pengaruh laba akuntansi, arus kas, dan return on …

111
PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Empiris Pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007 -2009 ) Oleh SIDIK 106082002675 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

Upload: others

Post on 28-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN

ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM

(Studi Empiris Pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa

Efek Indonesia Periode 2007 -2009 )

Oleh

SIDIK

106082002675

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2011 M

Page 2: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

v

Page 3: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

iv

Page 4: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

v

Page 5: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

iv

Daftar Riwayat Hidup

A. Data Pribadi

Nama : Sidik

Tempat/Tanggal Lahir : Kebumen, 9 April 1987

Alamat sekarang : Jl. Kemang Utara IX No. 8 Rt 03/04, Kel.

Bangka, Kec. Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

12730

Alamat asal : Ds. Wadas Malang, Rt 03/01, Kulon Gili, Kec.

Karang Sambung, Kab. Kebumen, Jawa Tengah

No. Telepon / HP : 085695281030

Agama : Islam

Kewarganegaraan : WNI

Nama Orang Tua Bapak : Safingi (alm)

Ibu : Suratiyah

E-mail

Motto Hidup

: [email protected]

: Berusaha untuk Sukses di dunia dan akhirat

B. Riwayat Pendidikan

SDN Wadasmalang 01, Kebumen, Jawa

Tengah.

1994-2000

SLTP N 2 Karang Sambung, Kebumen

Jawa Tengah.

2000-2003

SMU N 60 Jakarta. 2003-2006

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas

Ekonomi dan Bisnis.

2006-2011

Page 6: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

v

C. Pengalaman Organisasi

Lembaga dakwah kampus Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta 2006

ROHIS SMA N 60 Jakarta

Page 7: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

iv

Page 8: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

vii

“PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS DAN RETURN ON

ASSET TERHADAP RETURN SAHAM”

(Studi Empiris Pada Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di BEI

Periode 2007-2009)

Oleh: Sidik

Abstrak

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh laba akuntansi, komponen arus kas, return on asset terhadap return

saham. Data penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

Objek penelitian ini adalah seluruh perusahan industri barang konsumsi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling berdasarkan

ketersediaan data selama periode penelitian dan jenis datanya adalah sekunder, adapun metode analisis yang digunakan adalah model regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjkan bahwa laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan return on asset secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Sedangkan secara

parsial pengaruhnya berbeda-beda, laba akuntansi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan masing-masing mempunyai pengaruh negatif yang signifikan terhadap

return saham. Arus kas operasi berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return saham dan roa berpengaruh positif signifikan terhadap return saham. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa model regresi yang terbentuk

dengan variabel independen yang terdiri dari laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan return on asset dapat digunakan untuk

memprediksi return saham industri barang konsumsi.

Kata kunci: Laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi arus kas pendanaan, return on asset, return saham

Page 9: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

viii

“THE INFLUENCE ACCOUNTING PROFIT, CASH FLOW, RETURN ON

ASSET TO RETURN SAHAM”

(Empirical Study at Companies Goods Consumer that Listed in Indonesia Stock

Exchange periode 2007-2009)

By: Sidik

Abstract

The objective of the study is examines the influence of accounting profit, component of cash flow, and return on asset toward stock return. The data were

provided by Indonesia Stock Exchange official site (www.idx.co.id). The object of this research is all of companies goods consumer which was

listed in Indonesia Stock Exchange period 2007-2009. The choice of the sample

was used purposive sampling with criteria of data availbility within the research period, the type of the data is secondary and the analysis method used is multiple

linier regression model. The result of this research show that accounting profit, cash flow from

operation, cash flow from investment, cash flow from funding and return on asset

in simultan give significant influence towards stock return, but partially they give different influence. Accounting profit, cash flow from investment and cash flow

from funding give negative and significant towards stock return. Cash flow from operation give positive influence but not towards stock returnn and return os asset (roa) give postive influence significant towards stock return. The conclusion of

this research show that regression model fromed within dependent variable consisting accounting profit, cash flow from operation, cash flow from

investment, cash flow from funding and return on asset can be used to predicate the stock return of companies goods consumer..

Keywords: accounting profit, cash flow operation, cash flow investing, cash flow funding, return on asset, return saham

Page 10: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa dilimpahkan

kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan para

pengikutnya. Atas berkah, rahmat dan kasih sayang-Nya peneliti dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas,

dan Return on Asset Terhadap Return Saham (Studi Empiris pada Industri

Barang Konsumsi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009)”.

Namun demikian, skripsi ini masih jauh dari yang diharapkan.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari banyak pihak, oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan membantu dalam

menyususn skripsi ini, rasa terima kasih penulis sampaikan khusus kepada :

1. Ayah dan Ibu dan adik yang telah memberikan dorongan serta bantuan baik

moril maupun materil yang penulis sangat butuhkan dalam penyelesaian

skripsi ini.

2. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

3. Dr. Bambang Jatmiko, SE.,MSi, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan ilmu, bimbingan,nasihat, serta saran

bagi penulis dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

4. Drs. Abdul Hammid Cebba, Ak., MBA., CPA selaku Dosen Pembimbing II

yang begitu telaten dan sabar dalam membimbing penulis, serta banyak

memberikan pengarahan dan masukan selama proses pengerjaan skripsi.

5. Rahmawati,SE.,Ak.,MM selaku Ketua Jurusan Akuntansi.

6. Yessi Fitri, SE.,Ak.,M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi.

7. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang telah

membantu dan memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada penulis

semenjak awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

Page 11: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

x

8. Mentor Halaqoh, Kak Bani Media Permana yang telah sabar mengajarkan

ilmu agama (mohon maaf, jika jika ada kesalahan)

9. Teman-teman Halaqoh (Heri, Munadar, alfian, Andi, Diki, Amin, Arif dan

Lutfi)

10. Teman-teman dekatku (Ono, Bowo, Iyus, Ijal, Eko, Shauki)

11. Teman-teman Akuntansi D angkatan 2006, yang tidak bisa disebutkan satu-

persatu namun tidak mengurangi rasa terima kasih.

12. Serta kakak-kaka kelas yang selama ini telah banyak membantu.

Mohon maaf apabila ada pihak-pihak yang namanya tidak tercantum. Ada

keterbatasan pada diri peneliti sebagai manusia, membuat skripsi ini penuh

dengan kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu apabila ada

kesalahan penulisan atau pengetikan mohon dimaafkan. Akhirnya dengan segala

kekurangan dan keterbatasan, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak khususnya dalam pengembangan penilian dan analisis pasar modal.

Jakarta, 18 Februari 2011

Sidik

Page 12: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

xi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi........................................................................ i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi.............................................................. iii

Daftar Riwayat Hidup................................................................................. iv

Surat Pernyataan......................................................................................... vi

Abstrak........................................................................................................ vii

Abstract...................................……….……………………………........... viii

Kata Pengantar..................................……………………………………... ix

Daftar Isi...............................................…………………………………... xi

Daftar Tabel................................................................................................ xiv

Daftar Gambar............................................................................................ xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................………………………….......... 1

B. Perumusan Masalah...... …………………………………….. 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.............................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pasar Modal.............................. ……………......................... 10

1. Pengertian Pasar Modal .................................................. 10

2. Tujuan Bursa Efek........................................................... 11

3. Lembaga Yang terlibat dalam Pasar Modal.................... 11

4. Lembaga Penunjang Pasar Perdana .......…………….…. 13

B. Laporan Keuangan...........…………….................................. 15

1. Pengertian Laporan Keuangan......................................... 15

2. Kualias Laporan Keuangan.............................................. 18

3. Tujuan Laporan Keuangan............................................... 20

C. Laba Akuntansi...................................................................... 21

D. Laporan Arus Kas...………................................................... 23

Page 13: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

xii

1. Pengertian Arus Kas... ..................................................... 23

2. Penyajian Laporan Arus Kas............................................ 25

E. Return on Asset...................……........................................... 27

F. Saham...............................…….............................................. 28

G. Return Saham.................……………………………...…..... 29

H. Keterkaitan Antar Variabel……………………………......... 31

I. Kerangka Pemikiran.......…………………………………..... 35

J. Hipotesa ……………….........................……………...…..... 38

K. Penelitian Terdahulu......................................…………........ 39

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian..................………….…………… 42

B. Metode Pengumpulan Sampel....………………….………… 42

C. Metode Pengumpulan Data.................................................... 43

D. Metode Analisis Data.....................………………………… 44

1. Statistik Deskriptif……………................……………… 44

2. Uji Normalitas.................................................................. 44

3. Uji Asumsi Klasik………….….................…………….. 45

a. Uji Multikolonieritas.........……………………….... 45

b. Uji Autokorelasi.............……………………………. 45

c. Uji Heteroskedastisitas....…………………………… 46

4. Uji Hipotesis ................................................................... 47

a. Koefisien Determinasi............….......………………. 47

b. Uji Statistik F.................................……………….... 47

c. Uji Statitistik t ....................………....……………... 48

5. Regresi Berganda............................................................. 48

E. Definisi Operasional Variabel...................................……..... 49

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian…..……………. 55

1. Sekilas gambaran Bursa Efek Indonesia......................... 55

2. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................... 56

Page 14: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

xiii

B. Analisis dan Pembahasan......... ...….…………...………….. 58

1. Uji Statistik Deskriptif ................................................... 58

2. Uji Normalitas................................................................. 61

3. Uji Asumsi Klasik..…...…..........…………...……….... 62

a. Uji Multikolonieritas.....…………………………..... 62

b. Uji Autokorelasi ………........……………………..... 63

c. Uji Heteroskedastisitas...…………....……………..... 64

4. Uji regresi berganda……………………………………. 65

5. Uji Hipotesis...................………………...…………..... 66

a. Koefisien Determinasi........…………........……….... 66

b. Uji Statistik F…..............……………..............…..... 67

c. Uji Statistik t…....………..............……………….... 68

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan............................……………………………..... 74

B. Implikasi…………………….……………………………..... 75

C. Keterbatasan Penelitian.......................................................... 76

D. Saran....................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA...............................……………………………..... 78

LAMPIRAN.................................................….………………………..... 81

Page 15: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

xiv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu......................................................................... 39

3.1 Operasi Variabel……………………………. ................................. 53

4.1 Data Sampel Penelitian……………………… ..……….................. 56

4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif…………………................................. 58

4.3 Hasli Uji Multikolonieritas Coefficients………................................. 62

4.4 Uji Autokorelasi................................................................................ 63

4.5 Hasil Analisis Regresi Berganda......................................................... 65

4.6 Uji Adjusted (R²)…………………………….................................. 67

4.7 Hasil Uji Statistik F…………………………................................... 68

4.8 Hasil Uji Koefisien Regresi t-hitung ............................................... 69

Page 16: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

xv

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran…………....................................................... 37

4.1 Grafik Normality Probability Plot (Uji Normalitas) ..................... 61

4.2 Output Uji Heteroskedastisitas....................................................... 64

Page 17: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Krisis keuangan global tahun 2008 diduga membawa dampak yang besar

serta perubahan signifikan pada perekonomian di berbagai negara. Walau krisis

keuangan tersebut bermula di salah satu negara maju, namun dampaknya

sampai ke perekonomian di negara berkembang melalui berbagai saluran,

antara lain penurunan aliran modal masuk, peningkatan suku bunga pinjaman,

menipisnya sumber daya pembiayaan pembangunan dari negara donor, dan

penurunan permintaan eksport. Di Indonesia sendiri mulai merasakan

dampaknya ditandai dengan adanya pelemahan harga maupun permintaan

(volume) eksport. Berbagai komoditas eksport utama Indonesia seperti minyak

sawit mentah, minyak bumi, hasil-hasil perkebunan dan pertambangan turun

cukup signifikan. Sedangkan permintaan komoditas serta barang eksport

nonmigas yang berupa barang manufaktur seperti perusahan alas kaki, tekstil,

garmen, kerajinan tangan dan mebel juga mulai menunjukan penurunan

permintaan. Pengurangan permintaan ini kemungkinan berlanjut hingga 2009,

khususnya untuk tujuan pasar yang sedang terkena krisis ekonomi diantaranya

adalah Amerika Serikat, Eropa, dan Jepang. Dampak krisis global ini juga

mengganggu perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Banyak investor

asing maupun domestik lebih terfokus pada situasi ekonomi global. Puncaknya

adalah penutupan tanggal 9 Oktober 2008 dikarenakan situasi global yang tidak

Page 18: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

2

asing maupun domestik lebih terfokus pada situasi ekonomi global. Puncaknya

adalah penutupan tanggal 9 Oktober 2008 dikarenakan situasi global yang tidak

kondusif, ditandai dengan penurunan tajam indeks harga saham. Dengan

kondisi seperti ini, hal terpenting yang harus dilakukan para investor sebelum

menanamkan modalnya di pasar modal untuk memperkecil resiko investasi

adalah mencari sumber informasi untuk membuat suatu penilaian dan

keputusan tentang investasi mana yang akan dipilih, karena informasi

merupakan unsur terpenting bagi para pelaku bisnis dalam menilai suatu

perusahaan. Salah satu sumber informasi penting yang digunakan untuk

menganalisis adalah laporan keuangan.

Pelaporan keuangan merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban

manajemen kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan

selama periode tertentu. Pada pelaporan keuangan, menurut Statement of

Financial Accounting Concept No. 1 November 1978 terdapat dua tujuan.

Pertama, bermanfaat bagi investor, investasi potensial, kerditor, dan pemakai

lainnya untuk membuat keputuasan investasi, kredit, dan keputusan serius.

Kedua, memberikan informasi tentang prospek arus kas untuk membantu

investor dan kreditur dalam menilai prospek arus kas berih perusahaan

(Hamzah, 2007:13). Laporan keuangan yang telah diaudit dan di publikasikan

merupakan salah satu informasi penting yang mengiringi setiap pengambil

keputusan (Soesetio, 2005:144). Laporan keuangan yang sering disajikan

adalah neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas dan laporan ekuitas pemilik

atau pemegang saham, selain itu catatan atas laporan keuangan atau

Page 19: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

3

pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan

(Keiso et. al., 2002:3). Dari laporan keuangan yang disajikan, laba akuntansi

dan arus kas merupakan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan untuk memutuskan investasi di pasar modal, dalam hal ini adalah

untuk menilai saham suatu perusahaan. Baik laba akuntansi maupun arus kas

mempunyai hubungan yang erat dengan harga saham (Keni, 2008:155).

Laporan laba rugi memuat banyak angka laba, yaitu laba kotor, laba

operasi, dan laba bersih. Tujuan laporan laba rugi adalah untuk mengukur

efisiensi manajer dalam mengelola perusahaan (Daniati dan Suhairi, 2006:4).

Laporan arus kas melaporkan sumber-sumber utama penerimaan kas

perusahaan dan pengunaan utamanya dalam pembayaran kas untuk suatu

periode. Sebelum dikeluarkannya Statement of Financial Accounting Standar

(SFAS) No.95, laporan arus kas belum merupakan bagian dari laporan

keuangan yang dikehendaki Generally Accepted Accounting Prinsipiles

(GAAP), hanya neraca dan laporan laba rugi. Laporan arus kas dana yang

diharuskan Accounting Principiles Board (APB) masih bersifat sukarela dan

posisinya dalam laporan keuangan masih suplemen. Pada tanggal 7 September

1994, IAI mengeluarkan Standa Akuntansi Keuangan (SAK) yang mulai

efektif 1 januari 1995 dan melalui PSAK No. 2, IAI mengubah penyajian

laporan perubahan posisi keuangan yang semula berupa arus dana menjadi

laporan arus kas. Dalam pernyataan PSAK NO. 2 disebutkan perusahaan harus

menyususn laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dalam pernyataan ini

dan harus menyajikan laporan tersebut sebagai bagian yang tak terpisahkan

Page 20: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

4

(integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan

keuangan. Informasi mengenai arus kas berguna untuk keputusan-keputusan

menyangkut kemampuan organisasi untuk membayar kewajiban-kewajiban

sekarang (Simamora, 2000:23). Informasi arus kas berguna bagi investor dan

kreditor untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus

kas bersih masa depan dan membandingkan dengan kewajiban-kewajiban

jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk kemungkinan pembayaran

deviden masa depan (Utari, 2006:57).

