pengaruh kurs

2
Pengaruh kurs, IHSG, dan sertifikat Bank Indonesia terhadap penerimaan negara sektor perpajakan Willy Suryowibowo Jurnal ekonomi bisnis Indonesia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia. Lembaga Penerbit 330.05 Jur e 2006 1 2 97-115 Foreign exchange; Stock price indexes; Taxation; Banks; Certificates Pajak pada dasarnya merupakan sumber utama pembiayaan pembangunan bagi sebuah negara. Semakin maju suatu negara semakin tinggi tingkat kesadaran membayar pajak dan semakin tinggi jumlah pajak yang diterima. Ini ditandai dengan tingginya rasio penerimaan pajak yang selanjutnya akan diikuti dengan terciptanya kesejahteraan rakyat. Secara makro, pengaruh kebijakan perpajakan dapat tercermin dari beberapa indikator, seperti Kurs Dolar Amerika (US$), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Kenaikan kurs akan menambah laba devisa dan akan membawa dampak penambahan investasi baru yang dapat meningkatkan penerimaan pajak. Kenaikan IHSG menunjukkan peningkatan kemampuan investasi yang kemudian akan meningkatkan nilai pajak penghasilan yang dibayar. Kemudian suku bunga SBI akan berpengaruh terhadap kenaikan kredit dan laba sektor perbankan sehingga berpengaruh juga terhadap peningkatan penerimaan pajak. Berdasarkan data variable-variabel yang diamati yaitu Kurs, IHSG, SBI dan realisasi penerimaan negara sektor perpajakan sejak tahun 1995

Upload: cecepabdulrahman

Post on 10-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

materi kuliah

TRANSCRIPT

Pengaruh kurs, IHSG, dan sertifikat Bank Indonesia terhadap penerimaan negara sektor perpajakan

Willy Suryowibowo

Jurnal ekonomi bisnis Indonesia

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bisnis Indonesia. Lembaga Penerbit

330.05 Jur e

2006

1

2

97-115

Foreign exchange; Stock price indexes; Taxation; Banks; Certificates

Pajak pada dasarnya merupakan sumber utama pembiayaan pembangunan bagi sebuah negara. Semakin maju suatu negara semakin tinggi tingkat kesadaran membayar pajak dan semakin tinggi jumlah pajak yang diterima. Ini ditandai dengan tingginya rasio penerimaan pajak yang selanjutnya akan diikuti dengan terciptanya kesejahteraan rakyat. Secara makro, pengaruh kebijakan perpajakan dapat tercermin dari beberapa indikator, seperti Kurs Dolar Amerika (US$), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Kenaikan kurs akan menambah laba devisa dan akan membawa dampak penambahan investasi baru yang dapat meningkatkan penerimaan pajak. Kenaikan IHSG menunjukkan peningkatan kemampuan investasi yang kemudian akan meningkatkan nilai pajak penghasilan yang dibayar. Kemudian suku bunga SBI akan berpengaruh terhadap kenaikan kredit dan laba sektor perbankan sehingga berpengaruh juga terhadap peningkatan penerimaan pajak. Berdasarkan data variable-variabel yang diamati yaitu Kurs, IHSG, SBI dan realisasi penerimaan negara sektor perpajakan sejak tahun 1995 sampai dengan tabun 2004, diperoleh informasi bahwa Kurs, IHSG, dan SBI berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan penerimaan sektor perpajakan. Sementara itu, sektor perpajakan memberikan andil yang cukup besar bagi perubahan struktur penerimaan Negara, dimana pada perkembangannya memberikan kontribusi sekitar 66% pada tahun 1995 menjadi sekitar 70% pada periode tahun 2002-2004. Adapun rata-rata pertumbuhan penerimaan sektor perpajakan pada periode tiga tahun terakhir adalah sebesar 15%. Dari hasil pengujian keterkaitan variabel Kurs, IHSG, dan SBI terhadap variabel penerimaan negara sektor perpajakan, ternyata fluktuasi pergerakan nilai Kurs secara signifikan memberikan kontribusi sebesar 55,32%, IHSG secara signifikan memberikan kontribusi sehesar 25,28%, akan tetapi SBI menunjukkan hasil yang tidak signifikan.