak asam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
sehingga mudah larut dalam basa. Dalam tumbuhan senyawa ini umumnya
berikatan dengan gula (glikosida) sehingga larut dalam pelarut polar seperti
etanol, metanol, air dan lain-lain. Flavonoid merupakan senyawa metabolit
sekunder yang tersebar luas pada divisi Angiospermae dalam bentuk
berbagai jenis flavonoid seperti flavon, flavonol, isoflavon, flavanon atau
kalkon. Dalam tumbuhan senyawa flavonoid dapat ditemukan pada semua
bagian tumbuhan mulai dari akar, daun, kulit kayu, bunga, buah ataupun biji.
Banyak flavonoid berfungsi sebagai pigmen berwarna sehingga dapat
menarik serangga (Hanani, 2015).
Gambar 2.6. Struktur dasar senyawa flavonoid
Sumber : Alzand and Mohamed (2012)
Flavonoid dapat berperan penting bagi kesehatan manusia. Sebagai
salah satu golongan senyawa fenolik, senyawa flavonoid diketahui memiliki
aktivitas antioksidan yang kuat (Heinrich, 2005). Efek protektif flavonoid
dalam sistem biologis dapat berasal dari kemampuannya untuk mentrasfer
elektron radikal bebas (electron donor), dapat mengkatalis logam kelat,
dapat mengaktifkan enzim antioksidan, mengurangi radikal alfa-tokoferol
dan menghambat oksidasi (Alzand and Mohamed, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Tapas et al (2008) menyatakan bahwa bahan pangan fungsional yang
paling aktif yang terdapat pada tumbuhan adalah flavonoid. Sebagai salah
satu senyawa yang tergolong antioksidan kuat, senyawa flavonoid juga dapat
berperan sebagai antibakteri, antifungsi, antivirus, antikanker, dan memiliki
sifat hepatoprotektif, kardioprotektif, dan neuroprotektif (Alzand and
Mohamed, 2012).
E. Spektrofotometer Ultra Violet dan Sinar Tampak
Spektrofotometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk
mempelajari interaksi antara sinar elektromagnetik dengan materi pada
panjang gelombang tertentu. Kisaran gelombang elektromagnetik yang
digunakan adalah 180 – 800 nm. Apabila seberkas radiasi mengenai suatu
molekul, maka molekul tersebut akan menyerap radiasi elektromagnetik
yang energinya sesuai. Pada proses tersebut terjadi searngkaian peristiwa
yakni radiasi diserap, dipancarkan, dihamburkan, direfleksikan, atau
difluoresensikan. Interaksi tersebut menghasilkan perpindahan energi yakni
dari radiasi ke materi yang disebut dengan proses penyerapan (absorbsi).
Proses yang berkaitan dengan spektrofotometer adalah penyerapan
(absorbsi) dan pancaran (transmisi). Spektrofotometri ultraviolet dan sinar
tampak digunakan untuk analisis kuantitatif suatu senyawa dalam bentuk
larutan (Bintang, 2010).
Serangkaian peralatan Spektrofotometer ultraviolet dan sinar
tampak terdiri dari beberapa komponen berikut (Bintang, 2010) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1. Sumber cahaya
Sumber cahaya memancarkan sinar dengan kekuatan yang
cukup untuk penentuan dan pengukuran. Kekuatan sinar radiasi harus
konstan selama waktu yang diperlukan. Sumber radiasi ultraviolet yang
biasa digunakan adalah lampu hydrogen atau deuterium.
2. Wadah sampel
Umumnya wadah sampel disebut sel atau kuvet. Kuvet terbuat
dari kuarsa. Panjang sel untuk spektroskopi ultraviolet dan sinar tampak
biasanya 1 cm dan ada juga sel yang panjangnya 0.1 cm. Data absorban
tergantung pada cara pemakaian dan pemeliharaan sel-sel.
3. Monokromator
Monokromator digunakan untuk memisahkan radiasi kedalam
komponen-komponen panjang gelombangnya yang kemudian akan
dipilih oleh celah (slit). Monokromotor mempunyai celah (slit), lensa,
cermin, dan prisma atau kisi.
4. Detektor
Detektor digunakan untuk menghasilkan signal elektrik, dimana
signal elektrik ini sebanding dengan cahaya yang diserap. Cahaya yang
datang ke detektor akan menyebabkan elektron-elektron dibebaskan
sehingga dapat menghasilkan arus listrik.
5. Rekorder
Rekorder digunakan untuk mencatat hasil pengukuran yang
diperoleh dari detektor yang kemudian dinyatakan dalam angka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
F. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Wistiana dan Zubaidah (2015) dengan
judul “Karakteristik Kimiawi dan Mikrobiologis Kombucha dari
Berbagai Daun Tinggi Fenol Selama Fermentasi” bertujuan untuk
menghasilkan kombucha dengan nilai fungsional yang lebih tinggi. Pada
penelitian tersebut salah satu sifat kimia kombucha yang diteliti adalah
total asam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata total asam
kombucha dari berbagai daun tinggi fenol selalu mengalami peningkatan
seiring dengan lamanya waktu fermentasi. Rata-rata total asam berkisar
antara 0.01 % hingga 0.02 % pada pengamatan hari ke-0, 0.08 % hingga
0.13 % pada pengamatan hari ke-8 dan 0.16% hingga 0.23 % pada
pengamatan hari ke-14.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Widyasari (2016) dengan judul “Aktivitas
Antioksidan dan Organoleptik Kombucha Daun Kelor dengan Lama
Fermentasi dan Konsentrasi Daun Kelor yang Berbeda” bertujuan untuk
mengetahui lama waktu fermentasi kombucha dan konsentrasi daun kelor
yang paling tepat untuk menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi.
Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap dengan 2
faktor, yakni faktor pertama adalah lama waktu fermentasi kombucha
dan faktor kedua adalah konsentrasi daun kelor. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan tertinggi diperoleh pada
fermentasi hari ke-12 dengan konsentrasi daun kelor sebanyak 30 gram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Aktivitas antioksidan terendah diperoleh pada hari ke-4 dengan
konsentrasi daun kelor 10 gram.
3. Peneltian yang dilakukan oleh Sari (2014) dengan judul “Perbandingan
Aktivitas Antioksidan Kombucha Teh Hijau (Camelia sinensis) dengan
Teh Daun Mangga (Magnifera indica) Dipengaruhi Lama Waktu
Fermentasi” bertujuan untuk mengetahui lama waktu fermentasi untuk
mendapatkan aktivitas antioksidan tertinggi yang dihasilkan oleh dua
jenis teh berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas
antioksidan tertinggi diperoleh dari daun mangga dengan lama fermentasi
12 hari yakni sebesar 89.29 %. Aktivitas antioksidan terendah juga
diperoleh pada kombucha daun mangga dengan lama fermentasi 4 hari
yakni sebesar 82.31 %. Sedangkan aktivitas antioksidan pada daun teh
hijau berkisar antara 87.85 % hingga 88.45 % dalam kurun waktu
fermentasi 4 hari sampai dengan 12 hari.
G. Kerangka Berpikir
Situasi lingkungan dewasa ini semakin memprihatinkan. Berbagai
aktivitas manusia menimbulkan banyak dampak negatif, khususnya bagi
kesehatan. Pencemaran lingkungan oleh kendaraan bermotor, asap rokok dan
berbagai aktivitas negatif lainnya dapat memicu radikal bebas yang dapat
menyebabkan munculnya berbagai penyakit berbahaya seperti kanker,
penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus dan berbagai penyakit kronik dan
akut lainnya. Proses oksidasi oleh radikal bebas dapat dikurangi dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
adanya antioksidan dalam tubuh. Senyawa antioksidan dapat diperoleh
dengan mengkonsumsi berbagai jenis sayuran dan buah-buahan yang
memiliki kandungan senyawa yang berperan sebagai antioksidan.
Tanaman bunga telang (Clitoria ternatea L.) merupakan tanaman
yang seringkali dimanfaatkan oleh masyarakat. Hampir setiap bagian
tanaman ini dapat dimanfaatkan dimulai dari akar, daun, biji, dan bunga
karena memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan. Hal ini sudah diterapkan
sejak lama oleh masyarakat tradisional. Pemanfaatan C. ternatea sebagai
obat-obatan tradisional didukung oleh berbagai penelitian yang
menunjukkan bahwa tanaman ini banyak mengandung komponen bioaktif
yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh, salah satu
diantaranya adalah flavonoid yang termasuk dalam golongan antioksidan
alami. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa senyawa bioaktif
tersebut juga terdapat pada bagian bunga dari tanaman bunga telang tersebut
(Manjula et al, 2013).
Masyarakat seringkali memanfaatkan bunga telang dengan cara
diseduh seperti pada saat membuat teh. Tanaman bunga telang juga memiliki
tampilan yang menarik dari segi warna, sehingga hal ini menjadi daya tarik
tersendiri bagi masyarakat. Selain itu, bunga telang juga mengandung
senyawa bioaktif yang berperan penting bagi kesehatan. Teh bunga telang
dapat dimodifikasi menjadi kombucha untuk meningkatkan nilai gizi dan
cita rasanya karena mengandung asam-asam organik, mineral dan vitamin
sebagai hasil fermentasi dari simbiosis bakteri dan khamir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Dalam penelitian ini digunakan SCOBY (Symbiotic Culture of
Bacteria and Yeast) sebagai kultur kombucha yang merupakan kumpulan
dari bakteri dan khamir yang bersimbiosis dalam melakukan fermentasi
kombucha. Kombucha bunga telang dapat bermanfaat bagi kesehatan yang
juga didukung dengan kandungan senyawa bioaktif pada bunga telang yang
berfungsi sebagai antioksidan alami. Setelah membuat kombucha bunga
telang, peneliti kemudian menguji kadar total asam tertitrasi, total flavonoid
dan aktivitas antioksidan dalam kombucha bunga telang tersebut. kerangka
berpikir dalam penelitian ini dapat dirangkum pada gambar berikut :
Gambar 2.7. Bagan alur kerangka berpikir
Sumber radikal bebas semakin sering dijumpai ditengah masyarakat
dapat menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit kronik dan
akut.
Aktivitas radikal bebas dapat
dihambat atau dicegah
dengan adanya antioksidan.
Bunga telang mengandung
senyawa flavonoid yang
berfungsi sebagai antioksidan.
Bunga telang dimodifikasi menjadi
kombucha untuk meningkatkan
nilai gizi dan cita rasa.
Kombucha bunga
telang difermentasi
selama 0 hari, 4 hari, 8
hari, 12 hari, 16 hari
dan 20 hari. Uji kadar total asam tertitrasi, total
flavonoid dan aktivitas antioksidan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1. Perlakuan perbedaan lama waktu fermentasi berpengaruh terhadap total
asam tertitrasi, total flavonoid dan aktivitas antioksidan.
2. Kadar total asam tertitrasi, total flavonoid dan aktivitas antioksidan
terus meningkat semakin lama waktu fermentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksperimental yang
bertujuan untuk menguji pengaruh lama waktu fermentasi terhadap total
asam tertitrasi, total flavonoid dan aktivitas antioksidan pada kombucha dari
bunga telang. Penelitian eksperimen adalah suatu jenis penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui sebab akibat dengan membandingkan pengaruh
beberapa variabel bebas terhadap variabel terikat melalui manipulasi atau
pengendalian variabel bebas tersebut (Taniredja dan Mustafidah, 2011).
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktorial. Dalam penelitian ini terdapat
tiga jenis variabel yang digunakan yakni variabel terikat, variabel bebas dan
variabel kontrol. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lama waktu
fermentasi kombucha bunga telang (C. ternatea L.) dengan variasi lama
waktu yang digunakan yaitu 0 hari, 4 hari, 8 hari, 12 hari, 16 hari dan
20 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah total asam tertitrasi,
total flavonoid dan aktivitas antioksidan kombucha bunga telang (C.
ternatea L.) setelah difermentasi.
3. Variabel Kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah konsentrasi bunga
telang yaitu 0,5 % b/v , konsentrasi gula 10 % b/v, konsentrasi SCOBY
10 % b/v, usia SCOBY yaitu 2 minggu, volume air yaitu 200
ml/sampel, dan wadah fermentasi berupa toples kaca transparan dengan
volume 500 ml yang ditutup dengan kain serbet.
B. Batasan Penelitian
1. Subjek dalam penelitian ini adalah kombucha bunga telang. Bagian
tanaman bunga telang yang digunakan adalah keseluruhan bagian bunga
yang telah melalui proses pengeringan secara alami yakni dibawah sinar
matahari dengan ditutupi atap hitam, selama 2 hari.
2. Objek dalam penelitian ini adalah total asam tertitrasi, total flavonoid dan
aktivitas antioksidan.
3. Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah lama waktu
fermentasi kombucha yakni 0 hari, 4 hari, 8 hari, 12 hari,16 hari dan 20
hari, yang diberi kode secara berturut-turut P0, P1, P2, P3, P4 dan P5.
4. Perlakuan lama waktu fermentasi 0 hari digunakan sebagai kontrol untuk
membandingkan pengaruh lama waktu fermentasi terhadap total asam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
tertitrasi, total flavonoid dan aktivitas antioksidan kombucha bunga
telang. Hal ini dikarenakan pada hari ke 0 belum terjadi proses
fermentasi.
5. Metode yang digunakan adalah titrasi asam basa untuk menghitung total
asam tertitrasi, metode kolorimetri alumunium klorida untuk menentukan
total flavonoid dan metode DPPH untuk menentukan aktivitas
antioksidan.
6. Setiap perlakuan dalam penelitian ini dibuat dalam 4 kali ulangan,
sehingga akan diperoleh 24 unit sampel.
7. Starter kombucha yang digunakan adalah SCOBY (Symbiotic Culture of
Bacteria and Yeast) yang diperoleh dari Martani Organik, Kalasan,
Yogyakarta.
