pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan...
TRANSCRIPT
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP KEPUASAN NASABAH TABUNGAN HAJI PADA
PT. BNI SYARIAH Tbk CABANG JAKARTA TIMUR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
OLEH :
LAILATUL ZULFAH
NIM : 104046101683
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH
PROGRAM STUDI MUAMALAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H / 2008 M
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP KEPUASAN NASABAH TABUNGAN HAJI PADA
PT. BNI SYARIAH Tbk CABANG JAKARTA TIMUR
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
Oleh :
Lailatul Zulfah
NIM : 104046101683
Di bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Yayan Sofyan, M.Ag Asmawi, M.Ag
NIP. 150 277 911 NIP. 150 282 394
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1429 H / 2008 M
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 12 Desember 2008
Lailatul Zulfah
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH TABUNGAN HAJI PADA
PT. BNI SYARIAH Tbk CABANG JAKARTA TIMUR telah diajukan dalam Sidang
Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah pada 12 Desember 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat
(Ekonomi Islam).
Jakarta, 12 Desember 2008
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM
NIP. 150 210 422
PANITIA UJIAN
1. Ketua : Dr.Euis Amalia, M.Ag (..............................)
NIP. 150 289 264
2. Sekretaris : Dr.Euis Amalia, M.Ag (..............................)
NIP. 150 289 264
3. Pembimbing I : Dr. Yayan Sofyan, M.Ag (..............................)
NIP. 150 277 911
4. Pembimbing II : Asmawi, M.Ag (..............................)
NIP. 150 282 394
5. Penguji I : Dr. Afifi Fauzi Abbas, MA (..............................)
NIP.150 210 421
6. Penguji II : Edit Estetika, ST, M.Si (..............................)
KATA PENGANTAR
ا����� ا� ا�����
Rasa syukur serta rangkaian puji senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan
Pengatur dan Pemelihara Alam Semesta, Allah yang Maha Kuasa. Atas kehendak dan
kuasa-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam sepatutnya
tiada henti kita panjatkan kepada uswah kita, Nabi Muhammad SAW, suri tauladan
dalam setiap aktivitas kehidupan beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak menemui hambatan dan
cobaan. Namun, penulis berusaha menghadapinya dengan ikhtiar dan tawakkal.
Alhamdulillah atas rahmat Allah SWT, serta berkat doa dan dukungan orang tua,
keluarga, sahabat serta teman-teman segala hambatan dan cobaan dapat penulis
hadapi. Karena itulah, dari lubuk hati yang paling dalam, penulis mengucapkan
terima kasih yang tulus dan tak terhingga kepada segenap pihak yang telh membantu
dan memberikan dukungan baik moril maupun materil dalam penyelesaian skripsi ini.
Sebagai rasa syukur, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada :
1. Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta,
Bapak Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM.
2. Ketua Program Studi Muamalat, Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag, dan Sekretaris
Program Studi Muamalat, Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M.Ag.
3. Dosen pembimbing, Bapak Dr. Yayan Sofyan, M.Ag dan Bapak Asmawi, M.Ag,
yang telah membimbing, memberikan arahan, koreksi, saran, ilmu pengetahuan
dan pengalamannya hingga penulisan skripsi ini terselesaikan.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan memberikan ilmunya
kepada penulis selama di bangku kuliah.
5. Sekjen IAEI, Bapak Drs. Agustianto, MA yang telah memberikan banyak ilmu
dan pengalaman yang tentunya sangat membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
6. Pimpinan beserta staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri (UIN) Jakarta dan perpustakaan Umum Daerah Propinsi DKI
Jakarta, yang telah memberikan fasilitas untuk memenuhi studi pustaka.
7. Pemimpin Bidang Operasional, Bapak Agam Ayatullah, dan Penyelia Umum dan
Akuntansi BNI Syariah Kantor Cabang Jakarta Timur, Ibu Yul Azmi, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian di BNI
Syariah Cabang Jakarta Timur.
8. Pimpinan KLS Capem Kalimalang, Bapak M. Kaharuddin Yasin, yang telah
memberikan informasi kepada penulis.
9. Rasa ta’zhim dan terima kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Nasruddin,
dan Ibunda Hawilah yang tak kenal lelah berjuang dan berkorban untuk
memberikan yang terbaik, perhatian serta cinta dan kasih sayang yang tak pernah
henti. Setiap untaian doa yang ayah dan mama panjatkan merupakan sumber
kekuatan bagi ananda untuk menjalani hidup dan mencapai masa depan.
10. Yang tersayang nenekku Fatimah dan Hj. Siti Romlah, kakakku A. Marzuki dan
Azimatu Diana dan adikku M. Ilham yang tak henti memberi doa, cinta dan
dukungan sepenuh hati serta selalu memberikan cahaya inspirasi dalam melewati
setiap langkah kehidupanku dan selalu memberikan motivasi dan menghiasi hari-
hari penulis dengan keceriaan, canda dan tawa. Love you all.
11. Keponakanku yang lucu-lucu, Hilla Fika Mawaddah dan Fina Suraya Kamila
yang selalu menjadi penghibur hatiku dan menghiasi hari-hari penulis dengan
penuh keceriaan, canda dan tawa.
12. Orang terdekat penulis, ”Abang” yang selalu setia menemani dan mendampingi
penulis serta memberikan doa dan motivasi yang tiada henti. Love you so much.
13. Bapak Mulyadi dari KBIH Bani Saleh dan Bapak Sudrajad dari KBIH Al-Jazeera
yang telah meluangkan waktu dan memberikan informasi kepada penulis.
14. Teman-temanku seangkatan dan seperjuangan Perbankan Syariah 2004 khususnya
Perbankan Syariah D “Bocah Rusuh”, Ita, Nenk, Phita, Syarah, Ila, Nury, Dcy,
Syemi, Isya, Yana, Oji, Jihad, Gilang, Zidni, Iwek, Atep, Ucup, Amien, Audy,
Riyan, Slamet, Fajar, Hakim, Didi yang selalu memberikan kebersamaan, tawa
canda yang akan selalu berbekas di hatiku dan akan selalu kurindukan. Sebuah
kebahagian bisa menjadi bagian dari kalian dan melewati satu fase kehidupan
bersama kalian.
15. Teruntuk sahabatku Rikza Nirmala (Ieza), Halimah dan Rodhiya yang selalu
berbagi dalam suka dan duka, yang selalu setia mendengarkan keluh kesah
penulis, dan selalu siap membantu penulis ketika dalam kesulitan. Terima kasih
atas semuanya, atas doa dan semangat yang diberikan kepada penulis. Semoga
kebersamaan kita takkan hilang seiring bergulirnya waktu.
16. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Kesempurnaan hanyalah milik Allah, karena itu penulis menyadari bahwa
skripsi ini tentunya masih jauh dari sempurna. Namun demikian segala kritik dan
saran bagi penyempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan.
Akhir kata, semoga Allah membalas kebaikan mereka yang telah membimbing
dan membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya.
Jakarta, 12 Desember 2008
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 8
D. Tinjauan Studi Terdahulu 9
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian 13
F. Variabel Penelitian 15
G. Hipotesis 16
H. Metode Penelitian 16
I. Sistematika Penulisan 27
BAB II PERSPEKTIF TEORITIS TENTANG PRODUK, PELAYANAN
DAN KEPUASAN NASABAH
A. Produk 29
B. Pelayanan 34
C. Kepuasan Nasabah 41
BAB III TABUNGAN HAJI DI BNI SYARIAH
A. Profil BNI Syariah 48
B. Tabungan Haji di BNI Syariah 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Responden 65
B. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 69
C. Penemuan dan Pembahasan 74
D. Uji Asumsi Klasik 102
E. Uji Hipotesis 106
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan 112
B. Saran 113
DAFTAR PUSTAKA 114
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.2 Instrumen Penelitian ........................................................... 13
2. Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................. 65
3. Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia................................ 66
4. Tabel 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ............. 67
5. Tabel 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ....... 67
6. Tabel 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan Rata-Rata
Sebulan............................................................................... 68
7. Tabel 4.6 Hasil pengujian Validitas Variabel Kualitas Produk ............ 70
8. Tabel 4.7 Hasil pengujian Validitas Variabel Kualitas Pelayanan ....... 72
9. Tabel 4.8 Hasil pengujian Validitas Variabel Kepuasan...................... 73
10. Tabel 4.9 Setoran THI BNI Syariah sudah sesuai dengan kemampuan
Nasabah .............................................................................. 74
11. Tabel 4.10 Bank Memberikan Keuntungan Bagi Hasil Yang Menarik .. 75
12. Tabel 4.11 Kemudahan untuk memperoleh kepastian nomor porsi
keberangkatan..................................................................... 76
13. Tabel 4.12 Kemudahan dalam melakukan transaksi tabungan haji ........ 76
14. Tabel 4.13 Pertanggungan asuransi kecelakaan diri dan kematian......... 77
15. Tabel 4.14 Ketertarikan nasabah pada produk THI BNI Syariah........... 78
16. Tabel 4.15 Produk THI BNI Syariah berdasarkan ketentuan Islam........ 78
17. Tabel 4.16 Produk THI BNI Syariah memenuhi kebutuhan nasabah..... 79
18. Tabel 4.17 Produk THI BNI Syariah dapat mendorong niat ibadah haji
nasabah ...................................................................................... 80
19. Tabel 4.18 Produk tabungan haji berdampak baik bagi nasabah/calon
haji ..................................................................................... 80
20. Tabel 4.19 Penyetoran THI BNI Syariah dapat dilakukan di BNI mana
saja ..................................................................................... 81
21. Tabel 4.20 Souvenir yang diberikan BNI Syariah memenuhi kebutuhan
nasabah............................................................................... 82
22. Tabel 4.21 Produk THI BNI Syariah unggul dengan sistem online BNI ... 82
23. Tabel 4.22 Pada produk THI BNI Syariah bebas dari biaya
administrasi ........................................................................ 83
24. Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Persepsi Nasabah Kualitas .................. 84
25. Tabel 4.24 Bank menyelesaikan pelayanan untuk nasabah sesuai
dengan waktu yang dijanjikan ............................................. 85
26. Table 4.25 Bank akan segera membantu menyelesaikan masalah yang
dihadapi oleh nasabah ......................................................... 86
27. Table 4.26 Bank selalu mengupayakan pencatatan yang akurat dan
bebas kesalahan .................................................................. 86
28. Table 4.27 Karyawan tidak memerlukan waktu yang lama untuk
menyelesaikan transaksi nasabah ........................................ 87
29. Table 4.28 Kemampuan karyawan dalam membantu dan
memperhatikan saran dan keluhan nasabah ......................... 88
30. Table 4.29 Karyawan bank selalu bersedia membantu nasabah............. 88
31. Table 4.30 Lokasi yang strategis dan dengan sistem yang
terkomputerisasi yang dimiliki BNI Syariah memberikan
kenyamanan pada nasabah dalam bertransaksi .................... 89
32. Table 4.31 Karyawan selalu bersikap profesional dan ramah,
tersenyum serta mengucapkan salam dan terima kasih ........ 90
33. Table 4.32 Karyawan bank mampu menjawab semua pertanyaan
nasabah............................................................................... 91
34. Table 4.33 Karyawan ramah dan cakap dalam berkomunikasi .............. 91
35. Table 4.34 BNI Syariah memiliki karyawan yang memberikan
perhatian personal kepada nasabah...................................... 92
36. Table 4.35 Fasilitas dan produk yang diberikan oleh BNI Syariah
adalah untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan
nasabahnya ......................................................................... 93
37. Table 4.36 Gedung BNI Syariah bagus dan mendukung ....................... 93
38. Table 4.37 Akses ke lokasi mudah........................................................ 94
39. Table 4.38 Ruang pelayanan bersih, tenang dan nyaman ...................... 95
40. Table 4.39 Penampilan karyawan bank selalu rapi................................ 96
41. Tabel 4.40 Distribusi Frekuensi Persepsi Nasabah Kualitas Pelayanan . 97
42. Table 4.41 Nasabah puas akan pelayanan BNI Syariah......................... 97
43. Table 4.42 Nasabah akan mengatakan hal yang positif tentang produk
THI BNI Syariah................................................................. 98
44. Table 4.43 Nasabah Menyukai Produk yang Ditawarkan BNI Syariah.. 99
45. Table 4.44 Nasabah merekomendasikan dan mendorong orang lain
untuk menggunakan produk THI BNI Syariah .................... 99
46. Table 4.45 Nasabah merekomendasikan dan mendorong orang lain
untuk menggunakan jasa BNI Syariah................................. 100
47. Table 4.46 Menjadikan Bank BNI Syariah sebagai pilihan pertama bila
ingin menggunakan jasa bank ............................................. 101
48. Tabel 4.47 Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Nasabah ............... 102
49. Tabel 4.48 Hasil Uji Multikolinearitas.................................................. 104
50. Tabel 4.49 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................ 104
51. Tabel 4.50 Uji Koefisien Determinasi................................................... 107
52. Tabel 4.51 Uji t Hitung......................................................................... 108
53. Tabel 4.52 Uji F Hitung........................................................................ 110
54. Tabel 4.53 Hasil Analisis Korelasi Parsial ............................................ 111
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Pelanggan .............................................. 42
2. Gambar 3.1 Perkembangan BNI Syariah ................................................ 49
3. Gambar 3.2 Struktur Organisasi ............................................................. 52
4. Gambar 4.1 Uji Normalitas .................................................................... 103
5. Gambar 4.2 Uji Heterokedastisitas ......................................................... 106
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia kini telah memasuki babak
baru. Pertumbuhan industri perbankan syariah telah bertranformasi dari hanya
sekedar memperkenalkan suatu alternatif praktik perbankan syariah menjadi
bagaimana bank syariah menempatkan posisinya sebagai pemain utama dalam
percaturan ekonomi di tanah air. Bank syariah memiliki potensi besar untuk menjadi
pilihan utama dan pertama bagi nasabah dalam pilihan transaksi mereka. Hal itu
ditunjukkan dengan akselerasi pertumbuhan dan perkembangan perbankan syariah di
Indonesia.1 Program akselerasi akan mendongkrak pertumbuhan perbankan syariah
sebagaimana ditargetkan oleh Bank Indonesia bahwa jumlah asset perbankan syariah
sampai tahun 2008 mencapai 5% dari total asset perbankan nasional. Dengan
program tersebut, tampaknya persaingan dalam bisnis perbankan syariah semakin
ketat. Hal ini tidak hanya terlihat dari berbagai macam produk atau bisa dikatakan
sebagai ”perang produk” yang diberikan kepada nasabah akibat bertambahnya unit
perbankan syariah yang melayani berbagai produk dengan kelebihan dan keunggulan
1 Merza Gamal, ”Tantangan Bank Syariah ke Depan”, artikel diakses pada 22 Juni 2008 dari
www.google.com
tersendiri, tetapi juga berupa peningkatan pelayanan terhadap para nasabah untuk
mencapai kepuasan yang diharapkan.
Menurut Levit, syarat yang harus dipenuhi oleh suatu badan usaha agar dapat
sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan
mempertahankan pelanggan. Atas dasar itu maka setiap badan usaha berlomba-lomba
menghasilkan dan menyampaikan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan
harga yang pantas dan berkualitas. Dengan demikian, setiap badan usaha harus dapat
memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya, karena kelangsungan hidup
badan usaha sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan
para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumen. Melalui pemahaman
perilaku konsumen, pihak manajemen perusahaan dapat menyusun strategi dan
program yang tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang ada agar dapat
mengungguli para pesaingnya.2
Badan usaha harus berpusat perhatian pada pelanggan yakni perusahaan yang
memfokuskan pada pengembangan pelanggan dalam merancang strategi pemasaran
dan menyerahkan nilai superior kepada pelanggan sasarannya. Maka perusahaan
berusaha membangun pelanggan, bukan hanya membangun atau menciptakan produk
semata. Produk jasa yang berkualitas mempunyai peranan penting untuk membentuk
kepuasan pelanggan. Semakin berkualitas barang dan jasa yang diberikan, maka
kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan semakin tinggi. Bila kepuasan pelanggan
2 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran¸ (Yogyakarta: ANDI, 2001), Edisi II, h.19
semakin tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi badan usaha tersebut.
Karena pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian.
Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan
telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini.
Pihak yang paling banyak berhubungan dengan kepuasan/ketidakpuasan pelanggan
adalah pemasar, konsumen, dan peneliti prilaku konsumen.
Persaingan yang semakin ketat, dimana semakin banyak produsen yang
terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, menyebabkan setiap
perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan
utama. Hal ini tercermin dari semakin banyaknya perusahaan yang menyertakan
komitmennya terhadap kepuasan pelanggan dalam pernyataan misinya, iklan,
maupun public relations release. Dewasa ini semakin diyakini bahwa kunci utama
untuk memenangkan persaingan adalah memberikan nilai dan kepuasan kepada
pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa berkualitas dengan harga bersaing.3
Kepuasan pelanggan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.4
Pada dasarnya kepuasan dan ketidakpuasan konsumen atas produk/jasa akan
berpengaruh terhadap pola prilaku selanjutnya. Hal ini ditunjukkan pelanggan setelah
terjadi proses pembelian atau purna penggunaan jasa. Apabila konsumen merasa
3 Ibid., h.23
4 Philip Kotler, dkk, Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, (Yogyakarta: Penerbit ANDI,
2002) Cet.ke-2, h.50
puas, maka kemungkinan besar akan kembali membeli atau menggunakan jasa yang
sama. Konsumen yang puas juga cenderung akan memberikan referensi yang baik
terhadap produk/jasa kepada orang lain. Namun, jika konsumen tidak puas, ia akan
melakukan tindakan pengembalian produk dan penghentian penggunaan jasa.
Bank sebagai lembaga keuangan perlu mengkomunikasikan produk yang
mereka tawarkan. Hal ini dilakukan agar masyarakat mengetahui dan memiliki minat
membeli manfaat atas produk yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya.
BNI Syariah merupakan salah satu bank yang mengeluarkan produk-
produknya berdasarkan prinsip syariah. Salah satu produknya adalah tabungan haji.
Tabungan haji adalah tabungan yang menggunakan prinsip mudharabah yaitu
simpanan pihak ketiga yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat nasabah
akan menunaikan ibadah haji atau pada saat tertentu sesuai dengan yang
diperjanjikan. Simpanan ini menerapkan imbalan dengan sistem bagi hasil
mudharabah.
Melaksanakan haji merupakan salah satu rukun Islam yang kelima yang
diwajibkan kepada seluruh umat manusia yang beragama Islam bagi yang mampu,
untuk itu diperlukannya dana yang cukup dan aman untuk menunaikan salah satu
rukun Islam tersebut. Menunaikan ibadah haji bagi kebanyakan orang Indonesia
adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah. Ia memerlukan kemauan yang kuat dan
kemampuan yang memadai. Ada banyak orang yang sudah mampu tetapi belum
mempunyai kemauan, dan lebih banyak lagi yang sudah mempunyai kemauan tetapi
belum mempunyai kemampuan yang cukup. Oleh karena itu, pergi menunaikan
ibadah haji bagi rata-rata orang Indonesia saat ini dirasakan sebagai keuntungan
besar.
Sekarang ini banyak perusahaan yang membuka biro perjalanan haji, begitu
juga dengan perbankan syariah. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun
1999 pasal 10 ayat 1 pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)
dilakukan kepada rekening Menteri Agama melalui bank pemerintah dan/atau bank
swasta yang ditunjuk oleh Menteri Agama setelah mendapat pertimbangan Gubernur
Bank Indonesia, pada tahun 2006 yaitu Bank BNI, Bank BRI, Bank Mandiri, Bank
Mandiri Syariah, Bank Muamalat, BUKOPIN, Bank DKI, Bank NTB, Bank Sulsel,
Bank Sultra, Bank Kalsel, Bank Riau, Bank Kaltim, Bank Sumsel, Bank Sumut, Bank
Sumbar, Bank Aceh, Bank Jatim, Bank DIY dan Bank Jabar.5 Industri perbankan
syariah dapat meraup keuntungan dari pengendapan dana haji. Dana haji yang
mengendap akan diinvestasikan kembali oleh industri perbankan pada instrumen yang
diprediksikan memberikan keuntungan. Dana haji yang dikelola oleh industri
perbankan syariah secara tidak langsung akan memberikan simultan positif terhadap
peningkatan market share bank syariah. Masalahnya, market share bank syariah
masih berkisar pada angka 1,7%. Angka yang sangat kecil jika dibandingkan dengan
market share perbankan konvensional.6
5 Artikel diakses pada tanggal 8 November 2008 dari www.haji.depag.go.id
6 AM.Hasan Ali, Mengais Kentungan di Lahan Haji, artikel diakses pada tanggal 17 Juni
2008 dari www.google.com
Banyaknya keberadaan biro-biro perjalanan haji tersebut, menimbulkan
persaingan antara satu dengan lainnya. Untuk dapat bertahan dan mendominasi
persaingan diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Selama perusahaan dapat
melakukan kegiatan tertentu dengan lebih baik dari para pesaingnya, perusahaan itu
akan dapat memperoleh keunggulan kompetitif. Dengan demikian, maka perusahaan
harus mampu memberikan kepuasan terhadap nasabahnya. Dalam memberikan
kepuasan terhadap nasabah dapat melalui penyampaian produk dan pelayanan.
