pengaruh kurs, suku bunga sbi dan inflasi terhadap …

75
i PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Oleh NIRWANA NIM 105721117516 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

i

PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh NIRWANA

NIM 105721117516

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR 2021

Page 2: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

ii

PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ekonomi pada program studi manajemen fakultas ekonomi

dan bisnis

NIRWANA 105721117516

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAKASSAR 2021

Page 3: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

iii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas terselesaikannya

karya ilmiah dengan baik dan lancar. Karya ilmiah ini ku persembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Saraka dan Ibu Subaedah, yang telah

memberikan seluruh cintanya kepadaku, yang tak pernah bosan memberikan

saya nasehat, bimbingan dan semangat yang begitu besar. Terima kasih

karena selalu mendukung saya untuk mengejar impian saya. Terima kasih

karena telah menjaga saya dalam doa-doamu. Tanpa inspirasi, dorongan dan

dukungan yang telah kalian berikan pada saya, saya mungkin tidak mampu

untuk menyelesaikan karya ilmiah ini.

2. Bapak dan Ibu dosen, khususnya kepada dosen pembimbing yang selama ini

telah memberikan motivasi, dukungan dan meluangkan banyak waktunya

untuk mengajarkanku menyelesaikan karya ilmiah ini. Terima kasih telah rela

membagi waktunya untuk saya guna lulus tepat waktu, terima kasih atas

segala bekal ilmu yang telah kalian bagikan tanpa pamrih, begitupun dengan

kritikan, tuntutan yang kalian berikan akan sangat bermanfaat bagi saya.

3. Kepada teman-teman seperjuangan di kelas Manajemen E.16 yang selalu

memberikan banyak semangat, bantuan, motivasi maupun dukungan dalam

penyelesaian karya ilmiah ini.

MOTTO HIDUP

Jangan mundur sebelum melangkah, setelah melangkah jalani dengan cara

terbaik yang bisa kita lakukan.

Nirwana

Page 4: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

iv

Page 5: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

v

Page 6: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

vi

Page 7: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

vii

ABSTRAK

NIRWANA, 2021. Pengaruh Kurs, Suku Bunga SBI dan Inflasi terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Dibimbing oleh Pembimbing I A. Ifayani Haanurat dan Pembimbing II Asri Jaya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kurs, Suku Bunga SBI dan Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia.

Jenis penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif. Penelitian ini mengambil seluruh data time series meliputi Kurs, Suku Bunga SBI, Inflasi serta

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode tahun 2015 sampai tahun 2019. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling jenuh atau sampel sensus, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS 26.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R)

sebesar 0,720 yang berarti variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 72,0% dan sisanya 28,0% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel Kurs berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Suku Bunga SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan.

Kata Kunci : Kurs, Suku Bunga, IHSG.

Page 8: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

viii

ABSTRACT

NIRWANA, 2021. The Effect of Exchange Rates, SBI interest Rates and Inflation on the Join Stock Price Index in Indonesia Stock Exchange. Suvervised by A. Ifayani Haanurat and Asri Jaya. This study aims to determine the effect of exchange rates, SBI interest rates and inflation on the Joint Stock Price Index in Indonesia Stock Exchange.

This type of research used a quantitative methodology. This study took all time series data including exchange rates, SBI interest rates, inflation and the Joint Stock Price Index (IHSG) for the period 2015 to 2019. The samples in this study was saturated sampling or census samples, namely sampling techniques when all members of the population used as the sample. The data analysis used is multiple linear regression analysis using SPSS 26.

The result of this study indicated that the coefficient of determination (R) was 0,720, which means that the independent variable affected the dependent variable by 72,0% and the remaining 28,0% was influenced by other variables outside of this study. The t test result showed that the exchange rate variable has a positive and significant effect on the Joint Stock Price Index. SBI interest rates had a negative and significant effect on the Joint Stock Price Index. Inflation had a negative and insignificant effect on the Composite Stock Price Index.

Keywords: Exchange Rate, Interest Rate, JCI.

Page 9: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

ix

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat

dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta

para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada

ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kurs, Suku Bunga

SBI dan Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek

Indonesia”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam

menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua penulis bapak Saraka dan ibu Subaedah yang

senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus

tak pamrih. Saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan

memberikan semangat hingga akhir studi ini. Seluruh keluarga besar atas segala

pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan

penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada

penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat kepada:

Page 10: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

x

1. Bapak Prof Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Dr. A. Ifayani Haanurat, MM., CBC., selaku Pembimbing I yang senantiasa

meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis sehingga

skripsi selesai dengan baik.

5. Asri Jaya, SE,. MM., selaku Pembimbing II telah berkenan

membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya

kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Manajemen Angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit

bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tuliskan satu

persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan

dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih

sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya

Page 11: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

xi

para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan

kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak utamanya kepada Almamater Biru Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Billahi fi Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, 13 November 2020

Nirwana

Page 12: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii

LEMBAR PERSEMBAHAN................................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... v

SURAT PERNYATAAN ......................................................................................... vi

ABSTRAK (INDONESIA) ...................................................................................... vii

ABSTRACK (INGGRIS) ........................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 6

A. Tinjauan Teori ............................................................................................ 6

1. Manajemen Keuangan ......................................................................... 6

2. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ............................................. 8

3. Nilai Tukar Rupiah (Kurs) .................................................................... 10

4. Suku Bunga SBI ................................................................................... 14

Page 13: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

xiii

5. Inflasi .................................................................................................... 16

B. Tinjauan Empiris ........................................................................................ 19

C. Kerangka Konsep ....................................................................................... 24

D. Hipotesis .................................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 26

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 26

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ............................................ 27

D. Populasi dan Sampel ................................................................................... 30

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 31

F. Teknik Analisis Data .................................................................................... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 34

A. Sejarah Singkat Objek Penelitian ............................................................... 34

B. Hasil Penelitian .......................................................................................... 40

C. Pembahasan .............................................................................................. 44

BAB V PENUTUP ................................................................................................. 48

A. Kesimpulan ................................................................................................ 48

B. Saran ......................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 50

LAMPIRAN

BIOGRAFI PENULIS

Page 14: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 20

Tabel 4.1 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ................................................. 40

Tabel 4.2 Hasil Koefisien Determinasi (R) .............................................................. 42

Tabel 4.3 Hasil Uji Signifikan (Uji T) ....................................................................... 43

Page 15: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep .............................................................................. 24

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ........................................................................... 36

Page 16: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah gambaran dari aktivitas

pasar modal secara umum. Apabila indeks harga saham gabungan (IHSG)

mengalami peningkatan, maka itu berarti pasar modal sedang bullish atau

mengalami tren naik atau menguat. Begitupun sebaliknya jika indeks harga

saham gabungan (IHSG) menurun, maka itu berarti kondisi pasar modal

sedang bearish atau melemah. Oleh karena itu, seorang penanam modal atau

investor harus memahami kondisi harga saham yang ada di pasar modal.

Membahas mengenai kegiatan pasar modal saat ini tidak terlepas dari

apa yang disebut sebagai indeks harga saham. Di mana indeks harga saham

gabungan (IHSG) ini digunakan untuk melihat pergerakan kegiatan ekonomi

apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Sedangkan saham itu sendiri

digunakan sebagai tolak ukur karena saham merupakan instrumen pasar

modal yang paling banyak diminati oleh investor. Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) adalah suatu kumpulan informasi yang telah berlalu

tentang pergerakan harga saham gabungan sampai tanggal tertentu. Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG) menggambarkan suatu nilai yang digunakan

sebagai tolak ukur berjalannya operasi saham gabungan di bursa efek.

Ada banyak faktor yang menyebabkan pertumbuhan indeks harga saham

gabungan (IHSG) antara lain kapitalisasi pasar, volume perdagangan saham,

tingkat suku bunga, inflasi dan nilai tukar rupiah (kurs). Kenaikan ataupun

penurunan indeks harga saham adalah salah satu faktor internal penting yang

1

Page 17: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

2

menjadi perhatian para investor dan calon investor sebelum menginvestasikan

dananya di suatu perusahaan melalui pasar modal. Karena indeks harga

saham gabungan (IHSG) merupakan indikator yang mencerminkan

pergerakan harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Nilai tukar rupiah atau kurs adalah salah satu faktor yang mempengaruhi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Menurut Jose Rizal Joesoef (2008),

nilai tukar atau kurs adalah jumlah mata uang tertentu yang dapat ditukar

dengan mata uang lain. Penguatan kurs Rupiah terhadap mata uang asing

akan menarik banyak investor untuk menanamkan modalnya pada saham.

Karena hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi perekonomian dalam kondisi

yang bagus. Sebaliknya jika kurs Rupiah menurun atau melemah maka itu

menunjukkan bahwa kondisi perekonomian dalam keadaan yang kurang baik

sehingga mengurangi minat investor dalam berinvestasi karena hal tersebut

berkaitan dengan keuntungan yang akan mereka peroleh.