Berikut adalah gambaran penempatan perlakuan berdasarkan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) :
Tabel 3.1. Gambaran penempatan perlakuan
P5;2 P2;1 P1;2 P3;3 P4;3 P4;2
P0;3 P5;1 P3;4 P3;2 P0;4 P1;1
P5;4 P2;4 P4;1 P1;4 P1;3 P0;3
P0;1 P2;3 P3;1 P;2;2 P5;3 P4;4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan kombucha adalah
timbangan analitik, termometer, toples kaca transparan, kain penutup /
serbet, karet gelang, kompor, panci, sendok, saringan, gelas. Alat yang
digunakan dalam pengujian total asam tertitrasi adalah timbangan
analitik, pipet volume 10 ml dan 25 ml, buret 25 ml, propipet, pipet tetes,
labu ukur 100 ml, klem dan statif, gelas beaker 250 ml, erlenmeyer 250
ml, alumunium foil. Alat yang digunakan dalam pengujian total
flavonoid adalah labu ukur 10 ml, 25 ml dan 100 ml, gelas ukur 10 ml
dan 100 ml, pipet ukur, inkubator, vortex dan spektrofotometer UV-Vis
1280 merk Shimadzu.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan kombucha adalah bunga
telang kering, air, gula, dan SCOBY (Symbiotic Colony Of Bacteria and
Yeast). Bahan yang digunakan dalam pengujian Total Asam Tertitrasi
adalah akuades, padatan NaOH, asam asetat glasial, indikator
phenolptalein (pp) 1 %, etanol 96 % dan akuades. Bahan yang digunakan
dalam pengujian total flavonoid adalah metanol, larutan AlCl5 10%,
kalium asetat, akuades, bubuk quersetin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
D. Cara Kerja
Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Mei 2018, di
Laboratorium Pendidikan Biologi, Laboratorium Biokimia Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma, dan Laboratorium Chem-mix Pratama. Prosedur
dalam penelitian dibagi menjadi beberapa tahap yakni tahap
pengembangbiakkan starter kombucha, tahap perlakuan / pembuatan
kombucha bunga telang, dan tahap pengujian sampel. Dokumentasi selama
tahapan cara kerja penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. Adapun
prosedur tahap-tahap tersebut diuraikan sebagai berikut :
1. Pengembangbiakkan Starter Kombucha
a. Air sebanyak 3.000 ml direbus. Setelah mendidih, api dimatikan lalu
ditambahkan gula 300 gram (10%) dan teh hijau Kepala Djenggot 3
sachet, kemudian dibiarkan pada suhu ruangan hingga mendingin
(suhu 20 – 30°C).
b. Larutan yang sudah dingin dipindahkan ke dalam 15 toples kaca
transparan masing-masing sebanyak 200 ml.
c. Potongan-potongan SCOBY (Symbiotic Colony Of Bacteria and
Yeast) sebanyak 10% (20 gram scoby atau 20 ml starter cair)
dimasukkan ke dalam botol selai berisi larutan teh hijau yang sudah
dicampur gula.
d. Setiap toples ditutup dengan kain penutup atau serbet lalu diikat
dengan karet gelang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
e. Toples berisi larutan diletakkan di tempat yang sejuk, tidak berdebu,
dan tidak terkena cahaya matahari langsung, lalu didiamkan selama 14
hari.
f. SCOBY yang terbentuk dan larutan kombucha yang telah
terfermentasi selama 14 hari digunakan sebagai starter untuk
membuat kombucha pada bacht berikutnya.
2. Pembuatan Kombucha Bunga Telang
a. Bunga telang kering ditimbang sebanyak 24 gram (1 gram/ 200 ml).
b. Botol kaca transparan disiapkan dan diberi label sesuai dengan jenis
perlakuan.
c. Air sebanyak 4800 ml direbus hingga mendidih. Setelah mendidih api
dimatikan, lalu ditambahkan gula 480 gram (10%).
d. Bunga telang diseduh pada larutan air gula lalu didinginkan hingga
suhu 20 – 30°C.
e. Larutan dipindahkan ke dalam 24 toples kaca transparan masing-
masing sebanyak 200 ml.
f. SCOBY (Symbiotic Colony Of Bacteria and Yeast) sebanyak 10% (20
gram scoby dan 20 ml starter cair) dimasukkan ke dalam toples berisi
larutan seduhan bunga telang yang sudah dingin.
g. Toples ditutup dengan kain penutup / serbet lalu diikat dengan karet
gelang.
h. Toples berisi larutan bunga telang diletakkan di tempat yang sejuk,
tidak berdebu, dan tidak terkena cahaya matahari langsung, lalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
difermentasi sesuai dengan perlakuan lama waktu fermentasi yakni 0
hari, 4 hari, 8 hari, 12 hari, 16 hari dan 20 hari.
3. Pengujian Total Asam Tertitrasi
Pengujian Total Asam Tertitrasi dilakukan di Laboratorium
Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma dengan metode titrasi
asam basa. Total Asam Tertitrasi yang terukur dinyatakan dalam persen
(%) asam asetat dikarenakan asam asetat merupakan produk akhir dari
fermentasi kombucha. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai
berikut :
Standarisasi NaOH dengan Asam Asetat :
Larutan standar yang digunakan dalam penelitian ini adalah larutan
standar NaOH. Larutan ini adalah larutan standar sekunder dikarenakan
sifatnya yang higroskopis, sehingga sebelum digunakan untuk
menentukan kadar total asam, perlu dilakukan standarisasi terlebih
dahulu dengan menggunakan larutan standar primer (Pursitasari, 2014).
Larutan NaOH dapat distandarisasi dengan larutan asam asetat 0,1 M.
Langkah-langkah standarisasi NaOH adalah sebagai berikut :
a. Larutan NaOH dibuat dengan cara padatan NaOH ditimbang sebanyak
4 gram lalu dimasukkan dalam labu ukur 1 liter kemudian dilarutkan
menjadi 1 liter.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
b. Larutan standar asam asetat 0,1 M disiapkan dengan cara larutan asam
asetat glasial sebanyak 0,5 ml dilarutkan menjadi 100 ml.
(V1.M1=V2.M2)
c. Sebanyak 100 ml larutan asam asetat 0,1 M dituangkan ke dalam
Erlenmeyer 250 ml.
d. Larutan asam asetat dalam Erlenmeyer ditetesi dengan 3 tetes
indikator phenolptalein (PP) 1%.
e. Larutan NaOH 0,1 M yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam
buret dengan menggunakan corong sampai batas skala 0.
f. Asam asetat dititrasi dengan larutan NaOH hingga titik akhir titrasi
yang ditandai dengan terbentuknya warna merah muda yang bertahan
selama 15 detik.
g. Normalitas NaOH dihitung dengan rumus (Gandjar & Rohman,
2007):
N NaOH = Massa CH3COOH x Valensi CH3COOH x 1000
Mr CH3COOH x VNaOH
VNaOH adalah volume NaOH yang digunakan dalam titrasi.
Pengujian Sampel :
a. Buret dicuci dengan menggunakan akuades, kemudian dibilas dengan
larutan NaOH yang sudah distandarisasi.
b. Buret diisi dengan larutan standar NaOH yang sudah distandarisasi
hingga skala 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
c. Larutan sampel kombucha bunga telang diambil sebanyak 10 ml, lalu
diencerkan menjadi 100 ml.
d. Larutan yang sudah diencerkan diambil sebanyak 25 ml dengan pipet
volum dan propipet.
e. Larutan sampel dipindahkan ke dalam labu erlenmeyer 250 ml,
kemudian ditambahkan 3 tetes indikator phenolptalein (PP) 1%
dengan menggunakan pipet tetes.
f. Sampel dititrasi dengan larutan NaOH sampai terjadi perubahan warna
menjadi merah muda.
g. Total Asam Tertitrasi dihitung dengan menggunakan rumus (Gandjar
dan Rohman, 2007) :
TAT = Vtitran x Ntitran x BE Asam asetat x P
x 100 % Vsampel x 1000
Keterangan :
Vtitran = jumlah larutan NaOH untuk titrasi (ml)
Ntitran = normalitas NaOH yang diperoleh dari standarisasi
BE = berat ekuivalen asam asetat (BM/n)
Vsampel= berat sampel yang digunakan (ml)
P = faktor pengenceran
4. Pengujian Aktivitas Antioksidan
Pengujian aktivitas antioksidan kombucha bunga telang
dilakukan di Laboratorium Chem-mix Pratama. Pengujian aktivitas
antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH (α-diphenyl-
β-picrylhydrazyl). Metode DPPH digunakan untuk menguji senyawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
yang berperan sebagai free radical scavengers atau donor hidrogen dan
menentukan aktivitas antioksidannya. Warna radikal bebas DPPH akan
berubah dari ungu menjadi kuning seiring penambahan antioksidan yakni
pada saat elektron tunggal DPPH berpasangan dengan hidrogen dari
antioksidan. Warna ungu pada radikal bebas DPPH dibentuk oleh gugus
kromofor dan auksokrom yang dapat diukur dengan absorbansi
maksimum pada panjang gelombang 517 nm (Garcia et al, 2012).
5. Pengujian Total Flavonoid
Pengujian total flavonoid dilakukan di Laboratorium Biokimia
Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dengan menggunakan
metode Kolorimetri Aluminium Klorida (Bhaigyabati et al, 2014).
Adapun prosedur pengujian flavonoid adalah sebagai berikut :
Pembuatan Kurva Standar Quersetin :
a. Quersetin ditimbang sebanyak 25 mg kemudian dimasukkan ke dalam
labu ukur 25 ml, lalu ditambahkan metanol hingga 25 ml (larutan
induk 1000 ppm).
b. Serangkaian larutan standar konsentrasi 0,02 mg/ml, 0,03 mg/ml, 0,04
mg/ml, 0,05 mg/ml, 0,06 mg/ml dibuat dengan mengambil larutan
quersetin dari larutan induk berturut-turut sebanyak 0,2 ml, 0,3 ml, 0,4
ml, 0,5 ml, dan 0,6 ml, kemudian ditambahkan metanol hingga tanda
batas dalam labu ukur 10 ml (C1.V1=C2.V2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
c. Sebanyak 0,5 ml dari masing-masing larutan standar diambil dengan
pipet ukur, kemudian ditambahkan 1,5 ml metanol, 0,1 ml aluminium
klorida (AlCl3) 10%, 0,1 ml kalium asetat 1 M, dan ditambahkan
akuades 2,8 ml.
d. Larutan dihomogenkan dengan vortex selama 3 detik kemudian
diinkubasi selama 30 menit pada suhu 25°C.
e. Serapan setiap larutan uji diukur pada panjang gelombang maksimum
415 nm dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis.
f. Kurva kalibrasi dibuat dengan menghubungkan nilai serapan sebagai
koordinat Y dan konsentrasi larutan standar sebagai absis X
(Lampiran 2).
Penentuan Kadar Flavonoid (Bhaigyabati et al, 2014):
a. Larutan blanko dibuat dengan mengganti larutan alumunium klorida
dengan metanol. Setiap pengukuran serapan pada sampel
dibandingkan dengan blanko.
b. Larutan uji dibuat dengan cara sebanyak 0,5 ml larutan sampel
kombucha bunga telang diambil dengan pipet ukur, lalu ditambahkan
1,5 ml metanol, 0,1 ml aluminium klorida (AlCl3) 10 %, 0,1 ml
kalium asetat 1 M, dan akuades 2,8 ml.
c. Larutan dihomogenkan dengan vortex kemudian diinkubasi selama 30
menit pada suhu 25°C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
d. Serapan diukur pada panjang gelombang 415 nm menggunakan
spektrofotometer UV-Vis.
e. Penghitungan kadar total flavonoid dinyatakan dalam persentase mg
Quersetin ekuivalen / gram berat kering yang ditentukan dengan
menggunakan rumus :
TFC = R x 10-3
x 100 % W
Keterangan :
TFC= kadar total flavonoid
R = kesetaraan Quersetin yang diperoleh dari kurva standar (mg/ml)
W = berat bunga telang sesuai konsentrasi per sampel (g)
E. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh pada penelitian ini akan dianalisis dengan
menggunakan program IBM SPSS Statistics 19. Data kuantitatif (total asam
tertitrasi, total flavonoid dan aktivitas antioksidan) dianalisis menggunakan
uji statistika korelasi. Uji statistika korelasi bertujuan untuk mengetahui
kekuatan dan bentuk arah hubungan pada dua variabel atau lebih. Menurut
Siregar (2015) beberapa teknik statistik yang dapat digunakan untuk
menganalisis hubungan antara beberapa variabel adalah dengan
memperhatikan koefisien korelasi, koefisien determinasi dan dengan
melakukan analisis regresi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
1. Koefisien Korelasi (r)
Koefisien korelasi merupakan bilangan yang menyatakan kekuatan
antara dua variabel atau lebih dan menentukan arah dari kedua variabel.
Kekuatan hubungan yang ditentukan dengan koefisien korelasi berada
diantara – 1 dan 1. Kategori tingkat korelasi dan kekuatan hubungan pada
uji korelasi adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan
No. Nilai Korelasi (r) Tingkat Hubungan
1. 0,000 – 0,199 Sangat lemah
2. 0,200 – 0,399 Lemah
3. 0,400 – 0,599 Cukup
4. 0,600 – 0,799 Kuat
5. 0,800 – 0,100 Sangat kuat
Penentuan arah hubungan antar variabel dinyatakan dalam bentuk
positif (+) dan negatif (-). Interpretasi data untuk menentukan arah
hubungan adalah :
a. Jika r = - 1, berarti korelasi negatif sempurna dan mengindikasikan
bahwa terjadi hubungan bertolak belakang antara variabel independent
dengan variabel dependent.
b. Jika r = 1, berarti korelasi positif sempurna dan mengindikasikan
bahwa terjadi hubungan yang searah antara variabel independent
dengan variabel dependent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Nilai signifikansi (derajat kepercayaan) yang digunakan dalam uji
korelasi adalah 95% (α = 0.01). Interpretasi hasil uji korelasi berdasarkan
nilai signifikansi yang diperoleh adalah :
a. Jika sig. < 0.01 maka pengaruh antar populasi signifikan (Ho ditolak).
b. Jika nilai sig. > 0.01 maka pengaruh antar populasi tidak signifikan
(Ho diterima).
2. Koefisien Determinasi (KD)
Koefisien determinasi merupakan angka yang menyatakan
kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh satu atau lebih variabel
bebas terhadap variabel terikat. Rumus untuk menentukan koefisien
determinasi adalah :
KD = (r)2 x 100 %
3. Analisis Regresi
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui besaran nilai variabel
terikat yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Analisis regresi dilakukan
dengan menggunakan program Microsoft Excel 2013.
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Ho = Perlakuan perbedaan lama waktu fermentasi tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap total asam tertitrasi, total
flavonoid dan aktivitas antioksidan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Hi = Perlakuan perbedaan lama waktu fermentasi memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap total asam tertitrasi, total flavonoid dan
aktivitas antioksidan.
F. Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran untuk
digunakan sebagai referensi pada mata pelajaran Biologi untuk kelas XII,
semester 2 pada bab Bioteknologi, sub bab Bioteknologi Konvensional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kombucha merupakan minuman yang dibuat dari larutan teh yang
dicampurkan dengan gula, kemudian ditambahkan starter yang disebut SCOBY
(Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast). Dalam penelitian ini larutan teh
digantikan dengan larutan infusa bunga telang. Bunga telang yang digunakan
adalah bunga telang yang telah mengalami proses pengeringan. Proses
pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air pada bunga dan mencegah
adanya aktivitas enzimatis. Bunga telang kering diseduh dengan air panas yang
telah ditambahkan gula, dimana gula berfungsi sebagai sumber nutrisi yang akan
digunakan oleh mikroba dalam proses fermentasi kombucha. Selanjutnya, larutan
dibiarkan mendingin hingga mencapai suhu hangat sekitar 30°C.