Saat ini bank-bank bersaing dalam menawarkan produk tersebut agar
masyarakat berminat menabung di bank tersebut. Oleh karena itu, bank harus
memberikan berbagai macam produk yang mempunyai kelebihan dan keunggulan
tersendiri dibanding dengan produk pesaing guna mencapai kepuasan pelanggan.
Dengan demikian, jelaslah bahwa dengan produk yang berkualitas tinggi dan
diiringi dengan pelayanan yang baik yang diberikan oleh bank maka akan mendorong
nasabah untuk membeli produk yang ditawarkan. Dengan dasar pemikiran tersebut,
maka penulis tertarik untuk mencoba mengadakan penelitian guna mengetahui apa
saja keinginan-keinginan dan pendapat nasabah. Dengan adanya tabungan haji ini,
selain merasa aman juga dapat meringankan calon jamaah haji dalam menyiapkan
Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH), karena dana tersebut dalam jangka waktu
panjang juga dapat memberikan efek (multiple efek) yang menguntungkan dan juga
dana yang terkumpul dapat diinvestasikan dan membeli berbagai asset demi
pelaksanaan haji di lapangan.
Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mencoba mengadakan penelitian dan
menganalisis seberapa besar tingkat kepuasan nasabah terhadap bank syariah yang
menawarkan produk tabungan haji. Dalam hal ini, penulis akan meneliti BNI Syariah
Cabang Jakarta Timur, dilihat dari kualitas produk dan kualitas pelayanan. Oleh
karena itu, penulis berinisiatif membuat penelitian yang berjudul ”PENGARUH
KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
KEPUASAN NASABAH TABUNGAN HAJI PADA PT. BNI SYARIAH Tbk
CABANG JAKARTA TIMUR”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Pembatasan masalah dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman yang
sesuai dengan yang diharapkan. Agar masalah yang diteliti tidak terlalu meluas, maka
perlu diberi batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini mengacu pada:
1. Penelitian ini hanya membahas tentang tingkat kepuasan nasabah tabungan haji
dilihat dari kualitas produk dan kualitas pelayanan.
2. Responden dalam penelitian ini adalah nasabah tabungan haji BNI Syariah
Cabang Jakarta Timur yang telah melakukan pelunasan tahun 2008 dengan
jumlah responden dibatasi 88 orang.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis mencoba
merumuskan berbagai macam permasalahan pokok sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh antara kualitas produk terhadap kepuasan nasabah
tabungan haji?
2. Apakah terdapat pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah
tabungan haji?
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara kualitas produk
dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah tabungan haji?
4. Variabel manakah yang paling berpengaruh terhadap kepuasan nasabah tabungan
haji BNI Syariah?
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui besaran pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan nasabah
tabungan haji.
2. Mengetahui besaran pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah
tabungan haji.
3. Menganalisis pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan secara
simultan terhadap kepuasan nasabah tabungan haji.
4. Mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan nasabah
tabungan haji.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan/Organisasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan
informasi bagi instansi terkait dalam mengambil keputusan, khususnya
penilaian kepuasan pelanggan.
b. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan teoritis dan memperluas wawasan untuk
mempelajari secara langsung dan menganalisis hubungan kualitas produk
dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan berdasarkan teori
yang dipelajari.
c. Bagi Pihak Lain
Dapat dijadikan informasi tambahan bagi para pembaca untuk menambah
referensi bagi penelitian khususnya mengenai kualitas produk, kualitas
pelayanan dan kepuasan konsumen dan dapat dijadikan studi literatur
untuk penelitian lebih lanjut bagi yang berminat.
C. Tinjauan Studi Terdahulu
Dalam tinjauan literatur, peneliti memperoleh empat tema yang serupa dengan
tema yang akan peneliti bahas, yaitu :
Tabel 1.1
No. Identitas Penulis Isi Pembeda
1 Yuyun Rahadiyuni,
mahasiswa Program
Studi Ekonomi dan
dan Ilmu Sosial UIN
Jakarta (2005) dalam
skripsinya yang
berjudul “Analisis
Pengaruh Kualitas
Jasa Pelayanan
Terhadap Kepuasan
Nasabah Pada BTN
Cabang Purwakarta”.
Dalam penelitiannya
digunakan 7 dimensi kualitas
pelayanan, reliability,
responsiveness, access,
tangibles, teknologi dan
keamanan dan assurance.
Dalam hasil analisisnya
menunjukkan terdapat
hubungan positif yang kuat
antara kualitas pelayanan
dengan kepuasan nasabah.
Perbedaan, penelitian kali ini
menggunakan metode
Servqual dengan lima dimensi
yang dikembangkan oleh
Parasuraman, Zeithaml dan
Berry yaitu Reliability,
Responsiveness, Assurance,
Emphaty, dan Tangibles.
Selain itu, penelitian kali ini
tidak hanya menganalisis
kepuasan nasabah berdasarkan
faktor kualitas pelayanan saja
tetapi juga berdasarkan faktor
kualitas produk.
2 Razmayani Zain,
mahasiswa Program
Pascasarjana Studi
Ekonomi dan
Keuangan Syariah
Universitas Indonesia
(2007) dalam tesisnya
yang berjudul
“Pengaruh Service
Quality dan Product
Quality Terhadap
Brand Awareness
Nasabah”.
Tujuan yang hendak dicapai
melalui penelitian ini adalah
untuk mengetahui tingkat
awareness nasabah terhadap
merek Permata Bank Syariah,
pengaruh faktor product
quality dan service quality
terhadap tingkat brand
awareness nasabah terhadap
merek Permata Bank Syariah
dan hubungan faktor
demografi terhadap tingkat
brand awareness. Metode
pengumpulan data yang
digunakan adalah
menggunakan kuesioner
dengan teknik analisa
deskriptif statistik dan analisa
regresi linier berganda,
terhadap 100 responden
nasabah PermataBank
Syariah di DKI Jakarta.
Indikator yang digunakan
pada kualitas produk adalah
performance, serviceability,
Penelitian kali ini mencoba
menganalisis pengaruh kualitas
produk dan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan nasabah
tabungan haji. Penelitian ini
menggunakan metode non
probability sampling dengan
tipe purposive sampling.
Indikator yang digunakan
untuk variabel kualitas
pelayanan menggunakan
metode Servqual dengan lima
dimensi yang dikembangkan
oleh Parasuraman, Zeithaml
dan Berry yaitu Reliability,
Responsiveness, Assurance,
Emphaty, dan Tangibles.
durability, reliability,
features, conformance with
specifications. Indikator yang
digunakan pada kualitas
pelayanan adalah compliance,
assurance, reliability,
tangible, emphaty dan
responsiveness (CARTER).
Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa tingkat
awareness nasabah terhadap
merek PermataBank Syariah
berada pada posisi brand
recall. Variabel independen
product quality dan service
quality memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap
brand awareness pada level
0.05. Pengaruh yang
diberikan oleh masing-
masing variabel tersebut
adalah positif dimana setiap
peningkatan variabel product
quality dan service quality
akan meningkatkan brand
awareness. Berdasarkan
penelitian ini, maka dimensi
kualitas produk digunakan
sebagai faktor-faktor yang
menerangkan variabel-
variabel kualitas produk
untuk pengujian hipotesis.
3 Jum’i, mahasiswa
Program Studi
Ekonomi dan Ilmu
Sosial UIN Jakarta
(2007) dalam
skripsinya yang
berjudul “Analisis
Pengaruh Kualitas
Pelayanan dan
Kualitas Produk
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah
simple random sampling.
Indikator yang digunakan
pada kualitas pelayanan
adalah kehandalan, daya
tanggap, jaminan, empati,
dan wujud. Sedangkan
indikator yang digunakan
pada kualitas produk adalah
Perbedaannya, penelitian kali
ini mencoba menganalisis
pengaruh kualitas produk dan
kualitas pelayanan terhadap
kepuasan nasabah tabungan
haji. Penelitian ini
menggunakan metode non
probability sampling dengan
tipe purposive sampling.
Indikator yang digunakan
Terhadap Kepuasan
Pelanggan (Studi
Kasus Pada
Pelanggan
Herbalife)”.
daya guna, fitur, daya tahan,
kesesuaian, dan persepsi.
Penelitian ini menggunakan
konsep Garvin yang
mengusulkan suatu kerangka
untuk menggambarkan
seluruh kualitas produk yang
terdiri dari lima dimensi. Dari
hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang sangat kuat
dan signifikan antara variabel
kualitas produk terhadap
kepuasan nasabah. Dan untuk
variabel kualitas pelayanan
juga mempunyai hubungan
yang sangat kuat dan
signifikan terhadap kepuasan
nasabah.
untuk variabel kualitas produk
menggunakan metode David
A. Garvin yaitu performace,
service ability, durability,
reliability, features, dan
conformance. Indikator untuk
kualitas pelayanan
menggunakan metode
Servqual dengan lima dimensi
yang dikembangkan oleh
Parasuraman, Zeithaml dan
Berry yaitu Reliability,
Responsiveness, Assurance,
Emphaty, dan Tangibles.
4 Rosyidah Lailiyah,
mahasiswa Program
Studi Muamalat
Perbankan Syariah
UIN Jakarta (2006)
dalam skripsinya yang
berjudul ”Analisa
Kepuasan Nasabah
Terhadap Bauran
Pemasaran Produk
Tabungan Wadi’ah
(Studi Kasus Pada
BPRS Wakalumi)”.
Penelitian ini menggunakan
korelasi dan pengukuran
kepuasan nasabah dengan
diagram Cartesius. Hasil
penelitian menunjukkan
bahwa hubungan antara
tingkat kinerja BPRS
Wakalumi dengan tingkat
kepuasan nasabah dalam
bauran pemasaran tabungan
wadiah adalah hubungan
positif yang sedang atau
cukup kuat. Dan semua
variable bauran pemasaran
tabungan wadiah terletak
pada kuadran B atau kuadran
pertahankan prestasi. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat
kinerja BPRS Wakalumi
dalam bauran pemasaran
tabungan wadiah sudah baik
dan telah sesuai dengan apa
yang diharapkan nasabah.
Penelitian kali ini, mengukur
tingkat kepuasan nasabah
berdasarkan faktor kualitas
produk dan kualitas pelayanan
dalam produk tabungan haji
dengan menggunakan metode
non probability sampling
dengan tipe purposive
sampling. Indikator yang
digunakan untuk variabel
kualitas produk menggunakan
metode David A. Garvin yaitu
performace, service ability,
durability, reliability, features,
dan conformance. Indikator
untuk kualitas pelayanan
menggunakan metode
Servqual dengan lima dimensi
yang dikembangkan oleh
Parasuraman, Zeithaml dan
Berry yaitu Reliability,
Responsiveness, Assurance,
Emphaty, dan Tangibles.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan dalam
penelitian yang merupakan satu konsep yang mempunyai variasi. Variabel tersebut
berupa variabel bebas dan variabel terikat. Adapun variabel dalam penelitian ini
adalah :
1. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kepuasan nasabah dimana kualitas
produk dan kualitas pelayanan yang baik dan yang dirasakan nasabah akan
mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah. Variabel terikat dikonotasikan dengan
huruf Y.
2. Variabel bebas (Independent Variable)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas produk(X1) dan kualitas
pelayanan (X2). Kualitas produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen. Dan kualitas
pelayanan merupakan sejauhmana pelayanan yang diberikan oleh karyawan-
karyawan pada suatu perusahaan terhadap para konsumen.
Tabel 1.2
Instrumen Penelitian
Variabel Sub
Variabel Indikator
Kualitas Produk (X1)
Performance
(Kinerja)
� Setoran pembukaan THI Syariah sudah sesuai dengan kemampuan nasabah.
� Keuntungan bagi hasil menarik.
� Mudah untuk memperoleh kepastian nomor
porsi keberangkatan karena telah online
dengan SISKOHAT.
Serviceability
(Pelayanan)
� Kemudahan dalam proses transaksi produk
THI Syariah.
� Nasabah ditutup asuransi kecelakaan diri dan
kematian.
� Penyetoran dapat dilakukan di BNI mana saja.
Durability
(Daya Tahan)
� Produk THI Syariah menarik.
� Produk THI Syariah sesuai syariah.
Reliability
(Keandalan)
� Produk THI Syariah sesuai kebutuhan nasabah.
� Produk THI Syariah dapat mendorong niat
ibadah haji nasabah.
� Produk tabungan haji berdampak baik bagi
calon jamaah haji yang menjadi nasabah BNI
Syariah.
Features � Souvenir yang diberikan dapat memenuhi
kebutuhan nasabah.
� Pada produk THI BNI Syariah berlaku
ketentuan adanya pembiayaan dana talangan
haji bagi nasabah/calon haji yang belum
mempunyai dana yang cukup untuk
mendapatkan porsi.
Conformance
with
specifications
� Kecanggihan teknologi THI Syariah.
� Pada produk THI BNI Syariah berlaku ketentuan yang bebas dari biaya administrasi.
Kualitas
Pelayanan(X2)
Reliability
(Keandalan)
� Ketepatan dalam menangani serta
memenuhi pelayanan yang dijanjikan.
� Kesesuaian dalam menangani dan memenuhi pelayanan yang dijanjikan.
� Akurasi dalam pelayanan transaksi.
Responsiveness
(Ketanggapan)
� Kecepatan dalam melayani nasabah.
� Menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh nasabah.
� Kesungguhan karyawan dalam membantu
nasabah.
Assurance
(Keyakinan)
� Kemampuan penyedia jasa memberikan rasa aman dalam bertransaksi.
� Keramahtamahan karyawan dalam melayani
nasabah.
� Pengetahuan dan kecakapan karyawan dalam
memberikan penjelasan dan pertanyaan
nasabah.
Emphaty
(Kepedulian)
� Keramahan dan kecakapan karyawan dalam
berkomunikasi.
� Memberikan perhatian secara pribadi kepada nasabah.
� Mempunyai produk yang sesuai dengan
kebutuhan.
Tangibles
(Berwujud)
� Gedung bagus dan mendukung
� Akses ke lokasi mudah.
� Kebersihan, ketenangan dan kenyamanan ruangan.
� Kerapihan dalam penampilan karyawan.
Kepuasan
(Y)
� Word of Mouth positif.
� Kesukaan terhadap produk (barang/jasa).
� Minat merekomendasikan produk THI BNI
Syariah.
� Minat merekomendasikan perusahaan
penyedia jasa.
� Kesediaaan untuk terus menggunakan jasa
Bank BNI Syariah.
E. Variabel Penelitian
Kualitas Produk
(X1)
Kualitas Pelayanan
(X2)
Kepuasan Nasabah
(Y)
F. Hipotesis
Hipotesis penelitian atas permasalahan ini adalah :
1. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap
kepuasan nasabah tabungan haji.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap kepuasan
nasabah tabungan haji.
2. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap
kepuasan nasabah tabungan haji.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap
kepuasan nasabah tabungan haji.
3. Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara kualitas
produk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah tabungan haji.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara kualitas produk
dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah tabungan haji.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif, karena untuk melihat seberapa besar pengaruh kualitas produk dan
kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah tabungan haji dengan analisa
statistik.
Hasil temuan analisis kuantitatif kemudian dilakukan kontekstualisasi dan
interpretasi. Penelitian ini merupakan penelitian survei karena dalam penelitian
ini menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner/angket.
2. Jenis Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, jenis dan sumber data dibagi dalam dua kategori
yaitu:
a) Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari responden
melalui kuesioner dan wawancara dengan pihak BNI Syariah Cabang
Jakarta Timur yang berkaitan dengan materi skripsi ini.
b) Data sekunder, adalah sumber data pendukung dan pelengkap data
penelitian. Data ini sangat penting bagi kelengkapan analisa dari temuan
hasil penelitian. Sumber data sekunder yang dimaksud adalah buku-buku
dan bahan-bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan masalah
penelitian.
3. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
kuesioner/angket. Teknik ini digunakan untuk menghimpun data pokok penelitian
yaitu mengenai kualitas produk, kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah.
Instrumen data yang digunakan adalah kuesioner/angket. Kuesioner
memuat 37 item pertanyaan. Dari 37 item pertanyaan tersebut, memuat 15 item
pertanyaan tentang kualitas produk, 16 item pertanyaan tentang kualitas
pelayanan dan 6 item pertanyaan tentang kepuasan nasabah.
Model jawaban dalam kuesioner menggunakan skala likert. Adapun
pemberian skor dari setiap pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini
ditentukan sebagai berikut:
a. Sangat tidak setuju skornya satu d. Setuju skornya empat
b. Tidak setuju skornya dua e. Sangat setuju skornya lima
c. Ragu skornya tiga
Setelah diperoleh total skor tiap-tiap responden, dilakukan kategorisasi
untuk mengetahui persepsi nasabah terhadap kualitas produk dan kualitas
pelayanan serta tingkat kepuasan nasabah secara keseluruhan.
Format penskoran variabel kualitas produk dapat diuraikan sebagai
berikut: untuk 15 item pertanyaan tentang kualitas produk ditentukan skornya,
bila jawaban sangat tidak setuju skornya 1, tidak setuju skornya 2, ragu skornya 3,
setuju skornya 4, sangat setuju skornya 5. Dengan demikian, jumlah skor tertinggi
adalah 75 dan jumlah skor terendah adalah 15. Dari hasil pen-skor-an ini
kemudian dibuat kategorisasi persepsi nasabah terhadap kualitas produk, yaitu:
- Skor 15 – 27, berarti kategori sangat tidak bagus.
- Skor 28 – 40, berarti kategori tidak bagus.
- Skor 41– 53, berarti kategori cukup bagus.
- Skor 54 – 66, berarti kategori bagus.
- Skor 67 – 75, berarti kategori sangat bagus.
Format penskoran variabel kualitas pelayanan dapat diuraikan sebagai
berikut: untuk 16 item pertanyaan tentang kualitas pelayanan ditentukan skornya,
bila jawaban sangat tidak setuju skornya 1, tidak setuju skornya 2, ragu skornya 3,
setuju skornya 4, sangat setuju skornya 5. Dengan demikian, jumlah skor tertinggi
adalah 80 dan jumlah skor terendah adalah 16. Dari hasil pen-skor-an ini
kemudian dibuat kategorisasi persepsi nasabah terhadap kualitas pelayanan, yaitu:
- Skor 16 - 29, berarti kategori sangat tidak bagus.
- Skor 30 - 43, berarti kategori tidak bagus.
- Skor 44 - 57, berarti kategori cukup bagus.
- Skor 58 - 71, berarti kategori bagus.
- Skor 72 - 80, berarti kategori sangat bagus.
Format penskoran variabel kepuasan nasabah dapat diuraikan sebagai
berikut: untuk 6 item pertanyaan tentang kepuasan nasabah ditentukan skornya,
bila jawaban sangat tidak setuju skornya 1, tidak setuju skornya 2, ragu skornya 3,
setuju skornya 4, sangat setuju skornya 5. Dengan demikian, jumlah skor tertinggi
adalah 30 dan jumlah skor terendah adalah 6. Dari hasil pen-skor-an ini kemudian
dibuat kategorisasi tentang tingkat kepuasan nasabah, yaitu:
- Skor 6 – 14, berarti tingkat kepuasan rendah.
- Skor 15 – 23, berarti tingkat kepuasan cukup.
- Skor 24 – 30, berarti tingkat kepuasan tinggi.
5. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan totalitas dari semua objek atau individu yang
memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti.7 Populasi
dalam penelitian ini adalah nasabah tabungan haji BNI Syariah Cabang Jakarta
Timur yang telah melakukan pelunasan tahun 2008 yakni 115 orang.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara
tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang
dianggap bisa mewakili populasi.
Cara untuk menentukan sampel mengacu pada rumus:8
n = 2)(1 eΝ+
Ν
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
yang masih dapat ditolerir/diinginkan (5%)
n = ( )2
05.01151
115
+
7 M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Apllikasinya, (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 2002), Cet.1, h.58
8 Ibid., h.61
n = ( )0025.01151
115
+
n = 3.1
115 = 88
Berdasarkan perhitungan di atas, sampel yang diambil adalah 88 responden.