Selain nilai tukar rupiah atau kurs, tingkat suku bunga merupakan faktor

makro ekonomi yang dapat mempengaruhi harga saham (Mohamad, 2006:

201). Menurut Bank Indonesia, tingkat suku bunga atau BI rate adalah suku

bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter

yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan diumumkan kepada public. Suku

bunga mempengaruhi fluktuasi harga saham karena apabila terjadi

peningkatan suku bunga SBI akan mengakibatkan peningkatan bunga

deposito yang akhirnya akan berdampak pada tingginya tingkat bunga kredit,

sehingga investasi dalam perekonomian akan menurun atau dengan kata lain

Indeks Harga Saham Gabungan akan mengalami penurunan karena investor

lebih suka menabung di bank. Apabila tingkat suku bunga meningkat maka

Page 18: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

3

harga saham akan menurun. Begitu pun sebaliknya apabila tingkat suku

bunga menurun maka harga saham akan meningkat. Naiknya tingkat suku

bunga akan membuat orang berpindah berinvestasi pada tabungan atau

deposito yang menyebabkan saham tidak diminati sehingga harga saham

akan turun.

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi harga saham adalah inflasi.

Menurut Boediono (2001), inflasi merupakan kecenderungan dari harga-harga

untuk menaik secara umum dan terus menerus. Tingkat inflasi berdampak

pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di BEI karena inflasi

berkaitan dengan penurunan daya beli uang. Kondisi nilai mata uang dalam

perekonomian dunia tidak pernah ada yang stabil, sementara harga barang

dan jasa terus mengalami peningkatan. Kondisi ini akan menyebabkan daya

beli mata uang menjadi turun yang mengakibatkan inflasi. Semakin tinggi

angka inflasi maka perekonomian akan memburuk, sehingga hal tersebut

akan berdampak pada menurunnya keuntungan suatu perusahaan yang

menyebabkan pergerakan harga saham menjadi kurang bersaing. Terjadinya

inflasi dapat membuat investor sebagai pemodal menurunkan minat

investasinya kepada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia

sehingga berpengaruh terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan.

Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis tertarik untuk

mengangkat judul dalam penelitian yaitu "Pengaruh Kurs, Suku Bunga SBI

dan Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek

Indonesia".

Page 19: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Apakah kurs berpengaruh terhadap indeks harga saham gabungan di

Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah suku bunga SBI berpengaruh terhadap indeks harga saham

gabungan di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah inflasi berpengaruh terhadap indeks harga saham gabungan di

Bursa Efek Indonesia?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh kurs terhadap indeks harga saham

gabungan di Bursa Efek Indonesia

2. Untuk mengetahui pengaruh suku bunga SBI terhadap indeks harga

saham gabungan di Bursa Efek Indonesia

3. Untuk mengetahui pengaruh inflasi terhadap indeks harga saham

gabungan di Bursa Efek Indonesia

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat secara

teoritis dan praktis, yaitu:

Page 20: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

5

1. Manfaat Teoritis

Dapat menambah pengetahuan dibidang keilmuan maupun

pengembangan ilmiah dari penulis maupun pembaca tentang pengaruh

kurs, suku bunga SBI dan inflasi terhadap indeks harga saham gabungan.

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi penulis

secara pribadi dan mahasiswa secara umum untuk mengembangkan

konsep tentang hal-hal yang mempengaruhi kurs, suku bunga SBI dan

inflasi terhadap indeks harga saham gabungan.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan

atau sumbangan pemikiran bagi lembaga-lembaga terkait dalam

berinvestasi dan bagi peneliti selanjutnya penelitian ini dapat digunakan

sebagai bahan pengembangan lebih lanjut.

Page 21: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Manajemen Keuangan

Keuangan dalam sebuah perusahaan menjadi pondasi yang kuat

terbangunnya sebuah perusahaan. Keuangan juga bersifat sangat riskan

jika tidak dikelola dengan baik akan menjadi amburadul dan tentunya

akan menghentikan jalannya sebuah perusahaan.

Manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan,

pengelolaan, penyimpanan serta pengendalian dana dan aset yang

dimiliki suatu perusahaan.

Menurut Musthafa (2017:3), manajemen keuangan menjelaskan

tentang beberapa keputusan yang harus dilakukan, yaitu keputusan

investasi, keputusan pendanaan atau keputusan pemenuhan dana dan

keputusan kebijakan dividen.

Menurut Sartono (2011:50), istilah manajemen keuangan dapat

diartikan sebagai manajemen dana, baik yang berkaitan dengan

pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif

maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau

pembelanjaan secara efisien.

Menurut Weston dan Copeland, manajemen keuangan adalah

suatu fungsi dan tanggung jawab para manajer keuangan. Fungsi pokok

manajemen keuangan adalah menyangkut keputusan tentang

Page 22: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

7

penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden

pada suatu perusahaan.

Adapun tujuan dari manajemen keuangan yaitu sebagai berikut:

a. Memaksimalkan keuntungan dengan menekan biaya agar tujuan

dapat dicapai secara efektif dan efisien.

b. Memastikan ketersediaan dana untuk kebutuhan operasional

terutama dalam mencapai tujuan perusahaan.

c. Sebagai alat pengawasan, kontrol dan perencanaan terutama dalam

hal pengadaan dan pemanfaatan dana.

d. Memastikan pengembalian yang memadai kepada pemegang saham

yang akan bergantung pada kapasitas penghasilan, harga pasar

saham dan ekspektasi pemegang saham.

e. Memastikan keamanan dalam berinvestasi dan memanfaatkan aset

yang ada.

Fungsi manajemen keuangan yaitu sebagai berikut:

a. Dasar perencanaan, keputusan dan control keuangan

Manajemen keuangan berfungsi sebagai dasar perencanaan,

keputusan dan kontrol keuangan agar perusahaan bisa mencapai

tujuannya secara efektif dan efesien.

b. Pemanfaatan aset

Dengan melakukan manajemen keuangan, perusahaan atau

organisasi mampu mengatur aset yang mampu memberikan nilai

keuntungan bagi kelangsungan usaha baik secara jangka panjang

maupun pendek.

Page 23: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

8

c. Pengelolaan modal

Memperkirakan kebutuhan modal untuk organisasi dari masa ke

masa. Selain itu, dengan manajemen keuangan perusahaan bisa

mengidentifikasi berapa modal yang dibutuhkan dan darimana saja

sumber modal yang bisa didapat.

d. Pengelolaan surplus

Surplus harus dikelola secara bijak agar perusahaan bisa

berkembang atau setidaknya melakukan diversifikasi.

e. Pengelolaan arus kas

Dengan manajemen keuangan, perusahaan bisa memantau beberapa

elemen yang mempengaruhi stabilitas arus kas misalnya saja utang

dan piutang.

f. Manajemen risiko

Manajemen keuangan memungkinkan perusahaan untuk meramal

risiko usaha di masa depan baik yang mempengaruhi langsung

keuangan maupun hal-hal di luar keuangan.

2. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks Harga Saham Gabungan (disingkat IHSG) merupakan

salah satu indeks pasar saham yang digunakan oleh Bursa Efek

Indonesia (BEI). Diperkenalkan pertama kali pada tanggal 1 April 1983

sebagai indikator pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Indeks ini mencakup pergerakan harta seluruh saham biasa dan saham

preferen yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Page 24: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

9

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) atau biasa juga disebut

dengan Composite Share Price Index yaitu salah satu Indeks Pasar

Saham yang ditetapkan untuk mengukur kinerja gabungan seluruh saham

yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan

mewakili bursa saham Indonesia karena indeks ini mencerminkan pasar

modal Indonesia secara keseluruhan dan mempresentasikan pergerakan

bursa saham Indonesia. Pergerakan harga saham tersebut disajikan

setiap hari, berdasarkan closing price atau harga penutupannya di bursa

pada hari tersebut.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indikator dari

indeks harga saham yang menggambarkan keadaan bursa yang wajar

yang terjadi pada periode waktu tertulis.

Menurut Sunariyah (2011), indeks harga saham gabungan seluruh

saham adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja

gabungan seluruh saham yang tercatat disuatu bursa efek. Maksud dari

gabungan seluruh saham ini adalah kinerja saham yang dimasukan

dalam perhitungan seluruh saham yang tercatat di bursa tersebut.

Indeks harga saham sebenarnya merupakan angka indeks harga

saham yang telah disusun dan dihitung dengan sedemikian rupa

sehingga menghasilkan trend. Kenaikan indeks harga saham

menunjukkan pasar dalam keadaan bergairah. Apabila kondisi indeks

harga saham tetap atau tidak berubah maka itu berarti situasi dalam

keadaan stabil, sedangkan apabila indeks harga saham mengalami

penurunan maka itu berarti kondisi pasar sedang mengalami kelesuan.

6

Page 25: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

10

Perubahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baik dalam

hal peningkatan maupun penurunan bukan hanya mencerminkan

perkembangan perusahaan suatu negara tetapi perubahan Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) juga dapat menjadi tolak ukur maju mundurnya

suatru negara.

Indeks Harga Saham Gabungan atau (IHSG) menunjukkan pasar

efek secara umum dari seluruh saham. Indeks Harga Saham Gabungan

atau (IHSG) dihitung setiap hari setelah penutupan perdagangan. Bila

IHSG berada di atas angka 100 berarti kondisi pasar sedang dalam

keadaan ramai, sebaliknya bila IHSG berada dibawah angka 100 pasar

sedang dalam keadaan lesu, dan bila IHSG tepat menunjukkan angka

100 maka pasar dalam keadaan stabil (Widoatmojo, 1996).