Larutan kemudian dituangkan ke dalam toples kaca masing-masing
sebanyak 200 ml, kemudian ditambahkan SCOBY sebanyak 10 % b/v dan starter
cair sebayak 10 % v/v. Penambahan SCOBY dan starter cair ketika larutan
bersuhu 30°C dilakukan agar mikroba yang terdapat pada SCOBY tidak mati
akibat suhu yang terlalu ekstrem. SCOBY yang digunakan adalah SCOBY yang
berusia 2 minggu. Penggunaan toples kaca lebih disarankan untuk menghindari
terjadinya korosi akibat kontak dengan air, asam dan CO2 yang dihasilkan dalam
proses fermentasi kombucha. Selanjutnya toples ditutup dengan kain serbet.
Penggunaan serbet sebagai penutup dapat memungkinkan tersedianya udara yang
cukup dan agar CO2 dihasilkan dalam proses fermentasi dapat keluar melalui pori-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
pori serbet, sehingga toples tidak pecah akibat akumulasi CO2 yang terlalu
banyak.
Fermentasi berlangsung selama 20 hari dengan menyesuaikan dengan
perlakuan lama waktu fermentasi yang telah ditentukan yakni 0 hari, 4 hari, 8 hari,
12 hari, 16 hari dan 20 hari. Penelitian ini berlangsung selama kurang lebih 2
bulan yakni sejak Maret sampai dengan Mei 2018. Parameter yang diukur dalam
penelitian ini adalah kadar total asam tertitrasi, kadar total flavonoid, dan aktivitas
antioksidan dari kombucha bunga telang. Dari hasil penelitian diperoleh data hasil
penelitian sebagai berikut :
A. Total Asam Tertitrasi Kombucha Bunga Telang (C. ternatea L.)
Kombucha merupakan salah satu minuman yang dikenal dengan
ciri khasnya yakni memiliki cita rasa asam. Cita rasa tersebut berasal dari
asam-asam organik yang terbentuk dari hasil fermentasi oleh mikroba
seperti bakteri asam asetat dan khamir yang terdapat pada kultur kombucha.
Mikroba menggunakan gula baik dalam bentuk glukosa maupun fruktosa
untuk memproduksi asam-asam organik. Oleh karena itu, total asam
tertitrasi yang dihitung pada penelitian ini turut mempengaruhi cita rasa
yang dimiliki oleh produk teh kombucha bunga telang. Hasil pengujian total
asam tertitrasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.1 :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 4.1. Total Asam Teritrasi pada Beberapa Variasi Waktu Fermentasi
Lama waktu
fermentasi
(hari)
Rerata Kadar Total
Asam Tertitrasi (%)
0 0,345
4 0,765
8 1,673
12 2,102
16 2,740
20 3,884
Berdasarkan hasil pengukuran total asam tertitrasi pada tabel 4.1
diketahui bahwa terdapat perubahan kadar total asam tertitrasi selama proses
fermentasi kombucha bunga telang. Perubahan kadar tersebut menunjukkan
adanya peningkatan total asam tertitrasi seiring dengan lamanya waktu
fermentasi, dimana semakin lama waktu fermentasi kombucha bunga telang
maka semakin tinggi pula kadar total asam tertirasi yang dihasilkan. Nilai
total asam tertitrasi tertinggi ditunjukkan pada fermentasi hari ke-20 yakni
sebesar 3,884 % dan nilai total asam tertitrasi terendah diperoleh pada waktu
fermentasi hari ke-0 yakni sebesar 0,345 %. Total asam tertitrasi yang
terhitung pada perlakuan hari ke-0 diduga berasal dari starter cair yang
ditambahkan pada proses pembuatan kombucha, karena pada perlakuan ini
belum terjadi proses fermentasi.
Pada proses fermentasi kombucha terjadi pembentukan asam-asam
organik yang disebabkan oleh aktivitas mikroba. Peningkatan total asam
tertitrasi pada proses fermentasi kombucha dapat terjadi karena mikroba,
khususnya Bakteri Asam Asetat (BAA) dan khamir terus mengalami fase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
pertumbuhan eksponensial atau fase logaritmik. Pada fase ini sel-sel
mikroba pada kultur kombucha terus mengalami pembelahan sehingga
menyebabkan populasi mikroba meningkat (Sopandi dan Wardah, 2014).
Hal ini memungkinkan total asam tertitrasi yang dihasilkan juga turut
meningkat.
Menurut Markov et al (2012), selama fermentasi kombucha, khamir
berperan sebagai pemecah sukrosa yang merupakan sumber karbon utama
dari gula yang ditambahkan pada media larutan bunga telang menjadi
glukosa dan fruktosa, dengan menggunakan enzim invertase ekstraseluler.
Glukosa dan fruktosa yang dihasilkan kemudian dimanfaatkan kembali oleh
khamir untuk diubah menjadi etanol melalui proses glikolisis. Selanjutnya
etanol dioksidasi oleh bakteri asam asetat (Acetobacter) menjadi asam
asetat. Bakteri asam asetat memanfaatkan etanol untuk tumbuh dan
memproduksi asam asetat dan dengan adanya asam asetat akan
menstimulasi khamir untuk memproduksi etanol (Yang et al, 2008).
Interaksi simbiosis tersebut ditemukan antara Gluconobacter dan khamir
Saccharomyces cerevisiae.
Ross et al (1991) dalam Chen and Liu (2000) menyatakan bahwa
glukosa dan fruktosa yang dihasilkan dari perombakan sukrosa memiliki
jalur metabolik yang berbeda. Meskipun keduanya dapat dimanfaatkan oleh
khamir untuk memproduksi etanol melalui proses glikolisis, namun
pemanfaatannya oleh bakteri Acetobacter xylinum berbeda. Sebagian besar
glukosa yang dihasilkan juga dimanfaatkan oleh bakteri Acetobacter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
xyllinum untuk biosintesis selulosa serta memproduksi asam glukonat dan
berbagai asam organik lainnya (Aditiawati dan Kusnadi, 2003). Mikroba
lain yang juga umumnya terdapat pada kombucha adalah bakteri asam laktat
yang juga dapat turut berkontribusi dalam memproduksi asam organik.
Bakteri asam laktat diketahui mampu memanfaatkan glukosa dan fruktosa
untuk menghasilkan asam laktat dalam jumlah besar, asam asetat, etanol dan
karbon dioksida melalui jalur glikolisis dan jalur fosfoketolase (Hasruddin
dan Pratiwi, 2015 ; Sopandi dan Wardah, 2014). Proses fermentasi ini akan
terus berlangsung hingga nutrisi pada media habis. Oleh karena itu,
meningkatnya populasi mikroba, baik bakteri maupun khamir selama fase
eksponensial ini dapat turut mempengaruhi jumlah total asam tertitrasi yang
dihasilkan selama fermentasi.
Gambar 4.1 Hubungan lama waktu fermentasi dengankadar Total Asam
Tertitrasi (TAT) kombucha bunga telang
Pada gambar 4.1 dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan total asam
tertitrasi berturut-turut sebanyak 0,420 %, 1,328 %, 1,757 %, 2,395 %, dan
3,539 % dibandingkan dengan kontrol yakni total asam tertitrasi pada hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
ke-0. Peningkatan kadar total asam tertitrasi yang paling tinggi terjadi pada
rentang waktu fermentasi hari ke-20 dan yang terendah terjadi pada waktu
fermentasi hari ke-4.
Peningkatan kadar total asam tertitrasi pada masa awal fermentasi
(hari ke-0 sampai dengan hari ke-4) hanya terjadi sebanyak 0,420 %, lebih
kecil jika dibandingkan dengan jumlah peningkatan kadar total asam
tertitrasi pada waktu fermentasi lainnya. Hal ini dikarenakan pada masa
awal fermentasi, mikroba khususnya bakteri asam asetat dan khamir, baru
saja memasuki fase pertumbuhan awal atau fase lag. Pada fase lag, mikroba
melakukan adaptasi terhadap lingkungan (media fermentasi) sehingga
jumlah populasinya belum mengalami perubahan yang signifikan. Selama
fase ini mikroba menyerap nutrisi dan memperbesar ukuran sel (Sopandi
dan Wardah, 2014).
Peningkatan total asam tertitrasi tertinggi terjadi pada waktu
fermentasi hari ke-20. Adanya peningkatan total asam tertitrasi yang
signifikan jika dibandingkan kontrol ini menunjukkan bahwa populasi
mikroba yang menghasilkan asam organik seperti bakteri asam asetat juga
terus mengalami peningkatan. Meningkatnya populasi mikroba berdampak
pada kenaikan total asam tertitrasi dan mengindikasikan bahwa masih
terdapat nutrisi dalam media fermentasi pada waktu fermentasi tersebut.
Oleh karena itu, terdapat kemungkinan bahwa lama waktu 20 hari belum
menjadi batas akhir fermentasi kombucha bunga telang, jika dilihat dari
kadar total asam tertitrasi yang masih terus mengalami peningkatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Berdasarkan hasil perhitungan statistika diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,000. Hal ini berarti Ho ditolak karena nilai Sig. < α, maka dapat
disimpulkan bahwa perlakuan lama waktu fermentasi memiliki hubungan
yang signifikan dengan kadar total asam tertitrasi. Nilai korelasi (r) yang
diperoleh dari perhitungan statistika yaitu r = 0,990 dan bernilai positif,
yang berarti termasuk dalam kategori tingkat hubungan sangat kuat. Nilai
keofisien korelasi positif menunjukkan adanya hubungan searah antara lama
waktu fermentasi dengan kadar total asam tertitrasi. Hal ini berarti bila
waktu fermentasi semakin lama maka kadar total asam tertitrasi semakin
meningkat. Jadi berdasarkan hasil analisis korelasi yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang searah dan signifikan sebesar
0,990 antara total asam tertitrasi dengan kadar total asam tertitrasi. Apabila
ditinjau dari nilai koefisien determinasi yang terdapat pada gambar 4.1 dapat
diketahui bahwa nilai koefisien determinasi yang diperoleh adalah R2 =
0,9791. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel
lama waktu fermentasi terhadap kadar total asam tertitrasi adalah sebesar
97,91 %, sedangkan 2,09 % lainnya menunjukkan kontribusi dari variabel
lain.
B. Total Flavonoid Kombucha Bunga Telang (C. ternatea L.)
Flavonoid adalah senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada
tanaman. Senyawa ini merupakan salah satu senyawa golongan senyawa
fenolik yang merupakan senyawa antioksidan. Umumnya flavonoid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
ditemukan berikatan dengan gula dan membentuk glikosida sehingga
menyebabkan senyawa ini lebih mudah larut dalam pelarut polar.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Manjula et al (2013) dan
Lakshmi et al (2014) bunga telang diketahui mengandung senyawa
flavonoid. Dalam penelitian ini dilakukan uji kadar flavonoid pada
kombucha yang dibuat dari bunga telang.
Tabel 4.2. Total Flavonoid pada Beberapa Variasi Waktu Fermentasi
Lama waktu
fermentasi
(hari)
Rerata Kadar Total
Flavonoid (%)
0 2,1224
4 2,9284
8 3,8739
12 8,2981
16 9,9830
20 13,4072
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa kadar flavonoid yang
terdapat pada kombucha bunga telang mengalami perubahan selama waktu
fermentasi. Kadar total flavonoid terus meningkat dari fermentasi hari ke-0
sampai dengan hari ke-20. Kadar total flavonoid tertinggi diperoleh pada
waktu fermentasi hari ke-20 yakni sebesar 13,4072 %, sedangkan kadar total
flavonoid terdendah diperoleh pada waktu fermentasi hari ke-0 (kontrol)
yakni sebesar 2,1224 %.
Peningkatan kadar total flavonoid yang terjadi selama fermentasi
kombucha dapat dikarenakan adanya biodegradasi senyawa polifenol yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
terdapat pada bunga telang oleh enzim yang diekskresikan oleh bakteri dan
khamir yang terdapat pada kultur kombucha. Menurut Hernandez dkk.
(2007) dalam Primurdia dan Kusnadi (2014) peningkatan kadar total
flavonoid selama fermentasi dapat disebabkan oleh aktivitas bakteri asam
laktat, dimana selama fermentasi, bakteri asam laktat akan menghasilkan
enzim yang mampu memecah gula dan juga mendegradasi senyawa fenolik
kompleks dan melepaskan senyawa fenol dari substrat, sehingga menambah
gugus fenol untuk membentuk senyawa flavonoid. Hal ini didukung oleh
beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa beberapa spesies bakteri asam
laktat seperti Lactobacillus plantarum dan L. acidophilus yang terdapat pada
kefir (Zheng et al, 2013) dan L. hilgardii yang terdapat pada wine, dapat
mendegradasi senyawa polifenol (Rodriguez et al, 2009 ; Hunaefi et al,
2012). Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan konversi metabolit
sekunder yang dirangsang oleh fermentasi. Lebih lanjut Hunaefi et al (2012)
juga menyatakan bahwa selama proses fermentasi, senyawa flavonoid dapat
mengalami degradasi ataupun terbentuk dari hasil degradasi senyawa
polifenol lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Gambar 4.2. Hubungan lama waktu fermentasi dengan kadar total flavonoid
kombucha bunga telang
Pada gambar 4.2 dapat diketahui bahwa peningkatan kadar total
flavonoid pada waktu fermentasi hari ke-4 dan hari ke-8 belum terjadi secara
signifikan, dimana jumlah kenaikan hanya terjadi sebesar 0,806 % dan
1,7515 % secara berturut-turut jika dibandingkan dengan kontrol yakni total
flavonoid hari ke-0. Selanjutnya pada waktu fermentasi hari ke-12 terjadi
peningkatan kadar total flavonoid yang cukup signifikan yakni sebesar
6,1757 %. Adanya peningkatan kadar total flavonoid yang cukup tinggi pada
hari fermentasi ke-12 dapat mengindikasikan bahwa pada hari tersebut
populasi mikroba yang berperan dalam mendegradasi senyawa polifenol
mulai mengalami peningkatan atau sudah memasuki fase eksponensial,
dimana populasinya akan semakin meningkat. Dalam hal ini, mikroba yang
diketahui mampu mendegradasi senyawa polifenol adalah bakteri asam
laktat. Peningkatan total flavonoid terus terjadi secara progresif hingga
mencapai yang tertinggi pada hari ke-20.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Hasil penelitian terkait kadar total flavonoid pada fermentasi
kombucha ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Bhattacharya
et al (2011) dimana pada penelitian tersebut menunjukkan adanya kenaikan
kadar total flavonoid selama fermentasi kombucha dari hari ke-0 sampai hari
ke-14, kemudian mengalami penurunan hingga hari ke-20. Hal ini dapat
dikarenakan oleh perbedaan bahan dasar yang digunakan, dimana pada
penelitian Bhattacharya et al (2011) digunakan black tea untuk membuat
kombucha, sedangkan dalam penelitian ini yang digunakan adalah bunga
telang. Oleh karena itu, perbedaan bahan dasar yang digunakan dapat
berpengaruh terhadap hasil kombucha yang diperoleh karena setiap
tumbuhan tentunya memiliki senyawa metabolit sekunder yang berbeda
dengan kadar yang berbeda-beda pula.