6. Teknik penarikan Sampel
Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling
dengan menggunakan metode non probability sampling dengan tipe purposive
sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu dimana
penentuan sampel tergantung dari kepentingan penelitian.
7. Teknik Analisis Data
a. Uji Validitas dan Reliabilitas
Sebelum data primer dianalisis, perlu dilakukan pengujian atas kualitas
data yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan
valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang
akan diukur oleh kuesioner tersebut.9 Validitas data penelitian ditentukan oleh
proses pengukuran yang akurat.
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi mengatakan untuk mengetahui
apakah pada tiap-tiap variabel dinilai valid atau tidak dilakukan dengan
9 H. Imam Ghozali, Aplikassi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2007), h.45
membandingkan r hitung dengan r tabel antara nilai skor item yang diuji dengan
jumlah seluruh skor yang diuji.10
Dari r tabel, dimana df = n-2, dalam hal ini n
adalah jumlah sampel atau responden. Pada pengukuran kepuasan nasabah
tabungan haji BNI Syariah Cabang Jakarta Timur jumlah sampel (n) = 30, maka
besarnya df = 30-2 = 28. Dengan alpha = 0.05, maka didapat nilai r tabel = 0.361.
Pengambilan keputusan adalah jika r hitung positif atau r hitung lebih besar dari r
tabel maka butir tersebut valid. Sebaliknya jika r hitung negatif atau r hitung lebih
kecil dari r tabel maka butir tersebut tidak valid.
Sedangkan uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur variabel yang diukur
melalui kuisioner. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
walaupun berkali-kali diuji.
SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbach Alpha. Menurut Nunnally, suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60.11
10 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 1995),
Edisi Revisi, h.139
11 H. Imam Ghozali, Aplikassi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, (Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007), h.42
b. Uji Asumsi Klasik Regresi Berganda
Model regresi linear berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika
model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi klasik
statistik, baik itu autokorelasi, multikolinearitas, dan heterokedastisitas.
1) Uji Normalitas adalah pengujian tentang kenormalan data. Penggunaan uji
normalitas dalam penelitian ini adalah karena asumsi yang harus dimiliki oleh
data adalah bahwa data tersebut terdistribusi normal. Maksud data
terdistribusi normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi
normal dan data memusat pada nilai rata-rata dan median.
2) Uji Multikolinieritas, bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).12
Ada atau
tidaknya multikolinieritas dalam model persamaan yang terbentuk dengan
diuji menggunakan indikator Condition Index (CI) dan Varians Inflation
Factor (VIF).
3) Uji Autokorelasi, bertujuan untuk menguji apakah ada korelasi dalam model
regresi linier antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan ada problem autokorelasi.13
Untuk mendeteksi ada tidaknya
autokorelasi, dilakukan uji Durbin-Watson (DW test).
12 Ibid, h. 91
13
Ibid, h. 95
4) Uji Heteroskedastisitas, bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varians dari satu pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah homoskedastisitas. Untuk mendeteksinya dilihat dari grafik
plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan
residualnya (SRESID).14
c. Uji Hipotesis
1) Analisis Regresi Linier Berganda
Yaitu analisis yang bertujuan untuk meramalkan bagaimana keadaan
(naik turunnya) variabel independen, bila dua atau lebih variabel independen
sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis
regresi berganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal
dua, yang dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
Keterangan:
Y : Kepuasan Nasabah
a : Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
b : Koefisien Regresi
14 Ibid., h.105
X1 : Kualitas Produk
X2 : Kualitas Pelayanan
2) Uji t Hitung
Metode pengujian ini bertujuan untuk menguji koefisien regresi secara
parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Sedangkan hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut:
1) Ho : 1β = 0 → tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara varibel X1
dan variabel Y.
Ha : 1β ≠ 0 → terdapat pengaruh yang signifikan antara varibel X1 dan
variabel Y.
2) Ho : 2β = 0 → tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara varibel X2
dan variabel Y.
Ha : 2β ≠ 0 → terdapat pengaruh yang signifikan antara varibel X2 dan
variabel Y.
Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel
dependen secara individual (parsial) terhadap variabel dependen dengan
melakukan uji t.
Apabila thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel
independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel dependen.
Apabila thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel
independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
Jika sig t > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
terdapat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Jika sig t < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada
pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
3) Uji F Hitung
Untuk melakukan pengujian hipotesis, maka ada beberapa ketentuan
yang perlu diperhatikan yaitu merumuskan hipotesis nol (Ho) kita juga harus
menyertai dengan hipotesis alternatif (Ha), seperti dibawah ini:
1) Ho : 1β = 2β = 0 → tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara 2
variabel X dengan variabel Y.
2) Ha : 1β ≠ 2β ≠ = 0 → terdapat pengaruh yang signifikan antara 2
variabel X dengan variabel Y.
Uji simultan dengan uji F ini bertjuan untuk mengetahui pengaruh
bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan
rumus:
fhitung = ( ) ( )1/1
/2
2
−−− knR
kR
Keterangan:
R2 = Koefisien regresi yang ditemukan
k = Jumlah variabel bebas
n = Jumlah Sampel
F = Fhitung yang selanjutnya diuji dengan Ftabel
Apabila Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya
variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yangh signifikan
terhadap variabel independen.
Jika sig F > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
terdapat pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Jika sig F < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada
pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
8. Teknik Penulisan
Teknik penulisan yang digunakan adalah merujuk pada pedoman
penulisan skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta tahun 2007.
H. Sistematika Penulisan
Agar lebih tersusun dan terarah, penulis menyusun penelitian ini ke dalam
lima bab dengan sub judul masing-masing sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Studi
Terdahulu, Operasional Variabel, Hipotesis, Metode Penelitian, dan
Sistematika Penulisan.
BAB II Perspektif Teoritis tentang Produk, Pelayanan dan Kepuasan Nasabah,
terdiri dari Produk, Pelayanan dan Kepuasan Nasabah.
BAB III Tabungan Haji di BNI Syariah, terdiri dari Profil BNI Syariah dan
tinjauan tentang Tabungan Haji di BNI Syariah.
BAB IV Hasil dan Pembahasan, terdiri dari Gambaran Umum Responden, Uji
Validitas dan Reliabilitas Instrumen, Penemuan dan Pembahasan, Uji
Asumsi Klasik, serta Uji Hipotesis.
BAB V Penutup, terdiri dari Kesimpulan dan Saran.
BAB II
PERSPEKTIF TEORITIS TENTANG PRODUK, PELAYANAN DAN
KEPUASAN NASABAH
A. Produk
1. Pengertian Produk
Secara umum definisi produk adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan pelanggan. Sedangkan definisi produk menurut Philip Kotler adalah
sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli,
digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.15
Produk itu tidak hanya terdiri dari barang yang berwujud, tetapi definisi
produk yang lebih luas meliputi objek fisik, jasa, kegiatan, orang, tempat, organisasi,
ide atau campuran dari hal-hal tersebut.
Definisi produk menurut Tjiptono adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau
dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan.16
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa produk adalah sesuatu yang
memberikan manfaat baik dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-hari atau sesuatu
15 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana, 2005), h.136
16 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: ANDI, 1997), h. 95
yang ingin dimiliki oleh konsumen. Produk biasanya digunakan untuk dikonsumsi
baik untuk kebutuhan rohani maupun jasmani. Untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan akan produk, maka konsumen harus mengorbankan sebagai balas jasanya
misalnya dengan cara pembelian.
2. Tingkatan Level Produk
Dalam merencanakan penawaran atau produk, terdapat lima tingkatan level
produk, yaitu:
a. Produk utama/inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan
akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk.
b. Produk generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang
paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi).
c. Produk harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan
berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati
untuk dibeli.
d. Produk pelengkap (augmented product), yaitu berbagai atribut produk yang
dilengkapi atau ditambahi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat
memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing.
e. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin
dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang.17
17 Ibid, h.96
3. Hierarki Produk
Masing-masing produk berkaitan dengan produk-produk tertentu lainnya.
Hierarki produk tersebut terdiri atas enam tingkatan, yaitu:
a. Keluarga kebutuhan, merupakan kebutuhan inti yang mendasari keberadaan suatu
kelompok produk.
b. Keluarga produk, merupakan semua kelas produk yang dapat memenuhi
kebutuhan inti dengan tingkat efektifitas yang kurang lebih memadai.
c. Kelas produk, merupakan sekumpulan produk dalam keluarga produk yang
dianggap memiliki hubungan fungsional tertentu.
d. Lini produk, merupakan sekumpulan produk dalam kelas produk yang
berhubungan erat karena fungsinya sama atau karena dijual pada kelompok
pelanggan yang sama atau dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama atau
karena harganya berbeda dalam skala yang sama.
e. Jenis produk, merupakan sekelompok barang dalam lini produk yang sama-sama
memiliki salah satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk tersebut.
f. Barang, merupakan suatu yang khusus didalam suatu merek atau lini produk yang
dapat dibedakan dengan ukuran harga penampilan atau suatu ciri lain.18
4. Atribut Produk
Pengembangan produk dan jasa memerlukan pendefinisian manfaat-manfaat
yang akan ditawarkan. Manfaat-manfaat tersebut kemudian dikomunikasikan dan
disampaikan melalui atribut-atribut produk seperti:
18 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Indeks, 2005), Edisi kesebelas, Jilid 2, h.72
a. Kualitas Produk
Adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya,
kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang dihasilkan,
kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada
produk secara keseluruhan.
b. Fitur Produk
Fitur merupakan alat persaingan untuk mendiferensiasikan produk perusahaan
terhadap produk sejenis yang menjadi pesaingnya.
c. Gaya dan Desain Produk
Cara lain untuk menambahkan nilai bagi pelanggan adalah melalui gaya dan
desain produk yang khas. Konsep desain lebih luas dibandingkan dengan gaya.
Gaya semata-mata menjelaskan penampilan produk tertentu. Berbeda dengan
gaya, desain bukan sekedar tampilan setipis kulit ari, desain masuk ke jantung
produk. Desain yang baik dapat memberikan kontribusi dalam hal kegunaan
produk dan juga penampilannya.
d. Merk
Adalah suatu nama, kata, tanda, simbol, atau desain, atau kombinasi dari
semuanya yang mengidentifikasikan pembuat atau penjual produk dan jasa
tertentu.19
19 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: ANDI, 1997), h.86
5. Kualitas Produk
Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan
yang berpengaruh pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau yang tersirat. Ini merupakan kualitas yang berpusat pada konsumen.20
Menurut Lupiyoadi, kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-
karakteristik dari suatu produk atau jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau bersifat laten.21
Jadi, kualitas produk adalah kemampuan produk dalam memenuhi fungsinya.
Kualitas produk berkontribusi besar pada kepuasan pelanggan, retensi pelanggan,
komunikasi gethok tular, pembelian ulang, loyalitas pelanggan, pangsa pasar dan
profitabilitas.
Menurut David A. Garvin yang dikutip Durianto, dimensi kualitas produk
meliputi:
a. Kinerja (performance): melibatkan berbagai karakteristik operasional utama.
b. Pelayanan (serviceability): mencerminkan kemampuan memberikan pelayanan
pada produk tersebut.
c. Ketahanan (durability): mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut.
d. Keandalan (reliability): konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari
satu pembelian ke pembelian berikutnya.
20 Philip Kotler, dkk, Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, (Yogyakarta: ANDI, 2000),
h.70
21 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek, (Jakarta: PT.
Salemba Empat Patria, 2001) h. 144
e. Karakteristik produk (features): bagian-bagian tambahan dari produk (features).
f. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance with specifications): merupakan
pandangan mengenai kualitas proses manufaktur (tidak ada cacat produk) sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditentukan dan teruji.
g. Hasil (fit and finish): mengarah kepada kualitas yang dirasakan yang melibatkan
enam dimensi sebelumnya. Jika perusahaan tidak dapat menghasilkan ”hasil
akhir” produk yang baik maka kemungkinan produk tersebut tidak akan
mempunyai atribut kualitas lain yang penting.22
B. Pelayanan
1. Pengertian Pelayanan
Pelayanan atau jasa didefinisikan sebagai segala tindakan atau kegiatan yang
dapat ditawarkan oleh satu pihak pada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud,
dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak
dikaitkan pada satu produk fisik.
Menurut William J. Stanton, jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasikan
secara terpisah tidak berwujud, ditawarkan, untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat
dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak.23
22 Darmadi Durianto, dkk, Startegi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Prilaku
Merek, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 98-99
23 H. Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung: Alvabet, 2005),
h.243
Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau
organisasi untuk memberikan kepuasan kepada nasabah. Tidak dapat dipungkiri
bahwa hampir semua jenis produk yang ditawarkan memerlukan pelayanan dari
karyawan perusahaan. Hanya saja pelayanan yang diberikan terkadang berbentuk
langsung dan tidak langsung. Untuk produk bank dan lembaga keuangan lainnya ada
yang memerlukan pelayanan langsung seperti penyetoran uang tunai atu pembelian
produk lainnya. Dalam pelayanan tersebut ada yang memerlukan penjelasan, baik
sekedarnya atau secara rinci. Namun ada juga produk bank yanng tidak memerlukan
pelayanan karyawan misalnya pelayanan yang diberikan oleh mesin ATM.24
Seorang petugas bank dituntut untuk memberikan pelayanan yang prima
kepada nasabahnya. Agar pelayanan yang diberikan dapat memuaskan nasabah,
seorang petugas harus memiliki dasar-dasar pelayanan yang kokoh seperti etiket
pelayanan, pengenalan produk dan dasar-dasar pelayanan lainnya. Pelayanan yang
diberikan akan berkualitas jika setiap petugas dibekali pengetahuan tentang dasar-
dasar pelayanan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dihadapinya,
termasuk kemampuannya menguasai pengetahuan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan perusahaan dan produk yang ditawarkan.
2. Dasar-dasar Pelayanan
Dasar-dasar pelayanan yang perlu dikuasai dan harus dipahami oleh seorang
petugas bank sebelum melakukan tugasnya antara lain:
24 Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005), h.15
a. Berpakaian dan berpenampilan yang rapi dan bersih
b. Percaya diri, bersikap akrab dan penuh dengan senyum
c. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika kenal
d. Tenang, sopan, hormat dan tekun mendengarkan setiap pembicaraan
e. Berbicara dengan bahasa yang baik dan benar
f. Bergairah dalam melayani nasabah dan menunjukkan kemampuannya
g. Jangan menyela atau memotong pembicaraan
h. Mampu meyakini nasabah serta memberikan kepuasan
i. Jika tidak sanggup menangani permasalahan yang ada, maka mintaklah bantuan
kepada petugas lain yang mampu
j. Bila belum dapat melayani, beritahukan kapan harus melayani.25
3. Ciri-ciri Pelayanan Yang Baik
Dalam praktiknya, pelayanan yang baik memiliki ciri-ciri tersendiri dan
hampir semua perusahaan menggunakan kriteria yang sama untuk membentuk ciri-
ciri pelayanan yang baik. Terdapat beberapa faktor pendukung yang berpengaruh
langsung terhadap mutu pelayanan yang diberikan, diantaranya:
1) Faktor manusia yang memberikan pelayanan.
Manusia yang melayani pelanggan harus berkemampuan melayani pelanggan
secara cepat dan tepat. Disamping itu, juga harus berkemampuan dalam
25 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2003), Edisi 1, Cetakan
keempat, h.219-210
berkomunikasi, sopan santun, ramah dan bertanggung jawab penuh terhadap
pelanggannya.
2) Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung kecepatan, ketepatan, dan
keakuratan pekerjaan. Prasarana dan sarana yang dimiliki harus dilengkapi oleh
kemajuan teknologi terkini dan juga harus dioperasikan oleh manusia yang
berkualitas.26
Berikut ini beberapa ciri pelayanan yang baik yang harus diikuti oleh
karyawan yang bertugas melayani pelanggan/nasabah antara lain:
a) Tersedianya karyawan yang baik.
b) Tersedianya sarana dan prasarana yang baik.
c) Bertanggung jawab kepada setiap nasabah sejak awal hingga selesai.
d) Mampu melayani secara cepat dan tepat.
e) Mampu berkomunikasi.
f) Memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi.
g) Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik.
h) Berusaha memahami kebutuhan nasabah.
i) Mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah.27
26 Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005), h.32
27 Ibid, h.33
4. Sikap Melayani Nasabah
Agar pelanggan/nasabah merasa puas, sikap karyawan dalam melayani
nasabah harus diatur sedemikian rupa. Beberapa sikap yang harus diperhatikan dalam
melayani adalah sebagi berikut:
a. Beri kesempatan nasabah untuk berbicara. Artinya karyawan memberikan
kesempatan kepada nasabah untuk mengemukakan segala keinginannya terlebih
dahulu. Dalam hal ini, karyawan harus menyimak setiap pembicaraan yang
dikemukakan nasabah dan juga harus berusaha memahami keinginan dan
kebutuhan nasabah.
b. Dengarkan baik-baik pada saat nasabah mengemukakan pendapatnya, karyawan
jangan membuat gerakan yang dapat menyinggung nasabah. Hendaknya
karyawan mendengar dengan penuh perhatian sehingga nasabah merasa senang.
c. Jangan menyela pembicaraan sebelum nasabah selesai berbicara.
d. Ajukan pertanyaan setelah nasabah selesai berbicara.
e. Jangan marah dan mudah tersinggung.
f. Jangan mendebat nasabah.
g. Jaga sikap sopan, ramah dan selalu berlaku tenang.
h. Jangan menangani pekerjaan yang bukan merupakan pekerjaannya
j) Tunjukkan sikap perhatian dan sikap ingin membantu.28
28
Ibid, h.69-73
5. Kualitas Pelayanan
Pada prinsipnya, definisi kualitas pelayanan berfokus pada upaya pemenuhan
kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta ketepatan penyampaiannya untuk
mengimbangi harapan pelanggan.
Menurut Wyckof, kualitas jasa merupakan tingkat keunggulan (excellence)
yang diharapkan dan pengendalian atas keunggulan tersebut untuk memenuhi
keinginan pelanggan. Dengan kata lain, terdapat dua faktor utama yang
mempengaruhi kualitas jasa yakni, jasa yang diharapkan (expected service) dan jasa
yang dipersepsikan (perceived service). Implikasinya, baik buruknya kualitas jasa
tergantung kepada kemampuan penyedia jasa memenuhi harapan pelanggannya
secara konsisten.29
Kotler berpendapat, kualitas jasa harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan
berakhir pada persepsi pelanggan. Sebagai pihak yang membeli dan mengkonsumsi
jasa, pelangganlah yang menilai tingkat kualitas jasa suatu perusahaan.
Jadi, kualitas jasa merupakan hal penting yang harus diperhatikan
perusahaan/organisasi, karena disana terjadi moment of truth antara perusahaan dan
konsumen. Dan pada akhirnya semua tergantung persepsi dan pengalaman yang
dirasakan konsumen dalam menilai sebuah jasa.
Zeithaml et.al mengemukakan lima dimensi dalam menentukan kualitas
pelayanan, yaitu :
29 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Jatim: Bayumedia Publishing, 2005), h.260
1. Reliability (keandalan), yakni kemampuan untuk memberikan pelayanan yang
sesuai dengan janji yang ditawarkan.
2. Responsiveness (ketanggapan), yakni respon atau kesigapan karyawan dalam
membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, yang
meliputi: kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan
dalam menangani tranasaksi, dan penanganan keluhan pelanggan.
3. Assurance (jaminan) meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap
produk secara tepat, kualitas keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam
memberi pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan
dalam memberikan keamanan didalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan
kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.
4. Emphaty (empati), yakni perhatian secara individual yang diberikan perusahaan
kepada pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan,
kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan usaha
perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelangganya.
5. Tangibles (bukti langsung), meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan
ruangan front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan
kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan
karyawan.30
30 Husein Umar, Riset Pemasaran dan Prilaku Konsumen, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2005), h.38-39
C. Kepuasan Nasabah
1. Definisi Kepuasan
Kepuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian yang
dirasakan antara harapan yang sebelumnya dan kinerja actual produk yang dirasakan
setelah pemakaiannya.31
Pengertian lain dari kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil produk
dan harapan-harapannya.32
Pada dasarnya pengertian kepuasan pelanggan mencakup perbedaan tingkat
kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan. Engel dan Pawitra mengatakan
bahwa pengertian tersebut dapat diterapkan dalam penilaian kepuasan atau
ketidakpuasan terhadap satu perusahaan tertentu karena keduanya berkaitan erat
dengan konsep kepuasan pelanggan, sebagaimana dapat dilihat pada gambar berikut
ini :33
31 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: ANDI, 1997), h. 23
32 Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Liberty, 2002), Edisi Revisi,
h.225-226
33 Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2003), h. 24
GAMBAR 2.1
KONSEP KEPUASAN PELANGGAN
Konsumen dalam menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan akan
menghasilkan tingkat tertentu. Kepuasan tersebut terletak dalam hubungan antara
harapan pelanggan dan kinerja yang dirasakan. Jika kinerja jauh dibawah harapan
maka nasabah tidak puas. Jika kinerja sesuai harapan maka nasabah akan puas,
apabila kinerja melampaui harapan maka nasabah akan sangat puas, senang dan
bahagia.