Menurut Tandelilin (2001:211), ada beberapa variabel yang

mempengaruhi perubahan harga saham yang terlihat di dalam indeks

harga saham gabungan (IHSG), yaitu inflasi, suku bunga, dan nilai tukar

rupiah. Faktor makro ekonomi tersebut akan memberikan hasil positif

maupun negatif kepada indeks harga saham yang ada di pasar modal.

3. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

Menurut Abimanyu nilai tukar atau kurs adalah harga mata uang

suatu negara relatif terhadap mata uang negara lain. Karena nilai tukar ini

meliputi dua mata uang, maka titik keseimbangannya ditentukan oleh sisi

permintaan dan penawaran dari kedua mata uang tersebut.

Nilai tukar mata uang atau sering disebut dengan kurs adalah

harga satu unit mata uang asing dalam mata uang domestik atau dapat

Page 26: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

11

juga dikatakan harga mata uang domestik terhadap mata uang asing

(Firdaus, 2011:131).

Menurut Karim (2008: 157) nilai tukar rupiah atau kurs adalah

harga rupiah terhadap mata uang negara lain. Misalnya nilai tukar rupiah

terhadap dollar Amerika Serikat.Exchange Rates (nilai tukar uang) atau

yang lebih populer dikenal dengan sebutan kurs mata uang adalah

catatan (quotation) harga pasar dari mata uang asing (foreign currency)

dalam harga mata uang domestik (domestic currency) atau resiprokalnya,

yaitu harga mata uang domestik dalam mata uang asing.

Nilai tukar adalah harga satu satuan mata uang dalam satuan

mata uang yang lain. Nilai tukar ditentukan oleh pasar valuta asing yaitu

pasar dalam tempat berbagai mata uang yang berbeda yang

diperdagangkan (Samuelson dan Nordhaus, 2011: 256).

Menurut Musdholifah dan Tony (2007), nilai tukar atau kurs adalah

perbandingan antara harga mata uang suatu negara dengan mata uang

negara lain. Misal kurs rupiah terhadap dollar Amerika menunjukkan

berapa rupiah yang diperlukan untuk ditukarkan dengan satu dollar

Amerika.

Jadi, nilai tukar rupiah adalah suatu perbandingan antara nilai

mata uang suatu negara dengan negara lain. Heru (2008) menyatakan

bahwa nilai tukar mencerminkan keseimbangan permintaan dan

penawaran terhadap mata uang dalam negeri maupun mata uang asing

$US. Merosotnya nilai tukar rupiah merefleksikan menurunnya peran

perekonomian nasional atau karena meningkatnya permintaan mata uang

asing $US sebagai alat pembayaran internasional.Semakin menguat kurs

Page 27: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

12

rupiah sampai batas tertentu berarti menggambarkan kinerja di pasar

uang semakin menunjukkan perbaikan.Sebagai dampak meningkatnya

laju inflasi maka nilai tukar domestik semakin melemah terhadap mata

uang asing.Hal ini mengakibatkan menurunnya kinerja suatu perusahaan

dan investasi di pasar modal menjadi berkurang.

Heru (2008) menyatakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap mata

uang asing pun mempunyai pengaruh negatif terhadap ekonomi dan

pasar modal. Dengan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang

asing akan mengakibatkan meningkatnya biaya impor bahan-bahan baku

yang akan digunakan untuk produksi dan juga meningkatkan suku bunga.

Walaupun menurunnya nilai tukar juga dapat mendorong perusahaan

untuk melakukan ekspor.

Timbulnya perbedaan tingkat kurs dikarenakan beberapa hal,

yaitu:

a. Perbedaan antara kurs beli dan kurs jual oleh para pedagang valuta

asing. Kurs beli merupakan kurs yang digunakan apabila pedagang

valas atau bank membeli valuta asing, sedangkan kurs jual

merupakan kurs yang digunakan apabila bank ingin menjual uang

asing atau valuta asing. Atau bisa kurs jual bisa diartikan sebagai

harga jual mata uang.

b. Perbedaan kurs yang disebabkan oleh perbedaan dalam waktu

pembayaran. Valas yang dibayar lebih cepat memiliki kurs yang lebih

tinggi.

c. Perbedaan kurs yang disebabkan oleh tingkat keamanan dalam

penerimaan hak pembayaran.

Page 28: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

13

Menurut Sukirno (2012: 55) ada lima (5) faktor yang dapat

mempengaruhi kurs yaitu, sebagai berikut:

a. Perubahan selera masyarakat

Perubahan selera masyarakat akan mengubah pola komsumsinya

terhadap barang yang diproduksi baik di dalam maupun di luar negeri.

Peningkatan kualitas barangdalam negeri akan menyebabkan

kegiatan impor menurun dan dapat meningkatkan kegiatan ekspor.

Begitupun sebaliknya, jika kualitas barang impor semakin meningkat

maka kegiatan mengimpor barang akan bertambah besar. Perubahan

seperti ini dapat menyebabkan permintaan dan penawaran valuta

asing.

b. Perubahan harga barang ekspor dan impor

Salah satu faktor penting dalam memutuskan kegiatan ekspor dan

impor barang adalah harga barang itu sendiri. Jika harga barang

dalam negeri relatif murah maka ekspor akan meningkat dan

sebaliknya jika harga naik maka ekspor akan berkurang. Dalam

kegiatan impor jika terjadi pengurangan harga barang impor maka

jumlah impor akan naik dan jika terjadi kenaikan harga barang impor

maka impor akan berkurang. Sehingga perubahan harga barang

ekspor dan impor akan berdampak pada perubahan permintaan dan

penawaran valuta asing.

c. Kenaikan harga umum (Inflasi)

Inflasi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kurs

pertukaran valuta asing. Pada umumnya inflasi yang terjadi

cenderungakan menurunkan nilai valuta asing.

Page 29: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

14

d. Perubahan suku bunga dan tingkat pengembalian investasi

Suku bunga dan tingkat pengembalian investasi merupakan faktor

penting untuk menjaga stabilitas nilai mata uang suatu negara.

Apabila suku bunga dan tingkat pengembalian investasi rendah, maka

modal dalam negeri akan mengalir ke luar negeri yang akan

menyebabkan nilai mata uang merosot karena suku bunga dan tingkat

pengembalian investasi di negara lain lebih tinggi. Sedangkan, apabila

suku bunga dan tingkat pengembalian investasi tinggi, maka akan

menyebabkan modal luar negeri masuk ke dalam negeri.

e. Pertumbuhan ekonomi

Dampak kemajuan ekonomi terhadap nilai mata uang tergantung

pada pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Jika perkembangan ekspor

mengakibatkan kemajuan ekonomi, maka permintaan terhadap mata

uang akan lebih cepat dari penawarannya sehingga nilai mata uang

tersebut akan naik. Sebaliknya, jika kemajuan ekonomi menyebabkan

impor berkembang lebih cepat dari ekspor maka penawaran atas

mata uang akan bertambah lebih cepat dari permintaannya sehingga

nilai mata uang tersebut akan merosot.

4. Suku Bunga SBI

Suku bunga merupakan jumlah uang yang dibayarkan sebagai

imbalan atas penggunaan utang. Suku bunga yang tinggi akan

menimbulkan tingginya volume tabungan masyarakat. Semakin tinggi

bunga yang ditawarkan oleh bank, akan semakin tinggi juga antusias

masyarakat untuk menabung. Menurut Miskhin (2008), suku bunga

Page 30: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

15

adalah biaya pinjaman atau harga yang didapatkan atas pinjaman yang

diberikan.

Suku bunga pada dasarnya memiliki dua penafsiran sesuai

dengan pengamatannya yaitu bagi bank dan bagi pengusaha. Bunga bagi

bank merupakan suatu pendapatan atau suatu keuntungan atas

peminjaman uang oleh pengusaha atau nasabah. Bagi pengusaha,

bunga dianggap sebagai ongkos produksi atau biaya modal. Berdasarkan

pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa suku bunga adalah harga

yang harus dibayar oleh peminjam dana berdasarkan persentase yang

sudah disepakati.

Tingkat suku bunga merupakan faktor penting dalam

perekonomian suatu negara karena memiliki pengaruh yang sangat kuat

terhadap pasar modal (Ernawati: 2002). Suku bunga SBI adalah

instrument keuangan yang dibuat oleh Bank Indonesia (BI) yang

bertujuan untuk mengontrol peredaran uang dengan menggunakan

patokan suku bunga BI (Rismawati: 2010). Tingkat suku bunga yang

diterapkan dalam kegiatan penjualan SBI ditetapkan oleh mekanisme

pasar berdasarkan pada sistem lelang.Pada awal Juli 2005, Bank

Indonesia (BI) menerapkan metode "BI rate" sebagai acuan para pelaku

pasar untuk mengikuti pelelangan dengan cara mengungkapkan target

Suku Bunga SBI yang diinginkan Bank Indonesia dalam pelelangan pada

masa tertentu (BI, 2001).