Selain laba akuntansi dan laporan arus kas sebagai informasi yang

penting bagi investor, rasio return on asset (ROA) juga mampu memberikan

informasi bagi investor. Return on asset (ROA) menunjukan kinerja

manajeman dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba.

Perusahaan mengharapkan hasil pengembalian yang sebanding dengan dana

yang digunakan (Astuti, 2004: 37).

Beberapa bukti empiris tentang pengaruh laba akuntansi, arus kas dan

return on asset terhadap harga atau return saham menunjukan adanya ketidak

konsistenan hasil yang diperoleh. Hasil penelitian Utari (2006), menyimpulkan

bahwa laba akuntansi, arus kas dari operasi, investasi dan pendanaan secara

simultan berpengaruh terhadap return dan harga saham, namun secara parsial

arus kas dari investasi tidak berpengaruh terhadap return saham. Daniati dan

Suhairi (2006), menyimpulkan laba, arus kas dari operasi, arus kas dari

investasi, size perusahaan secara simultan berpengaruh terhadap expected

return saham. Namun secara parsial arus kas dari operasi tidak berpengaruh

Page 21: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

5

terhadap expected return saham. Soesetio (2005), menyimpulkan komponen

total arus kas dari aktivitas pendanaan dan investasi serta perubahan total arus

kas mempunyai kandungan informasi. Dengan kata lain, informasi tersebut

menjadi referensi investor untuk memutuskan, membeli, menahan atau menjual

saham. Triyono dan Hartono (2000), menyimpulkan arus kas dari aktivitas

pendanaan, investasi dan operasi serta laba mempunyai pengaruh terhadap

harga saham, sedangkan dengan menggunakan model return saham, semua

hipotesis yang diajukan tidak mempunyai hubungan. Penelitian mengenai

return on asset terhadap harga atau return saham dilakukan oleh beberpa

peneliti. Yuniarti dan Nurmala (2007), menyimpulkan return on asset

berpengaruh terhadap harga saham yang menurut peneliti diduga berhubungan

dengan return saham yang sedang diteliti, namun Wulandari dan Sasongko

(2006), yang meneliti pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham yang

menyimpulkan ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham, yang menurut

peneliti diduga mempunyai dampak terhadap return saham. Widodo (2007),

menyimpulkan ROA berpengaruh terhadap return saham. Masih adanya hasil

analisis yang berbeda berkaitan pengaruh laba akuntansi, arus kas dan ROA

terhadap harga maupun return saham mengharuskan dilakukan penelitian

sejenis untuk dapat menghasilkan landasan teori yang jelas. Dalam penelitian

ini, peneliti hanya berfokus pada return saham.

Dengan demikian Judul yang diambil untuk penelitian ini adalah

“Pengaruh Laba Akuntansi, Arus Kas dan Return on Asset Terhadap Return

Saham”.

Page 22: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

6

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Utari (2006). Adapun perbedaanya adalah sebagai berikut:

1. Objek penelitian

Dalam penelitian ini, objek yang digunakan adalah industri barang

konsumsi, sedangkan penelitian terdahulu adalah seluruh perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Periode pengamatan

Dalam penelitian ini, periode pengamatan selama tiga tahun yaitu dari tahun

2007 sampai dengan tahun 2009, sedangkan penelitian terdahulu hanya satu

tahun yaitu tahun 2004.

3. Variabel penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menambah variabel yaitu return on asset

(ROA), karena untuk mengukur tingkat efisiensi terhadap penggunaan aset

sendiri. Selain itu, penelitian terdahulu variabel dependen menggunakan

harga dan return saham, sedangkan penelitian ini hanya berfokus pada

return saham.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya pokok

masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah laba akuntansi berpengaruh terhadap return saham pada Industri

Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007

sampai dengan 2009.

Page 23: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

7

2. Apakah laporan arus kas yang terdiri dari aktivitas operasi, investasi, dan

pendanaan berpengaruh terhadap return saham pada Industri Barang

Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 sampai

dengan 2009.

3. Apakah return on asset berpengaruh terhadap return saham pada Industri

Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007

sampai dengan 2009.

4. Apakah secara bersama-sama laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas

investasi, arus kas pendanaan dan return on asset berpengaruh terhadap

return saham pada Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2007 sampai dengan 2009.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasasarkan Perumusan Masalah di atas, tujuan penelitian yang

ingin di capai dalan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengaruh laba akuntansi terhadap return saham pada

Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2007 sampai dengan 2009.

b. Untuk mengetahui pengaruh laporan arus kas dari aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan terhadap return saham pada Industri Barang

Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 sampai

dengan 2009.

Page 24: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

8

c. Untuk mengetahui pengaruh return on asset terhadap return saham

pada Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2007 sampai dengan 2009.

d. Untuk mengetahui pengaruh laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas

investasi, arus kas pendanaan dan return on asset secara bersama-sama

terhadap return saham pada Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2007 sampai dengan 2009.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka

manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah ada pengaruh laba akuntansi, arus kas yang terdiri dari

arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan serta return on

asse terhadap return saham. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

bagi:

a. Penulis

Sebagai tambahan ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi keuangan

dan untuk lebih mengetahui pengaruh laba akuntansi, laporan arus kas

dari aktivatas operasi, investasi dan pendanaan serta return on asset

terhadap return saham. Selain itu, penulisan skripsi ini sebagai syarat

untuk mendapatkan gelar S1 di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 25: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

9

b. Emiten

Dapat dijadikan dasar pertimbangan sebagai usaha untuk menarik

investor serta masukan bagi emiten mengenai manfaat laporan

keuangan dan rasio return on asset (ROA)

c. Investor

Dapat memberikan bukti empiris mengenai pengaruh laba akuntansi,

arus kas yang terdiri dari aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan

return on asset terhadap return saham, sehingga investor dapat

mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi.

d. Peneliti Selanjutnya

Dapat dipakai sebagi acuan dalam menguji variabel–variabel yang telah

diteliti dan sebagai pedoman untuk menguji kembali variabel-variabel

tersebut atau menambahkan variabel-variabel yang dianggap perlu

untuk diuji.

e. Akademisi

Dapat bermanfaat dan memberikan sumbangan yang berarti dan sebagai

bahan informasi maupun masukan bagi semua pihak dalam rangka

upaya pengembangan keilmuan serta dapat menjadi acuan penelitian

lain yang sejenis.

Page 26: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pasar Modal

1. Pengertian Pasar Modal

Menunurut UU RI NO.8 Tahun 1995, pasar modal adalah kegiatan

yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,

perusahaan go public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta

lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu tempat dalam pengertian

fisik yang terorganisasi dengan efek-efek yang diperdagangkan. Bursa efek

adalah suatu sistem organisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli

efek baik yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Efek

adalah setiap surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan misa lnya surat

pengakuan hutang, saham, obligasi, dan lain- lain (Rodoni, 2006:158).

Sedangkan Triandaru dan Budisantoso (2006:279), pasar modal

adalah pasar keuangan untuk dana-dana jangka panjang dan merupakan

pasar yang konkrit. Dana jangka panjang adalah dana yang jatuh temponya

lebih dari satu tahun.

Berdasarkan pengertian pasar modal di atas dapat disimpulkan bahwa

pasar modal merupakan tempat kegiatan yang berhubungan dengan

perdagangan efek perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkanya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Page 27: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

11

2. Tujuan Bursa Efek

Di Indonesia, pasar modal lebih dikenal dengan istilah bursa efek

(stock exchange). Bursa efek adalah lembaga atau perusahaan yang

menyelenggarakan atau menyediakan fasilitas sistem (pasar) untuk

mempertemukan penawaran jual atau beli efek berbagai perusahaan atau

perorangan yang terlibat dengan tujuan perdagangan efek perusahaan-

perusahaan yang tercatat di bursa efek.

Tugas Bursa Efek menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:42)

adalah:

a. Menyediakan sarana perdagangan efek.

b. Mengupayakan likuiditas instrumen yaitu mengalirnya dana secara cepat

pada efek-efek yang terjual.

c. Menyebarluaskan informasi bursa keseluruh lapisan masyarakat.

d. Memasyarakatkan pasar modal untuk menarik calon investor dan

perusahaan yang go public.

e. Menciptakan instrumen dan jasa baru.

f. Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa.

g. Mencegah praktik transaksi yang dilarang melalui fungsi pengawasan.

h. Ketentuan bursa efek mempunyai kekuatan hukum yang mengikat bagi

pelaku pasar modal.

3. Lembaga Yang Terlibat dalam Pasar Modal

Menurut Rodoni (2006:160), ada beberapa lembaga yang terlibat

dalam pasar modal yaitu :

Page 28: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

12

a. Bapepam (Badan Pengawas Pasar Modal)

Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 tahun

1990 tentang Pasar modal adalah :

1) Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek

dapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta

melindungi kepentingan pemodal masyarakat umum.

2) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga- lembaga

berikut :

(a) Bursa efek.

(b) Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpangan.

(c) Reksadana.

(d) Perusahaan efek dan perorangan.

(e) Lembaga penunjang pasar modal yaitu tempat penitipan harta,

Biro adminsitrasi Efek, Wali amanat atau penanggung.

(f) Profesi penunjang Pasar modal.

b. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai Pasar Modal.

BAPEPAM sebagai lembaga pasar modal wajib menetapkan ketentuan

bagi penjaminnya pelaksanaan efek secara tertib dan wajar dalam rangka

melindungi pemodalan dan masyarakat seperti berikut :

1) Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di Bursa Efek oleh

semua perusahaan efek dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat

persyaratan keterbukaan kepada ketua BAPEPAM dan masyarakat

Page 29: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

13

tentang semua transaksi efek oleh semua pemegang saham utama dan

orang-orang dalam serta pihak yang berhubungan denganya.

2) Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak yang

telah memperoleh izin usaha, izin perorangan, persetujuan atau

pendaftaran profesi.

4. Lembaga Penunjang Pasar Perdana

a. Penjamin Emisi Efek

Tugas penjamin emisis antara lain:

1) Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan,

harga wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).

2) Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi, membantu

pengisian dokumen pernyataan pendaftaran efek, dan mendampingi

emiten selama proses evaluasi.

3) Mengorganisasikan penyelenggaraan emisi (mendistribusikan dan

menyiapkan sarana-sarana penunjang).

b. Akuntan Publik

Tugas akuntan publik:

1) Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan dan memberikan

pendapat.

2) Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi.

3) Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik

apabila diperlukan.

Page 30: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

14

c. Konsultasi hukum

Tugas konsultasi hukum adalah meneliti aspek-aspek emiten dan

memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaaan dan keabsahan

usaha emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti

kepemilikan atas emiten, perjanjian yang dilakukan oleh emiten dengan

pihak ketiga, dan gugatan dalam perkara perdata atau pidana.

d. Notaris

Notaris bertugas membuat berita acara Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS), membuat konsep akta perubahan anggaran dasar, dan

menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi.

e. Agen penjual

Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan broker/dealer yang

bertugas melayani investor yang membeli efek, melaksanakan

pengembalian uang pesanan, dan menyerahkan sertifikat efek kepada

pembeli.

f. Perusahaan penilaian

Perusahaan penilaian diperlukan apabila perusahaan emiten akan

melakukan penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan

untuk mengetahui berapa besar nilai wajar aktiva perusahaan sebagai

dasar dalam melaksanakan emisi pasar modal.

Page 31: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

15

B. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Tujan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi.

Laporan keuangan inilah yang kemudian menjadi bahan informasi bagi para

pemakainya dalam proses pengambil keputusan. Disamping sebagai

informasi, laporan keuangan juga sebagai pertanggungjawaban, serta untuk

menggambarkan indikator kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan.

Menurut Yadiyati (2007:51), laporan keuangan adalah informasi

keuangan yang disajikan dan disiapkan oleh manajemen dari suatu

perusahaan kepada pihak eksternal dan internal yang berisi seluruh kegiatan

bisnis dari satu kesatuan usaha yang merupakan salah satu alat

pertanggungjawaban dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang

membutuhkannya.

Hery (2009:6), laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari

proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

mengkomunikasikan data keuangan atau aktifitas perusahaan kepada pihak-

pihak yang berkepentingan yang menunjukan kondisi kesehatan keuangan

perusahaan dan kinerja perusahaan.

Sedangkan menurut Standa Akuntansi Keuangan (2009:1), laporan

keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi, laporan

perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara,

misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan

Page 32: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

16

laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari

laporan keuangan.

Laporan yang lengakap meliputi (Warrent, et. al., 2006:25):

a. Laporan Laba-Rugi

Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode

waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan atau pengaitan

(matching concept). Konsep ini diterapkan dengan menandingkan atau

mengaitkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama periode

terjadinya beban tersebut. Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan

pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi. Kelebihan ini disebut

laba bersih atau keuntungan bersih (net income atau net profit). Jika

beban melebihi pendapatan maka disebut rugi bersih (net loss).

b. Laporan Ekuitas Pemilik

Laporan ekuitas pemilik melaporkan perubahan ekuitas pemilik selama

jangka waktu tertentu. Laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan

laba-rugi, karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus

dilaporkan dalam laporan ini. Demikian juga laporan ekuitas pemilik

dibuat sebelum mempersiapkan neraca, karena jumlah ekuitas pemilik

pada akhir periode harus dilaporkan di neraca. Oleh karena itu, laporan

ekuitas pemilik sering kali dipandang sebagai penghubung antara laporan

laba rugi dengan neraca.

Page 33: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

17

c. Neraca

Neraca melaporkan jumlah aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik.

Bagian aktiva dalam neraca biasanya disusun berdasarkan urutan cepat

lambannya aktiva tersebut dikonversi menjadi kas atau digunakan dalam

operasi. Kas berada diurutan pertama, diikuti oleh piutang, perlengkapan,

asuransi dibayar dimuka, dan aktiva lainnya. Kemudian, disajaikan aktiva

yang sifatnya tetap atau permanen seperti tanah, bangunan dan lain- lain.

d. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas terdiri dari tiga bagian: (1) aktivitas operasi, (2)

aktivitas investasi, (3) aktivitas pendanaan.

1) Arus kas dari aktivitas operasi

Bagian ini melaporkan ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas yang

menyangkut operasi perusahaan.

2) Arus kas dari aktivitas investasi

Bagian ini melaporkan transaksi kas untuk pembelian atau penjualan

aktiva tetap atau permanen.

3) Arus kas dari aktivitas pendanaan

Bagian ini melaporkan transaksi kas yang berhubungan dengan

investasi pemilik, peminjaman dana dan pengambilan uang oleh

pemilik.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa laporan

keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu

Page 34: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

18

periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja serta

penilaian suatu perusahaan.

2. Kualitas Laporan Keuangan

Walapun setiap perusahaan memiliki bidang usaha dan karaktersitisk

yang berbeda satu sama lain, sehingga rincian laporan keuangan satu

perusahaan dengan perusahaan lainya dapat berbeda, tetapi setiap laporan

keuangan yang dihasilkan oleh setiap institusi harus memenuhi beberapa

standar kualitas berikut ini agar bermanfaat ( Rudianto, 2009:19):

a. Relevan

Setiap jenis laporan keuangan yang dihasikkan oleh perusahaan harus

sesuai dengan maksud penggunaanya sehingga dapat bermanfaat. Karena

itu, dalam proses penyusunan laporan keuangan akuntan harus

memfokuskan kepada tujuan umum pemakai laporan keuangan.

b. Dapat Dimengerti

Laporan keuangan harus disusun dengan istilah dan bahasa yang

sesederhana mungkin sehingga dapat dimengerti oleh pihak yang

membutuhkannya. Laporan keuangan yang tidak dapat dimengerti tidak

akan ada manfaatnya sama sekali.

c. Daya Uji

Informasi keuangan yang dihasilkan suatu perusahaan harus dapat diuji

kebenarnnya oleh seseorang pengukur yang independen dengan

menggunakan metode pengukuran yang sama.