Kepuasan pelanggan/nasabah berkontribusi pada sejumlah aspek krusial
seperti terciptanya loyalitas pelanggan/nasabah, meningkatnya reputasi perusahaan,
berkurangnya elastisitas harga, berkurangnya biaya transaksi masa depan, dan
meningkatnya efisiensi dan produktifitas karyawan. Disamping itu, kepuasan
pelanggan juga dipandang sebagai salah satu indikator terbaik untuk laba masa depan.
Fakta menunjukkan bahwa menarik pelanggan jauh lebih mahal daripada
Produk
Nilai Produk
bagi Pelanggan
Kebutuhan dan
Keinginan Pelanggan
Harapan Pelanggan
terhadap Produk
Tujuan
Perusahaan
Tingkat Kepuasan
Pelanggan
mempertahankan pelanggan pada saat ini juga memicu meningkatnya perhatian pada
kepuasan pelanggan.
Dalam buku teks standar Marketing Management yang ditulis oleh Kotler dan
banyak dijadikan acuan, sang mahaguru menandaskan bahwa kepuasan pelanggan
adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia
rasakan dibandingkan dengan harapnnya.34
Irawan mendefiniskan kepuasan sebagai persepsi terhadap produk atau jasa
yang telah memenuhi harapannya. Karena itu, pelanggan tidak akan puas, apabila
pelanggan mempunyai persepsi bahwa harapannya belum terpenuhi. Pelanggan akan
puas jika persepsinya sama atau lebih dari yang diharapkan. 35 Pada dasarnya ada dua
tingkat harapan pelanggan, yaitu:
1) Desired Expectation
Harapan ini mencerminkan apa yang harus dilakukan perusahaan atau produk
kepada pelanggannya. Ini merupakan kombinasi dari apa yang perusahaan dapat
lakukan dan harus dilakukan kepada pelanggan.
2) Adequate Expectation
Tingkat kinerja jasa minimal yang masih dapat diterima berdasarkan perkiraan
jasa yang mungkin akan diterima dan tergantung pada alternatif yang tersedia.36
34 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Jatim: Bayumedia Publishing, 2005), h.350
35 Handi Irawan, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,
2002), h.3
36 Ibid, h.24-25
2. Metode Pengukuran Kepuasan Nasabah/Pelanggan
Ada beberapa motede yang bisa dipergunakan dalam mengukur kepuasan
pelanggan. Philip Kotler mengemukakan ada 4 metode yang dapat dilakukan untuk
mengukur kepuasaan pelanggan tersebut, yaitu :
a. Sistem Keluhan dan Saran
Metode ini memantau kepuasan pelanggan dengan cara memberikan kesempatan
seluas-luasnya kepada pelanggan untuk menyampaikan saran, pendapat dan
keluhan. Media yang digunakan dapat berupa kotak saran, kartu komentar dan
saluran telepon bebas pulsa.
b. Survei Kepuasan Nasabah
Umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan banyak dilakukan dengan
menggunakan metode survei dengan mengajukan pertanyaan kepada para
nasabah. Melalui survei perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik
secara langsung dari nasabah dan sekaligus memberikan tanda positif bahwa
perusahaan menaruh perhatian terhadap para nasabah.
c. Pelanggan Bayangan (Ghost Shopping)
Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang untuk
berperan atau bersikap sebagai pelanggan, kemudian pelanggan bayangan tersebut
menyampaikan temuan-temuannya mengenai kelemahan dan kekuatan dalam
melayani pelanggan. Selain itu juga, ia dapat mengamati atau menilai cara
perusahaan dalam menangani setiap keluhan.
d. Analisa Pelanggan yang Hilang (Lost Customer Analisis)
Yaitu perusahaan berusaha menghubungi para pelanggannya yang telah berhenti
membeli atau telah beralih ke perusahaan pesaing, yang diharapkan adalah akan
diperolehnya informasi tentang penyebab terjadinya hal tersebut.37
3. Faktor-faktor yang Menentukan Tingkat Kepuasan Nasabah
Untuk memuaskan nasabah perlu diketahui faktor-faktor yang menentukan
tingkat kepuasan nasabah. Menurut Irawan terdapat lima faktor yang menentukan
tingkat kepuasan nasabah, yaitu :
a. Kualitas Produk
Pelanggan merasa puas kalau setelah membelli dan menggunakan produk dan
ternyata produk yang digunakan berkualitas. Ada beberapa elemen kualitas
produk, yaitu: Performance, Durability, Feature, Reliability, Costintensy dan
Design.
b. Harga
Untuk pelanggan yang sensitif biasanya harga murah adalah sunber kepuasan
yang penting karena mereka akan menadapatkan value for money yanng tinggi.
Komponen harga ini relatif tidak penting bagi mereka yang tidak sensitif terhadap
harga.
37
Philip Kotler, dkk, Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, (Yogyakarta: Penerbit ANDI,
2002), Cet.ke-2, h.52
c. Kualitas Pelayanan
Pelanggan merasa puas apabila mereka memperoleh pelayanan yang baik atau
sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu konsep kualitas pelayanan yang paling
populer adalah ServQual yang dikembangkan oleh Parasuraman, Berry, dan
Zeithalm. Berdasarkan konsep ini, terdapat lima dimensi kualitas pelayanan,
yaitu: Reliability, Responsiveness, Asurance, Emphaty dan Tangible.
d. Faktor Emosional
Pelanggan yang merasa bangga dan yakin orang lain kagum terhadap dia apabila
menggunakan produk merek tertentu cenderung memiliki tingkat kepuasan lebih
tinggi. Kepuasan bukan karena kualitas produk tetapi rasa bangga dan rasa
percaya diri.
e. Biaya dan Kemudahan untuk Mendapatkan Produk atau Jasa
Pelanggan akan semakin puas dan senang apabila relatif mudah dan efisien dalam
mendapatkan produk atau pelayanan. Hal ini disebabkan pelanggan tidak perlu
membuang waktu untuk mendapatkan produk atau jasa.38
4. Strategi Pemasaran Untuk Memuaskan Nasabah
Kepuasan nasabah berhubungan erat dengan keandalan produk jasa bank yang
ditawarkan dan pelayanan yang diberikan bank. Keandalan produk terkait dengan
kualitas produk tersebut. Dalam hal ini, kualitas merupakan jaminan terbaik kesetiaan
nasabah. Kualitas yang lebih tinggi menghasilkan kepuasan nasabah yang lebih
38 Handi Irawan, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, (Jakarta: PT. Elexmedia Komputindo,
2002), h. 37
tinggi, sekaligus mendukung harga lebih tinggi dan sering juga biaya yang lebih
rendah. Oleh karena itu, program penyempurnaan kualitas pada umumnya
meningkatkan profitabilitas.
Beberapa strategi yang perlu dilakukan bank adalah sebagai berikut:
a. Bank harus mendengarkan ”suara” nasabah sehingga kualitas produk/jasa bank
tepat seperti yang diinginkan nasabah.
b. Perbaikan kualitas memerlukan komitmen total dari para petugas bank.
c. Melalui bench marking yaitu mengukur kinerja bank dibandingkan dengan
pesaing terbaik dikelasnya dan berupaya meniru bahkan melampauinya,
penyempurnaan kualitas produk/jasa bank dapat ditingkatkan. Jadi, kualitas tidak
dapat diperiksa saja tetapi juga harus direncanakan semenjak awal.39
Dalam penelitian ini, strategi pemasaran yang dilakukan oleh bank yang
dijadikan acuan untuk memuaskan nasabah adalah terdapat dalam point a, yaitu bank
harus mendengarkan ”suara” nasabah sehingga kualitas produk/jasa bank tepat seperti
yang diinginkan nasabah. Karena penyempurnaan kualitas produk/jasa hanya akan
berarti jika disadari dan dirasakan oleh nasabah.
39 Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Liberty, 2002), Edisi Revisi,
h.229
BAB III
TABUNGAN HAJI DI BANK BNI SYARIAH
C. Profil Bank BNI Syariah
1. Sejarah Berdirinya BNI Syariah
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., Divisi Usaha Syariah, yang
berlokasi di gedung BNI Lt. 22 Jl Jendral Sudirman Kavling 1, Jakarta Pusat,
merupakan salah satu bank syariah yang ada di Indonesia, hal ini bermula dari
berdirinya Bank Muamalat pada tahun 1990, diikuti dengan pembukaan 20 BPR
Syariah. Pada tahun 1999, Bank Mandiri mengakuisisi Bank Susila Bakti (BSB)
menjadi perusahaan diikuti oleh Bank IFI yang membuka pelayanan perbankan
syariah melalui pembukaan satu kantor cabang.
Bank BNI Divisi Usaha Syariah didirikan pada tanggal 29 April 2000
pengembangan bisnis yang terdapat didalam SBU Ritel Bank BNI. Penetapan sasaran
ini didorong oleh Undang-Undang No.10/1998 tentang perbankan, yang
memperbolehkan bank umum untuk memberikan layanan berdasarkan prinsip
syariah.
BNI Syariah merupakan unit tersendiri yang bergerak khusus di perbankan
sayariah dengan pembukuan yang terpisah tanpa mengurangi fasilitas pelayanan yang
ada di Bank BNI. Bank BNI Syariah ini bukan anak perusaahaan yang terpisah dari
Bank BNI, namun berada setingkat dibawah Direktur Komersial, yang dulunya
adalah Direktur Ritel.
BNI Syariah secara mandiri melalui tim proyek internal tanpa bantuan
konsultan. Pola yang digunakan BNI untuk masuk dalam pasar perbankan syariah
adalah dual system bank. Berikut ini adalah skema sejarah BNI Syariah atau
perkembangan dari awal berdiri pada tahun 1999 sampai tahun 2005.40
Gambar 3.1 Perkembangan BNI Syariah
40 Profil BNI Syariah, www.bni.co.id
1999
2000
2001
Tim proyek cabang
syariah dibentuk
29 April 2000 pembukaan
5 cabang pertama:
Pekalongan, Jepara, Yogyakarta,
Malang, Banjarmasin
Pembukaan cabang:
Padang, Jakarta Timur, Jakarta Selatan,
Bandung, Makassar
2002 � Pembukaan cabang Medan dan Palembang
UU
No. 10/1998
2003 � Pembukaan corporate plane BNI Syariah
� Relokasi cabang Jepara ke Semarang
Sumber: BNI Syariah
2. Visi dan Misi BNI Syariah
Dalam menjalankan operasional usahanya BNI Syariah memiliki visi dan misi
bisnis.
a. Visi Bank BNI Syariah
Menjadi Bank Syariah yang unggul dalam layanan dan kinerja dengan
menjalankan bisnis sesuai kaidah sehingga insya Allah membawa berkah.
b. Misi Bank BNI Syariah
Secara istiqomah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan kinerja dan
layanan perbankan dan jasa keuangan syariah sehingga dapat menjadi bank
syariah kebanggaan anak negeri.41
Dengan falsafah untuk memberikan yang terbaik sesuai kaidah, BNI Syariah
berupaya menjadi bank syariah yang unggul dalam layanan kinerja dengan
41 BNI Divisi Usaha Syariah, Profil Perusahaan 2007, h.3
2004
� Pengembangan cabang secara agresif.
� Penataan organisasi
� Otonomi khusus
� Pembukaan Cabang Syariah Prima Jakarta
dan Surabaya
� SBU Syariah Banking & Financial Service
(Peta Navigasi)
2005
menyediakan produk dan layanan perbankan syariah yang inovatif untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.
3. Struktur Organisasi
Struktur organisasi perusahaan bisa dilihat melalui gambar 3.2 dibawah ini.
Dari gambar tersebut terlihat ada pemimpin divisi yang membawahi pemimpin
cabang. Di level antara pemimpin divisi dengan pemimpin cabang, ada Branch
Quality Assurance. Branch Quality Assurance ini berfungsi sebagai kontrol dan
pengawasan bagi operasional kantor cabang, sehingga risiko yang akan timbul
dikemudian hari Insya Allah dapat di minimalisir dan bahkan dinihilkan.
Branch Quality Assurance atas persetujuan Pemimpin Divisi Usaha Syariah
diberikan kewenangan penuh untuk mengontrol dan mengawasi aktivitas cabang baik
yang berhubungan dengan system maupun perilaku pegawai sebagai pengendali
risiko di kantor cabang.
Pemimpin Cabang inilah yang menjalankan unit bisnis di cabang dengan
dibantu oleh unit pelaksana, seperti operasional, pelayanan, akuntansi dan umum
serta unit pemasaran. Masing-masing unit pelaksana ini dibantu oleh para asisten
untuk menjalankan masing-masing fungsinya didalam organisasi. Pemimpin Cabang
juga menjadi supervisor langsung kantor cabang pembantu dibawah koordinasinya,
sehingga perkembangan cabang pembantu dapat dimonitor.42
42 BNI Syariah Kantor Cabang Jakarta Timur, Profil Perusahaan 2008
Gambar 3.2 Struktur Organisasi BNI Syariah Kantor Cabang Jakarta Timur
Sumber : BNI Syariah Kantor Cabang Jakarta Timur, 2008
PEMIMPIN
DIVISI USAHA
MANAGER
OPERASIONAL
PENYELIA
OPERASIONAL
PENYELIA
PELAYANAN
KLIRING dan
ADM
PEMBIAYAAN
� TELLER
� CS
� UMUM
� AKUNTANSI
PENGELOLA
dan AST. PMS
PEMIMPIN
CABANG
PENYELIA
UMUM DAN
AKUNTANSI
CAPEM
� Bekasi
� Kalimalang
PENYELIA
PEMASARAN
BRANCH QUALITY
ASSURANCE
4. Produk-produk BNI Syariah
Sesuai dengan kegiatan usaha perbankan di atas BNI Syariah memiliki tiga
usaha pokok yang dijalankan yaitu: penghimpunan dana (funding), penyaluran
dana/pembiayaan (landing), dan jasa-jasa perbankan.
� Produk penghimpunan dana
Bank BNI Syariah menyediakan berbagai macam produk dana yang inovatif
dengan investasi yang menguntungkan sesuai dengan prinsip syariah. Produk yang
ditawarkan adalah:
1. BNI iB Giro (IDR & USD)
BNI iB Giro merupakan produk yang memberikan segala kemudahan bertransaksi
Giro yang menggunakan prinsip Wadiah Yad Dhamanah yaitu titipan dana yang
dengan seizin dari pemilik dana dapat dioperasikan oleh Bank untuk mendukung
sektor riil, dengan jaminan bahwa dana dapat ditarik sewaktu-waktu oleh pemilik
dana. BNI iB Giro mendukung usaha customer dengan kemudahan on-line pada
cabang-cabang BNI di seluruh Indonesia.
2. Tabungan iB Plus
Untuk menyimpan dana dan mendapatkan keleluasaan bertransaksi, BNI Syariah
menyediakan Tabungan iB Plus yang dilengkapi dengan layanan e-Banking
seperti layanan Phone Banking, SMS Banking dan Internet Banking serta
didukung pelayanan 24 jam diribuan ATM diseluruh Indonesia dan dapat diakses
melalui ATM International Cirrus (termasuk uang asing real).
Tabungan iB Plus menggunakan akad Mudharabah Mutlaqah yang merupakan
simpanan dana masyarakat yang oleh BNI Syariah dapat dioperasikan untuk
mendapatkan keuntungan. Hasil keuntungan tersebut akan dilakukan bagi hasil
antara pihak penabung dan pihak bank sesuai nisbah yang disepakati.
Manfaat yang diperoleh:
� Mendapatkan bagi hasil yang cukup bersaing.
� Saldo dibawah saldo minimum tetap mendapat bagi hasil.
� On-Line real time di seluruh cabang BNI.
� Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan.
� Sebagai Kartu Debit untuk berbelanja di merchant berlogo Maestro/Master
Card.
3. BNI iB Tapenas
Merencanakan dan mempersiapkan dana pendidikan sedini mungkin untuk buah
hati adalah sebuah tindakan bijaksana. BNI Syariah membantu masyarakat untuk
menyiapkan pendidikan melalui BNI iB Tapenas. Dengan setoran sesuai
kemampuan dan perlindungan asuransi, BNI iB Tapenas dapat membantu
masyrakat mewujudkan rencana masa depan keluarga yang lebih baik.
4. BNI iB Deposito (IDR & USD)
BNI iB Deposito diperuntukkan bagi mereka yang ingin memiliki investasi
berjangka yang menguntungkan dan menenangkan. Menggunakan prinsip
Mudharabah Mutlaqah, BNI iB Deposito mengelola dana masyarakat dengan cara
disalurkan untuk pembiayaan usaha produktif maupun pembiayaan konsumtif
yang halal dan bermanfaat untuk kemaslahatan umat.
5. BNI iB Haji
BNI Syariah memahami bahwa setiap muslim bercita-cita menunaikan ibadah
setidaknya sekali seumur hidup. BNI iB Haji dari BNI Syariah merupakan produk
tabungan yang dikhususkan untuk memenuhi Ongkos Naik Haji (ONH) yang
dikelola secara aman dan bersih sesuai dengan syariah. BNI iB Haji telah
tergabung dalam layanan online SISKOHAT (Sistem Koordinasi Haji Terpadu)
yang memungkinkan jamaah haji memperoleh kepastian porsi dari Departemen
Agama (DEPAG) pada saat jumlah tabungan telah memenuhi persyaratan.
Manfaat yang diperoleh:
� Bebas biaya administrasi.
� Calon haji ditutup asuransi kecelakaan diri dan kematian.
� Dapat melakukan setoran di seluruh cabang BNI (on line).
� Setoran ringan.
� On-Line dengan SISKOHAT.
� Memperoleh Bagi Hasil yang menarik.
� Produk penyaluran dana/pembiayaan
Pembiayaan syariah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan usaha sesuai
dengan prinsip syariah, yakni bagi hasil, jual beli dan sewa beli yang terbebas dari
penetapan bunga. Dengan prinsip syariah nasabah akan mendapatkan pembiayaan
yang adil. Kemajuan suatu usaha adalah juga kemajuan BNI Syariah. Produk
pembiayaan yang ditawarkan adalah:
1. BNI iB WIRAUSAHA dan BNI iB TUNAS USAHA
BNI iB WIRAUSAHA ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan
usaha dari Rp. 50 juta sampai dengan Rp. 500 juta yang diproses lebih cepat
dan fleksibel sesuai dengan syariah. Bentuk pembiayaan dapat berupa jual beli,
mudharabah ataupun musyarakah.
BNI iB TUNAS USAHA sebagaimana BNI iB Wirausaha ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan pembiayaan mulai tanpa batas minimal sampai dengan
Rp. 500 juta. Bentuk pembiayaan berupa jual beli (murabahah).
2. BNI iB Griya
Melalui pembiayaan BNI iB Griya nasabah dapat mewujudkan kebutuhan
perumahan, kavling siap bangun ataupun renovasi rumah. Pembayaran dengan
cara diangsur dalam periode waktu sampai dengan 15 tahun. Bentuk
pembiayaan adalah jual beli ataupun ijarah.
3. BNI iB Oto
BNI iB Oto merupakan pembiayaan untuk pembelian kendaraaan dengan proses
yang mudah dan cepat berdasarkan prinsip syariah. Uang muka relatif ringan
dan pembayaran dapat dilakukan secara debet otomatis.
4. BNI iB Gadai Emas
BNI iB Gadai Emas atau juga disebut Rahn merupakan pembiayaan dengan
jaminan berupa emas (lantakan atau perhiasan) yang secara fisik dikuasai oleh
bank. Proses pembiayaan cepat dan sangat membantu bagi mereka yang
membutuhkan dana jangka pendek untuk kebutuhan yang mendesak.