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada prinsipnya adalah surat

berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia

sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dan diperjualbelikan

Page 31: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

16

dengan diskonto. Melalui penggunaan SBI, BI dapat secara tidak

langsung mempengaruhi tingkat bunga di pasar uang dengan cara

mengumumkan Stop Out Rate (SOR). SOR adalah tingkat suku bunga

yang diterima oleh BI atas penawaran tingkat bunga dari peserta lelang.

Selanjutnya, SOR tersebut akan dapat dipakai sebagai indikator bagi

tingkat suku bunga transaksi di pasar uang pada umumnya (Dahlan

Siamat, 2005).

Penerbitan suku bunga Indonesia (SBI) diatur dalam UU No. 13

Tahun 1968 tentang Bank Sentral, Surat Keputusan Direksi Bank

Indonesia No. 31/67/KEP/DIR tanggal 23 Juli 1998 tentang Penerbitan

dan Perdagangan Sertifikat Bank Indonesia serta Investasi Rupiah dan

Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/2/PBI/2004 tanggal 16 Februari 2004

tentang Bank Indonesia.

5. Inflasi

Definisi singkat dari inflasi adalah kecenderungan dari harga-

harga untuk menarik terus-menerus. Kenaikan dari satu atau dua jenis

barang saja tidak bisa disebut inflasi. Kenaikan harga-harga secara

musiman, misalnya menjelang lebaran, natal dan tahun baru atau terjadi

sekali saja, serta tidak punya pengaruh lanjutan, tidak dianggap sebagai

suatu penyakit ekonomi yang memerlukan penanganan khusus untuk

menanggulanginya.

Menurut Firdaus (2011:115), inflasi adalah kecenderungan

meningkatnya harga barang-barang pada umumnya secara terus

Page 32: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

17

menerus yang disebabkan oleh karena jumlah uang yang beredar terlalu

banyak dibandingkan dengan barang dan jasa yang tersedia.

Menurut Rahardja dan Manurung (2004) ada beberapa indikator

yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu perekonomian

sedang mengalami inflasi atau tidak. Indikator tersebut diantaranya:

a) Indeks Harga Konsumen (IHK)

Indeks harga konsumen (IHK) adalah harga yanjg paling umum

dipakai sebagai indikator inflasi. IHK mempresentasikan harga barang

dan jasa yang dikomsumsi oleh masyarakat dalam suatu periode

tertentu.

b) Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)

Indeks harga perdagangan besar merupakan indikator yang

menggambarkan pergerakan harga dari komoditi-komoditi yang

diperdagangkan pada tingkat produsen di suatu daerah pada suatu

periode tertentu. IHPB mengamati barang-barang mentah dan

barang-barang setengah jadi yang merupakan input bagi produsen.

c) GDP Deflator

Prinsip dasar GDP deflator adalah membandingkan antara tingkat

pertumbuhan ekonomi nominal dengan pertumbuhan riil.

Pengelompokan macam-macam inflasi terbagi menjadi 3 (tiga),

yaitu sebagai berikut:

a. Pengelompokan yang didasarkan atas parah tidaknya inflasi tersebut.

Dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:

1) Inflasi ringan (di bawah 10% setahun)

2) Inflasi sedang (antara 10%-30% setahun)

Page 33: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

18

3) Inflasi berat (antara 30%-100% setahun)

4) Hiper inflasi (di atas 100% setahun)

b. Pengelompokan yang didasarkan atas dasar sebab awal dari inflasi.

Dapat dibedakan menjadi 2 macam inflasi, yaitu:

1) Inflasi yang disebabkan karena permintaan masyarakat terhadap

berbagai barang yang terlalu kuat

2) Inflasi yang disebabkan karena ongkos produksi yang mengalami

kenaikan atau disebut cost inflation.

c. Pengelompokan yang didasarkan atas dasar sumber dari inflasi.

1) Inflasi yang bersumber dari dalam negeri (domestic inflation)

Inflasi yang bersumber dari dalam negeri muncul karena defisit

anggaran belanja yang dibiayai dengan pencetakan uang baru

panenan yang gagal dan sebagainya.

2) Inflasi yang bersumber dari luar negeri (imported inflation).

Inflasi yang bersumber dari luar negeri adalah inflasi yang muncul

karena meningkatnya harga-harga di luar negeri atau di negara-

negara langganan berdagang negara kita.

Adapun dampak inflasi terhadap perekonomian adalah sebagai

berikut:

1. Inflasi mempengaruhi minat masyarakat untuk menabung karena

mereka khawatir jika nilai uang tabungannya semakin lama semakin

menurun.

2. Inflasi akan mempercepat laju peredaran uang.

Page 34: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

19

B. Tinjauan Empiris

Tinjauan empiris merupakan hasil dari penelitian-penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan

penulis mengenai pengaruh kurs, suku bunga SBI dan inflasi terhadap indeks

harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia. Berikut adalah beberapa

penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini:

Page 35: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

20

Tabel 2.1:

Penelitian Terdahulu

No Peneliti/Tahun/Judul Variabel Sampel Alat Analisis

Hasil Temuan

1. Muhammad Brian Mayzan dan Sri Sulasmiyati (2018) Pengaruh Kurs Rupiah, BI Rate, Net Foreign Fund Dan

Indeks Dow Jones terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (Studi pada Periode Pemberlakuan Quantitative Easing

Federal Reserve)

1. Kurs Rupiah

2. BI Rate 3. Net Foreign

Fund

4. Indeks Dow Jones

5. Indeks Harga Saham Gabungan

Penelitian ini menggunakan data time series

bulanan pada periode terjadinya Quantitative Easing dari November 2008 sampai Oktober 2014. Dengan jumlah sampel sebanyak 72.

Analisis Regresi Linear Berganda

1. Hasil uji simultan menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang signifikan antara variabel dependen yaitu Kurs Rupiah, BI Rate, Net Foreign Fund dan Indeks Dow Jones terhadap variabel independen yaitu indeks harga saham gabungan.

2. Variabel kurs rupiah, BI Rate, Net Foreign Fund,

Indeks Dow Jones berkontribusi sebesar 79,3% terhadap IHSG.

3. Sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

2. IWayan Wahyu Nugraha dan Made Rusmala Dewi (2015) Pengaruh Suku Bunga SBI,

1. Suku Bunga SBI

2. Nilai Tukar 3. Indeks

Pasar

Penelitian ini menggunakan sampel

Analisis regresi linear berganda

1. Suku bunga SBI dan nilai tukar secara parsial berpengaruh

Page 36: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

21

Nilai Tukar, dan Indeks Pasar Dunia pada Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

Dunia 4. Indeks

Harga Saham Gabungan

sebanyak 60 yang terdiri dari data bulanan seluruh variabel selama tahun 2009 sampai 2013.

negatif pada indeks harga saham gabungan.

2. Indeks Dow Jones dan indeks Nikkei 225 secara parsial berpengaruh positif pada indeks harga saham gabungan.

3. Siska Wahyuni Sukamto (2015) Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia

1. Inflasi 2. Suku Bunga 3. Nilai Tukar

Rupiah 4. Indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG)

Penelitian ini menggunakan data periode tahun 2008 sampai 2014

Analisis regresi linear berganda menggunakan SPSS

1. Uji regresi secara simultan (Uji F) menunjukkan bahwa ketiga variabel independen secara bersama-sama mampu mempengaruhi indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia.

2. Uji regresi secara parsial (Uji t) dinyatakan bahwa variabel inflasi berpengaruh positif terhadap IHSG, variabel suku bunga berpengaruh negatif terhadap IHSG, variabel nilai tukar rupiah berpengaruh positif

Page 37: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

22

terhadap IHSG.

3. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel yang dominan berpengaruh terhadap IHSG adalah variabel inflasi.

4. Nardi Sunardi dan Lailla Nurmillah Rabiul Ula (2017) Pengaruh BI Rate, Inflasi dan Kurs terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

1. BI Rate 2. Inflasi 3. Kurs 4. Indeks

Harga Saham Gabungan

Penelitian ini menggunakan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia (BI) dan Bursa Efek Indonesia tahun 2005 sampai 2015.

Metode penelitian deskriptif kuantitatif

BI Rate, inflasi dan kurs memiliki pengaruh terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG). Hal ini terbukti dari analisis persamaan untuk keseluruhan variabel dalam model dilakukan menggunakan uji-F menunjukkan nilai F-statistic sebesar 8.245745 dengan nilai probabilitasnya sebesar 0.010676

lebih kecil dari α =

0.05 ytang berarti H0 positif dan signifikan dengan tingkat keyakinan sebesar 0.779439 atau 77.93 persen.

5. Ria Astuti, Apriatni E. P, DAN Hari Susanta (2013), Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga (SBI), Nilai Tukar (Kurs), Inflasi, dan Indeks Bursa Internasional Terhadap IHSG

1. Suku Bunga (SBI)

2. Nilai Tukar (Kurs)

3. Inflasi 4. Indeks

Bursa Internasional

5. Indeks

Penelitian ini menggunakan data periode bulan Januari 2008 sampai dengan

Analisis regresi linear

1. Tingkat suku bunga SBI dan nilai tukar (kurs) rupiah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham

Page 38: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

23

(Studi Pada IHSG Di BEI Periode 2008-2012)

Harga Saham Gabungan (IHSG)

bulan Desember 2012.

gabungan (IHSG)

2. Inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG).

3. Indeks Nikkei 225 dan indeks Hang Seng berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG).

4. Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat suku bunga (SBI), nilai tukar (kurs) rupiah, inflasi, indeks Nikkei 225 dan indeks Hang Seng terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG).