Page 35: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

19

d. Netral

Informasi keuangan harus ditujukan kepada tujuan umum pengguna,

bukan ditujukan kepada pihak tertentu saja. Laporan keuangan tidak

boleh berpihak pada salah satu pengguna laporan keuangan tersebut.

e. Tepat waktu

Laporan keuangan harus dapat disajikan sedini mungkin agar dapat

digunakan sebagi dasar pengambilan keputusan perusahaan. Laporan

keuangan yang terlambat penyampaianya akan membuat pengambilan

keputusan perusahaan menjadi tertunda dan tidak relevan lagi dengan

waktu dibutuhkannya informasi tersebut.

f. Daya Banding

Laporan keuangan suatu perusahaan harus dapat dibandingkan dengan

laporan keuangan perusahaan itu sendiri pada periode-periode

sebelumnya, atau dengan perusahaan lain yang sejenis pada periode yang

sama.

g. Lengkap

Informasi keuangan harus menyajikan semua fakta keuangan yang

penting sekaligus menyajikan fakta- fakta tersebut sedemikian rupa

sehingga tidak akan menyesatkan pembacanya. Maka harus terdapat

klasifikasi, susunan serta istilah yang layak dalam laporan keuangan.

Demikian pula semua fakta atau informasi tambahan yang dapat

mempengaruhi perilaku dalam pengambil keputusan, harus diungkapkan

dengan jelas.

Page 36: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

20

3. Tujuan Laporan keuangan

Menurut PSAK NO. (2009:1.2), tujuan laporan keuangan untuk umum

adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus

kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam

rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukan

pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya

yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut,

suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang

meliputi: aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk

keuntungan dan kerugian serta arus kas.

Laporan keuangan yang dihasilkan oleh setiap organisasi memiliki

suatu tujuan tertentu. Walaupun satu badan usaha memiliki bidang usaha

dan karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya, tetapi

secara umum laporan keuangan disusun dengan tujuan sebagai berikut

(Rudianto, 2009:19):

a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai

sumber-sumber ekonomi, dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan

dalam sumber –sumber ekonomi suatu perusahaan yang timbul dalam

aktivitas usaha dalam rangka memperoleh laba.

c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai

laporan keuangan dalam mengestimasi potensi perusahaan guna

menghasilkan laba di masa mendatang.

Page 37: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

21

d. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai

laporan dalam mengestimasi potensi perusahaan guna menghasilkan laba.

e. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam

sumber-sumber ekonomi dan kewajiban, seperti informasi mengenai

aktifitas pembelanjaan dan investasi.

f. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan

dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pengguna

laporan, seperti informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi yang dianut

perusahaan.

.

C. Laba Akuntansi

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2009), dalam rangka

penyusunan dan penyajian laporan keuangan bahwa penghasilan bersih (laba)

seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran

yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan per

saham (earning per share). Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran

penghasilan bersih adalah penghasilan dan beban.

Suatu laporan laba-rugi, mengukur jumlah laba yang dihasilkan oleh

perusahaan jangka waktu tertentu. Dalam format yang paling dasar, laporan

laba rugi dapat dinyatakan membandingkan antara pendapatan yang diperoleh

perusahaan dengan beban yang digunakan untuk mendapatkan pendapatan

tersebut. Jika pendapatan lebih besar dari beban, maka disebut laba, dan

sebaliknya jika pendapatan lebih kecil dari beban, maka disebut rugi.

Page 38: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

22

Laporan laba-rugi yang juga sering disebut statement of income atau

statement of earning adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi

perusahaan selama periode waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi

menggunakan laporan ini untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan

kelayakan kredit atau kemampuan perusahaan melunasi pinjaman (Kieso, et.

al.,2002: 150).

Hendriksin (2004:130), menyatakan bahwa tujuan utama pelaporan laba

adalah untuk memberikan informasi yang berguna bagi mereka yang

berkepentingan dengan laporan keuangan. Tujuan lebih khusus meliputi

penggunanan laba sebagai pengukuran efisiensi manajemen, penggunaan laba

historis untuk membantu meramalkan keadaan usaha dan deviden dimasa yang

akan datang dan penggunaan laba sebagai pengukuran keberhasilan serta

pendoman pengambil keputusan manajerial di masa yang akan datang.

Ada 3 jenis laba akuntansi menurut Febrianto dan Widiastuti (2005:159):

a. Laba kotor adalah selisih dari pendapatan perusahaan dikurangi dengan kos

barang terjual. Kos barang terjual adalah semua biaya yang dikorbankan,

yang untuk perusahaan pemanufakturan, mulai dari tahap ketika bahan baku

masuk kepabrik, diolah, dan hingga dijual. Semua biaya-biaya langsung

yang berhubungan dengan penciptaan produk tersebut dikelompokan

sebagai kos barang terjual. Bagi perusahaan dagang, kos barang terjual ini

terdiri dari biaya-biaya: harga beli barang dan biaya lain yang dikeluarkan

untuk menjadikan barang tersebut siap dijual.

Page 39: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

23

b. Angka laba operasi adalah selisih laba kotor dengan biaya-biaya operasi.

Biaya-biaya operasi adalah yang berhubunagn operasi perusahaan. Per

definisi, biaya-biaya ini adalah biaya-biaya yang sering terjadi di dalam

perusahaan dan bersifat operatif. Selain itu, biaya-biaya ini diasumsikan

memiliki hubungan dengan penciptaan pendapatan. Diantara biaya-biaya

operasi tersebut adalah: biaya gaji karyawan administrasi, biaya perjalanan

dinas, biaya iklan dan promosi, dan lain- lain.

c. Angka laba ketiga adalah laba bersih. Laba bersih berarti angka yang

menunjukan selisih antara seluruh pendapatan dengan beban. Dengan

demikian, sesungguhnya laba bersih adalah laba yang menunjukan bagian

laba yang akan ditahan di dalam perusahaan dan yang akan dibagikan

sebagai deviden.

D. Laporan Arus Kas

1. Pengertian Arus Kas

Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengukuran kas seperti

pembelajaan perusahaan, pembelian aktiva tetap, pembiayaan ekspansi

perusahaan serta pengeluaran kas lainnya dan yang berkaitan dengan

penerimaan kas dari penjualan dan pendapatan lainnya tidak dapat

dijelaskan melalui neraca dan laporan laba rugi, melainkan dalam laporan

arus kas. Laporan arus kas adalah suatu laporan tentang aktivitas

penerimaan dan pengeluran kas perusahaan di dalam suatu periode tertentu,

Page 40: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

24

beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas

tersebut (Rudianto, 2009:206).

Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk dan arus kas keluar dari

sebuah perusahaan selama periode tertentu. Laporan arus kas menyediakan

informasi yang berguna mengenai kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan kas dari kegiatan operasi, mempertahankan dan meningkatkan

kapasitas operasi, memenuhi kewajiban keuangan dan membayar deviden

(Revee, et. al., 2010: 262).

Kas merupakan bagian dari aktiva lancar yang paling likuid sehingga

mudah untuk berpindah tangan. Pada setiap perusahaan biasanya memiliki

persediaan kas minimal atau kas ideal yang besarnya tergantung pada

perusahaan tersebut (Gitosdarmo dan Najmudin, 2003:311).

Beberapa definisi yang terkait dengan kas menurut PSAK NO.2

(2009:2.2) adalah sebagai berikut:

a. Kas terdiri dari atas saldo kas (cash and hand) dan rekening giro.

b. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid,

berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam

jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan.

c. Arus kas adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas.

d. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan

perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain

yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Page 41: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

25

e. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang

serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.

f. Aktivitas pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan

perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman

perusahaan.

2. Penyajian Laporan Arus Kas

Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu

dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Klasifikasi menurut aktifitas memberikan informasi yang memungkinkan

para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktifitas tersebut terhadap

posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas.

Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan

diantara ketiga aktivitas. Ketiga aktivitas yang terdapat dalam arus kas

adalah sebagai berikut :

a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Merupakan arus kas yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan,

diperoleh dari aktivitas utama pendapatan perusahaan, umumnya berasal

dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau

rugi bersih (Simamora (2000) dalam Utari, 2006:60). Dalam PSAK No.

2 (2009:2.3), disebutkan jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas

operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya

perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi

pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar

Page 42: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

26

dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber

pendanaan dari luar. Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh

dari aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu,

arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan peristiwa lain

yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.

b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Dalam PSAK NO.2 (2009:2.3), disebutkan pengungkapan terpisah arus

kas yang berasal dari aktivitas investasi perlu dilakukan sebab arus kas

tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan

dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan

arus kas masa depan. Menurut Rudianto (2009: 208), arus kas dari

aktivitas investasi adalah berbagi aktivitas yang terkait dengan pembelian

dan penjualan harta perusahaan yang menjadi sumber pendapatan

perusahaan, seperti pembelian dan penjualan bangunan, tanah, mesin,

kendaraan, pembelian obligasi atau saham perusahaan lainnya dan

sebaginya.

c. Arus kas dari Aktiva Pendanaan.

Arus kas dari aktivitas pembiayaan atau pendanaan adalah semua

aktifitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi

perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagi sumbernya

beserta konsekuensinya. Misalnya penerbitan surat hutang, penerbitan

obligasi, penerbitan saham baru, pembayaran deviden, pelunasan hutang

Page 43: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

27

dan sebagianya. Tetapi secara umum, aktivitas pembiayaan dibagi

menjadi dua kelompok besar yaitu

1) Perolehan modal dari pemilik dan kompensasinya kepada mereka

dengan pengembalian atas investasi mereka.

2) Pinjaman uang dari kreditur dan pembiayaan kembali hutang yang

dipinjam.

E. Return on Asset

Menurut Sugiono dan Untung dalam Sugiarto (2009:16), return on asset

mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada, atau

rasio ini menggambarkan efisiensi pada dana yang digunakan dalam

perusahaan. Oleh karena itu, sering pula rasio ini disebut return on investment.

Astuti (2004: 37), menyatkan hasil pengembalian total aktiva atau total

investasi disebut juga ROA (return on asset), menunjukan kinerja manajeman

dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba. Perusahaan

mengharapkan hasil pengembalian yang sebanding dengan dana yang

digunakan. Semakin tinggi hasil pengembalian maka semakin efesien

perusahaan tersebut. Rasio ini dapat diukur dengan rumus:

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa return on asset

(ROA) merupakan ukuran kemampuan perusahan dalam menghasilkan

ROA =

Page 44: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

28

keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi

nilai ROA menunjukan perusahaan yang semakin efisien dalam memanfaatkan

aktivanya untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat.

F. Saham

Untuk mendapatkan modal, perusahaan yang berbentuk Perseroan

Terbatas (PT) menerima setoran dari pemilik. Sebagi bukti setoran dikeluarkan

tanda bukti kepemilikan yang berbentuk saham yang diserahkan kepada pihak-

pihak yang menyetor modal. Pemilik perusahaan yang berbentuk Perseroan

Terbatas (PT) merupakan kumpulan pihak-pihak yang mempunyai saham

sehingga disebut pemegang saham. Saham yang dikeluarkan oleh perseroan

terbatas yang mencantumkan namanya disebut saham atas nama. Tetapi saham

perseroan terbatas dapat juga tidak dicantuman nama pemiliknya.

Modal saham adalah kontribusi pemilik pada suatu perusahaan yang

berbentuk perseroan terbatas, sekaligus menunjukan bukti kepemilikan dan hak

milik atas perseroan terbatas tersebut (Rudianto, 2009:302).

Menurut Alwi (2003:33), saham atau stock adalah suatu tanda bukti atau

tanda kepemilikan terhadap suatu perusahaan suatu perseroan terbatas. Dalam

transaksi jual beli di bursa efek, saham atau sering juga disebut share

merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Saham dapat

diterbitkan dengan cara atas nama atau atas tunjuk.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa saham adalah

tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu

Page 45: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

29

perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka

pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas aset

perusahaan dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Adapun jenis-jenis saham menurut Rudianto (2009:303), Perusahaan

yang menerbitkan saham memiliki pilihan untuk membagi sahamnya kedalam

satu jenis saham saja atau lebih dari satu jenis saham, yaitu :

1. Saham Biasa (Coommon Stock)

Saham biasa adalah saham yang pelunasannya dilakukan dalam urutan yang

paling akhir dalam hal perusahaan dilikuidasi, sehingga resikonya besar,

biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik, maka dividen saham

biasanya akan lebih besar daripada saham prioritas.

2. Saham prioritas atau saham prefen

Saham prioritas merupakan saham yang mempunyai beberapa kelebihan,

biasanya kelebihan ini dihubungkan dengan pembagian deviden atau

pembagian aktiva pada saat likuidasi. Kelebihan dalam hal pembagian

dividen adalah bahwa dividen yang dibagi pertama kali harus dibagikan

untuk saham prioritas, kalau ada kelebihan, baru dibagikan kepada

pemegang saham biasa.

G. Return Saham

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat

berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum

terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Return

Page 46: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

30

realisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi yang dihitung

berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai

salah satu pengukur kinerja dari perusahaan serta sebagai dasar penentuan

return ekspektasi (expected return) (Hilal, 2009:16).

Horen dan Wackovis (1998,2006) dalam Raditya (2010:31),

mendefinisikan return saham adalah keuntungan yang diperoleh dari

kepemilikan saham investor atas investasi yang dilakukan yang terdiri dari

deviden dan capital gain atau loss. Deviden merupakan keuntungan perusahaan

yang dibagikan kepada pemegang saham dalam suatu perode tertentu. Captal

gain dalam suatu periode merupakan selisish antara harga saham semula (awal

periode dengan harga saham diakhir periode). Bila harga saham pada akhir

periode lebih tinggi dari harga awal, maka dikatakan investor memperoleh

capital gain, sedangkan bila yang terjadi sebaliknya, maka invetor dikatakan

memperoleh capital loss.

Return saham (actual return ) yaitu return yang terjadi pada waktu ke t,

yang merupakan selisish harga sekarang relatif terhadap harga sebelumnya

(menggunakan harga penutupan) secara matematis dapat dirumuskan:

Rt = return saham pada periode t

Pt = harga saham periode t

Pt-1 = harga saham periode Pt-1

Martawidjaya, et. al. (2003:168).

Rt = (Pt – Pt-1) / Pt-1

Page 47: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

31

H. Keterkaitan Antara Variabel

1. Hubungan laba akuntansi dengan return saham

Penelitian yang dilakukan Daniati dan Suhairi (2006), mengenai

pengaruh laba akuntansi dengan menggunakan laba kotor terhadap expected

return saham menyimpulkan variabel laba akuntansi mempunyai tingkat

signifikan sebesar 0,004. Artinya bahwa laba akuntansi berpengaruh

signifikan terhadap expected return saham. Laba akuntansi yang

meningkat dapat memberikan sinyal positif kepada investor mengenai

prospek dan kinerja perusahaan di masa depan, sehingga investor mau

membeli saham tersebut. Dengan banyaknya investor yang mau membeli

saham suatu perusahaan, menyebabkan harga saham perusahaan tersebut

mengalami kenaikan. Ini secara langsung akan mendorong pada

peningkatan return saham yang menguntungkan bagi investor.