� Produk Jasa dan Layanan
1. Wakalah (kiriman uang dan Inkaso)
2. Kafalah (Garansi Bank)
3. Rahn (Gadai Emas Syariah)
4. Surat Keterangan Bank
5. Automatic Teller Machine (ATM)
6. Phone Plus
7. Payroll (Pembayaran gaji otomatis)
8. Layanan Prima (private banking)
9. Jual beli valuta asing43
B. Tabungan Haji di BNI Syariah
1. Pengertian Tabungan Haji Indonesia (THI) Syariah
Berawal dari sebuah perintah agama yang memerintahkan kepada umatnya
untuk dapat menunaikan ibadah haji jika mampu. Melalui perintah inilah banyak
umat muslim yang senantiasa dalam hidupnya selalu berusaha untuk menunaikan
rukun Islam yang ke-5. Dikarenakan perintah ibadah haji bukanlah perkara yang
mudah, maka syarat bagi mereka yang ingin mengerjakan harus memenuhi syarat
mampu (istatho’a), yaitu salah satunya mampu secara fisik, mental dan materi.
43
BNI Divisi Usaha Syariah, Profil Perusahaan 2007, h. 26-29
Namun pada umumnya kendala yang ditemukan dalam niat beribadah haji adalah
pada faktor mampu secara materi.
Kendala tersebut diproyeksikan oleh Bank BNI Syariah sebagai sebuah
kebutuhan umat akan layanan tabungan untuk dapat merencanakan kebutuhan biaya
pergi haji, melihat kebutuhan umat muslim akan suatu layanan perbankan berupa
tabungan yang dapat mewujudkan suatu niat ibadah haji. Seiring dengan niat tersebut,
pihak pemerintah telah menunjuk BNI Syariah sebagai Bank Penerima Setoran (BPS)
untuk Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sesuai dengan UU No. 17 Tahun
1999 Pasal 10 ayat 1, maka Bank BNI Syariah menawarkan produk tabungan haji
yang dikelola secara syariah.
Tabungan Haji Indonesia (THI) Syariah adalah bentuk tabungan yang
dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian porsi berangkat
menunaikan ibadah haji sesuai keinginan penabung konfirmasi sesuai SK Ditjen
Bimas Islam dan urusan haji No. D/146 Tahun 1998 Tanggal 13 Agustus 1998.44
Konsep THI Syariah dapat dilihat dari ikonnya ”Memantapkan ibadah haji
anda di atas ketentraman”, dengan filosofi bahwa menunaikan ibadah haji bukan hal
yang berat jika diiringi dengan niat dan perencanaan keuangan sejak dini, serta
diperlukannya kesempurnaan dalam menunaikan ibadah haji dengan mengelola dana
haji sesuai syariah.
Kebiasaan yang terjadi selama ini, produk tabungan haji digunakan hanya
sebagai kendaraan sesaat guna memperoleh nomor porsi keberangkatan haji, yaitu
44 BNI Syariah, Buku Pedoman Tata Kerja Transaksi Tabungan Syariah, h. 3
calon jamaah haji langsung menyetorkan sejumlah uang sesuai dengan peraturan
DEPAG RI sebesar Rp. 21 Juta untuk memperoleh porsi. Jika jumlah tersebut telah
tercapai, uang itu akan langsung disetorkan ke rekening DEPAG RI sebagai
persyaratan untuk mendapat porsi. Dengan adanya produk THI Syariah dapat
mendorong niat menunaikan ibadah haji, karena setelah memiliki THI Syariah calon
jamaah haji akan lebih bersemangat untuk segera memenuhi tabungannya.
2. Aplikasi dan Prosedur Tabungan Haji BNI Syariah
Tabungan haji Bank BNI Syariah dalam pelaksanaannya menggunakan
prinsip Mudharabah. Tabungan Haji Indonesia (THI) Syariah adalah bentuk tabungan
yang dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan kepastian porsi berangkat
menunaikan ibadah haji sesuai keinginan penabung konfirmasi sesuai SK Ditjen
Bimas Islam dan urusan haji No. D/146 Tahun 1998 Tanggal 13 Agustus 1998.
Adapun aplikasi dan prosedur tabungan haji Bank BNI Syariah sesuai
keputusan Ditjen Bimas Islam dan urusan haji No. D/146 Tahun 1998 Tanggal 13
Agustus 1998, tabungan haji merupakan setoran awal sesuai tahun yang dikehendaki,
sehingga diatur prosedur pembukaan rekening tabungan haji dengan persyaratan
sebagai berikut:
a) Yang dapat menjadi penabung THI Syariah adalah setiap lapisan masyarakat
secara perorangan atau pribadi yang mempunyai niat untuk menunaikan ibadah
haji dengan terencana.
b) Pembukaan rekening THI Syariah, mendaftarkan penabung ke SISKOHAT dan
dinyatakan sah sebagai calon haji sesuai tahun keberangkatan yang dikehendaki
(jika sudah mencapai saldo minimum).
c) Pembukaan rekening THI Syariah dilakukan di kantor cabang BNI Syariah yang
domisilinya sama dengan domisili penabung, hal ini diperlukan untuk keperluan
Departemen Agama dalam pembuatan paspor dan mengatur keberangkatan haji.
d) Calon penabung atas nama pribadi penabung sendiri datang ke cabang BNI
Syariah membawa kartu identitas diri asli yang masih berlaku
(KTP/SIM/PASPOR/KTM/KP) dan satu lembar foto copynya dan melakukan
setoran pertama dan merupakan saldo minimum sebesar Rp. 500.000,- dan
diblokir oleh sistem (tidak dapat ditarik) dan setoran selanjutnya minimum Rp.
5.000,-
e) Cabang mendaftarkan pemilik THI Syariah ke dalam SISKOHAT dengan
memasukkan data dalam SISKOHAT meliputi nama calon haji, nomor rekening
THI Syariah, alamat, jumlah setoran dan tahun keberangkatan.
f) Penabung menerima Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) dari kantor
Departemen Agama (DEPAG) Kabupaten/Kodya untuk dilengkapi pengisisan
biodata tersebut. Kelengkapan data calon haji berdasarkan SPPH tersebut
dimasukkan dalam SISKOHAT oleh petugas kantor Departemen Agama
(Kandepag) Kabupaten/Kodya.
g) Penabung sebagai calon haji yang telah memiliki THI Syariah dan telah
melaporkan diri ke petugas Kantor Departemen Agama (Kandepag)
Kabupaten/Kodya sesuai domosili dan terdaftar dalam SISKOHAT dinyatakan
sah sebagai calon haji sesuai tahun yang dikehendaki.
h) Kepada penabung tidak dibebani biaya administrasi, dengan kata lain bebas dari
biaya pembukaan rekening, biaya pengelolaan rekening maupun biaya penutupan
rekening.45
Mengenai prosedur diatas, calon nasabah baru akan didaftarkan ke
SISKOHAT ketika saldo THI Syariah yang dimiliki sudah mencapai saldo minimum
BPIH (ditetapkan DEPAG). Maka jika belum mencapai saldo minimum, calon
jamaah haji masih terus berhubungan dengan cabang BNI Syariah untuk mencapai
saldo minimum BPIH, dikarenakan setelah mencapai saldo minimum dana nasabah
THI Syariah disetorkan langsung ke rekening Menteri Agama melalui bank-bank
yang ditunjuk oleh Menteri Agama setelah mendapat pertimbangan Gubernur Bank
Indonesia yang hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1999 pasal
10 ayat 1 tentang pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).46
Kemudian setelah mencapai saldo minimum, nasabah akan menerima Surat
Pendaftaran Pergi Haji (SPPH) di Kandepag dengan melampirkan buku tabungan
THI Syariah yang sudah mencapai saldo minimum. Setelah mendapat SPPH nasabah
kembali ke bank pembuka untuk didaftarkan ke DEPAG untuk mendapatkan nomor
porsi. Dan setelah itu, nasabah menunggu waktu pelunasannya dengan cara mencicil
45 Divisi Pemasaran Ritel, Panduan Pemasaran Produk, Jasa dan Layanan BNI, (Jakarta:
PT. BNI persero Tbk, 2001), Edisi III, Bab XI, h. 7-10
46 Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji, Bunga Rampai Perhajian II, (Jakarta: DEPAG RI,
2001), h.53
sisanya hingga batas waktu pelunasan. Kalupun nasabah tidak dapat melunasi sisa
BPIH hingga waktu yang ditentukan, maka BNI Syariah dapat memberikan
pembiyaan dana talangan bagi nasabah yang memerlukan dengan prinsip al-qard.
Jadi, dana THI Syariah yang masih berada dibawah saldo minimum dan dana
pelunasan THI Syariah dikelola oleh BNI Syariah dengan akad mudharabah
mutlaqah yang memperoleh bagi hasil.
3. Keuntungan dan Manfaat Tabungan Haji Bank BNI Syariah
Keuntungan Tabungan Haji Indonesia (THI) Syariah yang diberikan oleh BNI
Syariah yaitu:
a) Bebas biaya administrasi, biaya pembukaan rekening, biaya pengelolaan rekening
maupun biaya penutupan rekening.
b) Calon haji mendapatkan pertanggungan asuransi kecelakaan diri dan kematian.
c) Nasabah lebih mudah untuk mendapatkan porsi keberangkatan menunaikan
ibadah haji.
d) Dapat melakukan setoran dan penarikan di seluruh cabang atau cabang pembantu
BNI konvensional dan BNI Syariah yang tersebar di seluruh Indonesia secara
online dan bisa ditransfer lewat ATM.
e) Aman dikelola oleh bank yang berpengalaman.
f) Rencana keberangkatan tersebut langsung didaftar di SISKOHAT dan dinyatakan
sah sebagai calon haji sesuai tahun keberangkatan yang dikehendaki.
g) Calon haji mendapat souvenir menarik dan manasik haji.
Manfaat Tabungan Haji Indonesia (THI) Syariah yang diberikan BNI Syariah:
a) Produk Tabungan Haji Indonesia (THI) Syariah dapat mendorong niat ibadah haji
masyarakat, karena setelah memiliki tabungan ini calon jamaah akan lebih
bersemangat untuk segera memenuhi tabungannya.
b) Nasabah yang menyimpan uang di bank mempunyai beberapa keuntungan seperti
rasa aman dari pada disimpan di rumah, disamping uang nasabah tersebut akan
bertambah karena memperoleh bagi hasil yang diberikan oleh BNI Syariah.
c) Dana tabungan nasabah dikelola dengan prinsip bagi hasil sesuai dengan Syariah
Islam.
d) Mempermudah nasabah untuk memperoleh kepastian nomor porsi keberangkatan
haji karena telah online dengan SISKOHAT di Departemen Agama (DEPAG).
e) Jika dana belum mencukupi, nasabah dapat memperoleh fasilitas talangan yaitu
sesuai persyaratan yang telah ditetapkan.
f) Pendaftaran dilakukan di Kantor Departemen Agama (Kandepag)
Kabupaten/Kodya domisili calon haji yang bersangkutan, dengan terlebih dahulu
mendaftarkan diri sebagai nasabah Tabungan Haji Indonesia (THI) Syariah.
Adapun keuntungan dari produk Tabungan Haji Indonesia (THI) Syariah yang
didapat Bank BNI Syariah adalah:
a) Bank BNI Syariah mendapat nasabah sehingga profit perusahaan semakin
bertambah.
b) Dapat mensosialisasikan produk BNI Syariah yang lainnya.
c) Dapat memperkenalkan produk pembiayaan.
d) Dapat mempromosikan produk dari mulut ke mulut.
Adapun manfaat yang didapat Bank BNI Syariah dari produk Tabungan Haji
Indonesia (THI) Syariah adalah:
a) Bank BNI Syariah dapat menjaring nasabah.
b) Dengan adanya KBIH-KBIH, produk Tabungan Haji Indonesia (THI) Syariah
bisa disosialisasikan lebih cepat.
c) Dapat mensyiarkan ajaran Islam.
d) BNI Syariah dapat menjalin hubungan dengan Departemen Agama (DEPAG).47
47 M. Kaharudin Yasin (Pemimpin KLS Kalimalang), Wawancara pribadi, (Jakarta: tanggal
27 Oktober 2008)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Responden
Sampel penelitian pengukuran kualitas produk dan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan nasabah tabungan haji BNI Syariah Cabang Jakarta Timur adalah
88 responden.
Bagian ini menyajikan informasi mengenai gambaran secara umum responden
berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, usia, status pekerjaan, dan
penghasilan rata-rata sebulan. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing nasabah,
yaitu:
1. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Identitas dibawah ini menjelaskan tentang jenis kelamin dari responden
tabungan haji.
Tabel 4.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Pria 46 52,3
Wanita 42 47,7
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.1 didapat bahwa responden yang berjenis kelamin wanita
sebanyak 42 responden (47,7%), responden laki-laki 46 responden (52,3%), berarti
bahwa sebaran responden dari penelitian ini lebih didominasi oleh responden laki-
laki.
2. Identitas Responden Berdasarkan Usia
Identitas dibawah ini menjelaskan tentang usia dari responden tabungan haji.
Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
20-29 tahun 7 8
30-39 tahun 24 27,3
40-49 tahun 33 37,5
50-59 tahun 16 18,2
>59 tahun 8 9,1
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.2 didapat bahwa responden yang berusia diantara 20-29
tahun adalah 7 orang (8%), berusia diantara 30-39 tahun 24 orang (27,3%), berusia
diantara 40-49 tahun 33 responden (37,5%), berusia diantara 50-59 tahun 16 orang
(18,2%) dan berusia > 59 tahun 8 orang (9,1%), berarti bahwa lebih banyak
responden yang berusia 40-49 tahun yang menjawab kuesioner ini. Hal ini ditunjang
dengan banyaknya jawaban responden diantara usia 40-49 tahun yaitu 33 responden
(37,5%).
3. Identitas Responden Berdasarkan Status Pekerjaan
Identitas dibawah ini menjelaskan tentang status pekerjaan dari responden
nasabah tabungan haji.
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Status Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
PNS 18 20,5
Pegawai Swasta 21 23,9
Wiraswasta 24 27,3
Ibu Rumah Tangga 18 20,5
Pelajar/Mahasiswa 0 0
Lain-lain 7 8
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.3 didapat bahwa responden yang memiliki pekerjaan
sebagai PNS sebanyak 18 responden (20,5%), wiraswasta sebanyak 21 responden
(23,9%), pegawai swasta sebanyak 24 responden (27,3%), ibu RT sebanyak 18
responden (20,5%) dan lain-lain sebanyak 7 responden (8%). Berarti bahwa
responden yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta lebih banyak, hal ini
ditunjang dengan jawaban responden yaitu 24 responden (27,3%).
4. Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Identitas dibawah ini menjelaskan tentang pendidikan terakhir dari responden
nasabah tabungan haji.
Tabel 4.4
Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase (%)
SD 0 0
SLTP 4 4,5
SLTA 24 27,3
Perguruan Tinggi 60 68,2
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.4 didapat bahwa responden yang berpendidikan terakhir
SD tidak ada, berpendidikan terakhir SLTP sebanyak 4 responden (4,5%), yang
berpendidikan terakhir SLTA sebanyak 24 responden (27,3%), dan yang
berpendidikan terakhir di Perguruan Tinggi sebanyak 60 responden (68,2%). Berarti
bahwa responden yang berpendidikan terakhir di Perguruan Tinggi lebih banyak, hal
ini ditunjang dengan jawaban responden yaitu 60 responden (68.2%).
5. Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan Rata-Rata Sebulan
Identitas dibawah ini menjelaskan tentang penghasilan rata-rata sebulan dari
responden tabungan haji.
Tabel 4.5
Responden Berdasarkan Penghasilan Rata-Rata Sebulan
Penghasilan Rata-Rata Sebulan Frekuensi Persentase (%)
Rp. < 250.000 1 1,1
Rp. 250.000 < Rp. 500.000 1 1,1
Rp. 500.000 < Rp. 1.000.000 16 18,2
Rp 1.000.000 < Rp. 2.500.000 31 35,2
Rp. 2.500.000 < Rp. 5.000.000 25 28,4
Rp. > 5.000.000 14 15,9
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.5 didapat bahwa responden yang memiliki penghasilan
rata-rata sebulan Rp. < 250.000,- sebanyak 1 responden (1,1%), yang berpenghasilan
antara Rp. 250.000,- < Rp. 500.000,- per-bulan sebanyak 1 responden (1,1%), yang
berpenghasilan antara Rp. 500.000 < Rp. 1.000.000 per-bulan sebanyak 16 responden
(18,2%), yang berpenghasilan antara Rp.1.000.000 < Rp. 2.500.000 per-bulan sebanyak
31 responden (35,2%), yang berpenghasilan antara Rp. 2.500.000 < Rp. 5.000.000 per-
bulan sebanyak 25 responden (28,4%), serta yang berpenghasilan Rp. > 5.000.000 per-
bulan sebanyak 14 responden (15,9%). Berarti bahwa responden yang memiliki
penghasilan rata-rata sebulan Rp.1.000.000 < Rp. 2.500.000 lebih banyak, hal ini
ditunjang dengan jawaban responden yaitu 31 responden (35,2%).
B. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Untuk lebih meyakinkan skala yang digunakan adalah skala yang tepat, maka
peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas pengukuran data. Uji ini dilakukan
untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan
instrumen. Untuk uji validitas digunakan rumus statistik korelasi product moment
dari Pearson. Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r
tabel, dimana df = n-2. dalam hal ini n adalah jumlah sampel atau responden. Pada
pengukuran kepuasan nasabah tabungan haji jumlah sampel (n) = 30, maka besarnya
df = 30-2 = 28. Dengan alpha = 0.05, maka didapat nilai r tabel = 0.361. Pengambilan
keputusan adalah jika r hasil hitung positif dan r-hitung lebih besar dari r tabel maka
butir tersebut valid. Sebaliknya jika r-hitung lebih kecil dari r tabel maka butir
tersebut tidak valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas digunakan Cronbach Alpha.
Adapun hasil uji yang diperoleh sebagai berikut:
1. Variabel X1 (Kualitas Produk)
Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 30 dengan df = 30 -2 = 28,
maka nilai r-tabelnya adalah 0,361. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-
hitung > dari r tabel. Analisis output dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.6
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas Produk
No.
Kuesioner
r-hitung r-tabel Keterangan
P1 0.848 0.361 Valid
P2 0.502 0.361 Valid
P3 0.835 0.361 Valid
P4 0.519 0.361 Valid
P5 0.643 0.361 Valid
P6 0.669 0.361 Valid
P7 0.826 0.361 Valid
P8 0.621 0.361 Valid
P9 0.556 0.361 Valid
P10 0.405 0.361 Valid
P11 0.747 0.361 Valid
P12 0.652 0.361 Valid
P13 0.290 0.361 Tidak Valid
P14 0.839 0.361 Valid
P15 0.556 0.361 Valid
Berdasarkan data pada tabel 4.6, dari 15 butir instrumen yang telah dibuat,
maka butir yang dianggap tidak valid hanya butir pertanyaan 13 dan sisanya dianggap
sebagai instrumen yang valid. Butir instrumen yang tidak valid karena menghasilkan
hasil perhitungan di bawah r tabel pada taraf signifikan 5 % yaitu sebesar 0,361.
Artinya butir instrumen yang valid adalah butir instrumen yang menghasilkan hasil
perhitungan di atas taraf signifikan 0,361. Dengan demikian, instrumen yang tidak
valid tidak dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur Kualitas Produk.
Reliabilitas X1 (Kualitas Produk)
Reliability Statistics
.862 .897 15
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
- Jika r alpha > 0,60, maka pernyataan reliable
- Jika r alpha < 0,60, maka pernyataan tidak reliable48
Untuk melihat hasil uji realible keseluruhan butir pertanyaan adalah dengan
melihat tabel Cronbach’s Alpha yaitu 0,862. Karena 0,862 > 0,60 (syarat realible),
maka konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi variable X1 adalah realible.
2. Variabel X2 (Kualitas Pelayanan)
Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 30 dengan df = 30 -2 = 28,
maka nilai r-tabelnya adalah 0,361. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-
hitung > dari r tabel. Analisis output dapat dilihat sebagai berikut :
48H. Imam Ghozali, Aplikassi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2007), h.42
Tabel 4.7
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kualitas Pelayanan
No.
Kuesioner
r-hitung r-tabel Keterangan
P1 0.500 0.361 Valid
P2 0.622 0.361 Valid
P3 0.533 0.361 Valid
P4 0.605 0.361 Valid
P5 0.663 0.361 Valid
P6 0.793 0.361 Valid
P7 0.654 0.361 Valid
P8 0.682 0.361 Valid
P9 0.600 0.361 Valid
P10 0.719 0.361 Valid
P11 0.794 0.361 Valid
P12 0.726 0.361 Valid
P13 0.649 0.361 Valid
P14 0.656 0.361 Valid
P15 0.720 0.361 Valid
P16 0.704 0.361 Valid
Berdasarkan data pada tabel 4.7, dari 16 butir instrumen yang telah dibuat,
dalam variabel X2 semua butir pertanyaan dianggap valid, artinya butir instrumen
tersebut menghasilkan hasil perhitungan di atas taraf signifikan 0,361. Dengan
demikian, semua instrumen yang valid dapat digunakan sebagai alat ukur untuk
mengukur kualitas pelayanan.