Page 39: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

24

C. Kerangka Konsep

Berdasarkan pada faktor yang memiliki pengaruh terhadap indeks harga

saham gabungan (IHSG), maka kerangka konsep penelitian ini ditunjukan

oleh gambar berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Konsep

Kurs (X1)

Indikatornya:

Harga dalam pertukaran dua macam mata uang yang berbeda

(Nopirin: 2012)

Suku Bunga SBI (X2)

Indikatornya:

- SOR (Stop Out Rate)

(Dahlan Siamat, 2005)

Inflasi (X3)

Indikatornya:

1. Indeks Harga Konsumen (IHK)

2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)

3. GDP Deflator (Rahardja dan Manurung:

2004)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

(Y)

Indikatornya:

- Persentase IHSG

berdasarkan harga penutupan di Bursa Efek Indonesia.

(Sunariyah, 2011)

Page 40: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

25

D. Hipotesis

Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu

dibuktikan atau dugaan sementara yang harus dibuktikan kebenarannya

secara empiris. Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini,

sebagai berikut:

1. Diduga kurs berpengaruh positif terhadap indeks harga saham gabungan

di Bursa Efek Indonesia

2. Diduga suku bunga SBI berpengaruh negatif terhadap indeks harga

saham gabungan di Bursa Efek Indonesia

3. Diduga inflasi berpengaruh negatif terhadap indeks harga saham

gabungan di Bursa Efek Indonesia

Page 41: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif. Di mana data

tersebut berupa angka yang kemudian dihitung untuk mendapatkan suatu

kesimpulan. Variabel penelitian ini meliputi variabel dependen dan variabel

independen.

Menurut Sugiyono (2010:13) penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

metode yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sample tertentu, teknik pengambilan sampel

pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil data di galeri investasi Bursa Efek Indonesia

(BEI) Universitas Muhammadiyah Makassar yang terletak di Gedung Iqra

lantai 2 Jl. Sultan Alauddin No. 259 Kota Makassar. Khususnya data indeks

harga saham gabungan sejak 5 tahun terakhir.

Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama kurang lebih 2 bulan

dimulai pada bulan September sampai dengan bulan Oktober 2020.

Page 42: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

27

C. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh

variabel-variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini

adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Indeks Harga Saham Gabungan yang dimaksud dalam penelitian

ini adalah indikator yang mencerminkan kondisi pasar modal suatu

negara. Membaiknya Indeks Harga Saham Gabungan dalam pasar modal

mencerminkan kondisi pasar modal tersebut.

2. Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi

variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Kurs

Kurs atau biasa juga disebut nilai tukar mata uang adalah harga

rupiah terhadap mata uang negara lain. Kurs dapat direpresentasikan

sebagai sejumlah mata uang lokal yang dibutuhkan untuk membeli

satu unit mata uang asing.

Kurs adalah perbandingan nilai atas harga rupiah terhadap harga

mata uang asing, masing-masing negara memiliki nilai tukarnya

sendiri yang mana nilai tersebut adalah perbandingan nilai suatu mata

uang dengan mata uang lainnya yang disebut dengan kurs valuta

asing.

Page 43: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

28

b. Suku bunga

Suku bunga adalah harga dari penggunaan dana investasi

(loanable funds). Tingkat suku bunga menjadi salah satu acuan dalam

menentukan apakah seseorang akan melakukan investasi atau

menabung.

Tingkat suku bunga yang tinggi akan mendorong investor untuk

memilih deposito daripada membeli saham. Sedangkan apabila

tingkat suku bunga rendah maka akan mendorong investor untuk

membeli saham daripada menyimpan di deposito.

c. Inflasi

Inflasi adalah meningkatnya harga barang secara umum dan

berlangsung terus menerus yang disebabkan oleh jumlah uang yang

beredar terlalu banyak dibandingkan dengan barang dan jasa yang

tersedia.

Inflasi merupakan kecenderungan harga naik secara terus

menerus atau dapat diartikan sebagai penurunan nilai uang secara

menyeluruh, makin tinggi kenaikan harga makin turun nilai uang.

Inflasi yang sangat tinggi dapat mengganggu perekonomian secara

umum karena selain dapat menurunkan daya beli karena penurunan

nilai mata uang juga dapat meningkatkan resiko penurunan

pendapatan riil masyarakat.

Page 44: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

29

3. Pengukuran Variabel

Menurut Sekaran dan Roger (2010:141), ada 4 tipe dari skala

pengukuran uaitu:

a. Nominal

Skala nominal adalah suatu pengukuran yang memungkinkan

peneliti untuk mengelompokkan berdasarkan kategori atau grup.

Misalnya variabel dari jenis kelamin, responden dapat dikelompokkan

ke dalam 2 kategori yaitu laki-laki dan perempuan. Kedua grup ini

dapat diberikan nomor kode 1 dan 2.

b. Ordinal

Skala ordinal tidak hanya mengkategorikan variabel, tetapi juga

membuat urutan dari kategori. Misalnya, urutan dari paling baik ke

paling buruk serta nomor 1, 2, 3 dan seterusnya.

c. Interval

Skala interval tidak hanya membuat urutan, juga menyediakan

informasi dari beberapa variabel yang berbeda. Misalnya, kepuasan

seseorang terhadap pelayanan suatu jasa dapat diberi skala interval

1-2-3-4-5, dimana nilai:

1: Sangat tidak puas

2: Tidak puas

3: Biasa

4: Puas

5: Sangat Puas

Page 45: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

30

d. Ratio

Skala ratio yaitu skala yang dapat memberi arti perbandingan atau

perkalian.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek baik orang, waktu dan data

yang mempunyai karakteristik atau kualitas tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik sebuah kesimpulan.

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui

apakah kurs, suku bunga SBI dan inflasi mempunyai pengaruh terhadap

indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Karena yang menjadi objek penelitian adalah indeks harga saham

gabungan, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

indeks harga seluruh saham yang ada di Bursa Efek Indonesia yang

tercatat dari tahun 2015 hingga 2019.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dapat dihitung

berdasarkan jumlah populasi dengan menggunakan formulasi rumus atau

teknik penentuan populasi ke sampel. Adapun penentuan sampel dalam

penelitian ini adalah menggunakan sampling jenuh atau sampel sensus,

yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel. Oleh karena itu, populasi dalam penelitian ini dijadikan

sebagai sampel secara keseluruhan. Data yang digunakan yaitu data

Page 46: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

31

yang terhitung sejak 5 tahun terakhir, dimulai pada tahun 2015 sampai

2019.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode dokumentasi, yaitu melakukan pencatatan dan pengolahan data-data

yang berkaitan dengan penelitian yang bersumber dari artikel, buku dan

jurnal. Data yang dimaksud di dalam penelitian ini adalah kurs, suku bunga

SBI, inflasi, dan indeks harga saham gabungan. Adapun sumber data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder mengenai indeks harga

saham gabungan (IHSG) sejak 5 tahun terakhir dimulai pada tahun 2015

sampai tahun 2019.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kurs, suku bunga

SBI dan inflasi terhadap indeks harga saham gabungan di Bursa Efek

Indonesia. Oleh karena itu, model analisis data dalam penelitian ini

menggunakan analisis regresi linear berganda. Alat uji ini bertujuan untuk

mengetahui dua variabel antara variabel independen X dengan variabel

dependen Y yang akan dikenai prosedur analisis statistik regresi, apakah

menunjukkan hubungan yang linear atau tidak.

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Persamaan regresi linear berganda adalah persamaan regresi

yang menggunakan dua atau lebih variabel independen. Bentuk umum

persamaan regresi berganda ini adalah:

Page 47: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

32

Y = α + β₁.x₁ + β₂.X₂ + β₃.X₃ + e

Keterangan:

Y = Indeks harga saham gabungan

X₁ = Kurs

X₂ = Suku bunga SBI

X₃ = Inflasi

β₁, β₂, β₃ = Parameter koefisien regresi

α = Parameter konstanta (Nilai Y = A, JIKA X₁ = X₂ = X₃ = 0)

e = Faktor lain yang mempengaruhi

2. Koefisien Determinasi (R)

Koefisien determinasi adalah salah satu nilai statistik yang dapat

digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua

variabel. Nilai koefisisen determinasi menunjukkan presentase variasi

nilai variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi

yang dihasilkan.

3. Uji Hipotesis

Tujuan dilakukannya uji hipotesis adalah untuk menguji hipotesis

yang telah dirumuskan dengan menggunakan alat bantu yaitu statistical

product and service solution (SPSS). Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui pengaruh kurs, suku bunga SBI dan inflasi terhadap indeks

harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015

sampai 2019.

Page 48: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

33

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan alat uji yang disebut uji t. Uji t ini digunakan untuk

mengetahui variabel kurs, suku bunga SBI dan inflasi terhadap variabel

indeks harga saham gabungan.