Hasil perhitungan statistika menunjukkan nilai signifikansi sebesar
0,001 yang berarti Ho ditolak karena nilai sig. < α. Maka dapat disimpulkan
bahwa perlakuan lama waktu fermentasi memiliki hubungan yang signifikan
terhadap kadar total flavonoid. Nilai koefisien korelasi (r) yang diperoleh
dari perhitungan adalah r = 0,973 termasuk kategori hubungan sangat kuat
dan bernilai positif menunjukkan adanya hubungan searah antara lama waktu
fermentasi dengan kadar total asam flavonoid, yang berarti bila waktu
fermentasi semakin lama maka kadar total flavonoid semakin meningkat.
Jadi berdasarkan hasil analisis korelasi yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang searah dan signifikan sebesar 0,973 antara
perlakukan lama waktu fermentasi dengan kadar total flavonoid. Apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
ditinjau dari nilai koefisien determinasi, pada gambar 4.2 dapat diketahui
bahwa nilai koefisien determinasi yang diperoleh adalah R2 = 0,9471. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel lama waktu
fermentasi terhadap kadar total flavonoid adalah sebesar 94,71 %, sedangkan
sisanya sebanyak 5,29 % lainnya menunjukkan kontribusi dari variabel lain.
C. Aktivitas Antioksidan Kombucha Bunga Telang (C. ternatea L.)
Senyawa antioksidan merupakan senyawa yang dapat mencegah
proses oksidasi radikal bebas. Meskipun dalam konsentrasi yang sedikit,
senyawa ini dapat memberikan dampak yang baik bagi aktivitas fisiologis
tubuh. Konsumsi antioksidan secara terus-menerus dapat memberikan efek
yang baik bagi tubuh, khususnya dalam mencegah timbulnya penyakit-
penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskular, kanker, diabetes
mellitus dan berbagai penyakit lainnya (Yadav et al, 2016). Bunga telang
yang digunakan dalam penelitian ini telah diketahui memiliki berbagai jenis
senyawa metabolit sekunder yang berperan sebagai antioksidan alami, oleh
karena itu bunga telang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan
kombucha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 4.3 Aktivitas Antioksidan pada Beberapa Variasi Waktu Fermentasi
Lama waktu
fermentasi
(hari)
Rerata Aktivitas
Antioksidan (%)
0 67,758
4 70,972
8 68,893
12 70,044
16 70,082
20 70,044
Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.3 bahwa selama
waktu fermentasi terjadi fluktuasi pada aktivitas antioksidan yang dihasilkan
oleh kombucha bunga telang. Aktivitas antioksidan terendah terjadi pada
waktu fermentasi hari ke-0 yaitu sebesar 67,758 %, sedangkan aktivitas
antioksidan tertinggi ditemukan pada waktu fermentasi hari ke-4 yakni
70,972 %. Perubahan pada aktivitas antioksidan kombucha dapat terjadi
karena adanya kandungan senyawa fenolik pada bunga telang, serta dari
hasil metabolisme mikroba selama fermentasi. Bunga telang diketahui
memiliki berbagai senyawa fenolik yang berperan sebagai antioksidan
seperti flavonoid, antosianin dan tannin. Selain itu, adanya perubahan pada
aktivitas antioksidan kombucha juga dapat diakibatkan oleh aktivitas
mikroba selama fermentasi yang menghasilkan asam-asam organik yang
dapat berperan sebagai antioksidan, khususnya asam askorbat yang dapat
dihasilkan oleh bakteri Acetobacter xylinum dan DSL (d-saccharic acid 1, 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
lactone) yang dihasilkan oleh simbiosis antara bakteri asam laktat dan
bakteri Gluconacetobacter sp. (Jayabalan et al, 2014 ; Yang et al, 2008).
Dari hasil penelitian yang diperoleh dapat terlihat bahwa aktivitas
antioksidan pada kombucha bunga telang yang telah mengalami fermentasi
cenderung lebih tinggi jika dibandingkan larutan bunga telang yang belum
mengalami fermentasi. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji aktivitas antioksidan
pada waktu fermentasi hari ke-0 (kontrol) adalah yang paling rendah, dimana
pada hari tersebut kemungkinan belum terjadi proses fermentasi sehingga
pada hari tersebut belum terdapat aktivitas mikroba yang signifikan. Oleh
karena itu, aktivitas antioksidan pada hari ke-0 diduga berasal dari senyawa
fenolik yang memang terdapat pada bunga telang.
Gambar 4.3. Hubungan lama waktu fermentasi dengan aktivitas antioksidan
kombucha bunga telang
Pada gambar 4.3 dapat dilihat bahwa aktivitas antioksidan pada waktu
fermentasi hari ke-4 mengalami kenaikan yang cukup signifikan jika
dibandingkan dengan kontrol, yaitu sebesar 3,214 %. Hal ini dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
pada waktu tersebut aktivitas mikroba yang memecah polifenol meningkat,
sehingga dapat terjadi modifikasi senyawa polifenol untuk membentuk
senyawa fenolik yang memiliki aktivitas antioksidan seperti flavonoid,
tannin dan lain-lain. Aktivitas antioksidan yang dihasilkan merupakan
sinergi antara seluruh komponen senyawa fenolik yang terdapat pada
kombcuha.
Dari gambar 4.3 juga dapat diketahui bahwa pada waktu fermentasi
hari ke-8 hanya terjadi peningkatan aktivitas antioksidan sebesar 1,135 %
dibandingkan dengan kontrol. Hal tersebut diduga dapat terjadi karena
adanya aktivitas mikroba seperti Acetobacter sp., Lactobacillus sp., dan
Saccharomyces sp., yang dapat menghasilkan enzim tannase yang berperan
dalam mendegradasi senyawa tannin (Naland, 2004), sehingga hal ini
mempengaruhi aktivitas antioksidan pada rentang waktu tersebut. Selain itu,
beberapa senyawa fenolik yang berperan sebagai antioksidan kemungkinan
tidak stabil dalam kondisi asam. Dalam hal ini, beberapa senyawa metabolit
sekunder tersebut kemungkinan memiliki kadar yang lebih tinggi
dibandingkan dengan flavonoid pada bunga telang, sehingga lebih
berpengaruh terhadap aktivitas antioksidan. Pada hari fermentasi selanjutnya
aktivitas antioksidan terus meningkat kemudian stabil hingga hari terakhir
fermentasi. Aktivitas antioksidan pada hari selanjutnya dapat berasal dari
adanya degradasi senyawa fenolik kompleks yang menyebabkan terjadinya
pembentukan senyawa flavonoid, serta pembentukan asam-asam organik
yang terjadi selama proses fermentasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Aktivitas antioksidan pada kombucha bunga telang dapat
dikategorikan tinggi. Klasifikasi aktivitas antioksidan mengacu pada kategori
yang ditetapkan oleh Wulansari dan Chairul (2011) dan Saefudin dkk.
(2013) yang menyatakan bahwa jika persentase peredaman radikal bebas
DPPH lebih dari 90 % menunjukkan aktivitas antioksidan sangat tinggi, 50 –
90 % menunjukkan aktivitas antioksidan tinggi, 20 – 50 % menunjukkan
aktivitas antioksidan sedang, kurang dari 20 % menunjukkan aktivitas
antioksidan rendah dan jika 0% menunjukkan bahwa tidak ada aktivitas
antioksidan atau tidak terjadi peredaman radikal DPPH. Oleh karena itu,
aktivitas antioksidan pada kombucha bunga telang dikategorikan tinggi
karena berada pada interval 67 – 70 %.
Berdasarkan hasil analisis statistika korelasi diperoleh nilai
signifikansi sebesar 0,349. Hal ini berarti Ho diterima karena nilai sig. > α
sehingga dapat disimpulkan bahwa perlakuan lama waktu fermentasi tidak
memiliki hubungan yang signifikan terhadap aktivitas antioksidan. Nilai
koefisien korelasi (r) yang diperoleh dari perhitungan statistika korelasi
adalah r = 0,468 yang termasuk dalam kategori tingkat hubungan cukup
kuat. Nilai koefisien korelasi (r) positif menunjukkan bahwa terjadi
hubungan searah antara lama waktu fermentasi dengan aktivitas antioksidan.
Jadi berdasarkan hasil analisis korelasi yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat dan searah antara variabel lama
waktu fermentasi terhadap aktivitas antioksidan. Akan tetapi hubungan
antara kedua variabel tersebut tidak signifikan karena nilai sig. > α. Apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
ditinjau dari nilai koefisien determinasi yang dapat dilihat pada gambar 4.3,
diketahui bahwa nilai koefisien determinasi yang diperoleh adalah R2 =
0,2194. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel
lama waktu fermentasi terhadap aktivitas antioksidan adalah sebesar 21,94
%, sedangkan sisanya sebanyak 78,06 % lainnya menunjukkan kontribusi
dari faktor lain.
D. Keterbatasan Penelitian
1. Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji organoleptik untuk mengetahui
tingkat kesukaan masyarakat terhadap minuman kombucha bunga telang.
2. Dalam penelitan ini tidak dilakukan uji kadar gula untuk mengetahui
kandungan nutrisi yang terdapat pada kombucha bunga telang selama
waktu fermentasi.
3. Dalam penelitian ini tidak dilakukan identifikasi mikroba pada starter
scoby dan perhitungan populasi mikroba selama waktu fermentasi.
4. Dalam penelitian ini hanya dilakukan pengujian salah satu kandungan
senyawa fenolik yang ada pada bunga telang (flavonoid) sehingga tidak
diketahui bagaimana pengaruh lama waktu fermentasi terhadap kadar
senyawa fenolik lain yang juga terdapat pada bunga telang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V
IMPLEMENTASI PENELITIAN PADA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
Penelitian dengan judul “Pengaruh Lama Waktu Fermentasi terhadap Kadar
Total Asam Tertitrasi, Total Flavonoid dan Aktivitas Antioksidan Kombucha
Bunga Telang (Clitoria ternatea)” dapat dijadikan referensi untuk bahan
pembelajaran dalam dunia pendidikan. Penelitian ini dapat dijadikan bahan
pembelajaran di sekolah khususnya pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)
kelas XII, semester 2, pada materi Bioteknologi dengan sub bab Bioteknologi
Konvensional.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam pelaksanaan
praktikum bioteknologi konvensional, dimana siswa dapat membuat salah satu
produk bioteknologi konvensional yakni minuman fermentasi berupa kombucha
bunga telang. Praktikum ini diharapkan dapat menambah pengetahuan siswa
terkait diversitas pangan fermentasi selain tempe, yoghurt, dan wine. Selain itu,
siswa juga dapat mengetahui bahan alternatif lain yang dapat digunakan sebagai
bahan dasar pembuatan kombucha selain dari teh, yakni dengan memanfaatkan
bunga telang.
Acuan kurikulum yang digunakan dalam desain pembelajaran terkait hasil
penelitian ini adalah Kurikulum 2013. Adapun perangkat pembelajaran yang
dapat digunakan dapat dilihat pada lampiran. Kompetensi Inti (KI) dan
Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang
digunakan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun,
responsive dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untukmemecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
B. Kompetensi Dasar
3.10 : Menganalisis prinsip-prinsip bioteknologi dan penerapannya
sebagai upaya peningkatan kesejahteraan manusia.
4.10 : Menyajikan laporan hasil percobaan penerapan prinsip-prinsip
Bioteknologi konvensional berdasarkan scientific method.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10.1 : Menjelaskan pengertian dan prinsip-prinsip dasar bioteknologi.
3.10.2 : Mendeskripsikan perbedaan bioteknologi konvensional dan
Bioteknologi Modern.
3.10.3 : Mengidentifikasi aplikasi Bioteknologi Konvensional maupun
Bioteknologi Modern dalam berbagai bidang.
3.10.4 : Mengidentifikasi dampak positif dan negatif peranan bioteknologi
dalam kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Lama waktu fermentasi berpengaruh signifikan terhadap total asam
tertitrasi dan total flavonoid, dimana semakin lama waktu fermentasi,
semakin tinggi pula kadar total asam tertitrasi dan kadar total flavonoid
pada teh kombucha bunga telang. Sebaliknya, lama waktu fermentasi
tidak berpengaruh signifikan terhadap aktivitas antioksidan bunga telang
karena nilai sig. > α, dimana dari perhitungan Koefisien Determinasi
hanya menunjukkan bahwa pengaruh yang diberikan oleh variabel lama
waktu fermentasi terhadap aktivitas antioksidan hanya sebesar 21,94 %.
2. Kandungan total asam tertitrasi yang diperoleh selama waktu fermentasi
0 hari, 4 hari, 8 hari, 12 hari, 16 hari dan 20 hari secara berturut-turut
adalah 0,345 %, 0,765 %, 1,673 %, 2,102 %, 2,740 %, dan 3,884 %.
Kandungan total flavonoid yang diperoleh selama waktu fermentasi 0
hari, 4 hari, 8 hari, 12 hari, 16 hari dan 20 hari secara berturut-turut
adalah 2,1224 %, 2,9284 %, 3,8739 %, 8,2981 %, 9,9830 % dan 13,4072
%. Aktivitas antioksidan yang diperoleh selama waktu fermentasi 0 hari,
4 hari, 8 hari, 12 hari, 16 hari dan 20 hari secara berturut-turut adalah
67,758 %, 70,972 %, 68,893 %, 70,044 %, 70,082 % dan 70,044 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
B. Saran
Adapun beberapa saran untuk penelitian lebih lanjut berkaitan dengan
hasil penelitian ini adalah :
1. Perlu dilakukan uji organoleptik untuk mengetahui tingkat kesukaan
masyarakat terhadap minuman kombucha bunga telang.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait kandungan senyawa
bioaktif lain selain flavonoid yang terdapat pada kombucha selama waktu
fermentasi yang berbeda-beda.
3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait pemanfaatan bagian lain
dari bunga telang, seperti akar, pucuk atau daun.
4. Perlu adanya publikasi dan edukasi kepada masyarakat terkait produk
kombucha bunga telang agar masyarakat dapat memanfaatkan bahan
dasar lain selain teh untuk pembuatan produk kombucha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
DAFTAR PUSTAKA
Aditiawati, P. dan Kusnadi, 2003, Kultur Campuran dan Faktor Lingkungan
Mikroorganisme yang Berperan dalam Fermentasi “Tea-Cider”,
PROC. ITB Sains dan Tek, 35(2), 147 – 162.