Berdasarkan pada uraian di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis

dalam penelitian ini sebagai berikut:

Ha1 : Ada pengaruh signifikan antara Laba Akuntansi terhadap return

saham

2. Hubungan Arus Kas Operasi dengan return saham

Hubungan arus kas operasi dengan return saham dapat dijelaskan

melalui hasil studi Utari (2006). Hasil penelitan menunjukan adanya

hubungan antara arus kas dari kegiatan operasi terhadap return saham.

Diana dan Kusuma (2004), yang meneliti mengenai pengaruh faktor

kontekstual terhadap kegunaan earnings dan arus kas operasi dalam

Page 48: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

32

menjelaskan return saham menyimpulkan adanya hubungan positif antara

return saham dengan arus kas operasi periode awal. Dapat dikatakan, hasil-

hasil yang berhubungan dengan nilai tambah kandungan informasi arus kas

diluar earnings memberikan bukti bahwa arus kas operasi sangat penting

dalam menjelaskan return sekuritas tahun berikutnya. Jumlah arus kas yang

berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah

dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk

melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar

deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber

pendanaan di luar. Sehingga peningkatan arus kas dari kegiatan operasi akan

memberikan sinyal positif kepada investor, akibatnya investor akan

membeli saham perusahaan tersebut yang pada akhirnya meningkatkan

return saham.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Ha2 : Ada pengaruh signifikan antara arus kas operasi terhadap return

saham.

3. Hubungan Arus Kas Investasi Terhadap Return Saham

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Daniati dan Suhairi (2006),

mengenai pengaruh kandungan informasi komponen laporan arus kas, laba

kotor dan size perusahaan terhadap expected return saham, menunjukan

arus kas dari aktivitas investasi mempunyai pengaruh signifikan terhadap

expected return saham. Arus kas investasi merupakan arus kas yang

Page 49: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

33

mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber

daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas masa

depan. Sehingga semakin meningkatnya arus kas investasi maka

menunjukan perusahaan akan mampu meningkatkan penghasilan dimasa

yang akan datang. Hal ini secara empiris telah dibuktikan oleh Miller dan

Rock (1985) dalam Daniati dan Suhairi (2006), menemukan peningkatan

investasi berhubungan dengan peningkatan arus kas masa yang akan datang

dan mempunyai pengaruh positif dengan return saham pada saat

pengumuman investasi baru.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan hipotesis dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Ha3 : Ada pengaruh signifikan antara arus kas investasi terhadap return

saham

4. Hubungan Arus Kas Pendanaan Terhadap Return Saham

Kusno (2004), dalam penelitianya analisis pengaruh perubahan arus

kas dan laba akuntansi terhadap return saham menemukan adanya pengaruh

postif yang signifikan arus kas pendanaan terhadap return saham pada

tingkat signifikan 1 %. Kondisi ini menunjukan bahwa makin tinggi

perubahan arus kas dari aktivitas pendanaan maka akan meningkatkan

return saham. Adanya aktivitas-aktivitas yang meningkatkan sumber

pendanaan perusahaan seperti penerbitan obligasi maupun emisi saham baru

mampu meningkatkan struktur permodalan perusahaaan. Penelitian yang

dilakukan oleh Ross (1977) dan Lend dan Pyle (1977) dalan Kusno (2004),

Page 50: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

34

menemukan bahwa adanya aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh

perusahaan untuk meningkatkan pendanaan merupakan sinyal positif bagi

investor sehingga harga saham mampu terangkat naik yang pada akhirnya

juga meningkatkan return saham.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Ha4 : Ada pengaruh signifikan antara arus kas pendanaan terhadap return

saham

5. Hubungan Return on Asset terhadap return saham

Return On Assets (ROA), digunakan untuk mengukur efisiensi

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (return) bagi perusahaan

dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Nilai ROA yang semakin

tinggi berarti perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya

untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat. Kinerja

perusahaan yang semakin baik dan nilai perusahaan yang meningkat akan

memberikan harapan naiknya harga saham perusahaan tersebut yang pada

akhirnya akan berdampak kepada kenaikan return saham. Widodo (2007),

dalan penelitianya menemukan return on asset memberikan pengaruh

terhadap return saham. Sedangkan Yuniarti dan Nurmala (2007), yang

meneliti pengaruh return on asset terhadap harga saham menemukan adanya

pengaruh yang signifikan, yang pada akhirnyan menurut peneliti diduga

berpengaruh terhadap return saham.

Page 51: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

35

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Ha5 : Ada pengaruh signifikan antara return on asset terhadap return

saham

I. Kerangka pemikiran

Para pemegang saham hendaknya memperhatikan pendapatan

perusahaan, karena baik pendapatan yang dilaporkan maupun ramalan

pendapatan membantu investor dalam memperkirakan atau meramalkan

penghasilan dimasa yang akan datang. Perkembangan penjualan memberikan

arti bahwa perusahaan mampu mengatasi persaingan. Disamping itu juga

menunjukkan adanya stabilitas penjualan yang cukup besar. Perkembangan

laba umumnya digunakan sebagai ukuran untuk lembaga keuangan dan para

pemegang saham. Pertumbuhan keuntungan ini dapat dilihat dari kenaikan

laba. Uraian tersebut menunjukkan bahwa kalau kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba meningkat maka harga saham akan meningkat, hal

ini bisa dibuktikan dari berbagai penelitian sebelumnya. Dengan kata lain

informasi tentang laba perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap harga

saham.

Arus kas sangat penting bagi perusahaan, karena dalam menjalankan

aktivitasnya perusahaan membutuhkan kas. Gambaran menyeluruh mengenai

penerimaan dan pengeluaran kas hanya bisa diperoleh dari laporan arus kas,

tetapi bukan berarti laporan arus kas menggantikan neraca ataupun laporan

Page 52: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

36

laba rugi, melainkan saling melengkapi. Informasi mengenai arus kas berguna

untuk keputusan-keputusan menyangkut kemampuan organisasi untuk

membayar kewajiban-kewajibanya sekarang. Organisasi mungkin saja

menguntungkan (profitable), tetapi boleh jadi tidak mempunyai kas yang

mencukupi untuk melunasi kewajiban-kewaibanya. Situasi itu bisa muncul

pada saat perusahaan tidak sanggup menagih piutang dagang dari hasil

penjualan kreditnya yang sangat besar. Penjualan dilaporkan sebagai

pendapatan dalam laporan laba rugi pada waktu barang-barang perusahaan

terjual. Namun kas tidak tersedia untuk digunakan oleh perusahaan sampai

perusahaan menagih piutang dagang yang muncul dari penjualan secara kredit

tersebut. Dengan demikian sebaiknya investor menggunakan nilai arus kas

untuk menentukan harga dari sekuritas perusahaan bersangkutan. Jika

informasi aliran kas lebih diyakini mewakili nilai dari perusahaan

dibandingkan informasi laba, maka seharusnya investor yang canggih

menggunakan informasi aliran kas ini (Jogiyanto (1998) dalam Hilal,

2009:28).

Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukur efisiensi

perusahaan didalam menghasilkan keuntungan (return) bagi perusahaan

dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. semakin tinggi nilai return on

asset berarti perusahaan semakin efisien dalam memanfaatkan aktivanya

untuk memperoleh laba, sehingga nilai perusahaan meningkat.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka kerangaka pemikiran dari pola

hubungan antar variabel dapat digambarkan pada gambar 2.1:

Page 53: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

37

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Variabel

dependen: Return saham

(Y)

Statistik deskriptif

Uji

normalitas

Uji

multikolonieritas

Uji

autokorelasi

Uji t secara

parsial

Analisis Regresi Berganda

Uji F Secara

Simultan Uji t secara

parsial

Koefisien

Determinasi

Uji

heteroskedastisitas

Variabel Indpenden:

1. Laba Akuntansi (X1)

2. Arus kas operasi (X2)

3. Arus Kas Investasi (X3)

4. Arus kas pendanaan (X4)

5. Return on asset (X5)

Industri Barang Konsumsi

yang terdaftar di BEI

Interpretasi, kesimpulan

dan saran

Page 54: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

38

J. Hipotesa

Proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris

disebut dengan Hipotesa (Indriantoro dan Supomo, 2002:72). Proposisi

merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau

diuji kebenaranya, mengenai konsep atau contruct yang menjelaskan prediksi

atau fenomena-fenomena. Adapun hipotesa yang dibuat oleh penulis adalah

sebagai berikut:

a. Ha1 : Ada pengaruh signifikan antara X1 terhadap Y.

b. Ha2: Ada pengaruh signifikan antara X2 terhadap Y.

c. Ha3 : Ada pengaruh signifikan antara X3 terhadap Y.

d. Ha4: Ada pengaruh signifikan antara X4 terhadap Y.

e. Ha5: Ada pengaruh signifikan antara X5 terhadap Y.

f. Ha6: Ada pengaruh signifikan secara bersama-sama antara X1, X2 , X3,X4

dan X5 terhadap Y.

Page 55: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

39

K. Penelitian Terdahulu

Adapun penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya akan dijelaskan dalam tabel 2.1:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti

Judul Variabel Metode analisis

Hasil Persamaan Perbedaan

1 Nurmala dan Evi Yuniarti (2007)

Analisis profitabiliatas terhadap harga saham perusahaan retail go publik di Bursa Efek Jakarta

Dependen:Harga saham , Independen: profit margin, return on asset ,return on equity

Regresi linier berganda

secara parsial, net profit margin ,return on aset dan return on equity berpengaruh signifikan terhadap harga saham, dan secara simultan seluruh variabel bebas berpengaruh terhadap harga saham.

ROA Harga saham, ROE, net profit margin

2 Noer Sasongko dan Wulandari (2006)

Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio proitabilitas terhadap harga saham

Dependen: harga saham, independen: ROA,ROE,ROS,EPS,BEP,EVA

Regresi linier berganda

EPS berpengaruh terhadap harga saham, ROA, ROE, ROS, BEP, EVE tidak berpengaruh terhadap harga saham

ROA Harga saham, ROE,ROS,ESP,BEP,EVA

3 Saniman Widodo (2007)

Analisis pengaruh rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar, terhadap return saham syariah

Dependen: return saham syariah, independen; ROA, ROE, TATO, ITO, PBV, EPS

regresi linier berganda

TATO, ITO, ROA, ROE, EPS dan PBV secara simultan mempengaruhi variabel dependen yaitu return saham, namun secara parsial hanya ITO tidak signifikan terhadap perubahan

ROA, return saham

TATO,ITO,ROE,EPS,PBV

Page 56: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

40

dalam kelompok jakarta islamic index tahun 2003 -2005.

return saham

4 Triyono dan Jogianto Hartono (2000)

Hubungan kandungan informasi arus kas, komponen arus kas, dan laba akuntansi dengan harga atau return saham

Dependen : harga saham dan return saham,independen: total arus kas, arus kas operasi, investasi dan pendanaan serta laba akuntansi

Regresi linier berganda

Total arus kas mempunyai hubungan dengan harga saham, komponen arus kas terdiri dari arus kas operasi,investasi dan pendanaan mempunyai hubungan dengan harga saham, sedangkan dengan return saham semua variabel tidak didukung oleh data.

Return saham, komponen arus kas, dan laba saham

Harga saham, total arus kas

5 Anis Rachma Utari (2006)

Kandungan informasi laba dan arus kas guna pengambil keputusan investasi di Bursa Efek Jakarta

Dependen: harga saham dan return saham, independen: arus kas operasi, arus kas aktivitas, arus kas pendanaan dan laba akuntansi

Regresi linier berganda

Arus kas bersih dari operasi investasi, dan pendanaan serta laba akuntansi secara simultan berpengaruh terhadap harga dan return saham. Nampun secara parsial arus kas dari investasi tidak memiliki pengaruh terhadap return saham

Return saham, komponen arus kas

Harga saham

6 Ninna Daniati dan Suhairi (2006)

Pengaruh kandungan informasi, komponen laporan arus kas, laba kotor, dan size perusahaan terhadap

Dependen : expected return saham, Independen: arus kas dari operasi, investasi dan pendanaan, laba kotor, serta size perusahaan

Regresi linier berganda.

Arus kas dari investasi, laba kotor serta size perusahaan berpengaruh terhadap return saham, sedangkan arus kas aktivitas operasi tidak berpengaruh terhadap return saham.

komponen arus kas

Size perusahaan,expected return saham

Page 57: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

41

expected return saham

7 Yuli Soesetio (2005)

Anlisis Tamabahan Kandungan Informasi laporan arus kas

Variabel Dependen: cumulative abnormal return, Independen: total arus kas, arus kas dari aktivitas operasi,investasi, pendanaan dan perubahan total arus kas

Regresi linier berganda

Model 1: Total arus kas tidak berpengaruh dan perubahan arus kas berpengaruh terhadap cumulative abnormal return. Model II: perubahan total arus kas,aki,akp berpengaruh terhadap abnormal return sedangkan ako tidak mempunyai pengaruh.

Arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan

Cumulative abnormal return, perubahan total arus kas dan total arus kas

8 Keni (2008)

Pengaruh arus kas dan laba akuntansi terhadap harga saham perusahaan industri kimia yang terdaftar di bursa efek jakarta

Variabel dependen: harga saham, variabel independen: Total arus kas, laba akuntansi, arus kas dari aktivitas operasi, pendanaan, investasi.

Regresi berganda dengan metode ordinary least square (OLS)

Laba akuntansi, berpengaruh terhadap harga saham, sedangkan total arus kas,arus kas operasi, arus kas pendanaan, dan arus kas investasi tidak berpengaruh terhadap harga saham

Arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, laba akuntansi

Harga saham, total arus kas

9 Joko Kusno (2004)

Analisis pengaruh perubahan arus kas dan laba akuntansi terhadap return saham

Variabel dependen: return saham, variabel independen: laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan

Regresi linier berganda

Arus kas operasi, arus kas investasi, dan arus kas pendanaan berpengaruh terhadap return saham sedangkan laba akuntansi tidak berpengaruh tehadap return saham

Arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, laba akuntansi

Return on asset

Page 58: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dan objek dalam penelitian ini adalah perusahaan-

perusahaan yang termasuk pada industri barang konsumsi yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang dilakukan adalah observasi tidak

langsung dan menggunakan data sekunder. Adapun data yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas

serta harga saham penutupan akhir tahun yang diperolah dan publikasikan

melalui website www.idx.co.id untuk menguji pengaruh variabel independen

yaitu laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan

dan return on asset terhadap variabel dependen yaitu return saham.

B. Metode Pengumpulan Sampel

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non probabilitas

sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang

atau kesempatan bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

sampel. Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah sampel bertujuan (purposive sampling

atau judgement sampling) yaitu pemilihan sampling secara tidak acak yang

informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu (umunya

disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian). Elemen populasi yang

Page 59: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

43

dipilih sebagai sampel dibatasi pada elmen-elmen yang dapat memberikan

informasi berdasarkan pertimbangan.

Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang telah

melakukan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilihat dari tahun terakhir

penelitian 2009. Sampel yang akan ditarik dalam penelitian ini harus

memenuhi kriteria-kritria yang ditetapkan sebagai berikut:

1. Perusahaan-perusahaan manufaktur sub Industri Barang Konsumsi

(consumer goods) 2007 sampai dengan 2009.

2. Telah menyampaikan laporan keuangan tahun 2007 sampai dengan 2009

yang telah diaudit secara lengkap.

3. Tahun buku berakhir tanggal 31Desember.

4. Tidak dalam proses delisting.

5. financial report dapat diakses melalui website www.idx.co.id.

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk

laporan tahunan dan idx montly yang diperoleh dari publikasi BEI melalui

website www.idx.co.id .

2. Metode Kepustakaan

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari serta

menganalisis literatur yang sumber-sumbernya dari buku-buku, jurnal,

artikel dan lain sebagainya yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi.