Adapun dasar pengambilan keputusannya adalah:

a. Jika t-hitung < t-tabel, maka variabel independen secara individual

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis ditolak).

b. Jika t-hitung > t-tabel, maka variabel independen secara individual

berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis diterima).

Uji t juga dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t

masing-masing variabel pada hasil regresi menggunakan SPSS

dengan significancelevel (α = 5%). Jika nilai signifikansi lebih besar

dari α maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan) yang

berarti secara individual variabel independen tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Jika nilai

signifikan lebih kecil dari α maka hipotesis diterima (koefisien regresi

signifikan), yang berarti secara individual variabel independen

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

Page 49: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia

merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman kolonial

Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu

didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah

kolonial atau VOC.

Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912,

perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang

diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal

mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor

seperti perang dunia yang mengharuskan Bursa Efek harus ditutup.

Perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah

Republik Indonesia dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi

bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Pada tahun 1956-

1977 perdagangan di Bursa Efek harus vakum.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar

modal pada tahun 1977, Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden

Soeharto pada tanggal 10 Agustus 1977. BEJ dijalankan di bawah

BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal).

Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Indonesia Stock Exchange (IDX)

merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ)

34

Page 50: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

35

dengan Bursa Efek Surabaya (BES) pada tanggal 30 November 2007.

Setelah lahirnya BEI, suspensi perdagangan diberlakukan pada tahun

2008 dan Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) dibentuk pada tahun 2009.

Selain itu, pada tahun 2009 PT Bursa Efek Indonesia mengubah sistem

perdagangan yang lama yaitu Jakarta Automated Trading System (JATS)

dan meluncurkan sistem perdagangan terbarunya yang digunakan oleh

BEI sampai sekarang yaitu JATS-NextG. Bursa Efek Indonesia berpusat

di Gedung Bursa Efek Indonesia kawasan Niaga Sudirman, jalan

Jenderal Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat tinggi.

b. Misi

Menyediakan infrastruktur untuk mendukung terselengggaranya

perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien serta mudah di

akses oleh seluruh pemangku kepentingan (stakeholder).

Page 51: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

36

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 4.1

Struktur Organisasi

4. Job Description

a. Direktur Utama

Direktur utama bertanggung jawab atas pelaksanaan dan

pengelolaan bursa secara umum dan dalam rangka mencapai hasil

usaha yang telah ditetapkan serta optimalisasi nilai bagi para

pemangku kepentingan. Direktur utama juga bertanggung jawab atas

Page 52: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

37

upaya koordinasi kegiatan kehumasan dan komunikasi perusahaan

yang efektif, serta kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan citra

bursa.

b. Sekretaris Perusahaan

Sekretaris perusahaan bertugas dan bertanggung jawab

membantu direktur utama dalam mengatur kegiatan kerja, menjadi

penghubung bursa dengan berbagai lembaga terkait, menyiapkan

laporan pertanggung jawaban direksi, mengkoordinasikan

penyelenggara RUPST dan RUPSLB, mengkoordinasikan dokumen

resmi seperti risalah rapat dewan komisaris dan direksi, daftar

pemegang saham serta membantu direksi merancang dan

mengkoordinasikan perencanaan strategis.

c. Divisi Hukum

Divisi hukum bertanggung jawab untuk mempartisipasikan

peraturan dan perjanjian perusahaan, membuat peraturan pencatatan

serta bekerja sama dengan lembaga hukum dan menteri kehakiman

mengenai kebijakan hukum yang digunakan dalam pembuatan aturan

bursa.

d. Divisi Pengelolaan Strategi Perusahaan dan Anak Usaha

1) Bertanggung jawab untuk merencanakan hal-hal strategis untuk

diberlakukan di setiap cabang maupun divisi.

2) Bertanggung jawab mengelola anak perusahaan.

e. Satuan Pemeriksa Internal

Tugas dan tanggung jawab satuan pemeriksa internal adalah

mengkaji ulang proses audit internal bursa, mengevaluasi survei awal

Page 53: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

38

kegiatan audit dan memastikan keandalan sistem maupun proses

pengendalian internal, mengawasi jalannya pelaksanaan audit umum,

menguji keabsahan laporan keuangan yang belum di audit maupun

yang sudah diaudit dan mempersiapkan agenda rapat yang dihadiri

anggota dewan komisaris dan direksi untuk membahas pelaporan

keuangan pada tahun yang bersangkutan.

f. Direktorat Pengembangan

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait

dengan:

1) Pengelolaan riset pasar modal dan ekonomi

2) Pengembangan produk dan usaha

3) Kegiatan pemasaran

4) Kegiatan edukasi dan sosialisasi

Direktorat pengembangan terdiri dari berbagai divisi, diantaranya

divisi riset, divisi pengembangan usaha dan divisi pemasaran.

g. Direktorat Penilaian Perusahaan

Bertanggung jawab untuk menilai perusahaan yang ingin menjadi

anggota dan perusahaan yang sudah terdaftar di bursa, termasuk

mengawasi aturan kerja yang berlaku antara emiten dengan bursa,

melakukan koordinasi dan pengawasan atas pelaksanaan tindakan

korporasi emiten, membangun arahan strategis dan implementasi

program pelatihan dan pendidikan emiten, serta melaporkan semua

kegiatan tersebut kepada direktur perusahaan.

Page 54: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

39

h. Direktorat Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa

1) Bertanggung jawab atas kegiatan operasional perdagangan

saham, perdagangan informasi pasar data feed, perdagangan

surat utang.

2) Bertanggung jawab atas pengelolaan aktivitas-aktivitas yang

terkait dengan anggota bursa dan partisipan sebagai berikut:

a) Pengkajian terhadap persyaratan keanggotaan

b) Kewajiban pelaporan

c) Pelatihan dan pendidikan

d) Pengawasan khusus terhadap anggota bursa

i. Direktorat Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan

Bertanggung jawab untuk mengembangkan,

mengimplementasikan dan memonitor kegiatan audit eksternal

kepada anggota bursa dan partisipasi berjalan secara efektif,

pemeriksaan emiten, memastikan kegiatan kepastian hukum dibursa

serta melaporkan semua kegiatan kepada direktur utama.

j. Direktorat Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko

Bertanggung jawab atas kegiatan operasional yang terkait

dengan:

1) Pengembangan solusi bisnis teknologi informasi

2) Operasional teknologi informasi

3) Manajemen resiko

4) Pengelolaan data database management

Page 55: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

40

k. Direktorat Keuangan dan SDM

Bertanggung jawab untuk memimpin dan mengelola

pengembangan serta implementasi strategi SDM dalam menunjang

terciptanya tujuan organisasi bursa, mengatur urusan administrasi

dan perencanaan keuangan, mengendalikan anggaran tahunan serta

melaporkan semua kegiatan tersebut kepada direktur utama.

B. Hasil Penelitian

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda yang dilakukan untuk melihat

hubungan variabel independen (Kurs, Suku Bunga SBI dan Inflasi) secara

bersama-sama dengan variabel dependen Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG). Uji Analisis regresi linear berganda dilihat dari tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Analisis Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3341,356 1750,369

KURS (X1) ,304 ,125 ,250

SUKU BUNGA (X2) -273,336 69,390 -,524

INFLASI (X3) -72,444 66,421 -,155

a. Dependent Variable: IHSG

Sumber : Data Sekunder diolah, 2020

Page 56: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

41

Berdasarkan tabel 4.1 peneliti memperoleh persamaan Analisis

Linear Berganda sebagai berikut :

Y = α + β₁.x₁ + β₂.X₂ + β₃.X₃ + e

Y = 3341,356 + 0,304 X1 - 273,336 X2 - 72,444 X3 + 1750,369

Keterangan:

Y = Indeks harga saham gabungan

X₁ = Kurs

X₂ = Suku bunga SBI

X₃ = Inflasi

β₁, β₂, β₃ = Parameter koefisien regresi

α = Parameter konstanta (Nilai Y = A, JIKA X₁ = X₂ = X₃ = 0)

e = Faktor lain yang mempengaruhi

Dari persamaan regresi liniear berganda di atas dapat disimpulkan

bahwa:

a. Nilai konstanta diperoleh sebesar 3341,356 menyatakan bahwa jika

variabel bebas yaitu kurs, suku bunga dan inflasi bernilai 0 atau beta,

maka total indeks harga saham gabungan yang terjadi sebesar

3341,356.

b. Koefisien regresi X1 berpengaruh positif sebesar 0,304 menyatakan

bahwa jika setiap terjadi 1% kenaikan dari kurs maka total indeks

harga saham gabungan mengalami kenaikan sebesar 0,304.

c. Koefisien regresi X2 berpengaruh negatif sebesar -273,336

menyatakan bahwa jika setiap terjadi 1% kenaikan dari suku bunga

maka total indeks harga saham gabungan mengalami penurunan

sebesar -273,336.

Page 57: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

42

d. Koefisien regresi X3 berpengaruh negatif sebesar -72,444

menyatakan bahwa jika setiap terjadi 1% kenaikan dari inflasi maka

total indeks harga saham gabungan mengalami penurunan sebesar -

72,444.