Alzand, K.I. and Mohamed, M.A., 2012, Flavonoids : Chemistry,
Biochemistry, and Antioxidant Activity, Journal of Pharmacy
Research, 5(8), 4013 – 4020.
Al-Snafi, A.S., 2016, Pharmacological Importance of Clitoria ternatea – A
Review, IOSR Journal Of Pharmacy, 6, 68 -63.
Battikh, H., Chaieb, K., Bakhrouf, A., and Ammar, E., 2011, Antibacterial And
Antifungal Activities Of Black And Green Kombucha Teas, Journal of
Food Biochemistry, 37, 231–236.
Bhattacharya, S., Manna, P., Gachhui, R., dan Sil, P.C., 2011, Protective Effect
of Kombucha Tea Against Tertiary Butyl Hydroperoxide Induced
Cytotoxicity and Cell Death In Murine Hepatocytes, Indian Journal of
Experimental Biology, 49,511 – 524.
Bintang, M., 2010, BIOKIMIA Teknik Penelitian, Jakarta, Penerbit Erlangga.
Campbell, N. A., Reece, J.B., and Mitchell, L.G., 2002, Biologi Edisi Kelima Jilid
I, Jakarta, Penerbit Erlangga.
Chen, C. and Liu, B. Y., 2000, Changes in major components of tea fungus
metabolites during prolonged fermentation, Journal of Applied
Microbiology, 89, 834 – 839.
Chu, S. C., and Chen, C., 2006, Effect of Origins And Fermentation Time On The
Antioxidant Activity Of Kombucha, Food Chemistry, 98, 502 – 507.
Dufresne, C., and Farnworth, E., 2000, Tea, Kombucha and Health : A Review,
Food Research International, 33, 409 – 421.
Estiasih, T., 2016, Kimia dan Fisik Pangan, Jakarta, Bumi Aksara.
Ettayebi, K., Erachidi, F., Jamai, L., Tahri-Jouti, M.A., Sendide, K., and
Ettayebi, M., Biodegradation of Polyphenols with Immobilized
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Candida tropicalis Under Metabolic Induction, FEMS Microbiology
Letters, 223, 215 – 219.
Garcia, E. j., Oldoni, T. L. C., Alencar, S. M., Reis, A., Loguercio, A. D., and
Grande, R. H. M, 2012, Antioxidant Activity by DPPH Assay of
Potential Solutions to be Apllied on Bleached Teeth, Braz Dent J,
23(1), 22 – 27.
Hanani, E., 2015, Analisis Fitokimia, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hasruddin., dan N. Pratiwi, 2015, Mikrobiologi Industri, Bandung, Alfabeta
Hassmy, N. P., Abidjulu, J.,dan Yudistira, A., 2017, Analisis Aktivitas
Antioksidan pada Teh Hijau Kombucha Berdasarkan Waktu Fermentasi
yang Optimal, Jurnal Ilmiah Farmasi, 6(4), 2302 – 2493.
Hunaefi, D., Divine, N.A., Riedel, H., and Smemstanska, I., 2012, The Effect of
Lactobacillus plantarum ATCC and Lactobacillus acidophilus NCFM
Fermentation on Antioxidant Properties of Selected In Vitro Sprout
Culture of Orthosiphon aristatus (Java tea) as Model Study, Antioxidants,
1, 4 – 32.
Jayabalan, R., Radomir, V.M., Eva, S.L., Jasmina, S.V., and Muthuswamy, S.,
2014, A Review on Kombucha Tea – Microbiology, Composition,
Fermentation, Beneficial Effects, Toxicity, and Tea Fungus,
Comperhensive Reviews in Food Science and Food Safety, 13.
Jayabalan, R., Marimuthu, S., and Swaminathan, K., 2007, Changes In Content Of
Organic Acids And Tea Polyphenols During Kombucha Tea
Fermentation, Food Chemistry, 102, 392 – 398.
Jayachitra, A., and Padma, PR., 2012, Antioxidant Potential of Clitoria ternatea
Leaf Extracts In Vitro, Int J Pharm Biol Sci., 3(4), 753–63.
Kavitha, R., and Premalakshmi, V., 2012, Studies On The Synergetic Effect Of
Trichosanthes dioica And Clitoria ternatea Leaf Extract On The
Streptozotocin-Induced Diabetic Rats. International J Res Pharm Biomed
Sci., 3(3), 1056–64.
Kosai, P., Sirisidhti, K., Jiraungkoorskul., k., and Jiraungkoorskul., W., 2015,
Review Of Ethnomedicinal Uses Of Memory Boosting Herb, Butterfly
Pea, Clitoria ternatea, Journal Of Natural Remedies, 2, 2320 – 3358.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Lakshmi, C. H. N. D. M., Raju, D. B. P., Madhavi, T., and Sushma, N. J., 2014,
Identification Of Bioactive Compounds By FTIR Analysis And In Vitro
Antioxidant Activity Of Clitoria ternatea Leaf And Flower Extract, Indo
American Journal Of Pharmaceutical Research, 4(09), 3894 – 3903.
Leal, J.M., Lucia, V.S., Jayabalan, R., Oros, J.H.,and Ascalante-Aburto, A., 2018,
Journal Of Food, 16(1), 390 – 399.
Lobo, R. O., Dias, F. O., and Shenoy, C. K., 2017, Kombucha For Healthy Living
: Evaluation Of Antioxidant Potential And Bioactive Compounds,
International Food Research Journal, 24(2), 541 – 546.
Manjula, P., Mohan, CH., Sreekanth, D., Keerthi, B., and Prathibhadevi, B., 2013,
Phytochemical Analysis Of Clitoria ternatea Linn., A Valuable
Medicinal Plant, J. Indian Bot Soc, 92, 173 – 178.
Markov, S.L., Cvetkovic, D.D., and Velicanski, A.S., 2012, The Availability Of
Lactose Medium for Tea Fungus Culture and Kombucha Fermentatio,
Arch. Biol. Sci, 64(4), 1439 – 1447.
Marsh, A. J., O’Sullivan, O., Hill, C., Ross, R. P., and Cotter, P. D., 2014,
Sequencebased Analysis of The Bacterial And Fungal Compositions Of
Multiple Kombucha (Tea Fungus) Samples, Food Microbiology, 38,
171–178.
Mehta, B.M., Afaf, K.E., and Robert, Z.I., 2012, Fermentation Effect On Food
Properties, United States, CRC Press Taylor and Francis Group.
Nahar, K,, Rahman, MA., Parvin, MN., and Sarwar S., 2010, Evaluation of
Anthelmintic Activity of Aqueous Leaf Extract of Clitoria ternatea
Linn., Stamford J Pharm Sci., 3(1), 46–8.
Naland, H., 2004, Kombucha Teh Ajaib Pencegah dan Penyembuh Aneka
Penyakit, Jakarta, PT Agro Media Pustaka.
Neela, D., and Padma, C., 2014, Antifungal Effect Of Clitoria ternatea L. Leaf
Extract On Seeds Of Pisum sativum L. In Relation To The Activities Of
Some Enzymes, Int J Res Ayu Pharm, 5, 99–101.
Pahune, B., Niranjane, K., Danao, K., Bodhe, M., and Rokade, V., 2013,
Antimicrobial Activity Of Clitoria ternatea L. Flower Extract And
Use As A Natural Indicator In Acid Base Titration, J Natl Prod., 3, 48–
51.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Phrueksanan, W., Yibchok-anun, S., and Adisakwattana, S., 2014, Protection Of
Clitoria ternatea Flower Petal Extract Against Free Radical-Induced
Hemolysis And Oxidative Damage In Canine Erythrocytes, Res Vet Sci,
97(2), 358–64.
Pramurdia, E.G. dan Kusnadi, J., Aktivitas Antioksidan Minuman Probiotik Sari
Kurma (Phoenix dactilyfera) dengan Isolat L. plantarum dan L. casei,
Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2(3), 98 – 109.
Pursitasari, I. D., 2014, Kimia Analitik Dasar dengan Strategi Problem Solving
dan Open-Ended Experiment, Bandung, Alfabeta.
Ramadhan, P., 2015, Mengenal Antioksidan, Yogyakarta, Graha Ilmu.
Raspor, G., and Goranovic, D., 2008, Biotechnological Application Of Acetic
Acid Bacteria, Critical Reviews in Biotechnology, 28, 101–124.
Rodriguez, H., Curiel, J.A., Landete, J.M., Rivas, B.D.L, Felipe, F.L.D, Cordoves,
C.G., Mancheno, J.M., Munoz, R., 2009, Food Phenolics and Lactic Acid
Bacteria, International Journal of Food Microbiology, 132, 79 – 90.
Rosiana, A.D., Erma, N., dan Isnaeni, Pengaruh Asam-asam Organik terhadap
Pertumbuhan Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus bulgaricus dan
Lactobacillus casei (Bakteri Asam Laktat), Majalah Farmasi Airlangga,
6(2), 53 – 56.
Sari, N., 2014, Perbandingan Aktivitas Kombucha Teh Hijau (Camelia sinensis)
dengan Teh Daun Mangga Dipengaruhi Lama Fermentasi, Skripsi,
Universitas Muhamahyah Surakarta, Surakarta.
Siregar, S., 2015, Statistika Terapan untuk Perguruan Tinggi, Jakarta,
PRENADAMEDIA GROUP.
Solanki, YB., and Jain, SM., 2010, Anti-hyperlipidemic Activity Of Clitoria
ternatea And Vigna mungo in Rats, Pharmacy Biology, 48(8):915–23.
Sopandi, T., dan Wardah, 2014, Mikrobiologi Pangan (Teori dan Praktik),
Yogyakarta, Penerbit ANDI
Srihari, T., and Satyanarayana, U., 2012, Change In Free Radical Scavenging
Activity Of Kombucha During Fermentation, Journal Of
Pharmaceutical Sciences And Research, 4(11), 1978 – 1981. .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Taniredja, T., dan Mustafidah, H., 2011, Penelitian Kuantitatif, Alfabeta,
Bandung.
Tapas, A.R, Sakarkar, D.M., and Kakde, R.B., 2008, Flavonoids As
Nutraceuticals : A Review, Tropical Journal Of Pharmaceutical
Research, 7(3), 1089 – 1099.
Utami, P., 2008, Buku Pintar Tanaman Obat, Jakarta, PT Agromedia Pustaka.
Vīna, I., Linde, R., Patetko, A., and Semjonovs, P., 2013, Glucuronic Acid From
Fermented Beverages: Biochemical Functions In Humans And Its Role
In Health Protection. International Journal of Recent Research and
Applied Studies, 14, 17–25.
Widyasari, A., 2016, Aktivitas Antioksidan dan Organoleptik Kombucha Daun
Kelor dengan Lama Fermentasi dan Konsentrasi Daun Kelor yang
Berbeda, Skripsi, FKIP Universitas Muhamadyah Surakarta.
Winarsi, H., 2007, Antioksidan Alami dan Radikal Bebas Potensi dan Aplikasinya
dalam Kesehatan, Yogyakarta, Penerbit Kanisius.
Wistiana, D., dan Zubaidah, E., 2015, Karakteristik Kimiawai dan Mikrobiologis
Kombucha dari Berbagai Daun Tinggi Fenol, Jurnal Pangan dan
Agroindustri, 3(4), 1446 – 1457.
Yadav, A., Kumari, R., Yadav, A., Mishra, J.P., Srivatva, S., and Prabha, S.,
2016, Antioxidants and Its Functions in Human Body – A Review, Res.
Environ. Life Sci., 9(11), 1328 – 1331.
Yang, Z., Zhou, F., Ji, B., Li, B., Luo, Y., Yang, L., and Li, T., 2008, Symbiosis
Between Microorganisms from Kombucha and Kefir : Potential
Signifincance to the Enhancement of Kombucha Function, Appl.
Biochem. Biotecnol, 160(2), 446 – 55.
Zheng, Y., Lu, Y., Wang, J., Yang, L., Pan, C. and Huang, Y., 2013, Probiotic
Properties of Lactobacillus Strains Isolated From Tibetan Kefir Grains,
PLoS ONE, 8(7), e69868.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan Penelitian
Gambar 1. Penimbangan bunga telang
kering
Gambar 2. Penimbangan gula
Gambar 3. Perebusan bunga telang Gambar 4. Kultur cair dan SCOOBY
Gambar 5. Pembagian sampel Gambar 6. Inkubasi kombucha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 7. Sampel kombucha setelah
fermentasi
Gambar 8. Pengukuran total asam
tertitrasi
Gambar 9. Larutan induk Quersetin Gambar 10. Pembuatan variasi
konsentrasi Quersetin untuk kurva
standar
Gambar 11. Preparasi sampel untuk uji
flavonoid
Gambar 12. Pengujian flavonoid
dengan Spektrofotometer UV-Vis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 2. Data Perhitungan dalam Penelitian
A. Pengujian Total Asam Tertitrasi
Perthitungan Normalitas NaOH
N NaOH = Massa CH3COOH x Valensi CH3COOH x 1000
Mr CH3COOH x VNaOH
= 0.525 x 1 x 1000
60.05 x 83
= 525
4984.15
= 0.105 N
Perhitungan Kadar Total Asam Tertitrasi (TAT) pada Salah Satu Sampel
TAT = Vtitran x Ntitran x BE CH3COOH x P
x 100 % Vsampel x 1000
= 15,6 x 0,105 x 60,5 x 10 x 100 %
200 x 1000
= 15,6 x 0,105 x 60,5 x 10 x 100 %
25 x 1000
= 3,964 % (b/v)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
B. Pengujian Flavonoid
Variasi konsentrasi kurva standar dan absorbansi Quersetin
Seri
Pengenceran
Konsentrasi
(mg/ml)
Absorbansi
(ƛ=415 nm)
Blanko 00.00 00.00
1 0,02 0.110
2 0,03 0.160
3 0,04 0.217
4 0,05 0.270
5 0,06 0.328
Kurva Standar Quersetin
Perhitungan Kadar Flavonoid pada Salah Satu Sampel
y = 0,0055x – 0,0014
0,137 = 0,0055x – 0,0014
x = 0,137 + 0,0014
0,0055
x = 25,164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
TFC = X x 10-3
x 100 % W
TFC = 25,164 mg/200 ml x 10-3
x 100 % 1 mg/200 ml
TFC = 2,5164 % (b/b)
C. Pengujian Antioksidan
Hasil pengujian antioksidan yang diperoleh dari Laboratorium Chem-Mix
Pratama adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Analisa Antioksidan Pelakuan Lama Waktu Fermentasi 0 Hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 2. Analisa Antioksidan Pelakuan Lama Waktu Fermentasi 4 Hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 3. Analisa Antioksidan Pelakuan Lama Waktu Fermentasi 8 Hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 4. Analisa Antioksidan Pelakuan Lama Waktu Fermentasi 12 Hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 5. Analisa Antioksidan Pelakuan Lama Waktu Fermentasi 16 Hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 6. Analisa Antioksidan Pelakuan Lama Waktu Fermentasi 20 Hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 3. Hasil Analisis Statistika
A. Perthitungan Statistika Total Asam Tertitrasi Kombucha Bunga Telang (C.
ternatea)
Correlations
Lama Waktu
Fermentasi Kadar TAT
Lama
Waktu
Fermentasi
Pearson
Correlation 1 .990
Sig. (2-tailed)
.000
N 6 6
Kadar TAT
Pearson
Correlation .990 1
Sig. (2-tailed) .000
N 6 6
B. Perthitungan Statistika Total Flavonoid Kombucha Bunga Telang (C.
ternatea)
Correlations
Lama Waktu
Fermentasi
Kadar Total
Flavonoid
Lama
Waktu
Fermentasi
Pearson
Correlation
1 .973
Sig. (2-tailed) .001
N 6 6
Kadar
Total
Flavonoid
Pearson
Correlation
.973 1
Sig. (2-tailed) .001
N 6 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
C. Perthitungan Statistika Aktivitas Antioksidan Kombucha Bunga Telang
(C. ternatea)
Correlations
Lama Waktu
Fermentasi
Aktivitas
Antioksidan
Lama
Waktu
Fermentasi
Pearson
Correlation
1 .468
Sig. (2-tailed) .349
N 6 6
Aktivitas
Antioksidan
Pearson
Correlation
.468 1
Sig. (2-tailed) .349
N 6 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 4. Silabus Pembelajaran
SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM
MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / semester : XII / II
Materi : Bioteknologi
Alokasi waktu : 8 x 45 menit (4 kali pertemuan)
Kompetensi Inti :
KI 1 = Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 = Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 = Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 = Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
KOMPETENSI
DASAR MATERI POKOK
KEGIATAN
PEMBELAJARAN PENILAIAN
ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR
3.10
Menganalisis
prinsip-prinsip
bioteknologi dan
penerapannya
sebagai upaya
peningkatan
kesejahteraan
manusia.