Reliabilitas X2 (Kualitas Pelayanan)
Reliability Statistics
.913 .916 16
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
- Jika r alpha > 0,60, maka pernyataan reliable
- Jika r alpha < 0,60, maka pernyataan tidak reliable
Untuk melihat hasil uji realible keseluruhan butir pertanyaan adalah dengan
melihat tabel Cronbach’s Alpha yaitu 0,913. Karena 0,913 > 0,60 (syarat realible),
maka konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi variable X2 adalah realible.
3. Variabel Y (Kepuasan)
Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 30 dengan df = 30 -2 = 28,
maka nilai r-tabelnya adalah 0,361. Butir pertanyaan dikatakan valid jika nilai r-
hitung > dari r tabel. Analisis output dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Validitas Variabel Kepuasan
No. Kuesioner r-hitung r-tabel Keterangan
P1 0.837 0.361 Valid
P2 0.749 0.361 Valid
P3 0.764 0.361 Valid
P4 0.871 0.361 Valid
P5 0.871 0.361 Valid
P6 0.739 0.361 Valid
Berdasarkan data pada tabel 4.8, dari 6 butir instrumen yang telah dibuat
dalam variabel Y semua butir pertanyaan dianggap valid, artinya butir instrumen
tersebut menghasilkan hasil perhitungan di atas taraf signifikan 0,361. Dengan
demikian, semua instrumen yang valid dapat digunakan sebagai alat ukur untuk
mengukur kepuasan nasabah.
Reliabilitas Y (Kepuasan)
Reliability Statistics
.891 .892 6
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items N of Items
Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :
- Jika r alpha > 0,60, maka pernyataan reliable
- Jika r alpha < 0,60, maka pernyataan tidak reliable
Untuk melihat hasil uji realible keseluruhan butir pertanyaan adalah dengan
melihat tabel Cronbach’s Alpha yaitu 0,891. Karena 0,891 > 0,60 (syarat realible),
maka konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi variable Y adalah realible.
C. Penemuan dan Pembahasan
1. Kualitas Produk (X1)
Tabel 4.9
Setoran pembukaan THI BNI Syariah sudah sesuai dengan kemampuan
nasabah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 0 0
Setuju 66 75
Sangat Setuju 22 25
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
dengan jumlah sebanyak 66 responden (75%) dan yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 22 responden (25%), sedangkan untuk pilihan ragu, tidak setuju, dan sangat
tidak setuju tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan setoran pembukaan THI
BNI Syariah sudah sesuai dengan kemampuan nasabah. Hal ini berarti bahwa, setoran
pembukaan tabungan haji BNI Syariah sudah sesuai dengan kemampuan nasabah.
Tabel 4.10
Bank Memberikan Keuntungan Bagi Hasil Yang Menarik
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 17 19,3
Setuju 60 68,2
Sangat Setuju 11 12,5
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
dengan jumlah sebanyak 60 responden (68,2%), yang menyatakan ragu sebanyak 17
responden (19,3%), yang menyatakan sangat setuju sebanyak 11 responden (12,5%),
sedangkan untuk pilihan tidak setuju, dan sangat tidak setuju tidak memberikan
penilaian terhadap pernyataan bank memberikan keuntungan bagi hasil yang menarik.
Berdasarkan perspektif nasabah, dengan mayoritas 68,2% bank telah memberikan
keutungan bagi hasil yang menarik.
Tabel 4.11
Mudah untuk memperoleh kepastian nomor porsi keberangkatan karena telah
online dengan SISKOHAT
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 0 0
Setuju 57 64,8
Sangat Setuju 31 35,2
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
dengan jumlah sebanyak 57 responden (64,8%) dan yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 31 responden (35,2%). Sedangkan untuk pilihan ragu, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan mudah untuk
memperoleh kepastian nomor porsi keberangkatan karena telah online dengan
SISKOHAT. Dari pernyataan diatas, menunjukkan bahwa mayoritas nasabah merasa
mudah untuk memperoleh kepastian nomor porsi keberangkatan.
Tabel 4.12
Nasabah merasa mudah dalam melakukan transaksi tabungan haji
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 1 1,1
Setuju 62 70,5
Sangat Setuju 25 28,4
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
dengan jumlah sebanyak 62 responden (70,5%), yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 25 responden (28,4%), yang menyatakan ragu hanya 1 responden (1,1%).
Sedangkan untuk pilihan tidak setuju, dan sangat tidak setuju tidak memberikan
penilaian terhadap pernyataan nasabah merasa mudah dalam melakukan transaksi
tabungan haji. Dari pernyataan diatas, menunjukkan bahwa mayoritas nasabah merasa
mudah dalam melakukan transaksi tabungan haji.
Tabel 4.13
Ada pertanggungan asuransi kecelakaan diri dan kematian dalam produk
tabungan haji yang diberikan BNI Syariah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 9 10,2
Setuju 63 71,6
Sangat Setuju 16 18,2
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
dengan jumlah sebanyak 63 responden (71,6%), yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 16 responden (18,2%), yang menyatakan ragu sebanyak 9 responden
(10,2%). Sedangkan untuk pilihan tidak setuju, dan sangat tidak setuju tidak
memberikan penilaian terhadap pernyataan diatas. Dari pernyataan diatas,
menunjukkan bahwa mayoritas nasabah setuju dengan adanya pertanggungan
asuransi kecelakaan diri dan kematian.
Tabel 4.14
Nasabah tertarik pada produk THI BNI Syariah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 4 4,5
Setuju 70 79,5
Sangat Setuju 14 15,9
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.14 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
dengan jumlah sebanyak 70 responden (79,5%), yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 14 responden (15,9%), yang menyatakan ragu sebanyak 4 responden
(4,5%). Sedangkan untuk pilihan tidak setuju, dan sangat tidak setuju tidak
memberikan penilaian terhadap pernyataan diatas. Dari pernyataan diatas,
menunjukkan bahwa mayoritas nasabah tertarik dengan produk THI BNI Syariah.
Tabel 4.15
Produk THI BNI Syariah berdasarkan ketentuan Islam
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 0 0
Setuju 57 64,8
Sangat Setuju 31 35,2
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
dengan jumlah sebanyak 57 responden (64,8%) dan yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 31 responden (35,2%). Sedangkan untuk pilihan ragu, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan produk THI BNI
Syariah berdasarkan ketentuan Islam. Berdasarkan perspektif nasabah, dengan
mayoritas 64,8% menyatakan bahwa produk THI BNI Syariah sudah sesuai dengan
ketentuan Islam.
Tabel 4.16
Produk THI BNI Syariah memenuhi kebutuhan nasabah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 0 0
Setuju 65 73,9
Sangat Setuju 23 26,1
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.16 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
dengan jumlah sebanyak 65 responden (73,9%) dan yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 23 responden (26,1%). Sedangkan untuk pilihan ragu, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan produk THI BNI
Syariah memenuhi kebutuhan nasabah. Berdasarkan perspektif nasabah, dengan
mayoritas 73,9% menyatakan bahwa produk THI BNI Syariah dapat memenuhi
kebutuhan nasabah.
Tabel 4.17
Produk THI BNI Syariah dapat mendorong niat ibadah haji nasabah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 0 0
Setuju 38 43,2
Sangat Setuju 50 56,8
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.17 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan sangat
setuju dengan jumlah sebanyak 50 responden (56,8%), dan yang menyatakan setuju
sebanyak 38 responden (43,2%). Sedangkan untuk pilihan ragu, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan produk THI BNI
Syariah dapat mendorong niat ibadah haji nasabah. Berdasarkan perspektif nasabah,
dengan mayoritas 56,8% menyatakan bahwa produk THI BNI Syariah dapat
mendorong niat ibadah haji nasabah.
Tabel 4.18
Produk tabungan haji berdampak baik bagi calon jamaah haji yang menjadi
nasabah THI BNI Syariah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 0 0
Setuju 59 67
Sangat Setuju 29 33
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.18 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
dengan jumlah sebanyak 59 responden (67%), dan yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 29 responden (33%). Sedangkan untuk pilihan ragu, tidak setuju, dan sangat
tidak setuju tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan diatas. Berdasarkan
perspektif nasabah, dengan mayoritas 56,8% menyatakan bahwa produk THI BNI
Syariah berdampak baik bagi nasabah/calon jamaah haji.
Tabel 4.19
Penyetoran THI BNI Syariah mudah karena dapat dilakukan di BNI mana saja
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 0 0
Setuju 52 59,1
Sangat Setuju 36 40,9
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.19 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
dengan jumlah sebanyak 52 responden (59,1%), dan yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 36 responden (40,9%). Sedangkan untuk pilihan ragu, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan diatas.
Berdasarkan perspektif nasabah, dengan mayoritas 59,1% menyatakan bahwa
nasabah mudah untuk melakukan penyetoran THI BNI Syariah karena dapat
dilakukan di BNI mana saja.
Tabel 4.20
Souvenir yang diberikan oleh BNI Syariah memenuhi kebutuhan nasabah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 1 1,1
Ragu 32 36,4
Setuju 39 44,3
Sangat Setuju 16 18,2
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.20 menunjukkan bahwa sebanyak 39 responden (44,3%) menjawab
setuju, 32 responden (36,4%) menjawab ragu, 16 responden (18,2%) menjawab
sangat setuju, dan 1 responden (1,1%) yang menjawab tidak setuju terhadap
pernyataan bahwa souvenir yang diberikan oleh BNI Syariah memenuhi kebutuhan
nasabah. Berdasarkan jawaban nasabah dapat diketahui bahwa antara yang
menyatakan ragu dan setuju terdapat selisih 7 suara, maka dalam hal ini BNI Syariah
hendaknya dapat memberikan souvenir yang lebih menarik dan lebih bisa memenuhi
kebutuhan nasabah.
Tabel 4.21
Produk THI BNI Syariah unggul dengan sistem online BNI
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 2 2,3
Setuju 64 72,7
Sangat Setuju 22 25
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.21 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
dengan jumlah sebanyak 64 responden (72,7%), yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 22 responden (25%), dan yang menyatakan ragu hanya 2 responden (2,3%).
Sedangkan untuk pilihan tidak setuju, dan sangat tidak setuju tidak memberikan
penilaian terhadap pernyataan produk THI BNI Syariah unggul dengan sistem online
BNI. Berdasarkan jawaban nasabah dapat diketahui bahwa produk THI BNI Syariah
unggul dengan sistem online BNI.
Tabel 4.22
Pada produk THI BNI Syariah berlaku ketentuan yang bebas dari biaya
administrasi
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 2 2,3
Setuju 59 67
Sangat Setuju 27 30,7
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.22 didapat bahwa yang menjawab ragu sebanyak 2
responden (2,3%), yang menjawab setuju sebanyak 59 responden (67%) dan yang
menjawab sangat setuju sebanyak 27 responden (30,7%), berarti bahwa berlakunya
ketentuan pada produk THI Syariah yang bebas biaya administrasi sangat didukung
oleh nasabah. Hal itu ditunjang dengan banyaknya responden yang menjawab setuju
sebanyak 59 responden (67%).
Selanjutnya, untuk mengetahui persepsi nasabah terhadap kualitas produk
secara keseluruhan, dilakukan kategorisasi persepsi terhadap kualitas produk
berdasarkan skor yang diperoleh setiap responden. Pemberian skor dari setiap
pertanyaan menggunakan skala likert. Kategorisasi persepsi nasabah terhadap kualitas
produk berdasarkan skor yang diperoleh setiap responden dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.23
Distribusi Frekuensi Persepsi Nasabah terhadap Kualitas Produk
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase
15 – 27 Sangat tidak bagus 0 0
28 – 40 Tidak bagus 0 0
41– 53 Cukup bagus 2 2
54 – 66 Bagus 82 93
67 – 75 Sangat bagus 4 5
Total 88 100
Dari tabel 4.23 dapat diketahui secara keseluruhan bahwa persepsi nasabah
terhadap kualitas produk sangat positif. Hal ini ditunjukkan mayoritas memasuki
kategori bagus yaitu sebanyak 82 orang (93%), sangat bagus sebanyak 4 orang (5%)
dan cukup bagus 2 orang (2%).
2. Kualitas Pelayanan (X2)
Tabel 4.24
Bank menyelesaikan pelayanan untuk nasabah sesuai dengan waktu
yang dijanjikan
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 13 14,8
Setuju 57 64,8
Sangat Setuju 18 20,5
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.24 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
dengan jumlah sebanyak 57 responden (64,8%), yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 18 responden (20,5%), dan yang menyatakan ragu sebanyak 13 responden
(14,8%). Sedangkan untuk pilihan tidak setuju, dan sangat tidak setuju tidak
memberikan penilaian terhadap pernyataan Bank menyelesaikan pelayanan untuk
nasabah sesuai dengan waktu yang dijanjikan. Kualitas jasa berfokus pada upaya
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya
untuk mengimbangi harapan pelanggan. Bila perusahaan dapat memenuhi kebutuhan
dan keinginan misalnya memberikan pelayanan sesuai dengan waktu yang dijanjikan,
dan jika hal itu melebihi harapan konsumen maka dapat memuaskan konsumen
sehingga mempengaruhi loyalitas dan meningkatkan profit bagi perusahaan.
Berdasarkan perspektif nasabah, dengan mayoritas 64,8% menyatakan bahwa BNI
Syariah mampu menepati janji dalam melayani nasabah secara tepat waktu.
Tabel 4.25
Bank akan segera membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh nasabah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 22 25
Setuju 50 56,8
Sangat Setuju 16 18,2
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.25 menunjukkan bahwa sebanyak 50 responden (56,8%), 22
responden (25%) menjawab ragu, dan 16 responden (18,2%) menjawab sangat setuju.
Sedangkan untuk pilihan tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak memberikan
penilaian terhadap pernyataan bank akan segera membantu menyelesaikan masalah
yang dihadapi oleh nasabah. Kemampuan perusahaan dalam mengatasi masalah yang
dialami nasabah berdasarkan pelayanan yang terkait, akan menjadikan nilai yang baik
bagi perusahaan. Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 22 responden menjawab ragu
terhadap pernyataan diatas. Tetapi 50 responden lebih memilih setuju terhadap
pernyataan tersebut.
Tabel 4.26
Bank selalu mengupayakan pencatatan yang akurat dan bebas kesalahan
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 16 18,2
Setuju 65 73,9
Sangat Setuju 7 8
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.26 menunjukkan bahwa sebanyak 65 responden (73,9%) menjawab
setuju, sebanyak 16 responden (18,2%) menjawab ragu, dan sebanyak 7 responden
(8%) menjawab sangat setuju. Sedangkan untuk pilihan tidak setuju dan sangat tidak
setuju tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan diatas. Keakuratan pencatatan
dalam setiap transaksi menimbulkan kepercayaan konsumen pada perusahaan, sebab
perusahaan tidak bisa berlindung dibalik nama merk atau distributornya. Dalam
banyak kasus pelanggan bisa melihat dari proses dan cara beroperasi perusahaan.
Tabel 4.27
Karyawan tidak memerlukan waktu yang lama untuk menyelesaikan
transaksi nasabah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 1 1,1
Ragu 11 12,5
Setuju 64 72,7
Sangat Setuju 12 13,6
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.27 menunjukkan bahwa sebanyak 64 responden (72,7%) menjawab
setuju, sebanyak 12 responden (13,6%) menjawab sangat setuju, sebanyak 11
responden (12,5%) menjawab ragu, dan 1 responden (1,1%) menjawab tidak setuju.
Berdasarkan perspektif nasabah, dengan mayoritas 72,7% berarti bahwa karyawan
mampu menyelesaikan transaksi nasabah dengan cepat. Pelayanan yang cepat
merupakan pelayanan yang seharusnya ada pada setiap perusahaan.
Tabel 4.28
Kemampuan karyawan dalam membantu dan memperhatikan
saran dan keluhan nasabah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 1 1,1
Tidak Setuju 0 0
Ragu 16 18,2
Setuju 59 67
Sangat Setuju 12 13,6
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.28 menunjukkan bahwa sebanyak 59 responden (67%) menjawab
setuju, sebanyak 16 responden (18,2%) menjawab ragu, sebanyak 12 responden
(13,6%) menjawab sangat setuju, dan 1 responden (1,1%) menjawab tidak setuju.
Berdasarkan perspektif nasabah, dengan mayoritas 67% berarti bahwa karyawan
memiliki kemampuan dalam membantu dan memperhatikan saran dan keluhan
nasabah.
Tabel 4.29
Karyawan bank selalu bersedia membantu nasabah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 1 1,1
Ragu 9 10,2
Setuju 60 68,2
Sangat Setuju 18 20,5
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.29 menunjukkan bahwa sebanyak 60 responden (68,2%) menjawab
setuju, sebanyak 18 responden (20,5%) menjawab sangat setuju, sebanyak 9
responden (10,2%) menjawab ragu, dan 1 responden (1,1%) menjawab tidak setuju.
Berdasarkan perspektif pelanggan, kesan paling gamblang terhadap sebuah jasa
terjadi pada service encounter (disebut pula moment of truth), dimana pelanggan
berinteraksi dengan perusahaan jasa. Setiap service encounter berkontribusi pada
kepuasan keseluruhan pelanggan dan kesediaannya untuk melakukan bisnis lagi
dengan perusahaan yang sama. Berdasarkan perspektif nasabah, dengan mayoritas
68,2% yang menyatakan setuju berarti bahwa karyawan bank selalu bersedia
membantu nasabah.
Tabel 4.30
Lokasi yang strategis dan dengan sistem yang terkomputerisasi yang dimiliki BNI
Syariah memberikan kenyamanan pada nasabah dalam bertransaksi
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 1 1,1
Ragu 5 5,7
Setuju 65 73,9
Sangat Setuju 17 19,3
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.30 menunjukkan bahwa sebanyak 65 responden (73,9%) menjawab
setuju, sebanyak 17 responden (19,3%) menjawab sangat setuju, sebanyak 5
responden (5,7%) menjawab ragu, dan 1 responden (1,1%) menjawab tidak
setuju..Berdasarkan perspektif nasabah, dengan mayoritas 73,9% berarti bahwa
dengan lokasi yang strategis dan sistem yang terkomputerisasi yang dimiliki BNI
Syariah dapat memberikan kenyamanan pada nasabah dalam bertransaksi.
Tabel 4.31
Karyawan selalu bersikap profesional dan ramah, tersenyum
serta mengucapkan salam dan terima kasih
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 1 1,1
Setuju 56 63,6
Sangat Setuju 31 35,2
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.31 menunjukkan bahwa sebanyak 56 responden (63,6%) menjawab
setuju, sebanyak 31 responden (35,2%) menjawab sangat setuju, dan 1 responden
(1,1%) menjawab ragu. Sedangkan untuk pilihan tidak setuju dan sangat tidak setuju
tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan karyawan selalu bersikap
profesional dan ramah, tersenyum serta mengucapkan salam dan terima kasih.
Berdasarkan perspektif pelanggan, kesan paling gamblang terhadap sebuah jasa
terjadi pada service encounter (disebut pula moment of truth), dimana pelanggan
berinteraksi dengan perusahaan jasa. Setiap service encounter berkontribusi pada
kepuasan keseluruhan pelanggan dan kesediaannya untuk melakukan bisnis lagi
dengan perusahaan yang sama. Berdasarkan jawaban responden, menunjukkan bahwa
karyawan BNI Syariah sudah baik dimata nasabah, sebab mayoritas setuju dengan
perilaku karyawan BNI Syariah.
Tabel 4.32
Karyawan bank mampu menjawab semua pertanyaan nasabah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 1 1,1
Ragu 13 14,8
Setuju 65 73,9
Sangat Setuju 9 10,2
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Berdasarkan tabel 4.32 didapat bahwa responden yang menjawab tidak setuju
hanya 1 responden (1,1%), yang menjawab ragu sebanyak 13 responden (14,8%),
yang menjawab setuju sebanyak 65 responden (73,9%) dan yang menjawab sangat
setuju sebanyak 9 responden (10,2%), berarti bahwa karyawan bank mempunyai
kemampuan menjawab semua pertanyaan nasabah. Hal ini ditunjang dengan jawaban
responden yang menjawab setuju sebanyak 65 responden (73,9%). Dalam banyak
kasus pelanggan bisa melihat sumber daya perusahaan.