2. Koefisien Determinasi (R)

Hasil koefisien determinan (R) yang diolah oleh peneliti

ditunjukkan pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2 Hasil Koefisien Determinasi (R)

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,720a ,518 ,492 457,264

a. Predictors: (Constant), Kurs, Suku Bunga, Inflasi b. Dependent Variable: IHSG

Sumber : Data Sekunder diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa nilai (R)

sebesar 0,720 hal ini berarti 72,0% yang menunjukkan bahwa variabel

kurs, suku bunga dan inflasi dapat mempengaruhi indeks harga saham

gabungan. Sisanya sebesar 28,0% dipengaruhi oleh variabel lain yang

belum atau tidak diteliti dalam penelitian ini.

3. Uji Hipotesis

Uji Parsial (Uji T)

Uji T merupakan suatu pengujian yang dimaksudkan untuk

mengetahui apakah masing-masing variabel bebas (independen) secara

Page 58: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

43

parsial dapat berpengaruh positif terhadap variabel terikat (dependen).

Hasil uji signifikan parsial (uji statistik t) yang diolah oleh peneliti

ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3 Hasil uji signifikan parsial (Uji statistik T)

Coefficientsa

Model T Sig.

1 (Constant) 1,909 ,061

KURS (X1) 2,424 ,019

SUKU BUNGA (X2) -3,939 ,000

INFLASI (X3) -1,091 ,280

a. Dependent Variable: IHSG Sumber : Data Sekunder diolah, 2020

Berdasarkan hasil SPSS 26 tabel 4.3 di atas menunjukkan uraian

sebagai berikut:

a. Variabel kurs (X1) terhadap indeks harga saham gabungan dengan

nilai t hitung sebesar 2,424 < t tabel dengan nilai 6,31375 dengan nilai

signifikan 0,019 < 0,05 dengan demikian kurs berpengaruh positif dan

signifikan terhadap indeks harga saham gabungan. Sehingga

hipotesis dalam penelitian ini diterima.

b. Variabel suku bunga (X2) terhadap indeks harga saham gabungan

dengan nilai t hitung sebesar -3,939 < t tabel dengan nilai 6,31375

dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 dengan demikian suku bunga

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham

gabungan. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima.

c. Variabel inflasi (X3) terhadap indeks harga saham gabungan dengan

nilai t hitung sebesar -1,091 < t tabel dengan nilai 6,31375 dengan

Page 59: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

44

nilai signifikan 0,280 > 0,05 dengan demikian inflasi berpengaruh

negatif dan tida k signifikan terhadap indeks harga saham gabungan.

Sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Kurs terhadap Indeks Harga Saham G abungan

Hasil statistik uji-t untuk variabel kurs diperoleh nilai t hitung

sebesar 2,424 < t tabel dengan nilai 6,31375. Sedangkan nilai signifikan

0,019 < 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kurs

berpengaruh positif dan signifikan terhadap indeks harga saham

gabungan di Bursa Efek Indonesia.

Kurs berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham

dapat dijelaskan sedemikian rupa oleh teori yang telah teruji

kebenarannya bahwa perubahan satu variabel makro ekonomi memiliki

dampak yang berbeda terhadap harga saham, yaitu suatu saham dapat

terkena dampak positif sedangkan saham lainnya terkena dampak

negatif. Misalnya, perusahaan yang berbasis impor, depresiasi atau

menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika yang tajam akan

berdampak negatif terhadap harga saham perusahaan karena

perusahaan yang berbasis impor akan mengeluarkan biaya lebih banyak

dan untung dari perusahaan tersebut akan menjadi turun dan dampaknya

harga saham dari perusahaan yang berbasis impor tadi menjadi turun.

Sementara itu, perusahaan yang berbasis ekspor akan menerima

dampak positif dari depresiasi kurs rupiah terhadap dollar Amerika. Ini

berarti harga saham yang terkena dampak negatif akan mengalami

Page 60: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

45

penurunan harga saham, sementara perusahaan yang terkena dampak

positif akan mengalami kenaikan harga sahamnya (Samsul, 2006).

Hasil ini sejalan dengan penelitian Sangga Yoga Wismantara dan

Ni Putu Ayu Darmayanti (2017) dengan judul penelitian Pengaruh Nilai

Tukar, Suku Bunga dan Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa nilai

tukar berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan.

2. Pengaruh Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

Hasil statistik uji-t untuk variabel suku bunga SBI diperoleh nilai t

hitung sebesar -3,939 < t tabel dengan nilai 6,31375. Sedangkan nilai

signifikan 0,000 < 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa suku

bunga SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga

saham gabungan di Bursa Efek Indonesia.

Suku bunga SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

harga saham dapat dijelaskan sedemikian rupa oleh teori yang telah teruji

kebenarannya bahwa suku bunga memiliki peran penting dalam penentu

harga saham. Dalam hal ini suku bunga memainkan peran utama dalam

perekonomian sebagai variabel makro ekonomi yang mempengaruhi

harga saham. Setiap perubahan suku bunga dapat menyebabkan

kesulitan bagi investor dan dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan

sehingga fluktuasi pada harga saham akan terjadi. Studi ini menyatakan

semakin rendahnya tingkat suku bunga akan berdampak meningkatnya

Page 61: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

46

harga saham karena sesorang atau investor akan mengalihkan dananya

ke bursa saham (Mankiw, 2000).

Kenaikan suku bunga akan meningkatkan beban perusahaan

yang lebih lanjut dapat menurunkan harga saham. Kenaikan suku bunga

akan membuat seseorang atau investor akan mengalihkan dananya ke

pasar uang, tabungan maupun deposito sehingga investasi di lantai bursa

dan selanjutnya dapat menurunkan harga saham. Sebaliknya, apabila

suku bunga rendah akan membuat seseorang atau investor menarik

dananya di bank dan akan dialihkan untuk berinvestasi di bursa saham

(Mankiw, 2000).

Hasil ini sejalan dengan penelitian Tri Susilo Anggoro (2011)

dengan judul penelitian Pengaruh Inflasi, Kurs dan Suku Bunga SBI

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek

Indonesia. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa suku bunga SBI

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan.

3. Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

Hasil statistik uji-t untuk variabel inflasi diperoleh nilai t hitung

sebesar -1,091 < t tabel dengan nilai 6,31375. Sedangkan nilai signifikan

0,280 > 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inflasi

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap indeks harga saham

gabungan di Bursa Efek Indonesia.

Inflasi memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

harga saham dapat dijelaskan sedemikian rupa oleh teori yang telah teruji

Page 62: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

47

kebenarannya bahwa kenaikan inflasi akan mengurangi capital gain yang

menyebabkan berkurangnya keuntungan yang diperoleh ionvestor. Di sisi

perusahaan, terjadinya peningkatan inflasi dapat menurunkan tingkat

pendapatan perusahaan. Hal ini berarti resiko yang akan dihadapi

perusahaan menjadi lebih besar untuk tetap berinvestasi dalam bentuk

saham, sehingga permintaan terhadap saham menurun. Inflasi dapat

menurunkan keuntungan suatu perusahaan sehingga sekuritas di pasar

modal menjadi komoditi yang tidak menarik. Hal ini memiliki hubungan

negatif dengan harga saham (Dornbusch, 2008).

Hasil ini sejalan dengan penelitian Ardelia Rezeki Harsono dan

Saparila Worokinasih (2018) dengan judul penelitian Pengaruh Inflasi,

Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan. Hasil penelitiannya menjelaskan bahwa variabel inflasi tidak

berpengaruh signifikan dan berhubungan negatif terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan.

Page 63: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

48

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data Pengaruh Kurs, Suku Bunga SBI dan

Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kurs berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham

Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t

hitung yang diperoleh yaitu sebesar 2,424 < t tabel dengan nilai 6,31375

sedangkan nilai signifikan sebesar 0,019, lebih kecil dari tingkat

signifikansi yang diharapkan yaitu kurang dari 0,05.

2. Suku Bunga SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks

Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Hal ini ditunjukkan

dengan nilai t hitung yang diperoleh yaitu sebesar -3,939 < t tabel

dengan nilai 6,31375 sedangkan nilai signifikan sebesar 0,000, lebih kecil

dari tingkat signifikansi yang diharapkan yaitu kurang dari 0,05.

3. Inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan

nilai t hitung yang diperolah yaitu sebesar -1,091 < t dengan nilai 6,31375

sedangkan nilai signifikan sebesar 0,280, lebih besar dari tingkat

signifikansi yang diharapkan yaitu kurang dari 0,05.

48

Page 64: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

49

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan peneliti dalam penelitian ini

yaitu sebagai berikut:

1. Bagi peneliti dengan topik sejenis disarankan untuk melakukan kajian

lebih lanjut dengan memasukkan variabel bebas lainnya.

2. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memperpanjang periode penelitian,

sehingga akan diperoleh gambaran yang lebih baik tentang kondisi pasar

modal di Indonesia.

Page 65: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

50

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, Yoopi. 2004. Memahami Kurs, Valuta Asing. Jakarta: Fakultas Ekonomi, Universirtas Indonesia. Agus, Sartono. 2011. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:

BPFE. Astuti, R. E.P, Apriatni, dan Susanta, H. 2013. "Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga (SBI), Nilai Tukar (Kurs) Rupiah, Inflasi, dan Indeks Bursa Efek Internasional Terhadap IHSG (Studi Pada IHSG Di BEI Periode 2008- 2012)". Jurnal Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Diponegoro.

Bank Indonesia. 2001. Peraturan Bank Indonesia No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001. Jakarta. Boediono.(2001). Ekonomi Moneter. Yogyakarta: BPFE.

Dahlan Siamat, 2005. Manajemen Lembaga Keuangan."Kebijakan Moneter dan Perbankan", Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, edisi kesatu. Dornbusch, R dan S. Fisher. 2008. Exchange Rate and Current Account,

American. Erawati, Neny. 2002. Analisa pergerakan suku bunga dan laju ekspektasi inflasi terhadap kebijakan moneter. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan. Firdaus, Rachmat dan Maya Ariyanti. 2011. Pengantar Teori Moneterserta Aplikasinya pada Sistem Ekonomi Konvensional dan Syariah. Bandung: Alfabeta. Joesoef, Jose Rizal, 2008. Pasar Uang & Pasar Valuta Asing, Jakarta, Salemba

Empat. Karim, Adiwarman A, 2008. Ekonomi Makro Islam. Edisi Kedua. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada. Mankiw, 2000. Makroekonomi Edisi ke Enam. Erlangga, Jakarta.

Mayzan, M. B., dan Sulasmiyati S. 2018. "Pengaruh Kurs Rupiah, BI Rate, Net Foreign Fund dan Indeks Dow Jones terhadap Indeks Harga Saham Gabungan".Jurnal Administrasi Bisnis, Universitas Brawijaya.

Mishkin, Frederic, S. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan dan Pasar Keuangan edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.

Page 66: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

51

Mohammad. (2006). Jakarta: Erlangga. Pasar Modal Dan Manajemen Portofolio.

Musdholifah & Tony.2007. Http://Imansetiyantoro.Wordpress.Com/2012/02/ Republika Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Definisi atau Pengertian Pasar Modal. Musthafa. 2017. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Nopirin. 2012. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro-Makro. Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta. Nugraha, I. W. W. dan Dewi, M. R. 2015. "Pengaruh Suku Bunga SBI, Nilai Tukar, Dan Indeks Pasar Dunia Pada Indeks Harga SahamGabungan di Bursa Efek Indonesia". Jurnal Manajemen, Universitas Udayana: Bali-

Indonesia. Nugroho, Heru. 2008. Analisis Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan Jumlah Uang Beredar terhadap Indeks LQ45.Thesis Program Magister

Manajemen Universitas Diponegoro. Prathama, Rahardja. Dan Mandala, Manurung. Teori Ekonomi Makro.Fakultas

Ekonomi Universitas Indoneisa. 2004. Rismawati.2013. Pengaruh Pertumbuhan Aset, Tingkat Suku Bunga SBI terhadap kebijakan Deviden dan Nilai Perusahaan pada di BEI.Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomki dan Bisnis Universitas Udayana, Bali. Samuelson, P., A., dan Nordhaus, W., D. 2001. Makro-Ekonomi, Edisi Keempat belas.Erlangga. Jakarta. Sekaran, Uma DAN Roger Bougie. 2010. Edisi 5, Research Method For Business: A Skill Building Approach. John Wiley. Sons, New York. Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Sukamto, S. W. 2015. "Pengaruh Inflasi, Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia". Jurnal Manajemen.

Sukirno, Sadono. 2012. Makroekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta:

Rajawali Pers. Sunardi, N, dan Ula L. N. R. 2017. "Pengaruh BI Rate, Inflasi dan Kurs terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)". Jurnal Sekuritas.Universitas

Pamulang. Sunariyah.2011. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keenam.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Page 67: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

52

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio.

Yogyakarta: BPFE. Thobarry, Achmad Ath. (2009). Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, Laju Inflasi Dan Pertumbuhan GDP Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Properti (Kajian Empiris Pada Bursa Efek Indonesia Periode Pengamatan Tahun 2000-2008). Tesis. Universitas Dipenogoro. Semarang.

Weston, J.F dan Copeland. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Jilid II. Jakarta: Erlangga. Widiatmojo, Sawijdi. 1996. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta:

Jurnalindo Aksara Grafika.

Page 68: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

53

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 69: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

54

Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian

Page 70: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

55

Lampiran 2 : Data Tabulasi

TAHUN BULAN KURS SUKU

BUNGA INFLASI IHSG

2015 Januari 12667,5 7,75 6,96 5289

Februari 12925,0 7,75 6,29 5450

Maret 13075,0 7,75 6,38 5519

April 12962,5 7,75 6,79 5086

Mei 13224,0 7,75 7,15 5216

Juni 13332,5 7,75 7,26 4911

Juli 13527,5 7,75 7,26 4803

Agustus 14050,0 7,75 7,18 4510

September 14650,0 7,75 6,83 4224

Oktober 13687,5 7,75 6,25 4455

November 13835,0 7,75 4,89 4446

Desember 13787,5 7,75 3,35 4593

2016 Januari 13775,0 7,25 4,14 4615

Februari 13372,0 7,00 4,42 4771

Maret 13260,0 6,75 4,45 4845

April 13185,0 6,75 3, 60 4839

Mei 13660,0 6,75 3,33 4797

Juni 13212,5 6,50 3,45 5017

Juli 13098,5 6,50 3,21 5216

Agustus 13267,5 5,25 2,79 5386

September 13051,0 5,00 3,07 5365

Oktober 13048,0 4,75 3,31 5423

November 13552,5 4,75 3,58 5149

Desember 13472,5 4,75 3,02 5297

2017 Januari 13352,0 4,75 3,49 5295

Februari 13336,0 4,75 3,83 5386

Maret 13325,5 4,75 3,61 5568

April 13329,0 4,75 4,17 5685

Mei 13322,5 4,75 4,33 5738

Juni 13327,5 4,75 4,37 5830

Juli 13325,0 4,75 3,88 5841

Agustus 13343,0 4,50 3,82 5864

September 13471,5 4,25 3,72 5901

Oktober 13562,5 4,25 3,58 6006

November 13526,0 4,25 3,30 5952

Desember 13567,5 4,25 3,61 6356

2018 Januari 13388,5 4,25 3,25 6606

Page 71: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

56

Sumber data: Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia Universitas

Muhammadiyah Makassar

Februari 13745,0 4,25 3,18 6597

Maret 13765,0 4,25 3,40 6189

April 13912,5 4,25 3,41 5995

Mei 13895,0 4,75 3,23 5984

Juni 14330,0 5,25 3,12 5799

Juli 14420,0 5,25 3,18 5936

Agustus 14730,0 5,50 3,20 6018

September 14901,5 5,75 2,88 5977

Oktober 15202,5 5,75 3,16 5832

November 14302,5 6,00 3,23 6056

Desember 14380,0 6,00 3,13 6195

2019 Januari 13972,5 6,00 2,82 6533

Februari 14065,0 6,00 2,57 6443

Maret 14240,0 6,00 2,48 6469

April 14250,0 6,00 2,83 6455

Mei 14275,0 6,00 3,32 6209

Juni 14127,5 6,00 3,28 6359

Juli 14017,0 5,75 3,32 6391

Agustus 14185,0 5,50 3,49 6328

September 14195,0 5,25 3,39 6169

Oktober 14037,0 5,25 3,13 6228

November 14105,0 5,75 3,00 6012

Desember 13882,5 5,00 2,72 6299

Page 72: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

57

Lampiran 3 : Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

1 (Constant) 3341,356 1750,369

KURS (X1) ,304 ,125 ,250

SUKU BUNGA (X2) -273,336 69,390 -,524

INFLASI (X3) -72,444 66,421 -,155

a. Dependent Variable: IHSG Sumber : Data Sekunder diolah, 2020

Lampiran 4 : Koefisien Determinasi (R²)

Model Summary

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,720a ,518 ,492 457,264

a. Predictors: (Constant), KURS, SUKU BUNGA, INFLASI b. Dependent Variable: IHSG

Sumber : Data Sekunder diolah, 2020

Lampiran 5 : Uji Hipotesis (Uji t)

Coefficientsa

Model T Sig.

1 (Constant) 1,909 ,061

KURS (X1) 2,424 ,019

SUKU BUNGA (X2) -3,939 ,000

INFLASI (X3) -1,091 ,280

a. Dependent Variable: IHSG Sumber : Data Sekunder diolah, 2020

Page 73: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

58

Lampiran 6: Hasil Turnitin

Page 74: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

59

Page 75: PENGARUH KURS, SUKU BUNGA SBI DAN INFLASI TERHADAP …

60

BIOGRAFI PENULIS

NIRWANA, lahir di Bantaeng pada tanggal 04 April 1998 dari

pasangan suami istri Bapak Saraka dan Ibu Subaedah.

Peneliti adalah anak ketiga dari 3 bersaudara. Peneliti

sekarang bertempat tinggal di Jl. Talasalapang Raya No. 44A,

Kelurahan Rappocini, Kecamatan Gunung Sari, Makassar.

Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri

36 Lapporo lulus tahun 2010, SMP Negeri 3 Bissappu lulus tahun 2013, SMA Negeri

1 Bantaeng lulus tahun 2016 dan mulai tahun 2016 mengikuti Program Sarjana (S1)

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

sampai sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar

sebagai mahasiswi Program S1 Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.