Konseptual
Pengertian
bioteknologi
Prinsip dasar
bioteknologi
Cabang ilmu
yang digunakan
dalam
bioteknologi
Pengertian dan
Mengamati
Melakukan studi
pustaka dari buku
maupun penelusuran
informasi melalui
internet
Menonton video dan
melihat gambar yang
berkaitan dengan
bioteknologi
Tes tertulis
Ulangan harian
(pilihan ganda
dan uraian)
Tugas
Membuat
kliping tentang
produk
bioteknologi
8 x 45 menit
(4 kali
pertemuan)
Buku Biologi
untuk SMA
kelas XII
semester II
LKS
Internet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
4.10
Menyajikan laporan
hasil percobaan
penerapan prinsip-
prinsip Bioteknologi
konvensional
berdasarkan
scientific method.
konsep dasar
bioteknologi
modern dan
konvensional
Penggunaan
mikroorganism
e dalam
bioteknologi
Faktual
Aplikasi
bioteknologi
modern dan
konvensional
dalan berbagai
bidang
Dampak
aplikasi
bioteknologi
bagi kehidupan
Menanya
Siswa ditanyakan hal-
hal yang bersifat
membangun motivasi,
menciptakan rasa
keingintahuan dan
sikap kritis
Mengumpulkan data
Siswa mencari
referensi dari berbagai
sumber ilmiah terkait
pengertian, konsep
dasar, cabang ilmu
yang digunakan dalam
bioteknologi dan jenis
bioteknologi
Mengkaji literatur
terkait peranan
yang ditemukan
di pasaran
Observasi
Lembar
observasi sikap
selama
pembelajaran
Lembar
observasi
pelaksanaan
praktikum
Portofolio
Laporan
praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
manusia
Prosedural
Praktikum
pembuatan
produk
bioteknologi
konvensional
Metakognitif
Menyajikan dan
menganalisis
data hasil
praktikum
dalam bentuk
laporan tertulis
bioteknologi modern
dan bioteknologi
konvensional dalam
berbagai bidang
Mengidentifikasi
produk – produk
bioteknologi yang
dapat ditemukan di
pasaran.
Mengidentifikasi
dampak positif dan
negatif bioteknologi
Mendiskusikan solusi
beberapa permasalahan
dengan berdasar pada
konsep-konsep
bioteknologi yang telah
dipelajari
Melakukan praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
dan menganalisis data
hasil praktikum
Mengasosiasikan
Membuat kesimpulan
tentang konsep dasar
bioteknologi
Membuat kesimpulan
tentang perbedaan
bioteknologi
konvensional dan
modern
Menyusun perencanaan
dan penjadwalan
kegiatan praktikum
pembuatan produk
bioteknologi
konvensional secara
rinci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Membuat laporan dan
menganalisis data hasil
praktikum
Membuat kliping hasil
identifikasi produk-
produk bioteknologi
yang ditemukan di
pasaran
Membuat kesimpulan
tentang solusi terbaik
yang dapat ditawarkan
untuk mengatasi
permasalahan dengan
berdasarkan konsep
bioteknologi
Mengkomunikasikan
Memaparkan hasil
diskusi tentan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
pengertian, konsep
dasar, jenis
bioteknologi dan
penerapan bioteknologi
modern dan
konvensional pada
berbagai bidang
Memaparkan dampak
positif maupun negatif
penerapan bioteknologi
Memaparkan tawaran
solusi untuk mengatasi
permasalahan dengan
berdasarkan konsep
bioteknologi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas / Semester : XII / 1
Materi Pokok : Bioteknologi
Alokasi Waktu : 8 x 45 menit (4 kali pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 = Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 = Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)
santun, responsive dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 = Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual,prosedural, dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untukmemecahkan masalah.
KI 4 = Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10
Menganalisis prinsip-
prinsip bioteknologi dan
penerapannya sebagai
upaya peningkatan
kesejahteraan manusia.
3.10.1 Menjelaskan pengertian
dan prinsip-prinsip dasar
bioteknologi.
3.10.2 Mendeskripsikan
perbedaan bioteknologi
konvensional dan
Bioteknologi Modern.
3.10.3 Mengidentifikasi aplikasi
Bioteknologi Konvensional
maupun Bioteknologi
Modern dalam berbagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
bidang.
3.10.4 Mengidentifikasi dampak
positif dan negatif peranan
bioteknologi dalam
kehidupan.
4.10
Menyajikan laporan hasil
percobaan penerapan
prinsip-prinsip
Bioteknologi konvensional
berdasarkan scientific
method.
4.10.1 Melaksanakan eksperimen
pembuatan kombucha.
4.10.2 Membuat laporan hasil
eksperimen pembuatan
kombucha.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran diharapkan siswa dapat menjelaskan
pengertian, prinsip-prinsip, serta aplikasi dan dampak bioteknologi baik
modern maupun konvensional dengan melakukan studi literatur, diskusi
kelompok dan presentasi. Siswa juga diharapkan dapat melakukan
eksperimen pembuatan kombucha bunga telang (C. ternatea) secara
berkelompok dan menuliskan hasil dalam bentuk laporan tertulis yang
sistematis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
D. MATERI PEMBELAJARAN
Konseptual :
1. Pengertian dan prinsip – prinsip dasar bioteknologi
2. Pengertian dan prinsip dasar bioteknologi modern dan konvensional
3. Penggunaan mikroorganisme dalam bioteknologi
Faktual :
1. Aplikasi bioteknologi konvensional dan modern
2. Dampak penerapan bioteknologi bagi kehidupan
Prosedural :
Praktikum pembuatan produk bioteknologi konvensional
Metakognitif :
Menyajikan dan menganalisis data hasil praktikum dalam bentuk laporan
tertulis
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific
2. Model :
a. Pertemuan 1 : Group Investigation
b. Pertemuan 2 : Problem Based Learning
c. Pertemuan 3 : Project Based Learning
3. Teknik pembelajaran : Diskusi, studi literatur, praktikum dan observasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
F. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Media : power point, gambar dan LKS (Lembar Kerja Siswa).
2. Alat : laptop, viewer, spidol, papan tulis dan alat-alat laboratorium.
3. Sumber belajar :
a. Rachmawati, F., Urifah, N., dan Wijayati, A., 2009, BIOLOGI untuk
SMA/MA Kelas XII, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
b. Internet
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
Alokasi waktu 2 x 45 menit
Materi Pengertian, prinsip dasar bioteknologi, jenis-jenis
bioteknologi, aplikasi bioteknologi konvensional dan
modern, Penggunaan mikroorganisme dalam
bioteknologi.
TAHAP DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
PENDAHULUAN
Pembukaan a. Memberi salam
b. Membuka kegiatan dengan berdoa.
c. Menanyakan kesiapan dan
kenyamanan siswa dalam belajar.
d. Mengecek kehadiran
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Apersepsi Guru menampilkan gambar produk
bioteknologi yakni tempe dan keju,
kemudian mengajukan pertanyaan kepada
siswa :
a. Gambar apakah ini ?
b. Apakah di antara kalian tahu
bagaimanakah cara pembuatan
produk – produk pada gambar
tersebut ?
Motivasi Setelah siswa menjawab, guru
menanyakan :
Setelah mengamati gambar produk
tersebut, menurut kalian topik apakah
yang akan kita bahas hari ini ?
Orientasi Guru menyampaikan pokok materi dan
tujuan pembelajaran.
INTI
Pemilihan
topik
a. Siswa dibagi dalam beberapa
kelompok yang terdiri dari 4 orang
siswa yang heterogen.
b. Guru membagikan kartu undian yang
berisi tentang subtopik yang akan
dikaji oleh siswa dan setiap kelompok
wajib memilih 1 subtopik.
70 menit
Merencanakan
tugas
a. Guru meminta siswa untuk mengamati
instruksi yang ada pada kartu undian
dengan seksama.
b. Siswa mulai membagi tugas untuk
masing-masing anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Melaksanakan
investigasi
Siswa diminta untuk mengerjakan tugas
sesuai dengan topik dan instruksi pada
LKS dengan melakukan studi literatur,
baik dari buku paket maupun internet.
Analisis dan
sintesis
Siswa melakukan analisis terhadap hasil
yang diperoleh dari studi literatur dengan
berdiskusi dengan sesama teman
kelompok dan mulai merancang metode
penyajian informasi tersebut melalui
presentasi menarik.
Menkomuni-
kasi kan
a. Setelah memperoleh kesimpulan,
siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil kajian
terhadap topik kelompok masing-
masing di depan kelas.
b. Siswa atau kelompok lain dapat
memberikan pertanyaan, kritik,
masukan, dan saran atas presentasi
kelompok lain.
c. Setelah masing-masing kelompok
selesai melakukan presentasi, siswa
lain diminta untuk bertepuk tangan.
Evaluasi Guru memberikan soal evaluasi terkait
dengan hasil presentasi setiap subtopik
untuk menguji keefektifan pengalaman
belajar siswa.
PENUTUP
Klarifikasi Setelah semua kelompok selesai
presentasi, guru melakukan klarifikasi
atas jawaban-jawaban yang diberikan
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
oleh siswa.
Rangkuman Guru menanyakan kepada siswa terkait
hal-hal apa saja yang telah dipelajari.
Refleksi Siswa diminta untuk merefleksikan
terkait manfaat apa saja yang diperoleh
setelah mempelajari materi tersebut.
Tindak lanjut Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk membuat kliping tentang produk-
produk bioteknologi yang dapat
ditemukan di pasaran dalam kelompok
yang sama.
Pertemuan 2
Alokasi waktu 2 x 45 menit
Materi Dampak positif dan negatif penerapan bioteknologi
bagi kehidupan.
TAHAP DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
PENDAHULUAN
Pembukaan a. Memberi salam
b. Membuka kegiatan dengan berdoa.
c. Menanyakan kesiapan dan
kenyamanan siswa dalam belajar.
d. Mengecek kehadiran
e. Mengumpulkan tugas
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Apersepsi a. Guru menampilkan video tentang
tanaman transgenik.
b. Siswa diminta untuk mengamati video
dengan seksama.
c. Setelah video selesai, guru bertanya :
“Setelah menonton video tersebut,
kira-kira menurut kalian apakah hal
tersebut merupakan salah satu
peranan bioteknologi?”
Motivasi Setelah siswa menjawab, guru bertanya
kembali : “Jika Ya, kira-kira dalam
konteks penerapan bioteknologi apakah
hal tersebut merupakan dampak positif
atau negatif ?”
Orientasi Setelah siswa menjawab, guru
menyampaikan pokok materi dan tujuan
pembelajaran.
KEGIATAN INTI
Menemukan
masalah
a. Siswa dibagi dalam beberapa
kelompok yang terdiri dari 4 orang.
b. Guru membagikan LKS yang berisi
contoh-contoh permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dengan bioteknologi.
c. Siswa diminta untuk mencermati
permasalahan tersebut.
70 menit
Menanya Guru menuntun siswa untuk bertanya
dengan mengajukan pertanyaan klasikal :
“Apakah semua sudah mendapatkan LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
? Jika sudah, dari setiap masalah yang
ditampilkan dalam LKS, apakah ada
yang masih belum jelas?”
Mengumpul-
kan Informasi
/ Data
Siswa diminta untuk mengerjakan LKS
dengan melakukan studi literatur, baik
dari buku paket maupun internet dan
berdiskusi kelompok.
Merumuskan
solusi
a. Siswa melakukan analisis terhadap
hasil yang diperoleh dari studi
literatur dengan berdiskusi dengan
sesama teman kelompok.
b. Siswa secara berkelompok mencoba
merumuskan solusi terbaik bagi
pemecahan masalah yang terdapat
pada LKS.
Menyajikan
solusi dan
Mengkomuni-
kasikan
a. Setelah menentukan solusi terbaik dan
membuat kesimpulan, siswa diminta
untuk mempresentasikan hasil
jawaban LKS di depan kelas.
b. Siswa atau kelompok lain dapat
memberikan pertanyaan, kritik,
masukan, dan saran atas presentasi
kelompok lain.
Apresiasi Setelah masing-masing kelompok selesai
melakukan presentasi, siswa diminta
untuk bertepuk tangan.
PENUTUP
Klarifikasi Setelah semua kelompok selesai
presentasi, guru membahas kembali
masalah dan solusi alternatif yang
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
diberikan oleh siswa dan memberikan
klarifikasi.
Rangkuman Guru menanyakan kepada siswa terkait
hal-hal apa saja yang telah dipelajari.
Refleksi Siswa diminta untuk merefleksikan
terkait manfaat apa saja yang diperoleh
setelah mempelajari materi tersebut.
Tindak lanjut Masih dalam kelompok yang sama, guru
memberikan tugas kepada siswa untuk
mencari referensi dan mempelajari
tentang kombucha dan cara pembuatan
kombucha dengan bahan dasar bunga
telang kering kemudian meminta siswa
untuk membawa alat dan bahan yang
diperlukan.