Tabel 4.33
Karyawan ramah dan cakap dalam berkomunikasi
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 2 2,3
Setuju 58 65,9
Sangat Setuju 28 31,8
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.33 menunjukkan bahwa sebanyak 58 responden (65,9%) menjawab
setuju, sebanyak 28 responden (31,8%) menjawab sangat setuju, dan 2 responden
(2,3%) menjawab ragu. Sedangkan untuk pilihan tidak setuju dan sangat tidak setuju
tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan karyawan ramah dan cakap dalam
berkomunikasi. Berdasarkan perspektif nasabah, dengan mayoritas 65,9%
menyatakan setuju dengan perilaku karyawan BNI Syariah.
Tabel 4.34
BNI Syariah memiliki karyawan yang memberikan perhatian personal
kepada nasabah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 1 1,1
Ragu 17 19,3
Setuju 57 64,8
Sangat Setuju 13 14,8
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.34 menunjukkan bahwa sebanyak 57 responden (64,8%) menjawab
setuju, sebanyak 17 responden (19,3%) responden menjawab ragu, sebanyak 13
responden (14,8%) yang menjawab sangat setuju, dan 1 responden (1,1%) yang
menjawab tidak setuju. Perhatian personal termasuk dalam functional quality yaitu
berkaitan dengan kualitas penyampaian jasa dan ini menjadi salah satu hal yang
dinilai oleh konsumen, sebab perusahaan tidak bisa berlindung dibalik nama merk
atau distributornya. Berdasarkan jawaban nasabah dapat diketahui bahwa antara yang
menyatakan ragu dan sangat tidak setuju terdapat selisih 4 suara, maka dalam hal ini
BNI Syariah harus memperhatikan pelayanan dan perhatian personal kepada nasabah
karena dalam banyak kasus pelanggan bisa melihat dari sumber daya perusahaan.
Tabel 4.35
Fasilitas dan produk yang diberikan oleh BNI Syariah adalah untuk
memenuhi kebutuhan yang diinginkan nasabahnya
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 11 12,5
Setuju 64 72,7
Sangat Setuju 13 14,8
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.35 menunjukkan bahwa sebanyak 64 responden (72,7%) menjawab
setuju, sebanyak 13 responden (14,8%) menjawab sangat setuju, dan 11 responden
(12,5%) menjawab ragu. Sedangkan untuk pilihan tidak setuju dan sangat tidak setuju
tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan Fasilitas dan produk yang diberikan
oleh BNI Syariah adalah untuk memenuhi kebutuhan yang diinginkan nasabahnya.
Berdasarkan perspektif nasabah, dengan mayoritas 72,7% menyatakan setuju fasilitas
dan produk yang diberikan oleh BNI Syariah dapat memenuhi kebutuhan yang
diinginkan nasabahnya.
Tabel 4.36
Gedung BNI Syariah bagus dan mendukung
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 2 2,3
Ragu 13 14,8
Setuju 67 76,1
Sangat Setuju 6 6,8
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.36 menunjukkan bahwa sebanyak 67 responden (76,1%) menjawab
setuju, sebanyak 13 responden (14,8%) responden menjawab ragu, sebanyak 6
responden (6,8%) yang menjawab sangat setuju, dan 2 responden (2,3%) yang
menjawab tidak setuju. Pelanggan seringkali mengandalkan tangible cues atau
physical evidence (meliputi fasilitas fisik organisasi dan bentuk-bentuk komunikasi
fisik lainnya) dalam mengevaluasi sebuah jasa sebelum membelinya dan menilai
kepuasannya selama dan setelah konsumsi, karena itu gedung yang bagus dan
mendukung menjadi salah satu faktor dalam bentuk fasilitas fisik yang berkaitan
dengan tangible cues yang akan dinilai oleh pelanggan/nasabah.
Tabel 4.37
Akses ke lokasi mudah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 3 3,4
Setuju 57 64,8
Sangat Setuju 28 31,8
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.37 menunjukkan bahwa sebanyak 57 responden (64,8%) menjawab
setuju, sebanyak 28 responden (31,8%) menjawab sangat setuju, dan 3 responden
(3,4%) menjawab ragu. Sedangkan untuk pilihan tidak setuju dan sangat tidak setuju
tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan akses ke lokasi mudah. Dalam
mengevaluasi sebuah jasa sebelum membelinya dan menilai kepuasannya selama dan
setelah konsumsi, akses ke lokasi yang mudah menjadi salah satu faktor dalam
bentuk fasilitas fisik yang berkaitan dengan tangible cues yang akan dinilai oleh
pelanggan/nasabah. Berdasarkan perspektif nasabah, dengan mayoritas 64,8%
menunjukkan bahwa nasabah merasa mudah untuk akses ke lokasi BNI Syariah.
Tabel 4.38
Ruang pelayanan bersih, tenang dan nyaman
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 3 3,4
Ragu 2 2,3
Setuju 61 69,3
Sangat Setuju 22 25
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.38 menunjukkan bahwa sebanyak 61 responden (69,3%) menjawab
setuju, sebanyak 22 responden (25%) responden menjawab sangat setuju, sebanyak
3 responden (3,4%) yang menjawab tidak setuju, dan 2 responden (2,3%) yang
menjawab ragu. Pelanggan seringkali mengandalkan tangible cues atau physical
evidence (meliputi fasilitas fisik organisasi dan bentuk-bentuk komunikasi fisik
lainnya) dalam mengevaluasi sebuah jasa sebelum membelinya dan menilai
kepuasannya selama dan setelah konsumsi, karena itu ruang pelayanan bersih, tenang
dan nyaman menjadi salah satu faktor dalam bentuk fasilitas fisik yang berkaitan
dengan tangible cues yang akan dinilai oleh pelanggan/nasabah. Berdasarkan
perspektif nasabah, dengan mayotitas 69,3% yang menyatakan setuju berarti bahwa
BNI Syariah memiliki ruang pelayanan yang bersih, tenang dan nyaman.
Tabel 4.39
Penampilan karyawan bank selalu rapi
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 0 0
Setuju 60 68,2
Sangat Setuju 28 31,8
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.39 menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
dengan jumlah sebanyak 60 responden (68,2%), dan yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 28 responden (31,8%). Sedangkan untuk pilihan ragu, tidak setuju, dan
sangat tidak setuju tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan penampilan
karyawan bank selalu rapi. Pelanggan seringkali mengandalkan tangible cues atau
physical evidence (meliputi fasilitas fisik organisasi dan bentuk-bentuk komunikasi
fisik lainnya) dalam mengevaluasi sebuah jasa sebelum membelinya dan menilai
kepuasannya selama dan setelah konsumsi, karena itu penampilan karyawan menjadi
salah satu faktor dalam bentuk komunikasi yang berkaitan dengan tangible cues yang
akan dinilai oleh pelanggan. Berdasarkan perspektif nasabah, dengan mayoritas
68,2% menyatakan bahwa penampilan karyawan BNI Syariah selalu rapi.
Selanjutnya, untuk mengetahui persepsi nasabah terhadap kualitas pelayanan
secara keseluruhan, penulis menjumlahkan skor yang didapat dari tabel-tabel di atas.
Pemberian skor dari setiap pertanyaan menggunakan skala likert. Kategorisasi
persepsi nasabah terhadap kualitas pelayanan berdasarkan skor yang diperoleh setiap
responden dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.40
Distribusi Frekuensi Persepsi Nasabah Kualitas Pelayanan
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase
16 - 29 Sangat tidak bagus 0 0
30 - 43 Tidak bagus 0 0
44 - 57 Cukup bagus 7 8
58 - 71 Bagus 76 86
72 - 80 Sangat bagus 5 6
Total 88 100
Dari tabel 4.40 dapat diketahui secara keseluruhan bahwa persepsi nasabah
terhadap kualitas pelayanan sangat positif. Hal ini ditunjukkan mayoritas memasuki
kategori bagus yaitu sebanyak 76 orang (86%), sangat bagus sebanyak 5 orang (6%)
dan cukup bagus 7 orang (8%).
3. Kepuasan Nasabah (Y)
Tabel 4.41
Nasabah puas akan pelayanan BNI Syariah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 7 8
Setuju 68 77,3
Sangat Setuju 13 14,8
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.41 menunjukkan bahwa sebanyak 68 responden (77,3%) menjawab
setuju, sebanyak 13 responden (14,8%) responden menjawab sangat setuju, dan
sebanyak 7 responden (8%) yang menjawab ragu. Sedangkan untuk pillihan tidak
setuju dan sangat tidak setuju tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan
kepuasan atas pelayanan yang dilakukan oleh BNI Syariah. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas nasabah memberikan persepsi positif terhadap kualitas pelayanan
BNI Syariah. Dengan kualitas yang dirasakan nasabah, perusahaan memiliki citra
dan persepsi yang positif dimata nasabah akan pelayanannya.
Tabel 4.42
Nasabah akan mengatakan hal yang positif tentang produk THI BNI Syariah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 8 9,1
Setuju 66 75
Sangat Setuju 14 15,9
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.42 menunjukkan bahwa sebanyak 66 responden (75%) menjawab
setuju, sebanyak 14 responden (15,9%) menjawab sangat setuju, dan sebanyak
sebanyak 8 reponden (9,1%) menjawab ragu. Sedangkan untuk pillihan tidak setuju
dan sangat tidak setuju tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan. Berdasarkan
perspektif nasabah, dengan mayoritas 75% menyatakan setuju berarti bahwa nasabah
bersedia untuk mengatakan hal yang positif tentang produk THI BNI Syariah.
Tabel 4.43
Nasabah Menyukai Produk yang Ditawarkan BNI Syariah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 11 12,5
Setuju 68 77,3
Sangat Setuju 9 10,2
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.43 menunjukkan bahwa sebanyak 68 responden (77,3%) menjawab
setuju, sebanyak 11 responden (12,5%) menjawab ragu, dan sebanyak 9 responden
(10,2%) menjawab sangat setuju. Sedangkan untuk pillihan tidak setuju dan sangat
tidak setuju tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan diatas. Kualitas produk
berkontribusi besar pada kepuasan pelanggan, komunikasi gethok tular (word of
mouth communication). Dengan sikap positif nasabah terhadap produk yang
ditawarkan BNI Syariah menunjukkan adanya indikasi kepuasan nasabah BNI
Syariah terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh BNI Syariah. Berdasarkan
perspektif nasabah, dengan mayoritas 77,3% menyatakan setuju yang berarti bahwa
nasabah menyukai produk yang ditawarkan BNI Syariah.
Tabel 4.44
Nasabah merekomendasikan dan mendorong orang lain
untuk menggunakan produk THI BNI Syariah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 19 21,6
Setuju 55 62,5
Sangat Setuju 14 15,9
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.44 menunjukkan bahwa sebanyak 55 responden (62,5%) menjawab
setuju, sebanyak 19 responden (21,6%) menjawab ragu, dan sebanyak 14 responden
(15,9%) menjawab sangat setuju. Sedangkan untuk pillihan tidak setuju dan sangat
tidak setuju tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan diatas. Hal ini berarti,
mayoritas nasabah puas dengan produk THI BNI Syariah dan hal ini merupakan iklan
gratis yang diberikan nasabah bagi produk yang ditawarkan peruasahaan. Karena
kepuasan pelanggan/nasabah tercermin pada komunikasi gethok tular (dari mulut ke
mulut) positif kepada pelanggan/nasabah lain. Apabila nasabah puas, maka manfaat
kepuasan nasabah bagi perusahaan dalam hal ini BNI Syariah menghasilkan word of
mouth positif yang dapat diterjemahkan sebagai perusahaan akan mendapatkan lebih
banyak nasabah. Pembeli yang puas merupakan iklan yang terbaik.
Tabel 4.45
Nasabah merekomendasikan dan mendorong orang lain untuk menggunakan
jasa Bank BNI Syariah
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 19 21,6
Setuju 54 61,4
Sangat Setuju 15 17
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.45 menunjukkan bahwa sebanyak 54 responden (61,4%) menjawab
setuju, sebanyak 19 responden (21,6%) menjawab ragu, dan sebanyak 15 responden
(17%) menjawab sangat setuju. Sedangkan untuk pillihan tidak setuju dan sangat
tidak setuju tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan diatas. Hal ini berarti
bahwa nasabah akan merekomendasikan dan mendorong orang lain untuk
menggunakan jasa Bank BNI Syariah. Hal ini ditunjang dengan jawaban responden
yang menjawab setuju sebanyak 54 responden (61,4%). Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas nasabah puas akan kualitas pelayanan yang dilakukan oleh perusahaan
dengan menunjukkan word of mouth positif mengenai BNI Syariah.
Tabel 4.46
Menjadikan Bank BNI Syariah sebagai pilihan pertama
bila ingin menggunakan jasa bank
Penilaian Frekuensi Persentase (%)
Sangat Tidak Setuju 0 0
Tidak Setuju 0 0
Ragu 24 27,3
Setuju 55 62,5
Sangat Setuju 9 10,2
Total 88 100
Sumber : Data Primer yang telah diolah
Tabel 4.46 menunjukkan bahwa sebanyak 55 responden (62,5%) menjawab
setuju, sebanyak 24 responden (27,3%) menjawab ragu, dan sebanyak 9 responden
(10,2%) menjawab sangat setuju. Sedangkan untuk pillihan tidak setuju dan sangat
tidak setuju tidak memberikan penilaian terhadap pernyataan diatas, berarti bahwa
nasabah akan menjadikan Bank BNI Syariah sebagai pilihan pertama bila ingin
menggunakan jasa bank Hal ini ditunjang dengan jawaban responden yang menjawab
setuju sebanyak 55 responden (62,5%).
Selanjutnya, untuk mengetahui tingkat kepuasan nasabah secara keseluruhan,
penulis menjumlahkan skor yang didapat dari tabel-tabel di atas. Pemberian skor dari
setiap pertanyaan menggunakan skala likert. Kategorisasi persepsi nasabah terhadap
kualitas pelayanan berdasarkan skor yang diperoleh setiap responden dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.47
Distribusi Frekuensi Tingkat Kepuasan Nasabah
Interval Skor Kategori Frekuensi Persentase
6 – 14 Rendah 0 0
15 – 23 Cukup 34 39
24 – 30 Tinggi 54 61
Total 88 100
Dari tabel 4.40 dapat diketahui secara keseluruhan bahwa mayoritas
responden memiliki tingkat kepuasan yang tinggi (61%). Sedangkan responden yang
memiliki tingkat kepuasan yang cukup (39%) dan tidak ada responden (0%) yang
memiliki tingkat kepuasan yang rendah.
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Linieritas/Normalitas
Uji linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi model yang
digunakan sudah benar atau tidak. Karena kurva normal di bawah ini
menggambarkan titik penyebarannya berada di sekitar garis lurus, maka data
berdistribusi normal.
Gambar 4.1
Uji Normalitas
Observed Cum Prob
1.00.80.60.40.20.0
Exp
ecte
d C
um
Pro
b
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Kepuasan Nasabah Tabungan Haji
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas diperlukan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independent). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable independent. Untuk melihat
ada tidak multikolinieritas dapat berdasarkan nilai Toleran dan VIF yang terdapat
pada tabel Coefficients dibawah ini:
Tabel 4.48
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
-1.780 2.713 -.656 .514
.090 .054 .142 1.687 .095 .677 1.477
.311 .039 .678 8.027 .000 .677 1.477
(Constant)
Kualitas Produk
Kualits Pelayanan
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kepuasan Nasabah Tabungan Hajia.
Model regresi yang bebas dari masalah multikolinieritas yaitu pada nilai VIF
(Variance Inflantion Factor). Jika nilai VIF (Variance Inflantion Factor) tidak lebih
dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan
terbebas dari multikolinieritas.49
Berdasarkan tabel 4.48 dapat diketahui bahwa nilai
Tolerance X1, X2 adalah 0,677 > 0,1 dan nilai VIF 1,477 < 10, maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas.
3. Uji Autokorelasi
Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.49
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
.768a .590 .580 1.641 1.810
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Kualits Pelayanan, Kualitas Produka.
Dependent Variable: Kepuasan Nasabah Tabungan Hajib.
49H. Imam Ghozali, Aplikassi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2007), h.92
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk melihat ada tidaknya autokorelasi
dalm suatu model dapat digunakan patokan nilai Durbin Watson hitung mendekati
angka 2 pada tabel Model Summary. Jika nil Durbin Watson hitung mendekati atau di
sekitar angka 2 maka model tersebut terbebas di asumsi klasik autokorelasi.50
Nilai
DW = 1,810 dan batas bawah dl = 1,70 dan du = 1,60 dengan k (jumlah variable
bebas) = 2, maka karena nilai DW berada dw > dl dan dw > du, maka dapat dikatakan
bahwa model regresi terbebas dari autokorelasi.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance di residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika variance dri residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang
baik adalah homoskedastisitas.
Berdasarkan gambar 4.2 menunjukkan penyebaran titik data sebagai berikut :
1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar
kemudian menyempit dan melebar kembali.
50
Ibid, h.95
4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.51
Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda
mengandung tidak asumsi klasik heteroskedastisitas dan layak digunakan dalam
penelitian.
Gambar 4.2
Uji Heteroskedastisitas
Regression Standardized Predicted Value
3210-1-2-3
Reg
ress
ion
Sta
nd
ard
ized
Res
idu
al
2
1
0
-1
-2
Scatterplot
Dependent Variable: Kepuasan Nasabah Tabungan Haji
E. Uji Hipotesis
1. Analisis Regresi Berganda
Untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih independent variabel
dengan satu dependent variable (kualitas produk dan kualitas pelayanan terhadap
51 Ibid, h.105
kepuasan nasabah) akan dihitung dengan menggunakan software SPSS 15.0 for
Windows sebagai berikut :
Tabel 4.50
Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
.768a .590 .580 1.641 1.810
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Kualits Pelayanan, Kualitas Produka.
Dependent Variable: Kepuasan Nasabah Tabungan Hajib.
Nilai R Square (R2) = 0.590 dapat dikatakan bahwa 59%. Hal ini berarti
bahwa variabel kualitas produk (X1) dan kualitas pelayanan (X2) memiliki kontribusi
sebesar 59% terhadap kepuasan nasabah tabungan haji (Y), sedangkan sisanya 41%
(100% - 59%) dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan atau
dipengaruhi oleh faktor lain seperti promosi (memperkenalkan produk melalui iklan,
brosur, dan lain-lain). Jika bank memperkenalkan produk melalui media promosi
kepada nasabah maka akan dapat menembus pasar secara cepat dan dapat menarik
banyak nasabah dengan cepat dan memperoleh pangsa pasar yang besar.
Nilai R = 0.768 menunjukkan bahwa antara variabel kualitas produk (X1) dan
kualitas pelayanan (X2) terhadap kepuasan nasabah (Y) mempunyai hubungan yang
sangat kuat.
Tabel 4.51
Uji t Hitung
Coefficientsa
-1.780 2.713 -.656 .514
.090 .054 .142 1.687 .095 .677 1.477
.311 .039 .678 8.027 .000 .677 1.477
(Constant)
Kualitas Produk
Kualits Pelayanan
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kepuasan Nasabah Tabungan Hajia.
2. Uji Parsial (Uji t)
a. Pengaruh Variabel Kualitas Produk (X1) terhadap Variabel Kepuasan
Nasabah Tabungan Haji (Y)
Dari hasil analisis pada tabel 4.51 ternyata 1β = 0.090, nilai t-hitung =
1.687 dan nilai signifikannya = 0.095, korelasi parsial kualitas produk terhadap
kepuasan nasabah tabungan haji adalah sebesar 0.142 atau 14.2%.
Dari hasil perhitungan tersebut ternyata nilai t-hitung lebih kecil dari t
tabel yaitu 1.687 < 1.980 dan nilai sig (probabilitas)nya 0.095 > α = 0.05.
Sehingga hipotesis yang berbunyi adalah tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara kualitas produk terhadap kepuasan nasabah tabungan haji diterima dengan
koefisien regresi β = 0, maka Ha ditolak dan Ho diterima, berarti secara parsial
tidak terdapat pengaruh antara kualitas produk (X1) terhadap kepuasan nasabah
tabungan haji (Y).
Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa nasabah tabungan haji
dalam menggunakan produk THI BNI Syariah tidak dipengaruhi oleh kualitas
produk.
b. Pengaruh Kualitas Pelayanan (X2) terhadap Variabel Kepuasan Nasabah
Tabungan Haji (Y)
Dari hasil analisis pada tabel 4.51 ternyata 2β = 0.311 nilai t-hitung =
8.027 dan nilai signifikansinya = 0.000, korelasi parsial kualitas pelayanan
terhadap kepuasan nasabah tabungan haji adalah sebesar 0.678 atau 67.8%.
Dari hasil perhitungan tersebut ternyata nilai t-hitung lebih besar dari t
tabel yaitu 8.027 > 1.980 dan nilai sig (probabilitas)nya 0.000 < α = 0.05.
Sehingga hipotesis yang berbunyi adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara
kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah tabungan haji diterima dengan
koefisien regresi β ≠ 0, maka Ha diterima dan Ho ditolak, berarti secara parsial
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (X2) terhadap variabel
terikat (Y).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nasabah menggunakan
produk THI BNI Syariah dipengaruhi oleh kualitas pelayanan. Mereka lebih
mementingkan kualitas pelayanan dari pada kualitas produk.
3. Uji Simultan (Uji F)
Pengaruh Variabel Kualitas Produk (X1) dan Kualitas Pelayanan (X2)
terhadap Variabel Kepuasan Nasabah Tabungan Haji (Y).
Tabel 4.52
Uji F Hitung
ANOVAb
328.848 2 164.424 61.051 .000a
228.925 85 2.693
557.773 87
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Kualits Pelayanan, Kualitas Produka.
Dependent Variable: Kepuasan Nasabah Tabungan Hajib.
Dari hasil analisis pada tabel 4.51 telah diketahui bahwa nilai 1β = 0.090 dan
2β = 0.311, dan berdasarkan uji Anova atau F test didapat nilai F hitung sebesar
61.051 dengan df1 = 3-1 = 2 dan df2 = 88-3= 35 maka dapat diketahui Ftabel = 3,23
dan nilai sig (probabilitas) = 0,000. Karena nilai Fhitung > nilai Ftabel dan nilai sig
(probabilitas) 0,000 < α = 0.05, maka Ho ditolak sehingga hipotesis yang berbunyi
adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara variable kualitas produk (X1) dan
variable kualitas pelayanan (X2) terhadap variable kepuasan nasabah tabungan haji
(Y) diterima dengan koefisien regresi 1β ≠ 0 2β ≠ 0. Artinya, jika variabel itu berdiri
sendiri maka tidak setiap variabel akan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan, tetapi bila variabel itu bersama-sama dapat berpengaruh secara
signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Disamping itu dari analisis tersebut dapat diketahui fungsi regresi ganda yang
dituliskan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
Y = -1.780 + 0.090X1 + 0.311X2
Dimana :
Y = Kepuasan Nasabah
X1 = Kualitas Produk
X2 = Kualitas Pelayanan
Koefisien regresi berganda dari persamaan tersebut adalah X1 = 0.090 dan
X2 = 0.311. Hal ini berarti jika variabel kualitas produk (X1) berubah 1% maka
variabel kepuasan nasabah (Y) berubah sebesar 0.090% dan jika variabel kualitas
pelayanan (X2) berubah 1% maka variabel kepuasan nasabah (Y) akan berubah
sebesar 0.311%.
Sedangkan jika kualitas produk (X1) dan kualitas pelayanan (X2) = 0
maka kepuasan nasabah (Y) dengan a (konstan) yaitu -1.780. Dari hasil analisis
data diatas dapat diketahui bahwa variabel kualitas pelayanan (X2) yang paling
penting pengaruhnya terhadap kepuasan nasabah tabungan haji. Hal tersebut
ditunjukkan pada nilai β yaitu sebesar 0.311. Selain itu, dari hasil analisis regresi
berganda akan diperoleh korelasi parsial. Korelasi parsial masing-masing dapat
dilihat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.53
Hasil Analisis Korelasi Parsial
Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)
X1 0.090
X2 0.311
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap
kepuasan nasabah tabungan haji. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung (1,687)
lebih kecil dari t tabel (1,980) dan nilai sig (probabilitas) variabel Kualitas Produk
(X1) adalah 0,095 > α = 0,05 maka Ho diterima.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap kepuasan
nasabah tabungan haji. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitug (8,027) lebih besar
dari t tabel (1,980) dan nilai sig (probabilitas) variabel Kualitas Pelayanan adalah
0,000 < α = 0,05 maka Ho ditolak.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk dan kualitas pelayanan
secara bersama-sama (simultan) terhadap kepuasan nasabah tabungan haji dengan
nilai F hitung 61,051 > F tabel 3,23 dan nilai signifikansinya 0.000< 0.05 maka
tolak Ho. Dengan nilai R Square (R2) sebesar 0,590 dapat dikatakan bahwa
perubahan variabel kepuasan nasabah dipengaruhi oleh variabel Kualitas Produk
(X1) dan Kualitas Pelayanan (X2).
4. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan nasabah tabungan haji
adalah variabel kualitas pelayanan (X2). Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung
(8,027) lebih besar dari t tabel (1,980) dan nilai sig (probabilitas) variable kualitas
pelayanan adalah 0,000 < α = 0,05.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan
saran sebagai berikut:
1. Tingkat kepuasan yang diperoleh nasabah lebih dioptimalkan seperti menambah
nilai produk yang akan berpengaruh pada kepuasan nasabah dengan cara misalnya
memberikan informasi mengenai produk THI Syariah yang lebih jelas dan merata
sehingga nasabah dapat terinformasikan dengan baik dan dengan memberikan
souvenir-souvenir yang lebih menarik.
2. Hendaknya BNI Syariah mempertahankan prestasi kinerja yang telah dicapai agar
kepuasan nasabah tetap terjaga dan dapat bertahan dalam persaingan dunia
perbankan.
3. Mengingat tingginya persaingan antar bank, hendaknya BNI Syariah harus selalu
mengevaluasi tingkat kinerja dan tingkat harapan nasabah agar BNI Syariah tetap
menjadi Bank Syariah yang mengutamakan kepuasan nasabah.
4. Berupaya untuk mensosialisasikan produk-produk yang sudah ada pada BNI
Syariah dan terus melakukan inovasi-inovasi terhadap produknya sehingga
menarik, kompetitif, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan juga tetap sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabet,
2005
AM.Hasan Ali, Mengais Kentungan di Lahan Haji, www.google.com
BNI Syariah, Profil Perusahaan 2007
BNI Syariah, Buku Pedoman Tata Kerja Transaksi Tabungan Syariah
Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji, Bunga Rampai Perhajian II, Jakarta: DEPAG RI, 2001
Divisi Pemasaran Ritel, Panduan Pemasaran Produk, Jasa dan Layanan BNI, Jakarta: PT. BNI
persero Tbk, 2001
Durianto Darmadi, dkk, Startegi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Prilaku Merek, Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004
Ghozali, Imam, Aplikassi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, 2007
Hasan, Iqbal, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Apllikasinya, Jakarta: Ghalia Indonesia,
, 2002
Irawan, Handi, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, Jakarta: PT. Elexmedia
Komputindo, 2002
Kasmir, Etika Customer Service, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005
______________, Manajemen Perbankan, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2003
______________, Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana, 2005
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran Edisi kesebelas, Jilid 2, Jakarta: Indeks, 2005
______________, dkk, Manajemen Pemasaran Perspektif Asia, Yogyakarta: Penerbit
ANDI, 2002
Lupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek, Jakarta: PT.
Salemba Empat Patria, 2001
Rangkuti, Freddy, Measuring Customer Satisfaction, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama, 2006
Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 1995
Merza Gamal, Tantangan Bank Syariah ke Depan, www.google.com
Sumarni, Murti, Manajemen Pemasaran Bank: Edisi Revisi, Yogyakarta: Liberty, 2002
Tjiptono, Fandy, Pemasaran Jasa, Jatim: Bayumedia Publishing, 2005
______________, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: ANDI, 2001
Umar, Husein, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005
www.bni.co.id
www.haji.depag.go.id
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Nasabah Tabungan Haji Pada PT. BNI Syariah Tbk Cabang Jakarta Timur
1. Terima kasih sebelumnya atas kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini.
2. Kuesioner ini sangat berguna bagi peneliti sebagai data penelitian dalam penulisan
skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Peneliti mengharapkan agar pengisian kuesioner ini benar-benar sesuai dengan
pendapat dan hati nurani anda.
4. Terima kasih atas kerjasamanya.
Petunjuk:
Berilah tanda checklist (�) pada kolom yang telah disediakan !
A. Identitas Nasabah
Jenis Kelamin : � Pria � Wanita
Usia : � 20-29 th � 30-39 th
� 40-49 th � 50-59 th
� > 59 th
Pekerjaan : � PNS � Pelajar/Mahasiswa
� Wiraswasta � Ibu Rumah Tangga
� Pegawai Swasta � Lain-lain
Pendidikan Terakhir : � SD � SLTP
� SLTA � Perguruan Tinggi
Penghasilan Total Rata-rata Sebulan :
� Rp. < 250.000 � Rp 1.000.000 < Rp. 2.500.000
� Rp. 250.000 < Rp. 500.000 � Rp. 2.500.000 < Rp. 5.000.000
� Rp. 500.000 < Rp. 1.000.000 � Rp. > 5.000.000
Berilah tanda checklist (�) pada pilihan yang tersedia sesuai dengan pendapat anda !
Ket: SS: Sangat Setuju S: Setuju R: Ragu TS: Tidak Setuju STS: Sangat
Tidak Setuju
I. Kualitas Produk (X1)
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
1 Setoran pembukaan THI BNI Syariah sudah
sesuai dengan kemampuan nasabah.
2 Bank memberikan keuntungan bagi hasil
yang menarik.
3 Mudah untuk memperoleh kepastian nomor
porsi keberangkatan karena telah online dengan
SISKOHAT.
4 Nasabah merasa mudah dalam melakukan
transaksi tabungan haji.
5 Nasabah mendapat pertanggungan asuransi
kecelakaan diri dan kematian.
6 Nasabah tertarik pada produk THI BNI
Syariah.
7 Produk THI BNI Syariah berdasarkan
ketentuan Islam.
8 Produk THI BNI Syariah memenuhi
kebutuhan nasabah.
9 Produk THI BNI Syariah dapat mendorong
niat ibadah haji nasabah.
10 Produk tabungan haji berdampak baik bagi
calon jamaah haji yang menjadi nasabah THI
BNI Syariah.
11 Penyetoran THI BNI Syariah mudah karena
dapat dilakukan di BNI mana saja.
12 Souvenir yang diberikan oleh BNI Syariah
memenuhi kebutuhan nasabah.
13 Bank memberikan pembiayaan dana
talangan haji bagi nasabah/calon haji yang
belum mempunyai dana yang cukup untuk
mendapatkan porsi.
14 Produk THI BNI Syariah unggul dengan
sistem online BNI.
15 Pada produk THI BNI Syariah berlaku
ketentuan yang bebas dari biaya
administrasi.
II. Kualitas Pelayanan (X2)
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
16 Bank menyelesaikan pelayanan untuk
nasabah sesuai dengan waktu yang
dijanjikan.
17 Setiap kali nasabah menghadapi masalah,
bank akan segera membantu menyelesaikan
masalah yang dihadapi oleh nasabah.
18
Bank tidak pernah membuat kesalahan
dalam pencatatan keuangan nasabah.
19 Karyawan tidak memerlukan waktu yang
lama untuk menyelesaikan transaksi
nasabah.
20 Kemampuan karyawan dalam membantu dan
memperhatikan saran dan keluhan nasabah.
21
Karyawan bank selalu bersedia membantu
nasabah.
22 Lokasi yang strategis dan dengan sistem
yang terkomputerisasi yang dimiliki BNI
Syariah memberikan kenyamanan pada
nasabah dalam bertransaksi.
23 Karyawan selalu bersikap profesional dan
ramah, tersenyum serta mengucapkan salam
dan terima kasih.
24 Karyawan bank mampu menjawab semua
pertanyaan nasabah.
25 Karyawan ramah dan cakap dalam
berkomunikasi.
26 BNI Syariah memiliki karyawan yang
memberikan perhatian personal kepada
nasabah.
27 Fasilitas dan produk yang diberikan oleh
BNI Syariah adalah untuk memenuhi
kebutuhan yang diinginkan nasabahnya.
28 Gedung BNI Syariah bagus dan mendukung.
29 Akses ke lokasi mudah.
30 Ruang pelayanan bersih, tenang dan nyaman.
31 Penampilan karyawan bank selalu rapi.
III. Kepuasan (Y)
No. PERNYATAAN SS S R TS STS
32 Nasabah puas akan pelayanan BNI Syariah.
33 Nasabah akan mengatakan hal yang positif
tentang produk THI BNI Syariah.
34 Nasabah menyukai produk yang ditawarkan
BNI Syariah.
35 Nasabah merekomendasikan dan mendorong
orang lain untuk menggunakan produk THI
BNI Syariah.
36 Nasabah merekomendasikan dan mendorong
orang lain untuk menggunakan jasa Bank
BNI Syariah.
37 Menjadikan Bank BNI Syariah sebagai
pilihan pertama bila ingin menggunakan jasa
bank.
Lampiran 2
DATA PRIMER RESPONDEN
Kualitas Produk (X1)
ITEM No. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14 15
Total
1 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 64
2 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 68
3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 57
4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 5 3 5 5 58
5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 3 57
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 55
7 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 59
8 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 63
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55
11 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 60
12 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 65
13 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 58
14 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 66
15 4 5 5 5 3 4 5 4 4 4 5 5 5 4 62
16 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 55
17 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 5 60
18 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 55
19 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55
20 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 65
21 4 3 4 4 4 3 4 4 5 5 5 3 5 5 58
22 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 64
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55
25 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 3 4 5 57
26 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 53
27 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 60
28 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 68
29 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 65
30 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 57
31 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 67
32 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 64
33 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 57
34 5 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 59
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55
36 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 59
37 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 68
38 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 59
39 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 65
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55
41 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 65
42 5 4 5 4 3 4 5 4 5 5 5 4 5 5 63
43 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
44 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 54
45 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 58
46 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 66
47 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 57
48 4 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 58
49 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 3 57
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 55
52 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 57
53 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 59
54 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 58
55 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 63
56 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55
58 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 59
59 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
61 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 65
62 4 4 4 5 3 5 5 4 5 4 5 4 4 4 60
63 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 56
64 4 3 5 3 5 3 5 4 4 4 4 5 4 5 58
65 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 65
66 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 5 5 60
67 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 59
68 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 60
69 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 60
70 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 65
71 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 54
72 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 60
73 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 57
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 55
75 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 60
76 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 58
77 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 63
78 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 58
79 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 60
80 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 54
81 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 56
82 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 3 4 4 58
83 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 53
84 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55
85 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 60
86 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 65
87 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
88 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 64
Kualitas Pelayanan (X2)
ITEM No. Responden 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Total
1 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 70
2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 77
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 2 4 55
5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 61
6 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 60
7 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 70
8 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 68
9 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63
10 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 67
11 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
12 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 71
13 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 58
14 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 68
15 4 3 5 4 5 4 4 4 5 4 3 5 4 5 4 5 68
16 4 3 3 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 61
17 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 59
18 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 59
19 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 63
20 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 66
21 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 2 4 55
22 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 70
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
24 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 62
25 3 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 68
26 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 55
27 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 3 4 5 4 70
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80
29 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 70
30 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 74
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
32 4 4 4 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 70
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
34 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 70
35 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 67
36 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 70
37 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 77
38 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 69
39 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 71
40 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 62
41 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 5 4 5 67
42 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 76
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 66
45 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 66
46 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 68
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
48 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 70
49 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 61
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
51 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 60
52 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 59
53 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 70
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
55 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 68
56 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63
57 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 67
58 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 69
59 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 58
60 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 68
61 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 71
62 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 62
63 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 58
64 4 3 5 4 3 5 3 4 4 5 3 5 4 4 3 4 63
65 5 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 67
66 3 3 3 4 1 2 3 4 3 4 2 5 3 4 2 4 50
67 4 5 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 70
68 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 63
69 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 70
70 4 4 4 3 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 64
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
72 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
74 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
75 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 65
76 5 5 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 68
77 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 61
78 3 3 3 3 4 3 4 5 2 4 3 3 4 4 4 5 57
79 3 3 4 2 4 3 2 5 3 5 3 4 3 4 3 5 56
80 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 63
81 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 62
82 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 63
83 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 55
84 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 61
85 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 67
86 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 69
87 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 60
88 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 76
Kepuasan Nasabah (Y)
ITEM No. Responden 32 33 34 35 36 37
Total
1 4 4 4 4 4 4 24
2 5 5 5 5 5 5 30
3 4 4 4 4 4 3 23
4 3 3 3 3 3 3 18
5 4 4 4 3 4 3 22
6 4 4 4 4 4 3 23
7 4 4 4 5 5 5 27
8 4 4 4 4 4 4 24
9 4 4 4 3 3 4 22
10 4 4 4 4 4 4 24
11 4 5 4 4 4 4 25
12 5 5 5 5 5 4 29
13 4 4 3 4 4 4 23
14 4 4 4 4 4 4 24
15 4 4 5 5 5 4 27
16 4 4 3 4 4 4 23
17 4 5 4 3 3 3 22
18 4 4 4 4 3 3 22
19 4 4 3 4 4 4 23
20 4 4 4 4 4 4 24
21 3 3 3 3 3 3 18
22 4 4 4 4 4 4 24
23 4 4 4 3 3 4 22
24 4 4 5 4 4 4 25
25 4 4 4 4 4 3 23
26 3 3 3 3 3 3 18
27 4 4 4 4 4 4 24
28 5 5 4 4 4 4 26
29 4 4 4 4 4 4 24
30 5 4 4 4 4 4 25
31 4 4 4 4 4 4 24
32 4 4 4 4 4 4 24
33 4 4 4 4 4 3 23
34 4 4 4 4 4 4 24
35 4 4 4 4 4 4 24
36 4 4 4 5 5 5 27
37 5 5 5 5 5 5 30
38 4 4 4 5 4 4 25
39 5 5 5 5 5 4 29
40 4 4 4 3 3 4 22
41 4 4 4 4 4 4 24
42 5 5 5 5 5 5 30
43 4 4 4 4 4 4 24
44 4 4 4 4 4 4 24
45 5 4 4 4 4 4 25
46 4 5 4 5 5 4 27
47 4 4 4 4 4 3 23
48 4 4 4 4 4 4 24
49 4 4 4 3 4 3 22
50 4 4 4 4 4 4 24
51 4 4 4 4 4 3 23
52 3 4 3 3 3 3 19
53 4 4 4 5 5 5 27
54 5 4 4 4 4 4 25
55 4 4 4 4 4 4 24
56 4 4 4 3 3 4 22
57 4 4 4 4 4 4 24
58 4 4 4 5 3 4 24
59 4 4 4 4 4 4 24
60 4 4 4 4 5 4 25
61 5 5 5 5 5 4 29
62 5 4 3 4 4 4 24
63 4 4 4 4 4 4 24
64 5 4 3 4 3 5 24
65 4 4 4 4 4 4 24
66 4 5 4 3 3 3 22
67 4 5 4 4 5 5 27
68 4 4 4 3 3 3 21
69 4 4 4 4 4 3 23
70 4 4 4 4 4 4 24
71 4 4 4 4 4 4 24
72 4 4 4 4 4 4 24
73 4 4 4 4 4 3 23
74 4 4 4 3 3 3 21
75 4 4 4 4 4 4 24
76 4 4 4 3 3 4 22
77 3 3 4 4 4 3 21
78 4 4 4 3 4 4 23
79 3 3 4 3 3 3 19
80 4 3 4 4 4 3 22
81 4 3 3 4 4 4 22
82 4 4 4 5 5 4 26
83 3 3 3 3 3 3 18
84 4 4 4 3 3 3 21
85 4 5 4 4 5 5 27
86 4 4 4 4 4 4 24
87 4 4 4 4 4 4 24
88 5 5 5 4 4 4 27
Lampiran 3
HASIL INPUT
SPSS
Observed Cum Prob
1.00.80.60.40.20.0
Exp
ecte
d C
um
Pro
b1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Kepuasan Nasabah Tabungan Haji
Regression Standardized Predicted Value
3210-1-2-3
Reg
ress
ion
Sta
nd
ard
ized
Res
idu
al
2
1
0
-1
-2
Scatterplot
Dependent Variable: Kepuasan Nasabah Tabungan Haji
Model Summaryb
.768a .590 .580 1.641 1.810
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Kualits Pelayanan, Kualitas Produka.
Dependent Variable: Kepuasan Nasabah Tabungan Hajib.
Coefficientsa
-1.780 2.713 -.656 .514
.090 .054 .142 1.687 .095 .677 1.477
.311 .039 .678 8.027 .000 .677 1.477
(Constant)
Kualitas Produk
Kualits Pelayanan
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Kepuasan Nasabah Tabungan Hajia.
ANOVAb
328.848 2 164.424 61.051 .000a
228.925 85 2.693
557.773 87
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Kualits Pelayanan, Kualitas Produka.
Dependent Variable: Kepuasan Nasabah Tabungan Hajib.