Page 60: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

44

Hal ini berguna untuk mendapatkan fakta serta pendapat para ahli yang

berkaitan dengan penelitian.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam

penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda (multiple regresion

analysis). Metode analisis regersi linier berganda bertujuan untuk menguji dua

atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian

ini, regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui adanya hubungan

antara variabel dependen yaitu return saham dengan variabel-variabel

independenya yaitu laporan laba akuntansi, laporan arus kas dan return on

asset.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan

mendeskripsikan variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang digunakan

dalam penelitian adalah, standar deviasi, nilai rata-rata, nilai minimum dan

maksimum.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,

2006 : 147). Model regersi yang baik adalah distribusi data normal atau

mendekati normal. Dalam pengambilan keputusan dalam uji normalitas

adalah:

Page 61: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

45

a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal,

maka model regresi mengikuti asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi normal,

maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Multikolonieritas

Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antara variable bebas (independent ) (Ghozali,

2006 :95). Jika terjadi, maka dinamakan problem multikoloniearitas

(multiko). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara variabel independennya. Multikolonieritas dapat dilihat dari

nilai tolerance (TOL) dan lawanya, variant inflation factor (VIF). Nilai

cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas

adalah tolerance ≤ 0,10 dan VIF ≥ 10, maka tidak terjadi

multikolonieritas.

b. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 ( sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan problem autokorelasi (Ghozali, 2006:99).

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Page 62: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

46

Deteksi adanya autokorelasi dilakukan menggunakan Durbin-Watson

(DW) dimana (Santoso, 2000:218):

1) Jika nilai DW dibawah -2 maka ada autokorelasi positif.

2) Jika nilai DW diantara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi.

3) Jika nilai DW diatas +2 maka ada autokorelasi negatif.

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatanm ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali,

2006:125). Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara

SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi,

dan sumbu X adalah residual (Y prediksi- Y sesungguhnya) yang telah

di-studentized. Dasar analisis:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, menyebar, kemudian

menyempit), maka mengidikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 63: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

47

4. Uji Hipotesis

a. Uji Adjusted R² (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independent dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independent memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen (Ghozali, 2006:87).

b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel

independent atau bebas yang dimaksud dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terkait

(Ghozali, 2006:88). Pengujian dilakukan dengan menggunakan

significance level 0,05 (α=5%). Ketentuan peneriman atau penolakan

hipotesis adalah sebagi berikut :

1) Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak

artinya semua variabel independen secara simultan bukan merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (koefisien regresi

tidak signifikan).

2) Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka maka hipotesis alternatif (Ha)

diterima artinya semua variabel independen secara simultan

Page 64: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

48

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen

(koefisien regresi signifikan).

c. Uji t Statistik

Uji statistik pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi dependen (Ghozali, 2006:88). Penerimaan atau

penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

1) Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak

artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen (koefisien regresi tidak

signifikan).

2) Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka maka hipotesis alternatif (Ha)

diterima artinya suatu variabel independen secara parsial merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (koefisien regresi

signifikan).

5. Persamaan Regresi Berganda

Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan bantuan statistik.

Apabila dalam persamaan garis regresi tercakup lebih dari dua variabel

(termasuk variable tak bebas Y), maka regresi ini disebut regresi linier

berganda (Multiple Linier Regression). Dalam regresi linier berganda

variabel tak bebas Y bergantung kepada dua atau lebih variabel bebas X.

Regresi berganda pengaruh laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas

Page 65: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

49

investasi, arus kas pendanaan dan return on asset terhadap terhadap return

saham adalah sebagai berikut:

Dimana :

Y = Return saham yang diterima pemengang saham

α = konstanta

b1, b2, b3 = koefisien regresi

X1 = Laba akuntansi

X2 = Arus kas dari aktifitas operasi

X3 = Arus kas dari aktivitas investasi

X4 = Arus kas dari aktivitas pendanaan

X5 = Return on Asset

E. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan hipotesis sebelumnya, didapatkan variabel bebas

(independent variable) dan variabel terikat (dependen variable). Adapun

variabel bebasnya adalah laba akuntansi arus kas dari operasi, investasi dan

pendanaan dan return on asset (ROA). Sedangkan yang termasuk ke dalam

variabel terikat adalah return saham yang diterima oleh pemegang saham.

Y = α + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5

Page 66: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

50

1. Independent Variabel (Variabel Bebas)

a. Laba Akuntansi (X1)

Laba akuntansi dalam penelitian ini menggunakan Laba kotor.

Penggunaan laba kotor ini didasari dari penelitian yang dilakukukan oleh

Febrianto dan Widiastuti (2005), yang menguji angka laba mana antara

laba kotor, laba operasi dan laba bersih yang direaksi lebih kuat oleh

investor dan seberapa signifikan perbedaaan reaksi pasar terhadap

ketiga angka laba tersebut. Hasilnya adalah laba kotor lebih mampu

memberikan gambaran yang lebih baik tentang hubungan laba dan

harga saham yang sangat erat pula hubunganya dengan return saham.

b. Arus Kas

1) Arus Kas Dari Aktivitas Operasi (X2)

Merupakan jumlah total arus kas yang berasal dari kegiatan

operasional perusahaan, diperoleh dari aktivitas utama pendapatan

perusahaan, umunya berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang

mempengaruhi laba atau rugi bersih.

2) Arus kas Dari Aktivitas Investasi (X3)

Merupakan jumlah total arus kas yang berasal dari kegiatan investasi

perusahaan, yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas

sehubungan perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta

investasi lainnya yang dikelompokan aktiva tidak lancar.

Page 67: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

51

3) Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan (X4)

Merupaka jumlah total arus kas yang berasal dari kegiatan pendanaan

yang mengakibatkan perubahan jumlah serta komposi modal dan

pinjaman perusahaan.

Utari (2006)

c. Return on Asset (ROA)

Merupakan ukuran kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan

keuntungan (return) bagi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang

dimilikinya. ROA secara matematis dirumuskan sebagi berikut:

Widodo (2007)

2. Dependent Variabel (Variabel Terikat) (Y)

Return saham yaitu keuntungan atas harga saham yang diterima oleh

investor atas investasi yang dilakukannya. Return saham (capital gain)

diperoleh dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan

dengan periode sebelumnya dibagi dengan saham sebelumnya. Harga

saham yang digunakan adalah harga saham penutupan bulan Desember,

yang terdaftar di idx montly (Utari, 2006). Secara matematis dapat

dirumuskan sebagi berikut :

ROA=

Rit = –

Page 68: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

52

Rit : Tingkat keuntungan saham i pada periode t.

Pt : Harga penutupan saham i pada periode t

Pt-1 : Harga penutupan saham i pada periode sebelumnya.

Martawidjaya, et. al. (2003).

Operasional variabel yang diteliti pada Industri Barang Konsumsii

dituangkan dalam bentuk tabel 3.1:

Page 69: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

53

Tabel 3.1

Operasi Variabel

Variabel Konsep Sub Variabel Indikator Sumber Data Skala Ukuran

Alat Analisis

Laba Akuntansi (X1)

Laba akuntansi dalam penelitian ini adalah laba kotor yaitu selisih dari pendapatan perusahaan dikurangi dengan kos barang terjual, Daniati dan Suahiri (2006:7)

- Hasil dari pendapatan perusahaan dikurangi dengan kos barang terjual.

Sekunder rasio Regresi berganda

Arus Kas Laporan arus kas adalah suatu laporan tentang aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan didalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan penerimaan kas tersebut, Rudianto (2009:206)

Arus Kas Operasi (X2)

Total arus kas yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan,

Sekunder Rasio Regresi berganda

Arus Kas Investasi (X3)

Total arus kas yang berasal dari kegiatan investasi perusahaan yang mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lainya yang dikelompokan dalam aktiva tidak lancar

Sekunder Rasio Regresi berganda

Arus kas Pendanaan (X4)

Total arus kas yang bersal dari aktivitas pendanaan perusahaan, yang mengakibatkan perubahan jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan

Sekunder Rasio Regresi berganda

Page 70: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

54

Return On Asset

return on asset mengukur tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh aset yang ada, atau rasio ini menggambarkan efisiensi pada dana yang digunakan dalam perusahaan. Oleh karena itu, sering pula rasio ini disebut return on investment. Untung dalam Sugiarto (2009:16)

- Jumlah laba bersih sesudah pajak dibagi Total Asset ROA=

Sekunder Rasio Regresi berganda

Return Saham

Merupakan pengembalian yang diterima oleh para pemegang saham. Return saham dihitung dengan membagi antara selisish harga saham penutupan pada tahun ini dan tahun sebelumnya dengan harga saham penutupan tahun sebelumnya, Utari (2006:60).

- Harga saham penutupan tahun berjalan dikurangi dengan harga saham penutupan tahun sebelumnya dibagi harga saham penutupan tahun sebelumnya, menggunakan saham penutupan pada bulan Desember Rt = (Pt – Pt-i) / Pt-i

sekunder Rasio Regresi berganda

Page 71: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

55

BABA IV

PENEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sekilas gambaran Bursa Efek Indonesia

Setelah terhenti sejak tahun 1956, Bursa Efek Jakarta diaktifkan

kembali pada tanggal 10 agustus 1977. Pada saat itu, Bursa Efek Jakarta

dikelola oleh BAPEPAM atau Badan Pelaksana Pasar Modal (sekarang

Badan Pengawas Pasar Modal), suatu badan yang bernaung di bawah

Depeartemen Keuangan. Hingga tahun 1987, perkembangan Bursa Efek

Jakarta bisa dikatakan sangat lambat, dengan hanya 24 emiten yang tercatat

dan rata-rata nilai transaksi harian kurang dari Rp 100 juta. Pertumbuhan

yang lambat berakhir pada tahun berikutnya ketika pemerintah

mengeluarkan deregulasi di bidang Perbankan dan Pasar Modal melalui

pakto 1988. Dengan pertumbuhn yang pesat dan dinamis, bursa efek perlu

ditangani secara serius. Untuk menjaga objektifitas dan pencegahan

kemungkinan adanya conflik of interes, fungsi pembinaan dan operasional

bursa harus dipisahkan dan dikembangkan dengan pendekatan yang lebih

profesional. Pada akhir tahun 1992, pemerintah melakukan swastanisasi

bursa dengan mendirikan PT. Bursa Efek Jakarta. Seiring dengan

perkembangan pasar dan tuntutan untuk lebih meningkatkan efiseinsi serta

daya saing dikawasan regional, maka efektif tanggal 3 Desember 2007

Page 72: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

56

secara resmi PT Bursa Efek Jakarta digabung dengan PT Bursa Efek

Surabaya dan berganti nama menjadi PT Bursa Efek Indonesia.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dibatasi pada penganalisaan laporan keuangan

manufaktur yang tergolong kedalam Sektor Barang Konsumsi yang sudah

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penentuan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik purposive sampling dengan kategori ketersediaan data

yang lengkap dari sampel tersebut. Tahun yang digunakan dalam penelitian

ini adalah tahun 2007 samapai dengan tahun 2009. Data yang digunakan

adalah data sekunder yakni data laporan laba rugi, laporan arus kas ,neraca

dan idx monthly untuk mendapatkan harga saham penutupan guna

menghitung return saham. Pengumpulan data dilaksanakan melalui

penelusuran website www.idx.co.id. Peneliti mengambil sampel sebanyak

28 perusahaan dari keseluruhan perusahaan barang konsumsi yang konsisten

serta kemudahan mendapatkan data yang dibutuhkan peneliti periode 2007-

2009. Berikut adalah daftar perusahaan yang dijadikan sampel:

Tabel 4.1

Data Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode

1 Aqua Golden Mississippi Tbk AQUA

2 Cahaya Kalbar Tbk CEKA

3 Delta Djakarta Tbk DLTA

4 Mayora Indah Tbk MYR

Page 73: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

57

Tabel 4.1 (lanjutan)

No Nama Perusahaan Kode

5 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI

6 Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN

7 Sekar Laut Tbk SKLT

8 Siantar Top Tbk STTP

9 Tiga Pilar Sejahtera AISA

10 Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ

11 Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA

12 Indofarma Tbk INAF

13 Kalbe Farma Tbk KLBF

14 Kimia Farma Tbk KAEF

15 Merck Tbk MERK

16 Pyridam Farma Tbk PYFA

17 Schering Plough Indonesia Tbk SCPI

18 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC

19 Mandom Indonesia Tbk TCID

20 Mustika Ratu Tbk MRAT

21 Kedaung Indah Can Tbk KICI

22 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI

23 Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI

Sumber: IDX Monthly

Berdarkan tabel 4.1, Hanya 23 perusahaan saja yang peneliti

dijadikan sampel dari 28 perusahaan yang peneliti peroleh. Sisanya 5

perusahaan yaitu: Davos Abadi, Tbk., Indofood Sukses Makmur, Tbk.,

Bentoel International Investama, Tbk., HM Sampoerna, Tbk dan

Page 74: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

58

Unilever Indonesia, Tbk., peneliti keluarkan dari nominasi sampel

karena menyebabkan multiko sehingga tidak layak untuk dijadikan bahan

penelitian.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Uji Statistik Deskriptif

Variabel-variabel yang digunakan dala penelitian ini meliputi laba

akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan

ROA sebagai variabel independen. Sedangkan variabel dependen yaitu

return saham. Hasil pengujian variabel tersebut secara deskriptif seperti

berikut ini:

Tabel 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

La 69 -351 4511940 4.74E5 824749.965

Ako 69 -187307 1363583 1.16E5 221219.290

Aki 69 -645440 57615 -7.09E4 125105.343

Akp 69 -473789 571467 -1.07E4 154268.564

Roa 69 -,062 166,360 2,49064 20,017833

Rs 69 -,756 2,947 ,39848 ,923104

Valid N

(listwise) 69

Sumber: Hasil Pengolahan data dengan SPSS

Page 75: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

59

Tabel 4.2 menyajikan informasi bahwa jumlah data yang menjadi

objek penelitian adalah 69. Jumlah tersebut adalah 23 perusahaan yang

tergabung dalam sub perusahaan barang konsumsi periode 2007 sampai

dengan 2009 yang memenuhi kriteria dalam pemilihan sampel.

a. Laba akuntansi

Pada tabe 4.2 menunjukan bahwa sampel laba akuntansi terbesar adalah

Kalbe Farma Tbk yaitu sebesar Rp 4511.940.302.360,00 pada tahun 2009

dan sampel data dengan laba terkecil adalah Kedaung Indah Can Tbk

yaitu sebesar Rp -351.179.442,00 pada tahun 2007. Untuk besar rata-rata

laba akuntansi yang dimiliki oleh perusahaan dari banyak jumlah data

yang diteliti adalah Rp 473.616.858.605,00. Standar deviasi dari laba

akuntansi adalah 824749.965.

b. Arus Kas Operasi

Pada tabe 4.2 menunjukan bahwa sampel arus kas operasi terbesar

adalah Indofarma Tbk yaitu sebesar Rp,1.363.583.440.601,00 pada tahun

2009 dan sampel data dengan arus kas operasi terkecil adalah Indofarma

Tbk yaitu sebesar Rp -187.307.305.048,00 pada tahun 2008. Untuk besar

rata-rata arus kas operasi yang dimiliki oleh perusahaan dari banyak

jumlah data yang diteliti adalah Rp 115.893.018.760,00. Standar deviasi

dari arus kas operasi adalah 221219.290.

c. Arus Kas Investasi

Pada tabe 4.2 menunjukan bahwa sampel arus kas investasi terbesar

adalah Ultar Jaya Milk Tbk yaitu sebesar Rp 57.615.722.117,00 pada

Page 76: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

60

tahun 2009 dan sampel data dengan arus kas investasi terkecil adalah

Kalbe Farma Tbk yaitu sebesar Rp -645.440.196.892,00 pada tahun

2009. Untuk besar rata-rata arus kas investasi yang dimiliki oleh

perusahaan dari banyak jumlah data yang diteliti adalah Rp -

70.925.101.740,00. Standar deviasi dari arus kas investasi adalah

125105.343.

d. Arus Kas Pendanaan

Pada tabe 4.2 menunjukan bahwa sampel arus kas pendanaan terbesar

adalah Mayora Indah Tbk yaitu sebesar Rp 571.467.314.350,00 pada

tahun 2008 dan sampel data dengan arus kas pendanaan terkecil adalah

Kalbe Farma Tbk yaitu sebesar Rp -473.789.467.691,00 pada tahun

2007. Untuk besar rata-rata arus kas pendanaan yang dimiliki oleh

perusahaan dari banyak jumlah data yang diteliti adalah Rp -

10.721.923.253,00. Standar deviasi dari arus kas pendanaan adalah

154268.564.

e. ROA

Pada tabe 4.2 menunjukan bahwa sampel ROA terbesar adalah Delta

Djakarta Tbk yaitu sebesar 166,3595 pada tahun 2009 dan sampel data

dengan ROA terkecil adalah Kedaung Indah Can Tbk yaitu sebesar -

0,061875 pada tahun 2009. Untuk besar rata-rata ROA yang dimiliki

oleh perusahaan dari banyak jumlah data yang diteliti adalah 2,491

Standar deviasi dari ROA adalah 20,017833.