Pertemuan 3
Alokasi waktu 2 x 45 menit
Materi Praktikum pembuatan kombucha bunga telang
TAHAP DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
PENDAHULUAN
Pembukaan a. Memberi salam
b. Membuka kegiatan dengan berdoa.
c. Menanyakan kesiapan dan
kenyamanan siswa dalam belajar.
d. Mengecek kehadiran
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Apersepsi Guru memberikan beberapa
pertanyaan kepada siswa :
a. Apakah setiap kelompok sudah
membawa alat dan bahan yang
diperlukan untuk praktikum hari
ini ?
b. Apakah semua sudah membaca
literatur tentang prosedur
pembuatan kombucha ?
c. Setelah membaca literatur kira-
kira apakah kalian sudah memiliki
gambaran terkait pelaksanaan
praktikum hari ini ?
Motivasi Guru menampilkan gambar-gambar
hasil pembuatan kombucha yang
difermentasi sebelumnya.
Orientasi Guru menyampaikan pokok materi
dan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai melalui praktikum.
KEGIATAN INTI
Mengidentifikasi
masalah
a. Guru membagikan LKS dan
meminta siswa untuk mencermati
LKS tersebut.
b. Guru bertanya kepada siswa :
“Kira-kira setelah melihat LKS,
apakah permasalahan yang
hendak kita teliti melalui
eksperimen ini ?”
70 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Membuat desain
dan jadwal
pelaksanaan
proyek
Siswa secara kolaboratif bersama
dengan anggota kelompok
menentukan penjadwalan persiapan
dan pelaksanaan eksperimen serta
pembagian tugas bagi anggota
kelompok.
Pelaksanaan
eksperimen
a. Siswa melaksanakan eksperimen
sesuai dengan penjadwalan,
pembagian tugas dan prosedur
yang telah ditentukan.
b. Setiap data yang diperoleh dicatat
dan setiap tahapan pelaksanaan
eksperimen didokumentasikan.
Menganalisis
data
Berdasarkan data yang diperoleh dari
eksperimen, siswa melakukan analisis
data dengan menggunakan teknik
analisis data yang relevan dengan
penelitian yang dilakukan.
Finalisasi dan
publikasi
Siswa membuat laporan akhir hasil
pelaksanaan proyek eksperimen
pembuatan kombucha bunga telang.
Apresiasi Setelah setiap kelompok selesai
melakukan presentasi, siswa diminta
untuk bertepuk tangan.
PENUTUP
Klarifikasi Setelah semua kelompok selesai
melaksanakan eksperimen pembuatan
kombucha bunga telang dan membuat
laporan, guru memberikan klarifikasi
atas hasil eksperimen siswa dan
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
membetulkan jika ada yang kurang
tepat.
Rangkuman Guru menanyakan kepada siswa
terkait hal-hal apa saja yang telah
dipelajari.
Refleksi Siswa diminta untuk merefleksikan
terkait manfaat apa saja yang
diperoleh setelah mempelajari materi
tersebut.
Tindak lanjut Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk membiarkan fermentasi
berlangsung selama hari yang telah
ditentukan, kemudian meminta siswa
untuk selalu mencatat dan
membagikan data yang diperoleh,
kemudian dibuat dalam bentuk
laporan kelompok sesuai dengan
format yang ditentukan oleh guru.
Pertemuan 4
Alokasi waktu 2 x 45 menit
Materi Ulangan Harian Materi Bioteknologi
TAHAP DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
PENDAHULUAN
Pembukaan a. Memberi salam
b. Membuka kegiatan dengan berdoa.
20 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
c. Menanyakan kesiapan dan
kenyamanan siswa dalam belajar.
d. Mengecek kehadiran
Apersepsi Guru memberikan beberapa pertanyaan
kepada siswa :
a. Apakah kalian masih ingat materi
yang kita pelajari minggu lalu ?
b. Kira-kira apa saja yang sudah kita
pelajari tentang bioteknologi ?
Guru mereview beberapa materi terkait
bioteknologi sambil bertanya kepada
siswa secara random.
Motivasi Baik, Ibu harap semua masih mengingat
apa saja yang sudah kita pelajari bersama
terkait dengan materi bioteknologi.
Orientasi Guru menyampaikan hal-hal terkait
ulangan harian berupa peraturan dan tata
tertib selama ulangan harian berlangsung.
KEGIATAN INTI
ULANGAN HARIAN
60 menit
PENUTUP
Apresiasi Baik, waktu ulangan harian sudah selesai.
Terima kasih untuk anak-anak sekalian
yang telah melaksanakan ulangan dengan
jujur dan tertib.
10 menit
Refleksi Siswa diminta untuk merefleksikan
terkait ulangan harian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Guru bertanya kepada siswa :
- Bagaimana setelah mengerjakan soal
ulangan harian tadi, apakah semua
pertanyaan bisa terjawab ?
Jika tidak, guru memberikan penjelasan
singkat terkait jawaban yang tepat.
Tindak lanjut Guru menyampaikan topik materi yang
akan dipelajari minggu berikutnya.
H. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Aspek Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Kognitif
(pengetahuan) Tes dan non tes
a. Tes : ulangan
harian
b. Non tes : laporan
praktikum
Afektif (sikap) Observasi
a. Lembar observasi
sikap
b. Rubrik penilaian
Psikomotor
(keterampilan) Observasi
a. Lembar observasi
keterampilan
praktikum
b. Rubrik penilaian
I. LAMPIRAN
1. Kartu undian subtopik Group Investigation
2. Soal evaluasi Group Investigation
3. Lembar Kerja Siswa (LKS)
4. Instrumen penilaian dan rubrik penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 6. Kartu Undian Group Investigation
Kelompok 1
Carilah informasi terkait hal-hal berikut :
a. Pengertian dan prinsip dasar bioteknologi
b. Cabang ilmu yang digunakan dalam bioteknologi
Kelompok 2
Carilah informasi terkait hal-hal berikut :
a. Pengertian dan prinsip dasar bioteknologi konvensional
b. Pengertian dan prinsip dasar bioteknologi modern
c. Perbedaan bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional
Kelompok 3
Carilah informasi terkait hal-hal berikut :
a. Aplikasi bioteknologi konvensional dalam bidang pangan
b. Aplikasi bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian
Kelompok 4
Carilah informasi terkait hal-hal berikut :
a. Aplikasi bioteknologi konvensional dalam bidang peternakan
b. Aplikasi bioteknologi konvensional dalam bidang kesehatan dan
pengobatan
Kelompok 5
Carilah informasi terkait hal-hal berikut :
a. Aplikasi bioteknologi modern dalam bidang pangan
b. Aplikasi bioteknologi modern dalam bidang pertanian
Kelompok 6
Carilah informasi terkait hal-hal berikut :
a. Aplikasi bioteknologi modern dalam bidang peternakan
b. Aplikasi bioteknologi modern dalam bidang kesehatan dan
pengobatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 7. Soal Evaluasi Group Investigation
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas :
1. Jelaskan pengertian dan prinsip dasar bioteknologi !
2. Jelaskan perbedaan bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern !
3. Sebutkan masing-masing 3 contoh aplikasi bioteknologi modern dan
bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa 1
LEMBAR KERJA SISWA 1
A. Tujuan Pembelajaran
Menjelaskan dampak positif dan negatif aplikasi bioteknologi dalam
kehidupan.
B. Cara kerja
1. Cermatilah permasalahan-permasalahan bioteknologi yang terdapat pada
LKS !
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan
tersebut !
SOAL
Cermatilah permasalahan-permasalahan berikut !
1. Pencemaran limbah
2. Pencemaran udara akibat bahan bakar fossil
3. Rendahnya kualitas susu dan daging sapi
4. Meningkatnya populasi hewan hama
Kelompok/kelas :
Nama anggota :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas cermatilah dan
jawablah pertanyaan berikut !
1. Berikanlah solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah-
masalah tersebut dengan menggunakan prinsip-prinsip bioteknologi !
2. Jelaskanlah dampak positif dan dampak negatif (jika ada) dari solusi
yang ditawarkan oleh kelompokmu !
3. Presentasikanlah hasil kerja kelompokmu di depan kelas !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa 2
LEMBAR KERJA SISWA 2
Praktikum Pembuatan Teh Kombucha Bunga Telang
Kelompok :
Anggota :
A. Tujuan
1. Siswa mampu melakukan eksperimen pembuatan teh kombucha.
2. Siswa mampu menyajikan data tertulis terkait hasil eksperimen
pembuatan teh kombucha.
B. Alat dan Bahan
Alat
- Toples kaca 200 ml
- Kain serbet
- Karet gelang
- Timbangan digital
- Panci
- Termometer
- Cerek pengukur
Bahan
- Bunga telang kering
- Gula pasir
- Air
- SCOBY kombucha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
C. Cara Kerja
Siswa melaksanakan praktikum secara berkelompok. Sebelumnya dilakukan
pengundian untuk siswa yang akan mendapatkan lama waktu fermentasi 4
hari dan 7 hari.
1. Pembuatan Kombucha Bunga Telang
a. Timbang bunga telang kering sebanyak 3 gram (1 gram/ 200 ml).
b. Siapkan botol kaca transparan dan beri label sesuai dengan jenis
perlakuan yakni waktu fermentasi 4 hari dan 7 hari.
c. Rebus air sebanyak 1200 ml bersama gula 120 gram (10%) sampai
mendidih. Setelah mendidih matikan api.
d. Seduh bunga telang pada larutan air gula lalu dinginkan hingga suhu
20 – 30°C.
e. Tuangkan larutan ke dalam 6 toples kaca transparan masing-masing
sebanyak 200 ml.
f. Masukkan SCOBY (Symbiotic Colony Of Bacteria and Yeast)
sebanyak 10 % (20 gram nata scoby) ke dalam toples berisi larutan
seduhan bunga telang yang sudah dingin.
g. Tutup toples dengan kain penutup / serbet lalu ikat dengan karet
gelang.
h. Letakkan toples berisi larutan bunga telang di tempat yang sejuk,
tidak berdebu, dan tidak terkena cahaya matahari langsung, lalu
inkubasi sesuai dengan perlakuan lama waktu fermentasi yakni 4 hari
dan 7 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
i. Saring larutan kombucha bunga telang yang telah melalui fermentasi
dengan menggunakan saringan.
2. Uji Organoleptik
a. Rasa
Ambil sampel sebanyak 20 ml dengan menggunakan gelas ukur
kemudian diminum untuk mengetahui rasanya.
b. Aroma
Ambil sampel sebanyak 20 ml dengan menggunakan cerek ukur
kemudian hirup aromanya pada jarak 5 cm dari hidung untuk
mengetahui aromanya.
c. Warna
Ambil sampel sebanyak 20 ml dengan menggunakan cerek ukur
kemudian disimpan pada gelas transparan dan dilihat warnanya pada
tempat yang terang.
D. Hasil
Uji organoleptik
Aspek
penilaian
Skor Analisis Penilaian
1 2 3
Rasa Tidak ada rasa
asam Sedikit asam Sangat asam
Aroma Tidak beraroma
asam
Aroma asam
kurang tercium
Aroma sangat
asam
Warna Jernih Berkabut Keruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
E. Pertanyaan Penuntun Pembahasan
1. Apakah yang dimaksudkan dengan kombucha ?
2. Mikroorganisme apa saja yang terdapat pada SCOBY ?
3. Apa fungsi gula dalam fermentasi kombucha ?
4. Mengapa pada fermentasi kombucha digunakan gelas kaca dan penutup
kain ?
5. Bagaimana mekanisme fermentasi yang terjadi pada kombucha ?
6. Apa saja manfaat positif dan negatif mengkonsumsi kombucha ?
F. Format Laporan Praktikum
1. Acara praktikum (Judul, hari / tanggal, tempat dan waktu pelaksanaan)
2. Tujuan praktikum
3. Landasan teori
4. Alat dan bahan
5. Cara kerja
6. Hasil pengamatan
7. Pembahasan
8. Kesimpulan
9. Daftar pustaka
10. Lampiran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 10. Instrumen Penilaian
INSTRUMEN PENILAIAN AFEKTIF
No. Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Rasa
ingin tahu
(curiosity)
Tanggung
jawab
Keterampilan
berkomunikasi
saat
pembelajaran
Ketelitian
dalam
melakukan
praktikum
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.
Penilaian
1. Rumus penentuan nilai akhir
Nilai akhir =
Jumlah skor yang diperoleh
x 100
Jumlah skor maksimal
2. Kriteria penilaian sikap
Nilai yang diperoleh Keterangan sikap Predikat
80 – 100 Sangat baik A
70 – 79 Baik B
60 – 69 Cukup C
59 < Sangat kurang D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Rubrik Penilaian Sikap
No. Aspek yang
dinilai Skor
Rubrik
1. Rasa ingin tahu
3
Menunjukkan rasa ingin tahu yang
besar, antusias, dan aktif dalam
kegiatan kelompok maupun individu.
2 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
1 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
2. Tanggung jawab
3
Bertanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas, menunjukkan
hasil terbaik yang bisa dilakukan, dan
berupaya untuk selalu tepat waktu.
2 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
1 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
3. Keterampilan
berkomunikasi
saat pembelajaran 3
Aktif dalam tanya jawab, dapat
mengemukakan gagasan atau ide saat
kerja kelompok dan menghargai
pendapat siswa lain.
2 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
1 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
4. Ketelitian dalam
melakukan
praktikum
3
Melakukan praktikum sesuai prosedur,
telaten dan berhati-hati saat melakukan
praktikum.
2 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
1 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTOR
(Observasi Keterampilan Saat Praktikum)
No. Tahapan
Praktikum Keterampilan yang dinilai
Skor
1 2 3
1. Persiapan Pengadaan dan penyiapan
alat dan bahan
2. Pelaksanaan
Pembuatan kombucha
Pengumpulan data
3. Kegiatan
akhir
Kebersihan dan
pengembalian alat
Pengumpulan laporan akhir
Penilaian
1. Rumus penentuan nilai akhir
Nilai akhir =
Jumlah skor yang diperoleh
x 100
Jumlah skor maksimal
2. Kriteria penilaian sikap
Nilai yang diperoleh Keterangan sikap Predikat
80 – 100 Sangat baik A
70 – 79 Baik B
60 – 69 Cukup C
59 < Sangat kurang D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Rubrik Penilaian
No. Keterampilan
yang dinilai
Skor Rubrik
1.
Pengadaan dan
persiapan alat dan
bahan
3 Menyiapkan alat dan bahan dengan
benar, sesuai dengan jumlah yang
dibutuhkan dan dibersihkan terlebih
dahulu.
2 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
1 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
2. Pembuatan
kombucha
3 Melaksanakan proses pembuatan
kombucha sesuai prosedur, secara
sistematis dan steril.
2 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
1 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
3. Pengumpulan data
3 Melakukan uji organoleptik dengan
cermat, sesuai metode yang
ditentukan serta menyusun data hasil
secara sistematis.