Page 77: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

61

f. Return Saham

Pada tabe 4.2 menunjukan bahwa sampel return saham terbesar adalah

Mayora Indah Tbk yaitu sebesar 2,947 pada tahun 2009 dan sampel data

dengan return saham terkecil adalah Indofarma Tbk yaitu sebesar -

0,756098 pada tahun 2008 Untuk besar rata-rata return saham yang

dimiliki oleh perusahaan dari banyak jumlah data yang diteliti adalah

0,398. Standar deviasi dari return saham adalah 0,923104.

2. Uji Normalitas

Uji normlitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini

menggunakan uji normalitas dengan normal probably plot of standardized

residual, yang hasilnya sebagai berikut:

Gambar 4.1 Grafik Normaly Probability plot

Sumber: Hasil pengolahan data SPSS

Berdasarkan hasil pengujian data dengan menggunakan normal

probability plot dapat dilihat pada gambar 4.1. Pada gambar tersebut

menunjukan bahwa titik-titk data berada disekitar garis diagonal dan

Page 78: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

62

mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

data dalam penelitian sudah terdistribusi normal atau sudah memenuhi

asumsi normalitas.

3. Asumsi Klasik

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika

terjadi korelasi, maka terdapat problem multikolonieritas atau multiko.

Model yang baik sebaiknya tidak terjadi korelasi diantara variabel

indepnden. Pengujian multikolonieritas dilihat dari besar VIF (Variance

Inflation) dan tolerance. Regresi yang bebas dari problem

multikolonieritas apabila nilai VIF ≥ 10 dan tolerance ≤ 0,10. Hasil uji

multikolonieritas terhadap data untuk pengujian hipotesis di tunjukan

pada tabel 4.3

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients

Coefficientsa

Model

Collinearity

Statistics

Tolerance VIF

1 La .241 4.143

Ako .115 8.668

Aki .167 5.990

Akp .160 6.265

Roa .969 1.032

a. Dependent Variable: rs

Page 79: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

63

Berdasarkan tabel 4.3, nilai tolerance menunjukan tidak ada

variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dan

nilai VIF tidak ada yang melebihi dari 10, ini berarti tidak ada

multikoloniertas antara variabel independen dalam model regresi.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan nilai tolerance

dan VIF model regresi ini layak dipakai dalam pengujian.

b. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan problem autokorelasi. Deteksi adanya

autokorelasi dilakukan menggunakan Durbin-Watson (DW) dimana:

1) Jika nilai DW dibawah -2 maka ada autokorelasi positif

2) Jika nilai DW diantara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi

3) Jika nilai DW diatas +2 maka ada autokorelasi negatif

Tabel 4.4

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Durbin-

Watson

1.329

a. Predictors: (Constant), ROA,

LABA, AKI, AKP, AKO

Mmm

Page 80: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

64

Dari tabel 4.4 pada model summary terlihat angka Durbin Waston

1,329. Hal ini berarti model regresi tidak terdapat masalah autokorelasi.

Karena nilai 1,329 berada pada wilayah -2 samapi +2 yang merupakan

wilayah tidak terdapat autokorelasi.

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatanm ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas.

Gambar 4.2 Output uji Heteroskedastisitas

Dari gambar 4.2 terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak

membentuk suatu pola tertentu yang jelas, serta tersebar diatas maupun

Page 81: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

65

dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti menunjukan tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak

digunakan.

4. Uji regresi Berganda

Pengujian hipotesa dalam penelitian ini menggunakan multipel

regression untuk menguji laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas

investasi, arus kas pendanaan, dan return on asset terhadap return saham.

Hasil uji regresi berganda dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Const

ant) .322 .126

2.551 .013

La -6.195E-7 .000 -.553 -2.421 .018

Ako 1.613E-7 .000 .039 .117 .907

Aki -4.061E-6 .000 -.550 -2.003 .050

Akp -3.454E-6 .000 -.577 -2.054 .044

Roa .011 .005 .230 2.020 .048

a. Dependent Variable: rs

Dari tabel di 4.5 dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk

mengetahui pengaruh laba akuntansi, arus kas, return on asset terhadap

return saham sebagai berikut:

Page 82: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

66

Pada persamaan regresi diatas dapat diartikan bahwa nilai konsatanta

(a) model persamaan regresi sebesar 0,322. Artinya jika variabel, laba

akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan

return on asset perusahaan dianggap tidak ada, maka peningkatan return

saham sebesar 0,322. Koefisen regresi laba akuntansi sebesar -0,553

menyatakan bahwa setiap penambahan Rp 1,- laba akuntansi akan

mengurangi return saham sebesar 0,553. Koefisen regresi arus kas operasi

sebesar 0,039 menyatakan bahwa setiap penambahan Rp 1,- arus kas operasi

akan menambah return saham sebesar 0,039. Koefisen regresi arus kas

investasi sebesar -0,550 menyatakan bahwa setiap penambahan Rp 1,- arus

kas investasi akan mengurangi return saham sebesar 0,550. Koefisen regresi

arus kas pendanaan sebesar -0,577 menyatakan bahwa setiap penambahan

Rp 1,- arus kas pendanaan akan mengurangi return saham sebesar 0,577

Koefisien regresi return on asset sebesar 0.230 menyatakan bahwa setiap

kenaikan 1% return on asset akan menambah return saham sebesar 0,230

5. Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R²)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan

variable-variabel independent dalam menjelaskan variasi-variabel

RS = 0,322 - 0,553X1 + 0,039X2 – 0,550X3- 0,577X4+0,230X5

Page 83: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

67

dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel independent memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi dependen.

Tabel 4.6 Uji Adjuted (R²)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .453a .205 .142 ,854847

a. Predictors: (Constant), roa, la, aki, akp, ako

b. Dependent Variable: rs

Berdasarkan tabel 4.6 nilai adjusted R Square sebesar 0,142 atau

14,2 %, ini menunjukan bahwa variabel dependen dapat dijelaskan oleh

variable independen sebesar 14,2 %, sedangkan sisanya (100 % - 14,2 %

= 85,8 %) dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak disertakan dalam

model penelitian ini

b. Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variable

independent atau bebas yang dimaksud dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen atau terkait.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0,05

(α=5%). Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.7

Page 84: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

68

Tabel 4.7

Hasil Uji Statistik F

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 11.906 5 2.381 3.259 .011a

Residual 46.038 63 .731

Total 57.944 68

a. Predictors: (Constant), roa, la, aki, akp, ako

b. Dependent Variable: rs

Berdasarkan pengujian statistik F, pada tabel 4.7 diperoleh F

dengan tingkat signifikan sebesar 0,11. Karena tingkat probabilitas lebih

kecil dari 0,05, maka Ha6 diterima, artinya secara bersama-sama variabel

bebas berpengaruh secara signifikan tehadap variabel terkait.

c. Uji Statistik t (Uji t)

Uji parsial (t) statististik dalam penelitian ini adalah untuk menguji

pengaruh variabel independen dalam hal ini adalah, laba akuntansi, arus

kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan serta ROA. Jika

nilai signifikan atau probabilitas lebih besar dari 0,05 maka tidak

terpengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen, Ha ditolak. Sebaliknya jika nilai signifikan lebih kecil

dari 0,05 maka terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel

independen terhadap variabel dependen, Ha diterima. Hasil uji statistik t

(uji t) dapat dilihat pada tabel 4.8

Page 85: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

69

Tabel 4.8

Hail Uji Koefisien regresi t-hitung

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Const

ant) .322 .126

2.551 .013

La -6.195E-7 .000 -.553 -2.421 .018

ako 1.613E-7 .000 .039 .117 .907

aki -4.061E-6 .000 -.550 -2.003 .050

akp -3.454E-6 .000 -.577 -2.054 .044

roa .011 .005 .230 2.020 .048

a. Dependent Variable: rs

1) Pengaruh laba akuntansi terhadap return saham

Berdasarkan uji statistik t pada tabel 4.8, variabel independen laba

akuntansi memiliki nilai signifikan sebesar 0,018 lebih kecil dari nilai

alpha 0.05 (0.018 < 0.05). Hal ini dapat dikatakan bahwa Ha1 diterima

yang berarti laba akuntansi memiliki pengaruh signifikan terhadap

return saham. Penelitian ini didukung oleh Utari (2006), yang

menyatakan bahwa laba akuntansi berpengaruh signifikan terhadap

return saham. Nilai koefisien bertanda negatif (-0,553) artinya laba

akuntansi direspon negatif oleh investor, meskipun pertumbuhan laba

antara tahun 2007 sampai dengan 2009 mengalami peningkatan, hal

ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Utari (2006).

Ketidaksesuaian ini mungkin disebabkan oleh perbedaan kondisi pasar

modal yang diteliti, karakteristik sampel, jumlah observasi, dan jangka

Page 86: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

70

waktu penelitian. Selain itu, menurut Jang, et. al. (2007), yang

meneliti faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas laba pada

perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta, menyimpulkan bahwa

pertumbuhan laba berpengaruh negatif signifikan terhadap kualitas

laba. Artinya, semakin tinggi tingkat pertumbuhan laba perusahan

maka semakin rendah kualitas labanya. Pertumbuhan laba suatu

perusahaan biasanya disebabkan adanya laba kejutan yang diperoleh

pada masa sekarang. Investor mungkin merespon informasi laba

kejutan itu sebagai indikasi adanya intervensi dari pihak manajemen

terhadap laporan keuangan sehingga menyebabkan laba menjadi

meningkat. Dengan demikian, laba yang dihasilkan perusahaan tidak

mencerminkan keadaan sesungguhnya. Oleh karena itu, peningkatan

laba akan direspon negatif oleh investor.

2) Pengaruh arus kas operasi terhadap return saham

Berdasarkan uji statistik t pada tabel 4.8, variabel independen arus kas

operasi memiliki nilai signifikan sebesar 0,907 lebih besar dari dari

nilai 0,05, artinya arus kas operasi tidak berpengaruh terhadap return

saham, Ha2 ditolak. Penelitian ini didukung oleh Triyono dan Hartono

(2000). Tidak signifikanya pengaruh arus kas operasi terhadap return

saham ini diduga karena para investor pada tahun pengamatan

terfokus pada ketidakstabilan perekonomian global. Ketidaksatabilan

perekonomian global ini sangat mempengaruhi harga saham. Oleh

karena itu, investor tidak berpengaruh terhadap peningkatan arus kas

Page 87: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

71

operasi. Nilia koefisien bertanda positif (0,039) artinya bahwa

kenaikan sebesar Rp1,- arus kas operasi akan meningkatkan jumlah

return saham sebesar nilai koefisienya yaitu 0,039. Pengaruh positif

ini dikarenakan laporan arus kas dinilai lebih bebas dari bias

dibandingkan angka-angaka yang tercantum dalam laporan laba-rugi

dalam mencerminkan kinerja perusahaan.

3) Pengaruh arus kas Investasi terhadap return saham

Berdasarkan uji statistik t pada tabel 4.8, variabel independen arus kas

investasi memiliki nilai signifikan sebesar 0,050, artinya arus kas

investasi berpengaruh terhadap return saham, Ha3 diterima. Nilai

koefisien bertanda negatif (-0,550) artinya arus kas investasi direspon

negatif oleh investor. Penelitian ini didukung oleh Daniati dan Suhairi

(2006). Penambahan investasi yang terus menerus dan cenderung

berlebihan memberikan pengurangan alokasi dana atas pembiayaan

bunga, dan deviden yang dibagikan kepada investor. Bila kita

mengacu definisi investasi menurut Sharpe et. al. (1999) dalam

Soesetio (2005), berarti mengorbankan uang sekarang untuk

mendapatkan uang di masa yang akan datang. Pengorbanan terjadi

saat sekarang memiliki kepastian, sedangkan hasil baru akan diperoleh

kemudian hari dan besarnya tidak pasti sehingga dengan adanya

tingkat ketidakpastian hasil yang akan diperoleh dimasa datang relatif

tinggi (terlebih lagi periode penelitan 2007-2009, merupakan masa

krisis global) mengakibatkan jumlah deviden dari hasil usaha dan

Page 88: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

72

investasi setelah dikurangi dengan laba yang ditahan dan pembayaran

bunga dan pokok hutang yang akan diberikan kepada investor

memiliki tingkat ketidak pastian tinggi pula.

4) Pengaruh arus kas pendanaan terhadap return saham

Berdasarkan uji statistik t pada tabel 4.8, variabel independen arus kas

pendanaan memiliki nilai signifikan sebesar 0,044 lebih kecil dari

nilai 0,05, artinya arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh

terhadap return saham, Ha4 diterima. Nilai koefisien bertanda negatif

(-0,577) artinya arus kas pendanaan direspon negatif oleh investor.

Penelitian ini didukung oleh Soesetio (2005). Pembiayaan perusahaan

melalui hutang menimbulkan biaya bunga atas hutang. Jika laba yang

dihasilkan tidak mencukupi untuk membayar hutang dan bunganya

maka perusahaan akan berada pada financial distress yang dapat

mengarah pada kebangkrutan. Jika perusahaan bangkrut maka investor

merupakan pihak yang paling terakhir klaim atas aset perusahaan.

Keadaan ini menjadikan investor menghindari berinvestasi pada

perusahaan yang memiliki hutang yang tinggi. Akibat dari ini, harga

saham akan berubah kearah yang negatif atau turun, sehingga

berpengaruh terhadap return saham.

5) Pengaruh return on asset terhadap return saham

Berdasarkan uji statistik t pada tabel 4.8, variabel independen return

on asset memiliki nilai signifikan sebesar 0,048 lebih kecil dari nilai

0,05, artinya ROA berpengaruh terhadap return saham, maka Ha5

Page 89: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

73

diterima. Hasil ini didukung oleh Widodo (2007). Nilai koefisien

bertanda positif (0,230) artinya arus return on asset direspon positif

oleh investor. Hal ini menunjukan bahwa perubahan nilai ROA akan

memberikan kotribusi positif dan signifikan terhadap perubahan

return saham. Nilai ROA yang semakin tinggi akan memberikan

kontribusi terhadap nilai return saham dan sebailiknya nilai ROA

semakin rendah akan memberikan kontribusi tehadap return saham

semakin rendah. Berdasarkan hasil penilitian ini ROA dapat dipakai

sebagai perdikator dalam memprediksi tentang return saham.

sehubungan dengan hal tersebut nampak bahwa investor dalam

memprediksi return saham juga memperhatikan kinerja perusahaan

(emiten) dari sisi profitabilitas terutama nilai ROA yang dihasilkan

perusahaan (emiten).

Page 90: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

74

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laba akuntansi, arus

kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan return on asset

terhadap return saham. Data yang diambil berdasarkan dari hasil laporan

keuangan perusahaan antara tahun 2007 samapi dengan 2009. Berdasarkan

pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan dengan

menggunakan model regresi berganda maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Hasil pengujian secara simultan (uji F) menjelaskan bahwa variabel

independen (laba akuntansi, arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas

pendanaan, dan ROA) secara bersama-sama berpengaruh terhadap return

saham.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel laba akuntansi mempunyai

pengaruh terhadap return saham. Penelitian ini sesuai dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Utari (2006), namun nilai koefisien bernilai

negatif, hal ini beertentangan dengan hasil yang dilakukan Utari.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel arus kas operasi tidak

mempunyai pengaruh terhadap return saham. Penelitian ini sesuai dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Triyono dan Hartono (2000).

Page 91: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

75

4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel arus kas investasi mempunyai

pengaruh negatif terhadap return saham. Penelitian ini sesuai dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Daniati dan Suhairi (2006).

5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel arus kas pendanaan

mempunyai pengaruh negatif terhadap return saham. Penelitian ini sesuai

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Soesetio (2005).

6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel return on asset (ROA)

mempunyai pengaruh positif terhadap return saham. Penelitian ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2007)

B. Implikasi

Sebaiknya investor memperhatikan perubahan arus kas dari aktivitas

operasi dan return on asset. Investor dapat melakukan investasi pada

perusahaaan yang memiliki arus kas operasi dan return on asset yang tinggi

karena mampu menghasilkan return saham yang besar. Semakin tinggi arus

kas dari aktivitas operasi menunjukan perusahaan mampu meningkatkan

penjualan yang pada akhirnya juga meningkatkan kas yang dapat digunakan

untuk membiayai investasi dan pendanaan. Perusahaan yang mengalami

peningkatan arus kas operasi akan direspon positif oleh investor serta sinyal

positif mengenai kinerja perusahaan dimasa mendatang sehingga harga saham

perusahaan akan mengalami peningkatan yang pada akhirnya meningkatkan

return saham. Arus kas operasi sangat berkaitan dengan kelangsungan

operasional perusahaan dalam jangka panjang dan hal yang mustahil jika suatu

Page 92: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

76

perusahaan yang tidak memilki liquiditas yang memadai mampu bertahan

dalam jangka panjang yang penuh dengan tantangan dan hamabatan dalam

persaingan.

Sedangkan rasio return on asset sangat berguna untuk melihat sejauh

mana perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk mendapatkan laba.

Semakin tinggi nilai retrun on asset maka perusahaan semakin efisien dalam

menggunkan aktivanya sehingga diharapkan akan meningkatkan nilai

perusahaan yang pada akhirnya akan berdampak pada return saham.

C. Keterbatasan penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut.

1. Sampel penelitian ini tidak random, hanya berfokus pada industri barang

konsumsi, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digunakan sebagai dasar

generalisasi, serta periode hanya 3 tahun.

2. Variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini hanya mampu

menjelaskan sebagian variasi dalam return saham sebagai variable terikat.

Masih banyak variabel lainya yang sekiranya dapat digunakan sebagi

predikator return saham sebagi variable terikat.

Page 93: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

77

D. Saran

1. Penelitian yang akan datang dapat menggunakan variab le yang tidak

digunakan dalam penelitian ini seperti, suku bunga bank, kondisi makro

ekonomi dan inflasi.

2. Memperluas periode penelitian agar medapatkan hasil yang pasti

3. Memperluas jumlah sampel dengan mengambil sampel dari sektor lain.

Page 94: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

78

Daftar Pustaka

Alwi Z. Iskandar.2003. Pasar modal Teori dan Aplikasi. Jakarta: Yayasan Pancur

Siwah.

Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Graha Indonesia. Daniati,Ninna dan Suhairi. 2006. Pengaruh Kandungan Informasi Komponen

Arus Kas, Laba Kotor, dan Size Perusahaan Terhadap Expected Return Saham. Simposium Nasional Akuntansi., 23026 Agustus 2006:1-23.

Diana, S. R., & Kusuma, I.W. 2004.Pengaruh Faktor Kontekstual Terhadap

Kegunaan Earnings dan Arus Kas Operasi dalam Menjelaskan Return

Saham. Jurnal Riset Indonesia Volume 7, No. 1, Januari 2004 : 74-93.

Darmaji, Tjiptono dan Hendy, M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia: pendekatan tanya jawab. Edisi 1. Jakarta: Erlangga.

Febrianto, Rahmat dan Erni Widiastuty.2005. Tiga Angka Laba Akuntansi: Mana Yang Lebih Bermakna Bagi Investor. SNA VII SOLO, 15-16 2005.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivraiabel deng Program SPSS.

Cetakan IV. Yogyakarta: Universitas Dipenogoro.

Gitosudarmo, Indriyo dan Mohammad Najmudin. 2003. Anggaran Persusahaan.

Teori dan Jawab Soal. Edisi pertama. Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKRTA.

Hamzah, Ardi. 2007. Pengaruh Kandungan Informasi Laba, Arus Kas Operasi, dan Deviden Terhadap Abnormal Return. Jurnal NeO-Bis Volume 1, No1,

Juli-Desember 2007:13-25. Hendriksen, Eldon S. 2004. Teor Akuntansi. Edisi ke-4. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Hery. 2009. Teori Akuntansi. Cetakan ke-1. Jakarta: Kencana Prenada Media

Grup. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis

Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Jogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Jang, Lesia, Bambang Sugiarto, Dergibson Siagaan. 2007. Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kualitas laba pada perusahaan Manufaktur di BEJ. Vol. 6

No.2 Akuntabilitas, Maret 2007, Hal 142-149, ISSN 1412-0240.

Page 95: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

79

Keni. 2008. Pengaruh Arus Kas dan Laba Akuntansi Terhadap Harga Saham

Perusahaan Industri Kimia Yang Terdaftar di Bursa Efej Jakarta. Jurnal Akuntansi/ Tahun XII, No. 2 Mei 2008: 155-166.

Kieso, Donlad .E., Jerry j. Weygandt, dan Terry D. Warfield. 2002. Akuntansi Intermediate / Edisis Kesepuluh/ Jild 1. Jakarta : Erlangga.

Kusno, Joko.2004. Analisi Pengaruh Perubahan Arus Kas dan Laba Akuntansi

Terhadap Return Saham. Tesis. Universitas Dipenogoro, Semarang.

Martawidjaya, S. Endang, P. Dan Harry Susanto. Analisis Kandungan Informasi

Komponen-Komponen Arus Kas Pendanaan dan Pengaruhnya terhadap Retun Saham. Junal Aplikasi Manajemen, Volume 1, Nomor 1, April 2003: 162-183.

------------------------.2009. Standar Akuntansi Keuanagn Per 1 Juli 2009.

Ditebitkan Untuk Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta : Salemba Empat. PK, Fatul Hilal. 2009.pengaruh Laba Akuntansi, Total Arus Kas dan Net Profit

Margin Terhadap Return Saha Perusahaan Asuransi Yng terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Yogyakarta. Raditya, Bayu. 2010. Analisis Tingkat Sertifikat Bank Indonesia, Inflasi, dan Nilai

Kurs Terhadap Return Saham IHSG. Skripsi UIN Jakarta.

Revee, James M, Carl S Warren et al. 2010. Pengantar Akuntansi Adaptasi Indonesia. Principles of Accounting-Indonesia Adaptions. Buku 2. Jakarta: salemba empat.

Rodoni, Ahmad. 2006.Bank Dan Lembaga Keuangan Lainya. Jakarta: Center For

Social Economic Studies (CSES) Press. Rudianto.2009.Pengantar Akuntansi. Jakarta : Erlangga.

Santoso, Singgih.2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta: PT Elex

Media Koputindo. Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Basis Penegmbalian Keputusan Bisnis. Jilid 1.

Cetakan pertama. Jakarta: Salemba empat.

Soesetio, Yuli. 2005.Analisis Kandungan Informasi Laporan Arus Kas. Jurnal Eksekutif , Volume 2, Nomor 2, Agustus 2005 : 144 – 152.

Page 96: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

80

Sugiarto, Puji. 2009. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Hutang, Deviden,

Yeald, Price Earning Ratio (PER), dan Variabel Makro Terhadap Harga Saham. Skripsi. UIN Jakarta.

Tridandaru, Sigit dan Totok Budisantoso. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi 2. 2006. Jakarta: Salemba Empat.

Triyono dan Jogianto Hartono. 2000. Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas,

Komponen Arus Kas dan Laba Akuntanis dengan Harga atau Return

Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Volume 3 No. 1 Januarai 2000 : 54-68.

Utari, Anis Rachma. 2006. Kandungan Invormasi Laba dan Arus Kas Guna

Pengmabil Keputusan Investai di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Manajemen,

Akuntansi Dan Bisnis Volume 5, Nomor 1 April : 57 – 63.

UU No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Warren, Carl S. Reeve, James M. Fess, Philip E. 2006. Pengantar Akuntansi.

Edisi 21, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Wulandari, dan Noer Sasongko. 2006. Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham.Emperika. Vol. 19 No 1. Juni 2006. 64-80.

Widodo, Saniman. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas,

dan Rasio Pasar Terhadap Return Saham Syariah dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2003-2005. Tesis. Universitas Dipenogoro Semarang.

Yadiyati, Winwin. 2007. Teori akuntansi. Suatu Pengantar. Edisi Pertama.

Cetakan 1 Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Yuniarti. Evi dan Nurmala. 2007. Analisis Profitabilitas Terhadap Harga Saham

Perusahaan Retail Go Publik di Bursa Efek Jakarta. Fordema, Volume 7, Nomor 2 : 145-154.

Page 97: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

81

Page 98: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

82

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Laba Akunatnsi (LA)

(Dalam Jutaan Rupiah)

No Perusahaan Laba Kotor 2007

Laba Kotor 2008

Laba kotor 2009

1 Aqua Golden Mississippi Tbk 119.190 126.684 166.946

2 Cahaya Kalbar Tbk 89.465 223.157 138.574

3 Delta Djakarta Tbk 197.518 284.332 339.156

4 Mayora Indah Tbk 628.560 753.923 1.133.786

5 Multi Bintang Indonesia Tbk 442.672 442.572 849.346

6 Prasidha Aneka Niaga Tbk 69.332 106.039 87.975

7 Sekar Laut Tbk 41.076 56.900 52.414

8 Siantar Top Tbk 84.163 90.629 102.065

9 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 115.289 152.892 152.978

10 Ultra Jaya Milk Tbk 322.572 260.731 421.895

11 Darya-Varia Laboratoria Tbk 325.243 373.673 536.076

12 Indofarma Tbk 289.954 333.403 304.636

13 Kalbe Farma Tbk 3.551.631 3.803.641 4.511.940

14 Kimia Farma Tbk 648.005 722.248 788.250

15 Merck Tbk 318.244 361.478 473.632

16 Pyridam Farma Tbk 55.631 78.366 84.244

17 Schering Plough Indonesia Tbk 82.002 102.277 113.616

18 Tempo Scan Pacific Tbk 1.279.594 1.414.544 1.675.579

19 Mandom Indonesia Tbk 403.093 453.583 508.557

20 Mustika Ratu Tbk 140.135 171.356 195.120

21 Kedaung Indah Can Tbk -351 16.772 6.800

22 Kedawung Setia Industrial Tbk 96.681 114.046 118.771

23 Langgeng Makmur Industri Tbk 50.273 60.743 63.251

Sumber: www.idx.co.id

Page 99: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

83

Arus Kas Operasi (AKO)

(Dalam Jutaan Rupiah)

No Perusahaan AKO 2007

AKO 2008

AKO 2009

1 Aqua Golden Mississippi Tbk 115.989 123.763 322.516

2 Cahaya Kalbar Tbk 71.227 -41.024 104.683

3 Delta Djakarta Tbk 87.273 162.007 169.345

4 Mayora Indah Tbk 178.699 138.453 446.430

5 Multi Bintang Indonesia Tbk 227.271 415.213 526.980

6 Prasidha Aneka Niaga Tbk 8.742 82.839 -44.342

7 Sekar Laut Tbk 1.285 12.762 11.690

8 Siantar Top Tbk 5.276 -9.780 99.953

9 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk -87.492 43.897 50.815

10 Ultra Jaya Milk Tbk -63.544 130.839 15.688

11 Darya-Varia Laboratoria Tbk 93.491 140.998 5.689

12 Indofarma Tbk 83.418 -187.307 40.558

13 Kalbe Farma Tbk 362.898 807.701 1.363.583

14 Kimia Farma Tbk 55.513 -32.301 120.370

15 Merck Tbk 69.052 103.734 81.263

16 Pyridam Farma Tbk 3.833 737 5.020

17 Schering Plough Indonesia Tbk -4.921 -21.435 -1.162

18 Tempo Scan Pacific Tbk 294.713 292.296 476.590

19 Mandom Indonesia Tbk 178.543 101.360 188.222

20 Mustika Ratu Tbk 16.550 30.431 2.438

21 Kedaung Indah Can Tbk -6.527 -845 990

22 Kedawung Setia Industrial Tbk 16.407 -18.304 7.543

23 Langgeng Makmur Industri Tbk 14.711 -9.589 12.910

Sumber: www.idx.co.id

Page 100: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

84

Arus Kas Investasi (AKI)

(Dalam Jutaan Rupiah)

No Perusahaan AKI 2007

AKI 2008

AKI 2009

1 Aqua Golden Mississippi Tbk -101.641 -100.419 -130.255

2 Cahaya Kalbar Tbk -78.553 -48.938 9.010

3 Delta Djakarta Tbk -20.465 -13.698 -17

4 Mayora Indah Tbk -192.623 -513.745 -352.546

5 Multi Bintang Indonesia Tbk -77.986 -106.989 -123.627

6 Prasidha Aneka Niaga Tbk 2.141 -10.356 -3.569

7 Sekar Laut Tbk -4.049 -11.309 -11.144

8 Siantar Top Tbk -47.489 -61.478 -15.956

9 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk -221.154 -491.814 -252.978

10 Ultra Jaya Milk Tbk -43.173 -172.063 57.616

11 Darya-Varia Laboratoria Tbk -33.149 -15.941 -19.888

12 Indofarma Tbk 7.396 -10.146 -18.903

13 Kalbe Farma Tbk -42.271 -186.225 -645.440

14 Kimia Farma Tbk -28.202 -26.571 -73.862

15 Merck Tbk -7.916 -12.872 -16.676

16 Pyridam Farma Tbk -9.164 -1.881 -1.870

17 Schering Plough Indonesia Tbk -8.006 -4.073 -5.716

18 Tempo Scan Pacific Tbk -76.625 -35.807 -101.324

19 Mandom Indonesia Tbk -62.716 -135.157 -76.041

20 Mustika Ratu Tbk -6.765 -16.861 -10.085

21 Kedaung Indah Can Tbk 2.540 -773 -1.502

22 Kedawung Setia Industrial Tbk 1.365 -15.275 -9.253

23 Langgeng Makmur Industri Tbk -32.417 -10.868 -5.623

Sumber: www.idx.co.id

Page 101: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

85

Arus Kas Pendanaan (AKP)

(Dalam Jutaan Rupiah)

No Perusahaan AKP 2007

AKP 2008

AKP 2009

1 Aqua Golden Mississippi Tbk -8.261 -13.116 -16.128

2 Cahaya Kalbar Tbk 35.639 83.250 -114.063

3 Delta Djakarta Tbk -20.226 -22.907 -56.101

4 Mayora Indah Tbk 78.170 571.467 -78.329

5 Multi Bintang Indonesia Tbk -109.837 -75.582 -343.040

6 Prasidha Aneka Niaga Tbk -1.698 -52.880 41.681

7 Sekar Laut Tbk 3.095 4.304 -3.372

8 Siantar Top Tbk 45.259 69.099 -81.457

9 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 310.117 452.744 202.499

10 Ultra Jaya Milk Tbk 63.544 164.102 21.294

11 Darya-Varia Laboratoria Tbk -63.246 -65.113 -27.054

12 Indofarma Tbk 179.846 97.885 -175.622

13 Kalbe Farma Tbk -473.789 -439.700 -390.742

14 Kimia Farma Tbk -13.178 56.314 -104.642

15 Merck Tbk -45.072 -51.975 -119.391

16 Pyridam Farma Tbk 7.068 1.015 -2.002

17 Schering Plough Indonesia Tbk 15.966 26.810 14.212

18 Tempo Scan Pacific Tbk -121.037 -26.601 -153.999

19 Mandom Indonesia Tbk -45.207 27.672 -60.285

20 Mustika Ratu Tbk -1.435 -3.264 -4.694

21 Kedaung Indah Can Tbk 0 2.470 2.322

22 Kedawung Setia Industrial Tbk -10.978 33.670 14.284

23 Langgeng Makmur Industri Tbk 18.556 20.023 -8.166

Sumber: www.idx.co.id

Page 102: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

86

Harga Saham

No Perusahaan 2006 2007 2008 2009 1 Aqua Golden Mississippi Tbk 110000 129500 127000 224800

2 Cahaya Kalbar Tbk 590 800 700 1490

3 Delta Djakarta Tbk 22800 16000 20000 62000

4 Mayora Indah Tbk 1620 1750 1140 4500

5 Multi Bintang Indonesia Tbk 55000 55000 49500 177000

6 Prasidha Aneka Niaga Tbk 100 51 100 110

7 Sekar Laut Tbk 285 75 90 150

8 Siantar Top Tbk 210 370 150 250

9 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 175 690 425 360 10 Ultra Jaya Milk Tbk 435 650 800 580

11 Darya-Varia Laboratoria Tbk 1510 1600 960 1530

12 Indofarma Tbk 100 205 50 83

13 Kalbe Farma Tbk 1190 1260 400 1300

14 Kimia Farma Tbk 165 305 76 127

15 Merck Tbk 40000 52500 35500 80000

16 Pyridam Farma Tbk 50 81 50 110

17 Schering Plough Indonesia Tbk 9000 21500 10350 39000

18 Tempo Scan Pacific Tbk 900 750 400 730

19 Mandom Indonesia Tbk 6950 8400 5500 8100

20 Mustika Ratu Tbk 320 296 153 395

21 Kedaung Indah Can Tbk 105 135 100 76

22 Kedawung Setia Industrial Tbk 140 275 98 155

23 Langgeng Makmur Industri Tbk 170 160 70 215

Sumber: www.idx.co.id

Page 103: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

87

Return Saham (RS)

No Perusahaan RS 2007 RS 2008 RS 2009 1 Aqua Golden Mississippi Tbk 0,177273 -0,01931 0,770079

2 Cahaya Kalbar Tbk 0,355932 -0,125 1,128571

3 Delta Djakarta Tbk -0,29825 0,25 2,1

4 Mayora Indah Tbk 0,080247 -0,34857 2,947368

5 Multi Bintang Indonesia Tbk 0 -0,1 2,575758

6 Prasidha Aneka Niaga Tbk -0,49 0,960784 0,1

7 Sekar Laut Tbk -0,73684 0,2 0,666667

8 Siantar Top Tbk 0,761905 -0,59459 0,666667

9 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 2,942857 -0,38406 -0,15294

10 Ultra Jaya Milk Tbk 0,494253 0,230769 -0,275

11 Darya-Varia Laboratoria Tbk 0,059603 -0,4 0,59375

12 Indofarma Tbk 1,05 -0,7561 0,66

13 Kalbe Farma Tbk 0,058824 -0,68254 2,25

14 Kimia Farma Tbk 0,848485 -0,75082 0,671053

15 Merck Tbk 0,3125 -0,32381 1,253521

16 Pyridam Farma Tbk 0,62 -0,38272 1,2

17 Schering Plough Indonesia Tbk 1,388889 -0,5186 2,768116

18 Tempo Scan Pacific Tbk -0,16667 -0,46667 0,825

19 Mandom Indonesia Tbk 0,208633 -0,34524 0,472727

20 Mustika Ratu Tbk -0,075 -0,48311 1,581699

21 Kedaung Indah Can Tbk 0,285714 -0,25926 -0,24

22 Kedawung Setia Industrial Tbk 0,964286 -0,64364 0,581633

23 Langgeng Makmur Industri Tbk -0,05882 -0,5625 2,071429

Page 104: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

88

Total Aset dan Laba Bersih (Dalam Jutaan Rupiah)

No Perusahaan Laba bersih 2007

Laba Bersih 2008

Laba Bersih 2009

Total Aset 2007

Total Aset 2008

Total Aset 2009

1 Aqua Golden Mississippi Tbk 65.913 82.337 95.913 891.530 1.003.488 1.147.206

2 Cahaya Kalbar Tbk 20.187 27.868 49.493 407.361 605.545 568.363

3 Delta Djakarta Tbk 47.331 83.754 126.504 592.359 698.297 760

4 Mayora Indah Tbk 141.589 196.230 372.158 1.893.175 2.922.998 3.246.499

5 Multi Bintang Indonesia Tbk 84.385 222.307 340.458 621.835 941.389 993.465

6 Prasidha Aneka Niaga Tbk 8.646 9.448 32.450 291.723 286.965 353.629

7 Sekar Laut Tbk 5.742 4.271 12.803 182.697 201.003 196.186

8 Siantar Top Tbk 15.595 4.816 41.072 517.448 626.750 548.720

9 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 15.760 28.686 37.823 792.690 1.016.958 1.347.036

10 Ultra Jaya Milk Tbk 30.317 303.712 61.153 621.835 1.718.997 1.732.702

11 Darya-Varia Laboratoria Tbk 49.918 70.819 72.272 560.931 637.661 783.613

12 Indofarma Tbk 11.077 5.032 2.126 1.009.438 965.812 728.035

13 Kalbe Farma Tbk 705.694 706.822 929.004 5.138.213 5.703.832 6.482.447

14 Kimia Farma Tbk 52.189 55.394 62.507 1.386.739 1.445.670 1.562.625

15 Merck Tbk 89.485 98.620 146.700 263.507 298.668 433.971

16 Pyridam Farma Tbk 1.743 2.309 3.773 95.157 98.655 99.937

17 Schering Plough Indonesia Tbk 6.621 2.569 10.789 128.565 199.526 206.257

18 Tempo Scan Pacific Tbk 278.358 320.648 359.964 2.773.135 2.967.057 3.263.103

19 Mandom Indonesia Tbk 111.232 114.854 124.612 725.197 910.790 994.620

20 Mustika Ratu Tbk 11.130 22.290 21.017 315.998 354.781 365.636

21 Kedaung Indah Can Tbk 15.742 3.057 -5.215 80.262 86.218 84.277

22 Kedawung Setia Industrial Tbk 14.500 5.716 10.511 542.060 485.722 550.691

23 Langgeng Makmur Industri Tbk 12.400 2.572 5.992 531.756 560.078 540.514

Page 105: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

89

Return on Asset (ROA)

No Perusahaan ROA 2007 ROA 2008 ROA 2009 1 Aqua Golden Mississippi Tbk 0,0739323 0,082051 0,083606

2 Cahaya Kalbar Tbk 0,0495548 0,046021 0,08708

3 Delta Djakarta Tbk 0,079902 0,119941 166,3595

4 Mayora Indah Tbk 0,0747892 0,067133 0,114634

5 Multi Bintang Indonesia Tbk 0,1357032 0,236148 0,342698

6 Prasidha Aneka Niaga Tbk 0,0296367 0,032925 0,091762

7 Sekar Laut Tbk 0,0314267 0,021249 0,065257

8 Siantar Top Tbk 0,0301378 0,007685 0,074851

9 Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 0,0198813 0,028208 0,028079

10 Ultra Jaya Milk Tbk 0,0487535 0,176679 0,035293

11 Darya-Varia Laboratoria Tbk 0,0889911 0,111061 0,092229

12 Indofarma Tbk 0,0109732 0,00521 0,00292

13 Kalbe Farma Tbk 0,1373424 0,123921 0,143311

14 Kimia Farma Tbk 0,0376346 0,038317 0,040001

15 Merck Tbk 0,3395908 0,3302 0,338042

16 Pyridam Farma Tbk 0,0183221 0,023403 0,037753

17 Schering Plough Indonesia Tbk 0,0514973 0,012875 0,05231

18 Tempo Scan Pacific Tbk 0,1003766 0,108069 0,110314

19 Mandom Indonesia Tbk 0,1533822 0,126104 0,125286

20 Mustika Ratu Tbk 0,0352218 0,062828 0,05748

21 Kedaung Indah Can Tbk 0,1961355 0,03546 -0,06187

22 Kedawung Setia Industrial Tbk 0,0267504 0,011769 0,019086

23 Langgeng Makmur Industri Tbk 0,0233193 0,004592 0,011085

Sumber: www.idx.co.id

Page 106: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

90

Data Untuk Diolah

Laba AKO AKI AKP ROA RS 119.190 115.989 -101.641 -8.261 0,074 0,177

89.465 71.227 -78.553 35.639 0,050 0,356

197.518 87.273 -20.465 -20.226 0,080 -0,298

628.560 178.699 -192.623 78.170 0,075 0,080

442.672 227.271 -77.986 -109.837 0,136 0,000

69.332 8.742 2.141 -1.698 0,030 -0,490

41.076 1.285 -4.049 3.095 0,031 -0,737

84.163 5.276 -47.489 45.259 0,030 0,762

322.572 -63.544 -43.173 63.544 0,049 0,494

325.243 93.491 -33.149 -63.246 0,089 0,060

289.954 83.418 7.396 179.846 0,011 1,050

3.551.631 362.898 -42.271 -473.789 0,137 0,059

648.005 55.513 -28.202 -13.178 0,038 0,848

318.244 69.052 -7.916 -45.072 0,340 0,313

55.631 3.833 -9.164 7.068 0,018 0,620

82.002 -4.921 -8.006 15.966 0,051 1,389

1.279.594 294.713 -76.625 -121.037 0,100 -0,167

403.093 178.543 -62.716 -45.207 0,153 0,209

140.135 16.550 -6.765 -1.435 0,035 -0,075

-351 -6.527 2.540 0 0,196 0,286

96.681 16.407 1.365 -10.978 0,027 0,964

50.273 14.711 -32.417 18.556 0,023 -0,059

126.684 123.763 -100.419 -13.116 0,082 -0,019

223.157 -41.024 -48.938 83.250 0,046 -0,125

284.332 162.007 -13.698 -22.907 0,120 0,250

753.923 138.453 -513.745 571.467 0,067 -0,349

442.572 415.213 -106.989 -75.582 0,236 -0,100

106.039 82.839 -10.356 -52.880 0,033 0,961

56.900 12.762 -11.309 4.304 0,021 0,200

90.629 -9.780 -61.478 69.099 0,008 -0,595

260.731 130.839 -172.063 164.102 0,177 0,231

373.673 140.998 -15.941 -65.113 0,111 -0,400

333.403 -187.307 -10.146 97.885 0,005 -0,756

3.803.641 807.701 -186.225 -439.700 0,124 -0,683

722.248 -32.301 -26.571 56.314 0,038 -0,751

361.478 103.734 -12.872 -51.975 0,330 -0,324

78.366 737 -1.881 1.015 0,023 -0,383

102.277 -21.435 -4.073 26.810 0,013 -0,519

1.414.544 292.296 -35.807 -26.601 0,108 -0,467

453.583 101.360 -135.157 27.672 0,126 -0,345

171.356 30.431 -16.861 -3.264 0,063 -0,483

16.772 -845 -773 2.470 0,035 -0,259

114.046 -18.304 -15.275 33.670 0,012 -0,644

60.743 -9.589 -10.868 20.023 0,005 -0,563

166.946 322.516 -130.255 -16.128 0,084 0,770

138.574 104.683 9.010 -114.063 0,087 1,129

339.156 169.345 -17 -56.101 166,360 2,100

1.133.786 446.430 -352.546 -78.329 0,115 2,947

849.346 526.980 -123.627 -343.040 0,343 2,576

87.975 -44.342 -3.569 41.681 0,092 0,100

Page 107: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

91

52.414 11.690 -11.144 -3.372 0,065 0,667

102.065 99.953 -15.956 -81.457 0,075 0,667

421.895 15.688 57.616 21.294 0,035 -0,275

536.076 5.689 -19.888 -27.054 0,092 0,594

304.636 40.558 -18.903 -175.622 0,003 0,660

4.511.940 1.363.583 -645.440 -390.742 0,143 2,250

788.250 120.370 -73.862 -104.642 0,040 0,671

473.632 81.263 -16.676 -119.391 0,338 1,254

84.244 5.020 -1.870 -2.002 0,038 1,200

113.616 -1.162 -5.716 14.212 0,052 2,768

1.675.579 476.590 -101.324 -153.999 0,110 0,825

508.557 188.222 -76.041 -60.285 0,125 0,473

195.120 2.438 -10.085 -4.694 0,057 1,582

6.800 990 -1.502 2.322 -0,062 -0,240

118.771 7.543 -9.253 14.284 0,019 0,582

63.251 12.910 -5.623 -8.166 0,011 2,071

1152.289 -87.492 -221.154 310.117 0,020 2,943

152.892 43.897 -491.814 452.744 0,028 -0,384

152.978 50.815 -252.978 202.499 0,028 -0,153

Page 108: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

92

HASIL SPSS

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

la 69 -351 4511940 4.74E5 824749.965

ako 69 -187307 1363583 1.16E5 221219.290

aki 69 -645440 57615 -7.09E4 125105.343

akp 69 -473789 571467 -1.07E4 154268.564

roa 69 -,062 166,360 2,49064 20,017833

rs 69 -,756 2,947 ,39848 ,923104

Valid N (listwise) 69

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .453a .205 .142 ,854847 1.329

a. Predictors: (Constant), roa, la, aki, akp, ako

b. Dependent Variable: rs

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 11.906 5 2.381 3.259 .011a

Residual 46.038 63 .731

Total 57.944 68

a. Predictors: (Constant), roa, la, aki, akp, ako

b. Dependent Variable: rs

Page 109: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

93

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Const

ant) .322 .126

2.551 .013

la -6.195E-7 .000 -.553 -2.421 .018 .241 4.143

ako 1.613E-7 .000 .039 .117 .907 .115 8.668

aki -4.061E-6 .000 -.550 -2.003 .050 .167 5.990

akp -3.454E-6 .000 -.577 -2.054 .044 .160 6.265

roa .011 .005 .230 2.020 .048 .969 1.032

a. Dependent Variable: rs

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value -,49567 2,09999 ,39848 ,418438 69

Std. Predicted Value -2.137 4.066 .000 1.000 69

Standard Error of Predicted

Value .115 .855 .207 .145 69

Adjusted Predicted Value -1,01572 1,30982 ,37556 ,373147 69

Residual -1,055196 2,879693

6,114272E-

17 ,822819 69

Std. Residual -1.234 3.369 .000 .963 69

Stud. Residual -1.480 3.566 .004 1.011 69

Deleted Residual -1,522341 3,226154 ,022921 ,922831 69

Stud. Deleted Residual -1.495 3.959 .016 1.047 69

Mahal. Distance .243 67.014 4.928 10.504 69

Cook's Distance .000 .255 .024 .058 69

Centered Leverage Value .004 .985 .072 .154 69

a. Dependent Variable: rs

Page 110: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

94

Page 111: PENGARUH LABA AKUNTANSI, ARUS KAS, DAN RETURN ON …

95