2 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
1 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
4. Kebersihan dan
pengembalian alat
3 Membersihkan tempat praktikum,
membersihkan alat yang digunakan,
dan mengembalikan alat ke tempat
semula.
2 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
1 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
5. Pengumpulan
laporan
3 Laporan dikumpulkan tepat waktu.
2 Laporan dikumpulkan tidak tepat
waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
A. Instrumen Penilaian Kognitif Non-test
Penilaian laporan
Format laporan Skor
Acara praktikum 5
Tujuan praktikum 5
Landasan teori 15
Alat dan bahan 5
Cara kerja 5
Hasil pengamatan 15
Pembahasan 25
kesimpulan 10
Daftar pustaka 5
Lampiran 5
Rubrik Penilaian Laporan
No. Aspek yang
dinilai Skor Rubrik
1. Acara praktikum
5 Menuliskan dengan lengkap dari judul,
hari / tanggal dan waktu praktikum.
4 Tidak menuliskan salah satu komponen
3 Tidak menuliskan 2 komponen.
2 Menuliskan setiap komponen tetapi
tidak sesuai.
1 Tidak menulis acara praktikum
Nilai akhir = Jumlah total
skor yang diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
2. Tujuan praktikum
5 Menuliskan tujuan praktikum, lengkap
dan sesuai LKS.
4 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
3 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
2 Tidak menuliskan tujuan praktikum.
3. Landasan teori
15 Menuliskan landasan teori dengan
lengkap, rapih/jelas, dilengkapi sitasi
dan dari sumber yang dapat dipercaya.
11 Jika hanya menunjukkan 3 indikator.
8 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
5 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
4. Alat dan bahan
5 Menuliskan alat dan bahan dengan
lengkap.
3 Menuliskan alat dan bahan kurang
lengkap
1 Tidak menuliskan alat dan bahan.
5. Cara kerja
5 Menuliskan cara kerja dengan lengkap,
sistematis, dan menggunakan kalimat
pasif.
4 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
3 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
1 Tidak menuliskan cara kerja
6. Hasil pengamatan
15 Menuliskan data dengan lengkap,
rapih/jelas dan sesuai ketentuan.
11 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
8 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
5 Menuliskan data tidak sesuai dengan
ketentuan dan tidak lengkap.
7. Pembahasan
25 Menuliskan pembahasan dengan rapih,
menggunakan EYD, menjawab setiap
pertanyaan penuntun dengan benar, dan
disertai dengan teori pendukung.
22 Jika hanya menunjukkan 3 indikator.
16 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
10 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
4 Tidak menuliskan pembahasan
8. Kesimpulan
5 Menuliskan kesimpulan dengan lengkap
dan menjawab setiap tujuan praktikum.
3 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
1 Tidak menuliskan kesimpulan
9. Daftar pustaka
5 Menuliskan minimal 3 daftar pustaka,
sesuai dengan format penulisan dan
sesuai dengan sitasi.
4 Jika hanya menunjukkan 2 indikator.
3 Jika hanya menunjukkan 1 indikator.
1 Tidak menuliskan daftar pustaka
10. Lampiran
5 Menyertakan dokumentasi kegiatan
praktikum dengan lengkap
3 Menyertakan dokumentasi kegiatan
praktikum kurang lengkap.
1 Tidak menyertakan dokumentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
B. Instrumen Penilaian Kognitif Test
Soal Ulangan Harian
A. Pilihlah jawaban yang paling benar !
1. Tokoh yang dikenal sebagai bapak bioteknologi adalah …
a. Lamarck
b. Antonie Van Leeuwenhoek
c. Louis Pasteur
d. Carolus Linnaeus
e. Charles Darwin
2. Berikut ini yang termasuk dalam contoh penerapan bioteknologi
konvensional dalam bidang pangan adalah …
a. Kultur jaringan
b. Hidroponik
c. Pembuatan hormon sematotropin
d. Pembuatan antibodi monoklonal
e. Pembuatan minuman fermentasi
3. Perhatikan gambar di bawah ini !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Mikroorganisme yang digunakan dalam pembuatan produk pada gambar
tersebut adalah …
a. Saccharomyces cerevisieae
b. Acetobacter xylinum
c. Neurospora sitophila
d. Rhizopus oligosporus
e. Aspergillus oryzae
4. Perhatikan gambar di bawah ini !
Produk pada gambar diatas terbuat dari susu yang umumnya menggunakan
bakteri Lactobacillus bulgaricus, proses yang terjadi pada fermentasinya
adalah …
a. Pengubahan susu menjadi alkohol dan gula
b. Pemisahan lemak menjadi asam lemak
c. Pengubahan alkohol menjadi asam sitrat
d. Penguraian laktosa menjadi asam laktat
e. Pembentukan selulosa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
5. Mikroorganisme hasil rekayasa genetika yang dapat digunakan dalam
aplikasi bioteknologi sebagai pembasmi hama tanaman adalah …
a. Acetobacter xylinum
b. Lactobacillus bulgaricus
c. Streptococcus thermophilus
d. Penicillium camemberti
e. Bacillus thuringensis
6. Berikut ini yang tidak termasuk contoh produk hasil penerapan
bioteknologi modern adalah…
a. Hormon insulin
b. Biogas
c. Antibodi monoklonal
d. Domba dolly
e. Tanaman transgenik
7. Penerapan bioteknologi untuk mendapatkan varietas-varietas unggul akan
menjurus pada …
a. Penurunan kualitas lingkungan
b. Penurunan kualitas produk pertanian
c. Peningkatan keanekaragaman ekologi
d. Peningkatan keanekaragaman genetik
e. Peningkatan jenis hama tanaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
8. Tujuan diterapkannya kultur jaringan adalah …
a. Memperoleh bibit unggul dengan cepat
b. Membiakkan jenis jaringan tertentu
c. Menghambat timbulnya poliploidi
d. Menanam tumbuhan dalam media air
e. Mengembangkan jaringan meristem
9. Berikut merupakan berbagai dampak penerapan bioteknologi dalam
kehidupan :
1) Pembasmi hama tanaman
2) Pemisahan logam dari bijinya
3) Membunuh ulat yang tidak berbahaya
4) Menyebarkan gen-gen hasil rekayasa genetika
5) Menghasilkan hormone insulin
6) Pengolahan limbah beracun
7) Menghasilkan gulma-gulma super
Dampak positif penerapan bioteknologi ditunjukkan oleh nomor :
a. 1, 2, 3, 4
b. 1, 2, 4, 5
c. 1, 2, 5, 6
d. 2, 4, 5, 6
e. 2, 5, 6, 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
10. Berdasarkan soal nomor 9, dampak bioteknologi yang mengancam
kelestarian alam adalah…
a. 1, 3, 4, 5
b. 1, 4, 5, 6
c. 3, 4, 5, 6
d. 3, 4, 7 saja
e. 4, 5, 6 saja
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas !
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan bioteknologi ? (10)
2. Jelaskan minimal 3 perbedaan antara bioteknologi modern dan
bioteknologi konvensional ! (10)
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kultur jaringan dan tuliskan minimal
3 keuntungan yang diperoleh dalam penerapan teknologi kultur jaringan !
(10)
4. Cermatilah kasus berikut :
Pada suatu desa sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai peternak
sapi. Akan tetapi, dalam kurun waktu 1 tahun terakhir, produksi susu dan
daging sapi mengalami penurunan kualitas yang cukup signifikan
dikarenakan musim kemarau panjang yang mengakibatkan kekurangan
pakan. Setelah mempelajari bioteknologi, solusi apa yang dapat anda
tawarkan kepada warga desa tersebut ? (20)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Penilaian :
Nilai akhir =
Jumlah skor yang diperoleh
x 100
60
Kunci Jawaban Soal Ulangan
A. Pilihan Ganda
1. C 6. B
2. E 7. A
3. E 8. B
4. D 9. C
5. E 10. D
B. Soal uraian
1. Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
penggunaan organisme dengan bantuan teknologi untuk menyediakan
produk dapat berupa barang atau jasa bagi kepentingan manusia.
2. Perbedaan bioteknologi modern dan bioteknologi konvensional
Bioteknologi Konvensional Bioteknologi modern
Sudah ada sejak ribuan tahun yang
lalu
Baru diperkenalkan pada tahun
1917
Menggunakan teknologi seadanya Sudah menggunakan teknologi
rekayasa genetika
Biaya relatif murah Biaya relatif mahal
Tanpa didasari prinsip-prinsip
ilmiah
Menggunakan prinsip-prinsip
ilmiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Berdasarkan keterampilan secara
turun temurun
Hasil pengkajian berbagai disiplin
ilmu yang mendalam
Tidak dapat menghasilkan sifat
organisme baru
Dapat menghasilkan organisme
yang sifat barunya tidak ada pada
sifat alaminya
Memerlukan waktu relatif lama Waktunya relatif cepat
3. Kultur jaringan merupakan suatu teknik/metode untuk mengisolasi bagian-
bagian tanaman (akar, batang, daun dan pucuk) kemudian menumbuhkan
bagian tersebut secara aseptis pada medium budidaya.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menerapkan kultur
jaringan adalah:
a. Pengadaan bibit tanaman tidak bergantung pada musim
b. Bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dengan waktu yang
relatif cepat
c. Bibit yang dihasilkan mempunyai sifat yang sama persis dengan
induknya dan bebas penyakit
d. Tidak memerlukan tempat yang luas
e. Dapat membantu melestarikan tanaman yang terancam punah
ataupun tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
4. Setelah mempelajari bioteknologi, solusi yang dapat ditawarkan kepada
warga desa adalah dengan memberikan pakan ternak berprotein tinggi
yang dibuat berdasarkan prinsip bioteknologi dengan memanfaatkan
mikroorganisme atau yang disebut protein sel tunggal (PST) sebagai
pengganti protein dari sumber konvensional seperti rumput-rumputan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Selain itu, warga juga dapat membuat pakan ternak silase, yakni pakan
ternak yang dihasilkan dari fermentasi rumput-rumputan yang
dicampurkan dengan molase. Pakan tersebut dapat bertahan hingga jangka
waktu yang cukup lama, sehingga warga dapat membuat persediaan untuk
musim kemarau.
Rubrik Penilaian Soal Uraian
No. soal Skor Rubrik
1
10 Siswa dapat menjelaskan pengertian bioteknologi
secara lengkap dan benar
7 Siswa menjawab kurang lengkap tetapi benar
4 Siswa dapat menejelaskan dengan lengkap tetapi
kurang tepat
2 Siswa menjawab salah
0 Siswa tidak menuliskan jawaban
2
10
Siswa dapat menjelaskan perbedaan bioteknologi
modern dan bioteknologi konvensional minimal 3
dengan benar.
7 Siswa hanya menjawab 2 dengan benar.
4 Siswa hanya menuliskan minimal 3 perbedaan namun
kurang tepat.
2 Siswa menjawab salah
0 Siswa tidak menuliskan jawaban
3 10
Siswa dapat menjawab pengertian kultur jaringan dan
menuliskan 3 keuntungan kultur jaringan dengan
benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
7
Siswa dapat menjawab pengertian kultur jaringan
dengan benar tetapi hanya menyebutkan kurang dari
3 keuntungan kultur jaringan
4
Siswa dapat menjawab pengertian kultur jaringan
tetapi tidak menuliskan keuntungan keuntungan
kultur jaringan
2 Siswa menjawab salah
0 Siswa tidak menuliskan jawaban
4
20 Siswa dapat merumuskan solusi yang tepat dan sesuai
dengan prinsip bioteknologi
13 Siswa dapat merumuskan solusi yang tepat tetapi
kurang sesuai dengan prinsip bioteknologi
7 Siswa menjawab salah.
0 Siswa tidak menuliskan jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
KISI – KISI SOAL ULANGAN HARIAN
Jenis sekolah : Sekolah Menengah Atas Jumlah soal : 14 butir
Mata pelajaran /kelas : Biologi / XII Alokasi waktu : 60 menit
Kurikulum acuan : Kurikulum 2013 Bentuk soal : Pilihan ganda (A) dan uraian (B)
Semester / tahun ajaran : Genap / 2018/2019
Kompetensi Inti Kompetensi
Dasar IPK
Materi
Pembelajaran Indikator Soal
Nomor
Soal
Ranah
Kognitif
KI 3
Memahami,menerapkan,
menganalisis dan
mengevaluasi
pengetahuan faktual,
konseptual,prosedural,
dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
3.10
Menganalisis
prinsip-prinsip
bioteknologi dan
penerapannya
sebagai upaya
peningkatan
kesejahteraan
manusia.
3.10.1
Menjelaskan
pengertian dan
prinsip-prinsip
dasar
bioteknologi.
Pengertian dan
prinsip
bioteknologi
- Menyebutkan tokoh
yang dikenal
sebagai bapak
bioteknologi.
A1 C1
- Menjelaskan
pengertian
bioteknologi. B1 C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan
humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan
kejadian, serta
menerapkan
pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya
untukmemecahkan
masalah.
3.10.2
Mendeskripsikan
perbedaan
bioteknologi
konvensional dan
Bioteknologi
Modern.
Perbedaan
bioteknologi
modern dan
konvensional
- Menjelaskan
perbedaan
bioteknologi
modern dan
bioteknologi
konvensional.
B2 C2
3.10.3
Mengidentifikasi
aplikasi
Bioteknologi
Konvensional
maupun
Bioteknologi
Modern dalam
berbagai bidang.
Aplikasi
bioteknologi
modern dan
konvensional
dalam berbagai
bidang.
- Mengidentifikasi
contoh penerapan
bioteknologi
modern pada bidang
pangan.
A2 C1
- Mengidentifikasi
contoh penerapan
bioteknologi
modern.
A6 C1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
- Menjelaskan
pengertian dan
menyebutkan 3
keuntungan
penerapan kultur
jaringan.
B3 C2
- Mengidentifikasi
mikroba yang
berperan sebagai
pembasmi hama
tanaman.
A5 C1
- Mengidentifikasi
mikroba dalam
pembuatan tempe
A3 C1
- Menjelaskan proses
fermentasi yang
terjadi pada
pembuatan yoghurt.
A4 C2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
- Menganalisis
berbagai solusi
untuk mengatasi
kasus dengan
menggunakan
prinsip bioteknologi.
B4 C4
- Menjelaskan tujuan
penerapan kultur
jaringan.
A8 C1
3.10.4
Mengidentifikasi
dampak positif
dan negatif
peranan
bioteknologi
dalam kehidupan.
Dampak positif
dan negatif
penerapan
bioteknologi bagi
kehidupan
manusia.
- Menjelaskan
dampak penerapan
bioteknologi untuk
mendapakan
varietas unggul
terhadap
lingkungan.
A7 C2
- Mengidentifikasi
dampak-dampak A9 C2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
positif bioteknologi.
- Mengidentifikasi
dampak-dampak
negatif bioteknologi
dalam kehidupan.
A10 C2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI